Top Banner
KABAR Indonesia Mengajar adalah buah keinginan agar anak–anak Indonesia di mana pun mendapatkan pengajaran dan pendidikan dengan didampingi oleh generasi terbaik bangsa ini. Keinginan untuk melunasi janji kemerdekaan yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Sekalipun kita memiliki prestasi dalam pembangunan pendidikan—salah satunya pemberantasan buta huruf, namun kondisi pendidikan di negeri ini memang masih sarat dengan tantangan. Salah satunya adalah distribusi dan kualitas guru. Menghadapi masalah ini kita bisa berkeluh kesah, menyalahkan negara dan menuding pemerintah. Atau kita gulungkan lengan baju dan berbuat sesuatu. Saya mengajak kita semua untuk turun tangan. Libatkan diri kita untuk mempersiapkan masa depan republik. Untuk kita, untuk masa depan anak–anak kita dan untuk melunasi janji kemerdekaan: mencerdaskan kehidupan bangsa. Saat ini saya dan banyak kawan se–ide sedang mengembangkan program Indonesia Mengajar, yaitu sebuah inisiatif dengan misi ganda: pertama, mengisi kekurangan guru berkualitas di SD, khususnya di daerah terpencil; dan kedua menyiapkan lulusan Salam Redaksi! KABAR Indonesia Mengajar merupakan media komunikasi yang menjembatani para Pengajar Muda (sebutan untuk para pengajar yang ditugaskan di daerah), Tim Indonesia Mengajar, Mitra–mitra terkait dan para pemangku–kepentingan lainnya yang akan terbit secara berkala minimal 2 bulan sekali. KABAR Indonesia Mengajar berisi informasi terkini selama kurun waktu tersebut berupa aktivitas para Pengajar Muda maupun Yayasan Indonesia Mengajar yang berkenaan dengan Sosialisasi, Rekrutmen, Pelatihan, Penugasan maupun perkembangan Kemitraannya. Volume 1, No.1 Oktober 2010 TENTANG INDONESIA MENGAJAR perguruan tinggi untuk jadi pemimpin masa depan yang memiliki pengetahuan, pengalaman dan kedekatan dengan rakyat kecil di pelosok negeri. Saya yakin pengalaman satu tahun ini akan menjadi bagian dari sejarah hidup yang tidak mungkin bisa terlupakan: desa terpencil dan anak–anak didik itu akan selalu menjadi bagian dari diri Pengajar Muda. Di atas segalanya, program ini menawarkan kesempatan untuk setahun mengajar, seumur hidup menginspirasi anak bangsa. Setahun menempa diri, seumur hidup memancarkan gelora kepemimpinan. Saya menggugah, sekaligus menantang generasi muda Indonesia. Saya mengajak sarjana–sarjana terbaik untuk bergabung bersama Indonesia Mengajar. Menjadi bagian dari ikatan untuk membangun Indonesia kita. Salam Indonesia Mengajar, Anies Baswedan Pendiri dan Ketua Indonesia Mengajar Redaksi: Evi H. Trisna Endang K. Saputra Franka Franklin Dokumentasi: Arif Ariadi Tata Letak: Bobby Haryanto Kantor Pusat: Jl. Galuh 2 No. 4 Senopati–Kebayoran Baru Jakarta Selatan T: 021–7221570 F: 021–7231430 www.indonesiamengajar.org [email protected] Indonesia Mengajar Twitter: @pengajarmuda Suasana belajar siswa SDN 001 Tanjung Harapan, Kabupaten Paser–Kaltim.
4

Newsletter vol 1_v2

Jun 21, 2015

Download

Education

Indonesia Mengajar
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Newsletter vol 1_v2

KAB AR

Indonesia Mengajar adalah buah keinginan agar anak–anak Indonesia di mana pun mendapatkan pengajaran dan pendidikan dengan didampingi oleh generasi terbaik bangsa ini. Keinginan untuk melunasi janji kemerdekaan yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

Sekalipun kita memiliki prestasi dalam pembangunan pendidikan—salah satunya pemberantasan buta huruf, namun kondisi pendidikan di negeri ini memang masih sarat dengan tantangan. Salah satunya adalah distribusi dan kualitas guru.

