Top Banner
LAPORAN PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH MODUL I PENGUKURAN SUDUT Kelompok 9 Erlangga Rizki fauzi 1006758294 Joscelind 1006674225 Mohammad Bagus Prasetyo 1006659741 Riyadh 1006771270 Waktu Praktikum : Minggu, 2 Oktober 2011 Asisten Praktikum : Ingen Augdiga Sidauruk PJ Modul : Tanggal Disetujui : Nilai : Paraf : LABORATORIUM SURVEY DAN PEMETAAN DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK 2011
21

Modul I ; Pengukuran Sudut

Feb 08, 2018

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Modul I ; Pengukuran Sudut

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 121

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH

MODUL IPENGUKURAN SUDUT

Kelompok 9

Erlangga Rizki fauzi 1006758294

Joscelind 1006674225

Mohammad Bagus Prasetyo 1006659741

Riyadh 1006771270

Waktu Praktikum Minggu 2 Oktober 2011

Asisten Praktikum Ingen Augdiga Sidauruk

PJ Modul

Tanggal Disetujui

Nilai

Paraf

LABORATORIUM SURVEY DAN PEMETAAN

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS INDONESIA

DEPOK

2011

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 221

A Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah

1 Mengetahui besar sudut horizontal dan sudut vertikal

2 Menentukan koordinat suatu titik

3 Menghitung azimuth suatu arah

4 Menghitung kesalahan indeks

B Peralatan

1 Theodolit 1 buah

2 Rambu 1 buah

3 Meteran 1 buah

4 Patok 6 buah

5 Payung 1 buah

6 Statif 1 buah

C Teori dasar

Pengukuran sudut merupakan bagian dari survey detail dan kontrol Alat theodolit

digunakan untuk mengukur besar sudut baik sudut vertikal maupun sudut horisontal

Sudut horizontal adalah pengukuran dasar yang diperlukan untuk penentuan sudut arah

dan azimut sementara sudut vertikal adalah sudut yang diukur pada tempat alat yang

dibentuk oleh dua buah titik dan untuk menentukan sudut zenith Sudut-sudut dapat

diukur secara langsung dan tidak langsung Secara langsung sudut diukur di lapangan

dengan kompas theodolit kompas theodolit biasa ataupun sextan Sedangkan secara

tidak langsung dapat diukur dengan metode pita yang harganya dihitung dari

hubungan kuantitas yang diketahui dalam sebuah segitiga atau bentuk geometrik

sederhana lainnya Jenis-jenis sudut horizontal yang paling biasa diukur dalam

pengukuran tanah adalah

1 Sudut dalam

2 Sudut ke kanan

3 Sudut belokan

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 321

Untuk menentukan

harus dipenuhi yait

1 Garis awal ata

2 Arah perputara

3 Jarak Sudut (h

Pada saat pen

misalnya bila mun

ditunjukkan dalam

dan B dapat diketa

theodolit yang diardua jurusan yaitu

sektor-sektor Koo

yang sudah diketah

cara sebagai beriku

1 Ukur tinggi t

misalnya Y me

2 Arahkan terop

3 Baca besar sud

bull Rumus yang di

sudut dari pengukuran di lapangan terdapat

u

acuan

n

rga sudut)

ukuran di lapangan seharusnya dipakai pr

gkin selalu mengukur sudut searah jarum j

buku lapangan dengan sebuah sketsa Sudu

hui dengan menghitung selisih pembacaan

hkan ke A dan B Ada empat cara untuk mdengan cara reiterasi repetisi mengukur j

dinat suatu titik dapat dihitung berdasarka

ui koordinatnya Sedangkan sudut vertikal

eodolit dari as teropong (sumbu I) sam

ter

ng ke rambu pada ketinggian Y meter

ut vertikal

pakai untuk menentukan posisi atau letak da

XA = XT + dTA sin αTA

YA = YT + dTA cos αTA

tiga persyaratan yang

osedur yang seragam

am dan arah putaran

antara dua jurusan A

sudut horizontal pada

nentukan sudut antararusan dan mengukur

n suatu titik referensi

apat diketahui dengan

ai permukaan tanah

i suatu titik adalah

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 421

Keterangan

αTA = azimuth TA

T = Titik referensi

dTA = Jarak antara titik A dan B

bull besarnya d dapat dihitung dengan rumus

d = 100 (a-b) cos2 (90

ondash α)

bull beda tinggi dapat dihitung dengan rumus

∆ t = 50 (a ndash b) sin 2α

Keterangan

a = pembacaan batas atas

b = pembacaan batas bawah

α = sudut vertikal

D Cara Kerja

1 Menyiapkan semua peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan praktikum

pengukuran sudut

2 Memasang statif ditempat yang diinginkan

3 Menentukan 5 titik sebagai titik peletakan patok lalu tentukan titik pertama sebagai

titik A titik kedua sebagai titik B dan seterusnya hingga titik yang terakhir

4 Memasang theodolit dengan benar lalu kencangkan

5 Memasang patok di kelima titik tersebut

6 Mengatur sedemikian rupa sehingga gelembung air pada nivo berada di tengah-

tengah

7 Mengatur sedemikian pula sehingga gelembung air pada waterpass berada di

tengah-tengah

8 Meletakkan titik ke-enam tegak lurus terhadap theodolit dengan cara melihat pada

lensa kecil yang terdapat pada theodolit lalu gerak-gerakan tangan dibawah

theodolit hingga terlihat di cermin Setelah itu letakkan titik tepat di posisi saat

tangan terlihat di cermin Dengan cara ini maka dipastikan patok tegak lurus

dengan thedolit

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 521

9 Mengatur VA sebesar 900

0rsquo 0rsquorsquo dan HA sebesar 00

0rsquo 0rsquorsquo (dapat pula dilakukan

dengan menekan tombol hold hingga muncul angka 0)

10 Meletakkan rambu di belakang titik (posisikan rambu berdiri secara lurus)

11 Meluruskan theodolit dengan rambu Untuk memastikan theodolit lurus dengan

rambu lihat tanda segitiga yang terdapat di teropong kecil pada theodolit lalu atur

agar segitiga tersebut berhimpitan dengan rambu

12 Setelah dipastikan theodolit lurus dengan rambu mengunci theodolit dengan

memutar sekrup yang ada di theodolit Hal ini bertujuan agar theodolit tidak

bergerak

13 Mencatat batas atas (garis yang paling atas) batas tengah (garis yang terletakditengah-tengah) dan batas bawah (garis yang paling bawah) yang tertera pada

theodolit

14 Setelah itu melakukan pengukuran sudut untuk titik kedua atau titik B

15 Memindahkan rambu dari titik A ke titik B

16 Membuka pengunci theodolit dengan cara memutar sekrup pengunci kembali

namun arahnya berlawanan

17 Dengan cara yang sama meluruskan theodolit dengan rambu pada titik B

18 Mengunci theodolit dengan memutar sekrup pengunci

19 Mencatat besarnya HA yang tertera di layar theodolit

20 Mencatat batas atas batas tengah dan batas bawah seperti pada langkah 13

21 Mengulangi langkah 15-20 hingga titik ke 5 atau titik E

22 Setelah mencatat batas atas batas tengah dan batas bawah titik E mengatur

kedudukan HA menjadi 1800 dengan cara memutar theodolite dan VA menjadi

2700

dengan cara memutar teropong yang ada di theodolite dan memutar sekrup

yang ada di theodolite

23 Melakukan kembali pengukuran sudut dari titik Ersquo ke titik Arsquo seperti prosedur

sebelumnya

24 Mengukur dan mencatat ketinggian theodolit dari permukaan tanah dengan

menggunakan rambu

25 Mengukur dan mencatat jarak antara titik acuan dengan kelima titik dengan

menggunakan meteran

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 621

26 Mengolah data hasil percobaan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan

E Data Pengamatan

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan diperoleh data sebagai berikut

No Patok BA BT BBSudut Horizontal Sudut

Vertikal

Tinggi

AlatSB SLB

1 A 143 139 135 0deg 0 0 -

90deg

138

2 B 132 128 124 32deg0310 -

3 C 128 122 115 56deg1355 -

4 D 115 105 98 69deg1450 -

5 E 112 105 98 82deg2205 -

6 E 112 105 985 - 262deg1705

270deg

7 D 112 105 985 - 248deg510

8 C 127 121 115 - 236deg0715

9 B 132 128 124 - 212deg2625

10 A 144 140 136 - 179deg4140

Keterangan ) dalam satuan cm

BA Batas atas

BT Batas tengah

BB Batas bawah

SB Sudut biasa

SLB Sudut luar biasa

bull Tabel jarak titik dilapangan dengan menggunakan meteran

No Titik dfield

983089 983105 983089983088

983090 983106 983096983086983090

983091 983107 983089983089983086983095

983092 983108 983089983091983086983091983097

983093 983109 983089983091983086983093983097

) dalam satuan meter

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 721

F Pengolahan Data

bull Menghitung besarnya Doptis

Doptis merupakan jarak antara titik dengan theodolit berdasarkan data yang

didapat dari hasil penembakan dengan menggunakan theodolit Untuk menghitung

besarnya Doptis digunakan rumus

= 100( minus )

Sehingga berdasarkan praktikum yang telah dilakukan besarnya Doptis untuk

masing-masing titik adalah sebagai berikut

Titik A Doptis = 100 (BA-BB)

= 100(143 ndash 135)

= 800 cm = 8 m

Titik B Doptis = 100 (BA-BB)

= 100(132 ndash 124)

= 800 cm = 8 m

Titik C Doptis = 100 (BA-BB)

= 100(128 ndash 115)= 1300 cm = 13 m

Titik D Doptis = 100 (BA-BB)

= 100(115-98)

= 1700 cm = 17 m

Titik E Doptis = 100 (BA-BB)

= 100(112-98)= 1400 cm = 14 m

Titik Ersquo Doptis = 100 (BA-BB)

= 100(112-985)

= 1350 cm = 135 m

Titik Drsquo Doptis = 100 (BA-BB)

= 100(112-985)

= 1350 cm =135 m

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 821

Titik Crsquo Doptis = 100 (BA-BB)

= 100(127-115)

= 1200 cm = 12 m

Titik Brsquo Doptis = 100 (BA-BB)

= 100(132-124)

= 800 cm = 8 m

Titik Arsquo Doptis = 100 (BA-BB)

= 100(144-136)

= 800 cm = 8 m

bull Menghitung besarnya kesalahan relatif jarak

Menghitung besarnya kesalahan relatif jarak digunakan untuk mengetahui

besarnya persentase penyimpangan antara Doptis dengan Dfield Hal ini juga dapat

digunakan sebagai acuan dalam menilai besar kecilnya kesalahan yang dilakukan

selama praktikum Untuk mengetahui besarnya kesalahan relative (KR) dapat

dihitung dengan menggunakan rumus

983115983122 = 983108983145983141983148983140 minus983108983151983152983156983145983155

983108983151983152983156983145983155 983160100

Sehingga diperoleh KR dari masing-masing titik adalah sebagai berikut

Titik A = 100

= 25

Titik B = 100

= 25

Titik C =

100

= 10

Titik D = 100

= 21

Titik E = 100

= 29

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 921

Titik Ersquo = 100

= 06

Titik Drsquo = 100

= 08

Titik Crsquo = 100

= 25

Titik Brsquo = 100

= 25

Titik Arsquo = 100

= 25

KRa =(25 + 25) = 25

KRb =(25 + 25) = 25

KRc =(10+25) = 625

KRd =

(21 + 08) = 109

KRe =(29+06) = 35

KRtotal =(25+25+625+109+35)x = 1204

bull Menghitung Kesalahan Relatif Sudut

Untuk menghitung besarnya kesalahan relatif sudut digunakan rumus

= minus 180983216 100

Sehingga untuk percobaan tersebut diperoleh hasil sebagai berikut

= minus 180983216 100

= 17998321641prime40 minus 1809832168298321622prime08 100

= 037

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1021

bull Menghitung selisih tinggi alat dengan batas tengah

Untuk menghitung selisih (

Δ) antara tinggi alat dengan batas tengah

digunakan rumus

Δ = 983164983124 983137983148983137983156 minus B983124983164 Sehingga untuk percobaan tersebut didapatkan hasilnya sebagai berikut

No Titik Talat BT ∆H

983089 983105 983089983091983096 983089983091983097 983089

983090 983106 983089983091983096 983089983090983096 983089983088

983091 983107 983089983091983096 983089983090983090 983089983094

983092 983108 983089983091983096 983089983088983093 983091983091

983093 983109 983089983091983096 983089983088983093 983091983091

983094 983109983079 983089983091983096 983089983088983093 983091983091

983095 983108983079 983089983091983096 983089983088983093 983091983091

983096 983107983079 983089983091983096 983089983090983089 983089983095

983097 983106983079 983089983091983096 983089983090983096 983089983088

983089983088 983105983079 983089983091983096 983089983092983088 983090

) satuan dalam cm

bull Menentukan titik koordinat masing-masing titik

Penentuan titik koordinat disetiap titik diperlukan untuk mengetahui letak

atau posisi titik dilapangan Selain untuk mengetahui letak atau posisi titik-titik

penembakan kita juga dapat menggambarkan sketsa dari letak-letak titik tembak di

atas kertas melalui perhitungan Untuk mengetahui titik koordinat X dan Y

terlebih dahulu kita mencari SIM SIM ini bertujuan agar kita mengetahui sudut

elevasi dari titik satu ke titik lainnya Rumus untuk mencari SIM adalah sebagai

berikut

983080983081 = 983083 2

Setelah kita mengetahui besarnya sudut elevasi dari titik yang satu dengan

titik lainnya maka kita dapat menentukan titik koordinat setiap titik dengan rumus

= 983155983145983150

= 983139983151983155

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1121

Untuk praktiku

No Titik

1 A

2 B

3 C

4 D

5 E

Letak titik-titik

Keterangan T

Sketsa besarny

983085983089983096

983085983089983094

983085983089983092

983085983089983090

983085983089983088

983085983096

983085983094

983085983092

983085983090

983088

983090

983088

kali ini diperoleh hasil sebagai berikut

SB SLB SIM (α)

0deg 0 0 179deg4140 89deg5050

32deg0310 212deg2625 122deg14475

56deg1355 236deg0715 146deg1035

69deg1450 248deg510 159deg255

82deg2205 262deg1705 172deg1935

tembak di lapangan digambarkan sebagai b

heodolite terletak di titik (00)

a sudut di tiap-tiap titik digambarkan sebagai

B

C

DE

983090 983092 983094 983096

optistitik koordinat

X Y

8 799 002

8 677 -427

13 712 -1088

17 598 -1592

14 187 -1387

rikut

berikut

A

983089983088

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1221

G Analisa

1 Analisa Praktikum

Praktikum dimulai dengan mengambil peralatan dari laboratorium survey dan

pemetaan Kemudian menuju ke lokasi survey Praktikum pengukuran sudut

dilakukan disekitar area lapangan GK Fakultas Teknik Theodolite ditempatkan di

tempat teduh sekitar lapangan tersebut untuk menghindari pembiasan cahaya saat

melakukan pengukuran dengan theodolite dan juga sebagai langkah antisipasi jika

turun hujan sedangkan kelima patok diletakkan di depan theodolit pada jarak yang

telah ditentukan Pada praktikum kali ini patok ditempatkan pada jarak yang tidak

terlalu jauh karena terhalang oleh pepohonan yang ada disekitar lokasi praktikum

permukaan tanah di lokasi praktikum juga memiliki ketinggian yang berbeda dan

bersifat keras Suhu saat melakukan pengukuran termasuk suhu yang tinggi dengan

kecepatan angin yang tidak terlalu besar

Praktikum ini bertujuan untuk memindahkan titik-titik pengukuran yang ada

dilapangan ke media kertas dengan bantuan autocad dan grafik pada exel Oleh

karena itu sebelum memindahkan pemetaan titik-titik tersebut kita terlebih dahulu

harus mengetahui besar sudut horizontal dan sudut vertikal dari setiap titik tembak

menentukan koordinat titik tembak tersebut yang didapat dari hasil perhitungan

secara analitis menghitung azimuth suatu arah dan menghitung kesalahan indeks

yang terjadi selama pengukuran

Pengukuran sudut dalam dilakukan dengan 4 metode yaitu metode reiterasi

repetisi mengukur jurusan dan mengukur sektor-sektor Namun pada praktikum

kali ini digunakan metode mengukur jurusan Metode ini dipilih karena dianggap

lebih mudah dalam pelaksanaanya dibandingkan dengan metode lainnya Langkah

pertama dalam pengukuran disudut adalah menentukan 5 titik (A B C D E) dan

memasang patok di kelima titik tersebut Kemudian mengatur kemiringan theodolite

agar tegak lurus dengan permukaan tanah dengan cara mengatur sekrup pengatur

nivo agar berada di tengah-tengah lingkaran Setelah memastikan theodolite tegak

lurus dengan permukaan tanah praktikan mengatur sudut VA sebesar 900 terhadap

rambu dan HA sebesar 00

terhadap posisi theodolite Setelah theodolite terpasang

praktikan melakukan pengukuran pertama

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1321

Pada tahap persiapan waktu yang dibutuhkan untuk mengatur nivo agar

gelembung udara tepat di tengah memakan waktu yang cukup lama Hal ini

disebabkan karena letak statif yang miring Posisi statif memang tidak harus lurus

karena dapat diatur dengan menggunakan sekrup pengatur nivo namun untuk

mempercepat proses pengukuran ada baiknya jika statif tidak terpasang miring

Praktikan yang memegang rambu di belakang patok terkadang tidak melakukan

tugasnya dengan baik Sering terjadi rambu tidak berdiri tegak lurus dan

ditempatkan tidak dibelakang patok sehingga menyulitkan praktikan yang bertugas

mencatat batas atas batas tengah dan batas bawah di theodolite Kurangnya

pengalaman atau pertama kalinya praktikan menggunakan theodolitemengakibatkan lamanya dalam melihat dan mencatat BABT dan BW dari setiap

titik Namun dalam praktikum kali ini meskipun praktikum berjalan lama angka-

angka hasil pembacaan di theodolite diperiksa hingga berkali-kali sehingga

keakuratan dalam pembacaan di theodolite sudah tidak diragukan lagi Selama

pengukuran pratikan terkadang lupa untuk melihat apakah gelembung nivo dan

waterpass masih berada ditengah atau sudah bergeser sehingga terkadang

diingatkan terlebih dahulu oleh asisten praktikum Namun pada pengukuran-

pengukuran selanjutnya praktikan lebih cepat tanggap untuk melihat posisi dari

gelembung nivo dan waterpass

Pada pengukuran pertama atau pengukuran di titik A memakan waktu yang

lebih lama dibandingkan pengukuran di titik-titik selanjutnya Banyak perbedaan

dan perdebatan dalam menentukan batas atas batas tengah dan batas bawah dari

praktikan Angka yang dibaca setiap praktikan berbeda-beda sehingga dibuat

kesepakatan dengan membandingkan hasil pembacaan dari asisten praktikum

Mungkin hal ini terjadi karena pertama kalinya praktikan menggunakan theodolite

meskipun seharusnya kejadian tersebut dapat diminimalisasi karena dapat

menghambat proses pengukuran

Pengukuran di titik-titik selanjutnya tidaklah jauh berbeda dengan pengukuran

pada titik A hanya saja terkadang theodolite lupa dikunci oleh praktikan sebelum

melakukan penembakan dan sekrup pengatur sudut vertikal yang tanpa sengaja

menyentuhnya sehingga sudut vertikal berubah Pembacaan nilai-nilai yang

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1421

diperlukan (batas atasbatas tengah dan batas bawah) di titik BCDdan E juga

tidak jauh berbeda dengan pengukuran pada titik A namun waktu yang diperlukan

lebih cepat dibandingkan pengukuran saat di titik A Hal ini dikarenakan karena

praktikan mulai mengerti bagaimana menggunakan theodolite secara baik dan

benar

Setelah melakukan pengukuran di titik E dengan menggunakan sudut biasa

kemudian melakukan pengukuran dari E kembali ke A namun menggunakan sudut

luar biasa Melakukan pengukuran dengan sudut biasa dan sudut luar biasa

berdasarkan langkah-langkah yang ada di metode pengukuran secara reiterasi dan

juga untuk meminimalisasi kesalahan dalam pengukuran Pertama-tama praktikanmengubah sudut vertikal dari 90

0 menjadi 270

0dengan

cara memutar teropong

hingga tertera angka mendekati 2700 pada sudut VA kemudian memutar sekrup

pengatur sudut VA yang ada di theodolite hingga muncul angka 2700 Pemilihan

sudut 2700 dikarenakan syarat penggunaan theodolite harus tegak lurus terhadap

rambu dan pilihan untuk sudut yang tegak lurus terhadap rambu hanya 900 dan 270

0

Jika kita menggunakan sudut 900 sebagai sudut biasa berarti kita menggunakan

sudut 2700 sebagai sudut luar biasa agar syarat theodolite harus tegak lurus dapat

terpenuhi dan pengukuran dapat dilakukan Karena sudut vertikal nya diubah

menjadi 2700 maka sudut horizontalnya juga harus diubah dari 0

0 menjadi 180

0

Untuk mengubah sudut horizontalnya pertama-tama menjumlahkan hasil

pembacaan sudut horizontal di titik E dari hasil pembacaan dengan menggunakan

sudut biasa ditambahkan dengan 1800 Sudut horizontal diubah menjadi 180

0 agar

mendapatkan hasil yang sesuai dengan pengukuran pada sudut biasa Setelah

didapatkan nilai dari hasil penjumlahan tersebut putar theodolite dan atur sekrup

pengatur sudut horizontal hingga sudut yang muncul sesuai dengan hasil

penjumlahan tersebut Setelah pengakuran sudut vertikal dan horizontal praktikan

melakukan kembali pengukuran dari titik E hingga titik A

2 Analisa Hasil

Setelah melakukan pengukuran dan mengambil data-data yang diperlukan saat

pengukuran dilapangan kemudian data tersebut diolah untuk memperoleh besaran-

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1521

besaran yang ingin diketahui Besaran yang pertama kali dicari adalah jarak optis

( Doptis) dari tiap-tiap titik dan kesalahan relatifnya Untuk mencari Doptis

seharusnya menggunakan rumus 100(BA-BB)cos2(90o ndash α) namun pada pengukuran

kali ini cos2 (90

ondash α) karena α pada pengukuran kali ini 90

0 sehingga cos

2 (90

ondash α)

bernilai 1 dan bilangan yang dikalikan dengan 1 akan bernilai bilangan itu sendiri

sehingga dalam perhitungan dapat untuk tidak dituliskan Dari pengolahan data

untuk jarak optis diperoleh hasil bahwa jarak optis di tiap-tiap titik saat melakukan

pengukuran dengan sudut biasa maupun luar biasa tidak jauh berbeda Hal ini

berarti praktikan telah menjalankan pengukuran sesuai dengan prosedur yang

diberikan Namun meskipun pengukuran telah mengikuti prosedur yang diberikanpengukuran tidak dapat dikatakan sempurna karena masih terjadinya kesalahan

relatif pada pengukuran tersebut

Selanjutnya adalah mencari besarnya jarak lapangan antara theodolite dan

patok dengan menggunakan alat ukur meteran Dari hasil yang diperoleh ternyata

jarak antara theodolite dan patok saat menggunakan meteran dan theodolite

berbeda Hasil pengukuran pada meteran terkadang keakuratannya diragukan

karena pengukuran dengan menggunakan meteran Keakuratan tersebut dipengaruhi

karena hal-hal lain yang mengganggu dalam pengukuran Contohnya saat praktikum

kali ini seperti rerumputan yang ada di sekeliling lapangan survey salah saat

membaca meteran kurang lurusnya meteran saat menariknya dll

Setelah memperoleh jarak optis pengolahan data selanjutnya adalah mencari

besarnya kesalahan relatif jarak dengan membandingkan jarak yang diperoleh

dengan menggunakan theodolite dan jarak yang diperoleh dengan menggunakan

meteran Adapun formula perhitungannya adalah sebagai berikut

K983122 = 983108983145983141983148983140 minus 983108983151983152983156983145983155983108983151983152983156983145983155 983160100

Dfield adalah jarak yang diukur dengan menggunakan meteran dan Doptis adalah

jarak yang diukur dengan menggunakan theodolite Kesalahan relatif dari masing-

masing titik memiliki nilai yang beragam saat pengukuran dengan sudut biasa

maupun pengukuran dengan sudut luar biasa Ada titik yang memiliki kesalahan

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1621

relatif terkecil pada titik Ersquo sebesar 06 namun terdapat pula titik yang memiliki

kesalahan relatif yang besar yaitu di titik A dengan KR=25

Besarnya kesalahan relatif saat melakukan pengukuran dengan sudut biasa

ataupun dengan sudut luar biasa adalah berbeda meskipun pada titik yang sama

Bahkan ada titik yang memiliki perbedaan kesalahan relatif yang cukup jauh antara

pengukuran dengan sudut biasa dan pengukuran dengan sudut luar biasa Seperti

hasil perhitungan pada titik D saat sudut biasa memiliki kesalahan relatif 21 dan

saat sudut luar biasa memiliki kesalahan 08 Perbedaan ini mungkin disebabkan

karena beberapa faktor diantaranya kesalahan dalam membaca benang kesalahan

paralaks atau kesalahan-kesalahan lainnya yang mengganggu keakuratan dari datayang didapat Selain itu jika kita memperhatikan kesalahan relatif di titik A yang

mencapai 25 maka ada sebaiknya jika kita tidak menggunakan angka tersebut

untuk kepentingan lebih lanjut

Setelah mendapatkan kesalahan relatif dari masing-masing titik saat

pengukuran sudut biasa maupun sudut luar biasa selanjutnya adalah mencari

besaran kesalahan relatif total yang didapat dengan cara menjumlahkan angka

kesalahan relatif di tiap-tiap titik saat pengukuran dengan sudut biasa dan luar biasa

lalu membagi dua sama besar Hal ini dikarenakan kita melakukan pengukuran

selama 2 kali sehingga kita tidak dapat menggunakan salah satu kesalahan relatif

dari sebuah titik melainkan mencari rata-rata dari kesalahana relatif saat sudut biasa

dan kesalahan relatif saat sudut luar biasa

Setelah angka tersebut diperoleh selanjutnya adalah mencari rata-rata dari rata-

rata kesalahan relatif masing-masing titik pengukuran Untuk memperoleh hasil

tersebut kita tinggal menjumlahkan semua rata-rata kesalahan relatif yang didapat

sebelumnya lalu membagi sejumlah banyaknya titik pengukuran Besarnya

kesalahan relatif total pada pengukuran kali ini adalah 1204 Meskipun kesalahan

relatif dari pengukuran kali ini sekitar plusmn 10 ada baiknya saat kita melakukan

pengukuran kembali kesalahan relatif yang diperoleh dibawah angka tersebut

Setelah memperoleh kesalahan relatif jarak praktikan selanjutnya mencari

kesalahan relatif sudut Kesalahan relatif sudut adalah besarnya penyimpangan

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1721

sudut yang tidak sesuai dengan prosedur dan referensi literatur Kesalahan relatif

sudut diperoleh dengan menggunakan rumus

= minus 19830960983216 100

SLB Arsquo dipilih untuk mempermudah menghitung besarnya selisih sudut

yang tidak sesuai dengan literatur yang ada Menurut teori seharusnya SLB Arsquo

bernilai 1800 namun fakta dilapangan ternyata SLB di Arsquo tidak mencapai 1800

Sehingga adanya kesalahan relatif pada pengukuran sudut tersebut Selisih antara

sudut SLB Arsquo dengan 1800 kemudian dibandingkan dengan sudut total selama

pengukuran sudut biasa Pada pengukuran kali ini total sudut biasa sama dengansudut yang terbentuk di titik E dari pengolahan data diperoleh besarnya kesalahan

relatif sudut pada praktikum kali ini sebesar 037 Kecilnya kesalahan relatif sudut

tersebut berarti bahwa praktikan telah mengikuti prosedur dengan benar untuk

pengukuran sudut Sehingga saat penentuan titik-titik koordinat bentuk atau sketsa

titik-titik di lapangan tidak jauh berbeda dengan sketsa yang ada di kertas

Setelah mencari kesalahan relatif sudut selanjutnya adalah mencari beda

ketinggian antara rambu dengan theodolite Untuk mencari beda ketinggian antara

rambu dengan theodolite kita cukup mencari selisih antara batas tengah dengan

tinggi theodolite Alasan menggunakan batas tengah karena batas tengah sejajar

dengan theodolite sehingga dapat diperoleh beda ketinggian dengan rumus yang

telah dipaparkan sebelumnya Beda ketinggian ini juga dapat kita gunakan untuk

mencari ketinggian posisi rambu dari theodolite jika kita mengasumsikan titik

peletakan theodolite sebagai datumnya Menurut literatur yang ada permukaan

tanah yang digunakan sebagai lokasi pengukuran ada baiknya memiliki ketinggian

yang sama Namun data yang diperoleh dilapangan permukaan tanah di lapangan

GK Fakultas Teknik tidak rata Permukaan tanah antara titik A sampai titik E

memiliki bentuk yang miring dengan kemiringan tertentu Tapi untuk praktikum

kali ini beda ketinggian dan permukaan tanah yang berbeda tidak terlalu masalah

karena pada praktikum kali ini yang ingin dicari hanya sudut di masing-masing titik

dan koordinat-koordinatnya

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1821

Tujuan utama dari praktikum ini adalah memindahkan keadaan di lapangan

ke media lain seperti kertasautocad dll Untuk memindahkan titik-titik tersebut

kita perlu mengetahui koordinat-koordinat titik dari setiap titik pengukuran (A B C

D E) koordinat-koordinat tersebut diperoleh dengan melakukan perhitungan secara

analitis Langkah pertama adalah mencari besarnya SIM dari setiap titik SIM dapat

pula diibaratkan sebagai besarnya sudut dari setiap titik terhadap titik acuan SIM

diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut

983080983081 = 983083 2

Setelah memperoleh SIM dari setiap titik pengukuran selanjutnya kita

mencari sumbu-X dan sumbu-Y dari setiap titik pengukuran Untuk menentukan

keduanya dapat digunakan ilustrasi sebagai berikut

A B (XY)

αdeg

(00)

Anggap (00) merupakan titik tempat peletakan theodolite dan αdeg merupakan

besarnya SIM yang diperoleh Dengan menggunakan prinsip trigonometri pada

sebuah segitiga kita dapat menentukan nilai dari X dan Y Untuk mencari nilai X

kita tinggal mengalikan Doptis dengan sinus αdeg dan untuk mencari nilai dari Y kita

tinggal mengalikan Doptis dengan cosinus αdeg Setelah semua titik-titik koordinat

kita peroleh kita dapat dengan mudah menggambarkan keadaan di lapangan di

kertas dengan menggunakan bantuan Ms Exel Penggambaran keadaan di lapangan

dapat dilihat dibagian pengolahan data

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1921

3 Analisa Kesalahan

Pada percobaan pengukuran sudut terdapat beberapa kesalahan yang terjadi

sehingga mengakibatkan hasil yang didapat memiliki kekurangan yang tidak

maksimal Kesalahan-kesalahan yang terjadi diantaranya

a Instrumen percobaan yang tidak terpasang dengan benar seperti pemasangan

theodolit penempatan rambudan pemasangan statif

b Permukaan tanah di lapangan yang tidak rata sehingga saat melakukan

pengukuran jarak lapangan (Dfield) hasil yang didapat tidak maksimal

c Pembacaan batas atas batas tengah dan batas bawah di titik-titik pengukuran

yang kurang akurat Hal ini bisa disebabkan karena kesalahan instrumental alatatau kesalahan praktikan dalam membacanya

d Rambu yang tidak berdiri dengan tegak sehingga mengganggu dalam membaca

batas atas batas tengah dan batas bawah

e Kesalahan praktikan dalam pembacaan batas atas batas tengah dan batas

bawah yang disebabkan karena factor human error

H Kesimpulan

1 Besar sudut horizontal masing-masing titik adalah sebagai berikut

No TitikSudut Horizontal

SB SLB

983089 983105 983088983216 983088983079 983088983079983079 983085

983090 983106 983091983090983216983088983091983079983089983088983074 983085

983091 983107 983093983094983216983089983091983079983093983093983074 983085

983092 983108 983094983097983216983089983092983079983093983088983074 983085

983093 983109 983096983090983216983090983090983079983088983093983074 983085

983094 983109983079 983085 983090983094983090983216983089983095983079983088983093983074

983095 983108983079 983085 983090983092983096983216983093983089983079983088983074

983096 983107983079 983085 983090983091983094983216983088983095983079983089983093983074

983097 983106983079 983085 983090983089983090983216983090983094983079983090983093983074

983089983088 983105983079 983085 983089983095983097983216983092983089983079983092983088983074

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 2021

2 Besar sudut vertikal (VA) untuk pengukuran pergi sebesar 900 dan saat pengukuran

pulang 2700

3 Kesalahan relatif total untuk jarak dari percobaan ini sebesar 1204

4 Kesalahan relatif sudut sebesar 037

5 Pengukuran jarak lebih akurat jika menggunakan theodolit dibandingkan meteran

Hal ini dikarenakan saat menggunakan meteran hasil yang didapat kurang akurat

yang disebabkan berbagai faktor seperti kontur tanah dan hal lain yang

mempengaruhi pengukuran

6 Titik-titik koordinat masing-masing titik adalah sebagai berikut

Titik A (799 002)Titik B (677 -427)

Titik C (712 -1088)

Titik D (598 -1592)

Titik E (-138 -1393)

I Referensi

Pedoman Praktikum Ilmu Ukur Tanah 2011 Laboratorium Survey dan Pemetaan

Departemen Teknik Sipil UI

PPT horizontal distance Ilmu Ukur Tanah Depok 2011

httpfaisalasharnetp=486=1

J Lampiran

Praktikan sedang melakukan pembacaan praktikan sedang melakukan penembakan

batas atastengahdan bawah

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 2121

Praktikan sedang melakukan diskusi praktikan sedang memegang rambu

dengan asisten praktikum

Page 2: Modul I ; Pengukuran Sudut

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 221

A Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah

1 Mengetahui besar sudut horizontal dan sudut vertikal

2 Menentukan koordinat suatu titik

3 Menghitung azimuth suatu arah

4 Menghitung kesalahan indeks

B Peralatan

1 Theodolit 1 buah

2 Rambu 1 buah

3 Meteran 1 buah

4 Patok 6 buah

5 Payung 1 buah

6 Statif 1 buah

C Teori dasar

Pengukuran sudut merupakan bagian dari survey detail dan kontrol Alat theodolit

digunakan untuk mengukur besar sudut baik sudut vertikal maupun sudut horisontal

Sudut horizontal adalah pengukuran dasar yang diperlukan untuk penentuan sudut arah

dan azimut sementara sudut vertikal adalah sudut yang diukur pada tempat alat yang

dibentuk oleh dua buah titik dan untuk menentukan sudut zenith Sudut-sudut dapat

diukur secara langsung dan tidak langsung Secara langsung sudut diukur di lapangan

dengan kompas theodolit kompas theodolit biasa ataupun sextan Sedangkan secara

tidak langsung dapat diukur dengan metode pita yang harganya dihitung dari

hubungan kuantitas yang diketahui dalam sebuah segitiga atau bentuk geometrik

sederhana lainnya Jenis-jenis sudut horizontal yang paling biasa diukur dalam

pengukuran tanah adalah

1 Sudut dalam

2 Sudut ke kanan

3 Sudut belokan

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 321

Untuk menentukan

harus dipenuhi yait

1 Garis awal ata

2 Arah perputara

3 Jarak Sudut (h

Pada saat pen

misalnya bila mun

ditunjukkan dalam

dan B dapat diketa

theodolit yang diardua jurusan yaitu

sektor-sektor Koo

yang sudah diketah

cara sebagai beriku

1 Ukur tinggi t

misalnya Y me

2 Arahkan terop

3 Baca besar sud

bull Rumus yang di

sudut dari pengukuran di lapangan terdapat

u

acuan

n

rga sudut)

ukuran di lapangan seharusnya dipakai pr

gkin selalu mengukur sudut searah jarum j

buku lapangan dengan sebuah sketsa Sudu

hui dengan menghitung selisih pembacaan

hkan ke A dan B Ada empat cara untuk mdengan cara reiterasi repetisi mengukur j

dinat suatu titik dapat dihitung berdasarka

ui koordinatnya Sedangkan sudut vertikal

eodolit dari as teropong (sumbu I) sam

ter

ng ke rambu pada ketinggian Y meter

ut vertikal

pakai untuk menentukan posisi atau letak da

XA = XT + dTA sin αTA

YA = YT + dTA cos αTA

tiga persyaratan yang

osedur yang seragam

am dan arah putaran

antara dua jurusan A

sudut horizontal pada

nentukan sudut antararusan dan mengukur

n suatu titik referensi

apat diketahui dengan

ai permukaan tanah

i suatu titik adalah

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 421

Keterangan

αTA = azimuth TA

T = Titik referensi

dTA = Jarak antara titik A dan B

bull besarnya d dapat dihitung dengan rumus

d = 100 (a-b) cos2 (90

ondash α)

bull beda tinggi dapat dihitung dengan rumus

∆ t = 50 (a ndash b) sin 2α

Keterangan

a = pembacaan batas atas

b = pembacaan batas bawah

α = sudut vertikal

D Cara Kerja

1 Menyiapkan semua peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan praktikum

pengukuran sudut

2 Memasang statif ditempat yang diinginkan

3 Menentukan 5 titik sebagai titik peletakan patok lalu tentukan titik pertama sebagai

titik A titik kedua sebagai titik B dan seterusnya hingga titik yang terakhir

4 Memasang theodolit dengan benar lalu kencangkan

5 Memasang patok di kelima titik tersebut

6 Mengatur sedemikian rupa sehingga gelembung air pada nivo berada di tengah-

tengah

7 Mengatur sedemikian pula sehingga gelembung air pada waterpass berada di

tengah-tengah

8 Meletakkan titik ke-enam tegak lurus terhadap theodolit dengan cara melihat pada

lensa kecil yang terdapat pada theodolit lalu gerak-gerakan tangan dibawah

theodolit hingga terlihat di cermin Setelah itu letakkan titik tepat di posisi saat

tangan terlihat di cermin Dengan cara ini maka dipastikan patok tegak lurus

dengan thedolit

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 521

9 Mengatur VA sebesar 900

0rsquo 0rsquorsquo dan HA sebesar 00

0rsquo 0rsquorsquo (dapat pula dilakukan

dengan menekan tombol hold hingga muncul angka 0)

10 Meletakkan rambu di belakang titik (posisikan rambu berdiri secara lurus)

11 Meluruskan theodolit dengan rambu Untuk memastikan theodolit lurus dengan

rambu lihat tanda segitiga yang terdapat di teropong kecil pada theodolit lalu atur

agar segitiga tersebut berhimpitan dengan rambu

12 Setelah dipastikan theodolit lurus dengan rambu mengunci theodolit dengan

memutar sekrup yang ada di theodolit Hal ini bertujuan agar theodolit tidak

bergerak

13 Mencatat batas atas (garis yang paling atas) batas tengah (garis yang terletakditengah-tengah) dan batas bawah (garis yang paling bawah) yang tertera pada

theodolit

14 Setelah itu melakukan pengukuran sudut untuk titik kedua atau titik B

15 Memindahkan rambu dari titik A ke titik B

16 Membuka pengunci theodolit dengan cara memutar sekrup pengunci kembali

namun arahnya berlawanan

17 Dengan cara yang sama meluruskan theodolit dengan rambu pada titik B

18 Mengunci theodolit dengan memutar sekrup pengunci

19 Mencatat besarnya HA yang tertera di layar theodolit

20 Mencatat batas atas batas tengah dan batas bawah seperti pada langkah 13

21 Mengulangi langkah 15-20 hingga titik ke 5 atau titik E

22 Setelah mencatat batas atas batas tengah dan batas bawah titik E mengatur

kedudukan HA menjadi 1800 dengan cara memutar theodolite dan VA menjadi

2700

dengan cara memutar teropong yang ada di theodolite dan memutar sekrup

yang ada di theodolite

23 Melakukan kembali pengukuran sudut dari titik Ersquo ke titik Arsquo seperti prosedur

sebelumnya

24 Mengukur dan mencatat ketinggian theodolit dari permukaan tanah dengan

menggunakan rambu

25 Mengukur dan mencatat jarak antara titik acuan dengan kelima titik dengan

menggunakan meteran

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 621

26 Mengolah data hasil percobaan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan

E Data Pengamatan

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan diperoleh data sebagai berikut

No Patok BA BT BBSudut Horizontal Sudut

Vertikal

Tinggi

AlatSB SLB

1 A 143 139 135 0deg 0 0 -

90deg

138

2 B 132 128 124 32deg0310 -

3 C 128 122 115 56deg1355 -

4 D 115 105 98 69deg1450 -

5 E 112 105 98 82deg2205 -

6 E 112 105 985 - 262deg1705

270deg

7 D 112 105 985 - 248deg510

8 C 127 121 115 - 236deg0715

9 B 132 128 124 - 212deg2625

10 A 144 140 136 - 179deg4140

Keterangan ) dalam satuan cm

BA Batas atas

BT Batas tengah

BB Batas bawah

SB Sudut biasa

SLB Sudut luar biasa

bull Tabel jarak titik dilapangan dengan menggunakan meteran

No Titik dfield

983089 983105 983089983088

983090 983106 983096983086983090

983091 983107 983089983089983086983095

983092 983108 983089983091983086983091983097

983093 983109 983089983091983086983093983097

) dalam satuan meter

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 721

F Pengolahan Data

bull Menghitung besarnya Doptis

Doptis merupakan jarak antara titik dengan theodolit berdasarkan data yang

didapat dari hasil penembakan dengan menggunakan theodolit Untuk menghitung

besarnya Doptis digunakan rumus

= 100( minus )

Sehingga berdasarkan praktikum yang telah dilakukan besarnya Doptis untuk

masing-masing titik adalah sebagai berikut

Titik A Doptis = 100 (BA-BB)

= 100(143 ndash 135)

= 800 cm = 8 m

Titik B Doptis = 100 (BA-BB)

= 100(132 ndash 124)

= 800 cm = 8 m

Titik C Doptis = 100 (BA-BB)

= 100(128 ndash 115)= 1300 cm = 13 m

Titik D Doptis = 100 (BA-BB)

= 100(115-98)

= 1700 cm = 17 m

Titik E Doptis = 100 (BA-BB)

= 100(112-98)= 1400 cm = 14 m

Titik Ersquo Doptis = 100 (BA-BB)

= 100(112-985)

= 1350 cm = 135 m

Titik Drsquo Doptis = 100 (BA-BB)

= 100(112-985)

= 1350 cm =135 m

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 821

Titik Crsquo Doptis = 100 (BA-BB)

= 100(127-115)

= 1200 cm = 12 m

Titik Brsquo Doptis = 100 (BA-BB)

= 100(132-124)

= 800 cm = 8 m

Titik Arsquo Doptis = 100 (BA-BB)

= 100(144-136)

= 800 cm = 8 m

bull Menghitung besarnya kesalahan relatif jarak

Menghitung besarnya kesalahan relatif jarak digunakan untuk mengetahui

besarnya persentase penyimpangan antara Doptis dengan Dfield Hal ini juga dapat

digunakan sebagai acuan dalam menilai besar kecilnya kesalahan yang dilakukan

selama praktikum Untuk mengetahui besarnya kesalahan relative (KR) dapat

dihitung dengan menggunakan rumus

983115983122 = 983108983145983141983148983140 minus983108983151983152983156983145983155

983108983151983152983156983145983155 983160100

Sehingga diperoleh KR dari masing-masing titik adalah sebagai berikut

Titik A = 100

= 25

Titik B = 100

= 25

Titik C =

100

= 10

Titik D = 100

= 21

Titik E = 100

= 29

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 921

Titik Ersquo = 100

= 06

Titik Drsquo = 100

= 08

Titik Crsquo = 100

= 25

Titik Brsquo = 100

= 25

Titik Arsquo = 100

= 25

KRa =(25 + 25) = 25

KRb =(25 + 25) = 25

KRc =(10+25) = 625

KRd =

(21 + 08) = 109

KRe =(29+06) = 35

KRtotal =(25+25+625+109+35)x = 1204

bull Menghitung Kesalahan Relatif Sudut

Untuk menghitung besarnya kesalahan relatif sudut digunakan rumus

= minus 180983216 100

Sehingga untuk percobaan tersebut diperoleh hasil sebagai berikut

= minus 180983216 100

= 17998321641prime40 minus 1809832168298321622prime08 100

= 037

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1021

bull Menghitung selisih tinggi alat dengan batas tengah

Untuk menghitung selisih (

Δ) antara tinggi alat dengan batas tengah

digunakan rumus

Δ = 983164983124 983137983148983137983156 minus B983124983164 Sehingga untuk percobaan tersebut didapatkan hasilnya sebagai berikut

No Titik Talat BT ∆H

983089 983105 983089983091983096 983089983091983097 983089

983090 983106 983089983091983096 983089983090983096 983089983088

983091 983107 983089983091983096 983089983090983090 983089983094

983092 983108 983089983091983096 983089983088983093 983091983091

983093 983109 983089983091983096 983089983088983093 983091983091

983094 983109983079 983089983091983096 983089983088983093 983091983091

983095 983108983079 983089983091983096 983089983088983093 983091983091

983096 983107983079 983089983091983096 983089983090983089 983089983095

983097 983106983079 983089983091983096 983089983090983096 983089983088

983089983088 983105983079 983089983091983096 983089983092983088 983090

) satuan dalam cm

bull Menentukan titik koordinat masing-masing titik

Penentuan titik koordinat disetiap titik diperlukan untuk mengetahui letak

atau posisi titik dilapangan Selain untuk mengetahui letak atau posisi titik-titik

penembakan kita juga dapat menggambarkan sketsa dari letak-letak titik tembak di

atas kertas melalui perhitungan Untuk mengetahui titik koordinat X dan Y

terlebih dahulu kita mencari SIM SIM ini bertujuan agar kita mengetahui sudut

elevasi dari titik satu ke titik lainnya Rumus untuk mencari SIM adalah sebagai

berikut

983080983081 = 983083 2

Setelah kita mengetahui besarnya sudut elevasi dari titik yang satu dengan

titik lainnya maka kita dapat menentukan titik koordinat setiap titik dengan rumus

= 983155983145983150

= 983139983151983155

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1121

Untuk praktiku

No Titik

1 A

2 B

3 C

4 D

5 E

Letak titik-titik

Keterangan T

Sketsa besarny

983085983089983096

983085983089983094

983085983089983092

983085983089983090

983085983089983088

983085983096

983085983094

983085983092

983085983090

983088

983090

983088

kali ini diperoleh hasil sebagai berikut

SB SLB SIM (α)

