Top Banner
Petunjuk Praktikum Troubleshooting I Irawati sastra, S.Kom MODUL I PENGAMATAN SPESIFIKASI KOMPUTER A.TUJUAN 1. Praktikan mampu membongkar pasang perangkat keras komputer. 2. Praktikan mengetahui spesifikasi perangkat keras komputer. 3. Praktikan mengetahui fungsi-fungsi dasar komponen yang diamati. B. TEORI Sebuah komputer yang dalam hal ini adalah PC (Personal Computer) merupakan suatu gabungan dari berbagai bagian atau unit-unit perangkat elektronik. Masing-masing bagian tersebut mempunyai fungsi tertentu atau spesifik untuk mendukung operasional sebuah komputer. Bagian-bagian komputer PC 1. Motherboard (Papan Induk) 2. Power Supply (Catu Daya) 3. Input Device (Piranti Masukan) 4. Output Device (Piranti Keluaran) 5. Storage Device (Piranti Penyimpan) Motherboard atau papan induk merupakan bagian yang paling penting dalam suatu kerja komputer. Di dalam motherboard tersebut terdapat prosesor (proccessor) yang merupakan otak dari komputer, pendukung prosesor (co- proccessor) yang berfungsi untuk operasi numerik yang memerlukan kecepatan tinggi (tidak selalu terdapat pada Troublesgooting STMIK AMIK RIAU
49

Modul Praktikum Troubleshooting I

Dec 28, 2015

Download

Documents

Iraa Sastra

modul
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Modul Praktikum Troubleshooting I

Petunjuk Praktikum Troubleshooting I Irawati sastra, S.Kom

MODUL I

PENGAMATAN SPESIFIKASI KOMPUTER

A. TUJUAN

1. Praktikan mampu membongkar pasang perangkat keras komputer.

2. Praktikan mengetahui spesifikasi perangkat keras komputer.

3. Praktikan mengetahui fungsi-fungsi dasar komponen yang diamati.

B. TEORI

Sebuah komputer yang dalam hal ini adalah PC (Personal Computer) merupakan

suatu gabungan dari berbagai bagian atau unit-unit perangkat elektronik. Masing-

masing bagian tersebut mempunyai fungsi tertentu atau spesifik untuk mendukung

operasional sebuah komputer.

Bagian-bagian komputer PC

1. Motherboard (Papan Induk)

2. Power Supply (Catu Daya)

3. Input Device (Piranti Masukan)

4. Output Device (Piranti Keluaran)

5. Storage Device (Piranti Penyimpan)

Motherboard atau papan induk merupakan bagian yang paling penting dalam suatu

kerja komputer. Di dalam motherboard tersebut terdapat prosesor (proccessor) yang

merupakan otak dari komputer, pendukung prosesor (co-proccessor) yang berfungsi

untuk operasi numerik yang memerlukan kecepatan tinggi (tidak selalu terdapat pada

semua motherboard), beberapa pengendali (Controller), dan beberapa slot

pengembangan (expansion slot). Slot pengembangan tersebut terdapat beberapa jenis

antara lain ISA-8 bit, ISA-16 bit, EISA, VESA, dan PCI.

Dari jenis prosesor, keberadaan prosesor pendukung dan jenis slot pengembangan

tersebut sangat menentukan kecepatan dan unjuk kerja dari komputer. Sebagai

perbandingan suatu komputer dengan prosesor 8088, tidak ada pendukung prosesor,

slot pengembagan ISA 8-bit dengan kecepatan 8 MHz akan jauh lebih lambat prosesnya

dibanding dengan suatu komputer dengan jenis prosesor 80486 DX4/100Mhz, dengan

pendukung prosesor didalamya, dan jenis slot PCI.

Power Supply merupakan bagian yang menjadi unit pencatu daya bagi komputer.

Piranti masukan adalah alat-alat yang digunakan untuk memberikan data ke komputer

seperi keyboard, mouse, lightpen dan lain-lain. Piranti keluaran adalah alat-alat yang

Troublesgooting STMIK AMIK RIAU

Page 2: Modul Praktikum Troubleshooting I

Petunjuk Praktikum Troubleshooting I Irawati sastra, S.Kom

digunakan untuk menampilkan hasil olahan komputer kedalam format yang dapat

dimengerti oleh pemakai (user). Piranti penyimpan merupakan media yang digunakan

oleh komputer untuk menyimpan hasil pengolahan dan pada suatu saat mengambil

informasi dari media penyimpan sebagai masukan ke komputer.

C. LANGKAH PERCOBAAN

Membongkar PC

1. Persiapkanlah Tools yang dibutuhkan.

2. Bukalah casing sebuah PC.

3. Lepaskanlah baut-baut yang mengikat kartu-kartu (cards).

4. Cabut kabel-kabel yang terhubung ke papan induk (motherboard).

5. Cabut kartu-kartu yang terpasang di papan induk.

6. Lepaskan kaitan Standoffs antara papan induk dengan casing.

7. Keluarkan papan induk dari casingnya.

8. Pembongkaran PC sudah selesai, perlihatkan hasilnya kepada asisten.

Mengamati Spesifikasi

1. Gambarlah peta tata letak komponen sebuah papan induk.

2. Tunjukkan dan catatlah beberapa komponen berikut ini pada tata letak

komponen dan worksheet.

a) Processor berikut spesifikasi, pembuat, nomor seri (serial number) dan

tahun pembuatan.

b) Langkah kerja seperti a) untuk Co-Processor (jika ada).

c) Memori beserta kapasitas per modul, jumlah kaki (pins), jumlah modul

terpasang, dan jumlah Bank termasuk yang dipakai (gambarkan).

d) Cache Memory beserta kapasitas dan soket sisa (jika ada).

e) IC ROM BIOS beserta pembuatnya dan kapasitas EPROM yang digunakan.

f) IC Mikro Controller Keyboard dan tuliskan kode chipnya.

g) IC RTC/CMOS RAM dan tuliskan kode chipnya.

h) 8 bit ISA BUS dan 16 bit ISA BUS, PCI, AGP.

i) Konektor Keyboard.

j) Konektor Catu Daya.

k) Battery pencatu IC RTC.

l)

Pemasangan

Troublesgooting STMIK AMIK RIAU

Page 3: Modul Praktikum Troubleshooting I

Petunjuk Praktikum Troubleshooting I Irawati sastra, S.Kom

Langkah kerja seperti pada pembongkaran PC, hanya urutannya dibalik dan proses-

proses pencabutan atau pelepasan diubah menjadi pemasangan. Sesudah selesai

perlihatkan kepada asisten dan mintalah acc pada laporan sementara anda.

D. PERTANYAAN

1. Apakah perbedaan antara processor 386, 486, Pentium.

2. Apa yang dimaksud dengan processor 486DX2-66, Pentium 166.

3. Apa fungsi Co-Processor.

4. Singkatan apakah RTC dan bagaimana ia bekerja.

5. Bahaslah hasil pengamatan komponen (point B) pada laporan resmianda berikut

fungsinya secara sederhana.

Troublesgooting STMIK AMIK RIAU

Page 4: Modul Praktikum Troubleshooting I

Petunjuk Praktikum Troubleshooting I Irawati sastra, S.Kom

MODUL II

CATU DAYA KOMPUTER

A. TUJUAN : Praktikum ini bertujuan agar praktikan mengetahui fungsi catu daya

dan mampu memanfaatkannya semaksimal mungkin.

B. DASAR TEORI

Catu daya komputer atau Power Supply merupakan unit yang mencatu tegangan

bagi komputer agar dapat berkerja (atau dengan gambaran umum seperti halnya

nyawa).