Menghadapi masalah ini kita bisa berkeluh kesah, menyalahkan negara dan menuding pemerintah. Atau kita gulungkan lengan baju dan berbuat sesuatu. Saya mengajak kita semua untuk turun tangan. Libatkan diri kita untuk mempersiapkan masa depan republik. Untuk kita, untuk masa depan anak–anak kita dan untuk melunasi janji kemerdekaan: mencerdaskan kehidupan bangsa.

Saat ini saya dan banyak kawan se–ide sedang mengembangkan program Indonesia Mengajar, yaitu sebuah inisiatif dengan misi ganda: pertama, mengisi kekurangan guru berkualitas di SD, khususnya di daerah terpencil; dan kedua menyiapkan lulusan

Salam Redaksi!KABAR Indonesia Mengajar merupakan media komunikasi yang menjembatani para Pengajar Muda (sebutan untuk para pengajar yang ditugaskan di daerah), Tim Indonesia Mengajar, Mitra–mitra terkait dan para pemangku–kepentingan lainnya yang akan terbit secara berkala minimal 2 bulan sekali.

KABAR Indonesia Mengajar berisi informasi terkini selama kurun waktu tersebut berupa aktivitas para Pengajar Muda maupun Yayasan Indonesia Mengajar yang berkenaan dengan Sosialisasi, Rekrutmen, Pelatihan, Penugasan maupun perkembangan Kemitraannya.

Volume 1, No.1 Oktober 2010

TENTANG INDONESIA MENGAJARperguruan tinggi untuk jadi pemimpin masa depan yang memiliki pengetahuan, pengalaman dan kedekatan dengan rakyat kecil di pelosok negeri.

Saya yakin pengalaman satu tahun ini akan menjadi bagian dari sejarah hidup yang tidak mungkin bisa terlupakan: desa terpencil dan anak–anak didik itu akan selalu menjadi bagian dari diri Pengajar Muda. Di atas segalanya, program ini menawarkan kesempatan untuk setahun mengajar, seumur hidup menginspirasi anak bangsa. Setahun menempa diri, seumur hidup memancarkan gelora kepemimpinan.

Saya menggugah, sekaligus menantang generasi muda Indonesia. Saya mengajak sarjana–sarjana terbaik untuk bergabung bersama Indonesia Mengajar. Menjadi bagian dari ikatan untuk membangun Indonesia kita.

Salam Indonesia Mengajar,

Anies BaswedanPendiri dan Ketua Indonesia Mengajar

Redaksi:Evi H. TrisnaEndang K. SaputraFranka FranklinDokumentasi:Arif AriadiTata Letak:Bobby Haryanto

Kantor Pusat:Jl. Galuh 2 No. 4Senopati–Kebayoran BaruJakarta SelatanT: 021–7221570 F: 021–[email protected]

Indonesia Mengajar Twitter: @pengajarmuda

Suasana belajar siswa SDN 001 Tanjung Harapan, Kabupaten Paser–Kaltim.

Page 2: Newsletter vol 1_v2

Program Indonesia Mengajar mengumumkan perekrutan Pengajar Muda yang dilakukan secara online melalui websitenya (www.indonesiamengajar.org). Masa pendaftaran Mei–Juli 2010 yang diikuti dengan kegiatan sosialisasi ke universitas–universitas seperti UI, ITB, UGM, Unair, ITS, IPB, Universitas Paramadina dan kantong–kantong mahasiswa berprestasi seperti PPSDMS (Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Strategis) Nurul Fikri yang berada di Depok, Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya. Bahkan Indonesia Mengajar aktif dalam pameran pendidikan dan sosialisasi di forum IKASTARA (Ikatan Alumni SMA Taruna Nusantara) di Magelang.

