Top Banner
Praktkum Genetika Page 1 KEANEKARAGAMAAN HEWAN Kompetensi Mendeskripsikan hasil pengamatan terhadap berbagai variasi pada hewan Pengantar Materi Makhluk hidup dalam kehidupannya melakukan adaptasi untuk dapat bertahan hidup. Adaptasi terjadi biasanya disebabkan adanya seleksi alam yang menuntut makhluk hidup (hewan dan tumbuhan) untuk dapat menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan yang baru. Adaptasi yang dilakukan oleh hewan dapat berupa adaptasi fisiologis, morfologis dan tingkah laku. Selain adaptasi, menurut beberapa para ahli di alam juga terjadi evolusi yang dilakukan makhluk hidup untuk bertahan hidup. Dalam evolusi yang menjadi dasar terjadinya dibawa oleh gen yang diwariskan pada keturunan suatu makhluk hidup. Sifat baru dalam evolusi dapat diperoleh dari perubahan gen oleh mutasi, transfer gen antar populasi, seperti dalam migrasi, atau antar spesies. Di alam juga terjadi kevariasian makhluk hidup merujuk pada peristiwa genetis yang menyebabkan individu atau kelompok spesies tertentu memiliki karakteristik berbeda satu sama lain. Sedangkan keanekaragaman hayati atau disebut juda biodiversitas yang terjadi dialam mencakup semua bentuk kehidupan yang secara ilmiah dapat dikelompokkan menurut skala organisasi biologisnya, yaitu mencakup gen, spesies tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme serta ekosistem dan proses-proses ekologi. Alat dan Bahan Alat tulis Penggaris/meteran 7 jenis hewan
22

Modul Praktikum Genetika

Dec 29, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Modul Praktikum Genetika

Praktkum Genetika Page 1

KEANEKARAGAMAAN HEWAN

Kompetensi

Mendeskripsikan hasil pengamatan terhadap berbagai variasi pada hewan

Pengantar Materi

Makhluk hidup dalam kehidupannya melakukan adaptasi untuk dapat

bertahan hidup. Adaptasi terjadi biasanya disebabkan adanya seleksi alam yang

menuntut makhluk hidup (hewan dan tumbuhan) untuk dapat menyesuaikan diri

dengan keadaan lingkungan yang baru. Adaptasi yang dilakukan oleh hewan dapat

berupa adaptasi fisiologis, morfologis dan tingkah laku. Selain adaptasi, menurut

beberapa para ahli di alam juga terjadi evolusi yang dilakukan makhluk hidup

untuk bertahan hidup. Dalam evolusi yang menjadi dasar terjadinya dibawa oleh

gen yang diwariskan pada keturunan suatu makhluk hidup. Sifat baru dalam

evolusi dapat diperoleh dari perubahan gen oleh mutasi, transfer gen antar

populasi, seperti dalam migrasi, atau antar spesies.

Di alam juga terjadi kevariasian makhluk hidup merujuk pada peristiwa

genetis yang menyebabkan individu atau kelompok spesies tertentu memiliki

karakteristik berbeda satu sama lain. Sedangkan keanekaragaman hayati atau

disebut juda biodiversitas yang terjadi dialam mencakup semua bentuk kehidupan

yang secara ilmiah dapat dikelompokkan menurut skala organisasi biologisnya,

yaitu mencakup gen, spesies tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme serta

ekosistem dan proses-proses ekologi.

Alat dan Bahan

Alat tulis

Penggaris/meteran

7 jenis hewan

Page 2: Modul Praktikum Genetika

Praktkum Genetika Page 2

Prosedur Kerja

1. Tentukan bahan yang akan diamati

2. Tentukan variasi sifat yang akan diamati; warna, ukuran, dan ciri khas

lainnya

3. Amatilah sifat tersebut

4. Catatlah hasil pengamatan pada lembar pengamatan yang tersedia

5. Buatlah foto dari berbagai macam sifat yang telah diamati untuk

memperjelas dan menguatkan hasil pengamatann

Page 3: Modul Praktikum Genetika

Praktkum Genetika Page 3

KEANEKARAGAMAAN TUMBUHAN

Kompetensi

Mendeskripsikan hasil pengamatan terhadap berbagai variasi pada tumbuhan

Pengantar Materi

Keanekaragaman merupakan ungkapan terdapatnya beranekaragam

bentuk, penampilan, densitas dan sifat yang nampak pada berbagai tingkatan

organisasi kehidupan seperti ekosistem, jenis, dan genetik. Nilai keanekaragaman

ditentukan dengan menggunakan angka indeks.

