Top Banner
PERAN PENDIDIKAN TINGGI DALAM MENINGKATKAN MUTU DAN RELEVANSI DJOKO SANTOSO DIRJEN PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
47

Mutu relevansi-kopertis-iii-dirjen-dikti-prof-dr-djoko-santoso

Jun 26, 2015

Download

Education

haris5782
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Mutu relevansi-kopertis-iii-dirjen-dikti-prof-dr-djoko-santoso

PERAN PENDIDIKAN TINGGIDALAM MENINGKATKAN MUTU DAN RELEVANSI

DJOKO SANTOSODIRJEN PENDIDIKAN TINGGIKEMENTERIAN PENDIDIKAN

NASIONAL

Page 2: Mutu relevansi-kopertis-iii-dirjen-dikti-prof-dr-djoko-santoso

TOPIK BAHASAN

• TANTANGAN BAGI PENDIDIKAN TINGGI DALAM MENYONGSONG ASEAN ONE COMMUNITY 2015

• PERAN PENDIDIKAN TINGGI

Page 3: Mutu relevansi-kopertis-iii-dirjen-dikti-prof-dr-djoko-santoso

Potensi Pertumbuhan Ekonomi .....Indonesia menjadi negara maju ....melalui pertumbuhan ekonomi tinggi yang inklusif dan berkelanjutan

(BPS)

59,23%

21,22%

0,96%

0,17%

Pengeluaran/hari

Tahun 2009 Tahun 2025

30%

45%

2%

9,7

< 2 dolar

2-4 dolar

4-10 dolar

10-20 dolar

>20 dolar

13%

(Harapan)

10%

Page 4: Mutu relevansi-kopertis-iii-dirjen-dikti-prof-dr-djoko-santoso

+1. Natural Resources

Geothermal (largest reserve) Coal (no.2 in the world) Tin, Nickel (no. 2 and 4 in the world) Palm oil, Rubber, Cacao (no.1, 2, 2 in the world) Marine resources (largest teritory, mega biodiversity) Others

2. Experiences

Per capita income USD

3. Human Resource...

3 Main Resources for Economic Growth

Page 5: Mutu relevansi-kopertis-iii-dirjen-dikti-prof-dr-djoko-santoso

Demographic Bonus

Human Resource(Source: Menko Perekonomian)

5

100 Year of Independence

Decreasing Dependency Ratio from 2010-2040: can become demographic deviden for economic development, provided that

good human resource development is in place.

Page 6: Mutu relevansi-kopertis-iii-dirjen-dikti-prof-dr-djoko-santoso

+6 Koridor Pengembangan

Page 7: Mutu relevansi-kopertis-iii-dirjen-dikti-prof-dr-djoko-santoso

+Human Resource Situation: Level of Education

(Source: BPS)

Improving access to higher education!

Primary Education

SMP/MTs

SMA/MA

Junior Secondary

High School

Vocational HS

University

Page 8: Mutu relevansi-kopertis-iii-dirjen-dikti-prof-dr-djoko-santoso

+TKI dengan kualitas rendah

TahunTKI

Formal%

TKIInformal

% Total

2006 177.495 26 502.505 74 680.000

2007 196.191 28 500.555 72 696.746

2008 269.346 34 479.470 64 748.816

Sumer: Kemenakertrans (2010)

Page 9: Mutu relevansi-kopertis-iii-dirjen-dikti-prof-dr-djoko-santoso

+TKA membanjiri Indonesia

Sumber: Kemenakertrans (2010)

Page 10: Mutu relevansi-kopertis-iii-dirjen-dikti-prof-dr-djoko-santoso

TANTANGAN BAGI PENDIDIKAN TINGGI DALAM MENYONGSONG ONE COMMUNITY 2015

• Jakarta sebagai ‘entry point’ masuknya orang, barang, budaya, pengaruh, ke Indonesia sangat dominan

• Menyiapkan sumberdaya yang berkualitas untuk memberikan sinyal kolaborasi, dan hal ini tidak mungkin jika tidak melalui PENDIDIKAN

• Sebanyak mungkin sumberdaya manusia Indonesia lulusan perguruan tinggi (akademik/vokasi/profesi) ada hubungan antara lulusan PT dengan GDP

Page 11: Mutu relevansi-kopertis-iii-dirjen-dikti-prof-dr-djoko-santoso

+Apa yang dibutuhkan?

