Modul Admin Server Rev Peb13

Membangun Server Linux ........................................................................................................................................................................................... 1

DAFTAR ISI

Kata PengantarDaftar IsiDaftar IstilahA. MEMILIH APLIKASI UNTUK SERVER............................................................................4

1. Pengertian Server...............................................................................................................42. Konsep Server Komputer...................................................................................................53. Jenis OS Server / Jaringan..................................................................................................74. OSI Layer...........................................................................................................................95. Jenis Aplikasi Server dan Fungsinya................................................................................13

B. MEMILIH SISTEM OPERASI UNTUK JARINGAN........................................................151. Bagian Sistem Operasi (OS) Server.................................................................................152. Upgrade Kernel................................................................................................................173. Sistem File dan Perintah Linux .......................................................................................174. Install OS Server..............................................................................................................26

C. MEMILIH KOMPONEN SERVER.....................................................................................341. Fitur Layanan Web (HTTP)..............................................................................................342. Fitur Layanan Domain (DNS)..........................................................................................353. Fitur Layanan IP Otomatis (DHCP).................................................................................354. Fitur Layanan Surat Elektronik (e-Mail)..........................................................................355. Fitur Layanan Akses Jaringan (Proxy).............................................................................356. Fitur Layanan Basis Data (Database)...............................................................................357. Fitur Layanan File (FTP)..................................................................................................35

D. MENETAPKAN SPESIFIKASI SERVER..........................................................................351. Spesifikasi Hardware server ............................................................................................362. Perencanaan hardware server...........................................................................................39

E. MEMBANGUN DAN MENGKONFIGURASI SERVER..................................................391. Instalasi Debian Server Text.............................................................................................392. Instalasi dan Konfigurasi Apache2...................................................................................393. Instalasi dan Konfigurasi Bind9.......................................................................................394. Instalasi dan Konfigurasi Dhcp3-Server..........................................................................405. Instalasi dan Konfigurasi Proftpd.....................................................................................406. Instalasi dan Konfigurasi Postfix.....................................................................................407. Instalasi dan Konfigurasi Mysql-server...........................................................................408. Instalasi dan Konfigurasi Squid.......................................................................................40

F. MENGUJI SERVER.............................................................................................................401. Menguji semua Fitur Server dari Server/Localhost.........................................................402. Menguji semua Fitur Server dari Client...........................................................................40

G. MEMONITOR KINERJA JARINGAN ..............................................................................401. Monitoring server,............................................................................................................402. Analisa kinerja server dan jaringan..................................................................................413. Menerapkan efisiensi dan pengamanan server dengan IDS / Snort.................................41

Daftar Pustaka

Debian 6.0 Squeeze .............................................................................................................................................. [email protected]


DAFTAR ISTILAH



A. MEMILIH APLIKASI UNTUK SERVER

Di era Teknologi Informasi sekarang ini manusia dituntut untuk

mendapatkan segala informasi dengan mudah, cepat, dan akurat. Selain itu

juga harus dapat menyimpan informasi / data pribadi yang dapat diakses

dengan mudah, cepat pula serta tidak mengenal jarak dan waktu. Dengan

kata lain manusia membutuhkan informasi yang cepat dan akurat serta dapat

berkomunikasi dengan mudah.

Informasi /data (baik data pribadi, data kelompok, data perusahaan,

ataupun data-data lainnya) sebenarnya dapat disimpan dalam dua cara yaitu :

a. Disimpan pada tempat Dinamis (yang dapat bergerak dan dapat dibawa

kemana saja) seperti Buku Agenda, PDA, Laptop, dan lain-lain. Hal ini

berarti bahwa kita dapat mengakses dan menyimpan data kapan dan

dimana pun kita memerlukannya, akan tetapi resikonya kita harus selalu

membawa perangkat penyimpan data tersebut.

b. Disimpan pada tempat Statis (berada pada satu tempat dan tidak bisa

dibawa kemana-mana) seperti Komputer server (Server Internet). Hal ini

berarti kita tidak perlu lagi membawa perangkat penyimpanan data

tersebut karena kita dapat mengkses dan menyimpan data kapan dan

dimanapun berada, dengan catatan ada jaringan internet dan perangkat

untuk mengkoneksikan ke internetnya.

Dari dua tempat penyimpanan tersebut tentunya yang lebih praktis

digunakan setiap inidividu sekarang ini adalah cara ke dua (cara statis)

karena cukup membawa satu perangkat saja (Handphone yang sudah

mendukung internet browser) maka sudah dapat menyimpan dan mengambil

data yang diperlukannya saat bekerja atau berbisnis.

Internet Banking juga sistemnya sama seperti cara ke dua tadi yaitu

menggunakan Komputer Server yang dapat diakses melalui internet sehingga

nasaabah dapat melakukan transaksi dimanapun berada, dan masih banyak

contoh lainnya yang menggunakan cara ke dua karena ke praktisannya.

1. Pengertian Server

Server dari sisi bahasa bisa diartikan sebagai Pelayan/ Penyedia/ yang

melayani. Dalam sistem komputer bisa juga diartikan sebagai sebuah

sistem komputer / komputer fisik yang menyediakan jenis layanan tertentu

sesuai dengan kebutuhan pengguna / client dalam sebuah jaringan

komputer.



Gbr. Komputer Server

2. Konsep Server Komputer

Komputer server sebenarnya sama seperti komputer-komputer

lainnya yang biasa digunakan dalam pekerjaan sehari-hari. Perbedaannya

ada pada Kecepatan Proses, Kapasitas Penyimpanan, dan Ketahanan

perangkatnya. Komputer server harus memiliki kecepatan premrosesan

yang sangat tinggi karena akan diakses oleh jutaan pengguna dimanapun

yang mungkin secara bersamaan mengaksesnya. Selain itu juga harus

memiliki kapasitas penyimpanan yang sangat besar karena akan

digunakan sebagai tempat penyimpanan data oleh jutaan pengguna

dimanapun berada, dan yang terakhir komputer server harus memiliki

ketahanan dalam pengoperasian yang terus-menerus (nonstop) karena

juataan pengguna akan menggunakan data tersebut kapan pun saat

mereka membutuhkannya (baik itu pagi, siang, atau malam) selama 24

jam.

Gbr. Server Lokal



Salah satu contoh komputer server adalah server lokal pada suatu

instansi (perusahaan). Masing-masing divisi/bagian di perusahaan tersebut

bisa mengambil dan menyimpan data perusahaan pada server lokal. Data

tersebut dapat digunakan oleh divisi lain yang membutuhkannya sehingga

antar divisi jika membutuhkan data tidak perlu mengantarkan ke divisi lain

tetapi cukup mengakses pada komputer di divisinya saja. Selain itu,

cabang perusahan yang lokasinya di luar kota juga dapat mengaksesnya

melalui internet.

Contoh lain yang lebih besar lagi adalah server Google, Yahoo, dan

server- server lainnya. Kedua server tersebut tidak pernah berhenti

beroperasi dan kalaupun ada perawatan maka sebelum server utama

dihentikan, server cadangan sudah beroperasi terlebih dahulu sehinnga

pelayanan data tidak terhenti dan seolah-olah server tersebut tak pernah

dimatikan.

Gbr. Server Google

Komputer server juga harus memiliki karakter Availibility

(Ketersediaan) dan Scalability (Ketercakupan).