0deg 0 0 179deg4140 89deg5050

32deg0310 212deg2625 122deg14475

56deg1355 236deg0715 146deg1035

69deg1450 248deg510 159deg255

82deg2205 262deg1705 172deg1935

tembak di lapangan digambarkan sebagai b

heodolite terletak di titik (00)

a sudut di tiap-tiap titik digambarkan sebagai

B

C

DE

983090 983092 983094 983096

optistitik koordinat

X Y

8 799 002

8 677 -427

13 712 -1088

17 598 -1592

14 187 -1387

rikut

berikut

A

983089983088

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1221

G Analisa

1 Analisa Praktikum

Praktikum dimulai dengan mengambil peralatan dari laboratorium survey dan

pemetaan Kemudian menuju ke lokasi survey Praktikum pengukuran sudut

dilakukan disekitar area lapangan GK Fakultas Teknik Theodolite ditempatkan di

tempat teduh sekitar lapangan tersebut untuk menghindari pembiasan cahaya saat

melakukan pengukuran dengan theodolite dan juga sebagai langkah antisipasi jika

turun hujan sedangkan kelima patok diletakkan di depan theodolit pada jarak yang

telah ditentukan Pada praktikum kali ini patok ditempatkan pada jarak yang tidak

terlalu jauh karena terhalang oleh pepohonan yang ada disekitar lokasi praktikum

permukaan tanah di lokasi praktikum juga memiliki ketinggian yang berbeda dan

bersifat keras Suhu saat melakukan pengukuran termasuk suhu yang tinggi dengan

kecepatan angin yang tidak terlalu besar

Praktikum ini bertujuan untuk memindahkan titik-titik pengukuran yang ada

dilapangan ke media kertas dengan bantuan autocad dan grafik pada exel Oleh

karena itu sebelum memindahkan pemetaan titik-titik tersebut kita terlebih dahulu

harus mengetahui besar sudut horizontal dan sudut vertikal dari setiap titik tembak

menentukan koordinat titik tembak tersebut yang didapat dari hasil perhitungan

secara analitis menghitung azimuth suatu arah dan menghitung kesalahan indeks

yang terjadi selama pengukuran

Pengukuran sudut dalam dilakukan dengan 4 metode yaitu metode reiterasi

repetisi mengukur jurusan dan mengukur sektor-sektor Namun pada praktikum

kali ini digunakan metode mengukur jurusan Metode ini dipilih karena dianggap

lebih mudah dalam pelaksanaanya dibandingkan dengan metode lainnya Langkah

pertama dalam pengukuran disudut adalah menentukan 5 titik (A B C D E) dan

memasang patok di kelima titik tersebut Kemudian mengatur kemiringan theodolite

agar tegak lurus dengan permukaan tanah dengan cara mengatur sekrup pengatur

nivo agar berada di tengah-tengah lingkaran Setelah memastikan theodolite tegak

lurus dengan permukaan tanah praktikan mengatur sudut VA sebesar 900 terhadap

rambu dan HA sebesar 00

terhadap posisi theodolite Setelah theodolite terpasang

praktikan melakukan pengukuran pertama

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1321

Pada tahap persiapan waktu yang dibutuhkan untuk mengatur nivo agar

gelembung udara tepat di tengah memakan waktu yang cukup lama Hal ini

disebabkan karena letak statif yang miring Posisi statif memang tidak harus lurus

karena dapat diatur dengan menggunakan sekrup pengatur nivo namun untuk

mempercepat proses pengukuran ada baiknya jika statif tidak terpasang miring

Praktikan yang memegang rambu di belakang patok terkadang tidak melakukan

tugasnya dengan baik Sering terjadi rambu tidak berdiri tegak lurus dan

ditempatkan tidak dibelakang patok sehingga menyulitkan praktikan yang bertugas

mencatat batas atas batas tengah dan batas bawah di theodolite Kurangnya

pengalaman atau pertama kalinya praktikan menggunakan theodolitemengakibatkan lamanya dalam melihat dan mencatat BABT dan BW dari setiap

titik Namun dalam praktikum kali ini meskipun praktikum berjalan lama angka-

angka hasil pembacaan di theodolite diperiksa hingga berkali-kali sehingga

keakuratan dalam pembacaan di theodolite sudah tidak diragukan lagi Selama

pengukuran pratikan terkadang lupa untuk melihat apakah gelembung nivo dan

waterpass masih berada ditengah atau sudah bergeser sehingga terkadang

diingatkan terlebih dahulu oleh asisten praktikum Namun pada pengukuran-

pengukuran selanjutnya praktikan lebih cepat tanggap untuk melihat posisi dari

gelembung nivo dan waterpass

Pada pengukuran pertama atau pengukuran di titik A memakan waktu yang

lebih lama dibandingkan pengukuran di titik-titik selanjutnya Banyak perbedaan

dan perdebatan dalam menentukan batas atas batas tengah dan batas bawah dari

praktikan Angka yang dibaca setiap praktikan berbeda-beda sehingga dibuat

kesepakatan dengan membandingkan hasil pembacaan dari asisten praktikum

Mungkin hal ini terjadi karena pertama kalinya praktikan menggunakan theodolite

meskipun seharusnya kejadian tersebut dapat diminimalisasi karena dapat

menghambat proses pengukuran

Pengukuran di titik-titik selanjutnya tidaklah jauh berbeda dengan pengukuran

pada titik A hanya saja terkadang theodolite lupa dikunci oleh praktikan sebelum

melakukan penembakan dan sekrup pengatur sudut vertikal yang tanpa sengaja

menyentuhnya sehingga sudut vertikal berubah Pembacaan nilai-nilai yang

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1421

diperlukan (batas atasbatas tengah dan batas bawah) di titik BCDdan E juga

tidak jauh berbeda dengan pengukuran pada titik A namun waktu yang diperlukan

lebih cepat dibandingkan pengukuran saat di titik A Hal ini dikarenakan karena

praktikan mulai mengerti bagaimana menggunakan theodolite secara baik dan

benar

Setelah melakukan pengukuran di titik E dengan menggunakan sudut biasa

kemudian melakukan pengukuran dari E kembali ke A namun menggunakan sudut

luar biasa Melakukan pengukuran dengan sudut biasa dan sudut luar biasa

berdasarkan langkah-langkah yang ada di metode pengukuran secara reiterasi dan

juga untuk meminimalisasi kesalahan dalam pengukuran Pertama-tama praktikanmengubah sudut vertikal dari 90

0 menjadi 270

0dengan

cara memutar teropong

hingga tertera angka mendekati 2700 pada sudut VA kemudian memutar sekrup

pengatur sudut VA yang ada di theodolite hingga muncul angka 2700 Pemilihan

sudut 2700 dikarenakan syarat penggunaan theodolite harus tegak lurus terhadap

rambu dan pilihan untuk sudut yang tegak lurus terhadap rambu hanya 900 dan 270

0

Jika kita menggunakan sudut 900 sebagai sudut biasa berarti kita menggunakan

sudut 2700 sebagai sudut luar biasa agar syarat theodolite harus tegak lurus dapat

terpenuhi dan pengukuran dapat dilakukan Karena sudut vertikal nya diubah

menjadi 2700 maka sudut horizontalnya juga harus diubah dari 0

0 menjadi 180

0

Untuk mengubah sudut horizontalnya pertama-tama menjumlahkan hasil

pembacaan sudut horizontal di titik E dari hasil pembacaan dengan menggunakan

sudut biasa ditambahkan dengan 1800 Sudut horizontal diubah menjadi 180

0 agar

mendapatkan hasil yang sesuai dengan pengukuran pada sudut biasa Setelah

didapatkan nilai dari hasil penjumlahan tersebut putar theodolite dan atur sekrup

pengatur sudut horizontal hingga sudut yang muncul sesuai dengan hasil

penjumlahan tersebut Setelah pengakuran sudut vertikal dan horizontal praktikan

melakukan kembali pengukuran dari titik E hingga titik A

2 Analisa Hasil

Setelah melakukan pengukuran dan mengambil data-data yang diperlukan saat

pengukuran dilapangan kemudian data tersebut diolah untuk memperoleh besaran-

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1521

besaran yang ingin diketahui Besaran yang pertama kali dicari adalah jarak optis

( Doptis) dari tiap-tiap titik dan kesalahan relatifnya Untuk mencari Doptis

seharusnya menggunakan rumus 100(BA-BB)cos2(90o ndash α) namun pada pengukuran

kali ini cos2 (90

ondash α) karena α pada pengukuran kali ini 90

0 sehingga cos

2 (90

ondash α)

bernilai 1 dan bilangan yang dikalikan dengan 1 akan bernilai bilangan itu sendiri

sehingga dalam perhitungan dapat untuk tidak dituliskan Dari pengolahan data

untuk jarak optis diperoleh hasil bahwa jarak optis di tiap-tiap titik saat melakukan

pengukuran dengan sudut biasa maupun luar biasa tidak jauh berbeda Hal ini

berarti praktikan telah menjalankan pengukuran sesuai dengan prosedur yang

diberikan Namun meskipun pengukuran telah mengikuti prosedur yang diberikanpengukuran tidak dapat dikatakan sempurna karena masih terjadinya kesalahan

relatif pada pengukuran tersebut

Selanjutnya adalah mencari besarnya jarak lapangan antara theodolite dan

patok dengan menggunakan alat ukur meteran Dari hasil yang diperoleh ternyata

jarak antara theodolite dan patok saat menggunakan meteran dan theodolite

berbeda Hasil pengukuran pada meteran terkadang keakuratannya diragukan

karena pengukuran dengan menggunakan meteran Keakuratan tersebut dipengaruhi

karena hal-hal lain yang mengganggu dalam pengukuran Contohnya saat praktikum

kali ini seperti rerumputan yang ada di sekeliling lapangan survey salah saat

membaca meteran kurang lurusnya meteran saat menariknya dll

Setelah memperoleh jarak optis pengolahan data selanjutnya adalah mencari

besarnya kesalahan relatif jarak dengan membandingkan jarak yang diperoleh

dengan menggunakan theodolite dan jarak yang diperoleh dengan menggunakan

meteran Adapun formula perhitungannya adalah sebagai berikut

K983122 = 983108983145983141983148983140 minus 983108983151983152983156983145983155983108983151983152983156983145983155 983160100

Dfield adalah jarak yang diukur dengan menggunakan meteran dan Doptis adalah

jarak yang diukur dengan menggunakan theodolite Kesalahan relatif dari masing-

masing titik memiliki nilai yang beragam saat pengukuran dengan sudut biasa

maupun pengukuran dengan sudut luar biasa Ada titik yang memiliki kesalahan

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1621

relatif terkecil pada titik Ersquo sebesar 06 namun terdapat pula titik yang memiliki

kesalahan relatif yang besar yaitu di titik A dengan KR=25

Besarnya kesalahan relatif saat melakukan pengukuran dengan sudut biasa

ataupun dengan sudut luar biasa adalah berbeda meskipun pada titik yang sama

Bahkan ada titik yang memiliki perbedaan kesalahan relatif yang cukup jauh antara

pengukuran dengan sudut biasa dan pengukuran dengan sudut luar biasa Seperti

hasil perhitungan pada titik D saat sudut biasa memiliki kesalahan relatif 21 dan

saat sudut luar biasa memiliki kesalahan 08 Perbedaan ini mungkin disebabkan

karena beberapa faktor diantaranya kesalahan dalam membaca benang kesalahan

paralaks atau kesalahan-kesalahan lainnya yang mengganggu keakuratan dari datayang didapat Selain itu jika kita memperhatikan kesalahan relatif di titik A yang

mencapai 25 maka ada sebaiknya jika kita tidak menggunakan angka tersebut

untuk kepentingan lebih lanjut

Setelah mendapatkan kesalahan relatif dari masing-masing titik saat

pengukuran sudut biasa maupun sudut luar biasa selanjutnya adalah mencari

besaran kesalahan relatif total yang didapat dengan cara menjumlahkan angka

kesalahan relatif di tiap-tiap titik saat pengukuran dengan sudut biasa dan luar biasa

lalu membagi dua sama besar Hal ini dikarenakan kita melakukan pengukuran

selama 2 kali sehingga kita tidak dapat menggunakan salah satu kesalahan relatif

dari sebuah titik melainkan mencari rata-rata dari kesalahana relatif saat sudut biasa

dan kesalahan relatif saat sudut luar biasa

Setelah angka tersebut diperoleh selanjutnya adalah mencari rata-rata dari rata-

rata kesalahan relatif masing-masing titik pengukuran Untuk memperoleh hasil

tersebut kita tinggal menjumlahkan semua rata-rata kesalahan relatif yang didapat

sebelumnya lalu membagi sejumlah banyaknya titik pengukuran Besarnya

kesalahan relatif total pada pengukuran kali ini adalah 1204 Meskipun kesalahan

relatif dari pengukuran kali ini sekitar plusmn 10 ada baiknya saat kita melakukan

pengukuran kembali kesalahan relatif yang diperoleh dibawah angka tersebut

Setelah memperoleh kesalahan relatif jarak praktikan selanjutnya mencari

kesalahan relatif sudut Kesalahan relatif sudut adalah besarnya penyimpangan

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1721

sudut yang tidak sesuai dengan prosedur dan referensi literatur Kesalahan relatif

sudut diperoleh dengan menggunakan rumus

= minus 19830960983216 100

SLB Arsquo dipilih untuk mempermudah menghitung besarnya selisih sudut

yang tidak sesuai dengan literatur yang ada Menurut teori seharusnya SLB Arsquo

bernilai 1800 namun fakta dilapangan ternyata SLB di Arsquo tidak mencapai 1800

Sehingga adanya kesalahan relatif pada pengukuran sudut tersebut Selisih antara

sudut SLB Arsquo dengan 1800 kemudian dibandingkan dengan sudut total selama

pengukuran sudut biasa Pada pengukuran kali ini total sudut biasa sama dengansudut yang terbentuk di titik E dari pengolahan data diperoleh besarnya kesalahan

relatif sudut pada praktikum kali ini sebesar 037 Kecilnya kesalahan relatif sudut

tersebut berarti bahwa praktikan telah mengikuti prosedur dengan benar untuk

pengukuran sudut Sehingga saat penentuan titik-titik koordinat bentuk atau sketsa

titik-titik di lapangan tidak jauh berbeda dengan sketsa yang ada di kertas

Setelah mencari kesalahan relatif sudut selanjutnya adalah mencari beda

ketinggian antara rambu dengan theodolite Untuk mencari beda ketinggian antara

rambu dengan theodolite kita cukup mencari selisih antara batas tengah dengan

tinggi theodolite Alasan menggunakan batas tengah karena batas tengah sejajar

dengan theodolite sehingga dapat diperoleh beda ketinggian dengan rumus yang

telah dipaparkan sebelumnya Beda ketinggian ini juga dapat kita gunakan untuk

mencari ketinggian posisi rambu dari theodolite jika kita mengasumsikan titik

peletakan theodolite sebagai datumnya Menurut literatur yang ada permukaan

tanah yang digunakan sebagai lokasi pengukuran ada baiknya memiliki ketinggian

yang sama Namun data yang diperoleh dilapangan permukaan tanah di lapangan

GK Fakultas Teknik tidak rata Permukaan tanah antara titik A sampai titik E

memiliki bentuk yang miring dengan kemiringan tertentu Tapi untuk praktikum

kali ini beda ketinggian dan permukaan tanah yang berbeda tidak terlalu masalah

karena pada praktikum kali ini yang ingin dicari hanya sudut di masing-masing titik

dan koordinat-koordinatnya

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1821

Tujuan utama dari praktikum ini adalah memindahkan keadaan di lapangan

ke media lain seperti kertasautocad dll Untuk memindahkan titik-titik tersebut

kita perlu mengetahui koordinat-koordinat titik dari setiap titik pengukuran (A B C

D E) koordinat-koordinat tersebut diperoleh dengan melakukan perhitungan secara

analitis Langkah pertama adalah mencari besarnya SIM dari setiap titik SIM dapat

pula diibaratkan sebagai besarnya sudut dari setiap titik terhadap titik acuan SIM

diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut

983080983081 = 983083 2

Setelah memperoleh SIM dari setiap titik pengukuran selanjutnya kita

mencari sumbu-X dan sumbu-Y dari setiap titik pengukuran Untuk menentukan

keduanya dapat digunakan ilustrasi sebagai berikut

A B (XY)

αdeg

(00)

Anggap (00) merupakan titik tempat peletakan theodolite dan αdeg merupakan

besarnya SIM yang diperoleh Dengan menggunakan prinsip trigonometri pada

sebuah segitiga kita dapat menentukan nilai dari X dan Y Untuk mencari nilai X

kita tinggal mengalikan Doptis dengan sinus αdeg dan untuk mencari nilai dari Y kita

tinggal mengalikan Doptis dengan cosinus αdeg Setelah semua titik-titik koordinat

kita peroleh kita dapat dengan mudah menggambarkan keadaan di lapangan di

kertas dengan menggunakan bantuan Ms Exel Penggambaran keadaan di lapangan

dapat dilihat dibagian pengolahan data

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1921

3 Analisa Kesalahan

Pada percobaan pengukuran sudut terdapat beberapa kesalahan yang terjadi

sehingga mengakibatkan hasil yang didapat memiliki kekurangan yang tidak

maksimal Kesalahan-kesalahan yang terjadi diantaranya

a Instrumen percobaan yang tidak terpasang dengan benar seperti pemasangan

theodolit penempatan rambudan pemasangan statif

b Permukaan tanah di lapangan yang tidak rata sehingga saat melakukan

pengukuran jarak lapangan (Dfield) hasil yang didapat tidak maksimal

c Pembacaan batas atas batas tengah dan batas bawah di titik-titik pengukuran

yang kurang akurat Hal ini bisa disebabkan karena kesalahan instrumental alatatau kesalahan praktikan dalam membacanya

d Rambu yang tidak berdiri dengan tegak sehingga mengganggu dalam membaca

batas atas batas tengah dan batas bawah

e Kesalahan praktikan dalam pembacaan batas atas batas tengah dan batas

bawah yang disebabkan karena factor human error

H Kesimpulan

1 Besar sudut horizontal masing-masing titik adalah sebagai berikut

No TitikSudut Horizontal

SB SLB

983089 983105 983088983216 983088983079 983088983079983079 983085

983090 983106 983091983090983216983088983091983079983089983088983074 983085

983091 983107 983093983094983216983089983091983079983093983093983074 983085

983092 983108 983094983097983216983089983092983079983093983088983074 983085

983093 983109 983096983090983216983090983090983079983088983093983074 983085

983094 983109983079 983085 983090983094983090983216983089983095983079983088983093983074

983095 983108983079 983085 983090983092983096983216983093983089983079983088983074

983096 983107983079 983085 983090983091983094983216983088983095983079983089983093983074

983097 983106983079 983085 983090983089983090983216983090983094983079983090983093983074

983089983088 983105983079 983085 983089983095983097983216983092983089983079983092983088983074

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 2021

2 Besar sudut vertikal (VA) untuk pengukuran pergi sebesar 900 dan saat pengukuran

pulang 2700

3 Kesalahan relatif total untuk jarak dari percobaan ini sebesar 1204

4 Kesalahan relatif sudut sebesar 037

5 Pengukuran jarak lebih akurat jika menggunakan theodolit dibandingkan meteran

Hal ini dikarenakan saat menggunakan meteran hasil yang didapat kurang akurat

yang disebabkan berbagai faktor seperti kontur tanah dan hal lain yang

mempengaruhi pengukuran

6 Titik-titik koordinat masing-masing titik adalah sebagai berikut

Titik A (799 002)Titik B (677 -427)

Titik C (712 -1088)

Titik D (598 -1592)

Titik E (-138 -1393)

I Referensi

Pedoman Praktikum Ilmu Ukur Tanah 2011 Laboratorium Survey dan Pemetaan

Departemen Teknik Sipil UI

PPT horizontal distance Ilmu Ukur Tanah Depok 2011

httpfaisalasharnetp=486=1

J Lampiran

Praktikan sedang melakukan pembacaan praktikan sedang melakukan penembakan

batas atastengahdan bawah

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 2121

Praktikan sedang melakukan diskusi praktikan sedang memegang rambu

dengan asisten praktikum

Page 3: Modul I ; Pengukuran Sudut

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 321

Untuk menentukan

harus dipenuhi yait

1 Garis awal ata

2 Arah perputara

3 Jarak Sudut (h

Pada saat pen

misalnya bila mun

ditunjukkan dalam

dan B dapat diketa

theodolit yang diardua jurusan yaitu

sektor-sektor Koo

yang sudah diketah

cara sebagai beriku

1 Ukur tinggi t

misalnya Y me

2 Arahkan terop

3 Baca besar sud

bull Rumus yang di

sudut dari pengukuran di lapangan terdapat

u

acuan

n

rga sudut)

ukuran di lapangan seharusnya dipakai pr

gkin selalu mengukur sudut searah jarum j

buku lapangan dengan sebuah sketsa Sudu

hui dengan menghitung selisih pembacaan

hkan ke A dan B Ada empat cara untuk mdengan cara reiterasi repetisi mengukur j

dinat suatu titik dapat dihitung berdasarka

ui koordinatnya Sedangkan sudut vertikal

eodolit dari as teropong (sumbu I) sam

ter

ng ke rambu pada ketinggian Y meter

ut vertikal

pakai untuk menentukan posisi atau letak da

XA = XT + dTA sin αTA

YA = YT + dTA cos αTA

tiga persyaratan yang

osedur yang seragam

am dan arah putaran

antara dua jurusan A

sudut horizontal pada

nentukan sudut antararusan dan mengukur

n suatu titik referensi

apat diketahui dengan

ai permukaan tanah

i suatu titik adalah

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 421

Keterangan

αTA = azimuth TA

T = Titik referensi

dTA = Jarak antara titik A dan B

bull besarnya d dapat dihitung dengan rumus

d = 100 (a-b) cos2 (90

ondash α)

bull beda tinggi dapat dihitung dengan rumus

∆ t = 50 (a ndash b) sin 2α

Keterangan

a = pembacaan batas atas

b = pembacaan batas bawah

α = sudut vertikal

D Cara Kerja

1 Menyiapkan semua peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan praktikum

pengukuran sudut

2 Memasang statif ditempat yang diinginkan

3 Menentukan 5 titik sebagai titik peletakan patok lalu tentukan titik pertama sebagai

titik A titik kedua sebagai titik B dan seterusnya hingga titik yang terakhir

4 Memasang theodolit dengan benar lalu kencangkan

5 Memasang patok di kelima titik tersebut

6 Mengatur sedemikian rupa sehingga gelembung air pada nivo berada di tengah-

tengah

7 Mengatur sedemikian pula sehingga gelembung air pada waterpass berada di

tengah-tengah

8 Meletakkan titik ke-enam tegak lurus terhadap theodolit dengan cara melihat pada

lensa kecil yang terdapat pada theodolit lalu gerak-gerakan tangan dibawah

theodolit hingga terlihat di cermin Setelah itu letakkan titik tepat di posisi saat

tangan terlihat di cermin Dengan cara ini maka dipastikan patok tegak lurus

dengan thedolit

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 521

9 Mengatur VA sebesar 900

0rsquo 0rsquorsquo dan HA sebesar 00

0rsquo 0rsquorsquo (dapat pula dilakukan

dengan menekan tombol hold hingga muncul angka 0)

10 Meletakkan rambu di belakang titik (posisikan rambu berdiri secara lurus)

11 Meluruskan theodolit dengan rambu Untuk memastikan theodolit lurus dengan

rambu lihat tanda segitiga yang terdapat di teropong kecil pada theodolit lalu atur

agar segitiga tersebut berhimpitan dengan rambu

12 Setelah dipastikan theodolit lurus dengan rambu mengunci theodolit dengan

memutar sekrup yang ada di theodolit Hal ini bertujuan agar theodolit tidak

bergerak

13 Mencatat batas atas (garis yang paling atas) batas tengah (garis yang terletakditengah-tengah) dan batas bawah (garis yang paling bawah) yang tertera pada

theodolit

14 Setelah itu melakukan pengukuran sudut untuk titik kedua atau titik B

15 Memindahkan rambu dari titik A ke titik B

16 Membuka pengunci theodolit dengan cara memutar sekrup pengunci kembali

namun arahnya berlawanan

17 Dengan cara yang sama meluruskan theodolit dengan rambu pada titik B

18 Mengunci theodolit dengan memutar sekrup pengunci

19 Mencatat besarnya HA yang tertera di layar theodolit

20 Mencatat batas atas batas tengah dan batas bawah seperti pada langkah 13

21 Mengulangi langkah 15-20 hingga titik ke 5 atau titik E

22 Setelah mencatat batas atas batas tengah dan batas bawah titik E mengatur

kedudukan HA menjadi 1800 dengan cara memutar theodolite dan VA menjadi

2700

dengan cara memutar teropong yang ada di theodolite dan memutar sekrup

yang ada di theodolite

23 Melakukan kembali pengukuran sudut dari titik Ersquo ke titik Arsquo seperti prosedur

sebelumnya

24 Mengukur dan mencatat ketinggian theodolit dari permukaan tanah dengan

menggunakan rambu

25 Mengukur dan mencatat jarak antara titik acuan dengan kelima titik dengan

menggunakan meteran

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 621

26 Mengolah data hasil percobaan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan

E Data Pengamatan

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan diperoleh data sebagai berikut

No Patok BA BT BBSudut Horizontal Sudut

Vertikal

Tinggi

AlatSB SLB

1 A 143 139 135 0deg 0 0 -

90deg

138

2 B 132 128 124 32deg0310 -

3 C 128 122 115 56deg1355 -

4 D 115 105 98 69deg1450 -

5 E 112 105 98 82deg2205 -

6 E 112 105 985 - 262deg1705

270deg

7 D 112 105 985 - 248deg510

8 C 127 121 115 - 236deg0715

9 B 132 128 124 - 212deg2625

10 A 144 140 136 - 179deg4140

Keterangan ) dalam satuan cm

BA Batas atas

BT Batas tengah

BB Batas bawah

SB Sudut biasa

SLB Sudut luar biasa

bull Tabel jarak titik dilapangan dengan menggunakan meteran

No Titik dfield

983089 983105 983089983088

983090 983106 983096983086983090

983091 983107 983089983089983086983095

983092 983108 983089983091983086983091983097

983093 983109 983089983091983086983093983097

) dalam satuan meter

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 721

F Pengolahan Data

bull Menghitung besarnya Doptis

Doptis merupakan jarak antara titik dengan theodolit berdasarkan data yang

didapat dari hasil penembakan dengan menggunakan theodolit Untuk menghitung

besarnya Doptis digunakan rumus

= 100( minus )

Sehingga berdasarkan praktikum yang telah dilakukan besarnya Doptis untuk

masing-masing titik adalah sebagai berikut

Titik A Doptis = 100 (BA-BB)

= 100(143 ndash 135)

= 800 cm = 8 m

Titik B Doptis = 100 (BA-BB)

= 100(132 ndash 124)

= 800 cm = 8 m

Titik C Doptis = 100 (BA-BB)

= 100(128 ndash 115)= 1300 cm = 13 m

Titik D Doptis = 100 (BA-BB)

= 100(115-98)

= 1700 cm = 17 m

Titik E Doptis = 100 (BA-BB)

= 100(112-98)= 1400 cm = 14 m

Titik Ersquo Doptis = 100 (BA-BB)

= 100(112-985)

= 1350 cm = 135 m

Titik Drsquo Doptis = 100 (BA-BB)

= 100(112-985)

= 1350 cm =135 m

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 821

Titik Crsquo Doptis = 100 (BA-BB)

= 100(127-115)

= 1200 cm = 12 m

Titik Brsquo Doptis = 100 (BA-BB)

= 100(132-124)

= 800 cm = 8 m

Titik Arsquo Doptis = 100 (BA-BB)

= 100(144-136)

= 800 cm = 8 m

bull Menghitung besarnya kesalahan relatif jarak

Menghitung besarnya kesalahan relatif jarak digunakan untuk mengetahui

besarnya persentase penyimpangan antara Doptis dengan Dfield Hal ini juga dapat

digunakan sebagai acuan dalam menilai besar kecilnya kesalahan yang dilakukan

selama praktikum Untuk mengetahui besarnya kesalahan relative (KR) dapat

dihitung dengan menggunakan rumus

983115983122 = 983108983145983141983148983140 minus983108983151983152983156983145983155

983108983151983152983156983145983155 983160100

Sehingga diperoleh KR dari masing-masing titik adalah sebagai berikut

Titik A = 100

= 25

Titik B = 100

= 25

Titik C =

100

= 10

Titik D = 100

= 21

Titik E = 100

= 29

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 921

Titik Ersquo = 100

= 06

Titik Drsquo = 100

= 08

Titik Crsquo = 100

= 25

Titik Brsquo = 100

= 25

Titik Arsquo = 100

= 25

KRa =(25 + 25) = 25

KRb =(25 + 25) = 25

KRc =(10+25) = 625

KRd =

(21 + 08) = 109

KRe =(29+06) = 35

KRtotal =(25+25+625+109+35)x = 1204

bull Menghitung Kesalahan Relatif Sudut

Untuk menghitung besarnya kesalahan relatif sudut digunakan rumus

= minus 180983216 100

Sehingga untuk percobaan tersebut diperoleh hasil sebagai berikut

= minus 180983216 100

= 17998321641prime40 minus 1809832168298321622prime08 100

= 037

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1021

bull Menghitung selisih tinggi alat dengan batas tengah

Untuk menghitung selisih (

Δ) antara tinggi alat dengan batas tengah

digunakan rumus

Δ = 983164983124 983137983148983137983156 minus B983124983164 Sehingga untuk percobaan tersebut didapatkan hasilnya sebagai berikut

No Titik Talat BT ∆H

983089 983105 983089983091983096 983089983091983097 983089

983090 983106 983089983091983096 983089983090983096 983089983088

983091 983107 983089983091983096 983089983090983090 983089983094

983092 983108 983089983091983096 983089983088983093 983091983091

983093 983109 983089983091983096 983089983088983093 983091983091

983094 983109983079 983089983091983096 983089983088983093 983091983091

983095 983108983079 983089983091983096 983089983088983093 983091983091

983096 983107983079 983089983091983096 983089983090983089 983089983095

983097 983106983079 983089983091983096 983089983090983096 983089983088

983089983088 983105983079 983089983091983096 983089983092983088 983090

) satuan dalam cm

bull Menentukan titik koordinat masing-masing titik

Penentuan titik koordinat disetiap titik diperlukan untuk mengetahui letak

atau posisi titik dilapangan Selain untuk mengetahui letak atau posisi titik-titik

penembakan kita juga dapat menggambarkan sketsa dari letak-letak titik tembak di

atas kertas melalui perhitungan Untuk mengetahui titik koordinat X dan Y

terlebih dahulu kita mencari SIM SIM ini bertujuan agar kita mengetahui sudut

elevasi dari titik satu ke titik lainnya Rumus untuk mencari SIM adalah sebagai

berikut

983080983081 = 983083 2

Setelah kita mengetahui besarnya sudut elevasi dari titik yang satu dengan

titik lainnya maka kita dapat menentukan titik koordinat setiap titik dengan rumus

= 983155983145983150

= 983139983151983155

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1121

Untuk praktiku

No Titik

1 A

2 B

3 C

4 D

5 E

Letak titik-titik

Keterangan T

Sketsa besarny

983085983089983096

983085983089983094

983085983089983092

983085983089983090

983085983089983088

983085983096

983085983094

983085983092

983085983090

983088

983090

983088

kali ini diperoleh hasil sebagai berikut

SB SLB SIM (α)

0deg 0 0 179deg4140 89deg5050

32deg0310 212deg2625 122deg14475

56deg1355 236deg0715 146deg1035

69deg1450 248deg510 159deg255

82deg2205 262deg1705 172deg1935

tembak di lapangan digambarkan sebagai b

heodolite terletak di titik (00)

a sudut di tiap-tiap titik digambarkan sebagai

B

C

DE

983090 983092 983094 983096

optistitik koordinat

X Y

8 799 002

8 677 -427

13 712 -1088

17 598 -1592

14 187 -1387

rikut

berikut

A

983089983088

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1221

G Analisa

1 Analisa Praktikum

Praktikum dimulai dengan mengambil peralatan dari laboratorium survey dan

pemetaan Kemudian menuju ke lokasi survey Praktikum pengukuran sudut

dilakukan disekitar area lapangan GK Fakultas Teknik Theodolite ditempatkan di

tempat teduh sekitar lapangan tersebut untuk menghindari pembiasan cahaya saat

melakukan pengukuran dengan theodolite dan juga sebagai langkah antisipasi jika

turun hujan sedangkan kelima patok diletakkan di depan theodolit pada jarak yang

telah ditentukan Pada praktikum kali ini patok ditempatkan pada jarak yang tidak

terlalu jauh karena terhalang oleh pepohonan yang ada disekitar lokasi praktikum

permukaan tanah di lokasi praktikum juga memiliki ketinggian yang berbeda dan

bersifat keras Suhu saat melakukan pengukuran termasuk suhu yang tinggi dengan

kecepatan angin yang tidak terlalu besar

Praktikum ini bertujuan untuk memindahkan titik-titik pengukuran yang ada

dilapangan ke media kertas dengan bantuan autocad dan grafik pada exel Oleh

karena itu sebelum memindahkan pemetaan titik-titik tersebut kita terlebih dahulu

harus mengetahui besar sudut horizontal dan sudut vertikal dari setiap titik tembak

menentukan koordinat titik tembak tersebut yang didapat dari hasil perhitungan

secara analitis menghitung azimuth suatu arah dan menghitung kesalahan indeks

yang terjadi selama pengukuran

Pengukuran sudut dalam dilakukan dengan 4 metode yaitu metode reiterasi

repetisi mengukur jurusan dan mengukur sektor-sektor Namun pada praktikum

kali ini digunakan metode mengukur jurusan Metode ini dipilih karena dianggap

lebih mudah dalam pelaksanaanya dibandingkan dengan metode lainnya Langkah

pertama dalam pengukuran disudut adalah menentukan 5 titik (A B C D E) dan

memasang patok di kelima titik tersebut Kemudian mengatur kemiringan theodolite

agar tegak lurus dengan permukaan tanah dengan cara mengatur sekrup pengatur

nivo agar berada di tengah-tengah lingkaran Setelah memastikan theodolite tegak

lurus dengan permukaan tanah praktikan mengatur sudut VA sebesar 900 terhadap

rambu dan HA sebesar 00

terhadap posisi theodolite Setelah theodolite terpasang

praktikan melakukan pengukuran pertama

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1321

Pada tahap persiapan waktu yang dibutuhkan untuk mengatur nivo agar

gelembung udara tepat di tengah memakan waktu yang cukup lama Hal ini

disebabkan karena letak statif yang miring Posisi statif memang tidak harus lurus

karena dapat diatur dengan menggunakan sekrup pengatur nivo namun untuk

mempercepat proses pengukuran ada baiknya jika statif tidak terpasang miring

Praktikan yang memegang rambu di belakang patok terkadang tidak melakukan

tugasnya dengan baik Sering terjadi rambu tidak berdiri tegak lurus dan

ditempatkan tidak dibelakang patok sehingga menyulitkan praktikan yang bertugas

mencatat batas atas batas tengah dan batas bawah di theodolite Kurangnya

pengalaman atau pertama kalinya praktikan menggunakan theodolitemengakibatkan lamanya dalam melihat dan mencatat BABT dan BW dari setiap

titik Namun dalam praktikum kali ini meskipun praktikum berjalan lama angka-

angka hasil pembacaan di theodolite diperiksa hingga berkali-kali sehingga

keakuratan dalam pembacaan di theodolite sudah tidak diragukan lagi Selama

pengukuran pratikan terkadang lupa untuk melihat apakah gelembung nivo dan

waterpass masih berada ditengah atau sudah bergeser sehingga terkadang

diingatkan terlebih dahulu oleh asisten praktikum Namun pada pengukuran-

pengukuran selanjutnya praktikan lebih cepat tanggap untuk melihat posisi dari

gelembung nivo dan waterpass

Pada pengukuran pertama atau pengukuran di titik A memakan waktu yang

lebih lama dibandingkan pengukuran di titik-titik selanjutnya Banyak perbedaan

dan perdebatan dalam menentukan batas atas batas tengah dan batas bawah dari

praktikan Angka yang dibaca setiap praktikan berbeda-beda sehingga dibuat

kesepakatan dengan membandingkan hasil pembacaan dari asisten praktikum

Mungkin hal ini terjadi karena pertama kalinya praktikan menggunakan theodolite

meskipun seharusnya kejadian tersebut dapat diminimalisasi karena dapat

menghambat proses pengukuran

Pengukuran di titik-titik selanjutnya tidaklah jauh berbeda dengan pengukuran

pada titik A hanya saja terkadang theodolite lupa dikunci oleh praktikan sebelum

melakukan penembakan dan sekrup pengatur sudut vertikal yang tanpa sengaja

menyentuhnya sehingga sudut vertikal berubah Pembacaan nilai-nilai yang

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1421

diperlukan (batas atasbatas tengah dan batas bawah) di titik BCDdan E juga

tidak jauh berbeda dengan pengukuran pada titik A namun waktu yang diperlukan

lebih cepat dibandingkan pengukuran saat di titik A Hal ini dikarenakan karena

praktikan mulai mengerti bagaimana menggunakan theodolite secara baik dan

benar

Setelah melakukan pengukuran di titik E dengan menggunakan sudut biasa

kemudian melakukan pengukuran dari E kembali ke A namun menggunakan sudut

luar biasa Melakukan pengukuran dengan sudut biasa dan sudut luar biasa

berdasarkan langkah-langkah yang ada di metode pengukuran secara reiterasi dan

juga untuk meminimalisasi kesalahan dalam pengukuran Pertama-tama praktikanmengubah sudut vertikal dari 90

0 menjadi 270

0dengan

cara memutar teropong

hingga tertera angka mendekati 2700 pada sudut VA kemudian memutar sekrup

pengatur sudut VA yang ada di theodolite hingga muncul angka 2700 Pemilihan

sudut 2700 dikarenakan syarat penggunaan theodolite harus tegak lurus terhadap

rambu dan pilihan untuk sudut yang tegak lurus terhadap rambu hanya 900 dan 270

0

Jika kita menggunakan sudut 900 sebagai sudut biasa berarti kita menggunakan

sudut 2700 sebagai sudut luar biasa agar syarat theodolite harus tegak lurus dapat

terpenuhi dan pengukuran dapat dilakukan Karena sudut vertikal nya diubah

menjadi 2700 maka sudut horizontalnya juga harus diubah dari 0

0 menjadi 180

0

Untuk mengubah sudut horizontalnya pertama-tama menjumlahkan hasil

pembacaan sudut horizontal di titik E dari hasil pembacaan dengan menggunakan

sudut biasa ditambahkan dengan 1800 Sudut horizontal diubah menjadi 180

0 agar

mendapatkan hasil yang sesuai dengan pengukuran pada sudut biasa Setelah

didapatkan nilai dari hasil penjumlahan tersebut putar theodolite dan atur sekrup

pengatur sudut horizontal hingga sudut yang muncul sesuai dengan hasil

penjumlahan tersebut Setelah pengakuran sudut vertikal dan horizontal praktikan

melakukan kembali pengukuran dari titik E hingga titik A

2 Analisa Hasil

Setelah melakukan pengukuran dan mengambil data-data yang diperlukan saat

pengukuran dilapangan kemudian data tersebut diolah untuk memperoleh besaran-

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1521

besaran yang ingin diketahui Besaran yang pertama kali dicari adalah jarak optis

( Doptis) dari tiap-tiap titik dan kesalahan relatifnya Untuk mencari Doptis

seharusnya menggunakan rumus 100(BA-BB)cos2(90o ndash α) namun pada pengukuran

kali ini cos2 (90

ondash α) karena α pada pengukuran kali ini 90

0 sehingga cos

2 (90

ondash α)

bernilai 1 dan bilangan yang dikalikan dengan 1 akan bernilai bilangan itu sendiri

sehingga dalam perhitungan dapat untuk tidak dituliskan Dari pengolahan data

untuk jarak optis diperoleh hasil bahwa jarak optis di tiap-tiap titik saat melakukan

pengukuran dengan sudut biasa maupun luar biasa tidak jauh berbeda Hal ini

berarti praktikan telah menjalankan pengukuran sesuai dengan prosedur yang

diberikan Namun meskipun pengukuran telah mengikuti prosedur yang diberikanpengukuran tidak dapat dikatakan sempurna karena masih terjadinya kesalahan

relatif pada pengukuran tersebut

Selanjutnya adalah mencari besarnya jarak lapangan antara theodolite dan

patok dengan menggunakan alat ukur meteran Dari hasil yang diperoleh ternyata

jarak antara theodolite dan patok saat menggunakan meteran dan theodolite

berbeda Hasil pengukuran pada meteran terkadang keakuratannya diragukan

karena pengukuran dengan menggunakan meteran Keakuratan tersebut dipengaruhi

karena hal-hal lain yang mengganggu dalam pengukuran Contohnya saat praktikum

kali ini seperti rerumputan yang ada di sekeliling lapangan survey salah saat

membaca meteran kurang lurusnya meteran saat menariknya dll

Setelah memperoleh jarak optis pengolahan data selanjutnya adalah mencari

besarnya kesalahan relatif jarak dengan membandingkan jarak yang diperoleh

dengan menggunakan theodolite dan jarak yang diperoleh dengan menggunakan

meteran Adapun formula perhitungannya adalah sebagai berikut

K983122 = 983108983145983141983148983140 minus 983108983151983152983156983145983155983108983151983152983156983145983155 983160100

Dfield adalah jarak yang diukur dengan menggunakan meteran dan Doptis adalah

jarak yang diukur dengan menggunakan theodolite Kesalahan relatif dari masing-

masing titik memiliki nilai yang beragam saat pengukuran dengan sudut biasa

maupun pengukuran dengan sudut luar biasa Ada titik yang memiliki kesalahan

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1621

relatif terkecil pada titik Ersquo sebesar 06 namun terdapat pula titik yang memiliki

kesalahan relatif yang besar yaitu di titik A dengan KR=25

Besarnya kesalahan relatif saat melakukan pengukuran dengan sudut biasa

ataupun dengan sudut luar biasa adalah berbeda meskipun pada titik yang sama

Bahkan ada titik yang memiliki perbedaan kesalahan relatif yang cukup jauh antara

pengukuran dengan sudut biasa dan pengukuran dengan sudut luar biasa Seperti

hasil perhitungan pada titik D saat sudut biasa memiliki kesalahan relatif 21 dan

saat sudut luar biasa memiliki kesalahan 08 Perbedaan ini mungkin disebabkan

karena beberapa faktor diantaranya kesalahan dalam membaca benang kesalahan

paralaks atau kesalahan-kesalahan lainnya yang mengganggu keakuratan dari datayang didapat Selain itu jika kita memperhatikan kesalahan relatif di titik A yang

mencapai 25 maka ada sebaiknya jika kita tidak menggunakan angka tersebut

untuk kepentingan lebih lanjut

Setelah mendapatkan kesalahan relatif dari masing-masing titik saat

pengukuran sudut biasa maupun sudut luar biasa selanjutnya adalah mencari

besaran kesalahan relatif total yang didapat dengan cara menjumlahkan angka

kesalahan relatif di tiap-tiap titik saat pengukuran dengan sudut biasa dan luar biasa

lalu membagi dua sama besar Hal ini dikarenakan kita melakukan pengukuran

selama 2 kali sehingga kita tidak dapat menggunakan salah satu kesalahan relatif

dari sebuah titik melainkan mencari rata-rata dari kesalahana relatif saat sudut biasa

dan kesalahan relatif saat sudut luar biasa

Setelah angka tersebut diperoleh selanjutnya adalah mencari rata-rata dari rata-

rata kesalahan relatif masing-masing titik pengukuran Untuk memperoleh hasil

tersebut kita tinggal menjumlahkan semua rata-rata kesalahan relatif yang didapat

sebelumnya lalu membagi sejumlah banyaknya titik pengukuran Besarnya

kesalahan relatif total pada pengukuran kali ini adalah 1204 Meskipun kesalahan

relatif dari pengukuran kali ini sekitar plusmn 10 ada baiknya saat kita melakukan

pengukuran kembali kesalahan relatif yang diperoleh dibawah angka tersebut

Setelah memperoleh kesalahan relatif jarak praktikan selanjutnya mencari

kesalahan relatif sudut Kesalahan relatif sudut adalah besarnya penyimpangan

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1721

sudut yang tidak sesuai dengan prosedur dan referensi literatur Kesalahan relatif

sudut diperoleh dengan menggunakan rumus

= minus 19830960983216 100

SLB Arsquo dipilih untuk mempermudah menghitung besarnya selisih sudut

yang tidak sesuai dengan literatur yang ada Menurut teori seharusnya SLB Arsquo

bernilai 1800 namun fakta dilapangan ternyata SLB di Arsquo tidak mencapai 1800

Sehingga adanya kesalahan relatif pada pengukuran sudut tersebut Selisih antara

sudut SLB Arsquo dengan 1800 kemudian dibandingkan dengan sudut total selama

pengukuran sudut biasa Pada pengukuran kali ini total sudut biasa sama dengansudut yang terbentuk di titik E dari pengolahan data diperoleh besarnya kesalahan

relatif sudut pada praktikum kali ini sebesar 037 Kecilnya kesalahan relatif sudut

tersebut berarti bahwa praktikan telah mengikuti prosedur dengan benar untuk

pengukuran sudut Sehingga saat penentuan titik-titik koordinat bentuk atau sketsa

titik-titik di lapangan tidak jauh berbeda dengan sketsa yang ada di kertas

Setelah mencari kesalahan relatif sudut selanjutnya adalah mencari beda

ketinggian antara rambu dengan theodolite Untuk mencari beda ketinggian antara

rambu dengan theodolite kita cukup mencari selisih antara batas tengah dengan

tinggi theodolite Alasan menggunakan batas tengah karena batas tengah sejajar

dengan theodolite sehingga dapat diperoleh beda ketinggian dengan rumus yang

telah dipaparkan sebelumnya Beda ketinggian ini juga dapat kita gunakan untuk

mencari ketinggian posisi rambu dari theodolite jika kita mengasumsikan titik

peletakan theodolite sebagai datumnya Menurut literatur yang ada permukaan

tanah yang digunakan sebagai lokasi pengukuran ada baiknya memiliki ketinggian

yang sama Namun data yang diperoleh dilapangan permukaan tanah di lapangan

GK Fakultas Teknik tidak rata Permukaan tanah antara titik A sampai titik E

memiliki bentuk yang miring dengan kemiringan tertentu Tapi untuk praktikum

kali ini beda ketinggian dan permukaan tanah yang berbeda tidak terlalu masalah

karena pada praktikum kali ini yang ingin dicari hanya sudut di masing-masing titik

dan koordinat-koordinatnya

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1821

Tujuan utama dari praktikum ini adalah memindahkan keadaan di lapangan

ke media lain seperti kertasautocad dll Untuk memindahkan titik-titik tersebut

kita perlu mengetahui koordinat-koordinat titik dari setiap titik pengukuran (A B C

D E) koordinat-koordinat tersebut diperoleh dengan melakukan perhitungan secara

analitis Langkah pertama adalah mencari besarnya SIM dari setiap titik SIM dapat

pula diibaratkan sebagai besarnya sudut dari setiap titik terhadap titik acuan SIM

diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut

983080983081 = 983083 2

Setelah memperoleh SIM dari setiap titik pengukuran selanjutnya kita

mencari sumbu-X dan sumbu-Y dari setiap titik pengukuran Untuk menentukan

keduanya dapat digunakan ilustrasi sebagai berikut

A B (XY)

αdeg

(00)

Anggap (00) merupakan titik tempat peletakan theodolite dan αdeg merupakan

besarnya SIM yang diperoleh Dengan menggunakan prinsip trigonometri pada

sebuah segitiga kita dapat menentukan nilai dari X dan Y Untuk mencari nilai X

kita tinggal mengalikan Doptis dengan sinus αdeg dan untuk mencari nilai dari Y kita

tinggal mengalikan Doptis dengan cosinus αdeg Setelah semua titik-titik koordinat

kita peroleh kita dapat dengan mudah menggambarkan keadaan di lapangan di

kertas dengan menggunakan bantuan Ms Exel Penggambaran keadaan di lapangan

dapat dilihat dibagian pengolahan data

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1921

3 Analisa Kesalahan

Pada percobaan pengukuran sudut terdapat beberapa kesalahan yang terjadi

sehingga mengakibatkan hasil yang didapat memiliki kekurangan yang tidak

maksimal Kesalahan-kesalahan yang terjadi diantaranya

a Instrumen percobaan yang tidak terpasang dengan benar seperti pemasangan

theodolit penempatan rambudan pemasangan statif

b Permukaan tanah di lapangan yang tidak rata sehingga saat melakukan

pengukuran jarak lapangan (Dfield) hasil yang didapat tidak maksimal

c Pembacaan batas atas batas tengah dan batas bawah di titik-titik pengukuran

yang kurang akurat Hal ini bisa disebabkan karena kesalahan instrumental alatatau kesalahan praktikan dalam membacanya

d Rambu yang tidak berdiri dengan tegak sehingga mengganggu dalam membaca

batas atas batas tengah dan batas bawah

e Kesalahan praktikan dalam pembacaan batas atas batas tengah dan batas

bawah yang disebabkan karena factor human error

H Kesimpulan

1 Besar sudut horizontal masing-masing titik adalah sebagai berikut

No TitikSudut Horizontal

SB SLB

983089 983105 983088983216 983088983079 983088983079983079 983085

983090 983106 983091983090983216983088983091983079983089983088983074 983085

983091 983107 983093983094983216983089983091983079983093983093983074 983085

983092 983108 983094983097983216983089983092983079983093983088983074 983085

983093 983109 983096983090983216983090983090983079983088983093983074 983085

983094 983109983079 983085 983090983094983090983216983089983095983079983088983093983074

983095 983108983079 983085 983090983092983096983216983093983089983079983088983074

983096 983107983079 983085 983090983091983094983216983088983095983079983089983093983074

983097 983106983079 983085 983090983089983090983216983090983094983079983090983093983074

983089983088 983105983079 983085 983089983095983097983216983092983089983079983092983088983074