Power Supply memerlukan masukan dari tegangan AC (110V – 220V) tergantung

dari sumber yang tersedia (dari sumber tersebut maka perlu dilakukan penyetelan

terhadap saklar input AC). Pada Power Supply terdapat beberapa keluaran tegangan

yang dihasilkan yaitu +5V DC, -5V DC, +12V DC, -12V DC, Power Good, dan

Ground. Untuk membedakan masing-masing tegangan, biasanya ditentukan dengan

membedakan warna kabel keluarannya, sebagai contoh warna hitam untuk ground, dan

warna merah untuk keluaran +5V DC.

Pada motherboard tidak semua tegangan yang tersedia tersebut digunakan, karena

catu tagangan untuk masing-masing IC biasanya menggunakan +5V DC. Meskipun

demikian semua tegangan yang ada kecuali power good dikeluarkan melalui slot

pengembangan. Keluaran Power Good sinyal berfungsi untuk menandai atau memberi

tahu kepada komputer bahwa semua tegangan pada power supply sudah layak pakai.

Sinyal Power Good ini akan aktif (ditunda) sesaat setelah saklar power pada Power

Supply diaktifkan.

Pada keluaran tegangan +12 V DC, biasanya digunakan untuk menggerakkan motor

pada drive (diskdrive dan harddisk), driver motor pada CD ROM, dan lain-lain.

C. LANGKAH PERCOBAAN.

1. Lepaskan catu daya Komputer dari casingnya

2. Hubungkan kabel listrik ke jala-jala PLN.

3. Catat warna kabel dan ukur tegangan keluarannya dengan Voltmeter.

No Warna Volt. Terukur Volt. sebenarnya

1

2

Troublesgooting STMIK AMIK RIAU

Page 5: Modul Praktikum Troubleshooting I

Petunjuk Praktikum Troubleshooting I Irawati sastra, S.Kom

3

dst…..

4. Bila pada percobaan 3) catudaya tidak mengeluarkan tegangan yang kita inginkan,

maka cobalah memberi beban pada keluaran DC-nya (lihat pertanyaan 2)

5. Pasang motherboard beserta kartu-kartunya. Hubungkan keyboard, mouse, disk

drive, hard disk, printer dan monitor.

6. Sambungkan keluaran catudaya ke soket catu daya Motherboard yang telah

tersusun dan peralatan pada point 4), lalu hidupkan PC. Check semua peralatan

pendukung tersebut sehingga semua dapat dijalankan.

7. Catatlah posisi keluaran catu daya 5V,-5V,12V,-12V pada ISA BUS (8 dan 16

bit).

8. Matikan Catu daya.

Pada masing-masing percobaan berikut, periksalah akibat yang terjadi pada

keyboard, mouse, disk drive, hard disk, monitor dan printer.

4. Lepaskan sambungan catudaya 5 volt (yang terhubung ke motherboard).

Hidupkan catu daya. Catat apa yang terjadi. Kemudian sambung lagi.

4. Lepaskan sambungan catu daya -5 volt (yang terhubung ke motherboard).

Hidupkan catu daya . Catat apa yang terjadi. Kemudian sambung lagi.

4. Lepaskan sambungan catu daya 12 volt (yang terhubung ke motherboard).

Hidupkan catu daya . Catat apa yang terjadi. Kemudian sambung lagi.

4. Lepaskan sambungan catu daya -12 volt (yang terhubung ke motherboard).

Hidupkan catu daya . Catat apa yang terjadi. Kemudian sambung lagi.

4. Lepaskan kabel power good pada motherboard, hidupkan catu daya dan catat

apa yang terjadi. Kemudian sambung lagi.

4. Hidupkan catu daya dan jalankan PC kemudian secara tiba-tiba putuslah kabel

power good. Catat apa yang terjadi.

4. Setelah itu sambunglah kembali kabel yang anda putus tersebut. Catat apa yang

terjadi.

4. Pasanglah pada motherboard anda sebuah jalur catu daya 5 volt dan sebuah jalur

ground. Catat yang terjadi.

D. PERTANYAAN

Pertanyaan berikut, beberapa diantaranya dapat dijawab dengan melalui percobaan.

Troublesgooting STMIK AMIK RIAU

Page 6: Modul Praktikum Troubleshooting I

Petunjuk Praktikum Troubleshooting I Irawati sastra, S.Kom

1. Kalau anda menemui kipas pada catu daya mati, tegangan berapa volt kah yang

anda curigai mempunyai masalah?

2. Cobalah melepas hubungan DC catu daya (catu daya tidak dibebani), kemudian

sambungkan catu daya anda dengan listrik PLN. Apa yang terjadi? Kesimpulan

apakah yang anda dapat dari peristiwa ini? (asumsi : bahwa catu daya anda

memenuhi standar yang ditetapkan).

3. Apa yang dimaksud catu daya switching. Apakah keunggulannya?

4. Dengan alasan apakah catu daya meski dibuat dalam berbagai level tegangan.

Bukankah (seperti percobaan anda) tidak semua level digunakan?

5. Mengapa casing komputer ada yang menyengat (mengeluarkan tegangan listrik).

Terangkan secara sederhana timbulnya sengatan listrik tersebut dan bagaimana

mengatasinya.

Troublesgooting STMIK AMIK RIAU

Page 7: Modul Praktikum Troubleshooting I

Petunjuk Praktikum Troubleshooting I Irawati sastra, S.Kom

MODUL III

INPUT DEVICE (KEYBOARD)

A. TUJUAN : Mengerti peralatan masukan yaitu keyboard dan beberapa penanganannya.

B. TEORI

Piranti Masukan atau Input Device seperti pada penjelasan modul sebelumnya, salah

satu contohnya adalah keyboard. Antara keyboard dengan sistem utama dihubungkan

dengan kabel ke konektor DIN yang terdapat pada bagian belakang sistem (pada

motherboard). Di dalam kabel keyboard terapat empat buah kabel, yaitu kabel power +5V

DC, ground, dan dua buah kabel untuk sinyal dua arah.

Gambar bagian-bagian tombol pada keyboard

Tombol-tombol fungsi dapat berfungsi sesuai dengan keinginan kita, dengan cara

memrogramnnya. Jadi antara program aplikasi yang satu dengan yang lain dalam

penggunaan tombol fungsi dapat berbeda fungsinya tergantung perangkat lunaknya.

Susunan tombol keyboard antara negara yang satu dengan yang lain mempunyai

perbedaan, ada keyboard model Amerika Serikat, model Inggris, model Perancis, model

Jerman, model Italia, model Spanyol, bahkan keyboard model sekarang sudah ada

keyboard untuk negara-negara yang menggunakan huruf-huruf khusus, misalnya model

China, dan model Arab. Jumlah tombol dalam perkembangannnya juga mengalami

beberapa penambahan tombol, misalnya untuk komputer model XT jumlah tombolnya 83

buah, untuk model sekarang tombolnya berjumlah 102/103 buah.

Keyboard sebenarnya adalah kumpulan dari tombol-tombol yang disusun secara

matrik, yang pembacaanya dengan cara scanning, sehingga suatu tombol biasanya

Troublesgooting STMIK AMIK RIAU

Page 8: Modul Praktikum Troubleshooting I

Petunjuk Praktikum Troubleshooting I Irawati sastra, S.Kom

mempunyai kode scan dan kode ASCII yang dihasilkan. Misalnya tombol “1”

menghasilkan kode scan 01Hex.

Mikrokomputer (Intel 8048) di dalam keyboard mempunyai banyak fungsi,

termasuk Power On Self Test (POST) pada saat diminta oleh unit sistem. Test tersebut

meliputi pengetesan ROM mikrokomputer, tes memori, dan pengetesan tombol-tombol

kunci keyboard. Ada juga fungsi lainnya yaitu scan keyboard, mengatur komunikasi dua

arah dengan sistem utama, dan mengeksekusi protokol Jabat Tangan yang diminta pada

saat proses transfer scan kode.

