Top Banner

of 44

Need Dan Demand Fic

Oct 19, 2015

Download

Documents

Bahasan need, want dan demand
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

BAB 1PENDAHULUAN

I.1 Latar BelakangPerkembangan pada suatu kota selalu berubah-ubah dikarenakan semakin meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia terutama pada kota-kota besar. Semakin besar jumlah penduduk semakin besar pula kebutuhan setiap individunya. Pada dasarnya sampai kapanpun manusia tidak pernah puas dengan apa yang dia dapatkan.Dalam ekonomi terdapat permintaan (Demand) dan kebutuhan yang saling berpengaruh antara satu dengan yang lain untuk memenuhi kebutuhan setiap orang. Jumlah barang yang diminta konsumen dipengaruhi oleh barang itu sendiri, pendapatan atau selera konsumen. Permintaan (Demand) itu sendiri adalah barang yang dibeli pada suatu harga dan waktu tertentu. Sedangkan need adalah hasrat akan pemuas kebutuhan yang spesifik. Jadi permintaan dan kebutuhan saling berkaitan dimana jumlah barang atau jasa yang mereka inginkan dan mampu dibeli oleh konsumen pada berbagai tingkat harga.

1.2 Rumusan Masalah1. Apa pengertian want, need, dan demand?2. Bagaimana cara pengukuran want, need, dan demand?3. Bagaimana bentuk kurva demand?4. Apa saja faktor yang mempengaruhi demand?5. Apa pengertian, jenis dan pengukuran elastisitas demand?6. Apa saja faktor yang mempengaruhi elastisitas demand?1.3 Tujuan Penulisan1. Mengetahui pengertian want, need, dan demand.2. Mengetahui bagaimana cara pengukuran want, need, dan demand.3. Mengetahui bagaimana bentuk kurva demand.4. Mengetahui faktor yang mempengaruhi demand5. Mengetahui pengertian, jenis dan pengukuran dari elastisitas demand.6. Mengetahui faktor yang mempengaruhi elastisitas demand.

1.4 Manfaat Penulisan1. Menambah pengetahuan dan wawasan mengenai want, need, and demand. 2. Sebagai bahan informasi dan menambah literatur bagi pihak-pihak lain.

17

3

BAB 2KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Need, Want dan DemandSeseorang dalam usaha memenuhi kebutuhannya, pertama kali yang akan dilakukan adalah pemilihan atas berbagai barang dan jasa yang dibutuhkan. Selain itu juga dilihat apakah harganya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Jika harganya tidak sesuai, maka ia akan memilih barang dan jasa yang sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Perilaku tersebut sesuai dengan hukum permintaan (Samuelson & Nordhaus, 1992), yang mengatakan bahwa bila harga suatu barang atau jasa naik, maka jumlah barang dan jasa yang diminta konsumen akan mengalami penurunan. Dan sebaliknya bila harga dari suatu barang atau jasa turun, maka jumlah barang dan jasa yang dimintai konsumen akan mengalami kenaikan (ceteris paribus).

2.1.1 WantMenurut Philip Kotler (2002), definisi dari Keinginan (wants) adalah kebutuhhan (needs) yang dibentuk oleh budaya dan kepribadian individu.Want adalah suatu keinginan yang dimiliki seseorang,utk mendapatkan status kesehatan yang lebih baik dari sekarang. Suatu keinginan yang dimiliki seseorang utk mendapatkan pelayanan kesehatan yang terbaik, tanpa memperhitungkan apakah dia memiliki resources untuk mencapai keinginan tersebut.

2.1.2 NeedMenurut Philip Kotler (2002), definisi dari kebutuhan (needs) dimana manusia merasa kekurangan. Kebutuhan (needs) adalah keinginan manusia atas barang dan jasa yang perlu dipenuhi untuk mempertahankan kelangsungan hidup. Needs menggambarkan kebutuhan dasar manusia seperti pangan, sandang, papan, pendidikan, kesehatan, rekreasi, dan lainnya. Needs menjadi wants jika kebutuhan tadi telah menjurus pada satu keinginan yang tertentu yang dapat memberikan kepuasan. Kebutuhan dibagi menjadi dua, yaitu perceived needs dan expressed needs. Perceived needs atau kebututan yang dirasakan adalah hasrat atau keinginan yang dimiliki oleh semua orang dimana kebutuhan ini menunjukkan kesenjangan antara tingkat keterampilan / kenyataan yang nampak dengan yang dirasakan. Sedangkan expressed needs atau kebutuhan yang diekspresikan yaitu kebutuhan yang dirasakan seseorang mampu untuk ditunjukkan dalam tindakan.

2.1.3 DemandMenurut Philip Kotler (2002), definisi dari Permintaan (demand) adalah keinginan yang di dukung daya beli. Demand atau permintaan adalah jumlah dari suatu barang yang mau dan mampu dibeli pada berbagai kemungkinan harga, selama jangka waktu tertentu, dengan anggapan berbagai hal lain tetap sama (ceteris paribus). Mau dan mampu disini memiliki arti betapapun orang berkeinginan atau membutuhkan sesuatu, kalau ia tidak mempunyai uang atau tidak bersedia mengeluarkan uang sebanyak itu untuk membeli, maka keinginan itu tetap keinginan dan belum disebut permintaan. Namun ketika keinginan/kebutuhan itu disertai kemauan dan kemampuan untuk membeli dan didukung oleh uang yang secukupnya untuk membayar harga disebut permintaan.Permintaan suatu barang di pasar akan terjadi apabila konsumen mempunyai keinginan (willing) dan kemampuan (ability) untuk membeli , pada tahap konsumen hanya memiliki keinginan atau kemampuan saja maka permintaan suatu barang belum terjadi, kedua syarat willing dan ability harus ada untuk terjadinya permintaan (Turner, 1971 dalam Salma, 2004).Teori permintaan menerangkan sifat dari permintaan pembeli pada suatu komoditas (barang dan jasa) dan juga menerangkan hubungan antara jumlah yang diminta dan harga serta pembentukan kurva permintaan (Sugiarto, 2005). Dalam teori permintaan beberapa istilah perlu diketahui seperti permintaan, hukum permintaan, daftar permintaan, kurva permintaan, permintaan dan jumlah barang yang diminta dan sebagainya.Permintaan (demand) adalah sejumlah barang atau jasa yang diminta oleh konsumen pada beberapa tingkat harga pada suatu waktu tertentu dan pada tempat atau pasar tertentu (Palutturi, 2005). Menurut Lipsey (1990), demand adalah jumlah yang diminta merupakan jumlah yang diinginkan. Jumlah ini adalah berapa banyak yang akan dibeli oleh rumah tangga pada harga tertentu suatu komoditas, harga komoditas lain, pendapatan, selera, dan lain-lain.Fungsi permintaan menunjukan hubungan antara kuantitas suatu barang yang diminta dengan semua faktor yang mempengaruhinya: harga, pendapatan, selera dan harapan-harapan untuk masa mendatang (Arsyad, 1991: 22).Tokoh Ilmuwan Inggris Alfred Marshal mencetuskan sebuah hukum ekonomi klasik yakni hukum permintaan dimana hukum ini berbunyi: Bila harga suatu barang naik maka permintaan barang tersebut akan turun, sebaliknya bila harga barang tersebut turun maka permintaanya akan naik dengan asumsi ceteris paribus (semua faktor yang mempengaruhi permintaan selain harga dianggap konstan).Dalam hukum permintaan jumlah barang yang diminta akan berbanding terbalik dengan tingkat harga barang. Kenaikan harga barang akan menyebabkan berkurangnya jumlah barang yang diminta. Sehingga hal ini akan berpengaruh terhadap daya beli konsumen yang menurun akibat berkurangnya jumlah permintaan.

