Top Banner
MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi Informasi Kontrak Perkuliahan Riset, Metode Ilmiah, Tipe Penelitian Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ilmu Komputer Sistem Inforrmassi 01 87018 Tim Dosen Abstract Kompetensi Kontrak Perkuliahan Riset, Metode Ilmiah, Tipe Penelitian Mengetahui kontrak perkuliahan Mampu memahami konsep dasar penelitian dan dapat membedakan dengan yang bukan penelitian Mampu memahami metode ilmiah Memahami tipe-tipe penelitian
127

MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

Mar 19, 2018

Download

Documents

truongkiet
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

MODUL PERKULIAHAN

Metodologi Peneltian Teknologi Informasi

Kontrak Perkuliahan Riset, Metode Ilmiah, Tipe Penelitian

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Ilmu Komputer Sistem Inforrmassi

01 87018 Tim Dosen

Abstract Kompetensi

Kontrak Perkuliahan Riset, Metode Ilmiah, Tipe Penelitian

Mengetahui kontrak perkuliahan Mampu memahami konsep dasar penelitian dan dapat membedakan dengan yang bukan penelitian Mampu memahami metode ilmiah Memahami tipe-tipe penelitian

Page 2: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 2

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

Modul 1

Riset atau penelitian sering dideskripsikan sebagai suatu proses investigasi yang dilakukan

dengan aktif, tekun, dan sistematis, yang bertujuan untuk menemukan, menginterpretasikan,

dan merevisi fakta-fakta. Penyelidikan intelektual ini menghasilkan suatu pengetahuan yang

lebih mendalam mengenai suatu peristiwa, tingkah laku, teori, dan hukum, serta membuka

peluang bagi penerapan praktis dari pengetahuan tersebut. Istilah ini juga digunakan untuk

menjelaskan suatu koleksi informasi menyeluruh mengenai suatu subyek tertentu, dan

biasanya dihubungkan dengan hasil dari suatu ilmu atau metode ilmiah. Kata ini diserap dari

kata bahasa Inggris research yang diturunkan dari bahasa Perancis yang memiliki arti

harfiah "menyelidiki secara tuntas".

Sebuah riset yang baik akan menghasilkan:

1. Produk atau inovasi baru yang dapat langsung dipakai oleh industri (bukan hanya

sebatas purwarupa)

2. Paten

3. Publikasi di jurnal internasional

Definisi Metode menurut para ahli:

(Rothwell & Kazanas; Titus ; Macquarie; Wiradi ; Agus M. H. )

1. Metode adalah cara, pendekatan, atau proses untuk menyampaikan informasi.

2. Metode adalah rangkaian cara dan langkah yang tertib dan terpola untuk menegaskan

bidang keilmuan.

3. Metode adalah suatu cara melakukan sesuatu, terutama yang berkenaan dengan

rencana tertentu.

4. Metode adalah seperangkat langkah (apa yang harus dikerjakan) yang tersusun secara

sistematis (urutannya logis).

5. Metode adalah cara yang sudah dipikirkan masak-masak dan dilakukan dengan

mengikuti langkah-langkah tertentu guna mencapai tujuan yang hendak dicapai.

Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang

digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu.

Metodologi juga merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode.

Penelitian merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah

pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk

menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban.

Page 3: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 3

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

Hakekat penelitian dapat dipahami dengan mempelajari berbagai aspek yang mendorong

penelitian untuk melakukan penelitian. Setiap orang mempunyai motivasi yang berbeda, di

antaranya dipengaruhi oleh tujuan dan profesi masing-masing.

Motivasi dan tujuan penelitian secara umum pada dasarnya adalah sama, yaitu bahwa

penelitian merupakan refleksi dari keinginan manusia yang selalu berusaha untuk

mengetahui sesuatu.

Keinginan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan merupakan kebutuhan

dasar manusia yang umumnya menjadi motivasi untuk melakukan penelitian.

Prinsip metodologi

Beberapa prinsip metodologi oleh beberapa ahli, di antaranya:

A. Rene Descartes

Dalam karyanya Discourse On Methoda,

ada 6 prinsip metodologi yaitu:

1. Membicarakan masalah ilmu pengetahuan diawali dengan menyebutkan akal sehat

(common sense) yang pada umumnya dimiliki oleh semua orang.

Akal sehat menurut Descartes ada yang kurang, adapula yang lebih banyak memilikinya,

namun yang terpenting adalah penerapannya dalam aktivitas ilmiah.

2. Menjelaskan kaidah-kaidah pokok tentang metode yang akan dipergunakan dalam

aktivitas ilmiah maupun penelitian.

Descartes mengajukan 4 langkah atau aturan yang dapat mendukung metode yang

dimaksud yaitu:

(a) Jangan pernah menerima baik apa saja sebagai yang benar, jika anda tidak mempunyai

pengetahuan yang jelas mengenai kebenarannya. Artinya, dengan cermat hindari

kesimpulan-kesimpulan dan pra konsepsi yang terburu-buru dan jangan memasukkan

apapun ke dalam pertimbangan anda lebih dari pada yang terpapar dengan begitu jelas

sehingga tidak perlu diragukan lagi.

(b) Pecahkanlah setiap kesulitan menjadi sebanyak mungkin bagian dan sebanyak yang

dapat dilakukan untuk mempermudah penyelesaiannya secara lebih baik.

(c) Arahkan pemikiran secara jernih dan tertib, mulai dari objek yang paling sederhana dan

paling mudah diketahui, lalu meningkat sedikit demi sedikit, setahap demi setahap ke

pengetahuan yang paling kompleks, dan dengan mengandaikan sesuatu urutan bahkan di

antara objek yang sebelum itu tidak mempunyai ketertiban baru.

Page 4: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 4

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

(d) Buatlah penomoran untuk seluruh permasalahan selengkap mungkin, dan adakan

tinjauan ulang secara menyeluruh sehingga anda dapat merasa pasti tidak suatu pun yang

ketinggalan.

Langkah yang digambarkan Descartes ini menggambarkan suatu sikap skeptis metodis

dalam memperoleh kebenaran yang pasti.

3. Menyebutkan beberapa kaidah moral yang menjadi landasan bagi penerapan metode

sebagai berikut :

(a) Mematuhi undang-undang dan adat istiadat negeri, sambil berpegang pada agama yang

diajarkan sejak masa kanak-kanak.

(b) Bertindak tegas dan mantap, baik pada pendapat yang paling meyakinkan maupun yang

paling meragukan.

(c) Berusaha lebih mengubah diri sendiri dari pada merombak tatanan dunia.

4. Menegaskan pengabdian pada kebenaran yang acap kali terkecoh oleh indera. Kita

memang dapat membayangkan diri kita tidak berubah, namun kita tidak dapat

membayangkan diri kita tidak bereksistensi, karena terbukti kita dapat menyangsikan

kebenaran pendapat lain.

5. Menegaskan perihal dualisme dalam diri manusia yang terdiri atas dua substansi yaitu

RESCOGITANS (jiwa bernalar) dan RES-EXTENSA (jasmani yang meluas). Tubuh (Res-

Extensa) diibaratkan dengan mesin yang tentunya karena ciptaan Tuhan, maka tertata lebih

baik. Atas ketergantungan antara dua kodrat ialah jiwa bernalar dan kodrat jasmani. Jiwa

secara kodrat tidak mungkin mati bersama dengan tubuh. Jiwa manusia itu abadi.

B. Alfred Julesayer

Dalam karyanya yang berjudul Language, Truth and Logic yang terkait dengan prinsip

metodologi adalah prinsip verifikasi. Terdapat dua jenis verifikasi yaitu:

1. Verifikasi dalam arti yang ketat (strong verifiable) yaitu sejauh mana kebenaran suatu

proposisi (duga-dugaan) itu mendukung pengalaman secara meyakinkan

2. Verifikasi dalam arti yang lunak, yaitu jika telah membuka kemungkinan untuk menerima

pernyataan dalam bidang sejarah (masa lampau) dan ramalan masa depan sebagai

pernyataan yang mengandung makna

3. Ayer menampik kekuatiran metafisika dalam dunia ilmiah, karena pernyataan-pernyataan

metafisika (termasuk etika theologi) merupakan pernyataan yang MEANING LESS (tidak

bermakna) lantaran tidak dapat dilakukan verifikasi apapun.

C. Karl Raimund Popper

Page 5: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 5

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

K.R. Popper seorang filsuf kontemporer yang melihat kelemahan dalam prinsip verifikasi

berupa sifat pembenaran (justification) terhadap teori yang telah ada.

K.R. Popper mengajukan prinsip verifikasi sebagai berikut:

1. Popper menolak anggapan umum bahwa suatu teori dirumuskan dan dapat dibuktikan

kebenarannya melalui prinsip verifikasi. Teori-teori ilmiah selalu bersifat hipotetis (dugaan

sementara), tak ada kebenaran terakhir. Setiap teori selalu terbuka untuk digantikan oleh

teori lain yang lebih tepat.

2. Cara kerja metode induksi yang secara sistematis dimulai dari pengamatan (observasi)

secara teliti gejala (simpton) yang sedang diselidiki. Pengamatan yang berulang -ulang itu

akan memperlihatkan adanya ciri-ciri umum yang dirumuskan menjadi hipotesa. Selanjutnya

hipotesa itu dikukuhkan dengan cara menemukan bukti-bukti empiris yang dapat

mendukungnya. Hipotesa yang berhasil dibenarkan (justifikasi) akan berubah menjadi

hukum. K.R. Popper menolak cara kerja di atas, terutama pada asas verifiabilitas, bahwa

sebuah pernyataan itu dapat dibenarkan berdasarkan bukti-bukti verifikasi pengamatan

empiris.

3. K.R Popper menawarkan pemecahan baru dengan mengajukan prinsip FALSIFA

BILITAS, yaitu bahwa sebuah pernyataan dapat dibuktikan kesalahannya. Maksudnya

sebuah hipotesa, hukum, ataukah teori kebenarannya bersifat sementara, sejauh belum ada

ditemukan kesalahan-kesalahan yang ada di dalamnya. Misalnya, jika ada pernyataan

bahwa semua angsa berbulu putih melalui prinsip falsifiabilitas itu cukup ditemukan seekor

angsa yang bukan berbulu putih (entah hitam, kuning, hijau, dan lain-lain), maka runtuhlah

pernyataan tersebut. Namun apabila suatu hipotesa dapat bertahan melawan segala usaha

penyangkalan, maka hipotesa tersebut semakin diperkokoh.

Karakteristik penelitian

1. Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh pengetahuan yang dapat menjawab berbagai

pertanyaan-pertanyaan atau dapat memecahkan suatu permasalahan.

2. Metodologi penelitian adalah pengetahuan yang mengkaji ketentuan mengenai metode-

metode yang digunakan dalam penelitian.

3. Penelitian dan ilmu merupakan operasionalisasi dari metode yang digunakan untuk

memperoleh pengetahuan ilmiah.

Paradigma kuantitatif

a. Paradigma tradisional, positivis, eksperimental, empiris.

b. Menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian dengan

angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik.

c. Realitas bersifat obyektif dan berdimensi tunggal.

d. Peneliti independen terhadap fakta yang diteliti.

Page 6: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 6

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

e. Bebas nilai dan tidak bias.

f. Pendekatan deduktif.

g. Pengujian teori dan analisis kuantitatif.

Paradigma kualitatif

a. Pendekatan konstruktifis, naturalistis (interpretatif), atau perspektif postmodern.

b. Menekankan pada pemahaman mengenai masalah-masalah dalam kehidupan sosial

berdasarkan kondisi realitas.

c. Realitas bersifat subyektif dan berdimensi banyak.

d. Peneliti berinteraksi dengan fakta yang diteliti.

e. Tidak bebas nilai dan bias.

f. Pendekatan induktif.

g. Penyusunan teori dengan analisis kualitatif.

Perbedaan paradigma kuantitatif dengan paradigma kualitatif

Perbedaan antara Paradigma Kuantitatif dengan Paradigma Kualitatif terletak pada asumsi-

asumsi yang digunakan dalam penelitian. Perbedaan selanjutnya akan memengaruhi

strategi dan desain penelitian. Perbedaan asumsi tsb di antaranya adalah sbb :

1. Hubungan peneliti dengan fakta yang diteliti menurut paradigma kuantitatif diasumsikan

bersifat independen sehingga peneliti dapat menguji realitas fakta secara obyektif, terbatas

pada dimensi tunggal, bebas nilai. Sebaliknya menurut asumsi paradigma kualitatif,

penelitian berinteraksi dengan fakta yang diteliti, sehingga lebih bersifat subyektif, tidak

bebas nilai.

2 Proses penelitian paradigma kuantitatif menggunakan pendekatan deduktif, sedangkan

pada penelitian paradigma kualitatif menggunakan pendekatan induktif.

3. Paradigma kuantitatif menekankan pengujian teori dengan analisis kuantitatif

dibandingkan pendekatan kualitatif yang memberikan tekanan pada penyusunan teori

melalui pengungkapan fakta dengan analisis kualitatif.

Page 7: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 7

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

Daftar Pustaka

1. Kuncoro, Mudrajad. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi.Erlangga. Jogjakarta.

2003

2. Jogiyanto, Metodologi Penelitian: Sistem Informasi. Penerbit Andi Jogyakarta. 2008

3. Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Penerbit Remaja Rosdakarya.

Bandung. 2002

4. Myers, Michael D dan David Avison. Qualitative Research In Informations

Systems. SAGE Publications. London. 2002

5. Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002

6. Materi Pelatihan UNISTAFF, Uni Kassel 2009, Research Management

7. http://id.wikipedia.org/wiki/Riset

8. http://id.wikipedia.org/wiki/Metodologi_penelitian

Page 8: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

1

MODUL PERKULIAHAN

Metodologi Peneltian Teknologi Informasi

Teknik identifikasi dan perumusan masalah penelitian Kriteria pemilihan masalah penelitian Kesalahan umum perumusan masalah Masalah Penelitian Teknologi Informasi Beberapa trending topics di masyarakat

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Ilmu Komputer Sistem Inforrmassi

02 87018 Tim Dosen

Abstract Kompetensi

Teknik identifikasi dan perumusan masalah penelitian, Kriteria pemilihan masalah penelitian Kesalahan umum perumusan masalah, Masalah Penelitian Teknologi Informasi Beberapa trending topics di

Mampu mengidentifikasi masalah penelitian Mampu membuat perumusan masalah penelitian

Page 9: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 2

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

masyarakat

Modul 2

Karakteristik Tugas Akhir

1. Berfokus pada kajian mengenai salah satu isu sentral yang tercakup dalam salah

satu disiplin dalam ilmu pendidikan sesuai dengan program studi yang ditempuh oleh

mahasiswa yang bersangkutan.

2. Merupakan pengujian empirik terhadap posisi teoritik tertentu.

3. Menggunakan data primer sebagai data utama yang dapat ditunjang oleh data

sekunder.

4. Ditulis dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar, kecuali untuk program studi

bahasa asing.

Judul

Judul penelitian berisi pernyataan yang secara spesifik mencerminkan isi penelitian yang

akan dilakukan (mencerminkan konsep atau hubungan antar konsep dari gejala/fenomena

yang diteliti).

BAB I: Pendahuluan

1.1. Latar Belakang Penelitian

Mengemukakan hal-hal yang menjadi latar belakang pemilihan topik penelitian,

termasuk mensignifikasikan pemilihan topik penelitian tersebut. Penelitian dapat

diangkat dari gejala empiris atau permasalahan praktis dan/atau permasalahan

teoritis.

Mengemukakan dan meletakkan penelitian yang akan dilakukan dalam peta

keilmuan yang menjadi perhatian peneliti, menunjukkan penelitian-penelitian

terdahulu yang dilakukan oleh peneliti (dan peneliti-peneliti lain) yang relevan dengan

penelitian yang akan dilakukan.

Page 10: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 3

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

1.2. Rumusan Masalah atau Identifikasi Masalah

Merumuskan masalah penelitian (research problem) dan mengemukakan pernyataan

masalah (problem statement).

1.3. Tujuan Penelitian

Mengemukakan tujuan penelitian yang akan dilakukan.

Pada penelitian deduktif–hipotetikal, tujuan penelitian lazimnya adalah untuk

menjelaskan/mengukur hubungan (asosiasi atau kausalitas) antarvariabel yang

menjadi perhatian dalam studi.

1.4. Kegunaan Penelitian atau Manfaat Penelitian

Mengungkapkan secara spesifik kegunaan yang hendak dicapai dari:

Aspek teoritis (keilmuan) dengan menyebutkan kegunaan teoritis apa yang dapat

dicapai dari masalah yang diteliti.

Aspek praktis (guna laksana) dengan menyebutkan kegunaan apa yang dapat

dicapai dari penerapan pengetahuan yang dihasilkan penelitian ini.

Bab II: Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

Bab ini menyajikan kajian pustaka, kerangka pemikiran dan hipotesis. Tentang hipotesis,

lihat penjelasan pada butir 2.3. Hipotesis.

2.1. Kajian Pustaka

Melakukan kajian kepustakaan yang relevan dengan masalah penelitian. Pada bagian ini

dilakukanlah kajian/diskusi mengenai konsep dan teori yang digunakan berdasarkan literatur

yang tersedia, terutama dari artikel-artikel yang dipublikasikan dalam berbagai jurnal ilmiah.

Kajian pustaka berfungsi untuk membangun konsep atau teori yang menjadi dasar studi.

2.2. Kerangka Pemikiran

Pada dasarnya kerangka pemikiran diturunkan dari (beberapa) konsep/teori yang relevan

dengan masalah yang diteliti, sehingga bisa memunculkan asumsi-asumsi dan/atau

proposisi, yang dapat ditampilkan dalam bentuk bagan alur pemikiran, yang kemudian dapat

dirumuskan ke dalam hipotesis operasional atau hipotesis yang dapat diuji.

Page 11: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 4

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

2.3. Hipotesis

Hipotesis adalah pernyataan tentatif tentang hubungan (asosiasi/kausalitas) antara

beberapa variabel. Pada penelitian kuantitatif, hipotesis lazim dituliskan dalam subbab

tersendiri (lihat penjelasan tentang Kerangka Pemikiran).

BAB III: Metodologi

Adalah menguraikan paradigma/pendekatan/metode yang akan dipergunakan pada

penelitian. Uraian mencakup, tapi tidak terbatas pada, hal-hal sebagai berikut:

Uraian tentang rancangan penelitian yang dipilih.

Prosedur pengambilan/pemilihan sampel dan penentuan unit analisis.

Sumber dan teknik pengumpulan data serta instrumen penelitian.

Pengolahan dan analisis data termasuk (uji) validitas data yang sesuai dengan

rancangan penelitian yang diusulkan.

Lokasi dan waktu penelitian.

Pada beberapa disiplin ilmu-ilmu eksakta, bab ini dapat diberi judul “BAHAN/OBJEK DAN

METODE PENELITIAN”. Sesuai dengan judul tersebut, uraian pada bab ini dimulai dengan

uraian tentang bahan, subjek, dan objek penelitian di dalam bagian yang diberi sub-judul

“Bahan/Objek Penelitian”, kemudian dilanjutkan dengan uraian yang diberi sub-judul

“Metode Penelitian”; uraian memuat butir-butir seperti pada

paradigma/pendekatan/metode di atas.

