Top Banner

of 30

MODUL UKDI

Jul 11, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

MODUL UKDI

PENGANTAR PUBLIC HEALTH

Oleh

Prof.Dr. dr. Rizanda Machmud M.Kes

BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT DAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS 2011

BATASAN DAN RUANG LINGKUP Tujuan Instruksional Umum Agar mahasiswa dapat memahami batasan dan ruang lingkup epidemiologi Tujuan Instruksional khusus 1. Menjelaskan tentang pengertian 2. Menjelaskan tentang macam epidemiologi 3. Mengetahui tentang ruang lingkup epidemiologi 4. Menjelaskan tentang manfaat epidemiologi 5. Menjelaskan tentang sejarah perkembangan

PENDAHULUAN Peningkatan derajat kesehatan masyarakat perlu pel-kes-mas (public health sevices) Tergantung pada kebutuhan kesehatan masyarakat (health needs) Perlu dirumuskan kebutuhan kesehatan masyarakat Perlu diketahui masalah kesehatan Ilmu yang diperlukan adalah Epidemiologi

BATASAN Epidemiologi , ilmu yang mempelajari tentang penduduk (Epi, Demos, Logos) Definisi, ilmu yang mempelajari tentang frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan pada sekelompok manusia serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. 3 hal pokok dalam epidemiologi : o Frekuensi masalah kesehatan, besarnya masalah kesehatan o Penyebaran masalah kesehatan, pengelompokan masalah kesehatan menurut suatu keadaan tertentu: man, place, time o Faktor-faktor yang mempengaruhinya, penyebab dari masalah kesehatan

MACAM EPIDEMIOLOGI Dibedakan atas 2 macam: 1. Epidemiologi deskriptif Mempelajari tentang frekuensi dan penyebaran suatu masalah kesehatan. Menjawab tentang: Who, Where,When. 2. Epidemilogi analitik Pencarian jawaban terhadap faktor penyebab, menjawab tentang why. 2

Gambar 1.1 Uraian dan Bagan pembagian Epidemiologi EPIDEMIOLOGI Ilmu yang mempelajari tentang masalah kesehatan pada sekelompok manusia

FREKUENSI dilakukan 2 hal pokok yaitu : Menemukan masalah kesehatan Mengukur masalah kesehatan

PENYEBARAN Dikelompokkan menurut : Man Place Time

FAKTOR YG MEMPENGARUHI disusun langkahlangkah pokok : Merumuskan hipotesa Uji hipotesa Tarik kesimpulan

EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF

EPIDEMIOLOGI ANALITIK

3

Perbedaan yang mendasar antara penelitian epidemiologi Deskriptif dan analitik Penelitian epidemiologi deskriptif Penelitian epidemiologi analitik 1. Hanya menjelaskan keadaan suatu 1. Menjelaskan mengapa suatu masalah masalah kesehatan kesehatan timbul di masyarakat 2. Pengumpulan, pengolahan, (why) penyajian dan interpretasi data 2. Pengumpulan, pengolahan, penyajian hanya pada satu kelompok dan interpretasi data dilakukan masyarakat saja terhadap dua kelompok masyarakat 3. Tidak bermaksud membuktikan 3. Bermaksud membuktikan suatu suatu hipotesa hipotesa

RUANG LINGKUP Dibedakan atas 3 macam: 1. Subjek dan objek epidemiologi adalah masalah kesehatan, meliputi penyakit menular dan tidak menular, program KB, program perbaikan lingkungan pemukiman, program pengadaan tenaga dan sana pelayanan kesehatan 2. Masalah kesehatan menunjuk pada masalah kesehatan pada sekelompok manusia, pemusatan perhatian pada penyakit yang ada dimasyarakat 3. Pencarian jawaban atas penyebab penyakit dengan memanfaatkan adanya perbedaan frekuensi atau penyebaran masalah kesehatan di masyarakat dengan uji statistik MANFAAT 1. Membantu pekerjaan administrasi kesehatan a. Planning b. Monitoring c. Evalation 2. Dapat menerangkan penyebab suatu masalah kesehatan Sehingga dapat dilakukan langkah penanggulangannya 3. Dapat menerangkan perkembangan alamiah penyakit Terutama penyebaran penyakit menurut waktu 4. Dapat menerangkan keadaan suatu masalah kesehatan a. Epidemi Waktu singkat, frekuensi meningkat, daerah tertentu b. Pandemi