Availibility maksudnya adalah : sebuah server harus mampu untuk

selalu siap “melayani” user/client secara terus menerus, yang diistilahkan

dengan 24 jam sehari x 7 hari dalam seminggu (nonstop). Server juga

seharusnya hanya memiliki sedikit “Fault-Tolerant”, yaitu gangguan yang

menyebabkan downtime (kegagalan sistem server). Jadi dapat disimpulkan

karakter availibility merupakan kemampuan server untuk merespon segala

hal permintaan user kapan-pun waktunya.



Scalability maksudnya adalah : sebuah server harus dapat

ditingkatkan kemampuannya, yaitu dari sisi performa, fungsi &

penambahan jumlah klien. Scalability dibagi menjadi dua, yaitu :

a. Scale-Up, yaitu kemampuan server untuk di-upgrade komponen &

periferalnya (misal : Processor atau RAM) sehingga performa-nya secara

keseluruhan akan meningkat dan waktu penggunaan (life-cyle) bisa lebih

lama.

b. Scale-Out, yaitu kemampuan unit server untuk ditambah (misal dari

satu menjadi tiga unit) agar beban kerja pemrosesannya dapat dibagi

rata dan lebih optimal. Misalnya : sebuah perusahaan membuat

memisahkan fungsi web e-commerce pada server (Web Server) terpisah

dari server database-nya. Salah satu implementasi dari Scale-Out adalah

pada server rackmount dan blade system yang akan diterangkan

selanjutnya.

3. Jenis OS Server / Jaringan

Sistem Operasi / Operating System yang digunakan pada sebuah

server tentunya harus memiliki spesifikasi yang akan menghasilkan kinerja

server tersebut menjadi maksimal, dengan kata lain tidak ada proses yang

tertunda (delay) atau berputar-putar tak tentu arah (hang) sehingga

mengganggu kinerja server. Adapun spesifikasi software bagi sebuah

server agar mendapatkan kerja maksimal adalah sebagai berikut :

a. Operating System / Sistem Operasi harus dapat mengakses langsung ke

titik yang diperintahkan tanpa perantara / penerjemah proses lainnya.

b. Aplikasi server dan jaringan harus terbaru dan support untuk semua

jenis komputer client serta stabil.

c. Konfigurasi harus seefektif mungkin sehinnga tidak menggangu

konfigurasi lainnya saat konfiguri yang satu terganggu.

d. Mempunyai sistem keamanan (Security System) yang tinggi sehingga

data aman dan tidak dapat dirusak / dimodifikasi selain oleh yang

memilikinya saja.

e. Memiliki antivirus yang baik.

Dari kesekian spesifikasi software yang disarankan untuk sebuah

server terdapat dua pilihan software yang tersedia, yaitu yang

menggunakan proprietary software (perangkat lunak berpemilik sesuai

dengan perjanjian EULA dimana lisesi diberikan hanya kepada pembeli

software itu saja) atau yang Free and open-source (perangkat lunak bebas

dan open-source dimana lisensi diberikan sepenuhnya kepada pengguna

software. Lisensi ini terbagi 2 yaitu Permissive License artinya bebas

dalam mempelajari dan memodifikasi untuk kepentingan pribadi saja tetapi



terbatas dalam distribusi kembali dan General Public License / GPL artinya

bahwa pengguna diberikan kebebasan sepenuhnya untuk mempelajari,

memodifikasi, bahkan mendistribusikan kembali dengan syarat harus

menyertakan semua perubahan dari awal hingga akhir sesuai dengan

ketentuan GPL.

Contoh dari proprietary software adalah Kelompok Microsoft

(Windows NT Server, Windows 2000 Server, Windows 2003 Server,

Windows 2008 Server, dll), Adobe, Corel, dan lain-lain, sedangkan contoh

dari Permissive License adalah Fedora, Redhat, dan lain-lain dan contoh

General Public License adalah Debian, Ubuntu, Blankon, Igos Nusantara

(IGN), dan lain-lain.

Kedua pilihan tersebut tentunya memiliki kelebihan masing-masing

tergantung dari kebutuhannya. Akan tetapi secara umum kelebihan

terbesar terdapat pada software yang Free and open-source yang lebih

dikenal dengan nama Linux. Hal ini disebabkan dalam OS linux sudah

terdapat semua aplikasi server yang dibutuhkan dengan fitur-fitur yang

sama seperti proprietary software. Selain itu karena sifatnya yang Free

dan Open Source, maka akan sangat menghemat anggaran dalam

penggunaan softwarenya.

Sistem operasi Linux ini digolongkan ke dalam 3 kelompok besar

yaitu Debian, Slackware, dan RedHat. Dari tiga kelompok besar ini

kemudian berkembanglah distro-distro linux lainnya yang dikembangkan

sesuai dengan kebutuhannya, diantaranya adalah :

1. Kelompok Debian : Debian, BackTrack, Damn Small Linux (DSL), Helix,

Knoppix, MEPIS, Ubuntu, Ultimate Edition, dan masih banyak lagi yang

lainnya.

2. Kelompok Slackware : Slackware, SuSE, VectorLinux, Zenwalk, Kongoni,

dan masih banyak lagi yang lainnya.



3. Kelompok RedHat : RedHat, Mandrake, PCLinuxOS, Fedora, CentOS,

Mandriva, Caldera, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Linux yang banyak digunakan sebagai sistem operasi server adalah

kelompok Redhat, diantaranya adalah Red Hat Enterprise Linux (RHEL)

dan Fedora, tetapi pada prinsipnya semua distro linux dapat dijadikan

server

4. OSI Layer

Open System Interconnection (OSI) Layer adalah Standar Pemodelan

yang digunakan untuk menjelaskan cara kerja jaringan komputer secara

logika. Hal ini sangat penting bagi seorang administrator jaringan karena

dia harus memahami konsop jaringan dan cara kerjanya sehingga dapat

memantau lalu lintas data dalam sebuah jaringan komputer.

OSI Layer memiliki 7 lapisan pemodelan yang menggambarkan cara

kerja dan pengolahan data sehingga menjadi utuh diterima kembali di

tujuannya.



a. Application Layer

Fungsinya : menyediakan interface (perantara) agar user/operator bisa

berkomunikasi dengan komputer.

Ilustrasi : Web Browser, Ms-Office, dll..

b. Presentation Layer

Fungsinya menyediakan mekanisme untuk :

- Penerjemahan data/informasi (Data Translation)

adalah kesepakatan penerjemahan data untuk diubah menjadi kode-

kode dalam komputer (contoh: kode ASCII, file video, audio, image,dll )

Image/Grafik → jpg, gif, bmp, pcx, dll

Video → mpg, avi, mov, dll

Audio → mp3, ogg, wav, dll



- Kompresi dan dekompresi (Compression & Decompression)

adalah pemadatan data sehingga menjadi lebih simpel/kecil ukuran

datanya (contoh: winrar, winzip, dll)

- Enkripsi dan Dekripsi (Encryption & Decryption)

adalah Pengkodean dari sebuah data sehingga menjadi suatu data

yang tidak bisa terbaca langsung.

c. Session Layer

Fungsi: mengatur mekanisme percakapan (komunikasi) antar dua

komputer atau antar layer diatasnya.

- Mengendalikan pola komunikasi (simplex, half/full duplex)

- Protokol yg bekerja seperti NetBEUI pada Windows,

NetBIOS pada IBM, ADSP pada Apple.

d. Transport Layer

Fungsi: menjamin bahwa data akan sampai ke tujuan.

– Memecah sebuah data yang berukuran besar menjadi beberapa

potongan kecil agar bisa ditransmisikan dengan mudah dan

mengembalikan potongan-potongan menjadi data utuh kembali

– Menentukan protokol transmisi TCP (Transfer Control Protocol) utk

data yg unrealtime atau UDP (User Datagram Protocol) utk data yg

realtime.

