Top Banner
BAB III NERACA MASSA Neraca massa pada proses pembuatan Polyethylene Terepthalate (PET) dengan kapasitas produksi sebesar 175.000 ton/tahun diuraikan dengan ketentuan sebagai berikut: Bahan baku : Terepthalate Acid (TPA) dan Ethylene Glycol (EG) Katalis : Antimony Trioxide (Sb 2 O 3 ) Basis perhitungan : 1 jam operasi Waktu bekerja / tahun : 330 hari Satuan operasi : kg/jam Perubahan massa pada proses pembuatan polyethylene terepthalate ini terjadi pada alat-alat : - Tangki pencampur (MT-101) - Reaktor 1 (R-101) - Reaktor 2 (R-102) - Reaktor 3 (R-103) - Filter press (FP-101) - Kristaliser (CR-101) - Centrifuge (CF-101) - Steam ejector (EJ-101) - Knock out drum (V-101) Perhitungan neraca massa disajikan pada lampiran A 1. Tangki pencampur (MT-101) Pada tangki pencampur (MT-101) terjadi proses pencampuran bahan baku TPA 99,9 % (alur 1) dengan EG 99,8 % (alur 3). Hasil pencampurannya (alur 4) akan diumpankan ke reaktor 1 (R-101). Hasil perhitungan neraca massa di tangki pencampur (MT-101) dapat dilihat pada Tabel 3.1.
7

Neraca Massa

Nov 09, 2015

Download

Documents

JonesHutauruk

Neraca massa pada proses pembuatan Polyethylene Terepthalate (PET)
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • BAB III

    NERACA MASSA

    Neraca massa pada proses pembuatan Polyethylene Terepthalate (PET) dengan

    kapasitas produksi sebesar 175.000 ton/tahun diuraikan dengan ketentuan sebagai

    berikut:

    Bahan baku : Terepthalate Acid (TPA) dan Ethylene Glycol (EG)

    Katalis : Antimony Trioxide (Sb2O3)

    Basis perhitungan : 1 jam operasi

    Waktu bekerja / tahun : 330 hari

    Satuan operasi : kg/jam

    Perubahan massa pada proses pembuatan polyethylene terepthalate ini terjadi pada

    alat-alat : - Tangki pencampur (MT-101)

    - Reaktor 1 (R-101)

    - Reaktor 2 (R-102)

    - Reaktor 3 (R-103)

    - Filter press (FP-101)

    - Kristaliser (CR-101)

    - Centrifuge (CF-101)

    - Steam ejector (EJ-101)

    - Knock out drum (V-101)

    Perhitungan neraca massa disajikan pada lampiran A

    1. Tangki pencampur (MT-101) Pada tangki pencampur (MT-101) terjadi proses pencampuran bahan baku TPA

    99,9 % (alur 1) dengan EG 99,8 % (alur 3). Hasil pencampurannya (alur 4) akan

    diumpankan ke reaktor 1 (R-101). Hasil perhitungan neraca massa di tangki

    pencampur (MT-101) dapat dilihat pada Tabel 3.1.

  • Tabel 3.1. Neraca massa pada Tangki pencampur (MT-101)

    Komponen Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)

    Alur 1 Alur 3 Alur 4

    TPA 19.644,8538 - 19.644,8538

    EG - 14.689,0758 14.689,0758

    H2O 19,6645 29,4371 49,1016

    Jumlah 19.664,5183 14.718,5129

    34.383,0312 34.383,0312

    2. Reaktor 1 (R-101) Pada reaktor 1 (R-101) terjadi proses pembentukkan BHET (Bishydroxylethyl

    Terepthalate) dan air dari reaksi antara TPA dan EG yang merupakan hasil

    pencampuran dari tangki pencampur (alur 4) dengan bantuan katalis Sb2O3. Hasil

    reaksi yaitu EG dan H2O (alur 7) akan diumpankan ke partial condeser (E-102),

    sedangkan BHET, Sb2O3 dan TPA sisa (alur 6) akan diumpankan ke reaktor 2 (R-

    102). Hasil perhitungan neraca massa di reaktor 1 (R-101) dapat dilihat pada Tabel

    3.2 dibawah ini.

