Top Banner
Modul MapInfo Professional 10.5 2012 1 Brellian Gema Galih Septiandy
68

Modul MapInfo Pftlabz 2012

Jul 23, 2015

Download

Documents

brell_e_brell
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Modul MapInfo Pftlabz 2012

Modul MapInfo Professional 10.5 2012

1

Brellian Gema

Galih Septiandy

Page 2: Modul MapInfo Pftlabz 2012

Modul MapInfo Professional 10.5 2012

2

BAB I

PENGENALAN GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM (GIS)

1.1 PENGENALAN GIS

Secara harfiah GIS dapat diartikan sebagai :

“Suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras,perangkat lunak,data geografis dan

sumber daya manusia yang bekerja bersama secara efektif untuk menangkap, menyimpan,

memperbaiki, memperbaruhi, mengelola, memanipulasi, mengintegrasikan, menganalisa

dan menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografis”

SIG mempunyai kemampuan untuk untuk menggabungkan berbagai data pada suatu titik

tertentu di bumi, menggabungkan, menganalisa dan akhirnya memetakan hasilnya.

Sehingga aplikasi SIG menjawab beberapa pertanyaan seperti : lokasi, kondisi, trend, pola,

dan pemodelan.jadi kemampuan inilah yang membedakan SIG dari system informasi

lainnya.

1.2 KOMPONEN UTAMA GIS

Gambar 1.1 : Komponen GIS

Page 3: Modul MapInfo Pftlabz 2012

Modul MapInfo Professional 10.5 2012

3

a. Hardware

Hardware GIS terdiri dari computer, GPS, Printer, Plotter dan lain lain.Dimana perangkat

keras ini berfungsi sebagai media dalam pengolahan/pengerjaan GIS. Mulai dari tahap

pengambilan data hingga ke produk akhir baik itu peta cetak, CD, dan lain-lain.

b. Software

Software GIS merupakan sekumpulan program applikasi yang dapat memudahkan kita

dalam melakukan berbagai macam pengolahan data, penyimpanan, editing, hingga

layout, ataupun analisis keruangan.

c. Brainware

Brainware atau dalam istilah indonesia disebut sebagai sumbedayamanusia merupakan

manusia yang mengoprasikan Hardware dan Software untuk mengolah berbagai macam

data keruangan (data spasial) untuk suatu tujuan tertentu.

d. Data

Data dalam GIS terbagi atas dua macam yaitu data spasial dan data non-spasial untuk

mendapatkan data tersebut dapat dilakukan dengan survey langsung maupun

mendapatkan melalui badan-badan survey.Data spasial adalah representasi keadaan

nyata suatu permukaan bumi, umumnya berupa peta analog. Pada sistem informasi

geografis diperlukan peta digital yang didapatkan dari hasil konversi peta analog. Data

spasial mempunyai dua bagian penting yang membuatnya berbeda dari data lain, yaitu

informasi lokasi dan informasi atribut yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Informasi lokasi atau informasi spasial. Contoh yang umum adalah informasi

lintang dan bujur, termasuk diantaranya informasi datum dan proyeksi. Contoh lain

dari informasi spasial yang bisa digunakan untuk mengidentifikasikan lokasi misalnya

adalah Kode Pos.

2. Informasi deskriptif (atribut) atau informasi non spasial. Suatu lokalitas bisa

mempunyai beberapa atribut atau properti yang berkaitan dengannya ; contohnya

jenis bencana, kependudukan pendapatan per tahun,dan lain-lain .

Page 4: Modul MapInfo Pftlabz 2012

Modul MapInfo Professional 10.5 2012

4

Data non-spasial merupakan informasi-informasi yang dimiliki oleh data spasial. Data

tersebut berbentuk data tabular yang saling terintegrasi dengan data spasial yang

ada.

1.3 MODEL DATA GIS

Perkembangan pemanfaatan data spasial dalam dekade belakangan ini meningkat

dengan sangat drastis. Hal ini berkaitan dengan meluasnya pemanfaatan Geographic

Information System (GIS) dan perkembangan teknologi dalam memperoleh, merekam dan

mengumpulan data yang bersifat keruangan (spasial). Teknologi tinggi seperti Global

Positioning System (GPS), remote sensing dan total station, telah membuat perekaman data

spasial digital relatif lebih cepat dan mudah. Kemampuan penyimpanan yang semakin besar,

kapasitas transfer data yang semakin meningkat, dan kecepatan proses data yang semakin

cepat menjadikan data spasial merupakan bagian yang tidak terlepaskan dari perkembangan

teknologi informasi.

Sistem informasi atau data yang berbasiskan keruangan pada saat ini merupakan salah

satu elemen yang paling penting, karena berfungsi sebagai pondasi dalam melaksanakan

dan mendukung berbagai macam aplikasi.Sebagai contoh dalam bidang lingkungan hidup,

perencanaan pembangunan, tata ruang, manajemen transportasi, pengairan, sumber daya

mineral, sosial dan ekonomi, dll.Oleh karena itu berbagai macam organisasi dan institusi

menginginkan untuk mendapatkan data spasial yang konsisten, tersedia serta mempunyai

aksesibilitas yang baik. Terutama yang berkaitan dengan perencanaan ke depan, data

geografis masih dirasakan mahal dan membutuhkan waktu yang lama untuk

memproduksinya (Rajabidfard, A. dan I.P. Williamson 2000). Selain data spasial, setiap

informasi yang ada pada objek geografis (spasial) tersebut memiliki atribut atau informasi

yang mewakili penjabaran dari objek geografis bersangkutan.Istilah penamaan jenis data

yang sering digunakan adalah ‘data atribut’ atau data non-spasial yang bersifat deskriptif.

Jenis data atau informasi dasar yang ada pada peta secara lebih lengkap adalah sebagai

berikut:

Data Spasial

Page 5: Modul MapInfo Pftlabz 2012

Modul MapInfo Professional 10.5 2012

5

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, data spasial merupakan informasi lokasi yang

berbentuk suatu objek atau fitur geografis. Data spasial sendiri memiliki dua format,

yaitu data raster dan data vector. Contoh umum data spasial yang merupakan informasi

lokasi adalah lintang dan bujur. Dalam informasi ini, terdapat pula informasi datum dan

proyeksi.Datum merupakan kumpulan parameter dan titik control yang hubungan

geometriknya diketahui, baik melalui pengukuran maupun perhitungan. Sedangkan

Proyeksi adalah suatu cara merepresentasikan atau menggambarkan permukaan dari

suatu bidang (misalnya bumi) yang berbentuk lengkung (spherical) ke dalam bidang

datar.

Data spasial dapat dihasilkan dari berbagai macam sumber, diantaranya adalah :

a. Peta Analog, sebenarnya jenis data ini merupakan versi awal dari data spasial,

dimana yang mebedakannya adalah hanya dalam bentuk penyimpanannya saja.

Peta analog merupakan bentuk tradisional dari data spasial, dimana data

ditampilkan dalam bentuk kertas atau film. Oleh karena itu dengan perkembangan

teknologi saat ini peta analog tersebut dapat di scan menjadi format digital untuk

kemudian disimpan dalam basis data.

b. Citra Satelit, data ini menggunakan satelit sebagai wahananya. Satelit tersebut

menggunakan sensor untuk dapat merekam kondisi atau gambaran dari permukaan

bumi. Umumnya diaplikasikan dalam kegiatan yang berhubungan dengan

pemantauan sumber daya alam di permukaan bumi (bahkan ada beberapa satelit

yang sanggup merekam hingga dibawah permukaan bumi), studi perubahan lahan

dan lingkungan, dan aplikasi lain yang melibatkan aktifitas manusia di permukaan

bumi. Data yang dihasilkan dari citra satelit kemudian diturunkan menjadi data

tematik dan disimpan dalam bentuk basis data untuk digunakan dalam berbagai

macam aplikasi.

c. Foto Udara (Aerial Photographs), merupakan salah satu sumber data yang banyak

digunakan untuk menghasilkan data spasial selain dari citra satelit. Perbedaannya

dengan citra satelit adalah hanya pada wahana dan cakupan wilayahnya. Biasanya

foto udara menggunakan pesawat udara. Secara teknis proses pengambilan atau

Page 6: Modul MapInfo Pftlabz 2012

Modul MapInfo Professional 10.5 2012

6

perekaman datanya hampir sama dengan citra satelit. Sedangkan untuk data lama

(format foto film) agar dapat disimpan dalam basis data harus dilakukan conversi

dahulu dengan mengunakan scanner, sehinggadihasilkan foto udara dalam format

digital. Format data dari citra satelit dan foto udara yang didapatkan pada

umumnya berbentuk data raster. Contoh penerapan penginderaan jauh dapat

dilihat pada Google Maps (http://maps.google.com).

d. Hasil data GPS (Global Positioning System), Hasil data melalui GPS memiliki tingkat

keakuratan yang cukup tinggi. Melalui perangkat GPS, didapatkan format data

spasial yang pada umumnya berbentuk data vektor. Teknologi GPS menggunakan

satelit untuk melakukan akuisisi data dan informasi.

e. Data Tabular, data ini berfungsi sebagai atribut bagi data spasial. Data ini umumnya

berbentuk tabel. Salah satu contoh data ini yang umumnya digunakan adalah data

sensus penduduk, data sosial, data ekonomi, dll. Data tabulan ini kemudian di

relasikan dengan data spasial untuk menghasilkan tema data tertentu. Data Survei

(Pengamatan atau pengukuran dilapangan), data ini dihasilkan dari hasil survei atau

pengamatan dilapangan. Contohnya adalah pengukuran persil lahan dengan

menggunakan metode survei terestris.

