Top Banner
cmyk NO.30/TH.IX/EDISI 14-20 NOVEMBER 2011 Rp 5.000,- ( Luar Aceh Rp 5.500,-) facebook.com/modusacehdotcom twitter.com/modusacehdotcom MODUS ACEH/Rizki Adhar
24

Modus Aceh Kongkalikong Proyek Pltd Apung

Nov 28, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Modus Aceh Kongkalikong Proyek Pltd Apung

cmyk

NO.30/TH.IX/EDISI 14-20 NOVEMBER 2011 Rp 5.000,- ( Luar Aceh Rp 5.500,-)

facebook.com/modusacehdotcom twitter.com/modusacehdotcom

■ MODUS ACEH/Rizki Adhar

Page 2: Modus Aceh Kongkalikong Proyek Pltd Apung

EDISI 14-20 NOVEMBER 2011

Penanggungjawab/Pimpinan Redaksi:Muhammad SalehDirektur Usaha:

AgusniarSekretaris Redaksi:

Rizki AdharKordinator Liputan

Juli SaidiPemasaran/Sirkulasi

Wahyu AnwarHeriansyah

FirdausHasrul Rizal

Iklan:Wahyu A

Sekretariat/ADM:Dewi Fitriana

Kepala Bagian Keuangan:Nina Maulina

Nur FajrinaWartawan Banda Aceh:

Fitri JulianaJuli Saidi

Rizki AdharBireuen:

Suryadi, IkhwatiHamdaniSimeulue:

Septian AntoniSabang

Jalaluddin Z.KyKorespondenAceh Utara

LhokseumaweTakengon

Aceh SelatanAceh Besar

Aceh TenggaraGayo Lues

Kuala SimpangPidie

LangsaBener Meriah

Alamat: RedaksiJl. T. Panglima Nyak Makam No 4(Samping Gedung BPK RI Aceh)

Banda Aceh.Telp (0651) 635322

Fax. (0651) 635316,Email:[email protected]

Web: www.modusaceh.com.

(Redaksi menerima sumbangantulisan yang sesuai dengan misi

tabloid ini. Tulisan diketik duaspasi, maksimal lima

halaman kuarto.Redaksi berhak merubah isitulisan tanpa menghilangkan

makna, arti dan substansi daritulisan tersebut. Setiap tulisan

yang dikirim, harusdisertai photo diri )

MODUS ACEHTabloid Berita Mingguan

Bijak Tanpa Memihak

Dalam menjalankan tugasjurnalistik, wartawan MODUSACEH dibekali dengan Kartu

Pers. Tidak dibenarkanmenerima atau meminta

apapun dalam bentuk apapundan dari siapapun.

RRRRRedaksiedaksiedaksiedaksiedaksi2

SUARA ANDA

SEHUBUNGAN de-ngan berita yang dimuat olehMODUS ACEHbeberapawaktu lalu tentang “UNIMUSMERASA DIZALIMI”. Da-lam berita tersebut dikatakanbahwa, Unimus dizalimi olehmahasiswa yang dikirim me-lanjutkan pendidikan dan se-telah menyelesaikan pendidi-kan, mereka kembali mengab-di untuk Unimus. begitulahperjanjian yang dibuat. Na-mun, para mahasiswa kirimanini setelah melanjutkan pendi-dikan, mereka tidak mengab-di kepada Unimus, melainkanmereka mengikuti tes PNS

Pemkab Bireuen Tidak Lagi Memperhatikan Kamidan mereka lulus. PihakPEMKAB Bireuen dianggaplalai dalam pengrekutan PNS(selengkapnya, wawancaraANWAR, MD. MH). Mere-kapun diangkat menjadi guruSMK di ruang lingkup Kab.Bireuen.

Sehubungan dengan beri-ta ini, kami mahasiswa yangdisiapkan dan dikirim olehPEMKAB Bireuen pada ta-hun 2005 ke P4TK Medan,P4TK Bandung, P4TK Ma-lang, P3GP Cianjur dan P4TKYogyakarta merasa sangatkecewa karena kami yangdikirim tersebut telah dibuat

rekom pada tahun 2005 de-ngan perjanjian akan dipriori-taskan untuk menjadi GuruSMK (PNS) setelah selesaipendidikan dan rekom terse-but ditandatangani langsungoleh Bapak Bupati Bireuen,dalam hal ini Bapak Drs. Mus-tafa A. Glanggang. Namunapa yang terjadi? Setelah kamiselesai pendidikan, kami san-gat kecewa dan terasa dicam-pakkan begitu saja. PEMK-AB Bireuen tidak lagi mem-perhatikan kami dan kamisekarang menjadi guru honordi SMK-SMK di Kab. Bireuendengan gaji Rp. 40.000/bulan

(Empat puluh ribu rupiah perbulan). Mana JanjimuPEMKAB Bireuen?

Kenapa kami yang maha-siswa khusus yang dikirimoleh PEMKAB Bireuen un-tuk menjadi guru SMK sam-pai sekarang tidak diangkatuntuk menjadi PNS? kenapayang terlibat kontrak dengankampus lain (UNIMUS) ituyang diutamakan oleh PEM-KAB Bireuen? Kenapa kamidizalimi?

Mahasiswa yang dikirimoleh PEMKAB Bireuen

tahun 2005

Pemandangan bagian Timur Mesjid Raya.■ MODUS ACEH/Dok

ILMUWAN AustraliaGeoff McFadden menjelaskandi Jakarta pada Rabu tentangbagaimana malaria dapat dis-embuhkan dengan meng-gunakan obat-obatan dan her-bisida baru yang digunakanuntuk membunuh tanaman.

Berbicara di KedutaanBesar Australia di Jakarta, Pro-fesor McFadden berujar pene-litiannya menunjukkan parasitmalaria pada awalnya sepertiorganisme tumbuhan yanghidup dengan fotosintesis.

Harapan Baru Pengobatan Malaria “Kami menemukan jejak-

jejak genetis utama yang miripmetabolisme tanaman pada par-asit malaria. Ini memberi tahukita bahwa parasit tersebut ber-pindah dari kehidupannya disamudera sebagai tanamanuniselular ke gaya hidup parasitbaru di darah manusia.”

“Kami telah menemukanbahwa senyawa herbisida ini,beberapa diantaranya tidakberacun bagi manusia, jugamemerangi malaria,” tutur Pro-fesor McFadden.

Kunjungan Profesor Mc-Fadden diselenggarakan olehLembaga Ilmu Pengetahuan

Indonesia dan KedutaanBesar Australia sebagai bagiandari seri seminar yang tengahberlangsung dan dimaksudkanuntuk meningkatkan pertukarandan jaringan ilmuwan antaraIndonesia dan Australia.

Malaria adalah masalahbesar kesehatan global. Organ-isasi Kesehatan Dunia mem-perkirakan 500 juta orang ter-jangkit dan satu juta diantaran-

ya tewas setiap tahunnya.- Pada saat ini tidak ada vaksin-nya dan parasit ini kini kebalterhadap hampir semua obat-obatan yang ada.

Namun malaria dapat dis-embuhkan bila terdiagnosa den-gan segera dan diobati denganmemadai.

Menurut Organisasi Kese-hatan Dunia, di Indonesia ma-laria terkonsentrasi di Papua,Maluku, Nusa Tenggara, Su-lawesi, Kalimantan dan Suma-tera.

Atjeh Tempo DoeloeAtjeh Tempo Doeloe

Page 3: Modus Aceh Kongkalikong Proyek Pltd Apung

EDISI 14-20 NOVEMBER 2011 3BirBirBirBirBireueneueneueneueneuen

Karena tak jelaspembayaran proyek,rekanan mengancam

akan mengerukkembali jalan yang

sudah dibangun.Pimpinan dan anggota

DPRK setempat me-nilai, proyek tersebutmenyalahi prosedur.

Ikhwati dan Suryadi

ALAN yang meng-hubungkan antara BuketSudan Kecamatan Peu-sangan Siblah dengan

Alue Meuh Kecamatan Makmur,sudah dua tahun dilalui warga.Aktifitas masyarakat di wilayahpedalaman itu pun semakin lan-car. Petani kian mudah memasar-kan hasil pertanian dan perke-bunan mereka, karena jalannyasudah beraspal.

Proyek pembangunan jalanBuket Sudan ke Alue Meuh den-gan panjang 6, 500 meter danlebar 900 meter tersebut, dikerja-kan H. Saifannur, salah seorangkontraktor di Kabupaten Bireuen.Proyek jalan yang menghubung-kan dua kecamatan itu, telah di-anggarakan dalam APBK Bi-reuen tahun 2011. Total danayang diplotkan di sebesar Rp 7,8miliar.

Meski sudah dianggarkan diAPBK Bireuen, nyatanya sam-pai kini belum juga terealisasi pem-bayarannya. Hal ini, tentu sajamembuat geram pihak rekanan.Ancaman pun mencuat. HSaifannur sesumbar, dia akanmengeruk kembali jalan yang te-lah mereka bangun.

Saat dikonfirmasi MODUSACEH, Kamis, 10 Novemberlalu, H Saifannur membenarkanpernyataannya itu. Kata dia, hing-ga saat ini Pemkab Bireuen be-lum juga membayar biaya pem-bangunan jalan Buket Sudan-AlueMeuh yang telah rampung diker-jakan pihaknya pada 2009 lalu.

Saat Haji Saifan AncamKeruk Jalan

Padahal, kata H. Saifannur, pi-haknya sudah menanyakan peri-hal pembayaran tersebut kePemkab Bireuen. Namun sejauhini belum juga ada hasilnya.“Masyarakat sudah menikmatimanfaat dari pembangunan jalantersebut. Namun saya belum jugamendapat pembayaran atas pem-bangunan jalan tersebut,” sebutlelaki bertubuh tambun yangakrab disapa Haji Saifan.

Sepengetahuan dia, sebutSaifannur, proyek itu sudah diang-garkan di APBK Bireuen 2011.Namun entah kenapa, PemkabBireuen belum melunasi satu ru-piah pun uang untuk pemban-gunan jalan itu. “Saya merasadizalimi, padahal selama ini sayatelah membantu Pemkab Bireuensemampu saya. Niat saya baikuntuk membantu masyarakat,”sebut Saifannur.

Namun, kata H. Saifan, seringkali pembayaran sejumlah proyekyang dikerjakannya tertunda ber-tahun-tahun. Seperti pembayaranpembangunan Kantor Pusat Pe-merintahan Kabupaten Bireuenyang masih belum semuanya di-lunasi. Namun dia bisa memak-lumi, karena proyek tersebut me-mang proyek multiyeras. “Berbe-da dengan proyek pembangunanjalan Buket Sudan ini, seharusn-ya begitu selesai langsung diba-

yar, karena itu bukan proyek mul-tiyears yang biasa dibayar berta-hap,” keluh Saifanur.

Disinggung apakah proyekyang dikerjakannya sesuai denganprosedur yang berlaku, Saifanurmenyebutkan bahwa yang dialakukan semua untuk kepentinganrakyat. Jalan tersebut sangatlahmembantu perekonomian wargadi wilayah tersebut, terutama lalulintas petani untuk mengangkuthasil pertaniannya melalui jalantersebut. “Kalau dianggap proyekjalan itu menyalahi aturan men-genai pembayarannya, maka kitabongkar. Apabila memang jalan itutak dibutuhkan oleh masyarakat,kita akan segera mengeruknya,”kata Saifannur.

Perihal isu yang beredar ten-tang “penghilangan” anggaranuntuk pembayaran jalan BuketSudan oleh dewan diakibatkandana tersebut digunakan untukmembiayai proyek aspirasi dew-an, Saifanur tidak mau mengo-mentari perihal isu tersebut. Diahanya tersenyum saja. “Kaliansudah tahu sendiri mengapa,” ujarSaifannur, singkat.

Karena itu, dia sangat meng-harapkan agar Pemkab Bireuensecepatnya membayar biayapembangunan jalan tersebut.Apalagi hanya tinggal beberapaminggu lagi sudah tutup buku ang-

garan tahun 2011, untuk menye-lesaikan semua pembayaransejumlah proyek. “Kalau jalan itukami keruk lagi, siapa yang rugi,kan masyarakat sendiri. Sayamerasa dizalimi, karena saya jugarugi,” ujar Safannur, kesal.

Bupati Bireuen, Nurdin AbdulRahman, yang dikonfirmasiMODUS ACEH seusai pelanti-kan pejabat di lingkungan Pemk-ab Bireuen, Jumat, 11 Novemberlalu, menanggapi dingin ancamantersebut. Dia menyebutkan, an-caman dari Saifanur yang akanmengeruk kembali jalan tersebut,bila Pemkab tidak membayarnya,bukanlah ancaman yang serius.Melainkan hanya sebatas bercan-da saja. “Saya pikir, H. Saifanurhanya berguyon dan tidak sung-guh-sungguh atas ancaman terse-but,” ujar Nurdin.

Begitupun, Nurdin menyebut-kan, pihaknya tetap akan mem-bayar proyek tersebut. Setelahterlebih dahulu harus melengkapipersyaratan administrasi untukpenarikan uang. “Karena inisudah memasuki akhir tahun danpersyaratan belum terpenuhi se-muanya, maka kemungkinanpembayaran akan dilakukan padatahun anggaran 2012,” sebut Nur-din.

Sebelumnya, Kepala DinasPekerjaan Umum, Pertambangan

dan Energi Bireuen, H. Ismunan-dar, ST. MT, yang dikonfirmasiMODUS ACEH, Kamis, 10November lalu, terkesan irit bic-ara. Dia hanya tersenyum sajasaat ditanyakan, mengapa proyekpembangunan jalan Buket Sudan-Alue Meuh, belum juga diba-yarkan ke pihak rekanan. “Lebihbaik tanyakan langsung kepadaSekda,” kilah Ismunandar.

Sementara itu Sekdakab Bi-reuen, Ir. H. Razuardi, MT, yangditemui di ruang kerjanya di hariyang sama, membenarkan Pemk-ab Bireuen belum melunasi biayapembangunan jalan Buket Sudan-Alue Meuh ke pihak rekanan.Sebab, Pemkab Bireuen tidakmempunyai dana untuk itu. “Kitaterus terang saja, uangnya tidakada, makanya belum dibayarkan,”ungkap Razuardi.

Razuardi mengaku, proyektersebut sudah dianggarkan dalamAPBK Bireuen 2011. Tapi entahkenapa kemudian, tiba-tiba “hi-lang” begitu saja. “Memang danauang pembayaran proyek jalan ituakan dibayar, kerena merupakansisa proyek tahun ini. Tapi akankita memilah dan memprioritas-kan yang sangat mendesak manaduluan dibayar,” kata Razuardi.

Disebutkan Razuardi, pihakn-ya bersama dewan akan mema-sukkan kembali anggaran untukpembayaran proyek jalan itu diAPBK Perubahan. Sebab, katadia, apapun kendalanya, pem-bayaran dana proyek tersebutharus dilunasi ke pihak rekanan.Apalagi jalannya sudah selesaidibangun sejak dua tahun lalu.

Memang bukan kali iniSaifannur mengancam PemkabBireuen, sebelumnya dia jugasudah pernah mengeluarkan an-caman. Beberapa tahun lalu, diajuga pernah mengancam akanmembeli Kantor Pusat Pemerin-tahan Bireuen di Cot Gapu yangdikerjakannya. Bila Pemkab Bi-reuen tidak membayarkan terminke sekian kemajuan proyek terse-but. Tapi tak lama setelah anca-man tersebut, Pemkab Bireuenakhirnya bersedia membayarjuga. Maka urunglah niatnya un-tuk membeli kantor tersebut.