– Menyediakan layanan multiplexing, kendali aliran dan pemeriksaan

error data serta memperbaikinya.



Ilustrasi : TCP dan UDP

e. Network Layer

Fungsi: menyediakan mekanisme pengalamatan logical dan menentukan

rute jaringan terbaik.

- Memberikan alamat/address IP logical dan menentukan kearah

network mana IP tersebut dihubungkan.

Ilustrasi :


TCP UDP

PAKET-DATAJl. Talagabodas No.10RT05/RW03 Kel.Sukamandi, Kec. Sukarajin Kab.Majalengka


f. Data Link Layer

Fungsi : Mengubah format data dari logic ke fisik (deretan bit) dan

Membuat mekanisme pengalamatan secara fisik .

- Mengkonversiakan IP logical ke bentuk fisik (MAC address)

- Mengkonversikan semua data/frame kedalam bentuk bit biner

g. Physical Layer

Fungsi : mengkonversikan format data bit biner menjadi bentuk yang

dapat ditransmisi melalui media jaringan (mengkonversikan data biner

menjadi bentuk tegangan, misal 1 = 5 volt, dan 0 = 0 volt.

5. Jenis Aplikasi Server dan Fungsinya

Komputer server memiliki banyak aplikasi yang dapat melayani

client dengan bermacam-macam kebutuhannya pula. Aplikasi ini biasanya

diterapkan pada sebuah server sesuai dengan kebutuhan client yang akan

mengakses server tersebut.

Aplikasi server ini biasanya tidak dipasang/disediakan semuanya

pada sebuah server besar akan tetapi hanya satu atau dua aplikasi saja

yang dipasang. Hal ini dimaksudkan agar menjaga performa/kinerja server

tetap stabil/lancar saat sejumlah client mengaksesnya secara bersamaan.



Beberapa aplikasi yang biasa digunakan pada komputer server Linux

kelompok Debian adalah sebagai berikut :

1. DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)

Aplikasi ini bernama dhcp3-server dan berfungsi

untuk memberikan IP address untuk setiap client

yang melakukan koneksi ke jaringan tersebut.

Pemberian IP address ini dilakukan secara

otomatis sehingga tidak akan ada IP address

yang sama karena setiap IP address yang

diberikan pada satu client maka IP address

tersebut tidak akan diberikan lagi kepada client

yang lainnya.

2. DNS (Domain Name Service)

Aplikasi ini bernama bind9 dan berfungsi untuk

menerjemahkan Address (alamat URL) ke dalam

nomor IP dan sebaliknya menerjemahkan nomor

IP ke Address (alamat URL). Penerjemahan ini

diperlukan karena ada banyak nomor IP didunia

ini sementara manusia tidak mudah untuk

menghapal nomor IP tersebut, maka melalui DNS

ini manusia/user hanya cukup mengingat nama

Address/URLnya saja.

3. HTTP (Hyper Text Transfer Protocol)

Aplikasinya diberi nama apache2 dan berfungsi

untuk menangani dan mengelola file-file web.

Layanan ini digunakan sebagai sarana informasi

berupa text atau gambar melalui jaringan

internet.

4. FTP (File Transfer Protocol)

Aplikasinya bernama proftpd dan berfungsi

menyediakan dan menangani file sharing melaui

jaringan internet (protokol TCP/IP). Dengan fitur

ini client bisa mengirim/mengupload file ke

server melalui jaringan internet.



5. Mail

Aplikasinya bernama postfix, courier-imap, dan courier-pop (untuk

servernya), serta squirrelmail (untuk webmailnya). Berfungsi untuk

menangani/mengelola file-file surat elektronik sehingga bisa kirim surat

elektronik ke semua client yg terhubung jaringn internet dan memiliki

account email tentunya.

6. Proxy

Aplikasinya bernama squid

dan berfungsi sebagai cache

web (tempat penyimpanan

halaman web yg pernah

diakses dengan tujuan untuk

menghemat bandwidth dan

mempercepat akses webnya), juga sebagai firewall/keamanan jaringan

dengan memanfaatkan iptable yang ada fi linux sehingga bisa mengatur

jaringan/network yang beroperasi.

B. MEMILIH SISTEM OPERASI UNTUK JARINGAN

Sebelum kita memasang sistem operasi (OS) untuk sebuah server

maka kita harus tahu dulu OS seperti apa yang kita butuhkan, seberapa

bagus keamanannya, seberapa banyak software pendukungnya, seberapa

ringan anggaran biaya pengadaanya, bisa untuk pengembangan lebih lanjut

tidak, bisa upgrade jika ada versi terbaru tidak ? Pertanyaan-pertanyaan

inilah yang menjadi dasar pemilihan OS server.

1. Bagian Sistem Operasi (OS) Server

OS server adalah sebuah perangkat lunak yang dibuat khusus untuk

mengelola server / sumberdaya yang ada pada komputer (hardware)

sehingga performanya bisa maksimal dan tentunya sudah mendukung

jaringan.

Pada dasarnya sistem operasi mengerjakan pekerjaan dasar seperti

mengendalikan dan mengalokasikan memori, memprioritaskan permintaan



sistem, mengendalikan perangkat input dan output, memfasilitasi jaringan

dan mengelola sistem file. Sistem Operasi yang banyak digunakan meliputi

Microsoft Windows, Sun Solaris, Mac OS, dan Keluarga UNIX / Linux.

Struktur Sistem Operasi Linux seperti OS lain pada umumnya,

memiliki paling tidak 3 komponen penting yaitu : kernel, shell, dan utility.

Utility

Shell

Kernel

HARDWARE

→ Kernel

Kernel merupakan bagian inti (core) dari sebuah sistem operasi yang

bertugas untuk mengotrol dan membentuk berbagai fungsi yang level

bawah (low level) yang langsung berhubungan dengan hardware.

Fungsi-fungsi standar kernel adalah sebagai berikut :

a. Pelayanan tanggal dan jam sistem

b. Manajemen file dan security

c. Manajemen dan penjadwalan proses

d. Manajemen memori

e. Error dan interuption handling

Semua program aplikasi meminta kernel untuk membentuk layanan

tertentu sesuai dengan kebutuhan program aplikasi tersebut.

→ Shell

Shell bisa disebut juga sebagai jembatan antara pemakai(user) dengan

kernel atau sistem itu sendiri. User hanya cukup mengetikan peritah

dan shell akan mennerjemahkan perintah yang kita ketik menjadi

rangkaian perintah yg akan di kerjakan kernel. Perintah yang ada pada

shell bisa dikategorikan menjadi dua bentuk :

a. Perintah built in (internal) – biasa juga diisebut dengan system call,

perintah ini merupakan bagian internal dari shell yang biasanya

selalu ada pada sebuah sistem operasi.

b. Perintah external – berupa program tambahan (biasa disebut dengan

system tool).



→ Utility

Merupakan program bawaan oleh sistem untuk keperluan tertentu dengan berbagai

fungsi yang berbeda, utility juga bisa di kelompokan menjadi beberapa bagian :

a. Manajemen file dan direktori

b. Penyunting file

c. Komunikasi dan Jaringan

d. Administrasi sistem

e. Pemprograman

f. Analisa kerja sistem

g. Back up dan restore

2. Upgrade Kernel

Seiring kemajuan jaman dan bertambahnya kebutuhan client, maka

sebuah server harus mampu menangani hal tersebut. Oleh sebab itu

sistem operasinya pun harus bisa menyesuaikan dengan perubahan

tersebut.