2.1.4Perbedaan want, need dan demandDalam manajemen pemasaran (Kasali, 2000) terdapat dua konsep yang sangat mendasar yaitu kebutuhan (needs) dan keinginan (wants). Kebutuhan adalah hal-hal yang mendasar yang dibutuhkan makhluk hidup untuk melangsungkan kehidupannya. Tanaman membutuhkan air, tanah, pupuk dan udara untuk hidup. Manusia tidak hanya membutuhkan makanan dan minuman, tetapi juga cinta, penghargaan, persaudaraan, pengetahuan dan sebagainya. Kalau kebutuhan itu tidak terpenuhi, mereka akan merasa tidak bahagia, ada yang dirasakan kurang dalam kehidupannya. Kebutuhan manusia amat bervariasi dan kompleks.Sedangkan keinginan adalah pernyataan manusia terhadap kebutuhan-kebutuhannya yang dipertajam oleh budaya dan kepribadiannya. perbedaannya dengan kebutuhan terletak pada barang-barang yang dipilih untuk melangsungkan kehidupannya. Untuk membahas pengertian ini, model dari Cooper (Posnett 1988) dalam Palutturi (2005) juga sangat menarik untuk dibahas. Dalam model Cooper, keinginan (wants) diartikan sebagai keinginan seseorang untuk menjadi lebih sehat dalam hidup. Keinginan ini didasarkan pada penilaian diri terhadap status kesehatannya. Permintaan (demand) merupakan keinginan untuk lebih sehat diwujudkan dalam perilaku mencari pertolongan tenaga kedokteran. Sedangkan kebutuhan (needs) adalah keadaan kesehatan yang dinyatakan oleh tenaga kedokteran harus mendapatkan penanganan medis.Persoalan kesehatan, kebutuhan (need) pelayanan kesehatan dan permintaan (demand) pelayanan kesehatan merupakan tiga konsep berbeda di dalam ekonomi kesehatan yang harus dijelaskan untuk menghindari kerancuan karena ketiga istilah tersebut kerap digunakan secara bergantian satu sama lain.Ada 3 situasi yang dapat diperhatikan atas tingkat persoalan kesehatan dan kebutuhan pelayanan kesehatan yang dirasakan oleh seorang individu. Permintaan pelayanan kesehatan timbul melalui proses perubahan persoalan kesehatan menjadi persoalan kesehatan yang dirasakan, dilanjutkan dengan merasa dibutuhkannya pelayanan kesehatan dan akhirnya dinyatakan dengan permintaan aktual. Dalam upayanya mengubah kebutuhan pelayanan yang dirasakan menjadi suatu bentuk permintaan yang efektif, konsumen harus memiliki kesediaan (willingness) dan kemampuan (ability) untuk membeli atau membayar sejumlah jenis pelayanan kesehatan yang diperlukan (Andhika, 2010).Dengan memahami konsep kebutuhan dan permintaan pelayanan kesehatan yang diperlukan dapat dijelaskan tentang mengapa dan bagaimanam kerap timbul kesenjangan dalam banyak hal antara penyedia (provider) dan konsumen pelayanan kesehatan. Kesenjangan antara kebutuhan dan permintaan, misalnya timbul akibat kuantitas pelayanan yang diinginkan masyarakat (dalam membentuk kesediaan untuk membayar) dan kuantitas pelayanan professional yang seharusnya mereka inginkan jarang bertemu dan bersesuaian.

2.1.5 Faktor yang mempengaruhi need dan demand2 2 2.1.1 2.1.2 2.1.3 2.1.4 2.1.5.1 Faktor yang mempengaruhi need Kebutuhan setiap manusia satu dengan yang lainnya bisa aja tidak sama tergantung faktor yang mempengaruhi. Kebutuhan akan suatu hal yang bersifat lebih spesifik dinamakan keinginan. Keinginan yang didukung dengan adanya sumberdaya untuk memperolehnya disebut dengan permintaan (demands). Faktor yang mempengaruhi need diantaranya:1. Keadaan Alam Keaadaan alam yang berbeda membuat manusia membutuhkan berbagai barang yang sesuai dengan kondisi alam ditempat yang bersangkutan.2. Agama dan Kepercayaan.Ajaran agama yang berbeda dapat mengakibatkan kebutuhan yang berbeda pula. Misalnya, penganut agama Islam di larang makan babi, sehingga membutuhkan alternatif bahan pangan lain sebagai sumber pangan hewani. Hal ini tentu berbeda dengan umat Hindu yang dilarang untuk mengonsumsi daging sapi,mungkin saja mereka justru membutuhkan daging babi sebagai sumber protein hewaninya.3. Adat IstiadatAdat atau tradisi yang berlaku di masyarakat sangat mempengaruhi kebutuhan hidup masyarakat. Suatu adat atau tradisi memiliki tata nilai dan kegiatan adat yang berbeda dengan adat yang lainnya, akibatnya, tradisi yang berbeda akan menimbulkan kebutuhan yanng berbeda pula.4. Tingkat PeradabanMakin tinggi peradaban suatu masyarakat, maka makin banyak pula kebutuhan dan makin tinggi pula kualitas atau mutu barang yang di butuhkan. Manusia akan berusaha untuk memenuhi kebutuhannya agar mencapai kemakmuran. Manusia menuntut kualitas tinggi dari barang-barang atau jasa yang di butuhkan. Hal ini membuktikan bahwa perkembangan peradaban berakibat keberagaman dan berkembangnya kebutuhan.5. PendidikanTingkat pendidikan seseorang sangat berpengaruh terhadap keberagaman kebutuhan. Biasanya tingkat pendidikan akan berbanding lurus dengan tingkat pendapatan yang juga akan berbanding lurus dengan kebutuhan.6. PenghasilanBesar kecilnya penghasilan seseorang akan berpengaruh terhadap keberagaman kebutuhan orang tersebut.

7. UmurKebutuhan orang dewasa tentu berbeda dengan kebutuhan anak-anak. Hal ini membuktikan bahwa perbedaan umur akan menyebabkan kebutuhan orang tersebut.

2.1.5.2 Faktor yang mempengaruhi demandMenurut Gregory Mankiw dalam bukunya Pengantar Ekonomi Mikro menyatakan ada beberapa hal yang mempengaruhi jumlah permintaan, yaitu:1. Harga BarangHarga dari suatu barang dapat dikatakan adalah faktor utama yang berpengaruh terhadap jumlah permintaan. Jumlah permintaan akan turun seiring dengan naiknya harga suatu barang dan sebaliknya jumlah permintaan akan naik seiring dengan turunnya harga suatu barang. Dapat dikatakan bahwa jumlah permintaan berhubugan secara negatif terhadap harga. Hubungan antara harga barang dan jumlah permintaan ini berlaku untuk kebanyakan jenis barang dalam perekonomian sehingga para ekonom menyebutnya sebagai hukum permintaan (law of demand) yang berbunyi: Jika semua hal dibiarkan sama,ketika harga suatu barang meningkat,maka jumlah permintaannya akan menurun,dan ketika harganya turun maka jumlah permintaannya akan naik.Dari hukum diatas, dapat dipahami bahwa hubungan negatif atau hubungan yang berkebalikan antara harga dan jumlah permintaan terjadi dengan menganggap berbagai hal lain yang mempengaruhi keinginan konsumen untuk membeli barang tersebut tidak berubah.Sebagai contoh jika harga 1 porsi es krim adalah 5.000 rupiah, dengan harga tersebut dalam 1 bulan Ani bisa membeli 5 porsi es krim. Tetapi saat harganya naik menjadi 25.000 rupiah, dalam 1 bulan ani hanya membeli 1 porsi saja.Hubungan antara harga barang dan jumlah permintaan terhadap suatu barang dapat ditunjukkan dengan kurva permintaan. Kurva permintaan menunjukkan jumlah permintaan terhadap suatu barang berubah nilainya ketika harganya juga berubah, dengan asumsi bahwa semua faktor lain yang mempengaruhi keinginan konsumen untuk membeli barang tidak ada yang berubah. Pada suatu waktu dan kondisi tertentu faktor yang mempengaruhi keinginan konsumen bisa saja berubah. Jika sesuatu terjadi dan mengubah tingkat permintaan pada suatu harga maka kurva permintaan akan bergeser. 2. Tingkat pendapatan konsumenBesar kecilnya pendapatan yang diperoleh seseorang turut menentukan besarnya permintaan akan barang dan jasa. Apabila pendapatan yang diperoleh tinggi maka permintaan akan barang dan jasa juga semakin tinggi. Sebaliknya jika pendapatannya turun, maka kemampuan untuk membeli barang juga akan turun. 3. Harga barang lainHarga barang dan jasa pengganti (substitusi) ikut memengaruhi jumlah barang dan jasa yang diminta. Apabila harga dari barang substitusi lebih murah maka orang akan beralih pada barang substitusi tersebut. Akan tetapi jika harga barang substitusi naik maka orang akan tetap menggunakan barang yang semula.