Daftar Pustaka

Adalah daftar dari seluruh kepustakaan yang digunakan/dirujuk dalam teks. Cara

penulisannya bisa dilihat pada BAB III tentang Teknik Penulisan Tesis dan Disertasi

dalam buku pedoman ini.

Lampiran

Berisi lampiran tentang hal-hal yang relevan dengan Usulan Penelitian, misalnya

angket/kuesioner, pedoman wawancara, dan peta lokasi.

Page 12: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 5

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

Daftar Pustaka

9. Kuncoro, Mudrajad. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi.Erlangga. Jogjakarta.

2003

10. Jogiyanto, Metodologi Penelitian: Sistem Informasi. Penerbit Andi Jogyakarta. 2008

11. Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Penerbit Remaja Rosdakarya.

Bandung. 2002

12. Myers, Michael D dan David Avison. Qualitative Research In Informations

Systems. SAGE Publications. London. 2002

13. Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002

14. Materi Pelatihan UNISTAFF, Uni Kassel 2009, Research Management

15. http://id.wikipedia.org/wiki/Tesis

16.

Page 13: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

MODUL PERKULIAHAN

Metodologi Peneltian Teknologi Informasi

Kriteria Pustaka untuk Peneliti

Tipe Perpustakaan, Teknik

Penulisan sitiran dan Daftar

Pustaka, Beberapa Jurnal Ilmiah

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Ilmu Komputer Sistem Inforrmassi

03 87018 Tim Dosen

Abstract Kompetensi

Kriteria Pustaka untuk Peneliti Tipe perpustakaan Teknik penulisan sitiran dan Daftar Pustaka

Mampu menelusuri dan mereview pustaka ilmiah

Page 14: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 2

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

Beberapa Jurnal Ilmiah

Modul 3

Sistem penulisan referensi Harvard membahas format untuk penulisan dan

pengorganisasian kutipan dari materi sumber. Sistem ini juga dikenal dengan sebutan

author-date system —sistem penulis-tanggal— (Curtin University, 2007: 1), dan

parenthetical referencing —penulisan referensi dalam kurung—(Perelman, Barrett &

Paradis, 2000).

Dalam sistem penulisan referensi Harvard, kutipan singkat terhadap sumber ditulis dalam

kurung di dalam teks dari suatu artikel, dan kutipan lengkapnya dikumpulkan dalam urutan

abjad di bawah judul "Referensi", "Daftar Rujukan", atau "Daftar Acuan" di bagian akhir.

Kutipan di dalam teks ditempatkan di dalam kurung setelah kalimat atau bagiannya, diikuti

tahun penerbitan, seperti (Smith 2005), dan nomor halaman bila diperlukan (Smith 2005, h.

1) atau (Smith 2005:1). Kemudian dalam bagian Referensi, kutipan lengkap diberikan:

Smith, John. (2005). Playing nicely together. St. Petersburg, FL (USA): Wikimedia

Foundation.

Sistem penulisan referensi Harvard adalah gaya penulisan yang lebih disukai oleh British

Standards Institution (1990), American Psychological Association (APA Style 2001). Gaya ini

merupakan salah satu dari beberapa sistem yang direkomendasikan oleh Council of Science

Editors (Scientific Style and Format 2006, intro)[1] dan Chicago Manual of Style (2003).

Menurut makalah tahun 1896 tentang bibliografi oleh Charles Sedgwick Minot dari Harvard

Medical School, asal mula dari sistem penulisan referensi Harvard adalah dari makalah

karya Edward Laurens Mark, Hersey profesor anatomi dan direktur laboratorium zoologi di

Harvard University, yang mungkin menyalinnya dari sistem katalog yang digunakan pada

saat itu sampai sekarang oleh perpustakaan Musium Zoologi Komparatif Harvard.[2] Pada

tahun 1881, Mark menulis makalah tentang kelahiran embrio siput taman, yang

menyertakan kutipan jenis penulis-tanggal dalam kurung di halaman 194, contoh pertama

dari referensi demikian (Mark 1881, p.194). Sampai saat itu, menurut Eli Chernin yang

menulis dalam British Medical Journal, referensi muncul dalam gaya yang tidak konsisten

dalam catatan kaki, yang dirujuk dalam teks menggunakan beragam simbol pencetak,

termasuk tanda bintang dan tanda salib.[2]

Chernin mencatat bahwa suatu tulisan penghargaan (festschrift) pada tahun 1903

didedikasikan pada Mark oleh 140 mahasiswa, termasuk Theodore Roosevelt,

Page 15: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 3

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

mengkonfirmasikan bahwa penulisan referensi sistem Harvard dimunculkan oleh Mark.

Tulisan tersebut memberikan penghormatan pada makalah Mark tahun 1881, tulisan yang

"memperkenalkan pada zoologi kutipan yang lengkap dan akurat serta metoda yang

menyenangkan dan seragam untuk penulisan referensi dari teks ke bibliografi."[2]

Menurut catatan editorial dalam British Medical Journal tahun 1945, anekdot yang belum

terkonfirmasi menyatakan bahwa istilah "sistem Harvard" diperkenalkan oleh pendatang dari

Inggris ke perpustakaan Harvard University, yang terkesan dengan sistem kutipan itu, dan

menamainya "sistem Harvard" saat kembali ke Inggris.[2]

Ciri yang aneh dari 'sistem Harvard' adalah bahwa menurut pustakawan Harvard sendiri,

"Sistem Harvard adalah suatu kesalahan penamaan (Bourneuf n.d.)". Di Inggris dan negara-

negara persemakmuran, sebelumnya disebut persemakmuran Inggris, nama 'sistem

Harvard' banyak digunakan, tapi tidak di universitas yang dijadikan nama sistem tersebut.

Pernah dikatakan oleh profesor di Harvard bahwa, "(Sistem) itu seperti apa yang kita sebut

Sistem Ilmu Sosial".

Penggunaan[sunting | sunting sumber]

Sistem Harvard digunakan terutama dalam ilmu sosial, dengan versi pertama dari tuntunan

gaya APA yang sudah diterbitkan pada tahun 1929 (Roediger 2004).

Jenis penulisan referensi yang sama, dikenal beragam seperti nomor-penulis, urutan-

kutipan, atau Sistem Vancouver, telah digunakan oleh jurnal medis Inggris dan Badan Editor

Biologi Amerika Serikat (sekarang Badan Editor Ilmiah). Sarjana dalam bidang seni dan

sastra secara tradisional lebih menyukai sistem "documentary-note". Selama tahun 1980an,

kemudahan penulisan referensi mulai mengalahkan tradisi dan kutipan dalam teks mulai

muncul dalam bidang sastra, dalam Chicago Manual of Style dan MLA Handbook. Dalam

dekade-dekade terakhir, kebanyakan organisasi sarjana dan profesional telah mengadopsi

sistem penulisan referensi Harvard.[3]

Cara pengutipan[sunting | sunting sumber]

Struktur kutipan dalam sistem penulisan referensi Harvard adalah nama penulis, tahun

penerbitan, dan rentang nomor halaman, dalam kurung, seperti diilustrasikan dalam contoh

Smith sedikit di bawah bagian teratas artikel ini.

Nomor halaman dihilangkan bila seluruh tulisan dikutip. Nama penulis dihilangkan

bila sudah ada dalam teks. Sehingga akan ditulis: "Jones (2001) merevolusi bidang

bedah trauma."

Dua atau tiga penulis dikutip dengan menggunakan kata "dan" atau tanda "&":

(Deane, Smith, dan Jones, 1991) atau (Deane, Smith & Jones, 1991). Enam atau

lebih penulis dikutip menggunakan et al. (Deane et al. 1992).

Page 16: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 4

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

Tahun yang tidak diketahui dikutip sebagai no date (Deane n.d.). Rujukan pada cetak

ulang dikutip dengan tahun publikasi asli di dalam kurung siku(Marx [1867] 1967, p.

90).

Bila seorang penulis menerbitkan dua buku pada tahun 2005, tahun dari buku

pertama (dalam urutan abjad dari rujukan) dikutip sebagai 2005a, dan yang kedua

sebagai 2005b.

Kutipan ditempatkan di tempat yang cocok, di tengah atau di akhir kalimat. Bila di

akhir kalimat, ditempatkan sebelum titik, tapi untuk seluruh blok kutipan ditempatkan

segera setelah titik di akhir blok karena catatan kutipan itu bukan bagian dari kutipan

itu sendiri.

Kutipan lengkap disediakan dalam urutan berdasar abjad di bagian setelah teks,

biasanya ditandai sebagai "Referensi", "Daftar rujukan", atau "Daftar acuan."

Perbedaannya dengan daftar pustaka atau bibliografi adalah bahwa daftar pustaka

dan bibliografi bisa menyertakan tulisan yang tidak dikutip secara langsung dalam

teks.

Seluruh kutipan menggunakan font yang sama dengan teks utama.

Bila mengutip sumber dari internet, juga perlu menyediakan nama dan tempat dari

sponsor sumber, tanggal mengakses, keseluruhan URL atau hanya rincian situs

utama, sebagai tambahan informasi tentang penulis/editor, tahun terbit, dan judul

dokumen. Sumber kutipan juga lebih disukai bila ditandai dengan kurung siku

sebagai [internet] atau [online] untuk menekankan bahwa ini adalah versi tidak

tercetak.

Contoh[sunting | sunting sumber]

Contoh dari rujukan buku adalah:

Smith, J. (2005a). Harvard Referencing. London: Jolly Good Publishing.

Smith, J. (2005b). Dutch Citing Practices. The Hague: Holland Research

Foundation.

Dalam menuliskan kota tempat terbit, kota yang telah dikenal secara internasional (seperti

London atau New York) dikutip hanya kotanya saja. Bila kotanya kurang dikenal secara

internasional, negaranya (atau provinsi untuk Indonesia) juga disertakan.

Contoh dari rujukan jurnal adalah:

Smith, John Maynard. (1998). The origin of altruism. Nature 393: 639–40.

Artikel surat kabar biasanya dikutip dalam teks tapi dihilangkan dalam bagian "Daftar

rujukan". Contoh pengutipan surat kabar formal adalah:

Bowcott, O. (2005, 18 October). "Protests halt online auction to shoot stag", The

Guardian. Diakses 7 Februari 2006.

Bila publikasinya offline:

Page 17: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 5

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

Bowcott, O. (18 Oktober 2005). Protests halt online auction to shoot stag. The

Guardian.

Catatan isi[sunting | sunting sumber]

Suatu catatan isi umumnya berisi informasi dan penjelasan yang tidak masuk ke dalam teks

utamanya sendiri, tapi berguna untuk memberikan penjelasan tambahan tentang informasi

dalam teks atau informasi yang dirujuk. Catatan isi umumnya diberikan sebagai catatan kaki

atau catatan akhir. Catatan isi ini bisa mengandung sistem penulisan referensi Harvard,

seperti halnya teks utama.

Pro dan kontra dengan sistem penulisan referensi lain[sunting | sunting sumber]

Pro[sunting | sunting sumber]

Kelebihan utama dari sistem penulisan referensi Harvard adalah bahwa seorang

pembaca yang mengenal bidang itu besar kemungkinan akan dapat mengenali

kutipan itu tanpa perlu melihat bagian daftar rujukan.

Kelebihan lain adalah bahwa bila referensi yang sama dikutip lebih dari satu kali,

bahkan pembaca biasa yang tidak mengenal penulis akan mengingat namanya. Bila

banyak kutipan dalam teks untuk halaman berbeda dari sumber yang sama

digunakan, sistem penulisan referensi Harvard dapat menjadikannya lebih

sederhana bagi pembaca dibanding harus bolak-balik ke catatan kaki dan catatan

akhir penuh dengan kutipan "ibid".

Dengan sistem penulisan referensi Harvard, tidak ada kesukaran pemberian ulang

nomor bila kutipan dalam teks diubah, yang akan menjadi momok dari sistem catatan

akhir bernomor bila dikatakan bahwa kutipan pertama tidak pernah muncul dalam

urutan penomoran. (Perangkat lunak manajemen penulisan referensi bisa

mengotomasi aspek sistem penomoran ini [seperti sistem catatan akhir Microsoft

Word]; tapi banyak orang yang tidak memilikinya atau tidak bisa menggunakannya).

Sistem penulisan referensi Harvard menghilangkan masalah penomoran ulang ini.

Penulisan referensi sistem penulis-tanggal bekerja baik saat dikombinasikan dengan

catatan kaki substantif. Bila catatan kaki digunakan dengan catatan akhir, diperlukan

dua sistem yang berbeda dalam penandaan catatan: biasanya nomor untuk kutipan

sumber, dan simbol lain, seperti tanda bintang dan salib, untuk catatan substantif.

Pendekatan demikian akan menyulitkan dalam keadaan bagimanapun; untuk materi

yang tidak bernomor halaman akan menghasilkan dua rangkaian paralel catatan

akhir, yang dapat memusingkan pembaca. Penggunaan sistem penulis-tanggal untuk

sumber kutipan dapat menghindarkan masalah ini(Chicago Manual of Style 2003,

16.63–16.64).

Page 18: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 6

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

Kontra[sunting | sunting sumber]

Kekurangan utama dari sistem penulisan referensi Harvard adalah bahwa sistem ini

memakan tempat.

Aturan dapat menjadi rumit atau tidak jelas bagi referensi non-akademik, khususnya

bila penulis pribadi tidak diketahui, seperti dalam dokumen atau standar masalah

pemerintahan.

Bila menghapus kalimat yang dikutip, editor harus mengecek bagian daftar rujukan,

untuk melihat kalau-kalau referensi itu digunakan di tempat lain dalam artikel, dan

bila tidak, menghapus referensi itu. Hal tersebut menjadi pekerjaan manual yang

rumit, sehingga artikel yang menggunakan sistem penulisan referensi Harvard dapat

berakhir dengan referensi yang sebetulnya tidak digunakan dalam artikel.

Sistem ini mungkin tidak dikenal atau mengganggu bagi pembaca umum, yang tidak

terbiasa dengan artikel jurnal. Bagaimanapun, adalah mudah untuk mengabaikan

kutipan dalam kurung, bila pembaca tidak yakin maknanya.

Page 19: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 7

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

Daftar Pustaka

17. Kuncoro, Mudrajad. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi.Erlangga. Jogjakarta.

2003

18. Jogiyanto, Metodologi Penelitian: Sistem Informasi. Penerbit Andi Jogyakarta. 2008

19. Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Penerbit Remaja Rosdakarya.

Bandung. 2002

20. Myers, Michael D dan David Avison. Qualitative Research In Informations

Systems. SAGE Publications. London. 2002

21. Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002

22. Materi Pelatihan UNISTAFF, Uni Kassel 2009, Research Management

Page 20: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

MODUL PERKULIAHAN

Metodologi Peneltian Teknologi Informasi

Teknik Perumusan Tujuan dan

Manfaat Penelitian

Tenik Penentuan Judul

Penelitian

Pengembangan Hipotesis

Etika Penelitian

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Ilmu Komputer Sistem Inforrmassi

04 87018 Tim Dosen

Page 21: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 2

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

Abstract Kompetensi

Teknik Perumusan Tujuan dan Manfaat Penelitian Tenik Penentuan Judul Penelitian Pengembangan Hipotesis Etika Penelitian

Mampu merumuskan Tujuan, Manfaat, Judul Penelitian, Hipotesis, dan Memahami Etika Penelitian

Page 22: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 3

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

Modul 4

Tujuan Penelitian

Motivasi dan tujuan penelitian secara umum pada dasarnya adalah sama, yaitu bahwa

penelitian merupakan refleksi dari keinginan manusia yang selalu berusaha untuk

mengetahui sesuatu.

Keinginan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan merupakan kebutuhan

dasar manusia yang umumnya menjadi motivasi untuk melakukan penelitian.

Prinsip metodologi

Beberapa prinsip metodologi oleh beberapa ahli, di antaranya:

A. Rene Descartes

Dalam karyanya Discourse On Methoda,

ada 6 prinsip metodologi yaitu:

1. Membicarakan masalah ilmu pengetahuan diawali dengan menyebutkan akal sehat

(common sense) yang pada umumnya dimiliki oleh semua orang.

Akal sehat menurut Descartes ada yang kurang, adapula yang lebih banyak memilikinya,

namun yang terpenting adalah penerapannya dalam aktivitas ilmiah..

2. Menjelaskan kaidah-kaidah pokok tentang metode yang akan dipergunakan dalam

aktivitas ilmiah maupun penelitian.

Page 23: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 4

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

Descartes mengajukan 4 langkah atau aturan yang dapat mendukung metode yang

dimaksud yaitu:

(a) Jangan pernah menerima baik apa saja sebagai yang benar, jika anda tidak

mempunyai pengetahuan yang jelas mengenai kebenarannya. Artinya, dengan

cermat hindari kesimpulan-kesimpulan dan pra konsepsi yang terburu-buru dan

jangan memasukkan apapun ke dalam pertimbangan anda lebih dari pada yang

terpapar dengan begitu jelas sehingga tidak perlu diragukan lagi.

(b) Pecahkanlah setiap kesulitan menjadi sebanyak mungkin bagian dan sebanyak yang

dapat dilakukan untuk mempermudah penyelesaiannya secara lebih baik.

(c) Arahkan pemikiran secara jernih dan tertib, mulai dari objek yang paling sederhana

dan paling mudah diketahui, lalu meningkat sedikit demi sedikit, setahap demi

setahap ke pengetahuan yang paling kompleks, dan dengan mengandaikan sesuatu

urutan bahkan di antara objek yang sebelum itu tidak mempunyai ketertiban baru.

(d) Buatlah penomoran untuk seluruh permasalahan selengkap mungkin, dan adakan

tinjauan ulang secara menyeluruh sehingga anda dapat merasa pasti tidak suatu pun

yang ketinggalan.

Langkah yang digambarkan Descartes ini menggambarkan suatu sikap skeptis metodis

dalam memperoleh kebenaran yang pasti.

3. Menyebutkan beberapa kaidah moral yang menjadi landasan bagi penerapan metode

sebagai berikut :

(a) Mematuhi undang-undang dan adat istiadat negeri, sambil berpegang pada agama yang

diajarkan sejak masa kanak-kanak.

(b) Bertindak tegas dan mantap, baik pada pendapat yang paling meyakinkan maupun yang

paling meragukan.

(c) Berusaha lebih mengubah diri sendiri dari pada merombak tatanan dunia.

Page 24: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 5

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

4. Menegaskan pengabdian pada kebenaran yang acap kali terkecoh oleh indera. Kita

memang dapat membayangkan diri kita tidak berubah, namun kita tidak dapat

membayangkan diri kita tidak bereksistensi, karena terbukti kita dapat menyangsikan

kebenaran pendapat lain.