Blok diagram antarmuka keyboard

Troublesgooting STMIK AMIK RIAU

Page 9: Modul Praktikum Troubleshooting I

Petunjuk Praktikum Troubleshooting I Irawati sastra, S.Kom

C. PERCOBAAN

C.1. Koneksi dengan keyboard

1. Susun peralatan hardware minimum untuk praktikum ini (CPU dengan disk

drive/dan Harddisk, Disket DOS, keyboard, Monitor ). Siapkan pula sebuah

voltmeter digital.

2. Keyboard tidak terhubung ke PC. Kemudian nyalakan PC. Pernyataan salah

apakah yang anda jumpai.

3. Tanpa mematikan PC, sambungkan keyboard ke PC. Tekanlah tombol-tombol

keyboard. Apa yang terjadi? (Beberapa keyboard Controller mendukung

procedur semacam ini, tetapi ada Keyboard yang lain tidak mendukung.

Beberapa keyboard Controller akan memberikan pesan salah sehingga prosedur

semacam ini tidak dibenarkan dan tidak bisa dilanjutkan. Untuk ini catatlah

keyboard Controller anda).

4. Matikan PC.

C.2. Test Typematic.

1. Jika BIOS yang anda pakai mendukung, masuklah ke BIOS Features Setup

Menu. Jika tidak lompatlah ke point 6.

2. Ubahlah Option Typematic Rate Setting menjadi enable.

3. Ubahlah nilai Typematic Rate (Chars/Sec) dan Typematic Delay. Kemudian

keluarlah dari menu Setup dan jalankan DOS sampai keluar PROMT A:\> atau

C:\>.

4. Pada PROMPT A:> atau C:\> ketiklah huruf-huruf sembarang dengan sangat

cepat. Atau tekan salah satu tombol huruf secara terus menerus selama 2 detik

(kalau 1 detik terlalu cepat pengamatannya), sehingga hasil karakter yang

diperoleh tiap detik adalah jumlah karakter yang dihasilkan dibagi 2.

5. Ulangi prosedur 3 untuk paling tidak 4 nilai Typematic berbeda. Perbandingan

hasil character yang diperoleh tiap detik untuk masing-masing Typematic

No

.

Typematic Rate

(Chars/sec)

Typematic Delay Karakter yang

diperoleh per detik

1.

2.

3.

-----------

-----------

-----------

-----------

-----------

-----------

-----------

-----------

-----------

Troublesgooting STMIK AMIK RIAU

Page 10: Modul Praktikum Troubleshooting I

Petunjuk Praktikum Troubleshooting I Irawati sastra, S.Kom

4. ----------- ----------- -----------

6. Kembalilah dengan PROMPT A:\> atau PROMPT C:\>

7. Ketikan perintah berikut (nilai default rate=20, delay=2).

Mode con : RATE=32 DELAY=1

8. Lakukan prosedur point 4.

9. Ulangi procedur 6 dan 7 untuk nilai Rate dan Delay untuk 4 nilai yang berbeda.

10. Perbadingan hasil character yang diperoleh tiap detik untuk masing-masing

Typematic

No

.

Nilai Rate Nilai Delay Karakter yang

diperoleh per detik

1.

2.

3.

4.

-----------

-----------

-----------

-----------

-----------

-----------

-----------

-----------

-----------

-----------

-----------

-----------

Catat semua hasilnya dalam tabel.

11. Matikan PC.

C.3. Kondisi Fisik dan pengaruhnya.

1. Lihat konektor keyboard pada Motherboard anda.

Gambar konektor 5 pin DIN

Pin Nama Sinyal Level Sinyal

1 + Keyboard clock +5V DC

Troublesgooting STMIK AMIK RIAU

Page 11: Modul Praktikum Troubleshooting I

Petunjuk Praktikum Troubleshooting I Irawati sastra, S.Kom

2

3

+ Keyboard data

- Keyboard reset (tidak digunakan keyboard) +5V DC

Tegangan Power Supply Tegangan

4

5

Ground

+5 Volt

0V

+5V DC

2. Bukalah keyboard anda. Gambarlah konektor kabel pada PCB keyboard

(konektor larik) dan beberapa hal yang perlu.

3. Dengan multimeter lakukan konversi nomor kaki dari konektor 5 pin DIN pada

kabel keyboard ke konektor larik (yang menempel pada PCB keyboard.).

D. PERTANYAAN (beberapa diantaranya dilakukan dengan uji coba).

1. Apabila suatu saat tombol A,B,P dan Space Bar anda rusak pahadal anda ingin

mengetik dengan segera dan menggunakan tombol-tombol tersebut (karakter besar

dan kecil). Apa yang bisa anda lakukan (petunjuk : gunakan tabel ASCII dan apa

sih singkatan ASCII itu) ?.

2. Mengapa keyboard AT sering disebut 101/102 KEYBOARD? Sebutkan tipe yang

lain.

3. Amati LED-LED pada keyboard. Ketika PC dihidupkan, LED mana saja yang

menyala (baik sekejap maupun seterusnya).

4. Dengan mengetahui alamat Input/Output (I/O) Keyboard dapatkah kita mencoba

membuat program untuk menyala matikan LED-LED tersebut? . (Kalau hal ini bisa

dilakukan, maka sebenarnya kita bisa membuat program untuk mengecek

keberadaan keyboard, terangkan bagaimana caranya? )

Troublesgooting STMIK AMIK RIAU

Page 12: Modul Praktikum Troubleshooting I

Petunjuk Praktikum Troubleshooting I Irawati sastra, S.Kom

MODUL IV

PENYIMPAN DATA (FLOPPY DISK DRIVE 3.5”)

A. TUJUAN : Praktikum ini bertujuan agar

1. Mengidentifikasi bagian mekanik dan bagian elektronik FDD.

2. Mempelajari cara kerja FDD dan aspeknya.

3. Mempelajari analisis troubleshooting FDD.

B. DASAR TEORI

Sistem memori disk yang banyak dipakai sat ini adalah Floppy Disk atau Flexible

Disk. Media rekam magnetis untuk floppy disk tersedia 3 macam ukuran. Ukuran 8 inci

jenis standar, ukuran 5 ¼ inci jenis mini floppy, dan ukuran 3 ½ inci jenis micro floppy.

Pada saat sekarang ukuran standar 8 inci sudah tidak beredar, karena terlalu besar sehingga

susah untuk dibawa dan sulit untuk disimpan. Karena kesulitan tersebut maka yang

dikembangkan saat ini adalah micro floppy 3 ½ inci. Pada saat sekarang mikrofloppy disk

dengan cepat dapat menggantikan minifloppy disk pada sistem komputer yang baru, karena

ukurannya yang lebih kecil , mudah untuk disimpan dan tahan lama.

Untuk membaca atau menulis data digital, disk drive menggunakan sistem MFM

(modified frequency modulation).

Gambar 3 ½ floppy disk

Untuk mengoperasikan disk drive adalah dengan cara memasukkan disket ke dalam

lubang disket pada disk drive. Penuntun dan mekanik yang ada di dalam disk drive akan

memastikan bahwa disket yang dimasukkan dalam posisi yang benar. Setelah 250 ms,

motor servo dc penggerak disket akan berputar dengan kecepatan 300 rpm.

Troublesgooting STMIK AMIK RIAU

Page 13: Modul Praktikum Troubleshooting I

Petunjuk Praktikum Troubleshooting I Irawati sastra, S.Kom

Sistem penggerak head menggunakan motor stepper 4 fase. Apabila motor berputar, maka

dengan sistem uliran, motor yang menghasilkan gerak putar akan diubah menjadi gerak

linier yang berguna untuk menggerakkan head melintasi track-track di dalam disket. Untuk

operasi ini tidak memerlukan campur tangan operator.

