Top Banner
20

Newsletter PPSDMS-NF Nov-Des 2010

Mar 31, 2016

Download

Documents

ppsdms nf

Newsletter PPSDMS-NF & Laporan Kegiatan PPSDMS-NF
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Newsletter PPSDMS-NF Nov-Des 2010
Page 2: Newsletter PPSDMS-NF Nov-Des 2010

membutuhkan partisipasi segenap elemen masyarakat, termasuk para tokoh agama.

Mungkin saja, tidak ada yang berbohong, karena yang terjadi hanya beda persepsi. Para tokoh lintas agama (Syafii Maarif, Andreas Yewanggoe, Din Syamsuddin, Romo Benny Susetyo, Bikkhu Pannyavaro, Shalahuddin Wahid, dan I Nyoman Udayana Sangging) ternyata meminta tolong aktivis muda (Ray Rangkuti/Lingkar Madani, Chalid Muhammad/Walhi, Yudi Latief/Reform Institue, Tama S. Langkun/ICW, Haris Azhar/Kontras, Stefanus Gusma, Riza Damanik, dan Maemunah) untuk merumuskan fakta yang berkembang di masyarakat. Para agamawan itu masih kurang yakin, apakah fakta itu bukti kebohongan atau ketidak-mampuan atau ketidak-optimalan kerja aparat pemerintah?

Suatu hal sudah jelas, tidak seorangpun mau dituduh berbohong. Apalagi, pemerintah yang sedang menjalankan amanat rakyat! Karena itu, harus terang benderang: siapa yang mengucapkan janji/pernyataan, apa substansi dan konteksnya, apa pula bukti yang menunjukkan bahwa fakta berbeda dengan pernyataan yang telah dilontarkan? Ambil contoh, penurunan angka kemiskinan dari 14,1% (2009) menjadi 13,3% (2010) berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS). BPS bekerja independen untuk kepentingan negara, tak ada pesanan khusus pemerintah. Sehingga, jika meragukan hasil kerja BPS, yang perlu diperdebatkan adalah metodologi atau proses surveinya. Tak perlu menuduh siapapun telah berbohong. Tiap negara punya parameter tersendiri untuk mengukur angka kemiskinan. Ada ukuran yang bersifat universal seperti Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index).

Akan halnya, jumlah orang miskin yang dinyatakan sekitar 31,02 juta orang, tapi mengapa penerima beras untuk orang miskin sampai 70 juta, dan peserta Jaminan Kesehatan Masyarakat mencapai 76,4 orang? Maka, itu berkaitan dengan kategori: miskin (poor), sangat miskin (extreme poor) dan

Kantor Pusat PPSDMS : Jl. Lenteng Agung Raya No. 20, Srengseng Sawah, Jakarta Selatan 12640, IndonesiaTelp. : +62 21 7888 3828, Fax. : +62 21 7888 3829, e-mail : [email protected], Website : www.ppsdms.org

Regional I Jakarta Putra Regional I Jakarta Putri Regional II Bandung Regional III Yogyakarta Regional IV Surabaya Regional V BogorKetua RegionalDr. Agustino. Z

Supervisor UtamaM. Try Sutrisno Gaus

SupervisorPendamping Budi Rahayu

Ketua RegionalDr. Dumilah Ayuningtyas, MARS

Supervisor UtamaPratiwi Setiawati

Supervisor PendampingAsri Nur Aini

Ketua RegionalDr. TaufikurrahmanSupervisor Utama

SupriatnaSupervisor Pendamping

M. Ihsan Akhirulsyah

Ketua RegionalDr. M. Waziz Wildan, M.Sc.

Supervisor UtamaTrapsi Haryadi

Supervisor PendampingAdi Suharyanto

Ketua Regionaldr. Arief Basuki, Sp.An

Supervisor UtamaWawan Ismanto

Supervisor PendampingM. Khoirul Mubin

Ketua RegionalDr. Ir. Abdul Munif, M.Sc, Agr.

Supervisor UtamaFatwa Dwi Adi Putra

Supervisor PendampingNazrul Anwar

DewanPenasihat

Dr. M. Hidayat Nur Wahid, MA.Prof. Dr. KH. Didin HafidhuddinProf. Dr. K.H. Dien SyamsudinDr. K.H. Muslih Abdul KarimProf. Dr. Zuhal Abdul KadirDrs. Kemal A. Stamboel, Psi., MSM.Arief T. Soerowidjojo, SH., LLM.Dr. M. Sohibul Iman, M. EngAnies R. Baswedan, Ph.D.

DewanPenyantun

Dr. (HC) Arifin PanigoroLaksda TNI (Purn) Husein Ibrahim, MBA.Dr. Adhyaksa Dault, S.H., M.SiDrs. M. Yusuf Asyari, Ak. M.SiFarid Rahman, S.E., Ak.Bakhtiar RakhmanSandiaga S. UnoIr. Bambang Priantono, M.T.Acep Lu'ludinH. Albari, S.H.

PengurusDrs. H. Musoli; DirekturBachtiar Firdaus, MPP; Wakil DirekturMuhammad Ichsan, SE; Manajer AlumniSapto Waluyo, M.Sc; Ast. Manajer Humas & PublikasiAdi Wahyu Adji, S.Si; Plt. Manajer ProgramHudzaifah Hanum, Staff Bidang Alumni & Komunitas Lentera 20Rubby Eka Saputra, S.Hum; Ast. Manajer Kemitraan : Fundraising dan ITRudy Kurniawan, S.Sos; Staff Bidang Kemitraan : Marketing dan FundraisingNancy Zainabun, SE.; Ast. Manajer AdminkeuSlamet Bahari, S.Si; Bagian UmumHerry Wibowo, S.Sos; Staff ProgramPratiwi Setiawati, S.Hum; Staff Program

dari redaksi

ebohongan lama mencakup 9 hal: penurunan angka kemiskinan, kebutuhan pokok rakyat, K

ketahanan pangan dan energi, pemberantasan terorisme, penegakan Hak Asasi Manusia, anggaran pendidikan 20% (mestinya tidak termasuk gaji guru, dosen dan pendidikan kedinasan), kasus lumpur Lapindo yang melibatkan pengusaha besar, kasus Newmont (yang mencemari laut Senunu, NTB), dan kasus Freeport (tak ada renegosiasi kontrak, padahal sejak 2006 telah dibentuk tim audit).

Sementara kebohongan baru meliputi 9 aspek: kebebasan beragama, kebebasan pers, perlindungan terhadap pekerja migran, transparansi pemerintahan, pemberantasan korupsi, pemeriksaan rekening gendut perwira tinggi Polri, politik yang bersih-santun-dan beretika, kasus mafia hukum (khususnya, yang sudah dibongkar Gayus Tambunan), dan ancaman terhadap kedaulatan NKRI.

Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Politik memandang itu tuduhan serius. “Jika dibilang gagal atau tidak berhasil, masih bisa diterima. Tapi, dituduh berbohong, itu menyangkut integritas dan kredibilitas,” ujar Daniel Sparingga dalam dialog publik di kantor Persekutuan Gereja Indonesia (PGI). Sayangnya, Daniel tidak mendapatkan dokumen resmi tentang pernyataan tokoh lintas agama tersebut. Sehingga, ditawarkan kesempatan untuk berdialog langsung dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, agar duduk perkaranya menjadi jelas.

Memang, jika dicermati lebih teliti, para tokoh lintas agama itu masih mendalami fakta yang berkembang di tengah masyarakat: mengapa berbeda dengan pernyataan resmi pemerintah? Apakah hal itu serta merta menunjukkan pemerintah telah berbohong kepada rakyat? Ataukah, justru memperlihatkan betapa sulitnya mewujudkan janji atau rencana pembangunan di tengah dinamika nasional dan global? Pemerintah tidak bisa bergerak sendirian, namun

nyaris miskin (near poor). BPS menetapkan garis kemiskinan (poverty line) berdasarkan pengeluaran minimal Rp 212.210 per bulan. Mereka yang miskin dan sangat miskin, menurut survei BPS, memang sekitar 13,3% dari total penduduk Indonesia (238 juta). Mereka yang kondisinya sedikit di atas garis kemiskinan cukup besar, bisa dua kali lipatnya. Tak ada kebohongan di sini, karena toh program pemerintah berupaya menyantuni semua kelompok rentan itu.

Kebohongan hanya mungkin terjadi, bila angka kemiskinan ekstrem ternyata lebih besar dari 13,3% dan BPS telah menutup-nutupinya. Tapi, siapa yang bisa melakukan survei nasional di seluruh wilayah Indonesia, disamping BPS? Jadi, pernyataan tokoh lintas agama yang didukung aktivis LSM dan pemuda itu belum memiliki bukti yang substansial, jika tidak bisa dibilang bombastis, khususnya terkait gejala kemiskinan.

PPSDMS menyadari masalah sosial di negeri ini sangat kompleks, apalagi menyangkut fenomena kemiskinan. Namun, melontarkan pernyataan insinuatif dengan mengatasnamakan kaum miskin, juga tindakan yang kontraproduktif. Kemiskinan harus kita hadapi bersama, tidak bisa diselesaikan pemerintah atau masyarakat secara parsial. Kaum miskin tak hanya butuh bantuan sosial untuk mencukupi kebutuhan pokok (pangan, sandang dan perumahan) serta kebutuhan dasar (kesehatan, pendidikan dan rekreasi). Mereka juga butuh pelatihan keterampilan, suntikan modal usaha, dan akses untuk bekerja normal.

Karena itu, Peserta dan Alumni PPSDMS membekali diri dengan integritas dan kapabilitas yang memadai, agar meraih kredibilitas di mata publik. Kami menjunjung tinggi kejujuran dan kemampuan berdikari, serta bekerja dalam ikatan kelompok (team work) yang solid. Dengan modal itu, kami percaya persoalan seberat dan serumit apapun, termasuk kemiskinan, dapat dicari solusi kreatifnya.Salam Redaksi

Kancah politik nasional diriuhkan isu yang sensitif. Tokoh lintas agama membuat evaluasi tahun 2010 dan menyimpulkan, bahwa “pemerin-tah telah melakukan kebohongan”. Bukan hanya sekali, tapi berkali-kali, kebohongan lama dan baru.

Page 3: Newsletter PPSDMS-NF Nov-Des 2010

Future Leaders-Newsletter PPSDMS, November-Desember 2010 3

p e r i s t i w a

Kepanitiaan AYLTP ini dibagi menjadi Panitia Pusat dan panitia Lokal yang

menurut hemat kami sangat terorganisasi dengan baik (well organized) sampai

kepada urusan yang detail. Penyelenggaraan program ini berpusat di China

Guangxi International Youth Exchange Institute yang terletak di kota Nanning,

Ibukota Daerah Otonomi Khusus Guangxi. Selain itu ada pula beberapa

kunjungan ke kota industri Liu Zhou, kota wisata Guilin dan Ibukota RRC, Beijing.

Program berlangsung selama 21 hari mulai tanggal 15 November 2010 sampai 5

Desember 2010.

Secara umum kegiatan dapat diklasifikasikan menjadi 3 rangkaian, yaitu

kuliah umum, kunjungan, dan program kekerabatan. Berikut ini adalah deskripsi

dari kegiatan tersebut.