5. Menegaskan perihal dualisme dalam diri manusia yang terdiri atas dua substansi yaitu

RESCOGITANS (jiwa bernalar) dan RES-EXTENSA (jasmani yang meluas). Tubuh (Res-

Extensa) diibaratkan dengan mesin yang tentunya karena ciptaan Tuhan, maka tertata lebih

baik. Atas ketergantungan antara dua kodrat ialah jiwa bernalar dan kodrat jasmani. Jiwa

secara kodrat tidak mungkin mati bersama dengan tubuh. Jiwa manusia itu abadi.

Kriteria penelitian ilmiah

1. Dapat menyatakan tujuan dengan sejelas-jelasnya,

2. Menggunakan landasan teoritis dan metode pengujian data yang relevan,

3. Mengembangkan hipotesis yang dapat diuji dari telaah teoritis atau berdasarkan

pengungkapan data,

4. Telah mempunyai kemampuan untuk diuji ulang,

5. Memilih data dengan tepat sehingga hasilnya dapat dipercaya,

6. Menarik kesimpulan secara obyektif,

7. Melaporkan hasil secara parsimony,

8. Hasil penelitian dapat digeneralisasi

Page 25: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 6

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

Beberapa parameter untuk evaluasi masalah penelitian

(Ronny Kountur, 2007; Moh. Nazir, 2003), sbb :

1. Menarik.

Masalah yang menarik membuat kita termotivasi untuk melakukan penelitian dengan serius.

2. Bermanfaat.

Penelitian diharapkan membawa manfaat baik untuk pengembangan ilmu pengetahuan

maupun peningkatan kesejahteraan dan kualitas kehidupan manusia. Penelitian juga

diharapkan membawa manfaat bagi masyarakat dalam skala besar yaitu

nasional/internasional.

3. Hal Yang Baru.

Penelitian yang kita lakukan adalah sesuatu yang baru, solusi yang kita berikan adalah

solusi baru yang apabila kita bandingkan dengan solusi lain, dapat dibandingkan dalam hal

lebih efektif, murah, cepat, dsb.

4. Dapat Diuji (Diukur).

Supaya proses penelitian menjadi sempurna, masalah penelitian beserta variabel-

variablenya harus merupakan sesuatu yang bisa diuji dan diukur secara empiris. Kalau kita

melakukan penelitian korelasi, maka korelasi antara beberapa variabel yang kita teliti juga

harus diuji secara ilmiah dengan beberapa parameter.

5. Dapat Dilaksanakan.

Masalah yang baik dan berkualitas, jadi menjadi naif kalau akhirnya secara teknik penelitian

tidak bisa dilakukan. Penelitian ini berkaitan erat dengan keahlian, ketersediaan data,

kecukupan waktu dan dana.

6. Merupakan Masalah Yang Penting.

Ini agak sulit mengukurnya, tapi paling tidak ada gambaran bahwa tidak perlu melakukan

penelitian terhadap suatu masalah yang tidak penting.

Page 26: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 7

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

7. Tidak Melanggar Etika.

Penelitian harus dilakukan dengan kejujuran metodologi, prosedur harus dijelaskan kepada

obyek penelitian, tidak melanggar privacy, publikasi harus dengan persetujuan obyek

penelitian, tidak boleh melakukan penipuan dalam pengambilan data maupun pengolahan

data.

Daftar pertanyaan (research question) yang bersumber dari fokus masalah yang telah

dipilih, karena masalah yang ditemukan dapat dijadikan inisiasi pembuatan pertanyaan

terhadap masalah yang akan diteliti. Karakteristik “research question” yang baik adalah

sebagai berikut :

(1) feasible

(2) Clear

(3) Significant

(4) Ethical

Manfaat Penelitian :

• Peneliti

• masyarakat umum

• masyarakat industri

• pengembangan ilmu pengetahuan

Page 27: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 8

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

Daftar Pustaka

23. Kuncoro, Mudrajad. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi.Erlangga. Jogjakarta.

2003

24. Jogiyanto, Metodologi Penelitian: Sistem Informasi. Penerbit Andi Jogyakarta. 2008

25. Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Penerbit Remaja Rosdakarya.

Bandung. 2002

26. Myers, Michael D dan David Avison. Qualitative Research In Informations

Systems. SAGE Publications. London. 2002

27. Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002

28. Materi Pelatihan UNISTAFF, Uni Kassel 2009, Research Management

Page 28: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

MODUL PERKULIAHAN

Metodologi Peneltian Teknologi Informasi

Perbedaan antara penelitian

sosial dan eksakta

Metode Penelitian Sosial

Perancangan Percobaan

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Ilmu Komputer Sistem Inforrmassi

05 87018 Tim Dosen

Abstract Kompetensi

Perbedaan antara penelitian social dan eksakta Metode Penelitian

Mampu mendisain penelitian sosial dan eksperimental

Page 29: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 2

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

Sosial Perancangan Percobaan

Modul 5

A. Jenis Penelitian Berdasarkan Bidang Ilmu

Menurut Prof. Dr. Suharismi Arikunto, ragam penelitian ditinjau dari bidang ilmu antara

lain penelitian terhadap pendidikan, ekonomi, kesehatan, keteknikan, ruang angkasa,

pertanian, perbankan, kedokteran, keolahragaan dan lain sebagainya (Arikunto, 2006:

9).

Drs. Cholid Narbuko dengan mengutip pendapat Prof. Sutrisno Hadi, MA

menggolongkan jenis penelitian menurut bidang ilmu meliputi misalnya penelitian

pendidikan, penelitian pertanian, peneltian hukum, penelitian ekonomi, dan penelitian

agama (Narbuko dan Abu, 2005: 41).

Lebih lanjut, Iqbal Hasan, MM, menjelaskan ragam penelitian ditinjau dari bidang

ilmunya antara lain:

1. Penelitian Bisnis

Penelitian bisnis adalah penelitian yang dilaksanakan dalam bidang bisnis, seperti hal-

hal sebagai berikut.

- Akunting, seperti prosedur, praktek dan pengendalian anggaran, metode pembiayaan

inventori, depresiasi, transfer pricing dan sebagainya.

- Keuangan, seperti operasi lembaga keuangan, rasio-rasio keuangan, merger dan

akuisisi, dan sebagainya.

- Manajemen, seperti sikap dan perilaku karyawan, manajemen SDM, manajemen

produksi/operasi, perumusan strategi, system informasi, dan sebagainya

- Pemasaran, seperti citra produk, periklanan, distribusi, penentuan harga, kemasan,

preferensi konsumen, pengembangan produk baru, dan sebagainya

2. Penelitian Komunikasi

Page 30: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 3

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

Penelitian komunikasi adalah penelitian yang dilaksanakan dalam bidang komunikasi,

seperti komunikasi massa, komunikasi bisnis, kehumasan dan periklanan.

3. Penelitian Hukum

Penelitian hukum adalah penelitian yang dilaksanakan dalam bidang hukum, seperti

hukum perdata, hukum pidana, hukum tatanegara dan hukum internasional.

4. Penelitian Pertanian

Penelitian pertanian adalah penelitian yang dilaksanakan dalam bidang pertanian,

seperti agribisnis, budidaya tanaman, hama tanaman dan agronomi

5. Penelitian Ekonomi

Penelitian ekonomi adalah penelitian yang dilaksanakan dalam bidang ekonomi, seperti

ekonomi mikro, ekonomi makro dan ekonomi pembangunan (Hasan, 2000: 12-13).

B. Jenis Penelitian Berdasarkan Tujuan

Jika ditinjau dari sudut pandang tujuan penelitian dilaksanakan, maka dapat digolongkan

menjadi 3 bentuk, yaitu penelitian eksploratif, penelitian developmental, dan penelitian

verifikatif (Narbuko dan Abu, 2005: 41). Namun Prof. Dr. Suharismi Arikunto menambah

bentuk yang ke empat yaitu penelitian kebijakan dan menjelaskan seluruh bentuk

penelitian tersebut sebagi berikut :

1. Penelitian Eksploratif

Penelitian eksploratif adalah penelitian yang dilaksanaakan untuk menggali secara luas

tentang sebab-sebab atau hal-hal yang mempengaruhi terjadinya sesuatu. Sebagai

contoh, penelitian yang dilakukan oleh tim dokter terhadap kejadian misterius yang

menimpa suatu desa yang mengakibatkan kematian penduduk secara berturut-turut.

2. Penelitian Developmental

Penelitian developmental adalah penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan dan

meningkatkan mutu dengan percobaan dan penyempurnaan. Contohnya, pada tahun

1970 pemerintah Indonesia melalui Departemen Pendidikan dan Kebudayaan ingin

mencoba metode pengajaran berprograma sebagai metode penyampaian pembelajaran.

Maka disusunlah seri buku berprograma dan mulai digunakan di sekolah.

Page 31: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 4

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

3. Penelitian Verifikatif

Penelitian verifiktif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengecek kebenaran hasil

penelitian lain. Contoh, pada tahun 1970 diadakan penelitian tentang rasa solidaritas

rakyat pedesaan dan dihasilkan suatu kesimpulan. Dua tahun kemudian, peneliti lain

mengadakan penelitian yang sama dengan tujuan mengecek kebenaran hasil penelitian

sebelumnya

4. Penelitian Kebijakan

Penelitian kebijakan adalah penelitian yang dilakukan oleh suatu lembaga atau institusi

untuk mengambil sebuah kebijakan dalam bidang tertentu. Sebagai contoh, sebuah

lembaga pemerintahan menagadakan upaya untuk meningkatkan disiplin karyawan.

Setelah ditemukan strategi yang diperkirakan paling tepat, lembaga tersebut

menyebarkan angket kepada para karyawan untuk menayakan usul-usul guna

mengefektifkan strategi yang dimaksud. Hasil yang didapatkan dari pengolahan data

angket tersebut digunakan oleh lembaga pemerintahan untuk menentukan kebijakan

yang akan diambil untuk meningkatkan disiplin karyawan (Arikunto, 2006: 7-8).

C. Jenis Penelitian Berdasarkan Sifat

Sesuai dengan buku Metodologi Penelitian terbitan Dirjen Perguruan Tinggi Depdikbud

dan Pengantar Penelitian; Dasar, Metode dan Teknik oleh Prof. Dr. Winarno Surachmad,

M.Sc,(Ed), sebagaimana yang dikutip oleh Drs. Cholid Narbuko, bahwa penelitian

berdasarkan sifat-sifat masalah dapat digolongkan menjadi sembilan macam yaitu :

1. Penelitian Historis (Historical Research)

Penelitian historis bertujuan untuk merekonstruksi masa lampau secara sistematis dan

objektif, dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, dan meverifikasikan, serta

mensistematiskan bukti-bukti untuk menegakkaan fakta dan memperoleh kesimpulan

yang kuat, dihubungkan dengan fakta yang ada masa lampau dan proyeksi masa depan.

Contoh, studi mengenai praktek dukun bayi di daerah pedasaan di Aceh, yang

bermaksud memahami dasarnya di masa lampau serta relevansinya untuk masa kini.

Penelitian ini mempunyai ciri:

Page 32: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 5

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

a. Penelitian historis lebih tergantung pada data yang diobservasi oleh peneliti sendiri.

Data yang baik akan dihasilkan oleh kerja yang cermat yang menganalisis keautentikan,

ketetapan dan pentingnya sumber-sumber

b. Penelitian historis haruslah tertib ketat, sistematis dan teratur.

c. Penelitian historis tergantug dua data, yaitu data primer, ialah data yang diperoleh

secara langsung oleh peneliti dan sumber primer (sumber asli), dan data sekunder yaitu

data yang diperoleh dari penelitian orang lain atau sumber sekunder jadi (bukan asli).

d. Penelitian historis menghendaki kritik untuk memperoleh kualitas data. Ada dua

macam kritik. Pertama, kritik eksternal menanyakan apakah data itu autentik artinya

datanya asli atau tiruan dan apabila apabila autentik apakah relevan serta akurat.

Kedua, kritik internal yaitu kritik yang menguji motif, objektifitas, dan kecermatan peneliti

terhadap data yang diperoleh. Dengan kritik ini penelitian historis akan lebih ketat,

sistematis, dan objektif.

e. Penelitian historis menggunakan pendekatan yang lebi utama dan dapat menggali

informasi yang lebih tua dibanding penelaahan pustaka.

2. Penelitian Deskriptif (Descriptive Research)

Peneltian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan

masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data. Jadi penelitian ini juga menyajikan

data, menganalisis dan menginterpretasi. Dan juga bersifat komparatif dan korelatif.

Penelitian deskriptif bertujuan untuk pemecahan masalah secara sistematis dan factual

mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi. Contohnya, survey mengenai sikap

masyarakat petani terhadap program KB.

Ciri-ciri penelitian ini antara lain :

a. Pada umumnya bersifat menyajikan potret keadaan yang bisa mengajukan hipotesis

atau tidak.

b. Merancang cara pendekatannya, hal ini meliputi macam datanya, penentuan

sampelnya, penentuan metode pengumpulan datanya, melatih tenaga lapangan, dan

sebagainya.

c. Mengumpulkan data

Page 33: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 6

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

d. Menyusun laporan

3. Penelitian Perkembangan (Developmental Research)

Penelitian perkembangan bertujuan untuk menyelidiki pula dan perurutan pertumbuhan

atau perubahan sebagai fungsi waktu. Contohnya, studi longitudinal mengenai

pertumbuhan anak yang secara langsung mengukur sifat-sifat pertumbuhan anak

(individu) yang diteliti.

Penelitian perkembangan menpunyai cirri :

a. Memusatkan perhatian pada studi tentang variable-varibel dan perkembangannya

selama beberapa waktu (bulan atau tahun). Tugasnya adalah menjawab pertanyaan-

pertanyaan bagaimanakah pola-pola pertumbuhan, lajunya, arahnya dan berbagai factor

yang mempengaruhi sifat-sifat perkembangan itu.

b. Dalam studi-studi cross setcional, biasanya dapat mencakup subjek yang lebih

banyak akan tetapi hanya akan memotret factor yang lebih sedikit dibanding studi

longitudinal. Dalam metode cross section ini biasanya sulit mengambil sampel antara

lain karena umumnya yang beragam.

c. Dalam studi longitudinal biasanya sulit dalam masalah sampling sebab subjeknya

terbatas studi longitudinal ini menuntuk kontiniutas, waktu yang panjang, biaya yang

banyak, dan penelitian yang ulet.

d. Studi-studi kecenderungan mengandung kelemahan bahwa factor-faktor tang tidak

diramalkan mungkin masuk dan memodifikasi atau membuat kecenderungan yang

berdasarkan masa lampau menjadi tidak sah. Pada umumnya ramalan untuk masa yang

panjang adalah hanya educated guess, sedangkan ramalan untuk waktu yang pendek

lebih reliabel dan lebih valid

4. Penelitian Kasus dan Penelitian Lapangan (Case Study and Field Research)

Tujuan penelitian kasus dan penelitian lapangan adalah untuk mempelajari secara

intensif tentang latar belakang keadaan sekarang, dan interaksi lingkungna suatu unit

social, individu, kelompok, lembaga atau masyarakat. Contohnya, studi lapangan yang

tuntas mengenai kebudayaan kelompok-kelompok masyarakat terpencil.

Ciri-ciri penelitian ini adalah :

Page 34: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 7

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

a. Penelitian kasus adalan penelitian yang mendalam mengenai kasus tertentu yang

hasilnya gambaran lengkap dan tetorganim mengenai kasus itu. Penelitian ini antara lain

mencakup keseluruhan siklus kehidupan, kadang-kadang hanya meliputi segmen-

segmen tertentu pada factor-faktor kasus.

b. Studi kasus cenderung untuk meneliti jumlah unit yang kecil tetapi mengenai variable-

variabel dan kondisi yang besar jumlahnya.

5. Penelitian Korelasional (Correlasional Research)

Tujuan penelitian korelasional adalah untuk menyelidiki sejauh mana variasi-variasi pada

suatu factor berkaitan dengan varisi-variasi pada satu atau lebih factor lain berdasarkan

koefesien korelasi. Contohnya, studi yang mempelajari hubungan antara skor pada tes

masuk perguruan tinggi dengan indeks prestasi.

Penelitian ini mempunyai ciri-ciri :

a. Penelitian ini memungkinkan pengukuran beberapa variabel dan saling hubungannya

secara serentak dalam keadaan realistiknya.

b. Penelitian ini menunjukkkan taraf tinggi hendaknya saling hubunhan bukan ada atau

tidaknya saling hubungan tersebut.

c. Penelitian cocok bila variabel-variabel bebas akibatnya kurang tertib dan kurang ketat.

d. Sering mengunakan data yang tanpa pilih-pilih.

6. Penelitian Kausal Komparatif (Causal Comparative Research)

Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat

berdasarkan pengamatan terhadap akibat yang ada, mencari kembai fakta yang

mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu. Contohnya, penelitian untuk

menentukan cirri-ciri yang efektif dengan menggunakan data yang mengenai sejarah

pekerjaan selengkap mungkin.

Penelitian kausal komparatif bersifat ex post facta artinya dikumpulkan setelah semua

kejadian diperoleh berlansung atau lewat. Penelitian mengambil satu atau lebih akibat

dan menguji data itu dengan menelusur kembali ke masa lampau untuk mencari sebab-

sebab, saling hubungan, dan maknamya.

Page 35: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 8

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

7. Penelitian Eksperimental Sungguhan (True Experimental Research)

Penelitian eksperimental sungguhan mempunyai tujuan untuk menyelidiki kemungkinan

sebab akibat dengan cara mengenakan kepada satu atau lebih kelompok eksperimental,

satu atau lebih kondisi perlakukan dari membandingkan hasilnya denagn satu atau lebih

kelompok control yang tidak dikenal kondisi perlakuan. Contoh, penelitian untuk

menyelidiki efek pemberian tambahan makanan di sekolah kepada murid-murid SD di

suatu daerah dengan memperhatikan keadaan social ekonomi orang tua dan taraf

intelegensinya.

Ciri-ciri ekperimental desain yaitu :

a. Menurut aturan variabel-variabel dan kondisi-kondisi eksperimen secara tertib dan

ketat, baik dengan control atau manipulasi lansung maupun randomisasi.

b. Secara khas menggunakan kelompok control sebagai garis dasar untuk dibandingkan

dengan kelompok yang dikenai perlakuan ekperimental.

c. Memusatkan usaha pada pengontrolan varian

d. Rancangan ini menuntuk interval validaty yang merupakan tujuan pertama metode

eksperimen. Apakah manipulasi eksperimen pada penelitian ini benar-benar

menimbulkan perbedaan.

e. Rancangan ini juga menuntut interval validty yaitu seberapa respresentatifkah

penemuan-penemuan penelitian ini dan sebarapa jauhkah hasilnya dapat disimpulkan.

f. Kemajuan dalam metodologi penelitian, misalnya rancangan factorial dan analisis

varian telah memungkinka peneliti untuk memanipulasikan atau membiarkan bervariasi

lebih dari satu variabel dan sekaligus menggunakan lebih dari satu kelompok

eksperimen.