Selama operasi penulisan data, data magnetis sepanjang 0,3mm dituliskan ke

permukan disket melalui head yang menempel pada permukaan disket.

Jika disket pada posisi write protect, sensor write protect akan men-disable sirkuit disk

drive agar tidak melakukan proses penulisan data ke disket. Data dibaca dari disket oleh

sirkuit data recovery, yang terdiri dari rangkaian penguat rangkaian pembanding, rangkaina

detektor persilangan nol (zero crossing detector) , dan rangkaian pendigital. Semua data

tersebut didekodekan oleh kontroler disk drive .

Di dalam disk drive terdapat macam-macam sensor, antara lain :

1. sensor track 0, yang berfungsi untuk mengetahui posisi track 0 pada disket

2. sensor index. Digunakan untuk mengetahui posisi lubang index pada disket yang

berfungsi untuk menandai awal sebuah track dan sektor pertama (sektor 00).

3. sensor write protect. Digunakan untuk men-disable disk drive agar tidak menuliskan

data ke disket.

Gambar format disket

Pada saat ini minifloppy disk adalah jenis dua sisi, berarti data dapat ditulis pada

sisi atas dan sisi bawah permukaan disket. Data disimpan ke permukaan disket dengan

menggunakan teknik rekaman magnetik NRZ (non return to zero). Dengan perekaman

NRZ maka medan magnet yang diletakkan pada permukaan disk tidak pernah kembali

menjadi nol. teknik perekaman NRZ dipilih karena informasi yang lama akan terhapus

Troublesgooting STMIK AMIK RIAU

Page 14: Modul Praktikum Troubleshooting I

Petunjuk Praktikum Troubleshooting I Irawati sastra, S.Kom

dengan sendirinya pada saaat terjadi perekaman informasi baru, sehingga tidak diperlukan

adanya head penghapus.

Troublesgooting STMIK AMIK RIAU

Page 15: Modul Praktikum Troubleshooting I

Petunjuk Praktikum Troubleshooting I Irawati sastra, S.Kom

C. LANGKAH PERCOBAAN

C.1. Sesi Pengamatan

1. Ambil Disk Drive 3.5” tipe 1,44 MB.

2. Gambarlah fungsi-fungsi utama dari Disk Drive tersebut, yaitu :

a) Konektor catu daya beserta susunannya.

b) Sensor-sensor, seperti disket masuk, index, write protect dsb.

c) Gambarkan bentuk-bentuk fisik (atas dan bawah).

d) Motor stepper penggerak head dan motor utama penggerak disket.

e) Konektor data.

C.2. Sesi Percobaan

(Setiap percobaan bisa didahului dengan berbagai perintah baca tulis yang anda

kenal, seperti DIR dan sebagainya).

1. Ambil Disk drive 3.5” tipe 1.44MB.

2. Pasangkan pada sistem komputer anda.

3. Jalankan disket sistem dan tunggu sampai keluar A:\>.

4. Ambil disket lain (HDD) yang sudah terisi penuh. Jalankan perintah berikut :

A:\> copy . nul

5. Amati jalannya head. (keypoint of troubleshooting : prosedur ini penting bagi

anda apabila anda ingin mengecek ketepatan letak Head Disk Drive. Apabila

anda yakin bahwa diket yang anda pakai bagus, maka bisa dipastikan bahwa

letak Head atas dan bawah mengalami pergeseran. Solusinya : Atur tata letak

kedua Head seperti yang disyaratkan. Catatan untuk kasus yang lain, anda harus

bisa menentukan keypoint of troubleshooting-nya berikut solusinya. Tanpa itu

praktikum ini sia-sia belaka).

6. Lakukan proteksi terhadap disket percobaan anda.

7. Lakukan penulisan disket dengan perintah :

A:\> Copy Con

tekan Ctrl+Z

8. Pesan apa yang muncul.

9. Hilangkan proteksi tulis pada disket percobaan.

10. Ulangi percobaan 7 dan 8.

11. Lepaskan kabel power 12V. Amati yang terjadi.

12. Lepaskan kabel 5V dan amati yang terjadi.

D. PERTANYAAN

1. Untuk apa index hole pada disket. dan jelaskan fungsi sensor index hole dan

bagaimana sistem akan bekerja, jika sensor index membaca sebuah hole.

Troublesgooting STMIK AMIK RIAU

Page 16: Modul Praktikum Troubleshooting I

Petunjuk Praktikum Troubleshooting I Irawati sastra, S.Kom

2. Apabila sebuah disket diberi write protect proses apa yang kita jalankan.

Mengapa ? dan apakah dengan write protect tersebut, disket terhindar dari virus.

Mengapa.

3. Berapa jumlah track untuk disket tipe tipe 1.44 MB ?

4. Jika sebuah disket berjamur, maka bagaian manakah dari disk drive yang akan

terkena pengaruhnya ? Dan bagaimanakah cara mengatasinya agar ia bisa

berfungsi kembali ?

5. Jika kita menggandeng dua buah disk drive, apa yang harus kita perhatikan

( terutama kabel datanya, konfigurasi stup komputer dsb )

6. apa maksud perintah Copy . nul diatas ( terangkan arti titik dan nul )

7. Pertanyaan-pertanyaan pada sesi diatas harus anda jawab juga !

MODUL V

PENYIMPAN DATA (HARD DISK)

Troublesgooting STMIK AMIK RIAU

Page 17: Modul Praktikum Troubleshooting I

Petunjuk Praktikum Troubleshooting I Irawati sastra, S.Kom

A. TUJUAN : Praktikum ini bertujuan agar

1. Mengidentifikasi bagian mekanik dan bagian elektronik Hardisk

2. Mempelajari cara kerja Hardisk dan aspeknya

3. Mempelajari analisis Troubleshooting Hardisk

B. DASAR TEORI

Memori Disk yang lebih besar yang dapat digunakan adalah dalam bentuk Hard

Disk. Hard Disk sering disebut Fixed Disk karena tidak bisa dipindah-pindahkan seperti

Floppy Disk. Hard Disk sering juga disebut dengan Rigid Disk. Istilah Winchester Drive

juga digunakan untuk menyebut Hard Disk Drive. Hard Disk mempunyai kapasitas jauh

lebih besar dari pada Floppy Disk. Hard Disk dapat berkapasitas sampai 4,2 giga byte atau

lebili. Pada saat ini kapasitas 800 mega byte sampai 20 gigabyte adalah ukuran yang relatif

murah.

Ada beberapa perbedaan di antara Floppy Disk dan Hard Disk. Hard Disk

menggunakan Head terbang untuk merekam dan membaca data pada permukaan disk.

Head terbang sangat kecil dan ringan, tidak menyentuh permukaan disk. Head meluncur

pada suatu lapisan udara yang sangat tipis di atas permukaan disk. Lapisan udara tersebut

memisahkan Head dan permukaari disk yang berputar, sehingga meniadakan keausan

permukaan. Putaran Hard Disk pada umumnya 3000 RPM, 10 kali lebih cepat dibanding

Floppy Disk. Kecepatan putar yang tinggi ini yang menyebabkan Head melayang di atas

permukaan disk, tidak menempel seperti pada floppy disk.

Gambar hard disk dengan motor stepper sebagai penggerak head

Troublesgooting STMIK AMIK RIAU

Page 18: Modul Praktikum Troubleshooting I

Petunjuk Praktikum Troubleshooting I Irawati sastra, S.Kom

Dengan adanya Head terbang tersebut dapat timbul masalah antara lain jika terj.adi

benturan. Jika catu daya tiba-tiba mati atau terjadi hentakan pada Hard Disk Drive, bisa

terjadi benturan antara Head dan permukaan Disk, sehingga dapat merusakkan Head atau

permukaan disk. Untuk menghindari benturan tersebut, maka dibuat Hard Disk yang dapat

memarkir Headnya secara otomatis pada saat catu daya mati. Hard Disk semacam ini

disebut Hard Disk dengan auto-parking head. Ketika Head diparkir akan diletakkan pada

daerah pendaratan yang aman (trak yang tidak digunakan).

