Top Banner

of 21

nan tungga

Jul 16, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

PERUBAHAN PERILAKU BERAGAMA PENGIKUT JAMAAH TABLIGH (Studi Kasus Jamaah Masjid Muhamadan Kota Padang)

A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk yang unik, yang memiliki beragam kepribadian. Persoalan kepribadian telah dibicarakan di dalam berbagai diskursus keilmuan, sehingga dewasa ini dikemukakan berbagai teori kepribadian dengan berbagai pendekatannya. Semua pendekatan yang dilakukan tersebut membicarakan objek material yang sama, yaitu perilaku individu. Inilah yang menjadi kajian dari Psikologi, yang menitikberatkan pada struktur, proses dan motivasi yang menimbulkan perilaku itu sendiri. Branca, dkk (dalam Walgito, 1978:15) menjelaskan bahwa Psikologi merupakan ilmu tentang perilaku atau aktivitas-aktivitas individu. Perilaku manusia berasal dari dorongan yang ada dalam diri manusia, sedangkan dorongan merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan yang ada dalam diri manusia. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu berperilaku dalam segala aktivitas, banyak hal yang mengharuskan berperilaku. Perilaku mempunyai arti yang lebih konkrit dari pada jiwa, perilaku lebih mudah dipelajari dari pada jiwa dan melalui perilaku dapat dikenal jiwa seseorang. Perilaku merupakan perwujudan dari adanya kebutuhan. Perilaku dikatakan wajar apabila ada penyesuaian diri yang harus diselaraskan dengan peran manusia sebagai makhluk individu, sosial dan berketuhanan Perilaku atau

1

perbuatan manusia tidak terjadi secara sporadis (timbul dan hilang saat-saat tertentu), tetapi selalu ada kelangsungan kontinuitas antara satu perbuatan dengan perbuatan berikutnya. Perilaku manusia tidak pernah berhenti pada suatu saat. Perbuatan yang dahulu merupakan persiapan perbuatan kemudian dan perbuatan kemudian merupakan kelanjutan perbuatan sebelumnya (Purwanto, 1999 : 13). Manusia secara terus-menerus selalu mengalami perkembangan, perkembangan yang terjadi pada manusia akan membawa kepada perubahan, baik perubahan yang diinginkan maupun yang tidak diinginkan. Perkembangan yang terjadi pada diri seseorang akan mempengaruhi kepada perilaku. Perubahan itu merupakan suatu hal atau keadaan yang menjadi lain atau berbeda dari yang semula, sama halnya dengan beralih, bertukar, berganti (Salim, 1991 : 1661). Berbagai perkembangan yang terjadi pada diri manusia, akan menimbulkan berbagai macam perubahan pada diri seseorang, meliputi perubahan pada fisik, intelektual, emosi, maupun spritual. Dalam tulisan ini, penulis akan memfokuskan pembahasan kepada perubahan spritual atau disebut dengan perubahan perilaku beragama, Perilaku beragama adalah aktivitasaktivitas individu yang berkaitan dengan ajaran agama atau pengamalan ajaran agama. Agama menyangkut kehidupan batin manusia, sikap keagamaan yang ada dalam diri seseorang itulah yang mendorongnya untuk bertingkah laku sesuai dengan kadar ketaatannya terhadap agama yang diyakininya (Jalaluddin, 2005 : 215).

2

Perubahan perilaku beragama, kalau kita tinjau dari kajian Psikologi Agama dikenal dengan istilah konversi agama. Adapun pengertian konversi agama adalah taubat, berubah agama, berbalik pendirian pada ajaran agama atau masuk ke dalam agama. Heirich (dalam Jalaluddin, 2005 : 273) mengatakan bahwa konversi agama adalah suatu tindakan di mana seseorang atau sekelompok orang masuk atau berpindah ke suatu sistem kepercayaan atau perilaku yang berlawanan dengan kepercayaan sebelumnya. Adapun faktor yang menyebabkan terjadinya konversi agama ini berbagai ahli berbeda pendapat. Para ahli agama menyatakan, bahwa yang menjadi faktor pendorong terjadinya konversi agama adalah petunjuk Ilahi. Pengaruh supranatural berperan secara dominan dalam proses terjadinya agama pada diri seseorang. Para ahli Sosiologi berpendapat, bahwa yang menyebabkan terjadinya konversi agama adalah pengaruh sosial (Jalaluddin, 2005 : 274). Sementara ahli Psikologi, James (dalam Jalaluddin, 2005 : 275) berpendapat bahwa yang menjadi pendorong terjadinya konversi agama adalah faktor psikologis yang ditimbulkan oleh adanya gejala semacam tekanan batin, maka seseorang akan terdorong untuk mencari jalan keluar yaitu ketenagan batin. Dalam kondisi jiwa yang demikian itu secara psikologis kehidupan batin seseorang itu menjadi kosong dan tak berdaya sehingga mencari perlindungan kekuatan lain yang mampu memberinya kehidupan jiwa yang terang dan tentram.