Nah, kini H. Saifan kembalimengancam akan mengeruk jalanyang telah dibangunnya itu. Pert-anyaannya, apakah ancaman kaliini, akan juga ampuh seperti se-belumnya? Ataukah dia akan be-nar-benar merealisasikan anca-mannya tersebut? Kita tunggusaja perkembangannya. ***

JH. Saifannur ■ MODUS ACEH/Suryadi

Page 4: Modus Aceh Kongkalikong Proyek Pltd Apung

EDISI 14-20 NOVEMBER 2011 BirBirBirBirBireueneueneueneueneuen4

Benarkah dewan mencoret proyekpembangunan jalan Buket Sudan-Alue Meuh?

Benar, kita sudah mencoret proyektersebut dalam anggaran 2011

Alasannya?Karena pada saat pembahasan

APBK Bireuen Tahun 2011 antara pi-hak eksekutif dan legislatif program pem-banguan jalan tersebut tidak dibahas.

Tapi dalam Buku Lampiran Per-aturan Bupati Bireuen Nomor 8Tahun 2011 Tanggal 18 April 2011,pada belanja modal dan pengadaankonstruksi jalan, pembanguan jalanBuket Sudan- Alue Meuh ada terteradi sana?

Itulah, saya tidak tahu kenapa tiba-tiba program tersebut sudah ada di dalamQanun APBK Bireuen Tahun 2011.Padahal sebelumnya tidak pernah diba-has sama sekali.

Tapi proyek tersebut sudah dilaku-kan pihak rekanan dan selesai sejaktahun 2009, seharusnya kan sudahdibayar?

Kalau di Qanun APBK 2011 kan di-

Syafruddin, Wakil Ketua DPRK Bireuen

Proyek Itu Menyalahi Aturan

www.modusaceh.com

Ya! Saya ingin berlangganan Tabloid Berita Mingguan MODUS ACEH

Nama : ............................................................................................................Tempat /Tgl Lahir : ............................................................................................................Alamat : ............................................................................................................

............................................................................................................Telepon : (Rumah) ....................................(Kantor)............................................

(Handphone).......................................................................................Fax : ............................................................................................................email : ............................................................................................................

Pilihan : 6 Bulan ( 24 Edisi/Eksemplar )Harga Langganan Rp. 108.000, Diskon 10% = Rp. 97.200

1 Tahun ( 48 Edisi/Eksemplar )Harga Langganan Rp. 216.000, Diskon 10% = Rp. 194.400

Pembayaran Bank Transfer atas nama PT. Agsha Media Mandiri- Bank BPD Aceh Cabang Banda Aceh,

No. Rek. 01.05.641993.1- Bank BRI Cabang Banda Aceh,

No. Rek. 0037.01.001643.30.9

sebutkan itu program pembangunanjalan,. sepengetahuan saya baru akandilaksanakan pada tahun 2011 ini, bu-kannya sudah selesai. Kalau proyektersebut duluan dikerjakan, baru kemu-

dian dianggarkan dananya. Tentu itusudah menyalahi prosedur dan mekan-isme yang berlaku.

Jadi bisa dipastikan pembayaran-ya tidak akan dilakukan pada ang-

garan 2011 ini?Tentu saja tidak bias dibayar kalau

proyeknya saja belum dilakukan tender,penandatangan kontrak dan administrasilainnya. Untuk pastinya mengenai me-kanisme semua itu, sebaiknya ditanyakansaja ke dinas terkait.

Kabarnya proyek tersebut akan di-anggarkan lagi di APBK-PerubahanTahun 2011?

Saya pikir itu tidak memungkinkan lagi.Ini kan sudah menjelang tutup tahun.

Lalu?Kita lihat saja nanti apa akan dibahas

lagi untuk anggaran tahun berikutnya.Kemungkinan itu baru bisa dilakukan padapembahasan APBK Bireuen Tahun Ang-garan 2012 nantinya.

Mengenai isu yang beredar kalausebenarnya dana untuk pembayaranpembanguan jalan tersebut sudah di-alihkan ke proyek aspirasi dewan?

Isu itu sama sekali tidak benar. Dew-an tidak pernah mengalihkan dana untukpembangunan jalan dan jembatan keproyek lain. Apalagi untuk proyek aspi-rasi dewan. ***

■ MODUS ACEH/Suryadi

Page 5: Modus Aceh Kongkalikong Proyek Pltd Apung

EDISI 14-20 NOVEMBER 2011IklanIklanIklanIklanIklan 5

Page 6: Modus Aceh Kongkalikong Proyek Pltd Apung

EDISI 14-20 NOVEMBER 2011 Utama6 EDISI 14-20 NOVEMBER 2011

Belum lagi masalahpembebasan lahan

milik warga selesai,kabar tak sedap

kembali berembusdari proyek PenataanSitus Tsunami KapalPLTD Apung, Banda

Aceh. Pusat SurveiGeologi (PSG), si

empunya “hajatan”,diduga melakukan

persekongkolan de-ngan pemenang ten-

der, PT. Transkomin-do Rekatama. Patguli-

pat dari hulu hinggahilir.

Rizki Adhar

URAT itu ditujukan ke-pada Panitia PengadaanBarang dan Jasa PusatSurvei Geologi (PSG),

Kementerian Energi dan SumberDaya Mineral di Bandung, 8 Sep-tember lalu. Dalam surat yangditandatangani Direktur UtamaPT. Karuniaguna Intisemesta, RiniYulianthie Fatimah itu, perusahaanusaha nasional ini meminta agarpanitia membatalkan pengumu-man pemenang pelelangan peker-jaan penataan situs tsunamiPLTD Apung di Banda Aceh.

Bukan apa-apa, sebagai salahsatu peserta yang juga terlibatdalam pelelangan, Rini merasacukup meradang. Selain telahmelanggar Peraturan Presiden(Perpres) Nomor 54 Tahun 2010,pihaknya juga mencurigai adan-ya persekongkolan antara panitialelang (PSG) dengan perusahaanyang telah dimenangkan yaitu PT.Transkomindo Rekatama.

Dalam penawaran hargaproyek, misalnya. Proses pelelan-gan, perusahaan miliknya justrumemberikan penawaran lebihrendah dari harga perusahaanyang dimenangkan yaitu sebesarRp. 21. 450.000.000,- (hargapenawaran PT. TranskomindoRekatama sebesar Rp.24.278.280.000,-red). Padahalberdasarkan Perpres Nomor 54Tahun 2010, perusahaan yang

Kongkalikong di ProyekPLTD Apung

harus dimenangkan adalah yangmenawar dengan harga terendahdan menguntungkan negara.

Rini juga merasa jika pelelan-gan dalam penataan objek wisa-ta tsunami itu tidak tranparan. Inidikarenakan para peserta tendertidak dapat menyaksikan ke-lengkapan dokumen penawarandari peserta yang dimenangkansecara langsung sehingga sulitdiketahui adanya persaingan yang

sehat.Itu sebabnya, Rini mencium

ada upaya main mata yang dilaku-kan panitia dengan perusahaanpemenang. Indikasi itu terlihat darijadwal waktu pemasukanpenawaran yang ditetapkan olehpanitia terlalu singkat untuk se-buah proyek sebesar Rp 27 mil-iar. Tak hanya itu, menurut Riniseperti tertulis dalam sanggahan-nya, dalam pelelangan tersebut,

panitia juga menetapkan syarat-syarat yang dianggap terlalu mem-beratkan peserta. Padahal beber-apa item pekerjaannya justru tidakterlalu berat. Seperti jadwal yangterlalu singkat hingga syarat yangditambah-tambah sehingga men-ghalangi peserta lain untuk mem-persiapkan dokumen sedetil-detil-nya. Hal ini yang menurut Rini,seolah-olah panitia telah menyiap-kan salah satu perusahaan untuk

dimenangkan.Singkat kata, dalam sanggah-

an tersebut, Rini meminta agarpanitia dapat membatalkan pen-gumuman pemenang proyek yangtelah dikeluarkan, karena telahmelanggar Perpres No. 54 Tahun2010. Tak ingin pengajuan keber-atannya sia-sia, Rini juga men-yampaikan tembusan surat sang-gahan miliknya kepada KomisiPemberantasan Korupsi (KPK),Kapolda Jawa Barat dan KejatiJawa Barat sebagai laporan.Dualembaga terakhir disertakan kare-na lokasi pelelangan dilakukan diBandung, Jawa Barat.

Begitupun, dalam surat jawa-ban sanggah yang dikeluarkan pan-itia pengadaan barang dan jasaPusat Survei Geologi justru meng-abaikan keberatan Rini. Terkaitharga terendah misalnya, menurutpanitia, berdasarkan Perpres 54tahun 2010 lampiran II pasal 7, b,2, c, (5 ),harga terendah belum ten-tu langsung menjadi pemenang.Karena yang diusulkan adalah ter-endah yang responsif.

Tak hanya itu, dalam suratjawaban tersebut, Rini juga mera-sa panitia hanya menjelaskan se-cara singkat tentang pelaksanaantekhnis pelelangan serta tidakmenanggapi dugaan persen-gkongkolan dan kecurangandalam proses pelelangan proyekpada PLTD Apung, seperti yangdisebutkan pihaknya sebelumnya.

Merasa sanggahannya belumdisahuti panitia, atas nama Direk-tur Utama PT Karuniaguna In-tisemesta, Rini kembali melayang-kan surat sanggahan banding den-gan alasan keberatan, karena pan-itia belum memberikan jawabanterkait kecurigaan adanyakongkalikong antara panitia danperusahaan yang dimenangkandalam hal ini PT TranskomindoRekatama. Surat tersebut lang-sung ditujukan kepada MenteriEnergi dan Sumber Daya Miner-al (ESDM) di Jakarta.

Menariknya, dalam sanggahanbanding yang dilayangkan, Rinimenduga indikasi terjadinya per-sekongkolan antara panitia danpemenang semakin kuat. Ini kare-na pada tahun 2010, PT Transko-mindo Rekatama juga pernah me-menangkan tender pekerjaan mu-seum tsunami Aceh pada PusatSurvei Geologi dengan nilai paketsekitar Rp 34 miliar. “Secara oto-matis, perusahaan tersebut pastitelah memiliki hubungan yang san-gat dekat dengan panitia dan peja-bat pada instansi tersebut. Dan

S

■ MODUS ACEH/Rizki Adhar

Page 7: Modus Aceh Kongkalikong Proyek Pltd Apung

EDISI 14-20 NOVEMBER 2011UtamaUtamaUtamaUtamaUtama 7apabila berturut-turut hanya peru-sahaan itu saja yang dimenangkan,jelas terindikasi terjadinya per-sekongkolan sehingga telah meng-hambat pemerataan kesempatandan persaingan yang sehat ter-hadap peserta lain,” tulis Rini.

Sayang, hampir sebulan sejaksanggahan banding dikirimkan,panitia justru bungkam karenabelum memberikan jawaban. Takpatah arang, Rini kembali men-girimkan surat yang ditujukan ke-pada Menteri ESDM di Jakarta,perihal mohon ditindaklanjuti su-rat sanggahan banding yang te-lah dikirimkan pihaknya. Dalamsurat tersebut, Rini memohon ke-pada Menteri ESDM agar dapatmenghentikan proses pelelangantersebut sebelum adanya kepas-tian hukum dari pihak berwenang.Hal ini diperkuat dengan pengam-atan pihaknya di lapangan, jika PTTranskomindo Rekatama telahmemulai pekerjaan tersebut sejak1 Oktober 2011. Sementara infor-masi yang diperoleh pihaknya, PTTranskomindo Rekatama belummendapatkan Surat PerintahPengadaan Barang dan Jasa (SP-PBJ) serta kontrak secara resmi.

Informasi yang dihimpunMODUS ACEH di lapangan,dugaan aroma ketidakberesanproyek penataan situs tsunamikapal PLTD Apung di BandaAceh, dimulai saat KementerianEnergi dan Sumber Daya Miner-al Badan Geologi Pusat SurveiGeologi (PSG) yang beralamat diJalan Diponegoro No 57, Band-ung, melakukan pengumumanpelelangan terkait paket pekerjaansenilai Rp 27 miliar lebih yangpendanaannya bersumber dariAPBN Tahun Anggaran 2011.

Menurut sumber MODUSACEH, saat itu, seperti terteradalam adendum RKS, pada do-kumen penawaran, daftar personil

inti yang diperlukan untuk pelak-sanaan pekerjaan, salah satunyamembutuhkan tenaga pelaksanajalan. Padahal dalam pelelangan,Sub Bidang Jalan 22001 tidak di-minta. Begitu juga dengan tena-ga ahli pertamanan SKA AhliMadya Pertamanan. Padahal SubBidang 21007 (landskap) tidakdisyaratkan.

Nah, ekses dari pengumumanpelelangan tersebut, ada 11 peru-sahaan ambil bagian sebagai pe-serta lelang (lihat BOKS). Menu-rut panitia yang diketuai Suprayogiitu, dalam pelelangan evaluasiyang digunakan adalah sistemgugur. Dan berdasarkan hasilevaluasi panitia, keluar sebagaipemenang adalah PT. Transko-mindo Rekatama pimpinan Ir.Haryanto Sofyan dengan hargapenawaran Rp 24.728.280.000,-.Sedangkan pemenang cadanganPT Leotunggal Mandiri denganharga penawaran Rp

25.705.999.000,-.Sumber MODUS ACEH

juga menyebutkan, dalam prosespelelangan tersebut, Pejabat Pem-buat Komitmen (PPK) dari PSGdiduga sempat melakukan beber-apa kecurangan dengan memb-ocorkan dokumen lelang melaluiemail kepada peserta lelang. Ter-masuk kepada perusahaan pe-menang yaitu PT TranskomindoRekatama sebelum pengumumanresmi dikeluarkan.

Dalam pengumuman resmiyang ditayangkan melalui situsLPSE Provinsi Jawa Barat pada8 Agustus 2011, panitia ternyatatidak memasukkan Sub Bidang21007. Padahal jika dilihat itempekerjaan yang dilelangkan, pe-kerjaan utamanya berupa land-scape atau pertamanan, yangmenurut peraturan LPJK No.11a tahun 2008 seharusnya meng-gunakan Sub Bidang 21007. Be-lakangan, sejumlah peserta ten-

der curiga jika spesifikasi SubBidang 21007 tersebut sengajadihilangkan dan telah diatur,dikarenakan perusahaan pe-menang yaitu PT Transkomindotidak memiliki spesifikasi subbidang tersebut.

Masih menurut sumberMODUS ACEH, diduga salahseorang peserta tender mengakujika dirinya pernah mentransferuang sebesar Rp 500 juta kepadaorang dalam di PSG yang berna-ma SKD (mantan ketua panitia)dan ALX, untuk selanjutnya dis-erahkan kepada ketua panitia.Salah seorang peserta tender jugamengaku jika Direktur Utama PTTranskomindo Rekatama,Heryanto Sofyan, diduga pernahmemberi uang kepada orang PSGsenilai Rp 2 miliar di salah satuhotel di Bandung.

Menariknya, dalam prosespelelangan tersebut, perusahaangrade dua yaitu CV. Intan Rama-dhina ikut memasukkan penawa-ran pada lelang sebesar Rp 27miliar. Padahal pelelangandikhususkan untuk perusahaannon kecil. Belakangan, sumbermedia ini menyebutkan jika peru-sahaan tersebut dipinjam olehDirektur PT Transkomindo Re-katama, sebagai syarat untukmemenuhi quota pelelangan.