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 2021

2 Besar sudut vertikal (VA) untuk pengukuran pergi sebesar 900 dan saat pengukuran

pulang 2700

3 Kesalahan relatif total untuk jarak dari percobaan ini sebesar 1204

4 Kesalahan relatif sudut sebesar 037

5 Pengukuran jarak lebih akurat jika menggunakan theodolit dibandingkan meteran

Hal ini dikarenakan saat menggunakan meteran hasil yang didapat kurang akurat

yang disebabkan berbagai faktor seperti kontur tanah dan hal lain yang

mempengaruhi pengukuran

6 Titik-titik koordinat masing-masing titik adalah sebagai berikut

Titik A (799 002)Titik B (677 -427)

Titik C (712 -1088)

Titik D (598 -1592)

Titik E (-138 -1393)

I Referensi

Pedoman Praktikum Ilmu Ukur Tanah 2011 Laboratorium Survey dan Pemetaan

Departemen Teknik Sipil UI

PPT horizontal distance Ilmu Ukur Tanah Depok 2011

httpfaisalasharnetp=486=1

J Lampiran

Praktikan sedang melakukan pembacaan praktikan sedang melakukan penembakan

batas atastengahdan bawah

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 2121

Praktikan sedang melakukan diskusi praktikan sedang memegang rambu

dengan asisten praktikum

Page 4: Modul I ; Pengukuran Sudut

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 421

Keterangan

αTA = azimuth TA

T = Titik referensi

dTA = Jarak antara titik A dan B

bull besarnya d dapat dihitung dengan rumus

d = 100 (a-b) cos2 (90

ondash α)

bull beda tinggi dapat dihitung dengan rumus

∆ t = 50 (a ndash b) sin 2α

Keterangan

a = pembacaan batas atas

b = pembacaan batas bawah

α = sudut vertikal

D Cara Kerja

1 Menyiapkan semua peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan praktikum

pengukuran sudut

2 Memasang statif ditempat yang diinginkan

3 Menentukan 5 titik sebagai titik peletakan patok lalu tentukan titik pertama sebagai

titik A titik kedua sebagai titik B dan seterusnya hingga titik yang terakhir

4 Memasang theodolit dengan benar lalu kencangkan

5 Memasang patok di kelima titik tersebut

6 Mengatur sedemikian rupa sehingga gelembung air pada nivo berada di tengah-

tengah

7 Mengatur sedemikian pula sehingga gelembung air pada waterpass berada di

tengah-tengah

8 Meletakkan titik ke-enam tegak lurus terhadap theodolit dengan cara melihat pada

lensa kecil yang terdapat pada theodolit lalu gerak-gerakan tangan dibawah

theodolit hingga terlihat di cermin Setelah itu letakkan titik tepat di posisi saat

tangan terlihat di cermin Dengan cara ini maka dipastikan patok tegak lurus

dengan thedolit

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 521

9 Mengatur VA sebesar 900

0rsquo 0rsquorsquo dan HA sebesar 00

0rsquo 0rsquorsquo (dapat pula dilakukan

dengan menekan tombol hold hingga muncul angka 0)

10 Meletakkan rambu di belakang titik (posisikan rambu berdiri secara lurus)

11 Meluruskan theodolit dengan rambu Untuk memastikan theodolit lurus dengan

rambu lihat tanda segitiga yang terdapat di teropong kecil pada theodolit lalu atur

agar segitiga tersebut berhimpitan dengan rambu

12 Setelah dipastikan theodolit lurus dengan rambu mengunci theodolit dengan

memutar sekrup yang ada di theodolit Hal ini bertujuan agar theodolit tidak

bergerak

13 Mencatat batas atas (garis yang paling atas) batas tengah (garis yang terletakditengah-tengah) dan batas bawah (garis yang paling bawah) yang tertera pada

theodolit

14 Setelah itu melakukan pengukuran sudut untuk titik kedua atau titik B

15 Memindahkan rambu dari titik A ke titik B

16 Membuka pengunci theodolit dengan cara memutar sekrup pengunci kembali

namun arahnya berlawanan

17 Dengan cara yang sama meluruskan theodolit dengan rambu pada titik B

18 Mengunci theodolit dengan memutar sekrup pengunci

19 Mencatat besarnya HA yang tertera di layar theodolit

20 Mencatat batas atas batas tengah dan batas bawah seperti pada langkah 13

21 Mengulangi langkah 15-20 hingga titik ke 5 atau titik E

22 Setelah mencatat batas atas batas tengah dan batas bawah titik E mengatur

kedudukan HA menjadi 1800 dengan cara memutar theodolite dan VA menjadi

2700

dengan cara memutar teropong yang ada di theodolite dan memutar sekrup

yang ada di theodolite

23 Melakukan kembali pengukuran sudut dari titik Ersquo ke titik Arsquo seperti prosedur

sebelumnya

24 Mengukur dan mencatat ketinggian theodolit dari permukaan tanah dengan

menggunakan rambu

25 Mengukur dan mencatat jarak antara titik acuan dengan kelima titik dengan

menggunakan meteran

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 621

26 Mengolah data hasil percobaan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan

E Data Pengamatan

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan diperoleh data sebagai berikut

No Patok BA BT BBSudut Horizontal Sudut

Vertikal

Tinggi

AlatSB SLB

1 A 143 139 135 0deg 0 0 -

90deg

138

2 B 132 128 124 32deg0310 -

3 C 128 122 115 56deg1355 -

4 D 115 105 98 69deg1450 -

5 E 112 105 98 82deg2205 -

6 E 112 105 985 - 262deg1705

270deg

7 D 112 105 985 - 248deg510

8 C 127 121 115 - 236deg0715

9 B 132 128 124 - 212deg2625

10 A 144 140 136 - 179deg4140

Keterangan ) dalam satuan cm

BA Batas atas

BT Batas tengah

BB Batas bawah

SB Sudut biasa

SLB Sudut luar biasa

bull Tabel jarak titik dilapangan dengan menggunakan meteran

No Titik dfield

983089 983105 983089983088

983090 983106 983096983086983090

983091 983107 983089983089983086983095

983092 983108 983089983091983086983091983097

983093 983109 983089983091983086983093983097

) dalam satuan meter

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 721

F Pengolahan Data

bull Menghitung besarnya Doptis

Doptis merupakan jarak antara titik dengan theodolit berdasarkan data yang

didapat dari hasil penembakan dengan menggunakan theodolit Untuk menghitung

besarnya Doptis digunakan rumus

= 100( minus )

Sehingga berdasarkan praktikum yang telah dilakukan besarnya Doptis untuk

masing-masing titik adalah sebagai berikut

Titik A Doptis = 100 (BA-BB)

= 100(143 ndash 135)

= 800 cm = 8 m

Titik B Doptis = 100 (BA-BB)

= 100(132 ndash 124)

= 800 cm = 8 m

Titik C Doptis = 100 (BA-BB)

= 100(128 ndash 115)= 1300 cm = 13 m

Titik D Doptis = 100 (BA-BB)

= 100(115-98)

= 1700 cm = 17 m

Titik E Doptis = 100 (BA-BB)

= 100(112-98)= 1400 cm = 14 m

Titik Ersquo Doptis = 100 (BA-BB)

= 100(112-985)

= 1350 cm = 135 m

Titik Drsquo Doptis = 100 (BA-BB)

= 100(112-985)

= 1350 cm =135 m

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 821

Titik Crsquo Doptis = 100 (BA-BB)

= 100(127-115)

= 1200 cm = 12 m

Titik Brsquo Doptis = 100 (BA-BB)

= 100(132-124)

= 800 cm = 8 m

Titik Arsquo Doptis = 100 (BA-BB)

= 100(144-136)

= 800 cm = 8 m

bull Menghitung besarnya kesalahan relatif jarak

Menghitung besarnya kesalahan relatif jarak digunakan untuk mengetahui

besarnya persentase penyimpangan antara Doptis dengan Dfield Hal ini juga dapat

digunakan sebagai acuan dalam menilai besar kecilnya kesalahan yang dilakukan

selama praktikum Untuk mengetahui besarnya kesalahan relative (KR) dapat

dihitung dengan menggunakan rumus

983115983122 = 983108983145983141983148983140 minus983108983151983152983156983145983155

983108983151983152983156983145983155 983160100

Sehingga diperoleh KR dari masing-masing titik adalah sebagai berikut

Titik A = 100

= 25

Titik B = 100

= 25

Titik C =

100

= 10

Titik D = 100

= 21

Titik E = 100

= 29

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 921

Titik Ersquo = 100

= 06

Titik Drsquo = 100

= 08

Titik Crsquo = 100

= 25

Titik Brsquo = 100

= 25

Titik Arsquo = 100

= 25

KRa =(25 + 25) = 25

KRb =(25 + 25) = 25

KRc =(10+25) = 625

KRd =

(21 + 08) = 109

KRe =(29+06) = 35

KRtotal =(25+25+625+109+35)x = 1204

bull Menghitung Kesalahan Relatif Sudut

Untuk menghitung besarnya kesalahan relatif sudut digunakan rumus

= minus 180983216 100

Sehingga untuk percobaan tersebut diperoleh hasil sebagai berikut

= minus 180983216 100

= 17998321641prime40 minus 1809832168298321622prime08 100

= 037

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1021

bull Menghitung selisih tinggi alat dengan batas tengah

Untuk menghitung selisih (

Δ) antara tinggi alat dengan batas tengah

digunakan rumus

Δ = 983164983124 983137983148983137983156 minus B983124983164 Sehingga untuk percobaan tersebut didapatkan hasilnya sebagai berikut

No Titik Talat BT ∆H

983089 983105 983089983091983096 983089983091983097 983089

983090 983106 983089983091983096 983089983090983096 983089983088

983091 983107 983089983091983096 983089983090983090 983089983094

983092 983108 983089983091983096 983089983088983093 983091983091

983093 983109 983089983091983096 983089983088983093 983091983091

983094 983109983079 983089983091983096 983089983088983093 983091983091

983095 983108983079 983089983091983096 983089983088983093 983091983091

983096 983107983079 983089983091983096 983089983090983089 983089983095

983097 983106983079 983089983091983096 983089983090983096 983089983088

983089983088 983105983079 983089983091983096 983089983092983088 983090

) satuan dalam cm

bull Menentukan titik koordinat masing-masing titik

Penentuan titik koordinat disetiap titik diperlukan untuk mengetahui letak

atau posisi titik dilapangan Selain untuk mengetahui letak atau posisi titik-titik

penembakan kita juga dapat menggambarkan sketsa dari letak-letak titik tembak di

atas kertas melalui perhitungan Untuk mengetahui titik koordinat X dan Y

terlebih dahulu kita mencari SIM SIM ini bertujuan agar kita mengetahui sudut

elevasi dari titik satu ke titik lainnya Rumus untuk mencari SIM adalah sebagai

berikut

983080983081 = 983083 2

Setelah kita mengetahui besarnya sudut elevasi dari titik yang satu dengan

titik lainnya maka kita dapat menentukan titik koordinat setiap titik dengan rumus

= 983155983145983150

= 983139983151983155

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1121

Untuk praktiku

No Titik

1 A

2 B

3 C

4 D

5 E

Letak titik-titik

Keterangan T

Sketsa besarny

983085983089983096

983085983089983094

983085983089983092

983085983089983090

983085983089983088

983085983096

983085983094

983085983092

983085983090

983088

983090

983088

kali ini diperoleh hasil sebagai berikut

SB SLB SIM (α)

0deg 0 0 179deg4140 89deg5050

32deg0310 212deg2625 122deg14475

56deg1355 236deg0715 146deg1035

69deg1450 248deg510 159deg255

82deg2205 262deg1705 172deg1935

tembak di lapangan digambarkan sebagai b

heodolite terletak di titik (00)

a sudut di tiap-tiap titik digambarkan sebagai

B

C

DE

983090 983092 983094 983096

optistitik koordinat

X Y

8 799 002

8 677 -427

13 712 -1088

17 598 -1592

14 187 -1387

rikut

berikut

A

983089983088

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1221

G Analisa

1 Analisa Praktikum

Praktikum dimulai dengan mengambil peralatan dari laboratorium survey dan

pemetaan Kemudian menuju ke lokasi survey Praktikum pengukuran sudut

dilakukan disekitar area lapangan GK Fakultas Teknik Theodolite ditempatkan di

tempat teduh sekitar lapangan tersebut untuk menghindari pembiasan cahaya saat

melakukan pengukuran dengan theodolite dan juga sebagai langkah antisipasi jika

turun hujan sedangkan kelima patok diletakkan di depan theodolit pada jarak yang

telah ditentukan Pada praktikum kali ini patok ditempatkan pada jarak yang tidak

terlalu jauh karena terhalang oleh pepohonan yang ada disekitar lokasi praktikum

permukaan tanah di lokasi praktikum juga memiliki ketinggian yang berbeda dan

bersifat keras Suhu saat melakukan pengukuran termasuk suhu yang tinggi dengan

kecepatan angin yang tidak terlalu besar

Praktikum ini bertujuan untuk memindahkan titik-titik pengukuran yang ada

dilapangan ke media kertas dengan bantuan autocad dan grafik pada exel Oleh

karena itu sebelum memindahkan pemetaan titik-titik tersebut kita terlebih dahulu

harus mengetahui besar sudut horizontal dan sudut vertikal dari setiap titik tembak

menentukan koordinat titik tembak tersebut yang didapat dari hasil perhitungan

secara analitis menghitung azimuth suatu arah dan menghitung kesalahan indeks

yang terjadi selama pengukuran

Pengukuran sudut dalam dilakukan dengan 4 metode yaitu metode reiterasi

repetisi mengukur jurusan dan mengukur sektor-sektor Namun pada praktikum

kali ini digunakan metode mengukur jurusan Metode ini dipilih karena dianggap

lebih mudah dalam pelaksanaanya dibandingkan dengan metode lainnya Langkah

pertama dalam pengukuran disudut adalah menentukan 5 titik (A B C D E) dan

memasang patok di kelima titik tersebut Kemudian mengatur kemiringan theodolite

agar tegak lurus dengan permukaan tanah dengan cara mengatur sekrup pengatur

nivo agar berada di tengah-tengah lingkaran Setelah memastikan theodolite tegak

lurus dengan permukaan tanah praktikan mengatur sudut VA sebesar 900 terhadap

rambu dan HA sebesar 00

terhadap posisi theodolite Setelah theodolite terpasang

praktikan melakukan pengukuran pertama

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1321

Pada tahap persiapan waktu yang dibutuhkan untuk mengatur nivo agar

gelembung udara tepat di tengah memakan waktu yang cukup lama Hal ini

disebabkan karena letak statif yang miring Posisi statif memang tidak harus lurus

karena dapat diatur dengan menggunakan sekrup pengatur nivo namun untuk

mempercepat proses pengukuran ada baiknya jika statif tidak terpasang miring

Praktikan yang memegang rambu di belakang patok terkadang tidak melakukan

tugasnya dengan baik Sering terjadi rambu tidak berdiri tegak lurus dan

ditempatkan tidak dibelakang patok sehingga menyulitkan praktikan yang bertugas

mencatat batas atas batas tengah dan batas bawah di theodolite Kurangnya

pengalaman atau pertama kalinya praktikan menggunakan theodolitemengakibatkan lamanya dalam melihat dan mencatat BABT dan BW dari setiap

titik Namun dalam praktikum kali ini meskipun praktikum berjalan lama angka-

angka hasil pembacaan di theodolite diperiksa hingga berkali-kali sehingga

keakuratan dalam pembacaan di theodolite sudah tidak diragukan lagi Selama

pengukuran pratikan terkadang lupa untuk melihat apakah gelembung nivo dan

waterpass masih berada ditengah atau sudah bergeser sehingga terkadang

diingatkan terlebih dahulu oleh asisten praktikum Namun pada pengukuran-

pengukuran selanjutnya praktikan lebih cepat tanggap untuk melihat posisi dari

gelembung nivo dan waterpass

Pada pengukuran pertama atau pengukuran di titik A memakan waktu yang

lebih lama dibandingkan pengukuran di titik-titik selanjutnya Banyak perbedaan

dan perdebatan dalam menentukan batas atas batas tengah dan batas bawah dari

praktikan Angka yang dibaca setiap praktikan berbeda-beda sehingga dibuat

kesepakatan dengan membandingkan hasil pembacaan dari asisten praktikum

Mungkin hal ini terjadi karena pertama kalinya praktikan menggunakan theodolite

meskipun seharusnya kejadian tersebut dapat diminimalisasi karena dapat

menghambat proses pengukuran

Pengukuran di titik-titik selanjutnya tidaklah jauh berbeda dengan pengukuran

pada titik A hanya saja terkadang theodolite lupa dikunci oleh praktikan sebelum

melakukan penembakan dan sekrup pengatur sudut vertikal yang tanpa sengaja

menyentuhnya sehingga sudut vertikal berubah Pembacaan nilai-nilai yang

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1421

diperlukan (batas atasbatas tengah dan batas bawah) di titik BCDdan E juga

tidak jauh berbeda dengan pengukuran pada titik A namun waktu yang diperlukan

lebih cepat dibandingkan pengukuran saat di titik A Hal ini dikarenakan karena

praktikan mulai mengerti bagaimana menggunakan theodolite secara baik dan

benar

Setelah melakukan pengukuran di titik E dengan menggunakan sudut biasa

kemudian melakukan pengukuran dari E kembali ke A namun menggunakan sudut

luar biasa Melakukan pengukuran dengan sudut biasa dan sudut luar biasa

berdasarkan langkah-langkah yang ada di metode pengukuran secara reiterasi dan

juga untuk meminimalisasi kesalahan dalam pengukuran Pertama-tama praktikanmengubah sudut vertikal dari 90

0 menjadi 270

0dengan

cara memutar teropong

hingga tertera angka mendekati 2700 pada sudut VA kemudian memutar sekrup

pengatur sudut VA yang ada di theodolite hingga muncul angka 2700 Pemilihan

sudut 2700 dikarenakan syarat penggunaan theodolite harus tegak lurus terhadap

rambu dan pilihan untuk sudut yang tegak lurus terhadap rambu hanya 900 dan 270

0

Jika kita menggunakan sudut 900 sebagai sudut biasa berarti kita menggunakan

sudut 2700 sebagai sudut luar biasa agar syarat theodolite harus tegak lurus dapat

terpenuhi dan pengukuran dapat dilakukan Karena sudut vertikal nya diubah

menjadi 2700 maka sudut horizontalnya juga harus diubah dari 0

0 menjadi 180

0

Untuk mengubah sudut horizontalnya pertama-tama menjumlahkan hasil

pembacaan sudut horizontal di titik E dari hasil pembacaan dengan menggunakan

sudut biasa ditambahkan dengan 1800 Sudut horizontal diubah menjadi 180

0 agar

mendapatkan hasil yang sesuai dengan pengukuran pada sudut biasa Setelah

didapatkan nilai dari hasil penjumlahan tersebut putar theodolite dan atur sekrup

pengatur sudut horizontal hingga sudut yang muncul sesuai dengan hasil

penjumlahan tersebut Setelah pengakuran sudut vertikal dan horizontal praktikan

melakukan kembali pengukuran dari titik E hingga titik A

2 Analisa Hasil

Setelah melakukan pengukuran dan mengambil data-data yang diperlukan saat

pengukuran dilapangan kemudian data tersebut diolah untuk memperoleh besaran-

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1521

besaran yang ingin diketahui Besaran yang pertama kali dicari adalah jarak optis

( Doptis) dari tiap-tiap titik dan kesalahan relatifnya Untuk mencari Doptis

seharusnya menggunakan rumus 100(BA-BB)cos2(90o ndash α) namun pada pengukuran

kali ini cos2 (90

ondash α) karena α pada pengukuran kali ini 90

0 sehingga cos

2 (90

ondash α)

bernilai 1 dan bilangan yang dikalikan dengan 1 akan bernilai bilangan itu sendiri

sehingga dalam perhitungan dapat untuk tidak dituliskan Dari pengolahan data

untuk jarak optis diperoleh hasil bahwa jarak optis di tiap-tiap titik saat melakukan

pengukuran dengan sudut biasa maupun luar biasa tidak jauh berbeda Hal ini

berarti praktikan telah menjalankan pengukuran sesuai dengan prosedur yang

diberikan Namun meskipun pengukuran telah mengikuti prosedur yang diberikanpengukuran tidak dapat dikatakan sempurna karena masih terjadinya kesalahan

relatif pada pengukuran tersebut

Selanjutnya adalah mencari besarnya jarak lapangan antara theodolite dan

patok dengan menggunakan alat ukur meteran Dari hasil yang diperoleh ternyata

jarak antara theodolite dan patok saat menggunakan meteran dan theodolite

berbeda Hasil pengukuran pada meteran terkadang keakuratannya diragukan

karena pengukuran dengan menggunakan meteran Keakuratan tersebut dipengaruhi

karena hal-hal lain yang mengganggu dalam pengukuran Contohnya saat praktikum

kali ini seperti rerumputan yang ada di sekeliling lapangan survey salah saat

membaca meteran kurang lurusnya meteran saat menariknya dll

Setelah memperoleh jarak optis pengolahan data selanjutnya adalah mencari

besarnya kesalahan relatif jarak dengan membandingkan jarak yang diperoleh

dengan menggunakan theodolite dan jarak yang diperoleh dengan menggunakan

meteran Adapun formula perhitungannya adalah sebagai berikut

K983122 = 983108983145983141983148983140 minus 983108983151983152983156983145983155983108983151983152983156983145983155 983160100

Dfield adalah jarak yang diukur dengan menggunakan meteran dan Doptis adalah

jarak yang diukur dengan menggunakan theodolite Kesalahan relatif dari masing-

masing titik memiliki nilai yang beragam saat pengukuran dengan sudut biasa

maupun pengukuran dengan sudut luar biasa Ada titik yang memiliki kesalahan

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1621

relatif terkecil pada titik Ersquo sebesar 06 namun terdapat pula titik yang memiliki

kesalahan relatif yang besar yaitu di titik A dengan KR=25

Besarnya kesalahan relatif saat melakukan pengukuran dengan sudut biasa

ataupun dengan sudut luar biasa adalah berbeda meskipun pada titik yang sama

Bahkan ada titik yang memiliki perbedaan kesalahan relatif yang cukup jauh antara

pengukuran dengan sudut biasa dan pengukuran dengan sudut luar biasa Seperti

hasil perhitungan pada titik D saat sudut biasa memiliki kesalahan relatif 21 dan

saat sudut luar biasa memiliki kesalahan 08 Perbedaan ini mungkin disebabkan

karena beberapa faktor diantaranya kesalahan dalam membaca benang kesalahan

paralaks atau kesalahan-kesalahan lainnya yang mengganggu keakuratan dari datayang didapat Selain itu jika kita memperhatikan kesalahan relatif di titik A yang

mencapai 25 maka ada sebaiknya jika kita tidak menggunakan angka tersebut

untuk kepentingan lebih lanjut

Setelah mendapatkan kesalahan relatif dari masing-masing titik saat

pengukuran sudut biasa maupun sudut luar biasa selanjutnya adalah mencari

besaran kesalahan relatif total yang didapat dengan cara menjumlahkan angka

kesalahan relatif di tiap-tiap titik saat pengukuran dengan sudut biasa dan luar biasa

lalu membagi dua sama besar Hal ini dikarenakan kita melakukan pengukuran

selama 2 kali sehingga kita tidak dapat menggunakan salah satu kesalahan relatif

dari sebuah titik melainkan mencari rata-rata dari kesalahana relatif saat sudut biasa

dan kesalahan relatif saat sudut luar biasa

Setelah angka tersebut diperoleh selanjutnya adalah mencari rata-rata dari rata-

rata kesalahan relatif masing-masing titik pengukuran Untuk memperoleh hasil

tersebut kita tinggal menjumlahkan semua rata-rata kesalahan relatif yang didapat

sebelumnya lalu membagi sejumlah banyaknya titik pengukuran Besarnya

kesalahan relatif total pada pengukuran kali ini adalah 1204 Meskipun kesalahan

relatif dari pengukuran kali ini sekitar plusmn 10 ada baiknya saat kita melakukan

pengukuran kembali kesalahan relatif yang diperoleh dibawah angka tersebut

Setelah memperoleh kesalahan relatif jarak praktikan selanjutnya mencari

kesalahan relatif sudut Kesalahan relatif sudut adalah besarnya penyimpangan

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1721

sudut yang tidak sesuai dengan prosedur dan referensi literatur Kesalahan relatif

sudut diperoleh dengan menggunakan rumus

= minus 19830960983216 100

SLB Arsquo dipilih untuk mempermudah menghitung besarnya selisih sudut

yang tidak sesuai dengan literatur yang ada Menurut teori seharusnya SLB Arsquo

bernilai 1800 namun fakta dilapangan ternyata SLB di Arsquo tidak mencapai 1800

Sehingga adanya kesalahan relatif pada pengukuran sudut tersebut Selisih antara

sudut SLB Arsquo dengan 1800 kemudian dibandingkan dengan sudut total selama

pengukuran sudut biasa Pada pengukuran kali ini total sudut biasa sama dengansudut yang terbentuk di titik E dari pengolahan data diperoleh besarnya kesalahan

relatif sudut pada praktikum kali ini sebesar 037 Kecilnya kesalahan relatif sudut

tersebut berarti bahwa praktikan telah mengikuti prosedur dengan benar untuk

pengukuran sudut Sehingga saat penentuan titik-titik koordinat bentuk atau sketsa

titik-titik di lapangan tidak jauh berbeda dengan sketsa yang ada di kertas

Setelah mencari kesalahan relatif sudut selanjutnya adalah mencari beda

ketinggian antara rambu dengan theodolite Untuk mencari beda ketinggian antara

rambu dengan theodolite kita cukup mencari selisih antara batas tengah dengan

tinggi theodolite Alasan menggunakan batas tengah karena batas tengah sejajar

dengan theodolite sehingga dapat diperoleh beda ketinggian dengan rumus yang

telah dipaparkan sebelumnya Beda ketinggian ini juga dapat kita gunakan untuk

mencari ketinggian posisi rambu dari theodolite jika kita mengasumsikan titik

peletakan theodolite sebagai datumnya Menurut literatur yang ada permukaan

tanah yang digunakan sebagai lokasi pengukuran ada baiknya memiliki ketinggian

yang sama Namun data yang diperoleh dilapangan permukaan tanah di lapangan

GK Fakultas Teknik tidak rata Permukaan tanah antara titik A sampai titik E

memiliki bentuk yang miring dengan kemiringan tertentu Tapi untuk praktikum

kali ini beda ketinggian dan permukaan tanah yang berbeda tidak terlalu masalah

karena pada praktikum kali ini yang ingin dicari hanya sudut di masing-masing titik

dan koordinat-koordinatnya

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1821

Tujuan utama dari praktikum ini adalah memindahkan keadaan di lapangan

ke media lain seperti kertasautocad dll Untuk memindahkan titik-titik tersebut

kita perlu mengetahui koordinat-koordinat titik dari setiap titik pengukuran (A B C

D E) koordinat-koordinat tersebut diperoleh dengan melakukan perhitungan secara

analitis Langkah pertama adalah mencari besarnya SIM dari setiap titik SIM dapat

pula diibaratkan sebagai besarnya sudut dari setiap titik terhadap titik acuan SIM

diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut

983080983081 = 983083 2

Setelah memperoleh SIM dari setiap titik pengukuran selanjutnya kita

mencari sumbu-X dan sumbu-Y dari setiap titik pengukuran Untuk menentukan

keduanya dapat digunakan ilustrasi sebagai berikut

A B (XY)

αdeg

(00)

Anggap (00) merupakan titik tempat peletakan theodolite dan αdeg merupakan

besarnya SIM yang diperoleh Dengan menggunakan prinsip trigonometri pada

sebuah segitiga kita dapat menentukan nilai dari X dan Y Untuk mencari nilai X

kita tinggal mengalikan Doptis dengan sinus αdeg dan untuk mencari nilai dari Y kita

tinggal mengalikan Doptis dengan cosinus αdeg Setelah semua titik-titik koordinat

kita peroleh kita dapat dengan mudah menggambarkan keadaan di lapangan di

kertas dengan menggunakan bantuan Ms Exel Penggambaran keadaan di lapangan

dapat dilihat dibagian pengolahan data

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1921

3 Analisa Kesalahan

Pada percobaan pengukuran sudut terdapat beberapa kesalahan yang terjadi

sehingga mengakibatkan hasil yang didapat memiliki kekurangan yang tidak

maksimal Kesalahan-kesalahan yang terjadi diantaranya

a Instrumen percobaan yang tidak terpasang dengan benar seperti pemasangan

theodolit penempatan rambudan pemasangan statif

b Permukaan tanah di lapangan yang tidak rata sehingga saat melakukan

pengukuran jarak lapangan (Dfield) hasil yang didapat tidak maksimal

c Pembacaan batas atas batas tengah dan batas bawah di titik-titik pengukuran

yang kurang akurat Hal ini bisa disebabkan karena kesalahan instrumental alatatau kesalahan praktikan dalam membacanya

d Rambu yang tidak berdiri dengan tegak sehingga mengganggu dalam membaca

batas atas batas tengah dan batas bawah

e Kesalahan praktikan dalam pembacaan batas atas batas tengah dan batas

bawah yang disebabkan karena factor human error

H Kesimpulan

1 Besar sudut horizontal masing-masing titik adalah sebagai berikut

No TitikSudut Horizontal

SB SLB

983089 983105 983088983216 983088983079 983088983079983079 983085

983090 983106 983091983090983216983088983091983079983089983088983074 983085

983091 983107 983093983094983216983089983091983079983093983093983074 983085

983092 983108 983094983097983216983089983092983079983093983088983074 983085

983093 983109 983096983090983216983090983090983079983088983093983074 983085

983094 983109983079 983085 983090983094983090983216983089983095983079983088983093983074

983095 983108983079 983085 983090983092983096983216983093983089983079983088983074

983096 983107983079 983085 983090983091983094983216983088983095983079983089983093983074

983097 983106983079 983085 983090983089983090983216983090983094983079983090983093983074

983089983088 983105983079 983085 983089983095983097983216983092983089983079983092983088983074

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 2021

2 Besar sudut vertikal (VA) untuk pengukuran pergi sebesar 900 dan saat pengukuran

pulang 2700

3 Kesalahan relatif total untuk jarak dari percobaan ini sebesar 1204

4 Kesalahan relatif sudut sebesar 037

5 Pengukuran jarak lebih akurat jika menggunakan theodolit dibandingkan meteran

Hal ini dikarenakan saat menggunakan meteran hasil yang didapat kurang akurat

yang disebabkan berbagai faktor seperti kontur tanah dan hal lain yang

mempengaruhi pengukuran

6 Titik-titik koordinat masing-masing titik adalah sebagai berikut

Titik A (799 002)Titik B (677 -427)

Titik C (712 -1088)

Titik D (598 -1592)

Titik E (-138 -1393)

I Referensi

Pedoman Praktikum Ilmu Ukur Tanah 2011 Laboratorium Survey dan Pemetaan

Departemen Teknik Sipil UI

PPT horizontal distance Ilmu Ukur Tanah Depok 2011

httpfaisalasharnetp=486=1

J Lampiran

Praktikan sedang melakukan pembacaan praktikan sedang melakukan penembakan

batas atastengahdan bawah

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 2121

Praktikan sedang melakukan diskusi praktikan sedang memegang rambu

dengan asisten praktikum

Page 5: Modul I ; Pengukuran Sudut

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 521

9 Mengatur VA sebesar 900

0rsquo 0rsquorsquo dan HA sebesar 00

0rsquo 0rsquorsquo (dapat pula dilakukan

dengan menekan tombol hold hingga muncul angka 0)

10 Meletakkan rambu di belakang titik (posisikan rambu berdiri secara lurus)

11 Meluruskan theodolit dengan rambu Untuk memastikan theodolit lurus dengan

rambu lihat tanda segitiga yang terdapat di teropong kecil pada theodolit lalu atur

agar segitiga tersebut berhimpitan dengan rambu

12 Setelah dipastikan theodolit lurus dengan rambu mengunci theodolit dengan

memutar sekrup yang ada di theodolit Hal ini bertujuan agar theodolit tidak

bergerak

13 Mencatat batas atas (garis yang paling atas) batas tengah (garis yang terletakditengah-tengah) dan batas bawah (garis yang paling bawah) yang tertera pada

theodolit

14 Setelah itu melakukan pengukuran sudut untuk titik kedua atau titik B

15 Memindahkan rambu dari titik A ke titik B

16 Membuka pengunci theodolit dengan cara memutar sekrup pengunci kembali

namun arahnya berlawanan

17 Dengan cara yang sama meluruskan theodolit dengan rambu pada titik B

18 Mengunci theodolit dengan memutar sekrup pengunci

19 Mencatat besarnya HA yang tertera di layar theodolit

20 Mencatat batas atas batas tengah dan batas bawah seperti pada langkah 13

21 Mengulangi langkah 15-20 hingga titik ke 5 atau titik E

22 Setelah mencatat batas atas batas tengah dan batas bawah titik E mengatur

kedudukan HA menjadi 1800 dengan cara memutar theodolite dan VA menjadi

2700

dengan cara memutar teropong yang ada di theodolite dan memutar sekrup

yang ada di theodolite

23 Melakukan kembali pengukuran sudut dari titik Ersquo ke titik Arsquo seperti prosedur

sebelumnya

24 Mengukur dan mencatat ketinggian theodolit dari permukaan tanah dengan

menggunakan rambu

25 Mengukur dan mencatat jarak antara titik acuan dengan kelima titik dengan

menggunakan meteran

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 621

26 Mengolah data hasil percobaan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan

E Data Pengamatan

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan diperoleh data sebagai berikut

No Patok BA BT BBSudut Horizontal Sudut

Vertikal

Tinggi

AlatSB SLB

1 A 143 139 135 0deg 0 0 -

90deg

138

2 B 132 128 124 32deg0310 -

3 C 128 122 115 56deg1355 -

4 D 115 105 98 69deg1450 -

5 E 112 105 98 82deg2205 -

6 E 112 105 985 - 262deg1705

270deg

7 D 112 105 985 - 248deg510

8 C 127 121 115 - 236deg0715

9 B 132 128 124 - 212deg2625

10 A 144 140 136 - 179deg4140

Keterangan ) dalam satuan cm

BA Batas atas

BT Batas tengah

BB Batas bawah

SB Sudut biasa

SLB Sudut luar biasa

bull Tabel jarak titik dilapangan dengan menggunakan meteran

No Titik dfield

983089 983105 983089983088

983090 983106 983096983086983090

983091 983107 983089983089983086983095

983092 983108 983089983091983086983091983097

983093 983109 983089983091983086983093983097

) dalam satuan meter

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 721

F Pengolahan Data

bull Menghitung besarnya Doptis

Doptis merupakan jarak antara titik dengan theodolit berdasarkan data yang

didapat dari hasil penembakan dengan menggunakan theodolit Untuk menghitung

besarnya Doptis digunakan rumus

= 100( minus )

Sehingga berdasarkan praktikum yang telah dilakukan besarnya Doptis untuk

masing-masing titik adalah sebagai berikut

Titik A Doptis = 100 (BA-BB)

= 100(143 ndash 135)

= 800 cm = 8 m

Titik B Doptis = 100 (BA-BB)

= 100(132 ndash 124)

= 800 cm = 8 m

Titik C Doptis = 100 (BA-BB)

= 100(128 ndash 115)= 1300 cm = 13 m

Titik D Doptis = 100 (BA-BB)

= 100(115-98)

= 1700 cm = 17 m

Titik E Doptis = 100 (BA-BB)

= 100(112-98)= 1400 cm = 14 m

Titik Ersquo Doptis = 100 (BA-BB)

= 100(112-985)

= 1350 cm = 135 m

Titik Drsquo Doptis = 100 (BA-BB)

= 100(112-985)

= 1350 cm =135 m

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 821

Titik Crsquo Doptis = 100 (BA-BB)

= 100(127-115)

= 1200 cm = 12 m

Titik Brsquo Doptis = 100 (BA-BB)

= 100(132-124)

= 800 cm = 8 m

Titik Arsquo Doptis = 100 (BA-BB)

= 100(144-136)

= 800 cm = 8 m

bull Menghitung besarnya kesalahan relatif jarak

Menghitung besarnya kesalahan relatif jarak digunakan untuk mengetahui

besarnya persentase penyimpangan antara Doptis dengan Dfield Hal ini juga dapat

digunakan sebagai acuan dalam menilai besar kecilnya kesalahan yang dilakukan

selama praktikum Untuk mengetahui besarnya kesalahan relative (KR) dapat

dihitung dengan menggunakan rumus

983115983122 = 983108983145983141983148983140 minus983108983151983152983156983145983155

983108983151983152983156983145983155 983160100

Sehingga diperoleh KR dari masing-masing titik adalah sebagai berikut

Titik A = 100

= 25

Titik B = 100

= 25

Titik C =

100

= 10

Titik D = 100

= 21

Titik E = 100

= 29

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 921

Titik Ersquo = 100

= 06

Titik Drsquo = 100

= 08

Titik Crsquo = 100

= 25

Titik Brsquo = 100

= 25

Titik Arsquo = 100

= 25

KRa =(25 + 25) = 25

KRb =(25 + 25) = 25

KRc =(10+25) = 625

KRd =

(21 + 08) = 109

KRe =(29+06) = 35

KRtotal =(25+25+625+109+35)x = 1204

bull Menghitung Kesalahan Relatif Sudut

Untuk menghitung besarnya kesalahan relatif sudut digunakan rumus

= minus 180983216 100

Sehingga untuk percobaan tersebut diperoleh hasil sebagai berikut

= minus 180983216 100

= 17998321641prime40 minus 1809832168298321622prime08 100

= 037

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1021

bull Menghitung selisih tinggi alat dengan batas tengah

Untuk menghitung selisih (

Δ) antara tinggi alat dengan batas tengah

digunakan rumus

Δ = 983164983124 983137983148983137983156 minus B983124983164 Sehingga untuk percobaan tersebut didapatkan hasilnya sebagai berikut

No Titik Talat BT ∆H

983089 983105 983089983091983096 983089983091983097 983089

983090 983106 983089983091983096 983089983090983096 983089983088

983091 983107 983089983091983096 983089983090983090 983089983094

983092 983108 983089983091983096 983089983088983093 983091983091

983093 983109 983089983091983096 983089983088983093 983091983091

983094 983109983079 983089983091983096 983089983088983093 983091983091

983095 983108983079 983089983091983096 983089983088983093 983091983091

983096 983107983079 983089983091983096 983089983090983089 983089983095

983097 983106983079 983089983091983096 983089983090983096 983089983088

983089983088 983105983079 983089983091983096 983089983092983088 983090

) satuan dalam cm

bull Menentukan titik koordinat masing-masing titik

Penentuan titik koordinat disetiap titik diperlukan untuk mengetahui letak

atau posisi titik dilapangan Selain untuk mengetahui letak atau posisi titik-titik

penembakan kita juga dapat menggambarkan sketsa dari letak-letak titik tembak di

atas kertas melalui perhitungan Untuk mengetahui titik koordinat X dan Y

terlebih dahulu kita mencari SIM SIM ini bertujuan agar kita mengetahui sudut

elevasi dari titik satu ke titik lainnya Rumus untuk mencari SIM adalah sebagai

berikut

983080983081 = 983083 2

Setelah kita mengetahui besarnya sudut elevasi dari titik yang satu dengan

titik lainnya maka kita dapat menentukan titik koordinat setiap titik dengan rumus

= 983155983145983150

= 983139983151983155

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1121

Untuk praktiku

No Titik

1 A

2 B

3 C

4 D

5 E

Letak titik-titik

Keterangan T

Sketsa besarny

983085983089983096

983085983089983094

983085983089983092

983085983089983090

983085983089983088

983085983096

983085983094

983085983092

983085983090

983088

983090

983088

kali ini diperoleh hasil sebagai berikut

SB SLB SIM (α)

0deg 0 0 179deg4140 89deg5050

32deg0310 212deg2625 122deg14475

56deg1355 236deg0715 146deg1035

69deg1450 248deg510 159deg255

82deg2205 262deg1705 172deg1935

tembak di lapangan digambarkan sebagai b

heodolite terletak di titik (00)

a sudut di tiap-tiap titik digambarkan sebagai

B

C

DE

983090 983092 983094 983096

optistitik koordinat

X Y

8 799 002

8 677 -427

13 712 -1088

17 598 -1592

14 187 -1387

rikut

berikut

A

983089983088

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1221

G Analisa

1 Analisa Praktikum

Praktikum dimulai dengan mengambil peralatan dari laboratorium survey dan

pemetaan Kemudian menuju ke lokasi survey Praktikum pengukuran sudut

dilakukan disekitar area lapangan GK Fakultas Teknik Theodolite ditempatkan di

tempat teduh sekitar lapangan tersebut untuk menghindari pembiasan cahaya saat

melakukan pengukuran dengan theodolite dan juga sebagai langkah antisipasi jika

turun hujan sedangkan kelima patok diletakkan di depan theodolit pada jarak yang

telah ditentukan Pada praktikum kali ini patok ditempatkan pada jarak yang tidak

terlalu jauh karena terhalang oleh pepohonan yang ada disekitar lokasi praktikum

permukaan tanah di lokasi praktikum juga memiliki ketinggian yang berbeda dan

bersifat keras Suhu saat melakukan pengukuran termasuk suhu yang tinggi dengan

kecepatan angin yang tidak terlalu besar

Praktikum ini bertujuan untuk memindahkan titik-titik pengukuran yang ada

dilapangan ke media kertas dengan bantuan autocad dan grafik pada exel Oleh

karena itu sebelum memindahkan pemetaan titik-titik tersebut kita terlebih dahulu

harus mengetahui besar sudut horizontal dan sudut vertikal dari setiap titik tembak

menentukan koordinat titik tembak tersebut yang didapat dari hasil perhitungan

secara analitis menghitung azimuth suatu arah dan menghitung kesalahan indeks

yang terjadi selama pengukuran

Pengukuran sudut dalam dilakukan dengan 4 metode yaitu metode reiterasi

repetisi mengukur jurusan dan mengukur sektor-sektor Namun pada praktikum

kali ini digunakan metode mengukur jurusan Metode ini dipilih karena dianggap

lebih mudah dalam pelaksanaanya dibandingkan dengan metode lainnya Langkah

pertama dalam pengukuran disudut adalah menentukan 5 titik (A B C D E) dan

memasang patok di kelima titik tersebut Kemudian mengatur kemiringan theodolite

agar tegak lurus dengan permukaan tanah dengan cara mengatur sekrup pengatur

nivo agar berada di tengah-tengah lingkaran Setelah memastikan theodolite tegak

lurus dengan permukaan tanah praktikan mengatur sudut VA sebesar 900 terhadap

rambu dan HA sebesar 00

terhadap posisi theodolite Setelah theodolite terpasang

praktikan melakukan pengukuran pertama

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1321

Pada tahap persiapan waktu yang dibutuhkan untuk mengatur nivo agar

gelembung udara tepat di tengah memakan waktu yang cukup lama Hal ini

disebabkan karena letak statif yang miring Posisi statif memang tidak harus lurus

karena dapat diatur dengan menggunakan sekrup pengatur nivo namun untuk

mempercepat proses pengukuran ada baiknya jika statif tidak terpasang miring

Praktikan yang memegang rambu di belakang patok terkadang tidak melakukan

tugasnya dengan baik Sering terjadi rambu tidak berdiri tegak lurus dan

ditempatkan tidak dibelakang patok sehingga menyulitkan praktikan yang bertugas

mencatat batas atas batas tengah dan batas bawah di theodolite Kurangnya

pengalaman atau pertama kalinya praktikan menggunakan theodolitemengakibatkan lamanya dalam melihat dan mencatat BABT dan BW dari setiap

titik Namun dalam praktikum kali ini meskipun praktikum berjalan lama angka-

angka hasil pembacaan di theodolite diperiksa hingga berkali-kali sehingga

keakuratan dalam pembacaan di theodolite sudah tidak diragukan lagi Selama

pengukuran pratikan terkadang lupa untuk melihat apakah gelembung nivo dan

waterpass masih berada ditengah atau sudah bergeser sehingga terkadang

diingatkan terlebih dahulu oleh asisten praktikum Namun pada pengukuran-

pengukuran selanjutnya praktikan lebih cepat tanggap untuk melihat posisi dari

gelembung nivo dan waterpass

Pada pengukuran pertama atau pengukuran di titik A memakan waktu yang

lebih lama dibandingkan pengukuran di titik-titik selanjutnya Banyak perbedaan

dan perdebatan dalam menentukan batas atas batas tengah dan batas bawah dari

praktikan Angka yang dibaca setiap praktikan berbeda-beda sehingga dibuat

kesepakatan dengan membandingkan hasil pembacaan dari asisten praktikum

Mungkin hal ini terjadi karena pertama kalinya praktikan menggunakan theodolite

meskipun seharusnya kejadian tersebut dapat diminimalisasi karena dapat

menghambat proses pengukuran

Pengukuran di titik-titik selanjutnya tidaklah jauh berbeda dengan pengukuran

pada titik A hanya saja terkadang theodolite lupa dikunci oleh praktikan sebelum

melakukan penembakan dan sekrup pengatur sudut vertikal yang tanpa sengaja

menyentuhnya sehingga sudut vertikal berubah Pembacaan nilai-nilai yang

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1421

diperlukan (batas atasbatas tengah dan batas bawah) di titik BCDdan E juga

tidak jauh berbeda dengan pengukuran pada titik A namun waktu yang diperlukan

lebih cepat dibandingkan pengukuran saat di titik A Hal ini dikarenakan karena

praktikan mulai mengerti bagaimana menggunakan theodolite secara baik dan

benar

Setelah melakukan pengukuran di titik E dengan menggunakan sudut biasa

kemudian melakukan pengukuran dari E kembali ke A namun menggunakan sudut

luar biasa Melakukan pengukuran dengan sudut biasa dan sudut luar biasa

berdasarkan langkah-langkah yang ada di metode pengukuran secara reiterasi dan

juga untuk meminimalisasi kesalahan dalam pengukuran Pertama-tama praktikanmengubah sudut vertikal dari 90

0 menjadi 270

0dengan

cara memutar teropong

hingga tertera angka mendekati 2700 pada sudut VA kemudian memutar sekrup

pengatur sudut VA yang ada di theodolite hingga muncul angka 2700 Pemilihan

sudut 2700 dikarenakan syarat penggunaan theodolite harus tegak lurus terhadap

rambu dan pilihan untuk sudut yang tegak lurus terhadap rambu hanya 900 dan 270

0

Jika kita menggunakan sudut 900 sebagai sudut biasa berarti kita menggunakan

sudut 2700 sebagai sudut luar biasa agar syarat theodolite harus tegak lurus dapat

terpenuhi dan pengukuran dapat dilakukan Karena sudut vertikal nya diubah

menjadi 2700 maka sudut horizontalnya juga harus diubah dari 0

0 menjadi 180

0

Untuk mengubah sudut horizontalnya pertama-tama menjumlahkan hasil

pembacaan sudut horizontal di titik E dari hasil pembacaan dengan menggunakan

sudut biasa ditambahkan dengan 1800 Sudut horizontal diubah menjadi 180

0 agar

mendapatkan hasil yang sesuai dengan pengukuran pada sudut biasa Setelah

didapatkan nilai dari hasil penjumlahan tersebut putar theodolite dan atur sekrup

pengatur sudut horizontal hingga sudut yang muncul sesuai dengan hasil

penjumlahan tersebut Setelah pengakuran sudut vertikal dan horizontal praktikan

melakukan kembali pengukuran dari titik E hingga titik A

2 Analisa Hasil

Setelah melakukan pengukuran dan mengambil data-data yang diperlukan saat

pengukuran dilapangan kemudian data tersebut diolah untuk memperoleh besaran-

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1521

besaran yang ingin diketahui Besaran yang pertama kali dicari adalah jarak optis

( Doptis) dari tiap-tiap titik dan kesalahan relatifnya Untuk mencari Doptis

seharusnya menggunakan rumus 100(BA-BB)cos2(90o ndash α) namun pada pengukuran

kali ini cos2 (90

ondash α) karena α pada pengukuran kali ini 90

0 sehingga cos

2 (90

ondash α)

bernilai 1 dan bilangan yang dikalikan dengan 1 akan bernilai bilangan itu sendiri

sehingga dalam perhitungan dapat untuk tidak dituliskan Dari pengolahan data

untuk jarak optis diperoleh hasil bahwa jarak optis di tiap-tiap titik saat melakukan

pengukuran dengan sudut biasa maupun luar biasa tidak jauh berbeda Hal ini

berarti praktikan telah menjalankan pengukuran sesuai dengan prosedur yang

diberikan Namun meskipun pengukuran telah mengikuti prosedur yang diberikanpengukuran tidak dapat dikatakan sempurna karena masih terjadinya kesalahan

relatif pada pengukuran tersebut

Selanjutnya adalah mencari besarnya jarak lapangan antara theodolite dan

patok dengan menggunakan alat ukur meteran Dari hasil yang diperoleh ternyata

jarak antara theodolite dan patok saat menggunakan meteran dan theodolite

berbeda Hasil pengukuran pada meteran terkadang keakuratannya diragukan

karena pengukuran dengan menggunakan meteran Keakuratan tersebut dipengaruhi

karena hal-hal lain yang mengganggu dalam pengukuran Contohnya saat praktikum

kali ini seperti rerumputan yang ada di sekeliling lapangan survey salah saat

membaca meteran kurang lurusnya meteran saat menariknya dll

Setelah memperoleh jarak optis pengolahan data selanjutnya adalah mencari

besarnya kesalahan relatif jarak dengan membandingkan jarak yang diperoleh

dengan menggunakan theodolite dan jarak yang diperoleh dengan menggunakan

meteran Adapun formula perhitungannya adalah sebagai berikut

K983122 = 983108983145983141983148983140 minus 983108983151983152983156983145983155983108983151983152983156983145983155 983160100