3

Konversi agama juga dirasakan oleh pengikut Jamaah Tabligh. Mereka juga mengalami perubahan cara pandang dan berbalik pendirian untuk menjalankan ajaran agama yang mereka yakini setelah mengikuti jamaah ini. Jamaah Tabligh merupakan sebuah jamaah yang gerakan dakwahnya berpijak pada tabligh (penyampaian) tentang ajaran Islam menurut persepsi mereka kepada setiap orang yang dapat dijangkau. Jamaah ini menekankan kepada pengikutnya agar meluangkan sebagian waktunya untuk melakukan dakwah (Munawar, 2006: 2). Dewasa ini, semangat umat Islam dalam mengamalkan perintah-perintah Allah SWT begitu lemah, sehingga jangankan perintah Allah yang sunat, yang wajibpun banyak diabaikan. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya pemahaman umat Islam terhadap nilai-nilai dan janji-janji Allah dalam amal agama (Al Kandhalawi, 2001:5). Atas dasar inilah Jamaah Tabligh termotivasi melakukan dakwah. Gerakan dakwah Islam dengan tujuan kembali ke ajaran Islam yang kaffah. Aktivitas mereka tidak hanya terbatas pada satu golongan Islam saja. Tujuan utama dari gerakan ini adalah membangkitkan jiwa spiritual dalam diri dan kehidupan setiap muslim. Dasar gerakan mereka adalah Firman Allah SWT dalam surat Ali Imran ayat ke 110:

4

Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik Jamaah Tabligh bukanlah organisasi sosial keagamaan, tidak ada struktur organisasi, maupun aturan-aturan yang baku yang mengikat pengikutnya. Hal pokok yang menjadi rutinitas mereka adalah khuruj fi sabilillah, artinya keluar di jalan Allah. Penggagas program ini adalah Syeikh maulana Ilyas al-Khandalawi, seorang ulama dari India. Syeikh Abul Hasan Ali An-Nadwi mengatakan, sampai wafatnya, Maulana Muhammad Ilyas, pada zamannya merupakan seorang ulama terkenal yang telah menunaikan tugas dan tanggung jawab untuk mengembangkan usaha dakwah agama kepada manusia. Berkat usaha beliau, semua lapisan masyarakat mengikutinya, beribu-ribu orang berbondong-bondong baik orang kaya, orang miskin, intelek, maupun masyarakat awam, seluruhnya telah ikut dalam usaha dakwah ini karena kekuatan pikir dan cahaya keimanan beliau (Salamah, Jamaah Tabligh. (Online). http://id. Wikipedia.org/ liensi-Dokumentasi/ diakses 12 Desember 2009). Sewaktu khuruj, kegiatan diisi dengan talim (membaca hadits dan kisah sahabat, biasanya dari kitab Fadhail Amal karya Maulana Zakariyya), jaulah (mengunjungi rumah-rumah di sekitar masjid tempat khuruj dengan tujuan mengajak kembali pada Islam yang kaffah), bayan, mudzakarah (menghafal) 6 sifat sahabat, karkuzari (memberi laporan harian pada amir), dan musyawarah. Selama masa khuruj mereka tidur di masjid. Ketika melaksanakan