4

Waktu singkat, frekuensi meningkat, daerah luas c. Endemi Frekuensi menetap pada suatu wilayah dalam waktu lama d. Sporadik Frekuensinya berubah menurut perubahan waktu Wabah adalah berjangkitnya suatu penyakit (menular) dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari pada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu dan dapat menimbulkan malapetaka (UU No.4 tahun 1984) SEJARAH PERKEMBANGAN Terdiri atas 4 tahap 1. Tahap pengamatan Hippocrates menyimpulkan adanya hubungan antara timbul atau tidaknya penyakit dengan lingkungan, disebut dengan tahap penyakit dan lingkungan 2. Tahap Perhitungan John Graunt tahun 1662 melakukan pencatatan dan perhitungan terhadap kematian di kota London, disebut dengan tahap menghitung dan mengukur 3. Tahap pengkajian William Farr tahun 1839 membuktikan adanya hubungan statistik antara peristiwa kehidupan dengan keadaan kesehatan masyarakat John Snow tahun 1849 air sungai Thames yang tercemar tinja manusia peyebab timbulnya penyakit kolera Keduanya disebut tahap eksperimen alamiah 4. Tahap uji coba Uji coba yang dilakukan pada dua kelompok, satu kelompok diberikan paparan dan kelompok yang lain tidak diberikan paparan. Uji coba pada klinik (clinical trial) atau dilapangan (intervention study) Lind tahun 1774 pengobatan kekurangan vitamin C dengan pemberian jeruk Jenner tahun1796 uji coba klinis terhadap vaksin cacar pada manusia Tahap perkembangan ini disebut dengan tahap eksperimen atau tahap studi intervensi

5

PENYAKIT SEBAGAI SALAH SATU MASALAH KESEHATAN Tujuan Instruksional Umum Agar mahasiswa dapat memahami tentang penyakit sebagai salah satu masalah kesehatan Tujuan Instruksional khusus 1. Menjelaskan tentang masalah kesehatan 2. Menjelaskan tentang batasan penyakit 3. Mengetahui tentang faktor yang mempengaruhi 4. Menjelaskan tentang hubungan tentang pejamu, bibit penyakit dan lingkungan 5. Menjelaskan tentang perjalanan penyakit 6. Menjelaskan tentang klasifikasi penyakit PENDAHULUAN Masalah kesehatan yang menyangkut penyakit Hal-hal yang berhubungan dengan penyakit Dalam pengukurannya tidak tercampur dengan penyakit lainnya

BATASAN Penyakit adalah suatu keadaan dimana terdapat gangguan terhadap bentuk dan fungsi tubuh sehingga berada dalam keadaan yang tidak normal Penyakit bersifat objektif, Sakit bersifat subjektif. Hubungan penyakit dan rasa sakit dalam epidemiologi dapat dilihat pada tabel dibawah ini PENYAKIT RASA SAKIT positif negatif Positif 1 3 negatif 2 4

Yang menjadi perhatian epidemiologi adalah 1 dan 3 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI Gordon dan Le Richt tahun 1950, timbulnya penyakit dipengaruhi 3 faktor utama:

1. Pejamu (host)

a. Faktor keturunan b. Mekanisme pertahanan tubuh i. Umum 1. Pertahanan tingkat pertama

6

kulit, mukosa utuh, kuku, rambut, bulu hidung, sekresi tubuh 2. Pertahanan tingkat kedua tonsil, hati, limpa, kel. limpa ii. khusus 1. Bersifat seluler Pembentukan antibodi, leukositosis, fagositosis 2. Bersifat hormonal a. Bawaan konstitusi tubuh, genetik tubuh b. Didapat i. Aktif 1. Buatan; imunisasi 2. Alamiah; sembuh dari sakit ii. Pasif 1. Buatan; pemberian serum 2. Alamiah; dari ibu 3. Bersifat kelompok Kekebalan krn mayoritas penduduk sudah kebal c. d. e. f. g. h. a. b. c. d. e. Umur Jenis kelamin Ras Status perkawinan Pekerjaan Kebiasaan hidup Golongan Golongan Golongan Golongan Golongan nutrien kimia fisik mekanik biologik

2. Bibit Penyakit (agent)

gol. a-biotis gol. Biotis

Jika penyebab penyakit oleh golongan biotis, maka penyakit yang ditimbulkannya disebut infectious disease. Terdiri dari: communicable disease non- communicable disease

7

Berat ringannya penyakit ditentukan oleh sifat bibit penyakit yang menyerang, terdiri dari: Patogenisiti,kemampuan bibit penyakit menimbulkan sakit Virulensi, ukuran keganasan yang ditimbulkan penyakit Antigenesiti, kemampuan menimbulkan antigen Infektiviti,kemampuan bibit penyakit mengadakan invasi, berkembang biak dalam host

3. Lingkungan (environment)

a. Lingkungan fisik b. Lingkungan non-fisik

Reservoir adalah tempat hidup yang dipandang paling sesuai bagi bibit penyakit, terdiri dari Human reservoir Animal reservoir Antropode reservoir HUBUNGAN PEJAMU, BIBIT PENYAKIT DAN LINGKUNGAN SEHAT

Host

Agent

Environment Menderita penyakit karena daya tahan host berkurang

Host Agent

Environment

8

Menderita penyakit karena kemampuan bibit penyakit meningkat

Agent

Host Environment Menderita penyakit karena lingkungan berubah

Agent

Host

Environment

Penyebab timbulnya penyakit bukan hanya satu sebab , tapi banyak sebab multiple causation of disease