Hard Disk yang tidak dilengkapi Auto-Parking Head memerlukan program untuk memarkir

Head tersebut, dan meletakkannya pada trak yang paling dalam. Pemarkiran Head tersebut

harus dilakukan sebelum catu daya dimatikan; dan ini menjadi tanggung jawab operator.

Pebedaan lainnya antara Hard Disk Drive dan Floppy Disk Drive adalah pada jumlah Head

dan jumlah permukaan disk. Hard Disk dapat mempunyai 8 permukaan (4 piringan) ,

dengan dua Head pada tiap permukaan. Setiap kali dilakukan pemindahan perangkat Head

akan diperoleh 16 posisi trak yang baru.

Pemindahan Head dari trak ke trak menggunakan motor stepper atau voice coil.

Kerja motor stepper lambat dan berisik, sedang voice coil cepat dan halus. Pada sistem

yang menggunakan motor stepper, pemindahan perangkat Head perlu 1 step untuk tiap

silinder; sedangkan pada sistem yang menggunakan voice coil Head dapat dipindahkan

beberapa silinder dengan satu gerakan ayunan, sehingga pencarian silinder baru dapat lebih

cepat dilakukan.

Keuntungan yang lain dari sistem voice coil ialah dengan adanya mekanisme

pengaturan yang dapat mengamati amplitude isyarat yang dihasilkan Head, sehingga dapat

menempatkan posisi Head dengan halus. Hal ini tidak dimungkinkan pada sistem yang

menggunakan motor stepper, sehingga ketepatan mekanismenya tidak diandalkan.

Mekanisme peletakan Head dengan motor stepper sering menimbulkan masalah jika terjadi

ketidaklurusan trak, sedang mekanisme Voice Coil tetap dapat betul untuk trak yang

tidak lurus.

Hard Disk Drive sering inenyimpan informasi dalam sektor yang panjangnya 1024

byte. Data dialamati dalam Cluster terdiri atas 4 sektor pada kebanyakan hard Disk Drive.

Hard Disk Drive menggunakan teknik MFM atau RLL untuk mengkodekan informasi yang

disimpan. MFM seperti yang telah dibicarakan pada bagian Floppy Disk. Run Length

Limited (RLL) dibahas pada bagian berikut.

Troublesgooting STMIK AMIK RIAU

Page 19: Modul Praktikum Troubleshooting I

Petunjuk Praktikum Troubleshooting I Irawati sastra, S.Kom

Gambar hard disk dengan 4 head tiap piringan

Hard Disk Drive MFM pada umumnya menggunakan 18 sektor per trak, sehingga

tiap sektor dapat menyimpan 18 K byte data. Jika Hard Disk Drive mempunyai kapasitas

40 M byte, kira-kira terdiri atas 2.280 trak. iika mempunyai 2 head maka terdiri atas 1.140

silinder. Jika mempunyai 4 Head maka terdiri atas 570 silinder. Spesifikasi tiap Hard Disk

Drive berbeda-beda.

RLL Storage Disk Drive RLL (Run Length Limited) menggunakan metode

penyandian yang berbeda dengan MFM. Bentuk RLL berarti lintasan nol dibatasi (nol

dalam satu deret). Pada saat ini kebanyakan menggunakan sandi RLL 2,7 yang berarti

jumlah lintasan nol di antara dua sampai tujuh. Dengan menggunakan metode RLL

dimungkinkan untuk menyimpan data 50 % lebih banyak ke dalam disk drive dibanding

dengan MFM. Perbedaan utama adalah jumlah trak, drive RLL kebanyakan berisi 27 trak,

sedang drive MFM terdiri atas 18 trak (ada beberapa drive RLL menggunakan 35 sektor

per trak).

Hal yang sangat menarik dengan sandi RLL adalah tidak diperlukan perubahan

rangkaian elektronis di dalam drive. Perbedaannya hanya karena lebar pulsa pada RLL

sedikit lebih sempit, maka memerlukan partikel oksidasi yang lebih bagus pada permukaan

disk.

Semua Hard Disk Drive menggunakaan salah satu kode MFM atau RLL. Ada

beberapa macam interface untuk Hard Disk Drive. Interface ST-506 adalah yana paling

tua, dapat menggunakan data MFM atau RLL. System disk yang menggunakan interface

ST-506 juga disebut sistem disk MFM atau RLL. Sedang standar yang baru adalah ESDI,

SCSI dan IDE juga menggunakan data RLL, tetapi terdapat perbedaan interface di antara

komputer dengan disk drive.

Troublesgooting STMIK AMIK RIAU

Page 20: Modul Praktikum Troubleshooting I

Petunjuk Praktikum Troubleshooting I Irawati sastra, S.Kom

Sistem ESDI(Enchanced Small Disk Interface) dapat mempunyai kecepatan alih

data 10 M byte tiap detik. Interface ST-506 mempunyai kecepatan alih data 860 K byte

tiap detik.

Sistem SCSI (Small Computer System Interface) juga digunakan karena

mengijinkan 7 disk drive untuk dipasang dalam sebuah SCSI Controller. SCSI digunakan

pada komputer PC dan sistem komputer Apple Macinthosh. Versi yang lebih tinggi adalah

SCSI-II.

Sistem yang lebih baru adalah sistem IDE (Integrated Drive Electronics) disk

controller tergabung menjadi satu dengan disk drive, sehingga pemasangan disk drive

dengan sistem komputer hanya menggunakan kabel yang sedikit saja. Sistem IDE

memperkenankan beberapa disk drive untuk dipasangkan pada sytem IDE tanpa

menimbulkan kekacauan BUS. Drive IDE digunakan pada sistem komputer PS-2 dan AT.

Interface IDE dapat digunakan untuk mengendalikan peranti I/0 lainnya bersama-sama

hard disk. Interface IDE juga berisi memori cache sebesar 32KB untuk data fisik. Cache

tersebut untuk enaikkan kecepatan alih data disk. Kecepatan akses drive IDE kurang dari

12 ms, sedang floppy disk kira-kira 200 ms.

Troublesgooting STMIK AMIK RIAU

Page 21: Modul Praktikum Troubleshooting I

Petunjuk Praktikum Troubleshooting I Irawati sastra, S.Kom

C. PERCOBAAN

C.1. Pengamatan

1. Ambil sebuah Hardisk yang telah dibongkar (telah disediakan)

2. Catat merk Hardisk dan kapasitasnya. Dalam hal ini perlu diingat bahwa masing-

masing perusahan Hardisk menetapkan standar sendiri-sendiri, sehingga mungkin

hasil pengamatan anda dan teman anda yang menggunakan Hardisk merk lain akan

terlihat berbeda.

3. Gambarlah bagian-bagian

a. Head

b. Cakram magnetis

d. Pengontrol head

e. Motor penggerak cakram

f. Konektor data dan nomor kakinya

g. Konektor catu daya dan susunannya

4. Gambar dan perhatikan konektor catu daya

Lakukan percobaan berikut pada harddisk yang masih normal.

5. Lepaskan konektor 5 volt. Hidupkan komputer Catat apa yang terjadi.

6. Sambungkan konektor 5 volt dan lepas konektor 12 volt. Apa yang terjadi

C.2. Percobaan

1. Ambil hardisk yang masih bagus. Catat Merk, tipe dan kapasitasnya ( jumlah

silinder, head dll).

