Top Banner
Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA 1. Analisis Komponen Utama Analisis komponen utama digunakan untuk menjelaskan struktur matriks varians- kovarians dari suatu set variabel melalui kombinasi linier dari variabel-variabel tersebut. Secara umum komponen utama dapat berguna untuk reduksi dan interpretasi variabel-variabel. Misalkan saja terdapat p buah variabel yang terdiri atas n buah objek. Misalkan pula bahwa dari p buah variabel tersebut dibuat sebanyak k buah komponen utama (dengan k <= p) yang merupakan kombinasi linier atas p buah variabel tersebut. k komponen utama tersebut dapat menggantikan p buah variabel yang membentuknya tanpa kehilangan banyak informasi mengenai keseluruhan variabel. Umumnya analisis komponen utama merupakan analisis intermediate yang berarti hasil komponen utama dapat digunakan untuk analisis selanjutnya. Dalam bentuk matematis, katakan saja bahwa Y merupakan kombinasi linier dari variabel-variabel X 1 , X 2 , … , X p yang dapat dinyatakan sebagai Y = W 1 X 1 + W 2 X 2 + … + W p X p dengan W i adalah bobot atau koefisien untuk variabel ke i X i adalah variabel ke i Y adalah kombinasi linier dari variabel X Secara prinsip pembentukan komponen utama merupakan pembentukan kombinasi linier dari variabel-variabel yang diamati. Dalam analisis komponen utama ditentukan suatu metode untuk mendapatkan nilai-nilai koefisien atau bobot dari kombinasi linier variabel-variabel pembentuknya dengan ketentuan sebagai berikut Bertho Tantular - 1
77

MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Feb 06, 2018

Download

Documents

trancong
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

MODUL I

ANALISIS KOMPONEN UTAMA

1. Analisis Komponen Utama

Analisis komponen utama digunakan untuk menjelaskan struktur matriks varians-

kovarians dari suatu set variabel melalui kombinasi linier dari variabel-variabel tersebut. Secara

umum komponen utama dapat berguna untuk reduksi dan interpretasi variabel-variabel.

Misalkan saja terdapat p buah variabel yang terdiri atas n buah objek. Misalkan pula

bahwa dari p buah variabel tersebut dibuat sebanyak k buah komponen utama (dengan k <= p)

yang merupakan kombinasi linier atas p buah variabel tersebut. k komponen utama tersebut

dapat menggantikan p buah variabel yang membentuknya tanpa kehilangan banyak informasi

mengenai keseluruhan variabel. Umumnya analisis komponen utama merupakan analisis

intermediate yang berarti hasil komponen utama dapat digunakan untuk analisis selanjutnya.

Dalam bentuk matematis, katakan saja bahwa Y merupakan kombinasi linier dari

variabel-variabel X1, X2, … , Xp yang dapat dinyatakan sebagai

Y = W1X1 + W2X2 + … + WpXp

dengan

Wi adalah bobot atau koefisien untuk variabel ke i

Xi adalah variabel ke i

Y adalah kombinasi linier dari variabel X

Secara prinsip pembentukan komponen utama merupakan pembentukan kombinasi linier

dari variabel-variabel yang diamati. Dalam analisis komponen utama ditentukan suatu metode

untuk mendapatkan nilai-nilai koefisien atau bobot dari kombinasi linier variabel-variabel

pembentuknya dengan ketentuan sebagai berikut

Bertho Tantular - 1

Page 2: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan setiap

komponen utama adalah kombinasi linier dari variabel-variabel tersebut

b) Setiap komponen utama saling ortogonal (tegak lurus) dan saling bebas.

c) Komponen utama dibentuk berdasarkan urutan varians dari yang terbesar hingga yang

terkecil, dalam arti sebagai berikut

• komponen utama pertama (KU1) merupakan kombinasi linier dari seluruh variabel

yang diamati dan memiliki varians terbesar

• komponen utama kedua (KU2) merupakan kombinasi linier dari seluruh variabel

yang diamati yang bersifat ortogonal terhadap KU1 dan memiliki varians kedua

terbesar

• komponen utama ketiga (KU3) merupakan kombinasi linier dari seluruh variabel

yang diamati yang bersifat ortogonal baik terhadap KU1 maupun KU2, dan memiliki

varians ketiga terbesar

:

• komponen utama ke p (KUp) merupakan kombinasi linier dari seluruh variabel yang

diamati yang bersifat ortogonal terhadap KU1, KU2, … , KU(p-1) dan memiliki varians

yang terkecil.

Untuk mendapatkan koefisien komponen utama secara bersamaan dapat menggunakan

salah satu cara berikut ini

• dekomposisi eigen value dan eigen vector dari matriks korelasi atau kovarians dari

variabel-variabel yang diamati. Dalam hal ini eigen value merupakan varians setiap

komponen utamanya dan eigen vector merupakan koefisien-koefisien komponen

utamanya

• dekomposisi nilai singular dari matriks data yang berukuran n x p.

Interpretasi dari komponen utama adalah bahwa komponen utama tersebut merupakan

suatu sistem sumbu baru dalam ruang vektor berdimensi banyak peubah yang diamati. Melalui

komponen utama salib-salib sumbu tersebut telah diubah skalanya dan dirotasi hingga

memiliki sifat varians yang terurut semakin kecil dan ortogonal.

Bertho Tantular - 2

Page 3: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

Apabila varians dari variabel-variabel yang diamati mempengaruhi besarnya bobot atau

koefisien kompomnen utamanya maka analisis komponen utama dapat dilakukan menggunakan

matriks varians-kovarians. Secara sederhana varians merupakan suatu informasi dari variabel

yang diamati yang berarti apabila sebuah variabel memiliki pengamatan yang semua nilainya

sama maka variabel tersebut tidak memiliki informasi yang dapat membedakan antar

pengamatan.

Komponen utama adalah himpunan variabel baru yang merupakan kombinasi linier dari

variabel-variabel yang diamati. Komponen utama memiliki sifat varians yang semakin

mengecil, sebagian besar variasi (keragaman atau informasi) dalam himpunan variabel yang

diamati cenderung berkumpul pada beberapa komponen utama pertama, dan semakin sedikit

informasi dari variabel asal yang terkumpul pada komponen utama terakhir. Hal ini berarti

bahwa komponen-komponen utama pada urutan terakhir dapat diabaikan tanpa kehilangan

banyak informasi. Dengan cara ini analisis komponen utama dapat digunakan untuk mereduksi

variabel-variabel.

Untuk keperluan reduksi variabel tentu harus ditentukan berapa banyak komponen utama

yang mesti diambil. Ada beberapa cara untuk menentukan berapa banyak komponen utama yang

harus diambil diantaranya adalah

• menggunakan scree plot. Banyak komponen yang diambil adalah pada titik kurva tidak

lagi menurun tajam atau mulai melandai.

• menggunakan proporsi kumulatif varinas terhadap total varians

Telah dijelaskan bahwa antar komponen utama bersifat ortogonal yang artinya bahwa

setiap komponen utama merupakan wakil dari seluruh variabel asal sehingga komponen-

komponen utama tersebut dapat dijadikan pengganti variabel asal apabila analisis terhadap

variabel tersebut membutuhkan ortogonalitas, Dalam analisis regresi linier multipel memerlukan

suatu syarat tidak adanya multikolinieritas antara variabel-variabel bebasnya. Apabila ternyata

dalam data terdapat multikolinieritas maka komponen utama dapat digunakan sebagai pengganti

variabel-variabel bebas dalam model regresi tersebut.

Dalam analisis komponen utama diperoleh beberapa ukuran-ukuran berikut

Bertho Tantular - 3

Page 4: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

1. Nilai total varians merupakan informasi dari seluruh variabel asal yang dapat dijelaskan

oleh komponen-komponen utamanya

2. proporsi varians komponen utama ke k terhadap total varians menunjukkan besarnya

persentase informasi variabel-variabel asal yang terkandung dalam komponen utama

ke-k

3. Nilai koefisien korelasi antara komponen utama dengan variabelnya

2. Analisis Komponen Utama dalam R

(a) Fungsi princomp

Analisis Komponen Utama dalam software R dapat dianalisis menggunakan fungsi

princomp. Fungsi princomp menganalisis komponen utama dari data berupa matriks numerik

dan menghasilkan nilai-nilai berupa suatu objek dalam kelas princomp. Penjelasan mengenai

syntax dan penggunaan fungsi princomp adalah sebagai berikut

> fit_pca <- princomp(x, ...)

atau

> fit_pca <- princomp(formula, data = NULL, subset, na.action, ...)

atau

> fit_pca <- princomp(x, cor = FALSE, scores = TRUE, covmat = NULL, subset = rep(TRUE,

nrow(as.matrix(x))), ...)

Keterangan:

formula: adalah formula untuk variabel numerik tanpa melibatkan variabel respon

data: data yang digunakan berupa data frame meliputi variabel-variabel dalam formula

Sebagai default diambil variabel dari ‘environment(formula)’.

subset: sebuah vektor yang digunakan untuk memilih baris (pengamatan) dari matriks X

Bertho Tantular - 4

Page 5: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

na.action: sebuah fungsi yang mengindikasikan apa yang akan dilakukan apabila ada data

hilang

x: adalah matriks numerik atau data frame yang berisi data yang digunakan untuk

analisis

komponen utama

cor: bernilai ”TRUE” apabila yang digunakan matriks korelasi dan bernilai ”FALSE”

untuk

matriks kovarians (matrix korelasi hanya dapat digunakan apabila tidak ada

variabel

konstanta)

scores: bernilai TRUE untuk menampilkan setiap nilai komponen utamanya dan bernilai

FALSE

untuk tidak menampilkan setiap nilai komponen utamanya.

covmat: digunakan apabila inputnya adalah matriks kovarians atau matriks korelasi.

Biasanya

bernama ‘cov.wt’ atau ‘cov.mve’ atau 'cov.mcd’ yang diperoleh dari pajet MASS.

Nilai-nilai yang dapat ditampilkan hasil analisis fungsi princomp adalah sebagai berikut

sdev: simpangan baku (standard deviation) dari komponen utamanya

loadings: matriks variabel loading yaitu matriks yang kolom-kolomnya berupa eigen

vector. center: rata-rata yang digunakan.

scale: transformasi dari tiapvariabel.

n.obs: banyak pengamatan.

scores: nilai-nilai komponen utamanya

na.action: bila ada penanganan data hilang

Bertho Tantular - 5

Page 6: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

Perintah-perintah berikut digunakan untuk menampilkan hasil analisis

summary(fit_pca) untuk menampilkan nilai varians

loadings(fit_pca) untuk menampilkan nilai loadings

plot(fit_pca,type="lines") untuk membuat scree plot

fit_pca$scores untuk menampilkan nilai komponen utama

Dalam fungsi princomp analisis komponen utama menggunakan nilai eigen dari matriks

korelasi atau matriks varians-kovarians. Analisis komponen utama yang menggunakan

dekomposisi nilai singular dari matriks X berada dalam fungsi lain yaitu prcomp. Fungsi print

dapat digunakan untuk menampilkan hasil analisis dan fungsi plot dapat digunakan untuk

menampilkan screeplot.

Contoh Kasus 1 :

Jolicoeur dan Mosimann mempelajari mengenai hubungan antara ukuran dan bentuk sejenis

kura-kura. Pada penelitiannya mereka mengambil sampel sebanyak 24 kura-kura jantan dan 24

kura-kura betina dan diukur panjang, lebar dan tinggi kura-kura tersebut. (data diambil dari

Johnson & Wichern, 2002 halaman 339)

Sebelum melakukan analisis dengan definisikan variabel X1 = length, X2 = width, X3 =

height dan X4 = sex kemudian input dulu data tersebut menggunakan software R sebagai berikut

> x1<-

c(98,103,103,105,109,123,123,133,133,133,134,136,138,138,141,147,149,153,155,

155,158,159,162,177,93,94,96,101,102,103,104,106,107,112,113,114,116,117,117,

119,120,120,121,125,127,128,131,135)

> x2<-

c(81,84,86,86,88,92,95,99,102,102,100,102,98,99,105,108,107,107,115,117,115,1

18,124,132,74,78,80,84,85,81,83,83,82,89,88,86,90,90,91,93,89,93,95,93,96,95,

95,106)

Bertho Tantular - 6

Page 7: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

> x3<-

c(38,38,42,42,44,50,46,51,51,51,48,49,51,51,53,57,55,56,63,60,62,63,61,67,37,

35,35,39,38,37,39,39,38,40,40,40,43,41,41,41,40,44,42,45,45,45,46,47)

> x4<-rep(c(”F”,”M”),each=24)

Lakukan transformasi sederhana terhadap data (x1, x2 dan x3) tersebut menggunakan log

sebagai berikut

> y1<-log(x1)

> y2<-log(x2)

> y3<-log(x3)

> y<-data.frame(y1,y2,y3)

> Y<-y[25:48,]

Analisis data kura-kura jantan menggunakan fungsi princom() sebagai berikut

> fit_pca<-princomp(Y, cor=FALSE)

> summary(fit_pca)

Importance of components:

Comp.1 Comp.2 Comp.3

Standard deviation 0.1494402 0.02394526 0.01856994

Proportion of Variance 0.9605077 0.02466069 0.01483157

Cumulative Proportion 0.9605077 0.98516843 1.00000000

Terlihat dari proporsi varians kumulatif Komponen pertama dapat menjelaskan 96% total

varians dan bila ditambahkan komponen kedua menjadi 98%. Artinya apabila kita hanya

mengambil satu komponen saja yaitu komponen pertama sudah mencukupi. Nilai simpangan

baku (standard deviation) pada baris pertama hasil diatas diperoleh dari akar positif nilai eigen

(eigen value) matriks kovarians dari log(y1), log(y2) dan log(y3).