4. Selera konsumenSelera konsumen terhadap barang dan jasa dapat memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika selera konsumen terhadap barang tertentu meningkat maka permintaan terhadap barang tersebut akan meningkat pula. 5. Prakiraan harga barang dimasa mendatangApabila konsumen memperkirakan bahwa harga akan naik maka konsumen cenderung menambah jumlah barang yang dibeli karena ada kekhawatiran harga akan semakin mahal. Sebaliknya apabila konsumen memperkirakan bahwa harga akan turun, maka konsumen cenderung mengurangi jumlah barang yang dibeli. 6. Pertambahan pendudukPertambahan penduduk akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika jumlah penduduk dalam suatu wilayah bertambah banyak, maka barang yang diminta akan meningkat.

2.2 Metode Pengukuran Need dan Demand2.2.1 Metode pengukuran needMetode pengukuran need atau kebutuhan dapat dilakukan dengan metode langsung yaitu metode yang langsung melibatkan konsumen yaitu dengan metode wawancara yaitu melakukan wawancara dengan pembeli potensial mengenai berapa jumlah kenaikan atau penurunan produk yang mereka beli jika harga (salah satu dari variabel) berubah. Cara ini dapat dilakukan dengan membuat kuesioner yang diberikan kepada kelompok sample pembeli.

Beberapa kendala dalam pelaksanaan cara ini adalah sebagai berikut:1. Diperlukan sampel besar karena individu yang diwawancarai harus mewakili pasar secara keseluruhan sehingga biaya yang diperlukan juga besar2. Bias pewawancara, menyebabkan jawaban responden kurang atau tidak akurat yang disebabkan karena faktor pewawancara, misalnya karena rasa malu dari yang diwawancarai yang dapat menyebabkan jawaban yang diberikan tidak jujur3. Adanya masalah akurasi jawaban, yang terjadi karena kesenjangan antara intensi dan tindakan. Konsumen yang pada mulanya berniat membeli sebuah produk secara bersamaan diwawancarai oleh tim pemasaran produk substitusi maka terjadi perubahan pemikiran.4. Apabila pertanyaan pada kuesioner tidak reliabel dan valid, akan terjadi suatu kemungkinan munculnya masalah pada kuesioner, untuk menghindari hal tersebut perlu diperhatikan beberapa hal dibawah ini yaitu:a. Memperhatikan kalimat dalam kuesionerb. Pertanyaan disusun secara teratur dan berurutanc. Memberi kebebasan kepada konsumen untuk memberi jawaban secara jujur, harus dihindari bentuk pertanyaan bersifat membatasi jawaban.

2.2.2 Metode pengukuran demandAda beberapa cara mengukur demand:1. ObservasiKita datang atau melihat secara langsung ke lokasi yang kita tuju apakah need dan want yang telah direncanakan oleh seseorang benar-benar dijalankan/didapatkan.2. SurveyKita menanyakan langsung kepada pihak yang kita targetkan dalam kegiatan need dan want. Karena kita tidak bisa meramalkan apa yang telah terjadi tanpa mengetahui secara langsung dari pihak yang di targetkan.3. Target penjualanMendatangi langsung ke suatu institusi yang berkaitan untuk mendapatkan suatu jawaban yang real dari target yang kita inginkan. Contohnya, mengukur demand dari teh botol sosro di kantin A, dengan mendatangi perusahaan teh botol tersebut untuk mengetahui ada berapa penjualan yang terjual di kantin A. 2.2.3 Metode peramalan demandPeramalan permintaan merupakan usaha untuk mengetahui jumlah produk atau sekelompok produk di masa yang akan datang dalam kendala satu kondisi tertentu. Hasil maksimal dari suatu kegiatan peramalan adalah adalah melakukan minimisasi ketidakpastian yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. 1. Survei konsumen dan penelitian observasiSurvei konsumen (consumer surveys) melibatkan sejumlah sampel konsumen tentang bagaimana mereka akan beraksi terhadap perubahan tertentu dalam harga suatu komoditas, pendapatan, harga komoditas yang berhubungan, pengeluaran iklan, insentif kredit dan determinan lainnya. Survei ini dapat dilakukan dengan mencegah dan menanyai orang-orang pada suatu pusat perbelanjaan atau dengan menyusun daftar pertanyaan (kuisioner) yang canggih untuk dibagikan kepada sampel konsumen tertentu oleh para penanya (interviewer) yang terlatih.Teorinya, kuesioner konsumen dapat menyediakan informasi yang sangat berguna bagi perusahaan.Tabel 1. Kelebihan dan Kekurangan Metode Survei konsumen dan penelitian observasiKelebihanKekurangan

Berguna untuk mendeteksi kepedulian konsumen tentang iklan dari perusahaan.

1. Dalam kenyataan, banyak yang mengalami bias karena konsumen tidak mau atau tidak bisa memberikan jawaban yang akurat.

2. Kadang konsumen memberikan jawaban yang menurut mereka lebih dapat diterima daripada mengemukakan preferensi mereka yang sesungguhnya.

3. Survei konsumen juga bisa mejadi sangat mahal, tergantung dari ukuran sampel yang dipilih dan kelengkapan analisisnya.

2. Klinik konsumenPendekatan lain terhadap estimasi permintaan adalah klinik konsumen (consumer clinic). Klinik konsumen merupakan eksperimen laboratorium dimana sejumlah partisipan diberikan sejumlah uang tertentu dan diminta untuk membelanjakan pada suatu toko simulasi dan melihat bagaimana mereka memberikan reaksi terhadap perubahan harga komoditas, pengemasan produk, pemajangan, harga produk pesaing dan faktor lainnya yang mempengaruhi permintaan.