• Perguruan tinggi BERKUALITAS yang mampu:– Mengembangkan potensi mahasiswa agar bisa menjadi

sarjana yang bertaqwa, cakap, bermartabat, bermanfaat bagi pembangunan dan masyarakat, dan bisa berkompetisi dalam pasar global (kompetitif)

– Memberi solusi bagi pembangunan sosial, ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat, mengembangkan dan menciptakan pengetahuan dan teknologi yang meningkatkan daya saing (lulusan, perguruan tinggi, daerah, bangsa) membangun knowledge capital melalui riset dan pemberdayaan masyarakat

Page 12: Mutu relevansi-kopertis-iii-dirjen-dikti-prof-dr-djoko-santoso

APA KESIAPAN KITA?• Memberikan pendidikan tinggi yang

bermutu dan relevan,• Perguruan Tinggi harus berijin dari

Kemdiknas,• Perguruan Tinggi harus konsisten

menyelenggarakan pendidikannya sebagaimana saat mengajukan usulannya,

• Perguruan Tinggi harus memiliki fokus pada peningkatan KOMPETENSI MAHASISWA.

Page 13: Mutu relevansi-kopertis-iii-dirjen-dikti-prof-dr-djoko-santoso

Kompetensi berhubungan dengan Budaya Akademik:

KARAKTER MAHASISWA

13

Page 14: Mutu relevansi-kopertis-iii-dirjen-dikti-prof-dr-djoko-santoso

KOMPETENSI MAHASISWAdicapai melalui:

Pendidikan karakterBudaya

AkademikDi Kampus

Penyelenggaraan PT yang akuntabel, menjunjung integritas

yang tinggi

Reduksikonflik

Mengedepankan MUTU dalam pelayanan akademik

Page 15: Mutu relevansi-kopertis-iii-dirjen-dikti-prof-dr-djoko-santoso

Kondisi Perguruan Tinggi di Indonesia

• Status akreditasi (masih banyak yang belum mengajukan akreditasi)

• Pembelajaran masih lebih banyak bobotnya pada peningkatan Hardskills

• Kualifikasi dosen masih banyak yang S1• Sarana dan prasarana masih belum

menyesuaikan dengan kemajuan teknologi saat ini

Page 16: Mutu relevansi-kopertis-iii-dirjen-dikti-prof-dr-djoko-santoso

STATUS AKREDITASI PRODI DI INDONESIA*

No.

Status Akreditas

i PTNKOP

1KOP

2KOP

3KOP

4KOP

5KOP

6KOP

7KOP

8KOP

9KOP 10

KOP 11

KOP 12 Total

Persentase

1 A** 734 3 9 53 137 53 53 103 6 15 10 0 0 1176 6.67

2 B 1609 131 144 232 371 222 222 363 101 194 163 70 40 3862 21.91

3 C 564 374 188 152 451 236 236 358 141 411 267 147 79 3604 20.45

4 K 928 128 91 238 298 87 87 271 57 96 73 40 19 2413 13.69

5 T 1549 598 407 866 714 36 435 541 241 401 340 203 238 6569 37.27

Jumlah 5384 1234 839 1541 1971 634 1033 1636 546 1117 853 460 376 Grant Total 17624 100

**A = Akreditasi A B = Akreditasi B C = Akreditasi C K = Kadaluarsa T = Belum Akreditasi

* SUMBER DATA DI DOWLOAD DARI WEB PDPT DAN BAN-PT TAHUN September 2011

Page 17: Mutu relevansi-kopertis-iii-dirjen-dikti-prof-dr-djoko-santoso

PERSENTASE AKREDITASI PRODI DI INDONESIA

*A = Akreditasi A B = Akreditasi B C = Akreditasi C K = Kadaluarsa T = Belum Akreditasi

Page 18: Mutu relevansi-kopertis-iii-dirjen-dikti-prof-dr-djoko-santoso

KOPERTIS 3

Bagaimana strategi mengubah PT menjadi berkualitas?