Bertho Tantular - 7

Page 8: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

> loadings(fit_pca)

Loadings:

Comp.1 Comp.2 Comp.3

y1 0.683 -0.159 0.713

y2 0.510 -0.594 -0.622

y3 0.523 0.788 -0.324

Comp.1 Comp.2 Comp.3

SS loadings 1.000 1.000 1.000

Proportion Var 0.333 0.333 0.333

Cumulative Var 0.333 0.667 1.000

Nilai-nilai loading yang ditampilkan pada hasil di atas adalah nilai vektor eigen dari matriks

kovarians log(y1), log(y2) dan log(y3). Fungsi komponen utamanya adalah sebagai berikut

KU1 = 0.683 log(y3) + 0.510 log(y3) + 0.523 log(y3)

KU2 = -0.159 log(y3) - 0.594 log(y3) + 0.788 log(y3)

KU3 = 0.713 log(y3) - 0.622 log(y3) - 0.324 log(y3)

Untuk membuat dan menampilkan scree plot dilakukan dengan cara sebagai berikut

> plot(fit_pca,type="lines")

Bertho Tantular - 8

Page 9: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

Dari scree plot tersebut terlihat bahwa kurva mulai landai pada titik comp 2 artinya

bahwa dengan satu komponen saja sudah mencukupi untuk mewakili ketiga variabel tersebut

Menampilkan nilai (score) komponen utama

> fit_pca$scores

Comp.1 Comp.2 Comp.3

25 -0.268473390 0.0610685037 0.0004066149

26 -0.263344980 -0.0157244390 -0.0066858875

27 -0.236045707 -0.0341210935 -0.0074276738

28 -0.119923476 0.0141251769 -0.0366922244

29 -0.120728388 -0.0149572760 -0.0286045130

30 -0.152592781 -0.0089082112 0.0169793685

31 -0.106039296 0.0165711616 -0.0083826652

32 -0.093027430 0.0135333730 0.0051929344

33 -0.106371042 -0.0012452738 0.0278503862

34 -0.006575259 -0.0167441765 -0.0071889505

35 -0.006268452 -0.0114497088 0.0061739765

36 -0.011979592 0.0008012246 0.0267516989

37 0.060886922 0.0280465362 -0.0125896593

Bertho Tantular - 9

Page 10: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

38 0.041862973 -0.0108766303 0.0089785626

39 0.047500815 -0.0174403631 0.0021060793

40 0.070171264 -0.0330572711 0.0006647271

41 0.040553932 -0.0277470963 0.0419820919

42 0.112788083 0.0212894116 -0.0162796865

43 0.105004626 -0.0293536649 -0.0085075394

44 0.152416632 0.0324987788 0.0055238164

45 0.179458559 0.0111082110 -0.0029094996

46 0.179473590 0.0160774637 0.0091929735

47 0.206783903 0.0297129498 0.0185740872

48 0.294468494 -0.0232075863 -0.0351090182

Contoh Kasus 2:

Data berikut mengenai rates of return dari lima saham perusahaan yaitu Allied Chemical, du

Pont, Union Carbide, Exxon dan Texaco yang berada di pasar saham New York yang diambil

pada periode 1975 hingga Desember 1976. Berdasarkan nilai penutupan pada hari Jum'at rates

of return didefiniskan sebagai

rates of return=Harga penutupan Jum' at ini−Harga penutupan Jum ' at sebelumnya

Harga penutupan Jum' at sebelumnya

Diasumsikan bahwa pengamatan saling bebas dalam hal ini adalah minggu dan saham

perusahaan adalah variabelnya yang saling berkorelasi. Dari data sebanyak 100 minggu

diperoleh vektor rata-ratanya adalah

x '=[0.0054, 0.0048,0.0057,0.0063,0.0037 ]

dan matriks korelasinya adalah

Bertho Tantular - 10

Page 11: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

R=[1.000 0.577 0.509 0.387 0.4620.577 1.000 0.599 0.389 0.3220.509 0.599 1.000 0.436 0.4260.387 0.389 0.436 1.000 0.5230.462 0.322 0.426 0.523 1.000

]R merupakan matriks varians-kovarians dari matriks pengamatan yang sudah dibakukan.

(Johnson dan Wichern, 2002)

Dalam kasus ini yang diketahui adalah matriks kovarians atau matriks korelasi maka

fungsi princomp digunakan dengan cara sebagai berikut

# Input matriks R dengan cara sebagai berikut

> r<-

c(1,.577,.509,.387,.462,.577,1,.599,.389,.322,.509,.599,1,.436,.426,.387,

.389,.436,1,.523,.462,.322,.426,.523,1)

> R<-matrix(r, 5, 5)

> R

[,1] [,2] [,3] [,4] [,5]

[1,] 1.000 0.577 0.509 0.387 0.462

[2,] 0.577 1.000 0.599 0.389 0.322

[3,] 0.509 0.599 1.000 0.436 0.426

[4,] 0.387 0.389 0.436 1.000 0.523

[5,] 0.462 0.322 0.426 0.523 1.000

# Nilai eigen value dan eigen vector dapat diperoleh

> eigen(R)$value

[1] 2.8567110 0.8091637 0.5396752 0.4515001 0.3429499

Bertho Tantular - 11

Page 12: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

> eigen(R)$vector

[,1] [,2] [,3] [,4] [,5]

[1,] -0.4636052 0.2403390 0.6117054 -0.3866346 -0.4512622

[2,] -0.4571078 0.5093047 -0.1781895 -0.2064744 0.6762233

[3,] -0.4701756 0.2604483 -0.3350565 0.6624447 -0.4000072

[4,] -0.4214588 -0.5256649 -0.5407628 -0.4720060 -0.1755986

[5,] -0.4212245 -0.5819699 0.4351755 0.3824388 0.3850245

# Analisis menggunakan fungsi princomp

> fit_pca2<-princomp(covmat=R, cor=TRUE, n.obs=100)

> summary(fit_pca2)

Importance of components:

Comp.1 Comp.2 Comp.3 Comp.4 Comp.5

Standard deviation 1.6901808 0.8995353 0.7346259 0.67193757 0.58561928

Proportion of Variance 0.5713422 0.1618327 0.1079350 0.09030002 0.06858999

Cumulative Proportion 0.5713422 0.7331749 0.8411100 0.93141001 1.00000000

dari hasil perhitungan tersebut terlihat bahwa proporsi varians untuk komponen 1 baru mencapai

57% dan apabila diambil dua komponen proporsi varians mencapai 73%.

> loadings(fit_pca2)

Loadings:

Comp.1 Comp.2 Comp.3 Comp.4 Comp.5

[1,] -0.464 0.240 0.612 -0.387 -0.451

[2,] -0.457 0.509 -0.178 -0.206 0.676

[3,] -0.470 0.260 -0.335 0.662 -0.400

[4,] -0.421 -0.526 -0.541 -0.472 -0.176

[5,] -0.421 -0.582 0.435 0.382 0.385

Bertho Tantular - 12

Page 13: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

Comp.1 Comp.2 Comp.3 Comp.4 Comp.5

SS loadings 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0

Proportion Var 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2

Cumulative Var 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0

Nilai loading yang diperoleh hasilnya sama dengan nilai eigen vektor. Nilai loading ini

digunakan sebagai koefisien dari fungsi komponen utamanya.

(2) Fungsi prcomp

Selain menggunakan fungsi princomp analisis komponen utama juga dapat

menggunakan fungsi prcomp. Fungsi prcomp menganalisis komponen utama menggunakan

dekomposisi nilai singular (singular value decomposition atau svd) dari matriks data berbeda

dengan fungsi princomp yang menggunakan nilai eigen dari matriks varians-kovarians. Fungsi

print dapat digunakan untuk menampilkan hasil analisis dan fungsi plot dapat digunakan untuk

menampilkan screeplot. Berikut penjelasan syntax dan pengunaannya.

> prcomp(x, ...)

atau

> prcomp(formula, data = NULL, subset, na.action, ...)

atau

> prcomp(x, retx = TRUE, center = TRUE, scale. = FALSE, tol = NULL, ...)

keterangan:

formula: adalah formula untuk variabel numerik tanpa melibatkan variabel respon

data: data yang digunakan berupa data frame meliputi variabel-variabel dalam formula

Sebagai default diambil variabel dari ‘environment(formula)’.

subset: sebuah vektor yang digunakan untuk memilih baris (pengamatan) dari matriks X

Bertho Tantular - 13

Page 14: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

na.action: sebuah fungsi yang mengindikasikan apa yang akan dilakukan apabila ada data

hilang

x: adalah matriks numerik atau data frame yang berisi data yang digunakan untuk

analisis komponen utama

retx: berisi nilai logical (TRUE atau FALSE) yang mengindikasikan rotasi variabel

yang akan digunakan

center: berisi nilai logical (TRUE atau FALSE) yang mengindikasikan pemusatan data

terhadap rata-ratanya.

scale: berisi nilai logical (TRUE atau FALSE) yang mengindikasikan variabel yang

dibakukan

tol: berisi nilai yang mengindikasikan batas bawah komponen mana yang harus

diabaikan. Komponen diabaikan apabila nilai simpangan bakunya kurang dari

atau sama dengan nilai ”tol”.

Nilai-nilai yang dapat ditampilkan hasil analisis fungsi princomp adalah sebagai berikut

sdev: Nilai simpangan baku dari komponen utamanya. Yaitu akar dari nilai eigen

matriks varians-kovarians atau matriks korelasinya melalui perhitungan nilai

singular matriks

data.rotation: adalah matriks variabel loading. Yaitu matriks yang kolom-kolomnya merupakan

nilai-nilai eigen matriks varians-kovarians.

x: adalah nilai dari data yang telah dirotasikan. Nilai ini akan ada apabila fungsi

‘retx’ bernilai TRUE .

center, scale: adalah nilai pemusatan dan pembakuan yang digunakan

Penggunaan fungsi prcomp dapat dilakukan pada contoh kasus 1 dengan cara sebagai

berikut

Bertho Tantular - 14

Page 15: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

> fit_pca<-prcomp(Y, rex=TRUE, tol=0.1)

> summary(fit_pca)

Importance of components:

PC1 PC2 PC3

Standard deviation 0.153 0.0245 0.0190

Proportion of Variance 0.961 0.0247 0.0148

Cumulative Proportion 0.961 0.9852 1.0000

> fit_pca$x

PC1 PC2 PC3

25 -0.268473390 0.0610685037 -0.0004066149

26 -0.263344980 -0.0157244390 0.0066858875

27 -0.236045707 -0.0341210935 0.0074276738

28 -0.119923476 0.0141251769 0.0366922244

29 -0.120728388 -0.0149572760 0.0286045130

30 -0.152592781 -0.0089082112 -0.0169793685

31 -0.106039296 0.0165711616 0.0083826652

32 -0.093027430 0.0135333730 -0.0051929344

33 -0.106371042 -0.0012452738 -0.0278503862

34 -0.006575259 -0.0167441765 0.0071889505

35 -0.006268452 -0.0114497088 -0.0061739765

36 -0.011979592 0.0008012246 -0.0267516989

37 0.060886922 0.0280465362 0.0125896593

38 0.041862973 -0.0108766303 -0.0089785626

39 0.047500815 -0.0174403631 -0.0021060793

40 0.070171264 -0.0330572711 -0.0006647271

41 0.040553932 -0.0277470963 -0.0419820919

42 0.112788083 0.0212894116 0.0162796865

43 0.105004626 -0.0293536649 0.0085075394

44 0.152416632 0.0324987788 -0.0055238164

45 0.179458559 0.0111082110 0.0029094996

Bertho Tantular - 15

Page 16: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

46 0.179473590 0.0160774637 -0.0091929735

47 0.206783903 0.0297129498 -0.0185740872

48 0.294468494 -0.0232075863 0.0351090182

Dengan cara ini menghasilkan nilai skor komponen utama yang sama dengan cara sebelumnya.