Tabel 2. Kelebihan dan Kekurangan Metode Klinik Konsumen

KelebihanKekurangan

1. Partisipan dalam eksperimen ini dapat dipilih sedekat mungkin yang mewakili karakteristik sosial ekonomi dari pasar yang dituju.2. Partisipan mempunyai insentif dalam membeli komoditas yang mereka inginkan karena biasaya mereka diizinkan untuk tetap membeli barang tersebut.3. Lebih realitis daripada survey konsumen.4. Mempunyai kemampuan untuk mengontrol lingkungan sehingga klinik konsumen menghindari kekurangan dari eksperimen pasar yang dapat merusak kejadian yang sesungguhnya.5. Dapat menghasilkan informasi yang berguna tentang permintaan terhadap produk perusahaan, terutama jika klinik konsumen dilengkapi dengan survey konsumen.1. Hasilnya dipertanyakan, karena partisipan tahu bahwa mereka dalam situasi yang dibuat dan sedang dalam observasi. Maka ada kemungkinan mereka tidak bertindak secara normal. Contoh : dengan menduga si peneliti akan tertarik dengan reaksi mereka tentang perubahan harga, para partisipan kemudian menunjukkan lebih sensitif terhadap perubahan harga daripada kehidupan sehari-hari.2. Sampel dari partisipan harus lebih kecil karena biaya yang besar dalam eksperimen ini. Mengestimasi suatu bentuk perilaku pasar berdasar dari hasil eksperimen yang didasari oleh sampel yang kecil dapat sangat berbahaya.

3. Eksperimen pasarEksperimen pasar (market exsperiments) diadakan dalam pasar yang sesungguhnya. Ada beberapa cara untuk melakukan eksperimen ini, salah satunya dengan memilih beberapa pasar dengan karakteristik sosio ekonomi yang mirip dan mengubah harga komoditas di dalam beberapa toko atau pasar, mengubah bungkus di pasar atau toko yang lain, kemudian merekam respon pembelian yang dilakukan oleh konsumen di beberapa pasar tersebut.

Tabel 3. Kelebihan dan Kekurangan Metode Eksperimen Pasar

KelebihanKekurangan

1. Dapat dilakukan dalam skala besar untuk lebih meyakinkan mengenai keabsahan dari hasilnya dan konsumen tidak sadar bahwa mereka bagian dari eksperimen tersebut.2. Dapat memonitor eklsperimen ini dan mengambil keuntungan informasi yang bermanfaat yang tidak ingin dibuka oleh perusahaan.3. Berguna bagi perusahaan dalam menentukan strategi penentuan harganya yang terbaik dan menguji beberapa jenis bungkus yang berbeda, kampanye promosi, dan kualitas produk.4. Berguna dalam proses pengenalan produk dimana tidak ada data lainnya yang tersedia.5. Bermanfaat dalam menguji hasil dari teknik statistik yang lainnya yang digunakan untuk mengestimasi permintaan dan dalam menyediakan beberapa data yang diperlukan untuk teknik statistik yang lainnya dari estimasi permintaan.1. Gambaran terhadap seluruh pasar dan untuk jangka waktu yang panjang patut dipertanyakan karena untuk menjaga biaya tetap rendah sehingga eksperimen dilakukan pada skala yang terbatas dan dalam jangka waktu yang relatif singkat.2. Bias dalam eksperimen yang tidak terkontrol, karena kejadian diluar dugaan, seperti mogok, cuaca yang buruk, dan lain-lain.3. Perusahaan dapat secara permanen kehilangan pelanggan karena proses peningkatan harganya selama eksperimen berlangsung dengan harga yang relatif tinggi.4. Gambaran terhadap seluruh pasar dan untuk jangka waktu yang panjang patut dipertanyakan karena untuk menjaga biaya tetap rendah sehingga eksperimen dilakukan pada skala yang terbatas dan dalam jangka waktu yang relatif singkat.

2.3 Kurva Demand Kurva permintaan dapat bergeser ke kiri atau ke kanan sebagai efek faktor bukan harga. Secara umum faktor penentu permintaan yaitu harga barang itu sendiri, harga barang lain yang berkaitan erat dengan barang tersebut, pendapatan rumah tangga dan pendapatan rata-rata masyarakat, corak distribusi pendapatan dalam masyarakat, cita rasa masyarakat, jumlah penduduk, dan ramalan mengenai keadaan di masa yang akan datang (Palutturi, 2005).Adanya hubungan tentang harga dan banyaknya permintaan, bahwa makin rendah harga suatu barang maka makin banyak permintaan terhadap barang tersebut. Sebaliknya makin tinggi harga suatu barang maka makin sedikit permintaan terhadap barang tersebut.

2.3.1Daftar permintaan/demandDaftar permintaan adalah suatu tabel yang berisi harga dan jumlah permintaan. Tabel ini menggambarkan besarnya jumlah permintaan pada berbagai tingkat harga pada barang yang sama. Sebagai contoh pada tabel dibawah ini merupakan gambaran permintaan terhadap sebuah penghapus.Tabel 4. Gambaran Permintaan Penghapus

KeadaanHargaJumlah yang diminta

P500200

Q400400

R300600

S200900

T1001300

Pada tabel ini menggambarkan bahwa ketika penghapus tersebut berharga 100, maka permintaan terhadap penghapus sebanyak 1300 buah. Dan ketika harga penghapus naik menjadi 200, maka permintaan akan turun menjadi 900 buah. Demikian seterusnya hingga harga penghapus menjadi 500, permintaan terhadap barang tersebut akan menurun mencapai angka 200 buah. Jelas bahwa semakin naik harga maka permintaan terhadap barang akan turun, dan begitu pula sebaliknya ketika harga turun maka permintaan barang akan bertambah.

2.3.2 Gambar kurva demandDengan memakai data dari daftar permintaan, maka kita dapat membuat gambar kurva demand. Menurut Sadono Sukirno dalam Pengantar Teori Mikroekonomi mendefinisikan kurva permintaan sebagai suatu kurva yang menggambarkan sifat perkaitan di antara harga sesuatu barang tertentu dan jumlah barang tersebut yang diminta para pembeli. Gambar 1. Kurva DemandSumber: Ekonomi Mikro (1997)

Pada gambar kurva permintaan diatas terlihat sumbu tegak (y) menggambarkan berbagai tingkatan harga produk (price), sedangkan pada sumbu datar (x) menggambarkan jumlah permintaan terhadap produk tersebut (quantity).Pada gambar kurva DD diatas, ketika produk berharga 300 maka permintaan sebanyak 600 buah (titik R). Pada saat harga turun menjadi 200 maka permintaan naik menjadi 900 (titik S). Titik PQRST menunjukkan letak harga dengan jumlah permintaan ketika produk dijual dengan harga itu. Kemudian ditarik garis sehingga membentuk sebuah kurva.Kurva permintaan berbagai jenis barang pada umumnya menurun dari atas ke kanan-bawah. Menurut Sadono Sukirno, kurva yang bersifat demikian disebabkan oleh sifat perkaitan, diantara harga dan jumlah yang diminta, yaitu mereka mempunyai sifat hubungan yang terbalik. Kalau yang satunya naik (misalnya harga) maka yang lainnya turun (misalnya jumlah yang diminta).Menururt Samuelson (2003), kurva permintaan ini memiliki hubungan kuantitas dan harga yang terbalik, Q akan naik apabila P turun. Sehingga kurva ini disebut hukum permintaan yang mempunyai lereng yang menurun. Apabila harga suatu komoditi naik (dan hal-hal lain tidak berubah), pembeli cenderung membeli lebih sedikit komoditi itu. Demikian pula apabila harga turun dan hal-hal lain tetap, kuantitas yang diminta meningkat.Terdapat dua alasan yang menjelaskan kuantitas permintaan turun ketika harga naik, yaitu:1. Efek substitusiBila harga suatu barang naik, maka orang-orang akan cenderung untuk membeli barang serupa lainnya. Misalnya ketika harga cabai naik, maka ada sebagian orang yang akan menggantinya dengan merica.2. Efek pendapatan (income effect)Ketika harga suatu barang naik dan tidak diimbangi dengan kenaikan pendapatan atau gaji, apabila orang-orang membeli suatu barang dengan jumlah yang sama seperti sebelum kenaikan, maka mereka lama kelamaan akan mengalami kekurangan dana hingga kemiskinan. Sehingga mereka mau tidak mau akan membatasi pembelian mereka terhadap barang tersebut. Misalnya bila harga BBM naik, maka mereka akan membeli seperlunya saja atau lebih sedikit dari permintaan sebelumnya. Atau dapat pula membeli BBM sebanyak sebelum kenaikan harga tapi mengurangi pembelanjaan untuk barang lainnya.

