Top Banner
2016 Laporan Tahunan Annual Report (International) Outlook Stable A+ (idn) Outlook Stable BB Outlook Stable id ONE SPIRIT to Achieve Sustainable Growth
225

ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

May 12, 2019

Download

Documents

ngothuy
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

2016 Laporan TahunanAnnual Report

(International) Outlook StableA+ (idn) Outlook Stable

BB Outlook Stableid

ONE SPIRITto Achieve Sustainable Growth

Page 2: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

1KINERJA20162016 Performance 2

Ikhtisar Keuangan / Financial Highlights

4

Pertumbuhan Usaha /Business Growth

5

3 PROFIL PERSEROANCompany Profile 18

Identitas Perseroan / Company Identity

20

Riwayat Singkat / Brief History 21

Falsafah, Visi, Misi dan Nilai-Nilai Perseroan / Philosophy, Vision, Mission, and Corporate Values

22

Kegiatan Usaha Perseroan / Corporate Line of Business

24

Struktur Organisasi / Organizational Structure

26

Profil Dewan Komisaris /Board of Commissioners Profile

28

Profil Direksi / Board of Directors Profile

31

Pejabat Eksekutif / Executive Officers

38

Komposisi Kepemilikan Saham / Shareholding Composition

39

Ikhtisar Transaksi Saham / Share Transactions Summary

41

Kronologis Pencatatan Saham / Stock Listing Chronology

42

Kronologis Pencatatan Efek Lainnya / Other SecuritiesListing Chronology

43

Aksi Korporasi / Corporate Actions 43

Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal / Capital Market Supporting Institutions and Professions

43

Penghargaan / Awards 44

Sekilas Peristiwa / Event at a Glance 46

2LAPORAN MANAJEMENManagement Report 6

Laporan Dewan Komisaris / Board of Commissioners Report

8

Laporan Direksi /Board of Directors Report

13

COVERCover

DAFTAR ISITable of Contents

SANGGAHAN DANBANTAHANDisclaimer

TEMATheme

4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMENManagement Discussion and Analysis 48

Tinjauan Industri / Industry Review 50

Tinjauan Kinerja Operasional / Operational Performance Review

52

Tinjauan Keuangan / Financial Review 52

Pemasaran / Marketing 57

Prospek Usaha / Business Prospects 59

Tinjauan Pendukung Bisnis / Business Support Review

62

Sumber Daya Manusia / Human Resources

62

Teknologi Informasi / Information Technology

67

DAFTAR ISITABLE OF CONTENTS

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk. | Laporan Tahunan 2016ii

Page 3: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

5TATA KELOLA PERUSAHAANYANG BAIKGood Corporate Governance 70

Komitmen Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Implementation Commitment

72

Prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik /GCG Principles

72

Kebijakan Dasar Tata Kelola Perusahaan yang Baik /GCG Basic Policies

73

Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik /GCG Structure and Mechanism

73

Rapat Umum Pemegang Saham / General Meeting of Shareholders

75

Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Direksi /Board Manual

80

Dewan Komisaris / Board of Commissioners

81

Organ dan Komite di bawah Dewan Komisaris / Organs and Committees under the Board of Commissioners

84

Komite Audit / Audit Committee 84

Komite Pemantau Risiko / Risk Monitoring Committee

88

Komite Kebijakan Tata Kelola Perusahaan / Corporate Governance Policy Committee

90

6 LAPORAN KEUANGAN AUDITAudited Financial Report 122

Surat Pernyataan Direksi /Board of Directors‘ Statement Letter

Laporan Auditor Independen / Independent Auditors‘ Report

Laporan Keuangan untuk Tahun- Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 /Financial Statements for the Years, ended December 31, 2016 and 2015

Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Anggota Direksi Tentang Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan Periode 31 Desember 2016 PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. / The Statement Letter of Members ofBoard of Commissioners and Board of Directors on the Responsibility for the Annual Report of PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. for the Period December 31, 2016

121Direksi / Board of Directors 93

Organ dan Komite di bawah Direksi / Organs and Committees under the Board of Directors

95

Komite Investasi / Investment Committee

95

Unit Audit Internal / Internal Audit Unit 97

Unit Pemantau Risiko / Risk Monitoring Unit

100

Sekretaris Perusahaan / Corporate Secretary

101

Dewan Pengawas Syariah / Sharia Supervisory Board

103

Manajemen Risiko / Risk Management

105

Akuntan Publik / Public Accountant 112

Perkara Penting / Important Lawsuit 113

Kode Etik / Code of Conduct 113

Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan dan Manajemen / Employee and Management Stock Option Program

115

Pelaporan Pelanggaran /Whistleblowing System

116

Akses Informasi dan Data Perseroan / Access To Company’s Information and Data

117

Penerapan atas Pedoman Tata Kelola Perusahaan Yang Baik / Implementation of Good Corporate Governance Guidelines

118

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility

118

2016 Annual Report | PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk. i

Page 4: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

Laporan tahunan ini memuat pernyataan kondisi keuangan, hasil operasional, proyeksi, rencana, strategi, kebijakan, serta tujuan Perseroan. Pernyataan-pernyataan tersebut memiliki prospek risiko, ketidakpastian, serta dapat mengakibatkan perkembangan aktual secara material berbeda dari yang dilaporkan.

Pernyataan-pernyataan prospektif dalam laporan tahunan ini dibuat berdasarkan berbagai asumsi mengenai kondisi terkini dan kondisi mendatang Perseroan serta lingkungan bisnis di mana Perseroan menjalankan kegiatan usaha. Perseroan tidak menjamin bahwa dokumen-dokumen yang telah dipastikan keabsahannya akan membawa hasil-hasil tertentu sesuai harapan.

Laporan tahunan ini memuat kata “Perseroan” dan “Marein” yang didefinisikan sebagai PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. yang menjalankan bisnis dalam bidang Reasuransi Konvensional dan Syariah.

Pada laporan tahunan ini, grafik dan tabel memaparkan data numerik dengan menggunakan standar bahasa Indonesia. Pemaparan numerik dalam teks menggunakan standar bahasa Inggris dan bahasa Indonesia sesuai konteksnya.

This annual report includes a statement of financial condition, operational results, projections, plans, strategies, policies, and objectives of the Company. These statements have potential risk, uncertainty, and may lead to the actual development materially differs from those reported.

Prospective statements in this annual report are made based on various assumptions about the current and future state of the Company and business environment where the Company operates its business activities. The Company does not guarantee that the documents with confirmed validity will bring certain results as expected.

This annual report contains the word “Company" and "Marein" which are defined as PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. which conducts its business in Conventional and Sharia Reinsurance sectors.

In this annual report, the charts and tables describing numerical data is using standard Indonesian. Numeric in this text uses English and Indonesian standards according to the context.

SANGGAHAN DAN BANTAHANDISCLAIMER

Page 5: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

ONE SPIRITTO ACHIEVE SUSTAINABLE GROWTHSATU SEMANGATUNTUK MEWUJUDKAN PERTUMBUHAN BERKELANJUTAN

With the spirit of red and white as the symbol of nationalism, Marein as the first reinsurance company in our homeland keeps gaining stakeholders’ trust and contributes the best to the country for 63 years of its existence in the national reinsurance industry. Along with the journey, the Company keeps strengthening its financial by always prioritizing a sustainable growth in all aspects. This is proven through the gross premiums growth, underwriting revenue growth, asset and equity growth of the Company within the last three years.

All of these achievements are obtained by Marein by upholding values of togetherness, in which the Company grows and develops in its attached diversity, as an actual realization of Marein’s philosophy, Together We Believe, Together We Achieve, that is always upheld by all elements of the Company.

Dengan semangat merah putih sebagai lambang nasionalisme, Marein sebagai perusahaan reasuransi pertama di tanah air terus memupuk kepercayaan stakeholders dan berkontribusi yang terbaik bagi negeri selama 63 tahun kiprahnya dalam industri reasuransi nasional. Seiring perjalanan, Perseroan terus melakukan penguatan finansialnya dengan tetap mengutamakan pertumbuhan yang berkesinambungan di segala aspek. Hal ini dibuktikan melalui pertumbuhan premi bruto, pertumbuhan pendapatan underwriting, pertumbuhan aset serta ekuitas Perseroan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.

Seluruh pencapaian tersebut diraih Marein dengan menjunjung nilai-nilai kebersamaan, dimana Perseroan tumbuh dan berkembang dalam keberagaman yang menyertai, sebagai wujud nyata dari falsafah Marein yaitu Together We Believe, Together We Achieve yang terus dipegang teguh oleh seluruh elemen Perseroan.

Page 6: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

1

KINERJA 20162016 PERFORMANCE

PERTUMBUHAN PREMI BRUTOGROWTH IN GROSS PREMIUMS

35,0%

Page 7: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism
Page 8: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

DESKRIPSI 2016

% kenaikan dari tahun

sebelumnya /% growth from previous year

2015 2014 DESCRIPTION

SALDO PADA AKHIR PERIODE

BALANCE AT THE END OF PERIOD

Aset 1.833,6 + 27,4 1.438,7 1.252,6 Assets

Total Investasi 1.181,4 + 23,8 954,3 811,6 Total Investments

Liabilitas 1.087,2 + 33,4 815,0 749,2 Liabilities

Ekuitas 746,3 + 19,7 623,7 503,3 Equity

UNTUK MASA YANG BERSANGKUTAN

FOR THE MENTIONED PERIOD

Premi Bruto 1.451,2 + 35,0 1.075,3 902,9 Gross Premiums

Pendapatan Underwriting 964,4 + 20,3 801,4 654,2 Underwriting Revenues

Klaim Bruto 820,4 + 35,2 606,9 493,5 Gross Claims

Beban Underwriting 821,3 + 30,5 629,1 512,4 Underwriting Expenses

Hasil Underwriting 143,2 - 16,9 172,2 141,8 Underwriting Income

Hasil Investasi 62,2 + 56,4 39,7 45,2 Income From Investment

Beban Usaha 75,3 + 12,7 66,8 59,1 Operating Expenses

Laba Usaha 130,1 - 10,4 145,2 127,9 Income From Operations

Pendapatan Lain-Lain 29,7 + 61,9 18,3 12,0 Other Income

Laba Sebelum Pajak Penghasilan 159,7 - 2,3 163,5 139,8 Income Before Income Tax

Laba Tahun Berjalan 145,8 + 7,6 135,5 116,0 Income for the Year

Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan 142,0 + 4,5 135,9 112,5 Total Comprehensive Income for

the Year

Jumlah Saham yang Beredar (Lembar) 388.343.761 0 388.343.761 388.343.761 Stock Issued (Share)

Laba Per Saham Dasar (Rupiah) 376 + 7,7 349 299 Basic Earnings Per Share (Rupiah)

RASIO-RASIO KEUANGAN (%)

FINANCIAL RATIOS (%)

Laba Tahun Berjalan / Aset 8,0 9,4 9,3 Income for the Year / Assets

Laba Tahun Berjalan / Ekuitas 19,5 21,7 23,0 Income for the Year / Equity

Laba Tahun Berjalan / Premi Bruto 10,0 12,6 12,8 Income for the Year / Gross

Premiums

Beban Usaha / Premi Bruto 5,2 6,2 6,5 Operating Expenses / Gross Premiums

Liabilitas / Ekuitas 145,7 130,7 148,9 Liabilities / Equity

Liabilitas / Aset 59,3 56,6 59,8 Liabilities / Assets

Dividen / Laba yang Belum Ditentukan Penggunaannya - 3,7 3,9 Dividend / Unappropriated

Retained Earnings

Price Earnings Ratio (x) 11,3 17,8 14,2 Price Earnings Ratio (x)

Rasio Lancar 1,5 1,6 1,5 Current Ratio

Tingkat Solvabilitas (RBC) 242,2 296,4 230,2 Solvency Ratio (RBC)

Investasi / Kewajiban Teknis 137,7 139,6 129,4 Investment / Technical Liabilities

Premi Neto / Ekuitas 136,6 137,4 146,2 Net Premiums / Equity

HARGA SAHAM DI BEI (RUPIAH) 4.250 6.200 4.240 IDX STOCK PRICE

(RUPIAH)

IKHTISAR KEUANGANFINANCIAL HIGHLIGHTS

dalam miliar rupiah in billion rupiah

KINERJA 2016

4 PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk. | Laporan Tahunan 2016

Page 9: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PERTUMBUHAN USAHABUSINESS GROWTH

Pertumbuhan Premi BrutoGrowth in Gross Premiums

Pertumbuhan Premi NetoGrowth in Net Premiums

Pertumbuhan AsetGrowth in Assets

Pertumbuhan EkuitasGrowth in Equity

dalam miliar Rupiah /in billion Rupiah

2015

2015

2014

2014

2016

2016

1.075,3

1.451,2

902,9

35,0%

dalam miliar Rupiah /in billion Rupiah

dalam % /in %

2015

2015

2014

2014

2016

Pertumbuhan Laba Tahun BerjalanGrowth in Income for the Year

dalam miliar Rupiah /in billion Rupiah

135,5145,8

116,0

7,6%20152014 2016

2016

1.019,8

735,7

19,0%

856,8

Pertumbuhan Tingkat SolvabilitasGrowth in Solvency Ratio

20152014 2016

296,4

242,2

18,3%

230,2

dalam miliar Rupiah /in billion Rupiah

1.438,7

1.833,6

1.252,6

27,4 %

dalam miliar Rupiah /in billion Rupiah

623,7

746,3

503,3

19,7 %

2016 PERFORMANCE

52016 Annual Report | PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk.

Page 10: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

2

LAPORAN MANAJEMENMANAGEMENT REPORT

PERTUMBUHAN LABA TAHUN BERJALANGROWTH IN INCOMEFOR THE YEAR

7,6%

Page 11: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism
Page 12: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

LAPORAN DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONERS REPORT

Pencapaian di tahun 2016 yang berhasil diraih oleh Perseroan antara lain pencapaian pendapatan premi sebesar Rp1,45 triliun, angka tersebut meningkat sebesar 35,0% jika dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp1,07 triliun.

The Company’s successful achievements in 2016 are, among others, the achievement gross premiums of Rp1.45 trillion; this figure was higher by 35.0% compared to the previous year which was Rp1.07 trillion.

BRATA ANTAKUSUMA, DRS. AK.SARKORO HANDAJANI, IR., MM.NASIR ILMULLAH, SE, AAAIJ

LAPORAN MANAJEMEN

8 PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk. | Laporan Tahunan 2016

Page 13: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

Dear distinguished Shareholders,

Praise to God Almighty, the Board of Commissioners is delighted to submit our monitoring report on the performance of the Board of Directors PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. (Marein) for the fiscal year ended on December 31, 2016 as follows.

With the global economy is still persistently slowing down, and the ballot of last year’s US presidential election, have made the business community to take a “wait and see” approach in 2016. Furthermore, EU and China are yet to recover from several major policies changes taken in 2015 that are affecting a great deal on global insurance development.

The Indonesian economy that grew by 5.02 % in 2016 sends a positive signal for the development of the insurance industry in this country. The government has given its maximum efforts in order to maintain the inflation stability, the control of Rupiah’s exchange rate, the maintaining banking systems resilience, as well as a controlled level of debt ratio. The government has also issued Tax Amnesty program, commencing in July 2016 and ending in March 2017, as one of the positive measures in tax reform aimed to support the country’s fiscal revenue.

The development of national insurance industry in 2016 was still marked by a number of challenges; despite the industry continues to grow consistently. The growth of the insurance industry is highly dependent on the economic growth, but the recent sales decline in property and automotive markets has further withhold the growth within the insurance industry.

Nevertheless, the better understanding by the community about the importance of insurance shall continue to help the insurance industry in recording positive performance. This can be shown by the increase in total Gross premiums, both in life insurance and in general insurance. The Gross premiums has grown 30% for life insurance and 5% for general insurance (source: AAJI and AAUI). The number of total new and continuing business premiums for life insurance reflects the increase of Indonesian public awareness on the importance of future financial planning, preparation of self-protection and their families as early as possible.

The issuance of Financial Services Authority (FSA) Regulation No. 14/POJK.05/2015 on Self-Retention and Domestic Reinsurance Support has given positive impact on the development of the Company’s business sector, although it had not reached its full potential in 2016 for the Company.

Pemegang Saham yang terhormat,

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, kami selaku Dewan Komisaris bermaksud menyampaikan laporan pengawasan atas kinerja Direksi PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. (Marein) untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2016 sebagai berikut.

Masih melambatnya perekonomian dunia, dan Amerika Serikat yang tahun lalu juga menghadapi pemilihan presiden membuat para pelaku bisnis masih bersikap “wait and see” pada tahun 2016, kemudian Eropa dan China yang juga masih belum pulih pasca beberapa kebijakan besar yang diambil tahun 2015, turut berimbas sedikit banyak bagi perkembangan perasuransian global.

Adapun perekonomian Indonesia yang dapat bertumbuh sebesar 5,02% pada tahun 2016 menumbuhkan suatu sinyal positif bagi perkembangan industri perasuransian di tanah air. Pemerintah telah memberikan suatu usaha maksimal dalam rangka menjaga kestabilan inflasi, mengendalikan nilai tukar Rupiah, menjaga ketahanan sistem Perbankan serta menjaga rasio hutang di level yang terkendali. Pemerintah juga mengeluarkan program Tax Amnesty yang dimulai pada bulan Juli 2016 dan akan berakhir di bulan Maret 2017, sebagai salah satu langkah reformasi perpajakan yang berdampak positif untuk mendukung pendapatan fiskal negara.

Perkembangan industri asuransi nasional di tahun 2016 masih diwarnai sejumlah tantangan, namun industri ini secara konsisten masih terus bertumbuh. Pertumbuhan industri asuransi sangat tergantung dari pertumbuhan ekonomi, namun menurunnya penjualan di sektor properti dan otomotif akhir-akhir ini, juga berdampak pada tertahannya pertumbuhan industri asuransi.

Namun demikian, dengan pemahaman yang semakin baik oleh masyarakat mengenai pentingnya berasuransi, tetap membantu industri asuransi untuk tetap mencatatkan kinerja positif. Hal ini terlihat dengan adanya peningkatan total pendapatan premi, baik dari asuransi jiwa maupun asuransi umum. Terjadi pertumbuhan 30% untuk asuransi jiwa dan 5% untuk asuransi umum (sumber: AAJI dan AAUI). Total premi bisnis baru maupun lanjutan untuk asuransi jiwa merefleksikan peningkatan kesadaran masyarakat Indonesia terhadap pentingnya perencanaan keuangan masa depan, persiapan perlindungan bagi diri sendiri dan keluarga sedini mungkin.

Dikeluarkannya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK)No. 14/POJK.05/2015 tentang Retensi Sendiri dan Dukungan Reasuransi Dalam Negeri memberi pengaruh positif bagi perkembangan sektor usaha Perseroan, walaupun belum tercapai secara maksimal di tahun 2016 bagi Perseroan.

MANAGEMENT REPORT

92016 Annual Report | PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk.

Page 14: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PANDANGAN ATAS KINERJA MAREIN 2016Dewan Komisaris melihat bahwa Direksi telah bekerja dengan baik, dengan melakukan beberapa langkah strategis dalam rangka meningkatkan kinerja Perseroan, diantaranya tetap menjaga rasio-rasio keuangan tetap tinggi dan stabil, menjaga penerapan manajemen risiko yang optimal, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia sehingga semuanya tercermin dalam rating Perseroan yang tetap terjaga dengan baik.

Direksi telah menjalankan Tata Kelola Perusahaan yang Baik sesuai dengan pedoman internal tata kelola perusahaan sendiri maupun regulasi yang berlaku, yang dalam pelaksanaannya juga turut melibatkan Dewan Komisaris serta Komite-Komite yang berada di bawahnya, serta Unit Tata Kelola Perseroan yang bertanggung-jawab secara aktif.

Di tahun 2016, Perseroan telah berusaha untuk memanfaatkan momentum POJK No. 14/POJK.05/2015 tentang Retensi Sendiri dan Dukungan Reasuransi Dalam Negeri dengan tetap menjaga risiko yang dikelolanya melalui distribusi portofolio bisnis yang lebih merata, namun demikian pada kenyataannya dampak peraturan tersebut baru terjadi di penghujung tahun 2016, sehingga kontribusinya belum terlalu nampak terhadap pertumbuhan usaha di tahun 2016, tapi sedikit banyak telah memberikan peluang yang cukup baik bagi Perseroan.

Pencapaian di tahun 2016 yang berhasil diraih oleh Perseroan antara lain pencapaian pendapatan premi sebesar Rp1,45 triliun, angka tersebut meningkat sebesar 35,0% jika dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp1,07 triliun. Perseroan juga telah berhasil membukukan Laba Tahun Berjalan sebesar Rp145,8 miliar yang meningkat dari angka tahun 2015 yang sebesar Rp135,5 miliar dan RBC sebesar 242,2%.

Adapun beberapa pengembangan yang telah dilakukan oleh Perseroan sepanjang tahun 2016 antara lain, Perseroan telah melakukan Joint Product Development dengan perusahaan reasuransi internasional untuk bersinergi meningkatkan kualitas maupun kuantitas bisnis yang dihasilkan, dan Perseroan juga telah memberikan training yang disesuaikan dengan kebutuhan customer.

PANDANGAN ATAS PROSPEK USAHA MAREIN 2017Dewan Komisaris memandang bahwa industri perasuransian merupakan industri yang memiliki potensi yang sangat besar seiring dengan pertumbuhan ekonomi negara yang semakin baik. Meningkatnya kesadaran masyarakat yang memiliki daya beli, akan pentingnya masa depan semakin menumbuhkan pendapatan premi asuransi. Perseroan perlu menerapkan strategi yang tepat melalui teknik pemasaran yang baik agar peluang ini dapat diambil dengan tetap mengedepankan penerapan manajemen risiko dengan prinsip kehati-hatian.

REVIEW OF MAREIN PERFORMANCE 2016The Board of Commissioners believes that the Board of Directors has performed well and with some strategic steps taken to improve the Company’s performance, including maintaining high and stable financial ratios, keeping the application of risk management at optimal level, as well as improving the quality of human resources that all are reflected in the Company’s well maintained rating.

The Board of Directors have carried out Good Corporate Governance in accordance to the internal guidelines of the corporate governance as well as the applicable regulations, which in practice, also involves the Board of Commissioners and Committees thereunder, as well as the actively responsible Corporate Governance Unit.

In 2016, the Company attempted to capitalize the momentum from the implementation of FSA Regulation No. 14/ POJK.05/2015 regarding Self-Retention and Domestic Reinsurance Support while sustaining the managed risk through a distribution of portfolio businesses that is more evenly distributed; however, in reality the impact of the new regulations has not been felt until the end of 2016, thus its contribution was limited to the business growth in 2016, but more or less giving a fairly good potential opportunities for the Company.

The Company’s successful achievements in 2016 are, among others, the achievement of gross premiums of Rp1.45 trillion; this figure was higher by 35.0% compared to the previous year which is Rp1.07 trillion. The Company also recorded an Income for the Year of Rp145.8 billions which was an increase from the 2015 figure of Rp135.5 billion and the RBC of 242.2%.

Several developments taken by the Company throughout 2016 are, among others, conducting Joint Product Development with international reinsurance companies to improve the quality and quantity of business generated, and the Company has also provide trainings tailored to the customer needs.

REVIEW OF MAREIN BUSINESS PROSPECTS IN 2017The Board of Commissioners believes that the insurance industry is an industry that holds a great potential in line with the country’s improving economic growth. The increasing awareness from the population that has purchasing power on the importance of future security will increase the insurance premiums. The Company needs to implement appropriate strategies through better marketing approaches so that the Company could take these opportunities while promoting the implementation of prudent risk management.

LAPORAN MANAJEMEN

10 PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk. | Laporan Tahunan 2016

Page 15: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

Salah satu kebijakan pemerintah dalam rangka mendukung industri perasuransian selain tertuang dalam POJK No. 14/POJK.05/2015, juga akan dikeluarkannya Rancangan Peraturan Pemerintah tentang batas kepemilikan badan hukum asing dalam perusahaan perasuransian maksimal sebanyak 80% sehingga diharapkan perusahaan perasuransian lokal dapat berkembang dengan baik seiring dengan pertumbuhan industri. Kebijakan-kebijakan ini tentunya memberikan dampak yang positif bagi Perseroan.

Dengan keunggulan kompetitif yang dimiliki Perseroan, sebagai satu-satunya perusahaan reasuransi terbuka di Indonesia dengan pertumbuhan dan rasio-rasio keuangan yang tinggi dan konsisten, portofolio bisnis yang terdiversifikasi serta struktur permodalan yang kuat (dilihat dari tingginya tingkat solvabilitas Marein), maka Dewan Komisaris yakin di tahun 2017 nanti, Perseroan akan mampu bersaing secara sehat serta mampu kembali mencatatkan pencapaian-pencapaian terbaiknya.

PENGAWASAN DAN REKOMENDASI DEWAN KOMISARIS

Dewan Komisaris Perseroan telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara independen dan telah menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Pengawasan Dewan Komisaris meliputi kebijakan yang diambil oleh Direksi serta memberikan arahan dan rekomendasi dalam menghadapi lingkungan usaha yang dinamis dan terus berubah.

Dewan Komisaris selalu terlibat aktif dalam memberikan pengarahan serta melakukan diskusi melalui rapat-rapat kordinasi yang dilakukan secara reguler dengan Direksi. Selama tahun 2016, Dewan Komisaris melakukan fungsi pengawasan melalui rapat-rapat yang diadakan sebanyak 13 (tiga belas) kali, yaitu: 6 (enam) kali rapat internal Dewan Komisaris, 6 (enam) kali rapat bersama dengan Direksi, dan 1 (satu) kali rapat dengan Auditor Eksternal.

Dewan Komisaris juga memberikan beberapa rekomendasi bagi Direksi terhadap sejumlah hal-hal strategis, di antaranya agar manajemen segera merespon secara positif semua regulasi dan kebijakan pemerintah dalam rangka Tata Kelola Perusahaan yang Baik, terus meningkatkan perbaikan dalam proses bisnis sehingga dapat memberi kualitas pelayanan yang baik dan terus mempertahankan rasio-rasio keuangan pada posisi yang tinggi.

KINERJA KOMITE DI BAWAH DEWAN KOMISARISDalam menjalankan tugas pengawasannya, Dewan Komisaris dibantu oleh 3 organ yaitu Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Tata Kelola Perusahaan. Melalui komite-komite tersebut, Dewan Komisaris secara aktif mengawasi kegiatan operasional Perseroan melalui rapat-rapat yang diadakan bersama dengan komite-komite tersebut. Untuk itu, Dewan Komisaris menilai Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Tata Kelola Perusahaan telah bekerja dengan sangat baik dan memberikan dukungan

Aside from FSA Regulation No. 14/POJK.05/2015, another government policy that is soon to be released aiming to support the insurance industry is a Draft Regulation on foreign ownership limitation of local legal entities within insurance company of maximum 80%. Therefore, the local insurance company is expected to develop further in line with the growth of the industry. These policies would have a positive impact for the Company.

With its competitive advantage, the only publicly listed reinsurance company in Indonesia with high and consistent growth and financial ratios diversified business portfolio, and strong capital structure (seen from Marein high solvency ratio), the Board of Commissioners is confident that in 2017, the Company shall have the ability to compete fairly and to re-establish its best achievements.

MONITORING AND RECOMMENDATION FROM THE BOARD OF COMMISSIONERSThe Board of Commissioners has carried out its duties and responsibilities independently and has allocated sufficient time in carrying it out. Supervision by the Board of Commissioners includes the policies carried out by the Board of Directors and providing guidance and recommendations in facing a dynamic and constantly changing business environment.

The Board of Commissioners has always been actively involved in providing guidance and discussions through coordinating meetings conducted regularly by the Board of Directors. Throughout 2016, the Board of Commissioners had exercised its monitoring function through 13 (thirteen) meetings, which are: 6 (six) internal Board of Commissioners meetings, 6 (six) joint meetings with the Board of Directors, and 1 (one) meeting with the External Auditor.

The Board of Commissioners also gave several recommendations to the Board of Directors on a number of strategic issues, including those with the intention that the management immediately responded positively to all regulations and government policies in the framework of Good Corporate Governance, continued to improve the business processes so it can continued to provide good quality service and maintain high position financial ratios.

PERFORMANCE OF COMMITTEES UNDER BOARD OF COMMISSIONERSIn carrying out its supervisory duties, the Board of Commissioners is assisted by three committees, which are: Audit Committee, Risk Monitoring Committee, and Corporate Governance Committee. Through these committees, the Board of Commissioners actively oversaw the Company’s operations through meetings which were held in conjunction with these committees. To that end, the Board of Commissioners assessed that the Audit Committee, Risk Monitoring Committee, and Corporate

MANAGEMENT REPORT

112016 Annual Report | PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk.

Page 16: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

yang optimal sehingga Dewan Komisaris dapat menjalankan tugas dan fungsinya mengawasi pengelolaan Perseroan pada tahun 2016.

APRESIASIDewan Komisaris mengucapkan terima kasih kepada seluruh Pemegang Saham, Direksi, Karyawan, Pelanggan, dan Mitra Usaha, atas kepercayaan dan dukungan yang diberikan, kepemimpinan, kerja keras serta dedikasi dalam mendukung laju Perseroan sehingga Marein mampu melewati tahun 2016 dengan cukup baik.

Governance Committee had worked very well and provided optimal support so that the Board of Commissioners could execute its duties and functions in overseeing the Company’s management in 2016.

APPRECIATIONThe Board of Commissioners would like to express its gratitude to the entire Shareholders, Board of Directors, Employees, Customers and Business Partners, for the trust and the support given, the leadership, hard work, and dedication in supporting the Company so that Marein managed to work through the year 2016 relatively well.

DEWAN KOMISARISBoard of Commissioners

Sarkoro Handajani, Ir., MMPresiden Komisaris / Komisaris Independen

President Commissioner / Independent Commissioner

Nasir Ilmullah, SE, AAAIJKomisaris / Commissioner

Brata Antakusuma, Drs. Ak.Komisaris / Commissioner

LAPORAN MANAJEMEN

12 PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk. | Laporan Tahunan 2016

Page 17: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

Robby Loho Drs., MBA, APAI, CIIB, AAIK, QIP, CPIE

Sutadi, AAIJ, CPLHI Yanto Jayadi Wibisono, SEHardjono, SE, MM, ASAI, QIP, CPIETrinita Situmeang, Ir, MM, AAIK

LAPORAN DIREKSIBOARD OF DIRECTORS REPORT

Perseroan telah melakukan beberapa strategi diantaranya memperkuat lini pemasaran, prudent underwriting, meningkatkan program customer satisfaction, melakukan kerjasama pengembangan produk sertamenerapkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik dan Manajemen Risiko.

The Company has carried out several strategies including strengthen marketing, prudent underwriting, improve customer satisfaction program, joint product development, implementing Good Corporate Governanceand Risk Management.

MANAGEMENT REPORT

132016 Annual Report | PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk.

Page 18: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

Dear distinguished Shareholders,

Praise to God Almighty, for His mercy and grace that PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. (Marein) managed to grow in line with the growing economic conditions.

In this opportunity, the Board of Directors would like to submit our report for 2016 fiscal year, together with the achievement of the Company main performance to the shareholders and stakeholders.

ECONOMIC ANALYSIS2016 global economic condition was still influenced by the economic slowdown in European countries and China. After experiencing severe crisis, in the last few years, the US economy had shown an upward trend, although later, there was a slight question mark, post the US election with Donald Trump elected as the President of the United States. The US economic recovery has always had a positive impact on Asian countries. Similarly, the improving economy of several European countries is expected to have a positive impact.

Meanwhile, Asian regional economy is still slowing, especially with China that is currently undergoing political and economic reforms, starting with its Central Bank devaluing its Yuan exchange rate against US Dollar to approximately 1.85% with the intention to encourage market reforms and to increase its economy. On the other hand, Japanese economy is still not fully recovered and it is marked with the weakening of Yen and the low GDP in 2016. International commodity prices, including oil prices and other energy commodities, are also still not recovered.

INSURANCE INDUSTRY DEVELOPMENT IN 2016The development of national insurance industry in 2016 was still marked with a number of challenges, even though the industry continued to grow consistently. The growth of insurance industry is still highly dependent to the economic growth and the recent declining sales in real estate and automotive sectors had affected the slowing growth within insurance industry.

Indonesian economic growth in 2016 reached 5.02%, an increase from 2015 of 4.88%, meanwhile the growth of global economic is estimated at 2.3%. The national insurance industry grew by 30% for life insurance and 5% for general insurance (source: AAJI and AAUI), from a business perspective, it is therefore assumed that the insurance industry still holds the potentials and great opportunities, whilst the local reinsurance industry is estimated to grow by ±30%.

Pemegang Saham yang terhormat,

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. (Marein) mampu tumbuh sejalan dengan kondisi perekonomian yang tetap bertumbuh.

Dalam kesempatan yang baik ini, perkenankan Direksi Perseroan menyampaikan laporan pengelolaan Perseroan selama tahun buku 2016, beserta pencapaian kinerja utamanya kepada para Pemegang Saham dan pemangku kepentingan lainnya.

TINJAUAN PEREKONOMIANKondisi perekonomian dunia di tahun 2016 masih dipengaruhi oleh melambatnya pertumbuhan ekonomi negara-negara di Eropa dan China. Dalam beberapa tahun terakhir setelah mengalami krisis yang cukup berat, perekonomian AS telah menunjukkan peningkatan walaupun kemudian terjadi sedikit tanda tanya pasca pemilu dan terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat. Pemulihan ekonomi AS selalu berdampak positif bagi negara-negara di Asia. Begitu pula dengan membaiknya perekonomian beberapa negara di Eropa akan memberikan dampak yang positif.

Sementara itu perekonomian regional di kawasan Asia masih melambat, terutama China yang melakukan reformasi besar dalam bidang politik dan ekonomi yang dimulai dengan Bank Sentral Tiongkok melakukan devaluasi atas nilai tukar Yuan terhadap Dolar AS hingga kurang lebih 1,85% untuk mendorong terjadinya reformasi pasar serta meningkatkan perekonomian negaranya. Sementara ekonomi Jepang masih belum sepenuhnya pulih ditandai dengan masih melemahnya Yen dan rendahnya Gross Domestic Product (GDP) per tahun 2016. Harga komoditas internasional termasuk harga minyak dunia dan beberapa komoditas energi lainnya juga masih belum pulih.

PERKEMBANGAN INDUSTRI ASURANSI DI TAHUN 2016Perkembangan industri asuransi nasional di tahun 2016 masih diwarnai sejumlah tantangan, walaupun industri ini secara konsisten masih terus tumbuh. Pertumbuhan industri asuransi masih sangat tergantung dari pertumbuhan ekonomi, dan menurunnya penjualan sektor properti dan otomotif akhir-akhir ini juga berdampak pada tertahannya pertumbuhan industri asuransi.

Pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2016 yang mampu tumbuh sebesar 5,02%, meningkat dari tahun 2015 yang sebesar 4,88%, sementara pertumbuhan ekonomi global diperkirakan hanya sebesar 2,3%. Industri asuransi nasional tumbuh sebesar 30% untuk asuransi jiwa dan 5% untuk asuransi umum (menurut AAJI dan AAUI), maka secara bisnis dapat disimpulkan bahwa industri asuransi masih memberikan potensi dan peluang yang besar, sementara industri reasuransi dalam negeri diperkirakan tumbuh sebesar ±30%.

LAPORAN MANAJEMEN

14 PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk. | Laporan Tahunan 2016

Page 19: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

INISIATIF STRATEGISDalam menghadapi peluang dan tantangan bisnis, Perseroan telah menyusun beberapa strategi. Strategi yang dilakukan di antaranya adalah memperkuat lini pemasaran dengan menyiapkan satu divisi khusus yang bertanggung-jawab atas penerapan dari strategi pemasaran yang telah disiapkan. Di samping itu juga meningkatkan program customer satisfaction melalui berbagai cara yang disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan customer. Perseroan juga mempersiapkan diri dalam struktur permodalan untuk meningkatkan kapasitas agar mampu menjadi pendamping perusahaan reasuransi bentukan pemerintah di industri reasuransi.

Dari sisi pengembangan bisnis, pada tahun 2016 Perseroan telah menjalin kerjasama dengan customer baru dan mempertahankan kerjasama bisnis dengan prime customer yang sudah ada dengan melakukan berbagai pembaharuan dan perbaikan yang menguntungkan kedua belah pihak. Sedangkan dari sisi produk, Perseroan telah melakukan diversifikasi produk, salah satunya dengan melakukan pengembangan produk yang disesuaikan dengan kebutuhan customer.

Selain itu dalam rangka meningkatkan pengelolaan bisnis, Perseroan melakukan Joint Product Development dengan perusahaan reasuransi internasional untuk bersinergi meningkatkan kualitas maupun kuantitas bisnis yang dihasilkan.

KINERJA MAREIN 2016Kami bersyukur pada tahun 2016 Perseroan berhasil membukukan kinerja yang cukup baik. Hampir seluruh indikator kinerja operasional dan keuangan Perseroan mengalami pertumbuhan yang baik dibandingkan tahun sebelumnya.

Total Aset Perseroan pada 2016 mengalami pertumbuhan sebesar 27,4% menjadi Rp1,83 triliun dari Rp1,44 triliun di 2015.

Perseroan juga mampu membukukan kenaikan Premi Bruto sebesar 35,0% menjadi Rp1,45 triliun dari Rp1,07 triliun di 2015. Laba Tahun Berjalan Perseroan tercatat meningkat sebesar 7,6% menjadi Rp145,8 miliar dari Rp135,5 miliar pada 2015. Hal serupa juga terjadi pada Hasil Investasi yang meningkat sebesar 56,4% menjadi Rp62,2 miliar dari Rp39,7 miliar pada tahun 2015.

PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIKDireksi memiliki komitmen untuk menerapkan Good Corporate Governance (GCG) sebagai pedoman dalam pengelolaan Perseroan pada setiap aktivitas dan pada setiap tingkatan organisasi. Dalam mengimplementasikan Tata Kelola Perusahaan, Perseroan senantiasa merujuk kepada berbagai perundang-undangan, peraturan dan ketentuan yang berlaku.

STRATEGIC INITIATIVESIn facing opportunities and challenges, the Company has developed a number of strategies. One strategy is strengthening the marketing line by setting up a special division responsible for implementing an already set up marketing strategy. In addition to the marketing strategy, we have also improved our customer satisfaction program through various actions tailored to the customer’s needs and wishes. The Company has also prepared a capital structure to increase our capacity so that we shall be a companion to the government-own reinsurance company within the reinsurance industry.

In terms of business development, in 2016 the Company established a partnership with new customers and retained prime business collaborations with existing customers through a variety of reforms and improvements which benefited both parties. In terms of products, the Company diversified its products; one of them was through developing products tailored to customer needs.

Furthermore, in order to improve business management, the Company has carried out Joint Product Development with international reinsurance companies, working together to improve the quality and quantity of the business generated.

MAREIN PERFORMANCE IN 2016We are grateful that in 2016, the Company managed to record a relatively good performance. Almost all of the Company’s operational and financial performance indicators showed a better growth compared to that of the previous year.

In 2016, the Company’s total assets grew by 27.4% to Rp1.83 trillion from Rp1.44 trillion in 2015.

The Company also succeeded to record an increase in Gross Premiums by 35.0% to Rp1.45 trillion from Rp 1.07 trillion in 2015. Income For The Year recorded an increase by 7.6% to Rp145.8 billion from Rp135.5 billion in 2015. Likewise, the Income from Investment has yielded an increase of 56.4% to Rp62.2 billion from Rp39.7 billion in 2015.

IMPLEMENTATION OF GOOD CORPORATE GOVERNANCEThe Board of Directors are committed to implement Good Corporate Governance (GCG) as a guidance in managing the Company in every activity and on every level of the organization. In implementing Corporate Governance, the Company always refers to various applicable laws, rules, and regulations.

MANAGEMENT REPORT

152016 Annual Report | PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk.

Page 20: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

Dengan menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik secara konsisten, Perseroan berharap dapat menjadi lebih profesional, transparan, dan efisien sehingga dapat memaksimalkan nilai perusahaan bagi para Stakeholders dalam bentuk meningkatnya kinerja (nilai perusahaan dalam jangka panjang) serta citra perusahaan.

Setiap tahunnya Perseroan juga telah memenuhi pelaporan Penerapan Tata Kelola Perusahaan sesuai ketentuan yang diatur dalam POJK No. 73/POJK.05/2016 tentang Tata Kelola Perusahaan yang Baik Bagi Perusahaan Perasuransian dan POJK No. 21/POJK.04/2015 tentang Penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka.

Selain itu, Perseroan telah memiliki pedoman Manajemen Risiko yang diadaptasi dari POJK yang menerapkan 5 Pilar sebagaimana diatur dalam pasal 2 POJK No. 1/POJK.05/2015 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank dan SEOJK No. 10/SEOJK.05/2016 tentang Pedoman Penerapan Manajemen Risiko dan Laporan Penilaian Sendiri Penerapan Manajemen Risiko Bagi Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank. Dalam penerapan manajemen risiko, Perseroan mendapatkan dukungan dan komitmen penuh dari Dewan Komisaris dan Direksi, sehingga penerapan dapat dilakukan secara baik dan menyeluruh di semua lini bisnis.

TANTANGAN DAN PROSPEK USAHA

Jika ditinjau dari sisi market share di 2016, posisi Perseroan masih berada di bawah perusahaan reasuransi lainnya di Indonesia. Namun demikian, jika dilihat dari sisi laporan keuangan, Perseroan memiliki rasio keuangan yang berada di atas rata-rata perusahaan sejenis dalam industri. Hal ini dipengaruhi oleh kebijakan penerapan manajemen risiko di seluruh lini bisnis yang dijalankan secara prudent.

Seiring dengan perkembangan dan persaingan industri reasuransi maupun asuransi, baik di tingkat nasional maupun internasional, Direksi menilai bahwa industri perasuransian masih merupakan industri yang memiliki potensi yang sangat besar sejalan dengan pertumbuhan ekonomi negara yang semakin baik. Meningkatnya kesadaran masyarakat yang memiliki daya beli akan pentingnya masa depan semakin menumbuhkan pendapatan premi asuransi.

Untuk itu, dari segi penjualan produk, Perseroan meyakini bahwa Reasuransi jiwa masih memiliki potensi untuk berkembang dengan baik, dengan model bisnis reasuransi jiwa biasa yang sudah ada maupun sesuai dengan trend perubahan model reasuransi. Reasuransi umum juga dinilai masih memiliki potensi yang sangat besar, dengan cara mengedepankan kompetensi di kelas bisnis yang masih

By consistently applying GCG, the Company expects that it shall be more professional, transparent, and efficient so as to maximize the Company’s values for all Stakeholders in the form of improved performance (long term company’s value) as well as its corporate image.

Each year, the Company complies to Good Corporate Governance Implementation report submission, in accordance with the provisions set in FSA Regulation No. 73/POJK.05/2016 regarding Good Corporate Governance For Insurance Companies and FSA Regulation No. 21/ POJK.04/2015 regarding the Guideline Implementation of Corporate Governance for Publicly Listed Company.

Additionally, the Company has established a guideline on Risk Management adapted from FSA Regulation that implements 5 (five) Pillars as set out in Article 2 of FSA Regulation No. 1/POJK.05/2015 concerning Implementation of Risk Management for Non-Bank Financial Services Institutions and Circular Letter of FSA No. 10/SEOJK.05/2016 on Guideline of Risk Management Implementation and Self-Assessment Report on Risk Management Implementation for Non-Bank Financial Services Institutions. In implementing risk management, the Company received full support and commitment from the Board of Commissioners and the Board of Directors, so that the implementations were carried out properly and thoroughly in all lines of business.

CHALLENGES AND BUSINESS OPPORTUNITIESFrom the 2016 market share point of view, the Company’s position remains below than other reinsurance companies in Indonesia. However, when we look at our financial statements, the Company achieved its financial ratio that is above average of the similar companies within the industry. This achievement is influenced by the risk management implementation policies in all business lines that were carried out prudentially.

Along with the development and competition within reinsurance and insurance industry, both domestically and internationally, the Board of Directors consider that the insurance industry is still an industry of great potentials in line with the country’s improving economic growth. Two important developments: the increase of public awareness on the importance of future and the said public also experienced an increased purchasing power. These two developments show promise in increasing gross premiums.

To that end, in terms of product sales, the Company believes that Life Reinsurance still holds the potential to develop well, along with the existing usual life reinsurance business model as well as with a trend within reinsurance models. General reinsurance is also considered to have great potentials, as such, we prioritize competencies in business class that is still open for development and to take a strategic approach

LAPORAN MANAJEMEN

16 PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk. | Laporan Tahunan 2016

Page 21: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

terbuka untuk dikembangkan maupun dengan melakukan pendekatan strategis kepada partner/customer untuk mendapatkan bisnis yang berkualitas dan bekesinambungan melalui berbagai jenis kerjasama.

PERUBAHAN KOMPOSISI DIREKSI

Komposisi Direksi Perseroan pada tahun 2016 mengalami perubahan sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 16 Juni 2016 yang menerima pengunduran diri Bapak Agus Muharam MSc, ASAI, AAIJ, QIP, CPIE sebagai Direktur, dan kemudian mengangkat Ibu Ir. Trinita Situmeang, MM, AAIK, ANZIIF (Dipl.) serta Bapak Sutadi, AAIJ, CPLHI sebagai Direktur Perusahaan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 8 Desember 2016.

Dengan demikian, untuk selanjutnya susunan Anggota Direksi Perseroan menjadi sebagai berikut:

Presiden Direktur / President Director Bapak Drs. Robby Loho, MBA, APAI, CIIB, AAIK, QIP, CPIE.

Direktur / Director Bapak Yanto Jayadi Wibisono, SE.

Ibu Ir. Trinita Situmeang, MM, AAIK, ANZIIF (Dipl.)

Bapak Sutadi, AAIJ, CPLHI.

Direktur Independen / Independent Director Bapak Hardjono, SE, MM, ASAI, AAIJ, QIP, CPIE.

APRESIASISeluruh pencapaian kinerja Perseroan di tahun 2016, tidak terlepas dari dukungan dan kontribusi berbagai pihak. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para relasi bisnis, para Pemegang Saham, Dewan Komisaris, serta seluruh karyawan atas kerjasama yang baik selama ini.

with our partners/customers to gain business quality and continuity through various types of collaborations.

CHANGES IN COMPOSITION OF THE BOARD OF DIRECTORSThe composition of the Company’s Board of Directors in 2016 changed in accordance with the resolution of the Annual General Meeting of Shareholders dated June 16, 2016 where GMS received the resignation from Mr. Agus Muharam MSc, ASAI, AAIJ, QIP, CPIE as the Director, and afterwards appointed Mrs. Ir. Trinita Situmeang, MM, AAIK, ANZIIF (Dipl.) and Mr. Sutadi, AAIJ, CPLHI as the Director of the Company based on the resolution of Extraordinary General Meeting of Shareholders dated December 8, 2016.

Therefore, the composition of members of the Board of Directors shall be as follows:

APPRECIATIONThe entire Company’s performance in 2016 was certainly with the support and contribution from various parties. For that, we would like to express our gratitude and highest appreciation to our business relations, the Shareholders, the Board of Commissioners, as well as to all employees for good cooperation over the years.

DIREKSIBoard of Directors

Robby Loho, Drs.,MBA, APAI, CIIB, AAIK, QIP, CPIEPresiden Direktur / President Director

Yanto Jayadi Wibisono, SEDirektur / Director

Trinita Situmeang, Ir., MM, AAIK, ANZIIF (Dipl.)Direktur / Director

Sutadi, AAIJ, CPLHIDirektur / Director

Hardjono, SE, MM, ASAI, AAIJ, QIP, CPIEDirektur Independen / Independent Director

MANAGEMENT REPORT

172016 Annual Report | PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk.

Page 22: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PERTUMBUHAN ASETGROWTH IN ASSETS

27,4%

3

PROFIL PERSEROANCOMPANY PROFILE

Page 23: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism
Page 24: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

Nama PerseroanCompany Name

PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk.

Nama PanggilanCompany Nick Name

Marein

Bidang UsahaLine of Business

Reasuransi konvensional dan syariahConventional and sharia reinsurance

Tanggal Pendirian Date of Establishment

4 Juni, 1953June 4, 1953

Akte PendirianDeed of Establishment

Akta Pendirian Perseroan No. 15 pada tanggal 4 Juni 1953 dibuat dihadapan Anton Frederik Schut pengganti dari Meester Karel Eduard Krijgsman notaris di Jakarta.Company Deed of Establishment No.15 dated June 4, 1953 made before Anton Frederik Schut substitute of Meester Karel Eduard Krijgsman public notary in Jakarta.

Dasar Hukum PendirianLegal Basis of Establishment

• Disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia) No. J.A5/108/3 pada tanggal 17 Desember 1953.

• Berita Negara No. 23 tanggal 19 Maret 1954.• Tambahan Berita Negara No. 173.• Ratified by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia (now The Minister of Law and Human

Rights) No.J.A5/108/3 dated December 17, 1953.• State Gazette No.23 dated March 19, 1954.• Supplement to State Gazette No.173.

Modal DasarAuthorized Capital

Rp300.000.000.000 atau 1.500.000.000 sahamRp300,000,000,000 or 1,500,000,000 of share

Jumlah KaryawanTotal Employees

2016 = 1402015 = 1292014 = 118

Kode SahamStock Code

MREIMREI.IJ (bloomberg)MREI.JK (reuters/yahoo)

Pencatatan SahamListing

Saham Marein dicatat dan diperdagangkan pada / Marein Shares are listed and traded inPT Bursa Efek Indonesia / Indonesia Stock ExchangeJakarta Stock Exchange Building, Tower IJl. Jend. Sudirman Kav. 52-53Jakarta 12190

Tanggal MulaiPencatatan Saham Date of Listing

4 September, 1989September 4, 1989

AlamatAddress

Plaza Marein 18th FloorJl. Jend. Sudirman Kav. 76-78Jakarta 12910Telepon : +6221 57936588 (hunting)Phone +6221 57936575 - 79Fax : +6221 57936580 - 83E-mail : [email protected] [email protected] : www.marein-re.com

Kantor CabangBranch Office

Tidak AdaNone

Entitas Anak PerseroanSubsidiary

Tidak AdaNone

IDENTITAS PERSEROANCOMPANY IDENTITY

PROFIL PERSEROAN

20 PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk. | Laporan Tahunan 2016

Page 25: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana (IPO) dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia.

Company’s Initial Public Offering (IPO) and listed its shares on the Indonesia Stock Exchange.

Kenaikan modal disetor yang terakhir adalah pada 2008, menjadi Rp77,7 miliar.

The increase in the last paid-up capital was in 2008, became Rp77.7 billion.

Perseroan mempertahankan hasil rating A+(idn) untuk Peringkat Nasional dan rating BB(int) untuk Peringkat Internasional dari Fitch Rating Indonesia serta rating idA+ dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).

The Company maintains affirmation of A+(idn) rating for National ratings and BB(int) rating for International Rating from Fitch Rating Indonesia and idA+ rating from PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).

RIWAYAT SINGKATBRIEF HISTORY

1953

2015

1989

2008

2006

2007

Pendirian Perseroan yang memulai kegiatan usahanya dalam industri Reasuransi Indonesia.

Company establishment which started its business activities in Indonesia Reinsurance industry.

Kenaikan Modal Dasar menjadi Rp300 miliar.

The increase in authorized capital became Rp300 billion.

Membentuk dan mengembangkan unit bisnis Syariah yang sesuai dengan ijin Departemen Keuangan Republik Indonesia Nomor KEP-075/KM/12/2006 tanggal 25 Agustus 2006.

Established and developed Sharia business unit in accordance with the license from Ministry of Finance of Republic of Indonesia No. KEP-075/KM/12/2006 dated August 25, 2006.

Untuk memberikan pelayanan yang prima terhadap pelanggan maupun mitra usaha, Perseroan menempati kantor yang baru di Jalan Jenderal Sudirman Kav. 76-78, Jakarta 12910.

To provide excellent service to the customers and business partners, the Company occupied new office on Jalan Sudirman Kav. 76-78, Jakarta 12910.

2016

2016 Annual Report | PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk. 21

COMPANY PROFILE

21

Page 26: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

Menjadi perusahaan reasuransi regional yang handal, terkemuka dan terpercaya.Being a reliable, well-known and trusted regional reinsurance company.

VISIVISION

FALSAFAH, VISI, MISI DAN NILAI-NILAI PERSEROANPHILOSOPHY, VISION, MISSION, AND CORPORATE VALUES

Bersama Kita Percaya, Bersama Kita Berjaya

Together We Believe, Together We Achieve

FALSAFAHPHILOSOPHY

1. Mendukung pertumbuhan industri asuransi dengan menyediakan layanan reasuransi yang optimal dan menguntungkan bagi pemangku kepentingan.

To support the growth of the insurance industry by providing optimal and mutually beneficial reinsurance services to our stakeholders.

2. Menyediakan layanan terbaik bagi pelanggan dengan meningkatkan profesionalisme dan kualitas sumber daya manusia secara berkesinambungan.

To provide the best customer service by continuously improving the professionalism and quality of our human capital.

3. Meningkatkan nilai pemangku kepentingan dengan pertumbuhan yang berkesinambungan melalui penerapan manajemen risiko dan tata kelola Perseroan yang baik.

To increase stakeholder value with sustainable growth through the implementation of proper risk management and good corporate governance.

MISIMISSION

PROFIL PERSEROAN

22 PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk. | Laporan Tahunan 2016

Page 27: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

NILAI-NILAI PERSEROANCORPORATE VALUES

W

E

C

A

N

Accountable and ReliableDapat Dipercaya dan Diandalkan

Care for OthersPeduli terhadap Orang Lain

Work with HeartBekerja dengan Hati

Excellence in QualityUnggul dalam Kualitas

Next LevelTingkat Berikutnya

COMPANY PROFILE

232016 Annual Report | PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk.

Page 28: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

KEGIATAN USAHA PERSEROANCORPORATE LINE OF BUSINESS

Based on the Articles of Association, Article 3 on the purpose and objectives and line of business the Company engaged in reinsurance sector, the description is as follows:

LIFE REINSURANCEThe Company provides support and services through reinsurance treaty and facultative programs for individual and group products with conventional or sharia risk-based:

• Term Life Insurance We are competent to handle Term Life business with

professional and responsive underwriting.• Personal Accident Insurance We have the competence to handle Personal Accident

business both as rider and stand alone with sufficient benefit limits.

• Critical Illness Insurance We are experienced in Critical Illness business supported

by good statistical data and competitive morbidity tables.

• Decreasing Term Insurance We make business closings for Credit Life Insurance for

micro segment to jumbo case by conducting underwriting in professional and responsive way.

• Health Insurance We are competent to deal with health insurance business

that covers the cost of surgery, critical illness, inpatient and outpatient services including hospitalization cash plan.

• Catastrophic Insurance We are competent in supporting and implementing

the Regulation of Financial Services Authority No.14/POJK.05/2015 on Self Retention and Domestic Reinsurance Support including providing support for catastrophic insurance.

The Company has reinsurance business partner with international-scale reputation, making it more flexible and accommodative in providing reinsurance support to all customers.

GENERAL REINSURANCEThe Company has extensive experience with the supporting of employees who have sufficient and reliable skills, knowledge, and competencies to provide optimal reinsurance support to customers through risk transfer with facultative or treaty mechanisms or both, with conventional or sharia-based practice.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan Pasal 3 tentang maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan yang bergerak dalam bidang reasuransi, penjelasan sebagai berikut:

REASURANSI JIWAPerseroan memberikan dukungan dan pelayanan melalui skema program reasuransi treaty maupun fakultatif untuk produk individu maupun grup yang berbasis konvensional maupun syariah atas risiko:

• Asuransi Jiwa Berjangka Kami kompeten menangani bisnis Term Life dengan

melakukan underwriting yang profesional dan responsif.• Asuransi Kecelakaan Diri Kami mempunyai kompetensi menangani bisnis Personal

Accident baik sebagai rider maupun stand alone dengan batasan benefit yang memadai.

• Asuransi Penyakit Kritis Kami berpengalaman dalam bisnis Critical Illness didukung

dengan data statistik yang baik dan tabel morbiditas yang kompetitif.

• Asuransi Jiwa Berjangka Menurun Kami melakukan penutupan bisnis Asuransi Jiwa Kredit

untuk segmen mikro sampai dengan jumbo case dengan melakukan underwriting secara profesional dan responsif.

• Asuransi Kesehatan Kami kompeten untuk menangani bisnis health

insurance yang meliputi biaya pembedahan, penyakit kritis, pelayanan rawat inap dan rawat jalan termasuk hospitalization cash plan.

• Asuransi Katastropik Kami kompeten untuk mendukung dan melaksanakan

POJK No. 14/POJK.05/2015 tentang Retensi Sendiri dan Dukungan Reasuransi Dalam Negeri termasuk memberikan dukungan asuransi katastropik.

Perseroan mempunyai rekanan bisnis reasuransi yang mempunyai reputasi skala internasional, sehingga lebih fleksibel dan akomodatif dalam memberi dukungan reasuransi kepada seluruh pelanggan.

REASURANSI UMUMPerseroan memiliki pengalaman yang panjang dengan dukungan karyawan yang memiliki keahlian, pengetahuan dan kompetensi yang memadai dan dapat diandalkan untuk memberikan dukungan reasuransi yang optimal kepada pelanggan melalui mekanisme pengalihan risiko secara fakultatif, treaty, maupun kombinasi dari keduanya yang berbasis konvensional maupun syariah.

PROFIL PERSEROAN

24 PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk. | Laporan Tahunan 2016

Page 29: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

Kami menawarkan program reasuransi dan perlindungan reasuransi spesifik untuk risiko-risiko dengan eksposur yang luas dari berbagai macam lini bisnis asuransi umum antara lain:

1. Harta Benda2. Kendaraan Bermotor3. Pengangkutan dan Rangka Kapal4. Penerbangan5. Rekayasa6. Kesehatan7. Energi, Minyak dan Gas8. Tanggung Gugat9. Kecelakaan Diri10. Penjaminan dan Kredit11. Proteksi terhadap Bencana Alam

LAYANAN DAN DUKUNGANDalam menjalankan kegiatan usaha, Perseroan berorientasi pada kepuasan pelanggan antara lain kecepatan merespon penawaran reasuransi, dukungan dan solusi reasuransi, akseptasi, klaim dan penyelesaian pembayarannya sepanjang telah memenuhi persyaratan.

Perseroan juga senantiasa melakukan evaluasi pelayanan yang diberikan terhadap mitra bisnis dengan menerima masukan dari nasabah ataupun melalui evaluasi internal, sehingga diharapkan kecepatan dan kualitas pelayanan terhadap nasabah terus meningkat dan loyalitas nasabah dapat terus dipertahankan.

Disamping itu, Perseroan juga terus berupaya untuk meningkatkan kapasitas reasuransi melalui peningkatan modal, penyempurnaan sistem teknologi informasi dan peningkatan kualitas SDM. Perseroan juga berperan aktif untuk memberikan dukungan guna pengembangan SDM nasabah khususnya dibidang pengembangan kemampuan teknik dalam bentuk kegiatan-kegiatan antara lain:

• Seminar• Workshop• Pelatihan bidang teknik dan aktuaria• Program Pengembangan Produk.

Dengan demikian diharapkan akan tercipta hubungan yang erat antara Perseroan dengan nasabah.

We offer reinsurance programs and specific reinsurance protection for risks with extensive exposure of wide range general insurance business lines including:

1. Property2. Motor Vehicle3. Transportation and Marine Hull4. Aviation5. Engineering6. Health7. Energy, Oil, and Gas8. Liability9. Personal Accident10. Underwriting and Loan11. Protection against Natural Disasters

SERVICES AND SUPPORTIn conducting its business activities, the Company orientation is to customer satisfaction, among others, the fast responses to reinsurance offering, reinsurance support and solutions, acceptances, claims, and settlement of payment provided that all requirements have been met.

The Company also continues to evaluate the service provided to the business partner by receiving inputs from the customers or via internal evaluation, so it is expected that the speed and quality of service to customers continue to increase and customer’s loyalty can be maintained.

In addition, the Company continues to strive to increase reinsurance capacity through the capital increase, improvement of information technology system, and improvement of human resources quality. The Company also plays an active role in providing support to customer’s human resource development particularly in developing technical capabilities in these activities:

• Seminar• Workshop• Training in technical skill and actuarial• Product Development Program.

Thus, it is expected that strong relationship between the Company and its customers can be established.

COMPANY PROFILE

252016 Annual Report | PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk.

Page 30: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

STRUKTUR ORGANISASIORGANIZATIONAL STRUCTURE

Fathurrahman DjamilChairman

Sharia Supervisory Board

Utang RanuwijayaMember

Sutadi

Director

Gunawan Wibisono

Head of Marketing Life Reinsurance Division

Fanra Budiman Arief

Head of Technical Life Reinsurance Division

Struktur Organisasi Perseroan ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.408/DIR/SDM/122016 tanggal 9 Desember 2016, tentang Perubahan Struktur Organisasi PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk.

Company’s Organizational Structure is determined based on the Decree of the Board of Directors No.408/DIR/SDM/122016 dated December 9, 2016, on the Change of Organizational Structure of PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk.

Fanra Budiman Arief (AO)

Head of Administration& Claim Life

Reinsurance Division

Anwar Cipto Syamsul

Head of Administration& Claim General

Reinsurance Division

Iva Maria

Head of Sharia Life Reinsurance Division

General Meeting of Shareholders

Robby Loho

President Director

Sarkoro HandajaniPresident Commissioner/

Independent Commissioner

Nasir IlmullahCommissioner

Brata AntakusumaCommissioner

Board of Commissioners

Trinita Situmeang

Director

Trinita Situmeang (AO)

Head of Marketing General

Reinsurance Division

Adi Wirakusuma

Head of Technical General

Reinsurance Division

Adi Wirakusuma (AO)

Head of Sharia General Reinsurance Division

Head of Internal Audit Unit

Marcellinus G. Antariksa

PROFIL PERSEROAN

26 PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk. | Laporan Tahunan 2016

Page 31: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

Sarkoro HandajaniChairman

Jacob Samuel MatulessyaMember

Audit Committee

Y.H. Surya PujawiyataMember

Sarkoro HandajaniChairman

Nuri DanardonoMember

Risk MonitoringCommittee

Surya PujawiyataMember

Robby LohoChairman

Agustia BudimanMember

InvestmentCommittee

Yanto Jayadi WibisonoMember

Nasir IlmullahChairman

Wahyu IndrokusumoMember

Corporate Governance Policy Committee

Daniel Dwi SuryaMember

AO: Acting Official

Hardjono

Independent Director

Kasir Iskandar

Actuary

Bonar Siregar

Corporate Secretary

Agus Suryanto

Head of Information Technology Divison

Bonar Siregar

Head of HR, CorporateServices & Legal Division

Tamara Arista

Head of Risk Monitoring Unit

Agustia Budiman

Head of Invesment Division

Yanto Jayadi Wibisono

Director

A.D Ana Nurhandayani

Head of Finance & Accounting Division

Hardjono (AO)

Head of Reasearch &Statistic Unit

COMPANY PROFILE

272016 Annual Report | PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk.

Page 32: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PROFIL DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONERS PROFILE

Sarkoro Handajani, Ir., MM.

Presiden Komisaris/ Komisaris IndependenPresident Commissioner/Independent Commissioner

Usia 62 tahun. Lahir di Karawang, 25 September 1954. Warga Negara Indonesia, berdomisili di Indonesia.

Mendapat gelar Sarjana dari Institut Teknologi Bandung pada 1980 dan memperoleh gelar Magister Manajemen dari Universitas Trisakti pada 1995. Menjabat sebagai Presiden Komisaris dan Komisaris Independen berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 3 Maret 2015, yang diaktakan dengan Akta Notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH, No. 06. Telah lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatutan dari Kementerian Keuangan sebagai Komisaris Independen pada 27 Juni 2011, sesuai Salinan Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-325/BL/2011, dan lulus Penilaian sebagai Presiden Komisaris pada 3 Desember 2014, sesuai Salinan Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. KEP-3120/NB.1/2014.

Sebelum bergabung dengan Perseroan, Sarkoro Handajani menjabat posisi eksekutif sebagai Direktur di beberapa Perseroan yaitu PT Putra Sinar Permaja (2004-2007), PT Inti Dufree Promosindo Tbk. (2007-2009) dan PT Satwika Permai Indah (2009-2010).

Sampai dengan Laporan Tahunan ini diterbitkan, Sarkoro Handajani tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, anggota Direksi maupun dengan Pemegang Saham.

62 years old. Born in Karawang on September 25, 1954. Indonesian citizen, domiciled in Indonesia.

He earned his Bachelor’s Degree from the Institute of Technology Bandung in 1980 and obtained a degree of Magister of Management from Trisakti University in 1995.

Appointed as Chairman and Independent Commissioner based on the Annual General Meeting of Shareholders on March 3, 2015, under Notarial Deed No. 6 by Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH. He passed Fit and Proper Test held by the Ministry of Finance on June 27, 2011 as Independent Commissioner, in accordance with Chairman of Bapepam-LK Decree No. KEP-325/BL/2011, and passed the Fit and Proper Test as Chairman on December 3, 2014, pursuant to the Copy of Decree of Financial Services Authority (FSA) Board of Commissioners No. KEP- 3120/NB.1/2014.

Prior to joining the Company, Sarkoro Handajani held executive position as Director in several Companies, namely PT Putra Sinar Permaja (2004-2007), PT Inti Dufree Promosindo Tbk. (2007-2009) and PT Satwika Permai Indah (2009-2010).

Until the issuance of this Annual Report, Sarkoro Handajani does not have any affiliation with the other members of the Board of Commissioners, Board of Directors and the Shareholders.

PROFIL PERSEROAN

28 PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk. | Laporan Tahunan 2016

Page 33: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

Usia 60 tahun. Lahir di Gorontalo, 25 Mei 1956. Warga Negara Indonesia, berdomisili di Indonesia. Mendapat gelar Sarjana dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Pendidikan Ujung Pandang (YPUP) Makassar pada 1995.

Menjabat sebagai Komisaris berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada 8 Juni 2011, yang diaktakan dengan Akta Notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH, No. 59. Telah lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatutan dari Otoritas Jasa Keuangan pada 9 November 2015, sesuai Salinan Keputusan Dewan Komisioner OJK No. KEP-787/NB.11/2015.

Sebelum bergabung dengan Perseroan, Nasir Ilmullah menjabat posisi eksekutif sebagai Ketua Dana Pensiun (2006-2009) dan Direktur AJB Bumiputera 1912 (2010-2012).

Sampai dengan Laporan Tahunan ini diterbitkan, Nasir Ilmullah tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, anggota Direksi maupun dengan Pemegang Saham.

60 years old. Born in Gorontalo, May 25, 1956. Indonesian citizen, domiciled in Indonesia. Earned his Bachelor’s degree from the Institute of Economic Science of Yayasan Pendidikan Ujung Pandang (YPUP) Makassar in 1995.

Appointed as Commissioner based on the Annual General Meeting of Shareholders on June 8, 2011, under Notarial Deed No. 59 by Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH. He passed Fit and Proper Test held by the Financial Services Authority on November 9, 2015, in accordance with Copy of Decree of FSA Board of Commissioners No. KEP-787/NB.11/2015.

Prior to joining the Company, Nasir Ilmullah held executive positions as Chairman of the Pension Fund (2006-2009) and Director of AJB Bumiputera 1912 (2010-2012).

Until the issuance of this Annual Report, Nasir Ilmullah does not have any affiliation with the other members of the Board of Commissioners, Board of Directors and the Shareholders.

Nasir Ilmullah, SE, AAAIJ.

KomisarisCommissioner

COMPANY PROFILE

292016 Annual Report | PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk.

Page 34: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PENGEMBANGAN KOMPETENSI DEWAN KOMISARIS

Tahun 2016, Dewan Komisaris telah mengikuti workshop/seminar, sebagai berikut:

NAMANAME

PELATIHAN/SEMINAR/WORKSHOPTRAINING/SEMINAR/WORKSHOP

PENYELENGGARAORGANIZER

TEMPAT DAN WAKTUPLACE AND TIME

Sarkoro Handajani

Seminar Manajemen Risiko di Industri AsuransiRisk Management Seminar in Insurance Industry

Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi Indonesia (AAMAI)The Indonesian Insurance Institute / AAMAI

Jakarta, 13 Desember 2016Jakarta, December 13, 2016

Nasir Ilmullah

Seminar Manajemen Risiko di Industri AsuransiRisk Management Seminar in Insurance Industry

Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi Indonesia (AAMAI)The Indonesian Insurance Institute / AAMAI

Jakarta, 7 Desember 2016Jakarta, December 7, 2016

Brata Antakusuma

Seminar Manajemen Risiko di Industri AsuransiRisk Management Seminar in Insurance Industry

Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi Indonesia (AAMAI)The Indonesian Insurance Institute / AAMAI

Jakarta, 13 Desember 2016Jakarta, December 13, 2016

DEVELOPMENT OF THE COMPETENCE OF BOARD OF COMMISSIONERS

In 2016, The Board of Commissioners followed workshop/seminar, as follows:

Brata Antakusuma, Drs. Ak.

Komisaris Commissioner

Usia 68 tahun. Lahir di Jakarta, 1 April 1948. Warga Negara Indonesia, berdomisili di Indonesia. Mendapat gelar Sarjana dari Fakultas Ekonomi, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta pada 1981.

Menjabat sebagai Komisaris berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 3 Maret 2015, yang diaktakan dengan Akta Notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH, No. 06. Telah lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatutan dari Otoritas Jasa Keuangan pada 3 Desember 2014, sesuai Salinan Keputusan Dewan Komisioner OJK No. KEP-31119/NB.1/2014.

Sebelum bergabung dengan Perseroan, Brata Antakusuma menjabat posisi eksekutif sebagai Komisaris dan Direktur di beberapa Perseroan asuransi antara lain PT Bumiputera Wisata (2008-2009), PT Asuransi Jiwa Syariah Al Amin (2009-2013), PT Lindean Pialang Asuransi (2012) dan AJB Bumiputera 1912 (2013-2016).

Sampai dengan Laporan Tahunan ini diterbitkan, Brata Antakusuma tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, anggota Direksi namun memiliki hubungan afiliasi dengan Pemegang Saham, yaitu AJB Bumiputera 1912.

68 years old. Born in Jakarta, April 1, 1948. Indonesian citizen, domiciled in Indonesia. Earned his Bachelor’s Degree from Economy Faculty of Gajah Mada University, Yogyakarta in 1981.

Appointed as Commissioner based on the Extraordinary General Meeting of Shareholders on March 3, 2015, under Notarial Deed No. 06 by Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH. He passed Fit and Proper Test held by the Financial Services Authority on December 3, 2014, in accordance with Copy of Decree of FSA Board of Commissioners No. KEP-31119/NB.1/2014.

Prior to joining the Company, Brata Antakusuma held executive position as Commissioner and Director in several insurance Companies, namely PT Bumiputera Wisata (2008-2009), PT Asuransi Jiwa Syariah Al Amin (2009-2013), PT Lindean Pialang Asuransi (2012), and AJB Bumiputera 1912 (2013-2016).

Until the issuance of this Annual Report, Brata Antakusuma does not have any affiliation with the other members of the Board of Commissioners, Board of Directors but he still has affiliation with the Shareholders, which is AJB Bumiputera 1912.

PROFIL PERSEROAN

30 PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk. | Laporan Tahunan 2016

Page 35: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PROFIL DIREKSIBOARD OF DIRECTORS PROFILE

Usia 64 tahun. Lahir di Makassar, 23 Desember 1952. Warga Negara Indonesia, berdomisili di Indonesia. Mendapat gelar Doktorandus dari Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia pada 1981. Menjabat sebagai Presiden Direktur pertama kali berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada 29 Juni 2006 yang diaktakan dengan Akta Notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH, No. 142. Kemudian diangkat kembali untuk posisi yang sama sesuai hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dengan Akta No. 67 pada 22 Oktober 2013, yang dibuat dihadapan Notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH. Telah lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatutan dari Departemen Keuangan pada 11 Agustus 2008, sesuai Salinan Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-320/BL/2008.

Sebelum bergabung dengan Perseroan, Robby Loho menjabat posisi eksekutif di beberapa Perseroan asuransi antara lain sebagai Junior Direktur di PT Asuransi Wahana Tata (1992-1996), Direktur PT Asuransi Sinarmas (1996-2001), sebagai Junior Direktur di PT Asuransi Central Asia (2001-2004), dan sebagai Presiden Direktur di PT Asuransi Umum Mega (2004-2006).

Sampai dengan Laporan Tahunan ini diterbitkan, Robby Loho tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Direksi lainnya, anggota Dewan Komisaris, maupun dengan Pemegang Saham.

64 years old. Born in Makassar, December 23, 1952. Indonesian citizen, domiciled in Indonesia. Earned his Doctoral Degree from Economy Faculty of University of Indonesia in 1981.

Appointed as President Director based on the Annual General Meeting of Shareholders on June 29, 2006, under Notarial Deed No. 142 by Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH. Then reappointed for the same post based on the Annual General Meeting of Shareholders with Deed No. 67 on October 22, 2013, made before Public Notary Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH. He passed Fit and Proper Test held by the Department of Finance on August 11, 2008 in accordance with Copy of Chairman of Bapepam-LK Decree No. KEP-320/BL/2008.

Prior to joining the Company, Robby Loho held executive position in several insurance companies as Junior Director in PT Asuransi Wahana Tata (1992-1996), Director of PT Asuransi Sinarmas (1996-2001), as Junior Director of PT Asuransi Central Asia (2001-2004), and President Director of PT Asuransi Umum Mega (2004-2006).

Until the issuance of this Annual Report, Robby Loho does not have any affiliation with the other members of Board of Directors, Board of Commissioners and the Shareholders.

Robby Loho Drs., MBA, APAI, CIIB, AAIK, QIP, CPIE

Presiden DirekturPresident Director

COMPANY PROFILE

312016 Annual Report | PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk.

Page 36: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

Yanto Jayadi Wibisono, SE

DirekturDirector

Usia 49 tahun. Lahir di Jakarta, 17 Mei 1967. Warga Negara Indonesia, berdomisili di Indonesia. Mendapat gelar Sarjana dari Fakultas Ekonomi, Universitas Katolik Parahyangan, Bandung pada 1990.

Menjabat sebagai Direktur Keuangan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada 16 Mei 2012, yang diaktakan dengan Akta Notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH, No. 137. Kemudian diangkat kembali untuk posisi yang sama sesuai hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dengan Akta No. 67 pada 22 Oktober 2013, yang dibuat dihadapan Notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH. Telah lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatutan dari Otoritas Jasa Keuangan pada 1 November 2013, sesuai Salinan Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. KEP-578/NB.1/2013.

Sebelum bergabung dengan Perseroan, Yanto Jayadi Wibisono menjabat posisi eksekutif di beberapa Perseroan antara lain sebagai Kepala Divisi Investasi di Bank Tamara (1992-2000), sebagai Komisaris di Bank Chinatrust Indonesia pada tahun (1999-2000), sebagai Direktur di Grup Sinarmas (2001-2007), dan sebagai Direktur di Grup ASCO (2008-2012).

Sampai dengan Laporan Tahunan ini diterbitkan, Yanto Jayadi Wibisono tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Direksi lainnya, anggota Dewan Komisaris, maupun dengan Pemegang Saham.

49 years old. Born in Jakarta, May 17, 1967. Indonesian citizen, domiciled in Indonesia. Earned his Bachelor’s Degree from Economy Faculty of Katolik Parahyangan University, Bandung in 1990.

Appointed as Financial Director based on the Annual General Meeting of Shareholders on May 16, 2012, under Notarial Deed No. 59 by Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH. Then reappointed for the same post based on the Annual General Meeting of Shareholders with Deed No. 67 on October 22, 2013, made before Public Notary Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH. He passed Fit and Proper Test held by the Financial Services Authority on November 1, 2013, in accordance with Copy of Decree of Financial Services Authority (FSA) Board of Commissioners No. KEP-578/NB.1/2013.

Prior to joining the Company, Yanto Jayadi Wibisono held executive position in several Companies namely as Head of Investment Division in Bank Tamara (1992-2000), as Commissioner in Bank Chinatrust Indonesia in (1999-2000), as Director in Sinarmas Group (2001-2007), and as Director in ASCO Group (2008-2012).

Until the issuance of this Annual Report, Yanto Jayadi Wibisono does not have any affiliation with the other members of Board of Directors, Board of Commissioners and the Shareholders.

PROFIL PERSEROAN

32 PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk. | Laporan Tahunan 2016

Page 37: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

Usia 47 tahun. Lahir di Medan, 24 Agustus 1969. Warga Negara Indonesia, berdomisili di Indonesia. Mendapat gelar Sarjana dari Institut Pertanian Bogor jurusan Teknologi Industri Pertanian pada 1992 dan memperoleh gelar Magister Manajemen Jurusan Manajemen Risiko dari Universitas Indonesia pada 2011.

Menjabat sebagai Direktur Reasuransi Umum berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 8 Desember 2016, yang diaktakan dengan Akta Notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH, No. 17. Telah lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatutan dari Otoritas Jasa Keuangan pada 27 Juli 2016, sesuai dengan Salinan Keputusan Dewan Komisioner OJK No. KEP-564/NB.11/2016.

Sebelum bergabung dengan Perseroan, Trinita Situmeang pernah menjabat sebagai Senior Supervisor di PT Asuransi Dayin Mitra Tbk. (1993-1997), sebagai Head of Underwriting di PT Asuransi Astra Buana (1997-2013). Bergabung di Perseroan sejak 2013 dengan jabatan terakhir sebagai Associate Director Reasuransi Umum.

Sampai dengan Laporan Tahunan ini diterbitkan, Trinita Situmeang tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Direksi lainnya, anggota Dewan Komisaris, maupun dengan Pemegang Saham.

47 years old. Born in Medan, August 24, 1969. Indonesian citizen, domiciled in Indonesia. She earned her Bachelor’s Degree from Bogor Agriculture Institute (IPB) majoring in Agriculture Industrial Technology in 1992 and obtained Magister Management Degree in Risk Management from University of Indonesia in 2011.

Appointed as Director of General Reinsurance based on the Extraordinary General Meeting of Shareholders on December 8, 2016, under Notarial Deed No. 17 by Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH. She passed Fit and Proper Test held by the Financial Services Authority on July 27, 2016, in accordance with Copy of Decree of FSA Board of Commissioners No. KEP-564/NB.11/2016.

Prior to joining the Company, Trinita Situmeang was a Senior Supervisor in PT Asuransi Dayin Mitra Tbk. (1993-1997), Head of Underwriting in PT Asuransi Astra Buana (1997-2013). Joining the Company since 2013 with the last post as Associate Director of General Reinsurance.

Until the issuance of this Annual Report, Trinita Situmeang does not have any affiliation with the other members of Board of Directors, Board of Commissioners and the Shareholders.

Trinita Situmeang, Ir, MM, AAIK, ANZIIF (Dipl.)

DirekturDirector

COMPANY PROFILE

332016 Annual Report | PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk.

Page 38: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

Sutadi, AAIJ, CPLHI

DirekturDirector

Usia 56 tahun. Lahir di Klaten, 7 Juli 1960. Warga Negara Indonesia, berdomisili di Indonesia. Mendapat gelar Diploma dari Akademi Keuangan dan Perbankan Universitas Borobudur Jakarta pada tahun 1990.

Menjabat sebagai Direktur Reasuransi Jiwa berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 8 Desember 2016, yang diaktakan dengan Akta Notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH, No. 17. Telah lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatutan dari Otoritas Jasa Keuangan pada 27 Juli 2016, sesuai dengan Salinan Keputusan Otoritas Jasa Keuangan No. KEP–563/NB.11/2016.

Bergabung di Perseroan sejak 1981 dengan jabatan terakhir sebagai Associate Director Reasuransi Jiwa.

Sampai dengan Laporan Tahunan ini diterbitkan, Sutadi tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Direksi lainnya, anggota Dewan Komisaris, maupun dengan Pemegang Saham.

56 years old. Born in Klaten, July 7, 1960. Indonesian citizen, domiciled in Indonesia. Earned his Diploma from Banking and Finance Academy of Borobudur University, Jakarta in 1990.

Appointed as Director of Life Reinsurance based on the Extraordinary General Meeting of Shareholders on December 8, 2016, under Notarial Deed No. 17 by Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH. He passed Fit and Proper Test held by the Financial Services Authority on July 27, 2016, in accordance with Copy of Decree of Financial Services Authority No. KEP-563/NB.11/2016.

Joining the Company since 1981 with the last post of Associate Director of Life Reinsurance.

Until the issuance of this Annual Report, Sutadi does not have any affiliation with the other members of Board of Directors, Board of Commissioners and the Shareholders.

PROFIL PERSEROAN

34 PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk. | Laporan Tahunan 2016

Page 39: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

Usia 62 tahun. Lahir di Solo, 6 Desember 1954. Warga Negara Indonesia, berdomisili di Indonesia. Mendapat gelar Sarjana dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada 1995 dan memperoleh gelar Magister dari Universitas Muhammadiyah pada 2002. Diangkat berdasarkan hasil sesuai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dengan Akta No. 67 pada 22 Oktober 2013, yang dibuat dihadapan Notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH. Kemudian menjabat sebagai Direktur Independen berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada 14 Mei 2014, yang diaktakan dengan Akta Notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH, No. 65. Telah lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatutan dari Departemen Keuangan pada 5 Agustus 2009, sesuai Salinan Keputusan Ketua Bapepam-LK KEP-261/ BL/2009.

Sebelum bergabung dengan Perseroan, Hardjono menjabat sebagai Direktur di AJB Bumiputera 1912 (2008-2010). Hardjono pernah menjabat sebagai posisi eksekutif PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. yaitu sebagai Direktur Teknik, Penasehat Teknik dan Komisaris.

Sampai dengan Laporan Tahunan ini diterbitkan, Hardjono tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Direksi lainnya, anggota Dewan Komisaris, maupun dengan Pemegang Saham.

62 years old. Born in Solo, December 6, 1954. Indonesian citizen, domiciled in Indonesia. He earned his Bachelor’s Degree from the Economy Faculty of the University of Indonesia in 1995 and obtained his Magister degree from Muhammadiyah University in 2002.

Appointed based on the Annual General Meeting of Shareholders with Deed No. 67 on October 22, 2013, made before Public Notary Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH. Then appointed as Independent Director based on the Annual General Meeting of Shareholders on May 14, 2014, under Notarial Deed No. 65 by Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH. He passed Fit and Proper Test held by the Department of Finance on August 5, 2009 in accordance with Copy of Chairman of Bapepam-LK Decree No. KEP-261/ BL/2009.

Prior to joining the Company, Hardjono was appointed as Director in AJB Bumiputera 1912 (2008-2010). Hardjono held the executive post of PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk as Technical Director, Technical Advisor, and Commissioner.

Until the issuance of this Annual Report, Hardjono does not have any affiliation with the other members of Board of Directors, Board of Commissioners and the Shareholders.