8. Penelitian Eksperimental Semu (Quesi Experimental Research)

Penelitian eksperimen semu bertujuan untuk memperoleh informasi yang merupakan

perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya

dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol atau memanipulasikan

semua variabel yang relevan. Peneliti harus dengan jelas kompromi-kompromi apa yang

ada pada validitas interval dan validitas eksternal. Rancangannya dan berbuat dengan

Page 36: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 9

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

keterbatasan-keterbatasan tersebut. Contohnya, berbagai penelitian mengenai berbagai

problem social seperti kenakalan, keresahan, merokok, jumlah penderita jantung, dan

sebagainya, yang didalamnya control dan manipulasi tidak selalu dapat dilakukan

Cirri-ciri penelitian ini antara lain ;

a. Penelitian eksperimental semu secara khas mengenai keadaan praktis yang di

dalamnya tidak mungkin untuk mengontrol semua variabel yang relevan kecuali

beberapa variabel saja. Penelitian ini ditandai oleh metode control parsial berdasar atau

identifikasi secara hati-hati mengenai factor yang mempengaruhi factor internal dan

aktor eksternal.

b. Perbedaan antara penelitian eksperimental sungguh dan semu sangat kecil terutama

kalau yang dipergunakan subjek adalah manusia.

9. Penelitian Tindakan (Action Research)

Penelitian tindakan bertujuan mengembangkan keterampilan-keterampilan atau cara

pendekatan baru dan untuk memecakan masalah dengan penerapan lansung di dunia

kerja atau dunia actual yang lain. Contohnya, program inservice training untuk melatih

para orthopaedagog bekerja untuk menangani anak-anak yang mengalami kesulitan

belajar di sekolah, untuk menyusun program penjajagan perencanaan dan pelaksanaan

terpadu.

Penelitian ini bercirikan :

a. Praktis dan lansung relevan untuk situasi actual dalam dunia kerja

b. Fleksibel dan adaptif, membolehkan perubahan-perubahan selama masa penelitian

dan mengorbankan control untuk kepentingan on the spat experimentation dan inovasi.

c. Cara penelitin ini juga empiris bahwa penelitian ini mendasarkan diri pada observasi

actual dan data mengenai tingkah laku, tidak berdsarkan pada pendapat subjektif yang

didasarkan pada pengalaman masa lampau.

d. Penelitian tindakan kekurangan ketertiban ilmiah karena validitas internal dan

eksternalnya yang lemah, tujuannya situasional, sampelnya terbatas dan kurang

respresentatif serta control variabel bebasnya kecil (Narbuko dan Abu, 2005: 41-57).

Page 37: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 10

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

D. Jenis Penelitian Berdasarkan Tempat danWaktu

Berdasarkan tempat penelitian, penelitian dibedakan atas tiga, yaitu sebagai berikut :

1. Penelitian Lapangan (Field Research)

Penelitian lapangan adalah penelitian yang langsung dilakukan di lapangan atau pada

responden.

2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitian kepustakaan yaitu penelitian yang dilaksanakan dengan menggunakan

literature (kepustakaan), baik berupa buku, catatan, maupun laporan hasil penelitian dari

peneliti terdahulu.

3. Penelitian Laboratorium (Laboratory Research)

Penelitian laboratorium adalah penelitian yang dilaksanakan pada tempat tertentu

(laboratorium) dan biasanya bersifat eksperimen atau percobaan (Hasan, 2000: 11).

E. Perbedaan Penelitian Ilmu Sosial dengan Ilmu Alam

Penelitian ilmu social yaitu penelitian yang khusus meneliti bidang social seperti

ekonomi, pendidikan, hokum dan sebagainya. Sedangkan peneltian ilmu alam (eksakta)

yaitu penellitian yang khusus meneliti bidang eksakta seperti bidang kimia, fisika, biologi

dan sebagainya (Hasan, 2000: 11)

Perbedaan yang mendasar antara penelitian ilmu social dengan ilmu alam anatara lain :

1. Peneliti dalam bidang ilmu alam merupakan pengamat yang imparsial di luar alam,

meniliti proses alam tersebut dan mencoba menyempitkan proses ke dalam hubungan

yang sederhana. Peneliti ilmu alam tidak mengharapkan dapat mengubah alam,

walaupun peneliti mengetahui jika ia mengerti lebih baik tentang proses alam, manusia

akan sanggup mengunakan alam secara lebih baik. Sebaliknya peneliti dalam bidang

social tidak dapat menjadikan dirinya sebagai pengamat yang imparsial, ia tidak dapat

meniliti dan memperoleh pandangan tentang proses social itu sendiri. Akan tetapi,

perhatiannya, penilaiannya, tujuannya selalu berada dalam proses social itu sendiri.

Peneliti-peneliti ilmu social berpendapat bahwa dalam batas-batas tertentu, proses

dalam masyarakat tidak kaku, fleksibel, dan dapat diubah. Tujuan serta hasil penelitian

Page 38: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 11

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

digunakan untuk melayani keperluan masyarakat itu sendiri yang menjurus kepada

modifikasi dari pengaturan-pengaturan social yang telah ada.

2. Penelitian ilmu social, walaupun berhadapan dengan fenomena-fenomena yang tidak

kompleks, banyak dari fenomena tersebut relative kompleks dibanding dengan

fenomena ilmu alam. Lebih lanjut, perubahan-perubahan yang terjadi atas objek yang

diteliti secara relative dapat mengubah diri si peneliti sendiri dalam waktu yang lebih

cepat, sedangkan perubahan itu tidak mempunyai pengaturan yang lebih nyata

regulasinya. Dalam ilmu alam, walaupun fenomena-fenomenanya juga kompleks dan

sulit diteliti, tetapi peneliti ilmu alam mempunyai alat-alat yang ampuh serta metode yang

teruji dalam memechkan masalah dengan membagi-bagi fenomena menjadi bagian-

bagian yang wajar untuk dipecahkan satu per satu.

3. Dengan kelahirannya yang lebih awal, peneliti-peneliti ilmu alam telah mempunyai unit

ukur yang lebih sempurna dibandingkan dengan unit-unit pengukur yang digunakan

dalam penelitian-penelitian ilmu social. Penggunaan metode kuantitatif yang telah lazim

pada penelitian-penelitian ilmu alam, belu lagi cukup berkembang dalam penelitian-

penelitian ilmu social.

4. Peneltian ilmu social tidak memungkinkan melakukan ekperimentasi yang jelas

terhadap fenomena-fenomena social, dalam arti bahwa percobaan dalam ilmu social

tidak memunkinkan dilakukannya percobaan denganreplikasi serta control yang cukup

terjamin ketepatannya. Sedangkan dalam penelitian ilmu alam, variabel-variabel serta

fenomena-fenomena dapat diatur dalam bentuk percobaan dan dapat dibandingkan

dengan variabel control secara akurat (Nazir, 1988: 31-33)

5. Sikap masyarakat juga berbeda dalam merespon perekembangan ilmu alam dan ilmu

social. Masyarakat jauh lebih tertarik oleh perkembangan ilmu alam dari pada ilmu

social. Mereka mau meyediakan dana yang jauh lenih besar kepada riset-riset ilmu

alam, tetapi tidak demikian halnya kepada riset-riset ilmu social. Masyarakat tidak

segan-segan menyaksikan dan mengikuti perkembangan-perkembangan teknologi,

tetapi berskap sebaliknya terhadap perkembangan-perkembangan lembaga-lembaga

social (Hadi, 1981: 26).

Dengan demikian, seorang peneliti ilmu social merupakan pengamat yang berada dalam

objek dan fenomena social itu sendiri, variabel-variabel fenomena social sulit diukur, dan

sulit dilakukan percobaan yang akurat. Sedangkan peneliti ilmu alam merupakan

pengamat yang imparsial, variabel-variabel fenomena mempunyai alat ukur yang

Page 39: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 12

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

sempurna sehingga dengan mudah dilakukan percobaan yang tepat. Di sisi lain

masyarakat juga lebih respek terhadap perkembangan ilmu-ilmu alam dari pada

perkembangan ilmu-ilmu social.

Daftar Pustaka

29. Kuncoro, Mudrajad. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi.Erlangga. Jogjakarta.

2003

30. Jogiyanto, Metodologi Penelitian: Sistem Informasi. Penerbit Andi Jogyakarta. 2008

31. Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Penerbit Remaja Rosdakarya.

Bandung. 2002

32. Myers, Michael D dan David Avison. Qualitative Research In Informations

Systems. SAGE Publications. London. 2002

33. Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002

34. Materi Pelatihan UNISTAFF, Uni Kassel 2009, Research Management

Page 40: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

MODUL PERKULIAHAN

Metodologi Peneltian Teknologi Informasi

Perancangan dan Pengujian

Model

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Ilmu Komputer Sistem Inforrmassi

06 87018 Tim Dosen

Abstract Kompetensi

Perancangan dan Pengujian Model.

Mampu mendisain penelitian pemodelan

Page 41: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 2

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

Modul 6

Perancangan Model

Menggunakan Model Konseptual untuk Panduan Penelitian

1. Mengembangkan pemahaman yang komprehensif tentang panduan konten dan

penelitian model konseptual

2. Meninjau penelitian yang ada dipandu oleh model konseptual

3. Buatlah sebuah struktur konseptual-teoritis-empiris

4. Secara jelas mengkomunikasikan struktur konseptual-teoritis-empiris dalam proposal

tertulis dan laporan penelitian

5. Menyimpulkan laporan temuan penelitian dengan evaluasi kecukupan empiris teori

jarak menengah dan legitimasi model konseptual

Mengkonseptualisasikan Desain Penelitian

Sebuah fitur yang sangat penting dari penelitian ini adalah penggunaan metode ilmiah.

Penelitian melibatkan sistematis, terkontrol, valid dan ketat pembentukan asosiasi dan

penyebab yang memungkinkan prediksi yang akurat dari hasil di bawah kondisi tertentu .

Hal ini juga melibatkan mengidentifikasi kesenjangan dalam pengetahuan, verifikasi apa

yang sudah diketahui dan identifikasi kesalahan masa lalu dan keterbatasan.

Validitas apa yang ditemukan sebagian besar terletak pada bagaimana itu ditemukan.

Fungsi utama dari desain penelitian ini adalah untuk menjelaskan bagaimana menemukan

jawaban atas pertanyaan penelitian.

Sebuah desain penelitian harus mencakup sebagai berikut :

- desain studi dan pengaturan logistik yang diusulkan

- prosedur pengukuran, strategi sampling,

- kerangka analisis dan

- kerangka waktu .

Untuk penyelidikan , pemilihan desain penelitian yang tepat adalah penting dalam

memungkinkan untuk tiba pada temuan yang valid, perbandingan dan kesimpulan.

Kesalahan dalam desain dan temuan menyesatkan akan mengakibatkan membuang-buang

sumber daya manusia dan keuangan .

Page 42: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 3

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

Di kalangan ilmiah, kekuatan investigasi empiris terutama dievaluasi dari desain penelitian

yang digunakan .

Ketika memilih desain penelitian adalah penting untuk memastikan bahwa itu valid, dapat

dikerjakan dan dikelola .

Ada berbagai variasi desain studi dan harus kenal dengan beberapa yang paling umum .

Pilih atau mengembangkan desain yang paling cocok.

harus memiliki alasan yang kuat untuk memilih desain tertentu,

harus dapat membenarkan pilihan Anda, dan harus menyadari kekuatan , kelemahan dan

keterbatasan .

Selain itu, perlu untuk menjelaskan rincian logistik yang diperlukan untuk melaksanakan

desain yang disarankan .

Rumuskan RESEARCH QUESTION

Research question yang biasa dipakai adalah:

- What

- When

- Where

- Who

- Why

- Which

- How

Rumuskan hipotesa dan luaran yang diharapkan

Penelitian yang merumuskan dan menguji hipotesis adalah penelitian yang menggunakan

pendekatan kuantitatif. Penelitian kualitatif pada tahap tertentu mungkin baru bisa

menemukan hipotesis, yang selanjutnya hipotesis yang telah ditemukan diuji oleh peneliti

yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Hipotesis penelitian yang dirumuskan

berdasarkan teori-teori yang relevan dinamakan hipotesis penelitian atau hipotesis alternatif.

Ingkaran atau negasi dari hipotesis alternatif disebut hipotesis nol atau hipotesis statistik.

Hipotesis nol perlu dirumuskan secara statistik karena dalam pengujian statistik yang diuji

adalah hipotesis nol. Kesimpulan mengenai hipotesis penelitian adalah implikasi logis dari

Page 43: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 4

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

hasil pengujian terhadap hipotesis nol. Artinya, jika hipotesis nol ditolak maka hipotesis

penlitian diterima atau dianggap benar dengan taraf kepercayaan 1 - α .

Prosedur Pengujian Hipotesis

1. Tentukan parameter yang akan diuji

2. Tentukan Hipotesis (H0)

3. Tentukan Hipotesis alternatif (H1)

4. Tentukan (α)

5. Pilih statistik yang tepat

6. Tentukan daerah penolakan

7. Hitung statistik uji

8. Keputuskan apakah Hipotesis (H0) ditolak atau tidak

Prinsip Pengujian (Davis) :

1. Semua pengujian harus dapat ditelusuri sampai ke persyaratan pelanggan.

2. Pengujian harus direncanakan sebelum pengujian itu dimulai.

3. Menggunakan Diagram Pareto berlaku untuk pengujian perangkat lunak. Diagram

Pareto mengimplikasikan 80% dari semua kesalahan yg ditemukan selama pengujian

sepertinya akan dapat ditelusuri sampai 20% dari semua modul program.

4. Pengujian harus mulai "dari yang kecil" menuju ke pengujian "yang besar".

5. Pengujian yg mendalam tidak mungkin.

6. Paling efektif, pengujian dilakukan oleh pihak ketiga yg independen.

TESTABILITAS

Testabilitas perangkat lunak adalah seberapa mudah sebuah program komputer dapat

diuji. Karena pengujian sangat sulit, perlu diketahui apa yg dapat dilakukan untuk

membuatnya menjadi mudah.

Karakteristik perangkat lunak yang diuji, yaitu :

- OPERABILITAS

Semakin baik PL bekerja semakin efisien perangkat lunak dapat diuji.

- OBSERVABILITAS

Apa yang diamati adalah apa yang diuji.

Page 44: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 5

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

- KONTROLABILITAS

Semakin baik kita dapat mengontrol perangkat lunak, semakin banyak pengujian

yang dapat diotomatisasi dan dioptimalkan.

- DEKOMPOSABILITAS

Mengontrol ruang lingkup pengujian menjadi lebih cepat mengisolasi masalah dan

melakukan pengujian kembali.

- KESEDERHANAAN

Semakin sedikit yg diuji semakin cepat pengujian.

Pendekatan pengujian ada dua macam, yaitu :

1. Black Box Testing

2. White Box Testing

1. Black Box Testing

Test case ini bertujuan untuk menunjukkan fungsi perangkat lunak tentang cara

beroperasinya, apakah pemasukan data keluaran telah berjalan sebagaimana yang

diharapkan dan apakah informasi yang disimpan secara eksternal selalu dijaga

kemutakhirannya.

Tehnik pengujian black-box berfokus pada domain informasi dari perangkat lunak,

dengan melakukan test case dengan menpartisi domain input dari suatu program

dengan cara yang memberikan cakupan pengujian yang mendalam.

Metode pengujian berdasarkan grafik mengeksplorasi hubungan antara dan tingkah

laku objek-objek program. Partisi ekivalensi membagi domain input ke dalam kelas

data yang mungkin untuk melakukan fungsi perangkat lunak tertentu. Analisis nilai

batas memeriksaa kemampuan program untuk menangani data pada batas yang

dapat diterima.

Test case ini bertujuan untuk menunjukkan fungsi perangkat lunak tentang cara

beroperasinya, apakah pemasukan data keluaran telah berjalan sebagaimana yang

diharapkan dan apakah informasi yang disimpan secara eksternal selalu dijaga

kemutakhirannya.

Page 45: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 6

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

Tehnik pengujian black-box berfokus pada domain informasi dari perangkat lunak,

dengan melakukan test case dengan menpartisi domain input dari suatu program

dengan cara yang memberikan cakupan pengujian yang mendalam.

Metode pengujian berdasarkan grafik mengeksplorasi hubungan antara dan tingkah

laku objek-objek program. Partisi ekivalensi membagi domain input ke dalam kelas

data yang mungkin untuk melakukan fungsi perangkat lunak tertentu. Analisis nilai

batas memeriksaa kemampuan program untuk menangani data pada batas yang

dapat diterima.

2. White Box Testing

Adalah meramalkan cara kerja perangkat lunak secara rinci, karenanya logikal path

(jalur logika) perangkat lunak akan ditest dengan menyediakan test case yang akan

mengerjakan kumpulan kondisi dan atau pengulangan secara spesifik. Secara

sekilas dapat diambil kesimpulan white box testing merupakan petunjuk untuk

mendapatkan program yang benar secara 100%.

Pengujian white-box berfokus pada struktur control program. Test case dilakukan

untuk memastikan bahwa semua statemen pada program telah dieksekusi paling

tidak satu kali selama pengujian dan bahwa semua kondisi logis telah diuji.

Pengujian basic path, tehnik pengujian white-box, menggunakan grafik (matriks

grafiks) untuk melakukan serangkaian pengujian yang independent secara linear

yang akan memastikan cakupan.

Pengujian berbasis model

Yaitu teknik pengujian kotak hitam yang menggunakan informasi yang termuat dalam

model persyaratan sebagai dasar bagi pembuatan test case.

Untuk perancangan test case diperlukan lima langkah sebagai berikut :

1. Menganalisa model perilaku yang sudah ada untuk perangkat lunak atau

membuatnya jika belum ada

2. Jelajahi model perilaku dan tentukan masukan yang akan memaksa perangkat

lunak untuk melakukan transisi dari keadaan satu ke keadaan lainnya

3. Lakukan peninjauan terhadap model perilaku dan perhatikan keluaran yang

diharapkan ketika perangkat lunak membuat transisi dari satu keadaan ke

keadaan lainnya.

Page 46: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 7

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

4. Jalankan test case

5. Bandingkan hasil actual dan hasil yang diharapkan dan ambil tindakan korektif

saat diperlukan

Page 47: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 8

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

Daftar Pustaka

35. Kuncoro, Mudrajad. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi.Erlangga. Jogjakarta.

2003

36. Jogiyanto, Metodologi Penelitian: Sistem Informasi. Penerbit Andi Jogyakarta. 2008

37. Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Penerbit Remaja Rosdakarya.

Bandung. 2002

38. Myers, Michael D dan David Avison. Qualitative Research In Informations

Systems. SAGE Publications. London. 2002

39. Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002

40. Materi Pelatihan UNISTAFF, Uni Kassel 2009, Research Management

41. Pressman, Roger S., Software Engineering : A Practitioner’s Approach, 7th edition,

McGraw-Hill International, 2006

Page 48: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

MODUL PERKULIAHAN

Metodologi Peneltian Teknologi Informasi

Format dan Isi Proposal

Penelitian.