Terkait beberapa dugaan ke-curangan yang terjadi dalam pros-es pelelangan pada kapal PLTDApung tersebut, pekan lalu me-dia ini sempat melakukan konfir-masi kepada Yadiman, selakuHumas Pusat Survei Geologi.Hasilnya, Yadiman mengaku se-dang sibuk dan menyarankanagar mengirimkan pertanyaankonfirmasi melalui surat elektronik(email). Sayang, alamat emailyang diperoleh media ini ternyatatidak bisa digunakan alias gagal.

Media ini pun kembali meng-hubungi Kantor Pusat PSG diBandung untuk melakukan kon-firmasi secara langsung. Kali inioperator yang menjawab menga-takan jika Yadiman sedang bera-

da di luar kota, dan mengalihkanpembicaraan kepada staf Humasyang bernama Ine. Alih-alihmendapat jawaban, Ine justrubungkam dengan alasan bukankapasitasnya. Media ini kembalimeminta alamat email sesuaikesepakatan sebelumnya. Na-mun, email yang diberikan pihakPSG, lagi-lagi gagal terkirim aliasfailure.

Informasi yang diperoleh me-dia ini di lapangan, PT Transko-mindo Rekatama selaku pe-menang ternyata telah mulai bek-erja sejak 1 Oktober 2011. Pada-hal, PT Transkomindo diduga be-lum menerima SPPBJ dan kon-trak. Di lokasi pekerjaan juga tidakditemukan adanya papan namaproyek dan Izin Mendirikan Ban-gunan (IMB). Masyarakat set-empat juga mengaku jika proyektersebut, terkesan dilakukan asaljadi dan dipaksakan. Mengingathingga kini, persoalan pembe-basan tanah di lokasi proyek yangtak kunjung selesai.

“Yang sangat disayangkan,kapal PLTD Apung tersebut tern-yata dibiarkan terletak di atastanah. Dan bisa dipastikan akanterjadi korosi yang mengakibat-kan kapal tersebut akan berkaratdan lama-lama akan rusak,” ujarsalah seorang warga setempat.Padahal, dari rencana desain awalyang diperoleh media ini, di bawahkapal tersebut akan dibuat banta-lan dari beton untuk mengganjalkapal agar tidak langsung bersen-tuhan dengan tanah.

Masalahlainnya adalah, men-gapa PT Transkomindo Rekata-ma begitu leluasa mengerjakanproyek tersebut, sementara papannama proyek serta lahan wargabelum semuanya tuntas diselesai-kan. Termasuk adanya dugaanpat gulipat dalam proses tender.Ada desas-desus menyebutkan,perusahaan ini mendapat sokon-gan kuat dari oknum pejabat diKementerian ESDM, PSG sertapejabat di Pemko Banda Aceh.Alamak!***

Inilah daftar peserta yang telah mengikuti pelelangandan harga penawaran penataan Situs Tsunami

Kapal PLTD Apung Anggaran 2011

Kunjungan kerja Walikota Banda Aceh ke Pusat Survei Geologi. ■ PSG

Page 8: Modus Aceh Kongkalikong Proyek Pltd Apung

EDISI 14-20 NOVEMBER 2011 UtamaUtamaUtamaUtamaUtama8

PT. TranskomindoRekatama asal Ban-

dung tetap mengerja-kan proyek penataanPLTD Apung. Pada-hal, sengketa tanah

warga belum selesai.IMB proyek juga

belum ada. PemkoBanda Aceh terkesan

tutup mata.

Juli Saidi

ULUHAN pekerjaPT. Transkomindo Re-katama, Kamis pekanlalu tampak sibuk. Para

pekerja yang didatangkan dariBumi Parahiyangan ini bekerjauntuk menata kawasan kapalPembangkit Listrik Tenaga Die-sel (PLTD) Apung yang terseretgelombang tsunami, 26 Desem-ber 2004 silam.

Tentu belum lekang dari inga-tan kita. Bencana dahsyat tadi,telah meluluhlantakkan sebagianbesar kawasan bibir pantai Aceh,terutama di Kawasan Pantai Ba-rat-Selatan, Aceh Besar sertaBanda Aceh. Itu sebabnya, posi-si PLTD Apung yang berada diPelabuhan Ule Lheu Banda Aceh,terbawa gelombang tsunamihingga ke Jalan Harapan, PungeBlang Cut, Kecamatan JayaBaru, Kota Banda Aceh. Salahsatu kawasan padat penduduk diIbukota Provinsi Aceh.

Nah, pasca tsunami, banyakmasyarakat yang datang ke sana.Mulai dari warga Aceh, Indone-sia hingga dunia. Tujuannya han-ya satu, ingin melihat langsungsalah satu situs keajaiban benca-na tsunami yang masih tersisa danutuh.

Derasnya arus wisatawanlokal, nasional hingga Internasio-nal tadi, membuat Pemko BandaAceh, berpikir kreatif. WalikotaBanda Aceh, Mawardy Nurdinkemudian memutar otak. Dia ber-hasil meyakinkan Jakarta, khusus-nya Kementerian Energi danSumber Daya Mineral (ESDM),untuk memugarkan PLTDApung. Singkat kata, diperlukanpenataan kawasan di sana, se-bagai salah salah satu tujuanwisata pasca bencana tsunami diBanda Aceh. Tentu, setelah Me-

PLTD Apung, PT Transkomindodan Ganti Rugi Tanah Warga

seum Tsunami di Kota BandaAceh.

Pujuk dicinta ulampun tiba.Melalui Pusat Survei Geologi(PSG) yang berpusat di Bandung,Jawa Barat, Kementerian ESDMmenggelontorkan Rp 27 miliaruntuk proyek ini. Setelah melaluiserangkai proses tender yangdiduga sarat masalah, PT. Tran-skomindo, akhirnya dinyatakansebagai pemenang (baca: KongKalikong Proyek PLTD Apung—red).

Menurut warga setempat, pe-kerja yang umumnya didatangkandari luar Aceh itu, banting tulangsiang dan malam. Tujuannya, un-tuk mempercepat penyelesaikanpekerjaan-sebelum masa peng-gunaan Anggaran Pendapatandan Belanja Negara (APBN)2011, berakhir alias mati. “Mere-ka bekerja siang dan malam. Adakesan kejar target,” kata Samsul,salah seoarang warga Punge,Kamis pekan lalu.

Dana Rp 27 miliar, tentu bu-kan jumlah yang sedikit. Namun,hasil pantauan media ini di lokasiproyek, pekerjaan tersebut, patut

diduga sarat masalah dan tak se-suai dengan perencanaan awal.

Ambil contoh, pada gambarrencana awal, terdapat rencanapembuatan jalan tembus di bawahKapal hingga menuju Jalan Hara-pan. Untuk membangun jalan tadi,menurut sumber MODUSACEH, membutuhkan dana se-kitar Rp 3 miliar lebih.

Ironisnya, dalam gambar yangsudah dirubah itu, pekerjaan jalan

tersebut sudah dihilangkan. “Ka-lau berpedoman pada gambarpertama, ada jalan di bawahPLTD Apung. Sekarang dalamgambar baru tidak ada lagi. Ka-lau pun dirubah, harus ada alasan,misal persetujuan warga setem-pat,” kata sumber media ini yangtidak mau namanya disebutkan,Kamis pekan lalu.

Tak hanya itu, pihak perusa-haan yang melakukan pekerjaanjuga harus membangun pondasisebagai bantalan di bawah kapal.Tujuannya, agar benda “raksasa”peninggalan tsunami itu tidak ker-opos. Kenyataannya, meskipundari luar terlihat kapal berada diatas pondasi, namun sebenarnyayang terjadi tidak seperti itu. “Ka-lau kita lihat PLTD Apung me-mang seperti di atas pondasi, tapiitu tidak benar, hanya rekayasa.PLTD Apung masih di atastanah,” kritik sumber tadi yangjuga warga Punge Blang Cut,Kamis pekan lalu.

Entah karena alasan itu pula,PT. Karuniaguna Intisemesta,salah satu peserta tender, 15 Sep-tember 2011 lalu melalui suratnya,

nomor 0147/KIS/SSB/IX/2011,mengajukan sanggahan bandingatas tender proyek PLTD Apungtersebut.

Dari dokumen sanggahanyang berhasil diperoleh media inimenyebutkan. Salah satu alasan-nya PT. Karuniaguna Intisemes-ta adalah, karena diduga telah ter-jadi persekongkolan antara pani-tia tender dengan perusahaanyang telah dimenangkan yaitu PT.Transkomindo Rekatama. Salahsatu indikasinya, PT Transkomin-do tidak memiliki persyaratankualifikasi sub bidang pada peker-jaan tersebut. Misalnya, yang di-minta 21001 dan 21007. Sement-ara yang dimiliki perusahaan tadiadalah 21005.

Tak hanya itu, diduga, adaoknum dari PSG yang membocor-kan dokumen kontrak kepadabeberapa perusahaan peserta ten-der. “Bahkan, perusahaan kamiyang membuat penawaran ad-alah oknum dari PSG dan itu kamibayar,” ungkap peserta tenderlainnya kepada media ini pekanlalu.

Entah itu pula sebabnya, PT.

Aksi warga Punge Blang Cut di DPRK Banda Aceh.■ MODUS ACEH /Juli Saidi

P

Mawardy Nurdin

MO

DU

S AC

EH/D

ok

Page 9: Modus Aceh Kongkalikong Proyek Pltd Apung

EDISI 14-20 NOVEMBER 2011UtamaUtamaUtamaUtamaUtama 9Karuniaguna Intisemesta, mem-pelajari perusahaan yang di-menangkan yaitu PT Transkomin-do Rekatama dari website LPJK.Ternyata, perusahaan itu tidakmemiliki sub bidang 21007. Kare-na itu, PT. Karuniaguna Intise-mesta meminta penegak hukumdapat menindaklanjuti laporansurat sanggahan banding tersebut.Sebab, diduga telah merugikannegara sekitar Rp 3 miliar lebih.

Hanya itu? tunggu dulu. Simakpula keanehan lain. Di lokasiproyek yang sedang dikerjakanPT. Transmikomindo Rekatamasaat ini, tidak ada papan nama danketerangan Izin Mendirikan Ban-gunan (IMB). Kuat dugaan, tidakadanya papan nama tersebut,karena perusahaan pelaksana itubelum mendapatkan kontrak ker-ja. “Anehkan, belum ada kontraktapi pekerjaan sudah dimulai. Iniada apa,” tanya salah seorangwarga di lokasi proyek. Padahal,dalam qanun Kota Banda Aceh,Nomor: 4 Tahun 2009, tentangTata Ruang Wilayah Kota Ban-da Aceh, pada Bab X yang men-gatur tentang hak, kewajiban danperan serta masyarakat menye-butkan. Pada Pasal 86 dalam pe-nataan ruang kota, setiap orangberhak untuk mengetahui renca-na tata ruang, menikmati pertam-bahan nilai ruang sebagai akibatpenataan ruang, memperoleh per-gantian yang layak atas kerugianyang timbul akibat pelaksanaankegiatan pembangunan yang se-suai dengan tata ruang.

Masih bunyi Pasal 86,masyarakat dapat meminta ket-erangan atau penjelasan dari pi-hak-pihak yang bertanggung-jawab terhadap rencana tata ru-ang kota, sebagai wujud tanggung-jawab dan partisipasi masyarakat.

Celakanya, hingga Kamis sorepekan lalu, PT. TranskomindoRekatama belum mendapatkanIzin Mendirikan Bangunan(IMB). Sebab, surat permohonanIMB atas nama Asep MulyanaE (44) yang disebut PegawaiNegeri Sipil (PNS) asal Bandungitu belum ditanda tangani olehKepala Desa Punge Blang Cut.“Saya belum menandatanganisurat permohonan IMB untukproyek PLTD Apung,” kataArmiya Muliya, Kepala DesaPunge Blang Cut, Kamis sorepekan lalu di kantornya.

Alasan Armiya karena AsepMulyana selaku pemohon belummenulis alias mencantumkan se-cara lengkap permohonan IMByang diminta. Misalnya, dalamsurat permohonan IMB KapalPLTD Apung tersebut tidakmenyebutkan bangunan jenis apayang akan dibangun di PungeBlang Cut, Jaya Baru, Kota Ban-da Aceh. “Saya tidak tandatan-gan permohonan ini karena ad-ministrasinya belum lengkap,”jelas Armiya, sembari memperli-hatkan surat permohonan IMBKapal PLTD Apung, Kamis pe-

kan lalu.Parahnya lagi, selain tidak

menyebutkan jenis bangunan apasaja yang akan dibangun di lokasiproyek, surat permohonan IMBdatang dari Asep Mulyana baruditerima Armiya sekitar tiga harilalu. “Permohonan IMB PLTDApung ini baru saya terima tigahari yang lalu,” menurut pen-gakuan Armiya.

Terkait hal ini, Kepala DinasBina Marga dan Cipta Karya(BMCK) Banda Aceh, Jahruddin,terkesan menolak untuk memberikomentar. “Kami sudah ingatkanperusahaan itu berkali-kali untukmemasang papan nama. Jikatidak dipasang juga, saya akanminta untuk segera dipasang,”jawab Jahruddin enteng. Terkaitdugaan belum adanya IMB. Jahr-uddin juga berkilah. “Oh soal IMBitu urusan mereka sendiri,” kataKetua Umum Persiraja BandaAceh ini, terkesan ada menyem-bunyikan sesuatu.

Syahdan, dari hulu hingga hi-lir, diduga proyek PLTD Apungyang dimenangkan PT. PT. Tran-skomindo Rekatama saratmasalah. Sebab, proyek sedangdikerjakan itu, terkesan dipaksa-kan dan kejar tayang. “Ini jelastidak adil. Jika rakyat kecil tanpaIMB langsung dibongkar olehPemko Banda Aceh. Tapi, kalauperusahaan besar seperti itu dibi-arkan saja. Ini pasti ada pat guli-pat,” duga seorang warga.

Masalah rupanya tak selesaihingga di sini. Tiga warga Pungeyaitu Ir Efendi Ahmad, NursiahAhmad dan Husaini Ahmad, tetap

menolak ganti rugi harga tanahyang ditawarkan Pemko BandaAceh, sebesar Rp 450 ribu permeter. Karena tak ada titik temu,melalui kuasa hukumnya Saifud-din Gani SH, pemilik lahan kemu-dian menggugat Pemko BandaAceh ke Pengadilan Tata UsahaNegera (PTUN) Banda Aceh.

Hasilnya, Pengadilan TataUsaha Negara (PTUN) BandaAceh, mengabulkan gugatan Ir.Efendi Ahmad, Nursiah Ahmad,dan Husaini Ahmad.

Sesuai surat salinan peneta-pan Pengadilan Tata UsahaNegara Banda Aceh, nomor 17/G/2011/PTUN-BNA, Kamis 27Oktober lalu, PTUN Banda Acehmemutuskan. Pertama, mengab-ulkan permohonan penundaanyang diajukan oleh para peng-gugat. Kedua, mewajibkan ter-gugat I untuk menunda ataumenangguhkan pelaksanaan Su-rat Keputusan Walikota BandaAceh, nomor 590/001179 tanggal21 September 2011 perihal pen-gosongan lahan, guna pelaksanapenetapan Kawasan PariwisataPLTD Apung.

Ketiga, mewajibkan tergugatII untuk menunda/menangguhkanpelaksanaan Surat KeputusanCamat Jaya Baru, Kota BandaAceh, Nomor: 556/1039, tanggal7 Oktober 2011, perihal pengoson-gan lahan guna pelaksanaan ka-wasan PLTD Apung. PTUNBanda Aceh menetapkan hal itu,berdasarkan surat gugatan Ir.Efendi Ahmad, Nursiah Ahmad,dan Husaini Ahmad, tertanggal 26Oktober 2011 lalu.

