This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
OLEH :
“Janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan
tentangnya,
sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya akan
dimintai pertanggung
jawaban”. (Q.S. Al-Isra’ :36)
VISI : Pada tahun 2036 menjadi program studi kebidanan diploma
unggul dan berdaya saing
global menghasilkan tenaga bidan profesional berlandaskan nilai
islami dan berjiwa
entrepreneur
2.Melaksanakan penelitian dan pengabdian pada masyarakat dengan
mengembangkan
ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang kebidanan dan
kesehatan
3.Menyelenggarakan pembelajaran kewirausahaan dibidang
kebidanan
4.Menyelenggarakan perkuliahan Al Islam Kemuhammadiyahan
TUJUAN : 1. Menghasilkan lulusan Kebidanan yang mempunyai
pengetahuan, sikap dan
keterampilan dibidang kebidanan dan kesehatan yang terkini
2. Menghasilkan karya ilmiah dan tanggap kepada kebutuhan
masyarakat dalam
bidang Kebidanan dan kesehatann dengan mengamalkan ilmu
pengetahuan
dan teknologi dalam bentuk pengabdian masyarakat
3. Menghasilkan lulusan yang berjiwa entrepreneur dibidang
Kebidanan dan
Kesehatan
Kehidupan
laboratorium. Modul ini dibuat untuk membantu mahasiswa dalam
mencapai tujuan
pembelajran mata kuliah ORGANISASI DAN MANAJEMAN PELAYANAN
KESEHATAN. Pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan terima kasih
dan
penghargaan kepada tim penulis modul ini atas dedikasi dan kerja
keras yang telah
diwujudkan hingga selesainya penulisan modul ini.
Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah
memberikan
kesempatan, dukungan dan bantuan dalam penyelesaian modul ini.
Modul ini masih jauh dari
sempurna, penulis mengharapkan kritik, saran dan masukan demi
kesempurnaan modul ini.
Semoga modul ini bermanfaat bagi kita semua dalam rangka mewujudkan
pembelajaran di
perguruan tinggi yang berkualitas.
LATIHAN
.............................................................................................................
15
LATIHAN
............................................................................................................
19
LATIHAN
.............................................................................................................
24
LATIHAN
............................................................................................................
36
LATIHAN
.............................................................................................................
49
pedoman dalam melaksanakan peran bidan pengelola pelayanan
kesehatan.
Tata tertib Praktikum
2. Berlaku tertib, dan jujur selama kegiatan praktik laboratorium
berlangsung.
3. Menjaga kebersihan dan kerapian alat yang ada di laboratorium
tempat praktikum.
4. Berpakaian sopan dan bersepatudan menggunakan skort laboratorium
(putih).
5. Meletakkan Jaket dan tas di tempat yang telah disediakan.
6. Melepas sepatu saat masuk laboratorium meletakkan di rak
sepatu.
7. Membina kerjasama dengan instruktur/tutor, laboran, dan
peserta.
8. Menjaga peralatan/phantom laboratorium (dilarang
mencoret-coret).
9. Merapikan, membersihkan peralatan yang digunakan dalam praktikum
dan
mengembalikannya ke dalam kotak alat praktikum laboratorium.
10. Membaca, memahami dan mengikuti prosedur operasional untuk
setiap peralatan
dan kegiatan selama praktikum dan di ruang laboratorium.
Mahasiswa DILARANG:
1. Merokok, makan dan minum, membuat kericuhan selama kegiatan
praktikum dan di
dalam ruang laboratorium.
3. Menyentuh, menggeser/memindahkan dan menggunakan peralatan di
laboratorium
yang tidak sesuai dengan acara praktikum mata kuliah yang
diambil.
4. Menggunakan laboratorium untuk kegiatan selain praktikum tanpa
seijin petugas
laboratorium.
praktikum.
Panduan Praktikum
Praktikum merupakan salah satu metode pembelajaran di mana
mahasiswa belajar di
laboratorium yang di dampingi oleh seorang pembimbing. Pembeljaran
praktikum
memperkenalkan mahasiswa tentang kasus melalui skenario kasus dan
memberikan
pengalaman kepada mahasiswa dalam melakukan pemeriksaan fisik serta
tindakan kebidanan
secara mandiri. Praktikum kebidanan juga memberikan pengalaman
dalam berkomunikasi,
bekerja tim, problem solving, belajar mandiri, sharing informasi
serta etika profesi.
A. Strategi Kegiatan
1. Setiap praktikum dimulai dengan “Pre Confrence” laporan
pendahuluan yang harus
sudah dibuat mahasiswa.
2. Laporan Pendahuluan meliputi konsep teori sistem persepsi
sensori dan asuhan
kebidanan.
4. Memahami penerapan berbagai konsep dasar dalam merawat kasus
tersebut :
a. Teori kebidanan
b. Komunikasi terpeutik
c. Etika kebidanan
B. Tugas Mahasiswa
3. Mengikuti Pre Confrence.
4. Mendiskusikan skenario kasus
C. Metode Penilaian
1. Observasi Penampilan Kerja
menggunakan penilaian sesuai standar operasional prosedur (SOP)
yang meliputi :
a. Persiapan alat
c. Pelaksanaan
d. Evaluasi
a. Konsep teori
b. Diagnosa kebidanan
c. Intervensi kebidanan
3. Kemampuan kognitif dan afektif saat ”Conference” dan melakukan
tindakan
kebidanan mandiri
3. Memberikan bedside teaching (BST)
4. Mendiskusikan/memberi contoh tentang hal-hal/tindakan kebidanan
yang tidak
sesuai dan yang benar.
5. Berdiskusi dengan praktikan masalah yang dialami pasien pada
skenario kasus
tersebut dan apa tindakan yang sudah dan akan dilakukan termasuk
penerapan
berbagi konsep
a. Komunikasi (pendekatan)
b. Ketrampilan dasar
c. Perilaku profesional
3. Penilaian penampilan: 25%
“Manajemen merupakan sebuah proses yang khas, yang terdiri dari
tindakan-tindakan:
Perencanaan, Pengorganisasian, Penggiatan dan Pengawasan yang
dilakukan untuk
menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan
melalui
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya”.
B. McFarland, 1979 juga mengemukakan empat pengertian manajemen
yang biasa
digunakan dalam kehidupan sehari-hari:
pengarahan, penggiatan dan pengevaluasian.
2. Kata manajemen juga berarti karir atau jabatan
3. Kata manajemen juga dapat berarti kelompok orang yang
bertanggungjawab dalam
menjalankan sebuah organisasi.
4. Kata manajemen juga dapat merupakan sebuah ilmu atau seni untuk
mengatur
orang lain
Secara garis besar konsep manajemen dapat dikelompokkan menjadi 4
kelompok,
yaitu:
sentralisasi, formalitas dan sistem hirarki yang kuat berkaitan
dengan wewenang,
pengawasan, untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Ada dua
kelompok :
a. Scientific Management Approach Ada beberapa tokohnya,
yaitu:
a. Federick W. Taylor (1856 - 1915)
Prinsip dasarnya:
a. Menentukan metode terbaik untuk melaksanakan tiap tugas dengan
dasar
ilmiah
b. Seleksi secara ilmiah sehingga setiap pekerja akan diberikan
tanggung
jawab untuk tugas yang lebih cocok
c. Pendidikan dan pengembangan karyawan secara ilmiah
d. Kerjasama antara pihak manajemen dan karyawan.
e. Menggunakan sistem upah yang berbeda berdasar
produktivitasnya.
b. Hendry L.Gantt (1816 - 1919)
Merupakan penemu Scheduling and Rewarding Employees. Supervisor
dan
pekerja akan mendapat penghargaan bila menyelesaikan tugasnya
sesuai jadwal.
c. Frank (1868 - 1924) dan Lillian M.Gilberth (1878-1972)
Mereka adalah penemu Motion Times Studies Lillian juga menganjurkan
3
posisi pekerja, yaitu:
a. Mempersiapkan Promosi
Merupakan pioner dalam pemecahan konflik di tempat kerja. Ia
menganjurkan
pendekatan secara kemitraan dengan collaborative approach.
b. Administrative Management Approach
a. Henry Fayol(1841-1925)
keseluruhan dan mendefinisikan fungsi manajemen yaitu planning,
organizing,
commanding,coordinating,controlling.
wewenang, disiplin, kesatuan komando, kesatuan arah - unity of
deriction,
subordination of the individual, renumerisasi, sentralisasi,
hirarkhi, order,
keadilan, stabilitas personil, inisiatif, esprit de corps.
b. Max Weber (1864-1920)
hirarki yang ditentukan secara tegas, diatur dengan ketentuan dan
nilai
wewenang yang jelas.
beberapa prinsip manajemen. Kelemahannya teori ini lebih sesuai
untuk
organisasi yang stabil, kondisi lingkungan dapat diramalkan.
2. Konsep Manajemen Behavioristik
Pendekatan ini menekankan bahwa manajemen yang efektif bila ada
pemahaman
tentang pekerja - lebih berorientasi pada manusia sebagai pelaku.
Beberapa konsep
behavioristik, antara lain:
a. Human Relations
Berusaha menemukan secara sistematis faktor sosial dan psikologi
yang dapat
menciptakan hubungan manusia yang efektif.
a. Elton Mayo (1880-1949) - Hawthorne Experiment
Hasil studi Hawthorne (pembangkit listrik) yang dilakukan oleh
Elton Mayo,
dkk:
2. Pekerja akan bekerja lebih keras bila manajemen
memperhatikan
kesejahteraan mereka dan supervisornya memberikan perhatian
pada
mereka.
4. Mayo mengajukan ko nsep
social man yang dimotivasi oleh kebutuhan sosial daripada konsep
rational
man yang dimotivasi oleh kebutuhan ekonomis.
Kontribusi dan pendekatan Human Relations:
1. Penyempurnaan pendekatan klasik yang menganggap bahwa
produktivitas
semata persoalan mekanis.
teaching people management skills daripada teaching technical
skills.
3. Mendorong perhatian pada group dynamic.
Kelemahan nya:
berpengaruh pada produktivitas.
2. Konsep social man tidak dapat menggambarkan tuntas individu di
tempat
kerja
Pendekatan ini yakin bahwa self actualizing man adalah konsep
yang
lebih akurat untuk menerangkan motivasi manusia dan mencoba
mengintegrasikannya dengan organisasi.
Individu mempunyai 5 kebutuhan dasar yaitu physical needs, security
needs,
social needs, esteem needs, self actualization needs. Kebutuhan
tersebut akan
menimbulkan suatu keinginan untuk memenuhinya. Organisasi
perlu
mengenali kebutuhan tersebut dan berusaha memenuhinya agar
timbul
kepuasan.