9

Unsur-unsur tersebut saling mempengaruhi satu sama lain disebut web

of caution

Pendidikan rendah

Pengetahuan gizi rendah Konsusi makanan tidak memadai

Produksi bahan makanan rendah Kemiskinan Daya beli rendah Fasilitas Kesehatan Kurang kesehatan kurang Daya tahan tubuh & penyerapan zat gizi terganggu Penyakit kurang gizi

Host, agent dan environment saling mempengaruhi timbulnya penyakit, disebut Epidemiological Triangle

PERJALANAN PENYAKIT Jika ditinjau proses yang terjadi dari sehat, menderita penyakit dan terhentinya penyakit dikenal dengan riwayat alamiah perjalanan penyakit/ natural history of disease. Dibedakan atas 5 tahap : 1. Tahap pre-patogenesa, sehat 2. Tahap inkubasi, bibit penyakit masuk penyakit belum tampak 3. Tahap penyakit dini, munculnya gejala 4. Tahap penyakit lanjut, perlu perawatan 5. Tahap penyakit akhir a. Sembuh sempurna b. Sembuh dengan cacat c. Karier, gejala tidak ada masih ada bibit penyakit d. Kronis, masih sakit gejala tidak berubah e. Meninggal dunia

10

Bibit penyakit Belum memasuki Tubuh

Bibit penyakit telah memasuki tubuh gejala penyakit tampak

meningg

kronis karier

terjadi interaksi antara host& agent Prepatogenesa

gejala penyakit tdk tampak penyakit dini penyakit lanjut

inkubasi

S. Cacat SEMBUH penyakit terhenti

KLASIFIKASI PENYAKIT Cara pengelompokan penyakit ada 2 macam: 1. menurut kriteria manifestasi penyakit; gejala, keluhan, kelainan bentuk, kelainan fungsi 2. menurut kriteria penyebab penyakit, salmonelosis, filariasis Hubungan antara manifestesi dan penyebab Penyebab Manifestasi Keterangan : (+) (-) 1= kasus klasik 2= kasus klinis 3=kasus subklinis 4= kasus sehat (+) 1 3 (-) 2 4

Klasifikasi yang banyak dipakai sebagai acuan yang disusun WHO, International Clasification of Disease (ICD)

11

SUMBER DATA & PENEMUAN MASALAH KESEHATAN Tujuan Instruksional Umum Agar mahasiswa dapat memahami tentang sumber data & bagaimana penemuan masalah kesehatan Tujuan Instruksional khusus 1. Menjelaskan tentang sumber data 2. Menjelaskan tentang penemuan masalah kesehatan 3. Mengetahui tentang penelitian epidemiologi deskriptif SUMBER DATA Sumber data yang dapat dipergunakan adalah 1. Catatan dan laporan peristiwa kehidupan 2. Catatan dan laporan penyakit Catatan dan laporan instansi khusus 3. Survey 4. Sensus PENEMUAN MASALAH KESEHATAN Upaya yang dilakukan untuk menemukan masalah kesehatan adalah melalui: 1. Sensus 2. Survey khusus a. Survey insiden penyakit b. Survey prevalen penyakit 3. Penyaringan kasus/screening 4. Pencarian kasus/case finding a. Active case finding i. Backward tracing ii. Forward tracing b. Pasive case finding 5. Surveillance a. Active Surveillance b. Pasive Surveillance PENELITIAN EPIDEMIOLGI DESKRIPTIF Untuk penelitian epidemiologi deskriptif, cara yang dipergunakan adalah sensus dan survey khusus

12

FREKUENSI MASALAH KESEHATAN Tujuan Instruksional Umum Agar mahasiswa dapat mempelajari tentang frekuensi masalah kesehatan Tujuan Instruksional khusus 1. Menjelaskan tentang batasan frekuensi masalah kesehatan 2. Menjelaskan tentang pengukuran frekuensi masalah kesehatan melalui ukuran penyakit dan ukuran kematian 3. Menjelaskan sumber kesalahan dalam pengukuran BATASAN Adalah keterangan tentang banyaknya suatu masalah kesehatan yang ditemukan dalam sekelompok manusia yang dinyatakan dengan angka mutlak, rate atau ratio Hal pokok yang harus diperhatikan : 1. Mengupayakan agar masalah kesehatan yang diukur adalah masalah yang dimaksud 2. Mengupayakan agar semua masalah kesehatan yang akan diukur dapat masuk dalam pengukuran 3. Mengupayakan agar penyajian hasil pengukuran adalh dalam bentuk yang memberikan keterangan optimal. Bentuk penyajian ada 3 macam : a. Angka mutlak b. Rate,perbandingan suatu peristiwa (event) dibagi dengan penduduk (population at risk) dalam waktu yang sama, dinyatakan dalam % atau permil c. Ratio, perbandingan suatu peristiwa dengan peristiwa lainnya yang tidak berhubungan PENGUKURAN FREKUENSI MASALAH Ukuran yang sering digunakan Morbiditas 1. Insiden a. Incident rate b. Attack rate c. Secondary attack rate 2. Prevalen a. Point prevalen rate b. Period prevalen rate Mortalitas Crude death rate Abortus rate Late abortus rate Perinatal mortality rate Still death rate Neonatal mortality rate Infant mortality rate Under five mortality rate Cause spesific mortality rate Cause fatality rate