5

khuruj fisabilillah, tidak boleh membicarakan aib, baik aib diri sendiri, orang lain maupun aib masyarakat. Tidak boleh membicarakan khilafiyah dalam masalah fiqh (perbedaan paham), tidak boleh membicarakan politik, pangkat, jabatan dan meminta sumbangan. Dibicarakan di sini hanya kebesaran Allah (Iman) dan amal shalih (Mansur, 2002 : 44 dan 89). Di samping kelebihan itu, kelompok Jamaah Tabligh tidak lepas dari kritikan dari orang lain, baik datangnya dari orang biasa maupun dari kelompok ulama sendiri. Mereka mengatakan bahwa metode dakwah khuruj merupakan bidah. Munawar ( 2006 : 16) menjelaskan bahwa di antara ulama Islam yang pernah memberikan fatwa tentang Jamaah Tabligh adalah Syeikh Muhammad Ibrahim (tgl 29/1/1383 H), Syeikh Muhammad Aslam Al Pakistani tahun 1397 H, Dr. Muhammad Taqiyuddin Al Haili (mantan pengikut Jamaah Tabligh). Mereka mengatakan dalam redaksi kalimat yang berbeda tapi esensinya sama, bahwa Jamaah Tabligh adalah jamaah bidah yang tidak berpegang teguh dengan apa yang dipegang oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya. Sesungguhnya Jamaah Tabligh berada atas beberapa ajaran tarekat sufi dan manhaj yang bidah. Meskipun ada kritikan yang dilontarkan kepada Jamaah Tabligh, tapi pengikut Jamaah Tabligh tidak mempersoalkan perbedaan, dan terus berusaha menyatukan umat dalam kasih sayang diantara mereka. Berbagai pendapat para tokoh yang dikemukakan di atas, bahwasanya konversi agama itu terjadi banyak faktor yang menyebabkannya, Jamaah Tabligh dengan konsep ajarannya, menurut analisa penulis dari wawancara yang penulis lakukan, banyak juga

6

berhasil merubah perilaku beragama manusia. Tidak hanya orang tua dan orang yang berilmu saja yang bergabung dengan Jamaah Tabligh ini, tetapi anak-anak muda, bahkan orang yang selama ini berlaku maksiat bergabung dengan mereka. Hal ini terlihat ketika penulis melakukan wawancara awal dengan beberapa pengikut Jamaah Tabligh, diantaranya Bapak X, usia 30 tahun, sudah mempunyai satu istri dua orang anak. Dahulu beliau bekerja sebagai driver, sudah tiga tahun beliau menggeluti usaha ini, selama beliau mengeluti usaha ini, banyak perbuatan beliau yang berlawanan dengan perintah agama, seperti sholat tidak pernah beliau lakukan karena sibuknya mengejar setoran dan sewa. Saya tidak pernah sholat karena waktu untuk sholat itu tidak ada1. Dalam pergaulan sehari-hari pun beliau tidak pandai bermasyarakat, seperti tolong menolong, gontong royong maupun kegiatan sosial lainya. Bahkan secara jujur beliau ungkapkan beliau sering bermain perempuan, pokoknya saya kurang ajar sekali dahulu2. Setelah Bapak X bertemu dengan pengikut Jamaah Tabligh, terjadilah hubungan interaksi yang mendalam, di sini Bapak X mendapat semacam pencerahan, akhirnya beliau memutuskan untuk mengaji bersama Jamaah

Tabligh. Setelah mengikuti Jamaah Tabligh, Bapak X sadar akan kelemahan beliau selama ini, beliau berusaha merubah jalan hidup beliau untuk menjadi hambah Allah yang sesungguhnya, rajin sholat berjamaah ke masjid, puasa sunat,1

dan amal agama lainya Alhamdulillah sekarang sholat ini sudah

2

Wawancara. Pada hari Kamis, 12 Nopember 2009. Pukul 19.00 (sesudah Sholat Maghrib) di Masjid Muhamadan, Pasar Gadang kota Padang Ibid