3. Douglas Mc Gregor (1906-1964)
Teori X dan teori Y
Teori X melihat karyawan dari segi pessimistik, manajer hanya
mengubah
kondisi kerja dan mengektifkan penggunaan rewards & punishment
untuk
meningkatkan produktivitas karyawan. Teori Y melihat karyawan dari
segi
optimistik, manajer perlu melakukan pendekatan humanistik kepada
karyawan,
menantang karyawan untuk berprestasi, mendorong pertumbuhan
pribadi,
mendorong kinerja.
motivasi perorangan, hubungan interpersonal, orientasi kepada
perilaku
manusia. Kelemahannya teori y sangat complicated dan abstract bagi
manajer
di lapangan, adanya keterbatasan pengetahuan bagi manajer di
lapangan
tentang teori perilaku
a. Teori Contingency
Mulai berkembang th 1962, teori ini menyatakan bahwa tidak ada satu
sistem
manajemen yang optimum, sistem tergantung pada tingkat
perubahan
lingkungannya. Sistem ini disebut sistem organik (sebagai lawan
sistem
mekanistik), pada sistem ini mempunyai beberapa ciri:
1. Substansinya adalah manusia bukan tugas.
2. Kurang menekankan hirarki
4. Kebersamaan dalam nilai, kepercayaan dan norma
5. Pengendalian diri sendiri, penyesuaian bersama
b. Model Open Systems (berkembang sejak 1870 an)
Asumsi yang dikembangkan adalah
3. Totalitas gugus
Model ini juga mengandung 3 aspek pokok, yaitu:
a. Organisasi adalah suatu sistem yaitu suatu rangkaian bagian yang
saling
berhubungan. Sistem tersebut ditentukan oleh cara bagaimana
bagian-bagian
tersebut saling berhubungan.
b. Sistem terbuka artinya beroperasi dalam suatu lingkungan yang
dinamis. Sifat
dari lingkungan menentukan sifat dari sistem dan kelangsungan
hidupnya.
c. Tugas manajerial adalah mendiagnosa sifat lingkungan dan memilih
bentuk
organisasi yang sesuai.
a. Discontinuity secara sosil, ekonomis, teknologi
b. Loosely coupled organizations: organisasi terbagi dalam unit
yang kecil dan
longgar. Loose coupling: situasi dimana unsur organisasi responsif
satu sama
lain, tetapi tetap dipertahankan terpisah dan mempunyai identitas
sendiri.
c. Synergies dan alliances: unit membentuk networks dan alliances
di dalam dan
di luar organisasi untuk mencapai synergies yang lebih
tinggi.
d. Collaborative: ditandai dengan kultur yang memberi nilai tinggi
untuk individu
yang mandiri, proactive, empowered, collaborative.
e. The management of meaning, mission and vision: shared values,
goals, and
beliefs mencerminkan visi bersama dari organisasi dan misi yang
diterima
bersama.
mengadakan transformasi dan pola perubahan.
Dari 6 asumsi atau blueprints diatas dibentuk suatu model
integratif organisasi
yang disesuaikan dengan kondisi yang dihadapi organisasi
tersebut.
FUNGSI-FUNGSI DASAR MANAJEMEN
1. Planning. Meliputi penentuan tujuan, tindakan, pengembangan
aturan dan prosedur-
prosedur, pengembangan rencana dan melakukan prediksi.
2. Organizing. Meliputi pemberian tugas, bagian-bagian,
pendelegasian wewenang,
mengkoordinir pekerjaan
4. Leading, mencakup pemberian perintah, menjaga motivasi dan
semangat kerja karyawan
5. Controlling, menentukan standar, melakukan perbaikan bila
diperlukan
UNSUR-UNSUR MANAJEMEN
1. Men yaitu sdm organisasi, eksekutif dan operatif
2. Money yaitu dana operasional untuk mencapai tujuan
3. Methode yaitu cara-cara untuk mencapai tujuan
4. Materials yaitu bahan-bahan untuk mencapai tujuan
5. Machines yaitu mesin/alat untuk mencapai tujuan
6. Market yaitu pasar untuk menjual barang/jasa
LATIHAN :
2. Sebutkan pengertian manajemen menurut McFarland!
3. Jelaskan konsep manajemen klasik!
4. Sebutkan fungsi-fungsi manajemen menurut Dassler (1996)!
5. Sebutkan unsur-unsur manajemen!
A. Proses-proses pengorganisasian; yakni perencanaan,
pengorganisasian,
pengarahan, penggiatan dan pengevaluasian.
B. Manajemen merupakan sebuah proses yang khas, yang terdiri dari
tindakan-
tindakan: Perencanaan, Pengorganisasian, Penggiatan dan
Pengawasan
C. Kata manajemen juga berarti karir atau jabatan
D. Kata manajemen juga dapat berarti kelompok orang yang
bertanggungjawab
dalam menjalankan sebuah organisasi.
A. Struktur saling berhubungan, fleksibel, dalam bentuk
kelompok
B. Saling ketergantungan
D. Totalitas gugus
3. Aspek pokok model open system adalah…
A. Organisasi adalah suatu sistem yaitu suatu rangkaian bagian yang
saling
berhubungan. Sistem tersebut ditentukan oleh cara bagaimana
bagian-bagian
tersebut saling berhubungan.
B. Sistem terbuka artinya beroperasi dalam suatu lingkungan yang
dinamis. Sifat
dari lingkungan menentukan sifat dari sistem dan kelangsungan
hidupnya.
C. Tugas manajerial adalah mendiagnosa sifat lingkungan dan memilih
bentuk
organisasi yang sesuai
4. Mencakup pemberian perintah, menjaga motivasi dan semangat kerja
karyawan,
Merupakan fungsi manajeman dari?
Chester I. Barnard (1938) dalam bukunya “The Executive Functions”
mengemukakan
bahwa : “ Organisasi adalah system kerjasama antara dua orang atau
lebih”
James D. Mooney mengatakan bahwa : Organisasi adalah setiap bentuk
kerjasama untuk
mencapai tujuan bersama
daripada bagian-bagian yang saling ketergantungan/berkaitan untuk
membentuk suatu
kesatuan yang bulat melalui kewenangan, koordinasi dan pengawasan
dalam usaha mencapai
tujuan yang telah ditentukan.
Dari pengertian organisasi di atas, dapat disimpulkan bahwa setiap
organisasi harus
memiliki EMPAT unsur dasar, yaitu :
1. Orang-orang (sekumpulan orang),
4. Kepemimpinan
rangka mencapai tujuan bersama, dengan mendayagunakan sumber daya
yang dimiliki.
Organisasi mencakup dua segi :
1. Organisasi sebagai wadah, lembaga atau kelompok fungsional
ketika proses
manajemen berlangsung.
2. Organisasi sebagai wadah pembentukan tingkah laku hubungan antar
manusia secara
efektif sehingga dapat bekerja sama secara efisien dan memperoleh
kepuasan pribadi
dalam melaksanakan tugas-tugasnya dan memberikan kondisi lingkungan
tertentu
untuk pencapaian tujuan.
Organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai,
dengan
demikian tidak mungkin suatu organisasi tanpa adanya tujuan.
Misalnya, organisasi
pelayanan kesehatan seperti rumah sakit mempunyai tujuan memberikan
pelayanan
kesehatan yang berkualitas dan lain lain.
2. Prinsip Skala Hirarkhi.
Organisasi harus ada garis kewenangan yang jelas dari pimpinan
sampai
pelaksana, sehingga mempertegas pendelegasian wewenang dan
pertanggungjawaban,
dan akan menunjang efektivitas jalannya organisasi secara
keseluruhan.
3. Prinsip Kesatuan Perintah.
Dalam hal ini, seseorang hanya menerima perintah atau bertanggung
jawab
kepada seorang atasan saja.
4. Prinsip Pendelegasian Wewenang.
wewenang kepada bawahannya. Pejabat yang diberi wewenang harus
dapat menjamin
tercapainya hasil yang diharapkan. Dalam pendelegasian, wewenang
yang
dilimpahkan meliputi pengambilan keputusan, hubungan dengan orang
lain, dan
mengadakan tindakan tanpa minta persetujuan lebih dahulu kepada
atasannya lagi.
5. Prinsip Pertanggungjawaban.
sepenuhnya kepada atasan.
masing pegawai. Adanya kejelasan dalam pembagian tugas, akan
memperjelas dalam
pendelegasian wewenang, pertanggungjawaban, serta menunjang
efektivitas jalannya
organisasi.
Organisasi yang aktivitasnya sederhana (tidak kompleks) contoh
„koperasi di suatu
desa terpencil, struktur organisasinya akan berbeda dengan
organisasi koperasi yang
ada di kota besar seperti Palembang.
8. Prinsip Fleksibilitas
dengan dinamika organisasi sendiri (internal factor) dan juga
karena adanya pengaruh
di luar organisasi (external factor), sehingga organisasi mampu
menjalankan fungsi
dalam mencapai tujuannya.
9. Prinsip Kepemimpinan.
dengan kata lain organisasi mampu menjalankan aktivitasnya karena
adanya proses
kepemimpinan yang digerakan oleh pemimpin organisasi.
BENTUK-BENTUK ORGANISASI
Berdasarkan suatu jumlah pemegang pimpinan organisasi, ada 2 bentuk
pokok :
1. Bentuk Tunggal
Bentuk ini biasanya terdapat pada organisasi yang masih sederhana.
Pimpinan
berada di satu orang, kekuasan, pengawasan dan tanggung jawab.
Kebaikannya
masalah dapat diputuskan cepat.
Organisasi yang mempunyai pipmpinan berupa sebuah dewan yang
terdiri dari
beberapa orang. Bentuk ini banyak dipakai organisasi yang mempunyai
tugas
membuat peraturan atau pertimbangan.
1. Organisasi informal, yaitu keseluruhan hubungan serta interaksi
perorangan dan
penggolongan ke dalam kelompok yang lebih kecil dari anggota
organisasi itu.
2. Organisasi formal, yaitu suatu bentuk perkumpulan yang dibentuk
secara sadar
dan mempunyai tujuan tertentu, yang di dalamnya tercakup sistem
kerja sama dari
dua orang atau lebih. Contoh : partai politik, perkumpulan sosial,
perusahaan,
sekolah,dll.
1. Organisasi Publik
Istilah publik berasal dari bahasa Latin “of people” (yang
berkenaan dengan
masyarakat). Sasaran organisasi publik ditujukan kepada masyarakat
umum.
Organisasi publik adalah tipe organisasi yang bertujuan
menghasilkan
pelayanan kepada masyarakat, tanpa membedakan status dan
kedudukannya.
2. Organisasi Privat
Istilah privat berasal dari bahasa Latin “set apart” (yang
terpisah). Sasaran
organisasi publik ditujukan pada hal – hal yang „terpisah dari
masyarakat secara
umum.
kemampuanya membayar barang dan jasa tersebut sesuai dengan hukum
pasar.
PERBEDAAN ORANG PUBLIK-PRIVAT
KONSEP DASAR PENGORGANIASIAN
organisasi dan lingkungan yang melingkupinya sesuai dengan rencana
yang telah dibuat
berdasarkan suatu kerangka kerja organisasi tertentu.
LANGKAH-LANGKAH PROSES PENGORGANIASIAN
langkah proses pengorganisasian :
1. Perincian pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai
tujuan organisasi.
2. Pembagian kerja ke dalam aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh
seseorang atau
kelompok.
dan skema kerja sama.
2 Produk yang
kesatuan yang harmonis.
mempertahankan atau meningkatkan efektivitas.
