Top Banner
News Letter Kebun Raya Bali Vol: II No: 4 April-Juni 2012 Konservasi & Budaya Dalam Harmoni ISSN : 2088-7744 Susunan redaksi: Pemimpin Umum: Kepala UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya “Eka Karya” Bali-LIPI. Pemimpin Redaksi: Koordinator Jasa dan Informasi UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya “Eka Karya” Bali-LIPI. Ketua Dewan Redaksi: Muntadliroh, S.I.Kom. Dewan Redaksi: I Wayan Mudarsa, SP, I Putu Suendra, SP, I Made Raharja Pendit, SP, I Gst Ngurah Putu Dedi Wirawan, A.Md, Renata Lusilaora, A.Md. Perwajahan: I Gede Wawan S, S.Sn. Alamat Redaksi: UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya “Eka Karya” Bali-LIPI, Candikuning, Baturiti, Tabanan, Bali, 82191 Telp. (0368)2033211, 2033170, Fax. (0368)2033171. email: [email protected]. Redaksi menerima tulisan, foto dan gambar serta berhak memilih dan menyunting tulisan yang akan dimuat tanpa mengubah isi. Versi daring dapat dibaca dan diunduh di http://www.krbali.lipi.go.id “53 tahun sudah perjalanan Kebun Raya “Eka Karya” Bali tercinta ini. Kobar semangat seolah tak pernah padam dari lubuk hati para Putra Bangsa yang telah berjasa dalam mendirikan dan merawat kebun tercinta ini hingga generasi Kami kini. Kami akan terus berkarya dalam semangat yang sama, sekarang dan untuk selamanya.” P ernyataan pemantik semangat di atas kiranya mampu mewakili suara hati Pegawai Kebun Raya Bali dalam menyambut perayaan HUT ke-53 UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya “Eka Karya” Bali yang jatuh pada tanggal 15 Juli 2012. Hal tersebut tertuang secara nyata dalam tema yang diusung kali ini yaitu “Reformasi Birokrasi: Melalui efisiensi & efektifitas kinerja yang berlandaskan profesionalisme & kebersamaan.” Dalam sambutan pembukaan pertandingan olah raga antar pegawai Kebun Raya Bali, I Nyoman Lugrayasa, M.Si mengatakan,”Perayaan HUT Kebun Raya Bali ke-53 Kita kaitkan dengan konservasi dan etos kerja, sekaligus mengajak semua pegawai untuk meningkatkan kebersamaan dalam mengimplementasikan Reformasi Birokrasi LIPI.” Menurut Lugrayasa, sejauh ini Kebun Raya Bali sudah banyak melakukan perubahan mendasar untuk menyongsong Reformasi Birokrasi. Pergeseran pegawai telah banyak dilakukan sebagai wujud profesionalisme berdasarkan pada aturan dan kompetensi dari masing- masing pegawai. Hal tersebut merupakan bentuk tanggung jawab moral dalam pelaksanaan Reformasi Birokrasi untuk mendapatkan reward berupa remunerasi. Dengan remunerasi harapannya pegawai akan termotivasi dalam bekerja untuk meningkatkan profesionalisme dan menumbuhkembangkan semangat kebersamaan untuk menghadapi tatantangan yang semakin kompetitif. Dalam rangka menyemarakkan HUT ke-53, Kebun Raya Bali menggelar serangkaian kegiatan dari tanggal 22 Juni sampai 16 Juli 2012. Diantaranya olah raga Volley Putra-Putri, Tennis Meja, Badminton, Sepak Bola Bersarung dan Jalan Santai. Pertandingan olah raga ini d ibagi dalam empat kelompok yang beranggotakan 54 orang pegawai dan siswa magang. “Berdasarkan