Top Banner
MODUL PRATIKUM BLOK 3 ANATOMI SISTEM DIGESTIF DAN SISTEM ENDOKRIN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA DARUSSALAM - BANDA ACEH 2019
70

MODUL PRATIKUM BLOK 3 ANATOMI SISTEM DIGESTIF DAN …

Oct 30, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: MODUL PRATIKUM BLOK 3 ANATOMI SISTEM DIGESTIF DAN …

MODUL PRATIKUM BLOK 3

ANATOMI SISTEM DIGESTIF DAN SISTEM ENDOKRIN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

DARUSSALAM - BANDA ACEH

2019

Page 2: MODUL PRATIKUM BLOK 3 ANATOMI SISTEM DIGESTIF DAN …

LEMBAR PENGESAHAN

MODUL PRATIKUM BLOK 3

ANATOMI SISTEM DIGESTIF DAN SISTEM ENDOKRIN

Banda Aceh, 20 Agustus 2019

Koordinator Program Studi Pendidikan Dokter

Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala

Dr.dr.Dedy Syahrizal, M.Kes

NIP. 197912032003121001

Page 3: MODUL PRATIKUM BLOK 3 ANATOMI SISTEM DIGESTIF DAN …

1

BLOK 3 PRATIKUM ANATOMI

SISTEM DIGESTIF DAN SISTEM ENDOKRIN

FAKULTAL KEDOKTERANUNIVERSITAS

SYIAH KUALA

SEMESTER GANJIL 2019/2020

BUKU PENUNTUN PRATIKUM ANATOMI

KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

DENGAN METODE PROBLEM-BASED

LEARNING

Page 4: MODUL PRATIKUM BLOK 3 ANATOMI SISTEM DIGESTIF DAN …

2

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA

DARUSSALAM BANDA ACEH

PENUNTUN PRATIKUM

BLOK 3

PRATIKUM ANATOMI

SISTEM DIGESTIF DAN SISTEM ENDOKRIN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA

Darussalam-Banda Aceh 23111

Telepon / Fax: (0651) 7551843

Home Page : www.fk-unsyiah.com

Email : [email protected]

Page 5: MODUL PRATIKUM BLOK 3 ANATOMI SISTEM DIGESTIF DAN …

3

PRATIKUM ANATOMI

SISTEM DIGESTIF DAN SISTEM ENDOKRIN

BLOK 3

BUKU PENUNTUN PRATIKUM

Copyright ®2020 oleh Bagian Anatomi-Histologi

Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala

Diterbitkan oleh

Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala Semua hak cipta

terpelihara

Penerbitan ini dilindungi oleh Undang-undang Hak Cipta dan harus ada izin oleh penerbit

sebelum memperbanyak, disimpan, atau disebar dalam bentuk elektronik, mekanik, foto kopi,

dan rekaman atau bentuk lainnya.

Page 6: MODUL PRATIKUM BLOK 3 ANATOMI SISTEM DIGESTIF DAN …

4

PENYUSUN BUKU

STAF BAGIAN ANATOMI-HISTOLOGI FK UNSYIAH

dr. Muhammad Mizfaruddin, M.Kes., Sp.S

Dr.dr.Mulkan Azhari, M.Sc., Sp.P

dr. Ika Waraztuty, M.Biomed

dr. Roziana, M.Ked., Sp.OG

dr. Reza Maulana, M.Si

dr. Ichsan, M.Sc

Page 7: MODUL PRATIKUM BLOK 3 ANATOMI SISTEM DIGESTIF DAN …

5

KATA PENGANTAR

Pendidikan metode Problem Based Learning (PBL) dilaksanakan dengan

pendekatan utama berpusat pada aktivitas belajar secara mandiri oleh mahasiswa,

terstruktur dengan baik, berdasarkan masalah nyata, terintegrasi, berbasis masyarakat

dan pendekatan klinis yang terintegrasi sejak awal.

Di Indonesia pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dengan

menggunakan metode PBL berpedoman pada SK Menteri KesehatanNo.

1457/MOH/SK/X/2003, dan SK Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) tentang Standar

Kompetensi Dokter yang diterbitkan pada Desember 2012. Pelaksanaan metode PBL

diharapkan dapat menghasilkan dokter layanan primer/keluarga yang profesional, serta

mampu mengembangkan, menerapkan serta mengikuti perkembangan ilmu kedokteran

mutakhir.

Penerapan KBK menggunakan metode PBL untuk pendidikan kedokteran

dasardi Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala telah dilaksanakan sejak tahun

akademik 2006/2007.Diharapkan metode ini akan menghasilkan kemampuan

komunikasi dan keterampilan belajar yang optimal, sejak pendidikan hingga dalam

profesi memberi pelayanan sebagai dokter dikemudian hari. Untuk mencapai hal

tersebut telah dibuat pemetaan kurikulum yang berkesinambungan dimulai dengan

Blok Introduksi Kedokteran, berikutnya beberapa blok dasar, dilanjutkan dengan blok

sistim organ, blok fase kehidupan, serta blok riset dan penulisan ilmiah.

Untuk kegiatan pratikum dibuat buku penuntun untuk mahasiswa. Dengan

adanya buku penuntun pratikum diharapkan dapat menuntun mahasiswa kegiatan

pratikum terutama dalam hal materi pratikum untuk pencapaian tujuan belajar yang

maksimal.

.

Darussalam, September 2019

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala

Prof. Dr. dr. Maimun Syukri, Sp.PD-KGH,FINASIM

NIP. 196112251990021001

Page 8: MODUL PRATIKUM BLOK 3 ANATOMI SISTEM DIGESTIF DAN …

6

DAFTAR ISI

Halaman judul...............................................................................................................................1

Penyusun Buku ............................................................................................................................4

Kata Pengantar .............................................................................................................................5

Daftar Isi ......................................................................................................................................6

Pengantar Anatomi ......................................................................................................................7

Sistem Digestif..............................................................................................................................8

Lapisan Dinding Abdomen...........................................................................................................9

Traktus Digestivus........................................................................................................................12

Faring............................................................................................................................................18

Oesophagus...................................................................................................................................20

Gaster / Ventriculus......................................................................................................................22

Duodenum ....................................................................................................................................24

Jejenum dan Ileum........................................................................................................................27

Caecum......................................................................................................................................... 31

Colon Ascendens......................................................................................................................... .38

Colon Transversum.......................................................................................................................40

Daftar Pustaka...............................................................................................................................67

Page 9: MODUL PRATIKUM BLOK 3 ANATOMI SISTEM DIGESTIF DAN …

7

PENGANTAR PRAKTIKUM ANATOMI

Pendahuluan

Anatomi merupakan suatu bidang ilmu dasar yang mempelajari struktur tubuh

manusia. Dalam mempelajari anatomi dapat digunakan melalui tiga pendekatan, yaitu

anatomi sistematis, anatomi regional, dan anatomi klinis.

Anatomi sistematis mempelajari tubuh manusia sebagai rangkaian sistem, misalnya

sistem respirasi, sistem reproduksi, dan lainnya. Anatomi regional adalah ilmu anatomi yang

mempelajari anatomi pada regio/area tertentu, misalnya regio thorax, regio abdomen, dan

lainnya. Sedangkan anatomi klinis mempelajari struktur anatomi tubuh terkait dengan

fungsinya yang penting dalam praktik kedokteran, kedokteran gigi, dan kesehatan terkait.

