MAKALAH “Mengenal Statistika” Diajukan sebagai salah satu tugas Ujian Akhir Semester (UAS) Mata Kuliah : Bahasa Indonesia Dosen Pengampu : Indrya Mulyaningsih, M.Pd. Disusun oleh: Musyfiah (14121520519) Fakultas / Jurusan : Tarbiyah / Tadris Matematika Kelas / Semester : C / 2 (dua) IAIN SYEKH NURJATI CIREBON
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
MAKALAH
“Mengenal Statistika”
Diajukan sebagai salah satu tugas Ujian Akhir Semester (UAS)
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu : Indrya Mulyaningsih, M.Pd.
Disusun oleh:
Musyfiah (14121520519)
Fakultas / Jurusan : Tarbiyah / Tadris Matematika
Kelas / Semester : C / 2 (dua)
IAIN SYEKH NURJATI CIREBON
Jl. Perjuangan By Pass Sunyaragi Cirebon - Jawa Barat 45132
Telp : (0231) 481264 Faxs : (0231) 489926
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keberhasilan Jepang dalam menerapkan ilmu statistika terutama ilmu
peluang (probabilitas) sangat nampak dalam mendesain dan memasarkan
produk-produknya, seperti mobil, motor, barang elektronik dan produk-
produk lainnya. Prestasi itu dicapai karena keberhasilan pendidikan di Jepang
dalam mata pelajaran statistika yang diberikan secara luas sejak sekolah
menengah atas sampai perguruan tinggi. Bahkan, untuk mendukung pelajaran
statistika, perguruan tinggi di Jepang mewajibkan mahasiswa di berbagai
jurusan untuk mempelajari matematika. Berkat keberhasilan pendidikan dan
publikasi secara luas dalam pengetahuan statistika telah menjadi bagian dan
budaya masyarakat Jepang.
Kita di Indonesia boleh dikatakan kurang beruntung dalam hal kemajuan
ilmu statistika. Jangankan berhasil dalam mengembangkan ilmu statistika
yang tingkatnya canggih (tinggi), yang tingkatnya paling sederhanapun belum
berhasil kita capai. Bahkan lebih parah dari itu, kita belum mampu
menerapkan ilmu statistika untuk memecahkan masalah kompleks, kita baru
mampu memanfaatkan ilmu statistika secara sederhana saja.
Bagi pelajar dan mahasiswa, mata pelajaran statistika termasuk mata
pelajaran yang ditakuti, dijauhi dan dianggap sulit seperti juga bagaimana
mereka memandang pelajaran matematika, selalu dikatakan sebagai pelajaran
yang sulit. Masyarakat telah menjadikan statistika dan matematika sebagai
momok dalam kehidupan sehari-hari sehingga hal ini menjadi kendala utama
dalam memajukan ilmu statistika dan matematika serta terbatasnya
kemampuan bangsa kita dalam menerapkan ilmu statistika. Singkat kata, kita
belum berhasil menjadikan statistika dan matematika menjadi bagian hidup
dan budaya masyarakat.
Apakah keadaan ini akan dibiarkan terus menerus sehingga kita akan
menjadi bangsa yang ketinggalan jauh dibandingkan dengan negara-negara
lain dalam menguasai dan menerapkan ilmu statistika? Kalau kita mau belajar
dari pengalaman negara-negara lain bahwa kemajuan dalam statistika telah
memberi sumbangan besar dalam menentukan kemajuan di berbagai bidang
kehidupan, maka jawabannya tentu tidak. Melalui proses dan mekanisme
pendidikan, walaupun berjalan dengan lambat, kita berharap bahwa pada
suatu saat bangsa kita akan maju dalam bidang statistika dan matematika,
paling tidak harapan ini kita letakkan pada generasi penerus bangsa ini.
B. Rumusan Masalah
Dalam pembuatan makalah ini kami mengambil rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Apa pengertian Statistika ?