Hal ini bisa dilakukan dengan meng-upgrade sistem operasi dari

versi sebelumnya ke versi baru. Dengan melakukan upgrade seperti ini

maka kita tidak perlu menginstall semua aplikasi server yang dibutuhkan

dan mengkonfigurasi ulang sehingga akan menghemat waktu pengerjaanya

dan aktifitas client tidak banyak terganggu.

Untuk dapat meng-upgrade kernel, kita harus memiliki dulu versi

kernel yang baru. Versi kernel ini bisa kita dapatkan dengan koneksi

langsung ke internet untuk langsung meng-upgrade-nya atau kita bisa

download dulu kemudian baru dilakukan upgrade manual.

Contoh upgrade untuk kernel linux (ubuntu) yang terhubung ke internet

adalah sebagai berikut :

a. Tambahkan address repository kernel linux yang terbaru ke dalam file

“sources.list”

b. Lakukan update repository dengan perintah “apt-get update”

c. Kemudian kita bisa lakukan upgrade kernel yang baru dengan perintah

“apt-get dist-upgrade”

3. Sistem File dan Perintah Linux

a. Sistem File

Sebelum melakukan instalasi sistem operasi linux, yang harus

diperhatikan terlebih dahulu adalah pembagian partisi linux dimana

partisi ini harus dibuat didalam proses instalasinya. Partisi ini



menggunakan sistem file ext2, ext3, atau ext4 yang berbeda dengan

sistem file di windows yaitu fat16, fat32, atau ntfs.

Partisi minimal yang harus ada dalam sistem operasi linux

sebanyak dua partisi yaitu partisi " / " (baca: root ) dan partisi " swap ",

dimana " / " adalah partisi utama yang akan diisi dengan sistem linux dan

partisi " swap " adalah partisi yang difungsikan sebagai Virtual Memory

dari sistem linux tersebut. Fungsi Virtual Memory ini adalah sebagai

memory tambahan bagi sistem linux yang akan digunakan jika memory

utama (RAM yang ada di Motherboard) sudah penuh.

Partisi dalam sistem linux dibagi menjadi 2 macam yaitu partisi

Primary dan partisi Logical, dimana primary berjumlah maksimal 4

partisi sedangkan Logical bisa lebih dari 4 partisi. Penamaan partisi ini

tergantung dari device yang terpasang pada sebuah komputer. Device

yang dapat dipartisi tersebut diantaranya adalah Harddisk, Flashdisk,

dan storage device / media penyimpanan lainnya. Biasanya device ini

diberi nama sdxn, dimana "x" adalah variabel dari nama device yang

terpasang (berupa huruf) dan "n" adalah nomor partisi ke berapa dari

suatu device tersebut (berupa angka).

Sebagai contoh jika terpasang sebuah harddisk dengan 6 buah

partisi, diantaranya 4 partisi primary dan 2 partisi logical, maka

penamaan dari device ini

adalah sebagai berikut :

- Partisi 1 (Primary 1) memiliki nama sda1




- Partisi 5 (Logical 1) memiliki nama sda5

- Partisi 6 (Logical 2) memiliki nama sda6

dimana "a" adalah keterangan dari harddisk (device) yang pertama dan

"1" s/d "6" adalah nomor partisi ke-1 s/d ke-6 dari harddisk (device)

tersebut.

Struktur direktori linux berbeda dengan direktori windows. Dalam

direktori utama linux yang dituliskan “/” (baca:”root”) khususnya

kelompok Debian, terdapat sekitar 16 direktori yang memiliki fungsi

masing-masing sesuai dengan nama direktorinya. Secara umum direktori

linux tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :



/bin/

Setiap Distro GNU/Linux pasti memiliki direktori ini. Direktori /bin ini

merupakan tempat dari aplikasi untuk operasi dasar system seperti “ls”,

“grep”, “mkdir” danaplikasi penting lainnya.

/boot/

Seperti namanya, direktori ini adalah tempat GNU/Linux meletakan semua

aplikasi dan file-file configurasi untuk dapat menjalankan GNU/Linux. Kernel

atau jantung system operasi terdapat disini. Apabila anda melihat ke dalam

direktori ini, maka anda akan menemukan file vmlinuz. File itu lah yang

disebut kernel GNU/Linux.

/dev/

Direktori ini adalah direktori tempat GNU/Linux menyimpan hardware yang

terbaca oleh kernel. Pada system operasi GNU/Linux, hardware kita akan

diperlakukan sebagai sebuah file. Anda dapat melakukan operasi seperti

saat mengguakan file. Sebagai contoh /dev/sr0 adalah CDRom anda atau

/dev/sda adalah hardisk anda. Anda dapat membaca dari Cdrom atau

/dev/sr0 hanya dengan mengopi iso file tersebut.



/etc/

Kita dapat menemui file-file settingan yang dibutuh kan oleh GNU/Linux di

dalam direktori ini. Misalnya file /etc/fstab ini adalah file yang digunakan

system GNU/Linux saat melakukan mount hardsik.

/home/

Masing-masing user yang tedapat di system operasi GNU/Linux akan

memiliki tempat kerja mereka di subdirektori yang terdapat di dalam

direktori ini. Misalnya saja anda memiliki user “ilkom”, maka home direktori

ilkom terdapat di /home/ilkom/. Karena filesystem GNU/Linux yang terkenal

aman, hanya pemilik direktori dan root saja yang bisa melihat isi home

direktori dari user. Jadi hanya user ilkom dan root saja yang bisa melihat isi

dari direktori /home/ilkom.

/lib/

Disini GNU/Linux meletakan shared library utama yang dibutuhkan system.

Shared library sama dengan file *.DLL di system operasi Windows. Disini

juga terdapat subdirektori yang nama nya sama dengan versi dari kernel

yang sedang dipakai. Direktori itu adalah tempat menyimpan modul kernel,

seperti driver dan dukungan filesystem.

/media/

Berbeda dengan Windows yang membaca partisi device sebagai drive.

GNU/Linux membaca partisi sebagai file. Apabila Windows menggunakan

Drive D:/ atau F:/ untuk melambangkan USB flashdisk misalnya. Maka

GNU/Linux melambangkan dengan /dev/sda1 atau /dev/sdb1. Saat kita

memasukan flashdisk atau removable disk ke dalam system GNU/Linux,

maka akan secara automatis dikaitkan ke subdirektori di dalam /media/.

/mnt/

Direktori ini hampir sama fungsinya seperti /mnt/. Namun bedanya adalah

direktori ini memuat hasil kait dari partisi yang sudah ditentukan

sebelumnya. Artinya tidak dinamis. Ketentuan isi direktori kait /mnt terdapat

di file /etc/fstab.

/opt/

Sama seperti “/bin”,/opt juga merupakan tempat meletakan aplikasi. Namun

aplikasi yang diletakan disini biasanya bersifat optional.

/sbin/

Aplikasi yang digunakan untuk melakukan manejemen system terdapat

disini. Biasanya hanya root yang dapat menggunakan aplikasi yang ada di

direktori ini. Contoh aplikasi yang terdapat disini adalah “mount” dan

“fsck”.



/srv/

Direktori ini berisi file-file yang digunakan oleh system untuk

menyelengarakan service. Contoh nya apache meletakan data nya disini.

/tmp/

Direktori ini adalah tempat aplikasi menulis file temporari mereka. Setiap

user atau aplikasi dapat hak untuk menulis disini.

/usr/

Direktori ini berisi semua aplikasi yang dibutuhkan oleh user dan semua

yang berhubungan dengan aplikasi tersebut, Source code semua aplikasi

biasa diletakan disini tidak terkecuali source code dari kernel GNU/Linux.