Hardjono, SE, MM, AAIJ ASAI, QIP, CPIE

Direktur IndependenIndependent Director

COMPANY PROFILE

352016 Annual Report | PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk.

Page 40: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PENGEMBANGAN KOMPETENSI DIREKSI

Tahun 2016, Direksi telah mengikuti dan berpartisipasi dalam berbagai workshop dan seminar guna pengembangan kompetensi, sebagai berikut:

Tabel Pengembangan Kompetensi DireksiTable of Development of the Competence of Board of Directors

NAMANAME

SEMINAR/WORKSHOPSEMINAR/WORKSHOP

PENYELENGGARAORGANIZER

TEMPAT DAN WAKTU

PLACE AND TIME

Robby Loho

Seminar Nasional “Pencegahan Paham Radikalisme dan Kejahatan Terorisme di Lingkungan Masyarakat dan Objek Vital Nasional”“Prevention of Radicalism and Terrorism Crime in the Society and National Vital Object” National Seminar

Lembaga Cegah Kejahatan Indonesia (LCKI)Indonesia Crime Prevention / LCKI Foundation

Jakarta, 30-31 Maret 2016Jakarta, March 30-31, 2016

Seminar “Financial Underwriting and Fraudulent Claim”“Financial Underwriting and Fraudulent Claim” Seminar

PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. bekerja sama dengan Munich RePT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. in cooperation with Munich Re

Bandung, 7-8 April 2016Bandung, April 7, 2016

Seminar “Forging Stronger Collaboration between Insurer and Reinsurer in Highly Dynamic Market”“Forging Stronger Collaboration between Insurer and Reinsurer in Highly Dynamic Market” Seminar

PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. bekerja sama dengan Reinsurance Group of AmericaPT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. in cooperation with Reinsurance Group of America

Hong Kong, 11-13 Mei 2016Hong Kong, May 11-13, 2016

Seminar “Inovasi Industri Kesehatan di Era JKN dalam Bingkai Masyarakat Ekonomi ASEAN”“Health Industry Innovation in National Health Insurance Era within ASEAN Economic Community” Seminar

Perkumpulan Ahli Manajemen Jaminan dan Asuransi Kesehatan Indonesia (PAMJAKI)Indonesia Association of Experts Health Insurance Management/PAMJAKI

Bali, 21 Mei 2016Bali, May 21, 2016

22nd Indonesia Rendezvous “Post Regulation Dynamic Repositioning in Indonesia Insurance Business”

Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI)The General Insurance Association of Indonesia / AAUI

Bali, 26-29 Oktober 2016Bali, October 26-29, 2016

Seminar Manajemen Risiko di Industri AsuransiRisk Management Seminar in Insurance Industry

Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi Indonesia (AAMAI) The Indonesian Insurance Institute /AAMAI

Jakarta, 13 Desember 2016 / Jakarta, December 13, 2016

Yanto Jayadi Wibisono

22nd Indonesia Rendezvous “Post Regulation Dynamic Repositioning in Indonesia Insurance Business”

Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI)The General Insurance Association of Indonesia / AAUI

Bali, 26-29 Oktober 2016Bali, October 26-29, 2016

Seminar Insurance Outlook 2017 “Prospek Pertumbuhan Ekonomi, Asuransi, Perbankan dan Multifinance 2017”Insurance Outlook 2017 “The 2017 Prospects for Economic Growth, Insurance, Banking and Multifinance” Seminar

Majalah Media Asuransi Jakarta, 17 November 2016 /Jakarta, November 17, 2016

Seminar Manajemen Risiko di Industri AsuransiRisk Management Seminar in Insurance Industry

Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi Indonesia (AAMAI) The Indonesian Insurance Institute /AAMAI

Jakarta, 13 Desember 2016 / Jakarta, December 13, 2016

DEVELOPMENT OF THE COMPETENCE OF BOARD OF DIRECTORS

In 2016, The Board of Directors followed and participated in various workshops and seminars for the development of competence, as follows:

PROFIL PERSEROAN

36 PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk. | Laporan Tahunan 2016

Page 41: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

NAMANAME

SEMINAR/WORKSHOPSEMINAR/WORKSHOP

PENYELENGGARAORGANIZER

TEMPAT DAN WAKTU

PLACE AND TIME

Trinita Situmeang

Seminar “Pursuing Innovation, Out of The Box Thinking During Challenging Year”“Pursuing Innovation, Out of The Box Thinking During Challenging Year” Seminar

Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI)The General Insurance Association of Indonesia / AAUI

Jakarta,11 Mei 2016Jakarta, May11, 2016

Seminar “Raising Risk Management Standard in Emerging Risks Scenarios”“Raising Risk Management Standard in Emerging Risks Scenarios” Seminar

PT AON Benfield Indonesia Jakarta, 11 Agustus 2016Jakarta, August11, 2016

28th East Asian Insurance Congress (EAIC) “The Future of Insurance

Macau Insurers Association Macau,11-15 Oktober 2016Macau, October 11-15, 2016

22nd Indonesia Rendezvous “Post Regulation Dynamic Repositioning in Indonesia Insurance Business”

Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI)The General Insurance Association of Indonesia / AAUI

Bali, 26-29Oktober 2016Bali, October26-29, 2016

Seminar “Learning Catastropic Impact from Thai Flood”“Learning Catastropic Impact from Thai Flood” Seminar

PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk.

Bangkok, Thailand, 16-19 November 2016Bangkok, Thailand, November16-19, 2016

Sutadi

Seminar “Forging Stronger Collaboration between Insurer and Reinsurer in Highly Dynamic Market”“Forging Stronger Collaboration between Insurer and Reinsurer in Highly Dynamic Market” Seminar

PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk .bekerja sama dengan Reinsurance Group of AmericaPT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. in cooperation with Reinsurance Group of America

Hong Kong, 11-13 Mei 2016Hong Kong, May 11-13, 2016

Seminar Insurance Outlook 2017 “Prospek Pertumbuhan Ekonomi, Asuransi, Perbankan dan Multifinance 2017”Insurance Outlook 2017 “The 2017 Prospects for Economic Growth, Insurance, Banking and Multifinance” Seminar

Majalah Media Asuransi Jakarta,17 November 2016Jakarta, November 17, 2016

Hardjono

Konferensi PAI 2016The 2016 PAI Conference

Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI)The Society of Actuaries of Indonesia / PAI

Jakarta, 19 Oktober 2016Jakarta, October 19, 2016

20th ASIA Actuarial Conference Institute of Actuaries of India India, 9-12 November 2016India, November 9-12, 2016

Seminar Manajemen Risiko di Industri AsuransiRisk Management Seminar in Insurance Industry

Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi Indonesia (AAMAI) The Indonesian Insurance Institute /AAMAI

Jakarta,13 Desember 2016Jakarta, December 13, 2016

COMPANY PROFILE

372016 Annual Report | PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk.

Page 42: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PEJABAT EKSEKUTIFEXECUTIVE OFFICERS

Daftar Nama Pejabat Eksekutif per 31 Desember 2016List of Company Executive Officers as per December 31, 2016

1 Head of HR, Corporate Services & Legal Division Bonar Siregar, Drs., Psi., AAIJ

2 Head of Marketing Life Reinsurance Division Gunawan Wibisono SE, AAIJ, AAK, FLMI, ARA

3 Head of Information Technology Division Agus Suryanto, S. Kom

4 Head of Investment Division Agustia Budiman, BSc, MBA

5 Head of Technical General Reinsurance Division Adi Wirakusuma, SE, MM, AAIK

6 Head of Technical Life Reinsurance Division Fanra Budiman Arief, S.Si., M.Com., ASAI, AIIS, AAIJ, QIP

7 Head of Administration & Claim General Reinsurance Division Anwar Cipto Syamsul, ST, MM, AAAIK

8 Head of Risk Monitoring Unit Tamara Arista, SE, MM

9 Head of Sharia Life Reinsurance Division Iva Maria, Dra., ASAI, ARA, AAAIJ, AAK, AAAIS, ALMI

10 Head of Finance & Accounting Division A.D. Ana Nurhandayani, SE, CPLHI, AAAIK

1

23

4

5

6

7

8 9 10

PROFIL PERSEROAN

38 PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk. | Laporan Tahunan 2016

Page 43: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

Sampai dengan akhir tahun 2016, jumlah saham beredar PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. tercatat sebesar 388.343.761 lembar saham, dengan jumlah pemegang saham sebanyak 900 pihak.

Tabel Komposisi Pemegang Saham per 31 Desember 2016Table of Composition of Shareholders per December 31, 2016

KEPEMILIKANOWNERSHIP

JUMLAH SAHAM TOTAL SHARES

KEPEMILIKAN %% OWNERSHIP

AJB BUMIPUTERA 1912 76.816.535 19,78

CITIBANK SINGAPORE A/C CBSG-UBP SA-GCSG2 62.606.104 16,12

PT SURYA MITRA PRASARANA GRAHA 27.006.870 6,95

BANK OF SINGAPORE LIMITED 22.779.109 5,87

STANDARD CHARTERED BANK SG PVB CLIENTS AC 19.696.256 5,07

Masyarakat dengan Kepemilikan kurang dari 5%Shareholders with Ownership less than 5% 179.438.887 46,21

Total 388.343.761 100,00

Diagram Komposisi Kepemilikan Saham per 31 Desember 2016Diagram of Composition of Shareholders per December 31, 2016

46,21%

19,78%

16,12%

6,95%

5,87%5,07%

KOMPOSISI KEPEMILIKAN SAHAMSHAREHOLDING COMPOSITION

As of the end of 2016, the number of outstanding shares of PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. was amounted to 388,343,761 shares, with 900 shareholders.

COMPANY PROFILE

392016 Annual Report | PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk.

Page 44: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

Tabel Komposisi Status Pemegang Saham per 31 Desember 2016Table of Composition of Shareholder Status per December 31, 2016

STATUSSTATUS

JUMLAH SAHAMTOTAL SHARES

KEPEMILIKAN %% OWNERSHIP

TOTAL INVESTORTOTAL INVESTOR

PERORANGAN ASING / FOREIGN INDIVIDUAL 5.866.450 1,51 13

PERORANGAN INDONESIA / INDONESIAN INDIVIDUAL 5.173.403 1,33 784

LEMBAGA ASING / FOREIGN INSTITUTIONS 250.469.129 64,50 30

LEMBAGA INDONESIA / INDONESIA INSTITUTIONS 126.834.779 32,66 73

Total 388.343.761 100,00 900

Diagram Komposisi Status Pemegang Saham per 31 Desember 2016Diagram of Composition of Shareholders Status per December 31, 2016

1,51% 1,33%

64,50%

32,66%

PROFIL PERSEROAN

40 PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk. | Laporan Tahunan 2016

Page 45: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

The movement of stock prices of the Company as recorded in the Indonesia Stock Exchange in 2016 and 2015 are as follows:

Pergerakan harga saham Perseroan sebagaimana tercatat di Bursa Efek Indonesia dalam tahun 2016 dan tahun 2015 adalah sebagai berikut:

Tabel Ikhtisar Transaksi Saham PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk.Table of Share Transaction Summary of PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk.

PERIODEPERIOD

JUMLAH SAHAM BEREDAR

NUMBER OF OUTSTANDING

SHARES

KAPITALISASIPASAR (RP)

MARKET CAPITALIZATION

(RP)

TERENDAH (RP) LOWEST

(RP)

TERTINGGI (RP)

HIGHEST(RP)

PENUTUPAN (RP)

CLOSING(RP)

VOLUME TRANSAKSI

TRANSACTION VOLUME

2016

Q . IV 388.343.761 1.650.460.984.250 3.500 4.690 4.250 36.000

Q . III 388.343.761 1.631.043.796.200 4.200 6.000 4.200 105.800

Q . II 388.343.761 1.887.350.678.460 4.130 9.525 4.860 56.100

Q . I 388.343.761 3.029.081.355.800 7.425 7.800 7.800 27.000

2015

Q . IV 388.343.761 2.407.731.318.200 4.800 6.200 6.200 14.000

Q . III 388.343.761 2.135.890.685.500 3.550 6.000 5.500 13.000

Q . II 388.343.761 1.432.988.478.090 2.180 4.700 3.690 90.100

Q . I 388.343.761 1.147.555.813.755 2.605 6.200 2.955 26.400

Grafik Pergerakan Saham PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. Tahun 2015-2016Chart of Shares Movement PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. Year 2015-2016

IKHTISAR TRANSAKSI SAHAMSHARE TRANSACTIONS SUMMARY

50.000 4.500

125.000 9.000

25.000 3.000

100.000 7.500

10.000 1.500

150.000 10.500

75.000 6.000

Q.I Q.IQ.II

2015 2016

Q.IIQ.II I Q.II IQ.II I Q.II I

0 0

Harga Penutupan (Rp)Closing Price (Rp)

Volume TransaksiTransaction Volume( Saham / Stock )

Harga PenutupanClosing Price

( Rp )

Volume TransaksiTransaction Volume

COMPANY PROFILE

412016 Annual Report | PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk.

Page 46: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

Tabel Kronologi Pencatatan Saham PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk.Table of Stock Listing Chronology of PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk.

TAHUN PENCATATAN

YEAR OFTHE RECORD

TINDAKAN KORPORASICORPORATE ACTIONS

PENAMBAHAN LEMBAR SAHAM

CHANGES OFTOTAL SHARES

TOTAL LEMBAR SAHAM

TOTAL OF SHARES

1989 Penawaran Umum Perdana.Initial Public Offering. 2.000.000 7.000.000

1990 Penawaran Umum Terbatas I.Right Issue I. 2.100.000 9.100.000

1994

Penerbitan 9.100.000 saham bonus, setiap pemegang 1 saham lama menerima 1 saham bonus.Issuance of 9,100,000 bonus shares, the holders of 1 existing share entitled to 1 new share.

9.100.000 18.200.000

1997Pemecahan satuan unit saham dari Rp1.000 menjadi Rp500 dengan rasio perbandingan pemecahan 1:2 kali.Stock split from nominal Rp1,000 to Rp500 with ratio of 1:2 times.

18.200.000 36.400.000

2000Pemecahan satuan unit saham dari Rp500 menjadi Rp200 dengan rasio perbandingan pemecahan 1:2,5 kali.Stock split from nominal of Rp500 to Rp200 with ratio of 1:2.5 times.

54.600.000 91.000.000

2004

Pembagian 18.200.000 dividen saham dengan nilai nominal Rp200 per saham dengan harga Rp400 per saham.Distribution of 18,200,000 stock dividends with par value of Rp200 per share at price Rp400 per share.

18.200.000 109.200.000

Penerbitan 9.100.000 saham bonus, setiap pemegang 10 saham lama menerima 1 saham bonus. Issuance of 9,100,000 bonus shares, the holders of 10 existing shares entitled to 1 new share.

9.100.000 118.300.000

2005 Penawaran Umum Terbatas II.Right Issue II. 197.166.666 315.466.666

2009

Penerbitan 17.206.830 saham bonus dengan nilai nominal Rp200 per saham, setiap pemegang 55 saham lama menerima 3 saham bonus.Issuance of 17,206,830 bonus shares at par value of Rp200 per share, the holders of 55 existing shares entitled to 3 new shares.

17.206.830 332.673.496

Pembagian 55.670.265 dividen saham dengan nilai nominal Rp200 per saham dengan harga Rp320 per saham, setiap pemegang 34 saham lama menerima 6 dividen saham.Distribution of 55,670,265 shares dividends with par value of Rp200 per share at Rp320 per share, the holders of 34 existing shares entitled to 6 stock dividens.

55.670.265 388.343.761

KRONOLOGIS PENCATATAN SAHAMSTOCK LISTING CHRONOLOGY

PROFIL PERSEROAN

42 PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk. | Laporan Tahunan 2016

Page 47: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

Until Desember 2016, PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. did not issue other securities; therefore, there is no related information of the recording of other securities which can be provided by the Company.

In 2016, no corporate actions were done by the Company. However, the Company plans to increase the paid-up capital through Rights Issue III (PMHMETD III) which will be implemented in 2017 fiscal year in accordance with the decision of the Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) on December 8, 2016.

KRONOLOGIS PENCATATAN EFEK LAINNYAOTHER SECURITIES LISTING CHRONOLOGY

AKSI KORPORASICORPORATE ACTIONS

Sampai dengan Desember 2016, PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. tidak menerbitkan efek lainnya sehingga tidak terdapat informasi terkait pencatatan efek lainnya yang dapat disediakan oleh Perseroan.

Pada tahun 2016 tidak ada aksi korporasi yang dilakukan Perseroan. Namun demikian, Perseroan berencana untuk meningkatkan modal setor melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu III (PMHMETD III) yang akan dilaksanakan pada tahun buku 2017 sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 8 Desember 2016.

LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODALCAPITAL MARKET SUPPORTING INSTITUTIONS AND PROFESSIONS

KANTOR AKUNTAN PUBLIKPUBLIC ACCOUNTING FIRM

KAP AMIR ABADI JUSUF, ARYANTO, MAWAR & REKAN(Member of RSM network)Plaza ASIA, 10th & 11th FloorJl. Jend. Sudirman Kav. 59Jakarta 12190

Biaya / Fee (2016)Rp200.000.000

NOTARIS PUBLIC NOTARY

Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH.Jl. Tanjung Duren Timur 6 No. 207Jakarta 11470

BIRO ADMINISTRASI EFEKSECURITIES ADMINISTRATION BUREAU

PT ELECTRONIC DATA INTERCHANGE INDONESIA Wisma SMR 10th FloorJl. Yos Sudarso Kav. 89Jakarta 14360

Biaya / Fee (2016)Rp12.000.000

COMPANY PROFILE

432016 Annual Report | PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk.

Page 48: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

Top Reinsurance 2016 Outstanding Performancefor Good Corporate

Governance 2016

1st Rank The BestRisk Management

Islamic Reinsurance

Top 10Risk Management 2016

Top 10Information Technology 2016

Top 10Human Capital 2016

PENGHARGAANAWARDS

2016

Pada tahun 2016 dan 2015 PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. telah menerima berbagai penghargaan untuk berbagai kategori, sebagai berikut:

In 2016 and 2015, PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. has received numerous awards for various categories, as follows:

Economic ReviewBusiness News Karim Consulting

Economic Review Economic Review Economic Review

PROFIL PERSEROAN

44 PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk. | Laporan Tahunan 2016

Page 49: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

The Best ReinsuranceCompany 2015

Outstanding Performancefor Good Corporate

Governance 2015

1st Rank The MostProfitable Investment

Islamic Reinsurance 2015

The BestReisurance Company 2015

2015

Economic ReviewEconomic Review

Media Asuransi Karim Consulting

COMPANY PROFILE

452016 Annual Report | PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk.

Page 50: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

SEKILAS PERISTIWAEVENT AT A GLANCE

11 JANUARI 2016JANUARY 11, 2016

11-13 MEI 2016MAY 11-13, 2016

Kick off Meeting di Hotel Santika Premiere, Jakarta.

Kick off Meeting in Hotel Santika Premiere, Jakarta.

Seminar “Forging Stronger Collaboration Between Insurance and Reinsurance in Highly Dynamic Market” bekerjasama dengan Reinsurance Group of Americadi Hotel Grand Hyatt, Hong Kong.

“Forging Stronger Collaboration Between Insurance and Reinsurance in Highly Dynamic Market” Seminar in cooperation with Reinsurance Group of America in Grand Hyatt Hotel, Hong Kong.

7-8 APRIL 2016APRIL 7-8, 2016

Seminar “Financial Underwriting and Fraudulent Claim” bekerja sama dengan Munich Re di Hotel Mercure, Bandung.

Financial Underwriting and Fraudulent Claim” Seminar in cooperation with Munich Re in Hotel Mercure, Bandung. 16 JUNI 2016

JUNE 16, 2016

RUPS Tahunan dan Paparan Publik, Mercantile Athletic Club Jakarta.

Annual GMS and Public Expose, Mercantile Athletic Club Jakarta.

4 JUNI 2016JUNE 4, 2016

Peringatan HUT ke-63 Mareindi GKM Green Tower, Jakarta.

Marein’s 63rd Anniversary Celebration in GKM Green Tower, Jakarta.

14-16 JANUARI 2016JANUARY 14-16, 2016

Rapat Kerja Tahunan 2016 di Hotel Mason Pine, Bandung.

2016 Annual Meeting in Hotel Mason Pine, Bandung.

PROFIL PERSEROAN

46 PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk. | Laporan Tahunan 2016

Page 51: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

16-19 NOVEMBER 2016NOVEMBER 16-19, 2016

Training Catastrophic di Hua Hin,Bangkok, Thailand.

Catastrophic Training in Hua Hin,Bangkok, Thailand.

8 DESEMBER 2016DECEMBER 8, 2016

RUPS Luar Biasa dan Paparan Publik, Mercantile Athletic Club Jakarta.

Extraordinary GMS and Public Expose, Mercantile Athletic Club Jakarta.

6-7 DESEMBER 2016DECEMBER 6-7, 2016

Training Underwriting untuk PT BRI Life di Jakarta.

Training Underwriting for PT BRI Life in Jakarta.

22 JULI 2016JULY 22, 2016

Halal Bihalal Marein di Ballroom Hotel Intercontinental, Jakarta. Halal Bihalal Marein in Ballroom Hotel Intercontinental, Jakarta.

AGUSTUS-OKTOBER 2016AUGUST-OCTOBER 2016

Training Asuransi Jiwa dan Syariah untuk PT AJ Generali Indonesia di Jakarta, Surabaya dan Medan.

Sharia and Life Insurance Training for PT AJ Generali Indonesia in Jakarta, Surabaya and Medan.

JUNI & JULI 2016JUNE & JULY, 2016

Marein memberikan santunan kepada 3 Yayasan Panti Asuhan yakni MT Qur’an, Panti Asuhan Assaidah dan Pesantren Yatim Piatu Min Fadli Robbi.

Marein donated to 3 orphanage foundation; MT Qur’an, Panti Asuhan Assaidah and Pesantren Yatim Piatu Min Fadli Robbi.

19 DESEMBER 2016DECEMBER 19, 2016

Marein menyumbangkan 1 unit mobil Ambulance kepada Yayasan Masjid Al Muhajirin, Tangerang.

Marein donated one unit Ambulance to Masjid Al Muhajirin Foundation, Tangerang.

COMPANY PROFILE

472016 Annual Report | PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk.

Page 52: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

4

ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMENMANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

PERTUMBUHANEKUITASGROWTH IN EQUITY

19,7%

Page 53: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism
Page 54: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

TINJAUAN INDUSTRIINDUSTRY OVERVIEW

PEREKONOMIAN GLOBALKondisi perekonomian dunia di tahun 2016 masih dipengaruhi oleh melambatnya pertumbuhan ekonomi negara-negara di Eropa dan China. Dalam beberapa tahun terakhir, setelah mengalami krisis yang cukup berat, perekonomian AS telah menunjukan peningkatan walaupun kemudian terjadi sedikit tanda tanya pasca pemilu dan terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat. Pemulihan ekonomi AS selalu berdampak positif bagi negara-negara di Asia. Begitu pula dengan membaiknya perekonomian beberapa negara di Eropa akan memberikan dampak yang positif.

Sementara itu perekonomian regional di kawasan Asia masih melambat, terutama China yang melakukan reformasi besar dalam bidang politik dan ekonomi yang dimulai dengan Bank Sentral Tiongkok melakukan devaluasi atas nilai tukar Yuan terhadap Dolar AS hingga kurang lebih 1,85% untuk mendorong terjadinya reformasi pasar serta meningkatkan perekonomian negaranya. Sementara ekonomi Jepang masih belum sepenuhnya pulih ditandai dengan masih melemahnya Yen dan rendahnya Gross Domestic Product (GDP) per tahun 2016, harga komoditas internasional termasuk harga minyak dunia dan beberapa komoditas energi lainnya masih belum pulih.

Di pasar komoditas, harga minyak dunia dalam tren meningkat yang didorong oleh implementasi kesepakatan OPEC dan 10 negara Non OPEC untuk melakukan production cut sebesar 1,8 mbpd yang berlaku dari Januari hingga Juni 2017.

PEREKONOMIAN NASIONALMeskipun terjadi perlambatan ekonomi dunia, Indonesia dapat mempertahankan pertumbuhan ekonomi di atas 5,02%. Tetap stabilnya perekonomian nasional dalam menghadapi perlambatan ekonomi global dipengaruhi dua aspek yakni konsistensi dalam menjaga stabilitas ekonomi dan kebijakan counter cyclical yang ditempuh pemerintah dan Bank Indonesia.

Konsistensi dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional tercermin pada inflasi yang rendah dan stabil, nilai tukar rupiah yang terkendali, defisit transaksi berjalan dan defisit APBN 2016 yang berada dalam level yang sehat, serta ketahanan perbankan dan sistem keuangan yang kuat. Adapun, kebijakan counter rcyclical tercermin dari stimulus fiskal yang besar melalui belanja infrastruktur serta deregulasi dan debirokratisasi pemerintah melalui berbagai paket kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah.

Pelonggaran kebijakan moneter yang ditempuh Bank Indonesia dalam setahun ini seperti menurunkan suku bunga kebijakan hingga 275 bps dan Giro Wajib Minimum (GWM) hingga 100 bps juga turut mendorong perbaikan permintaan domestik.

GLOBAL ECONOMYThe world economic condition in 2016 was still affected by the economic slowdown in the European countries and China. Within the last few years, after a severe crisis, US economy has shown an increase although later there was a slight question after the election with Donald Trump elected as the President of the United States. The US economic recovery has always had positive impacts to Asian countries. Similarly, the improving economy of several countries in Europe will give positive impacts.

Meanwhile the regional economy in Asia is still slowing down, especially China which undergo a big reform in political and economic areas starting with the China’s Central Bank devaluing Yuan’s exchange rate to US dollar to approximately 1.85% to encourage market reforms and to increase the country’s economy. The Japanese economy has not fully recovered either. It is characterized by the weakening of Yen and low Gross Domestic Product (GDP) in 2016. International commodity prices, including oil prices and other energy commodities are still not recovered.

In the commodity market, world oil price shows an upward trend, driven by the implementation of agreement between OPEC and 10 Non-OPEC countries to cut production by 1.8 mbpd which is effective from January to June 2017.

NATIONAL ECONOMYDespite the world economic slowdown, Indonesia can maintain its economic growth above 5.02%. The national economy remains stable in facing global economic slowdown due to two aspects, which are consistency in maintaining economic stability and counter cyclical policy adopted by the government and Bank Indonesia.

Consistency in maintaining the stability of national economy is reflected in the low and stable inflation, controlled exchange rate, current account deficit and 2016 State Budget deficit within healthy level, as well as banking resilience and strong financial system. Moreover, the counter cyclical policy is reflected in large fiscal stimulus through infrastructure spending, deregulation, and de-bureaucratization of government through various policies issued by the government.

Easing of monetary policy adopted by Bank Indonesia in the past year such as lowering rate policy up to 275 bps and Bank Statutory Reserves (GWM) to 100 bps also helped encourage improvements in domestic demand.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN

50 PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk. | Laporan Tahunan 2016

Page 55: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

Pada bulan Juli 2016, pemerintah mulai melaksanakan program Tax Amnesty yang akan berakhir pada bulan Maret 2017. Adapun Tax Amnesty ini bertujuan untuk repatriasi atau menarik dana Warga Negara Indonesia yang ada di luar negeri, meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional, meningkatkan basis perpajakan nasional yaitu aset yang disampaikan dalam permohonan pengampunan pajak dapat dimanfaatkan untuk pajak yang akan datang serta untuk meningkatkan penerimaan pajak Negara.

Menurut data dari Dirjen Pajak, memasuki akhir periode II bulan Desember 2016, deklarasi harta telah mencapai Rp4.296 triliun atau telah melebihi target yang ditetapkan oleh pemerintah sebesar Rp4.000 triliun, walaupun realisasi penerimaan uang tebusan amnesty pajak masih tercatat di bawah target yaitu sebesar Rp103,31 triliun. Suku bunga acuan BI yang baru yakni BI 7 day reverse repo rate saat ini berada pada level yang rendah yakni 4,75%. Stabilitas ekonomi yang terjaga dan risiko ekonomi yang terkendali diharapkan akan memberikan keleluasaan gerak bagi pelaku ekonomi untuk mengembangkan usahanya pada tahun 2017 sehingga potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar ±5,1% optimis dapat tercapai.

INDUSTRI ASURANSI NASIONALPerkembangan industri asuransi nasional di tahun 2016 masih diwarnai sejumlah tantangan, walaupun industri ini secara konsisten masih terus tumbuh. Pertumbuhan industri asuransi masih sangat tergantung dari pertumbuhan ekonomi dan menurunnya penjualan sektor properti dan otomotif akhir-akhir ini juga berdampak pada tertahannya pertumbuhan industri asuransi.

Sejalan dengan pemahaman yang semakin baik oleh masyarakat mengenai pentingnya berasuransi ikut membantu industri asuransi untuk tetap mencatatkan kinerja positif. Hal ini terlihat dengan adanya peningkatan total pendapatan premi, baik dari asuransi jiwa maupun asuransi umum. Total premi bisnis baru maupun lanjutan untuk asuransi jiwa merefleksikan peningkatan kesadaran masyarakat Indonesia terhadap pentingnya perencanaan keuangan masa depan serta persiapan perlindungan bagi diri sendiri dan keluarga sedini mungkin.

Menurut laporan Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), pertumbuhan pendapatan premi nasional pada tahun 2016 sebesar 30%. Sementara pertumbuhan industri asuransi umum pada tahun 2016 mencapai 5%. Namun terjadi peningkatan yang lebih besar yaitu diperkirakan sebesar ±30% terjadi di industri reasuransi.

In July 2016, the government began implementing Tax Amnesty program end in March 2017. The Tax Amnesty aims to repatriate or withdraw Indonesian citizen’s funds overseas, boost national economic growth, increase national taxation base i.e. assets submitted in the application of tax amnesty can be utilized for future tax and to increase State tax revenue.

According to data from the Directorate General of Taxation, entering the end of period II of December 2016, the declaration of assets reached Rp4,296 trillion or has exceeded the target set by the government at Rp4,000 trillion, although the realization of the receipt of tax amnesty redeemed fund was still listed below the target at Rp103.31 trillion. The new BI benchmark interest rate, BI 7 day reverse repo rate, is currently at low level of 4.75%. Sustained economic stability and controlled economic risks are expected to provide freedom of movement for economic actors to develop their business in 2017 so that the Indonesia’s potential economic growth of ±5.1% can be achieved.

NATIONAL INSURANCE INDUSTRYThe development of national insurance industry in 2016 still marked a number of challenges, although the industry still continues to grow consistently. The growth of insurance industry is still very dependent on the economic growth and the declining sales of real estate and automotive lately also affects the insurance industry’ slowdown growth.

The better understanding by the society on the importance of insurance has helped to keep the positive performance of the insurance industry. This can be seen from the increase of total premium income, both life insurance and general insurance. Total number of new and existing business premiums for life insurance reflects an increase of public awareness on the importance of future financial plan and preparation for self and family protection as early as possible.

According to the report of Indonesia Life Insurance Association (AAJI), the growth of national premium income in 2016 was 30%. While the growth of general insurance industry in 2016 was 5%. However, greater increase is estimated at ±30% in the reinsurance industry.

MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

512016 Annual Report | PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk.

Page 56: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

TINJAUAN KINERJA OPERASIONALOPERATIONAL PERFORMANCE REVIEW

TINJAUAN KEUANGANFINANCIAL REVIEW

Segmen bisnis Perseroan dibagi menjadi dua segmen utama yaitu reasuransi jiwa (life) dan reasuransi umum (general). Distribusi portofolio di segmen reasuransi jiwa dan reasuransi umum masing-masing sebesar 64,4% dan 35,6% sesuai dengan Risk Appetite Perseroan. Selama tahun 2016 kinerja operasional ke dua segmen usaha ini menunjukan pertumbuhan yang positif.

Kinerja Perseroan selama tahun 2016 masih menunjukan pertumbuhan. Premi Bruto tercatat sebesar Rp1.451,2 miliar tumbuh 35,0% dibandingkan Rp1.075,3 miliar pada tahun 2015.

Pencapaian kinerja Perseroan yang cukup memuaskan ini, disebabkan oleh perbaikan yang dilakukan sejak tiga tahun terakhir pada bidang Organisasi dan Sumber Daya Manusia, pemanfaatan Teknologi Informasi, Tata Kelola Perusahaan yang Baik, Manajemen Risiko, serta Efektifitas Pemasaran untuk menunjang operasional Perseroan secara lebih maksimal.

Analisa laporan keuangan PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. (Marein) disusun berdasarkan Laporan Keuangan Perusahaan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik KAP Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar dan Rekan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 dengan opini wajar, dalam semua hal yang material.

LAPORAN LABA RUGI

PREMI BRUTOPada tahun 2016, Perseroan mencatatkan pendapatan Premi Bruto (GPI) sebesar Rp1.451,2 miliar meningkat 35,0% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp1.075,3 miliar. Peningkatan GPI ini disebabkan oleh naiknya volume akseptasi bisnis. Kontribusi terbesar GPI masih berasal dari reasuransi jiwa, atau 64,4% dari total GPI. Sejalan dengan perbaikan pengelolaan manajemen risiko pada direktorat reasuransi umum di tahun 2016 Perseroan mencatatkan pendapatan Premi Bruto (GPI) sebesar Rp516,4 miliar dari segmen reasuransi umum, meningkat signifikan sebesar 69,9% dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar Rp303,9 miliar.

The Company’s business segments are divided into two main segments, which are life reinsurance and general reinsurance. The distribution of portfolios in life and general reinsurance segments is respectively 64.4% and 35.6% in accordance with the Company’s Risk Appetite. During 2016, the operational performance of these two business segments showed positive growth.

The Company’s performance during 2016 still showed positive growth. Gross Premiums was recorded at Rp1,451.2 billion, an increase of 35,0% compared to Rp1,075.3 billion in 2015.

The Company’s performance achievement is quite satisfactory, due to the improvements made since the last three years in areas of Organization and Human Resources, utilization of Information Technology, Good Corporate Governance, Risk Management, and Marketing Effectiveness to support the Company’s operations to be maximum.

The financial statement analysis of PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. (Marein) is prepared based on the Company’s Financial Statements, which are audited by Public Accounting Firm of Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Partners for the fiscal year ended on December 31, 2016 and 2015 present a fairly opinion, in all material respects.

INCOME STATEMENT

GROSS PREMIUMSIn 2016, the Company marked Gross Premiums Income (GPI) of Rp1,451.2 billion, or increased by 35.0% if compared to that of previous year, which is Rp1,075.3 billion. The GPI increase is caused by the increase of business acceptance volume.The highest contribution of GPI still comes from life reinsurance, or 64.4% from total GPI. Along with the improvement of risk management of general reinsurance conducted in 2016, the Company marked its Gross Premiums Income (GPI) of Rp516,4 billion from general reinsurance segment, increased significantly by 69.9% compared to that of 2015 at Rp303.9 billion.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN

52 PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk. | Laporan Tahunan 2016

Page 57: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PENDAPATAN UNDERWRITINGPremi retrosesi naik sebesar 97,5% dari Rp218,5 miliar menjadi Rp431,4 miliar pada 2016. Sedangkan, premi yang belum merupakan pendapatan mengalami penurunan sebesar 0,1% dari Rp55,4 miliar menjadi Rp55,3 miliar. Di tahun 2016, Perseroan membukukan pendapatan underwriting yang mencapai Rp964,4 miliar, angka tersebut meningkat 20,3% dibanding tahun 2015 yang sebesar Rp801,4 miliar.

BEBAN UNDERWRITINGBeban underwriting tercatat mengalami peningkatan sebesar 30,5% dari Rp629,1 miliar pada tahun 2015 menjadi Rp821,3 miliar pada 2016. Dengan rincian klaim bruto sebesar Rp820,4 miliar meningkat 35,2% dibanding tahun 2015 sebesar Rp606,9 miliar. Sedangkan klaim retro meningkat 67,6% dari Rp107,1 miliar menjadi Rp179,5 miliar pada tahun 2016. Beban komisi bersih tercatat sebesar Rp154,6 miliar meningkat 18,5% dari tahun sebelumnya sebesar Rp130,5 miliar.

HASIL UNDERWRITINGHasil underwriting tahun 2016 sebesar Rp143,2 miliar mengalami penurunan sebesar 16,9% dibanding tahun sebelumnya yang mencapai Rp172,2 miliar. Penurunan pada hasil underwriting disebabkan oleh kenaikan beban underwriting yang lebih tinggi dibandingkan kenaikan pendapatan underwriting.

KERJASAMA RETROSESIPerseroan telah berhasil mempertahankan pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan. Keberhasilan Perseroan ini juga merupakan buah hasil dari kerjasama bisnis yang berkesinambungan dengan perusahaan-perusahaan reasuransi dalam negeri maupun luar negeri, baik yang berhubungan dengan bisnis reasuransi jiwa maupun reasuransi umum. Perseroan juga telah menjalin kerja sama dengan sejumlah perusahaan reasuransi internasional guna mendapatkan dukungan retrosesi.

Berikut adalah nama-nama perusahaan yang telah memberikan dukungan retrosesi kepada Perseroan:

Reasuradur Dalam Negeri / Domestic Reinsurerporporate Services & Legal Div

1 PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) idAA (Pefindo), AA(idn) (Fitch)

2 PT Reasuransi Nasional Indonesia idA (Pefindo), AA-(idn) dan BB (int) (Fitch)

3 PT Tugu Reasuransi Indonesia idA (Pefindo), A+(idn) (Fitch)

UNDERWRITING REVENUESRetrocession premiums surged by 97.5% from Rp218.5 billion to Rp431.4 billion in 2016. Whereas, unearned Premiums decreased by 0.1% from Rp55.4 billion to Rp55.3 billion. In 2016, the Company recorded underwriting revenues of Rp964.4 billion, an increase of 20.3% compared to that of 2015 at Rp801.4 billion.

UNDERWRITING EXPENSESUnderwriting expenses recorded an increase of 30.5% from Rp629.1 billion in 2015 to Rp821.3 billion in 2016. The details: gross claim at Rp820.4 billion, which was an increase of 35.2% compared to that of 2015 at Rp606.9 billion; retro claim increased by 67.6% from Rp107.1 billion to Rp179.5 billion in 2016 and net commission expenses at Rp154.6 billion, an increase of 18.5% from that of the previous year of Rp130.5 billion.

UNDERWRITING INCOMEThe underwriting income in 2016 of Rp143.2 billion decreased by 16.9% compared to that of previous year which was Rp172.2 billion. The decrease in underwriting income was caused by the increase of underwriting expenses is higher than the increase of underwriting revenues.

RETROCESSION COOPERATIONThe Company has managed to maintain its business growth in a sustainable manner. The Company’s success is also the result of continuous business cooperation with reinsurance companies within the country and abroad, whether related to life reinsurance or general reinsurance business. The Company has also established cooperation with a number of international reinsurance companies in order to gain the support of retrocession.

THe following are companies which have given retrocssion support to the Company:

MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

532016 Annual Report | PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk.

Page 58: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

INCOME FROM INVESTMENTIn 2016, income from investment surged by 56.4% from 2015 at Rp39.7 billion to Rp62.2 billion in 2016. This increase is supported by the optimal selection of investment portfolio as to give better yields than last year.

OPERATING EXPENSESThe Company’s Operating Expenses reached Rp75.3 billion, an increase of 12.7% from that of previous year, which was Rp66.8 billion.

INCOME FOR THE YEARIncome for the year was recorded at RP145.8 billion, an increase of 7.6% compared to that of Rp135.5 billion in 2015. Net profit per share increased by 7.6% from Rp348.9 in 2015 to Rp375.5 in 2016.

COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARComprehensive Income for the year was recorded at RP142.0 billion, an increase of 4.5% compared to that of Rp135.9 billion in 2015.

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

ASSETSThe Company’s Assets in 2016 was Rp1,833.6 billion, an increase of 27.4% compared to 2015, which was Rp1,438.7 billion. Current assets in 2016 was Rp1,622.8 billion, an increase of 27.7% from year 2015, which was Rp1,270.0 billion. While non-current assets in 2016 was Rp210.7 billion, increase 25.2% in 2015 amounted Rp168.3 billion.

Reasuradur Luar Negeri / Overseas Reinsurerporate Services & Legal Div

1 Asia Capital Re Group Pte Ltd, Singapore A- (S&P), A- (AM Best)

2 Everest Re, Singapore A+ (S&P), A+ (AM Best)

3 Hannover Rueck SE, Malaysia AA- (S&P), A+ (AM Best)

4 Hannover Re Takaful, Malaysia AA- (S&P), A+ (AM Best)

5 Korean Re Co. Ltd, Singapore A (S&P), A (AM Best)

6 Munich Re Co., Singapore AA- (S&P), A+ (AM Best)

7 Munich Re, Malaysia AA- (S&P), A+ (AM Best)

8 Odyssey Re Co., Singapore A- (S&P), A (AM Best)

9 Partner Re Co. Ltd, Singapore A+ (S&P), A (AM Best)

10 SCOR Ruckvesicherung, Deutschland AA- (S&P), A (AM Best)

11 Swiss Re Co. Ltd. (Swiss Re Takaful), Malaysia AA- (S&P), A+ (AM Best)

12 Swiss Re, Singapore AA- (S&P), A+ (AM Best)

13 Taiping Re, Hong Kong A (S&P), A (AM Best)

14 The Toa Re Co. Ltd, Japan A+ (S&P), A+ (AM Best)

15 Lain-lain / Others -

Keterangan : Pemeringkat oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia, Fitch Rating, Standard and Poor dan AM Best Company.Note : Rating by PT Pemeringkat Efek Indonesia, Fitch Rating, Standard and Poor and AM Best Company.

HASIL INVESTASIPada tahun 2016 hasil investasi melonjak sebesar 56,4% dari tahun 2015 sebesar Rp39,7 miliar menjadi Rp62,2 miliar pada 2016. Peningkatan ini ditopang oleh pemilihan portofolio investasi yang optimal sehingga memberi imbal hasil yang lebih baik dari tahun lalu.

BEBAN USAHABeban usaha Perseroan mencapai Rp75,3 miliar mengalami peningkatan 12,7% dari tahun sebelumnya sebesar Rp66,8 miliar.

LABA TAHUN BERJALANLaba tahun berjalan tercatat sebesar Rp145,8 miliar, mengalami pertumbuhan 7,6% dibandingan Rp135,5 miliar pada tahun 2015. Laba bersih per saham meningkat 7,6% dari Rp348,9 di tahun 2015 menjadi Rp375,5 di tahun 2016.

LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALANLaba komprehensif tahun berjalan tercatat sebesar Rp142,0 miliar, mengalami pertumbuhan 4,5% dibandingkan Rp135,9 miliar pada tahun 2015.

LAPORAN POSISI KEUANGAN

ASETJumlah Aset Perseroan di 2016 mencapai Rp1.833,6 miliar, mengalami peningkatan 27,4% dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp1.438,7 miliar. Aset lancar tahun 2016 berjumlah Rp1.622,8 miliar, naik 27,7% dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp1.270,0 miliar. Sedangkan aset tidak lancar berjumlah Rp210,7 miliar, naik 25,2%, dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp168,3 miliar.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN

54 PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk. | Laporan Tahunan 2016

Page 59: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

LIABILITIESThe increase in insurance contract liabilities boosted total liabilities to Rp1,087.2 billion, an increase of 33.4% compared to the previous year which was Rp815.0 billion. With the composition of current liabilities in 2016 amounted to Rp1,078.8 billion, increase 33.4% compare to the year 2015 which amounted to Rp808.7 billion. And non-current liabilities increase by 32.4% that is Rp8.4 billion in 2016 and Rp6.3 billion in 2015.

EQUITYAlong with the growth of income for the year, the Company’s equity increased by 19.7% from Rp623.7 billion in 2015 to Rp746.3 billion.

CASH FLOW STATEMENT

CASH FLOW FROM OPERATING ACTIVITIESNet cash generated from operating activities in 2016 increased by Rp12.2 billion or 9.9% compared to that of 2015. This increase mainly caused by receipts from premiums.

CASH FLOW FROM INVESTING ACTIVITIESNet cash generated from investing activities in 2016 was Rp153.8 billion an increase by 29.2% compared to that of 2015. Increase in cash flows used in investing activities was primarily from placement of investment.

CASH FLOW FROM FINANCING ACTIVITIESOverall in 2016, there was an increase in the use of cash flow from financing activities if compared to that of 2015. In 2016, the use of cash from financing activities was recorded at IDR18.1 billion compared to that of 2015 of IDR15.4 billion, which was an increase of 17.5%.

ABILITY TO PAY DEBTMeasurement of the ability to pay debt is done by measuring liquidity and solvency ratios. Liquidity ratio is used to measure the ability to pay off short-term liabilities, while solvency ratio is used to to measure ability to meet all liabilities.

LIQUIDITY LEVELThe Company has the ability and liquidity ratio to fullfil the short-term liability, which is 1.5 times in 2016 and 1.6 times in 2015.

SOLVENCY RATIOBased on the Decree of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 424/KMK.06/2003 dated September 30, 2003 as amended by the Regulation of Minister of Finance No. 158/PMK.010/2008 and the Regulation of the Head of Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution (Bapepam-LK) No. PER-02/BL/2009, and then amended by the Regulation of Minister of Finance No. 54/PMK.010/2012 on the Financial Health of Insurance and Reinsurance Company, where the Company at any time shall meet the minimum solvency ratio of 100% of the minimum risk-based

LIABILITASPeningkatan pada liabilitas kontrak asuransi mendorong kenaikan total liabilitas mencapai Rp1.087,2 miliar, mengalami peningkatan 33,4% dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp815,0 miliar. Dengan komposisi liabilitas lancar tahun 2016 berjumlah Rp1.078,8 miliar, naik sebesar 33,4% dibandingkan 2015, yaitu sebesar Rp808,7 miliar. Dan liabilitas tidak lancar naik sebesar 32,4%, yaitu Rp8,4 miliar pada tahun 2016 dan Rp6,3 miliar pada tahun 2015.

EKUITASSeiring dengan pertumbuhan pada laba tahun berjalan, ekuitas Perseroan mengalami peningkatan sebesar 19,7% dari Rp623,7 miliar di tahun 2015 menjadi Rp746,3 miliar.

LAPORAN ARUS KAS

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIKas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi di 2016 mengalami peningkatan sebesar Rp12,2 miliar atau 9,9% dibanding tahun 2015. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh penerimaan premi.

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASIKas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi di 2016 tercatat sebesar Rp153,8 miliar mengalami peningkatan 29,2% dibanding tahun 2015. Peningkatan arus kas yang digunakan untuk aktivitas investasi terutama berasal dari penempatan investasi.

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAANSecara keseluruhan di 2016, terjadi peningkatan penggunaan arus kas dari aktivitas pendanaan jika dibandingkan dengan tahun 2015. Pada 2016 penggunaan kas dari aktivitas pendanaan tercatat Rp18,1 miliar dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp15,4 miliar, meningkat sebesar 17,5%.

KEMAMPUAN MEMBAYAR HUTANGPengukuran kemampuan membayar utang dilakukan dengan mengukur rasio likuiditas dan rasio solvabilitas. Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan melunasi kewajiban jangka pendek, sedangkan rasio solvabilitas digunakan untuk digunakan untuk mengukur kemampuan memenuhi seluruh kewajiban.

TINGKAT LIKUIDITASPerseroan memiliki kemampuan dan tingkat likuiditas yang baik dalam memenuhi kewajiban jangka pendek, yaitu sebesar 1,5x untuk tahun 2016 dan 1,6x untuk tahun 2015.

TINGKAT SOLVABILITASBerdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK.06/2003 tertanggal 30 September 2003 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan No.158/PMK.010/2008 dan Peraturan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No.PER-02/BL/2009, dan kemudian diubah lagi dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 54/PMK.010/2012 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi, di mana Perseroan setiap saat wajib memenuhi tingkat solvabilitas paling rendah 100% dari

MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

552016 Annual Report | PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk.

Page 60: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

modal minimum berbasis risiko. Per tanggal 31 Desember 2016, tingkat solvabilitas Perseroan sebesar 242,2%. Sesuai Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 11/PMK.010/2011, tingkat solvabilitas Dana Tabarru’ Perseroan yang diwajibkan sekurang-kurangnya ialah 30%. Per tanggal 31 Desember 2016, tingkat solvabilitas Dana Tabarru’ Perseoran sebesar 176,7%.

KEBIJAKAN STRUKTUR MODALTujuan utama dari pengelolaan modal Perseroan adalah untuk memastikan bahwa Perseroan mempertahankan rasio modal yang sehat dalam rangka mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.

Perseroan secara aktif dan rutin menelaah dan mengelola struktur permodalan untuk memastikan struktur modal dan hasil pengembalian ke pemegang saham yang optimal, dengan mempertimbangkan kebutuhan modal masa depan dan efisiensi modal Perseroan serta profitabilitas masa sekarang dan mendatang. Dalam rangka mempertahankan atau menyesuaikan struktur modal, Perseroan dapat menyesuaikan jumlah dividen yang dibayarkan kepada para pemegang saham, mengeluarkan saham baru atau menjual aset untuk mengurangi utang.

STRATEGI DAN RENCANA KERJA TAHUN 2016Pada tahun 2016 Perseroan berusaha untuk memanfaatkan momentum Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 14/POJK.05/2015 tentang Retensi Sendiri dan Dukungan Reasuransi Dalam Negeri dengan tetap menjaga risiko yang dikelolanya melalui distribusi portofolio bisnis yang lebih merata, namun demikian pada kenyataannya dampak peraturan tersebut baru terjadi di penghujung tahun 2016.

Perseroan juga tetap akan melakukan Joint Product Development dan training dengan perusahaan reasuransi internasional untuk bersinergi meningkatkan kualitas maupun kuantitas bisnis yang dihasilkan. Di tahun 2016, Perseroan sudah mulai memberikan jasa diversifikasi produk yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.

Hingga akhir 2016, Perseroan telah dipercaya sebagai reasuradur oleh hampir seluruh perusahaan asuransi nasional (±90%), baik asuransi jiwa maupun asuransi umum. Dengan tetap menekankan strategi pemasaran yang efektif dan didukung oleh kemampuan manajemen risiko yang prudent, kinerja Perseroan diharapkan dapat tumbuh lebih baik lagi di tahun 2017.

Menghadapi lingkungan bisnis yang dinamis dan berubah cepat dari waktu ke waktu serta memperhatikan kondisi perekonomian dan industri, manajemen mengambil langkah-langkah strategis sebagai berikut:

1) Sumber Daya Manusia (SDM) Peningkatan kualitas SDM dilakukan antara lain melalui

perekrutan karyawan baru yang memiliki kompetensi tinggi, pendidikan dan pelatihan karyawan yang terarah dan berkesinambungan dan dengan memperhatikan hasil penilaian (assesment) terhadap karyawan yang berprestasi.

capital. Per December 31, 2016, the Company’s solvency ratio was 242.2%. According to the Decree of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 11/PMK.010/2011, the required Company’s Tabarru’ Fund solvency ratio should at least be 30%. Per December 31, 2016, the Company’s Tabarru’ Fund solvency ratio was 176.7%.

CAPITAL STRUCTURE POLICYThe main objective of the Company’s capital management is to ensure that the Company maintains healthy capital ratio in order to support the business and maximize the values for the shareholders and other stakeholders.

The Company actively and regularly examines and manages the capital structure to ensure its capital structure and optimum return to the shareholders, taking into account the future capital requirements and the Company’s capital efficiency and profitability of the present and future time. In order to maintain or adjust the capital structure, the Company may adjust the amount of dividends paid to shareholders, issue new shares, or sell assets to reduce debt.

2016 STRATEGIES AND WORK PLANS

In 2016, the Company sought to utilize the momentum of the Financial Services Authority Regulation No. 14/POJK.05/2015 on Self-Retention and Domestic Reinsurance Support while maintaining the risk managed through more evenly distributed business portfolio, however, in reality the impact of the new regulation occurred at the end of 2016.

The Company will also continue to conduct Joint Product Development and training with international reinsurance companies to synergize to improve the quality and quantity of business generated. In 2016, the Company begun providing product diversification services tailored to consumers’ needs.

Until the end of 2016, the Company has been appointed as reinsurer by almost all insurance companies nationwide (±90%), both for life insurance and general insurance. By continuing to emphasize an effective marketing strategy and supported by prudential risk management capabilities, the Company’s performance is expected to grow better in 2017.

Facing dynamic and rapidly changing business environment from time to time as well as considering the condition of economy and industry, the management takes strategic steps as follows:

1) Human Resources (HR) Improvement of HR quality is conducted through

recruitment of new employees who have high competence, education level, employee’s trainings that are targeted and sustainable, and by taking into account the assessment results on employees who excel.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN

56 PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk. | Laporan Tahunan 2016

Page 61: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

2) Risk Management Better and prudential improvement of risk management

application system is aimed to minimize the risk either regarding technical terms, including acceptance of business, claims, investments, and asset liabilities, or regarding organization, management, and operations performed by each Risk Owner and Monitoring Risk Unit specially formed by the Company. The risk management implementation is also supported by internal audit that conducted regularly. The Company uses Three Lines of Defense system in order to control and supervise the risk management.

3) Financial Ratio Defining high standards on financial ratios. The

management also establishes internal policy to always maintain the Company’s solvency ratio (Risk-Based Capital/RBC) above 200%.

4) Technical and marketing Improving the capability in technical and marketing

through various trainings and competence so that the goal of optimizing customer satisfaction can be achieved. In business wise, the Company also disseminates optimum portfolios.

5) Information Technology Improving IT quality and infrastructure so that all

systems can be well consolidated and integrated, hence, the Company can obtain accurate and timely reports in regard of decision making process.

The Company’s business has specific characteristics that require new approaches and their own way of marketing. Therefore, the management has formulated strategies and marketing programs tailored to the characteristics of the existing products and services. These characteristics are differentiated for life reinsurance and general reinsurance segments.

LIFE REINSURANCE MARKETING ASPECTBelow are several matters related to the marketing aspect of life reinsurance segment. These strategy and marketing programs are dynamic and continue to change from time to time.

LIFE REINSURANCE MARKETING STRATEGIESThe Company’s marketing strategies emphasize the efforts to increase market share in new and existing businesses. To sustain this, the Company has the support of international retrocession with a high rating and able to provide the capacity and Terms and Conditions (TC) that can support the customer’s business development. The Company

2) Manajemen Risiko Penyempurnaan sistem penerapan manajemen risiko

yang lebih baik dan prudent untuk meminimalisir risiko baik dalam hal teknis, di antaranya akseptasi bisnis, klaim, investasi dan aset liabilitas, juga dalam hal organisasi, kepengurusan dan operasional yang dilakukan oleh masing-masing Risk Owner dan Unit Pemantau Risiko yang dibentuk khusus oleh Perseroan. Penerapan manajemen risiko ini juga didukung dengan adanya audit internal yang dilakukan secara berkala. Perseroan menggunakan sistem tiga lini pertahanan (Three Line of Defense) dalam rangka pengendalian dan pengawasan manajemen risiko.

3) Rasio Keuangan Menetapkan standar yang tinggi atas rasio-rasio

keuangan. Manajemen juga menetapkan kebijakan internal untuk senantiasa menjaga tingkat solvabilitas (Risk-Based Capital/RBC) Perseroan di atas 200%.

4) Teknik dan pemasaran Meningkatkan kemampuan di bidang teknik dan

pemasaran melalui berbagai training dan kompetensi sehingga tujuan untuk mengoptimalkan kepuasan pelanggan dapat tercapai. Secara bisnis, Perseroan juga melakukan penyebaran portofolio yang optimal.

5) Teknologi Informasi Meningkatkan kualitas dan infrastruktur TI sehingga

semua sistem dapat terkonsolidasi dan terintegrasi dengan baik sehingga Perseroan bisa mendapatkan laporan dalam rangka pengambilan keputusan secara akurat dan tepat waktu.

Bisnis Perseroan secara unik memiliki karakteristik khusus sehingga memerlukan pendekatan dan cara tersendiri dalam pemasarannya. Untuk itu Manajemen telah memformulasikan strategi dan program pemasaran yang disesuaikan dengan karakteristik produk dan jasa yang ada. Karakteristik ini dalam pemasarannya dibedakan untuk segmen reasuransi jiwa dan reasuransi umum.

ASPEK PEMASARAN REASURANSI JIWABerikut ini dipaparkan beberapa hal terkait aspek pemasaran segmen reasuransi jiwa. Strategi dan program pemasaran ini bersifat dinamis dan terus mengalami perubahan dari waktu ke waktu.

STRATEGI PEMASARAN REASURANSI JIWAStrategi pemasaran Perseroan mengedepankan upaya-upaya untuk meningkatkan market share bisnis baru maupun existing. Guna menopang hal tersebut, Perseroan telah memiliki dukungan retrosesi internasional dengan rating yang tinggi serta mampu memberikan kapasitas dan Terms and Conditions (TC) yang dapat mendukung

PEMASARANMARKETING

MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

572016 Annual Report | PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk.

Page 62: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

perkembangan usaha nasabah. Perseroan juga terus berupaya meningkatkan kepuasan nasabah terhadap pelayanan yang diberikan. Kegiatan ini diperkuat dengan meningkatkan aktivitas Training/Workshop/Seminar.

Beberapa strategi yang dilakukan oleh Direktorat Reasuransi Jiwa diantaranya adalah:

• Memanfaatkan momentum POJK No. 14/POJK.05/2015 untuk meningkatkan market share bisnis.

• Meningkatkan kerjasama dengan Partner Retro terkait dengan Joint Product Development.

• Menghadapi kompetisi sesama kompetitor secara proper dan profesional.

• Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) secara berkelanjutan sebagai Pusat Keunggulan untuk seluruh nasabah Marein.

• Membangun Marein Training Centre (MTC) dalam rangka memberikan pelayanan edukasi kepada nasabah

• Menerapkan Manajemen Portofolio yang seimbang dan proporsional.

PROGRAM DAN AKTIVITAS PEMASARAN REASURANSI JIWA TAHUN 2016Program-program pemasaran yang dilakukan antara lain penyempurnaan sistem TI untuk meningkatkan pelayanan kepada nasabah dengan memberikan data yang akurat, relevan dan reliable. Perseroan juga melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala atas pelayanan dan kinerja perusahaan retrosesi internasional.

Perseroan membangun pola customer relationship management dan menyusun rencana aktivitas bersama nasabah. Di sisi lain, Perseroan juga menetapkan tarif yang cukup kompetitif dan membuat terms and conditions yang dapat mendukung perkembangan usaha nasabah.

Pada tahun 2016 Perseroan fokus dalam membangun relasi dengan nasabah baru untuk mendapatkan bisnis baru dan meningkatkan share existing bisnis. Perseroan menyadari pentingnya pendekatan dan interaksi langsung sebagai bagian dari strategi pemasaran dan kepuasan pelanggan, karena itu Perseroan melakukan kunjungan bisnis secara berkala ke nasabah untuk memberikan update informasi terkait perasuransian dan penyelesaian complain atau pending item.

ASPEK PEMASARAN REASURANSI UMUMSecara umum, selama 2016 segmen direktorat reasuransi umum telah melakukan analisis terhadap situasi pasar terkait dengan regulasi mengenai optimalisasi kapasitas dalam negeri, melakukan analisa terhadap kompetitor di industri reasuransi umum, dan analisa terhadap perilaku nasabah. Sehubungan dengan hal ini manajemen direktorat reasuransi umum telah mencanangkan strategi dan kebijakan secara internal maupun eksternal.

STRATEGI PEMASARAN REASURANSI UMUMAdapun strategi pemasaran reasuransi umum yang telah diterapkan oleh Perseroan adalah sebagai berikut:

also continues to improve customer satisfaction with the services provided. This activity is strengthened by increasing Training/Workshop/Seminar activities.

Some strategies carried out by the Directorate of Life Reinsurance are:

• Utilizing the momentum of Financial Services Authority Regulation No. 14/POJK.05/2015 to improve business market share.

• Enhancing cooperation with Partner Retro related to Joint Product Development.

• Facing the fellow competitors in proper and professional manners.

• Improving the quality of Human Resources (HR) on an ongoing basis as a Center of Excellence for all Marein’s customers.

• Establishing Marein Training Centre (MTC) in order to provide educational services to the customers

• Implementing balanced and proportional Portfolio Management.

2016 LIFE REINSURANCE MARKETING ACTIVITIES AND PROGRAMSMarketing programs conducted are, among others, the improvement of IT systems to improve services to customers by providing accurate, relevant, and reliable data. The Company also conducts periodical monitoring and evaluation on the service and performance of the international retrocession company.

The Company builds customer relationship management pattern and prepare activity plans with the customers. On the other hand, the Company also sets relatively competitive rates and makes the terms and conditions which can support customers’ business development.

In 2016, the Company focused on building relationships with new customers to get new business and improve shares of the existing business. The Company realizes the importance of the approach and direct interaction as part of marketing strategies and customer satisfaction, therefore, the Company made regular business visit to the customers to provide updated information related to the insurance and settlement of complaints or pending items.

GENERAL REINSURANCE MARKETING ASPECTIn general, during 2016 the directorate general reinsurance segment performed an analysis of the market situation related to the regulation on the optimization of domestic capacity, made analysis on the competitors of general reinsurance industry, and analysis of customer’s behavior. In relation to this, the general reinsurance directorate management had launched internal and external strategies and policies.

GENERAL REINSURANCE MARKETING STRATEGIESThe general reinsurance marketing strategies applied by the Company are as follows:

ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN

58 PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk. | Laporan Tahunan 2016

Page 63: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

• In approaching general insurance market, the Company, has advantage in risk management and rating BB (international) from Fitch Ratings, it also has support from international retrocessionaire with international rating minimum A- from Standard and Poor and/or AM Best.

• The Company also owns a unique method of serving the customer by Integrating Marketing and Underwriting dedicated team, so that they can respond to the customer promptly.

• Consistently, the whole range of the Company always builds relationship with customers in accordance with their respective levels.

2016 GENERAL REINSURANCE MARKETING PROGRAMS AND ACTIVITIES

The marketing programs and activities related to general reinsurance applied by the Company are as follows:

• In 2016, to further improve services to customers, the Company restructured and the Directorate of General Reinsurance established a Marketing Division specially assigned to provide quality services to customers.

• The customer’s mapping through Customer Performance Analysis provides ease in setting priorities for services rendered.

• The Company believe that a better relationship can be established by providing continuous support to customers in the procurement of training, workshops, and sharing knowledge with themes relevant to the current environment.

• In addition, the Company also held customer gathering with special theme tailored to their needs.

• The Company has increased acceptance capacity and made synergy with trusted business partners.

The development of national insurance industry in 2016 continued to grow well. The growth of insurance industry is still highly dependent on the economic growth despite declining sales of real estate and automotive sectors lately which also affect the retention of the growth of insurance industry. However, the expected economic growth is getting better in 2017 that began with an increase in infrastructure development which can make the insurance industries increase significantly.

A better understanding by the society on the importance of insurance has helped to keep the positive performance of

• Dalam melakukan pendekatan pasar asuransi umum, Perseroan memiliki keunggulan dalam bidang manajemen risiko dan memiliki peringkat BB (internasional) dari Fitch Ratings, juga didukung oleh retrosesi internasional dengan peringkat sekurang-kurangnya A- dari Standard and Poor dan/atau AM Best.

• Perseroan juga memiliki keunikan tersendiri dengan menerapkan metode pelayanan nasabah terpadu oleh tim Pemasaran dan Underwriting yang didedikasikan sepenuhnya untuk mendukung kecepatan waktu respon kepada nasabah.

• Secara konsisten, seluruh jajaran Perseroan juga selalu menjalin hubungan dengan nasabah sesuai dengan levelnya masing-masing.

PROGRAM DAN AKTIVITAS PEMASARAN REASURANSI UMUM TAHUN 2016

Adapun program dan aktivitas pemasaran terkait reasuransi umum yang dilaksanakan oleh Perseroan adalah sebagai berikut:

• Pada tahun 2016, untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada nasabah, Perseroan telah melakukan restrukturisasi dan Direktorat Reasuransi Umum membentuk Divisi Marketing yang ditugaskan secara khusus untuk memberikan layanan berkualitas kepada nasabah.

• Pemetaan nasabah melalui Analisa Performa Nasabah memberikan kemudahan dalam menetapkan prioritas pelayanan yang diberikan.

• Perseroan percaya bahwa hubungan yang lebih baik dapat dibangun dengan memberikan dukungan yang berkesinambungan kepada nasabah dalam hal pengadaan training, workshop, sharing knowledge dengan tema yang relevan dengan kondisi saat itu.

• Di samping itu, Perseroan juga mengadakan customer gathering dengan tema khusus yang disesuaikan dengan kebutuhan nasabah.

• Perseroan telah meningkatkan kapasitas akseptasi serta bersinergi dengan para partner bisnis yang terpercaya.

Perkembangan industri asuransi nasional di tahun 2016 masih terus tumbuh dengan baik. Pertumbuhan industri asuransi masih sangat tergantung dari pertumbuhan ekonomi walaupun menurunnya penjualan sektor properti dan otomotif akhir-akhir ini juga berdampak pada tertahannya pertumbuhan industri asuransi. Namun diharapkan pertumbuhan ekonomi yang semakin baik di tahun 2017 yang dimulai dengan peningkatan pembangunan infrastuktur dapat membuat industri asuransi ikut mengalami peningkatan yang signifikan.

Dengan pemahaman yang semakin baik oleh masyarakat mengenai pentingnya berasuransi turut membantu industri

PROSPEK USAHABUSINESS PROSPECTS

MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

592016 Annual Report | PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk.

Page 64: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

asuransi untuk tetap mencatatkan kinerja positif. Hal ini terlihat dengan adanya peningkatan total pendapatan premi, baik dari asuransi jiwa maupun asuransi umum. Total premi bisnis baru maupun lanjutan untuk asuransi jiwa merefleksikan peningkatan kesadaran masyarakat Indonesia terhadap pentingnya perencanaan keuangan masa depan serta persiapan perlindungan bagi diri sendiri dan keluarga sedini mungkin.

Dengan kata lain, industri perasuransian masih memiliki potensi yang sangat besar untuk tumbuh dan berkembang dengan baik di Indonesia.

PERBANDINGAN ANTARA TARGET DAN REALISASI 2016Perseroan pada 2016 menunjukkan variasi pencapaian. Hal tersebut dapat dilihat dari pencapaian target yang telah ditetapkan sebagaimana tabel berikut:

Tabel Realisasi dan Anggaran Tahun 2016 (Rp miliar)Table of Realization and Budget 2016 (Rp billion)

REALISASI 20162016 REALIZATION

ANGGARAN 2016 *)2016 BUDGET

PENCAPAIAN (%)ACHIEVEMENT (%)

Premi Bruto / Gross Premiums 1.451,2 1.560,0 93,0

Laba Tahun Berjalan /Income For The Year 145,8 171,7 84,9

Ekuitas / Equity 746,3 782,8 95,3

*) Sesuai dengan RUPS Tahunan tanggal 16 Juni 2016 tentang Rencana Bisnis Based on AGMS June 16, 2016 regarding Business Plan

Tabel Realisasi Tahun 2016 dan Anggaran Tahun 2017 (Rp miliar)Table of Realization of 2016 and Budget of 2017 (Rp billion)

REALISASI 20162016 REALIZATION

ANGGARAN 20172017 BUDGET

PERTUMBUHAN (%)GROWTH (%)

Premi Bruto / Gross Premiums 1.451,2 1.905,0 31,3

Laba Tahun Berjalan /Income For The Year 145,8 166,2 14,0

Ekuitas / Equity 746,3 1.385,7 85,7

KEBIJAKAN DIVIDENSesuai dengan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Anggaran Dasar Perseroan, pembagian dividen harus disetujui oleh para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Penentuan jumlah dan pembayaran dividen tersebut akan dapat dilaksanakan dengan memperhatikan dan mempertimbangkan beberapa faktor antara lain Tingkat Kesehatan Keuangan Perseroan, Tingkat Kecukupan Modal, Kebutuhan Dana Perseroan Untuk Ekspansi Usaha lebih lanjut tanpa mengurangi hak dari RUPS Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.

Sesuai dengan ketentuan Pasal 71 ayat 3 Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007 dan Pasal 24 ayat 3 anggaran dasar Perseroan, diatur bahwa dividen hanya boleh dibagikan apabila Perseroan mempunyai saldo laba

the insurance industry. This can be seen from the increase of total premiums, from both life insurance and general insurance. The total number of new and existing business premiums for life insurance reflects increase of public awareness on the importance of future financial planning and preparation for self and family protection as early as possible.

In other words, the insurance industry still has huge potential to grow and develop properly in Indonesia.

COMPARISON BETWEEN TARGET AND REALIZATION IN 2016The Company showed various achievement in 2016. It can be seen from the target achievement set as follows:

DIVIDEND POLICYAccording to Law No. 40 of 2007 on Limited Liability Company and the Articles of Association, the distribution of dividend must be approved by the shareholders at the General Meeting of Shareholders (AGMS). The determination of the amount and payment of such dividends will be carried out by considering and taking into account several factors such as Company’s Financial Health Level, Capital Adequacy Ratio, Company’s Needed Funds for Business Expansion without impairing the rights of the Company’s GMS to determine otherwise in accordance with the Articles of Association of the Company.

In accordance with the provisions of Article 71 paragraph 3 of Law on Limited Liability Company No. 40 of 2007 and Article 24 paragraph 3 of the Company’s articles of association, stipulated that dividends may only be distributed if the

ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN

60 PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk. | Laporan Tahunan 2016

Page 65: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

Company has positive retained earnings. The Company’s dividend policy is as much as 20% (twenty percent) of income for the year each year, in which the Company’s AGMS has the right to decide otherwise. Thus, the amount of Dividend Policy is determined during General Meeting of Shareholders (GMS). Such dividend policy will wait for the nearest Company’s shareholders AGMS.

The Company will only pay dividends from net income under the Indonesian law and will pay dividends in cash (if any) in Indonesian Rupiah.

Dividend payments for the last 2 fiscal years are as follows:

INVESTMENT AND MATERIAL COMMITMENTS FOR CAPITAL GOODS REALIZED IN THE LAST FISCAL YEAR

Throughout 2016, the Company did not make investment and material commitments for capital goods realized in the last fiscal year.

INFORMATION AND MATERIAL FACTS OCCURED AFTER ACCOUNTANT’S REPORTING DATEThroughout 2016, there was no information and material facts occurred after the accountant’s reporting date.

OTHER MATERIAL INFORMATIONThere is no material information, such as investments, expansion, divestment, business merger/consolidation, acquisition, debt/equity restructuring, affiliate transactions, and transactions with conflict of interest occurred in 2016 fiscal year.

CHANGES IN REGULATION AND ITS IMPACT ON THE COMPANY

There were no changes in the regulation during 2016 fiscal year that affect the Company’s financial statements.

yang positif. Kebijakan dividen Perseroan adalah sebanyak-banyaknya 20% (dua puluh persen) dari laba tahun berjalan per tahun, di mana RUPST Perseroan memiliki hak untuk menentukan lain. Dengan demikian jumlah Kebijakan Dividen yang dibagikan ditentukan pada saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Kebijakan pembagian dividen tersebut akan menunggu RUPST pemegang saham Perseroan yang terdekat.

Perseroan hanya akan membayar dividen dari laba tahun berjalan berdasarkan hukum di Indonesia dan akan membayarkan dividen secara tunai (jika ada) dalam mata uang Rupiah.

Pembayaran dividen selama 2 tahun buku terakhir adalah sebagai berikut:

Tabel Pembayaran DividenTable of Dividend Payment

TAHUN BUKUFISCAL YEAR

JUMLAH DIVIDEN (RP)AMOUNT OF DIVIDEND

(RP)

DIVIDEN PER SAHAM (RP)DIVIDEND

PER SHARES (RP)

RASIO PEMBAYARAN DIVIDEN

DIVIDEN PAYOUT RATIO

TANGGAL PEMBAYARAN DIVIDEN

DATE OF DIVIDEND PAYMENT

2015 19.417.188.050 50 14,3% 20 Juli 2016July 20, 2016

2014 15.533.750.440 40 13,4% 19 Juni 2015June 19, 2015

INVESTASI DAN IKATAN MATERIAL UNTUK BARANG MODAL YANG DIREALISASIKAN DALAM TAHUN BUKU TERAKHIRSelama tahun 2016, Perseroan tidak melakukan investasi dan ikatan material untuk barang modal yang direalisasikan dalam tahun buku terakhir.

INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL YANG TERJADI SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTANSelama tahun 2016, tidak terdapat informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan.

INFORMASI MATERIAL LAINNYATidak ada informasi material, antara lain mengenai investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan/peleburan usaha, akuisisi, restrukturisasi utang/modal, transaksi afiliasi dan transaksi yang mengandung benturan kepentingan, yang terjadi pada tahun buku 2016.

PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP PERSEROANTidak ada perubahan peraturan perundang-undangan selama tahun buku 2016 yang berpengaruh terhadap laporan keuangan Perseroan.

MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

612016 Annual Report | PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk.

Page 66: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

TINJAUAN PENDUKUNG BISNISBUSINESS SUPPORT REVIEW

SUMBER DAYA MANUSIA

Perseroan berpandangan bahwa pengembangan sumber daya manusia yang konsisten dan berkelanjutan berdampak signifikan dalam membentuk karakter setiap individu menjadi kreatif dan dinamis. Pertumbuhan industri reasuransi yang tinggi dan kompetisi yang ketat menuntut Perseroan harus mampu memberikan pelayanan yang maksimal kepada pelanggan.

Dengan telah diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) serta semakin ketatnya persaingan di sektor perasuransian, khususnya sektor reasuransi, maka untuk dapat memenangkan persaingan tersebut dibutuhkan SDM yang handal, profesional dan siap bersaing baik di pasar domestik maupun pasar regional.

Tuntutan profesionalisme dan peningkatan kualitas pelayanan menjadi hal yang tidak dapat ditawar lagi. Oleh karenanya Manajemen akan terus melakukan peningkatan dan pengembangan profesionalisme SDM dengan tetap berpegang pada sistem nilai yang dianut oleh Perseroan.

Perseroan memiliki kebijakan perlakuan yang sama bagi seluruh karyawan. Perseroan membuka kesempatan yang sama bagi seluruh karyawan dalam meningkatkan kompetensi, pengembangan karir dan melaksanakan tugas secara profesional tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, gender sesuai dengan potensi, kemampuan dan keterampilan yang dibutuhkan.

ORGANISASI PENGELOLA DIREKTORAT SUMBER DAYA MANUSIAPengelolaan Sumber Daya Manusia Perseroan dijalankan oleh Divisi SDM, Pelayanan Korporasi dan Legal yang dipimpin oleh Bonar Siregar, Drs. Psi., AAIJ.

HUMAN RESOURCES

The Company believes that the consistent and continuing development of human resources will give significant impact in shaping the character of each individual to be creative and dynamic. The high growth and the tough competition in the reinsurance industry require the Company to be able to provide optimum service to customers.

With the enactment of ASEAN Economic Community (AEC) as well as increase competition in the insurance sector, particularly reinsurance sector, then to be able to win the rivalry, competent and professional human resources are required to be ready to compete in both domestic and regional markets.

Demand on professionalism and excellent services cannot be compromised. Therefore, Management will continue to make improvement and professional development of human resources by adhering to the system of values adopted by the Company.

The Company has a policy of equal treatment for all employees. The Company opens equal opportunity for all employees in improving competency, developing career, and performing duties professionally regardless of ethnicity, religion, race, class, and gender in accordance with the potential, capability, and skills required.

MANAGEMENT ORGANIZATION OF DIRECTORATE OF HUMAN RESOURCESThe Management of Company’s Human Resources is conducted by HR, Corporate Services, and Legal Division led by Bonar Siregar, Drs. Psi.,AAIJ.

PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSIPada tahun 2016, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) telah mengesahkan penyesuaian dan revisi atas beberapa standar akuntansi dan interpretasi baru yang mungkin berdampak pada laporan keuangan konsolidasian. Rincian atas perubahan kebijakan akuntansi telah tersedia di dalam catatan nomor 2c dalam laporan keuangan auditan Perseroan untuk tahun-tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.

CHANGES IN ACCOUNTING POLICYIn 2016, the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Accountants Association (IAI DSAK) adopted the adjustments and revisions to several accounting standards and new interpretations that may have impacts on the consolidated financial statements. The details of the change in accounting policy have been available in record No. 2c in the Company’s audited financial statements ended in December 31, 2016 and 2015.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN

62 PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk. | Laporan Tahunan 2016

Page 67: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

Adapun struktur organisasi Divisi SDM, Pelayanan Korporasi dan Legal sebagai berikut:

DirekturDirector

Bagian SDMHR Department

Divisi SDM, Pelayanan Korporasi & LegalHR, Corporate Services & Legal Division

Bagian Pelayanan Korporasi Corporate Services Department

Bagian LegalLegal Department

Tugas dan tanggung jawab Divisi SDM, PK, dan Legal secara umum adalah recruitment, administrasi kepegawaian, pengembangan karyawan, kompensasi, dan benefit, pelayanan umum, pengadaan barang dan jasa, corporate legal, dan business legal.

PENGEMBANGAN KARYAWANPengembangan karyawan pada dasarnya bertujuan untuk memastikan dan memelihara kemampuan karyawan sehingga memenuhi kualifikasi yang diprasyaratkan sehingga dapat memberi kontribusi optimal bagi Perseroan.

Pengembangan profesionalisme, kompetensi dan peningkatan produktivitas karyawan merupakan prioritas bagi Perseroan, dilakukan secara sistematis, terencana dan berkesinambungan guna meminimalisir kesenjangan antara persyaratan jabatan (job requirement) dengan persyaratan kualifikasi (job specification) yang dimiliki oleh pemangku posisi. Pengembangan kompetensi dilakukan baik melalui job enlargement, job enrichment, pengiriman mengikuti program pendidikan dan pelatihan secara in-house training ataupun ke lembaga training yang kredibel.

Dalam rangka meningkatkan kualitas SDM yang dimiliki, sepanjang tahun 2016, Perseroan telah melaksanakan berbagai program pengembangan karyawan antara lain berupa pelatihan maupun pendidikan. Seluruh program pendidikan dan pelatihan diarahkan guna pengembangan kemampuan di bidang teknis pekerjaan (hard skill), kemampuan di bidang non teknis (soft skill) serta program sertifikasi khususnya sertifikasi perasuransian.

Seluruh program pendidikan dan pelatihan diarahkan guna pengembangan kemampuan di bidang teknis pekerjaan (hard skill), kemampuan di bidang non teknis (soft skill) serta program sertifikasi khususnya sertifikasi perasuransian. Pengembangan karyawan tidak terbatas hanya peningkatan kemampuan dan kompetensi saja, namun termasuk peningkatan jenjang karir tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, gender sesuai dengan potensi, kemampuan dan keterampilan yang dibutuhkan Perseroan.

The organization structure of HR, Corporate Services, and Legal Division is as follows:

Duties and responsibilities of HR, Corporate Services, and Legal Division in general are recruitment, personnel administration, employee development, compensation and benefits, general services, procurement of goods and services, corporate legal, and business legal.

EMPLOYEE DEVELOPMENTEmployee development basically aims to ensure and maintain the ability of employees to meet the prerequisite qualifications in order to provide optimal contribution to the Company.

The development of employee professionalism, competence and raising productivity are the priorities for the Company and carried out in a systematically, planned, and sustainably in order to minimize the gap between job requirements with job specification owned by stakeholders. Competence development is done either through job enlargement, job enrichment, delivery following the educational and training programs either in-house training or credible training institution.

In order to improve the quality of human resources, in 2016, the Company has implemented various employee development programs which include training and education. All education and training programs are directed towards the development of capabilities for hard skills, soft skills, and certification program particularly insurance certification.

All education and training programs are directed towards the development of capabilities for hard skills, soft skills, and certification program particularly insurance certification. Employee development is not limited only to increase the capability and competence, but also increase career path regardless of ethnicity, religion, race, class, and gender in accordance with the potential, capabilities, and skills required by the Company.

MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

632016 Annual Report | PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk.

Page 68: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

Adapun realisasi program pendidikan dan pelatihan yang telah dilaksanakan oleh Perseroan di tahun 2016 sebesar Rp1,5 miliar angka ini meningkat sebesar 25% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp1,2 miliar.

KESEJAHTERAAN KARYAWANHal lain yang juga menjadi perhatian manajemen adalah peningkatan kesejahteraan karyawan. Manajemen berkeyakinan, dengan semakin baiknya tingkat kesejahteraan karyawan, maka akan semakin tinggi pula produktifitas kerja karyawan. Hal-hal yang dilakukan Perseroan guna peningkatan kesejahteraan karyawan adalah dengan mengikutsertakan karyawan dalam:

1. Program Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan2. Program Jaminan Kesehatan BPJS Kesehatan3. Program Asuransi Rawat Inap Karyawan dan Keluarga

4. Program Pensiun 5. Bantuan Rawat Jalan 6. Kegiatan Olah Raga

PENGUKURAN KINERJA KARYAWAN DAN PENGHARGAANPengukuran kinerja karyawan (performance appraisal) merupakan hal penting yang juga menjadi perhatian Manajemen Perseroan, untuk memastikan apakan setiap karyawan telah memberikan kontribusi yang optimal dalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya.

Pengukuran kinerja karyawan yang diterapkan di Perseroan terdiri atas 3 (tiga) aspek yakni :

1. Pengukuran Key Performance Indicator (KPI) yang mengukur kinerja dan kontribusi masing-masing karyawan.

2. Pengukuran Management Process Improvement (MPI) yang mengukur kinerja manajerial dan kepemimpinan karyawan pada jenjang struktural.

3. Pengukuran Nilai Perseroan dan Perilaku Kerja Karyawan melalui 360 derajat yang dilakukan oleh beberapa penilai (raters) baik derajat ke atas, derajat ke bawah maupun derajat ke samping guna meminimalisir subjektivitas dalam penilaian.

Perseroan memberikan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi. Hal ini dilakukan untuk memberikan motivasi agar karyawan memberikan prestasi terbaiknya bagi Perseroan. Peningkatan karir dan pemberian kompensasi dan benefit (merit system) akan didasarkan pada hasil Penilaian Kinerja dimaksud.

PROFIL KARYAWAN Bagi Perseroan, Sumber Daya Manusia merupakan aset penting dalam keberlanjutan bisnis dan peningkatan kualitas bisnis. Perseroan senantiasa melakukan proses rekruitmen yang mengedepankan asas-asas keterbukaan, kewajaran dan kesetaraan berdasarkan kompetensi kebutuhan dan kompetensi yang dimiliki oleh kandidat

The realization of education and training programs implemented by the Company in 2016 was Rp1.5 billion, an increased by 25% compare to the previous year of Rp1.2 billion.

EMPLOYEE WELFAREOther thing that becomes a concern of the management is the increase of employee welfare. The Management believes, the increase in employee welfare will lead to higher productivity. The Company has provided the benefits for its employees, i.e. by registering its employees in:

1. Social Security Program (BPJS Ketenagakerjaan)2. Health Security Program (BPJS Kesehatan)3. Hospitalization Insurance Program for Employees and

their Families4. Retirement Program5. Outpatient Assistance6. Sports Activities

EMPLOYEE’S PERFORMANCE APPRAISAL AND AWARDSEmployee’s performance appraisal is an important thing which becomes a concern to Company Management, to ensure whether each employee has given optimal contribution in carrying out its duties, functions, and responsibilities.

Employee’s performance appraisal applied in the Company consists of 3 (three) aspects, namely:

1. Key Performance Indicator (KPI) appraisal that measures the performance and contribution of each employee.

2. Management Process Improvement (MPI) appraisal that measures management performance and employee leadership in structural level.

3. The measurement of Company Values and Employee Behavior through 360 degrees done by some raters both degrees upward, degrees downward or degrees sideways to minimize the subjectivity in the appraisal.

The Company gives awards to employees who excel. This is done to motivate the employees to give their best achievement for the Company. Career advancement and compensation and benefits (merit system) will be based on the results of such Performance Assessment.

EMPLOYEES’ PROFILEFor the Company, Human Resources are important assets for business sustainability and improved quality of business. The Company continues to carry out the recruitment process which emphasizes the principles of openness, fairness, and equality based on competence needs and candidates’ competence by taking into account the availability of

ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN

64 PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk. | Laporan Tahunan 2016

Page 69: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

local/national manpower. Candidates who meet the administrative standards selected via Company’s website and advertisements.

As of the end of December 2016, the total number of Company’s employees was 140 people, an increase of 8.5% from 2015 which was 129 people. The composition of Company’s employees is presented in table below.

dengan memperhatikan ketersediaan tenaga kerja lokal/nasional. Kandidat yang memenuhi standar administrasi dijaring melalui situs Perseroan serta iklan.

Sampai dengan akhir Desember 2016, jumlah keseluruhan karyawan Perseroan sebanyak 140 orang, mengalami peningkatan sebesar 8,5% dari tahun 2015 yang tercatat sebanyak 129 orang. Adapun komposisi karyawan Perseroan tersaji dalam tabel berikut.

