Top Banner

of 20

Olahraga Di Dataran Tinggi

Jul 09, 2015

Download

Documents

olahraga
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Oleh :

Basuki Yudi Dwi S. Risfandi S.

(107805028) (107805029) (107805030)

PendahuluanKompetisi olahraga yang diselenggarakan di dataran tinggi biasanya menghasilkan kinerja yang kurang bagus karena berkurangnya tekanan barometer di ketinggian membatasi difusi oksigen dari paru ke darah merah dan transport oksigen ke jaringan. Dan bila pasokan oksigen ke jaringan ini tidak tercukupi hasilnya adalah mengalami hypoxia (kekurangan oksigen).

Ketinggian (altitude) adalah peninggian di atas 1500 m, karena dibawah itu pengaruhnya kecil. Karena suhu di ketinggian rendah sekali, maka kelembabannya juga rendah. Kombinasi antara suhu dingin dan kelembaban yang rendah dan angin dapat menyebabkan hypothermia dan winchill injuries. Di ketinggian ini menyebabkan cairan tubuh cepat menguap dan dehidrasi. Radiasi panas terutama sinar ultraviolet juga meningkat di ketinggian.

RESPON FISIOLOGIS TERHADAP KETINGGIANVENTILASI PARU DIFUSI PARU PERTUKARAN GAS DI OTOT

VENTILASI PARUVentilasi akan langsung meningkat pada altitude yang tinggi karena chemoreceptor di aorta dan arteri carotis terangsang oleh pO2 yang rendah dan memberi sinyal ke otak untuk meningkatkan pernafasan; tidal volume dan kcepatan bernafas. Banyaknya CO2 keluar menyebabkan pCO2 darah menurun dan pH darah meningkat, keadaan ini disebut Respiratory alkalosis yang dapat menyebabkan dua hal, yaitu: 1. Oxyhemoglobin saturation bergeser ke kiri, berarti Hb lebih siap menerima O2 dari paru. 2. Membantu membatasi meningkatnya ventilasi, tetapi tetap kalah dengan dorongan dari pO2 yang rendah.

DIFUSI PARU Difusi paru tidak ada halangan, sehingga pO2 arterial (PaO2) sama dengan pO2 alveolar (PalvO2), jadi pO2 arterial ini merefleksikan pO2 alveolar yang rendah. Keadaan pO2 arterial yang rendah ini dinamakan hypoxemia.

PERTUKARAN GAS DI OTOTPada permukaan laut, PaO2 = 100 mmHg, pO2 di otot = 40mmHg, sehingga pressure gradient = 100 40 =60 mmHg, sedangkan di ketinggian PaO2 = 42mmHg, PO2 di otot = 27 mmHg, sehingga pressure gradient tinggal 42 - 27 = 15 mmHg. Karena pressure gradient ini bertanggung jawab untuk mendorong oksigen dari Hb ke jaringan, maka perubahan PaO2 di ketinggian perlu lebih diperhatikan daripada penurunan HbO2 dissociation curve yang sedikit, dari 97% menjadi 89%.

RESPON KARDIOVASKULERVOLUME DARAH CURAH JANTUNG

VOLUME DARAH

Di ketinggian volume plasma darah akan mengalami penurunan penyebabnya adalah kehilangan air saat respirasi dan produksi urine yang meningkat. Paparan ketinggian akan menyebabkan pelepasan hormon erythropoietin (EPO) dari ginjal. Hormon ini merangsang produksi sel darah merah sehingga pada akhirnya juga meningkatkan volume plasma darah, akan tetapi prosesnya lambat, perlu waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan.

CURAH JANTUNG

Karena penyediaan oksigen ke otot menurun, maka sebagai kompensasi curah jantung akan meningkat, distimulasi oleh pelepasan norepinephrine dan epinephrine.

Denyut nadi akan meningkat sebagai kompensasi isi sekuncup yang menurun karena volume plasma yang menurun yang berarti secara signifikan membatasi penyediaan oksigen ke otot, sehingga mengurangi kapasitas kerja dengan intensitas tinggi.

RESPON METABOLIK TERHADAP KETINGGIANKetinggian akan meningkatkan basal metabolic rate (BMR), karena meningkatnya thyroxin dan catecholamine. Peningkatan ini harus diimbangi dengan peningkatan karbohidrat karena pembakaran karbohidrat memerlukan lebih sedikit oksigen.

Bekerja di altitude mestinya menyebabkan banyak laktat diproduksi, hal ini benar saat baru tiba. Jika pada waktu lama produksi laktat justru lebih rendah, keadaan ini disebut lactate paradox dan belum ada penjelasan yang dapat diterima secara luas.

AKTIVITAS DAYA TAHAN DAN VO2MAX DI KETINGGIANDiatas 1500 m, kapasitas aerobik maksimal turun sekitar 8-11% setiap keniakan altitude sebanyak 1000 m. Pada ekspedisi ke gunung everest, seseorang yang di atas permukaan laut VO2Max-nya 62 ml/kgbb/menit menjadi 15 ml/kgbb/menit saat mendekati puncak.

