Top Banner
MODUL 6 : WORKFLOW DAN IMPLEMENTASI BIM PADA LEVEL KOLABORASI DALAM PROSES MONITORING PROYEK
27

MODUL 6 WORKFLOW DAN IMPLEMENTASI BIM PADA LEVEL ... fileKompetensi Dasar Setelah mengikuti pembelajaran mata pelatihan ini peserta mampu melakukan Workflow dan Implementasi BIM pada

May 01, 2019

Download

Documents

vuonghanh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: MODUL 6 WORKFLOW DAN IMPLEMENTASI BIM PADA LEVEL ... fileKompetensi Dasar Setelah mengikuti pembelajaran mata pelatihan ini peserta mampu melakukan Workflow dan Implementasi BIM pada

MODUL 6 : WORKFLOW DAN IMPLEMENTASI BIM PADA LEVEL

KOLABORASI DALAM PROSES MONITORING PROYEK

Page 2: MODUL 6 WORKFLOW DAN IMPLEMENTASI BIM PADA LEVEL ... fileKompetensi Dasar Setelah mengikuti pembelajaran mata pelatihan ini peserta mampu melakukan Workflow dan Implementasi BIM pada

Kompetensi Dasar

Setelah mengikuti pembelajaran mata

pelatihan ini peserta mampu melakukan

Workflow dan Implementasi BIM pada level

kolaborasi dalam proses monitoring proyek

yang meliputi Metode Kolaborasi BIM, Pre-

Clash Detection Antar Disiplin, dan Workflow

Implementasi BIM dalam Berbagai Fase

Proyek.

Indikator Keberhasilan

Setelah mengikuti pembelajaran mata diklat

ini peserta mampu memahami:

• Metode Kolaborasi BIM

• Pre-Clash Detection Antar Disiplin

• Workflow Implementasi BIM dalam

Berbagai Fase Proyek

PENDAHULUAN

Page 3: MODUL 6 WORKFLOW DAN IMPLEMENTASI BIM PADA LEVEL ... fileKompetensi Dasar Setelah mengikuti pembelajaran mata pelatihan ini peserta mampu melakukan Workflow dan Implementasi BIM pada

Materi Pokok dan Sub Materi Pokok

1. Metode Kolaborasi BIM

a. Pengertian Kolaborasi dan Manfaatnya dalam Proyek BIM

b. Tata Cara Kolaborasi dalam Proyek BIM

2. Pre-Clash Detection Antar Disiplin

a. Pengertian Clash

b. Manfaat Clash Detection

c. Perbedaan Pre-Clash Detection dan Clash Detection

d. Hal-hal Lain terkait Clash Detection

3. Workflow Implementasi BIM dalam Berbagai Fase Proyek

a. Pengertian Workflow

b. Workflow Implementasi BIM Fase Perencanaan

c. Workflow Implementasi BIM Fase Pelaksanaan

d. Workflow Implementasi BIM Fase Handover dan Facility

PENDAHULUAN

Page 4: MODUL 6 WORKFLOW DAN IMPLEMENTASI BIM PADA LEVEL ... fileKompetensi Dasar Setelah mengikuti pembelajaran mata pelatihan ini peserta mampu melakukan Workflow dan Implementasi BIM pada

4

METODE KOLABORASI BIM: PENGERTIAN KOLABORASI DAN

MANFAATNYA

Dalam BIM, tim proyek (owner, arsitek, kontraktor,

engineer, supplier) saling bekerjasama, bertukar

informasi (baik data maupun geometri), berkolaborasi

dalam mengefisienkan proses

pembangunan/konstruksi.

Kolaborasi terkait dengan koordinasi pengembangan

model baik dalam satu disiplin maupun antar disiplin.

Model 3D dapat dikerjakan secara terpisah oleh disiplin

masing-masing (independen) dan kemudian

digabungkan ke dalam model yang terkonsolidasi.