Pendekatan di bidang ini menggabungkan baik pendekatan secara regional maupun sintesis

dan menitikberatkan penerapannya secara klinis.

Dalam penggunaan istilah anatomi saat ini, sudah ada kesepakatan internasional untuk

menggunakan dua bahasa yang lazim yaitu bahasa Inggris dan bahasa latin. Kepada

mahasiswa dianjurkan untuk mengetahui istilah dalam kedua bahasa tersebut. Di Indonesia

misalnya masih menggunakan istilah dalam bahasa latin, sedangkan di Malaysia dan sebagian

besar negara barat sudah menggunakan bahasa Inggris. Dan di FK Unsyiah sudah dimulai

penggunaan bahasa Inggris mendampingi bahasa latin, dan mahasiswa diperkenankan dan

dianjurkan untuk mengetahui dan menggunakan kedua bahasa tersebut. Hal ini termasuk

dalam buku-buku rujukan yang dipergunakan, seperti Atlas Netter dalam bahasa Inggris dan

Atlas Sobotta dalam bahasa latin, demikian juga buku buku teks yang dipergunakan.

Page 10: MODUL PRATIKUM BLOK 3 ANATOMI SISTEM DIGESTIF DAN …

8

SISTEM DIGESTIF

REGIO ABDOMEN

Regio abdomen dapat dibagi berdasarkan 9 regio dan 4 regio

• Abdominopelvic Regions (9 regio)

✓ Hipokondrium dextra : hepar, vesica fellea, duodenum pars superior

✓ Epigastrium : hepar, gaster, pancreas, aorta

✓ Hipokondrium sinistra : lien, setengah gaster, gland. Supra renal

✓ Lumbal dextra : colon ascenden, setengah bawah ginjal, sebagian duodenum

dan jejunum

✓ Umbilical : jejunum, ileum, colon transversa

✓ Lumbal sinistra : colon descenden, setengah bawah ginjal, sebagian jejunum dan ileum

✓ Iliaca dextra : caecum, appendix, ureter dextra

✓ Hipogastrium : setengah colon sigmoid, rectum, vesica urinaria

✓ Iliaca sinistra : setengah colon descenden, setengah colon sigmoid, ureter sinistra

Abdominopelvic Quadrants ( 4 regio)

✓ Kanan atas

✓ Kiri atas

✓ Kanan bawah

✓ Kiri bawah

Dibagi oleh 4 garis yaitu :

• Horizontal : Linea subcostalis, antara arkus costae dex et sin Linea interspinalis, antara spinailiaca

Page 11: MODUL PRATIKUM BLOK 3 ANATOMI SISTEM DIGESTIF DAN …

9

Vertikal : Linea vertical dextra Linea vertical sinistra

LAPISAN DINDING ABDOMEN

Kulit Fascia Superficial Fascia Profunda Fascia Transversa Perito

Kulit

▪ Fascia superficial : ~ fascia camperi (panniculus adiposus)

fascia scarpae (stratum membranacea) ▪ Fascia Profunda :

✓ Lateral

: m. obliquus externus abdominis

m. obliquus internus abdominis m. transversus abdominis

✓ Medial : aponeurosis

Musculi recti abdominis ▪ Fascia Transversa

▪ Fascia Extraperitoneal / lemak ekstraperitoneal

▪ Peritoneum : ~ peritoneum parietal

~peritoneum visceral

Page 12: MODUL PRATIKUM BLOK 3 ANATOMI SISTEM DIGESTIF DAN …

10

Cavitas Peritoneal (kantung besar) : terletak diantara peritoneum visceral dan parietal,

berisi cairan peritoneal sebagai pelumas untuk memudahkan pergerakan.

Bursa Omentalis (kantung kecil) : terletak dibelakang gaster

Foramen omentale/epiploicum : menghubungkan cavitas peritoneal dan bursa omentale

Ligamentum peritoneal : penghubung organ padat dan abdomen

Organ Intraperitoneal : gaster, duodenum superior, lien, hepar, jejunum, ileum, caecum,

colon transversa dan sigmoid

Organ Extraperitoneal : pancreas, colon ascenden, colon descenden, duodenum (ascenden,

horizontal,descenden), vesica urinaria

Page 13: MODUL PRATIKUM BLOK 3 ANATOMI SISTEM DIGESTIF DAN …

11

Mesenteria : lipatan peritoneum berlapis dua yang menghubungkan usus ke dinding

posterior abdomen

1. Mesenterium intestinum tenue ~ Mesenterium superior : fiksasi usus atas ~ Mesenterium inferior : fiksasi usus bawah

2. Mesocolon : fiksasi colon ~ Mesocolon transversum ~ Mesocolon sigmoideum

Omentum : lipatan peritoneum berlapis ganda yang menghubungkan gaster dengan

organ berongga lainnya

1. Omentum mayus : fiksasi gaster dan colon transversum ( kurvatura mayor gaster dan

colon transversum)

2. Omentum minus : fiksasi gaster dan hepar (kurvatura minor gaster dan porta hepatica

pada permukaan hepar)

Page 14: MODUL PRATIKUM BLOK 3 ANATOMI SISTEM DIGESTIF DAN …

12

5

Page 15: MODUL PRATIKUM BLOK 3 ANATOMI SISTEM DIGESTIF DAN …

13

TRAKTUS DIGESTIVUS

Cavitas oris → pharynx → oesophagus → gaster→ duodenum → jejunum → ileum → caecum

→ colon ascenden → colon transversa → colon descenden → sigmoid → rectum → anus

Cavum Oris

Batas-batas pada cavum oris

Anterior

: dens dan gingival

Posterior

: isthmus faucium

Superior

: palatum mole dan palatum durum

Lateral

: buccal

Inferior

: lingua

❖ Rima oris : celah antara bibir atas dan bibir bawah

❖ Vestibulum oris : celah antarabibir dan gigi

❖ Cavitas oris propria : dibelakang oral vestibule sampai arcus palatoglossus

❖ Angulus oris : sudut bibir

❖ Faucets (throat) : batas posterior oropharing

Page 16: MODUL PRATIKUM BLOK 3 ANATOMI SISTEM DIGESTIF DAN …

14

Dens terdiri dari :

✓ Incisivus ✓ Caninus ✓ Premolar ✓ molar

Desidua : gigi susu berjumlah 20 densi dengan 4 incisivus, 2 caninus, 4 molar

Permanen: 32 dens dengan 4 incisivus, 2 caninus, 4 premolar, 6 molar

Lingua (Glossus)

Terdiri dari 2 pars : pars oralis (2/3 anterior) dan pars faringeal (1/3 posterior)

2 fascies : F.dorsal dan F.inferior

Struktur

1. Sulcus

✓ Sulcus lingua media : membagi kanan dan kiri

✓ Sulcus lingua terminalis : berada di radix lingua

2. Frenulum lingua : selaput ditengah lidah bagian inferior

3. Septum lingua

Page 17: MODUL PRATIKUM BLOK 3 ANATOMI SISTEM DIGESTIF DAN …

15

Os Hyoid (tulang lidah)

Suprahyoid : m. geniohyoid, m. stylohyoid, m.digastricus, m.mylohyoid

Infrahyoid : m. omohyoid, m.sternohyoid, m.tyrohyoid, m.sternotyroid

Otot ekstrinsik lidah

M.Palatoglossus → elevasi posterior lidah, depresi palatum mole, mengangkat radix lingua dan lingua ke atas

