Top Banner
ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING PRODUK ASURANSI JIWA INDIVIDU DAN ASURANSI JIWA CORPORATE (Studi Pada Prudential Life Insurance Divisi Syariah) MUHAMMAD RAFI 1113053000031 KONSENTRASI MANAJEMEN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H/ 2018
109

MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

Aug 11, 2019

Download

Documents

buihuong
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

i

ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES

UNDERWRITING PRODUK ASURANSI JIWA INDIVIDU DAN

ASURANSI JIWA CORPORATE

(Studi Pada Prudential Life Insurance Divisi Syariah)

MUHAMMAD RAFI

1113053000031

KONSENTRASI MANAJEMEN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/ 2018

Page 2: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING
Page 3: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING
Page 4: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING
Page 5: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Identitas Diri

1. Nama : Muhammad Rafi

2. Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 13 April 1994

3. Alamat : JL. Duta Darma 3 Blok D3 No. 15 Pondok

Hijau Ciputat

4. Telepon : 08128138290 (mobile phone)

5. Email : [email protected]

II. Pendidikan

1. TK Ketilang Tahun 1998-2000

2. Madrasah Pembangunan

UIN Syarif Hidayatullah

Tahun 2000-2006

3. MTS Pembangunan

UIN Syarif Hidayatullah

Tahun 2006-2009

4. MA Pembangunan

UIN Syarif Hidayatullah

Tahun 2009-2012

5. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2012-2018

Page 6: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

vi

ABSTRACT

Life insurance is a very influential thing for humans today, therefore every

insurance is obliged to have the name risk management which is very

influential on the continuation of the company. So, in this case the Prudential

Life Insurance company as the number 1 best insurance in the world is

highly emphasized in terms of risk management analysis because in risk

management many analysts need to analyze which companies do not want to

lose in taking the participants who want to enter the Prudential insurance. the

task of this analysis is very vital because it must look at the age, occupation,

location, geographical location and hereditary level. If it is good then it will

be immediately accepted by prudential but if there are a few obstacles or

problems in terms of age and work, it will be analyzed in advance whether it

is very risky or not.

The purpose of this research is to find out risk management in prudential life

insurance. This research is a field research, that is research conducted at the

research location by observing a phenomenon in a natural state. Whereas in

data collection in this study using data collection methods by observation,

interviews and documentation.

This study uses descriptive analysis method with a qualitative approach.

Research location at PT. Prudential Life Insurance KC BSD. This risk

management analysis begins with the process of identification, risk

assessment, risk elimination and sharing of risk. Risk identification starts

when the participant has filled out the life insurance form, then directly on

the risk assessment by this analysis team, whether it is very risky to enter

insurance or not, if it is very risky then participants will be eliminated who

have entered the prudential insurance and finally sharing of risk which is the

risk sharing to fellow insurance participants.

Kata Kunci : Analisis, Manajemen Resiko, Prudential Life Insurance

Page 7: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

vii

ABSTRAK

Muhammad Rafi, 1113053000031, ANALISIS MANAJEMEN RISIKO

PADA PRODUK ASURANSI JIWA INDIVIDU DAN ASURANSI

JIWA CORPORATE (Studi Pada Prudential Life Insurance Divisi

Syariah)

Asuransi jiwa merupakan hal yang sangat berpengaruh terhadap manusia

pada zaman sekarang ini, oleh karena itu setiap asuransi wajib memiliki yang

namanya manajemen resiko yang mana hal tersebut sangat berpengaruh akan

kelanjutan perusahaan. Maka, dalam hal ini perusahaan Prudential Life

Insurance sebagai no 1 asuransi terbaik di dunia sangat ditekankan dalam hal

analisis manajemen resiko karena dalam manajemen resiko harus banyak

menganalisis yang mana perusahaan tidak mau rugi dalam mengambil para

peserta yang ingin masuk ke asuransi Prudential tersebut. tugas dari analisis

ini sangat vital karena harus melihat tingkat usia, pekerjaan, lokasi, letak

geografis dan faktor keturunan. Apabila baik maka akan langsung di terima

oleh prudential tetapi apabila ada sedikit kendala atau permasalahan dalam

hal usia dan pekerjaan maka akan di analisis terlebih dahulu apakah sangat

beresiko atau tidak.

Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui manajemen resiko

dalam prudential life insurance. Penelitian ini merupakan penelitian

lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan di lokasi penelitian dengan

melakukan pengamatan tentang suatu fenomena dalam keadaan suatu

alamiah. Sedangkan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini

menggunakan metode pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan

dokumentasi.

Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriftif dengan pendekatan

kualitatif. Lokasi penelitian di PT. Prudential Life Insurance KC BSD.

Analisis manajemen resiko ini dimulai dengan proses identifikasi, penilaian

resiko, eleminasi resiko dan sharing of risk. Identifikasi resiko dimulai saat

peserta sudah mengisi form asuransi jiwa maka langsung di penilaian resiko

oleh tim analisis ini apakah sangat beresiko apabila masuk asuransi atau

tidak, apa bila sangat berisko maka akan di eleminasi peserta peserta yang

sudah masuk ke asuransi prudential tersebut dan terakhir sharing of risk yang

mana ini adalah berbagi resiko kepada sesama peserta asuransi.

Kata Kunci : Analisis, Manajemen Resiko, Prudential Life Insurance

Page 8: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

viii

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahim

Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala

nikmat dan kemudahannya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan

skripsi ini. Semoga Allah SWT, meridhoi langkah dan jalan untuk

mendapatkan cita – cita dan harapan untuk hidup lebih bermakna. Shalawat

beserta salam selalu senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW,

beserta keluarganya, sahabatnya dan orang – orang yang selalu istiqomah

berada di jalan-nya.

Alhamdulillah dengan rahmat dan ridho Allah SWT, penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Analisis Manajemen Resiko pada

Proses Underwriting Produk Asuransi Jiwa Individu dan Asuransi Jiwa

Corporate PT. Prudential Life Insurance.” Skripsi ini syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Sosial ( S. Sos ) pada Program Studi Manajemen

Dakwah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Penulis sampaikan terima kasih tak terhingga kepada orang tua yang

selalu memberikan dukungan dan menjadi penyemangat. Yaitu Alm. Zulfa

Efrita dan juga keluargaku yang terus memberikan dukungan dan do’a.

Semoga Allah memberikan balasan kebaikan dan selalu menjaga dan

menyayangi mereka.

Dalam penyusunan skripsi ini, saya berkeyakinan bahwa semua tidak

mungkin terselesaikan tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh

karena itu saya ingin ucapkan terimakasih yang sebesar – besarnya kepada :

1) Prof. Dr. Dede Rosyada, MA selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2) Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D selaku Wakil Dekan I

Bidang Akademik, Ibu Dr.Roudhonah, MA selaku Wakil Dekan II

Bidang Administrasi Umum, dan Bapak Suhaimi, MA selaku Wakil

Dekan III Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi.

3) Drs. Cecep Castra wijaya, MA selaku ketua program Studi

Manajemen Dakwah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikas

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 9: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

ix

4) Drs. M. Sungaidi, MA Selaku Dosen Pembimbing Akademik yang

telah membimbing dan mengarahkan penulis selama menjadi

mahasiswa.

5) Muammar Aditya, M. Ak selaku Dosen Pembimbing skripsi yang

dengan besar hati dan sabar, meluangkan waktunya untuk

mendengarkan keluhan penulis dan selalu memberikan semangat,

saran, bimbingan, dan konsultasi terhadap skripsi ini sehingga

akhirnya bisa sampai ke meja Munaqasyah.

6) Seluruh Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, khususnya Manajemen Lembaga Keuangan

Syariah yang telah berbagi ilmu pengetahuan serta pengalaman

berharga kepada penulis. Semua amal kebaikan bapak dan ibu dibalas

dengan pahala yang tidak terhingga.

7) Seluruh jajaran dan pimpinan PT. Prudential Life Insurance KC BSD

yang telah memberikan saya izin untuk melakukan penelitian di PT.

Prudential Life Insurance yang tak pernah mengeluh. Semoga Allah

SWT selalu memudahkan semua urusan mereka.

8) Tak kan pernah lupa Penulis juga mengucapkan beribu – ribu

terimakasih kepada Lusriadi, Asyroh, Mas Ruli, Dodit, Bang Rendi,

Uni Risca, Mas Wendi, Ka Intan, dan semua temen – temen yang

turut membantu penulisan ini. Dan teruntuk wanita yang selalu ada

dan memberikan dukungan, Imas Masitoh S.E. semoga Allah SWT

selalu memudahkan semua urusan mereka.

9) Seluruh rekan – rekan seperjuangan konsentrasi Manajemen

Lembaga Keuangan Syariah angkatan 2013 dan semua pihak yang

turut membantu penulisan skripsi ini.

Peneliti menyadari skripsi ini masih belum mencapai

kesempurnaan, namun peneliti telah berusaha semaksimal mungkin

dengan baik. Dengan segala kerendahan hati peneliti mengharapkan

kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan penelitian ini.

Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Jakarta, 19 Juli 2018

Muhammad Rafi

Page 10: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

x

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah...................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah.............11

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian.......................12

D. Review Kajian Terdahulu......................................13

E. Metode Penelitian.....................................................13

F. Sistematika Penulisan.....................................17

BAB II TINJAUAN UMUM MANAJEMEN RISIKO DAN

UNDERWRITING ASURANSI SYARIAH

A. Manajemen Risiko..........................................20

B. Risiko Dalam Perspektif Islam........................29

C. Underwriting Asuransi Syariah ....................... 31

BAB III GAMBARAN UMUM PRUDENTIAL LIFE

INSURANCE DIVISI SYARIAH

A. Sejarah Berdirinya Prudential Life Insurance

Divisi Syariah...................................................................39

B. Visi dan Misi .......................................................... 43

.

C. Produk Asuransi Jiwa ............................................ 44

D. Dewan Pengawas Syariah..............................48

E. Struktur Organisasi ......................................... 49

Page 11: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

xi

BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Asuransi jiwa Syariah

1) Pengertian Asuransi jiwa Syariah................53

2) Tujuan dan sasaran.....................................53

3) Kebijakan...................................................53

B. Underwriting

1. Underwriting adalah...................................54

2. Tujuan dan Sasaran....................................54

3. Keputusan underwrting............................54

BAB V ANALISIS MANAJEMEN RESIKO PADA

PROSES UNDERWRITING PRODUK

ASURANSI JIWA INDIVIDU DAN ASURANSI

JIWA CORPORATE PT PRUDENTIAL LIFE

INSURANCE

A. Manajemen Resiko ........................................56

B. Proses Underwriting.......................................67

C. Keputusan Underwriting................................79

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................. 80

B. Saran ............................................................... 82

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 83

LAMPIRAN ...............................................................................

Page 12: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Pertumbuhan Asuransi Syariah di Indonesia

Tabel 1.2 Perkembangan Prudential Life Insurance Divisi Asuransi Jiwa

Syariah

Tabel 1.3 Proses Masuk Peserta Asuransi jiwa

Individu dan Corporate Prudential

Life Insurance

Tabel 1.4 Underwriting Limit dan Syarat Pemeriksaan Kesehatan

Asuransi Jiwa Individu prudential life Insurance Divisi

Syariah

Tabel 1.5 Proses Seleksi Resiko Asuransi jiwa Corporate

Tabel 1.6 Underwriting Limit dan Syarat Pemeriksaan Kesehatan

Asuransi Jiwa Corporate Prudential Life

Insurance Divisi Syariah

Tabel 1.7 Karakteristik Produk

Page 13: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Struktur Organisasi PT Prudential Life Insurance

Page 14: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

xiv

Page 15: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Persaingan usaha jasa pada bidang asuransi pada era

globalisasi saat ini sudah sangat ketat, disamping banyaknya

kompetitor yang ada di indonesia saat ini maka perusahaan asuransi

sudah harus terbuka dan transparansi dalam era globalisasi saat ini.

Untuk masuk pasar global tidak asal masuk namun juga harus

adanya cara yang inovatif di perusahaan tersebut agar dapat menjadi

suatu ciri khas dalam suatu perusahan tersebut.1

Berdasarkan data Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama

Indonesia (DSN MUI),terdapat 49 pemain asuransi syariah di

indonesia yang telah mendapatkan rekomendasi syariah. Mereka

terdiri dari 40 operator Asuransi Syariah, 3 Reasuransi Syariah

dan 6 Broker asuransi dan Reasuransi Syariah. Perkembangan

Industri Syariah di negeri ini diawali dengan kelahiran asuransi

syariah pertama Indonesia pada tahun 1994. Dalam era

globalisasi seperti sekarang ini sangat mudah sekali yang

namanya resiko dan bagaimana cara kita untuk mengalihkan

resiko tersebut.

Dalam pengelolaan dan pertanggungan resiko asuransi

syariah tidak memperbolehkan adanyaunsur gharar, maysir dan

1 Darmawi, Herman Drs., 2010. Manajemen Risiko. Bumi Aksara. Jakarta. Disadur dari

Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.4 No.2, oktober 2018 (109-118) ISSN: 2087-9334

Page 16: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

2

riba. Ketiga unsur ini adalah area yang harus dihindari dalam

praktek asuransi syariah, dan yang menjadi pembeda utama

dengan asuransi konvensional.

Menurut Muhammad Syakir Sula, asuransi syariah adalah

upaya menghindari tiga unsur maka suatu tindakan yang

didalamnya tidak ada unsur kerelaan, Gharar dari segi Fiqih

berarti penipuan berarti tidak mengetahui barang yang

diperjualbelikan.

1. Gharar terjadi apabila kedua belah pihak misalnya

pemegang polis dengan perusahaan saling tidak

mengetahui apa yang akan terjadi, kapan musibah akan

menimpa, apakah minggu depan, tahun depan, dan

sebagainya. Ini adalah suatu kontrak yang dibuat

berasaskan pengandaian semata.

2. Maysir yaitu memperoleh sesuatu dengan sangat

mudah tanpa kerja keras atau mendapatkan keuntungan

tanpa bekerja. Yang biasa disebut juga berjudi.

3. Berikutnya upaya menghindari riba secara bahasa

bermakna ziyadah “ tambahan” Riba berarti tumbuh

dan membesar.

Konsep untuk mengelola resiko pada asuransi syariah

menggunakan konsep sharing of risk ( saling menanggung resiko )

Page 17: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

3

,memurut Muhammad Syakir Sula, sharing of risk peserta atau

pemegang polis diikat dengan akad untuk saling membantu melalui

dana tabarru. Masing – masing mengeluarkan kontribusi, yang

besarnya meminjam tabel kematian untuk asuransi jiwa dan untuk

asuransi kerugian menghitung dengan mendasarkan pada statistik

kerugian.

Resiko adalah suatu yang mengarahkan kepada

ketidakpastian yang terjadi pada suatu peristiwa selama selang

waktu tertentu yang mana peristiwa tersebut yang mana peristiwa

tersebut sangat berdampak buruk kepada perusahaan baik materil

maupun inmateril terhadap berlangsungnya suatu perusahaan.

Sehingga semua itu menuntut untuk mengantisipasi sejak awal agar

dapat memperkecil kerugian yang ada terhadap perusahaan tersebut.

Resiko yang ada merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari.2

Asuransi merupakan serangkaian proses yang menyangkut

persediaan jasa yang dibutuhkan masyarakat secara kualitas.

