Top Banner

of 35

Modul Bahtsul Kutub

Jul 09, 2015

Download

Documents

Andy Hadiyanto
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

1 Membaca dan Menerjemahkan Teks Berbahasa Arab 1. Kompetensi Pembahasan ini memberikan kemampuan pada mahasiswa untuk: a.Menjelaskanfaktor-faktoryangperludiperhatikanketikamembacadan menerjemahkan teks berbahasa Arab b.Menerapkan teori-teori penerjemahan dalam membaca teks-teks berbahasa Arab 2. Pendahuluan Membaca merupakan proses transfer informasi dari teks tertulis ke dalam pemahamanpembaca,sehinggamendorongnyauntukmengambilsikaptertentu terkait dengan informasi yang telah dibacanya itu. Ketika yang dibaca adalah teks berbahasaasing,makaprosestransferinformasitersebutsedikitlebihpanjang karenaharusmelaluiprosespenerjemahanterlebihdahulu.Sebagaimanakita ketahui bahwa penerjemahan pada hakekatnya adalah proses transfer ide/ pikiran / gagasan penulis dalam bahasa sumber menjadi ide/ pikiran/ gagasan yang sepadan dalambahasasasaran.Olehkarenanya,halyangpalingpentingdalamsetiap proses penerjemahan adalah bagaimana terjemahan tersebut semaksimal mungkin dapatmengalihkanpikiranseorangpenulisdalambahasaArabkedalam pemahamanpembacadalambahasaIndonesia.Olehkarenaitu,aktifitas penerjemahanseyogyanyatidakhanyadifokuskanpadapengalihbahasaansaja, tetapi lebih dari itu penerjemahan harus mampumembuat pembaca mengerti dan menangkap pesan si penulis secara maksimal.Berkaitandenganupayapengalihanpesan/ide/gagasanpenulisdari bahasa Arab ke dalam pemahaman pembaca dalam bahasa Indonesia, maka perlu diperhatikanhal-haltekhnissebagaiberikut:1)Faktor-faktorpenerjemahan,dan 2) Kasus-kasus dalam proses penerjemahan.2 Makalahsederhanaini,akanmenjelaskanduahaldiatassecarasingkat dengan memberikan beberapa contoh praktis. 3. Faktor-Faktor Penerjemahan Adahal-halyangperludiperhatikanolehpenerjemahketikaakan melakukanprosespenerjemahan.Hal-haltersebutmerupakanfaktor-faktor pendukung keberhasilan penerjemah dalam mentransfer gagasan penulis ke dalam bahasasasaran.Namunsebaliknya,apabilafaktor-faktortersebuttidakdimiliki olehsipenerjemah,makaiaakanmenjadifaktorpenghambatdalam penerjemahan. Secara umum terdapat dua faktor yang harus diperhatikan oleh penerjemah ketikaakanmenerjemahkanteksberbahasaasingkedalambahasalainnya. Faktoortersebutadalah:1)faktor-faktorkebahasaandan2)faktor-faktornon kebahasaan.Faktorkebahasaanadalahhal-halyangterkaitdenganpenguasaan segalaaspekkebahasaan,baikdalambahasasumberataupunbahasasasaran. Adapunfaktornonkebahasaanadalahhal-halyangterkaitdenganwawasansi