Nilai proporsi varians untuk tiap komponen utama juga bernilai sama dengan cara sebelumnya.

Selain menggunakan fungsi princomp dan prcomp analisis komponen utama juga dapat

dilakukan dengan fungsi principal. Tetapi fungsi principal ini hanya dapat dilakukan apabila

telah diinstallkan paket psych. Paket psych dapat diunduh secara gratis di CRAN (http://cran.r-

project.org/).

Bertho Tantular - 16

Page 17: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

MODUL II

ANALISIS FAKTOR

1. Analisis Faktor

Analisis Faktor adalah suatu cara menjelaskan suatu set variabel berdasarkan dimensi

yang lebih umum. Pada dasarnya analisis faktor bertujuan untuk memudahkan interpretasi

melalui struktur pola hubungan atau untuk mereduksi variabel. Hal ini dilakukan dengan cara

mengidentifikasi struktur yang terdapat dalam set variabel yang terobservasi.

Secara umum ada tiga kegunaan utama dari Analisis Faktor yaitu:

• Eksplorasi (disebut Eksploratory factor analysis (EFA)) yaitu membentuk variabel

baru yang diperoleh melalui reduksi variabel

• Konfirmasi (disebut Confirmatory Factor Analysis (CFA)) yaitu menguji struktur

variabel yang dihipotesiskan berdasarkan banyaknya faktor yang signifikan dan besarnya

faktor loading

• Alat Pengukur (model measurment) yaitu pembentukan indeks-indeks yang akan

digunakan sebagai pengamatan baru dalam analisa selanjutnya

Misalkan terdapat satu set variabel dengan banyak variabel adalah p dan ternyata antar

variabel tersebut mempunyai tingkat korelasi yang tinggi. Dimungkinkan ada satu atau lebih

variabel yang tidak terobservasi (disebut sebagai variabel laten) yang merupakan penyebab p

variabel di atas. Keberadaan variabel yang tak terobservasi yang mampu menjelaskan variabel

yang teramati merupakan pembahasan dalam Analisis Faktor. Dengan demikian pada intinya

Analisis Faktor menjelaskan hubungan struktur kovarians dari variabel yang teramati dengan

variabel yang tidak teramati.

Analisis Faktor dapat dirumuskan dalam suatu model persamaan linier. Misalkan vektor

acak X dengan p komponen memiliki rata-rata μ dan matriks covariance Σ. Maka dapat

dibentuk model persamaan faktornya adalah

Bertho Tantular - 17

Page 18: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

X1 – μ1 = l11 F1 + l12 F2 + … + l1m Fm + ε1

X2 – μ2 = l21 F1 + l22 F2 + … + l2m Fm + ε2

: : : :

Xp – μp = lp1 F1 + lp2 F2 + … + lpm Fm + εp

dengan:

μi = rata-rata variabel asal ke i

εi = spesifik faktor ke i

Fj = Common faktor ke j.

lij disebut loading dari peubah asal ke i pada faktor ke j.

Atau dalam bentuk matriks menjadi

(X – μ) = L F + ε

(px1) (pxm) (mx1) (px1)

Asumsi yang digunakan dalam analisis faktor adalah:

• Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal univariat

• Dalam set data terdapat multikolinieritas dapat diuji dengan menggunakan Uji Bartlett.

• E(F) = 0, E(e) = 0

• Cov(F) = E(FF’) = I

• Cov(e) = E(e e’) = Ψ = diag(Ψ1, …., Ψp)

• F dan ε saling bebas,

• Cov (ε, F) = E (ε, F’) = 0

Koefisien lij disebut loading dari variabel asal ke i pada faktor ke j, maka matriks L adalah

matriks factor loading dan F1, F2,…., Fm , ε1, ε2,…. εp adalah tidak terobservasi.

Bertho Tantular - 18

Page 19: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

Berikut adalah hal-hal yang perlu dilakukan dalam analisis faktor

• Mengidentifikasikan struktur

• Menentukan jumlah faktor (scree plot, eigen values, proporsi varians)

• Menduga parameter (factor loading dan sistematik varians)

- Metode Komponen Utama

- Metode Kemungkinan Maksimum

- Metode Kuadrat Terkecil

• Rotasi faktor (ortogonal: varimax, quartimax, equimax; oblique: oblimax, quartimin,

oblimin)

• Interpretasi faktor (eigen values, explained variances, factor scores, koefisien faktor)

2. Analisis Faktor dalam R

Analisis Faktor dalam software R dapat dianalisis melalui fungsi factanal(). Fungsi

factanal() adalah analisis ekstraksi faktor menggunakan metode kemungkinan maksimum.

Dalam software R, penjelasan tentang model analisis faktor adalah sebagai berikut

x = Λ f + e

dengan x adalah vektor berukuran (p x 1), Λ adalah matriks loading berukuran (p x k), f adalah

vektor skor faktor berukuran (k x 1) dan e adalah galat berukuran (p X 1). Dalam model ini tidak

ada komponen yang terobservasi kecuali x. Asumsi yang mendasari model ini adalah bahwa

faktor tidak saling berkorelasi, dan bahwa galat saling bebas dengan varians phi yang disebut

”uniquenesses”. Kemudian dalam analisi faktor model bagi matriks varians-kovarians x adalah

Σ = Λ ' Λ + Ψ i

Apabila dilakukan rotasi terhadap data maka Λ dapat digantikan dengan GΛ untuk setiap

Bertho Tantular - 19

Page 20: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

matriks G yang ortogonal.

Input data berupa matriks varians-kovarians dapat digunakan dalam analisis faktor.

Selain itu matriks data X juga dapat digunakan atau berupa formula yang menyatakan model

konstruk dalam bentuk matriks sehingga dapat diperoleh dari matriks data tersebut matriks

varians-kovariansnya. Yang perlu diperhatikan dalam hal ini adalah bahwa semua nilai-nilai

dalam variabel-variabel yang terlibat harus numerik. Dalam analisis menggunakan fungsi

factanal, matriks varians-kovarians dikonversi menjadi matriks korelasi.

Model fit diperoleh dengan mengoptimasi fungsi log likelihood dibawah asumsi

uniquenesses berdistribusi multivariat normal. Nilai uniquenesses secara teknis berada dalam

interval [0, 1], tetapi apabila nilainya mendekati nol akan menjadi masalah, dan optimalisasi

berakhir dengan batas bawah 0.005.

Nilai faktor skor hanya dapat diperoleh apabila yang digunakan adalah matriks data.

Metode yang digunakan adalah metode regresi dari Thomson (1951) dan metode weighted least

squares (WLS) dari Bartlett (1937). Kedua metode ini menaksir nilai skor F. Metode Thomson

menaksir F dengan model sebagai berikut

F= ' −1 X

dan kemudian menggantikan nilai-nilai parameter dengan penaksirnya. Prinsip Metode Bartlett

adalah meminimumkan jumlah kuadrat galat yang sudah dibakukan atau diboboti. Uraian

berikut ini adalah penjelasan syntax dan cara penggunaannya.

> factanal(x, factors, data = NULL, covmat = NULL, n.obs = NA,

subset, na.action, start = NULL,

scores = c("none", "regression", "Bartlett"),

rotation = "varimax", control = NULL, ...)

Keterangan:

Bertho Tantular - 20

Page 21: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

x: berupa formula atau matriks numerik dari objek

factors: banyak faktor yang digunakan.

data: adalah data frame yang digunakan apabila x berupa formula.

covmat: adalah matriks varians-kovarians dalam hal ini matriks korelasi

juga

termasuk matriks varians-kovarians.

n.obs: banyaknya pengamatan dari data, opsi ini digunakan apabila opsi

‘covmat’ adalah matriks kovarians.

subset: Spesifikasi pengamatan yang digunakan. Digunakan apabila opsi ‘x’

digunakan sebagai matriks data atau formula.

na.action: opsi untuk data hilang, digunakan apabila opsi 'x' berupa formula

start: dengan nilai default ‘NULL’ adalah matriks yang berisi nilai awal

dengan tiap kolom merupakan set awal uniquenesses.

scores: nilai skor. Ada dua tipe yaitu "regression" bila menggunakan

metode

Thompson, dan "Bartlett"’ bila menggunakan metode Bartlett's

weighted

least-squares

rotation: tipe rotasi yang digunakan, secara default bernilai "none"

Nilai-nilai hasil analisis faktor menggunakan fungsi factanal

loadings: menampilkan matriks loading faktor yang terurut dari besar

ke

kecil berdasarkan jumlah kuadrat loading..

uniquenesses: menampilkan nilai uniquenesses.

correlation: menampilkan matriks korelasi yang digunakan.

criteria: hasil dari optimalisasi yaitu nilai -2 log-likelihood dan

informasi iterassi yang digunakan

factors: The argument ‘factors’.

dof: menampilkan nilai derajat kebebasan model analisis faktor

Bertho Tantular - 21

Page 22: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

method: metode yang digunakan (dalam hal ini adalah "mle").

scores: menampilkan matriks faktor skor

n.obs: banyak pengamatan.

STATISTIC, PVAL: menampilkan nilai signifikansi statistik uji dan p-value.

Dalam analisis faktor ada banyak variasi penggunaannya sehingga sulit bagi kita untuk

membandingkan output dari program yang berbeda-beda. Bagaimanapun metode optimalisasi

dalam analisis faktor menggunakan maximum likelihood cukup sulit.

Syntax berikut adalah contoh pengunaannya

> fit <- factanal(dataku, factors=banyak_faktor, rotation="varimax")

> print(fit, digits=2, cutoff=.3, sort=TRUE) # Output analisis faktor

> load <- fit$loadings # Menampilkan loading factor

> plot(load,type="n") # plot faktor 1 dan faktor 2

> text(load,labels=names(mydata),cex=.7) # menambahkan nama variabel

Contoh Kasus 1

Dalam suatu studi consumer-preference diambil sampel acak dari sejumlah konsumen. Kepada

mereka ditanyakan mengenai 5 atribut dari sebuah produk baru. Respon dari konsumen

menggunakan skala 7 semantik differensial, yang hasilnya telah dihitung menjadi matriks

korelasi berikut ini (Johnson & Wichern, 2002 halaman 487)

Atribut (Variabel) 1 2 3 4 5

Taste 1 0.02 0.96 0.42 0.01

Good buy for money 0.02 1 0.13 0.71 0.85

Flavor 0.96 0.13 1 0.5 0.11

Suitable for snack 0.42 0.71 0.5 1 0.79

Provides lots energy 0.01 0.85 0.11 0.79 1

Bertho Tantular - 22

Page 23: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

Lakukan analisis faktor terhadap matriks korelasi dari 5 variabel tersebut

Sebelum menganalisis data tersebut perlu diinputkan dulu matriks korelasinya dengan

cara sebagai berikut

> mc<-

matrix(c(1,.02,.96,.42,.01,.02,1,.13,.71,.85,.96,.13,1,.5,.11,.42,.71,.5,1,.7

9,.01,.85,.11,.79,1), 5, 5)

> mc

[,1] [,2] [,3] [,4] [,5]

[1,] 1.00 0.02 0.96 0.42 0.01

[2,] 0.02 1.00 0.13 0.71 0.85

[3,] 0.96 0.13 1.00 0.50 0.11

[4,] 0.42 0.71 0.50 1.00 0.79

[5,] 0.01 0.85 0.11 0.79 1.00

Kemudian analisis faktor menggunakan perintah sebagai berikut

> fit<-factanal(factors=2, covmat=mc)

> fit

Call:

factanal(factors = 2, covmat = mc)

Uniquenesses:

[1] 0.028 0.237 0.040 0.168 0.052

Loadings:

Factor1 Factor2

[1,] 0.985

Bertho Tantular - 23

Page 24: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

[2,] 0.873

[3,] 0.131 0.971

[4,] 0.817 0.405

[5,] 0.973

Factor1 Factor2

SS loadings 2.396 2.078

Proportion Var 0.479 0.416

Cumulative Var 0.479 0.895

The degrees of freedom for the model is 1 and the fit was 0.0233

Dari output diatas terlihat bahwa Faktor 1 beranggotakan variabel 2, variabel 4 dan variabel 5

sedangkan variabel 1 dan variabel 3 berada pada Faktor 2.

3. Menentukan Banyak Faktor

Hal yang penting dalam analisis faktor adalah menentukan berapa banyak faktor yang

mesti diambil. Beberapa metode dapat digunakan untuk menentukan banyak faktor, misalnya

menggunakan kriteria nilai eigen, proporsi varians dan secara grafis menggunakan screeplot.

Untuk itu dalam software R disediakan paket nFactors. Fungsi yang digunakan dalam paket ini

adalah nScree, uraian berikut adalah penjelasan mengenai syntax dan contoh penggunaannya

Fungsi nScree dalam software R adalah suatu fungsi untuk menganalisis banyaknya

komponen atau faktor dalam analisis faktor eksplanatori. Fungsi ini berguna untuk memberikan

informasi mengenai banyak faktor melalui aturan Kaiser dan analisis paralel.

