MOMENTUM DAN IMPLUS LA ODE AGIL MALIK A1C3 10 012
MENU UTAMA
AWAL
IDENTITAS
MATERI
KELUAR
Pengertian Momentum
Pengertian Implus
Hukum Kekekalan Momentum
Tumbukan
Penerapan Konsep Momentum Dan Impuls
IDENTITASStandar Kompetensi :Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik.Kompetensi Dasar :Menunjukkan hubungan antara konsep impuls dan momentum untuk menyelesaikan masalah tumbukan.Indikator :Memformulasikan konsep impuls dan momentum, keterkaitan antar keduanya, serta aplikasinya dalam kehidupan (misalnya roket).Merumuskan hukum kekekalan momentum untuk sistem tanpa gaya luar.Tujuan Pembelajaran :1.Peserta didik dapat menjelaskan pengertian momentum.2.Peserta didik dapat menjelaskan pengertian impuls.3.Peserta didik dapat menganalisis hukum kekekalan momentum.4.Peserta didik dapat menyebutkan macam-macam tumbukan.5.Peserta didik dapat menjelaskan tumbukan benda dengan lantai.
To MENU
Pengertian Momentum
Momentum adalah kecenderungan benda yang bergerak untuk
melanjutkan gerakannya pada kelajuan yang konstan. Momentum
merupakan besaran vektor yang searah dengan kecepatan benda. Momentum
dapat dirumuskan sebagai hasil perkalian massa dengan kecepatan. Secara
matematis dituliskan:
dengan:p = momentum (kgm/s)m = massa benda (kg)v = kecepatan benda (m/s)
Semakin besar massa suatu benda, maka semakin besar
momentumnya, dan semakin cepat gerak suatu benda, maka
semakin besar pula momentumnya.
p = m . v
To MENU
Pengertian ImplusUntuk membuat suatu benda yang diam menjadi bergerak
diperlukan sebuah gaya yang bekerja padabenda tersebut selama interval
waktu tertentu. Gaya yang Diperlukan untuk membuat sebuah benda tersebut
bergerak dalam interval waktu tertentu disebut IMPULS.
Impuls digunakan untuk menambah, mengurangi, dan mengubah arah
momentum dalam satuan waktu. Impuls Dapat dirumuskan sebagai hasil
perkalian gaya dengan interval waktu. Secara matematis dituliskan:
dengan:F = gaya (N)Δt = waktu (s)I = impuls (N.s)I = F . Δt
To MENU
Hukum Kekekalan Momentum
Dua buah benda saling bertumbukan, maka dari kedua
benda tersebut akkan di dapatkan : “jumlah momentum benda
sebelum tumbukan akan sama dengan jumlah momentum benda
sesudah tumbukan”. Hal inilah yang disebut denngan Hukum
Kekekalan Momentum
Contoh :
To MENU
TumbukanApabila ada dua buah benda, salah satu atau kedua benda
itu sedang bergerak, suatu saat benda saling bersinggungan
hingga terjadi gaya tolak menolak sebagai reasi gaya tekannya pada
titik singgungan edua benda, maka kedua benda dikatakan melakukan
tumbukan
Berdasarkan sifat kelentingan atau elastisitas benda yang
bertumbukan, tumbukan dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :
1.Tumbukan lenting sempurna,
2.Tumbukan lenting sebagian, dan
3.Tumbukan tidak lenting sama sekali
To MENU
Jenis-jenis tumbukan
1. Tumbukan Lenting Sempurna
Dua buah benda dikatakan mengalami tumbukan lenting sempurna jika pada