Tabel Komposisi Karyawan Berdasarkan Level JabatanTable of Employees’ Composition by Position Level

JABATAN POSITION

2016(ORANG/PEOPLE)

2015(ORANG/PEOPLE)

Komisaris / Commissioner 3 3

Direktur / Director 5 3

Advisor 5 5

Kepala Divisi / Head of Division 11 9

Kepala Bagian /Head of Department 34 29

Supervisor 34 33

Staf / Staff 34 33

Pelaksana / Non Staff 14 14

Total 140 129

Tabel Komposisi Karyawan Berdasarkan Tingkat PendidikanTable of Employees’ Composition by Educational Level

PENDIDIKAN EDUCATION

2016(ORANG/PEOPLE)

2015(ORANG/PEOPLE)

Strata 2 / Master’s Degree 17 15

Strata 1 / Bachelor’s Degree 80 77

Diploma / Diploma Degree 12 9

SLTA / High School Graduate 31 30

Total 140 129

2016

2016 80

34

11

5

5

17

12

34

14

3

34

31

MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

652016 Annual Report | PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk.

Page 70: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

Tabel Komposisi Gelar Profesi yang dimiliki KaryawanTable of Composition of Professional Title owned by the Employees

GELAR PROFESI PROFESSIONAL TITLE

2016(ORANG/PEOPLE)

2015(ORANG/PEOPLE)

AAIK 4 2

AAIJ 6 5

FLMI 9 3

FSAI 1 1

AAK 5 4

AAAIJ 14 15

AAAIK 12 10

AAAIS 1 -

ASAI 2 3

CNLA 1 -

AAAK 10 9

ALMI 5 11

ARA 14 12

CPLHI 29 29

Total 113 104

Tabel Komposisi Karyawan Berdasarkan Kelompok UsiaTable of Employees’ Composition by Age Group

UMUR AGE

2016(ORANG/PEOPLE)

2015(ORANG/PEOPLE)

<30 tahun / years old 37 29

30-39 tahun / years old 49 47

40-49 tahun / years old 28 27

50-55 tahun / years old 12 12

>55 tahun / years old 14 14

Total 140 129

2016

2016

14

5

1

9

6

4

12

1

2

1

37

49

29

12

14

14

28

5

10

ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN

66 PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk. | Laporan Tahunan 2016

Page 71: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

TEKNOLOGI INFORMASIPerseroan menyadari pentingnya peranan teknologi informasi guna menopang proses bisnis, yang merupakan salah satu pilar penting dalam rencana strategis Perseroan. Oleh karena itu Perseroan terus berupaya meningkatkan kapasitas, kualitas serta peranannya secara berkesinambungan.

Berdasarkan hasil rapat kerja tahun 2016, Perseroan menetapkan bahwa rencana strategis teknologi informasi akan berorientasi terhadap 6 aspek pencapaian, yaitu:

• Sistem dan teknologi informasi yang mampu meningkatkan efisiensi, efektifitas, serta fungsi kontrol pada setiap tahapan proses (efisiensi dan efektifitas).

• Data yang memiliki integritas tinggi (akurat, konsisten, aksesibilitas, dan berkualitas).

• Sistem dan teknologi informasi yang menyimpan, dapat mengukur, serta memberikan penilaian secara objektif terhadap setiap individu, sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan (kontrol dan objektifitas).

INFORMATION TECHNOLOGYThe Company realizes the importance role of information technology in order to sustain business processes, which is one of the important pillars of Company’s strategic plan. Therefore, the Company continues to improve the capacity, quality, and continuous role.

Based on work meeting results in 2016, the Company determined that the strategic plan for information technology will be oriented towards achieving the six aspects, namely:

• Information system and technology which can improve the efficiency, effectiveness, and control functions at each stage of process (efficiency and effectiveness).

• Data having high integrity (accurate, consistent, accessible, and quality).

• Stored information system and technology can measure and provide objective assessment to each individual, according to the indicators that have been set (control and objectivities).

MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

672016 Annual Report | PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk.

Page 72: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

• Sistem dan teknologi informasi yang mendukung proses pengambilan keputusan (informasi dan analisa).

• Infrastruktur TI (server, jaringan, sistem aplikasi, dsb.) yang dapat selalu menunjang kegiatan operasional, dalam hal ini setiap infrastruktur TI harus memiliki backup plan bilamana terjadi gangguan pada infrastruktur utama.

• Sistem dan teknologi informasi yang menjadikan Perseroan memiliki nilai lebih dalam memberikan pelayanan terhadap klien/nasabah (kepuasan pelanggan).

Sampai dengan tahun 2016 Perseroan telah menerapkan serta meningkatkan kualitas teknologi informasi khususnya yang merupakan area utama operasional, antara lain: infrastruktur teknologi informasi, underwriting, administrasi, manajemen risiko, serta kolaborasi informasi.

Di bidang infrastruktur teknologi informasi telah diterapkan sistem sentralisasi email dan fax server. Hal ini membuat proses korespondensi berjalan lebih efektif, efisien, dan terkontrol. Pengimplementasian sistem high availability pada seluruh komponen infrastruktur teknologi informasi, seperti: server virtualization, server collocation, database replication, serta pengujian disaster recovery yang telah rutin berjalan. Hal tersebut dimaksudkan agar seluruh layanan sistem bersifat reliable (dapat diakses pada saat dibutuhkan).

Guna mendukung kegiatan underwriting, Perseroan mengembangkan dua sistem aplikasi yaitu:

• Reins System (U/W module) Sistem aplikasi yang digunakan untuk menunjang proses

analisa serta akseptasi bisnis baik untuk bisnis reasuransi jiwa maupun reasuransi umum.

• Report Central Sistem aplikasi yang berfungsi sebagai pusat data dari

seluruh unit bisnis yang umumnya digunakan sebagai sumber pembuatan laporan operasional dan analisa bisnis.

Sementara itu untuk mendukung proses administrasi, Perseroan mengimplementasikan tiga sistem aplikasi, yaitu:

• Document Management System Sistem aplikasi yang digunakan untuk mengelola seluruh

dokumen secara elektronik.• Reins System (Administration Module) Sistem aplikasi yang dipergunakan untuk mengelola

serta mengadministrasikan seluruh transaksi teknik (inward maupun outward) baik untuk bisnis reasuransi jiwa maupun reasuransi umum.

• Reaps System Sistem aplikasi yang digunakan untuk mengelola serta

mengadministrasikan seluruh transaksi keuangan dan akuntansi.

• Information system and technology that support the decision making process (information and analysis).

• IT infrastructure (server, network, system, application, etc.) which can always support the operations, in this case every IT infrastructure should have backup plan in case of interruption in key infrastructure.

• Information system and technology that make Company have more values in providing services to clients/customers (customer satisfaction).

Until 2016, the Company has implemented and improved the quality of information technology particularly in the main area of operations, among others: the information technology infrastructure, underwriting, administration, risk management, and collaborative information.

In information technology infrastructure sector, a centralized system of email and fax server have been implemented. This makes the correspondence process more effective, efficient, and controllable. Implementation of high availability system on all IT infrastructure components, such as: server virtualization, server collocation, database replication, and disaster recovery testing routinely run. This is intended to make all system services reliable (accessible if needed).

To support underwriting activities, the Company has developed two application systems, namely:

• Reins System (U/W module) The application system used to support analysis process

and good business acceptances for life reinsurance and general reinsurance business.

• Report Central The application system that serves as data center of

all business units generally used as source of making operational reports and business analysis.

Meanwhile, to support the administrative process, the Company has implemented three application systems, namely:

• Document Management System The application system used to manage all documents

electronically.• Reins System (Administration Module) The application system used to manage and administer

the all technical transactions (inward or outward) for life reinsurance and general reinsurance.

• Reaps System The application system used to manage and administer

all financial transactions and accounting.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN

68 PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk. | Laporan Tahunan 2016

Page 73: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

The Company has also implemented a system that supports risk management process, among other things:

• Risk Accumulation Control An application system used to monitor and control all

risks managed by the Company.

• Asset Liability Management. An application system used to monitor all assets and

liabilities of the Company deriving from transactions in foreign currency, with the aim of managing the risks caused by currency fluctuations.

Recognizing the importance of collaboration of information in supporting decision-making, the Company has developed Marein Business Intelligence Dashboard (MARBID) application system. MARBID is a web-based application system that serves to collaborate information from Company’s internal (such as statistical data, business/risk profile, and so on) with external information (such as industry information, regulatory, and macro-economic) in order to obtain any information that can support decision-making.

In 2017, the Company began to implement Customer Relationship Management (CRM) application system, especially in Marketing Division, and began developing B2B application system which is expected to further improve the quality of services provided to Company’s clients/customers.

Perseroan juga telah mengimplementasikan sistem yang mendukung proses manajemen risiko, antara lain adalah:

• Risk Accumulation Control Merupakan sistem aplikasi yang dipergunakan untuk

memonitor serta mengontrol seluruh risiko yang dikelola oleh Perseroan.

• Asset Liability Management. Merupakan sistem aplikasi yang digunakan untuk

memonitor seluruh aset serta kewajiban Perseroan yang bersumber dari transaksi dengan mata uang asing, dengan tujuan mengelola risiko yang disebabkan oleh fluktuasi mata uang.

Menyadari begitu pentingnya kolaborasi informasi di dalam menunjang pengambilan keputusan, Perseroan mengembangkan sistem aplikasi Marein Business Intelligence Dashboard (MARBID). MARBID merupakan sistem aplikasi berbasis web yang berfungsi untuk mengkolaborasikan informasi dari internal Perseroan (seperti: data statistik, profil bisnis/risiko, dan sebagainya) dengan informasi eksternal (seperti: informasi industri, regulasi, dan makro ekonomi) sehingga diperoleh suatu informasi yang dapat mendukung pengambilan keputusan.

Pada tahun 2017, Perseroan mulai menerapkan sistem aplikasi Customer Relationship Management khususnya pada Divisi Marketing (CRM), serta mulai mengembangkan sistem aplikasi B2B dengan harapan dapat lebih meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada klien/nasabah Perseroan.

MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

692016 Annual Report | PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk.

Page 74: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

5

TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIKGOOD CORPORATE GOVERNANCE

Page 75: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism
Page 76: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

KOMITMEN PENERAPANTATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIKGOOD CORPORATE GOVERNANCE IMPLEMENTATION COMMITMENT

Perseroan memiliki komitmen untuk menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance/GCG) sebagai pedoman dalam pengelolaan Perseroan pada setiap aktivitas dan pada setiap tingkatan organisasi. Dalam mengimplementasikan Tata Kelola Perusahaan, Perseroan senantiasa merujuk kepada berbagai perundang-undangan, peraturan dan ketentuan yang berlaku.

Dengan menerapkan GCG secara konsisten, Perseroan berharap dapat menjadi lebih profesional, transparan, dan efisien sehingga dapat memaksimalkan nilai perusahaan bagi para stakeholders dalam bentuk meningkatnya kinerja (nilai perusahaan dalam jangka panjang) serta citra perusahaan.

Setiap tahunnya Perseroan juga telah memenuhi pelaporan Penerapan Tata Kelola Perusahaan sesuai ketentuan yang diatur dalam POJK No. 73/POJK.05/2016 Tentang Tata Kelola Perusahaan yang Baik Bagi Perusahaan Perasuransian dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 21/POJK.04/2015 tentang Penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka.

PRINSIP-PRINSIP TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIKKomitmen Perseroan dalam menerapkan GCG terlihat dari visi, misi dan nilai-nilai budaya Perseroan. Visi Perseroan untuk menjadi perusahaan reasuransi regional yang handal, terkemuka, dan terpercaya, diwujudkan dalam misinya dan didasarkan pada nilai-nilai budaya Perseroan. Dalam mewujudkan visi dan menjalankan misinya, Perseroan senantiasa berpegang pada asas-asas GCG yaitu Transparansi, Akuntabilitas, Responsibilitas, Independensi, dan Kewajaran.

PRINSIP GCG GCG PRINCIPLES

IMPELEMENTASIIMPLEMENTATION

TransparansiTransparancy

Perseroan menerapkan prinsip transparansi dengan menyediakan sarana komunikasi yang efektif dan responsif dalam memperoleh informasi mengenai Perseroan, sehingga seluruh pemangku kepentingan mampu memahami kinerja dan tindakan Perseroan.The Company implements the principle of transparency by providing an effective and responsive communication facility to disburse information concerning the Company, and let all stakeholders to understand the Company’s performance and actions.

AkuntabilitasAccountability

Perseroan menerapkan prinsip akuntanbilitas dengan mengoptimalkan kinerja dan peran setiap individu Perseroan sehingga seluruh aksi dan kegiatan Perseroan berjalan dengan efektif dan efisien.The Company implements the principle of accountability by optimizing the performance and role of each individual at the Company, in order all of the Company’s actions and activities are conducted in an effective and efficient manner.

Responsibilitas Responsibility

Perseroan menerapkan prinsip responsibilitas dengan bertanggungjawab terhadap masyarakat dan lingkungan terkait, mematuhi peraturan yang berlaku, serta menghindari segala transaksi yang dapat merugikan pihak ketiga maupun pihak di luar ketentuan yang telah disepakati.The Company implements the principle of responsibility towards its surrounding community and environment, to comply with all prevailing regulations, and to avoid any transactions that may harm any third or outside parties.

The Company is committed to implement Good Corporate Governance (GCG) as its guidance in managing all Company’s activities and on every level of the organization. In implementing Good Corporate Governance, the Company always refers to various applicable laws, rules, and regulations.

By consistently applying GCG, the Company shall expect to be more professional, transparent, and efficient so as to maximize its values for all Stakeholders in the form of improved performance (long term company’s value) as well as its corporate image.

Each year, the Company has complied to submit the Good Corporate Governance Implementation report, in accordance with provisions set in FSA Regulation No. 73/POJK.05/2016 regarding Good Corporate Governance for Insurance Companies and Financial Services Authority Regulation No. 21/POJK.04/2015 regarding Implementation Guideline of Corporate Governance of Publicly Listed Company.

GOOD CORPORATE GOVERNANCE PRINCIPLESThe Company’s commitment in implementing GCG is reflected in its vision, mission, and values. The Company’s vision to be a regional reinsurance company that is reliable, reputable, and trustworthy is embodied in its mission and based on the Company’s cultural values. In order to realize the above vision and mission, the Company always adheres to the principles of GCG, which are Transparency, Accountability, Responsibility, Independence, and Fairness.

TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK

72 PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk. | Laporan Tahunan 2016

Page 77: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PRINSIP GCG GCG PRINCIPLES

IMPELEMENTASIIMPLEMENTATION

IndependensiIndependence

Perseroan menerapkan prinsip independensi dengan mengelola peran dan fungsi yang dimiliki secara mandiri tanpa ada tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku dan prinsip serta Tata Kelola Perseroan.The Company implements the principle of independence in managing its role and function without pressure from any parties, which do not comply with any prevailing regulations, and the Company’s own principles and Corporate Governance.

KewajaranFairness

Perseroan menerapkan prinsip kesetaraan dengan memperhatikan hak setiap pemangku kepentingan secara adil dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perseroan menerapkan prinsip kewajaran dengan memenuhi hak setiap pemangku kepentingan dengan tetap memperhatikan kaidah dan peraturan Perseroan.The Company implements the principle of equality by taking into account the rights of each stakeholder in accordance with all prevailing laws and regulations. The Company implements the principle of fairness by fulfilling the rights of each stakeholder, with due regard to the Company’s norms and regulations.

Dengan komitmen dan kepatuhan pada penerapan GCG, Perseroan telah merasakan manfaatnya dengan adanya peningkatan kepercayaan pemegang saham dan stakeholders lainnya, antara lain karyawan, nasabah, masyarakat dan lainnya sehingga tercipta pertumbuhan jangka panjang yang berkesinambungan.

KEBIJAKAN DASAR TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIKPeraturan dan kebijakan yang menjadi rujukan bagi Perseroan dalam menerapkan Tata Kelola Perusahaan secara menyeluruh, adalah sebagai berikut:

1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945;

2. Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 tahun 2007 tentang Perusahaan Terbatas;

3. Undang-Undang No. 40 Tahun 2014 tentang Perasuransian;

4. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 21/POJK.04/2015 tentang Penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka;

5. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 73/POJK.05/2016 tentang Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Perasuransian;

6. Anggaran Dasar Perseroan;7. Kode Etik;8. Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Direksi;

9. Kebijakan Nominasi dan Remunerasi;10. Piagam Komite-komite.

STRUKTUR DAN MEKANISMETATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIKGOOD CORPORATE GOVERNANCE STRUCTURE AND MECHANISM

Guna memastikan berjalannya Tata Kelola Perusahaan, Perseroan telah membentuk badan Tata Kelola Perusahaan yang tersusun dalam Struktur Tata Kelola. Hal tersebut sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2007 tentang Perusahaan Terbatas (UU PT) yang menyatakan bahwa Organ Perseroan terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, dan Direksi.

With the commitment and adherence to GCG implementation, the Company has enjoyed its benefits with the increase in confidence from the Shareholders and other Stakeholders such as employees, customers, communities, and others parties, in order to create a long-term sustainable growth.

GOOD CORPORATE GOVERNANCE BASIC POLICIESRegulations and policies which serve as references for the Company in implementing Corporate Governance comprehensively are as follows:

1. The 1945 Constitution of the Republic of Indonesia;

2. Law of the Republic of Indonesia No. 40 of 2007 regarding Limited Liability Company;

3. Law No. 40 of 2014 regarding Insurance;

4. Financial Service Authority Regulation No. 21/POJK.04/2015 regarding Implementation Guideline of Corporate Governance for Publicly Listed Company;

5. Financial Service Authority Regulation No. 73/POJK.05/2016 regarding Good Corporate Governance For Insurance Companies;

6. Articles of Association of the Company;7. Code of Conduct;8. Work Guidelines of Board of Commissioners and the

Board of Directors;9. Nomination and Remuneration Policy;10. Committee Charters.

In order to ensure the implementation of Corporate Governance, the Company has established a Corporate Governance that is structured in a Governance Structure. This is in accordance with Law of the Republic of Indonesia Number 40 of 2007 on Limited Liability Company (LLC), stating that Company organs consist of the General Meeting of Shareholders (GMS), the Board of Commissioners (BOC), and the Board of Directors (BOD).

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

732016 Annual Report | PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk.

Page 78: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

Badan Tata Kelola Perusahaan yang dimaksud meliputi organ-organ Tata Kelola Perusahaan, yaitu Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi, Komite-komite penunjang Dewan Komisaris seperti Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Kebijakan Tata Kelola Perusahaan, maupun organ pendukung Direksi seperti Unit Audit Internal, Unit Pemantau Risiko, Komite Investasi, dan Sekretaris Perusahaan.

Adapun struktur Tata Kelola Perusahaan kami digambarkan dalam bagan sebagai berikut:

Komite Kebijakan Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Policy Committee

Komite AuditAudit Committee

Komite Pemantau RisikoRisk Monitoring Committee

DireksiBoard of Directors

Komite InvestasiInvestment Committee

Unit Audit InternalAudit Internal Unit

Unit Pemantau RisikoRisk Monitoring Unit

Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

Rapat Umum Pemegang SahamGeneral Meeting of Shareholders

The said Corporate Governance Agency includes organs of the Corporate Governance, such as the Shareholders, the Board of Commissioners, the Board of Directors, the Committees supporting the Board of Commissioner such as Audit Committee, Risk Monitoring Committee, and Corporate Governance Policy Committee, as well as organs supporting the the Board of Directors such as Internal Audit Unit, Risk Monitoring Unit, Investment Committee, and the Corporate Secretary.

The structure of the Company’s Corporate Governance is illustrated in the following chart:

TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK

74 PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk. | Laporan Tahunan 2016

Page 79: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

Dalam pelaksanaannya, Perseroan telah memiliki berbagai kebijakan/pedoman dalam menjalankan fungsi dan tugasnya yang disebut dengan infrastruktur GCG. Adapun infrastruktur GCG yang telah dimiliki oleh Perseroan antara lain adalah:

1. Peraturan Perusahaan2. Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Direksi (Board

Manual)3. Pedoman Manajemen Risiko4. Kode Etik5. Piagam Audit Internal6. Piagam Komite Audit7. Piagam Komite Pemantau Risiko8. Piagam Komite GCG9. Piagam Komite Investasi10. Kebijakan Nominasi dan Remunerasi11. Kebijakan Corporate Social Responsibility

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAMGENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan otoritas tertinggi Perseroan. RUPS merupakan wadah bagi pemegang saham untuk dapat menggunakan hak-hak mereka dan mengekspresikan opini-opini mereka dalam menentukan arah Perseroan. RUPS juga merupakan forum untuk Dewan Komisaris dan Direksi dalam melaporkan dan mempertanggungjawabkan tugas dan kinerja mereka dalam kurun waktu yang telah ditentukan.

Adalah tugas Perseroan untuk memberikan seluruh keterangan yang diperlukan yang berkaitan dengan Perseroan kepada RUPS, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pemegang Saham memiliki Hak antara lain untuk:

1. Menghadiri Rapat Pemegang Saham dan menggunakan hak suaranya;

2. Memperoleh informasi mengenai Perseroan secara tepat waktu dan teratur agar memungkinkan Pemegang Saham membuat keputusan; dan

3. Memperoleh penjelasan mengenai penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik.

Sedangkan wewenang Pemegang Saham antara lain meliputi:

1. Mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisarsis dan Direksi;

2. Menilai kinerja Dewan Komisaris dan Direksi;

3. Menunjuk Auditor Independen berdasarkan usulan yang diterima dari Dewan Komisaris;

4. Menunjuk Kantor Akuntan Publik untuk melakukan audit atas laporan keuangan tahunan Perseroan;

In carrying out its business, the Company has had various policies/guidelines in implementing its function and duties that are referred to as GCG infrastructure. The GCG infrastructures of the Company include:

1. Company Regulations2. Work Guidelines of the Board of Commissioners and the

Board of Directors (Board Manual)3. Risk Management Guidelines4. Code of Conduct5. Internal Audit Charter6. Committee Audit Charter7. Committee Risk Monitoring Charter8. Committee GCG Charter 9. Committee Investment Charter10. Nomination and Remuneration Policy11. Corporate Social Responsibility Policy

The General Meeting of Shareholders (GMS) is the Company’s highest authority. GMS is a forum for Shareholders to be able to use their rights and express their opinions in determining the direction of the Company. GMS is also a forum for the Board of Commissioners and the Board of Directors to report and be accountable for the performance of their duties within the allotted time.

It is the duty of the Company to give all necessary information relating to the Company to GMS, in accordance with the applicable laws and regulations.

Shareholders have the Rights, such as:

1. Attending Meeting(s) of Shareholders and using their voting rights;

2. Obtaining information about the Company in a timely manner and regularly in order to enable Shareholders to make decisions; and;

3. To receive explanation on the implementation of Good Corporate Governance.

Whereas authorities of Shareholders, among others, include:

1. Appointing and dismissing members of the Board of Commissioners and the Board of Directors;

2. Assessing the performance of the Board of Commissioners and the Board of Directors;

3. Appointing Independent Auditor based on the proposals received from the Board of Commissioners;

4. Appointing Public Accountant Office to audit the Company’s annual financial statement;

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

752016 Annual Report | PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk.

Page 80: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

5. Mengatur tata cara remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi; dan

6. Mengangkat dan memberhentikan Dewan Pengawas Syariah.

Setiap tahun Perseroan menyelenggarakan RUPS Tahunan (RUPST), sedangkan RUPS Luar Biasa (RUPS LB) diselenggarakan pada saat terdapat keharusan bagi Perseroan untuk mengambil keputusan yang bersifat korporasi yang tidak menjadi wewenang Dewan Komisaris maupun Direksi.

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa diadakan apabila dianggap perlu oleh Direksi dan/atau Dewan Komisaris dan/atau Pemegang Saham. Proses pengumuman dan pemanggilan RUPS dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, baik RUPS Tahunan maupun RUPS Luar Biasa (RUPS LB). Pada tahun 2016, Perseroan telah menyelenggarakan 1 (satu) kali RUPS Tahunan dan 1 (satu) kali RUPS Luar Biasa.

PELAKSANAAN RUPS TAHUNAN TAHUN 2016Agenda dan Keputusan RUPS Tahunan tanggal 16 Juni 2016 adalah sebagai berikut:

Agenda RUPS1. Laporan Tahunan Tahun Buku 2015:

a. Persetujuan atas Laporan Kegiatan Perusahaan. b. Pengesahan Laporan Keuangan Perusahaan. c. Pengesahan laporan tugas pengawasan Dewan

Komisaris Perusahaan. 2. Penetapan penggunaan Laba Perusahaan Tahun Buku

2015, serta penetapan jumlah dividen, waktu, dan cara pembayarannya.

3. Laporan Rencana Kerja 2016: a. Laporan Rencana Kerja Anggaran Tahunan (RKAT)

tahun 2016 yang telah mendapat persetujuan Dewan Komisaris Perusahaan.

b. Laporan Rencana Bisnis Tahun 2016 – 2018.4. Perubahan Susunan Pengurus Perusahaan.

5. Penetapan besarnya gaji dan/atau tunjangan lainnya bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan.

6. Penunjukkan Akuntan Publik untuk Tahun Buku 2016 yang pelaksanaannya akan dilakukan/dilaksanakan oleh Direksi Perusahaan.

Keputusan RUPS 1. Menerima baik dan menyetujui laporan Dewan Komisaris

dan Direksi mengenai:a. Kegiatan Perusahaan untuk Tahun Buku 2015.b. Laporan Keuangan Perusahaan Tahun Buku 2015.c. Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris

Perusahaan Tahun Buku 2015.

2. Mengesahkan Laporan Keuangan Perusahaan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan memberikan pembebasan dan pelunasan sepenuhnya (acquit et de charge) kepada Direksi atas tindakan kepengurusan dan Dewan Komisaris

5. Regulating the remuneration procedures for the Board of Commissioners and the Board of Directors; and

6. Appointing and dismissing the Sharia Supervisory Board.

Each year the Company holds Annual General Meeting of Shareholders (AGMS), while the Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) is held when there is a need for the Company to make corporate decisions that are neither under the authority of the Board of Commissioners nor the Board of Directors.

Extraordinary General Meeting of Shareholders is usually held if deemed necessary by the Board of Directors and/or the Board of Commissioners and/or Shareholders. The announcement and call for the GMS is conducted in accordance with the applicable regulations, both the Annual GMS (AGMS) and Extraordinary GMS (EGMS). In 2016, the Company held 1 (one) Annual GMS and 1 (one) Extraordinary GMS.

IMPLEMENTATION OF ANNUAL GMS OF 2016The Agenda and Resolutions of the Annual GMS dated June 16, 2016 are as follows:

GMS Agenda1. Annual Report of 2015 Fiscal Year:

a. Approval of the Company’s Activity Report.b. Ratification of the Company’s Financial Report.c. Ratification of the Company’s Board of Commissioner

Supervisory Report.2. Decision on the use Corporate Profit for fiscal year 2015,

and decision on the amount of dividend paid, date and method of payment.

3. Work Plan Report of 2016: a. Work Plan Annual Budget Report (RKAT) of 2016

which has obtained approval from the Board of Commissioners.

b. Business Plan Report of 2016 – 2018.4. Changes in the Composition of the Company’s

Management. 5. Determination on the amount of salary and/or other

allowances for members of the Board of Commissioners and the Board of Directors.

6. Appointment of Public Accountant for fiscal year 2016, which the task shall be executed/conducted by the Company’s Board of Directors.

GMS Resolution 1. Accepting and approving report from the Board of

Commissioners and the Board of Directors regarding:a. Company’s Activities for the fiscal year 2015.b. Company’s Financial Report for the fiscal year 2015.c. Board of Commissioners Supervisory Report for the

fiscal year 2015.

2. Ratifying the Company’s Financial Report for the fiscal year ended on December 31, 2015, and gave a release and discharge in full (acquit et de charge) to the Board of Directors for their management executions and to the Board of Commissioners on the supervision conducted

TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK

76 PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk. | Laporan Tahunan 2016

Page 81: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

Perusahaan atas tindakan pengawasan yang mereka jalankan selama tahun buku 2015 sejauh tindakan-tindakan pengawasan tersebut tercermin dalam Laporan Keuangan Perusahaan.

3. Menyetujui penggunaan laba bersih Perusahaan Tahun Buku 2015 sebesar Rp135.500.683.483 dengan membagikan dividen tunai sebesar 14,33% atau Rp50 per saham atau seluruhnya berjumlah Rp19.417.188.050.

4. Menerima baik Laporan Direksi mengenai Rencana Kerja Anggaran Tahunan (RKAT) tahun 2016 yang telah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris Perusahaan dan Laporan Rencana Bisnis Tahun 2016-2018.

5. Menerima pengunduran diri Drs. Agus Muharam, MSc, ASAI, AAIJ, QIP, CPIE sebagai Direktur Perusahaan terhitung sejak tanggal RUPST serta memberikan pembebasan dan pelunasan sepenuhnya (acquit et de charge) kepada yang bersangkutan atas tindakan pengurusan yang telah dilakukan selama masa jabatannya, sejauh tindakan-tindakan tersebut tercermin dalam laporan tahunan. Adapun susunan Anggota Direksi Perusahaan menjadi sebagai berikut:

Menyetujui pemberian kuasa dengan hak substitusi kepada Direksi Perusahaan untuk menyatakan kembali keputusan Rapat berkenaan dengan perubahan susunan Pengurus Perusahaan tersebut dalam akta Notaris dan selanjutnya menyampaikan pemberitahuan dan/atau mengajukan permohonan persetujuan kepada pihak yang berwenang termasuk namun tidak terbatas pada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, dan untuk melakukan perubahan dan/atau penambahan dalam bentuk apapun juga yang diperlukan atau dipersyaratkan oleh pihak yang berwenang dalam rangka penyempurnaan maupun pemenuhan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta untuk melakukan segala tindakan yang dianggap baik dan perlu tanpa ada yang dikecualikan dengan tetap memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

6. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Dewan Komisaris Perusahaan beserta hak subsitusi untuk menentukan pembagian tugas dan wewenang, gaji dan/atau tunjangan lainnya dari para Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan.

7. Menyetujui pemberian kuasa kepada Direksi Perusahaan untuk menunjuk Akuntan Publik untuk tahun buku 2016 dan memberi wewenang kepada Direksi Perusahaan untuk menetapkan honorarium Akuntan Publik dan persyaratan penunjukan lainnya.

during the fiscal year 2015, in so far as those supervisions are reflected in the Company’s Financial Report.

3. Giving approval on the use of the Company’s net profit for fiscal year 2015 of a total of Rp135,500,683,483 to distribute cash dividend of 14.33% or Rp50 per share or a total of Rp19,417,188,050.

4. Accepting the Board of Directors’ report regarding Annual Budget Work Plan (RKAT) of 2016 which was approved by the Board of Commissioners and Business Plan Report of 2016-2018.

5. Accepting the resignation of Drs. Agus Muharram, MSc, ASAI, AAIJ, QIP, CPIE as the Company’s Director, as of the AGMS date and to reward a release and discharge in full (acquit et de charge) to the said person on his management of the Company during his tenure, in so far as those actions are reflected in the annual report. Thus, the composition of members of the Company’s Board of Directors is as follows:

Approving the granting of authority with substitution rights to the Company’s Board of Directors to restate the Meeting resolutions on changes in the composition of the Company’s Management into a Notarial deed and furthermore to submit a notification and/or apply for approval to the relevant authorities, including but not limited to the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic Indonesia, and to change and/or add in any forms necessary or required by the authorities in order to improve and fulfill the provisions of the applicable laws and regulations, as well as to perform all actions considered excellent and necessary with no exceptions with regard to the applicable laws and regulations.

6. Giving power and authority to the Board of Commissioners and the substitution rights to determine the division of roles and responsibilities, salary and/or other allowances for Members of the Board of Commissioners and the Board of Directors.

7. Giving power to the Company’s Board of Directors to appoint Public Accountant for fiscal year of 2016 and giving authorities to the Company’s Board of Directors to determine the honorarium for the Public Accountant and their terms of appointment.

Presiden Direktur / President Director Bapak Drs. Robby Loho, MBA, APAI, CIIB, AAIK, QIP, CPIE.

Direktur / Director Bapak Yanto Jayadi Wibisono, SE.

Direktur Independen / Independent Director Bapak Hardjono, SE, MM, ASAI, AAIJ, QIP, CPIE.

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

772016 Annual Report | PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk.

Page 82: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

Berdasarkan akta keputusan RUPS Tahunan tahun 2016, tidak terdapat arahan dari RUPS. Pelaksanaan RUPS Tahunan tersebut telah dicatat dalam Akta Berita Acara RUPS Tahunan PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. Nomor 23 tanggal 16 Juni 2016 yang dibuat oleh Notaris Paulus Sugeng Haryono, SH.

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA (RUPSLB) TAHUN 2016Agenda dan Keputusan RUPSLB tanggal 8 Desember 2016 adalah sebagai berikut:

Agenda RUPSLB1. Perubahan Susunan Pengurus Perusahaan.2. Peningkatan Modal Setor Perusahaan melalui Penawaran

Umum Terbatas.

Keputusan RUPSLB 1. Menyetujui:

a. Mengangkat Ibu Ir. Trinita Situmeang, MM, AAIK, ANZIIF (Dipl.) sebagai Direktur Perusahaan dengan ketentuan pengangkatan mana berlaku untuk masa jabatan selama 5 (lima) tahun terhitung sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun 2021, dengan tidak mengurangi hak dari Rapat untuk memberhentikannya sewaktu-waktu.

b. Mengangkat Bapak Sutadi, AAIJ, CPLHI sebagai Direktur Perusahaan dengan ketentuan pengangkatan mana berlaku untuk masa jabatan selama 5 (lima) tahun terhitung sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun 2021, dengan tidak mengurangi hak dari Rapat untuk memberhentikannya sewaktu-waktu.

Untuk selanjutnya susunan Anggota Direksi Perusahaan menjadi sebagai berikut:

2. Menyetujui :a. Perusahaan untuk meningkatkan modal ditempatkan

dan disetor Perusahaan melalui Penawaran Umum Terbatas III (“PUT III”) dengan cara menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”) dalam jumlah sebanyak-banyaknya 130.000.000 (seratus tiga puluh juta) saham, sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2015 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”);

Based on 2016 Annual GMS Deed of Resolution, there were no directives from the GMS. The implementation of the Annual GMS has been recorded in the Minutes of Meeting of Annual GMS of PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. No. 23 dated June 16, 2016 certified by Notary Paulus Sugeng Haryono, SH.

EXTRAORDINARY GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS (EGMS) OF 2016The Agenda and Resolutions of EGMS dated December 8, 2016 are as follows:

EGMS Agenda1. Changes in Composition of the Company’s Management.2. Increase of Paid-Up Capital through Limited Public

Offering.

EGMS Decisions 1. Approving:

a. The appointment of Mrs. Ir. Trinita Situmeang, MM, AAIK, ANZIIF (Dipl.) as the Company’s Director in which the provision of appointment applies for a 5 (five)-year term, starting from the closing of the meeting to the closing of the Annual General Meeting of Shareholder of 2021, without prejudice to the Meeting’s right to terminate the said Director at any time.

b. The appointment of Mr. Sutadi, AAIJ, CPLHI as a the Company’s Director in which the provision of appointment applies for a 5 (five)-year term, starting from the closing of the meeting to the closing of the Annual General Meeting of Shareholder of 2021, without prejudice to the Meeting’s right to terminate the said Director at any time.

Thus, the composition of the Company’s Board of Directors is as follows:

2. Approving:a. The Company to increase its issued and paid-up

capital through Limited Public Offering III (“Right Issue III”) by issuing Pre-emptive Right (“Right Issue”) with maximum of 130,000,000 (one hundred thirty million) shares, as stipulated in FSA Regulation No. 32/POJK.04/2015 regarding Capital Increase of Publicly Listed Company by providing Preemptive Rights

(“Right Issue”);

Presiden Direktur / President Director Bapak Drs. Robby Loho, MBA, APAI, CIIB, AAIK, QIP, CPIE.

Direktur / Director Bapak Yanto Jayadi Wibisono, SE.

Ibu Ir. Trinita Situmeang, MM, AAIK, ANZIIF (Dipl.)

Bapak Sutadi, AAIJ, CPLHI.

Direktur Independen / Independent Director Bapak Hardjono, SE, MM, ASAI, AAIJ, QIP, CPIE.

TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK

78 PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk. | Laporan Tahunan 2016

Page 83: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

b. Perusahaan untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan, sehubungan dengan pelaksanaan PUT III, dari 388.343.761 (tiga ratus delapan puluh delapan juta tiga ratus empat puluh tiga ribu tujuh ratus enam puluh satu) saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp77.668.752.200 (tujuh puluh tujuh miliar enam ratus enam puluh delapan juta tujuh ratus lima puluh dua ribu dua ratus Rupiah) menjadi berjumlah sebanyak-banyaknya 518.343.761 (lima ratus delapan belas juta tiga ratus empat puluh tiga ribu tujuh ratus enam puluh satu) saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp103.668.752.200 (seratus tiga miliar enam ratus enam puluh delapan juta tujuh ratus lima puluh dua ribu dua ratus Rupiah);

c. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perusahaan dalam rangka peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan sehubungan dengan pelaksanaan PUT III untuk:

i. Mengubah Pasal 4 ayat 2 anggaran dasar Perusahaan serta untuk mengambil tindakan yang dianggap perlu untuk melaksanakan keputusan agenda Rapat tersebut, dan sekaligus memberi kuasa kepada Direksi Perusahaan untuk menetapkan keputusan Rapat tersebut dalam suatu akta Notaris dan melaporkan kepada pihak yang berwenang untuk memperoleh persetujuan atas perubahan anggaran dasar Perusahaan, serta membuat segala pengubahan yang mungkin diubah atau diminta/dipertimbangkan oleh pihak yang berwenang untuk mendapatkan persetujuan itu; dan

ii. Mengubah indikasi jadwal lengkap PUT III Perusahaan termasuk untuk mengubah syarat dan ketentuan bagi pemegang saham yang berhak atas HMETD terkait PUT III Perusahaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

TINDAK LANJUT KEPUTUSAN RUPS TAHUNAN DAN RUPS LUAR BIASA TAHUN 2015Pada tahun 2015, Perseroan melaksanakan RUPS yaitu:a. RUPSLB dilaksanakan pada tanggal 3 Maret 2015,

bertempat di Batur Room, Mercantile Athletic Club.

Tindak lanjut: Berdasarkan akta keputusan RUPSLB tanggal 3 Maret

2015, Direksi telah menindaklanjuti keputusan RUPSLB seluruhnya.

b. RUPST dan RUPSLB dilaksanakan pada tanggal 26 Mei 2015, bertempat di Batur Room, Mercantile Athletic Club.

Tindak lanjut: Berdasarkan akta keputusan RUPS Tahunan dan RUPSLB

tanggal 26 Mei 2016, Direksi telah menindaklanjuti Keputusan RUPS Tahunan dan RUPSLB seluruhnya.

b. The Company to increase the issued and paid-up capital, in connection with implementation of Rights Issue III, from 388,343,761 (three hundred eighty-eight million three hundred and forty-three thousand seven hundred and sixty one) shares with a total nominal value of Rp77,668,752,200 (seventy seven billion six hundred and sixty-eight million seven hundred and fifty two thousand two hundred Rupiah) to a total maximum of 518,343,761 (five hundred and eighteen million, three hundred and forty three thousand, seven hundred and sixty one) shares with a total nominal value of Rp103,668,752,200 (one hundred and three billion, six hundred and sixty-eight million, seven hundred and fifty two thousand, two hundred Rupiah);

c. Giving authorities and power to the Board of Directors in order to increase the issued and paid-up capital in connection with the implementation of Right Issue III to:

i. Amending Articles of Association of the Company, Article 4 paragraph 2, to take necessary actions to implement the resolution of the meeting agenda, and to give power to the Board of Directors to establish the meeting resolutions in a Notarial deed and to report it to the Authorities to obtain approval on the changes of the Company’s Articles of Association, and to make any changes that may be changed or requested/considered by the Authorities in order to get the approval; and

ii. Changing the complete schedule indication of Right Issue III of the Company including to change the terms and conditions of Shareholders who are entitled to the pre-emptive right in connection to the Company’s Right Issue III in accordance with the provisions of the applicable legislations.

FOLLOW UP OF ANNUAL GMS AND EXTRAORDINARY GMS RESOLUTION OF 2015In 2015, the Company held GMS as follows:a. EGMS was held on March 3, 2015 at Batur Room,

Mercantile Athletic Club.

Follow Up: Based on EGMS Deed of Resolution dated March 3, 2015,

the Board of Directors have followed up the entire EGMS resolutions.

b. Both AGMS and EGMS were held on May 26, 2015 at Batur Room, Mercantile Athletic Club.

Follow Up: Based on the Deed of Resolution of the Annual GMS and

EGMS dated May 26, 2016, the Board of Directors have followed up the entire Annual GMS and EGMS resolutions.

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

792016 Annual Report | PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk.

Page 84: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PEDOMAN KERJADEWAN KOMISARIS DAN DIREKSIBOARD MANUAL

Guna mengatur tugas, wewenang, dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi, serta pola hubungan kerjanya telah disusun Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Direksi (Board Manual) yang ditetapkan tanggal 30 September 2015. Oleh karenanya, dalam melaksanakan tugas baik Dewan Komisaris maupun Direksi mengacu kepada Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Direksi dimaksud.

Pedoman ini memuat hal-hal sebagai berikut:1. Fungsi, tugas, wewenang, jabatan Dewan Komisaris dan

Direksi, persyaratan Direksi, masa jabatan, independensi Direksi, etika jabatan Direksi, program orientasi dan peningkatan kapabilitas, Unit Audit Internal, dan Sekretaris Perusahaan.

2. Tata laksana hubungan kerja Dewan Komisaris dan Direksi.

Pedoman Kerja ini dimaksudkan menjadi pedoman kerja antara Dewan Komisaris dan Direksi yang bertujuan untuk :

1. Mempermudah Dewan Komisaris dan Direksi dalam memahami peraturan yang terkait dengan tata kerja Dewan Komisaris dan Direksi dan mekanisme pelaksanaannya.

2. Menjadi rujukan/pedoman dalam pelaksanaan fungsi, tugas, wewenang, dan tanggung-jawab Dewan Komisaris dan Direksi.

3. Meningkatkan kualitas dan efektivitas Dewan Komisaris dan Direksi dalam menjalankan fungsi, tugas, kewenangan dan tanggung-jawabnya.

4. Menerapkan prinsip-prinsip GCG yakni transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, kemandirian, dan kewajaran.

Dengan adanya Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Direksi ini diharapkan akan tercapai standar kerja yang tinggi, selaras dengan prinsip-prinsip GCG.

REMUNERASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

Berdasarkan pasal 113 Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perusahaan Terbatas dan pasal 16 ayat 10 Anggaran Dasar Perseroan dinyatakan bahwa gaji dan tunjangan lain dari para anggota Dewan Komisaris dan angota Direksi ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham.

In order to regulate the Board of Commissioners and the Board of Directors’ duties, authorities, and responsibilities, and pattern of the work relationship, the Company has prepared a Work Guideline (Board Manual) for the Board of Commissioners and the Board of Directors issued on September 30, 2015. Therefore, in carrying out their duties, both the Board of Commissioners and the Board of Directors shall refer to the said Board Manual.

The Board Manual encompasses the followings:1. Functions, duties, authorities, positions of the Board of

Commissioners and the Board of Directors, Directors’ requirements, tenure, Directors’ independency, Directors’ position ethics, orientation and improving capability programs, Internal Audit Unit, and Corporate Secretary.

2. The work relationship governance of the Board of Commissioners and the Board of Directors.

The objective of this Board Manual is to guide the work between the Board of Commissioners and the Board of Directors which aims to:1. Facilitate the Board of Commissioners and the Board of

Directors in understanding the regulations related to the Board of Commissioners and the Board of Directors work procedures and its implementation mechanism.

2. Be the reference/guideline in the implementation of functions, duties, authorities, and responsibilities of the Board of Commissioners and the Board of Directors.

3. Improve the quality and effectiveness of the Board of Commissioners and the Board of Directors in carrying out their functions, duties, authorities, and responsibilities.

4. Apply GCG principles, which are transparency, accountability, responsibility, independence, and fairness.

With the Board of Commissioners and the Board of Directors’ Board Manual, it is expected that the Company shall achieve high standards of work, in line with GCG principles.

REMUNERATION OF BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORSAccording to Article 113 of Law Number 40 of 2007 regarding Limited Liability Company and article 16 paragraph 10 of the Company’s Articles of Association, it is stated that salaries and other allowances of members of the Board of Commissioners and the Board of Directors are determined by the General Meeting of Shareholders.

TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK

80 PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk. | Laporan Tahunan 2016

Page 85: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

Prosedur dan mekanisme penyusunan struktur dan kebijakan remunerasi untuk Dewan Komisaris dan Direksi diatur sebagai berikut :

1. Peninjauan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi dilakukan satu tahun sekali;

2. Rapat Umum Pemegang Saham memberikan wewenang penuh kepada Dewan Komisaris untuk menyusun dan menetapkan struktur dan kebijakan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi;

3. Dewan Komisaris melalui rapat Dewan Komisaris memutuskan untuk memberikan wewenang penuh kepada Presiden Komisaris untuk menyusun dan menetapkan struktur dan kebijakan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi;

4. Presiden Komisaris bersama dengan Presiden Direktur dan Direktur yang membidangi Sumber Daya Manusia melakukan pembahasan untuk mendapatkan gambaran tentang hal-hal yang harus diperhatikan sebagaimana tersebut di atas dan selanjutnya menyusun struktur dan kebijakan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi;

5. Presiden Komisaris membuat Surat Keputusan penetapan remunerasi yang terdiri dari gaji anggota Direksi, honorarium anggota Dewan Komisaris dan hal-hal lainnya yang berhubungan dengan fasilitas dan tunjangan untuk anggota Dewan Komisaris dan Direksi;

6. Direksi diminta untuk melaksanakan dan menindaklanjuti sesuai dengan Surat Keputusan Presiden Komisaris.

Total remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi yang dibayarkan selama tahun 2016 adalah sebesar Rp15,49 miliar.

DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONERS

Dewan Komisaris adalah organ Perseroan yang bertugas secara kolektif melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar terhadap tugas dan tanggung jawab Direksi. Dewan Komisaris juga memberikan nasihat, saran, dan rekomendasi kepada Direksi untuk memastikan bahwa Perseroan menerapkan praktek GCG yang terbaik di dalam kegiatan Perseroan sehari-hari.

Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada Pemegang Saham. Setiap anggota Dewan Komisaris diangkat setiap 5 (lima) tahun. Dewan Komisaris terdiri dari minimal 3 (tiga) orang anggota Komisaris, salah satunya adalah Komisaris Independen. Dalam rangka mendukung efektivitas

Procedures and mechanisms in preparing the structure and remuneration policy for the Board of Commissioners and the Board of Directors are set as follows:

1. Review of the Board of Commissioners and the Board of Directors remuneration shall be conducted once a year;

2. General Meeting of Shareholders gives a full authority to the Board of Commissioners to develop and establish remuneration structure and policy both for the Board of Commissioners and the Board of Directors;

3. Through the Board of Commissioners meeting, the Board of Commissioners decided to give full authority to the President Commissioner to prepare and establish the remuneration structure and policy of both the Board of Commissioners and the Board of Directors;

4. The President Commissioner together with the President Director and the Directors in charge of Human Resources held a discussion to get an overview on the above mentioned matters that must be considered, and to draft the remuneration structure and policy of the Board of Commissioners and the Board of Directors;

5. The President Commissioner wrote a Decision Letter regarding the establishment of remuneration consisting of salaries of the Board of Directors, honorarium of members of the Board of Commissioners, and other matters related to facilities and allowances for members of the Board of Commissioners and the Board of Directors;

6. The Board of Directors were required to implement and follow up in accordance with the President Commissioner’s Decision Letter.

Total remuneration for the Board of Commissioners and the Board of Directors paid in 2016 was Rp15.49 billion.

The Board of Commissioners is the Company’s organ that is collectively in charge of supervision in general and/or specifically in accordance with the Company’s Articles of Association on the duties and responsibilities of the Board of Directors. The Board of Commissioners also provides advice, suggestions, and recommendations to the Board of Directors to ensure that the Company implements the best GCG practices in the Company’s daily activities.

The Board of Commissioners is responsible to the Shareholders. Each member of the Board of Commissioners is appointed every five (5) years. The Board of Commissioners consists of a minimum 3(three) members of Board of Commissioners, one of whom is

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

812016 Annual Report | PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk.

Page 86: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

pelaksanaan dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit, Komite Pemantau Risiko serta Komite Kebijakan Tata Kelola Perusahaan. Dalam memenuhi tugas dan tanggung jawab tersebut, Dewan Komisaris wajib bertindak secara independen.

KOMPOSISI ANGGOTA DEWAN KOMISARIS

Dewan Komisaris berjumlah 3 (tiga) orang terdiri dari 1 (satu) orang Presiden Komisaris merangkap Komisaris Independen, 2 (dua) orang Anggota Komisaris. Seluruh anggota Dewan Komisaris berdomisili di Indonesia.

Tabel Komposisi Dewan KomisarisTable of Composition of the Board of Commissioners

NAMANAME

JABATANPOSITION

RIWAYAT DASAR PENGANGKATANBACKGROUND OF APPOINTMENT

TANGGAL PENGANGKATANDATE OF APPOINTMENT

Sarkoro Handajani

Presiden Komisaris/Komisaris IndependenPresident Commissioner/Independent

Akta Berita Acara RUPS Luar Biasa No. 6 tanggal 3 Maret 2015.Deed of Minutes of Extraordinary GMS No. 6 dated March 3, 2015.

3 Maret 2015March 3, 2015

Nasir Ilmullah

KomisarisCommissioner

Akta Pernyataan Keputusan Rapat RUPS Tahunan No. 60 tanggal 8 Juni 2011.Deed of Resolution Statement of Annual GMS No. 60 dated June 8, 2011.

Pengangkatan pertama pada tanggal 8 Juni 2011.Pengangkatan kedua pada tanggal 15 Mei 2013.First appointment on June 8, 2011Second appointment on May 15, 2013

Brata Antakusuma

KomisarisCommissioner

Akta Berita Acara RUPS Luar Biasa No. 6 tanggal 3 Maret 2015.Deed of Minutes of Extraordinary GMS No. 6 dated March 3, 2015.

3 Maret 2015March 3, 2015

TUGAS, TANGGUNG JAWAB, DAN WEWENANG DEWAN KOMISARISDewan Komisaris memiliki tugas dan tanggung jawab yang jelas sesuai dengan anggaran dasar serta wewenang yang diberikan oleh RUPS, yang tertuang dalam Board Manual. Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada pemegang saham dalam hal mengawasi kebijakan Direksi terhadap jalannya Perseroan secara umum serta memastikan kepatuhan terhadap seluruh peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

Adapun tugas, tanggung jawab, dan wewenang Dewan Komisaris dapat digambarkan sebagai berikut:1. Memantau kebijakan dan kegiatan bisnis umum

Perseroan, serta memberikan nasihat kepada Direksi untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan tujuan Perseroan;

2. Melaksanakan tugas, tanggung jawab dan wewenang sesuai ketentuan anggaran dasar Perseroan, peraturan perundang-undangan dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan;

3. Melakukan tugas dan tanggung jawab secara independen;

4. Menerapkan dan memastikan pelaksanaan manajemen risiko dan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang

an Independent Commissioner. In order to support its effective implementation and responsibilities, the Board of Commissioners has established Audit Committee, Risk Monitoring Committee, and Corporate Governance Policy Committee. In executing its duties and responsibilities, the Board of Commissioners shall act independently.

COMPOSITION OF BOARD OF COMMISSIONERSThe Board of Commissioners consists of 3 (three) members, which are 1 (one) President Commissioner who is also an Independent Commissioner, and 2 (two) Commissioner members. All members of the Board of Commissioners domiciled in Indonesia.

DUTIES, RESPONSIBILITIES AND AUTHORITIES OF BOARD OF COMMISSIONERSThe Board of Commissioners has clear duties and responsibilities in accordance with the Articles of Association and authorities granted by GMS, as stated in the Board Manual. The Board of Commissioners is responsible to the Shareholders in terms of monitoring the Board of Directors’ policies on the Company’s business conduct in general and ensuring its compliance to all applicable laws and regulations.

Duties, responsibilities, and authority of the Board of Commissioners are stated as follows:1. To monitor the Company’s policies and general business

activities, as well as to give advice to the Board of Directors for the benefit of the Company and in accordance with the Company’s objectives;

2. To conduct duties, responsibilities, and authorities in accordance with the Company’s Articles of Association, the laws and regulations, and resolutions of Annual General Meeting of Shareholders;

3. To conduct duties and responsibilities independently;

4. To implement and ensure implementation of risk management and Good Corporate Governance principles

TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK

82 PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk. | Laporan Tahunan 2016

Page 87: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

Baik dalam setiap kegiatan usaha Perseroan pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi; dan

5. Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban sebagaimana dimaksud di atas, Dewan Komisaris berkewajiban mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Perseroan.

INDIKATOR DAN PENILAIAN KINERJA DEWAN KOMISARIS

Kinerja Dewan Komisaris dievaluasi oleh Pemegang Saham dalam RUPS. Secara umum, kinerja Dewan Komisaris ditentukan berdasarkan tugas-tugas dan kewajiban-kewajiban yang tercantum dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar Perseroan dan amanat Pemegang Saham. Evaluasi kinerja Dewan Komisaris dilakukan secara periodik sekurang-kurangnya setahun sekali.

Penilaian kinerja Dewan Komisaris dilaksanakan baik secara kolegial maupun individual. Kriteria evaluasi kinerja bagi Anggota Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:

1. Tingkat kehadiran dalam rapat Dewan Komisaris maupun rapat dengan komite-komite yang ada;

2. Kontribusi dalam proses pengawasan dan pemberian nasihat terhadap Jajaran Manajemen;

3. Keterlibatan dalam penugasan-penugasan tertentu;4. Ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang

berlaku serta kebijakan Perseroan; dan5. Komitmen dalam memajukan kepentingan Perseroan.

Hasil dari penilaian kinerja Dewan Komisaris di tahun 2016, menunjukkan bahwa kinerja masing-masing anggota Komisaris dalam menjalankan tugas dan tanggung-jawabnya, yang dinilai berdasarkan bidang pengawasan dan pekerjaan masing-masing Anggota Komisaris sudah berjalan dengan baik.

RAPAT DEWAN KOMISARISSesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan, rapat Dewan Komisaris diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam sebulan atau 12 (dua belas) kali dalam setahun, yang di antaranya diadakan rapat bersama Direksi sekurang-kurangnya 4 (empat) kali dalam setahun dan rapat dengan Auditor Eksternal sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam setahun.

Selama tahun 2016, Dewan Komisaris mengadakan rapat sebanyak 13 (tiga belas) kali, yaitu: 6 (enam) kali rapat internal Dewan Komisaris, 6 (enam) kali rapat bersama dengan Direksi, dan 1 (satu) kali rapat bersama Auditor Eksternal, dengan tingkat kehadiran sebagai berikut:

in every Company’s business activity at all levels or ranks of the organization; and

5. To carry out duties and obligations set forth in the above, the Board of Commissioners is obliged to direct, monitor, and evaluate the implementation of the Company’s strategic policies.

PERFORMANCE INDICATOR AND EVALUATION OF THE BOARD OF COMMISSIONERSThe Board of Commissioners’ performance is evaluated by the Shareholders at the GMS. In general, the Board of Commissioners’ performance is determined based on its duties and responsibilities stated in the applicable laws and regulations, Articles of Association, and mandate of the Shareholders. The performance evaluation of the Board of Commissioners is conducted periodically, at least once a year.

The performance evaluation of the Board of Commissioners is held both collegially and individually. The criteria of performance evaluation of the Board of Commissioners are as follows:1. Attendance in Board of Commissioners’ meetings as well

as meetings with the existing committees; 2. Contributions in monitoring process and advisories to the

Management;3. Involvement in certain assignments;4. Adherence to the applicable legislations, regulations, and

Company’s policies; and5. Commitment to promote Company’s interests.

Results of performance evaluation of the Board of Commissioners in 2016 showed that the performance of each member of the Commissioners in implementing the duties and responsibilities, which is evaluated based on the supervision sector, is well underway.

BOARD OF COMMISSIONER MEETINGIn accordance with the Company’s Articles of Association and Financial Services Authority Regulation, Board of Commissioners meetings are held at least 1 (one) time a month or 12 (twelve) times a year, of which are joint meetings with the Board of Directors at least 4 (four) times in a year, and one meeting with the External Auditor of at least 1 (one) time a year.

Throughout 2016, the Board of Commissioners held 13 (thirteen) meetings, which are: 6 (six) times Board of Commissioners internal meetings, 6 (six) meetings with the Board of Directors, and 1 (one) meeting with External Auditor, with attendance as follows:

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

832016 Annual Report | PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk.

Page 88: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

Tabel Kehadiran Rapat Dewan KomisarisTable of Meeting Attendance of the Board of Commissioners

NAMANAME

JABATANPOSITION

JUMLAH KEHADIRANATTENDANCE

% KEHADIRAN% ATTENDANCE

Sarkoro Handajani Presiden Komisaris/ Komisaris Independen /President Commissioner/ Independent Commissioner 13 100%

Nasir Ilmullah Komisaris / Commissioner 13 100%

Brata Antakusuma Komisaris / Commissioner 13 100%

ORGAN DAN KOMITE DI BAWAHDEWAN KOMISARISORGANS AND COMMITTEES UNDER THE BOARD OF COMMISSIONERS

Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Penunjang, yaitu Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Kebijakan Tata Kelola Perusahaan. Komite di bawah Dewan Komisaris tersebut diuraikan sebagai berikut.

KOMITE AUDIT

DASAR PEMBENTUKAN KOMITE AUDITKomite Audit Perseroan dibentuk oleh Dewan Komisaris dan ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris. Secara umum Komite Audit bertugas untuk membantu Dewan Komisaris dalam pengawasan pengendalian intern Perseroan.

PIAGAM KOMITE AUDITDalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab pengawasan pengendalian intern, Komite Audit Perseroan telah dilengkapi pedoman kerja yang ditetapkan dalam Piagam Komite Audit. Piagam Komite Audit berisi antara lain mengenai tugas dan tanggung jawab komite, struktur, uraian mengenai aktivitas serta kewenangan dari Komite Audit. Piagam Komite Audit tersebut disusun berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dan telah disahkan dan ditandatangani oleh anggota Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 30 September 2015.

Adapun Piagam Komite Audit berisi:1. Tujuan dan Dasar Pembentukan Komite Audit;

2. Tugas dan Tanggung Jawab serta Wewenang;3. Komposisi, Persyaratan Keanggotaan dan Struktur

Organisasi;4. Tata Cara dan Peran;5. Kebijakan Penyelenggaraan Rapat;6. Sistem Pelaporan Kegiatan;7. Ketentuan Mengenai Penanganan Pengaduan atau

Pelaporan Sehubungan dengan Pelanggaran Terkait Pelaporan Keuangan;

8. Masa Tugas Komite Audit;9. Lain-lain.

In carrying out its duties, the Board of Commissioners is assisted by several supporting committees, which are: Audit Committee, Risk Monitoring Committee, and Corporate Governance Committee. Committees under the Board of Commissioners are as follows:

AUDIT COMMITTEE

BASIS OF ESTABLISHMENT OF AUDIT COMMITTEEThe Company’s Audit Committee was established by the Board of Commissioners and set based on the Decree of Board of Commissioners. In general, the Audit Committee is assigned to assist the Board of Commissioners in monitoring internal control of the Company.

CHARTER OF AUDIT COMMITTEEIn carrying out duties and responsibilities of internal control monitoring, the Audit Committee is completed with a work guideline established in an Audit Committee Charter. The Audit Committee Charter contains, among others, the Audit Committee’s duties and responsibilities, structure, description of activities, and authorities. The Audit Committee Charter is set based on the applicable laws and regulations, and has been endorsed and signed by members of the Board of Commissioners and the Board of Directors on September 30, 2015.

The Audit Committee Charter contains the followings:1. Objectives and Basis of Establishment of the Audit

Committee;2. Duties, Responsibilities, and Authorities;3. Composition, Member Requirements, and Organizational

Structure;4. Procedures and Roles;5. Meeting Policy;6. Activity Reporting System;7. Provisions Regarding Handling of Complaints or

Reporting Relating to Violations Which Are Related to Financial Reporting;

8. Term of office of the Audit Committee;9. Others.

TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK

84 PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk. | Laporan Tahunan 2016

Page 89: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

Beberapa pokok pedoman kerja Komite Audit yang diatur dalam Piagam Komite Audit dijabarkan sebagai berikut.

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KOMITE AUDIT

Komite Audit bertugas untuk memberikan saran kepada Dewan Komisaris mengenai hal-hal penting yang disampaikan oleh Direksi. Komite Audit atas kebijakannya sendiri dapat mengidentifikasi hal-hal lain yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris dan melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris, antara lain meliputi:1. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang

akan dikeluarkan Perseroan kepada publik dan/atau pihak otoritas antara lain laporan audit tahunan, laporan unaudited tengah tahun, dan laporan lainnya terkait dengan informasi keuangan Perseroan;

2. Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara Manajemen dan Akuntan atas jasa yang diberikannya;

3. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan Akuntan Publik yang didasarkan pada independensi, ruang lingkup penugasan, dan biaya jasa Akuntan Publik;

4. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan auditor internal;

5. Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan Perseroan;

6. Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan kepentingan Perseroan;

7. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Perseroan; dan

8. Bertanggung jawab atas tugas-tugas komite dan mempertanggungjawabkan kepada Dewan Komisaris.

STRUKTUR DAN KEANGGOTAAN KOMITE AUDIT

Anggota Komite Audit Perseroan terdiri dari seorang Ketua Komite yang merupakan Komisaris Independen dengan latar belakang di bidang manajemen, serta dua orang anggota dari Pihak Independen yang memiliki keahlian dan pengalaman di bidang asuransi, akuntansi, dan keuangan. Keanggotaan Komite Audit Perseroan telah memenuhi ketentuan Bapepam-LK No. Kep-29/PM/2004 dan telah diangkat berdasarkan Surat Keputusan No. 010/KOM/SDM/012015 tertanggal 5 Januari 2015 serta Surat Keputusan No.209/KOM/SDM/112015 tertanggal 2 November 2015.

Several Audit Committee principle guidelines set out in the Audit Committee Charter are described as follows.

DUTIES AND RESPONSIBILITIES OF AUDIT COMMITTEEThe Audit Committee has duties to advise the Board of Commissioners on important matters presented by the Board of Directors. On its own discretion, the Audit Committee may identify other matters that require attention from the Board of Commissioners and carry out other tasks related to the Board of Commissioners’ duties which include, among others:1. Reviewing financial information which will be published

by the Company to public and/or authorities, such as audited annual report, unaudited semi-annual reports, and other reports relating to the Company’s financial information;

2. Providing independent opinions in the event of disagreements between the Management and Accountant for services rendered;

3. Providing recommendations to the Board of Commissioners regarding the appointment of Public Accountant that is based on the independence, the scope of assignment, and the service cost of the Public Accountants;

4. Reviewing audit implementation conducted by the Internal Auditors and supervising the follow-up implementation by the Board of Directors on findings of Internal Auditor;

5. Examining complaints relating to accounting and financial reporting process of the Companyh;

6. Reviewing and providing advice to the Board of Commissioners in relation to the potential conflict of interest of the Company;

7. Maintaining confidentiality of the Company’s documents, data, and information; and

8. Be responsible for the Committee’s duties and be accountable to the Board of Commissioners.

STRUCTURE AND MEMBERSHIP OF AUDIT COMMITTEEMembers of the Company’s Audit Committee consist of a Chairman of the Committee who is an Independent Commissioner with work experience in management, and two other members of Independent Parties who have the expertise and experience in insurance, accounting, and finance. Audit Committee Membership has complied with the provisions of Bapepam-LK No. Kep-29/PM/2004 and the Committee members were appointed according to Decree No. 010/KOM/SDM/012015 dated January 5, 2015 and Decree No. 209/KOM/SDM/112015 dated November 2, 2015.

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

852016 Annual Report | PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk.

Page 90: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

Masa jabatan Ketua dan Anggota Komite Audit akan berakhir pada saat berakhirnya periode masa jabatan Ketua Komite Audit yang juga adalah Komisaris lndependen yaitu pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahun 2018 dan dapat dipilih kembali untuk 1 (satu) periode berikutnya.

Tabel Komposisi Komite Audit per 31 Desember 2016 Table of Composition of Audit Committee per December 31, 2016

NAMANAME

JABATANPOSITION

PERIODE JABATANPERIOD OF OFFICE

Sarkoro Handajani Ketua / Chairman Januari 2015 - saat ini / January 2015 - present

Y.H. Surya Pujawiyata Anggota / Member Januari 2015 - saat ini / January 2015 - present

Jacob Samuel Matulessya Anggota / Member November 2015 - saat ini / November 2015 - present

PROFIL KOMITE AUDIT Sarkoro Handajani Profil dapat dilihat di profil Dewan Komisaris. Sarkoro Handajani ditunjuk sebagai Ketua Komite Audit pada tanggal 1 Januari 2012 berdasarkan Surat Keputusan No. 287/KOM/SDM/022012.

Y.H. Surya Pujawiyata Warga Negara Indonesia. Usia 61 tahun, lahir pada tahun 1955. Beliau menyelesaikan studi filsafat dari Program Ilmu Filsafat pada Sekolah Tinggi Filsafat Driyakara di Jakarta pada tahun 1980 dan lulus pendidikan Diploma Asuransi pada Glasgow College of Technology (Caledonian University) Glasgow, Scotland, Inggris, pada tahun 1989. Beliau telah berkiprah di dunia asuransi dengan berbagai posisi manajerial di perusahaan di antaranya Manajer Teknik Underwriting dan Reasuransi, Pimpinan Cabang, Kepala Divisi, Technical Advisor, di perusahaan yang sama yaitu PT Asuransi Wahana Tata. Ditunjuk sebagai Anggota Komite Audit sejak 5 Januari 2015 berdasarkan Surat Keputusan No. 010/KOM/SDM/012015.

Jacob Samuel MatulessyaWarga Negara Indonesia. Usia 57 tahun, lahir pada tahun 1959. Mendapatkan gelar sarjana ekonomi dari Universitas Trisakti pada 1987. Memulai karir sebagai auditor di beberapa perusahaan seperti di Kantor Akuntan Drs, PI. Pradono, PT Tirta Mahakam Plywood Industri, PT Matahari Group (Dept. Store). Beliau juga pernah berkarir di Perseroan sejak tahun 1992 hingga 2014. Ditunjuk sebagai anggota Komite Audit sejak 2 November 2015 berdasarkan Surat Keputusan No. 209/KOM/SDM/112015.

INDEPENDENSI KOMITE AUDIT Komite Audit menjalankan peran secara profesional dan independen, serta tidak menerima/melakukan intervensi dari/kepada pihak lainnya. Anggota Komite Audit tidak terkait dengan Pemegang Saham, Dewan Komisaris, maupun Direksi. Komite Audit yang berasal dari luar Perseroan tidak memiliki kepentingan/keterkaitan pribadi yang dapat menimbulkan dampak negatif dan benturan kepentingan (conflict of interest) dengan Perseroan.

Tenure of the Chairman and Members of the Audit Committee will end at the end of the tenure of the Chairman of Audit Committee who is also an Independent Commissioners, which is at the Annual General Meeting of Shareholders of 2018 and can be re-appointed for 1 (one) more period.

PROFILE OF AUDIT COMMITTEE Sarkoro Handajani His profile can be seen under the Board of Commissioners section. Sarkoro Handajani was appointed as the Chairman of The Audit Committee on January 1, 2012, by virtue of the Decision Letter No. 287/KOM/SDM/022012.

Y.H. Surya PujawiyataIndonesian citizen, 61 years old, born in 1955. He graduated from Philosophy Studies of Driyakara School of Philosophy in Jakarta in 1980 and graduated from Insurance Diploma at Glasgow College of Technology (Caledonia University) in Glasgow, Scotland, UK, in 1989. He has a long career within the insurance industry with various managerial positions, e.g. Underwriting and Reinsurance Technical Manager, Branch Manager, Head of Division, Technical Advisor, in similar company, which is PT Asuransi Wahana Tata. He was appointed as a member of the Audit Committee on January 5, 2015, based on the Decree No. 010/KOM/SDM/012015.

Jacob Samuel MatulessyaIndonesian citizen, 57 years old, born in 1959. He earned his Bachelor of Economy from Trisakti University in 1987. He started his career as an Auditor in various companies, such as Public Accounting Firm Drs. Pl. Pradono, PT Tirta Mahakam Plywood Industry, PT Matahari Group (Dept. Store). He has served the Company from 1992 until 2014. He was appointed as a member of the Audit Committee on November 2, 2015, based on the Decree No. 209/KOM/SDM/112015.

INDEPENDENCE OF THE AUDIT COMMITTEEThe Audit Committee carries out its roles professionally and independently, and does not accept/intervene from/to other parties. Members of the Audit Committee are not related to the Shareholders, Board of Commissioners, or Board of Directors. The Audit Committee that comes from outside the Company does not have any interest/personal relationship that may cause negative impact against and conflicts of interest with the Company.

TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK

86 PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk. | Laporan Tahunan 2016

Page 91: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

Aspek Independensi Komite Audit dijelaskan di bawah ini:

1. Bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan, atau mengawasi kegiatan Perseroan tersebut dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir kecuali Komisaris Independen.

2. Bukan merupakan orang yang bekerja pada Perusahaan Kantor Akuntan Publik, Kantor Konsultan Hukum, Kantor Jasa Penilai Publik atau pihak lain yang memberi jasa assurance, jasa non-assurance, jasa penilai dan/atau jasa konsultasi lain kepada Perseroan yang bersangkutan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir.

3. Tidak mempunyai saham langsung maupun tidak langsung pada Perseroan.

4. Dalam hal anggota Komite Audit memperoleh saham Perseroan baik langsung maupun tidak langsung akibat suatu peristiwa hukum, maka saham tersebut wajib dialihkan kepada pihak lain dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan setelah diperolehnya saham tersebut.

5. Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, atau Pemegang Saham Utama Perseroan tersebut.

6. Tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan tersebut.

RAPAT KOMITE AUDIT Komite Audit menyelenggarakan rapat sesuai dengan yang diatur dalam Surat Edaran OJK No. 16/SEOJK.05/2014 tentang Komite Pada Dewan Komisaris Perusahaan Asuransi, Perusahaan Asuransi Syariah, Perusahaan Reasuransi, dan Perusahaan Reasuransi Syariah, paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan, yang dipimpin oleh ketua Komite Audit. Keputusan Rapat Komite Audit diambil berdasarkan musyawarah mufakat. Selama tahun 2016, Komite Audit telah menyelenggarakan 12 (dua belas) kali rapat dengan tingkat kehadiran sebagai berikut.

Tabel Tingkat Kehadiran Rapat Komite AuditTable of Meeting Attendance of Audit Committee

NAMANAME

JABATANPOSITION

RAPAT INTERNAL KOMITE AUDITAUDIT COMMITTEE INTERNAL MEETING

TOTAL JUMLAH RAPATTOTAL NUMBER OF

MEETINGS

JUMLAH KEHADIRAN DALAM RAPAT

ATTENDANCE IN THE MEETINGS

% KEHADIRAN% ATTENDANCE

Sarkoro Handajani Ketua / Chairman 12 12 100%

Y.H. Surya Pujawiyata Anggota / Member 12 12 100%

Jacob Samuel Matulessya Anggota / Member 12 12 100%

The independence aspects of the Audit Committee are as follows:

1. Members of the Committee are not those who work or have the authority and responsibility for planning, directing, controlling, or supervising the Company’s activities in the last 6 (six) months unless that member is an Independent Commissioner.

2. Members of the Committee are not those who work at Public Accounting Firm, Law Firm, Office of Public Appraisal Service or others parties providing assurance services, non-assurance services, appraisal and/or other consulting services to the relevant Company within the last 6 (six) months.

3. Members of the Committee do not have direct or indirect share of the Company.

4. In case the said members acquire the Company’s shares either directly or indirectly as a result of legal event, then such shares shall be transferred to other party within a maximum period of 6 (six) months after acquiring the shares.

5. Members of the said Committee are not affiliated with any members of the Board of Commissioners, the Board of Directors, or the Company’s Major Shareholders.

6. Members of the said Committee do not have any business relationships, directly or indirectly related to the Company’s business activities.

AUDIT COMMITTEE MEETINGThe Audit Committee conducts its meeting according to the rules set in FSA Circular Letter No. 16/SEOJK.05/2014 regarding Committee at the Board of Commissioners of Insurance Companies, Sharia Insurance Company, Reinsurance Company, and Sharia Reinsurance Company, at least 1 (one) time in 1 (one) month, which is led by the Chairman of Audit Committee. The Audit Committee’s Meeting Decisions are taken by consensus. Throughout 2016, the Audit Committee held 12 (twelve) meetings with attendance as follows.

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

872016 Annual Report | PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk.

Page 92: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

KOMITE PEMANTAU RISIKO

DASAR PEMBENTUKAN KOMITE PEMANTAU RISIKOKomite Pemantau Risiko dibentuk oleh Dewan Komisaris dan ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris. Secara umum Komite Pemantau Risiko bertugas untuk membantu Dewan Komisaris dalam pengawasan pelaksanaan manajemen risiko yang disusun oleh Direksi serta memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris tentang toleransi risiko yang dapat diambil oleh Perseroan.

PIAGAM KOMITE PEMANTAU RISIKODalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab pengawasan pengendalian internal, Komite Pemantau Risiko Perseroan telah dilengkapi dengan pedoman kerja yang ditetapkan dalam Piagam Komite Pemantau Risiko. Piagam Komite Pemantau Risiko tersebut disusun berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dan senantiasa ditinjau ulang secara berkala dan telah disahkan pada tanggal 30 September 2015.

Adapun isi dari Piagam Komite Pemantau Risiko adalah sebagai berikut.1. Tujuan dan Dasar Pembentukan Komite Pemantau

Risiko;2. Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang;3. Komposisi, Persyaratan Keanggotaan dan Struktur

Organisasi;4. Tata Cara dan Peran;5. Kebijakan Penyelenggaraan Rapat;6. Sistem Pelaporan Kegiatan;7. Masa Tugas Komite Pemantau Risiko;8. Lain-lain.

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KOMITE PEMANTAU RISIKOKomite Pemantau Risiko memiliki tugas dan tangung jawab, meliputi:1. Membantu Dewan Komisaris dalam memantau

pelaksanaan manajemen risiko yang disusun oleh Direksi serta menilai toleransi risiko yang dapat diambil oleh Perseroan;

2. Melakukan evaluasi tentang kesesuaian antara Kebijakan Manajemen Risiko Perseroan dengan pelaksanaannya;

3. Mengevaluasi dan memantau pelaksanaan tugas Unit Manajemen Risiko;

4. Melaporkan kepada Dewan Komisaris berbagai risiko yang dihadapi oleh Perseroan dan penerapan manajemen risiko oleh Direksi;

STRUKTUR DAN KEANGGOTAAN KOMITE PEMANTAU RISIKOPerseroan telah memiliki Komite Pemantau Risiko yang dimaksudkan untuk membantu Dewan Komisaris terkait dengan manajemen risiko, yang terdiri dari seorang Ketua yang dijabat oleh Komisaris Independen dengan latar

RISK MONITORING COMMITTEE

BASIS OF ESTABLISHMENT OF RISK MONITORING COMMITTEEThe Risk Monitoring Committee was established by the Board of Commissioners and is set according to the Decree of the Board of Commissioners. In general, the Risk Monitoring Committee is assigned to assist the Board of Commissioners in monitoring the implementation of risk management prepared by the Board of Directors and to provide recommendations to the Board of Commissioners regarding the risk tolerance that can be taken by the Company.

CHARTER OF RISK MONITORING COMMITTEEIn carrying out duties and responsibilities of internal control monitoring, the Company’s Risk Monitoring Committee is completed with a work guideline set out in the Risk Monitoring Committee Charter. The Risk Monitoring Committee Charter is drafted based on the applicable laws and regulations, and shall continue to be periodically reviewed and was approved on September 30, 2015.

The contents of the Risk Monitoring Committee Charter are as follows.1. Objectives and Basis of Establishment of Risk Monitoring

Committee;2. Duties, Responsibilities, and Authority;3. Composition, Member Requirements, and Organizational

Structure;4. Procedures and Roles;5. Meeting Policy;6. Activity Reporting System;7. Work Period of Risk Monitoring Committee;8. Others.

DUTIES AND RESPONSIBILITIES OF RISK MONITORING COMMITTEERisk Monitoring Committee has duties and responsibilities that include:1. To assist the Board of Commissioners in monitoring the

implementation of risk management prepared by the Board of Directors as well as to assess the risk tolerance that can be taken by the Company;

2. To evaluate the conformity between the Corporate Risk Management Policies and the implementation;

3. To evaluate and monitor implementations of Risk Management Unit duties;

4. To report to the Board of Commissioners on various risks faced by the Company and the Board of Directors’ implementation on risk management;

STRUCTURE AND MEMBERSHIP OF RISK MONITORING COMMITTEEThe Company has a Risk Monitoring Committee in which the tasks is to assist the Board of Commissioners in relation to the risk management, which consists of one Chairman, a position held by an Independent Commissioner with

TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK

88 PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk. | Laporan Tahunan 2016

Page 93: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

work experience in management, and two other members of Independent Party who have the expertise in insurance, audit, and risk management.

Membership of the Risk Monitoring Committee has complied with the provision of FSA Rules No. 2/POJK.05/2014 and was appointed based on Decree of the Board of Commissioners No. 214/DIR/SDM/082013 dated August 16, 2013.

Tenure of the Chairman and Members of the Risk Monitoring Committee will end at the end of the tenure of the Chairman of Risk Monitoring Committee who is also an Independent Commissioner, which is at the General Meeting of Shareholders of 2018 and can be re-appointed for 1 (one) more period.

PROFILE OF RISK MONITORING COMMITTEE

Sarkoro Handajani His profile is available under the Board of Commissioners section. Sarkoro Handajani was appointed as the Chairman of The Risk Monitoring Committee on August 16, 2013, by virtue of the Decision Letter No. 214/KOM/SDM/082013.

Y.H. Surya Pujawiyata His profiles is available under the Audit Committee section.

Nuri DanardonoIndonesian citizen, 57 years old, born on June 30, 1959. She graduated from Faculty of Psychology, University of Indonesia, in 1985. Her previous experiences include serving as the Head of Human Resource and Corporate Services Division. She also acted as Corporate Secretary from 2006 to June 2014. She was appointed as a member of the Risk Monitoring Committee on August 16, 2013, based on the Decree No. 214/KOM/SDM/082013.

MEETING OF RISK MONITORING COMMITTEEThe Risk Monitoring Committee conducts its meeting according to the regulations set in FSA Circular Letter No. 16/SEOJK.05/2014 regarding Committee at the Board of Commissioners of Insurance Companies, Sharia Insurance Company, Reinsurance Company, and Sharia Reinsurance Company, at least 1 (one) time in 1 (one) month, led by the Chairman of Risk Monitoring Committee. Risk Monitoring Committee Meeting Decisions are taken by consensus. Throughout 2016, the Risk Monitoring Committee held 12 (twelve) meetings with attendance as follows.

belakang di bidang manajemen, serta dua orang anggota dari Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang asuransi, audit, dan manajemen risiko.

Keanggotaan Komite Pemantau Risiko Perseroan telah memenuhi ketentuan Peraturan OJK No. 2/POJK.05/2014 dan telah diangkat berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 214/KOM/SDM/082013 tertanggal 16 Agustus 2013.

Masa jabatan Ketua dan Anggota Komite Pemantau Risiko akan berakhir pada saat berakhirnya periode masa jabatan Ketua Komite Pemantau Risiko yang juga adalah Komisaris Independen yaitu pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahun 2018 dan dapat dipilih kembali untuk 1 (satu) periode berikutnya.

Tabel Komposisi Komite Pemantau RisikoTable of Composition of Risk Monitoring Committee

NAMANAME

JABATANPOSITION

PERIODE JABATANATTENDANCE

Sarkoro Handajani Ketua / Chairman Januari 2015 - saat ini / January 2015 - present

Y.H. Surya Pujawiyata Anggota / Member Januari 2015 - saat ini / January 2015 - present

Nuri Danardono Anggota / Member Januari 2015 - saat ini / January 2015 - present

PROFIL KOMITE PEMANTAU RISIKO

Sarkoro Handajani Profil dapat dilihat di profil Dewan Komisaris. Sarkoro Handajani ditunjuk sebagai Ketua Komite Pemantau Risiko pada tanggal 16 Agustus 2013 berdasarkan Surat Keputusan No. 214/KOM/SDM/082013.

Y.H. Surya Pujawiyata Profil dapat dilihat di profil anggota Komite Audit.

Nuri DanardonoWarga Negara Indonesia. Usia 57 tahun, lahir pada 30 Juni 1959. Meraih gelar sarjana jurusan Psikologi dari Universitas Indonesia pada tahun 1985. Memiliki pengalaman sebagai Kepala Divisi Sumber Daya Manusia dan Pelayanan Korporasi. Merangkap sebagai Sekretaris Perusahaan dari tahun 2006 sampai dengan 30 Juni 2014. Menjabat sebagai Anggota Komite Pemantau Risiko sejak 16 Agustus 2013 berdasarkan Surat Keputusan No. 214/KOM/SDM/082013.

RAPAT KOMITE PEMANTAU RISIKOKomite Pemantau Risiko menyelenggarakan rapat sesuai dengan yang diatur dalam Surat Edaran OJK No. 16/SEOJK.05/2014 tentang Komite Pada Dewan Komisaris Perusahaan Asuransi, Perusahaan Asuransi Syariah, Perusahaan Reasuransi, dan Perusahaan Reasuransi Syariah, paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan, yang dipimpin oleh ketua Komite Pemantau Risiko. Keputusan Rapat Komite Pemantau Risiko diambil berdasarkan musyawarah mufakat. Selama tahun 2016, Komite Pemantau Risiko telah menyelenggarakan 12 (dua belas) kali rapat dengan tingkat kehadiran sebagai berikut.

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

892016 Annual Report | PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk.

Page 94: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

CORPORATE GOVERNANCE POLICY COMMITTEE

BASIS OF ESTABLISHMENT OF CORPORATE GOVERNANCE POLICY COMMITTEEThe Corporate Governance Policy Committee was established by the Board of Commissioners and is set based on the Decree of the Board of Commissioners. In general, Corporate Governance Policy Committee is assigned to assist the Board of Commissioners in monitoring the implementation of Corporate Governance prepared by the Board of Directors.

CHARTER OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE POLICY COMMITTEEIn order to carry out duties and responsibilities of monitoring the corporate governance implementation, the Corporate Governance Policy Committee has been equipped with work guideline set forth in the Corporate Governance Policy Charter Committee which comprises, among other, the Committee’s duties and responsibilities, task implementation mechanism, committee meeting, and the code of ethics of the Integrated Governance Policy Committee. The Corporate Governance Policy Committee Charter was formulated based on the applicable laws and regulations, and was approved on September 30, 2015.

The Charter of Corporate Governance Policy Committee includes:A. Objectives and Basic of Establishment of Corporate

Governance Policy Committee;B. Duties, Responsibilities, and AuthorityC. Composition, Member Requirements, and Organizational

StructureD. Procedures and Roles;E. Meeting Policy;F. Activity Reporting System;G. Term of Office of Corporate Governance Policy

Committee;H. Others.

DUTIES AND RESPONSIBILITIES OF CORPORATE GOVERNANCE POLICY COMMITTEECorporate Governance Policy Committee has the following duties and responsibilities:1. Analyzing Good Corporate Governance policies prepared

by the Board of Directors;

Tabel Tingkat Kehadiran Rapat Komite Pemantau RisikoTable Meeting Attendance of Risk Monitoring Committee

NAMANAME

JABATANPOSITION

RAPAT INTERNAL KOMITE PEMANTAU RISIKORISK MONITORING COMMITTEE INTERNAL MEETING

TOTAL JUMLAH RAPATTOTAL NUMBER OF

MEETINGS

JUMLAH KEHADIRAN DALAM RAPAT

ATTENDANCE IN THE MEETINGS

% KEHADIRAN% ATTENDANCE

Sarkoro Handajani Ketua / Chairman 12 12 100%

Y.H. Surya Pujawiyata Anggota / Member 12 12 100%

Nuri Danardono Anggota / Member 12 11 91,7%

KOMITE KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

DASAR PEMBENTUKAN KOMITE KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAANKomite Kebijakan Tata Kelola Perusahaan dibentuk oleh Dewan Komisaris dan ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris. Secara umum Komite Kebijakan Tata Kelola Perusahaan bertugas untuk membantu Dewan Komisaris dalam pengawasan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang disusun oleh Direksi.