> nScree(eig=NULL, x=eig, aparallel=NULL, cor=TRUE, model="components",

criteria=NULL, ...)

Keterangan:

eig: adalah parameter berupa eigenvalues yang akan dianalisis

Bertho Tantular - 24

Page 25: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

x: adalah input dapat berupa vektor eigenvalues, atau matriks korelasi atau

kovarians dari data (data frame)

aparallel: hasil dari analisis paralel.

Cor berniilai ‘TRUE’ apabila yang digunakan matriks korelasi dan 'FALSE' apabila

yang digunakan matriks kovarians

model: bernilai "components” atau "factors"

criteria: bernilai numerik.

Hasil analisis yang dapat ditampilkan dari paket nFactors

Components : berupa data frame yang berisi banyaknya komponen atau faktor yang

didasarkan atas aturan yang berbeda

Components$noc : Banyaknya komponen atau faktor berdasarkan koordinat optimal (oc)

Components$naf : Banyaknya komponen atau faktor berdasarkan acceleratoin factor (af)

Components$npar.analysis : Banyaknya komponen atau faktor berdasarkan koordinat analisis

paralel

Components$nkaiser : Banyaknya komponen atau faktor berdasarkan aturan Kaiser

Analysis : Berupa Data frame berisi vektor yang berkaitan dengan aturan yang

berbeda

Analysis$Eigenvalues : Menampilkan nilai eigen

Analysis$Prop : Nilai proporsi varians yang dihitung dari nilai eigen

Analysis$Cumu : proporsi kumulatif dari varians yang dihitung dari nilai eigen

Analysis$Pred.eig : prediksi nilai eigen dari setiap koordinat garis regresi optimal

Analysis$OC : nilai koordinat optimal (oc)

Analysis$Acc.factor : nilai Acceleration factor _af_

Analysis$AF : nilai kritis acceleration factor _af_

Bertho Tantular - 25

Page 26: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

Secara umum contoh penggunaan paket nFactors untuk data pada Contoh kasus 1 dengan

banyak pengamatan adalah 200 dapat dilihat pada syntax berikut ini

# Menentukan banyak faktor yang diekstraksi

> library(nFactors)

> ev <- eigen(mc) # get eigenvalues

> ap <- parallel(subject=200,var=5,rep=100,cent=.05)

> nS <- nScree(ev$values, ap$eigen$qevpea)

> plotnScree(nS)

Bertho Tantular - 26

Page 27: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

Dari gambar diatas diperoleh hasil bahwa banyak faktor yang dapat diambil adalah 2

berdasarkan analisis paralel. Berdasarkan metode acceleration factor (AF) banyak faktor yang

dapat diambil adalah 1. Hal ini sesuai dengan output yang dapat ditampilkan diantaranya

sebagai berikut

> nS$Components

noc naf nparallel nkaiser

1 0 1 2 3

> nS$Analysis

Eigenvalues Prop Cumu Par.Analysis Pred.eig OC Acc.factor AF

1 1.1171429 0.2392734 0.2392734 1 1.1405741 NA (< AF)

2 1.0352471 0.2217327 0.4610062 1 1.0635482 -0.004563809

3 0.9487875 0.2032145 0.6642207 1 0.9776396 -0.013875043

4 0.8484528 0.1817245 0.8459452 1 NA -0.028852103

5 0.7192661 0.1540548 1.0000000 1 NA NA

Fungsi Alternatif untuk Analisis Faktor dalam R

(1) Fungsi factor.pa dalam Paket psych

Fungsi lain untuk analisis faktor adalah factor.pa( ) yang terdapat pada Paket psych.

Dalam fungsi ini menyertakan analisis faktor menggunakan principal axis. Dari sekian banyak

metode analisis faktor pendekatan konvensional adalah principal axes melalui dekomposisi nilai

eigen dari matriks korelasi dipeorleh nilai komunalitas dari tiap variabel dan ditaksir n faktor

pertama. Nilai komunalitas ini dimasukkan ke dalam diagonal matriks dan prosedur diulang

hingga jumlah diagonal tidak berubah. Metode lain adalah menggunakan Metode kuadrat

terkecil untuk memperoleh nilai solusi residual minimum (disebut minres). Variasi dari minres

digunakan dalam kuadrat terkecil diboboti (weighed least squares). Metode penaksiran lainnya

adalah metode kemungkinan maksimum. Metode ini bisa diperoleh dari fungsi fa atau factanal

yang telah dijelaskan sebelumnya.

Bertho Tantular - 27

Page 28: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

Metode Principal axes dapat digunakan pada saat metode kemungkinan maksimum tidak

mencapai konvergen. Masalah dalam analisis faktor adalah mencari penaksir terbaik bagi

komunalitas. Apabila Squared Multiple Correlation (SMC) digunakan untuk tiap variabel akan

diperoleh nilai komunalitas yang underestimate. Algoritma yang digunakan tidak mencoba

untuk menemukan solusi terbaik (seperti dalam kriteria kemungkinan maksimum) tetapi cukup

dengan mencapai konvergen dengan cepat melalui dekomposisi nilai eigen.

Pendekatan yang berbeda adalah solusi yang diperoleh dari minimum residual (minres)

merupakan metode kuadrat terkecil yang tidak diboboti (unweighted least squares). Fungsi

optim digunakan dan disesuaikan dengan elemen-elemen matriks korelasi untuk

meminimumkan kuadrat residu. Metode minres dan pa dapat digunakan pada saat metode

maksimum likelihood tidak mencapai konvergen dan dapat digunakan apabila matriks input

singular. Setidaknya solusi yang diperoleh dari metode minres lebih mirip dengan metode

kemungkinan maksimum dibandingkan solusi dari metode pa. Secara umum solusi dari metode

minres dan WLS mengikuti ide dari fungsi factanal.

Metode weighted least squares (WLS) memberikan bobot dari matriks residu dengan 1

dibagi diagonal invers matriks korelasi. Metode generalized least squares (GLS) memberikan

bobotmatriks residual dengan invers matriks korelasi.

Beberapa metode rotasi dalam analisis faktor yang dapat digunakan adalah varimax

meliputi “Varimax”, “quartimax”, “bentlerT” dan “geominT” berupa rotasi ortogonal, dan

oblique meliputi "promax", "oblimin", "simplimax", "bentlerQ, dan "geominQ" atau "cluster".

Uraian berikut adalah penjelasan mengenai syntax dan contoh penggunaannya

> fa(r,nfactors=1,n.obs = NA, rotate="oblimin", scores=FALSE, residuals=FALSE,

SMC=TRUE, covar=FALSE,missing=FALSE,impute="median",min.err = 0.001,

max.iter = 50,symmetric=TRUE,warnings=TRUE,fm="minres",alpha=.1, ...)

> factor.pa(r, nfactors=1, residuals = FALSE, rotate = "varimax",n.obs = NA,

scores = FALSE,SMC=TRUE, missing=FALSE,impute="median",min.err = 0.001,

digits = 2, max.iter = 50,symmetric=TRUE,warnings=TRUE,fm="pa")

Bertho Tantular - 28

Page 29: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

> factor.minres(r, nfactors=1, residuals = FALSE, rotate = "varimax",n.obs = NA,

scores = FALSE,SMC=TRUE, missing=FALSE,impute="median",min.err = 0.001,

digits = 2, max.iter = 50,symmetric=TRUE,warnings=TRUE,fm="minres")

> factor.wls(r,nfactors=1,residuals=FALSE,rotate="varimax",n.obs = NA,

scores=FALSE,SMC=TRUE,missing=FALSE,impute="median", min.err = .001, digits=2,

max.iter=50,symmetric=TRUE,warnings=TRUE,fm="wls")

Keterangan:

r : adalah matriks korelasi atau matriks data mentah.

Nfactors : adalah banyak faktor yang akan diekstrak, nilai defaultnya adalah satu

n.obs : banykanya pengamatan yang digunakan. Opsi ini berlaku apabila input

adalah matriks korelasi. Dan digunakan untuk mencari statistik goodness

of fit statistics.

Rotate : berisi metode rotasi meliputi "none", "varimax", "quartimax",

"bentlerT", dan "geominT" untuk rotasi ortogonal. "promax", "oblimin",

"simplimax", "bentlerQ, dan "geominQ" or "cluster". Nilai default untuk

opsi ini adalah oblimin

residuals : Matriks residual yang akan ditampilkan

scores : bernilai “TRUE” untuk menampilkan nilai taksiran factor scores

SMC : benilai “TRUE” apabila menggunakan squared multiple correlations

covar : bernilai “TRUE” bila yang digunakan matriks kovarians, bernilai

“FALSE” bila yang digunakan matriks korelasi

missing : Bernilai “TRUE” apabila akan mengganti data hilang dengan rata-rata

atau median. Opsi ini digunakan apabila opsi scores bernilai “TRUE”.

impute : digunakan untuk mengganti data hilang. Opsi ini bernilai "median"

untuk mengganti dengan median atau "mean" untuk mengganti dengan

rata-rata.

Bertho Tantular - 29

Page 30: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

min.err : adalah nilai batas untuk iterasi. Iterasi berhenti pada saat perubahan

komunalitas lebih kecil dari nilai min.err

digits : berapa banyak digit output yang digunakan

max.iter : Nilai maksimum iterasi

symmetric : bernilai “TRUE” atau “FLASE”

warnings : bernilai “TRUE” untuk menampilkan peringatan apabila terlalu banyak

faktor yang akan diekstrak

fm : metode faktorisasi bernilai "minres" untuk minimum residual (OLS),

bernilai “wls" untuk weighted least squares (WLS), “gls" untuk

generalized weighted least squares (GLS), "pa" untuk principal factor

dan "ml" untuk maximum likelihood.

alpha : adalah nilai alpha untuk selang kepercayaan RMSEA

Hasil-hasil yang dapat ditampilkan adalah sebagai berikut:

values : menampilkan nilai eigen dari common faktor

e.values : menampilkan nilai eigen dari matriks asli

communality : menampilkan nilai taksiran komunalitas setiap item. Nilai ini

merupakan jumlah kuadrat loading faktor untuk item tersebut.

Rotation : menampilkan rotasi yang digunakan

n.obs : menampilkan banyak pengamatan yang digunakan

loadings : menampilkan nilai loading

fit : How well does the factor model reproduce the correlation

matrix. This is just (sum(r^2ij - sum(r*^2ij))/sum(r^2ij (See

‘VSS’, ‘ICLUST’, and ‘principal’ for this fit statistic.

fit.off : how well are the off diagonal elements reproduced?

Dof : derajat kebebasan dari model yang digunakan. Nilai ini merupakan

Bertho Tantular - 30

Page 31: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

banyaknya nilai korelasi pengamatan dikurangi banyaknya parameter.

Dituliskan dalam rumus matematika adalah sebagai berikut

dof =n n−1

2−nq

qq−12

dengan n adalah banyaknya pengamatan

q banyaknya faktor

objective : menampilkan fungsi objektif.

STATISTIC : Nilai statistik chi kuadrat yang didasarkan atas fungsi objektif. Apanila

dituliskan dalam rumus matematika adalah sebagai berikut

2= n−1−2 p5

6−

2 q3 f

dengan n adalah banyak pengamatan

p adalah banyak variabel

q adalah banyak faktor

f adalah fungsi objektif

Phi : interfactor correlation.

communality.iterations: menampilkan taksiran komunalitas dari tiap iterasi (Hanya digunakan

pada metode principal axis)

Residual : menampilkan matriks korelasi residual setelah model faktor digunakan

BIC : menampilkan nilai Bayesian Information Criterion

R2 : Nilai R2 multiple antara faktor dengan penaksir factor score.

Menggunakan nilai ini dapat diketahui korelasi minimum antara dua

faktor dengan rumus 2R2 - 1

r.scores : nilai korelasi dari penaksir factor score

weights : pembobot yang digunakan

Bertho Tantular - 31

Page 32: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

valid : nilai koefisien validitas

score.cor : matriks korelasi dari penaksir faktor score dengan pembobot berdasarkan

matriks loading.

Syntax berikut adalah contoh analisis faktor menggunakan principal axis dengan fungsi

factor.pa()

# Principal Axis Factor Analysis

library(psych)

fit <- factor.pa(dataku, nfactors=3, rotation="varimax")

fit # print results

dataku adalah data yang digunakan (raw data atau matriks kovarians/korelasi).

rfactors banyak faktor yang diekstraksi

rotation rotasi yang digunakan dalam hal ini "varimax" or "promax".

(2) Paket FactoMineR

Paket FactoMineR meliputi beragam fungsi tambahan dalam analisis faktor

eksploratori. Dalam Paket ini menyertakan analisis faktor untuk variabel kualitatif maupun

kuantitatif. Dalam paket ini juga menyertakan grafik untuk analisis faktor secara otomatis.