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

13

INSIDEN Adalah gambaran tentang frekuensi penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu waktu tertentu di satu kelompok masyarakat Secara umum dibedakan atas 3 macam : 1. Incident rate, dalam jangka waktu tertentu

Incident rate =

x1000 jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit pada pertengahan tahun

jumlah penderita baru

nilai ini dimanfaatkan untuk mengetahui masalah kesehatan yang dihadapi risiko untuk terkena beban tugas fasilitas kesehatan 2. Attack rate

Attack rate =

jumlah penderita baru satu saat jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit pada pertengahan tahun

x1000

nilai ini dimanfaatkan untuk memperkirakan derajat serangan/ penularan suatu penyakit. Makin tinggi nilainya derajat penularannya makin tinggi 3. Secondary attack rate

Secondary jumlah penderita baru pada serangan kedua attack rate = x1000 jumlah penduduk penduduk yang terkena serangan pertamasecondary attack rate biasanya dihitung untuk penyakit menular serta jumlah penduduk yang kecil misalnya keluarga. PREVALEN

Prevalen rate =

jumlah penderita lama + baru jumlah penduduk pada pertengahan tahun

x1000

Bila rate prevalensi ditentukan pada suatu saat misalnya pada bulan juli tahun X, maka disebut point

prevalence rate

selama suatu periode tertentu misalnya dari 1 Januari sampai dengan 31 Desember tahun X, maka disebut sebagai periode prevalence rate. 14

Gambar kejadian Incidens dan Prevalence Rate penyakit TBC di daerah XYZ Kasus TBC i. ii. iii. iv. v. vi. R 1 Januari th XY keterangan :B = Kasus baru S = Sembuh R = Relaps M= mati jumlah penduduk = 300 B B B B B S 31 Desember thXY S R S S M S

Berapakah point prevalence rate pada tanggal 1 Januari tahun XY? Jumlah orang yang menderita penyakit TBC 4 orang tgl 1 Jan th XY X 1000 = 13 Jumlah penduduk 300 orang Berapa incident rate penyakit tersebut? Jumlah kasus baru 5 kasus X 1000 = 17 Jumlah penduduk yang berisiko 294 Berapakah periode prevalence rate dari tanggal 1 January 31 Desember th XY ? Jumlah kasus penderita TBC 1 Jan-31Des th XY 6 kasus X 1000 = 20 Jumlah penduduk 300 orang

15

HUBUNGAN INSIDEN DAN PREVALEN Nilai prevalen amat ditentukan oleh banyaknya orang sakit sebelumnya, serta lamanya orang tersebut menderita penyakit. Rumus : P= I x D P= Prevalens I= Insiden D= duration Dengan diketahui prevalens dan insiden, maka akan diketahui lama berlangsungnya suatu penyakit. CRUDE DEATH RATE/ANGKA KEMATIAN KASAR Rumus;

Total seluruh kematian selama tahun berjalan Angka Kematian Kasar = x1000 Total seluruh penduduk pertengahan tahunINFANT MORTALITY RATE/ANGKA KEMATIAN BAYI Rumus;

IMR =

jml kematian umur 0-1 tahun yang dicatat selama 1 tahun Jumlah kelahiran hidup pada tahun yang sama

x 1000

CAUSE SPESIFIC DEATH RATE Merupakan angka kematian yang ditujukan kepada penyebab kematian spesifik oleh penyakit tertentu Rumus :

Cause Spesific mortality Rate =

Jumlah kematian karena sebab tertentu selama 1 thn x 100.000 Jumlah penduduk pertengahan tahun yang sama

CASE FATALITY RATE Rumus;