Alasan ketiga penggugat tadimengajukan gugatan kepada Pe-merintah Kota Banda Acehadalah karena pembayaran gantirugi tidak dilakukan oleh pemega-ng kas. Tapi, diduga dilakukanoleh Erna Herryani, DirekturPemetaan dan Administrasi Per-tanahan BRR NAD-Nias.

Selain itu, pembayaran gantirugi tidak disaksikan panitia pen-gadaan tanah Kota Banda Aceh.Sebab, panitia tersebut baru diben-tuk Pemko Banda Aceh, 30 Mei2008. Itu sesuai Surat KeputusanNomor: 141 tahun 2008. Lucun-ya lagi, penetapan besarnya biayaganti rugi terhadap tanah peng-gugat telah ditetapkan oleh ter-gugat I dalam hal ini WalikotaBanda Aceh, Mawardy Nurdin,18 Desember 2006 dengan SuratKeputusan Nomor: 592.2/412/2006.

Menurut surat gugatan ketigawarga Punge Blang Cut, JayaBaru, Banda Aceh itu, penetapanpanitia pengadaan tanah, PemkoBanda Aceh lebih awal menetap-kan besarnya volume ganti rugitanah milik penggugat Rp 450.000per meter. Ini artinya, besarnyaharga ganti rugi terhadap tanahmilik Ir. Efendi Ahmad, NursiahAhmad, dan Husaini Ahmadditetapkan sewenang-wenangoleh Pemko Banda Aceh, tanpamelalui musyawarah, sebagaim-ana ditugaskan kepada panitiapengadaan tanah Kota BandaAceh, Nomor: 14 2008 lalu.

Selain tiga warga tadi, ada 32warga Punge Blang Cut jugamasih menanti dan menagih janji

Mawardy Nurdin yang diucapkandi Masjid Subulussalam, DesaPunge Blang Cut. Saat itu,Mawardy berjanji akan mem-bayar Rp 650 ribu per meter dariRp 1 juta per meter yang diaju-kan warga. Tapi, yang sudah diba-yar Rp 450 ribu per meter. Ituberarti, jika Pemko Banda Acehmenepati janjinya Rp 650 ribu permeter, berarti masih ada sisa danamilik warga Rp 200 ribu per meter.

Tak hanya itu, 32 warga PungeBlang Cut juga menagih janji pem-bangunan rumah tipe 70. Sebab,harga tanah dan pembangunanrumah tipe 70 adalah janji sangRaja Kutaradja itu sendiri, yaituMawardy Nurdin, saat bertemuwarga di Masjid Subulussalam,Punge Blang Cut beberapa wak-tu lalu.

Lantas, apa kata MawardyNurdin? Seperti dua pekan sebe-lumnya, orang nomor satu BandaAceh ini masih enggan berbicaraterbuka. Saat dihubungi media iniketika itu, dia bertangguh akanmemberikan keterangan usai leb-aran Idul Adha. Nyatanya, saatmedia ini meminta konfirmasi ter-kait sengketa tanah warga mela-lui pesan singkat (SMS),Mawardy masih ogah memberitanggapan. Ketika wartawanmedia ini menemuinya di KantorWalikota Banda Aceh, salah se-orang pegawai di ruang WalikotaBanda Aceh menyebutkan,Mawardy Nurdin sedang diJakarta. “Pak Wali masih di Jakar-ta,” ujarnya singkat. Nah, sepertiapakah akhir dari cerita masalahini? Kita tunggu saja.***

Tanah keluarga Nursiah Ahmad yang belum diganti rugi. ■ MODUS ACEH /Juli Saidi

Page 10: Modus Aceh Kongkalikong Proyek Pltd Apung

EDISI 14-20 NOVEMBER 2011 UtamaUtamaUtamaUtamaUtama10Desain awal penataan situs tsunam

i PLTD Apung

■ SU

MBER

: RISET M

OD

US AC

EH

Page 11: Modus Aceh Kongkalikong Proyek Pltd Apung

EDISI 14-20 NOVEMBER 2011UtamaUtamaUtamaUtamaUtama 11Perubahan desain penataan situs tsunam

i PLTD Apung

■ SU

MBER

: RISET M

OD

US AC

EH

Page 12: Modus Aceh Kongkalikong Proyek Pltd Apung

EDISI 14-20 NOVEMBER 2011 UtamaUtamaUtamaUtamaUtama12

Meski hargapenawaran di atas

Harga PerkiraanSendiri (HPS), PT.Transkomindo Re-

katama begitu mulusmendapatkan proyek

di Aceh, khususnyayang dikelola Pusat

Survei Geologi(PSG). Benarkah ada

main mata antaraPSG, PT Transkomin-

do dengan pejabatPemko Banda Aceh?

Fitri Juliana

EJAK didirikan di Band-ung, 23 Oktober 1996 sil-am (sesuai akte pendiri-an—-red), PT Trans-

komindo Rekatama terusmengepakkan sayapnya, diham-pir setiap proyek yang ada di be-berapa wilayah di Indonesia, takterkecuali di Aceh.

Geliat perusahaan yang be-ralamat di Jalan Kliningan I No.

Gurita PT. TranskomindoRekatama di Aceh

4 Kota Bandung ini semakinmenggeliatkarena berhasilmendapatkan hampir setiap lelangtender.Meski harga yang ditawar-kan sangat tinggi dari nilai tawarperusahaan lainnya, itu tak soal.Lihat saja lelang tender pada be-berapa proyek pasca tsunami diAceh yang dikerjakan PT Tran-skomindo Rekatama.

Sebut saja pembangunan situstsunami PLTD Apung di DesaPunge Blang Cut Banda Aceh,tahun 2011 dengan nilai penawa-ran Rp 24,73miliar.Pembangunanmuseum tsunami Banda Acehpada tahun 2010 dengan nilaipenawaran senilai Rp 33,65 mil-iar hingga proyek Constructionof Primary Schools di Aceh Se-latan dengan nilai penawaran Rp6.25 miliar tahun 2008 lalu. Begi-tu juga pada tahun 2006 silam, adaproyek Pembangunan Gedungdan Komplek Perumahan KI BYonif 112/ DJ, Sabang dengan nilaitawar Rp 13.41miliar. Semua itudananyabersumber dari BRRNAD-Nias. Satu badan yangdibentuk Pemerintah RI untukmenangani rehabilitasi dan rekon-struksi Aceh dan Nias, pascagempa dan tsunami tahun 2004silam.

Perjalanan perusahaan milikIr. Haryanto Sofyan dan SofyanHadi ini, memang terbilang mu-lus dalam mengikuti tender proyekdi Aceh. Bayangkan, hampir se-mua proyek pembangunan rehab

dan rekon tsunami di Aceh yangdiplot melalui Pusat Survei Geolo-gi (PSG) tadi, dimenangkan pe-rusahaan ini meski harga penawa-ran tergolong tinggi.Padahal, se-suai dengan Peraturan Presiden(Perpres)No: 54 tahun 2010.Penawaran yang harus di-menangkan adalah dari harga ter-endah yang responsif.

Karena itu wajar saja, ketikaperusahaan milik Ir. HaryantoSofyan menang di Aceh, menim-bulkan kecurigaan banyak kalan-gan perusahaan pengikut tenderdan kontraktor peserta lainnya.

Hal ini tampak jelas pada duaproyek tender yang dilakukanPSG pada tahun 2010 dan 2011,yaitu pada proyek pembangunanPLTD Apung dengan biayapenawaran senilai Rp 24,73 mil-iar. Dalam HPS tertera Rp 27,196miliar. Selain itu juga terdapat be-berapa kejanggalan dalam pe-menangan PT Transkindo Re-katama pada proyek PLTDApung di Banda Aceh.

Sebut saja jadwal pemasukanpenawaran yang ditetapkan olehpanitia (PSG). Menurut pesertatender lainnya, terlalu singkatuntuk sebuah proyek sebesar Rp27 miliar ini. Persyaratan kuali-fikasi sub bidang pada pekerjaanbukannya 21005 karena tidakadanya pekerjaan bangunan ge-dung besar melainkan rehab ru-mah-rumah yang hancur dan jalanpada lanscape sehingga sub

bidang yang disyaratkan adalah21001,21007 dan 22001. Selainitu, perusahan yang dimenangkandalam proyek PLTD Apung,merupakan perusahaan yang per-nah menang pada 2010 dalam ten-der pekerjaan museum tsunamipada PSG dengan nilai paket Rp34 miliar.

Hal yang sama juga terjadipada tender proyek museum tsu-nami yang juga di menangkan PTTranskomindo Rekatama, mela-lui PSG yang terletak di JalanPangeran Diponegoro No. 57Bandung ini. Dalam proyek Pen-gadaan Peralatan dan Perlengka-pan Gedung Museum Tsunami diAceh tahun anggaran 2010 mis-alnya, diduga terjadi mark-up.Terutama dalam proses pelelan-gan yang diduga juga telah men-yalahi prosedur.

Kuat dugaan,saat itu, pihakPSG dan PT Transkomindo Re-katama ada main mata, mengin-gat penawaran pemenang tendermelebihi HPS. Lihat saja paguanggaran Pengadaan Peralatandan Perlengkapan Gedung Mu-seum Tsunami di Aceh sebesarRp.36.030.000.000,-. SedangkanHarga Perkiraan Sendiri (HPS)pada saat pelelangan sebesarRp27.501.660.000,-. SeharusnyaPT Transkomindo tidak dapat di-tunjuk sebagai pemenang lelang,karena penawarannya melam-paui HPS. Kontraktor yangmelakukan penawaran melam-

paui HPS secara otomatis dinya-takan gugur. Anehnya, entah den-gan pertimbangan apa, panitiamaupun PSG kemudian menun-juk PT Transkomindo sebagaipemenang.

Sumber media ini menyebut-kan. Setiap proses tender proyekdi bawah payung PSG Bandung.Ada sejumlah oknum staf PSGyang meminta uang segar daripeserta tender. Caranya, denganmenyebutkan sebagai pinjaman.Jika perusahaan tadi berhasil aliasmenang, maka mereka wajibmenyetor sejumlah persen yangtelah disepakati. Sebaliknya, jikakalah, permintaan uang segar den-gan dalih pinjaman oleh oknumPSG, hilang begitu saja. “Sayapunya bukti transfer yang dimin-ta oleh oknum PSG Bandung.Dalihnya mengutang, padahalsudah ada deal awal untuk me-menangkan proyek,” ungkapsalah seorang sumber media inisambil memperlihatkan buktitransfer.

Direktur PT TranskomindoRekatama Hariyanto Sofyan takbersedia memberi keterangan ter-hadap berbagai dugaan tadi. Sam-bungan telpon seluler juga tidakdiangkat. Pesan singkat yangdikirim, juga tak mendapat tang-gapan dan balasan. Begitu jugadengan Asep Mulyana Efendi,PPK PSG Bandung. Dua upayakonfirmasi, hingga Sabtu sore takmendapat jawaban apapun.***

S

Lokasi proyek penataan situs tsunami kapal PLTD Apung. ■ MODUS ACEH/Rizki Adhar

Page 13: Modus Aceh Kongkalikong Proyek Pltd Apung

EDISI 14-20 NOVEMBER 2011LaLaLaLaLaporporporporporan Khususan Khususan Khususan Khususan Khusus 13Kontrak Berlatih Sepak Bola di Paraguay Berakhir

Sang Pionir Itu Telah KembaliPESAWAT Cathay Pacific

dari Hongkong menuju Jakarta,mendarat dengan mulus di Ban-dara Internasional Soekarno-Hat-ta Jakarta, sekira pukul 01.00 Wibdini hari, Jumat pekan lalu.

Dari ratusan penump-

ang, ada 18 diantaranya anak re-maja asal Aceh yang baru sajausai berlatih sepak bola di Para-guay. Kepulangan mereka,didampingi pejabat Dinas Pemu-da dan Olahraga (Dispora) Aceh,guru pendamping Mirza Afuady

serta staf ahli Gubernur Aceh.Kepada wartawan di

Jakarta, Mirza Afuady menyebut-kan, rombongan menghabiskanwaktu dua hari perjalanan dantelah mendarat di Jakarta pada 11November 2011. Itu disebabkan,harus beberapa kali ganti pesa-wat menuju tanah air.

Menurut Mirza, selama lati-han di Paraguay, tim ini dilatih olehpelatih teknik asal Argentina, LuisSosa dan dua orang asistennyaasal Paraguay. Para pelatih ini,lanjut Mirza, juga akan ikut keIndonesia untuk mendampingi anak-anak Aceh dalam pertand-ingan uji coba dengan klub-klublain di Jakarta. Makanya, ke-18remaja Aceh tadi tidak langsungterbang ke Banda Aceh.

Dia menyebutkan, selamakurang lebih tiga tahun belajar diParaguay atau sejak 2008 lalu,sudah banyak ilmu yang didapatanak-anak Aceh ini. Diharapkanbisa digunakan untuk kemajuansepakbola Aceh dan Indonesia.“Kalau dari sisi skill anak-anaksudah berkembang dan pola per-mainan mengadopsi gaya Ameri-ka Latin,” ungkap Mirza.

Masih kata Mirza, awal be-rangkat ke Paraguay semua timdiperkuat 30 pemain. “Kemudianbulan April 2011 sudah ada yangdipulangkan 12 orang. Kebanya-kan atlet yang dipulangkan kare-na cedera. Jadi hanya tinggal 18

Berlatih sejak 2008 di Paraguay, tim sepakbola Aceh kembali ke Tanah Air. Program

pembinaan lanjutan jadi tantangan.

Shaleh L.Seumawe dan Rizki Adhar

Taufiq Aqsa

Ahmad Agung Fauzan Andri Muliadi Bryan Muharram

Zikri AkbarT M Iqbal Alfajri

Dede Ramadhan

Firdaus Ramadhan Hadina Rivaldi Diaz Imanda Putra Jalwandi

Muarrif Muhammad Lirival Andrea Nendi Fadriansyah Rahmanuddin Rahmat Maulana

Randy Risky Syahrizal

■ Foto-foto: google.images

Page 14: Modus Aceh Kongkalikong Proyek Pltd Apung

EDISI 14-20 NOVEMBER 2011 LaLaLaLaLaporporporporporan Khususan Khususan Khususan Khususan Khusus14pemain yang ada di Paraguay danikut pulang,” ungkapnya.

Selama di Paraguay, para pe-sepakbola dilatih dan kemudiandipantau dan sudah memperkuatbeberapa klub Paraguay baik itudari Primera División (divisi 1),División Intermedia (divisi 2),Primera de Ascenso (divisi 4) danSegunda de Ascenso (divisi 5).Dari yang 12 pemain itu juga, satudi antaranya sempat masuk tim-nas U-19 Piala AFF 2011. Timtersebut diambil dari tim Acehyang merupakan juara di Arafu-ra Games 2011 di Australia. Dari12 pemain yang diseleksi untukmemperkuat timnas, hanya satuyang terpilih.

Pemain-pemain Aceh di Par-aguay masih dalam usia pelajarsetara SMA, itu sebabnya mere-ka juga didampingi guru pen-damping Mirza Afuadi. Merekapertama kali berangkat 8 Agus-tus 2008. Untuk program ini, Pe-merintah Provinsi Aceh menga-lokasikan dana sekitar Rp 45 mil-iar untuk mendanai pembinaansebanyak 30 atlet sepakbola re-maja usia 15 tahun ke bawah se-lama tiga tahun di Paraguay.