Model dapat diubah berdasarkan dinamika proyek,

sehingga harus dapat diakses oleh tim proyek yang

berkepentingan dalam rangka menambahkan,

mengekstrak, memperbaharui atau mengubah informasi

dan mensimulasikannya ke dalam model 3D terbaru.Model BIM terintegrasi dimana BIM dibangun berdasarkan hubungan antara perubahan model

yang dilakukan oleh arsitek, engineer, kontraktor, dan supplier dalam proses desain dan

konstruksi

Page 5: MODUL 6 WORKFLOW DAN IMPLEMENTASI BIM PADA LEVEL ... fileKompetensi Dasar Setelah mengikuti pembelajaran mata pelatihan ini peserta mampu melakukan Workflow dan Implementasi BIM pada

5

Proses informasi yang dihasilkan dari masing-masing disiplin

digabungkan, dikelola, serta disebarluaskan pada tim proyek

Keuntungan kolaborasi dalam BIM :

• Dapat meminimalisir kesalahan sekaligus

mempercepat proses konstruksi,

• Menghasilkan pengoperasian bangunan yang lebih

mudah

• Meminimalisir produksi limbah sekaligus

mengeluarkan biaya yang lebih murah.

• Proses manajemen lebih accesible dan actionable

karena bermuara pada 1 model informasi

sehingga dapat meminimalisir konflik informasi

diantara berbagai pihak.

METODE KOLABORASI BIM: PENGERTIAN KOLABORASI DAN

MANFAATNYA

Page 6: MODUL 6 WORKFLOW DAN IMPLEMENTASI BIM PADA LEVEL ... fileKompetensi Dasar Setelah mengikuti pembelajaran mata pelatihan ini peserta mampu melakukan Workflow dan Implementasi BIM pada

6

Pemberi Kerja Arsitek Konsultan Engineer Kontraktor/Quantity Surveyor

Desain Konseptual Memberikan berbagai keperluan

terkait bentuk, fungsi, biaya, dan

jadwal

Membuat model awal (konsep massa)

dengan pertimbangan tapak

Memberikan feedback terhadap

building performance goal awal dan

keperluannya

Memberikan feedback biaya

pembangunan awal, penjadwalan,

dan konstruktabilitas

Desain Skematik Mengkaji desain dan

penyempurnaan keperluan desain

Menyempurnakan model dengan

masukan dari pemberi kerja, konsultan

engineer, dan manager konstruksi

Menghasilkan pemodelan skematik,

analisa, dan iterasi sistem

Memberikan review desain dan

feedback menerus terhadap biaya,

penjadwalan, dan konstruktabilitas

Detailed Design Mengkaji desain. Persetujuan final

desain proyek dan ukurannya

Terus menyempurnakan model.

Memperlihatkan model yang

terkoordinasi.

Finalisasi model desain, dokumen

tender, spesifikasi, dan pemenuhan

peraturan perijinan bangunan

Menciptakan model desain dan analisa

secara spesifik disiplin

Finalisasi model desain discipline-

specific, dokumen tender, spesifikasi,

dan pemenuhan terhadap kodifikasi

peraturan bangunan

Menciptakan model konstruksi untuk

simulasi, koordinasi, estimasi, dan

penjadwalan

Mengembangkan model konstruksi,

melakukan estimasi final dan jadwal

konstruksi.

Mengikuti dan memanage proses

tender

Konstruksi Mengawasi jalannya konstruksi

dan memberikan imput bagi

perubahan konstruksi

Menanggapi RFI.

Dokumen administrasi kontrak,

pembaharuan model

Menanggapi RFI, update model desain

discipline-spesifik, kondisi fisik

lapangan, dan pemeriksaan/pengujian

Mengelola konstruksi dengan

subkonstraktor dan supplier,

memberitahukan perubahan model

desain

As Built Verifikasi model As Built Verifikasi model As Built Mempersiapkan model As Built

Facility

Management

Mempertemukan arsitek dan

facility group untuk handling over

Koordinasi pertukaran informasi lewat

model melalui Exchange Group

Mempersiapkan dokumen handover

Sumber: Singapore BIM Guide 2.0

METODE KOLABORASI BIM: TATACARA KOLABORASI

Page 7: MODUL 6 WORKFLOW DAN IMPLEMENTASI BIM PADA LEVEL ... fileKompetensi Dasar Setelah mengikuti pembelajaran mata pelatihan ini peserta mampu melakukan Workflow dan Implementasi BIM pada

7

Kolaborasi dalam tahap pengembangandesain

Elemen KontrolPengecekan dlm masing-

masing disiplinKoordinasi antar Disiplin

(BIM Essential for Collaborative Virtual Design and Construction, BCA Singapore 2013)