2.3.3 Gerakan sepanjang kurva permintaanKurva permintaan akan mengalami pergerakan sepanjang kurva permintaan apabila harga barang yang diminta berubah dan akan mengalami pergeseran seluruh kurva apabila faktor selain harga yang diminta berubah. Pergerakan pada kurva permintaan ini terjadi apabila harga barang yang diminta semakin naik atau semakin turun.

Gambar 2. Pergeseran seluruh kurva permintaanSumber: Lipsey et al (1995)

Sebagai contoh, jika harga sebuah penghapus turun dari 400 menjadi 300 per unit, maka jumlah yang diminta bertambah dari 400 menjadi 600 unit.

Gambar 3. Gerakan Kurva PermintaanSumber: Pengantar Teori ilmu Mikro Ekonomi (2005)Perpindahan dari titik Q ke R pada kurva yang sama menunjukkan bahwa suatu penurunan harga barang tertentu menyebabkan kenaikan jumlah yang diminta akan barang tersebut oleh konsumen. Perlu diingat bahwa pada saat gerakan sepanjang kurva permintaan terjadi,hal seperti pendapatan, cita rasa dan harga barang lainnya dianggap tetap atau statis (ceteris paribus).

2.3.4 Pergeseran kurva permintaanApabila salah satu atau semua faktor yang dianggap statis berubah, maka kurva permintaan akan bergeser ke kanan atau ke kiri. Kurva permintaan akan bergerak ke arah kanan dan kiri jika terdapat beberapa perubahan terhadap permintaan yang ditimbulkan oleh adanya beberapa faktor yang bukan termasuk ke dalam harga, sekiranya harga barang lain, pendapatan dari para pembeli dan berbagai faktor bukan harga lainnya mengalami perubahan. Maka, perubahan itu akan menyebabkan kurva permintaan bergeser ke kanan ataupun ke kiri yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini.

Gambar 4. Pergeseran seluruh kurva PermintaanSumber: Lipsey et al (1995)

Misalnya dalam hal ini pendapatan pembeli menurun maka dapat menurunkan jumlah permintaan terhadap barang tersebut. Sehingga kurva DD akan bergeser kearah kurva D2D2.

Gambar 5. Pergeseran Kurva PermintaanSumber: Lipsey et al (1995)

Titik Q pada gambar diatas menggambarkan bahwa pada saat produk dengan harga P maka permintaan terhadap produk itu sebanyak q. Titik Q2 menggambarkan ketika pendapatan pembeli menurun, produk yang dijual tetap dengan harga P maka jumlah permintaan hanya sebanyak q2. Titik Q1 terjadi pada saat pendapatan pembeli meningkat, jadi ketika produk tetap dijual dengan harga P, permintaan produk sebanyak q1. Dapat dilihat dalam kurva bahwa q1>q>q2. Sehingga dapat disimpulkan, bila kurva bergeser ke kiri maka permintaan terhadap produk berkurang dan bila kurva bergeser ke kanan, permintaan terhadap produk meningkat.Perubahan harga komoditi lain yang berkaitan terhadap kuantitas barang yang diminta terlebih dahulu harus di lihat keterkaitan atau hubungan antar barang tersebut, barang itu merupakan barang komplemen atau barang substitusi. Dua barang brsifat komplemen jika kenaikan harga satu barang akan menurunkan kuantitas permintaan barang lainnya. Misalkan, harga barang Y meningkat maka kurva permintaan barang X akan bergesar ke kiri. Sebaliknya barang substitusi adalah sifat dua barang yang jika harga salah satunya meningkat maka kuantitas barang lainnya yang diminta akan meningkat, sehingga kurva permintaan barang X akan bergeser ke kanan jika harga barang Y meningkat.Perubahan pendapatan akan menggeser seluruh kurva permintaan. Kenaikan pendapatan dengan asumsi faktor lain tetap sama, akan mengakibatkan kuantitas yang diminta juga bertambah untuk barang normal sehingga kurva permintaan akan bergeser ke kanan. Kenaikan pendapatan akan mengurangi kuantitas yang diminta untuk barang inferior, sehingga akan terlihat dari pergeseran kurva permintaan ke kiri.

2.3.5 Faktor yang mempengaruhi pergeseran kurva permintaanFaktor Yang Mempengaruhi Tingkat Permintaan (Demand) Menurut Gregory Mankiw dalam bukunya Pengantar Ekonomi Mikro menyatakan ada beberapa hal yang mempengaruhi jumlah permintaan ataupun pergeseran kurva permintaan, diataranya adalah sebagai berikut:1. Harga barangHarga dari suatu barang dapat dikatakan adalah faktor utama yang berpengaruh terhadap jumlah permintaan. Jumlah permintaan akan turun seiring dengan naiknya harga suatu barang dan sebaliknya jumlah permintaan akan naik seiring dengan turunnya harga suatu barang. Dapat dikatakan bahwa jumlah permintaan berhubugan secara negatif terhadap harga. Hubungan antara harga barang dan jumlah permintaan ini berlaku untuk kebanyakan jenis barang dalam perekonomian sehingga para ekonom menyebutnya sebagai hukum permintaan (law of demand) yang berbunyi: Jika semua hal dibiarkan sama, ketika harga suatu barang meningkat,maka jumlah permintaannya akan menurun,dan ketika harganya turun maka jumlah permintaannya akan naik. Dari hukum diatas, dapat dipahami bahwa hubungan negatif atau hubungan yang berkebalikan antara harga dan jumlah permintaan terjadi dengan menganggap berbagai hal lain yang mempengaruhi keinginan konsumen untuk membeli barang tersebut tidak berubah. Sebagai contoh jika harga 1 porsi es krim adalah 5.000 rupiah, dengan harga tersebut dalam 1 bulan Ani bisa membeli 5 porsi es krim. Tetapi saat harganya naik menjadi 25.000 rupiah, dalam 1 bulan ani hanya membeli 1 porsi saja.Hubungan antara harga barang dan jumlah permintaan terhadap suatu barang dapat ditunjukkan dengan kurva permintaan. Kurva permintaan menunjukkan bagaimana jumlah permintaan terhadap suatu barang berubah nilainya ketika harganya juga berubah, dengan asumsi bahwa semua faktor lain yang mempengaruhi keinginan konsumen untuk membeli barang tidak ada yang berubah. Pada suatu waktu dan pada kondisi tertentu faktor yang mempengaruhi keinginan konsumen bisa saja berubah. Jika sesuatu terjadi dan mengubah tingkat permintaan pada suatu harga maka kurva permintaan akan bergeser.2. Harga barang lain.Harga barang disini bisa dicontohkan sebagai harga barang pengganti, pengendap, dan netral. Contoh barang pengganti adalah kopi dan teh, atau tahu dan tempe. Kedua hal tersebut mampu menggantikan fungsi satu sama lain. Barang pengendap, barang yang digunakan secara bersama-sama. Misalnya gula adalah bahan pengendap teh dan kopi. Sedangkan barang netral adalah barang yang tidak ada kaitan yang rapat.