Cara sosialisasi lainnya yang dilaksanakan untuk memenuhi asas keterbukaan adalah melalui iklan di harian Kompas edisi Sabtu (Juli 2010). Selain itu, Anies Baswedan juga ikut menyebarkan ide ini ke publik melalui dunia maya dengan mengirim email berisi Surat untuk Generasi Muda agar bergabung dengan Indonesia Mengajar. Alhamdulillah, sosialisasi ini cukup efektif juga menjaring pelamar sehingga jumlah pendaftar mencapai 1383 pada akhir masa pendaftaran.

Setelah seleksi administrasi, maka tersaring 160 orang calon Pengajar Muda yang dipanggil khusus untuk Direct Assessment di tiga kota yaitu Jakarta, Yogyakarta dan Surabaya pada bulan Agustus lalu. Yayasan Indonesia Mengajar mendapat bantuan dari lembaga yang ahli di bidangnya yaitu konsultan DDI (Daya Dimensi Indonesia). DDI lalu menunjuk Yayasan Indonesia Lebih Baik (YILB) sebagai lembaga nirlaba untuk melakukan proses Direct Assessment

tersebut sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan sesuai kaidah seleksi SDM yang berlaku.

Akhirnya awal September 2010, terpilihlah 51 Pengajar Muda yang berhak mengikuti pelatihan selama 7 minggu sebelum bertugas selama setahun di berbagai daerah penugasan.

Para Pengajar Muda yang kini tengah menjalani pelatihan itu berasal dari berbagai universitas terkemuka di Indonesia seperti ITB (15 orang), UI (13 orang), UGM (7 orang), Unair (5 orang), IPB (3 orang), Unpad (3 orang), Undip (3 orang), Universitas Paramadina (1 orang), ITS (1 orang), dan Unhas (1 orang) Mereka berprestasi baik secara akademik dengan IPK rata–rata di atas 3,25 dan juga berhasil meraih berbagai penghargaan yang bergengsi baik di tingkat lokal, nasional bahkan internasional. Selain itu mereka juga aktif berorganisasi di dalam maupun di luar kampus. Bahkan ada sebagian dari mereka yang telah bekerja di perusahaan multinasional namun rela berhenti untuk menjadi Pengajar Muda.

Salah satunya adalah Ayu Kartika Dewi yang sebelum bergabung menjadi Pengajar Muda bekerja di P&G di Singapura. Ayu adalah alumnus Universitas Airlangga Fakultas Ekonomi jurusan Manajemen dengan IPK 3,6. Ia aktif dalam Lembaga Pers Mahasiswa Sektor di FE Unair sebagai Pemimpin Umum periode 2004–2005. Ia menjadi Editor in Chief ASEAN Student Magazine pada tahun 2005. Ia juga Penggagas dan editor buku/blog/e–book “Aku Bangga Aku Anak Indonesia” telah diluncurkan KBRI Singapura pada 7 Agustus 2010 lalu.

Pengajar Muda lainnya adalah Adeline Magdalena yang biasa disapa sebagai Aline. Prestasinya diantaranya sebagai mahasiswa Berprestasi Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati ITB 2008, perwakilan peserta dalam pidato penutupan Young Scientist Exchange Program di Tokyo Institute of Technology 2009, peserta Science and Technology Leadership Association (SteLa) 2009 bertemakan “Dual Use Technology from Aeronautica, Nuclear Technology, and Biotechnology Approach”. Aline adalah Sarjana Sains dari ITB–Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati jurusan Biologi tahun 2010 dengan IPK 3,59.