Gambar 1.2: Klasifikasi Model Data Spasial

DATA SPASIAL

MODEL DATA VEKTOR MODEL DATA RASTER

NON-TOPOLOGI TOPOLOGI

DATA SEDERHANA

(SIMPLE DATA)

DATA TINGKAT TINGGI

(HIGHER-DATA LEVEL)

TIN

(TRIANGULATED

IRREGULAR NETWORK)

REGIONSDYNAMIC

SEGMENTATION

Page 7: Modul MapInfo Pftlabz 2012

Modul MapInfo Professional 10.5 2012

7

Data Raster

Data raster mempunyai struktur data yang tersusun dalam bentuk matriks atau

piksel dan membentuk grid.Setiap piksel memiliki nilai tertentu dan memiliki atribut

tersendiri, termasuk nilai koordinat yang unik.Tingkat keakurasian model ini sangat

tergantung pada ukuran piksel atau biasa disebut dengan resolusi.Model data ini

biasanya digunakan dalam remote sensing yang berbasiskan citra satelit maupun

airborne (pesawat terbang).Selain itu model ini digunakan pula dalam membangun

model ketinggian digital (DEM-Digital Elevatin Model) dan model permukaan digital

(DTM-Digital Terrain Model).Data raster memberikan informasi spasial terhadap

permukaan di bumi dalam bentuk gambaran yang di generalisasi.Representasi dunia

nyata disajikan sebagai elemen matriks atau piksel yang membentuk grid yang

homogen.Pada setiap piksel mewakili setiap obyek yang terekam dan ditandai

dengan nilai-nilai tertentu. Secara konseptual, model data raster merupakan model

data spasial yang paling sederhana

Gambar 1.3 : Model Data Raster

Untuk lebih memahamai bagaimana contoh data raster yang berupa peta hasil scan,

dapat dilihat pada Gambar 1.4 yang merupakan peta DKI Jakarta dengan skala

1:250.000 .

Page 8: Modul MapInfo Pftlabz 2012

Modul MapInfo Professional 10.5 2012

8

Gambar 1.4 : Peta Raster DKI Jakarta skala 1:250.000

Data Vektor

Model data vektor merupakan model data yang paling banyak digunakan, model ini

berbasiskan pada titik (points) dengan nilai koordinat (x,y) untuk membangun obyek

spasialnya. Obyek yang dibangun terbagi menjadi tiga bagian lagi yaitu berupa titik (point),

garis (line), dan area (polygon).

a. Titik (point)

Titik merupakan representasi grafis yang paling sederhana pada suatu obyek. Titik

tidak mempunyai dimensi tetapi dapat ditampilkan dalam bentuk simbol baik pada

peta maupun dalam layar monitor. Contoh : Lokasi Fasilitasi Kesehatan, Lokasi

Fasilitas Kesehatan, dll.

b. Garis (line)

Garis merupakan bentuk linear yang menghubungkan dua atau lebih titik dan

merepresentasikan obyek dalam satu dimensi.Contoh : Jalan, Sungai, dll.

Page 9: Modul MapInfo Pftlabz 2012

Modul MapInfo Professional 10.5 2012

9

c. Area (Polygon)

Poligon merupakan representasi obyek dalam dua dimensi.Contoh : Danau, Persil

Tanah, dll.

Jenis Contoh Representasi Contoh Atribut

Point

1

2

34

5

ID Nama Lokasi

1 SMU 1 Kec. A

2 SDN B Kec. A

3 SMP 5 Kec. A

4 SDN A Kec. B

5 SMU 2 Kec. B

Line

1 2

3

ID Status

Jalan

Kondisi

1 Jalan

Nasional

Baik

2 Jalan

Provinsi

Sedang

3 Jalan

Kabupaten

Rusak

Polygon

ID Guna Lahan Luas

(Ha)

Page 10: Modul MapInfo Pftlabz 2012

Modul MapInfo Professional 10.5 2012

10

Gambar 1.5 : Contoh Representasi Data Vektor dan Atributnya

Perbedaan Data Vector Dan Raster

Perbedaan secara grafis antara format raster dan vektor dapat dilihat secara lebih jelas sebagai

berikut :

Gambar 1.6 : Perbedaan Secara Grafis Format Vektor dan Raster

1

2

3

4

1 Sawah 20

2 Permukiman 30

3 Kebun 45

4 Danau 40

Page 11: Modul MapInfo Pftlabz 2012

Modul MapInfo Professional 10.5 2012

11

Tabel 1 : Perbandingan Struktur Data Vektor dan Raster

Parameter Vektor Raster

Akurasi Akurat dan lebih presisi Sangat bergantung dengan ukuran

grid/sel

Atribut Relasi langsung dengan DBMS

(database)

Grid/sel merepresentasikan

atribut. Relasi dengan DBMS tidak

secara langsung

Kompleksitas Tinggi. Memerlukan algortima

dan proses yang sangat

kompleks

Mudah dalam mengorganisasi dan

proses

Output Kualitas tinggi sangat

bergantung dengan

plotter/printer dan kartografi

Bergantung terhadap output

printer/plotter

Analisis Spasial dan atribut terintegrasi.

Kompleksitasnya sangat tinggi

Bergantung dengan algortima dan

mudah untuk dianalisis

Aplikasi dalam

Remote Sensing

Tidak langsung, memerlukan

konversi

Langsung, analisis dalam bentuk

citra sangat dimungkinkan

Simulasi Kompleks dan sulit Mudah untuk dilakukan simulasi

Input Digitasi, dan memerlukan

konversi dari scanner

Sangat memungkinkan untuk

diaplikasikan dari hasil konversi

dengan menggunakan scan

Volume Bergantung pada kepadatan dan

jumlah verteks

Bergantung pada ukuran grid/sel

Resolusi Bermacam-macam Tetap

Sumber : Economic and Social Comminssion for Asia and the Pasific (1996) dan A. Longley, et

al. (2001)

Page 12: Modul MapInfo Pftlabz 2012

Modul MapInfo Professional 10.5 2012

12

1.4 Karakteristik GIS

a. Merupakan suatu sistem hasil pengembangan software dan hardware untuk tujuan

pemetaan. Sehingga dapat menyajikan fakta wilayah dalam satu sistem berbasis

computer

b. Ahli geografi, informatika, dan komputer, serta aplikasi terkait saling terlibat

c. Terdapat beberapa masalah dalam pengembangan GIS, meliputi: cakupan, kualitas dan

standar data, struktur, model dan visualisasi data, koordinasi kelembagaan dan etika,

pendidikan, expert system dan decision support system serta penerapannya

d. Perbedaan GIS dengan Sistem Informasi lainnya yaitu, data dikaitkan dengan letak

geografis, dan terdiri dari data tekstual maupun grafik

e. Tidak hanya sekedar mengubah peta konvensional (tradisional) ke bentuk peta dijital

untuk kemudian disajikan (dicetak/diperbanyak) kembal

f. Mampu melakukan pengumpulan, penyimpanan, transformasi, menampilkan,

memanipulasi, memadukan dan menganalisis data spasial dari fenomena geografis

suatu wilayah

g. Mampu melakukan penyimpanan data dasar yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

suatu masalah. Contoh: menyelesaikan masalah perubahan jumlah penduduk

memerlukan informasi dasar seperti angka kelahiran dan angka kematian. Pengumpulan

data dasar biasanya dilakukan secara berkala dalam jangka yang cukup panjang.

1.5 Keunggulan dan Manfaat GIS (secara umum )

GIS atau SIG (Sistem Informasi Geografis) adalah sebuah alat bantu pemetaan yang

mendasarkan pada sistem kerja komputer. Penggunaan GIS sangat beragam dan sangat

dibutuhkan oleh pihak-pihak terkait untuk mengolah data kemudian mengaplikasikannya agar

memberi manfaat banyak pihak. Salah satu tujuan pengembangan Geographic Information

System adalah menghasilkan suatu strategi spasial pendidikan dengan konsep SDSS (Spatial

Decision Support System).

Page 13: Modul MapInfo Pftlabz 2012

Modul MapInfo Professional 10.5 2012

13

GIS merupakan sebuah aplikasi dinamis dan terus berkembang. Peta yang dibuat tidak

hanya terbatas untuk keperluan saat dibuat, tetapi dapat dimanipulasi sedemikian rupa

sehingga peta tersebut dapat memberi informasi bagi pihak-pihak yang membutuhkan. GIS

adalah suatu informasi pemetaan berbasis komputer yang saat bermanfaat dalam mengolah

data terkait pemetaan. Dengan SIG sebuah peta dapat dianalisis dan dimanipulasi untuk

menjadi sebuah informasi yang berguna bagi banyak pihak. Dengan pemahaman dan

penggunaan secara maksimal, SIG dapat memberi sebuah informasi yang dapat mendekati

kesesuaian data aslinya.