Berikut beberapa sumber variasi Keanekaragaman:

1. Variasi Perkembangan; ini ditentukan secara genetis. Contoh pada tanaman

cocor bebek ( Kalanchoe pinnata) terdapat daun tunggal dan majemuk

menyirip beranak daun tiga pada satu individu tanaman yang sering disebut

heteromorfisme.

2. Variasi yang disebabkan Lingkungan; Tumbuh-tumbuhan keseluruhan

beranekaragam dan banyak jenisnya menyimpang dalam pertumbuhannya,

sebagai respon terhadap lingkungan. Perubahan ini disebabkan karena sinar,

air, makanan, suhu, dan tanah.

Terdapat pula variasi lingkungan yang menyebabkan keanekaragaman

tumbuhan dalam bentuk :

Ketinggian; Perbedaan ketinggian suatu tempat dari garis pantai akan

menyebabkan perbedaan mikro klimat antara lain suhu, kelembaban,

curah hujan, dan lain-lain. Sehingga mengakibatkan sebaran berbagai

jenis tumbuhan berbeda-beda. Ketinggian tempat juga dapat

menyebabkan isolasi jenis.

Letak Geografis; Letak geografis menyebabkan perbedaan makro klimat

yang sangat tajam seperti perbedaan musim, curah hujan, kelembaban,

suhu, dan intensitas cahaya matahari.

3. Variasi Genetika

Mutasi; Mutasi adalah perubahan yang terjadi secara mendadak diteruskan

ke generasi berikutnya yang bersifat kekal. Keturunan yang terjadi

Page 4: Modul Praktikum Genetika

Praktkum Genetika Page 4

berbeda, baik bentuk maupun sifatnya dengan induk. Mutasi dapat terjadi

di alam bebas maupun secara buatan.

Rekombinasi dan Aliran Gen; Gerakan dan perukaran gen-gen di antara

anggota populasi melukiskan perpindahan gen-gen. Rekombinasi adalah

hasil akibat kombinasi baru dari gen yang telah ada. Perpindahan gen dan

rekomendasi melibatkan gen-gen yang ada dari pembawaan.

Alat dan Bahan

Alat tulis

Penggaris/meteran

7 jenis tumbuhan

Prosedur Kerja

1. Tentukan bahan yang akan diamati

2. Tentukan variasi sifat yang akan diamati; warna, ukuran, dan ciri khas

lainnya

3. Amatilah sifat tersebut

4. Catatlah hasil pengamatan pada lembar pengamatan yang tersedia

5. Buatlah foto dari berbagai macam sifat yang telah diamati untuk

memperjelas dan menguatkan hasil pengamatann

Page 5: Modul Praktikum Genetika

Praktkum Genetika Page 5

KEANEKARAGAMAAN MANUSIA

Kompetensi

Mendeskripsikan hasil pengamatan terhadap berbagai variasi pada manusia

Pengantar Materi

Pada manusia adanya keanekaragaman sifat yang nampak (fenotip).

Contohnya bentuk hidung, warna kulit, kemampuan mengguluh lidah, dan bentuk

kaki yang berbeda antara satu individu dengan individu yang lainnya, menunjukan

bahwa manusia yang hidup di dunia sangat beranekaragam. Karakteristik-

karakteristik fungsional dan struktural sel atau organisme yang merupakan

keanekaragaman sifat ini ditentukan oleh sifat-sifat protein yang merupakan

komponen arsitektur dasar sel dan enzim-enzim yang mengarahkan metabolisme.

Aktifitas-aktifitas kompleks dari sel-sel tunggal dan juga dari organisme-

organisme multiseluler dikendalikan dan diarahkan oleh serangkaian gen yang

tersimpan dalam kromosom. Pada dasarnya gen tersebut mengandung informasi

mengenai sintesis protein-protein spesifik.

Alat dan Bahan

Alat tulis

Penggaris

Jangka Sorong

Manusia

Tabel keragaman

Prosedur Kerja

1. Siapkan alat tulis

2. Buatlah tabel berikut

Page 6: Modul Praktikum Genetika

Praktkum Genetika Page 6

No Ciri yang diamati Anggota Kelompok

1. Jenis Kelamin

2. Kemampuan

Menggulung Lidah

3. Lesung Pipi

4. Ibu Jari

5. Tapak Kaki

6. Rambut

7. Cuping Telinga

8. Tinggi Badan

9. Golongan Darah Keterangan:

Jenis kelamin : L/P

Kemampuan menggulung lidah : Dominan (SS), Resesif (ss)

Lesung pipi : Dominan (QQ), Resesif (qq)

Ibu jari : Dominan (CC), Resesif (cc)