PIAGAM KOMITE KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAANGuna melaksanakan tugas dan tanggung jawab pengawasan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan, Komite Kebijakan Tata Kelola Perusahaan telah dilengkapi pedoman kerja yang ditetapkan dalam Piagam Komite Kebijakan Tata Kelola Perusahaan yang berisi antara lain mengenai tugas dan tanggung jawab komite, mekanisme pelaksanaan tugas, rapat komite serta kode etik dari Komite Kebijakan Tata Kelola Terintegrasi. Piagam Komite Kebijakan Tata Kelola Perusahaan tersebut disusun berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dan telah ditetapkan pada tanggal 30 September 2015.

Adapun Piagam Komite Kebijakan Tata Kelola Perusahaan berisi:A. Tujuan dan Dasar Pembentukan Komite Kebijakan Tata

Kelola Perusahaan;B. Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang;C. Komposisi, Persyaratan Keanggotaan dan Struktur

Organisasi;D. Tata Cara dan Peran;E. Kebijakan Penyelenggaraan Rapat;F. Sistem Pelaporan Kegiatan;G. Masa Tugas Komite KebijakanTata Kelola Perusahaan;

H. Lain-lain.

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KOMITE KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAANKomite Kebijakan Tata Kelola Perusahaan memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain meliputi:1. Mengkaji kebijakan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

yang diusun oleh Direksi;

TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK

90 PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk. | Laporan Tahunan 2016

Page 95: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

2. Assessing the consistency of Good Corporate Governance implementation, including those relating to the business ethics and corporate social responsibility;

3. Monitoring the implementation and evaluating the periodical assessment results of GCG application to ensure the effectiveness of the roles of GMS organs, Board of Commissioners, and Board of Directors, and supporting organs in enforcing GCG, which are Corporate Secretary, Internal Audit Unit, Audit Committee, Risk Monitoring Committee, and other Committees;

4. Reviewing the adherence to laws and regulations;

5. Providing recommendations on the improvement of GCG system and completeness, and monitoring its implementation, particularly with regard to guidelines of Good Corporate Governance (GCG) and the Code of Conduct;

6. Reviewing work plan and report of GCG implementation as part of the Company’s Annual Report;

7. Carrying out other duties assigned by the Board of Commissioners related to GCG development and implementation; and

8. The Committee is responsible for its duties and is accountable to the Board of Commissioners.

STRUCTURE AND MEMBERSHIP OF CORPORATE GOVERNANCE POLICY COMMITTEEMembers of Corporate Governance Policy Committee consist of one Chairman who is an Independent Commissioner and two members. Membership of the Corporate Governance Policy Committee has complied with the applicable laws and was appointed based on the Decree No. 210/KOM/SDM/112015 dated November 2, 2015.

Tenure of the Members of the Corporate Governance Policy Committee shall end at the end of the tenure of the Chairman of the Corporate Governance Policy Committee, who is also a member of the Board of Commissioners, which is at the General Meeting of Shareholders of 2018 and can be re-appointed for 1 (one) more period.

2. Menilai konsistensi penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik, termasuk yang berkaitan dengan etika bisnis dan tanggung jawab sosial Perseroan (corporate social responsibility);

3. Memantau pelaksanaan dan mengevaluasi hasil assessment berkala tentang penerapan GCG untuk memastikan efektivitas peranan organ-organ RUPS, Komisaris dan Direksi, dan organ pendukung dalam penegakan GCG yakni Sekretaris Perusahaan, Unit Audit Internal, Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite lainnya;

4. Melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan;

5. Memberikan rekomendasi tentang penyempurnaan sistem dan kelengkapan GCG Perseroan serta memantau pelaksanaannya, terutama berkaitan dengan pedoman Good Corporate Governance (GCG) dan Pedoman Perilaku (Code of Conduct);

6. Meninjau rencana kerja dan Laporan tentang pelaksanaan GCG sebagai bagian dari Laporan Tahunan Perseroan;

7. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Komisaris yang terkait dengan pengembangan dan penerapan GCG; dan

8. Komite bertanggung jawab atas tugas-tugas komite dan mempertanggungjawabkan kepada Dewan Komisaris.

STRUKTUR DAN KEANGGOTAAN KOMITE KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAANAnggota Komite Kebijakan Tata Kelola Perusahaan terdiri dari seorang Ketua Komite yang merupakan Komisaris Independen dan dua orang anggota. Keanggotaan Komite Kebijakan Tata Kelola Perusahaan telah memenuhi ketentuan perundangan yang berlaku dan telah diangkat berdasarkan Surat Keputusan No. 210/KOM/SDM/112015 tertanggal 2 November 2015.

Masa jabatan Anggota Komite Kebijakan Tata Kelola Perusahaan akan berakhir pada saat berakhirnya periode masa jabatan Ketua Komite Kebijakan Tata Kelola Perusahaan yang juga adalah Anggota Dewan Komisaris yaitu pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahun 2018 dan dapat dipilih kembali untuk 1 (satu) periode berikutnya.

Tabel Komposisi Komite KebijakanTata Kelola Perusahaan per 31 Desember 2016Table of Composition of Corporate Governance Policy Committee per 31 December 2016

NAMANAME

JABATANPOSITION

PERIODE JABATANPERIOD OF OFFICE

Nasir Ilmullah Ketua / Chairman Januari 2015 - saat ini / January 2015 - present

Daniel Dwi Surya Anggota / Member Januari 2015 - saat ini / January 2015 - present

Wahyu Indrokusumo Anggota / Member November 2015 - saat ini / November 2015 - present

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

912016 Annual Report | PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk.

Page 96: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PROFILE OF CORPORATE GOVERNANCEPOLICY COMMITTEE

Nasir IlmullahHis profiles is available under the Board of Commissioners section. Nasir Ilmullah was appointed as the Chairman of the Corporate Governance Committee on January 5, 2015, by virtue of the Decision Letter No. 009/KOM/SDM/012015.

Daniel Dwi SuryaIndonesian citizen, 33 years old, born on June 24, 1983. He received his Bachelor Degree from Faculty of Economy, Widya Mandala Catholic University, Surabaya, in 2007. He possesses experiences as Internal Auditor at several Companies, such as PT Trikomsel Multimedia and PT Smartfren Telecom. He is currently a Member of the Corporate Governance Policy Committee, appointed on January 5, 2015 based on the Decree No. 009/KOM/SDM/012015.

Wahyu IndrokusumoIndonesian citizen, 57 years old, born on 29 November 1959. He earned his Bachelor of Economic from Indonesian Islamic University in 1984. His working experience includes serving as Head of Administration Division of Life Reinsurance in the Company. He is currently a member of the Corporate Governance Policy Committee, appointed on November 2, 2015 based on Decree No. 210/KOM/SDM/112015.

MEETING OF CORPORATE GOVERNANCE POLICY COMMITTEEThe Corporate Governance Policy Committee conducts its meeting according to the regulations set in FSA Circular Letter No. 16/SEOJK.05/2014 regarding Committee at the Board of Commissioners of Insurance Companies, Sharia Insurance Companies, Reinsurance Companies, and Sharia Reinsurance Companies, at least 4 (four) times in 1 (one) year, led by the Chairman of Corporate Governance Policy Committee and the decision-making in meetings of the Corporate Governance Policy Committee are taken based on consensus.

Throughout 2016, the Corporate Governance Policy Committee conducted 4 (four) meetings.

PROFIL KOMITE KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

Nasir IlmullahProfil dapat dilihat di profil Dewan Komisaris. Nasir Ilmullah ditunjuk sebagai Ketua Komite Kebijakan Tata Kelola Perusahaan pada tanggal 5 Januari 2015 berdasarkan Surat Keputusan No. 009/KOM/SDM/012015.

Daniel Dwi SuryaWarga Negara Indonesia. Usia 33 tahun, lahir pada 24 Juni 1983. Mendapat gelar Sarjana dari Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya pada tahun 2007. Memiliki pengalaman sebagai Audit Internal di beberapa Perusahaan antara lain di PT Trikomsel Multimedia dan PT Smartfren Telecom. Menjabat sebagai Anggota Komite Kebijakan Tata Kelola Perusahaan sejak 5 Januari 2015 berdasarkan Surat Keputusan No. 009/KOM/SDM/012015.

Wahyu IndrokusumoWarga Negara Indonesia. Usia 57 tahun, lahir pada 29 November 1959. Mendapakan gelar sarjana ekonomi dari Universitas Islam Indonesia pada 1984. Memiliki pengalaman sebagai Kepala Divisi Administrasi Reasuransi Jiwa di Perseroan. Menjabat sebagai Anggota Komite Kebijakan Tata Kelola Perusahaan sejak 2 November 2015 berdasarkan Surat Keputusan No. 210/KOM/SDM/112015.

RAPAT KOMITE KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAANKomite Kebijakan Tata Kelola Perusahaan menyelenggarakan rapat sesuai dengan yang diatur dalam Surat Edaran OJK No. 16/SEOJK.05/2014 tentang Komite Pada Dewan Komisaris Perusahaan Asuransi, Perusahaan Asuransi Syariah, Perusahaan Reasuransi, dan Perusahaan Reasuransi Syariah, paling sedikit 4 (empat) kali dalam 1 (satu) tahun, yang dipimpin oleh Ketua Komite Kebijakan Tata Kelola Perusahaan dan pengambilan keputusan Rapat Komite Kebijakan Tata Kelola Perusahaan diambil berdasarkan musyawarah mufakat.

Selama tahun 2016, Komite Kebijakan Tata Kelola Perusahaan telah menyelenggarakan 4 (empat) kali rapat.

Tabel Tingkat Kehadiran Rapat Komite Kebijakan Tata Kelola PerusahaanTable of Meeting Attendance of Corporate Governance Policy Committee

NAMANAME

JABATANPOSITION

RAPAT INTERNAL KOMITE KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAANCORPORATE GOVERNANCE POLICY COMMITTEE INTERNAL MEETING

TOTAL JUMLAH RAPATTOTAL NUMBER OF

MEETINGS

JUMLAH KEHADIRAN DALAM RAPAT

ATTENDANCE IN THE MEETINGS

% KEHADIRAN% ATTENDANCE

Nasir Ilmullah Ketua / Chairman 4 4 100%

Daniel Dwi Surya Anggota / Member 4 3 75%

Wahyu Indrokusumo Anggota / Member 4 4 100%

TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK

92 PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk. | Laporan Tahunan 2016

Page 97: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

The Board of Directors is the Company’s organ that has authorities and is fully responsible for managing the Company, as well as acting in the interests and objectives of the Company, in accordance with the purpose and objectives of the Company, and the strategy set out in GMS and Articles of Association. The Board of Directors serve and have the responsibilities to manage the Company’s collectively. The Board of Directors must ensure that the Company considers the interests of the Shareholders, clients, and other Stakeholders.

Every member of the Board of Directors performs his/her duties and makes decisions in accordance with his/her roles and responsibilities.

COMPOSITION OF MEMBER OF BOARD OF DIRECTORSAs per December 31, 2016, the members of the Board of Directors are 5 (five), which consists of 1 (one) President Director and 4 (four) members of Board of Directors. All members of the Board of Directors domiciled in Indonesia.

DIREKSIBOARD OF DIRECTORS

Direksi adalah organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan serta bertindak untuk kepentingan dan tujuan Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta strategi yang ditetapkan dalam RUPS dan Anggaran Dasar. Direksi bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif dalam mengelola Perseroan. Direksi wajib memastikan agar Perseroan memperhatikan kepentingan pihak pemegang saham, klien, dan pemangku kepentingan lainnya.

Masing-masing anggota Direksi melaksanakan tugas dan mengambil keputusan sesuai dengan pembagian tugas dan wewenang masing-masing.

KOMPOSISI ANGGOTA DIREKSI

Per tanggal 31 Desember 2016, anggota Direksi berjumlah 5 (lima) orang terdiri dari 1 (satu) orang Presiden Direktur dan 4 (empat) orang anggota Direksi. Seluruh anggota Direksi berdomisili di Indonesia.

Tabel Komposisi DireksiTable of the Board of Directors’ Composition

NAMANAME

JABATANPOSITION

DASAR PENGANGKATANBASIS OF APPOINTMENT

TANGGAL PENGANGKATANDATE OF APPOINTMENT

Robby Loho Presiden Direktur / President Director

RUPS Tahunan Tanggal 29 Juni 2006 (Akta Notaris No. 143 tanggal 29 Juni 2006)Annual GMS dated June 29, 2006 (Notary Deed No. 143 dated June 29, 2006)

Pengangkatan pertama pada tanggal 29 Juni 2006.First appointment on June 29, 2006

RUPS Tahunan Tanggal 15 Mei 2013 (Akta Notaris No. 67 tanggal 22 Oktober 2013)Annual GMS dated May 15, 2013 (Notary Deed No. 67 dated October 22, 2013)

Pengangkatan kedua pada tanggal 15 Mei 2013Second appointment on May 15, 2013

Yanto Jayadi Wibisono Direktur / Director

RUPS Tahunan Tanggal 16 Mei 2012 (Akta Notaris No. 138 tanggal 16 Mei 2012)Annual GMS dated May 16, 2012 (Notary Deed No. 138 dated May 16, 2012)

Pengangkatan pertama pada tanggal 16 Mei 2012.First appointment on May 16, 2012

RUPS Tahunan Tanggal 15 Mei 2013(Akta Notaris No. 67 tanggal 22 Oktober 2013)Annual GMS dated May 15, 2013 (Notary Deed No. 67 dated October 22, 2013)

Pengangkatan kedua pada tanggal 15 Mei 2013.Second appointment on May 15, 2013

Trinita Situmeang Direktur / Director

RUPS Luar BiasaTanggal 8 Desember 2016 (Akta Notaris No. 18 tanggal 8 Desember 2016)Extraordinary GMS dated December 8, 2016 (Notary Deed No. 18 dated December 8, 2016)

Pengangkatan pada tanggal 8 Desember 2016.Appointment on December 8, 2016

Sutadi Direktur / Director

RUPS Luar BiasaTanggal 8 Desember 2016 (Akta Notaris No. 18 tanggal 8 Desember 2016)Extraordinary GMS dated December 8, 2016 (Notary Deed No. 18 dated December 8, 2016)

Pengangkatan pada tanggal 8 Desember 2016.Appointment on December 8, 2016

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

932016 Annual Report | PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk.

Page 98: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

DUTIES, RESPONSIBILITIES AND AUTHORITIES OF BOARD OF DIRECTORSThe Board of Directors is fully responsible for managing the Company and complied with the applicable laws and regulations. Members of the Board of Directors have clear job descriptions on duties and responsibilities.

Based on the Articles of Association, duties and responsibilities of the Board of Directors are as follows.1. Managing the Company in accordance with the authority

and responsibilities as stipulated in the Articles of Association, and the applicable laws and regulations;

2. Applying risk management and principles of Good Corporate Governance in every business activity;

3. Establishing the Company’s organizational structure, work standard, and work procedures;

4. The Board of Directors have the right to represent the Company in and out of court, on all matters, and in any events, both regarding management and ownership;

5. Being fully responsible for management implementation;

6. Being accountable for the implementation of their duties to Shareholders through General Meeting of Shareholders;

7. Being responsible for legal action to perform material transactions, and subject to approval from the General Meeting of Shareholders, and shall be in line with the Capital Market Regulations.

PERFORMANCE AND EVALUATION INDICATOR OF THE BOARD OF DIRECTORSPerformance assessment of the Board of Directors is carried out by the Board of Commissioners both collegially and individually. The performance evaluation criteria for members of the Board of Directors are as follows:

NAMANAME

JABATANPOSITION

DASAR PENGANGKATANBASIS OF APPOINTMENT

TANGGAL PENGANGKATANDATE OF APPOINTMENT

Hardjono Direktur Independen / Independent Director

RUPS Tahunan Tanggal 16 Mei 2012 (Akta Notaris No. 138 tanggal 16 Mei 2012)Annual GMS dated May 16, 2012 (Notary Deed No. 138 dated May 16, 2012)

Pengangkatan pertama pada tanggal 16 Mei 2012.First appointment on May 16, 2012

RUPS Tahunan Tanggal 15 Mei 2013 (Akta Notaris No. 67 tanggal 22 Oktober 2013)Annual GMS dated May 15, 2013 (Notary Deed No. 67 dated October 22, 2013)

Pengangkatan kedua pada tanggal 15 Mei 2013. Second appointment on May 15, 2013

RUPS Tahunan Tanggal 14 Mei 2014 (Akta Notaris No. 66 tanggal 14 Mei 2014)Annual GMS dated May 14, 2014 (Notary Deed No. 66 dated May 14, 2014)

Pengangkatan sebagai Direktur Independen pada tanggal 14 Mei 2014Appointment of Independent Director on May 14, 2014.

TUGAS, TANGGUNG JAWAB, DAN WEWENANG DIREKSIDireksi bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pengelolaan Perseroan dan mematuhi peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku. Anggota Direksi memiliki pembidangan tugas dan tanggung jawab yang jelas.

Berdasarkan Anggaran Dasar, tugas dan tanggung Jawab Direksi Perseroan sebagai berikut.1. Mengelola Perseroan sesuai dengan kewenangan dan

tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam anggaran dasar dan peraturan perundangan-undangan yang berlaku;

2. Menerapkan manajemen risiko dan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik dalam setiap kegiatan usaha;

3. Menetapkan susunan organisasi dan standar kerja serta prosedur kerja Perseroan;

4. Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian, baik yang mengenai pengurusan maupun kepemilikan;

5. Bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan Perseroan;

6. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham;

7. Bertanggung jawab terhadap perbuatan hukum untuk melakukan transaksi material, dan harus mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan serta sejalan dengan Peraturan Pasar Modal.

INDIKATOR DAN PENILAIAN KINERJA DIREKSI

Penilaian kinerja Direksi dilaksanakan oleh Dewan Komisaris baik secara kolegial maupun individual. Kriteria evaluasi kinerja bagi Anggota Direksi adalah sebagai berikut:

TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK

94 PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk. | Laporan Tahunan 2016

Page 99: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

1. Directors’ Performance collectively against the Company’s target achievement;

2. Achievement of Director’s individual performance according to his/her specific duties and responsibilities.

3. Implementation of GCG principles, both individually and collegially.

BOARD OF DIRECTORS MEETINGThroughout 2016, the Board of Directors conducted 16 (sixteen) meetings, which are: 10 (ten) internal Board of Directors meetings and 6 (six) joint meetings with the Board of Commissioners, with the following attendance:

In performing its duties, the Board is assisted by Investment Committee, Internal Audit Unit, Corporate Secretary, and Risk Management Unit which all are responsible for providing advice and recommendations relating to the Board of Directors’ policies and assignments.

Descriptions regarding Investment Committee, Internal Audit Unit, Corporate Secretary, and Risk Management Unit are as follows.

INVESTMENT COMMITTEE

BASIS OF ESTABLISHMENT OF INVESTMENT COMMITTEEThe Investment Policy Committee was established by the Board of Directors based on the result of the Board of Directors’ Meeting of PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk on January 21, 2013. In general, the Investment Committee is assigned to assist the Board in managing investment so as to provide optimal return on investment with the smallest investment risk possible.

CHARTER OF INVESTMENT COMMITTEEIn order to implement the duties and responsibilities of monitoring the implementation of the investment activities, the Investment Committee is completed with a work

1. Kinerja Direksi secara kolektif terhadap pencapaian target Perseroan;

2. Pencapaian kinerja Direktur secara individual sesuai bidang tugas dan tanggung jawabnya.

3. Pelaksanaan prinsip-prinsip GCG baik secara individual maupun kolegial.

RAPAT DIREKSISelama tahun 2016, Direksi mengadakan rapat sebanyak 16 (enam belas) kali, yaitu: 10 (sepuluh) kali rapat internal Direksi dan 6 (enam) kali rapat bersama dengan Dewan Komisaris, dengan tingkat kehadiran sebagai berikut:

NAMANAME

JABATANPOSITION

JUMLAH KEHADIRANATTENDANCE

% KEHADIRAN% ATTENDANCE

Robby Loho Presiden Direktur / President Director 16 100

Yanto Jayadi Wibisono Direktur / Director 16 100

Trinita Situmeang* Direktur / Director 7 43,8

Sutadi* Direktur / Director 7 43,8

Hardjono Direktur Independen / Independent Director 15 93,8

*) disahkan sebagai Direktur Perseroan berdasarkan RUPS tanggal 8 Desember 2016*) ratified as Directors by the GMS dated December 8, 2016

ORGAN DAN KOMITE DI BAWAH DIREKSIORGANS AND COMMITTEES UNDER THE BOARD OF DIRECTORS

Dalam menjalankan tugasnya, Direksi dibantu oleh Komite Investasi, Unit Audit Internal, Sekretaris Perusahaan, dan Unit Manajemen Risiko yang bertugas untuk memberikan saran dan rekomendasi yang berhubungan dengan kebijakan-kebijakan dan arahan-arahan Direksi.

Adapun uraian mengenai Komite Investasi, Unit Audit Internal, Sekretaris Perusahaan dan Unit Manajemen Risiko dijabarkan sebagai berikut.

KOMITE INVESTASI

DASAR PEMBENTUKAN KOMITE INVESTASI

Komite Kebijakan Investasi dibentuk oleh Direksi berdasarkan hasil Rapat Direksi PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk tanggal 21 Januari 2013. Secara umum Komite Investasi bertugas untuk membantu Direksi dalam pengelolaan investasi sehingga dapat memberikan hasil investasi yang optimal dan dengan risiko investasi yang kecil.

PIAGAM KOMITE INVESTASIGuna melaksanakan tugas dan tanggung jawab pengawasan pelaksanaan kegiatan investasi Perseroan, Komite Investasi telah dilengkapi pedoman kerja yang ditetapkan dalam

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

952016 Annual Report | PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk.

Page 100: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

guideline set out in the Investment Committee Charter which consists, among other, the Investment Committee’s duties and responsibilities, task implementation mechanism, Committee’s meetings, and the code of conduct of the Investment Committee. The Investment Committee Charter was drafted based on the applicable laws and regulations and issued on September 30, 2015.

Charter of Investment Committee is as follows:1. Objectives and Basis of Establishment of the Investment

Committee;2. Duties, Responsibilities, and Authority3. Composition, Member Requirement, and Organizational

Structure;4. Procedures and Roles;5. Meeting Policy;6. Activity Reporting System;7. Term of office of Investment Committee;8. Others.

DUTIES AND RESPONSIBILITIES OF INVESTMENT COMMITTEEInvestment Committee has the following duties and responsibilities:1. Formulating Company policies and investment strategies,

by considering the balance between Company’s assets and liabilities;

2. Reviewing and monitoring policies, procedures, and investment strategies for the entire investment management in accordance with the applicable regulations;

3. Publishing investment guidelines semi-annually as part of the Company investment policy and work directions to the Investment Management Team (Investment Division);

4. Analyzing and implementing monitoring and reporting all the developments in the investment management to the Board of Directors.

STRUCTURE AND MEMBERSHIP OF THE INVESTMENT COMMITTEEThe Investment Committee Members consist of a Chairman of Committee who is the President Director, a Director in charge of the Finance Division, and a sub level of the Director, who is an expert in investment. Members of the Investment Committee were appointed based on the Decree No. 083/DIR/SDM/032013 dated March 15, 2013.

Piagam Komite Investasi yang berisi antara lain mengenai tugas dan tanggung jawab Komite Investasi, mekanisme pelaksanaan tugas, rapat komite serta kode etik dari Komite Investasi. Piagam Komite Investasi disusun berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dan ditetapkan tanggal 30 September 2015.

Adapun Piagam Komite Investasi berisi:1. Tujuan dan Dasar Pembentukan Komite Investasi;

2. Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang;3. Komposisi, Persyaratan Keanggotaan dan Struktur

Organisasi;4. Tata Cara dan Peran;5. Kebijakan Penyelenggaraan Rapat;6. Sistem Pelaporan Kegiatan;7. Masa Tugas Komite Investasi;8. Lain-lain.

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KOMITE INVESTASIKomite Investasi memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain meliputi:1. Merumuskan kebijakan dan strategi investasi Perseroan,

dengan memperhatikan keselarasan antara aset dan liabilitas Perseroan;

2. Menelaah dan mengawasi kebijakan-kebijakan, prosedur-prosedur, dan strategi investasi untuk seluruh manajemen investasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

3. Menerbitkan pedoman investasi semi-annually sebagai bagian dari kebijakan investasi Perseroan dan arahan kerja Tim Pengelola Investasi (Divisi Investasi);

4. Melakukan analisis dan melaksanakan, memantau, serta melaporkan pengelolaan investasi kepada Direksi.

STRUKTUR DAN KEANGGOTAAN KOMITE INVESTASIAnggota Komite Investasi terdiri dari seorang Ketua Komite yang merupakan Presiden Direktur dan satu orang Direktur yang membawahi Divisi Keuangan serta satu orang anggota satu tingkat di bawah Direksi yang memiliki keahlian di bidang investasi. Keanggotaan Komite Investasi telah diangkat berdasarkan Surat Keputusan No. 083/DIR/SDM/032013 tertanggal 15 Maret 2013.

Tabel Komposisi Komite Investasi per 31 Desember 2016Table of Composition of Investment Committee per December 31, 2016

NAMANAME

JABATANPOSITION

PERIODE JABATANPERIOD OF OFFICE

Robby Loho Ketua / Chairman Maret 2013 - saat ini / March 2013 - present

Yanto Jayadi Wibisono Anggota / Member Maret 2013 - saat ini / March 2013 - present

Agustia Budiman Anggota / Member Maret 2013 - saat ini / March 2013 - present

TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK

96 PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk. | Laporan Tahunan 2016

Page 101: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PROFIL OF INVESTMENT COMMITTEE

Robby Loho and Yanto Jayadi WibisonoProfile of Robby Loho and Yanto Jayadi Wibisono have already been written on the Profile of the Board of Directors. Robby Loho was appointed as the Chairman of the Investment Committee and Yanto Jayadi Wibisono was appointed as a Member of the Investment Committee as of March 15, 2013, by virtue of the Decision Letter No. 083/DIR/SDM/032013.

Agustia BudimanIndonesian citizen, 49 years old, born on September 13, 1967. Agustia graduated from Stern School of Business, New York University, AS with double degree in: Accounting and Information Systems in 1991, and obtained a Master Degree from the Faculty of Business and Economics-Monash University, Australia, in 2001. He has various experiences as a consultant (information management and compensation-benefit system), Systems Development (R&D), Organization Re-Engineering, and Corporate Secretary (Public Company), Director of a Broker Dealer firm (Securities), and other entrepreneurial experience. He currently serves as the Head of Investment Division, and as a Member of the Investment Committee, appointed on March 15, 2013, based on the Decree No. 083/DIR/SDM/032013.

INVESTMENT COMMITTEE MEETINGBased on the provisions in the Charter of Investment Committee, the Investment Committee meetings are carried out in accordance with requirements or at least 4 (four) times a year. These meetings are chaired by the Chairman of Investment Committee, and meetings decisions are taken based on consensus.

Throughout 2016, the Investment Committee conducted 4 (four) meetings which were attended by all of its members.

INTERNAL AUDIT UNITInternal Audit Unit is an independent work unit led by a Unit Head who is directly responsible to the President Director and has a direct line of communication with the Audit Committee and the Board of Commissioners. The Internal Audit Unit has unrestricted access to all Company’s activities and is a management partner in realizing GCG implementation within the Company’s environment.

PROFIL KOMITE INVESTASI

Robby Loho dan Yanto Jayadi WibisonoProfil Robby Loho dan Yanto Jayadi Wibisono sudah tertera di Profil Direksi. Robby Loho ditunjuk sebagai Ketua Komite Investasi dan Yanto Jayadi Wibisono ditunjuk sebagai Anggota Komite Investasi sejak 15 Maret 2013 berdasarkan SK No. 083/DIR/SDM/032013.

Agustia BudimanWarga Negara Indonesia. Usia 49 tahun, lahir pada 13 September 1967. Lulus dari Stern School of Business, New York University, AS, dengan jurusan ganda: Akuntansi dan Sistem Informasi pada tahun 1991, serta memperoleh gelar Magister dari Fakultas Bisnis dan Ekonomi-Monash University, Australia, pada tahun 2001. Memiliki berbagai pengalaman sebagai Konsultan (sistem manajemen informasi dan kompensasi-benefit), Pengembangan Sistem (R&D), Rekayasa Ulang Organisasi, dan Sekretaris Perusahaan Emiten (Perusahaan Publik), Direksi Perusahaan Efek (Sekuritas) dan pengalaman kewirausahaan lainnya. Saat ini, sedang menjabat sebagai Kepala Divisi Investasi di Perseroan, sekaligus menjabat sebagai Anggota Komite Investasi sejak 15 Maret 2013, berdasarkan Surat Keputusan No. 083/DIR/SDM/032013.

RAPAT KOMITE INVESTASIBerdasarkan ketentuan yang dimuat dalam Piagam Komite Investasi, penyelenggaraan rapat Komite Investasi diadakan sesuai dengan kebutuhan atau sekurang-kurangnya 4 (empat) kali dalam setahun. Rapat dipimpin oleh ketua Komite Investasi dan pengambilan keputusan Rapat Komite Investasi diambil berdasarkan musyawarah mufakat.

Selama tahun 2016, Komite Investasi telah menyelenggarakan 4 (empat) kali rapat dan dihadiri oleh seluruh anggotanya.

Tabel Tingkat Kehadiran Rapat Komite InvestasiTable of Meeting Attendance of Investment Committee

NAMANAME

JABATANPOSITION

RAPAT INTERNAL KOMITE INVESTASIINVESTMENT COMMITTEE INTERNAL MEETING

TOTAL JUMLAH RAPATTOTAL NUMBER OF

MEETINGS

JUMLAH KEHADIRAN DALAM RAPAT

ATTENDANCE IN THE MEETINGS

% KEHADIRAN% ATTENDANCE

Robby Loho Ketua / Chairman 4 4 100%

Yanto Jayadi Wibisono Anggota / Member 4 4 100%

Agustia Budiman Anggota / Member 4 4 100%

UNIT AUDIT INTERNALUnit Audit Internal merupakan unit kerja independen yang dipimpin oleh seorang Kepala Unit yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur dan memiliki jalur komunikasi langsung dengan Komite Audit dan Dewan Komisaris. Unit Audit Internal memiliki akses yang tidak terbatas terhadap seluruh aktivitas di Perseroan dan merupakan mitra manajemen dalam mewujudkan implementasi GCG di lingkungan Perseroan.

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

972016 Annual Report | PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk.

Page 102: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PROFIL KEPALA UNIT AUDIT INTERNAL

Unit Audit Internal dipimpin oleh seorang Kepala Unit yang diangkat dan diberhentikan oleh Direksi dan dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Adapun profil singkat pejabat Kepala Unit Audit Internal adalah sebagai berikut:

Marcellinus Gatut AntariksaWarga Negara Indonesia, usia 40 tahun, lahir di Jakarta pada 19 November 1976. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi dari STIE IBII. Mengawali karir di Perseroan sejak tahun 2001. Diangkat menjadi Kepala Unit Audit Internal berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 198/DIR/SDM/062016 tanggal 1 Juni 2016.

Marcellinus Gatut AntariksaIndonesian citizen, 40 years old, born in Jakarta on November 19, 1976. He received his Bachelor Degree in Economics, majoring in Accounting from STIE IBII. He started his career within the Company since 2001. Appointed as the Head of Internal Audit Unit based on the Board of Directors’ Decree No. 198/DIR/SDM/062016 dated 1 June 2016.

KOMPOSISI PERSONIL UNIT AUDIT INTERNAL

Sampai dengan Desember 2016, jumlah personil di Unit Audit Internal berjumlah sebanyak 2 (dua) orang dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman yang memadai serta memiliki kompetensi dalam menjalankan tugas sebagai Auditor Internal.

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB UNIT AUDIT INTERNALUnit Audit Internal (UAI) berperan untuk memastikan dan memberikan konsultasi yang independen dan obyektif bagi manajemen sehingga dapat mendorong penciptaan nilai tambah dan memperbaiki operasional bisnis.

Tugas dan tanggung jawab Unit Audit Internal antara lain meliputi:1. Menyusun rencana pemeriksaan untuk jangka waktu

yang disesuaikan dengan rencana Perseroan.2. Menyusun program kerja pemeriksaan tahunan.3. Melaksanakan pemeriksaan rutin sesuai program kerja

dan pemeriksaan di luar program kerja atas tugas dan persetujuan Presiden Direktur.

4. Melakukan analisa dan evaluasi terhadap sistem dan prosedur serta operasi Perseroan pada semua bagian dan bidang kegiatan Perseroan secara berkelanjutan dan memberikan saran perbaikan atas tingkat efisiensi dan efektivitas operasional Perseroan.

5. Menguji dan mengevaluasi sistem pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan Perseroan.

6. Menyiapkan dan mendokumentasikan kertas kerja pemeriksaan.

7. Menyampaikan Laporan Hasil Pemeriksaan kepada Presiden Direktur dan Dewan Komisaris.

8. Memantau tindak lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan.9. Meningkatkan kompetensi UAI melalui pendidikan dan

latihan.10. Memberikan pendapat, masukan dan pertimbangan

maupun jasa konsultasi yang objektif kepada manajemen dalam unit kerja lain terkait dengan fungsi pengawasan.

PROFILE OF THE HEAD OF INTERNAL AUDIT UNITInternal Audit Unit is led by one Head of Unit who is appointed and dismissed by the Board of Directors and reported to Financial Services Authority (FSA). The following is a brief profile of the Head of Internal Audit Unit:

PERSONNEL COMPOSITION OF INTERNAL AUDIT UNITAs of December 2016, the number of personnel in Internal Audit Unit is 2 (two) members who have sufficient and competent backgrounds in education and work experience in performing their duties as Internal Auditor.

DUTIES AND RESPONSIBILITIES OF INTERNAL AUDIT UNITThe role of Internal Audit Unit (IAU) is to ensure and to provide independent and objective consultancy for management, so as to encourage the creation of added value and to improve business operations.

Duties and responsibilities of the Internal Audit Unit include the followings:1. Preparing an audit plan for the time period adjusted to

the Company’s Plan.2. Preparing an annual audit work program.3. Carrying out routine audit in accordance with work

programs and audits outside the work programs, based on tasks and approval from the President Director.

4. Conducting analysis and evaluation on the systems and procedures, as well as the Company’s operations on all parts and fields of activities continously, and suggesting improvements on the efficiency and effectiveness of the Company’s operations.

5. Examining and evaluating internal control system and risk management system in accordance with the Company’s policies.

6. Preparing and filing documents of examination.

7. Submitting the Audit Result Report to the President Director and the Board of Commissioners.

8. Monitoring the follow-up of the Audit Result Reports.9. Improving IAU competence through education and

training.10. Providing opinions, inputs, considerations, and objective

consulting services to the management within other work units related to monitor functions.

TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK

98 PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk. | Laporan Tahunan 2016

Page 103: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PEDOMAN UNIT AUDIT INTERNALDalam melaksanakan tugasnya, Unit Audit Internal telah dilengkapi Pedoman Kerja yakni Internal Audit Unit Charter.

Adapun isi dari Internal Audit Unit Charter meliputi:• PENDAHULUAN Berisi mengenai sejarah Perseroan serta visi dan misi dari

Unit Audit Internal.• UNIT AUDIT INTERNAL (UAI) Berisi mengenai kedudukan dan fungsi, tugas dan

tanggung jawab, wewenang serta lingkup kerja UAI.• NORMA PEMERIKSAAN Berisi mengenai norma umum, pelaksanaan, pelaporan

serta tindak lanjut dalam melakukan audit.• HUBUNGAN KERJA Berisi mengenai aturan terkait hubungan kerja antara UAI

dengan Direksi, Dewan Komisaris dan Auditor Eksternal.

KEGIATAN UNIT AUDIT INTERNAL TAHUN 20161. Melakukan review atas Standard Operating Procedure

(SOP) Perseroan.2. Membantu perbaikan system pengadministrasian

kebijakan Perseroan.3. Memonitor agar jalannya kegiatan Perseroan sesuai

dengan peraturan-peraturan yang berlaku.4. Menganalisa dan menelaah laporan bulanan seperti

Laporan Keuangan dan Laporan Lainnya.5. Memonitor laporan-laporan yang harus dibuat oleh

masing-masing divisi dalam rangka penyampaian laporan kepada regulator.

6. Melakukan proses audit terhadap system informasi Perseroan, salah satunya melakukan pengujian pada proses disaster recovery plan (DRP).

7. Melakukan audit pada Divisi Sumber Daya Manusia & Pelayanan Korporasi, Divisi Keuangan & Akuntansi, Divisi Investasi dan Divisi Reasuransi Umum.

8. Membantu manajemen dalam melakukan pemeriksaan atas beberapa hal yang berada di luar rencana audit tahunan.

PENGEMBANGAN KOMPETENSI UNIT AUDIT INTERNALUntuk mendukung pelaksanaan tugasnya, Unit Audit Internal mengikuti program pengembangan kompetensi. Program pengembangan kompetensi yang diikuti Unit Audit Internal pada 2016 sebagai berikut:

WORKSHOP/SEMINARWORKSHOP/SEMINAR

PENYELENGGARAORGANIZER

TEMPAT DAN WAKTUVENUE AND DATE

Audit Intern / Intern Audit Yayasan Pendidikan Internal Audit / The Internal Audit Professional Training & Development Center

Jakarta, 28 November - 9 Desember 2016

Jakarta, November 28 - December 9, 2016

GUIDELINES OF INTERNAL AUDIT UNITIn performing its duties, the Internal Audit Unit is completed with Work Guideline, which is the Charter of Internal Audit Unit.

The contents of Internal Audit Unit Charter include:• INTRODUCTION History of the Company as well as the vision and mission

of the Internal Audit Unit (IAU).• INTERNAL AUDIT UNIT (IAU) Positions, functions, duties, responsibilities, authorities,

and work scope of Internal Audit Unit.• AUDIT NORMS General norms, implementation, reporting, and follow-up

in audit execution.• WORK RELATIONSHIP Rules relating to work relationship between IAU with the

Board of Directors, the Board of Commissioners, and External Auditor.

ACTIVITIES OF INTERNAL AUDIT UNIT IN 2016

1. Reviewing Standard Operating Procedure (SOP).

2. Repairing administration system of the corporate policies.

3. Monitoring the Company’s activities in order to be in accordance with the applicable laws and regulations.

4. Analyzing and reviewing monthly reports, such as Financial Reports and other Reports.

5. Monitoring the reports that must be submitted by each division in order to submit the report to the Regulator.

6. Conducting audit process on the Company’s information systems, one of which is to perform testing on Disaster Recovery Plan (DRP).

7. Conducting audits on Divisions of Human Resources & Corporate Services, Finance & Accounting, Investment, and General Reinsurance.

8. Assisting the Management in carrying out audit on matters that are outside the annual audit plan.

COMPETENCE DEVELOPMENT OF INTERNALAUDIT UNITTo support the executing duties, Internal Audit Unit attended competence development programs. Competence development programs attended by the Internal Audit Unit in 2016 are as follows:

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

992016 Annual Report | PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk.

Page 104: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

UNIT PEMANTAU RISIKODalam menjalankan kegiatan usaha, Perseroan selalu dihadapi dengan berbagai risiko baik eksternal dan internal. Setiap risiko tersebut harus dinilai. Dalam melakukan penilaian risiko, Perseroan telah menentukan selera risikonya dan toleransi risikonya, sehingga proses identifikasi, analisa dan mitigasi risiko dapat mendukung tercapainya tujuan Perseroan. Penilaian risiko merupakan prasyarat untuk menentukan bagaimana risiko harus dikelola.

Beberapa risiko yang dihadapi oleh Perseroan adalah:1. Risiko kepengurusan2. Risiko tata kelola3. Risiko strategi4. Risiko operasional5. Risiko asset dan liabilitas6. Risiko asuransi7. Risiko dukungan dana

Oleh karena itu setiap kegiatan Perseroan, baik kegiatan yang berhubungan dengan operasional maupun non operasional, Perseroan telah menerapkan sistem pengendalian internal dengan tujuan untuk memastikan tercapainya tujuan Perseroan dengan meminimalkan risiko-risiko yang ada. Oleh karena itu, Perseroan membentuk Unit Pemantau Risiko yang bertugas menyusun kebijakan manajemen risiko Perseroan, mengawasi serta memantau pelaksanaannya.

Beberapa kegiatan yang dilakukan oleh Unit Pemantau Risiko sepanjang tahun 2016 adalah sebagai berikut :1. Menyusun selera risiko dan toleransi risiko Perseroan2. Melakukan pendataan/registrasi jenis risiko sesuai

bidangnya3. Melakukan analisa dan pemantauan atas setiap risiko4. Membuat laporan pengelolaan dan pemantauan risiko

PROFIL KEPALA UNIT PEMANTAU RISIKO

Tamara AristaWarga Negara Indonesia. Usia 39 tahun, lahir pada 24 Januari 1977. Lulus S1 dari Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga jurusan Akuntansi dan meneruskan S2 di IPMI Business School jurusan Manajemen Bisnis. Ditunjuk Kepala Unit berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 04/DIR/SDM/042016 tanggal 1 April 2016. Memiliki berbagai pengalaman di bidang Akuntansi, Keuangan, Investasi dan Banking Relation di beberapa industri di antaranya oil and gas, paper mill, plantation dan finance leasing company.

Tamara AristaIndonesian citizen, 39 years old, born on January 24, 1977. She earned her Bachelor Degree in Accounting from Satya Wacana Christian University and took a Master Degree at IPMI Business School in Business Management. She was appointed as the Unit Head based on the Board of Directors’ Decree No. 04/DIR/SDM/042016 dated April 1, 2016. She has earned her professional experiences in Accounting, Finance, Investment, and Banking Relations in several industries, such as oil and gas, paper mill, plantation and finance leasing company.

RUANG LINGKUP KERJA UNIT PEMANTAU RISIKOa. Aktivitas pengendalian Aktivitas pengendalian risiko tertuang dalam kebijakan

dan prosedur Perseroan untuk memitigasi risiko bisnis yang telah diidentifikasi dan diukur. Setiap kebijakan

RISK MONITORING UNITIn running its business, the Company is always faced with various risks of both external and internal. Every risk shall be assessed. In assessing those risks, the Company has determined its risk appetite and risk tolerance, so that the process of risk identification, analysis, and mitigation will be able to support the achievement of the Company’s objectives. Risk assessment is a prerequisite to determine how risks should be managed.

The Company faces several risks, which are:1. Management risk2. Governance risk3. Strategic risk4. Operational risk5. Asset and Liability risk6. Insurance risk7. Funding risk

Therefore, the Company has implemented an internal control system for any of the Company’s activities, whether relating to operational and non-operational, with the goal to ensure the achievement of the Company’s objective while minimizing the existing risks. The Company therefore established a Risk Monitoring Unit, assigned to develop the Company’s risk management policies, to oversee, and to monitor its implementation.

Some of the activities taken by the Risk Monitoring Unit throughout 2016 were as follows:1. Developed the Company’s risk appetite and risk tolerance2. Collected data/registration on types of risks according to

its sector3. Conducted analysis and monitored each risk4. Submitted the risk management and monitoring reports

PROFILE OF HEAD OF RISK MONITORING UNIT

SCOPE OF WORK OF RISK MONITORING UNIT

a. Control activity Risk control activity is regulated in the Company’s

policies and procedures with the intention to mitigate the identified and measured business risks. Each policy

TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK

100 PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk. | Laporan Tahunan 2016

Page 105: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

and procedure is documented and updated regularly, by taking into account the changes in the Company’s business environment.

b. Information and communication The Company continues to develop the information

system that becomes the backbone of the Company’s internal control. The Company has already had a corporate information portal (CIP) system, which called Marein Business Intelligent Dashboard (MARBID) wherein the latest information is accessible by all employees. The Company’s website that serves as means of information and communication with external parties, is updated periodically. This is in line with the Company’s principle of openness/transparency as one principle in Good Corporate Governance.

c. Monitoring The Company’s Management continuously evaluate the

quality of risk control faced by the Company, as has been conducted by the Risk Monitoring Unit. All material and non-material shortcomings and weaknesses are always communicated to the Board of Directors, the Board of Commissioners, and the Risk Monitoring Committee. Therefore, measures to anticipate and improve can immediately be executed by the Board of Directors.

CORPORATE SECRETARYIn line with the provision requirements of the Company’s information transparency, the Company has appointed Corporate Secretary. Corporate Secretary is assigned and responsible for publication activity concerning the Company’s activity and to maintain the fairness, consistency, and transparency on matters related to Corporate Governance and Corporate actions. Corporate Secretary is also responsible for monitoring the Company’s compliance towards stock market regulations and requirements as well as a liaison between the Company and its Stakeholders.

Corporate Secretary has an important role to assure the Company’s transparency aspect. Corporate Secretary has direct responsibility to the President Director. The main duties and responsibilities of Corporate Secretary includes internal and external communication also Secretariat relationship of the Company’s leaders.

Duties of Corporate Secretary are:1. To assure smooth communication between the Company

and Stakeholders, and to guarantee the compliance towards implementation of Articles of Association requirements and the applicable laws and regulations;

2. To guarantee the availability of public information which can be accessed by the Stakeholders according to the Stakeholders’ reasonable need;

3. To give suggestions to the Board of Directors in order to comply and apply the legislation and applicable laws and

dan prosedur didokumentasikan dan diperbaharui secara berkala, dengan mempertimbangkan perubahan lingkungan bisnis Perseroan.

b. Informasi dan komunikasi Perseroan senantiasa melakukan pengembangan

sistem informasi yang menjadi tulang punggung dalam pengendalian internal Perseroan. Perseroan telah memiliki sistem corporate information portal (CIP) yang diberi nama Marein Business Inteligent Dashboard (MARBID) di mana informasi-informasi terkini dapat diakses oleh seluruh karyawan Perseroan. Situs web Perseroan sebagai sarana informasi dan komunikasi dengan pihak eksternal senantiasa di-update secara berkala. Hal ini juga sejalan dengan prinsip keterbukaan/transparansi sebagai salah satu prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik.

c. Pemantauan Manajemen Perseroan senantiasa melakukan penilaian

terhadap kualitas pengendalian risiko yang dihadapi oleh Perseroan sebagaimana telah dijalankan oleh Unit Pemantau Risiko. Segala bentuk kekurangan dan kelemahan baik material maupun non-material selalu dikomunikasikan kepada Direksi, Dewan Komisaris, dan Komite Pemantau Risiko. Dengan demikian, maka langkah-langkah antisipasi dan perbaikan dapat segera diambil oleh Direksi.

SEKRETARIS PERUSAHAANSejalan dengan persyaratan ketentuan tentang keterbukaan informasi Perseroan, Perseroan telah menunjuk Sekretaris Perusahaan. Sekretaris Perusahaan bertugas dan bertanggung jawab atas kegiatan publikasi mengenai aktifitas Perseroan dan memelihara kewajaran, konsistensi dan transparansi mengenai hal-hal terkait tata kelola Perusahaan dan tindakan korporasi. Sekretaris Perusahaan juga bertanggung jawab memonitor kepatuhan Perseroan terhadap peraturan dan ketentuan pasar modal serta sebagai penghubung antara Perseroan dengan stakeholders.

Sekretaris Perusahaan memiliki peranan penting untuk memastikan aspek keterbukaan dari Perseroan. Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab secara langsung kepada Presiden Direktur. Tugas dan tanggung jawab pokok Sekretaris Perusahaan meliputi komunikasi internal dan eksternal serta hubungan kesekretariatan pimpinan Perseroan.

Tugas Sekretaris Perusahaan adalah:1. Memastikan kelancaran komunikasi antara Perseroan

dengan Para Pemangku Kepentingan dan menjamin adanya kepatuhan terhadap pelaksanaan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

2. Menjamin tersedianya informasi publik yang dapat diakses oleh Para Pemangku Kepentingan sesuai kebutuhan yang wajar dari para pemangku kepentingan;

3. Memberikan masukan kepada Direksi guna mematuhi atau menerapkan ketentuan Perundang-undangan

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

1012016 Annual Report | PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk.

Page 106: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

maupun peraturan-peraturan yang berlaku terkait kegiatan usaha Perseroan; dan

4. Melakukan fungsi-fungsi seperti:a. Regulations monitoring, mengikuti dan memberikan

masukan kepada Direksi atas perkembangan atau perubahan ketentuan perundang-undangan dan peraturan-peraturan yang berlaku serta memastikan bahwa Perseroan telah memenuhi ketentuan/peraturan tersebut.

b. Stakeholders relations, memberikan pelayanan kepada Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi dan Stakeholders Iainnya termasuk namun tidak terbatas pada investor atas informasi yang diperlukan sesuai dengan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c. Liaison officer/contact person, bertindak sebagai pejabat penghubung antara Perseroan dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bursa Efek Indonesia, Asosiasi-asosiasi dan pihak-pihak terkait lainnya; dan

d. Business information, memberikan informasi segera atas kejadian aktual yang sebenarnya terjadi sebagai respon atas adanya rumor-rumor atau isu-isu, baik yang bersifat positif maupun negatif kepada para Pemangku Kepentingan

PROFIL SEKRETARIS PERUSAHAAN

Bonar SiregarWarga Negara Indonesia. Usia 51 tahun, lahir di Riau pada tahun 1965, berdomisili di Indonesia. Mendapat gelar Sarjana dari Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia, Jakarta pada Tahun 1990. Menjabat sebagai Kepala Divisi SDM, Pelayanan Korporasi, & Legal sejak 1 Juli 2015 dan sejak 8 Oktober 2015 ditunjuk dan merangkap sebagai Sekretaris Perusahaan berdasarkan Surat Keputusan No. 279/DIR/SDM/102015.

Bonar SiregarIndonesian citizen, 51 years old, born in 1965 in Riau, currently domicile in Indonesia. He earned his Bachelor Degree in Psychology, University of Indonesia in 1990. He served as Head of HRM, Corporate Service and Legal since July 2015, and since October 2015, Bonar was appointed and acted as Corporate Secretary based on Decision Letter No. 279/DIR/SDM/102015.

PELAKSANAAN TUGAS SEKRETARIS PERUSAHAAN

Beberapa kegiatan yang dilakukan oleh Sekretaris Perusahaan sepanjang tahun 2016 adalah sebagai berikut:1. Pelaksanaan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa masing-

masing sebanyak 1 kali.2. Pelaksanan kegiatan Public Expose sebanyak 2 kali.3. Penyusunan Annual Report tahun buku 2015.4. Membuat dan memonitor laporan kepada regulator.5. Menghadiri dan membuat risalah Rapat Direksi.

6. Menjadi penghubungan antara Perseroan dan Pemegang Saham Perseroan.

7. Menjalin kerjasama yang baik dengan profesi dan lembaga penunjang pasar modal seperti Notaris dan Biro Administrasi Efek.

regulations related to the Company’s business activities; and

4. To conduct the following functions:a. Regulations monitoring, to follow up and give inputs to

the Board of Directors on the development or changes in the statutory provisions and applicable laws and regulations, also to assure that the Company complies with the specified requirement/regulation.

b. Stakeholders relations, to provide service to Shareholders, Board of Commissioners, Board of Directors, and other Stakeholders, including and not limited to investors on the required information corresponding to the Articles of Association and the applicable laws and regulations.

c. Liaison officer/contact person, to act as a liaison officer among the Company, the Financial Services Authority, Indonesia Stock Exchange, Associations, and other related parties; and

d. Business information, to give immediate information on real actual events as a respond to the existing rumors or issues, both positive and negative to the Stakeholders.

PROFILE OF CORPORATE SECRETARY

TASK IMPLEMENTATION OF CORPORATE SECRETARYSome of the activities taken by the Corporate Secretary throughout 2016 are as follows:1. Conducting Annual GMS and Extraordinary GMS 1 (one)

time each.2. Conducting a Public Expose 2 (two) times.3. Preparing Annual Report for fiscal year 2015.4. Preparing and monitoring reports to the regulator.5. Attending and preparing the Board of Directors’ minutes

of meeting.6. Acting as the liaison between the Company and the

Company’s Shareholders.7. Establishing good cooperation with professional and

capital market supporting Institutions, such as Notary and Securities Administration Agencies.

TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK

102 PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk. | Laporan Tahunan 2016

Page 107: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

8. Memastikan Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja dilaksanakan sebagaimana mestinya.

PENGEMBANGAN KOMPETENSI SEKRETARIS PERUSAHAANUntuk mendukung pelaksanaan tugasnya, Sekretaris Perusahaan mengikuti serangkaian program pengembangan kompetensi. Program pengembangan kompetensi yang diikuti Sekretaris Perusahaan pada 2016 sebagai berikut:

WORKSHOP/SEMINARWORKSHOP/SEMINAR

PENYELENGGARAORGANIZER

TEMPAT DAN WAKTUVENUE AND DATE

Sosialisasi Tax Amnesty / Socialization of Tax Amnesty

Asosiasi Emiten Indonesia / Indonesian Public Companies Association

Jakarta, 6 September 2016Jakarta, September 6, 2016

Seminar Annual Report / Annual Report Seminar Bostonprice Asia Jakarta, 12 Oktober 2016

Jakarta, October 12, 2016

OJK Financial PR Forum Otoritas Jasa Keuangan / Financial Services Authority Jakarta, 7 November 2016Jakarta, November 7, 2016

Workshop Keterbukaan Informasi bagi Emiten/Perusahaan Publik / Workshop of Disclosure Information by Public Company

Otoritas Jasa Keuangan / Financial Services Authority Jakarta, 16 November 2016Jakarta, November 16, 2016

DEWAN PENGAWAS SYARIAHSHARIA SUPERVISORY BOARD

KOMPOSISI DEWAN PENGAWAS SYARIAH

Per tanggal 31 Desember 2016, anggota Dewan Pengawas Syariah (DPS) berjumlah 2 (dua) orang terdiri dari 1 (satu) orang Ketua dan 1 (satu) orang anggota. Seluruh anggota Dewan berdomisili di Indonesia.

Tabel Komposisi Dewan Pengawas SyariahTable of Composition of Sharia Supervisory Board

NAMANAME

JABATANPOSITION

DASAR PENGANGKATANBASIS OF APPOINTMENT

TANGGAL PENGANGKATANDATE OF APPOINTMENT

Prof. Dr. H. Fathurrahman Djamil,

MAKetua / Chairman

Surat DSN MUI No. U-172/DSN-MUI/IX/2005 Tanggal 30 September 2005DSN MUI Letter No. U-172/DSN-MUI/IX/2005 dated September 30, 2005 Tanggal 15 Mei 2013

dated May 15, 2013.Akta Berita Acara RUPS Tahunan No. 91 Tanggal 15 Mei 2013Deed of Minutes of Annual GMS No. 91 dated May 15, 2013.

Akta Pernyataan Keputusan Rapat RUPS Tahunan No. 66 Tanggal 14 Mei 2014Deed of Resolution Statement of Annual GMS No. 66 dated May 14, 2014.

Tanggal 14 Mei 2014dated May 14, 2014.

Akta Pernyataan Keputusan Rapat RUPS Tahunan No. 29 Tanggal 12 Juni 2015 Deed of Resolution Statement of Annual GMS No. 29 dated June 12, 2015.

Tanggal 12 Juni 2015.dated June 12, 2015

8. Ensuring that the Business Ethics and Work Ethics Guidelines are well implemented.

COMPETENCE DEVELOPMENT OF CORPORATE SECRETARYTo support the executing duties, Corporate Secretary attended various competence development programs. Competence development programs attended by the Corporate Secretary in 2016 are as follows:

COMPOSITION OF SHARIA SUPERVISORY BOARDSAs per December 31, 2016, the members of the Sharia Supervisory Board (SSB) are 2 (two), which consists of 1 (one) Chairman and 1 (one) member. All members of the Sharia Supervisory Boards domiciled in Indonesia.

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

1032016 Annual Report | PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk.

Page 108: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

NAMANAME

JABATANPOSITION

DASAR PENGANGKATANBASIS OF APPOINTMENT

TANGGAL PENGANGKATANDATE OF APPOINTMENT

Prof. Dr. H.Utang Ranuwijaya, MA Anggota / Member

Surat DSN MUI No. U-172/DSN-MUI/IX/2005 Tanggal 30 September 2005DSN MUI Letter No. U-172/DSN-MUI/IX/2005 dated September 30, 2005 Tanggal 15 Mei 2013

dated May 15, 2013.Akta Berita Acara RUPS Tahunan No. 91 Tanggal 15 Mei 2013Deed of Minutes of Annual GMS No. 91 dated May 15, 2013.

Akta Pernyataan Keputusan Rapat RUPS Tahunan No. 66 Tanggal 14 Mei 2014Deed of Resolution Statement of Annual GMS No. 66 dated May 14, 2014.

Tanggal 14 Mei 2014dated May 14, 2014

Akta Pernyataan Keputusan Rapat RUPS Tahunan No. 29 Tanggal 12 Juni 2015Deed of Resolution Statement of Annual GMS No. 29 dated June 12, 2015.

Tanggal 12 Juni 2015dated June 12, 2015.

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN PENGAWAS SYARIAH1. Tugas utama Dewan Pengawas Syariah adalah melakukan

pengawasan atas kegiatan usaha reasuransi syariah baik Reasuransi Jiwa Syariah dan Reasuransi Umum Syariah agar sesuai dengan ketentuan dan prinsip syariah yang telah diputuskan oleh Dewan Syariah Nasional.

2. Memberi masukan kepada Manajemen tentang ketentuan atau peraturan baru yang terkait usaha syariah dari Dewan Syariah Nasional.

3. Memastikan kegiatan usaha reasuransi syariah telah berjalan sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) khususnya di bidang usaha syariah.

PELAKSANAAN KEGIATAN DAN REKOMENDASI DEWAN PENGAWAS SYARIAH

1. DPS menyarankan bahwa pembayaran zakat Perseroan selain disalurkan ke Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), bisa juga didistribusikan ke lembaga atau yayasan tertentu atau ke Unit Pengumpul & Pengelola Zakat (UPZ) untuk keperluan pendidikan, kesehatan, dan fasilitas umum;

2. DPS menyarankan perlu dibuatkan simulasi biaya operasional divisi syariah dalam rangka memonitor apakah divisi syariah Perseroan sudah bisa dilakukan spin off.

RAPAT DEWAN PENGAWAS SYARIAH

Tabel Tingkat Kehadiran Rapat Dewan Pengawas SyariahTable of Meeting Attendance of Sharia Supervisory Board

NAMANAME

JABATANPOSITION

RAPAT INTERNAL DEWAN PENGAWAS SYARIAHSHARIA SUPERVISORY BOARD INTERNAL MEETING

TOTAL JUMLAH RAPATTOTAL NUMBER OF

MEETINGS

JUMLAH KEHADIRAN DALAM RAPAT

ATTENDANCE IN THE MEETINGS

% KEHADIRAN% ATTENDANCE

Prof. Dr. H. Fathurrahman Djamil, MA Ketua / Chairman 6 6 100%

Prof. Dr. H.Utang Ranuwijaya, MA Anggota / Member 6 6 100%

DUTIES AND RESPONSIBILITIES OF SHARIA SUPERVISORY BOARD1. The main duty of the Sharia Supervisory Board is to

conduct supervision on Sharia Reinsurance business, both Sharia Life Insurance and Sharia General Reinsurance to conform with the requirements and sharia principles which have been determined by the National Sharia Board.

2. To provide suggestions to the Management concerning requirements or new regulations related to sharia business from the National Sharia Board.

3. To assure that the Sharia reinsurance business is in accordance with the regulations from Financial Services Authority especially within Sharia business sector.

ACTIVITY IMPLEMENTATION AND RECOMMENDATION OF SHARIA SUPERVISORY BOARD 1. SSB suggested that payment of Company’s zakat (alms)

shall not only be distributed to Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS/Islamic National Board which oversees the collection of alms), but also distributed to specific institutions or foundations, or to Zakat Collectors and Management Unit (UPZ) for the purpose of education, health, and public facilities;

2. SSB suggested the need to simulate the sharia division operational cost to monitor whether the Company’s sharia division is ready to conduct a spin off.

SHARIA SUPERVISORY BOARD MEETING

TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK

104 PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk. | Laporan Tahunan 2016

Page 109: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

MANAJEMEN RISIKORISK MANAGEMENT

Penerapan Manajemen Risiko pada Perseroan bertujuan untuk mengantisipasi hambatan yang mungkin timbul dalam pencapaian tujuan. Pengelolaan risiko juga dilakukan mencakup keseluruhan lingkup aktivitas bisnis Perseroan. Adanya komitmen serta peran aktif dari Dewan Komisaris dan Direksi terhadap penerapan Manajemen Risiko semakin meningkatkan kualitas penerapannya di semua lini bisnis. Seluruh divisi dalam Perseroan bersama-sama dengan Unit Pemantau Risiko secara aktif melakukan identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pelaporan atas risiko yang berpotensi menyebabkan tidak tercapainya tujuan Perseroan.

Perseroan memahami bahwa bisnis perasuransian adalah bisnis risiko, di mana Perseroan memerlukan pola serta mekanisme pengelolaan risiko yang terencana dan terukur. Untuk itu, Perseroan akan terus melakukan peningkatan dan pengembangan kualitas dari penerapan Manajemen Risiko.

SISTEM PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO

Sebagai bentuk komitmen untuk mengawal dan memastikan berjalannya prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance), Perseroan membentuk Komite Pemantau Risiko dan Unit Pemantau Risiko yang berperan aktif untuk melakukan kontrol terhadap proses pengendalian risiko dalam Perseroan.

Perseroan memiliki Pedoman Penerapan Manajemen Risiko yang menerapkan 5 (Lima) Pilar yang mengacu pada Pasal 2 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 1/POJK.05/2015 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank, yang berupa:1. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi;

2. Kecukupan kebijakan, prosedur, dan penetapan limit Risiko;

3. Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian Risiko;

4. Sistem informasi Manajemen Risiko;5. Sistem pengendalian internal yang menyeluruh;

Kelima pilar ini yang akan menjadi dasar dan bagian dari proses analisa yang dilakukan atas tujuh risiko yang diidentifikasi pada Perseroan, yaitu risiko strategi, risiko operasional, risiko aset dan liabilitas, risiko kepengurusan, risiko tata kelola, risiko asuransi dan risiko dukungan dana.

PENGAWASAN AKTIF DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSIDalam menjalankan peran pengawasan aktif dan pemberian saran, Dewan Komisaris didukung oleh komite-komite yang berada di bawah Dewan Komisaris. Sepanjang tahun 2016, komite-komite di bawah Dewan Komisaris telah bekerja dengan maksimal untuk memberikan masukan-masukan

Implementation of Risk Management at the Company aims to anticipate any possible obstacles that may hamper the Company’s goals. Risk management is also carried out and covers the entire scope of the Company’s business activities. The commitment and active role of the Board of Commissioners and the Board of Directors on the implementation of risk management have further improved the quality of the said application in all business lines. Risk Monitoring Unit along with other divisions actively identify, measure, monitor, and report on risks that could potentially lead to failure to achieve the Company’s goals.

The Company understands that insurance business is a business of risk, therefore the Company need to manage a pattern and mechanisms of a planned and measureable risk management. Consequently, the Company will continue to enhance and develop the quality of the Risk Management implementation.

RISK MANAGEMENT IMPLEMENTATION SYSTEM As a form of commitment to oversee and ensure the implementation of Good Corporate Governance (GCG) principles, the Company has established Risk Monitoring Committee and Risk Monitoring Unit that actively control the Company’s risk control process.

The Company has Risk Management Implementation Guideline that applies 5 (Five) Pillars which refers to Article 2 of Financial Services Authority Regulation No. 1/POJK.05/2015 regarding Implementation of Risk Management for Non-Bank Financial Services Institutions, which include:1. Active supervision by the Board of Commissioners and ,

the Board of Directors;2. Sufficiency of policies policy, procedures, , and risk limits;

3. Adequacy process of identification, measurement, monitoring, and risk control;

4. Risk Management Information Systems;5. Comprehensive internal control system;

These Five pillars, which will become the basis and part of the analysis process, are applied on the seven risks identified within the Company’s operations, which are risks of strategy, operation, asset and liability, management, governance, insurance, and funding support (Capital) .

ACTIVE SUPERVISION OF BOARD OF DIRECTORS AND BOARD OF COMMISSIONERSIn carrying out the role of active monitoring and advisory, the Board of Commissioners is supported by committees under the Board of Commissioners. During 2016, the committees under the Board of Commissioners had worked optimally in providing advisories to the Board of Commissioners. The

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

1052016 Annual Report | PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk.

Page 110: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

kepada Dewan Komisaris. Adapun komite-komite yang telah dibentuk di bawah Dewan Komisaris yaitu :1. Komite Audit2. Komite Pemantau Risiko3. Komite Tata Kelola Perusahaan

Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko diketuai oleh 1 orang Komisaris Independen. Sedangkan Komite Tata Kelola Perusahaan diketuai oleh 1 orang anggota Komisaris.

Perseroan memiliki Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Direksi (Board Manual) yang digunakan sebagai pedoman bagi Dewan Komisaris dan Direksi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Di dalam Board Manual tersebut juga ditekankan bahwa Dewan Komisaris dan Direksi wajib menerapkan manajemen risiko di setiap kegiatan Perseroan pada seluruh tingkat atau jenjang organisasi. Selama tahun 2016, Dewan Komisaris mengadakan rapat sebanyak 13 (tiga belas) kali, yaitu: 6 (enam) kali rapat internal Dewan Komisaris, 6 (enam) kali rapat bersama dengan Direksi, dan 1 (satu) kali rapat dengan Auditor Eksternal. Sedangkan Direksi mengadakan rapat operasional sebanyak 16 (enam belas) kali.

KEBIJAKAN, PROSEDUR, DAN PENETAPAN LIMIT RISIKOPerseroan bekerja dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian yang tinggi. Untuk itu Perseroan memandang penting adanya pijakan dan landasan kerja dalam menyusun kebijakan dan prosedur manajemen risiko dengan memperhatikan kompleksitas kegiatan usaha, profil risiko serta tingkat risiko yang akan diambil. Kebijakan dan aturan tersebut disusun dengan tetap mengacu kepada ketentuan otoritas tentang praktik kesehatan keuangan bagi Perseroan.a. Strategi Manajemen Risiko

• Direksi mengadakan rapat kerja dengan karyawan hingga level Manager untuk menetapkan strategi dan implementasinya 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun.

• Dewan Komisaris dan Direksi secara rutin melakukan rapat internal maupun rapat koordinasi dengan Kepala Divisi untuk memantau kegiatan operasional dan batasan-batasan yang akan diambil.

b. Tingkat Risiko yang akan diambil (Risk Appetite) dan Toleransi Risiko (Risk Tolerance).

Penetapan tingkat risiko yang akan diambil dan toleransi risiko untuk risiko asuransi mengacu pada:• Ketetapan Perseoran dalam menetapkan portofolio

risiko untuk tahun 2016 bagi divisi reasuransi jiwa dan reasuransi umum dengan komposisi sebesar: ±65%:35%

• Perusahaan menetapkan tingkat risiko yang akan diambil melalui Risk Appetite Statement yang ditetapkan Direksi setiap tahun.

c. Kebijakan dan Prosedur• Perseroan menetapkan kebijakan dan SOP

(Standard Operating Procedure) tentang Underwriting, Administrasi, dan Klaim, sehingga pelaksanaannya harus sesuai dengan kebijakan dan SOP yang berlaku.

committees established under the Board of Commissioners are:1. Audit Committee2. Risk Monitoring Committee3. Corporate Governance Committee

The Audit Committee and Risk Monitoring Committee are chaired by 1 (one) Independent Commissioner, while the Corporate Governance Committee is chaired by 1 (one) member of the Board of Commissioners.

The Company has developed a Work Guidelines for the Board of Directors and the Board of Commissioner (Board Manual) used as a guideline for the Board of Commissioners and the Board of Directors in carrying out their duties and responsibilities. The Board Manual also emphasizes that the Board of Commissioners and the Board of Directors to implement risk management in every Company’s activity, at all levels of the organization. During 2016, the Board of Commissioners held 13 (thirteen) meetings, which are: 6 (six) internal Board of Commissioners meetings, 6 (six) meetings with the Board of Directors, and 1 (one) meeting with the External Auditor. The Board of Directors held 16 (sixteen) operational meetings.

POLICIES, PROCEDURES AND RISK LIMITS

The Company works with prioritizing high principle of prudence. Therefore, the Company considers that it is important to have a foundation in developing policies and procedures for risk management, by considering the complexity of the business activities, risk profile, and the risk level to be taken. Policies and rules are based to the authority provisions regarding sound financial practices for the Company.a. Risk Management Strategy

• The Board of Directors hold meetings with up-to-managerial-level employees to determine the strategy and implementation for 2 (two) times in a year.

• The Board of Commissioners and the Board of Directors regularly conduct internal and coordination meetings with the Division Heads to monitor operational activities and limits to be taken.

b. Risk Appetite and Risk Tolerance. The determination of risk level and risk tolerance for

insurance risk to be taken refers to:

• The Company decisions in determining the portfolio risk of 2016 for life reinsurance and general reinsurance division, with a composition of: ±65%:35%

• The Company determines the level of risk taken through Director’s Risk Appetite Statement once a year.

c. Policy and Procedure• The Company determines its policy and SOP

(Standard Operating Procedure) on Underwriting, Administration, and Claims, so that its implementation shall be in accordance with the applicable policies and SOP.

TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK

106 PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk. | Laporan Tahunan 2016

Page 111: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

d. Limit• Surat Keputusan (SK) Limit Otorisasi mengenai proses

Underwriting, akseptasi dan persetujuan klaim secara berjenjang yang di-review secara berkala.

• Perseroan menetapkan Daftar Kriteria Investasi yang di-review setiap 6 bulan sekali.

• Perseroan menetapkan anggaran untuk jangka waktu 1 tahun yang akan dievaluasi di tengah tahun berdasarkan strategi yang telah ditetapkan setiap 6 bulan.

PROSES IDENTIFIKASI, PENGUKURAN, PEMANTAUAN, DAN PENGENDALIAN RISIKO

Identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko merupakan bagian utama dari proses penerapan Manajemen Risiko.

Identifikasi RisikoIdentifikasi risiko bersifat proaktif, mencakup seluruh aktivitas bisnis Perseroan dan dilakukan dalam rangka menganalisis sumber dan kemungkinan timbulnya risiko serta dampaknya. Secara berkala, Perseroan melakukan identifikasi berbagai kemungkinan risiko yang muncul. Identifikasi ini dilakukan setiap 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun yang meliputi identifikasi aset dan liabilitas, risiko per class of business, kind of business, jenis-jenis bisnis, per klien dan semua risiko yang dapat diidentifikasi melalui rapat Direksi maupun koordinasi antar Divisi.

Pengukuran RisikoPengukuran risiko dilakukan untuk memastikan tingkat eksposur risiko Perseroan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan pengendalian. Perseroan telah menetapkan kebijakan pengukuran risiko yang wajib dilakukan 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun baik untuk produk-produk, lini usaha maupun seluruh aktivitas bisnis Perseroan.

Metode pengukuran risiko dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Metode pengukuran dilakukan dengan mempertimbangkan kemungkinan terjadinya risiko (likelihood) dan dampak yang ditimbulkan oleh risiko tersebut (impact) dengan menyesuaikan dengan karakteristik risiko Perseroan. Perseroan menggunakan beberapa alat ukur untuk masing-masing risiko, di antaranya untuk menyeimbangkan aset dan liabilitas dengan menggunakan metode 3M (matching, manage, maintain) dan analisa ceding dengan menggunakan ACP (Analysis Ceding Performance).

Pemantauan RisikoPemantauan risiko merupakan tahapan penting yang dilakukan dalam rangkaian manajemen risiko Perseroan. Pemantauan risiko dilakukan mencakup pemantauan terhadap besarnya eksposur risiko, prosedur kepatuhan batas internal, serta konsistensi pelaksanaan prosedur yang ditetapkan. Adanya beberapa laporan yang dibuat sebagai alat pemantau risiko, di antaranya melalui analisa rasio dan perhitungan aktuaria.

d. Limits • Decision Letter of Authorization Limit on underwriting,

acceptance, and claim approval process conducted in a hierarchical manner, which shall be reviewed periodically.

• The Company establishes a List of Investment Criteria that is reviewed every six months.

• The Company establishes a budget for one year period which shall be evaluated at mid-year based on the Company six month strategy.

PROCESS OF RISK IDENTIFICATION, MEASUREMENT, MONITORING, AND CONTROLLING Risk Identification, measurement, monitoring, and controlling are major parts of the Risk Management implementation process.

Risk IdentificationRisk identification is proactive , covers all of business activities of the Company and is performed in order to analyze the source, possibility,and impacts of such risk. Periodically, the Company identifies various possible emerging risks. This identifying process is performed 1 (one) time in 1 (one) year which includes identification of assets and liabilities, risk per class of business, kind of business, types of business, per client and all risks that may be identified through the Board of Directors’ meetings and coordination meetings among Divisions.

Risk MeasurementRisk measurement is carried out to ensure the Company’s risk exposure level as a basis for decision-making control. The Company has established a risk measurement policy that must be conducted 2 (two) times in 1 (one) year either on Company products, lines of business, or all business activities.

Methods of risk measurement are carried out quantitatively and qualitatively. Method of measurement is carried out by considering risk likelihood and risk impact, by adjusting it to the Company’s risk characteristic. The Company uses several measurement tools for each risk, such as to balance assets and liabilities, the Company uses 3M method (matching, manage, maintain) and ceding analysis by using ACP (Analysis of Ceding Performance).

Risk Monitoring Risk monitoring is a critical step carried out as part of a series of risk management process. Risk monitoring includes monitoring on the size of risk exposures, internal limit compliance procedures, and consistent implementation of the set procedures. Several reports are created as risk monitoring tools which include monitoring the ratio analysis and actuarial calculation.

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

1072016 Annual Report | PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk.

Page 112: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

Pengendalian RisikoPengendalian risiko dilakukan dengan pendekatan strategis melalui tindakan sebagai berikut:1. Menghindari risiko2. Mitigasi risiko3. Transfer risiko kepada pihak ketiga4. Menerima risiko

PEDOMAN UMUM SISTEM INFORMASI PERSEROANGuna melengkapi rangkaian proses manajemen risiko, Perseroan juga menyusun pedoman umum sistem informasi Perseroan. Pedoman ini disusun untuk mendukung tata kelola sistem informasi mulai dari perencanaan, pengembangan sistem informasi beserta seluruh sarana dan prasarana pendukungnya. Pedoman ini disusun dengan mengedepankan prinsip-prinsip sebagai berikut:I. Prinsip KeselarasanII. Prinsip KepatuhanIII. Prinsip TransparansiIV. Prinsip Manajemen RisikoV. Prinsip Perbaikan Terus Menerus

SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM MANAJEMEN RISIKOSistem pengendalian intern dalam manajemen risiko merupakan bagian penting yang tidak dapat dielakkan. Perseroan telah memiliki suatu sistem pengendalian intern yang didesain mengacu kepada kebijakan dan prosedur-prosedur yang telah ditetapkan. Secara khusus, Perseroan berkomitmen untuk menetapkan aspek pengendalian intern dengan pendekatan Tiga Lini Pertahanan (three lines of defense) yang terdiri dari:a. Business Operations (Bisnis Unit) itu sendiri sebagai Risk

Owner; masing-masing Bisnis Unit sebagai pemilik risiko mempunyai tugas untuk melakukan evaluasi yang mencakup:1. Identifikasi atas risiko-risiko.2. Metode, asumsi, dan variable yang digunakan untuk

mengukur risiko yang muncul.3. Kaji ulang dan evaluasi dilakukan secara berkala,

paling kurang setiap bulan oleh setiap bisnis unit.

b. Oversight Functions, yaitu Finance/Accounting, Unit Pemantau Risiko dan Unit Tata Kelola Perusahaan yang Baik.

Finance/Accounting melakukan evaluasi melalui pelaporan keuangan yang dibuat setiap bulan. Unit Pemantau Risiko melakukan evaluasi atas laporan yang dibuat oleh Business Operation dan melakukan analisa atas metode, asumsi dan variable yang digunakan untuk mengukur risiko. Unit Tata Kelola Perusahaan yang Baik melakukan evaluasi atas kepatuhan secara regulasi yang dilakukan oleh masing-masing Risk Owner.

c. Independent Assurance, dalam hal ini adalah Unit Audit Internal, External Auditor dan Komite Pemantau Risiko. Kaji ulang oleh Audit Internal dan Komite Pemantau Risiko, antara lain mencakup:1. Keandalan kerangka Manajemen Risiko, yang

mencakup kebijakan, struktur organisasi, alokasi

Risk ControllingRisk controlling is carried out with a strategic approach through the following measures:1. Risk Avoidance2. Risk mitigation3. Risk sharing 4. Risk Acceptance

GENERAL GUIDELINES OF THE COMPANY’S INFORMATION SYSTEMTo complete a series of risk management process, the Company also created a general guideline of information systems. This guideline was prepared to support governance of information systems, ranging from planning, development of information systems, along with all the supporting facilities and infrastructures. This Guideline is prepared with the aim to promote the following principles:I. Principle of HarmonyII. Principle of ComplianceIII. Principle of TransparencyIV. Principle of Risk ManagementV. Principle of Continuous Improvement

INTERNAL CONTROL SYSTEM IN RISK MANAGEMENTInternal control system within risk management is an important part that can not be avoided. Company has an internal control system which was designed to refer to the set policies and procedures. The Company is particularly committed to establish aspects of internal control of the Three Lines of Defense approach, which consist of:

a. Each Business Operation (Business Unit) acts as a Risk Owner; as risk owners, the Units have the duty to conduct evaluations that include:

1. Identification of risks.2. Methods, assumptions, and variables used to measure

the emerging risks.3. Review and evaluations are conducted regularly, at

least once a month by every business unit.

b. Oversight Functions, which are Finance/Accounting, Risk Monitoring Unit, and Good Corporate Governance Unit.

Finance/Accounting conducts evaluation through monthly financial reporting. Risk Monitoring Unit evaluates the reports prepared by the Business Operation and analyzes the methods, assumptions, and variables used to measure the risks. Good Corporate Governance Unit evaluates the regulative compliance done by each Risk Owner.

c. Independent Assurance, in this case Internal Audit Unit, External Auditor, and Risk Monitoring Committee. Review conducted by Internal Audit and Risk Monitoring Committee, includes:1. Reliability of Risk Management framework, which

includes policies, organizational structure, resource

TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK

108 PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk. | Laporan Tahunan 2016

Page 113: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

sumber daya, desain proses Manajemen Risiko, sistem informasi, dan pelaporan risiko Perseroan; dan

2. Penerapan Manajemen Risiko oleh unit bisnis/aktivitas pendukung, termasuk kaji ulang terhadap pelaksanaan pemantauan oleh Unit Pemantau Risiko.

JENIS RISIKO DAN PENGELOLAANNYADalam menerapkan manajemen risiko Perseroan membentuk kerangka kerja yang responsif terhadap perubahan yang terjadi akibat jenis-jenis risiko yang terdapat di Perseroan. Jenis-jenis risiko yang dihadapi Perseroan dapat digolongkan menjadi:1. Risiko Kepengurusan Area yang diukur dan dinilai dalam risiko ini adalah

sebagai berikut:• Penunjukan dan Pemberhentian Pengurus• Komposisi dan Proporsi• Kompetensi dan Integritas• Kepemimpinan

Proses penunjukkan dan pemberhentian pengurus telah melalui prosedur dan aturan yang berlaku. Semua pengurus, baik Dewan Komisaris maupun Direksi telah lulus uji kepatutan, memiliki kompetensi yang sangat tinggi dan berpengalaman di bidangnya. Bagi semua Kepala Divisi maupun Kepala Bagian secara periodik dilakukan assessment dan dilengkapi dengan kemampuan yang baik melalui training atau pendidikan lain untuk menunjang potensi yang telah dimiliki.

2. Risiko Tata Kelola Area yang diukur dan dinilai dalam risiko ini adalah

sebagai berikut:• Pedoman tata kelola• Keterbukaan• Akuntabilitas• Tanggung jawab• Independensi• Kewajaran dan Kesetaraan• Manajemen risiko

Perseroan telah memiliki pedoman tata kelola yang baik, namun perlu penyempurnaan dan sosialisasi secara komprehensif dalam pelaksanaannya. Perseroan telah melaksanakan praktik GCG berlandaskan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta nilai-nilai etika Perseroan. Selain itu, Komite Tata Kelola Perseroan di bawah Dewan Komisaris terus memantau pelaksanaan prinsip GCG yang terkait dengan transparansi, responsibilitas, akuntabilitas, independensi dan kewajaran benar-benar diterapkan di semua lini Perseroan. Selain itu Perseroan juga memiliki keterbukaan informasi yang tinggi terhadap stakeholder.

3. Risiko Strategi Area yang diukur dan dinilai dalam risiko ini adalah

sebagai berikut : Risiko Bawaan:

• Kesesuaian strategi dengan kondisi lingkungan bisnis

• Posisi strategis Reasuransi

allocation, process design of risk management, information systems, and risk reporting; and

2. Implementation of Risk Management by business Units/supporting activities, including review of monitoring implementation by Risk Monitoring Unit.

TYPE OF RISK AND THE MANAGEMENTIn implementing its risk management, the Company sets up a framework that is responsive to changes occurred as a result of the types of risks inherent in the Company. Types of risk faced by the Company are classified into:

1. Management Risk The areas measured and assessed in the such risks are as

follows:• Appointment and Management Discharge • Composition and Proportion• Competency and Integrity• Leadership

The process of appointment and discharge has gone

through the applicable procedures and rules. All management, including the Board of Commissioners and the Board of Directors have passed the fit and proper test, and posses very high competence and experience in the field. All Division Heads and Unit Heads receive periodical assessment and are equipped with good skills through trainings or educations to support the existing potential.

2. Governance Risk The areas measured and assessed in the such risks are as

follows:• Governance Guidelines• Transparency• Accountability• Responsibility• Independency• Fairness and Equality• Risk Management

The Company has had a guideline of good governance, but

its implementation needs comprehensive improvement and dissemination. The Company has applied GCG practices based on the applicable laws and regulations and the Company’s ethical values. Additionaly, under the Board of Commissioners, the Corporate Governance Committee keep monitoring the implementation of GCG principles related to transparency, responsibility, accountability, independence, and fairness, that these principles have actually been applied in all lines of the Company. The Company also has a high level of information transparency towards their Shareholders.

3. Strategic Risk The areas measured and assessed in the such risk are as

follows: Inherent Risk:

• The Conformity between strategy and condition of business environment

• Reinsurance strategic position

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

1092016 Annual Report | PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk.

Page 114: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

Risiko manajemen dan pengendalian:• Proses penyusunan dan penetapan strategi• Penerapan rencana strategi

Risiko strategi pada Perseroan bisa dikatakan rendah, karena Perseroan memiliki visi, misi, corporate value dan strategi yang sesuai dengan kondisi lingkungan bisnis untuk beberapa tahun ke depan. Perseroan juga telah menerapkan indikator keberhasilan dalam proses evaluasi kinerja.

4. Risiko Operasional Area yang diukur dan dinilai dalam risiko ini adalah

sebagai berikut: Risiko Bawaan:

• Kompleksitas reasuransi• Sistem dan teknologi Informasi• Kecurangan dan tuntutan hukum• Gangguan terhadap bisnis Perseroan

Risiko manajemen dan pengendalian:• Kebijakan dan prosedur• Kegiatan administrasi• Pengelolaan sistem dan teknologi informasi• Pencegahan kecurangan dan tuntutan hukum• Manajemen sumber daya manusia• Manajemen penggunaan jasa pihak ketiga

Risiko operasional yang dihadapi Perseroan lebih kepada aplikasi sistem Teknologi Informasi yang sedang dalam proses penyempurnaan. Penyempurnaan sistem ini dilakukan agar sistem yang dimiliki Perseroan dapat lebih memadai dalam mendukung perkembangan bisnis. Akan tetapi dari aspek bisnis yang lain, setiap risiko yang ada telah dikelola dengan baik, yaitu dengan cara mengkaji Standard Operating Procedures (SOP) secara periodik, kebijakan atas limit otorisasi bagian Underwriting, Klaim dan yang lainnya, juga dengan pengawasan aktif dari Komite Audit, Komite Investasi, Komite GCG dan Komite Pemantau Risiko serta dari Dewan Komisaris.