Page 19: Mutu relevansi-kopertis-iii-dirjen-dikti-prof-dr-djoko-santoso

PERAN PENDIDIKAN TINGGI

Page 20: Mutu relevansi-kopertis-iii-dirjen-dikti-prof-dr-djoko-santoso

Peran Pendidikan Tinggi

Pembelajaran

Penelitian & Pengembangan

Publikasi

Interaksi denganIndustri dan Masy.

Page 21: Mutu relevansi-kopertis-iii-dirjen-dikti-prof-dr-djoko-santoso

Manfaat Sosial dan Ekonomi dari Pendidikan(Sumber: OECD, Highlight of Education At Glance, 2010)

Page 22: Mutu relevansi-kopertis-iii-dirjen-dikti-prof-dr-djoko-santoso

1. Premium untuk lulusan universitas dan diploma Indonesia lebih tinggi dari rata-rata negara OECD.

2. Data Gaji adalah untuk 2010 dari: http://pusdatinaker.balitfo.depnakertrans.go.id

Gaji Rata-rata per Bulan untuk Tiap Jenjang(Sumber: Depnakertrans, 2011)

Page 23: Mutu relevansi-kopertis-iii-dirjen-dikti-prof-dr-djoko-santoso

Jumlah Pekerja Berpendidikan Tinggi (D2 Keatas)(Sumber: NSF, Asia’s Rising Scince&Engineering Strength, 2007)

Walaupun peningkatannya paling tinggi, namun dalam jumlah, apalagi proporsi terhadap populasi, Indonesia memiliki jumlah pekerja berpendidikan tinggi yang sangat rendah.

Page 24: Mutu relevansi-kopertis-iii-dirjen-dikti-prof-dr-djoko-santoso

Jumlah Peneliti dan PDB/Kapita adalah data tahun 2007 yang diambil dari data statistik world bank 2011 http://data.worldbank.org/indicator/SP.POP.TECH.RD.P6/countrieshttp://data.worldbank.org/indicator/SP.POP.SCIE.RD.P6/countrieshttp://data.worldbank.org/indicator/NY.GDP.PCAP.CD/countries

Hubungan Nilai PDB/Kapita dengan Jumlah Peneliti (2007) Sumber : World Bank 2011

Y = -1085,96 + 6,82 X

R² = 0,85

Jumlah Peneliti per 1 juta penduduk memiliki korelasi positif yang tinggi dengan nilai PDB per Kapita (koefisien korelasi r = 0,92)

Denmark

Islandia

Peneliti adalah ilmuwan dan tenaga teknis berpendidikan minimal S1/D4 yang melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan.

Indonesia

Page 25: Mutu relevansi-kopertis-iii-dirjen-dikti-prof-dr-djoko-santoso

Tabel 1. Lima besar penghasil makalah (dokumen) ilmiah dari berbagai jurnal yang tercatat di Scopus (Mei 2011) dari berbagai institusi riset di

Indonesia

25

Page 26: Mutu relevansi-kopertis-iii-dirjen-dikti-prof-dr-djoko-santoso

KARYA ILMIAH INSTITUSI RISET INDONESIA MENURUT SCOPUS

(MEI 2011)

Page 27: Mutu relevansi-kopertis-iii-dirjen-dikti-prof-dr-djoko-santoso

PERBANDINGAN DENGAN BEBERAPA NEGARA LAINPublikasi Ilmiah di Jurnal Internasional 2011*

Indonesia•Institut Teknologi Bandung 1.686Universitas Indonesia 1.414Universitas Gadjah Mada 1.001Institut Pertanian Bogor 683

Malaysia•University of Malaya 13.133Universiti Sains Malaysia 9.649Universiti Putra Malaysia 8.725Universiti Kebangsaan Malaysia 7.194Universiti Teknologi Malaysia 4.102

Peringkat KEI Indonesia dan Negara Tetangga**Peringkat Negara19 Singapura48 Malaysia63 Thailand103 Indonesia

Keterangan:*Jumlah publikasi yang tercatat di pangkalan data Scimago yang data berasal dari Scopus**KEI (Knowledge Economy Index) menunjukkan banyaknya penelitian yang dipublikasikan secara internasional.

