Nadia Kesuma Astuti 12.302.0184 Dosen Pembimbing Utama Dr. Ir. Yudi Garnida, MS. Dosen Pembimbing Pendamping Ir . Hj. Ina Siti Nurminabari., MP. Dosen Penguji Jaka Rukmana, ST., MT.
Nadia Kesuma Astuti
12.302.0184
Dosen Pembimbing Utama
Dr. Ir. Yudi Garnida, MS.
Dosen Pembimbing Pendamping
Ir . Hj. Ina Siti Nurminabari., MP.
Dosen Penguji
Jaka Rukmana, ST., MT.
Margarin adalah produk makanan berbentuk emulsi padat atau semi padat yang dibuat dari lemak nabati dan air, dengan atau tanpa penambahan bahan lain yang diizinkan.
Minyak jagung merupakan minyak goreng yang stabil (tahan terhadap ketengikan) karena mengandung tokoferol yang larut dalam minyak sebagai antioksidan yang dapat menghabat proses oksidasi.
Krim adalah bagian dari susu yang kaya akan lemak, yang timbul ke bagian atas dari susu pada waktu didiamkan atau dipisahkan dengan alat pemisah sentrifugal (centrifugalseparator).
Emulsifier diperlukan untuk menciptakan emulsi yaitu campuran komponen polar dan non polar dalam susu.
Identifikasi Masalah
Bagaimana pengaruh perbandingan minyak jagung dan whipping cream terhadap karakteristik margarin?
Bagaimana pengaruh panambahan jenis emulsifier terhadap karakteristik margarin?
Bagaimana interaksi anatara perbandingan minyak jagung dengan whipping cream dan penambahan jenis emulsifier terhadap karakteristik margarin?
Maksud dari penelitian
adalah dapat meningkatkan
penganekaragaman olahan
dari jagung dengan
memanfaatkan minyak
jagung
Tujuan dari penelitian ini adalah:
• untuk mengetahui pengaruh perbandingan
minyak dengan whipping cream terhadap
karakteristik margarin
• untuk mengetahui pengaruh penambahan jenis
emulsifier terhadap karakteristik margarin
• dan untuk mengetahui interaksi kedua faktor
tersebut sehingga dihasilkan produk margarin
yang baik.
Memanfaatkan minyak jagung sebagai bahan baku alternatif dalam pembuatan margarin sehingga memiliki nilai tambah guna dan gizi yang
baik.
Untuk memberikan informasi tentang meningkatkan usaha dalam penganekaragaman produk olahan dari minyak jagung bagi para
produsen minyak jagung.
• Margarin adalah suatu emulsi air dalam minyak (w/o ). Sebagai bahan utama atau bahan baku penyusun margarin, lemak atau campuran lemak merupakan faktor yang sangat penting di dalam formulasi margarin.
Flack (1995)
• Formula dasar margarin adalah lemak/minyak 80%, garam 2-4%, air 16%, pengemulsi 0,3%, pewarna dan perasa secukupnya.
Rahayuningsih (1989)
• Lemak yang digunakan untuk pembuatan margarin dapat berasal dari lemak hewani atau nabati.
Ketaren (1986)
Kerangka Pemikiran
• untuk menstabilkan emulsi ditambahkan bahan untuk menstabilkan emulsi misalnya pati, gliserin, kuning telur atau lesitin.
Kataren (1986)
• emulsifikasi dilakukan dalam suatu alat yang disebut dengan churn sehingga prosesnya disebut dengan churning Inueds (2012)
• penambahan lesitin kacang kedelai pada pembuatan margarin minyak ikan patin adalah sebagai pengemulsi. Namai (2010)
• penambahan gliserin pada pembuatan margarin bekerja secara optimal pada jumlah 2% jika melebihi maka kemampuan gliserin akan berkurang dalam menyerap air.
Nauli (2004)
• susu atau whipping cream merupakan komponen fase air dan dapat digunakan sebagai campuran pembuatan margarin atau mentega.
Williams (1966)
Diduga penambahan jenis emulsifier
berpengaruh terhadap karakteristik margarin.
Diduga perbandingan minyak jagung dan
whipping cream berpengaruh terhadap karakteristik margarin.
Diduga interaksi kedua faktor tersebut
berpengaruh terhadap
karakteristik margarin .
Tempat di Laboratorium Penelitian Jurusan Teknologi Pangan,
Universitas Pasundan, Jalan Setiabudi No. 193, Bandung.
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian mengenai pembuatan margarin dilakukan bulan Juli 2016
Alat yang digunakan
Alat yang digunakan dalam pembuatan
margarin adalah mixer, jar, neraca
digital, baskom, saringan, sendok,
alumunium foil, pipet tetes dan gelas
ukur.
