Date post: | 21-Jul-2015 |
Category: | Business |
View: | 173 times |
Download: | 0 times |
Perilaku Keorganisasian Managing Creativity
prepared by : Daniel Doni Sundjojo Program Magister Manajemen Universitas Airlangga
1
Modul Managing Creativity Ideas are useless unless used. The proof of their value is their impementation. Until then they are in limbo. Theodore Levitt Tujuan Pembelajaran Dengan memahami modul ini secara aktif, anda seharusnya
mampu :
1. Memahami konsep teoritis maupun praktis mengenai
kreativitas
2. Memiliki wawasan memanage kreativitas
3. Mengaplikasikan konsep dan wawasan tersebut dalam
situasi praktis.
4. Mengenali kecenderungan diri anda berkaitan dengan
kreativitas .
Pra Modul
Game : 81 to 80
Perilaku Keorganisasian Managing Creativity
prepared by : Daniel Doni Sundjojo Program Magister Manajemen Universitas Airlangga
2
Pendahuluan
Kreativitas, adalah suatu aset yang sangat mahal bagi seseorang, organisasi,
dan juga perkembangan dunia pengetahuan dan lingkungan bisnis. Andaikata
tidak ada kreativitas, mungkin kita tidak menikmati kemajuan teknologi
seperti sekarang. Tidak akan ada mobil, listrik, bola lampu, meja, kursi,
sepatu, post it note dan sebagainya. Secara finansial, orang ataupun
organisasi yang kreatif akan menikmati keuntungan berlimpah ruah dibanding
orang atau organisasi yang mengikuti jejaknya. Paling tidak, dari royalti hak
cipta, orang maupun organisasi yang lebih dulu menciptakan produk atau jasa
hasil kreativitasnya, akan menikmati keuntungan yang berlipat ganda. Dalam
modul ini, kreatifitas dititik beratkan pada organisasi, bagaimana memanage
kreatifitas dalam organisasi.
Perilaku Keorganisasian Managing Creativity
prepared by : Daniel Doni Sundjojo Program Magister Manajemen Universitas Airlangga
3
Kreativitas
Perhatikan sepenggal cerita ini :
Kediaman Mr Smith yang biasanya tenang dan damai, pagi ini mendadak
gempar. Tangisan anak-anak Mr Smith : Rita, Naning, dan Ahsan terdengar
menyayat hingga tetangga-tetangga Mr Smith bergegas menuju kediaman Mr
Smith untuk mencari tahu penyebab teriakan dan tangisan itu.
Suasana mencekam ketika mereka membuka pintu kediaman Mr Smith,
perlahan Ageng, ketua RT di daerah itu memberanikan masuk ke dalam
diikuti oleh warga yang lain. Dipojok ruangan, terlihat ketiga anak Mr Smith
sedang menangis tersedu-sedu. Di lantai yang basah itu, berserakan pecahan
kaca yang membuat mereka harus berhati-hati melangkah, agar tidak
tertancap pecahan kaca atau terpeleset air yang membasahi lantai. Di sudut
ruang itu, mereka mendapati tubuh Mr dan Mrs Smith tergeletak di lantai,
tak bernyawa. Serentak, mereka pun menangis tersedu-sedu bersama ketiga
anak Mr Smith itu.
Perilaku Keorganisasian Managing Creativity
prepared by : Daniel Doni Sundjojo Program Magister Manajemen Universitas Airlangga
4
Apa yang anda bayangkan dari cerita diatas? Menurut anda, apa yang terjadi
di kediaman Mr Smith itu ? Apa penyebab Mr dan Mrs Smith meninggal?
Bagaimana Mr dan Mrs Smith meninggal? Seperti apa kedekatan Mr dan Mrs
Smith dengan masyarakat sekitar, sehingga warga ikut menangis tersedu-
sedu?
Berikutnya, mampukah anda menggambar gambar berikut ini pada selembar
kertas tanpa mengangkat pena anda dari bidang kertas tersebut ?
Perilaku Keorganisasian Managing Creativity
prepared by : Daniel Doni Sundjojo Program Magister Manajemen Universitas Airlangga
5
Dari cerita tersebut, mungkin anda dapat memberikan jawaban-jawaban
kreatif, sesuai dengan imajinasi anda sendiri. Bermacam cara kreatif dapat
anda lakukan untuk mendapatkan gambar diatas tanpa mengangkat pena dari
bidang kertas. Setiap orang dapat memiliki imajinasi yang berbeda-beda dan
unik. Dalam kehidupan organisasi, kreativitas mutlak dibutuhkan.