Tapak kaki : Ceper (LL), melengkung (ll)

Rambut : Lurus (kk), Keriting (KK), Ikal (Kk)

Cuping telinga : Bebas (MM), Menempel (mm)

Tinggi badan : Tinggi (TT), Pendek (tt)

Golongan darah : A, B, AB, 0

3. Isilah tabel dengan mengamati seluruh anggota badan (sesuai dengan isi tabel)

4. Buatlah Diagram Cakram sesuai dengan tabel yang telah terisi

Page 7: Modul Praktikum Genetika

Praktkum Genetika Page 7

TATA CARA MENANGANI LALAT BUAH (Drosophila melanogester)

Kompetensi

Mahasiswa mengetahui cara pembuatan medium untuk pemeliharaan Drosophila

melanogester

Mahasiswa mampu mengisolasi Drosophila melanogester

Pengantar Praktikum

Dalam pembiakan Drosophila melanogester yang pertama kali dibutuhkan

adalah media. Di dalam pembuatan medium sebaiknya di gunakan air suling. Karena air

suling bebas dari bakteri yang dapat mempercepat proses pembusukan medium biakan.

Keasaman pH medium juga sangat penting bagi pertumbuhan organisme,terutama kerja

enzim yang sangat di pengaruhi oleh pH. Pada saat makan, larva membuat saluran-

saluran di dalam medium, dan jika terdapat banyak saluran maka pertumbuhan biakan

dapat dikatakan baik. Larva yang dewasa biasanya merayap naik pada dinding botol

atau pada kertas tissue dalam botoldan disini larva akan meletakkan diri pada tempat

kering dengan cairan seperti lem yang dihasilakn oleh kelenjar ludah dan kemudian

membentuk pupa. Untuk bisa mengamati secara jelas baik bentuk morfologi, siklus

hidup dan lain-lain tentang Drosophila maka kita perlu mengembang biakkan serta

menangani Dorsophila secara benar. Dalam menangani Drosophila, hal penting yang

harus diperhatikan adalah harus dalam keadaan hidup karena bila dtelah mati akan

mengahasilkan kesimpula dan data yang berbeda.

Alat dan Bahan

Botol Kultur

Timbangan

Lumpang dan Mortir / Blender

Pengaduk

Kompor

Panci / Gelas Kimia

Botol Jam

Sponge

Page 8: Modul Praktikum Genetika

Praktkum Genetika Page 8

Kertas Saring

Sumbat Gabus

Pisang

Gula Merah

Pepaya

Tape Singkong

Air

Natrium Benzoat

Ragi Roti / Fermipan

Prosedur Kerja

1. Buatlah Medium Tape – Pisang (Perbandingan Berat 1:6)

2. Pembuatan Medium Pepaya – Tape (Perbandingn 40%:60)

3. Pembuatan Medium Agar – Pisang – Ragi – Gula Merah

4. Masukan medium tersebut ke dalam botol jam

5. Sumbat mulut botol jam tersebut dengan sponge

6. Biarkan sampai suhu ruang tercapai

7. Masukan Drosophila pada botol jam tersebut

8. Kultur selama1 minggu

Page 9: Modul Praktikum Genetika

Praktkum Genetika Page 9

DETERMINASI Drosophila melanogester

Kompetensi

Mahasiswa mampu membedakan lalat jantan dan betina tipe liar berdasarkan

struktur tubuh dan ciri-ciri morfologi lainnya

Mahasiswa mampu mengidentifikasi jenis Drosophoila melalui struktur

morfologi dengan bantuan kunci determinasi

Pengantar Praktikum

Untuk bisa mengamati secara jelas baik bentuk morfologi, siklus hidup dan lain-

lain tentang Drosophila maka kita perlu mengembang biakkan serta menangani

Dorsophila secara benar.

Drosophila telah digunakan secara bertahun- tahun dalam kajian genetika dan

perilaku hewan. Adapun ciri- ciri Drsophila antara lain warna tubuh kuning kecoklatan

dengan cincin berwarna hitam di tubuh bagian belakang. Berukuran kecil antara 3-5

mm. Urat tepi sayap (costal vein) mempunyai dua bagian yang terputus dekat dengan

tubuhnya. Sungut arista umumnya berbentuk bulu, memiliki 7-12 pecabangan.

Crossvein posterior umumnya lurus, tidak melengkung. Mata majemuk berbentuk bulat

agak elips dan berwarna merah.