penerjemahtentangsenimenterjemahdantentangkandunganteksberbahasa asing tersebut. A. Faktor-Faktor Kebahasaan Adapunfaktor-faktoryangterkaitdenganaspek-aspekkebahasaanyang harus diperhatikan dan dikuasai dengan memadai oleh penerjemah adalah: 1) Kosa kata () TidakmungkinkitaakandapatmenerjemahkanteksberbahasaArabke dalam bahasa Indoenesia dengan baik dan benar, apabila kita tidak memiliki kosa kata(mufradaat)yangmemadai,baikdalamkeduabahasa.Sebuahkosakatadi dalamkamusternyatamemilikibeberapamakna,baikdalambentuksinonim (mutaraadifaat),antonym(adhdaad),maknaleksikal(manaamujamy),ataupun makna fungsional dalam struktur kalimat (manaa maqaamy). 3 Dalammenerjemahkanteks-teksberbahasaArabkedalambahasa Indonesia,kitamembutuhkansebuahkamusyangkayadenganuraiantentang tebaranmaknasuatukosakatadalambahasasasaran.Bahkankitaperlumelihat pulakamus-kamuskontekstual,untukmelihatmaknafungsionalkosakata tersebutdalamberbagaivariasikalimat.Misalnyakatatidakselamanya berartibersaksisebagaimanakitapahamidalamkontekssyahadatselamaini. Namun ia bisa berarti : a) Mengikuti b) Melihat c) Menyatakan/ menegaskan d) Bersaksi Demikian pula dalam memahami kata-kata sambung dalam bahasaArab yangmemilikibanyakkemungkinanpadanandalambahasaIndonesia,misalnya katabi(),yangbiasanyadipahamidengankatadengan,padahalbanyak kemungkinan maknanya, antara lain: a)dengan ( ) b) Pada/ di ( ) c) Atas () 2) Idiom ( ) Adalahungkapan-ungkapanyangmemilikimaknayangtidakmungkin dipahamihanyadenganmemahamimaknakata-perkatasecaraterpisah.Idiom dalam bahasa Arab memiliki dua model: 4 a) kata kerja dan kata sandang secara bersamaan (fiil wa harf jar), misalnya:, , atau saja, begitu pula kata saja, , atau , masing-masingkatadiatasakandipahamisalah(tidakpaspemahamannya)apabila diterjemahkansatu-persatu.Olehkarenanyapenerjemahharusmengetahui secarapastikemungkinanmaknayangterjadiakibatpenggabunganfiildan harf jar ini, dan ini hanya akan bisa diperoleh dengan mengakses kamus-kamus yangmemberikancontoh-contohpenggunaankata-katatersebutdsalam kalimat. b) Ungkapantertentuyangmencerminkanbudayapenuturnya.Iabisaberupa perumpamaan,metaphor,dansebagainyayangharusdipahamiberdasarkan kontekssosiologisdanbudayamereka.Dalamhalini,penerjemahharus mengalihkanungkapaninikedalamungkapanserupayangsesuaidengan budaya pembaca. Ungkapan misalnya tidak akan kita pahami apabilakitaartikanpedangtelahmendahuluikeadilan,ungkapaninilebih tepatditerjemahkanmenjadinasisudahmenjadibuburdalambahasa Indonesia,karenaungkapandiatasdalamfoklorArabmenjadiungkapanbagi kesalahanyangsudahterjadidantidakbisadiulangkembaliuntuk memperbaikinya. Begitu pula ungkapan tidak akan dengan tepatdipahamiapabilakitaterjemahkanmenjadisebelummemanahtempat busurdiisiterlebihdahulukarenaungkapaninidalamfoklorArabdipakai untukmenunjukkankeharusnbersiapdirisebelumelakukansesuatu,sehingga lebih tepat diterjemahkan menjadi sedia payung sebelum hujan. 