2. Apa pengertian Populasi dan Sampel, Data dan Skala Pengukuran ?
3. Bagaimana Peranan Statistika dan Perkembangannya
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah :
1. Kita dapat mengetahui arti dari statistika.
2. Kita dapat mengetahui arti dari populasi dan sampel, data dan skala
pengukuran.
3. Kita dapat mengetahui dan memahami peranan statistika dan
perkembangannya.
4. Bahan penilaian UAS Mata Kuliah Bahasa Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
Tempo dulu statistik hanya digunakan untuk menggambarkan keadaan dan
menyelesaikan problem-problem kenegaraan saja seperti perhitungan banyaknya
penduduk, pembayaran pajak, mencatat pegawai yang masuk dan keluar,
membayar gaji pegawai, mencatat hasil kebun dan lainnya. Namun, di era
globalisasi ini hampir semua bidang menggunakan statistik bergantung pada
masalah yang dijelaskan oleh nama statistik itu sendiri. Misalnya: pendidikan,
Statistik dan statistika merupakan dua hal yang berbeda. Kata statistik
dapat diartikan sebagai kumpulan angka-angka mengenai suatu masalah,
sehingga dapat memberikan gambaran mengenai masalah tersebut. Biasanya
kumpulan data tersebut sudah disusun dalam sebuah tabel. Misalnya statistik
kecelakaan lalu lintas menurut jenis korbannya, seperti luka ringan, luka berat
dan meninggal. Dan masih banyak lagi contohnya, seperti statistik penduduk,
statistik pertanian dan sebagainya.1
Kata statistik juga diartikan sebagai suatu ukuran yang dihitung dari
sekumpulan data dan merupakan wakil dari data itu. Misalnya:
1. Rata-rata berat badan dari mahasiswa yang mengikuti kuliah ini
adalah 51 Kg.
1 Nar Herrhyanto dan M. Akib Hamid, Statistika Dasar, Jakarta: Universitas Terbuka, 2011. Halaman 1.1
2. 90% dari mahasiswa yang mengikuti kuliah ini berasal dari kota “A”.
3. Kecelakaan lalu lintas itu kebanyakan diakibatkan karena
kecerobohan pengemudi angkutan kota.
Dalam hal ini persentase, rata-rata dan kebanyakan termasuk ke dalam
statistik.2
Pengertian statistik yang ketiga dikaitkan dengan ilmu pengetahuan atau
metode ilmiah dan sering disebut statistika. Statistika adalah metode ilmiah
yang mempelajari pengumpulan, pengaturan, perhitungan, penggambaran,
dan penganalisaan data, serta penarikan kesimpulan yang valid berdasarkan
penganalisaan yang dilakukan dan pembuatan keputusan yang rasional.3
Dalam perkembangannya untuk menyelesaikan suatu masalah dapat
digunakan beberapa pendekatan antara lain statistika dalam arti sempit dan
statistika dalam arti luas (Sutrisno Hadi, 1994:221).
Statistika dalam arti sempit (statistika deskriptif) ialah statistika yang
mendeskripsikan atau menggambarkan tentang data yang disajikan dalam
bentuk tabel, diagram, pengukuran tendensi sentra (rata-rata hitung, rata-rata
ukur dan rata-rata harmonik), pengukuran penempatan (median, kuartil, desil
dan persentil), pengukuran penyimpangan (range, rentangan antar kuartil,
rentangan semi antar kuartil, simpangan rata-rata, simpangan baku, varians,
koefisien varians dan angka baku), angka indeks serta mencari kuatnya
hubungan dua variabel, melakukan peramalan (prediksi) dengan
menggunakan analisis regresi linier, membuat perbandingan (komparatif).
2 Ibid., Halaman 1.2 3 Ibid
Tetapi dalam analisis korelasi, regresi maupun komparatif tidak perlu
menggunakan uji signifikansi lagi pula tidak bermaksud membuat
generalisasi (bersifat umum).