A. Kuliah Umum

Kuliah umum dlangsungkan di dalam kelas menggunakan dua bahasa

(bilingual). Dimana narasumber menyampaikan dalam bahasa Cina lalu

diterjemahkan oleh penterjemah ke dalam bahasa Inggris. Hanya 1 dari 7 kuliah

umum yang disampaikan dalam bahasa Inggris tanpa menggunakan jasa

penterjemah. Diantara materi yang disampaikan dalam bentuk Kuliah umum

adalah :

1. China Summary

2. Brief Introduction of China Culture

3. China-Asean Youth Exchange

4. Economy of China

5. Youth Work in China (1)

6. Macroeconomics of China

7. Youth Work in China (2)

B. Kunjungan.

Program kunjungan dilakukan ke beberapa tempat yang dibagi menjadi tiga

bagian. Bagian pertama adalah kunjungan ke beberapa lokasi di kota Nanning -

Guangxi. Kunjungan dilakukan secara singkat (masing-masing sekitar 3 jam)

mengingat lokasi yang juga tidak terlalu jauh dari penginapan. Walaupun

Pada tanggal 15 November – 5 Desember 2010 yang lalu, Pengurus PPSDMS (M. Ichsan dan Adi Wahyu Adji)

berkesempatan mengikuti ASEAN Young Leaders Training Program (AYLTP). Total delegasi Indonesia pada

Training kali ini berjumlah 17 orang setelah dipilih oleh Beberapa kementrian. Ke-17 orang ini mewakili

berbagai latar belakang dengan usia antara 25 – 40 tahun. Diantara mereka ada yang berlatar belakang

wirausahawan, pegiat LSM, bahkan PNS.

SEAN Young Leaders

Tra in ing Program

( A Y L T P ) a d a l a h Aprogram yang diselenggarakan oleh All

Cina Youth Federation Program

dibawah pemerintah Cina. Program ini

bertujuan untuk membangun dan

m e n g e m b a n g k a n h u b u n g a n

persahabatan dan pengenalan yang

lebih baik antara pemuda Cina dengan

pemuda ASEAN. Program ini sudah

dimulai sejak tahun 2002 dan saat ini

telah memasuki angkatan ke-22

dengan jumlah peserta yang diluluskan

sekitar 950 orang.

Pa ra p e s e r t a ke g i a t a n i n i

mendapatkan informasi tentang

kemajuan pembangunan di Cina

meliputi politik, ekonomi, budaya,

teknologi dan pendidikan, bahkan

militer. Kesemua informasi tersebut

disajikan baik dalam bentuk kuliah

umum dalam kelas atau melalui

kunjungan ke tempat-tempat terkait.

Page 4: Newsletter PPSDMS-NF Nov-Des 2010

4 Future Leaders-Newsletter PPSDMS, November-Desember 2010

singkat, panitia berusaha memberikan penjelasan secara

menyeluruh dan detail. Tempat-tempat yang dikunjungi

adalah:

1. Guangxi National History Museum

2. Guangxi Science Museum

3. Guangxi Sport Center

Bagian yang kedua adalah kunjungan ke kota Liu

Zhou dan Guilin yang masih berada dalam satu wilayah

otonomi khusus Guangxi. Kota Liu Zhou adalah kota

industri dan Guilin adalah kota wisata. Perjalanan

dilakukan dalam waktu 3 hari 2 malam dari sejak

berangkat sampai kembali lagi ke kota Nanning yaitu 24 –

26 November 2010.

Daftar selengkapnya tempat yang dikunjungi adalah :

1. Pabrik Rokok, Liu Zhou (24/11)

2. Pabrik Alat Berat, Liu Zhou (25/11)

3. Pabrik bahan pembersih pribadi, Liu Zou (25/11)

4. Pabrik Mobil, Liu Zhou (25/11)

5. Elephant Hill, Guilin (26,11)

6. Wisata Sungai Li, Guilin (26/11)

Bagian ketiga adalah kunjungan ke kota Beijing yang

berlangsung di akhir program selama 5 hari 4 malam (28

Nvember 2010 – 2 Desember 2010). Selama di Beijing,

ada 1 hari yang digunakan untuk kegiatan perkuliahan di

dalam kelas. Selainnya adalah perjalanan mengunjungi

beberapa tempat yaitu:

1. Beijing Planning Exibition Hall (28/11)

2. Beijing Acrobatic Show (28/11)

3. Forbidden City (30/11)

4. National Military Museum (30/11)

5. Great Wall of China (1/12)

6. Temple of Heaven (2/12)

7. Olympic Stadium ('Bird Nest' & Water Cube)

(2/12)

C. Program Kekerabatan

Program kekerabatan ini hanyalah definisi dari

kami sebagai peserta. Program-program ini

dilakukan terpisah satu sama lain serta bervariasi

bentuknya. Biasanya program-program ini dilakukan

secara lebih interaktif sehingga membangun

kebersamaan baik sesame peserta dari ASEAN

maupun antara ASEAN dengan Cina. Program-

program tersebut adalah:

1. Program Belajar Lagu Cina. Ada 2 lagu Cina

yang diajarkan kepada peserta yaitu Molihua

dan Yue Liang Dai Biao Wo De Xin.

Pengajarnya adalah Profesor He Tu Jun.

2. Program Pengenalan dan Latihan Kung Fu.

Dilakukan sebanyak 2 sessi masing-masing 2

jam. Pengajarnya adalah Master Zhang Yu

Yang

3. Performance dari setiap Negara. Acara ini

adalah ajang untuk memperkenalkan budaya

dari tiap-tiap Negara sehingga satu sama lain

mengenal dan memahami budaya serta

filosofinya.

4. Gathering akhir pekan bersama Mahasiswa

Guangxi Teacher Education School. Kegiatan

ini berlangsung selama 2 hari berturut-turut

yaitu Sabtu dan Minggu 20-21 November

2010. Rangkaian kegiatannya adalah

presentasi masing-masing delegasi tentang

profil negaranya, aktivitas jalan santai

bersama Mahasiswa, permainan di dalam

ruangan dan malam kebudayaan.

p e r i s t i w a

Page 5: Newsletter PPSDMS-NF Nov-Des 2010

ekonomi Indonesia yang sedang berkembang.

2. Build loyalty and trust (membangun kesetiaan dan kepercayaan orang lain).

3. Face fewer risk of crisis and recover sooner (memilih menghadapi resiko yang lebih kecil dan ketika ada masalah ia segera menyelesaikannya).

4. Build momentum for sales (selalu berusaha membangun situasi atau momentum untuk memperkenalkan sesuatu yang di-PR-kan).

5. Shape brand and reputation of the company and personal branding, connect to communities of the organization that he/she represents (berusaha membentuk pencitraan dan reputasi yang baik terhadap diri dan pekerjannya).Personal branding dimulai dengan

aspirasi dan kepercayaan, bukan popularitas. Salah satu tokoh yang sangat inspiratif adalah Zinedine Zidane. Sebagai seorang imigran, boleh jadi ia dipandang sebelah mata, namun ia mampu membangun kepercayaan yang s a n ga t b e s a r d a r i o ra n g - o ra n g d i sekelilingnya. Ia memperoleh kepercayaan setelah melewati masa yang panjang. Ia adalah seorang pekerja keras sajak masa mudanya, karena ia meyakini bahwa jiwa kepemimpinan itu harus dibangun sedini mungkin. Kini Zidane telah berhasil menginspirasi anak-anak -khususnya imigran-tentang kerja keras, penghargaan dan

Bicara tentang Public Relation (PR) adalah bicara tentang cara menyampaikan pesan, yaitu bagaimana kita mempersuasi orang lain untuk suatu tujuan tertentu. Melakukan PR berbeda dengan advertising (iklan), karena kerjanya jauh lebih halus. Dalam dunia periklanan maksud atau pesan disampaikan secara bombastis dan berulang-ulang, tapi dalam dunia PR pesan dan maksud itu disampaikan dengan cara yang soft atau melibatkan pihak ketiga.

penghormatan.Dua aspek dalam personal branding

adalah aspek internal, yaitu apa yang kita inginkan dari orang lain ketika melihat kita. Kedua adalah aspek eksternal, yaitu apa yang orang lain lihat dari diri kita. Kedua aspek ini haruslah seiring sejalan. Personal branding bukan berarti membohongi diri sendiri. Justru ketika kita jujur pada diri sendiri dan orang lain, maka peran public relations akan terbangun dengan lebih mudah, solid, dan kepercayaan dari orang lain pun meningkat.

Kata kunci dalam PR adalah messaging. Setiap yang dikatakan seorang PR harus memiliki arti, tidak asal bicara. PR pun harus memperhitungkan dampak dari setiap tindakan yang ia lakukan. Sebuah pesan yang baik harus memiliki beberapa kriteria, yaitu A p p r o p r i a t e ( s e s u a i ) , M e a n i n g f u l (bermakna), Memorable (mudah diingat), Understandable (mudah dimengerti) dan Believeable (dapat dipercaya).

D u l u , o ra n g - o ra n g a ka n l e b i h mendengar dan menerima ucapan orang-orang yang sudah tua, tapi saat ini kaum muda sudah mendapatkan panggungnya sendiri. Terlebih di era digital seperti sekarang ini, seorang pemimpin seharusnya bisa mengarahkan orang lain secara massif untuk melakukan hal-hal positif.

Agar seorang pemimpin didengar orang, paling tidak ia harus memperhatikan hal-hal berikut ini; a. Menggunakan bahasa secara layak dan efektif. Tidak bertele-tele atau berlebihan dalam berbicara, b. Menulis secara jelas. Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan menulis dengan baik, c. Menggunakan akronim, simbol, atau slogan, d. Menghindari jargon, e. Menghindari pernyataan-pernyataan yang klise, f. Menghindari bahasa yang diskriminatif.

(Resume oleh Alifah Syamsiyah dan Neti Tri Winanti dari sesi Dialog Tokoh pada Latihan Gabungan PPSDMS NF I Wilayah Barat di Jakarta, 27-28 November 2010)

wacana

Leadership andPublic Relationin Digital Era Vice President of Weber Shandwick Indonesia

Dian Noeh Abubakar

e a d e r ( p e m i m p i n ) L b u k a n l a h

sekedar tentang pencitraan, t a p i b a g a i m a n a c a r a berkomunikasi dengan baik. Beberapa pemimpin negara ya n g d i n i l a i b e r h a s i l menerapkan fungsi PR d e n g a n b a i k a d a l a h Soekarno, John F. Kennedy, Margareth Thatcher, Hillary Clinton dan Barack Obama. Berikut ini adalah cara-cara pemimpin melakukan PR:

1. Create an environment into which to move a b u s s i n e s s ( s e l a l u berusaha menciptakan l i n g k u n g a n y a n g k o n d u s i f u n t u k m e n g h a s i l k a n k e m a j u a n d a l a m p e k e r j a a n a t a u b isn isnya) . Da lam industr i keuangan misalnya, agar para i n v e s t o r m a u m e n a n a m k a n m o d a l n y a d i I n d o n e s i a , m a k a seorang pemimpin h a r u s m a m p u menjelaskan kondisi

5

image.google

Future Leaders-Newsletter PPSDMS, November-Desember 2010

Page 6: Newsletter PPSDMS-NF Nov-Des 2010

gunakan untuk persiapan mengajar. Pagi ini tiba-tiba harus mengajar 3 kelas sekaligus. MANTAB JAYA!

Beberapa meter dari kelas kita sudah bisa mendengar riuhnya kegaduhan siswa. Setelah miss sinyal dan listrik, makhluk macam apalagi ini yang akan aku hadapi! Huff…., nekat saja. Judulnya saja 'Bonek jadi Guru'. Sudah sampai sini, harus maju! Kudegakkan badanku. Kumantabkan langkah kakiku. Kubuka pintu kelas. Di sana … kulihat binar mata mereka, kulihat senyum mereka … . Dengan mantab kuucapkan salam, “Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.”

Dalam hati kuberkata, “Di sinilah aku memulai langkah kecil untuk turut menyiapkan Indonesia yang lebih baik dan bermartabat, insya Allah. Bismillah…!”

*) Penulis adalah Pengajar Muda dari Gerakan Indonesia Mengajar, Peserta PPSDMS Angkatan 3 Jakarta, dan Alumnus Fasilkom UI 2005

berita alumni

Mas Guru Punya Cerita: Bonek jadi Guru

‘Bondo lan Nekat'

K, lets strike to the point. 51 orang bonek ini rencananya akan Odisebarkan ke 5 kabupaten di 5

provinsi di Indonesia: Bengkalis – Riau, Tulang Bawang Barat – Lampung, Pasir – Kalimantan Timur, Majene – Sulawesi Barat, dan Halmahera Selatan – Maluku Utara. Oh iya, mengapa saya berani dengan lancang menyebut ke-51 Pengajar Muda ini sebagai bonek? Bonek di tulisan bertag 'Mas Guru Punya Cerita' memiliki makna 'bondo lan nekat'. Disebut bondo (bermodal) karena kami memang punya modal, walaupun pas-pasan, untuk jadi guru. Mengapa nekat? Karena walaupun modalnya pas-pasan, ya kami tetap (sok) berani berangkat juga ke daerah yang katanya terpencil.