3. Pendapatan konsumenBesar kecilnya pendapatan yang diperoleh seseorang turut menentukan besarnya permintaan akan barang dan jasa. Apabila pendapatan yang diperoleh tinggi maka permintaan akan barang dan jasa juga semakin tinggi. Sebaliknya jika pendapatannya turun, maka kemampuan untuk membeli barang juga akan turun.4. Distribusi pendapatanDistribusi di sini dicontohkan dalam pajak, pemberatan pajak pada orang-orang kaya agar pajak tersebut menaikkan pendapatan orang yang berpendapatan rendah.5. Cita rasaFaktor ini sangat mempengaruhi permintaan suatu barang, karena cita rasa masyarakat sangat dipengaruhi akan waktu. Cita rasa disini bisa diartikan sebagai selera, orang atau masyarakat hari ini ingin barang A, mungkin 1 jam lag berkeinginan lain maka hal tersebut dapat mempengaruhi jumlah permintaan.6. Pertambahan pendudukPertambahan penduduk akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika jumlah penduduk dalam suatu wilayah bertambah banyak, maka barang yang diminta akan meningkat.7. Ramalan masa depanMisalnya saja sekitar 2 bulan lagi akan terjadi pertunbuhan ekonomi mengalami defisit dan kurs mata uang negara menurun maka orang akan berhemat dalam membeli barang, jelas ini akan mempengaruhi permintaan barang. Ataupun apabila konsumen memperkirakan bahwa harga akan naik maka konsumen cenderung menambah jumlah barang yang dibeli karena ada kekhawatiran harga akan semakin mahal. Sebaliknya apabila konsumen memperkirakan bahwa harga akan turun, maka konsumen cenderung mengurangi jumlah barang yang dibeli.

2.4. Elastisitas Demand2.4.1 Pengertian elastisitas demandElastisitas permintaan merupakan suatu ukuran kuantitatif yang menunjukkan besarnya pengaruh perubahan harga atau faktor-faktor lainnya terhadap perubahan permintaan suatu komoditas. Elastisitas permintaan juga dimaksudkan untuk mengukur perubahan relatif dalam jumlah unit suatu barang yang dibeli sebagai akibat dari perubahan salah satu faktor yang mempengaruhinya (Samuelson dan Nordhaus, 2001).Apabila perubahan jumlah yang diminta diwakili oleh Q, dan perubahan harga diwakili oleh P, sedangkan P dan Q adalah harga awal maka rumus elastisitas dapat ditulis sebagai berikut :ed = (Q/Q) : (P/P)Ataued = (Q/P) . (P/Q)Interpretasi dari nilai koefisien elastisitas adalah sebagai berikut, koefisien elastisitas harga suatu jenis barang (misalnya komputer) adalah 5. Artinya Penurunan/kenaikan harga komputer sebesar 1 persen akan menyebabkan jumlah komputer yang diminta akan meningkat/menurun sebesar 5 persen. Jadi, perubahan harga akan mengakibatkan perubahan yang lebih lebih besar pada jumlah yang diminta. Terminologi untuk nilai elastisitas adalah sebagai berikut:Tabel 5. Terminologi untuk Nilai ElastisitasNilai elastisitasTerminologi Nilai Elastisitas

e > 1Elastis (elastic)

e < 1Inelastis (inelastic)

e = 1Uniti (unitary elasticity)

e = 0Inelastis sempurna (perfect inelastic)

e = Elastis sempurna (perfect elastic)

Sumber : (Sadono, Sukirno 2009)

2.4.2 Jenis dan kurva elastisitas demandSecara umum elastisitas permintaan dapat dibedakan menjadi elastisitas permintaan terhadap harga (price elasticity of demand), elastisitas permintaan terhadap pendapatan (income elasticity of demand), dan elastisitas permintaan silang (cross price elasticity of demand) (Pindyck dan Rubinfeld, 2007).1. Elastisitas Harga Permintaan (Price Elasticity of Demand)Elastisitas harga permintaan memperlihatkan proporsi perubahan jumlah barang yang diminta sebagai akibat proporsi perubahan harga barang tersebut. Elastisitas harga permintaan dapat dihitung dengan rumus berikut :

Keterangan :Ep : Elastisitas Harga PermintaanQ: Perubahan jumlah barang yang di minta Q: Jumlah barang yang di mintaP: Perubahan HargaP: Harga

Nilai elastisitas harga permintaan tersebut bergerak dari nol sampai tak berhingga atau 0 , dengan uraian sebagai berikut :a. Bila nilai maka kurva permintaannya bersifat inelastis sempurna. Permintaan inelastic sempurna terjadi ketika perubahan harga yang terjadi tidak berpengaruh terhadap jumlah permintaan (Koefisien E=0)

Gambar6. Kurva permintaan Inelastis sempurna(Sumber : Sadono Sukirno, 2009)

b. Bila nilai maka kurva permintannya bersifat inelastis. Pemintaan Inelastis terjadi jika perubahan harga kurang berpengaruh pada perubahan permintaan. Nilai E < 1, artinya kenaikan harga sebesar 1 persen hanya diikuti penurunan jumlah yang diminta kurang dari satu persen, sebaliknya penurunan harga sebesar 1 persen menyebabkan kenaikan jumlah barang yang diminta kurang dari 1 persen, bentuk kurvanya lebih curam.Contohnya adalah permintaan masyarakat terhadap beras atau kebutuhan pokok lainnya . Beras, meskipun harganya naik, orang akan tetap membutuhkan konsumsi beras sebagai makanan pokok. Oleh karena itu, meskipun mungkin dapat dihemat penggunaannya, namun cenderung tindakan sebesar kenaikan harga yang terjadi. Sebaliknya, jika harga beras turun konsumen tidak akan menambah konsumsinya sebesar penurunan harga.

Gambar 7. Kurva Permintaan yang Inelastis Sumber : Sadono Sukirno, 2009

c. Bersifat nilai , kurva permintaannya bersifat elastis. Permintaan elastis terjadi jika perubahan permintaan lebih besar dari perubahan harga. Koefisien permintaan elastic bernilai lebih dari satu (E >1), artinya kenaikan harga sebesar 1 persen menyebabkan kenaikan jumlah permintaan lebih dari 1 persen, dan sebaliknya. Bentuk kurva permintaanya adalah lebih landai. Contohnya ketika pakaian, makanan ringan, mobil, dan barang mewah lainnya harganya naik, maka konsumen akan dengan mudah menemukan barang penggantinya.

Gambar 8. Kurva Permintaan yang ElastisSumber : Sadono Sukirno. Mikro Ekonomi 2009d. Bersifat nilai , kurva permintaanya bersifat elastisitas kesatuan (unitary elasticity) Permintaan elastic uniter terjadi jika perubahan permintaan sebanding dengan perubahan harga. Koefisien elastisitas permintaaan uniter adalah satu (E=1), artinya kenaikan harga sebesar 1 persen diikuti oleh penurunan jumlah permintaan sebesar 1 persen, dan sebaliknya. Bentuk permintaannya membentuk segi tiga sama kaki.

Gambar 9. Kurva permintaan elastis uniterSumber : Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi 2009

e. Bila nilai , kurva permintaanya bersifat elastis sempurna. Permintaan elastic sempurna terjadi jika perubahan permintaan tidak dipengaruhi sama sekali oleh perubahan harga. Kurvanya akan sejajar dengan sumbu Q (kuantitas barang). Contohnya produk yang permintaanya bersifat tidak elastis sempurna diantaranya barang atau jasa yang bersifat komoditi, yaitu barang atau jasa yang memiliki karakteristik dan fungsi sama meskipun dijual ditempat berbeda atau di produksi oleh produsen yang berbeda. Dengan demikian, secara logika barang/jasa tersebut seharusnya memiliki harga yang sama pula. Misalnya saja bolpoin, suatu saat kita pergi ke toko buku untuk membeli bolpoin, misalnya, kita cenderung tidak memperhatikan perbedaan merk bolpoin tersebut dan yang menjadi perbandingan kita yaitu adalah harga. Kita akan memilih harga bolpoin yang harganya lebih murah karena fungsi dari bolpoin tersebut adalah sama.