Teknologi GIS mengintegrasikan operasi pengolahan data berbasis database yang biasa

digunakan saat ini, seperti pengambilan data berdasarkan kebutuhan serta analisis statistik

dengan menggunakan visualisasi yang khas serta berbagai keuntungan yang mampu ditawarkan

melalui analisis geografis melalui gambar-gambar petanya. Jadi, SIG adalah suatu sistem yang

mendasarkan pada kerja komputer yang memiliki kemampuan untuk menangani data

bereferensi geografis meliputi kegiatan pemasukkan data (input data),pengolahan/manajemen

data (penyimpanan dan pengaktifan kembali terhadap suatu data),dan pengeluaran data

(output data). (Aronoff, 1989)

Beberapa keunggulan dari Sistem Informasi Geografis adalah sebagai berikut :

1. penanganan data geospatial menjadi lebih baik dalam format baku.

2. revisi dan pemutakhiran data menjadi lebih mudah.

3. data geospatial dan informasi lebih mudah dicari,dianalisis dan direpresentasikan.

4. menjadi produk bernilai tambah.

5. produktivitas staf meningkat danlebih efisien.

6. penghematannya waktu dan biaya

7. keputusan yang akan diambil menjadi lebih baik.

Kemudian terdapat juga beberapa manfaat penggunaan SIG terhadap beberapa bidang

ilmu :

a. Inventarisasi Sumber Daya Alam

Page 14: Modul MapInfo Pftlabz 2012

Modul MapInfo Professional 10.5 2012

14

Melalui penerapan GIS dapat diidentifikasi tentang potensi-potensi alam yang tersebar di suatu

wilayah. Identifikasi ini akan memudahkan untuk pengelolaan sumber alam untuk kepentingan

orang banyak.

b. Disaster Management

Aplikasi SIG dapat digunakan untuk melakukan pengelolaan pemulihan suatu kawasan pasca

bencana. Misalnya, setelah tsunami yang menerjang Aceh dan Nias, Badan Rehabilitasi -

Rekonstruksi Aceh - Nias (BRR Aceh-Nias) menggunakan GIS untuk memetakan kondisi terkini

dan menentukan prioritas pembangunan di lokasi yang paling parah kerusakannya.

c. Penataan Ruang dan Pembangunan sarana-prasarana

Dengan menggunakan aplikasi SIG seorang planner dapat membuat sebuah perencanaan tata

ruang melalui analisis kawasan melalui peta yang tersaji, seperti analisis terhadap dampak

lingkungan, daerah resapan air, dan pembuatan suatu sarana-prasarana dengan melihat kondisi

tata ruang suatu kota. Perencanaan ruang menggunakan aplikasi SIG secara benar dan opltimal

dapat menghindarkan terjadinya banjir, kemacetan, serta hal-hal lain yang dapat menjadi

permasalahan bagi sebuah kota. Selain itu, susunan infrastruktur suatu kota juga akan tersusun

dengan lebih baik.

d. Investasi Bisnis dan Ekonomi

Dengan aplikasi SIG, para investor dapat menentukan strategi investasi berdasar kondisi

geografis yang ada, kondisi penduduk dan persebarannya, dan peta infrastruktur serta

aksesibilitas.

e. Pertahanan dan Komunikasi

Di bidang pertahanan, peta data spasial dapat berguna bagi pemerintah untuk mengidentifikasi

batas-batas perairan dan daratan. Sedangkan dari segi komunikasi, SIG berguna untuk

mengidentifikasi dan menentukan persebaran coverage menara transmitter atau BTS.

f. Games, Entertainment dan Education

Di negara-negara maju, aplikasi SIG dapat digunakan untuk membuat permainan interaktif,

seperti SIM City. Sedangkan bagi pemerintah, pengembangan aplikasi SIG dapat digunakan

sebagai sarana pendidikan, seperti globe, atlas, peta pariwisata, peta tata guna lahan, dan lain-

lain.

Page 15: Modul MapInfo Pftlabz 2012

Modul MapInfo Professional 10.5 2012

15

1.6 Implementasi GIS

Kemampuan GIS yang dapat dikolaborasikan dengan perkembangan teknologi informasi akan

menghasilkan perpaduan hasil fungsionalitas maupun kemampuan yang lebih cepat, tepat,

akurat, terintegrasi, dan mudah digunakan.Aplikasi GIS sudah hampir menyentuh seluruh sendi-

sendi kehidupan, terutama dalam bidang perencanaan pembangunan, kesehatan, pertanian,

militer, sosial budaya, hingga politik. Berikut ini merupakan beberapa Contoh Model Aplikasi

pemanfaatan GIS :

1. Implementasi GIS dalam Bidang Kebencanaan

Contoh di bawah menggambarkan penggunaan GIS dalam sistem mitigasidan penanggulangan

bencana. Pembuatan peta-peta ancaman gunung berapi dan pergerakan angin taiphon akan

membatu dalam mengidentifikasi lokasi-lokasi yang memiliki tingkat risiko paling

besar.Sehingga seluruh stakeholder dapat mengambil tindakan nyata yang lebihefektif dan

efisien pada lokasi-lokasi yang memiliki tingkat resiko tinggiterutama pada daerah dengan

tingkat kepadatan penduduk tinggi.

Gambar 1.7 : Peta Ancaman Gunung Berapi Gambar 1.8 : Peta Ancaman Angin Taiphon

2. Implementasi GIS dalam bidang perencanaan wilayah dan penggunaan fasilitas di

daerah

Page 16: Modul MapInfo Pftlabz 2012

Modul MapInfo Professional 10.5 2012

16

Gambar 1.9 : GIS perencanaan fasilitas

( Sumber : http://ir1gisplan.wordpress.com/2012/02/24/641/ )

Keterangan : Penentuan fasilitas kesehatan baru dengan menganalisa data kepadatan

bangunan kota, titik-titik fasilitas kesehatan dan data jalan suatu kota.

3. Implementasi GIS dalam Politik (Pemilu)

Gambar 1.10 : GIS pada Pemilu di Amerika Serikat

( Sumber : www.sudomo-gis.com )

Page 17: Modul MapInfo Pftlabz 2012

Modul MapInfo Professional 10.5 2012

17

Keterangan : Pemetaan perolehan suara di daerah-daerah Amerika Serikat

4. Implementasi SIG dalam bidang managemen Perumahan atau Real Estate

Gambar 1.11 : SIG bidang manajemen Perumahan atau Real Estate

(sumber: Slide Mata Kuliah SIG, Universitas BINUS, 2005)

Keterangan: pemetaan perumahan berdasarkan keadaan aslinya

5. Implementasi SIG dalam bidang marketing

Gambar 1.12 : SIG bidang marketing

(sumber: Slide Mata Kuliah SIG, Universitas BINUS, 2005)

Page 18: Modul MapInfo Pftlabz 2012

Modul MapInfo Professional 10.5 2012

18

Keterangan: pemetaan jangkauan pasar dari sebuah toko berdasarkan jarak dalam 5 mill

Page 19: Modul MapInfo Pftlabz 2012

Modul MapInfo Professional 10.5 2012

19

BAB II

Instalasi MapInfo 10.5

Berikut ini merupakan langkah-langkah untuk menginstal MapInfo Professional 10.5 :

1. Masukkan DVD MapInfo Professional.

2. Klik Install Products pada jendela menu yang muncul.

3. Klik MapInfo Professional Installer.

Untuk pengguna Vista & Windows 7: mungkin akan muncul pesan prompt yang

meminta izin untuk melanjutkan proses instalasi. Klik Allow atau Yes untuk melanjutkan.

4. Jika muncul pesan yang menunjukkan bahwa perangkat lunak berikut ini belum diinstal

di dalam system:

Microsoft Office Access database engine

Microsoft .NET Framework

Maka klik Instal.

Jika muncul pesan bahwa MapInfo Professionalm butuh me-restart system, klik Yes.

Restart harus dilakukan untuk melanjutkan proses instalasi.

5. Klik Next untuk melanjutkan proses dan menampilkan informasi lisensi

Page 20: Modul MapInfo Pftlabz 2012

Modul MapInfo Professional 10.5 2012

20

dan pilih I accept the terms in the license agreement

6. Klik Next untuk melanjutkan. Kemudian akan muncul jendela Customer Information.

Page 21: Modul MapInfo Pftlabz 2012

Modul MapInfo Professional 10.5 2012

21

7. Ketikkan nama pengguna, nama organisasi, nomor seri, dan kode akses pada bagian

yang sesuai. Nomor seri dank ode akses ada pada Product Activation Information Card di

dalam kotak produk dan digunakan untuk mengaktifkan produk. Klik next untuk

melanjutkan.

8. Lakukan hal di bawah ini:

Jika organisasi membeli lisensi node-locked, karakter ketiga dari nomor seri

adalah “N”. Abaikan langkah ini dan langsung ke langkah ke-8.