    Tabel 3.2 Neraca massa pada Reaktor 1 (R-101)

    Kompone

    n

    Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)

    Alur 4 Alur 5 Alur 6 Alur 7

    TPA 19.644,8538 - 1.962,5163 -

    EG 14.689,0758 - - 1.465,9760

    H2O 49,1016 0,0552 - 3.879,4896

    Sb2O3 - 10,9933 10,9933 -

    BHET - - 27.075,1045 -

    Jumlah 34.383,0312 11,0485 29.048,6141 5.345,4656

    34.394,0797 34.394,0797

  • 3. Reaktor 2 (R-102) Pada reaktor 2 (R-102) terjadi proses pembentukan prepolimer dan EG yang

    dihasilkan dari penguraian BHET. Kemudian terjadi juga reaksi lain antara TPA dan

    EG yang menghasilkan BHET dan H2O, dimana pada reaksi ini TPA akan habis

    bereaksi. Hasil reaksi yaitu EG dan H2O (alur 9) akan diumpankan ke partial

    condenser (E-102) sedangkan BHET, Sb2O3 dan prepolimer (alur 8) akan

    diumpankan ke reaktor 3 (R-103). Hasil perhitungan neraca massa di reaktor 2

    (R-102) dapat dilihat pada Tabel 3.3 dibawah ini.

    Tabel 3.3 Neraca massa pada Reaktor 2 (R-102)

    Komponen Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)

    Alur 6 Alur 8 Alur 9

    TPA 1.962,5163 - -

    BHET 27.075,1045 4.403,2264 -

    Sb2O3 10.9933 10.9933 -

    Prepolimer - 19.721,0494 -

    EG - - 4.487,7390

    H2O - - 425,6060

    Jumlah 29.048,6141 24.135,2691 4.913,3450

    29.048,6141 29.048,6141

    4. Reaktor 3 (R-103) Pada reaktor 3 (R-103) terjadi proses pembentukan Polyethylene Terepthalate

    (PET) dan EG yang dihasilkan dari reaksi penguraian prepolimer. Kemudian terjadi

    juga reaksi lain yaitu reaksi penguraian BHET yang menghasilkan EG dan

    prepolimer, dimana pada reaksi ini BHET akan habis bereaksi dan prepolimer yang

    dihasilkan akan diakumulasi dengan prepolimer umpan (alur 8). Hasil reaksi berupa

    EG diumpankan ke partial condenser (E-103) sedangkan PET, Sb2O3, dan

    prepolimer akan diumpankan ke filter press (FP-101). Hasil perhitungan neraca

    massa di reaktor 3 (R-103) dapat dilihat pada Tabel 3.4 dibawah ini.

  • Tabel 3.4 Neraca massa pada Reaktor 3 (R-103)

    Komponen Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)

    Alur 8 Alur 10 Alur 11

    BHET 4.403,2264 - -

    Sb2O3 10,9933 - 10,9933

    Prepolimer 19.721,0494 - 231,1447

    EG - 1.299,9819 -

    PET - - 22.593,1492

    Jumlah 24.135,2691 1.299,9819 22.835,2872

    24.135,2691 24.135,2691

    5. Filter press (FP-101) Pada Filter press (FP-101) terjadi proses pemisahan secara fisika. Tujuan dari

    penggunaan filter press ini adalah untuk memisahkan katalis Sb2O3 dari produk yang

    dihasilkan. Filtrat yang dihasilkan (alur 21) akan diteruskan menuju cooler (E-104)

    untuk didinginkan terlebih dahulu sebelum diumpankan ke kristaliser (CR-101).

    Hasil perhitungan neraca massa di Filter press (FP-101) dapat dilihat pada Tabel 3.5

    dibawah ini.

    Tabel 3.5 Neraca massa pada Filter Press (FP-101)

    Komponen Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)

    Alur 11 Alur 20 Alur 21

    Sb2O3 10,9933 10,9933 -

    Prepolimer 231,1447 4,6207 226,5240

    PET 22.593,1492 451,6455 22.141,5037

    Jumlah 22.835,2872 467,2595 22.368,0277

    22.835,2872 22.835,2872

  • 6. Kristaliser (CR-101) Pada kristaliser (CR-101) akan terjadi proses pembentukan cairan kristal PET

    dari alur 22 yang masih berupa cairan kental. Pada kritaliser ini, tidak semua PET

    dari alur 22 diubah menjadi cairan kristal. Hasil dari kristaliser (alur 23) akan

    diumpankan ke Centrifuge (CF-101). Hasil perhitungan neraca massa di kristaliser

    (CR-101) dapat dilihat pada Tabel 3.6 dibawah ini.