2. Pasangkan Hardisk anda ke system komputer anda.

3. Ubah setting BIOS anda sehingga sesuai dengan spesifikasi Hardisk. Gunakan

autodetect (jika ada) dan manual setting . Jelaskan perbedaan keduanya

4. Masukkan sequence booting dari A kemudian ke C.

5. Lakukan Botting. Catat yang terjadi.

6. masukkan ke system BIOS kembali dan ubahlah sequence booting dari C ke A.

7. Lakukan Booting dan catat yang terjadi.

8. Setelah muncul C:\ >, masukkan ke directory DOS dan jalankan perintah FDISK.

Cobalah beberapa hal dan catat peryataan yang anda jumpai, lalu keluarlah dari

FDISK.

9. Masuklah directory NORTON dan jalankan Norton Disk Doctor ( NDD.EXE)

10. Tulislah prosedur diagnosa serta hal-hal yang didiagnosa (FAT, directory dll).

11. Pembacaan suatu file dapat pula dilakukan dengan perintah copy . nul.

Troublesgooting STMIK AMIK RIAU

Page 22: Modul Praktikum Troubleshooting I

Petunjuk Praktikum Troubleshooting I Irawati sastra, S.Kom

12. Keluarlah dari system Norton

13. Buatlah directory dengan nama anda. Lakukan pengopian beberapa file satu

directory ke directory nama anda.

14. Masuklah ke directory DOS, dan jalankan perintah DEFRAG.EXE

15. Amati susunan file-file anda (teratur atau tidak ? ).

16. Jika tidak teratur, catatlah apa yang akn dilakukan oleh perintah DEFRAG.

17. Jika teratur lakukan mulai prosedur 12 kembali.

18. keluarlah dari system DEFRAG dan matikan komputer.

19. Ambillah Hardisk kedua yang masih bagus.

20. Lakukan penggandengan Hardisk sehingga Hardisk pertama sebagai device C dan

Hardisk kedua sebagai device D. Catat susunan jumper setting pada Hardisk.

21. lakukan perubahan setting pada SETUP BIOS anda.

22. lakukan booting.

23. Ulangi mulai prosedur 19 dengan membalik susunan sehingga Hardisk kedua

sebagai device C dan Hardisk pertama sebagai device D.

24. Anda telah memperlakukan dua Hardisk dalam kedudukan MASTER dan SLAVE.

Pada kebanyakan Hardisk, setting untuk Hardisk tunggal sebagai device C dengan

setting Hardisk MASTER (pada pasangn Hardisk) sebagai device C, berlaianan.

25. Cobalah lakukan hal itu pada Hardisk anda. Caranya, pasanglah sebuah Hardisk,

dan settinglah ia sebagai MASTER. Apa yang terjadi waktu dilakukan booting.

D. PERTANYAAN

1. Apa yang terjadi jika FAT anda rusak, dan bagaimana penanganan yang mungkin.

2. Mengapa pada Hardisk (bisa juga disket) terjadi Fagmentasi. Lalu apa gunanya

perintah DEFRAG.

3. Apa fungsi FDISK /MBR ?

Troublesgooting STMIK AMIK RIAU

Page 23: Modul Praktikum Troubleshooting I

Petunjuk Praktikum Troubleshooting I Irawati sastra, S.Kom

MODUL VI

PORT SERIAL

A. TUJUAN : Praktikum ini bertujuan agar

1. mengetahui keberadaan port serial

2. mengetahui kegunaan port serial

3. dapat melakukan testing terhadap port serial

B. DASAR TEORI

Komputer mempunyai port paralel dan port serial untuk berhubungan dengan

‘dunia luar’, dengan peralatan lain di luar komputer. Kedua port ini sudah memiliki

alamat, nomor sela dan buffer sehingga telah siap pakai.

Expansion slot memang boleh juga dipakai untuk keperluan yang sama, tetapi PCB,

soket, alamat dan tentu saja programnya harus dibuat sendiri.

Sesuai dengan namanya, parallel port mengirim dan menerima berita (ke/ dari luar)

secara paralel, beberapa bit sekaligus. Cara ini mudah dan cepat, namun memerlukan

banyak kawat/ sambungan sehingga tidak cocok untuk hubungan jarak jauh (lebih 10

meter).

Serial port memang rumit cara memakainya, lebih-lebih bila baru pertama kali

mencoba. Namun setelah paham seluk beluknya, jerih payah anda akan terbayar lunas

dengan peningkatan daya guna komputer.

Nama lain dari serial port adalah communication port, disingkat COM. memang

serial port disediakan untuk berkomunikasi dengan alat lain. Alat bisa berupa komputer lain

(melalui port serial juga) ataupun sebarang alat serial seperti mouse, plotter, bahkan alat

buatan sendiri.

Dalam jarak beberapa puluh meter, isi hardisk dapat dipindahkan dari komputer

satu ke komputer lain dengan mudah. Hardisk tidak perlu diambil. Tidak perlu disket

perantara. Tidak terpengaruh perbedaan format harddisk (antara PC-XT dengan PC-AT

misalnya).

Pada jarak yang lebih jauh. melalui saluran telepon misalnya, serial port bersama

modem dapat menyelenggarakan komunikasi antara komputer pusat dengan rumah tangga.

Hubungan jarak jauh sebaiknya menghemat kawat. Inilah yang dilakukan oleh serial port.

Hubungan dapat dilakukan dengan 3 kawat, masing-masing untuk mengirim, menerima,

dan ground. Berita disalurkan berurutan satu bit demi satu bit.

Jarak yang jauh memperbesar kemungkinan gangguan. Makin tinggi frekuensi

sinyal., makin besar ancaman gangguan. Untuk menghilangkan gangguan tersebut, setiap

berita dapat dilengkapi dengan parity, yaitu pengindera cacat sinyal.

Troublesgooting STMIK AMIK RIAU

Page 24: Modul Praktikum Troubleshooting I

Petunjuk Praktikum Troubleshooting I Irawati sastra, S.Kom

Karena keterbatasan jumlah kawat, maka berita disalurkan secara tidak serempak

(asynchronous). Tidak ada sinyal pembimbing (clock) yang menandai masing-masing bit

data. Ini berarti tiap-tiap byte data harus mempunyai sinyal pembimbing sendiri-sendiri.

Proses tersebut memerlukan waktu sehingga hubungan dengan serial port sangat lambat

bila dibandingkan dengan paralel port.

Kecepatan penyaluran data dinyatakan dengan baud. Satu baud berarti satu bit per

detik. Serial port paling cepat 9600 baud. Misal tiap berita terdiri dari 1 start bit, 7 bit data,

1 bit parity, dan 1 bit stop atau total 10 bit. Pada keadaan ini kecepatan penyaluran data

adalah 960 byte per detik.

Kecepatan 9600 baud setara dengan sinyal berfrekuensi 9600 Hz (periode 104 fs).

Di dalam serial port, sinyal tersebut berasal dari kristal 1, 843 Hz. Komputer PC XT 4,77

Mhz memerlukan waktu 1 fs untuk melakukan sebuah perintah.

Sebagaimana port lainnya, serial port juga dikerjakan dengan cara menulis dan

membaca registernya.

Gambar konektor DB9 jantan pada port serial

COM 1

Gambar konektor DB25 jantan pada

port serial COM 2

Troublesgooting STMIK AMIK RIAU

Page 25: Modul Praktikum Troubleshooting I

Petunjuk Praktikum Troubleshooting I Irawati sastra, S.Kom

Pada sistem PC yang digunakan untuk pratikum mempunyai port serial sebanyak

dua buah port serial, yaitu COM 1 dan COM 2. Port COM 1 berupa konektor DB9 (9 pin)

jantan , COM 2 berupa konektor DB25 (25 pin) jantan.