10 orang yang bertugas di Majene menyebut diri mereka The Majenes (Adeline, Agung, Atika, Soleh, Ujan, BK, Sakti, Nisa, Arrum, Wiwin). Itu bukan nama grup band alay lho..! Tanggal 10 November kami semua berangkat dan pada tanggal itu juga The Majenes sampai di kota Makassar. Saya pribadi, langsung suka dengan kota ini. Udara yang panas, suasana pantai, dan tatanan khas bandarnya mengingatkan saya dengan Surabaya. Setelah memaksa diri untuk puas main-main di kota Makassar, kami langsung tancap gas menuju Kabupaten Majene.

Saya akan langsung saja cerita mengenai Dusun Tatibajo tempat saya ditugaskan karena mungkin The Majenes yang lain sudah menceritakan Majene secara umum.

Menurut data awal yang diberikan oleh Yayasan Indonesia Mengajar, dusun tempat saya tinggal nanti tidak memiliki sinyal tetapi masih memiliki listrik dengan menggunakan genset (generator). Umumnya, masih kata data awal, generator akan dinyalakan selama 4 jam pada pukul 18.00 – 22.00. Mengetahui hal ini, saya mempersiapkan diri sebaik mungkin, mulai dari meminjam senter hingga membuat rencana kapan saja saya bisa menggunakan laptop untuk mencatat.

Setiba di rumah Bapak Angkat tempat saya akan tinggal, ada berita yang sangat mengejutkan. Listrik terdekat dari dusun ada di generator milik perusahaan penambang

10 November di Surabaya sangatlah ramai, dulu. 199x, saya masih ingat ketika Ayah mengajakku untuk melihat kembang api di jalanan Surabaya – entah di mana – saat perayaan Hari Pahlawan. Belasan tahun kemudian, 2010, saya merayakan Hari Pahlawan dengan cara yang sedikit berbeda. Bersama dengan 50 orang nekat (Pengajar Muda – red) lain ditambah beberapa biji para pengumpul orang nekat, saya masih sibuk mengemas-ngemas barang, persis seperti orang mau minggat. Dini hari di tanggal itu juga kami merayakan Hari Pahlawan dengan pergi ke Bandara Soekarno Hatta. Bermodal minim, dengan PD-nya kami hendak pergi meninggalkan Jakarta untuk jadi pengajar di pedalaman katulistiwa. Singkat cerita, kami mau jadi guru, guru yang bonek.

6

pasir yang jaraknya sekitar 2 km. Listrik ini hanya nyala malam hari dan biasanya ada biaya untuk charge hp. Listrik terdekat kedua adalah di rumah Bapak Kepala sekola yang ada di pinggir jalan poros Majene – Mamuju, sekitar 4 km dari dusun. What the heaven Man! Tanpa sinyal, tanpa listrik, tidak bisa menghubungi kawan ataupun keluarga … sungguh, malam itu menjadi malam terpanjang dalam hidupku. Meskipun begitu, bisa juga aku tidur malam itu. Mungkin sudah terlalu lelah, fisik maupun mental.

Pagi hari dimulai dengan segarnya udara khas pegunungan. Warga Dusun Tatibajo umumnya masih memiliki hubungan keluarga, jadi wajar saja kalau banyak orang yang saling bertamu, lebih-lebih kalau ada orang baru, macam aku ini. Ditemani secangkir kopi dan kepulan asap rokok dari mulut-mulut warga lokal, aku bercengkrama dan berbagi cerita dengan mereka. Sebenarnya, lebih banyak aku yang mendengar. Tanpa dikorekpun, masyarakat Tatibajo akan bercerita dengan sendirinya mengenai kehidupan, budaya, bagaimana l a p u k n y a p o h o n c o k l a t m e r e k a , ketertinggalan mereka akan pendidikan, hingga sulitnya mata pencaharian di sana. Obrolan pagi itu cukup membuat hati yang gelisah ini menjadi sedikit lebih tenang. Waktu sudah menunjukkan pukul 7.30, saatnya berangkat ke sekolah.

Sungai Meluap (ki) vs Sungai Surut (ka)

Masuk ke sekolah hanya bertemu dengan Pak Jamaluddin, Kepala SDN No. 27 Inp Tatibajo. Menurut beliau, guru-guru lain tidak bisa datang karena cuaca tidak mendukung. Siswa-siswa pun tidak semua bisa hadir. Kalau suasana mendung seperti ini, biasanya air sungai yang mereka lewati dikhawatirkan akan meluap. Karena itu siswa yang tinggal di dusun sebelah (sebelah artinya 1 jam perjalanan kaki, motor tak bisa masuk), tidak ada yang hadir di sekolah. Kasihan siswa-siswa ini. Kesempatan belajar mereka tergantung cuaca.

Karena hanya ada 2 guru dan siswa kelas 1, 2, dan 3 belum lancar berbahasa Indonesia, maka kami bersepakat Pak Jamal mengajar kelas rendah dan saya kelas tinggi. Hehe, padahal semalam tidak ada 1 menit pun saya

Future Leaders-Newsletter PPSDMS, November-Desember 2010

Page 7: Newsletter PPSDMS-NF Nov-Des 2010

tiap anggota DPR yang ke Yunani dipaksa harus menulis laporan rinci, berkualitas, dan bisa diakses publik. Siswa SD saja jika study tour ke kebun binatang harus membuat laporan kunjungan. Kenapa DPR yang ke luar negeri, tak ada laporan ke konstituen sebagai bentuk tanggung jawab moral? Akuntabilitas hasil tak hanya fokus pada output, tapi juga outcome, dan dampaknya yang harus terasa.

Pengawasan KonfrontatifFaktor penting lainnya adalah perlunya pengawasan konfrontatif terhadap kinerja DPR. Aksi sweeping aktivis LSM Bendera terhadap anggota DPR yang akan berangkat ke Yunani adalah poin penting. Meski nekat, kadang tindakan seperti itu harus dilakukan jika DPR bebal terhadap kritik. Sayangnya, pengawasan publik selalu bersifat reaktif dan kurang konsisten. Lebih celaka lagi, publik kerap kehabisan ”tenaga” dan bahkan cepat lupa terhadap kasus yang dibahas di DPR. Kasus penting seperti Century telah lenyap dalam senyap.

Usulan moratorium studi banding dari internal DPR baru-baru ini juga mengejutkan. Terbukti bahwa selama ini studi banding DPR minim pengawasan. Tak heran Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia (PSHK) mencatat DPR periode 2004-2009 yang 143 kali berkunjung ke luar negeri hanya merilis tiga laporan di website resmi DPR. Sisanya tak ada laporan. Lebih mengenaskan lagi, salah satu laporannya hanya satu halaman, berisi jadwal kegiatan studi banding DPR. Ironis betul!

Rakyat tak boleh berdiam diri. Kita perlu memperkuat kontrol dari masyarakat sipil (civil society) terhadap kinerja DPR. Mahasiswa harus beraksi. Para Ahli dan Akademisi harus berani mengkritisi. Aktivis LSM juga harus teliti mengawasi. Parpol dan Pimpinan DPR selaku pihak internal DPR harus berani memberi sanksi bagi anggotanya yang terbukti Melancong tanpa hasil. Media massa pun harus lebih nyinyir mempertanyakan akuntabilitas proses dan hasil studi banding DPR. Perlu kerjasama yang solid dalam mengawasi DPR.

Tiga SolusiStudi banding ke luar negeri, apapun alasannya, perlu ditinjau ulang atas nama efisiensi dan efektivitas. Ada tiga solusi yang saya tawarkan. Pertama, lakukan optimalisasi hubungan diplomatik antar negara. Contohnya, i n f o r m a s i p e n e r a p a n e t i k a s e c a r a komprehensif di parlemen Yunani sebenarnya bisa dicari lewat Kedutaan Besar Yunani di Jakarta. Informasinya lengkap. Jika merasa kurang, bisa ditambah dengan pendapat ahli/ pakar. Filosofi dibentuknya kedutaan besar di negara lain adalah untuk bisa berbagi informasi tentang negara bersangkutan, mencakup aspek yang sangat luas. Jangan-jangan DPR berpikir bahwa kedutaan besar hanya sekadar

tempat mengurus visa saja.

Kedua, manfaatkan kecanggihan teknologi video conference antar negara. Biayanya relatif murah dan cepat. Kampus-kampus di Indonesia sudah sering menggunakan metode ini untuk bertukar informasi dengan kampus-kampus ternama di Eropa dan Amerika. Mengapa anggota DPR tak mencobanya? Di era modern, jarak dan waktu bukan lagi masalah. Jika bisa hemat, mengapa harus boros?

Ketiga, belajar ke ahli/pakar. Untuk belajar etika, sebenarnya DPR bisa meminta advice dan exercise dari para ahli/pakar. Studi komprehensif bisa di lakukan dengan mengumpulkan semua pakar di bidang SDM, Sosiolog, Antropolog, Ahli Pemerintahan, dan ahli lainnya untuk mengkaji dan merumuskan etika bagi anggota dewan. Kajian etika terkait dengan sistem norma, sosial, dan budaya suatu masyarakat. Jadi, kajian ini akan lebih tepat sasaran jika mengacu pada masalah etika apa yang dihadapi anggota DPR selama ini. Bukan malah belajar ke negeri lain.

Masih banyak rencana studi banding DPR di masa mendatang. Terakhir yang kontroversial, anggota DPR berangkat ke Mekkah untuk jadi Haji ”Abidin” (Atas Biaya Dinas). Ironisnya, 18 orang anggota DPR yang ikut itu membawa keluarga sebagai pendamping hingga jumlah rombongan membengkak menjadi 67 orang (Republika, 5/11). Sangat tidak efisien. Logikanya, jika berhaji membawa keluarga, tentu prioritas dan pemikiran mereka akan terpecah. Lalu, kapan anggota DPR itu menjalankan tugasnya sebagai pengawas pelaksanaan haji, sementara mereka sibuk ikut ritual haji dan mengurus anak-istri/suami?

Melancong berkedok studi banding oleh DPR harus dieliminasi. Sudah sebulan lebih publik menanti hasil laporan dari kunjungan ke Yunani. Hasilnya? Kosong! Tak ada laporan. Bahkan sesama anggota Badan Kehormatan DPR RI saling menyalahkan dan terancam akan diganti. Alih-alih pamer hasil studi, mereka malah mengklaim berhasil menjual furniture ke pengusaha Turki. Ibarat Jaka Sembung bawa Ojek, Ga nyambung lah Jek. Niat awal belajar etika, malah jalan-jalan dan jualan. Kacau sekali. Hasil kerja tak jelas. Jadi, pantaslah kiranya studi banding DPR kerap disamakan dengan tamasya, atau orang Melayu familiar menyebutnya dengan kata melancong. Melancong gratis dengan uang rakyat, tanpa peras keringat.

Penulis:Adlil UmaratAlumni Sosiologi FISIP Universitas IndonesiaPraktisi Media, Peminat Isu Sosial, Politik, dan Budaya

7

Oleh: Adlil Umarat

erita ini meyakinkan publik bahwa wakilnya di DPR memang oportunis. BSaat rakyat menderita karena

bencana, wakil rakyat yang seharusnya berempati dan peduli, justru memperpanjang ”studi” mereka di Dolmabahce Palace, Turki. Apakah ini hasil studi tentang etika di Yunani? Melancong di saat tanah air tengah berduka?