Satu Pengajar muda lagi bernama Bagus Arya Wirapati Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia Fakultas Ekonomi jurusan Ilmu Ekonomi yang meraih prestasi menjadi Top 20 Authors dari 2000 peserta dan 150 negara dalam World Bank’s Essay Competition . Dalam event yang sama idenya mengenai “Koperasi Pemuda” diakui World Bank sebagai salah satu ide terbaik. Ia bercita–cita menjadi pengajar/dosen nantinya.

Rekrutmen Pengajar Muda

Sosialisasi Indonesia Mengajar di Aula Timur, Kampus ITB

Pengajar Muda angkatan I/2010 bersama Anies Baswedan

Page 3: Newsletter vol 1_v2

Daerah Penugasan Pengajar MudaSetelah menyelesaikan pelatihan selama hampir 2 bulan, pada pengiriman pertama ini Pengajar Muda akan ditempatkan di 5 kabupaten di seluruh Indonesia. Untuk setiap kabupaten akan ditempatkan 10 orang Pengajar Muda, yang masing–masing akan mengajar dan tinggal di 1 SD dan desa yang berbeda.

Pemberangkatan dalam rangka penempatan dilakukan langsung setelah pelatihan intensif selesai, yaitu pada tanggal 10 November 2010, sehingga sebelum pemberangkatan tidak tersedia waktu bagi Pengajar Muda untuk kembali ke rumah masing–masing.

Indonesia Mengajar membekali para pengajar muda dengan pelatihan intensif yang didukung mentoring/coaching, pelatihan di daerah, serta kesempatan membangun jaringan dengan pemimpin dari berbagai bidang. Menjadi Pengajar Muda adalah awal dari masa depan yang cerah.

Selama tujuh pekan, mulai dari 19 September hingga 9 Nopember 2010, para Pengajar Muda mendapat pelatihan untuk memahami dan menguasai kurikulum sekolah dasar dan keterampilan mengajar. Pelatihan itu langsung dilakukan di sekolah terdekat. Selama pelatihan ini pula calon pengajar muda membangun kemampuan berorganisasi, termasuk teamwork dengan rekannya.

Secara umum, materi pelatihan intensif terdiri atas bidang kependidikan atau keguruan dan kepemimpinan. Materi kedisiplinan, bela negara hingga survival dilaksanakan di RINDAM Jaya–Condet. Sedangkan materi kependidikan dan keguruan didapat dari pakar pendidikan seperti Prof. DR. Arif Rahman (Peran Guru), Munif Chatib, MA (Filosofi Pendidikan), Bobby Hartanto (Metode Quantum Learning) hingga Zulfikri Anas dari Kemendiknas yang membedah masalah kurikulum SD.

Pelatihan disampaikan dengan berbagai metode yang disesuaikan dengan efektivitas pencapaian tujuan pelatihan dan target setiap materi. Para calon pengajar muda akan belajar dan berlatih bersama, baik di ruang kelas maupun di luar kelas, termasuk kegiatan fisik outbound. Secara khusus, praktik mengajar

langsung—atau sering disebut Pengalaman Praktik Mengajar lapangan (PPM)—dilakukan untuk memberikan kenyamanan dan kepercayaan bagi calon pengajar muda dalam mengajar di kelas.

Narasumber dan pelatih berasal dari berbagai kalangan, di antaranya praktisi pendidikan, pembuat kebijakan, tokoh masyarakat dan pemimpin dari berbagai sektor, praktisi pelatih kepemimpinan dan pendidikan guru, serta kalangan LSM yang bergerak di bidang pendidikan.

Diantaranya yang telah hadir untuk berbagai pengalaman dan pengetahuan denagn para Pengajar Muda adalah Rene Suhardono (penulis buku laris “Your Job is not Your Career), Veronica Colondam (Pendiri Yayasan Cinta Anak Bangsa, aktivis anti narkoba), Djohan Pinnarwan (Konsultan senior Price Waterhouse Cooper), Erry Riyana Hardjapamekas (pegiat anti korupsi dan mantan Wakil Ketua KPK), M. Taufiqurrachman (pakar SDM), dan Janoe Riyanto (praktisi periklanan papan atas).