3) Pola-pola Kata (struktur morfologis) Merupakan keharusan bagi penerjemah, untuk memahami dan menguasai pola-polakatadanimplikasipemaknaanya,karenakesalahanmenebakakar kata atau pola kata akan berimplikasi pada kesalahan penerjemahan kata tersebut. PernahsuatuketikaseorangpenceramahagamadiTVsedangmenjelaskan 5 pengertian taqwa, lalu dia mengatakan bahwa taqwa berasal dari kata qawiya yang berartikuat,tangguh,dansebagainya,lalumulailahiamengeksplorpengertian taqwadariqawiyasampaiselesaiceramahnya.Sungguhtragisapabilakitasalah menebak akar kata. Tidakhanyaitu,penerjemahharusmenyadaribahwasetiapperubahan strukturataupolaakanmengakibatkanperubahanmakna,yangbisajadimasih berdekatan tetapi kadangkala sangat berjauhan ( ). Kata qabila () berbeda maknanya dengan aqbala (), qaabala (), qabbala (), dan istaqbala (), meskipun kesemuanya berasal dari satu akar kata q-b-l.Untukitupenerjemahharusjelimelihatimplikasiperubahanmaknaakibat perubahan struktur dalam penerjemahan. 4) Kedudukan kata dalam kalimat dan model-model kalimat (struktur sintaksis) Faktorkebahasaanterakhiryangharusdikuasaiolehpenerjemahadalah kemampuanmelihatkedudukankatadalamkalimat.DalambahasaArab kemampuanmelihatkedudukankatadalamkalimatterindikasidengan kemampuanuntukmengIrabkata-katatersebutdalamsuatustrukturkalimat. Dengan kemampuan ini penerjemah mengetahui secara pasti kata-kata mana yang berkedudukansebagaisubyek,predikat,obyek,atauketerangan,sehinggahasil terjemahannyatidakmembingungkanpembacanya.KesalahanIrabseringkali menimbulkan masalah besar, misalnya ketika kita salah membaca yang seharusnya dibaca wa iz ibtalaa Ibraahiimarabbuhu, tetapi kita abaca wa izibtalaaIbraahiimuRabbahu.YangpertamaIbrahimsebagaiobyekdanAllah sebagaiSubyek,artinyaAllahlahyangmengujiIbrahim.Yangkedua,Ibrahim sebagai subyek sedangkan Allah sebagai obyek, artinya Ibrahimlah yang menguji Tuhan.6 Terkadangpula,penerjemahkehilangankontekdenganIrabyangdia lakukankarenaternyatakalimattersebutbanyakdiselingiolehkalimat-kalimat atau kata-kata lain yang membuat subyek terpisah jauh dari predikat, atau predikat terpisahjauhdariobyekdansebagainya.Untukitupenerjemahharusmenyadari terlebihdulupola-polakalimatyangdipakaipenulis,apakahiatermasukpola