/var/

Direktori ini berisi file-file dan berbagai subdirektori yang isinya berubah

seiring dengan berjalannya system. Terdapat beberapa direktori menarik

yang terdapat di dalam sini. Salah satu nya /var/log/ yang berisi log dari apa

yang system kerjakan.

/root/

Root adalah acount spesial. Begitu pula home direktori nya. Home direktori

Root tidak disatukan dengan pengguna lainnya. Melainkan ada di /root/.

/proc/

Directori ini adalah direktori spesial. Isi dari direktori ini akan berubah

setiap saat. Setiap ada aplikasi yang dijalankan akan membuat satu

direktori dengan nama sesuai dengan pid aplikasi tersebut. Direktori ini

akan kosong saat system dimatikan. Kita dapat memanipulasi jalanya nya

kernel dengan mengedit file yang ada disini.

Seorang administrator server harus menguasai Perintah linux

karena hanya dengan perintah itu dia bisa berinteraksi dengan server

baik local (berinteraksi pada servernya langsung) ataupun remote

(berinteraksi dengan server melalui jaringan dari luar server). Sebelum

mempelajari perintah lunux tentunya ada satu hal yang perlu diketahui

oleh seorang operator ataupun administrator server linux yaitu

keterangan prompt yang muncul setelah proses booting selesai.

Keterangan prompt tersebut adalah sebagai berikut :



rusnandi@server1:~$

Keterangan :

rusnandi = adalah nama user yang sedang aktif

@ = adalah batas pemisah antara Username dan Computer Name / Host Name

server1 = adalah nama dari Computer Name / Host Name

: = adalah pembatas antara Computer Name / Host Name dan direktori

~ = adalah tanda direktori utama / root directory dari pengguna / user

$ = adalah tanda prompt dari Pengguna / User

root@server1:/#

Keterangan : root = adalah nama user yang sedang aktif

@ = adalah batas pemisah antara Username dan Computer Name / Host Name

server1 = adalah nama dari Computer Name / Host Name

: = adalah pembatas antara Computer Name / Host Name dan direktori

/ = adalah tanda direktori utama / root directory dari Pengguna Super/ Super User

# = adalah tanda prompt dari Pengguna Super / Super User

Selain keterangan prompt, yang perlu diperhatikan lagi bagi seorang administrator server linux adalah hak akses file. Hak akses ini nantinya akan membatasi / memproteksi siapa saja yang bisa menangani file tersebut. Ketentuan dari hak akses file adalah sebagai berikut :

drwxr-xr-x 4 root root 1024 2011-04-24 23:53 boot

- rw-r--r-- 1 rusnandi rusnandi 115172 2011-05-02 06:18 LA32C450.pdf

l rwxrwxrwx 1 rusnandi rusnandi 54 2011-06-03 15:24 squid -> /home/squid.pdf

Keterangan :

1. Indikator Direktori ( d ), File ( - ), Link/Shortcut ( l )

2. Hak akses file

3. Jumlah File/Direktori yang ada didalamnya

4. Pemilik User

5. Pemilik Group

6. Kapasitas file/direktori

7. Thn-Bln-Tgl file/direktori dibuat/diedit

8. Jam:Menit file dibuat/diedit

9. Nama File/direktori/link berikut keterangannya


1 2 3 4 5 6 7 8 9


Hak akses file pada keterangan identitas file diatas ("rwxrwxrwx") memiliki 3 wilayah hak akses yaitu sebagai berikut :

Warna merah merupakan hak akses untuk "User/Owner/Pemilik" file

Warna hijau merupakan hak akses untuk "Group"

Warna biru merupakan hak akses untuk "Other” selain Owner dan Group

Hak akses ini memiliki 3 ketentuan yaitu :

"r" = read, menandakan file tersebut bisa dibaca.

"w" = write, menandakan file tersebut bisa diubah / dihapus.

"x" = execute, menandakan file tersebut bisa dieksekusi/dijalankan.

Ketentuan nilai dari hak akses ini adalah sebagai berikut :

"r" = 4 (mempunyai nilai 4)

"w" = 2 (mempunyai nilai 2)

"x" = 1 (mempunyai nilai 1)

sehingga jika ada keterangan file seperti berikut : -rw-r--r-- 1 rusnandi rusnandi 115172 2011-05-02 06:18 LA32C450.pdf

maka file tersebut dapat dibaca dan dihapus/diedit oleh Owner/User,

hanya dapat dibaca oleh Group dan Other.

Kalau kita konfersi hak aksesnya ke desimal, maka menjadi 644 dimana

6=( - r w ) adalah nilai hak akses untuk Owner,

4=( r - - ) adalah nilai hak akses untuk Group, dan

4=( r - - ) adalah nilai hak akses untuk Other.

b. Perintah Linux

Perintah linux yang sering digunakan adalah sebagai berikut :

No Perintah Keterangan

1 su digunakan untuk login / masuk sebagai pengguna super (Super User) dimana hanya pengguna ini yang dapat menangani sistem linux, pengguna yang lain hanya bisa menangani data penggunanya saja tetapi tidak bisa mengubah sistem.

penulisan : su

2 ls untuk melihat isi dari suatu direktori

penulisan: ls

Contoh : ls -la

3 exit untuk keluar dari user / logout

penulisan : exit <Enter>

4 cd untuk pindah direktori ke direktori target

penulisan : cd [direktori_target]

contoh : cd /home/rusnandi




5 mkdir untuk membuat direktori

penulisan : mkdir [direktori_target]

contoh : mkdir /home/dataku

6 rmdir untuk menghapus direktori

penulisan : rmdir [direktori_target]

contoh : rmdir /home/dataku

7 rm untuk menghapus file

penulisan : rm [file_target]

contoh : rm /home/rusnandi/test.odt

8 mv untuk memindahkan file / mengganti nama file/direktori

penulisan : mv [file_sumber] [file_target/direktori_target]

contoh : mv /home/rusnandi/test.odt /home/dia/

mv /home/dia/test.odt /home/dia/coba.odt

9 cp untuk membuat duplikat / copy file

penulisan : cp [sumber] [target]

contoh : cp /home/rusnandi/test.odt /home/rusnandi/coba.odt

10 ln untuk membuat link file

penulisan : ln -s [file_sumber] [nama_link]

contoh : ln -s /home/rusnandi/data.odt /home/data

11 mount mendaftarkan device agar bisa dibaca/diakses (membuat titik kait)

penulisan : mount [sumber] [target]

contoh : mount /dev/sdb1 /home/dataflash

12 umount melepaskan device jika selesai digunakan (mencabut titik kait)

penulisan : Umount [target]

contoh : umount /dev/sdb1

13 ifconfig mengetahui konfigurasi network interface yang terpasang

penulisan : ifconfig [parameter]

contoh : ifconfig -a

14 nano / pico untuk mengedit/membuat suatu file (ada display menu)

penulisan : nano [nama_file]

contoh : nano configuration.conf

15 vi / vim fungsinya sama seperti nano/pico (tanpa display menu)

penulisan : vi [nama_file]

contoh : vi configuration.conf

16 apt-get install instalasi paket aplikasi linux yang ada dalam repository.