Publikasi Ilmiah di Jurnal Internasional 2011*

Indonesia•Institut Teknologi Bandung 1.686Universitas Indonesia 1.414Universitas Gadjah Mada 1.001Institut Pertanian Bogor 683

Malaysia•University of Malaya 13.133Universiti Sains Malaysia 9.649Universiti Putra Malaysia 8.725Universiti Kebangsaan Malaysia 7.194Universiti Teknologi Malaysia 4.102

Peringkat KEI Indonesia dan Negara Tetangga**Peringkat Negara19 Singapura48 Malaysia63 Thailand103 Indonesia

Keterangan:*Jumlah publikasi yang tercatat di pangkalan data Scimago yang data berasal dari Scopus**KEI (Knowledge Economy Index) menunjukkan banyaknya penelitian yang dipublikasikan secara internasional.

Singapura•National Universiy of Singapore 59.290Nayang Technological University 32.500Institute for Infocomm Research 4.629

Thailand•Mahidol University 15.896Chulalongkorn University 12.482Chiang Mai University 6.084Prince of Songkia University 4.163Kesetsart University 3.827

Singapura•National Universiy of Singapore 59.290Nayang Technological University 32.500Institute for Infocomm Research 4.629

Thailand•Mahidol University 15.896Chulalongkorn University 12.482Chiang Mai University 6.084Prince of Songkia University 4.163Kesetsart University 3.827

Page 28: Mutu relevansi-kopertis-iii-dirjen-dikti-prof-dr-djoko-santoso

Hubungan Dana Penelitian dan PDB(Sumber : Worldbank, 2011)

1. Anggaran penelitian tahun 2007 : http://data.worldbank.org/indicator/GB.XPD.RSDV.GD.ZS2. PDB / Kapita tahun 2007 : http://data.worldbank.org/indicator/NY.GDP.PCAP.CD/countries

Persentase dana penelitian terhadap PDB memiliki korelasi positif yang cukup kuat terhadap nilai PDB per kapita (koefisien korelasi r = 0,54)

Y = 4260,84 + 13059,78 XR² = 0,29

Indonesia

Norway

Israel

Page 29: Mutu relevansi-kopertis-iii-dirjen-dikti-prof-dr-djoko-santoso

Hubungan Kenaikan Produktivitas dengan Kenaikan Jumlah Peneliti 2006-2007

(Sumber : Worldbank dan OECD)

Y = 11,33 + 0,37 X

R² = 0,65

Kenaikan jumlah peneliti per 1 juta penduduk memiliki korelasi positif yang tinggi terhadap kenaikan nilai produktivitas (koef. Korelasi = 0.81)

1. Jumlah Peneliti 2006-2007: http://data.worldbank.org/indicator/SP.POP.TECH.RD.P6/countries dan http://data.worldbank.org/indicator/SP.POP.SCIE.RD.P6/countries

2. Produktivitas dihitung dari data PDB dan Jam kerja tahundata PDB 2006-2007 : http://data.worldbank.org/indicator/NY.GDP.PCAP.CD/countriesdata jam kerja 2006-2007 : http://stats.oecd.org/Index.aspx?DataSetCode=EO88_INTERNET

Page 30: Mutu relevansi-kopertis-iii-dirjen-dikti-prof-dr-djoko-santoso

Kapasitas Inovasi Indonesia(Sumber: Innovation Capacity Index, 2010-2011)

