Top Banner
MAKALAH “Mengenal Statistika” Diajukan sebagai salah satu tugas Ujian Akhir Semester (UAS) Mata Kuliah : Bahasa Indonesia Dosen Pengampu : Indrya Mulyaningsih, M.Pd. Disusun oleh: Musyfiah (14121520519) Fakultas / Jurusan : Tarbiyah / Tadris Matematika Kelas / Semester : C / 2 (dua) IAIN SYEKH NURJATI CIREBON
40

Musyfiah's kti

Jun 21, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Musyfiah's kti

MAKALAH

“Mengenal Statistika”

Diajukan sebagai salah satu tugas Ujian Akhir Semester (UAS)

Mata Kuliah : Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu : Indrya Mulyaningsih, M.Pd.

Disusun oleh:

Musyfiah (14121520519)

Fakultas / Jurusan : Tarbiyah / Tadris Matematika

Kelas / Semester : C / 2 (dua)

IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Jl. Perjuangan By Pass Sunyaragi Cirebon - Jawa Barat 45132

Telp : (0231) 481264 Faxs : (0231) 489926

Page 2: Musyfiah's kti

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keberhasilan Jepang dalam menerapkan ilmu statistika terutama ilmu

peluang (probabilitas) sangat nampak dalam mendesain dan memasarkan

produk-produknya, seperti mobil, motor, barang elektronik dan produk-

produk lainnya. Prestasi itu dicapai karena keberhasilan pendidikan di Jepang

dalam mata pelajaran statistika yang diberikan secara luas sejak sekolah

menengah atas sampai perguruan tinggi. Bahkan, untuk mendukung pelajaran

statistika, perguruan tinggi di Jepang mewajibkan mahasiswa di berbagai

jurusan untuk mempelajari matematika. Berkat keberhasilan pendidikan dan

publikasi secara luas dalam pengetahuan statistika telah menjadi bagian dan

budaya masyarakat Jepang.

Kita di Indonesia boleh dikatakan kurang beruntung dalam hal kemajuan

ilmu statistika. Jangankan berhasil dalam mengembangkan ilmu statistika

yang tingkatnya canggih (tinggi), yang tingkatnya paling sederhanapun belum

berhasil kita capai. Bahkan lebih parah dari itu, kita belum mampu

menerapkan ilmu statistika untuk memecahkan masalah kompleks, kita baru

mampu memanfaatkan ilmu statistika secara sederhana saja.

Bagi pelajar dan mahasiswa, mata pelajaran statistika termasuk mata

pelajaran yang ditakuti, dijauhi dan dianggap sulit seperti juga bagaimana

mereka memandang pelajaran matematika, selalu dikatakan sebagai pelajaran

yang sulit. Masyarakat telah menjadikan statistika dan matematika sebagai

Page 3: Musyfiah's kti

momok dalam kehidupan sehari-hari sehingga hal ini menjadi kendala utama

dalam memajukan ilmu statistika dan matematika serta terbatasnya

kemampuan bangsa kita dalam menerapkan ilmu statistika. Singkat kata, kita

belum berhasil menjadikan statistika dan matematika menjadi bagian hidup

dan budaya masyarakat.

Apakah keadaan ini akan dibiarkan terus menerus sehingga kita akan

menjadi bangsa yang ketinggalan jauh dibandingkan dengan negara-negara

lain dalam menguasai dan menerapkan ilmu statistika? Kalau kita mau belajar

dari pengalaman negara-negara lain bahwa kemajuan dalam statistika telah

memberi sumbangan besar dalam menentukan kemajuan di berbagai bidang

kehidupan, maka jawabannya tentu tidak. Melalui proses dan mekanisme

pendidikan, walaupun berjalan dengan lambat, kita berharap bahwa pada

suatu saat bangsa kita akan maju dalam bidang statistika dan matematika,

paling tidak harapan ini kita letakkan pada generasi penerus bangsa ini.

B. Rumusan Masalah

Dalam pembuatan makalah ini kami mengambil rumusan masalah sebagai

berikut:

1. Apa pengertian Statistika ?

2. Apa pengertian Populasi dan Sampel, Data dan Skala Pengukuran ?

3. Bagaimana Peranan Statistika dan Perkembangannya

C. Tujuan Penulisan

Tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah :

1. Kita dapat mengetahui arti dari statistika.

Page 4: Musyfiah's kti

2. Kita dapat mengetahui arti dari populasi dan sampel, data dan skala

pengukuran.