Case Fatality Rate(CFR) =

x 100 Jumlah seluruh kasus penyakit yang sama

Jumlah kematian akibat suatu penyakit

16

SUMBER KESALAHAN DALAM PENGUKURAN 1. Kesalahan akibat penggunaan data yang tidak sesuai a. Sumber data tidak representatif b. Pengambilan responden tidak acak (tidak memenuhi syarat randomisasi) c. Data sebagian besar drop out 2. Kesalahan akibat faktor bias,perbedaan hasil pengukuran dengan nilai sebenarnya a. Kesalahan pengumpul data i. alat ukur berbeda ii. tekhnik berbeda iii. cara pencatatan berbeda b. Kesalahan bersumber masyarakat i. perbedaan persepsi ii. perbedaan respon PENYEBARAN MASALAH KESEHATAN Tujuan Instruksional Umum Agar mahasiswa dapat mempelajari bagaimana penyebaran masalah kesehatan Tujuan Instruksional khusus 1. Menjelaskan tentang batasan penyebaran masalah kesehatan 2. Menjelaskan tentang penyebaran masalah kesehatan menurut ciri-ciri manusia 3. Menjelaskan tentang penyebaran masalah kesehatan menurut tempat 4. Menjelaskan tentang penyebaran masalah kesehatan menurut waktu BATASAN Penyebaran masalah kesehatan adalah keterangan tentang banyaknya masalah kesehatan ditemukan pada sekelompok manusia diperinci menurut keadaan-keadaan tertentu yang dihadapi oleh masalah kesehatan tersebut Dibedakan atas 3 macam: 1. Ciri-ciri manusia 2. Tempat 3. Waktu PENYEBARAN MASALAH KESEHATAN MENURUT CIRI-CIRI MANUSIA 1. Umur a. Daya tahan tubuh 17

b. Ancaman terhadap kesehatan c. Kaitan kebiasaan hidup 2. Jenis kelamin a. Adanya perbedaan anatomi dn fisiologi b. Perbedaan kebiasaanhidup c. Perbedaan tingkat kesadaran berobat d. Perbedaankriteria diagnostik beberapa penyakit e. Perbedaan pekerjaan 3. Golongan etnik 4. Agama 5. Status perkawinan a. Belum menikah/kawin b. Menikah/kawin c. Cerai hidup d. Cerai mati Pengaruh tersebut meliputi Terhadap pola penyakit Terhadap risiko terkena penyakit Terhadap penatalaksanaan penanggulangan 6. Pekerjaan a. Adanya risiko pekerjaan b. Seleksi alamiah memilih pekerjaan c. Adanya perbedaan status sosial ekonomi 7. Status sosial ekonomi a. Perbedaan kemampuan ekonomi dalam pencegahan dan pengobatan penyakit b. Perbedan sikap hidup dan perilaku PENYEBARAN MASALAH KESEHATAN MENURUT TEMPAT Manfaat dapat disusun 1. kebutuhan kesehatan daerah tersebut 2. program kesehatan yang tepat 3. diperoleh keterangan tentang faktor penyebab Keadaan yang membedakan suatu daerah dengan daerah lainnya; keadaan geografis keadaan penduduk keadaan pelayanan kesehatan Penyebaran menurut tempat dibedakan atas 5 macam: 18

1. 2. 3. 4. 5.

Penyebaran Penyebaran Penyebaran Penyebaran Penyebaran

satu wilayah beberapa wilayah satu negara/ nasional beberapa negara/ regional banyak negara/ internasional

PENYEBARAN MASALAH KESEHATAN MENURUT WAKTU Pengetahuan tentang penyebaran penyakit menurut waktu ini akan mambantu dalam hal memahami: 1. Kecepatan perjalanan penyakit 2. Lama terjangkitnya suatu penyakit Penyebaran penyakit menurut waktu ini dipengaruhi oleh beberapa hal: 1. Sifat penyakit yang ditemukan 2. Keadaan tempat terjangkitnya penyakit 3. Keadaan penduduk Penyebaran penyakit menurut waktu terdiri dari 1. Penyebaran satu saat a. Point source epidemic/common source epdemic i. onset yang cepat ii. masa inkubasi pendek iii. episode tunggal iv. muncul waktu tertentu saja v. lenyap dengan cepat b. Contagious diseases epidemic i. onset yang pelan ii. masa inkubasi panjang iii. episode majemuk iv. muncul waktu tidak jelas v. lenyap dengan lama 2. Penyebaran satu kurun waktu 3. Penyebaran siklis 4. Penyebaran sekular

19

STRATEGI EPIDEMIOLOGI Tujuan Instruksional Umum Agar mahasiswa dapat mempelajari bagaimana strategi epidemiologi dalam mencari faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan pada manusia Tujuan Instruksional khusus 1. Menjelaskan tentang pengertian strategi epidemiologi 2. Menerangkan tentang 3 unsur pokok dalam strategi epidemiologi 3. Menjelaskan 5 unsur pokok yang harus ada dalam hipotesa epidemiologi 4. Menjelaskan tentang 4 metode penyusunan hipotesa epidemiologi 5. Menerangkanpengetahuan tentang hubungan sebab akibat BATASAN Strategi epidemiologi adalah suatu pola pendekatan berupa suatu rangkaian kegiatan tertentu yang akan diterapkan dalam mengkaji masalah-masalah kesehatan sedemikian rupa sehingga diperoleh berbagai kejelasan tentang masalah kesehatan 3 UNSUR POKOK DALAM STRATEGI EPIDEMIOLOGI 1. Merumuskan hipotesa Formulasi konsep yang mengandung uraian tentang faktor-faktor yang diperkirakan berperan sebagai penyebab ditemukannya frekuensi, penyebaran ataupun masalah kesehatan. Rumusan hipotesa ini didapat dari epidemiologi deskriptif 2. Menguji hipotesa Pengujian dilakukan dengan epidemiologi analitik Penelitian yang dilakukan terdiri dari o Penelitian observasi; Case control dan cohort o Penelitian eksperimen 3. Menarik kesimpulan Tentang hubungan sebab akibat; sebab adalah faktor yang mempengaruhi, akibat adalah faktor yang dipengaruhi Ketiga kegiatan ini saling berhubungan dan saling mempengaruhi yang dilakukan secara terus menerus secara berkesinambungan Dengan berkesinambungan ilmu pengetahuan makin berkembang