1. Kejelasan ekspektasi kerja 2. Menghindari overlapping
kerja-tugas 3. Mengetahui arus aktivitas kerja 4. Menentukan
saluran2 komunikasi 5. Mekanisme koordinasi
Empat Pilar Pengorganisasian (Four Building Blocks of
Organizing)
1. Pilar Pertama : pembagian kerja (division of work)
2. Pilar Kedua : Pengelompokan Pekerjaan
(Departmentalization)
3. Pilar Ketiga : penentuan relasi antar bagian dalam organisasi
(hierarchy)
4. Pilar Keempat : penentuan mekanisme untuk mengintegrasikan
aktifitas antar bagian
dalam organisasi atau koordinasi (coordination)
Aspek Koordinasi dan Tiga Variasi Ketergantungan Antara Unit-unit
Organisasi
Koordinasi adalah pengaturan tata hubungan usaha bersama untuk
memperoleh kesatuan
tindakan dalam usaha pencapaian tujuan.
Kebutuhan terhadap koordinasi bergantung pada jenis tugas yang
dilakukan sub unit
yang melakukannya. Bila tugas-tugas itu membutuhkan arus informasi
antar unit, maka yang
terbaik adalah tingkat koordinasi yang tinggi.
Tiga Ketergantungan antar Unit-unit Organisasi
Menurut James D. Thompson dalam Stoner James A.F., sebagai berikut
:
1. Ketergantungan yang dikelompokan (pooled interdependence).
Ketergantungan ini terjadi bila unit-unit organisasi tidak saling
tergantung untuk
melaksanakan pekerjaan sehari-hari, tetapi sering bergantung pada
prestasi dengan
kelangsungan hidup seluruh organisasi.
Suatu unit organisasi harus melakukan aktivitasnya terlebih dahulu
sebelum unit
lain dapat bertindak.
Unit-unit yang saling behubungan memberi dan menerima kegiatan
sehari-hari
dan aliran informasi yang terjadi akan timbal balik.
PENGERTIAN STRUKTUR ORGANISASI
Struktur Organisasi adalah suatu susunan yang terdiri atas
fungsi-fungsi dan
hubungan-hubungan yang menyatakan keseluruhan kegiatan untuk
mencapai suatu
tujuan.
sama lain dalam suatu organisasi tersebut”.
3. Wisnu dan Nurhasanahdalam bukunya ” Teori Organisasi”,
Struktur Organisasi adalah suatu sistem formal tentang hubungan
tugas dan
wewenang yang mengendalikan bagaimana tiap individu bekerjasama dan
mengelola
segala sumber daya yang ada untuk mewujudkan tujuan
organisasi”
STRUKTUR ORGANISASI
Organisasi dilihat dari sudut lalu lintas kekuasaan dan tanggung
jawab serta hubungan
kerja pada kesatuan-kesatuan administrasi organisasi tersebut,
yaitu :
1. Bentuk line (lurus/hierarki)
organisasi. Organisasi bersifat langsung, lalu lintas kekuasaan
berlangsung secara
vertikal.
Tipe organisasi ini masih kecil dan sederhana sehingga hubungan
kerja antara
pimpinan dan bawahan dilaksanakan secara langsung (face to
face).
Bentuk line
MANAGER (Pemimpian)
1. Anggaran
2. Administrasi
2. Bentuk staf atau fungsional
Bentuk organisasi staf ini disebut juga organisasi fungsional. Pada
bentuk ini
kekuasaan dilimpahkan melalui para ahli dalam suatu fungsi yang
merupakan bidang
keahliannya. Sebaliknya, ahli-ahli itu mempunyai kekuasaan mengenai
bidang
keahliannya terhadap setiap pejabat di kesatuan manapun, tetapi
tidak berhak
memerintah secara langsung,wewenangnya memberi saran dan
nasihat.
Bentuk staf
PIMPINAN (Direktur)
3. Bentuk gabungan staf dan line
Organisasi ini disusun dalam bentuk lurus/line, tetapi di pihak
lain diadakan
pejabat-pejabat ahli, yaitu untuk memberikan nasihat dan bantuan
terhadap kesatuan-
kesatuan tertentu.
Tiap pejabat ahli memimpin suatu kesatuan mengenai fungsi tertentu,
tetapi tidak
mempunyai kekuasaan untuk langsung memerintah para pekerja atau
meminta
tanggung jawab mereka.
Bentuk staf & line
Panitia adalah sekelompok orang yang siap sebagai suatu kelompok
yang
mendapat kepercayaan untuk beberapa hal tertentu. Panitia dapat
didirikan untuk
waktu terbatas atau waktu tidak terbatas.
Kedudukan panitia tergantung dari tugasnya. Bila sebagai penasihat,
ia berperan
sebagai staf. Bila sebagai pemimpin, misalnya menentukan keputusan,
maka ia
berkedudukan sebagai line.
1. Teknologi
organisasi di perusahaan tersebut.
kecenderungan lingkungan kerjanya.
melakukan desentralisasi pengambilan keputusan.
1. Spesialisasi aktivitas
Pembagian kerja dan departementisasi, spesifikasi tugas-tugas
perorangan dan
kelompok kerja di seluruh organisasi dan penyatuan tugas-tugas ke
dalam unit kerja.
2. Standarisasi aktivitas
dan konsisten.
4. Hierarki dan struktur wewenang
Sentralisasi dan desentralisasi pengambilan keputusan mengacu pada
lokasi
kekuasaan atau wewenang pengambilan keputusan.
5. Ukuran unit kerja mengacu pada ruang lingkup kegiatan dan jumlah
pegawai dalam
suatu kelompok kerja.
1. Teori Organisasi Klasik
a. Konsep organisasi telah berkembang sejak abad 17 (tahun 1800
an)
b. Konsep itu sekarang dikenal dengan sebagai teori klasik
(classical Theory)=Teori
Tradisional
c. Beberapa bagian dari teori klasik ini telah ada semenjak ribuan
tahun yang lalu
seperti pada era mesir, China, romawi, persie
Organisasi dalam teori klasik
a. Organisasi sangat tersentralisasi
b. Tugas-tugas organisasi terspesialisasi
d. Penggunaan disiplin aturan dan supervisi ketat supaya organisasi
lebih efisien
e. Teori klasik memberikan petunjuk “mekanistik” struktural yang
kaku bukan
kreativitas (organik)
a. Pembagian kerja jelas
a. Teori neoklasik bukan teori baru
b. Teori neoklasik muncul dgn mengusulkan perubahan pada teori
klasik, sejak
diperkenalkan ilmu pengetahuan perilaku manusia
Perubahan dalam Teori Neoklasik
perluasan kerja, menejemen bottom up)
b. Proses skalar dan fungsional (kapasitas-wewenang)
c. Struktur Organisasi (perbedaan tugas, perbedaan umur dan
pendidikan, perbedaan
sikap
d. Rentan kendali (rentang pendek butuh pengawasan ketat, rentang
luas
memerlukan pendelegasian-mengurangi pengawasan
a. Dikembangkan sejak tahun 1950 an
b. Teori modern melihat bahwa organisasi bukanlah suatu sistem
tertutup yang
berkaitan dgn lingkungan yang stabil
c. Organisasi adalah sistem terbuka yang selalu menyesuaikan diri
dgn lingkungan
d. Inti pembahasan teori modern terletak pada interaksi dinamis
antar proses-bagian-
fungsi organisasi maupun dgn organiasi lain dan lingkungannya
e. Kerja organisasi adalah sangat kompleks, dinamis, multi level,
multi variabel,
multi dimensional
b. Membicarakan konsep koordinasi, skalar (hierarkis) dan
vertical
c. T. Modern menekankan pada perpaduan (sintesis) dan perancangan
(desain)
d. Banyak variabel yang dipertimbangkan (perencanaan,
pengorganisasian, pengawasan,
komunikasi, motivasi dl
a. Unsur struktur yang bersifat Makro
b. Unsur proses yang juga bersifat makro
c. Unsur perilaku angota organisasi yang bersifat mikro
Pendekatan-Pendekatan Organisasi
c. Pendekatan Kuantitatif/matematis
d. Pendekatan Sistem
e. Pendekatan situasiona
3. Apa yang dimaksud dengan prinsip kesatuan pemerintah?
4. Sebutkan dan jelaskan bentuk organisasi!
5. Jelaskan perbedaan organisai formal dan informal!
TES 2
B. Prinsip Skala Hirarkhi
2. Berdasarkan sifatnya organisasi yang mempunyai tugas membuat
peraturan atau
pertimbangan adalah…
A. Perincian pekerjaan
4. Pilar Pengorganisasian (Four Building Blocks of Organizing),
kecuali…
A. Pilar Pertama : pembagian kerja (division of work)
B. Pilar Kedua : Perincian pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk
mencapai tujuan
organisasi (Departmentalization)
C. Pilar Ketiga : penentuan relasi antar bagian dalam organisasi
(hierarchy)
D. Pilar Keempat : penentuan mekanisme untuk mengintegrasikan
aktifitas antar
bagian dalam organisasi atau koordinasi (coordination)
5. Yang merupakan Pelopor teori birokrasi Max Weber adalah…
A. Teori Birokrasi
B. Teori Administrasi
a. Swansburg (1995), menyatakan bahwa kepemimpinan adalah suatu
proses yang
mempengaruhi aktifitas suatu kelompok yang terorganisasi dalam
usahanya mencapai
penetapan dan pencapaian tujuan
b. Menurut George Terry (1986), Kepemimpinan adalah kegiatan untuk
mempengaruhi
orang lain agar mau bekerja dengan suka rela untuk mencapai tujuan
kelompok
c. Kepimpinan merupakan penggunaan keterampilan seseorang dlm
mempengaruhi
orang lain untuk melaksanakan sesuatu dengan sebaik-baiknya sesuai
dg kemampuan
(Sullivan & Decker, 1989)
proses interaktif yang dinamis yang mencakup tiga dimensi yaitu
dimensi pimpinan,
bawahan dan situasi.
A. Kepemimpinan
Menekankan pada proses perilaku yang berfungsi di dalam dan di luar
sutu
organisasi, seorang pemimpin harus dapat memotivasi dan member
inspirasi orang lain
secara individu maupun secara kelompok.
B. Manajemen
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dalam
pencapaian tujuan
GAYA KEPEMIMPINAN
tingkah laku dari seorang pemimpin, yang menyangkut kemampuannya
dalam memimpin
Perwujudan tersebut biasanya membentuk suatu pola atau bentuk
tertentu
Gaya Kepemimpinan :
a. Demokrasi
a. Menempatkan kekuasaan di tangan satu orang atau sekelompok
kecil
b. Pemimpin bertindak sebagai penguasa tunggal
c. Kedudukan bawahan semata-mata sebagai pelaksana keputusan,
perintah, dan bahkan
kehendak pimpinan
b. Cnderung didominasi oleh perilaku kepemimpinan kompromi
(compromiser) dan
perilaku kepemimpinan pembelot (deserter)
d. Pimpinan melimpahkan wewenang sepenuhnya kepada bawahannya dan
keputusan
lebih banyak dibuat oleh para bawahan
Partisipatif :
b. Pemimpin menyampaikan hasil analisa masalah dan mengusulkan
tindakannya
c. Staf diminta saran dan kritiknya serta mempertimbangkan respon
staf terhadap
usulnya
Bebas tindak
c. Karyawan menentukan sendiri kegiatan tanpa pengarahan, supervisi
dan koordinasi
d. Keputusan lebih banyak dibuat oleh para bawahan
e. Kebijaksanaan lebih banyak dibuat oleh para bawahan
f. Karyawan mengevaluasi pekerjaan sesuai dengan caranya
sendiri
g. Pimpinan hanya sebagai sumber informasi dan pengendalian
minimal
h. Pimpinan hanya berkomunikasi apabila diperlukan oleh
bawahannya
i. Prakarsa selalu datang dari bawahan
j. Hampir tiada pengarahan dari pimpinan
k. Tanggungjawab keberhasilan organisasi dipikul oleh orang
perorang
Kesimpulan
Gillies (1994) menyimpulkan bahwa tidak ada gaya kepemimpinan yang
jelek dan tidak
ada kepemimpinan yang selalu tepat untuk semua situasi
TEORI MUNCULNYA KEPIMPINAN
A. Teori Genetis (Keturunan).
a. “Leader are born and nor made” bahwa pemimpin itu dilahirkan
(bakat lahir
bukannya dibuat).
b. Dalam keadaan yang bagaimanapun seseorang ditempatkan karena ia
telah
ditakdirkan menjadi pemimpin
c. Disebutkan pula bahwa gen sifat kepemimpinan diturunkan oleh
orang tuanya yang
juga seorang pemimpin.