sederhanaataukompleks?Disinidituntutkejelianpenerjemahuntuk membedakan mana yang pokok (utama) dan mana yang sekedar tempelan.Permaslahan-permasalahan di atas baru sekedar permaslahan pembacaan yangberimplilkasipadapemahamanpenerjemahterhadapteks.Permasalahan berikutnyaadalahbagaimanamenyampaikanpesanyangsudahterformatdalam strukturgramatikaArabtersebutagardapatdipahamidalamstrukturbahasa Indonesia, karena adanya beberapa struktur gramatika yang berbeda antara kedua bahasa.Sebagaicontoh,polakalimatyangbiasadalambahasaArabadalah Predikat-SubyeksedangkandalambahasaIndonesiaSubyek-Predikat,dalam kasus ini, ketika hendak menerjemahkan ke dalam bahasa Indonesia maka pola P-S harus diubah menjadi S-P, kecuali pada kasus-kasus khusus.B. Faktor-Faktor Non Kebahasaan Faktor-faktornonkebahasaanyangpentingdiperhatikanoleh penerjemah adalah: 1)Penguasaan terhadap teori dan metode terjemah Penerjemahharusmengetahuiadabeberapatehnikyangbiasdilakukan ketika menerjemahkan. Tehnik-tehnik tersebut adalah: a)Taqdiim,yaitu memajukan suatu kata atau ungkapan dalam teks bahasa Arab ketika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Seperti dicontohkan di atas, bilakalimatbahasaArabberstrukturP-S,makadalamterjemahanSharusdi taqdiim(dimajukan).Misalnya:dalamterjemahannyakata MuhammadharusdikedepankanatasqaraasehinggamenjadiMuhammad telah membaca buku itu bukan telah membaca Muhammad akan buku itu7 b)Takhiir,yaitumemundurkansuatukataatauungkapandalamteksbahasa ArabketikaditerjemahkankedalambahasaIndonesia.Dalamkasusdiatas telahterjadipentakhiiran(pemunduran)predikatyangdalambahasaArab terletakddepansubyektetapidalambahasaIndonesiamenjadidibelakang subyek.Seringkalikontekskalimatmenghendakibeberapakomponen kalimatditakhiratauditaqdiimkankarenafactorbudayabahasaseperti: (pulang-pergi), (siang-malam), (nabi yang paling utama) dan sebagainya. c)Hadzf,yaitupenghilangansuatukataatauungkapanyangadadalamteks bahasa Arab ketika diterjemahkan ke dalam bahasaIndonesia.Ini bisa dilihat ketikakomponenpenyusunkalimatyangsemulaberjumlahlebihbanyak ketikaditerjemahkanmenjadiberkurangjumlahnya.Contoh:(2 kata) menjadi memancing (1 kata),(5 kata) menjadi Allah menghilangkan cahaya mereka (4 kata). d)Ziyadah,yaitupenambahansuatukataatauungkapanterhadapterjemahan teksArabdalambahasaIndonesia.Artinya,strukturkalimatataukatayang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi bertambah. Misalnya: (2 kata) diterjemahkan menjadi sebuah buku yang baru (4 kata),(2kata)diterjemahkanmenjadiHasanadalahseorangmahasiswa(4 