No Indikator Rangking

Overal Innovation Capacity Index 771 Good Governance 92

2 Country Policy Assessment 27

3 Social Inclusion & Equity Policies 96

4 Education (Secondary and Tertiery Education) 85

5 Doing Business 82

6 R & D Infrastructure 89

7 Patent & Trademark 73

8 Telephone Communication 79

9 Mobile Celluler 92

10 Internet, Computer & TV 97

11 Government ICT Usage 84

12 Quality of the Infrastructure 75Catatan: - Indikator dengan huruf hijau memiliki keterkaitan erat dengan pendidikan- Kebijakan sudah dianggap bagus (rangking 27), tetapi realisasinya masih rendah

Page 31: Mutu relevansi-kopertis-iii-dirjen-dikti-prof-dr-djoko-santoso

Fungsi Perguruan Tinggi• Perguruan Tinggi adalah sumber penting penelitian&pengembangan

– Lebih dari 50% penelitian dasar yang menghasilkan terobosan-terobosan pemikiran yang memungkinkan munculnya industri-industri baru dilaksanakan di perguruan tinggi.

– Perguruan tinggi memiliki misi yang lebih luas dalam menerjemahkan hasil litbang menjadi produk dan perusahaan baru

– 15 % penelitian terapan dilaksanakan melalui inovasi yang dimulai di kampus yang kemudian diserap menjadi bisnis melalui paten, start-up, dan pengaturan konsultansi antara dosen dan industri.

(National Science Foundation (2007), NSF Report 07-317; Litan, R.E. et al (2007). “Commercializing University Innovations: A Better Way,” in Innovation Policy and the Economy, vol. 8. MIT Press.)

• Pembelajaran setingkat sarjana adalah kegiatan utama perguruan tinggi yang memungkinkan perguruan tinggi berhasil melaksanakan penelitian maju (advanced research) dan pendidikan pasca sarjana. (Bernanke, B. 2007. “Speech At the U.S. Chamber Education and Workforce Summit”, Washington, D.C.)

Page 32: Mutu relevansi-kopertis-iii-dirjen-dikti-prof-dr-djoko-santoso

Peran Community College di AS• Community College memberikan kontribusi nyata terhadap perluasan

kesempatan memperoleh pendidikan tinggi, karena biayanya murah,jadwal yang lentur, lokasi yang dekat karena tersebar merata di seluruh negara.– Hampir 50% mahasiswa AS mengikuti pendidikan tinggi melalui Community College– Community College sangat membantu pemenuhan kebutuhan pelatihan khusus,

pendidikan perbaikan (remedial), dan pendidikan orang dewasa(Bernanke, B. (2007). “Speech At the U.S. Chamber Education and Workforce Summit”,

Washington, D.C., September 24, 2007)

• Pendidikan di community college meningkatkan penghasilan:– D1 sebesar 9-13 % dari lulusan SMA, D2 sebesar 15-27 % dari lulusan SMA. (Sesuai dengan Mincerian Return sebesar dalam kisaran10 %/tahun)(Kane, T. and Rouse, C. (1999). “ The Community College: Educating Students at The

Margin Between College and Work,” J. Economic Perspectives, vol. 13.)

• Tidak ada perbedaan yang nyata (signifikan) antara sarjana melalui pendidikan sepenuhnya (4 tahun) di universitas atau yang melalui community college (2 tahun) dan dilanjutkan dengan di universitas (2 tahun)(Gill, A. and Leigh, D. (2003). “Do the Returns to Community Colleges Differ Between Academic and Vocational Programs?” J. Human Resources, vol. 38.)

Page 33: Mutu relevansi-kopertis-iii-dirjen-dikti-prof-dr-djoko-santoso

Model Pendidikan Tinggi Mendatang

Kebutuhan peningkatan APK dalam jumlah besar dalam waktu cepat, membutuhkan model-model baru pengelolaan pendidikan tinggi dan menengah, yang antara lain dengan

mambangun Community College di tiap kota/ibukota kabupaten dengan cara memperluas sekolah yang sudah ada. Melalui Community College, biaya pendidikan tinggi akan dapat

ditekan karena peserta didik tidak harus pergi terlalu jauh untuk bisa kuliah.

