Top Banner
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 1 MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Jakarta 2015 DWI ESTUNING RAHAYU SUGIJATI Australia Indonesia Partnership for Health System Strengthening (AIPHSS) SEMESTER 7 KONSELING BAGI IBU DAN PEMBERIAN PELAYANAN TINDAK LANJUT
52

Modul 3 MTBS

Jan 06, 2017

Download

Health & Medicine

pjj_kemenkes
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Modul 3 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

1ManajeMen Terpadu BaliTa SakiT

MOdul

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga KesehatanBadan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia

Jakarta 2015

DWI ESTUNING RAHAYUSUGIJATI

Australia Indonesia Partnership for Health System Strengthening(AIPHSS)

SeMeSTer 7

KONSELING BAGI IBU DAN PEMBERIAN PELAYANAN TINDAK LANJUT

Page 2: Modul 3 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

i

Segala puji bagi Alloh,Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan hidayahNya sehingga penyusunan modul 3 ini dapat terseleseikan dengan baik. Modul 3 berjudul “KONSELING BAGI IBU DAN PEMBERIAN PELAYANAN TINDAK LANJUT” disusun dengan tujuan untuk media pembelajaran program studi D III kebidanan khususnya bagi mahasiswa pendidikan jarak jauh dengan latar belakang DI kebidanan pada daerah perbatasan atau kepulauan. Modul 3 ini dapat terseleseikan dengan baik berkat dukungan dari berbagai pihak,untuk itu pada kesempatan ini ,kami mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:1. Ibu menteri kesehatan republik

Indonesia 2. Kabadan ppsdm kemnkes Republik

Indonesia3. Kepala Pusdiklatnakes Kemenkes

Republik Indonesia4. AUSAID5. Fasilitator6. Berbagai pihak yang mendukung

modul ini. Kami mengharapkan masukan dan saran demi perbaikan modul 3 sehingga dapat membantu saudara-saudara kita di perbatasan dan kepulauan, untuk itu kami mengucapkan terima kasih.

KataPengantar

Tim Penyusun

Gambar : Praktek Keperawatan Kejiwaan

Page 3: Modul 3 MTBS

ii

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

Daftar Isi. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Kata Pengantar i

Dafta Isi ii

Kegiatan Belajar 1

Konseling Bagi Ibu 4

Kegiatan Belajar 2

Pemberian Pelayanan Tindak Lanjut 27

Evaluasi AKhir 39

Daftar Gambar 48

Page 4: Modul 3 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

1Pendahuluan

Modul 3 mempelajari tentang konseling

dan pemberian tindak lanjut pada MTBS yang

berkaitan dengan modul l dan 2, sehingga

hendaknya Anda memahami modul sebelumnya.

Pada modul 3 akan menjelaskan dan memberi

kesempatan kepada Anda untuk Manajemen

Terpadu Bayi Sakit (MTBS) perlu diberikan

konseling pada ibu karena dapat dimaknakan

sebagai pemberian penerangan,informasi atau

nasehat pada pihak lain yang dimaksud disini

adalah tenaga kesehatan khususnya bidan

dapat memberikan konseling pada ibu karena

dapat membantu mengatasi konflik, hambatan

dan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan

balita sakit,juga pemberian tindak lanjut

Konseling bagi ibu akan membahas tentang

persiapan penerapan konseling MTBS &

penerapan konseling MTBS yang membahas

tentang ketrampilan komunikasi, mengajari

ibu tentang memberikan obat oral dirumah,

infeksi lokal dirumah, pemberian cairan serta

penilaian terhadap ASI dan makanan anak juga

menasehati ibu tentang menggunakan kartu

sehat,pemberian cairan selama anak sakit juga

kembali ke petugas kesehatan sebagai alat

kesehatan.

Pemberian tindak lanjut merupakan pemberian

layanan kelanjutan dari penilaian ,klasifikasi

serta pengobatan pada umur 2bulan sampai

5 tahun

Pada modul ini terdapat 2 kegiatan belajar

disusun dengan urutan sebagai berikut:

Kegiatan mengajar l: Persiapan dan penerapan

konseling MTBS

Kegiatan mengajar 2:Pemberian pelayanan tidak

lanjut

Setelah Anda mempelajari modul 3 ini,diharapkan

mampu melakukan konseling setelah dilakukan

tindakan/pengobatan pada modul l,2 serta

mampu melaksanakan pemberian tindak lanjut

pada bayi 2 bulan sampai 5 tahun.