Jika organisasi membeli beberapa lisensi bersamaan, karakter ketiga dari nomor

seri adalah “S”. Pada kasus ini akan muncul pesan yang menampilkan License

Server Name and Port pada layar. Jika diketahui nama server dan nomor port,

isikan pada jendela tersebut. Jika tidak, proses instalasi tetap dapat dilanjutkan

tanpa harus mengisinya sekarang. Pengisian informasi ini dapat dilakukan ketika

MapInfo Professional mulai dijalankan.

9. Perhatikan tipe instalasi berikut dan tentukan instruksi mana yang sesuai.

Pilih salah satu tipe berikut dan klik Next untuk melanjutkan:

Page 22: Modul MapInfo Pftlabz 2012

Modul MapInfo Professional 10.5 2012

22

Typical Workstation Installation. Klik pilihan ini jika MapInfo Professional

digunakan sebagai aplikasi desktop termasuk remote database access dan

konektifitas.

Custom Workstation Installation. Klik pilihan ini untuk membatasi komponen-

komponen yang diinstal dengan program instalasi. Sebagai contoh, penambahan

instalasi terhadap help system dan tools dapat dicegah.

10. Setelah memilih tipe instalasi,

klik Next untuk menampilkan pesan Ready to Install the Program.

11. Klik tombol Install untuk memulai proses instalasi MapInfo Professional.

Page 23: Modul MapInfo Pftlabz 2012

Modul MapInfo Professional 10.5 2012

23

Jendela instalasi MapInfo Professionalakan menampilkan balok progress yang

menunjukkan status instalasi.

12. Pada akhir instalasi, akan muncul pertanyaan “Would you like to check our web site for

any current updates to our product?”.

Jika terdapat koneksi internet, klik Yes untuk mengakses website Pitney Bowes Software

Inc. Corporation yang berisi informasi tentang update produk.

13. Ketika jendela Complete muncul,

Page 24: Modul MapInfo Pftlabz 2012

Modul MapInfo Professional 10.5 2012

24

pilih finish.

Page 25: Modul MapInfo Pftlabz 2012

Modul MapInfo Professional 10.5 2012

25

BAB III

Pengenalan MapInfo Professional 10.5

3.1 Definisi MapInfo

MapInfo merupakan Software yang dikembangkan oleh MapInfo Corp. MapInfo banyak

diminati oleh pengguna GIS karena mempunyai karakteristik yang menarik seperti mudah

digunakan, harga yang relatif murah, tampilan/feature yang menarik dan interaktif, user

friendly dan di customized dengan bahasa skrip yang dimiliki. MapInfo memiliki bahasa basic

dan memiliki kemampuan beradaptasi dengan software produksi Microsoft maupun software

lainnya seperti AutoCad, ArcView .

3.2 Fitur-fitur MapInfo

a. Layer PDF

MapInfo 10.5 memungkinkan kita menyimpan peta ke file PDF. File PDF mampu

menyimpan beberapa halaman menjadi satu yang dikenal sebagai layer. Layer di PDF

mirip dengan layer MapInfo. Untuk menyimpan layer peta dalam format PDF, pilih menu

Page 26: Modul MapInfo Pftlabz 2012

Modul MapInfo Professional 10.5 2012

26

klik File lalu pilih Print. Dari Print Dialog Box, pilih MapInfo PDF Printer Version 10.5di

Name list.

Gambar 3.1 : Tampilan di Adobe Acrobat

b. Database Support

Mapinfo 10.5 mendukung database seperti :

1. Microsoft Office 2007 Access dan Excell. Mapinfo 10 dapat mengakses file

ACCDB dan .XLSX tetapi tidak support dengan file .XLSM dan .XLSB

2. PostgresSQL/PostGIS

3. SQL Server 2008 atau SQL Server Spatial, SQL server 2008 yang mendukung

data spasial yang mempunyai tipe data geografi dan geometri

c. United States National Grid

MapInfo 10.5 support dengan sistem koordinat United States National Grid for Spatial

Addressing (USNG). System koordinat ini mendefinisikan bagaimana system koordinat

UTM dengan berbagai tingkat ketelitian.

d. Membaca file DBF dengan format UTF-8

MapInfo 10.5 support (hanya read only) file DBF dengan format UTF-8. Banyak vendor

mendistribusikan data dalam bentuk shapefile termasuk didalamnya data attribut

berformat UTF-8 dan MapInfo 10 dapat mengakses file ini dengan lebih mudah.

Untuk membuka file DBF atau shapefile format UTF-8

1. Dari file menu, klik Open

2. Dari daftar Files of type, pilih dBASE DBF (*.dbf) atau Shape

3. Pilih lokasi file

4. Klik Open. Kotak dialog informasi muncul

5. Dari daftar File Character Set pilih UTF-8

6. Klik OK.

e. Mengatur jenis metafile yang dicopy ke clipboard

MapInfo 10.5 bisa mengatur clipboard sehingga hanya metafile dengan tipe tertentu

Page 27: Modul MapInfo Pftlabz 2012

Modul MapInfo Professional 10.5 2012

27

yang akan di copy ke clipboard. Untuk merubah setting ini Klik option – Preferences –

System Settings.

Gambar3.1 : Kotak Dialog System Settings Preferences

Pilih checkbox “Copy Metafile to clipboard”. Lalu pilih salah satu:

Copy MapInfo Map Object ke clipboard – Pilih ini jika ingin mengkopi objek peta ke

clipboard.

Copy EMF to Clipboard – Pilih ini jika ingin mengkopy peta ke aplikasi yang hanya

support EMF seperti Microsoft office 2003

Copy EMF+ to Clipboard – Pilih ini jika ingin mengkopi peta ke aplikasi yang support

EMF+ seperti Microsoft Office 2007

Copy EMF+ Dual to Clipboard – pilih ini untuk mengkopi ke aplikasi yang mungkin

support ataupun tidak support dengan EMF+ seperti Microsoft Office 2003 dan Ms Office

2007. EMF+Dual akan menghasilkan file yang lebih besar daripada EMF+. Tetapi lebih

kompatible dengan aplikasi lama yang tidak support dengan EMF+.

Page 28: Modul MapInfo Pftlabz 2012

Modul MapInfo Professional 10.5 2012

28

3.3 Toolbar pada MapInfo 10.5

Pada mapinfo professional 10.5 terdapat 7 macam toolbar yakni Tools, Web Services,

Drawing, Main, Standard, DBMS, dan Catalog Records. Semua toolbar tersebut ada di dalam

Toolbar Options. Untuk menampilkan Toolbar Options bisa menggunakan menu

Option|Toolbar. Kemudian checklist pada option show untuk menampilkan toolbar yang

dikehendaki.

Gambar 3.2 : Toolbar Options

MapInfo adalah sebuah software yang mampu untuk memproses data spasial dan software ini

juga banyak digunakan pada analisis Geographic Information System (GIS) . Map info

dikeluarkan oleh MapInfo Coorporation. Software ini serupa dengan software pemrosesan data

spasial yang lainnya seperti ArcView maupun ArcInfo. Alasan MapInfo cukup diminati

dikalangan pengguna GIS karena memiliki karakteristik-karakteristik yang menarik seperti

mudah digunakan , tampilan yang interaktif dan menarik, user-friendly,dan dapat di-cuztomized

dengan menggunakan bahasa skrip yang dimilikinya.

Pada bagian ini kita akan belajar dan mengetahui tools yang ada pada MapInfo toolbar berikut

merupakan penjabaran dari tools tersebut :

a. Tools Toolbar

Pada Tools ini berisi dua tool untuk bekerja dengan MapBasic dan tombol lainnya ketika

tool-tool sedang diload

Page 29: Modul MapInfo Pftlabz 2012

Modul MapInfo Professional 10.5 2012

29

: Run Map Basic Program, untuk menjalankan program MapBasic.

: Show Map Basic Windows, untuk menampilkan atau menyembunyikan

jendela

MapBasic.

: Map Wizard, untuk menjalankan Map Wizard yang memungkinkan

untuk menyimpan data pada peta dengan cepat menggunkan interface

wizard.

b. Web Services Toolbar

Berikut tampilan tombol toolbar layanan kotak dialog web yang sering digunakan:

: Open WMS table,

: Open WFS table,

: Find address,

: Geocode using server,

: Create drive regions,

: Web services preferences

: Search CSW catalogs,

: Search PBBI Data catalogs

c. Standard Toolbar

Berikut ini merupakan tools yang terdapat pada standard toolbar pad mapinfo 10.5

Page 30: Modul MapInfo Pftlabz 2012

Modul MapInfo Professional 10.5 2012

30

Icon Nama Fungsi

New Table membuat tabel baru, dengan mengatur data spasialnya

dan atributnya

Open membuka tabel yang didukung oleh MapInfo Professional

10.5

Open Workspace membuka workspace MapInfo Profesional dari

Standard toolbar.

Bing Aerial Gunakan tombol ini untuk menambahkan lapisan

Microsoft Bing TM Aerial ke peta. Kita tidak perlu

membuka tabel Bing sebelum menambahkannya ke peta.

Bing Hybrid Gunakan tombol ini untuk menambahkan lapisan

Microsoft Bing TM Hybrid ke peta. Kita tidak perlu

membuka tabel Bing sebelum menambahkannya ke peta.

Save Table menyimpan tabel yang telah mengalami perubahan

Save Workspace Menyimpan perubahan yang dibuat workspacesaat ini.