Sebelumnya, Kamis (28/4/2011), ada 12 pemain ‘Timnas’Aceh pulang kampung bersamadua orang guru mata pelajaranserta lima penjemput setelah be-lajar ilmu sepakbola selama tigatahun di Paraguay. Mereka ad-alah, Satria Setiawan, Agam Rah-matillah, Sayuti, Zoel Fadli, Armi-adi, Malem Budiman, Arief Hi-dayat, Hardiansyah, Gian RiandiSaputra, Foumi Syahreza, FeliAriesta dan Zikrillah. Sementaradua guru mereka yang ikut pulangbersama pemain adalah RazaliHasan dan Cut Adek Fauziah.

Sementara, 18 pemain yangtiba Jumat pekan lalu adalah, yaituZikri Akbar di klub San Lorenzodi kompetisi Divisi I (Utama) Ar-

gentina. Selanjutnya Jalwandi,Muarif, Taufik Aqsar, Rahmat,dan Brian Muharram Setiawanyang bermain di klub Divisi IIParaguay, Fernando de Lamora.Rahmanuddin di klub Trilin Densedi Divisi II Paraguay. Pemain lainyang memperkuat klub Doce deOktubre di Divisi III Paraguay,yaitu Ahmad Agung Fauzan, An-dre Mulyadi, Nendi, FadriansyahFirdaus, dan Imanda Putra. Se-dangkan Randi Rizki bergabungdengan klub Primero de Majo diDivisi II Paraguay. Pemain lainTeuku Muhammad Iqbal Alfajri,

Hadina Rivaldi Diaz (kiper rangk-ing 1) dan Dede Ramadhan ma-suk ke klub Divisi IV Paraguay,Atlantida. Tim Atlantida merupa-kan penyuplai pemain terbanyakke Timnas Paraguay.

Gubernur Aceh Irwandi Yusufmenyambut baik kepulangan 12pemain “Timnas Aceh” yang ber-guru selama tiga tahun di Para-guay ini. Menurut Irwandi, timAceh ini telah menunjukkan ke-berhasilan. “Bayangkan saja saatmendarat di Jakarta banyak paraagency pemain sepakbola yangmendekati mereka dengan buju-

kan supaya bersedia untuk dikon-trak oleh klub tanah air,” katanya.

Tentang adanya keinginanpara klub untuk mengontrak parapemain “Timnas Aceh”, kata Ir-

wandi, sangat terbuka lebar. “Se-jauh mereka mau memenuhi per-janjian yang kita tawarkan tidakmasalah bila ada klub di luar Acehyang mau mengontrak mereka,”ujarnya.

Meski begitu, ungkap Irwan-di, pihaknya tetap memprioritas-kan mereka untuk bermain danmembela klub sepakbola di Acehterlebih dahulu seperti, Persiraja,Aceh United, PSAP, PSSB, danPSLS. “Karena mereka kita did-ik sampai ke negara AmerikaLatin itu tujuannya untuk kema-juan sepakbola di Aceh. Maka kitamempriotaskan mereka bermaindi klub Aceh,” kata Irwandi.

Sementara itu, salah seorangwartawan yang juga pemerhatisepak bola Aceh, Munawardi Is-mail berharap. Kepulangan 18remaja Aceh yang berlatih sepakbola di Paraguay, dapat menjadititik awal kebangkitan sepak boladi Aceh. “Setidaknya, prestasiyang telah diukir para senior

mereka di Liga Indonesia tahunlalu, dapat ditingkatkan kembali dimasa datang,” harap Munawardiatau akrab disapa Muna ini.

Begitupun, Muna mengaku

masih gelisah dengan sistem me-nejemen dan pembinaan sepakbola di Aceh yang terkesan jalansendiri-sendiri. “Terlalu banyakpemimpin. Kita berharap, Pemer-intah Aceh dapat mempersatukansistem menejemen yang utuh dankuat, diluar menejemen klub yangada saat ini,” kritik Muna. Kec-uali itu sebut Muna, sistim komu-nikasi dan koordinasi antara pen-gurus klub dengan induk organ-isasi sepak bola seperti PSSIAceh, juta terkesan kurang kuat.“Untuk itu diperlukan satu organ-isasi dan sistem menejemen yangprofesional yang berkesimbun-gan. Jika tidak, amat sangat kasi-han, potensi yang sudah ada den-gan biaya yang besar ini, akan sia-sia,” sebut Muna. Dia menyebut-kan, pecinta sepak bola di Acehsempat “trauma” dengan nasibPersiraja serta klub-klub lain diAceh yang terpaksa jalan terseok-seok karena minusnya angga-ran.***

Pemain Aceh saat dipeusijuk di pendopo Gubernur Aceh sekembalinya dari Paraguay.■ MODUS ACEH/Rizki Adhar

■ MODUS ACEH/Rizki Adhar

Menurut Irwandi, tim Aceh ini telahmenunjukkan keberhasilan. “Bayangkan sajasaat mendarat di Jakarta banyak para agency

pemain sepakbola yang mendekati merekadengan bujukan supaya bersedia untuk

dikontrak oleh klub tanah air,”

Page 15: Modus Aceh Kongkalikong Proyek Pltd Apung

EDISI 14-20 NOVEMBER 2011LaLaLaLaLaporporporporporan Khususan Khususan Khususan Khususan Khusus 15

Pengiriman remajaAceh untuk berlatihsepak bola di Para-

guay merupakan salahsatu program unggu-

lan pemerintahanIrwandi Yusuf. Ba-

nyak pihak memberiacungan jempol. Tapi,tak sedikit yang kha-watir mengenai pem-

binaan lanjutan.

Shaleh L.Seumawe

ERSIS di awal ke-pemimpinannya sebagaikepala PemerintahAceh. Gubernur Aceh

Irwandi Yusuf pernah berujar, diaberniat Aceh memiliki tim sepakbola yang tangguh. Tidak hanyadi Aceh atau Indonesia, kalau bisajuga dunia.

Faktanya, benar juga. Barusetahun setelah dilantik sebagaiGubernur Aceh atau tahun 2008.Dia mewujudkan obsesinya tadidengan mengirim tim sepak bolaremaja Aceh untuk berlatih keParaguay. Misi utamanya adalah,untuk memajukan persepakbo-laan Aceh.

Tentu, pengiriman tim tadi taksemulus yang dibayangkan. Ber-bagai tanggapan dari kebijakan-nya itu, kemudian muncul. Adayang menilai, program tadi hanyamenghabiskan dana daerah saja.Begitupun, dia tetap tegar dan ke-pada kalangan yang meragukanprogramnya tadi, Tgk Agam, be-gitu dia akrab disapa di kalangan

Semoga tak Sekali Berarti

mantan kombantan GerakanAceh Merdeka (GAM), tetap dis-ampaikan. “Kedepan, Aceh harusmemiliki tim sepak bola yang tang-guh,” tegas Irwandi.

Benar saja, tak kurang Rp 45miliar dana daerah terkuras un-tuk program ini. Bisa jadi, Irwan-di terobsesi, Aceh akan menjadikiblat persepakbolaan di Indone-sia. “Saya kira ini bukan programmain-main. Bila dana ada dancukup, kita akan kirim kembali keSpanyol,” ungkap Irwandi beber-apa waktu lalu kepada media ini.

Memang, pada awal programini dijalankan, berbagai kendaladitemui. Mulai dari program pen-didikan atlit yang tak jelas, bahasahingga sistem latihan yang ambur-adul. Puncaknya tahun 2010 lalu,sistem pengelolaan dana juga sem-

pat macet. Akibat masalah ini,orang tua atlit banyak yangprotes. Maklum, tempat tinggaldan konsumsi atlit, juga menjadipemicu. Tapi, Gubernur Aceh Ir-wandi Yusuf cepat mengantisipas-inya dengan membentuk timkhusus untuk menangganimasalah tersebut.

Begitupun, tak berarti kritikterhadap dirinya berhenti. Salahsatunya justeru datang dari Sek-retaris Jenderal (Sekjen) PSSIyang saat ini dipegang NugrahaBesoes. Kata Nugraha saat itu,Pemerintah Aceh tidak memilikiprogram yang jelas, terkait pen-girim tim sepak bola remaja Acehtadi. Karena alasan itulah sebutNugraha, PSSI menyayangkankeputusan Pemerintah Provinsi(Pemprov) Aceh, yang mengir-

imkan pemain mudanya ke Para-guay. “Ke Paraguay untuk men-imba ilmu sepakbola. Itu karenapola dan arahnya tidak jelas, seh-ingga membuat hal ini tidak akanbermanfaat,” kata Nugraha keti-ka itu.

Masih kata Nugraha, apa yangdilakukan Pemprov Aceh tidaksalah. Hanya saja karena tidakmelalui program yang jelas, seh-ingga bakal mubazir. Terlebihkarena anak-anak berusia 16tahun yang dikirim ke AmerikaLatin itu dikabarkan tidak terurus.“Kami sudah tiga kali mendapatsurat pemberitahuan dariKedutaan Besar (Kedubes) In-donesia yang ada di Argentina,tentang nasib para pemain mudaAceh yang terlantar di Paraguay.Ini patut disayangkan karena ren-cana yang begitu bagus beranta-kan,” kata Nugraha seperti diwar-takan situs GOAL.com di Sek-ertariat PSSI, Senayan, Jakarta,Jumat (13/11/2010).

Nugraha menilai, karena salahurus tadi, apa yang dilakukan Pe-merintah Aceh, akhirnya percu-ma dan hanya buang-buang wak-tu, uang, maupun tenaga. Sebabhasil dari proyek ini dipastikantidak akan ada artinya. Maklumkarena para pemain muda yangtadinya diharapkan bisa menjadipemain handal sulit terwujud.

Entah alasan apa sehinggaNugraha Besoes begitu pesimismenilai porogam ini sehingga diamenyebutkan saat itu, PSSI se-bagai pemegang otoritas sepak-bola nasional tidak bisa berbuatbanyak, karena sejak awal tidakpernah dilibatkan. PemerintahAceh langsung berhubungan den-gan perantara, dan hanya seke-dar memberitahukan kepada

PSSI, jika mereka akan melaku-kan pengiriman pemain ke luarnegeri. “Sebetulnya, KetuaUmum PSSI (Nurdin Halid)sudah pernah melihat langsungkondisi para pemain muda asalAceh tersebut. Katanya, cukupmemprihatinkan. Tapi kami tidakbisa berbuat banyak, karena inimerupakan pekerjaan dari Pem-prov Aceh. Selain itu, mereka puntidak pernah meminta bantuankepada kami,” jelas Nugraha.

Begitupun, seiring berjalannyawaktu, dikabarkan tim sepak bolaremaja Aceh selama di Paraguay,telah menunjukkan perkemban-gan dan kemajuan. Bahkan be-berapa kali mampu mengalahkanklub papan atas Liga Paraguayoseperti Cerro Porteno.

Nah, melihat track recordkesebelasan Paraguay selamapiala dunia kali ini, memang mem-bawa harapan tertentu kepada“Timnas” Aceh ini. Lihat saja, Tim-nas Paraguay mampu berbuatbanyak meskipun akhirnya dapatdihentikan Spanyol untuk mem-peroleh satu tiket menuju babaksemifinal.

Pertanyaannya adalah, apa-kah gaya sepakbola Aceh kedepan akan seperti yang diperli-hatkan timnas Paraguay selamapiala dunia? Jawabannya tentumasih sangat dini. Namun, takmustahil pula harapan tersebutakan menjadi kenyataan. Dan,semua sangat tergantung padakemampuan mereka dalam men-gadopsi gaya sepakbola di sana,selama mereka berlatih di Para-guay. Banyak yang berharapmereka mampu melakukan itusehingga dapat membawa pe-rubahan dalam dunia sepakbola diAceh. semoga.***

PTim Nas Aceh di Paraguay bersama Tim Olimpia (Paraguay). Foto-Nasruddin Ali. S

Page 16: Modus Aceh Kongkalikong Proyek Pltd Apung

EDISI 14-20 NOVEMBER 2011 EkonomiEkonomiEkonomiEkonomiEkonomi16

Bank Indonesia(BI) mengeluarkan

kebijakan. Pemegangkartu kredit minimalberpenghasilan Rp 3

juta per bulan.Memudahkan atau

melilit?

Shaleh L.Seumawe danJuli Saidi

ANK INDONESIAakan memperketatpenggunaan kartu kred-it dengan menetapkan

penghasilan minimal Rp3 juta bagipemilik kartu. Aturan itu terdapatdalam revisi Peraturan BI men-genai Alat Pembayaran Meng-gunakan Kartu (APMK) yangakan dikeluarkan akhir Novem-ber 2011.

Direktur Akunting dan SistemPembayaran BI Ronald Waasmengatakan, untuk penghasilanRp3-10 juta maksimal memilikidua kartu kredit. Sementara na-sabah yang memiliki gaji di atas

Peraturan Baru Kartu Kredit

Memudahkan atau Melilit?Rp 10 juta batasan pemberiankartu kredit akan dipasrahkankepada penerbit kartu kredit.

Aturan itu juga akan diaturmengenai transparansi sistem sep-erti bagaimana cara menghitungbunga, kapan nasabah terkenabunga, apa yang diperbolehkandikenakan bunga.

Nah, syarat minimal penghasi-lan sebesar Rp 3 juta dinilai haldilematis bagi bank. Soalnya na-sabah cenderung melebihkanpendapatan pada saat mengisiformulir. “Jadi ini tantangan per-bankan bagaimana mengelolamanajemen risiko yang baik,” ujarGeneral Manager Kartu KreditBCA Santoso kepada media diJakarta, pekan lalu.

Penghasilan minimal sebesarRp 3 juta itu bukan menjadi halbaru. Selama ini, BCA sebut San-toso telah menetapkan batasanminimal pemilik kartu kredit sebe-sar Rp 3 juta. Kebijakan itu mem-pertimbangkan standar hidup diJakarta dengan pengeluaran be-sar. “Hal ini untuk menghindarikredit macet,” tambah Santoso.Namun, Bank Mandiri menetap-kan penghasilan pemilik kartukredit minimal Rp 2,5 juta. Untukmencegah timbulnya risiko, BankMandiri ketat melakukanpengecekan melalui Sistem Infor-masi Debitur (SID) Bank Indo-

nesia.Sementara itu, General Man-

ager Asosiasi Kartu Kredit Indo-nesia (AKKI) Steve Marta me-nilai, besaran penghasilan mini-mum Rp 3 juta bagi pemilik kartukredit sangat wajar. Menurutnyaaturan yang akan ditetapkan BIitu sebenarnya bukan hal yangbaru. BI pernah menerapkan atu-ran kepemilikan kartu kredit bagimereka yang bergaji 3 kali upahminimum regional (UMR). “JikaUMR Jakarta saat ini Rp 1,1 jutamaka minimum penghasilan Rp3,3 juta,” ujarnya.

Aturan itu menurutnya memi-liki fungsi ganda, melindungi bankagar tidak terjebak kredit macet,dan juga melindungi nasabah. Jikanasabah yang gajinya sebesar Rp2 juta sebaiknya tidak ingin me-miliki kartu kredit. “Masyarakatyang gajinya di bawah Rp 3 jutaagar menggunakan kartu debitdulu,” dia menambahkan.

Uniknya masyarakat yang

bergaji kecil biasanya mengisi for-mulir dengan gaji yang ditambah-kan. Namun masyarakat denganpenghasilan besar justru men-gurangi gajinya di formulir. Un-tuk itu bank memeriksa dengancara melihat track record nasa-bah selama ini. “Bank itu senangjika nasabah memiliki gaji di atasRp 5 juta,” ujarnya.

