33
BAB 1PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangSpace occupying lesion (SOL) merupakan
generalisasi masalah tentang adanya lesi pada ruang intrakranial
khususnya yang mengenai otak. Penyebabnya meliputi hematoma, abses
otak dan tumor otak.Tumor otak merupakan penyebab sebagian besar
dari space occupying lesion. Di amerika di dapat 35.000 kasus baru
dari tumor otak setipa tahun, sedang menurut berltelone, tumor
primer susunan saraf pusat dijumpai 10% dari seluruh penyakit
neurologi yang ditemukan di rumah sakit umum.Menurut penelitian
yang dilakukan oleh rumah sakit Lahore, pakistan, periode september
1999 hingga april 2000, dalam 100 kasus space occupying lesion
intrakranial, 54 kasus terjadi pada pria dan 46 kasus pada wanita.
Selain itu, 18 kasus ditemukan pada usia dibawah 12 tahun. 28 kasus
terjadi pada rentan usia 20-29 tahun, 13 kasus pada usia 30-39, dan
14 kasus pada usia 40-49.Di indonesia data tentang penyebab SOL
belum dilaporkan. Namun, di daerah endemis TB seperti indonesia
presentasi tuberkuloma mungkin lebih besar sebagai penyebab SOL.
Insiden terjadinya SOL di indonesia adalah sebanyak 6/100.000
populasi per tahun.SOL di diagnosis dengan temuan klinis dimana
perlu dilakukan pemeriksaan neurologis lengkap termasuk pemeriksaan
nervus kranialis dan radiologis seperti Head CT scan atau MRI.
Kemudian, diagnosis dikonformasi dengan temuan histologist bila
terdapat massa pada pemeriksaan radiologis.Prognosis dan pilihan
pengobatan untuk tumor otak primer dan tumor sumsum tulang belakang
tergantung pada hal-hal seperti jenis dan grade tumor, lokasi
tumor, waktu tumor didiagnosis, apakah dapat dilakukan pembedahan
pada pasien SOL.
1.2Tujuan PenulisanTujuan penelitian laporan ini adalah untuk
memenuhi tugas kepaniteraan klinik senior Department Ilmu Penyakit
Saraf RSUP Haji Adam Malik Medan dan meningkatkan pemahaman dan
pengetahuan mahasiswa tentang Space Occupying Lesion (SOL).
1.3Manfaat PenulisanManfaat dari penulisan laporan ini adalah
sebagai sarana untuk mengetahui dan mempelajari lebih dalam
mengenai Space Occupying Lesion (SOL) berdasarkan teori dan kasus
yang ada.
BAB 2LAPORAN KASUS
2.1AnamnesisIdentitasPribadiNo. RekamMedis: 00.61.80.98Nama:
SurianiJenisKelamin: PerempuanUsia: 33 tahunSukubangsa: JawaAgama:
IslamAlamat: Desa SidorejoStatus: MenikahPekerjaan: Ibu Rumah
TanggaTanggal Masuk: 06/10/2014Tanggal Keluar: 18/10/2014
2.2 Riwayat Perjalanan Penyakit2.2.1 KeluhanKeluhanUtama: Nyeri
KepalaTelaah: Hal ini dialami os sejak 2 tahun ini dan tidak
berkurang dengan obat. Nyeri dirasakan pada seluruh kepala. Os juga
mengeluhkan berjalan oyong sejak 2 tahun ini. Riwayat muntah
menyembur. Kejang (-) Riwayat Kejang(-) Riwayat hipertensi (-)
Riwayat DM (-) Hiperkolestrolemia (-) Penyakit jantung (-),
BAB(+)N, BAK(+)N Riwayat penyakit terdahulu: -Riwayat Penggunaan
obat: tidak jelas
2.2.2 Anamnesis traktusTraktus sirkulatorius: Akral hangat, CRT
< 3, desah(-)Traktus respiratorius: RR 20x/I, vesikuler,
ronki(-/-)Traktus digestivus: BAB (+) NormalTraktus urogenitalis:
BAK (+)NormalPenyakit terdahulu dan kecelakaan: -Intoksikasi dan
obat-obatan: Tidak ada
2.2.3 Anamnesis keluargaFaktor herediter: --Faktor familier:
-Lain-lain: -
2.2.4 Anamnesis SosialKelahiran dan pertumbuhan: Dalam Batas
NormalImunisasi: Tidak jelasPendidikan: Tamat SMAPekerjaan: Ibu