Tombol Save Workspace tersedia bila setidaknya satu

workspace telah diedit (contohnya, informasi tambahan,

catatan dihapus atau ditambahkan, dll).

Close All Menutup semua windows yang terbuka. Apabila kita telah

memilih preferensi meminta yang sesuai, anda akan

diminta untuk menyimpan pekerjaan anda.

Save Window Menyimpan perubahan yang dibuat saat windows

terbuka. Tombol ini tersedia ketika setidaknya satu

Page 31: Modul MapInfo Pftlabz 2012

Modul MapInfo Professional 10.5 2012

31

d. Main Toolbar

Pada Main Toolbar terdiri dari icon untuk memilih object, mengubah tampilan pada

Map window, mendapatkan informasi tentang sebuah object, dan menampilkan jarak

antar object. Disamping itu juga terdapat tool yang memperbolehkan untuk mengganti

layer atribut dan membuka Legend ataupun Statistics window. Tampilan Main Toolbar

adalah seperti dibawah ini:

window telah diedit (misalnya, informasi tambahan,

catatan dihapus atau ditambahkan, dll).

Print Window mencetak data browser, redistrict ,peta, grafik, layout

yang diinginkan.

Print to PDF mencetak data browser, redistrict ,peta, grafik, layout

yang diinginkan ke file pdf.

Cut memotong teks dan objek yang dipilih lalu

memindahkannya

Copy meng-copy teks objek yang diinginkan

Paste meletakkan teks dan objek hasil dari cut atau copy

Undo mengulang langkah terakhir yang kita lakukan

New Browser melihat dan bekerja dengan data atribut dari sebuah tabel

New Mapper

Window

Membuka beberapa window baru

New Grapher membuat grafik berdasarkan data dari peta yang ada

New Layout membuat layout baru dari peta yang kita inginkan

New Redistricter membuat tabel khusus yang disebut district

Help membuka jendela help MapInfo

Page 32: Modul MapInfo Pftlabz 2012

Modul MapInfo Professional 10.5 2012

32

Icon Nama Fungsi

Select memilih objek pada peta yang diinginkan

Marquee Select memilih seluruh objek pada peta yang berada di dalam

kotak

Radius Select memilih seluruh objek pada peta yang berada didalam

radius tertentu

Polygon Select memilih seluruh objek pada peta di dalam polygon yang

dibuat

Boundary select memilih objek lain di dalam objek region yang dipilih

Unselect menghilangkan seleksi yang ada pada peta di jendela

MapInfo

Invert Selection membalikkan pemilihan pada objek yang tidak dipilih

Graph Select memilih record pada grafik dan record yang

berhubungan (spasial/atribut)

Zoom-In memperbesar tampilan peta yang ada pada jendela

MapInfo

Zoom-out memperkecil tampilan peta yang ada pada jendela

MapInfo

Change View Mengubah tingkat zoom pada peta atau skala dengan

menentukan parameter tertentu di kotak dialog Chage

View.

Grabber mengatur posisi peta atau lay out pada jendela MapInfo

Info Menampilkan informasi pada object yang kita pilih

HotLink memilih label/objek pada peta sehingga file yang

berhubungan muncul

Page 33: Modul MapInfo Pftlabz 2012

Modul MapInfo Professional 10.5 2012

33

Label memberi label pada objek dengan informasi tertentu

Drag Map Window memindahkan semua jendela peta dan meletakkan

pada aplikasi tertentu

Layer Control mengatur tampilan dan urutan berbagai layer

Ruler menentukan jarak antara dua titik yang ada pada peta

Show/Hide Legend menampilkan legenda dari sebuah peta tematik yang

ada

Show/Hide Statistic Menampilkan jumlah dan rata-rata dari nilai numeric

suatu objek

Set Target District menentukan objek daerah yang akan dijadikan daerah

target baru

Assign Selected

Object

merubah secara tetap seluruh objek yang terpilih

menjadi daerah target yang dipilih sebelumnya

Clip Region Menampilkan keseluruhan peta

Set Clip Region hanya menampilkan data spasial yang dipilih

Create a Scale Bar Menampilkan representasi peta skala relative terhadap

bagian dari permukaan bumi yang akan ditampilkan

Table List Melakukan operasi untuk operasi untuk tabel yang

terbuka di MapInfo Professional dengan lebih mudah

e. Drawing Toolbar

Toolbar ini digunakan untuk menggambar atau mendigitasi data spasial pada sheet

MapInfo

Page 34: Modul MapInfo Pftlabz 2012

Modul MapInfo Professional 10.5 2012

34

Icon Nama Fungsi

Symbol meletakkan simbol pada peta

Line menggambar garis lurus

Polyline menggambar garis lurus yang tidak terputus

Arc menggambar busur dengan bentuk dan ukuran seperti

setengah elips

Polygon menggambar segi banyak (polygon) dalam satu waktu

Ellipse menggambar elips dengan style yang dapat diatur

Rectangle menggambar kotak/persegi panjang

Rounded menggambar kotak yang sudutnya berbentuk

seperempat lingkaran

Text memasukkan text pada jendela MapInfo, style dapat

diatur

Frame memberikan frame untuk peta yang diinginkan

Reshape mengubah ukuran/bentuk dari polygon (segi banyak)

Add Node menambahkan titik pada line, polyline, polygon

Symbol Style mengubah pengaturan bentuk,warna, ukuran simbol

Line Style mengubah pengaturan bentuk, warna, ukuran garis

Region Style mengubah pengaturan bentuk, warna, ukuran region

Text Style mengubah pengaturan bentuk, warna, ukuran text

f. DBMS Toolbar

DBMS toolbar berisi tool - tool dan perintah-perintah yang digunkan untuk mengakses

tabel-tabel yang berada pada basis data.

Page 35: Modul MapInfo Pftlabz 2012

Modul MapInfo Professional 10.5 2012

35

: Open DBMS Table, untuk mendownload sebuah table pada remote database

ke dalam link table pada MapInfo.

: Make DBMS Table Mappable, untuk membuat tabel yang dihubungkan dengan

Remote Database yang mappable dalam Mapinfo.

: Refresh DBMS table, untuk merefresh tabel link MapInfo dengan data yang

baru berada pada Remote Database untuk tabel link tersebut.

: Unlink DBMS table, untuk memutuskan hubungan sebuah tabel yang

didownload dari sebuah remote database.

: Change symbol for a mappable DBMS table, untuk mengubah jenis simbol

sebuah tabel mappable DBMS.

: DBMS Disconnect, untuk menutup hubungan dengan remote database.

3.4 Ekstensi Data pada MapInfo

Data spasial yang ada pada MapInfo adalah menggunakan model vector diimplementasikan

sebagai sebuah table. Data spasial yang diimplementasikan sebagai table ini terdiri dari

beberapa file , seperti di bawah ini:

*.DAT : File yang digunakan untuk menyimpan data atribut atau tabel milik sebuah

table.

*.TAB : File utama yang berisi informasi struktur tabel, urutan ,nama field , dan tipe field

yang terdapat didalamnya

*.MAP: File yang berisi informasi geografis yang mendeskrpsikan objek-objek peta.

*.IND : File yang berisi indeks data yang terdapat di dalam table atribut terkait (*.DAT).

*.ID :File yang berisi indeks data yang terdapat di dalam objek geografis terkait (.*MAP).

Page 36: Modul MapInfo Pftlabz 2012

Modul MapInfo Professional 10.5 2012

36

3.5 Registrasi Peta

Citra Raster merupakan tipe gambar yang dikomputerisasi yang terdiri dari baris-baris titik

(pixel). Ada beberapa format file citra raster yang dapat dibaca oleh MapInfo yaitu :

• namafile.GIF (Graphic Interchange Format)

• namafile.JPG (format JPEG)

• namafile.TIF (Tagged Image File Format)

• namafile.PCX (PC Paintbrush)

• namafile.TGA (Targa)

• namafile.BIL (SPOT Satlittes Images)

Sumber data dalam GIS dapat diperoleh dari digitasi peta analog, hasil survey, foto udara, citra

satelit, dan data hasil scanning. Untuk itu diperlukan transformasi data yakni proses mengubah

data analog menjadi data digital yang disebut dengan peta registrasi. Peta Ragistrasi adalah

proses transformasi data secara matematika yang disatukan dalam system koordinat kedalam

koordinat lain sehingga banyak layer data dapat di overlay untuk analisa geografis yang valid.

Pada modul ini , kita akan mencoba meregister peta Sumatra selatan yang bertipe .JPG . Peta

dasar tersebut harus dilakukan registrasi terlebih dahulu sebelum dilakukan editing yaitu

berupa penambahan data spasial maupun data atribut lain diatas peta tersebut. Yang dimaksud

dengan registrasi peta raster menurut saya bisa diartikan memberikan atau menentukan titik

ikat pada data raster sehingga data raster tersebut memiliki posisi yang sesuai dengan kondisi

dilapangan (permukaan bumi). Langkah-langkah untuk registrasi adalah sebagai berikut :

Page 37: Modul MapInfo Pftlabz 2012

Modul MapInfo Professional 10.5 2012

37

1. Buka MapInfo Professional 10.5 dengan cara double klik pada ikon lalu >klik file>

klik open

2. Browse pada lokasi file raster tersebut disimpan, pada saat lokasi file tersebut

ditemukan, pilih pada file of type (Raster Image) sehingga muncul file raster yang akan

diregister. Dalam hal ini peta Provinsi Sumatra Selatan (.jpg).