Itu sebabnya, Bank Indonesiajuga akan mengatur bunga kartukredit maksimal 3 persen yangakan diberlakukan Januari 2012.Gubernur Bank Indonesia DarminNasution menilai bunga kartukredit itu terlalu tinggi. Terlebihsuku bunga kartu kredit ada yangdi atas 3,5 persen. “Sekarang adayang 3,5-3,7 persen per bulan.Menurut kami ya terlalu tinggi.Konsumen tidak tahu apa-apa,dan tidak mengerti bagaimana kon-sekuensinya,” ujar Darmin, Jumat4 November 2011 di Jakarta.

Menurut dia revisi aturan ituuntuk mengimbangi perkemban-

gan kartu kredit yang jumlahnyameningkat tajam. Perkembanganitu harus diimbangi dengan atu-ran main jelas. BI lebih memilihpertumbuhan kartu kredit yangmasuk akal, namun lebih amanbagi semuanya. “Kami tidak in-gin perkembangan kartu kreditmeledak, tapi aturan mainnya lu-wes. Harus ada aturan main yangcukup jelas,” dia menegaskan.

Berdasarkan data AsosiasiKartu Kredit Indonesia (AKKI),bank menetapkan bunga kartukredit di kisaran 2,68 persen sam-pai 5 persen per bulan. ( lihatboks—red). Menurut Steve, se-lama ini bank dituduh tak transpa-ran mengumumkan suku bungakredit. Nasabah baru menyadaribunga kartu kredit setelah terlilitmasalah pembayaran. “Selamaini kan banyak yang menilai bun-ga kartu kredit tidak transparan,banyak nasabah yang tidak tahu,makanya kita umumkan,” kataSteve.***

B

SAAT ini Bank Indonesia (BI) menetapkanbunga kartu kredit rata-rata 3,5%. Akibatnya,Bank Indonesia memperketat aturan penerbitankartu kredit. Pengetatan tidak hanyamenyangkut minimal penghasilan bulanan calonpemilik kartu sebesar Rp 3 juta, tapi jugabunganya yang kini dianggap ketinggian.

Berdasarkan data Asosiasi Kartu KreditIndonesia (AKKI), bank menetapkan bungakartu kredit di kisaran 2,68 persen sampai 5persen per bulan. Nantinya dalam aturan baru

No Nama Bank Retail % Tarik Tunai %01. Danamon 3,59 % 3,99 %02. ANZ 4,75 % 5 %03. BCA 3,25 % 3,25%04 BII 3,5 % 4 %05 BNI 2,95 % 3,75 %06 Mandiri 3,50 % 4%07 CIMB Niaga 3,75 % -08 Permata Retail classic 4,5%

Retail gold 3,49%Retail platinum 3,5%

09 BRI 2,68 % 3,25 %10 UOB Buana 3,5 % 3,5 %11 Bukopin Retail classic 3,15%

Retail gold 3,25%Retail platinum 3,35%

12 Mega Retail classic 3,6%Retail gold 3,5%Retail platinum 4% 4 %

13. StandardChartered Bank 3,59 %

14 Citibank 2,75 - 3,5% 3,25 - 4%15 Bumiputera Retail classic 3,75%

Retail gold 3,5%Retail Platinum 3,5%

16 Panin 3,25 % 3,5 %17 OCBC NISP 3,5 % 4 %18 GE Finance 3,75 % 4,25 %19 ICBC (Belum ada)20 HSBC 3,5 % 4 %

■ Data Diolah dari Berbagai Sumber

Berikut daftar bunga kartu kredityang ditetapkan bank

Daftar Bunga Kartu Kredit 20 BankBI yang akan diberlakukan Januari 2013, bungakartu kredit maksimal hanya 3 persen perbulan.

General Mananger AKKI Steve Marta kepadawartawan, Senin 7 November 2011 di Jakarta,menuturkan, AKKI selalu mengumumkan daftarbunga kartu kredit terbaru dari 20 bankanggotanya. “Selama ini kan banyak yangmenilai bunga kartu kredit tidak transparan,banyak nasabah yang tidak tahu, makanya kitaumumkan,” kata Steve.

■ Google.images

Page 17: Modus Aceh Kongkalikong Proyek Pltd Apung

EDISI 14-20 NOVEMBER 2011 17PPPPPolitikolitikolitikolitikolitik

Pilkada Gubernurdan Wakil Gubernur

DKI Jakarta, ternyatamenarik perhatianberbagai lembaga

survei. Salah satunyaMedia Survei Nasio-nal. Hasilnya, calon

independen punyakans, yang lain men-

jagokan militer.Bagaimana dengan

politisi?

Juli Saidi/dbs

I ACEH, kehadirancalon independen (per-seorangan) boleh sajatarik-ulur. Sebaliknya

di Jakarta, munculnya figur darijalur ini justeru menarik perhatianwarga. Peluang mereka malahlebih besar daripada sosok militerdan politisi.

Bayangkan, mayoritas ma-syarakat Jakarta ternyata meng-inginkan kandidat independendalam pemilihan kepala daerah(pilkada) DKI Jakarta 2012. Be-gitulah kesimpulan dari hasil pene-litian lapangan Media Survei Na-

Menuju DKI 1

Antara Independen,Militer dan Politisi

sional. Survei lembaga itu menemu-

kan sebanyak 54 persen re-sponden mereka menganggapkehadiran kandidat independendiperlukan. Ada dua alasannya.Sebanyak 39,8 persen respondenberharap kehadiran calon inde-penden dapat mengurangi domi-nasi partai politik. Sekitar 20,6persen berpendapat akan adapeluang bagi kandidat yang tidakmemiliki dukungan finansial yangkuat untuk juga bersaing dalampemilihan.

Survei ini dilakukan pada 25Oktober sampai 4 November2011, dengan jumlah sampel se-banyak 850 orang yang dipilihsecara acak. Margin of error daristudi ini adalah plus minus 3,5 per-sen.

Dengan hasil ini, Ketua Me-dia Survei Nasional Rico Marbunmeyakini peluang calon inde-penden di Jakarta masih cukupbesar. Dia melihat fenomena inimerupakan cerminan masyarakatyang mulai kehilangan keper-cayaan pada partai politik. “Pub-lik melihat banyak perilaku elitpartai yang tidak memberikan te-ladan,” kata Rico seperti diwar-takan VIVAnews, Rabu, 9 No-vember 2011.

Ini baru hasil satu survei. Se-jauh mana akurasinya mencer-minkan aspirasi masyarakatJakarta masih harus dibuktikan.Yang jelas, jalan bagi calon-calonindependen untuk menang, ma-sihlah berliku.

Sejauh ini, sejumlah calon in-dependen telah mendeklarasikandiri untuk ikut bertarung dalampemilihan tanpa bantuan dari par-tai politik. Mereka adalah duetFaisal Basri - Biem Benyamin,Mayjen TNI (purn) HendardjiSupandji, Komisaris Jenderal Pol.(purn) Noegroho Djajoesman, Fir-man ‘Dibo Piss’, dan H. Usmanyang saat ini menjabat sebagaiKepala Seksi Pendidikan DasarKecamatan Pulogadung, Jakarta.

Ekonom Faisal Basri danBiem—putra aktor kawakan al-marhum Benyamin S.—adalahsalah satu pasangan calon yangpaling aktif turun untuk menjar-ing dukungan masyarakat. “’Berdaya Bareng-Bareng untukJakarta’ bukan memberdayakansaya,” kata Faisal saat mengun-jungi pemukiman padat pendudukdi Kelapa Gading, Jakarta Utara,Rabu malam 9 November 2011.

Tiap hari, Faisal berusahamelakukan pendekatan langsungdengan rakyat pemilih untuk men-gumpulkan syarat minimal duku-ngan suara sebanyak 4 persen—sekitar 400 ribu orang—untukdapat mengikuti pemilihan guber-nur. “Kami mendengar langsungkeinginan warga, meminta KTPmereka, tapi tidak ditukar denganuang,” kata Faisal.

Faisal-Biem pun menggu-

nakan media sosial untuk meng-himpun dukungan dan dana. Saatini, Faisal mengklaim, merekasudah memiliki dana operasionalRp 1 miliar lebih, sumbangan dariwarga yang bersimpati. Be-gitupun, ramainya calon inde-penden itu, menurut TantowiYahya—salah satu kandidat Par-tai Golkar—belum bisa disimpul-kan secara pasti bahwa mayori-tas warga kini emoh partai poli-tik.

Selain itu, dia juga menyang-gah anggapan bahwa calon daripartai tidak aspiratif dan tidakakan berpihak kepada rakyat saatmemimpin kelak. “Persepsi yangberkembang di masyarakat, bilalewat partai membuat yang ber-sangkutan tidak otonom. Tapi,partai saya memberikan kebe-basan untuk melakukan terobosandemi kepentingan masyarakat,”katanya.

Bersama dengan Priya Ra-madhani dan Aziz Syamsudin,Tantowi masih menunggu kepu-tusan DPP Partai Golkar untukmenetapkan siapa di antara mere-ka yang akan resmi dicalonkan.Tidak lama lagi keputusan itu akandiumumkan. “Apapun hasilnya,kader yang taat azas dan perin-tah akan menerimanya,” kataTantowi.

Di luar soal calon independen

atau atau kandidat dari partai, sur-vei lain yang dilakukan PusatKajian Kebijakan dan Pemban-gunan Strategis (Puskaptis) me-nyimpulkan bahwa sebagian be-sar penduduk Jakarta mengingin-kan figur gubernur yang tegas,inovatif, berkomitmen, dan ber-moral.

Puskaptis lalu menarik kesim-pulan—meski tak begitu jelas apayang menjadi dasarnya—menya-takan sosok militerlah yang pal-ing mendekati keinginan wargaJakarta itu.

Direktur Puskaptis HusinYazid mengatakan bahwa hara-pan masyarakat Jakarta kini ber-tumpu pada figur militer. Menu-rut dia, warga melihat tokohbirokrat semacam Fauzi Bowotelah gagal membenahi Ibukota.Fauzi dinilai kurang tegas dantidak memenuhi janji kampanye-nya untuk membangun Jakarta.“Tagline kampanye Fauzi ‘Serah-kan pada Ahlinya’ kini malah jadibumerang,” kata Husin kepadaVIVAnews, akhir September lalu.

Sahih tidaknya kesimpulanPuskaptis masih harus ditunggusekitar setahun lagi, saat hasilpemilihan gubernur Jakarta diu-mumkan nanti. Yang jelas, selaincalon-calon independen di atas,bursa kandidat yang dicalonkanpartai kini sudah ramai.***

D

● Fauzi Bowo (Gubernur DKI Jakarta incumbent)● Mayjen TNI (purn) Prijanto (Wakil Gubernur DKI Jakarta

incumbent)● Mayjen TNI (purn) Nachrowi Ramli (Ketua DPD Partai

Demokrat DKI, militer)● Tantowi Yahya (Anggota DPR Fraksi Golkar)● Priya Ramadhani (Ketua Golkar DPD DKI Jakarta)● Azis Syamsuddin (Anggota DPR Fraksi Golkar)● Triwisaksana (Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi

PKS)● Letjen TNI (purn) Nono Sampono (Ketua Badan SAR DKI)● Komjen Pol. (purn) Makbul Padmanegara (mantan

Wakapolri dan Kapolda Metro Jaya)● Mayjen TNI (purn) Hendardji Supandji (mantan Danpuspom

TNI)● Mayjen TNI (purn) Soeharto● Adhyaksa Dault (mantan Menpora)

Ini Figur Balon Gubernur DKI Jakarta 2012

■ Google.images

Page 18: Modus Aceh Kongkalikong Proyek Pltd Apung

EDISI 14-20 NOVEMBER 2011 KolomKolomKolomKolomKolom18

amun, hasil jajak pendapatKompas, justru menyata-kan hal yang sebaliknya.Bahwa kadar kepahla-

wanan elite politik, khususnya yangberperan sebagai wakil rakyat, menu-rut responsen justru memiliki kadaryang paling rendah. Secara umum, re-sponden (69,9%) menilai terjadi ke-merosotan kadar nasionalisme dankepahlawanan dalam diri elite politik,dan sebaliknya, responden (75,7%)menyatakan semakin meningginyakepentingan pribadi dan kelompok poli-tiknya

Sementara responden sendiri (mu-ngkin rakyat) tetap menjunjung tingginilai-nilai nasionalisme dan kepahla-wanan. Misalnya, responden (52,4%)menyatakan pentingnya “pengabdianuntuk rakyat, bangsa dan negara.”Lalu, 62,7 % responden menyatakansudah waktunya “membangkitkankembali rasa kebangsaan.”

Permasalahannya, nasionalismemacam apakah yang paling tepat un-tuk dibangkitkan kembali?

Nasionalisme negaraKeberadaan elite politik di dalam

negara, memang merupakan sebuahkeniscayaan. Bahkan, telah menjadikeniscayaan pula bila elite adalah seg-elintir individu yang dominan dalammenciptakan nasionalisme populer.Dalam konteks kolonial, mereka ber-hasil menciptakan nasionalisme anti-kolonial. Kini mereka pun mencipta-kan (slogan) nasionalisme berupa:“NKRI harga mati!”—untuk mengh-adapi gerakan separatis di Indonesia.

Sebuah nasionalisme yang mendor-ong massa untuk menunjukkan kefa-natikannya pada wilayah negara kela-hirannya. Sebenarnya, ini sebuah na-sionalisme yang mengecualikan eliteuntuk tidak terlibat, karena mereka si-buk dengan bagaimana memperlaku-kan negara. Apalagi, posisi elite politiksebagai penguasa, adalah menempat-kan mereka pada posisi yang rentanterhadap godaan korupsi. Adagium,bahwa kekuasaan cenderung korup,adalah amatlah mungkin bagi mereka.

Oleh:Otto Syamsuddin Ishak*

Elite Politik TanpaNasionalisme

Dalam 10 tahun terakhir ini, Indo-nesia mengalami booming pengungka-pan korupsi. Bahkan semakin terlihatdan berkelindan antar lembaga nega-ra. Mereka membentuk sebuahsindikasi politik dan hukum sehinggapenegakan keadilan menjadi berlingk-up terbatas.

Kasus-kasus korupsi dan kelema-han penegakan hukum yang berkaitandengan bagian dari mereka sendirimerupakan faktor yang menunjukkanbahwa nasionalisme elite politik taksetinggi nada teriakan mereka akanNKRI harga mati. Apalagi, penega-kan hukum terhadap koruptor yangsangat rendah itu –bila dibandingkandengan penegakan hukum terhadapNenek Minah yang mencuri tiga buahKakao, serta Basar Suyanto dan Kholilyang mencuri semangka—dapatmencerminkan keheroikan elite yanghitam.

Pada prinsipnya, elite politik sedangmenciptakan nasionalisme terhadapnegara, yang mana negara telah ter-lebih dahulu sebagai “tempurungemas” bagi mereka. Lalu, rakyat di-dorong untuk memberikan loyalitasn-ya pada negara. Inilah yang disebutdengan nasionalisme negara (statenationalism).

Nasionalisme populis?Ketika 62,7% responden menun-

tut sudah waktunya untuk “membang-kitkan kembali rasa kebangsaan,”maka persoalannya adalah nasional-isme yang bagaimanakah yang akandibangkitkan di pasca kolonial ini? Jikadi masa kolonial, maka elite mencipta-kan nasionalisme antikolonial, makasekarang nasionalisme macam apa?Sebab, jika ditilik dari perspektif region-al, tentunya janganlah berupa kolonial-isme internal karena hal itu akan mela-hirkan etnonasionalisme, atau nasion-alisme regional, yang dapat dibaca dariperspektif Pusat sebagai separatisme.