Rumah TanggaPerkawinan dan anak: Menikah
2.3 Pemeriksaan jasmani2.3.1 Pemeriksaan UmumTekanan darah:
130/80 mmHgNadi: 82x/iFrekuensi nafas: 20 x/iTemperatur: 36,5O
CKulit dan selaput lendir: dalam batas normalKelenjar dan getah
bening: pembesaran KGB (-), Struma (-) Persendian: dalam batas
normal
2.3.2 Kepala dan leherBentuk dan posisi: bulat,
medialPergerakan: (+)Kelainan panca indera: (+) Cortical blindness
sinistraRongga mulut dan gigi: dalam batas normalKelenjar parotis:
nyeri tekan (-) pembesaran (-)Desah: (-)Lain-lain: (-)
2.3.3 Rongga dada dan abdomen Rongga dada Rongga
abdomenInspeksi: Simetris
FusiformisSimetrisPerkusi:SonorTimpaniPalpasi: SF Ka = Ki, kesan
normalSoepelAuskultasi: SP :VesikulerPeristaltik (+)NST: -
2.3.4 GenitaliaToucher: tdp
2.4. Pemeriksaan Neurologis2.4.1 Sensorium: Compos Mentis2.4.2
KraniumBentuk: BulatFontanella: TertutupPalpasi: Pulsasi
A.temporalis (+), A. carotis (+)Perkusi: Dalam batas
normalAuskultasi: bruit (-)Transiluminasi: tidak dilakukan
pemeriksaan
2.4.3. Perangsangan meningealKaku kuduk: -Tanda kerniq: -Tanda
brudzinski I: -Tanda brudzinski II: -
2.4.4. Peningkatan Tekanan IntrakranialMuntah: -Sakit kepala:
+Kejang: -
2.4.5 Saraf otak /Saraf KranialisNervus Imeatus nasi
dextraMeatus nasi sinistraNormosmia: + +Anosmia: - -Parosmia: -
-Hiposmia: - -
Nervus IIoculi dextraoculi sinistraVisus: 6/6 0/6Lapanganpandang
Normal: +sdn Menyempit: -sdn Hemianopsia: -sdn Scotoma: -sdnReflex
ancaman: +sdnFundus okuli: Warna: tdp Batas: tdp Ekskavasio: tdp
Arteri: tdp Vena: tdpNervus III, IV, VIOculi dextraOculi
sinistraGerakan bola mata: + sdnNistagmus: - -Pupil Lebar:isokor, 3
mmsdn Bentuk: bulat bulat Reflex cahaya langsung: (+)sdn Reflex
cahaya tidak langsung: (+)sdn Rima palpebra: 7 mm 7 mm Deviasi
conjugate: (-)(-) Fenomena dolls eye: tdptdp Strabismus: (-)(-)
Ptosis: (-)(-)
Nervus VkanankiriMotorik Membuka dan menutup mulut:++
Palpasiotot masseter & temporalis: ++ Kekuatan gigitan : dbn
dbnSensorik Kulit: + Selaput lendir: +Reflex kornea Langsung: tidak
dilakukan pemeriksaan Tidak langsung: tidak dilakukan
pemeriksaanReflex masseter: +Reflex bersin: +
Nervus VIIMotorikKananKiri Mimik: Sudut mulut tertarik ke kanan
Kerut kening: ++ Menutup mata: ++ Meniup sekuatnya: + +
Memperlihatkan gigi: ++ Tertawa: ++Sensorik Pengecapan 2/3 depan
lidah: ++ Produksi kelenjar ludah: + + Hiperakusis: -- Refleks
stapedial: --
Nervus VIIIKananKiriAuditorius Pendengaran: + + Tesrinne: + +
Tes weber: lateralisasi (-)lateralisasi(-) Tes schwabach: sama
dengan pemeriksa sama dengan pemeriksa
Vestibularis Nistagmus: - - Reaksi kalori: tdptdp Vertigo: - -
Tinnitus: - -
Nervus IX, XPallatum molle : normal, terangkat simetrisUvula :
medialDisfagia : -Disartria : +Disfonia : -Reflex muntah :
+Pengecapan 1/3 belakang lidah: dalam batas normal
Nervus XIkanankiriMengangkat bahu: ++Fungsi otot
sternocleidomastoideus: ++
Nervus XIILidah Tremor: - Atrofi: - Fasikulasi: -Ujung lidah
sewaktu istirahat: lidah medialUjung lidah sewaktu dijulurkan:
lidah medial
2.4.6. Sistem motorikTrofi: EutrofiTonus otot:
NormotonusKekuatan otot:ESD :55555ESS : 33333 55555 33333EID
:55555EIS : 33333 55555 33333Sikap(duduk-berdiri-berbaring) :
berbaringGerakan spontan abnormal Tremor: - Khorea: - Ballismus: -
Mioklonus: - Atetosis: - Distonia: - Spasme: - Tic: - Dan
lain-lain: -