Definisi EtikaSecara etimologis, etika dalam bahasa Yunani Kuno berasal dari kata ethikos, yang berarti ”timbul dari kebiasaan”. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. Jika menilik definisi etika, maka studi banding ke Yunani pantas membuat rakyat heran. Apa urgensinya belajar etika ke Yunani? Negara itu belakangan sering rusuh, ekonominya sempat kolaps, dan demokrasinya kurang sehat. Alasan pemilihan Yunani sebagai negara demokrasi tertua, tentu sangat naif dan terkesan mengada-ada.

Tak sedikit pihak yang mencemooh studi banding ke Yunani ini sebagai bentuk penghinaan terhadap akar budaya bangsa Indonesia. Wakil rakyat kita seperti galau, kehilangan jati diri dan bahkan harga diri. Ini bukti dari mentalitas inferior sebagai anak bangsa. Mentalitas merasa bangsa kita jauh lebih rendah (budayanya) dari bangsa lain.

Melihat biaya ke Yunani yang mencapai Rp 2,26 Miliar (Tempo Interaktif 19/10), tentu membuat rakyat geram. Apalagi, hampir Rp 1,7 miliar diantaranya untuk biaya transportasi ke Yunani. Pemilihan tempat studi banding jelas telah menguras uang kas negara. Pertanyaan kritisnya, apakah biaya yang dikeluarkan sepadan dengan output yang diharapkan? Tak ada jaminan.

Akuntabilitas Proses dan HasilAgar tamasya DPR seperti ke Yunani tak terjadi lagi, mulai sekarang publik selaku konstituen DPR, harus memperhatikan akuntabilitas proses dan hasil dari rencana studi banding DPR. Akuntabilitas proses menekankan pada sistem transparansi rencana, target, dan parameter kesuksesan studi banding DPR. Publik harus bisa mengakses ini dengan bebas, agar punya cukup waktu untuk mempelajari, mengkaji, dan mengkritisi berbagai rencana kerja DPR. Faktanya selama ini, publik kerap mengetahui rencana studi banding ketika sudah mendekati hari-H. Tak ada proses d i a l e kt i ka a nta ra wa k i l ra k yat d a n konstituennya. Wajar jika banyak studi banding berdampak nihil. Kemacetan Jakarta salah satunya. Sudah berkali-kali studi banding, tetap saja hasilnya nol besar.

Untuk akuntabilitas hasil, rakyat harus menuntut hasil studi banding dengan ekspektasi tinggi, detil dan spesifik. Misalnya,

Future Leaders-Newsletter PPSDMS, November-Desember 2010

opini alumni

matanews.com

Sebulan terakhir, studi banding DPR menjadi hal yang kontroversial dibahas di media. Belajar Pramuka ke Afrika Selatan, belajar etika ke Yunani, belajar tentang rumah susun ke Itali, dan terakhir pergi haji gratis ke Mekkah. Fakta mengejutkan dirilis Kompas (04/11) bahwa anggota DPR yang ke Yunani, sempat rekreasi ke Dolmabahce Palace di Istanbul. Bahkan, Kompas melihat foto-foto rekreasi itu sebagai bukti.

Page 8: Newsletter PPSDMS-NF Nov-Des 2010

8

The Champions

4. Irfan arif abdillah, Manajemen, FEB Unair 2008, Ketua Tim Delegasi Unair untuk IDX Game Competition, Oktober 25-28, 2010.

5. M. Nilzam Aly, Ilmu Sejarah, FIB UNAIR2008, menjadi Moderator dalam Diskusi Ilmiah bersama kandidat doktor Ilmu Sejarah di FIB UNAIR.

6. Muhlas Hanif Wigananda, Teknik Sipil, FTSP ITS 2008, Wakil Ketua Panitia Reuni Akbar Teknik Sipil 2010

7. Nizar Aquita, Ilmu Keperawatan, Fakultas Keperawatan UNAIR 2009, Juara II tingkat Nasional, Lomba Lintas Alam Bandesuka, Taman Nasional Meru Betiri 2010.; Tim Relawan Medis Universitas Airlangga + RSUD. Dr. Soetomo, penanggulangan bencana merapi yogyakarta

8. Noerma Pudji Istyanto, Sistem Informasi, FTIF ITS 2008, 50 Finalis Wirausaha Mandiri 2010 Bank Mandiri Nasional.; Asisten Dosen mata kuliah Algoritma Pemograman 1 Jurusan Sistem Informasi ITS.

9. Nur Ihsan Robbiyanto, Teknik Lingkungan, FTSP ITS 2008, asisten laboratorium kimia lingkungan teknik lingkungan ITS.

1. Ahmadun, Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, 2008, Juara I Lomba OPERET, Red'S Cup 2010, Fakultas Teknologi Pertanian/Fakultas.

2. Ary Kristianto, Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, 2008, Juara 2 Lomba Essay Nasional Indonesian Future Leader WFD tingkat nasional, Juara 2 Lomba Youth Agrotechnopreneur Competition BEM Fateta tingkat nasional

3. Septian Suhandono, Ilmu Gizi, FEMA 2009, Juara 1 Lomba Karya Tulis tingkat Nasional Indonesian Ecology Expo (INDEX) di IPB International Education Expo, Delegasi Indonesiadan Presenter dalam Conference Sustainable Energy 2010 (SustaiN 2010) Kyoto Japan, Delegasi Indonesia dalam International Dakwah Management Conference (IDMC) oleh Yayasan Pembangunan Ekonomi Islam Malaysia 2010 Kuala Lumpur Malaysia, Delegasi Indonesia dalam Islamic Education diadakan di Universitas Sains Islam Malaysia 2010 Kuala Lumpur Malaysia

4. Aldian Farabi, Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, 2008. Lolos Paper dan Presentasi International Sustain Conference (ISC) Kyoto, Japan, 2010

5. Baehaki Fajri Ibnu Abbas, Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan, 2008. Juara 2 lomba design Akuaskap, Himpunan Mahasiswa Akuakultur

6. Gugi Yogaswara, Tehnik Sipil, Fakultas Teknologi Pertanian, 2009. Juara 1 essai Jurnalisme Kemanusiaan tingkat IPB

7. Firman Raditya, Agribisnis, FEM 2008, tulisan yang berjudul Potret buram petani Indonesia dimuat di detik.com & harian global edisi 21 okt & 22 okt; tulisan berjudul “bertindak jujur untuk meraih prestasi” dimuat di okezone.com edisi 24 okt

8. Febry Nanda Saputra, Statistika, FMIPA, 2009. Tulisan yang berjudul “Mengubah Pikiran Masyarakat Mengenai Kekerasan” dimuat di okezone.com edisi 3 Okt 2010

9. Fatulloh, Statistika, FMIPA, 2008, tulisan yang berjudul “Sektor Potensial Pertanian yang Memiliki Beragam Masalah” dimuat Detik.com edisi Oktober 2010

Regional 5 Bogor

Regional 1 Jakarta - Putra

Regional 1 Jakarta – Putri

Regional 2 Bandung

1. Aditya Rian Anggoro, Manajemen, FE UI, 2009, meraih Poster Terfavorit tingkat universitas, pada Lomba Poster OIM UI 2010 yang diselenggarakan oleh BEM UI

th2. Aditya Rinus P. Putra, Teknik Kimi, FT UI, 2008, Peringkat 9 , international economix call for paper, sebagai delegasi ui yang diadakan oleh FEUI; Juara 1 tingkat universitas, PKM-Penelitian, OIM UI.; Karya tulis dipublikasikan di jurnal mahasiswa “ui untuk bangsa” yang diadakan oleh BEM UI

3. Faldo Maldini, Fisika, FMIPA UI, 2008, Pembimbing Tim SMAN 3 Padang dalam ajang National Young Inventor Awards 2010 ke Vietnam

4. Havid Aqoma Khoriuddin, Teknik Metalurgi dan Material, FT UI, 2008, juara 2 Propinsi, OSN PTI 2010 yang diadakan oleh PERTAMINA dan UI tingkat DKI Jakarta

5. Nofri Hasanudin, Teknik Metalurgi dan Material, FT UI, 2008, Juri Lomba Debat Departeen Teknik Metalurgi dan Material UI.

6. Wahyu Awaludin, Sastra Indonesia, FIB UI, 2008, Juara 2 Nasional, Lomba Menulis Esai Kepemimpinan Pemuda dan Penghargaan Penulis Artikel Kepemudaan tahun 2010 yang diadakan Kementerian Pemuda & Olahraga RI bekerjasama dengan Forum Lingkar Pena; Pembicara dalam seminar Cyber Journalism yang diadakan oleh BEM Fasilkom UI; Juara 2 Nasional, Lomba Apresiasi Blog (kategori p e n d i d i k a n . A l a m a t : h t t p : //nyanyianbahasa.wordpress.com) yang diadakan oleh Pesta Blogger 2010

1. Rona Cahyantari, Ilmu Keperawatan, FIK UI 2008, Peringkat 5 Debat Bahasa Indonesia OIM UI, Delegasi Futsal Putri FIK/UI dalam Olympiade UI

2. Fina Febriani, Psikologi, Fpsikologi UI 2008, 6 Besar Psychology Quiz dalam Psycontest Universitas Tarumanegara 2010

3. Avina Nadhila Widarsa, Hubungan Internasional, FISIP UI 2008, terpilih menjadi Delegasi Indonesian Model United Nation periode 2010

4. Haniva Az Zahra, Psikologi, FPsikologi UI 2009, terpilih menjadi Project Officer PEMIRA Fpsikologi 2010

5. Noviandri Nurlaili Khairina, Ilmu Ekonomi, FE UI 2008, tulisan dimuat di Pembinaan Berjenjang untuk Kaderisasi Atlet, Artikel Opini, Dimuat dalam Kolom Suara Mahasiswa di Okezone.com, 18 Oktober 201,

6. Haniyah Nadhira, Fisika, FMIPA UI 2009, tulisan dimuat di mediaindonesia.com kolom citizen journalism dengan judul “Krisis Pangan Awal Rantai Gizi Buruk”, dan tulisan dengan judul Setelah Lulus, Kemanakah Melangkah?

1. Angga Febryatko, Sastra Bahasa Indonesia, Fakultas Sastra Unpad 2008 . sebagai Finalis Lomba Sayembara Cerpen Bagi Remaja, Dirjen Dikti. Juara 1 Olimpiade Fahmil Quran dan Finalis MTQ 'Getaran' Fakultas Sastra Unpad.

2. Rahmad Agus Dwianto, Oseanografi Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB 2008. terpilih menjadi peserta one month enterpreuner IIBF(Indonesia Islamic Business Forum) Indonesia.

3. Ayatullah Michael Musyaffi, Akuntansi FE Unpad 2008,

terpilih menjadi peserta one month enterpreuner IIBF(Indonesia Islamic Business Forum) Indonesia.

4. Furkon, Ilmu kelautan Fakultas Ilmu perikanan dan Kelautan Unpad 2008; Pembicara dalam Training Motivasi acara LDKO Prodi ilmu kelautan.

5. Angga Putra, Sains dan Teknologi Farmasi, Sekolah Farmasi ITB 2008, sebagai Finalis Lomba Karya Ilmiah antar Himpunan 'Tanoto Foundation'. Trainer Training Strategi Sukses di Kampus bagi mahasiswa ITB angkatan 2010.

1. M. Reza Syarifuddin Zaki, Hukum Dagang, FH, UGM, 2008, Pembicara tentang “Student Parliament in Indonesia” di University Malaya, Malaysia pada tangal 20 Oktober 2010.

2. Luthfi Hamzah Husin , Jurusan Polit ik dan Pemerintahan, FISIPOL, UGM, 2008, Pembicara “Training Manajemen Aksi” yang diseleggarakan KAMMI Komsat UGM.

3. Isdhama Miswardana , Jurusan Polit ik dan Pemerintahan, FISIPOL, UGM, 2008, Pembicara dalam Upgrading Korps Mahasiswa Politik Pemerintahan “Manajemen Organisasi”, pada 13 Oktober 2010.