3. Kita dapat mengetahui dan memahami peranan statistika dan

perkembangannya.

4. Bahan penilaian UAS Mata Kuliah Bahasa Indonesia.

Page 5: Musyfiah's kti

BAB II

PEMBAHASAN

Tempo dulu statistik hanya digunakan untuk menggambarkan keadaan dan

menyelesaikan problem-problem kenegaraan saja seperti perhitungan banyaknya

penduduk, pembayaran pajak, mencatat pegawai yang masuk dan keluar,

membayar gaji pegawai, mencatat hasil kebun dan lainnya. Namun, di era

globalisasi ini hampir semua bidang menggunakan statistik bergantung pada

masalah yang dijelaskan oleh nama statistik itu sendiri. Misalnya: pendidikan,

kedokteran, pertanian, psikologi, administrasi, sosiologi, teknik, hukum, bisnis,

ekonomi bahkan politik.

A. Pengertian Statistika

Statistik dan statistika merupakan dua hal yang berbeda. Kata statistik

dapat diartikan sebagai kumpulan angka-angka mengenai suatu masalah,

sehingga dapat memberikan gambaran mengenai masalah tersebut. Biasanya

kumpulan data tersebut sudah disusun dalam sebuah tabel. Misalnya statistik

kecelakaan lalu lintas menurut jenis korbannya, seperti luka ringan, luka berat

dan meninggal. Dan masih banyak lagi contohnya, seperti statistik penduduk,

statistik pertanian dan sebagainya.1

Kata statistik juga diartikan sebagai suatu ukuran yang dihitung dari

sekumpulan data dan merupakan wakil dari data itu. Misalnya:

1. Rata-rata berat badan dari mahasiswa yang mengikuti kuliah ini

adalah 51 Kg.

1 Nar Herrhyanto dan M. Akib Hamid, Statistika Dasar, Jakarta: Universitas Terbuka, 2011. Halaman 1.1

Page 6: Musyfiah's kti

2. 90% dari mahasiswa yang mengikuti kuliah ini berasal dari kota “A”.

3. Kecelakaan lalu lintas itu kebanyakan diakibatkan karena

kecerobohan pengemudi angkutan kota.

Dalam hal ini persentase, rata-rata dan kebanyakan termasuk ke dalam

statistik.2

Pengertian statistik yang ketiga dikaitkan dengan ilmu pengetahuan atau

metode ilmiah dan sering disebut statistika. Statistika adalah metode ilmiah

yang mempelajari pengumpulan, pengaturan, perhitungan, penggambaran,

dan penganalisaan data, serta penarikan kesimpulan yang valid berdasarkan

penganalisaan yang dilakukan dan pembuatan keputusan yang rasional.3

Dalam perkembangannya untuk menyelesaikan suatu masalah dapat

digunakan beberapa pendekatan antara lain statistika dalam arti sempit dan

statistika dalam arti luas (Sutrisno Hadi, 1994:221).

Statistika dalam arti sempit (statistika deskriptif) ialah statistika yang

mendeskripsikan atau menggambarkan tentang data yang disajikan dalam

bentuk tabel, diagram, pengukuran tendensi sentra (rata-rata hitung, rata-rata

ukur dan rata-rata harmonik), pengukuran penempatan (median, kuartil, desil

dan persentil), pengukuran penyimpangan (range, rentangan antar kuartil,

rentangan semi antar kuartil, simpangan rata-rata, simpangan baku, varians,

koefisien varians dan angka baku), angka indeks serta mencari kuatnya

hubungan dua variabel, melakukan peramalan (prediksi) dengan

menggunakan analisis regresi linier, membuat perbandingan (komparatif).

2 Ibid., Halaman 1.2 3 Ibid

Page 7: Musyfiah's kti

Tetapi dalam analisis korelasi, regresi maupun komparatif tidak perlu

menggunakan uji signifikansi lagi pula tidak bermaksud membuat

generalisasi (bersifat umum).