Gambar 10. Kurva Permintaan Elastis SempurnaSumber : Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi 2009

Tabel 6. Interpretasi Elastisitas Harga

Sumber : Sadono, Sukirno 2009

2. Elastisitas Pendapatan (Income Elasticity of Demand)Permintaan (pembelian) Suatu barang atau jasa oleh konsumen di pengaruhi oleh perubahan penghasilan konsumen yang bersangkutan, baik dalam pengertian nominal maupun riil. Suatu konsep untuk mengukir derajat respons perubahan permintaan terhadap adanya perubahan penghasilan adalah elastisitas pendapatan.

Keterangan :Ey: Elastisitas PendapatanQx: Perubahan jumlah barang yang dimintaQx: Jumlah barang yang dimintaY: Perubahan PendapatanY: Pendapatan

Nilai elastisitas pendapatan adalah :a. . Artinya sifat barang X di mata konsumen adalah barang yang kurang bernilai (inferior). Barang inferior adalah barang yang apabila pendapatan konsumen semakin meningkat, maka proporsi pengeluaran terhadap barang tersebut semakin menurun.b. . Artinya sifat barang X dimata konsumen adalah barang normal atau kebutuhan pokok. Barang normal ini mempunyai sifat apabila pendapatan konsumen meningkat maka permintaan terhadap barang normal juga meningkat tetapi dengan presentase yang lebih rendah, atau sebaliknya.b. . Artinya sifat barang X dimata konsumen adalah barang superior(barang mewah). Barang superior adalah barang yang apabila pendapatan konsumen meningkat, maka permintaan terhadap barang tersebut juga meningkat dengan presentase yang lebih tinggi.Tabel 7. Interpretasi Elastisitas PendapatanNilai Sebutan BarangKenaikan Y MengakibatkanPenurunan Y Mengakibatkan

InferiorQx turunQx Naik

Normal(Keb. Pokok)Qx naik dengan % yang lebih rendahQxTurun dengan % yang lebih rendah

MewahQx naik dengan % yang lebih tinggiQx Turun dengan % yang lebih tinggi

Sumber : Sadono, Sukirno 20093. Elastisitas Silang (Cross Elasticity of Demand)Elastisitas silang menunjukan hubungan antara jumlah barang yang di minta terhadap perubahan harga barang lain yang mempunyai hubungan dengan barang tersebut. Hubungan tersebut dapat bersifat pengganti, dapat pula bersifat pelengkap.

Keterangan:EXA: Elastisitas SilangQx: Perubahan Jumlah barang X yang di mintaQx: Jumlah barang X yang di mintaPA: Perubahan Harga barang APA : Perubahan harga A

Nilai elastisitas silang ini adalah:a. . Artinya peningkatan harga barang A menyebabkan peningkatan jumlah permintaan barang X yang bersifat subtitusi. Sebagai contoh, peningkatan harga kopi meningkatkan pemintaan terhadap teh. Kopi dan teh merupakan dua barang yang dapat saling menggantikan (barang subtitutif).b. . Artinya peningkatan harga barang A mengakibatkan turunnya permintaan barang B yang bersifat komplementer.Tabel 8. Interpretasi Elastisitas SilangNilai Elastisitas SilangHubungan Antar Barang X dan AKenaikan PA MengakibatkanPenurunan PA Mengakibatkan

SubtitusiQx naikQx turun

KomplementerQx turunQx naik

Qx = Jumlah Permintaan terhadap barang XPA = Harga Barang A2.4.3 Cara pengukuran elastisitas demand1. Pengukuran Elastisitas DemandNilai perbandingan antara persentase perubahan jumlah yang diminta dengan persentase perubahan harga. Mengukur berapa persen permintaan terhadap suatu barang berubah bila harganya berubah sebesar satu persen.Rumus : Ed = Persentase perubahan jumlah barang yang dimintaPersentase perubahan hargaMisalkan harga berubah dari P menjadi P1 dan jumlah barang yang diminaberubah dari Q menjadi Q1. Dengan permisalan ini rumus diatas dapat dinyatakan secara berikut: Q1 - QEd = Q P1 - P PAtau Ed = Q x P P QKeterangan:Q: perubahan jumlah permintaanP: perubahan harga barangP: harga mula-mulaQ: jumlah permintaan mula-mulaEd : elastisitas permintaan2. Pengukuran elastisitas titik (point elasticity)Mengukur tingkat elastisitas pada titik tertentu. Bila perubahan harga yang terjadi kecil sekali mendekati nol. Rumus :Ed = Q/ P . P/Q3. Pengukuran elastisitas busur (arch elasticity)Mengukur elastisitas permintaan antara dua titik. Bila perubahan harga yang terjadi relatif besar.

harga Elastisitas titik P2 Elastisitas busur P1 Elastisitas titik

0 Q1 Q2 kuantitasGambar 11. Elastisitas BusurSumber : Sadono Sukirno. Mikro Ekonomi: Teori Pengantar

Rumus : Ed = Q . (P2 + P1) / 2 P (Q2 + Q1) / 2Keterangan:Q: perubahan jumlah permintaanP: perubahan harga barangP1 : harga mula-mulaP2 : harga barang yang berubahQ1 : jumlah permintaan mula-mulaQ2 : jumlah permintaan barang yang berubah

4. Contoh Soal1. Satu set komputer mula-mula dijual seharga Rp 5.000.000 kemudian diturunkan menjadi Rp 4.500.000 (turun 10%) diikuti oleh berubahnya permintaan dari 10 unit menjadi 13 unit (naik 30%), maka Ep = [% Qd / % P] = 30% / 10% = 32. Kenaikan harga barang Y dari Rp. 6.000 menjadi Rp. 10.000 menyebabkan jumlah barang X yang diminta naik dari 20 unit menjadi 25 unit. Tentukan besarnya koefisien elastisitas silang antara barang X dan barang Y pada tingkat harga barang Y sebesar Rp. 10.000. Apakah hubungan antara barang X terhadap barang Y.Jawab :Py1 = 6000, Py2 = 10000; 4000Qx1 = 20, Qx2 = 25 ; -5(-5 / 4000) = -0,00125Exy = -0,00125 * (10000 / 25) Exy = -0,053. Masyarakat Jakarta meminta gula pasir 100 ton/th pada saat harga kopi Rp 10.000 per kg. Jika harga kopi berubah menjadi Rp 12.000 (naik 20%) maka permintaan gula menjadi 90.000 ton (turun 10%)Exy = -10%/20% = -1/2Berarti antara gula dan kopi merupakan barang komplementer

2.4.4 Faktor yang mempengaruhi elastisitas demandFaktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan yaitu banyaknya barang pengganti yang tersedia, jumlah penggunaan barang tersebut, besarnya persentase pendapatan yang dibelanjakan dan jangka waktu dimana permintaan itu di analisis (Tri kunawangsih & Antyo Pracoyo, 2006).1. Tingkat KebutuhanApabila kebutuhan terhadap suatu barang sangat penting, perubahan harga tidak mempengaruhi jumlah permintaan, maka permintaan terhadap barang ini bersifat inelastis, sebaliknya bila kebutuhan terhadap suatu barang kurang penting, maka permintaan bersifat elastis.2. Adanya Barang SubstitusiBanyak atau sedikitnya macam barang substitusi mempengaruhi jumlah permintaan. Jika barang substitusi banyak dengan terjadinya kenaikan harga sedikit saja, maka permintaan ini bersifat elastis. Apabila barang substitusi tidak ada maka permintaan itu akan bersifat elastis.3. Pendapatan KonsumsiApabila pendapatan konsumen relatif besar bila dibandingkan dengan harga barang maka permintaan akan bersifat inelastis. Sebaliknya konsumen yang berpendapatan kecil dengan terjadinya perubahan harga sedikit saja akan mempengaruhi permintaan terhadap barang, permintaan ini bersifat inelastis.4. Perubahan Harga dan Barang yang DimintaHal ini akan mempengaruhi golongan lain untuk meminta barang tersebut, sehingga permintaan menjadi elastis.