Fungsi yang digunakan adalah PCA dan contoh penggunaan paket FactoMineR secara

sederhana.

# PCA Variable Factor Map

library(FactoMineR)

result <- PCA(mydata) # grafik digambarkan secara otomatis

Paket nFactors, psych dan FactoMineR tidak disertakan secara default dalam software

tetapi dapat diunduh secara gratis pada the Comprehensive R Archive Network (CRAN) di

alamat http://CRAN.R-project.org/ .

Bertho Tantular - 32

Page 33: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

MODUL III

ANALISIS KORELASI KANONIK

1. Pendahuluan

Analisis korelasi kanonik berguna untuk mengidentifikai dan kuantifikasi asosiasi antara

dua set variabel. Analisis korelasi kanonik tercurah pada korelasi antara kombinasi linier dari

suatu set variabel dengan kombinasi linier set variabel lainnya. Pasangan-pasangan kombinasi

linier disebut sebagai variabel kanonik sedangakn korelasinya disebut korelasi kanonik. Korelasi

kanonik mengukur kekuatan asosiasi antara dua set variabel.

2. Korelasi Kanonik dalam R

Analisis Korelasi Kanonik dalam software R dapat dianalisis melalui Paket CCA yang

dapat diunduh pada the Comprehensive R Archive Network (CRAN) di alamat http://CRAN.R-

project.org/. Setelah itu install paket tadi di software R kemudian loading dengan perintah

> library(CCA)

Adapun syntax untuk analisis korelasi kanonik adalah sebagi berikut

> cc( X, Y)

X adalah set variabel yang pertama berukuran n x p

Y adalah set variabel yang kedua berukuran n x q

Contoh

Data berikut mengenai studi nutrisi dari tikus. Data diperoleh dari Pascal Martin dari the

Toxicology and Pharmacology Laboratory (French National Institute for Agronomic Research).

Data ini sudah disertakan dalam paket CCA dengan nama nutrimouse sehingga kita tinggal

Bertho Tantular - 33

Page 34: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

mempergunakannya saja. Dari data nutrimouse ingin dikorelasikan gen dengan lipid dari tikus.

Berikut adalah syntax yang digunakan

> data(nutrimouse) # menggunakan data nutrimouse

> X=as.matrix(nutrimouse$gene[,1:10]) # set variabel pertama yaitu

gen

> Y=as.matrix(nutrimouse$lipid) # set variabel kedua yaitu

lipid

> res.cc=cc(X,Y) # korelasi kanonik

> plot(res.cc$cor,type="b") # plot korelasi

> plt.cc(res.cc)

Output dari syntax tersebut adalah

Bertho Tantular - 34

Page 35: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

Untuk menampilkan seluruh output gunakan syntax berikut

> res.cc # Menampilkan seluruh output

> res.cc$cor # Menampilkan nilai korelasi kanoniknya

> res.cc$xcoef # Menampilakn penaksir koefisien bagi variabel X

> res.cc$ycoef # Menampilakn penaksir koefisien bagi variabel Y

> res.cc$scores # Menampilkan koordinat bagi variat kanonik

Bertho Tantular - 35

Page 36: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

MODUL IV

ANALISIS DISKRIMINAN

1. Pendahuluan

Analisis Diskriminan adalah suatu teknik mutivariat yang terkonsentrasi pada pemisahan

secara tegas suatu set objek atau pengamatan dan menenpatkan suatu objek atau pengamatan

baru ke dalam kelompok yang telah didefinisikan sebelumnya. Tujuan analisis diskriminan

sendiri adalah untuk menduga keanggotaan objek atu pengamatan dalam suatu kelompok

melalui fungsi dari variabel-variabel yang diukur pada objek tersebut. Fungsi pembentuk

kelompok tersebut merupakan sebuah model yang linier terhadap variabel maupun terhadap

koefisiennya.

Model linier yang mendasari analisis diskriminan mempunyai setidaknya tiga asumsi

yaitu

1. antar objek atau pengamatan harus saling bebas

2. variabel-variabel penjelas harus memiliki distribusi normal multivariat

3. banyaknya pengamatan harus lebih besar dari banyaknya variabel

2. Analisis Diskriminan dalam R

Analisis Diskriminan dalam software R dapat dianalisis melalui Paket MASS. Secara

default paket MASS telah disertakan dalam installasi awal software R sehingga kita tinggal

mengaktifkannya dengan perintah

> library(MASS)

Paket MASS telah meliputi fungsi analisis diskriminan linier dan kuadratik.

Penggunaan analisis diskriminan menggunakan software R akan dijelaskan melalui

ilustrasi berikut ini:

Dalam rangka mengatur penangkapan Ikan Salmon, sangat diinginkan bisa mengidentifikasi

Bertho Tantular - 36

Page 37: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

apakah ikan yang tertangkap berasal dari Alaska atau Kanada. Ikan Salmon mempunyai ciri

khas dalam perkembangan pertumbuhannya. Ikan salmon lahir di air tawar kemudian tumbuh

dewasa di air laut. Untuk keperluan tersebut lima puluh Ikan Salmon diambil dari masing-

masing tempat, dan pertumbuhan diameternya diukur ketika ikan-ikan itu hidup di air tawar dan

ketika hidup di air laut, selain itu dibedakan pula terhadap jenis kelaminnya. Tujuannya adalah

untuk mengetahui apakah ikan yang tertangkap di kemudian hari berasal dari Alaska atau dari

Kanada. (Johnson & Wichern 2002 halaman 607). Untuk keperluan analisis untuk jenis kelamin

diberi kode 1 untuk ikan jantan dan 2 untuk ikan betina.

Deskripsi Data

Untuk menampilkan deskripsi dari data salmon lakukan perintah-perintah berikut:

> salmon<-read.csv("salmon.csv")

> str(salmon)

'data.frame': 100 obs. of 4 variables:

$ Ikan.Salmon: Factor w/ 2 levels "Alaska","Kanada": 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 ...

$ AirTawar : int 108 131 105 86 99 87 94 117 79 99 ...

$ AirLaut : int 368 355 469 506 402 423 440 489 432 403 ...

$ JK : int 2 1 1 2 1 2 1 2 2 1 ...

> alaska<-c(mean(salmon$AirTawar[1:50]),sd(salmon$AirTawar[1:50]) )

> kanada<-c(mean(salmon$AirTawar[51:100]),sd(salmon$AirTawar[51:100]))

> sdes<-data.frame(alaska,kanada)

> row.names(sdes)=c("Rata-rata","Simp.Baku")

> sdes

alaska kanada

Rata-rata 98.38000 137.46000

Simp.Baku 16.14335 18.05797

> alaska<-c(mean(salmon$AirLaut[1:50]),sd(salmon$AirLaut[1:50]) )

> kanada<-c(mean(salmon$AirLaut[51:100]),sd(salmon$AirLaut[51:100]))

Bertho Tantular - 37

Page 38: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

> sdes2<-data.frame(alaska,kanada)

> row.names(sdes2)=c("Rata-rata","Simp.Baku")

> sdes

alaska kanada

Rata-rata 429.66000 366.62000

Simp.Baku 37.40436 29.88747

Secara deskriptif terlihat bahwa rata-rata diameter pertumbuhan ikan salmon di Alaska lebih

kecil dibandingkan dengan di Kanada.

Pengujian Asumsi Normalitas Multivariat

Secara umum ada dua pendekatan untuk menguji distribusi data Normal Multivariat yaitu

menggunakan metode grafik (Q-Q Plot) dan menggunakan pengujian hipotesis (Uji Mshapiro).

Baris-baris perintah berikut adalah pengujian distribusi normal multivariat untuk kedua metode

# Metode Grafik QQ-Plot

> salmon2<-data.frame(salmon$AirTawar, salmon$AirLaut)

> X <- as.matrix(salmon2) # membentuk matriks n x p

> center <- colMeans(X) # titik pusat

> n <- nrow(X)

> p <- ncol(X)

> cov <- cov(X)

> d <- mahalanobis(X,center,cov) # Menghitung Jarak Mahalanobis

> qqplot(qchisq(ppoints(n),df=p),d,main="QQ-Plot untuk Data Salmon",

+ ylab="Jarak Mahalanobis")

> abline(a=0,b=1)

Bertho Tantular - 38

Page 39: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

# Pengujian Hipotesis Shapiro

library(mvnormtest)

mshapiro.test(M) # input M harus matriks

Dari grafik data terlihat agak melenceng untuk jarak data yang cukup besar yang

mengindikasikan data tidak berdistribusi normal multivariat.

Fungsi Diskriminan Linier

Fungsi lda() dalam paket MASS dapat digunakan untuk analisis diskriminan linier. Fungsi ini

didasarkan pada variabel-variabel yang terpusat tetapi bukan nilai baku. Uraian berikut adalah

penjelasan mengenai penggunaan fungsi lda.

> lda(x, ...)

Bertho Tantular - 39

Page 40: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

atau

> lda(formula, data, ..., subset, na.action)

atau

> lda(x, grouping, prior = proportions, tol = 1.0e-4, method, CV = FALSE, nu, ...)

> lda(x, grouping, ..., subset, na.action)

keterangan:

formula : adalah model atau fungsi yang digunakan. Contoh ‘G ~ x1 + x2 + ...’

dalam hal ini G adalah variabel respon berupa data nominal yang

menjelaskan kelompok dan x1, x2, … adalah variabelnya.

data : berupa data frame dari variabel-variabel yang digunakan dalam formula

x : berupa matriks atau data frame dari variabel-variabel penjelas. Opsi ini

digunakan apabila formula tidak didefinisikan

grouping : suatu faktor yang mendefinisikan kelompok dari tiap pengamatan Opsi

ini digunakan apabila formula tidak didefinisikan

prior : adalah fungsi peluang prior dari keanggotaan kelompok.

tol : nilai toleransi yang digunakan apabila diperoleh matriks singular.

Variabel dan kombinasi linier varians unit variabel yang nilainya kurang

dari Nilai kuadrat tol berguna akan ditolak atau dikeluarkan.

na.action : suatu fungsi untuk penanganan data hilang

method : bernilai ‘"moment"’ untuk penaksir baku bagi rata-rata dan varianas,

"mle” untuk penaksir kemungkinan maksimum, ‘"mve"’ untuk digunakan

dalam ‘cov.mve’, atau "t" untuk penaksir robust berdasarkan distribusi t.

CV : bernilai “TRUE” untuk menampilkan cross-validation.

Nu : derajat bebas untuk metode "t".

Bertho Tantular - 40

Page 41: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

Hasil yang dapat ditampilkan adalah sebagai berikut

prior : prior probabilities yang digunakan.

means : rata-rata kelompok.

scaling : menampilkan matriks yang mentransformasikan pengamatan menjadi

fungsi diskriminan.

svd : menampilkan dekomposisi nilai singular yaitu ratio simpangan baku

antar kelompok dengan simpangan baku dalam kelompok. Kuadrat dari

nilai ini adalah nilai statistik F.

n : banyak pengamatan yang digunakan.

call : fungsi yang dihasilkan.

Untuk analisis diskriminan linier data Ikan salmon dapat menggunakan perintah-perintah berikut

> library(MASS)

> fit <- lda(Ikan.Salmon ~ AirTawar + AirLaut, data=salmon,

na.action="na.omit")

Call:

lda(Ikan.Salmon ~ AirTawar + AirLaut, data = salmon, na.action = "na.omit")

Prior probabilities of groups:

Alaska Kanada

0.5 0.5

Group means:

AirTawar AirLaut

Alaska 98.38 429.66

Kanada 137.46 366.62

Bertho Tantular - 41

Page 42: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

Coefficients of linear discriminants:

LD1

AirTawar 0.04458572

AirLaut -0.01803856

Kemudian apabila ingin mengetahui akurasi dari analisis diskriminan yang telah dibuat lakukan

prosedur berikut ini

# Menampilkan tabel keanggotaan sebenarnya dan hasil prediksi

> fit <- lda(Ikan.Salmon ~ AirTawar + AirLaut, data=salmon,

na.action="na.omit",CV=T)

> ct <- table(salmon$Ikan.Salmon, fit$class)

> ct

Alaska Kanada

Alaska 44 6

Kanada 1 49

# Menentukan persentase ketepatan keanggotaan untuk tiap kategori

> diag(prop.table(ct, 1))

Alaska Kanada

0.88 0.98

# Menentukan Total persentase ketepatan keanggotaan

> sum(diag(prop.table(ct)))

[1] 0.93

Secara umum kekeliruan dalam klasifikasi sebesar 7% cukup kecil. Artinya hanya sekitar 7 dari

100 ekor Ikan Salmon Alaska yang diklasifikasikan sebagai Ikan Salmon Kanada dan Ikan

Salmon Kanada yang diklasifikasikan sebagai Ikan Salmon Alaska.

