Halaman 3 SUARA NTB Senin, 24 Januari 2011 SUARA NTB MENTERI Pertanian Ir. H. Suswono sejak menjadi menteri Pertanian di kabinet Indonesia Bersatu setahun si- lam, punya kesan yang men- dalam terhadap geliat pem- bangunan sektor pertanian di NTB. Dalam sebuah kunjun- gannya ketika melakukan panen raya Jagung di Lombok belum lama berselang, sang menteri menyakini sekali NTB akan menjadi daerah terpent- ing dalam menopang kebutu- han jagung nasional. Keyakinan orang nomor Grafik Perkembangan luas tanam, panen dan produksi jagung NTB 2008-2010 Obsesi Merajai Pasar Domestik satu di Departemen Pertanian itu, boleh jadi punya alasan yang mendasar. Sejak duet Bajang-badrul (BARU) memimpin NTB dua setengah tahun silam, ikhtiar percepa- tan pengembangan agrobisnis jagung di NTB dirancang den- gan seksama. Cetak biru ren- cana aksi pengembangan hing- ga 2013 telah tuntas dirumus- kan. Dukungan dari pemerin- tah pusat terus diupayakan, jalinan kerjasama dengan pen- gusaha, investor dan Masy- arakat Agrobisnis Jagung (MAJ) tak henti ditingkatkan, Jalinan kemitraan dengan pe- merintah kabupaten dan kota makin diintensifkan. Semua itu dilakukan kare- na pemerintah NTB menya- dari betul, program percepa- tan pengembangan agrobis- nis jagung tak mungkin ber- hasil jika dilakukan secara sektoral dan hanya terbatas menjadi program milik pe- merintah provinsi saja. Percepatan pengembangan agrobisnis jagung ini memang bernilai strategis. Dalam hi- tungan statistik yang dirilis oleh BPS pada 2009, komodi- tas jagung menghidupi lebih dari 73 ribu rumah tangga us- aha tani jagung di NTB. Jika program pengemban- gan agrobisnis jagung di NTB berjalan sesuai skenario, maka bisa dipastikan 73 ribu rumah tangga usaha tani jag- ung tersebut akan meningkat kesejahteraannya. Peluang kerja kian terbuka, pengang- guran bisa ditekan dan angka kemiskinan pun ikut menurun. “Program pengembangan agrobisnis jagung kita lakukan sebagai upaya meningkatkan dayasaing daerah dan mem- bantu menurunkan tingkat ke- miskinan di tengah masy- arakat,” tutur Abdul Maad, Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian NTB. Jika menilik pada capaian sepanjang dua setengah tahun berjalan, program pengem- bangan agrobisnis jagung NTB boleh dikatakan telah ber- jalan sesuai skenario yang dirumuskan. Tentu saja tan- tangan tetap masih banyak menghadang. Sebut saja mis- alnya tak mudahnya mengop- timalisasikan pemanfaatan lahan yang potensial. Berdasarkan hasil peme- taan potensi jagung berdasar- kan pendekatan spasial atau wilayah, Kabupaten Sumba- wa merupakan wilayah den- gan potensi pemanfaatan lah- an terluas mencapai 94,3 ribu hektar. Lalu kabupaten Bima BELUM lagi dilantik se- cara resmi sebagai bupati Dompu, H. Bambang M. Yasin telah membuat ge- brakan. Bukan lazimnya gebrakan dalam hal memu- tasi pejabat yang selalu mengundang pro-kotra, bu- pati yang berlatar pengusa- ha ini, langsung memben- tuk Sekretariat pelaksana (SATLAK) Gerakan Pengembangan Komoditas Unggulan. SATLAK terse- but diresmikan langsung Wakil Gubernur NTB, H. Badrul Munir pada 17 Ok- tober 2010, sehari sebelum pelantikan Bupati Dompu. Rupanya sang bupati yakin betul kesejahteraan rakyatnya akan meningkat jika kebijakan pemban- gunan Dompu betul-betul fokus memaksimalkan Apresiasi untuk Dompu pengembangan komoditas unggulan. Pengembangan agri- bisnis jagung diyakini sebagai salah satu pilihan rasional. Targetpun dipatok: 10 ribu hektar lahan akan ditanami jagung. Pada bulan Februari ini panen perdana akan di- lakukan di atas lahan seluas 600 hektar. “Saya akan sam- paikan langsung undangan kepada Menteri Pertanian, mudah-mudahan beliau tidak sedang sibuk saat panen raya jagung di Dompu itu,” kata Wakil Gubernur, Badrul Mu- nir, seperti dikutip kantor ber- ita Antara. Kebijakan bupati Dompu yang secara cepat merumus- kan komoditas unggulan daer- ahnya, secara cepat pula mendapat respon dari pemer- intah provinsi. Puluhan ribu bibit jagung dikirim ke Dom- pu. Pemerintah provinsi juga memfasilitasi pemerintah kabupaten Dompu untuk mendapatkan dukungan dari pemrintah pusat. Pemerintah provinsi dengan program ung- gulan PIJAR (Sapi, Jagung, rumput Laut) memang terus mengupayakan terbangunnya sinergi dengan pemerintah kabupaten/kota. Langkah si- gap dari bupati Dompu menunjukkan bahwa program pengembangan agrobisnis ja- gung memang menjadi kebu- tuhan bersama kabupaten/ kota di NTB guna merealisasi- kan visi besar bersama: Mewujudkan masyarakat NTB Beriman dan berdayasa- ing (NTB Bersaing). “Saya percaya