Dalam arti luas disebut juga dengan statistika inferensial/ statistika

induktif/ statistika probabilitas ialah suatu alat pengumpul data, pengolah

data, menarik kesimpulan, membuat tindakan berdasarkan analisis data yang

dikumpulkan atau statistika yang digunakan menganalisis data sampel dan

hasilnya dimanfaatkan (generalisasi) untuk populasi. Hal ini sesuai dikatakan

oleh Sudjana, (1992:3) bahwa:

“Statistika (statistic) adalah ilmu terdiri dari teori dan metoda yang merupakan cabang dari matematika terapan dan membicarakan tentang: bagaimana mengumpulkan data, bagaimana meringkas data, mengolah dan menyajikan data, bagaimana menarik kesimpulan dari hasil analisis, bagaimana menentukan keputusan dalam batas-batas resiko tertentu berdasarkan strategi yang ada.”

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa, statistika adalah suatu ilmu

pengetahuan yang berhubungan dengan data statistik dan fakta yang benar.

Atau suatu kajian ilmu pengetahuan yang dengan teknik pengumpulan data,

teknik pengolahan data, teknik analisis data, penarikan kesimpulan dan

pembuatan kebijakan/ keputusan yang cukup kuat alasannya berdasarkan data

dan fakta yang benar.

Page 8: Musyfiah's kti

Ada tiga jenis landasan kerja statistik, menurut Sutrisno Hadi (1994:222-

223) yaitu:

1. Variasi. Didasarkan atas kenyataan bahwa seorang peneliti atau

penyelidik selalu menghadapi persoalan dan gejala yang bermacam-

macam (variasi) baik dalam bentuk tingkatan dan jenisnya.

2. Reduksi. Hanya sebagian dan seluruh kejadian yang hendak diteliti

(penelitian sampling).

3. Generalisasi. Sekalipun penelitian dilakukan terhadap sebagian dari

seluruh kejadian yang hendak diteliti, namun kesimpulan dari

penelitian ini akan diperuntukkan bagi keseluruhan kejadian atau

gejala yang hendak diambil.

Ada beberapa karakteristik atau ciri-ciri pokok statistik adalah sebagai

berikut:

1. Statistik bekerja dengan angka

Pertama, angka statistic sebagai jumlah atau frekuensi dan angka

statistic sebagai nilai atau harga. Pengertian ini mengandung arti

bahwa data statistic adalah data kuantitatif. Misalnya, jumlah

kecelakaan yang terjadi dalam satu tahun, jumlah tersangka koruptor

yang diproses di KPK tahun 2009, jumlah siswa SD Jakarta tahun

2009, Jumlah siswa yang lulus UAN 2010, dan seterusnya. Angka-

angka ini menyatakan nilai atau harga sesuatu.

Page 9: Musyfiah's kti

Kedua, angka statistik sebagai nilai mempunyai arti data kualitatif

yang diwujudkan dalam angka. Contoh : nilai IQ, mutu pengajaran

guru, metode pengajaran, nilai kepuasan, dan seterusnya.

2. Statistik bersifat obyektif

Statistik bekerja dengan angka sehingga mempunyai sifat

objektif, artinya angka statistic dapat digunakan sebagai alat pencari

fakta, pengungkapan kenyataan yang ada dan memberikan keterangan

yang benar, kemudian menentukan kebijakan sesuai fakta dan

temuannya yang diungkapkan apa adanya.

3. Statistik bersifat universal (umum)

Statistik tidak hanya digunakan dalam salah satu disiplin ilmu

saja, tetapi dapat digunakan secara umum dalam berbagai bentuk

disiplin ilmu pengetahuan dengan penuh keyakinan.

Dalam perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) saat ini,

bahwa ilmu statistika telah mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan

masyarakat.Statistika dapat digunakan sebagai alat4:

1. Komunikasi ialah sebagai penghubung beberapa pihak yang

menghasilkan data statistik atau berupa analisis ststistik sehingga

beberapa pihak tersebut akan dapat mengambil keputusan melalui

informasi tersebut.

2. Deskripsi yaitu penyajian data dan mengilustrasikan data misalnya

mengukur hasil produksi.

4.Moch. Idochi Anwar, Dasar-dasar Statistika, Bandung: Alfabeta, 2008. Halaman 5-6

Page 10: Musyfiah's kti

3. Regresi yaitu meramalkan pengaruh data yang satu dengan data

lainnya dan untuk mengantisipasi gejala-gejala yang akan datang.

4. Korelasi yaitu untuk mencari kuatnya atau besatnya hubungan data

dalam suatu penelitian.