Terdapat mata oceli pada bagian atas kepala dengan ukuran lebih kecil

dibandinkan dengan mata majemuk. Thoraks berbulu- bulu dengan warna dasar putih,

sedangkan abdomen bersegmen lima dan bergaris hitam. Sayap panjang, berwarna

transparent, dan posisi bermula di thoraks. Drosophila memiliki ciri morfologi yang

berbeda antara jantan dan betinanya. Pada Drosophila jantan Memiliki ukuran tubuh

yang lebih kecil bila dibandingkan dengan yang betina. Memiliki 3 ruas dibagian

abdomennya dan memiliki sisir kelamin. Sedangkan pada yang betina ukuran relative

lebih besar,memiliki 6 ruas pada bagian abdomen dan tidak memiliki sisir kelamin.

Drosophila sp merupakan hewan yang bersayap, dan berukuran kecil. Maka dari itu

pengamatan morfologi hewan ini bisa dengan menggunakan alat Bantu seperti kaca

pembesar. Pada drosophila diremuka 4 pasang kromosom.Pada lalat jantan dan lalat

betina umumnya adalah sama, tetapi ada sedikit perbedaan yaitu pada salah satu

kromosom jantan terdapat lengkungan seperti mata pancing.

Page 10: Modul Praktikum Genetika

Praktkum Genetika Page 10

Pada Drosophila jantan dan betina dapat mudah dipisahkan dalam bentuk

segmen-segmenabdomen.Abdomen betina mempunyai ujung meruncing dan pola garis-

garis yang berbeda dari pada abdomen jantan.Kelamin lalat ditentukan sebagian oleh

kromosom X yang dimiliki individu.Nor,alnya lalat betina akan memiliki 2 kromosom

X.Sedangkan lalat jantan hanya memiliki 1 kromosom X ditambah 1 Y

heterokromatik.Pada lalat buah kromosom Y tidak memiliki peranan penting dalam

penentuan jenis kelamin.Pada kromosom Drosophila hanya sedikit gen aktif.

Alat dan Bahan

Botol pembius

Kuas ukuran 1-3

Luv

Mikroskop stereo dan monokuler

Mikroskop binokuler

Jarum serangga

Cawan embrio/kaca objek berlekuk

Alkohol 70%

Eter

Kultur Drosophila

Prosedur Kerja

1. Pingsan Drosophila yang telah dikultur sebelumnya

2. Pindahkan pada cawan petri, lalu amati dan gambar bagian-bagian berikut

dengan bantuan luv atau mikroskop

Mata; majemuk, bentuk, ukuran dan warna

Mata ocelli; 3 ocellus pada atas kepala

Antenna dan aarista

Kepala

Thorax; warna dasar

Abdomen; garis-garis hitam pada segmen abdomen

Jenis kelamin

Sayap; bentuk, ukuran, relatif lebih besar dengan tubuh, posisi istirahat, pola

venasi

Page 11: Modul Praktikum Genetika

Praktkum Genetika Page 11

PENGAMATAN SIKLUS HIDUP Drosophila melanogaster

Kompetensi

Mahasiswa mengetahui siklus hidup Drosophila melanogaster

Mahasiswa mampu membedakan stadium telur-larva-pupa-imago dalam siklus

hidup Drosophia melanogaster

Pengantar Praktikum

Perkembangan dimulai segera setelah terjadi fertilisasi, yang terdiri dari dua

periode. Pertama, periode embrionik di dalam telur pada saat fertilisasi sampai pada saat

larva muda menetas dari telur dan ini terjadi dalam waktu kurang lebih 24 jam. Dan

pada saat seperti ini, larva tidak berhenti-berhenti untuk makan.

Periode kedua adalah periode setelah menetas dari telur dan disebut

perkembangan postembrionik yang dibagi menjadi tiga tahap, yaitu larva, pupa, dan

imago (fase seksual dengan perkembangan pada sayap). Formasi lainnya pada

perkembangan secara seksual terjadi pada saat dewasa.

Telur Drosophila berbentuk benda kecil bulat panjang dan biasanya diletakkan

di permukaan makanan. Betina dewasa mulai bertelur pada hari kedua setelah menjadi

lalat dewasa dan meningkat hingga seminggu sampai betina meletakkan 50-75 telur

perhari dan mungkin maksimum 400-500 buah dalam 10 hari. Telur Drosophila dilapisi

oleh dua lapisan, yaitu satu selaput vitellin tipis yang mengelilingi sitoplasma dan suatu

selaput tipis tapi kuat (Khorion) di bagian luar dan di anteriornya terdapat dua

tangkai.tipis. Korion mempunyai kulit bagian luar yang keras dari telur tersebut.

Larva Drosophila berwarna putih, bersegmen, berbentuk seperti cacing, dan

menggali dengan mulut berwarna hitam di dekat kepala. Untuk pernafasan pada trakea,

terdapat sepasang spirakel yang keduanya berada pada ujung anterior dan posterior.

