PEMNENAN KAYU RAMAH LINGKUNGAN Oleh: Dulsalam Koordinator: Dulsalam SINTESIS RPI 20 KETEKNIKAN DAN PEMANENAN HASIL HUTAN
PEMNENAN KAYU RAMAH LINGKUNGAN
Oleh: Dulsalam
Koordinator: Dulsalam
SINTESIS RPI 20 KETEKNIKAN DAN PEMANENAN
HASIL HUTAN
TARGET OUTPUT RPI 2010-1014
SINTESIS
Kegiatan penelitian yang akandilakukan berjumlah 6 judul atau 20 kegiatan pnelitian dan dilaksanakan di satu Satker Pustekolah
OUTPUT 1 Teknologi penentuan luas petak tebang optimal di htn lhn bsah
OUTPUT 2 Teknologi stabilisasi badan jalan dan alat bantu logging truk
OUTPUT 3 Teknik peningkatan efisiensi pemanenan kayu
OUTPUT 4 Teknologipemanenan optimal resin dan getah
Teknik penentuan petak tebang optimal
Teknik stabilisasi badan jalan
Alat ba ntu logging truck
Teknik tree length logging
Teknik pemanenan dlm rngkpenyiapan ahan
Teknik pemanenan resin dan getah
REALISASI OUTPUT RPI 2010-2014 SINTESIS
OUTPUT 1 Teknologi penentuan luas petak tebang optimal di htn lhn bsah
OUTPUT 2 Teknologi stabilisasi badan jalan dan alat bantu logging truk
OUTPUT 3 Teknik peningkatan efisiensi pemanenan kayu
OUTPUT 4 Teknologipemanenan optimal resin dan getah
kKegiatan penelitian yang talah dilakukan berjumlah 6 judul atau 18 kegiatan pnelitian dan dilaksanakan di satu Satker Pustekolah
Teknik penentuan petak tebang optimal
Teknik stabilisasi badan jalan
Alat ba ntu logging truck
Teknik tree length logging
Teknik pemanenan dlm Rngka penyiapan lahan
Teknik pemanenan resin dan getah
HASIL SINTESIS RPI Output 1. Teknologogi penetapan luas petak optimum di hutan lahan basah q Teknik Penentuan Luas Petak Optimal di
hutan lahan Basah • Luas petak tebang optimal sebesar 22,21 ha dengan
iaya minimal (Xmin) sebesar Rp 612.644.033. • Berdasarkan jarak sarad, produktivitas penyaradan,
biaya penyaradan, biaya pembuatan dan pemeliharaan kanal
• Keuntungan apabila menerapkan ini adalah produktivitas meningkat dan biaya rendah.
• Kelemahannya hanya bisa diterapkan untuk pembuatan petak tebang di lapangan pada areal yang belum dibuat kanalnya
Output 2. Teknologi stabilisasi badan jalan dan alat bantu loging truk q Stabilisasi jalan secra mekanis • Diperoleh data dan informasi stabilisasi
badan jalan dengan bahan setempat yang telah dilakukan di Jawa Barat dan Kalimantan Timur .
• Penggunaan anyaman bambu dan ban mobil bekas dapat meningkatkan stabilisasi jalan yg dicirikan dg meningkatnya kecepatan kendaraan yg melaluinya.
• Keuntungan: Bahan mudah didapat, biaya relatif murah
• Kelemahan: Umurpakai jalan relatif pendek
q Alat bantu logging truk
• Penggunaan alat bantu logging sarung roda rantai lurus pada berbagai kelas kelerengan dengan muatan kayu jati dan akasia mangium dengan tekstur tanah lempung dapat mengurangi terjadinya selip, meningkatkan produktivitas pengangkutan kayu, mengurangi biaya dan mengurangi kerusakan tanah.