Nasionalisme itu dapat dibangundari fundasi apa pun, bisa etnis, terito-rial, institusi seperti negara, agama,bahasa dan sejarah penderitaan ber-sama (memoria passionis).

Meskipun demikian, menurut Antho-ny Smith, nasionalisme itu di mana in-dividu-individu terikat pada solidaritassebagai sebuah bangsa, bukanlah padanegara. Oleh karena itu dikenal bang-sa tanpa negara, bukannya negara tan-pa bangsa.

Masalahnya, apakah massa memi-liki elitenya sendiri (organik) yang da-pat merumuskan nasionalisme populisversus nasionalisme populer yang te-lah diciptakan elite politik tersebut?Kasus pelanggaran HAM, dan ke-miskinan dapat menjadi inti dari me-moria passionis massa.

Memang masyarakat sebenarnyatak pernah henti dalam memproduksipahlawannya sebagai individu yangmengorbankan dirinya untuk membe-la kebenaran pada skala komunitas.

Namun, hingga kini, nasionalismeyang dibangkitkan oleh massa barumulai terlihat di lapangan olah raga,khususnya bola kaki. Arena olimpiadeatau kejuaraan dunia yang melibatkankompetisi antar bangsa, kini bukan sajaarena industri, tetapi juga telah menja-di ajang kontestasi antar nasionalisme.Demikian pula, dalam konteks nasion-al, kompetisi liga sepakbola telah men-jadi arena kontestasi etnonasionalisme,terutama bagi masyarakat Papua.

Oleh karena itu, bagaimana mas-sa yang telah berhasil menciptakannasionalisme di dalam ajang olahraga

ini mampu mengkonstruksikannyadalam arena politik bernegara. Hal ini,dalam perspektif Gramsci, adalah per-soalan bagaimana rakyat mengatasikrisis organik nasionalisme di kalan-gan elite politiknya, dengan bermodal-kan intelektual tradisional, yang tanpamemiliki kemampuan intelektual organ-ik yang dapat mengontruksi nasional-isme populis.

Hasil jajak pendapat Kompas itutelah memperlihatkan –dalam konteksnasionalisme—adanya perbedanaanmemori kolektif antara elite politik yangmenyelenggarakan negara dan mas-sa pada umumnya. Elite politik danmassa hidup di dalam alam yang ber-beda. Namun, elite politik memiliki sol-idaritas yang kuat di antara mereka didalam berpolitik. Sedangkan massahanya memiliki solidaritas sosial, mis-alnya dalam kasus Prita Mulyasari.

Itu sebabnya, tantangan berindo-nesia ke depan adalah menciptakannasionalisme yang bisa diterima danmendapat komitmen dari elite politikdan massa. Sebuah nasionalisme yangberbasiskan pada memori kolektif pas-cakolonial.***

· Dosen Universitas Syiah Kua-la Banda Aceh

· Penulis adalah Sosiolog, danKoordinator Forum Akademisi Un-tuk Papua Damai, Jakarta.

Relasi elite politik dan rakyat—dalam dimensinasionalisme dan kepahlawanan— cenderung dibaca

dengan logika berbanding terbalik. Elite selalumemompakan masalah nasionalisme dan patriotisme

pada rakyat. Mereka sering meneriakkan: “NKRI hargamati”! Di samping itu, elite –untuk posisi tertentu, yangmerupakan sebagian kecil daripadanya—mendapat hak

untuk dimakamkan di makam pahlawan.

N

Page 19: Modus Aceh Kongkalikong Proyek Pltd Apung

EDISI 14-20 NOVEMBER 2011IklanIklanIklanIklanIklan 19

Telp (0651) 635322Fax. (0651) 635316

PemasanganIklan

Hubungi

Page 20: Modus Aceh Kongkalikong Proyek Pltd Apung

EDISI 14-20 NOVEMBER 2011 KKKKKaaaaabar Duniabar Duniabar Duniabar Duniabar Dunia20 PPPPParararararlementarialementarialementarialementarialementaria

Pelindung/Penasehat:Drs. Hasbi Abdullah, M. Si,Amir Helmi, SH, Drs. H. SulaimanAbda Penanggungjawab:Dr. Iskandar A. GaniKoordinator:Drs. Said Amirulkamar, MMPengarah:Muhammad SalehPimpinan Redaksi:Miftalahuddin, SHStaf Redaksi:Mirzani, S. Kom, Hj. Ervi Usriya,SE, M.Si, T. Fadhil, ST, ZulyaniHidayah, S. Kom, Media Center,dan Wartawan MODUS ACEHAlamat Redaksi; Gedung DPRDProvinsi Aceh, Jl. Tgk. H.M. DaudBeureueh.

Informasi ini terlaksana atas kerjasamaTabloid Berita Mingguan Modus Acehdengan sekretariat DPR Aceh.

Target Dua Qanun Di Akhir TahunDi penghujung

2011, Dewan Perwa-kilan Rakyat Aceh

(DPRA) akan menar-getkan pengesahan

dua rancangan qanun,yaitu irigasi dan

RTRW.

Juli Saidi

iga staf di Komisi DDPR Aceh, tampak si-buk, Kamis siang pekanlalu. Ada yang bolak-

balik membongkar dokumen, jugaada yang berkutat dengan kom-puter. Maklum, selain mengurusipembangunan fisik, Komisi DDPR Aceh juga punya tugas un-tuk menyelesaikan beberapadaftar rancangan qanun (Raqan).Sebut saja raqan tentang irigasi.“Untuk Raqan irigasi yang mem-bahas langsung Komisi D bersa-ma eksekutif, dan dinas Pengair-an,” ujar ketua Komisi D DPRAceh, Jufri Hasanuddin di ruangkerjanya, pekan lalu.

Meski sudah memasuki akhirtahun, Kader Partai Aceh (PA)ini pun Haqqulyaqin jika KomisiD dapat memparipurnakan duarancangan qanun, yaitu raqan Iri-gasi dan raqan RTRW padaDesember nanti.

Sebab, menurut Jufri, raqantentang irigasi yang sedang diba-has itu tidak begitu rumit. “Sela-ma tiga kali pertemuan, sudah 25pasal selesai kita bahas,” jelaswakil rakyat dari daerah pemili-

Than Aceh Barat Daya, Simeulue,dan Aceh Selatan itu.

Menurut Jufri, ini dikarenakandalam pembahasan raqan irigasi,tidak ada persoalan rumit, ditam-bah lagi antara DPRA denganeksekutif juga mempunyai pemiki-ran yang sama. “Hanya saja bu-tuh waktu penyesuaian antara per-intah Undang-Undang Pemerin-tah Aceh (UUPA) dan Undang-Undang lainnya,” ujar Jufri.

Jufri juga menambahkan un-tuk Raqan Rencana Tata Ruangdan Wilayah (RTRW) Aceh, pem-bahasannya sudah rampung 60persen. Hanya saja yang menja-di kendala soal pola ruang, teru-tama kawasan lindung. “Materiumum sudah 60% kita sepakati,cuma terkendala atas pola ruang,terutama terhadap kawasan lind-ungnya,” aku Jufri.

Penyebab hal itu, sebut Jufri,

Kehutanan dan BAPPENASheran dengan misi Aceh greendalam pembahasan raqan RTRWtersebut. Karena Aceh greenpunya keinginan agar adanya pe-nambahan kawasan hutan lindungdi Aceh. “Secara ekstrim ada misipenambahan kawasan hutan lin-dung dari Pemerintah Aceh, adaback up oleh Aceh green yangjustru mempengaruhi kebijakaneksekutif,” kritik Jufri.

Misi Aceh green itu sendiri,jelas Jufri adalah ingin menambahluas kawasan hutan lindung se-banyak satu juta hektar. Artinya,Aceh green berkeinginan adan-ya penambahan kawasan hutanlindung sebesar 65 persen. Se-dangkan kawasan budidaya 35persen di Aceh. “Penambahanyang diusulkan eksekutif ini, un-tuk kawasan hutan lindung dari 54persen menjadi 65 persen dankawasan budidaya, dari 45 men-jadi 35 persen,” akui Jufri.

Fakta itu pula membuat be-berapa Kabupaten-Kota di Acehtidak sepakat atas penambahankawasan hutan lindung dan pen-gurangan kawasan hutan budi-daya di Aceh, karena luas ka-wasan hutan lindung di Aceh saatini sudah mencukupi. Alasannya,jika kawasan hutan lindung ditam-bah, maka resikonya lahan tem-pat masyarakat untuk bercocoktanam akan berkurang.

Begitupun, meski pem-bahasan pola ruang dalam raqanRTRW belum ada titik temu ant-ara, DPRA, eksekutif, dan Pe-merintah Kabupaten-Kota diAceh, Pansus XI DPR Acehtetap akan memparipurnakanraqan tersebut sebelum tahun2012. “Target kita Desember2011 sudah selesai raqan RTRW,”sebut Jufri.

Sebab, jelas Jufri, selain se-bagai jawaban DPR Aceh kepa-

Duduk bersama antara Komisi D DPRA dengan Dinas Pengairan Aceh membahas Raqan Irigasi di DPR Aceh.

dikarenakan adanyamisi Aceh green didalam pembahasanraqan RTRW tersebut.Sehingga mempengaru-hi kebijakan eksekutifketika membahas babpola ruang, terutamakawasan hutan lindungdi Aceh.

Bahkan menurutJufri, dengan masuknyamisi Aceh green dalampembahasan raqanRTRW yang sudah tu-juh kali diperpanjangSKnya itu, juga dirasa-kan oleh Badan Koodi-nasi Penata RuangDaerah (BKPRD)yang tergabung daribeberapa Satuan Ker-ja Pemerintah Aceh(SKPA).

Selain BKPRD,kata Jufri Departemen

da rakyat, raqan RTRW itu se-harusnya sudah disahkan pada2010 lalu. Dan, ketidakkesepaka-tan tentang pola ruang di raqanRTRW itu adalah perseteruanantara Provinsi dengan Kabupa-ten-Kota, seperti wilayah timurada empat daerah yang berkeber-atan, Aceh Selatan, Abdya, Na-gan Raya, Aceh Tenggara, Pidie,Aceh Besar, dan Pidie Jaya yangjuga menolak penambahan ka-wasan hutan lindung di Aceh.***

Jufri Hasanuddin

■ MODUS ACEH/Dok

■ MODUS ACEH /Juli Saidi

Page 21: Modus Aceh Kongkalikong Proyek Pltd Apung

EDISI 14-20 NOVEMBER 2011 21InoInoInoInoInovvvvvasiasiasiasiasi

SANGKING kecilnya, kamera se-ukuran ujung jari Anda ini bisa mudahhilang jika Anda teledor. Kamera yangmampu memotret dan merekam videoini dijual seharga Rp900 ribu.

Pembuat kamera ini yakin perangkatmikroskopik selalu mendatangkan ke-baikan setelah perusahaan itu berhasilmenciptakan kamera komersil terkecil didunia. Miniatur kamera satu inci inisecara menakjubkan mampu mengambilgambar dengan resolusi 2MP dan me-rekam video.

Hammacher Schlememr menga-

Kalangan ilmuwan lagi-lagi membuat penemuan besar. Beberapa penemuan tersebut diantaranya denganmenemukan cara mudah untuk mengisi baterai ponsel dan hampir semua perangkat listrik portebel lainnya

melalui gerakan manusia. Ada juga temuan baru yang membuat protein darah manusia dari beras.

KALANGAN ilmuwanlagi-lagi membuatpenemuan besar, kali inimereka mengumumkanbahwa protein darahmanusia bisa dibuat dariberas. Seperti yangdikutip dari ST, parailmuwan dari ChinaUniversity.

Ilmuan tersebutmengatakan bahwamereka dapatmenggunakan beras untukmembuat ‘Albumin;sebuah protein yangditemukan dalam darahmanusia, yang seringdigunakan untukmelakukan mengobati lukabakar, benturan traumatikdan penyakit liver.

“Ketika diambil sari

Peneliti University ofWisconsin-Madison (UW-

Madison) menggambarkan,teknologi pemanen energi

baru yang mampu men-gurangi ketergantungan

pada baterai secara drama-tis. Yakni, melalui ‘pen-angkapan’ energi gerakmanusia guna memberi

tenaga pada elektronik por-tabel.

Manusia merupakan mesinpenghasil energi yang sangat

kuat,” ujar profesor rekayasamekanik UW-Madison Tom Kru-penkin.

Sambil berlari seperti ditulis UPI,manusia bisa menghasilkan satukilowatt tenaga, lanjutnya.

‘Menangkap’ sebagian kecil energiini akan cukup untuk memberi tangapada perangkat elektronik mobile,mulai dari laptop hingga ponsel,

Cara Tak TerbayangkanIsi Ulang Baterai Ponsel

takan seperti dikutip Dailymail, pe-rangkat 28 gram ini mampu bekerjadengan sempurna meski ukurannyayang hanya sebesar kelereng. Kameraini akan dijual dengan harga US$99.95(Rp900.000).

GM Hammacher Schlememr FredBerns mengatakan, “Meski ukurannyasangat kecil, kamera ini bisa memotretdan merekam video yang ukurannya jauhlebih besar dari kamera itu sendiri”.

Fitur lain kamera ini yakni autofocusserta dapat dihubungkan komputermenggunakan kabel USB.

Wow, Ilmuwan BuatProtein Darah

Manusia dari Beras!

lanjutnya lagi. Krupenkin dan rekan-nya, J. Ashley Taylor, menyebutteknologi ini ‘Reverse Electrowetting’.

Teknologi ini mengubah energimekanik menjadi energi listrik meng-gunakan ribuan tetesan mikro cairanyang berinteraksi dengan bahanberstruktur nano. ‘Sandal’ bertek-nologi ini mampu menghasilkanenergi ketika manusia berjalan, danbisa menghasilkan listrik hingga 20watt.

Meski teknologi tak bisa benar-benar menggantikan baterai, keduailmuwan ini yakin teknologi ini me-miliki peran penting mengurangipolusi, dan masalah terkait baterai.

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

KameraCangggihTerkecilDunia

patinya dari beras, proteintersebut secara fisikamaupun kimia, setaradengan human serumalbumin (HSA) dari darahmanusia,” tulis jurnalProceedings of theNational Academy ofSciences.

Pihak ilmuwanmengatakan bahwapenemuan ini mampumengarahkan mereka kedepannya pada produksiHSA, yang umumnyaberasal dari donasi darah.Saat ini permintaan akanprotein darah globaladalah sekira 453 ton pertahun, dan Chinamerupakan salah satunegara konsumer proteindarah terbesar.

■ F

oto-

foto

: goo

gle.

imag

es

Page 22: Modus Aceh Kongkalikong Proyek Pltd Apung

EDISI 14-20 NOVEMBER 201122

PERUSAHAAN,yayasan, dan perusa-

haan gabungan (trust)yang terdaftar secara

legal tapi tak men-jalankan aktivitasnya

sama sekali –lebihumum dikenal se-

bagai shell company–merupakan modus

operansi dari organ-isasi-organisasi korupuntuk menyembunyi-

kan sejumlah besaruang, seringkali den-

gan memanfaatkanpeluang dalam sistem

keuangan saat ini,ujar sejumlah pakar.