Dfield adalah jarak yang diukur dengan menggunakan meteran dan Doptis adalah

jarak yang diukur dengan menggunakan theodolite Kesalahan relatif dari masing-

masing titik memiliki nilai yang beragam saat pengukuran dengan sudut biasa

maupun pengukuran dengan sudut luar biasa Ada titik yang memiliki kesalahan

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1621

relatif terkecil pada titik Ersquo sebesar 06 namun terdapat pula titik yang memiliki

kesalahan relatif yang besar yaitu di titik A dengan KR=25

Besarnya kesalahan relatif saat melakukan pengukuran dengan sudut biasa

ataupun dengan sudut luar biasa adalah berbeda meskipun pada titik yang sama

Bahkan ada titik yang memiliki perbedaan kesalahan relatif yang cukup jauh antara

pengukuran dengan sudut biasa dan pengukuran dengan sudut luar biasa Seperti

hasil perhitungan pada titik D saat sudut biasa memiliki kesalahan relatif 21 dan

saat sudut luar biasa memiliki kesalahan 08 Perbedaan ini mungkin disebabkan

karena beberapa faktor diantaranya kesalahan dalam membaca benang kesalahan

paralaks atau kesalahan-kesalahan lainnya yang mengganggu keakuratan dari datayang didapat Selain itu jika kita memperhatikan kesalahan relatif di titik A yang

mencapai 25 maka ada sebaiknya jika kita tidak menggunakan angka tersebut

untuk kepentingan lebih lanjut

Setelah mendapatkan kesalahan relatif dari masing-masing titik saat

pengukuran sudut biasa maupun sudut luar biasa selanjutnya adalah mencari

besaran kesalahan relatif total yang didapat dengan cara menjumlahkan angka

kesalahan relatif di tiap-tiap titik saat pengukuran dengan sudut biasa dan luar biasa

lalu membagi dua sama besar Hal ini dikarenakan kita melakukan pengukuran

selama 2 kali sehingga kita tidak dapat menggunakan salah satu kesalahan relatif

dari sebuah titik melainkan mencari rata-rata dari kesalahana relatif saat sudut biasa

dan kesalahan relatif saat sudut luar biasa

Setelah angka tersebut diperoleh selanjutnya adalah mencari rata-rata dari rata-

rata kesalahan relatif masing-masing titik pengukuran Untuk memperoleh hasil

tersebut kita tinggal menjumlahkan semua rata-rata kesalahan relatif yang didapat

sebelumnya lalu membagi sejumlah banyaknya titik pengukuran Besarnya

kesalahan relatif total pada pengukuran kali ini adalah 1204 Meskipun kesalahan

relatif dari pengukuran kali ini sekitar plusmn 10 ada baiknya saat kita melakukan

pengukuran kembali kesalahan relatif yang diperoleh dibawah angka tersebut

Setelah memperoleh kesalahan relatif jarak praktikan selanjutnya mencari

kesalahan relatif sudut Kesalahan relatif sudut adalah besarnya penyimpangan

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1721

sudut yang tidak sesuai dengan prosedur dan referensi literatur Kesalahan relatif

sudut diperoleh dengan menggunakan rumus

= minus 19830960983216 100

SLB Arsquo dipilih untuk mempermudah menghitung besarnya selisih sudut

yang tidak sesuai dengan literatur yang ada Menurut teori seharusnya SLB Arsquo

bernilai 1800 namun fakta dilapangan ternyata SLB di Arsquo tidak mencapai 1800

Sehingga adanya kesalahan relatif pada pengukuran sudut tersebut Selisih antara

sudut SLB Arsquo dengan 1800 kemudian dibandingkan dengan sudut total selama

pengukuran sudut biasa Pada pengukuran kali ini total sudut biasa sama dengansudut yang terbentuk di titik E dari pengolahan data diperoleh besarnya kesalahan

relatif sudut pada praktikum kali ini sebesar 037 Kecilnya kesalahan relatif sudut

tersebut berarti bahwa praktikan telah mengikuti prosedur dengan benar untuk

pengukuran sudut Sehingga saat penentuan titik-titik koordinat bentuk atau sketsa

titik-titik di lapangan tidak jauh berbeda dengan sketsa yang ada di kertas

Setelah mencari kesalahan relatif sudut selanjutnya adalah mencari beda

ketinggian antara rambu dengan theodolite Untuk mencari beda ketinggian antara

rambu dengan theodolite kita cukup mencari selisih antara batas tengah dengan

tinggi theodolite Alasan menggunakan batas tengah karena batas tengah sejajar

dengan theodolite sehingga dapat diperoleh beda ketinggian dengan rumus yang

telah dipaparkan sebelumnya Beda ketinggian ini juga dapat kita gunakan untuk

mencari ketinggian posisi rambu dari theodolite jika kita mengasumsikan titik

peletakan theodolite sebagai datumnya Menurut literatur yang ada permukaan

tanah yang digunakan sebagai lokasi pengukuran ada baiknya memiliki ketinggian

yang sama Namun data yang diperoleh dilapangan permukaan tanah di lapangan

GK Fakultas Teknik tidak rata Permukaan tanah antara titik A sampai titik E

memiliki bentuk yang miring dengan kemiringan tertentu Tapi untuk praktikum

kali ini beda ketinggian dan permukaan tanah yang berbeda tidak terlalu masalah

karena pada praktikum kali ini yang ingin dicari hanya sudut di masing-masing titik

dan koordinat-koordinatnya

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1821

Tujuan utama dari praktikum ini adalah memindahkan keadaan di lapangan

ke media lain seperti kertasautocad dll Untuk memindahkan titik-titik tersebut

kita perlu mengetahui koordinat-koordinat titik dari setiap titik pengukuran (A B C

D E) koordinat-koordinat tersebut diperoleh dengan melakukan perhitungan secara

analitis Langkah pertama adalah mencari besarnya SIM dari setiap titik SIM dapat

pula diibaratkan sebagai besarnya sudut dari setiap titik terhadap titik acuan SIM

diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut

983080983081 = 983083 2

Setelah memperoleh SIM dari setiap titik pengukuran selanjutnya kita

mencari sumbu-X dan sumbu-Y dari setiap titik pengukuran Untuk menentukan

keduanya dapat digunakan ilustrasi sebagai berikut

A B (XY)

αdeg

(00)

Anggap (00) merupakan titik tempat peletakan theodolite dan αdeg merupakan

besarnya SIM yang diperoleh Dengan menggunakan prinsip trigonometri pada

sebuah segitiga kita dapat menentukan nilai dari X dan Y Untuk mencari nilai X

kita tinggal mengalikan Doptis dengan sinus αdeg dan untuk mencari nilai dari Y kita

tinggal mengalikan Doptis dengan cosinus αdeg Setelah semua titik-titik koordinat

kita peroleh kita dapat dengan mudah menggambarkan keadaan di lapangan di

kertas dengan menggunakan bantuan Ms Exel Penggambaran keadaan di lapangan

dapat dilihat dibagian pengolahan data

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1921

3 Analisa Kesalahan

Pada percobaan pengukuran sudut terdapat beberapa kesalahan yang terjadi

sehingga mengakibatkan hasil yang didapat memiliki kekurangan yang tidak

maksimal Kesalahan-kesalahan yang terjadi diantaranya

a Instrumen percobaan yang tidak terpasang dengan benar seperti pemasangan

theodolit penempatan rambudan pemasangan statif

b Permukaan tanah di lapangan yang tidak rata sehingga saat melakukan

pengukuran jarak lapangan (Dfield) hasil yang didapat tidak maksimal

c Pembacaan batas atas batas tengah dan batas bawah di titik-titik pengukuran

yang kurang akurat Hal ini bisa disebabkan karena kesalahan instrumental alatatau kesalahan praktikan dalam membacanya

d Rambu yang tidak berdiri dengan tegak sehingga mengganggu dalam membaca

batas atas batas tengah dan batas bawah

e Kesalahan praktikan dalam pembacaan batas atas batas tengah dan batas

bawah yang disebabkan karena factor human error

H Kesimpulan

1 Besar sudut horizontal masing-masing titik adalah sebagai berikut

No TitikSudut Horizontal

SB SLB

983089 983105 983088983216 983088983079 983088983079983079 983085

983090 983106 983091983090983216983088983091983079983089983088983074 983085

983091 983107 983093983094983216983089983091983079983093983093983074 983085

983092 983108 983094983097983216983089983092983079983093983088983074 983085

983093 983109 983096983090983216983090983090983079983088983093983074 983085

983094 983109983079 983085 983090983094983090983216983089983095983079983088983093983074

983095 983108983079 983085 983090983092983096983216983093983089983079983088983074

983096 983107983079 983085 983090983091983094983216983088983095983079983089983093983074

983097 983106983079 983085 983090983089983090983216983090983094983079983090983093983074

983089983088 983105983079 983085 983089983095983097983216983092983089983079983092983088983074

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 2021

2 Besar sudut vertikal (VA) untuk pengukuran pergi sebesar 900 dan saat pengukuran

pulang 2700

3 Kesalahan relatif total untuk jarak dari percobaan ini sebesar 1204

4 Kesalahan relatif sudut sebesar 037

5 Pengukuran jarak lebih akurat jika menggunakan theodolit dibandingkan meteran

Hal ini dikarenakan saat menggunakan meteran hasil yang didapat kurang akurat

yang disebabkan berbagai faktor seperti kontur tanah dan hal lain yang

mempengaruhi pengukuran

6 Titik-titik koordinat masing-masing titik adalah sebagai berikut

Titik A (799 002)Titik B (677 -427)

Titik C (712 -1088)

Titik D (598 -1592)

Titik E (-138 -1393)

I Referensi

Pedoman Praktikum Ilmu Ukur Tanah 2011 Laboratorium Survey dan Pemetaan

Departemen Teknik Sipil UI

PPT horizontal distance Ilmu Ukur Tanah Depok 2011

httpfaisalasharnetp=486=1

J Lampiran

Praktikan sedang melakukan pembacaan praktikan sedang melakukan penembakan

batas atastengahdan bawah

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 2121

Praktikan sedang melakukan diskusi praktikan sedang memegang rambu

dengan asisten praktikum

Page 6: Modul I ; Pengukuran Sudut

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 621

26 Mengolah data hasil percobaan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan

E Data Pengamatan

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan diperoleh data sebagai berikut

No Patok BA BT BBSudut Horizontal Sudut

Vertikal

Tinggi

AlatSB SLB

1 A 143 139 135 0deg 0 0 -

90deg

138

2 B 132 128 124 32deg0310 -

3 C 128 122 115 56deg1355 -

4 D 115 105 98 69deg1450 -

5 E 112 105 98 82deg2205 -

6 E 112 105 985 - 262deg1705

270deg

7 D 112 105 985 - 248deg510

8 C 127 121 115 - 236deg0715

9 B 132 128 124 - 212deg2625

10 A 144 140 136 - 179deg4140

Keterangan ) dalam satuan cm

BA Batas atas

BT Batas tengah

BB Batas bawah

SB Sudut biasa

SLB Sudut luar biasa

bull Tabel jarak titik dilapangan dengan menggunakan meteran

No Titik dfield

983089 983105 983089983088

983090 983106 983096983086983090

983091 983107 983089983089983086983095

983092 983108 983089983091983086983091983097

983093 983109 983089983091983086983093983097

) dalam satuan meter

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 721

F Pengolahan Data

bull Menghitung besarnya Doptis

Doptis merupakan jarak antara titik dengan theodolit berdasarkan data yang

didapat dari hasil penembakan dengan menggunakan theodolit Untuk menghitung

besarnya Doptis digunakan rumus

= 100( minus )

Sehingga berdasarkan praktikum yang telah dilakukan besarnya Doptis untuk

masing-masing titik adalah sebagai berikut

Titik A Doptis = 100 (BA-BB)

= 100(143 ndash 135)

= 800 cm = 8 m

Titik B Doptis = 100 (BA-BB)

= 100(132 ndash 124)

= 800 cm = 8 m

Titik C Doptis = 100 (BA-BB)

= 100(128 ndash 115)= 1300 cm = 13 m

Titik D Doptis = 100 (BA-BB)

= 100(115-98)

= 1700 cm = 17 m

Titik E Doptis = 100 (BA-BB)

= 100(112-98)= 1400 cm = 14 m

Titik Ersquo Doptis = 100 (BA-BB)

= 100(112-985)

= 1350 cm = 135 m

Titik Drsquo Doptis = 100 (BA-BB)

= 100(112-985)

= 1350 cm =135 m

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 821

Titik Crsquo Doptis = 100 (BA-BB)

= 100(127-115)

= 1200 cm = 12 m

Titik Brsquo Doptis = 100 (BA-BB)

= 100(132-124)

= 800 cm = 8 m

Titik Arsquo Doptis = 100 (BA-BB)

= 100(144-136)

= 800 cm = 8 m

bull Menghitung besarnya kesalahan relatif jarak

Menghitung besarnya kesalahan relatif jarak digunakan untuk mengetahui

besarnya persentase penyimpangan antara Doptis dengan Dfield Hal ini juga dapat

digunakan sebagai acuan dalam menilai besar kecilnya kesalahan yang dilakukan

selama praktikum Untuk mengetahui besarnya kesalahan relative (KR) dapat

dihitung dengan menggunakan rumus

983115983122 = 983108983145983141983148983140 minus983108983151983152983156983145983155

983108983151983152983156983145983155 983160100

Sehingga diperoleh KR dari masing-masing titik adalah sebagai berikut

Titik A = 100

= 25

Titik B = 100

= 25

Titik C =

100

= 10

Titik D = 100

= 21

Titik E = 100

= 29

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 921

Titik Ersquo = 100

= 06

Titik Drsquo = 100

= 08

Titik Crsquo = 100

= 25

Titik Brsquo = 100

= 25

Titik Arsquo = 100

= 25

KRa =(25 + 25) = 25

KRb =(25 + 25) = 25

KRc =(10+25) = 625

KRd =

(21 + 08) = 109

KRe =(29+06) = 35

KRtotal =(25+25+625+109+35)x = 1204

bull Menghitung Kesalahan Relatif Sudut

Untuk menghitung besarnya kesalahan relatif sudut digunakan rumus

= minus 180983216 100

Sehingga untuk percobaan tersebut diperoleh hasil sebagai berikut

= minus 180983216 100

= 17998321641prime40 minus 1809832168298321622prime08 100

= 037

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1021

bull Menghitung selisih tinggi alat dengan batas tengah

Untuk menghitung selisih (

Δ) antara tinggi alat dengan batas tengah

digunakan rumus

Δ = 983164983124 983137983148983137983156 minus B983124983164 Sehingga untuk percobaan tersebut didapatkan hasilnya sebagai berikut

No Titik Talat BT ∆H

983089 983105 983089983091983096 983089983091983097 983089

983090 983106 983089983091983096 983089983090983096 983089983088

983091 983107 983089983091983096 983089983090983090 983089983094

983092 983108 983089983091983096 983089983088983093 983091983091

983093 983109 983089983091983096 983089983088983093 983091983091

983094 983109983079 983089983091983096 983089983088983093 983091983091

983095 983108983079 983089983091983096 983089983088983093 983091983091

983096 983107983079 983089983091983096 983089983090983089 983089983095

983097 983106983079 983089983091983096 983089983090983096 983089983088

983089983088 983105983079 983089983091983096 983089983092983088 983090

) satuan dalam cm

bull Menentukan titik koordinat masing-masing titik

Penentuan titik koordinat disetiap titik diperlukan untuk mengetahui letak

atau posisi titik dilapangan Selain untuk mengetahui letak atau posisi titik-titik

penembakan kita juga dapat menggambarkan sketsa dari letak-letak titik tembak di

atas kertas melalui perhitungan Untuk mengetahui titik koordinat X dan Y

terlebih dahulu kita mencari SIM SIM ini bertujuan agar kita mengetahui sudut

elevasi dari titik satu ke titik lainnya Rumus untuk mencari SIM adalah sebagai

berikut

983080983081 = 983083 2

Setelah kita mengetahui besarnya sudut elevasi dari titik yang satu dengan

titik lainnya maka kita dapat menentukan titik koordinat setiap titik dengan rumus

= 983155983145983150

= 983139983151983155

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1121

Untuk praktiku

No Titik

1 A

2 B

3 C

4 D

5 E

Letak titik-titik

Keterangan T

Sketsa besarny

983085983089983096

983085983089983094

983085983089983092

983085983089983090

983085983089983088

983085983096

983085983094

983085983092

983085983090

983088

983090

983088

kali ini diperoleh hasil sebagai berikut

SB SLB SIM (α)

0deg 0 0 179deg4140 89deg5050

32deg0310 212deg2625 122deg14475

56deg1355 236deg0715 146deg1035

69deg1450 248deg510 159deg255

82deg2205 262deg1705 172deg1935

tembak di lapangan digambarkan sebagai b

heodolite terletak di titik (00)

a sudut di tiap-tiap titik digambarkan sebagai

B

C

DE

983090 983092 983094 983096

optistitik koordinat

X Y

8 799 002

8 677 -427

13 712 -1088

17 598 -1592

14 187 -1387

rikut

berikut

A

983089983088

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1221

G Analisa

1 Analisa Praktikum

Praktikum dimulai dengan mengambil peralatan dari laboratorium survey dan

pemetaan Kemudian menuju ke lokasi survey Praktikum pengukuran sudut

dilakukan disekitar area lapangan GK Fakultas Teknik Theodolite ditempatkan di

tempat teduh sekitar lapangan tersebut untuk menghindari pembiasan cahaya saat

melakukan pengukuran dengan theodolite dan juga sebagai langkah antisipasi jika

turun hujan sedangkan kelima patok diletakkan di depan theodolit pada jarak yang

telah ditentukan Pada praktikum kali ini patok ditempatkan pada jarak yang tidak

terlalu jauh karena terhalang oleh pepohonan yang ada disekitar lokasi praktikum

permukaan tanah di lokasi praktikum juga memiliki ketinggian yang berbeda dan

bersifat keras Suhu saat melakukan pengukuran termasuk suhu yang tinggi dengan

kecepatan angin yang tidak terlalu besar

Praktikum ini bertujuan untuk memindahkan titik-titik pengukuran yang ada

dilapangan ke media kertas dengan bantuan autocad dan grafik pada exel Oleh

karena itu sebelum memindahkan pemetaan titik-titik tersebut kita terlebih dahulu

harus mengetahui besar sudut horizontal dan sudut vertikal dari setiap titik tembak

menentukan koordinat titik tembak tersebut yang didapat dari hasil perhitungan

secara analitis menghitung azimuth suatu arah dan menghitung kesalahan indeks

yang terjadi selama pengukuran

Pengukuran sudut dalam dilakukan dengan 4 metode yaitu metode reiterasi

repetisi mengukur jurusan dan mengukur sektor-sektor Namun pada praktikum

kali ini digunakan metode mengukur jurusan Metode ini dipilih karena dianggap

lebih mudah dalam pelaksanaanya dibandingkan dengan metode lainnya Langkah

pertama dalam pengukuran disudut adalah menentukan 5 titik (A B C D E) dan

memasang patok di kelima titik tersebut Kemudian mengatur kemiringan theodolite

agar tegak lurus dengan permukaan tanah dengan cara mengatur sekrup pengatur

nivo agar berada di tengah-tengah lingkaran Setelah memastikan theodolite tegak

lurus dengan permukaan tanah praktikan mengatur sudut VA sebesar 900 terhadap

rambu dan HA sebesar 00

terhadap posisi theodolite Setelah theodolite terpasang

praktikan melakukan pengukuran pertama

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1321

Pada tahap persiapan waktu yang dibutuhkan untuk mengatur nivo agar

gelembung udara tepat di tengah memakan waktu yang cukup lama Hal ini

disebabkan karena letak statif yang miring Posisi statif memang tidak harus lurus

karena dapat diatur dengan menggunakan sekrup pengatur nivo namun untuk

mempercepat proses pengukuran ada baiknya jika statif tidak terpasang miring

Praktikan yang memegang rambu di belakang patok terkadang tidak melakukan

tugasnya dengan baik Sering terjadi rambu tidak berdiri tegak lurus dan

ditempatkan tidak dibelakang patok sehingga menyulitkan praktikan yang bertugas

mencatat batas atas batas tengah dan batas bawah di theodolite Kurangnya

pengalaman atau pertama kalinya praktikan menggunakan theodolitemengakibatkan lamanya dalam melihat dan mencatat BABT dan BW dari setiap

titik Namun dalam praktikum kali ini meskipun praktikum berjalan lama angka-

angka hasil pembacaan di theodolite diperiksa hingga berkali-kali sehingga

keakuratan dalam pembacaan di theodolite sudah tidak diragukan lagi Selama

pengukuran pratikan terkadang lupa untuk melihat apakah gelembung nivo dan

waterpass masih berada ditengah atau sudah bergeser sehingga terkadang

diingatkan terlebih dahulu oleh asisten praktikum Namun pada pengukuran-

pengukuran selanjutnya praktikan lebih cepat tanggap untuk melihat posisi dari

gelembung nivo dan waterpass

Pada pengukuran pertama atau pengukuran di titik A memakan waktu yang

lebih lama dibandingkan pengukuran di titik-titik selanjutnya Banyak perbedaan

dan perdebatan dalam menentukan batas atas batas tengah dan batas bawah dari

praktikan Angka yang dibaca setiap praktikan berbeda-beda sehingga dibuat

kesepakatan dengan membandingkan hasil pembacaan dari asisten praktikum

Mungkin hal ini terjadi karena pertama kalinya praktikan menggunakan theodolite

meskipun seharusnya kejadian tersebut dapat diminimalisasi karena dapat

menghambat proses pengukuran

Pengukuran di titik-titik selanjutnya tidaklah jauh berbeda dengan pengukuran

pada titik A hanya saja terkadang theodolite lupa dikunci oleh praktikan sebelum

melakukan penembakan dan sekrup pengatur sudut vertikal yang tanpa sengaja

menyentuhnya sehingga sudut vertikal berubah Pembacaan nilai-nilai yang

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1421

diperlukan (batas atasbatas tengah dan batas bawah) di titik BCDdan E juga

tidak jauh berbeda dengan pengukuran pada titik A namun waktu yang diperlukan

lebih cepat dibandingkan pengukuran saat di titik A Hal ini dikarenakan karena

praktikan mulai mengerti bagaimana menggunakan theodolite secara baik dan

benar

Setelah melakukan pengukuran di titik E dengan menggunakan sudut biasa

kemudian melakukan pengukuran dari E kembali ke A namun menggunakan sudut

luar biasa Melakukan pengukuran dengan sudut biasa dan sudut luar biasa

berdasarkan langkah-langkah yang ada di metode pengukuran secara reiterasi dan

juga untuk meminimalisasi kesalahan dalam pengukuran Pertama-tama praktikanmengubah sudut vertikal dari 90

0 menjadi 270

0dengan

cara memutar teropong

hingga tertera angka mendekati 2700 pada sudut VA kemudian memutar sekrup

pengatur sudut VA yang ada di theodolite hingga muncul angka 2700 Pemilihan

sudut 2700 dikarenakan syarat penggunaan theodolite harus tegak lurus terhadap

rambu dan pilihan untuk sudut yang tegak lurus terhadap rambu hanya 900 dan 270

0

Jika kita menggunakan sudut 900 sebagai sudut biasa berarti kita menggunakan

sudut 2700 sebagai sudut luar biasa agar syarat theodolite harus tegak lurus dapat

terpenuhi dan pengukuran dapat dilakukan Karena sudut vertikal nya diubah

menjadi 2700 maka sudut horizontalnya juga harus diubah dari 0

0 menjadi 180

0

Untuk mengubah sudut horizontalnya pertama-tama menjumlahkan hasil

pembacaan sudut horizontal di titik E dari hasil pembacaan dengan menggunakan

sudut biasa ditambahkan dengan 1800 Sudut horizontal diubah menjadi 180

0 agar

mendapatkan hasil yang sesuai dengan pengukuran pada sudut biasa Setelah

didapatkan nilai dari hasil penjumlahan tersebut putar theodolite dan atur sekrup

pengatur sudut horizontal hingga sudut yang muncul sesuai dengan hasil

penjumlahan tersebut Setelah pengakuran sudut vertikal dan horizontal praktikan

melakukan kembali pengukuran dari titik E hingga titik A

2 Analisa Hasil

Setelah melakukan pengukuran dan mengambil data-data yang diperlukan saat

pengukuran dilapangan kemudian data tersebut diolah untuk memperoleh besaran-

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1521

besaran yang ingin diketahui Besaran yang pertama kali dicari adalah jarak optis

( Doptis) dari tiap-tiap titik dan kesalahan relatifnya Untuk mencari Doptis

seharusnya menggunakan rumus 100(BA-BB)cos2(90o ndash α) namun pada pengukuran

kali ini cos2 (90

ondash α) karena α pada pengukuran kali ini 90

0 sehingga cos

2 (90

ondash α)

bernilai 1 dan bilangan yang dikalikan dengan 1 akan bernilai bilangan itu sendiri

sehingga dalam perhitungan dapat untuk tidak dituliskan Dari pengolahan data

untuk jarak optis diperoleh hasil bahwa jarak optis di tiap-tiap titik saat melakukan

pengukuran dengan sudut biasa maupun luar biasa tidak jauh berbeda Hal ini

berarti praktikan telah menjalankan pengukuran sesuai dengan prosedur yang

diberikan Namun meskipun pengukuran telah mengikuti prosedur yang diberikanpengukuran tidak dapat dikatakan sempurna karena masih terjadinya kesalahan

relatif pada pengukuran tersebut

Selanjutnya adalah mencari besarnya jarak lapangan antara theodolite dan

patok dengan menggunakan alat ukur meteran Dari hasil yang diperoleh ternyata

jarak antara theodolite dan patok saat menggunakan meteran dan theodolite

berbeda Hasil pengukuran pada meteran terkadang keakuratannya diragukan

karena pengukuran dengan menggunakan meteran Keakuratan tersebut dipengaruhi

karena hal-hal lain yang mengganggu dalam pengukuran Contohnya saat praktikum

kali ini seperti rerumputan yang ada di sekeliling lapangan survey salah saat

membaca meteran kurang lurusnya meteran saat menariknya dll

Setelah memperoleh jarak optis pengolahan data selanjutnya adalah mencari

besarnya kesalahan relatif jarak dengan membandingkan jarak yang diperoleh

dengan menggunakan theodolite dan jarak yang diperoleh dengan menggunakan

meteran Adapun formula perhitungannya adalah sebagai berikut

K983122 = 983108983145983141983148983140 minus 983108983151983152983156983145983155983108983151983152983156983145983155 983160100

Dfield adalah jarak yang diukur dengan menggunakan meteran dan Doptis adalah

jarak yang diukur dengan menggunakan theodolite Kesalahan relatif dari masing-

masing titik memiliki nilai yang beragam saat pengukuran dengan sudut biasa

maupun pengukuran dengan sudut luar biasa Ada titik yang memiliki kesalahan

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1621

relatif terkecil pada titik Ersquo sebesar 06 namun terdapat pula titik yang memiliki

kesalahan relatif yang besar yaitu di titik A dengan KR=25

Besarnya kesalahan relatif saat melakukan pengukuran dengan sudut biasa

ataupun dengan sudut luar biasa adalah berbeda meskipun pada titik yang sama

Bahkan ada titik yang memiliki perbedaan kesalahan relatif yang cukup jauh antara

pengukuran dengan sudut biasa dan pengukuran dengan sudut luar biasa Seperti

hasil perhitungan pada titik D saat sudut biasa memiliki kesalahan relatif 21 dan

saat sudut luar biasa memiliki kesalahan 08 Perbedaan ini mungkin disebabkan

karena beberapa faktor diantaranya kesalahan dalam membaca benang kesalahan

paralaks atau kesalahan-kesalahan lainnya yang mengganggu keakuratan dari datayang didapat Selain itu jika kita memperhatikan kesalahan relatif di titik A yang

mencapai 25 maka ada sebaiknya jika kita tidak menggunakan angka tersebut

untuk kepentingan lebih lanjut

Setelah mendapatkan kesalahan relatif dari masing-masing titik saat

pengukuran sudut biasa maupun sudut luar biasa selanjutnya adalah mencari

besaran kesalahan relatif total yang didapat dengan cara menjumlahkan angka

kesalahan relatif di tiap-tiap titik saat pengukuran dengan sudut biasa dan luar biasa

lalu membagi dua sama besar Hal ini dikarenakan kita melakukan pengukuran

selama 2 kali sehingga kita tidak dapat menggunakan salah satu kesalahan relatif

dari sebuah titik melainkan mencari rata-rata dari kesalahana relatif saat sudut biasa

dan kesalahan relatif saat sudut luar biasa

Setelah angka tersebut diperoleh selanjutnya adalah mencari rata-rata dari rata-

rata kesalahan relatif masing-masing titik pengukuran Untuk memperoleh hasil

tersebut kita tinggal menjumlahkan semua rata-rata kesalahan relatif yang didapat

sebelumnya lalu membagi sejumlah banyaknya titik pengukuran Besarnya

kesalahan relatif total pada pengukuran kali ini adalah 1204 Meskipun kesalahan

relatif dari pengukuran kali ini sekitar plusmn 10 ada baiknya saat kita melakukan

pengukuran kembali kesalahan relatif yang diperoleh dibawah angka tersebut

Setelah memperoleh kesalahan relatif jarak praktikan selanjutnya mencari

kesalahan relatif sudut Kesalahan relatif sudut adalah besarnya penyimpangan

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1721

sudut yang tidak sesuai dengan prosedur dan referensi literatur Kesalahan relatif

sudut diperoleh dengan menggunakan rumus

= minus 19830960983216 100

SLB Arsquo dipilih untuk mempermudah menghitung besarnya selisih sudut

yang tidak sesuai dengan literatur yang ada Menurut teori seharusnya SLB Arsquo

bernilai 1800 namun fakta dilapangan ternyata SLB di Arsquo tidak mencapai 1800

Sehingga adanya kesalahan relatif pada pengukuran sudut tersebut Selisih antara

sudut SLB Arsquo dengan 1800 kemudian dibandingkan dengan sudut total selama

pengukuran sudut biasa Pada pengukuran kali ini total sudut biasa sama dengansudut yang terbentuk di titik E dari pengolahan data diperoleh besarnya kesalahan

relatif sudut pada praktikum kali ini sebesar 037 Kecilnya kesalahan relatif sudut

tersebut berarti bahwa praktikan telah mengikuti prosedur dengan benar untuk

pengukuran sudut Sehingga saat penentuan titik-titik koordinat bentuk atau sketsa

titik-titik di lapangan tidak jauh berbeda dengan sketsa yang ada di kertas

Setelah mencari kesalahan relatif sudut selanjutnya adalah mencari beda

ketinggian antara rambu dengan theodolite Untuk mencari beda ketinggian antara

rambu dengan theodolite kita cukup mencari selisih antara batas tengah dengan

tinggi theodolite Alasan menggunakan batas tengah karena batas tengah sejajar

dengan theodolite sehingga dapat diperoleh beda ketinggian dengan rumus yang

telah dipaparkan sebelumnya Beda ketinggian ini juga dapat kita gunakan untuk

mencari ketinggian posisi rambu dari theodolite jika kita mengasumsikan titik

peletakan theodolite sebagai datumnya Menurut literatur yang ada permukaan

tanah yang digunakan sebagai lokasi pengukuran ada baiknya memiliki ketinggian

yang sama Namun data yang diperoleh dilapangan permukaan tanah di lapangan

GK Fakultas Teknik tidak rata Permukaan tanah antara titik A sampai titik E

memiliki bentuk yang miring dengan kemiringan tertentu Tapi untuk praktikum

kali ini beda ketinggian dan permukaan tanah yang berbeda tidak terlalu masalah

karena pada praktikum kali ini yang ingin dicari hanya sudut di masing-masing titik

dan koordinat-koordinatnya

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1821

Tujuan utama dari praktikum ini adalah memindahkan keadaan di lapangan

ke media lain seperti kertasautocad dll Untuk memindahkan titik-titik tersebut

kita perlu mengetahui koordinat-koordinat titik dari setiap titik pengukuran (A B C

D E) koordinat-koordinat tersebut diperoleh dengan melakukan perhitungan secara

analitis Langkah pertama adalah mencari besarnya SIM dari setiap titik SIM dapat

pula diibaratkan sebagai besarnya sudut dari setiap titik terhadap titik acuan SIM

diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut

983080983081 = 983083 2

Setelah memperoleh SIM dari setiap titik pengukuran selanjutnya kita

mencari sumbu-X dan sumbu-Y dari setiap titik pengukuran Untuk menentukan

keduanya dapat digunakan ilustrasi sebagai berikut

A B (XY)

αdeg

(00)

Anggap (00) merupakan titik tempat peletakan theodolite dan αdeg merupakan

besarnya SIM yang diperoleh Dengan menggunakan prinsip trigonometri pada

sebuah segitiga kita dapat menentukan nilai dari X dan Y Untuk mencari nilai X

kita tinggal mengalikan Doptis dengan sinus αdeg dan untuk mencari nilai dari Y kita

tinggal mengalikan Doptis dengan cosinus αdeg Setelah semua titik-titik koordinat

kita peroleh kita dapat dengan mudah menggambarkan keadaan di lapangan di

kertas dengan menggunakan bantuan Ms Exel Penggambaran keadaan di lapangan

dapat dilihat dibagian pengolahan data

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1921

3 Analisa Kesalahan

Pada percobaan pengukuran sudut terdapat beberapa kesalahan yang terjadi

sehingga mengakibatkan hasil yang didapat memiliki kekurangan yang tidak

maksimal Kesalahan-kesalahan yang terjadi diantaranya

a Instrumen percobaan yang tidak terpasang dengan benar seperti pemasangan

theodolit penempatan rambudan pemasangan statif

b Permukaan tanah di lapangan yang tidak rata sehingga saat melakukan

pengukuran jarak lapangan (Dfield) hasil yang didapat tidak maksimal

c Pembacaan batas atas batas tengah dan batas bawah di titik-titik pengukuran

yang kurang akurat Hal ini bisa disebabkan karena kesalahan instrumental alatatau kesalahan praktikan dalam membacanya

d Rambu yang tidak berdiri dengan tegak sehingga mengganggu dalam membaca

batas atas batas tengah dan batas bawah

e Kesalahan praktikan dalam pembacaan batas atas batas tengah dan batas

bawah yang disebabkan karena factor human error

H Kesimpulan

1 Besar sudut horizontal masing-masing titik adalah sebagai berikut

No TitikSudut Horizontal

SB SLB

983089 983105 983088983216 983088983079 983088983079983079 983085

983090 983106 983091983090983216983088983091983079983089983088983074 983085

983091 983107 983093983094983216983089983091983079983093983093983074 983085

983092 983108 983094983097983216983089983092983079983093983088983074 983085

983093 983109 983096983090983216983090983090983079983088983093983074 983085

983094 983109983079 983085 983090983094983090983216983089983095983079983088983093983074

983095 983108983079 983085 983090983092983096983216983093983089983079983088983074

983096 983107983079 983085 983090983091983094983216983088983095983079983089983093983074

983097 983106983079 983085 983090983089983090983216983090983094983079983090983093983074

983089983088 983105983079 983085 983089983095983097983216983092983089983079983092983088983074

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 2021

2 Besar sudut vertikal (VA) untuk pengukuran pergi sebesar 900 dan saat pengukuran

pulang 2700

3 Kesalahan relatif total untuk jarak dari percobaan ini sebesar 1204

4 Kesalahan relatif sudut sebesar 037

5 Pengukuran jarak lebih akurat jika menggunakan theodolit dibandingkan meteran

Hal ini dikarenakan saat menggunakan meteran hasil yang didapat kurang akurat

yang disebabkan berbagai faktor seperti kontur tanah dan hal lain yang

mempengaruhi pengukuran

6 Titik-titik koordinat masing-masing titik adalah sebagai berikut

Titik A (799 002)Titik B (677 -427)

Titik C (712 -1088)

Titik D (598 -1592)

Titik E (-138 -1393)

I Referensi

Pedoman Praktikum Ilmu Ukur Tanah 2011 Laboratorium Survey dan Pemetaan

Departemen Teknik Sipil UI

PPT horizontal distance Ilmu Ukur Tanah Depok 2011

httpfaisalasharnetp=486=1

J Lampiran

Praktikan sedang melakukan pembacaan praktikan sedang melakukan penembakan

batas atastengahdan bawah

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 2121

Praktikan sedang melakukan diskusi praktikan sedang memegang rambu

dengan asisten praktikum

Page 7: Modul I ; Pengukuran Sudut

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 721

F Pengolahan Data

bull Menghitung besarnya Doptis

Doptis merupakan jarak antara titik dengan theodolit berdasarkan data yang

didapat dari hasil penembakan dengan menggunakan theodolit Untuk menghitung

besarnya Doptis digunakan rumus

= 100( minus )

Sehingga berdasarkan praktikum yang telah dilakukan besarnya Doptis untuk

masing-masing titik adalah sebagai berikut

Titik A Doptis = 100 (BA-BB)

= 100(143 ndash 135)

= 800 cm = 8 m

Titik B Doptis = 100 (BA-BB)

= 100(132 ndash 124)

= 800 cm = 8 m

Titik C Doptis = 100 (BA-BB)

= 100(128 ndash 115)= 1300 cm = 13 m

Titik D Doptis = 100 (BA-BB)

= 100(115-98)

= 1700 cm = 17 m

Titik E Doptis = 100 (BA-BB)

= 100(112-98)= 1400 cm = 14 m

Titik Ersquo Doptis = 100 (BA-BB)

= 100(112-985)

= 1350 cm = 135 m

Titik Drsquo Doptis = 100 (BA-BB)

= 100(112-985)

= 1350 cm =135 m

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 821

Titik Crsquo Doptis = 100 (BA-BB)

= 100(127-115)

= 1200 cm = 12 m

Titik Brsquo Doptis = 100 (BA-BB)

= 100(132-124)

= 800 cm = 8 m

Titik Arsquo Doptis = 100 (BA-BB)

= 100(144-136)

= 800 cm = 8 m

bull Menghitung besarnya kesalahan relatif jarak

Menghitung besarnya kesalahan relatif jarak digunakan untuk mengetahui

besarnya persentase penyimpangan antara Doptis dengan Dfield Hal ini juga dapat

digunakan sebagai acuan dalam menilai besar kecilnya kesalahan yang dilakukan

selama praktikum Untuk mengetahui besarnya kesalahan relative (KR) dapat

dihitung dengan menggunakan rumus

983115983122 = 983108983145983141983148983140 minus983108983151983152983156983145983155

983108983151983152983156983145983155 983160100

Sehingga diperoleh KR dari masing-masing titik adalah sebagai berikut

Titik A = 100

= 25

Titik B = 100

= 25

Titik C =

100

= 10

Titik D = 100

= 21

Titik E = 100

= 29

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 921

Titik Ersquo = 100

= 06

Titik Drsquo = 100

= 08

Titik Crsquo = 100

= 25

Titik Brsquo = 100

= 25

Titik Arsquo = 100

= 25

KRa =(25 + 25) = 25

KRb =(25 + 25) = 25

KRc =(10+25) = 625

KRd =

(21 + 08) = 109

KRe =(29+06) = 35

KRtotal =(25+25+625+109+35)x = 1204

bull Menghitung Kesalahan Relatif Sudut

Untuk menghitung besarnya kesalahan relatif sudut digunakan rumus

= minus 180983216 100

Sehingga untuk percobaan tersebut diperoleh hasil sebagai berikut

= minus 180983216 100

= 17998321641prime40 minus 1809832168298321622prime08 100

= 037

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1021

bull Menghitung selisih tinggi alat dengan batas tengah

Untuk menghitung selisih (

Δ) antara tinggi alat dengan batas tengah

digunakan rumus

Δ = 983164983124 983137983148983137983156 minus B983124983164 Sehingga untuk percobaan tersebut didapatkan hasilnya sebagai berikut

No Titik Talat BT ∆H

983089 983105 983089983091983096 983089983091983097 983089

983090 983106 983089983091983096 983089983090983096 983089983088

983091 983107 983089983091983096 983089983090983090 983089983094

983092 983108 983089983091983096 983089983088983093 983091983091

983093 983109 983089983091983096 983089983088983093 983091983091

983094 983109983079 983089983091983096 983089983088983093 983091983091

983095 983108983079 983089983091983096 983089983088983093 983091983091

983096 983107983079 983089983091983096 983089983090983089 983089983095

983097 983106983079 983089983091983096 983089983090983096 983089983088

983089983088 983105983079 983089983091983096 983089983092983088 983090

) satuan dalam cm

bull Menentukan titik koordinat masing-masing titik

Penentuan titik koordinat disetiap titik diperlukan untuk mengetahui letak

atau posisi titik dilapangan Selain untuk mengetahui letak atau posisi titik-titik

penembakan kita juga dapat menggambarkan sketsa dari letak-letak titik tembak di

atas kertas melalui perhitungan Untuk mengetahui titik koordinat X dan Y

terlebih dahulu kita mencari SIM SIM ini bertujuan agar kita mengetahui sudut

elevasi dari titik satu ke titik lainnya Rumus untuk mencari SIM adalah sebagai

berikut

983080983081 = 983083 2

Setelah kita mengetahui besarnya sudut elevasi dari titik yang satu dengan

titik lainnya maka kita dapat menentukan titik koordinat setiap titik dengan rumus

= 983155983145983150

= 983139983151983155

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1121

Untuk praktiku

No Titik

1 A

2 B

3 C

4 D

5 E

Letak titik-titik

Keterangan T

Sketsa besarny

983085983089983096

983085983089983094

983085983089983092

983085983089983090

983085983089983088

983085983096

983085983094

983085983092

983085983090

983088

983090

983088

kali ini diperoleh hasil sebagai berikut

SB SLB SIM (α)

0deg 0 0 179deg4140 89deg5050

32deg0310 212deg2625 122deg14475

56deg1355 236deg0715 146deg1035

69deg1450 248deg510 159deg255

82deg2205 262deg1705 172deg1935

tembak di lapangan digambarkan sebagai b

heodolite terletak di titik (00)

a sudut di tiap-tiap titik digambarkan sebagai

B

C

DE

983090 983092 983094 983096

optistitik koordinat

X Y

8 799 002

8 677 -427

13 712 -1088

17 598 -1592

14 187 -1387

rikut

berikut

A

983089983088

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1221

G Analisa

1 Analisa Praktikum

Praktikum dimulai dengan mengambil peralatan dari laboratorium survey dan

pemetaan Kemudian menuju ke lokasi survey Praktikum pengukuran sudut

dilakukan disekitar area lapangan GK Fakultas Teknik Theodolite ditempatkan di

tempat teduh sekitar lapangan tersebut untuk menghindari pembiasan cahaya saat

melakukan pengukuran dengan theodolite dan juga sebagai langkah antisipasi jika

turun hujan sedangkan kelima patok diletakkan di depan theodolit pada jarak yang

telah ditentukan Pada praktikum kali ini patok ditempatkan pada jarak yang tidak

terlalu jauh karena terhalang oleh pepohonan yang ada disekitar lokasi praktikum

permukaan tanah di lokasi praktikum juga memiliki ketinggian yang berbeda dan

bersifat keras Suhu saat melakukan pengukuran termasuk suhu yang tinggi dengan

kecepatan angin yang tidak terlalu besar

Praktikum ini bertujuan untuk memindahkan titik-titik pengukuran yang ada

dilapangan ke media kertas dengan bantuan autocad dan grafik pada exel Oleh

karena itu sebelum memindahkan pemetaan titik-titik tersebut kita terlebih dahulu

harus mengetahui besar sudut horizontal dan sudut vertikal dari setiap titik tembak

menentukan koordinat titik tembak tersebut yang didapat dari hasil perhitungan

secara analitis menghitung azimuth suatu arah dan menghitung kesalahan indeks

yang terjadi selama pengukuran

Pengukuran sudut dalam dilakukan dengan 4 metode yaitu metode reiterasi

repetisi mengukur jurusan dan mengukur sektor-sektor Namun pada praktikum

kali ini digunakan metode mengukur jurusan Metode ini dipilih karena dianggap

lebih mudah dalam pelaksanaanya dibandingkan dengan metode lainnya Langkah

pertama dalam pengukuran disudut adalah menentukan 5 titik (A B C D E) dan

memasang patok di kelima titik tersebut Kemudian mengatur kemiringan theodolite

agar tegak lurus dengan permukaan tanah dengan cara mengatur sekrup pengatur

nivo agar berada di tengah-tengah lingkaran Setelah memastikan theodolite tegak

lurus dengan permukaan tanah praktikan mengatur sudut VA sebesar 900 terhadap

rambu dan HA sebesar 00

terhadap posisi theodolite Setelah theodolite terpasang

praktikan melakukan pengukuran pertama

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1321

Pada tahap persiapan waktu yang dibutuhkan untuk mengatur nivo agar

gelembung udara tepat di tengah memakan waktu yang cukup lama Hal ini

disebabkan karena letak statif yang miring Posisi statif memang tidak harus lurus

karena dapat diatur dengan menggunakan sekrup pengatur nivo namun untuk

mempercepat proses pengukuran ada baiknya jika statif tidak terpasang miring

Praktikan yang memegang rambu di belakang patok terkadang tidak melakukan

tugasnya dengan baik Sering terjadi rambu tidak berdiri tegak lurus dan

ditempatkan tidak dibelakang patok sehingga menyulitkan praktikan yang bertugas

mencatat batas atas batas tengah dan batas bawah di theodolite Kurangnya

pengalaman atau pertama kalinya praktikan menggunakan theodolitemengakibatkan lamanya dalam melihat dan mencatat BABT dan BW dari setiap

titik Namun dalam praktikum kali ini meskipun praktikum berjalan lama angka-

angka hasil pembacaan di theodolite diperiksa hingga berkali-kali sehingga

keakuratan dalam pembacaan di theodolite sudah tidak diragukan lagi Selama

pengukuran pratikan terkadang lupa untuk melihat apakah gelembung nivo dan

waterpass masih berada ditengah atau sudah bergeser sehingga terkadang

diingatkan terlebih dahulu oleh asisten praktikum Namun pada pengukuran-

pengukuran selanjutnya praktikan lebih cepat tanggap untuk melihat posisi dari

gelembung nivo dan waterpass

Pada pengukuran pertama atau pengukuran di titik A memakan waktu yang

lebih lama dibandingkan pengukuran di titik-titik selanjutnya Banyak perbedaan

dan perdebatan dalam menentukan batas atas batas tengah dan batas bawah dari

praktikan Angka yang dibaca setiap praktikan berbeda-beda sehingga dibuat

kesepakatan dengan membandingkan hasil pembacaan dari asisten praktikum

Mungkin hal ini terjadi karena pertama kalinya praktikan menggunakan theodolite

meskipun seharusnya kejadian tersebut dapat diminimalisasi karena dapat

menghambat proses pengukuran

Pengukuran di titik-titik selanjutnya tidaklah jauh berbeda dengan pengukuran

pada titik A hanya saja terkadang theodolite lupa dikunci oleh praktikan sebelum

melakukan penembakan dan sekrup pengatur sudut vertikal yang tanpa sengaja

menyentuhnya sehingga sudut vertikal berubah Pembacaan nilai-nilai yang

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1421

diperlukan (batas atasbatas tengah dan batas bawah) di titik BCDdan E juga

tidak jauh berbeda dengan pengukuran pada titik A namun waktu yang diperlukan

lebih cepat dibandingkan pengukuran saat di titik A Hal ini dikarenakan karena

praktikan mulai mengerti bagaimana menggunakan theodolite secara baik dan

benar

Setelah melakukan pengukuran di titik E dengan menggunakan sudut biasa

kemudian melakukan pengukuran dari E kembali ke A namun menggunakan sudut

luar biasa Melakukan pengukuran dengan sudut biasa dan sudut luar biasa

berdasarkan langkah-langkah yang ada di metode pengukuran secara reiterasi dan

juga untuk meminimalisasi kesalahan dalam pengukuran Pertama-tama praktikanmengubah sudut vertikal dari 90