Dalam arti luas disebut juga dengan statistika inferensial/ statistika
induktif/ statistika probabilitas ialah suatu alat pengumpul data, pengolah
data, menarik kesimpulan, membuat tindakan berdasarkan analisis data yang
dikumpulkan atau statistika yang digunakan menganalisis data sampel dan
hasilnya dimanfaatkan (generalisasi) untuk populasi. Hal ini sesuai dikatakan
oleh Sudjana, (1992:3) bahwa:
“Statistika (statistic) adalah ilmu terdiri dari teori dan metoda yang merupakan cabang dari matematika terapan dan membicarakan tentang: bagaimana mengumpulkan data, bagaimana meringkas data, mengolah dan menyajikan data, bagaimana menarik kesimpulan dari hasil analisis, bagaimana menentukan keputusan dalam batas-batas resiko tertentu berdasarkan strategi yang ada.”
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa, statistika adalah suatu ilmu
pengetahuan yang berhubungan dengan data statistik dan fakta yang benar.
Atau suatu kajian ilmu pengetahuan yang dengan teknik pengumpulan data,
teknik pengolahan data, teknik analisis data, penarikan kesimpulan dan
pembuatan kebijakan/ keputusan yang cukup kuat alasannya berdasarkan data
dan fakta yang benar.
Ada tiga jenis landasan kerja statistik, menurut Sutrisno Hadi (1994:222-
223) yaitu:
1. Variasi. Didasarkan atas kenyataan bahwa seorang peneliti atau
penyelidik selalu menghadapi persoalan dan gejala yang bermacam-
macam (variasi) baik dalam bentuk tingkatan dan jenisnya.
2. Reduksi. Hanya sebagian dan seluruh kejadian yang hendak diteliti
(penelitian sampling).
3. Generalisasi. Sekalipun penelitian dilakukan terhadap sebagian dari
seluruh kejadian yang hendak diteliti, namun kesimpulan dari
penelitian ini akan diperuntukkan bagi keseluruhan kejadian atau
gejala yang hendak diambil.
Ada beberapa karakteristik atau ciri-ciri pokok statistik adalah sebagai
berikut:
1. Statistik bekerja dengan angka
Pertama, angka statistic sebagai jumlah atau frekuensi dan angka
statistic sebagai nilai atau harga. Pengertian ini mengandung arti
bahwa data statistic adalah data kuantitatif. Misalnya, jumlah
kecelakaan yang terjadi dalam satu tahun, jumlah tersangka koruptor
yang diproses di KPK tahun 2009, jumlah siswa SD Jakarta tahun
2009, Jumlah siswa yang lulus UAN 2010, dan seterusnya. Angka-
angka ini menyatakan nilai atau harga sesuatu.
Kedua, angka statistik sebagai nilai mempunyai arti data kualitatif
yang diwujudkan dalam angka. Contoh : nilai IQ, mutu pengajaran
guru, metode pengajaran, nilai kepuasan, dan seterusnya.
2. Statistik bersifat obyektif
Statistik bekerja dengan angka sehingga mempunyai sifat
objektif, artinya angka statistic dapat digunakan sebagai alat pencari
fakta, pengungkapan kenyataan yang ada dan memberikan keterangan
yang benar, kemudian menentukan kebijakan sesuai fakta dan
temuannya yang diungkapkan apa adanya.
3. Statistik bersifat universal (umum)
Statistik tidak hanya digunakan dalam salah satu disiplin ilmu
saja, tetapi dapat digunakan secara umum dalam berbagai bentuk
disiplin ilmu pengetahuan dengan penuh keyakinan.
Dalam perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) saat ini,
bahwa ilmu statistika telah mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan
masyarakat.Statistika dapat digunakan sebagai alat4:
1. Komunikasi ialah sebagai penghubung beberapa pihak yang
menghasilkan data statistik atau berupa analisis ststistik sehingga
beberapa pihak tersebut akan dapat mengambil keputusan melalui
informasi tersebut.
