Top Banner

of 22

Obstuksi Bilier Ppt 97

Mar 10, 2016

Download

Documents

PPT Refrat Kolestasis
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • KOLESTASISRIMASARI ISTIQOMAH POLHAUPESSYLAPORAN KASUSPEMBIMBING: DR.ANTONIUS RUMAMBI

  • ANATOMI

  • DEFINISIOBSTRUKSI BILIER (KOLESTASIS) MERUPAKAN SUATU KEADAAN DIMANA TERGANGGUNYA ALIRAN EMPEDU DARI HATI KE KANDUNG EMPEDU ATAU DARI KANDUNG EMPEDU KE USUS HALUS. OBSTRUKSI INI DAPAT TERJADI PADA BERBAGAI TINGKATAN DALAM BILIARI SISTEM MULAI DARI SALURAN EMPEDU YANG KECIL (KANALIKULI) SAMPAI AMPULA VATERI. PENYEBAB OBSTRUKSI BILIER SECARA KLINIS TERBAGI DUA YAITU INTRAHEPATIK (HEPATOSELULER) YAITU TERJADI GANGGUAN PEMBENTUKAN EMPEDU DAN EKSTRAHEPATIK (OBSTRUKTIF) YAITU TERJADI HAMBATAN ALIRAN EMPEDU.

  • KOLESTASIS1. Retensi konjugasi dan regurgitasi bilirubin ke dalam serumPeningkatan kadar serum bilirubin terkonjugasi merupakan tanda primer kolestasis. Hal ini menyebabkan jaundice yang dapat dideteksi dengan ikterus sklera dan urine berwarna gelap.2. Peningkatan kadar serum bilirubin non konjugasi. Laju konjugasi bilirubin mengalami penurunan akibat jejas hepatosit. Laju produksi bilirubin dapat pula mengalami peningkatan akibat hemolisis yang dapat menyertai kolestasis.3. Hiperkolemia (peningkatan kadar garam empedu serum)4. Pruritus5. Hiperlipidemia

  • KOLESTASISPREHEPATIKHEPATIK

    Ekstrahepatik

  • EPIDEMIOLOGIPada kelompok usia dewasa muda Wanita 3:1 Pria

  • FAKTOR RESIKOFattyFERTILEFemeleForty

  • GEJALA KLINIS

  • PEMERIKSAAN PENUNJANGLaboratoriumBilirubin Direk dan indairekSGOT dan SGPTEnzim GGTImagingUSGCT ScanMRI

  • PENGOBATANIntrahepatikkolestiramin 4-16 mg/hari per oral dalam dosis terbagi dua EkstrahepatikBiasanya membutuhkan tindakan bedah yaitu kolesistektomi laparoskopik. seperti pemecehan batu dengan litotripsi mekanik, litotripsi laser, dan ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy)NonmedikamentosaModifikasi diet berupa diet rendah lemak dan gula serta tinggi serat

  • LAPORAN KASUS

  • IDENTITASNama: Ny. Tarmini LUmur : 62 TahunJenis Kelamin : PerempuanStatus Perkawinan : MenikahPekerjaan : Ibu Rumah TanggaSuku : JawaAgama : IslamAlamat : Tateli- Mandolang- MinahasaTgl. Masuk : 24 Desember 2015Tgl. Periksa: 25 Desember 2015