METODE KOLABORASI BIM: TATACARA KOLABORASI

PEMBAGIAN KOLABORASI DALAM PENGEMBANGAN DESAIN

Page 8: MODUL 6 WORKFLOW DAN IMPLEMENTASI BIM PADA LEVEL ... fileKompetensi Dasar Setelah mengikuti pembelajaran mata pelatihan ini peserta mampu melakukan Workflow dan Implementasi BIM pada

8

1. Elemen Kontrol

Level

Setting Out

Grid

Titik awal

Origin point:

model AR dan ST tidak mempunyai koordinat z yang

sama (kiri: incorrect model); dan sebaliknya

mempunyai koordinat yang sama (kanan: correct

model)

Grid:

grid tidak sejajar (kiri) ; grid sejajar (kanan)

Setting out:

model AR dan ST mempunyai titik patok yang tidak

berkesuaian (kiri); model AR dan ST mempunyai titik

patok yang sesuai (kanan)

Level:

ketinggian lanin antar model tidak sama (kiri);

ketinggian lantai antar model sama (kanan).

METODE KOLABORASI BIM: TATACARA KOLABORASI

Page 9: MODUL 6 WORKFLOW DAN IMPLEMENTASI BIM PADA LEVEL ... fileKompetensi Dasar Setelah mengikuti pembelajaran mata pelatihan ini peserta mampu melakukan Workflow dan Implementasi BIM pada

9

2. Pengecekan dalam masing-masing disiplin

Berbagai model dari setiap disiplin harus memenuhi kualitas

model dalam tingkat minimum, selalu konsistensi, dan

memudahkan untuk koordinasi.

- Tidak ada overlap dan duplikasi dari berbagai objek.

Pengecekan penting dilakukan sehingga tidak ada

elemen-elemen sama yang berganda serta tidak ada

overlapping dari kategori yang sama yang secara

sistematis akan menghasilkan quantity takeoff yang tidak

akurat.

- Tidak ada clash/bentrok antar elemen di dalam masing-

masing disiplin, contohnya dinding ke lantai, saluran ke

saluran, pondasi ke pondasi, dinding ke langit-langit, dsb

METODE KOLABORASI BIM: TATACARA KOLABORASI

Page 10: MODUL 6 WORKFLOW DAN IMPLEMENTASI BIM PADA LEVEL ... fileKompetensi Dasar Setelah mengikuti pembelajaran mata pelatihan ini peserta mampu melakukan Workflow dan Implementasi BIM pada

10

3. Koordinasi antar DisiplinPeletakan dan

penyelarasan

kolom antara

model arsitektural

dan struktural

Koordinasi

langit-langit

dan struktur

Penetrasi kritis

MEP ke dalam

struktur

Koordinasi yang mungkin terjadi adalah sebagai berikut:

Koordinasi Arsitektural-Struktural:

• Terkait dengan peletakan kolom dan alinyemen antara model

arsitektural dan struktural

• Koordinasi terkait elemen langit-langit dan rangka struktur

• Koordinasi terkait tangga dan ramp

Koordinasi Arsitektural dan MEP:

• Koordinasi terhadap ruang/lubang menerus untuk meletakkan

pipa utilitas secara vertikal

• Koordinasi terhadap elemen langit-langit untuk menutupi

elemen MEP

Koordinasi Struktural-MEP:

• Jaringan perpipaan dan utilitas MEP terhadap kerangka

struktural.

• Bukaan MEP terhadap dinding struktural

• Jaringan utilitas MEP bawah tanah terhadap pondasi struktural

Koordinasi Arsitektural-Struktural-MEP:

• Koordinasi dalam peletakan toilet, termasuk peletakan ubin,

drainase, serta alat bantu lainnya

• Koordinasi fasad bangunan

METODE KOLABORASI BIM: TATACARA KOLABORASI

Page 11: MODUL 6 WORKFLOW DAN IMPLEMENTASI BIM PADA LEVEL ... fileKompetensi Dasar Setelah mengikuti pembelajaran mata pelatihan ini peserta mampu melakukan Workflow dan Implementasi BIM pada

11

EVALUASI

PILIHAN BERGANDA

1. Keuntungan kolaborasi dalam BIM adalah sebagai berikut, kecuali:

a. Dapat meminimalisir kesalahan sekaligus mempercepat proses konstruksi,

b. Menghasilkan pengoperasian bangunan yang lebih mudah

c. Proses manajemen lebih accesible dan actionable karena bermuara pada banyak model informasi

d. Meminimalisir produksi limbah sekaligus mengeluarkan biaya yang lebih murah.