Bertho Tantular - 42

Page 43: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

Fungsi Diskriminan Kuadratik

Untuk memperoleh fungsi diskriminan kuadratik dapat melalui fungsi qda( ) atau lda( ). Fungsi

diskriminan kuadratik tidak mengasumiskan homogenitas matriks varians-kovarians. Kedua

fungsi ini ada didalam paket MASS. Uraian berikut adalah penjelasan mengenai penggunaan

fungsi qda.

> qda(x, ...)

atau

> qda(formula, data, ..., subset, na.action)

atau

> lda(x, grouping, prior = proportions, tol = 1.0e-4, method, CV = FALSE, nu, ...)

> qda(x, grouping, ..., subset, na.action)

keterangan:

formula : adalah model atau fungsi yang digunakan. Contoh ‘G ~ x1 + x2 + ...’

dalam hal ini G adalah variabel respon berupa data nominal yang

menjelaskan kelompok dan x1, x2, … adalah variabelnya.

data : berupa data frame dari variabel-variabel yang digunakan dalam formula

x : berupa matriks atau data frame dari variabel-variabel penjelas. Opsi ini

digunakan apabila formula tidak didefinisikan

grouping : suatu faktor yang mendefinisikan kelompok dari tiap pengamatan Opsi

ini digunakan apabila formula tidak didefinisikan

Bertho Tantular - 43

Page 44: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

prior : adalah fungsi peluang prior dari keanggotaan kelompok.

tol : nilai toleransi yang digunakan apabila diperoleh matriks singular.

Variabel dan kombinasi linier varians unit variabel yang nilainya kurang

dari Nilai kuadrat tol berguna akan ditolak atau dikeluarkan.

na.action : suatu fungsi untuk penanganan data hilang

method : bernilai ‘"moment"’ untuk penaksir baku bagi rata-rata dan varianas,

"mle” untuk penaksir kemungkinan maksimum, ‘"mve"’ untuk digunakan

dalam ‘cov.mve’, atau "t" untuk penaksir robust berdasarkan distribusi t.

CV : bernilai “TRUE” untuk menampilkan cross-validation.

Nu : derajat bebas untuk metode "t".

Hasil yang dapat ditampilkan adalah sebagai berikut

prior : prior probabilities yang digunakan.

means : rata-rata kelompok.

scaling : menampilkan matriks yang mentransformasikan pengamatan menjadi

fungsi diskriminan.

svd : menampilkan dekomposisi nilai singular yaitu ratio simpangan baku

antar kelompok dengan simpangan baku dalam kelompok. Kuadrat dari

nilai ini adalah nilai statistik F.

n : banyak pengamatan yang digunakan.

call : fungsi yang dihasilkan.

Ldet : menampilkan vektor setengah log determinan matriks dispersi.

Lev : menampilkan tingkatan dari faktor kelompok

class : menampilkan mapping klasifikasi

posterior : menampilkan distribusi posterior

Berikut contoh penggunaan analisis diskriminan kuadratik dengan banyak kelompok adalah 3

dan banyak variabel adalah 4 dan ketiga kelompok mempunyai nilai peluang prior yang sama

Bertho Tantular - 44

Page 45: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

> library(MASS)

> fit <- qda(G ~ x1 + x2 + x3 + x4, data=na.omit(mydata), prior=c(1,1,1)/3))

Menggambarkan Hasil

Semua pengamatan dapat diplot kedalam sebuah gambar dua dimensi dengan mengambil dua

fungsi diskriminan pertama

# Menggambarkan Histogram kedua kategori

plot(fit) # fit from qda

Menggambarkan scatterplot bagi kedua variabel untuk memperlihatkan keanggotaan kedua

kategori. Fungsi partimat( ) dalam paket klaR dapat menggambarkan hasil dari fungsi

Bertho Tantular - 45

Page 46: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

diskriminan linier dua variabel. Perintah-perintah berikut adalah langkah-langlahnya

# Grafik Eksplorasi untuk Analisis Diskriminan Linier

> library(klaR)

> partimat(Ikan.Salmon ~ AirTawar + AirLaut, data=salmon, method="lda")

Selain itu juga bisa dibuat scatterplot dengan menggunakan warna untuk masing-masing

kategori. Untuk itu gunakan perintah-perintah berikut ini.

# Scatterplot

> pairs(salmon[c("AirTawar","AirLaut")], main="Plot Analisis Diskriminan Ikan

Salmon", pch=22, bg=c("red", "blue")[unclass(salmon$Ikan.Salmon)])

Bertho Tantular - 46

Page 47: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

Dari Gambar diatas menunjukkan perbedaan kelompok Ikan Salmon dilihat dari dua variabel

diameter ikan pada saat hidup di air tawar dan diameter ikan pada saat hidup di air laut. Warna

merah adalah Ikan Salmon yang berasal dari Alaska dan warna biru menunjukkan Ikan Salmon

yang berasal dari Kanada.

Bertho Tantular - 47

Page 48: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

MODUL V

ANALISIS KLASTER

1. Pendahuluan

Secara sederhana Analisis Klaster digunakan untuk menentukan pengelompokkan objek

atau pengamatan yang didasarkan atas kemiripan objek. Objek yang berada dalam satu

kelompok merupakan objek yang mirip satu sama lain dan sebaliknya yang berbeda kelompok

merupakan objek yang tidak mirip satu sama lain.Berbagai metode digunakan untuk

menentukan keanggotaan kelompok dalam analisis klaster. Secara umum analisis klaster dibagi

menjadi dua yaitu Analisis Klaster Hierarki dan Analisis Klaster Non-Hirarki.

Data yang digunakan dalam Analisis Klaster dapat berupa data pengamatan yang

berdistribusi Multivariat atau bisa berupa sebuah matriks simetris proximity yaitu kemiripan

antar objek (similarity) atau ketakmiripan antar objek (dissimilarity). Matriks korelasi bisa

digunakan sebagai matriks proximity sebagai ukuran kemiripan sedangakn matriks jarak

(misalnya Euclidian Distance) sebagai ukuran ketakmiripan.

2. Analisis Klaster Dalam R

Software R memiliki beragam fungsi untuk analisis klaster. Dalam bagian ini akan

dijelaskan tiga pendekatan dalam analisis klaster yaitu: Analisis Klaster hierarki agglomerative

dan Metode partitioning (K-means). Beberapa pendekatan dalam penentuan banyak klaster akan

dijelaskan pula dalam bagain ini.

Ilustrasi berikut merupakan penjelasan mengenai penggunaan software R untuk analisis

klaster hierarki. Data berikut dikumpulkan pada 22 perusahaan publik di Amerika Serikat pada

tahun 1975, pada tiap perusahaan diukur variabel-variabel berikut ini:

X1 : Fixed-charge coverage ratio (income/debt)

X2 : Rate of Return on capital

X3 : Cost per KW capacity in place

X4 : Annual load factor

Bertho Tantular - 48

Page 49: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

X5 : Peak kWh demand grouth from 1974 to 1975

X6 : Sales (kWh use per year)

X7 : Percent nuclear

X8 : Total Fuel cost (cents per kWh)

Sumber : Johnson & Wichern 2002 halaman 687

Dengan menggunakan data tersebut perusahaan-perusahaan akan dikelompokkan berdasarkan

kedelapan variabel yang telah diukur.

Hal pertama yang harus dilakukan adalah mempersiapkan data agar dapat dianalisis.

Baris-baris berikut beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mempersiapkan data

> dataku <- na.omit(dataku) # Menghilangkan/menghapus data hilang

> dataku <- scale(dataku) # membakukan variabel-variabel

2. Analisis Klaster Hierarki

Analisis Klaster Hierarki merupakan metode pengelompokkan yang didasarkan atas

konsep kedekatan antar objek. Oleh karena itu matriks jarak merupakan input yang diperlukan

dalam analisis ini. Beberapa metode dalam Analisis Klaster Hierarki adalah sebagai berikut

1. Metode Agglomerative / Metode Pautan (Linkage Method)

a) Pautan Tunggal (Single Linkage)

b) Pautan Lengkap (Complete Linkage)

c) Pautan Rata-rata (Average Linkage)

d) Metode Ward

2. Metode Divisive

Dalam Analisis Klaster Hierarki baik metode agglomerative maupun metode Divisive

menghasilkan suatu diagram dua dimensi yang disebut sebagai dendogram.

Dalam R untuk semua metode agglomerative dalam Analisis Klaster Hierarki dapat

menggunakan baris-baris perintah berikut ini

Bertho Tantular - 49

Page 50: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

# Membuat Matriks Jarak

d <- dist(dataku, method =....)

Dalam hal ini metode diisi dengan jarak yang digunakan yaitu "euclidean", "maximum",

"manhattan", "canberra", "binary" atau "minkowski"

# Analisis Klaster Hierarki

fit <- hclust(d, method=....) # d adalah matriks jarak

plot(fit) # Menggambarkan dendogram

groups <- cutree(fit, k=k) # Memotong Dendogram untuk k

Klaster

Dalam hal ini metode diisi dengan metode klaster yang digunakan yaitu "ward", "single",

"complete" atau "average". Apabila tidak ingin terlihat tahap dalam dendogramnya gunakan

perintah berikut

> plot(fit, hang= -1)

# Menggambarkan Dendogram dengan warna dan banyak klaster ditentukan

rect.hclust(fit, k=5, border="red")

Analisis Klaster untuk data pada ilustrasi diatas menggunakan software R adalah sebagai

berikut

Menggunakan metode Single Lingkage

> publik<-read.csv("public.csv")

> str(publik)

'data.frame': 22 obs. of 8 variables:

$ x1 : num 1.06 0.89 1.43 1.02 1.49 1.32 1.22 1.1 1.34 1.12 ...

$ x2 : num 9.2 10.3 15.4 11.2 8.8 13.5 12.2 9.2 13 12.4 ...

$ x3 : int 151 202 113 168 192 111 175 245 168 197 ...

Bertho Tantular - 50

Page 51: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

$ x4 : num 54.4 57.9 53 56 51.2 60 67.6 57 60.4 53 ...

$ x5 : num 1.6 2.2 3.4 0.3 1 -2.2 2.2 3.3 7.2 2.7 ...

$ x6 : int 9077 5088 9212 6423 3300 11127 7642 13082 8406 6455 ...

$ x7 : num 0 25.3 0 34.3 15.6 22.5 0 0 0 39.2 ...

$ x8 : num 0.63 1.56 1.06 0.7 2.04 1.24 1.65 0.31 0.86 0.62 ...

> publik1 <- scale(publik)

> d <- dist(publik1, method ="euclidean")

> fit <- hclust(d, method="single")

> plot(fit)

Apabila menggunakan metode Complete Linkage

> fit2 <- hclust(d, method="complete")

> plot(fit2)

Bertho Tantular - 51

Page 52: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

Apabila menggunakan metode Average Linkage

> fit3 <- hclust(d, method="average")

> plot(fit3)

Bertho Tantular - 52

Page 53: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

Apabila menggunakan metode Ward

> fit3 <- hclust(d, method="complete")

> plot(fit3)

Bertho Tantular - 53

Page 54: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

Dari keempat metode yang digunakan terlihat menghasilkan Dendogram yang berbeda-

beda, sehingga kita harus memilih metode yang dapat mengelompokkan data dengan jelas.

Katakan saja dalam kasus ini kita akan menggunaka metode Ward untuk mengelompokkan data

kita. Selanjutnya kita akan mengelompokkan data dengan cara memotong dendogram menjadi 3

klaster menggunakan perintah berikut ini

> groups<-cutree(fit, k=3)

> rect.hclust(fit, k=3, border=”red”)

Bertho Tantular - 54

Page 55: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

Dari hasil dendogram tersebut terlihat bahwa setiap kotak merupakan sebuah klaster

dengan anggotanya adalah setiap bilangan yang ada dalam kotak tersebut yang menyatakan

objek atau pengamatan.

Klaster 1 beranggotakan objek ke 2, 4, 5, 7, 10, 12, 13, 15, 17, 20, 21

Klaster 2 beranggotakan objek ke 1, 3, 6, 9, 14, 18, 22

Klaster 3 beranggotakan objek ke 8, 11, 16, 19

Salah satu kelebihan software R dalam Analisis Klaster adalah bisa menampilkan p-

value dari Analisis Klaster Hierarki berdasarkan metode bootstrap. Fungsi pvclust( ) dalam

paket pvclust yang digunakan untuk hal tersebut. Klaster-klaster yang sangat didukung oleh

data memiliki p-values yang tinggi. Tetapi perlu diperhatikan dalam paket pvclust yang

dikelompokkan adalah kolom bukan baris, sehingga data kita harus ditranspos terlebih dahulu.

Berikut perintah yang digunakan untuk fungsi pvclust

Bertho Tantular - 55

Page 56: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

> library(pvclust)

> fit <- pvclust(mydata, method.hclust="ward",method.dist="euclidean")

> plot(fit) # Menggambarkan dendogram dengan p values

> pvrect(fit, alpha=.95) # Menambahkan kotak diantara kelompok

yang sangat didukung oleh data

Dalam modul ini tidak akan dibahas lebih lanjut mengenai penggunaan fungsi pvclust() ini.