Pelatihan bertempat di Ciawi–Bogor suatu lokasi yang cukup representatif dan memenuhi persyaratan ketersediaan fasilitas yang diperlukan, antara lain ruang kelas, asrama, ruang terbuka untuk kegiatan luar ruang dan olahraga, sarana ibadah, sarana hiburan, serta jaringan internet.Di sekitar lokasi pelatihan terdapat beberapa sekolah dasar yang akan menjadi tempat PPM calon pengajar muda sebelum ditempatkan di daerah.

Lima kabupaten sasaran program tersebut adalah Kabupaten Bengkalis–Propinsi Riau, Kabupaten Tulang Bawang Barat–Propinsi Lampung, Kabupaten Paser–Propinsi Kalimantan Timur, Kabupaten Majene–Propinsi Sulawesi Barat, dan Kabupaten Halmahera Selatan–Propinsi Maluku Utara.

Setiap Kabupaten ditugaskan pula seorang Fasilitator Kabupaten yang berasal dari daerah tersebut untuk mempermudah adaptasi penugasan para Pengajar Muda selama di daerah. Pengajar Muda juga mendapat kesempatan libur 2 minggu dalam setahun penugasannya.

Pelatihan Pengajar MudaRene Suhardono, penulis buku laris “Your Job is not Your Career” sedang menginspirasi Pengajar Muda dalam Forum Kepemimpinan.

Page 4: Newsletter vol 1_v2

Bagi pihak–pihak yang ingin bekerjasama dengan Indonesia Mengajar untuk memberikan pendidikan berkualitas bagi anak bangsa, silahkan menghubungi: Evi H. Trisna ([email protected]), Manajer Relasi Eksternal.

Kabupaten Bengkalis merupakan dataran rendah yang memiliki pesisir (pantai) dan beriklim tropis panas. Ibukota kabupaten ini adalah Bengkalis, yang terletak di Pulau Bengkalis. Program Indonesia Mengajar akan menempatkan Pengajar Muda di 3 kecamatan, yaitu Kecamatan Bantan, Bengkalis, dan Pinggir.

Kabupaten Tulang Bawang Barat merupakan daerah dataran yang beriklim tropis panas. Ibukota kabupaten ini terletak di Kecamatan Tulang Bawang Tengah, yang berjarak 120 Km dari Kota Bandar Lampung. Pengajar Muda akan mengajar di dua kecamatan, yaitu di Kecamatan Gunung Agung dan Way Kenanga.

Kabupaten Paser terdiri dari pegunungan dan dataran yang memiliki pesisir, dan merupakan daerah yang beriklim tropis. Ibukota kabupaten ini adalah Tanah Grogot, yang berjarak 145 km dari Kota Balikpapan. Pengajar Muda akan bertugas di tiga kecamatan, yaitu di Kecamatan Tanjung Harapan, Tanah Grogot, dan Paser Belengkong.

Kabupaten Majene terletak di pesisir pantai Sulawesi Barat, memanjang dari Selatan ke Utara. Kontur wilayah terdiri dari pesisir dan pegunungan dengan iklim panas (di pesisir) dan sejuk (di pegunungan). Ibukota kabupaten terletak di Kecamatan Banggae, berjarak 146 Km dari Kabupaten Mamuju (ibukota Propinsi Sulawesi Barat). Pengajar Muda akan bertugas di empat kecamatan, yaitu di Kecamatan Sendana, Tammerodo, Malunda, dan Ulumanda.

Kabupaten Halmahera Selatan merupakan daerah kepulauan yang sebagian besar wilayahnya berupa lautan. Hanya 22 persen saja yang berupa daratan. Iklim di Halmahera Selatan dipengaruhi oleh besarnya tekanan angin, namun umumnya beriklim panas. Pengajar Muda bertugas di 5 kecamatan, yaitu di Kecamatan Bacan, Bacan Selatan, Bacan Timur Tengah, Botanglomang, dan Mandioli Utara.