4. Andhi Susanto, Ilmu Hubungan Internasional, FISIPOL, UGM, 2008, Pembicara dalam Workshop Beasiswa yang diselenggarakan Cendekia Teknika UGM.

5. Pramudya Arif Dwijanarko, Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, FT, UGM, 2008, Tulisan berjudul “Membangun Sepakbola Indonesia” dimuat di Okezone.com pada hari Jum'at, 15 Oktober 2010.

6. Muhammad Rofiq, Manajemen, FEB, UGM, 2009, Trainer dalam “Leadership Training ” yang diselenggarakan oleh FKG UGM pada tanggal 24 Oktober 2010.

7. Nur Agis Aul ia , Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan, FISIPOL, UGM, 2008, penerima beasiswa Young Men's Camp Rifka Annisa dan CATW Filipina. Pembicara dalam Up Grading Pengelola Perpustakaan dan Asisten Bidang Koperasi, KOPMA UGM pada tanggal 31 Oktober 2010

8. Fikar El Hazmi, Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, FT, UGM, 2008, Juara I IT Health Innovation Contest yang diselenggarakan oleh Forum Informatika Kesehatan Indonesia.

1. Achmad Choiruddin, Statistika, FMIPA ITS 2009, Ketua panitia STATION (Statistics Competition) Tingkat Nasional HIMASTA ITS

2. Hanif Azhar, Desain Produk Industri, FTSP ITS 2008; Ketua Himpunan Mahasiswa Desain Produk Industri (HIMA IDE) ITS 2010 – 2011.; Grand Final Youth Tourism Entrepreneur Batu Wisata Resource Malang Oktober 2010.

3. Imron Gozali, Teknik Kimia, FTI ITS 2008, Head of Himatekk ITS 2010/2011; Pembicara Keluarga Mahasiswa Teknik Kimia ITS dalam LKMM TD X-VII Himatekk ITS, Lima Besar Youth Tourism Entrepreneur di Kota Batu Oktober 2010.

Regional 3 Yogyakarta

Regional 4 Surabaya

Para Peserta dan Regional Terbaik bulan Oktober 20101. Peserta Terbaik Regional 2. Peserta Terbaik Ppsdms 3. Regional Terbaik

Regional 1 Jakarta – PutraKetua Regional : Dr. Agustino Zulys

Supervisor AsramaTri Sutrisno Gaus

Budi Rahayu

Peserta Terbaik Regional 1Jakarta - PutraWAHYU AWALUDINMahasiswa Universitas IndonesiaFakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Jurusan Sastra Indonesia,Angkatan 2008

Peserta Terbaik Regional 1Jakarta - PutriAVINA NADHILA WIDARSAMahasiswa Universitas IndonesiaFakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Hubungan Internasional, Angkatan 2008

Peserta Terbaik Regional 2 BandungFURKONMahasiswa Universitas PadjajaranFakultas Ilmu Perikanan dan Kelautan,Jurusan Ilmu Kelautan,Angkatan 2008

Peserta Terbaik Regional 4 SurabayaNIZAR AQUITAMahasiswa Universitas AirlanggaFakultas Keperawatan, Jurusan Ilmu Keperawatan, Angkatan 2009

Peserta Terbaik Regional 5 BogorALDIAN FARABIMahasiswa Institut Pertanian BogorFakultas FATETA, Jurusan Teknologi Industri Pertanian,Angkatan 2008

Capaian khusus :

- Lolos Paper dan Presentasi International

Sustain Conference (ISC) Kyoto, Japan, 2010

- Ketua - FORCES FAIR 2010 - Forum for

Scientific Studies IPB - 11-12 September 2010

- Kepala Departemen Riset dan Edukasi -

Forum for Scientific Studies (FORCES IPB)-

2010/2011

- Koordinator Pusat - Forum Agroindustri

Indonesia (FORAGRIN) - 2010/2012

- Staff Divisi Profesi - Himpunan Mahasiswa

Teknologi Industri (Himalogin) - 2010/2011

Peserta Terbaik Regional 5 BogorALDIAN FARABIMahasiswa Institut Pertanian BogorFakultas FATETA, Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Angkatan 2008

PRESTASI PESERTA PPSDMS | Periode Oktober 2010

Selamat..!

Pengurus Pusat PPSDMS menyampaikan selamat kepada para pera ih penghargaan tersebut di atas, dengan harapan semoga penghargaan ini dapat menjadi pemicu kerja yang lebih keras, cerdas dan ikhlas untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi lagi demi Indonesia baru yang lebih baik dan bermartabat.

Selamat..!

Future Leaders-Newsletter PPSDMS, November-Desember 2010

Page 9: Newsletter PPSDMS-NF Nov-Des 2010

9

Jawa Barat. Meraih Juara II pada olimpiade ekonomi islam se-Jawa Barat.

2. Rahmad Agus Dwianto, Oseanografi, Fakultas Ilmu dan

Teknologi Kebumian ITB 2008. Meraih Peringkat 2 one month entrepreneurs IIBF (Indonesia Islamic Business Forum) Jawa Barat minggu ke-1. Peringkat 1 one month entrepreneurs IIBF Jawa Barat minggu ke-2. Sebagai CEO Perusahaan oceanclothing production yang menambah pegawai officer 1 orang dan membuka lapangan pekerjaan finishing clothing bagi sejumlah ibu-ibu rumah tangga disekitar kantor produksi.

3. Arbi Adhi Wijaya, Akuntans,i FE Unpad 2009, terpilih menjadi Ketua Tim Relawan Bencana merapi dan Penggalangan dana yang dapat menghimpun dana lebih dari 47 juta dalam kurun 5 hari dan lebih dari 55 juta selama satu pekan, terpilih menjadi pelatih PSR (Pendidikan Sosial Remaja) Dompet Dhuafa 42 dan Dwi Warna periode tahun 2011.

4. Fahmi Atriadi, Teknik Kimia, Fakultas Teknik Industri ITB 2009, sebagai penggagas Qurban Online dan sebagai narasumber yang diwawancarai oleh koran jakarta tanggal 16 november 2010, terpilih sebagai koordinator pelaksana acara kompas muda-kominfo kabinet KM ITB, terpilih sebagai ketua pelaksana qurban untuk negeri Institut Teknologi Bandung.

5. Beni Guswanto, Perikanan, Fakultas Ilmu Perikanan dan

Kelautan Unpad 2008, terpilih sebagai mahasiswa yang mendapatkan beasiswa dari Gudang Garam.

6. Fajar Mukharom Darozat, Fisika, FMIPA ITB 2008, meraih predikat penelitian terbaik program hibah riset FMIPA ITB 2010 dengan judul riset "perancangan kunci otomatis tanggap kondisi".

7. Fadilla Muhammad Mahdi, Akuntansi, FE Unpad 2008, sebagai narasumber di acara "ekonomi syariah masuk sekolah" Islamic Study Of Economics Group FE Unpad di Sekolah Kota Bandung.

1. Arief Muammar, Biologi, Fakultas Biolog, UGM 2009, 3 Besar Pengurus Terbaik 2010 Jama'ah Mahasiswa Muslim Biologi (JMMB).

2. Ridwan Kharis, Jurusan Teknik Mesin dan Industri, FT, UGM 2008, Juara 3 Tarumanegara Business Plan Competition

3. Giovanni Fadhillah van Empel, Kedokteran, FK UGM, 2008. International Federation og Medical Students Association (IFMSA), Standing Committee on Professional Exchange Hongkong (July 2011, Granted), IsFIT (International Students Festival in Trondheim) workshop Politics, February 2011 (Granted on November 2011), Pembicara dalam Diskusi Pemikiran Sardjito BEM FK UGM, Pembicara dalam diskusi Sumpah Pemuda, Radio Star FM Jogja, Koordinator Umum Mahasiswa FK UGM Tanggap Bencana, November 2010

4. Husein Mubarok, Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Teknik, UGM, 2009, Wakil dari Provinsi Daerah Istimewa Yogkakarta dalam Olimpiade Matematika Nasional yang diselenggarakan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga, Pemerintah Provinsi DIY.

Regional 3 Yogyakarta

5. Mahathelge Mohamad Supriyadi, Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Teknik, UGM, 2009, Terpilih menjadi dalam 1 dari 3 Team Formula, Society of Automotive Enginers (SAE), mewakili Indonesia untuk November 2011 di Jepang.

1. Achmad Choiruddin, Statistika, FMIPA ITS 2009, Terpilih menjadi Finalis Duta Wisata Guk dan Yuk Sidoarjo 2010

2. Ainun Naim, Ekonomi Pembangunan, FEB UNAIR, 2008, Mendapat undangan dari Universitas Malaya, Malaysia, untuk mempresentasikan Paper yang berjudul “Linkage Programming” Bank Syariah dengan Akud (Akad Mudharabah) Sebagai Alternatif Pembiayaan UMKM di Indonesia pada tanggal 8-10 Des 2010.

3. Arif Syaifurrisal, Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan Kelautan UNAIR 2009, juara 1 seleksi Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) FPK Unair smester 3 tahun 2010

4. Bayu Erlangga Pramunditta, Teknik Kimia, FTI ITS 2008, Mendapat Juara III Lomba Karya Tulis Inovatif Mahasiswa 2010, Dinas Pendidikan Pemerintah Propinsi Jawa Timur, Regional.; Mendapat Juara I Lomba Karya Tulis Ilmiah Bidang Lingkungan Hidup 2010, Pemerintah Kota Surabaya, Regional.; Juara I Lomba Karya Tulis Ilmiah National Scientific Expo,Universitas Padjajaran 2010, Nasional

5. Hanif Azhar, Desain Produk Industri, FTSP ITS 2008, Menjadi Ketua Himpunan Mahasiswa Desain Produk Industri (HIMA IDE) ITS.; Mahasiswa Berprestasi (mawapres) Jurusan Desain Produk Industri ITS 2010

6. Muhammad Ulil Aidi, TeknikIndustri, FTI ITS 2008, Menjadi Peserta LKMM TM VI FTI.

7. M. Nilzam Aly, Ilmu Sejarah, FIB UNAIR 2008, Juara 1 Debat (PIMNAS) Universitas Airlangga

8. Nizar Aquita, Ilmu Keperawatan, Fakultas Keperawatan UNAIR 2009, Juara II MAWAPRES Angkt. 2009 Fakultas Keperawatan UNAIR

9. Wildan Alfian Noor, Farmasi, Fakultas Farmasi Unair 2008, Juara 2 Pemilihan Mawapres Fakultas Farmasi Unair

1. Ahmadun, Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian IPB 2008, Proposal Business plan didanai Departemen Kewirausahaan FEM.

2. Ary Kristianto, Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian IPB 2008, Presentator poster ilmiah di International Agriculture dan Agroindustry Conference Mae Fah Luang University, dan Duta wisata kabupaten Ponorogo untuk International Friendship.

3. Septian Suhandono, Ilmu Gizi, FEMA IPB 2009, Juara Harapan 1 Lomba Karya Tulis Festival ilmuwan Muslim 2010 se- Jawa yang diselenggarankan oleh Lembaga Dakwah Fakultas FMIPA IPB, Juara Harapan 2 Lomba Karya Tulis Green Fair 2010 Tingkat Nasional yang diselenggarankan oleh UNS, Delegasi IPB dalam Pembentukan Forum Hijau Kampus Nasional, Finalis 6 Besar National Young Research Competition Universitas Negeri Padang.

4. Fatulloh, Statistika, FMIPA IPB 2008, terpilih sebagai ketua BEM FMIPA 2011

5. Rahmat Nugraha, Manajemen, FEM IPB 2008, Juara 1 SPORTAKULER FEM IPB 2010 yang diselenggarakan oleh BEM Fakultas Ekonomi dan Manajemen Fakultas FEM IPB.