0 menjadi 270

0dengan

cara memutar teropong

hingga tertera angka mendekati 2700 pada sudut VA kemudian memutar sekrup

pengatur sudut VA yang ada di theodolite hingga muncul angka 2700 Pemilihan

sudut 2700 dikarenakan syarat penggunaan theodolite harus tegak lurus terhadap

rambu dan pilihan untuk sudut yang tegak lurus terhadap rambu hanya 900 dan 270

0

Jika kita menggunakan sudut 900 sebagai sudut biasa berarti kita menggunakan

sudut 2700 sebagai sudut luar biasa agar syarat theodolite harus tegak lurus dapat

terpenuhi dan pengukuran dapat dilakukan Karena sudut vertikal nya diubah

menjadi 2700 maka sudut horizontalnya juga harus diubah dari 0

0 menjadi 180

0

Untuk mengubah sudut horizontalnya pertama-tama menjumlahkan hasil

pembacaan sudut horizontal di titik E dari hasil pembacaan dengan menggunakan

sudut biasa ditambahkan dengan 1800 Sudut horizontal diubah menjadi 180

0 agar

mendapatkan hasil yang sesuai dengan pengukuran pada sudut biasa Setelah

didapatkan nilai dari hasil penjumlahan tersebut putar theodolite dan atur sekrup

pengatur sudut horizontal hingga sudut yang muncul sesuai dengan hasil

penjumlahan tersebut Setelah pengakuran sudut vertikal dan horizontal praktikan

melakukan kembali pengukuran dari titik E hingga titik A

2 Analisa Hasil

Setelah melakukan pengukuran dan mengambil data-data yang diperlukan saat

pengukuran dilapangan kemudian data tersebut diolah untuk memperoleh besaran-

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1521

besaran yang ingin diketahui Besaran yang pertama kali dicari adalah jarak optis

( Doptis) dari tiap-tiap titik dan kesalahan relatifnya Untuk mencari Doptis

seharusnya menggunakan rumus 100(BA-BB)cos2(90o ndash α) namun pada pengukuran

kali ini cos2 (90

ondash α) karena α pada pengukuran kali ini 90

0 sehingga cos

2 (90

ondash α)

bernilai 1 dan bilangan yang dikalikan dengan 1 akan bernilai bilangan itu sendiri

sehingga dalam perhitungan dapat untuk tidak dituliskan Dari pengolahan data

untuk jarak optis diperoleh hasil bahwa jarak optis di tiap-tiap titik saat melakukan

pengukuran dengan sudut biasa maupun luar biasa tidak jauh berbeda Hal ini

berarti praktikan telah menjalankan pengukuran sesuai dengan prosedur yang

diberikan Namun meskipun pengukuran telah mengikuti prosedur yang diberikanpengukuran tidak dapat dikatakan sempurna karena masih terjadinya kesalahan

relatif pada pengukuran tersebut

Selanjutnya adalah mencari besarnya jarak lapangan antara theodolite dan

patok dengan menggunakan alat ukur meteran Dari hasil yang diperoleh ternyata

jarak antara theodolite dan patok saat menggunakan meteran dan theodolite

berbeda Hasil pengukuran pada meteran terkadang keakuratannya diragukan

karena pengukuran dengan menggunakan meteran Keakuratan tersebut dipengaruhi

karena hal-hal lain yang mengganggu dalam pengukuran Contohnya saat praktikum

kali ini seperti rerumputan yang ada di sekeliling lapangan survey salah saat

membaca meteran kurang lurusnya meteran saat menariknya dll

Setelah memperoleh jarak optis pengolahan data selanjutnya adalah mencari

besarnya kesalahan relatif jarak dengan membandingkan jarak yang diperoleh

dengan menggunakan theodolite dan jarak yang diperoleh dengan menggunakan

meteran Adapun formula perhitungannya adalah sebagai berikut

K983122 = 983108983145983141983148983140 minus 983108983151983152983156983145983155983108983151983152983156983145983155 983160100

Dfield adalah jarak yang diukur dengan menggunakan meteran dan Doptis adalah

jarak yang diukur dengan menggunakan theodolite Kesalahan relatif dari masing-

masing titik memiliki nilai yang beragam saat pengukuran dengan sudut biasa

maupun pengukuran dengan sudut luar biasa Ada titik yang memiliki kesalahan

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1621

relatif terkecil pada titik Ersquo sebesar 06 namun terdapat pula titik yang memiliki

kesalahan relatif yang besar yaitu di titik A dengan KR=25

Besarnya kesalahan relatif saat melakukan pengukuran dengan sudut biasa

ataupun dengan sudut luar biasa adalah berbeda meskipun pada titik yang sama

Bahkan ada titik yang memiliki perbedaan kesalahan relatif yang cukup jauh antara

pengukuran dengan sudut biasa dan pengukuran dengan sudut luar biasa Seperti

hasil perhitungan pada titik D saat sudut biasa memiliki kesalahan relatif 21 dan

saat sudut luar biasa memiliki kesalahan 08 Perbedaan ini mungkin disebabkan

karena beberapa faktor diantaranya kesalahan dalam membaca benang kesalahan

paralaks atau kesalahan-kesalahan lainnya yang mengganggu keakuratan dari datayang didapat Selain itu jika kita memperhatikan kesalahan relatif di titik A yang

mencapai 25 maka ada sebaiknya jika kita tidak menggunakan angka tersebut

untuk kepentingan lebih lanjut

Setelah mendapatkan kesalahan relatif dari masing-masing titik saat

pengukuran sudut biasa maupun sudut luar biasa selanjutnya adalah mencari

besaran kesalahan relatif total yang didapat dengan cara menjumlahkan angka

kesalahan relatif di tiap-tiap titik saat pengukuran dengan sudut biasa dan luar biasa

lalu membagi dua sama besar Hal ini dikarenakan kita melakukan pengukuran

selama 2 kali sehingga kita tidak dapat menggunakan salah satu kesalahan relatif

dari sebuah titik melainkan mencari rata-rata dari kesalahana relatif saat sudut biasa

dan kesalahan relatif saat sudut luar biasa

Setelah angka tersebut diperoleh selanjutnya adalah mencari rata-rata dari rata-

rata kesalahan relatif masing-masing titik pengukuran Untuk memperoleh hasil

tersebut kita tinggal menjumlahkan semua rata-rata kesalahan relatif yang didapat

sebelumnya lalu membagi sejumlah banyaknya titik pengukuran Besarnya

kesalahan relatif total pada pengukuran kali ini adalah 1204 Meskipun kesalahan

relatif dari pengukuran kali ini sekitar plusmn 10 ada baiknya saat kita melakukan

pengukuran kembali kesalahan relatif yang diperoleh dibawah angka tersebut

Setelah memperoleh kesalahan relatif jarak praktikan selanjutnya mencari

kesalahan relatif sudut Kesalahan relatif sudut adalah besarnya penyimpangan

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1721

sudut yang tidak sesuai dengan prosedur dan referensi literatur Kesalahan relatif

sudut diperoleh dengan menggunakan rumus

= minus 19830960983216 100

SLB Arsquo dipilih untuk mempermudah menghitung besarnya selisih sudut

yang tidak sesuai dengan literatur yang ada Menurut teori seharusnya SLB Arsquo

bernilai 1800 namun fakta dilapangan ternyata SLB di Arsquo tidak mencapai 1800

Sehingga adanya kesalahan relatif pada pengukuran sudut tersebut Selisih antara

sudut SLB Arsquo dengan 1800 kemudian dibandingkan dengan sudut total selama

pengukuran sudut biasa Pada pengukuran kali ini total sudut biasa sama dengansudut yang terbentuk di titik E dari pengolahan data diperoleh besarnya kesalahan

relatif sudut pada praktikum kali ini sebesar 037 Kecilnya kesalahan relatif sudut

tersebut berarti bahwa praktikan telah mengikuti prosedur dengan benar untuk

pengukuran sudut Sehingga saat penentuan titik-titik koordinat bentuk atau sketsa

titik-titik di lapangan tidak jauh berbeda dengan sketsa yang ada di kertas

Setelah mencari kesalahan relatif sudut selanjutnya adalah mencari beda

ketinggian antara rambu dengan theodolite Untuk mencari beda ketinggian antara

rambu dengan theodolite kita cukup mencari selisih antara batas tengah dengan

tinggi theodolite Alasan menggunakan batas tengah karena batas tengah sejajar

dengan theodolite sehingga dapat diperoleh beda ketinggian dengan rumus yang

telah dipaparkan sebelumnya Beda ketinggian ini juga dapat kita gunakan untuk

mencari ketinggian posisi rambu dari theodolite jika kita mengasumsikan titik

peletakan theodolite sebagai datumnya Menurut literatur yang ada permukaan

tanah yang digunakan sebagai lokasi pengukuran ada baiknya memiliki ketinggian

yang sama Namun data yang diperoleh dilapangan permukaan tanah di lapangan

GK Fakultas Teknik tidak rata Permukaan tanah antara titik A sampai titik E

memiliki bentuk yang miring dengan kemiringan tertentu Tapi untuk praktikum

kali ini beda ketinggian dan permukaan tanah yang berbeda tidak terlalu masalah

karena pada praktikum kali ini yang ingin dicari hanya sudut di masing-masing titik

dan koordinat-koordinatnya

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1821

Tujuan utama dari praktikum ini adalah memindahkan keadaan di lapangan

ke media lain seperti kertasautocad dll Untuk memindahkan titik-titik tersebut

kita perlu mengetahui koordinat-koordinat titik dari setiap titik pengukuran (A B C

D E) koordinat-koordinat tersebut diperoleh dengan melakukan perhitungan secara

analitis Langkah pertama adalah mencari besarnya SIM dari setiap titik SIM dapat

pula diibaratkan sebagai besarnya sudut dari setiap titik terhadap titik acuan SIM

diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut

983080983081 = 983083 2

Setelah memperoleh SIM dari setiap titik pengukuran selanjutnya kita

mencari sumbu-X dan sumbu-Y dari setiap titik pengukuran Untuk menentukan

keduanya dapat digunakan ilustrasi sebagai berikut

A B (XY)

αdeg

(00)

Anggap (00) merupakan titik tempat peletakan theodolite dan αdeg merupakan

besarnya SIM yang diperoleh Dengan menggunakan prinsip trigonometri pada

sebuah segitiga kita dapat menentukan nilai dari X dan Y Untuk mencari nilai X

kita tinggal mengalikan Doptis dengan sinus αdeg dan untuk mencari nilai dari Y kita

tinggal mengalikan Doptis dengan cosinus αdeg Setelah semua titik-titik koordinat

kita peroleh kita dapat dengan mudah menggambarkan keadaan di lapangan di

kertas dengan menggunakan bantuan Ms Exel Penggambaran keadaan di lapangan

dapat dilihat dibagian pengolahan data

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1921

3 Analisa Kesalahan

Pada percobaan pengukuran sudut terdapat beberapa kesalahan yang terjadi

sehingga mengakibatkan hasil yang didapat memiliki kekurangan yang tidak

maksimal Kesalahan-kesalahan yang terjadi diantaranya

a Instrumen percobaan yang tidak terpasang dengan benar seperti pemasangan

theodolit penempatan rambudan pemasangan statif

b Permukaan tanah di lapangan yang tidak rata sehingga saat melakukan

pengukuran jarak lapangan (Dfield) hasil yang didapat tidak maksimal

c Pembacaan batas atas batas tengah dan batas bawah di titik-titik pengukuran

yang kurang akurat Hal ini bisa disebabkan karena kesalahan instrumental alatatau kesalahan praktikan dalam membacanya

d Rambu yang tidak berdiri dengan tegak sehingga mengganggu dalam membaca

batas atas batas tengah dan batas bawah

e Kesalahan praktikan dalam pembacaan batas atas batas tengah dan batas

bawah yang disebabkan karena factor human error

H Kesimpulan

1 Besar sudut horizontal masing-masing titik adalah sebagai berikut

No TitikSudut Horizontal

SB SLB

983089 983105 983088983216 983088983079 983088983079983079 983085

983090 983106 983091983090983216983088983091983079983089983088983074 983085

983091 983107 983093983094983216983089983091983079983093983093983074 983085

983092 983108 983094983097983216983089983092983079983093983088983074 983085

983093 983109 983096983090983216983090983090983079983088983093983074 983085

983094 983109983079 983085 983090983094983090983216983089983095983079983088983093983074

983095 983108983079 983085 983090983092983096983216983093983089983079983088983074

983096 983107983079 983085 983090983091983094983216983088983095983079983089983093983074

983097 983106983079 983085 983090983089983090983216983090983094983079983090983093983074

983089983088 983105983079 983085 983089983095983097983216983092983089983079983092983088983074

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 2021

2 Besar sudut vertikal (VA) untuk pengukuran pergi sebesar 900 dan saat pengukuran

pulang 2700

3 Kesalahan relatif total untuk jarak dari percobaan ini sebesar 1204

4 Kesalahan relatif sudut sebesar 037

5 Pengukuran jarak lebih akurat jika menggunakan theodolit dibandingkan meteran

Hal ini dikarenakan saat menggunakan meteran hasil yang didapat kurang akurat

yang disebabkan berbagai faktor seperti kontur tanah dan hal lain yang

mempengaruhi pengukuran

6 Titik-titik koordinat masing-masing titik adalah sebagai berikut

Titik A (799 002)Titik B (677 -427)

Titik C (712 -1088)

Titik D (598 -1592)

Titik E (-138 -1393)

I Referensi

Pedoman Praktikum Ilmu Ukur Tanah 2011 Laboratorium Survey dan Pemetaan

Departemen Teknik Sipil UI

PPT horizontal distance Ilmu Ukur Tanah Depok 2011

httpfaisalasharnetp=486=1

J Lampiran

Praktikan sedang melakukan pembacaan praktikan sedang melakukan penembakan

batas atastengahdan bawah

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 2121

Praktikan sedang melakukan diskusi praktikan sedang memegang rambu

dengan asisten praktikum

Page 8: Modul I ; Pengukuran Sudut

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 821

Titik Crsquo Doptis = 100 (BA-BB)

= 100(127-115)

= 1200 cm = 12 m

Titik Brsquo Doptis = 100 (BA-BB)

= 100(132-124)

= 800 cm = 8 m

Titik Arsquo Doptis = 100 (BA-BB)

= 100(144-136)

= 800 cm = 8 m

bull Menghitung besarnya kesalahan relatif jarak

Menghitung besarnya kesalahan relatif jarak digunakan untuk mengetahui

besarnya persentase penyimpangan antara Doptis dengan Dfield Hal ini juga dapat

digunakan sebagai acuan dalam menilai besar kecilnya kesalahan yang dilakukan

selama praktikum Untuk mengetahui besarnya kesalahan relative (KR) dapat

dihitung dengan menggunakan rumus

983115983122 = 983108983145983141983148983140 minus983108983151983152983156983145983155

983108983151983152983156983145983155 983160100

Sehingga diperoleh KR dari masing-masing titik adalah sebagai berikut

Titik A = 100

= 25

Titik B = 100

= 25

Titik C =

100

= 10

Titik D = 100

= 21

Titik E = 100

= 29

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 921

Titik Ersquo = 100

= 06

Titik Drsquo = 100

= 08

Titik Crsquo = 100

= 25

Titik Brsquo = 100

= 25

Titik Arsquo = 100

= 25

KRa =(25 + 25) = 25

KRb =(25 + 25) = 25

KRc =(10+25) = 625

KRd =

(21 + 08) = 109

KRe =(29+06) = 35

KRtotal =(25+25+625+109+35)x = 1204

bull Menghitung Kesalahan Relatif Sudut

Untuk menghitung besarnya kesalahan relatif sudut digunakan rumus

= minus 180983216 100

Sehingga untuk percobaan tersebut diperoleh hasil sebagai berikut

= minus 180983216 100

= 17998321641prime40 minus 1809832168298321622prime08 100

= 037

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1021

bull Menghitung selisih tinggi alat dengan batas tengah

Untuk menghitung selisih (

Δ) antara tinggi alat dengan batas tengah

digunakan rumus

Δ = 983164983124 983137983148983137983156 minus B983124983164 Sehingga untuk percobaan tersebut didapatkan hasilnya sebagai berikut

No Titik Talat BT ∆H

983089 983105 983089983091983096 983089983091983097 983089

983090 983106 983089983091983096 983089983090983096 983089983088

983091 983107 983089983091983096 983089983090983090 983089983094

983092 983108 983089983091983096 983089983088983093 983091983091

983093 983109 983089983091983096 983089983088983093 983091983091

983094 983109983079 983089983091983096 983089983088983093 983091983091

983095 983108983079 983089983091983096 983089983088983093 983091983091

983096 983107983079 983089983091983096 983089983090983089 983089983095

983097 983106983079 983089983091983096 983089983090983096 983089983088

983089983088 983105983079 983089983091983096 983089983092983088 983090

) satuan dalam cm

bull Menentukan titik koordinat masing-masing titik

Penentuan titik koordinat disetiap titik diperlukan untuk mengetahui letak

atau posisi titik dilapangan Selain untuk mengetahui letak atau posisi titik-titik

penembakan kita juga dapat menggambarkan sketsa dari letak-letak titik tembak di

atas kertas melalui perhitungan Untuk mengetahui titik koordinat X dan Y

terlebih dahulu kita mencari SIM SIM ini bertujuan agar kita mengetahui sudut

elevasi dari titik satu ke titik lainnya Rumus untuk mencari SIM adalah sebagai

berikut

983080983081 = 983083 2

Setelah kita mengetahui besarnya sudut elevasi dari titik yang satu dengan

titik lainnya maka kita dapat menentukan titik koordinat setiap titik dengan rumus

= 983155983145983150

= 983139983151983155

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1121

Untuk praktiku

No Titik

1 A

2 B

3 C

4 D

5 E

Letak titik-titik

Keterangan T

Sketsa besarny

983085983089983096

983085983089983094

983085983089983092

983085983089983090

983085983089983088

983085983096

983085983094

983085983092

983085983090

983088

983090

983088

kali ini diperoleh hasil sebagai berikut

SB SLB SIM (α)

0deg 0 0 179deg4140 89deg5050

32deg0310 212deg2625 122deg14475

56deg1355 236deg0715 146deg1035

69deg1450 248deg510 159deg255

82deg2205 262deg1705 172deg1935

tembak di lapangan digambarkan sebagai b

heodolite terletak di titik (00)

a sudut di tiap-tiap titik digambarkan sebagai

B

C

DE

983090 983092 983094 983096

optistitik koordinat

X Y

8 799 002

8 677 -427

13 712 -1088

17 598 -1592

14 187 -1387

rikut

berikut

A

983089983088

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1221

G Analisa

1 Analisa Praktikum

Praktikum dimulai dengan mengambil peralatan dari laboratorium survey dan

pemetaan Kemudian menuju ke lokasi survey Praktikum pengukuran sudut

dilakukan disekitar area lapangan GK Fakultas Teknik Theodolite ditempatkan di

tempat teduh sekitar lapangan tersebut untuk menghindari pembiasan cahaya saat

melakukan pengukuran dengan theodolite dan juga sebagai langkah antisipasi jika

turun hujan sedangkan kelima patok diletakkan di depan theodolit pada jarak yang

telah ditentukan Pada praktikum kali ini patok ditempatkan pada jarak yang tidak

terlalu jauh karena terhalang oleh pepohonan yang ada disekitar lokasi praktikum

permukaan tanah di lokasi praktikum juga memiliki ketinggian yang berbeda dan

bersifat keras Suhu saat melakukan pengukuran termasuk suhu yang tinggi dengan

kecepatan angin yang tidak terlalu besar

Praktikum ini bertujuan untuk memindahkan titik-titik pengukuran yang ada

dilapangan ke media kertas dengan bantuan autocad dan grafik pada exel Oleh

karena itu sebelum memindahkan pemetaan titik-titik tersebut kita terlebih dahulu

harus mengetahui besar sudut horizontal dan sudut vertikal dari setiap titik tembak

menentukan koordinat titik tembak tersebut yang didapat dari hasil perhitungan

secara analitis menghitung azimuth suatu arah dan menghitung kesalahan indeks

yang terjadi selama pengukuran

Pengukuran sudut dalam dilakukan dengan 4 metode yaitu metode reiterasi

repetisi mengukur jurusan dan mengukur sektor-sektor Namun pada praktikum

kali ini digunakan metode mengukur jurusan Metode ini dipilih karena dianggap

lebih mudah dalam pelaksanaanya dibandingkan dengan metode lainnya Langkah

pertama dalam pengukuran disudut adalah menentukan 5 titik (A B C D E) dan

memasang patok di kelima titik tersebut Kemudian mengatur kemiringan theodolite

agar tegak lurus dengan permukaan tanah dengan cara mengatur sekrup pengatur

nivo agar berada di tengah-tengah lingkaran Setelah memastikan theodolite tegak

lurus dengan permukaan tanah praktikan mengatur sudut VA sebesar 900 terhadap

rambu dan HA sebesar 00

terhadap posisi theodolite Setelah theodolite terpasang

praktikan melakukan pengukuran pertama

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1321

Pada tahap persiapan waktu yang dibutuhkan untuk mengatur nivo agar

gelembung udara tepat di tengah memakan waktu yang cukup lama Hal ini

disebabkan karena letak statif yang miring Posisi statif memang tidak harus lurus

karena dapat diatur dengan menggunakan sekrup pengatur nivo namun untuk

mempercepat proses pengukuran ada baiknya jika statif tidak terpasang miring

Praktikan yang memegang rambu di belakang patok terkadang tidak melakukan

tugasnya dengan baik Sering terjadi rambu tidak berdiri tegak lurus dan

ditempatkan tidak dibelakang patok sehingga menyulitkan praktikan yang bertugas

mencatat batas atas batas tengah dan batas bawah di theodolite Kurangnya

pengalaman atau pertama kalinya praktikan menggunakan theodolitemengakibatkan lamanya dalam melihat dan mencatat BABT dan BW dari setiap

titik Namun dalam praktikum kali ini meskipun praktikum berjalan lama angka-

angka hasil pembacaan di theodolite diperiksa hingga berkali-kali sehingga

keakuratan dalam pembacaan di theodolite sudah tidak diragukan lagi Selama

pengukuran pratikan terkadang lupa untuk melihat apakah gelembung nivo dan

waterpass masih berada ditengah atau sudah bergeser sehingga terkadang

diingatkan terlebih dahulu oleh asisten praktikum Namun pada pengukuran-

pengukuran selanjutnya praktikan lebih cepat tanggap untuk melihat posisi dari

gelembung nivo dan waterpass

Pada pengukuran pertama atau pengukuran di titik A memakan waktu yang

lebih lama dibandingkan pengukuran di titik-titik selanjutnya Banyak perbedaan

dan perdebatan dalam menentukan batas atas batas tengah dan batas bawah dari

praktikan Angka yang dibaca setiap praktikan berbeda-beda sehingga dibuat

kesepakatan dengan membandingkan hasil pembacaan dari asisten praktikum

Mungkin hal ini terjadi karena pertama kalinya praktikan menggunakan theodolite

meskipun seharusnya kejadian tersebut dapat diminimalisasi karena dapat

menghambat proses pengukuran

Pengukuran di titik-titik selanjutnya tidaklah jauh berbeda dengan pengukuran

pada titik A hanya saja terkadang theodolite lupa dikunci oleh praktikan sebelum

melakukan penembakan dan sekrup pengatur sudut vertikal yang tanpa sengaja

menyentuhnya sehingga sudut vertikal berubah Pembacaan nilai-nilai yang

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1421

diperlukan (batas atasbatas tengah dan batas bawah) di titik BCDdan E juga

tidak jauh berbeda dengan pengukuran pada titik A namun waktu yang diperlukan

lebih cepat dibandingkan pengukuran saat di titik A Hal ini dikarenakan karena

praktikan mulai mengerti bagaimana menggunakan theodolite secara baik dan

benar

Setelah melakukan pengukuran di titik E dengan menggunakan sudut biasa

kemudian melakukan pengukuran dari E kembali ke A namun menggunakan sudut

luar biasa Melakukan pengukuran dengan sudut biasa dan sudut luar biasa

berdasarkan langkah-langkah yang ada di metode pengukuran secara reiterasi dan

juga untuk meminimalisasi kesalahan dalam pengukuran Pertama-tama praktikanmengubah sudut vertikal dari 90

0 menjadi 270

0dengan

cara memutar teropong

hingga tertera angka mendekati 2700 pada sudut VA kemudian memutar sekrup

pengatur sudut VA yang ada di theodolite hingga muncul angka 2700 Pemilihan

sudut 2700 dikarenakan syarat penggunaan theodolite harus tegak lurus terhadap

rambu dan pilihan untuk sudut yang tegak lurus terhadap rambu hanya 900 dan 270

0

Jika kita menggunakan sudut 900 sebagai sudut biasa berarti kita menggunakan

sudut 2700 sebagai sudut luar biasa agar syarat theodolite harus tegak lurus dapat

terpenuhi dan pengukuran dapat dilakukan Karena sudut vertikal nya diubah

menjadi 2700 maka sudut horizontalnya juga harus diubah dari 0

0 menjadi 180

0

Untuk mengubah sudut horizontalnya pertama-tama menjumlahkan hasil

pembacaan sudut horizontal di titik E dari hasil pembacaan dengan menggunakan

sudut biasa ditambahkan dengan 1800 Sudut horizontal diubah menjadi 180

0 agar

mendapatkan hasil yang sesuai dengan pengukuran pada sudut biasa Setelah

didapatkan nilai dari hasil penjumlahan tersebut putar theodolite dan atur sekrup

pengatur sudut horizontal hingga sudut yang muncul sesuai dengan hasil

penjumlahan tersebut Setelah pengakuran sudut vertikal dan horizontal praktikan

melakukan kembali pengukuran dari titik E hingga titik A

2 Analisa Hasil

Setelah melakukan pengukuran dan mengambil data-data yang diperlukan saat

pengukuran dilapangan kemudian data tersebut diolah untuk memperoleh besaran-

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1521

besaran yang ingin diketahui Besaran yang pertama kali dicari adalah jarak optis

( Doptis) dari tiap-tiap titik dan kesalahan relatifnya Untuk mencari Doptis

seharusnya menggunakan rumus 100(BA-BB)cos2(90o ndash α) namun pada pengukuran

kali ini cos2 (90

ondash α) karena α pada pengukuran kali ini 90

0 sehingga cos

2 (90

ondash α)

bernilai 1 dan bilangan yang dikalikan dengan 1 akan bernilai bilangan itu sendiri

sehingga dalam perhitungan dapat untuk tidak dituliskan Dari pengolahan data

untuk jarak optis diperoleh hasil bahwa jarak optis di tiap-tiap titik saat melakukan

pengukuran dengan sudut biasa maupun luar biasa tidak jauh berbeda Hal ini

berarti praktikan telah menjalankan pengukuran sesuai dengan prosedur yang

diberikan Namun meskipun pengukuran telah mengikuti prosedur yang diberikanpengukuran tidak dapat dikatakan sempurna karena masih terjadinya kesalahan

relatif pada pengukuran tersebut

Selanjutnya adalah mencari besarnya jarak lapangan antara theodolite dan

patok dengan menggunakan alat ukur meteran Dari hasil yang diperoleh ternyata

jarak antara theodolite dan patok saat menggunakan meteran dan theodolite

berbeda Hasil pengukuran pada meteran terkadang keakuratannya diragukan

karena pengukuran dengan menggunakan meteran Keakuratan tersebut dipengaruhi

karena hal-hal lain yang mengganggu dalam pengukuran Contohnya saat praktikum

kali ini seperti rerumputan yang ada di sekeliling lapangan survey salah saat

membaca meteran kurang lurusnya meteran saat menariknya dll

Setelah memperoleh jarak optis pengolahan data selanjutnya adalah mencari

besarnya kesalahan relatif jarak dengan membandingkan jarak yang diperoleh

dengan menggunakan theodolite dan jarak yang diperoleh dengan menggunakan

meteran Adapun formula perhitungannya adalah sebagai berikut

K983122 = 983108983145983141983148983140 minus 983108983151983152983156983145983155983108983151983152983156983145983155 983160100

Dfield adalah jarak yang diukur dengan menggunakan meteran dan Doptis adalah

jarak yang diukur dengan menggunakan theodolite Kesalahan relatif dari masing-

masing titik memiliki nilai yang beragam saat pengukuran dengan sudut biasa

maupun pengukuran dengan sudut luar biasa Ada titik yang memiliki kesalahan

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1621

relatif terkecil pada titik Ersquo sebesar 06 namun terdapat pula titik yang memiliki

kesalahan relatif yang besar yaitu di titik A dengan KR=25

Besarnya kesalahan relatif saat melakukan pengukuran dengan sudut biasa

ataupun dengan sudut luar biasa adalah berbeda meskipun pada titik yang sama

Bahkan ada titik yang memiliki perbedaan kesalahan relatif yang cukup jauh antara

pengukuran dengan sudut biasa dan pengukuran dengan sudut luar biasa Seperti

hasil perhitungan pada titik D saat sudut biasa memiliki kesalahan relatif 21 dan

saat sudut luar biasa memiliki kesalahan 08 Perbedaan ini mungkin disebabkan

karena beberapa faktor diantaranya kesalahan dalam membaca benang kesalahan

paralaks atau kesalahan-kesalahan lainnya yang mengganggu keakuratan dari datayang didapat Selain itu jika kita memperhatikan kesalahan relatif di titik A yang

mencapai 25 maka ada sebaiknya jika kita tidak menggunakan angka tersebut

untuk kepentingan lebih lanjut

Setelah mendapatkan kesalahan relatif dari masing-masing titik saat

pengukuran sudut biasa maupun sudut luar biasa selanjutnya adalah mencari

besaran kesalahan relatif total yang didapat dengan cara menjumlahkan angka

kesalahan relatif di tiap-tiap titik saat pengukuran dengan sudut biasa dan luar biasa

lalu membagi dua sama besar Hal ini dikarenakan kita melakukan pengukuran

selama 2 kali sehingga kita tidak dapat menggunakan salah satu kesalahan relatif

dari sebuah titik melainkan mencari rata-rata dari kesalahana relatif saat sudut biasa

dan kesalahan relatif saat sudut luar biasa

Setelah angka tersebut diperoleh selanjutnya adalah mencari rata-rata dari rata-

rata kesalahan relatif masing-masing titik pengukuran Untuk memperoleh hasil

tersebut kita tinggal menjumlahkan semua rata-rata kesalahan relatif yang didapat

sebelumnya lalu membagi sejumlah banyaknya titik pengukuran Besarnya

kesalahan relatif total pada pengukuran kali ini adalah 1204 Meskipun kesalahan

relatif dari pengukuran kali ini sekitar plusmn 10 ada baiknya saat kita melakukan

pengukuran kembali kesalahan relatif yang diperoleh dibawah angka tersebut

Setelah memperoleh kesalahan relatif jarak praktikan selanjutnya mencari

kesalahan relatif sudut Kesalahan relatif sudut adalah besarnya penyimpangan

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1721

sudut yang tidak sesuai dengan prosedur dan referensi literatur Kesalahan relatif

sudut diperoleh dengan menggunakan rumus

= minus 19830960983216 100

SLB Arsquo dipilih untuk mempermudah menghitung besarnya selisih sudut

yang tidak sesuai dengan literatur yang ada Menurut teori seharusnya SLB Arsquo

bernilai 1800 namun fakta dilapangan ternyata SLB di Arsquo tidak mencapai 1800

Sehingga adanya kesalahan relatif pada pengukuran sudut tersebut Selisih antara

sudut SLB Arsquo dengan 1800 kemudian dibandingkan dengan sudut total selama

pengukuran sudut biasa Pada pengukuran kali ini total sudut biasa sama dengansudut yang terbentuk di titik E dari pengolahan data diperoleh besarnya kesalahan

relatif sudut pada praktikum kali ini sebesar 037 Kecilnya kesalahan relatif sudut

tersebut berarti bahwa praktikan telah mengikuti prosedur dengan benar untuk

pengukuran sudut Sehingga saat penentuan titik-titik koordinat bentuk atau sketsa

titik-titik di lapangan tidak jauh berbeda dengan sketsa yang ada di kertas

Setelah mencari kesalahan relatif sudut selanjutnya adalah mencari beda

ketinggian antara rambu dengan theodolite Untuk mencari beda ketinggian antara

rambu dengan theodolite kita cukup mencari selisih antara batas tengah dengan

tinggi theodolite Alasan menggunakan batas tengah karena batas tengah sejajar

dengan theodolite sehingga dapat diperoleh beda ketinggian dengan rumus yang

telah dipaparkan sebelumnya Beda ketinggian ini juga dapat kita gunakan untuk

mencari ketinggian posisi rambu dari theodolite jika kita mengasumsikan titik

peletakan theodolite sebagai datumnya Menurut literatur yang ada permukaan

tanah yang digunakan sebagai lokasi pengukuran ada baiknya memiliki ketinggian

yang sama Namun data yang diperoleh dilapangan permukaan tanah di lapangan

GK Fakultas Teknik tidak rata Permukaan tanah antara titik A sampai titik E

memiliki bentuk yang miring dengan kemiringan tertentu Tapi untuk praktikum

kali ini beda ketinggian dan permukaan tanah yang berbeda tidak terlalu masalah

karena pada praktikum kali ini yang ingin dicari hanya sudut di masing-masing titik

dan koordinat-koordinatnya

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1821

Tujuan utama dari praktikum ini adalah memindahkan keadaan di lapangan

ke media lain seperti kertasautocad dll Untuk memindahkan titik-titik tersebut

kita perlu mengetahui koordinat-koordinat titik dari setiap titik pengukuran (A B C

D E) koordinat-koordinat tersebut diperoleh dengan melakukan perhitungan secara

analitis Langkah pertama adalah mencari besarnya SIM dari setiap titik SIM dapat

pula diibaratkan sebagai besarnya sudut dari setiap titik terhadap titik acuan SIM

diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut

983080983081 = 983083 2

Setelah memperoleh SIM dari setiap titik pengukuran selanjutnya kita

mencari sumbu-X dan sumbu-Y dari setiap titik pengukuran Untuk menentukan

keduanya dapat digunakan ilustrasi sebagai berikut

A B (XY)

αdeg

(00)

Anggap (00) merupakan titik tempat peletakan theodolite dan αdeg merupakan

besarnya SIM yang diperoleh Dengan menggunakan prinsip trigonometri pada

sebuah segitiga kita dapat menentukan nilai dari X dan Y Untuk mencari nilai X

kita tinggal mengalikan Doptis dengan sinus αdeg dan untuk mencari nilai dari Y kita

tinggal mengalikan Doptis dengan cosinus αdeg Setelah semua titik-titik koordinat

kita peroleh kita dapat dengan mudah menggambarkan keadaan di lapangan di

kertas dengan menggunakan bantuan Ms Exel Penggambaran keadaan di lapangan

dapat dilihat dibagian pengolahan data

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1921

3 Analisa Kesalahan

Pada percobaan pengukuran sudut terdapat beberapa kesalahan yang terjadi

sehingga mengakibatkan hasil yang didapat memiliki kekurangan yang tidak

maksimal Kesalahan-kesalahan yang terjadi diantaranya

a Instrumen percobaan yang tidak terpasang dengan benar seperti pemasangan

theodolit penempatan rambudan pemasangan statif

b Permukaan tanah di lapangan yang tidak rata sehingga saat melakukan

pengukuran jarak lapangan (Dfield) hasil yang didapat tidak maksimal

c Pembacaan batas atas batas tengah dan batas bawah di titik-titik pengukuran

yang kurang akurat Hal ini bisa disebabkan karena kesalahan instrumental alatatau kesalahan praktikan dalam membacanya

d Rambu yang tidak berdiri dengan tegak sehingga mengganggu dalam membaca

batas atas batas tengah dan batas bawah

e Kesalahan praktikan dalam pembacaan batas atas batas tengah dan batas

bawah yang disebabkan karena factor human error

H Kesimpulan

1 Besar sudut horizontal masing-masing titik adalah sebagai berikut

No TitikSudut Horizontal

SB SLB

983089 983105 983088983216 983088983079 983088983079983079 983085

983090 983106 983091983090983216983088983091983079983089983088983074 983085

983091 983107 983093983094983216983089983091983079983093983093983074 983085

983092 983108 983094983097983216983089983092983079983093983088983074 983085

983093 983109 983096983090983216983090983090983079983088983093983074 983085

983094 983109983079 983085 983090983094983090983216983089983095983079983088983093983074

983095 983108983079 983085 983090983092983096983216983093983089983079983088983074

983096 983107983079 983085 983090983091983094983216983088983095983079983089983093983074

983097 983106983079 983085 983090983089983090983216983090983094983079983090983093983074

983089983088 983105983079 983085 983089983095983097983216983092983089983079983092983088983074

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 2021

2 Besar sudut vertikal (VA) untuk pengukuran pergi sebesar 900 dan saat pengukuran

pulang 2700

3 Kesalahan relatif total untuk jarak dari percobaan ini sebesar 1204

4 Kesalahan relatif sudut sebesar 037

5 Pengukuran jarak lebih akurat jika menggunakan theodolit dibandingkan meteran

Hal ini dikarenakan saat menggunakan meteran hasil yang didapat kurang akurat

yang disebabkan berbagai faktor seperti kontur tanah dan hal lain yang

mempengaruhi pengukuran

6 Titik-titik koordinat masing-masing titik adalah sebagai berikut

Titik A (799 002)Titik B (677 -427)

Titik C (712 -1088)

Titik D (598 -1592)

Titik E (-138 -1393)

I Referensi

Pedoman Praktikum Ilmu Ukur Tanah 2011 Laboratorium Survey dan Pemetaan

Departemen Teknik Sipil UI

PPT horizontal distance Ilmu Ukur Tanah Depok 2011

httpfaisalasharnetp=486=1

J Lampiran

Praktikan sedang melakukan pembacaan praktikan sedang melakukan penembakan

batas atastengahdan bawah

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 2121

Praktikan sedang melakukan diskusi praktikan sedang memegang rambu

dengan asisten praktikum

Page 9: Modul I ; Pengukuran Sudut

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 921

Titik Ersquo = 100

= 06

Titik Drsquo = 100

= 08

Titik Crsquo = 100

= 25

Titik Brsquo = 100

= 25

Titik Arsquo = 100

= 25

KRa =(25 + 25) = 25

KRb =(25 + 25) = 25

KRc =(10+25) = 625

KRd =

(21 + 08) = 109

KRe =(29+06) = 35

KRtotal =(25+25+625+109+35)x = 1204

bull Menghitung Kesalahan Relatif Sudut

Untuk menghitung besarnya kesalahan relatif sudut digunakan rumus

= minus 180983216 100

Sehingga untuk percobaan tersebut diperoleh hasil sebagai berikut

= minus 180983216 100

= 17998321641prime40 minus 1809832168298321622prime08 100

= 037

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1021

bull Menghitung selisih tinggi alat dengan batas tengah

Untuk menghitung selisih (

Δ) antara tinggi alat dengan batas tengah

digunakan rumus

Δ = 983164983124 983137983148983137983156 minus B983124983164 Sehingga untuk percobaan tersebut didapatkan hasilnya sebagai berikut

No Titik Talat BT ∆H

983089 983105 983089983091983096 983089983091983097 983089

983090 983106 983089983091983096 983089983090983096 983089983088

983091 983107 983089983091983096 983089983090983090 983089983094

983092 983108 983089983091983096 983089983088983093 983091983091

983093 983109 983089983091983096 983089983088983093 983091983091

983094 983109983079 983089983091983096 983089983088983093 983091983091

983095 983108983079 983089983091983096 983089983088983093 983091983091

983096 983107983079 983089983091983096 983089983090983089 983089983095

983097 983106983079 983089983091983096 983089983090983096 983089983088

983089983088 983105983079 983089983091983096 983089983092983088 983090

) satuan dalam cm

bull Menentukan titik koordinat masing-masing titik

Penentuan titik koordinat disetiap titik diperlukan untuk mengetahui letak

atau posisi titik dilapangan Selain untuk mengetahui letak atau posisi titik-titik

penembakan kita juga dapat menggambarkan sketsa dari letak-letak titik tembak di

atas kertas melalui perhitungan Untuk mengetahui titik koordinat X dan Y

terlebih dahulu kita mencari SIM SIM ini bertujuan agar kita mengetahui sudut

elevasi dari titik satu ke titik lainnya Rumus untuk mencari SIM adalah sebagai

berikut

983080983081 = 983083 2

Setelah kita mengetahui besarnya sudut elevasi dari titik yang satu dengan

titik lainnya maka kita dapat menentukan titik koordinat setiap titik dengan rumus

= 983155983145983150

= 983139983151983155

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1121

Untuk praktiku

No Titik

1 A

2 B

3 C

4 D

5 E

Letak titik-titik

Keterangan T

Sketsa besarny

983085983089983096

983085983089983094

983085983089983092

983085983089983090

983085983089983088

983085983096

983085983094

983085983092

983085983090

983088

983090

983088

kali ini diperoleh hasil sebagai berikut

SB SLB SIM (α)

0deg 0 0 179deg4140 89deg5050

32deg0310 212deg2625 122deg14475

56deg1355 236deg0715 146deg1035

69deg1450 248deg510 159deg255

82deg2205 262deg1705 172deg1935

tembak di lapangan digambarkan sebagai b

heodolite terletak di titik (00)

a sudut di tiap-tiap titik digambarkan sebagai

B

C

DE

983090 983092 983094 983096

optistitik koordinat

X Y

8 799 002

8 677 -427

13 712 -1088

17 598 -1592

14 187 -1387

rikut

berikut

A

983089983088

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1221

G Analisa

1 Analisa Praktikum

Praktikum dimulai dengan mengambil peralatan dari laboratorium survey dan

pemetaan Kemudian menuju ke lokasi survey Praktikum pengukuran sudut

dilakukan disekitar area lapangan GK Fakultas Teknik Theodolite ditempatkan di

tempat teduh sekitar lapangan tersebut untuk menghindari pembiasan cahaya saat

melakukan pengukuran dengan theodolite dan juga sebagai langkah antisipasi jika

turun hujan sedangkan kelima patok diletakkan di depan theodolit pada jarak yang

telah ditentukan Pada praktikum kali ini patok ditempatkan pada jarak yang tidak

terlalu jauh karena terhalang oleh pepohonan yang ada disekitar lokasi praktikum

permukaan tanah di lokasi praktikum juga memiliki ketinggian yang berbeda dan

bersifat keras Suhu saat melakukan pengukuran termasuk suhu yang tinggi dengan

kecepatan angin yang tidak terlalu besar

Praktikum ini bertujuan untuk memindahkan titik-titik pengukuran yang ada

dilapangan ke media kertas dengan bantuan autocad dan grafik pada exel Oleh

karena itu sebelum memindahkan pemetaan titik-titik tersebut kita terlebih dahulu

harus mengetahui besar sudut horizontal dan sudut vertikal dari setiap titik tembak

menentukan koordinat titik tembak tersebut yang didapat dari hasil perhitungan

secara analitis menghitung azimuth suatu arah dan menghitung kesalahan indeks

yang terjadi selama pengukuran

Pengukuran sudut dalam dilakukan dengan 4 metode yaitu metode reiterasi

repetisi mengukur jurusan dan mengukur sektor-sektor Namun pada praktikum

kali ini digunakan metode mengukur jurusan Metode ini dipilih karena dianggap

lebih mudah dalam pelaksanaanya dibandingkan dengan metode lainnya Langkah

pertama dalam pengukuran disudut adalah menentukan 5 titik (A B C D E) dan

memasang patok di kelima titik tersebut Kemudian mengatur kemiringan theodolite

agar tegak lurus dengan permukaan tanah dengan cara mengatur sekrup pengatur

nivo agar berada di tengah-tengah lingkaran Setelah memastikan theodolite tegak

lurus dengan permukaan tanah praktikan mengatur sudut VA sebesar 900 terhadap

rambu dan HA sebesar 00

terhadap posisi theodolite Setelah theodolite terpasang

praktikan melakukan pengukuran pertama

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1321

Pada tahap persiapan waktu yang dibutuhkan untuk mengatur nivo agar

gelembung udara tepat di tengah memakan waktu yang cukup lama Hal ini

disebabkan karena letak statif yang miring Posisi statif memang tidak harus lurus

karena dapat diatur dengan menggunakan sekrup pengatur nivo namun untuk

mempercepat proses pengukuran ada baiknya jika statif tidak terpasang miring

Praktikan yang memegang rambu di belakang patok terkadang tidak melakukan

tugasnya dengan baik Sering terjadi rambu tidak berdiri tegak lurus dan

ditempatkan tidak dibelakang patok sehingga menyulitkan praktikan yang bertugas

mencatat batas atas batas tengah dan batas bawah di theodolite Kurangnya

pengalaman atau pertama kalinya praktikan menggunakan theodolitemengakibatkan lamanya dalam melihat dan mencatat BABT dan BW dari setiap

titik Namun dalam praktikum kali ini meskipun praktikum berjalan lama angka-

angka hasil pembacaan di theodolite diperiksa hingga berkali-kali sehingga

keakuratan dalam pembacaan di theodolite sudah tidak diragukan lagi Selama

pengukuran pratikan terkadang lupa untuk melihat apakah gelembung nivo dan

waterpass masih berada ditengah atau sudah bergeser sehingga terkadang

diingatkan terlebih dahulu oleh asisten praktikum Namun pada pengukuran-

pengukuran selanjutnya praktikan lebih cepat tanggap untuk melihat posisi dari

gelembung nivo dan waterpass

Pada pengukuran pertama atau pengukuran di titik A memakan waktu yang

lebih lama dibandingkan pengukuran di titik-titik selanjutnya Banyak perbedaan

dan perdebatan dalam menentukan batas atas batas tengah dan batas bawah dari

praktikan Angka yang dibaca setiap praktikan berbeda-beda sehingga dibuat

kesepakatan dengan membandingkan hasil pembacaan dari asisten praktikum

Mungkin hal ini terjadi karena pertama kalinya praktikan menggunakan theodolite

meskipun seharusnya kejadian tersebut dapat diminimalisasi karena dapat

menghambat proses pengukuran

Pengukuran di titik-titik selanjutnya tidaklah jauh berbeda dengan pengukuran

pada titik A hanya saja terkadang theodolite lupa dikunci oleh praktikan sebelum

melakukan penembakan dan sekrup pengatur sudut vertikal yang tanpa sengaja

menyentuhnya sehingga sudut vertikal berubah Pembacaan nilai-nilai yang

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1421

diperlukan (batas atasbatas tengah dan batas bawah) di titik BCDdan E juga

tidak jauh berbeda dengan pengukuran pada titik A namun waktu yang diperlukan

lebih cepat dibandingkan pengukuran saat di titik A Hal ini dikarenakan karena

praktikan mulai mengerti bagaimana menggunakan theodolite secara baik dan

benar

Setelah melakukan pengukuran di titik E dengan menggunakan sudut biasa

kemudian melakukan pengukuran dari E kembali ke A namun menggunakan sudut

luar biasa Melakukan pengukuran dengan sudut biasa dan sudut luar biasa

berdasarkan langkah-langkah yang ada di metode pengukuran secara reiterasi dan

juga untuk meminimalisasi kesalahan dalam pengukuran Pertama-tama praktikanmengubah sudut vertikal dari 90