Indonesia Mengajar membuka kemitraan seluas–luasnya dengan berbagai pihak di negeri ini. Kemitraan strategis, dengan

berbagai pihak akan mempercepat terwujudnya misi Indonesia Mengajar, yakni tersedianya pendidikan berkualitas

bagi semua anak Indonesia.

Dukungan dan Kemitraan Sektor Swasta

Perusahaan swasta dapat bermitra dengan Indonesia Mengajar sebagai bagian dari bentuk

tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR (Corporate Social Responsibility).

Mulai tahun 2010, Indonesia Mengajar telah mendapat dukungan pendanaan dari Indika

Energy, Petrosea dan Tripatra. Ketiganya adalah perusahaan publik dan multinasional yang

bergerak di bidang energi. Mereka menyalurkan dukungannya sebagai bagian dari program CSR–nya.

”Fokus program CSR kami memang lebih condong kepada pendidikan,” ujar Rico Rustombi, Senior VP Corporate Affairs PT Indika Energy Tbk.”Kami sendiri berharap agar anak–anak Indonesia bisa mendapat pengajaran dan pendidikan didampingi generasi terbaik dari bangsa ini,”ujar Rico.

PT Indika Energy Tbk mendapat penghargaan Gold untuk kategori Green CSR dari Majalah Bisnis dan CSR beberapa waktu lalu di Jakarta. Perusahaan ini sukses menerjemahkan CSR tidak hanya ke masalah lingkungan

semata tapi juga masalah pendidikan. Selanjutnya Indika Energy menyatakan komitmennya untuk terus mendukung pendanaan Indonesia Mengajar selama beberapa tahun ke depan.

Selain itu, Indonesia Mengajar menerima bantuan dan dukungan dari sektor swasta dalam beberapa hal seperti dukungan dana langsung, pengembangan kepemimpinan dan penempatan kerja.

Dukungan dan Kemitraan PemerintahIndonesia Mengajar memerlukan dukungan dan kemitraan dengan pemerintah, baik pusat maupun daerah. Hal ini sudah dibuktikan oleh Mendiknas langsung yang memberikan dukungannya pada program ini. Begitu pula dengan 5 Bupati beserta jajaran di bawahnya.

Dukungan dan Kemitraan Perguruan Tinggi Kerja sama dengan perguruan tinggi di Indonesia akan membuka kesempatan luas bagi bakat–bakat terbaik yang ada. Hingga kini, Indonesia Mengajar sudah bekerjasama dengan Pusat–pusat Pengembangan Karir di berbagai universitas terkemuka di Indonesia. Jejaring dengan institusi pelatihan pendidikan juga sudah dirintis dengan I–Teach, Intel Teach, Quantum Learning, dan UNJ.

Yayasan Indonesia Mengajar:Anies Baswedan

(Pendiri dan Ketua)Hikmat Hardono (Direktur Eksekutif ), Nia Kurnianingtyas (Manajer Rekrutmen dan Pelatihan), Eko Suwardiyanto (Manajer Pengembangan Program), Yundriati Erdanie (Manajer

Asesmen Daerah dan Penempatan), Evi Trisna (Manajer Relasi Eksternal), Budi Chandranegara (Manajer Teknologi Informasi), Shofwan Al Banna Choiruzzad (Pelaksana Program), Arif Ariadi (Dokumentasi), Endang K. Saputra (Pelaksana Relasi Media), Susilo (Asisten Program Rekrutmen dan Pelatihan), Ika Yuniarti (Pelaksana Program Rekrutmen), Franka Franklin

(Pelaksana Strategi Komunikasi), Heggy Kearens (Pelaksana Program Pelatihan)

Info Kemitraan