❖ M.Styloglossus → memendekkan dan mengangkat lidah, mengangkat lingua ke atas dan kebelakang

❖ M.Genioglossus → depresi-protraksi lidah, deviasi lidah ke lateral kontra, menjulurkan lidah

❖ M.Hyoglossus → depresi dan memendekkan lidah, menelan, menurunkan lidah

Otot intrinsik lidah

M.Longitudinalis lingual

❖ M.Transversa lingualis

❖ M.Vertikalis lingualis

Page 18: MODUL PRATIKUM BLOK 3 ANATOMI SISTEM DIGESTIF DAN …

16

Papila (kuncup kecap)

❖ Papila filiformis : paling banyak, berbentuk seperti api ❖ Papila fungiformis : berbentuk seperti jamur ❖ Papila foliate : bersifat rudimenter ❖ Papila Circumfalata

Page 19: MODUL PRATIKUM BLOK 3 ANATOMI SISTEM DIGESTIF DAN …

17

Otot rima oris

❖ M.Orbicularis oris ❖ M.Buccinator ❖ M.Risorius ❖ M.Depresor labii dan levator labii

Otot mastikasi

❖ M.Temporalis : mempengaruhi tulang rahang, retraksi mandibula, tutup mulut ❖ M. Masseter : angkat mandibula, tutup mulut, protraksi mandibula ❖ M.Pterygoideus lateral dan media : protraksi mandibula, depresi dagu, geser rahang

kontralateral

Glandula Saliva

Mayor → ~G.Parotis : berada didepan telinga, bermuara ke vestibulum oris

~G. sublingual : berada di bawah lidah, bermuara ke plica sublingual

~G. submandibula : berada di os mandibula, bermuara ke frenulum lingua

~G. submaksila

Page 20: MODUL PRATIKUM BLOK 3 ANATOMI SISTEM DIGESTIF DAN …

18

Minor → ~ G.Buccalis

~G.Palatin ~G.Labiales ~G.Lingualis

Ring of Waldeyer ( imunitas)

~Tonsila lingua

~Tonsila palatine

~Tonsila faringea

Tonsila tubaria

Vaskularisasi

lidah : a.carotis externa → a.lingualis : dorsal (radix/posterior)

profunda (anterior)

v. lingualis dorsalis et profunda → vena jugularis interna

Inervasi lidah : sensorik 2/3 anterior oleh n.fascialis , 1/3 posterior oleh

n.glossofaringeus

motorik n.hypoglossus dan n.vagus

Page 21: MODUL PRATIKUM BLOK 3 ANATOMI SISTEM DIGESTIF DAN …

19

Faring

Skeletopi

- Nasofaring : Basis Cranii →VC II (corpus os sphenoid – isthmus faringeus)

- Orofaring : VC II – VC IV (epiglotis)

- Laringofaring : VC IV – VC VI (cartilago cricoidea)

Otot

• M. Constrictor Faringeus : ✓

Superior : Menyempitkan rongga faring

✓ Media : Mendorong makanan ke esophagus dan menyempitkan rongga faring

✓ Inferior : Menutup additus laringeus dan membentuk penyempitan pada esophagus

• M.Cricopharyngeus → spinchter pada ujung bawah faring

• M. Stylopharyngeus → mengangkat laring selama proses menelan

• M. Salphingopharyngeus → mengangkat faring

• M. Palatopharyngeus → mengangkat dinding faring, menarik lengkung

palatopharyngeal ke medial

Page 22: MODUL PRATIKUM BLOK 3 ANATOMI SISTEM DIGESTIF DAN …

20

Inervasi : Nasofaring → nervus maxillaries (V2)

Orofaring → nervus glossopharyngeus

Laringofaring → ramus laryngeus internus dari nervus vagus

Vaskularisasi : a.pharyngea ascendens, cabang-cabang tonsilar a.fascialis, cabang-

cabang a.maxillaris, dan a.lingualis

Page 23: MODUL PRATIKUM BLOK 3 ANATOMI SISTEM DIGESTIF DAN …

21

Oesophagus

Skeletopi

Pars

: VC 6 (cartilago cricoids) – VT 10 (hiatus esophageal)

: ~ Pars Cervicalis VC 6 – VT 1

~ Pars Thoracica VT 1 – VT 10

~ Pars Abdominal VT 10 – orificium cardiac gaster

Lapisan Otot : ~ Sirkular → bagian dalam

~ Longitudinal → bagian luar

1/3 superior : otot lurik

1/3 media : otot lurik dan otot polos

1/3 inferior : otot polos

Page 24: MODUL PRATIKUM BLOK 3 ANATOMI SISTEM DIGESTIF DAN …

22

Penyempitan : ▪ Constrictio Pharyngo-Esophageal → karena perubahan faring ke esophagus

▪ Constrictio Broncho-aortica → karena penekanan bronkus principalis dan arcus aorta

▪ Constrictio Gastroesophageal/diafragma → karena memasuki hiatus esophageal

dan penebalan otot sirkular esophagus

Inervasi : Simpatis → truncus simpaticus

Parasimpatis → N.Vagus

Vaskularisasi :

1/3 superior → a.thyroidea inferior – v.thyroidea inferior

1/3 media → aorta thoracalis ramus esophagealis – v.azygos

1/3 inferior → a.gastrica sinistra – v.porta hepatica & v.gastrica sinistra

Page 25: MODUL PRATIKUM BLOK 3 ANATOMI SISTEM DIGESTIF DAN …

23

Gaster / Ventriculus

Skeletopi

: VT10–VL3

Topografi : Bawah arcus costae sinistra, regio ; epigastrium, umbilicalis,

hipokondrium sinistra, lumbal sinistra.

Bagian Gaster :

1. Cardiac → bagian pertama setelah keluar dari esophagus

2. Fundus → bagian yang tipis berisi udara

3. Corpus → bagian yang memiliki banyak rugae/plica gastric.

Rugae tersebut berfungsi untuk memperluas permukaan lambung dan

mencegah over dilatasi gaster

4. Phylorus → ✓

Antrum Pylori

✓ Canalis Pyloricus

✓ Ostium Pylorus

✓ M. Sphincter Pylorus

Merupakan modifikasi stratum circulare yang mengalami

penebalan, berfungsi untuk mengatur banyaknya makanan ke

duodenum

Curvatura :

1. Curvatura minor → pinggir kanan gaster, berhubungan dengan omentum minus dan

hepar 2. Curvatura mayor → pinggir kiri gaster, berhubungan dengan omentum mayus dan

colon transversum Incisura :

1. Incisura angularis → bagian bawah curvatura minor 2. Inciura Cardiaca → di curvatura mayor

Page 26: MODUL PRATIKUM BLOK 3 ANATOMI SISTEM DIGESTIF DAN …

24

Lapisan Otot :

1. Stratum longitudinal → paling dalam, dominan di curvature 2. Stratum circulare → tengah, dominan di corpus dan pylorus 3. Stratum oblique → paling luar, dominan di fundus

Vaskularisasi :

• A.Gastrica dextra et sinistra & v.portahepatica → curvature minor • A.Gastrica brevis & v.lienalis → fundus (curvature mayor) • A.Gastroomentica sinistra & v.lienalis → corpus (curvature mayor) • A.Gastroomentica dextra & vena mesenterica superior → antrum (curvature

mayor)

Inervasi :