20

Merumuskan Hipotesa

Merumuskan hipotesa

Merumuskan hipotesa Uji hipotesa

Uji hipotesa Menarik kesimpulan

Uji hipotesa

Menarik kesimpulan

Menarik kesimpulan

5 UNSUR POKOK YANG HARUS ADA DALAM HIPOTESA EPIDEMIOLOGI 1. 2. 3. 4. 5. Keterangan Keterangan Keterangan Keterangan Keterangan tentang tentang tentang tentang tentang manusia (man) sebab (agent) akibat (disease) dosis sebab (doses) waktu (time)

Contoh : Risiko seseorang perokok akan meningkat 2 kali untuk terkena kanker paru dibandingkan dengan yang tidak merokok dalam waktu 10 tahun 4 METODE PENYUSUNAN HIPOTESA EPIDEMIOLOGI 1. Method of difference Pada peristiwa A ditemukan faktor X sedangkan pada peristiwa B tidak ditemukan faktor X, diduga X sebagai penyebab Contoh; wanita dengan pasangan sex yang banyak memiliki resiko lebih besar untuk menderita ca cervix 2. Method of agreement Frekuensi penyakit selalu muncul bersamaan dengan faktor X, maka diduga faktor X sebagai penyebab penyakit Contoh; Ca Paru sebagian besar didapatkan pada perokok berat 3. Method of concomitant variation Frekuensi suatu penyakit berubah sesuai dengan perubahan faktor X, maka diduga faktor X sebagai penyebab Contoh; makin tinggi kadar anemia pada ibu hamil makin besar risiko mengalami perdarahan post partum 4. Method of analogy Jika frekuensi dan penyebaran suatu penyakit baru sama dengan frekuensi dan penyebaran suatu penyakit yang telah dikenal, maka penyebab penyakit yang baru mungkin sama dengan penyebab penyakit yang telah dikenal. 21

HUBUNGAN SEBAB AKIBAT 1. Prinsip hubungan sebab akibat peristiwa pertama disebut sebab, diikuti perisiwa kedua disebut akibat 2. Kondisi pada hubungan sebab akibat a. Kondisi mutlak yang harus ada(necessary condition) contoh; untuk terjadi Diare, harus ada kuman penyebab diare seperti E. coli b. Kondisi yang cukup (sufficient condition) contoh; untuk terjadi Diare, kuman tersebut dalam jumlah yang cukup untuk sampai timbulnya diare, E.coli diatas 200.000 g c. Kondisi yang menopang (contrybutary condition) contoh; untuk terjadi Diare kodisi manusia dalam keadaan menurun d. Kondisi yang memungkinkan (contingent condition) contoh; untuk terjadi Diare meningkatnya E.coli karena terinfeksi dari makanan yang terkontaminasi tinja e. Kondisi pilihan (alternative condition) contoh; untuk terjadi Diare selain disebabkan oleh E.coli juga dapat disebabkan oleh basilus disentri

3. Macam hubungan sebab akibat a. hubungan statistik, dilakukan uji statisti untuk melihat ada/tidaknya hubungan i. ada asosiasi statistik, ada perbedaan yang bermakna ii. tidak ada asosiasi statistik, tidak ada perbedaan yang bermakna Contoh; Tujuannya ingin diketahui hubungan imunisasi BCG dengan kejadian TBC Tabel. Distribusi penderita penyakit TBC menurut keberadaan vaksinasi BCG Menderita TBC Menderita TBC Jumlah + 10 90 100 99 1 100 109 91 200

Vaksinasi BCG Vaksinasi BCG + Jumlah

22

Hipotesa nol tidak ada hubungan vaksinasi BCG dengan ada tidaknya penyakit TBC Hasil uji statistik ditemukan nilai 2 < 0.05, ini menunjukkan hipotesa nol ditolak, artinya ada hubungan antara vaksinasi BCG dengan kejadian TBC Hasil uji statistik saja belum dapat membuktikan adanya hubungan sebab akibat, hanya menunjukkan adanya hubungan saja b. Hubungan kausal untuk membuktikan adanya hubungan kausal yang terbaik adalah melalui eksperimen hubungan kausal harus sebab terjadi lebih dulu diikuti akibat sesuai dengan ilmu pengetahuan yang ada hasil uji statistik sangat bermakna c. Hubungan langsung atau tidak langsung Contoh; status gizi buruk disebabkan intake makanan yang kurang, sedangkan intake makanan yang kurang dapat disebabkan karena pengetahuan ibu tentang gizi kurang, maka pengetahuan ibu merupakan hubungan yang tidak langsung Peranan hubungan kausal ini penting dalam upaya pencegahan dan pemberantasan suatu penyakit Dalam pelaksanaan untuk pemberantasan penyakit menghentikan hubungan kausal melalui pengobatan Untuk pencegahan penyakit hubungan tidak langsung diperlukan pengetahuan dengan tentang