5. Adanya Barang yang SerbagunaBarang yang dapat digunakan secara multifungsi maka permintaan terhadap barang tersebut akan bersifat elastis.6. TradisiApabila pemakaian sesuatu barang sudah menjadi tradisi walaupun berapa pun naiknya harga, orang akan tetap membelinya, maka permintaan ini bersifat inelastis, tetapi apabila tidak didasarkan tradisi permintaan akan bersifat elastis.7. ModeMode juga mempengaruhi permintaan terhadap sesuatu barang, apabila barang tersebut sudah diminati oleh masyarakat, maka berapapun naiknya harga akan tetap dibeli. Maka permintaan akan bersifat inelastis demikian juga sebaliknya.Faktor Penentu Elastisitas Permintaan. Ada empat faktor utama dalam menentukan elastisitas permintaan (Sadono, Sukirno 2009):1. Produk SubstitusiSemakin banyak produk pengganti (substitusi), permintaan akan semakin elastis. Hal ini karena konsumen dapat dengan mudah berpindah ke produk substitusi jika terjadi kenaikan harga, sehingga permintaan akan produk akan sangat sensitif terhadap perubahan harga.2. Presentase Pendapatan yang DibelanjakanSemakin tinggi bagian pendapatan yang digunakan untuk membelanjakan produk tersebut, maka permintaan semakin elastis. Produk yang harganya mahal akan membebani konsumen ketika harganya naik, sehingga konsumen akan mengurangi permintaannya. Sebaliknya pada produk yang harganya murah.3. Produk Mewah Versus KebutuhanPermintaan akan produk kebutuhan cenderung tidak elastis, dimana konsumen membutuhkan produk tersebut dan mungkin sulit mencari substitusinya. Akibatnya, kenaikan harga cenderung tidak menurunkan permintaan. Sebaliknya, permintaan akan produk mewah cenderung elastis, dimana barang mewah bukanlah sebuah kebutuhan dan substitusinya lebih mudah dicari. Akibatnya, kenaikan harga akan menurunkan permintaan.4. Jangka Waktu Permintaan DianalisisSemakin lama jangka waktu permintaan dianalisis, semakin elastis permintaan akan suatu produk. Dalam jangka pendek, kenaikan harga yang terjadi di pasar mungkin belum disadari oleh konsumen, sehingga mereka tetap membeli produk yang biasa dikonsumsi. Dalam jangka panjang, konsumen telah menyadari kenaikan harga, sehingga mereka akan pindah ke produk substitusi yang tersedia. Selain itu, dalam jangka panjang kualitas dan desain produk juga berubah, sehingga lebih mudah menyebabkan konsumen pindah ke produk lain.

BAB 3PENUTUP

3.1 Kesimpulan1. Kebutuhan, keinginan dan Permintaan merupakan sebuah konsep inti dan utama didalam sebuah manajemen pemasaran, yang satu sama lain saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam kegiatan ekonomi. Kebutuhan merupakan bagian dari sebuah permintaan.2. Ada dua konsep yang dasar yang melandasi pemasaran, yaitu kebutuhan (needs) dan keinginan (wants). Demand atau permintaan adalah jumlah dari suatu barang yang mau dan mampu dibeli pada berbagai kemungkinan harga, selama jangka waktu tertentu, dengan anggapan hal lain tetap sama (= ceteris paribus).3. Metode pengukuran need atau kebutuhan dapat dilakukan dengan metode wawancara. Metode pengukuran Demand dapat dilakukan dengan menggunakan metode observasi, survey dan mendatangi target sasaran.4. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan yakni harga barang itu sendiri, harga barang lain yang terikat dengan barang tersebut, tingkat pendapatan, selera, jumlah penduduk perkiraan harga di masa medatang dan usaha produsen meningkatkan penjualan.5. Elastisitas demand terdiri dari tiga jenis yaitu elastisitas harga permintaan, elastisitas pendapatan, dan elastisitas silang. 6. Elastisitas demand dapat diukur dengan membandingkan persentase perubahan jumlah yang diminta dengan persentase perubahan harga. Pengukuran elastisitas demand terdiri dari pengukuran elastisitas titik dan elastisitas busur. Pengukuran elastisitas titik adalah pengukuran pada titik tertentu apabila perubahan harga yang terjadi kecil sekali mendekati nol. Sedangkan pengukuran elastisitas busur adalah pengukuran elastisitas permintaan antara dua titik apabila perubahan harga yang terjadi relatif besar.7. Faktor yang mempengaruhi elastisitas demand yaitu tingkat kebutuhan, adanya barang-barang substitusi, pendapatan konsumsi, perubahan harga dan barang yang diminta, adanya barang yang serbaguna, tradisi, dan mode.

3.2 SaranElastisitas demand penting untuk diterapkan di perusahaan karena tingkat elastisitas ini menggunakan sensitivitas dari permintaan konsumen terhadap perubahan harga. Informasi ini sangat penting bagi manager yang berada dalam bisnis total, agar mampu membuat keputusan berkaitan dengan strategi penerapan harga produk.

DAFTAR PUSTAKA

Andersen, Ronald et al.. 1975. Equity In Health : Empirical Analysis in Social Policy. London : Cambridge Mall Bailinger Publishing.Andhika. 2010. Analisis Permintaan Penggunaan Layanan Kesehatan Pada Rumah Sakit Umum Milik Pemerintah Di Kabupaten Semarang. Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.Arsyad, Lincolin. 1991. Ikhtisar teori dan Soal Jawab Ekonomi Mikro, Edisi 1. Yogyakarta: Penerbit BPFE.Mankiw, Gregory. 2006. Principles of economics: Pengantar Ekonomi Mikro. Jakarta: Salemba Empat.Pallutturi, Sukri. 2005. Ekonomi Kesehatan. Penerbit : Bagian Administrasi dan Kebijakan Kesehatan FKM UNHASPindycs, Robert S, Daniel L. Rubinfeld. 1992. Microeconomics. Second edition. New York: MacMillan Publishing Company.Rosyidi, Suherman. 2005. Pengantar Teori Ekonomi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.Samuelson. 1997. Economics 11th Edition. New York : Mc Graw Hill.Samuelson. 2003. Ilmu Mikro Ekonomi. PT. Media Global Education: Jakarta.Salma, J. 1962. Health as An Investment. Journal of Political Economy. Vol.70Soeratno dan Arsyad. 2003. Metode Penelitian untuk Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta : UPP AMP YKPN.Sudono, Sukirno. 2003. Pengantar Teori Makro Ekonomi. Jakarta : Raja Grafindo Persada.Sudono, Sukirno. 2009. Mikro Ekonomi. Jakarta: Rajawali Pers.Sugiarto, dkk. 2005. Ekonomi Mikro. Jakarta : Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.Supriyanto dan Ernawaty. 2010. Pemasaran Industri Jasa Kesehatan. Surabaya: Penerbit ANDI Yogyakarta.Tjiptoherijanto. 1990. Ekonomi Kesehatan. Jakarta: Pusat Antar Universitas Indonesia.Todaro P Michael. 2000. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ke-3 Jilid 1. Jakarta Penerbit Erlangga.