Simpatik → Plexus Coeliacus

Parasimpatik → Nervus vagus

Page 27: MODUL PRATIKUM BLOK 3 ANATOMI SISTEM DIGESTIF DAN …

25

Intestinum Tenue

Duodenum

Skeletopi

: VL 1 – VL 3 , regio epigastrium dan umbilicalis

Bagian /Pars

:

1. Pars Superior (bulbus duodenum) / Part 1 ✓

Panjang : 2 inchi/5cm , dimana inchi pertama adalah intraperitoneal dan inchi kedua hingga seterusnya dalah retroperitoneal

✓ Tidak ada plica sircular

✓ Terdapat ligamentum hepatoduodenales (fiksasi duodenum dan hepar)\

2. Pars Descenden / Part 2 ✓

Panjang : 3 inchi/8cm

✓ Terdapat 2 papilla duodeni :

Papilla duodeni mayor

Merupakan muara ductus coleduccus dan ductus pancreaticus

mayor/wirsungi. Gabungan kedua ductus membentuk ampula

vateri (lubang m.sphincter oddi)

M.Sphincter oddi dipengaruhi oleh hormone Cholecystokinin (CCK) ,

berfungsi untuk mengendalikan getah pancreas

Papilla duodeni minor

Muara ductus pancreaticus minor/santhorini/assesorius

3. Pars Horizontal / Part 3 ✓

Setentang VL 3

✓ Panjang : 3 inchi/8cm

4. Pars Ascenden / Part 4 ✓

Panjang : 2 inchi/5cm

✓ Terdapat ligamentum treitz (m.suspensorium duodeni) yang merupakan

pembatas saluran cerna atas dan bawah dan memfiksasi serta membuat

belokan/lengkungan yang disebut flexura duodenojejunales.

Page 28: MODUL PRATIKUM BLOK 3 ANATOMI SISTEM DIGESTIF DAN …

26

Ductus yang bermuara ke duodenum :

1. Ductus Hepaticus Communis 2. Ductus Cystius 3. Ductus Coleduccus (D.Hepaticus Communis + D.Cystius)

4. Ductus Pankreaticus Mayor / Wirsungi + D.Coleduccus Ampula Vateri

5. Ductus Pancreaticus Minor / Assesorius / Santhorini

Page 29: MODUL PRATIKUM BLOK 3 ANATOMI SISTEM DIGESTIF DAN …

27

Vaskularisasi :

A.pancreaticoduodenales superior (cabang a.gastroduodenalis) & V.Pancreaticoduodenales

inferior (cabang v.mesenterica superior)

Inervasi :

Simpatis → memperlambat peristaltic → plexus coeliacus

Parasimpatis → mempercepat peristaltic → N.Vagus, plexus coeliacus dan plexus mesenterica

superior

Page 30: MODUL PRATIKUM BLOK 3 ANATOMI SISTEM DIGESTIF DAN …

28

Jejenum dan Ileum

Panjang jejunum dan ileum yaitu 6m/20 inchi → 2/5 jejenum : 2,5 m

→ 3/5 ileum : 3,6 m

Batas-Batas :

Awal : Junctura duodenales (flexura duodenales)

Akhir : Junctura ileocaecal (ileocaecal junction)

Anterior : Omentum mayus, dinding anterior abdomen

Posterior : Organ retroperitoneal, dinding posterior abdomen

Mesenterium/penggantung usus :

✓ Mesenterium intestinum tenue → mesenterium superior et inferior

✓ Mesocolon → mesocolon tranversum et sigmoid

✓ Mesoapendix →appendix

Page 31: MODUL PRATIKUM BLOK 3 ANATOMI SISTEM DIGESTIF DAN …

29

Perbedaan Jejenum dan Ileum

Jejenum Ileum

Letak Cavitas peritoneal bagian atas, Cavitas Peritoneal

dekat colon sigmoid sinistra bagian bawah masuk ke

regio umbilical dan lumbal bagian rongga pelvis

sinistra regio hipogastrium

Lumen-ketebalan Lebar - tebal Kecil – tipis

Warna Lebih merah Lebih pucat

Plica Sirkularis (rapat) Semisirkularis (jarang)

Arcade Aa.Jejunales (cabang Aa.Iliales (cabang

a.mesenterica superior) a.mesenterica superior)

- Renggang

- Rapat

- Jarang - Pembuluh darah

- Pembuluh darah panjang Pendek

Page 32: MODUL PRATIKUM BLOK 3 ANATOMI SISTEM DIGESTIF DAN …

30

- Berjumlah 1-2 - Berjumlah 3-4

Jaringan lemak Sedikit (awal dan akhir) Seluruhnya (awal-akhir)

Nodus Lymphoid Soliter Agregatio (peyer patch)

Letak Mesenterium Sinistra superior aorta Dextra inferior aorta

Vaskularisasi a.jejunales a.iliales , a.ileocaecal

v.jejunales

v.iliales

Yang berperan Asam folat Vitamin B12

dalam absorbsi

Vasa recta Panjang Pendek

Page 33: MODUL PRATIKUM BLOK 3 ANATOMI SISTEM DIGESTIF DAN …

31

Inervasi :

Simpatik → plexus mesenterica superior

Parasimpatik → nervus vagus

Vaskularisasi :

Arcade jejunales

Arcade iliales

Perbedaan Intestinum tenue dan intestinum crassum

Intestinum Tenue Intestinum Crassum

Plica Sirkular dan semisirkular Plica semilunar

Otot melekat Otot membentuk taenia coli

Tidak ada haustra Ada haustra

Mesentrium Mesocolon

Mobile Terfiksasi sempurna

Diameter lebih kecil Diameter lebih besar

Lemak seluruhnya Lemak berbentuk cacing (appendix

epiploicum)

Ada vili chorialis Tidak ada vili chorialis

Taenia Coli :

✓ Taenia Coli Libera → terletak di anterior

✓ Taenia Coli Mesocolica → berhubungan dengan mesocolon , terletak di posterolateral

✓ Taenia Coli Omentalis → berhubungan dengan omentum, terletak di posteromedia

Page 34: MODUL PRATIKUM BLOK 3 ANATOMI SISTEM DIGESTIF DAN …

32

intenstinum crassum

Caecum Panjang : 6 cm

Letak: fossa iliaca dextra

Penghubung antara ileum dan caecum disebut ileocaecal junction. Pintu masuk ileum dan

caecum disebut valve ileocaecal (katup bauhin) yang dibentuk oleh labium superior dan labium

inferior.

Vaskularisasi : A.V caecalis anterior et posterior

Inervasi: Simpatik → truncus simpaticus

Parasimpatik → N.Vagus melalui plexus mesentricus superior

Appendix Vermiformis

Panjang : sekitar 1 inchi (2,5 cm)

Letak: posteromedial caecum fossa iliaca dextra

Lubang yang terbentuk oleh appendix di caecum dinamakan orificium/ostium appendix

vermiformis. Appendix vermiformis difiksasi oleh mesoappendix

Vaskularisasi : A.V appendicularis

Inervasi: Simpatik → truncus simpaticus

Parasimpatik → N.Vagus melalui plexus mesentricus superior

Colon Ascendens

Panjang: 5 inchi (13 cm)

Peralihan colon ascenden - transversum membentuk flexura coli dextra/flexura hepatica

yang terbentuk karena ligamentum hepatocolica

Vaskularisasi : A.V ileocolica dan colica dextra

Inervasi : Simpatik→ truncus simpaticus

Parasimpatik → N.Vagus melalui plexus mesentricus superior

Page 35: MODUL PRATIKUM BLOK 3 ANATOMI SISTEM DIGESTIF DAN …

33

Colon Transversum

Panjang : 15 inchi (38 cm)

Difiksasi oleh :

- Mesocolon transversum → bagian atas colon transversum dan caput pancreas

- Omentum mayus → bagian bawah colon transversum dan kurvatura mayor

gaster

Peralihan colon transversum – descenden membentuk flexura coli sinistra/flexura lienalis

yang terbentuk karena ligamentum phrenicocolicum.