0 menjadi 270

0dengan

cara memutar teropong

hingga tertera angka mendekati 2700 pada sudut VA kemudian memutar sekrup

pengatur sudut VA yang ada di theodolite hingga muncul angka 2700 Pemilihan

sudut 2700 dikarenakan syarat penggunaan theodolite harus tegak lurus terhadap

rambu dan pilihan untuk sudut yang tegak lurus terhadap rambu hanya 900 dan 270

0

Jika kita menggunakan sudut 900 sebagai sudut biasa berarti kita menggunakan

sudut 2700 sebagai sudut luar biasa agar syarat theodolite harus tegak lurus dapat

terpenuhi dan pengukuran dapat dilakukan Karena sudut vertikal nya diubah

menjadi 2700 maka sudut horizontalnya juga harus diubah dari 0

0 menjadi 180

0

Untuk mengubah sudut horizontalnya pertama-tama menjumlahkan hasil

pembacaan sudut horizontal di titik E dari hasil pembacaan dengan menggunakan

sudut biasa ditambahkan dengan 1800 Sudut horizontal diubah menjadi 180

0 agar

mendapatkan hasil yang sesuai dengan pengukuran pada sudut biasa Setelah

didapatkan nilai dari hasil penjumlahan tersebut putar theodolite dan atur sekrup

pengatur sudut horizontal hingga sudut yang muncul sesuai dengan hasil

penjumlahan tersebut Setelah pengakuran sudut vertikal dan horizontal praktikan

melakukan kembali pengukuran dari titik E hingga titik A

2 Analisa Hasil

Setelah melakukan pengukuran dan mengambil data-data yang diperlukan saat

pengukuran dilapangan kemudian data tersebut diolah untuk memperoleh besaran-

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1521

besaran yang ingin diketahui Besaran yang pertama kali dicari adalah jarak optis

( Doptis) dari tiap-tiap titik dan kesalahan relatifnya Untuk mencari Doptis

seharusnya menggunakan rumus 100(BA-BB)cos2(90o ndash α) namun pada pengukuran

kali ini cos2 (90

ondash α) karena α pada pengukuran kali ini 90

0 sehingga cos

2 (90

ondash α)

bernilai 1 dan bilangan yang dikalikan dengan 1 akan bernilai bilangan itu sendiri

sehingga dalam perhitungan dapat untuk tidak dituliskan Dari pengolahan data

untuk jarak optis diperoleh hasil bahwa jarak optis di tiap-tiap titik saat melakukan

pengukuran dengan sudut biasa maupun luar biasa tidak jauh berbeda Hal ini

berarti praktikan telah menjalankan pengukuran sesuai dengan prosedur yang

diberikan Namun meskipun pengukuran telah mengikuti prosedur yang diberikanpengukuran tidak dapat dikatakan sempurna karena masih terjadinya kesalahan

relatif pada pengukuran tersebut

Selanjutnya adalah mencari besarnya jarak lapangan antara theodolite dan

patok dengan menggunakan alat ukur meteran Dari hasil yang diperoleh ternyata

jarak antara theodolite dan patok saat menggunakan meteran dan theodolite

berbeda Hasil pengukuran pada meteran terkadang keakuratannya diragukan

karena pengukuran dengan menggunakan meteran Keakuratan tersebut dipengaruhi

karena hal-hal lain yang mengganggu dalam pengukuran Contohnya saat praktikum

kali ini seperti rerumputan yang ada di sekeliling lapangan survey salah saat

membaca meteran kurang lurusnya meteran saat menariknya dll

Setelah memperoleh jarak optis pengolahan data selanjutnya adalah mencari

besarnya kesalahan relatif jarak dengan membandingkan jarak yang diperoleh

dengan menggunakan theodolite dan jarak yang diperoleh dengan menggunakan

meteran Adapun formula perhitungannya adalah sebagai berikut

K983122 = 983108983145983141983148983140 minus 983108983151983152983156983145983155983108983151983152983156983145983155 983160100

Dfield adalah jarak yang diukur dengan menggunakan meteran dan Doptis adalah

jarak yang diukur dengan menggunakan theodolite Kesalahan relatif dari masing-

masing titik memiliki nilai yang beragam saat pengukuran dengan sudut biasa

maupun pengukuran dengan sudut luar biasa Ada titik yang memiliki kesalahan

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1621

relatif terkecil pada titik Ersquo sebesar 06 namun terdapat pula titik yang memiliki

kesalahan relatif yang besar yaitu di titik A dengan KR=25

Besarnya kesalahan relatif saat melakukan pengukuran dengan sudut biasa

ataupun dengan sudut luar biasa adalah berbeda meskipun pada titik yang sama

Bahkan ada titik yang memiliki perbedaan kesalahan relatif yang cukup jauh antara

pengukuran dengan sudut biasa dan pengukuran dengan sudut luar biasa Seperti

hasil perhitungan pada titik D saat sudut biasa memiliki kesalahan relatif 21 dan

saat sudut luar biasa memiliki kesalahan 08 Perbedaan ini mungkin disebabkan

karena beberapa faktor diantaranya kesalahan dalam membaca benang kesalahan

paralaks atau kesalahan-kesalahan lainnya yang mengganggu keakuratan dari datayang didapat Selain itu jika kita memperhatikan kesalahan relatif di titik A yang

mencapai 25 maka ada sebaiknya jika kita tidak menggunakan angka tersebut

untuk kepentingan lebih lanjut

Setelah mendapatkan kesalahan relatif dari masing-masing titik saat

pengukuran sudut biasa maupun sudut luar biasa selanjutnya adalah mencari

besaran kesalahan relatif total yang didapat dengan cara menjumlahkan angka

kesalahan relatif di tiap-tiap titik saat pengukuran dengan sudut biasa dan luar biasa

lalu membagi dua sama besar Hal ini dikarenakan kita melakukan pengukuran

selama 2 kali sehingga kita tidak dapat menggunakan salah satu kesalahan relatif

dari sebuah titik melainkan mencari rata-rata dari kesalahana relatif saat sudut biasa

dan kesalahan relatif saat sudut luar biasa

Setelah angka tersebut diperoleh selanjutnya adalah mencari rata-rata dari rata-

rata kesalahan relatif masing-masing titik pengukuran Untuk memperoleh hasil

tersebut kita tinggal menjumlahkan semua rata-rata kesalahan relatif yang didapat

sebelumnya lalu membagi sejumlah banyaknya titik pengukuran Besarnya

kesalahan relatif total pada pengukuran kali ini adalah 1204 Meskipun kesalahan

relatif dari pengukuran kali ini sekitar plusmn 10 ada baiknya saat kita melakukan

pengukuran kembali kesalahan relatif yang diperoleh dibawah angka tersebut

Setelah memperoleh kesalahan relatif jarak praktikan selanjutnya mencari

kesalahan relatif sudut Kesalahan relatif sudut adalah besarnya penyimpangan

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1721

sudut yang tidak sesuai dengan prosedur dan referensi literatur Kesalahan relatif

sudut diperoleh dengan menggunakan rumus

= minus 19830960983216 100

SLB Arsquo dipilih untuk mempermudah menghitung besarnya selisih sudut

yang tidak sesuai dengan literatur yang ada Menurut teori seharusnya SLB Arsquo

bernilai 1800 namun fakta dilapangan ternyata SLB di Arsquo tidak mencapai 1800

Sehingga adanya kesalahan relatif pada pengukuran sudut tersebut Selisih antara

sudut SLB Arsquo dengan 1800 kemudian dibandingkan dengan sudut total selama

pengukuran sudut biasa Pada pengukuran kali ini total sudut biasa sama dengansudut yang terbentuk di titik E dari pengolahan data diperoleh besarnya kesalahan

relatif sudut pada praktikum kali ini sebesar 037 Kecilnya kesalahan relatif sudut

tersebut berarti bahwa praktikan telah mengikuti prosedur dengan benar untuk

pengukuran sudut Sehingga saat penentuan titik-titik koordinat bentuk atau sketsa

titik-titik di lapangan tidak jauh berbeda dengan sketsa yang ada di kertas

Setelah mencari kesalahan relatif sudut selanjutnya adalah mencari beda

ketinggian antara rambu dengan theodolite Untuk mencari beda ketinggian antara

rambu dengan theodolite kita cukup mencari selisih antara batas tengah dengan

tinggi theodolite Alasan menggunakan batas tengah karena batas tengah sejajar

dengan theodolite sehingga dapat diperoleh beda ketinggian dengan rumus yang

telah dipaparkan sebelumnya Beda ketinggian ini juga dapat kita gunakan untuk

mencari ketinggian posisi rambu dari theodolite jika kita mengasumsikan titik

peletakan theodolite sebagai datumnya Menurut literatur yang ada permukaan

tanah yang digunakan sebagai lokasi pengukuran ada baiknya memiliki ketinggian

yang sama Namun data yang diperoleh dilapangan permukaan tanah di lapangan

GK Fakultas Teknik tidak rata Permukaan tanah antara titik A sampai titik E

memiliki bentuk yang miring dengan kemiringan tertentu Tapi untuk praktikum

kali ini beda ketinggian dan permukaan tanah yang berbeda tidak terlalu masalah

karena pada praktikum kali ini yang ingin dicari hanya sudut di masing-masing titik

dan koordinat-koordinatnya

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1821

Tujuan utama dari praktikum ini adalah memindahkan keadaan di lapangan

ke media lain seperti kertasautocad dll Untuk memindahkan titik-titik tersebut

kita perlu mengetahui koordinat-koordinat titik dari setiap titik pengukuran (A B C

D E) koordinat-koordinat tersebut diperoleh dengan melakukan perhitungan secara

analitis Langkah pertama adalah mencari besarnya SIM dari setiap titik SIM dapat

pula diibaratkan sebagai besarnya sudut dari setiap titik terhadap titik acuan SIM

diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut

983080983081 = 983083 2

Setelah memperoleh SIM dari setiap titik pengukuran selanjutnya kita

mencari sumbu-X dan sumbu-Y dari setiap titik pengukuran Untuk menentukan

keduanya dapat digunakan ilustrasi sebagai berikut

A B (XY)

αdeg

(00)

Anggap (00) merupakan titik tempat peletakan theodolite dan αdeg merupakan

besarnya SIM yang diperoleh Dengan menggunakan prinsip trigonometri pada

sebuah segitiga kita dapat menentukan nilai dari X dan Y Untuk mencari nilai X

kita tinggal mengalikan Doptis dengan sinus αdeg dan untuk mencari nilai dari Y kita

tinggal mengalikan Doptis dengan cosinus αdeg Setelah semua titik-titik koordinat

kita peroleh kita dapat dengan mudah menggambarkan keadaan di lapangan di

kertas dengan menggunakan bantuan Ms Exel Penggambaran keadaan di lapangan

dapat dilihat dibagian pengolahan data

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1921

3 Analisa Kesalahan

Pada percobaan pengukuran sudut terdapat beberapa kesalahan yang terjadi

sehingga mengakibatkan hasil yang didapat memiliki kekurangan yang tidak

maksimal Kesalahan-kesalahan yang terjadi diantaranya

a Instrumen percobaan yang tidak terpasang dengan benar seperti pemasangan

theodolit penempatan rambudan pemasangan statif

b Permukaan tanah di lapangan yang tidak rata sehingga saat melakukan

pengukuran jarak lapangan (Dfield) hasil yang didapat tidak maksimal

c Pembacaan batas atas batas tengah dan batas bawah di titik-titik pengukuran

yang kurang akurat Hal ini bisa disebabkan karena kesalahan instrumental alatatau kesalahan praktikan dalam membacanya

d Rambu yang tidak berdiri dengan tegak sehingga mengganggu dalam membaca

batas atas batas tengah dan batas bawah

e Kesalahan praktikan dalam pembacaan batas atas batas tengah dan batas

bawah yang disebabkan karena factor human error

H Kesimpulan

1 Besar sudut horizontal masing-masing titik adalah sebagai berikut

No TitikSudut Horizontal

SB SLB

983089 983105 983088983216 983088983079 983088983079983079 983085

983090 983106 983091983090983216983088983091983079983089983088983074 983085

983091 983107 983093983094983216983089983091983079983093983093983074 983085

983092 983108 983094983097983216983089983092983079983093983088983074 983085

983093 983109 983096983090983216983090983090983079983088983093983074 983085

983094 983109983079 983085 983090983094983090983216983089983095983079983088983093983074

983095 983108983079 983085 983090983092983096983216983093983089983079983088983074

983096 983107983079 983085 983090983091983094983216983088983095983079983089983093983074

983097 983106983079 983085 983090983089983090983216983090983094983079983090983093983074

983089983088 983105983079 983085 983089983095983097983216983092983089983079983092983088983074

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 2021

2 Besar sudut vertikal (VA) untuk pengukuran pergi sebesar 900 dan saat pengukuran

pulang 2700

3 Kesalahan relatif total untuk jarak dari percobaan ini sebesar 1204

4 Kesalahan relatif sudut sebesar 037

5 Pengukuran jarak lebih akurat jika menggunakan theodolit dibandingkan meteran

Hal ini dikarenakan saat menggunakan meteran hasil yang didapat kurang akurat

yang disebabkan berbagai faktor seperti kontur tanah dan hal lain yang

mempengaruhi pengukuran

6 Titik-titik koordinat masing-masing titik adalah sebagai berikut

Titik A (799 002)Titik B (677 -427)

Titik C (712 -1088)

Titik D (598 -1592)

Titik E (-138 -1393)

I Referensi

Pedoman Praktikum Ilmu Ukur Tanah 2011 Laboratorium Survey dan Pemetaan

Departemen Teknik Sipil UI

PPT horizontal distance Ilmu Ukur Tanah Depok 2011

httpfaisalasharnetp=486=1

J Lampiran

Praktikan sedang melakukan pembacaan praktikan sedang melakukan penembakan

batas atastengahdan bawah

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 2121

Praktikan sedang melakukan diskusi praktikan sedang memegang rambu

dengan asisten praktikum

Page 10: Modul I ; Pengukuran Sudut

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1021

bull Menghitung selisih tinggi alat dengan batas tengah

Untuk menghitung selisih (

Δ) antara tinggi alat dengan batas tengah

digunakan rumus

Δ = 983164983124 983137983148983137983156 minus B983124983164 Sehingga untuk percobaan tersebut didapatkan hasilnya sebagai berikut

No Titik Talat BT ∆H

983089 983105 983089983091983096 983089983091983097 983089

983090 983106 983089983091983096 983089983090983096 983089983088

983091 983107 983089983091983096 983089983090983090 983089983094

983092 983108 983089983091983096 983089983088983093 983091983091

983093 983109 983089983091983096 983089983088983093 983091983091

983094 983109983079 983089983091983096 983089983088983093 983091983091

983095 983108983079 983089983091983096 983089983088983093 983091983091

983096 983107983079 983089983091983096 983089983090983089 983089983095

983097 983106983079 983089983091983096 983089983090983096 983089983088

983089983088 983105983079 983089983091983096 983089983092983088 983090

) satuan dalam cm

bull Menentukan titik koordinat masing-masing titik

Penentuan titik koordinat disetiap titik diperlukan untuk mengetahui letak

atau posisi titik dilapangan Selain untuk mengetahui letak atau posisi titik-titik

penembakan kita juga dapat menggambarkan sketsa dari letak-letak titik tembak di

atas kertas melalui perhitungan Untuk mengetahui titik koordinat X dan Y

terlebih dahulu kita mencari SIM SIM ini bertujuan agar kita mengetahui sudut

elevasi dari titik satu ke titik lainnya Rumus untuk mencari SIM adalah sebagai

berikut

983080983081 = 983083 2

Setelah kita mengetahui besarnya sudut elevasi dari titik yang satu dengan

titik lainnya maka kita dapat menentukan titik koordinat setiap titik dengan rumus

= 983155983145983150

= 983139983151983155

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1121

Untuk praktiku

No Titik

1 A

2 B

3 C

4 D

5 E

Letak titik-titik

Keterangan T

Sketsa besarny

983085983089983096

983085983089983094

983085983089983092

983085983089983090

983085983089983088

983085983096

983085983094

983085983092

983085983090

983088

983090

983088

kali ini diperoleh hasil sebagai berikut

SB SLB SIM (α)

0deg 0 0 179deg4140 89deg5050

32deg0310 212deg2625 122deg14475

56deg1355 236deg0715 146deg1035

69deg1450 248deg510 159deg255

82deg2205 262deg1705 172deg1935

tembak di lapangan digambarkan sebagai b

heodolite terletak di titik (00)

a sudut di tiap-tiap titik digambarkan sebagai

B

C

DE

983090 983092 983094 983096

optistitik koordinat

X Y

8 799 002

8 677 -427

13 712 -1088

17 598 -1592

14 187 -1387

rikut

berikut

A

983089983088

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1221

G Analisa

1 Analisa Praktikum

Praktikum dimulai dengan mengambil peralatan dari laboratorium survey dan

pemetaan Kemudian menuju ke lokasi survey Praktikum pengukuran sudut

dilakukan disekitar area lapangan GK Fakultas Teknik Theodolite ditempatkan di

tempat teduh sekitar lapangan tersebut untuk menghindari pembiasan cahaya saat

melakukan pengukuran dengan theodolite dan juga sebagai langkah antisipasi jika

turun hujan sedangkan kelima patok diletakkan di depan theodolit pada jarak yang

telah ditentukan Pada praktikum kali ini patok ditempatkan pada jarak yang tidak

terlalu jauh karena terhalang oleh pepohonan yang ada disekitar lokasi praktikum

permukaan tanah di lokasi praktikum juga memiliki ketinggian yang berbeda dan

bersifat keras Suhu saat melakukan pengukuran termasuk suhu yang tinggi dengan

kecepatan angin yang tidak terlalu besar

Praktikum ini bertujuan untuk memindahkan titik-titik pengukuran yang ada

dilapangan ke media kertas dengan bantuan autocad dan grafik pada exel Oleh

karena itu sebelum memindahkan pemetaan titik-titik tersebut kita terlebih dahulu

harus mengetahui besar sudut horizontal dan sudut vertikal dari setiap titik tembak

menentukan koordinat titik tembak tersebut yang didapat dari hasil perhitungan

secara analitis menghitung azimuth suatu arah dan menghitung kesalahan indeks

yang terjadi selama pengukuran

Pengukuran sudut dalam dilakukan dengan 4 metode yaitu metode reiterasi

repetisi mengukur jurusan dan mengukur sektor-sektor Namun pada praktikum

kali ini digunakan metode mengukur jurusan Metode ini dipilih karena dianggap

lebih mudah dalam pelaksanaanya dibandingkan dengan metode lainnya Langkah

pertama dalam pengukuran disudut adalah menentukan 5 titik (A B C D E) dan

memasang patok di kelima titik tersebut Kemudian mengatur kemiringan theodolite

agar tegak lurus dengan permukaan tanah dengan cara mengatur sekrup pengatur

nivo agar berada di tengah-tengah lingkaran Setelah memastikan theodolite tegak

lurus dengan permukaan tanah praktikan mengatur sudut VA sebesar 900 terhadap

rambu dan HA sebesar 00

terhadap posisi theodolite Setelah theodolite terpasang

praktikan melakukan pengukuran pertama

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1321

Pada tahap persiapan waktu yang dibutuhkan untuk mengatur nivo agar

gelembung udara tepat di tengah memakan waktu yang cukup lama Hal ini

disebabkan karena letak statif yang miring Posisi statif memang tidak harus lurus

karena dapat diatur dengan menggunakan sekrup pengatur nivo namun untuk

mempercepat proses pengukuran ada baiknya jika statif tidak terpasang miring

Praktikan yang memegang rambu di belakang patok terkadang tidak melakukan

tugasnya dengan baik Sering terjadi rambu tidak berdiri tegak lurus dan

ditempatkan tidak dibelakang patok sehingga menyulitkan praktikan yang bertugas

mencatat batas atas batas tengah dan batas bawah di theodolite Kurangnya

pengalaman atau pertama kalinya praktikan menggunakan theodolitemengakibatkan lamanya dalam melihat dan mencatat BABT dan BW dari setiap

titik Namun dalam praktikum kali ini meskipun praktikum berjalan lama angka-

angka hasil pembacaan di theodolite diperiksa hingga berkali-kali sehingga

keakuratan dalam pembacaan di theodolite sudah tidak diragukan lagi Selama

pengukuran pratikan terkadang lupa untuk melihat apakah gelembung nivo dan

waterpass masih berada ditengah atau sudah bergeser sehingga terkadang

diingatkan terlebih dahulu oleh asisten praktikum Namun pada pengukuran-

pengukuran selanjutnya praktikan lebih cepat tanggap untuk melihat posisi dari

gelembung nivo dan waterpass

Pada pengukuran pertama atau pengukuran di titik A memakan waktu yang

lebih lama dibandingkan pengukuran di titik-titik selanjutnya Banyak perbedaan

dan perdebatan dalam menentukan batas atas batas tengah dan batas bawah dari

praktikan Angka yang dibaca setiap praktikan berbeda-beda sehingga dibuat

kesepakatan dengan membandingkan hasil pembacaan dari asisten praktikum

Mungkin hal ini terjadi karena pertama kalinya praktikan menggunakan theodolite

meskipun seharusnya kejadian tersebut dapat diminimalisasi karena dapat

menghambat proses pengukuran

Pengukuran di titik-titik selanjutnya tidaklah jauh berbeda dengan pengukuran

pada titik A hanya saja terkadang theodolite lupa dikunci oleh praktikan sebelum

melakukan penembakan dan sekrup pengatur sudut vertikal yang tanpa sengaja

menyentuhnya sehingga sudut vertikal berubah Pembacaan nilai-nilai yang

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1421

diperlukan (batas atasbatas tengah dan batas bawah) di titik BCDdan E juga

tidak jauh berbeda dengan pengukuran pada titik A namun waktu yang diperlukan

lebih cepat dibandingkan pengukuran saat di titik A Hal ini dikarenakan karena

praktikan mulai mengerti bagaimana menggunakan theodolite secara baik dan

benar

Setelah melakukan pengukuran di titik E dengan menggunakan sudut biasa

kemudian melakukan pengukuran dari E kembali ke A namun menggunakan sudut

luar biasa Melakukan pengukuran dengan sudut biasa dan sudut luar biasa

berdasarkan langkah-langkah yang ada di metode pengukuran secara reiterasi dan

juga untuk meminimalisasi kesalahan dalam pengukuran Pertama-tama praktikanmengubah sudut vertikal dari 90

0 menjadi 270

0dengan

cara memutar teropong

hingga tertera angka mendekati 2700 pada sudut VA kemudian memutar sekrup

pengatur sudut VA yang ada di theodolite hingga muncul angka 2700 Pemilihan

sudut 2700 dikarenakan syarat penggunaan theodolite harus tegak lurus terhadap

rambu dan pilihan untuk sudut yang tegak lurus terhadap rambu hanya 900 dan 270

0

Jika kita menggunakan sudut 900 sebagai sudut biasa berarti kita menggunakan

sudut 2700 sebagai sudut luar biasa agar syarat theodolite harus tegak lurus dapat

terpenuhi dan pengukuran dapat dilakukan Karena sudut vertikal nya diubah

menjadi 2700 maka sudut horizontalnya juga harus diubah dari 0

0 menjadi 180

0

Untuk mengubah sudut horizontalnya pertama-tama menjumlahkan hasil

pembacaan sudut horizontal di titik E dari hasil pembacaan dengan menggunakan

sudut biasa ditambahkan dengan 1800 Sudut horizontal diubah menjadi 180

0 agar

mendapatkan hasil yang sesuai dengan pengukuran pada sudut biasa Setelah

didapatkan nilai dari hasil penjumlahan tersebut putar theodolite dan atur sekrup

pengatur sudut horizontal hingga sudut yang muncul sesuai dengan hasil

penjumlahan tersebut Setelah pengakuran sudut vertikal dan horizontal praktikan

melakukan kembali pengukuran dari titik E hingga titik A

2 Analisa Hasil

Setelah melakukan pengukuran dan mengambil data-data yang diperlukan saat

pengukuran dilapangan kemudian data tersebut diolah untuk memperoleh besaran-

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1521

besaran yang ingin diketahui Besaran yang pertama kali dicari adalah jarak optis

( Doptis) dari tiap-tiap titik dan kesalahan relatifnya Untuk mencari Doptis

seharusnya menggunakan rumus 100(BA-BB)cos2(90o ndash α) namun pada pengukuran

kali ini cos2 (90

ondash α) karena α pada pengukuran kali ini 90

0 sehingga cos

2 (90

ondash α)

bernilai 1 dan bilangan yang dikalikan dengan 1 akan bernilai bilangan itu sendiri

sehingga dalam perhitungan dapat untuk tidak dituliskan Dari pengolahan data

untuk jarak optis diperoleh hasil bahwa jarak optis di tiap-tiap titik saat melakukan

pengukuran dengan sudut biasa maupun luar biasa tidak jauh berbeda Hal ini

berarti praktikan telah menjalankan pengukuran sesuai dengan prosedur yang

diberikan Namun meskipun pengukuran telah mengikuti prosedur yang diberikanpengukuran tidak dapat dikatakan sempurna karena masih terjadinya kesalahan

relatif pada pengukuran tersebut

Selanjutnya adalah mencari besarnya jarak lapangan antara theodolite dan

patok dengan menggunakan alat ukur meteran Dari hasil yang diperoleh ternyata

jarak antara theodolite dan patok saat menggunakan meteran dan theodolite

berbeda Hasil pengukuran pada meteran terkadang keakuratannya diragukan

karena pengukuran dengan menggunakan meteran Keakuratan tersebut dipengaruhi

karena hal-hal lain yang mengganggu dalam pengukuran Contohnya saat praktikum

kali ini seperti rerumputan yang ada di sekeliling lapangan survey salah saat

membaca meteran kurang lurusnya meteran saat menariknya dll

Setelah memperoleh jarak optis pengolahan data selanjutnya adalah mencari

besarnya kesalahan relatif jarak dengan membandingkan jarak yang diperoleh

dengan menggunakan theodolite dan jarak yang diperoleh dengan menggunakan

meteran Adapun formula perhitungannya adalah sebagai berikut

K983122 = 983108983145983141983148983140 minus 983108983151983152983156983145983155983108983151983152983156983145983155 983160100

Dfield adalah jarak yang diukur dengan menggunakan meteran dan Doptis adalah

jarak yang diukur dengan menggunakan theodolite Kesalahan relatif dari masing-

masing titik memiliki nilai yang beragam saat pengukuran dengan sudut biasa

maupun pengukuran dengan sudut luar biasa Ada titik yang memiliki kesalahan

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1621

relatif terkecil pada titik Ersquo sebesar 06 namun terdapat pula titik yang memiliki

kesalahan relatif yang besar yaitu di titik A dengan KR=25

Besarnya kesalahan relatif saat melakukan pengukuran dengan sudut biasa

ataupun dengan sudut luar biasa adalah berbeda meskipun pada titik yang sama

Bahkan ada titik yang memiliki perbedaan kesalahan relatif yang cukup jauh antara

pengukuran dengan sudut biasa dan pengukuran dengan sudut luar biasa Seperti

hasil perhitungan pada titik D saat sudut biasa memiliki kesalahan relatif 21 dan

saat sudut luar biasa memiliki kesalahan 08 Perbedaan ini mungkin disebabkan

karena beberapa faktor diantaranya kesalahan dalam membaca benang kesalahan

paralaks atau kesalahan-kesalahan lainnya yang mengganggu keakuratan dari datayang didapat Selain itu jika kita memperhatikan kesalahan relatif di titik A yang

mencapai 25 maka ada sebaiknya jika kita tidak menggunakan angka tersebut

untuk kepentingan lebih lanjut

Setelah mendapatkan kesalahan relatif dari masing-masing titik saat

pengukuran sudut biasa maupun sudut luar biasa selanjutnya adalah mencari

besaran kesalahan relatif total yang didapat dengan cara menjumlahkan angka

kesalahan relatif di tiap-tiap titik saat pengukuran dengan sudut biasa dan luar biasa

lalu membagi dua sama besar Hal ini dikarenakan kita melakukan pengukuran

selama 2 kali sehingga kita tidak dapat menggunakan salah satu kesalahan relatif

dari sebuah titik melainkan mencari rata-rata dari kesalahana relatif saat sudut biasa

dan kesalahan relatif saat sudut luar biasa

Setelah angka tersebut diperoleh selanjutnya adalah mencari rata-rata dari rata-

rata kesalahan relatif masing-masing titik pengukuran Untuk memperoleh hasil

tersebut kita tinggal menjumlahkan semua rata-rata kesalahan relatif yang didapat

sebelumnya lalu membagi sejumlah banyaknya titik pengukuran Besarnya

kesalahan relatif total pada pengukuran kali ini adalah 1204 Meskipun kesalahan

relatif dari pengukuran kali ini sekitar plusmn 10 ada baiknya saat kita melakukan

pengukuran kembali kesalahan relatif yang diperoleh dibawah angka tersebut

Setelah memperoleh kesalahan relatif jarak praktikan selanjutnya mencari

kesalahan relatif sudut Kesalahan relatif sudut adalah besarnya penyimpangan

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1721

sudut yang tidak sesuai dengan prosedur dan referensi literatur Kesalahan relatif

sudut diperoleh dengan menggunakan rumus

= minus 19830960983216 100

SLB Arsquo dipilih untuk mempermudah menghitung besarnya selisih sudut

yang tidak sesuai dengan literatur yang ada Menurut teori seharusnya SLB Arsquo

bernilai 1800 namun fakta dilapangan ternyata SLB di Arsquo tidak mencapai 1800

Sehingga adanya kesalahan relatif pada pengukuran sudut tersebut Selisih antara

sudut SLB Arsquo dengan 1800 kemudian dibandingkan dengan sudut total selama

pengukuran sudut biasa Pada pengukuran kali ini total sudut biasa sama dengansudut yang terbentuk di titik E dari pengolahan data diperoleh besarnya kesalahan

relatif sudut pada praktikum kali ini sebesar 037 Kecilnya kesalahan relatif sudut

tersebut berarti bahwa praktikan telah mengikuti prosedur dengan benar untuk

pengukuran sudut Sehingga saat penentuan titik-titik koordinat bentuk atau sketsa

titik-titik di lapangan tidak jauh berbeda dengan sketsa yang ada di kertas

Setelah mencari kesalahan relatif sudut selanjutnya adalah mencari beda

ketinggian antara rambu dengan theodolite Untuk mencari beda ketinggian antara

rambu dengan theodolite kita cukup mencari selisih antara batas tengah dengan

tinggi theodolite Alasan menggunakan batas tengah karena batas tengah sejajar

dengan theodolite sehingga dapat diperoleh beda ketinggian dengan rumus yang

telah dipaparkan sebelumnya Beda ketinggian ini juga dapat kita gunakan untuk

mencari ketinggian posisi rambu dari theodolite jika kita mengasumsikan titik

peletakan theodolite sebagai datumnya Menurut literatur yang ada permukaan

tanah yang digunakan sebagai lokasi pengukuran ada baiknya memiliki ketinggian

yang sama Namun data yang diperoleh dilapangan permukaan tanah di lapangan

GK Fakultas Teknik tidak rata Permukaan tanah antara titik A sampai titik E

memiliki bentuk yang miring dengan kemiringan tertentu Tapi untuk praktikum

kali ini beda ketinggian dan permukaan tanah yang berbeda tidak terlalu masalah

karena pada praktikum kali ini yang ingin dicari hanya sudut di masing-masing titik

dan koordinat-koordinatnya

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1821

Tujuan utama dari praktikum ini adalah memindahkan keadaan di lapangan

ke media lain seperti kertasautocad dll Untuk memindahkan titik-titik tersebut

kita perlu mengetahui koordinat-koordinat titik dari setiap titik pengukuran (A B C

D E) koordinat-koordinat tersebut diperoleh dengan melakukan perhitungan secara

analitis Langkah pertama adalah mencari besarnya SIM dari setiap titik SIM dapat

pula diibaratkan sebagai besarnya sudut dari setiap titik terhadap titik acuan SIM

diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut

983080983081 = 983083 2

Setelah memperoleh SIM dari setiap titik pengukuran selanjutnya kita

mencari sumbu-X dan sumbu-Y dari setiap titik pengukuran Untuk menentukan

keduanya dapat digunakan ilustrasi sebagai berikut

A B (XY)

αdeg

(00)

Anggap (00) merupakan titik tempat peletakan theodolite dan αdeg merupakan

besarnya SIM yang diperoleh Dengan menggunakan prinsip trigonometri pada

sebuah segitiga kita dapat menentukan nilai dari X dan Y Untuk mencari nilai X

kita tinggal mengalikan Doptis dengan sinus αdeg dan untuk mencari nilai dari Y kita

tinggal mengalikan Doptis dengan cosinus αdeg Setelah semua titik-titik koordinat

kita peroleh kita dapat dengan mudah menggambarkan keadaan di lapangan di

kertas dengan menggunakan bantuan Ms Exel Penggambaran keadaan di lapangan

dapat dilihat dibagian pengolahan data

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1921

3 Analisa Kesalahan

Pada percobaan pengukuran sudut terdapat beberapa kesalahan yang terjadi

sehingga mengakibatkan hasil yang didapat memiliki kekurangan yang tidak

maksimal Kesalahan-kesalahan yang terjadi diantaranya

a Instrumen percobaan yang tidak terpasang dengan benar seperti pemasangan

theodolit penempatan rambudan pemasangan statif

b Permukaan tanah di lapangan yang tidak rata sehingga saat melakukan

pengukuran jarak lapangan (Dfield) hasil yang didapat tidak maksimal

c Pembacaan batas atas batas tengah dan batas bawah di titik-titik pengukuran

yang kurang akurat Hal ini bisa disebabkan karena kesalahan instrumental alatatau kesalahan praktikan dalam membacanya

d Rambu yang tidak berdiri dengan tegak sehingga mengganggu dalam membaca

batas atas batas tengah dan batas bawah

e Kesalahan praktikan dalam pembacaan batas atas batas tengah dan batas

bawah yang disebabkan karena factor human error

H Kesimpulan

1 Besar sudut horizontal masing-masing titik adalah sebagai berikut

No TitikSudut Horizontal

SB SLB

983089 983105 983088983216 983088983079 983088983079983079 983085

983090 983106 983091983090983216983088983091983079983089983088983074 983085

983091 983107 983093983094983216983089983091983079983093983093983074 983085

983092 983108 983094983097983216983089983092983079983093983088983074 983085

983093 983109 983096983090983216983090983090983079983088983093983074 983085

983094 983109983079 983085 983090983094983090983216983089983095983079983088983093983074

983095 983108983079 983085 983090983092983096983216983093983089983079983088983074

983096 983107983079 983085 983090983091983094983216983088983095983079983089983093983074

983097 983106983079 983085 983090983089983090983216983090983094983079983090983093983074

983089983088 983105983079 983085 983089983095983097983216983092983089983079983092983088983074

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 2021

2 Besar sudut vertikal (VA) untuk pengukuran pergi sebesar 900 dan saat pengukuran

pulang 2700

3 Kesalahan relatif total untuk jarak dari percobaan ini sebesar 1204

4 Kesalahan relatif sudut sebesar 037

5 Pengukuran jarak lebih akurat jika menggunakan theodolit dibandingkan meteran

Hal ini dikarenakan saat menggunakan meteran hasil yang didapat kurang akurat

yang disebabkan berbagai faktor seperti kontur tanah dan hal lain yang

mempengaruhi pengukuran

6 Titik-titik koordinat masing-masing titik adalah sebagai berikut

Titik A (799 002)Titik B (677 -427)

Titik C (712 -1088)

Titik D (598 -1592)

Titik E (-138 -1393)

I Referensi

Pedoman Praktikum Ilmu Ukur Tanah 2011 Laboratorium Survey dan Pemetaan

Departemen Teknik Sipil UI

PPT horizontal distance Ilmu Ukur Tanah Depok 2011

httpfaisalasharnetp=486=1

J Lampiran

Praktikan sedang melakukan pembacaan praktikan sedang melakukan penembakan

batas atastengahdan bawah

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 2121

Praktikan sedang melakukan diskusi praktikan sedang memegang rambu

dengan asisten praktikum

Page 11: Modul I ; Pengukuran Sudut

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1121

Untuk praktiku

No Titik

1 A

2 B

3 C

4 D

5 E

Letak titik-titik

Keterangan T

Sketsa besarny

983085983089983096

983085983089983094

983085983089983092

983085983089983090

983085983089983088

983085983096

983085983094

983085983092

983085983090

983088

983090

983088

kali ini diperoleh hasil sebagai berikut

SB SLB SIM (α)

0deg 0 0 179deg4140 89deg5050

32deg0310 212deg2625 122deg14475

56deg1355 236deg0715 146deg1035

69deg1450 248deg510 159deg255

82deg2205 262deg1705 172deg1935

tembak di lapangan digambarkan sebagai b

heodolite terletak di titik (00)

a sudut di tiap-tiap titik digambarkan sebagai

B

C

DE

983090 983092 983094 983096

optistitik koordinat

X Y

8 799 002

8 677 -427

13 712 -1088

17 598 -1592

14 187 -1387

rikut

berikut

A

983089983088

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1221

G Analisa

1 Analisa Praktikum

Praktikum dimulai dengan mengambil peralatan dari laboratorium survey dan

pemetaan Kemudian menuju ke lokasi survey Praktikum pengukuran sudut

dilakukan disekitar area lapangan GK Fakultas Teknik Theodolite ditempatkan di

tempat teduh sekitar lapangan tersebut untuk menghindari pembiasan cahaya saat

melakukan pengukuran dengan theodolite dan juga sebagai langkah antisipasi jika

turun hujan sedangkan kelima patok diletakkan di depan theodolit pada jarak yang

telah ditentukan Pada praktikum kali ini patok ditempatkan pada jarak yang tidak

terlalu jauh karena terhalang oleh pepohonan yang ada disekitar lokasi praktikum

permukaan tanah di lokasi praktikum juga memiliki ketinggian yang berbeda dan

bersifat keras Suhu saat melakukan pengukuran termasuk suhu yang tinggi dengan

kecepatan angin yang tidak terlalu besar

Praktikum ini bertujuan untuk memindahkan titik-titik pengukuran yang ada

dilapangan ke media kertas dengan bantuan autocad dan grafik pada exel Oleh

karena itu sebelum memindahkan pemetaan titik-titik tersebut kita terlebih dahulu

harus mengetahui besar sudut horizontal dan sudut vertikal dari setiap titik tembak

menentukan koordinat titik tembak tersebut yang didapat dari hasil perhitungan

secara analitis menghitung azimuth suatu arah dan menghitung kesalahan indeks

yang terjadi selama pengukuran

Pengukuran sudut dalam dilakukan dengan 4 metode yaitu metode reiterasi

repetisi mengukur jurusan dan mengukur sektor-sektor Namun pada praktikum

kali ini digunakan metode mengukur jurusan Metode ini dipilih karena dianggap

lebih mudah dalam pelaksanaanya dibandingkan dengan metode lainnya Langkah

pertama dalam pengukuran disudut adalah menentukan 5 titik (A B C D E) dan

memasang patok di kelima titik tersebut Kemudian mengatur kemiringan theodolite

agar tegak lurus dengan permukaan tanah dengan cara mengatur sekrup pengatur

nivo agar berada di tengah-tengah lingkaran Setelah memastikan theodolite tegak

lurus dengan permukaan tanah praktikan mengatur sudut VA sebesar 900 terhadap

rambu dan HA sebesar 00

terhadap posisi theodolite Setelah theodolite terpasang

praktikan melakukan pengukuran pertama

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1321

Pada tahap persiapan waktu yang dibutuhkan untuk mengatur nivo agar

gelembung udara tepat di tengah memakan waktu yang cukup lama Hal ini

disebabkan karena letak statif yang miring Posisi statif memang tidak harus lurus

karena dapat diatur dengan menggunakan sekrup pengatur nivo namun untuk

mempercepat proses pengukuran ada baiknya jika statif tidak terpasang miring

Praktikan yang memegang rambu di belakang patok terkadang tidak melakukan

tugasnya dengan baik Sering terjadi rambu tidak berdiri tegak lurus dan

ditempatkan tidak dibelakang patok sehingga menyulitkan praktikan yang bertugas

mencatat batas atas batas tengah dan batas bawah di theodolite Kurangnya

pengalaman atau pertama kalinya praktikan menggunakan theodolitemengakibatkan lamanya dalam melihat dan mencatat BABT dan BW dari setiap

titik Namun dalam praktikum kali ini meskipun praktikum berjalan lama angka-

angka hasil pembacaan di theodolite diperiksa hingga berkali-kali sehingga

keakuratan dalam pembacaan di theodolite sudah tidak diragukan lagi Selama

pengukuran pratikan terkadang lupa untuk melihat apakah gelembung nivo dan

waterpass masih berada ditengah atau sudah bergeser sehingga terkadang

diingatkan terlebih dahulu oleh asisten praktikum Namun pada pengukuran-

pengukuran selanjutnya praktikan lebih cepat tanggap untuk melihat posisi dari

gelembung nivo dan waterpass

Pada pengukuran pertama atau pengukuran di titik A memakan waktu yang

lebih lama dibandingkan pengukuran di titik-titik selanjutnya Banyak perbedaan

dan perdebatan dalam menentukan batas atas batas tengah dan batas bawah dari

praktikan Angka yang dibaca setiap praktikan berbeda-beda sehingga dibuat

kesepakatan dengan membandingkan hasil pembacaan dari asisten praktikum

Mungkin hal ini terjadi karena pertama kalinya praktikan menggunakan theodolite

meskipun seharusnya kejadian tersebut dapat diminimalisasi karena dapat

menghambat proses pengukuran

Pengukuran di titik-titik selanjutnya tidaklah jauh berbeda dengan pengukuran

pada titik A hanya saja terkadang theodolite lupa dikunci oleh praktikan sebelum

melakukan penembakan dan sekrup pengatur sudut vertikal yang tanpa sengaja

menyentuhnya sehingga sudut vertikal berubah Pembacaan nilai-nilai yang

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1421

diperlukan (batas atasbatas tengah dan batas bawah) di titik BCDdan E juga

tidak jauh berbeda dengan pengukuran pada titik A namun waktu yang diperlukan

lebih cepat dibandingkan pengukuran saat di titik A Hal ini dikarenakan karena

praktikan mulai mengerti bagaimana menggunakan theodolite secara baik dan

benar

Setelah melakukan pengukuran di titik E dengan menggunakan sudut biasa

kemudian melakukan pengukuran dari E kembali ke A namun menggunakan sudut

luar biasa Melakukan pengukuran dengan sudut biasa dan sudut luar biasa

berdasarkan langkah-langkah yang ada di metode pengukuran secara reiterasi dan

juga untuk meminimalisasi kesalahan dalam pengukuran Pertama-tama praktikanmengubah sudut vertikal dari 90

0 menjadi 270

0dengan

cara memutar teropong

hingga tertera angka mendekati 2700 pada sudut VA kemudian memutar sekrup

pengatur sudut VA yang ada di theodolite hingga muncul angka 2700 Pemilihan

sudut 2700 dikarenakan syarat penggunaan theodolite harus tegak lurus terhadap

rambu dan pilihan untuk sudut yang tegak lurus terhadap rambu hanya 900 dan 270

0

Jika kita menggunakan sudut 900 sebagai sudut biasa berarti kita menggunakan

sudut 2700 sebagai sudut luar biasa agar syarat theodolite harus tegak lurus dapat

terpenuhi dan pengukuran dapat dilakukan Karena sudut vertikal nya diubah

menjadi 2700 maka sudut horizontalnya juga harus diubah dari 0

0 menjadi 180

0

Untuk mengubah sudut horizontalnya pertama-tama menjumlahkan hasil

pembacaan sudut horizontal di titik E dari hasil pembacaan dengan menggunakan

sudut biasa ditambahkan dengan 1800 Sudut horizontal diubah menjadi 180

0 agar

mendapatkan hasil yang sesuai dengan pengukuran pada sudut biasa Setelah

didapatkan nilai dari hasil penjumlahan tersebut putar theodolite dan atur sekrup

pengatur sudut horizontal hingga sudut yang muncul sesuai dengan hasil

penjumlahan tersebut Setelah pengakuran sudut vertikal dan horizontal praktikan

melakukan kembali pengukuran dari titik E hingga titik A

2 Analisa Hasil

Setelah melakukan pengukuran dan mengambil data-data yang diperlukan saat

pengukuran dilapangan kemudian data tersebut diolah untuk memperoleh besaran-

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1521

besaran yang ingin diketahui Besaran yang pertama kali dicari adalah jarak optis

( Doptis) dari tiap-tiap titik dan kesalahan relatifnya Untuk mencari Doptis

seharusnya menggunakan rumus 100(BA-BB)cos2(90o ndash α) namun pada pengukuran

kali ini cos2 (90

ondash α) karena α pada pengukuran kali ini 90

0 sehingga cos

2 (90

ondash α)

bernilai 1 dan bilangan yang dikalikan dengan 1 akan bernilai bilangan itu sendiri

sehingga dalam perhitungan dapat untuk tidak dituliskan Dari pengolahan data

untuk jarak optis diperoleh hasil bahwa jarak optis di tiap-tiap titik saat melakukan

pengukuran dengan sudut biasa maupun luar biasa tidak jauh berbeda Hal ini

berarti praktikan telah menjalankan pengukuran sesuai dengan prosedur yang

diberikan Namun meskipun pengukuran telah mengikuti prosedur yang diberikanpengukuran tidak dapat dikatakan sempurna karena masih terjadinya kesalahan

relatif pada pengukuran tersebut

Selanjutnya adalah mencari besarnya jarak lapangan antara theodolite dan

patok dengan menggunakan alat ukur meteran Dari hasil yang diperoleh ternyata

jarak antara theodolite dan patok saat menggunakan meteran dan theodolite

berbeda Hasil pengukuran pada meteran terkadang keakuratannya diragukan

karena pengukuran dengan menggunakan meteran Keakuratan tersebut dipengaruhi

karena hal-hal lain yang mengganggu dalam pengukuran Contohnya saat praktikum

kali ini seperti rerumputan yang ada di sekeliling lapangan survey salah saat

membaca meteran kurang lurusnya meteran saat menariknya dll

Setelah memperoleh jarak optis pengolahan data selanjutnya adalah mencari

besarnya kesalahan relatif jarak dengan membandingkan jarak yang diperoleh

dengan menggunakan theodolite dan jarak yang diperoleh dengan menggunakan

meteran Adapun formula perhitungannya adalah sebagai berikut

K983122 = 983108983145983141983148983140 minus 983108983151983152983156983145983155983108983151983152983156983145983155 983160100

