Top Banner
NAVIGASI LANGIT Untuk Penentuan Arah Kiblat Oleh Naf’an Akhun Dokumen ini BOLEH di sebarluaskan, baik tetap berbentuk file elektronik maupun cetak untuk tujuan bukan komersial (NON-PROFIT) Modifikasi, pengutipan sebagian atau keseluruhan isi dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari penulis, karena bagaimanapun juga, Hak Cipta ada pada penulis.
36

Navigasi Kiblat

Jul 01, 2015

Download

Documents

Dedy Suhendra
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Navigasi Kiblat

NAVIGASI LANGITUntuk Penentuan Arah Kiblat

OlehNaf’an Akhun

Dokumen ini BOLEH di sebarluaskan, baik tetap berbentuk file elektronik maupun cetak untuk tujuan bukan komersial (NON-PROFIT)

Modifikasi, pengutipan sebagian atau keseluruhan isi dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis.

Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari penulis, karena bagaimanapun juga, Hak Cipta ada pada penulis.

Page 2: Navigasi Kiblat

Daftar IsiNAVIGASI LANGIT.....................................................................................................................iBab 1. Latar Belakang....................................................................................................................1

Kelemahan Penggunaan Kompas..............................................................................................1Variasi.......................................................................................................................................1Deviasi.......................................................................................................................................2

Bab 2. Istilah Astronomi untuk belajar Navigasi Langit...............................................................3Sistem Koordinat Bumi.............................................................................................................3Cara penulisan Koordinat..........................................................................................................3Bola Langit (Celestial Sphere)..................................................................................................4Ekuator Langit (Celestial Equator) dan Sistem Koordinat Langit ...........................................4Ekliptika....................................................................................................................................5Horizon dan Sistem koordinat horizon.....................................................................................5Meridian....................................................................................................................................6Hour Angle................................................................................................................................7Waktu Sidereal (Sidereal Time)................................................................................................8Equation of Time (Penyetaraan Waktu)....................................................................................8Zona Waktu dan Waktu Universal............................................................................................9Presesi (Precession).................................................................................................................10

Bab 3. Praktik Perkiraan arah Kiblat dengan Matahari ..............................................................11Skema Perkiraan Arah Kiblat..................................................................................................11

Bab 4. Mengenal Bintang dan Konstelasi ...................................................................................13Peta Langit..............................................................................................................................13Daftar Bintang dan Konstelasi Utama.....................................................................................14Memperkirakan Bintang yang akan tampak di langit.............................................................25Posisi Geografik Bintang (Geographic Position (GP))...........................................................26Koordinat Posisi Geografik (GP): Dec, HA ...........................................................................27

Bab 5. Penentuan Arah Kiblat berdasarkan Bintang...................................................................28Cara Sederhana dengan Bintang & Busur Derajat (Bukan Jarum Kompas)...........................28Dengan Skema........................................................................................................................29

Daftar Pustaka..............................................................................................................................32Skema Perkiraan Arah Kiblat......................................................................................................33PROFIL PENULIS......................................................................................................................34

Navigasi Kiblat ii

Page 3: Navigasi Kiblat

Bab 1. Latar Belakang

"...dan (Dia ciptakan) tanda-tanda (penunjuk jalan). Dan dengan bintang-bintang itulah mereka mendapat petunjuk".(Q.S. An Nahl: 16)

"Dan Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda kebesaran (Kami) kepada orang-orang yang mengetahui." (Q.S Al An'aam: 97)

* * *

Kelemahan Penggunaan KompasSebelum melakukan shalat di tempat baru, biasanya kita mengukur sudut kiblat dengan

kompas terlebih dahulu, walaupun hanya sekedar memastikan (atau kalibrasi), baik di rumah maupun dimasjid.

Nilai sudut ini diperoleh dari program-program komputer yang banyak bertebaran di internet (misalnya Accurate Times, Athan Basic, Salaat time, Salat & Qibla dari Napier University, WinHisab dari DEPAG dan sebagainya) atau surat edaran resmi MUI.

Program Komputer Accurate Times menyatakan bahwa sudut kiblat dari Jakarta: 295,1° FROM TRUE NORTH. Lalu banyak orang mengira bahwa ujung jarum kompas menunjukkan arah utara sebenarnya (True North), sehingga kemudian melakukan shalat searah dengan nilai 295,1° yang tertera di kompas, padahal ini adalah Kesalahan fatal. Jarum utara kompas menunjukkan arah utara magnetis (Magnetic North).

VariasiJarum kompas selalu mengikuti arah medan magnet bumi, padahal di setiap tempat arus

magnet bumi tidak selalu menunjukkan arah utara sebenarnya (True North) karena kompleksnya pengaruh yang ada di permukaan bumi. Sudut antara utara magnet (Magnetic North) dengan utara sebenarnya (True North) dinamakan Variasi (Variation atau disebut juga Deklinasi Magnetis–Magnetic Declination –). Nilai variasi ini selalu BERBEDA disetiap waktu dan tempat. Parahnya, tidak semua program/ edaran resmi menyertakan nilai untuk koreksi ini. Jadi dimana bisa kita dapatkan?

Di setiap peta (yang kredibel) biasanya dicantumkan nilai variasi, misalnya peta topografi daerah jawa barat yang dibuat oleh Army Map Service (NSVLB), Corps of Engineers, US army menyatakan;

“1955 Magnetic Declination for this sheet varies from 0°15’ easterly for the center of the west edge to 1°00’ easterly for the center of the east edge. Mean annual change is 0°02’ westerly”

Arti bebasnya, Tahun 1955, Variasi di Jakarta 0°15’ ke Timur, rata-rata 0°02’ ke barat tiap tahun.

Jadi perhitungannya sbb:Sekarang akhir tahun 2007, selisih dari tahun 1955 dibulatkan menjadi 53 tahun = 1°44’ ke Barat.Total variasinya; = 0°15’ ke Timur + 1°44’ ke Barat = 1°29’ ke Barat.Karena variasinya ke arah barat, maka nilai yang ditunjukkan oleh jarum kom-pas LEBIH BESAR dari nilai yang ditunjukkan dari True North. Menjadi: 295,1° + 1°29’ = 296,6°

Navigasi Kiblat 1

Page 4: Navigasi Kiblat

Rumusnya; tanda (-) bila variasi ke barat (West), tanda (+) sebaliknya.

DeviasiDeviasi adalah kesalahan baca jarum kompas yang disebabkan oleh pengaruh benda-

benda disekitar kompas, misalnya besi, mesin atau alat-alat elektronik (HP, MP3 player etc). Deviasi dapat diabaikan bila kita yakin benda-benda berpengaruh tersebut tidak ada di sekeliling.

Berikut contoh Variasi kota lain dari peta sumber yang sama:- Sampit = 2°00’ ke Timur, rata-rata tiap tahun dapat diabaikan.- Surabaya dan Malang = 2°05’ ke Timur, rata-rata 0°02’ ke barat tiap tahun (peta tahun

1955).

Sedangkan dari program Mooncalc buatan Dr. Monzur Ahmed diperoleh data sebagai berikut:

- Galela, Halmahera Utara = 1°09’ ke Timur. - Banda aceh = 1°00’ ke Barat- Kobe, Japan = 7°07’ ke Timur

Kesimpulan - Arah kiblat dari Jakarta yang dinyatakan dengan nilai “295,1° from TRUE NORTH”, oleh

jarum kompas nilainya akan berubah menjadi 296,6° karena harus dikoreksi terlebih dahulu.

- Tidak semua program/ edaran resmi menyertakan nilai untuk koreksi ini, karena nilainya berbeda di tiap waktu dan tempat. Maka penulis mencoba menentukan arah kiblat dengan bantuan benda langit, yaitu Matahari dan bintang lain. Tentu saja dengan alat seadanya dan mudah diperoleh.

Akhirnya, tulisan bukan dimaksudkan untuk memperumit keadaan, tetapi memang demikianlah kenyataanya.

* * *

Navigasi Kiblat 2

Page 5: Navigasi Kiblat

Bab 2. Istilah Astronomi untuk belajar Navigasi Langit

Sistem Koordinat BumiSeperti telah kita ketahui, demi kemudahan pemetaan suatu posisi di permukaan planet bumi

yang bulat, dibuatlah suatu sistem koordinat X,Y. Garis X (horizontal) akan membagi Bumi menjadi dua bagian sama besar, bagian utara dan

selatan. Garis ini disebut Ekuator/ Khatulistiwa. Garis sejajar ekuator di sebelah utara/ selatannya dinamakan garis lintang (latitudinal).