Contoh; untuk pemberantasan penyait diare dilakukan dengan mengobati penyebabnya jika karena E.coli diberi antibiotik (asosiasi kausal langsung). Untuk pencegahannya dilakukan dengan penyuluhan agar penduduk tidak membuang air besar di sembarang tempat (asosiasi kausal tidak langsung).

23

Ketiga macam hubungan ini tersusun dalam suatu hierarki; Peristiwa A Uji statistik Tidak ada asosiasi statistik ada asosiasi statistik eksperimen/kriteria tertentu tidak ada asosiasi kausal ada asosiasi kausal kajian lebih lanjut asosiasi kausal langsung PENELITIAN EPIDEMIOLOGI Tujuan Instruksional Umum Agar mahasiswa dapat mempelajari bagaimana penelitian epidemiologi dalam melihat hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi dalam masalah kesehatan Tujuan Instruksional khusus 1. Menjelaskan tentang pengertian penelitian epidemiologi 2. Menerangkan tentang jenis penelitian epidemiologi 3. Menjelaskan tentang pemilihan penelitian epidemiologi 4. Menjelaskan tentang penelitian kohort 5. Menjelaskan tentang penelitian kasus kontrol 6. Menjelaskan tentang penelitian eksperimen PENGERTIAN PENELITIAN EPIDEMIOLOGI Penelitian epidemiologi analitik suatu penelitian dalam bidang epidemiologi yang tujuannya untuk melihat hubungan beberapa sifat yang terdapat pada suatu masalah kesehatan Dalam penelitin ini dilakukan perbandingan antara dua kelompok, yaitu kelompok yang dipelajari dan kelompok pembanding 24 asosiasi kausal tidak langsung Peristiwa B

Contoh; ingin mengetahui pengaruh penggunaan pil KB terhadap kemungkinan menderita kanker rahim

JENIS PENELITIAN EPIDEMIOLOGI

Penelitian epidemiologi analitik

Observasi

eksperimental

Kohort

Kasus kontrol eksperimental

PEMILIHAN PENELITIAN EPIDEMIOLOGI 1. Memilih antara observasi dan intervensi 1. 2. 3. 4. 5. Observasi Jika masalah kesehatan sering ditemukan Penjelasan pertama ttg hubungan sebab akibat Jika tidak mungin dilakukan penelitian intervensi karena kendala etika Jika diduga akibatang ditimbulkan berbahaya Jika hanya ingin mengetahui tendensi kausal saja 1. 2. 3. 4. 5. Intervensi Jika masalah yang diteliti jarang ditemukan Penjelasan lebih lanjut tentang hubungan kausal Tidak terdapat hambatan etika Akibat yang ditimbulkan tidak berbahaya Jika ingin mengetahui hubungan kausal yang sebenarnya

25

2. Memilih antara penelitian kohort dan kasus kontrol 1. 2. 3. 4. 5. Kohort Apabila yang diketahui penyebab dan ingin diketahui akibat Apabila akibat yg ingin diketahui banyak ditemukan Apabila jarak waktu antara adanya penyebab dan timbulnya akibat relatif singkat apabila ingin mengetahui hubungan sebab akibat apabila angka drop out rendah 1. 2. 3. 4. 5. Kasus kontrol Apabila yang diketahui akibat dan ingin diketahui penyebab Apabila akibat yang telah diketahui tsb jarang ditemukan Apabila jarak waktu antara adanya penyebab dan timbulnya akibat terlalu lama Apabila ingin mengetahui hubungan awal sebab akibat Apabila angka drop out tinggi

PENELITIAN KOHORT 1. Batasan Penelitian kohort adalah penelitian epidemiologi analitik yang bersifat observasi dimana dilakukan perbandingan antara orang yang terpapar dan tidak terpapar, kemudian dilihat akibat yang ditimbulkannya. Unsur akibat terdapat pada masa depan. 2. Keuntungan dan kerugian Keuntungan 1. Dapat disusun kriteria responden seperti yang diinginkan 2. Dapat diobservasi semua keterangan yang diinginkan tanpa perlu khawatir terjadinya bias seleksi 3. Hasil yang diperoleh lebih dipercaya Kerugian Membutuhkan waktu, biaya, dan tenaga yang besar Kemungkinan drop out responden tinggi Sulit dilakukan jika jumlah kasus amat sedikit Apabila ada kemajuan ilmu yang mengubah cara diagnosa

1. 2. 3. 4.