Modul ini akan menjelaskan dan memberi kesempatan kepada Anda bagaimana memberikan konseling

pada ibu untuk membantu mengatasi konflik, hambatan

dan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan balita sakit,juga pemberian tindak

lanjut

Page 5: Modul 3 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

2

Relevansi

Tujuan dari manajemen terpadu balita sakit dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian

yang terkait dengan penyebab utama penyakit balita untuk itu anda harus mampu memberikan

konseling MTBS pada ibu dengan menggunakan ketrampilan komunikasi yang baik sehingga

informasi tentang balita sakit bisa dimengerti oleh ibu balita sakit selanjutnya dapat melaksanakan

pemberian pelayanan tindak lanjut secara benar.saya percaya anda dapat melaksanakan dengan

baik.

Konseling MTBS pada ibu terkait pada mata kuliah BD 304 Asuhan Kebidanan Neonatus,Bayi

Balita dan Anak pra sekolah. Selain itu juga Bd 202 mata kuliah komunikasi dalam praktik

kebidanan pada pokok bahasan komunikasi inter personal dan konseling dalam lingkup praktik

kebidanan

Untuk memudahkan Saudara mengikuti proses pembelajaran dalam modul 3 ini,maka akan

lebih mudah anda mengikuti langkah-langkah belajar sebagai berikut :

1. Saudara Pelajari secara berurutan kegiatan belajar l dan 2

2. Baca dengan seksama materi yang disampaikan dalam modul ini

3. Saudara kerjakan latihan-latihan/tugas-tugas terkait dengan materi yang dibahas dan

diskusikan dengan fasilitator/ tutor pada saat kegiatan tatap muka.

4. Buat ringkasan dari materi yang dibahas untuk memudahkan anda dalam mengingat.

5. Kerjakan evaluasi proses pembelajaran untuk setiap materi yang dibahas dan cocokkan

jawaban anda dengan teori yang sudah dipelajari.

6. Jika Saudara mengalami kesulitan diskusikan dengan teman dan konsultasikan pada

fasilitator.

7. Keberhasilan Anda dalam proses pembelajaran tergantung dari kesungguhan Anda

mengikuti modul ini .Untuk itu belajarlah dan berlatih secara mandiri/kelompok dengan

teman sejawat Anda.

Besar harapan kami pada Anda untuk dapat mengikuti seluruh kegiatan mengajar dengan baik.

Selamat belajar Semoga mendapat kemudahan dari Tuhan Yang Maha Esa dalam memahami

Petunjuk Belajar

Page 6: Modul 3 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

3modul ini untuk bekal di masyarakat. amin

PETUNJUK BAGI DOSEN/FASILITATOR

1. Pahami capaian dalam modul 3 ini

2. Beri motivasi pada peserta didik untuk membaca secara seksama materi yang disampaikan

dan berikan penjelasan dalam hal-hal yang dianggap sulit.

3. Identifikasi kesulitan pada peserta didik dan mintalah berdiskusi dalam kelompok serta

berikan kesimpulan.

4. Berikan motivasi pada peserta didik untuk melakukan evaluasi pembelajaran,dibahas dan

mendiskusikan dengan teman sejawat.

5. Bersama-sama dengan peserta didik lakukan penilaian terhadap yang dicapai.

Gambar : Konsultasi dengan bidan

Page 7: Modul 3 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

4

Diharapkan selesai pembelajaran anda dapat melaksanakan konseling bagi ibu

Saudara dapat melaksanakan konseling bagi ibu :

1. Menggunakan ketrampilan komunikasi yang baik.

2. Mengajari ibu cara memberikan makanan.

3. Melakukan penilaianpemberian cairan.

4. Melakukan konseling kapan harus kembali

5. Menasehati ibu tentang kesehatanya sendiri

6. Menasehati ibu tentang penggunaan kelambu untuk pencegahan malaria

Konseling bagi ibu dalam manajemen terpadu balita sakit :