Garis Y (vertikal) akan membagi bumi menjadi bagian barat dan timur. Garis ini disepakati memotong/ melewati kota Greenwich, Inggris sebagai bujur 0 derajat. Garis-garis sejajar 0° di sebelah barat/ timurnya dinamakan garis bujur (longitudinal).

Garis Lintang (horizontal) diukur dengan rentang 0° - 90° utara/ selatan, sedangkan garis bujur (vertikal) antara 0° - 180° ke barat/ timur.

Gambar 1. Sistem Koordinat Bumi

Tiap derajat masih dibagi lagi menjadi 60 menit dan tiap menit dibagi lagi 60 detik. Untuk perhitungan jaraknya, 1 menit setara dengan 1 mil nautika (1852 m). Ukuran 1 mil ini menurut garis lintang (ke utara/ selatan), bukan garis bujur karena jarak antar bujur makin ke kutub makin mengecil.

Posisi di permukaan bumi akan dipaparkan dari perpotongan antara garis horisontal dan vertikal tersebut. Garis Lintang disebut terlebih dahulu kemudian diikuti garis Bujur1, misalnya Ternate, Indonesia, terletak pada posisi 0°47'7” LU (Lintang Utara) dan 127°22'12” BT (Bujur Timur).

Cara penulisan KoordinatPerhatikan bahwa cara penulisan koordinat di atas adalah campuran dari notasi sexagesimal

(derajat-menit-detik) dengan notasi desimal. Tiap satu derajat terbagi lagi menjadi 60 fraksi yang sama, dinamakan menit, dinotasikan dengan tanda apostrof (‘). Tiap satu menit masih terbagi lagi menjadi 60 fraksi detik (“), namun dalam hubungan dengan navigasi tiap menit biasanya hanya dibagi menjadi 10 fraksi 2 . Sistem inilah yang akan kita pakai pada tulisan selanjutnya: derajat, menit, sepersepuluh dari 1 menit. Contoh: 74°01’.30” ditulis menjadi 74°01.5’.

1Http://www.sailingissues.com/navcourse1.html2Http://www.ludd.luth.se

Navigasi Kiblat 3

Page 6: Navigasi Kiblat

Bola Langit (Celestial Sphere)Bola langit adalah sebuah lingkaran imajiner dengan jari-jari tak terbilang berpusat di Bumi.

Obyek-obyek yang terlihat di langit dapat kita bayangkan sebagai lukisan di permukaan lingkaran tersebut.

Tentu saja kita tahu bahwa benda-benda tersebut tidak berada di permukaan lingkaran. Semua yang terlihat di langit jaraknya sangat jauh dari Bumi dan sulit terukur hanya dengan melihatnya saja.

Oleh karena jarak yang tidak dapat ditentukan inilah maka dibuat model sebuah bola untuk mempermudah pemetaan benda-benda langit, yaitu Bola Langit dengan pusatnya bola bumi. Agar lebih praktis lagi, disusun pula sistem koordinat Langit seperti halnya sistem koordinat Bumi.

Ekuator Langit (Celestial Equator) dan Sistem Koordinat Langit Seperti halnya bumi, yang terbagi dua oleh garis ekuator/ khatulistiwa, demikian pula halnya

dengan bola langit. Proyeksi garis ekuator Bumi ke Langit dinamakan Ekuator Langit (Celestial Equator).

Dengan demikian proyeksi daerah kutub juga sama, didefinisikan sebagai Kutub Langit Utara dan Kutub Langit Selatan.

Sistem koordinat Langit identik dengan sistem koordinat bumi, hanya saja namanya berbeda; Deklinasi (Declination, Dec), adalah garis lintang langit; yaitu garis sejajar ekuator langit di

sebelah utara/ selatan. Dengan demikian sudut deklinasi ke arah kutub langit adalah +90° (ke utara/ selatan).

Right Ascension (RA); adalah garis bujur langit. Bila garis bujur bumi disepakati dimulai dari Greenwich, maka bujur langit dimulai dari Titik Aries (Point of Aries) atau Vernal Equinox. Tidak seperti garis bujur yang terbagi dalam 360 derajat, Right Ascension terbagi menjadi 24 jam. Dengan demikian Right Ascension per jam sama dengan 15 derajat (360 derajat/ 24 jam)

Misal penulisan koordinat untuk bintang Polaris; Dec 89°16.7' LU dan RA 2:34:20.

1 Jam= 15 derajat

Navigasi Kiblat 4

Page 7: Navigasi Kiblat

EkliptikaEkliptika adalah jalur imajiner perjalanan matahari dalam setahun. Jalur ini ternyata tidak

sejajar dengan Ekuator Langit, tetapi miring membentuk sudut 23,5 derajat. Berpotongan dengan Ekuator Langit di dua titik yang dikenal dengan nama Equinox:• Vernal Equinox, koordinatnya; Dec 0°00' dan RA 00.00 dan. Titik ini juga dikenal dengan nama

Titik Aries (Point of Aries)3.• Autumnal Equinox, koordinatnya Dec 0°00', RA 12.00,.

Arah Barat dan Timur peta langit kebalikan dari peta Bumi.

Karena kemiringan Ekliptika 23.5 derajat, menyebabkan perubahan musim di Bumi. Setelah 'memotong' di Vernal Equinox (biasanya tanggal 21 Maret), matahari bergerak ke utara. Menyebabkan musim semi di belahan utara Bumi, di Jawa (belahan selatan) terjadi musim hujan. Setelah itu melintasi Autumnal Equinox menuju ke selatan (biasanya tanggal 21 September), menandai dimulainya musim kemarau di Jawa dan musim dingin di belahan utara.

Horizon dan Sistem koordinat horizonHorizon/ ufuk/ cakrawala adalah garis datar yang memisahkan langit dan bumi bila dilihat dari

daerah tertentu dipermukaan bumi. Di beberapa tempat mungkin tertutup oleh pepohonan atau gunung-gunung, namun dari atas perahu di laut lepas, horizon terlihat jelas.

3 Dinamakan Titik Aries karena di titik inilah matahari melintasi Ekuator dari bagian selatan ke utara, bertepatan dengan rasi Aries. Namun faktanya perlintasan ini makin bergeser. Saat ini perlintasan bertepatan dengan rasi Pisces. Walaupun demikian penamaan ‘salah kaprah’ ini masih tetap digunakan. (http://jacq.istos.com.au/sundry/)

Navigasi Kiblat 5

Page 8: Navigasi Kiblat

Contoh koordinat Horizon dari suatu tempat di bumi.

Horizon membagi bola langit menjadi 2 bagian; di atas horizon (yang terlihat) dan di bawah horizon (tak terlihat). Kutub di atas horizon dinamakan Zenith, sedangkan kutub bawah dinamakan Nadir. Jadi satu-satunya kutub yang bisa kita lihat seumur hidup hanyalah Zenith, dengan cara mendongakkan kepala tegak lurus melihat ke atas.

Sudut benda langit terhadap horizon dinamakan Altitude (Alt), nilainya 0-90 derajat. Sudut benda langit terhadap arah utara dinamakan Azimuth (Az), diukur searah jarum jam. Nilainya 0-360 derajat. Oleh karena itu sistem koordinat ini kadangkala disebut juga dengan Sistem koordinat Alt/ Az. Misalnya bintang dengan koordinat Alt 0 derajat dan Az 90 derajat berarti bintang tersebut tepat berada di horizon timur, artinya sedang terbit.

Sistem koordinat horizon terfiksasi dengan bumi, bukan dengan langit. Oleh karena itu nilai koordinat benda langit (Alt/ Az) senantiasa berubah sepanjang waktu. Berubah pula bila di ukur dari lokasi lain di permukaan bumi.

Dibawah ini tabel perbandingan 3 sistem koordinat yang telah kita pelajari di atas:

Sistem Koordinat Pusat Sumbu Koordinat 1 Titik 0 derajat Koordinat 2 Titik 0 derajatBumi Bumi Kutub Garis Lintang Ekuator Garis Bujur GreenwichLangit Langit Kutub Langit Deklinasi Ekuator Langit Right

AscensionTitik Aries

Horizon Pengamat Zenith-Nadir Altitude Horizon Azimuth Arah Utara

MeridianMeridian adalah lingkaran imajiner di bola langit yang tegak lurus terhadap Horizon. Lingkaran

Meridian berpotongan dengan Horizon Utara, Zenith dan Horizon Selatan. Benda-benda langit setiap waktu akan bergerak melintasi Meridian, dan ketika tepat di meridian dinamakan Waktu Transit.