5. Risiko Aset dan Liabilitas Area yang diukur dan dinilai dalam risiko ini adalah

sebaga berikut: Risiko Bawaan:

• Pengelolaan aset• Pengelolaan liabilitas

Risiko manajemen dan pengendalian:• Kepedulian direksi dan manajemen• Pengelolaan risiko aset dan liabilitas• Pengelolaan risiko investasi• Pengendalian dalam melakukan valuta asing

Risiko aset dan liabilitas telah dikelola dengan baik oleh

Perseroan. Perseroan mengelola aset dan liabilitas dengan menggunakan prinsip 3M (Match, Manage, Maintain) sehingga besaran antara aset dan liabilitas berimbang. Pengelolaan aset investasi dan non-investasi dilakukan dengan tepat. Metode dan asumsi yang digunakan dalam pembentukan cadangan teknis

Management risk and control:• Process of preparation and adaption of strategies• Implementation of strategic plan

The strategic risk in the Company can be considered at low level, because the Company carries a vision, mission, corporate values, and strategies that fit the business environment for the next several years. The Company also has implemented an indicator of success in the performance evaluation process.

4. Operational Risk The areas measured and assessed in the such risk are as

follows: Inherent Risk:

• Complexity of reinsurance• Information Systems and Technology • Fraud and lawsuits• Disruption to Company’s business

Management Risk and control:• Policies and procedures • Administrative activities• Management of Information system and technology • Fraud and lawsuits prevention• Human Resource Management• Managing the use of third party services

Operational risks faced by the Company is more about the application of information system and technology which is in the process of refinement. Completion of the system is done so that the Company’s system shall become more adequate to support the business development. From another business aspect, however, each existing risk has been well managed, which is by periodically reviewing the Standard Operating Procedures (SOP), policies on limit authorization of Underwriting section, claims and others, also by active monitoring of the Audit Committee, Investment Committee, GCG Committee, and Risk Monitoring Committee, as wells the Board of Commssioners.

5. Assets and Liabilities Risk The areas measured and assessed in the such risk are as

follows: Inherent Risk:

• Management of assets • Management of liabilities

Management risk and control:• Board of Directors’ and management’s concern• Management of assets and liabilities risk • Management of investment risk• Management of foreign exchange risk

The Company has managed its risk of assets and liabilities well. The Company manages its assets and liabilities by applying the principle of 3M (Match, Manage, Maintain) so that the amount between assets and liabilities is balanced. Managing investment and non-investment assets was carried out appropriately. Methods and assumptions used in creating technical reserves

TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK

110 PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk. | Laporan Tahunan 2016

Page 115: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

sudah dilakukan dengan semestinya. Pengelolaan yang dilakukan terhadap risiko aset dan liabilitas dengan menggunakan prinsip 3M ini antara lain strategi investasi yang selalu dikaji secara periodik, pengendalian risiko investasi secara berkesinambungan, dan pengambilan keputusan investasi didasarkan pada sumber informasi terbaik yang dimiliki.

6. Risiko Asuransi Area yang diukur dan dinilai dalam risiko ini adalah

sebagai berikut: Risiko Bawaan:

• Dominasi risiko asuransi terhadap seluruh lini usaha

• Bauran risiko produk dan jenis manfaat• Struktur reasuransi

Risiko manajemen dan pengendalian:• Pemahaman direksi dan manajemen

• Desain produk• Penetapan premi• Underwriting• Valuasi liabilitas• Reasuransi• Klaim• Distribusi produk• Kajian oleh pindah independen

Risiko asuransi telah dikelola dengan baik oleh Perseroan. Komposisi bisnis Asuransi Jiwa lebih besar dari pada Asuransi Umum (±65%:35%). Dalam akseptasi pertanggungan, Perseroan memiliki kebijakan dan prosedur underwriting, limit otorisasi dan manual underwriting. Perseroan juga memiliki back-up retro yang memadai dari Perseroan reasuransi luar negeri yang memiliki peringkat-peringkat tertinggi di industri perasuransian.

7. Risiko Dukungan Dana (Permodalan) Area yang diukur dan dinilai dalam risiko ini adalah

sebaga berikut :• Kemampuan pendanan (permodalan)• Tambahan pendanaan (permodalan)

Kemampuan pendanaan Perseroan cukup untuk

mengembangkan bisnis ke depan. Risk Based Capital (RBC) juga senantiasa dijaga di atas 200%. Namun, untuk mendukung potensi bisnis ke depan, usaha peningkatan permodalan juga dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan perkembangan usaha. Rasio profitabilitas Perseroan sangat baik sehingga mendukung peningkatan permodalan baik secara organik maupun melalui penawaran umum terbatas, jika dianggap perlu.

Dalam menerapkan manajemen risiko, Perseroan menilai bahwa risiko-risiko yang ada telah dikelola dengan baik, sehingga secara keseluruhan Perseroan memiliki nilai risiko yang kecil dalam mengelola bisnisnya.

were carried out properly. Managing risk of assets and liabilities by using 3M principles include, among others, investment strategies that are always analyzed periodically, continuous risk investment control, and making investment decisions based on the best source of information .

6. Insurance Risks The areas measured and assessed in the such risk are as

follows: Inherent Risk:

• The dominance of insurance risk on the entire lines of business

• The mix of product risk and type of benefits• The structure of reinsurance

Management risk and control:• Understanding of the Board of Directors and the

Management• Product design• Determination of premiums • Underwriting• Liability valuation• Reassurance• Claims• Product distribution• Analysis by independent parties

Insurance risk have been well managed by the Company. Composition of Life Insurance Business is greater than General Insurance (±65%:35%). In accepting an insurance, the Company carries the policies and procedures of underwriting, authorization limits and manual underwriting. The Company also has an adequate back-up retro from foreign reinsurance companies that are of the best ranked companies within the insurance industry.

7. Risk of Funding Support (Capital) The areas measured and assessed in the such risk are as

follows:• Ability of funding (capital)• Additional funding (capital)

The Company’s ability of funding is sufficient for future

business development. Risk Based Capital (RBC) is also continuously maintained above 200%. However, actions to support potential future business, capital improvements can also be done in accordance with the needs of the business development. The Company has excellent profitability ratios, hence it supports capital improvements both organically and through limited public offering, if deemed necessary.

In implementing risk management, the Company believes that the existing risks have been well managed, overall, the Company has a small risk value in managing its business.

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

1112016 Annual Report | PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk.

Page 116: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

EVALUASI PELAKSANAAN SISTEM MANAJEMEN RISIKOSecara korporasi, Perseroan melakukan evaluasi atas pelaksanaan sistem manajemen risiko sebanyak 2 (dua) kali dalam setahun yang diadakan antara Direksi dengan semua level Kepala Bagian setingkat ke atas. Namun dalam konteks yang lebih detil, unit pemantau risiko dan masing-masing risk owner melakukan evaluasi atas pelaksanaan sistem manajemen risiko setiap bulan dan melakukan pelaporan kepada Direksi secara triwulanan.

AKUNTAN PUBLIKPUBLIC ACCOUNTANT

Auditor Eksternal yang memeriksa laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku 2016 telah ditetapkan melalui RUPS Tahunan berdasarkan rekomendasi dari Dewan Komisaris dan Komite Audit. Proses pemilihannya dilakukan sesuai dengan mekanisme pengadaan barang dan jasa yang berlaku. Untuk menjamin independensi dan kualitas hasil pemeriksaan, Auditor Eksternal yang ditunjuk tidak boleh memiliki benturan kepentingan dengan Perseroan.

Dalam penggunaan Auditor Eksternal, Perseroan mengacu pada ketentuan dari Peraturan Menteri Keuangan No. 17/PMK.01/2008 tanggal 5 Februari 2008 pasal 3 ayat 1 yang menyebutkan bahwa pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan dari suatu entitas dilakukan oleh KAP paling lama untuk 6 (enam) tahun buku berturut-turut dan oleh seorang Akuntan Publik paling lama untuk 3 (tiga) tahun buku berturut-turut.

Audit Laporan Keuangan Perseroan selama 6 tahun berturut-turut dilakukan oleh Akuntan dan Kantor Akuntan Publik (KAP) sebagai berikut:

KANTOR AKUNTAN PUBLIKPUBLIC ACCOUNTANT FIRM

TAHUNYEAR

NILAI KONTRAKCONTRACT VALUE

NAMA AKUNTANNAME OF ACCOUNTANT

NOMOR IZIN AKUNTAN PUBLIK

PUBLIC ACCOUNTANT LICENSE NO.

KAP Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan 2016 Rp200.000.000 Christiadi Tjahnadi AP.1164

KAP Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan 2015 Rp175.000.000 Christiadi Tjahnadi AP.1164

KAP Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto 2014 Rp165.000.000 Leknor Joni AP.0797

KAP Aryanto, Amir Jusuf,Mawar & Saptoto 2013 Rp156.000.000 Leknor Joni AP.0797

KAP Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto 2012 Rp132.000.000 Dedy Sukrisnadi AP.0645

KAP Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto 2011 Rp112.000.000 Dedy Sukrisnadi AP.0645

Untuk menjaga independensi, Kantor Akuntan Publik yang melaksanakan audit di Perseroan tidak pernah diminta untuk memberikan jasa selain jasa audit laporan keuangan tahunan.

EVALUATION OF RISK MANAGEMENT SYSTEM

In terms of Corporation, the Company evaluates the implementation of risk management systems 2 (two) times a year, held by the Board of Directors with all Head level positions and above. However, in a more detailed context, risk monitoring unit and each risk owner evaluate the implementation of risk management system every month and to report to the Board of Directors on a quarterly basis.

The External Auditors that examine the Company’s financial report for fiscal year 2016 has been determined through Annual GMS based on recommendation from the Board of Commissioners and Audit Committee. The selection process is conducted through the applicable procurement of goods and services mechanism. To guarantee the independency and audit quality, the appointed External Auditor shall not have any conflicting interest with the Company.

In using External Auditor’s service, the Company refers to the provision from Minister of Finance Regulation No. 17/PMK.01/2008 dated February 5, 2008 article 3, paragraph 1, which states that the provision of general audit services of an entity’s financial report is carried out by the Public Accounting Firm for a maximum of 6 (six) consecutive fiscal years and by Public Accountant for a maximum of 3 (three) consecutive fiscal years.

The Company’s Financial Report Audit for 6 (six) consecutive years were conducted by Accountant and Public Accounting Firm, that are as follows:

To maintain the independency, the Public Accounting Firm conducting the audit at the Company shall never be requested to provide any other services, other than the annual financial audit service.

TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK

112 PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk. | Laporan Tahunan 2016

Page 117: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

LAWSUIT FACED BY MAREINIn 2016, there was no lawsuits against the Company.

LAWSUIT AGAINST CURRENT MEMBERS OF BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORSIn 2016, there was no lawsuits against the current members of the Board of Commissioners and the Board of Directors.

The Company has a Code of Conduct that contains set of rules in work behavior for the Board of Commissioners, the Board of Directors, and all employees. The said Code is the basis for ethical attitudes and actions that apply to all employees by considering the main values upholding the Company’s integrity and shall be applied in everyday behavior. Drafting the Company’s Code of Conduct refers to GCG principles, which are Transparency, Accountability, Responsibility, Independence, and Fairness.

Code of Conduct is the responsibility of all levels within the Company and becomes part of the Company culture as a guidance to act professionally, responsibly, fairly, properly, and with trustworthy in conducting business relationship with customers, associates, and also colleagues.

CONTENT OF CODE OF CONDUCTAs a commitment of ethics implementation for all Marein employees, the Company has issued the Code of Conduct or behavior guideline on May 2, 2014. This guideline document is signed by the Board of Commissioners and the Board of Directors. The Company’s Code of Conduct consists of 6 chapters which contain the following items:

PERKARA PENTINGIMPORTANT LAWSUIT

PERKARA HUKUM YANG DIHADAPI MAREINSelama tahun 2016 tidak ada permasalahan hukum yang sedang dihadapi oleh Perseroan.

PERKARA HUKUM YANG SEDANG DIHADAPI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI YANG SEDANG MENJABATSelama tahun 2016 tidak terdapat permasalahan hukum yang sedang dihadapi Dewan Komisaris dan Direksi yang sedang menjabat.

KODE ETIK CODE OF CONDUCT

Perseroan memiliki Kode Etik yang berisi pedoman perilaku bagi Dewan Komisaris, Direksi, dan seluruh karyawan. Kode Etik ini menjadi dasar sikap dan tindakan etis yang berlaku untuk seluruh karyawan dengan memperhatikan nilai-nilai utama Perseroan yang menjunjung integritas dan harus diterapkan dalam perilaku sehari-hari. Penyusunan Kode Etik Perusahaan ini mengacu pada prinsip-prinsip GCG, yaitu Transparansi, Akuntabilitas, Pertanggungjawaban, Kemandirian, dan Kewajaran.

Kode Etik merupakan tanggung jawab seluruh jajaran Perseroan dan menjadi bagian dari budaya Perseroan sebagai pedoman berperilaku yang profesional, bertanggung jawab, wajar, patut, dan dipercaya dalam melakukan hubungan bisnis dengan para pelanggan, rekanan, maupun dengan rekan sekerja.

KONTEN KODE ETIKSebagai komitmen pelaksanaan etika bagi seluruh insan Marein, Perseroan telah menerbitkan Code of Conduct atau panduan perilaku pada 2 Mei 2014. Dokumen panduan ini telah ditandatangani oleh Dewan Komisaris dan Direksi. Adapun kode etik Perseroan terdiri dari 6 bab yang memuat hal-hal sebagai berikut:

BAGIANCHAPTER

KETERANGANDESCRIPTION

KesatuFirst

Prinsip Dasar Pedoman Etika Bisnis dan Etika KerjaPada bab ini memuat uraian mengenai Dasar Pemikiran, Visi-Misi, dan Budaya Perusahaan, Tujuan Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja serta Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance (GCG).Basic Principle of Business and Work Ethic GuidelineThis chapter contains the description concerning the Rationale of Vision-Mission and Corporate Culture, the Objectives of the Business Ethics and Work Ethics Guidelines, and the Good Corporate Governance Principles.

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

1132016 Annual Report | PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk.

Page 118: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

IMPLEMENTATION AND ENFORCEMENT OF CODE OF CONDUCTThe Company’s Code of Conduct is applied to all Marein employees, including the Board of Commissioners, the Board of Directors, the employees, and other parties related to the Company’s business. The success in implementing the Code of Conduct is the responsibility of all leaders of each working unit environment. Consequently, all Unit Managers have the responsibility for providing understanding on implementing the Code of Conduct to all employees in their pertaining units.

BAGIANCHAPTER

KETERANGANDESCRIPTION

KeduaSecond

Etika BisnisPada bab ini memuat panduan terkait etika bisnis atau etika hubungan Perusahaan dengan Pemerintah, Pemegang Saham, Karyawan, Mitra Kerja, Pesaing, Perusahaan Asuransi dan Retro, Penyedia Barang dan Jasa, Masyarakat, Media Massa dan Organisasi Profesi.Business EthicsThis chapter contains guidelines related to business ethics or Company relationship ethics with Government, Shareholders, Employees, Business Partners, Competitors, Insurance Companies and Retrocessioner, Goods and Service Providers, the Community, Mass Media, and Professional Organization.

KetigaThird

Etika KerjaPada bab ini memuat aturan, panduan serta larangan bagi setiap insan Marein, yaitu etika dalam menjaga Nama Baik Perusahaan, Hubungan Baik Antar Karyawan, Kerahasiaan Data dan Informasi Perusahaan, Harta Benda Perusahaan, Keamanan-Keselamatan dan Kesehatan Lingkungan Kerja, Pencatatan Data dan Pelaporan, Etika dalam menghindari Benturan Kepentingan dan Penyuapan, Etika tidak Memanfaatkan Kedudukan dan Jabatan untuk Kepentingan Pribadi, Etika tidak Menerima Hadiah atau Imbalan dan Jamuan Bisnis (gratifikasi), Etika Pemanfaatan Fasilitas Teknologi Informasi, Etika Tidak Melakukan Ikatan Dalam Aktivitas Politik, Etika di Tempat Kerja dan Larangan Penyalahgunaan narkotika , Obat Terlarang dan Minuman Keras.Work EthicsThis chapter contains rules, guidelines, and prohibition for each Marein employees, such as code in maintaining the Company’s Good Reputation, Good employee inter-relations, Company’s Information and Data Confidentiality, Company’s assets, Health Security-Safety Work Environment, Data Recording and Reporting, Code in avoiding Conflict of Interest and Bribery, Code on misuse of Position and Function for Personal Interest, Code in not Receiving any Gifts or Rewards and business Treats (gratification), Code in Utilization of Information Technology Facilities, Code in dissociating with Political Activities, Code in the Place of work, Prohibition in the Abuse of Narcotics and Drugs and Alcohol.

KeempatFourth

Penerapan dan PenegakanPada bab ini memuat aturan terkait dengan Sosialisi Kode Etik, Prinsip Praktis, Komitmen dan Tanggung Jawab Insan Perseoan dalam melaksanakan dan menegakkan Kode Etik, Pelaporan atas Pelanggaran terhadap Kode Etik, Whistleblowing dan Penanganan Pelanggaran serta Sanksi dan Penghargaan bagi Karyawan.Implementation and EnforcementThis chapter consists of regulations related to dissemination of the Code of Conduct, Practical Principles, and Responsibility of Company’s employees in implementing and upholding the Code of Conduct, Reporting of Violations towards Code of Conduct, Whistleblowing, and Handling Violations also Penalty and Award for the Employees.

KelimaFifth

Pengembangan dan PerbaikanPada bab ini memuat pernyataan bahwa Code of Conduct harus digunakan sebagai acuan/pedoman dalam pengelolaan Perusahaan, selain itu pengembangan dan perbaikan atas Code of Conduct akan terus dilakukan seiring dengan perubahan perkembangan Perusahaan maupun perubahan hukum dan/atau perundangan yang berlaku. Umpan balik dari Insan Marein juga diharapkan sebagai bahan masukan dalam pengembangan dan perbaikan Code of Conduct.Development and ImprovementThis chapter contains a statement that the Code of Conduct has to be used as the Reference/Guideline in managing the Company, in addition to that, development and Improvement of the Code of Conduct shall continuously be conducted along with the Company development and also changes in the applicable laws and/or regulations. Feedback from Marein employees is also expected as an input in the development and improvement of the Code of Conduct.

KeenamSixth

PenutupConclusion

Pernyataan KepatuhanCompliance Statement

Pernyataan Komitmen Dewan Komisaris dan Direksi PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. atas Etika Bisnis dan Etika KerjaCommitment Statement of the Board of Commissioners and the Board of Directors of PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. regarding Business and Work Ethics

LampiranAppendixes

Pernyataan untuk Mematuhi Code of ConductStatement of Code of Conduct Compliance

PENERAPAN DAN PENEGAKKAN KODE ETIKCode of Conduct Perseroan berlaku bagi segenap Insan Marein mulai dari Dewan Komisaris, Direksi, karyawan, dan individu lain yang terkait dengan bisnis Perseroan. Keberhasilan penerapan Kode Etik merupakan tanggung jawab dari seluruh pimpinan di lingkungan unit kerja masing-masing. Untuk itu segenap pimpinan unit memiliki tanggung jawab dalam memberikan pemahaman penerapan Kode Etik kepada pegawai di lingkungan unit kerja masing-masing.

TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK

114 PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk. | Laporan Tahunan 2016

Page 119: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

Setiap insan Marein memiliki tanggung jawab terhadap keberhasilan penerapan Kode Etik dalam aktivitas sehari-hari. Salah satu bentuk tanggung jawab insan Marein adalah menyangkut kesediaan insan Marein untuk melaporkan setiap tindakan pegawai lain atau rekan kerja yang diyakini merupakan suatu pelanggaran Kode Etik dan menyampaikan setiap fakta penyimpangan yang diketahuinya melalui mekanisme Whistleblowing System.

Perseroan senantiasa terus mengingatkan kepada segenap karyawan Marein mengenai Kode Etik melalui pelatihan, pelaksanaan pengenalan untuk karyawan baru serta pengingatan melalui forum-forum pelatihan yang melibatkan pihak eksternal.

PENYEBARLUASAN KODE ETIKCode of Conduct diungkapkan dan/atau disebarkan kepada semua karyawan Perseroan melalui media internal Perseroan yang dapat diakses oleh semua karyawan dengan mudah setiap saat. Secara periodik, segenap karyawan disampaikan tentang etika bisnis untuk dapat dilaksanakan secara tertib melalui media memo dan/atau surat dari Direksi ataupun Divisi yang bertanggung jawab untuk mengelola etika bisnis. Selain itu, pengungkapan Kode Etik juga diungkapkan dan/atau disebarkan melalui berbagai pembagian buku saku yang harus dipelajari dan dilaksanakan oleh setiap karyawan.

SANKSI DAN JUMLAH PELANGGARAN KODE ETIKPerseroan memberikan sanksi yang tegas dan konsisten terhadap pelanggaran Pedoman Kode Etik. Segala bentuk pelanggaran yang dapat dilakukan oleh Dewan Komisaris dan Direksi beserta sanksinya berpedoman pada Anggaran Dasar Perseroan dan keputusan RUPS. Sedangkan terkait pengenaan sanksi terhadap pegawai dilakukan sesuai dengan aturan kepegawaian yang berlaku.

Selama tahun 2016 Perseroan tidak mencatat adanya pelanggaran Kode Etik baik itu oleh Dewan Komisaris, Direksi, Tim Manajemen maupun Karyawan Perseroan.

PROGRAM KEPEMILIKAN SAHAM OLEH KARYAWAN DAN MANAJEMENEMPLOYEE AND MANAGEMENT STOCK OPTION PROGRAM

Sampai dengan tahun 2016, Perseroan tidak memiliki Program kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau manajemen (ESOP/MSOP).

All Marein employees are responsible for the success of Code of Conduct implementation in their daily activities. One of the forms in showing responsibility by Marein employee is the willingness to report any violations of Code of Conduct, committed by fellow employee(s) or colleague(s), that are believed to be a breach of the Code of Conduct and to report all deviation facts surrounding the violation through Whistleblowing System mechanism.

The Company continues to remind all Marein employees concerning the Code of Conduct through trainings, induction for new employees, and through training forums involving external parties.

DISSEMINATION OF CODE OF CONDUCTCode of Conduct is disclosed and/or disseminated to all Company’s employees through Company’s internal media which can easily be accessed by the employees at any time. All employees are periodically informed about the business ethics to be implemented in an orderly manner, through medias of memo and/or letters from the Board of Directors or the Divisions responsible for business ethics management. In addition, the disclosure of Code of Conduct is also conducted and/or disseminated through distribution of pocket books which have to be reviewed and implemented by all employees.

SANCTION AND NUMBER OF CODE OF CONDUCT VIOLATIONSThe Company applies consistent strict sanctions to all violators of the Code of Conduct. Any forms of violations which may be conducted by the Board of Commissioners and the Board of Directors including their sanctions, are referred to the Company’s Articles of Association and GMS resolutions. Sanctions imposed to the employees shall be conducted in accordance with the applicable employment regulation.

Throughout 2016, the Company did not record any violations against the Code of Conduct, either by the Board of Commissioners, the Board of Directors, the Management team, or the Employees.

Throughout 2016, the Company did not have any Share Ownership Program for the employee and/or for the management (ESOP/MSOP).

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

1152016 Annual Report | PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk.

Page 120: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PELAPORAN PELANGGARANWHISTLEBLOWING SYSTEM

Perseroan telah mengimplementasikan Sistem Pelaporan Pelanggaran melalui kebijakan dan mekanisme whistleblowing yang diterapkan Perseroan sebagai rangkaian dari kebijakan dan prosedur anti fraud. Perseroan berkewajiban menerima pengaduan pelanggaran baik dari pihak internal maupun eksternal termasuk mantan karyawan Perseroan. Pengaduan pelanggaran tersebut wajib diselesaikan oleh Perseroan baik dari pelapor yang mencantumkan identitasnya dengan jelas dan benar ataupun yang bersifat tanpa identitas namun disertai dengan bukti awal adanya pelanggaran.

Penanganan atas pengaduan adanya dugaan pelanggaran dilakukan oleh Tim yang diberi tugas menangani pelanggatan Kode Etik. Tim tersebut dibentuk oleh Direksi. Setiap dugaan pelanggaran yang dilaporkan akan ditindaklanjuti melalui pengkajian atau pemeriksaan lebih lanjut, guna proses pembuktian dan penentuan bobot pelanggaran serta sebagai bahan pertimbangan dalam pemberian tindakan disiplin atau sanksi. Terhadap pelapor, Perseroan menjamin dan akan memberikan perlindungan dan akan menindaklanjuti laporan yang disampaikan sepanjang disertai dengan bukti-bukti yang cukup.

MEDIA PENYAMPAIAN PELAPORAN PELANGGARANPerseroan menerapkan beberapa cara mengirimkan laporan terkait dengan yang diduga terlibat dengan pelanggaran yang terjadi. Adapun laporan yang dimaksud dapat disampaikan melalui e-mail [email protected]

PENANGANAN PELAPORAN PELANGGARANTim yang ditugaskan untuk menangani pelanggaran akan mengkaji, melakukan verifikasi dan melaksanaan penyelidikan atas informasi penyimpangan yang diterima. Hasil dari kajian Tim tersebut berupa kesimpulan yang merupakan usulan tindakan-tindakan pembinaan, hukuman disiplin, dan tindakan perbaikan lainnya yang kemudian akan disampaikan kepada Divisi SDM, Pelayanan Korporasi dan Legal untuk dikaji antara kesesuaian keputusan yang diambil dengan kebijakan atau aturan yang berlaku.

Jika hasil kajian telah sesuai dengan kebijakan maupun aturan yang berlaku, maka hasil kajian tersebut disampaikan kepada Presiden Direktur untuk mendapat persetujuan mengenai tindakan yang akan diambil. Jika dugaan pelanggaran yang dilakukan memerlukan pemeriksaan lebih lanjut, maka sebelum usulan sanksi diputuskan oleh Tim, Presiden Direktur dapat memerintahkan investigasi dan hasilnya disampaikan kepada Presiden Direktur dengan tembusan kepada Divisi SDM, Pelayanan Korporasi dan Legal serta Tim yang ditugasi menangani pelanggaran. Insan Marein yang diduga melanggar atau melakukan penyimpangan Code

The Company has implemented a Whistleblowing Policy through policy and mechanism applied by the Company on a series of anti fraud policy and procedures. The Company is obliged to accept violation complaints either from internal or external sources including from former employees. Such violation complaint must be resolved by the Company both from rapporteur who clearly discloses his/her identification or unidentified rapporteurs with initial evidence of violations.

A team will be assigned to handle the Code of Conduct violations/alleged violation complaints. The team is established by the Board of Directors. Any reports on alleged violation shall be followed up through further assessment or investigation, to verify and identify the level of violation, and as a consideration in administering the disciplinary action or sanction. Towards the person filing the report (rapporteur), the Company guarantees his/her protection and and will follow up the report provided that it is supported with sufficient evidences.

MEDIA FOR SUBMITTING VIOLATION REPORTThe Company applies several methods in submitting report related to the alleged involvement of violation that occurs. The specified report can be submitted via e-mail [email protected]

HANDLING VIOLATION REPORTThe team assigned to handle the report will analyze, conduct verify, and investigate on the information regarding the violations received. Review from the Team’s analysis is in the form of a conclusion, which gives suggestions on disciplinary actions, and other corrective actions which subsequently will be conveyed to the HR, Corporate Services and Legal Division to be analyzed upon the conformity of the decision taken with the policy or applicable regulations.

If the review result corresponds with the applicable policies and regulations, the specified review shall be conveyed to the President Director to get approval on the actions to be taken. If the alleged violation requires further investigation, prior to deciding the proposed sanction by the Team, the President Director can give instruction to conduct the investigation and the result is conveyed to the President Director, with a copy to HR, Corporate Services, and Legal Division and the Team assigned to handle the violation. Marein Employees who allegedly violate or conduct digression from the Code of Conduct are given the rights to have their defences heard

TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK

116 PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk. | Laporan Tahunan 2016

Page 121: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

by the Team assigned to handle the violation before the sanctions or disciplinary corrections are determined.

REPORT OF WHISTLEBLOWING SYSTEM OF 2016Throughout 2016, the Company did not receive any complaint reports regarding whistleblowing.

The Company provides information access regarding the Company. To ensure the transparency, the Company’s Articles of Association guarantee the Shareholders’ rights to access the Company’s information corresponding to the applicable regulations.

The Company assures the compliance in disclosing public information with the following ways:1. Owns a website with the address www.marein-re.com. 2. Conducts periodical public expose.3. Publishes Annual and Semi-Annual Financial Report

through nationally circulated newspaper

4. Periodically sends Financial Reports to the Financial Services Authority (FSA) and Indonesian Stock Exchange.

COMPANY WEBSITEWith the issuance of FSA Regulation No. 8/POJK.04/2015 concerning issuers or Public Company’s website, the Company has therefore equipped itself with a website containing some important information such as information on its shareholders, organizational structure, financial performance analysis, the latest 5 years financial reports, and profiles of the Board of Commissioners and the Board of Directors. Meanwhile, the Information presented in the website is periodically updated.

To have further information regarding the Company, publics and investors may contact:

of Conduct diberikan hak untuk didengar penjelasannya oleh Tim yang ditugasi menangani pelanggaran sebelum diputuskan pemberian sanksi tindakan atau hukuman disiplin.

LAPORAN WHISTLEBLOWING SYSTEM TAHUN 2016Sepanjang 2016, Perseroan tidak menerima pelaporan pengaduan terkait whistleblowing.

AKSES INFORMASI DAN DATA PERSEROANACCESS TO COMPANY’S INFORMATION AND DATA

Perseroan menyediakan akses informasi mengenai Perseroan. Untuk memastikan transparansi, Anggaran Dasar Perseroan menjamin hak-hak pemegang saham untuk mengakses informasi Perseroan sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku.

Perseroan memastikan kepatuhan pengungkapan informasi publik dengan cara: 1. Memiliki website dengan alamat www.marein-re.com. 2. Melakukan paparan publik secara berkala. 3. Mempublikasi Laporan Keuangan Tahunan dan Tengah

Tahunan melalui sebuah media surat kabar yang berperedaran nasional.

4. Mengirimkan Laporan Keuangan secara berkala ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia.

WEBSITE PERSEROANDengan diberlakukannya peraturan OJK No. 8/POJK.04/2015 tentang situs web emiten atau Perusahaan publik, maka Perseroan telah melengkapi website Perseroan dengan beberapa informasi penting seperti Informasi mengenai pemegang saham, struktur organisasi, analisis kinerja keuangan, laporan keuangan 5 tahun terakhir serta profil Dewan Komisaris dan Direksi. Selain itu, Informasi-informasi yang disajikan dalam website senantiasa diperbaharui secara berkala.

Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai Perseroan, masyarakat umum dan investor dapat menghubungi:

SEKRETARIS PERUSAHAAN / CORPORATE SECRETARYBONAR SIREGARAlamat / Address : Plaza Marein Lt. 18 Jl. Jend. Sudirman Kav. 76-78 Jakarta 12910Telepon / Phone : +6221 57936588 (hunting)Fax : +6221 57936580 - 83E-mail : [email protected]

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

1172016 Annual Report | PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk.

Page 122: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PENERAPAN ATAS PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIKIMPLEMENTATION OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE GUIDELINES

Sebagai perusahaan publik, Perseroan selalu berupaya untuk memenuhi seluruh ketentuan yang berlaku khususnya ketentuan mengenai Tata Kelola Perusahaan yang Baik. Evaluasi dan penyempurnaan kebijakan penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik senantiasa dilakukan sesuai dengan perkembangan ketentuan/peraturan yang berlaku ataupun rekomendasi dari berbagai pihak guna meningkatkan nilai Perseroan kepada para pemangku kepentingan.

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) PT Maskapai Reasuransi lndonesia Tbk. (Marein) merupakan suatu keputusan strategis manajemen yang menunjukkan komitmen untuk melaksanakan tanggung jawab sosial Perseroan baik untuk lingkungan internal Perseroan, pelanggan, ataupun lingkungan eksternal Perseroan secara luas. Hal ini tergambar dari dibentuknya alokasi anggaran untuk kegiatan CSR serta setiap tahunnya telah dilaksanakan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan CSR tersebut.

CSR Perseroan disusun tidak hanya sekadar untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku, tapi lebih jauh untuk menciptakan dampak positif jangka panjang bagi para pemangku kepentingan di dalam maupun di luar Perseroan. Perseroan selain berorientasi mencari laba atau keuntungan juga merasa memiliki tanggung-jawab terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat dan lingkungan melalui kegiatan CSR.

Dengan demikian, keberadaan Perseroan dapat memberi manfaat seluas-luasnya dan memenuhi harapan para pemangku kepentingan.

KEBIJAKAN DAN PROGRAM CSR

KEBIJAKAN CSRPerseroan telah menerbitkan Kebijakan CSR yang ditandatangani oleh Direksi pada tanggal 30 September 2015, yang selanjutnya dipergunakan sebagai pedoman dalam mengimplementasikan program-program CSR yang akan dilakukan oleh Perseroan.

As a Public Company, the Company continues to fulfill all applicable requirements, especially on Good Corporate Governance. Evaluation and the improvement of the implementation of Good Corporate Governance policy are continuously conducted in accordance with the development of the applicable requirements/regulations, or the recommendations from various parties in order to increase the value of the Company for its stakeholders.

PT Maskapai Reasuransi lndonesia Tbk. (Marein) Corporate Social Responsibility (CSR) is a management strategic decision that demonstrates a commitment to carry out the Company’s social responsibility either for the Company’s internal environment, customers, or the Company’s broad external environment. This is illustrated with the establishment of budget allocation for CSR activities and yearly implementation of CSR related activities.

The Company’s CSR is structured not only to comply with the applicable legislations, but also even further to create a long term positive impact for the stakeholders, inside and outside the Company. Asides from profit or benefit orientation, the Company also feels responsible for the betterment of society and environment welfare through CSR activities.

Thus, the Company’s existence can benefit the broadest and meet the expectations of its stakeholders.

CSR POLICIES AND PROGRAMS

CSR POLICIESThe Company issued a CSR policy signed by the Directors on September 30, 2015, and it shall be used as a guideline in implementing CSR programs to be undertaken by the Company.

TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK

118 PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk. | Laporan Tahunan 2016

Page 123: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

BASIS OF CSR IMPLEMENTATIONThe Company’s CSR implementation refers to various applicable laws and regulations, which are:• Law of the Republic of Indonesia No. 40 of 2007

concerning Limited Liability Company, Chapter V, Article 74;

• Government Regulation of the Republic of Indonesia No. 47 of 2012 regarding Corporate Social and Environment Responsibility of Limited Liability Company;

• Article 15 of the Law of the Republic of Indonesia No. 25 of 2007 regarding Capital Investment;

• Financial Services Authority Regulation No. 8/POJK.04/2015 regarding Website of Issuer or Publicly Listed Company, which also emphasizes that a Publicly Listed Company shall include information about the Company’s social responsibility on its website;

• Articles of Association of the Company; and• Company’s CSR policy.

SCOPE OF CSRThe Company has set its CSR policy into 5 (five) pillars, which are:1. Good Corporate Governance (GCG) In carrying out the Company’s operations, the Company

Management has always complied to the principles and obeyed the rules of the statutory provisions and other applicable regulations; it has always upheld the principles of Good Corporate Governance (GCG), which are transparency, accountability, responsibility, independence, and fairness, The Management always seeks to promote ethics in its affair/business and avoids fraudulent means in conducting its business activities. The Company has developed and has an ethical guideline which requires all beings of the Company (the Board of Commissioners, Directors, and employees) to act in an ethical manner as set forth in the Company’s ethical guidelines.

2. Customer or Client Satisfaction Build, improve, and manage better business relationships

with customers or clients, so as to create a harmonious business relationship and to provide benefits for both parties.

Improving collaboration efforts through more intensive communication, product development, quick claim payment, response to a quick reinsurance deal closing shall also be a competitive advantage for the Company. By placing customer or client as a priority, the Company shall always maintain its customer or client satisfaction properly.

3. Civil Society The Company shows its concern for the civil society

towards:a. Educationb. Religionc. Sociald. Natural Disaster

DASAR PENERAPAN CSRPenerapan CSR Perseroan mengacu kepada berbagai ketentuan dan peraturan yang berlaku yaitu:• Undang-undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun

2007 tentang Perseroan Terbatas Bab V Pasal 74;

• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas;

• Pasal 15 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal;

• Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 8/POJK.04/2015 tentang Situs Web Emiten atau Perusahaan Publik ditekankan juga bahwa Perusahaan publik harus memuat informasi mengenai tanggung jawab sosial Perseroan di dalam situs web;

• Anggaran Dasar Perseroan; dan• Kebijakan CSR Perseroan.

LINGKUP CSRPerseroan menetapkan kebijakan mengenai CSR ke dalam 5 (lima) pilar, yaitu :1. Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate

Governance/GCG) Dalam menjalankan kegiatan usaha Perseroan,

manajemen Perseroan selalu taat azas dan taat aturan terhadap ketentuan perundang-undangan dan peraturan lainnya yang berlaku dan senantiasa menegakkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (GCG) yaitu, transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, kemandirian, dan kewajaran. Manajemen selalu berupaya mengedepankan etika dalam berusaha/berbisnis dan menghindari cara-cara curang dalam menjalankan kegiatan usaha. Perseroan telah menyusun dan memiliki pedoman etika dan mengharuskan seluruh insan Perseroan (Dewan Komisaris, Direksi, dan karyawan) untuk bertindak dan berperilaku yang beretika sebagaimana diatur di dalam pedoman etika Perseroan.

2. Kepuasan Pelanggan atau Klien Membangun, meningkatkan, dan membina hubungan

usaha yang lebih baik dengan pelanggan atau klien, sehingga tercipta hubungan usaha yang harmonis dan memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak.

Peningkatan kerjasama usaha melalui komunikasi yang lebih intensif, pengembangan produk, pembayaran klaim yang cepat, respon atas penawaran penutupan reasuransi yang cepat pula menjadi keunggulan bersaing Perseroan. Dengan menempatkan pelanggan atau klien sebagai prioritas, Perseroan senantiasa menjaga agar kepuasan pelanggan atau klien dapat selalu terpenuhi dengan baik.

3. Kemasyarakatan Kepedulian terhadap masyarakat yang ditunjukkan oleh

Perseroan terdiri atas kepedulian terhadap:a. Pendidikanb. Keagamaanc. Sosiald. Bencana Alam

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

1192016 Annual Report | PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk.

Page 124: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

4. Lingkungan Hidup Perseroan memiliki kepedulian terhadap program-

program lingkungan yang dicanangkan oleh Pemerintah seperti program mengurangi polusi udara (pengurangan emisi karbon), program penghijauan ataupun program lain guna penyelamatan lingkungan.

5. Kesejahteraan Karyawan Perseroan menempatkan karyawan sebagai aset penting

Perseroan selain permodalan dan kegiatan usaha. Untuk itu manajemen berkomitmen untuk meningkatkan kompetensi maupun kapabilitas karyawan secara terus menerus dan berkelanjutan, serta memperhatikan dan meningkatkan kesejahteraan karyawan termasuk keluarga karyawan.

PELAKSANAAN PROGRAM CSRPelaksanaan CSR Perseroan berada di bawah tanggung jawab Sekretaris Perusahaan yang bekerjasama dengan lembaga pendidikan, yayasan/organisasi keagamaan dan sosial, agar program-program yang dicanangkan tepat sasaran dan tepat guna. Sepanjang tahun 2016 program CSR yang dilaksanakan oleh Perseroan antara lain pemberian beasiswa, pendidikan, bantuan kepada anak yatim piatu, bantuan bencana alam dan pemberian bantuan mobil ambulance.

Tahun 2016 Perseroan telah menganggarkan dana CSR sebesar Rp794,9 juta dan telah direalisasikan sebesar Rp722,6 juta atau 90,9% dari anggaran dana CSR tahun 2016.

4. Living Environment The Company puts a concern for environmental programs

initiated by the Government, such as programs to reduce air pollution (carbon emissions reduction), the greening program, or other save-the-environment programs.

5. Employee Welfare The company puts the employees as the Company’s

important assets besides capital and business activities. Therefore, the Management is committed to improve employee’s competence and capability continuously and sustainably, as well as paying attention and improving employee’s welfare, including their families.

CSR IMPLEMENTATION PROGRAMThe Company’s CSR Implementation is under the responsibility of the Corporate Secretary that cooperates with educational institutions, foundations/religious and social organizations, so that the proclaimed programs are right in target and effective. Throughout 2016, the CSR programs implemented by the Company are, for examples, provision of scholarships, education, and assistance to orphans, disaster relief, and ambulance aid.

The Company’s CSR in 2016 set a budget fund of Rp794.9 million and realized it by Rp722.6 million, or 90.9% of CSR 2016 budget.

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

120 PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk. | Laporan Tahunan 2016

Page 125: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Anggota Direksi Tentang Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan Periode 31 Desember 2016

PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk.

The Statement Letter of Members of Board of Commissioners and Board of Directors on the Responsibility for the Annual Report of PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk.

for the Period December 31, 2016

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk.Established 1953

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. tahun 2016 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perseroan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Jakarta, 6 April 2017Jakarta, April 6, 2017

We, the undersigned, testify that all information in the 2016 Annual Report of PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. is presented in its entirety and we are fully responsible for the correctness of the contents in the Annual Report of the Company.

This statement is hereby made in all truthfulness.

Plaza Marein, 18th FloorJl. Jend. Sudirman Kav. 76-78Jakarta 12910

P : +6221 579 36588 (hunting) +6221 579 36575 - 79

F : +6221 579 36580 - 83E : [email protected] www.marein-re.com

DIREKSIBoard of Directors

Robby Loho, Drs.,MBA, APAI, CIIB, AAIK, QIP, CPIEPresiden Direktur / President Director

Yanto Jayadi Wibisono, SEDirektur / Director

Trinita Situmeang, Ir., MM, AAIK, ANZIIF (Dipl.)Direktur / Director

Sutadi, AAIJ, CPLHIDirektur / Director

Hardjono, SE, MM, ASAI, AAIJ, QIP, CPIEDirektur Independen / Independent Director

DEWAN KOMISARISBoard of Commissioners

Sarkoro Handajani, Ir., MMPresiden Komisaris / Komisaris Independen

President Commissioner / Independent Commissioner

Nasir Ilmullah, SE, AAAIJKomisaris / Commissioner

Brata Antakusuma, Drs. Ak.Komisaris / Commissioner

Page 126: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

6

LAPORAN KEUANGAN AUDITAUDITED FINANCIAL REPORT

Page 127: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism
Page 128: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI PT MASKAPAI REASURANSI

INDONESIA Tbk INDONESIA Tbk

Laporan Keuangan Financial Statements

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015

Final draft/March 29, 2017 paraf:

Page 129: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk Daftar Isi Halaman/ Table of Contents Page

Surat Pernyataan Direksi Directors’ Statement Letter Laporan Auditor Independen Independent Auditor’s Report Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015

Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2016 and 2015

Laporan Posisi Keuangan 1 Statements of Financial Position Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain

3 Statements of Profit or Loss and Other Comprehensive Income

Laporan Perubahan Ekuitas 4 Statements of Changes in Equity Laporan Arus Kas 5 Statements of Cash Flows Catatan Atas Laporan Keuangan 6 Notes to Financial Statements

Informasi Tambahan Supplementary Information

Daftar 1 Analisa Kekayaan Diperkenankan Schedule 1 Analysis of Admitted Assets Daftar 2 Perhitungan Batas Tingkat Solvabilitas

Schedule 2 Solvency Margin Calculation

Page 130: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism
Page 131: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism
Page 132: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism
Page 133: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism
Page 134: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these

laporan keuangan secara keseluruhan financial statements

Draft1/March 29, 2017 1 Paraf:

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION Per 31 Desember 2016 dan 2015 As of December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

ASET Catatan/ 2016 2015 ASSETS

Note Rp Rp

Kas dan Bank 4, 39, 44, 45 10,109,567,983 46,222,431,591 Cash on Hand and in Banks

Piutang Reasuransi 5, 39, 44, 45 Reinsurance Receivables

Pihak Berelasi 14 17,464,680,514 7,311,768,277 Related Parties

Pihak Ketiga 305,042,246,311 207,348,528,573 Third Parties

Piutang Retrosesi Retrocession Receivables

Pihak Ketiga 6, 39, 44, 45 33,207,130,942 45,058,566,750 Third Parties

Investasi Investments

Deposito Berjangka 7, 39, 44, 45 Time Deposits

Pihak Ketiga 449,837,227,180 519,748,084,432 Third Parties

Deposito Jaminan Compulsory Time Deposits

Pihak Ketiga 8, 44, 45 60,553,444,155 57,788,257,362 Third Parties

Efek-efek Securities

Efek Utang Tersedia untuk 9, 44, 45 Debt Securities Available

Dijual-Pihak Ketiga 274,719,801,930 22,774,759,310 for Sale-Third Parties

Efek Ekuitas yang Diukur Pada Equity Securities at Fair Value

Nilai Wajar Melalui Laba Rugi 10, 45 Through Profit or Loss

Pihak Ketiga 35,729,267,880 23,485,889,000 Third Parties

Reksadana yang Diukur Pada Mutual Funds at Fair Value

Nilai Wajar Melalui Laba Rugi 11, 44, 45 Through Profit or Loss

Pihak Ketiga 193,973,467,033 193,346,809,421 Third Parties

Penyertaan Langsung dalam Direct Investment in

Bentuk Saham 12, 45 Shares of Stock

Pihak Ketiga 460,308,063 460,308,063 Third Parties

Properti Investasi 13 166,089,900,000 136,682,100,000 Investment Property

Pajak Dibayar di Muka 23.a 13,521,621,067 13,521,621,067 Prepaid Tax

Aset Retrosesi 15 215,453,219,505 127,414,891,830 Retrocession Assets

Aset Tetap 16,44 18,801,910,238 16,460,804,847 Fixed Assets

Aset Pajak Tangguhan 23.d 23,265,684,765 14,046,864,488 Deferred Tax Assets

Aset Lain-lain 17, 44 15,321,963,755 7,013,879,210 Other Assets

TOTAL ASET 1,833,551,441,321 1,438,685,564,221 TOTAL ASSETS

Page 135: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these

laporan keuangan secara keseluruhan financial statements

Draft1/March 29, 2017 2 Paraf:

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION Per 31 Desember 2016 dan 2015 As of December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

LIABILITAS DAN Catatan/ 2016 2015 LIABILITIES AND

EKUITAS Note Rp Rp EQUITY

LIABILITAS LIABILITIES

Utang Reasuransi 18, 39, 44, 45 Reinsurance Payables

Pihak Berelasi 14 424,773,071 93,841,523 Related Party

Pihak Ketiga 28,962,440,879 18,100,228,569 Third Parties

Utang Retrosesi 20, 39, 44, 45 95,553,339,407 35,400,181,282 Retrocession Payables

Utang Dividen 1,337,774,618 1,050,481,799 Dividend Payables

Beban Akrual 22, 44, 45 267,803,429 328,517,645 Accrued Expenses

Pendapatan Diterima Dimuka 2,371,116,262 2,328,642,000 Unearned Revenue

Utang Pajak 23.b 11,130,014,947 2,514,113,471 Taxes Payable

Liabilitas Kontrak Asuransi 19, 39, 45 901,235,845,885 717,163,546,254 Insurance Contract Liabilities

Liabilitas Imbalan Kerja 24 6,760,685,506 5,445,748,050 Employee Benefits Liabilities

Jaminan Penyewa 1,637,955,375 1,637,955,376 Tenants Deposits

Utang Lain-lain 21, 44, 45 37,530,456,679 30,949,253,323 Other Payables

Total Liabilitas 1,087,212,206,058 815,012,509,292 Total Liabilities

EKUITAS EQUITY

Modal Saham Capital Stock

Nilai Nominal Rp200 per saham Par Value of Rp200 per share of

Modal Dasar - 1.500.000.000 saham Authorized - 1,500,000,000 shares

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Issued and Fully Paid of

sebanyak 388.343.761 saham 25 77,668,752,200 77,668,752,200 388,343,761 shares

Tambahan Modal Disetor - Neto 26 6,686,343,793 6,686,343,793 Additional Paid in Capital - Net

Saldo Laba Retained Earnings

Belum Ditentukan Penggunaannya 650,657,194,910 524,009,449,187 Unappropriated

Telah Ditentukan Penggunaannya Appropriated

Cadangan Umum 9,076,408,438 9,076,408,438 General Reserve

Cadangan Khusus 6,457,342,001 6,457,342,001 Special Reserve

Penghasilan Other Comprehensive

Komprehensif Lainnya (4,206,806,079) (225,240,690) Income

Total Ekuitas 746,339,235,263 623,673,054,929 Total Equity

TOTAL LIABILITAS DAN TOTAL LIABILITIES AND

EKUITAS 1,833,551,441,321 1,438,685,564,221 EQUITY

Page 136: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these

laporan keuangan secara keseluruhan financial statements

Draft1/March 29, 2017 3 Paraf:

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOME Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Catatan/ 2016 2015

Note Rp Rp

PENDAPATAN UNDERWRITING UNDERWRITING REVENUES

Premi Bruto 14, 29 1,451,202,222,380 1,075,257,685,259 Gross Premiums

Premi Retrosesi 31 (431,431,654,951) (218,473,973,953) Retrocession Premiums

Premi Neto 1,019,770,567,429 856,783,711,306 Premium - Net

Kenaikan Premi yang Increase in

Belum Merupakan Pendapatan 30 (55,358,164,096) (55,430,385,249) Unearned Premiums

Total Pendapatan Underwriting 964,412,403,333 801,353,326,057 Total Underwriting Revenues

BEBAN UNDERWRITING UNDERWRITING EXPENSES

Beban Klaim Claims Expense

Klaim Bruto 14, 32 820,352,157,640 606,922,862,887 Gross Claims

Klaim Retrosesi 33 (179,536,281,902) (107,109,930,147) Retrocession Claims

Kenaikan Estimasi Klaim Increase in Estimated

Retensi Sendiri 34 39,070,711,948 10,560,687,718 Own Retention Claims

Total Beban Klaim 679,886,587,686 510,373,620,458 Total Claim Expenses

Beban Komisi - Neto 14, 35 141,368,991,769 118,757,481,944 Commissions Expenses - Net

Total Beban Underwriting 821,255,579,455 629,131,102,402 Total Underwriting Expenses

HASIL UNDERWRITING 143,156,823,878 172,222,223,655 UNDERWRITING INCOME

HASIL INVESTASI 36 62,166,718,640 39,745,850,942 INCOME FROM INVESTMENTS

BEBAN USAHA 37 (75,268,466,808) (66,813,553,021) OPERATING EXPENSES

LABA USAHA 130,055,075,710 145,154,521,576 INCOME FROM OPERATIONS

PENDAPATAN LAIN-LAIN OTHER INCOME -

NETO 38 29,685,054,696 18,339,092,655 NET

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 159,740,130,406 163,493,614,231 INCOME BEFORE INCOME TAX

BEBAN PAJAK PENGHASILAN 23.c (13,910,600,925) (27,992,930,748) INCOME TAX EXPENSES

LABA TAHUN BERJALAN 145,829,529,481 135,500,683,483 INCOME FOR THE YEAR

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOMEPos-pos yang Tidak Akan Items That Will Not Reclassified

Direklasifikasikan ke Laba Rugi : to Profit or Loss:Pengukuran Kembali atas Liabilitas Remasurement of Employee

Imbalan Kerja 313,872,390 831,871,432 Benefit LiabilitiesPajak Penghasilan atas Pengukuran Kembali Income Tax on Remasurement of

Liabilitas Imbalan Kerja (78,468,098) (207,967,858) Employee Benefit Liabilities

Pos-pos yang Akan Items That May Be ReclassifiedDireklasifikasikan ke Laba Rugi : Subsequently to Profit or Loss:

Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual 9 Available for Sale Financial Assets

Kerugian atas Perubahan Nilai Wajar Loss from Changes in Fair Value of

Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual (4,282,283,949) (229,740,690) Available for Sale Financial Assets

Dikurangi: Penyesuaian Reklasifikasi Ke Less: Reclassification Adjustment to

Laba Rugi 307,110,000 -- Profit or Loss

Pajak Penghasilan terkait Pos-pos yang Akan Income Tax Relating to Items that Will

Direklasifikasi ke Laba Rugi (44,994,300) -- Not be Reclassified to Profit or Loss

(3,784,763,957) 394,162,884

TOTAL LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE INCOMETAHUN BERJALAN 142,044,765,524 135,894,846,367 FOR THE YEAR

LABA PER SAHAM DASAR 28 376 349 BASIC EARNINGS PER SHARE

Page 137: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these

laporan keuangan secara keseluruhan financial statements

Draft1/March 29, 2017 4 Paraf

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Catatan/ Modal Tambahan Penghasilan Total Ekuitas/

Note Saham/ Modal Disetor/ Belum Telah Ditentukan Penggunaannya/ Total Komprehensif Lainnya/ Total Equity

Capital Additional Paid Ditentukan Saldo Laba/ Other Comprehensive

Stock in Capital Penggunaannya*)/ Cadangan Cadangan Total Income

Unappropriated *) Umum/ Khusus/ Retained Keuntungan (Kerugian)

General Special Earnings Belum Direalisasi dari

Reserve Reserve Efek yang Tersedia

untuk Dijual/

Unrealized Gain (Loss)

from Available for

Sale Securities

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Saldo Per 31 Desember 2014 Balance as of December 31, 2014

(Disajikan Kembali) 77,668,752,200 6,686,343,793 403,418,612,570 9,076,408,438 6,457,342,001 418,952,363,009 4,500,000 503,311,959,002 (Restated)

Diputuskan dalam RUPST pada Decided in Annual General Shareholders'

tanggal 26 Mei 2015 Meeting on May 26, 2015

Dividen Kas atas Laba Bersih Tahun 2014 27 -- -- (15,533,750,440) -- -- (15,533,750,440) -- (15,533,750,440) Cash Dividends of 2014 Net Income

Laba Tahun Berjalan -- -- 135,500,683,483 -- -- 135,500,683,483 -- 135,500,683,483 Income for The Year

Penghasilan Komprehensif Lain -- -- 623,903,574 -- -- 623,903,574 (229,740,690) 394,162,884 Other Comprehensive Income

Saldo Per 31 Desember 2015 77,668,752,200 6,686,343,793 524,009,449,187 9,076,408,438 6,457,342,001 539,543,199,626 (225,240,690) 623,673,054,929 Balance as of December 31, 2015

Diputuskan dalam RUPST pada Decided in Annual General Shareholders'

tanggal 16 Juni 2016 Meeting on June 16, 2016

Dividen Kas atas Laba Bersih Tahun 2015 27 -- -- (19,417,188,050) -- -- (19,417,188,050) -- (19,417,188,050) Cash Dividends of 2015 Net Income

Laba Tahun Berjalan -- -- 145,829,529,481 -- -- 145,829,529,481 -- 145,829,529,481 Income for The Year

Penghasilan Komprehensif Lain -- -- 235,404,292 -- -- 235,404,292 (4,020,168,249) (3,784,763,957) Other Comprehensive Income

Penyesuaian -- -- -- -- -- -- 38,602,860 38,602,860 Adjustment

Saldo Per 31 Desember 2016 77,668,752,200 6,686,343,793 650,657,194,910 9,076,408,438 6,457,342,001 666,190,945,349 (4,206,806,079) 746,339,235,263 Balance as of December 31, 2016

*) Saldo Laba termasuk Pengukuran Kembali atas Program Imbalan Pasti *) Retained Earnings include Remeasurement of Defined Benefit Plans

Appropriated

Saldo Laba/Retained Earnings

Page 138: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these

laporan keuangan secara keseluruhan financial statements

Draft1/March 29, 2017 5 Paraf:

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk LAPORAN ARUS KAS STATEMENTS OF CASH FLOWS Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Catatan/ 2016 2015

Note Rp Rp

ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM

AKTIVITAS OPERASI OPERATING ACTIVITIES

Penerimaan Premi 583,907,212,849 533,507,550,472 Receipts from Premiums

Penerimaan Klaim Retrosesi 49,867,318,990 20,708,599,582 Receipts from Retrocession Claims

Penerimaan (Pembayaran) Lain-lain (810,028,812) 2,891,001,076 Other Receipts (Payments)

Pembayaran Premi Retrosesi (138,542,002,735) (97,547,905,052) Payment for Retrocession Premiums

Pembayaran Komisi (3,018,554,639) (3,036,852,950) Payment for Commissions

Pembayaran Klaim (272,139,246,773) (230,761,317,511) Payment for Claims

Pembayaran Pajak Penghasilan (12,993,950,310) (37,455,881,418) Payment for Income Tax

Pembayaran Beban Umum dan Payment for General and

Administrasi (11,177,474,883) (9,462,256,973) Administrative Expenses

Pembayaran Beban Pemasaran (140,077,186) (532,950,764) Payment for Advertising Expenses

Pembayaran kepada Karyawan (59,285,960,842) (54,873,707,937) Payment to Employee

Kas Neto Diperoleh dari Net Cash Provided by

Aktivitas Operasi 135,667,235,659 123,436,278,525 Operating Activities

ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM INVESTING

AKTIVITAS INVESTASI ACTIVITIES

Penerimaan Hasil Investasi 46,076,756,798 39,319,914,765 Receipts from Investment

Pencairan Deposito 2,337,968,048,405 1,201,611,308,198 Withdrawal of Time Deposits

Hasil Penjualan Reksadana 338,024,901 2,035,454,000 Proceeds from Sales of Mutual Funds

Hasil Penjualan Efek Ekuitas -- 1,421,759,900 Proceeds from Sales of EquitySecurities

Hasil Penjualan Obligasi 2,930,656,611 -- Proceeds from Sales of Bonds

Penerimaan Dividen Tunai 319,148,743 260,316,103 Receipts from Dividend

Hasil Penjualan Proceeds from Disposal of

Aset Tetap 985,760,500 112,000,000 Fixed Assets

Penempatan Deposito Berjangka (2,185,148,141,831) (1,325,770,186,282) Placement of Time Deposits

Perolehan Efek Ekuitas (9,057,447,600) (8,996,281,000) Acquisition of Equity Securities

Perolehan Obligasi (342,282,908,700) (18,000,000,000) Acquisition of Obligation

Perolehan Aset Tetap 16 (5,881,010,500) (1,617,386,500) Acquisition of Fixed Assets

Perolehan Properti Investasi 13 -- (651,335,714) Acquisition of Property Investment

Pembagian Surplus Underwriting Distribution Surplus Underwriting

ke Peserta -- (8,746,214,326) to Participant

Kas Neto Digunakan untuk Net Cash Used in

Aktivitas Investasi (153,751,112,673) (119,020,650,856) Investing Activities

ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM FINANCING

AKTIVITAS PENDANAAN ACTIVITIES

Pembayaran Dividen Kas (18,079,413,432) (15,393,527,494) Payment for Cash Dividends

Kas Neto Digunakan untuk Net Cash Used in

Aktivitas Pendanaan (18,079,413,432) (15,393,527,494) Financing Activities

KENAIKAN (PENURUNAN) NETO NET INCREASE (DECREASE) IN

KAS DAN BANK (36,163,290,446) (10,977,899,824) CASH ON HAND AND IN BANKS

DAMPAK PERUBAHAN EFFECTS OF FLUCTUATION IN

KURS TERHADAP EXCHANGE RATE ON

KAS DAN BANK 50,426,838 (216,606,709) CASH ON HAND AND IN BANKS

KAS DAN BANK PADA CASH ON HAND AND IN BANKS AT

AWAL TAHUN 46,222,431,591 57,416,938,124 BEGINNING OF THE YEAR

KAS DAN BANK PADA CASH ON HAND AND IN BANKS

AKHIR TAHUN 10,109,567,983 46,222,431,591 AT THE END OF THE YEAR

KAS DAN BANK CASH ON HAND AND IN BANKS

TERDIRI DARI CONSIST OF

Kas 4 35,000,000 35,000,000 Cash on Hand

Bank 4 10,074,567,983 46,187,431,591 Cash in Banks

Total 10,109,567,983 46,222,431,591 Total

Page 139: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 6 Paraf

1. Umum 1. General

1.a. Latar Belakang

PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta Notaris Anton Frederik Schut No. 15 tanggal 4 Juni 1953, pengganti dari Meester Karel Eduard Krijgsman Notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. J.A5/108/3 tanggal 17 Desember 1953 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 23 tanggal 19 Maret 1954, Tambahan Berita Negara No. 173. Perusahaan memperoleh izin operasional, terakhir dari Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan, Departemen Keuangan Republik Indonesia dalam suratnya No. 4440/MD/1986 tanggal 12 Juli 1986. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. KEP-075/KM. 12/2006 tanggal 25 Agustus 2006, Perusahaan mendapat izin membuka unit bisnis Syariah.

1.a. The Company’s Establishment PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk (the "Company") was established on June 4, 1953 based on Notarial Deed No. 15 of Anton Frederik Schut a substitute of Meester Karel Eduard Krijgsman, Notary in Jakarta. The deed of establishment was approved by Minister of Justice of Republic of Indonesia in his decree No. J.A5/108/3 dated December 17, 1953 and published in the State Gazette No. 23 dated March 19, 1954 supplement No. 173. The Company obtained its latest operational license from the Directorate General of Financial Institutions, Ministry of Finance of the Republic of Indonesia in his decree No. 4440/MD/1986 dated July 12, 1986. Based on Decision Letter of Ministry of Finance No. KEP-075/KM. 12/2006 dated August 25, 2006, the Company has obtained a license to operate its Sharia business unit.

Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan akta notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH, No. 6 tanggal 3 Maret 2015 mengenai peningkatan modal dasar dari 450.000.000 saham menjadi 1.500.000.000 saham. Akta perubahan tersebut telah dilaporkan ke Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan surat No. AHU-0004168.AH.01.02.Tahun 2015 tanggal 17 Maret 2015.

The Company's articles of association have been amended for several time, most recently by notarial deed of Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH, No. 6 dated March 3, 2015 concerning the increase in authorized capital from 450,000,000 shares to 1,500,000,000 shares. This amendment deed was reported to the Minister of Laws and Human Right of Republic of Indonesia as stated in the letter No. AHU-0004168.AH.01.02.Tahun 2015 dated March 17, 2015.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, lingkup kegiatan Perusahaan bergerak dalam bidang reasuransi.

As stated in article 3 of its articles of association, the scope of the Company activities is primarily engaged in reinsurance business.

Perusahaan beroperasi secara komersial mulai tahun 1953. Perusahaan beralamat di Plaza Marein, Lt. 18, Jl. Jenderal Sudirman Kavling 76-78 Jakarta 12910.

The Company started its commercial operations in 1953. The Company is located at Plaza Marein, 18th floor, Jl. Jenderal Sudirman Kavling 76-78 Jakarta 12910.

1.b. Penawaran Umum Efek Perusahaan

Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 52 tanggal 7 Juni 1989 yang diaktakan dengan akta Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH, notaris di Jakarta, disetujui untuk meningkatkan modal disetor menjadi 5.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham. Peningkatan ini telah disetujui Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-5630.HT.01.04.TH.89 tanggal 23 Juni 1989.

1.b. The Company’s Stocks Public Offering Based on notarial deed of Extraordinary Stockholders Meeting No. 52 dated June 7, 1989 of Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH, notary in Jakarta, the Stockholders agreed to increase the paid in capital to 5,000,000 shares with par value of Rp 1,000 per share. The decision was approved by Minister of Justice of Republic of Indonesia in his decree No. C2-5630.HT.01.04.TH.89 dated June 23, 1989.

Page 140: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 7 Paraf

Berdasarkan surat izin emisi saham dari Menteri Keuangan Republik No. SI-038/SM/MK.10/1989 tanggal 25 Juni 1989, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif untuk melakukan penawaran umum efek kepada masyarakat sebanyak 2.000.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham dengan harga Rp5.000 per saham.

Based on the approval letter from Minister of Finance of Republic of Indonesia No. SI-038/SM/MK.10/1989 dated June 25, 1989, the Company obtained the notice of effectivity for its public offering of 2,000,000 shares of stock with par value of Rp1,000 per share at offering price of Rp5,000 per share.

Sejak Penawaran Umum Efek tersebut, Perusahaan telah melakukan hal–hal sebagai berikut:

Since the Initial Public Offering, the Company has conducted the following:

Tahun/ Year

Keterangan/ Descriptions

Jumlah Saham yang Beredar Setelah Transaksi/ Total

Outstanding Shares After Transactions

1990 Peningkatan modal dasar dari Rp10 milyar menjadi Rp30 milyar/ Increased the authorized capital from Rp10 billion to Rp30 billion

Penawaran umum terbatas sebanyak 2.100.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham dengan harga Rp3.000 per saham. Sesuai dengan surat efektif penyertaan pendaftaran dari Bapepam tanggal 24 Maret 1990/ The Limited Public Offering of 2,100,000 shares of stock with par value of Rp1,000 per share and offering price of Rp3,000 per share. Based on the notice of effectivity for stock register from Bapepam dated March 24, 1990

9,100,000

1994 Penerbitan 9.100.000 saham bonus, setiap pemegang 1 saham lama menerima 1 saham bonus/ Issuance of 9,100,000 bonus shares, the holders of 1 old share entitled to 1 bonus share

18,200,000

1997 Peningkatan modal dasar dari Rp30 milyar menjadi Rp70 milyar/ Increased the authorized capital from Rp30 billion to Rp70 billion

Perubahan nilai nominal saham dari Rp1.000 menjadi Rp500/ Changed the par value of share from Rp1,000 to Rp500

36,400,000

2000 Perubahan nilai nominal saham dari Rp500 menjadi Rp200 dengan rasio perbandingan pemecahan saham 1:2,5 kali/ Changed the par value of share from Rp500 to Rp200 with stock split ratio of 1:2.5 times

91,000,000

2004 Penerbitan 9.100.000 saham bonus, setiap pemegang 10 saham lama menerima 1 saham bonus/ Issuance of 9,100,000 bonus shares, the holders of 10 old shares entitled to 1 bonus share

100,100,000

Pembagian 18.200.000 deviden saham dengan nilai nominal Rp200 per saham dengan harga Rp400 per saham/ Distribution of 18,200,000 shares dividends with par value of Rp200 per share at price of Rp400 per share

118,300,000

Page 141: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 8 Paraf

Tahun/ Year

Keterangan/ Descriptions

Jumlah Saham yang Beredar Setelah Transaksi/ Total

Outstanding Shares After Transactions

Peningkatan modal dasar dari Rp70 milyar menjadi Rp90 milyar/ Increased the authorized capital from Rp70 billion to Rp90 billion

2005

Penawaran umum terbatas sebanyak 197.166.666 saham dengan rasio setiap pemegang saham yang memiliki 3 saham mempunyai hak untuk membeli 5 saham baru yang ditawarkan dengan harga Rp200 per saham/ The Limited Public Offering of 197,166,666 shares of stock with ratio of 3 old shares has entitled to 5 new shares with offering price of Rp200 per share

315,466,666

2009 Penerbitan 17.206.830 saham bonus dengan nilai nominal Rp200 per saham, setiap pemegang 55 saham lama menerima 3 saham bonus/ Issuance of 17,206,830 bonus shares with par value of Rp200 per share, the holders of 55 old shares entitled to 3 bonus shares

Pembagian 55.670.265 dividen saham dengan nilai nominal Rp200 per saham dengan harga Rp320 per saham, setiap pemegang 34 saham lama menerima 6 dividen saham/ Distribution of 55,670,265 shares dividend with par value of Rp200 per share at price of Rp320 per share, the holders of 34 old shares entitled to 6 shares dividend

332,673,496

388,343,761

2015 Peningkatan modal dasar dari 450.000.000 saham menjadi 1.500.000.000/ Increasing the authorized capital from 450.000.000 shares to 1.500.000.000 shares

Pada tanggal 31 Desember 2016 semua saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.

As of December 31, 2016 all of the Company’s shares have been listed in the Indonesian Stock Exchange.

1.c. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit,

Dewan Syariah dan Karyawan Berdasarkan Akta Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 16 Juni 2016 yang diaktakan dengan Akta Notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH, No. 23, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

1.c. Board of Commissioners, Directors, Audit Committee, Sharia Committee and Employees Based on the Deed of Extraordinary General Shareholder’s Meeting held on March 3, 2015 which were covered under Notarial Deed No. 6 by Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH, the Company's Board of Commissioners and Directors as of December 31, 2016 and 2015 are as follows:

2016 2015

Komisaris Utama Ir. Sarkoro Handajani, MM. *) Ir. Sarkoro Handajani, MM. *) President Commissioner

Komisaris Nasir Ilmullah, SE, AAAI-J Nasir Ilmullah, SE, AAAI-J Commissioners

Drs. Brata Antakusuma, Ak Drs. Brata Antakusuma, Ak

Presiden Direktur Drs. Robby Loho, MBA, APAI, CIIB, AAIK, QIP, CPIE Drs. Robby Loho, MBA, APAI, CIIB, AAIK, QIP, CPIE President Director

Direktur Yanto Jayadi Wibisono, SE. Yanto Jayadi Wibisono, SE. Directors

Ir. Trinita Situmeang, MM, AAIK, ANZIIF (Dipl.) Drs. Agus Muharam, MSc., ASAI, AAIJ, QIP, CPIE

Sutadi, AAIJ, CPLHI

Direktur Independen Hardjono, SE, MM, ASAI, AAIJ, QIP,CPIE Hardjono, SE, MM, ASAI, AAIJ, QIP,CPIE Independent Director

*) Merangkap sebagai Komisaris Independen *) Act as Independent Commisioner

Page 142: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 9 Paraf

Anggota Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

The members of the Company’s Audit Committee as of December 31, 2016 and 2015 are as follows:

2016 dan/and 2015

Ketua Ir. Sarkoro Handajani, MM. Chairman

Anggota Y.H Surya Pujawiyata, DipIns (UK), ACII (AAI-K), Chartered Insurer Members

Jacob Samuel Matulessya, SE

\ Sesuai dengan rekomendasi dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui suratnya No. U-172/DSN-MUI/IX/2005 tertanggal 30 September 2005, perubahan terakhir dengan surat No. U-087/DSN-MUI/III/2013 tanggal 5 Maret 2013, yang kemudian diaktakan oleh Perusahaan berdasarkan Akta Rapat Umum Pemegang Saham No. 29 pada tanggal 12 Juni 2015 dari Notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH, Perusahaan memiliki Dewan Pengawas Syariah pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 terdiri dari:

Based on the recommendation from Majelis Ulama Indonesia (MUI) in its letter No. U-172/DSN-MUI/IX/2005 dated September 30, 2005, most recently amended with letter No. U-087/DSN-MUI/III/2013 dated March 5, 2013, which were covered by Company based on Deed of General Shareholder’s Meeting No. 29 held on June 12, 2015 by Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH, the Company has established a Sharia Committee whose members as of December 31, 2016 and 2015 consist of:

2016 dan/and 2015

Ketua Prof. Dr. H. Fathurrahman Djamil, MA Chairman Anggota Prof. Dr. H. Utang Ranuwijaya, MA Member

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Perusahaan mempunyai karyawan tetap sebanyak 119 dan 112 karyawan (tidak diaudit).

As of December 31, 2016 and 2015, the Company has 119 and 112 permanent employees, respectively (unaudited).

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan 2. Summary of Significant Accounting Policies

2.a. Kepatuhan Terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK – IAI), serta peraturan Pasar Modal yang berlaku antara lain Peraturan Otoritas Jasa Keuangan/Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (OJK/Bapepam-LK) No. VIII.G.7 tentang pedoman penyajian laporan keuangan, keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 tentang penyajian dan pengungkapan laporan keuangan emiten atau perusahaan publik.

2.a. Compliance of Financial Accounting Standards (SAK) The financial statements were prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards which include the Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) and Interpretation of Financial Accounting Standards (ISAK) issued by the Financial Accounting Standard Board – Indonesian Institute of Accountant (DSAK – IAI), and regulations in the Capital Market include Regulations of Financial Sevices Authority/Capital Market and Supervisory Board and Financial Institution (OJK/Bapepam-LK) No. VIII.G.7 regarding guidelines for the presentation of financial statements, decree of Chairman of Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 regarding presentation and disclosure of financial statements of the issuer or public company.

2.b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan

2.b. Basis of Measurement and Preparation of Financial Statements

Laporan keuangan Perusahaan disusun dan disajikan berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah konsep biaya

The Company’s financial statements have been prepared and presented based on going concern assumption and accrual basis of accounting, except for the statements of cash flows. Basis of measurement in preparation of

Page 143: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 10 Paraf

perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang didasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Biaya perolehan umumnya didasarkan pada nilai wajar imbalan yang diserahkan dalam pemerolehan aset.

these financial statements is the historical costs concept, except for certain accounts which have been prepared on the basis of other measurements as described in their respective policies. Historical cost is generally based on the fair value of the consideration given in exchange for assets.

Laporan arus kas disajikan dengan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The statements of cash flows are prepared using the direct method by classifying cash flows into operating, investing and financing activities.

Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan.

The presentation currency used in the preparation of the financial statements is Indonesian Rupiah which is the functional currency of the Company.

2.c. Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Baru dan Revisi yang Berlaku Efektif pada Tahun Berjalan

2.c. New and Revised Statements and Interpretation of Financial Accounting Standards Effective in the Current Year

Berikut adalah penyesuaian atas standar dan interpretasi standar baru yang telah diterbitkan oleh DSAK-IAI dan berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, yaitu:

The following are new standards, amendments of standards and interpretation of standard issued by DSAK - IAI and effectively applied for the period starting on or after January 1, 2016, as follows:

Penyesuaian 2015 Adjustments 2015

PSAK No. 5: “Segmen Operasi” PSAK No. 5 : “Operating Segments”

PSAK No. 7: “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”

PSAK No. 7: “Related Party Disclosure”

PSAK No. 13: “Properti Investasi” PSAK No. 13: “Investment Property”

PSAK No. 16: “Aset Tetap” PSAK No. 16: “Fixed Assets”

PSAK No. 19: “Aset Takberwujud” PSAK No. 19: “Intangible Assets”

PSAK No. 22: “Kombinasi Bisnis” PSAK No. 22: “Business Combination”

PSAK No. 25: “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”

PSAK No. 25: “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”

PSAK No. 53: “Pembayaran Berbasis Saham”

PSAK No. 53: “Share-based Payment”

PSAK No. 68: “Pengukuran Nilai Wajar” PSAK No. 68: “Fair Value Measurement”

PSAK 110: “Akuntansi Sukuk” PSAK No. 110: “Sukuk Accounting”

Amandemen Amendments

PSAK No. 4: “Laporan Keuangan Tersendiri” tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri

PSAK No. 4: “Separate Financial Statements” about Equity Method in Separate Financial Statements

PSAK No. 15: “Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama” tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi

PSAK No. 15: “Investment in Associates and Joint Ventures” about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception

PSAK No. 16: “Aset Tetap” tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi

PSAK No. 16: ”Fixed Assets” about Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization”

PSAK No. 19: “Aset Takberwujud” tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi

PSAK No. 19: “Intangible Assets” about Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization

PSAK No. 24: “Imbalan Kerja” tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja

PSAK No. 24: “Employee Benefits” about Defined Benefit Plans: Employee Contributions

Page 144: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 11 Paraf

PSAK No. 65: “Laporan Keuangan Konsolidasian” tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi

PSAK No. 65: “Consolidated Financial Statements” about Investment Entity: Applying the Consolidation Exception

PSAK No. 66: “Pengaturan Bersama” tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama

PSAK No. 66: “Joint Arrangements” about Accounting for Acquisition of Interest in Joint Operations

PSAK No. 67: “Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain” tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi

PSAK No. 67: “Disclosures of Interest in Other Entities” about Investment Entity: Exception to Consolidation

Standar Baru New Standards

PSAK No. 70: “Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak”

PSAK No. 70: “Accounting for Asset and Liability on Tax Amnesty”

ISAK No. 30: “Pungutan” ISAK No. 30: "Levies" Berikut ini adalah dampak atas perubahan standar akuntansi diatas yang relevan dan signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan:

The following are the impact of the amendments in accounting standards that are relevant and significant to the Company financial statements:

PSAK No. 7 (Penyesuaian 2015): “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi” Penyesuaian ini menambahkan persyaratan pihak-pihak berelasi dan mengklarifikasi bahwa entitas manajemen (entitas yang menyediakan jasa personil manajemen kunci) adalah pihak berelasi yang dikenakan pengungkapan pihak berelasi. Dan entitas yang memakai entitas manajemen mengungkapkan biaya yang terjadi untuk jasa manajemennya

PSAK No. 7 (Improvement 2015): “Related Party Disclosure” The improvement add requirement of related parties and clarifies that a management entity (an entity that provides key management personnel services) is a related party subject to the related party disclosures. In addition, an entity that uses a management entity is required to disclose the expenses incurred for management services.

Perusahaan telah menerapkan PSAK ini dan telah melengkapi persyaratan mengenai informasi pihak berelasi.

The Company has adopted this PSAK and has completed the requirement regarding the related parties information.

Amandemen PSAK No. 24: “Imbalan Kerja” tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja

Amendment of PSAK No. 24: “Employee Benefits” about Defined Benefit Plans: Employee Contributions

Amandemen PSAK No. 24 meminta entitas untuk memperhatikan iuran dari pekerja atau pihak ketiga ketika memperhitungkan program manfaat pasti. Ketika iuran tersebut sehubungan dengan jasa, harus diatribusikan pada periode jasa sebagai imbalan negatif. Amandemen ini mengklarifikasi bahwa, jika jumlah iuran tidak bergantung pada jumlah tahun jasa, entitas diperbolehkan untuk mengakui iuran tersebut sebagai pengurang dari biaya jasa dalam periode ketika jasa terkait diberikan, daripada alokasi iuran tersebut pada periode jasa.

PSAK 24 requires an entity to consider contributions from employees or third parties when accounting for defined benefit plans. Where the contributions are linked to service, they should be attributed to periods of service as a negative benefit. These amendments clarify that, if the amount of the contributions is independent of the number of years of service, an entity is permitted to recognise such contributions as a reduction in the service cost in the period in which the service is rendered, instead of allocating the contributions to the periods of service.

Perusahaan telah melengkapi persyaratan pengungkapan yang diminta sesuai standar ini.

The Company has completed the disclosures requirement as required under this standard.

Page 145: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 12 Paraf

2.d. Properti Investasi 2.d. Investment Properties Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau kedua-duanya) yang dikuasai oleh pemilik atau penyewa melalui sewa pembiayaan untuk menghasilkan sewa atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif; atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.

Investment properties are properties (land or a building or part of a building or both) held by the owner or the lessee under a finance lease to earn rentals or for capital appreciation or both, rather than for use in the production or supply of goods or services or for administrative purposes; or sale in the daily business activities.

Properti investasi diakui sebagai aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomik masa depan yang terkait dengan properti investasi akan mengalir ke entitas; dan biaya perolehan properti investasi dapat diukur dengan andal. Properti investasi pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan, meliputi harga harga pembelian dan setiap pengeluaran yang dapat diatribusikan secara langsung (biaya jasa hukum, pajak pengalihan properti, dan biaya transaksi lain). Biaya transaksi termasuk dalam pengukuran awal tersebut.

Investment property is recognized as an asset when, and only when it is probable that the future economic benefits that are associated with the investment property will flow to the entity; and the cost of the investment property can be measured reliably. An investment property shall be measured initially at its cost, comprises its purchase price and any directly attributable expenditure (professional fees for legal services, property transfer taxes and other transaction costs). Transaction costs are included in the initial measurement.

Setelah pengakuan awal, Perusahaan memilih menggunakan model nilai wajar dan mengukur seluruh properti investasi berdasarkan nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar properti investasi diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya.

After initial recognition, the Company chooses to use fair value model and measure all of its investment property at fair value. Any gain or loss arising from a change in the fair value of investment property is recognized in profit or loss for the period in which it arises.

Penentuan nilai wajar investasi didasarkan pada penilaian oleh penilai independen yang mempunyai kualifikasi professional yang telah diakui dan relevan seta memiliki pengalaman terkini di lokasi dan kategori properti investasi yang dinilai.

The fair value of investment property is based on a valuation by an independent valuer who holds a recognized and relevant professional qualification and has recent experience in the location and category of the investment property being valued.

Pengalihan ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik dan dimulainya sewa operasi kepada pihak lain.

Transfer to investment property made when, and only when, there is a change in use, evidenced by end of owner-occupation and commencement of an operating lease to another party.

Pengalihan dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik dan dimulainya pengembangan untuk dijual.

Transfer from investment property made when, and only when, there is a change in use, evidenced by commencement of owner-occupation and commencement of development with a view to sale.

Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau ketika tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomi masa depan yang diperkirakan dari pelepasannya.

An investment property is derecognizes on disposal or when the investment property is permanently withdrawn from use and no future economic benefits are expected from its disposal.

Page 146: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 13 Paraf

Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian atau pelepasan ditentukan dari selisih antara hasil neto pelepasan dan jumlah tercatat aset, dan diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya penghentian atau pelepasan.

Gains or losses arising from the retirement or disposal are determined as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset, and are recognized in profit or loss in the period of the retirement or disposal.

2.e. Instrumen Keuangan 2.e. Financial Instruments Pengakuan dan Pengukuran Awal Initial Recognition and Measurement Perusahaan mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan dalam laporan posisi keuangan, jika dan hanya jika, Perusahaan menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pada saat pengakuan awal aset keuangan atau liabilitas keuangan, Perusahaan mengukur pada nilai wajarnya. Dalam hal aset keuangan atau liabilitas keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah atau dikurang dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan tersebut. Biaya transaksi yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan aset keuangan dan penerbitan liabilitas keuangan yang diklasifikasikan pada nilai wajar melalui laba rugi dibebankan segera.

The Company recognizes a financial assets or a financial liabilities in the statement of financial position when, and only when, it becomes a party to the contractual provisions of the instrument. At initial recognition, the Company measures all financial assets and financial liabilites at its fair value. In the case of a financial asset or financial liability not at fair value through profit or loss, fair value plus or minus with the transaction costs that are directly attributtable to the acquisition or issue of the financial asset or financial liability. Transaction costs incurred on acquisition of a financial asset and issue of a financial liability classified at fair value through profit or loss are expensed immediately.

Pengukuran Selanjutnya Aset Keuangan Subsequent Measurement of Financial Assets

Pengukuran selanjutnya aset keuangan tergantung pada klasifikasinya pada saat pengakuan awal. Perusahaan mengklasifikasikan aset keuangan dalam salah satu dari empat kategori berikut:

Subsequent measurement of financial assets depends on their classification on initial recognition. The Company classifies financial assets in one of the following four categories:

(i) Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi (FVTPL)

(i) Financial Assets at Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL)

Aset keuangan yang diukur pada FVTPL adalah aset keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan atau yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat, atau bagian dari portfolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual saat ini, atau merupakan derivatif, kecuali derivatif yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.

Financial assets at FVTPL are financial assets held for trading or upon initial recognition it is designated as at fair value through profit or loss.

Financial asset is classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling and repurchasing it in the near term, or it is a part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit taking, or it is a derivative, except for a derivative that is a designated and effective hedging instrument.

Setelah pengakuan awal, aset keuangan yang diukur pada FVTPL diukur pada nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar aset keuangan diakui dalam laba rugi.

After initial recognition, financial assets at FVTPL are measured at its fair value. Gains or losses arising from a change in the fair value of financial assets are recognized in profit or loss.

Page 147: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 14 Paraf

Efek ekuitas dan reksadana milik Perusahaan termasuk dalam kategori ini.

The Company’s securities and mutual funds are included in this category.

(ii) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang (ii) Loans and Receivables

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali: (a) pinjaman yang diberikan dan piutang

yang dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi;

(b) pinjaman yang diberikan dan piutang yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual; atau

(c) pinjaman yang diberikan dan piutang dalam hal pemilik mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman.

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market, other than:

(a) those that intends to sell immediately

or in the near term and upon initial recognition designated as at fair value through profit or loss;

(b) those that upon initial recognition

designated as available for sale; or (c) those for which the holder may not

recover substantially all of its initial investment, other than because of credit deterioration.

Setelah pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

After initial recognition, loans and receivable are measured at amortized cost using the effective interest method.

Kas dan bank, piutang reasuransi, piutang retrosesi, deposito berjangka, deposito jaminan dan aset lain-lain berupa piutang bunga, piutang karyawan dan piutang lain-lain termasuk dalam kategori ini.

Cash on hand and cash in banks, reinsurance receivables, retrocession receivables, time deposits, compulsory time deposits and other assets which consist of interest receivable, loan to employee and other receivables are included in this category.