1. Ketrampilan komunikasi

2. Cara memberikan makanan

3. Cara penilaian pemberian cairan

4. Kapan harus kembali

5. Menasehati ibu tentang kesehatannya sendiri

6. Menasehati ibu tentang penggunaan kelambu untuk pencegahan malaria.’

KegiatanBelajar 1 Konseling Bagi Ibu

Tujuan Pembelajaran

Tujuan Khusus

Pokok - Pokok Materi

Page 8: Modul 3 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

5UraianMateri

Kali ini Anda akan kami ajak mempelajari

suatu manajemen untuk balita sakit yang datang

dipelayanan kesehatan,dilaksanakan secara

terpadu setelah dilakukan penilaian,klasifikasi

dan pengobatan sehingga pelaksanaan konseling

dan pemberian pelayanan tindak lanjut tepat

pada sasaran sehingga balita sembuh.

Harus Anda pahami terlebih dahulu bahwa

konseling merupakan sebuah upaya pemberian

bantuan dari seorang konselor kepada klien,

bantuan di sini dalam pengertian sebagai

upaya membantu orang lain agar ia mampu

tumbuh ke arah yang dipilihnya sendiri, mampu

memecahkan masalah yang dihadapinya dan

mampu menghadapi krisis-krisis yang dialami

dalam kehidupannya

Pengertian konseling tidak dapat dipisahkan

dengan bimbingan karena keduanya merupakan

sebuah keterkaitan. Muhamad Surya

mengungkapkan bahwa konseling merupakan

bagian inti dari kegiatan bimbingan secara

keseluruhan dan lebih berkenaan dengan

masalah individu secara Pribadi. Pemberian

konseling menjadi unggulan dan sekaligus

pembeda dari alur pelayanan sebelum MTBS.

Keunggulan pada Materi yang Anda

pelajari ini meliputi menilai cara pemberian

makan pada anak,anjuran makan untuk anak

sehat maupun sakit, menasehati ibu tentang

masalah pemberian makan,meningkatkan

pemberian cairan selama anak sakit,kapan balita

harus kembali dan menasehati ibu tentang

kesehatannya sendiri,penggunaan kelambu

untuk pencegahan malaria.

Dengan pemberian konseling diharapkan

pengantar atau ibu pasien mengerti penyakit

yang diderita,cara penanganan anak di rumah,

Magister Kebijakan dan Manajemen Pelayanan

Kesehatan memperhatikan perkembangan

penyakit anaknya sehingga mampu mengenali

kapan harus segera membawa anaknya

ke petugas kesehatan serta diharapkan

memperhatikan tumbuh kembang anak dengan

cara memberikan makanan sesuai umurnya.

Kali ini Anda akan kami ajak mempelajari suatu manajemen untuk balita sakit yang datang

dipelayanan kesehatan,dilaksanakan secara terpadu setelah dilakukan

penilaian,klasifikasi dan pengobatan sehingga pelaksanaan konseling dan pemberian pelayanan tindak lanjut tepat pada sasaran sehingga balita

sembuh.

““

Page 9: Modul 3 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

6

Semua pesan tersebut tercermin dalam Kartu Nasihat Ibu (KNI) yang biasanya diberikan

setelah ibu atau pengantar balita sakit mendapatkan konseling. Para petugas di pelayanan primer

berada pada posisi yang unik yang dihadapkan pada kompleksnya perawatan anak dan perlunya

fasilitasi komunikasi secara individual yang melibatkan kasus mereka. Perlu Saudara pahami

bahwa melayani anak bagi para petugas adalah merupakan anugerah sekaligus tantangan yang

unik karena dihadapkan keterkaitan antara pengaruh lingkungan dan faktor intrinsik pada diri

anak untuk ditelaah faktanya dari aspek kesehatan dan tumbuh-kembangannya.

Salah satu metode yang dikembangkan untuk perawatan anak yaitu Integrated Management

of Childhood Illness (IMCI) atau di Indonesia dikenal dengan MTBS, adalah program intervensi

dalam penanganan anak terutama balita yang menggunakan suatu algoritme, sehingga dapat

mengklasifikasikan penyakit yang dialami oleh balita, melakukan rujukan secara cepat apabila

diperlukan, melakukan penilaian status gizi dan memberikan imunisasi kepada balita yang

membutuhkan. Selain itu ibu balita juga diberi konseling tatacara memberi obat di rumah,

pemberian nasihat mengenai makanan yang seharusnya diberikan dan memberitahu kapan

harus kembali (kunjungan ulang) atau segera kembali untuk mendapatkan pelayanan tindak

lanjut.