2.4.7. Tes sensibilitasEksteroseptif: (+)Proprioseptif:
(+)Fungsi kortikal untuk sensibilitas Stereognosis: (+) Pengenalan
dua titik: (+) Grafestesia: (+)
2.4.8. ReflekskanankiriReflex fisiologis Biceps: ++++ Triceps:
++++ Radioperiost: ++++ APR: ++++KPR: ++++ Strumple: ++Refleks
Patologis Babinski: -- Oppenheim: -- Chaddock: -- Gordon: --
Schaefer: -- Hoffman-trommer: -- Klonuslutut: -- Klonus kaki: --
Reflex primitive: --2.4.9. KoordinasiLenggang: tdpBicara:
dbnMenulis: dbnPercobaan Apraksia: dbnMimik: dbnTes
telunjuk-telunjuk: tergangguTes telunjuk-hidung:
tergangguDiadokhinesia: dbnTes tumit-lutut: dbnTes Romberg:
terganggu
2.4.10. VegetatifVasomotorik: +Sudomotorik: +Pilo-erektor:
+Miksi dan defekasi: + Potens dan libido: tdp2.4.11. VertebraBentuk
Normal: (+) Scoliosis: - Hiperlordosis: -Pergerakan Leher: dbn
Pinggang: dbn
2.4.12. Tanda perangsangan radikulerLaseque: (-)Cross laseque:
(-)Tes lhermitte: (-)Tes naffziger: (-)
2.4.13. Gejala-gejala serebellarAtaksia: (-)Disartria:
(-)Tremor: (-)Nistagmus: (-)Fenomena rebound: (-)Vertigo: (-)Dan
lain-lain: (-)
2.4.14. Gejala-gejala ekstrapiramidalTremor: (-)Rigiditas:
(-)Bradikinesia: (-)Dan lain-lain:
2.4.15. Fungsi luhurKesadaran kualitatif: Compos
MentisIngatanbaru: dbnIngatan lama: dbnOrientasi Diri: dbn Tempat:
dbn Waktu: dbn Situasi: dbnIntelegensia: dbnDaya pertimbangan:
dbnReaksi emosi: dbnAfasia Ekspresif: - Represif: -Apraksia:
-Agnosia Agnosia visual: - Agnosia jari-jari: - Akalkulia: -
Disorientasi kanan-kiri: -
2.5. Kesimpulan PemeriksaanPerempuan, 33 tahun datang dengan
keluhan nyeri kepala sejak 2 tahun ini dan tidak berkurang walaupun
sudah mengonsumsi obat nyeri. Nyeri dirasakan pada seluruh kepala.
Os juga mengeluhkan berjalan oyong sejak 2 tahun ini. Riwayat
muntah menyembur. Kejang (-) Riwayat Kejang(-) Riwayat hipertensi
(-) Riwayat DM (-) Hiperkolestrolemia (-) Penyakit jantung (-),
BAB(+)N, BAK(+)N RPT: -RPO: -
Status PresensSensorium : CMTD : 130/80mmHgRR : 20 x/iHR :
82x/iTemp : 36,5 CPeningkatan TIK : (+) nyeri kepalaRangsangan
Meningeal : (-)
Nervus KranialisN I : NormosmiaN II: RC +/sdn, pupil isokor,
3mm/sdnN III,IV,VI: pergerakan bola mata (+)N V : Buka dan tutup
mulut (+), sensibilitas (+) normalN VII: Sudut mulut tertarik ke
kananN VIII: pendengaran (+) normalN IX, X:gag reflex (+), uvula
medialN XI: angkat bahu (+) normalN XII: Disatria
Refleks FisiologisKa KiB/T ++/++ ++/++APR/KPR ++/++ ++/++
Refleks Patologis Ka KiH/T -/- -/-Babinski --
Kekuatan motorik : ESD :55555ESS : 33333 55555 33333EID
:55555EIS : 33333 55555 33333
Pemeriksaan PenunjangHasil Laboratorium7 Oktober
2014PemeriksaanHasilNilaiRujukan
HEMATOLOGI
Hemoglobin13,50 g/ dl11.7-15.5 g/dl
Eritrosit5,14 x 10 6/mm34,20-4,87x106/mm3
Hematokrit39,90 %43-49 %
Leukosit8,75 x103/mm34.5-11,0x103/mm3
Trombosit311x103/ mm3150-450x103/mm3
MCV77,60 fl85-95 fl
MCH26,30 pg28-32 pg
MCHC33,80 g%33-35 gr%
RDW13,80 %11.6-14.8 %
MPV9,30 fl7.0-10.2 fl
PCT0,29 %
PDW11,8 fl
HitungJenis:
Neutrofil60,40 %37-80
Limfosit26,20 %20-40
Monosit4,90 %2-8
Eosinofil8,30 %1-6
Basofil0,200 %0-1
Neutrofil Absolut5,28 x 102/L2,7-6,5
Limfosit Absolut2,29 x 103/L1,5-3,7
Monosit Absolut0,43 x 103/L0,2-0,4
Eosinofil Absolut0,73 x 103/L0-0,10
Basofil Absolut0,02 x 103/L0-0,1
FAAL HEMOSTASIS
PT12,6
INR0,91
APTT0,89
TT0,76
METABOLISME KARBOHIDRAT
Glukosa Darah Puasa125 mg/ dl70-120
Glukosa Darah 2 jam PP136