Navigasi Kiblat 6

Page 9: Navigasi Kiblat

Dikenal dua macam Meridian, yaitu:- Meridian Lokal, lokal artinya dari suatu tempat tertentu pengamat, misalnya dari Jakarta.- Meridian Greenwich.

Sebagai tambahan, sistem penulisan waktu ada dua macam, yaitu sistem 24 jam dan am/ pm. a.m berasal dari bahasa latin “ante meridiem”, artinya sebelum meridian atau sisi timur

meridian, maksudnya matahari belum mencapai meridian lokal. p.m dari bahasa latin “post meridiem”, artinya sesudah meridian atau sisi barat meridian.

Setelah tergelincirnya matahari.

Hour AngleHour Angle (HA, Sudut Jam) mengindikasikan waktu yang dibutuhkan obyek untuk mencapai/

meninggalkan Meridian. Juga bisa diartikan sebagai sudut antara obyek dengan Meridian dalam ukuran jam.

Contoh, nilai HA bintang Y dari Jakarta= 2 jam, Artinya bintang Y telah melewati Meridian Jakarta 2 jam yang lalu. Bila dikonversikan ke bentuk derajat: 2 jam x 15° = 30°

Nilai negatif untuk obyek yang belum mencapai Meridian, dan nilai 0, tentu saja untuk obyek yang tepat berada di Meridian. Tetapi dalam praktek, biasanya bukan lagi dalam jam, melainkan dalam derajat, dengan rentang nilai 0-360.

Dalam navigasi langit dikenal 3 macam Hour Angle:1. Sidereal Hour Angle (SHA)2. Greenwich Hour Angle (GHA)3. Local Hour Angle (LHA)Yang akan dibahas dalam buku ini hanya GHA.

Navigasi Kiblat 7

Page 10: Navigasi Kiblat

Greenwich Hour Angle (GHA) adalah waktu/ sudut yang dibutuhkan obyek langit untuk mencapai/ meninggalkan Meridian Greenwich. Nilai Meridian Greenwich adalah 0, lalu bergeser ke arah barat. Berputar penuh 360=0 lagi. Jadi;

GHA 90° sama dengan bujur 90° BB GHA 270° = 90° BT

Waktu Sidereal (Sidereal Time)Perhitungan waktu yang kita gunakan sehari-hari berdasarkan perjalanan matahari. Unit

terpokok adalah Hari; yaitu waktu yang yang dibutuhkan bumi untuk berputar 360 derajat. 1/24 Hari = 1 Jam1/60 Jam = 1 Menit1/60 Menit = 1 DetikPermasalahannya adalah, rotasi bumi tidaklah tepat 360 derajat. Tiap satu putaran hari, bumi

juga bergerak kira-kira 1 derajat sepanjang orbitnya. Jadi, dalam 24 jam, posisi matahari terhadap bumi juga berubah. 1 hari = 361 derajat.

Dalam Astronomi, yang diperhatikan adalah berapa lama perputaran bumi (rotasi) terhadap bintang, bukan terhadap matahari. Periode ini di sebut Hari /Waktu Sidereal.

Waktu Sidereal secara harfiah berarti “waktu bintang”. Hari Sidereal rata-rata 4 menit lebih panjang dibanding Hari Matahari, sebab ekstra 1 derajat tersebut. Mudahnya, sebuah bintang sebut saja X, bila siang ini berada di atas kepala bersama matahari, maka besoknya --pada jam yang sama-- posisi X sudah bergeser ke barat 1 derajat (atau 4 menit), sedangkan matahari tetap di atas kepala4. Demikian seterusnya hingga X kembali berada di atas kepala lokal satu tahun kemudian. Oleh karena itu Waktu Sidereal sangat berguna untuk menentukan posisi bintang setiap waktu.

Equation of Time (Penyetaraan Waktu)Konsep awal penentuan jam 12 adalah ketika Matahari tepat berada di meridian Greenwich.

Namun pada kenyataannya bumi dalam orbitnya mengelilingi matahari kecepatannya tidak tetap,

4 Penting untuk diperhatikan bahwa Matahari sebenarnya termasuk golongan bintang. Namun demi kemudahan pembahasan akan kita bedakan antara Bintang dengan Matahari, karena dalam ‘memutari’ bumi jalur Matahari berbeda dengan jalur Bintang lainnya

Navigasi Kiblat8

Page 11: Navigasi Kiblat

sehingga ketika mencapai di meridian, Chronometer/ jam/ arloji tidak selalu menunjukkan jam 12, kadang masih jam 11:45 atau malah 12:14! karena Chronometer disetel berdasarkan kecepatan rata-rata bumi mengelilingi matahari dalam setahun.

Selisih antara waktu rata-rata ini dengan waktu yang sebenarnya di namakan Equation of Time. Misalnya;

Equation of Time 15 Maret = - 8 menit, (ada juga yang menulis 00:08 ke Timur)artinya jam 12 sudah lewat 8 menit yang lalu.

Jadi saat itu matahari mencapai Meridian pukul 12:08. Biasanya nilai (-) untuk menandai arah Timur, (+) sebaliknya. Lebih jelasnya grafik di bawah ini:

Misalnya tanggal 10 Nopember, grafik menunjukkan bahwa tengah hari di Greenwich terjadi pada pukul 12:05 GMT.

* * *

Beberapa istilah di atas sering digunakan dalam navigasi langit, namun ada beberapa hal penting sebagai tambahan untuk diketahui;

Zona Waktu dan Waktu UniversalZona Waktu Bumi dibagi menjadi 24 zona. Antar zona atau tiap 15 derajat waktu lokalnya

bertambah satu jam ke arah timur. Karena masing-masing zona berbeda waktunya maka ditentukanlah satu lokasi sebagai Waktu Universal, yang akan menjadi rujukan/ patokan masing-masing zona, yaitu GMT, Greenwich Mean Time, garis bujur yang memotong kota Greenwich, Inggris, sebagai bujur 0 derajat.

Pemilihan kota ini sebagai Waktu Universal karena memiliki latar belakang sejarah navigasi. Sebelum mengarungi samudera mencari dunia baru, pelaut dan navigator eropa abad pertengahan mengkalibrasi kronometer/ jam akuratnya di Greenwich. Kronometer/ jam akurat membantu menentukan posisi bujur di bumi.

Zona waktu di Indonesia terbagi menjadi 3; WIB (Waktu Indonesia Barat), WITA (Waktu Indonesia Tengah) dan WIT (Waktu Indonesia Timur). WIB adalah 7 jam setelah GMT, WITA 8 jam setelah GMT dan WIT 9 jam setelah GMT.

Navigasi Kiblat9

Page 12: Navigasi Kiblat

WIB = GMT +7WITA = GMT +8WIT = GMT +9Sedangkan zona Mekkah adalah GMT+3.

Presesi (Precession)Presesi adalah perubahan bertahap dari arah poros bumi. Jalur poros bumi berbentuk seperti

kerucut, satu lintasan penuh membutuhkan waktu 26.000 tahun. Seperti halnya putaran gasing, bagian atas yang ¨terhuyung-huyung¨ itulah presesi.

Karena perubahan arah poros bumi, demikian juga lokasi kutub-kutub langit. Alasan mengapa terjadi presisi adalah karena bumi tidak benar-benar bulat namun sedikit ceper, jari-jari ekuator/ garis khatulistiwa lebih panjang daripada garis bujur. Di tambah lagi posisi matahari dan bulan yang hampir tegak lurus dengan ekuator, sehingga tarikan gravitasi bulan dan matahari di permukaan bumi menghasilkan tenaga putaran ringan sebagai tambahan dari arah linier. Tenaga putaran ini di bumi memicu gerak presesi.

Dengan adanya gerak presesi, bintang bintang sebenarnya tidak 'stabil' berada di tempatnya. Posisi vernal equinox perlahan bergeser ke barat, RA dan Dec juga berubah 1.4 derajat tiap abad atau kira-kira pergeseran RA 1 menit tiap 20 tahun. Oleh karena koordinat yang senantiasa berubah inilah maka diterbitkan Almanak Nautika, buku yang berisi informasi astronomi.