(iii) Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo

(HTM) (iii) Held-to-Maturity (HTM) Invetsments

Investasi HTM adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Perusahaan mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo.

HTM investments are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturity that the Company has the positive intention and ability to hold to maturity.

Setelah pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Perusahaan tidak memiliki investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo.

After initial recognition, HTM investments are measured at amortized cost using the effective interest method. The Company has no held-to-maturity investments.

(iv) Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual (AFS)

(iv) Available-for-Sale (AFS) Financial Assets

Aset keuangan AFS adalah aset keuangan nonderivatif yang ditetapkan sebagai

AFS financial assets are non-derivative financial assets that are designated

Page 148: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 15 Paraf

tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan sebagai (a) pinjaman yang diberikan dan piutang, (b) investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, atau (c) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

as available for sale on initial recognition or are not classified as (a) loans and receivable, (b) held-to-maturity investment, or (c) financial assets at fair value through profit or loss.

Setelah pengakuan awal, aset keuangan AFS diukur pada nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam penghasilan komprehensif lain, kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan kurs, sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.

After initial recognition, AFS financial assets are measured at its fair value. Gains or losses arising from a change in the fair value is recognized on other comprehensive income, except for impairment losses and foreign exchange gains and losses, until the financial assets were are derecognized. At that time, the cumulative gains or losses previously recognized in other comprehensive income shall be reclassified from equity to profit or loss as a reclassification adjustment.

Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki harga kuotasian di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal diukur pada biaya perolehan.

Investment in equity instruments that do not have a quoted market price in an active market and whose fair value cannot be reliably measured are measured at cost.

Efek utang dan penyertaan langsung dalam bentuk saham milik Perusahaan termasuk dalam kategori ini.

The Company’s debt securities and investment in shares of stock are included in this category.

Pengukuran Selanjutnya Liabilitas Keuangan Subsequent Measurement of Financial

Liabilities Pengukuran selanjutnya liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya pada saat pengakuan awal. Perusahaan mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam salah satu dari kategori berikut:

Subsequent measurement of financial liabilities depends on their classification on initial recognition. The Company classifies financial liabilities into one of the following categories:

(i) Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi (FVTPL)

(i) Financial Liabilities at Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL)

Liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL adalah liabilitas keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan atau yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat, atau bagian dari portfolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual saat ini, atau merupakan derivatif, kecuali derivatif yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.

Financial liabilities at FVTPL are financial liabilities held for trading or upon initial recognition it is designated as at fair value through profit or loss. Financial liabilities classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling and repurchasing it in the near term, or it is a part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit taking, or it is a derivative, except for a derivative that is a designated and effective hedging instrument.

Page 149: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 16 Paraf

Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL diukur pada nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam laba rugi.

After initial recognition, financial liabilities at FVTPL are measured at its fair value. Gains or losses arising from a change in the fair value are recognized in profit or loss.

Perusahaan tidak memiliki liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi.

The Company has no financial liabilities at fair value through profit or loss.

(ii) Liabilitas Keuangan Lainnya (ii) Other Financial Liabilities

Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL dikelompokan dalam kategori ini dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Financial liabilities that are not classified as financial liabilities at FVTPL are grouped in this category and are measured at amortized cost using the effective interest method.

Liabilitas keuangan yang dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi adalah utang reasuransi, utang retrosesi, utang dividen, utang lain-lain dan beban akrual.

Financial liabilities categorized into financial liabilities at amortized cost are reinsurance payable, retrocession payable, dividend payable, other payables, and accrued expenses.

Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan

Derecognition of Financial Assets and Liabilities

Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan berakhir atau Perusahaan mengalihkan hak kontraktual untuk menerima kas yang berasal dari aset keuangan atau tetap memiliki hak kontraktual untuk menerima kas tetapi juga menanggung kewajiban kontraktual untuk membayar arus kas yang diterima tersebut kepada satu atau lebih pihak penerima melalui suatu kesepakatan.

The Company derecognizes a financial asset when, and only when the contractual rights to the cash flows from the financial asset expire or the Company transfers the contractual rights to receive the cash flows of the financial asset or retains the contractual rights to receive the cash flows but assumes a contractual obligation to pay the cash flows to one or more recipients in an arrangement.

Jika Perusahaan secara substansial mengalihkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, maka Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan dan mengakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas untuk setiap hak dan kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki dalam pengalihan tersebut. Jika Perusahaan secara substansial tidak mengalihkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut dan masih memiliki pengendalian, maka Perusahaan mengakui aset keuangan sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Jika Perusahaan secara substansial masih memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, maka Perusahaan tetap mengakui aset keuangan tersebut.

If the Company transfers substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset, the Company derecognize the financial asset and recognize separately as asset or liabilities any rights and obligation created or retained in the transfer. If the Company neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset and has retained control, the Company continues to recognize the financial asset to the extent of its continuing involvement in the financial asset. If the Company retains substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset, the Company continues to recognize the financial asset.

Page 150: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 17 Paraf

Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas keuangan tersebut berakhir, yaitu ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kedaluwarsa.

The Company removes a financial liability from its statement of financial position when, and only when, it is extinguished, ie when the obligation specified in the contract is discharged or cancelled or expired.

Penurunan Nilai Aset Keuangan Impairment of Financial Assets Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.

At the end of each reporting period, the Company assesses whether there is any objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. A financial asset or group of financial assets are impaired and impairment lossess are incurred, if and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occured after the initial recognition of the asset (loss event), and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.

Berikut adalah bukti objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai: (a) Kesulitan keuangan signifikan yang dialami

penerbit atau pihak peminjam; (b) Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya

gagal bayar atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga;

(c) Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya;

(d) Terdapat data yang dapat diobservasi yang mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset, seperti memburuknya status pembayaran pihak peminjam atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan gagal bayar.

The following are objective evidence that a financial asset or group of financial assets are impaired: (a) Significant financial difficulty of the issuer

or obligor; (b) A breach of contract, such as default or

delinquency in interest or principal payments;

(c) It becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or other financial reorganization;

(d) Observable data indicating that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows from a group of financial assets since the initial recognition, such as adverse changes in the payment status of borrowers or economic condition that correlate with defaults.

Untuk investasi pada instrumen ekuitas, penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang dalam nilai wajar instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya merupakan bukti objektif terjadinya penurunan nilai.

For investment in equity instrument, a significant and prolonged decline in the fair value of the equity instrument below its cost is an objective evidence of impairment.

Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas pinjaman yang diberikan dan piutang atau investasi dimiliki hingga jatuh tempo yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara jumlah tercatat aset dan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut dan diakui pada laba rugi.

If there is objective evidence that an impairment loss has been incurred on loans and receivable or held-to-maturity investments carried at amortized cost, the amount of impairment loss is measured as the difference between the carrying amount of the financial asset and the present value of estimated future cash flows discounted at the financial asset’s original effective interest rate and recognized in profit or loss.

Page 151: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 18 Paraf

Jika penurunan dalam nilai wajar atas aset keuangan tersedia untuk dijual telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan terdapat bukti objektif bahwa aset tersebut mengalami penurunan nilai, maka kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi meskipun aset keuangan tersebut belum dihentikan pengakuannya. Jumlah kerugian kumulatif yang direklasifikasi adalah selisih antara biaya perolehan (setelah dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi) dan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui dalam laba rugi.

When a decline in the fair value of an available-for-sale financial asset has been recognized in other comprehensive income and there is objective evidence that the asset is impaired, the cumulative loss that had been recognized in other comprehensive income shall be reclassified from equity to profit or loss as a reclassification adjustment even though the financial assets has not been derecognized. The amount of the cumulative loss that is reclassified are the difference between the acquisition cost (net of any principal repayment and amortization) and current fair value, less any impairment loss on that financial asset previously recognized in profit or loss.

Metode Suku Bunga Efektif The Effective Interest Method Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset atau liabilitas keuangan (atau kelompok aset atau liabilitas keuangan) dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas masa depan selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh jumlah tercatat neto dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Perusahaan mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, seperti pelunasan dipercepat, opsi beli dan opsi serupa lain, tetapi tidak mempertimbangkan kerugian kredit masa depan. Perhitungan ini mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima oleh pihak-pihak dalam kontrak yang merupakan bagian takterpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi, dan seluruh premium atau diskonto lain.

The effective interest method is a method of calculating the amortized cost of a financial asset or a financial liability (or group of financial assets or financial liabilities) and of allocating the interest income or interest expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discount estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or, when appropriate, a shorter period to the net carrying amount of the financial asset or financial liability. When calculating the effective interest rate, the Company estimates cash flows considering all contractual terms of the financial instrument, for example, prepayment, call and similar option, but shall not consider future credit losses. The calculation includes all fees and points paid or received between parties to the contract that are an integral part of the effective interest rate, transaction costs, and all other premiums or discounts.

Reklasifikasi Reclassification Perusahaan tidak mereklasifikasi derivatif dari diukur pada nilai wajar melalui laba rugi selama derivatif tersebut dimiliki atau diterbitkan dan tidak mereklasifikasi setiap instrumen keuangan dari diukur melalui laba rugi jika pada pengakuan awal instrumen keuangan tersebut ditetapkan oleh Perusahaan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Perusahaan dapat mereklasifikasi aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, jika aset keuangan tidak lagi dimiliki untuk tujuan penjualan atau pembelian kembali aset keuangan tersebut dalam waktu dekat.

The Company shall not reclassify a derivative out of the fair value through profit or loss category while it is held or issued and not reclassify any financial instrument out of the fair value through profit or loss category if upon initial recognition it was designated by the Company as at fair value through profit or loss. The Company may reclassify that financial asset out of the fair value through profit or loss category if a financial asset is no longer held for the purpose of selling or repurchasing it in the near term. The Company shall not reclassify any financial instrument

Page 152: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 19 Paraf

Perusahaan tidak mereklasifikasi setiap instrumen keuangan ke diukur pada nilai wajar melalui laba rugi setelah pengakuan awal.

into the fair value through profit or loss category after initial recognition.

Jika, karena perubahan intensi atau kemampuan Perusahaan, instrumen tersebut tidak tepat lagi diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, maka investasi tersebut direklasifikasi menjadi tersedia untuk dijual dan diukur kembali pada nilai wajar. Jika terjadi penjualan atau reklasifikasi atas investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan, maka sisa investasi dimiliki hingga jatuh tempo direklasifikasi menjadi tersedia untuk dijual, kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali, terjadi setelah seluruh jumlah pokok telah diperoleh secara substansial sesuai jadwal pembayaran atau telah diperoleh pelunasan dipercepat; atau terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar.

If, as a result of a change in Company’s intention or ability, it is no longer appropriate to classify an investment as held to maturity, it shall be reclassified as available for sale and remeasured at fair value. Whenever sales or reclassification of more than an insignificant amount of held-to-maturity investments, any remaining held-to-maturity investments shall be reclassified as available for sale, other than sales or reclassification that are so close to maturity or the financial asset’s call date, occur after all the financial asset’s original principal has been collected substantially through scheduled payments or prepayments, or are attributable to an isolated event that is beyond control, non-recurring, and could not have been reasonably anticipated.

Saling Hapus Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

Offsetting a Financial Asset and a Financial Liability

Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapuskan, jika dan hanya jika, Perusahaan saat ini memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berintensi untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.

A financial asset and financial liability shall be offset when and only when, the Company currently has a legally enforceable right to set off the recognized amount; and intends either to settle on a net basis, or to realise the asset and settle the liability simultaneously.

Pengukuran Nilai Wajar Fair Value Measurement Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. Nilai wajar aset dan liabillitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk keperluan pengungkapan.

Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date.

The fair value of financial assets and financial liabilities must be estimated for recognition and measurement or for disclosure purposes.

Nilai wajar dikategorikan dalam level yang berbeda dalam suatu hirarki nilai wajar berdasarkan pada apakah input suatu pengukuran dapat diobservasi dan signifikansi input terhadap keseluruhan pengukuran nilai wajar:

Fair values are categorised into different levels in a fair value hierarchy based on the degree to which the inputs to the measurement are observable and the significance of the inputs to the fair value measurement in its entirety:

(i) Harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik yang dapat diakses pada tanggal pengukuran (Level 1).

(i) Quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities that can be accessed at the measurement date (Level 1).

Page 153: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 20 Paraf

(ii) Input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Level 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung maupun tidak langsung (Level 2).

(ii) Inputs other than quoted prices included in Level 1 that are observable for the assets or liabilities, either directly or indirectly (Level 2).

(iii) Input yang tidak dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas (Level 3).

(iii) Unobservable inputs for the assets or liabilities (Level 3).

Dalam mengukur nilai wajar aset atau liabilitas, Perusahaan sebisa mungkin menggunakan data pasar yang dapat diobservasi. Apabila nilai wajar aset atau liabilitas tidak dapat diobservasi secara langsung, Perusahaan menggunakan teknik penilaian yang sesuai dengan keadaannya dan memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi.

When measuring the fair value of an asset or a liability, the Company uses market observable data to the extent possible. If the fair value of an asset or a liability is not directly observable, the Company uses valuation techniques that appropriate in the circumstances and maximizes the use of relevant observable inputs and minimizes the use of unobservable inputs.

Perpindahan antara level hirarki wajar diakui oleh Perusahaan pada akhir periode pelaporan dimana perpindahan terjadi.

Transfers between levels of the fair value hierarchy are recognised by the Company at the end of the reporting period during which the change occurred.

2.f. Kas dan Bank 2.f. Cash on Hand and in Banks

Kas dan bank, termasuk kas dan kas di bank (rekening giro) yang tidak digunakan sebagai jaminan atau tidak dibatasi penggunaannya.

Cash on hand and in banks are cash on hand and cash in banks (demand deposits) that are not used as collateral or are not restricted.

2.g. Transaksi dan Saldo dengan Pihak Berelasi 2.g. Related Parties Transactions and Balances

Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor:

A related party is a person or an entity that is related to the reporting entity:

a) Orang atau anggota keluarga dekatnya mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:

a) A person or a close member of that person’s family is related to a reporting entity if that person:

i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;

i. has control or joint control over the reporting entity;

ii. memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau

ii. has significant influence over the reporting entity; or

iii. merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.

iii. is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.

b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:

b) An entity is related to the reporting entity if any of the following conditions applies:

i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lain);

i. The entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others);

ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya);

ii. One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member);

iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama;

iii. Both entities are joint ventures of the same third party;

Page 154: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 21 Paraf

iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga;

iv. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity;

v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor;

v. The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity, or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity in itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity;

vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a); atau

vi. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a); or

vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

vii. A person identified in (a).(i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or a parent of the entity).

viii. Entitas atau anggota dari kelompok yang mana Entitas merupakan bagian dari kelompok tersebut menyediakan jasa personil manajemen kunci kepada entitas pelapor atau kepada entitas induk dan entitas pelapor.

viii. The Entity, or any member of a group of which it is a part, provides key management personel services to the reporting entity or to the parent of the reporting entity.

2.h. Aset Tetap 2.h. Fixed Assets

Aset tetap pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan yang meliputi harga perolehannya dan setiap biaya yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke kondisi dan lokasi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai intensi manajemen.

Fixed assets are initially recognized at cost, which comprises the purchase price and any cost directly attributable in bringing the assets to the location and condition necessary for it to be capable of operating in the manner intended by management.

Apabila relevan, biaya perolehan juga dapat mencakup estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset tetap, kewajiban tersebut timbul ketika aset tetap diperoleh atau sebagai konsekuensi penggunaan aset tetap selama periode tertentu untuk tujuan selain untuk memproduksi persediaan selama periode tersebut.

When applicable, the cost may also comprises the initial estimate of the costs of dismantling and removing the item and restoring the site on which it is located, the obligation for which an entity incurs either when the item is acquired or as a consequence of having used the item during a particular period for purposes other than to produce inventories during that period.

Setelah pengakuan awal, aset tetap kecuali tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai.

After initial recognition, fixed assets, except land, are carried at its cost less any accumulated depreciation, and any accumulated impairment losses.

Tanah diakui sebesar harga perolehannya dan tidak disusutkan.

Lands are recognized at its cost and are not depreciated.

Penyusutan aset tetap dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan sesuai maksud penggunaannya dan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomis aset sebagai berikut:

Depreciation of fixed assets starts when its available for use and its computed by using straight-line method based on the estimated useful lives of assets as follows:

Page 155: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 22 Paraf

Perusahaan melakukan evaluasi atas penurunan nilai aset tetap apabila terdapat peristiwa atau keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tetap tersebut kemungkinan tidak dapat dipulihkan. Bila nilai tercatat suatu aset melebihi estimasi jumlah terpulihkan, nilai aset tersebut diturunkan menjadi sebesar estimasi jumlah terpulihkan, yang ditentukan berdasarkan nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai.

The Company evaluates its assets for impairment whenever events and circumstances indicate that the carrying amount of the assets may not be recoverable. When the carrying amount of an asset exceeds its estimated recoverable amount, the asset is written down to its estimated recoverable amount, which is determined based upon higher of fair value less cost to sell and value in use.

Nilai tercatat dari suatu aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomik masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan tersebut (yang ditentukan sebesar selisih antara jumlah hasil pelepasan neto, jika ada, dan jumlah tercatatnya) dimasukkan dalam laba rugi pada saat penghentian pengakuan tersebut dilakukan.

The carrying amount of an item of fixed assets is derecognized on disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arrising from derecognition (that determined as the difference between the net disposal proceeds, if any, and the carrying amount of the item) is included in profit or loss when item is derecognized.

Pada akhir periode pelaporan, Perusahaan melakukan penelaahan berkala atas masa manfaat, nilai residu, metode penyusutan, dan sisa umur pemakaian berdasarkan kondisi teknis.

At the end of each reporting period, the Company made regular review of the useful lives, residual values, depreciation method and residual life based on the technical conditions.

2.i. Penurunan Nilai Aset 2.i. Impairment of Assets

Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menilai apakah terdapat indikasi aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, Perusahaan mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Jumlah terpulihkan ditentukan atas suatu aset individual, dan jika tidak memungkinkan, Perusahaan menentukan jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas dari aset tersebut.

At the end of each reporting period, the Company assesses whether there is any indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, the Company shall estimate the recoverable amount of the asset. Recoverable amount is determined for an individual asset, if it is not possible, the Company determines the recoverable amount of the asset’s cash-generating unit.

Jumlah terpulihkan adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya pelepasan dengan nilai pakainya. Nilai pakai adalah nilai kini dari arus kas yang diharapkan akan diterima dari aset atau unit penghasil kas. Nilai kini dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset atau unit yang penurunan nilainya diukur.

The recoverable amount is the higher of fair value less costs to sell and its value in use. Value in use is the present value of the estimated future cash flows of the asset or cash generating unit. Present values are computed using pre-tax discount rates that reflect the time value of money and the risks specific to the asset or unit whose impairment is being measured.

Persentase/

Percentage

Bangunan 5% Building

Kendaraan Bermotor 20% Vehicles Inventaris Kantor 12.5% - 25% Office Equipment

Page 156: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 23 Paraf

Jika, dan hanya jika, jumlah terpulihkan aset lebih kecil dari jumlah tercatatnya, maka jumlah tercatat aset diturunkan menjadi sebesar jumlah terpulihkan. Penurunan tersebut adalah rugi penurunan nilai dan segera diakui dalam laba rugi.

If, and only if, the recoverable amount of an asset is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset shall be reduced to its recoverable amount. The reduction is an impairment loss and is recognized immediately in profit or loss.

Rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik jika, dan hanya jika, terdapat perubahan estimasi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Jika demikian, jumlah tercatat aset dinaikan ke jumlah terpulihkannya. Kenaikan ini merupakan suatu pembalikan rugi penurunan nilai.

An impairment loss recognized in prior period for an asset other than goodwill is reversed if, and only if, there has been a change in the estimates used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If this is the case, the carrying amount of the asset shall be increased to its recoverable amount. That increase is a reversal of an impairment loss.

2.j. Biaya Dibayar di Muka 2.j. Prepaid Expenses

Biaya dibayar di muka dibebankan sesuai masa manfaat masing-masing biaya yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).

Prepaid expenses are amortized over the periods benefited using the straight-line method.

2.k. Piutang/Utang Reasuransi 2.k. Reinsurance Receivables/Payables

Piutang premi meliputi tagihan premi kepada tertanggung/agen/broker sebagai akibat transaksi reasuransi. Dalam hal Perusahaan memberikan potongan premi kepada tertanggung, maka potongan tersebut langsung dikurangkan dari piutang preminya.

Utang klaim reasuransi diakui pada saat jumlahnya disepakati untuk dibayar. Utang reasuransi tidak boleh dikompensasikan dengan piutang reasuransi, kecuali apabila kontrak reasuransi menyatakan adanya kompensasi. Apabila dalam kompensasi tersebut timbul saldo kredit, maka saldo tersebut disajikan pada kelompok liabilitas sebagai utang reasuransi.

Premiums receivables consist of receivables from policyholders/agents/brokers resulting from an insurance transaction. In conditions where the Company gives premium discount to policyholders, the discount is reduced directly from the related premiums receivables.

Claims reinsurance payables are recognized when the claim is approved to be settled. Reinsurance receivables cannot be offset against reinsurance payables, except the reinsurance contract specifically allows the right of offset. If a credit balance arise from the offsetting of the reinsurance receivables and payables, this balance is presented in the liabilities section as reinsurance payables.

Penyajian utang dan piutang dari atau kepada perusahaan asuransi dilakukan secara terpisah antara saldo debet dan kredit untuk setiap perusahaan ceding, saldo debet disajikan sebagai piutang dan saldo kredit sebagai utang.

Piutang dan utang yang timbul atas kontrak reasuransi diakui pada saat jatuh tempo dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi, dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Penyisihan penurunan nilai dibentuk ketika terdapat bukti obyektif bahwa estimasi arus kas masa depan terkena dampak, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal.

Payables and receivables from or to insurance company are presented separately between debit and credit for each ceding companies, debit presented as receivables and credit as payables.

Receivables and payables arising from insurance contracts are recognized when due and measured at amortized cost, using the effective interest rate method. A provision for impairment is established when there is objective evidence that the estimated future cash flows have been impacted, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition.

Page 157: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 24 Paraf

2.l. Piutang/Utang Retrosesi 2.l. Retrocession Receivables/Payables Utang premi retrosioner sehubungan dengan reasuransi ulang (retrosesi) kepada perusahaan asuransi lain dicatat di laporan posisi keuangan setelah dikurangi pendapatan komisi dan klaim yang terjadi. Jumlah utang retrosesi akan dikompensasikan dengan piutang retrosesinya, apabila kontrak retrosesi menyatakan adanya kompensasi.

Retrocession payables related to retrocession to other insurance company is recorded in balance sheet net of commission income and incurred claims. Retrocession payables might be offset against retrocession receivables if the retrocession contract specifically allows for the right of offset.

Penyajian utang dan piutang dari atau kepada perusahaan retrosesi dilakukan secara terpisah antara saldo debet dan kredit untuk setiap perusahaan ceding, saldo debet disajikan sebagai piutang dan saldo kredit sebagai utang.

Payables and receivables from/to retrocessioners company are presented separately between debit and credit for every ceding companies, debit presented as receivables and credit as payables.

2.m. Kontrak Asuransi 2.m. Insurance Contract Kontrak asuransi adalah kontrak dimana penanggung menerima risiko asuransi signifikan dari tertanggung. Risiko asuransi signifikan didefinisikan sebagai kemungkinan membayar manfaat signifikan kepada tertanggung jika suatu kejadian yang diasuransikan terjadi dibandingkan dengan manfaat minimum yang akan dibayarkan apabila risiko yang diasuransikan tidak terjadi.

Insurance contract is a contract under which the insurer accepts significant risk insurance from the insured. Significant insurance risk is defined as the possibility of paying significantly more benefit to the insured upon the occurence of insured event compared to the minimum benefit if the event does not occur.

Aset Retrosesi Retrocession Assets Aset retrosesi adalah hak kontraktual neto reasuradur dalam suatu kontrak retrosesi. Nilai aset retrosesi atas liabilitas manfaat polis masa depan, premi yang belum merupakan pendapatan dan estimasi liabilitas klaim diestimasi secara konsisten dengan pendekatan yang digunakan dalam menentukan masing-masing liabilitas manfaat polis masa depan, premi yang belum merupakan pendapatan dan estimasi liabilitas klaim, berdasarkan syarat dan ketentuan dari kontrak retrosesi.

Retrocession asset is the reinsurance’s net contractual rights under an retrocession contract. The amount of retrocession asset of the liability for future policy benefits, unearned premiums and estimated claims liability are estimated in a manner consistent with the approach used in determining their liability for future policy benefits, unearned premiums and claims liability estimates, based on terms and the terms of the retrocession contract.

Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, manajemen Perusahaan menelaah apakah aset retrosesi telah mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai aset retrosesi terjadi jika, dan hanya jika terdapat bukti obyektif yang menyebabkan Perusahaan tidak menerima seluruh jumlah yang sesuai dengan persyaratan kontrak dan dampaknya dapat diukur secara andal. Penurunan nilai diakui dalam laba rugi.

The Company’s management assesses at each statement of financial position date whether retrocession assets are impaired. Retrocession asset impairment occur if, and only if there is an objective evidence that the Company did not receive the entire amount in accordance with the contract requirements and the impact can be measured reliably. Impairment loss is recognized in profit or loss.

Keuntungan atau kerugian membeli retrosesi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif segera pada tanggal pembelian dan tidak diamortisasi.

Gains or losses on buying retrocession are recognized in the statement of comprehensive income immediately at the date of purchase and are not amortized.

Perjanjian retrosesi tidak membebaskan Perusahaan dari kewajiban kepada pemegang polis.

Retrocession arrangements do not relieve the Company from its obligations to policy holders.

Page 158: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 25 Paraf

Liabilitas Kontrak Asuransi Insurance Contract Liabilities Liabilitas kontrak asuransi mencakup klaim dalam proses, premi belum merupakan pendapatan dan liabilitas manfaat polis masa depan.

Insurance contract liabilities include the outstanding claims provision, the provision for unearned premium and liability for future benefits.

Premi yang Belum Merupakan Pendapatan Unearned Premiums Premi yang belum merupakan pendapatan adalah bagian dari premi yang belum diakui sebagai pendapatan karena masa pertanggungannya masih berjalan pada akhir periode akuntansi, dan disajikan dalam jumlah bruto. Porsi retrosesi atas premi yang belum merupakan pendapatan disajikan sebagai bagian dari aset retrosesi.

Unearned premiums are part of the premium that have not been recognized as revenue because the coverage is still running at the end of the accounting period, and presented in the gross amount. Unearned premiums portion of retrocession is presented as part of the retrocession asset.

Premi yang belum merupakan pendapatan dihitung secara individual dari setiap pertanggungan dan ditetapkan secara proporsional dengan jumlah proteksi yang diberikan selama periode risiko dengan menggunakan metode harian.

Unearned premiums are computed based on individual coverage that is determined proportional with protection amount given throughout period of risk using daily method.

Liabilitas Manfaat Polis Masa Depan Liability for Future Policy Benefits Liabilitas manfaat polis masa depan adalah nilai sekarang estimasi manfaat polis masa depan yang akan dibayar kepada pemegang polis, dikurangi dengan nilai sekarang dari estimasi premi masa depan yang akan diterima dari pemegang polis dan diakui pada saat pengakuan pendapatan premi. Liabilitas manfaat polis masa depan dinyatakan dalam laporan posisi keuangan berdasarkan perhitungan aktuaria. Kenaikan (penurunan) liabilitas manfaat polis masa depan diakui sebagai beban (pendapatan) dalam laporan laba rugi komprehensif.

Liability for future policy benefits represents the present value of estimate future policy benefits to be paid to policy holders, less present value of estimated future premiums to be received from policy holders, recognized consistently with the recognition of premium income. Liability for future policy benefits is stated in the statement of financial position in accordance with the actuarial calculation. Increase (decrease) in liability for future policy benefits is recognized as an expense (income) in the current year's statement of comprehensive income.

Estimasi Liabilitas Klaim Estimated Claims Liabilities Estimasi liabilitas klaim merupakan estimasi jumlah liabilitas yang menjadi tanggungan sehubungan dengan klaim yang masih dalam proses penyelesaian, termasuk klaim yang terjadi namun belum dilaporkan. Perubahan jumlah estimasi liabilitas klaim, sebagai akibat proses penelaahan lebih lanjut dan perbedaan antara jumlah estimasi klaim dengan klaim yang dibayarkan diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya perubahan. Perusahaan tidak mengakui setiap provisi untuk kemungkinan klaim masa depan sebagai liabilitas jika klaim tersebut timbul berdasarkan kontrak asuransi yang tidak ada pada akhir periode pelaporan (seperti provisi katastrofa dan provisi penyetaraan).

Perusahaan menghitung klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan menggunakan triangle method.

The estimated claims liabilities are an estimate of the amount of liabilities to be borne in connection with claims that are still in the process of completion, including claims incurred but not yet reported. Changes in the estimated amount of claims liabilities, as a result of further review process and the difference between the estimated amounts of the claim with the claims paid are recognized in profit or loss in the period of change. The Company does not recognize any provisions for possible future claims as a liability if the claims arising under insurance contracts that do not exist at the end of the reporting period (such as catastrophe provisions and equalization provisions).

The Company calculates claims incurred but not reported using triangle method.

Page 159: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 26 Paraf

Pendapatan Premi Ditangguhkan Deferred Premium Income Pendapatan premi diterima di muka dicatat sebagai pendapatan premi ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan masa pertanggungannya.

Advance premium income is recorded as deferred premium income and is recognized as revenue over its coverage period.

Tes Kecukupan Liabilitas Liability Adequacy Test Pada akhir periode pelaporan, Perusahaan menilai apakah liabilitas asuransi yang diakui telah mencukupi dengan menggunakan estimasi kini atas arus kas masa depan terkait dengan kontrak asuransi. Jika nilai tercatat liabilitas asuransi setelah dikurangi dengan biaya akuisisi tangguhan terkait tidak mencukupi dibandingkan dengan estimasi arus kas masa depan, maka seluruh kekurangan tersebut diakui dalam laba rugi periode berjalan.

At the end of the reporting period, the Company assesses whether recognized insurance liabilities are sufficient by using current estimates of future cash flows related to the insurance contracts. If the carrying value of insurance liabilities net of related deferred acquisition costs is insufficient compared to the estimated future cash flows, the entire deficiency is recognized in profit or loss for the period.

2.n. Pengakuan Pendapatan dan Beban 2.n. Revenue and Expense Recognition

Pendapatan Premi Premium Income Premi yang diperoleh sehubungan dengan kontrak asuransi dari asuransi (atau reasuransi) jangka pendek diakui sebagai pendapatan selama periode polis (kontrak) berdasarkan proporsi jumlah proteksi yang diberikan. Dalam hal periode polis berbeda secara signifikan dengan periode risiko (misalnya pada penutupan jenis pertanggungan asuransi konstruksi), maka seluruh premi yang diperoleh tersebut diakui sebagai pendapatan selama periode risiko. Premi hak retrosesi diakui sebagai premi asuransi selama periode kontrak retrosesi secara proporsional dengan proteksi yang diperoleh.

Premium earned in relation to insurance contracts of short-term insurance (or reinsurance) are recognized as revenue over the period of the policy (contract) in proportion to the amount of protection to the amount of protection provided. When the policy period difference significantly from the risk period (for instance, insurance coverage on construction projects), all earned premiums are recognized as revenue over the period of risk. Premium due to retrocession company is recognized as retrocession premium during the period of reinsurance contract in proportion to the insurance coverage received.

Premi selain kontrak reasuransi jangka pendek diakui sebagai pendapatan pada saat jatuh tempo.

Premium other than short-term reinsurance contracts are recognized as revenue at maturity.

Premi dari polis bersama (coinsurance) diakui sebesar proporsi premi Perusahaan.

Premium from coinsurance policies are recognized based on the Company’s proportionate share of the premium.

Perusahaan mereasuransikan sebagian risiko atas akseptasi pertanggungan yang diperoleh kepada perusahaan asuransi lain dan perusahaan reasuransi. Jumlah premi dibayar atau bagian premi atas transaksi reasuransi prospektif diakui sebagai premi reasuransi sesuai periode kontrak reasuransi secara proporsional dengan proteksi yang diberikan. Pembayaran atau kewajiban atas transaksi reasuransi retrospektif diakui sebagai piutang reasuransi sebesar kewajiban yarg dibukukan sehubungan kontrak reasuransi tersebut.

The Company reinsures part of its total accepted risk to other insurance and reinsurance companies. Premiums paid or share in the reinsurance premium on prospective reinsurance transactions are recognized as reinsurance premium over the reinsurance contract period based on the coverage provided. Premium payments or liabilities on retroactive reinsurance transactions are recognized as reinsurance payables in the amount equivalent to the recorded liability in relation to the reinsurance contract.

Page 160: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 27 Paraf

Porsi reasuransi atas premi belum merupakan pendapatan ditentukan secara konsisten dengan pendekatan yang digunakan dalam menentukan premi yang belum merupakan pendapatan, berdasarkan syarat dan ketentuan dari kontrak reasuransi tersebut.

Unearned premiums portion of reinsurance is determined consistently with the approach used in determining the unearned premiums, based on terms and conditions of the reinsurance contract.

Pendapatan Sewa Rent Income Penghasilan sewa unit perkantoran diakui sebagai pendapatan berdasarkan masa sewa masing-masing unit perkantoran tersebut.

Lease rentals of office units are recognizes as revenues based on the respective rental periods of the office units.

Klaim dan Manfaat Claims and Benefit Beban klaim dan manfaat meliputi klaim disetujui (settled claims), klaim dalam proses penyelesaian termasuk klaim yang terjadi namun belum dilaporkan dan beban penyelesaian klaim. Klaim tersebut diakui sebagai beban klaim pada saat timbulnya liabilitas untuk memenuhi klaim. Bagian klaim retrosesi diakui dan dicatat sebaga pengurang beban klaim pada periode yang sama dengan periode pengakuan beban klaim. Hak subrogasi diakui sebagai pengurang beban klaim pada saat realisasi.

Claims and benefit expense consist of settled claims, claims in process including claims incurred but not yet reported and claim settlement expenses. Claims are recognized as expenses when incurred and liabilities arise due to claims. Retrocession claims received from retrocession companies are recognized as a deduction from the claims expense in the same period as the recognition of claims expense. Subrogation right is recognized as deduction from claims expense when realized.

Jumlah klaim dalam proses penyelesaian termasuk klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan, diakui sebagai estimasi liabilitas klaim yang diukur berdasarkan perhitungan teknis asuransi. Perubahan estimasi liabilitas klaim, sebagai akibat proses penelaahan lebih lanjut dan perbedaan antara jumlah estimasi klaim dengan klaim yang dibayarkan, diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya perubahan.

Claims in process included claims incurred but not yet reported, recognized as estimated of claims liabilities which are measured based on insurance technical calculations. The changes in estimated claims liabilities as a result of further review process and the difference between the estimated amount of the claim with the claims paid are recognized in profit or loss when incurred.

Porsi retrosesi atas estimasi liabilitas klaim ditentukan secara konsisten dengan pendekatan yang digunakan dalam menentukan estimasi liabilitas klaim berdasarkan syarat dan ketentuan kontrak reasuransi terkait.

Estimated retrocession recoverable for estimated claims liabilities are presented as part of the reinsurance assets and measured consistently with the method of measuring the estimated claims liabilities under the related reinsurance contracts.

Beban Akuisisi Acquisition Expenses Biaya-biaya yang berhubungan dengan penutupan polis baru maupun pembaharuannya, antara lain komisi, bonus agen dan biaya lainnya, dibebankan pada tahun berjalan.

Expenses incurred in the acquisition or renewal of insurance contracts, including commissions, agents bonuses and other charges, are charged to expense in the current year.

Beban Usaha Operating Expenses Beban usaha diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan.

Operating expenses are recognized when incurred (accrual basis).

2.o. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing

2.o. Foreign Currency Transactions and Balances

Dalam menyiapkan laporan keuangan mencatat dengan menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama di mana entitas beroperasi (“mata uang fungsional”). Mata uang fungsional Perusahaan adalah Rupiah.

In preparing the financial statements the Company records used the currency of the primary economic environment in which the entity operates (“the functional currency”). The functional currency of the Company is Rupiah.

Page 161: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 28 Paraf

Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah dengan kurs spot antara Rupiah dan valuta asing pada tanggal transaksi. Pada akhir periode pelaporan, pos moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah menggunakan kurs penutup, yaitu kurs tengah Bank Indonesia pada 31 Desember 2016 dan 2015 sebagai berikut:

Transactions during the year in foreign currencies are recorded in Rupiah by applying to the foreign currency amount the spot exchange rate between Rupiah and the foreign currency at the date of transactions. At the end of reporting period, foreign currency monetary items are translated to Rupiah using the closing rate, ie middle rate of Bank of Indonesia at December 31, 2016 and 2015 as follows:

2016 Rp

2015 Rp

Poundsterling Inggris (GBP) 16,507.51 20,451.11 British Poundsterling (GBP) Euro Eropa (EUR) 14,161.55 15,069.68 Europe Euro (EUR) Franc Swiss (CHF) 13,177.76 13,951.30 Swiss Franc (CHF) Dolar Amerika Serikat (USD) 13,436.00 13,795.00 United States Dollar (USD)

Dolar Australia (AUD) 9,724.31 10,064.16 Australian Dollar (AUD) Dolar Singapura (SGD) 9,298.92 9,751.19 Singapore Dollar (SGD) Riyal Saudi Arabia (SAR) 3,581.84 3,676.22 Saudi Arabia Riyal (SAR) Ringgit Malaysia (MYR) 2,996.11 3,209.65 Malaysian Ringgit (MYR)

Yuan China (CNY) 1,936.86 2,124.40 Chinese Yuan (CNY) Krone Denmark (DKK) 1,905.09 2,019.32 Danish Krone (DKK) Hongkong Dolar (HKD) 1,732.47 1,779.83 Dollar Hongkong (HKD) Baht Thailand (THB) 375.15 382.24 Thailand Bhat (THB)

Peso Philipina (PHP) 271.41 294.08 Philippine Peso (PHP) Yen Jepang (JPY) 115.40 114.52 Japan Yen (JPY)

Selisih kurs yang timbul dari penyelesaian pos moneter dan dari penjabaran pos moneter dalam mata uang asing diakui dalam laba rugi.

Exchange differences arising on the settlement of monetary items or on translating monetary items in foreign currencies are recognized in profit or loss.

2.p. Pajak Penghasilan 2.p. Income Tax Beban pajak adalah jumlah gabungan pajak kini dan pajak tangguhan yang diperhitungkan dalam menentukan laba rugi pada suatu periode. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui dalam laba rugi, kecuali pajak penghasilan yang timbul dari transaksi atau peristiwa yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain atau secara langsung di ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam penghasilan komprehensif lain atau ekuitas.

Tax expense is the aggregate amount included in the determinination of profit or loss for the period in respect of current tax and deferred tax. Current tax and deferred tax is recognized in profit or loss, except for income tax arising from transactions or events that are recognized in other comprehensive income or directly in equity. In this case, the tax is recognized in other comprehensive income or equity, respectively.

Jumlah pajak kini untuk periode berjalan dan periode sebelumnya yang belum dibayar diakui sebagai liabilitas. Jika jumlah pajak yang telah dibayar untuk periode berjalan dan periode-periode sebelumnya melebihi jumlah pajak yang terutang untuk periode tersebut, maka kelebihannya diakui sebagai aset. Liabilitas (aset) pajak kini untuk periode berjalan dan periode sebelumnya diukur sebesar jumlah yang diperkirakan akan dibayar kepada (direstitusi dari) otoritas perpajakan, yang dihitung menggunakan tarif pajak (dan undang-undang pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.

Current tax for current and prior periods shall, to the extent unpaid, be recognised as a liability. If the amount already paid in respect of current and prior periods exceeds the amount due for those periods, the excess shall be recognised as an asset. Current tax liabilities (assets) for the current and prior periods shall be measured at the amount expected to be paid to (recovered from) the taxation authorities, using the tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted by the end of the reporting period.

Page 162: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 29 Paraf

Manfaat terkait dengan rugi pajak yang dapat ditarik untuk memulihkan pajak kini dari periode sebelumnya diakui sebagai aset. Aset pajak tangguhan diakui untuk akumulasi rugi pajak belum dikompensasi dan kredit pajak belum dimanfaatkan sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak masa depan akan tersedia untuk dimanfaatkan dengan rugi pajak belum dikompensasi dan kredit pajak belum dimanfaatkan.

Tax benefits relating to tax loss that can be carried back to recover current tax of a previous periods is recognized as an asset. Deferred tax asset is recognized for the carryforward of unused tax losses and unused tax credit to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the unused tax losses and unused tax credits can be utilized.

Seluruh perbedaan temporer kena pajak diakui sebagai liabilitas pajak tangguhan, kecuali perbedaan temporer kena pajak yang berasal dari: a) pengakuan awal goodwill; atau b) pengakuan awal aset atau liabilitas dari

transaksi yang bukan kombinasi bisnis dan pada saat transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi atau laba kena pajak (rugi pajak).

A deferred tax liability shall be recognised for all taxable temporary differences, except to the extent that the deferred tax liability arises from: a) the initial recognition of goodwill; or b) the initial recognition of an asset or liability

in a transaction which is not a business combination and at the time of the transaction, affects neither accounting profit nor taxable profit (tax loss).

Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer dapat dikurangkan sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba dimaksud, kecuali jika aset pajak tangguhan timbul dari pengakuan awal aset atau pengakuan awal liabilitas dalam transaksi yang bukan kombinasi bisnis dan pada saat transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi atau laba kena pajak (rugi pajak).

A deferred tax asset shall be recognised for all deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the deductible temporary difference can be utilised, unless the deferred tax asset arises from the initial recognition of an asset or liability in a transaction that is not a business combination and at the time of the transaction affects neither accounting profit nor taxable profit (tax loss).

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan berlaku ketika aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan. Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Perusahaan memperkirakan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya.

Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the period when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted by the end of the reporting period. The measurement of deferred tax liabilities and deferred tax assets shall reflect the tax consequences that would follow from the manner in which the Company expects, at the end of the reporting period, to recover or settle the carrying amount of its assets and liabilities.

Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah ulang pada akhir periode pelaporan. Perusahaan mengurangi jumlah tercatat aset pajak tangguhan jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut. Setiap pengurangan tersebut dilakukan pembalikan atas aset pajak tangguhan hingga kemungkinan besar laba kena pajak yang tersedia jumlahnya memadai.

The carrying amount of a deferred tax asset reviewed at the end of each reporting period. The Company shall reduce the carrying amount of a deferred tax asset to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profit will be available to allow the benefit of part or all of that deferred tax asset to be utilised. Any such reduction shall be reversed to the extent that it becomes probable that sufficient taxable profit will be available.

Page 163: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 30 Paraf

Perusahaan melakukan saling hapus aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan jika dan hanya jika: a) Perusahaan memiliki hak yang dapat

dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini; dan

b) Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama atas: i. entitas kena pajak yang sama; atau ii. entitas kena pajak yang berbeda yang

bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan, pada setiap periode masa depan dimana jumlah signifikan atas aset atau liabilitas pajak tangguhan diperkirakan untuk diselesaikan atau dipulihkan.

The Company offsets deferred tax assets and deferred tax liabilities if, and only if: a) The Company has a legally enforceable

right to set off current tax assets against current tax liabilities; and

b) The deferred tax assets and the deferred

tax liabilities relate to income taxes levied by the same taxation authority on either:

i. the same taxable entity; or ii. different taxable entities which intend

either to settle current tax liabilities and assets on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously, in each future period in which significant amounts of deferred tax liabilities or assets are expected to be settled or recovered.

Perusahaan melakukan saling hapus atas aset pajak kini dan liabilitas pajak kini jika dan hanya jika, Perusahaan: a) memiliki hak yang dapat dipaksakan

secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang diakui; dan

b) bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.

The Company offsets current tax assets and current tax liabilities if, and only if, the Company: a) has legally enforceable right to set off the

recognized amounts, and b) intends either to settle on a net basis, or to

realize the assets and settle liabilities simultaneously.

2.q. Liabilitas Imbalan Kerja 2.q. Employee Benefit Liabilities

Imbalan Kerja Jangka Pendek Imbalan kerja jangka pendek diakui ketika pekerja telah memberikan jasanya dalam suatu periode akuntansi, sebesar jumlah tidak terdiskonto dari imbalan kerja jangka pendek yang diharapkan akan dibayar sebagai imbalan atas jasa tersebut.

Short-term Employee Benefits Short-term employee benefits are recognized when an employee has rendered service during accounting period, at the undiscounted amount of short-term employee benefits expected to be paid in exchange for that service.

Imbalan kerja jangka pendek mencakup antara lain upah, gaji, bonus dan insentif.

Short term employee benefits include such as wages, salaries, bonus and incentive.

Imbalan Pascakerja Imbalan pascakerja seperti pensiun, uang pisah dan uang penghargaan masa kerja dihitung berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13/2003 (”UU 13/2003”).

Post-employment Benefits Post-employment benefits such as retirement, severance and service payments are calculated based on Labor Law No. 13/2003 (“Law 13/2003”).

Perusahaan mengakui jumlah liabilitas imbalan pasti neto sebesar nilai kini kewajiban imbalan pasti pada akhir periode pelaporan dikurangi nilai wajar aset program yang dihitung oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Nilai kini kewajiban imbalan imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan imbalan tersebut.

The Company recognizes the amount of the net defined benefit liability at the present value of the defined benefit obligation at the end of the reporting period less the fair value of plan assets which calculated by independent actuaries using the Projected Unit Credit method. Present value benefit obligation is determined by discounting the benefit.

Page 164: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 31 Paraf

Perusahaan mencatat tidak hanya kewajiban hukum berdasarkan persyaratan formal program imbalan pasti, tetapi juga kewajiban konstruktif yang timbul dari praktif informal entitas.

The Company accounts not only for its legal obligation under the formal terms of a defined benefit plan, but also for any constructive obligation that arises from the entity’s informal practices.

Biaya jasa kini, biaya jasa lalu dan keuntungan atau kerugian atas penyelesaian, serta bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto diakui dalam laba rugi.

Current service cost, past service cost and gain or loss on settlement, and net interets on the net defined benefit liability (asset) are recognized in profit and loss.

Pengukuran kembali atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto yang terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuarial, imbal hasil atas aset program dan setiap perubahan dampak batas atas aset diakui sebagai penghasilan komprehensif lain.

The remeasurement of the net defined benefit liability (assets) comprises actuarial gains and losses,the return on plan assets, and any change in effect of the asset ceiling are recognized in other comprehensive income.

Pesangon Perusahaan mengakui pesangon sebagai liabilitas dan beban pada tanggal yang lebih awal di antara: a) Ketika Perusahaan tidak dapat lagi

menarik tawaran atas imbalan tersebut; dan

b) Ketika Perusahaan mengakui biaya untuk restrukturisasi yang berada dalam ruang lingkup PSAK No. 57 dan melibatkan pembayaran pesangon.

Termination Benefits The Company recognizes a liability and expense for termination benefits at the earlier of the following dates: a) When the Company can no longer withdraw

the offer of those benefits; and b) When the Company recognizes costs for a

restructuring that is within the scope of PSAK No. 57 and involves payment of termination benefits.

Perusahaan mengukur pesangon pada saat pengakuan awal, dan mengukur dan mengakui perubahan selanjutnya, sesuai dengan sifat imbalan kerja.

The Company measures termination benefits on initial recognition, and measures and recognizes subsequent changes, in accordance with the nature of the employee benefits.

2.r. Laba per Saham 2.r. Earnings per Share

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba atau rugi yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam suatu periode.

Basic earnings per share is computed by dividing the profit or loss attributable to ordinary equity holders of the parent entity by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the period.

Untuk tujuan penghitungan laba per saham dilusian, Perusahaan menyesuaikan laba atau rugi yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk dan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar, atas dampak dari seluruh instrument berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif.

For the purpose of calculationg diluted earnings per share, the Company shall adjust profit or loss attributable to ordinary equity holders of the parent entity, and the weighted average number of shares outstanding, for the effect of all dilutive potential ordinary shares.

2.s. Biaya Emisi Saham 2.s. Stock Issuance Cost

Beban yang terjadi sehubungan dengan penawaran saham Perusahaan (termasuk hak memesan terlebih dahulu) kepada publik dibebankan sebagai “Tambahan Modal Disetor”.

Cost incurred in connection with the public offering (including Pre-emptive Rights Issue) is charged as “Additional Paid-in Capital”.

Page 165: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 32 Paraf

2.t. Transaksi Reasuransi Syariah 2.t. Sharia Reinsurance Transaction Perusahaan menggunakan akad kontrak asuransi syariah wakalah bil ujrah. Premi yang dibayarkan pada asuransi syariah diakui sebagai dana tabarru’ dan tidak diakui sebagai pendapatan premi oleh Perusahaan. Fee atau ujrah dalam mengelola produk-produk dari peserta diakui sebagai pendapatan oleh Perusahaan selama periode kontrak asuransi.

The Company uses “wakalah bil ujrah” Sharia insurance contract. Premiums paid on Sharia insurance are recognized as tabarru’ fund and not recognized as premium income by the Company. Fees or ujrah in managing the product is recognized as income by the Company over the insurance contract period.

Penerimaan dana dari nasabah untuk produk syariah diakui sebagai liabilitas di laporan posisi keuangan sebesar jumlah yang diterima setelah dikurangi bagian fee (ujrah) untuk Perusahaan dalam rangka mengelola pendapatan dari produk syariah.

Funds received from customers for Sharia products is recognized as liabilities in the statement of financial position for the amount received net of the portion representing the Company’s fees (ujrah) in managing the Sharia product revenue.

Surplus yang dapat didistribusikan akan ditetapkan berdasarkan kecukupan kontribusi premi yang diterima dan hasil investasi yang terkait cukup untuk menutup beban atas pembayaran klaim dan pembentukan cadangan. Setiap kelebihan, setelah dikurangkan dengan porsi untuk membayar pinjaman kepada Perusahaan atau qardh, jika ada, akan dibagikan kepada peserta, Perusahaan dan dana tabarru’ sesuai dengan akad kontrak asuransi.

The distributable surplus will be determined based on whether the premium contribution received and its related investment return are sufficient to cover for the expenses on claims paid and reserve set up. Any excess, after deduction the portion to repay the loan or qardh from the Company, if any, will be distributed to the policy holders, to the Company, and to the tabarru’ fund in accordance with insurance contract.

Ketika dana tabarru’ tidak mencukupi untuk menutup klaim yang telah terjadi, Perusahaan akan memberikan qardh (pinjaman tidak berbunga) untuk menyelesaikannya. Pada saat dana tabarru’ memiliki surplus underwriting, maka qardh akan dibayarkan terlebih dahulu sebelum Perusahaan menyatakan pembagian surplus yang dapat didistribusikan.

When the tabarru’ fund is insufficient to cover all claims incurred, the Company will settle under qardh (non-bearing interest loans). The qardh is to be repaid first when tabarru’ fund has an underwriting surplus before the Company declares the distributable surplus.

2.u. Sukuk 2.u. Sukuk

Surat Berharga Syariah adalah surat bukti investasi berdasarkan prinsip syariah yang lazim diperdagangkan di pasar uang syariah dan/atau pasar modal syariah antara lain obligasi syariah (sukuk) dan surat berharga lainnya berdasarkan prinsip syariah.

Sharia Securities are proof of investment based on sharia principles that are commonly traded in the sharia money market and/or sharia capital markets, including sharia bonds (sukuk) and other securities following sharia principles.

Sejak 1 Januari 2016, saat pengakuan awal, Perusahaan menentukan investasi pada sukuk, sebagai diukur pada biaya perolehan, diukur pada nilai wajar melalui laba rugi atau diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain.

Since January 1, 2016, upon initial recognition, the Company determines the investment in sukuk, as measured at cost, measured at fair value through profit or loss or measured at fair value through other comprehensive income.

Sebelum 1 Januari 2016, Perusahaan menentukan klasifikasi investasi pada sukuk sebagai diukur pada biaya perolehan atau diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

Prior to January 1, 2016, the Company determines the classification of investments in sukuk as measured at cost or at fair value through profit or loss.

Page 166: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 33 Paraf

Klasifikasi sukuk adalah sebagai berikut: Classification of sukuk are as follows: 1) Diukur pada biaya perolehan

Investasi tersebut dimiliki dalam suatu model usaha yang bertujuan utama untuk memperoleh arus kas kontraktual dan terdapat persyaratan kontraktual dalam menentukan tanggal tertentu atas pembayaran pokok dan atau hasilnya.

Biaya perolehan sukuk termasuk biaya transaksi dan selisih antara biaya perolehan dan nilai nominal diamortisasi secara garis lurus selama jangka waktu sukuk dan diakui dalam laba.

1) Measured at cost

The investments held within a business model whose primary purpose is to obtain contractual cash flows and there is a contractual requirement to determine a specific date for the payment of principal and or result.

Sukuk acquisition cost including transaction costs and the difference between the acquisition cost and nominal value is amortized straight-line basis over the term sukuk and recognized in earnings.

2) Diukur pada nilai wajar melalui penghasilan

komprehensif lain

Investasi tersebut dimiliki dalam suatu model usaha yang bertujuan utama untuk memperoleh arus kas kontraktual dan melakukan penjualan sukuk, terdapat persyaratan kontraktual dalam menentukan tanggal tertentu atas pembayaran pokok dan atau hasilnya.

Biaya perolehan sukuk termasuk biaya transaksi, dan selisih antara biaya perolehan dan nilai nominal diamortisasi secara garis lurus selama jangka waktu sukuk dan diakui dalam laba.

Keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam penghasilan komprehensif lain setelah memperhitungkan saldo selisih biaya perolehan dan nilai nominal yang belum diamortisasi dan saldo akumulasi keuntungan atau keerugian nilai wajar yang telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain sebelumnya. Ketika investasi sukuk dihentikan pengakuannya, akumulasi keuntungan atau kerugian yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain direklasifikasi ke laba rugi.

3) Measured at fair value through other comprehensive income

The investment is held within a business model whose primary purpose is to obtain contractual cash flows and selling sukuk, there is a contractual requirement to determine a specific date for the payment of principal and or results.

The cost of securities includes transaction costs, and the difference between the acquisition cost and nominal value is amortized straight-line basis over the term sukuk and recognized in earnings.

Gains or losses from changes in fair value recognized in other comprehensive income after taking into account the differences between the cost and the balance of the nominal value and the unamortized balance of accumulated profit or keerugian fair value has been recognized in other comprehensive income previously. When the sukuk investments are derecognised, the cumulative gain or loss previously recognized in other comprehensive income are reclassified to profit or loss

Pada 31 Desember 2016, Perusahaan hanya mempunyai efek-efek dalam bentuk sukuk yang dimiliki hingga jatuh tempo dan diukur pada biaya perolehan.

As of December 31, 2016, the Company only have marketable securities in the form of sukuk held to maturity and measured at cost.

3. Sumber Ketidakpastian Estimasi dan

Pertimbangan yang Penting 3. Sources of Estimation Uncertainty and

Critical Judgments

Penyusunan laporan keuangan Perusahaan mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi pada akhir periode pelaporan.

The preparation of the Company’s financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period.

Page 167: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 34 Paraf

Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.

Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset and liability affected in future periods.

a. Pertimbangan a. Judgments Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan:

The following judgments are made by management in the process of applying the Company’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the financial statements.

Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Classification of Financial Assets and

Financial Liabilities Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2014) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan seperti diungkapkan pada Catatan 2.e.

The Company determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2014). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Company’s accounting policies disclosed in Note 2.e.

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Piutang Reasuransi dan Piutang Retrosesi

Allowance for Impairment Loss of Reinsurance Receivables and Retrocession Receivables

Perusahaan mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pihak ceding dan atau pihak retrosesi yang bersangkutan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas jumlah piutang reasuransi dan piutang retrosesi guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan kerugian penurunan nilai piutang reasuransi dan piutang retrosesi.

The Company evaluates specific accounts where it has information that certain ceding and or retrocession are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Company uses judgment, based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and known market factors, to record specific provisions for reinsurance receivables and retrocession receivables against amounts due to reduce its receivable amounts that the Company expects to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment loss of reinsurance receivables and retrocession receivables.

Nilai tercatat dari piutang reasuransi dan piutang retrosesi Perusahaan sebelum cadangan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2016 adalah masing-masing sebesar Rp323.205.549.519 dan Rp33.219.909.998 (31 Desember 2015: masing-masing sebesar Rp215.358.919.544 dan Rp45.071.345.806). Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 5 dan 6.

The carrying amount of the Company’s reinsurance receivables and due from retrocession before allowance for impairment loss as of December 31, 2016 amounted to Rp323,205,549,519 and Rp33,219,909,998, respectively (December 31, 2015: Rp215,358,919,544 and Rp45,071,345,806, respectively). Further details are discussed in Notes 5 and 6.

Page 168: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 35 Paraf

Pajak Penghasilan Income Tax Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Perusahaan mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 23.c.

Significant judgment is involved in determining the provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Company recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due. Further details are disclosed in Note 23.c.

b. Estimasi dan Asumsi Akuntansi b. Accounting Estimates and Assumptions Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini.

The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are disclosed below.

Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

Fair Value of Financial Assets and Liabilities

Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti-bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda.

Indonesian Financial Accounting Standards require measurement of certain financial assets and liabilities at fair values, and the disclosure requires the use of estimates. Significant component of fair value measurement is determined based on verifiable objective evidence (i.e. foreign exchange rate, interest rate), while timing and amount of changes in fair value might differ user due to different valuation method used.

Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan diungkapkan pada Catatan 45.c.

The fair value of financial assets and liabilities are disclosed in Note 45.c.

Estimasi Klaim Retensi Sendiri dan Premi yang Belum Merupakan Pendapatan

Estimated Own Retention Claims and Unearned Premiums

Perusahaan mencatat estimasi klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan dan pendapatan premi yang belum diakui berdasarkan metode perhitungan tertentu yang berlaku umum di Indonesia. Asumsi utama yang mendasari metode tersebut adalah pengalaman klaim masa lalu. Estimasi klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan merupakan bagian atas estimasi klaim retensi sendiri.

The Company records estimated of incurred but not reported and unearned premiums based on a certain calculation method which generally applied in Indonesia. The main assumption underlying this method is the Company’s past claim experience. Estimated of incurred but not reported is part of estimated claim for self-retention.

Hasil aktual yang berbeda dari hasil perhitungan akan dibebankan ke laba rugi tahun berjalan. Sementara Perusahaan berkeyakinan bahwa hasil perhitungan tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual akan dapat mempengaruhi secara material

Actual results that differ from the Company’s calculation’s result will be charged to profit or loss for the year. While the Company believes that its calculation results are reasonable and appropriate, significant differences in the actual results may materially affect its estimated own retention claim and unearned

Page 169: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 36 Paraf

estimasi klaim retensi sendiri dan pendapatan premi yang belum diakui. Nilai tercatat atas estimasi klaim retensi sendiri dan pendapatan premi yang belum diakui Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2016 masing-masing sebesar Rp304.802.644.829 dan Rp596.433.201.056 (31 Desember 2015: masing-masing sebesar Rp254.585.459.044 dan Rp462.578.087.210). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 19.

premiums. The carrying amount of the Company’s liabilities for estimated claim for own-retention and unearned premiums as of December 31, 2016 amounted to Rp304,802,644,829 and Rp596,433,201,056, respectively, (December 31, 2015: Rp254,585,459,044 and Rp462,578,087,210, respectively). Further details are discussed in Note 19.

Pengujian Kecukupan Liabilitas Liability Adequacy Test Pada tanggal pelaporan, keseluruhan jumlah aset dan liabilitas asuransi yang dicatat telah dilakukan pengujian kecukupan liabilitas dan Direksi meyakini bahwa jumlah tersebut adalah memadai.

As of the reporting date, all insurance assets and liabilities have been estimated and the Directors believe that the amount recorded are adequate.

Estimasi Umur Manfaat Aset Tetap Estimated Useful Lives of Fixed Assets Perusahaan melakukan penelahaan berkala atas masa manfaat ekonomis aset tetap berdasarkan faktor-faktor seperti kondisi teknis dan perkembangan teknologi di masa depan. Hasil operasi di masa depan akan dipengaruhi secara material atas perubahan estimasi ini yang diakibatkan oleh perubahan faktor yang telah disebutkan di atas (Nilai tercatat aset tetap disajikan dalam Catatan 16).

The Company reviews periodically the estimated useful lives of fixed assets based on factors such as technical specification and future technological developments. Future results of operations could be materially affected by changes in these estimates brought about by changes in the factors mentioned (Carrying amount of fixed assets is presented in Note 16).

Imbalan Kerja Post-Employment Benefits Nilai kini liabilitas imbalan pasca kerja tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya (penghasilan) pensiun neto mencakup tingkat diskonto. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat imbalan pasca kerja

The present value of the post-employment benefits obligations depends on a number of factors that are determined on an actuarial basis using a number of assumptions. The assumptions used in determining the net cost (income) for pensions include the discount rate. Any changes in these assumptions will impact the carrying amount of post employment benefits obligations.

Perusahaan menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir periode pelaporan, yakni tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang diharapkan untuk menyelesaikan liabilitas. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Perusahaan mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang imbalan akan dibayar dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu liabilitas yang terkait.

The Company determines the appropriate discount rate at the end of each reporting period. This is the interest rate that should be used to determine the present value of estimated future cash outflows expected to be required to settle the obligations. In determining the appropriate discount rate, the Company considers the interest rates of government bonds that are denominated in the currency in which the benefits will be paid and that have terms to maturity approximating the terms of the related obligation.

Asumsi kunci liabilitas imbalan pasca kerja sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini. Informasi tambahan diungkapkan pada Catatan 24.

Other key assumptions for post-employment benefit obligations are based in part on current market conditions. Additional information is disclosed in Note 24.

Page 170: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 37 Paraf

4. Kas dan Bank 4. Cash on Hand and in Banks

2016 2015

Rp Rp

Kas/ Cash 35,000,000 35,000,000

Bank/ Banks

Rupiah

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 2,256,805,964 831,426,077

PT Bank Syariah Mega Indonesia 2,169,736,431 595,535,624

PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 1,353,729,114 40,802,875,402

PT Bank Negara Indonesia Syariah 1,271,666,763 1,132,498,884

PT Bank Danamon Indonesia Tbk 691,610,427 353,165,806

PT Bank CIMB Niaga Tbk 232,582,719 1,045,039

PT Bank Central Asia Tbk 129,471,277 180,839,412

PT Bank Permata Tbk 81,681,204 82,313,204

PT Bank ICBC Indonesia -- 2,500,000

US Dolar

PT Bank Syariah Mega Indonesia 695,189,926 277,217,974

(2016: USD51,740.84;

2015: USD20,095.54)

PT Bank CIMB Niaga Tbk 517,969,999 817,877,822

(2016: USD38,550.91;

2015: USD59,287.99)

PT Bank Danamon Indonesia Tbk 395,663,462 705,460,436

(2016: USD29,448.01:

2015: USD51,138.85)

PT Bank Negara Indonesia Syariah 278,460,697 404,675,911

(2016: USD20,724.97;

2015: USD29,334.97)

Sub Total 10,074,567,983 46,187,431,591

Total 10,109,567,983 46,222,431,591

Saldo kas dan bank pada 31 Desember 2016 dan 2015, pada Unit Bisnis Syariah masing-masing adalah sebesar Rp4.425.053.817 dan Rp2.419.928.393 (Catatan 44).

As of December 31, 2016 and 2015, cash on hand and cash in bank in Sharia Business Unit amounted to Rp4,425,053,817 and Rp2,419,928,393, respectively (Note 44).

Saldo bank pada PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk merupakan bank penampungan untuk bisnis asuransi dengan PT Allianz Life Indonesia.

Balance of cash in bank in PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk represents bank reserved for insurance business with PT Allianz Life Indonesia.

5. Piutang Reasuransi 5. Reinsurance Receivables

2016 2015

Rp Rp

Pihak Berelasi (Catatan 14)/ Related Parties (Note 14) 17,464,680,514 7,311,768,277

Pihak Ketiga/ Third Parties

PT Allianz Life Indonesia 60,786,714,928 19,280,615,403

PT Prudential Life Assurance 29,238,845,786 4,370,344,244

PT Hanwha Life Insurance Indonesia 25,258,973,313 8,568,444,663

PT AIA Financial 24,869,337,419 25,593,701,614

PT Commonwealth Life 14,253,380,243 7,616,773,582

PT Generali Indonesia Life Assurance 12,336,778,289 24,645,675,030

Guy Carpenter & Company Pte. Ltd. 11,891,974,373 725,326,725

Mure Reinsurance Broker 11,079,291,698 --

Page 171: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 38 Paraf

2016 2015

Rp Rp

PT Asuransi Simas Jiwa

(d/h PT Asuransi Jiwa Mega Life) 11,054,801,124 9,831,240,219

PT Asuransi FPG Indonesia

(d/h PT Asuransi Indrapura) 8,921,498,946 1,366,778,997

PT Equity Life Indonesia 8,347,219,292 6,056,848,509

IBS Reinsurance Brokers Singapore Pte. Ltd. 6,340,304,268 96,456,052

PT Asuransi Jiwa Taspen 6,230,389,481 1,456,270,458

PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia 5,886,406,617 1,661,055,476

PT Trinity Re 4,794,712,880 2,007,045,686

PT Holmes Reinsurance Brokers

(d/h PT Tala Re International) 4,568,991,147 4,568,991,147

PT Tugu Mandiri 4,337,376,829 2,450,878,857

PT Asuransi Central Asia Raya 4,146,996,988 214,306,913

AON Benfield Asia Pte Ltd, Singapore 3,873,486,281 3,488,085,660

PT Asuransi MSIG Indonesia 3,471,175,006 2,095,345,387

PT AXA Financial Indonesia 3,055,641,896 5,213,531,684

PT Asuransi Jiwa BCA 2,966,453,964 208,787,179

PT Sequis Life 2,742,623,873 680,870,014

PT Sun Life Financial Indonesia 2,477,063,049 2,238,700,208

PT MNC Asuransi Indonesia 2,306,211,767 --

PT BNI Life Insurance 2,308,930,827 --

Jardine Llyod Thompson Pte. Ltd., Asia 2,253,376,495 1,203,837,880

PT Asuransi Astra Buana 1,961,155,502 3,181,780,028

PT Asuransi Jiwa Recapital 1,918,150,582 1,731,136,853

Zurich Insurance Indonesia 1,760,770,815 --

PT Asrinda Arthasangga 1,640,838,219 1,298,664,816

PT Asuransi Wahana Tata 1,605,431,503 2,997,219,307

PT Adonai Pialang Reasuransi 1,561,875,000 --

PT Panin Life 1,553,747,214 --

PT Tokio Marine Life Insurance Indonesia 1,527,992,310 1,985,070,243

Willis Faber Pte. Ltd., Singapore 1,136,296,956 6,242,224,943

PT Wanaartha Adisarana Life Insurance 817,414,121 1,096,689,146

PT Reasuransi International Indonesia 659,886,786 19,398,099,034

PT Asuransi Adira Dinamika 158,225,863 1,334,625,185

PT Avrist Assurance 139,773,181 8,409,933,583

PT Asuransi Sompo Japan

Nipponkoa Indonesia 29,546,340 2,443,822,940

PT MNC Life Assurance -- 7,275,897,865

PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG -- 2,227,686,419

PT Tugu Pratama Indonesia -- 2,048,658,352

PT Asuransi Jiwa Kresna 470,080,373 740,283,540

Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 milyar)/ Others (each below Rp1 billion) 9,000,727,461 9,995,447,426

Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Piutang

Less: Allowance for Impairment Loss of Receivables (698,622,694) (698,622,694)

Sub Total Pihak Ketiga/ Sub Total Third Parties 305,042,246,311 207,348,528,573

Total - Neto/ Net 322,506,926,825 214,660,296,850

Saldo piutang reasuransi pada 31 Desember 2016 dan 2015 berdasarkan jenis asuransi:

Reinsurance receivables balances as of December 31, 2016 and 2015 based on type of insurance:

2016 2015

Rp Rp

Jiwa 259,608,924,100 179,135,328,519 Life

Umum 63,596,625,419 36,223,591,025 General

Total 323,205,549,519 215,358,919,544 Total

Page 172: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 39 Paraf

Saldo piutang reasuransi pada 31 Desember 2016 dan 2015 dalam valuta asing sebesar:

Reinsurance receivables balances as of December 31, 2016 and 2015 in foreign currencies are as follows:

2016 2015

Rp Rp

Pihak Berelasi/ Related Parties Related Parties

(2016: USD210,721.72,; 2015: USD200,284.78) 2,831,257,030 2,762,928,540 (2016: USD210,721.72,; 2015: USD200,284.78)

Pihak Ketiga/ Third Parties Third Parties

(2016: USD2,701,004.55; EUR22,251.99; (2016: USD2,701,004.55; EUR22,251.99;

dan mata uang asing lainnya and in other foreign currencies

ekuivalen Rp483,337,591.27; equivalent to Rp483,337,591.82;

2015: USD1,914,064.51; EUR9,873.82; 2015: USD1,914,064.51; EUR9,873.82;

dan mata uang asing lainnya and in other foreign currencies

ekuivalen Rp427.361.803) 37,089,157,394 26,984,091,239 equivalent to Rp427,361,803)

Total 39,920,414,424 29,747,019,779 Total

Analisa umur piutang reasuransi adalah sebagai berikut:

The aging schedule of reinsurance receivables is as follows:

2016 2015

Rp Rp

Belum Jatuh Tempo 199,244,576,848 142,456,945,980 Not Yet Due

Lewat Jatuh Tempo Past Due

Tidak lebih dari 30 hari 7,639,304,301 6,219,572,469 Not more than 30 days

31 - 60 hari 56,439,916,164 30,735,149,230 31 - 60 days

61 - 90 hari 1,113,989,284 4,718,907,861 61 - 90 days

lebih dari 90 hari 58,767,762,922 31,228,344,004 Over 90 days

Total 323,205,549,519 215,358,919,544 Total

Saldo piutang reasuransi pada 31 Desember 2016 dan 2015, pada Unit Bisnis Syariah masing-masing adalah sebesar Rp9.149.064.811 dan Rp10.125.114.719 (Catatan 44).

As of December 31, 2016 and 2015, reinsurance receivables in Sharia Business Unit amounted to Rp9.149.064.811 and Rp10,125,114,719, respectively (Note 44).

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, piutang reasuransi-neto diperkenankan merupakan piutang reasuransi-neto berumur kurang dari 60 hari masing-masing sebesar Rp263.323.797.313 (unit bisnis syariah: Rp8.510.918.122) dan Rp179.411.667.679 (unit bisnis syariah: Rp9.942.854.027).

As of December 31, 2016 and 2015, admitted reinsurance receivables-net is reinsurance receivables-net less than 60 days amounted to Rp263,323,797,313 (business unit sharia: Rp8,510,918,122) and Rp179,411,667,679 (business unit sharia: Rp9,942,854,027), respectively.

Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai piutang adalah sebagai berikut:

The movement of allowance for impairment loss of receivables is as follows:

2016 2015

Rp Rp

Saldo Awal Tahun 698,622,694 14,377,684 Beginning Balance

Penambahan -- 684,245,009 Addition

Saldo Akhir Tahun 698,622,694 698,622,694 Ending Balance

Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian penurunan nilai dan tidak tertagihnya piutang reasuransi.

The management believes that the allowance for impairment loss is sufficient to cover possible losses from the impairment of receivables and uncollectible reinsurance receivables.

Page 173: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 40 Paraf

6. Piutang Retrosesi – Pihak Ketiga 6. Retrocession Receivables – Third Parties

2016 2015

Rp Rp

Dalam Negeri/ Domestic

PT Reasuransi Nasional Indonesia 5,375,966,039 15,647,035,633

PT Reasuransi Internasional Indonesia 650,498,399 328,448,566

PT Tugu Reasuransi Indonesia 1,190,897 1,990,954,851

Sub Total 6,027,655,335 17,966,439,050

Luar Negeri/ Overseas

THE TOA Reinsurance Company 7,972,083,507 13,654,549,592

Reinsurance Group of America 5,107,813,169 --

Asia Reinsurance Brokers Pte. Ltd. 2,567,936,404 3,418,528,793

AON Benfield Asia Pte Ltd, Singapore 2,076,639,979 969,515,321

J. B. Boda & Co. (s) Pte. Ltd. 947,316,270 516,169,235

Scor Reinsurance Asia Pacific Pte, Ltd. 878,950,059

Jardine Llyod Thompson Pte. Ltd., Asia 597,417,250 1,452,528,671

Transatlantic Reinsurance Company 549,592,004 --

Guy Carpenter & Company Pte. Ltd. 427,962,420 647,785,368

Best Re (L) Ltd., Malaysian 47,040,272 1,122,772,994

Partner Reinsurance Company Ltd. -- 4,348,513,175

Lain-lain (di bawah Rp500 juta)/ Others (each below Rp500 millions) 6,019,503,329 974,543,607

Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Piutang

Less: Allowance for Impairment Loss of Receivables (12,779,056) (12,779,056)

Sub Total 27,179,475,607 27,092,127,700

Total - Neto/ Net 33,207,130,942 45,058,566,750

Saldo piutang retrosesi pada 31 Desember 2016 dan 2015 berdasarkan jenis asuransi:

Retrocession receivable balance as of December 31, 2016 and 2015 based on type of insurance:

2016 2015

Rp Rp

Jiwa 23,098,889,330 36,807,847,380 Life

Umum 10,121,020,668 8,263,498,426 General

Total 33,219,909,998 45,071,345,806 Total

Saldo piutang retrosesi pada 31 Desember 2016 dan 2015 dalam valuta asing sebesar:

Retrocession receivables balance as of December 31, 2016 and 2015 recorded in foreign currency are:

2016 2015

Rp Rp

Pihak Ketiga Third Parties

Dalam Negeri Domestic

(2016: Nil; 2015: USD1,179.66) -- 16,273,410 (2016: Nil; 2015: USD1,179.66)

Luar Negeri Overseas

(2016: USD29,822.95; 2015: USD16,412.27) 400,701,156 226,407,264 (2016: USD29,822.95; 2015: USD16,412.27)

Total 400,701,156 242,680,674 Total

Analisa umur piutang retrosesi adalah sebagai berikut:

The aging schedule of retrocession receivables is as follows:

2016 2015

Rp Rp

Belum Jatuh Tempo 12,741,809,563 14,184,952,957 Not Yet Due

Lewat Jatuh Tempo Past Due

0 - 30 hari 499,812,123 --

31 - 60 hari 3,281,934,708 2,681,592,350 31 - 60 days

Lebih dari 60 hari 16,696,353,604 28,204,800,499 Over 60 days

Total 33,219,909,998 45,071,345,806 Total

Page 174: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 41 Paraf

Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai piutang adalah sebagai berikut:

The movement of allowance for impairment loss of receivables is as follows:

2016 2015

Rp Rp

Saldo Awal Tahun 12,779,056 12,779,056 Beginning Balance

Penambahan -- -- Addition

Saldo Akhir Tahun 12,779,056 12,779,056 Ending Balance

Saldo piutang retrosesi pada 31 Desember 2016 dan 2015, pada Unit Bisnis Syariah masing-masing adalah sebesar Rp5.373.449.724 dan Rp1.865.942.466 (Catatan 44).

As of December 31, 2016 and 2015, retrocession receivables in Sharia Business Unit amounted to Rp5,373,449,724 and Rp1,865,942,466, respectively (Note 44).

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, piutang retrosesi-neto diperkenankan merupakan piutang retrosesi-neto berumur kurang dari 60 hari masing-masing sebesar Rp16.523.556.394 (unit bisnis syariah: Rp1.674.892.315) dan Rp16.866.545.307 (unit bisnis syariah: Rp1.865.942.466).

As of December 31, 2016 and 2015, admitted retrocession receivables-net is retrocession receivables-net less than 60 days amounted to Rp16,523,556,394 (sharia business unit: Rp1,674,892,315) and Rp16,866,545,307 (sharia business unit: Rp1,865,942,466), respectively.

Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian penurunan nilai dan tidak tertagihnya piutang retrosesi.

The management believes that the allowance for impairment loss is sufficient to cover possible losses from the impairment of receivables and uncollectible retrocession receivables.

7. Deposito Berjangka – Pihak Ketiga 7. Time Deposits – Third Parties

2016 2015

Rp Rp

Pihak Ketiga/ Third Parties

Rupiah

PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 84,000,000,000 67,500,000,000

PT Bank CIMB Niaga Tbk 56,302,511,626 95,297,804,902

PT Bank Maybank Indonesia Tbk

(d/h PT Bank Internasional Indonesia Tbk) 28,000,000,000 30,000,000,000

PT Bank Victoria International Tbk 28,000,000,000 28,000,000,000

PT Bank Panin Syariah Tbk 25,908,244,496 24,408,244,497

PT Bank Bukopin Syariah 24,237,507,978 24,384,041,203

PT Bank Bukopin Tbk 24,000,000,000 10,000,000,000

PT Bank Permata Tbk 23,000,000,000 25,000,000,000

PT Bank Rakyat Indonesia Syariah 19,475,281,917 24,144,523,049

PT Bank Syariah Mega Indonesia 16,900,000,000 26,350,000,000

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk 11,600,000,000 16,100,000,000

PT Bank Pan Indonesia Tbk 10,000,000,000 10,000,000,000

PT Bank Danamon Indonesia Tbk 10,000,000,000 3,500,000,000

PT Bank Negara Indonesia Syariah 8,000,000,000 --

PT Bank Victoria Syariah 1,000,000,000 4,900,000,000

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 450,000,000 1,125,000,000

PT Bank UOB Indonesia Tbk -- 10,000,000,000

Page 175: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 42 Paraf

2016 2015

Rp Rp

US Dolar

PT Bank ICBC Indonesia 25,586,702,432 45,716,551,782

(2016: USD1,904,339.27;

2015: USD3,313,994.33)

PT Bank Permata Tbk 10,832,609,468 39,369,211,419

(2016: USD806,237.68;

2015: USD1,732,730.19)

PT Bank Maybank Indonesia Tbk 13,539,396,201 27,607,007,580

(d/h PT Bank Internasional Indonesia Tbk)

(2016: USD1,007,695.46;

2015: USD2,001,232.88)

PT Bank Danamon Indonesia Tbk 4,702,600,000 6,345,700,000

(2016: USD350,000.00;

2015: USD460,000.00)

PT Pan Indonesia Tbk 24,302,373,062 --

(2016: 1,808,750.60; 2015: Nihil)

Total 449,837,227,180 519,748,084,432

Suku Bunga/ Interest Rates

Rupiah 3% - 10.25% 3% - 10.75%

US Dolar 0.08% - 1.25% 2.5% - 3%

Jangka Waktu/ Maturity Period 1-6 bulan/months 1-3 bulan/months

Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK.06/2003 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi pasal 14 ayat (1) jumlah investasi dalam bentuk deposito berjangka dan sertifikat deposito untuk setiap bank tidak melebihi 20% dari jumlah investasi. KMK No. 424/KMK.06/2003 telah mengalami perubahan dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 53/PMK.010/2012 dimana dalam pasal 9 ayat (1), jumlah investasi dalam bentuk deposito berjangka dan sertifikat deposito untuk setiap bank tidak melebihi 15% dari jumlah investasi.

According to the Decree of Minister of Finance Republic Indonesia No. 424/KMK.06/2003 regarding Financial Soundness of Insurance and Retrocession Companies article 14 paragraph (1), total investment in time deposits and certificate of deposits with each bank shall not exceed 20% of the total investment. This KMK No.424/KMK.06/2003 has been amended with decree of Minister of Finance No. 53/PMK/010/2012, the total investment in time deposits and certificate deposits with each bank shall not exceed 15% of the total investments.

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Perusahaan telah memenuhi ketentuan tersebut.

As of December 31, 2016 and 2015, the Company has fulfilled the requirement.

Jumlah deposito berjangka pada 31 Desember 2016 dan 2015, di Unit Bisnis Syariah adalah sebesar Rp107.121.034.390 dan Rp120.286.808.748 (Catatan 44).

Time deposits as of December 31, 2016 and 2015 in Sharia Business Unit amounted to Rp107,121,034,390 and Rp120,286,808,748, respectively (Note 44).

Rincian deposito berdasarkan jangka waktu sampai dengan jatuh tempo dan jangka waktu deposito berdasarkan perjanjian adalah sebagai berikut:

The details of time deposits based on the period to maturity date and period of time deposits based on agreement are as follows :

2016 2015

Rp Rp

Jangka Waktu Deposito Berdasarkan Jatuh Tempo Period based on Maturity Date

1 Bulan 342,945,271,016 400,748,084,432 1 Month

2 Bulan 58,500,000,000 -- 2 Months

3 Bulan 37,891,956,164 79,000,000,000 3 Months

6 Bulan 10,000,000,000 40,000,000,000 6 Months

12 Bulan 500,000,000 -- 6 Months12 Months

Total 449,837,227,180 519,748,084,432 Total

Page 176: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 43 Paraf

2016 2015

Rp Rp

Jangka Waktu Deposito Berdasarkan Perjanjian Period based on Agreement

1 Bulan 272,434,854,118 452,748,084,432 1 Month

3 Bulan 93,402,373,062 47,000,000,000 3 Months

5 Bulan -- 20,000,000,000 5 Months

6 Bulan 83,500,000,000 -- 6 Months

12 Bulan 500,000,000 -- 12 Months

Total 449,837,227,180 519,748,084,432 Total

8. Deposito Jaminan – Pihak Ketiga 8. Compulsory Time Deposits – Third Parties

2016 2015

Rp Rp

Pihak Ketiga/ Third Parties

PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 43,850,608,835 42,106,580,647

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk 11,077,442,125 10,366,425,753

PT Bank Syariah Mandiri 5,625,393,195 5,315,250,962

Total 60,553,444,155 57,788,257,362

Suku Bunga/ Interest Rates 7.25% - 8.25% 7.50%

Bagi Hasil/ Revenue Sharing 50% - 97.98% 50% - 92.73%

Jangka Waktu/ Maturity Period 1 bulan/month 1 bulan/month

Deposito jaminan merupakan dana jaminan dalam bentuk deposito berjangka atas nama Menteri Keuangan qq Perusahaan dalam Rupiah. Menurut Peraturan Pemerintah No. 73/1992 pasal 7 ayat (1) dan ayat (4) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah No. 63/1999, Surat keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK.06/2003 pasal 36 ayat (1) dan Peraturan Menteri Keuangan No. 158/PMK.010/2008, dan mengalami perubahan kembali dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 53/PMK.010/2012 pasal 35 ayat (1) dan (2) dimana dana jaminan yang harus dimiliki sekurang-kurangnya adalah jumlah yang lebih besar antara 20% dari modal sendiri yang dipersyaratkan dan hasil penjumlahan 1% dari premi neto dengan 0,25% dari premi reasuransi.

Compulsory time deposits represent required guarantee fund under the name of Minister of Finance on behalf of the Company in Rupiah. In accordance with the Government Regulation No. 73/1992 article 7 verse (1) and (4) which has been amended with Government Regulation No. 63/1999, the decree of Minister of Finance of Republic of Indonesia No. 424/KMK.06/2003 article 36 verse (1) and Minister of Finance Regulation No. 158/PMK.010/2008, and has been amended again with decree of Minister of Finance of Republic Indonesia No. 53/PMK.010/2012 article 35 paragraph (1) and (2) the amount of guarantee fund is required at least equivalent to 20% of required capital or 1% of net premium plus 0,25% of retrocession premium whichever is higher.

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 11/PMK.010/ 2011 tanggal 12 Januari 2011 tentang kesehatan keuangan usaha asuransi dan usaha reasuransi dengan prinsip Syariah, jumlah dana jaminan paling rendah 20% dari modal kerja minimum yang dipersyaratkan dan wajib disesuaikan dengan perkembangan volume usaha unit Syariah dengan ketentuan sebesar 1% dari kontribusi neto dan 0,25% dari kontribusi reasuransi keluar.

In accordance with Minister of Finance Regulation No. 11/PMK.010/2011 dated January 12, 2011 regarding the financial well-being for insurance and reinsurane with Sharia principles, the amount of guarantee fund is atleast 20% of the minimum required working capital and required to be adjusted with the growth of sharia business unit for 1% of the net contribution and 0.25% of the outward reinsurance contribution.