Petugas kesehatan akan mempraktikkan tugas konseling ini antara lain :

a. Menggunakan keterampilan komunikasi yang baik

1. Mengajari ibu cara memberikan obat oral dirumah

2. Mengajari ibu cara mengobati infeksi lokal di rumah

3. Mengajari ibu cara pemberian cairan di rumah

4. Melakukan penilaian pemberian ASI dan makanan anak

5. Menentukan masalah pemberian ASI dan makanan anak

6. Konseling bagi ibu tentang masalah pemberian ASI dan makanan

b. Menasehati ibu tentang :

1. Kapan kembali untuk kunjungan ulang

2. Kapan kembali segera untuk perawatan lebih lanjut

3. Kapan kembali untuk imunisasi dan pemberian vitamin A

4. Kesehatannya sendiri

Page 10: Modul 3 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

7 Menentukan prioritas nasehat. Pada tiap akhir kunjungan, petugas akan menjelaskan kapan

harus kunjungan ulang. Kadang seorang anak membutuhkan tindak lanjut untuk lebih dari satu

masalah. Pada kasus seperti ini, ibu diberitahu kapan waktu terpendek dan pasti ibu harus

kembali. Dan dijelaskan juga kemungkinan anak harus kembali lebih awal jika masalah seperti

demam menetap. Dibawah ini akan disampaikan jenis konseling apa saja yang ada dalam

MTBS,coba Anda pelajari tentang:

A. MENGGUNAKAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI YANG BAIKKetrampilan komunikasi sangat dibutuhkan oleh Anda,untuk itu tugas Anda mempersiapkan

bahan konseling yang akan dilakukan sesuai dengan tujuan pembelajaran.Selamat berlatih.

Pengobatan di klinik, perlu dilanjutkan di rumah. Keberhasilan pengobatan di rumah tergantung

keterampilan komunikasi saudara dengan ibu penderita. Ibu perlu mengetahui cara memberi

obat dan mengerti tentang pentingnya pengobatan bagi anak.

Komunikasi yang baik sangat penting ketika saudara mengajari ibu cara memberi obat di

rumah.

Tanya dan dengar à

Ajukan pertanyaan dan dengarkan jawaban ibu dengan seksama. Saudara akan mengetahui apa saja yang telah dilakukan dengan benar dan apa yang masih perludiubah.

Puji à Jika ibu telah bertindak benar.

Nasihati àBatasi nasihat kepada ibu untuk hal yang benar-benar tepat. Gunakan bahasa yang dimengerti ibu.

Cek pemahaman à

Ajukan pertanyaan untuk mengetahui apa yang telahdipahami ibu dan apa yang perlu dijelaskan lebih lanjut.Hindari pertanyaan yang jawabannya “ya” atau “tidak”

1. MENASIHATI IBU CARA PENGOBATAN DI RUMAH

Saudara memberikan nasihat kepada ibu cara melakukan pengobatan di rumah. Pada

waktu Saudara mengajari ibu cara mengobati anak, gunakan 3 langkah dasar mengajar :

Page 11: Modul 3 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

8

1. Memberi penjelasan

2. Memberi contoh

3. Memberi kesempatan praktek

a. MEMBERI PENJELASAN.

Jelaskan cara melakukan suatu tugas, seperti :

1). Memberi salep mata.

2). Mengeringkan telinga.

3). Mengobati luka di mulut.

4). Menyiapkan larutan oralit atau.

5). Melegakan tenggorokan.

b. MEMBERI CONTOH :

Beri contoh untuk melakukan tugas tertentu, seperti:

1). Cara memegang anak pada waktu akan diberi salep mata.

2). ·Cara menyiapkan sumbu untuk mengeringkan telinga.

3). ·Cara mencampur satu bungkus oralit dengan air dalam jumlah yang benar.

4). ·Cara membubuhi gentian violet di mulut anak.

5). ·Cara melegakan tenggorokan dengan bahan/obat yang aman dan dapat dibuat sendiri

di rumah.

c. MEMBERI KESEMPATAN IBU PRAKTEK :

Ibu diminta mengerjakan suatu tugas di hadapan Saudara, seperti :

1). Membubuhkan salep pada mata anak.