hasil rekap semua pertandingan, juara pertama dimenangkan oleh Regu II, juara kedua diraih oleh Regu I, juara ketiga oleh Regu III dan juara empat diraih Regu IV,” tutur I Ketut Diarna selaku Koordinator Seksi Olah Raga. Selain kegiatan olah raga, workshop dan lomba identifikasi tumbuhan turut menyemarakkan HUT Kebun Raya Bali ke-53. Menurut Agung Kurniawan sebagai penanggung jawab kegiatan, lomba ini bertujuan untuk menguji kemampuan peserta Diklat Taksonomi Tumbuhan, Peneliti dan Pengamat di Seksi Konservasi Ex-situ dalam mengenal tumbuhan koleksi Kebun Raya Bali, karena selama ini jumlah SDM yang memiliki keahlian mengenal tumbuhan masih terbatas. Lomba identifikasi tumbuhan telah dilaksanakan pada tanggal 5 Juli 2012 dan diikuti oleh 20 orang peserta. Lomba ini dimenangkan oleh I Made Sumerta dengan skor 53 poin, disusul I Putu Suparta (41 poin) dan I Ketut Toya (37 poin). Kegiatan lainnya yang juga dilaksanakan meliputi kegiatan sosial dengan memberikan sumbangan bibit tanaman sejumlah 200 pohon kepada Kelompok Pecinta Alam Malon Danu Candikuning II, pemeriksaan IVA gratis untuk anggota Dharma Wanita Persatuan Kebun Raya Bali yang merupakan kerjasama dengan Puskesmas Baturiti, serta pelatihan panjat pohon yang diperuntukkan bagi Litkayasa dan Peneliti bekerjasama dengan Tree Top. Sedangkan lomba menggambar ilustrasi tumbuhan dan lomba fotografi alam dibuka dari tanggal 2-9 Juli 2012 dan hasilnya akan dipamerkan pada acara puncak peringatan HUT ke-53 Kebun Raya Bali pada tanggal 16 Juli 2012. Pada puncak perayaan HUT KR Bali, akan ditampilkan pentas seni, launching buku Araceae serta produk Pestisida Organik (Pestior) hasil penelitian I Putu Agus Hendra Wibawa. Di samping itu, akan dilaksanakan pula peresmian Taman Lumut dan Lycophite. (I Wayan Mudarsa) REFORMASI BIROKRASI DAN SEMANGAT KEBERSAMAAN WARNAI HUT KEBUN RAYA BALI KE-53 I ptekda merupakan kegiatan Alih Teknologi untuk mengimplementasikan ilmu pengetahuan dan teknologi guna menggerakkan ekonomi kerakyatan sehingga memberi dampak yang positif. Melalui penerapan Iptekda, masyarakat bisa merasakan berbagai kemudahan dari implementasi teknologi dan cara-cara baru dari Kelompok Alih Teknologi, diantaranya dari LIPI dan Perguruan Tinggi. Program Iptekda ini pada akhirnya akan bermuara pada peningkatan taraf hidup masyarakat, membuka lapangan kerja baru dan mengurangi kemiskinan. Di tahun 2012, Kebun Raya Bali menjalankan program Iptekda berupa Pengembangan Produksi Kompenit dengan memanfaatkan sampah organik di kawasan Kebun Raya Bali. Kompenit merupakan salah satu produk unggulan Kebun Raya Bali dan hingga kini telah banyak dimanfaatkan oleh petani di Kabupaten Tabanan dan sekitarnya. Seiring dengan meningkatnya jumlah permintaan, kadang kala produsen merasa kewalahan, karena selama ini proses pengerjaannya masih mengandalkan tenaga manusia. Bertolak dari permasalahan tersebut, menggerakkan Wawan Sujarwo, M.P, I Nyoman Lugrayasa, M.Si, dan I Made Ardaka, S.Si, untuk mengembangkan teknik usaha pupuk organik