Analisis kimia adalah mouisture
analyzer, soxhlet, labu bundar, batu
didih, cawan porselen, timbangan
analitik, tang krus, dan oven.
Bahan yang digunakan
Dalam penelitian: minyak jagung
whipping cream, gliserin, lesitin kedelai,
kuning telur ayam dan kuning telur bebek.
Dalam alisis kadar air metode adalah moisture
analyzer sampel margarin.
Bahan yang digunakan untuk analisis kadar
lemak metode Soxhlet adalah n-heksan.
Rancangan perlakuan pada penelitian ini terdiri dari 2 faktor, yaitu perbandingan minyak
jagung dan whipping cream(W) dan penambahan jenis emulsifier (E) dengan 3 taraf, sebagai berikut:
Perbandingan Minyak jagung dengan whipping cream 86% (W) Minyak Jagung dan whipping cream 1:4 (w1) Minyak Jagung dan whipping cream 1:3 (w2) Minyak Jagung dan whipping cream 1:2 (w3)
Perbandingan penambahan emulsifier dengan konsentrasi 3%(E) Penambahan lesitin kedelai (e1) Penambahan kuning telur ayam (e2) Penambahan kuning telur bebek (e3)
Rancangan percobaan yang dilakukan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah rancang
acak kelompok (RAK) dengan 3 kali pengulangan sehingga didapatkan 27 pengamatan.
Perbandingan Minyak Jagung dan Whipping
Cream (W)
Penambahan Jenis Emulsifier
konsentrasi 3%
Ulangan 1 2 3
1:4 (w1) Lesitin Kedelai (e1)
w1e1 w1e1 w1e1
Kuning Telur Ayam
(e2)
w1e2 w1e2 w1e2
Kuning Telur Bebek
(e3)
w1e3 w1e3 w1e3
1:3 (w2) Lesitin Kedelai (e1)
w2e1 w2e1 w2e1
Kuning Telur Ayam
(e2)
w2e2 w2e2 w2e2
Kuning Telur Bebek
(e3)
w2e3 w2e3 w2e3
1:2 (w3) Lesitin Kedelai (e1)
w3e1 w3e1 w3e1
Kuning Telur Ayam
(e2)
w3e2 w3e2 w3e2
Kuning Telur Bebek
(e3)
w3e3 w3e3 w3e3
Maka dilakukan analisis data dengan model percobaan sebagai berikut:
Rancangan Acak Kelompok
Yijk = µ +Kk+ Wi+ Ej + (WE)ij+∑ijk
w1e2 w3e1 w3e2 w1e1 w1e3 w3e3 w2e2 w2e3 W2e1
Kelompok ulangan 1
Kelompok Ulangan 2
w2e1 w3e2 w2e3 w1e2 w2e2 w3e2 w1e3 w3e3 W1e1
w3e2 w3e2 w1e1 w3e3 w2e2 w2e1 w3e3 w3e1 w1e2
Kelompok Ulangan 3
Sumber Keragaman
Derajat Bebas
Jumlah Kuadrat
Kuadrat Tengah
F. Hitung F. Table 5%
Kelompok r-1 JKK KTK KTK/KTG
Perlakuan we-1 JKP KTP KTP/KTG
Faktor (W) w-1 JK(W) KT(W) KT(W)/KTG
Faktor (E) e-1 JK(E) KT(E) KT(E)/KTG
Faktor (WE) (w-1)(e-1) JK(WE) KT(WE) KT(WE)/KTG
Galat we(r-1) JKG KTG
Total rwe-1 JKT
Jika F.hitung>F.tabel pada taraf 5% maka H0 ditolak (H1diterima) sehingga
perbandingan minyak jagung dengan whipping cream dan penambahan jenis emulsifier
berpengaruh terhadap karakteristik margarin, kemudianakan diteruskan dengan uji
lanjut Duncan.