3. Selajutnya akan muncul window yang akan menanyakan apakah anda akan melihat

tampilan data tersebut (Display) atau akan memberikan titik ikat (Register). Pada opsi ini

pilih opsi Register. Setelah command register dipilih selanjutnya akan muncul window

“image registration”. Pada window inilah semua proses registrasi data raster dilakukan.

Pilih raster image

Page 38: Modul MapInfo Pftlabz 2012

Modul MapInfo Professional 10.5 2012

38

4. Pada window ini yang pertama harus dilakukan adalah menentukan projection raster

tersebut. Contoh kali ini akan menggunakan sistem projection Longitude/Latitude

dengan datum World Geographic System (WGS) 1984 dengan unit satuannya berupa

degrees

5. Selanjutnya akan muncul window yang berisi inputan koordinat (Map X & Map Y)

setelah meletakkan control point pertama pada peta yang terbuka sesuai dengan

placemark (penanda) pertama yang diinputkan saat menandai pada peta. Pada data

peta Provinsi Sumatra Selatan harus diubah dahulu kedalam satuan degrees , hal ini

dikarenakan data koordinat masih menggunakan format derajat menit detik. Sebagai

contoh 01’25.00”LS harus diubah dahulu kedalam degree

Page 39: Modul MapInfo Pftlabz 2012

Modul MapInfo Professional 10.5 2012

39

Selanjutnya tentukan 4 buah titik pada image, letakkan titik-titik tersebut di pojok-

pojok image. Nilai dan lokasi untuk masing-masing titik yaitu :

Pt 1 : (pojok kiri atas)

Pt 2 : (pojok kanan atas)

Pt 3 : (pojok kanan bawah)

Pt 4 : (pojok kiri bawah)

Setiap kali akan membuat titik (point acuan) tekan tombol add, lalu klik mouse pada

tempat yang telah ditentukan. Pada kotak dialog control points isi informasi seperti di

atas.

Keterangan: Map Y = Koordinat garis lintang (Latitude)

Map X = Koordinat garis bujur (Longitude)

6. Kemudian untuk mengisi kolom pada Map X dan Map Y ,pada MapInfo kita dapat

melakukan convert ke dalam degree berdasarkan koordinat yang sudah ada pada peta.

Langkah-langkah yang adalah sebagai berikut :

Ketika muncul kotak dialog memasukkan degree seperti gambar diatas , pilih toolbar

ToolsTool Manager

Page 40: Modul MapInfo Pftlabz 2012

Modul MapInfo Professional 10.5 2012

40

Setelah window tool manager terbuka, carilah optin Degree Converter kemudian

ceklist pada option Loaded dan Autoloaded lalu pilih OK

Setelah itu pilih toolbar tools ConverterLonglats CalculatorConvert Coords

Selanjutnya masukkan koordinat derajat menit detik yang ingin diconvert ke dalam

bentuk degrees ke dalam kotak dialog Convert Longitude/Latitude Coordinates.

Degree converter

Page 41: Modul MapInfo Pftlabz 2012

Modul MapInfo Professional 10.5 2012

41

7. Kemudian convert-lah yang angka pada peta Provinsi Sumatra Selatan sudah ada format

derajat menit detik pada tiap pojok. Dan masukkan hasilnya ke dalam control point yang

sudah ditentukan sebelumnya

Page 42: Modul MapInfo Pftlabz 2012

Modul MapInfo Professional 10.5 2012

42

8. Kemudian setelah keempat titik sudah dimasukkan dalam format degree seperti

diatas klik OK dan peta sudah teregister.

3.6 Editing Peta

Pada dasarnya editing peta adalah suatu proses untuk memperbaiki kualitas peta hasil digitasi

baik visualisasi maupun data basenya, akan tetapi lebih baiknya kita mengetahui terlebih

dahulu beberapa proses editing pada peta menggunakan tools yang ada di MapInfo

Professional 10.5 . Dan berikut merupakan beberapa editing menggunakan tools tersebut:

a. Editing Point (objek titik) : select objek titik dan klik tombol Symbol Style, maka

akan muncul window Symbol Style. Pilihlah symbol titik yang dikehendaki baik bentuk,

ukuran,maupun warnanya. Klik OK. Kemudian untuk meletakkan symbol tersebut

tekan tombol Symbol

Page 43: Modul MapInfo Pftlabz 2012

Modul MapInfo Professional 10.5 2012

43

b. Editing Line (objek garis) : select objek garis dan klik tombol Line Style, maka akan

muncul window Line Style. Pilihlah symbol garis yang dikehendaki baik model, warna,

maupun ukurannya. Klik OK, maka objek garis yang terselect telah teredit.Kemudian

untuk menggambar garis lurus langsung saja tekan tombol Line. Kemudian drag

pada bidang. Apabila anda mengingikan untuk menggambar banyak garis yang

bersambung sekaligus anda dapat menggunakan tools Polylines.

c. Editing Poligon (objek area) : select objek poligon dan klik tombol Region Style,

maka akan muncul window Region Style. Pilihlah symbol area yang dikehendaki baik

pola, warna, maupun ukurannya. Klik OK, maka objek area yang terselect telah teredit.

Kemudian untuk menggambar polygon tekan tombol kemudian mulai gambar pada

bidang/ layer yang sudah dibuat.

Page 44: Modul MapInfo Pftlabz 2012

Modul MapInfo Professional 10.5 2012

44

d. Editing Text (objek huruf) : select teks yang akan diedit dan klik tombol Text Style

maka akan muncul window Text Style. Ubahlah huruf yang dikehendaki baik jenis,

ukuran, maupun warnanya. Klik OK, maka teks yang terselect telah teredit. Kemudian

untuk mengetik text tekan tombol kemudian ketiklah text sesuai dengan yang

diinginkan.

e. Editing Bentuk : klik objek yang akan diperbaiki, kemudian klik tombol dan

mulailah memperbaiki bentuk yaitu dengan menggeser node (titik). Tombol dapat

digunakan untuk menambah node (titik) pada objek apabila diperlukan.

f. Menggabungkan beberapa objek menjadi satu kesatuan : select objek yang akan

digabungkan, kemudian klik Objects → Combine.

Page 45: Modul MapInfo Pftlabz 2012

Modul MapInfo Professional 10.5 2012

45

g. Menghaluskan kenampakan objek : select objek yang akan dihaluskan, kemudian klik

Objects → Smooth.

h. Mengubah objek garis menjadi polygon : select objek yang akan diubah, kemudian klik

Objects → Convert to Regions. Hanya bisa dilakukan pada beberapa garis yang telah

digabungkan (di combine).

i. Mengubah objek poligon menjadi garis : select objek yang akan diubah, kemudian klik

Objects → Convert to Polylines.

j. Memotong objek dengan polygon : select objek dan jadikan sebagai target yang akan

dipotong dengan cara klik Objects → Set Target. Buatlah polygon pemotongnya, select

poligon pemotong tersebut, kemudian klik Objects → Split, maka objek akan terpotong

dengan poligon pemotong, dan poligon pemotong tersebut dapat dihapus lagi.

Page 46: Modul MapInfo Pftlabz 2012

Modul MapInfo Professional 10.5 2012

46

k. Menghapus objek yang ada diluar batas : select objek dan jadikan sebagai target yang

akan diedit dengan cara klik Objects → Set Target. Buatlah polygon pembatas, select

poligon pembatas tersebut, kemudian klik Objects → Erase Outside, maka objek yang

berada di luar batas poligon akan terhapus.

l. Menghapus objek yang ada di dalam batas : select objek dan jadikan sebagai target

yang akan diedit dengan cara klik Objects → Set Target. Buatlah polygon pembatas,

select poligon pembatas tersebut, kemudian klik Objects → Erase, maka objek yang

berada di dalam batas poligon akan terhapus.

Page 47: Modul MapInfo Pftlabz 2012

Modul MapInfo Professional 10.5 2012

47

BAB IV

Pembuatan Data Spasial

4.1 Tabel

4.1.1 Membuat dan Menyimpan Tabel

Sebelum membuat objek kita terlebih dahulu membuat tabel/layer, untuk langkah awal buatlah

satu layer misalkan disini kita akan membuat layer kabupaten. Berikut ini adalah tahap

pembuatannya:

1. Pilih " File | New Table " atau tekan pada standard toolbar tombol New table .

2. Pada kotak dialog New table, aktifkan chek box "Open New Browser dan Open New

Mapper lalu pilih tombol "create".

“Pilihan Add Current Mapper digunakan jika akan menambahkan layer pada peta yang

sudah ada sebelumnya”.

3. Aktifkan radio button "Create new" dan tekan tombol "Create".

Gambar 4.0 : Kotak Dialog New Table

Page 48: Modul MapInfo Pftlabz 2012

Modul MapInfo Professional 10.5 2012

48

4. Setelah tombol ditekan maka muncul kotak dialog "New Table Structure" buat field

yang terdiri dari : id (integer), nama (karakter (15)), kapasitas (integer).