dalam skala industri, serta berupaya mengurangi pemakaian pupuk kimia dalam pertanian secara luas. Dalam pelaksanaannya, program yang dikomando oleh Wawan Sujarwo ini menitikberatkan pada perbaikan mesin pengayak dan blower yang digunakan dalam proses produksi, sehingga bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas Kompenit yang dihasilkan. “Beberapa alat yang dibutuhkan untuk meningkatkan produktifitas dan mempercepat proses fermentasi, diantaranya dengan menambah kuantitas dan daya PK mesin pencacah dan pengayak, pembelian blower dan selang udara, serta pembelian mesin pembalik perlu diprioritaskan karena kegiatan pembalikan material organik memegang peran penting akan jadi atau tidaknya sampah organik menjadi kompos,” ungkap Wawan. Kegiatan ini juga menggandeng KPN Bina Sejahtera Kebun Raya Bali sebagai ujung tombak perluasan jaringan pemasaran Kompenit. (Muntadliroh) IPTEKDA 2012: PENGEMBANGAN PRODUKSI KOMPENIT KEBUN RAYA BALI DIKLAT TAKSONOMI TUMBUHAN U PT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya “Eka Karya Bali” merupakan lembaga yang mempunyai peran penting di bidang konservasi tumbuhan. Sudah barang tentu Kebun Raya Bali harus mempunyai SDM yang memadai di bidang pengenalan dan identifikasi tumbuhan. Meskipun tumbuhan koleksi merupakan benda yang tidak asing lagi bagi pegawai Kebun Raya Bali, namun masih banyak yang perlu diketahui secara mendalam terutama dari segi pemahaman keilmuannya. Untuk mewujudkan SDM yang professional di bidang ini, maka pada tanggal 4 Juni 2012 Kebun Raya Bali kembali menggelar Pendidikan Pelatihan Taksonomi Tumbuhan. Diklat ini diikuti 11 orang peserta yaitu tiga orang Fungsional Litkayasa dan 11 lainnya merupakan Kandidat Litkayasa. Diklat Taksonomi Tumbuhan ini dilaksanakan tiga kali seminggu dalam kurun waktu tiga bulan dan merupakan lanjutan dari diklat sebelumnya yang telah dilaksanakan tahun 2011. Materi yang diberikan kali ini terbatas pada suku Moraceae, Rubiaceae, Orchidaceae, Myrtaceae, Meliaceae, Sapindaceae, Poaceae, Arecaceae, Araceae dan Paku-pakuan. Pjs. Kepala Kebun Raya Bali I Made Patru, S.Sos dalam sambutannya mengatakan, “Melalui diklat ini akan dapat dihasilkan SDM yang benar- benar menguasai teknik-teknik identifikasi tumbuhan di bidangnya masing-masing. Kebun Raya Bali sebagai Lembaga Konservasi Tumbuhan memiliki asset berupa koleksi tumbuhan hidup dan kering (herbarium). Oleh karena itu, kesempatan yang diberikan lembaga ini semoga benar-benar dimanfaatkan oleh perserta diklat.” Salah seorang pengajar diklat, I Wayan Warnata, S.IP mengatakan bahwa tujuan diklat ini selain menghasilkan tenaga yang terampil dalam mengenal tumbuhan, Kebun Raya merupakan Lembaga Konservasi yang di dalamnya ada Unit Sertifikasi Tumbuhan sehingga diharapkan mampu memberikan pelayanan yang baik kepada lembaga lain dalam hal validasi nama tumbuhan. (I Wayan Mudarsa) Proses pembalikan kompos masih menggunakan peralatan manual. Hasil diklat taksonomi dipraktekkan pada saat lomba identifikasi tanaman.
2