2. Deskripsi yaitu penyajian data dan mengilustrasikan data misalnya
3. Regresi yaitu meramalkan pengaruh data yang satu dengan data
lainnya dan untuk mengantisipasi gejala-gejala yang akan datang.
4. Korelasi yaitu untuk mencari kuatnya atau besatnya hubungan data
dalam suatu penelitian.
5. Komparasi yaitu membandingakan data dua kelompok atau lebih.
B. Populasi dan Sampel
Sugiyono (1997:57) memberikan pengertian bahwa: “Populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang menjadi
kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajasri dan kemudian ditarik kesimpulannya”
Populasi didefinisikan sebagai suatu keseluruhan pengamatan atau obyek
yang menjadi perhatian kita.5
Ada dua jenis populasi, yaitu: populasi terbatas dan populasi tak terbatas
(tak terhingga).
1. Populasi Terbatas
Populasi terbatas adalah mempunyai sumber data yang jelas batasnya
secara kuantitatif sehingga dapat dihitung jumlahnya. Contoh: Jumlah
500 mahasiswa yang mendapat beasiswa program JPS di Sumatera
Barat.
2. Populasi Tak Terbatas (Tak Terhingga)
5 Boediono dan Wayan Koster, Teori dan Aplikasi STATISTIKA dan PROBABILITAS Sederhana, Lugas dan Mudah Dimengerti, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002. Halaman 9
Populasi tak terbatas yaitu sumber datanya tidak dapat ditentukan
batas-batasannya sehingga relatif tidak dapat dinyatakan dalam bentuk
jumlah. Contoh: Meneliti berapa liter pasang surut air laut pada bulan
purnama.
Berdasarkan sifatnya, populasi dapat digolongkan menjadi populasi
homogen dan populasi heterogen.
3. Populasi Homogen adalah sumber data yang unsurnya memiliki sifat
yang sama sehingga tidak perlu mempersoalkan jumlahnya secara
kuantitatif.
4. Populasi Heterogen adalah sumber data yang unsurnya memiliki sifat
atau keadaan yang berbeda (bervariasi) sehingga perlu ditetapkan
batas-batasannya, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
Suharsimi Arikunto (1998: 117) mengatakan bahwa: “Sampel adalah
bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang diteliti). Sampel
penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data
dan dapat mewakili seluruh populasi”. Sugiyono (1997: 57) memberikan
pengertian bahwa: “Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi”. Dari beberapa pendapat tersebut dapat ditarik
kesimpulan bahwa sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-
ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti. Karena tidak semua data dan
informasi akan diproses dan tidak semua orang atau benda akan diteliti
melainkan cukup dengan menggunakan sampel yang mewakilinya. Dalam hal
ini sampel harus representatif disamping itu peneliti wajib mengerti tentang
besar ukuran sampel, teknik sampling dan karakteristik populasi dalam
sampel.6
C. Data
Data ialah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan
informasi atau keterangan, baik kualitatif maupun kuantitatif yang
menunjukan fakta. 7
Data menurut jenisnya ada dua yaitu:
1. Data Kualitatif yaitu data yang berhubungan dengan kategorisasi,
karakteristik berwujud pertanyaan atau berupa kata-kata. Contohnya:
Wanita itu cantik, pria itu tampan, baik, buruk, senang, sedih, harga
minyak turun harga dolar naik dan lain sebagainya.
Data ini biasanya didapat dari wawancara dan bersifat subyektif sebab
data tersebut ditafsirkan lain oleh orang yang berbeda. Data kualitatif
dapat diangkakan dalam bentuk ordinal atau ranking.
2. Data Kuantitatif yaitu data yang berwujud angka-angka. Contohnya:
Pembayaran SPP TK Fathimah Rp 200.000/bulan.
Data ini diperoleh dari pengukuran langsung maupun dari angka-
angka yang diperoleh dengan mengubah data kualitatif menjadi
kuantitatif. Data kuantitatif bersifat obyektif dan bisa ditafsirkan oleh