3. Tekhnik a. Menetapkan kelompok yang akan diteliti Kelompok terpapar dan tidak terpapar, kedua kelompok ini sebanding dari sudut umur, sex, pendidikan dll b. Menetapkan besarnya sampel c. Mengobservasi dan mencatat segala keterangan yang diperoleh

26

KANKER PARU Jumlah

positif negatif

MEROKOK ya tidak a B c a+c D b+d

total a+b c+d a+b+c+d

d. Melakukan interpretasi dari data yang diperoleh 1. melakukan uji statistik, uji chi square test =2

(O-E)2 E

2. menilai besarnya risiko Relative Risk Perbandingan antara insiden penyakit pada kelompok terpapar dengan insiden penyakit pada kelompok tidak terpapar a RR a c b bd contoh; dari penelitian kohort ditemukan sbb MEROKOK total ya tidak positif 300 20 320 negatif 10 310 600 620 610 930

KANKER PARU Jumlah

RR

300

310 0.967 30 20 0.032 620

artinya orang yang merokok akan berisiko untuk menderita kanker paru 30 kali dibandingkan orang yang tidak merokok Atributable risk Selisih antara insiden penyakit yang diderita oleh kelompok terpapar dengan insiden penyakit pada kelompok tidak terpapar

27

AT

a b ac bd

contoh;

AT

300 20 0.965 310 620

artinya dari 1000 orang yang merokok akan ditemukan 965 yang menderita kanker paru karena merokok PENELITIAN KASUS KONTROL 1. Batasan Penelitian kasus kontrol adalah penelitian epidemiologi analitik yang bersifat observasi dimana dilakukan perbandingan antara orang yang menderita sakit (kasus) dengan kelompok orang yang tidak menderita sakit (kontrol) kemudian dicari faktor-faktor penyebab timbulnya penyakit tersebut. Pada penelitian ini tidak dapat dapat dihitung angka insiden. Disebut juga penelitian retrospektif (retrospective study) 2. Keuntungan dan kerugian Kerugian 1. Karena mengumpulkan data masa lampau, ada kemungkinan tidak lengkap 2. Karena peristiwa telah terjadi, ada kemungkinan cara pencatatan tidak sama, sehingga sulit dianalisa 3. Hasil yang diperoleh kurang dapat dipercaya Keuntungan 1. Tidak membutuhkan waktu, biaya, dan tenaga yang besar 2. Tidak ditemukan drop out pada responden 3. Dapat dilakukan meskipun jumlah kasus amat sedikit

3. Tekhnik a. Menetapkan kelompok yang akan diteliti Kelompok kasus dan kelompok kontrol, Kelompok kasus hendaknya memang yang menderita penyakit yang sedang diteliti saja Kelompok kontrol mempunyai sifat yang sama dengan kelompok kasus, kecuali penyakitnya b. Menetapkan besarnya sampel c. Mengobservasi dan mencatat segala keterangan yang diperoleh

28

KANKER PARU Jumlah

positif negatif

MEROKOK ya tidak a B c a+c D b+d

total a+b c+d a+b+c+d

d. Melakukan interpretasi dari data yang diperoleh 1. melakukan uji statistik 2. menilai besarnya risiko dengan Odds ratio (OR) disebut juga

estimated relative riskOR axd bxc

contoh; hasil penelitian kasus kontrol untuk mengetahui penyebab timbulnya penyakit A sbb CA MAMAE ya tidak 100 80 50 150 100x70 OR = 50x80 =1.75 70 150 total 180 120 300

KB positif HORMONAL negatif Jumlah

orang yang memakai KB hormonal akan berisiko menderita ca mamae 1.75 kali dibandingkan yang tidak memakai kb hormonal PENELITIAN EKSPERIMEN 1. Batasan Penelitian eksperimen adalah membandingkan data dari sekelompok manusia yang sengaja dilakukan sesuatu/intervensi dengan kelompok lainnya yang sama, tapi tidak dilakukan apa-apa/tanpa intervensi Persyaratan dalam melakukan penelitian eksperimen, harus ada informed consent, jika menguji obat baru harus dilakukan pada binatang terlebih dahulu, obat yg diuji jauh lebih baik Untuk menghindari bias, dilakukan tekhnik randomized double blind controlled trial 2. Keuntungan dan kerugian

29

Keuntungan 1. memungkinkan pengawas seoptimal mungkin sehingga hasil dapat dipercaya dan merupakan bukti terkuat suatu hubungan kausal 2. Apabila jumlah sampel besar, dapat dihindari pengaruh-pengaruh luar yangtidak diinginkan 3. a. b. c.

Kerugian 1. Tidak dapat dilakukan langsung pada manusia 2. prinsip double blind sulit diterapkan untuk penelitian bukan obat

Tekhnik Menetapkan kelompok yang akan diteliti Menetapkan besarnya sampel Melakukan interpretasi

30