Top Banner
47

Nursing mother f

Aug 14, 2015

Download

Health & Medicine

Harry Christama
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Nursing mother f
Page 2: Nursing mother f

Nursing mother : ibu yang menyusui bayinya

Mengapa??

• 60% kematian balita karena kekurangan gizi → nutrisi yang optimal (WHO/UNICEF 2003).

• Nutrisi Optimal :o IMD dalam 1 jam setelah bayi lahir.oASI eksklusif sejak bayi lahir sampai berusia 6

bulan.oBayi diberi MP-ASI sejak berusia 6 bulan.oASI terus diberikan sampai anak berusia 24

bulan.

Page 3: Nursing mother f

Mengapa??

• IMD mencegah 22% kematian bayi di bawah 1 bulan.

• MDGsoASI eksklusif menurunkan angka kematian anak

hingga 13%.oASI + MP-ASI menurunkan angka kematian anak

hingga 6%.• ASI mengandung zat gizi, kekebalan tubuh

(terutama imunoglobulin) dan mudah dicerna → kecukupan gizi, cegah infeksi, alergi, obesitas dsb.

Page 4: Nursing mother f

Kebijakan Pemerintah :

• Kep. Menkes no. 450/Menkes/SK/IV/2004.

• UU RI no. 36 tahun 2009.

• PP no. 33 tahun 2012.

• Menetapkan bahwa menyusui bayi merupakan Hak Azazi ibu dan bayi.

Page 5: Nursing mother f

Nursing mother → apa yang harus diajarkan??

SKDI 2012 :• Daftar Masalah : ASI tidak

keluar/kurang.• Daftar Penyakit : penyakit pada

payudara (4A, Mastitis, Cracked nipple, Inverted nipple)

• Daftar Ketrampilan : IMD (4A), manajemen laktasi (4A)

Page 6: Nursing mother f

PRODUKSI ASI

1. Anatomi Payudara

Terdiri dari :

a. Kelenjar payudara (Mammary Gland, Lobus)

• 1 payudara : 15-25 lobus.

• 1 lobus : beberapa lobulus yang terdiri dari banyak alveoli.

• 1 alveoli : lumen, sel epitel sekresi ASI dan serabut myoepitel (kontraksi).

b. Duktus, mulai dari lumen alveoli sampai puting susu (duktus laktiferus).

ASI KURANG

Page 7: Nursing mother f

Mendekati puting susu → sinus laktiferus.

c. Lemak, yang mengisi diantara lobus.

Page 8: Nursing mother f
Page 9: Nursing mother f
Page 10: Nursing mother f

2. Perubahan payudara selama kehamilan sebagai persiapan laktasi

• 6-8 minggu usia kehamilan : ukuran payudara mulai bertambah → akhir kehamilan 1 payudara +400 gr.

• Pertambahan : proliferasi sel epitel alveoli, pembentukan duktus baru, perkembangan lobus, hipertrofi pembuluh darah, sel myoepitel, deposit lemak dan air.

• Hormon Estrogen merangsang kelenjar dan Progesteron merangsang duktus.

Page 11: Nursing mother f

• Proses laktasi pada kehamilan melalui 3 tahap :

a. Mammogenesis (pertumbuhan dan perkembangan payudara).

b. Laktogenesis (dimulainya sekresi ASI).

c. Galaktopoiesis (mempertahankan sekresi ASI).

• Kolostrum sudah mulai dihasilkan sejak usia kehamilan 16 minggu.

Page 12: Nursing mother f

MAMMOGENESIS LAKTOGENESIS GALAKTOPOIESIS

Estrogen Prolaktin• Estrogen ↓• Progesteron ↓• hPL ↓

Isapan bayi (prolaktin dan oksitosin)

Progesteron Glukokortikoid Growth hormone

Prolaktin Insulin Glukokortikoid

Growth Hormone Insulin

Glukokortikoid Tiroksin dan paratiroid

Epithelial Growth Factor

Page 13: Nursing mother f

3. Laktogenesis dan Galaktopoiesis

• Sel-sel epitel alveoli berfungsi menghasilkan ASI atas rangsangan hormon Prolaktin.

• Substrat ASI diambil dari : saluran cerna atau hepar ibu.

• ASI yang dihasilkan kemudian dialirkan ke dalam duktus (tidak ada tempat penyimpanan ASI).