Besarnya pengaruh asuransi kepada keberlangsungan suatu

perusahaan turut membuat proses asuransi pengendalian resiko yang

baik. Tanpa adanya penanganan resiko yang terstruktur, dampak

terhadap kinerja perusahaan akan sangat terasa besarnya.3

Untuk memenuhi kebutuhan yang belum pasti di masa yang

akan datang tersebut maka sebagian manusia memerlukan

asuransi. Karena asuransi merupakan salah satu buah peradaban

manusia dan merupakan suatu hasil evaluasi kebutuhan manusia

2 Hanafi, M. 2006. Manajemen Risiko. Yogyakarta: UPP STIM YKPM disadur dari Jurnal

Administrasi Pendidikan Vol.XXIV No.2 Oktober 2017 3 Bailey, P. (2015). Procurement, Principles & Management (11 ed.). Pearson Education

Limited disadur dari Deshtyan Erlangga Adi, Novie Susanto (2017). Analisis Manajemen

Risiko Aktivitas Pengadaan pada Percetakan Surat Kabar. Jurnal Metris.

Page 18: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

4

yang sangat hakiki ialah kebutuhan akan rasa aman dana

terlindung, terhadap kemungkinan menderita kerugian. Asuransi

merupakan buah pikiran dan akal budi manusia untuk mencapai

suatu keadaan yang dapat memenuhi kebutuhannya, terutama

sekali untuk kebutuhan-kebutuhannya yang hakiki sifatnya antara

lain rasa aman dan terlindung.4

Disadari bahwa asuransi mempunyai beberapa manfaat

antara lain pertama, membantu masyarakat dalam rangka

mengatasi segala masalah risiko yang dihadapinya. Hal itu akan

memberikan ketenangan dan kepercayaan diri yang lebih tinggi

kepada yang bersangkutan. Kedua, asuransi merupakan sarana

pengumpulan dana yang cukup besar sehingga dapat

dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat dana pembangunan.

Ketiga, sebagai sarana untuk mengatasi risiko-risiko yang

dihadapi dalam melaksanakan pembangunan. Selain itu meskipun

banyak metode untuk menangani risiko, asuransi merupakan

metode yang paling banyak dipakai. Karena asuransi menjanjikan

perlindungan kepada pihak tertanggung terhadap risiko yang

dihadapi perorangan maupun risiko yang dihadapi oleh

perusahaan.5

4 Dr. Sri Rejeki Hartono,SH, Hukum Asuransi Dan Perusahaan Asuransi (Jakarta: Sinar

Grafika,1992), H.30. 5 M. Suparman Sastrawidjaja dan Endang, Hukum Asuransi (Bandung : Alumni,1993),Hal.

Page 19: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

5

Perusahaan asuransi merupakan suatu bentuk badan usaha

yang bergerak dibidang jasa yang mempunyai fungsi sosial dan

fungsi ekonomi. Asuransi bertujuan memberikan perlindungan

(protection) atas kerugian (financial loss) yang ditimbulkan oleh

peristiwa yang tidak terduga sebelumnya. Asuransi juga

merupakan sarana untuk mengurangi dampak finansial dari

peristiwa tertentu, baik dalam menghadapi risiko yang mendasar

seperti risiko kematian atau risiko yang mengancam jiwa

seseorang.6

Untuk kemajuan sebuah perusahaan asuransi syariah juga

tidak boleh melupakan penyeleksian risiko, karena perusahaan

asuransi mengelola pertanggungan sebuah risiko. Sehingga untuk

mencapai kesukseskan, perusahaan asuransi syariah harus dapat

mengelola risiko agar perusahaan terlindungi dari risiko yang

merugikan.

Ruang lingkup manajemen risiko dalam asuransi syariah

meliputi, divisi underwriting, divisi administrasi polis, divisi

administrasi klaim, dan divisi investasi. Semua divisi ini harus

saling bekeja sama untuk mengelola risiko-risiko yang mungkin

terjadi agar perusahaan asuransi syariah terhindar dari kerugian.

116. 6 Sonni Dwi Harsono, Risiko dan Asuransi (Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia, 2000), Cet. Ke-2, Jilid 1 h. 2.

Page 20: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

6

Jika pengelolaan dan penanggulangan risiko ini dijalankan

dengan baik, maka perusahaan asuransi syariah pun akan

mendapatkan profit yang diinginkan, begitu juga sebaliknya. Jika

perusahaan asuransi syariah tidak dapat mengelolah risiko dengan

baik, maka perusahaan asuransi syariah akan menderita kerugian

sehingga profit yang didapatkan pun tidak sesuai dengan harapan.

Industri asuransi jiwa mulai bangkit dari dampak krisis

global. Peluang asuransi jiwa untuk tumbuh memang masih

terbuka lebar. Apalagi beberapa produknya diminati pasar. Salah

satunya adalah produk asuransi jiwa. Perusahaan asuransi jiwa

adalah suatu perusahaan yang menyediakan pertanggungan dan

menerbitkan polis asuransi jiwa. Inti dari perusahaan asuransi

jiwa adalah konsep risk (risiko) yang merupakan kemungkinan

kerugian perusahaan. Perusahaan asuransi jiwa mengembangkan

produk dan jasa yang dapat membantu orang dan organisasi

mengelola kerugian keuangan yang mungkin akan mereka

hadapi.7

Asuransi Jiwa sangat berbeda dengan jenis asuransi lainnya.

Bila asuransi lain melindungi dari sesuatu yang mungkin terjadi,

misalnya: kendaraan hilang atau tertanggung sakit. Maka

7 M. Agung Ali Fikri, “ Pengaruh Premi, Klaim, Hasil Investasi dan Underwriting terhadap

Laba asuransi Jiwa.” (Jurnal Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut

Pertanian Bogor,2009), h.12.

Page 21: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

7

Program asuransi jiwa secara ekonomis memberikan jaminan

berupa perlindungan bagi tertanggung terhadap kerugian finansial

yang disebabkan oleh risiko yang mungkin menimpa berupa

kematian, cacat karena kecelakaan, kehilangan pekerjaan karena

PHK atau pensiun.8 Seseorang tidak akan pernah berpikir

mengenai kematian, tetapi cepat atau lambat semua itu akan

terjadi. Asuransi jiwa adalah asuransi yg bertujuan menanggung

orang tehadap financial tak terduga yang disebabkan karena

meninggalnya terlalu cepat atau hidupnya terlalu lama. Disini

terlukis bahwa asuransi jiwa risiko yang dihadapi adalah:9 a)

risiko kematian b) hidup seseorang terlalu lama hal ini sudah

barang tentu akan banyak membawa aspek apabila risiko yang

terdapat pada diri seseorang tidak diasuransikan kepada

perusahaan asuransi jiwa.

Risiko yang mungkin timbul pada asuransi jiwa terutama

terletak pada unsur waktu (time), oleh karena itu sulit untuk

mengetahui kapan seseorang meninggal dunia serta untuk

memperkecil risiko tersebut sebaliknya diadakan pertanggungan

jiwa. Tujuan pertanggungan jiwa ialah mengadakan jaminan bagi

masyarakat, yaitu mengambil alih semua beban risiko dari tiap-

tiap individu. Bilamana ditanggung sendiri akan terlalu berat, 8 Amrin, Abdullah. Asuransi Syariah. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo, 2006.

9 Djojosoedarsono, Soeisno. Prinsip-prinsip Manajemen Risiko Asuransi. Jakarta:

Salemba Empat, 2003.

Page 22: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

8

maka lebih baik dipindahkan kepada perusahaan asuransi jiwa.

Untuk mengambil alih risiko dari masyarakat itu, oleh perusahaan

asuransi dipungut suatu pembayaran yang relatif lebih rendah

(pembayaran premi).10

Pembayaran premi pada asuransi jiwa kumpulan lebih

murah dibandingkan dengan asuransi jiwa individu karena pada

asuransi jiwa kumpulan tidak diadakan medical examination

(pemeriksaan kesehatan), seperti dalam asuransi jiwa individu11

Risiko yang mungkin timbul pada asuransi jiwa terutama

terletak pada unsur waktu (time), oleh karena itu sulit untuk

mengetahui kapan seseorang meninggal dunia serta untuk

memperkecil risiko tersebut sebaliknya diadakan pertanggungan

jiwa. Tujuan pertanggungan jiwa ialah mengadakan jaminan bagi

masyarakat, yaitu mengambil alih semua beban risiko dari tiap-

tiap individu. Bilamana ditanggung sendiri akan terlalu berat,

maka lebih baik dipindahkan kepada perusahaan asuransi jiwa.

Untuk mengambil alih risiko dari masyarakat itu, oleh perusahaan

10

Sula, Syakir. Asuransi Syariah (Life and General): Konsep dan Sistem

Operasional. Jakarta: Gema Insani Press, 2004. 11

Hendro Prasetyo, “Mengenal Asuransi Jiwa”, Artikel diakses pada 24 Februari 2011 dari http://solusiasuransi.com/mengenal-asuransi-jiwa/. Abbas Salim, Asuransi dan Manajemen Risiko, (Jakarta: Rajawali Pers, 1998), h.25. Abbas Salim, Asuransi dan Manajemen Risiko. 1998

Page 23: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

9

asuransi dipungut suatu pembayaran yang relatif lebih rendah

(pembayaran premi).7

Pembayaran premi pada asuransi jiwa kumpulan lebih

murah dibandingkan dengan asuransi jiwa individu karena pada

asuransi jiwa kumpulan tidak diadakan medical examination

(pemeriksaan kesehatan), seperti dalam asuransi jiwa individu

(ordinary life insurance). Maka akan mengurangi biaya-biaya

asuransi terutama yang menyangkut dengan biaya pemeriksaan.

Keadaan ini akan memberi pengaruh pada penetapan tarif

asuransi, oleh karena itu cost of insurance (biaya pemeriksaan)

kecil, akibatnya tarif yang ditetapkan rendah. Agar tujuan

asuransi bisa tercapai, maka suatu program asuransi harus

dirancang sedemikian rupa agar tidak ada potensi peril yang tidak

dijamin. Bila perlu yang dijamin program asuransi adalah yang

tidak relevan dengan yang dihadapi perusahaan, maka biaya yang

dikeluarkan untuk perusahaan asuransi tersebut akan sia-sia

karena perlindungan asuransi tersebut tidak ada manfaat dan

kondisi ini dapat merugikan bagi perusahaan. Maka penerapan

manajemen risiko sangat berpengaruh terhadap kelangsungan

aktivitas perusahaan, dengan manajemen risiko yang sangat baik

Page 24: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

10

dan handal maka kemungkinan yang tidak diharapkan dapat

dihindari dan risiko-risiko yang dapat dikendalikan.

Risiko muncul karena ada ketidakpastian mengenai kejadian

masa depan. Untuk itu diperlukan manajemen risiko untuk

pengendalian risiko yang dihadapi tersebut. Manajemen risiko

mencangkup pengidentifikasian dan penilaian risiko yang

dihadapi. Untuk mengeleminasi atau menguranginya dengan cara

: a) mengindari risiko, b) mengendalikan risiko, c) menerima

risiko, d) mengalihkan atau memindahkan risiko.

Asuransi Jiwa Prudential Life Insurance merupakan asuransi

berbasis syariah, sedikitnya ada tiga manfaat diperoleh oleh

peserta asuransi. Pertama, adanya bagi hasil. Kedua, aman secara

syariah. Dan ketiga, konsep tolong-menolong dalam kebaikan dan

ketakwaan, serta perlindungan sehingga menjadikan semua

peserta sebagai keluarga besar untuk saling melindungi dan

menanggung resiko yang terjadi diantara mereka. Manajemen

resiko dalam asuransi perusahaan, berguna untuk mengatasi

permasalahan resiko yang dihadapi perusahaan. Dengan demikian

tujuan yang hendak dicapai Prudential Life Insurance. Divisi

Syariah adalah agar resiko-resiko tersebut dapat diminimalkan,

dan bila memungkinkan dihilangkan sehingga tercipta efesiensi

Page 25: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

11

dan efektifitas yang akhirnya akan membantu dan memudahkan

dalam tercapainya tujuan perusahaan.

Dari pemaparan latar belakang di atas, maka penulis tertarik

untuk melakukan penelitian mengenai manajemen risiko

khususnya pada produk asuransi jiwa individu ndan asuransi jiwa

kumpulan. Oleh karena itu, dalam skripsi ini penulis memilih

judul : “BAGAIMANA PROSES MANAJEMEN RISIKO

DALAM PROSES UNDERWRITING PADA PRODUK

ASURANSI JIWA INDIVIDU DAN ASURANSI JIWA

CORPORATE (STUDI PADA PRUDENTIAL LIFE

INSURANCE DIVISI SYARIAH)”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan masalah

Untuk memfocuskan dalam penelitian ini, maka batasan

penelitian sebagai berikut:

a. Penelitian ini dilakukan terhadap Proses Manajemen

Risiko dalam proses underwriting.

2. Perumusan Masalah

Adapun rumusan s masalahnya, adalah:

a. Bagaimana proses manajemen resiko dalam proses

underwriting?

Page 26: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

12

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Adapun tujuan penelitian ini adalah:

a. Untuk menjelaskan proses Underwriting dalam

seleksi risiko calon peserta Asuransi Jiwa

Individu dan Asuransi jiwa Corporate

2. Manfaat penelitian

1) Bagi penulis, hasil penelitian ini dapat memberikan

pengetahuan luas dan mendalam mengenai

manajemen risiko Prudential Life Insurance Divisi

Syariah, khususnya risiko underwriting.

2) Bagi perusahaan, membantu memudahkan pihak-

pihak terkait secara langsung maupun tidak

langsung dalam upaya mengelola risiko perusahaan

asuransi syariah.

3) Bagi akademisi, adalah memberikan acuan

referensi dan saran pemikiran bagi kalangan

akademisi untuk menunjang perkembangan

penulisan selanjutnya.

4) Bagi masyarakat, hasil penelitian ini diharapkan

dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan

yang lebih mendalam tentang dunia asuransi

syariah.

Page 27: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

13

D. Review Kajian Terdahulu

Berdasarkan telaah yang dilakukan penulis terhadap beberapa

penelitian terdahulu ditemukan masalah yang hampir sama,

akan tetapi dalam pembahasan dan objek yang berbeda. Maka

untuk menghindari hal – hal yang tidak diinginkan maka

penulis akan mempertegas perbedaan antara penelitian

terdahulu dengan masalah yang sedang di bahas.

E. Metode Penelitian

1. Objek Penelitian

Objek penelitian dalam penelitian ini adalah Prudential Life

Insurance yang beralamat di Jl. Ruko Golden Boulevard Blok R no.

22, BSD Serpong, Tangerang 15323.

2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian lapangan dimana peneliti melakukan observasi

langsung pada objek penelitian ini. Di samping itu juga

peneliti juga menggunakan buku – buku referensi yang

berkaitan dengan masalah penelitian ini.

3. Jenis dan Sumber Data

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan dua

jenis sumber data, yaitu:

a) Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh

langsung dari Prudential Life Insurance Divisi

Syariah mengenai Manajemen Risiko Pada

Page 28: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

14

Produk Asuransi Jiwa Individu dan Asuransi

Jiwa Corporate.

b) Data Sekunder

Dalam penelitian ini, penulis melakukan studi

kepustakaan (Library Reseach) yaitu dengan

mempelajari buku kepustakaan, literatur,

buletin, majalah, jurnal serta materi kuliah yang

berkaitan erat dengan pembahasan masalah ini.

4. Teknik Pengumpulan Data

Yaitu dengan meninjau langsung ke PT. Prudential

Life Insurance yang berlokasi di BSD Bouleverd Garden

dengan tujuan untuk memperoleh data yang dibutuhkan

dalam penelitian.

Penelitian ini dilakukan dengan 3 cara yaitu :

a. Dokumentasi yaitu data-data dan profil

Prudential Life Insurace Divisi Syariah.

b. Observasi yaitu pengamatan dan pencatatan

tentang kondisi sebenarnya di lapangan. Adapun

observasi yang penulis lakukan adalah untuk

mengetahui kondisi di Prudential Life Insurace

Page 29: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

15

Divisi Syariah, khususnya mengenai

Manajemen risiko Pada Produk Asuransi Jiwa

Individu dan Asuransi Jiwa Corporate.

c. Wawancara merupakan suatu alat pengumpulan

informasi dengan bertanya langsung kepada

narasumber. Dalam wawancara ini penulis

mengajukan beberapa pertanyaan kepada

beberapa

Underwriting yang berkaitan dengan Manajemen

risiko Pada

Produk Asuransi Jiwa Individu dan Asuransi Jiwa

Corporate.

5. Teknik Pengolahan Data

Dalam rangka mengolah data yang telah di dapat serta

menghasilkan sebuah kesimpulan yang diharapkan.

Setidaknya ada 3 tehnik pengolahan data yang digunakan

dalam penelitian ini.( Penelitian kualitatif ) yaitu:

A. Reduksi data

Reduksi data atau yang lebih di kenal dengan tehnik

pengolahan data mulai dari editing, koding dan tabulasi

data. Mencakup kegiatan pengiktisaran selengkap

Page 30: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

16

mungkin dan memilah – milahkannya dalam satuan

konsep tertentu.12

B. Penyajian data

Setelah data direduksi, saatnya dibuat dalam bentuk

tertentu agar terlihat lebih utuh dan menyatu, semacam

pembuatan tabel atau diagram. Dalam penelitian

kuantitatif bisa berbentuk sketsa, synopsis dan matriks.

Dalam penelitian ini penyajian data dalam bentuk teks

naratif, dimana peneliti mengembangkan sebuah

deskripsi informasi tersusun untuk menarik kesimpulan

dan pengambilan tindakan.

C. Penarikan Kesimpulan

Pada tahap ini penulis mencoba mencari arti dari semua

gejala yang ditunjukkan saat dilakukan display data.

Kemudian penulis akan melakukan verifikasi dari setiap

hal yang ditunjukan untuk kemudian dilakukan

penarikan kesimpulan.

6. Teknik Penulisan

Adapun tehnik penulisan pada penelitian dalam skripsi ini

mengacu kepada Keputusan Rektor UIN Syarif

12

Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif. ( Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007.) Hal. 70.

Page 31: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

17

Hidayatullah Jakarta nomor : 507 tahun 2017 tentang

“Pedoman Penulisan Karya Ilmiah ( Skripsi, Tesis dan

Disertasi)” UIN syarif hidayatullah jakarta.2017

F. Sistematika Penulisan

Agar pembahasan skripsi ini lebih tersusun dan terarah, maka

disusun sistematika penulisan yang terdiri dari lima bab

dengan rincian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini memuat latar belakang masalah,

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan

manfaat penelitian, kajian pustaka, kerangka teori

dan kerangka konsep, metode penelitian dan

sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Membahas tentang definisi manajemen risiko,

proses manajemen risiko, risiko dalam perspektif

islam, risiko underwriting serta proses

underwriting pada asuransi jiwa.

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Dan gambaran perusahaan Prudential Life

Insurance Divisi Syariah yang terdiri dari profil

Page 32: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

18

Prudential Life Insurance Divisi Syariah, visi misi,

struktur organisasi, produk-produk asuransi,dan

sebagainya.

BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

Bab ini memaparkanhasil data dan temuan

penelitian yang meliputi profil PT. Prudential life

insurance, tujuan dan sasaran, prosedur dan

kebijakan. Memuat tentang analisis perbedaan

manajemen risiko pada produk asuransi jiwa

individu dan asuransi jiwa Corporate dan proses

underwriting dalam seleksi risiko calon peserta

asuransi jiwa individu dan asuransi jiwa Corporate

serta keputusan underwriting dalam proses

tersebut.

BAB V ANALISIS MANAJEMEN RESIKO PADA

PROSES UNDERWRITING PRODUK

ASURANSI JIWA INDIVIDU DAN ASURANSI

JIWA CORPORATE PT PRUDENTIAL LIFE

INSURANCE

Bab ini membahas tentang analisis peneliti akan

mengungkapkan dari hasil penelitian Manajemen

Resiko, Proses Underwriting dan keputusan

Underwriting.

Page 33: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

19

BAB IV PENUTUP

Dalam bab ini berisi kesimpulan dari hasil analisa

dan pembahasan yang telah dilakukan dan

berdasarkan kesimpulan tersebut akan diberikan

saran yang sekiranya dapat bermanfaat bagi

perusahaan yang diteliti.

Page 34: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

20

BAB II

TINJAUAN UMUM MANAJEMEN RISIKO

A. Manajemen Risiko

1. Pengertian Manajemen Risiko

Kata manajemen berasal dari bahasa inggris dari kata

kerja manage, ialah mengurus, mengatur, dan mengelola.

Manajemen sebagai suatu ilmu dan tehnik untuk mengurus atau

mengelola tidak dapat lepas dari fungsi – fungsi dan kewajiban

manusia yang telah ditetapkan.

Seperti yang telah diungkapkan George Terry dikutip

oleh Muchtar Effendy, menyatakan bahwa definisi manajemen itu

adalah suatu tindakan perbuatan seseorang yang berhak

menyuruh orang lain untuk mengerjakan sesuatu , sedangkan

tanggung jawab tetep ditangan yang pemerintah. Manajemen

didefinisikan sebagai proses kerjasama dengan dan melalui orang

– orang dan kelompok untuk mencapai tujuan organisasi.

Sedangkan resiko menurut kamus inggris berasal dari

kata risk, dalam asuransi risk adalah orang yang besar resikonya

bagi perasuransian. Dalam kehidupan sehari – hari setiap orang

memiliki berbagai resiko yang akam timbul, dalam hal ini tidak

lepas dengan memperoleh rezeki yang halal untuk memenuhi

kebutuhan hidup. Rezeki yang diberikan Allah kepada kita bukan

hanya berupa harta atau benda yang dihasilkan oleh bumi saja.

Rezeki dapat pula berupa kesehatan, kekuatan tubuh dan gerak

langkah dalam kehidupan.

Page 35: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

21

Jadi, Manajemen risiko adalah pendekatan

terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang

berkaitan dengan ancaman, suatu rangkaian aktivitas manusia

termasuk : penilaian risiko, pengembangan strategi untuk

mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan

pemberdayaan/pengelolaannya sumberdaya. Strategi yang dapat

diambil antara lain adalah memindahkan risiko kepada pihak lain,

menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan

menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu.

Manajemen risiko tradisional terfokus pada risiko-risiko yang

timbul oleh penyebab fisik atau legal (seperti bencana alam atau

kebakaran, kematian, serta tuntutan hukum).

Manajemen risiko keuangan, di sisi lain terfokus pada

risiko yang dapat dikelola dengan menggunakan instumen-

instrumen keuangan.Manajemen risiko adalah proses pengelolaan

risiko yang mencakup identifikasi, evaluasi dan pengendalian

risiko yang dapat mengancam kelangsungan usaha atau aktivitas

perusahaan.

Adapun pengertian manajemen risiko berdasarkan

peraturan BI No.5/8/PBI/2003 adalah serangkaian prosedur dan

metodelogi yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur,

memantau, dan mengendalikan risiko yang timbul dari kegiatan

usaha.

Dari beberapa pengertian di atas penulis dapat

menyimpulkan bahwa manajemen risiko adalah serangkaian

metode yang diterapkan oleh perusahaan asuransi atau

pembiayaan lainnya untuk memitigasi risiko yang timbul dari

kegiatan usaha asuransi syariah guna menghindari kerugian.

Adapun manajemen risiko bertujuan untuk menjaga agar

Page 36: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

22

operasional yang dilakukan perusahaan asuransi syariah tidak

menimbulkan kerugian yang melebihi kemampuan perusahaan

asuransi untuk menyerap kerugian tersebut.

2. Proses Manajemen Risiko

Proses manajemen resiko memiliki berbagai proses untuk

mengelola reiko yang akan ditimbulkan dari berbagai aspek

– aspek pada umumnya. Penanggulangan risiko dapat

dilakukan dengan berbagai cara. Pengelolaan berbagai cara

penanggulangan risiko inilah yang disebut

Manajemen Risiko.13

Manajemen risiko mencakup beberapa tahapan :

1. Identifikasi Risiko

Pada proses ini merupakan kerangka kerja untuk

implementasi strategi resiko secara keseluruhan

menentukan definisi kerugian, menyusun dan

melakukan kedalam kategori resiko yang dapat

diterima dan tidak dapat di terima. Konsep ini

menjelaskan bahwa resiko diidentifikasi sejak dini,

walaupun resiko yang akan ditimbulkan kecil namun

perlu diantisipasi untuk pengelolaan resiko.

Identifikasi risiko dapat dilakukan dengan

menganalisa sejumlah faktor yang dapat

meningkatkan atau menurunkan kecenderungan

13

Soeisno Djojosoedarso, Prinsip-prinsip Manajemen Risiko Asuransi, (Jakarta: Salemba Empat,2003),h.1

Page 37: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

23

seseorang akan terjadinya kehilangan atau kerugian,

seperti:

a) Physical Hazards

Karakter fisik yang dapat meningkatkan

kecenderungan terjadinya kehilangan atau

kerugian, misalnya: riwayat serangan

jantung, overweight, kendaraan, gedung

dan lain-lain.

b) Moral Hazard

Kecenderungan seseorang untuk

berperilaku tidak jujur dalam transaksi

asuransi, misalnya: memberikan

keterangan palsu saat mengisi Surat

Permintaan Asuransi Jiwa (SPAJ)

2. Penilaian Risiko

Penilaian risiko untuk asuransi jiwa, calon

tertanggung dimasukkan ke dalam kelas-kelas (risk

class). Risk class adalah sekelompok tertanggung

yang menunjukkan tingkat risiko yang sama dalam

suatu perusahaan asuransi. Sebagian perusahaan

asuransi mengidentifikasi kelas-kelas risiko tersebut

sebagai berikut:14

a) Standard, yang termasuk kedalam tingkat

resiko standard adalah orang-orang yang

14

Kenneth Huggins dan D. Robert Land, Operasi Perusahan Asuransi Jiwa dan Asuransi

Kesehatan, ( Jakarta: Yayasan Dharma Bumiputera, 1996),h.285.

Page 38: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

24

mempunyai suatu risiko kematian tingkat

rata-rata, dan membayar premi asuransi

dengan tarif standar. Kebanyakan

tertanggung termasuk kedalam kelas ini.

Pada beberapa perusahaan yang

mempunyai tingkat risiko nonsmoker (para

perokok), dan risiko “standar” yang tidak

merokok diterapkan kepada tingkat

nonsmoker.

b) Preferred, yang termasuk dalam tingkat

risiko preferred adalah orang-orang yang

mempunyai suatu risiko kematian dibawah

tingkat rata-rata. Ada berbagai faktor yang

digunakan untuk mengidentifikasi orang-

orang dalam tingkat risiko ini. Ciri-ciri

khas orang-orang dalam tingkat risiko ini

adalah kondisi fisik sangat baik,

mempunyai riwayat kesehatan pribadi dan

keluarga yang baik, dan tidak merokok,

tingkat risiko preferred membayar premi

dengan tarif dibawah tingkat standar.

c) Nonsmoker, orang-orang yang termasuk

kedalam tingkat risiko nonsmoker adalah

individu-individu yang tidak menghisap

rokok, pada beberapa perusahaan

dimaksudkan tembakau dalam bentuk

apapun untuk suatu jangka waktu tertentu

sebelum mengajukan permohonan asuransi,

biasanya 12 bulan. Orang-orang dalam

Page 39: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

25

tingkat risiko ini bisa digolongkan kepada

risiko preferred, standar,atau substandar.

d) Substandard, yang termasuk kedalam

tingkat risiko substandar adalah orang-

orang yang mengalami pertumbuhan

medikal atau nonmedikal yang

menyebabkan tingkat risiko kematiannya

lebih tinggi daripada rata-rata. Perusahaan-

perusahaan asuransi mengelompokkan

risiko-risiko ini kepada beberapa tingkat

substandar. Tingkat risiko ini dikenakan

tarif premi lebih tinggi dari rata-rata

dengan jumlah yang bervariasi, tergantung

kepada tingkat risiko ekstra yang ada.

e) Uninsurable, yang termasuk kedalam

tingkat risiko ini adalah orang-orang yang

mempunyai risiko kematian yang besar

yang menyebabkan perusahaan tidak

bersedia mennaggung mereka. Dan

kebanyakkan perusahaan menolak tingkat

risiko ini untuk diasuransikan

3. Mengeliminasi Risiko

Untuk mengeliminasi atau mengurangi keterpaparan

kita terhadap risiko finansial tertentu, kita dapat meraih

setidak-tidaknya empat pilihan:15

15

M.Agung Ali Fikri " Pengaruh Premi, Klaim, hasil Investasi, Underwriting terhadap Laba

Asuransi Jiwa," ( jurnal Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut pertanian

Bogor, 2009),h.13

Page 40: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

26

1.) Menghindari Risiko

Metode pengelolaan risiko yang pertama

dan mungkin yang paling mudah dilakukan

adalah menghindari risiko sama sekali. Kita

dapat menghindari risiko cidera diri yang

disebabkan oleh pesawat terbang yang

jatuh dengan cara tidak naik pesawat

terbang, dan kita dapat menghindari

kerugian finansial pada pasar saham

dengan tidak melakukan investasi saham.

Namun kadang-kadang menghindari risiko

bukanlah hal yang efektif atau praktis.

2.) Mengendalikan Risiko

Kita dapat mengendalikan risiko dengan

mengambil langkah-langkah untuk

mencegah atau mengurangi risiko. Kita

dapat mengurangi kemungkinan kebakaran

pada toko dengan melarang orang untuk

merokok di dalam toko dan tidak

menyimpan barang yang mudah terbakar di

sekitar toko. Dengan cara demikian akan

dapat mengurangi kemungkinan kerugian

dan menekan kerugian untuk tidak menjadi

parah.

3.) Menerima Risiko

Metode pengelolan risiko yang ketiga

adalah menerima risiko. Menerima risiko

sama dengan menanggung seluruh

tanggung jawab finansial atas risiko

Page 41: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

27

tersebut. Orang-orang dan perusahaan-

perusahaan kadang-kadang lebih memilih

untuk menanggung risiko keuangan tertentu

sepenuhnya daripada membeli asuransi

untuk menanggung risiko tersebut. Dalam

situasi demikian, orang atau perusahaan

tersebut dikatakan mengasuransikan diri

sendiri terhadap risiko tersebut. Self

insurance (asuransi sendiri) adalah teknik

manajemen risiko dimana seseorang atau

perusahaan menerima tanggung jawab

finansial atas kerugian-kerugian yang

terkait dengan risiko-risiko tertentu.

4) Mengalihkan Risiko

Mengalihkan risiko merupakan metode

manajemen risiko yang keempat. Apabila

seseorang mengalihkan risiko ke pihak lain,

berarti seseorang itu mengalihkan tanggung

jawab finansial atas risiko tersebut kepada

pihak lain, yang umumnya atas dasar

pembelian imbalan. Cara yang paling

umum bagi peroarangan, keluarga dan

perusahaan untuk mengalihkan risiko

adalah dengan membeli pertanggungan

asuransi.

Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa, tujuan manajemen resiko itu adalah

ingin memperkecil resiko dan mencapai

tujuan untuk menjalankan proses

Page 42: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

28

underwriting dalam hal mengelola resiko

yang akan ditimbulkan dari individu atau

corporate. Maka hasil dari manajemen

resiko itu meliputi identifikasi, menilai,

mengeliminasi dan mengalihkan resiko agar

dapat meminimalisir resiko yang terjadi

pada proses underwriting, sehingga resiko

dapat terdeteksi sejak dini oleh perusahaan

asuransi syariah.

Menurut Ferry N Idroes manajemen resiko

yang efektif adalah membantu organisasi

untuk dapat melakukan hal – hal sebagai

berikut:

1. Peningkatan identifikasi portofolio atau

rencana aksi

2. Disiplin manajemen resiko pada seluruh

organisasi

3. Integrasi manajemen resiko di dalam

kerangka kerja tata kelola perusahaan

4. Peningkatan keamanan informasi

5. Strategi penyesuaian resiko pada saat

pengambilan keputusan.

4. Risk Sharing

Pada hakikatnya manusia harus saling tolong

menolang dan saling menanggung antara yang satu

dengan yang lainnya. Semangat berasuransi dalam

menghadapi risiko musibah menekankan pada

kepentingan bersama atas dasar rasa persaudaraan

diantara para peserta. Ada berbagai cara manusia

Page 43: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

29

menangani risiko terjadinya musibah. Cara pertama

adalah dengan menanggungnya sendiri (risk retention).

Kedua, mengalihkan risiko ke pihak lain (risk transfer)

dan ketiga mengelolannya bersama-sama (risk sharing).

Cara ketiga inilah filosofi dan dasar asuransi syariah. Jadi,

risk sharing inilah sesungguhnya esensi asuransi dalam

Islam, dimana didalamnya diterapkan prinsip-prinsip

kerja sama, proteksi dan saling bertanggung jawab.

Secara umum, para pihak dalam asuransi syariah

terdiri dari peserta, asuransi syariah dan masing-masing

partisipan memberikan kontribusi modal dengan tujuan

saling menaggung risiko atas dasar tolong menolong.

Hubungan ketiganya adalah hubunga kerjasama dengan

menggunakan prisip risk sharing. Dimana perserta

asuransi memberikan delegasinya kepada perusahaan

asuransi dalam hal pengelolaan risiko dan perusahaan

asuransi sebagai wakil peserta mengadakan kerjasama

dengan perusahaan reasuransi dengan memberikan

delegasi pengelolaan sebagai portofolio.

B. Risiko Dalam Perspektif Islam

Pada dasarnya Islam mengakui bahwa kecelakaan,

kemalangan (kerugian), dan kematian merupakan takdir Allah.

Hal ini tidak dapat ditolak, hanya saja kita sebagai manusia juga

diperintahkan untuk membuat perencanaan untuk menghadapi

ketidakpastian di masa depan. Allah berfirman dalam QS. Al-

Hasyr ayat 18 yang artinya:

Page 44: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

30

Artinya:“hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah

dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah

diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada

Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu

kerjakan.”

Konsep manajemen Islam menjelaskan bahwa setiap

manusia hendaknya memperhatikan yang telah diperbuat apa

yang telah lalu untuk merencanakan hari esok. Perencanaan yang

akan dilakukan harus disesuaikan dengan keadaan situasi dan

kondisi pada masa lampau, saat ini, serta prediksi masa datang.

Manusia itu tidak dapat mengetahui dengan pasti apa yang

akan diusahakannya besok atau yang akan diperolehnya, namun

demikian mereka diwajibkan berusaha. Allah berfirman dalam

QS. Al-Luqman ayat 34:

Artinya:”sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah

pengetahuan tentang hari Kiamat; dan Dia-lah yang menurunkan

hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim, dan tiada

Page 45: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

31

seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan

diusahakannya besok, dan tiada seorangpun yang dapat

mengetahui di bumi mana Dia akan mati. Sesungguhnya Allah

Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.”

Asuransi pada awalnya adalah suatu kelompok yang

bertujuan membentuk kelompok untuk meringankan beban

keuangan individu dan menghindari kesulitan pembiayaan.

Secara umum konsep asuransi merupakan persiapan yang dibuat

oleh sekelompok orang yang masing-masing menghadapi

kerugian kecil sebagai sesuatu yang tidak dapat diduga. Apabila

kerugian itu menimpa salah seorang dari mereka yang menjadi

anggota perkumpulan itu, maka kerugian itu akan ditanggung

bersama oleh mereka.16

mengaplikasikan fungsi manajemen didalam mengelola amanah

financial yang diembannya sehingga tidak menimbulkan kerugian

financial yang tidak perlu terjadi bagi pihak mudharib maupun

shahibul maal.

Jadi, manajemen risiko dalam Islam adalah suatu usaha

untuk mencapai tujuan perusahaan dengan melakukan fungsi-

fungsi manajemen dengan prinsip syariat Islam.

C. Risiko Underwriting Dalam Asuransi Syariah

1. Pengertian Underwriting

Underwriting menurut asuransi jiwa adalah proses

penaksiran mortalitas (tingkat kematian) atau mordibitas (tingkat

kesehatan) calon tertanggung untuk menetapkan apakah akan

16

Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, ( Yogyakarta: Ekonisia, 2003 ),h.

Page 46: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

32

menerima atau menolak calon peserta dan menetapkan klasifikasi

peserta.17

Underwriting disebut juga seleksi risiko, adalah proses

penaksiran dan penggolongan tingkat risiko yang terdapat pada

seorang calon tertanggung.18

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa

underwriting adalah proses penilaian dan pengklasifikasian risiko

seseorang atau sekelompok calon tertanggung, yang bertujuan

untuk melindungi perusahaan asuransi dari kerugian. Pihak yang

mengerjakan underwriting adalah underwriter. Selama proses

underwriting, hal yang pertama kali yang harus dilakukan adalah

mengidentifikasi resiko terhadap tertanggung oleh underwriter.

Terdapat 3 jenis underwriter yaitu underwriter pertama,

financial underwriter dan medical underwriter

Underwriter pertama yaitu sang agent asuransi jiwa.

Tugas sang agent bukan hanya menjual polis asuransi namun juga

sebagai underwriter pertama. Bisa saja seorang agent asuransi

merupakan penentu resiko pertama dan terakhir dari seorang

calon tertanggung asuransi.

Financial underwriter yaitu orang yang memberikan

rekomendasi program yang cocok untuk kebutuhan dan

kemampuan keuangan calon nasabah.

Dan yang terakhir Medical underwriter yaitu orang yang

memberikan rekomendasi apakah layak atau tidaknya seorang

calon nasabah mengikuti program asuransi tersebut.

17

Abdullah Amrin, Asuransi syariah : keberadaan dan kelebihannya di tengah asuransi

konvensional, ( Jakarta: PT. Elek Media Komputindo,2006),h.103 18

AM. Hasan Ali, Asuransi dalam Persepektif hukum islam ( Jakarta: kencan, 2004 ), Ed. 1

cet. Ke-,h.89

Page 47: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

33

Pada dasarnya tugas para underwriter adalah melakukan

evaluasi dan identifikasi resiko dari calon tertanggung dan calon

nasabah dari faktor kesehatan, gaya hidup, pekerjaan, hobi dan

tempat tinggal.19

2. Tujuan Underwriting

. Tujuan underwriting adalah menyeleksi dan

mengklarifikasi calon tertanggung sesuai tingkat resikonya masing –

masing untuk menjadi bagian dari portofolio perusahaan dan

menentukan kondisi khusus seperti ekstra premi karena kesehatan

atau pengecualian sesuai dengan tingkat resiko yang akan menjadi

bagian portofolio. Underwriter asuransi syariah mempunyai tujuan

yang sangat berbeda. Konsep dasarnya adalah memberikan skema

pembagian resiko yang proporsional dan adil diantara para peserta.

Menurut Sonny Dwi Harsono Manajemen Badan Usaha

Asuransi Jakarta : yayasan pengembangan ilmu asuransi jakarta

insurance institut dengan dasar pemikiran ini, melalui asuransi

syariah diharapkan para peserta tolong menolong satu sama lain

disertai dengan adanya perlindungan yang sifatnya mutual, maka

semua peserta yang akan ikut merasa aman dan menikmatin

perlindungan yang mereka butuhkan.20

tujuan utama underwriting

adalah melindungi perusahaan terhadap seleksi kerugian. Namun,

proses underwriting perusahaan asuransi tetap berfokus pada

pemberian persetujuan dan penerbitan pertanggungan yang:

a. Bertanggung jawab dalam risk assessment

(penilaian risiko yaitu proses penentuan tingkat

19

https://proteksikeluargasyariah.com/2017/07/31/mengenal-proses-underwriting-dalam-dunia-asuransi/ 20

https://text-id.123dok.com/document/wq2n242eq-tujuan-underwriting-pengertian-dan-tujuan-underwriting.html

Page 48: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

34

risiko setiap orang atau group calon tertanggung

dimana setiap tertanggung membayar premi yang

mencerminkan tingkat risiko yang dimiliki dan

sesuai dengan produk asuransi yang diterima.

b. Wajar dan adil bagi para tertanggung dan perusahaan.

c. Delivery by the agent (dapat disampaikan oleh agen)

Seseorang pemohon asuransi perorangan membuat

keputusan akhir yaitu akan menerima polis

asuransi pada saat diserahkan. Jika si pembeli

memilih untuk tidak menerima polis asuransi pada

saat agen asuransi berusaha untuk menyerahkan

polisnya, maka polis tersebut dikatakan

underveriable (tidak dapat disampaikan).

d. Memberikan profit bagi perusahaan.

3. Tugas dan Fungsi Underwriter

Seorang underwriter adalah bagian penting dari perusahaan

asuransi. Untuk itu tugas dan fungsi underwriter harus dijalankan

dengan prinsip keadilan, baik untuk peserta atau perusahaan

asuransi. Adapun tugas dan fungsi underwriter adalah sebagai

berikut:

a. Tugas underwriter antara lain mengatur penggunaan

dana efektif mungkin dan seefisien mungkin untuk

menghasilkan laba yang maksimal. Peranan lain

underwriter,yaitu:21

21

Abdullah Amrin, Asuransi syariah : keberadaan dan kelebihannya di tengah asuransi

konvensional, ( Jakarta: PT. Elek Media Komputindo,2006),h.104

Page 49: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

35

1. Mempertibangkan risiko yang diajukan.

2. Memutuskan untuk menerima atau menolak yang

diajukan.

3. Menentukan syarat dan beberapa

ketentuan serta lingkup ganti rugi.

4. Mengenakan biaya upah pada dana kontribusi

peserta.

5. Mempertahankan, meningkatkan, dan

mengamankan margin profit.

b. Fungsi Underwriter

Underwriter merupakan salah satu fungsi utama dalam

proses:

1) Menilai dan menggolongkan tingkat risiko

yang dimiliki oleh seorang calon tertanggung

atau sekelompok orang dalam pertanggungan

sehubungan dengan produk asuransi tertentu.

2) Mengambil keputusan untuk menerima atau

menolak risiko.

4. Proses Underwriting

Dalam proses underwriting ini memiliki 4 tahapan

yang sederhana yaitu:

1. Pengajuan Data dari Calon Nasabah

Pertama – tama calon nasabah akan mengisi data –

data yang disyaratkan oleh pihak asuransi. Data –

data ini biasanya mengenai riwayat kesehatan

Page 50: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

36

calon nasabah. Setelah itu, data – data yang telah

di isi tersebut akan diberikan kepada underwriter

untuk dianalisi.

2. Mengidentifikasi Resiko

Underwriter akan mengidentifikasi resiko yang

dimiliki oleh calon nasabah dari data – data yang

telah dikumpulkan. Terdapat beberapa faktor

untuk menganalisis apakah calon nasabah ini di

terima atau ditolak. Faktor yang paling umum

adalah faktor resiko medis dan faktor resiko

pribadi. Contoh dari faktor resiko medis adalah

faktor riwayat medis dan postur tubuh. Sedangkan

contoh dari faktor resiko tubuh adalah faktor

pekerjaan, hobi, gaya hidup dan tempat tinggal.

Faktor – faktor tersebut akan diseleksi oleh

underwriter.

3. Mengelompokkan Resiko

Setelah mengidentifikasi resiko, selanjutnya tugas

underwriter akan mengklasifikasikan resiko –

resiko yang terdapat pada calon nasabah tersebut

ke beberapa kategori. Terdapat 4 kategori resiko

yang utama. Yaitu decline risk, substandar risk,

standart risk dan prefered risk.

Semakin tinggi resiko yang terdapat pada calon

nasabah maka semakin tinggi premi yang harus

dibayarkan kepada perusahaan asuransi dan jika

benar – benar resikonya tinggi maka perusahaan

asuransi akan langsung menolak calon nasabah

tersebut.

Page 51: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

37

4. Mengirimkan Pengajuan Calon Nasabah Kembali

Setelah resiko calon nasabah di klasifikasikan,

underwriter dapat menentukan pengajuan calon

nasabah di terima atau di tolak. Jika di terima

maka polis langsung segera diantarkan kepada

nasabah tersebut.

Berikut beberapa kriteria underwriting yang baik

diantaranya:

1. Hasil underwriting yang akurat

2. Membantu perusahaan bersaing.22

Untuk memastikan bahwa calon tertanggung layak untuk

dijamin dalam plan asuransi jiwa individu dan asuransi jiwa

kumpulan, maka calon tertanggung tersebut harus melalui

serangkaian tahap kegiatan seleksi risiko. Adapun tahapan-

tahappan seleksi risiko tersebut adalah:

a. Field underwriting

Field underwriting merupakan proses awal dari

aktifitas underwriting yang dilakukan oleh petugas

lapangan. Dengan melakukan observasi dan

mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan

calon tertanggung atau pemegang polis. Pengamatan

ini dilakukan oleh seorang agen sebagai seleksi awal

dan terbatas pada aspek non medis. Dari hasil

pengamatan tersebut diharapkan perusahaan akan

mampu memprediksi kelas risiko yang akan diterima

dan terhindar dari moral hazard.

b. Verifikasi berkas dan data aplikasi

22

https://www.finansialku.com/definisi-underwriting-adalah/

Page 52: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

38

Setelah dikirim ke kantor pusat, aplikasi surat

permohonan asuransi akan diperiksa, diferifikasi dan

diseleksi sebelum ditaksir oleh underwriter oleh

kantor pusat.

c. Mengumpulkan informasi tambahan

Informasi tambahan diperlukan untuk

memastikan tidak adanya hal-hal yang bertentangan

dengan prinsip-prinsip underwriting dan terhindar

dari moral hazard. Informasi tersebut diperoleh dari

surat permohonan asuransi berupa laporan keterangan

agen dan dari laporan penyelidikan.

d. Menilai risiko

Penilaian risiko dilakukan terhadap seluruh

aspek yang dapat menimbulkan terjadinya musibah.

Dalam melakukan proses seleksi risiko pada produk

asuransi jiwa individu dan asuransi jiwa kumpulan

underwriter harus mengetahui terlebih dahulu jenis-

jenis risiko yang ditanggung dalam kedua produk

tersebut. Risiko-risiko tersebut adalah :

1. Risiko sakit karena suatu penyakit

2. Risiko cedera/cacat karena kecelakaan

3. Kematian

Risiko tersebut diatas menjadi tolak ukur

penilaian atas seorang calon tertanggung berdasarkan

kondisi dan faktor-faktor risiko yang mempengaruhi

tingkat risiko.

Page 53: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

39

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PRUDENTIAL LIFE DIVISI SYARIAH

A. Sejarah Perusahaan

Berdasarkan data Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama

Indonesia (DSN MUI),terdapat 49 pemain asuransi syariah di

indonesia yang telah mendapatkan rekomendasi syariah. Mereka

terdiri dari 40 operator Asuransi Syariah, 3 Reasuransi Syariah

dan 6 Broker asuransi dan Reasuransi Syariah. Perkembangan

Industri Syariah di negeri ini diawali dengan kelahiran asuransi

syariah pertama Indonesia pada tahun 1994.

Menurut data Bapepam-LK, industri asuransi syariah

mencatat pertumbuhan premi bruto sebesar 3,90% selama kuartal

ketiga tahun 2017. Dengan pertumbuhan tersebut berarti asuransi

syariah termasuk didalamnya asuransi jiwa, kerugian, dan

reasuransi membukukan nilai premi sebesra Rp. 2,23 triliun.23

Angka ini jauh dibawah market share asuransi syariah di

Malaysia.

23

Bapepam, " Pertumbuhan asuransi", artikel diakses pada 23 Januari 2017 dari

http://www.bapepam.go.id/perasuransian/index.htm

Page 54: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

40

Tabel 1.1

Pertumbuhan Asuransi Syariah di Indonesia

No. Keterangan 2012 2013 2014 2015 2016

4

juni

2017

1 Perusahaan Asuransi 10 12 12 12 12 15

Jiwa Syariah

2 Perusahaan Asuransi 1 1 1 1 1 1

Kerugian Syariah

3 Perusahaan Asuransi 10 13 13 13 17 17

Jiwa yang memiliki

Unit Syariah

4 Perusahaan Asuransi 15 15 19 19 19 20

Kerugian yang

memiliki Unit Syariah

5 Perusahaan Reasuransi 5 5 5 5 5 5

yang memiliki Unit

Syariah

TOTAL 41 46 50 50 50 58

Sumber : AASI, kinerja usaha asuransi syariah, 04 Juni 2017

Pertumbuhan Asuransi syariah di Indonesia sangat pesat,

berbagai kalangan optimis bahwa potensi asuransi syariah di

Indonesia sangat tinggi yang terdapat pada tabel tersebut, data

perusahaan asuransi dari tahun 2012 sampai 2017 tercatat

berjumlah 58 perusahaan asuransi syariah.

Hal tersebut kemudian mendorong berbagai perusahaan

untuk beramai-ramai masuk kedalam bisnis asuransi syariah,

diantaranya dilakukan dengan langsung mendirikan perusahaan

asuransi syariah penuh maupun membuka divisi atau cabang

asuransi syariah.

Page 55: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

41

Strategi pengembangan bisnis asuransi asuransi syariah

melalui pendirian perusahaan dilakukan oleh Asuransi Syariah

Mubarakah yang bergerak pada bisnis asuransi jiwa syariah.

Sedangkan strategi pengembangan bisnis melalui pembukaan

divisi atau cabang asuransi syariah dilakukan sebagian

perusahaan asuransi, antara lain :

1. PT. MAA Life Assurance.

2. PT. MAA General Assurance.

3. PT. Great Eastern Life Indonesia.

4. PT. Asuransi Tri Pakarta.

5. AJB Bumiputera 1912

6. PT. Asuransi Jiwa Bringin Life Sejahtera.

7. PT. Asuransi Allianz Life Indonesia.

PT. Prudential Life Assurance

Melihat perkembangan Asuransi Syariah yang cukup

pesat serta dalam upaya meningkatkan efisiensi dan efektifitas

operasional pemasaran asuransi jiwa syariah berdasarkan potensi

pasar, maka melalui Surat Keputusan Direksi

No.13/DIR/PMS/2006 tanggal 1 November 2006, Prudential Life

Insurance telah mengembangkan Kantor Wilayah Syariah Jakarta

menjadi 2 Kantor Wilayah Syariah serta membentuk 5 Kantor

Wilayah Syariah baru yang membawahi 46 Kantor Cabang

asuransi jiwa syariah yang tersebar di seluruh Wilayah Indonesia.

Dengan demikian kini Divisi Asuransi Jiwa Syariah telah

berkembang menjadi 7 Kantor Wilayah yaitu (Jakarta I, Jakarta

II, Bandung, Surabaya, Semarang, Medan dan Makasar) serta

telah membawahi 70 Kantor Cabang Syariah dengan tabel

sebagai berikut :

Page 56: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

42

Tabel 1.2

Perkembangan Prudential Life Insurance Divisi Asuransi

Jiwa Syariah

NO KANTOR WILAYAH

SYARIAH

KANTOR CABANG

SYARIAH

1 JAKARTA I 15

2 JAKARTA II 12

3 BANDUNG 10

4 SEMARANG 9

5 SURABAYA 8

6 MEDAN 9

7 MAKASAR 7

JUMLAH 70

Dengan terbentuknya 70 kantor Cabang Syariah yang

telah tersebar di 7 Kantor Wilayah Indonesia, maka peran Divisi

Asuransi Syariah cukup memberikan kontribusi bagi penerimaaan

premi perusahaan, meskipun tiak dapat dipungkiri bahwa

kontribusinya belum sebanding dengan kontribusi yang diberikan

oleh Divisi Pemasaran lainnya.

Sebagai Strategic Business Unit (SBU), Divisi asuransi

Jiwa Syariah berfungsi melaksanakan Pemasaran pada segmen

pasar kelas menengah keatas dan menengah kebawah dengan

sistem penjualan dan pelayanan yang berbeda dengan Divisi

Pemasaran lainnya (Divisi Asper dan Divisi Askum), dimana dari

sisi produk yang dipasarkan mengikat aturan-aturan/prinsip

syariah seperti produk asuransinya harus bersifat transparan,

adanya undur tolong menolong dan saling menanggung (tabarru)

serta produknya harus terbebas dari unsur “MAGRIB” yaitu

Maisir (samar-samar), Gharar (Ketidakjelasan), dan Riba

(bunga).

Page 57: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

43

B. Visi dan Misi

1. Visi

Menjadikan perusahaan ritel terbaik di

indonesia, melampaui pengharapan kepada

nasabah, tenaga pemasar, staf, para pemegang

saham dengan memberikan pelayanan

sempurna, produk berkualitas, tenaga pemasaran

yang profesional dan berkomitmen tinggi serta

mendapatkan hasil investasi yang

menguntungkan.

2. Misi

a) Prudential senantiasa memberikan

pelayanan terbaik kepada nasabah. Nasabah

adalah kunci utama yang sangat penting

dalam bisnis. Maka prudential selalu

maksimal dalam memberikan pelayanan

terbaik nya kepada nasabah. Selain itu

Prudential Syariah juga senantiasa

menyediakan produk Syariah dan layanan

yang inovatif, berkualitas tinggi dan

memberikan nilai tambah yang optimal

kepada para pesertanya sebagai ibadah kepada

Allah SWT.

b) Prudential memiliki komitmen yang tinggi

kepada pemegang saham sehingga mereka

akan terus memberikan dukungan yang lebih

baik lagi ke depan demi kepentingan

perusahaan. Selain itu Prudential Syariah

Page 58: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

44

senantiasa meningkatkan Idealisme,

mutualisme dan profesionalisme melalui SDM

yang memiliki sifat shiddiq, tabliqh, amanah

dan fathonah, bagi karyawan/karyawatinya.

c) Prudential senantiasa mengembangkan

kemampuan sumber daya manusia baik tenaga

pemasar maupun karyawannya. Oleh karena

itu prudential sangat mengutamakan

pendidikan, pelatihan dan pengembangan bagi

para tenaga pemasaran dan karyawannya

sehingga tujuan perusahaan tercapai.

Prudential Life Insurance senantiasa

melakukan pengembangan dana sesuai dengan

nilai-nilai syariah yang menguntungkan bagi

staker holder.

C. Produk Asuransi Jiwa

a. Definisi

Program asuransi yang menggabungkan unsur

tabungan dan perlindungan asuransi dalam

menanggulangi musibah kematian.24

Serta

ditujukan untuk melaksanakan niat suci dalam

menunaikan ibadah haji. Produk ini dipasarkan

pada mata uang Rupiah. Premi produk asuransi ini

terdiri dari Premi Tabungan, Premi Tabarru, dan

Premi Biaya.

24

Surat Keputusan Direksi No.SK.1/DIR/TEK/2004/Tanggal 26 Januari 2017.,h.2

Page 59: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

45

1. Berikut beberapa manfaat produk asuransi

jiwa tersebut:

a) Dana tabungan yang telah disetor.

b) Bagian keuntungan (mudharabah) atas

hasil investasi dana tabungan.

c) Bagian keuntungan atas dana

khusus (Tabarru) yang

ditentukan oleh Asuransi Jiwa

Prudential.

2. Apabila tertanggung meninggal dunia

dalam masa perjanjian asuransi, maka ahli

waris akan memperoleh:

a) Dana tabungan yang telah disetor.

b) Bagian keuntungan (mudharabah) atau

hasil investasi dana tabungan.

c) Santunan kebajikan.

3. Produk Pendidikan (dana pendidikan)

a. Definisi

Program asuransi pendidikan yang

menjamin biaya sekolah anak mulai dari

Tanam Kanak Kanak sampai Perguruan

Tinggi. Merupakan gabungan antara

tabungan dan tolong menolong dalam

menanggulangi musibah kematian.

b. Manfaat Asuransi :

1) Jika pemegang polis/peserta hidup

atau ditakdirkan meninggal dunia dalam

masa asuransi, maka kepada pemegang

Page 60: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

46

polis atau ahli waris yang ditunjuk

dibayarkan tahapan dana pendidikan pada

saat anak berusia empat tahun, deua belas

tahun, delapan belas tahun.

2) Jika polis habis kontrak, dan peserta

masih hidup maka kepada yang ditunjuk

dibayarkan dana pendidikan sekaligus atau

berkala.

3) Jika pemegang polis / peserta

ditakdirkan meninggal dunia dalam masa

asuransi, maka selain menerima

pembayaran tahapan dana pendidikan

kepada yang ditunjuk dibayarkan:

a) Santunan kebajikan

b) Dana tabungan

c) Bagi hasil atau investasi

d) Polis jadi bebas premi

1. Produk investasi ( dana investasi)

a. Definisi

Asuransi yang merupakan gabungan antara

unsur tabungan dan tolong menolong

dalam menanggulangi musibah kematian,

dengan masa pembayaran premi 5 (lima)

tahun lebih pendek dari masa asuransinya.

b. Manfaat Investasi :

1. Manfaat investasi ini akan

berguna oleh ahli waris apabila

tertanggung meninggal dunia dan

apabila tertanggung tidak meninggal

Page 61: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

47

dunia hingga berakhirnya perjanjian

asuransi maka hasil dana tersebut bisa

digunakan untuk kehidupan ahli waris

maupun tertanggung utama.

2. Jika peserta ditaksirkan meninggal

dunia dalam masa perjanjian asuransi

setelah masa pembayaran premi berkahir

maka yang ditunjuk akan memperoleh :

a) Sisa uang tunai

b) Santunan kebajikan sebesar manfaat

awal

2. Produk Asuransi Jiwa Corporate Syariah:

1. Produk asuransi jiwa Corporate

a. Ada dua jenis pertanggungan produk

asuransi jiwa Corporate diantaranya :

1) Pertanggungan dengan manfaat tetap, yaitu

pertanggungan yang diberikan dengan besar

manfaat yang tetap selama asuransi

Pertanggungan dengan manfaat menurun

proporsional, yaitu pertanggungan yang

diberikan dengan manfaat sisi pokok

pembiayaan yang menurun secara proporsional.

2) Pertanggungan dengan manfaat menurun

mejemuk, yaitu pertanggungan yang diberikan

dengan manfaat sebesar sisa produk

pembiayaan yang menurun secara majemuk.

Page 62: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

48

3. Mitra Perlindungan kecelakaan Diri

4. a. Manfaat Asuransi:

1) Bila peserta meninggal dunia karena

kecelakaan dalam masa asuransi, maka

dibayarkan santunan kebajikan sebesar

manfaat awal dari kepesertaan berakhir.

2) Bila peserta ditakdirkan mengalami

kecelakaan sehingga berakibat cacat tetap

total dalam masa asuransi, maka dibayarkan

santunan kebajikan sebesar manfaat awal.

3) Bila peserta ditakdirkan mengalami

kecelakaan sehingga berakibat cacat tetap

sebagian dalam masa asuransi, maka

dibayarkan santunan kebajikan sebesar

persentase dari manfaat awal sesuai yang

tercantum dalam syarat-syarat khusus polis.

D. Dewan Pengawas Syariah Prudential Syaria

Ketua : Dr. H. Anwar Ibrahim

Anggota : H. Ahmad Nuryadi Samawi, LL.B, MA

Ir. H. Adiwarman A. Karim, MBA, MA

Page 63: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

49

E. Struktur Organisasi

Sehubungan dengan peran dan fungsi Divisi Asuransi JiwaSyariah

adalah mengelolah kegiatan pemasaran asuransi jiwa dan investasi

sesuai prinsip syariah, maka berdasarkan SK. Direksi Prudential

Life Insurance No.11/DIR/PMS/2013, Struktur Organisasi Divisi

Asuransi Jiwa Syariah adalah sebagai berikut:

Page 64: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

50

Dalam menjalankan perusahaan asuransi PrudentialLife Insurance

didukung oleh manajemen dan organisasi dengan pembagian

tugasnya sebagai berikut:

1. Rapat umum pemegang saham ( RUPS )

Rapat umum pemegang saham adalah sebagaipemegang

kekuasaan tertinggi dalam perusahaan dengan wewenang dan

tanggung jawab sebagai berikut:

a. Mengesahkan laporan keuangan

b. Memilih dan mengangkat dewan komisaris

c. Memilih dan mengangkat anggota direksi

2. Dewan Komisaris

Kedudukan dewan komisaris adalah dibawah rapat umum pemegang

saham dengan kewenangan dan batasan sebagai berikut:

a. Mengesahkan anggaran perusahaan

b. Menetapkan kebijaksanaan perusahaan

c. Menentukan arah dan tujuan perusahaan

d. Mengawasi jalan nya perusahaan.

3. Dewan Pengawas Syariah

Dewan pengawas syariah adalah terdiri dari beberapa ulama dan ahli

ekonomi islam, keberadaan dewan ini memiliki kewenangan dan

tanggung jawab yaitu:

a. Memberikan pedoman dan garis besar syariah

Page 65: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

51

b. Mengadakan perbaikan atas produk yang tidak

disesuaikan dengan syariah

c. Memberikan jawaban dalam bentuk fatwa atas

permasalahan yang dihadapi pihak eksekutif dan operasi.

4. Dewan direksi

Dewan Direksi dipimpin oleh Direktur Utama dengan memiliki

kewenangan dan tanggung jawab sebagai berikut:

a. Menyusun anggarang/rencana kegiatan

b. Membuat kebijakan umum

c. Melaksanakan koordinasi dan pembinaan para bawahan

serta mengevaluasi kegiatan operasi perusahaan.

Dewan Direksi dalam melaksanakan manajemennya membawahi

beberapa divisi, yaitu:

1) Divisi Aktuaria

Divisi Aktuaria dalam melaksanakan tugasnya membawahi beberapa

bagian yaitu Pengembangan Produk, Litbang, Statistik / Pealaporan,

Valuasi, dan Reasuransi

2) Divisi Keuangan dan Akuntansi

Divisi Keuangan dan Aktuntasi dalam melaksanakan tugasnya

membawahi beberapa bagian, yaitu meliputi Keuangan, Akuntansi,

dan Invesatasi.

3) Divisi Pelayanan dan Administrasi, yang meliputi underwriting

Page 66: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

52

4) Divisi Pemasaran

Divisi Pemasaran dalam melaksanakan tugasnya membawahi

beberapa bagian yaitu Promosi dan Humas, Riset dan Pemasaran

serta Pengembangan Jaringan.

5) Divisi Teknologi Informasi (TI)

Divisi Teknologi Informasi dalam melaksanakan tugasnya

membawahi beberapa yaitu Perencanaan, Pembangunan, dan

Operasional.

Page 67: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

53

BAB IV

DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Asuransi Jiwa

1. Pengertian

Asuransi jiwa adalah suatu bentuk kegiatan saling memikul resiko

di antara sesama manusia sehingga antara satu dengan yang lain

menjadi penanggung atas resiko yang lainnya dan saling tolong –

menolong.

2. Tujuan dan Sasaran

a. Tujuan:

a) Untuk meningkatkan kesadaran manusia bahwa asuransi

sangat penting dalam kehidupan ini.

b) Meningkatkan daya beli manusia terhadap asuransi jiwa

c) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat menengah ke

bawah.

d) Meningkatkan pendapatan Prudential

b. Sasaran:

Sasaran Prudential adalah segmen pasar yang cukup

menguntungkan dengan cara menekankan bahwa masyarakat menengah

ke bawah mudah untuk mendapatkan jaminan dalam kehidupan nya ini

dan bukan hanya orang menengah ke atas saja yang membelinya.

Maka, harus disadarkan masyarakat dengan edukasi terkait asuransi

jiwa untuk kehidupannya di masa depan.

3. Kebijakan

Kebijakan privasi nasabah pada perusahaan prudential memiliki

komitmen yang sangat kuat, tidak menjualkan dan menyewakan

informasi anda kepada siapapun. Namun PT Prudential Life Insurance

dapat menggunakan, mengolah, menstransfer maupun mengungkapkan

Page 68: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

54

informasi pribadi anda atau nasabahnya kepada pihak ketiga atau

afiliasi.25

B. Underwriting

1. Pengertian

Underwriting menurut asuransi jiwa adalah proses penaksiran

mortalitas (tingkat kematian) atau mordibitas (tingkat kesehatan) calon

tertanggung untuk menetapkan apakah akan menerima atau menolak

calon peserta dan menetapkan klasifikasi peserta. Dari beberapa definisi

diatas dapat disimpulkan bahwa underwriting adalah proses penilaian

dan pengklasifikasian risiko seseorang atau sekelompok calon

tertanggung, yang bertujuan untuk melindungi perusahaan asuransi dari

kerugian. Pihak yang mengerjakan underwriting adalah underwriter.

Selama proses underwriting, hal yang pertama kali yang harus

dilakukan adalah mengidentifikasi resiko terhadap tertanggung oleh

underwriter.

2. Tujuan dan Sasaran

Tujuan:

a. Untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kecurangan

yang bisa saja terjadi dalam perusahaan.

b. Meningkatkan kualitas dalam perusahaan tersebut.

c. Bertanggung jawab dalam risk assessment (penilaian

risiko yaitu proses penentuan tingkat risiko setiap orang atau group

calon tertanggung dimana setiap tertanggung membayar premi yang

mencerminkan tingkat risiko yang dimiliki dan sesuai dengan produk

asuransi yang diterima.

d. Memberikan profit bagi perusahaan.

Sasaran:

25

https://www.prudential.co.id/id/footer/privacy-policy/ tgl 16 oktober jam 17.21

Page 69: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

55

a. Nasabah yang masuk clear tampa masalah

b. Mengklasifikasikan nasabah dari segi umur, pekerjaan

dan pendapatan.

c. Mengidentifikasi resiko apakah layak atau tidak menjadi

nasabah.

3. Keputusan Underwrting

Keputusan underwriting bahwa underwriting dapat memutuskan

apakah nasabah layak untuk diterima atau tidak nya dalam asuransi ini.

Ada 4 keputusan mengenai hal ini berikut keputusan tersebut:

1. Menerima aplikasi secara penuh yang artinya seorang nasabah

akan terlindungi secara menyeluruh sesuai dengan manfaat yang

diambil.

2. Diterima dengan pengecualian artinya ada penyakit tertentu

yang tidak akan dilindungi oleh perusahaan asuransi. pengecualian ini

bisa berlaku untuk beberapa tahun saja dan bisa juga pengecualian ini

bersifat permanen atau seumur hidup.

3. Diterima dengan extra premi artinya perusahaan asuransi akan

menerima dan melindungi nasabah secara penuh dengan syarat ada

premi tambahan yang harus dibayarkan.

4. Ditolak pengajuan permohonan asuransi tidak bisa diterima

oleh perusahaan asuransi.

Page 70: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

56

BAB V

ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

PRODUK ASURANSI JIWA INDIVIDU DAN ASURANSI JIWA

CORPORATE

(Studi Pada Prudential Life Insurance Divisi Syariah

A. Proses Manajemen Risiko dalam Proses

Underwriting Jiwa Prudential Life Insurance

Divisi Syariah.

Salah satu hasil wawancara penulis dengan Kabag

Teknik (Underwriting) Divisi Syariah, Muhammad

Irvansha Rangkuti, mengatakan bahwa manajemen risiko

pada produk asuransi jiwa individu dan corporate

sebenarnya hampir sama risikonya, Salah satu aspek

yang membedakan asuransi perorangan dari asuransi

kumpulan adalah aspek underwriting. Underwriting

asuransi jiwa individu mengharuskan seorang calon

tertanggung untuk memenuhi persyaratan underwriting

yang ditetapkan oleh perusahaan asuransi. Sebaliknya,

underwriting asuransi jiwa corporate umumnya berfokus

pada karekteristik kelompok dan biasanya tidak

mengharuskan setiap calon tertanggung corporate untuk

memberikan evidence of insurability ( bukti resiko yang

diasuransikan). Namun demikian tujuan underwriting

Page 71: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

57

corporate sama dengan tujuan underwriting asuransi

perorangan, yaitu menentukan apakah sekelompok orang

mempunyai risiko rata-rata dan apakah pengalaman

kerugian kumpulan dapat diramalkan dan diterima oleh

perusahaan asuransi.

Manajemen risiko yang diterapkan di perusahaan

asuransi Prudential Life Insurance Divisi Syariah

meliputi beberapa tahapan berikut :

1. Identifikasi Risiko, dilakukan ketika ada

pengajuan aplikasi berupa SPAJ (Surat

Permohonan Asuransi Jiwa), seluruh data

isian di SPAJ tersebut mulai dari nama, usia,

jumlah manfaat dan lainnya diidentifikasi dan

dinilai oleh underwriter. Apakah layak atau

tidak untuk menjadi nasabah dari prudential,

karena dalam menentukan boleh atau

tidaknya seseorang untuk menjadi nasabah

prudential itu melalui proses yang sangat

besar dilihat apakah pekerjaan nya, berapa

gaji nya dan riwayat penyakitnya apa saja?

Hal - hal tersebut yang sangat dilihat oleh tim

Page 72: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

58

identifikasi risiko dari prudential. Prudential

sudah sangat berpengalaman dalam hal

memilih nasabahnya karena tidak ingin

terjadi lagi kecolongan seperti pada tahun

2015 ketika itu prudential mengalami

peristiwa dan banyak sekali keluar di koran

terutama kompas. Untuk itu prudential

semakin intens dalam memilah dan memilih

calon nasabahnya.

2. Penilaian Risiko, merupakan proses lanjutan

dari pengidentifikasian risiko, yang kemudian

menggolongkan risiko dari masing-masing

calon peserta. Penggolongan risiko yang

dimaksud adalah kemungkinan tingkat risiko

yang menyebabkan kematian. Adapun

penggolongan risiko di Prudential Life

Insurance Divisi Syariah terbagi menjadi tiga,

yaitu risiko standar, substandard dan

declined (ditolak).

Resiko standar yaitu orang yang ingin

masuk menjadi nasabah prudential itu harus

sehat dan tidak mengalami kecelakaan

Page 73: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

59

apapun atau riwayat sakit apapun.

Resiko substandar itu dibagi menjadi 2 yaitu

substandar extra premi dan exclusion :

Substandar extra premi adalah orang yang

sudah memiliki riwayat sakit lalu orang

tersebut medical cek up semua tercover tetapi

premi nya bertambah misalkan premi awal

1.000.000 naik 20% menjadi 1.200.000.

Exclusion adalah pengecualian ketika

seseorang sudah terkena penyakit magh terus

medical cek up lalu prudential tidak

mengcover khusus penyakit magh saja tetapi

semua penyakit dicover kecuali magh.

Declined adalah sudah memiliki riwayat yang

sangat berat dan saat di ajukan dan medical

cek up di tolak sama prudential.

3. Eleminasi risiko atau disebut juga sebagai

kontrol risiko adalah bagaimana cara

perusahaan mengurangi risiko financial

perusahaan atas risiko kematian yang tinggi

dari peserta asuransi. Adapun mengeleminasi

risiko ini biasanya terjadi pada risiko yang

Page 74: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

60

tergolong pada substandard, dimana jika hal

ini terjadi yang dilakukan perusahaan adalah

dengan menambah jumlah premi atau extra

premi, atau juga dengan cara mengurangi

jumlah manfaat asuransi, serta ada juga

dengan cara mengecualikan risiko yang

dengan nyata sudah teridentifikasi dari awal.

Sebagai contoh seperti ketika seseorang

sudah terkena penyakit magh maka penyakit

magh tersebut tidak dicover oleh prudential

karena sudah memiliki riwayat namun

penyakit yang lain di cover sama prudential

karena tidak memiliki riwayat penyakit.

Maka tim dari underwriting sangat teliti

dalam mengambil keputusan apakah layak

atau tidak nasabah tersebut diterima atau di

tolak?

Underwriting tersebut akan menerima bila

calon nasabah tersebut tidak memiliki

riwayat penyakit yang sudah sangat berat

seperti jantung dan kanker tim dari

underwriting tersebut sudah pasti akan

Page 75: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

61

menolak.

4. Risk sharing, yaitu dari penggolongan risiko

pada saat penilaian risiko sekaligus

perusahaan melakukan risk sharing atau

membagi risiko dari calon peserta, dengan

kategori seperti :

a. Jumlah manfaat >100 juta

b. Risiko tergolong substandar atau decline

Risk sharing di Prudential Life Insurance

Divisi Syariah hanya dilakukan diseluruh

divisi perusahaan reasuransi Syariah di

Indonesia, seperti ReINDO.

Jadi hasil wawancara diatas maka dapat disimpulkan

bahwa risiko-risiko calon peserta asuransi yang ada

dikelola dan diterapkan dengan baik di Prudential

Life Insurance Divisi Syariah. Proses identifikasi

risiko,penilaian risiko, eliminasi risiko, dan risk

sharing di Prudential Life Insurance Divisi Syariah

benar-benar dilakukan dengan ketat pada saat

proses underwriting untuk menyeleksi risiko calon

peserta.

Page 76: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

62

Tabel 1.3

Proses Masuk Peserta Asuransi jiwa

Individu dan Corporate Prudential Life

Insurance

Asuransi Jiwa Individu Asuransi Jiwa Corporate

Underwriting Pada asuransi individu, Pada asuransi kumpulan, setiap

penerimaan aplikasi asuransi anggota dijamin mendapatkan

tergantung hasil seleksi risiko perlindungan. Dan tidak

(underwriting) atas diri calon mungkin ditolak bila dapat

pemegang polis, yang membuktikan keanggotaan

dilakukan dengan dalam kumpulan tersebut. Calon

mengevaluasi informasi dalam peserta tidak perlu menjawab

formulir yang calon peserta isi pertanyaan mengenai

dan mungkin juga hasil tes kesehatan, keuangan, dll, untuk

kesehatan. Cakupan asuransi mendapatkan kepesertaan

tergantung pada kebiasaan, asuransi. Penolakan dan

berat badan, riwayat kesehatan, penerimaan asuransi kumpulan

usia, pendapatan atau faktor- dilakukan secara kelompok

faktor lain yang menerima atau menolak seluruh

dipertimbangkan dalam anggota.

penerimaan risiko. Perusahaan

asuransi dapat menyetujui

pertanggungan dengan premi

standar atau premi ekstra,

menolak, menunda, atau

menerbitkan polis dengan

pembatasan cakupan.

Page 77: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

63

Premi premi untuk masing-masing

peserta pada asuransi jiwa

individu cenderung lebih

mahal dari pada polis asuransi

jiwa kumpulan. Karena

seorang underwriting harus

melakukan proses underwriting

dimana para peserta diharuskan

melakukan berbagai tahapan

kebiasaan sehari-hari,serta

harus melakukan medical

check up. Agar seorang

underwriter dapat memprediksi

tingkatan klaim berdasarkan

penyakit yang diderita peserta.

Semakin banyak penyakit yang

diderita maka semakin mahal

premi yang ditetapkan seorang

underwriter.

Premi untuk masing-masing

orang pada polis asuransi

kumpulan biasanya lebih murah

daripada polis individu.

Underwriter asuransi kumpulan

menggunakan pendekatan

pengalaman klaim (claim

experience) ketika menilai risiko

asuransi suatu kelompok. Mereka

tidak menghitung tarif

berdasarkan kebiasaan, gaya

hidup, dan faktor kesehatan

individu-individu dalam

kelompok tetapi berdasarkan

risiko kelompok secara

keseluruhan. Kelompok besar

dapat diberikan tarif premi yang

lebih murah daripada kelompok

kecil karena tingkat klaimnya

relatif lebih dapat diprediksi dan

terdapat subsidi silang di antara

Peserta

Masa

Pertanggungan

Masa pertanggungan polis

asuransi individu bisa setahun,

Polis asuransi kumpulan

umumnya hanya berlaku selama

Page 78: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

64

beberapa tahun, bahkan seumur

hidup.

setahun dan selanjutnya

dapat diperpanjang. Karena

asuransi kumpulan

menganut “hukum bilangan

besar”, bila jumlah peserta

kumpulan tidak memenuhi

minimal tertentu, asuransi

kumpulan tidak dapat

diperpanjang. Bila

pengalaman klaim

dalam

setahun

menunjukkan rasio klaim

yang sangat tinggi, premi

asuransi

kumpulan bisa melonjak

drastis.

Page 79: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

65

Manfaat

Pertanggungan

Manfaat pertanggungan polis

individu biasanya ditentukan

menurut hasil premi yang

ditentukan oleh para underwriter.

Manfaat pertanggungan

Pada asuransi jiwa

kumpulan, dikenal istilah

“free cover limit” (FCL)

yaitu uang pertanggungan

maksimum yang otomatis

bisa diberikan ke peserta

asuransi kumpulan. Tinggi-

rendahnya jumlah FCL

tergantung faktor- faktor

seperti usia rata-rata, ukuran

kelompok, dll. Bila calon

peserta menginginkan uang

pertanggungan di atas FCL,

Maka akan diwajibkan

mengikuti proses

underwriting tambahan.

Administrai

dan Penagihan

Administrasi dan penagian

asuransi jiwa individu

dilakukan secara perorangan,

Administrasidan penagian

asuransi kumpulandilakukan

secarakelompok.Tidak ada

Page 80: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

66

biasanya para peserta menjadi

kontak langsung dengan

perusahaan asuransi.

pembayaran premi oleh peserta

secara sendiri-sendiri. Biasanya,

bagian personalia perusahaan

atau keanggotaan asosiasi yang

menjadi kontak dengan

perusahaan asuransi untuk segala

sesuatu yang berkenaan dengan

asuransi kumpulan. Mereka

dapat membayar premi atas

beban perusahaan/asosiasi atau

atas beban karyawan/anggota

melalui pemotongan gaji/iuran.

Setiap peserta asuransi kumpulan

akan menerima sertifikat

asuransi, yang menyebutkan hak-

hak mereka menurut polis.

Page 81: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

67

1. Proses Underwriting Asuransi jiwa Individu

Asuransi jiwa Individu adalah asuransi jiwa yang

memberikan jaminan/jasa dalam penanggulangan risiko

kepada seseorang atau keluarga yang disebabkan oleh

kematian, kecelakaan serta sakit.

Dalam proses seleksi risiko,seorang underwriter

berkepentingan untuk mengetahui bahwa asuransi jiwa

individu yang diajukan untuk dijamin mempunyai suatu

penyebaran risiko yang baik, artinya terdapat kesehatan

yang baik dari sejumlah besar individu untuk

mengimbangi pengalaman klaim anggota-anggota group

yang tidak sehat.

Dalam melakukan proses underwriting asuransi

jiwa individu, seorang underwriter secara hati-hati

mempertimbangkan beberapa faktor pribadi yang dapat

memberikan dampak pada klasifikasi risiko seorang

calon tertanggung. Faktor-faktor pribadi tersebut terdapat

dalam Surat Permintaan Asuransi Jiwa (SPAJ).

Surat Permintaan Asuransi Jiwa (SPAJ) Prudential Life

Insurance Divisi Syariah terdiri dari empat bagian, yaitu

sebagai berikut::

1. Bagian I merupakan data calon pemegang polis.

2. Bagian II merupakan data asurasi, yang berisi

tentang kelas risiko peserta serta rincian premi

tahun pertama apakah peserta termaksud ke

dalam kriteria standart, substandar atau decline

Page 82: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

68

jika peserta tersebut masuk ke dalam kriteria

standar maka akan langsung diajukan dan

proses nya langsung tidak banyak kendala

namun ketika terjadi substandar dan decline

maka underwriter akan melakukan investigasi

lebih lanjut karena prudential tidak ingin

menjadi korban dari praktek yang tidak di

inginkan.

3. Bagian III berisi tentang penerima santunan

(termaslahat) yang akan ditunjuk calon peserta

jika peserta ditakdirkan meninggal dunia, serta

data keterangan kesehatan dan hasil penilaian

kesehatan. Ini dimaksudkan kepada ahli waris

dari peserta yang sudah meninggal agar data

dan polis tersebut bisa digunakan untuk

kelangsungan hidup bagi para keluarga yang

ditinggalkan baik itu untuk kelangsungan

hidup anak - anak yang masih harus

ditanggung maupun untuk membuka usaha

agar terus berlangsung kehidupannya. Sebagai

contoh ketika suami yang meninggal maka

istri dan anak yang akan menerima polis

tersebut untuk kelangsungan hidup anak dan

istri ke depan nya.

4. Bagian IV merupakan Peryataan calon peserta.1

Dari keempat bagian Surat Permintaan

Asuransi Jiwa (SPAJ) diatas dan berdasarkan

hasil wawancara penulis dengan salah satu

underwriter Prudential Life Insurance Divisi

Page 83: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

69

Syariah, ada beberapa bagian yang menjadi

pertimbangan penting underwriter dalam

menyeleksi risiko calon peserta asuransi

asuransi jiwa individu, diantaranya adalah:26

Tabel Underwriting Limit dan Syarat

Pemeriksaan Kesehatan Asuransi Jiwa

Individu

Prudential Life Insurance Divisi Syariah

26

Arsip PT. Prudential Life Insurance

Jumlah Uang Pertanggungan /

Resiko

Awal

Jenis Pemeriksaan

Diatas Rp. 200.000.000 s/d Rp.

250.000.000 / US$ 40.000

LPK + ADA

Diatas Rp.250.000.000 s/d Rp.

450.000.000

US$ 40.001- US$ 75.000

LPK + ADAL + EKG

Diatas Rp. 450.000.000-Rp.

650.000.000

US$ 75.001-US$ 110.00

LPK + ADAL+ EKG + TPH

Diatas Rp. 650.000.000-Rp.

850.000.000

US$ 110.001-US$ 145.000

LPK + ADAL + TPH + TREADMILL

TEST + HIV TEST

>Rp. 850.000.000 / US$ 145.000 2LPK + ADAL+ TPH + TREADMILL

TEST + HIV TEST + FS +SPT

Page 84: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

70

Tabel 1.4

Keterangan :

LPK : Laporan Pemerikasaan Kesehatan

ADA : Analisa Darah dan Air Seni

ADAL : Analisa Darah dan Air Seni Lengkap EKG : Elektrokardiogram

TPH : Ro Thorax Photo

HIV : Human Immunodeficiency Virus FS : Financial Statemen

SPT : Surat Pemberitahuan Pph Pasal 21

Secara umum jenis-jenis risiko terdiri dari :

1) Increasing risk (risiko menaik)

2) Reducing risk/decreasing risk (risiko menurun)

3) Constant risk (risiko tetap)

Kemudian dilanjutkan proses penggolongan

risiko, penggolongan risiko dilakukan untuk memproses

klasifikasi calon peserta yang memiliki tingkat risiko

yang sama, digolongkan dalam kelas yang sama.

2. Proses Underwriting Asuransi Jiwa Corporate

Asuransi jiwa kumpulan adalah asuransi yang

memproteksi sekumpulan orang. Masing-masing orang

dalam kumpulan tersebut disebut peserta yang

mendapatkan perlindungan dalam konteks kelompok.

Asuransi kumpulan biasanya ditawarkan sebagai

tunjangan pekerjaan atau manfaat keanggotaan asosiasi,

koperasi, kelompok alumni, ormas, dll.

Dalam asuransi jiwa kumpulan Underwriting

tidak dilakukan secara medis pada tiap individu dalam

Page 85: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

71

kelompok, proses underwriting dilakukan secara

sederhana, proses underwriting hanya dilakukan secara

administratif. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa

calon tertanggung adalah para karyawan yang notabene

adalah orang- orang yang sehat, kecuali kelompok

tersebut kecil. Dalam kelompok kecil setiap anggota

harus menyiapkan evidence of insurability dan diproses

secara perorangan. Sedangkan untuk group besar,

underwriter mengidentifikasi risiko group sebagai suatu

keseluruhan. Adapun faktor-faktor risiko asuransi jiwa

kumpulan adalah :

1) Letak geografis.

2) Usia. Jenis kelamin.

3) Bidang usaha dan jenis pekerjaan.

Bidang usaha dan jenis pekerjaan dalam

asuransi jiwa Corporate diklasifikasi

sebagaimana yang dijelaskan berikut ini:

a. Golongan 1: bidang usaha jasa

keuangan seperti staf admin, staf

keuangan, staf keuangan, account

officer dan lain-lain.

b. Golongan 2 : bidang usaha agen

penjualan grosir, super market, ritail,

manufaktur seperti salesmen, buruh

pabrik dan lain-lain.

c. Golongan 3 :bidang usaha teknisi

dengan risiko tinggi seperti teknisi

listrik.

d. Golongan 4 :bidang usaha

Page 86: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

72

pertambangan, pergudangan, properti

seperti operator crane.

4) Pembagian biaya.

Dalam asuransi kumpulan premi yang

dibayar ada yang berupa contributor plan

yaitu pembayaran premi yang melibatkan

peserta untuk memperoleh manfaat yang

lebih tinggi. Yang kedua adalah non

contributory plan yaitu pembayaran premi

tidak melibatkan peserta. Bagi perusahaan,

premi non contributory plan lebih disukai

karena tingkat risiko yang relatif lebih

homogen dengan asumsi bahwa individu-

individu dalam kelompok tersebut adalah

orang-orang yang sehat sehingga bisa

dikatakan tidak ada tingkat risiko tertentu

yang lebih tinggi.

Proses seleksi risiko yang diberlakukan pada

produk asuransi jiwa corporate adalah2 :

1. Berdasarkan kaidah yang berlaku secara umum.

Seperti, prinsip utmost good faith (penutupan

asuransi harus didasarkan pada itikad baik

peserta dan perusahaan asuransi sebagai

syarat sahnya asuransi atau dengan arti lain

tidak ada kecurangan), insurable interest

(adanya kepentingan peserta untuk ikut

asuransi), dan lain sebagainya.

2. Sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan

perusahaan. Berikut penulis gambarkan

Page 87: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

73

keputusan Prudential Life Insurance Divisi

Syariah mengenai proses seleksi risiko pada

asuransi jiwa corporate, yaitu :

2 Muhammad Irvansha Rangkuti, Praktisi Underwriting Asuransi jiwa prudential

life insurance Divisi Syariah,

Wawancara Pribadi Mengenai Asuransi Jiwa, Kota Kasablanca, 12 Agustus 2017.

Page 88: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

74

Tabel 1.5

Proses Seleksi Resiko Asuransi jiwa Corporate

Jenis

Penutupan

Data dan Dokumen yang disyaratkan

Free Cover 1. Daftar pengajuan asuransi dari pemegang polis yang

memuat data sekurang-kurangnya:

a. Nama lengkap calon peserta sesuai dengan ID

yang masih berlaku.

b. Tanggal lahir calon peserta.

c. Mulai perjanjian asuransi yang dikehendaki.

d. Jangka waktu perjanjian asuransi.

e. Jumlah pembiayaan/pinjaman yang diasuransikan

Non Medical

Formulir pengajuan asuransi jiwa kumpulan, yang sudah

diisi dengan lengkap dan benar, terdiri dari:

1. Data perserta telah diisi sekurang-kurangnya:

nama calon peserta, tanggal lahir dan pekerjaan

calon peserta.

2. Data asuransi telah diisi sekurang-kurangnya:

jumlah manfaat asuransi, jenis asuransi, asa

perjanjian dan tanggal mulai perjanjian asuransi.

3. Peryataan kesehatan yang meliputi tinggi berat

dan badan serta 5 point pertanyaan kondisi

kesehatan telah diisi dengan lengkap.

4. Tempat dan tanggal penandatanganan formulir

telah diisi dengan lengkap.

5. Ditandatangani oleh calon peserta (tidak boleh

diwakilkan/atas nama).

Page 89: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

75

Tabel 1.6

Tabel Underwriting Asuransi Jiwa Corporate

Keterangan :

NM : Non Medis

A :Laporan Pemeriksaan Kesehatan (LPK) +

Urine + Elctrocardiogram (ECG))

B : LPK + Analisa Darah & Air Seni (ADA) _

ECG + Thorax Photo (TP)

C : LPK + Analisa Darah & Air Seni Lengkap

(ADAL) + ECG + TP Treadmill Test (TT)

D : LPK + ADAL + ECG + TP + TT + Surat

Peryataan Dokter (SPD) E : 2LPK + ADAL + ECG

+ TP + SPD + HIV TEST

Secara transparan penulis mengatakan bahwa

perbedaan

Manfaat Awal-

Usia (Nearest

Birthday)

20-45 Th 46-50 Th 51-55 Th 56-60 Th

s.d. Rp. 350.000.000,- NM NM NM NM

Rp.350.000.001-Rp. 500.000.000

NM NM NM A

Rp. 500.000.001-Rp. 750.000.000

NM NM A B

Rp. 750.000.001-Rp. 1.000.000.000

A B C D

Rp. 1.000.000.001-Rp. 1.500.000.000

B C D E

Rp. 1.500.000.001- Rp. 2.500.000.000

D E E E

Di atas Rp. 2.500.000.00 E E E E

Page 90: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

76

Tabel 1.7

Karakteristik Produk

Proses Field

Underwriting

Informasi

Dasar/Sumber

Informasi

Kebijakan

Perusahaan

mengenai

Underwriting

Fokus

Underwriter

Atas Risiko

Calon Peserta

Asuransi Pada produk Agen sebagai Proses Pada produk

Jiwa ini ada proses Pihak yang penutupan asuransi

Individu Field Pertama kali produk asuransi individu,

underwriting Bertemu Jiwa individu faktor riwayat

yang dilakukan Dengan calon dapat dilakukan kesehatan

Agen kepada Peserta Melalui cara merupakan

calon peserta Asuransi dan medis dan non Factor utama

Mencatat Medis dengan Selain faktor-

Berbagai berbagai faktor lainnya.

informasi yang Ketentuan yang

Dibutuhkan telah ditetapkan

Mengenai perusahaan

calon peserta

Asuransi Tidak ada Pihak Proses Pada produk

Jiwa Proses field Perusahaan penutupan pada Asuransi jiwa

Kumpulan underwriting Pihak yang produk asuransi kumpulan,

berkepentingan Jiwa Corporate Selain faktor

Untuk dapat dilakukan riwayat hidup,

Mendaftarkan melalui cara free kesehatan juga

Karyawannya cover, medis menilai

untuk menjadi dengan berbagai keuangan

Peserta ketentuan yang peserta

asuransi. ditetapkan asuransi.

perusahaan.

Page 91: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

77

Khusus untuk produk asuransi jiwa kumpulan dilihat

dari sisi seleksi risiko bisa dikatakan tidak ada (tidak ada

proses underwritig di Prudential Life Insurance

Divisi Syariah), kecuali berusia 60 (enam puluh) tahun-

Untuk individu dan Maksimal berusia 65 (enam puluh lima)

tahun – untuk Group. Tidak ada proses medical check up,

sehingga manfaatnya tidak melebihi dari ketentuannya,

berbeda dengan asuransi jiwa individu yang manfaatnya tidak

dibataasi tetapi disesuaikan dengan faktor-faktor risiko calon

peserta.

Letak persamaan dari masing-masing produk lebih

dikarenakan alasan-alasan normatif dan prosedural, berikut

penulis jelaskan:

1. Secara universal prinsip-prinsip dalam asuransi

melekat dalam proses underwriting pada semua

produk asuransi, prinsip-prinsip tersebut adalah:

a. Utmost good faith, penutupan asuransi harus

didasarkan oleh itikad sangat baik dari

tertanggung dan penanggung sebagai sarat

sahnya suatu kepesertaan asuransi.

b. Insurable interest, kepentingan peserta untuk

mengikuti kepersertaan asuransi.

c. Memproses permintaan asuransi dengan prinsip kehati-hatian.

d. Membuat dokumentasi yang akurat mengenai

setiap langkah yang diambil dalam melakukan

underwriting suatu kasus.

2. Pada saat penerimaan, maka ada beberapa hal yang

mesti diperhatikan underwriting, seperti:

a. Sedapat mungkin menerima permintaan

Page 92: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

78

asuransi dari calon peserta asuransi.

b. Informasi yang diperlukan underwriting harus

dibatasi kepada hal-hal yang benar-benar

diperlukan.

c. Kesulitan dalam memperoleh informasi

mengenai calon peserta hendaknya

dipertimbangkan sebaik dan secermat

mungkin.

d. Dari beberapa kasus memang harus ditolak,

akan tetapi lebih baik mengenakan kondisi

yang sangat berat daripada menolaknya. Hal-

hal tersebut berlaku bagi semua produk

asuransi jiwa termasuk produkasuransi.

Page 93: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

79

C. Keputusan Underwriting bagi Asuransi Jiwa Individu dan Asuransi

Jiwa Corporate

Keputusan underwriting bagi asuransi jiwa individu dan

asuransi jiwa Corporate adalah sama, yaitu:

1. Diterima dengan kondisi standard, artinya calon

peserta memiliki tingkat risiko rata-rata sehingga

membayar premi dalam kondisi standar.

2. Diterima dengan kondisi substandard, artinya

calon peserta asuransi akan dikenai ekstra tabarru

dikarenakan tingkat risiko yang dimiliki peserta

asuransi diatas rata-rata.

3. Ditunda, calon peserta yang diputuskan dalam

kondisi ditunda dapat mengajukan kembali

kepesertaan asuransi sampai risikonya menurun

atau dapat diterima dalam kondisi tertentu.

4. Ditolak, artinya bahwa calon peserta tidak dapat

diterima sebagai peserta asuransi.

Page 94: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

80

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada Asuransi Jiwa individu

proses seleksi risiko dimulai dari field underwriting, verifikasi berkas dan

data yang dilakukan di kantor pusat dan cabang, selanjutnya penilaian dan

penggolongan tingkat risiko untuk kemudian dilakukan keputusan

underwriting oleh underwriter. Pada Asuransi Jiwa Corporate, proses

seleksi risiko dimulai ketika perusahaan menyerahkan surat pengajuan

asuransi yang memuat informasi mengenai karyawannya (calon peserta

asuransi), selanjutnya underwriter pusat atau cabang menverifikasi berkas

dan menilai risiko. Terdapat 3 jenis underwriter yaitu underwriter pertama,

financial underwriter dan medical underwriter

Underwriter pertama yaitu sang agent asuransi jiwa. Tugas

sang agent bukan hanya menjual polis asuransi namun juga sebagai

underwriter pertama. Bisa saja seorang agent asuransi merupakan

penentu resiko pertama dan terakhir dari seorang calon tertanggung

asuransi.

Financial underwriter yaitu orang yang memberikan

rekomendasi program yang cocok untuk kebutuhan dan kemampuan

keuangan calon nasabah.

Dan yang terakhir Medical underwriter yaitu orang yang

memberikan rekomendasi apakah layak atau tidaknya seorang calon

nasabah mengikuti program asuransi tersebut.

Sedangkan untuk asuransi jiwa individu dan asuransi jiwa

corporate, perbedaan tersebut diketahui dalam 3 hal:

a) Rangkaian kegiatan seleksi risiko, yaitu mengenai proses field

Page 95: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

81

underwriting.

b) Informasi awal mengenai calon peserta yang

dibutuhkan underwriter

c) Fokus seleksi risiko.

Page 96: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

82

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan temuan di lapangan yang telah diuraikan

penulis sebelumnya, maka agar Prudential Life Insurance Divisi Syariah

memperoleh keuntungan yang lebih maksimal lagi, perlu adanya

koordinasi atau kerja sama antara staf underwriter dengan underwriter

dalam menyeleksi risiko, sehingga tidak akan terjadi kesalahan di masa

yang akan datang. Penulis melihat seleksi risiko calon peserta hanya

dilakukan oleh staf underwriter, sedangkan underwriter hanya

memberikan keputusan untuk menerima atau menolaknya. Jika hal ini

tidak diperbaiki maka akan merugikan Prudential Life Insurance Divisi

Syariah, dengan tingginya tingkat klaim asuransi jiwa individu dan

asuransi jiwa kumpulan yang akan dibayar perusahaan tersebut.

Page 97: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

83

DAFTAR PUSTAKA

Al-Quran Al Karim.

Ali, A. Hasyim,dkk. Kamus Asuransi. Jakarta : PT.Bumi Aksara,

2002.

Huggins, Kenneth dan D. Land, Robert. Operasi Perusahaan

Asuransi Jiwa dan Asuransi Kesehatan. Jakartan :

Yayasan Dharma Bumiputera, 1996.

Salim, Abbas, Asuransi dan Manajemen Risiko. Jakarta: Rajawali

Pers, 1998. Darmawi, Herman. Manajemen Risk. Jakarta : PT. Bumi

Aksara, 2006.

Djojosoedarsono, Soeisno. Prinsip-prinsip Manajemen Risiko

Asuransi. Jakarta: Salemba Empat, 2003.

Hartoho, Sri Rejeki. Hukum Asuransi Dan Perusahaan

Asuransi.Jakarta: Sinar Grafika,1992.

Sastrawidjaja, Suparman, dan Endang. Hukum Asuransi. Bandung :

Alumni,1993. Harsono, Sonni Dewi. Risiko dan Asuransi. Jakarta:

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia,2000.

Amrin, Abdullah. Asuransi Syariah. Jakarta : PT. Elex Media

Komputindo, 2006. Rochaety, Ety, dkk. Metode Penelitian Bisnis:

Dengan Aplikasi SPSS. Jakarta:

Mitra Wacana Media,2007.

Sula, Syakir. Asuransi Syariah (Life and General): Konsep dan

Sistem Operasional. Jakarta: Gema Insani Press, 2004.

Amrin, Abdullah. Asuransi Syariah : keberadaan dan

kelebihannya di Tengah Asuransi Konvensional. Jakarta:

PT. Elek Media Komputindo. 2006.

Page 98: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

84

Ali, Hasan. Asuransi dalam Perspektif hukum Islam. Jakarta:

kencana. 2004. Surat Keputusan Direksi

No.Sk.1/DIR/TEK/2004 Tanggal 26 Januari 2004.

Ali Fikri, Agung, “ Pengaruh Premi, Klaim, Hasil Investasi dan

Underwriting terhadap Laba asuransi Jiwa.” Jurnal

Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut

Pertanian Bogor,2009.

Prasetyo,Hendro. “Perbedaan Asuransi Individu dan Asuransi

Kumpulan”, Artikel diakses pada 02 September 2011 dari

http://solusiasuransi.com/perbedaan- asuransi-individu-

dengan-asuransi-kumpulan/

https://www.prudential.co.id/id/footer/privacy-policy/ tgl 16 oktober

jam 17.21

Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif. ( Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2007.) Hal. 70.

Darmawi, Herman Drs., 2010. Manajemen Risiko. Bumi Aksara.

Jakarta. Disadur dari Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.4 No.2,

oktober2018(109-118)ISSN:2087-9334

Bailey, P. (2015). Procurement, Principles & Management (11 ed.).

Pearson Education Limited disadur dari Deshtyan Erlangga Adi, Novie

Susanto (2017). Analisis Manajemen Risiko Aktivitas Pengadaan pada PercetakanSuratKabar.JurnalMetris.

Page 99: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

DAFTAR PERTANYAAN

“MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

PRODUK ASURANSI JIWA INDIVDU DAN ASURANSI

JIWA CORPORATE

(Studi Pada Prudential Life Insurance Divisi Syariah)”

1. Bagaimana manajemen risiko yang diterapkan diperusahaan Prudential

Life Insurace Divisi Syariah?

2. Bagaimana proses underwriting yang dilakukan pada produk asuransi

jiwa individu dan asuransi jiwa Corporate?

3. Apa saja faktor-faktor underwriter dalam menyeleksi risiko pada calon

peserta asuransi jiwa individu dan asuransi jiwa Corporate?

4. Kendala saja yang sering ditemui pada proses underwriting?

5. Apa ada perbedaan manajemen risiko pada asuransi individu dan

asuransi jiwa Corporate?

Nama : Muhammad Irvansha Rangkuti

Jabatan : Praktisi underwriting

Perusahaan : Prudential Life Insurance Divisi Syariah

Page 100: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

86

1. Bagaimana manajemen risiko yang diterapkan diperusahaan Prudential

Life Insurance Divisi Syariah?

Manajemen yang diterapkan diperusahaan asuransi Prudential Life

Insurance Divisi Syariah meliputi :

a) Identifikasi risiko, dilakukan ketika ada pengajuan aplikasi

berupa SPAJ (surat permohonan asuransi), seluruh data diisi

kemudian dinilai oleh underwriter.

b) Penilaian risiko, yaitu menggolongkan risiko dari masing-masing

peserta, pada Prudential Life Insurance Divisi Syariah terbagi

menjadi tiga, yaitu risiko standard, substandard, dan decline

(ditolak).

c) Eleminasi risiko, risiko ini terjadi pada risiko substandard, jika

risiko ini terjadi maka perusahaan akan menambah jumlah premi

atau extra premi, atau dengan mengurangi manfaat asuransi, serta

cara pengecualian risiko yang dengan nyata sudah teridentifikasi

dari awal.

d) Risk sharing, perusahaan melakukan risk sharing atau membagi

risiko dari calon peserta, dengan katagori seperti:

1) Jumlah manfaat > 100 juta

2) Risiko tergolong substandar atau decline

Risk sharing di Prudential Life Insurance Divisi Syariah

hanya dilakukan diseluruh divisi perusahaan reasuransi

syariah di Indonesia, seperti ReINDO.

Page 101: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

87

2. Bagaimana proses underwriting yang dilakukan pada produk asuransi

jiwa individu dan asuransi jiwa corporate?

a) Pada Produk asuransi jiwa individu yaitu dimulai dari sejak

calon akan menandatangani SP (Surat Permintaan) sampai

penerbitan polis sampai menyerahkan kepda pemegang polis.

Fungsi seleksi sangat dominan, artinya bahwa proses tersebut

lebih didominasi oleh seleksi lapangan.

b) Pada produk asuransi jiwa kumpulan yaitu Marketing

mengajukan permintaan dari calon peserta (SPPA) yang disertai

dengan rincian data peserta, informasi pertanggungan yang lalu

dan luas jaminan yang diminta. Bagian Underwriting memeriksa

kelengkapan minimal dokumen dan data pengajuan. Dilakukan

analisa underwriting berdasarkan dokumen dan data. Penyesuaian

dengan ketentuan dan kondisi yang diberlakukan di perusahaan

asuransi.

3. Apa saja faktor-faktor underwriter dalam menyeleksi risiko pada calon

peserta asuransi jiwa individu dan asuransi jiwa corporate?

Faktor-faktor asuransi jiwa individu dalam menyeleksi risiko yaitu :

a) Usia/Umur

b) Bentuk dan ukuran tubuh

c) Riwayat kesehatan calon peserta

d) Riwayat kesehatan keluarga

e) Kondisi fisik

f) Pekerjaan

g) Keadaan ekonomi

h) Tempat tinggal/lokasi

i) Kebiasaan

j) Jenis kelamin

Page 102: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

88

k) Aktivitas penerbangan

l) Perokok

m) Faktor lain, seperti moral hazard dan suku bangsa

Page 103: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

Faktor-faktor asuransi jiwa corporate dalam menyeleksi risiko yaitu :

a) letak geografis

b) ukuran group

c) usia

d) jenis kelamin

e) bidang usaha dan jenis pekerjaan

f) pembagian biaya, dalam asuransi kumpulan premi yang dibayar

berupa contributory plan yaitu pembayaran premi yang

melibatkan peserta untuk memperoleh manfaat yang lebih tinggi.

4. Kendala saja yang sering ditemui pada proses underwriting?

1) Kelengkapan persyaratan medical

2) Pengisian No.KD- No.KD tersebut tidak boleh double

3) Perhitungan umur tertanggung akan menyebabkan selisih

perhitungan premi

4) Insurable interest antara pemegang polis dengan tertanggung

atau dengan ahli waris.

5) Pengisian polis harus diikuti untuk perhitungan risiko.

6) Pemegang polis perusahaan tidak berbadan hukum.

7) Identitas diri yang tidak terlampir.

8) Bukti setoran premi pertama.

9) Masa observasi sebagai pengganti Ekstra Mortalita (EM).

10) Pekerjaan calon tidak tertulis lengkap.

11) Pengisian Raport Dokter (RD) tidak lengkap.

5. Apa ada perbedaan manajemen risiko pada asuransi individu dan

asuransi jiwa Corporate?

Page 104: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

90

Manajemen risiko pada produk asuransi jiwa individu dan Corporate

sebenarnya hampir sama risikonya,salah satu yang menyebabkan aspek

yang membedakan asuransi perorangan dari asuransi corporate adalah aspek

underwriting. Underwriting asuransi jiwa individu mengharuskan seorang

calon tertanggung untuk memenuhi persyaratan underwriting yang

ditetapkan oleh perusahaan asuransi. Sebaliknya, underwriting asuransi jiwa

corporate umumnya berfokus pada karekteristik kelompok dan biasanya

tidak mengharuskan setiap calon tertanggung corporate untuk memberikan

evidence of insurabili

Page 105: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

91

SURAT KETERANGAN PENELITIAN

PT. Prudential Life Insurance yang berkedudukan di jalanRuko Golden

Boulevard Blok R No. 22, BSD Serpong, Tangerang 15323 :

Nama : Muhammad Rafi

NIM : 1113053000031

Jurusan : Manajemen Dakwah

Universitas : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Dengan ini menerangkan bahwa :

Telah melaksanakan Penelitian/riset pada PT. Prudential Life Insurance Kantor

Cabang BSD dengan judul “ Analisis Manajemen Resiko pada Proses

Underwriting Produk Asuransi Jiwa Individu dan asuransi Jiwa Corporate”

( Studi Pada PT. Prudential Life insurance Divisi Syariah )

Demikianlah surat keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagai mestinya.

Tangerang Selatan 05 Maret 2017

PT. PRUDENTIAL LIFE INSURANCE

KC BSD SERPONG

Muhammad Irvansyah Rangkuti

Group Head Divisi SDI

Page 106: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

92

Page 107: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

93

Page 108: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

94

Page 109: MUHAMMAD RAFI 1113053000031 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44167/1/MUHAMMAD RAFI-FDK.pdf · i ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROSES UNDERWRITING

95

LAMPIRAN

Saat Family Gathering Di BSD SERPONG bersama

Praktisi Kemala Arum Dityasih

Saat Menemani Calon Agent Ujian AAJI di Kota

Kasablanca.