Tabel nomor dan nama sinyal konektor port serial COM1 (DB9) dan COM2 (DB25)

NOMOR PIN ARAH

SINYAL

NAMA SINYAL

COM1 (DB9) COM2 (DB25)

5 1 - Ground

3 2 Output Transmitted data (Tx)

2 3 Input Received data (Rx)

7 4 Output Request to send (RTS)

8 5 Input Clear to send (CTS)

6 6 Input Data set ready (DSR)

- 7 - Ground

1 8 Input Received line signal detector

- 9 Output + Transmit current loop

- 11 Output - Transmitt current loop

- 18 Input + Receive current loop

4 20 Output Data terminal ready (DTR)

- 22 Input Ring indicator

- 25 Input - Receive current loop

Tabel alamat dan nama register serial port

ALAMAT REGISTER NAMA REGISTER SIFAT

READ/ WRITECOM 1 COM 2

Troublesgooting STMIK AMIK RIAU

Page 26: Modul Praktikum Troubleshooting I

Petunjuk Praktikum Troubleshooting I Irawati sastra, S.Kom

$3F8 $2F8 Tx buffer, Tx (DLAB=0) Write

$3F8 $2F8 Rx buffer, Rx (DLA0=0) Read

$3F8 $2F8 Divisor latch LSB, DLL (DLAB=1) Read/ Write

$3F9 $2F9 Divisor latch MSB, DLM (DLAB=0) Read/ Write

$3F9 $2F9 Interrupt enable register, IER (DLAB=0) Write

$3FA $2FA Interrupt identification register, IIR Read

$3FB $2FB Line control register, LCR Read/ Write

$3FC $2FC Modem control register, MCR Read/ Write

$3FD $2FD Line status register, LSR Read

$3FE $2FE Modem status register, MSR Read

Troublesgooting STMIK AMIK RIAU

Page 27: Modul Praktikum Troubleshooting I

Petunjuk Praktikum Troubleshooting I Irawati sastra, S.Kom

C. PERCOBAAN

C.1. Konfigurasi

1. Amati port serial anda.

2. Konfigurasi port Serial anda sehingga port DB9Male (betina) merupakan COM1

dan DB25Male merupakan COM2.

3. Catatlah konfigurasi kaki-kaki COM1 dan COM2

4. Jika semua sudah siap, bootinglah PC anda.

5. Amati dan catat alamat COM1, COM2, COM3 (jika ada), dan COM4 (jika ada)

pada System Configuration pada saat komputer booting.

C.2. Test

1. Tunggu sampai Prompt A:\> atau C:\> muncul.

2. Ketik perintah berikut:

Debug <enter>

3. Tunggu sampai menu debug muncul, lalu ketikkan perintah berikut.

-d 40:0 <enter>

4. Catatlah data yang tertampil pada alamat 0040:0000 tersebut.

XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX dst

byte1 byte2 byte3 byte4

COM1 COM2 COM3 COM4

5. Cocokkan dua byte pertama pada point 4 ) dengan alamat COM1, dua byte

kedua dengan COM2, dua byte ketiga dengan COM3, dan dua byte keempat dengan

COM4. (cara baca alamatnya dibalik misal 08 EA berarti EA 08, Mengapa ?)

6. Ketikan q untuk keluar dari program debug.

Catatan : Jika point 4) tercatat 00 00, berarti alamat port COM dimaksud tidak ditemui.

Pada tahap ini anda telah melakukan test keberadaan serial port. Jika test ini

gagal berarti port serial anda tidak dikenali dengan kemungkinan bahwa

konfigurasi anda tidak baik atau mungkin rusak. Jika ini terjadi, maka cobalah

mengecek sekali lagi.

Troublesgooting STMIK AMIK RIAU

Page 28: Modul Praktikum Troubleshooting I

Petunjuk Praktikum Troubleshooting I Irawati sastra, S.Kom

C.3. Loopback Test

Untuk melakukan komunikasi data melalui port serial, pin yang digunakan adalah

pin untuk Rx (menerima data), pin untuk Tx (kirim data), dan pin ground

Ambil sebuah DB9Female.

1. Buka covernya dan sambungkan kaki nomor 2 (Rx) dengan kaki nomor 3 (Tx)

( sudah jadi dan sudah disediakan)

2. Kemudian tancapkan ke port serial COM1.

3. Bukalah program FX pada direktori C:\>DOS\FX.EXE atau yang program lain

yang dapat digunakan untuk melakukan Loopback Testing. lakukan Testing untuk

berbagai nilai Baud Rate. Catat hasilnya.

Catatan : Anda baru saja melakukan test internal Pengiriman dan penerimaan data lewat

serial COM, di mana data dikirim lewat pin Rx dan diterima melalui pin Tx di

dalam komputer yang sama.

C.4. Adaptasi Konektor

Seperti diketahui bahwa serial Port tidak hanya berbentuk 9 pin jantan (dalam hal

ini COM1) tetapi juga 25 pin jantan (dalam hal ini COM2). Percobaan berikut adalah

untuk membuat adapter port 25 ke 9 ( bisa juga sebaliknya). Sehingga COM2 yang

tadinya menggunakan konektor DB25M

menjadi DB9M (bisa juga sebaliknya).

Troublesgooting STMIK AMIK RIAU

Page 29: Modul Praktikum Troubleshooting I

Petunjuk Praktikum Troubleshooting I Irawati sastra, S.Kom

Lakukan konversi kaki (lihat tabel)

1. Dengan melihat konfigurasi kaki-kaki (seperti yang telah anda identifikasi pada

awal percobaan ini), lakukanlah konvensi port DB25M ke port DB9M. Gambarlah

hasil konversi anda.

2. Pasang adapter (sudah jadi dan sudah disediakan) DB25 ke DB9 pada COM2

(sehingga sekarang konektor COM2 berupa DB9M). Lakukan LoopBack Test

dengan memasang peranti LoopBack Test (DB9F), kemudian ulangi procedur

Loopback Test untuk COM2

3. Berikut kesimpulannya.

C.5. Hubungan Serial antar PC

1. Hubungkan kaki 2 (Rx) DB9Female1 dengan kaki 3 (Tx) DB9Female2 dengan

kabel, kemudian kaki 3 (Tx) dengan kaki 2 (Rx) dan kaki 5 Gnd) dengan kaki 5

(Gnd); (sudah jadi dan sudah disediakan).

2. Sambungkan DB9Female1 dengan COM1 komputer 1 dan DB9Female2 dengan

COM1 komputer 2.

3. Jalankan perintah Interlink (interlnk.exe) pada direktori DOS dari DOS ver 6.2.2

pada komputer 1.

4. Jalankan perintah Interserver (intersvr.exe) pada direktori DOS dari DOS ver 6.2.2

pada komputer 2.

Troublesgooting STMIK AMIK RIAU

Page 30: Modul Praktikum Troubleshooting I

Petunjuk Praktikum Troubleshooting I Irawati sastra, S.Kom

5. Akseslah (baca/tulis) drive-drive pada komputer 2 (drive pada komputer 2 dianggap

drive tambahan pada komputer 1. Jika komputer 1 memiliki drive terakhir C, maka

drive A komputer 2 dianggap drive D, drive B = drive E dan drive C = drive F).

6. Cobalah memanfaatkan printer yang terhubung CPU2 untuk mencetak dari CPU1

(jika mungkin).

D. PERTANYAAN

1. Sebutkan peralatan yang memanfaatkan port serial.

2. Apa yang dimaksud dengan Baud Rate. Apa arti pertanyaan 9600 Bps.

3. Hubungan serial dengan memanfaatkan Port COM bisa menggunakan 2 kabel.

Untuk kondisi yang bagaimana dan apa resikonya ?