5. Komparasi yaitu membandingakan data dua kelompok atau lebih.

B. Populasi dan Sampel

Sugiyono (1997:57) memberikan pengertian bahwa: “Populasi adalah

wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang menjadi

kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajasri dan kemudian ditarik kesimpulannya”

Populasi didefinisikan sebagai suatu keseluruhan pengamatan atau obyek

yang menjadi perhatian kita.5

Ada dua jenis populasi, yaitu: populasi terbatas dan populasi tak terbatas

(tak terhingga).

1. Populasi Terbatas

Populasi terbatas adalah mempunyai sumber data yang jelas batasnya

secara kuantitatif sehingga dapat dihitung jumlahnya. Contoh: Jumlah

500 mahasiswa yang mendapat beasiswa program JPS di Sumatera

Barat.

2. Populasi Tak Terbatas (Tak Terhingga)

5 Boediono dan Wayan Koster, Teori dan Aplikasi STATISTIKA dan PROBABILITAS Sederhana, Lugas dan Mudah Dimengerti, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002. Halaman 9

Page 11: Musyfiah's kti

Populasi tak terbatas yaitu sumber datanya tidak dapat ditentukan

batas-batasannya sehingga relatif tidak dapat dinyatakan dalam bentuk

jumlah. Contoh: Meneliti berapa liter pasang surut air laut pada bulan

purnama.

Berdasarkan sifatnya, populasi dapat digolongkan menjadi populasi

homogen dan populasi heterogen.

3. Populasi Homogen adalah sumber data yang unsurnya memiliki sifat

yang sama sehingga tidak perlu mempersoalkan jumlahnya secara

kuantitatif.

4. Populasi Heterogen adalah sumber data yang unsurnya memiliki sifat

atau keadaan yang berbeda (bervariasi) sehingga perlu ditetapkan

batas-batasannya, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.

Suharsimi Arikunto (1998: 117) mengatakan bahwa: “Sampel adalah

bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang diteliti). Sampel

penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data

dan dapat mewakili seluruh populasi”. Sugiyono (1997: 57) memberikan

pengertian bahwa: “Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik

yang dimiliki oleh populasi”. Dari beberapa pendapat tersebut dapat ditarik

kesimpulan bahwa sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-

ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti. Karena tidak semua data dan

informasi akan diproses dan tidak semua orang atau benda akan diteliti

melainkan cukup dengan menggunakan sampel yang mewakilinya. Dalam hal

Page 12: Musyfiah's kti

ini sampel harus representatif disamping itu peneliti wajib mengerti tentang

besar ukuran sampel, teknik sampling dan karakteristik populasi dalam

sampel.6

C. Data

Data ialah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan

informasi atau keterangan, baik kualitatif maupun kuantitatif yang

menunjukan fakta. 7

Data menurut jenisnya ada dua yaitu:

1. Data Kualitatif yaitu data yang berhubungan dengan kategorisasi,

karakteristik berwujud pertanyaan atau berupa kata-kata. Contohnya:

Wanita itu cantik, pria itu tampan, baik, buruk, senang, sedih, harga

minyak turun harga dolar naik dan lain sebagainya.

Data ini biasanya didapat dari wawancara dan bersifat subyektif sebab

data tersebut ditafsirkan lain oleh orang yang berbeda. Data kualitatif

dapat diangkakan dalam bentuk ordinal atau ranking.

2. Data Kuantitatif yaitu data yang berwujud angka-angka. Contohnya:

Pembayaran SPP TK Fathimah Rp 200.000/bulan.

Data ini diperoleh dari pengukuran langsung maupun dari angka-

angka yang diperoleh dengan mengubah data kualitatif menjadi

kuantitatif. Data kuantitatif bersifat obyektif dan bisa ditafsirkan oleh

semua orang. 8

6Moch. Idochi Anwar, op. cit., halaman 107 Ibid., halaman 318 Ibid., halaman 31-32

Page 13: Musyfiah's kti

Dalam hal ini, data kuantitatif dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

1. Data diskrit adalah data yang diperoleh dengan cara menghitung

atau membilang. Contoh: banyak kursi yang ada diruangan ini ada

75 buah, jumlah siswa yang mengikuti mata kuliah ini mencapai

110 orang dan lain sebagainya.

2. Data kontinu adalah data yang diperoleh dengan cara mengukur.

Contoh: panjang benda itu adalah 15 cm, jarak antara kota

Bandung dengan kota Cirebon adalah 130 km, berat badan Adi

adalah 58 kg dan lain sebagainya.9

Menurut sumbernya, data dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

1. Data Interen

Data interen adalah data yang diperoleh atau bersumber dari

dalam suatu instansi (lembaga, organisasi).