* * *

Navigasi Kiblat10

Page 13: Navigasi Kiblat

Bab 3. Praktik Perkiraan arah Kiblat dengan Matahari

Skema Perkiraan Arah KiblatPerhatikan skema bola bumi di bawah ini:

Skema Perkiraan Arah KiblatLebih jelasnya lihat di skema yang disertakan di buku ini

Aturannya sebagai berikut:- Mekkah/ Ka’bah berada tepat ditengah lingkaran yang ditunjukkan oleh perpotongan garis

biru vertikal dan horizontal. Dengan posisi seperti ini maka garis koordinat bumi bergeser ke bawah dan melengkung. Garis biru yang vertikal adalah Meridian, untuk menandakan tengah hari di Mekkah pada saat Matahari melintasi garis ini.

- Sudut Matahari terhadap bumi (deklinasi) tiap hari berubah, ditunjukkan oleh garis Ekliptika warna merah yang disertai panduan tanggalnya. Perubahan 1 derajat per HARI.

- Koordinat ka’bah adalah 21°25.5' LU dan 39°49.5'BT, zona lokalnya GMT+3. Bila rata-rata tengah hari di GMT adalah jam 12:00, maka di Mekkah tepat pukul 12:21. Nilai Equation of Time untuk daerah Mekkah ditunjukkan oleh grafik di bagian tengah bawah.

- Tetap diingat rumus konversi derajat ke jam; 1 derajat = 4 menit.

Mari kita mulai, misalnya tanggal 2 April, posisi anda di Jakarta (koordinat 106°51’BT, 6°9’LS), sebagai berikut:1. Tarik garis lurus dari jakarta ke arah pusat lingkaran/ Ka’bah (namai garis Q). Buat lagi garis Q

untuk lingkaran sebelahnya, juga memotong pusat lingkaran. 2. Tentukan Deklinasi dan waktu Tengah hari Matahari (berdasarkan Equation of Time) tanggal 2

April. Berdasarkan panduan diketahui deklinasi 5°LU dan Tengah hari jam 12:24 Waktu Mekkah. Buatlah lintasan sesuai deklinasi dan alur garis lintangnya (namai dengan garis S). Bila antara garis Q dengan S nanti berpotongan, maka hari itu kita bisa menentukan arah kiblat.

Navigasi Kiblat 11

Page 14: Navigasi Kiblat

3. Ternyata berpotongan di dua titik (namai X dan Y). Jika Matahari melintas di titik ini bayangannya akan menunjukkan arah Kiblat (mendekati/menjauhi) tetapi khusus di daerah garis Q saja!

- Titik pertama (X) berada dibujur 84°BT alias sisi timur Mekkah. Jam berapa? Untuk mengetahuinya hitunglah selisihnya dengan bujur Mekkah terlebih dulu: = 84° - 39,83° = 44,17° alias 177 menit alias 02:57 = 2 jam 57 menit sebelum tengah hari di Mekkah (12:24)

2 jam 57 menit sebelum 12:24 adalah jam 09:27 (pagi hari di Mekkah).Di Jakarta (WIB) = Waktu Mekkah + 4 jam = 09:27 + 4 jam = 13:27 WIBJadi bayangan akan persis ‘menjauhi’ arah Kiblat pada pukul 13:27 WIB.Sebagai patokan arah kiblat adalah matahari.

- Dengan cara yang sama hitung pula untuk titik perpotongan yang kedua (Y);Titik Y berada di bujur 76° BB. Selisihnya dengan bujur Mekkah; = 76° + 39,83° = 115,83° alias 463 menit, alias 07:40,

7 jam 40 menit setelah 12:24 adalah jam 20:04 waktu Mekkah. Di Jakarta (WIB) = Waktu Mekkah + 4 jam = 20:04 + 4 jam = 00:04 WIB tengah malam (memasuki 3 April). Tengah malam matahari belum terbit.

Ternyata caranya mudah sekali bukan? Bila lintasan Kiblat (Q) dan lintasan matahari (S) tidak berpotongan berarti hari itu memang bayangan matahari tidak pernah menunjukkan arah kiblat, misalnya bulan Desember di Brunei Darussalam. Namun di tempat tertentu pada tanggal tertentu, dalam sehari bayangan matahari bisa menunjukkan arah Kiblat dua kali!

Akurasi perhitungan ini sudah dicek memakai program komputer Accurate Times 5.1.1.2, dengan selisih hanya beberapa menit. Karena letak Jakarta (atau Indonesia) di sebelah timur Mekkah, selisih sedikit masih bisa dimaafkan. Berbeda dengan letak di utara/ selatan Mekkah, selisih 4 menit menyebabkan penyimpangan sejauh 1 derajat = 60 mil nautika = 111,12 Km! Perhitungan lebih cermat tentu hasilnya lebih akurat.

Program Accurate Times 5.1.1.2 yang dibuat oleh Mohammad Odeh dari Jordanian Astronomical Society (JAS) merupakan salah satu program komputer yang direkomendasikan pemakaiannya oleh Pusat Studi Falak Muhammadiyah (http://www.ilmufalak.org/).

* * *

Navigasi Kiblat 12

Page 15: Navigasi Kiblat

Bab 4. Mengenal Bintang dan Konstelasi

Seperti yang telah disebutkan di bab sebelumnya, bahwa hampir tepat di Kutub Langit utara terdapat bintang bernama Polaris (dari bahasa latin yang berarti Bintang Kutub). Di daerah lintang utara bintang ini terlihat setiap saat, hal ini membuat Polaris sangat berguna untuk navigasi (dari lintang/ belahan bumi selatan, Polaris tentunya tidak terlihat). Cara termudah untuk mengenali bintang ini adalah dengan mengamati langit utara pada malam hari. Beberapa saat kemudian tampaklah bahwa bintang-bintang bergerak memutar berlawanan arah jarum jam bersumbu di sebuah bintang terang, 'sumbu'nya itulah Polaris.

Selain Polaris, sejumlah bintang juga direkomendasikan untuk navigasi langit. Bagaimana cara mengenalinya?

Peta LangitSeperti halnya peta bumi dengan benuanya yang terbagi menjadi garis lintang dan garis bujur,

bintang-bintang juga dipetakan laiknya sebuah lukisan dengan koordinat yang dinamakan Dec dan RA ; Deklinasi (Dec, sudut terhadap ekuator langit - seperti garis lintang peta bumi). Nilainya 0-90

derajat. Right Ascension (RA, sudut terhadap Titik Aries -seperti garis bujur terhadap Greenwich).

Nilainya 0-24 jam

Peta LangitUntuk lebih jelasnya dapat dilihat di poster yang disertakan dalam buku

Vernal Equinox terletak di tepi kanan/ kiri peta, sedangkan tepat di tengah adalah Autumnal Equinox. Perhatikan bahwa Vernal Equinox atau yang disebut juga dengan Titik Aries posisinya sudah tidak lagi memotong rasi Aries tetapi bergeser ke Pisces. Rasi atau Konstelasi adalah gabungan dari beberapa bintang menyusun sebuah bentuk/ tokoh. Tokoh-tokoh ini berbeda tiap

Navigasi Kiblat 13

Page 16: Navigasi Kiblat

daerah dan kebudayaan. Konstelasi modern terdiri dari 88 buah, umumnya mengambil tokoh dari mitos Yunani kuno.

Daftar Bintang dan Konstelasi UtamaDari 88 konstelasi modern, yang direkomendasikan untuk navigasi langit berjumlah 38.

Bintangnya berjumlah 57 (tetapi ada juga yang menyebut 60). sebagai berikut:

Pegasus Andromeda

Melambangkan Kuda Bersayap.Terlihat dari daerah kutub utara sampai dengan 60° Lintang Selatan. Tampak jelas selama bulan Oktober jam 21:00. Bintang untuk navigasi:Markab = Dec 15°14.1' LU, RA 23:05:02Enif = Dec 9°54.0' LU, RA 21:44:28

Melambangkan Andromeda, gadis yang terikat rantai.Terlihat dari daerah kutub utara sampai dengan 40° Lintang Selatan.Tampak jelas selama bulan Nopember jam 21:00. Bintang untuk navigasi:Alpheratz = Dec 29°07.5' LU, RA 0:08:41

Cassiopeia 4. Piscis Austrinus

Melambangkan Putri sedang duduk.