Vaskularisasi :

2/3 proksimal → A.V colica media

1/3 distal → A.V colica sinistra

Inervasi :

2/3 proksimal → Simpatik → truncus simpaticus Parasimpatik → N.Vagus melalui plexus

mesentricus superior

1/3 distal → Simpatik → truncus simpaticus Parasimpatik → nervi splanchnici pelvic

melalui plexus mesentricus inferior

Colon Descendens

Panjang: 10 inchi (25 cm)

Saat berjalan melewati linea terminalis dan rongga pelvis, colon descendens akan

melanjutkan diri sebagai colon sigmoid

Vaskularisasi : A.V colica sinistra dan sigmoidea

Inervasi: Simpatik → truncus simpaticus

Parasimpatik → nervi splanchnici pelvici melalui plexus mesentricus inferior

Page 36: MODUL PRATIKUM BLOK 3 ANATOMI SISTEM DIGESTIF DAN …

34

Colon Sigmoideum

Panjang: 10-15 inchi ( 25-38 cm)

Colon sigmoid akan berlanjut sebagai rectum yang terletak didepan vertebrae sacralis ketiga

Vaskularisasi : A.V sigmoidea

Inervasi: Simpatik → truncus simpaticus

Parasimpatik → plexus hypogastricus inferior

Page 37: MODUL PRATIKUM BLOK 3 ANATOMI SISTEM DIGESTIF DAN …

35

Rectum

Panjang : 5 inchi (13 cm)

Skeletopi : VS III – os.coccygeus

Pelebaran bagian bawah rectum disebut ampula recti yaitu tempat penampungan feses terakhir

Lipatan pada rectum disebut plicae transversales recti yang terdiri dari tiga lipatan semisirkular

yaitu dua terdapat pada sisi kiri dinding rectum dan satu pada sisi kanan dinding rectum.

Vaskularisasi :

- A.V rectalis superior - A.V rectalis media - A.V rectalis inferior

Inervasi :

Simpatik → truncus simpatikus

Parasimpatik → nervi splanchnici melalui plexus hypogastricus inferior

Page 38: MODUL PRATIKUM BLOK 3 ANATOMI SISTEM DIGESTIF DAN …

36

Anus

Panjang : 1,5 inchi (4cm)

Musculus pada anus

✓ Musculus spinchter ani externus : volunteer, pars profunda, pars superficialis, pars

subcutanea ✓ Musculus spinchter ani internus : involunter ✓ Musculus levator ani : involunter

Tunica mukosa setengah bagian atas canalis analis memperlihatkan lipatan-lipatan

vertical yang dinamakan columnae anales. Columnae ini dihubungkan satu dengan yang lain

pada ujung bawahnya oleh plica semilunaris kecil yang dinamakan valvulae anales. Sinus analis

adalah cekungan yang berada dibawah columna analis, berupa alur yang memisahkan columna

analis satu sama lain.

Pembatas antara canalis analis setengah bagian atas dan setengah bagian bawah adalah

linea dentate

Zona- zona canalis analis :

Anorectal junction/linea dentata

Zona columnae/columnae anales

Linea Pectinata

Pecten analis

Linea Anocutanea

Zona Cutaneus

Kulit

Vaskularisasi :

Setengah atas → a. rectalis superior

Setengah bawah → a. rectalis inferior

Page 39: MODUL PRATIKUM BLOK 3 ANATOMI SISTEM DIGESTIF DAN …

37

Inervasi :

Setengah atas → plexus hypogastricus (peka terhadap regangan)

Setengah bawah → nervus rectalis inferior (peka terhadap nyeri, suhu, dan raba)

Page 40: MODUL PRATIKUM BLOK 3 ANATOMI SISTEM DIGESTIF DAN …

38

Organ Tambahan yang Berkaitan dengan Sistem Digestif

Vesica Biliaris / vesica felea

Bagian: ✓

Fundus

✓ Corpus

✓ Collum

Fungsi :

✓ Menampung cairan empedu yang dikeluarkan

✓ Memekatkan cairan empedu

Ductus :

Ductus Cystius + Ductus Hepaticus Communis → Ductus Biliaris (Ductus Coleduccus)

Inervasi :

Simpatis → serabut plexus coeleacus

Parasimpatis → nervus vagus

Vaskularisasi : a.v cystic

Page 41: MODUL PRATIKUM BLOK 3 ANATOMI SISTEM DIGESTIF DAN …

39

Hepar

Letak : superior cavum abdominal , inferior diafragma

Regio : hipokondrium dextra dan epigastrium

Batas : Superior → diafragma

Inferior → cavum abdominal

Berat : 2% tubuh → 1,4-1,8 kg

Fungsi :

- Sintesis dan seksresi empedu

- Metabolisme zat gizi utama

- Detoksifikasi

- Menyaring darah

Topografi : dibawah arcus costae dextra

Facies : F. diafragmatica dan F.visceralis / posteroinferior

Lobus :

Lobus dextra → lobus quadrates

Lobus sinistra -lobus caudatus

Impressio:

- Lobus dextra o Impressio Renalis → kiri dan kanan atas o Impressio Suprarenalis → atas impression renalis o Impressio Duodenum → bawah impression renalis

Impressio Coelica→ paling bawah - Lobus Sinistra

o Impressio Gastrica → tengah lobus o Impressio Esophageal → sedikit lateral lobus

Hilus hepaticum :

- Ducutus Hepaticum

- A. hepatica propria

- V. porta hepatica

- Serabut saraf simpatis dan parasimpatis

Ligamentum Hepar :

✓ Ligamentum teres hepatis , merupakan bekas vena umbilikalis pada fetus

Page 42: MODUL PRATIKUM BLOK 3 ANATOMI SISTEM DIGESTIF DAN …

40

✓ Ligamentum coronarium, menggantung hepar ke diafragma ✓ Ligamentum falciform, membatasi lobus dextra et sinistra ✓ Ligamentum triangular dextra et sinistra ✓ Ligamentum venosum arantii, merupakan sisa dari ductus venosus

Vaskularisasi :

Arteri hepatica propria, cabang arteri coelica (truncus coeliacus)

Vena Hepaticae yang bermuara ke vena cava inferior

Inervasi :

Simpatik dan parasimpatik → plexus coeliacus

Page 43: MODUL PRATIKUM BLOK 3 ANATOMI SISTEM DIGESTIF DAN …

41

Pankreas

Letak : regio epigastrium dan kuadran kiri atas posterior abdomen

Topografi : posterior abdomen dibelakang peritoneum

Fungsi :

o Endokrin Terdiri dari pulau-pulau langerhans, yang mengandung beberapa jenis sel :

- Sel α → menghasilkan hormon glukagon yang berfungsi untuk menaikkan kadar gula dalam darah

- Sel β → menghasilkan hormon insulin yang berfungsi untuk

menurunkan kadar gula dalam darah

- Sel → menghasilkan hormon somatostatin yang berfungsi mengatur pelepasan hormon dari sel α dan sel β

- Sel PP → menghasilkan polipeptida pancreas yang berfungsi untuk mengatur

kerja enzim eksokrin

o Eksokrin

Terdiri dari asini-asini dan menghasilkan enzim serta alkali Sel asinar menghasilkan enzim sebagai berikut :

- Amilase → mengurai amilum - Tripsin → anabolisme protein - Lipase → mengurai lipid

Sel sentroasinar menghasilkan larutan kaya garam dan bikarbonat

Bagian-bagian pancreas :

- Caput , berbentuk cakram dan terletak dibagian dalam bagian cekung duodenum.