Laporan RosemaryD’Amour

The Puppet Masters”(http://tiny.cc/eyrci), se-

buah laporan yang dirilis pada 24Oktober oleh Inisiatif Pengem-balian Kekayaan Curian (StAR),Bank Dunia, membahas bagaim-ana struktur legal dieksploitasioleh beberapa organisasi korupguna menyembunyikan aset-asetcurian.

StAR, kerjasama antara Kel-ompok Bank Dunia dan KantorPBB untuk Obat-obatan danKejahatan (UNODC), mengum-pulkan informasi dari 150 kasuskorupsi besar yang melibatkanpejabat-pejabat tinggi selama 30tahun terakhir, ditaksir 50 milyardolar aset curian, korupsi, danaktivitas kejahatan lainnya, se-bagai sampel analisis laporan itu.

Laporan itu, bersama dengandata informasi pengembalian asetcurian lewat Inisiatif StAR, BankDunia, memberikan pandangankomprehensif tentang bagaimanaapa yang dikenal sebagai “bene-ficial ownership” terjadi, kataEmile van der Does de Willebois,ahli sektor keuangan senior StARyang juga penulis laporan.

“Temuan kami, hampir di se-tiap kasus besar, terdapat sebuahstruktur legal perusahaan yangterlibat sebagai cara menyembu-nyikan identitas pejabat yang ko-rup hingga memisahkan identitas-

KKKKKaaaaabar Duniabar Duniabar Duniabar Duniabar DuniaMenangkal PraktikKorupsi Korporasi

nya dari hasil korupsi,” kata vander Does.

Seperti kasus di Kenya pada2002. Ketika hendak menggantisistem pencetakan paspornya,pemerintah Kenya menolaktawaran enam juta euro dari fir-ma Prancis. Mereka lebih memi-lih kontrak senilai 31.89 juta eurodengan Anglo-Leasing and Fi-nance Ltd. Anglo-Leasing, se-buah shell company di Inggris,yang mengajukan penawarandengan menggunakan perusa-haan Prancis sebagai subkontrakproyek itu, dan membiarkannyameraih untung jutaan.

Laporan itu merekomendasi-kan cara menangkal jenis tipu-muslihat semacam itu, denganmenekankan peningkatan trans-paransi dan tanggungjawab parapembuat kebijakan.

“Transparansi sudah menjadisuatu isu sejak lama,” kata vander Does. “Apa yang kami aju-kan bukanlah hal baru. Kamiakan menempatkan isu tersebutpada agenda setiap kali kamimendapatkan kesempatan, kare-na orang-orang jahat takkanmenyerah begitu saja.”

Robin Hodess, direktur risetdan ilmu pengetahuan kelompok itudari Tranparency International –organisasi advokasi masyarakatsipil sedunia– mengatakan danaharam di negara berkembang men-capai sekira satu trilyun dolar tiaptahun, yang memiliki dampak sa-ngat besar bagi sumber daya dan

rencana keuangan masa depannegara-negara tersebut.

Seringkali, kata Hodess, mere-ka yang melawan korupsi korpo-rasi menghadapi tantangan berat.

“Di pihak investigator, agen-agen pemerintah biasanya keku-rangan sumberdaya,” ujarnyakepada IPS. “Ini terutama terjadidi negara-negara berkembang,tapi juga untuk yang masih ber-gumul dengan masalah ekonomi.”

Laporan StAR menyarankanberagam upaya seperti memenu-hi persyaratan standar informasiminimum tentang entitas yangdidaftarkan: para pemegang sa-ham, anggota, dan direktur, sertamemberikan akses mudah ter-hadap informasi lewat daring.

Organisasi-organisasi masya-rakat sipil sudah menyerukan pen-ingkatan tanggungjawab sosialkorporasi dalam pertarungan ini,terutama dengan meningkatkanperan aktor-aktor yang terlibat.

“Terkait sektor jasa keuangan,kita dapat melihat peran bukanhanya bank, penyedia jasa, tapijuga pengacara, akuntan, orang-orang yang menyangga strukturkorporasi ini,” ujar Hodess. “Cuk-up banyak yang dapat dilakukanuntuk membuat mereka menjadibagian dari solusi, berkontribusibagi transparansi.”

Tapi, menurut van der Does,akuntabilitas adalah jalan dua arah–bukan hanya meningkatkantanggungjawab dalam dunia kor-porasi, tapi juga melakukan inves-

tigasi, menambah keahlian dankapasitas sebagai upaya mene-mukan informasi tentang perusa-haan yang berpotensi korup.

“Sisi lain dari persamaan ituadalah para investigator perlu leb-ih awas terhadap sumber-sumberinformasi ini,” katanya. “Sering-kali, ketika sumber informasi be-lum tersedia, Anda mencari apayang Anda sudah tahu.”

Sudah ada aturan internasionalyang penting untuk memberantaspraktik-praktik korupsi korporasiseperti Konvensi PBB MelawanKorupsi (UNCAC), yang diratifika-si 100 negara sejak disetujui pada2003, dan rekomendasikan SatuanTugas Keuangan (FATF), sebuahlembaga inter-pemerintah yang ber-tujuan membentuk kerangka kebi-jakan keuangan global.

Saat upaya membuat aturansudah mencapai prestasi penting,kata van der Does, mereka ha-nya mengambil langkah awal, se-hingga kesulitannya seringkali ter-letak pada penegakan aturan.

“Tentu saja ada ketidakcoco-kan antara bagaimana Andamenuliskannya dan apa yangAnda lakukan dalam rezim pen-gawasan dan regulasi,” katanya.

“Bagaimana aturan ini diimple-mentasikan selalu jadi masalah,”kata Hodess. “Beragam masalahini, shell company dan aliran uangharam, berlangsung gencar kare-na aturan tak ditegakkan.”

Laporan StAR menyebutkan,perhatian khusus harus diberikan

pada perbedaan yurisdiksi didalam sistem keuangan suatunegara, baik untuk bank maupunentitas lain, sebelum aturan dis-ahkan, kata van der Does, den-gan melakukan penilaian yangmenganalisis area risiko di nega-ra tersebut.

“Tantangan untuk setiap yuris-diksi akan berbeda,” katanya.“Tentukan apa situasi khusus dinegara-negara tersebut, entitasapa yang diselewengkan, di manakita harus fokus mendorong up-aya transparansi.”

“Setiap keputusan kebijakanmembutuhkan biaya, dan investa-si, dan orang yang mau meyakin-kan kantor pendaftaran perusa-haan, penyedia layanan perusa-haan, dan orang lain,” kata vander Does.

Meski menghadapi tantanganberat, langkah-langkah yang telahdiambil selama 20 tahun terakhir,seperti peningkatan peran bankdalam menyediakan informasipendaftaran perusahaan, merupa-kan indikator positif untuk masadepan.

“Perubahan kultur tak terjadidalam semalam,” kata van derDoes. “Tapi, bukti dari apa yangsudah kita lihat dari beberapa con-toh selama ini, saya optimis.”*

Translated by Fahri SalamEdited by Budi SetiyonoNaskah ini dipublikasikan

atas kerjasama Yayasan Pan-tau dan IPS Asia-Pasifik

■ Google.images

Page 23: Modus Aceh Kongkalikong Proyek Pltd Apung

EDISI 14-20 NOVEMBER 2011 23SeleSeleSeleSeleSelebbbbb

TAMAN Nasional Komodo masuk dalam daftarsementara tujuh keajaiban dunia baru versi alam hasilpemungutan suara melalui surat elektronik dan pesansingkat (SMS) yang dilakukan www.new7wonders.-com.

Hasil tersebut diumumkan dalam laman yayasanswasta New7Wonders yang dipantau di Jakarta, dimana pengumuman dirilis pada Jumat (11/11) pukul19.00 GMT atau pukul 02.00 WIB pada Sabtu (12/11) dinihari.

Menurut keterangan di laman itu, pengumumantujuh keajaiban dunia baru versi alam hasilpemungutan suara dari masyarakat seluruh duniabaru akan diumumkan secara resmi pada awal tahun2012.Oleh karena itu, hasil penghitungan tersebutmasih sangat mungkin untuk berubah bersamaandengan terus berjalannya proses penghitungansekaligus validasi terhadap pemungutan suara yangdilakukan dengan SMS di masing-masing negara.

Hasil yang diumumkan sementara ini masihberdasarkan perhitungan awal dari pemungutan suaradalam jaringan (online) yang masuk ke dalam lamanresmi panitia penyelenggara sampai program tersebutditutup pada Jumat (11/11) pukul 11.11 GMT atau se-

RTIS Dicky Chandra, Wakil Bupati Garutyang telah mengundurkan diri dari jabatannya,memboyong istri dan anaknya meninggalkanKabupaten Garut, untuk menetap di Bogor,Jawa Barat, meskipun belum ada keputusan

pemberhentian dari Kementerian Dalam Negeri.“Hari ini, besok lusa, sama saja, pada akhirnya pasti

kita akan berpisah,” kata Dicky Chandra di sela-selaperpisahan anaknya di SD Negeri Regol, Garut, untukpindah sekolah ke Bogor, Jumat (11/11/2011).

Tindakan yang dilakukan Dicky Chandra denganmemindahkan keluarga ke Bogor, dilakukan setelahDPRD Kabupaten Garut menyetujui pengajuan

Komodo Masuk Daftar Sementara Keajaiban Dunia

kitar pukul 18.11 WIB.Fakta itu memungkinkanterjadinya perubahan terhadap hasil sementara yangdiumumkan saat ini.

Panitia dalam laman itu mengonfirmasikan bahwasampai saat ini proses penghitungan dan verifikasimasih terus berlangsung serta dibutuhkan waktu

sampai beberapa pekan ke depan untuk mengalkulasidan menggabungkan hasil pemungutan suara dalamjaringan dan pesan singkat.Dalam daftar sementarayang dirilis panitia penyelenggara, finalis yang berhasilmasuk daftar sementara new7wonders yakni Ama-zon, Halong Bay, Iguazu Falls, Jeju Island, Komodo,Puerto Pricesa Underground River, dan Table Moun-tain.

Sebelumnya, yayasan penyelenggara tersebuttelah memiliki pengalaman dalam ajang serupa yaknitujuh keajaiban dunia versi buatan manusia (manmade) yang tidak mengikutsertakan Candi Borobudurdalam daftar keajaiban dunia versi mereka karenakalah dalam proses pemungutan suara yang merekalakukan.

Sesuai pengalaman panitia dijelaskan dalamlaman mereka bahwa diperlukan beberapa pekanuntuk menghitung hasil voting hingga untukmenggabungkan pemungutan suara dalam jaringandan pesan singkat.Mereka menuliskan bahwapengumuman pemenang atau hasil akhir pemungutansuara yang telah dikonfirmasi secara resmi akandilakukan pada 2012 pada saat acara inagurasi New7 Wonders of Nature.(kpl)

KABAR sedih hadir dari dunia perfilman. Setelahtertatih-tatih kekurangan dana tahun lalu, Jakarta Inter-national Film Festival (JiFFest) ke-13 tahun ini resmiditiadakan. JiFFest ke-13 seharusnya digelar padatanggal 14-23 Oktober 2011, namun hingga awal No-vember tidak ada konfirmasi.

Baru kemarin, Jumat, (11/11), Roisamri, DirekturJiFFest memberikan pernyataan bahwa JiFFestditiadakan. “Kami Yayasan Masyarakat Mandiri FilmIndonesia (YMMFI), penyelenggara JiFFest terpaksameniadakan penyelenggaraan tahun ini karena tidaktersedianya dana untuk menyelenggarakan sebuah fes-tival film bertarafInternasional,” ujar Lalu.

Sejak pertama kali diadakan pada tahun 1999 JiFFestdibangun dengan menganut model pendanaan di manamayoritas pendanaan adalah dana hibah publik dari luarnegeri yang tidak mensyaratkan kontraprestasikomersial.

Setelah berjalan 12 tahun, dana hibah tersebut sudahtidak tersedia lagi, sehingga persiapan penyelenggaraanfestival tahun ini tidak dapat dilanjutkan.

“Penggunaan dana hibah sebagai bagian terbesar darikomposisi pendanaan festival di samping peran serta spon-sor komersial dianut oleh festival-festival terkemuka di duniayang menitikberatkan fungsi apresiasi dan edukasi. Hanyadengan komitmen jangka panjang dan kerja sama yangberkelanjutan dengan semua pihak sebuah festival filmdapat bertahan dan berkembang,” terangnya.

Sebagai bagian dari Proses, Lalu berharap tahundepan dapat kembali menyapa pecinta JiFFest. “Kamimohon maaf kepada semua pihak dan terutama pecintaJiFFest karena harus absen tahun ini. Saat ini kamisedang merencanakan sebuah format festival yang lebihsesuai dengan situasi yang ada di Indonesia. Kamiberharap akan menemui Anda kembali tahun depan,”harapnya.(kpl)

JiFFest Absendi Tahun 2011

Dicky Chandra danKeluarga Tinggalkan Garut

A

pengunduran diri dari jabatan sebagai Wakil BupatiGarut pada sidang paripurna, 8 November 2011.

Keputusan yang telah ditetapkan DPRDKabupaten Garut tersebut merupakan tindak lanjutpermintaan Kementerian Dalam Negeri agar suratpengajuan pengunduran diri Wakil Bupati Garutdilengkapi dengan pernyataan persetujuan dari setiapfraksi.Dicky Chandra pun mulai meninggalkanKabupaten Garut dan akan mengosongkan rumahdinas setelah ada kepastian hukum pemberhentianjabatan dari Menteri Dalam Negeri.

Menurut dia, meninggalkan Kabupaten Garutterasa berat karena Garut memiliki berbagai potensiyang cukup besar untuk dikembangkan, namunpotensi tersebut tidak dikembangkan secaramaksimal.”Garut adalah bagaikan gadis cantikmemiliki banyak potensi dan potensi itu tidak bisaberkembang kalau itu dibiarkan, apalagi dirusak,apalagi dikuasai penyamun,” katanya.

Sebagai proses meninggalkan Kabupaten Garut,Dicky Chandra terlebih dahulu memindahkan sekolahkedua anaknya di SD Negeri Regol dan SMA Negeri6 Garut untuk pindah sekolah di Bogor.

Dalam pemindahan sekolah anaknya itu, DickyChandra dan istrinya Rany Permata menjemputanaknya sekaligus pamitan dengan para guru disekolah.”Kami datang ke sekolah anak saya, untukjemput, langsung pamit. Berat juga, anak-anak sudahdekat banget dengan teman-temannya,” kata DickyChandra.

Sementara itu, Rany Permata saat memberikansambutan perpisahan putrinya yang sekolah di SMANegeri 6 mengungkapkan mohon maaf kepadateman-teman anaknya dan para guru.”Atas segalakesalahan dari kami dan langkah yang kami lakukan,kami mohon maaf sebesar-besarnya,” kata Rany dihadapan para murid dan guru.

Tangis dari guru dan siswa sekolah mewarnaisuasana perpisahan ketika Dicky dan Ranymenjemput anaknya kemudian meninggalkansekolah SD Negeri Regol maupun di SMA Negeri6.”Kami hanya bisa berdoa, mudah-mudahan disekolah yang baru menjadi siswa yang lebih baikdan kami juga mendoakan Pak Dicky dan Bu Ranydiberi kesabaran,” kata Kepala SD Negeri Regol, HjNanis.(kpl)

■ Foto-foto: google.images

Page 24: Modus Aceh Kongkalikong Proyek Pltd Apung

cmyk

facebook.com/modusacehdotcom twitter.com/modusacehdotcom

■ Foto kapanlagi.com

Foto-Nasruddin Ali. S