Page 34: Mutu relevansi-kopertis-iii-dirjen-dikti-prof-dr-djoko-santoso

Kerangka Pikir Perkiraan Rinci Kebutuhan SDM(Demand Side)

Pertumbuhan PDB Nasional

Peningkatan Output Koridor

Penambahan Input Koridor

Pertumbuhan PDB Koridor

Penambahan Input SD Alam

Penambahan Input Investasi

Penambahan Input SDM Koridor

Potensi Koridor

Peluang Kerja

Peluang Usaha

Page 35: Mutu relevansi-kopertis-iii-dirjen-dikti-prof-dr-djoko-santoso

Kerangka Pikir Perkiraan Rinci Pemenuhan SDM (Supply Side)

Penambahan Output Pendidikan: Wirausahawan, Naker, Inovasi, ...

Penambahan Kapasitas dan Kualitas Pendidikan yang Dibutuhkan

Penambahan Input SDM Koridor

Kebutuhan SDM Nasional

Penentuan Jenis & Tingkat Keahlian yang Harus

DisiapkanKKNI/IQF

Ketrampilan

Sikap

Penget

ahua

n

Untuk Tiap Jenis keahlian

KKNI: Kerangka Kompetensi Nasional Indonesia, IQF: Indonesia Qualification Framework

Tenaga Kerja

Wira-usaha

Page 36: Mutu relevansi-kopertis-iii-dirjen-dikti-prof-dr-djoko-santoso

Prioritas Pembangunan Nasional• Peningkatan akses pendidikan yang berkualitas , relevan

dan efesien menuju terangkatnya kesejahteraan hidup rakyat, kemandirian, keluhuran budi pekerti, dan karakter bangsa yang kuat.

• Ketidak sesuaian antara keluaran pendidikan dan kebutuhan dunia kerja akan menyebabkan pengangguran:– Pengangguran terstruktur karena pasokan tenaga kerja melebihi

kebutuhan (structural unemployement)– Pengangguran friksional karena pasokan tenaga kerja tidak sesuai

dengan kebutuhannya (frictional unemployment)• Pembangunan pendidikan diarahkan demi tercapainya

pertumbuhan ekonomi yang didukung keselarasan antara ketersediaan tenaga pendidik dengan kemampuan:– menciptakan lapangan kerja melalui kewirausahaan untuk

mengatasi pengangguran terstruktur– menjawab tantangan kebutuhan tenaga kerja melalui

kesesuaian kompetensi, jumlah, dan lokasi lulusan pendidikan untuk mengatasi pengangguran friksional

Page 37: Mutu relevansi-kopertis-iii-dirjen-dikti-prof-dr-djoko-santoso

Framework of Supply-Demand Harmonization

(Supply Side)

(Demand Side)

MoNE/MoRA, other Ministries

Industry & Business Sectors

as Users

Dimension of Harmonization: Quantity, Quality/Competence, Location, Time

Page 38: Mutu relevansi-kopertis-iii-dirjen-dikti-prof-dr-djoko-santoso

S2S2

S1S1

S3S3

General High General High School (3)School (3)

11

22

33

44

55

77

88

99

66

S2(Applied)

D I

D IV/ S1(Applied)

D III

D II

Vocational High School

(3)

S3(Applied)

ExpertExpert

Technician/Technician/AnalystAnalyst

OperatorOperator

Specialist

ProfesionalProfesional

Benchmarking: KKNI

Page 39: Mutu relevansi-kopertis-iii-dirjen-dikti-prof-dr-djoko-santoso

Profil relatif PDRB per Koridor

Page 40: Mutu relevansi-kopertis-iii-dirjen-dikti-prof-dr-djoko-santoso

Komposisi Persentase Lulusan Rerata dan Serapan Tenaga Kerja di Sektor yang Relevan