Melambangkan Ikan Selatan.Terlihat dari daerah 55° Lintang Utara sampai dengan kutub Selatan.Tampak jelas selama bulan Oktober jam 21:00.Bintang untuk navigasi:Fomalhaut = Dec 29°35.5' LS, RA 22:57:58

Navigasi Kiblat 14

Page 17: Navigasi Kiblat

Terlihat dari daerah kutub utara sampai dengan 20° Lintang Selatan. Tampak jelas selama bulan Nopember jam 21:00.Bintang untuk navigasi:Schedar = Dec 56°34.4' LU RA 0:40:49

Grus 3. Phoenix

Melambangkan Burung Bangau.Terlihat dari daerah 34° Lintang Utara sampai dengan kutub Selatan. Tampak jelas selama bulan Oktober jam 21:00.Bintang untuk navigasi:Al Na'ir = Dec 46°56.0' LS, RA 22:08:36

Melambangkan burung Phoenix.Terlihat dari daerah 32° Lintang Utara sampai dengan kutub Selatan.Tampak jelas selama bulan Nopember jam 21:00.Bintang untuk navigasi:Ankaa = Dec 42°16.5' LS, RA 0:26:34

Cetus Eridanus

Melambangkan Ikan Paus atau Monster Laut.Terlihat dari daerah 70° Lintang Utara sampai dengan kutub Selatan.Tampak jelas selama bulan Nopember jam 21:00.Bintang untuk navigasi:Diphda = Dec 17°57.3' LS, RA 0:43:53 Melambangkan Sungai.

Navigasi Kiblat 15

Page 18: Navigasi Kiblat

Menkar = Dec 4°06.8' LU, RA 3:02:36 Terlihat dari daerah 32° Lintang Utara sampai dengan kutub Selatan.Tampak jelas selama bulan Desember jam 21:00.Bintang untuk navigasi: Acamar = Dec 40°17.0' LS, RA 2:58:30Achernar = 57°12.6' LS, RA 1:37:56

Perseus Aries

Melambangkan Perseus, tokoh mitos Yunani.Terlihat dari daerah kutub utara sampai dengan 35° Lintang Selatan.Tampak jelas selama bulan Desember jam 21:00. Bintang untuk navigasi:Mirfak = 49°53.3' LU, RA 3:24:45

Melambangkan Biri-biri Jantan.Terlihat dari daerah kutub utara sampai dengan 60° Lintang Selatan.Tampak jelas selama bulan Desember jam 21:00. Bintang untuk Navigasi:Hamal = Dec 23°29.6' LU, RA 2:07:30

Auriga Taurus

Melambangkan Sais Kereta Tempur.Terlihat dari daerah kutub utara sampai dengan

Melambangkan Lembu Jantan.Terlihat dari daerah kutub utara sampai dengan 40° Lintang Selatan.Tampak jelas selama bulan Februari jam 21:00. Bintang untuk navigasi:Aldebaran = Dec 16°31.4' LU, RA 4:36:16

Navigasi Kiblat 16

Page 19: Navigasi Kiblat

40° Lintang Selatan.Tampak jelas selama bulan Februari jam 21:00. Bintang untuk navigasi: Capella = Dec 46°00.6' LU, RA 5:17:09Elnath = Dec 28°36.9' LU, RA 5:26:41

Orion Gemini

Melambangkan Sang Pemburu, yang sedang berkelahi melawan Taurus ditepi sungai Eridanus ditemani ke dua anjingnya (Canis Major dan Minor). Mangsa yang lain adalah Lepus (Kelinci) di bawahnya.Terlihat dari daerah 85° Lintang Utara sampai dengan 75° Lintang Selatan. Tampak jelas selama bulan Januari jam 21:00. Bintang untuk navigasi: Bellatrix = Dec 6°21.4' LU, RA 5:25:28Betelgeuse = Dec 7°24.5' LU, RA 5:55:31Alnilam = Dec 1°11.9' LS, RA 5:36:32Rigel = Dec 8°11.7' LS, RA 5:14:50

Melambangkan si Kembar.Terlihat dari daerah kutub utara sampai dengan 60° Lintang Selatan.Tampak jelas selama bulan Februari jam 21:00. Bintang untuk navigasi:Castor = Dec 31°52.6' LU, RA 7:35:01Pollux = Dec 28°00.8' LU, RA 7:45:43

Canis Minor Canis major

Navigasi Kiblat 17

Page 20: Navigasi Kiblat

Melambangkan Anjing Kecil, salah satu dari dua anjing milik Orion.Terlihat dari daerah 85° Lintang Utara sampai dengan 75° Lintang Selatan. Tampak jelas selama bulan Maret jam 21:00. Bintang untuk navigasi:Procyon = Dec 5°12.8' LU, RA 7:39:39

Melambangkan Anjing Besar, salah satu dari dua anjing milik Orion.Terlihat dari daerah 60° Lintang Utara sampai dengan Kutub Selatan.Tampak jelas selama bulan Februari jam 21:00. Bintang untuk Navigasi:Sirius = Dec 16°43.3' LS, RA 6:45:26Adhara = Dec 28°58.9' LS, RA 6:58:53

Vela Puppis

Navigasi Kiblat 18

Page 21: Navigasi Kiblat

Melambangkan Layar Perahu. Bersama 3 Rasi yang lain (Carina, Puppis dan Pyxis) menyusun perahu Argonavis.

Terlihat dari daerah 30° LU sampai dengan Kutub Selatan. Tampak jelas selama bulan Maret jam 21:00.Bintang untuk Navigasi:Suhail = Dec 43°27.5' LS, RA 9:08:15

Melambangkan Dek Depan Perahu. Bersama 3 Rasi yang lain (Vela, Carina, dan Pyxis) menyusun perahu Argonavis.

Terlihat dari daerah 40° LU sampai dengan Kutub Selatan. Tampak jelas selama bulan Februari jam 21:00.Bintang untuk Navigasi:Canopus = Dec 52°42.1' LS, RA 6:24:06

Carina Leo

Navigasi Kiblat 19

Page 22: Navigasi Kiblat

Melambangkan Lambung Perahu. Bersama 3 Rasi yang lain (Vela, Puppis dan Pyxis) menyusun perahu Argonavis.

Terlihat dari daerah 20° Lintang Utara sampai dengan Kutub Selatan. Tampak jelas selama bulan Maret jam 21:00. Bintang untuk navigasi:Avior = Dec 59°31.8' LS, RA 8:22:40Miaplacidus = Dec 69°44.6' LS, RA 9:13:19 Melambangkan Singa yang telah dibunuh oleh

Hercules.Terlihat dari daerah Kutub Utara sampai dengan 65° Lintang Selatan. Tampak jelas selama bulan April jam 21:00. Bintang untuk navigasi:Regulus = Dec 11°56.0' LU, RA 10:08:45Denebola = Dec 14°32.0' LU, RA 11:49:25

Ursa Major Ursa minor

Melambangkan Beruang Besar Terlihat dari daerah Kutub Utara sampai dengan 30° Lintang Selatan.Tampak jelas selama bulan April jam 21:00. Di Indonesia biasa disebut bintang Biduk atau Beruang Besar. ‘Sabuk beruang’nya sebagai penunjuk arah utara.Bintang untuk navigasi:

Melambangkan Beruang Kecil, dengan ujung ekornya di kutub utara.

Terlihat dari daerah Kutub Utara sampai dengan 10° Lintang Selatan. Tampak jelas selama bulan Juni jam 21:00.

Bintang untuk navigasi:Polaris = Dec 89°16.7' LU, RA 2:34:20 Kocab = Dec 74°07.4' LU, 14:50:45

Navigasi Kiblat 20

Page 23: Navigasi Kiblat

Dubhe = Dec 61°42.6' LU, RA 11:04:10Alioth = Dec 55°55.4' LU, RA 12:54:20Alkaid = Dec 49°16.6' LU, RA 13:47:49

Bootes Corona Borealis

Melambangkan Penggembala BeruangTerlihat dari daerah Kutub Utara sampai dengan 50° Lintang Selatan.Tampak jelas selama bulan Juni jam 21:00. Bintang untuk navigasi:Arcturus = Dec 19°09.2' LU, RA 14:15:58

Melambangkan Mahkota

Terlihat dari daerah Kutub Utara sampai dengan 50° Lintang Selatan.Tampak jelas selama bulan Juli jam 21:00.