B. Teori Sosial.
b. pemimpin itu dibuat atau dididik bukannya lahir secara
kodrati.
c. Para penganut teori ini mengetengahkan pendapat yang mengatakan
bahwa setiap
orang bisa menjadi pemimpin apabila diberikan pendidikan dan
pengalaman yang
cukup.
C. Teori Ekologis
a. seseorang hanya akan berhasil menjadi pemimpin yang baik apabila
ia telah
memiliki bakat kepemimpinan.
b. Bakat tersebut kemudian dikembangkan melalui pendidikan yang
teratur dan
pengalaman yang memungkinkan untuk dikembangkan lebih lanjut.
KOMPETENSI KEPEMIMPINAN
kemampuan yang dimiliki seseorang yang nampak pada sikapnya yang
sesuai dengan
kebutuhan kerja dalam parameter lingkungan organisasi dan
memberikan hasil yang
diinginkan.
D. Menurut kouzes dan Posner (1995) ada 5 (lima) praktek mendasar
pemimpin yang
memiliki kualitas kepemimpinan unggul, yaitu;
a. pemimpin yang menantang proses,
b. memberikan inspirasi wawasan bersama,
c. memungkinkan orang lain dapat bertindak dan
berpartisipasi,
d. mampu menjadi penunjuk jalan, dan
e. memotivasi bawahan.
manajer yang baik antara lain,
a. memiliki komitmen organisasional yang kuat,
b. visionary,
d. tidak melakukan kesalahan yang sama,
e. antusias,
h. manajemen waktu,
j. mampu sebagai pendidik atau guru bagi bawahannya,
k. empati,
n. dan selalu siap melayani.
10 ketrampilan untuk menjadi seorang pemimpin yang sukses
1. Tentukan Visi Anda
2. Jelaskan Visi Anda
7. Pahami Aturan Kekuasaan
9. Kaderisasi kepemimpinan
5 Dimensi kepercayaan :
2. Kompetensi: mencakup pengetahuan dan ketrampilan tehnis dan
interpersonal.
3. Konsistensi terkait dengan kehandalan, prediktabilitas dan
pertimbangan baik
seseorang dalam menangani situasi-situasi. Ketidak sesuaian antara
kata-kata dan
tindakan mengikis kepercayaan.
4. Loyalitas adalah keinginan untuk melindungi dan menyelamatkan
wajah untuk orang
lain. Kepercayaan menuntut bahwa anda dapat bergantung pada
seseorang untuk tidak
bertindak oportunis.
5. Keterbukaan: Anda mengandalkan orang untuk memberikan ke anda
kebenaan
senyatanya.
a. Apakah saya bisa menerima kritikan ?
b. Apakah saya terlalu suka mencela orang lain ?
c. Jika terjadi ketidakberesan, apakah saya menyalahkan semua orang
kecuali saya ?
d. Apakah saya berprasangka buruk ?
JIKA YA > 2 … ANDA BESAR KEPALA
Bagaimana untuk mengurangi kepala yang kebesaran :
Mintalah teman akrab anda untuk menyebut 4 hal yang tidak baik
tentang anda !
LATIHAN :
2. Jelaskan perbedaan kepemimpinan dengan manajeman!
3. Teori munculnya kepemimpinan menurut Teori Ekologis!
4. Sebutkan prinsip hindari pemimpin!
5. Sebutkan 5 dimensi kepercayaan!
TES 3
A. Pemimpin bertindak sebagai penguasa tunggal
B. Kebalikan dari tipe atau gaya kepemimpinan otoriter
C. Cnderung didominasi oleh perilaku kepemimpinan kompromi
(compromiser) dan
perilaku kepemimpinan pembelot (deserter)
2. Teori munculnya kepemimpinan menurut Teori Genetis (Keturunan),
kecuali…
A. “Leader are born and nor made” bahwa pemimpin itu dilahirkan
(bakat lahir
bukannya dibuat).
B. Dalam keadaan yang bagaimanapun seseorang ditempatkan karena ia
telah
ditakdirkan menjadi pemimpin
C. Disebutkan pula bahwa gen sifat kepemimpinan diturunkan oleh
orang tuanya
yang juga seorang pemimpin.
D. Pemimpin itu dibuat atau dididik bukannya lahir secara
kodrati
3. Burwash (1996) menyatakan bahwa, beberapa kriteria kualitas
kepemimpinan
manajer yang baik antara lain…
A. memiliki komitmen organisasional yang kuat
B. pemimpin yang menantang proses,
C. memberikan inspirasi wawasan bersama
D. memungkinkan orang lain dapat bertindak dan berpartisipasi
4. ketrampilan untuk menjadi seorang pemimpin yang sukses,
kecuali…
A. Jelaskan Visi Anda
C. memiliki dasar spiritual yang kuat
D. Bedakan Kepemimpinan dengan Manajemen
5. Berikut yang merupakan gaya kepemimpinan adalah…
A. Demokrasi
D. Semua jawaban benar
DEFINISI OPERASIONAL
a. Manajemen adalah ilmu atau seni bagaimana sumberdaya secara
efisien, efektif dan
rasional untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan
sebelumnya.
b. Bidan adalah seorang wanita yang telah mengikuti dan lulus
pendidikan bidan, mendapat
izin dan terdaftar secara legal untuk melakukan praktek kebidanan.
(ICM / WHO )
c. Manajemen pelayanan kesehatan adalah :
Suatu metode pengaturan, pengorganisasian pikiran dan tindakan
dalam suatu urutan
yang logis dan menguntungkan baik bagi pasien maupun petugas
kesehatan.
Proses pemecahan masalah yang di gunakan sebagai metode untuk
mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah
penemuan-penemuan,
keterampilan, dalam rangkaian atau tahapan yang logis untuk
pengambilan suatu
keputusan dan berfokus pada klien ( Varney, 1977 )
TUJUAN
a. Jangka Pendek : Jumlah kunjungan meningkat.
b. Jangka Panjang : Menurunkan AKI sebesar 75 % pada tahun 2015
dari AKI tahun 1990 (
450 / 100.000 KH ), Menurunkan AKB menjadi < 35 / 1000 KH pada
tahun 2015. (
WHO / ICM ).
UNSUR-UNSUR :
a. WHAT : Kegiatan apa yang akan dikerjakan harus jelas.
b. WHO : Sasarannya harus jelas, siapa yang akan mengerjakan,
beberapa yang ingin
dicapai.
c. ·WHEN : Kejelasan waktu untuk menyelesaikan kegiatan.
d. ·HOW : Prosedur kerjanya ( SOP ) jelas, sesuai dengan SPK (
Standar Pelayanan
Kebidanan ).
e. WHY : Mengapa kegiatan itu harus dikerjakan, dengan penjelasan
yang jelas.
f. WHERE : Kapan dan dimana kegiatan akan dilakukan tertera
jelas.
g. Jika perlu ditambah dengan : WHICH : Siapa yang terkait dengan
kegiatan tersebut (
lintas sektor walaupun lintas program yang terkait).
LANGKAH – LANGKAH DALAM MANAJEMEN KEBIDANAN
1. P1 ( Perencanaan )
Perencanaan adalah proses untuk merumuskan masalah kegiatan,
menentukan kebutuhan
dan sumber daya yang tersedia, menetapkan tujuan kegiatan yang
paling pokok dan
menyusun langkah-langkah untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan ( landasan
dasar )
Contoh :
b. Rencana Pelatihan untuk kader, nakes
2. P2 ( Pengorganisasian )
mengatur berbagai kegiatan, penetapan tugas-tugas dan wewenang
seseorang dan
pendelegasian wewenang dalam rangka pencapaian tujuan layanan
kebidanan.
Contoh : P2 (Pelaksanaan )
Penggerakan dan Pelaksanaan adalah suatu usaha untuk menciptakan
iklim kerja sama di
antara pelaksanaan program pelayanan kebidanan sehingga tujuan
dapat tercapai secara
efektif dan efisien
b. Supervisi
Unsur Pokok Perencanaan Dalan Manajemen Pelayanan Kebidanan
a. Input
Input (struktur), ialah segala sumber daya yang diperlukan untuk
melakukan
pelayanan kesehatan, seperti SDM, dana, obat, fasilitas, peralatan
, bahan, teknologi,
organisasi, informasi dan lain-lain
yang meliputi :
2. Money : Anggaran yang di butuhkan atau dana untuk program
3. Material : Bakau atau materi ( sarana dan prasarana ) yang
dibutuhkan
4. Metode : Cara yang di pergunakan dalam bekerja atau prosedur
kerja
5. Minute / Time : Jangka waktu pelaksanaan kegiatan program
6. Market : Pasar dan pemasaran atau sarana program
b. Proses
(pasien/masyarakat) (Depkes RI, 2001).
Proses adalah Suatu bentuk kegiatan yang berjalan dengan dan antara
dokter dan
pasien”. (Donabedian, 1980)
(pasien / masyarakat ). Proses ini merupakan variable penilaian
mutu yang penting.