News Letter U Kebun Raya Balikebunrayabali.com/files/news letter vol.II no.4 hal1.pdf · Salam Hangat Dari Redaksi P embaca setia Newsletter Kebun Raya Bali, 53 tahun sudah usia Kebun

Feb 10, 2018

Download

Documents

vudat
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: News Letter U Kebun Raya Balikebunrayabali.com/files/news letter vol.II no.4 hal1.pdf · Salam Hangat Dari Redaksi P embaca setia Newsletter Kebun Raya Bali, 53 tahun sudah usia Kebun

News Letter

Kebun Raya Bali

Vol: II No: 4 April-Juni 2012

Konservasi & Budaya Dalam Harmoni

ISSN : 2088-7744

Susunan redaksi:Pemimpin Umum: Kepala UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya “Eka Karya” Bali-LIPI. Pemimpin Redaksi: Koordinator Jasa dan Informasi UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya “Eka Karya” Bali-LIPI. Ketua Dewan Redaksi: Muntadliroh, S.I.Kom. Dewan Redaksi: I Wayan Mudarsa, SP, I Putu Suendra, SP, I Made Raharja Pendit, SP, I Gst Ngurah Putu Dedi Wirawan, A.Md, Renata Lusilaora, A.Md. Perwajahan: I Gede Wawan S, S.Sn. Alamat Redaksi: UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya “Eka Karya” Bali-LIPI, Candikuning, Baturiti, Tabanan, Bali, 82191 Telp. (0368)2033211, 2033170, Fax. (0368)2033171. email: [email protected]. Redaksi menerima tulisan, foto dan gambar serta berhak memilih dan menyunting tulisan yang akan dimuat tanpa mengubah isi. Versi daring dapat dibaca dan diunduh di http://www.krbali.lipi.go.id

 

“53 tahun sudah perjalanan Kebun Raya “Eka Karya” Bali tercinta ini. Kobar semangat seolah tak pernah padam dari lubuk hati para Putra Bangsa yang telah berjasa dalam mendirikan dan merawat kebun tercinta ini hingga generasi Kami kini. Kami akan terus berkarya dalam semangat yang sama, sekarang dan untuk selamanya.”

Pernyataan pemantik semangat di atas kiranya mampu mewakili suara hati Pegawai Kebun Raya Bali dalam menyambut perayaan

HUT ke-53 UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya “Eka Karya” Bali yang jatuh pada tanggal 15 Juli 2012. Hal tersebut tertuang secara nyata dalam tema yang diusung kali ini yaitu “Reformasi Birokrasi: Melalui efisiensi & efektifitas kinerja yang berlandaskan profesionalisme & kebersamaan.” Dalam sambutan pembukaan pertandingan olah raga antar pegawai Kebun Raya Bali, I Nyoman Lugrayasa, M.Si mengatakan,”Perayaan HUT Kebun Raya Bali ke-53 Kita kaitkan dengan konservasi dan etos kerja, sekaligus mengajak semua pegawai untuk meningkatkan kebersamaan dalam mengimplementasikan Reformasi Birokrasi LIPI.”

Menurut Lugrayasa, sejauh ini Kebun Raya Bali sudah banyak melakukan perubahan mendasar untuk menyongsong Reformasi Birokrasi. Pergeseran pegawai telah banyak dilakukan sebagai wujud profesionalisme berdasarkan pada aturan dan kompetensi dari masing-masing pegawai. Hal tersebut merupakan bentuk tanggung jawab moral dalam pelaksanaan Reformasi Birokrasi untuk mendapatkan reward berupa remunerasi. Dengan remunerasi harapannya pegawai akan termotivasi dalam bekerja untuk meningkatkan profesionalisme dan menumbuhkembangkan semangat kebersamaan untuk menghadapi tatantangan yang semakin kompetitif.

Dalam rangka menyemarakkan HUT ke-53, Kebun Raya Bali menggelar serangkaian kegiatan dari tanggal 22 Juni sampai 16 Juli 2012. Diantaranya olah raga Volley Putra-Putri, Tennis Meja, Badminton, Sepak Bola Bersarung dan Jalan Santai. Pertandingan olah raga ini d

ibagi dalam empat kelompok yang beranggotakan 54 orang pegawaidan siswa magang. “Berdasarkan hasil rekap semua pertandingan, juara pertama dimenangkan oleh Regu II, juara kedua diraih oleh Regu I, juara ketiga oleh Regu III dan juara empat diraih Regu IV,” tutur I Ketut Diarna selaku Koordinator Seksi Olah Raga.

Selain kegiatan olah raga, workshop dan lomba identifikasi tumbuhan turut menyemarakkan HUT Kebun Raya Bali ke-53. Menurut Agung Kurniawan sebagai penanggung jawab kegiatan, lomba ini bertujuan untuk menguji kemampuan peserta Diklat Taksonomi Tumbuhan, Peneliti dan Pengamat di Seksi Konservasi Ex-situ dalam mengenal tumbuhan koleksi Kebun Raya Bali, karena selama ini jumlah SDM yang memiliki keahlian mengenal tumbuhan masih terbatas. Lomba identifikasi tumbuhan telah dilaksanakan pada tanggal 5 Juli 2012 dan diikuti oleh 20 orang peserta. Lomba ini dimenangkan oleh I Made Sumerta dengan skor 53 poin, disusul I Putu Suparta (41 poin) dan I Ketut Toya (37 poin).