kata). e)Tabdiil, yaitu perubahan makna secara total terhadap teks bahasa Arab ketika diterjemahkankedalambahasaIndonesia,sehinggateksterjemahannya nampakberbedamaknanyadenganteksaslinya.Sebagaicontohadalah ungkapan-ungkapan peribahasa seperti lebih tepat diterjemahkanmenjadikeledaitidakakanterperosokkedalamlobangyang 8 sama dua kali,lebih tepat diterjemahkan menjadi sesuatu yang mustahil. 2)Latar belakang tema Disampingpenguasaanakanteoritarjamah,penerjemahharuspula memahamitemaatautopikteksyangakanditerjemahkan.Apabilaakan menerjemahkanteksFiqh,makaiaharusmemilikiwawasandanpemahaman yang memadai tentang fiqh, begitu pula jika akan menerjemahkan masalah tehnik, maka ia harus memahami hal-hal berkaitan dengan tehnik. Hal itu karenabidang yang berbeda memiliki peristilahan yang berbeda pula.IstilahdalamteksberbahasaArabyangmendeskripsikanajaran KristententunyatidaktepatditerjemahkanmenjadisholatdalamtradisiIslam, akantetapilebihtepatditerjemahkandoaataumissa.Istilahdalam sains tentunya berbeda dengan penerjemahan di Tasawuf. 3)Konteks budaya Faktornonkebahasaanterakhiryangharusdikuasaipenerjemahadalah pemahamantentangkonteksbudayayangdipergunakandalamteksyangakan diterjemahkan.Mengingatbahasaadalahcerminanbudayadanlogika penggunanya,makamenerjemahkanteksArabharusdibarengidengan pemahamanbudayaArab.Melaluipemahamankeduabudayayangberbedaitu, makadalamprosesterjemahterkadangharusdilakukanprosestransformasiteks ArabagarsesuaidenganbudayabahasaIndonesia.Dalampenerjemahan misalnya,harusdilakukanperubahanmaknamengingatperbedaan budaya Arab dan Indonesia, sehingga ungkapan tersebut lebih tepat diterjemahkan dengan waktu adalah uang. 9 4. Penutup MembacateksberbahasaArabmemerlukanpemahamantentangkiat-kiatpenerjemahanyangbaikdanbenar,sehinggagagasanyangtertuangdi dalamnyadapatdipahamidandisikapidenganbaikdanbenarpula.Kelemahan yangpalingmenonjoldalampembacaandanpenerjemahanteks-teksberbahasa Arab selama ini adalah keterikatan terhadap penerjemahan harfiah,penerjemahan bersifat parsial, dan pengabaian terhadap perbedaan konteks budaya kedua bahasa. 5. Latihan 1) Apakah faktor-faktor yang harus diperhatikan ketika kita akan menerjemahkan teks berbahasa Arab? 2) Jelaskan apa yang dimaksud dengan teknik-teknik penerjemahan? 3)Bagaimanaandamenerjemahkankalimatberikutdenganmenggunakankiat dan teknik yang telah dipahami? 