Dfield adalah jarak yang diukur dengan menggunakan meteran dan Doptis adalah

jarak yang diukur dengan menggunakan theodolite Kesalahan relatif dari masing-

masing titik memiliki nilai yang beragam saat pengukuran dengan sudut biasa

maupun pengukuran dengan sudut luar biasa Ada titik yang memiliki kesalahan

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1621

relatif terkecil pada titik Ersquo sebesar 06 namun terdapat pula titik yang memiliki

kesalahan relatif yang besar yaitu di titik A dengan KR=25

Besarnya kesalahan relatif saat melakukan pengukuran dengan sudut biasa

ataupun dengan sudut luar biasa adalah berbeda meskipun pada titik yang sama

Bahkan ada titik yang memiliki perbedaan kesalahan relatif yang cukup jauh antara

pengukuran dengan sudut biasa dan pengukuran dengan sudut luar biasa Seperti

hasil perhitungan pada titik D saat sudut biasa memiliki kesalahan relatif 21 dan

saat sudut luar biasa memiliki kesalahan 08 Perbedaan ini mungkin disebabkan

karena beberapa faktor diantaranya kesalahan dalam membaca benang kesalahan

paralaks atau kesalahan-kesalahan lainnya yang mengganggu keakuratan dari datayang didapat Selain itu jika kita memperhatikan kesalahan relatif di titik A yang

mencapai 25 maka ada sebaiknya jika kita tidak menggunakan angka tersebut

untuk kepentingan lebih lanjut

Setelah mendapatkan kesalahan relatif dari masing-masing titik saat

pengukuran sudut biasa maupun sudut luar biasa selanjutnya adalah mencari

besaran kesalahan relatif total yang didapat dengan cara menjumlahkan angka

kesalahan relatif di tiap-tiap titik saat pengukuran dengan sudut biasa dan luar biasa

lalu membagi dua sama besar Hal ini dikarenakan kita melakukan pengukuran

selama 2 kali sehingga kita tidak dapat menggunakan salah satu kesalahan relatif

dari sebuah titik melainkan mencari rata-rata dari kesalahana relatif saat sudut biasa

dan kesalahan relatif saat sudut luar biasa

Setelah angka tersebut diperoleh selanjutnya adalah mencari rata-rata dari rata-

rata kesalahan relatif masing-masing titik pengukuran Untuk memperoleh hasil

tersebut kita tinggal menjumlahkan semua rata-rata kesalahan relatif yang didapat

sebelumnya lalu membagi sejumlah banyaknya titik pengukuran Besarnya

kesalahan relatif total pada pengukuran kali ini adalah 1204 Meskipun kesalahan

relatif dari pengukuran kali ini sekitar plusmn 10 ada baiknya saat kita melakukan

pengukuran kembali kesalahan relatif yang diperoleh dibawah angka tersebut

Setelah memperoleh kesalahan relatif jarak praktikan selanjutnya mencari

kesalahan relatif sudut Kesalahan relatif sudut adalah besarnya penyimpangan

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1721

sudut yang tidak sesuai dengan prosedur dan referensi literatur Kesalahan relatif

sudut diperoleh dengan menggunakan rumus

= minus 19830960983216 100

SLB Arsquo dipilih untuk mempermudah menghitung besarnya selisih sudut

yang tidak sesuai dengan literatur yang ada Menurut teori seharusnya SLB Arsquo

bernilai 1800 namun fakta dilapangan ternyata SLB di Arsquo tidak mencapai 1800

Sehingga adanya kesalahan relatif pada pengukuran sudut tersebut Selisih antara

sudut SLB Arsquo dengan 1800 kemudian dibandingkan dengan sudut total selama

pengukuran sudut biasa Pada pengukuran kali ini total sudut biasa sama dengansudut yang terbentuk di titik E dari pengolahan data diperoleh besarnya kesalahan

relatif sudut pada praktikum kali ini sebesar 037 Kecilnya kesalahan relatif sudut

tersebut berarti bahwa praktikan telah mengikuti prosedur dengan benar untuk

pengukuran sudut Sehingga saat penentuan titik-titik koordinat bentuk atau sketsa

titik-titik di lapangan tidak jauh berbeda dengan sketsa yang ada di kertas

Setelah mencari kesalahan relatif sudut selanjutnya adalah mencari beda

ketinggian antara rambu dengan theodolite Untuk mencari beda ketinggian antara

rambu dengan theodolite kita cukup mencari selisih antara batas tengah dengan

tinggi theodolite Alasan menggunakan batas tengah karena batas tengah sejajar

dengan theodolite sehingga dapat diperoleh beda ketinggian dengan rumus yang

telah dipaparkan sebelumnya Beda ketinggian ini juga dapat kita gunakan untuk

mencari ketinggian posisi rambu dari theodolite jika kita mengasumsikan titik

peletakan theodolite sebagai datumnya Menurut literatur yang ada permukaan

tanah yang digunakan sebagai lokasi pengukuran ada baiknya memiliki ketinggian

yang sama Namun data yang diperoleh dilapangan permukaan tanah di lapangan

GK Fakultas Teknik tidak rata Permukaan tanah antara titik A sampai titik E

memiliki bentuk yang miring dengan kemiringan tertentu Tapi untuk praktikum

kali ini beda ketinggian dan permukaan tanah yang berbeda tidak terlalu masalah

karena pada praktikum kali ini yang ingin dicari hanya sudut di masing-masing titik

dan koordinat-koordinatnya

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1821

Tujuan utama dari praktikum ini adalah memindahkan keadaan di lapangan

ke media lain seperti kertasautocad dll Untuk memindahkan titik-titik tersebut

kita perlu mengetahui koordinat-koordinat titik dari setiap titik pengukuran (A B C

D E) koordinat-koordinat tersebut diperoleh dengan melakukan perhitungan secara

analitis Langkah pertama adalah mencari besarnya SIM dari setiap titik SIM dapat

pula diibaratkan sebagai besarnya sudut dari setiap titik terhadap titik acuan SIM

diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut

983080983081 = 983083 2

Setelah memperoleh SIM dari setiap titik pengukuran selanjutnya kita

mencari sumbu-X dan sumbu-Y dari setiap titik pengukuran Untuk menentukan

keduanya dapat digunakan ilustrasi sebagai berikut

A B (XY)

αdeg

(00)

Anggap (00) merupakan titik tempat peletakan theodolite dan αdeg merupakan

besarnya SIM yang diperoleh Dengan menggunakan prinsip trigonometri pada

sebuah segitiga kita dapat menentukan nilai dari X dan Y Untuk mencari nilai X

kita tinggal mengalikan Doptis dengan sinus αdeg dan untuk mencari nilai dari Y kita

tinggal mengalikan Doptis dengan cosinus αdeg Setelah semua titik-titik koordinat

kita peroleh kita dapat dengan mudah menggambarkan keadaan di lapangan di

kertas dengan menggunakan bantuan Ms Exel Penggambaran keadaan di lapangan

dapat dilihat dibagian pengolahan data

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1921

3 Analisa Kesalahan

Pada percobaan pengukuran sudut terdapat beberapa kesalahan yang terjadi

sehingga mengakibatkan hasil yang didapat memiliki kekurangan yang tidak

maksimal Kesalahan-kesalahan yang terjadi diantaranya

a Instrumen percobaan yang tidak terpasang dengan benar seperti pemasangan

theodolit penempatan rambudan pemasangan statif

b Permukaan tanah di lapangan yang tidak rata sehingga saat melakukan

pengukuran jarak lapangan (Dfield) hasil yang didapat tidak maksimal

c Pembacaan batas atas batas tengah dan batas bawah di titik-titik pengukuran

yang kurang akurat Hal ini bisa disebabkan karena kesalahan instrumental alatatau kesalahan praktikan dalam membacanya

d Rambu yang tidak berdiri dengan tegak sehingga mengganggu dalam membaca

batas atas batas tengah dan batas bawah

e Kesalahan praktikan dalam pembacaan batas atas batas tengah dan batas

bawah yang disebabkan karena factor human error

H Kesimpulan

1 Besar sudut horizontal masing-masing titik adalah sebagai berikut

No TitikSudut Horizontal

SB SLB

983089 983105 983088983216 983088983079 983088983079983079 983085

983090 983106 983091983090983216983088983091983079983089983088983074 983085

983091 983107 983093983094983216983089983091983079983093983093983074 983085

983092 983108 983094983097983216983089983092983079983093983088983074 983085

983093 983109 983096983090983216983090983090983079983088983093983074 983085

983094 983109983079 983085 983090983094983090983216983089983095983079983088983093983074

983095 983108983079 983085 983090983092983096983216983093983089983079983088983074

983096 983107983079 983085 983090983091983094983216983088983095983079983089983093983074

983097 983106983079 983085 983090983089983090983216983090983094983079983090983093983074

983089983088 983105983079 983085 983089983095983097983216983092983089983079983092983088983074

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 2021

2 Besar sudut vertikal (VA) untuk pengukuran pergi sebesar 900 dan saat pengukuran

pulang 2700

3 Kesalahan relatif total untuk jarak dari percobaan ini sebesar 1204

4 Kesalahan relatif sudut sebesar 037

5 Pengukuran jarak lebih akurat jika menggunakan theodolit dibandingkan meteran

Hal ini dikarenakan saat menggunakan meteran hasil yang didapat kurang akurat

yang disebabkan berbagai faktor seperti kontur tanah dan hal lain yang

mempengaruhi pengukuran

6 Titik-titik koordinat masing-masing titik adalah sebagai berikut

Titik A (799 002)Titik B (677 -427)

Titik C (712 -1088)

Titik D (598 -1592)

Titik E (-138 -1393)

I Referensi

Pedoman Praktikum Ilmu Ukur Tanah 2011 Laboratorium Survey dan Pemetaan

Departemen Teknik Sipil UI

PPT horizontal distance Ilmu Ukur Tanah Depok 2011

httpfaisalasharnetp=486=1

J Lampiran

Praktikan sedang melakukan pembacaan praktikan sedang melakukan penembakan

batas atastengahdan bawah

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 2121

Praktikan sedang melakukan diskusi praktikan sedang memegang rambu

dengan asisten praktikum

Page 12: Modul I ; Pengukuran Sudut

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1221

G Analisa

1 Analisa Praktikum

Praktikum dimulai dengan mengambil peralatan dari laboratorium survey dan

pemetaan Kemudian menuju ke lokasi survey Praktikum pengukuran sudut

dilakukan disekitar area lapangan GK Fakultas Teknik Theodolite ditempatkan di

tempat teduh sekitar lapangan tersebut untuk menghindari pembiasan cahaya saat

melakukan pengukuran dengan theodolite dan juga sebagai langkah antisipasi jika

turun hujan sedangkan kelima patok diletakkan di depan theodolit pada jarak yang

telah ditentukan Pada praktikum kali ini patok ditempatkan pada jarak yang tidak

terlalu jauh karena terhalang oleh pepohonan yang ada disekitar lokasi praktikum

permukaan tanah di lokasi praktikum juga memiliki ketinggian yang berbeda dan

bersifat keras Suhu saat melakukan pengukuran termasuk suhu yang tinggi dengan

kecepatan angin yang tidak terlalu besar

Praktikum ini bertujuan untuk memindahkan titik-titik pengukuran yang ada

dilapangan ke media kertas dengan bantuan autocad dan grafik pada exel Oleh

karena itu sebelum memindahkan pemetaan titik-titik tersebut kita terlebih dahulu

harus mengetahui besar sudut horizontal dan sudut vertikal dari setiap titik tembak

menentukan koordinat titik tembak tersebut yang didapat dari hasil perhitungan

secara analitis menghitung azimuth suatu arah dan menghitung kesalahan indeks

yang terjadi selama pengukuran

Pengukuran sudut dalam dilakukan dengan 4 metode yaitu metode reiterasi

repetisi mengukur jurusan dan mengukur sektor-sektor Namun pada praktikum

kali ini digunakan metode mengukur jurusan Metode ini dipilih karena dianggap

lebih mudah dalam pelaksanaanya dibandingkan dengan metode lainnya Langkah

pertama dalam pengukuran disudut adalah menentukan 5 titik (A B C D E) dan

memasang patok di kelima titik tersebut Kemudian mengatur kemiringan theodolite

agar tegak lurus dengan permukaan tanah dengan cara mengatur sekrup pengatur

nivo agar berada di tengah-tengah lingkaran Setelah memastikan theodolite tegak

lurus dengan permukaan tanah praktikan mengatur sudut VA sebesar 900 terhadap

rambu dan HA sebesar 00

terhadap posisi theodolite Setelah theodolite terpasang

praktikan melakukan pengukuran pertama

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1321

Pada tahap persiapan waktu yang dibutuhkan untuk mengatur nivo agar

gelembung udara tepat di tengah memakan waktu yang cukup lama Hal ini

disebabkan karena letak statif yang miring Posisi statif memang tidak harus lurus

karena dapat diatur dengan menggunakan sekrup pengatur nivo namun untuk

mempercepat proses pengukuran ada baiknya jika statif tidak terpasang miring

Praktikan yang memegang rambu di belakang patok terkadang tidak melakukan

tugasnya dengan baik Sering terjadi rambu tidak berdiri tegak lurus dan

ditempatkan tidak dibelakang patok sehingga menyulitkan praktikan yang bertugas

mencatat batas atas batas tengah dan batas bawah di theodolite Kurangnya

pengalaman atau pertama kalinya praktikan menggunakan theodolitemengakibatkan lamanya dalam melihat dan mencatat BABT dan BW dari setiap

titik Namun dalam praktikum kali ini meskipun praktikum berjalan lama angka-

angka hasil pembacaan di theodolite diperiksa hingga berkali-kali sehingga

keakuratan dalam pembacaan di theodolite sudah tidak diragukan lagi Selama

pengukuran pratikan terkadang lupa untuk melihat apakah gelembung nivo dan

waterpass masih berada ditengah atau sudah bergeser sehingga terkadang

diingatkan terlebih dahulu oleh asisten praktikum Namun pada pengukuran-

pengukuran selanjutnya praktikan lebih cepat tanggap untuk melihat posisi dari

gelembung nivo dan waterpass

Pada pengukuran pertama atau pengukuran di titik A memakan waktu yang

lebih lama dibandingkan pengukuran di titik-titik selanjutnya Banyak perbedaan

dan perdebatan dalam menentukan batas atas batas tengah dan batas bawah dari

praktikan Angka yang dibaca setiap praktikan berbeda-beda sehingga dibuat

kesepakatan dengan membandingkan hasil pembacaan dari asisten praktikum

Mungkin hal ini terjadi karena pertama kalinya praktikan menggunakan theodolite

meskipun seharusnya kejadian tersebut dapat diminimalisasi karena dapat

menghambat proses pengukuran

Pengukuran di titik-titik selanjutnya tidaklah jauh berbeda dengan pengukuran

pada titik A hanya saja terkadang theodolite lupa dikunci oleh praktikan sebelum

melakukan penembakan dan sekrup pengatur sudut vertikal yang tanpa sengaja

menyentuhnya sehingga sudut vertikal berubah Pembacaan nilai-nilai yang

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1421

diperlukan (batas atasbatas tengah dan batas bawah) di titik BCDdan E juga

tidak jauh berbeda dengan pengukuran pada titik A namun waktu yang diperlukan

lebih cepat dibandingkan pengukuran saat di titik A Hal ini dikarenakan karena

praktikan mulai mengerti bagaimana menggunakan theodolite secara baik dan

benar

Setelah melakukan pengukuran di titik E dengan menggunakan sudut biasa

kemudian melakukan pengukuran dari E kembali ke A namun menggunakan sudut

luar biasa Melakukan pengukuran dengan sudut biasa dan sudut luar biasa

berdasarkan langkah-langkah yang ada di metode pengukuran secara reiterasi dan

juga untuk meminimalisasi kesalahan dalam pengukuran Pertama-tama praktikanmengubah sudut vertikal dari 90

0 menjadi 270

0dengan

cara memutar teropong

hingga tertera angka mendekati 2700 pada sudut VA kemudian memutar sekrup

pengatur sudut VA yang ada di theodolite hingga muncul angka 2700 Pemilihan

sudut 2700 dikarenakan syarat penggunaan theodolite harus tegak lurus terhadap

rambu dan pilihan untuk sudut yang tegak lurus terhadap rambu hanya 900 dan 270

0

Jika kita menggunakan sudut 900 sebagai sudut biasa berarti kita menggunakan

sudut 2700 sebagai sudut luar biasa agar syarat theodolite harus tegak lurus dapat

terpenuhi dan pengukuran dapat dilakukan Karena sudut vertikal nya diubah

menjadi 2700 maka sudut horizontalnya juga harus diubah dari 0

0 menjadi 180

0

Untuk mengubah sudut horizontalnya pertama-tama menjumlahkan hasil

pembacaan sudut horizontal di titik E dari hasil pembacaan dengan menggunakan

sudut biasa ditambahkan dengan 1800 Sudut horizontal diubah menjadi 180

0 agar

mendapatkan hasil yang sesuai dengan pengukuran pada sudut biasa Setelah

didapatkan nilai dari hasil penjumlahan tersebut putar theodolite dan atur sekrup

pengatur sudut horizontal hingga sudut yang muncul sesuai dengan hasil

penjumlahan tersebut Setelah pengakuran sudut vertikal dan horizontal praktikan

melakukan kembali pengukuran dari titik E hingga titik A

2 Analisa Hasil

Setelah melakukan pengukuran dan mengambil data-data yang diperlukan saat

pengukuran dilapangan kemudian data tersebut diolah untuk memperoleh besaran-

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1521

besaran yang ingin diketahui Besaran yang pertama kali dicari adalah jarak optis

( Doptis) dari tiap-tiap titik dan kesalahan relatifnya Untuk mencari Doptis

seharusnya menggunakan rumus 100(BA-BB)cos2(90o ndash α) namun pada pengukuran

kali ini cos2 (90

ondash α) karena α pada pengukuran kali ini 90

0 sehingga cos

2 (90

ondash α)

bernilai 1 dan bilangan yang dikalikan dengan 1 akan bernilai bilangan itu sendiri

sehingga dalam perhitungan dapat untuk tidak dituliskan Dari pengolahan data

untuk jarak optis diperoleh hasil bahwa jarak optis di tiap-tiap titik saat melakukan

pengukuran dengan sudut biasa maupun luar biasa tidak jauh berbeda Hal ini

berarti praktikan telah menjalankan pengukuran sesuai dengan prosedur yang

diberikan Namun meskipun pengukuran telah mengikuti prosedur yang diberikanpengukuran tidak dapat dikatakan sempurna karena masih terjadinya kesalahan

relatif pada pengukuran tersebut

Selanjutnya adalah mencari besarnya jarak lapangan antara theodolite dan

patok dengan menggunakan alat ukur meteran Dari hasil yang diperoleh ternyata

jarak antara theodolite dan patok saat menggunakan meteran dan theodolite

berbeda Hasil pengukuran pada meteran terkadang keakuratannya diragukan

karena pengukuran dengan menggunakan meteran Keakuratan tersebut dipengaruhi

karena hal-hal lain yang mengganggu dalam pengukuran Contohnya saat praktikum

kali ini seperti rerumputan yang ada di sekeliling lapangan survey salah saat

membaca meteran kurang lurusnya meteran saat menariknya dll

Setelah memperoleh jarak optis pengolahan data selanjutnya adalah mencari

besarnya kesalahan relatif jarak dengan membandingkan jarak yang diperoleh

dengan menggunakan theodolite dan jarak yang diperoleh dengan menggunakan

meteran Adapun formula perhitungannya adalah sebagai berikut

K983122 = 983108983145983141983148983140 minus 983108983151983152983156983145983155983108983151983152983156983145983155 983160100

Dfield adalah jarak yang diukur dengan menggunakan meteran dan Doptis adalah

jarak yang diukur dengan menggunakan theodolite Kesalahan relatif dari masing-

masing titik memiliki nilai yang beragam saat pengukuran dengan sudut biasa

maupun pengukuran dengan sudut luar biasa Ada titik yang memiliki kesalahan

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1621

relatif terkecil pada titik Ersquo sebesar 06 namun terdapat pula titik yang memiliki

kesalahan relatif yang besar yaitu di titik A dengan KR=25

Besarnya kesalahan relatif saat melakukan pengukuran dengan sudut biasa

ataupun dengan sudut luar biasa adalah berbeda meskipun pada titik yang sama

Bahkan ada titik yang memiliki perbedaan kesalahan relatif yang cukup jauh antara

pengukuran dengan sudut biasa dan pengukuran dengan sudut luar biasa Seperti

hasil perhitungan pada titik D saat sudut biasa memiliki kesalahan relatif 21 dan

saat sudut luar biasa memiliki kesalahan 08 Perbedaan ini mungkin disebabkan

karena beberapa faktor diantaranya kesalahan dalam membaca benang kesalahan

paralaks atau kesalahan-kesalahan lainnya yang mengganggu keakuratan dari datayang didapat Selain itu jika kita memperhatikan kesalahan relatif di titik A yang

mencapai 25 maka ada sebaiknya jika kita tidak menggunakan angka tersebut

untuk kepentingan lebih lanjut

Setelah mendapatkan kesalahan relatif dari masing-masing titik saat

pengukuran sudut biasa maupun sudut luar biasa selanjutnya adalah mencari

besaran kesalahan relatif total yang didapat dengan cara menjumlahkan angka

kesalahan relatif di tiap-tiap titik saat pengukuran dengan sudut biasa dan luar biasa

lalu membagi dua sama besar Hal ini dikarenakan kita melakukan pengukuran

selama 2 kali sehingga kita tidak dapat menggunakan salah satu kesalahan relatif

dari sebuah titik melainkan mencari rata-rata dari kesalahana relatif saat sudut biasa

dan kesalahan relatif saat sudut luar biasa

Setelah angka tersebut diperoleh selanjutnya adalah mencari rata-rata dari rata-

rata kesalahan relatif masing-masing titik pengukuran Untuk memperoleh hasil

tersebut kita tinggal menjumlahkan semua rata-rata kesalahan relatif yang didapat

sebelumnya lalu membagi sejumlah banyaknya titik pengukuran Besarnya

kesalahan relatif total pada pengukuran kali ini adalah 1204 Meskipun kesalahan

relatif dari pengukuran kali ini sekitar plusmn 10 ada baiknya saat kita melakukan

pengukuran kembali kesalahan relatif yang diperoleh dibawah angka tersebut

Setelah memperoleh kesalahan relatif jarak praktikan selanjutnya mencari

kesalahan relatif sudut Kesalahan relatif sudut adalah besarnya penyimpangan

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1721

sudut yang tidak sesuai dengan prosedur dan referensi literatur Kesalahan relatif

sudut diperoleh dengan menggunakan rumus

= minus 19830960983216 100

SLB Arsquo dipilih untuk mempermudah menghitung besarnya selisih sudut

yang tidak sesuai dengan literatur yang ada Menurut teori seharusnya SLB Arsquo

bernilai 1800 namun fakta dilapangan ternyata SLB di Arsquo tidak mencapai 1800

Sehingga adanya kesalahan relatif pada pengukuran sudut tersebut Selisih antara

sudut SLB Arsquo dengan 1800 kemudian dibandingkan dengan sudut total selama

pengukuran sudut biasa Pada pengukuran kali ini total sudut biasa sama dengansudut yang terbentuk di titik E dari pengolahan data diperoleh besarnya kesalahan

relatif sudut pada praktikum kali ini sebesar 037 Kecilnya kesalahan relatif sudut

tersebut berarti bahwa praktikan telah mengikuti prosedur dengan benar untuk

pengukuran sudut Sehingga saat penentuan titik-titik koordinat bentuk atau sketsa

titik-titik di lapangan tidak jauh berbeda dengan sketsa yang ada di kertas

Setelah mencari kesalahan relatif sudut selanjutnya adalah mencari beda

ketinggian antara rambu dengan theodolite Untuk mencari beda ketinggian antara

rambu dengan theodolite kita cukup mencari selisih antara batas tengah dengan

tinggi theodolite Alasan menggunakan batas tengah karena batas tengah sejajar

dengan theodolite sehingga dapat diperoleh beda ketinggian dengan rumus yang

telah dipaparkan sebelumnya Beda ketinggian ini juga dapat kita gunakan untuk

mencari ketinggian posisi rambu dari theodolite jika kita mengasumsikan titik

peletakan theodolite sebagai datumnya Menurut literatur yang ada permukaan

tanah yang digunakan sebagai lokasi pengukuran ada baiknya memiliki ketinggian

yang sama Namun data yang diperoleh dilapangan permukaan tanah di lapangan

GK Fakultas Teknik tidak rata Permukaan tanah antara titik A sampai titik E

memiliki bentuk yang miring dengan kemiringan tertentu Tapi untuk praktikum

kali ini beda ketinggian dan permukaan tanah yang berbeda tidak terlalu masalah

karena pada praktikum kali ini yang ingin dicari hanya sudut di masing-masing titik

dan koordinat-koordinatnya

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1821

Tujuan utama dari praktikum ini adalah memindahkan keadaan di lapangan

ke media lain seperti kertasautocad dll Untuk memindahkan titik-titik tersebut

kita perlu mengetahui koordinat-koordinat titik dari setiap titik pengukuran (A B C

D E) koordinat-koordinat tersebut diperoleh dengan melakukan perhitungan secara

analitis Langkah pertama adalah mencari besarnya SIM dari setiap titik SIM dapat

pula diibaratkan sebagai besarnya sudut dari setiap titik terhadap titik acuan SIM

diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut

983080983081 = 983083 2

Setelah memperoleh SIM dari setiap titik pengukuran selanjutnya kita

mencari sumbu-X dan sumbu-Y dari setiap titik pengukuran Untuk menentukan

keduanya dapat digunakan ilustrasi sebagai berikut

A B (XY)

αdeg

(00)

Anggap (00) merupakan titik tempat peletakan theodolite dan αdeg merupakan

besarnya SIM yang diperoleh Dengan menggunakan prinsip trigonometri pada

sebuah segitiga kita dapat menentukan nilai dari X dan Y Untuk mencari nilai X

kita tinggal mengalikan Doptis dengan sinus αdeg dan untuk mencari nilai dari Y kita

tinggal mengalikan Doptis dengan cosinus αdeg Setelah semua titik-titik koordinat

kita peroleh kita dapat dengan mudah menggambarkan keadaan di lapangan di

kertas dengan menggunakan bantuan Ms Exel Penggambaran keadaan di lapangan

dapat dilihat dibagian pengolahan data

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1921

3 Analisa Kesalahan

Pada percobaan pengukuran sudut terdapat beberapa kesalahan yang terjadi

sehingga mengakibatkan hasil yang didapat memiliki kekurangan yang tidak

maksimal Kesalahan-kesalahan yang terjadi diantaranya

a Instrumen percobaan yang tidak terpasang dengan benar seperti pemasangan

theodolit penempatan rambudan pemasangan statif

b Permukaan tanah di lapangan yang tidak rata sehingga saat melakukan

pengukuran jarak lapangan (Dfield) hasil yang didapat tidak maksimal

c Pembacaan batas atas batas tengah dan batas bawah di titik-titik pengukuran

yang kurang akurat Hal ini bisa disebabkan karena kesalahan instrumental alatatau kesalahan praktikan dalam membacanya

d Rambu yang tidak berdiri dengan tegak sehingga mengganggu dalam membaca

batas atas batas tengah dan batas bawah

e Kesalahan praktikan dalam pembacaan batas atas batas tengah dan batas

bawah yang disebabkan karena factor human error

H Kesimpulan

1 Besar sudut horizontal masing-masing titik adalah sebagai berikut

No TitikSudut Horizontal

SB SLB

983089 983105 983088983216 983088983079 983088983079983079 983085

983090 983106 983091983090983216983088983091983079983089983088983074 983085

983091 983107 983093983094983216983089983091983079983093983093983074 983085

983092 983108 983094983097983216983089983092983079983093983088983074 983085

983093 983109 983096983090983216983090983090983079983088983093983074 983085

983094 983109983079 983085 983090983094983090983216983089983095983079983088983093983074

983095 983108983079 983085 983090983092983096983216983093983089983079983088983074

983096 983107983079 983085 983090983091983094983216983088983095983079983089983093983074

983097 983106983079 983085 983090983089983090983216983090983094983079983090983093983074

983089983088 983105983079 983085 983089983095983097983216983092983089983079983092983088983074

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 2021

2 Besar sudut vertikal (VA) untuk pengukuran pergi sebesar 900 dan saat pengukuran

pulang 2700

3 Kesalahan relatif total untuk jarak dari percobaan ini sebesar 1204

4 Kesalahan relatif sudut sebesar 037

5 Pengukuran jarak lebih akurat jika menggunakan theodolit dibandingkan meteran

Hal ini dikarenakan saat menggunakan meteran hasil yang didapat kurang akurat

yang disebabkan berbagai faktor seperti kontur tanah dan hal lain yang

mempengaruhi pengukuran

6 Titik-titik koordinat masing-masing titik adalah sebagai berikut

Titik A (799 002)Titik B (677 -427)

Titik C (712 -1088)

Titik D (598 -1592)

Titik E (-138 -1393)

I Referensi

Pedoman Praktikum Ilmu Ukur Tanah 2011 Laboratorium Survey dan Pemetaan

Departemen Teknik Sipil UI

PPT horizontal distance Ilmu Ukur Tanah Depok 2011

httpfaisalasharnetp=486=1

J Lampiran

Praktikan sedang melakukan pembacaan praktikan sedang melakukan penembakan

batas atastengahdan bawah

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 2121

Praktikan sedang melakukan diskusi praktikan sedang memegang rambu

dengan asisten praktikum

Page 13: Modul I ; Pengukuran Sudut

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1321

Pada tahap persiapan waktu yang dibutuhkan untuk mengatur nivo agar

gelembung udara tepat di tengah memakan waktu yang cukup lama Hal ini

disebabkan karena letak statif yang miring Posisi statif memang tidak harus lurus

karena dapat diatur dengan menggunakan sekrup pengatur nivo namun untuk

mempercepat proses pengukuran ada baiknya jika statif tidak terpasang miring

Praktikan yang memegang rambu di belakang patok terkadang tidak melakukan

tugasnya dengan baik Sering terjadi rambu tidak berdiri tegak lurus dan

ditempatkan tidak dibelakang patok sehingga menyulitkan praktikan yang bertugas

mencatat batas atas batas tengah dan batas bawah di theodolite Kurangnya

pengalaman atau pertama kalinya praktikan menggunakan theodolitemengakibatkan lamanya dalam melihat dan mencatat BABT dan BW dari setiap

titik Namun dalam praktikum kali ini meskipun praktikum berjalan lama angka-

angka hasil pembacaan di theodolite diperiksa hingga berkali-kali sehingga

keakuratan dalam pembacaan di theodolite sudah tidak diragukan lagi Selama

pengukuran pratikan terkadang lupa untuk melihat apakah gelembung nivo dan

waterpass masih berada ditengah atau sudah bergeser sehingga terkadang

diingatkan terlebih dahulu oleh asisten praktikum Namun pada pengukuran-

pengukuran selanjutnya praktikan lebih cepat tanggap untuk melihat posisi dari

gelembung nivo dan waterpass

Pada pengukuran pertama atau pengukuran di titik A memakan waktu yang

lebih lama dibandingkan pengukuran di titik-titik selanjutnya Banyak perbedaan

dan perdebatan dalam menentukan batas atas batas tengah dan batas bawah dari

praktikan Angka yang dibaca setiap praktikan berbeda-beda sehingga dibuat

kesepakatan dengan membandingkan hasil pembacaan dari asisten praktikum

Mungkin hal ini terjadi karena pertama kalinya praktikan menggunakan theodolite

meskipun seharusnya kejadian tersebut dapat diminimalisasi karena dapat

menghambat proses pengukuran

Pengukuran di titik-titik selanjutnya tidaklah jauh berbeda dengan pengukuran

pada titik A hanya saja terkadang theodolite lupa dikunci oleh praktikan sebelum

melakukan penembakan dan sekrup pengatur sudut vertikal yang tanpa sengaja

menyentuhnya sehingga sudut vertikal berubah Pembacaan nilai-nilai yang

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1421

diperlukan (batas atasbatas tengah dan batas bawah) di titik BCDdan E juga

tidak jauh berbeda dengan pengukuran pada titik A namun waktu yang diperlukan

lebih cepat dibandingkan pengukuran saat di titik A Hal ini dikarenakan karena

praktikan mulai mengerti bagaimana menggunakan theodolite secara baik dan

benar

Setelah melakukan pengukuran di titik E dengan menggunakan sudut biasa

kemudian melakukan pengukuran dari E kembali ke A namun menggunakan sudut

luar biasa Melakukan pengukuran dengan sudut biasa dan sudut luar biasa

berdasarkan langkah-langkah yang ada di metode pengukuran secara reiterasi dan

juga untuk meminimalisasi kesalahan dalam pengukuran Pertama-tama praktikanmengubah sudut vertikal dari 90

0 menjadi 270

0dengan

cara memutar teropong

hingga tertera angka mendekati 2700 pada sudut VA kemudian memutar sekrup

pengatur sudut VA yang ada di theodolite hingga muncul angka 2700 Pemilihan

sudut 2700 dikarenakan syarat penggunaan theodolite harus tegak lurus terhadap

rambu dan pilihan untuk sudut yang tegak lurus terhadap rambu hanya 900 dan 270

0

Jika kita menggunakan sudut 900 sebagai sudut biasa berarti kita menggunakan

sudut 2700 sebagai sudut luar biasa agar syarat theodolite harus tegak lurus dapat

terpenuhi dan pengukuran dapat dilakukan Karena sudut vertikal nya diubah

menjadi 2700 maka sudut horizontalnya juga harus diubah dari 0

0 menjadi 180

0

Untuk mengubah sudut horizontalnya pertama-tama menjumlahkan hasil

pembacaan sudut horizontal di titik E dari hasil pembacaan dengan menggunakan

sudut biasa ditambahkan dengan 1800 Sudut horizontal diubah menjadi 180

0 agar

mendapatkan hasil yang sesuai dengan pengukuran pada sudut biasa Setelah

didapatkan nilai dari hasil penjumlahan tersebut putar theodolite dan atur sekrup

pengatur sudut horizontal hingga sudut yang muncul sesuai dengan hasil

penjumlahan tersebut Setelah pengakuran sudut vertikal dan horizontal praktikan

melakukan kembali pengukuran dari titik E hingga titik A

2 Analisa Hasil

Setelah melakukan pengukuran dan mengambil data-data yang diperlukan saat

pengukuran dilapangan kemudian data tersebut diolah untuk memperoleh besaran-

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1521

besaran yang ingin diketahui Besaran yang pertama kali dicari adalah jarak optis

( Doptis) dari tiap-tiap titik dan kesalahan relatifnya Untuk mencari Doptis

seharusnya menggunakan rumus 100(BA-BB)cos2(90o ndash α) namun pada pengukuran

kali ini cos2 (90

ondash α) karena α pada pengukuran kali ini 90

0 sehingga cos

2 (90

ondash α)

bernilai 1 dan bilangan yang dikalikan dengan 1 akan bernilai bilangan itu sendiri

sehingga dalam perhitungan dapat untuk tidak dituliskan Dari pengolahan data

untuk jarak optis diperoleh hasil bahwa jarak optis di tiap-tiap titik saat melakukan

pengukuran dengan sudut biasa maupun luar biasa tidak jauh berbeda Hal ini

berarti praktikan telah menjalankan pengukuran sesuai dengan prosedur yang

diberikan Namun meskipun pengukuran telah mengikuti prosedur yang diberikanpengukuran tidak dapat dikatakan sempurna karena masih terjadinya kesalahan

relatif pada pengukuran tersebut

Selanjutnya adalah mencari besarnya jarak lapangan antara theodolite dan

patok dengan menggunakan alat ukur meteran Dari hasil yang diperoleh ternyata

jarak antara theodolite dan patok saat menggunakan meteran dan theodolite

berbeda Hasil pengukuran pada meteran terkadang keakuratannya diragukan

karena pengukuran dengan menggunakan meteran Keakuratan tersebut dipengaruhi

karena hal-hal lain yang mengganggu dalam pengukuran Contohnya saat praktikum

kali ini seperti rerumputan yang ada di sekeliling lapangan survey salah saat

membaca meteran kurang lurusnya meteran saat menariknya dll

Setelah memperoleh jarak optis pengolahan data selanjutnya adalah mencari

besarnya kesalahan relatif jarak dengan membandingkan jarak yang diperoleh

dengan menggunakan theodolite dan jarak yang diperoleh dengan menggunakan

meteran Adapun formula perhitungannya adalah sebagai berikut

K983122 = 983108983145983141983148983140 minus 983108983151983152983156983145983155983108983151983152983156983145983155 983160100

Dfield adalah jarak yang diukur dengan menggunakan meteran dan Doptis adalah

jarak yang diukur dengan menggunakan theodolite Kesalahan relatif dari masing-

masing titik memiliki nilai yang beragam saat pengukuran dengan sudut biasa

maupun pengukuran dengan sudut luar biasa Ada titik yang memiliki kesalahan

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1621

relatif terkecil pada titik Ersquo sebesar 06 namun terdapat pula titik yang memiliki

kesalahan relatif yang besar yaitu di titik A dengan KR=25

Besarnya kesalahan relatif saat melakukan pengukuran dengan sudut biasa

ataupun dengan sudut luar biasa adalah berbeda meskipun pada titik yang sama

Bahkan ada titik yang memiliki perbedaan kesalahan relatif yang cukup jauh antara

pengukuran dengan sudut biasa dan pengukuran dengan sudut luar biasa Seperti

hasil perhitungan pada titik D saat sudut biasa memiliki kesalahan relatif 21 dan

saat sudut luar biasa memiliki kesalahan 08 Perbedaan ini mungkin disebabkan

karena beberapa faktor diantaranya kesalahan dalam membaca benang kesalahan

paralaks atau kesalahan-kesalahan lainnya yang mengganggu keakuratan dari datayang didapat Selain itu jika kita memperhatikan kesalahan relatif di titik A yang

mencapai 25 maka ada sebaiknya jika kita tidak menggunakan angka tersebut

untuk kepentingan lebih lanjut

Setelah mendapatkan kesalahan relatif dari masing-masing titik saat

pengukuran sudut biasa maupun sudut luar biasa selanjutnya adalah mencari

besaran kesalahan relatif total yang didapat dengan cara menjumlahkan angka

kesalahan relatif di tiap-tiap titik saat pengukuran dengan sudut biasa dan luar biasa

lalu membagi dua sama besar Hal ini dikarenakan kita melakukan pengukuran

selama 2 kali sehingga kita tidak dapat menggunakan salah satu kesalahan relatif

dari sebuah titik melainkan mencari rata-rata dari kesalahana relatif saat sudut biasa

dan kesalahan relatif saat sudut luar biasa

Setelah angka tersebut diperoleh selanjutnya adalah mencari rata-rata dari rata-

rata kesalahan relatif masing-masing titik pengukuran Untuk memperoleh hasil

tersebut kita tinggal menjumlahkan semua rata-rata kesalahan relatif yang didapat

sebelumnya lalu membagi sejumlah banyaknya titik pengukuran Besarnya

kesalahan relatif total pada pengukuran kali ini adalah 1204 Meskipun kesalahan

relatif dari pengukuran kali ini sekitar plusmn 10 ada baiknya saat kita melakukan

pengukuran kembali kesalahan relatif yang diperoleh dibawah angka tersebut

Setelah memperoleh kesalahan relatif jarak praktikan selanjutnya mencari

kesalahan relatif sudut Kesalahan relatif sudut adalah besarnya penyimpangan

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1721

sudut yang tidak sesuai dengan prosedur dan referensi literatur Kesalahan relatif

sudut diperoleh dengan menggunakan rumus

= minus 19830960983216 100

SLB Arsquo dipilih untuk mempermudah menghitung besarnya selisih sudut

yang tidak sesuai dengan literatur yang ada Menurut teori seharusnya SLB Arsquo

bernilai 1800 namun fakta dilapangan ternyata SLB di Arsquo tidak mencapai 1800

Sehingga adanya kesalahan relatif pada pengukuran sudut tersebut Selisih antara

sudut SLB Arsquo dengan 1800 kemudian dibandingkan dengan sudut total selama

pengukuran sudut biasa Pada pengukuran kali ini total sudut biasa sama dengansudut yang terbentuk di titik E dari pengolahan data diperoleh besarnya kesalahan

relatif sudut pada praktikum kali ini sebesar 037 Kecilnya kesalahan relatif sudut

tersebut berarti bahwa praktikan telah mengikuti prosedur dengan benar untuk

pengukuran sudut Sehingga saat penentuan titik-titik koordinat bentuk atau sketsa

titik-titik di lapangan tidak jauh berbeda dengan sketsa yang ada di kertas

Setelah mencari kesalahan relatif sudut selanjutnya adalah mencari beda

ketinggian antara rambu dengan theodolite Untuk mencari beda ketinggian antara

rambu dengan theodolite kita cukup mencari selisih antara batas tengah dengan

tinggi theodolite Alasan menggunakan batas tengah karena batas tengah sejajar

dengan theodolite sehingga dapat diperoleh beda ketinggian dengan rumus yang

telah dipaparkan sebelumnya Beda ketinggian ini juga dapat kita gunakan untuk

mencari ketinggian posisi rambu dari theodolite jika kita mengasumsikan titik

peletakan theodolite sebagai datumnya Menurut literatur yang ada permukaan

tanah yang digunakan sebagai lokasi pengukuran ada baiknya memiliki ketinggian

yang sama Namun data yang diperoleh dilapangan permukaan tanah di lapangan

GK Fakultas Teknik tidak rata Permukaan tanah antara titik A sampai titik E

memiliki bentuk yang miring dengan kemiringan tertentu Tapi untuk praktikum

kali ini beda ketinggian dan permukaan tanah yang berbeda tidak terlalu masalah

karena pada praktikum kali ini yang ingin dicari hanya sudut di masing-masing titik

dan koordinat-koordinatnya

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1821

Tujuan utama dari praktikum ini adalah memindahkan keadaan di lapangan

ke media lain seperti kertasautocad dll Untuk memindahkan titik-titik tersebut

kita perlu mengetahui koordinat-koordinat titik dari setiap titik pengukuran (A B C

D E) koordinat-koordinat tersebut diperoleh dengan melakukan perhitungan secara

analitis Langkah pertama adalah mencari besarnya SIM dari setiap titik SIM dapat

pula diibaratkan sebagai besarnya sudut dari setiap titik terhadap titik acuan SIM

diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut

983080983081 = 983083 2

Setelah memperoleh SIM dari setiap titik pengukuran selanjutnya kita

mencari sumbu-X dan sumbu-Y dari setiap titik pengukuran Untuk menentukan

keduanya dapat digunakan ilustrasi sebagai berikut

A B (XY)

αdeg

(00)

Anggap (00) merupakan titik tempat peletakan theodolite dan αdeg merupakan

besarnya SIM yang diperoleh Dengan menggunakan prinsip trigonometri pada

sebuah segitiga kita dapat menentukan nilai dari X dan Y Untuk mencari nilai X

kita tinggal mengalikan Doptis dengan sinus αdeg dan untuk mencari nilai dari Y kita

tinggal mengalikan Doptis dengan cosinus αdeg Setelah semua titik-titik koordinat

kita peroleh kita dapat dengan mudah menggambarkan keadaan di lapangan di

kertas dengan menggunakan bantuan Ms Exel Penggambaran keadaan di lapangan

dapat dilihat dibagian pengolahan data

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1921

3 Analisa Kesalahan

Pada percobaan pengukuran sudut terdapat beberapa kesalahan yang terjadi

sehingga mengakibatkan hasil yang didapat memiliki kekurangan yang tidak

maksimal Kesalahan-kesalahan yang terjadi diantaranya

a Instrumen percobaan yang tidak terpasang dengan benar seperti pemasangan

theodolit penempatan rambudan pemasangan statif

b Permukaan tanah di lapangan yang tidak rata sehingga saat melakukan

pengukuran jarak lapangan (Dfield) hasil yang didapat tidak maksimal

c Pembacaan batas atas batas tengah dan batas bawah di titik-titik pengukuran

yang kurang akurat Hal ini bisa disebabkan karena kesalahan instrumental alatatau kesalahan praktikan dalam membacanya

d Rambu yang tidak berdiri dengan tegak sehingga mengganggu dalam membaca

batas atas batas tengah dan batas bawah

e Kesalahan praktikan dalam pembacaan batas atas batas tengah dan batas

bawah yang disebabkan karena factor human error

H Kesimpulan

1 Besar sudut horizontal masing-masing titik adalah sebagai berikut

No TitikSudut Horizontal

SB SLB

983089 983105 983088983216 983088983079 983088983079983079 983085

983090 983106 983091983090983216983088983091983079983089983088983074 983085

983091 983107 983093983094983216983089983091983079983093983093983074 983085

983092 983108 983094983097983216983089983092983079983093983088983074 983085

983093 983109 983096983090983216983090983090983079983088983093983074 983085

983094 983109983079 983085 983090983094983090983216983089983095983079983088983093983074

983095 983108983079 983085 983090983092983096983216983093983089983079983088983074

983096 983107983079 983085 983090983091983094983216983088983095983079983089983093983074

983097 983106983079 983085 983090983089983090983216983090983094983079983090983093983074

983089983088 983105983079 983085 983089983095983097983216983092983089983079983092983088983074

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 2021

2 Besar sudut vertikal (VA) untuk pengukuran pergi sebesar 900 dan saat pengukuran

pulang 2700

3 Kesalahan relatif total untuk jarak dari percobaan ini sebesar 1204

4 Kesalahan relatif sudut sebesar 037

5 Pengukuran jarak lebih akurat jika menggunakan theodolit dibandingkan meteran

Hal ini dikarenakan saat menggunakan meteran hasil yang didapat kurang akurat

yang disebabkan berbagai faktor seperti kontur tanah dan hal lain yang

mempengaruhi pengukuran

6 Titik-titik koordinat masing-masing titik adalah sebagai berikut

Titik A (799 002)Titik B (677 -427)

Titik C (712 -1088)

Titik D (598 -1592)

Titik E (-138 -1393)

I Referensi

Pedoman Praktikum Ilmu Ukur Tanah 2011 Laboratorium Survey dan Pemetaan

Departemen Teknik Sipil UI

PPT horizontal distance Ilmu Ukur Tanah Depok 2011

httpfaisalasharnetp=486=1

J Lampiran

Praktikan sedang melakukan pembacaan praktikan sedang melakukan penembakan

batas atastengahdan bawah

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 2121

Praktikan sedang melakukan diskusi praktikan sedang memegang rambu

dengan asisten praktikum

Page 14: Modul I ; Pengukuran Sudut

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1421

diperlukan (batas atasbatas tengah dan batas bawah) di titik BCDdan E juga

tidak jauh berbeda dengan pengukuran pada titik A namun waktu yang diperlukan

lebih cepat dibandingkan pengukuran saat di titik A Hal ini dikarenakan karena

praktikan mulai mengerti bagaimana menggunakan theodolite secara baik dan

benar

Setelah melakukan pengukuran di titik E dengan menggunakan sudut biasa

kemudian melakukan pengukuran dari E kembali ke A namun menggunakan sudut

luar biasa Melakukan pengukuran dengan sudut biasa dan sudut luar biasa

berdasarkan langkah-langkah yang ada di metode pengukuran secara reiterasi dan

juga untuk meminimalisasi kesalahan dalam pengukuran Pertama-tama praktikanmengubah sudut vertikal dari 90

0 menjadi 270

0dengan

cara memutar teropong

hingga tertera angka mendekati 2700 pada sudut VA kemudian memutar sekrup

pengatur sudut VA yang ada di theodolite hingga muncul angka 2700 Pemilihan

sudut 2700 dikarenakan syarat penggunaan theodolite harus tegak lurus terhadap

rambu dan pilihan untuk sudut yang tegak lurus terhadap rambu hanya 900 dan 270

0

Jika kita menggunakan sudut 900 sebagai sudut biasa berarti kita menggunakan

sudut 2700 sebagai sudut luar biasa agar syarat theodolite harus tegak lurus dapat

terpenuhi dan pengukuran dapat dilakukan Karena sudut vertikal nya diubah

menjadi 2700 maka sudut horizontalnya juga harus diubah dari 0

0 menjadi 180

0

Untuk mengubah sudut horizontalnya pertama-tama menjumlahkan hasil

pembacaan sudut horizontal di titik E dari hasil pembacaan dengan menggunakan

sudut biasa ditambahkan dengan 1800 Sudut horizontal diubah menjadi 180

0 agar

mendapatkan hasil yang sesuai dengan pengukuran pada sudut biasa Setelah

didapatkan nilai dari hasil penjumlahan tersebut putar theodolite dan atur sekrup

pengatur sudut horizontal hingga sudut yang muncul sesuai dengan hasil

penjumlahan tersebut Setelah pengakuran sudut vertikal dan horizontal praktikan

melakukan kembali pengukuran dari titik E hingga titik A

2 Analisa Hasil

Setelah melakukan pengukuran dan mengambil data-data yang diperlukan saat

pengukuran dilapangan kemudian data tersebut diolah untuk memperoleh besaran-

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1521

besaran yang ingin diketahui Besaran yang pertama kali dicari adalah jarak optis

( Doptis) dari tiap-tiap titik dan kesalahan relatifnya Untuk mencari Doptis

seharusnya menggunakan rumus 100(BA-BB)cos2(90o ndash α) namun pada pengukuran

kali ini cos2 (90

ondash α) karena α pada pengukuran kali ini 90

0 sehingga cos

2 (90

ondash α)

bernilai 1 dan bilangan yang dikalikan dengan 1 akan bernilai bilangan itu sendiri

sehingga dalam perhitungan dapat untuk tidak dituliskan Dari pengolahan data

untuk jarak optis diperoleh hasil bahwa jarak optis di tiap-tiap titik saat melakukan

pengukuran dengan sudut biasa maupun luar biasa tidak jauh berbeda Hal ini

berarti praktikan telah menjalankan pengukuran sesuai dengan prosedur yang

diberikan Namun meskipun pengukuran telah mengikuti prosedur yang diberikanpengukuran tidak dapat dikatakan sempurna karena masih terjadinya kesalahan

relatif pada pengukuran tersebut

Selanjutnya adalah mencari besarnya jarak lapangan antara theodolite dan

patok dengan menggunakan alat ukur meteran Dari hasil yang diperoleh ternyata

jarak antara theodolite dan patok saat menggunakan meteran dan theodolite

berbeda Hasil pengukuran pada meteran terkadang keakuratannya diragukan

karena pengukuran dengan menggunakan meteran Keakuratan tersebut dipengaruhi

karena hal-hal lain yang mengganggu dalam pengukuran Contohnya saat praktikum

kali ini seperti rerumputan yang ada di sekeliling lapangan survey salah saat

membaca meteran kurang lurusnya meteran saat menariknya dll

Setelah memperoleh jarak optis pengolahan data selanjutnya adalah mencari

besarnya kesalahan relatif jarak dengan membandingkan jarak yang diperoleh

dengan menggunakan theodolite dan jarak yang diperoleh dengan menggunakan

meteran Adapun formula perhitungannya adalah sebagai berikut

K983122 = 983108983145983141983148983140 minus 983108983151983152983156983145983155983108983151983152983156983145983155 983160100