2. Idealnya BIM diimplementasikan sejak awal proyek sampai selesai, yaitu pada tahap:

a. Disain skematik, detil disain, documentasi konstruksi, procurement & operation.

b. Persiapan tender, detil disain, dokumentasi konstruki, as-built drawing

c. Perencanaan biaya, perencanaan gambar disain, shop drawing, pemeliharaan

d. Semuanya benar

3. Koordinasi yang dilakukan dalam tahap pengembangan desain seperti yang tercantum dalam BIM Essential for Collaborative

Virtual Design and Construction (BCA Singapore 2013) terbagi dibawah ini, kecuali:

a. Elemen Kontrol

b. Pengecekan dalam masing-masing Disiplin

c. Pengecekan antar Disiplin

d. Koordinasi antar Disiplin

SOAL ESSAY

1. Mengapa dengan BIM masing-masing pihak dalam proyek bisa berkolaborasi walaupun dari tempat yang berbeda-

beda?

2. Mengapa penerapan BIM ini akan membuat efisiensi yang signifikan dari sisi biaya dan waktu pelaksanaan proyek?

3. Apa yang dimaksud dengan koordinasi antar disiplin yang dimaksud, berikan contohnya!

Page 12: MODUL 6 WORKFLOW DAN IMPLEMENTASI BIM PADA LEVEL ... fileKompetensi Dasar Setelah mengikuti pembelajaran mata pelatihan ini peserta mampu melakukan Workflow dan Implementasi BIM pada

12

• Clash (bentrok) terjadi apabila elemen-elemen dari model-model berbeda mendiami sebuah

ruang yang sama.

• Bentuk clash:

- geometrik (misalnya pipa yang menjebol dinding),

- penjadwalan (misalnya pentahapan sekuensial ternyata dilaksanakan bersamaan), atau

- adanya perubahan/update yang tidak tergambarkan.

• Clash detection (deteksi bentrok) atau clash test merupakan terminologi yang secara umum

bertujuan untuk mengidentifikasi, meninjau, dan melaporkan adanya gangguan dalam suatu

model proyek, dalam tahap desain dan prakonstruksi.

• Dilakukan melalui proses integrasi berbagai model yang berasal dari berbagai disiplin

(arsitektur, struktur, dan MEP).

PRE-CLASH DETECTION ANTAR DISIPLIN: PENGERTIAN DASAR

Page 13: MODUL 6 WORKFLOW DAN IMPLEMENTASI BIM PADA LEVEL ... fileKompetensi Dasar Setelah mengikuti pembelajaran mata pelatihan ini peserta mampu melakukan Workflow dan Implementasi BIM pada

13

PRE-CLASH DETECTION ANTAR DISIPLIN: PENGERTIAN DASAR

PROSES KOORDINASI DALAM CLASH DETECTION

Page 14: MODUL 6 WORKFLOW DAN IMPLEMENTASI BIM PADA LEVEL ... fileKompetensi Dasar Setelah mengikuti pembelajaran mata pelatihan ini peserta mampu melakukan Workflow dan Implementasi BIM pada

14

PRE-CLASH DETECTION ANTAR DISIPLIN: MANFAAT

• Clash detection digunakan untuk mengecek pekerjaan baik yang sudah selesai atau sedang

berlangsung untuk meminimalisir risiko terjadinya human error yang diperkirakan akan terjadi dalam tahap

konstruksi.

• Dilakukan melalui proses integrasi berbagai model yang berasal dari berbagai disiplin (arsitektur,

struktur, dan MEP).

• Kesalahan yang biasanya terlihat di lapangan akan langsung terdeteksi pada tahap pemodelan,

bahkan sebelum kegiatan di lapangan dilakukan.

• Keuntungan pemakaian clash detection secara umum adalah:

- Meminimalisir dan mengeliminasi konflik yang akan terjadi di lapangan, sehingga mereduksi RFI

- Memvisualisasikan pembangunan, pentahapan, dan logistik

- Mereduksi biaya konstruksi karena berkurangnya variation order

- Menurunkan jumlah waktu yang dibutuhkan dalam proses konstruksi

- Meningkatkan produktivitas di lapangan

- Penggambaran yang lebih akurat

Page 15: MODUL 6 WORKFLOW DAN IMPLEMENTASI BIM PADA LEVEL ... fileKompetensi Dasar Setelah mengikuti pembelajaran mata pelatihan ini peserta mampu melakukan Workflow dan Implementasi BIM pada

15

Adapun clash detection diterapkan pada tahap design

development atau detailed design (LOD 300). Pada

tahap ini, pemodelan sudah dikembangkan secara akurat,

dengan kuantitas, ukuran, bentuk, lokasi, serta orientasi

yang akurat.