Bintang untuk navigasi:Alphecca = Dec 26°41.3' LU, RA 15:34:57

Virgo Corvus

Melambangkan Gadis Perawan.Terlihat dari daerah 80° Lintang Utara sampai dengan 80° Lintang Selatan. Tampak jelas selama bulan Mei jam 21:00. Bintang untuk navigasi:Spica = Dec 11°11.7' LS, RA 13:25:32

Melambangkan Burung Gagak.Terlihat dari daerah 60° Lintang Utara sampai dengan kutub Selatan. Tampak jelas selama bulan Mei jam 21:00. Bintang untuk navigasi:Gienah = Dec 17°34.6' LS, RA 12:16:08

Centaurus Crux

Navigasi Kiblat 21

Page 24: Navigasi Kiblat

Melambangkan Centuri (Manusia setengah kuda).

Terlihat dari daerah 30° Lintang Utara sampai dengan Kutub Selatan.Tampak jelas selama bulan Mei jam 21:00.

Bintang untuk navigasi:Menkent = Dec 36°23.9' LS, RA 14:07:04Hadar = Dec 60°24.0' LS, RA 14:04:16Rigel Kentaurus = Dec 60°51.7' LS, RA 14:40:08

Melambangkan Salib Selatan.

Terlihat dari daerah 20° Lintang Utara sampai dengan Kutub Selatan.Tampak jelas selama bulan Mei jam 21:00. Crux di Indonesia biasa disebut dengan bintang Pari, Layang-layang atau Salib Selatan.

Bintang untuk navigasi:Gacrux = Dec 57°08.7' LS, RA 12:31:31Acrux = Dec 63°07.8' LS, RA 12:26:58

Libra Scorpius

Melambangkan Timbangan.

Terlihat dari daerah 65° Lintang Utara sampai dengan Kutub Selatan. Tampak jelas selama bulan Juni jam 21:00.

Bintang untuk navigasi:Zuben el genubi = Dec 16°04.2' LS, RA 14:51:13

Melambangkan Kalajengking.Terlihat dari daerah 40° Lintang Utara sampai dengan Kutub Selatan. Tampak jelas selama bulan Juli jam 21:00. Bintang untuk navigasi:Antares = Dec 26°26.8' LS, RA 16:29:47Shaula = Dec 37°06.5' LS, RA 17:34:01

Navigasi Kiblat 22

Page 25: Navigasi Kiblat

Triangulum australe Draco

Melambangkan Segitiga Selatan.Terlihat dari daerah 25° Lintang Utara sampai dengan Kutub Selatan. Tampak jelas selama bulan Juli jam 21:00. Bintang untuk navigasi:Atria = Dec 69°02.5' LS, RA 16:49:20

Melambangkan Naga.Terlihat dari daerah Kutub Utara sampai dengan 15° Lintang Utara. Tampak jelas selama bulan Juli jam 21:00. Bintang untuk navigasi:Eltanin = Dec 51°28.8' LU, RA 17:56:44

Ophiuchus Aquila

Melambangkan Penakluk Ular/ Penyembuh.Terlihat dari daerah 80° Lintang Utara sampai dengan 80° Lintang Selatan. Tampak jelas selama bulan Juli jam 21:00. Bintang untuk navigasi:Rasalhague = Dec 12°33.1' LU, RA 17:35:12Sabik = Dec 15°44.1'S, RA 17:10:45

Melambangkan Elang.

Terlihat dari daerah 85° Lintang Utara sampai dengan 75° Lintang Selatan.Tampak jelas selama bulan Agustus jam 21:00.

Bintang untuk navigasi:Altair = Dec 8°52.7' LU, RA 19:51:03

Sagitarius Cygnus

Navigasi Kiblat 23

Page 26: Navigasi Kiblat

Melambangkan Pemanah.Terlihat dari daerah 55° Lintang Utara sampai dengan Kutub Selatan.Tampak jelas selama bulan Agustus jam 21:00. Bintang untuk navigasi:Nunki = Dec 26°17.4' LS, RA 18:55:38Kaus Australis = Dec 34°23.0' LS, RA 18:24:34

Melambangkan Angsa atau Salib Utara.

Terlihat dari daerah Kutub Utara sampai dengan 40° Lintang Selatan. Tampak jelas selama bulan September jam 21:00.

Bintang untuk navigasi:Deneb = Dec 45°17.9' LU, RA 20:41:36Albireo = Dec 27°58.0' LU, RA 19:30:57

Lyra Pavo

Melambangkan Lyra, sejenis alat musik petik.Terlihat dari daerah Kutub Utara sampai dengan 40° Lintang Selatan. Tampak jelas selama bulan Agustus jam 21:00. Bintang untuk navigasi:Vega = Dec 38°46.9' LU, RA 18:37:07

Melambangkan Burung Merak.Terlihat dari daerah Kutub Utara sampai dengan 30° Lintang Selatan. Tampak jelas selama bulan Agustus jam 21:00. Bintang untuk navigasi:Peacock = Dec 56°43.0' LS, RA 20:26:06

Hydra

Navigasi Kiblat 24

Page 27: Navigasi Kiblat

Melambangkan Ular Laut.Terlihat dari daerah 54° Lintang Utara sampai dengan 83° Lintang Selatan. Tampak jelas selama bulan April jam 21:00. Bintang untuk navigasi:Alphard = Dec 8°41.2' LS, RA 9:27:55(Sumber Data: Wikipedia, program komputer Kstar dan Navigator Light, tanggal 21 Maret 2007)

* * *

Agar langit terlihat seperti peta langit di atas, caranya dengan posisi tidur telentang, kepala di utara dan kaki di selatan selama 24 jam. Ya, 24 jam! Langit dan bintang-bintang senantiasa bergerak/ berputar di atas kepala dari timur ke barat selama 24 jam namun kita tidak menyadarinya, bahkan pada siang hari tidak pernah menyangka bahwa ada bintang, karena pada siang hari sinar matahari ‘menutup’ pandangan kita. Untuk mengetahui dimana 'area' siang atau malam pada peta, kita harus mengetahui posisi Matahari. Tetapi di peta tidak tercantum matahari, dimanakah posisinya?

Perjalanan matahari berbeda dengan bintang (Lihat garis ekliptika). Matahari selama 24 jam ‘berputar’ 360 derajat sedangkan bintang 361 derajat (baca lagi Waktu Sidereal). Bintang X, bila siang ini berada di Meridian bersama matahari, maka besoknya --pada jam yang sama-- sudah bergeser 1 derajat/ 4 menit ke arah barat, sedangkan matahari tetap di meridian.

Jadi pergeseran bintang-bintang di peta langit di atas adalah dari timur ke barat- geser kiri ke kanan. Lho? berarti letak bintang di langit tiap hari juga berbeda dibanding hari kemarin? Benar, berubah tiap detik dan tiap hari. Untuk mempermudah perkiraan posisinya, perhatikan garis Ekliptika dan bantuan Tanggal yang berada di bagian bawah peta.

Memperkirakan Bintang yang akan tampak di langitPosisi matahari di vernal equinox biasanya tanggal 21 Maret (tepi kanan pada peta),

koordinatnya Dec 0°00, RA 00.00. Sewaktu Matahari melintas di meridian (tengah hari), bintang-bintang yang akan tampak di langit adalah koordinat RA 00.00 ± 6 jam namun kita tidak dapat melihatnya karena terhalang oleh sinar matahari, jadi langit hanya terlihat biru. Demikian juga ketika RA matahari di autumnal equinox, tengah hari, bintang dari RA 06.00–18.00 tidak terlihat.

Navigasi Kiblat 25

Page 28: Navigasi Kiblat

Mengapa ± 6 jam? karena dari meridian langit ke arah horizon timur/ barat adalah 90 derajat atau 6 jam. Contoh soal; Bintang/ rasi apakah yang akan terlihat pada tanggal 21 Mei jam 21.00 ? Jawab; 1. Menentukan RA Matahari; Tanggal 21 Mei; RA Matahari menunjukkan posisi 04.00!2. Menentukan RA Meridian Lokal; Pengamatan dilakukan jam 21 malam= 9 jam setelah 12:00,

yaituRA 04.00 + 9:00 = RA 13.00.

Jadi bintang-bintang yang akan tampak adalah RA 13.00 ± 6 jam! Ada rasi Ursa major, Centaurus, Leo, Vega, Hercules, Crux dan lain-lain. Segera keluar rumah dan pandanglah ke langit, sama bukan?