Kegiatan lainnya yang juga dilaksanakan meliputi kegiatan sosial dengan memberikan sumbangan bibit tanaman sejumlah 200 pohon kepada Kelompok Pecinta Alam Malon Danu Candikuning II, pemeriksaan IVA gratis untuk anggota Dharma Wanita Persatuan Kebun Raya Bali yang merupakan kerjasama dengan Puskesmas Baturiti, serta pelatihan panjat pohon yang diperuntukkan bagi Litkayasa dan Peneliti bekerjasama dengan Tree Top. Sedangkan lomba menggambar ilustrasi tumbuhan dan lomba fotografi alam dibuka dari tanggal 2-9 Juli 2012 dan hasilnya akan dipamerkan pada acara puncak peringatan HUT ke-53 Kebun Raya Bali pada tanggal 16 Juli 2012.

Pada puncak perayaan HUT KR Bali, akan ditampilkan pentas seni, launching buku Araceae serta produk Pestisida Organik (Pestior) hasil penelitian I Putu Agus Hendra Wibawa. Di samping itu, akan dilaksanakan pula peresmian Taman Lumut dan Lycophite. (I Wayan Mudarsa)

REFORMASI BIROKRASI DAN SEMANGAT KEBERSAMAAN

WARNAI HUT KEBUN RAYA BALI KE-53

Iptekda merupakan kegiatan Alih Teknologi untuk mengimplementasikan ilmu pengetahuan dan teknologi guna

menggerakkan ekonomi kerakyatan sehingga memberi dampak yang positif. Melalui penerapan Iptekda, masyarakat bisa merasakan berbagai kemudahan dari implementasi teknologi dan cara-cara baru dari Kelompok Alih Teknologi, diantaranya dari LIPI dan Perguruan Tinggi. Program Iptekda ini pada akhirnya akan bermuara pada peningkatan taraf hidup masyarakat, membuka lapangan kerja baru dan mengurangi kemiskinan.

Di tahun 2012, Kebun Raya Bali menjalankan program Iptekda berupa Pengembangan Produksi Kompenit dengan memanfaatkan sampah organik di kawasan Kebun Raya Bali. Kompenit merupakan salah satu produk unggulan Kebun Raya Bali dan hingga kini telah banyak dimanfaatkan oleh petani di Kabupaten Tabanan dan sekitarnya. Seiring dengan meningkatnya jumlah permintaan, kadang kala produsen merasa kewalahan, karena selama ini proses pengerjaannya masih mengandalkan tenaga manusia.

Bertolak dari permasalahan tersebut, menggerakkan Wawan Sujarwo, M.P, I Nyoman Lugrayasa, M.Si, dan I Made Ardaka, S.Si, untuk mengembangkan teknik usaha pupuk organik dalam skala industri, serta berupaya mengurangi pemakaian pupuk kimia dalam pertanian secara luas. Dalam pelaksanaannya, program yang dikomando oleh Wawan Sujarwo ini menitikberatkan pada perbaikan mesin pengayak dan blower yang digunakan dalam proses produksi, sehingga bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas Kompenit yang dihasilkan. “Beberapa alat yang dibutuhkan untuk meningkatkan produktifitas dan mempercepat proses fermentasi, diantaranya dengan menambah kuantitas dan daya PK mesin pencacah dan pengayak, pembelian blower dan selang udara, serta pembelian mesin pembalik perlu diprioritaskan karena kegiatan pembalikan material organik memegang peran penting akan jadi atau tidaknya sampah organik menjadi kompos,” ungkap Wawan. Kegiatan ini juga menggandeng KPN Bina Sejahtera Kebun Raya Bali sebagai ujung tombak perluasan jaringan pemasaran Kompenit. (Muntadliroh)