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Ilmu Komputer Sistem Inforrmassi

07 87018 Tim Dosen

Abstract Kompetensi

Format dan Isi Proposal Penelitian.

Mampu membuat proposal Penelitian

Page 49: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 2

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

Modul 7

Jenis-jenis Laporan Ilmiah

Laporan Ilmiah

yaitu laporan hasil penelitian ilmiah yang disusun berdasarkan kaidah-kaidah ilmiah

tertentu.

Jenis-jenis Laporan Ilmiah

1) Laporan Lengkap

2) Artikel Ilmiah.

3) Laporan Ringkas

4) Laporan untuk Pembuat Keputusan dan Administrator.

• Laporan Lengkap

adalah laporan hasil penelitian lengkap yang berisi :

1) proses penelitian secara menyeluruh dengan mengutarakan semua teknik dan

pengalaman peneliti dalam melaksanakan penelitian.

2) teknik penulisan harus menjelaskan hal-hal yang sebenarnya terjadi.

3) menjelaskan hal-hal yang sebenarnya terjadi di setiap tahap analisis misalnya

tentang peggantian/penukaran teknik/model yang digunakan.

4) menyampaikan kegagalan yang dialami dan kendala yang dihadapi.

• Artikel Ilmiah

yaitu inti sari dari laporan lengkap (monograf), yang disusun lebih padat dan

disesuaikan dengan template yang disediakan dalam proceeding atau jurnal-jurnal

ilmiah.

• Laporan Ringkas

yaitu laporan yang disusun atau ditulis kembali berdasarkan artikel ilmiah atau studi-

studi yang berkenaan dengan kepentingan masyarakat dalam bentuk yang mudah

dipahami dan dengan bahasa yang tidak terlalu teknis. Laporan ini hanya memuat

temuan-temuan utama saja tanpa menyajikan desain dan metode yang dipakai

dalam melakukan penelitian.

Page 50: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 3

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

• Laporan untuk Pembuat Keputusan & Administrator

yaitu laporan yang memuat tentang hal-hal penting dalam pembuatan keputusan

oleh pihak pimpinan. Laporan ini tidak perlu dalam bentuk lengkap, karena pihak

administrator dan pembuat kebijakan tidak memerlukan laporan demikian.

Syarat-syarat Penulisan Laporan

• Penulis laporan harus tahu betul kepada siapa laporan itu ditujukan

• Penulis laporan harus menyadari bahwa pembaca laporan tidak mengikuti semua

kegiatan penelitian

• Penulis harus menyadari bahwa latar belakang pengetahuan, pengalaman, dan

minat pembaca laporan tidaklah sama

• Laporan penelitian merupakan elemen yang pokok dalam proses kemajuan ilmu

pengetahuan

Format isi Laporan Penelitian

Bagian Pendahuluan

a. Halaman judul

b. Abstrak

b. Kata pengantar

c. Daftar isi

d. Daftar tabel

e. Daftar gambar

Isi Laporan

Bagian Penutup

a. Daftar Pustaka

b. Lampiran

c. Indeks

d. Biodata

e. Publikasi

• Bagian Pendahuluan

Halaman Judul :

Judul yang sesuai dapat diambil setelah penelitian selesai. Perbedaan antara judul

dengan tema, yaitu : biasanya tema mempunyai arti yang lebih luas. Sedangkan

judul secara tidak langsung, bisa merupakan kesimpulan dari penelitian.

Tema ditentukan di awal.

Page 51: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 4

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

Penelitian yang terpaku pada judul, dapat menyebabkan penelitian menjadi sempit,

kaku dan tidak berkembang.

Judul dalam proposal dapat diubah setelah penelitian berakhir, sehingga penelitian

akhir dapat menentukan judul.

Judul penelitian sebaiknya jelas, ringkas, dan menggambarkan isi.

Kata Pengantar

Kata pengantar merupakan uraian pendek dari penulis tentang penelitiannya.

Daftar Isi

Daftar isi berisi gambaran menyeluruh tentang isi laporan

Daftar tabel, gambar, dan grafik

Abstrak

Menurut American National Standards Institute (1979), definisi abstrak adalah

representasi dari isi dokumen yang singkat dan tepat.

Abstrak merupakan bentuk ringkas dari isi suatu dokumen yang terdiri atas bagian-

bagian penting dari suatu tulisan, dan mendeskripsikan isi dan cakupan dari tulisan.

• Dua konsep utama dalam membuat abstrak:

– Conciseness

– Significance

• Fungsi / Tujuan abstrak:

– Current awareness: memudahkan para pembaca untuk mendapatkan

informasi terbaru tentang suatu bidang yang diminati, tanpa harus membaca

seluruh isi dokumen

– Menghemat waktu pembaca

– Melanjutkan membaca atau tidak ?

– Menghindari terjadi duplikasi tulisan

– Keyword : memudahkan dalam penyimpanan secara elektronis

• Tujuan (Purpose)

– Apa alasan penulis ?

– Apa ide utama (main idea) dari penulis ?

• Cakupan (Scope)

– Apa yang menjadi fokus penulis ?

Page 52: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 5

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

– Dimana yang menjadi konsentrasi dari penulis ?

• Metode (Method)

– Jenis-jenis temuan yang ditampilkan penulis ?

– Bagaimana penulis meyakinkan pembaca tentang validitas dari ide utamanya

?

• Hasil (result)

– Apa konsekuensi dari permasalahan atau isu yang didiskusikan penulis ?

• Rekomendasi (recommendations)

– Apa solusi yg ditawarkan penulis ?

– Apakah penulis merekomendasikan perubahan atau aksi tertentu ?

• Kesimpulan (conclusions)

– Apakah penulis menggambarkan hubungan ―cause & effect‖ ?

– Apa kesimpulan yang dibuat oleh penulis dari studi yang dilakukannya ?

• Descriptive Abstract

– Berisi informasi yang terdapat pada tulisan

– Berisikan tujuan, metode, dan cakupan dari tulisan

– Tidak mencakup hasil, kesimpulan dan rekomendasi

– Biasanya sangat pendek

– Memperkenalkan kepada pembaca tentang subjek dari tulisan

Isi Laporan

BAB I. PENDAHULUAN

a. Permasalahan

b. Rumusan permasalahan

c. Tujuan penelitian

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

a. Penemuan yang lalu

b. Teori yang mendasari

c. Ringkasan dan kerangka pikir penelitian

d. Hipotesis

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

a. Pemilihan subjek

b. Disain dan pendekatan penelitian

BAB IV. PELAKSANAAN PENELITIAN

a. Validasi Instrumen

b. Pengumpulan dan penyajian data

Page 53: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 6

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

c. Analisis data

d. Hasil analisis

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

Daftar Pustaka

1. Kuncoro, Mudrajad. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi.Erlangga. Jogjakarta. 2003

2. Jogiyanto, Metodologi Penelitian: Sistem Informasi. Penerbit Andi Jogyakarta. 2008

3. Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Penerbit Remaja Rosdakarya.

Bandung. 2002

4. Myers, Michael D dan David Avison. Qualitative Research In Informations Systems.

SAGE Publications. London. 2002

5. Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002

6. Materi Pelatihan UNISTAFF, Uni Kassel 2009, Research Management

Page 54: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

MODUL PERKULIAHAN

Rekayasa Perangkat Lunak

Analisis kebutuhan perangkat

lunak. Teknik komunikasi dan

prinsip-prinsip analisis. Pembuatan

model prototype perangkat lunak.

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Ilmu Komputer Sistem Inforrmassi

08 87011 Tim Dosen

Abstract Kompetensi

Pemodelan data (Object Data dan

Entity Relationship Diagram).

DFD, ERD, spesifikasi proses dan Data Dictionary.

Mampu memahami dan menjelaskan pemodelan data

Page 55: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 2

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

Modul 8

Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk

menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk

memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas. DFD juga merupakan suatu tingkatan

logis tanpa harus mempertimbangkan lingkungan fisik tempat data disimpan (disket).

Dalam DFD terdapat empat symbol yaitu : (process, data flow, data store dan external

entity) masing-masing direpresentasikan dengan symbol yg berbeda. Ada dua jenis symbol

yang paling sering digunakan, satu set dikembangkan oleh Chris Gane dan Trish Sarson

dan set lainnya oleh Tom Demarco dan Ed Yourdan

1. Simbol dalam Data Flow Diagram (DFD)

Berikut merupakan ke-empat symbol dari DFD :

A. Terminator / kesatuan luar (external entity)

Setiap system pasti mempunya batas system (boundary) yang memisahkan system

dari lingkungan luarnya. Kesatuan luar (external entity) merupakan kesatuan di

lingkungan luar system, orang yang berada di luar akan memberikan input atau

menerima output.

Satu kesatuan luar dapat di notasikan dengan symbol :

Terminator dapat berupa orang, sekelompok orang, organisasi, departemen di dalam

organisasi.

B. Proses (process)

Suatu proses kerja yang dilakukan oleh orang, mesin, atau computer dan hasil

suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dilakukan arus data yang akan

keluar dari prises. Symbol :

Page 56: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 3

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang proses :

Proses harus memiliki input dan output.

Proses dapat dihubungkan dengan komponen terminator, data

store atau proses melalui alur data.

Sistem/bagian/divisi/departemen yang sedang dianalisis oleh

profesional sistem digambarkan dengan komponen proses.

C. Arus Data (data flow)

Arus data (data flow) di DFD diberi simbol suatu panah. Arus data ini mengalir

diantara proses (Process), simpanan data (data store) dan kesatuan luar (external entity).

Arus data ini menunjukkan arus data yang dapat berupa masukkan untuk sistem atau hasil

dari proses sistem.

Arus data dapat berbentuk sebagai berikut :

Formulir atau atau dokumen yang digunakan digunakan perusahaan perusahaan

Laporan tercetak yang yang dihasilkan sistem sistem

Output dilayar komputer

Masukan untuk komputer

Komunikasi ucapan

Surat atau memo

Data yang dibaca atau atau direkam di file

Suatu isian yang yang dicatat pada buku agenda

Transmisi data dari suatu komputer ke komputer lain

D. Simpanan Data (data store)

Simpanan data (data store) merupakan simpanan dari data yang dapat berupa file

atau database di sistem komputer, arsip atau catatan manual, kotak tempat data di meja

seseorang, tabel acuan manual, agenda atau buku. Simpanan data di DFD dapat

disimbolkan dengan sepasang garis horizontal paralel yang tertutup di salah satu ujungnya.

Page 57: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 4

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

Tingkatan dalam DFD

Tingkatan pertama disebut dengan Diagram Konteks (Context Diagram), yang

menggambarkan mengenai sistem secara global. Dalam hal ini ditetapkan Entitas-entitas

eksternal yang terlibat dalam proses, baik sebagai sumber maupun tujuan.

Tingkatan berikutnya dikatakan sebagai Diagram level nol (Zero Diagram/overview

diagram), yakni memberikan gambaran mengenai proses-proses apa saja yang akan

dilakukan dan melibatkan entitas-entitas eksternal yang ada serta data store - data store

tertentu.

Diagram level 1, merupakan penjabaran rinci dari setiap proses yang ada pada diagram

level nol, secara khusus. Dimungkin akan muncul proses-proses detilnya.

Diagram level 2, merupakan penjabaran rinci dari setiap proses yang baru muncul pada

diagram level 1, secara khusus. Dalam hal ini juga dimungkinkan akan muncul proses-

proses detilnya.

Tingkatan berikutnya akan kita definisikan sesuai dengan keadaan dari level sebelumnya,

dengan harapan diagram ini akan memberikan pemahaman secara detil atau rinci mengenai

sistem yang sedang akan dikerjakan

Kelebihan dan Kelemahan DFD

Berdasarkan uraian sebelumnya, bahwa DFD menggambarkan hal-hal sebagai berikut :

• Adanya pembagian sistem ke dalam sub-sub sistem alur data pada sistem

• Adanya data store dan alur data (masuk atau keluar) pada sistem

• Adanya unsur-unsur eksternal, yaitu sumber dan tujuan dari sistem

Operator Logika dalam DFD

Dengan menggunakan beberapa operator relasional, kemampuan DFD dapat ditingkatkan.

Oprator yang dimaksud yaitu :

• Operator * : menunjukkan hubungan logik AND (baik a maupun b)

• Operator : menunjukkan hubungan XOR (hanya a atau b)

• Operator : menunjukkan hubungan inklusif OR (a atau b atau keduanya)

Page 58: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 5

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

Alasan Utama Penggunaan DFD

1. Diagram alur data dapat membantu para analis sistem untuk :

– meringkas informasi tentang sistem

– mengetahui komponen kunci tentang sistem dan membantu dalam menentukan

fungsi-fungsi yang dapat dipakai kembali

– membantu perkembangan aplikasi secara efektif

2. DFD sebagai alat komunikasi yang baik antara pemakai dengan analis sistem

sehingga sangat mudah untuk melakukan kaji ulang secara terus menerus pada

perkembangan aplikasi tersebut.

3. DFD menunjukkan syarat-syarat pengaturan waktu dari berbagai macam proses

Contoh DFD :

ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM (ERD)

Page 59: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 6

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

Diagram Hubungan Entitas atau Entity Relation Diagram (ERD) merupakan model data

berupa notasi grafis dalam pemodelan data konseptual yang menggambarkan hubungan

antara penyimpan. Model data sendiri merupakan sekumpulan cara, peralatan untuk

mendeskripsikan data-data yang hubungannya satu sama lain, semantiknya, serta batasan

konsistensi. Model data terdiri dari model hubungan entitas dan model relasional. Diagram

hubungan entitas ditemukan oleh Peter Chen dalam buku Entity Relational Model-Toward a

Unified of Data.

1. Simbol pada ERD

A. Entitas

Entitas adalah suatu objek yang dapat didefinisikan dalam lingkungan pemakai, sesuatu

yang penting bagi pemakai dalam konteks sistem yang akan dibuat.

Entitas kuat

Entitas yang mempunyai atribut kunci. Entitas ini bersifat mandiri, keberadaanya tidak

bergantung pada entitas lainnya. Percepatan entitas kuat selalu memiliki karakteristik yang

unik disebut identifier (sebuah atribut tunggal atau gabungan atribut-atribut yang secara unik

dapat digunakan untuk membedakannya dari entitas kuat yang lain).

Entitas lemah

Entitas yang tidak mempunyai atribut kunci. Entitas lemah diidentifikasikan dengan

menghubungkan entitas tertentu dari tipe entitas yang lain ditambah atribut dari entitas

lemah. Tipe entitas lain yang dipakai untuk mengidentifikasikan suatu entitas lemah disebut

identifying owner dan relasi yang menghubungkan entitas lemah dengan owner disebut

identifying relationship.

B. Atribut

Entitas mempunyai elemen yang disebut atribut, dan berfungsi mendekripsikan

karakter dari entitas. Atribut adalah properti atau karakteristik yang dimiliki oleh suatu entitas

dimana properti atau karakteristik itu bermakna atau berarti bagi organisasi atau

perusahaan, misalnya untuk pencatatan data pegawai di suatu instansi, entitas pegawai

mungkin memiliki atribut-atribut nomor induk pegawai, nama, alamat, nomor telepon, gaji

pokok dan lainnya. Atribut digambarkan dalam bentuk elips.

C. Hubungan Relasi

Page 60: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 7

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

Relasi adalah hubungan antara suatu himpunan dengan himpunan entitas yang

lainnya. Pada penggambaran diagram hubungan entitas, relasi adalah perekat yang

menghubungkan suatu entitas dengan entitas lainnya. Relasi merupakan hubungan yang

berarti antara suattu entitas dengan entitas lainnya.. Hubungan dibedakan antar bentuk

hubungan antar entitas dengan isi. Misalnya kasus hubungan antara entitas pegawai dan

entitas bagian adalah jam kerja, sedangkan isi hubungannya dapat berupa total jam kerja,

gaji lembur. Relasi digambarkan dalam bentuk intan.

2. Model Rasional

Model relasional adalah model yang menggunakan sejumlah tabel untuk menggambarkan

data serta hubungan antara data-data. Setiap tabel memiliki sejumlah kolom, setiap kolom

memiliki nama yang unik.

Contoh ERD : Notasi Chen

Page 61: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 8

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

Contoh ERD : Notasi Crow

Contoh ERD : Students & teachers

Page 62: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 9

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

Daftar Pustaka

42. Belini, Enrique, Software Engineering and Development, Nova Science Publisher,

2009

43. Pressman, Roger S., Software Engineering : A Practitioner’s Approach, 6th edition,

McGraw-Hill International, 2006

44. Somerville, I., 1995, Software Engineering, Addison Wesley, Edisi 4.

45. Wang, Yingxu, Software Engineering Foundations, Auerbach Publication, 2008

46. http://id.wikipedia.org/wiki/Diagram_hubungan_entitas

47. http://id.wikipedia.org/wiki/Data_flow_diagram

48. http://www.conceptdraw.com/samples/software-ERD

49.

Page 63: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

MODUL PERKULIAHAN

Metodologi Peneltian Teknologi Informasi

Pengertianvariabeldandefinisioperasional

Jenishubunganvariabel

Pengukuranvariabel

proposal penelitiankelompok.

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Ilmu Komputer Sistem Inforrmassi

08 87018 Tim Dosen

Abstract Kompetensi

Pengertian variable dan definisi operasional Jenis hubungan variabel

Mampu menentukan variable dan teknik pengukuran variable penelitian

Page 64: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 2

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

Pengukuran variabel proposal penelitian kelompok

Modul 8

PENGERTIAN VARIABEL

• Variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai (Moh. Nazir).

• Suatu objek, sifat, atribut, atau nilai dari orang, atau kegiatan yang mempunyai

bermacam-macam variasi antara satu dengan lainnya yang ditetapkan oleh peneliti

dengan tujuan untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan.

• Variabel harus dapat diukur, karena penelitian pada dasarnya proses mengukur

suatu variabel.

Variabel Penelitian pada dasarnya adalah

segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

(Sugiyono, 2007)

Secara Teoritis, para ahli telah mendefinisikan Variabel sebagai berikut :

Hatch & Farhady (1981)

Variabel didefinisikan sebagai atribut seseorang atau obyek yang mempunyai variasi antara

satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang Lain.

Kerlinger (1973)

· Variabel adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari.

Misalnya : tingkat aspirasi, penghasilan, pendidikan, status sosial, jenis kelamin,

golongan gaji, produktifitas kerja, dll.

· Variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang diambil dari suatu nilai yang berbeda

(different values).

Dengan demikian, variabel itu merupakan suatu yang bervariasi.

Kidder (1981)

Variabel adalah suatu kualitas (qualities) dimana peneliti mempelajari dan menarik

kesimpulan darinya.

Bhisma Murti (1996)

Page 65: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 3

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

Variabel didefinisikan sebagai fenomena yang mempunyai variasi nilai.

Variasi nilai itu bisa diukur secara kualitatif atau kuantitatif.

Sudigdo Sastroasmoro

Variabel merupakan karakteristik subyek penelitian yang berubah dari satu subyek ke

subyek lainnya.