Proses adalah semua kegiatan yang dilaksanakan secara profesional
oleh tenaga
kesehatan dan interaksinya dengan pasien
Proses memonitor tugas atau kegiatan yang dilaksanakan. Meliputi
Manajemen
Operasional dan Manajemen asuhan.
c. Output
Penampilan dapat di bedakan atas dua macam:
1. Penampilan aspek medis pelayanan kesehatan.
2. Penampilan aspek non medis pelayanan kesehatan.
Output/outcome, ialah hasil pelayanan kesehatan, merupakan
perubahan yang terjadi
pada konsumen (pasien/masyarakat), termasuk kepuasan dari konsumen
tersebut. Hasil
akhir kegiatan dan tindakan tenaga kesehatan profesional terhadap
pasien. Hasil
pelayanan kesehatan / medis dapat dinilai antara lain dengan
melakukan audit medis,
review rekam medis dan review medis lainnya, adanya keluhan pasien,
dan informed
consent
1. Kesejahteraan ibu dan janin
2. Kepuasan Pelanggan
Pemantauan pelayanan kebidanan
1. Register Kohort
Register kohort adalah sumber data pelayanan ibu hamil, ibu nifas,
neonatal, bayi
dan balita dengan tujuan Untuk mengidentifikasi masalah kesehatan
ibu dan neonatal
yang terdeteksi di rumah tangga yang teridentinfikasi dari data
bidan
Jenis Register Kohort
a. Register Kohort Ibu
Register kohort ibu merupakan sumber data pelayanan ibu hamil dan
bersalin, serta
keadaan/resiko yang dipunyai ibu yang di organisir sedemikian rupa
yang
pengkoleksiaannya melibatkan kader dan dukun bayi diwilayahnya
setiap bulan
yang mana informasi pada saat ini lebih difokuskan pada kesehatan
ibu dan bayi
baru lahir tanpa adanya duplikasi informasi
b. Register Kohort Bayi
c. Register Kohort Balita
Merupakan sumber data pelayanan kesehatan balita, umur 12 bulan
sampai dengan
5 tahun
2. PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat)
PWS KIA adalah alat manajemen untuk melakukan pemantauan program
KIA di
suatu wilayah kerja secara terus menerus, agar dapat dilakukan
tindak lanjut yang
cepat dan tepat.
a. Pengumpulan
b. Pengolahan
c. Analisis
untuk tindak lanjut
3. Jumlah ibu nifas
4. Jumlah seluruh bayi
B. Data Pelayanan
2. Jumlah persalinan yang ditolong oleh Tenaga Kesehatan
3. Jumlah ibu nifas yang dilayani 3 kali ( KF 3 ) oleh Tenaga
Kesehatan
4. Jumlah Neonatus yang mendapat pelayanan kesehatan pada umur 6-48
jam
5. Jumlah neonatus yang mendapat pelayanan lengkap ( KN
lengkap)
6. Jumlah ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dengan faktor
resiko/komplikasi yang di
deteksi oleh Masyarakat
7. Jumlah Kasus komplikasi obstetri yang ditangani
8. Jumlah Neonatus dengan komplikasi yangg ditangani
9. Jumlah bayi 29 hari – 12 bulan yang mendapat pelayanan kesehatan
sedikitnya 4 kali
10. Jumlah anak balita (12–59 bulan) yang mendapat pelayanan
kesehatan sedikitnya 8
kali
11. Jumlah anak balita sakit yang mendapat pelayanan kesehatan
sesuai standar
12. Jumlah peserta KB aktif
LATIHAN :
2. Sebutkan unsur tujuan operasional suatu manajeman!
3. Sebutkan contoh P3 (Penggerakan, Pelaksanaan, Pengawasan dan
Pengendalian)!
4. Apa yang dimaksud dengan P1 (perencanaan)?
5. Sebukan Jenis Register Kohort !
TES 4
A. Pengumpulan
B. Pengolahan
C. Analisis
A. Register Kohort Ibu
B. Register Kohort Lansia
C. Register Kohort bayi
D. Register Kohort balita
3. Berikut yang merupakan data pelayanan Pengumpulan Data PWS KIA
adalah…
A. Jumlah persalinan yang ditolong oleh Tenaga Kesehatan
B. Jumlah ibu nifas yang dilayani 3 kali ( KF 3 ) oleh Tenaga
Kesehatan
C. Jumlah Neonatus yang mendapat pelayanan kesehatan pada umur 6-48
jam
D. Benar semua
4. INPUT Merujuk pada sumber-sumber yang diperlukan untuk
melaksanakan aktifitas
yang meliputi…
A. Man
B. Money
C. Material
D. Metode
PENGERTIAN PWS KIA/KB
Alat manejemen program KIA-KB untuk memantau cakupan pelayanan
KIA-KB di
suatu wilayah (puskesmas/ kecamatan secara terus-menerus agar dapat
dilakukan tindak
lanjut yang cepat dan tepat terhadap desa yang cakupan pelayanan
KIA-KB rendah. Sebagai
alat motivasi komunikasi khususnya pamong setempat (camat, kepala
desa) dalam pendataan
dan penggerakan sasaran agar mendapatkan pelayanan KIA.
Tujuan Umum
b. KIA – KB di wilayah kerja puskesmas melalui
c. Pemantauan cakupan pelayanan KIA – KB di
d. Tiap desa secara terus menerus.
Tujuan Khusus
a. Memantau cakupan pelayanan KIA – KB yang dipilih sebagai
indikator secara
teratur/ bulanan dan terus menerus untuk tiap desa.
b. Menilai kesenjangan antara target yang ditetapkan dan pencapaian
sebenarnya untuk
tiap desa
c. Menentukan urutan desa prioritas yang akan ditangani secara
intensif berdasarkan
besarnya kesenjangan antara target dan pencapaian.
d. Merencanakan tindak lanjut dengan menggunakan sumber daya yang
tersedia dan
yang dapat digali.
e. Membangkitkan peran pamong setempat dalam penggerakan sasaran
dan mobilisasi
sumber daya.
a. Daftar wilayah kerja yang akan dipantau
b. Macam indicator
c. Jumlah perkiraan sasaran indikator ( 1 th)
d. Hasil cakupan indikator yang bersangkutan dalam bulan ini dan
bulan lalu
e. Hasil cakupan indikator secara kumulatif
Yang diperoleh / diketahui dari PWS
a. Cakupan masalah-masalah wilayah tentang setiap indikator sampai
dengan bulan
yang bersangkutan dan kesenjangan terhadap target.
b. Trend hasil bulan ini dibandingkan bulan lalu (naik/turun)
c. Rangking masalah wilayah yang dipantau tiap indicator
d. Status masalah wilayah dibandingkan cakupan dan trend
Prinsip pengelolaan program KIA
Pemantapan yan KIA diutamakan pada, kegiatan pokok sebagai berikut
:
a. Peningkatan yan ANC disemua fasilitas pelayanan mutu baik serta
jangkauan yang
setinggi-tingginya.
c. Peningkatan deteksi resti bumil oleh nakes dan masyarakat
d. Peningkatan yan neonatal dengan mutu baik dan jangkauan
setinggi-tingginya.
PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data
a. melaksanakan kegiatan pokok PWS KIA
b. Data dicatat perdesa kemudian dikumpulkan di tingkat puskesmas
dan dilaporkan
sesuai jenjan administrasi.
c. Jumlah seluruh bayi berusia kurang dari 1 bulan / neonatal
d. Jumlah seluruh bayi
d. Jumlah bumil yang beresiko yang dilayani oleh tenaga
kesehatan
e. Jumlah persalinan yang ditolong oleh tenaga profesional
f. Jumlah bayi berusia kurang dari 1 bulan yang dilayani oleh nakes
minimal 2 kali.
Data pelayanan umumnya berasal :
b. laporan persalinan yang ditolong nakes dan dukun bayi
c. Laporan dari dokter atau bidan praktek swasta
d. Laporan dari fasilitas pelayanan selain puskesmas yang berada
diwilayah puskesmas.
Data dasar
1. Data subyektif / data primer adalah data yg diperoleh secara
langsung oleh observer
baik melalui wawancara dari masyarakat, keluarga ataupun
pamong.
a. Sasaran wawancara : pemimpin,TOMA dan keluarga.
b. Pemimpin atau TOMA didsea:kepala desa, TOGA,Tokoh adat,orang
yang
dituakan.
c. Pemimpin Masyarakat :orang yg berpengaruh di masy dan dapat
menggerakkan
masy melakukan suatu kegiatan/aktivitas.
d. TOMA : orang yg memiliki keahlian tertentu,di
e. Hormati dan mengenal situasi masy didaerahnya.
2. Data Obyektif atau data sekunder adalah data yg diperoleh
berdasarkan sumber atau
catatan yang telah ada. Melalui observasi pemeriksaan dan
penelaahan catatan
keluarga masyarakat dan lingkungan.
Penduduk
Keadaan lingkungan
b. Jumlah jamban keluarga
d. Pembuangan limbah
e. Kondisi rumah
d. Media TV dan komunikasi yg dimiliki oleh masyarakat
2. Data keluarga
Data lainnya :
Data lain selain cakupan dari PWS KIA-KB meliPuti :data bisa
didapatkan dari
quisioner,chek List,lembar observasi.
PERENCANAAN KEGIATAN
Rencana untuk pemecahan masalah kesehatan Ibu dan anak di komunitas
dapat
dibedakan menjadi tujuan,rencana tindakan/pelaksanaan.dan
evaluasi.
Didalam rencana pelaksanaan mencakup :
b. Pemeliharaan kesehatan dan perbaikan gizi
c. Penyuluhan kepada keluarga
e. Dukungan dari dukun dan tenaga kesehatan
Kriteria rencana evaluasi :
a. Tingkat kesehatan ibu dan anak balita yang akan dicapai
b. Cakupan pelayanan
c. Frekuensi penyuluhan
d. Partisipasi masyarakat.
1. Pelayanan antenatal
Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu selama masa
kehamilannya sesuai
dg standar yan antenatal. Yan antenatal mencakup : anamnese,Px
fisik,lab,intervensi
ditetapkan frekuensi yan antenatal : minimal 4x
a. minimal 1x selama TM I
b. minimal 1x selama TM II
c. minimal 2x selama TM III
Standar waktu yan antenatal ditentukan untuk untk menjamin mutu yan
khususnya
dalam memberi kesempatan yg cukup dalam menengani kasus resiko
tinggi yg
ditemukan.
2. Pertolongan persalinan
Dalam program KIA dikenal beberapa jenis tenaga yg memberikan TOLIN
pd masy:
a. Tenaga profesional :dokter spesialis kebidanan,dokter
umum,bidan,perawat bidan
b. Dukun bayi
Terlatih : dukun bayi yg telah mendapat latihan oleh tenaga
kesehatan yg dinyatakan
lulus. pertolongan dukun diharapkan memenuhi standar 3 bersih :
penolong,alat dan
tempat.
Menurunkan AKI dengan cara deteksi dini bumil
Faktor resiko pada bumil :
b. Anak lebih dari empat
c. Jarak persalinan terakhir dan kehamilan sekarang < 2 th
d. Tb < 145 cm
f. Riwayat keluarga menderita penyakit DM,hipertensi dan riwayat
cacat kongenital
g. Kelainan bentuk tubuh :tulang belakang,panggul
Semakin banyak ditemukan faktor resiko ,semakin tinggi resiko
kehamilannya.
Resiko tinggi kehamilam merupakan keadaaan penyimpangan dari normal
yg secara
langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi.
Resiko tinggi kehamilan :
c. Oedema yg nyata
h. Letak sungsang pada primi gravida
i. Infeksi berat/sepsis
j. Persalinan prematur
k. Kehamilan ganda
l. Janin besar
n. Riwayat obstetri buruk,riwayat bedah sesar, dan komplikasi
kehamilan.
4. Pelayanan kesehatan neonatal
b. penyebab kematian neonatal ;tetanus
neonatorum,BBLR,asfiksia.
c. Upaya mencegah :
b. Pemeliharaan kehamilan
Resiko tinggi pada neonatal :
c. BBl dg asfiksia
d. Bayi dg ikterus neonatorum (ikterus > 1o hari setelah
lahir)
e. Bayi dg sepsis
g. Bayi pretrm dan post term
h. Bayi lahir dg cacat bawaan sedang
i. Bayi lahir dg persalinan dg tindakan
5. KB
b. tidak dikendalikan akan menimbulkan masalah sosial
KB :
b. menjarangkan kelahiran
c. memberhntikan kehamilan bila ibu sudah melahirkan anak yg banyak
atau kesehatan
ibu terganggu yg dapat membahayakan hidupnya.