• Keuntungan: Pengerjaan mudah, mobilitas tinggi
• Kelemahan: Kurang efektif pada tanah yang sangat lembek
Output 3. Peningkatan Efisiensi Pemanenan
q Tree length logging • Tanpa pembagian batang penyaradan dilakukan
sepanjang batang bebas cabang • Pproduktifitas penebangan berkisar antara 17,68 – 150,90
m³/jam dg rata – rata 60,54 m³/jam. • Biaya tebang pd teknik tree length logging ini mencapai
Rp. 1.605,72 /m³. • Produkt.sarad 4,56 – 143,67 m³/jam dg rt-rt 51,93 m³/jam. • Biaya penyaradannya Rp. 13.000,12 /m³. • Besarnya rt2 tingkat kerusakan tinggal 15,43 %; 5,86 %
akbt tebang dan 9,59 % akbt sarad • Tree length logging meningkatkan efisiensi pemenafaatan
23% • Keuntungan: Produksi kayu meningkat • Kelemahan: Untuk kayu yang berdiameter di atas 80 cm
sulit untuk dilakukan penyaradan tree length
q Teknik pemenenan dalam rangka penyiapan lahan dalam implementasi SILIN
• Pemanenan dilakukan dengan dampak minimal • Untuk penebangan
- Produktivitas rata 33,71m3/jam - Biaya Rp 2.028/m3. - Efisiensi rata2 90,31% - Kerusakan tegakan tinggal rata2 4,42% - Pergeseran tanah rata2 5,02%
• Untuk penyaradan - Produktivitas rata 36,41 m3/jam - Biaya Rp 10.687/m3. /hm - Efisiensi rata2 99,62% - Kerusakan tegakan tinggal rata2 9,98% - Pergeseran tanah rata2 18,83 % • Keuntungan: Meningkatkan produksi kayu dan mengurangi
kerusakan tegakan tinggal • Kelemahan: Memerlukan tenaga yang terampil
Output 4. Teknologi pemanenan optimal resin dan getah q Teknik pemanenan resin dan getah
untuk meningkatkan produksi dan kualitas
• Teknik pemanenan resin pinus Alat sadap kedukul, bentuk sadap kuakan, stimulan organik dari cuka kayu dengan konsentrasi 100%, 75%, 50% dan 25% dan 1 cc stimulan setiap luka sadap memberikan produksi resin yang cukup tinggi dapat meningkatkan produksi getah sebesar berkisar 26-39%
• Teknik Pemanenan getah jelutung Penggunaan stimulan organik berbahan dasar cuka kayu dengan bentuk sadap huruf V dg lebar sadap 2 cm dan dengan 1 cc stimulan / luka sadap dapat meningkatkan produksi getah sebesar 21,07 g.
• Teknik pemanenan resin kemenyan - Dilakukan dg menyayat kulit pohon kemudian diberi
stimulan cuka kayu 1 cc/luka sadap kemudian menutup kembali kulit phn tsb.
- Dengan stimulan berbahan dasar cuka kayu diperoleh kandunganasam sinamat 35,6%
- Dengan sitimulan dapat meningkatkan produk asam sinamat 8,9%
• Keuntungan penggunaan stimulan organik cuka kayu murah dan mudah diperoleh dan tidak mengandung zat yg berbahaya
• Kelemahan: Belum bisa mengungguli stimulan dari asam sulfat yang sulfat
KEMANFAATAN (OTCOME)
• Telah terbit di Jurnal Penelitian Hasil Hutan dan Prosiding Seminar Hasil Hutan
• Telah diterapkan di perusahaan hutan: Perum Perhutani, PT Sarpatim, PT RAPP, PT Bina Sylva Nusantara, PT Gunung Meranti
PERMASALAHAN UTAMA
• Tingkat partisipasi dari pihak pengguna hasil penelitian masih kurang
REKOMENDASI UNTUK 2015-2019
• Kajian pemanenan hutan gambut rendah kebakaran
• Peningkatan efisiensi perncanaan pemanenan
• Pengembangan tree length logging • Penggunaan stimulan organik