2. Data Eksteren

Data eksteren adalah data yang diperoleh atau bersumber dari luar

instansi.

Contoh dari data interen, misalnya, suatu perusahaan A

pada tahun 1999 mempunyai pegawai sebanyak 100 orang, biaya

operasional perusahaan sebesar 1 milyar rupiah. Untuk

mengetahui posisi perusahaan relatif terhadap perusahaan lain

yang sejenis, maka diperlukan data lain dari luar perusahaan itu

sendiri. Data inilah yang disebut data eksteren, misalnya, pada

tahun yang sama perusahaan B mempunyai pegawai sebanyak 80

9 Nar Herrhyanto dan M. Akib Hamid, op.cit., halaman 1.3-1.4

Page 14: Musyfiah's kti

orang, biaya operasional 1,5 milyar rupiah dan keuntungan

perusahaan adalah 2,3 milyar rupiah. Jadi, meskipun sama-sama

mendapat keuntungan, jelas prestasi A lebih buruk daripada

perusahaan B, karena dengan jumlah pegawai yang lebih banyak,

biaya operasional lebih besar, tetapi keuntungannya lebih kecil

daripada perusahaan B. Dalam hal ini terhadap perusahaan A,

data dari perusahaan A merupakan data interen, sedangkan data

dari perusahaan B merupakan data eksteren.10

Data dibagi menjadi dua bagian menurut cara memperolehnya, yaitu:

1. Data primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri

oleh suatu organisasi serta diperoleh langsung dari obyeknya.

Contoh:

a. Pemerintah melalui Biro Pusat Statistik (BPS) ingin

mengetahui jumlah penduduk Indonesia, maka BPS

mengirimkan petugas-petugasnya untuk mendatangi secara

langsung rumah tangga-rumah tangga yang ada di Indonesia.

b. Perusahaan susu “SEGAR JAYA” ingin mengetahui jumlah

konsumsi susu yang diminum oleh masyarakat di Kelurahan

Kejaksan, maka petugas dari perusahaan tersebut secara

langsung mendatangi rumah tangga-rumah tangga yang ada di

Kelurahan Kejaksan.

10 Boediono dan Wayan Koster, op.cit., Halaman 7

Page 15: Musyfiah's kti

2. Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk sudah

jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain, biasanya

data itu dicatat dalam bentuk publikasi-publikasi. Contoh:

seorang peneliti membutuhkan data mengenai jumlah

penduduk di sebuah kota dari tahun 1960 sampai 1970, maka

orang itu dapat memperolehnya di BPS.11

Untuk memperoleh data yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan

keabsahannya, maka data harus dikumpulkan dengan cara atau proses yang

benar. Baik melalui sensus maupun sampling data dapat dikumpulkan dengan

beberapa cara (teknik), yaitu sebagai berikut.

1. Wawancara (interview), yaitu cara untuk mengumpulkan data

dengan mengadakan tatap muka secara langsung antara orang

yang bertugas mengumpulkan data dengan orang yang menjadi

sumber data atau obyek penelitian.

2. Kuesioner (angket) adalah cara mengumpulkan data dengan

mengirim kuesioner yang berisi sejumlah pertanyaan yang

ditujukan kepada orang yang menjadi obyek penelitian

sehingga jawabannya tidak langsung diperoleh.

3. Observasi (pengamatan) adalah cara mengumpulkan data

dengan mengamati atau mengobservasi obyek penelitian

peristiwa/kejadian baik berupa manusia, benda mati, maupun

alam.

11 Nar Herrhyanto dan M. Akib Hamid, op.cit., halaman 1.4

Page 16: Musyfiah's kti

4. Tes dan Skala Obyektif adalah suatu cara mengumpulkan data

dengan memberikan tes kepada obyek yang diteliti.

5. Metode Proyektif adalah cara mengumpulkan data dengan

mengamati atau menganalisis suatu obyek melalui ekspresi

luar dari obyek tersebut dalam bentuk karya (lukisan) atau

tulisan.