betul PIJAR merupakan jawaban kita ber- sama untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan da- yasaing daerah. Khusus untuk Dompu, melalui PIJAR saya ingin memastikan apa yang menjadi komitmen saya sewaktu kampanye benar- benar ingin saya ihktiarkan terwujud nyata,” ujar Haji Bambang. (tim) Dalam rentang waktu tiga tahun terakhir, produksi jagung NTB memperlihatkan grafik yang meningkat. Di tahun 2010 misalnya, di tengah iklim yang tak bersahabat, produksi mampu menembus angka 370 ribu ton pipilan kering. Pada 2011 ditargetkan produksi meningkat 5-10 persen. Selain itu, pemasa- ran jagung NTB mendapatkan kepastian dengan harga terjamin. Terutama dalam satu tahun terakhir ini, sejak beroperasinya PT. iPasar yang menjual jagung NTB melalui pasar lelang elektronik. Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikultura NTB 350.000 300.000 250.000 200.000 150.000 100.000 50.000 - Luas Tanam Luas Panen Produksi 76.846 59.078 196.263 84.833 81.543 308.863 137.570 61.971 300.559 2008 2009 2010 Grafik Perkembangan Luas Tanam, Panen dan Produksi Jagung 2010 di Provinsi NTB Tahun 2008 s/d 92,3 ribu hektar, menyusul Lombok Tengah dan Dompu. Total potensi lahan yang bisa dikembangkan di NTB ditaksir mencapai 269 ribu hektar. Dengan luas lahan yang begitu menjanjikan terse- but, pengembangan agrobisnis jagung sangat membutuhkan dukungan komitmen dan ke- berpihakan kebijakan yang jelas dan konsisten dari pen- gambil kebijakan di tingkat kabupaten/kota. Apa yang telah dilakukan Bupati Dompu H. Bambang M. Yasin dengan membentuk Sekretariat pelaksana (SAT- LAK) Gerakan Pengemban- gan Komoditas Unggulan yang diresmikan oleh Wakil Gubernur pada 17 Oktober 2010, layak mendapatkan apresiasi tinggi. Program pengembangan agrobisnis jagung NTB diran- cang hingga 2013. Di penghu- jung 2013 nanti produksi jag- ung NTB ditargetkan menem- bus angka 610 ribu ton pipilan kering dengan luas areal men- capai 122 ribu hektar lebih. Jika capaian 610 ribu ton itu tercapai, maka NTB akan memberikan sumbangan be- sar kepada republik ini. Meng- ingat saat ini saja, Indonesia masih membeli jagung dari pasar dunia rata-rata 1,2 juta ton pertahun. Sebuah ironi di tengah melimpahnya potensi pengembangan jagung di negeri yang Tuhan karunia tanah yang subur ini. Merebut Pasar Domestik Selain meningkatnya jum- lah produksi secara signifikan, satu hal yang melegakan per- soalan klasik pemasaran ha- sil produksi pelan tapi pasti telah mulai teratasi. Sejak PT. iPasar hadir di NTB setahun silam dengan lelang pasar ele- ktroniknya, pemasaran hasil produksi jagung petani NTB mulai mendapat kepastian. Sampai Oktober 2010 sudah terjual 6.000 ton pipilan ker- ing jagung melalui lelang lang- sung. Sementara melalui per- dagangan forward dimana penyerahan barang dilakukan kemudian, sudah terjadi tran- saksi 1.200 ton pipilan kering antara pembeli dengan pihak enam Gapoktan. Kehadiran iPasar mem- berikan kepastian terjamin- nya stabilitas harga jagung NTB. Sebelum iPasar berop- erasi di NTB, harga jagung berkisar antara Rp 1.500– 1.750 perkilogram pipilan kering. Sementara dengan adanya i. Pasar harga jagung berkisar antara Rp 2.000– 2.500 perkilogram pipilan kering. Respon terhadap kehadi- ran i.Pasar juga positif. Pada saat pertama kali beroperasi pada awal 2010, pasar lelang elektronik ini mempunyai 6 anggota, pada Nopember 2010 meningkat menjadi 25 anggo- ta. iPasar juga memberikan pembinaan kepada enam Gapoktan yang tersebar di lima kabupaten di NTB . NTB merupakan provinsi pertama yang menjual jagungnya mela- lui pasar lelang elektronik. Dalam waktu dekat selain Program pengembangan agrobisnis jagung NTB dirancang hingga 2013. Di penghujung 2013 nanti produksi jagung NTB ditargetkan menembus angka 610 ribu ton pipilan kering. menjajakan jagung, pemerin- tah NTB juga berencana men- coba menjajakan komoditas rumput lautnya melalui i.Pasar ini. iPasar merupakan tero- bosan cerdas untuk meningkat- kan kesejahteraan petani jag- ung NTB. Kita berharap tero- bosan lainnya juga akan terus lahir guna percepatan pengem- bangan agrobisnis jagung NTB. Karena obsesi pengembangan agrobisnis jagung NTB adalah menjadikan jagung NTB se- bagai “raja” di pasar domestik. Semoga! (tim) ” (Suara NTB/dok) Bupati Dompu, H. Bambang M. Yasin bersama anggota DPRD NTB meninjau lokasi penanaman jagung di Dompu Dr. TGH. MUHAMMAD ZAINUL MAJDI, MA GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT Ir. H. BADRUL MUNIR, MM WAKIL GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT