Top Banner
Sta rt Motivasi dalam Organisasi Kelompok 5: Sarwindah Asyifa 11417141023 Novita Nur S 13417141003 Diah Ayu P 13417141006 Motivasi Lingkaran Motivasi Hirerarki Kebutuhan Teori Motivasi Rangkuman Pertanya an? Kekuatan Motivasi Kategori Aktivitas Luky Dewi Anjani 13417141033 Agung Tri Laksono 134171410 Fitro Miyanto 134171410
28

motivasi dalam organisasi

Jun 20, 2015

Download

motivasi dalam organisasi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: motivasi dalam organisasi

Start

Motivasi dalam Organisasi

Kelompok 5:Sarwindah Asyifa 11417141023

Novita Nur S 13417141003Diah Ayu P 13417141006

Motivasi Lingkaran Motivasi

Hirerarki Kebutuhan

Teori Motivasi Rangkuman Pertanyaan?

Kekuatan Motivasi Kategori Aktivitas

Luky Dewi Anjani 13417141033Agung Tri Laksono 134171410Fitro Miyanto 134171410

Page 2: motivasi dalam organisasi

StartMotivasi dalam Organisasi

Motivasi merupakan salah satu unsur pokok dalam perilaku seseorang. Namun motivasi bukanlah satu-satunya unsur yang menjelaskan adanya perilaku seseorang. Banyak unsur lain, misalnya persepsi, kepribadian, dan lingkungan adalah unsur-unsur lain yang dapat mempengaruhi terjadinya perilaku.

Page 3: motivasi dalam organisasi

Start

WILLIAM JAMES DALAM TULISAN KLASIKNYA PRINCIPLES OF PSYCHOLOGY MENGENALKAN

DUA KONSEP PENTING PADA SEJARAH, YAITU : INSTING DAN MOTIVASI DI BAWAH SADAR.

KEMUDIAN CLARK HULL DENGAN MEMPERGUNAKAN PERSPELTIF YANG ILMIAH

DARI PERMULAAN AHLI-AHLI PERILAKU MERUMUSKAN TEORI DORONGAN (DRIVE)

TERHADAP MOTIVASI

Motivasi

Page 4: motivasi dalam organisasi

StartLingkaran Motivasi

Perilaku manusia pada hakekatnya adalah berorientasi pada tujuan, atau keinginan untuk mencapai beberapa tujuan. Satuan dasar dari setiap perilaku adalah kegiatan. Sehingga semua perilaku itu adalah serangkaian aktivitas atau kegiatan.

Perilaku seseorang sebenarnya dapat dikaji sebagai saling interaksi atau ketergantungan beberapa unsur pokok, yaitu motivasi dan tujuan. Sedangkan menurut Fred Luthans terdiri dari tiga unsur yakni kebutuhan, dorongan, dan tujuan.

Page 5: motivasi dalam organisasi

StartPerubahan dalam Kekuatan

MotivasiKebutuhan yang sudah tercapai dan yang

memberikan kepuasan, akan menurunkan kekuataannya dan secara normal tidak lagi memotivasi seseorang untuk mencapai tujuan guna memuaskan kebutuhan tersebut. Suatu motivasi cenderung mengurangi kekuatannya manakala tercapainya suatu kepuasan, terhalangnya pencapaian kepuasan, perbedaan kognisi, frustasi, atau karena kekuatan motivasinya bertambah.

Page 6: motivasi dalam organisasi

Start

Kepuasan kebutuhan- Ketika kebutuhan terpuaskan maka (menurut

Abraham Maslow), kebutuhan tersebut tidak lagi memotivasi perilaku.

Terhalangnya pemuasan kebutuhan- Berubahnya kebutuhan dari suatu kebutuhan terjadi

ketika seseorang melanjutkan berganti ke kebutuhan lainnya.

Page 7: motivasi dalam organisasi

Start

Perilaku akan berubah jika kebutuhan-kebutuhan yang

menarik, bertambah kekuatannya. Kekuatan dari beberapa

kebutuhan akan nampak dalam pola lingkaran. Seseorang

dapat mengurangi atau mempercepat putaran dari pola

lingkaran ini dengan cara dipengaruhi oleh lingkungannya.

Contoh, orang yang mmbutuhkan makanan kebutuhannya

bisa bertambah, ketika dia membau aroma masakan yang

lezat.

Kekuatan Motivasi yang Bertambah

Page 8: motivasi dalam organisasi

Start

Aktivitas Terarah ke Tujuan (goal-direted activity)

Inti dari aktivitas ini ialah perilaku yang dimotivasikan mengarah kepada

pencapaian tujuan.

• Aktivitas Tujuan (goal activity)

Dalam hal lapar ini, makan makanan tersebut adalah aktivitas tujuan.

Perbedaan penting dari kedua aktivitas ini adalah terletak pada pengaruhnya

terhadap kekuatan kebutuhan. Dalam aktivitas terarah pada tujuan, kekuatan

kebutuhan cenderung menjadi naik selama seseorang terikat pada aktivitas

tersebut sehingga tercapainya tujuan atau terdapatnya frustasi.

Dua Kategori Aktivitas

Page 9: motivasi dalam organisasi

StartHubungan antara motivasi, tujuan dan aktivitas

Dorongan Aktivitas Terarah ke Tujuan

Perilaku

Aktivitas TujuanTujuan

Page 10: motivasi dalam organisasi

StartLanjutan…

Keterkaitan pada salah satu aktivitas tersebut yang relatif agak lama

akan menimbulkan persoalan-persoalan baru. Jika seseorang terlalu

lama tinggal pada aktivitas terarah pada tujuan, maka frustasi akan

timbul yang pada akhirnya seseorang akan menarik diri atau

memberhentikan aktivitasnya dan bertingkah laku tidak rasional.

Sebaliknya jika seseorang terlalu lama pula terikat pada aktivitas tujuan

dan tujuan tersebut tidak lagi merangsang, maka perhatiannya akan

menyusut dan rasa apatis bisa berkembang subur.

Page 11: motivasi dalam organisasi

StartHIERARKI KEBUTUHAN

Hierarki kebutuhan (hierarchy of needs) dikembangkan oleh Abraham Maslow. Hierarki kebutuhan ini terdiri dari 5 kebutuhan, yaitu fisik, keamanan, sosial (Afiliasi), penghargaan dan aktualisasi diri. 1. Jika kebutuhan fisik berada di tingkat paling atas, maka ini berarti

seseorang sangat membutuhkan makan, papan, dan sandang. (contoh: pegawai mencari uang tambahan untuk menyewa rumah dikarenakan kantor tidak dapat menyewakannya rumah)

2. Selanjutnya, ketika aktivitas pemenuhan kebutuhan fisik ini sudah mulai menurun, maka naiklah kebutuhan lain yakni kebutuhan mencari keamanan. (contoh: mulailah ia membutuhkan anjing untuk berjaga hingga malam, pagar berkawat yang beraliran listrik, dll yang intinya mendapat perlindungan keamanan dari harta kekayaan yang takut dicuri orang lain.

Page 12: motivasi dalam organisasi

StartLanjutan...

3. Ketika kebutuhan fisik dan keamanan telah terpenuhi, maka seseorang beralih kepada kebutuhan berikutnya yaitu kebutuhan sosial. Dalam hal ini seseorang akan berusaha mencari teman bergaul yang sederajat dengan kedudukan sosialnya.

4. Kedudukan kebutuhan sosial dalam struktur sudah mulai menurun, maka muncullah kebutuhan lainnya yakni kebutuhan akan penghargaan. Yaitu suatu kebutuhan agar orang lain mau menghargai akan dirinya dan usaha-usaha yang dilakukannya. Pemuasan kebutuhan penghargaan ini akan menghasilkan perasaan-perasaan percaya diri, kekuasaan, dan kontrol.

5. aktualisasi diri. Kebutuhan ini adalah suatu kebutuhan yang ingin memaksimalkan potensi diri, suatu keinginan untuk menjadi apa yang dirasakan oleh seseorang karena mempunyai potensi mencapainya.

Page 13: motivasi dalam organisasi

Start

• Douglas McGregor dalam bukunya The Human Side of Enterprise mencoba mempopulerkan teori Maslow dalam literatur manajemen. Mulai saat itu hierarki kebutuhan mempunyai dampak yang menakjubkan terhadap pendekatan manajemen modern mengenai motivasi ini.

Page 14: motivasi dalam organisasi

StartBerikut merupakan hierarki kebutuhan Maslow yang

diubah ke dalam tatanan model motivasi kerja.

Gambar: Hierarki motivasi kerja

Fisik, misalnya gaji, upah tunjangan, honorarium, bantuan pakaian, sewa perumahan, uang transport, dll

Keamanan, misalnya: jaminan masa pensiun, santunan kecelakaan, jaminan asuransi kesehatan, dll

Sosial atau afiliasi, misalnya: kelompok formal atau informal, menjadi ketua yayasan, ketua

organisasi olahraga, dll

Penghargaan, misalnya: status, titel, simbol-simbol, promosi, perjamuan, dll

Aktualisasi diri

Page 15: motivasi dalam organisasi

Start

Teori motivasi oleh Herzberg ini mengatakan bahwa kepuasaan kerja selalu dihubungkan dengan isi jenis pekerjaan (job content), dan ketidakpuasan bekerja selalu disebabkan karena hubungan pekerjaan dengan aspek-aspek sekitar yang berhubungan dengan pekerjaan (job context). Kepuasan-kepuasan dalam bekerja oleh Herzberg diberi nama motivator, sedangkan ketidakpuasan disebut faktor hygiene.

Teori Motivasi dari Herzberg

Page 16: motivasi dalam organisasi

Start

Aldarfer mengenalkan tiga kelompok inti dari kebutuhan-kebutuhan itu, yaitu:1. kebutuhan keberadaan, adalah suatu kebutuhan akan tetapi bisa hidup2. kebutuhan berhubungan, adalah suatu kebutuhan untuk menjalin hubungan sesamanya melakukan hubungan sosial dan bekerja sama dengan orang lain.3. kebutuhan untuk berkembang, adalah suatu kebutuhan yang berhubungan dengan keinginan intrinsik dari seseorang untuk mengembangkan dirinya.

Teori motivasi Aldarfer

Page 17: motivasi dalam organisasi

Start

McClelland percaya bahwa kebutuhan untuk berprestasi adalah suatu yang berbeda dan dapat dibedakan dari kebutuhan-kebutuhan lainnya. Seseorang dianggap mempunyai motivasi untuk berprestasi jika ia mempunyai keinginan untuk melakukan suatu karya yang berprestasi lebih baik dari prestasi karya orang lain. Menurut McClelland ada tiga kebutuhan manusia, yakni kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan untuk berafiliasi, dan kebutuhan untuk kekuasaan.

Teori motivasi prestasi McClelland

Page 18: motivasi dalam organisasi

Start

• motivasi pribadi manajer itu dapat diproyeksikan pada bawahannya. Dengan demikian manajer dengan motivasi prestasi yang tinggi selalu memikirkan aspek-aspek pekerjaan yang memberikan kepada bawahan untuk bisa berprestasi.

• manajer yang mempunyai motivasi prestasi tinggi siap mempergunakan metode partisipasi dengan bawahannya, sementara itu yang moderat dan rendah tidak mempunyai kemauan untuk melibatkan bawahan dalam ikut berperan serta pada pembuatan-pembuatan keputusan.

Penemuan McClelland

Page 19: motivasi dalam organisasi

Start

• manajer bermotivasi tinggi cenderung bersikap terbuka dalam berinteraksi dan berkomunikasi dengan lainnya baik sesame manajer ataupun dengan bawahannya.

• manjer berprestasi tinggi meunjukan sikapnya mau memikirkan baik orang-orang yang ada dalam organisasinya maupun produksinya. Manajer berprestasi moderat mempunyai minat yang besar untuk memperhatikan produksi dan perhatian yang rendah pada orang-orang.

Lanjutan...

Page 20: motivasi dalam organisasi

Start

• Teori X menyatakan bahwa sebagian besar orang-orang ini lebih suka diperintah, dan tidak tertarik akan rasa tanggung jawab, serta menginginkan keamanan atas segalanya. Mengikuti falsafah ini maka kepercayaan ialah orang-orang itu hendaknya dimotivasi dengan uang, gaji, honorarium, dan diperlakukan dengan sangsi hokum.

Teori X dan Teori Y dari douglas McGregor

Page 21: motivasi dalam organisasi

Start

• Tidak menyukai bekerja.• Tidak menyukai kemauan dan ambisi untuk bertanggung

jawab, dan lebih menyukai diperintah atau diarahkan.• Mempunyai kamampuan yang kecil untuk berkreasi

mengatasi masalah-masalah organisasi.• Hanya membutuhkan motivasi fisiologi dan keamanan saja.• Harus diawasi secara ketat dan sering dipaksa untuk

mencapai tujuan-tujuan organisasi.

Menurut teori X dari McGregor ini bahwa orang-orang ini pada hakikatnya adalah:

Page 22: motivasi dalam organisasi

Start

• Pekerjaan itu pada hakikatnya seperti bermain dapat memberikan kepuasan kepada orang. Keduanya, bekerja dan bermain merupakan aktivitas-aktivitas fisik dan mental. Sehingga di antara keduanya tidak ada perbedaan, jika semua keadaan sama-sama menyenangkan.

• Manusia dapat mengawasi diri sendiri, dan hal itu tidak bisa dihindari dalam rangka mencapai tujuan-tujuan organisasi.