Tujuan umum :
mewujudkan NKKBS
Tujuan khusus :
b. Menurunkan jumlah angka kelahiran bayi
c. Menurunkan angka kematian ibu dan bayi
Alasan kesehatan yg mendorodng ibu mengikuti
KB:
c. Ibu yg punya lebih dari 5 anak
d. Ibu yang sukar dalam persalinan
e. Keluarga dan anak yg bergizi buruk
f. Keluarga yg selalu keguguran
g. Keluarga miskin
i. Keluarga yg berpendidikan rendah
Manfaat kesehatan keluarga berencana :
1. IBU :
a. Perbaikan kesehatan badaniah dg jalan mencegah kehamilan yg
berulang kali
dalam jangka waktu yg terlalu pendek dan mencegah keguguran
yg
menyebabkan kurang darah sehinnga mudah terkena penyakit infeksi
dan
kelelahan.
b. Peningkatan kesehatan mental dan emosi dengan dimungkinkan cukup
waktu
untuk mengasuh anaknya yg lain, untuk beristerahat menikmati waktu
terluang
dan untuk melakukan kegiatan lain.
2. Anak yg dilahirkan
a. Perkembangan fisik yg lebih baik karena setiap anak memperoleh
jatah
makanan yg cukup dari sumber yg tersedia.
b. Perkembangan mental dan emosi yg lebih baik karena pemeliharaan
yg lebih
baik dan dan waktu yg lebih banyak dapat diberikan ibu untuk setiap
anak.
c. Pemberian kesempatan pendidikan yang lebih baik karena sumber
pendapatan
keluarga tidak habis sekedar untuk mempertahankan hidup.
3. Ayah
a. Memperbaiki kesehatan fisiknya karena tuntutan atas tenaga
fisiknya tidak
terlalu berat untuk memenuhi kebutuhan hidup lebih baik
b. Memperbaiki kesehatan mental dan emosinya karena berkurangnya
kecemasan
dan mempunyai lebih banyak waktu luang untuk beramah tamah
bersama
keluarganya.
a. Meningkatkan kesehatan fisik mental dan emosi setiap anggota
keluarga
b. Satu keluarga yg direncanakan dengan baik memberi contoh yg
nyata bagi
generasi yg akan dating
c. Setiap anggota keluarga mempunyai kesempatan yg lebih banyak
untuk
mendapat pendidikan
d. Suatu keluarga yg direncanakan dengan baik dapat memberi
sumbangan yg
lebih banyak untuk kesejahteraan lingkungan.
PELAKSANAAN KEGIATAN
Pelayanan kesehatan oleh tenaga profesional untuk ibu selama masa
kehamilannya,
yang di laksanakan sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang
ditetapkan.
2. Deteksi dini kehamilan beresiko
Kegiatan ini bertujuan menemukan bumil beresiko, yg dapat dilakukan
oleh kader,
dukun bayi dan tenaga kesehatan.
3. Kunjungan ibu hamil
Kontak bumil dg tenaga profesional untuk mendapatkan yan antenatal
sesuai standar
yang ditetapkan. “Kunjungan” tidak mengandung arti bahwa bumil yg
berkunjung ke
fasilitas kesehatan, tetapi setiap kontak nakes ( diposyandu,
polindes, kunjungan rumah)
dengan bumil untuk memberikan yan antenatal sesuai standar dapat
dianggap sebagai
kunjungan bumil.
Kunjungan bumil yg pertama kali pada masa kehamilan.
K1 murni : kunjungan pertama kali dgn umur kehamilan di bawah 12
minggu
K1 Akses : kunjungan ibu hamil pertama tanpa melihat umur
kehamilan.
5. Kunjungan Ulang
Kontak bumil dg nakes yg kedua dan seterusnya, untuk mendapatkan
yan antenatal
sesuai standar selama satu periode kehamilan berlangsung.
6. Kunjungan K4
Kontak bumil dg nakes yg keempat (atau lebih) untuk mendapatkan yan
antenatal sesuai
standar yang ditetapkan, dg syarat :
a. 1x kontak pd TM I
b. 2x kontak pd TM II
c. 1x kontak pd TM III
7. Cakupan K1 (akses)
Presentasi bumil disuatu wilayah, dalam kurun waktu tertentu, yang
pernah mendapat
yang antenatal sesuai standar paling sedikit satu kali selama
kehamilan.
Cara menhhitung :
100 %
Jumlah sasaran bumil yang ada di wilayah dalam kurunwaktu 1
th.
8. Cakupan ibu hamil (Cakupan K4)
Persentasi bumil di suatu wilayah,dalam kurun waktu tertentu,Yang
mendapatkan
pelayanan antenatal sesuai standar paling sedikit 4 kali,dg
distribusi pemberian
pelayanan minimal :
Cara menghitung
x100%
9. Sasaran ibu hamil
Jumlah semua bumil disuatu wilayah dalam kurun waktu satu tahun.
Angka ini dapat
diperoleh :
a. Angka kelahiran kasar (CBR)x 1,1xJumlah penduduk setempat.
b. 3% x jumlah penduduk setempat
10. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
Persentase ibu bersalin disuatu wilayah dalam kurun waktu tertentu,
Yang ditolong
persalinannya oleh tenaga professional.
Jumlah seluruh persalinan dalam 1 th
Rumus :
b. 2,8% x jumlah penduduk setempat.
11. Cakupan penjaringan bumil beresiko oleh masyarakat.
Persentase bumil beresiko yg ditemukan oleh kader dan dukun bayi,yg
kemudian dirujuk
ke puskesmas/tenaga profesional dalam kurun waktu tertentu.
Cara menghitung :
Dukun bayi dan kader
Diperkirakan prsentase bumil beresiko mencapai 15-20 % dari seluruh
bumil.
12. Cakupan bumil beresiko oleh nakes
Persentase bumil beresiko yang ditemukan tenaga kesehatan ,yang
kemudian ditindak
lanjuti dalam kurun waktu tertentu.
Cara menghitung :
x100%
13. Ibu hamil beresiko
14. Cakupan Yan neonatal (cakupan K1 neonatal)
Persentase bayi pada usia neonatal (<1bl) yang memperoleh yankes
minimal 1x dari
nakes.
x100%
PEMANTAUAN HASIL KEGIATAN
Indikator pemantauan program KIA yangg dipakai untuk PWS –KIA
meliputi indikator
yang dapat menggambarkan keadaan kegiatan pokok dalam program
KIA.
Ditetapkan indikator dalam PWS-KIA :
Digunakan untuk mengetahui jangkauan yan antenatal serta kemampuan
program dalam
menggerakkkan masyarakat
Diketahui cakupan yan antenatal,cakupan standart yang menggambarkan
tingkat
perlindungan ibu hamil disuatu wilayah di samping menggambarkan
kemampuan
manejemen ataupun kelangsungan program KIA.
Target 2010 : 95 %
Dengan indikator ini dapat diperkirakan proporsi persalinan yang
ditangani oleh nakes,
dan ini menggambarkan kemampuan manejemen program KIA dalam
pertolongan
persalinan secara profesional.
Target 2010 : 90%
4. Penjaringan (deteksi) ibu hamil beresiko oleh masyarakat
Dapat diukur tingkat kemampuan dan peran serta masy dalam melakukan
deteksi bumil
beresiko disuatu wilayah.
5. Deteksi ibu hamil beresiko oleh tenaga kesehatan
Dapat diperkirakan besarnya masalah yang dihadapi oleh program KIA
dan harus
ditindak lanjuti dengan intervensi secara intensif.
Target :2010 100%
Kunjungan neonatal 2x, Yaitu :
b. Kunjungan ke 2x: hari 8 – hari ke 28
c. Pertolongan persalinan oleh Nakes bukan merupakan kunjungan
neonatal
Target 2010 : 90%
program. Keenam indikator disebut “indikator pmantauan
teknis”
Dalam upaya melibatkan lintas sektor terkait,khususnya pamong
setempat, dipilih
2 indikator yang mudah dipahami :
1. Indikator K1 yg menngambarkan pemerataan yan KIA
2. Cakupan K4 yg menngambarkan efektifitas yan KIA
Kedua indikator ini disebut “Indikator pemantauan Non-Teknis”.
Penyajian ke 2
indikator ini kepada lintas sektor ditujukan : alat motivasi dan
komunikasi dalam
penyampaian kemajuan maupu permasalahan operasional program
KIA,sehingga para
pamong wilayah dapat mmahami program KIA dan memeberikan bantuan
sesuai
kebutuhan. Ke 2 indikator non teknis secara berkala disajikan
setiap bulan,menurut
desa,untuk menunjukan desa yg telah maju dan yang masih
tertinggal.
CARA MEMBUAT GRAFIK PWS KIA
PWS KIA disajikan dalam bentuk gambar dari tiap indikator yg
dipakai,yg juga
menggambarkan pencapaian tiap desa dalam tiap bulan.
Tiap bulan dibuat 6 grafik :
1. Grafik cakupan K1
2. Grafik cakupan k4
4. Grafik penjaringan bumil beresiko oleh masy
5. Grafik penjaringan bumil beresiko oleh nakes
6. Grafik cakupan neonatal oleh nakes
LANGKAH-LANGKAH DALAM PEMBUATAN GRAFIK PWS KIA
1. Pengumpulan data
Data yang diperlukan untuk menghitung tiap indikator diperoleh dari
catatan bumil per
desa,regester kegiatan harian,regester kohort ibu dan bayi,
kegiatan pemantauan bumil
perdesa,catatan posyandu,laporan bidan/dokter praktek
swasta,RSB.
2. Pengelolaan data
Sebagai contoh : Dalam menggambarkan grafik PWS KIA untuk bulan
juni 2009, data
yang diperlukan adalah :
B. Cakupan bulan ini (juni 2009) untuk ke 6 indikator
C. Cakupan bulan lalu (mei 2009)
Contoh perhitungan/pengelolahan data untuk cakupan K1 dan K4
1. Perhitungan cakupan K1
Pencapaian kumulatif per desa : Pencapaian cakupan kumulatif bumil
baru per desa
(januari s/d juni 2009).
x100%
Sasaran bumil per desa selama 1 th Pencapaian bulan ini per desa :
Pencapaian cakupan
bumil per Desa selama bulan juni 2009
x100%
Pencapaian bulan lalu : Pencapaian cakupan bumil baru per
desa
x100%
2. Penggambaran grafik PWS KIA
Langkah-langkah :
1. Menentukan target rata-rata per bulan untuk menggambarkan skala
pada garis
vertical (sumbu Y)
Misal :
Target cakupan bumil baru (K1) dalam 1 th (90%, maka sasaran
rata-rata
setiap bulan : 90% = 7,5 %
12 l
Dengan demikian sasaran kumulatif sampai bulan juni adalah :6 x 7,5
% = 45 ,0 %
2. Hasil perhitungan pencapaian kumulatif cakupan K1 sampai bulan
juni dimasukkan
kedalam lajur % kumulatif secara berurutan sesuai peringkat.
Pencapaian tertinggi
disebelah kiri dan terendah disebelah kanan, sedangkan pencapaian
untuk puskesmas
dimasukkan kedalam kolom terakhir.
3. Nama desa bersangkutan dituliskan pada lajur desa,sesuai dengan
cakupan kumulatif
masing-masing desa.
4. Hasil perhitungan bulan ini (juni) dan bulan lalu (mei) untuk
tiap desa dimasukkan
kedalam lajur masing- masing.