Altitude tidak mempengaruhi kegiatan yang bersifat anaerobik seperti sprint 100 m, 200 m, 400 m, lempar atau lompat. Anehnya pada renang sampai 800 m pun juga tidak terpengaruh oleh ketinggian.

AKLIMATISASI TERHADAP KETINGGIANAdaptasi terhadap ketinggian perlu waktu yang lebih lama dibanding adaptasi terhadap panas. Umumnya perlu waktu 3 minggu di ketinggian 1500 m dibanding hanya 1-2 minggu untuk aklimatisasi terhadap lingkungan panas. Tiap kenaikan 600 m perlu tambahan 1 minggu lagi.Hypoxia kronis juga menyebabkan menurunnya jumlah serat yang berarti fungsi mitochondria mengalami penurunan. Pemaparan kronis di ketinggian juga menyebabkan tidak suka makan. Hal ini menunjukkan bahwa selain kekurangan oksigen, otot kehilangan kapasitas dalam melakukan fosforilasi oksidatif maupun dalam memproduksi ATP.

LATIHAN DI KETINGGIAN DAN KINERJA DI KETINGGIANPenelitian terkini menunjukkan tidak ada keuntungan yang diperoleh dengan tinggal dan berlatih di ketinggian, kendalanya adalah pasokan oksigen. Power output saat intensitas maksimal menurun saat di ketinggian. Bila atlet sudah terbiasa berlatih di dataran rendah kemudian harus bertanding di dataran tinggi, ada 2 alternatif yang bisa dilakukan, yaitu: 1. Bertanding sesegera mungkin setelah kedatangan di ketinggian selama 24 jam pertama. 2. Aklimatisasi, artinya memerlukan waktu 3-6 minggu, karena beberapa minggu pertama adalah tidak mungkin berlatih dengan intensitas yang sama seperti di dataran rendah.

BERDIAM DI KETINGGIAN, BERLATIH DI KETINGGIAN YANG LEBIH RENDAH (LIVE HIGH, TRAIN LOW).Ketinggian yang tertinggi untuk pengkondisian fisik yang efisien adalah 3000 m (Wilmore dkk, 2008). Saat hari pertama, intensitas latihan perlu diturnkan 60-70% untuk kemudian ditingkatkan ke intensitas tinggi dalam waktu 10-14 hari. Latihan berselang-seling antara ketinggian 2300 m dan di permukaan laut cukup merangsang aklimatisasi pada kelompok pelari jarak menengah. Tinggal di dataran rendah diatas permukaan laut selama 11 hari tidak mempengaruhi penyesuaian terhadap ketinggian asal latihan terus dilakukan.

RESIKO KESEHATAN SAAT PEMAPARAN AKUT DI KETINGGIANSelain menghadapi hawa dingin, angin dan radiasi matahari, individu yang naik di ketinggian dapat mengalami resiko kesehatan, diantaranya yaitu :1. Acute Altitude Sickness (sakit mendadak karena berada di ketinggian); 2.High Altitude Pulmonary Edema; 3.High Altitude Cerebral Edema.

ACUTE ALTITUDE SICKNESS(Sakit mendadak karena berada di ketinggian).Kejadian acute altitude sickness bervariasi, disebabkan beberapa faktor, yaitu: Ketinggiannya sendiri, semakin tinggi maka semakin berat. Kecepatan saat naik ke ketinggian Kerentanan individu

Kondisi fisik yang superior sekalipun tidak dapat mencegah acute altitude sickness. Data menunjukkan bahwa individu yang muda lebih rentan terhadap altitude hypoxia. Cara yang rasional adalah aklimatisasi. Gejala di antaranya adalah : Sakit kepala yang berdenyut terus menerus, hypoxia menyebabkan dilatasi pembuluh darah otak, berkurangnya ketajaman penglihatan, dan gangguan pernafasan.

HIGH ALTITUDE PULMONARY EDEMAHigh Altitude Pulmonary Edema (HAPE) adalah tertimbunnya cairan di paru sehingga sangat berbahaya. Penyebabnya adalah vasokonstriksi pembuluh darah di paru, darah mengental, cairan dan protein bocor keluar dari kapiler. Penumpukan cairan akan mengganggu udara yang masuk keluar paru, menyebabkan susah bernafas dan batuk. Gangguan nafas ini akan mempengaruhi oksigenasi jaringan, menyebabkan bibir dan ujung kuku menjadi kebiruan, kebingungan mental dan hilangnya kesadaran.

HIGH ALTITUDE CEREBRAL EDEMAHIGH ALTITUDE CEREBRAL EDEMA atau tertimbunnya cairan di rongga tengkorak adalah kasus yang jarang terjadi. Kondisi ini sering merupakan komplikasi dari HAPE. Kondisi neurologis ditandai dengan ataxia (kesulitan berjalan) yang menerus sampai ketidaksadaran dan kematian. Kasus sering terjadi di ketinggian lebih dari 4300 m. Perawatannya adalah dibawa turun dengan segera, kalau ada ditambah hyperbaric bag dan high flow oxygen.

SEKIAN TERIMAKASIH