Sebenarnya, apa kreativitas itu ? Mc Shane and Von Glinow (2003, 294)
mendefinisikan kreativitas sebagai : to developing an original product,
service, or idea that makes a socially recognized contribution. Sedangkan
menurut pandangan kaum interactionist yang dikutip oleh Shani and Lau
(2005, 379), kreativitas adalah : the complex product of a persons
behavior in given situation. Merujuk pada kedua pendapat tersebut, dalam
kreativitas, ada beberapa hal yang tidak dapat dilepaskan, yaitu : adanya
peningkatan kualitas, baik itu produk, jasa ataupun ide, adanya pemikiran yang
dapat memberikan kontribusi pada organisasi, adanya proses learning, adanya
motivasi, situasi dan resources yang membuat itu terjadi, dan ada suatu
outcome yang dapat diimpementasikan. Amabile (1998) secara lebih detil
menjabarkan komponen kreativitas sebagai berikut :
Perilaku Keorganisasian Managing Creativity
prepared by : Daniel Doni Sundjojo Program Magister Manajemen Universitas Airlangga
6
Creativity has three components : expertise, creative-thinking skills, and motivation. Expertise is technical, procedural, and intellectual knowledge. Creative-thinking skills are defined as the ways in which people approach problems. Motivation, may be extrinsic and intrinsic. Extrinsic motivation is induced from the outside through means as bonuses and promotion. Intrinsic motivation is motivation fired by internal passion or interest, has a greater impact on creativity.
Apa beda kreativitas dan inovasi ?
Seringkali, orang menganggap bahwa kreativitas dan inovasi itu memiliki
makna yang sama dan saling menggantikan. Padahal, kenyataannya tidaklah
seperti itu. J.J Kao membedakan pengertian kreativitas dan inovasi, seperti
yang dikutip oleh Shani and Lau (200, 381) :
If creativity implies the vision of what is possible, then the term innovation suggests the implementation process by which inspiration leads to practical results. Creativity involves problem solving that may lead to a useful idea. The term innovation is more suitably applied to decision-making process : the decision to search for a new, useful idea ; the decision to select the most useful idea ; and the decision of how to implement the chosen idea.
Perilaku Keorganisasian Managing Creativity
prepared by : Daniel Doni Sundjojo Program Magister Manajemen Universitas Airlangga
7
Shani and Lau sendiri memiliki pendapat yang membedakan kreativitas dan
inovasi melalui pemaparan yang panjang lebar, yaitu :
Creativity can be defined from the person-oriented, process-oriented, and product oriented perspectives. The person-oriented approach to creativity studies pattern of personality traits and characteristic observed in individuals who exhibit creative behavior. Such creative behavior might include the activities of inventing, designing, contriving, composing and planning. The process-oriented approach to creativity examines the development of a new and valuable idea or product through the unique interaction od the individual with the availablre resources, setting, people, and situations. The product-oriented approach to creativity focused on the production of novel and useful idea by an individual or a small group of individual working together. A full understanding of creativity requires an integration of these orientations. An agreement seems to exist that creative behavior, the creative interaction, and the creative idea not to be succesfull, commercial nor applied. Innovation, is contrast, generally refers to the succesfull application of a new idea to the firm. Success in this case refers to actual translation of the idea into a useful products or process. An innovation may or may not be profitable or beneficial to the firm. Innovation is a process of developing and implementing a new idea, whether it is a new technology, product, or organizational process.
Luecke (2003) membedakan kreativitas dan inovasi sebagai berikut :
Creativity is a process of developing and expressing novel ideas that are
likely to be useful. Innovation is the embodiment, combination, or synthesis
of knowledge in original, relevant, valued new products, processes, or
services.
Perilaku Keorganisasian Managing Creativity
prepared by : Daniel Doni Sundjojo Program Magister Manajemen Universitas Airlangga
8
Divergent and Convergent Thinking
Mc Shane and Von Glinow (2003, 296) membedakan divergent dan convergent
thinking sebagai berikut : Divergent thinking involves reframing the
problem in the unique way and generating different approaches to the issue.
Convergent thinking is to calculating the conventionally accepted righ
answer to a logical problem. Dalam hal ini pemikiran yang divergen maupun
konvergen sangat diperlukan dalam organisasi untuk meningkatkan kreativitas
tim kerja. Proses kreativitas dimulai dari divergent thinking, yaitu dengan
memandang masalah dari sudut pandang yang berbeda, unik, dan bisa jadi
ekstrim, bahkan bisa jadi mendobrak semua belenggu pemikiran dan tradisi
yang selama ini telah tertanam dalam organisasi tersebut. Melalui divergent
thinking, akan dihasilkan banyak ide yang sangat beragam dan luas ruang
lingkupnya. Beberapa diantaranya bisa jadi sangat bermanfaat dan
dibutuhkan organisasi, namun banyak pula yang nampak mustahil untuk
dilaksanakan, sebagian dari ide yang muncul ada juga yang terlalu melebar dan
tidak fokus ataupun relevan dengan permasalahan yang didapat. Untuk itu,
convergent
Click here to load reader