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, deposito berjangka yang menjadi dana jaminan untuk Unit Bisnis Syariah masing-masing sebesar Rp16.702.835.320 dan Rp15.681.676.715 (Catatan 44).

As of December 31, 2016 and 2015, time deposits which are the required guarantee fund for Sharia Business Unit amounted to Rp16,702,835,320 and Rp15,681,676,715, respectively (Note 44).

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Perusahaan telah memenuhi ketentuan tersebut.

As of December 31, 2016 and 2015, the Company has fulfilled the requirement.

Page 177: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 44 Paraf

9. Efek Utang Tersedia untuk Dijual – Pihak Ketiga

9. Debt Securities Available for Sale – Third Parties

Keuntungan

(Kerugian) yang

Belum Terealisasi/

Tanggal Tingkat Bunga/ Peringkat/ Nilai Perolehan/ Nilai Wajar/ Unrealized

Jatuh Tempo/ Interest Rate Rating Acquisition Cost Fair Value Gain (Loss)

Maturity Date (%) 2016*) Rp Rp Rp

Surat Berharga Negara/ Government

Bonds

Obligasi Negara RI Seri FR0071 15 Maret 2029/

March 15, 2029 9.00 32,581,000,000 31,798,050,000 (782,950,000)

Obligasi Negara RI Seri FR0068 15 Maret 2034/

March 15, 2034 8.38 15,570,000,000 15,140,025,000 (429,975,000)

Obligasi Negara RI Seri FR0064 15 Mei 2028/

May 15, 2028 6.13 12,966,500,000 12,756,420,000 (210,080,000)

Obligasi Negara RI Seri FR0035 15 Juni 2022/

June 15, 2022 12.90 12,326,000,000 12,241,090,000 (84,910,000)

Obligasi Negara RI Seri FR0047 15 Februari 2028/

February 15, 2028 10.00 11,425,000,000 11,331,990,000 (93,010,000)

Obligasi Negara RI Seri FR0056 15 September 2026/

September 15, 2026 8.38 10,331,000,000 10,298,140,000 (32,860,000)

SBSN PBS012 15 November 2031/

November 15, 2031 8.88 21,773,380,000 20,476,821,700 (1,296,558,300)

Obligasi Negara RI Seri FR0042 15 Juli 2027/

July 15, 2027 10.25 10,049,960,000 9,880,514,200 (169,445,800)

Obligasi Negara RI Seri FR0059 15 Mei 2027/

May 15, 2027 7.00 9,561,000,000 9,497,750,000 (63,250,000)

Obligasi Negara RI Seri FR0073 15 Mei 2031/

May 15, 2031 8.75 9,502,376,100 9,371,802,630 (130,573,470)

Obligasi Negara RI Seri FR0063 15 Mei 2023/

May 15, 2023 5.63 9,011,000,000 8,901,570,000 (109,430,000)

Obligasi Negara RI Seri FR0054 15 Juli 2031/

July 15, 2031 9.50 9,201,000,000 8,793,512,000 (407,488,000)

SBSN PBS011 15 Agustus 2023/

August 15, 2023/ 8.75 21,157,645,000 20,593,071,800 (564,573,200)

Sub Jumlah/ Sub Total 185,455,861,100 181,080,757,330 (4,375,103,770)

2016

Obligasi/ Corporate Bonds

Obligasi II Intiland Development 29 Juni 2019/

Tahun 2016 Seri A June 29, 2019 10.75 idA

9,990,000,000 10,082,400,000 92,400,000

Obligasi Berkelanjutan I Sarana Multi 18 November 2021/

Infrastruktur Tahap I Tahun 2016 Seri B November 18, 2021 8.20 idAAA 10,000,000,000 10,071,870,000 71,870,000

Obligasi Berkelanjutan I Sarana Multi 18 November 2019/

Infrastruktur Tahap I Tahun 2016 Seri A November 18, 2019 7.85 idAAA 10,000,000,000 9,946,260,000 (53,740,000)

Obligasi Berkelanjutan I Sarana Multi 18 November 2031/

Infrastruktur Tahap I Tahun 2016 Seri D November 18, 2031 8.90 idAAA 10,000,000,000 9,845,100,000 (154,900,000)

Obligasi Berkelanjutan I Sarana Multi 18 November 2026/

Infrastruktur Tahap I Tahun 2016 Seri C November 18, 2026 8.65 idAAA 10,000,000,000 9,765,190,000 (234,810,000)

Obligasi Berkelanjutan I Indosat 10 Desember 2025/

Tahap III Tahun 2015 Seri D December 10, 2025/ 11.20 idAAA 5,350,500,000 5,398,760,000 48,260,000

Obligasi Berkelanjutan I Indosat Tahap III 10 Desember 2022/

Tahun 2015 Seri C December 10, 2022/ 10.60 idAAA 5,200,500,000 5,243,145,000 42,645,000

Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Indosat 8 Desember 2022/

Tahap III A Tahun 2015 December 8, 2022 10.60 idAAA(sy) 5,000,000,000 5,243,143,450 243,143,450

Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Indosat 12 Desember 2017/

Tahap 1 Tahun 2014 Seri A December 12,2017 10.00 idAAA(sy) 5,000,000,000 5,068,857,050 68,857,050

Obligasi Berkelanjutan I Angkasa Pura 22 November 2026/

Tahap I Tahun 2016 Seri C November 22, 2026/ 8.55 idAAA 5,000,000,000 4,994,850,000 (5,150,000)

Sukuk Ijarah Angkasa Pura I Tahap 1 22 November 2021/

Tahun 2016 Seri A November 22, 2021 8.10 idAAA(sy) 5,000,000,000 4,982,052,100 (17,947,900)

Obligasi Berkelanjutan I Angkasa Pura 22 November 2021/

Tahap I Tahun 2016 Seri A November 22, 2021 8.10 idAAA 5,000,000,000 4,982,050,000 (17,950,000)

Obligasi Berkelanjutan I Angkasa Pura 22 November 2023/

Tahap I Tahun 2016 Seri B November 22, 2023 8.40 idAAA 5,000,000,000 4,970,580,000 (29,420,000)

Obligasi Berkelanjutan II Summarecon Agung 16 Desember 2020/

Tahap I Tahun 2015 December 16, 2020 11.25 idA+ 3,000,000,000 3,044,787,000 44,787,000

Sub Jumlah/ Sub Total 93,541,000,000 93,639,044,600 98,044,600

Jumlah/ Total 278,996,861,100 274,719,801,930 (4,277,059,170)

Page 178: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 45 Paraf

Keuntungan

(Kerugian) yang

Belum Terealisasi/

Tanggal Tingkat Bunga/ Peringkat/ Nilai Perolehan/ Nilai Wajar/ Unrealized

Jatuh Tempo/ Interest Rate Rating Acquisition Cost Fair Value Gain (Loss)

Maturity Date (%) 2015*) Rp Rp Rp

Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Indosat 12 Desember 2017/

Tahap I A Tahun 2014 December 12, 2017 10.00 idAAA(sy) 5,000,000,000 4,991,924,700 (8,075,300)

Obligasi Berkelanjutan I Indosat Tahap III 10 Desember 2022/

Tahun 2015 Seri C December 10, 2022/ 10.60 idAAA 5,000,000,000 4,935,661,900 (64,338,100)

Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Indosat 8 Desember 2022/

Tahap III A Tahun 2015 December 8, 2022 10.60 idAAA(sy) 5,000,000,000 4,935,661,900 (64,338,100)

Obligasi Berkelanjutan I Indosat Tahap III 10 Desember 2025/

Tahun 2015 Seri D December 10, 2025/ 11.20 idAAA 5,000,000,000 4,918,322,700 (81,677,300)

Obligasi Berkelanjutan II Summarecon Agung 16 Desember 2020/

Tahap I Tahun 2015 December 16, 2020/ 11.25 idA+ 3,000,000,000 2,993,188,110 (6,811,890)

23,000,000,000 22,774,759,310 (225,240,690)

2015

*) Didasarkan hasil pemeringkatan PT Pemeringkat Efek Indonesia *) Based on the rating result of PT Pemeringkat Efek Indonesia

Nilai wajar obligasi diperoleh dari harga kuotasi pada pasar aktif atas obligasi tersebut.

Fair value of bonds was obtained from quoted price in active market for these bonds.

Mutasi keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi dari efek utang tersedia untuk dijual – pihak ketiga adalah sebagai berikut:

Movements of unrealized gains (losses) of debt securities available for sale – third parties as follows:

2016 2015

Rp Rp

Saldo Awal (225,240,690) 4,500,000 Beginning Balance

Kerugian yang Belum Direalisasi yang Unrealized Loss Recognized in

Diakui di Ekuitas (4,282,283,949) (229,740,690) Equity

Jumlah yang Direklasifikasi ke Laba Rugi 307,110,000 -- Amount Reclassified to Profit or Loss

Pajak Penghasilan terkait Pos-pos yang Income Tax Relating to Items tha Will Be

Akan Direklasifikasi ke Laba Rugi (44,994,300) -- Reclassified to Profit or Loss

Saldo Akhir (4,245,408,939) (225,240,690) Ending Balance

Jumlah nilai wajar efek utang tersedia untuk dijual pada 31 Desember 2016 dan 2015, di Bisnis Unit Syariah adalah Rp46.125.536.100 dan Rp9.927.586.600 (Catatan 44).

Fair value of debt securities available for sale as of December 31, 2016 and 2015 in Sharia Business Unit amounted to Rp46,125,536,100 and Rp9,927,586,600, respectively (Note 44).

Nilai realisasi atas kerugian penjualan obligasi pada 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp2.930.656.611 dan Nihil (Catatan 36).

Realized of loss on sale of bonds for the years ended December 31, 2016 and 2015 amounted to Rp2.930.656.611 and Nil, respectively (Note 36).

Page 179: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 46 Paraf

10. Efek Ekuitas yang Diukur Pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi – Pihak Ketiga

10. Equity Securities at Fair Value Through Profit or Loss – Third Parties

Saham/Shares Lembar Biaya Nilai Wajar/ Keuntungan

Saham/ Perolehan/ Fair Value (Kerugian) yang

Number of Cost Belum Terealisasi/

Shares Unrealized

Gain (Loss)

Rp Rp Rp

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 460,000 4,830,000,000 5,324,500,000 982,000,000

PT Jasa Marga Tbk 1,146,209 4,738,690,100 4,951,622,880 (931,124,720)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 720,000 3,726,000,000 3,978,000,000 240,950,000

PT Indofood Sukses Makmur Tbk 460,000 3,484,500,000 3,645,500,000 1,265,000,000

PT Bumi Serpong Damai Tbk 1,930,000 3,281,000,000 3,387,150,000 (119,850,000)

PT Adhi Karya Tbk 1,482,600 2,831,766,000 3,083,808,000 (88,956,000)

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk 250,000 2,725,000,000 2,918,750,000 50,625,000

PT Eksploitasi Energi Indonesia Tbk 54,657,000 2,842,164,000 2,787,507,000 54,657,000

PT Adaro Energy Tbk 1,450,000 2,218,500,000 2,457,750,000 1,711,000,000

PT Alam Sutera Realty Tbk 5,250,000 1,995,000,000 1,848,000,000 (29,750,000)

PT Bank Central Asia Tbk 50,000 715,000,000 775,000,000 110,000,000

PT Pembangunan Perumahan Tbk 128,000 516,000,000 487,680,000 (9,020,000)

PT Agung Podomoro Land Tbk 400,000 94,400,000 84,000,000 (49,600,000)

Jumlah/Total 68,383,809 33,998,020,100 35,729,267,880 3,185,931,280

2016

Saham/Shares Lembar Biaya Nilai Wajar/ Keuntungan

Saham/ Perolehan/ Fair Value (Kerugian) yang

Number of Cost Belum Terealisasi/

Shares Unrealized

Gain (Loss)

Rp Rp Rp

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 360,000 3,308,000,000 3,330,000,000 (70,500,000)

PT Bumi Serpong Damai Tbk 1,780,000 2,874,600,000 3,204,000,000 128,150,000

PT Adhi Karya Tbk 1,482,600 3,150,643,500 3,172,764,000 (580,092,000)

PT Eksploitasi Energi Indonesia Tbk 54,657,000 14,374,791,000 2,732,850,000 (5,738,985,000)

PT Indofood Sukses Makmur Tbk 460,000 2,959,350,000 2,380,500,000 (565,850,000)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 420,000 2,010,300,000 2,095,800,000 50,500,000

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk 175,000 1,675,625,000 1,999,375,000 173,750,000

PT Jasa Marga Tbk 300,000 1,590,550,000 1,567,500,000 14,750,000

PT Alam Sutera Realty Tbk 4,250,000 1,853,350,000 1,457,750,000 (514,250,000)

PT Adaro Energy Tbk 1,450,000 1,635,500,000 746,750,000 (761,250,000)

PT Bank Central Asia Tbk 50,000 635,000,000 665,000,000 30,000,000

PT Agung Podomoro Land Tbk 400,000 127,800,000 133,600,000 (10,219,200)

PT United Tractors Tbk 66,100 -- -- 8,262,500

Jumlah/Total 65,850,700 36,195,509,500 23,485,889,000 (7,835,733,700)

2015

Nilai wajar saham diperoleh dari harga kuotasi pada pasar aktif atas obligasi tersebut.

Fair value of shares was obtained from quoted price in active market for these bonds.

Nilai realisasi atas keuntungan (kerugian) dari penjualan efek ekuitas yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi pada 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Nihil dan Rp107.747.989 (Catatan 36).

Realized of gain (loss) on sale of equity securities at fair value through profit or loss for the years ended December 31, 2016 and 2015 amounted to Nil and Rp107,747,989, respectively (Note 36).

Page 180: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 47 Paraf

11. Reksadana yang Diukur Pada Nilai Wajar

Melalui Laba Rugi – Pihak Ketiga 11. Mutual Funds at Fair Value Through Profit or

Loss – Third Parties

Reksadana/ Manajer Investasi/ Unit Biaya Nilai Aset Keuntungan

Mutual Funds Investment Manager Perolehan/ Bersih/ (Kerugian) yang

Cost Net Asset Belum Terealisasi/

Value Unrealized

Gain (Loss)

Rp Rp Rp

Dana Obligasi Terpoteksi Dua PT Samuel Aset Manajemen 102,803,000 102,307,125,048 105,581,888,454 1,529,832,004

Syariah Balanced Fund PT Schroders Investment Management Indonesia 4,054,295 7,500,000,000 9,697,386,237 1,630,982,554

Dana Kombinasi PT Schroders Investment Management Indonesia 2,136,443 5,583,316,793 6,932,074,805 475,080,894

Dana Terpadu II PT Schroders Investment Management Indonesia 2,005,797 5,619,700,412 6,654,912,078 770,627,041

Dana Tumbuh Berimbang PT Manulife Aset Manajemen Indonesia 3,006,240 5,661,230,027 5,981,665,098 643,665,945

Omega PT BNP Paribas Invetment Partners 4,779,071 4,956,995,387 5,959,357,652 539,509,279

Integra PT BNP Paribas Invetment Partners 5,213,227 5,574,399,397 5,669,905,716 511,991,026

Dana Istimewa PT Schroders Investment Management Indonesia 823,669 5,000,000,000 5,641,728,716 542,105,957

Obligasi Unggulan PT Manulife Aset Manajemen Indonesia 2,459,458 4,962,227,831 5,552,965,140 631,072,427

Spektra PT BNP Paribas Invetment Partners 3,936,418 5,464,536,043 5,468,472,461 234,098,803

Dana Mantap Plus II PT Schroders Investment Management Indonesia 2,488,820 4,986,076,610 5,462,561,150 545,847,949

Syariah Sektoral Amanah PT Manulife Aset Manajemen Indonesia 1,384,202 5,025,080,899 5,262,942,101 684,833,740

Prima II PT BNP Paribas Invetment Partners 2,579,329 5,010,630,044 5,211,714,522 452,001,590

Obligasi Negara II PT Manulife Aset Manajemen Indonesia 2,884,511 4,950,542,197 5,202,879,229 560,258,593

Dana Saham PT Manulife Aset Manajemen Indonesia 441,846 5,011,238,364 5,051,552,411 490,785,077

Pesona Syariah PT BNP Paribas Invetment Partners 1,863,539 4,500,000,000 4,641,461,263 46,940,734

142,859,865 182,113,099,052 193,973,467,033 10,289,633,612

2016

Reksadana/ Manajer Investasi/ Unit Biaya Nilai Aset Keuntungan

Mutual Funds Investment Manager Perolehan/ Bersih/ (Kerugian) yang

Cost Net Asset Belum Terealisasi/

Value Unrealized

Gain (Loss)

Rp Rp Rp

Dana Istimewa PT Schroders Investment Management Indonesia 823,669 5,000,000,000 5,099,622,760 (510,905,377)

Dana Kombinasi PT Schroders Investment Management Indonesia 2,136,443 5,583,316,793 6,456,993,911 416,563,712

Dana Mantap Plus II PT Schroders Investment Management Indonesia 2,488,820 4,986,076,610 4,916,713,201 84,296,325

Dana Obligasi Terproteksi Dua PT Samuel Aset Manajemen 112,350,000 112,308,125,950 113,715,052,500 10,959,484,445

Dana Saham PT Manulife Aset Manajemen Indonesia 441,846 5,011,238,364 4,560,767,333 (779,624,352)

Dana Terpadu II PT Schroders Investment Management Indonesia 2,005,797 5,619,700,412 5,884,285,037 (142,551,962)

Dana Tumbuh Berkembang PT Manulife Aset Manajemen Indonesia 3,006,240 5,661,230,027 5,337,999,153 (532,044,271)

Integra PT BNP Paribas Investment Partners 5,213,227 5,574,399,397 5,157,914,690 (374,101,172)

Obligasi Negara Indonesia II PT Manulife Aset Manajemen Indonesia 2,884,511 4,950,542,197 4,642,620,636 (1,961,468)

Obligasi Unggulan PT Manulife Aset Manajemen Indonesia 2,459,458 4,962,227,831 4,921,892,713 51,304,302

Omega (d/h Rupiah Plus II) PT BNP Paribas Investment Partners 4,779,071 4,956,995,387 5,419,848,373 149,202,584

Pesona Syariah PT BNP Paribas Investment Partners 1,863,539 4,500,000,000 4,076,138,001 (762,560,254)

Prima II PT BNP Paribas Investment Partners 2,579,329 5,010,630,044 4,759,712,932 45,421,981

Spektra PT BNP Paribas Investment Partners 3,936,418 5,464,536,043 5,234,373,658 (203,827,745)

Syariah Balanced Fund PT Schroders Investment Management Indonesia 4,054,295 7,500,000,000 8,584,766,162 (52,300,401)

Syariah Sektoral Amanah PT Manulife Aset Manajemen Indonesia 1,384,202 5,025,080,899 4,578,108,361 (724,823,324)

Jumlah/Total 152,406,865 192,114,099,954 193,346,809,421 7,621,573,023

2015

Nilai realisasi atas keuntungan (kerugian) dari penjualan reksadana yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi pada 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp338.024.901 dan (Rp3.246.000) (Catatan 36).

Realized of gain (loss) on sale of mutual funds at fair value through profit or loss for the years ended December 31, 2016 and 2015 amounted to Rp338,024,901 and (Rp3,246,000), respectively (Note 36).

Jumlah reksadana yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi pada 31 Desember 2016 dan 2015, di Unit Bisnis Syariah adalah Rp7.629.130.265 dan Rp6.721.019.738 (Catatan 44).

Fair value of mutual funds at fair value through profit or loss as of December 31, 2016 and 2015 in Sharia Business Unit amounted to Rp7,629,130,265 and Rp6,721,019,738, respectively (Note 44).

Page 181: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 48 Paraf

12. Penyertaan Langsung dalam Bentuk Saham 12. Direct Investment in Shares of Stock

2016 2015 2016 2015

% % Rp Rp

Pihak Ketiga/ Third Parties

PT Asuransi Maipark Indonesia 0.73 0.73 355,308,063 355,308,063

PT Pemeringkat Efek Indonesia 0.65 0.65 65,000,000 65,000,000

PT Sapta Pirsa Mandiri 2.22 2.22 30,000,000 30,000,000

PT 3P Menara Proteksi Indonesia 0.25 0.25 10,000,000 10,000,000

Total 460,308,063 460,308,063

Persentase Pemilikan/

Percentage of Ownership

Nilai Penyertaan/

Investment Value

Penyertaan pada PT Asuransi Maipark Indonesia merupakan penyertaan pada Perusahaan Asuransi Spesial Risiko Khusus (PASRK) yang didirikan dalam rangka melaksanakan Surat Edaran Direktur Jenderal Lembaga Keuangan No. 1505/LK/2002 tanggal 12 April 2002. Tanggal efektif penyertaan saham adalah 16 Desember 2003.

Investment in PT Asuransi Maipark Indonesia represents Investment in Special Risk Insurance Company (PASRK) which is established in order to comply with the Director General of Financial Institution Circular Letter No. 1505/LK/2002 dated April 12, 2002. The effective date of the investment in shares of stock is December 16, 2003.

13. Properti Investasi 13. Investment Property

Properti investasi merupakan investasi pada unit satuan kantor Sudirman Plaza Tower II seluas 1.842 m2 yang berlokasi di Jl. Jenderal Sudirman Kavling 76-77-78 Jakarta. Properti ini disewakan kepada pihak ketiga. Hasil dari sewa tersebut dicatat dalam akun ”Hasil Investasi” pada laporan laba rugi (Catatan 36).

Investment property represents investments in office space units at Sudirman Plaza Tower II covering an area of 1,842 sqm, located at Jl. Jenderal Sudirman Kavling 76-77-78 Jakarta. The property has been rented to the third parties. Rental revenue of this investment is recorded as a part of “Income from Investments” account in Statement of Income (Note 36).

Berdasarkan perjanjian No. 003/D8-SAD/T/XII/2014 tanggal 5 Desember 2014, Perusahaan membeli unit perkantoran di District 8 seluas 1,361 m2 yang berlokasi di Jl. Senopati, Kebayoran Baru, Jakarta sebesar Rp71.666.371.428 yang masih dalam proses pembangunan dan diperkirakan penyelesaiannya pada tahun 2017. Pembelian ini telah disetujui oleh Dewan Komisaris dalam surat keputusan sirkuler sebagai pengganti rapat Dewan Komisaris tanggal 2 Mei 2014.

Based on agreement No. 003/D8-SAD/T/XII/2014 dated December 5, 2014, the Company purchase office space at District 8 covering an area of 1,361 sqm, located in Jl. Senopati Raya, Kebayoran Baru, Jakarta amounting to Rp71,666,371,428 which is still in under construction and expected completion on 2017. This purchase has been agreed by Board of Commissioners in circular decision letter as a substitute to the Board Commissioners meeting dated May 2, 2014.

Perusahaan menggunakan model nilai wajar dalam mencatat nilai properti investasi. Berdasarkan laporan penilai KJPP Satria Iskandar Setiawan dan Rekan (Sisco) tanggal 16 Februari 2017 dan 22 Maret 2016, nilai properti pada tahun 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp166.089.900.000 dan Rp136.682.100.000.

The Company is using fair value model in recording the value of investment property. Based on appraisal report of KJPP Satria Iskandar Setiawan and Partner (Sisco) dated October 31, 2016 and March 22, 2016, the value of investment property in 2016 and 2015 amounted to Rp166,089,900,000 and Rp136,682,100,000, respectively.

Metodologi penilaian yang digunakan adalah Pendekatan Perbandingan Data Pasar. Konsep dasar dari metode penilaian ini adalah pada prinsip

Valuation method used is Market Data Comparison Approach. The basic concept of this assessment method is the principle of supply and demand, that is

Page 182: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 49 Paraf

penawaran dan permintaan, yaitu keseimbangan antara penawaran dan permintaan serta prinsip substitusi, yaitu adanya kecenderungan minat yang tinggi pada properti yang ditawarkan lebih murah dibandingkan properti sejenis yang lebih mahal. Dengan metode ini, penilaian atas suatu properti dilakukan dengan dengan membandingkan secara langsung dengan properti lain yang sejenis yang terdapat di pasar.

equalibirium of supply and demand as well as the substitution principle, ie the tendency of interest for cheaper property is higher than similar property quoted with more expensive price. Under this method, the assessment of a property is conducted by comparing directly with other similar properties at the market.

Perubahan properti investasi adalah sebagai berikut: Movements of investment in property are as follows:

2016 2015

Rp Rp

Saldo Awal Tahun 136,682,100,000 130,784,371,429 Balance at Beginning of the Year

Ditambah: Addition:

Kenaikan Nilai Wajar (Catatan 38) 29,407,800,000 5,897,728,571 Fair Value Increment (Note 38)

Saldo Akhir Tahun 166,089,900,000 136,682,100,000 Balance at the End of the Year

Pendapatan sewa dan beban pokok pendapatan dari properti investasi pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain untuk pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

Rental revenue earned and cost of revenue incurred from investment property in the statement of profit or loss and other comprehensive income as of December 31, 2016 and 2015 are as follows:

2016 2015

Rp Rp

Pendapatan Sewa (Catatan 36) 4,490,694,000 3,158,647,355 Rental Revenue (Note 36)

Beban Pokok yang Timbul dari Properti Investasi -- -- Cost from Revenue Arise Investment Properties

14. Saldo dan Transaksi dengan Pihak Berelasi 14. Balances and Transactions with Related

Parties

Hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:

The relationship and nature account balances/transactions with related parties are as follows:

No. Pihak-pihak Berelasi/ Related Parties

Hubungan/ Relationship

Sifat Saldo Akun/Transaksi/ Nature of Accounts

Balance/Transactions

1. PT Asuransi Bumida 1967 Mempunyai Pemegang Saham yang sama dengan Perusahaan/ Having the same stockholders

with the Company

Piutang reasuransi, pendapatan premi bruto, beban klaim bruto dan beban komisi/Reinsurance receivables, gross premium revenues, gross claims expenses and commissions expenses.

2. AJB Bumiputera 1912 Pemegang Saham/ Stockholder

Piutang reasuransi, utang reasuransi, pendapatan premi bruto, beban klaim bruto dan beban komisi/Retrocession receivables and retrocession payables, gross premium revenues, gross claims expenses and commissions expenses.

3. Dewan Direksi dan Komisaris, serta personil manajemen kunci lainnya/Board of Directors and Commissioners, and others key management personnel

Manajemen Kunci Perusahaan/ Company’s Key Management

Kompensasi dan remunerasi/ Compensation and remuneration.

Page 183: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 50 Paraf

2016 2015 2016 2015

Rp Rp % %

Piutang Reasuransi/ Reinsurance Receivables

AJB Bumiputera 1912 17,445,952,982 7,282,267,594 0.95 0.51

PT Asuransi Bumida 1967 18,727,532 17,313,764 0.00 0.00

PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk -- 12,186,919 -- 0.00

17,464,680,514 7,311,768,277 0.95 0.51

Assets/Liability/Respective

Income or Expenses

Persentase Terhadap Total

Aset/Liabilitas/Pendapatan

atau Biaya yang Terkait/

Percentage to Total

Utang Reasuransi/ Reinsurance Payables

PT Asuransi Bumida 1967 424,773,071 -- 0.04 --

PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk -- 93,841,523 -- 0.01

424,773,071 93,841,523 0.04 0.01

Pendapatan Premi Bruto/ Gross Premium Revenues

AJB Bumiputera 1912 50,113,854,750 42,303,605,296 3.45 3.93

PT Asuransi Bumida 1967 406,862 30,490,533 0.00 0.00

PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk -- 4,183,511,799 -- 0.39

50,114,261,612 46,517,607,628 3.45 4.33

Beban Klaim Bruto/ Gross Claims Expenses

AJB Bumiputera 1912 19,707,932,808 9,206,967,425 2.40 1.52

PT Asuransi Bumida 1967 145,457,405 12,971,072 0.02 0.00

PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk -- 618,015,629 -- 0.10

19,853,390,213 9,837,954,126 2.42 1.62

Beban Komisi/ Commissions Expenses

AJB Bumiputera 1912 12,292,041,638 6,112,326,854 8.70 5.15

PT Asuransi Bumida 1967 296,913,306 44,393,084 0.21 0.04

PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk -- 1,285,864,911 -- 1.08

12,588,954,944 7,442,584,849 8.91 6.27

Kompensasi Manajemen Kunci/ Key Management

Compensation

Imbalan Kerja Jangka Pendek/ Short Term

Employee Benefit 15,491,540,000 15,893,816,667 20.58 23.79

15,491,540,000 15,893,816,667 20.58 23.79

Sejak tanggal 30 Juni 2015 PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk tidak lagi menjadi pihak berelasi.

Since June 30, 2015, PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk is no longer a related party.

15. Aset Retrosesi 15. Retrocession Assets

2016 2015

Rp Rp

Premi Yang Belum Merupakan Pendapatan 169,344,594,178 91,949,299,257 Unearned Premium

Estimasi Klaim Retensi Sendiri 46,108,625,327 35,465,592,573 Estimated Own Retention Claims

Total 215,453,219,505 127,414,891,830 Total

Page 184: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 51 Paraf

a. Premi yang Belum Merupakan Pendapatan a. Unearned Premium

2016 2015

Rp Rp

Jenis Pertanggungan Class of Business

Kebakaran 12,035,030,485 4,470,803,057 Fire

Pengangkutan Laut 202,328,282 814,579,108 Marine Cargo

Rangka Kapal 1,470,195,247 104,141,500 Marine Hull

Kendaraan Bermotor dan Lain-lain 8,160,691,372 3,661,056,455 Motor Vehicles and Others

Jiwa 147,476,348,792 82,898,719,137 Life

Total 169,344,594,178 91,949,299,257 Total

b. Estimasi Klaim Retensi Sendiri b. Estimated Own Retention Claims

2016 2015

Rp Rp

Jenis Pertanggungan Class of Business

Kebakaran 33,116,353,399 25,567,175,251 Fire

Rangka Kapal 11,092,842,860 8,668,417,322 Marine Hull

Kendaraan Bermotor dan Lain-lain 669,429,068 -- Motor Vehicles and Others

Jiwa 1,230,000,000 1,230,000,000 Life

Total 46,108,625,327 35,465,592,573 Total

16. Aset Tetap 16. Fixed Assets

Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Saldo Akhir/

Beginning Additions Disposal Ending

Balance Balance

Rp Rp Rp Rp

Harga Perolehan Acquisition Cost

Bangunan 21,837,959,314 -- -- 21,837,959,314 Buildings

Kendaraan Bermotor 5,838,200,000 3,990,450,000 2,029,300,000 7,799,350,000 Vehicles

Inventaris Kantor 5,131,918,462 1,890,560,500 32,634,040 6,989,844,922 Office Equipment

Total 32,808,077,776 5,881,010,500 2,061,934,040 36,627,154,236 Total

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation

Bangunan 9,935,984,592 980,557,881 11,242,792 10,905,299,681 Buildings

Kendaraan Bermotor 3,128,230,001 1,145,558,333 1,378,240,000 2,895,548,334 Vehicles

Inventaris Kantor 3,283,058,336 760,733,893 19,396,246 4,024,395,983 Office Equipment

Total 16,347,272,929 2,886,850,107 1,408,879,038 17,825,243,998 Total

Nilai Buku 16,460,804,847 18,801,910,238 Net Book Value

2016

Page 185: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 52 Paraf

Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Saldo Akhir/

Beginning Additions Disposal Ending

Balance Balance

Rp Rp Rp Rp

Harga Perolehan Acquisition Cost

Bangunan 21,837,959,314 -- -- 21,837,959,314 Buildings

Kendaraan Bermotor 5,569,950,000 441,000,000 172,750,000 5,838,200,000 Vehicles

Inventaris Kantor 3,955,531,962 1,176,386,500 -- 5,131,918,462 Office Equipment

Total 31,363,441,276 1,617,386,500 172,750,000 32,808,077,776 Total

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation

Bangunan 8,881,871,001 1,054,113,591 -- 9,935,984,592 Buildings

Kendaraan Bermotor 2,184,650,001 1,116,330,000 172,750,000 3,128,230,001 Vehicles

Inventaris Kantor 2,607,339,969 675,718,367 -- 3,283,058,336 Office Equipment

Total 13,673,860,971 2,846,161,958 172,750,000 16,347,272,929 Total

Nilai Buku 17,689,580,305 16,460,804,847 Net Book Value

2015

Jumlah penyusutan yang dibebankan pada operasi adalah sebesar Rp2.886.850.107 dan Rp2.846.161.958 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan 2015 (Catatan 37).

Depreciation charged to operation amounted to Rp2,886,850,107 and Rp2,846,161,958 for the years ended December 31, 2016 and 2015, respectively (Note 37).

Aset tetap Perusahaan telah diasuransikan pada PT Asuransi Bumida 1967 (pihak berelasi) dan PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk dan PT Asuransi Central Asia (pihak ketiga), terhadap risiko kerusakan dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp21.378.250.000 dan Rp20.888.600.000 masing-masing pada 31 Desember 2016 dan 2015. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.

The Company’s fixed assets have been insured to PT Asuransi Bumida 1967 (related party) and PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk and PT Asuransi Central Asia (third party) against losses from damage risks and other risks with sum insured amounting to Rp21,378,250,000 and Rp20,888,600,000 as of December 31, 2016 and 2015, respectively. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.

Pengurangan aset tetap untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan 2015 merupakan penjualan dan penghapusan inventaris kantor dan kendaraan bermotor. Rincian penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:

The disposal of assets for the years ended December 31, 2016 and 2015, represents sale and disposal of office equipment and vehicles. The details of sales of fixed assets are as follows:

2016 2015

Rp Rp

Harga Jual 985,760,500 112,000,000 Selling Price

Dikurangi: Nilai Buku 651,060,000 -- Less: Net Book Value

Laba Penjualan Aset Tetap 334,700,500 112,000,000 Gain on Sale of Assets

[

Saldo nilai buku aset tetap pada 31 Desember 2016 dan 2015, pada Unit Bisnis Syariah masing-masing adalah sebesar Rp17.247.292 dan Rp21.129.375 (Catatan 44).

As of December 31, 2016 and 2015, book value of fixed assets in Sharia Business Unit amounted to Rp17,247,292 and Rp21,129,375, respectively (Note 44).

Page 186: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 53 Paraf

17. Aset Lain-lain 17. Others Assets

2016 2015

Rp Rp

Bunga yang Masih Harus Diterima 4,471,610,070 622,967,787 Interest Receivable

Biaya Dibayar Dimuka 3,420,830,685 1,618,422,117 Prepaid Expenses

Uang Muka Renovasi Gedung 2,890,158,400 -- Advance Payment of Building Renovation

Uang Jaminan 2,107,259,615 1,644,093,281 Security Deposits

Perangkat Lunak 1,183,324,683 582,054,992 Software

Piutang Karyawan 681,743,747 887,095,382 Employees' Loan

Uang Muka Pembelian Software 20,000,000 20,000,000 Advance Payment of Software

Piutang Lain-lain 547,036,555 1,639,245,651 Other Receivables

Total 15,321,963,755 7,013,879,210 Total

Bunga yang masih harus diterima merupakan pendapatan bunga deposito dan bunga obligasi yang masih harus diterima.

Interest receivables represent accrued interest on time deposits and debt securities.

Biaya dibayar di muka merupakan biaya dibayar di muka atas asuransi aset tetap, asuransi kecelakaan diri Direksi dan karyawan Perusahaan, uang muka keanggotaan dan uang muka parkir.

Prepaid expenses represents prepaid for insurance expenses of Company’s fixed assets, personal accident Directors and employees, advance payment of membership and advance parking.

Piutang karyawan merupakan pinjaman sehubungan dengan pembelian kendaraan bermotor dengan jangka waktu 1 - 5 tahun.

Employee’s loan represents loans in relation to purchases of vehicles with covering period of 1 - 5 years.

Saldo bagi hasil masih harus diterima pada 31 Desember 2016 dan 2015, pada Unit Bisnis Syariah masing-masing adalah sebesar Rp922.940.448 dan Rp230.331.932.

As of December 31, 2016 and 2015, revenue share receivables in Sharia Business Unit amounted to Rp922,940,448 and Rp230,331,932, respectively.

18. Utang Reasuransi 18. Reinsurance Payables

2016 2015

Rp Rp

Pihak Berelasi (Catatan 14)/ Related Parties (Note 14) 424,773,071 93,841,523

Pihak Ketiga/ Third Parties

PT Asuransi Cigna 6,893,000,272 4,066,508,790

PT Asuransi Jiwasraya 4,385,360,414 --

PT Asuransi Rama Satria Wibawa 2,307,303,518 3,449,556,858

PT Bringin Jiwa Sejahtera 2,180,000,223 1,971,425,238

Willis Faber Pte. Ltd. Singapore 2,105,604,289 --

PT Adi Lintas Tanase 1,403,731,268 --

PT Asuransi Sinarmas 1,240,464,629 --

PT Prudential Life Assurance -- 6,343,485,199

PT Panin Life -- 1,436,429,958

Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 Milyar) 8,446,976,266 832,822,526

Sub Total Pihak Ketiga/ Sub Total Third Parties 28,962,440,879 18,100,228,569

Total 29,387,213,950 18,194,070,092

Saldo utang reasuransi pada 31 Desember 2016 dan 2015 berdasarkan jenis asuransi:

Reinsurance payable balances as of December 31, 2016 and 2015 based on type of insurance:

2016 2015

Rp Rp

Jiwa 18,445,277,699 8,780,353,807 Life

Umum 10,941,936,251 9,413,716,285 General

Total 29,387,213,950 18,194,070,092 Total

Page 187: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 54 Paraf

Saldo utang reasuransi pada 31 Desember 2016 dan 2015, tercatat utang dalam valuta asing sebesar:

Reinsurance payables balance as of December 31, 2016 and 2015, recorded in foreign currencies are:

2016 2015

Rp Rp

Pihak Ketiga Third Parties

(2016: USD378,462.79; dan mata uang (2016: USD378,462.79; and in other

asing lainnya ekuivalen Rp232.687.020,20; foreign currencies equivalent to Rp232,687,020.20;

2015: USD280,226.67; EUR35.61 dan mata uang asing 2015: USD280,226.67; EUR35.61 and in others foreign

lainnya ekuivalen Rp367.522) 5,317,713,067 3,866,631,066 currencies equivalent to Rp367,522)

Total 5,317,713,067 3,866,631,066

Saldo utang reasuransi pada 31 Desember 2016 dan 2015, pada Unit Bisnis Syariah masing-masing adalah sebesar Rp2.904.352.344 dan Rp1.090.341.370 (Catatan 44).

As of December 31, 2016 and 2015, reinsurance payables in Sharia Business Unit amounted to Rp2,904,352,344 and Rp1,090,341,370, respectively (Note 44).

Analisa umur utang reasuransi adalah sebagai berikut:

The aging schedule of reinsurance payables is as follows:

2016 2015

Rp Rp

Belum Jatuh Tempo 14,349,955,997 13,832,173,745 Not Yet Due

Lewat Jatuh Tempo Past Due

Tidak lebih dari 30 hari 698,630,324 1,987,305,722 Not more than 30 days

31 - 60 hari -- 281,322,648 31 - 60 days

61 - 90 hari 553,318,442 586,835,472 61 - 90 days

lebih dari 90 hari 13,785,309,187 1,506,432,505 Over 90 days

Total 29,387,213,950 18,194,070,092 Total 19. Liabilitas Kontrak Asuransi 19. Insurance Contract Liabilities

2016 2015

Rp Rp

Estimasi Klaim Retensi Sendiri 304,802,644,829 254,585,459,044 Estimated Own Retention Claims

Premi yang Belum Merupakan Pendapatan 596,433,201,056 462,578,087,210 Unearned Premiums

Total 901,235,845,885 717,163,546,254 Total

a. Estimasi Klaim Retensi Sendiri a. Estimated Own Retention Claims

2016 2015

Rp Rp

Jenis Pertanggungan Class of Business

Kebakaran 181,074,245,087 146,730,517,790 Fire

Pengangkutan Laut 10,114,248,855 11,495,327,055 Marine Cargo

Rangka Kapal 31,711,958,431 22,234,926,008 Marine Hull

Kendaraan Bermotor dan Lain-lain 59,911,229,907 73,166,498,293 Motor Vehicles and Others

Jiwa 21,990,962,549 958,189,898 Life

Total 304,802,644,829 254,585,459,044 Total

Page 188: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 55 Paraf

Atas saldo estimasi klaim retensi sendiri pada 31 Desember 2016 dan 2015, tercatat utang dalam valuta asing sebesar:

Estimated Own Retention Claims balance as of December 31, 2016 and 2015, recorded in foreign currencies are:

[

2016 2015

Rp Rp

Pihak Berelasi Related Parties

(2016: USD164,736.84; 2015: USD88,421.05;) 2,213,404,182 1,219,768,385 (2016: USD164,736.84; 2015: USD88,421.05;)

Pihak Ketiga Third Parties

(2016: USD5,831,400.31; EUR960.6 (2015: USD5,443,154.19; EUR4,316.68

dan mata uang asing lainnya ekuivalen and in others foreign currencies equivalent to

Rp3.844.097.031; 2015: USD5,443,154.19; Rp3,707,097,155;2014: USD4,751,860.88;

EUR4,316.68dan mata uang asing EUR8,349.34 an in others foreign currencies

lainnya ekuivalen Rp3.707.097.155; 2015) 82,208,395,181 78,860,460,170 equivalent to Rp5,566,527,729)

Total 84,421,799,363 80,080,228,555 Total

Jumlah klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan (IBNR) adalah sebesar Rp82.692.351.461 dan Rp37.668.513.052 masing-masing pada 31 Desember 2016 dan 2015.

Total claims Incurred But Not Reported (IBNR) amounted to Rp82,692,351,461 and Rp37,668,513,052 as of December 31, 2016 and 2015, respectively.

Saldo estimasi klaim retensi sendiri pada 31 Desember 2016 dan 2015, pada Unit Bisnis Syariah masing-masing adalah sebesar Rp6.532.268.129 dan Rp7.261.241.349 (Catatan 44).

As of December 31, 2015 and 2014, estimated own retention claims in Sharia Business Unit amounted to Rp6,532,268,129 and Rp7,261,241,349, respectively (Note 44).

Jumlah klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan (IBNR) pada Unit Bisnis Reasuransi Syariah adalah sebesar Rp186.324.513 dan Rp465.901.733 masing-masing pada 31 Desember 2016 dan 2015 (Catatan 44).

Total claims Incurred But Not Reported (IBNR) in Sharia Reinsurance Business Unit amounted to Rp186.324.514 and Rp465,901,733 as of December 31, 2016 and 2015, respectively (Note 44).

b. Premi yang Belum Merupakan Pendapatan b. Unearned Premiums

2016 2015

Rp Rp

Jenis Pertanggungan Class of Business

Kebakaran 68,989,082,706 47,011,166,972 Fire

Pengangkutan Laut 7,038,582,910 6,477,957,572 Marine Cargo

Rangka Kapal 9,019,922,525 5,698,666,168 Marine Hull

Kendaraan Bermotor dan Lain-lain 51,080,072,061 28,102,214,520 Motor Vehicles and Others

Jiwa 460,305,540,854 375,288,081,978 Life

Total 596,433,201,056 462,578,087,210 Total

Saldo premi yang belum merupakan pendapatan pada 31 Desember 2016 dan 2015, pada Unit Bisnis Reasuransi Syariah masing-masing adalah sebesar Rp16.515.634.994 dan Rp13.901.992.629 (Catatan 44).

As of December 31, 2016 and 2015, unearned premiums in Sharia Reinsurance Business Unit amounted to Rp16,515,634,994 and Rp13,901,992,629, respectively (Note 44).

20. Utang Retrosesi – Pihak Ketiga 20. Retrocession Payables – Third Parties

2016 2015

Rp Rp

Pihak Ketiga/ Third Parties

Dalam Negeri/ Domestic

PT Allianz Utama Indonesia 38,447,278,749 --

PT Tugu Reasuransi Indonesia 73,516,765 --

PT Reasuransi Internasional Indonesia -- 1,594,827,061

Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 250 juta) 3,879,511 --

Page 189: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 56 Paraf

2016 2015

Rp Rp

Luar Negeri/ Overseas

Munich Reinsurance Company, Singapore 28,466,078,821 20,660,401,918

Muenchener Rueckversicherungs Gessellschaft 7,658,518,699 --

PT Marsh Reinsurance Brokers Indonesia 5,697,111,197 --

Pacific Cross Insurance Pte Ltd 3,947,222,498 --

Swiss Reinsurance Company Ltd., Singapore 3,696,736,499 5,814,649,651

Hannover Re Takaful B.S.C, Bahrain 2,695,569,271 2,391,427,911

Partner Reinsurance Company Ltd. 1,594,499,901 59,766,785

National Reinsurance Corporation

of Philippines 1,285,015,929 2,041,472,723

Asia Capital Reinsurance

Group Pte. Ltd., Singapore 112,191 1,091,643,591

Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 milyar)/ Others (each below Rp1 billion) 1,987,799,376 1,745,991,642

Total 95,553,339,407 35,400,181,282

Saldo utang retrosesi pada 31 Desember 2016 dan 2015 berdasarkan jenis asuransi:

Retrocession payable balance as of December 31, 2016 and 2015 based on type of insurance:

2016 2015

Rp Rp

Jiwa 81,327,439,021 32,801,704,738 Life

Umum 14,225,900,386 2,598,476,544 General

Total 95,553,339,407 35,400,181,282 Total

Saldo utang retrosesi pada 31 Desember 2016 dan 2015 dalam valuta asing sebesar:

Retrocession payables balance as of December 31, 2016 and 2015 in foreign currencies are:

2016 2015

Rp Rp

Pihak Ketiga Third Parties

Dalam Negeri Domestic

(2016: USD36,926.28 (2016: USD36,926.28

2015: USD18,969.93) 496,141,498 261,690,184 2015: USD18,969.93)

Luar Negeri Overseas

(2016: USD869,489.86; 2015: USD437,004.77) 11,682,465,759 6,028,480,802 (2016: USD869,489.86; 2015: USD437,004.77)

Total 12,178,607,257 6,290,170,986 Total

Saldo utang retrosesi pada 31 Desember 2016 dan 2015, pada Unit Bisnis Syariah masing-masing adalah sebesar Rp6.721.765.840 dan Rp3.553.875.141 (Catatan 44).

As of December 31, 2016 and 2015, retrocession payables in Sharia Business Unit amounted to Rp6,721,765,840 and Rp3,553,875,141, respectively (Note 44).

Analisa umur utang retrosesi adalah sebagai berikut: The aging schedule of retrocession payables is as

follows:

2016 2015

Rp Rp

Belum Jatuh Tempo 79,034,882,061 19,573,079,106 Not Yet Due

Lewat Jatuh Tempo Past Due

Tidak lebih dari 30 hari (73,142,884) 141,687,917 Not more than 30 days

31 - 60 hari 4,212,978,248 6,955,808,030 31 - 60 days

Lebih dari 60 hari 12,378,621,982 8,729,606,229 Over 60 days

Total 95,553,339,407 35,400,181,282 Total

Page 190: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 57 Paraf

21. Utang Lain-lain 21. Other Payables

2016 2015

Rp Rp

Dana Tabarru (Catatan 44) 37,098,857,745 30,362,351,741 Tabarru' Fund (Note 44)

Dana Zakat 431,598,934 586,901,582 Zakat Fund

Total 37,530,456,679 30,949,253,323 Total

22. Beban Akrual 22. Accrued Expenses

2016 2015

Rp Rp

Biaya Tenaga Ahli -- 211,500,000 Professional Expenses

Lain-lain (masing-masing di bawah Rp50 juta) 267,803,429 117,017,645 Others (each others below Rp50 millions)

Total 267,803,429 328,517,645 Total

23. Perpajakan 23. Taxation

a. Pajak Dibayar di Muka a. Prepaid Taxes

2016 2015

Rp Rp

Pajak Penghasilan Pasal 28A 10,078,792,818 10,078,792,818 Income Tax Article 28A

Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Over Payment Tax Assessment Letter

SKPKB PPH 25 - Tahun 2010 793,472,030 793,472,030 SKPKB Article 25 - Year 2010

SKPKB PPH 26 - Tahun 2010 2,649,356,219 2,649,356,219 SKPKB Article 26 - Year 2010

Total 13,521,621,067 13,521,621,067 Total

Pada tanggal 29 April 2015, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas PPh 25 No. 00006/206/10/054/15 untuk tahun pajak 2010 sebesar Rp793.472.030, mengenai alokasi biaya atas pendapatan pajak final. Selanjutnya, pada tanggal 10 Juli 2015, Perusahaan mengajukan Surat Keberatan kepada Direktorat Jenderal Pajak atas SKPKB tersebut. Perusahaan telah menerima keputusan dari Direktorat Jenderal Pajak No. KEP-00962/KEB/WPJ.07/2016 tanggal 29 Juni 2016 yang menolak keberatan dan tetap mempertahankan jumlah kurang bayar atas SKPKB PPh 25 No. 00006/206/10/054/15 tahun pajak 2010. Pada tanggal 29 April 2015, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas PPh 26 No. 00003/204/10/054/15 untuk tahun pajak 2010 sebesar Rp2.649.356.219 mengenai ketidakpatuhan untuk menyampaikan Surat Keterangan Domisili. Selanjutnya, pada tanggal 10 Juli 2015, Perusahaan mengajukan Surat Keberatan kepada Direktorat Jenderal Pajak atas SKPKB tersebut.

On April 29, 2015, the Company has received Underpayment Tax Assesment Letter (SKPKB) of Article 25 No. 00006/206/10/054/15 for the fiscal year 2010 amounting to Rp793,472,030, regarding to expense allocation of final tax income. Furthermore, on July 10, 2015, the Company has submitted Objection Letter to the Directorate General of Taxes for the above SKPKB.

The Company has received the decision from Directorate General of Taxes No. KEP-00962/KEB/WPJ.07/2016 dated June 29, 2016 which rejected the objection and keep retain the underpayment of that SKPKB of Article 25 No. 00006/206/10/054/15 year 2010.

On April 29, 2015, the Company has received Underpayment Tax Assesment Letter (SKPKB) of Article 26 No. 00003/204/10/054/15 for the fiscal year of 2010 amounting to Rp2,649,356,219, regarding to incompliance for submitting the Certificate of Domicile. Furthermore, on July 10, 2015, the Company has submitted Objection Letter to the Directorate General of Taxes for correction for the above SKPKB.

Page 191: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 58 Paraf

Perusahaan telah menerima keputusan dari Direktorat Jenderal Pajak No. KEP-00972/KEB/WPJ.07/2016 tanggal 30 Juni 2016 yang menolak keberatan dan tetap mempertahankan jumlah kurang bayar atas SKPKB PPh 26 No. 00003/204/10/054/15 tahun pajak 2010. Pada 21 September 2016, Perusahaan mengajukan banding kepada Direktorat Jenderal Pajak terkait dengan keputusan yang telah dikeluarkan tersebut. Surat permohonan banding tersebut telah disampaikan dan telah terdaftar di Pengadilan Pajak tanggal 27 September 2016. Sampai dengan saat ini, permohonan banding tersebut di atas masih dalam proses dan belum ada keputusan dari Pengadilan Pajak, namun demikian, Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa permohonan banding tersebut akan dikabulkan.

The Company has received the decision from Directorate General of Taxes No. KEP-00972/KEB/WPJ.07/2016 dated June 30, 2016 which rejected the objection and keep retain the underpayment of that SKPKB of Article 26 No. 00003/204/10/054/15 year 2010. On September 21, 2016, the Company has submitted appeal to the Directorate General of Taxes related to the issuance. The appeal request has been submitted and registered to the Tax Court on September 27, 2016.

As of to date, the above appeal is still in process and there’s still no decision from the Tax Court, however, for the Company’s Management believes that the appeal will be approved.

b. Utang Pajak b. Taxes Payable

2016 2015

Rp Rp

Pajak Penghasilan Pasal 21 155,995,374 114,069,914 Income Tax Article 21

Pajak Penghasilan Pasal 23 5,650,967 3,053,569 Income Tax Article 23

Pajak Penghasilan Pasal 25 678,541,335 2,197,811,550 Income Tax Article 25

Pajak Penghasilan Pasal 26 10,622,235 175,354,007 Income Tax Article 26

Pajak Penghasilan Pasal 29 10,258,933,290 -- Income Tax Article 29

Pajak Pertambahan Nilai - Keluaran 20,271,746 23,824,431 Value Added Tax - Out

Total 11,130,014,947 2,514,113,471 Total

c. Manfaat (Beban) Pajak c. Tax Benefit (Expenses)

2016 2015

Rp Rp

Pajak Kini (23,252,883,600) (27,377,088,600) Current Tax

Pajak Tangguhan 9,342,282,675 (615,842,148) Deferred Tax

Total (13,910,600,925) (27,992,930,748) Total

Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan, sebagaimana disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif lain dengan taksiran laba kena pajak untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

Current Tax A reconciliation between income before income tax according to statements of profit or loss and other comprehensive income and estimated taxable income for the years ended December 31, 2016 and 2015 is as follows:

2016 2015

Rp Rp

Laba Sebelum Pajak 159,740,130,406 163,493,614,231 Income Before Income Tax

Beda Waktu Timing Differences

(Kenaikan) Penurunan Estimasi (Increase) Decrease of Estimated

Klaim Retensi Sendiri 47,503,785,682 (10,187,948,266) Own Retention Claims

Beban Imbalan Kerja - Bersih 1,628,809,846 68,536,342 Employee Benefits Expenses - Net

Penyisihan Piutang Ragu-ragu -- 684,245,009 Allowance for Doubtful Accounts

Penyusutan Aset Tetap (413,526,563) (326,367,500) Depreciation of Fixed Assets

Kenaikan (Penurunan) Premi yang Belum Increase (Decrease) of

Merupakan Pendapatan (9,836,578,352) 6,995,936,018 Unearned Premiums

Page 192: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 59 Paraf

2016 2015

Rp Rp

Beda Tetap Permanent Differences

Beban yang Tidak Dapat Dikurangkan Non deductible Expense

Pajak Penghasilan 7,000,077,948 6,706,900,147 Income Tax

Asuransi Jiwa 1,341,945,454 1,574,599,026 Life Insurance

Kenaikan Nilai Wajar Fair Value Increment of

Properti Investasi (29,407,800,000) (5,897,728,571) Investment in Property

Perawatan Kendaraan Bermotor 90,960,726 105,870,770 Repair and Maintenance of Vehicles

Biaya Kantor Rutin 560,072,925 316,907,027 Routine Office Expense

Keanggotaan 77,869,616 93,256,616 Memberships

Asuransi Kerugian 38,163,463 37,539,167 Loss Insurance

Lain-lain 3,448,921,607 4,829,556,451 OthersRepresentation

Penghasilan yang Pajaknya Bersifat Final (66,335,365,017) (31,675,217,225) Income Subjected to Final Tax

Beban yang Pajaknya Bersifat Final 826,950,985 65,743,930 Expenses Subjected to Final Tax

Laba Kena Pajak 116,264,418,726 136,885,443,172 Taxable Income

Laba Kena Pajak (Dibulatkan) 116,264,418,000 136,885,443,000 Taxable Income (Rounded)

Taksiran Pajak Penghasilan Badan: Estimated Corporate Income Tax

20% x Rp115.945.269.000 23,252,883,600 27,377,088,600 20% x Rp115.945.269.000

23,252,883,600 27,377,088,600

Dikurangi: Deducted :

Pajak Penghasilan Dibayar di Muka (12,993,950,310) (37,455,881,418) Prepayment of Income Taxes

Taksiran Kurang (Lebih) Bayar Estimated Under (Over) Payment of

Pajak Penghasilan Badan 10,258,933,290 (10,078,792,818) Corporate Income Tax

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 81 tahun 2007 (PP 81/2007), tanggal 28 Desember 2007, tentang Penurunan Tarif Pajak Penghasilan bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2008 dan Peraturan Menteri Keuangan No.238/PMK.03/2008 tanggal 30 Desember 2008 tentang Tata Cara Pelaksanaan dan Pengawasan Pemberian Penurunan Tarif Bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang berbentuk Perseroan Terbuka, perseroan terbuka dalam negeri di Indonesia dapat memperoleh penurunan tarif 5% lebih rendah dari tarif tertinggi Pajak Penghasilan sebagaimana diatur dalam Pasal 17 ayat 1b Undang-undang Pajak Penghasilan, dengan memenuhi kriteria-kriteria yang ditentukan, yaitu perseroan yang saham atau efek bersifat ekuitas lainnya tercatat di Bursa Efek Indonesia yang jumlah kepemilikan saham publiknya 40% atau lebih dari keseluruhan saham yang disetor dan saham tersebut dimiliki paling sedikit oleh 300 pihak, masing-masing pihak hanya boleh memiliki saham kurang dari 5% dari keseluruhan saham yang disetor.

Based on Government Regulation No. 81 year 2007 (Gov. Reg. 81/2007), dated December 28, 2007, regarding Reduction of the Rate of Income Tax on Resident Corporate Tax Payers in the Form of Publicly-listed January 1, 2008 and Ministry of Finance Rule No. 238/PMK.03/2008 dated December 30, 2008 regarding the Guidelines on the Implementation and Supervision of the Tarif of Publicly-listed Companies, that resident publicly-listed companies in Indonesia can obtain the reduced income tax rate of 5% lower than the highest income tax rate under Article 17 paragraph 1b of the Income Tax Law, provided if they meet the prescribed criterias, which are companies whose shares or other equity instruments are listed in the Indonesia Stock Exchange, whose shares owned by the public is 40% or more of the total paid shares and such shares are owned by at least 300 parties, each party owned less than 5% of the total paid up shares.

Dalam laporan keuangan ini, jumlah penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 didasarkan atas perhitungan sementara. Karena Perusahaan belum menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan (SPT) untuk tahun pajak 2016. Namun demikian, penghasilan pajak tersebut di atas menjadi dasar dalam pengisian SPT Tahun 2016.

In these financial statements, the amount of taxable income for the year ended December 31, 2016 is based on preliminary calculations. Since the Company has not submitted its Annual Corporate Tax Return (SPT) for 2016 fiscal year. However the taxable income will be the basis in preparation of the annual corporate tax return in 2016.

Page 193: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 60 Paraf

Perusahaan telah melaporkan SPT pajak penghasilan badan untuk tahun fiskal 2015 pada bulan April 2016.

The Company filed the company income tax returns for the 2015 fiscal years in April 2016.

d. Pajak Tangguhan Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan Perusahaan per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

d. Deferred Tax Deferred tax is computed based on the effect of the temporary differences between the financial statements carrying amount of assets and liabilities with their respective tax basis. The details of the Company’s deferred tax assets and liabilities as of December 31, 2016 and 2015 are as follows:

2015 Dikreditkan Dikreditkan 2016

(Dibebankan) (Dibebankan)

ke Laba Rugi/ ke Penghasilan

Credited Komprehensif Lain/

(Charged) to Credited (Charged) to

Profit or Loss Other Comprehensive

Income

Rp Rp Rp Rp

Piutang Reasuransi 174,655,673 -- -- 174,655,673 Reinsurance Receivables

Piutang Retrosesi 3,194,764 -- -- 3,194,764 Retrocession Receivables

Aset Tetap 81,591,875 21,789,766 -- 103,381,641 Fixed Assets

Estimasi Klaim -- Estimated Own

Retensi Sendiri 9,300,652,830 11,372,435,035 -- 20,673,087,865 Retention Claims

Liabilitas Imbalan -- Liabilities for

Kerja 1,361,437,013 407,202,462 (78,468,098) 1,690,171,377 Employee Benefits

Properti Investasi -- -- -- Investment in Property

Premi yang Belum Unearned

Merupakan Pendapatan 3,125,332,333 (2,459,144,588) -- 666,187,745 Premiums

Aset Keuangan yang Available for Sale

Tersedia untuk Dijual -- -- (44,994,300) (44,994,300) Financial Assets

14,046,864,488 9,342,282,675 (123,462,398) 23,265,684,765

2014 Dikreditkan Dikreditkan 2015

(Dibebankan) (Dibebankan)

ke Laba Rugi/ ke Penghasilan

Credited Komprehensif Lain/

(Charged) to Credited (Charged) to

Profit or Loss Other Comprehensive

Income

Rp Rp Rp Rp

Piutang Reasuransi 3,594,421 171,061,252 -- 174,655,673 Reinsurance Receivables

Piutang Retrosesi 3,194,764 -- -- 3,194,764 Retrocession Receivables

Aset Tetap 87,626,302 (6,034,427) -- 81,591,875 Fixed Assets

Estimasi Klaim Estimated Own

Retensi Sendiri 11,847,639,897 (2,546,987,067) -- 9,300,652,830 Retention Claims

Liabilitas Imbalan Liabilities for Post

Pasca Kerja 1,552,270,785 17,134,086 (207,967,858) 1,361,437,013 Employee Benefits

Properti Investasi -- -- -- Investment in Property

Premi yang Belum Unearned

Merupakan Pendapatan 1,376,348,325 1,748,984,008 -- 3,125,332,333 Premiums

14,870,674,494 (615,842,148) (207,967,858) 14,046,864,488

e. Administrasi Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan di Indonesia, Perusahaan melaporkan Surat Pemberitahuan Pajak atas dasar self assessment. Selama bertahun-tahun pajak sebelum tahun 2008, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak saat terutangnya pajak, atau sampai akhir tahun 2014, mana yang lebih awal. Untuk tahun pajak 2008 dan tahun-tahun berikutnya, DJP dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu lima tahun sejak saat terutangnya pajak.

e. Administration Under the Taxation Law of Indonesia, the Company submits tax returns on the basis of self assessment. For fiscal years before 2008, Directorate General Tax (DGT) may assess or amend taxes within ten years of the time the tax becomes due, or until the end of 2014, whichever is earlier. For fiscal year 2008 and subsequent years, the DGT may assess or amend taxes within five years from the time the tax becomes due.

Page 194: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 61 Paraf

24. Liabilitas Imbalan Kerja 24. Employee Benefits Liabilities

a. Program Pensiun

Sampai dengan 31 Desember 2015 Perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk semua karyawan tetap lokal, yang dikelola oleh Dana Pensiun PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk serta telah mendapat persetujuan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia. Terhitung tanggal 1 Januari 2016, Perusahaan berpartisipasi dalam "Manulife Program Pesangon-Plus", suatu program imbalan pasti oleh PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia.

Iuran pensiun dihitung dengan penilaian aktuaria yang dilakukan secara berkala. Jumlah iuran karyawan adalah 6% dari gaji pokok, sedangkan sisa pendanaan program pensiun akan ditanggung oleh Perusahaan.

Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset neto dan kewajiban aktuaria adalah sebagai berikut:

a. Pension Program Until December 31, 2015, the Company established defined benefit pension plans covering all local permanent employees, which managed by pension funds of PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk and have been approved by the Minister of Finance of the Republic of Indonesia.

Commencing January 1, 2016, the Company participated in "Manulife Program Pesangon-Plus", a defined benefit plan by PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia.

Retirement contribution is determined by periodic actuarial calculation. The employees contribute 6% of their basic salaries while the remaining of the fund program is beared by the Company.

At statements of financial position date, the net assets and actuarial liabilities are as follows:

2016 2015

Rp Rp

Aset Neto -- 4,217,860,260 Net Assets

Liabilitas Aktuaria -- (5,791,513,913) Actuarial Liabilities

Defisit Pendanaan -- (1,573,653,653) Funding Deficit

Aset neto dan kewajiban aktuaria per tanggal 31 Desember 2015 dibuat berdasarkan laporan keuangan tahun 2015 yang telah diaudit.

Berdasarkan laporan dana pensiun PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk per 31 Desember 2015, kewajiban aktuaria dana pensiun dihitung dengan menggunakan metode Projected Benefit Cost Method – Attained Age Normal dengan asumsi sebagai berikut:

As of December 31, 2015, the net asset and actuarial liabilities were based on 2015 audited financial statements.

Based on financial statements of pension fund of PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk as of December 31, 2015, the actuarial liabilities of pension fund were computed by using Projected Benefit Cost Method – Attained Age Normal with assumptions as follows:

Asumsi Aktuaria Actuarial Assumptions

Tingkat hasil investasi 9% per tahun/per annum Investment rate Tingkat kenaikan penghasilan dasar pensiun

5% per tahun/per annum Pension basic salary increase rate

Tingkat bunga 5% per tahun/per annum Interets rate

Tabel mortalita CSO 1980 Table of Mortality Tingkat pengunduran diri 1% untuk peserta yang berusia 20 tahun, menurun

secara proporsional menjadi 0% untuk usia 50 tahun sebelum 20 April 1992 dan 45 tahun setelah

20 April 1992/1% for participants with age of 20 years, proportionally reduced to 0% for participants with age of 50 years before April 20, 1992 and age

of 45 years after April 20, 1992

Resignation rate

Tingkat pensiun dipercepat Diasumsikan usia 55 tahun /Assumed 55 years old Early Retirement rate Tingkat cacat 10% dari tabel CSO 1980/10% of CSO 1980 table Disability rate Biaya tambahan 7,5% dari iuran normal/7,5% of normal contribution Additional charges Perbedaan usia suami/isteri 5 tahun/years Difference age of husband/wife

Page 195: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 62 Paraf

Asumsi Aktuaria Actuarial Assumptions

Pajak Pajak atas manfaat pensiun ditanggung oleh

penerima manfaat/tax on pension benefit are charged to the benefit recipients

Taxes

Perusahaan mengambil kebijakan frekuensi penilaian aktuaria paling lama setiap 3 (tiga) tahun sekali, terakhir berdasarkan laporan aktuaris yang dihitung oleh aktuaris PT Katsir Imam Sapto Sejahtera Aktuaria tanggal 11 Maret 2015 untuk periode 31 Desember 2015.

The Company has policy to use actuarial appraisal at least once in every 3 (three) years, last based on actuarial reports by PT Katsir Imam Sapto Sejahtera Aktuaria dated March 11, 2015 for the period December 31, 2015, respectively.

b. Program Imbalan Kerja

Perusahaan menghitung dan membukukan beban imbalan kerja berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja pada 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing adalah 119 dan 114 karyawan (tidak diaudit).

b. Employee Benefits Program The Company computed and recorded the employee benefits expenses based on Manpower Regulations No. 13 year 2003 dated March 25, 2003. The number of employees that have a right for the benefits in December 31, 2016, and 2015 was 119 and 114 employees, respectively (unaudited).

Provisi imbalan pasca kerja pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 dihitung oleh PT Katsir Imam Sapto Sejahtera Aktuaria dengan laporan tanggal 7 Januari 2017 dan 21 Maret 2016. Asumsi aktuaria yang digunakan dalam menentukan beban dan kewajiban imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

Provision for post employee benefits on December 31, 2016 and 2015 are calculated by PT Katsir Imam Sapto Sejahtera Aktuaria with its report dated January 7, 2017 and March 21, 2016. The actuarial assumptions used in measuring expenses and employee benefits liabilities as of December 31, 2016 and 2015 are as follows:

Usia pensiun normal 55 Tahun/Years Normal Pension Ages Tingkat diskonto 8,5% (2015: 9,1%) Discount rate Estimasi kenaikan gaji di masa datang

6% Estimated of future salary increase

Tabel mortalita Tabel Mortalita Indonesia III/Indonesian Mortality Table III

Mortality table

Tingkat Cacat 10% Disability rate Tingkat Pengunduran Diri 1% untuk peserta yang berusia 20 tahun,

menurun secara proporsional menjadi 0% untuk usia 55 tahun/1% for participants with age of 20 years, proportionally reduced to 0% for participants with age of 55 years

Resignation rate

Provisi yang diakui di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:

The provision of employee benefits presented in statements of financial position are:

2016 2015

Rp Rp

Nilai Kini Liabilitas Imbalan Kerja 6,760,685,506 9,663,608,310 Present Value of the Obligation

Nilai Wajar Aset -- (4,217,860,260) Fair Value of Assets

Liabilitas Bersih Net Liabilities in Statements of

di Laporan Posisi Keuangan 6,760,685,506 5,445,748,050 Financial Position

Page 196: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 63 Paraf

Rincian beban imbalan kerja tahun berjalan adalah sebagai berikut:

Details of employee benefits expenses in current year are as follows:

2016 2015

Rp Rp

Beban Jasa Kini 749,421,490 469,309,650 Present Employee Benefits Expenses

Beban Bunga 879,388,356 1,003,768,912 Interest Expense

Hasil Aset Neto -- (529,606,638) Net Asset Income

Total Beban Imbalan Kerja 1,628,809,846 943,471,923 Total Employee Benefits Expenses

Mutasi dari liabilitas imbalan pasca kerja adalah sebagai berikut:

Movements of post employee benefits liabilities is as follows:

2016 2015

Rp Rp

Saldo Awal Tahun 5,445,748,050 6,209,083,140 Balance at The Beginning of The Year

Beban Tahun Berjalan yang Diakui di Expenses for The Year Recognized in

Laba Rugi 1,628,809,846 943,471,923 Profit or Loss

Beban Tahun Berjalan yang Diakui di Expenses for The Year Recognized in

Penghasilan Komprehensif Lainnya (313,872,390) (831,871,432) Other Comprehensive Income

Iuran Dana Pensiun -- (874,935,581) Pension Fund Contribution

Saldo Akhir Tahun 6,760,685,506 5,445,748,050 Balance at The End of The Year

Mutasi nilai kini kewajiban pasti pada tahun berjalan adalah sebagai berikut:

Movements in the present value of defined benefit obligation in the current year are as follows:

2016 2015

Rp Rp

Saldo Awal Tahun 9,663,608,310 12,093,601,344 Balance at The Beginning of The Year

Beban Jasa Kini 749,421,490 939,777,570 Present Employee Benefits Expenses

Beban Bunga 879,388,356 1,003,768,912 Interest Expense

Pembayaran Imbalan Kerja (4,217,860,260) (2,654,201,140) Benefits Paid of Employee Benefit

Keuntungan (Kerugian) Aktuarial (313,872,390) (1,719,338,376) Actuarial Gains (Losses)

Saldo Akhir Tahun 6,760,685,506 9,663,608,310 Balance at The End of The Year

Mutasi nilai wajar aset program dana pensiun adalah sebagai berikut:

Movements in the fair value of the plan assets are as follows:

2016 2015

Rp Rp

Saldo Awal Tahun 4,217,860,260 5,884,518,204 Balance at The Beginning of The Year

Imbal Hasil yang Diharapkan dari Expected Return on

Aktiva Program -- 529,606,638 Plan Assets

Keuntungan (Kerugian) Aktuarial -- (887,466,943) Actuarial Gains (Losses)

Kontribusi Pemberi Kerja -- 874,935,581 Contributions from the Employer

Kontribusi dari Peserta Program -- 470,467,920 Contributions from the Plan Pacticipants

Pembayaran Manfaat Dana Pensiun (4,217,860,260) (2,654,201,140) Benefits Paid of Pension Fund

Saldo Akhir Tahun -- 4,217,860,260 Balance at The End of The Year

Page 197: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 64 Paraf

Kategori utama aset program dan tingkat imbal hasil ekspektasi pada akhir periode pelaporan untuk setiap kategori adalah sebagai berikut:

The major categories of plan assets and the expected rate of return at the end of the reporting period for each category are as follows:

Tingkat Nilai Wajar Tingkat Nilai Wajar

Imbal Hasil Aset Program/ Imbal Hasil Aset Program/

Ekspektasian/ Fair Value of Ekspektasian/ Fair Value of

Expected Return Plan Assets Expected Return Plan Assets

% Rp % Rp

Kas -- -- 1.03 779,986,491 Cash

Deposito Berjangka -- -- 28.13 800,000,000 Time Deposit

Saham -- -- 6.11 915,071,040 Shares

Reksadana -- -- 12.02 1,979,656,196 Mutual Fund

Lain-lain -- -- (1.07) (256,853,467) Others

Total -- -- 46.21 4,217,860,260 Total

2016 2015

Program imbalan pasti memberikan eksposur Perusahaan terhadap risiko aktuarial seperti risiko investasi dan risiko tingkat bunga.

The defined benefit plan typically expose the Company to actuarial risks, such as investment risk and interest risk.

Risiko Investasi Investment Risk Nilai kini kewajiban manfaat pasti pensiun dihitung menggunakan tingkat diskonto yang ditetapkan dengan mengacu pada imbal hasil obligasi korporasi berkualitas tinggi; jika pengembalian aset program dibawah tingkat tersebut, hal itu akan mengakibatkan defisit program. Saat ini, program tersebut memiliki investasi yang relatif seimbang pada efek reksadana dan saham, instrumen utang dan lainnya. Karena sifat jangka panjang dari liabilitas program, dewan dana pensiun perlu menetapkan bahwa bagian wajar dari aset program harus diinvestasikan pada efek reksadana, saham dan obligasi untuk meningkatkan imbal hasil yang dihasilkan oleh dana.

The present value of the defined benefit pension plan liability is calculated using a discount rate determined by reference to high quality corporate bond yields; if the return on plan asset is below this rate, it will create a plan deficit. Currently, the plan has a relatively balanced investment in mutual fund and equity securities, debt instrument and others. Due to the long-term nature of the plan liabilities, the board of the pension fund considers it appropriate that a reasonable portion of the plan assets should be invested in mutual funds, equity securities and debt instruments to leverage the return generated by the fund.

Risiko Tingkat Bunga Interest Risk Penurunan suku bunga obligasi akan meningkatkan liabilitas program; namun, sebagian akan di-offset (saling hapus) oleh peningkatan imbal hasil atas investasi instrumen utang.

A decrease in the bond interest rate will increase the plan liability; however, this will be partially offset by an increase in the return of the plan’s debt investment.

Analisa Sensitivitas Sensitivity Analysis

2016 2015

Rp Rp

Kenaikan 1% atas Tingkat Diskonto Increase 1% of Discount Rate

Nilai Kini Liabilitas Imbalan Pasti 6,229,149,637 10,493,371,325 Present Value of the Obligation

Beban Jasa Kini 691,035,959 1,043,225,869 Employee Benefits Expenses

Penurunan 1% atas Tingkat Diskonto Decrease 1% of Discount Rate

Nilai Kini Liabilitas Imbalan Pasti 8,192,832,966 8,939,650,679 Present Value of the Obligation

Beban Jasa Kini 911,125,651 851,729,100 Employee Benefits Expenses

Page 198: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 65 Paraf

25. Modal Saham 25. Capital Stock

Susunan pemegang saham Perusahaan per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

The composition of Company’s stockholders as of December 31, 2016 and 2015 are as follows:

Kepemilikan/ Jumlah Saham/ Total

Percentage of Number of

Ownership Shares

% Rp

Pemegang Saham/ Stockholders

AJB Bumiputera 1912 19.78 76,816,535 15,363,307,000

Citibank Singapore 16.12 62,606,104 12,521,220,800

PT Surya Mitra Prasarana Graha 6.95 27,006,870 5,401,374,000

Bank of Singapore Ltd 5.87 22,779,109 4,555,821,800

Standard Chartered Bank SG PVB

Clients AC 5.07 19,696,256 3,939,251,200

Masyarakat (kurang dari 5%)/ Public (less than 5%) 46.21 179,438,887 35,887,777,400

Total 100.00 388,343,761 77,668,752,200

2016

Kepemilikan/ Jumlah Saham/ Total

Percentage of Number of

Ownership Shares

% Rp

Pemegang Saham/ Stockholders

AJB Bumiputera 1912 19.78 76,816,535 15,363,307,000

Coutts and Co Ltd., Singapura 16.12 62,606,104 12,521,220,800

UBS Switzerland AG-VP

Bank, Singapura 7.73 30,000,000 6,000,000,000

Standard Chartered Bank SG PVB

Clients AC 5.07 19,696,256 3,939,251,200

Grassland Overseas Inc. 5.06 19,640,700 3,928,140,000

Masyarakat (kurang dari 5%)/ Public (less than 5%) 46.24 179,584,166 35,916,833,200

Total 100.00 388,343,761 77,668,752,200

2015

26. Tambahan Modal Disetor - Neto 26. Additional Paid In Capital - Net

Rincian akun ini pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

The details of this account as of December 31, 2016 and 2015 are as follows:

2016 dan/ and 2015

Rp

Tambahan Modal Disetor atas Penawaran Additional Paid in Capital from Initial Public

Umum Perdana Tahun 1989 (Catatan 1.b) 8,000,000,000 Offering in 1989 (Note 1.b)

Tambahan Modal Disetor atas Penawaran Umum Additional Paid in Capital from Right Issue I

Terbatas I dalam Rangka Hak Memesan Efek in Connection with Limited Public Offering

Terlebih Dahulu Tahun 1990 (Catatan 1.b) 4,200,000,000 in 1990 (Note 1.b)

Pembagian Saham Bonus Tahun 1994 Distribution of Bonus Shares in 1994

(Catatan 1.b) (9,100,000,000) (Note 1.b)

Tambahan Modal Disetor atas Pembagian Dividen Additional Paid in Capital from Shares Dividends

Saham Tahun 2004 (Catatan 1.b) 3,640,000,000 in 2004 (Note 1.b)

Pembagian Saham Bonus Tahun 2004 Distribution of Bonus Shares in 2004

(Catatan 1.b) (1,820,000,000) (Note 1.b)

Pembagian Saham Bonus Tahun 2009 Distribution of Bonus Shares in 2009

(Catatan 1.b) (3,441,366,000) (Note 1.b)

Pembagian Dividen Saham Tahun 2009 Distribution of Stock Dividends in 2009

(Catatan 1.b) 6,680,431,800 (Note 1.b)

Jumlah 8,159,065,800 Total

Biaya Emisi Efek Ekuitas (1,472,722,007) Stock Issuance Cost

Neto 6,686,343,793 Net

Page 199: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 66 Paraf

27. Pembagian Laba dan Penggunaan Saldo Laba 27. Distribution of Profit and Appropriation of Retained Earnings

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 16 Juni 2016 yang diaktakan dengan akta Notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH, No. 23, disetujui menggunakan sebagian laba bersih tahun 2015 sebesar Rp135.500.683.483 dengan dibagikan sebagai dividen tunai sebesar Rp19.417.188.050 untuk dibagikan kepada 388.343.761 saham atau sebesar Rp50 setiap saham.

In the Annual General Stockholders’ Meeting held on June 16, 2016 which was covered under notarial deed No. 23 by Notary Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH, the stockholders resolved the usage of the net income of 2015 amounting to Rp135,500,683,483 to pay cash dividends amounting to Rp19,417,188,050 for 388,343,761 shares or Rp50 per share.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 26 Mei 2015 yang diaktakan dengan akta Notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH, No. 60, disetujui menggunakan sebagian laba bersih tahun 2014 sebesar Rp115.925.347.417 dengan dibagikan sebagai dividen tunai sebesar Rp15.533.750.440 untuk dibagikan kepada 388.343.761 saham atau sebesar Rp40 setiap saham.

In the Annual General Stockholders’ Meeting held on May 26, 2015 which was covered under notarial deed No. 60 by Notary Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH, the stockholders resolved the usage of the net income of 2014 amounting to Rp115,925,347,417 to pay cash dividends amounting to Rp15,533,750,440 for 388,343,761 shares or Rp40 per share.