Semua alat yang dipakai untuk mengumpulkan data, apakah itu pedoman

wawancara, angket dan tes, sebelum dipakai biasanya terlebih dahulu

diadakan uji coba untuk mengadakan perbaikan dan validasi. Pada lima cara

mengumpulkan data tersebut, orang yang menjadi obyek penelitian atau yang

memberi keterangan penelitian disebut responden.12

Data populasi atau sampel yang sudah terkumpul dengan baik, apabila

digunakan untuk keperluan informasi, laporan atau analisis lanjutan

hendaknya diatur, disusun dan disajikan dalam bentuk yang jelas, rapih serta

komunikatif dengan cara menampilkan atau menyajikan data yang lebih

menarik publik. Secara umum ada beberapa cara penyajian data statistik yang

sering digunakan yaitu tabel, grafik, diagram, keadaan kelompok, simpangan

baku dan angka baku.13

1. Tabel terdiri dari:

a. Tabel biasa

b. Tabel kontingensi

c. Tabel distribusi frekuensi:

12 Boediono dan Wayan Koster, op.cit., halaman 11-1413 Moch. Idochi Anwar, op. cit., halaman 24

Page 17: Musyfiah's kti

1) Relatif

2) Kumulatif

3) Kumulatif relatif

2. Grafik terdiri dari :

a. Histogram

b. Poligon frekuensi

c. Ogive

3. Diagram terdiri dari :

a. Diagram batang

b. Diagram garis

c. Diagram lambang

d. Diagram lingkaran dan pastel

e. Diagram peta

f. Diagram pencar

g. Diagram campuran

4. Keadaan kelompok terdiri dari:

a. Tendensi sentral:

1) Rata-rata hitung (mean)

2) Rata-rata ukur

3) Rata-rata harmonik

4) Modus (mode)

b. Ukuran penempatan:

1) Median

Page 18: Musyfiah's kti

2) Kuartil

3) Desil

4) Persentil

5. Simpangan baku

6. Angka baku

Langkah-langkah pengolahan data adalah sebagai berikut:

1. Penyusunan data

Data yang sudah ada perlu dikumpulkan semua agar mudah

untuk mengecek apakah semua data yang dibutuhkan sudah terekap

semua.

2. Klasifikasi data

Klasifikasi data merupakan usaha menggolongkan,

mengelompokkan dan memilah data berdasarkan pada klasifikasi

tertentu yang telah dibuat dan ditentukan oleh peneliti. Tujuan

dilakukan klasifikasi data untuk memudahkan pengujian hipotesis.

3. Pengolahan data

Pengolahan data dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah

dirumuskan. Hipotesis yang akan diuji harus berkaitan dan

berhubungan dengan permasalahan yang diajukan.

4. Interpretasi hasil pengolahan data

Tahap ini menerangkan setelah peneliti menyelesaikan analisis

datanya dengan cermat, kemudian langkah selanjutnya peneliti

Page 19: Musyfiah's kti

menginterpretasikan hasil analisis akhirnya, peneliti menarik suatu

kesimpulan yang berisikan intisari dari seluruh rangkaian kegiatan

penelitian dan membuat rekomendasinya.14

D. Skala Pengukuran

Salah satu aspek penting yang perlu dipelajari dengan baik dalam

memahami data untuk keperluan analisis statistika terutama statistika

inferensia adalah skala pengukuran, yaitu yang menunjukan kualitas data.

Secara umum ada 4 tingkat/jenis skala pengukuran, yaitu skala nominal, skala

ordinal, skala interval dan skala rasio.15

1. Skala nominal adalah skala yang mempunyai ciri untuk membedakan

skala ukur yang satu dengan skala ukur yang lain. Pada skala

nominal, data hanya bisa diklasifikasikan ke dalam primitif atau

paling rendah atau jenis pengukuran yang paling terbatas.

Jenis dan Jumlah Buah-Buahan yang Diproduksi suatu Daerah pada

Tahun 2010

Jenis Buah-Buahan Jumlah

Pepaya 2 ton

Mangga 1,5 ton

Apel 1 ton

Duku 1,4 ton

Manggis 1,3 ton

Sumber: Data buatan

14 Ibid., halaman 2815 Boediono dan Wayan Koster, op.cit., halaman 20

Page 20: Musyfiah's kti

2. Skala ordinal adalah skala yang selain mempunyai ciri untuk

membedakan juga mempunyai ciri untuk mengurutkan pada rentangan

tertentu. Misalnya, rentangan dari yang paling rendah sampai yang

paling tinggi, dari yang paling jelek sampai yang paling baik.