Dr. Ahmad Watik Pratiknya(2007)

Variabel adalah Konsep yang mempunyai variabilitas. Sedangkan Konsep adalah

penggambaran atau abstraksi dari suatu fenomena tertentu.

Konsep yang berupa apapun, asal mempunyai ciri yang bervariasi, maka dapat disebut

sebagai variabel.

Dengan demikian, variabel dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang bervariasi.

Kegunaan Variabel Penelitian :

• Untuk mempersiapkan alat dan metode pengumpulan data

• Untuk mempersiapkan metode analisis/pengolahan data

• Untuk pengujian hipotesis

Variabel Penelitian yang bagus :

• Relevan dengan tujuan penelitian,

• Dapat diamati dan dapat diukur.

• Untuk kepentingan penelitian, konsep bisa diubah menjadi variabel.

• Misalnya saja konsep tentang konsumsi, bisa diubah menjadi variabel makanan

ringan, makanan berlemak, makanan berserat, dan lain-lain.

Sifat Variabel

1) Variabel Statis

Adalah Variabel yang tidak dapat diubah keberadaannya.

Contoh : Jenis kelamin, golongan darah, dsb.

2) Variabel Dinamis

Adalah Variabel yang dapat diubah keberadaannya yang berupa

Peningkatan, Penurunan atau Pengubahan.

Page 66: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 4

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

Contoh : Tingkat Pengetahuan, Perilaku, Kedisiplinan, Keterampilan, dsb.

Berdasarkan hubungan, variabel penelitian dapat dibedakan menjadi :

1. Independent Variable

Variable ini sering disebut sebagai Variabel Stimulus, Predictor, Antecedent, Variabel

Pengaruh, Variabel Perlakuan, Kausa, Treatment, Risiko, atau Variabel Bebas.

Dalam SEM (Structural Equation Modeling) atau Pemodelan

Persamaan Struktural, Variabel Independen disebut juga sebagai Variabel Eksogen.

Variabel Bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel Dependen (terikat).

2. Dependent Variable

Sering disebut sebagai Variabel Out Put, Kriteria, Konsekuen, Variabel Efek, Variabel

Terpengaruh, Variabel Terikat atau Variabel Tergantung.

Dalam SEM (Structural Equation Modeling) atau Pemodelan Persamaan Struktural, Variabel

dependen disebut juga sebagai Variabel Indogen.

Variabel Terikat merupakan Variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena

adanya variabel bebas.

Disebut Variabel Terikat karena variabel ini dipengaruhi oleh variabel bebas/variabel

independent.

3. Variabel Moderator

Variabel Moderator adalah variabel yang mempengaruhi (Memperkuat dan Memperlemah)

hubungan antara Variabel Bebas dan Variabel Terikat.

Variabel Moderator disebut juga Variabel Independen Kedua.

Contoh hubungan Variabel Independen – Moderator – Dependen :

Hubungan motivasi dan prestasi belajar akan semakin kuat bila peranan dosen dalam

menciptakan iklim/lingkungan belajar sangat baik, dan hubungan semakin rendah bila

peranan dosen kurang baik dalam menciptakan iklim belajar.

Page 67: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 5

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

5. Variabel Kontrol

Variabel Kontrol adalah Variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan

variabel bebas terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi oleh factor luar yang tidak diteliti.

Variabel Kontrol sering dipakai oleh peneliti dalam penelitian yang bersifat membandingkan,

melalui penelitian eksperimental.

4. Variabel Intervening

Variabel Intervening adalah Variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara

Variabel Bebas dengan Variabel Terikat, tetapi Tidak Dapat Diamati dan Diukur.

Variabel ini merupakan variabel Penyela/Antara yang terletak diantara Variabel Bebas dan

Variabel Terikat, sehingga Variabel Bebas tidak secara langsung mempengaruhi

berubahnya atau timbulnya Variabel Terikat.

Contoh :

Tinggi rendahnya penghasilan akan mempengaruhi secara tidak langsung terhadap umur

harapan hidup. Di sini ada varaibel antaranya yaitu yang berupa Gaya Hidup seseorang.

Antara variabel penghasilan dan gaya hidup terdapat variabel moderator yaitu Budaya

Lingkungan Tempat Tinggal.

Teknik Pengukuran Variabel Observeb dan Unobserveb

• Pengukuran Variabel Observeb

– Langsung dilakukan pengukuran berdasarkan nilai skala yang ditunjukkan

oleh alat ukur tersebut.

• Pengukuran Variabel Unobserved

– Dilakukan dengan melaui indikator (indikasi) yang dapat digunakan untuk

menggambarkan variabel tersebut.

Page 68: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 6

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

Perbedaan Pengukuran Variabel Observeb dan Unobserveb

• Pengukuran Observeb

– Panjang

– Tinggi

– Berat

– Luas

– Pendapatan

• Pengukuran Unbserveb

– Loyalitas Pelanggan

– Kepuasan Kerja

– Motivasi Kerja

– Komitmen Karyawan

– Kepercayaan

Pengukuran Variabel Penelitian dapat dikelompokkan menjadi 4 Skala Pengukuran,

yaitu :

1. Nominal

2. Ordinal

3. Interval

4. Ratio

Page 69: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 7

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

Nominal

yaitu variabel yang merupakan simbol atau lambang dan tidak ada

perbedaan antara satu variabel dengan variabel yang lain.

Contoh : warna, negeri, golongan darah, gender/jantina, dll.

Ordinal

yaitu variabel dapat juga dibezakan dan diurutkan nilainya dari data

besar ke kecil dan sebaliknya, tetapi tidak bisa diketahui seberapa besar

tingkat perbedaannya.

Contoh :

o Tarap Pendidikan, seperti Sekolah Rendah, Sekolah Menengah,

Universiti.

o Kinerja Pegawai : seperti Sangat Baik, Baik, Memuaskan, Kurang,

Sangat Kurang.

o Mengukur Kepuasaan Customer

o Tingkat Kegagalan

o Tingkat Keberhasilan/Kesuksesan

Interval

yaitu variabel yang selain memiliki urutan juga memiliki selisih nilai yang

memiliki arti tersendiri, tetapi nilai nol tidak mutlak

Contoh :

Ukuran termometer Celcius, seperti :

10 C – 5 C = 15 C – 10 C

Page 70: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 8

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

O C = -32 K

Rasio

yaitu variabel yang memiliki pengukuran paling tinggi, selain memiliki

sifat-sifat sebagai skala interval juga memiliki nilai nol mutlak yang

memiliki arti khusus.

Contoh :

o Ukuran berat : ton, kwintal, kg, gram

o Ukuran panjang : km, meter, cm

o 30 meter = 1,5 kali lebih panjang dari 20 meter.

Page 71: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 9

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

Daftar Pustaka

7. Kuncoro, Mudrajad. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi.Erlangga. Jogjakarta. 2003

8. Jogiyanto, Metodologi Penelitian: Sistem Informasi. Penerbit Andi Jogyakarta. 2008

9. Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Penerbit Remaja Rosdakarya.

Bandung. 2002

10. Myers, Michael D dan David Avison. Qualitative Research In Informations Systems.

SAGE Publications. London. 2002

11. Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002

12. Materi Pelatihan UNISTAFF, Uni Kassel 2009, Research Management

Page 72: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

MODUL PERKULIAHAN

Metodologi Peneltian Teknologi Informasi

Pengertian populasi Sampling : Pengertian

dan Manfaat Metode sampling : probability

dan non probability Penentuan jumlah

sample Proposal Penelitian Kelompok

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Ilmu Komputer Sistem Inforrmassi

09 87018 Tim Dosen

Abstract Kompetensi

Pengertian populasi Sampling : Pengertian dan Manfaat Metode sampling : probability dan non probability Penentuan jumlah sample Proposal Penelitian Kelompok

Mampu menentukan populasi dan menggunakan teknik pengambilan sample

Page 73: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 2

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

Modul 9

Populasi

keseluruhan unit atau individu yang ingin diteliti.

Sampel

sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan prosedur tertentu dan diharapkan

dapat mewakili suatu populasi.

Parameter

suatu nilai yang menggambarkan karakteristik suatu populasi

Statistik

suatu nilai yang menggambarkan karakteristik suatu sample.

Survei

suatu penelitian yang dilakukan terhadap sample.

Sensus

suatu penelitian yang dilakukan pada semua individu dalam populasi.

Sampel adalah sebagian dari populasi. Artinya tidak akan ada sampel jika tidak ada

populasi. Populasi adalah keseluruhan elemen atau unsur yang akan kita teliti. Penelitian

yang dilakukan atas seluruh elemen dinamakan sensus. Idealnya, agar hasil penelitiannya

lebih bisa dipercaya, seorang peneliti harus melakukan sensus. Namun karena sesuatu hal

peneliti bisa tidak meneliti keseluruhan elemen tadi, maka yang bisa dilakukannya adalah

meneliti sebagian dari keseluruhan elemen atau unsur tadi.

Page 74: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 3

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

Beberapa alasan mengapa peneliti tidak melakukan sensus antara lain, yaitu :

(a) populasi demikian banyaknya sehingga dalam prakteknya tidak mungkin seluruh

elemen diteliti;

(b) keterbatasan waktu penelitian, biaya, dan sumber daya manusia, membuat peneliti

harus telah puas jika meneliti sebagian dari elemen penelitian;

(c) bahkan kadang, penelitian yang dilakukan terhadap sampel bisa lebih reliabel

daripada terhadap populasi – misalnya, karena elemen sedemikian banyaknya

maka akan memunculkan kelelahan fisik dan mental para pencacahnya sehingga

banyak terjadi kekeliruan.

(d) demikian pula jika elemen populasi homogen, penelitian terhadap seluruh elemen

dalam populasi menjadi tidak masuk akal, misalnya untuk meneliti kualitas jeruk

dari satu pohon jeruk

SAMPEL YANG BAIK

Pengambilan sample yang tepat diharapkan mampu mewakili seluruh anggota populasi dan

mampu memberikan informasi yang terkait dengan populasi yang diteliti. Informasi yang

diperoleh dapat digunakan sebagai bahan dalam pengambilan keputusan. Agar informasi

yang diperoleh dapat memenuhi tujuan maka dibutuhkan ketepatan data yang dikumpulkan.

Syarat data sample yang baik, yaitu:

1. Obyektif (sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya)

2. Representatif (mewakili keadaan yang sebenarnya)

3. Memiliki variasi yang kecil

4. Tepat Waktu dan Relevan

Page 75: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 4

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan metode pengambilan sample yang tepat agar

sample yang diambil dapat diperoleh statistic yang dapat digunakan sebagai penduga bagi

parameter populasi. Statistik yang diperoleh akan menjadi penduga yang baik jika

memenuhi syarat berikut:

1. Unbiased

Suatu penduga dikatakan unbiased apabila nilai yang diharapkan sama dengan nilai

parameter atau dilambangkan dengan E .

2. Efisien

Suatu penduga dikatakan efisien apabila penduga tersebut memiliki standard error yang

terkecil dibandingkan dengan standard error penduga yang lain.

3. Konsisten

Suatu penduga dikatakan konsisten apabila peluang untuk memperoleh perbedaan

antara statistik dengan parameter mendekati nol jika jumlah sample bertambah. Artinya

jika sample diperbesar maka suatu nilai satstistik akan semakin mendekati nilai

parameter yang diestimasi.

PENGERTIAN DASAR SAMPLING

Dalam Sampling ada beberapa istilah yang sering digunakan dan berkaitan dengan

estimasi, sebagai berikut:

Elemen : unit yang digunakan untuk mendapatkan informasi.

Unit Observasi : unit dimana informasi diperoleh baik secara langsung maupun

tidak langsung.

Unit Sampling : unit yang dijadikan dasar dalam penarikan sample

Daftar Unit : daftar yang digunakan sebagai dasar penarikan sample.

Kerangka Sampel : kumpulan seluruh unit dalam populasi yang dijadikan dasar dalam

penarikan sample.

Page 76: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 5

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

METODE SAMPLING

Metode sampling yang sering digunakan ada dua macam, yaitu Probability Sampling

dan Non Probability Sampling.

1. Probability Sampling

Probability Sampling adalah metode pemilihan sample dari suatu populasi dengan

menggunakan kaidah-kaidah probabilita.

Contoh : SRS, Sistematik, Stratified, Cluster, PPS, Multistage, Multiphase

2. Non Probability Sampling

Non Probability Sampling adalah metode pemilihan sample dari suatu populasi tidak

menggunakan kaidah-kaidah probabilita.

Contoh : Convinience, Judgement, Quota, Snowball

Dalam membahas metode sampling termasuk didalamnya cara penarikan sample.

Cara Penarikan sample ada tiga, yaitu:

1. Simple Random Sampling (SRS)

2. Probability Proportional to Size (PPS)

3. Systematic (Sistematik)

KEUNTUNGAN METODE SAMPLING

Keuntungan menggunakan metode sampling, antara lain:

1. Menghemat Biaya

Menghemat Biaya karena data yang dikumpulkan hanya sebagian dari populasi.

Karena merupakan sample, maka petugas yang dibutuhkan lebih sedikit, hemat

biaya percetakan, biaya pelatihan, pencacahan, dan pengolahan.

2. Mempercepat Hasil Survei

Page 77: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 6

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

Pada umumya data yang dibutuhkan segera, sehingga berbagai perencanaan

segera dapat dilakukan. Dengan melakukan survei sample maka pelaksanaan

lapangan dan pengolahan tentunya akan jauh lebih cepat diselesaikan.

3. Cakupan Materi Lebih Besar

Data yang diperlukan biasanya beragam dan cukup banyak, sehingga tidak mungkin

dikumpulkan melalui pencacahan lengkap. Data yang dikumpulkan melalui sensus

lengkap biasanya sangat terbatas. Variable yang dicakup sangat dibatasi pada

variable dasar saja.

4. Akurasi Lebih Tinggi

Pada sensus jumlah petugas dan responden yang besar akan mengakibatkan tingkat

kesalahan yang juga besar terutama kesalahan yang diakibatkan bukan oleh teknik

sampling yang disebut dengan Non Sampling Error. Non Sampling Error dapat

diakibatkan oleh tidak terpenuhi kualifikasi petugas yang baik, kuesioner yang kurang

baik, konsep dan definisi yang kurang tepat, jawaban responden yang salah,

maupun kesalahan dalam proses pengolahan..

KELEMAHAN METODE SAMPLING

Kelemahan menggunakan metode sampling, antara lain:

1. Penyajian Wilayah Kecil

Penyajian wilayah kecil seperti kecamatan dan desa dengan sample terbatas tidak

dapat dipenuhi. Pada umumnya jumlah sample yang digunakan sesuai dengan

tingkat ketelitian yang dikehendaki.

2. Penyajian Variable Proporsi Kecil

Survei sample tidak dapat menyajikan variable yang kejadiannya kecil dalam

populasi(proporsi kecil).

Page 78: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 7

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

3. Trend Data

Apabila data diperlukan secara berkala untuk mengukur perubahan yang sangat

kecil dari satu period ke periode berikutnya, kemungkinan sample diperlukan cukup

besar.

4. Tidak Tersedianya Kerangka Sampel

Tidak tersedianya kerangka sample sehingga persyaratan probabilita sampling tidak

terpenuhi. Biaya untuk pembentukan kerangka sample cukup tinggi sehingga

memiliki pengaruh besar terhadap total biaya.

2.1.5 PRINSIP KEGIATAN SURVEI

Dalam kegiatan survei perlu diperhatikan beberapa hal, sebagai berikut:

1. Obyek dan tujuan dari survei

2. Populasi dari survei

3. Data yang akan dikumpulkan

4. Tingkat ketelitian yang dikehendaki

5. Kerangka Sampel dan cara penarikan sample

6. Target populasi yang disajikan (estimasi)

7. Inferensial yang berupa kajian dan analisis

METODE SAMPLING

METODE PROBABILITY SAMPLING

Metode Probability Sampling adalah metode pemilihan sample dari suatu populasi

dengan menggunakan kaidah-kaidah probabilita. Dalam probability sampling, pemilihan

sample tidak dilakukan secara subyektif, dalam arti sample yang terpilih tidak didasarkan

pada keinginan peneliti, sehingga setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama

untuk terpilih sebagai sample. Dengan demikian diharapkan sample yang terpilih dapat

Page 79: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 8

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

digunakan untuk menduga karakteristik populasi secara obyektif. Yang termasuk Metode

Probabilita Sampling adalah sebagai berikut:

1. Simpel Random Sampling (SRS)

2. Sistematik

3. Stratified

4. Cluster

5. Probability Proportional to Size (PPS)

6. Multistage

7. Multiphase

Konsep Dasar

Multiphase sampling adalah pengambilan sampel berdasarkan informasi yang

diperoleh pada fase pertama yang digunakan sebagai informasi tambahan untuk

memperoleh estimasi yang akurat pada fase berikutnya

Multiphase sampling yang biasa digunakan adalah double sampling (two phase

sampling)

Double sampling mencakup pemilihan sampel sebesar n tidak secara langsung dari

populasi berukuran N, tetapi melalui pemilihan sampel sebelumnya sebesar n’.

N n’ n

Informasi yang diperoleh dari n’

digunakan untuk meningkatkan

Page 80: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 9

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

keakuratan estimasi sampel akhir.

Perbedaan multiphase dan multistage

o Pada multiphase, tiap unit sampel yang diambil pada fase yang berbeda

adalah sama, hanya karakteristik yang diukur berbeda

o Pada multistage, tiap unit sampel yang diambil pada tiap stage berbeda.

Double sampling biasanya digunakan bersama-sama dengan stratified sampling

dan ratio estimate.

Page 81: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 10

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

Daftar Pustaka

13. Kuncoro, Mudrajad. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi.Erlangga. Jogjakarta. 2003

14. Jogiyanto, Metodologi Penelitian: Sistem Informasi. Penerbit Andi Jogyakarta. 2008

15. Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Penerbit Remaja Rosdakarya.

Bandung. 2002

16. Myers, Michael D dan David Avison. Qualitative Research In Informations Systems.

SAGE Publications. London. 2002

17. Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002

18. Materi Pelatihan UNISTAFF, Uni Kassel 2009, Research Management

19. Sudjana, Metode Statistika, Tarsito, Bandung.

20. http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&frm=1&source=web&cd=8&cad=r

ja&ved=0CFcQFjAH&url=http%3A%2F%2Fpeni.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads

%2Ffiles%2F10796%2FTeknik%2BSampling.pdf&ei=P3yaUr3RE86FrAfdooG4Dg&usg

=AFQjCNGzh3sNC7R4t6ZVI7IB7RNWSBV2KQ&bvm=bv.57155469,d.bmk

21. http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&frm=1&source=web&cd=2&cad=r

ja&ved=0CCsQFjAB&url=http%3A%2F%2Fhome.unpar.ac.id%2F~hasan%2FSAMPLI

NG.doc&ei=P3yaUr3RE86FrAfdooG4Dg&usg=AFQjCNE4sHD6FDZIfGyuRV3cOA2k

rzrdMA&bvm=bv.57155469,d.bmk

22.