IPTEKDA 2012: PENGEMBANGAN PRODUKSI KOMPENIT KEBUN RAYA BALI

DIKLAT TAKSONOMI TUMBUHAN

UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya “Eka Karya Bali” merupakan lembaga yang mempunyai peran penting di bidang

konservasi tumbuhan. Sudah barang tentu Kebun Raya Bali harus mempunyai SDM yang memadai di bidang pengenalan dan identifikasi tumbuhan. Meskipun tumbuhan koleksi merupakan benda yang tidak asing lagi bagi pegawai Kebun Raya Bali, namun masih banyak yang perlu diketahui secara mendalam terutama dari segi pemahaman keilmuannya.

Untuk mewujudkan SDM yang professional di bidang ini, maka pada tanggal 4 Juni 2012 Kebun Raya Bali kembali menggelar Pendidikan Pelatihan Taksonomi Tumbuhan. Diklat ini diikuti 11 orang peserta yaitu tiga orang Fungsional Litkayasa dan 11 lainnya merupakan Kandidat Litkayasa. Diklat Taksonomi Tumbuhan ini dilaksanakan tiga kali seminggu dalam kurun waktu tiga bulan dan merupakan lanjutan dari diklat sebelumnya yang telah dilaksanakan tahun 2011. Materi yang diberikan kali ini terbatas pada suku Moraceae, Rubiaceae, Orchidaceae, Myrtaceae, Meliaceae, Sapindaceae, Poaceae, Arecaceae, Araceae dan Paku-pakuan.

Pjs. Kepala Kebun Raya Bali I Made Patru, S.Sos dalam sambutannya mengatakan, “Melalui diklat ini akan dapat dihasilkan SDM yang benar-benar menguasai teknik-teknik identifikasi tumbuhan di bidangnya masing-masing. Kebun Raya Bali sebagai Lembaga Konservasi Tumbuhan memiliki asset berupa koleksi tumbuhan hidup dan kering (herbarium). Oleh karena itu, kesempatan yang diberikan lembaga ini semoga benar-benar dimanfaatkan oleh perserta diklat.”

Salah seorang pengajar diklat, I Wayan Warnata, S.IP mengatakan bahwa tujuan diklat ini selain menghasilkan tenaga yang terampil dalam mengenal tumbuhan, Kebun Raya merupakan Lembaga Konservasi yang di dalamnya ada Unit Sertifikasi Tumbuhan sehingga diharapkan mampu memberikan pelayanan yang baik kepada lembaga lain dalam hal validasi nama tumbuhan. (I Wayan Mudarsa)

Proses pembalikan kompos masih menggunakan

peralatan manual.

Hasil diklat

taksonomi

dipraktekkan

pada saat lomba

identifikasi tanaman.

Page 2: News Letter U Kebun Raya Balikebunrayabali.com/files/news letter vol.II no.4 hal1.pdf · Salam Hangat Dari Redaksi P embaca setia Newsletter Kebun Raya Bali, 53 tahun sudah usia Kebun

Salam Hangat Dari RedaksiPembaca setia Newsletter Kebun Raya Bali, 53 tahun sudah usia

Kebun Raya Bali kini. Sebuah perjalanan panjang yang ditebus dengan keringat pengorbanan dan ketulusan pengabdian Putera Bangsa. Sepanjang perjalanan Kebun Raya Bali, tantangan dan hambatan datang silih berganti. Namun, setiap masalah senantiasa mendewasakan pola pikir Kita, sehingga pundi-pundi prestasi tetap mampu Kita torehkan. Sebuah persembahan istimewa untuk Kebun Raya Bali tercinta di tahun ini adalah hasil riset Pestisida Organik (Pestior), buku Araceae serta terwujudnya Taman Lumut dan Lycophyte yang mempercantik kebun Kita. Selamat membaca.