40

*Kependidikan, Kesehatan, Komputer dan Sains pendukung semua sektorSumber: diolah dari PDPT, 2010; BPS, 2010

Page 41: Mutu relevansi-kopertis-iii-dirjen-dikti-prof-dr-djoko-santoso

Ekstrapolasi Naker Per Sektor 2025

SektorKontribusi Sektor Nasional 2025

Proyeksi Naker Per Sektor 2025

Estimasi Porsi lulusan PT/sektor

Estimasi Porsi Lulusan PT scr nasional

1. PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN & PERIKANAN 14% 36% 5% 1.70%2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 10% 1% 28% 0.28%3. INDUSTRI PENGOLAHAN 27% 12% 26% 3.15%4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 1% 0% 26% 0.00%5. KONSTRUKSI 6% 3% 13% 0.30%6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 16% 26% 13% 3.50%7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 7% 7% 16% 1.13%8. KEUANGAN, REAL ESTATE & JASA PERUSAHAAN 9% 1% 36% 0.38%9. JASA-JASA 9% 23% 26% 6.35%TOTAL 100% 100% 16.75%

*Porsi lulusan PT pada sektor yang telah memiliki SDM berpendiikan tinggi lebih banyak diestimasikan peningkatannyalebih sedikit.

Page 42: Mutu relevansi-kopertis-iii-dirjen-dikti-prof-dr-djoko-santoso

Kebutuhan Naker Berpendidikan Tinggi 2025

SEKTOR Sains Pert Komp Kesh Tek Pddk Sos Ekon Total1. PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN & PERIKANAN 0.15% 0.77% 0.15% 0.00% 0.31% 0.00% 0.31% 0.08% 1.77%2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 0.08% 0.05% 0.03% 0.00% 0.26% 0.00% 0.00% 0.03% 0.44%

3. INDUSTRI PENGOLAHAN 0.23% 0.23% 0.47% 0.23% 2.34% 0.00% 0.23% 0.23% 3.98%

4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.02% 0.00% 0.00% 0.00% 0.03%

5. KONSTRUKSI 0.05% 0.00% 0.05% 0.00% 0.47% 0.00% 0.05% 0.05% 0.66%6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 0.16% 0.16% 0.16% 0.16% 0.31% 0.00% 1.25% 1.57% 3.76%7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 0.07% 0.00% 0.07% 0.00% 0.24% 0.00% 0.14% 0.14% 0.66%

8. KEUANGAN, REAL ESTATE & JASA PERUSAHAAN 0.03% 0.03% 0.03% 0.00% 0.16% 0.00% 0.16% 0.27% 0.66%

9. JASA-JASA 0.10% 0.10% 0.10% 1.91% 0.10% 1.91% 0.10% 0.11% 4.42%

TOTAL 0.87% 1.33% 1.05% 2.31% 4.21% 1.91% 2.24% 2.48% 16.39%

TOTAL RELATIF 5.28% 8.14% 6.39% 14.07% 25.68% 11.68% 13.66% 15.11% 100.00%

Page 43: Mutu relevansi-kopertis-iii-dirjen-dikti-prof-dr-djoko-santoso

Proyeksi Jumlah Sarjana per Bidang Ilmu per Sektor Ekonomi th 2025

SEKTOR Sains Pert Komp Kesh Tek Pddk Sos Ekon Total1. PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN & PERIKANAN 171,682 858,409 171,682 - 343,363 - 343,363 85,841 1,974,340 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 87,103 58,069 29,034 - 290,344 - - 29,034 493,585 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 261,310 261,310 522,619 261,310 2,613,097 - 261,310 261,310 4,442,264 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 2,468 - 2,468 2,468 24,679 - - 4,936 37,019 5. KONSTRUKSI 52,884 - 52,884 - 528,841 - 52,884 52,884 740,377 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 174,811 174,811 174,811 174,811 349,623 - 1,398,491 1,748,113 4,195,472 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 79,326 - 79,326 - 264,420 - 158,652 158,652 740,377 8. KEUANGAN, REAL ESTATE & JASA PERUSAHAAN 29,615 29,615 29,615 - 177,691 - 177,691 296,151 740,377 9. JASA-JASA 106,837 106,837 106,837 2,136,731 106,837 2,136,731 106,837 128,204 4,935,849 TOTAL 966,036 1,489,050 1,169,277 2,575,320 4,698,895 2,136,731 2,499,227 2,765,125 18,299,660