Saat kutikula tidak lunak lagi, larva muda secara periodik berganti kulit untuk

mencapai ukuran dewasa. Kutikula lama dibuang dan integumen baru diperluas dengan

kecepatan makan yang tinggi. Selama periode pergantian kulit, larva disebut instar.

Instar pertama adalah larva sesudah menetas sampai pergantian kulit pertama. Dan

indikasi instar adalah ukuran larva dan jumlah gigi pada mulut hitamnya. Sesudah

pergantian kulit yang kedua, larva (instar ketiga) makan hingga siap untuk membentuk

Page 12: Modul Praktikum Genetika

Praktkum Genetika Page 12

pupa. Pada tahap terakhir, larva instar ketiga merayap ke atas permukaan medium

makanan ke tempat yang kering dan berhenti bergerak. Dan jika dapat diringkas, pada

Drosophila, destruksi sel-sel larva terjadi pada prose pergantian kulit (molting) yang

berlangsung empat kali dengan tiga stadia instar : dari larva instar 1 ke instar II, dari

larva instar II ke instar III, dari instar III ke pupa, dan dari pupa ke imago.

Selama makan, larva membuat saluran-saluran di dalam medium, dan jika

terdapat banyak saluran maka pertumbuhan biakan dapat dikatakan berlangsung baik.

Larva yang dewasa biasanya merayap naik pada dinding botol atau pada kertas tissue

dalam botol. Dan disini larva akan melekatkan diri pada tempat kering dengan cairan

seperti lem yang dihasilkan oleh kelenjar ludah dan kemudian membentuk pupa.

Saat larva Drosophila membentuk cangkang pupa, tubuhnya memendek,

kutikula menjadi keras dan berpigmen, tanpa kepala dan sayap disebut larva instar

4. Formasi pupa ditandai dengan pembentukan kepala, bantalan sayap, dan kaki.

Puparium (bentuk terluar pupa) menggunakan kutikula pada instar ketiga. Pada stadium

pupa ini, larva dalam keadaan tidak aktif, dan dalam keadaan ini, larva berganti menjadi

lalat dewasa.

Struktur dewasa tampak jelas selama periode pupa pada bagian kecil jaringan

dorman yang sama seperti pada tahap embrio. Pembatasan jaringan preadult (sebelum

dewasa) disebut anlagen. Fungsi utama dari pupa adalah untuk perkembangan luar dari

anlagen ke bentuk dewasa.

Dewasa pada Drosophila melanogaster dalam satu siklus hidupnya berusia

sekitar 9 hari. Setelah keluar dari pupa, lalat buah warnanya masih pucat dan sayapnya

belum terbentang. Sementara itu, lalat betina akan kawin setelah berumur 8 jam dan

akan menyimpan sperma dalam jumlah yang sangat banyak dari lalat buah jantan.

Pada ujung anterior terdapat mikrophyle, tempat spermatozoa masuk ke dalam

telur. Walaupun banyak sperma yang masuk ke dalam mikrophyle tapi hanya satu yang

dapat berfertilisasi dengan pronuleus betina dan yang lainnya segera berabsorpsi dalam

perkembangan jaringan embrio.

Page 13: Modul Praktikum Genetika

Praktkum Genetika Page 13

Alat dan Bahan

Botol Kultur

Sponge

Mikroskop

Media APRG

Kultur Drosophila melanogaster

Prosedur Kerja

1. Buatlah medium APRG

2. Masukan ke dalam botol kultur

3. Tutup dengan sponge

4. Biarkan sampai suhu turun mencapai suhu ruang

5. Masukan satu pasang Drosophila melanogaster

6. Amati perkembangan setiap 2 jam sekali selama 1 minggu

7. Catat hasil pengamatan tersebut

Page 14: Modul Praktikum Genetika

Praktkum Genetika Page 14

MITOSIS AKAR BAWANG

Kompetensi

Mahasiswa memiliki kemampuan squash ujung akar bawang untuk memperlihatkan

proses mitosis

Mahasiswa mengetahui secar visual setiap fase dalam proses mitosis

Pengantar Praktikum

Mitosis adalah pembelahan sel yang terjadi secara tidak langsung. Hal ini

dikarenakan pada pembelahan sel secara mitosis terdapat adanya tahapan-tahapan

tertentu. Tahapan-tahapan (fase-fase) yang terdapat pada pembelahan mitosis ini

meliputi: profase, metafase, anafase, dan telofase. P sel paling banyak dijumpai pada

bagian akar yaitu ujung akar. Pada mitosis, bahan inti sel terbagi sedemikian rupa

sehingga dari satu sel dihasilkan dua buah sel anakan. Mitosis merupakan alat untuk

duplikasi teratur (dalam fase S) dan pemisahan (pada anafase) kromosom. Biasanya,

mitosis diikuti dengan pembelahan sel yang disebut dengan sitokenesis dimana sel akan

terpisah menjadi dua. Oleh karena mitosis merupakan peristiwa yang penting bagi

kelangsungan hidup suatu organisme, dalam hal ini adalah tanaman dan juga dapat

bermanfaat untuk berbagai hal. Misalnya untuk melakukan sebuah penelitian

sehubungan dengan pertumbuhan serta perkembangan tanaman.