5. Gambar anak panah dipergunakan untuk mengisi trend.
a. bila pencapaian cakupan bulan ini lebih besar dari bulan lalu
maka gambar anak
panah menunjuk keatas.
b. Bila pencapaian cakupan bulan ini lebi rendah dari bulan lalu
maka gambar anak
panah menunjuk ke bawah.
PENENTUAN STATUS CAKUPAN WILAYAH
a. Cakupan diatas target yg ditetapkan s/d bulan yg
bersangkutan.
b. Trend bulan ini meningkat/tetap dibanding cakupan bulan
lalu
2. Status kurang
a. Cakupan diatas target yg ditetapkan s/d bulan yang
bersangkutan
b. Trend bulan ini menurun dibanding bulan lalu
3. Status cukup
a. Cakupan dibawah target yg ditetapkan s/d bulan yg
bersankutan
b. Trend bulan ini meningkat disbanding cakupan bulan lalu
4. Status jelek
a. Cakupan dibawah target yg ditetapkan s/d bulan yg
bersangkutan
b. trend bulan ini menurun dibandingkan cakupan bulan lalu
Pelembagaan PWS KIA
a. Teknis sektoral
Langkah-langkah pelembagaan PWS KIA :
a. Penunjukan petugas pengelolahan data di tiap tingkatan, untuk
menjaga kelancaran
pengumpulan data.
LATIHAN :
5. Bagaimana langkah dalam pembuatan PWS KIA?
TES 5
A. Meningkatkan jangkauan mutu pelayanan
B. KIA – KB di wilayah kerja puskesmas melalui
C. Pemantauan cakupan pelayanan KIA – KB di
D. Memantau cakupan pelayanan KIA – KB yang dipilih sebagai
indikator secara
teratur/ bulanan dan terus menerus untuk tiap desa.
2. Yang diperlukan dalam PWS KIA adalah…
A. Daftar wilayah kerja yang akan dipantau
B. Trend hasil bulan ini dibandingkan bulan lalu (naik/turun)
C. Rangking masalah wilayah yang dipantau tiap indicator
D. Status masalah wilayah dibandingkan cakupan dan trend
3. Yang diperoleh / diketahui dari PWS adalah…
A. Macam indicator
C. Cakupan masalah-masalah wilayah tentang setiap indikator sampai
dengan bulan
yang bersangkutan dan kesenjangan terhadap target
D. Hasil cakupan indikator yang bersangkutan dalam bulan ini dan
bulan lalu
4. Didalam rencana pelaksanaan mencakup, kecuali…
A. Penyuluhan yang disampaikan kepada kelompok ibu dan bayi.
B. Tingkat kesehatan ibu dan anak balita yang akan dicapai
C. Pemeliharaan kesehatan dan perbaikan gizi
D. Penyuluhan kepada keluarga
5. Resiko tinggi kehamilan :
A. Semua jawaban benar
B. HB < 8 gr %
D. Oedema yg nyata dan Eklamsia
MODUL 6
ORGANISASI & MANAJEMENAN KEB
1. Manajemen adl suatu pencapaian tujuan yang telah ditentukan
dengan menggunakan
orang lain ( Robert. D. Terry )
2. Manajemen adl proses dimana pelaksanaan dari suatu tujuan
diselenggarakan dan
diawasi. ( Encyclopedia of Social )
3. Manajemen adl suatu proses yg dilakukan oleh satu orang atau
lebih untuk
mengkoordinasikan kegiatan - kegiatan orang lain guna mencapai
tujuan / hasil (
Evancevich )
4. Manajemen adl : membuat tujuan tercapai melalui kegiatan orang
lain dan fungsi-
fungsinya dapat dipecah sekurang-kurangnya 2 tanggung jawab utama
yakni
perencanaan dan pengawasan ( Evancevich )
5. Manajemen adl suatu kegiatan atau seni untuk mengatur para
petugas kesehatan kesht
non kesht guna meningkatkan keshtn masy melalui program kesehatan (
Noto Atmojo )
Pengertian ( Pola Umum Manajemen )
1. Manajemen alat dari pada administrasi untuk mencapai tujuan
sehingga disebut unsur
dinamik.
2. Manajemen bergerak / bekerja dalam unsur statik administrasi
yaitu organisasi
3. Manajemen menggerakan sumber daya ( resources ) dalam setiap
proses/kegiatan/
fungsinya.
Manajemen juga terkandung pengertian
a. Manajemen adalah suatu proses yang merupakan rangkaian kegiatan
yang sistematis
b. Fungsi manajemen merupakan bentuk kegiatan tersebut
c. Dalam manajemen kegiatan tersebut diatur olh para manager (
Subur Prayitno )
Manajemen berasal dari kata MANAGE atau MANAGIARE ( romawi kono)
berarti
melatih dalam melangkahkan kaki. Terkandung 2 kegiatan pikir ( mind
) dan laku ( action )
Piet A. SAHERTIAN ). Fungsi manajemen adalah ; Planing, Organizing,
Actuiting,
Controling dan Evaluasi.
PLANING ( Perencanaan )
Perencanan adalah fungsi yang paling penting dan pertama kali harus
dikerjakan. Dalam
perencanaan memuat tujuan dan bagaimana mencapai tujuan, rincian
kegiatan.
Unsur Perencanaan
3. Unsur Prosedur : Pembagian tugas dan hubunan masing-masing
anggota
4. Unsur Progres : Standart Evaluasi
5. Unsur Program : Penyususnan Skala preoritas
Macam perencanaan menurut tingkatnya
1. Top Level / Tingkat atas
2. Midle level / Tingkat menengah
3. Bottom level / Timgkat bawah
Macam Penyusunan Rencana Menurut Tingkatnya
1. Bottom Up : adalah perencanaan usulan dari tingkat bawah
kemudian disusun dan
dipertimbangkan di tingkat pusat
2. Top to the bottom : ( Top Down ) Perencanaan dari tingkat atas
yang langsung
dilaksanakan ditingkat bawah. Biasanya sudah disertai dengan juklak
dan juknis
3. All at onc : Adalah proses penyusunan perencanaan secara
bersamaan antara tingkat
atas dan tingkat bawah dalam organisasi.
Macam Perencanaan menurut jangka waktunya
A. Long range plan : 10 – 20 tahun
B. Medium term plan : 5 – 7 tahun
C. Short term plan : 1 – 3 tahun
D. Annual plan ;
2. Sifatnya harus sederhana
Manfaat Perencanaan
b. Sebagai petunjuk pelaksanaan bagi seluruh peserta
c. Menjamin penggunaan sumber daya efektif
Langkah – langkah dalam perencanaan
Adalah kegiatan pengumpulan dan pengukuran data , mengukur besarnya
masalah yang
timbul sehingga menjadi indikator : mis indikator KLB ( Kejadian
Luar Biasa )
Langkah- langkah Dalam Tahap ini adalah ;
1. Merumuskan semua data yang dikumpulkan. Data tersebut dapat
berupa data yang
menggambarkan masa lampau, sekarang, atau masa yang akan
datang
2. Analisa Situasi ; anatara lain tentang resours( sumber daya )
Condioning factor :
antara lain demografi, sanitasi, pendidikan, jumlah penduduk,
perekonomian,
Indikator kesehatan : morbiditas, mortalitas, cacat
3. Mendata tentang diagnosis komunitas,
a. Demografi ( fital statistik )
c. Pemanfaatan yankes
4. Karakteristik dari pada population at risk
a. Family composition : umur, jenis kelamin, status kawin, jml
anggota keluarga
b. Sosial struktur : pekerjaan, klas sosial, pendidikan, ras,
etnik
c. Health bilief
a. Derajat Kesehatan Masyarakat
1. Umur harapan hidup
5. Tingkat pendidikan masyarakat
6. Sanitasi Lingkungan
7. Hunian rumah : 2 orang/ kamar. Luas lantai minimal 3,5 m 2
/ orang
8. Air bersih : per orang . Pedesaan 60 liter, perkotaan 100 – 150
/orang
b. Upaya kesehatan
c. Perilaku penduduk
Quesener : terbuka / tertutup
3 Penelusuran : medical record
publikasi
sumber data masing-masing
menurut kaidah riset penelitian
ANALISA DATA
A. Pengorganisasian/ pengelompokan data : data yang dari berbagai
sumber data dan
berbagai jeniss pengumpulan data, dikelompokan kembali menurut
kategori, jenis-
jenis variabel nya masing-masing
B. Penyajian Data : Langkah berikutnya adalah menyajikan data
tersebut dalam bentuk
yang sesuai dengan karakteristik data untuk memudahkan dalam
menarik kesimpulan.
Beberapa bentuk penyajian data :
a. Statiistik Diskriptif : yaitu penyajian data untuk memperoleh
gambaran dari suatu
variabel : contoh > tabel distribusi frekuensi, diagram garis,
pie diagram , diagram
lambang, diagram pencar, histogram
masyarakat : waktu, tempat, rate, ratio, proporsi
Masalah : dianggap ada masalah jika terjadi gangguan terhadap
pemenuhan kebutuhan
kehidupan manusia dengan kriteria :
A. Adanya kesenjangan terhadap target, standart yang dianut, teori
yang ada misalnya:
standart rata-rata, standart normatif, standart teori
B. Perhatian ( concern ) : terdapatnya suatu perhatian / ketidak
puasan administrator
terhadap adanya gap yang berkonotasi negative
C. Tanggung Jawab ( Responsibility ) : Tingkat pertanggungjawaban
administrator dalam
memgatasi massalah.
PRIORITAS MASALAH
Jika terdapat beberapa masalah secara bersamaan dan sumber daya
untuk mengatasi
tidak memungkinkan maka perlu adanya preoritas. Terdapat beberapa
masalah untuk
menentukan preoritas masalah
berkembangnya masalah atau kejadian tersebut
2. Severity ( akibat ) yaitu berat ringannya akibat yang
ditimbulkan. Sering diukur
dengan tingkat kefatalan / tingkat kematian
3. Magnitude/ Greteet Member : ( anggota terbanyak ) Ukuran berapa
bagian
masyarakat telah terkena resiko keadaan. Ini diukur dalam
prevalensi, proporsi
4. Rate Of Increace : (Kecepatan peningkatan ) ukuran kecepatan
peristiwa itu
berkembanag. Sering diukur dengan kenaikan prevalensi
5. Expanding Scope ( Luasnya perkembangan )
6. Expanding scope horizontal : meluas keprogram sektor lain dari
gizi ke KIA, KB
7. Expanding scope longitudinal : meluas menurut kurun waktu secara
longitudnal
(berlanjut sehingga cenderung menjadi endemic
8. Publik Concern ( Persepsi Masyarakat )
9. Besarnya perhatian masyarakat terhadap bahaya darai masalah yang
ditimbulkan.