  • ANAMNESISKeluhan UtamaNyeri perut kanan atas yang semakin memburuk sejak 2 hari Riwayat Penyakit SekarangPasien mengeluh nyeri perut kanan atas yang semakin memburuk sejak 2 hari. Awalnya 5 bulan SMRS pasien mengeluh pasien mengalami demam tinggi, demam naik turun, namun tidak pernah mencapai suhu normal. Pasien juga mengeluhkan perut kanan atas terasa nyeri, nyeri seperti ditusuk-tusuk, nyeri hilang timbul. Lalu pasien berobat ke RSUP Prof. dr. R.D.Kandou, pasien dirawat inap selama 7 hari. Selama di rawat keluhan berkurang, dan pasien diperbolehkan pulang. 20 hari SMRS pasien kembali mengeluhkan nyeri perut kanan atas, nyeri seperti ditusuk-tusuk, nyeri hilang timbul. Pasien kembali mengalami demam. Perut terasa kembung dan bengkak. Pasien juga mengeluhkan mual dan muntah. Muntah setiap kali makan, berwarna kuning berisi makanan yang dimakan, darah (-). Nafsu makan pasien menurun. Pasien merasa mata dan badannya berwarna kuning. Seluruh badan pasien terasa gatal. BAK pasien berwarna kuning pekat seperti teh. BAB berwarna kuning biasa, tidak ada keluhan. Lalu pasien kembali tidak membaik.Sejak 2 hari SMRS, pasien mengeluh semakin lemah, nyeri perut kanan atas semakin memburuk dan perut pasien dirasakan semakin membengkak.

  • ANAMNESISRIWAYAT PENYAKIT DAHULURIWAYAT HEPATITIS (-)RIWAYAT TRAUMA (-)RIWAYAT MINUM MINUMAN BERALKOHOL (-)

    RIWAYAT PENYAKIT KELUARGATIDAK ADA ANGGOTA KELUARGA YANG MENGELUHKAN HAL YANG SAMA

    RIWAYAT PEKERJAAN DAN SOSIAL EKONOMIPASIEN ADALAH SEORANG IBU RUMAH TANGGA DENGAN 2 ORANG ANAKSTATUS SOSIAL EKONOMI MENENGAH KE BAWAH

  • ANAMNESISPEMERIKSAAN FISIKKeadaan Umum: Tampak sakit sedangKesadaran: KomposmentisTekanan darah: 100/60 mmHgNadi: 96 x/menit, reguler, isi cukupPernapasan: 20 x/menitSuhu: 37,60C

    PEMERIKSAAN KHUSUSKepala :Mata: Conjunctiva palpebra inferior pucat (+), sklera ikterik (+/+) pupil isokor, Refleks cahaya kiri=kanan (+/+)Mulut : Bibir kering, lidah tidak kotor, faring tidak hiperemis, tonsil T1-T1Leher: JVP 5- 2 cmH2O , trachea medial , pembesaran KGB (-),

  • ANAMNESIS

  • Pasien wanita, 62 tahun,datang dengan keluhan utama nyeri perut kanan atas yang semakin memburuk sejak 2 hari SMRS. Awalnya 5 bulan SMRS pasien mengeluh pasien mengalami demam tinggi, demam naik turun, namun tidak pernah mencapai suhu normal. Pasien juga mengeluhkan perut kanan atas terasa nyeri, nyeri seperti ditusuk-tusuk, nyeri hilang timbul. Lalu pasien berobat ke RSUP Prof. dr. R.D.Kandou, pasien dirawat inap selama 7 hari. Selama di rawat keluhan berkurang, dan pasien diperbolehkan pulang, 20 hari SMRS pasien kembali mengeluhkan nyeri perut kanan atas, nyeri seperti ditusuk-tusuk, nyeri hilang timbul. Pasien kembali mengalami demam. Perut terasa kembung dan bengkak. Pasien juga mengeluhkan mual dan muntah. Muntah setiap kali makan, berwarna kuning berisi makanan yang dimakan, darah (-). Nafsu makan pasien menurun. Pasien merasa mata dan badannya berwarna kuning. Seluruh badan pasien terasa gatal. BAK pasien berwarna kuning pekat seperti teh. BAB berwarna kuning biasa, tidak ada keluhan Dari pemeriksaan fisik ditemukan sklera ikterik (+/+), teraba hepar + 3 cm dibawah arcus costae, murphy sign (+). Dari pemeriksaan penunjang ditemukan peningkatan kadar SGOT, SGPT dan Gambaran USG menunjukkan terdapat pelebaran duktus biliaris.

  • THANK YOU