penulisan : apt-get install [paket_aplikasi]

contoh : apt-get install bind9

17 apt-get remove penghapusan / pencabutan paket aplikasi linux dari sistem

penulisan : apt-get remove [nama_file_aplikasi]

contoh : apt-get remove bind9

18 apt-cdrom add memasukan CDROM ke daftar repository sistem

penulisan : apt-cdrom add




19 apt-get update melakukan update file repository

penulisan : apt-get update

20 apt-get dist-upgrade melakukan upgrade kernel ke versi terbaru

penulisan : apt-get dist-upgrade

21 lsb_release -a melihat versi ubuntu / distro yang sedang aktif

penulisan : lsb_release -a

22 uname -r melihat versi kernel yang sedang aktif

penulisan : uname -r

23 hostname melihat/mengganti nama HostName/Computer Name

penulisan : hostname atau hostname server5

24 restart melakukan restart/jalankan ulang aplikasi

penulisan : [nama_aplikasi] restart

contoh : bind9 restart

25 ping melakukan tes koneksi ke komputer/router/modem/wifi/device lain

penulisan : ping [ip/address_target]

contoh : ping 10.120.12.95

c. Port Jaringan TCP/IP

Sebuah port dalam protokol jaringan TCP/IP, adalah mekanisme

yang mengizinkan suatu komputer dapat terkoneksi dengan komputer

lainnya dan program di dalam jaringan. Port dapat mengidentifikasikan

aplikasi dan layanan yang menggunakan koneksi di dalam jaringan TCP/IP,

port juga mengidentifikasikan sebuah proses tertentu di mana sebuah

server dapat memberikan sebuah layanan kepada klien atau bagaimana

sebuah klien dapat mengakses sebuah layanan yang ada dalam server.

Port dapat dikenali dengan angka 16-bit (dua byte) yang disebut

dengan Port Number dan diklasifikasikan dengan jenis protokol transport

apa yang digunakan, ke dalam Port TCP dan Port UDP. Karena memiliki

angka 16-bit, maka total maksimum jumlah port untuk setiap protokol

transport yang digunakan adalah 65536 buah.

Dilihat dari penomorannya, port UDP dan TCP dibagi menjadi tiga

jenis, yaitu sebagai berikut:

- Well-known Port : yang pada awalnya berkisar antara 0 hingga 255

tapi kemudian diperlebar untuk mendukung antara 0 hingga 1023. Port

number yang termasuk ke dalam well-known port, selalu

merepresentasikan layanan jaringan yang sama, dan ditetapkan oleh

Internet Assigned Number Authority (IANA). Beberapa di antara port-

port yang berada di dalam range Well-known port masih belum

ditetapkan dan direservasikan untuk digunakan oleh layanan yang bakal



ada di masa depan. Well-known port didefinisikan dalam RFC 1060.

- Registered Port : adalah yang digunakan oleh vendor-vendor komputer

atau jaringan yang berbeda, untuk mendukung aplikasi dan sistem

operasi yang mereka buat. Registered port juga diketahui dan

didaftarkan oleh IANA tapi tidak dialokasikan secara permanen,

sehingga vendor lainnya dapat menggunakan port number yang sama.

Range registered port berkisar dari 1024 hingga 49151 dan beberapa

port di antaranya adalah Dynamically Assigned Port.

- Dynamically Assigned Port: merupakan port-port yang ditetapkan oleh

sistem operasi atau aplikasi yang digunakan untuk melayani request dari

pengguna sesuai dengan kebutuhan. Dynamically Assigned Port berkisar

dari 1024 hingga 65536 dan dapat digunakan atau dilepaskan sesuai

kebutuhan.

Sedangkan port yang sering digunakan dalam komputer server adalah

sebagai berikut : → 21 : File Transfer Protocol (FTP) → 22 : Secure Shell (SSH) → 23 : Telnet remote login service → 25 : Simple Mail Transfer Protocol (SMTP) → 53 : Domain Name System (DNS) service → 80 : Hypertext Transfer Protocol (HTTP) used in the World Wide Web → 110 : Post Office Protocol (POP) → 119 : Network News Transfer Protocol (NNTP) → 143 : Internet Message Access Protocol (IMAP) → 161 : Simple Network Management Protocol (SNMP) → 443 : HTTPs with Transport Layer Security or Secure Sockets Layer (TLS/SSL)

4. Install OS Server

Sistem operasi server yang akan diinstall adalah Linux Debian 6.0

Squeeze. Berikut ini adalah langkah-langkah instalasinya :

a). Siapkan semua kebutuhan instalasi seperti DVD Debian 6.0 Unit PC yang dilengkapi dengan DVD Drive.

b). Setting Boot Order pada BIOS setup menjadi CD/DVD sebagai media booting yang pertama (First Boot).

c). Lakukan booting hingga muncul tampilan awal seperti gambar berikut :



d). Pilih "Install" kemudian tekan "ENTER"

e). Pilih "English - English" kemudian tekan "ENTER"

f). Pilih "United States" kemudian tekan "ENTER"



g). Pilih "American English" kemudian tekan "ENTER" dan tunggu proses loading files...

h). Tulis "server1" sebagai hostname-nya, kemudian tekan "ENTER"

i). Kosongkan saja, kemudian tekan "ENTER"



j). Tulis "utama" kemudian tekan "ENTER"

k). Tulis "utama" sekali lagi sebagai konfirmasi password kemudian tekan "ENTER"

l). Tulis "Admin Server 1" kemudian tekan "ENTER"



m).Tulis username-nya"tekaje" kemudian tekan "ENTER"

n). Tulis password-nya "latihan" kemudian tekan "ENTER"

o). Tulis kembali passwordnya "latihan" kemudian tekan "ENTER"



p). Pilih "East Indiana" kemudian tekan "ENTER", tunggu proses...

q). Pilih "Guided - use entire disk" kemudian tekan "ENTER"

r). Tekan "ENTER" saja...



s). Disini Tekan "ENTER" lagi...

t). Disini Tekan "ENTER" lagi...

u). Pilih "<Yes>" kemudian Tekan "ENTER", tunggu hingga prosess format dan install selesai…



v). Pilih "<No>" kemudian Tekan "ENTER"

w).Pilih "<No>" kemudian Tekan "ENTER", tunggu prosess konfigurasi sistem …

x). Pilih "<No>" kemudian Tekan "ENTER", tunggu prosess…



y). Pilih hanya "Standard system utulities" kemudian Tekan "ENTER", tunggu prosess install software...

z). Pilih "<Yes>" kemudian Tekan "ENTER", tunggu prosess …

aa). Pilih "<Continue>" kemudian Tekan "ENTER", tunggu prosess restart...



C. MEMILIH KOMPONEN SERVERKomponen server biasa disebut juga sebagai Fitur server atau Service

server adalah fasilitas yang dimiliki sebuah server. Ada banyak fitur server

yang dapat kita manfaatkan sesuai dengan kebutuhan client, akan tetapi

pada pembahasan ini hanya beberapa fitur saja. Fitur-fitur tersebut antara

lain :

1. Fitur Layanan Web (HTTP)

Fitur ini kita gunakan/install pada sebuah server jika client/pengguna

membutuhkan sarana untuk mempromosikan perusahaannya dalam bentuk

tulisan dan gambar, atau sebagai perantara untuk mengelola data pada

sebuah server melalui jaringan komputer lokal maupun internet. Dengan

demikian informasi dan data tersebut dapat diakses oleh siapa saja yang

terhubung dengan jaringan komputer dengan menggunakan web browser

(seperti Firefox, Internet Explorer, Opera, Netscape Navigator, dll). Web

server ini biasa digunakan pada perusahaan yang bergerak dalam jasa

hosting.2. Fitur Layanan Domain (DNS)

Fitur ini dipilih jika ada banyak server yang terhubung dan ingin memiliki address URL untuk dapat diakses oleh clientnya. Dengan fitur, maka semua server yang terhubung dapat diakses menggunakan address URL. Dengan demikian setiap server akan memiliki address URL sebagai identitas servernya / perusahaan (seperti www.telkomspeedy.com, www.google.com, www.yahoo.com, dll). DNS server ini biasa digunakan pada perusahaan jasa Domain.