Maka masalah ini perlu dipreoritaskan dalam penanganannya
10. Tehnological Feasibility ( dapat kah dikerjakan ) Bisa tidak
masalah itu dikerjakan
sesuai dengan prosedur dan kemampuan peralatan yang tersedia
11. Resources avaibility ( tersedianya sumber daya yang ada )
Teknik Menentukan Skala Preoritas
1. Scoring Technique : dilakukan kuantifikasi dalam bentuk skor
bersekala 1 – 5 jumlah
skor rata- rata terbesar merupakan preoritas tertinggi
NO PARAMETER/
Emegency 4 1 3 5
Severity 3 2 1 5
Greteestmember
Jumlah 17
Anggota kelompok ini diharapakan paham benar terhadap janis masalah
yang
dihadapai. Caranya adalah : disediakan 2 kertas, kertas pertama
untuk membuat daftar
masalah, kertas kedua untuk membuat rating renking scale. Dari
daftar masalah yang
dianggap paling besar diberi No.1 pada rating scale, dan seterusnya
sampai masalah
yang dianggap kecil, kemudian dilakukan rekapitulasi, Kesimpulan
daftar masalah yang
paling banyak dengan no.1 adalah yang mendapat preoritas utama
danseterusnya.
Daftar masalah
DHF Diare
tanda + bila menganggap merupakan masalah dan tanda - bila tidak
menganggap
merupakan masalah. Jumlah tanda posistif yang paling banyak
merupakan preoritas
utama.
1. Umar - + - + - + +
2. Usman “ + - + - - -
3. Ali “ - - + + + -
4. Tabrani + + + + + - -
A : DHF
C : Scabies
E. : Sampah
/ facilitas, jenis tugas dan wewenang, dan tanggungjawab
Proses pengorganisasian dapat dirinci sebagai berikut
a. Memahami tugas
c. Pengelompokan tugas / jabatan
d. Penyususnan struktur organisasi
e. Penyususnan otoritas organisasi
f. Pengisisan jabatan/ stafing
A. Pemahaman Tujuan
Tujuan diuraikan secara jelas serta tolok ukurnya sesuai dengan
herargi tujuan
B. Penetapan Tugas Pokok
C. Pengelompokan Tugas Jabatan
Rumusan pengelompokan tugas a.l :
2) Job diskription ( uraian tugas ) apa saja jenis tugas
yangdiberikan
3) Job spesifikation ( syarat tugas ) syarat dan persiapan yang
harus dipenuhi
4) Job evaluation ( evaluasi tugas ) mengidentifikasi apakah jenis
tugas sesuai
D. Struktur Organisasi
Departemen Horizontal : adalah
2) Kesamaan kelompok konsumen
4) Kesamaan lokasi
Departemen Vertikal : Adalah herarki dan koordinasi
A. OTORITAS ORGANISASI
Adalah kekuasaan / hak untuk bertindak / memberi perintah kepada
orang lain.
Otoritas ini harus tercantum dengan jelas baik pada job diskription
maupun struktur
organisasi : mis
c. Pelimpahan otoritas /mandate
c. Rekruetment staf
d. Seleksi penerimaan dan penempatan staf
e. Job training : Preservice Training = sebelum kerja. In service
training = selama
kerja
ACTUATING ( Penggerakan ) adalah
dengan aktivitas yang bisa mempengaruhi orang lain agar mereka
suka
melaksanakan usaha sesuai tujuan.
Alat-alat Penggerakan bisa berupa ;
1. Motivasi
mereka mau bekerja sebaik-baiknya sesuai kehendak pimpinan,
karenanya manager
harus mengetahui basic personal Need bagi anggotanya.
2. Basic Personal Need ( kebutuhan Dasar manusia )
a. Kebutuhan material
Kebutuhan material ; yang bersifat biologic adalah kebutuha untuk
keperluan hidup (
survival ) untuk keperluan perkembangan dan pertumbuhan
b. Kebutuhan Noon Material : bisa berupa
1. Pengakuan ( recoqnation )
a. Pengertian mendalam tentang tujuan organisasi akan memberi
manfaat pad
pekerja
2. Kondisi organisasi menciptakan keadaan favourible berprestasi :
mis
-- Sosial condition, -- associatio condition -- customary
condition
Motivasi Langsung
Hasil kerja : yang berprestasi baik diberi imbalan
Gabungan keduanya, berupa Jaminan sosial : bisa berupa : rumah
dinas, ONH,
biaya, tugas belajar , pengobatan gratis
2. Intensif Material ; Pemberian gelar, tanda jasa,/medali, pujian
lesan atau tertulis,
dipromosikan , diberi hak menggunakan atribut jabatan, hak
dimakamkan di taman
makam pehlawan.
CONTROLING ( Pengawasan )
Adalah tindakan mene;iti apakah segala sesuatu tercapai atau
berjalan sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan, atau intruksi- intrujsi yangtelah
ditetapkan. Pengawasan
bertujuan menunjukan atau menemukan kelemahan- kelemahan agar dapat
diperbaiki dan
mencegah terulangnya kelemahan tersebut. (Fayol )
Dengan demikian dapat diartikan bahwa pengawasan adalah suatu
proses untuk
menetapkan pekerjaan yang sudah dilaksanakan serta mengoreksi
apakah pekerjaan
dimaksud telah dikerjakan sesuai dengan rencana
Syarat/ prinsip pengawasan
b. Harus mampu menjamin adanya tindakan perbaikan
c. Harus bersifat fleksibel
Proses Pengawasan Meliputi
2) Mengadakan penilaian : membandingkan hasil kegiatan dengan
standar yang telah
ditetapkan
Standar Yang Digunakan Dalam Pengawasan
a. Norma : Standar yang ditetapkan atas dasar pengalaman yang
lalu.
-- Proyek yang lalu, atau proyek yang lain yang bentuk dan situasi
sama
b. Kriteria : Standar yang ditetapkan dan diharapkan sebagai ukuran
pelaksanaan
program secara memuaskan. Dalam hal ini penyimpangan terhadap
standar masih
daam tahap toleransi
Jenis /kategorisasi Pengawasan
b. Subyek pengwasan
3) writen report :
la[pran tertulis
EVALUATION (Penilaian)
dampak secara systematik, dengan membabndingkannya dengan standart
dan mengikuti
kreteria / metode / tujuan guna menilai dan sekaligus pengambilan
keputusan selanjutnya.
Tujuan :
a. sebagai alat untuk memperbaiki pelaksanaan program dan
perencanaan program
b. sebagai alat untuk memperbaiki pelaksanaan suatu kegiatan yang
sedang berjalan
c. sebagai alat untuk memperbaiki alokasi sumber daya
d. sebagai alat untuk mengadakan perencanaan kembali yang lebih
baik dari semula
Berdasarkan waktunya, evaluasi dapat digolongkan ;
A. Evaluasi formative
yaitu evaluasi yang dilaksanakan saat kegiatan sedang berlangsung :
ini dibagi 2
bentuk -- Critical review evaluation : kegiatan evaluasi dengan
cara menanyakan
bagian penting sebelum kegiatan dimulai -- Midterm Evaluasi :
evaluasi saat
kegiatan sedang berjalan
B. Eavaluasi Sumative : adalah evaluasi dilakuakan saat kegiatan
telah selesai
dilakukan. Evaluasi ini dikelompokan menjadi 2 macam
C. Evaluasi Output : yaitu evaluasi untuk menilai hasil kegiatan
program
D. Evaluasi dampak/ impact/ outcome : yaitu evaluasi untuk menilai
dampak dari hsil
pelaksanaan program
b. Formulasi sumber dan jenis informasi yang diperlukan
c. Formulasi kriteria evaluasi
B. Kegiatan Operasional (Pengumpulan data informasi)
C. Kegiatan penilaian :
-- Formulasi derajat keberhasilan
b. Feed back evaluasi kepada user
c. Follow up/ corective action/ tindakan perbaikan
C. Kriteria Evaluasi
a. Masalah
b. Kegiatan
c. Kebijaksanaan
Relevansi juga dapat dipakai untuk menilai pengadaan/ penghentian
suatu prigram
yang didasarkan pada :
2) Terdapatnya kontribusi yang jelas dari program tersebut terhadap
kesehatan
masyarakat
Adanya program negatif jika program tiada
B. Penghentian Program didasarkan :
2) Usaha yangdilakukan tidak memberi hasil sama sekali
1. Tingkat Kecukupan : ( adequacy ) : adalah Tingkat kecukupan
sejumlah kegiatan
suatu program dan menunjukan seberapa banyak masalah yang bisa
diatasi
A. Tingkat kecukupan sejumlah kegiatan ( adquacy of effort )
= Jumlah kegiatan yang dilaksanakan X 100 %
jumlah kegiatan yang dibutuhkan
Jumalah hasil / penca[aian kegiatan X 100 %
coverage
coverage adalah perkiaraan jumlah hasil yang seharusnya dicapai
dari pelaksanaan
program
Penilaian dengan cara membandingkan rencana / kenyataan suatu
program secara
berkala pada waktu pada waktu program sedang berjalan guna
mengetahui
A. # Monitoring tingkat kemajuan pelaksanaan
B. Identifikasi dan koreksi hambatan pelaksanaan
UNSUR MANAJEMEN:
Unsur managemen adalah komponen, sarana, tenaga yang akan
dilibatkan dalam
melakukan suatu kegiatan manajemen
B. Terry
C. Sarwoto
LATIHAN :
2. Apa yang dimaksud dengan planning (perencanaan)?
3. Sebutkan unsur dari perencanaan!
4. Sebutkan dan jelaskan Macam Penyusunan Rencana Menurut
Tingkatnya!
5. Sebutkan tujuan dan manfaat perencanaan!
TES 6
A. Long range plan : 10 – 20 tahun
B. Medium term plan : 5 – 7 tahun
C. Short term plan : 1 – 3 tahun
D. Annual plan
A. Metode untuk mencapai tujuan
B. Penggunaan sumber dana harus efektif
C. Sebagai petunjuk pelaksanaan bagi seluruh peserta
D. Menjamin penggunaan sumber daya efektif
3. Berikut merupakan Proses pengorganisasian adalah…
A. Memahami tugas
C. Pengelompokan tugas / jabatan
D. Semua jawaban benar
A. Job analysis ( analisis tugas ) dianalisa sesuai dengan
keahliannya
B. Job diskription ( uraian tugas ) apa saja jenis tugas
yangdiberikan
C. Job spesifikation ( syarat tugas ) syarat dan persiapan yang
harus dipenuhi
D. Job evaluation ( evaluasi tugas ) mengidentifikasi apakah jenis
tugas sesuai
5. Tujuan dari Evaluation (penilaian) adalah…
A. sebagai alat untuk memperbaiki pelaksanaan program dan
perencanaan program
B. sebagai alat untuk memperbaiki pelaksanaan suatu kegiatan yang
sedang
berjalan
C. sebagai alat untuk memperbaiki alokasi sumber daya
D. sebagai alat untuk mengadakan perencanaan kembali yang lebih
baik dari semula
KUNCI JAWABAN
TES 1
1. B
2. A
3. D
4. C
5. D
TES 2
1. D
2. C
3. A
4. B
5. D
TES 3
1. A
2. D
3. A
4. C
5. D
TES 4
1. D
2. B
3. D
4. A
5. B
TES 5
1. D
2. A
3. C
4. B
5. A
TES 6
1. D
2. B
3. D
4. A
5. C
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI,1982,Sistem Kesehatan Nasional,Depkes, Jakarta
Asrul Anwar,1996,Pengantar Administrasi Kesehatan, Binarupa Aksara,
Jakarta.
Djoko Wiyono,2000, Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan, Vol I.
Kelly J.M,1994,Total Quality Manajemen.
Organisasi non Profit, Grasindo,Indonesia,Jakarta.
Jakarta.