Penilaian Pimpinan Kelompok terhadap Anggota Kelompok

Kategori Nilai Banyaknya

Istimewa 6 orang

Baik 18 orang

Rata-rata 15 orang

Kurang 7 orang

Kurang sekali 2 orang

Sumber: Data buatan

3. Skala Interval adalah skala yang selain mempunyai ciri untuk

membedakan dan urutan juga mempunyai ciri jarak yang sama.

Misalnya, suhu tertinggi pada bulan Desember di kota A, kota B dan

kota C, berturut-turut adalah 28, 31 dan 20 dejarat Fahrenheit.

4. Skala Rasio adalah skala yang mempunyai 4 ciri, yaitu membedakan,

mengurutkan, jarak yang sama dan mempunyai titik nol tulen (titik

nol yang berarti). Sehingga dapat menghitung rasio atau

perbandingan diantara nilai. Contoh: Pak Asmuni mempunyai uang

nol rupiah, artinya Pak Asmuni tidak mempunyai uang.

Selain keempat jenis skala pengukuran tersebut, ternyata skala interval

yang sering digunakan untuk mengukur gejala dalam penelitian sosial. Para

Page 21: Musyfiah's kti

ahli sosiologi membedakan dua tipe skala pengukuran menurut gejala sosial

yang diukur16, yaitu:

1. Skala pengukuran untuk mengukur perilaku susila dan kepribadian.

Ternasuk tipe ini adalah skala sikap, skala moral, skala test karakter

dan skala partisipasi sosial.

2. Skala pengukuran untuk mengukur berbagai aspek budaya lain dan

lingkungan sosial. Termasuk tipe ini adalah skalamengukur status

sosial ekonomi, lembaga-lembaga swadaya masyarakat (sosial),

kemasyarakatan, kondisi rumah tangga dan lain sebagainya.

2.5 Peranan Statistika dan Perkembangannya

Telah diuraikan sebelumnya bahwa dalam kehidupan modern dewasa ini

statistik memegang peranan yang sangat penting dalam berbagai bidang baik

di bidang ekonomi, pendidikan, manajemen, penelitian dan lain-lain. Dengan

memakai data masa lalu kita dapat meramalkan atau memprediksi suatu

keadaan di masa yang akan datang. Dalam hal ini statistika memegang

peranan penting pada aspek perencanaan dan pengambilan keputusan. Selain

itu, dengan perhitungan yang memakai metode statistik akan diperoleh hasil

perhitungan yang dapat dipakai untuk keperluan pengendalian terhadap suatu

perencanaan. Dalam bidang ekonomi, misalnya statistik memegang peranan

penting dalam masalah produksi, akuntansi dan pemasaran. Dalam masalah

produksi antara lain adalah menetapkan standar mutu dan pengawasan mutu

produk, pengawasan terhadapa efisiensi kerja dan pengujian terhadap metode

16 Moch. Idochi Anwar, op. cit., halaman 27

Page 22: Musyfiah's kti

baru. Dalam masalah akuntansi antara lain, adalah penyesuaian yang

berkaitan dengan perubahan harga dan hubungan antara biaya dengan volume

produksi. Dalam masalah pemasaran antara lain adalah penelitian mengenai

preferensi (kesukaan) konsumen, penaksiran potendi pasaran bagi produk

baru, penelitian terhadap efektifitas cara promosi produk, pengujian terhadap

efektifitas metode penjualan yang berbeda dan penetapan harga.

Percepatan penerapan statistika menjadi semakin berkembang secara luas

karena adanya kemajuan di bidang computer dan teknologi software. Dengan

adanya komputer, maka hasil perhitungan statistik menjadi semakin cepat,

teliti dan akurat sehingga peranan statistik menjadi semaik berkembang di

berbagai bidang kehidupan terutama dalam analisis data dan keperluan

perencanaan. Dengan memakai paket-paket program, seperti SAS (Statistics

Analysis System) dan SPSS (Statistics Program For Sosial Science), maka

dengan mudah dapat diperoleh berbagai data statistik yang diinginkan sesuai

dengan kebutuhan, seperti nilai rata-rata, median, modus, standar deviasi,

koefisien korelasi, koefisien regresi dan analisis variansi.

Seperti telah diuraikan sebelumnya bahwa imu statistika merupakan

salah satu cabang dari matematika terapan. Dasar dari ilmu statistika adalah

teori peluang. Ilmu statistika juga dapat dikatakan sebagai ilmu terapan dari

peluang. Statistika telah berkembang menjadi dua ilmu, yaitu statistika murni

dan statistika terapan. Statistika murni lebih mengutamakan pada analisis dan

pengembangan konsep-konsep statistik, dalil, rumus baru dan lain-lainnya.