PRE-CLASH DETECTION ANTAR DISIPLIN: PERBEDAAN

PRECLASH

DAN CLASH DETECTION

Preliminary Clash Detection atau Pre-Clash Detection

adalah proses deteksi bentrok yang dilakukan pada tahap

awal, atau dalam hal ini adalah pada tahap desain

skematik (LOD 200) sehingga meminimalisasi konflik

sebelum tahap konstruksi. Pada tahap ini, pemodelan

dikembangkan dengan kuantitas, ukuran, bentuk, lokasi,

dan orientasi yang masih belum akurat.

Sumber: BIM Guidelines, New York City Department of Design and Construction, Juli 2012

Page 16: MODUL 6 WORKFLOW DAN IMPLEMENTASI BIM PADA LEVEL ... fileKompetensi Dasar Setelah mengikuti pembelajaran mata pelatihan ini peserta mampu melakukan Workflow dan Implementasi BIM pada

16

AR STR ME EL

AR

STR

ME

EL

Dalam tahap ini, deteksi bentrok yang mungkin terjadi

adalah:

• Sistem arsitektural (AR) dengan sistem struktural (ST)

• Sistem arsitektural (AR) dengan sistem mekanikal (ME)

• Sistem arsitektural (AR) dengan sistem

elektrikal/kelistrikan (EL)

• Sistem struktural (ST) dengan sistem mekanikal (ME)

• Sistem struktural (ST) dengan sistem elektrikal (EL)

• Sistem mekanikal (ME) dengan sistem elektrikal (EL)

PRE-CLASH DETECTION ANTAR DISIPLIN: PERBEDAAN

PRECLASH

DAN CLASH DETECTION

MATRIKS DETENSI BENTROK PADA TAHAP AWAL

Page 17: MODUL 6 WORKFLOW DAN IMPLEMENTASI BIM PADA LEVEL ... fileKompetensi Dasar Setelah mengikuti pembelajaran mata pelatihan ini peserta mampu melakukan Workflow dan Implementasi BIM pada

17

Contoh software menyediakan fasilitas clash detection:

Navisworks

Solibri Model Checker

Tekla BIMsight

Vico Office Constructability Manager

ArchiCAD

Revit

dan lainnya.

Secara umum terdapat dua tipe software clash detection yang sudah berkembang :

BIM modelling design software.

Adanya keterbatasan pada proses deteksi bentrok karena hanya dapat dikerjakan pada model dari

software yang sama. Sebagai contoh, pada software Revit, sistem akan menaruh peringatan adanya

bentrok jika menaruh pelat pada dinding tanpa bersentuhan.

BIM Integration Tool.

Berguna untuk mendeteksi bentrok antar software berbeda yang dikeluarkan oleh berbagai perusahaan.

Akan tetapi jika ada pengubahan, maka harus dilakukan pada software yang dipakai untuk menciptakan

model tersebut.

PRE-CLASH DETECTION ANTAR DISIPLIN: HAL LAINNYA

Page 18: MODUL 6 WORKFLOW DAN IMPLEMENTASI BIM PADA LEVEL ... fileKompetensi Dasar Setelah mengikuti pembelajaran mata pelatihan ini peserta mampu melakukan Workflow dan Implementasi BIM pada

18

Merupakan sebuah dokumen yang berisi permasalahan yang ditemukan dalam clash detection dan

disebarkan antar stakeholder melalui format PDF, XML, HTML atau lainnya. Selain penjabaran

permasalahan, dalam dokumen ini tertulis pula lokasi, tingkat kepentingan, author, penanggungjawab,

bagaimana cara penanganan / tindakan apa yang diperlukan, serta berapa lama tindakan itu dilakukan.