7

menjadi kebutuhan saya rasanya, dan saya malah merasa cemas melihat orang yang tidak mau sholat3. Beliau tinggalkan profesi sebagai driver, sekarang Bapak X bekerja sebagai pedagang kerupuk kulit di Pasar Raya Padang sekarang hari-hari saya berjualan kerupuk di Pasar Raya4. Informasi yang diperoleh dari beberapa pedagang, bahwa Bapak X adalah salah seorang pedagang yang jujur. Dalam kasus lain, penulis melakukan wawancara dengan Tuan Y. Usia 25 tahun, masih bujangan dia salah seorang mahasiswa di perguruan tinggi swasta yang cukup terkenal di kota Padang. Dahulu dia adalah seorang yang suka berbuat maksiat, pemabuk, pejudi, sehingga uang kuliah yang dikirim orang tuanya dari kampung tidak digunakan sebagai mana mestinya dan habis begitu saja dipergunakan untuk huru-hara bersama teman-temannya Saya merasa hidup tidak ada artinya sehingga saya berbuat sekehendak hati5. Setelah dia berkenalan dengan pengikut Jamaah Tabligh diajaknya untuk datang ke pertemuannya, sehingga diasana dia mendapatkan semacam pencerahan, akhirnya Tuan Y menyadari akan kesalahan perbuatanya selama ini. Kesadaran Tuan Y membawa dia untuk taat kepada Allah SWT, dia bertekat untuk meninggalkan seluruh perbuatannya yang jahil selama ini, sekarang Tuan Y tinggal di salah satu Masjid yang ada di kota Padang, sebagai Takmir Masjid karena memang dia mempunyai potensi suara yang bagus Itulah yang membawa saya untuk tinggal di Masjid ini6.3 4 5

Ibid Ibid Wawancara. 3 Desember 2009. Pukul 13.00 (sesudah Sholat Zuhur) di Masjid Baitul Mukminin Marapalam Padang Ibid

6

8

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dan wawancara awal yang penulis lakukan, maka penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut. Kemudian memaparkan dalam bentuk karya ilmiah (skripsi) dengan mengangkatkan judul PERUBAHAN PERILAKU BERAGAMA PENGIKUT JAMAAH TABLIGH(Studi Kasus Jamaah Masjid Muhamadan Kota Padang) B. Fokus Masalah Karena luasnya ruang lingkup pembahasan ini, maka penulis memfokuskan pembahasannya sebagai berikut : 1. 2. Bagaimana konsep ajaran Jamaah Tabligh Bagaimana penanaman nilai Islam yang diterapkan Jamaah Tabligh

terhadap pengikutnya 3. Bagaimana kehidupan beragama pengikut Jamaah Tabligh sebelum

dan sesudah mengikuti Jamaah Tabligh 4. Apa saja faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku beragama

pada pengikut Jamaah Tabligh C. Rumusan Masalah Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah dengan mengikuti Jamaah Tabligh bisa merubah perilaku beragama seseorang?.

9

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Dalam penelitian ini tujuan yang akan dicapai adalah : a. Untuk mengetahui konsep ajaran Jama'ah Tabligh a. Untuk mengetahui bagaimana penanaman nilai Islam yang diajarkan Jamaah Tabligh terhadap pengikutnya b. Untuk mengetahui bagaimana gambaran kehidupan beragama pengikut Jamaah Tabligh sebelum dan sesudah mengikuti Jamaah Tabligh c. Untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi perubahan perilaku beragama pada pengikut Jamaah Tabligh 2. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk : a. Untuk memenuhi syarat dalam mencapai gelar sarjana pada fakultas Ushuluddin IAIN Imam Bonjol Padang b. Untuk menambah wawasan dan pengalaman penulis tentang keberadaan Jamaah Tabligh dengan pokok ajarannya serta hubungannya dengan kesehatan mental c. Sebagai konstribusi pemikiran dan tambahan bahan bacaan bagi mahasiswa dan umum, khususnya mahasiswa jurusan Psikologi

Islam dan semua pihak yang berkepentingan.