Mitosis terjadi di dalam sel somatik yang bersifat meristematik, yaitu sel-sel

yang hidup terutama sel-sel yang sedang tumbuh (ujung akar dan ujung batang). Proses

pembelahan secara mitosis menghasilkan dua sel anak yang identik dan bertujuan untuk

mempertahankan pasangan kromosom yang sama melalui pembelahan inti secara

berturut-turut (Starr, 1992). Mitosis pada tumbuhan terjadi selama mulai dari 30 menit

sampai beberapa jam dan merupakan bagian dari suatu proses yang berputar dan terus-

menerus. Digunakan akar bawang merah (Allium cepa) karena jaringan akar bawang

merah (Allium cepa) merupaskan jaringan yang mudah ditelaah untuk pengamatan

mitosis.

Proses mitosis ini terjadi bersama dengan pembelahan sitoplasma dan bahan-

bahan di luar inti sel. Pada mitosis setiap induk yang diploid (2n) akan menghasilkan

Page 15: Modul Praktikum Genetika

Praktkum Genetika Page 15

dua buah sel anakan yang masing-masing tetap diploid serta memiliki sifat keturunan

yang sama dengan sel iduknya.Urut-urutan terjadinya mitosis adalah sebagai berikut:

Profase: Proses terjadinya fase profase ditandai dengan hilangnya nucleus dan

diganti dengan mulai tampaknya pilinan-pilinan kromosom yang terlihat tebal.

Metafase: Ciri utama fase ini adalah terbentuknya gelendong pembelahan,

gelendong pembelahan ini dibentuk oleh mikrotubula. Gelendong ini

membentuk kutub-kutb pembelahan tempat sentromer mikrotubula bertumpu.

Anafase: Pada fase ini kromosom yang mengumpul di tengah sel terpisah dan

mengumpul pada masing-masing kutub, sehingga telihat adal dua kumpulan

kromosom.

Telofase: Telofase adalah fase finising, dalam telofase ada dua tahap yaitu

telofase awal dan telofase akhir. Pada telofase awal terlihat mulai ada sekat yang

memisahkan antara sel-sel anak. Sedang pada telofase akhir terlihat sel-sel anak

sudah benar-benar terpisah.

Waktu yang dibutuhkan pada masing-masing dase dalam siklus sel adalah

berbeda-beda, G1 berlangsung selama 5 jam, S berlangsung selama 7 jam, G2

berlangsung selama 3 jam, mitosis berlangsung selama 1 jam (profase selama 36 menit,

metaphase selama 3 menit, anaphase selama 2 menit dan telofase selama 18 menit).

Padas el akar bawang merah, dalam menyelesaikan 1 siklus selnya diperlukan waktu 16

jam dimana interfase merupakan fase terpanjang dalam siklus sel. Sedangkan mitosis

memiliki waktu yang paling pendek dalam siklus sel.

Alat dan Bahan

Mikroskop

Kaca objek

Kaca penutup

Kaca arloji

Jarum preparat

Pisau/silet

Lampu spirtus

Botol bermulut besar

Akar bawang merah

Page 16: Modul Praktikum Genetika

Praktkum Genetika Page 16

Alkohol 70%

Asam asetat 1 M

Larutan acetocarmine

Proedur Kerja

1. Tanam bawang selama 3-4 hari sebelum praktikum (merangsang pertumbuhan

akar)

2. Ambil 3-4 cm akar bawang tersebut

3. Rendam akar tersebut dilarutan asam asetat selama 30 menit di dalam kaca arloji

4. Pindahkan pada larutan acetocarmine, lalu panaskan pada suhu 60oC

5. Hasilnya akar ditutup lalu dibalikan dan pegang diantara ibu jari dan telunjuk,

kemudian ditekan dan didorong

6. Letakkan di atas kaca objek lalu tutup dengan kaca penutup

7. Amati di bawah mikroskop

8. Gambar penampakan yang terlihat

Page 17: Modul Praktikum Genetika

Praktkum Genetika Page 17

PEWARISAN SIFAT YANG DIKENDALIKAN OLEH GEN MAJEMUK

(POLIGEN)