JikaF.hitung<F.tabel pada taraf 5% maka H0 diterima (H1ditolak) sehingga ada pengaruh
perbandingan konsentrasi minyak jagung dengan whipping cream dan penambahan jenis
emulsifier tidak berpengaruh terhadap karakteristik margarin
Kimia Organopeltik
•kadar air dengan metode moisture analyzer
•kadar lemak metode soxhlet
Uji organoleptik yang dilakukan menggunakan uji hedonik dengan
atribut:
Whipping Cream -minyak jagung
-Jenis Emulsier
Pengocokan I
Pencampuran
Pengocokan
Bakal margarin
Pengemasan
Pendinginan
margarin
Analisis organoleptik Analisi Kimia
Gliserin
Prodak Terpilih
kode Perlakuan jumlah
kimia organoleptik
Kadar air Kadar lemak
rasa aroma tesktur warna
w1e1 9 1 1 3 9 4 27
w1e2 7 9 8 5 2 3 34
w1e3 2 3 6 7 6 5 29
w2e1 4 2 5 4 1 6 22
w2e2 3 8 4 2 8 2 27
w2e3 6 6 9 8 5 7 41
w3e1 8 4 2 1 7 1 23
w3e2 5 5 7 6 4 8 35
Perbandingan minyak jagung dengan whipping cream, penambahan emulsifier dan interaksi
kedua faktor tersebut berpengaruh terhadap kadar air
Kadar Air
Pengaruh Perbandingan
Minyak jagung & Whipping
Cream
Nilai Rata-rata (%) Taraf Nyata 5%
w1 (1:4) 36,03 a
w2 (1:3) 40,17 c
w3 (1:2) 39,45 b
Penambahan Jenis Emulsifier Nilai Rata-rata (%) Taraf Nyata 5%
e1 (Lesitin Kedelai) 37,55 a
e2 (Kuning Telur Bebek ) 39,41 c
e3 (Kuning Telur Ayam ) 38,70 b
Pengaruh Penambahan Jenis Emulsifier terhadap Kandungan Kadar Air pada Margarin
Perbandingan minyak jagung
&whipping cream
Penambahan jenis emulsifier
E1 (Lesitin Kedelai)
E2 (Kuning Telur Bebek)
E3 (Kuning Telur Ayam)
w1
(1:4)
A A B
30,73 35,00 A 42,37 B
a b c
w2
(1:3)
C B A
41,89 42,00 36,63
a b b
w3
(1:2)
B B B
34,50 41,50 42,35
a b c
Pengaruh Interaksi Perbandingan Whipping cream dengan Minyak Jagung dan Penembahan Jenis
Emulsifier terhadap Kandungan Kadar Air dalam Margarin.
Penambahan emulsifier dan interaksi faktor masing-masing berpengaruh dalam hal kadar lemak sehingga dilakukan uji lanjut Duncan. Tetapi tidak berpengaruh pada perbandingan whipping cream dengan minyak jagung.
Penambahan Emulsifier Nilai rata-rata (%) Taraf Nyata 5%
E1 (lesitin kedelai) 44,38 b
E2 (kuning Telur Bebek) 49,42 b
E3 (kuning Telur Ayam ) 43,89 a
Kadar Lemak
Pengaruh Penambahan jenis Emulsifier Terhadap Kadar Lemak Margarin Jagung.
Perbandingan Whipping Cream &
Minyak Jagung
Penambahan Jenis Emulsifier
E1 (Lesitin Kedelai) E2 (Kuning Telur Bebek) E3 (Kuning Telur Ayam)
w1 (1:4)
A B A
31,11 61,91 41,26
a c b
w2 (1:3)
B B B
40,38 56,39 50,61
a b b
w3 (1:2)
B A B
38,09 44,46 48,84
a a b
Pengaruh Interaksi Perbandingan Minyak Jagung dengan Whipping Cream dan
Penambahan Jenis Emulsifier terhadap Kandungan Kadar Lemak pada Margarin.
Perbandingan minyak jagung dengan whipping cream, penambahan jenis emulsifier dan interaksi kedua faktor tersebut tidak berpengaruh dalam hal warna, teksur dan rasa. Sedangkan penambahan emulsifier berpengaruh dalam hal aroma.
Organoleptik
Penambahan Jenis Emulsifier Nilai rata-rata Taraf nyata 5%
e1(Lesitin Kedelai) 3,80 b
e2 (Kuning Telur Bebek) 3,59 a
e3(Kuning Telur Ayam) 3,78 b
Pengaruh Penambahan Jenis Emulsifier terhadap Aroma Margarin Jagung
Minyak jagung dapat dibuat menjadi produk margarin dengan bahan tambahan whipping cream, gliserin, lesitin kedelai, kuning telur ayam dan kuning telur bebek.
Perbandingan minyak jagung dengan whipping cream berpengaruh tehadap kadar lemak, tetapi tidak berpengaruh terhadap kandungan air dan atribut organoleptik
(rasa, aroma, warna dan tesktur).
Penambahan jenis emulsifier berpengaruh terhadap kadar air, kadar lemak dan aroma margarin, tetapi tidak berpengaruh terhadap rasa, tekstur dan warna margarin.
Interaksi perbandingan minyak jagung dengan whipping cream dan penambahan jenis emulsifier berpengaruh terhadap kadar air dan kadar lemak, tetapi tidak berepengaruh terhadap atribut organoleptik (rasa, aroma, tesktur dan warna)
margarin
Perlu dilakukan proses hidrogenasi sehingga dapat menghasilkan
margarin minyak jagung yang memilikikadar air
sesuai dengan SNI.
Perlu adanya penelitian umur simpan dan bahan yang dapat mengawetkan margarin sehingga tidak cepat rusak danmemiliki
jangka waktu simpan yang lebih lama.