• Kemudian oleh rangsangan hormon Oksitosin serabut myoepitel berkontraksi dan mendorong ASI keluar dari payudara.

Page 14: Nursing mother f

• Karena tidak ada tempat penyimpanan ASI, maka ASI harus dikeluarkan agar terbentuk ASI yang baru.

• Hormon terpenting Prolaktin dan Oksitosin di sekresi oleh hipotalamus atas rangsangan isapan bayi (menyusu) → menyusui akan membentuk ASI yang baru.

• Prolaktin

o Kehamilan : kadarnya meningkat sampai 200 ng/ml → menurun setelah persalinan.

Page 15: Nursing mother f
Page 16: Nursing mother f

o Ibu menyusui : kadar prolaktin postpartum menurun tetapi tetap di atas nilai normal karena rangsangan isapan bayi → menyusui > 6 x/hari akan mempertahankan kadar prolaktin di atas nilai normal sampai 1 tahun postpartum.

o Tidak menyusui : kadar prolaktin postpartum terus turun sampai mencapai nilai normal dalam 2 minggu postpartum.

b. Oksitosin → milk ejection reflex.

Page 17: Nursing mother f

• Jenis ASI

a. Kolostrum

• Mulai di sekresi pada hari kedua postpartum sampai hari kelima.

• Berwarna kuning lebih bayak mengandung protein , mineral dan kekebalan tubuh (IgA, complement, makrofag, laktoferin, limfosit dsb) serta rendah gula dan lemak.

b. ASI

• Berisi lemak dan protein dalam larutan karbohidrat+mineral.

Page 18: Nursing mother f
Page 19: Nursing mother f

Diet untuk masa laktasi :

TIDAK HAMIL (UMUR) HAMIL LAKTASI

15-18 19-24 25-50 > 50

KALORI(kkal)

2100 2100 2100 2000 + 300 + 200

PROTEIN (gr)

48 46 46 46 + 30 + 20

VIT. A (IU) 800 800 800 800 800 1300

VIT C (mg) 60 60 60 60 70 95

A. FOLAT (μg)

180 180 180 180 400 280

Ca (mg) 1300 1000 1000 1200 1000 1000

Fe (mg) 15 15 15 10 30 15

2600-2800 kkal

Page 20: Nursing mother f

Masalah ASI tidak keluar/kurang

• Biarkan bayi tetap menghisap.

• Tetap menyusui bayi tanpa memberikan PASI (bayi terlindungi dari kelaparan 2x24 jam).

• Diet yang baik.

• Dukungan terhadap ibu (cemas, takut, rasa sakit)

Page 21: Nursing mother f

• IMD : proses bayi menyusu segera setelah dilahirkan, dimana bayi dibiarkan mencari puting susu ibunya sendiri (tidak disodorkan ke puting susu).

• Membantu keberhasilan pemberian ASI eksklusif.• Indikasi : pada keterampilan Persalinan Normal

(bayi lahir → keringkan →potong tali pusat → IMD).

KETRA,PILAN INISIASI MENYUSU DINI

Page 22: Nursing mother f

Langkah :

1. Setelah lahir, bayi secepatnya dikeringkan kecuali kedua tangan bayi. Keringkan seperlunya tanpa menghilangkan vernix (kulit putih). Vernix (kulit putih) menyamankan kulit bayi.

2. Bayi kemudian ditengkurapkan di dada atau perut ibu, dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu. Untuk mencegah bayi kedinginan, kepala bayi dapat dipakaikan topi. Kemudian, jika perlu, bayi dan ibu diselimuti.

3. Bayi dibiarkan untuk mencari sendiri puting susu ibunya (bayi tidak dipaksakan ke puting susu). Pada dasarnya, bayi memiliki naluri yang kuat untuk mencari puting susu ibunya.

Page 23: Nursing mother f

4. Saat bayi dibiarkan untuk mencari puting susu ibunya, Ibu perlu didukung dan dibantu untuk mengenali perilaku bayi sebelum menyusu. Posisi ibu yang berbaring mungkin tidak dapat mengamati dengan jelas apa yang dilakukan oleh bayi.