3. Analisis Klaster Non Hierarki

Salah satu metode analisis klaster non hierarki atau disebut juga metode partioning yang

paling populer adalah Analisis Klaster K-means. Pada metode ini banyaknya klaster secara

pasti harus sudah diketahui. Sebuah cara sederhana yang dapat digunakan untuk menentukan

banyak klaster yang akan digunakan adalah plot dari jumlah kuadrat dalam klaster (within sum

of squares) dengan banyak klaster yang mana hasilnya mirip dengan screeplot dalam analisis

faktor. Berikut adalah perintah-perintah yang digunakan dalam Analisis Klaster K-Means

# Menentukan Banyak Klaster

> wss <- (nrow(dataku)-1)*sum(apply(dataku,2,var))

> for (i in 2:15) wss[i] <- sum(kmeans(dataku, centers=i)$withinss)

> plot(1:15, wss, type="b", xlab="Banyak Klaster",ylab="Jumlah Kuadrat dalam

Klaster")

# Analisis Klaster K-Means

> fit <- kmeans(dataku, banyak_klaster)

# Menentukan Rata-rata Klaster

> aggregate(dataku,by=list(fit$cluster),FUN=mean)

# Keanggotaan Klaster

> agt_klaster<- data.frame(dataku, fit$cluster)

Data sebelumnya digunakan untuk contoh penggunaan analisis klaster K-means. Berikut

Bertho Tantular - 56

Page 57: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

adalah hasil yang diperoleh dari software R

> wss <- (nrow(publik1)-1)*sum(apply(publik1,2,var))

> for (i in 2:15) wss[i] <- sum(kmeans(publik1, centers=i)$withinss)

> plot(1:15, wss, type="b", xlab="Banyak Klaster",ylab="Jumlah Kuadrat dalam

Klaster")

Dari gambar diatas banyak klaster yang dapat diambil adalah 6 yaitu titik pada saat kurva mulai

melandai. Sehingga analisis klaster K-means adalah sebagai berikut

> fit <- kmeans(publik1, 6)

> fit

K-means clustering with 6 clusters of sizes 6, 1, 4, 3, 5, 3

Bertho Tantular - 57

Page 58: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

Cluster means:

x1 x2 x3 x4 x5 x6

x7

1 0.04105853 -0.4469734 0.4285248 0.7485504 -0.3712261 -0.8536317

-0.2997473

2 -1.91907572 -1.9323833 -0.7812761 1.1034665 1.8468982 -0.9014253

-0.2203441

3 -0.13056613 0.2845910 -1.0422533 -0.7290215 -0.7507124 0.4747076

-0.7146294

4 -0.60027572 -0.8331800 1.3389101 -0.4805802 0.9917178 1.8565214

-0.7146294

5 -0.01133215 0.3313815 0.2189339 -0.3580408 0.1664686 -0.4018738

1.5650384

6 1.35082566 1.4394973 -0.9107532 0.1844205 -0.1413963 0.1880632

-0.2679860

x8

1 1.2132359

2 1.4679800

3 -0.6493932

4 -0.9655756

5 -0.5963464

6 -0.0904546

Clustering vector:

[1] 3 1 6 5 1 6 1 4 6 5 4 1 5 3 1 4 2 3 3 5 1 5

Within cluster sum of squares by cluster:

[1] 23.335588 0.000000 7.182296 9.534465 10.190007 10.152177

Available components:

Bertho Tantular - 58

Page 59: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

[1] "cluster" "centers" "withinss" "size"

> aggregate(publik1,by=list(fit$cluster),FUN=mean)

Group.1 x1 x2 x3 x4 x5 x6

1 1 0.04105853 -0.4469734 0.4285248 0.7485504 -0.3712261 -0.8536317

2 2 -1.91907572 -1.9323833 -0.7812761 1.1034665 1.8468982 -0.9014253

3 3 -0.13056613 0.2845910 -1.0422533 -0.7290215 -0.7507124 0.4747076

4 4 -0.60027572 -0.8331800 1.3389101 -0.4805802 0.9917178 1.8565214

5 5 -0.01133215 0.3313815 0.2189339 -0.3580408 0.1664686 -0.4018738

6 6 1.35082566 1.4394973 -0.9107532 0.1844205 -0.1413963 0.1880632

x7 x8

1 -0.2997473 1.2132359

2 -0.2203441 1.4679800

3 -0.7146294 -0.6493932

4 -0.7146294 -0.9655756

5 1.5650384 -0.5963464

6 -0.2679860 -0.0904546

> agt_klaster<- data.frame(publik1, fit$cluster)

> agt_klaster

x1 x2 x3 x4 x5 x6

1 -0.29315791 -0.68463896 -0.417122002 -0.57771516 -0.52622751 0.04590290

2 -1.21451134 -0.19445367 0.821002037 0.20683629 -0.33381191 -1.07776413

3 1.71214073 2.07822360 -1.339645796 -0.89153574 0.05101929 0.08393124

4 -0.50994695 0.20660702 -0.004413989 -0.21906307 -0.94312798 -0.70170610

5 2.03732429 -0.86288816 0.578232617 -1.29501935 -0.71864311 -1.58142837

6 1.11597086 1.23153991 -1.388199680 0.67756716 -1.74485965 0.62337028

7 0.57399826 0.65223002 0.165524604 2.38116460 -0.33381191 -0.35832428

8 -0.07636887 -0.68463896 1.864910540 0.00509449 0.01895002 1.17407698

9 1.22436538 1.00872841 -0.004413989 0.76723019 1.26965142 -0.14311204

10 0.03202565 0.74135462 0.699617327 -0.89153574 -0.17346558 -0.69269198

Bertho Tantular - 59

Page 60: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

11 -1.97327298 -1.44219805 0.116970720 -1.22777208 1.04516655 2.40196983

12 0.08622291 0.07292013 0.238355430 1.12588228 0.14722709 -0.77748109

13 0.19461744 0.87504152 0.748171211 -0.73462545 1.01309729 -0.48874740

14 -0.13056613 0.56310542 -1.752353809 -1.60883993 -0.59036605 0.21379097

15 -0.83513051 -1.39763576 -0.101521757 1.17071379 -1.07140505 -0.68902999

16 0.24881470 -0.37270287 2.034849134 -0.21906307 1.91103676 1.99351729

17 -1.91907572 -1.93238335 -0.781276132 1.10346652 1.84689822 -0.90142531

18 -0.34735517 0.83047922 -0.441398944 -0.06215278 -0.17346558 0.34534086

19 0.24881470 0.42941852 -1.558138274 -0.66737818 -1.71279038 1.29379583

20 0.46560374 0.47398082 -0.489952828 0.65515141 0.08308855 -0.45832473

21 -0.40155243 -0.95201276 0.869555920 0.90172472 0.08308855 -0.63776215

22 -0.23896065 -0.64007666 0.141247662 -0.60013092 0.85275095 0.33210137

x7 x8 fit.cluster

1 -0.7146294 -0.85168995 3

2 0.7920476 0.82063024 1

3 -0.7146294 -0.07846664 6

4 1.3280197 -0.72581638 5

5 0.2143888 1.68376323 1

6 0.6253007 0.24520824 6

7 -0.7146294 0.98246767 1

8 -0.7146294 -1.42711195 4

9 -0.7146294 -0.43810539 6

10 1.6198267 -0.86967188 5

11 -0.7146294 -0.59994282 4

12 -0.7146294 1.43201611 1

13 2.2749037 -1.03150932 5

14 -0.7146294 -0.92361770 3

15 -0.6610322 0.53291924 1

16 -0.7146294 -0.86967188 4

17 -0.2203441 1.46797999 2

18 -0.7146294 0.01144305 3

Bertho Tantular - 60

Page 61: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

19 -0.7146294 -0.83370801 3

20 1.7329764 -0.72581638 5

21 -0.7146294 1.82761873 1

22 0.8694658 0.37108180 5

Menggambarkan Hasil

Dalam software R memungkinkan kita untuk menggambarkan hasil analisis klaster K-

means. Untuk itu harus menggunakan paket Cluster dan paket fpc.Perintah-perintah berikut

yang digunakan untuk menggambarkan klaster yang terbentuk

> library(cluster)

> clusplot(publik1, fit$cluster, color=TRUE, shade=TRUE, labels=2, lines=0)

Bertho Tantular - 61

Page 62: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

Dari gambar terlihat dengan jelas anggota dari masing-masing klaster dari warna dan bentuk

titik masing-masing klaster.

> library(fpc)

> plotcluster(publik1, fit$cluster)

Bertho Tantular - 62

Page 63: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

Terlihat dari gambar keanggotaan tiap klaster dengan menggunakan angka dan warna untuk

masing-masing klaster tetapi objek yang menjadi anggota klasternya tidak terlihat.

Fungsi lain yang dapat digunakan untuk analisis klaster adalah metode validasi dari

klaster atau lebih tepatnya perbandingan dari dua metode klaster. Fungsi cluster.stats() dalam

paket fpc adalah suatu metode membandingkan kesamaan dua hasil klaster menggunakan

kriteria validasi Hubert's gamma coefficient, the Dunn index dan the corrected rand index.

Baris-basris berikut adalah metode validasi secara umum

# membandingkan 2 hasil klaster

> library(fpc)

> cluster.stats(d, fit1$cluster, fit2$cluster)

dengan d adalah matriks jarak fit1 dan fit2 adalah hasil dari dua metode klaster yang digunakan

untuk data yang sama.

Bertho Tantular - 63

Page 64: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

4. Multidimensioal Scalling

Multidimensional scalling adalh suatu teknik statistika multivariat yang bertujuan untuk

menganalisis kemiripan (similarity) dan ketakmiripan (dissimilarity) antar objek. Hasil dari

analisis multidimensional scalling adalah berupa gambar titik-titik yang mana jarak antar titik

menunjukkan kemiripan atau ketakmiripan. Selain itu penggunaan multidimensional scalling

juga dapat memberikan petunjuk untuk mengidentifikasi peubah yang tidak diketahui atau

faktor yang memengaruhi munculnya kemiripan atau ketakmiripan.

Dalam software R fungsi yang digunakan untuk multidimensoinal scalling dibedakan

menjadi dua yaitu classical multidimensional scalling (Classical MDS) dan nonmetric

multidimensional scaling (Nonmetric MDS). Input data yang dibutuhkan dalam

multidimensional scalling adalah N objek yang diukur (baris) dalam p variabel numerik

(kolom).

Classical MDS

Untuk classical MDS dapat digunakan fungsi cmdscale( ) dengan perintah-perintah sebagai

berikut:

> d <- dist(dataku) # jarak euclidean antar baris

> fit <- cmdscale(d,eig=TRUE, k=2) # dalam 2 dimensi

> fit # menampilkan hasil

Input data adalah dataku dengan N baris dan p kolom

# Menggambarkan hasil

> x <- fit$points[,1]

> y <- fit$points[,2]

> plot(x, y, xlab="Nama Koordinat 1", ylab="Nama Koordinat 2",

main="Classical MDS", type="n")

> text(x, y, labels = row.names(dataku), cex=.7)

Bertho Tantular - 64

Page 65: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

Data mengenai jarak udara antar 12 kota terpilih di amerika serikat sebagai ilustrasi

penggunaan classical MDS dalam software R. Data yang digunakan telah berupa jarak

sebenarnya antar kota. (Johnson & Wichern 2002, halaman 703)

Hal pertama yang mesti dilakkukan adalah menginput data berupa matriks simetris

kemudian diberi nama misalkan airline.csv (dalam format .csv). Kemudian lanjutkan dengan

perintah-perintah berikut ini sehingga keluar output yang diinginkan

> airline<-read.csv("airline.csv")

> names(airline)<-

c("Atlanta","Boston","Cincinati","Columbus","Dallas","Indianapolis","Little

Rock","Los Angeles","Memphis","St.Louis","Spokane","Tampa")

> d<-as.dist(airline)

> d

Atlanta Boston Cincinati Columbus Dallas Indianapolis Little

Rock

Boston 1068

Cincinati 461 867

Columbus 549 769 107

Dallas 805 1819 943 1050

Indianapolis 508 941 108 172 882

Little Rock 505 1494 618 725 325 562

Los Angeles 2197 3052 2186 2245 1403 2080

1701

Memphis 366 1355 502 586 464 436

137

St.Louis 558 1178 338 409 645 234

353

Spokane 2467 2747 2067 2131 1891 1959

1988

Tampa 467 1379 928 985 1077 975

Bertho Tantular - 65

Page 66: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

912

Los Angeles Memphis St.Louis Spokane

Boston

Cincinati

Columbus

Dallas

Indianapolis

Little Rock

Los Angeles

Memphis 1831

St.Louis 1848 294

Spokane 1227 2042 1820

Tampa 2480 779 1016 2821

> fit <- cmdscale(d,eig=TRUE, k=2)

> fit $points

[,1] [,2]

Atlanta -539.553369 295.5910

Boston -1110.896190 -710.4137

Cincinati -361.088094 -232.6231

Columbus -420.410259 -287.8358

Dallas 275.413193 490.9508

Indianapolis -254.115644 -237.7739

Little Rock 3.782515 289.5550

Los Angeles 1704.311998 480.7388

Memphis -118.427684 223.8966

St.Louis -55.803594 -110.0129

Spokane 1654.001584 -817.4730

Tampa -777.214456 615.4001

Output diatas adalah koordinat yang diperlukan untuk menggambarkan ke 12 kota dalam 2

dimensi. Untuk menampilkan gambarnya lanjutkan dengan perintah-perintah berikut ini

Bertho Tantular - 66

Page 67: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

> y <- fit$points[,1]

> x <- fit$points[,2]

> plot(x, y, main="Classical MDS", type="p", pch=20)

> text(x, y, labels = names(airline), cex=0.7, pos=3)

Gambar diatas menunjukkan setiap titik-titik yang berdekatan menunjukkan lokasi kota

yang juga berdekatan begitu pula sebaliknya. Dalam ilustrasi ini memperlihatkan kemiripan

antar objek adalah kedekatan jarak sebenarnya secara geografis.