Kompetensi

Mahasiswa mampu mengidentifikasi pola dan jumlah sulur jari tangan

Mahasiswa mampu menghitung dan menginterpretasikan nila X2 untuk menguji

populasi mahasiswa satu kelas, baik tentang pola sulur maupun jumlah sulur jari

tangan

Pengantar Praktikum

Pada pewarisan sifat, kita dapat menemukan adanya variasi sifat yang

diturunkan. Hal ini disebabkan oleh gen ganda (multiple gen / poligen). Poligen

merupakan suatu seri gen ganda yang menentukan sifat secara kuantitatif. Dalam hal ini,

pewarisan sifat dikendalikan oleh lebih dari satu gen pada lokus yang berbeda dalam

kromosom yang sama atau berlainan. Pewarisan sifat yang dikendalikan oleh poligen

tersebut pertama kali ditemukan pada tanaman tembakau (Nicotiana tabacum) oleh J.

Kolreuter (1760). Saat menyilangkan tanaman dengan dua sifat beda, keturunan yang

didapat pada F1 adalah intermediet, sedangkan F2 terdapat banyak variasi antara kedua

tanaman induknya. Sifat keturunan terlihat berderajat berdasarkan intensitas dari

ekspresi sifat itu.

Pewarisan sifat yang dikendalikan oleh poligen dapat terjadi baik pada

tumbuhan, hewan, maupun manusia. Contoh poligen pada tumbuhan adalah warna biji

pada tanaman gandum,panjang bunga tembakau serta berat buah tomat. Salah satu

contoh poligen pada manusia adalah perbedaan jumlah rigi dermal.

Galton (1892) mengklasifikasikan pola sulur rigi menjadi 3 kelompok

berdasarkan jumlah triradius yang terdapat pada ujung jari yaitu:

1. Arch, tidak ada triradius. Pola ini paling sedikit ditemukan, paling banyak

ditemukan pada populasi Bushman. Pada pola Arch, jumlah rigi adalah nol.

2. Loop, terdapat satu triradius. Merupakan pola yang paling banyak ditemukan baik

pada populasi orang kulit putih maupun kulit hitam. Loop dibedakan menjadi dua

yaitu,

Loop radial, jika pola sulurnya terbuka ke arah ujung jari atau ke atas.

Page 18: Modul Praktikum Genetika

Praktkum Genetika Page 18

Loop ulnar, jika pola sulurnya terbuka ke arah pangkal jari atau ke bawah.

3. Wohrl, terdapat dua triradius. Banyak ditemukan pada populasi Mongoloid,

penduduk asli Australia, dan Melanesia di Pasifik.

Dalam populasi rata-rata, terdapat pola Arch sebanyak 5%, pola Loop 65 – 75%,

dan pola Wohrl sebanyak 25 – 30%. Frekuensi pola sulur antara laki-laki dan

perempuan juga berbeda. Jumlah rigi rata-rata pada perempuan sebanyak 127,

sedangkan laki-laki memiliki jumlah yang lebih banyak yaitu sebanyak 144. Teknik

penghitungan rigi dilakukan dengan menjumlah rigi pada semua jari tangan (total finger

ridge count).

Alat dan Bahan

Bak Stempel

Kaca Pembesar

Alat Tulis

Tinta Stempel

Kedua Tangan (Jari)

Prosedur Kerja

1. Tempatkan sepuluh jaringan tangan pada bak stempel yang sudaah diberi tinta

(usahakan seluruh bagian permukaan ujung jari terkena tinta)

2. Cetakkan masing-masing ujung jari tangan yang bertinta pada kertas (kertas

dibuat tabel dengan keterangan jenis masing-masing jari tangan, Tabel 1)

3. Amati hasil cetakkan tersebut dengan menggunakan kaca pembesar dan tentukan

tipe pola sulurnya

4. Tuliskan masing-masing tipe sulur pada tabel sesuai jenis jari tangan

5. Hitunglah frekuensi masing-masing pola sulur pada seluruh kelas

6. Masukkan data pada tabel uji (Tabel 2 dan 3)

7. Uji data dengan membandingkannya dengan tabel X2 dengan taraf

signifikansinya 5%

Page 19: Modul Praktikum Genetika

Praktkum Genetika Page 19

Tabel 1.

Jenis

Tangan/ Jari Ibu Jari Telunjuk Jari Tengah Jari Manis Kelingking

Tangan

Kanan

Tangan Kiri

Tabel 2.