Regional 4 Surabaya

Regional 5 Bogor

profil alumni

och. Faisal Karim, sosok yang pernah menjabat sebagai Manager Asrama MPPSDMS NF Regional 1 Jakarta (2008

– 2010) sekaligus Freelance Researcher untuk penelitian terkait dengan isu Political Islam di Indonesia. Beliau berhasil menamatkan pendidikan Sarjananya tahun lalu, Wisuda Agustus 2009, dari Departemen Hubungan Internasional FISIP UI.

Pria Kelahiran Padang, 13 November 1987 ini masuk sebagai mahasiswa pada tahun 2005, telah banyak prestasi yang telah diraihnya, antara lain : Ketua Umum Kelompok Studi Mahasiswa (KSM) Eka Prasetya Universitas Indonesia periode 2008 dan juga Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat FISIP UI periode 2008-2009; pernah juga menjabat sebagai asisten dosen di Dept. HI dengan mengasuh mata kuliah Politik Global AS dan Seminar Pilihan Masalah. Mahasiswa Berprestasi Utama FISIP UI 2009 dan Juara 3 Mahasiswa Berprestasi Utama Universitas Indonesia 2009. Sebelumnya, ia juga tercatat sebagai pemenang FISIP Award 2008 kategori Mahasiswa Berprestasi bidang Karya Tulis dan pemenang HI Award 2008 di kategori yang sama.

Ical, sapaan akrabnya, kini tengah melanjutkan studi di tanah Ratu Elizabeth, mengenyam pendidikan MA dengan spesialisasi International Security pada School of Politics and International Relation, University of Nottingham.

“Bagiku, PPSDMS adalah rumah kepemimpinan yang memberikanku banyak hal yang tidak akan pernah bisa aku lupakan. Tak kan bisa terlupakan sebuah persaudaraan tumbuh dari rutinitas kehidupan yang luar biasa selama dua tahun di PPSDMS. Kehidupan yang kenangannya terus menjadi bahan bakar agar dapat terus berkarya hingga mencapai tinggi bintang di angkasa. PPSDMS adalah anugerah terindah dalam hidupku”

Regional 1 Jakarta - Putra

Regional 1 Jakarta – Putri

Regional 2 Bandung

1. Aditya Rinus P. Putra, Teknik Kimi, FT UI 2008, Peringkat 9 international call for paper, Juara 1 PKM Penelitian OIM UI,

2. Ibnu Abdul Aziz, Ilmu Administrasi Fiskal, FISIP UI 2009, Juara 3 UKM Guidance Competition 2010, yang diselenggarakan oleh UKM Center FEUI, tingkat Jabodetabek, Juara 3, lomba artikel UKM Coorporate Social Responsibility 2010, yang diselenggarakan oleh UKM Center FEUI, tingak UI, Finalis (5 terbaik) Lomba Model Kewirausahaan, yang diselenggarakan oleh Koperasi Mahasiswa (KOPMA) FKM UI, tingkat UI.

3. Jiwo Damar Anarkie, Ilmu Politik, FISIP UI 2009, Medali Perunggu cabang Taekwondo, Olimpiade UI, yang diselenggarakan oleh BEM UI, tingkat Universitas

4. Muhammad Irfan Hasan, Farmasi, FMIPA UI 2008, Lolos Seleksi 40 Mahasiswa terpilih, Sekolah Mapres UI, yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI, tingkat Universitas

5. Rosidi Rizkiandi, Ilmu Sejarah, FIB UI 2008, Perempat final, Olimpiade budaya, yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FIB UI, tingkat FIB

6. Muhammad Thariq, Teknik Kimia, Teknik UI 2009, Peserta terbaik ke-4, Engineering Leadership Training 2010, yang diselenggarakan oleh Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) FTUI

7. Siddik Adi Wijaya, Teknik Industri, Teknik, UI 2008, Juara 2, Production Planning and Inventory Control (PPIC) GAME 2010, yang diselenggarakan oleh Teknik Industri Universitas Indonesia, tingkat Teknik Industri UI

8. Wahyu Awaludin, Sastra Indonesia, FIB UI, 2008, Pembicara di pelatihan menulis, Writing Spot, Lembaga Dakwah Fakultas FORMASI FIB UI 2010, 5 November 2010

1. Rona Cahyantari, Ilmu Keperawatan, FIK UI 2008, Terpilih Project Officer PEMIRA FIK 2010

2. Haniva Az Zahra, Psikologi, F. Psikologi UI 2009, Terpilih menjadi Project Officer PEMIRA F. Psikologi 2010

3. Noviandri Nurlaili Khairina, Ilmu Ekonomi, FE UI 2008, Terpilih sebagai salah satu dari 30 Peserta School of Mapres FEUI 2010.

4. Haniyah Nadhira, Fisika, FMIPA UI 2009, Tulisan dengan judul “Tiga Langkah Minimal Atasi Banjir Ibukota”, dimuat di Harian Seputar Indonesia, 10 November 2010, Tulisan dengan judul “Kesedihan Melihat Indonesia”, dimuat di Mediaindonesia.com kolom Citizen Journalism, Kamis, 18 November 2010, Tulisan dengan judul “Kenali Bahaya Korsleting Listrik” dimuat di harian Media Indonesia, Senin, 29 November 2010 di kolom Opini Publik

5. Avina Nadhila Widarsa, Ilmu Hubungan Internasional, FISIP UI 2008, Tulisan dengan judul “Bantuan Luar Negeri sebagai Upaya Tanggap Bencana”, dimuat Seputar Indonesia, 9 November 2010, tulisan dengan judul “Di Balik Kedatangan Obama”, dimuat di kampus.okezone.com, 8 Novembver 2010, tulisan dengan judul “Akhirnya Datang Juga”, dimuat di mediaindonesia.com, 8 November 2010, tulisan dengan judul “Mau Tidak Mau Obama Harus Datang”, dimuat di suarapembaca.detik.com, 9 November 2010

1. Abdullah kholifah, Manajemen, Fakultas Ekonomi Unpad 2009, menjadi delegasi ISEG (Islamic Study of Economics Group) FE Unpad pada Temilreg (temu ilmiah regional) se-

PRESTASI PESERTA PPSDMS | Periode November 2010

Future Leaders-Newsletter PPSDMS, November-Desember 2010

Page 10: Newsletter PPSDMS-NF Nov-Des 2010

10

opini mahasiswa

udaya adalah keseluruhan sistem dalam masyarakat. Dalam berperilaku sehari-B hari, Muk Kuang dalam bukunya Think

and Act like a Winner berkata,”First we form habits, then they form us. Conquer your bad habits, or they will eventually conquer you”. Bila dikaitkan keduanya, budaya merupakan sekumpulan kebiasaan yang normatif yang berlaku di masyarakat dengan keteraturannya yang kemudian mempengaruhi pola tingkah laku kita sehari-hari. Keteraturan kebiasaan yang baik akan membentuk sistem yang konstruktif. Begitu juga sebaliknya, keteraturan kebiasaan yang buruk akan membentuk sistem yang destruktif.

Triandis (1994) mencatat sekurangnya ada tiga ciri dari definisi-definisi budaya yang ada, yakni bahwa budaya terbentuk melalui interaksi yang berkesinambungan yang saling mempengaruhi dan terus menerus berubah (adaptive interactions), merupakan sesuatu yang ada pada seluruh kelompok budaya bersangkutan (shared elements) dan dialihkan dari satu waktu ke waktu berikutnya, dari generasi ke generasi (transmitted accross time periods and generations). Van Peursen (1988) menjelaskan bahwa proses pengalihan itu dimungkinkan melalui proses belajar sebab adanya fasilitas bahasa. Tanpa bahasa, proses pengalihan itu tidak akan terjadi.

Budaya yang berkembang di masyarakat beberapa diantaranya yaitu upacara adat, cara beribadah, sistem kekerabatan, bahasa, dan sebagainya. Semuanya itu memiliki nilai positif terutama keharmonisan masyarakat dalam upaya hidup damai. Namun karena arus globalisasi, Indonesia yang bhineka tunggal ika ini nampaknya seperti kehilangan jati dirinya. Bila digambarkan dalam tujuh dosa sosial menurut Mahatma Gandhi salah satu yang terjadi di kalangan masyarakat era global ini adalah ”Pengetahuan tanpa Karakter”. Dengan melihat perkembangan pengetahuan bangsa Indonesia antara saat ini dan enam puluh lima tahun yang lalu bisa diakui bahwa jumlah kaum intelek jauh lebih tinggi hari ini. Tidak hanya sampai ke negeri China saja, bangsa Indonesia juga tersebar hingga benua Eropa, Afrika dan Amerika dalam usahanya menimba ilmu demi mengimbangi kemajuan zaman yang cukup pesat ini. Bahasa sudah tidak lagi menjadi kendala untuk berinteraksi dengan masyarakat luar negeri. Apalagi bahasa Inggris telah menjadi hal yang wajib dikuasai oleh para pelajar tanah air dan seakan-akan menjadikan bahasa orang sebagai bahasa ibu di negeri sendiri. Akhirnya, muncullah tren berbahasa Inggris dalam pergaulan masyarakat Indonesia.

Namun pengaruhnya ternyata tidak hanya dari segi berbahasa saja tapi gaya bicara, bergaul, dan bertingkah laku gaya barat telah mengikis keaslian budaya yang berlaku selama ini. Timbulnya perasaan malu jika dikatakan tidak gaul atau katrok seperti kata Tukul Arwana, menjadi salah satu pemicu timbulnya rasa malu terhadap budaya sendiri. Rasa nasionalisme berawal dari kebanggaan menjadi putera daerah. Karena hilangnya rasa bangga tersebut tanpa sadar telah terjadi pergeseran terhadap budaya berbahasa menjadi keteraturan kebiasaan yang buruk yang

menandakan hilangnya karakter asli anak Indonesia. Padahal kekayaan bahasa tiap daerah di Indonesia menjadikan negara ini sebagai replika sebuah interaksi masyarakat dunia. Yang di dalamnya mengenal nilai-nilai kesopanan dan keluhuran berbudi pekerti. Namun justru nilai-nilai inilah yang sudah tergerus di kalangan generasi muda, generasi yang diharapkan mampu menjadi tumpuan bangsa ke depan. Tapi parahnya, yang menjadi tumpuan saat ini memaklumi adanya perubahan nilai-nilai tersebut tanpa adanya usaha dari masing-masing pribadi ataupun secara kolektif.

Tiap daerah memiliki cara tersendiri dalam melestarikan budayanya. Tanpa adanya kontrol terarah dari pusat, perkembangan budaya masing-masing daerah juga tidak merata. Apalagi dengan arus mobilisasi yang tidak hanya dalam lingkup lokal tetapi juga nasional dan internasional. Meski terbentuknya masyarakat yang majemuk mendukung adanya transfer informasi dan mempercepat perkembangan pembangunan, namun hal ini sangat berpengaruh terhadap ketahanan kelestarian budaya di suatu daerah.

Sebagai contoh dalam budaya suku Jawa dikenal bahasa Jawa yang meliputi krama alus, krama inggil, ngoko alus, dan ngoko kasar dimana masing-masing memiliki tingkatan kesopanan dan arti hormat yang berbeda-beda tergantung siapa lawan bicaranya. Yang muda harus lebih santun gaya bahasanya jika berbicara terhadap yang lebih tua, diusahakan menghindari kata-kata ngoko kasar, dan nada bicaranya harus lebih rendah dibandingkan lawan bicara. Yang tua juga harus mampu mewibawa terhadap yang muda. Rasa hormat dari lawan bicara timbul karena rasa takut, tapi rasa menghargai dan sikap patuh terhadap norma kesusilaan yang berlaku di masyarakat. Namun saat ini sangat jarang ditemui orang Jawa yang mampu mempertahankan budaya seperti itu, baik kemampuan berbahasa krama inggil apalagi kemampuan menulis aksara Jawa. Melihat fenomena seperti ini, maka perlu diperhatikan lagi komitmen orang tua dan guru dalam menjalankan perannya terhadap pendidikan dan perkembangan calon penggerak negaranya.