10

E. Penjelasan Judul Untuk lebih memberikan pemahaman terhadap pembahasan yang penulis lakukan ini, maka penulis perlu memberikan penjelasan judul yang terdapat dalam pembahasan ini, yaitu : Perubahan : Suatu hal atau keadaan yang menjadi lain atau berbeda dari yang semula, sama halnya dengan

beralih, bertukar, berganti (Salim, 1991 : 1661). Perubahan yang penulis maksud adalah bukanlah perubahan dari segi bentuk sesuatu, tetapi adalah perubahan perilaku, cara pandang atau pola hidup seseorang dalam menjalankan aktivitas dalam

kehidupan sehari-sehari terutama aktivitas keagamaan Perilaku Beragama : Secara umum perilaku diartikan sebagai aktivitasaktivitas individu, namun secara khususnya bisa kita golongkan ada perilaku yang nampak (over behavior) dan ada perilaku yang tidak nampak (inert behavior) (Walgito, 1978 : 15). Demikian pula aktivitasaktivitas tersebut disamping aktivitas motorik juga termasuk aktivitas emosional dan kognitif. Perilaku merupakan perwujudan dari adanya kebutuhan. Perilaku dikatakan wajar apabila ada penyesuaian diri yang harus diselaraskan peran manusia sebagai makhluk individu, sosial dan berketuhanan. Apabila

11

manusia dapat menyesuaikan diri dengan baik itulah yang disebut dengan bahagia (Purwanto, 1999 : 13). Jadi yang dimaksud dengan perilaku beragama di sini adalah aktivitas-aktivitas individu yang berkaitan dengan ajaran agama atau pengamalan ajaran agama. Tentunya dalam hal ini agama yang dimaksud adalah agama Islam, seperti Rukun Iman dengan semua keyakinannya kemudian Rukun Islam dengan semua pengamalannya. Pengikut Jamaah Tabligh : Orang-orang yang mengikuti atau penganut Jamaah Tabligh (Kelompok Penyampai), bahasa Arab :

disebut juga dengan Tabliq. Merupakan gerakan dakwah Islam dengan tujuan kembali ke ajaran Islam yang kaffah. Aktivitas mereka tidak hanya terbatas pada satu golongan Islam saja. Tujuan utama dari gerakan ini adalah membangkitkan jiwa spiritual dalam diri dan kehidupan setiap muslim (Salamah. Jamaah Tabligh. (Online). http://id. Wikipedia.org/ liensi-Dokumentasi / diakses 12 Desember 2009). Pengikut Jamaah Tabligh yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah kelompok Jamaah Tabligh

12

yang

aktivitas

mereka

berpusat

di

Masjid

Muhamadan Pasar Gadang Kota Padang. Jadi, secara umum judul yang penulis maksud dalam pembahasan ini adalah, perubahan sikap, cara pandang, perilaku orang-orang yang mengikuti Jamaah Tabligh terhadap ajaran agama Islam. Hal ini meliputi pemahaman mereka terhadap Rukun Iman, dan pengamalan dari Rukun Islam seperti, sholat, puasa, zakat, bisa juga berupa akhlak dan cara penampilan mereka sehari-sehari dan lain-lain. Pengikut Jamaah Tabligh, yang pusat gerakan mereka betempat di Masjid Muhamadan Pasar Gadang Kota Padang Sumatra Barat. F. Sistematika Penulisan Penelitian ini terdiri dari lima bab. Bab I merupakan pendahuluan, terdiri dari lima sub bab, yang berisikan latar belakang masalah, fokus masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, penjelasan judul dan sistematika penulisan. Bab II merupakan landasan teoritis. Terdiri dari dua sub bab, yaitu landasan teoritis yang membahas tentang perilaku, perilaku beragama dan Jamaah Tabligh dan sub bab selanjutnya membahas tentang landasan konseptual. Bab III merupakan metode penelitian. Terdiri dari tiga sub bab, yang berisikan tentang jenis penelitian, teknik pengumpulan data analisa data. dan teknik

13

Bab IV merupakan hasil penelitian. Terdiri dari tiga sub bab yaitu hasil observasi, hasil wawancara dan pembahasan. Bab V merupakan penutup. Terdiri dari kesimpulan dan saran.