tumbukan itu tidak terjadi kehilangan energi kinetik. Jadi, energi kinetik total
kedua benda sebelum dan sesudah tumbukan adalah tetap. Pada tumbukan lenting
sempurna berlaku hukum kekekalan momentum dan hukum kekekalan energi
kinetik
To MENU
Dua buah benda memiliki massa masing-masing m1 dan m2
bergerak saling mendekati dengan kecepatan sebesar v1 dan v2
sepanjang lintasan yang lurus. Setelah keduanya bertumbukan
masing-masing bergerak dengan kecepatan sebesar v'1 dan v'2 dengan arah
saling berlawanan. Berdasarkan hukum kekekalan momentum dapat ditulis
sebagai berikut :
m1v1 + m2v2 = m1v'1 + m2v'2
m1v1 – m1v'1 = m2v'2 – m2v2
m1(v1 – v'1) = m (v'2 – v2)
To MENU
Sedangkan berdasarkan hukum kekekalan energi kinetik, diperoleh persamaan sebagai berikut :
Ek1 + Ek2 = E'k1 + E'k2½ m1v1 + ½ m2v2 = ½ m1 (v1’) + ½ m2
(v2’)m1 {(v1’) – (v1)} = m2 {(v2’) – (v2)}
m1(v1 + v'1)(v1 – v'1) = m (v'2 + v2)(v'2 – v2)
Jika persamaan di atas saling disubtitusikan, maka diperoleh persamaan sebagai berikut:
m1(v1 + v'1)(v1 – v'1) = m1(v'2 + v2)(v1 – v'1)
v1 + v'1 = v'2 + v2
v1 – v2 = v'2 – v'1
-(v2 – v1) = v'2 – v‘1
m1(v1 + v'1)(v1 – v'1) = m1(v'2 + v2)(v1 – v'1)
v1 + v'1 = v'2 + v2
v1 – v2 = v'2 – v'1
-(v2 – v1) = v'2 – v‘1
To MENU
2. Tumbukan Tak Lenting Sama Sekali
Pada tumbukan jenis ini, kecepatan benda-benda sesudah tumbukan sama besar (benda yang bertumbukan saling melekat). Perhatikan Gambar berikut. Misalnya, sebuah peluru dengan massa m1 dan kecepatan v1 menumbuk bola yang mempunyai kecepatan v2 di atas lantai horizontal dengan massa m2. Setelah tumbukan, peluru melekat atau bersarang di dalam bola dan bergerak secara bersama-sama. Pada tumbukan tidak lenting sama sekali berlaku persamaan berikut
m1v1 + m2v2 = m1v'1 + m2v‘2
Jika v'1 = v'2 = v', maka m1v1 + m2v2 = (m1 + m2) v'
To MENU
3. Tumbukan Lenting Sebagian
Tumbukan lenting sebagian terjadi apabila setelah tumbukan ada sebagian energi yang hilang. Pada tumbukan jenis ini, energi kinetik selama tumbukan. Oleh karena itu, hukum kekekalan energi mekanik tidak berlaku. Besarnya kecepatan relatif juga berkurang dengan suatu faktor tertentu yang disebut koefisien restitusi (e).
To MENU
Nilai restitusi berkisar antara 0 dan 1 (0 e 1 ). Untuk tumbukan lenting sempurna, nilai e = 1. Untuk tumbukan tidak lenting sama sekali (subbab 3) nilai e = 0. Sedangkan untuk tumbukan lenting sebagian mempunyai nilai e antara 0 dan 1 (0 < e < 1). Derajat berkurangnya kecepatan relatif bendasetelah tumbukan dirumuskan
e = V2’ – V1’V2 – V1
To MENU
Penerapan Konsep Momentum Dan Impuls
Peluncuran roket
Berdasarkan prinsip momentum dan impuls, gaya dorong pada roket
dapat dinyatakan sebagai berikut.
t
vmF
t
vmF
vmtF
∆∆=
∆∆=
∆=∆
)(
)(
)(.
)/(tan
)/(
)(
smroketkecepav
skgwaktusatuantiaproketmassaperubahant
m
NroketdoronggayaF
=
=∆∆
=
Peluncuran roket
Keterangan:
To MENU