Page 82: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

MODUL PERKULIAHAN

Metodologi Peneltian Teknologi Informasi

Pengumpulan data Sekunder

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Ilmu Komputer Sistem Inforrmassi

10 87018 Tim Dosen

Abstract Kompetensi

Sumber data : Primer, Skunder Pengumpulan data: pengumpulan data primer aktif, pengumpulan data primer pasif, interview dan metode lain, jurnal : ilustrasi pengumpulan

Mampu menentukan populasi dan menggunakan teknik pengambilan sample

Page 83: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 2

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

Modul 10

Sumber Data

Menurut Sugiarto (2004, p 14-17), jenis data yang digunakan dalam penelitian ada dua,

yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder, yaitu :

Sumber data primer

adalah data yang diperoleh dari sumber pertama baik dan individu maupun perseorangan

dengan penyebaran kuisioner dan hasil wawancara.

Sumber data sekunder

adalah data yang diperoleh dari penelitian kepustakaan atau bahan yang bersifat teoritis

yang relevan dengan penelitian buku-buku, majalah, internet dan media lainnya.

Data Primer menurut Jonathan Sarwono adalah data yang berasal dari sumber asli atau

pertama. Data ini tidak tersedia dalam bentuk terkompilasi ataupun dalam bentuk file-file.

Data ini harus dicari melalui narasumber atau dalam istilah teknisnya responden, yaitu yang

dijadikan objek penelitian atau orang yang dijadikan sebagai saran mendapatkan informasi

ataupun data. (Jonathan Sarwono,2006:129)

Selain definisi diatas ada juga definisi dari ahli lain untuk menguatkan definisi diatas menurut

Hanke dan Reitsch data primer merupakan data yang diperoleh dengan survei lapangan

yang menggunakan semua metode pengumpulan data original. (Mudrajad

Kuncoro,2003:127)

Pengertian Data Primer Dan Data Sekunder

• Data primer merupakan data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti untuk tujuan

penelitian tersebut.

• Data sekunder data yang dikumpulkan oleh pihak lain untuk beberapa tujuan

Page 84: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 3

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

Perbedaan Data Primer dan Sekunder

Data Primer Data Sekunder

Tujuan Langsung untuk masalah. Tidak langsung untuk masalah.

Proses Keterlibatannya tinggi Keterlibatannya rendah

Biaya Tinggi Relative murah

Waktu Lama Singkat

Manfaat Data Sekunder

• Mengidentifikasi masalah.

• Menentukan masalah menjadi lebih tepat.

• Mengembangkan pendekatan terhadap masalah.

• Menformulasikan riset desain dengan tepat (mengidentfikasikan variabel kunci).

• Menjawab pertanyaan penelitian dan pengujian hipotesis.

• Melakukan interpretasi data primer lebih jelas.

Kelemahan Data Sekunder

• Karena data sekunder dikumpulkan bukan untuk kepentingan langsung perneliti,

maka:

o Seringkali tidak relevan.

o Seringkali tidak akurat.

• Tujuan, variabel, metode yang digunakan seringkali tidak tepat dengan situasi

sekarang.

Kriteria Evaluasi Data Sekunder

• Spesifikasi dan Metodologi

• Metode Pengumpulan Data

• Respon Rate

• Sample Teknik

• Ukuran Sampel

• Analisis Data

Page 85: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 4

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

Kriteria Evaluasi Data Sekunder

• Ketepatan

o Menguji tingkat kesalahan

o Desain Penelitian

o Sampel

o Analisis Data

o Pelaporan

• Kemutahiran

o Jeda waktu antara pengumpulan dan publikasi.

o Frekuensi data di update

• Tujuan

o Mengapa data di kumpulkan ?

• Dasar/Isi Data

o Definisi variabel kunci.

o Unit pengukuran.

o Kategori penggunaan.

• Kemandirian

o Keahlian

o Kredibility.

o Reputasi.

Data Sekunder Internal

• Data sekunder yang berasal dari dalam perusahaan.

• Lebih murah dan mudah didapatkan.

• Data Base Marketing

o Penjualan berdasarkan produk line

o Penjualan berdasarkan departemen

o Penjualan berdasarkn toko tertentu

o Penjualan berdasarkan daerah geogarfis

o Penjualan kas dan kredit

o Penjualan berdasarkan periode waktu

o Penjualan berdasarkan jumlah pembelian

• Siap untuk digunakan.

• Harus diolah terlebih dahulu.

Page 86: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 5

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

Data Sekunder Internal

• Siap untuk digunakan.

• Harus diolah terlebih dahulu.

• Data sekunder yang berasal dari luar perusahaan seperti dari pemerintah, organisasi

non profit, asosiasi perdagangan, organisasi profesional, comersial publisher,

perusahaan pialang investasi, profesional marketing researchs.

• Sumber data Eksternal

o Publish Material

o Computer database

o Syndicate service

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan merupakan penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data,

mencatat, mempelajari text book dan buku–buku atau referensi, seperti jurnal, media cetak

lainnya di perpustakaan dan Badan Pusat Statistik, internet berkaitan dengan masalah yang

dihadapi.

Studi kepustakaan berfungsi untuk mendapatkan informasi bersifat teoritis yang akan diteliti

sehingga penelitian memiliki landasan yang kuat sebagai suatu hasil ilmiah.

Studi Lapangan (Field Research)

Studi lapangan adalah suatu penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data

secara langsung pada konsumen atau penonton program televisi yang menjadi objek

penelitian. Data yang diperoleh dari penelitian ini

adalah data primer.

Tujuannya untuk memperoleh data secara langsung baik dari perusahaan maupun

responden yang menjadi objek penelitian.

Page 87: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 6

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

Cara memperoleh data ini adalah:

- Wawancara

Salah satu teknik pengumpulan data dimana pelaksanaannya dapat dilakukan secara

langsung berhadapan dengan yang diwawancarai,

dapat juga secara tidak langsung seperti memberikan daftar pertanyaan untuk dijawab pada

kesempatan lain.

Salah satu metode yang dipakai dalam pengumpulan data melalui data primer adalah

wawancara, berikut ini adalah 2 definisi dari wawancara menurut para ahli. Definisi dari

wawancara menurut ahli adalah tehnik mengumpulkan data atau informasi dengan cara

bertatap muka langsung dengan informan agar mendapatkan data lengkap dan mendalam.

Wawancara ini dilakukan dengan frekuensi tinggi (berulang-ulang) secara intensif.

(Ardianto,2011:178)

- Kuesioner

Salah satu cara pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar

pertanyaan kepada responden dengan harapan mereka akan memberikan respon atas

daftar pertanyaan tersebut.

dari Kamus besar Bahasa indonesia wawancara adalah tanya jawab dengan seseorang

yang diperlukan untuk dimintai pendapatnya mengenai suatu hal, untuk dimuat di surat

kabar, disiarkan melalui radio, atau di tayangkan pada layar televise.(2003:1270)

Observasi

Definisi Observasi lapangan atau pengamatan lapangan (field observation) adalah kegiatan

yang setiap saat dilakukan, dengan kelengkapan pancaindra yang dimiliki. Selain dengan

membaca Koran, mendengarkan radio, menonton televisi atau berbicara dengan orang lain,

kegiatan obsevasi (lapangan,pen.) merupakan salah satu kegiatan untuk memahami

lingkungan. (Ardianto ,2011:179)

• Definisi diatas juga dibenarkan oleh definisi dari Elizabeth yang mengatakan

observasi yaitu kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui

hasil kerja panca indra mata serta dibantu dengan panca indra lainnya.

(Ardianto,2011:165)

Page 88: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 7

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

• Bila ditelaah mengenai definisi dari kedua ahli diatas dapat disimpulkan observasi

adalah kemampuan seseorang didalam kegiatannya dan menggunakan

pengamatanya melalui hasil kerja panca indra mata dan juga panca indra lainnya.

Berikut jenis data penelitian :

1. Data berdasarkan sumbernya = berdasarkan sumbernya, data penelitian bisa

dikelompokkan ke dalam 2 jenis yakni data primer serta data sekunder.

· Data primer merupakan data yang didapat / dikumpulkan oleh peneliti dengan cara

langsung dari sumbernya. Data primer biasanya disebut dengan data asli / data baru yang

mempunyai sifat up to date. Untuk memperoleh data primer, peneliti wajib

mengumpulkannya secara langsung. Cara yang bisa digunakan peneliti untuk mencari data

primer yaitu observasi, diskusi terfokus, wawancara serta penyebaran kuesioner.

· Data sekunder merupakan data yang didapat / dikumpulkan

2. Data berdasarkan sifatnya = berdasarkan sifat dan bentuknya, data penelitian bisa

dibedakan menjadi 2 jenis yaitu data kualitatif ( data yang berbentuk kata – kata atau kalimat

) dan data kuantitatif ( data yang berbentuk angka ). Data kuantitatif bisa dikelompokkan

berdasarkan teknik mendapatkannya yakni data diskrit serta data kontinum. Data

berdasarkan sifatnya, data kuantitatif tersusun atas data nominal, data interval, data rasio

dan data ordinal.

•Data kualitatif = data kualitatif merupakan data yang berbentuk kalimat bukan berbentuk

angka. Data kualitatif didapat melalui berbagai jenis cara pengumpulan data seperti analisis

dokumen, wawancara, diskusi terfokus, / observasi yang sudah dituangkan ke dalam

catatan lapangan / transkrip. Bentuk lain dari data kualitatif adalah foto yang didapat melalui

pemotretan / rekaman video.

Page 89: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 8

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

•Data kuantitatif = merupakan data yang berbentuk angka / bilangan. Sesuai dengan

kriterianya, data kuantitatif bisa diolah / dianalisis memakai teknik perhitungan statistika /

matematika.

Page 90: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 9

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

Daftar Pustaka

23. Kuncoro, Mudrajad. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi.Erlangga. Jogjakarta. 2003

24. Jogiyanto, Metodologi Penelitian: Sistem Informasi. Penerbit Andi Jogyakarta. 2008

25. Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Penerbit Remaja Rosdakarya.

Bandung. 2002

26. Myers, Michael D dan David Avison. Qualitative Research In Informations Systems.

SAGE Publications. London. 2002

27. Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002

28. Materi Pelatihan UNISTAFF, Uni Kassel 2009, Research Management

29. Sudjana, Metode Statistika, Tarsito, Bandung.

30.

Page 91: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

MODUL PERKULIAHAN

Metodologi Peneltian Teknologi Informasi

Pengumpulan data Primer

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Ilmu Komputer Sistem Inforrmassi

11 87018 Tim Dosen

Abstract Kompetensi

Sumber data : Primer, Skunder Pengumpulan data: pengumpulan data primer aktif, pengumpulan data primer pasif, interview dan metode lain, jurnal : ilustrasi pengumpulan

Mampu menentukan populasi dan menggunakan teknik pengambilan sample

Page 92: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 2

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

Modul 10

Sumber Data

Menurut Sugiarto (2004, p 14-17), jenis data yang digunakan dalam penelitian ada dua,

yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder, yaitu :

Sumber data primer

adalah data yang diperoleh dari sumber pertama baik dan individu maupun perseorangan

dengan penyebaran kuisioner dan hasil wawancara.

Sumber data sekunder

adalah data yang diperoleh dari penelitian kepustakaan atau bahan yang bersifat teoritis

yang relevan dengan penelitian buku-buku, majalah, internet dan media lainnya.

Data Primer menurut Jonathan Sarwono adalah data yang berasal dari sumber asli atau

pertama. Data ini tidak tersedia dalam bentuk terkompilasi ataupun dalam bentuk file-file.

Data ini harus dicari melalui narasumber atau dalam istilah teknisnya responden, yaitu yang

dijadikan objek penelitian atau orang yang dijadikan sebagai saran mendapatkan informasi

ataupun data. (Jonathan Sarwono,2006:129)

Selain definisi diatas ada juga definisi dari ahli lain untuk menguatkan definisi diatas menurut

Hanke dan Reitsch data primer merupakan data yang diperoleh dengan survei lapangan

yang menggunakan semua metode pengumpulan data original. (Mudrajad

Kuncoro,2003:127)

Data menurut Sumber Pengambilan

Data Primer

1. Adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di lapangan oleh orang yang

melakukan penelitian atau yang bersangkutan yang memerlukannya. Disebut juga

data asli atau data baru

2. Data Sekunder

Page 93: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 3

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

Adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian

dari sumber-sumber yang telah ada.

Data ini biasanya diperoleh dari perpustakaan , laporan-laporan. Disebut juga data

yang tersedia

Data Menurut Waktu Pengumpulannya

1. Data berkala (time series)

Adalah data yang terkumpul dari waktu ke waktu untuk menggambarkan

perkembangan suatu kegiatan atau keadaan

2. Kertas Lintang (cross section)

Adalah data yang terkumpul pada suatu waktu tertentu untuk memberikan gambaran

perkembangan suatu kegiatan atau keadaan pada waktu itu

Data Menurut Sifatnya

1. Data Kualitatif

Adalah data yang berbentuk tidak bilangan

2. Data Kuantitatif

Adalah data yang berbentuk bilangan

Data Menurut Tingkat Pengukurannya

1. Data Nominal

Adalah data yang berasal dari pengelompokan peristiwa berdasarkan kategori

tertentu, yang perbedaanya hanyalah menunjukan perbedaan kualitatif

2. Data ordinal

Adalah data yang berasal dari obyek atau kategori yang disusun menurut besarnya,

dari tingkat terendah ke tingkat tertinggi atau sebaliknya dengan jarak atau rentang

yang tidak harus sama

3. Data Interval

Page 94: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 4

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

Adalah data yang berasal dari obyek atau kategori yang diurutkan berdasar suatu

atribut tertentu, dimana jarak antara tiap obyek atau kategori adalah sama. Paada

data ini, tidak terdapat angka nol mutlak

4. Data Rasio

Adalah data yng menghimpun semua ciri data ordinal dan data interval dan

dilengkapi titik nol absolut dengan makna empiris. Angka pada data ini, menunjukan

ukuran yang sebenarnya dari obyek /kategori yang diukur

Pengumpulan Data

Adalah pencatatan peristiwa –peristiwa atau hal-hal atau keterangan-keterangan atau

karakteristik-karakteristik sebagian atau keseluruhan elemen populasi yang akanmenunjang

datau mendukung penelitian.

Pengumpulan data berdasarkan caranya :

1. Angket (Kuesioner)

Adalah pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan

untuk diisi oleh responden

Responden adalah orang yang memberikan tanggapan/ respon atau menjawab atas

pertanyaan-pertanyaan yang diajukan

Untuk dapat menggunakan teknik ini diisyaratkan reseponden harus memiliki tingkat

pendidikan yang memadai

2. Wawancara

Adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan langsung oleh

pewawancara kepada responden, dan jawaban-jawaban responden dicatat atau

direkam.

Keuntungan teknik Angket

1. Dapat menjangkau sampel dalam jumlah besar karena dapat dikirim lewat pos

2. Biaya yang diperlukan untuk membuat angket relatif murah

3. Angket tidak terlalu mengganggu responden karena pengisiannya ditentukan oleh

responden itu sendiri

Kerugian teknik Angket

Page 95: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 5

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

1. Jika dkirim melalui pos, maka prosentase yang dikembalikan relatif rendah

2. Tidak dapat digunakan pada responden yang tidak mampu membaca dan menulis

3. Pertanyaan-pertanyaan dalam angket dapat ditafsirkan salah oleh responden

Komponen Angket agar efektif

• Ada Subyek, yaitu individu atau lembaga yang melaksanakan penelitian

• Adanya ajakan, yaitu permohonan dari peneliti kepada responden untuk turut serta

mengisi secara aktif dan obyektif

• Ada petunjuk pengisian angket, yang mudah dimengerti dan tidak bias

• Ada pertanyaan atau pernyataan beserta tempat mengisi jawaban baik secara

tertutup, semi tertutup maupun terbuka

• Pertanyaan dalam angket ini dapat berbentuk pertanyaan terbuka atau tertutup

ataupun kombinasi antara terbuka dan tertutup

Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat pertanyaan atau pernyataan :

• Pertanyaan atau pernyataan yang dibuat harus jelas dan tidak meragukan

• Hindari pertanyaan atau pernyaan ganda

• Responden harus mampu menjawab

• Pertanyaan atau pernyataan harus relevan

• Pertanyaan atau pernyataan sebaiknya pendek

• Hindari Pertanyaan atau pernyataan yang bias, sugestif

Berdasarkan bentuk pertanyaan atau pernyataan ada tiga jenis yaitu :

a. Angket terbuka (Opened Questionare)

Merupakan angket yang pertanyaan atau pernyataannya memberikan kebebasan

kepada responden, untuk memberikan jawaban dan pendapatnya sesuai dengan

keinginan mereka

b. Angket tertutup (Closed Questionare)

Merupakan angket yang pertanyaan atau pernyataannya tidak memberikan

kebebasan kepada responden, untuk memberikan jawaban dan pendapatnya sesuai

dengan keinginan mereka

c. Angket Semi terbuka (Semi Opened Questionare)

Page 96: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 6

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

Merupakan angket yang pertanyaan atau pernyataannya memberikan kebebasan

kepada responden, untuk memberikan jawaban dan pendapat menurut pilihan pilihan

jawaban yang telah disediakan sesuai dengan keinginan mereka

Kelebihan Teknik Wawancara :

• Wawancara dapat digunakan pada responden yang tidak bisa membaca dan menulis

• Jika ada pertanyaan yang belum dipahami, pewawancara dapat segera menjelaskan

• Pewawancara dapat segera mengecek kebenaran jawaban responden dengan

mengajukan pertanyaan pemabanding, atau dengan melihat wajah atau gerak gerik

responden

Kekurangan Teknik Wawancara :

• Wawancara memerlukan biaya yang sangat besar untuk perjalanan dan uang harian

pengumpul data

• Wawancara hanya dapat menjangkau jumlah responden yang kecil

• Kehadiran pewawancara mungkin mengganggu responden

Teknik Wawancara

a. Wawancara berstruktur

Merupakan teknik wawancara dimana pewawancara menggunakan /

mempersiapkan daftar pertanyaan atau daftara isian sebagai pedoman saat

melakukan wawancara

b. Wawancara tidak berstruktur

Merupakan teknik wawancara dimana pewawancara tidak menggunakan daftar

pertanyaan atau daftar isian sebagai penuntun selama dalam proses saat melakukan

wawancara

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam wawancara :

• Penampilan fisik, termasuk pakaian yang dpat memberikan kesan apakah

pewawancara dapat dipercaya atau tidak

• Sikap dan tingkah laku

• Identitas, pewawancara harus memperkenalkan dirinya dan kalua perlu menunjukan

tanda pengenal atau surat tugas

Page 97: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 7

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

• Kesiapan materi, dalam arti pewawancara memahami dan menguasai apa yang

akan ditanyakan dan siap memberikan jawaban apabila diperlukan

• Sebaiknya lakukan perjanjian dengan calon responden, kapan mereka bersedia

untuk diajak wawancara

• Mulailah wawancara dengan terlebih dahulu menggunakan kalimat pembuka atau

kalimat pengantar, dan dalam proses wawancara gunakan bahasa yang baik dan

benar

• Kontrol jalannya wawancara dan bila perlu pihak responden dituntun seperlunya agar

ia tidak mengalami banyak kesulitan dalam menjawab atau mengemukan pendapat

OBSERVASI

• Adalah pemilihan, pengubahan, pencatatan dan pengodean serangkaian prilaku dan

suasana yang berkenaan dengan organisme in situ, sesuai dengan tujuan empiris

• Pemilihan, Menunujukan pengamat mengedit dan memfokuskan pengamatan secara

sengaja atau tidak

• Pengubahan, menunjukan bahwa observasi boleh mengubah prilaku atau tanpa

mengganggu kewajarannya

• Pencatatan, menunjukan upaya merekam kejadian-kejadian dengan menggunakan

catatan lapangan, sistem kategori dan metode-metode lainnya

• Pengodean, menunjukan proses penyederhanaan catatan-catatan itu melalui metode

reduksi data

• Rangkaian prilaku dan suasana, menunjukan bahwa observasi malakukan

serangkaian pengukuran yang berlainan pada berbagai prilaku dan suasana

• In situ, menunjukan bahwa pengamatan kejadian terjadi melalui situasi alamiah

walaupun tidak berarti tanpa menggunakan manipulasi eksperimental

• Tujuan Empiris, menunjukan bahwa observasi memiliki bermacam-macam fungsi

dalam penelitian , deskripsi, melahirkan teori dan hipotesis, atau menguji teori atau

hipotesis

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan merupakan penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data,

mencatat, mempelajari text book dan buku–buku atau referensi, seperti jurnal, media cetak

Page 98: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 8

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

lainnya di perpustakaan dan Badan Pusat Statistik, internet berkaitan dengan masalah yang

dihadapi.