14

OUT LINE BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Fokus Masalah C. Rumusan Masalah D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian E. Penjelasan Judul F. Sistematika Penulisan BAB II LANDASAN TEORITIS A. Landasan Teori 1. Perilaku 1.1. Pengertian Perilaku 1.2. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku 1.3. Jenis-jenis Perilaku 1.4. Pembentukan Perilaku 2. Perilaku Beragama 2.1. Sikap Keagamaan dan Pola Tingkah Laku 2.2. Ciri-ciri Sikap Keberagamaan 2.3. Konversi Agama 2.4. Kematangan Beragama 3. Jamaah Tabligh 3.1. Pengertian (Konsep Jamaah Tabligh) 3.2. Sejarah Berdiri dan Perkembangan Jamaah Tabligh 3.3. Aqidah dan Metode Dakwah Jamaah Tablgih

15

B. Landasan Konseptual BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian B. Teknik Pengumpulan Data 1. 2. 3. Subjek atau Partisipan Lokasi Penelitian Panduan Observasi dan Wawancara C. Teknik Analisa Data BAB IV HASIL PENELITIAN A. B. C. Hasil Observasi Hasil Wawancara Pembahasaan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR KEPUSTAKAAN LAMPIRAN

16

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian(Suatu Pendekatan Praktek). Jakarta: Rineka Cipta, 2006. Bungin, Burhan. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada, 2006. Bungin, Burhan. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Raja Grapindo Persad, 2007. Depertemen Agama RI. Al-Quran dan terjemahannya. Bandung :Diponegoro, 2000 Hartati, Netty dkk. Islam dan Psikologi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2003 Jalaluddin. Psikologi Agama. Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada, 2005 M. Ishaq Shahab, Nadhar. Khuruj Fiisabilillah. Bandung: Pustaka Billah, 2002 Muhammad Mansur, Maulana. MASTURAH (Usaha Dakwah Di kalangan Wanita). Bandung: Pustaka Ramadhan, 2001 Muhammad Zakariyyah Al kandhalawi, Maulana. Fadhail Amal. Bandung: Pustaka Ramadhan, 2001 Munawar, Sofyan. Mengenal Jamaah Tabligh. Jakarta: 2006 Nicholas.khuruj-fi-sabilillah(Online) Desember 2009 http://benderahitam.wordpress.com. 12

Purwanto, Heri. Pengantar Perilaku Manusia. Jakarta:EGC, 1998 Salim, Peter. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Modern English press, 1991 Sapury, Rafy. Psikologi Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,Cet ke I, 2008 Salamah, Abu. Jamaah Tabligh (Online) http://id. Wikipedia.org/ liensiDokumentasi-Bebas-GNU. 12 Desember 2009 Thouless, Robert H. Pengantar Psikologi Agama. Jakarta : Rajawali Fers 1992 Walgito, Bimo. Psikologi Sosial. Yogyakarta : ANDI, 1978

17

Hal

: Istimewa

Padang, Februari 2010

Lamp : 1 (satu) Rangkap Proposal Hal : Mohon Penetapan Pembimbing

Kepada Yth, Ketua Jurusan Psikologi Islam Di Tempat Assalamualaikum Wr. Wb Doa dan harapan saya semoga Ibuk senantiasa dalam keadaan sehat dan sukses selalu dalam menjalankan aktifitas sehari-hari hendaknya, Amin ya Rabbal alamin. Selanjutnya dengan ini saya mengajukan skripsi yang berjudul Perubahan Perilaku Beragama Pengikut Jamaah Tabligh (studi kasus jamaah masjid muhamadan kota padang). Maka saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Nim : Joni Darma Fitra : 506-023

Jurusan: Psikologi Islam Fakultas : Ushuluddin

Dengan ini mengajukan permohonan kepada Ibuk untuk dapat meng SK kan pembimbing demi kelancaran penulisan skripsi ini.

18

Demikian permohonan ini saya ajukan, besar harapan saya agar ibuk memperkenankan, atas bantuan yang Ibuk berikan saya ucapkan terima kasih. Mengetahui, Penasehat Akademik (PA) Hormat saya,

Prof. DR. HJ. Hayati Nizar, MA NIP. 19500219 198003 2001

Joni Darma Fitra NIM. 506 023

19

PERUBAHAN PERILAKU BERAGAMA PENGIKUT JAMAAH TABLIGH (Studi Kasus Jamaah Masjid Muhamadan Kota Padang)

Proposal Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Satu Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Psikologi Islam Pada Fakultas Ushuluddin Jurusan Psikilogi Islam

Oleh: JONI DARMA FITRA BP. 506-023

JURUSAN PSIKOLOGI ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) IMAM BONJOL PADANG 1431 H / 1010 M

20

21