PRE-CLASH DETECTION ANTAR DISIPLIN: HAL LAINNYA

CLASH REPORT

Sumber: USC BIM Guidelines, University of Southern California, 2012

Page 19: MODUL 6 WORKFLOW DAN IMPLEMENTASI BIM PADA LEVEL ... fileKompetensi Dasar Setelah mengikuti pembelajaran mata pelatihan ini peserta mampu melakukan Workflow dan Implementasi BIM pada

19

EVALUASI

PILIHAN BERGANDA

1. Benturan atau clash pada proyek konstruksi kemungkinan bisa terjadi dapat berbentuk sebagai berikut, kecuali:

a) Geometrik

b) Parametrik

c) Penjadwalan yang tumpang tindih

d) Perubahan disain/update yang tidak tergambarkan.

2. Dibawah ini adalah keuntungan-keuntungan pemakaian clash detection secara umum, kecuali:

a) Meminimalisir dan mengeliminasi konflik yang akan terjadi di lapangan

b) Mereduksi biaya konstruksi dan waktu proses konstruksi

c) Meningkatkan produktivitas di lapangan

d) Meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana alam

3. Jenis clash yang sering terjadi adalah sebagai berikut, kecuali:

a) Hard clash

b) Soft clash

c) Worklow clash

d) Work clash

SOAL ESSAY

1. Bisakah clash detection dilakukan dengan sistem tradisional? Jelaskan Mengapa!

2. Apa yang dimaksud dengan pre-clash detection ?

3. Sebutkan software BIM yang menyediakan fasilitas clash detection!

Page 20: MODUL 6 WORKFLOW DAN IMPLEMENTASI BIM PADA LEVEL ... fileKompetensi Dasar Setelah mengikuti pembelajaran mata pelatihan ini peserta mampu melakukan Workflow dan Implementasi BIM pada

20

• Definisi workflow menurut Whitten & Bentley (2009) adalah:

“Workflow is the flow of transactions through business processes to ensure appropriate checks and approvals

are implemented.”

(Workflow merupakan aliran transaksi melalui proses bisnis untuk memastikan pemeriksaan dan persetujuan

yang diimplementasikan secara benar).

• Workflow dikenal pula sebagai aliran kerja, yang merupakan suatu proses kerja/bisnis secara sistematis.

Dokumen atau informasi yang telah dibuat, dialirkan dari satu pihak ke pihak yang lain untuk tindakan

lanjutan menurut suatu aturan atau prosedur tertentu yang telah disepakati bersama dalam sebuah

organisasi/perusahaan. Sebelum mendapatkan persetujuan dari semua pihak, akan terjadi proses revisi,

masukan, reject, cancel dan lain-lain dengan alur yang sudah terancang.

• Dengan demikian, workflow implementasi BIM adalah sebuah aliran kerja yang memuat proses kerja

proyek BIM secara sistematis, yang digulirkan dari satu ke pihak ke pihak lainnya untuk mendapatkan

tindakan lanjutan (termasuk revisi, masukan, penolakan, dan pembatalan) menurut prosedur yang telah

disepakati bersama dalam suatu organisasi.

WOFKLOW IMPLEMENTASI BIM: DEFINISI

Page 21: MODUL 6 WORKFLOW DAN IMPLEMENTASI BIM PADA LEVEL ... fileKompetensi Dasar Setelah mengikuti pembelajaran mata pelatihan ini peserta mampu melakukan Workflow dan Implementasi BIM pada

21

Tahapan Workflow ImplementasiProyek BIM

Workflow dalam TahapPerencanaan

Workflow dalam Tahap Konstruksi

Workflow dalam Tahap Handover dan Facility Management

WOFKLOW IMPLEMENTASI BIM: TAHAPAN

Page 22: MODUL 6 WORKFLOW DAN IMPLEMENTASI BIM PADA LEVEL ... fileKompetensi Dasar Setelah mengikuti pembelajaran mata pelatihan ini peserta mampu melakukan Workflow dan Implementasi BIM pada

22

WOFKLOW IMPLEMENTASI BIM: TAHAPAN

WORKFLOW IMPLEMENTASI BIM TAHAP PERENCANAAN

Page 23: MODUL 6 WORKFLOW DAN IMPLEMENTASI BIM PADA LEVEL ... fileKompetensi Dasar Setelah mengikuti pembelajaran mata pelatihan ini peserta mampu melakukan Workflow dan Implementasi BIM pada