Dfield adalah jarak yang diukur dengan menggunakan meteran dan Doptis adalah

jarak yang diukur dengan menggunakan theodolite Kesalahan relatif dari masing-

masing titik memiliki nilai yang beragam saat pengukuran dengan sudut biasa

maupun pengukuran dengan sudut luar biasa Ada titik yang memiliki kesalahan

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1621

relatif terkecil pada titik Ersquo sebesar 06 namun terdapat pula titik yang memiliki

kesalahan relatif yang besar yaitu di titik A dengan KR=25

Besarnya kesalahan relatif saat melakukan pengukuran dengan sudut biasa

ataupun dengan sudut luar biasa adalah berbeda meskipun pada titik yang sama

Bahkan ada titik yang memiliki perbedaan kesalahan relatif yang cukup jauh antara

pengukuran dengan sudut biasa dan pengukuran dengan sudut luar biasa Seperti

hasil perhitungan pada titik D saat sudut biasa memiliki kesalahan relatif 21 dan

saat sudut luar biasa memiliki kesalahan 08 Perbedaan ini mungkin disebabkan

karena beberapa faktor diantaranya kesalahan dalam membaca benang kesalahan

paralaks atau kesalahan-kesalahan lainnya yang mengganggu keakuratan dari datayang didapat Selain itu jika kita memperhatikan kesalahan relatif di titik A yang

mencapai 25 maka ada sebaiknya jika kita tidak menggunakan angka tersebut

untuk kepentingan lebih lanjut

Setelah mendapatkan kesalahan relatif dari masing-masing titik saat

pengukuran sudut biasa maupun sudut luar biasa selanjutnya adalah mencari

besaran kesalahan relatif total yang didapat dengan cara menjumlahkan angka

kesalahan relatif di tiap-tiap titik saat pengukuran dengan sudut biasa dan luar biasa

lalu membagi dua sama besar Hal ini dikarenakan kita melakukan pengukuran

selama 2 kali sehingga kita tidak dapat menggunakan salah satu kesalahan relatif

dari sebuah titik melainkan mencari rata-rata dari kesalahana relatif saat sudut biasa

dan kesalahan relatif saat sudut luar biasa

Setelah angka tersebut diperoleh selanjutnya adalah mencari rata-rata dari rata-

rata kesalahan relatif masing-masing titik pengukuran Untuk memperoleh hasil

tersebut kita tinggal menjumlahkan semua rata-rata kesalahan relatif yang didapat

sebelumnya lalu membagi sejumlah banyaknya titik pengukuran Besarnya

kesalahan relatif total pada pengukuran kali ini adalah 1204 Meskipun kesalahan

relatif dari pengukuran kali ini sekitar plusmn 10 ada baiknya saat kita melakukan

pengukuran kembali kesalahan relatif yang diperoleh dibawah angka tersebut

Setelah memperoleh kesalahan relatif jarak praktikan selanjutnya mencari

kesalahan relatif sudut Kesalahan relatif sudut adalah besarnya penyimpangan

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1721

sudut yang tidak sesuai dengan prosedur dan referensi literatur Kesalahan relatif

sudut diperoleh dengan menggunakan rumus

= minus 19830960983216 100

SLB Arsquo dipilih untuk mempermudah menghitung besarnya selisih sudut

yang tidak sesuai dengan literatur yang ada Menurut teori seharusnya SLB Arsquo

bernilai 1800 namun fakta dilapangan ternyata SLB di Arsquo tidak mencapai 1800

Sehingga adanya kesalahan relatif pada pengukuran sudut tersebut Selisih antara

sudut SLB Arsquo dengan 1800 kemudian dibandingkan dengan sudut total selama

pengukuran sudut biasa Pada pengukuran kali ini total sudut biasa sama dengansudut yang terbentuk di titik E dari pengolahan data diperoleh besarnya kesalahan

relatif sudut pada praktikum kali ini sebesar 037 Kecilnya kesalahan relatif sudut

tersebut berarti bahwa praktikan telah mengikuti prosedur dengan benar untuk

pengukuran sudut Sehingga saat penentuan titik-titik koordinat bentuk atau sketsa

titik-titik di lapangan tidak jauh berbeda dengan sketsa yang ada di kertas

Setelah mencari kesalahan relatif sudut selanjutnya adalah mencari beda

ketinggian antara rambu dengan theodolite Untuk mencari beda ketinggian antara

rambu dengan theodolite kita cukup mencari selisih antara batas tengah dengan

tinggi theodolite Alasan menggunakan batas tengah karena batas tengah sejajar

dengan theodolite sehingga dapat diperoleh beda ketinggian dengan rumus yang

telah dipaparkan sebelumnya Beda ketinggian ini juga dapat kita gunakan untuk

mencari ketinggian posisi rambu dari theodolite jika kita mengasumsikan titik

peletakan theodolite sebagai datumnya Menurut literatur yang ada permukaan

tanah yang digunakan sebagai lokasi pengukuran ada baiknya memiliki ketinggian

yang sama Namun data yang diperoleh dilapangan permukaan tanah di lapangan

GK Fakultas Teknik tidak rata Permukaan tanah antara titik A sampai titik E

memiliki bentuk yang miring dengan kemiringan tertentu Tapi untuk praktikum

kali ini beda ketinggian dan permukaan tanah yang berbeda tidak terlalu masalah

karena pada praktikum kali ini yang ingin dicari hanya sudut di masing-masing titik

dan koordinat-koordinatnya

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1821

Tujuan utama dari praktikum ini adalah memindahkan keadaan di lapangan

ke media lain seperti kertasautocad dll Untuk memindahkan titik-titik tersebut

kita perlu mengetahui koordinat-koordinat titik dari setiap titik pengukuran (A B C

D E) koordinat-koordinat tersebut diperoleh dengan melakukan perhitungan secara

analitis Langkah pertama adalah mencari besarnya SIM dari setiap titik SIM dapat

pula diibaratkan sebagai besarnya sudut dari setiap titik terhadap titik acuan SIM

diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut

983080983081 = 983083 2

Setelah memperoleh SIM dari setiap titik pengukuran selanjutnya kita

mencari sumbu-X dan sumbu-Y dari setiap titik pengukuran Untuk menentukan

keduanya dapat digunakan ilustrasi sebagai berikut

A B (XY)

αdeg

(00)

Anggap (00) merupakan titik tempat peletakan theodolite dan αdeg merupakan

besarnya SIM yang diperoleh Dengan menggunakan prinsip trigonometri pada

sebuah segitiga kita dapat menentukan nilai dari X dan Y Untuk mencari nilai X

kita tinggal mengalikan Doptis dengan sinus αdeg dan untuk mencari nilai dari Y kita

tinggal mengalikan Doptis dengan cosinus αdeg Setelah semua titik-titik koordinat

kita peroleh kita dapat dengan mudah menggambarkan keadaan di lapangan di

kertas dengan menggunakan bantuan Ms Exel Penggambaran keadaan di lapangan

dapat dilihat dibagian pengolahan data

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1921

3 Analisa Kesalahan

Pada percobaan pengukuran sudut terdapat beberapa kesalahan yang terjadi

sehingga mengakibatkan hasil yang didapat memiliki kekurangan yang tidak

maksimal Kesalahan-kesalahan yang terjadi diantaranya

a Instrumen percobaan yang tidak terpasang dengan benar seperti pemasangan

theodolit penempatan rambudan pemasangan statif

b Permukaan tanah di lapangan yang tidak rata sehingga saat melakukan

pengukuran jarak lapangan (Dfield) hasil yang didapat tidak maksimal

c Pembacaan batas atas batas tengah dan batas bawah di titik-titik pengukuran

yang kurang akurat Hal ini bisa disebabkan karena kesalahan instrumental alatatau kesalahan praktikan dalam membacanya

d Rambu yang tidak berdiri dengan tegak sehingga mengganggu dalam membaca

batas atas batas tengah dan batas bawah

e Kesalahan praktikan dalam pembacaan batas atas batas tengah dan batas

bawah yang disebabkan karena factor human error

H Kesimpulan

1 Besar sudut horizontal masing-masing titik adalah sebagai berikut

No TitikSudut Horizontal

SB SLB

983089 983105 983088983216 983088983079 983088983079983079 983085

983090 983106 983091983090983216983088983091983079983089983088983074 983085

983091 983107 983093983094983216983089983091983079983093983093983074 983085

983092 983108 983094983097983216983089983092983079983093983088983074 983085

983093 983109 983096983090983216983090983090983079983088983093983074 983085

983094 983109983079 983085 983090983094983090983216983089983095983079983088983093983074

983095 983108983079 983085 983090983092983096983216983093983089983079983088983074

983096 983107983079 983085 983090983091983094983216983088983095983079983089983093983074

983097 983106983079 983085 983090983089983090983216983090983094983079983090983093983074

983089983088 983105983079 983085 983089983095983097983216983092983089983079983092983088983074

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 2021

2 Besar sudut vertikal (VA) untuk pengukuran pergi sebesar 900 dan saat pengukuran

pulang 2700

3 Kesalahan relatif total untuk jarak dari percobaan ini sebesar 1204

4 Kesalahan relatif sudut sebesar 037

5 Pengukuran jarak lebih akurat jika menggunakan theodolit dibandingkan meteran

Hal ini dikarenakan saat menggunakan meteran hasil yang didapat kurang akurat

yang disebabkan berbagai faktor seperti kontur tanah dan hal lain yang

mempengaruhi pengukuran

6 Titik-titik koordinat masing-masing titik adalah sebagai berikut

Titik A (799 002)Titik B (677 -427)

Titik C (712 -1088)

Titik D (598 -1592)

Titik E (-138 -1393)

I Referensi

Pedoman Praktikum Ilmu Ukur Tanah 2011 Laboratorium Survey dan Pemetaan

Departemen Teknik Sipil UI

PPT horizontal distance Ilmu Ukur Tanah Depok 2011

httpfaisalasharnetp=486=1

J Lampiran

Praktikan sedang melakukan pembacaan praktikan sedang melakukan penembakan

batas atastengahdan bawah

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 2121

Praktikan sedang melakukan diskusi praktikan sedang memegang rambu

dengan asisten praktikum

Page 15: Modul I ; Pengukuran Sudut

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1521

besaran yang ingin diketahui Besaran yang pertama kali dicari adalah jarak optis

( Doptis) dari tiap-tiap titik dan kesalahan relatifnya Untuk mencari Doptis

seharusnya menggunakan rumus 100(BA-BB)cos2(90o ndash α) namun pada pengukuran

kali ini cos2 (90

ondash α) karena α pada pengukuran kali ini 90

0 sehingga cos

2 (90

ondash α)

bernilai 1 dan bilangan yang dikalikan dengan 1 akan bernilai bilangan itu sendiri

sehingga dalam perhitungan dapat untuk tidak dituliskan Dari pengolahan data

untuk jarak optis diperoleh hasil bahwa jarak optis di tiap-tiap titik saat melakukan

pengukuran dengan sudut biasa maupun luar biasa tidak jauh berbeda Hal ini

berarti praktikan telah menjalankan pengukuran sesuai dengan prosedur yang

diberikan Namun meskipun pengukuran telah mengikuti prosedur yang diberikanpengukuran tidak dapat dikatakan sempurna karena masih terjadinya kesalahan

relatif pada pengukuran tersebut

Selanjutnya adalah mencari besarnya jarak lapangan antara theodolite dan

patok dengan menggunakan alat ukur meteran Dari hasil yang diperoleh ternyata

jarak antara theodolite dan patok saat menggunakan meteran dan theodolite

berbeda Hasil pengukuran pada meteran terkadang keakuratannya diragukan

karena pengukuran dengan menggunakan meteran Keakuratan tersebut dipengaruhi

karena hal-hal lain yang mengganggu dalam pengukuran Contohnya saat praktikum

kali ini seperti rerumputan yang ada di sekeliling lapangan survey salah saat

membaca meteran kurang lurusnya meteran saat menariknya dll

Setelah memperoleh jarak optis pengolahan data selanjutnya adalah mencari

besarnya kesalahan relatif jarak dengan membandingkan jarak yang diperoleh

dengan menggunakan theodolite dan jarak yang diperoleh dengan menggunakan

meteran Adapun formula perhitungannya adalah sebagai berikut

K983122 = 983108983145983141983148983140 minus 983108983151983152983156983145983155983108983151983152983156983145983155 983160100

Dfield adalah jarak yang diukur dengan menggunakan meteran dan Doptis adalah

jarak yang diukur dengan menggunakan theodolite Kesalahan relatif dari masing-

masing titik memiliki nilai yang beragam saat pengukuran dengan sudut biasa

maupun pengukuran dengan sudut luar biasa Ada titik yang memiliki kesalahan

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1621

relatif terkecil pada titik Ersquo sebesar 06 namun terdapat pula titik yang memiliki

kesalahan relatif yang besar yaitu di titik A dengan KR=25

Besarnya kesalahan relatif saat melakukan pengukuran dengan sudut biasa

ataupun dengan sudut luar biasa adalah berbeda meskipun pada titik yang sama

Bahkan ada titik yang memiliki perbedaan kesalahan relatif yang cukup jauh antara

pengukuran dengan sudut biasa dan pengukuran dengan sudut luar biasa Seperti

hasil perhitungan pada titik D saat sudut biasa memiliki kesalahan relatif 21 dan

saat sudut luar biasa memiliki kesalahan 08 Perbedaan ini mungkin disebabkan

karena beberapa faktor diantaranya kesalahan dalam membaca benang kesalahan

paralaks atau kesalahan-kesalahan lainnya yang mengganggu keakuratan dari datayang didapat Selain itu jika kita memperhatikan kesalahan relatif di titik A yang

mencapai 25 maka ada sebaiknya jika kita tidak menggunakan angka tersebut

untuk kepentingan lebih lanjut

Setelah mendapatkan kesalahan relatif dari masing-masing titik saat

pengukuran sudut biasa maupun sudut luar biasa selanjutnya adalah mencari

besaran kesalahan relatif total yang didapat dengan cara menjumlahkan angka

kesalahan relatif di tiap-tiap titik saat pengukuran dengan sudut biasa dan luar biasa

lalu membagi dua sama besar Hal ini dikarenakan kita melakukan pengukuran

selama 2 kali sehingga kita tidak dapat menggunakan salah satu kesalahan relatif

dari sebuah titik melainkan mencari rata-rata dari kesalahana relatif saat sudut biasa

dan kesalahan relatif saat sudut luar biasa

Setelah angka tersebut diperoleh selanjutnya adalah mencari rata-rata dari rata-

rata kesalahan relatif masing-masing titik pengukuran Untuk memperoleh hasil

tersebut kita tinggal menjumlahkan semua rata-rata kesalahan relatif yang didapat

sebelumnya lalu membagi sejumlah banyaknya titik pengukuran Besarnya

kesalahan relatif total pada pengukuran kali ini adalah 1204 Meskipun kesalahan

relatif dari pengukuran kali ini sekitar plusmn 10 ada baiknya saat kita melakukan

pengukuran kembali kesalahan relatif yang diperoleh dibawah angka tersebut

Setelah memperoleh kesalahan relatif jarak praktikan selanjutnya mencari

kesalahan relatif sudut Kesalahan relatif sudut adalah besarnya penyimpangan

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1721

sudut yang tidak sesuai dengan prosedur dan referensi literatur Kesalahan relatif

sudut diperoleh dengan menggunakan rumus

= minus 19830960983216 100

SLB Arsquo dipilih untuk mempermudah menghitung besarnya selisih sudut

yang tidak sesuai dengan literatur yang ada Menurut teori seharusnya SLB Arsquo

bernilai 1800 namun fakta dilapangan ternyata SLB di Arsquo tidak mencapai 1800

Sehingga adanya kesalahan relatif pada pengukuran sudut tersebut Selisih antara

sudut SLB Arsquo dengan 1800 kemudian dibandingkan dengan sudut total selama

pengukuran sudut biasa Pada pengukuran kali ini total sudut biasa sama dengansudut yang terbentuk di titik E dari pengolahan data diperoleh besarnya kesalahan

relatif sudut pada praktikum kali ini sebesar 037 Kecilnya kesalahan relatif sudut

tersebut berarti bahwa praktikan telah mengikuti prosedur dengan benar untuk

pengukuran sudut Sehingga saat penentuan titik-titik koordinat bentuk atau sketsa

titik-titik di lapangan tidak jauh berbeda dengan sketsa yang ada di kertas

Setelah mencari kesalahan relatif sudut selanjutnya adalah mencari beda

ketinggian antara rambu dengan theodolite Untuk mencari beda ketinggian antara

rambu dengan theodolite kita cukup mencari selisih antara batas tengah dengan

tinggi theodolite Alasan menggunakan batas tengah karena batas tengah sejajar

dengan theodolite sehingga dapat diperoleh beda ketinggian dengan rumus yang

telah dipaparkan sebelumnya Beda ketinggian ini juga dapat kita gunakan untuk

mencari ketinggian posisi rambu dari theodolite jika kita mengasumsikan titik

peletakan theodolite sebagai datumnya Menurut literatur yang ada permukaan

tanah yang digunakan sebagai lokasi pengukuran ada baiknya memiliki ketinggian

yang sama Namun data yang diperoleh dilapangan permukaan tanah di lapangan

GK Fakultas Teknik tidak rata Permukaan tanah antara titik A sampai titik E

memiliki bentuk yang miring dengan kemiringan tertentu Tapi untuk praktikum

kali ini beda ketinggian dan permukaan tanah yang berbeda tidak terlalu masalah

karena pada praktikum kali ini yang ingin dicari hanya sudut di masing-masing titik

dan koordinat-koordinatnya

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1821

Tujuan utama dari praktikum ini adalah memindahkan keadaan di lapangan

ke media lain seperti kertasautocad dll Untuk memindahkan titik-titik tersebut

kita perlu mengetahui koordinat-koordinat titik dari setiap titik pengukuran (A B C

D E) koordinat-koordinat tersebut diperoleh dengan melakukan perhitungan secara

analitis Langkah pertama adalah mencari besarnya SIM dari setiap titik SIM dapat

pula diibaratkan sebagai besarnya sudut dari setiap titik terhadap titik acuan SIM

diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut

983080983081 = 983083 2

Setelah memperoleh SIM dari setiap titik pengukuran selanjutnya kita

mencari sumbu-X dan sumbu-Y dari setiap titik pengukuran Untuk menentukan

keduanya dapat digunakan ilustrasi sebagai berikut

A B (XY)

αdeg

(00)

Anggap (00) merupakan titik tempat peletakan theodolite dan αdeg merupakan

besarnya SIM yang diperoleh Dengan menggunakan prinsip trigonometri pada

sebuah segitiga kita dapat menentukan nilai dari X dan Y Untuk mencari nilai X

kita tinggal mengalikan Doptis dengan sinus αdeg dan untuk mencari nilai dari Y kita

tinggal mengalikan Doptis dengan cosinus αdeg Setelah semua titik-titik koordinat

kita peroleh kita dapat dengan mudah menggambarkan keadaan di lapangan di

kertas dengan menggunakan bantuan Ms Exel Penggambaran keadaan di lapangan

dapat dilihat dibagian pengolahan data

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1921

3 Analisa Kesalahan

Pada percobaan pengukuran sudut terdapat beberapa kesalahan yang terjadi

sehingga mengakibatkan hasil yang didapat memiliki kekurangan yang tidak

maksimal Kesalahan-kesalahan yang terjadi diantaranya

a Instrumen percobaan yang tidak terpasang dengan benar seperti pemasangan

theodolit penempatan rambudan pemasangan statif

b Permukaan tanah di lapangan yang tidak rata sehingga saat melakukan

pengukuran jarak lapangan (Dfield) hasil yang didapat tidak maksimal

c Pembacaan batas atas batas tengah dan batas bawah di titik-titik pengukuran

yang kurang akurat Hal ini bisa disebabkan karena kesalahan instrumental alatatau kesalahan praktikan dalam membacanya

d Rambu yang tidak berdiri dengan tegak sehingga mengganggu dalam membaca

batas atas batas tengah dan batas bawah

e Kesalahan praktikan dalam pembacaan batas atas batas tengah dan batas

bawah yang disebabkan karena factor human error

H Kesimpulan

1 Besar sudut horizontal masing-masing titik adalah sebagai berikut

No TitikSudut Horizontal

SB SLB

983089 983105 983088983216 983088983079 983088983079983079 983085

983090 983106 983091983090983216983088983091983079983089983088983074 983085

983091 983107 983093983094983216983089983091983079983093983093983074 983085

983092 983108 983094983097983216983089983092983079983093983088983074 983085

983093 983109 983096983090983216983090983090983079983088983093983074 983085

983094 983109983079 983085 983090983094983090983216983089983095983079983088983093983074

983095 983108983079 983085 983090983092983096983216983093983089983079983088983074

983096 983107983079 983085 983090983091983094983216983088983095983079983089983093983074

983097 983106983079 983085 983090983089983090983216983090983094983079983090983093983074

983089983088 983105983079 983085 983089983095983097983216983092983089983079983092983088983074

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 2021

2 Besar sudut vertikal (VA) untuk pengukuran pergi sebesar 900 dan saat pengukuran

pulang 2700

3 Kesalahan relatif total untuk jarak dari percobaan ini sebesar 1204

4 Kesalahan relatif sudut sebesar 037

5 Pengukuran jarak lebih akurat jika menggunakan theodolit dibandingkan meteran

Hal ini dikarenakan saat menggunakan meteran hasil yang didapat kurang akurat

yang disebabkan berbagai faktor seperti kontur tanah dan hal lain yang

mempengaruhi pengukuran

6 Titik-titik koordinat masing-masing titik adalah sebagai berikut

Titik A (799 002)Titik B (677 -427)

Titik C (712 -1088)

Titik D (598 -1592)

Titik E (-138 -1393)

I Referensi

Pedoman Praktikum Ilmu Ukur Tanah 2011 Laboratorium Survey dan Pemetaan

Departemen Teknik Sipil UI

PPT horizontal distance Ilmu Ukur Tanah Depok 2011

httpfaisalasharnetp=486=1

J Lampiran

Praktikan sedang melakukan pembacaan praktikan sedang melakukan penembakan

batas atastengahdan bawah

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 2121

Praktikan sedang melakukan diskusi praktikan sedang memegang rambu

dengan asisten praktikum

Page 16: Modul I ; Pengukuran Sudut

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1621

relatif terkecil pada titik Ersquo sebesar 06 namun terdapat pula titik yang memiliki

kesalahan relatif yang besar yaitu di titik A dengan KR=25

Besarnya kesalahan relatif saat melakukan pengukuran dengan sudut biasa

ataupun dengan sudut luar biasa adalah berbeda meskipun pada titik yang sama

Bahkan ada titik yang memiliki perbedaan kesalahan relatif yang cukup jauh antara

pengukuran dengan sudut biasa dan pengukuran dengan sudut luar biasa Seperti

hasil perhitungan pada titik D saat sudut biasa memiliki kesalahan relatif 21 dan

saat sudut luar biasa memiliki kesalahan 08 Perbedaan ini mungkin disebabkan

karena beberapa faktor diantaranya kesalahan dalam membaca benang kesalahan

paralaks atau kesalahan-kesalahan lainnya yang mengganggu keakuratan dari datayang didapat Selain itu jika kita memperhatikan kesalahan relatif di titik A yang

mencapai 25 maka ada sebaiknya jika kita tidak menggunakan angka tersebut

untuk kepentingan lebih lanjut

Setelah mendapatkan kesalahan relatif dari masing-masing titik saat

pengukuran sudut biasa maupun sudut luar biasa selanjutnya adalah mencari

besaran kesalahan relatif total yang didapat dengan cara menjumlahkan angka

kesalahan relatif di tiap-tiap titik saat pengukuran dengan sudut biasa dan luar biasa

lalu membagi dua sama besar Hal ini dikarenakan kita melakukan pengukuran

selama 2 kali sehingga kita tidak dapat menggunakan salah satu kesalahan relatif

dari sebuah titik melainkan mencari rata-rata dari kesalahana relatif saat sudut biasa

dan kesalahan relatif saat sudut luar biasa

Setelah angka tersebut diperoleh selanjutnya adalah mencari rata-rata dari rata-

rata kesalahan relatif masing-masing titik pengukuran Untuk memperoleh hasil

tersebut kita tinggal menjumlahkan semua rata-rata kesalahan relatif yang didapat

sebelumnya lalu membagi sejumlah banyaknya titik pengukuran Besarnya

kesalahan relatif total pada pengukuran kali ini adalah 1204 Meskipun kesalahan

relatif dari pengukuran kali ini sekitar plusmn 10 ada baiknya saat kita melakukan

pengukuran kembali kesalahan relatif yang diperoleh dibawah angka tersebut

Setelah memperoleh kesalahan relatif jarak praktikan selanjutnya mencari

kesalahan relatif sudut Kesalahan relatif sudut adalah besarnya penyimpangan

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1721

sudut yang tidak sesuai dengan prosedur dan referensi literatur Kesalahan relatif

sudut diperoleh dengan menggunakan rumus

= minus 19830960983216 100

SLB Arsquo dipilih untuk mempermudah menghitung besarnya selisih sudut

yang tidak sesuai dengan literatur yang ada Menurut teori seharusnya SLB Arsquo

bernilai 1800 namun fakta dilapangan ternyata SLB di Arsquo tidak mencapai 1800

Sehingga adanya kesalahan relatif pada pengukuran sudut tersebut Selisih antara

sudut SLB Arsquo dengan 1800 kemudian dibandingkan dengan sudut total selama

pengukuran sudut biasa Pada pengukuran kali ini total sudut biasa sama dengansudut yang terbentuk di titik E dari pengolahan data diperoleh besarnya kesalahan

relatif sudut pada praktikum kali ini sebesar 037 Kecilnya kesalahan relatif sudut

tersebut berarti bahwa praktikan telah mengikuti prosedur dengan benar untuk

pengukuran sudut Sehingga saat penentuan titik-titik koordinat bentuk atau sketsa

titik-titik di lapangan tidak jauh berbeda dengan sketsa yang ada di kertas

Setelah mencari kesalahan relatif sudut selanjutnya adalah mencari beda

ketinggian antara rambu dengan theodolite Untuk mencari beda ketinggian antara

rambu dengan theodolite kita cukup mencari selisih antara batas tengah dengan

tinggi theodolite Alasan menggunakan batas tengah karena batas tengah sejajar

dengan theodolite sehingga dapat diperoleh beda ketinggian dengan rumus yang

telah dipaparkan sebelumnya Beda ketinggian ini juga dapat kita gunakan untuk

mencari ketinggian posisi rambu dari theodolite jika kita mengasumsikan titik

peletakan theodolite sebagai datumnya Menurut literatur yang ada permukaan

tanah yang digunakan sebagai lokasi pengukuran ada baiknya memiliki ketinggian

yang sama Namun data yang diperoleh dilapangan permukaan tanah di lapangan

GK Fakultas Teknik tidak rata Permukaan tanah antara titik A sampai titik E

memiliki bentuk yang miring dengan kemiringan tertentu Tapi untuk praktikum

kali ini beda ketinggian dan permukaan tanah yang berbeda tidak terlalu masalah

karena pada praktikum kali ini yang ingin dicari hanya sudut di masing-masing titik

dan koordinat-koordinatnya

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1821

Tujuan utama dari praktikum ini adalah memindahkan keadaan di lapangan

ke media lain seperti kertasautocad dll Untuk memindahkan titik-titik tersebut

kita perlu mengetahui koordinat-koordinat titik dari setiap titik pengukuran (A B C

D E) koordinat-koordinat tersebut diperoleh dengan melakukan perhitungan secara

analitis Langkah pertama adalah mencari besarnya SIM dari setiap titik SIM dapat

pula diibaratkan sebagai besarnya sudut dari setiap titik terhadap titik acuan SIM

diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut

983080983081 = 983083 2

Setelah memperoleh SIM dari setiap titik pengukuran selanjutnya kita

mencari sumbu-X dan sumbu-Y dari setiap titik pengukuran Untuk menentukan

keduanya dapat digunakan ilustrasi sebagai berikut

A B (XY)

αdeg

(00)

Anggap (00) merupakan titik tempat peletakan theodolite dan αdeg merupakan

besarnya SIM yang diperoleh Dengan menggunakan prinsip trigonometri pada

sebuah segitiga kita dapat menentukan nilai dari X dan Y Untuk mencari nilai X

kita tinggal mengalikan Doptis dengan sinus αdeg dan untuk mencari nilai dari Y kita

tinggal mengalikan Doptis dengan cosinus αdeg Setelah semua titik-titik koordinat

kita peroleh kita dapat dengan mudah menggambarkan keadaan di lapangan di

kertas dengan menggunakan bantuan Ms Exel Penggambaran keadaan di lapangan

dapat dilihat dibagian pengolahan data

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1921

3 Analisa Kesalahan

Pada percobaan pengukuran sudut terdapat beberapa kesalahan yang terjadi

sehingga mengakibatkan hasil yang didapat memiliki kekurangan yang tidak

maksimal Kesalahan-kesalahan yang terjadi diantaranya

a Instrumen percobaan yang tidak terpasang dengan benar seperti pemasangan

theodolit penempatan rambudan pemasangan statif

b Permukaan tanah di lapangan yang tidak rata sehingga saat melakukan

pengukuran jarak lapangan (Dfield) hasil yang didapat tidak maksimal

c Pembacaan batas atas batas tengah dan batas bawah di titik-titik pengukuran

yang kurang akurat Hal ini bisa disebabkan karena kesalahan instrumental alatatau kesalahan praktikan dalam membacanya

d Rambu yang tidak berdiri dengan tegak sehingga mengganggu dalam membaca

batas atas batas tengah dan batas bawah

e Kesalahan praktikan dalam pembacaan batas atas batas tengah dan batas

bawah yang disebabkan karena factor human error

H Kesimpulan

1 Besar sudut horizontal masing-masing titik adalah sebagai berikut

No TitikSudut Horizontal

SB SLB

983089 983105 983088983216 983088983079 983088983079983079 983085

983090 983106 983091983090983216983088983091983079983089983088983074 983085

983091 983107 983093983094983216983089983091983079983093983093983074 983085

983092 983108 983094983097983216983089983092983079983093983088983074 983085

983093 983109 983096983090983216983090983090983079983088983093983074 983085

983094 983109983079 983085 983090983094983090983216983089983095983079983088983093983074

983095 983108983079 983085 983090983092983096983216983093983089983079983088983074

983096 983107983079 983085 983090983091983094983216983088983095983079983089983093983074

983097 983106983079 983085 983090983089983090983216983090983094983079983090983093983074

983089983088 983105983079 983085 983089983095983097983216983092983089983079983092983088983074

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 2021

2 Besar sudut vertikal (VA) untuk pengukuran pergi sebesar 900 dan saat pengukuran

pulang 2700

3 Kesalahan relatif total untuk jarak dari percobaan ini sebesar 1204

4 Kesalahan relatif sudut sebesar 037

5 Pengukuran jarak lebih akurat jika menggunakan theodolit dibandingkan meteran

Hal ini dikarenakan saat menggunakan meteran hasil yang didapat kurang akurat

yang disebabkan berbagai faktor seperti kontur tanah dan hal lain yang

mempengaruhi pengukuran

6 Titik-titik koordinat masing-masing titik adalah sebagai berikut

Titik A (799 002)Titik B (677 -427)

Titik C (712 -1088)

Titik D (598 -1592)

Titik E (-138 -1393)

I Referensi

Pedoman Praktikum Ilmu Ukur Tanah 2011 Laboratorium Survey dan Pemetaan

Departemen Teknik Sipil UI

PPT horizontal distance Ilmu Ukur Tanah Depok 2011

httpfaisalasharnetp=486=1

J Lampiran

Praktikan sedang melakukan pembacaan praktikan sedang melakukan penembakan

batas atastengahdan bawah

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 2121

Praktikan sedang melakukan diskusi praktikan sedang memegang rambu

dengan asisten praktikum

Page 17: Modul I ; Pengukuran Sudut

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1721

sudut yang tidak sesuai dengan prosedur dan referensi literatur Kesalahan relatif

sudut diperoleh dengan menggunakan rumus

= minus 19830960983216 100

SLB Arsquo dipilih untuk mempermudah menghitung besarnya selisih sudut

yang tidak sesuai dengan literatur yang ada Menurut teori seharusnya SLB Arsquo

bernilai 1800 namun fakta dilapangan ternyata SLB di Arsquo tidak mencapai 1800

Sehingga adanya kesalahan relatif pada pengukuran sudut tersebut Selisih antara

sudut SLB Arsquo dengan 1800 kemudian dibandingkan dengan sudut total selama

pengukuran sudut biasa Pada pengukuran kali ini total sudut biasa sama dengansudut yang terbentuk di titik E dari pengolahan data diperoleh besarnya kesalahan

relatif sudut pada praktikum kali ini sebesar 037 Kecilnya kesalahan relatif sudut

tersebut berarti bahwa praktikan telah mengikuti prosedur dengan benar untuk

pengukuran sudut Sehingga saat penentuan titik-titik koordinat bentuk atau sketsa

titik-titik di lapangan tidak jauh berbeda dengan sketsa yang ada di kertas

Setelah mencari kesalahan relatif sudut selanjutnya adalah mencari beda

ketinggian antara rambu dengan theodolite Untuk mencari beda ketinggian antara

rambu dengan theodolite kita cukup mencari selisih antara batas tengah dengan

tinggi theodolite Alasan menggunakan batas tengah karena batas tengah sejajar

dengan theodolite sehingga dapat diperoleh beda ketinggian dengan rumus yang

telah dipaparkan sebelumnya Beda ketinggian ini juga dapat kita gunakan untuk

mencari ketinggian posisi rambu dari theodolite jika kita mengasumsikan titik

peletakan theodolite sebagai datumnya Menurut literatur yang ada permukaan

tanah yang digunakan sebagai lokasi pengukuran ada baiknya memiliki ketinggian

yang sama Namun data yang diperoleh dilapangan permukaan tanah di lapangan

GK Fakultas Teknik tidak rata Permukaan tanah antara titik A sampai titik E

memiliki bentuk yang miring dengan kemiringan tertentu Tapi untuk praktikum

kali ini beda ketinggian dan permukaan tanah yang berbeda tidak terlalu masalah

karena pada praktikum kali ini yang ingin dicari hanya sudut di masing-masing titik

dan koordinat-koordinatnya

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1821

Tujuan utama dari praktikum ini adalah memindahkan keadaan di lapangan

ke media lain seperti kertasautocad dll Untuk memindahkan titik-titik tersebut

kita perlu mengetahui koordinat-koordinat titik dari setiap titik pengukuran (A B C

D E) koordinat-koordinat tersebut diperoleh dengan melakukan perhitungan secara

analitis Langkah pertama adalah mencari besarnya SIM dari setiap titik SIM dapat

pula diibaratkan sebagai besarnya sudut dari setiap titik terhadap titik acuan SIM

diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut

983080983081 = 983083 2

Setelah memperoleh SIM dari setiap titik pengukuran selanjutnya kita

mencari sumbu-X dan sumbu-Y dari setiap titik pengukuran Untuk menentukan

keduanya dapat digunakan ilustrasi sebagai berikut

A B (XY)

αdeg

(00)

Anggap (00) merupakan titik tempat peletakan theodolite dan αdeg merupakan

besarnya SIM yang diperoleh Dengan menggunakan prinsip trigonometri pada

sebuah segitiga kita dapat menentukan nilai dari X dan Y Untuk mencari nilai X

kita tinggal mengalikan Doptis dengan sinus αdeg dan untuk mencari nilai dari Y kita

tinggal mengalikan Doptis dengan cosinus αdeg Setelah semua titik-titik koordinat

kita peroleh kita dapat dengan mudah menggambarkan keadaan di lapangan di

kertas dengan menggunakan bantuan Ms Exel Penggambaran keadaan di lapangan

dapat dilihat dibagian pengolahan data

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1921

3 Analisa Kesalahan

Pada percobaan pengukuran sudut terdapat beberapa kesalahan yang terjadi

sehingga mengakibatkan hasil yang didapat memiliki kekurangan yang tidak

maksimal Kesalahan-kesalahan yang terjadi diantaranya

a Instrumen percobaan yang tidak terpasang dengan benar seperti pemasangan

theodolit penempatan rambudan pemasangan statif

b Permukaan tanah di lapangan yang tidak rata sehingga saat melakukan

pengukuran jarak lapangan (Dfield) hasil yang didapat tidak maksimal

c Pembacaan batas atas batas tengah dan batas bawah di titik-titik pengukuran

yang kurang akurat Hal ini bisa disebabkan karena kesalahan instrumental alatatau kesalahan praktikan dalam membacanya

d Rambu yang tidak berdiri dengan tegak sehingga mengganggu dalam membaca

batas atas batas tengah dan batas bawah

e Kesalahan praktikan dalam pembacaan batas atas batas tengah dan batas

bawah yang disebabkan karena factor human error

H Kesimpulan

1 Besar sudut horizontal masing-masing titik adalah sebagai berikut

No TitikSudut Horizontal

SB SLB

983089 983105 983088983216 983088983079 983088983079983079 983085

983090 983106 983091983090983216983088983091983079983089983088983074 983085

983091 983107 983093983094983216983089983091983079983093983093983074 983085

983092 983108 983094983097983216983089983092983079983093983088983074 983085

983093 983109 983096983090983216983090983090983079983088983093983074 983085

983094 983109983079 983085 983090983094983090983216983089983095983079983088983093983074

983095 983108983079 983085 983090983092983096983216983093983089983079983088983074

983096 983107983079 983085 983090983091983094983216983088983095983079983089983093983074

983097 983106983079 983085 983090983089983090983216983090983094983079983090983093983074

983089983088 983105983079 983085 983089983095983097983216983092983089983079983092983088983074

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 2021

2 Besar sudut vertikal (VA) untuk pengukuran pergi sebesar 900 dan saat pengukuran

pulang 2700

3 Kesalahan relatif total untuk jarak dari percobaan ini sebesar 1204

4 Kesalahan relatif sudut sebesar 037

5 Pengukuran jarak lebih akurat jika menggunakan theodolit dibandingkan meteran

Hal ini dikarenakan saat menggunakan meteran hasil yang didapat kurang akurat

yang disebabkan berbagai faktor seperti kontur tanah dan hal lain yang

mempengaruhi pengukuran

6 Titik-titik koordinat masing-masing titik adalah sebagai berikut

Titik A (799 002)Titik B (677 -427)

Titik C (712 -1088)

Titik D (598 -1592)

Titik E (-138 -1393)

I Referensi

Pedoman Praktikum Ilmu Ukur Tanah 2011 Laboratorium Survey dan Pemetaan

Departemen Teknik Sipil UI

PPT horizontal distance Ilmu Ukur Tanah Depok 2011

httpfaisalasharnetp=486=1

J Lampiran

Praktikan sedang melakukan pembacaan praktikan sedang melakukan penembakan

batas atastengahdan bawah

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 2121

Praktikan sedang melakukan diskusi praktikan sedang memegang rambu

dengan asisten praktikum

Page 18: Modul I ; Pengukuran Sudut

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1821

Tujuan utama dari praktikum ini adalah memindahkan keadaan di lapangan

ke media lain seperti kertasautocad dll Untuk memindahkan titik-titik tersebut

kita perlu mengetahui koordinat-koordinat titik dari setiap titik pengukuran (A B C

D E) koordinat-koordinat tersebut diperoleh dengan melakukan perhitungan secara

analitis Langkah pertama adalah mencari besarnya SIM dari setiap titik SIM dapat

pula diibaratkan sebagai besarnya sudut dari setiap titik terhadap titik acuan SIM

diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut

983080983081 = 983083 2

Setelah memperoleh SIM dari setiap titik pengukuran selanjutnya kita

mencari sumbu-X dan sumbu-Y dari setiap titik pengukuran Untuk menentukan

keduanya dapat digunakan ilustrasi sebagai berikut

A B (XY)

αdeg

(00)

Anggap (00) merupakan titik tempat peletakan theodolite dan αdeg merupakan

besarnya SIM yang diperoleh Dengan menggunakan prinsip trigonometri pada

sebuah segitiga kita dapat menentukan nilai dari X dan Y Untuk mencari nilai X

kita tinggal mengalikan Doptis dengan sinus αdeg dan untuk mencari nilai dari Y kita

tinggal mengalikan Doptis dengan cosinus αdeg Setelah semua titik-titik koordinat

kita peroleh kita dapat dengan mudah menggambarkan keadaan di lapangan di

kertas dengan menggunakan bantuan Ms Exel Penggambaran keadaan di lapangan

dapat dilihat dibagian pengolahan data

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1921

3 Analisa Kesalahan

Pada percobaan pengukuran sudut terdapat beberapa kesalahan yang terjadi

sehingga mengakibatkan hasil yang didapat memiliki kekurangan yang tidak

maksimal Kesalahan-kesalahan yang terjadi diantaranya

a Instrumen percobaan yang tidak terpasang dengan benar seperti pemasangan

theodolit penempatan rambudan pemasangan statif

b Permukaan tanah di lapangan yang tidak rata sehingga saat melakukan

pengukuran jarak lapangan (Dfield) hasil yang didapat tidak maksimal

c Pembacaan batas atas batas tengah dan batas bawah di titik-titik pengukuran

yang kurang akurat Hal ini bisa disebabkan karena kesalahan instrumental alatatau kesalahan praktikan dalam membacanya

d Rambu yang tidak berdiri dengan tegak sehingga mengganggu dalam membaca

batas atas batas tengah dan batas bawah

e Kesalahan praktikan dalam pembacaan batas atas batas tengah dan batas

bawah yang disebabkan karena factor human error

H Kesimpulan

1 Besar sudut horizontal masing-masing titik adalah sebagai berikut

No TitikSudut Horizontal

SB SLB

983089 983105 983088983216 983088983079 983088983079983079 983085

983090 983106 983091983090983216983088983091983079983089983088983074 983085

983091 983107 983093983094983216983089983091983079983093983093983074 983085

983092 983108 983094983097983216983089983092983079983093983088983074 983085

983093 983109 983096983090983216983090983090983079983088983093983074 983085

983094 983109983079 983085 983090983094983090983216983089983095983079983088983093983074

983095 983108983079 983085 983090983092983096983216983093983089983079983088983074

983096 983107983079 983085 983090983091983094983216983088983095983079983089983093983074

983097 983106983079 983085 983090983089983090983216983090983094983079983090983093983074

983089983088 983105983079 983085 983089983095983097983216983092983089983079983092983088983074

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 2021

2 Besar sudut vertikal (VA) untuk pengukuran pergi sebesar 900 dan saat pengukuran

pulang 2700

3 Kesalahan relatif total untuk jarak dari percobaan ini sebesar 1204

4 Kesalahan relatif sudut sebesar 037

5 Pengukuran jarak lebih akurat jika menggunakan theodolit dibandingkan meteran

Hal ini dikarenakan saat menggunakan meteran hasil yang didapat kurang akurat

yang disebabkan berbagai faktor seperti kontur tanah dan hal lain yang

mempengaruhi pengukuran

6 Titik-titik koordinat masing-masing titik adalah sebagai berikut

Titik A (799 002)Titik B (677 -427)

Titik C (712 -1088)

Titik D (598 -1592)

Titik E (-138 -1393)

I Referensi

Pedoman Praktikum Ilmu Ukur Tanah 2011 Laboratorium Survey dan Pemetaan

Departemen Teknik Sipil UI

PPT horizontal distance Ilmu Ukur Tanah Depok 2011

httpfaisalasharnetp=486=1

J Lampiran

Praktikan sedang melakukan pembacaan praktikan sedang melakukan penembakan

batas atastengahdan bawah

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 2121

Praktikan sedang melakukan diskusi praktikan sedang memegang rambu

dengan asisten praktikum

Page 19: Modul I ; Pengukuran Sudut

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 1921

3 Analisa Kesalahan

Pada percobaan pengukuran sudut terdapat beberapa kesalahan yang terjadi

sehingga mengakibatkan hasil yang didapat memiliki kekurangan yang tidak

maksimal Kesalahan-kesalahan yang terjadi diantaranya

a Instrumen percobaan yang tidak terpasang dengan benar seperti pemasangan

theodolit penempatan rambudan pemasangan statif

b Permukaan tanah di lapangan yang tidak rata sehingga saat melakukan

pengukuran jarak lapangan (Dfield) hasil yang didapat tidak maksimal

c Pembacaan batas atas batas tengah dan batas bawah di titik-titik pengukuran

yang kurang akurat Hal ini bisa disebabkan karena kesalahan instrumental alatatau kesalahan praktikan dalam membacanya

d Rambu yang tidak berdiri dengan tegak sehingga mengganggu dalam membaca

batas atas batas tengah dan batas bawah

e Kesalahan praktikan dalam pembacaan batas atas batas tengah dan batas

bawah yang disebabkan karena factor human error

H Kesimpulan

1 Besar sudut horizontal masing-masing titik adalah sebagai berikut

No TitikSudut Horizontal

SB SLB

983089 983105 983088983216 983088983079 983088983079983079 983085

983090 983106 983091983090983216983088983091983079983089983088983074 983085

983091 983107 983093983094983216983089983091983079983093983093983074 983085

983092 983108 983094983097983216983089983092983079983093983088983074 983085

983093 983109 983096983090983216983090983090983079983088983093983074 983085

983094 983109983079 983085 983090983094983090983216983089983095983079983088983093983074

983095 983108983079 983085 983090983092983096983216983093983089983079983088983074

983096 983107983079 983085 983090983091983094983216983088983095983079983089983093983074

983097 983106983079 983085 983090983089983090983216983090983094983079983090983093983074

983089983088 983105983079 983085 983089983095983097983216983092983089983079983092983088983074

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 2021

2 Besar sudut vertikal (VA) untuk pengukuran pergi sebesar 900 dan saat pengukuran

pulang 2700

3 Kesalahan relatif total untuk jarak dari percobaan ini sebesar 1204

4 Kesalahan relatif sudut sebesar 037

5 Pengukuran jarak lebih akurat jika menggunakan theodolit dibandingkan meteran

Hal ini dikarenakan saat menggunakan meteran hasil yang didapat kurang akurat

yang disebabkan berbagai faktor seperti kontur tanah dan hal lain yang

mempengaruhi pengukuran

6 Titik-titik koordinat masing-masing titik adalah sebagai berikut

Titik A (799 002)Titik B (677 -427)

Titik C (712 -1088)

Titik D (598 -1592)

Titik E (-138 -1393)

I Referensi

Pedoman Praktikum Ilmu Ukur Tanah 2011 Laboratorium Survey dan Pemetaan

Departemen Teknik Sipil UI

PPT horizontal distance Ilmu Ukur Tanah Depok 2011

httpfaisalasharnetp=486=1

J Lampiran

Praktikan sedang melakukan pembacaan praktikan sedang melakukan penembakan

batas atastengahdan bawah

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 2121

Praktikan sedang melakukan diskusi praktikan sedang memegang rambu

dengan asisten praktikum

Page 20: Modul I ; Pengukuran Sudut

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 2021

2 Besar sudut vertikal (VA) untuk pengukuran pergi sebesar 900 dan saat pengukuran

pulang 2700

3 Kesalahan relatif total untuk jarak dari percobaan ini sebesar 1204

4 Kesalahan relatif sudut sebesar 037

5 Pengukuran jarak lebih akurat jika menggunakan theodolit dibandingkan meteran

Hal ini dikarenakan saat menggunakan meteran hasil yang didapat kurang akurat

yang disebabkan berbagai faktor seperti kontur tanah dan hal lain yang

mempengaruhi pengukuran

6 Titik-titik koordinat masing-masing titik adalah sebagai berikut

Titik A (799 002)Titik B (677 -427)

Titik C (712 -1088)

Titik D (598 -1592)

Titik E (-138 -1393)

I Referensi

Pedoman Praktikum Ilmu Ukur Tanah 2011 Laboratorium Survey dan Pemetaan

Departemen Teknik Sipil UI

PPT horizontal distance Ilmu Ukur Tanah Depok 2011

httpfaisalasharnetp=486=1

J Lampiran

Praktikan sedang melakukan pembacaan praktikan sedang melakukan penembakan

batas atastengahdan bawah

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 2121

Praktikan sedang melakukan diskusi praktikan sedang memegang rambu

dengan asisten praktikum

Page 21: Modul I ; Pengukuran Sudut

7222019 Modul I Pengukuran Sudut

httpslidepdfcomreaderfullmodul-i-pengukuran-sudut 2121

Praktikan sedang melakukan diskusi praktikan sedang memegang rambu

dengan asisten praktikum