3. Fitur Layanan IP Otomatis (DHCP)Fitur ini digunakan/dipilih jika kita membangun sebuah lab.komputer yang terhubung jaringan. Kita tidak perlu memberikan nomor IP pada setiap komputer client, karena nomor IP itu akan diberikan secara otomatis oleh DHCP server. Fitur ini biasa digunakan pada jaringan client-server lokal (seperti lab.komputer sekolah, lab.komputer untuk training, warnet, dll).

4. Fitur Layanan Surat Elektronik (e-Mail)

Fitur ini digunakan/dipilih jika ada banyak pengguna jaringan ingin

mengirim pesan/surat secara tidak langsung. Pesan yang dikirim tersebut

akan disimpan dalam sebuah account pengguna pada server tersebut.

Dengan demikian siapa saja dapat mengirim pesan/surat tanpa harus

menunggu ada/tidaknya pengguna lain yang sedang online. Fitur ini biasa

dipasang pada jasa layanan hosting, jasa iklan, search engine, dll (seperti

mail.yahoo.com, mail.google.com, dll).

5. Fitur Layanan Akses Jaringan (Proxy)

Fitur ini dipasang jika kita perlu pembatasan akses kepada client atau

untuk menghemat bandwidth internet karena banyak client. Client bisa

dibatasi pemakaian bandwidthnya, akses webnya, waktu akses, dll. Dengan


http://www.telkomspeedy.com/

http://www.yahoo.com/

http://www.google.com/


demikian penggunaan bandwidth dapat dihemat dan jaringan dapat

diamankan dari pengaksesan web tertentu. Fitur ini biasa digunakan di

instansi/lab.komputer yang terhubung internet, warnet, layanan internet

umum, provider internet, dll.

6. Fitur Layanan Basis Data (Database)

Fitur ini dipilih jika kita membutuhkan tempat penyimpanan data yang

dapat diakses dari mana saja yang terhubung jaringan. Dengan demikian

data dapat diambil dan diolah dengan mudah dimanapun kita berada dan

tentunya masih dalam jangkauan jaringan komputer. Fitur ini biasa

dikolaborasikan dengan web server dan digunakan pada perusahaan

hosting, instansi-instansi besar dengan banyak anak cabangnya,

perbankan, dll.

7. Fitur Layanan File (FTP)

Fitur ini digunakan jika file-file diserver harus dapat dikelola, ditambah,

dihapus dari luar server itu sendiri. Hal ini diperlukan manakala terdapat

banya client dan lokasi mereka barjauhan tetapi client tersebut

membutuhkan perubahan data segera. Dengan fitur ini maka setiap client

dapat mengelola file-filenya dimanapun merka berada. Fitur ini biasa

dipasang pada perusahaan jasa internet, hosting, dll.

D. MENETAPKAN SPESIFIKASI SERVER

Sebuah server biasanya dibangun untuk dapat melayani client yang jumlahya

banya. Dengan demikian dibutuhkan sebuah server yang handal sesuai

dengan kebutuhannya. Oleh karena itu sebelum server dibangun, perlu

diperhatikan spesifikasinya agar server tersebut dapat beroperasi dengan

maksimal.

1. Spesifikasi Hardware server

Sebuah server yang bagus biasanya akan beroperasi / running 24

jam nonstop tanpa henti, kecuali saat perawatan server, maka server

akan dimatikan sejenak tetapi server cadangan tetap berfungsi karena

untuk melayani client yang membutuhkan data dari server setiap saat.

Dengan demikian server tersebut secara hardware harus tahan

terhadap panas, kerja yang multitasking secara maksimal.

Oleh karena itu spesifikasi hardware dari sebuah server yang harus

diperhatikan adalah :

a. Motherboard harus memiliki Address dan Data Bus yang cukup besar

yang nantinya digunakan sebagai transfer data secara maksimal.



Harus memiliki socket memory (RAM) yang support besar

kapasitasnya, juga harus support processor yang tertinggi / tercepat

pemrosesannya.

Spesifikasi Tehnik :

- Processor Support : Up to 2 Intel Xeon processors 5500 or 5600 series - Chipset : Intel® 5500 chipset with Intel® I/O Controller Hub ICH10R - Memory : 8 DDR3 DIMM sockets (800/1066/1333 MHz) - Storage : 6 SATA ports (3 Gbps) via ICH10R - Integrated LAN : 2 Embedded dual Intel® Gigabit Ethernet Controllers - Integrated Graphics : 8 MB allocated to graphics – Harga : Rp. 3.589.000,-

b. Microprocessor / Processor harus memiliki kemampuan mengolah / memproses data yang maksimal dan ditunjang dengan FSB yang maksimal pula sehingga proses akan lebih maksimal.


- Clock Speed : 3.46 GHz - c# of Cores : 6 Core - Memory Cache : 12 MB

- QPI / FSB : 6.4 GT/s - Socket Support : FCLGA1366

- Harga : US $1,663



c. Memory (RAM) harus memiliki transfer data yang maksimal dan tentunya memiliki kapasitas data yang maksimal pula.


- Clock Speed : 1333 MHz - Capacity : 2 GB / 4 GB / 8 GB / 16 GB

- Socket : DIMM (DDR3) - Pin : 240 pin

d. Harddisk harus memiliki putaran cylinder yang maksimal sehingga pembacaan datanya pun akan maksimal.


- Model : Baracuda ST32000542AS

- Interface : SATA 3Gb/s

- Capacity : 2 TB

- Spin Speed : 5900 RPM- Price : Rp. 1.000.000,-

e.NIC / LAN Card sebagai sarana komunikasi server dengan client,



harus memiliki kecepatan hingga GigaByte karena akan banyak clien yang akan koneksi ke server.


- Model : Intel E10G41AT2

- Interface : PCI Express 2.0 x8

- Connectors : 1 x RJ45

- Speed : 10Gbps

- Price : US$ 525

f. Power Supply harus tahan terhadap panas dan daya tinggi serta tahan terhadap perubahan tegangan yang bisa naik / turun sehingga tidak menggangu kerja Processor.


- Model : ULTRA ULT-LSP750

- Wattage : 750 W

- Form Fa ctor : ATX

- Input Voltage : 115V ~ 230V

- Price : US$ 79.99

g.Pendingin harus memadai baik pendingin dalam komputer sendiri maupun pendingin ruangan sehingga suhu pada komputer akan stabil dan komputer akan bekerja dengan maksimal pula.

2. Perencanaan hardware server



Setelah spesifikasi hardware kita ketahui, maka langkah selanjutnya

dalam membangun server adalah kita tentukan spesifikasi yang mana yang

akan kita gunakan. Penentuan ini didasarkan kepada jumlah user dan

aplikasi yang akan ditanam pada server dan biaya yang diperlukan.

Pertimbangan pertama tentunya kepada pengguna dahulu artinya

akan berapa banyak maksimal user yang akan mengakses server dan

berapa banyak pula aplikasi server yang akan disediakan. Sedangkan

pertimbangan kedua adalah seberapa besar biaya yang dikeluarkan

berkaitan dengan kinerja server dalam melayani client.