Kenali rasinya terlebih dahulu, setelah itu baru mengenali bintangnya. Bagi penulis, tahap mengenali bintang dan konstelasinya adalah hal yang paling menarik dibandingkan tahap navigasi langit yang lain. Kegembiraan yang sukar dilukiskan dengan kata-kata, yang keluar dari bibir hanya kalimat pujian bagi Sang Pencipta.

Ingat bagi negara yang memberlakukan Daylight Saving Time (DST), bahwa jam 21 ketika melakukan pengamatan, sebenarnya adalah jam 20. Karena waktu menunjukkan 1 jam lebih cepat dari biasanya. Jadi sebelum menentukan Waktu Transit dan Meridian Lokal, dilakukan koreksi DST terlebih dahulu; waktu pengamatan dikurangi satu jam.

* * *

Posisi Geografik Bintang (Geographic Position (GP))Bintang-bintang akan kita proyeksikan ke dalam sistem koordinat bumi. Mudahnya, gambar

peta langit di atas dibalik kemudian di tutupkan ke permukaan peta bumi. Pemetaan ini dikenal dengan nama Geographic Position (GP) atau Posisi Geografik, sebagai berikut;

Navigasi Kiblat 26

Page 29: Navigasi Kiblat

Peta Koordinat Bumi dan Posisi Geografik bintang

Dalam konteks koordinat langit, 1 jam = 15 derajat. Jadi 1 derajat mewakili 4 menit.1°= 4 menit, artinya tiap 4 menit koordinat GP berubah 1° ke kiri/ barat. Ingat tiap satu putaran hari = 361°, dengan demikian koordinat GP juga berubah 1° ke kiri/

barat per hari atau 2 jam per bulan.

Koordinat Posisi Geografik (GP): Dec, HA Langit dan bintang yang kita anggap memutari bumi 361 derajat dalam 24 jam, terbit dari

timur dan tenggelam di barat. Jadi GP di peta akan bergerak dari kanan ke kiri (ingat posisi peta langit di sini dibalik). 24 jam berikutnya GP akan bergeser 1 derajat ke kiri/ barat dari posisi semula. 1 hari = 361 derajat; 1 derajat per hari.

Karena GP berubah setiap waktu, maka untuk memudahkan navigasi langit, koordinat bintang (yang telah kita kenal sebagai Dec, RA) juga akan di”proyeksikan” terhadap bumi, yaitu menjadi koordinat GP: Dec, HA (Hour Angle).

Tabel perbedaannya;Koordinat bintang (Dec, RA) Koordinat GP (Dec, HA)Terfiksasi dengan langit Terfiksasi dengan bumiNilainya relatif stabil Nilai selalu berubah

HA atau Hour Angle, adalah sudut bintang terhadap Meridian. Yang akan dipakai disini seperti telah dijelaskan di bab sebelumnya adalah GHA (Greenwich Hour Angle). Rentang nilainya 0-360 derajat. Misalnya; Bintang X; koordinatnya Dec 30°, RA 12:00:00, sekarang koordinat GP-nya Dec 30°, GHA 300°. Berapa koordinatnya 1 jam dan satu hari kemudian?Jawab: Satu jam kemudian koordinatnya= Dec tetap, GHA 315° (pergeseran 15°/ jam). Satu hari kemudian koordinatnya= Dec tetap, GHA 301° (pergeseran 1°/ hari).

* * *

Navigasi Kiblat 27

Page 30: Navigasi Kiblat

Bab 5. Penentuan Arah Kiblat berdasarkan Bintang

Cara Sederhana dengan Bintang & Busur Derajat (Bukan Jarum Kompas)Pada Bab Pendahuluan telah dibahas kelemahan penentuan arah kiblat dengan

menggunakan kompas, karena sudut yang umumnya dipublikasikan untuk daerah masing-masing adalah True North (padahal jarum kompas menunjukkan arah Utara Magnetis/ Magnetic North).

Kali ini kita akan menentukan arah kiblat dengan ”kompas alami”, yaitu rasi bintang. Kemudian bantuan Busur Derajat atau skala derajat yang tertera di Kompas (bukan dengan jarum kompas).

Ada dua rasi yang dapat kita gunakan, yaitu Ursa Mayor dan Crux / Salib Selatan. Misalnya kita ketahui bahwa arah kiblat 300° from true north, maka back azimuth-nya adalah 60°.

URSA MAYORUrsa mayor/ beruang besar. ”sabuk”nya bila ditarik garis lurus akan menunjukkan arah utara. Setelah arah utara ketemu, hitung dengan busur derajat 60° ke arah barat.

CRUXCrux atau salib selatan, bila ditarik garis lurus akan menunjukkan arah selatan. Setelah ketemu, ukur dengan busur derajat ke barat sejauh 120°.

Navigasi Kiblat 28

Page 31: Navigasi Kiblat

Dengan SkemaSkema Universal tetap akan digunakan dengan menggunakan koordinat GP, yaitu Dec,

GHA. GP/ Posisi Geografik/ Proyeksi Bintang bergerak terus, Setelah melewati meridian Jakarta, beberapa menit kemudian akan melewati New Delhi,…Mekkah, Greenwich,.. esoknya jakarta lagi dst. Nilai inilah yang akan menggabungkan koordinat langit dan bumi. Mengambil satu tempat sebagai patokan universal; Meridian Greenwich, sehingga nilai bujur GP bintang/ obyek langit dinamakan GHA, Greenwich Hour angle.

Ingat rumusnya;GP bergeser 1° ke barat tiap 4 menit dan 1° ke barat tiap hari

Sedangkan nilai Dec (Deklinasi) relatif stabil.Di bawah ini tabel koordinat GP bintang dalam Dec, GHA. Patokan tanggal 21 Maret 2008 jam 12.00 GMT. Acamar = Dec:40°16.4′S, GHA:314°44.1′Achernar = Dec:57°11.8′S, GHA:334°52.6′Acrux = Dec:63°08.7′S, GHA:172°36.1′Adhara = Dec:28°59.2′S, GHA:254°38.2′Albireo = Dec:27°58.3′N, GHA:66°36.8′Aldebaran= Dec:16°31.7′N, GHA:290°16.7′Alioth = Dec:55°54.7′N, GHA:165°45.9′Alkaid = Dec:49°16.0′N, GHA:152°23.9′Al Na’ir = Dec:46°55.2′S, GHA:27°11.5′Alnilam = Dec: 1°11.8′S, GHA:275°13.0′Alphard = Dec: 8°41.8′S, GHA:217°22.3′Alphecca = Dec:26°40.9′N, GHA:125°36.7′Alpheratz = Dec:29°08.2′N, GHA:357°10.7′Altair = Dec: 8°53.1′N, GHA:61°35.0′Ankaa = Dec:42°15.7′S, GHA:352°42.5′

Hadar = Dec:60°24.8′S, GHA:148°15.9′Hamal = Dec:23°30.2′N, GHA:327°28.3′Kaus Australis = Dec:34°22.9′S, GHA:83°11.7′Kochab = Dec:74°06.9′N, GHA:136°41.1′Markab = Dec:15°14.8′N, GHA:13°05.3′Menkar = Dec: 4°07.3′N, GHA:313°42.0′Menkent = Dec:36°24.7′S, GHA:147°34.5′Miaplacidus = Dec:69°45.3′S, GHA:221°02.7′Mirfak = Dec:49°53.7′N, GHA:308°09.1′Nunki = Dec:26°17.2′S, GHA:75°25.9′Peacock = Dec:56°42.4′S, GHA:52°48.2′Polaris = Dec:89°17.2′N, GHA:320°21.1′Pollux = Dec:28°00.5′N, GHA:242°54.8′Procyon = Dec: 5°12.5′N, GHA:244°26.1′Rosalhague = Dec:12°33.0′N, GHA:95°32.7′

Navigasi Kiblat 29

Page 32: Navigasi Kiblat

Antares = Dec:26°27.1′S, GHA:111°53.6′Arcturus = Dec:19°08.6′N, GHA:145°21.3′Atria = Dec:69°02.4′S, GHA:106°59.0′Avior = Dec:59°32.4′S, GHA:233°42.1′Bellatrix = Dec: 6°21.4′N GHA:277°58.9′Betelgeuse = Dec: 7°24.5′N, GHA:270°28.2′Canopus = Dec:52°42.2′S, GHA:263°20.5′Capella = Dec:46°00.7′N, GHA:280°03.1′Castor = Dec:31°52.4′N, GHA:245°35.3′Deneb = Dec:45°18.3′N, GHA:48°57.2′Denebola = Dec:14°31.4′N, GHA:181°59.8′Diphda = Dec:17°56.5′S, GHA:348°22.8′Dubhe = Dec:61°42.4′N, GHA:193°18.1′Elnath = Dec:28°37.0′N, GHA:277°40.3′Eltanin = Dec:51°28.8′N, GHA:90°10.6′Enif = Dec: 9°54.6′N, GHA:33°13.8′Fomalhaut = Dec:29°34.7′S, GHA:14°51.2′Gacrux = Dec:57°09.6′S, GHA:171°27.7′Gienah = Dec:17°35.4′S, GHA:175°18.7′