5. Untuk membuat field baru tekan tombol "add field".

Gambar 4.1 : Kotak Dialog New Table Structure

6. Kemudian tentukan nama, tipe, dan lebar field-nya di dalam text box "Name", list box

"type" dan text box "Width". Jikaperlu, aktifkan check box “ Indexed “ untuk

memberikan indeks terhadap field yang bersangkutan. Ulangi langkah diatas hingga

semua field telah dibuat. Pada list book ‘’ type’’ terdapat pilihan Character, Integer,

Small Integer dan lain-lain, kemudian gunakan sesuai dengan layer yang akan dibuat.

Pada kotak dialog ‘’Projection’’ ,kita dapat menentukan sistem koordinat atau proyeksi.

Page 49: Modul MapInfo Pftlabz 2012

Modul MapInfo Professional 10.5 2012

49

Gambar 4.3 : Kotak Dialog Choose Projection

7. Setelah semua field terdefinisi tekan tombol "Create" hingga muncul kotak dialog

"Create New table". Pada kotak dialog ini tentukan nama untuk tabel tersebut missal

"DPs".

8. Kemudian tentukan direktori dimana table tersbut akan disimpan.

9. Sesaat kemudian akan muncul "Map Window".

4.1.2 Membuka Tabel + Contoh

Semua hal dalam Map Info Professional 10.5 selalu dimulai dengan membuka sebuah tabel.

Padabagian iniakan memperlihatkan cara umum yang sering digunakan untuk memperlihatkan

data yaitu dengan mapping, browsing atau grafik.

Untuk membuat tabel ikuti langkah berikut :

1. pilih menu "File | Open". Maka muncul dialog "Open"

Page 50: Modul MapInfo Pftlabz 2012

Modul MapInfo Professional 10.5 2012

50

2. Pilih file/direktori untuk tabel yang ingin anda buka.

3. Pilih tabel dengan format file yang tepat (.tab File). Jika membuka lebih dari satu tabel

tekan tombol Shift untuk tabel yang berdekatan dan tombol Control untuk yang

berjauhan.

4. Pilih "New Mapper" dari daftar "Preferred View"

5. Tekan tombol "Open". Sebuah window yang berisi data dari tabel akan ditampilkan

dalam bentuk peta.

Cara mengatur path pada untuk membuka tabel agar lebih cepat untuk menemukan direktori

dimana file MapInfo Professional itu berada :

1. Klik directories pada "Option | Preferences" untuk menunjukkan dialog box The

Directories Preference.

2. Pilih "Tabel | Modify".

3. Pilih drive dan directory yang diinginkan pada kotak dialog Choose Directory. Klik "OK".

Direktori yang dipilih biasanya direktori yang sering digunakan untuk menyimpan file MI

Pro

Page 51: Modul MapInfo Pftlabz 2012

Modul MapInfo Professional 10.5 2012

51

Gambar 4.4 : Kotak Dialog Directory Preferences

4.1.3 Memasukan dan Menampilkan Data (Browser,Info)

4.1.3.1 Browser

Pada suatu saat kita mungkin saja perlu melihat data tabular dalam bentuk tabel. Dalam

MapInfo Professional, hal tersebut dikenal dengan istilah browsing the table.

Untuk melakukan browsing the table, di bawah ini adalah langkah-langkah yang harus dilakukan

:

1. Pilih menu "Window | New Browser Window"

2. Jika tabel yang aktif hanya sebuah layer maka secara otomatis MI Pro akan

menampilkan data atribut dari layer tersebut.

3. Jika tidak maka akan muncul dialog "Browse Table".

Gambar 4.5: kotak dialog Browse Table

Page 52: Modul MapInfo Pftlabz 2012

Modul MapInfo Professional 10.5 2012

52

4. Pilih tabel yang ingin ditampilkan data atributnya, tekan tombol "OK". Browser

menampilkan field dari tabel (colomn heading) dan record data (baris)

Pada browser ini kita bisa mengatur field yang ditampilkan pada tabel, sehingga yang muncul

hanya field yang kita inginkan. Untuk melakukannya ikuti langkah berikut :

1. Klik kanan pada kotak kecil yang ada pada bagian paling kiri dari brwoser.

Gambar 4.6: kotak dialog Pick Fields

2. Maka akan muncul dialog "Pick Fields".

3. Untuk mengatur field apa saja yang ingin ditampilkan atau sebaliknya, cukup tekan

tombol "Add" dan "Remove". Untuk menentukan posisi field apakah paling kiri atau kanan

tekan tombol "Up" dan "Down". Field paling atas yang berada pada list box nomor dua,

Page 53: Modul MapInfo Pftlabz 2012

Modul MapInfo Professional 10.5 2012

53

berarti field tersebut berada paling kiri pada browser. Dan sebaliknya jika berada paling

bawah maka field tersebut berada paling kanan pada browser

4.2 DigitasiPeta

4.2.1 Membuat Peta Tematik

Peta tematik adalah peta yang dibuat berdasarkan field tertentu dari suatu tabel. Peta ini

berfungsi untuk memberikan informasi suatu wilayah secara tematik. Informasi yang diberikan

secara visual dengan adanya pembedaan pada suatu wilayah yang memiliki nilai data non-

spasial yang berbeda. Visualisasi dapat diwujudkan dalam beberapa bentuk yaitu pembedaan

warna, garis, titik, besar kecil suatu objek, bentuk arsiran, dan sebagainya. Pada peta tematik,

Kadang bila diperlukan, peta tematik juga memperlihatkan situasi atau keadaan yang

sebenarnya. Peta tematik dapat membantu perencanaan suatu daerah, unit administrasi,

manajemen, usahahutan, pendidikan, kependudukan, dan lain-lain.

Gambar 4.7: Gambar ilustrasi Peta Tematik

Page 54: Modul MapInfo Pftlabz 2012

Modul MapInfo Professional 10.5 2012

54

- Langkah Membuat Peta Tematik

Pilih Map di Map window,

Pilih Create Thematic map, Atautekan F9

Pilih satu dari berbagai tipe peta tematik yang ada sesuai keinginan Anda. Seperti

contoh di bawah ini : tiperanges

Gambar 4.8 : Kotak Dialog Create Thematic Map Step 1

Page 55: Modul MapInfo Pftlabz 2012

Modul MapInfo Professional 10.5 2012

55

Ada 7 tipe Peta Tematik yaitu :

a. Ranges yaitu Peta tematik menggunakan warna atau pola (bayangan) untuk

mewakili masing-masing kelas (interval) data atau informasi yang terkandung dalam

tabel atribut.

b. Bar Charts yaitu Pemetaan data yang terdapat di lapangan dengan tipe numerik.

c. Pie Charts yaitu Jenis bidang numerik (nilai data) akan diwakili di bagian dalam

lingkaran.

d. Graduated yaitu Menganalisis nilai-nilai di lapangan dengan menggunakan metode

perbandingan.

e. Dot Density yaitu Jenis khusus untuk tabel yang berisi objek poligon.

f. Individual yaitu Jenis tematik digunakan untuk mewakili nilai bidang dengan jenis

non-numerik.

g. Grid yaitu Interpolasi titik permukaan Tematik atas wilayah tertentu

Pilih template pada tipe peta tematik yang dipilih, bentuk dari template dapat dilihat

dengan mengklik pada jenis tematik tersebut.

Klik Next, maka kotak dialog kedua akan muncul seperti ini:

Gambar 4.9 Tampilan Kotak Dialog Create Thematic Map Step 2

Page 56: Modul MapInfo Pftlabz 2012

Modul MapInfo Professional 10.5 2012

56

Padakotak dialog yang ini, kita harus menentukan nama table yang akan dibuatkan peta

tematiknya (pilih di dalam list box “ Table” ) dan kemudian menentukan nama salah

satu field yang nilai datanya akan diklasifikasikan (dasar tematik).

Klik Next kemudian akan muncul kotak dialog lagi, pada kotak dialog ini MapInfo akan

mengelompokkan nilai=nilai yang terdapat di dalam field “jumlah_penduduk” ke dalam

4 kelas interval.

Gambar 4.10 Kotak Dialog Create Thematic Map Step 3

- Konten dari kotak dialog diatas yaitu:

- Preview box: menampilkan contoh bentuk tematik yang akan ditampilkan dalam

peta.

- Customize box: digunakan untuk mengatur warna dan simbol judul tematik dan

informasi.

- Legend Label Order :digunakan untuk mengatur tampilan simbol tematik.

- Mengatur bentuk Simbol dan warna dapat dilakukan dengan mengklik pada

"Styles" tombol.

Page 57: Modul MapInfo Pftlabz 2012

Modul MapInfo Professional 10.5 2012

57

Kita dapat menekan OK untuk mendapatkan peta tematik di dalam map window beserta

legenda yang baru.

Gambar 4.11 : Peta Tematik kabupaten Sumsel beserta jumlah penduduknya

Kita dapat mengubah tampilan Peta Tematik ini dengan memilih template yang lain

sesuai dengan selera. Dan kita dapat mengubah Ranges untuk menentukan metode

klasifikasi yang digunakan ( Equal Count, Equal Ranges, Natural Break, Standard

Deviation, Quantile dan Custom)Menentukan jumlah kelasnya di dalam list box “ # of

Ranges “ beserta batas-batasnya, kemudian tekan Recalc dan OK.