Nama Mahasiswa Pola Sulur

Jumlah Arch Whorl Loop

Tabel 3.

Arch Whorl Loop Jumlah

O

E 5% 70% 25% 100

D

D2/E

Page 20: Modul Praktikum Genetika

Praktkum Genetika Page 20

GEN – GEN YANG DIPENGARUHI JENIS KELAMIN

(SEXINFLUENCED GENES)

Kompetensi

Untuk membuktikan adanya pola ekspresi gen yang dipengaruhi jenis kelamin

Pengantar Praktikum

Gen dominan biasanya memperlihatkan pengaruhnya pada individu laki-

laki/jantan maupun perempuan/betina. Baru dalam keadaan homozigotik resesif,

pengaruh dominan itu tidak akan menempatkan diri dalam fenotip.Ada beberapa sifat

yang dikendalikan oleh gen-gen yang dominansinya bergantung dari jenis kelamin suatu

individu. Salah satu contohnya adalah panjang jari telunjuk. Apabila kita meletakkan

tangan kanan atau kiri kita pada suatu alas dimana terdapat sebuah garis mendatar

demikian rupa sehingga ujung jari manis menyentuh garis tersebut, maka dapat kita

ketahui, apakah jari telunjuk kita akan lebih panjang atu lebih pendek dari pada jari

manis. Kebanyakan orang ujung jari telunjuk tidak akan mencapai garis itu, berarti

bahwa jari telunjuk lebih pendek dari pada jari manis. Jari telunjuk pendek disebabkan

oleh gen yang dominan pada orang laki-laki, tetapi resesif bila pada perempuan.

Kegiatan gen ini menjadi sebagai berikut:

Tabel 1

Genotip Laki-laki Perempuan

TT Telunjuk pendek Telunjuk pendek

Tt Telunjuk pendek Telunjuk panjang

Tt Telunjuk panjang Telunjuk panjang

Alat dan Bahan

Alat Tulis

Kedua Tangan (Jari)

Page 21: Modul Praktikum Genetika

Praktkum Genetika Page 21

Prosedur Kerja

1. Letakkan tangan pada kertas yang telah diberi garis horizontal hingga jari manis

menyinggung garis tersebut

2. Perhatikan panjang relatif jari telunjuk dibaanding dengan jari manis

3. Apabiula jari telunjuk berada dibawah garis maka telunjuk berkategori lebih

pendek, dan apabila jari telunjuk melewati garis tersebut maka telunjuk

berkategori lebih panjang

4. Gambarlah pola jari tersebut

5. Tentukkan genotip jari tangan tersebut berdasarkan tabel 1

6. Catatlah genotip tersebut di bawah gambar

Page 22: Modul Praktikum Genetika

Praktkum Genetika Page 22

DAFTAR PUSTAKA

Anang. 2010. Keanekaragaman Tumbuhan.

<http://meynyeng.wordpress.com/2010/05/01/keanekaragaman-tumbuhan/>

[Tanggal Akses 31 Agustus 2012].

Bim-Hyon-Jong. 2011. Peranan Gen yang Dipengaruhi Seks.

<http://bhimashraf.blogspot.com/2010/07/peranan-gen-yang-dipengaruhi-

seks.html>. [Akses 1 September 2012].

Dayakbloger’s. 2011. Analsis Mitosis Akar BAwang Merah dengan Metode Squash

(Mikroteknik). < http://erandayak.blogspot.com/2011/09/analisis-mitosis-akar-

bawang-merah.html>. [Akses 1 September 2012].

http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=PEWARISAN+SIFAT+YANG+DIKEND

ALIKAN+OLEH+GEN+MAJEMUK+&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CCA

QFjAA&url=http%3A%2F%2Fteachingteam.files.wordpress.com%2F2010%2F05

%2Flaporan-poligen-kel-1-jam-

ayeuna.doc&ei=WcNCUOyWH4rjrAfdsoG4Cg&usg=AFQjCNGQ4AZVDn3_UO

bcJR-qkPhCsqrCQA

Paramita, Annisa, Anita Yunita, Cucu Nurmalasari, Febi Ryza Rubbani, Nisa Permata

A.K., dan Salinan. 2010. Keanekaragaman Manusia. Universitas Pendidikan

Indonesia; Bandung.

Unjabisnis. 2011. Tata cara menangani Drosophila.

<http://www.unjabisnis.net/drosophila.html>. [Akses 1 September 2012].

Zarzen. 2008. Siklus Hidup Drosophila melanogaster (LAporan Praktikum).

<http://zarzen.wordpress.com/2008/09/27/siklus-hidup-drosophila/>. [Akses 1

September 2012].