Troublesgooting STMIK AMIK RIAU

Page 31: Modul Praktikum Troubleshooting I

Petunjuk Praktikum Troubleshooting I Irawati sastra, S.Kom

MODUL VII

PORT PARALEL

A. TUJUAN : Praktikum ini bertujuan agar

1. mengetahui keberadaan port paralel

2. mengetahui kegunaan port paralel

3. dapat melakukan testing terhadap port paralel

B. DASAR TEORI

Nama lain dari paralel port adalah printer port karena memang ia dirancang untuk

melayani pencetak/ printer. Nama register, nama sinyal dan sifat sinyal ,semuanya

disesuaikan dengan pencetak. Akibatnya ada satu hal yang janggal namun mengganjal.

Data port yang paralel 8 bit, yang seharusnya mampu bekerja 2 arah (mengirim dan

menerima sinyal), dibuat permanen 1 arah saja. Data port hanya untuk mengirim data

ke pencetak.

Paralel port pada komputer yang digunakan untuk praktikum terdiri dari sebuah

port saja dengan nama LPT1.

Gambar konektor DB25 betina pada port paralel LPT

Troublesgooting STMIK AMIK RIAU

Page 32: Modul Praktikum Troubleshooting I

Petunjuk Praktikum Troubleshooting I Irawati sastra, S.Kom

Tabel 1. Nomor dan nama sinyal konektor port paralel (DB25 female)

NOMOR PIN

LPT (DB25)

FUNGSI NAMA SINYAL

2 Port data Data bit 0

3 Port data Data bit 1

4 Port data Data bit 2

5 Port data Data bit 3

6 Port data Data bit 4

7 Port data Data bit 5

8 Port data Data bit 6

9 Port data Data bit 7

1 Port control Strobe

14 Port control Autofeed

16 Port control Init

17 Port control Select in

15 Port status Error

13 Port status Select

12 Port status Paper end

10 Port status Acknowledge

11 Port status Busy

18..25 Ground

Port printer secara khusus pada mulanya digunakan untuk mengendalikan printer.

Tetapi dalam perkembangannya dapat digunakan untuk pengendalian peranti input/

output yang lain seperti scanner, pembaca sidik jari, pembaca kartu magnetik, dan

sebagainya termasuk peralatan buatan sendiri. Port paralel mempunyai 12 titik keluaran

TTL. Sinyal input/ output disalurkan melalui sebuah konektor DB25 (25 pin) betina.

Konektor ini terletak disebelah belakang panel komputer yang dapat dihubungkan dengan

kabel melalui konektor DB25 jantan.

Tabel 2. Nomor dan nama register port paralel

LPT1 Sifat Nama

$378 Read/ Write Port data, 8 bit

$37A Read/ Write Port control, 5/ 4 bit

$379 Read Port status, 5 bit

Troublesgooting STMIK AMIK RIAU

Page 33: Modul Praktikum Troubleshooting I

Petunjuk Praktikum Troubleshooting I Irawati sastra, S.Kom

Pada mulanya sifat read/ write hanya bagi dirinya sendiri; tidak boleh disambung

dengan keluaran alat lain. Jadi port data dapat membaca keluarannya sendiri

C. LANGKAH PERCOBAAN

C.1. Konfigurasi

1. Amati Card Paralel anda.

2. Konfgurasi port paralel anda, sehingga port DB25 betina terhubung dengan

konektor kontroler port paralel pada motherboard. Gambarkan konektor port

paralel pada motherboard (khusus untuk yang sudah on board).

3. Catatlah konfigurasi kaki-kaki DB25 LPT1. dan LPT2

4. Bootinglah PC anda

5. Amati dan catat alamat LPT1 dan LPT2

C.2. Test

1. Tunggu sampai Prompt A:\> atau C:\> muncul.

2. Ketik perintah berikut:

Debug <enter>

3. Tunggu sampai menu debug muncul, lalu ketikan perintah berikut.

-d 40:0 <enter>

4. Catatlah data yang tertampil pada alamat 0040:0000 tersebut.

0040:000 XX XX XX XX .................. XX XX XX XX XX XX XX XX

byte1 byte2 byte3

LPT1 LPT2 LPT3

5. Cocokkan dua byte pertama pada point 4 ) dengan alamat LPT1, dua byte kedua

dengan LPT2, dua byte ketige dengan LPT3, dan dua byte keempat dengan LPT4.

(Bacanya dibalik misal 08 EA berarti EA 08, Mengapa ?)

6. Ketikan q untuk keluar dari program debug.

Catatan : Jika point 4) tercatat 00 00, berarti LPT dimaksud tidak ditemui.

Pada tahap ini anda telah melakukan test keberadaan paralel port. Jika test ini

gagal berarti port Paralel anda tidak dikenali dengan kemungkinan bahwa

konfigurasi anda tidak baik atau mungkin rusak. Jika ini terjadi, maka

cobalah mengcek sekali lagi.

Troublesgooting STMIK AMIK RIAU

Page 34: Modul Praktikum Troubleshooting I

Petunjuk Praktikum Troubleshooting I Irawati sastra, S.Kom

C.3. Loopback Test

1. Ambil sebuah DB25Male.

2. Buka covernya dan sambungkan kaki-kaki berikut (lihat tabel 1) (sudah jadi dan

sudah disediakan)

2 ke 15

3 ke 13

4 ke 12

5 ke 10

6 ke 11

3. Kkemudian tancapkan kePort Palalel LPT1.

4. Bukalah program FX atau NORTON untuk melakukan Loopback Testing.

Lakukan Testing untuk berbagai nilai Baud Rate. Catat hasilnya.

Catatan : Anda baru saja melakukan test internal Pengiriman dan penerimaan data

lewat serial LPT.

C.4. Hubungan Paralel antar PC.

1. Hubungkan kaki berikut dengan kabel (sudah jadi dan sudah disediakan)

25-pin CPU1 25-CPU2

pin 2 ______________________________ pin 15

pin 3 ______________________________ pin 13

pin 4 ______________________________ pin 12

pin 5 ______________________________ pin 10

pin 6 ______________________________ pin 11

Troublesgooting STMIK AMIK RIAU

Page 35: Modul Praktikum Troubleshooting I

Petunjuk Praktikum Troubleshooting I Irawati sastra, S.Kom

pin 15 _____________________________ pin 2

pin 13 _____________________________ pin 2

pin 12 _____________________________ pin 4

pin 10 _____________________________ pin 5

pin 11 _____________________________ pin 6

pin 25 _____________________________ pin 25

2. Sambungkan DB25 CPU ke LPT1 CPU1 dan DB25 CPU2 ke LPT2 CPU2.

3. Jalankan perintah Interlink (INTERLNK.EXE) (dari DOS ver 6.00) pada CPU1.

4. Jalankan perintah Interserver (INTERSVR.EXE(dari DOS ver 6.00) pada CPU1.

5. Akseslah (baca/tulis) Drive-drive pada CPU2. (Drive pada CPU2 dianggap drive

tambahan pada CPU1. Jika CPU1 memiliki Drive C, maka Drive A CPU2 dianggap

Drive D, Drive B = drive E dan Drive C = drive F)

6. Gunakan program FX atau NORTON untuk komunikasi ini.

D. PERTANYAAN

1. Sebutkan peralatan yang memanfaatkan paralel PORT.

2. Pada hubungan Paralel antar PC diatas, berapa jumlah bit Paralel data masuk dan

data keluar. Mengapa demikian ?

3. Jika kaki 25 tidak saling dihubungkan, kemungkinan apa yang akan terjadi ?

Troublesgooting STMIK AMIK RIAU

Page 36: Modul Praktikum Troubleshooting I

Petunjuk Praktikum Troubleshooting I Irawati sastra, S.Kom

MODUL VIII

INSTALASI WINDOWS

A. TUJUAN :

B. DASAR TEORI

Lihat catatan kuliah

C. LANGKAH KERJA

Pengamatan

D. PERTANYAAN

Troublesgooting STMIK AMIK RIAU

Page 37: Modul Praktikum Troubleshooting I