1 )2 ) 3 ) 10 TEKS I : TAKWA 1.Kompetensi Setelah mempelajari pokok bahasa ini, mahasiswa diharapkan mampu: a.Membaca teks tentang takwa dengan baik dan benar b.Menerjemahkan teks tentang takwa dengan baik dan benar c.Memahamipengertiantakwasecaraetimologisdanterminologismenurut rujukan-rujukan utama dalam literatur Islam. d.Menjelaskanvariasipengertiantakwadalamayat-ayatalQurandanal Hadits sesuai dengan konteksnya masing-masing e.Menjelaskan implementasi takwa dalam konteks modern 2.Teks Bacaan : ) ( )( : ( ).)( ) ( : )(: : ( : 11 ( ) 24 ) . : : : : . : : :. : : : . : . : 1 - : E_GC^4C +EEL-W-O4>- :+4O _ ]).4O^Ee gO4NOO- v7/E*_1g4N ^ ( 1 )12 2 - : Nj)O46NC Oj^UE^-^EOO) ;}g` j@O^`_O>4N }4` +7.4=EC ;}g`jg14:gN upW-+OO^ +O^^ 4O) ) 4^pOE> ^g ( 2 )3 - : C4^OU4*OEC ^}4Ng--g-- W ~ "Og-eOg~4O4` +EE4Ug;-gE^-4 "^14GO^- p) W-O>>VON1+:^- }g` E-jOO_O}4 O^- ^}4`_E>- W-O>4VONO+l^- ;}g`E_)4O _W-OE>-4 -.-:^UE ]O)U^> ^g_ ( 181 )4 - : 13 Ep) =}Cg~-.- 4pOO_74C_>4O; ELgN Oc4O*.- Elj^q4g~-.- =}E4-^`- +.-g4OU~ O4O^+-Ug __ E4Og^E` vO;_4v1g4N ^@ ( 3 )5 - : ElgO }4`4 gENC4OO^EE- *.- E_^^)}g` O4O^> OU^-^@g ( ): : 1 - 2 - 3 - . : 14 : ) ( . : 1 - .- ^ ElgOCU4-:^- =UuC4O O gOOg OO1- =}1+Ug ^g4g~-.- 4pONLg`uNCjU^O4^) 4pONONC4E_OUO- 44_4L^~Ee4O 4pOgLNC^@ 4g~-.-4 4pONLg`uNC.Eg 4@O^q El^O).4`4 4@O^q }g` El)Ul~jE4O=E)4 N4pONLg~ONC ^j Elj^q15 _O>4N O1- }g)` )_)O WElj^q4 N-]O)U^^- ^) ( 1 - 5 )2 - "^1- O^- pW-Oe4O> 7E-ON_N 4:g~-)O;E^-@O^E^-4 O}4O^- ;}4` =}4`-47*.) gO4O^-4@O=E-gOE:j^UE^-4U4-^-4=}jO)EL-4 O4-4744E^- _O>4N gO)O:NOOjO _.O^-_OE4-41^-44-=OE^-4 4^-4O):OO-4-)-j*.OO-4 O)4~@O- 4~4E_OUO- O4-474E_OEO- ]OO^-4g-g;_E) -O)W-E_4N W4)OO-4 O)g7.Ec4l^-g7.-O--4 4-g416 +E4l^- Elj^q4g~-.- W-O~E= WElj^q4 N-4pO+-^- ^__ ( 177 )3 - W-EONNjOEc4 _O)E4Og^4` }g)` :)OOE4E_4 E_O4N4OEOO- OO-4;OgNq 4-+-Ug ^@@4g~-.- 4pOgLNC O)g7.-O-O- g7.-O--44-ggE:^-4E^^O4^- 4-gE^-4^}4N +EE4- +.-4OUg47 --gLO^-^@j -g~-.-4 -O)W-OUE O4= uW-EOU =O^W-NOEO -.-W-NOE^4-c)_)O+^7Og }4`4NOg^4C O+^e~.- )+.- 4 W-GO^NC _O>4N4` W-OUE -4]OU;4C ^@)Elj^q -74.-4OE_E4Og^E` }g)` )_)O17 eE4E_4 O@O^_` }g`E_g^4` NOOgu+--g)-E= OgOg _=ug^4 NO;_4-)-gE^- ^@g ;~;eUE= }g` 7)U:~ cW-+OOO O) ^O-W-NOO^ E-^OE 4p~EO4:4N 4-)O^-^@_ -EOE- p4O4+EE4Ug O4-4OgNO4`4 --+-Ug^@g ( 133 - 138 ) 1 - O4 -47.E_ Oc4O;}g)` g4gN *.- -g-=N`Eg _E4` EO4:4^ -C@O=}g)` 4g~-.- W-O>q=U4-^- =U4 *.-47.-4O4 g-jOO__^^WE ]OU;4C^ W-ON4lE>-4 4`W-OUu-> -gC4OO=-_O>4N lUN` =}E^OUc W4`4 4OE }E^OUc18 O}4 --gC4OO=-W-NOEE 4pOggUENC"EE4- 4OpO- .4`44@O^q O>4N u-E:UE^-)4:) =NOE- VNO4`4_ 4`4 pEggUENC ;}g`4 _/4EO O4C E^^)}^4 OE4u-g E O'> W4pO^UE4-41 E_u4g` 4`]O~@OENC gO) 4u-4g7OE^- gO_uEe4 _4`4 - 4jO._) gO);}g` EO ) p^O))*.- _ 4pO+-E4-4C4 4`-OO_4C 4 _NEL4C _;4 W-O)U4N ^}E+O.4O4;-- 4` +O O)jE4O=E- ;g` -UE= _w^-):4 4` W-u4OE-gO) _=O^ _ OW-O+^ ]OU;4C ^gO4 _^^ W-ONL4`-47W-OE>-4 O4OVE;}g)` g4gN *.