28. Laba Per Saham Dasar 28. Basic Earnings Per Share

Laba Tahun Berjalan Laba tahun berjalan untuk tujuan penghitungan laba per saham (pembilang) adalah sebagai berikut:

Income for the Year Income for the year for the purpose of calculating earnings per share (numerator) are as follows:

2016 2015

Rp Rp

Laba Tahun Berjalan 145,829,529,481 135,500,683,483 Income for the Year

Jumlah Rata-rata Tertimbang Saham yang Weighted Average Number of

Beredar (Lembar) 388,343,761 388,343,761 Outstanding Shares

Laba per Saham Dasar dan Dilusian 376 349 Basic Earnings per Shares and Diluted

29. Premi Bruto 29. Gross Premium

2016 2015

Rp Rp

Pihak Ketiga Third Parties

Kebakaran 291,553,546,594 166,490,338,054 Fire

Pengangkutan Laut 30,559,206,593 22,519,935,231 Marine Cargo

Rangka Kapal 36,491,399,169 20,147,242,844 Marine Hull

Kendaraan Bermotor dan Lain-lain 157,801,206,937 90,534,304,006 Motor Vehicles and Others

Jiwa 884,682,601,475 729,048,257,496 Life

1,401,087,960,768 1,028,740,077,631

Pihak Berelasi (Catatan 14) Related Parties (Note 14)

Umum 406,862 4,214,002,332 General

Jiwa 50,113,854,750 42,303,605,296 Life

50,114,261,612 46,517,607,628

Total 1,451,202,222,380 1,075,257,685,259 Total

Page 200: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 67 Paraf

Rincian pihak-pihak yang memberikan kontribusi sekurang-kurangnya 10% dari pendapatan premi bruto adalah :

Details of parties who give contribution for at least 10% of gross premiums are:

2016 2015

Rp Rp

Pihak Ketiga Third Parties

PT Allianz Life Indonesia 256,673,000,259 140,792,121,592 PT Allianz Life Indonesia

PT AIA Financial 136,002,287,599 123,402,335,459 PT AIA Financial

Total 392,675,287,858 264,194,457,051 Total

30. Penurunan (Kenaikan) Premi Yang Belum Merupakan Pendapatan

30. Decrease (Increase) in Unearned Premiums

2016 2015

Rp Rp

Kebakaran (16,487,525,009) (15,814,978,082) Fire

Pengangkutan Laut (495,965,169) (2,536,636,903) Marine Cargo

Rangka Kapal (2,168,005,661) (1,549,019,596) Marine Hull

Kendaraan Bermotor dan Lain-lain (17,410,465,871) (4,755,462,776) Motor Vehicles and Others

Jiwa (18,796,202,386) (30,774,287,892) Life

Total (55,358,164,096) (55,430,385,249) Total

31. Premi Retrosesi 31. Retrocessions Premium

2016 2015

Rp Rp

Pihak Ketiga Third Parties

Kebakaran 86,872,499,309 26,131,498,303 Fire

Pengangkutan Laut 6,932,130,299 2,110,098,536 Marine Cargo

Rangka Kapal 12,024,503,215 1,971,459,824 Marine Hull

Kendaraan Bermotor dan Lain-lain 17,186,314,633 8,673,359,269 Motor Vehicles and Others

Jiwa 308,416,207,495 179,587,558,021 Life

Total 431,431,654,951 218,473,973,953 Total

32. Beban Klaim Bruto 32. Gross Claims Expenses

2016 2015

Rp Rp

Pihak Ketiga Third Parties

Kebakaran 102,351,964,923 89,694,010,703 Fire

Pengangkutan Laut 10,650,091,046 8,146,381,350 Marine Cargo

Rangka Kapal 17,501,777,896 12,591,095,016 Marine Hull

Kendaraan Bermotor dan Lain-lain 58,096,226,558 38,452,319,120 Motor Vehicles and Others

Jiwa 611,898,707,004 448,201,102,572 Life

800,498,767,427 597,084,908,761

Pihak Berelasi (Catatan 14) Related Parties (Note 14)

Umum 145,457,405 630,986,701 General

Jiwa 19,707,932,808 9,206,967,425 Life

19,853,390,213 9,837,954,126

Total 820,352,157,640 606,922,862,887 Total

Page 201: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 68 Paraf

33. Klaim Retrosesi 33. Retrocession Claims

2016 2015

Rp Rp

Pihak Ketiga Third Parties

Kebakaran 5,862,823,424 4,180,133,660 Fire

Pengangkutan Laut 1,148,510,204 2,100,511,792 Marine Cargo

Rangka Kapal 1,037,102,865 1,230,240,398 Marine Hull

Kendaraan Bermotor dan Lain-lain 139,837,854 -- Motor Vehicles and Others

Jiwa 171,348,007,555 99,599,044,297 Life

Total 179,536,281,902 107,109,930,147 Total

34. Kenaikan (Penurunan) Estimasi Klaim Retensi

Sendiri 34. Increase (Decrease) Estimated Own

Retention Claims

2016 2015

Rp Rp

Kebakaran 26,877,178,802 3,013,760,237 Fire

Pengangkutan Laut (1,343,818,745) 1,220,281,881 Marine Cargo

Rangka Kapal 7,581,093,848 3,200,100,712 Marine Hull

Kendaraan Bermotor dan Lain-lain 4,971,840,989 4,721,161,369 Motor Vehicles and Others

Jiwa 984,417,054 (1,594,616,481) Life

Total 39,070,711,948 10,560,687,718 Total

35. Beban Komisi - Neto 35. Commissions Expenses – Net

2016 2015

Rp Rp

Komisi Bruto yang Dibayarkan Gross Commission Paid

Pihak Ketiga Third Parties

Kebakaran 78,646,841,031 44,486,372,073 Fire

Pengangkutan Laut 6,652,197,658 4,354,896,208 Marine Cargo

Rangka Kapal 8,828,501,579 4,593,806,398 Marine Hull

Kendaraan Bermotor dan Lain-lain 40,228,785,927 23,603,965,807 Motor Vehicles and Others

Jiwa 74,000,328,739 101,165,498,156 Life

Pihak Berelasi (Catatan 14) Related Parties (Note 14)

Umum 296,913,306 1,330,257,995 General

Jiwa 12,292,041,638 6,112,326,854 Life

Total Komisi Bruto yang Dibayarkan 220,945,609,878 185,647,123,491 Total Gross Commission Paid

Komisi Retrosesi yang Diterima Retrocession Commission Received

Pihak Ketiga Third Parties

Umum 23,290,666,158 3,714,770,144 General

Jiwa 59,341,679,511 66,267,524,725 Life

Total Komisi Retrosesi Total Retrocession

yang Diterima 82,632,345,669 69,982,294,869 Commission Received

Beban Komisi 138,313,264,209 115,664,828,622 Commission Expense

Beban Underwriting Lain - Neto 3,055,727,560 3,092,653,322 Other Underwriting Expense - Net

Total 141,368,991,769 118,757,481,944 Total

Page 202: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 69 Paraf

36. Hasil Investasi 36. Income from Investments

2016 2015

Rp Rp

Bunga Deposito 25,327,352,009 26,801,954,574 Interest on Time Deposits

Bunga Obligasi 8,562,096,082 497,639,583 Interest on Bonds

Pendapatan Sewa (Catatan 13) 4,490,694,000 3,158,647,355 Rental Income (Note 13)

Dividen 319,148,743 260,316,103 Dividends

Keuntungan (Kerugian) yang Belum Direalisasi Unrealized Gain (Loss) of

dari Reksadana Diperdagangkan 10,289,633,612 7,621,573,023 Held for Trading Mutual Funds

Keuntungan (Kerugian) yang Belum Direalisasi Unrealized Gain (Loss)

dari Saham Diperdagangkan 3,185,931,280 (7,835,733,700) Held for Trading Shares

Keuntungan (Kerugian) Penjualan Saham

(Catatan 10) -- 107,747,989 Gain (Loss) on Sale of Shares (Note 10)

Keuntungan (Kerugian) Penjualan Obligasi

(Catatan 9) 2,930,656,611 -- Gain (Loss) on Sale of Bonds (Note 9)

Keuntungan (Kerugian) Penjualan Gain (Loss) on Sale of

Reksadana Diperdagangkan (Catatan 11) 338,024,901 (3,246,000) Held for Trading Mutual Funds (Note 11)

Lain-lain - Neto 6,723,181,402 9,136,952,015 Others - Net

Total 62,166,718,640 39,745,850,942 Total

37. Beban Usaha 37. Operating Expenses

2016 2015

Rp Rp

Pemasaran 140,077,186 532,950,764 Marketing

Umum dan Administrasi General and Administrative

Pegawai 61,064,064,632 53,972,183,326 Personal Expenses

Penyusutan (Catatan 16) 2,886,850,107 2,846,161,958 Depreciation (Note 16)

Jasa Profesi 2,180,159,313 2,262,048,270 Professional Fee

Perawatan dan Perbaikan 2,684,170,197 1,951,592,834 Repair and Maintenance

Perjalanan Dinas 1,545,174,004 1,264,342,611 Traveling Expense

Listrik, Telepon dan Keperluan Kantor 1,101,747,353 1,107,190,604 Electricity, Telephone and Office Supplies

BBM dan Tol 458,362,144 413,813,835 Fuel and TolProfessional Fee

Jamuan dan Representasi 181,671,621 109,456,424 Entertainment and Representation

Lain-lain (masing-masing di bawah Others (each below

Rp100 juta) 3,026,190,251 2,353,812,395 Rp100 million)

Total 75,128,389,622 66,280,602,257 Total

Total Beban Usaha 75,268,466,808 66,813,553,021 Total Operating Expenses

38. Pendapatan (Beban) Lain-lain Neto 38. Other Income and Expenses - Net

2016 2015

Rp Rp

Pendapatan Pembagian Surplus Underwriting Revenue Distribution of Tabarru' Fund

Dana Tabarru -- 8,746,214,326 Surplus Underwriting

Kenaikan Nilai Properti Investasi (Catatan 13) 29,407,800,000 5,897,728,571 Increase in Investment Property (Note 13)

Laba Selisih Kurs - Neto (1,172,315,674) 1,842,787,283 Gain on Foreign Exchange - Net

Bagi Hasil Investasi Dana Tabarru kepada Profit Sharing of Tabarru' Fund Investment

Perusahaan 752,583,008 1,376,393,691 to Company

Jasa Giro 412,820,973 1,066,318,297 Interest on Current Account

Laba Penjualan Aset Tetap (Catatan 16) 334,700,500 112,000,000 Gain on Sale of Fixed Assets (Note 16)

Beban Penurunan Impairment Loss

Nilai Piutang (Catatan 5) -- (684,245,009) on Receivables (Note 5)

Lain-lain - Neto (masing-masing Others - Net (each below

di bawah Rp100 juta) (50,534,111) (18,104,504) Rp100 millions)

Total - Neto 29,685,054,696 18,339,092,655 Total - Net

Page 203: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 70 Paraf

39. Aset dan Liabilitas Moneter dalam Mata Uang Asing

39. Monetary Assets and Liabilities in Foreign Currencies

USD EUR Mata Uang Ekuivalen

Asing Lainnya Rupiah/

(Ekuivalen Rupiah)/ Rupiah

Other Foreign Equivalent

Currencies

(Rupiah Equivalent)

Aset Assets

Kas dan Bank 140,464.73 -- -- 1,887,284,084 Cash on hand and in Banks

Piutang Reasuransi 2,911,726.00 22,252.00 483,337,591 39,920,414,424 Reinsurance Receivables

Piutang Retrosesi 29,823.00 -- -- 400,701,156 Retrocession Receivables

Deposito Berjangka 5,877,023.01 -- -- 78,963,681,163 Time Deposits

8,959,036.74 22,252.00 483,337,591 121,172,080,827

Liabilitas Liabilities

Utang Reasuransi 378,463.00 -- 232,687,020 5,317,713,067 Reinsurance Payables

Utang Retrosesi 906,416.14 -- -- 12,178,607,257 Retrocession Payables

Estimasi Klaim Estimated Own

Retensi Sendiri 5,996,137.00 961.00 3,844,097,031 84,421,799,363 Retention Claims

7,281,016.14 961.00 4,076,784,051 101,918,119,687

Total - Net 1,678,020.60 21,291.00 (3,593,446,460) 19,253,961,140 Total - Neto

2016

USD EUR Mata Uang Ekuivalen

Asing Lainnya Rupiah/

(Ekuivalen Rupiah)/ Rupiah

Other Foreign Equivalent

Currencies

(Rupiah Equivalent)

Aset Assets

Kas dan Bank 159,857.35 -- -- 2,205,232,143 Cash on hand and in Banks

Piutang Reasuransi 2,114,596.79 9,873.82 427,361,803 29,747,019,779 Reinsurance Receivables

Piutang Retrosesi 17,591.93 -- -- 242,680,674 Retrocession Receivables

Deposito Berjangka 8,629,102.63 -- -- 119,038,470,781 Time Deposits

10,921,148.70 9,873.82 427,361,803 151,233,403,378

Liabilitas Liabilities

Utang Reasuransi 280,226.67 35.61 367,522 3,866,631,066 Reinsurance Payables

Utang Retrosesi 455,974.70 -- -- 6,290,170,986 Retrocession Payables

Estimasi Klaim Estimated Own

Retensi Sendiri 5,531,575.24 4,316.68 3,707,097,155 80,080,228,555 Retention Claims

6,267,776.61 4,352.29 3,707,464,677 90,237,030,607

Total - Net 4,653,372.09 5,521.53 (3,280,102,874) 60,996,372,770 Total - Neto

2015

40. Informasi Segmen 40. Segment Information

Pembuat keputusan dalam operasional adalah para Direksi Perusahaan. Para Direksi melakukan penelaahan terhadap pelaporan internal Perusahaan untuk menilai kinerja dan mengalokasikan sumber daya. Manajemen menentukan operasi segmen berdasarkan informasi ini.

The chief operating decision-maker has been identified as the Directors of the Company. The Directors review the Company’s internal reporting in order to assess performance and allocate recources. Management has determined the operating segment based on this information.

Segmen Perusahaan dikelompokkan berdasarkan kegiatan usaha sebagai berikut:

The segment of the Company is based on business activities as follows:

Page 204: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 71 Paraf

Non Life/ Jiwa/ Total/

Non Life Life Total

Rp Rp Rp

Pendapatan Revenues

Pendapatan Underwriting 356,828,356,990 607,584,046,343 964,412,403,333 Underwriting Revenues

Beban Underwriting 331,160,443,092 490,095,136,363 821,255,579,455 Underwriting Expenses

Hasil Underwriting 25,667,913,898 117,488,909,980 143,156,823,878 Underwriting Income

Hasil Investasi yang Tidak Unallocated Income from

Dapat Dialokasikan – Neto 62,166,718,640 Investments - Net

Beban Usaha yang Tidak Unallocated Operating

Dapat Dialokasikan (75,268,466,808) Expenses

Laba Usaha 130,055,075,710 Income from Operation

Pendapatan Lain-lain Unallocated Others

yang Tidak Dapat Dialokasikan 29,685,054,696 Income

Beban Pajak yang Tidak Unallocated Tax

Dapat Dialokasikan (13,910,600,925) Expenses

Laba Tahun Berjalan 145,829,529,481 Income for the Year

Aset dan Liabilitas Assets and Liabilities

Aset Segmen 131,612,640,352 224,101,417,415 355,714,057,767 Segment Assets

Aset Perusahaan yang Tidak Unallocated Company’s

Dapat Dialokasikan -- -- 1,477,837,383,554 Assets

Total Aset 131,612,640,352 224,101,417,415 1,833,551,441,321 Total Assets

Liabilitas Segmen 379,680,764,430 646,495,634,812 1,026,176,399,242 Segment Liabilities

Liabilitas Perusahaan yang Unallocated Company’s

Tidak Dapat Dialokasikan -- -- 61,035,806,816 Liabilities

Total Liabilitas 379,680,764,430 646,495,634,812 1,087,212,206,058 Total Liabilities

Informasi Segmen Lainnya Others Segment Information

(yang Tidak Dapat Dialokasikan) (Unallocated)

Pengeluaran Modal 5,881,010,500 Capital Expenditures

Penyusutan 2,886,850,107 Depreciation

2016

Non Life/ Jiwa/ Total/

Non Life Life Total

Rp Rp Rp

Pendapatan Revenues

Pendapatan Underwriting 240,363,309,178 560,990,016,879 801,353,326,057 Underwriting Revenues

Beban Underwriting 230,172,605,239 398,958,497,163 629,131,102,402 Underwriting Expenses

Hasil Underwriting 10,190,703,939 162,031,519,716 172,222,223,655 Underwriting Income

Hasil Investasi yang Tidak Unallocated Income from

Dapat Dialokasikan – Neto 39,745,850,942 Investments - Net

Beban Usaha yang Tidak Unallocated Operating

Dapat Dialokasikan (66,813,553,021) Expenses

Laba Usaha 145,154,521,576 Income from Operation

Pendapatan Lain-lain Unallocated Others

yang Tidak Dapat Dialokasikan 18,339,092,655 Income

Beban Pajak yang Tidak Unallocated Tax

Dapat Dialokasikan (27,992,930,748) Expenses

Laba Tahun Berjalan 135,500,683,483 Income for the Year

2015

Aset dan Liabilitas Assets and Liabilities

Aset Segmen 77,901,823,679 181,817,039,921 259,718,863,600 Segment Assets

Aset Perusahaan yang Tidak Unallocated Company’s

Dapat Dialokasikan -- -- 1,178,966,700,621 Assets

Total Aset 77,901,823,679 181,817,039,921 1,438,685,564,221 Total Assets

Liabilitas Segmen 231,186,280,494 539,571,517,134 770,757,797,628 Segment Liabilities

Liabilitas Perusahaan yang Unallocated Company’s

Tidak Dapat Dialokasikan -- -- 44,254,711,664 Liabilities

Total Liabilitas 231,186,280,494 539,571,517,134 815,012,509,292 Total Liabilities

Informasi Segmen Lainnya Others Segment Information

(yang Tidak Dapat Dialokasikan) (Unallocated)

Pengeluaran Modal 1,617,386,500 Capital Expenditures

Penyusutan 2,846,161,958 Depreciation

Page 205: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 72 Paraf

41. Informasi-informasi Penting 41. Significant Informations

a. Analisis Kekayaan dan Batas Tingkat

Solvabilitas Perusahaan Sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 158/PMK.010/2008 dan Peraturan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. PER-02/BL/2009 dan kemudian diubah lagi dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 53/PMK.010/2012, Perusahaan diwajibkan untuk menjaga ratio solvabilitas yang dihitung dengan menggunakan pendekatan Risk Based Capital (“RBC”). Berdasarkan peraturan yang berlaku, Perusahaan diwajibkan untuk memenuhi batas tingkat solvabilitas sekurang-kurangnya 120% dari modal minimum berbasis risiko.

a. Assets Analysis and Calculation of the Company’s Solvency Margin Limit Based on the decree from Minister of Finance of Republic of Indonesia No. 424/KMK.06/2003 dated September 30, 2003, which has been amended with Minister of Finance Regulation No. 158/PMK.010/2008 and Regulation of Chief Indonesia Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency No. PER-02/BL/2009 and amended again with Minister of Finance Regulation No.53/PMK.010/2012, the Company is required to fulfill a solvency margin which is calculated using Risk Based Capital (RBC) approach. Based on the current regulation, the Company is required to meet the minimum solvency margin of 120% of the risk based minimum capital.

Rasio solvabilitas sebagaimana dimaksud di dalam keputusan tersebut dihitung dengan membandingkan tingkat solvabilitas dengan batas minimum tingkat solvabilitas yang diwajibkan. Tingkat solvabilitas dihitung dengan mengurangkan jumlah liabilitas (kecuali hutang subordinasi) dari aset yang diperkenankan. Sesuai dengan ketentuan dari keputusan tersebut, aset Perusahaan harus memenuhi berbagai persyaratan untuk dapat dianggap sebagai “aset yang diperkenankan” dan cadangan teknis atas premi yang belum merupakan pendapatan harus memenuhi sekurang-kurangnya 45% dari premi neto (pengurangan antara premi bruto, premi reasuransi dan komisi neto).

The solvency ratio as defined in the decree is calculated by comparing the solvency margin with the required minimum limit of solvency margin. The solvency margin is calculated by deducting total liabilities (except for subordinated loan) from the admitted assets. In accordance with the provisions of the decree, the Company's assets are subject to various limitations and restrictions, in order to qualify as "admitted assets", and the technical reserve for unearned premiums has to meet at least 45% of self own retention (less gross premiums, reinsurance premiums and net commission).

Batas minimum tingkat solvabilitas yang diwajibkan dihitung dengan mempertimbangkan kegagalan pengelolaan kekayaan, ketidakseimbangan antara nilai kekayaan dan liabilitas dalam setiap jenis mata uang, perbedaan antara beban klaim, yang terjadi dan beban klaim yang diperkirakan, ketidakcukupan premi akibat perbedaan imbal hasil investasi yang sebenarnya diperoleh, ketidakmampuan pihak retrosioner untuk memenuhi kewajiban membayar klaim dan deviasi lainnya yang timbul dari pengelolaan kekayaan dan liabilitas.

The required minimum solvency margin is calculated by considering assets default risk, currency mismatch risk, claims experience worse than expected risk, insufficiency of premiums resulting from differences between assumed investment yield in determining premium rate and actual investment yield, failure of retrocessioner in fulfilling their obligation to pay claims and other deviations resulting from assets and liabilities management.

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tingkat solvabilitas Perusahaan yang dihitung berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 53/PMK.010/2012 sebesar Rp262.512,86 juta dengan rasio solvabilitas sebesar 242,18% dan Rp296.106,16 juta dengan rasio solvabilitas sebesar 296,35%.

As of December 31, 2016 and 2015, the Company’s solvency margin which were computed based on the Minister of Finance of Republic of Indonesia decree No. 53/PMK.010/2012 is Rp262,512.86 million with solvency ratio of 242.18%, and Rp296.106,16 million with solvency ratio of 296.35%.

Page 206: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 73 Paraf

Perhitungan analisis kekayaan dan batas tingkat solvabilitas Perusahaan disajikan dalam daftar 1 dan 2.

The Company’s assets analysis and calculation of solvency margin limit are presented in schedule 1 and 2.

b. Rasio Keuangan b. Financial Ratios

i. Konvensional i. Conventional

2016 2015

Rp Rp

Aset Lancar terhadap Liabilitas Lancar *) 145.73 143.28 Current Assets to Current Liabilities *)

Investasi terhadap Cadangan Teknis Ditambah Investments to Own Retention Technical

Utang Klaim Retensi Sendiri *) 137.72 139.58 Reserve Plus Own Retention Claims *)

Hasil Investasi terhadap Premi Neto *) 6.88 5.09 Income from Investment to Net Premiums *)

Premi Neto terhadap Premi Bruto *) 71.22 82.95 Net Premiums to Gross Premiums *)

Premi Neto terhadap Modal Sendiri *) 115.92 116.45 Net Premiums to Equity *)

Beban (Klaim, Komisi, Usaha) terhadap Expenses (Claims, Comissions,

Premi Neto *) 114.10 103.35 Operating) to Net Premiums *)

Beban Pelatihan dan Pendidikan terhadap Education and Training Expenses to Salary

Beban Gaji dan Tunjangan Karyawan *) 2.95 2.91 and Allowances Expenses *)

*) Tidak termasuk dana peserta (tabarru') pada unit bisnis syariah, sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 11/PMK.010/2011 perhitungan tingkat solvabilitas untuk dana tabarru' terpisah dari perhitungan tingkat solvabilitas konvensional. Informasi analisis kekayaan diperkenankan dan perhitungan tingkat batas solvabilitas dana tabarru' disajikan pada daftar 1 dan 2 / Excluding tabarru’ participant fund in Sharia business unit, according to the Decree of Minister of Finance No. 11/PMK.010/2011 the calculation of solvency margin of tabarru' fund should be separated from solvency margin of conventional business. Information of analysis of admitted asset and the calculation of solvency margin of tabarru' fund is disclosed in schedule 1 and 2.

ii. Syariah ii. Sharia

2016 2015

Rp Rp

Aset Lancar terhadap Liabilitas Lancar 189.86 189.37 Current Assets to Current Liabilities

Investasi terhadap Cadangan Teknis Ditambah Investments to Own Retention Technical

Utang Klaim Retensi Sendiri 239.42 225.72 Reserve Plus Own Retention Claims

Hasil Investasi terhadap Rata-rata Income from Investment to Average

Investasi 6.36 7.75 Investments

Beban Klaim Neto terhadap Kontribusi Neto 90.28 82.95 Net Claim Expenses to Net Contribution

Perubahan Dana Tabarru' Tahun Berjalan Changes in Current Year's Tabarru' Fund

terhadap Dana Tabarru' Tahun Lalu 22.19 (23.46) to Previous Year's Tabarru' Fund

42. Kontijensi 42. Contingency

Berdasarkan surat Pengadilan Jakarta Pusat No. 240/PDT.G/ 2009/PN.JKT.PST tanggal 24 Juli 2009, Perusahaan menjadi tergugat bersama-sama dengan PT LIG Insurance (LIG), PT Reasuransi International Indonesia (Reindo), PT Tugu Jasatama Reasuransi Indonesia (Tugu Re), dan Pemerintah Republik Indonesia, dalam perkara melawan Sufandi Tjuanta qq PT Inti Celluseutama Indonesia sebagai penggugat. Dalam perkara ini Perusahaan ikut digugat karena turut serta dalam Perjanjian Property All Risk Facultative Retrocession dengan LIG.

Based on the Central Jakarta District Court letter No. 240/PDT.G/2009/PN.JKT.PST dated July 24, 2009, the Company became a defendant together with PT LIG Insurance (LIG), PT Reasuransi International Indonesia (Reindo), PT Tugu Jasatama Reasuransi Indonesia (Tugu Re), and the Government of the Republic of Indonesia, in the case between Sufandi Tjuanta qq PT Inti Celluseutama Indonesia as a litigant. In this case the Company also become a defendant due to its participation in the Property All Risk Facultative Retrocession Agreement with LIG.

Kasus ini telah diputus pada tingkat kasasi dengan putusan Mahkamah Agung No. 2015/K/pdt/2012 tanggal 18 April 2013 yang putusannya dimenangkan oleh Perusahaan, LIG dan dua perusahaan

This case has been severed at appeal cassation with Supreme Court No. 2015/K/pdt/2012 dated April 18, 2013 which was won by the Company, LIG and two other reinsurance companies, and also rejected

Page 207: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 74 Paraf

reasuradur lainnya, serta menolak permohonan kasasi Sufandi Tjuanta qq PT Inti Celluseutama Indonesia.

Pada tanggal 5 Desember 2014, Sufandi Tjuanta qq PT Inti Celluseutama Indonesia mengajukan Peninjauan Kembali (PK) kepada Mahkamah Agung terkait dengan dikeluarkannya Keputusan Kasasi tanggal 18 April 2013. Surat permohonon PK telah disampaikan dan telah terdaftar pada tanggal 23 Januari 2015.

Pada tanggal 20 Februari 2015, Perusahaan telah menyampaikan Kontra Memori atau Jawaban Peninjauan Kembali Sufandi Tjuanta qq PT Inti Celluseutama Indonesia tersebut.

Peninjauan kembali tersebut telah ditolak sesuai dengan Keputusan Peninjauan Kembali dari Mahkamah Agung No. 189/PK/Pdt/2015 tanggal 24 Juni 2015. Dengan demikian, Perusahaan telah memenangkan perkara tersebut.

cassation of Sufandi Tjuanta qq PT Inti Celluseutama Indonesia.

On December 5, 2014, Sufandi Tjuanta qq PT Inti Celluseutama Indonesia has applied Judicial Review (PK) to the Supreme Court related to the issuance of Final Appeal Decision dated April 18, 2013. PK request has been submitted to the Supreme Court and was registered on January 23, 2015.

On February 20, 2015, the Company conducted Contra Memory or Answers for above Judicial Review Sufandi Tjuanta qq PT Inti Celluseutama.

This PK was rejected based on Judicial Review Decision from Supreme Court No. 189/PK/Pdt/2015 dated June 24, 2015. Accordingly, the Company has won the case.

43. Perjanjian-Perjanjian Penting 43. Significant Agreements

Pada tanggal 30 April 2007, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa menyewa dengan PT Pilar Dana. Dalam perjanjian ini, Perusahaan telah menyetujui untuk menyewakan satuan unit perkantoran Plaza Marein seluas 380 m

2 dengan

jangka waktu sewa selama 24 bulan terhitung sejak tanggal 1 Maret 2007 - 1 Maret 2009. Perjanjian sewa menyewa tersebut telah diperpanjang hingga 28 Februari 2017 dengan nilai sewa sebesar Rp1.026.000.000 per tahun.

Pada tanggal 30 Mei 2014, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa menyewa dengan Maria Suzanna Elizabeth dan Budiyono Salim. Dalam perjanjian ini, Perusahaan telah menyetujui untuk menyewakan satuan unit perkantoran Plaza Marein seluas 20 m

2 dengan jangka waktu sewa

selama 3 bulan terhitung sejak tanggal 1 Juni 2014 sampai dengan 1 Agustus 2014, dengan nilai sewa Rp30.000.000 per tahun. Perjanjian sewa tersebut telah diperpanjang hingga 31 Maret 2015. Perusahaan tidak memperpanjang kembali perjanjian tersebut.

Pada tanggal 12 Mei 2015, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa menyewa dengan PT Hub Hijau Services Offices (Green Hub). Dalam perjanjian ini, Perusahaan telah menyetujui untuk menyewakan satuan unit perkantoran Plaza Marein seluas 1.228 m

2 dengan jangka waktu

sewa selama 72 bulan terhitung sejak tanggal 1 Agustus 2015 sampai dengan 31 Juli 2021, dengan nilai sewa Rp4.126.080.000 per tahun (untuk 3 tahun pertama) dan Rp5.304.960.000 (untuk 3 tahun berikutnya).

On April 30, 2007 the Company entered into lease rental agreement with PT Pilar Dana. Based on this agreement, the Company has agreed to lease an office space in Plaza Marein covering an area of 380 sqm for 24 months from March 1, 2007 to March 1, 2009. The rental agreement has been renewed until February 28, 2017 with annual rental fee amounting to Rp1,026,000,000.

On May 30, 2014, the Company entered into lease rental agreement with Maria Suzanna Elizabeth and Budiyono Salim. Based on this agreement, the Company has agreed to lease an office space in Plaza Marein covering an area of 20 sqm for 3 months from June 1, 2014 until August 1, 2014, with annual rental fee amounting to Rp30,000,000. The rental agreement has been renewed until March 31, 2015. The Company did not renew this agreement.

On May 12, 2015 the Company entered into lease rental agreement with PT Hub Hijau Services Offices (Green Hub). Based on this agreement, the Company has agreed to lease an office space in Plaza Marein covering an area of 1,228 sqm for 72 months from August 1, 2015 until July 31, 2021, with annual rental fee amounting Rp4,126,080,000 (for the first 3 years) and Rp5,304,960,000 (for the next 3 years).

Page 208: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 75 Paraf

44. Aset, Liabilitas dan Hasil Usaha Unit Bisnis Reasuransi Syariah

44. Assets, Liabilities and Results Operations of Sharia Business Unit

Pada tanggal 25 Agustus 2006, Perusahaan telah memperoleh ijin dari Menteri Keuangan Republik Indonesia untuk mendirikan kantor unit bisnis dengan prinsip Syariah. Unit Bisnis Asuransi Syariah PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk menggunakan akad wakalah bil ujroh dimana kontribusi peserta dikelola oleh unit bisnis Asuransi Syariah yang bertindak sebagai operator. Untuk tujuan pelaporan keuangan, aset dan liabilitas gabungan unit bisnis syariah serta hasil usaha operator syariah digabung dalam laporan keuangan Perusahaan.

On August 25, 2006, the Company obtained the license from Minister of Finance of Republic of Indonesia to establish Sharia Principle Business Unit Office. PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk Sharia Branch Office, uses aqad wakalah bil ujroh, which the participant contributions are managed by Sharia Insurance branch as operator. For purposes of financial reporting, assets and liabilities of Sharia branch and results of operations of Sharia are included in the combined financial statements.

Aset, liabilitas dan hasil usaha Unit Bisnis Reasuransi Syariah adalah sebagai berikut:

Assets, liabilities and results of operation of Sharia Reinsurance Branch are as follows:

Laporan Posisi Keuangan Statements of Financial Position ASET 2016 2015 ASSETS

Rp Rp

Kas dan Bank 4,425,053,817 2,419,928,393 Cash on Hand and in Banks

Piutang Kontribusi Contribution Receivables

Pihak Berelasi 351,100,820 207,613,339 Related Parties

Pihak Ketiga 8,797,963,991 9,917,501,380 Third Parties

Piutang Retrosesi 5,373,449,724 1,865,942,466 Retrocession Receivables

Investasi Mudharabah Mudaraba Investments

Deposito Berjangka Time Deposits

Pihak Ketiga 107,121,034,390 120,286,808,748 Third Parties

Deposito Jaminan Compulsory Time Deposit

Pihak Ketiga 16,702,835,320 15,681,676,715 Third Parties

Investasi Pada Surat Berharga Investment in Marketable Securities

Efek Utang Tersedia untuk Dijual Debt Securities Available for Sale

Pihak Ketiga 46,125,536,100 9,927,586,600 Third Parties

Reksadana yang Diukur Pada Mutual Funds at Fair Value

Nilai Wajar Melalui Laba Rugi Through Profit or Loss

Pihak Ketiga 7,629,130,265 6,721,019,738 Third Parties

Aset Tetap 17,247,292 21,129,375 Fixed Assets

Aset Lain-lain 1,427,104,020 1,073,822,562 Other Assets

TOTAL ASET 197,970,455,739 168,123,029,316 TOTAL ASSETS

Page 209: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 76 Paraf

2016 2015

Rp Rp

LIABILITAS, DANA TABARRU', LIABILITIES, TABARRU' FUND,

DAN EKUITAS AND EQUITY

LIABILITAS LIABILITIES

Penyisihan Kontribusi yang Belum Unearned Contributions

Menjadi Hak 16,515,634,994 13,901,992,629 Provisions

Utang Reasuransi Reinsurance Payables

Pihak Berelasi -- 93,841,523 Related Parties

Pihak Ketiga 2,904,352,344 996,499,847 Third Parties

Klaim dalam Proses 6,532,268,129 7,261,241,349 Claim on Process

Klaim yang Sudah Terjadi Claims Incurred

Tetapi Belum Dilaporkan 186,324,513 465,901,733 But Not Reported

Utang Retrosesi 6,721,765,840 3,553,875,141 Retrocession Payables

Beban Akrual 519,234,706 212,797,610 Accrued Expenses

Utang Pajak 26,054,215 101,852,162 Taxes Payable

Utang Lain-lain 431,598,934 586,901,582 Other Payables

Total Liabilitas 33,837,233,675 27,174,903,576 Total Liabilities

DANA TABARRU' 37,098,857,745 30,362,351,741 TABARRU' FUND

EKUITAS EQUITY

Modal Disetor 33,000,000,000 33,000,000,000 Paid in Capital

Saldo Laba 94,490,545,828 77,658,187,399 Retained Earnings

Penghasilan Komprehensif Lain (456,181,509) (72,413,400) Other Comprehensive Income

Total Ekuitas 127,034,364,319 110,585,773,999 Total Equity

TOTAL LIABILITAS, DANA TABARRU', TOTAL LIABILITIES, TABARRU'

DAN EKUITAS 197,970,455,739 168,123,029,316 FUND, AND EQUITY

ASET

2015

Page 210: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 77 Paraf

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain

Statements of Profit or Loss and Other Comprehensive Income

2016 2015

Rp Rp

PENDAPATAN USAHA REVENUES

Pendapatan Pengelolaan Operasi Asuransi 13,276,191,208 11,732,506,258 Revenue from Insurance Operations

Pendapatan Pengelolaan Revenue from Portfolio

Portfolio Investasi Dana Peserta 752,583,008 1,376,393,691 Investment Fund Parties

Pendapatan Pembagian Revenue Distribution of

Surplus Underwriting -- 8,746,214,326 Surplus Underwriting

Pendapatan Investasi 7,580,670,529 5,075,390,165 Investment Revenue

Total Pendapatan Usaha 21,609,444,745 26,930,504,440 Total Revenues

BEBAN USAHA OPERATING EXPENSES

Beban Pemasaran (181,660,391) (70,560,839) Marketing Expenses

Beban Umum dan Administrasi (4,178,828,259) (3,408,699,616) General and Administrative Expenses

Total Beban Usaha (4,360,488,650) (3,479,260,455) Total Operating Expenses

LABA USAHA 17,248,956,095 23,451,243,985 OPERATING INCOME

PENDAPATAN DAN BEBAN NON OPERATING INCOME

NON USAHA AND EXPENSES

Pendapatan Non Usaha 15,001,268 24,819,294 Non Operating Income

Beban Non Usaha (431,598,934) (586,901,582) Non Operating Expenses

Total (416,597,666) (562,082,288) Total

LABA SEBELUM PAJAK 16,832,358,429 22,889,161,697 INCOME BEFORE TAX

Beban Pajak Penghasilan -- -- Income Tax Expenses

LABA TAHUN BERJALAN 16,832,358,429 22,889,161,697 INCOME FOR THE YEAR

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOME

Pos-pos yang Akan Items that Will Reclassified

Direklasifikasikan ke Laba Rugi: to Profit or Loss:

Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual Financial Assets, Available for Sale

Keuntungan (Kerugian) untuk Tahun Berjalan (422,370,969) (38,310,540) Gain (Loss) for the Year

TOTAL LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE INCOME

TAHUN BERJALAN 16,409,987,460 22,850,851,157 FOR THE YEAR

Laporan Surplus Defisit Underwriting Dana Tabarru’ Statements of Underwriting Surplus Deficit Tabarru

Fund

2016 2015

Rp Rp

PENDAPATAN ASURANSI UNDERWRITING REVENUES

Kontribusi Bruto 72,119,317,605 63,497,082,619 Gross Contributions

Ujrah Pengelola (13,276,191,208) (11,732,506,258) Operator Ujroh

Bagian Retrosesi (14,581,715,485) (15,720,558,434) Retrocession Share

Perubahan Kontribusi Changes in

yang Belum Menjadi Hak (2,613,642,365) (2,148,782,861) Unearned Contributions

Pendapatan Asuransi Neto 41,647,768,547 33,895,235,066 Net Insurance Revenues

BEBAN ASURANSI UNDERWRITING EXPENSES

Pembayaran Klaim (49,360,997,856) (30,258,341,505) Claims Paid

Klaim yang Ditanggung Reasuransi Recovered Reinsurance Claims

dan Pihak Lain 10,753,510,787 4,472,483,299 and Other Parties

Penyisihan Teknis 1,008,550,438 (2,328,880,146) Technical Reserve

Beban Asuransi Neto (37,598,936,631) (28,114,738,352) Net Insurance Expenses

SURPLUS NETO ASURANSI 4,048,831,916 5,780,496,714 NET SURPLUS FROM INSURANCE

PENDAPATAN INVESTASI 3,440,257,096 3,831,843,438 INVESTMENTS INCOME

7,489,089,012 9,612,340,152

SURPLUS UNDERWRITING

DANA TABARRU'

UNDERWRITING SURPLUS

TABARRU' FUND

Page 211: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 78 Paraf

Laporan Perubahan Ekuitas Statements of Changes in Equity

Modal Saldo Laba/ Penghasilan Total

Saham/ Retained Komprehensif Ekuitas/

Capital Earnings Lainnya/ Total

Stock Other Equity

Comprehensive

Income

Rp Rp Rp Rp

Saldo Per 31 Desember 2014 33,000,000,000 54,769,025,702 4,500,000 87,773,525,702 Balance as of December 31, 2014

Laba Komprehensif Comprehensive Income

Tahun Berjalan -- 22,889,161,697 (76,913,400) 22,812,248,297 for the Year

Saldo Per 31 Desember 2015 33,000,000,000 77,658,187,399 (72,413,400) 110,585,773,999 Balance as of December 31, 2015

Laba Komprehensif Comprehensive Income

Tahun Berjalan -- 16,832,358,429 (422,370,969) 16,409,987,460 for the Year

Penyesuaian -- -- 38,602,860 38,602,860 Adjustment

Saldo Per 31 Desember 2016 33,000,000,000 94,490,545,828 (456,181,509) 127,034,364,319 Balance as of December 31, 2016

Laporan Perubahan Dana Tabarru’ Statements of Changes in Tabarru’ Fund

2016 2015

Rp Rp

SURPLUS UNDERWRITING SURPLUS UNDERWRITING

DANA TABARRU' 7,489,089,012 9,612,340,152 TABARRU FUND'

Distribusi ke Peserta -- (8,797,214,084) Distribution to Participants

Distribusi ke Pengelola (752,583,008) (8,746,214,326) Distribution to Management

Bagi Hasil Investasi Dana Tabarru' Profit Sharing of Tabarru' Fund Investment

ke Pengelola -- (1,376,393,691) to Management

Surplus (Defisit) Underwriting Underwriting Surplus

yang Tersedia untuk Dana Tabarru' 6,736,506,004 (9,307,481,949) Available for Tabarru' Fund

SALDO AWAL 30,362,351,741 39,669,833,690 BEGINNING BALANCE

SALDO AKHIR 37,098,857,745 30,362,351,741 ENDING BALANCE

Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 11/PMK.10/2011 tanggal 12 Januari 2011, Perusahaan setiap saat wajib memenuhi tingkat solvabititas dana tabarru’ yang dihitung dengan menggunakan pendekatan Risk Based Capital (RBC) sebesar 5% paling lambat 30 Maret 2011, 15% paling lambat 31 Desember 2012, 30% paling lambat 31 Desember 2014 dari risiko kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat dari deviasi dalam pengelolaan kekayaan dan liabilitas. Tingkat solvabilitas dihitung dengan mengurangi seluruh liabilitas (kecuali pinjaman subordinasi) dari kekayaan yang diperkenankan. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, rasio tingkat solvabilitas dana tabarru’ adalah sebesar 176,73% dan 190,88% (lihat Daftar 2).

Based on regulation No. 11/PMK.10/2011 dated January 12, 2011 of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia, the Company is required to fulfill a solvency margin limit of tabarru’ fund, which is calculated using the Risk Based Capital approach (RBC), at the least 5% on March 30, 2011, 15% on December 31, 2012, 30% on December 31, 2014 of risk of loss that might arise from deviation on management of assets and liabilities. Solvency margin is calculated by deducting all liabilities (except for subordinated loans) from admitted assets. As of December 31, 2016 and 2015, the solvency margin of tabarru’ fund is 176,73% and 190,88%, respectively (see Schedule 2).

Page 212: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 79 Paraf

45. Manajemen Risiko Asuransi dan Keuangan 45. Insurance and Financial Risks Management

a. Manajemen Risiko Asuransi a. Insurance Risk Management

Risiko di bawah satu kontrak reasuransi adalah adanya kemungkinan terjadinya peristiwa reasuransi dan ketidakpastian dari jumlah klaim yang dihasilkan. Berdasarkan sifat asli dari kontrak reasuransi, risiko ini bersifat acak dan oleh karenanya tidak dapat diprediksi.

The risk under any one retrocession contract is the possibility that the reinsured event occurs and the uncertainty of the amount of the resulting claim. Based on nature of retrocession contract, this risk is random and unpredictable.

Untuk portofolio kontrak reasuransi dimana teori probabilitas diterapkan untuk penetapan harga dan provisioning, risiko utama yang dihadapi perusahaan di bawah kontrak reasuransi adalah bahwa klaim aktual dan pembayaran manfaat dapat melebihi nilai tercatat kewajiban reasuransi dan harga yang ditetapkan tidak memadai untuk memenuhi kewajibannya. Hal ini mungkin terjadi karena frekuensi atau besarnya klaim dan manfaat yang lebih besar dari yang diperkirakan. Peristiwa asuransi bersifat acak dan jumlah aktual serta jumlah klaim dan manfaat akan bervariasi dari tahun ke tahun ke satu tingkat yang dibangun dengan menggunakan teknik statistik.

For a portfolio of retrocession contracts where the theory of probability is applied to pricing and provisioning, the principal risk that the company faces under its retrocession contracts is that the actual claims and benefit payments may exceed the carrying amount of the retrocession liabilities and the pricing is inadequate to meet its obligations. This could occur because the frequency or severity of claims and benefits are greater than estimated. Insurance events are random and the actual number and amount of claims and benefits will vary from year to year to the level established using statistical techniques.

Pengalaman menunjukkan bahwa semakin besar portofolio kontrak reasuransi yang sama, semakin kecil variabilitas relatif mengenai hasil yang diharapkan. Selain itu, portofolio yang lebih beragam kemungkinan akan terpengaruh oleh perubahan dalam setiap bagian dari portofolio. Perusahaan telah mengembangkan strategi underwriting reasuransi untuk melakukan diversifikasi jenis risiko yang diterima dan dalam masing-masing kategori untuk mencapai populasi yang cukup besar dari diversifikasi risiko dalam hal jenis dan jumlah risiko, lokasi geografis, dan jenis industri yang diasuransikan. Perusahaan meminimalkan eksposur dengan membeli proteksi retrosesi dari counter parties yang kredibel.

Experience shows that the larger the portfolio of similar retrocession contracts, the smaller the relative variability about the expected outcome will be. In addition, a more diversified portfolio is likely to be affected accross the board by a change in any subset of the portfolio. The Company has developed its retrocession underwriting strategy to diversify the type of risks accepted and within each of these categories to achieve a sufficiently large population of risks diversification in terms of type and amount of risk, geographical location, and type of industry covered. The Company minimizes its exposure by purchasing retrocession protection from credible counter parties.

Tabel di bawah ini menetapkan konsentrasi liabilitas kontrak asuransi menurut kategori bisnis:

The table below sets out the concentration of insurance contract liabilities by class of business:

Liabilitas Liabilitas Liabilitas

Bruto/ Reasuransi/ Neto/

Gross Reinsurance Net

Liabilities of Liabilities Liabilities

Kebakaran 250,063,327,793 45,151,383,884 204,911,943,909 Fire

Pengangkutan Laut 17,152,831,765 202,328,282 16,950,503,483 Marine Cargo

Rangka Kapal 40,731,880,956 12,563,038,107 28,168,842,849 Marine Hull

Kendaraan Bermotor dan Lain-lain 110,991,301,968 8,830,120,440 102,161,181,528 Motor Vehicles and Others

Jiwa 482,296,503,403 148,706,348,792 333,590,154,611 Life

Total 901,235,845,885 215,453,219,505 685,782,626,380 Total

2016

Page 213: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 80 Paraf

Liabilitas Liabilitas Liabilitas

Bruto/ Reasuransi/ Neto/

Gross Reinsurance Net

Liabilities of Liabilities Liabilities

Kebakaran 190,347,716,806 30,037,978,308 160,309,738,498 Fire

Pengangkutan Laut 17,901,611,762 814,579,108 17,087,032,654 Marine Cargo

Rangka Kapal 26,424,955,632 8,772,558,822 17,652,396,810 Marine Hull

Kendaraan Bermotor dan Lain-lain 78,287,365,688 3,661,056,455 74,626,309,233 Motor Vehicles and Others

Jiwa 382,572,760,656 84,128,719,137 298,444,041,519 Life

Total 695,534,410,544 127,414,891,830 568,119,518,714 Total

2015

Analisis berikut ini dilakukan untuk perubahan yang mungkin terjadi pada asumsi utama dengan semua asumsi lainnya tetap konstan, menunjukkan dampak pada liabilitas bruto dan neto, laba sebelum pajak, dan ekuitas. Korelasi asumsi akan memiliki dampak yang signifikan dalam menentukan liabilitas klaim utama, tetapi untuk menunjukkan dampak akibat perubahan asumsi, asumsi harus diubah secara individual. Perlu dicatat bahwa perubahan dalam asumsi ini bersifat non-linear.

The following analysis is exercised for reasonably possible movements in key assumptions with all other assumptions held constant, showing the impact on gross and net liabilities, profit before tax, and equity. The correlation of assumptions will have a significant effect in determining the ultimate claims liabilities, but to demonstrate the impact due to changes in assumptions, assumptions had to be changed on an individual basis. It should be noted that movement in these assumptions are non-linear.

Pengaruh pada

Laba Bersih/

Impact on

Net Income

Rasio Kerugian/ Loss Ratio +5% 30,364,143,144

Rasio Kerugian/ Loss Ratio -5% (30,364,143,144)

Tabel di bawah ini menyajikan informasi perkembangan klaim:

The table below presents information on claims growth:

2012 2013 2014 2015 2016 Total

Estimasi klaim kumulatif: Cummulative claim estimated:

Pada akhir tahun On last year of

pertanggungan 10,931,815,639 14,028,697,938 15,729,438,109 16,480,337,072 20,075,221,738 -- coverage

Satu tahun terakhir 46,071,448,930 50,870,341,750 84,860,736,270 98,164,430,833 -- -- Last year

-- -- -- -- -- --Dua tahun terakhir 65,746,169,699 83,429,315,983 120,994,949,861 -- -- -- Last two years

-- -- -- -- -- --Tiga tahun terakhir 71,942,053,733 96,317,797,634 -- -- -- -- Last three years

Empat tahun terakhir 80,018,827,039 -- -- -- -- -- Last four years

-- -- -- -- --Estimasi klaim kumulatif 87,559,125,941 111,497,397,375 154,119,234,215 176,542,363,616 165,153,732,585 694,871,853,732 Cummulative claim estimated

-- -- -- -- --Pembayaran kumulatif (80,018,827,039) (96,317,797,634) (120,994,949,861) (98,164,430,833) (20,075,221,738) (415,571,227,105) Cummulative payment

Total 7,540,298,902 15,179,599,741 33,124,284,354 78,377,932,783 145,078,510,847 279,300,626,627 Total`

Dampak pendiskontoan (5,728,167,118) (7,294,222,258) (10,082,566,724) (11,549,500,423) (10,804,449,795) (45,458,906,319) Discount Effect

Nilai kini yang diakui Present value recognized

dalam laporan in statement of

posisi keuangan 1,812,131,784 7,885,377,483 23,041,717,630 66,828,432,360 134,274,061,052 233,841,720,308 financial positionr r

Tahun Pertanggungan/Coverage Years

b. Manajemen Risiko Keuangan b. Financial Risk Management Dalam menjalankan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, Perusahaan menghadapi risiko keuangan yaitu risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar dan mendefinisikan risiko-risiko sebagai berikut:

In its operating, investing and financing activities, the Company is exposed to the following financial risks, credit risk, liquidity risk and market risk and define those risks as follows:

Risiko kredit: kemungkinan bahwa pelanggan tidak membayar semua atau sebagian piutang atau tidak membayar secara tepat waktu dan akan menyebabkan kerugian Perusahaan.

Credit risk: possibility that a customer will not pay the whole or part of a receivable or will not pay in timely manner and hence, Company will incur loss.

Page 214: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 81 Paraf

Risiko likuiditas: Perusahaan menetapkan risiko likuiditas atas kolektibilitas dari piutang usaha seperti yang dijelaskan di atas, sehingga mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajiban yang terkait dengan kewajiban keuangan.

Liquidity risk: the Company defines liquidity risk from the collectibility of the accounts receivable as mentioned above, therefore, the Company will encounter difficulty to meet obligations related to with financial liabilities.

Risiko pasar: Perusahaan menetapkan risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan sebagai akibat perubahan harga pasar.

Market risk: the Company defines the risk of fluctuation in the value of financial instrument as a results of changes in market price

Dalam rangka untuk mengelola risiko tersebut secara efektif, Direksi telah menyetujui beberapa strategi untuk pengelolaan risiko keuangan, yang sejalan dengan tujuan perusahaan. Pedoman ini menetapkan tujuan dan tindakan yang harus diambil dalam rangka mengelola risiko keuangan yang dihadapi Perusahaan.

In order to effectively manage those risks, the Board of Directors has approved some strategies for the management of financial risks, which are in line with corporate objectives. These guidelines set up objectives and action to be taken in order to manage the financial risks that the Company faces.

Pedoman utama dari kebijakan ini adalah sebagai berikut:

Menyediakan dana untuk membayarkan biaya-biaya operasional dan underwriting untuk 2 minggu ke depan;

Maksimum kerugian yang dapat ditoleransi adalah 5% agar kerugian yang lebih besar dapat dicegah;

Membatalkan premi-premi yang berindikasi tidak akan tertagih.

The major guidelines of this policy are the following:

Providing fresh money to pay operating and underwriting expenses for the next 2 week;

The tolerable maximum loss is 5% for the greater loss can be prevented;

Cancelling of the premiums which have indication that will not be collected.

Perusahaan tidak memiliki instrumen derivatif untuk mengantisipasi risiko yang terjadi.

The Company does not have derivative instruments to anticipate possible risks.

Risiko Kredit Perusahaan mengendalikan eksposur risiko kredit dengan menetapkan kebijakan, dimana persetujuan atau penolakan kontrak baru dan kepatuhan atas kebijakan tersebut dipantau oleh Direksi. Sebagai bagian dari proses dalam persetujuan atau penolakan tersebut, reputasi dan jejak rekam pelanggan menjadi bahan pertimbangan. Saat ini, tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan.

Credit Risks The Company controls its exposure to credit risk by setting a policy whereby approval or rejection of new contract and compliance is monitored by the Directors. As part of the process in approval or rejection, the ceding reputation and track record is taken into consideration. There are no significant concentrations of credit risk.

Tabel berikut menganalisis aset keuangan berdasarkan sisa umur jatuh temponya:

The following table analyze financial assets based on maturity:

0 - 30 hari/days 31 - 90 hari/days > 90 hari/days Total

Diukur Pada Nilai Wajar Melalui At Fair Value Through

Laba Rugi Profit or Loss

Efek Ekuitas 35,729,267,880 -- -- 35,729,267,880 Equity Securities

Reksadana 193,973,467,033 -- -- 193,973,467,033 Mutual Funds

Tersedia Untuk Dijual Available For Sale

Efek Utang 274,719,801,930 -- -- 274,719,801,930 Debt Securities

Penyertaan Langsung dalam Direct Investment in

Bentuk Saham 460,308,063 -- -- 460,308,063 Shares of Stock

2016

Page 215: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 82 Paraf

0 - 30 hari/days 31 - 90 hari/days > 90 hari/days Total

2016

Pinjaman yang Diberikan dan

Piutang Loans and Receivables

Kas dan Bank 10,109,567,983 -- -- 10,109,567,983 Cash on Hand and Cash in Banks

Piutang Reasuransi 206,883,881,149 57,553,905,448 58,767,762,922 323,205,549,519 Reinsurance Receivables

Piutang Retrosesi 13,241,621,686 3,281,934,708 16,696,353,604 33,219,909,998 Retrocession Receivables

Deposito 332,988,298,273 93,402,373,062 84,000,000,000 510,390,671,335 Time Deposits

Aset Lain-lain 7,260,613,432 -- -- 7,260,613,432 Other Assets

Total 1,075,366,827,429 154,238,213,218 159,464,116,526 1,389,069,157,173 Total

0 - 30 hari/days 31 - 90 hari/days > 90 hari/days Total

Diukur Pada Nilai Wajar Melalui At Fair Value Through

Laba Rugi Profit or Loss

Efek Ekuitas 23,485,889,000 -- -- 23,485,889,000 Equity Securities

Reksadana 193,346,809,421 -- -- 193,346,809,421 Mutual Funds

Tersedia Untuk Dijual Available For Sale

Efek Utang 22,774,759,310 -- -- 22,774,759,310 Debt Securities

Penyertaan Langsung dalam Direct Investment in

Bentuk Saham 460,308,063 -- -- 460,308,063 Shares of Stock

Pinjaman yang Diberikan dan

Piutang Loans and Receivables

Kas dan Bank 46,222,431,591 -- -- 46,222,431,591 Cash on Hand and Cash in Banks

Piutang Reasuransi 148,676,518,449 35,454,057,091 31,228,344,004 215,358,919,544 Reinsurance Receivables

Piutang Retrosesi 14,184,952,957 2,681,592,350 28,204,800,499 45,071,345,806 Retrocession Receivables

Deposito 510,536,341,794 47,000,000,000 20,000,000,000 577,536,341,794 Time Deposits

Aset Lain-lain 3,149,308,820 -- -- 3,149,308,820 Other Assets

Total 962,837,319,405 85,135,649,441 79,433,144,503 1,127,406,113,349 Total

2015

Kualitas Kredit Aset Keuangan Credit Quality of Financial Assets

Perusahaan mengelola risiko kredit yang terkait dengan simpanan di Bank dan piutang dengan memonitor dan reputasi, peringkat kredit, dan membatasi risiko agregat dari masing-masing pihak dalam kontrak. Untuk Bank, hanya pihak-pihak independen dengan predikat baik yang diterima.

The Company manages credit risk exposed from its deposits with Banks and receivables by monitoring reputation, credit ratings and limiting the agregate risk to any individual counterparty. For Banks, only independent parties with a good rating are accepted.

Kualitas kredit dari aset keuangan baik yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai dapat dinilai dengan mengacu pada peringkat kredit eksternal (jika tersedia) atau mengacu pada informasi historis mengenai tingkat gagal bayar debitur.

The credit quality of financial assets that are neither past due nor impaired can be assesed by reference to external credit ratings (if available) or to historical information about counterparty default rates.

- Bank dan Deposito - Cash in Banks and Time Deposits

2016 2015

Rp Rp

Bank Pihak Ketiga Cash in Banks - Third Parties

Dengan Pihak yang Memiliki Counterparties With

Peringkat Kredit Eksternal External Credit Rating

Fitch Fitch

AAA 3,089,039,886 1,916,001,554 AAA

AA+ 129,471,277 41,861,501,644 AA+

AA 2,441,003,003 -- AA

Dengan Pihak yang Tidak Memiliki -- Counterparties Without

Peringkat Kredit Eksternal 4,415,053,817 2,409,928,393 External Credit Rating

Sub Total 10,074,567,983 46,187,431,591 Sub Total

Page 216: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 83 Paraf

2016 2015

Rp Rp

Deposito Berjangka pada Pihak Ketiga Time Deposits at Third Parties

Dengan Pihak yang Memiliki Counterparties With

Peringkat Kredit Eksternal External Credit Rating

Pefindo Pefindo

AA 142,480,254,979 10,000,000,000 AA

A+ 35,600,000,000 34,144,523,049 A+

A- 1,000,000,000 28,000,000,000 A-

Fitch Fitch

AAA 157,711,219,727 269,015,575,683 AAA

AA+ 8,000,000,000 93,445,700,000 AA+

A- -- 24,384,041,203 A-

Dengan Pihak yang Tidak Memiliki Counterparties Without

Peringkat Kredit Eksternal 105,045,752,474 60,758,244,497 External Credit Rating

Sub Total 449,837,227,180 519,748,084,432 Sub Total

Deposito Jaminan pada Compulsory Time Deposits at

Pihak Ketiga Third Parties

Dengan Pihak yang Memiliki Counterparties With

Peringkat Kredit Eksternal External Credit Rating

Fitch Fitch

AA+ 5,625,393,195 47,421,831,609 AA+

AA 43,850,608,835 -- AA

A- 11,077,442,125 10,366,425,753 A-

Sub Total 60,553,444,155 57,788,257,362 Sub Total

Total 520,465,239,318 623,723,773,385 TotalTotal

- Piutang Reasuransi dan Piutang Retrosesi - Reinsurance Receivable and Retrocession Receivable

2016 2015

Rp Rp

Dengan Pihak yang Tidak Memiliki Counterparties Without

Peringkat Kredit Eksternal External Credit Rating

Grup 1 355,714,057,767 259,718,863,600 Group 1

Grup 2 711,401,750 711,401,750 Group 2

Total 356,425,459,517 260,430,265,350 Total

Perusahaan 1 – pelanggan yang sudah ada/ pihak-pihak berelasi (lebih dari enam bulan) tanpa adanya kasus gagal bayar di masa terdahulu.

Perusahaan 2 – pelanggan yang sudah ada/ pihak-pihak berelasi (lebih dari enam bulan) dengan beberapa kejadian gagal bayar pada masa terdahulu.

Company 1 – Existing customers/related parties (more than six months) with no default in the past.

Company 2 – Existing customers/related parties (more than six months) with some defaults in the past.

Risiko Likuiditas Pada saat ini Perusahaan berharap dapat membayar semua kewajiban pada saat jatuh tempo. Untuk memenuhi komitmen kas, Perusahaan berharap kegiatan operasinya dapat menghasilkan arus kas masuk yang cukup. Selain itu, Perusahaan memiliki aset keuangan pada pasar yang likuid dan tersedia untuk memenuhi kebutuhan likuiditas.

Liquidity Risks Currently the Company expects to pay all liabilities at the maturity. In order to meet the cash commitments, the Company expects its operating activities able to generate sufficient cash inflows. In addition, the Company holds financial assets on liquid market and requirement available to fulfill its liquidity requirement.

Page 217: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 84 Paraf

Selain itu, Perusahaan memiliki aset keuangan yang likuid dan tersedia untuk memenuhi kebutuhan likuiditasnya. Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan pengawasan proyeksi dari arus kas aktual secara terus menerus serta pengawasan tanggal jatuh tempo dari liabilitas keuangan.

In addition, the Company holds liquid financial assets and available to fulfill its liquidity requirement. The Company manages its liquidity risk by monitoring actual cashflows projections continuously and supervises the maturity of its financial liabilities.

Tabel dibawah menunjukkan analisis jatuh tempo liabilitas keuangan Perusahaan:

The following table analyze the Company’s financial liabilities:

Kurang dari 1 - 2 2 - 3 3 - 4 Jumlah/

1 Tahun/ Tahun/ Years Tahun/ Years Tahun/ Years Total

Less than 1 Year

Rp Rp Rp Rp Rp

Liabilitas Keuangan Diukur pada Financial Liabilities

Biaya Perolehan Diamortisasi: at Amortized Costs:

Ut ang Reasuransi 29,387,213,950 -- -- -- 29,387,213,950 Reinsurance Payables

Ut ang Ret rosesi 95,553,339,407 -- -- -- 95,553,339,407 Retrocession Payables

Beb an Akrual 267,803,429 -- -- -- 267,803,429 Accrued Expenses

Ut ang Lain -lain 37,530,456,679 -- -- -- 37,530,456,679 Other Payables

Total 162,738,813,465 -- -- -- 162,738,813,465 Total

31 Desember 2016/December 31, 2016

Kurang dari 1 - 2 2 - 3 3 - 4 Jumlah/

1 Tahun/ Tahun/ Years Tahun/ Years Tahun/ Years Total

Less than 1 Year

Rp Rp Rp Rp Rp

Liabilitas Keuangan Diukur pada Financial Liabilities

Biaya Perolehan Diamortisasi: at Amortized Costs:

Ut ang Reasuransi 18,194,070,092 -- -- -- 18,194,070,092 Reinsurance Payables

Ut ang Ret rosesi 35,400,181,282 -- -- -- 35,400,181,282 Retrocession Payables

Beb an Akrual 328,517,645 -- -- -- 328,517,645 Accrued Expenses

Ut ang Lain -lain 30,949,253,323 -- -- -- 30,949,253,323 Other Payables

Total 84,872,022,342 -- -- -- 84,872,022,342 Total

31 Desember 2015/December 31, 2015

Risiko Pasar

Perusahaan secara signifikan terpengaruh

dengan risiko mata uang asing, karena

sebagian besar transaksi Perusahaan dalam

mata uang asing. Untuk meminimalkan risiko ini,

Perusahaan selalu berusaha untuk

mendapatkan kontrak dengan menggunakan

mata uang asing sebagai satuan mata uang

asing. Selain itu, Manajemen risiko yang telah

dilakukan Perusahaan adalah dengan menjaga

aliran kas dengan mengatur waktu pembayaran

dengan mempertimbangkan kurs yang berlaku

pada saat akan dilakukan pembayaran, serta

merencanakan secara cermat alokasi

penempatan dana dalam mata uang asing,

untuk mengantisipasi perubahan kurs yang

signifikan pada sisi liabilitas serta menghindari

spekulasi ambil keuntungan atas penempatan

dana dalam mata uang asing. Tidak terdapat

aktivitas lindung nilai mata uang pada tanggal

31 Desember 2016 dan 2015.

Market Risk The Company is significantly affected by foreign currency risk, because most of the Company's transactions in foreign currency. To mitigate this risk, the Company always trying to get contracts using foreign currency as a unit of foreign currency. Beside that, risk management has been made by the Company is to maintain cash flow by arranging the time of payment by considering the exchange rate prevailing at the time of payment will be made, and carefully plan the placement allocation of funds in foreign currency, to anticipate significant of exchange rates changes on the liabilities side and avoid speculation of take advantage in the placement of funds in foreign currency. There is no currency hedging activities on December 31, 2016 and 2015.

Page 218: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 85 Paraf

Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas

kemungkinan perubahan mata uang asing,

dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap

laba sebelum pajak Perusahaan (melalui

dampak dari perubahan nilai mata uang):

The following table demonstrates the sensitivity

to a reasonably possible change in foreign

currency, with all other variables held constant,

of the Company’s profit before tax (through the

impact on change on foreign currency):

2016 2015

Rp Rp

Dampak Terhadap Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan Effect on Income Before Income Tax

Perubahan tingkat pertukaran terhadap Rupiah (1%) 1,377,982,060 606,784,248 Change in exchange rate against Rupiah (1%)

Perubahan tingkat pertukaran terhadap Rupiah (-1%) (1,377,982,060) (606,784,248) Change in exchange rate against Rupiah (-1%)

c. Nilai Wajar Instrumen Keuangan c. Fair Value of Financial Instruments

Nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan

liabilitas keuangan adalah sebagai berikut:

The fair value of financial assets and liabilities

and their carrying amounts are as follows :

31 Desember/ 31 Desember/ 31 Desember/ 31 Desember/

December 31 , 2016 December 31 , 2015 December 31 , 2016 December 31 , 2015

Rp Rp Rp Rp

Aset Keuangan: Financial Assets:

Kas dan Bank 10,109,567,983 46,222,431,591 10,109,567,983 46,222,431,591 Cash on Hand and in Banks

Piutang Reasuransi 322,506,926,825 214,660,296,850 322,506,926,825 214,660,296,850 Reinsurance Receivables

Piutang Retrosesi 33,207,130,942 45,058,566,750 33,207,130,942 45,058,566,750 Retrocession Receivables

Deposito Berjangka 449,837,227,180 519,748,084,432 449,837,227,180 519,748,084,432 Time Deposits

Deposito Jaminan 60,553,444,155 57,788,257,362 60,553,444,155 57,788,257,362 Compulsory Time Deposits

Efek Utang Tersedia untuk Dijual 274,719,801,930 22,774,759,310 274,719,801,930 22,774,759,310 Debt Securities Available for Sale

Efek Ekuitas yang Diukur Pada Nilai Equity Securities at Fair Value

Wajar Melalui Laporan Laba Rugi 35,729,267,880 23,485,889,000 35,729,267,880 23,485,889,000 Through Profit or Loss

Reksadana yang Diukur Pada Nilai Mutual Funds at Fair Value

Wajar Melalui Laporan Laba Rugi 193,973,467,033 193,346,809,421 193,973,467,033 193,346,809,421 Through Profit or Loss

Penyertaan Langsung dalam Direct Investment in

Bentuk Saham 460,308,063 460,308,063 460,308,063 460,308,063 Shares of Stock

Aset Lain-lain 7,260,613,432 3,149,308,820 7,260,613,432 3,149,308,820 Other Assets

Total Aset 1,388,357,755,423 1,126,694,711,599 1,388,357,755,423 1,126,694,711,599 Total Assets

Liabiitas Keuangan: Financial Liabilities:

Utang Reasuransi 29,387,213,950 18,194,070,092 29,387,213,950 18,194,070,092 Reinsurance Payables

Utang Retrosesi 95,553,339,407 35,400,181,282 95,553,339,407 35,400,181,282 Retrocession Payables

Beban Akrual 267,803,429 328,517,645 267,803,429 328,517,645 Accrued Expenses

Utang Lain-lain 37,530,456,679 30,949,253,323 37,530,456,679 30,949,253,323 Other Payable

Total Liabilitas 162,738,813,465 84,872,022,342 162,738,813,465 84,872,022,342 Total Liabilities

Nilai Tercatat/ Carrying Value Nilai Wajar/ Fair Value

Pada 31 Desember 2016 dan 2015, manajemen

memperkirakan bahwa nilai tercatat aset lancar

dan liabilitas keuangan jangka pendek dan yang

jatuh temponya tidak ditentukan telah

mencerminkan nilai wajarnya.

On December 31, 2016 and 2015, management

estimates that the carrying value of assets and

financial liabilities and which maturity is not

specified has reflect its fair value.

Hirarki Nilai Wajar Fair Value Hierarchy

Tabel berikut mengungkapkan hirarki nilai wajar

dari aset keuangan:

The following table discloses the fair value

hierarchy of financial assets:

Level 1 Level 2 Level 3 Total

Rp Rp Rp Rp

Aset Keuangan: Financial Assets:

Efek Utang Tersedia untuk Dijual 274,719,801,930 -- -- 274,719,801,930 Debt Securities Available for Sale

Efek Ekuitas yang Diukur Pada Nilai Equity Securities at Fair Value

Wajar Melalui Laporan Laba Rugi 35,729,267,880 -- -- 35,729,267,880 Through Profit or Loss

Reksadana yang Diukur Pada Nilai Mutual Funds at Fair Value

Wajar Melalui Laporan Laba Rugi 193,973,467,033 -- -- 193,973,467,033 Through Profit or Loss

Penyertaan Langsung dalam Direct Investment in

Bentuk SahamBentuk Saham -- -- 460,308,063 460,308,063 Shares of Stock

504,422,536,843 -- 460,308,063 504,882,844,906

2016

Page 219: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 86 Paraf

Level 1 Level 2 Level 3 Total

Rp Rp Rp Rp

Aset Keuangan: Financial Assets:

Efek Utang Tersedia untuk Dijual 22,774,759,310 -- -- 22,774,759,310 Debt Securities Available for Sale

Efek Ekuitas yang Diukur Pada Nilai Equity Securities at Fair Value

Wajar Melalui Laporan Laba Rugi 23,485,889,000 -- -- 23,485,889,000 Through Profit or Loss

Reksadana yang Diukur Pada Nilai Mutual Funds at Fair Value

Wajar Melalui Laporan Laba Rugi 193,346,809,421 -- -- 193,346,809,421 Through Profit or Loss

Penyertaan Langsung dalam Direct Investment in

Bentuk SahamBentuk Saham -- -- 460,308,063 460,308,063 Shares of Stock

239,607,457,731 -- 460,308,063 240,067,765,794

2015

d. Manajemen Permodalan d. Capital Management Tujuan utama dari pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan bahwa Perusahaan mempertahankan rasio modal yang sehat dalam rangka mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.

The primary objective of the Company’s capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value and other stakeholders.

Perusahaan secara aktif dan rutin menelaah dan mengelola struktur permodalan untuk memastikan struktur modal dan hasil pengembalian ke pemegang saham yang optimal, dengan mempertimbangkan kebutuhan modal masa depan dan efisiensi modal Perusahaan, profitabilitas masa sekarang dan yang akan datang, proyeksi arus kas operasi, proyeksi belanja modal dan proyeksi peluang investasi yang strategis. Dalam rangka mempertahankan atau menyesuaikan struktur modal, Perusahaan dapat menyesuaikan jumlah dividen yang dibayarkan kepada para pemegang saham, mengeluarkan saham baru atau menjual aset untuk mengurangi utang.

The Company actively and regularly reviews and manages its capital structure to ensure optimal capital structure and shareholder returns, taking into consideration the future capital requirements and capital efficiency of the Company, prevailing and projected profitability, projected operating cash flows, projected capital expenditures and projected strategic investment opportunities. In order to maintain or adjust the capital structure, the Company may adjust the amount of dividends paid to shareholders, issue new shares or dispose assets to reduce debt.

Dalam kaitan dengan permodalan dan untuk

memperkuat kondisi keuangan dan kemampuan

operasional perusahaan reasuransi, maka perlu

dilakukan peningkatan modal disetor, yang

berdampak pada peningkatan modal sendiri.

Sehubungan hal tersebut, Pemerintah

mengeluarkan Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia No. 81 Tahun 2008 Tentang

Perubahan Ketiga Atas Peraturan Pemerintah

No. 73 Tahun 1992 Tentang Penyelenggaraan

Usaha Perasuransian, yang mengharuskan

Perusahaan Reasuransi harus memiliki modal

sendiri dengan tahapan-tahapan sebagai

berikut:

a. Paling sedikit sebesar Rp100.000.000.000

paling lambat 31 Desember 2010.

b. Paling sedikit sebesar Rp150.000.000.000

paling lambat 31 Desember 2012.

c. Paling sedikit sebesar Rp200.000.000.000

paling lambat 31 Desember 2014.

In relation to the capital and to strengthen the financial condition and operational capabilities of retrocession company, it is necessary to increase the paid up capital, the impact on increasing its own capital. In this regard, the Government of the Republic of Indonesia issued Regulation No. 81, year 2008 on Third Amendment to Government Regulation No. 73 year 1992 on Implementation of Insurance Business, which requires the Reinsurance Company must have its own capital to the stages as follows:

a. At least Rp100,000,000,000 not later than December 31, 2010.

b. At least Rp150,000,000,000 not later than December 31, 2012.

c. At least Rp200,000,000,000 not later than December 31, 2014.

Page 220: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 87 Paraf

Pada 31 Desember 2016 dan 2015,

Perusahaan melaporkan modal sendiri sebesar

Rp746.339.235.263 dan Rp623.673.054.929.

Dengan demikian modal sendiri Perusahaan

sudah di atas ketentuan yang ditetapkan oleh

Pemerintah tersebut di atas.

As of December 31, 2016 and 2015, the Company reported equity capital amounting to Rp746,339,235,263 and Rp623,673,054,929. Accordingly the Company has its own capital on the terms set by the Government of the above.

46. Standar Akuntansi Baru yang Belum Berlaku

Tahun Buku 2016 46. New Accounting Standards Not Yet Effective

for Year 2016

Berikut ini adalah pengesahan amandemen dan penyesuaian atas ISAK dan PSAK yang telah diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntansi Indonesia (DSAK-IAI) di tahun 2015 dan 2016, namun belum berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2016, adalah sebagai berikut:

The following are ratification of amendments and improvements of ISAK and PSAK issued by the Financial Accounting Standard Board (DSAK-IAI) in 2015 and 2016, but are not yet effective for the year started on or after January 1, 2016, are as follows:

1. Amandemen, interpretasi dan standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2017, dengan penerapan dini diperkenankan, yaitu:

1. Amendment, the following interpretations and standards effective for periods beginning on or after January 1, 2017, with earlier application permitted, are as follows:

- Amandemen PSAK No. 1: Penyajian Laporan Keuangan;

- ISAK No. 31: Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK No. 13 :Properti Investasi;

- PSAK No. 3 (Revisi 2016): Laporan Keuangan Interim;

- PSAK No. 24 (Revisi 2016): Imbalan Kerja; - PSAK No. 58 (Revisi 2016): Aset Tidak

Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan;

- PSAK No. 60 (Revisi 2016): Instrumen Keuangan: Pengungkapan

- Amendments to PSAK No. 1: Presentation of Financial Statements;

- ISAK No. 31: Interpretation of the Scope of PSAK No. 13: Investment Property;

- PSAK No. 3 (Revised 2016): Interim Financial Reporting;

- PSAK No. 24 (Revised 2016): Employee Benefits;

- PSAK No. 58 (Revised 2016): Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations;

- PSAK No. 60 (Revised 2016): Financial Instruments: Disclosures

2. Amandemen dan standar berikut efektif untuk

periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2018, dengan penerapan dini diperkenankan, yaitu:

2. Amendments and following standards effective for periods beginning on or after January 1, 2018, with earlier application permitted, are as follows:

- Amandemen PSAK No. 16: Agrikultur Tanaman Produksi;

- PSAK No. 69: Agrikultur; - Amandemen PSAK No. 2: Laporan Arus Kas; - Amandemen PSAK 46: Pajak Penghasilan

- Amendments to PSAK No. 16: Agriculture Crop Production;

- PSAK No. 69: Agriculture; - Amendments to PSAK No. 2: Statement of Cash

Flows; - Amendments to PSAK 46: Income Taxes

Pada saat penerbitan laporan keuangan, Perusahaan masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dan penerapan standar baru dan revisi tersebut serta pengaruhnya pada laporan keuangan Perusahaan.

As at the authorization date of the financial statemens, the Company is still evaluating the potential impact of these new and revised standards to the Company’s financial statements.

Page 221: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft1/March 30, 2017 88 Paraf

47. Informasi Tambahan 47. Supplementary Information

Informasi tambahan berikut (Daftar 1 – 2) dari PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk menyajikan analisa kekayaan diperkenankan dan perhitungan batas tingkat solvabilitas berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 53/PMK.010/2012 untuk tingkat kesehatan keuangan usaha asuransi dan usaha reasuransi konvensional dan KMK No. 11/PMK.010/2011 untuk tingkat kesehatan keuangan dengan prinsip syariah.

The following supplementary information (Schedule 1 – 2) of PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk presents the Company’s analysis of admitted assets and solvency margin calculation under the Decree of Minister of Finance No. 53/PMK.010/2012 for solvency margin of conventional business and KMK No. 11/PMK/2011 for solvency margin of sharia principle.

48. Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan

Keuangan 48. Management Responsibility on the Financial

Statements

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang diotorisasi Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 20 Maret 2017.

The management of the Company is responsible for the preparation and presentation of the financial statements authorized by theDirectors for issuance on March 20, 2017.

Disetujui oleh/Approved by

Drs. Robby Loho, MBA Presiden Direktur/President Director

Yanto Jayadi Wibisono, SE Direktur/Director

Page 222: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

89

Daftar 1 Schedule 1 PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk ANALISA KEKAYAAN DIPERKENANKAN ANALYSIS OF ADMITTED ASSETS 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah) (In Million Rupiah) i. Konvensional i. Conventional

Kekayaan Kekayaan Belum Kekayaan Tidak Kekayaan

Dibukukan/ Dibukukan/ Diperkenankan/ Diperkenankan/

Recorded Non-Ledger Non-admitted Admitted

Assets Assets Assets Assets

Rp Rp Rp Rp

Investasi Investments

Deposito Berjangka 386,566.80 -- -- 386,566.80 Time Deposits

Saham dan Reksadana Trading Shares and

Diperdagangkan 222,073.60 -- -- 222,073.60 Mutual Funds

Efek Tersedia untuk Dijual 228,594.27 -- -- 228,594.27 Securities Available for Sale

Bangunan 166,089.90 -- 65,711.41 100,378.49 Property

Unit Penyertaan Saham 33,460.31 -- 33,000.00 460.31 Direct Investment in Shares

Total Investasi 1,036,784.88 -- 98,711.41 938,073.47 Total Investments

Kas dan Bank 5,684.51 -- -- 5,684.51 Cash on Hand and in Banks

Piutang Reasuransi 313,357.86 -- 64,794.72 248,563.14 Reinsurance Receivables

Piutang Retrosesi 243,286.90 -- 15,321.45 227,965.45 Retrocession Receivables

Tagihan Hasil Investasi 3,548.67 -- 3,175.95 372.72 Investment Receivables

Aset Tetap - Fixed Assets -

Setelah dikurangi Net of accumulated

akumulasi penyusutan 18,785.00 -- (20,721.74) 39,506.74 depreciation

Aset Lainnya 47,652.40 -- 47,652.40 -- Other Assets

Total Aset 1,669,100.22 -- 208,934.19 1,460,166.03 Total Assets

2016*)

Kekayaan Kekayaan Belum Kekayaan Tidak Kekayaan

Dibukukan/ Dibukukan/ Diperkenankan/ Diperkenankan/

Recorded Non-Ledger Non-admitted Admitted

Assets Assets Assets Assets

Rp Rp Rp Rp

Investasi Investments

Deposito Berjangka 441,567.86 -- -- 441,567.86 Time Deposits

Saham dan Reksadana Trading Shares and

Diperdagangkan 210,111.68 -- -- 210,111.68 Mutual Funds

Efek Tersedia untuk Dijual 12,847.17 -- -- 12,847.17 Securities Available for Sale

Bangunan 136,682.10 -- 56,515.19 80,166.91 Property

Unit Penyertaan Saham 33,460.31 -- 33,000.00 460.31 Direct Investment in Shares

Total Investasi 834,669.12 -- 89,515.19 745,153.93 Total Investments

Kas dan Bank 43,802.50 -- -- 43,802.50 Cash on Hand and in Banks

Piutang Reasuransi 204,535.18 -- 35,067.47 169,467.71 Reinsurance Receivables

Piutang Retrosesi 170,607.52 -- 24,915.12 145,692.40 Retrocession Receivables

Tagihan Hasil Investasi 392.64 -- 62.63 330.01 Investment Receivables

Aset Tetap - Fixed Assets -

Setelah dikurangi Net of accumulated

akumulasi penyusutan 16,439.68 -- (23,066.72) 39,506.40 depreciation

Aset Lainnya 33,409.54 -- 33,409.54 -- Other Assets

Total Aset 1,303,856.18 -- 159,903.23 1,143,952.95 Total Assets

2015*)

*) Tidak termasuk dana peserta (tabarru') pada unit bisnis syariah, sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan

No. 11/PMK.010/2011 perhitungan tingkat solvabilitas untuk dana tabarru' terpisah dari perhitungan tingkat solvabilitas konvensional. Informasi analisis kekayaan diperkenankan dan perhitungan tingkat batas solvabilitas dana tabarru' disajikan pada daftar 2 / Exclude participant fund (tabarru') of sharia business unit, according on Decree of Minister of Finance No. 11/PMK.010/2011 the calculation of solvency margin of tabarru' fund should be seperated from solvency margin of conventional business. Information of analysis of admitted asset and the calculation of solvency margin of tabarru' fund are disclosed in schedule 2.

Page 223: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

90

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk ANALISA KEKAYAAN DIPERKENANKAN ANALYSIS OF ADMITTED ASSETS (Lanjutan) (Continued) 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah) (In Million Rupiah) ii. Syariah ii. Sharia

Kekayaan Kekayaan Belum Kekayaan Tidak Kekayaan

Dibukukan/ Dibukukan/ Diperkenankan/ Diperkenankan/

Recorded Non-Ledger Non-admitted Admitted

Assets Assets Assets Assets

Rp Rp Rp Rp

Investasi Investments

Deposito Berjangka 44,823.48 -- -- 44,823.48 Time Deposits

Saham dan Reksadana Sharia Shares and

Syariah 9,976.01 -- -- 9,976.01 Mutual Funds

Efek Tersedia untuk Dijual 4,939.42 -- -- 4,939.42 Securities Available for Sale

Total Investasi 59,738.91 -- -- 59,738.91 Total Investments

Kas dan Bank 2,842.54 -- -- 2,842.54 Cash on Hand and in Banks

Piutang Reasuransi 9,149.06 -- 529.93 8,619.13 Reinsurance Receivables

Piutang Retrosesi 5,373.45 -- 3,698.56 1,674.89 Retrocession Receivables

Tagihan Hasil Investasi 301.46 -- -- 301.46 Investment Receivables

Aset Lainnya 768.59 -- 768.59 -- Other Assets

Total Aset 78,174.01 -- 4,997.08 73,176.93 Total Assets

2016 **)

(Dalam Jutaan Rupiah/In Million Rupiah )

Kekayaan Kekayaan Belum Kekayaan Tidak Kekayaan

Dibukukan/ Dibukukan/ Diperkenankan/ Diperkenankan/

Recorded Non-Ledger Non-admitted Admitted

Assets Assets Assets Assets

Rp Rp Rp Rp

Investasi Investments

Deposito Berjangka 46,285.41 -- -- 46,285.41 Time Deposits

Efek Tersedia untuk Dijual 2,961.40 -- -- 2,961.40 Securities Available for Sale

Total Investasi 49,246.81 -- -- 49,246.81 Total Investments

Kas dan Bank 2,034.55 -- -- 2,034.55 Cash on Hand and in Banks

Piutang Reasuransi 10,125.11 -- 181.16 9,943.95 Reinsurance Receivables

Piutang Retrosesi 1,865.94 -- -- 1,865.94 Retrocession Receivables

Tagihan Hasil Investasi 62.50 -- -- 62.50 Investment Receivables

Aset Lainnya 894.65 -- 894.65 -- Other Assets

Total Aset 64,229.56 -- 1,075.81 63,153.75 Total Assets

2015**)

**) Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 Perusahaan menghitung Kesehatan Keuangan Dana Tabarru' berdasarkan

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 11/PMK.010/2011 tentang Kesehatan Keuangan Usaha Asuransi dan Usaha Reasuransi dengan prinsip Syariah/ As of December 2016 and 2015, the Company calculated the Solvency Margin of Tabarru' Fund based on Minister of Finance decree No. 11/PMK.010/2011 regarding Solvency margin of Insurance and Retrocession Bussiness which using Sharia principle.

Page 224: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

91

Daftar 2 Schedule 2 PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk PERHITUNGAN BATAS TINGKAT SOLVABILITAS SOLVENCY MARGIN CALCULATIONS 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah) (In Million Rupiah) i. Konvensional i. Conventional

2016 *) 2015 *)

Rp Rp

Tingkat Solvabilitas Solvency Margin

Aset yang Diperkenankan 1,460,166.03 1,143,952.94 Admitted Assets

Liabilitas (1,013,018.74) (737,790.41) Liabilities

Total Tingkat Solvabilitas 447,147.29 406,162.53 Total Solvency Margin

Batas Tingkat Solvabilitas Minimum Minimum Solvency Margin

Kegagalan Pengelolaan Aset 56,842.93 47,532.44 Unsuccessful Assets Management

Ketidakseimbangan antara Nilai Aset dan Currency Mismatch Between

Liabilitas dalam Setiap Jenis Mata Uang 2,121.99 8,566.37 Assets and Liabilities

Beban Klaim yang Terjadi dan Beban Experienced Claim and

Klaim yang Diperkirakan 94,372.53 63,234.28 Expected Claim

Risiko Reasuradur 30,606.02 17,104.47 Reinsurance Risk

Risiko Operasional 690.63 615.81 Operational Risk

Batas Tingkat Solvabilitas Minimum 184,634.10 137,053.37 Minimum Solvency Margin

Kelebihan Batas Tingkat Solvabilitas 262,513.20 269,109.16 Excess of Solvency Margin

Rasio Pencapaian Solvabilitas 242.18% 296.35% Solvency Ratios Attained

*) Tidak termasuk dana peserta (tabarru') pada unit bisnis syariah, sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan

No. 11/PMK.010/2011 perhitungan tingkat solvabilitas untuk dana tabarru' terpisah dari perhitungan tingkat solvabilitas konvensional. Informasi analisis kekayaan diperkenankan dan perhitungan tingkat batas solvabilitas dana tabarru' disajikan pada daftar 1 / Exclude participant fund (tabarru') of sharia business unit, according on Decree of Minister of Finance No. 11/PMK.010/2011 the calculation of solvency margin of tabarru' fund should be seperated from solvency margin of conventional business. Information of analysis of admitted asset and the calculation of solvency margin of tabarru' fund are disclosed in schedule 1.

ii. Syariah ii. Sharia

2016 **) 2015 **)

Rp Rp

Tingkat Solvabilitas Solvency Margin

Kekayaan yang Diperkenankan 73,176.94 63,153.75 Admitted Assets

Liabilitas (41,075.16) (33,905.81) Liabilities

Tingkat Solvabilitas 32,101.78 29,247.94 Solvency Margin

Risiko Kerugian yang Mungkin Timbul sebagai Risk of Loss That Might Arise

akibat dari deviasi dalam Pengelolaan as a result of the deviations in Assets

Aset dan/atau Liabilitas and/or Liabilities Management

Kegagalan Pengelolaan Kekayaan 1,559.32 1,573.92 Unseccesful Assets Management

Ketidakseimbangan antara Proyeksi Arus Mismatch Between Assets and

Aset dan Liabilitas 660.63 556.08 Liabilities Flow Projection

Kekayaan dari Kewajiban dalam Currency Mismatch

Setiap Jenis Mata Uang 106.58 78.11 RiskRisk

Beban Klaim yang Terjadi dan Beban Experienced Claim and

Klaim yang Diperkirakan 15,119.64 12,377.86 Expected Risk

Risiko Investasi 165.16 139.02 Investment Risk

Risiko Reasuradur 552.71 597.65 Reinsurance Risk

Jumlah Batas Tingkat Solvabilitas 18,164.04 15,322.64 Minimum Solvency margin

Kelebihan Batas Tingkat Solvabilitas 13,937.74 13,925.30 Excess of Solvency Margin

Rasio Pencapaian Solvabilitas 176.73% 190.88% Solvency Ratios Attained

**) Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 Perusahaan menghitung Kesehatan Keuangan Dana Tabarru' berdasarkan

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 11/PMK.010/2011 tentang Kesehatan Keuangan Usaha Asuransi dan Usaha Reasuransi dengan prinsip Syariah/ As of December 2016 and 2015, the Company calculated the Solvency Margin of Tabarru' Fund based on Minister of Finance decree No. 11/PMK.010/2011 regarding Solvency margin of Insurance and Retrocession Bussiness which using Sharia principle.

Page 225: ONE SPIRIT - berkas.annualreport.idberkas.annualreport.id/assets/ANREPMREI2016-1511554506.pdf · Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik / GCG Structure and Mechanism

P (+62 21) 57936588 (hunting)

(+62 21) 57936575-79

F (+62 21) 57936580 – 83

E [email protected]

[email protected]

PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Tbk.

Plaza Marein 18th FloorJl. Jend. Sudirman Kav. 76-78

Jakarta 12910

www.marein-re.com

P +6221 57936588 (hunting)

+6221 57936575 - 79

F +6221 57936580 - 83

E [email protected]

[email protected]

2016 Laporan TahunanAnnual Report