23

WOFKLOW IMPLEMENTASI BIM: TAHAPAN

WORKLOW IMPLEMENTASI BIM TAHAP KONSTRUKSI, HANDOVER DAN FACILITY

MANAGEMENT

Page 24: MODUL 6 WORKFLOW DAN IMPLEMENTASI BIM PADA LEVEL ... fileKompetensi Dasar Setelah mengikuti pembelajaran mata pelatihan ini peserta mampu melakukan Workflow dan Implementasi BIM pada

24

EVALUASI

PILIHAN BERGANDA

1. Workflow dalam implementasi proyek BIM terbagi ke dalam empat tahapan sebagai berikut, kecuali:

a. Workflow Implementasi BIM Fase Perencanaan

b. Workflow Implementasi BIM Fase Pelaksanaan

c. Workflow Implementasi BIM Fase Evaluasi

d. Workflow Implementasi BIM Fase Facility Management

2. Persiapan dan disain konseptual pada workflow implementasi BIM dalam tahap perencanaan adalah sebagai berikut, kecuali:

a. Pada tahap persiapan adalah mewujudkan kesepahaman antara klien/owner dan tim konsultan mengenai tujuan umum dan

tujuan spesifik yang hendak diraih dan bagaimana cara mencapai tujuan proyek BIM tersebut.

b. Mengembangkan data untuk melengkapi secara detil untuk keperluan manajemen fasilitas

c. Mengembangkan dan membandingkan model massa BIM untuk keperluan studi ruang, area, dan volume; studi alternatif desain;

serta presentasi terhadap klien/review design.

d. Menciptakan site model BIM untuk analisis site serta perijinan peraturan ketataruangan dan bangunan. Keluaran yang diharapkan

adalah site model.

3. Tingkat kedetilan elemen as-built BIM pada workflow Implementasi BIM dalam tahap pelaksanaan adalah sebagai berikut:

a. Sama persis dengan tahap detailed design

b. Kurang detil dari tahap detailed design

c. Serupa dengan tahap detailed design akan tetapi ditambahkan perubahan-perubahan terkini dalam tahap konstruksi.

a. Tidak sama dengan tahap detailed design

Page 25: MODUL 6 WORKFLOW DAN IMPLEMENTASI BIM PADA LEVEL ... fileKompetensi Dasar Setelah mengikuti pembelajaran mata pelatihan ini peserta mampu melakukan Workflow dan Implementasi BIM pada

25

EVALUASI

SOAL ESSAY

1. Apakah workflow implementasi BIM itu?

2. Kegiatan apa sajakah yang dilakukan dalam tahap desain skematik pada implementasi BIM dalam tahap

perencanaan?

3. Kegiatan apa sajakah yang dilakukan dalam workflow implementasi BIM pada tahap Handover dan

Facility?

Page 26: MODUL 6 WORKFLOW DAN IMPLEMENTASI BIM PADA LEVEL ... fileKompetensi Dasar Setelah mengikuti pembelajaran mata pelatihan ini peserta mampu melakukan Workflow dan Implementasi BIM pada

26

DAFTAR PUSTAKA

• Building Construction Authority (2013). "Singapore BIM Guide Version 2.0".

http://www.corenet.gov.sg

• Building Construction Authority (2013). "BIM Essential Guide for Architectural Consultant".

http://www.corenet.gov.sg

• Building Construction Authority (2017). "Singapore VDC Guide". http://www.corenet.gov.sg

• Denis, F (2015). "Building Information Modelling – Belgian Guide for The Construction Industry".

ADEB-VBA Brussels. http://adeb-vba.be/the-guide-to-bim.pdf

• Thomassen, Mats (2011). " BIM and Collaboration in the AEC Industry". Tesis untuk Master of

Science in Engineering in Management in the Building Industry. Department of Mechanical and

Manufacturing Engineering, Aalborg University, Denmark.

• University of Southern California (2012)." Building Information Modeling (BIM) Guidelines".

http://facilities.usc.edu

• http://www.thebimcenter.com/2016/03/what-is-clash-detection-how-does-bim-help. html

• http://bimtrack.co/blog/blog-posts/understanding-clash-detection-and-making-it-more-efficient

Page 27: MODUL 6 WORKFLOW DAN IMPLEMENTASI BIM PADA LEVEL ... fileKompetensi Dasar Setelah mengikuti pembelajaran mata pelatihan ini peserta mampu melakukan Workflow dan Implementasi BIM pada

SELESAI