- OOE= W O-W-O+^~E ]OU;4C ^@ ( 101 - 103 )19 2 - EE4LN_ 7^OU4 p)N7+^^UC 47.=Og)4- 4` O}-OOOE> uW-O@O^> O}_ LO_C@O _O}-ONg4`4 O>4N;7cO+^- ++OE~ O>4N4)Og^^- ++OE~4-4` +Ou+E^) WEO O>4N 4-gLO+^-^g@g p)4 O}-O+^^UC}g` :~ p O}-OOOE>;~4 +;4O O}+OLO_C@O -g4 4` u7+;4O) p ]Ou4C uW-4Ou4C Og~-.-jg4O) 7EE^NN^E~g)L- _ p4W-EOu> C4O^~O4O^+-Ug _ 4 W-+O=O4>;_E^- 74LuO4 _ Ep)-.- E) 4pOUEu>NOO4 ^g@_ 1 - /j_4:4C Cg74O)W-NO7^O- =/Eug^/-- e;Eu^20 7^OU4 O)E+47+-U_ O>4N4-gUE^- ^j_W-OE>-4 4`O4C O@O^_` R^4^ }4N ^^^6*^OE- 4 N4:^NC Ogu+g`OEEE- 4 7OuNCOgu+g` ;4N 4 -4pNO=LNC ^jg ( 47 - 48 )2 - O4 Ep u--O4O^- W-ONL4`-47W-OE>-4 4L4-EjgOU4N eE4O4 =}g)`g7.EOO- ^O-4}4 W-O+OOEe_4^'O E)W-O+^ 4pO+lO'4C ^_g=}g` Nu- -O4O^-p g4Og>4C 4Lc46-414 -4 4pOj*.4^^__ =}g`4 Nu--O4O^- p _4Og>4C4Lc4 /4^ -44pO+lEU4C ^_gW-ONLg` 4O-:4` *.- _E }4`4C 4O-:4` *.- )21 NO^- 4p+OOEC^-^__ ( 96 - 99 ) 1 - ;}g`4 u- U4-^-;}4` p) +OuL4`> OCL)jg1ENC El^O)_u4g`4 ;}E` p) +OuL4`>OE4Cg) jg1ENCEl^O) ) 4` =e^`1gO^OU4N Vj*.~ ElgO_^^) W-O7~ "^14L^1U4N O) =}j1g)`1-O):Ec ]O7O4C4 O>4N*.- =O^- -4]OU;4C ^_) _O>4 ;}4`_Ou jg;_E)_OE>-4 Ep) -.-OUNC 4-+-^- ^_g ( 75 - 76 )2 - uO; _>4N 4`4pO7O4C ;E)OlEc4g;O4 El)4O :~;vOUC +;O=- :~4OgjNO7N W ;}g`422 ^ ^@ 4 EpO>El^O4[^O4N _O) 4`4Lu+-4` gO) ~w}4^egu+g)` E4Ou-EejE_O41O4^- 4Ou^O-;eg+g-^4Lg gO1g _7-^ejO4 El)4O OOE=_O4 ^@ ON`4ElUu- jE_OUO)uOC;-4 OgOU4 W ElU4*Oe +~^ejO W }^4+El~NeO4^ O4:E^-4 O4O^+-Ug^@g ( 130 - 132 ) 1 - 4~ _/EE>4O4N ]O7)O;+C ^Nj)O46NC Oj^UE^-^EOO) ;}g` j@O^`_O>4N }4` +7.4=EC ;}g`jg14:gN upW-+OO^ +O^^ 4O) ) 4^pOE> ^g ( 1 - 2 ) 1 - *.4 4` O) g4OEOO-4`4 O) ^O- ;44L^1O4 4g~-.-W-O>q =U4-^- }g`:)U:~ 7+C)4 pW-O4>- -.- _ p)4W-NO'> Ep) *. 4` O)g4OEOO- 4`4 O)^O- _ 4p~E4 +.-OgLEN -41gEO ^@ (131 )24 2 - O4 -O4O> ^O) W-Og~N_O>4N jgj4O _ 4~"^1 -EOE---E^) _ W-O7~_O>4 4L)4O4 _ 4~W-O~7O =-EOE^-E) +L7 4pNO'>^@ ;~ 4OOE= 4g~-.-W-O+OOE g7.)U)*.- W -/EEO -O)Ng^47.~E} O4NOO-LO4^4 W-O7~E4>4O;OE4C _O>4N 4`4L;CO OgOg -44pOUg^4 -4O-Eeu_O>4N g-jOO_ _ 47.Ec 4` 4p+O@O4C ^@4`4 7E_O4OE^-.41u^O.- ) _UgO;_4 W +O-O-47E4O=E- OOE=4g~--g 4pO+-4C E4pOUu> ^@g ( 30 - 32 ) 25 1 - -g~-.-4 W-7OC+`--4O4` -4O-4Og-6O^4 C@O^>4-u-4 --gLg`u^--41=O)4 ;}Eg4O~4 -.- N.Oc4O4}g` N:~ _ O})U414up) .4^u14O )_/E_O^- W +.-4Og;4C gE+)]O+O ^_ >gOOg -44 _ NOE-"]cq O>4N O4O^+--;}g` E `O4C O-EO p4O> gOOg _ gOOg ~E}jO]Oclg47 p W-NOO_C4-4C _+.-4 OUg47-@O)-_-C^- ^g;}E wOc+O4L4O^[+ _O>4N O4O^>;g` *.- p4O;jO4 NOOE= ;}E` "Oc +O4L4O^[+_O>4N EE- NON_ OE-4OOgu+ gO) O) jO4^4-E_E_ +.-4 Ogg44O^- --g)U--^_ ( 107 - 109 )26 2 - ;- _@4O +.