Sebagian caput meluas ke kiri di belakang vasa mesenterica superior yang

dinamakan processus uncinatus

- Collum , bagian yang mengecil dan menghubungkan caput dan corpus dan terletak

didepan pangkal vena porta dan tempat dicabangkannya a.mesenterica superior

- Corpus , berjalan ke atas dan kiri, menyilang garis tengah

- Cauda , berjalan ke depan di dalam ligamentum lienorenale dan berhubungan dengan hilus lienalis

Page 44: MODUL PRATIKUM BLOK 3 ANATOMI SISTEM DIGESTIF DAN …

42

Ductus Pancreas :

Ductus Panceraticus → D.pancreaticus minor → papilla duodeni minor

→ D. pancreaticus mayor + D.coleduccus → papilla duodeni mayor

Page 45: MODUL PRATIKUM BLOK 3 ANATOMI SISTEM DIGESTIF DAN …

43

Vaskularisasi :

- A.V lienalis/splenica

- A.V pancreatico duodenale superior

- A.V pancreatico duodenale inferior

Inervasi :

Serabut saraf simpatik dan parasimpatik (N.Vagus)

Lien

Topografi : Inferior diafragma , dekat costae IX,X,XI

Fungsi :

- Membentuk sel limfosit (organ limfoid terbesar) - Menghancurkan sel darah yang

rusak

Ekstremitas :

- Anterior , berbentuk lebih tumpul dan terdapat lekukan yaitu incisura lienalis

- Posterior , berbentuk lebih tajam

Ligamentum :

- Ligamentum gastrolienalis

- Ligamentum lienorenalis

Kedua ligamentum tersebut melindungi hilum splenicum yang terdiri dari a.v lienalis

Facies lien :

- Facies diafgragmatica → anterior - Facies gastric → posterosuperior - Facies colica →posteromedial

- Facies renalis →

posteroinferior

Margo lien :

- Superior , berbentuk lebih lengkung dan terdapat incisura lienalis

- Inferior , sberbentuk lebih datar

Page 46: MODUL PRATIKUM BLOK 3 ANATOMI SISTEM DIGESTIF DAN …

44

Vaskularisasi : A.V lienalis

Inervasi :

Simpatis → truncus coeliacus

Parasimpatis → N.Vagus

Page 47: MODUL PRATIKUM BLOK 3 ANATOMI SISTEM DIGESTIF DAN …

45

SISTEM ENDOKRIN

GLANDULA ENDOKRIN DI KEPALA DAN LEHER

Hipotalamus

Topografi : dekat thalamus pada dinding bawah/lantai ventrikel III cerebri dan

dibelakang chiasma opticum

Fungsi : mengatur keadaan tubuh seperti peningkatan denyut jantung, keseimbangan cairan

tubuh, dan aktifitas kelenjar hipofisis

Hormon : Releasing hormone dan inhibiting hormone ( TRH,CRH,GnRH,

GHRH, GHIH,PRH,PIH)

Page 48: MODUL PRATIKUM BLOK 3 ANATOMI SISTEM DIGESTIF DAN …

46

Hipofisis Cerebri / Glandula Pituitari

Topografi : melekat pada permukaan bawah otak oleh infundibulum (tangkai) , di sella turcica ossis sphenoidalis

Lobus-Lobus :

1. Lobus Anterior (Adenohypofisis) - Pars anterior (pars distalis)

- Pars intermedia - Pars tuberalis , merupakan tonjolan dari pars anterior yang meluas ke atas

sepanjang facies anterior dan lateralis tangkai pituitary

Hormon : GH, TSH,ACTH, FSH,LH,proklaktin,hormone pertumbuhan

2. Lobus Posterior (Neurohypofisis)

Hormon : Vasopresin/ADH dan oksitosin

Batas-batas: :

Anterior

→ sinus sphenoidalis Posterior

→ dorsum sellae, arteri basilaris, dan pons Superior

→ diaphragm sellae, yang mempunyai aperture centralis sebagai tempat

lewatnya infundibulum. Diafragma sellae memisahkan lobus anterior

dari chiasma opticum.

Inferior → corpus sphenoidalis, sinus sphenoidalis

Lateral → sinus cavernosus dan isinya

Vaskularisasi :

Arteri Hypophysialis superior et inferior, cabang arteri carotis interna

Venanya bermuara ke sinus intercavernosus

Page 49: MODUL PRATIKUM BLOK 3 ANATOMI SISTEM DIGESTIF DAN …

47

Glandula Pineal

Topografi : Menonjol ke posterior dari ujung posterior atas ventriculus tertius cerebri

pada midline otak

Hormon : Melatonin , zat ini akan dikirim ke lobus anterior pituitari untuk

menjalankan fungsinya

Glandula pineal terdiri atas sekelompok sel penting yaitu pinealosit , yang disokong oleh sel-sel

glia.

Glandula pineal mempunyai banyak aliran daah dan dipersarafi oleh serabut saraf

posganglionik simpatik

Page 50: MODUL PRATIKUM BLOK 3 ANATOMI SISTEM DIGESTIF DAN …

48

Glandula Thyroid

Topografi : melekat pada inferior laring atau sekitar superolateral trakea

Glandula thyroid terdiri atas dua lobus yaitu lobus dextra dan lobus sinistra yang

dihubungkan oleh isthmus yang sempit.

Isthmus meluas melintasi garis tengah didepan cincin trakea kedua,ketiga dan keempat.

Sering terdapat lobus pyramidalis, yang menonjol ke atas dari isthmus, biasanyake sebelah kiri

garis tengah.

Batas-batas lobus :

✓ Anterolateral → m. sternothyroideus, m.sternohyoideus,pinggir anterior, m.sternocleidomastoideus

✓ Posterolateral → selubung carotis dengan a.carotis communis, vena jugularis interna, dan nervus vagus

✓ Medial → larynx, trachea, pharynx, dan oesophagus

Page 51: MODUL PRATIKUM BLOK 3 ANATOMI SISTEM DIGESTIF DAN …

49

Hormon : Triiodotironin(T3), thyroxin(T4), calsitonin

Vaskularisasi :

- A. thyroidea superior, cabang a.carotis externa, berjalan menuju kutub atas setiap lobus

- A.thyroidea inferior , cabang dari truncus thyrocervicalis, berjalan ke atas dibelakang

glandula sampai setinggi cartilago cricoidea kemudian membelok ke posterior glandula

- A.thyroidea ima, jika ada merupakan cabang dari arteri brachiocephalica atau

arcus aorta, berjalan ke atas didepan trachea menuju isthmus

- Vena thyroidea superior, bermuara ke vena jugularis interna

- Vena thyroidea media, bermuara ke vena jugularis interna

- Vena thyroidea inferior, bermuara ke vena brachiocephalica

Inervasi :

Ganglion sympaticum cervical superius, medium, dan inferius

Page 52: MODUL PRATIKUM BLOK 3 ANATOMI SISTEM DIGESTIF DAN …

50

Glandula Parathyroid

Topografi : Pinggir posterior glandula thyroidea, terletak didalam bungkus fascianya

Glandula parathyroid berjumlah dari 4 buah yang terdiri dari :

✓ Glandula parathyroid superior, terletak setinggi pertengahan posterior glandula

thyroid ✓ Glandula parathyroid inferior, terletak dekat kutub inferior glandula thyroid

Vaskularisasi :

- A.thyroidea superior et inferior

- V.thyroidea superior, medius, et inferior

Inervasi :

Ganglion sympaticum cervical superius atau medius

Page 53: MODUL PRATIKUM BLOK 3 ANATOMI SISTEM DIGESTIF DAN …

51

Glandula Thymus

Topografi : diantara sternum dan pericardium didalam mediastinum anterior.