Regulus = Dec:11°55.5′N, GHA:207°09.9′Rigel = Dec: 8°11.6′S, GHA:280°38.5′Rigil Kent = Dec:60°52.3′S, GHA:139°17.7′Sabik = Dec:15°44.3′S, GHA:101°39.6′Schedar = Dec:56°35.0′N, GHA:349°08.5′Shaula = Dec:37°06.6′S, GHA:95°49.8′Sirius = Dec:16°43.5′S, GHA:257°59.6′Spica = Dec:11°12.5′S, GHA:157°57.7′Suhail = Dec:43°28.2′S, GHA:222°17.8′Vega = Dec:38°47.0′N, GHA:80°04.4′Zuben el genubi = Dec:16°04.7′S, GHA:136°32.2′

Sumber:Software Navigator Light (http://www.tecepe.com.br/nav)

Cat. Ada nama-nama ’berbau’ arab karena memangditemukan oleh ahli falak muslim.

Hampir mirip obyek matahari, cara kerja berdasarkan bintang sbb:1. Tarik garis dari koordinat kita ke arah Ka’bah di Skema. Buat garis lagi di bola bumi sebelahnya

seolah-olah dicerminkan dari garis sebelumnya.2. Tentukan lintasan bintang (satu/ lebih) yang akan kita jadikan panduan sesuai garis lintang/

deklinasinya, & GHA jam 12 GMT sesuai tanggal. Titik perpotongan antara no.1 dengan no.2 itulah yang akan menunjukkan arah kiblat.

3. Hitung selisih antara titik perpotongan dengan GHA.

Contoh dari Jakarta, hendak melakukan pengamatan tanggal 1 januari 2008.1. Tarik garis dari koordinat jakarta (6°9′LS, 106°51′ BT) ke arah Kiblat. Buat garis lagi di bola bumi

sebelahnya seolah-olah dicerminkan dari garis sebelumnya.

2. Tentukan bintang yang diinginkan & sudah dikenali dengan baik, misalnya Bellatrix (termasuk rasi Orion) kemudian tentukan lintasannya. Koordinat GP-nya =Dec: 6°21.4′N, GHA 277°58.9′ (Lihat Tabel).1 Januari = 79 hari sebelum 21 Maret, nilai GHA bergeser ke timur menjadi 198°58.9′ (Ingat rumus), ini adalah jam 12.00 GMT.

Navigasi Kiblat 30

Page 33: Navigasi Kiblat

Penjumlahan tabel:Obyek BellatrixDec GHA

GP 21 Maret 6°21.4′LU 277°58.9′GP 1 Januari jam 12.00 GMT Selisih hari = -79 hari x 1° Tetap -90°00.0'

198°58.9′

Plotkan titik koordinat ini di lembar skema (Lihat panduan GHA warna hijau, 198°58.9′ setara dengan koord bumi 161°01.1′ BT).

3. Ternyata perpotongan ada di dua titik, yaitu GHA 280°00′ BT dan 73°30′.• Selisih perpotongan I (GHA 280°00′ BT) dengan ’GHA jam 12’ sejauh 81°01.1′ ke arah barat,

atau 324 menit, atau 5 jam 24 menit setelah jam 12, yaitu jam 17.24 GMT. Diubah ke WIB…jreng…. jam 00.24 WIB.

• Selisih perpotongan ke-2 (GHA 73°30′ BB) sejauh 125°29′ ke arah timur, atau 502, atau 8 jam 22 menit sebelum jam 12 GMT, atau, yaitu jam 03.38 GMT. Diubah ke waktu lokal menjadi jam 10.38 WIB. Sudah siang, bintangnya ’tertutup’ sinar matahari.

Silahkan mencoba hari lain, atau hari sama tetapi bintangnya lain. Atau perpaduan antara pengamatan matahari dan bintang. Contoh 2 April 08 dari Semarang: Matahari menunjukkan arah kiblat jam13:21 WIB, lalu Betelgeuse= 18.44 WIB. Aldebaran= 19.05 WIB. Regulus=23.48 WIB. Denebola=01.53 WIB.

Alhamdulillah, ternyata kita bisa selalu mengoreksi arah kiblat dari menit ke menit.

* * *

Navigasi Kiblat 31

Page 34: Navigasi Kiblat

Daftar Pustaka

Pendahuluan1. Program Accurate Times (http://www.jas.org.jo/accut.html)2. Natural Resources Canada (http://gsc.nrcan.gc.ca/geomag/field/magdec_e.php)3. http://www.sailingissues.com/navcourse3.html4. http://www.lib.utexas.edu/maps/ams/indonesia5. Program Mooncalc (http://www.starlight.demon.co.uk/mooncalc)

Istilah 1. http://www.lib.utexas.edu/maps/ams/indonesia/index.html#a 2. Natural Resources Canada (http://gsc.nrcan.gc.ca/geomag/field/magdec_e.php)3. Joshua F. Madison, Software Convert, http://www.joshmadison.com/4. Software Quad-Lock Unit Converter, http://www.quadlock.com/about/unit_converter.htm5. Jason Harris and the KStars Team <[email protected]>, Desktop Planetarium KStars Linux

Knoppix 3.7.6. Nick Strobel, Astronomy Notes, http://www.astronomynotes.com/nakedeye/

Perkiraan Arah Kiblat dengan Mataharihttp://www.as.itb.ac.id/~ferry/Articles/Kiblat/Kiblat.html

Bintang dan Konstelasi Utama Navigasi Langit1. Jason Harris and the KStars Team <[email protected]>, Desktop Planetarium KStars Linux

Knoppix 3.7.2. http://jacq.istos.com.au/sundry/navcel.html

2. Software Stellarium, http://www.stellarium.org3. http://en.wikipedia.org/wiki/Messier_object 4. Software World Atlas 3D, http://www.globalstar.on.ca/

Perkiraan Arah Kiblat dengan Bintang1. Software Navigator Light, http://www.tecepe.com.br/nav/

Navigasi Kiblat 32

Page 35: Navigasi Kiblat

Skema Perkiraan Arah Kiblat

Navigasi Kiblat 33

Page 36: Navigasi Kiblat

PROFIL PENULIS

Naf’an Akhun Khuliyan, lahir di Malang (Jawa Timur), 19 Maret 1978. Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang 2004.

Disela-sela profesinya sebagai dokter, menulis adalah kegiatan baru yang mulai digemari disamping menggambar, melukis, naik gunung, band, aransemen musik, komputer, animasi 3D, audio-video editing. Artikel-artikel lepas bisa dibaca di blognya http://nafanakhun.wordpress.com/

Aktivitas dan Pengalaman kerja: 1. Sebagai relawan medis untuk daerah konflik dan bencana alam:

Tanah longsor di Purworejo, 2000. Banjir di Majenang dan Sidareja Cilacap, Januari 2003. Kerusuhan di Ambon, April 2004 Gempa bumi di Nabire, Nopember 2004. Tsunami di Aceh, Desember 2004. Gempa bumi di DIY, Mei 2006. Tsunami di Pangandaran, Juli 2006.

2. Dokter PTT pasca tsunami di Puskesmas Lhoong kec. Lhoong kab. Aceh Besar April –Oktober 2005.

3. Klinik MER-C BNI berbagi Galela, Halmahera Utara Oktober 2006-Maret 2007.4. Sebagai dokter umum di RB Medis Raya Duren Sawit Jakarta Timur, Klinik Amanah MER-C di

Depok dan Klinik 24 jam Citra Bhakti di Pos Pengumben Jakarta Barat sampai sekarang.

Tentang buku ini:Buku ini ditulis saat bertugas di Galela Halmahera Utara, adalah hasil tulisan yang ketiga

setelah Cara Pembuatan Stereogram Satu Gambar (2006) dan Astronavigasi (2007).Kirimkan saran dan kritik via e-mail: [email protected]

Navigasi Kiblat 34