• Kemampuan untuk beraktivitas didalam memecahkan persoalan-persoalan organisasi secara luas didistribusikan kepada seluruh karyawan.

• Motivasi tidak saja berlaku pada kebutuhan-kebutuhan social, penghargaan, dan aktualisasi diri, tetapi juga pada tingkat kebutuhan kepada seluruh karyawan.

• Orang-orang dapat mengendalikan diri dan kreatif dalam bekerja jika dimotivasi secara tepat.

Secara keseluruhan asumsi teori Y mengenai manusia adalah sebagai berikut:

Page 23: motivasi dalam organisasi

Start

• Dalam teori ini Chris Argyris mencoba membandingkan nilai-nilai pyramidal dari birokrasi yang masih mendominasikan sebagian besar orang, dengan system nilai demokrasi yang banyak memperhatikanfaktor manusainya. Nilai pyramidal birokrasi identik dengan asumsi teori X tentang hakikat manusia. Dan system niali demokrasi yang humanities sama dengan asumsi-asumsi teori Y.

Teori Dewasa dan Tidak Dewasa Chris Argyris

Page 24: motivasi dalam organisasi

Start

Dua Sistem Nilai yang Berbeda dari Argyris

1. Sistem nilai birokrasi piramidal

2. Sistem nilai demokrasi yang

humanistis

Page 25: motivasi dalam organisasi

Start

• Hubungan kemanusiaan dianggap penting karena untuk maencapai tujuan organisasi, yakni untuk melaksanakan tugas pekerjaan secara baik.

• Evektifitas dalam hubungan kemanusiaan akan bertambah jika perilaku menjadi lebih rasional, logis, dan terkomunikasikan secara jelas. Sebaliknya jika perilaku menjadi emosional, maka efektivitas akan turun.

• Hubungan kemanusiaan adalah sangat efektif jika dimotivasi lewat pengarahan yang dirancang secara tepat, otoritas, dan otoritas, dan pengendalian. Demikian pula pemberian penghargaan yang sepadan perilaku rasional dalam mencapai tujuan.

Sistem nilai birokrasi piramidal

Page 26: motivasi dalam organisasi

Start

• Hubungan kemanusiaan dianggap penting tidak saja untuk mencapai tujuan organisasi, tetapi juga untuk memelihara sistem di dalam dan penyesuaian sebaik mungkin dengan lingkungan.

• Evektifitas dalam hubungan kemanusiaan akan bertambah jika semua yang ada hubungannya dengan perilaku (rasional maupun interpersonal) menjadi sadar, dapat mudah dibicarakan dan mudah dikendalikan.

• Dalam huubungan dengan pengarahan, pengendalian, penghargaan dan hukuman, maka hubungan kemanusiaan akan lebih berpengaruh secara efektif, jika dilakukan lewat hubunganyang otentik, komitment internal, keberhasilan psikologis, dan proses konfirmasi.

Sistem nilai demokrasi yang humanistis

Page 27: motivasi dalam organisasi

Start

1. Sesorang itu akan bergerak dari suatu keadaan pasif sebagai kanak-kanak se suatu keadaan yang bertambah aktivitasnya sebagai orang dewasa.

2. Seseorang akan berkembang dari suatu keadaan yang tergantung kepada orang lain ke suatu keadaan yang relatif meredakan sebagai orang dewasa.

3. Seorang bertindak hanya dalam cara yang sedikit sebagai kanak-kanak, tetapi sebagai orang dewasa ia akan mampu bertindak dalam berbagai cara.

4. Seorang itu mempunyai minat yang tidak menentu, kebetulan, dan tidak begitu mendalam sebagai kanak-kanak, tetapi berkembang lebih mendalam dan kuat minatnya sebagai dewasa.

5. Prespektif waktu bagi anak-anak adalh singkat, hanya melibatkan waktu kini, tetapi orang yang sudah matang, perspektif waktunya bertamah menjangkau masa lalu dan masa yang akan datang.

6. Seseorang sebagai kanak-kanak ia berada di bawah pengendalian setiap orang (subordinate to everyone), tetapi ia akan menunjukkan kedudukan yang sama atau diatasnya orang lai, sebagai orang yang dewasa.

7. Sebagai anak-anak seseorang kurang kesadarannya akan dirinya, tetapi sebagai orang yang sudah matang ia tidak hanya sadar akan mampu untuk mengendalikan dirinya.

Menurut Argyris ada tujuh perubahan yang terjadi di dalam kepribadian seseorang jika ia berkembang ke kedewasaan

pada sepanjang tahunnya.

Page 28: motivasi dalam organisasi

Start

SEKIAN