Tymus berbentuk pipih, berlobus dua, berwarna dadu dan merupakan tempat

pembentukan limfosit T yang didistribusikan ke seluruh tubuh.

Hormon

: Timosin , yang mempengaruhi kematangan

fungsi limfosit

didalan

thymus dan diseluruh tubuh

Vaskularisasi :

A.thyroidea inferior dan a.thoracica interna

Page 54: MODUL PRATIKUM BLOK 3 ANATOMI SISTEM DIGESTIF DAN …

52

GLANDULA ENDOKRIN DI ABDOMEN DAN PELVIS

Glandula Suprarenal

Topografi : Organ retroperitoneal yang berwarna kekuningan pada polus superior ren

Glandula Suprarenal dikelilingi oleh fascia renalis tetapi dipisahkan dari ginjal oleh lemak

perirenal/corpus adiposum perirenal. Setiap kelenjar mempunya 2 lapisan yaitu cortex yang

berwarna kuning dan medulla yang berwarna cokelat tua.

Perbedaan glandula suprarenal dextra dan sinistra :

Glandula Suprarenal Dextra Glandula Suprarenal Sinistra

Berbentuk piramid Berbentuk bulan sabit

Melingkupi polus superior ren dextra Melingkupi polus superior ren

sinistra

Terletak di belakang lobus hepatis Terletak dibelakang pancreas,

dextra dan terbentang ke medial

omentum minus, dan gaster serta

dibelakang vena cava inferior, terletak posterior Terhadap

posterior terhadap diafragma diafgragma

Hormon :

Korteks mineralokortikoid,glukortikoid,androgen

Medulla Epinefrin dan Norepinefrin

Vaskularisasi :

A.phrenica inferior, aorta dan a.renalis

Vena pada sisi kanan: vena cava inferior dan vena pada sisi kiri: vena renalis

Inervasi :

Serabut preganglionik simpatik berasal dari nervus splanchnicus

Page 55: MODUL PRATIKUM BLOK 3 ANATOMI SISTEM DIGESTIF DAN …

53

Insulae Pancreaticae Langerhans

Topografi : dinding posterior abdomen di belakang peritoneum

Bagian-bagian:

- Caput , terletak didalam cekungan duodenum

- Collum

- Corpus - Cauda, terbentang ke kiri dan berhubungan langsung dengan hilum renalis

Page 56: MODUL PRATIKUM BLOK 3 ANATOMI SISTEM DIGESTIF DAN …

54

Sebagian besar glandula menghasilkan secret eksokrin ke duodenum oleh sel asinar.

Bagian endokrin glandula dibentuk oleh sekelompok sel yang disebut insulae langerhans

yang tersebar diantara asini eksokrin. Insulae langerhans paling banyak terdapat di cauda

pancreas dibandingkan di corpus, collum, atau caput pancreas.

Hormon :

- Sel α → menghasilkan hormon glukagon - Sel β → menghasilkan hormon insulin - Sel → menghasilkan hormon somatostatin - Sel PP → menghasilkan polipeptida pancreas

Vaskularisasi :

- A.V lienalis/splenica

- A.V pancreatico duodenale superior

- A.V pancreatico duodenale inferior

Inervasi:

Serabut saraf simpatik dan parasimpatik (N.Vagus)

Testis

Topografi :

Terletak di dalam skrotum masing-masing testis merupakan glandula eksokrin dan endokrin.

Bagian eksokrin tersusun dari tubulus seminiferus yang berfungsi menghasilkan

spermatozoa yang berjalan melewati duktus ke uretra

Bagian endokrin tersusun dari kelompok sel interstisial berbentuk bulat (sel leydig) yang

tertanam didalam jaringan ikat diantara tubulus seminiferus

Hormon : testosterone, dihidrotestosterone, dan androstenedion

Page 57: MODUL PRATIKUM BLOK 3 ANATOMI SISTEM DIGESTIF DAN …

55

Ovarium

Topografi : didalam cavitas peritoneal pada cekungan kecil di dinding posterior ligamentum

latum, diujung tuba fallopi.

Ovarium difiksasi oleh ligamentum ovarii proprium dan ligamentum suspensorium ovarii.

Masing-masing ovarium mempunyai lapisan cortex diluar dan medulla didalam, tetapi batas

keduanya tidak begitu jelas. Dibagian jaringan ikat cortex ovarii terdapat folliculi ovarici yang

menghasilkan hormone.\

Hormon: estrogen dan progesterone

Page 58: MODUL PRATIKUM BLOK 3 ANATOMI SISTEM DIGESTIF DAN …

56

Kelompok sel tambahan yang membentuk sebagian kecil

sistem endokrin:

▪ Sel-sel gastroenteroendokrin

- Gaster : Sel G menghasilkan hormone gastrin

Sel parietal menghasilkan HCl

Page 59: MODUL PRATIKUM BLOK 3 ANATOMI SISTEM DIGESTIF DAN …

57

Hormon Ghrelin - Duodenum : Hormon Sekretin dan Cholecystokinin (CCK)

Sel-sel renalis - Hormon renin dan eritropoietin Sel-sel pulmo - hCE (human carboxylesterase) Sel-sel adipose - Hormon Leptin

SISTEM LIMFATIK

\ Limfe adalah nama yang diberikan untuk cairan jaringan begitu cairan ini masuk ke

dalam pembuluh limfe. Limfe dari anyaman kapiler perifer berjalan ke dalam pembuluh

pengumpul yang lebih besar. Pada tempat di sepanjang perjalanan pembuluh ini terdapat

masa kecil berbentuk oval jaringan limfatik yang disebut nodus lymphaticus.