Gambar 4.12 : Kotak Dialog Customize Ranges

Page 58: Modul MapInfo Pftlabz 2012

Modul MapInfo Professional 10.5 2012

58

Kemudian kita juga dapat menekan tombol Styles hingga muncul kotak dialog Customize

Range Styles yang berfungsi untuk merubah masing-masing symbol dan warna yang

terdapat di dalam legenda nanti.

Gambar 4.13 Kotak Dialog Customize Range Styles

Dan kemudian jika kita ingin menekan tombol Legend maka akan muncul kotak dialog

Customize Legend untuk menentukan tampilan akhir pada legenda.

Gambar 4.14: Kotak Dialog Customize Legend

Page 59: Modul MapInfo Pftlabz 2012

Modul MapInfo Professional 10.5 2012

59

Berikut adalah contoh tampilan peta tematik yang sudah di-customize lebih lanjut

Gambar 4.15 : Peta Tematik Beserta Legenda

Page 60: Modul MapInfo Pftlabz 2012

Modul MapInfo Professional 10.5 2012

60

BAB V

Tips dan Trik Pada MapInfo

A. Memberi Label Pada Peta

Label merupakan atribut dari objek geografi dalam layer, label beersifat dinamik dan

dihubungkan dengan objek pada peta. Jika layer ditutup atau dibuat menjadi tidak terlihat,

tabel tidak terlihat. Jika data atau informasi berubah, maka tabel juga akan berubah. Jika kita

membuat tanda pada label kita dan mengubah tanda, label yang sekarang secara dinamis

mengganti dengan tanda yang baru.

Label selalu dalam keadaan dapat diseleksi (selectable) dan dapat diedit (editable), jadi kita

tidak dapt membuat layer peta dalam keadaan dapat diseleksi (selectable) atau dapat diedit

(editable) untuk bekerja dengannya. Karena label bukan Cosmetic Object, kita tidak perlu

mengingat bahwa Cosmetic Layer dalam keadaan dapat diseleksi (selectable) atau dapat diedit

(editable) untuk memberikan label pada peta. Mereka siap menjadi bagian pada layer pada

peta.

Design dari fitur tabel pada MI Pro penting untuk mengerti bagaimana membuat dan

memanipulasi label pada peta kita. Elemen-elemen penting dalam mendesign peta adalah

sebagai berikut :

Label tidak digambar pada Cosmetic layer

Label merupakan atribut dari object geografi dalam layer peta. Text berdasarkan data yang

menghubungkan dengan objek.

Label selalu dalam keadaan dapat diseleksi (selectable) dan dapat diedit (editable)

Label disimpan dalam workspace.

Page 61: Modul MapInfo Pftlabz 2012

Modul MapInfo Professional 10.5 2012

61

Berikutini adalah cara mengaktifkan Label yang akan ditampilkan pada peta :

Klik icon ini sampai berubah warna, kemudian label akan

tampil di peta

Label Position

Menggunakan Anchor Point Button dan Offset untuk menentukan letak label. Anchor point

merupakan posisi label yang relative terhadap peta. Klik pada salah satu button untuk

menyeleksi sebuah anchor point. Berikut ini penjelasan masing-masing dari Sembilan anchor

point button.

Tombol Posisi Deskripsi

Top Left Meletakkan label di kiri atas

Top Center Meletakkan label di tengah atas

Top Right Meletakkan label di kanan atas

Left Meletakkan label di kiri

Center Meletakkan label tepat di tengah

Right Meletakkan Label di sebelah kanan

Page 62: Modul MapInfo Pftlabz 2012

Modul MapInfo Professional 10.5 2012

62

Below Left Meletakkan label di kiri bawah

Below Center Meletakkan label di kiri tengah

Below Right Meletakkan label di kanan bawah

Tabel 5.1 : fungsi anchor point button

Interactive Labelling

Untuk mengedit label agar mampu berinteraksi kita dapat menggunakan fungsi Label Tool : Kita

dapat menggunakan Select Tool, double-click pada label atau misalkan untuk contoh peta

dibawah yaitu nama suatu kabupaten.

Gambar 5.1 : tampilan label pada MapInfo

Page 63: Modul MapInfo Pftlabz 2012

Modul MapInfo Professional 10.5 2012

63

Kemudian setelah kita melakukan double klik pada label, maka akan muncul kotak dialog

seperti berikut.

Gambar 5.2 Kotak dialog Label Style

Kotak dialog Label Style berfungsi untuk membuat perubahan pada text, posisi, dan sudut dari

label. Untuk mengubah isi label, tipe sederhana label baru kedalam text box. Menggerakkan

label yang diseleksi sama dengan menggerakkan objek adalah dengan menarik secara

sederhana pada label yang diseleksi dengan menggunakan mouse. Kita juga dapat memutar

label secara manual.

B. Melakukan View Pada Peta

Dalam menampilkan tampilan data dan peta,MapInfo menyediakan tools yang

mempermudah pengguna melalukan view terhadap data yang kita olah. Tools yang dapat

digunakan antara lain:

1. Zoom-in digunakan untuk memperbesar tampilan peta yang ada pada window.

Klik Zoom-in > posisikan mouse pada gambar yang akan kita perbesar > klik gambar

objek/peta pada window.

2. Zoom-out digunakan untuk memperkecil tampilan peta yang ada pada window.

Page 64: Modul MapInfo Pftlabz 2012

Modul MapInfo Professional 10.5 2012

64

Klik Zoom-out > posisikan mouse pada gambar yang akan kita perkecil > klik gambar

objek/peta pada window.

3. View entire layer berfungsi untuk memposisikan tampilan peta pada window pada posisi

tengah layar dan dalam keadaan perbesaran normal.

Klik Map> pilih view entire layer atau dengan cara lain klik kanan > pilih view entire

layer.

4. Scroll berfungsi untuk memperbesar dan memperkecil tampilan peta pada window

Menggulung scroll keatas dan kebawah secara otomatis peta akan mengalami

perbesaran dan perkecilan.

5. Change view berfungsi untuk men-setting ukuran tampilan yang diinginkan sesuai

dengan ukuran yang diinputkan.

Klik map > pilih change view > inputkan nilai perbesaran yang dinginkan pada Zoom

(window width)atauklik

Gambar 5.3 pengaturan view

6. Previous view berfungsi untuk mengembalikan tampilan peta pada window pada posisi

sebelumnya.

Klik map > pilih previous view.

C. Menampilkan Legenda pada Peta

Legenda merupakan salah satu komponen yang cukup penting yang ada di peta ,

Kemudian sangat penting pula legenda pada suatu peta itu dimunculkan atau di

tampilkan .Pada peta yang sering kita lihat , sering kita lihat legenda ari suatu peta atau

keterangan-keterangan yang berkaitan dengan peta tersebut. Legenda juga merupakan

komponen penting pada peta. Karena peta tanpa legenda.keterangan petanya, sulit

Page 65: Modul MapInfo Pftlabz 2012

Modul MapInfo Professional 10.5 2012

65

untuk dibaca. Jadi agar mudah dibaca dan ditafsirkan, peta harus dilengkapi dengan

legenda/ keterangan. Legenda menerangkan arti dari simbol-simbol yang terdapat

dalam peta.Legenda biasanya diletakkan di pojok kiri bawah peta. Selain itu legenda

peta dapat juga diletakkan pada bagian lain peta, sepanjang tidak mengganggu

kenampakan peta secara keseluruhan.

Kemudian pada MapInfo Professional kita juga dapat menampilkan legenda dari peta

yang sudah kita digitasi . Berikut ini merupakan langkah-langkah yang di perlukan untuk

menampilkan legenda dalam MapInfo :

1. Buka MapInfo Professional 10.5 dengan cara double klik pada ikon lalu

bukalah peta yang sudah diregistrasi dan anda digitasi .

2. Setelah itu klik Map>klik create legend

Page 66: Modul MapInfo Pftlabz 2012

Modul MapInfo Professional 10.5 2012

66

3. Kemudian akan muncul Window seperti dibawah ini, pilih semua frame yang ada di

Legend Frames lalu klik next

Gambar 5.4 tampilan step pertama membuat legenda

Page 67: Modul MapInfo Pftlabz 2012

Modul MapInfo Professional 10.5 2012

67

4. Selanjutnya akan muncul kotak dialog lagi , kemudian silah kolom Window Title,Title

Pattern, dan Subtitile Pattern dengan isian di atas lalu klik Next yang akan

memunculkan kotak dialog berikutnya.

Gambar 5.4 tampilan step kedua membuat legenda

5. Kemudian akan muncul kotak dialog seperti dibawah , kemudian sesuaikan dengan

keterangan pada legenda yang akan di munculkan

Gambar 5.4 tampilan step ketiga membuat legenda

Page 68: Modul MapInfo Pftlabz 2012

Modul MapInfo Professional 10.5 2012

68

6. Klik Finish dan hasilnya seperti dibawah ini :

Gambar 5.5 tampilan akhir pada legenda