Potret Kebun

Empat mahasiswa jurusan Biologi Program Sarjana Biologi Sekolah

Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung (ITB)

mengikuti kegiatan magang/Praktek Kerja Lapangan selama dua

minggu di Kebun Raya Bali, tepatnya dari tanggal 31 Mei hingga 15 Juni

2012. Keempat mahasiswa tersebut adalah: Riska Parikrama dengan

topik magang “Studi Pendahuluan Aklimatisasi Dendrobium spectabile

di Kebun Raya “Eka Karya” Bali: Pendekatan Karakteristik Stomata; Rizka

Noviandari dengan Topik magang “Pengaruh Ekstrak Daun Sirih (Piper

betle) terhadap Ulat Penggerek Daun pada Tanaman Nicolaia speciosa

di Kebun Raya “Eka Karya” Bali; Destry Nurfitri Arisandi dengan topik

magang “Optimasi Penggunaan Fungisida Dithane dalam Proses

Sterilisasi Eksplan Rhododendron renschianum Sleum secara In Vitro di

Kebun Raya “Eka Karya” Bali; Karlina Febrianti Wardani dengan topik

magang “Pengaruh Ekstrak Daun Sirsak (Annona muricata) terhadap

Ulat Penggerek Daun pada Tanaman Nicolaia speciosa di Kebun Raya

“Eka Karya” Bali.

Pada angkatan tahun ini, sebanyak 120 orang mahasiswa Jurusan

Biologi ITB bebas memilih topik dan tempat magang sesuai minat

mereka. Selain di Kebun Raya Bali, mahasiswa ITB lainnya juga ada

yang melakukan magang di beberapa tempat di Bali antara lain di Balai

Besar Perikanan Gondol, Bali Zoo, Bali Bird Park dan Coral Cek Denpasar.

Sedangkan untuk wilayah lainnya, mereka ada yang magang di Kebun

Raya Cibodas, Perusahaan minyak TOTAL, bahkan hingga PT. Freeport

di Papua seperti yang dijelaskan Destry.

Saat ditanya mengenai pengalaman yang didapatkan selama magang

di Kebun Raya Bali, Riska Parikrama menuturkan ada banyak ilmu yang

diperoleh, tidak hanya berkaitan dengan kegiatan penelitian yang

mereka lakukan, tetapi juga bagaimana mereka belajar berkomunikasi

dengan orang. Soft skill dan hard skill yang diperoleh di bangku kuliah

di sini benar-benar diaplikasikan sehingga bisa menjadi bekal di dunia

kerja kelak.

Mereka juga memberikan masukan untuk Kebun Raya Bali mengenai

peningkatan fasilitas pendukung terutama untuk penyediaan fasilitas

laboratorium, juga pentingnya penambahan staf teknisi laboratorium

sehingga ada yang membantu peneliti dalam menyiapkan peralatan

laboratorium. (Gde Wawan Setiadi)

Mahasiswa ITB Magang di Kebun Raya Bali

Rumah Dinosaurus di Kebun Raya Bali

Awas…ada Dinosaurus! Eit, jangan panik dulu. Sekarang di Kebun

Raya Bali telah dibangun sebuah rumah paranet berbentuk

Dinosaurus yang berlokasi di Taman Cyathea. Rumah paranet ini

digunakan untuk mengkoleksi jenis lumut, Lycophyte, dan tumbuhan

Paku. Latar belakang dibangunnya rumah paranet yang digagas dan

didesain oleh I Dewa Putu Darma tersebut adalah sebagai rumah

bagi koleksi Lumut, Lycophyte, dan beberapa tumbuhan Paku yang

merupakan tumbuhan pertama yang beradaptasi dan mendominasi

vegetasi bumi pada zaman Dinosaurus. Untuk menandai ketuaannya,

maka dibuatlah sosok Dinosaurus Triceratops. Hal yang membanggakan

dari pembangunan rumah koleksi ini adalah pengerjaannya dilakukan

secara swadaya dan gotong-royong oleh staf Kebun Raya Bali.

Bangunan berbentuk Dinousaurus ini dibiayai dari dana anggaran rutin

dan ditunjang dengan anggaran PKPP Ristek. Proses pembangunannya

membutuhkan waktu selama satu tahun. “Uniknya, di sini kita bercerita

tentang evolusi tumbuhan darat, kapan mereka muncul, bagaimana

mereka berkembang dan keanekaragamannya” imbuh Dr. Bayu Adjie.