Limfe mencapai aliran darah melalui dua duktus yaitu :

- Ductus Thoracicus

Ductus ini mengalirkan semua cairan limfe dari extremitas inferior, rongga pelvis, rongga abdomen, sisi kiri thorax, sisi kiri kepala, leher, dan extremitas superior kiri

- Ductus Lymphaticus Dexter

Ductus ini mengalirkan semua cairan limfe dari sisi kanan kepala dan leher, extremitas superior kanan, dan sisi kanan thorax

Page 60: MODUL PRATIKUM BLOK 3 ANATOMI SISTEM DIGESTIF DAN …

58

ALIRAN LIMFE KEPALA DAN LEHER

Kelompok regional nodi lymphoidei :

Nodi lymphoidei occipitales

Nodi lymphoidei retroauriculares(mastoidei)

Nodi lymphoidei parotidei

Nodi lymphoidei submandibulares

Nodi lymphoidei buccinatorius (faciales)

Nodi lymphoidei submentales

Nodi lymphoidei cervicales anterior

Nodi lymphoidei cervicales superficiales

Nodi lymphoidei retropharyngeales Nodi lymphoidei laryngeales

Nodi lymphoidei tracheales (paratracheales)

Kelompok nodi lymphoidei cervicales profundi :

Nodus Jugulodigastricus

Nodus Juguloomohyoideus

Page 61: MODUL PRATIKUM BLOK 3 ANATOMI SISTEM DIGESTIF DAN …

59

ALIRAN LIMFE EXTREMITAS SUPERIOR

Nodi lymphoidei axillares :

Nodi lymphoidei anteriores(pectorales)

Nodi lumphoidei posteriors (subscapulares)

Nodi lymphoidei laterales

Nodi lymphoidei centrales

Nodi lymphoidei intraclaviculares(deltopectorales)

Nodi lumphoidei apicales

Nodus lymphoideus supratrochlearis (Cubitalis)

Page 62: MODUL PRATIKUM BLOK 3 ANATOMI SISTEM DIGESTIF DAN …

60

ALIRAN LIMFE THORAX

Nodi lymphoidei axillares

Nodi lymphoidei thoracis internae

Nodi lumphoidei intercostales

Nodi lymphoidei diaphragmaticae

Nodi lymphoidei brachiocephalica

Nodi lymphoidei mediastinales posteriors

Nodi lymphoidei tracheobronchiales

Aliran limfe di pulmo :

Pembuluh limfe berasal dari plexus superficialis dan plexus profundus.

Plexus superficialis bermuara ke nodi bronchopulmales dan plexus profundus berjalan melalui

nodi pulmones yang bermuara ke nodi bronchopulmonales

Page 63: MODUL PRATIKUM BLOK 3 ANATOMI SISTEM DIGESTIF DAN …

61

Aliran limfe di oesophagus :

Pars cervicalis bermuara ke nodi lymphoidei cervicales profundi, pars medius bermuara

ke nodi lymphoidei mediastinales posteriors dan pars abdominalis bermuara ke nodi

lymphoideus gastric sinistra dan kemudian ke nodi lymphoidei coeliaci

ALIRAN LIMFE ABDOMEN DAN PELVIS

Nodi lymphoidei preaortici

Kelompok Coeliaci

Nodi mesentrici superiores

Nodi mesentrici inferiores

Page 64: MODUL PRATIKUM BLOK 3 ANATOMI SISTEM DIGESTIF DAN …

62

Nodi lymphoidei paraaortici (aortic laterales atau nodi lumbales)

Nodi iliaci interni

Nodi iliaci externi

Nodi iliaci communes

Aliran limfe pars abdominalis Oesophagus

▪ Nodi gastric sinistri

Page 65: MODUL PRATIKUM BLOK 3 ANATOMI SISTEM DIGESTIF DAN …

63

Aliran limfe gaster

Nodi gastrici sinistri (setengah kiri curvature minor)

Nodi gastric dextri ( setengah kanan curvature minor) Nodi gastroomentales sinistri dan nodi pancreaticolienales(fundus dan setengah kiri curvature mayor) Nodi gastroomentales dextri dan nodi gastroduodenales(setengah kanan curvature mayor)

Aliran limfe setengah atas duodenum

Nodi pyloric (nodi pancreaticoduodenales superiores)

Nodi gastroduodenales

Aliran limfe setengah bagian bawah duodenum, jejunum, ileum, caecum, appendix, colon ascendens, dan 2/3 proximal colon transversum

▪ Nodi lymphoidei mesentrici superiores

Aliran limfe 1/3 bagian distal colon transversum, colon descendens, colon sigmoideum, rectum, dan stengah bagian atas canalis analis

▪ Nodi lymphoidei mesentrici inferiors

Aliran limfe hepar

▪ Nodi hepatici kemudian ke nodi coeliaci

Aliran limfe pancreas

Nodi pancreaticoduodenales

Nodi lienales

Nodi coeliaci

Aliran limfe lien

▪ Nodi pancreaticolienales

Aliran limfe glandula suprarenalis dan ren

▪ Nodi aortic laterales

Aliran limfe vesica urinaria

▪ Nodi iliaci interni et externi

Page 66: MODUL PRATIKUM BLOK 3 ANATOMI SISTEM DIGESTIF DAN …

64

Aliran limfe testis dan ovarium

▪ Nodi aortici laterales setimggi vertebrae lumbalis I

Aliran limfe prostat

▪ Nodi iliaci interni

Aliran limfe penis dan scrotum

Nodi inguinales superficiales

Nodi inguinales profundi

Nodi iliaci externi

Nodi iliaci interni

Page 67: MODUL PRATIKUM BLOK 3 ANATOMI SISTEM DIGESTIF DAN …

65

Aliran limfe uterus

▪ Nodi iliaca interni et externi

▪ Nodi lymphoidei aortic laterales

▪ Nodi inguinales superficiales

Aliran limfe vagina

Nodi iliaci interni et externi

Nodi ingunales superficiales

Page 68: MODUL PRATIKUM BLOK 3 ANATOMI SISTEM DIGESTIF DAN …

66

Aliran limfe setengah bagian bawah canalis analis

▪ Nodi inguinales superficiales

ALIRAN LIMFE EXTREMITAS INFERIOR

Nodi lymphoidei inguinales superficiales

Nodi lymphoidei inguninales profundi

Nodi poplitei

Page 69: MODUL PRATIKUM BLOK 3 ANATOMI SISTEM DIGESTIF DAN …

67

THYMUS

Thymus merupakan salah satu organ paling penting untuk mekanisme pertahanan

terhadap infeksi serta tempat untuk pembentukan sel limfosit T (thymic). Thymus mencapai

ukuran terbesarnya pada bayi yang abru lahir dan terus berkembang sampai pubertas, tetapi

setelah iyu mengalami involusi.

LIEN

Lien pada bagian dalam diisi dengan pulpa lienalis.

Pada penampang, lien terlihat mempunyai dua jenis pulpa yaitu pulpa alba dan rubra.

Pulpa alba terdiri dari jaringan limfoid berselubung di sekeliling cabang-cabang kecil arteria

lienalis. Pulpa rubra terdiri dari sel-sel darah yang bersirkulasi melalui anyaman serabut

reticularis.

NODULI LYMPHATICI

Noduli lymphatici merupakan jaringan limfatik berbentuk bulat yang ditemukan di

dalam cortex nodi lymphoidei di dalam lien

TONSILA

Tonsila membentuk cincin jaringan limfatik yang tidak utuh di sekitar pintu masuk dari

mulut dan hidung ke pharynx. Tonsila secara strategis terletak di pintu masuk sistem respirasi

dan digestif serta berperan dalam respons immunologis terhadap antigen asing yang masuk ke

dalam kedua sistem ini.

Page 70: MODUL PRATIKUM BLOK 3 ANATOMI SISTEM DIGESTIF DAN …

68

Daftar Pustaka

Netter,Frank H.2016.Atlas of Human Anatomy 6th

Edition.Singapore:Elsevier.

Snell,Richard S.2015.Anatomi Klinis Berdasarkan Sistem.Jakarta:EGC.

Paulsen,F&Waschke,J.2013.Sobotta:Atlas Anatomi Manusia.Jakarta:EGC.