5. Bayi dibiarkan tetap dalam posisi kulitnya bersentuhan dengan kulit ibu sampai prosesmenyusu pertama selesai.

6. Setelah selesai menyusu awal, bayi baru dipisahkan untuk ditimbang, diukur, dicap, diberi vitamin K dan tetes mata.

Page 24: Nursing mother f

7. Ibu dan bayi tetap bersama dan dirawat-gabung (Rooming-In). Rawat-gabung memungkinkan ibu menyusui bayinya kapan saja si bayi menginginkannya, karena kegiatan menyusu tidak boleh dijadwal. Rawat-gabung juga akan meningkatkan ikatan batin antara ibu dengan bayinya, bayi jadi jarang menangis karena selalu merasa dekat dengan ibu, dan selain itu dapat memudahkan ibu untuk beristirahat dan menyusui.

Page 25: Nursing mother f
Page 26: Nursing mother f

• Manfaat IMD :

1. Menurunkan resiko kematian bayi akibat hipotermia.

2. Ibu dan bayi merasa lebih tenang.

3. Bayi memperoleh bakteri tak berbahaya (bakteri baik) yang ada antinya di ASI ibu.

4. Bayi mendapatkan kolostrum (ASI pertama), cairan berharga yang kaya akan antibodi untuk pencegahan infeksi.

5. Bayi memperoleh ASI (makanan awal) yang tidak mengganggu pertumbuhan, fungsi usus dan alergi.

Page 27: Nursing mother f

6. Bayi yang mendapat IMD akan lebih berhasil menyusu ASI eksklusif dan mempertahankan menyusu setelah 6 bulan.

7. Sentuhan, isapan dan jilatan bayi pada puting susu ibu akan merangsang keluarnya oksitosin yang penting karena :• Menyebabkan rahim berkontraksi

membantu mengeluarkan plasenta dan mengurangi perdarahan ibu.

• Merangsang hormon lain yang membuat ibu menjadi tenang, rileks, dan mencintai bayi, lebih kuat menahan sakit/nyeri (karena hormon meningkatkan ambang nyeri)

Page 28: Nursing mother f

dan timbul rasa sukacita/bahagia. • Merangsang pengaliran ASI dari payudara,

sehingga ASI matang (yang berwarna putih) dapat lebih cepat keluar.

Page 29: Nursing mother f

• ASI eksklusif adalah : pemberian ASI tanpa makanan tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan (6 x 30 hari).

• Keberhasilan pemberian ASI ekslusif (WHO) :o IMD.o Selama pemberian ASI eksklusif, bayi hanya

mendapatkan ASI saja, tanpa perlu tambahan makanan atau minuman, termasuk air sekalipun.

o Berikan ASI tanpa dijadwal/sesuai permintaan bayi (breastfeeding on demand).

o Jangan gunakan botol, dot/kompeng.

KETRA,PILAN MANAJEMEN LAKTASI

Page 30: Nursing mother f

• Manfaat ASI eksklusif :

o Membantu ikatan batin antara ibu dengan bayi.

Bayi yang sering berada dalam dekapan ibu karena menyusu akan merasakan kasih sayang ibunya. Ia juga akan merasa aman dan tentram.

o Membantu menunda kehamilan, jika menyusui dilakukan secara rutin.

Selama ibu memberi ASI Eksklusif dan belum haid, 98% tidak akan hamil pada 6 bulan pertama setelah melahirkan, dan 96% tidak akan hamil sampai bayi berusia 12 bulan.

Page 31: Nursing mother f

o Melindungi kesehatan ibu.

Menyusui dapat mengurangi risiko pendarahan setelah melahirkan (Oksitosin berguna juga untuk merangsang kontraksi uterus), mengurangi resiko anemia, mengecilkan rahim (involusi), lebih cepat mengurangi risiko menderita kanker payudara dan ovarium.

o Biayanya lebih rendah daripada pemberian asupan buatan, apalagi susu formula.

Memberi ASI Eksklusif, berarti tidak ada pengeluaran untuk membeli susu formula selama 6 bulan dan bayi jarang sakit.

Page 32: Nursing mother f

o Meningkatkan kecerdasan anak

ASI merupakan nutrien yang ideal, dengan komposisi yang tepat, serta disesuaikan dengan dengan kabutuhan bayi. ASI juga mengandung nutrien khusus yang diperlukan otak.

o Meningkatkan daya tahan tubuh bayi

ASI adalah cairan hidup yang mengandung zat kekebalan yang akan melindungi bayi dari berbagai penyakit.