- ^}4N--gLg`u^- ^O)C4^ON)C4lNC =e^4`jE4OEO=- =)UE 4` O)jgjOU~ 44O^O4L1OO- jgOU4N_4:4 wu- 4:C@O~^g =g^44`4 LE4OOgVEOg4+7O4C 4p~E4+.- -OC@O4N VOEO ^_N7E4N4 +.- =g^44`LE4OOgV Og4+7O>OE 7 jOE-O-E4 EOguC +EEL-744N 4pO74-g4 LO4C-474-gLg`uUg74Cg;_4C4 1C4OVO4OG` ^gO4Ou=q4 W-+Og^>OgOU4 ;~ EO~4 +.-Ogj _ 4p~E4 +.- _O>4N] 7/E* -6OCg~ ^gO4 N7U4~ 4g~-.-W-NOEE W-+O-4O4O4u1- ]_=Og4 4 -LOO4^ ^ggOELc *.- /-- ;~27 ;eUE= }g` N:~ W }4E_` gOELOOg *.-1ECgl> ^g@ 4O-4Og~-.- O-E _4CguC744N 74CguC4 gu+4N^};C4l) O-4` }g` gu4up 74OE^)_^1U4 _ 4p~E4 +.-E) 4pOUEu> -OO4^gj N- -g~-.-W-NOEE O=4 ^}4NgOE^- g-4OEC^-EO;E-4 O7u4` pEuUl4C N--g4E` _ O4~E}jO 4pONLg`uG`E7.=O)e4 e4Lg`uG` --OUu> p -O7*C>74lO+- _u4g)` EOEE`)OO4) Ug W =;NOg+.- O) gOg4uO4O }4`+7.4=EC _ O W-OU+C4O>4LOOE -g~-.-W-NOEE _u4g`-EO4N 1g ^g)^O) EE_ -g~-.-W-NOEE O) N)_)OU~OE1gO4^- OE1gEO28 gOE1)U)_E^- 44O^+.- +O4-4[O:Ec _O>4Ng).Oc4O O>4N4--gLg`u^-_4`4O^4 OE)UO4O^+-- W-EO+^~E4E-EO Ogj E_Uu-4 _]~E4 +.- ]7)7/E* VO)U4N ^gg ( 18 - 26 ) 1 - El^^O74C CUwU> 4g~-.-W-NOEE O) gU):^-^_g /744` 1)U~ O_.44` NeELE_E_ _"^-)4 1E_)^- ^__^} 4g~-.- W-OE>-_+4O +O eE4E_O@O^_` }g` 4g^4`NOE_u^- -g)-E=OgOg L+O+^ ;}g)` g4gN *.- 4`4 E4gN *.- OOE=jO-4O=g ^_g ( 196 - 198 )2 - geELE_ p;4N /-- E4N4}EuOO- +E14lgNjU^O4^) _ +O^^) 4p~E29 +;N4 =Og>4` ^g 4pONEOEC OgOg -O^) VUEc W +O4_~^ejO OgOg LE4O'+=Og=4N4 ^gg ElUg>OELO_^- /-- [jOO+^;}g` 4^g14:gN }4` 4p~E=O> ^g@ 4`4 NEO464-4^) @O^`) El)4O W +O4` 4u-4 4LCguC 4`4E4EUE= 4`4 -u-4 ElgO_ 4`4 4p~E ElG4O =OOe^gj ( 61 - 64 ) 1 - : ( 2578 )2 - : ( 616 )30 3 - : ( 1417 )4 - : ( 82 - 3 )5 - :: ( ) : 31 ) ( () . : . : ) ( 3.Kosa Kata Baru 1 - 2 - - 3 - 4 - - 5 - 4.Latihan 1 - 2 - 3 - : 4 - 5 - 32 TEKS 2: AMANAH1.Kompetensi Setelah mempelajari pokok bahasa ini, mahasiswa diharapkan mampu: a.Membaca teks tentang amanah dengan baik dan benar b.Menerjemahkan teks tentang amanah dengan baik dan benar c.Memahamipengertianamanahsecaraetimologisdanterminologis menurut rujukan-rujukan utama dalam literatur Islam. d.Menjelaskanvariasipengertianamanahdalamayat-ayatalQuran dan al Hadits sesuai dengan konteksnya masing-masing e.Menjelaskan implementasi amanah dalam konteks modern 2.Teks Bacaan : ) ( . : :..^O)4 4LUEE_ =e^14l^-LO414` +EELUg 4L^`4W-7OgC+`-4 }g` gE`=g-4O) O">=N` W.4^;)_4N4 -O)=g-4O) OgEc)4 p33 -4O)-_C =/^O44-gj*.-CUg--gE^-4 ;7OO-4g1OOO- ^g) ( 125 :) . : W-EOUu-4.E^^ :74O^`7u4 O4Lu-g ]4-.- +E4gN vO;_ _1g4N^gg ( 28 :) ^^)E4;4O4N O4^4`- O>4Ng4O4OO- ^O-44:^-4 -u-4 pOg+Ug^4 =}^E;-4Ogu+g` E_U4EO4 }=O^e"-W +O^^) 4p~E 4`OU LO_E_^_g ( 22 ) . )( 34 : . 3.Kosakata Baru 4.Latihan 35