2). Mencampur/melarutkan oralit.

3). Memberikan dosis pertama antibiotik.

d. WAKTU MENGAJARI IBU:

1). Gunakan bahasa dan kata-kata yang dimengerti ibu.

2). Saat peragaan, gunakan alat bantu yang sudah dikenal, misalnya gelas untuk melarutkan

oralit.

Page 12: Modul 3 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

93). Beri umpan-balik pada waktu praktek. Puji ibu bila mengerjakan tugas dengan baik

dan perbaiki saat itu juga jika ibu membuat kesalahan.

4). Perbanyak praktek bila keadaan memungkinkan.

5). Ciptakan suasana yang menyenangkan sehingga ibu mau bertanya.

6). Jawab semua pertanyaan yang diajukan.

2. MENGECEK PEMAHAMAN IBU

Setelah Saudara mengajari ibu cara pengobatan di rumah, tentu Saudara ingin mengetahui

pemahaman ibu tentang cara pengobatan yang benar. Bagian terpenting dari komunikasi

adalah pertanyaan untuk mengecek pemahaman ibu. Pertanyaan tersebut harus

sedemikian rupa sehingga jawabannya tidak hanya “ya” atau “tidak”. Pertanyaan yang

baik harus dapat mencakup: apa, mengapa, bagaimana, kapan atau berapa banyak

ibu memberi obat.

Dari jawaban ibu, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa ibu paham tentang pengobatan.

Jika ibu tak dapat menjawab dengan benar, Saudara menerangkannya sekali lagi dengan

lebih jelas.

Contoh : Saudara mengajari ibu cara memberi antibiotik. Kemudian tanyakan: “Tahukah

ibu cara memberi obat pada anak ibu?”

Jawaban ibu mungkin “ya”, walaupun ibu tidak mengerti. Ibu mungkin malu mengakui

bahwa ia tidak mengerti. Contoh pertanyaan yang baik seperti :

“Kapan ibu memberi obat pada anak ibu?”

“Berapa banyak obat/tablet yang akan ibu berikan?”

“Untuk berapa lama (hari) obat itu diberikan?”

Setelah mengajukan pertanyaan, beri ibu waktu untuk berpikir dan menyiapkan

jawabannya. Jangan saudara jawab sendiri. Jangan mengajukan beberapa pertanyaan

sekaligus.

Berikut ini contoh pertanyaan untuk mengecek pemahaman ibu.

PERTANYAAN YANG BAIK PERTANYAAN YANG KURANG BAIK

Bagaimana cara ibu menyiapkan larutan oralit? Dapatkah membuat larutan oralit?

Page 13: Modul 3 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

10

Bantu ibu memecahkan masalahnya dan berikan tanggapan Saudara tentang keberatan

ibu. Sebagai contoh :

Jika Saudara bertanya : “Kapan ibu membubuhkan salep pada mata anak ibu?”

Ibu mungkin menjawab : Bahwa ia tidak berada di rumah pada waktu siang hari. Ibu hanya

bisa memberi pengobatan pada waktu sore dan malam hari.

Jika Saudara bertanya: “Bagaimana cara ibu melegakan tenggorokan anak di rumah?”

Ibu mungkin menjawab : Ia tidak menyukai cara melegakan tenggorokan seperti yang

Saudara anjurkan. Ibu lebih senang anaknya mendapat suntikan atau mendapat tablet.

Yakinkan ibu bahwa bahan-bahan pelega tenggorokan lebih baik dibanding

obat. Jelaskan dengan sebaik-baiknya. Ibu diminta menerangkan alasan

penggunaan bahan pelega tenggorokan kepada anggota keluarga lainnya.

PADA SAAT MENGECEK PEMAHAMAN IBU :

• Gunakan pertanyaan yang mengharuskan ibu menerangkan apa, bagaimana, seberapa

banyak, berapa jumlahnya, kapan atau mengapa.

• Jangan gunakan pertanyaan yang memungkinkan ibu menjawab “ya” atau “tidak”

• Beri waktu bagi ibu menyiapkan jawaban.

• Puji ibu bila jawabannya benar.