Di dalam keluargalah interaksi sosial dimulai. Oleh karenanya orang tua selalu menjadi barometer bagi keberhasilan anak dalam berkembang sampai saatnya nanti anak tersebut telah dewasa dan mampu menentukan tujuan hidupnya. Bila setiap orang tua mampu menjaga budayanya dan mewariskan nilai-nilai luhur kebudayaan secara menyeluruh pada anak-anaknya, Indonesia akan menjadi bangsa yang benar-benar berbudaya, berkarakter dan berpendirian teguh untuk menjaga nilai moral yang terus berkembang di tiap generasi ke generasi berikutnya. Mulai dari pengajaran bahasa ibu yang asli dan tidak diimprovisasi seenaknya dengan bahasa asing, kemudian diajarkan cara berpakaian sesuai norma yang berlaku, bertata krama terhadap sesama, yang lebih tua, maupun yang lebih muda. Dan yang lebih penting lagi orang tua wajib menanamkan nilai agama sesuai dengan keyakinan masing-masing. Karena selain berbudaya, Indonesia adalah negara yang beragama, bukan komunis apalagi atheis. Antara agama dan budaya sama-sama memiliki nilai yang saling melengkapi. Dengan ajaran agama yang benar, dengan mudah seseorang mampu memahami budaya mana yang bernilai salah dan mana yang bernilai benar. Tidak mudah terbawa pengaruh negatif budaya asing yang mencoba masuk dalam pergaulan sehari-hari. Ibarat budaya adalah sebuah bangunan, maka agama adalah tiang pancangnya.

Dinamis namun substantif, begitulah seharusnya kebudayaan berkembang. Dimulai dari lingkungan keluarga, kemudian diperkokoh lagi di lingkungan pendidikan. Setelah orang tua berperan, kini giliran guru yang mengambil alih. Seperti kata pepatah, jika kita tidak menanam apapun maka kita tidak akan menuai apapun. Setiap guru diharapkan tidak hanya berperan sebagai tenaga pendidik yang mengajarkan bidang studinya saja, tetapi juga sebagai teladan yang mampu menanamkan nilai-nilai kehidupan terhadap anak didiknya. Mengetahui jalan berfikir siswa-siswanya agar mampu mengarahkan untuk apa mereka belajar dan apa gunanya jika sudah belajar. Dengan begini, para siswa akan menyadari posisinya sebagai pelajar dan apa yang harus di perbuat sebagai pelajar yang baik.

Karena pikiran anak kecil masih polos dan dalam taraf perkembangan syaraf otak, dengan mudah untuk diarahkan ke hal-hal yang positif. Di tingkat TK ataupun SD para siswa perlu diajarkan rasa kebersamaan untuk meningkatkan kepekaan sosial melalui tugas kelompok ataupun permainan kelompok saat jam istirahat. Seiring dengan berjalannya waktu akan timbul rasa ingin berbagi, saling memiliki, keterbukaan, dan kejujuran dalam berkompetisi. Di sinilah pentingnya keterlibatan guru dalam proses sosialisasi antarsiswa sebagai pengontrol perkembangan hardskill dan softskill anak. Pendekatan secara personal juga penting dalam menjaga semangat dan motivasi belajar tiap siswa. Karena dengan begitu akan terjadi timbal balik positif yang mempengaruhi hubungan kedua belah pihak. Ke mana lagi anak akan mengadu kalau tidak kepada orang yang paling dekat dengannya, yang bisa dipercaya mampu mengatasi masalahnya. Dengan adanya kesadaran menanamkan budaya konstruktif sejak dini, diharapkan setiap proses perkembangan yang terjadi pada anak minim akan penyimpangan ke arah budaya destruktif seperti minder, individualis, pragmatis, plin-plan, dan koruptif. Pengarahan yang benar mengantarkan anak Indonesia menjadi calon pemimpin yang benar pula. Tidak cukup jika masa depan Indonesia diserahkan sepenuhnya pada pemerintah. Yang diperintahpun nantinya akan menggantikan yang memerintah. Oleh karena itu, sebelum membuktikan diri sebagai pemimpin yang baik, perlu dibuktikan bahwa calon generasi penerus mampu dibimbing dan dipimpin dengan baik pula. Oleh : Yanu Andi FredianPeserta PPSDMS Angkatan V Regional 4 SurabayaMahasiswa Jurusan Matematika Fakultas MIPA ITS Angkatan 2009

Berubahnya karakter bangsa ke arah negatif disebabkan karena lemahnya komitmen orang tua dan guru dalam memelihara nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi sosial masyarakat. Pewarisan tradisi berbahasa ibu selaras dengan kebiasaan bersopan santun, budaya santun akan melahirkan budaya hormat, budaya hormat akan melahirkan budaya patuh terhadap aturan dan malu melanggar hukum yang berlaku. Kepatuhan yang timbul bukan karena rasa takut melainkan pemahaman yang tepat terhadap kebenaran nilai-nilai budaya yang ditanamkan sejak dini demi terjaganya kualitas pribadi yang mampu merepresentasikan diri sebagai bangsa yang punya kebanggaan, keteguhan, tidak minder, dan malu korupsi.

Future Leaders-Newsletter PPSDMS, November-Desember 2010

Page 11: Newsletter PPSDMS-NF Nov-Des 2010

opini mahasiswi

e n c a n a a l a m y a n g t e r j a d i memberikan dampak yang amat Bbesar pada berbagai aspek

kehidupan, yaitu aspek kesehatan, ekonomi serta sosial. Aspek kesehatan merupakan dampak yang dirasakan langsung dari bencana alam yang terjadi. Namun, penanganan masalah kesehatan ini belum dilakukan secara optimal. Contoh kasus adalah korban gempa Yogya yang meninggal akibat salah pemberian obat. Tak hanya itu, kasus kekurangan tenaga medis dan persediaan obat-obatan kerap terjadi pada situasi paska bencana, salah satunya bencana Gempa di Sumatra Barat .

Penanganan terhadap permasalahan kesehatan dituntut untuk hadir optimal, dengan tanggap, cepat dan tepat. Penanganan yang optimal terhadap permasalahan kesehatan akibat bencana ini tidak dapat dilakukan secara sporadis dan insidental, melainkan secara terorganisir dan sistematis dari sejak sebelum bencana terjadi. Sebagai bagian dari tenaga medis, peran farmasis memiliki posisi yang amat penting. Dalam penanganan bencana alam yang terjadi di Indonesia selama ini, upaya yang dilakukan oleh farmasis cenderung sporadis dan insidental. Contoh sederhananya, belum ada sebuah organisasi yang berkonsentrasi pada penanganan bencana oleh farmasi di Indonesia. Selain itu, belum ada standar penanganan b e n c a n a o l e h fa r m a s i . Ke a d a a n i n i m e n y e b a b k a n fa r m a s i s t i d a k d a p a t men go pt imalkan p eran nya , seh in g ga berdampak pada permasalahan kefarmasian akibat bencana.

Dalam analisis yang dilakukan oleh kelompok studi mahasiswa Farmasi di Universitas Indonesia, ada tiga fokus utama yang harus

Masih lekat di ingatan, bencana gempa di Yogyakarta pada tanggal 27 Mei 2010 yang

memprihatinkan. Sekitar 3.502 orang meninggal dan 7.274 orang mengalami luka-luka. Senin, 1

November 2010, Indonesia kembali diuji dengan letusan Gunung Merapi yang diawali gempa ringan

dan kemudian guguran material. Bencana alam yang sering terjadi di Indonesia ini seharusnya

sudah cukup mengingatkan kita untuk melakukan penanganan yang cepat dan tepat.

diperhatikan. Pertama, sumber daya tenaga kefarmasian, Kedua, manajemen pengadaan dan pengelolaan sediaan farmasi serta perbekalan kesehatan lainnya. Ketiga yakni manajemen koordinasi yang baik antara farmasi dengan tenaga kesehatan dan lembaga tanggap bencana lainnya.

Sumber daya tenaga kefarmasian menjadi fokus pertama sebab tenaga kefarmasian merupakan subjek dalam penanganan permasalahan kefarmasian dalam bencana. Kondisi bencana menuntut pelayanan kefarmasian yang berbeda. Mereka harus siap melakukan pelayanan optimal meski dalam keadaan yang sulit. Contohnya, lingkungan yang porak poranda, korban yang berjatuhan dalam waktu yang cepat, dan terbatasnya obat-obatan baik jumlah maupun jenisnya. Untuk itu, tenaga farmasis khusus bencana harus memiliki kemampuan yang lebih.

Hal ini dikuatkan oleh pernyataan Prof. Syed Azhar Syed Sulaiman dalam The 8th Asian Conference on Clinical Pharmacy bahwa kualifikasi ataupun standar personal seorang tenaga kefarmasian meliputi tiga aspek. Di antaranya, memiliki keinginan untuk menolong, kedewasaan, toleransi atas situasi yang tidak nyaman dan toleransi atas kondisi yang tidak diinginkan. Tuntutan standar kualifikasi ini haruslah segera dijawab dengan upaya yang tepat, yaitu pelatihan dan pendidikan terhadap tenaga farmasi. Selain itu pula, institusi pendidikan farmasi perlu memberikan pendidikan di bidang tanggap bencana untuk mencetak farmasis yang memiliki tingat kepedulian dan kemampuan yang baik dalam menangani masalah tersebut.

Fokus kedua adalah pengadaan dan pengelolaan semua jenis obat dan perbekalan kesehatan lainnya. Langkah awalnya adalah dengan mengidentifikasi ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan yang diperlukan. Dampak kesehatan yang kerap terjadi di Indonesia adalah luka-luka, infeksi, syok, trauma, asfiksia, infeksi saluran pernafasan atas, dan diare. Sehingga, hal ini tepat ditangani dengan pembangunan gudang penyimpanan perbekalan farmasi terutama di daerah-daerah rawan bencana, yang memberikan perhatian khusus untuk menangani dampak kesehatan tersebut.

Penyimpanan ini tentu saja harus dilakukan dengan manajemen yang baik, sehingga obat-obatan tidak kadaluarsa. Setiap obat yang tidak tersalurkan pada penanganan bencana harus disalurkan ke rumah sakit atau tempat lain yang membutuhkan sebelum kadaluarsa. Melalui upaya ini, permasalahan mengenai stok obat pada penanganan bencana diharapkan dapat berkurang.

Fokus yang ketiga yaitu membangun koordinasi yang baik dengan tenaga kesehatan dan lembaga tanggap bencana lainnya. Sebelum bencana terjadi kerangka koordinasi yang jelas dengan berbagai lembaga seharusnya dibuat. Saat bencana terjadi, alur informasi dan koordinasi gerakan dapat terwujud dengan baik, sehingga penanganan tenaga farmasi dapat lebih optimal.

Ketiga fokus di atas dapat diwujudkan dengan baik jika dibentuk sebuah organisasi yang memfokuskan gerakan pada penanganan bencana oleh farmasis. Sehingga, setiap fokus dapat diwujudkan dengan langkah-langkah yang terorganisir dan sistematis. Inilah yang patut menjadi konsentrasi pemerintah. Masyarakat menantikan pemimpin yang tanggap dan tegas agar penanganan bencana Indonesia menjadi lebih baik.