Studi kepustakaan berfungsi untuk mendapatkan informasi bersifat teoritis yang akan diteliti

sehingga penelitian memiliki landasan yang kuat sebagai suatu hasil ilmiah.

Studi Lapangan (Field Research)

Studi lapangan adalah suatu penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data

secara langsung pada konsumen atau penonton program televisi yang menjadi objek

penelitian. Data yang diperoleh dari penelitian ini

adalah data primer.

Tujuannya untuk memperoleh data secara langsung baik dari perusahaan maupun

responden yang menjadi objek penelitian.

Cara memperoleh data ini adalah:

- Wawancara

Salah satu teknik pengumpulan data dimana pelaksanaannya dapat dilakukan secara

langsung berhadapan dengan yang diwawancarai,

dapat juga secara tidak langsung seperti memberikan daftar pertanyaan untuk dijawab pada

kesempatan lain.

Salah satu metode yang dipakai dalam pengumpulan data melalui data primer adalah

wawancara, berikut ini adalah 2 definisi dari wawancara menurut para ahli. Definisi dari

wawancara menurut ahli adalah tehnik mengumpulkan data atau informasi dengan cara

bertatap muka langsung dengan informan agar mendapatkan data lengkap dan mendalam.

Wawancara ini dilakukan dengan frekuensi tinggi (berulang-ulang) secara intensif.

(Ardianto,2011:178)

- Kuesioner

Salah satu cara pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar

pertanyaan kepada responden dengan harapan mereka akan memberikan respon atas

daftar pertanyaan tersebut.

Page 99: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 9

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

dari Kamus besar Bahasa indonesia wawancara adalah tanya jawab dengan seseorang

yang diperlukan untuk dimintai pendapatnya mengenai suatu hal, untuk dimuat di surat

kabar, disiarkan melalui radio, atau di tayangkan pada layar televise.(2003:1270)

Observasi

Definisi Observasi lapangan atau pengamatan lapangan (field observation) adalah kegiatan

yang setiap saat dilakukan, dengan kelengkapan pancaindra yang dimiliki. Selain dengan

membaca Koran, mendengarkan radio, menonton televisi atau berbicara dengan orang lain,

kegiatan obsevasi (lapangan,pen.) merupakan salah satu kegiatan untuk memahami

lingkungan. (Ardianto ,2011:179)

• Definisi diatas juga dibenarkan oleh definisi dari Elizabeth yang mengatakan

observasi yaitu kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui

hasil kerja panca indra mata serta dibantu dengan panca indra lainnya.

(Ardianto,2011:165)

• Bila ditelaah mengenai definisi dari kedua ahli diatas dapat disimpulkan observasi

adalah kemampuan seseorang didalam kegiatannya dan menggunakan

pengamatanya melalui hasil kerja panca indra mata dan juga panca indra lainnya.

Berikut jenis data penelitian :

1. Data berdasarkan sumbernya = berdasarkan sumbernya, data penelitian bisa

dikelompokkan ke dalam 2 jenis yakni data primer serta data sekunder.

· Data primer merupakan data yang didapat / dikumpulkan oleh peneliti dengan cara

langsung dari sumbernya. Data primer biasanya disebut dengan data asli / data baru yang

mempunyai sifat up to date. Untuk memperoleh data primer, peneliti wajib

mengumpulkannya secara langsung. Cara yang bisa digunakan peneliti untuk mencari data

primer yaitu observasi, diskusi terfokus, wawancara serta penyebaran kuesioner.

Page 100: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 10

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

· Data sekunder merupakan data yang didapat / dikumpulkan

2. Data berdasarkan sifatnya = berdasarkan sifat dan bentuknya, data penelitian bisa

dibedakan menjadi 2 jenis yaitu data kualitatif ( data yang berbentuk kata – kata atau kalimat

) dan data kuantitatif ( data yang berbentuk angka ). Data kuantitatif bisa dikelompokkan

berdasarkan teknik mendapatkannya yakni data diskrit serta data kontinum. Data

berdasarkan sifatnya, data kuantitatif tersusun atas data nominal, data interval, data rasio

dan data ordinal.

•Data kualitatif = data kualitatif merupakan data yang berbentuk kalimat bukan berbentuk

angka. Data kualitatif didapat melalui berbagai jenis cara pengumpulan data seperti analisis

dokumen, wawancara, diskusi terfokus, / observasi yang sudah dituangkan ke dalam

catatan lapangan / transkrip. Bentuk lain dari data kualitatif adalah foto yang didapat melalui

pemotretan / rekaman video.

•Data kuantitatif = merupakan data yang berbentuk angka / bilangan. Sesuai dengan

kriterianya, data kuantitatif bisa diolah / dianalisis memakai teknik perhitungan statistika /

matematika.

Page 101: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 11

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

Daftar Pustaka

31. Kuncoro, Mudrajad. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi.Erlangga. Jogjakarta. 2003

32. Jogiyanto, Metodologi Penelitian: Sistem Informasi. Penerbit Andi Jogyakarta. 2008

33. Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Penerbit Remaja Rosdakarya.

Bandung. 2002

34. Myers, Michael D dan David Avison. Qualitative Research In Informations Systems.

SAGE Publications. London. 2002

35. Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002

36. Materi Pelatihan UNISTAFF, Uni Kassel 2009, Research Management

37. Sudjana, Metode Statistika, Tarsito, Bandung.

38.

Page 102: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

MODUL PERKULIAHAN

Metodologi Peneltian Teknologi Informasi

Data Penelitian

Program SPSS

Statistika Deskriptif

Analisis Kualitas Data

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Ilmu Komputer Sistem Inforrmassi

11 87018 Tim Dosen

Abstract Kompetensi

Data Penelitian Program SPSS Statistika Deskriptif Analisis Kualitas Data

Mampu menentukan dan melakukan metode analisis data Statistik Deskriptif dan Analisis Kualitas Data

Page 103: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 2

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

Modul 11

Modul-modul SPSS

IBM Analytical Decision Management

IBM SPSS Collaboration and Deployment Services

IBM SPSS Data Collection

o IBM SPSS Data Collection Author

o IBM SPSS Data Collection Author Professional

o IBM SPSS Data Collection Data Entry

o IBM SPSS Data Collection Data Model

o IBM SPSS Data Collection Interviewer

o IBM SPSS Data Collection Paper

o IBM SPSS Data Collection Phone Interviews

o IBM SPSS Data Collection Remote Administration

o IBM SPSS Data Collection Survey Reporter

o IBM SPSS Data Collection Survey Reporter Developer Kit

o IBM SPSS Data Collection Survey Reporter Professional

o IBM SPSS Data Collection Web Interviews

IBM SPSS Modeler

o IBM SPSS Modeler Premium

o IBM SPSS Modeler Professional

o IBM SPSS Modeler Server

IBM ShowCase

o IBM ShowCase Query and Report Writer

o IBM ShowCase Warehouse Builder

o IBM ShowCase Warehouse Manager

IBM SPSS Statistics

o IBM SPSS Advanced Statistics

o IBM SPSS Advantage for Microsoft Excel

o IBM SPSS Amos

o IBM SPSS Bootstrapping

o IBM SPSS Categories

o IBM SPSS Complex Samples

o IBM SPSS Conjoint

o IBM SPSS Custom Tables

Page 104: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 3

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

o IBM SPSS Data Preparation

o IBM SPSS Decision Trees

o IBM SPSS Direct Marketing

o IBM SPSS Exact Tests

o IBM SPSS Forecasting

o IBM SPSS Missing Values

o IBM SPSS Neural Networks

o IBM SPSS Regression

o IBM SPSS SamplePower

o IBM SPSS Statistics Base

o IBM SPSS Statistics Campus

o IBM SPSS Statistics Developer

o IBM SPSS Statistics Faculty Pack

o IBM SPSS Statistics GradPack

o IBM SPSS Statistics Premium

o IBM SPSS Statistics Professional

o IBM SPSS Statistics Programmability Extension

o IBM SPSS Statistics Server

o IBM SPSS Statistics Standard

o IBM SPSS Text Analytics for Surveys

o IBM SPSS Visualization Designer

Release History :

SPSS 15.0.1 - November 2006

SPSS 16.0.2 - April 2008

SPSS Statistics 17.0.1 - December 2008

PASW Statistics 17.0.3 - September 2009

PASW Statistics 18.0 - August 2009

PASW Statistics 18.0.1 - December 2009

PASW Statistics 18.0.2 - April 2010

PASW Statistics 18.0.3 - September 2010

IBM SPSS Statistics 19.0 - August 2010

IBM SPSS Statistics 20.0 - August 2011

PASW = Predictive Analytics SoftWare

Operating system : Windows, zlinux, Linux/Unix & Mac

Page 105: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 4

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

Statistik yang meliputi SPSS Base, yaitu :

Descriptive statistics: Cross tabulation, Frequencies, Descriptives, Explore,

Descriptive Ratio Statistics

Bivariate statistics: Means, t-test, ANOVA, Correlation (bivariate, partial, distances),

Nonparametric tests

Prediction for numerical outcomes: Linear regression

Prediction for identifying groups: Factor analysis, cluster analysis (two-step, K-

means, hierarchical), Discriminant

Membuat dan Mengedit Data File

Untuk menganalisis data: mengetik data ke komputer. Nama variabel tercantum di kolom

atas, kasus atau subyek dan nomor yang tercantum di sepanjang baris kiri dan sel-sel di

tengah tersedia untuk memasukkan data.

Ketika memasuki SPSS, layar Anda sekarang harus terlihat seperti ini. Elemen-elemen

penting yang penting untuk entri data diberi label.

Data View Screen

Page 106: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 5

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

Variable View Screen

Dua layar melayani tujuan yang berbeda dan saling melengkapi:

• Data view Layar dirancang untuk memasukkan data setelah file data telah dibuat.

Tempat memasukkan data

Columns: variables

Rows: records

• Variable View Layar ini dirancang untuk nama, label, dan menentukan spesifikasi masing-

masing variabel.

Tempat memasukan variables

Menampilkan

Karakteristik dari semua variable

Data type that is compatible with SPSS :

The types of data files that can be received or transformed for

analysis using SPSS for Windows are :

- Data files developed by using the SPSS Data Editor

(data files in the format. SAV)

- Data files developed by using the SPSS syntax

(file format. SPS)

- Data files developed by using the SPSS Viewer

(the file format. SPO)

Page 107: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 6

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

Output Facilities in SPSS :

Edit – Options

Page 108: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 7

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

Page 109: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 8

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

ANTARA MUKA SPSS

Page 110: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 9

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

Page 111: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 10

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

Page 112: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 11

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

Page 113: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 12

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

Page 114: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 13

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

Daftar Pustaka

39. Kuncoro, Mudrajad. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi.Erlangga. Jogjakarta. 2003

40. Jogiyanto, Metodologi Penelitian: Sistem Informasi. Penerbit Andi Jogyakarta. 2008

41. Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Penerbit Remaja Rosdakarya.

Bandung. 2002

42. Myers, Michael D dan David Avison. Qualitative Research In Informations Systems.

SAGE Publications. London. 2002

43. Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002

44. Materi Pelatihan UNISTAFF, Uni Kassel 2009, Research Management

45. Sudjana, Metode Statistika, Tarsito, Bandung.

46. http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&frm=1&source=web&cd=8&cad=r

ja&ved=0CFcQFjAH&url=http%3A%2F%2Fpeni.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads

%2Ffiles%2F10796%2FTeknik%2BSampling.pdf&ei=P3yaUr3RE86FrAfdooG4Dg&usg

=AFQjCNGzh3sNC7R4t6ZVI7IB7RNWSBV2KQ&bvm=bv.57155469,d.bmk

47. http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&frm=1&source=web&cd=2&cad=r

ja&ved=0CCsQFjAB&url=http%3A%2F%2Fhome.unpar.ac.id%2F~hasan%2FSAMPLI

NG.doc&ei=P3yaUr3RE86FrAfdooG4Dg&usg=AFQjCNE4sHD6FDZIfGyuRV3cOA2k

rzrdMA&bvm=bv.57155469,d.bmk

48.

Page 115: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

MODUL PERKULIAHAN

Metodologi Peneltian Teknologi Informasi

Data Penelitian

Program SPSS

Uji Beda

Uji Lanjut

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Ilmu Komputer Sistem Inforrmassi

12 87018 Tim Dosen

Abstract Kompetensi

Data Penelitian Program SPSS Uji Beda Uji Lanjut

Mampu menentukan dan melakukan metode analisis data Uji Beda

Page 116: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 2

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

Modul 12

Uji Hipotesis

Langkah-langkah Uji Mean dan Varians :

1. Tentukan Hipotesis H0 dan H1

2. Tentukan Taraf Signifikansi, misalnya α=0.05

3. Tentukan Statistik Uji

4. Keputusan

Tolak H0, jika nilai sig < α

One-Way ANOVA Test

Purpose To perform a hypothesis test to compare means k ...21

Assumptions

1. Simple random samples

2. Independent samples

3. Normal populations

4. Equal population standard deviations

STEP 1 The null and alternative hypothesis are

43210 : H

:AH Not all the means are equal

STEP 2 Decide on the Significance level, α

STEP 3 Obtain the three sums of squares, SST, SSTR, and SSE

STEP 4 Construct a one way ANOVA table to obtain the value of the F-statistic. Denote that

value Fo

Page 117: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 3

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

Source Df SS MS=SS/df F-statistic

Treatment k-1 SSTR MSTR=SSTR/(k-1) F=MSTR/MSE

Error n-k SSE MSE=SSE/(n-k)

Total n-1 SST

Analisis Perbaningan Min

Procedure Compare Means>Means

Page 118: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 4

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

Page 119: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 5

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

Report

Markah Ujian2

Jenis Kel Mean N Std. Deviation

Laki-laki 70.29 17 9.557

Perempuan 69.69 13 13.244

Total 70.03 30 11.094

Page 120: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 6

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

Prosedur One-Sample T Test

Page 121: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 7

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

Prosedur Independent-Sample T Test

One-Sample Test

4.954 29 .000 10.033 5.89 14.18Markah Pos Ujian

t df Sig. (2-tailed)

Mean

Difference Lower Upper

95% Confidence

Interval of the

Difference

Test Value = 60

Page 122: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 8

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

Page 123: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 9

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

Prosedur Paired-Sample T Test

Group Statistics

17 70.29 9.557 2.318

13 69.69 13.244 3.673

Jantina

Lelaki

Perempuan

Markah Pos Ujian

N Mean Std. Deviation

Std. Error

Mean

Independent Samples Test

1.314 .261 .145 28 .886 .602 4.158 -7.916 9.119

.139 20.967 .891 .602 4.343 -8.432 9.635

Equal variances

assumed

Equal variances

not assumed

Markah Pos Ujian

F Sig.

Levene's Test for

Equality of Variances

t df Sig. (2-tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference Lower Upper

95% Confidence

Interval of the

Difference

t-test for Equality of Means

Page 124: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 10

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

Page 125: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 11

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

Paired Samples Statistics

57.67 30 11.859 2.165

70.03 30 11.094 2.025

Markah Pra Ujiam

Markah Pos Ujian

Pair

1

Mean N Std. Deviation

Std. Error

Mean

Page 126: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 12

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

Paired Samples Correlations

30 .950 .000Markah Pra Ujiam &

Markah Pos Ujian

Pair

1

N Correlation Sig.

Paired Samples Test

-12.367 3.709 .677 -13.752 -10.982 -18.262 29 .000Markah Pra Ujiam -

Markah Pos Ujian

Pair

1

Mean Std. Deviation

Std. Error

Mean Lower Upper

95% Confidence

Interval of the

Difference

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed)

Page 127: MODUL PERKULIAHAN Metodologi Peneltian Teknologi …fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL... · Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002 6.

2013 13

Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id

Daftar Pustaka

49. Kuncoro, Mudrajad. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi.Erlangga. Jogjakarta. 2003

50. Jogiyanto, Metodologi Penelitian: Sistem Informasi. Penerbit Andi Jogyakarta. 2008

51. Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Penerbit Remaja Rosdakarya.

Bandung. 2002

52. Myers, Michael D dan David Avison. Qualitative Research In Informations Systems.

SAGE Publications. London. 2002

53. Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002

54. Materi Pelatihan UNISTAFF, Uni Kassel 2009, Research Management

55. Sudjana, Metode Statistika, Tarsito, Bandung.

56. http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&frm=1&source=web&cd=8&cad=r

ja&ved=0CFcQFjAH&url=http%3A%2F%2Fpeni.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads

%2Ffiles%2F10796%2FTeknik%2BSampling.pdf&ei=P3yaUr3RE86FrAfdooG4Dg&usg

=AFQjCNGzh3sNC7R4t6ZVI7IB7RNWSBV2KQ&bvm=bv.57155469,d.bmk

57. http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&frm=1&source=web&cd=2&cad=r

ja&ved=0CCsQFjAB&url=http%3A%2F%2Fhome.unpar.ac.id%2F~hasan%2FSAMPLI

NG.doc&ei=P3yaUr3RE86FrAfdooG4Dg&usg=AFQjCNE4sHD6FDZIfGyuRV3cOA2k

rzrdMA&bvm=bv.57155469,d.bmk

58.