• Perhitungan kebutuhan SDM berbasis kepada kebutuhan masing-masing sektor terhadapBidang ilmu

Page 44: Mutu relevansi-kopertis-iii-dirjen-dikti-prof-dr-djoko-santoso

Estimasi Jumlah Lulusan PT 2025

Sektor Kontribusi Sektor Nasional 2025

Proyeksi Naker Per Sektor th 2025

Estimasi Porsi lulusan PT/sektor

Est Porsi Lulusan PT scr nasional

Estimasi jumlah lulusan PT

1. PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN & PERIKANAN 15.0% 34.0% 5.0% 1.70% 1,853,000 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 10.0% 1.0% 28.0% 0.3% 305,200 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 26.8% 12.0% 28.0% 3.4% 3,662,400 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 1.2% 0.025% 30.0% 0.0% 8,175 5. KONSTRUKSI 6.3% 2.5% 15.0% 0.4% 408,750 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 16.0% 23.0% 15.0% 3.5% 3,760,500 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 6.8% 6.5% 20.0% 1.3% 1,417,000

8. KEUANGAN, REAL ESTATE & JASA PERUSAHAAN 9.3% 1.0% 38.0% 0.4% 414,200 9. JASA-JASA 8.8% 20.0% 30.0% 6.0% 6,540,000 TOTAL 100.0% 100.0% 16.9% 18,369,225

Page 45: Mutu relevansi-kopertis-iii-dirjen-dikti-prof-dr-djoko-santoso

Proyeksi Jumlah Sarjana per Bidang Ilmu per Sektor Ekonomi th 2025

SEKTOR Sains Pert Komp Kesh Tek Pddk Sos Ekon Total1. PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN & PERIKANAN 161,130 805,652 161,130 - 322,261 - 322,261 80,565 1,853,000 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 53,859 35,906 17,953 - 179,529 - - 17,953 305,200 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 215,435 215,435 430,871 215,435 2,154,353 - 215,435 215,435 3,662,400 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 545 - 545 545 5,450 - - 1,090 8,175 5. KONSTRUKSI 29,196 - 29,196 - 291,964 - 29,196 29,196 408,750 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 156,688 156,688 156,688 156,688 313,375 - 1,253,500 1,566,875 3,760,500 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 151,821 - 151,821 - 506,071 - 303,643 303,643 1,417,000 8. KEUANGAN, REAL ESTATE & JASA PERUSAHAAN 16,568 16,568 16,568 - 99,408 - 99,408 165,680 414,200 9. JASA-JASA 141,558 141,558 141,558 2,831,169 141,558 2,831,169 141,558 169,870 6,540,000 TOTAL 926,801 1,371,807 1,106,331 3,203,837 4,013,970 2,831,169 2,365,002 2,550,308 18,369,225 TOTAL RELATIF 5.05% 7.47% 6.02% 17.44% 21.85% 15.41% 12.87% 13.88% 100.00%

Page 46: Mutu relevansi-kopertis-iii-dirjen-dikti-prof-dr-djoko-santoso

PENUTUP

• MARI KITA PERBAIKI BERBAGAI KEKURANGAN DI KITA, MULAI DARI:

• 1. FOKUS PENGEMBANGAN • 2. FOKUS KEUNGGULAN• 3. PROSES PEMBELAJARAN• 4. SISTEM PENJAMINAN MUTU• 5. SELALU MEMPERHATIKAN KEBUTUHAN

DUNIA KERJA, WIRAUSAHA, DAN DUNIA INDUSTRI

Page 47: Mutu relevansi-kopertis-iii-dirjen-dikti-prof-dr-djoko-santoso