Sedangkan statistika terapan lebih mengutamakan terapan atau pemakaian

Page 23: Musyfiah's kti

atau aplikasi dari konsep-konsep statistika pada masalah riil, seperti dalam

bidang ekonomi, pendidikan, teknologi, sosial dan lain-lainya. Bahkan saat

ini, telah berkembang ilmu baru yang merupakan perpaduan (perkawinan)

antara ilmu peluang dengan ilmu ekonomi yang telah sejak lama berkembang

di Amerika Serikat. Sejalan dengan kemajuan ilmu-ilmu lain, di masa yang

akan datang, dapat dipastikan bahwa ilmu statistika akan semakin

berkembang dengan pesat baik sebagai ilmu maupun penerapan dalam

bidang-bidang yang lain sehingga akan menentukan kemajuan suatu negara

seperti yang telah ditunjukan di negara-negara maju.17

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Statistika adalah suatu ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan data

statistik dan fakta yang benar. Atau suatu kajian ilmu pengetahuan yang

dengan teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data, teknik analisis data,

penarikan kesimpulan dan pembuatan kebijakan/ keputusan yang cukup kuat

alasannya berdasarkan data dan fakta yang benar.

17 Boediono dan Wayan Koster, op.cit., halaman 26

Page 24: Musyfiah's kti

Ada beberapa karakteristik atau ciri-ciri pokok statistik adalah sebagai

berikut:

1. Statistik bekerja dengan angka

2. Statistik bersifat obyektif

3. Statistik bersifat universal (umum)

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek

yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya sedangkan sampel

adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang diteliti).

Data ialah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan

informasi atau keterangan, baik kualitatif maupun kuantitatif yang

menunjukan fakta.

Data menurut jenisnya ada dua yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.

Dalam hal ini, data kuantitatif dibagi menjadi dua bagian yaitu data diskrit

dan data kontinu. Menurut sumbernya, data dapat dibedakan menjadi dua

jenis yaitu data interen dan data eksteren. Data dibagi menjadi dua bagian

menurut cara memperolehnya yaitu data primer dan data sekunder

Langkah-langkah pengolahan data adalah sebagai berikut:

1. Penyusunan data

2. Klasifikasi data

3. Pengolahan data

4. Interpretasi hasil pengolahan data

Page 25: Musyfiah's kti

Salah satu aspek penting yang perlu dipelajari dengan baik dalam

memahami data untuk keperluan analisis statistika terutama statistika

inferensia adalah skala pengukuran, yaitu yang menunjukan kualitas data.

Secara umum ada 4 tingkat/jenis skala pengukuran, yaitu skala nominal, skala

ordinal, skala interval dan skala rasio.

Sejalan dengan kemajuan ilmu-ilmu lain, di masa yang akan datang,

dapat dipastikan bahwa ilmu statistika akan semakin berkembang dengan

pesat baik sebagai ilmu maupun penerapan dalam bidang-bidang yang lain

sehingga akan menentukan kemajuan suatu negara seperti yang telah

ditunjukan di negara-negara maju.

B. Saran dan Kritik

Dengan selesainya pembuatan makalah ini saya berharap dapat

memahami secara mendalam tentang Statistika. Tentunya pembuatan

makalah ini diharapkan bemanfaat untuk orang lain atau setidaknya untuk diri

sendiri. Kritik dan saran sangat diperlukan sekali dalam kesempurnaan

makalah ini, sebab tanpa adanya kritik dan saran maka saya tidak akan

mengetahui kesalahan dan kekurangan makalah ini. Saya berharap ada kritik

dan saran yang dapat saya terima.

Page 26: Musyfiah's kti

DAFTAR PUSTAKA

Boediono dan Koster, Wayan. 2002. Teori & Aplikasi Statistika dan Probabilitas Sederhana, Lugas dan Mudah Dimengerti. Bandung: Rosda.

Herrhyanto, Nar dan Hamid, Akib. 2011. Statistika Dasar. Jakarta: Universitas Terbuka.

Riduwan. 2008. Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.

Riduwan dan Sunarto. 2007. Pengantar Statistika. Bandung: Alfabeta.

Page 27: Musyfiah's kti

Sudjana. 1982. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.