Page 33: Nursing mother f

• Langkah-langkah Menyusui :

o Cuci tangan ibu dengan sabun dan air bersih.

Karena tangan ibu akan memegang bagian payudara yang akan diisap oleh mulut bayi.

o Keluarkan sedikit ASI, oleskan pada papillae dan sekitar areola mammae.

ASI digunakan sebagai desinfektan dan menjaga kelembaban papillae dan areola mammae.

Page 34: Nursing mother f

o Letakkan bayi menghadap perut ibu/payudara, mulai dari payudara yang terakhir belum dikosongkan.

Posisikan bayi menghadap ibu, dengan kepala bayi menghadap ke arah depan (ke arah payudara), sehingga telinga dan tangannya berada pada satu garis lurus. Payudara yang akan disusukan ke bayi haruslah payudara yang belum dikosongkan.

Page 35: Nursing mother f
Page 36: Nursing mother f

o Jika payudara terlalu besar, pegang dengan ibu jari di atas dan jari lainnya menopang bagian bawah payudara.

Payudara terlalu besar sering menyebabkan papillae mammae tidak menonjol keluar. Peganglah sedemikian rupa agar papillae dan areola mammae dapat diisap bayi.

Page 37: Nursing mother f
Page 38: Nursing mother f

o Jika perlu rangsang bayi untuk membuka mulut, dengan menyentuhkan jari ke sisi mulutnya.

Mulut bayi harus membuka lebar agar melekat erat pada areola, bukan hanya pada papillae mammae.

Page 39: Nursing mother f

o Dekatkan dengan cepat kepala bayi ke payudara ibu, dengan papillae dan areola mammae dimasukkan ke dalam mulut bayi.

Segera dekatkan sebelum mulut bayi tertutup kembali.

Page 40: Nursing mother f
Page 41: Nursing mother f

o Setelah payudara yang dihisap bayi terasa kosong, lepaskan isapan bayi dengan menekan dagunya ke bawah atau jari kelingking ibu dimasukkan ke mulut bayi.

Sebaiknya bayi menghisap hingga susu akhir dari payudara ibu, kemudian dilepaskan, tetapi dapat juga dibiarkan sampai melepaskan sendiri isapannya.

Page 42: Nursing mother f

o Menyusui berikutnya mulai dari payudara yang belum dikosongkan.

Setelah selesai dengan salah satu payudara, maka kegiatan menyusu berikutnya dilakukan pada payudara yang belum dihisap bayi.

o Selesai bayi menyusui, keluarkan sedikit ASI dan oleskan pada papillae dan areola mammae, kemudian biarkan kering dengan sendirinya.

Menjaga agar papillae dan areola mammae tetap lembab.

Page 43: Nursing mother f

o Sendawakan bayi.

Agar tidak memuntahkan ASI yang sudah dimunimnya . Caranya bisa dengan menepuk-nepuk punggungnya secara perlahan-lahan, sambil digendong bersandar pada bahu ibu, atau menengkurapkannya di atas pangkuan.

Page 44: Nursing mother f
Page 45: Nursing mother f

Setiap sarana pelayanan kesehatan :1. Mempunyai kebijakan tentang penerapan 10

langkah menuju keberhasilan menyusui dan melarang promosi PASI.

2. Melakukan pelatihan utk staf sendiri atau lainnya.

3. Menyiapkan ibu hamil, untuk mengetahui manfaat ASI dan langkah keberhasilan menyusui. Memberikan konseling apabila ibu penderita infeksi HIV positif.

4. Melakukan kontak dan menyusui dini bayi baru lahir (1/2-1 jam setelah lahir).

Page 46: Nursing mother f

5. Membantu ibu melakukan tehnik menyusui yang benar (posisi peletakan mulut bayi pada payudara).

6. Hanya memberikan ASI saja tanpa minuman pralaktasi sejak bayi lahir.

7. Melaksanakan rawat gabung ibu dan bayi (rooming-in).

8. Melaksanakan pemberian ASI sesering mungkin dan semau bayi.

9. Tidak meberikan dot/kompeng.10. Menindaklanjuti ibu-ibayi setelah pulang dari

sarana pelayanan kesehatan.

Page 47: Nursing mother f