    Tabel 3.6 Neraca massa pada Kristaliser (CR-101)

    Komponen Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)

    Alur 22 Alur 23

    PET kristal - 22.093,6905

    PET non kristal 22.141,5037 47,8132

    Prepolimer 226,5240 226,5240

    Jumlah 22.368,0277 22.368,0277

    7. Centrifuge (CF-101)

    Pada Centrifuge (CF-101) cairan kristal (alur 23) dari kristaliser (CR-101)

    diubah menjadi kristal (alur 25). Namun tidak semua cairan kristal (alur 23) diubah

    menjadi kristal karena ada sebagian bahan yang tidak mengkristal. Bahan yang tidak

    mengkristal tersebut dikenal dengan nama Mother liqour (alur 24). Hasil perhitungan

    neraca massa di centrifuge (CF-101) dapat dilihat pada Tabel 3.7 dibawah ini.

    Tabel 3.7 Neraca massa pada Centrifuge (CF-101)

    Komponen Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)

    Alur 23 Alur 24 Alur 25

    PET kristal 22.093,6905 - 22.093,6905

    PET non kristal 47,8132 47,3351 0,4781

    Prepolimer 226,5240 224,7330 1,7910

    Jumlah 22.368,0277 272,0681 22.095,9596

    22.368,0277 22.368,0277

  • 8. Steam Ejector (EJ-101) Pada steam ejector (EJ-101) terjadi proses untuk memvakumkan reaktor 3

    (R-103). Akibat proses tersebut maka EG yang dihasilkan di reaktor 3 (R-103)

    tersebut akan terhisap oleh aliran uap yang mengalir kencang yang dihasilkan oleh

    steam ejector (EJ-101). Hasil perhitungan neraca massa di steam ejector

    (EJ-101) dapat dilihat pada Tabel 3.8 dibawah ini.

    Tabel 3.8 Neraca massa Steam Ejector (EJ-101)

    Komponen Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)

    Alur 14 Alur 16 Alur 17 Alur 18

    EG 1.485,6936 6.804,2458 - 8.289,9394

    H2O 15.102,9979 4.920,1092 20.006,4940 16,6131

    Jumlah 16.588,6915 11.724,3550 20.006,4940 8.306,5525

    28.313,0465 28.313,0465

    9. Knock out drum (V-101) Pada knock out drum (V-101) terjadi proses pemisahan antara fasa liquid dan uap.

    Campuran uap dan liquid yang dihasilkan dari partial condenser (alur 14 dan alur

    16) kemudian diumpankan ke knock out drum (V-101) yang akan memisahkan antara

    fasa liquid dan uap. Hasil perhitungan neraca massa di knock out drum (V-101) dapat

    dilihat pada Tabel 3.9 dibawah ini.

    Tabel 3.9 Neraca massa Knock out drum (V-101)

    Komponen Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)

    Alur 14 Alur 16 Alur 17 Alur 18

    EG 1.299,9819 5.953,7150 - 7.253,6969

    H2O 15.102,9979 4.305,0956 19.393,5570 14,5365

    Jumlah 16.402,9798 10.258,8106 19.393,5570 7.268,2334

    26.661,7904 26.661,7904

  • BAB IV

    NERACA PANAS

    Neraca panas pada proses pembuatan Polyethylene Terepthalate (PET) dengan

    kapasitas produksi sebesar 175.000 ton/tahun diuraikan dengan ketentuan sebagai

    berikut:

    Bahan baku : Terepthalate Acid (TPA) dan Ethylene Glycol (EG)

    Katalis : Antimony Trioxide (Sb2O3)

    Basis perhitungan : 1 jam operasi

    Waktu bekerja / tahun : 330 hari

    Satuan operasi : kJ/jam

    Temperatur basis : 25C = 298 oK

    Perubahan panas pada proses pembuatan polyethylene terepthalate ini terjadi pada

    alat-alat : - Tangki pencampur (MT-101)

    - Reaktor 1 (R-101)

    - Reaktor 2 (R-102)

    - Reaktor 3 (R-103)

    - Cooler (E-104)

    - Kristaliser (CR-101)

    - Partial condenser (E-103)

    - Partial condenser (E-102)

    - Cooler (E-101)

    Perhitungan neraca panas disajikan pada lampiran B

    10. Tangki pencampur (MT-101) Bahan baku yang masuk pada tangki pencampur seperti EG dan TPA mempunyai

    panas masing-masing. Bahan baku tersebut masuk ke tangki pencampur pada

    temperatur 30 oC dan keluar pada temperatur 80 oC. Setelah dilakukan perhitungan,

    ternyata tangki pencampur tersebut membutuhkan panas (endoterm). Untuk

    memberikan panas yang dibutuhkan oleh tangki pencampur tersebut, digunakan

    saturated steam dengan temperatur 310 oC. Hasil perhitungan neraca panas di tangki

    pencampur (MT-101) dapat dilihat pada Tabel 4.1 dibawah ini.