Beliau juga mengungkapkan rencana selanjutnya adalah menata ulang

koleksi tumbuhan Paku dengan memperhatikan pengelompokan

takson dan juga sejarah evolusinya. Hal ini berguna untuk tata kelola,

pendidikan dan juga pengembangan koleksi. (Gde Wawan Setiadi)

Cara terbaik untuk menghilangkan penat di tengah padatnya

kota Beijing serta tingginya polusi udara di sana ialah dengan

berkunjung ke Kebun Raya Beijing yang terletak di jalan Wofo Si,

Xiang Shan, Distrik Haidian sekitar 23 km dari pusat kota Beijing. Akses

menuju Kebun Raya Beijing dapat dicapai dengan menggunakan

kendaraan umum seperti Bus dan Metro Subway.

Banyak tempat menarik di dalam kawasan Kebun Raya Beijing yang

patut untuk dikunjungi dan di adopt konsep penataan kawasannya,

diantaranya Wofo Temple (Kuil Buddha Tidur), Kebun Peach Ornamental,

Lembah Cerry, Arboretum, Kebun Penjing, Konservatorium (rumah

kaca besar) dan museum yang memamerkan barang-barang antik

seperti lukisan Tiongkok, dan baju kuno kerajaan Tiongkok, serta fosil-

fosil hewan langka. Khusus untuk Wofo Temple dan Konservatorium

dikenakan biaya masuk tambahan diluar tiket yang harus dibayar

sebesar 15 RMB (Rp. 15.000,-).

Belajar dari Kebun Raya Beijing

Foto: Gede Wawan setiadi

Pengelolaan Kebun Raya Beijing lebih menitikberatkan pada penataan

kawasan dan taman yang dikombinasikan dengan pamandangan alam

pegunungan dan aliran sungai untuk menarik minat pengunjung.

Terlihat bahwa jumlah pengunjung yang memadati Kebun Raya

Beijing cukup tinggi, didominasi oleh kalangan lansia dan keluarga

yang menghabiskan waktu dengan bersantai dibawah pohon dengan

menggelar tikar di pelataran lapangan rumput. Banyaknya restaurant,

toko, dan penjual makanan instant semakin memudahkan pengunjung

untuk menghabiskan waktu seharian di Kebun Raya Beijing tanpa

merasa kesulitan untuk mencari makanan.

Keragaman jenis tanaman koleksi umum di luar konservatorium, jika

dibandingkan dengan Kebun Raya di Indonesia masih kalah jauh.

Meskipun luasnya hanya 56 ha dan didirikan pada tahun 1955, Kebun

Raya Beijing telah berhasil mengkoleksi 6000 jenis tanaman yang

terdiri dari 2000 jenis pohon dan perdu, 1640 varietas tanaman tropis

dan subtropis, 500 species tanaman bunga (di dominasi jenis hybrid),

dan 1900 jenis tanaman buah, tanaman air dan tanaman obat China.

Sebagian besar tanaman yang ada di Kebun Raya Beijing belum

memiliki papan nama lengkap dengan nomor register seperti halnya

Kebun Raya yang ada di Indonesia.

Pelajaran berharga yang dapat di petik dari Kebun Raya Beijing adalah

bagaimana Kebun Raya di Indonesia dapat menata kawasan menjadi

zonasi yang menarik, menata taman dengan ide kreatif, menonjolkan

sejarah Kebun Raya dari masa ke masa dalam bentuk museum dan

mengupayakan pelestarian tanaman tropis dengan membangun

konservatorium yang sangat besar. Hal tersebut dapat menjadi studi

perbandingan dalam pengelolaan Kebun Raya di Indonesia khususnya

Kebun Raya Bali yang akan memasuki jenjang usia ke-53 dan berharap

rencana pembangunan konservatorium bisa cepat terealisasi. (Wawan

Sujarwo)

Bangunan konservatoriun berdiri megah di

Kebun Raya Beijing.

Cara terbaik untuk menghilangkan penat di tengah padatnya

kota Beijing serta tingginya polusi udara di sana ialah dengan

berkunjung ke Kebun Raya Beijing.