Nonmetric MDS

Selain untuk data metrik multidimensional scalling juga dapat dilakukan untuk data

Bertho Tantular - 67

Page 68: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

nonmetrik yang disebut Nonmetric MDS. Dalam software R Nonmetrik MDS dapat dianalisis

menggunakn fungsi isoMDS( ) dalam paket MASS. Baris perintah berikkut adalah tahapan

dalam Nonmetric MDS

> library(MASS)

> d <- dist(dataku) # jarak euclidean antar baris

> fit <- isoMDS(d, k=2) # MDS dalam 2 dimensi

> fit # menampilkan hasil

# Menggambarkan hasil

x <- fit$points[,1]

y <- fit$points[,2]

plot(x, y, main="Nonmetric MDS", type="p", pch=20)

text(x, y, labels = row.names(mydata), cex=.7)

5. Analisis Korespondensi

Analisis Korespondensi adalah suatu prosedur grafis untuk menjelaskan asosiasi dalam

tabel frekuensi terutama pada tabel frekuensi dua arah atau disebut juga tabel kontingensi.

Dalam tabel kontingensi terdiri atas I baris dan J kolom. Analisis korespondensi menghasilkan

titik-titik yang diplotkan dalam grafik yang terdiri atas dua set yaitu sebanyak I titik pada set

pertama yang menyatakan baris dan sebanyak J titik pada set kedua yang menyatakan kolom.

Posisi titik pada grafik menyatakan asosiasi antara keduanya.

Analisis Korespondensi secara umum merupakan metode grafik dalam eksplorasi

hubungan antara dua variabel dalam tabel kontingensi, tentunya variabel yang digunakan besifat

kategori. Grafik yang dihasilkan dalam analisis korespondensi merupakan grafik mdua dimensi.

Dengan titik-titik merupakan kategori dari masing-masing variabel.

Dalam software R ada beberapa fungsi yang dapat digunakan untuk analisis

korespondensi salah satunya adalah paket ca. Paket yang dibuat oleh Nenadic dan Greenacre ini

menghasilkan nilai-nilai yang diperlukan dalma analisis korespondensi selain itu juga

menghasilkan grafik yang sesuai. Paket ca dapat menganalisis multiple correspondence yaitu

apabila variabel kategorinya lebih dari dua. Tetapi dalam modul ini hanya dibahas untuk analisis

Bertho Tantular - 68

Page 69: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

korespondensi sederhana yaitu dua variabel kategori saja.

Ilustrasi berikut merupakan contoh data yang akan digunakan dalam analisis

korespondensi mengunakan software R. Data yang digunakan mengenai situs-situs arkeologi

yang ada di amerika selatan. Ada 7 kategori situs (P0, P1, P2, P3, P4, P5, P6) yang digunakan

dalam penelitian ini dan dibagi dalam 4 tipe pottery (A, B, C, D) yang berbeda. (Johnson &

Wichern 2002, halaman 709).

Untuk menganalisis korespondensi data tersebut menggunakan software R pertama-tama

input data dan simpan dengan format csv kemusian gunakan perintah-perintah berikut ini

> situs<-read.csv(“situs.csv”)

> tabel1<-xtabs(y~Situs+Tipe, data=situs) # Membuat tabel

kontingensi

> tabel1

Tipe

Situs A B C D

P0 30 10 10 39

P1 53 4 16 2

P2 73 1 41 1

P3 20 6 1 4

P4 46 36 37 13

P5 45 6 59 10

P6 16 28 169 5

> prop.table(tabel1, 1) # Menhitung proporsi tiap baris

Tipe

Situs A B C D

P0 0.33707865 0.11235955 0.11235955 0.43820225

P1 0.70666667 0.05333333 0.21333333 0.02666667

Bertho Tantular - 69

Page 70: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

P2 0.62931034 0.00862069 0.35344828 0.00862069

P3 0.64516129 0.19354839 0.03225806 0.12903226

P4 0.34848485 0.27272727 0.28030303 0.09848485

P5 0.37500000 0.05000000 0.49166667 0.08333333

P6 0.07339450 0.12844037 0.77522936 0.02293578

> prop.table(tabel1, 2) # Menampilkan proporsi tiap kolom

Tipe

Situs A B C D

P0 0.106007067 0.109890110 0.030030030 0.527027027

P1 0.187279152 0.043956044 0.048048048 0.027027027

P2 0.257950530 0.010989011 0.123123123 0.013513514

P3 0.070671378 0.065934066 0.003003003 0.054054054

P4 0.162544170 0.395604396 0.111111111 0.175675676

P5 0.159010601 0.065934066 0.177177177 0.135135135

P6 0.056537102 0.307692308 0.507507508 0.067567568

> library(ca)

Loading required package: rgl

> fit <- ca(tabel1) # Analisis Korespondensi

> fit # Menampilkan hasil

Principal inertias (eigenvalues):

1 2 3

Value 0.283588 0.170107 0.058786

Percentage 55.34% 33.19% 11.47%

Rows:

P0 P1 P2 P3 P4 P5 P6

Mass 0.113956 0.096031 0.148528 0.039693 0.169014 0.153649 0.279129

Bertho Tantular - 70

Page 71: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

ChiDist 1.215782 0.718887 0.622375 0.805202 0.510045 0.223132 0.755982

Inertia 0.168442 0.049628 0.057532 0.025735 0.043968 0.007650 0.159525

Dim. 1 1.726644 0.710109 0.258106 1.314784 0.278019 -0.147142 -1.360869

Dim. 2 -1.823771 1.482365 1.420528 0.535927 -0.327672 0.209840 -0.514610

Columns:

A B C D

Mass 0.362356 0.116517 0.426376 0.094750

ChiDist 0.608270 0.727924 0.578220 1.355601

Inertia 0.134069 0.061739 0.142554 0.174118

Dim. 1 0.789392 -0.014957 -1.059346 1.766557

Dim. 2 1.065840 -0.869081 -0.163493 -2.271664

> summary(fit) # Menampilkan hasil lainnya

Principal inertias (eigenvalues):

dim value % cum% scree plot

1 0.283588 55.3 55.3 *************************

2 0.170107 33.2 88.5 ************

3 0.058786 11.5 100.0

-------- -----

Total: 0.512481 100.0

Rows:

name mass qlt inr k=1 cor ctr k=2 cor ctr

1 | P0 | 114 955 329 | 919 572 340 | -752 383 379 |

2 | P1 | 96 1000 97 | 378 277 48 | 611 723 211 |

3 | P2 | 149 935 112 | 137 49 10 | 586 886 300 |

4 | P3 | 40 831 50 | 700 756 69 | 221 75 11 |

5 | P4 | 169 154 86 | 148 84 13 | -135 70 18 |

Bertho Tantular - 71

Page 72: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

6 | P5 | 154 274 15 | -78 123 3 | 87 150 7 |

7 | P6 | 279 998 311 | -725 919 517 | -212 79 74 |

Columns:

name mass qlt inr k=1 cor ctr k=2 cor ctr

1 | A | 362 1000 262 | 420 478 226 | 440 522 412 |

2 | B | 117 243 120 | -8 0 0 | -358 242 88 |

3 | C | 426 965 278 | -564 952 478 | -67 14 11 |

4 | D | 95 959 340 | 941 482 296 | -937 478 489 |

> plot(fit)

Titik-titik baris (berbentuk bulat) pada gambar yang berdekatan memiliki profil kolom

yang mirip begitupun sebaliknya titik-titik kolom (berbentuk segitiga) pada gambar yang

berdekatan memiliki profil baris yang mirip. Tetapi kita tidak dapat menginterpretasikan jarak

Bertho Tantular - 72

Page 73: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

antar titik-titik kolom dan baris secara langsung.

# Untuk menggambarkan dengan warna yang berbeda antar kelompok

> plot(fit, mass = TRUE, contrib = "absolute", map ="rowgreen")

6. Analisis Biplot

Analisis Biplot adalah representasi grafis mengenai informasi yang ada dalam matriks

data berdimensi n x p. Dalam Biplot meliputi dua macam informasi yang ada dala matriks data

yaitu informasi mengenai baris yang berarti unit-unit sampling dan informasi mengenai kolom

yang berarti variabel-variabel. Apabila hanya dua variabel saja maka untuk merepresentasikan

kedua informasi ini dapat menggunakan scatter plot. Tetapi untuk variabel lebih dari dua

diperlukan suatu alat yang dapat memberikan informasi mengenai kedua hal tadi yaitu analisis

biplot.

Secara umum Biplot dapat menyajikan posisi relatif n objek pengamatan dengan p

Bertho Tantular - 73

Page 74: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

variabel secara simultan dalam grafik dua dimensi. Sehingga dari penggambaran tersebut dapat

diperoleh informasi mengenai hubungan diantara variabel-variabel, kesamaan relatif dari titik-

titik data individu dan posisi relatif antara individu dengan variabel.

Ilustrasi berikut akan memberikan gambaran mengenai penggunaan Biplot. Data yang

digunakan mengenai 25 Universitas di Amerika Serikat. Dari 25 universitas tersebut diukur

variabel-variabel yang mendukung pada ranking universitas. Variabel yang digunakan adalah

sebagai berikut:

X1 : Rata-rata nilai mahasiswa baru

X2 : persentase mahasiswa baru berasal dari SMA favorit (10 besar)

X3 : Persentase pendaftar yang diterima

X4 : rasio mahasiswa-fakultas

X5 : Nilai harapan belanja tahunan

X6 : Tingkat kelulusan (%)

Data ini akan dibakukan karena ukuran dari variabel-variabel berbeda-beda. (Johnson &

Wichern 2002, halaman 722)

Dalam software R penggunaan Biplot bisa menggunakan fungsi biplot() atau fungsi

bpca() yang terdapat pada paket bpca.

Penggunaan Fungsi biplot()

Input data yang digunakan dalam biplot adalah nilai-nilai komponen utama. Sehingga

penggunaan fungsi biplot() untuk data diatas adalah sebagai berikut

> univ<-read.csv("univ.csv") # membaca data

> univ2<-scale(univ) # Membakukan data

> biplot(prcomp(univ), scale=FALSE) # Analisis biplot

Bertho Tantular - 74

Page 75: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

Penggunaan Fungsi bpca()

Input data yang digunakan dalam biplot adalah nilai-nilai komponen utama. Sehingga

penggunaan fungsi biplot() untuk data diatas adalah sebagai berikut

> library(bpca)

> plot(bpca(univ3, var.scale=TRUE), var.cex=1,obj.cex=1)

Bertho Tantular - 75

Page 76: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

Secara umum hasil dari kedua fungsi ini menghasilkan gambar yang mirip, hanya saja

fungsi bpca() memperlihatkan gambar yang sedikit lebih jelas dibandingkan dengan fungsi

biplot().

Bertho Tantular - 76

Page 77: MODUL I ANALISIS KOMPONEN UTAMA · PDF filePraktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R a) Ada sebanyak p komponen utama, yaitu sebanyak variabel yang diamati dan

Praktikum Analisis Data Multivariat II Menggunakan Software R

DAFTAR PUSTAKA

Johnsom, Richard A, Wichern, Dean W. (2002) Applied Multivariate Statistical Analysis.

Pearson Education International, New Jersey.

Maindonald, John, Barun, W John. (2006) Data Analysis and Graphics Using R – an Example-

Based Approach . Cambridge University Press. UK

http://www.statmethods.net/advstats/

http://cran.r-project.org/ packages/

Bertho Tantular - 77