Nisa Yulianti SuprahmanMahasiswa Farmasi FMIPA Universitas Indonesia

11Future Leaders-Newsletter PPSDMS, November-Desember 2010

Page 12: Newsletter PPSDMS-NF Nov-Des 2010

12

potret mitra

PROFIL

enyikapi krisis yang berkembang sejumlah M anak bangsa dengan

ketetapan hati yang kuat bergandeng tangan dan bergerak menyumbangkan tenaga dan fikirannya melakukan aksi sosial di beberapa penjuru tanah air. Menindak lanjuti aksinya, mereka kemudian menggagas entitas kepedulian publik yang bisa bergerak secara sistematis. Maka pada Desember 1999 lahirlah lembaga swadaya masyarakat yang bernama Pos Keadilan Peduli Ummat (PKPU) dengan badan hukum yaliQCsn. PKPU menisbahkan dirinya sebagai lembaga yang bergerak di bidang sosial. Pada 8 Oktober 2001, berdasarkan SK. Menteri Agama No 441 PKPU telah ditetapkan sekaligus dikukuhkan sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS). Hal itu membuktikan bahwa kepercayaan masyarakat kepada PKPU semakin besar. Seiring dengan meluasnya jangkauan kegiatan sosial yang terus disalurkan ke berbagai lapisan masyarakat di seluruh penjuru lndonesia serta besarnya dorongan masyarakat luas untuk bekerjasama dalam memberdayakan bangsa, maka pada tahun 2004, PKPU bertekad untuk membangun kemandirian rakyat lndonesia dengan memperluas lingkup kerjanya sebagai Lembaga Kemanusiaan Nasional.

Kiprah PKPU sebagai pegiat kemanusiaan terukir jelas dalam partisipasinya berdampingan dengan NGO internasional dari manca negara mengatasi keadaan darurat tanggap bencana serta fase pembangunan kembali bencana-bencana besar yang menimpa tanah air kita seperti gempa bumi dan tsunami di Aceh,Yogyakarta, dan beberapa peristiwa lainnya.

Sebagai lembaga yang semakin kokoh dalam menangani isu-isu kemanusiaan global maka tuntutan standarisasi kerja serta pengembangan program telah mencambuk PKPU untuk mengedepankan peningkatan mutu program dan layanan dengan menghasilkan kontribusi yang solutif bagi masyarakat. Tuntutan tersebut dijawab dengan diterimanya PKPU sebagai "NGO in Special Consultative Status with

Future Leaders-Newsletter PPSDMS, November-Desember 2010

the Economic and Social Council of the United Nations" pada 21 Juli 2008, yang menuntut akuntabilitas kinerja kemanusiaan secara periodik sebagai konsekuensi status yang disandang.

Setelah 10 tahun mengarungi dunia kemanusiaan, kami yakin masih banyak pekerjaan yang perlu dilakukan dan kami akan senantiasa berinovasi dalam menghadirkan cara-cara akurat dalam memandirikan bangsa Indonesia. Sejak tahun 2002 PKPU telah mengembangkan kegiatan peduli kemanusiaan ke Negara-negara

yang membutuhkan bantuan diantaranya seperti, Tim Rescue PKPU kirim Bantuan

Kemanusiaan ke Palestina (2002), Tim Rescue dan Kesehatan PKPU kirim bantuan

kemanusiaan ke Pakistan pada 2004 saat bencana Gempa dan pada saat diterpa bencana

banjir pada tahun 2010, Tim Rescue PKPU kirim Bantuan Kemanusiaan ke Lebanon (2006),

Qurban PKPU ke Somalia (2008), Bantuan Kemanusiaan PKPU ke Jalur Gaza (2009), dan

Bantuan PKPU ke Negara Haiti (2010).

Ditahun 2010 ini saat saudara-saudara kita yang berada di Wasior, Mentawai dan Merapi

ditimpa musibah pada waktu yang berdekatan. Tim bantuan PKPU telah dibentuk lekas turun

kemedan bencana membantu mengevakuasi dan mencari jenazah para korban, berkoordinsi

dengan Petugas Pemantau merapi, Tim SAR, TNI dan PMI. Selain itu juga menyalurkan

bantuan logistic, Trauma Healing, Serambi Senyum yang diperuntukan untuk bayi, balita dan

ibunya, Rumah Senyum, dapur umum, dan untuk wilayah bencana yang sulit ditembus PKPU

melakukan assessment agar bantuan yang diberikan tepat guna dan memang sangat

dibutuhkan oleh para korban. Aksi peduli pun dilakukan dengan cara ketuk pintu 2010 peduli

bencana merapi, yakni kegiatan PKPU bersama 100 relawan mahasiswa dari Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dan Universitas

Ahmad Dahlan (UAD). Aksi ini untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat di 2 desa di

lereng Merapi yaitu desa Purwobinangun dan desa Hargobinangun agar ada kesiagaan bagi

masyarakat sekitar merapi terhadap bahaya yang ditimbulkan jika sewaktu-waktu gunung

Merapi kembali mengeluarkan awan panasnya sehingga mengurangi resiko bencana yang

dihadapinya.

Selain itu PKPU juga telah mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia dan

Dunia karena telah berhasil mengadakan penyuluhan tentang TB (Tubercolusis), ini adalah

hasil kerja keras PKPU bersama 110 relawan dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Indonesia (FKM UI) dan 100 kader Tubercolusis yang telah melakukan penyuluhan terhadap

2084 keluarga dari target yang telah dicanangkan yaitu sebanyak 2010.

Dimulai pada pertengahan tahun 1997 negara-negara ASEAN terpuruk oleh krisis ekonomi regional yang disebabkan oleh depresiasi mata uangnya terhadap dollar Amerika. lndonesia merupakan yang terparah diantara semua negara di Asia. Krisis tersebut sudah merambah ke berbagai bidang, seperti politik, moral, pendidikan, sains-tek, budaya, dan religi. Pendekatan multidisipliner untuk menangani krisis masih sangat kurang, mungkin karena egoisme sektoral yang kuat.

www.pkpu.or.id

Page 13: Newsletter PPSDMS-NF Nov-Des 2010

Arief T. Surowidjojo (Founder LGS Law Firm)“Kita ingin mencetak pemimpin dengan profesionalisme tinggi, dan bersikap independen, bermoral tinggi, terlibat dalam kegiatan masyarakat, sensitif terhadap kebutuhan masyarakat banyak, berprinsip zero corruption, dan menjaga island of integrity.”

Muhammad Razikun (CEO MUC Consulting)“Saya melihat PPSDMS berkembang pesat dan apa yg dilakukan oleh PPSDMS dalam

membina mahasiswa untuk menjadi pemimpin masa depan dengan bekal softskil yang baik. Para peserta PPSDMS adalah student now, leader tomorrow.”

Reza M. Syarief (Grand Master Motivasi Indonesia)“PPSDMS adalah institusi pionir. Di saat komunitas-komunitas belum berrpikir bagaimana membuat institusi yang strategis dan sistematis. Berkerja dan berpikir besar yang telah dimulai oleh PPSDMS. Saya mendorong institusi lain yang memiliki perhatian kepada regenerasi kepemimpinan bagsa Indonesia turut mendukung PPSDMS agar tercipta pemimpin yang memiliki integritas moral dan kredibilitas yang tinggi.”

Mustafa Kamal (Aktivis Reformasi, Ketua Fraksi PKS DPR-RI)“Sungguh saya terharu dengan perkembangan PPSDMS NF yang telah berkembang di berbagai daerah di Indonesia. PPSDMS adalah kawah candradimuka bagi perkembangan dan pertumbuhan karakter kepemimpinan muda di masa

yang akan datang. Saya berharap para peserta PPSDMS benar-benar akan menjadi pemimpin bangsa yang produktif, efektif, dan memahami negerinya dengan dasar iman dan taqwa untuk membangun Indonesia yang penuh berkah.”

Bambang Priantono (Direktur PT. Lintasarta)“Kesan saya selama bersentuhan dengan PPSDMS selama 8 tahun. Pertama, para Pengurus memiliki komitmen dan keihklasan dalam bekerja. Kedua, para peserta selama IV angkatan semakin memperlihatkan hasil-hasil pembinaan berupa prestasi.”

Laksda TNI (Purn.) Husein Ibrahim (Dewan Penyantun PPSDMS/ Direktur BAZNAS)“Sejak tahun 2002 kami bersama-sama Pak Musholi, Pak Bachtiar, dan rekan-rekan yang lain

membangun PPSDMS. Kami memilih para peserta terbaik dari berbagai perguruan tinggi negeri untuk disiapkan menjadi pemimpin masa depan yang islami, moderat, penuh tanggung jawab dalam

berbangsa dan bernegara, serta memiliki empati yang besar terhadap dhuafa. PPSDMS akan melahirkan pemimpin yang mandiri yang mampu mengayomi masyarakat serta bangsa dan negara.”

Ust. Abdi Sumaithi (Abu Ridho), Anggota DPD dari Prov. Banten“PPSDMS adalah suatu gerakan yang dibutuhkan untuk melengkapi gerakan-gerakan

yang lain. Model gerakan PPSDMS adalah gerakan yang visioner yang tentunya

memiliki peran strategis di masa depan.”

13

testimoni tokoh

Future Leaders-Newsletter PPSDMS, November-Desember 2010

Page 14: Newsletter PPSDMS-NF Nov-Des 2010

Laporan Donasi Oktober 2010

14

donasi anda

Future Leaders-Newsletter PPSDMS, November-Desember 2010

Sutjipto, SH

Page 15: Newsletter PPSDMS-NF Nov-Des 2010

15

Laporan Keuangan bulan Oktober 2010

Jika ada nama donatur yang belum tercantum atau untukinfromasi lebih lengkap tentang donasi harap menghubungibagian Keuangan PPSDMS sdri. Nancy Zainabun.Telp. Sekretariat PPSDMS : 021-78883828

laporan keuangan

PENERIMAAN DONASI

BIAYA PUSAT

BIAYA REGIONALPENDAYAGUNAAN DANA

Future Leaders-Newsletter PPSDMS, November-Desember 2010

Page 16: Newsletter PPSDMS-NF Nov-Des 2010

Laporan Donasi November 2010

donasi anda

16

Note : Mohon Maaf kami sampaikan bagi

yang berdonasi Via ATM BNI untuk bulan

November ,kami tidak dapat menyajikan

nama para Donatur yang berdonasi dari

tanggal 22 November hingga 30 November

2010 dikarenakan informasi yang belum

kami terima hingga saat ini dari pihak BNI.

Adapun Jumlah Donasinya kami

kelompokkan ke Hamba Allah Via ATM BNI

(INFAQ) atau ATM BNI (ZAKAT).

Future Leaders-Newsletter PPSDMS, November-Desember 2010

Page 17: Newsletter PPSDMS-NF Nov-Des 2010

Laporan Keuangan bulan November 2010

17

laporan keuangan

PENDAYAGUNAAN DANA

BIAYA REGIONAL

PENERIMAAN

BIAYA PUSAT

Future Leaders-Newsletter PPSDMS, November-Desember 2010

Page 18: Newsletter PPSDMS-NF Nov-Des 2010

Penyerahan Penghargaan untukPeserta Terbaik dan Regional Terbaik,

bulan Oktober 2010

Diskusi Pasca Kampus Regional 1 Putribersama Dr. Emma Rachmawati,

Dekan FIKes UHAMKA

Diskusi Pasca Kampus Regional 1 Jakartabersama Bapak Ir. Bambang Priantono, MT

Dialog Tokoh Regional 2 Bandung bersamaBapak Dicky Zainal Arifin,

Owner CV. Hikmatul Iman Technology

Ujian Kenaikan Tingkat TaekwondoRegional 4 surabaya

Dialog Tokoh Regional 5 Bogor bersamaIrfan Syauki Beik, Ph.D (Ketua Departemen Ekonomi

Syariah, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, IPB)

Diskusi Pasca Kampus Regional 5 Bogorbersama Hari Bowo (Owner DeBo Sejahtera)

Dialog Tokoh Regional 4 Surabaya bersamaDs. Ec. Suherman Rosyidi M. Com

(Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah Jawa Timur)

18

Oktober - November 2010

Kajian Fikih Perempuan Regional 1 Putri, bersama Eko Yuliarti

Dialog Tokoh Regional 3 Yogyakarta bersama Ust. Cahyadi Takariawan

Page 19: Newsletter PPSDMS-NF Nov-Des 2010
Page 20: Newsletter PPSDMS-NF Nov-Des 2010

PERANGKO BERLANGGANAN

KP 1 JAKARTA SELATAN 12000

IZIN NO: 103/PRKB/JKS/WILPOS IV/2009

Berlaku s/d 31 Desember 2011