E. MEMBANGUN DAN MENGKONFIGURASI SERVER

1. Konfigurasi interface dan tes koneksi

a. Konfigurasi interface / NIC

Interface jaringan / NIC / LAN Card adalah perangkat terpenting dalam

komunikasi komputer. Oleh karena itu langkah pertama dalam

mengkonfigurasi server adalah dengan mengkonfigurasi interfacenya

terlebih dahulu.

Untuk mengkonfigurasi interface dalam OS Debian text (dengan IP

192.168.10.1/24), kita harus berkedudukan sebagai “Super User” dan

kita gunakan perintah “nano” diikuti dengan file konfigurasi interface-

nya yang bernama “interfaces” sebagai berikut :

# nano /etc/network/interfaces

jika interface tersebut belum pernah dikonfigurasi maka akan terlihat isi

file konfigurasi tersebut sebagai berikut :

konfigurasi tersebut adalah konfigurasi default sistem jika belum kita

konfigurasi atau dikonfigurasi otomatis dengan dhcp. Untuk

mengkonfigurasinya kita tinggal mengganti “allow-hotplug” dengan

“auto” dan “dhcp” diganti dengan “static” sehingga menjadi seperti

berikut :



auto eth0 iface eth0 inet static

address 192.168.10.1netmask 255.255.255.0

dimanaeth0 = nama interface / LAN card static = keterangan bahwa setting IP addres menggunakan manual / static address = nomor IP address yang akan diberikan / diset pada LAN card netmask = nilai dari subnet mask ( “/24”) dalam bentuk desimal 4 oktet

Setelah konfigurasi selesai maka langkah selanjutnya adalah

mengaktifkan konfigurasi yang baru tersebut dengan perintah sebagai

berikut :

# /etc/init.d/networking restart

kita bisa cek hasil konfigurasi tersebut dengan perintah berikut :

# ifconfig -la

sehingga kita bisa lihat hasilnya seperti berikut:

Di sisi client (baik windows ataupun linux desktop) kita atur konfigurasi

interface/NICnya dan harus satu subnet dengan server dengan IP

192.168.10.2/24

b. Tes Koneksi Client dan Server

Setelah dilakukan konfigurasi baik disisi server maupun client, maka

langkah selanjutnya adalah melakukan tes koneksi antara server dan

client. Pengetesan disisi server kita gunakan perintah sebagai berikut :

# ping 192.168.10.2

jika terkoneksi dengan baik maka hasilnya seperti berikut :



Kemudian kita tes koneksi dari client (windows) dengan perintah :

> ping 192.168.10.1

jika terkoneksi dengan baik maka hasilnya seperti berikut :

2. Instalasi dan Konfigurasi Apache2

Sebelum melakukan instalasi aplikasi server, maka terlebih dahulu kita

tentukan sumber repository yang akan kita gunakan. Repository ini bisa

dari CD/DVD-ROM atau dari Jaringan (baik jaringan lokal atau internet).

Untuk memasukan sumber repository dari CD/DVD, kita bisa gunakan

perintah “apt-cdrom add” dengan terlebih dahulu memasukan CD/DVD

repository-nya ke dalam CD/DVD-ROM-nya. Hasilnya seperti tampilan

berikut :



Cara kedua untuk memasukan sumber repository tersebut adalah dengan

mengedit file daftar repository yang bernama “sources.list”. File ini

berada di direktori “/etc/apt/”, sehingga untuk mengedit file tersebut kita

bisa gunakan perintah “nano” diikuti nama file daftar repository sebagai

berikut :

# nano /etc/apt/sources.list

- yang bertulis “deb cdrom: [Debian...” berarti repository dari CD/DVD

- yang bertulis “deb http://...” berarti repository dari jaringan

Setelah daftar repository baru dimasukan ke file tersebut maka kita simpan

konfigurasi tersebut dengan tombon “Ctrl + O”. Setelah di save,

berikutnya adalah menjalankan konfigurasi repository yang baru dengan

perintah sebagai berikut :

# apt-get update

a. Instalasi Apache2

Untuk menginstall aplikasi apache2 kita tingal tulis perintah sebagai

berikut :

# apt-get install apache2

kemudian akan muncul sebagai berikut :



pilih “Y” untuk melanjutkan instalasi.

b. Konfigurasi Apache2

Direktori default dari apache2 terletak di “/var/www” yang berisi file

“index.html”. File inilah yang akan dibaca web-browser saat

mengakses server web (HTTP server). Isi dari file ini diantaranya adalah

“It works !” yang menyatakan bahwa web server berfungsi dengan

baik.

Kita bisa mengubah direktori defaultnya dari “/var/www” ke direktori

lainnya dengan mengedit file konfigurasinya yang berada di direktori

“/etc/apache2/sites-available/” dan file konfigurasinya bernama

“default”, dengan perintah sebagai berikut :

# nano /etc/apache2/sites-available/default

kita tinggal ganti direktori “/var/www“ menjadi “/home/dataweb“ dan

“/var/www/” menjadi “/home/dataweb”

Setelah konfigurasi disimpan, kita harus membuat direktori tempat file

index.html pada direktori “/home” dengan nama direktorinya adalah

“dataweb” sehingga perintahnya menjadi sebagai berikut :



# mkdir /home/dataweb

c. Pengetesan dari server dan client

3. Instalasi dan Konfigurasi Bind9

a. Instalasi Bind9

b. Konfigurasi Bind9


4. Instalasi dan Konfigurasi Dhcp3-Server

a. Instalasi dhcp3-server

b. Konfigurasi dhcp3-server


5. Instalasi dan Konfigurasi Proftpd

a. Instalasi Proftpd

b. Konfigurasi Proftpd


6. Instalasi dan Konfigurasi Postfix

a. Instalasi Postfix, Courier-Pop, Courier-Imap, Squirrelmail

b. Konfigurasi Postfix & Squirrelmail

c. Pengetesan aplikasi dari server dan client



7. Instalasi dan Konfigurasi Mysql-server

a. Instalasi Mysql-server dan PhpMyAdmin

b. Konfigurasi Mysql-server


8. Instalasi dan Konfigurasi Squid

a. Instalasi Squid

b. Konfigurasi Squid


F. MENGUJI SERVER

1. Menguji semua Fitur Server dari Server/Localhost

2. Menguji semua Fitur Server dari Client

G. MEMONITOR KINERJA JARINGAN

1. Monitoring server,

2. Analisa kinerja server dan jaringan

3. Menerapkan efisiensi dan pengamanan server dengan IDS / Snort



DAFTAR PUSTAKA

1. http://ghadinkz23.blogspot.com/2010/09/pengertian-server-dan-client.html2. http://id.wikipedia.org/wiki/Server3. http://en.wikipedia.org/wiki4. http://techprep.mv.cc.il.us:8082/netware5. http://id.wikipedia.org/wiki6. http://cyber-benyo.blogspot.com/2012/02/cara-memilih-sistem-operasi-yang-sesuai.html 7. http://nahtollay.wordpress.com/2011/06/08/apa-itu-linux/ 8. http://uzeeinc.wordpress.com/2007/11/04/operating-systems-services-and-functions/ 9. http://coralit.us/direktori-pada-system-operasi-gnulinux.htm 10. http://blessingart.web.id/images/stories/domain.jpg 11. http://pixabay.com/id/komputer-kalkulator-server-desktop-8563/ 12. http://warih.web.id/membangun-linux-file-server/ 13.

Perintah Linux :

lsb_release -a = melihat versi ubuntu / distro uname -r = melihat versi kerneldo-release-upgrade = upgrade ke release system terbaru / yg lebih tinggimount -t iso9660 /dev/hdc /cdrom = mount cdromblkid = melihat UUID hardisk


Modul Admin Server Rev Peb13

Documents