• Bila perlu, beri tambahan penjelasan, contoh dan praktek.

3. MENASIHATI IBU CARA PEMBERIAN PENGOBATAN DI RUMAH

Pada waktu Saudara mengajari ibu mengobati anak, gunakan 3 langkah dasar mengajar :

1. Memberi penjelasan

2. Memberi contoh

3. Memberi kesempatan praktek

B. CARA PENILAIAN MAKANAN ANAK

1. MENILAI CARA PEMBERIAN MAKAN ANAK

Tanyakan tentang cara pemberian makan anak.Bandingkan jawaban ibu dengan

ANJURAN MAKAN UNTUK ANAK SEHAT MAUPUN SAKIT.

Tanyakan:

Page 14: Modul 3 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

111). Apakah ibu menyusui anak ini? Berapa kali sehari dan bagaimana malam hari?

2). Apakah anak selain ASI mendapatkan makanan/minuman lain? Berapa kali sehari,jenis,alat

yang digunakan?

JIKA ANAK KURUS:

1). Berapa banyak makanan/minuman diberikan,porsi makanan,siapa yang memberi makan

dan bagaimana caranya.

2). Selama anak makan sakit,apakah pemberian makan anak dirubah? Bila ya,bagaimana.

2. ANJURAN MAKAN UNTUK ANAK SEHAT MAUPUN SAKIT

Anjuran pemberian makan ini sesuai untuk keadaan anak sakit maupun sehat. Selama

sakit, biasanya anak sulit makan, tapi mereka harus makan sesuai umur dan frekwensi yang

dianjurkan. Saudara ketahui bahwa walaupun tiap kali makan anak tidak menghabiskan

porsinya. Setelah sembuh, makanan yang baik akan membantu pemilihan kehilangan berat

badan dan mencegah kurang gizi. Pada anak sehat, makanan yang baik akan mencegah

timbulnya penyakit,dibawah ini konseling anjuran makan untuk anak sehat maupun sakit

a. Anjuran Untuk Bayi Baru Lahir sampai 6 Bulan

• Makanan terbaik untuk bayi sejak lahir sampai umur 4 bulan adalah ASI.

• Meneteki secara eksklusif berarti bayi hanya diberi ASI, tidak diberi tambahan makanan

atau cara lain.

• Jika mungkin beri ASI eksklusif sampai anak berumur 6 bulan.

b. Anjuran Untuk Bayi Umur 6 samapai 9 Bulan

Untuk kelompok umur ini, ASI tetap merupakan makanan terpenting bagi bayi, tetapi ibu

harus sudah mulai memberi makanan tambahan disamping ASI

• Pada kelompok umur ini, bayi mulai dikenakan sedikit demi sedikit dengan berbagai

jenis makanan padat yang dilumatkan.

• Semua bayi pada umur 6 bulan, harus buah mendapat makanan yang lebih padat

dan bergizi.

• Lanjutkan pemberian ASI sesering yang dikehendaki bayi pagi, siang dan malam.

• Makanan pendamping ASI (MP ASI) adalah makanan (padat, semi-padat mapun cairan)

Page 15: Modul 3 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

12

yang diberikan pada bayi/anak selama bayi/anak masih minum ASI. Pengganti ASI (PASI)

berupa susu non-ASI bukanlah MP ASI dalam bentuk bubur susu,pisang,pepaya,air

jeruk, air tomat saring secara bertahap berikan bubur tim lumat ditambah kuning

telur/tempe/tahu/ayam/daging sapi/wortel. Setiap hari berikan makan: 6 bulan – 2 x

6 sdm peres, 7 bulan – 2/3 sdm peres,8 bulan – 3 x 8 sdm peres.

c. Anjuran Untuk Bayi Umur 9 – 12 Bulan

• Ibu tetap melanjutkan pemberian ASI sesering yang dikehendaki bayi. Setelah umur

6 bulan, ASI saja tidak dapat memenuhi kebutuhan kalori bayi, oleh karena itu secara

bertahap naikkan jumlah makanan pendamping ASI.

• Memberikan makan anak secara aktif sangat penting. Memberikan makan secara aktif

berarti mendorong anak untuk mau makan. Anak tidak berbagi 1 porsi makanan dengan

saudaranya. Anak harus mendapat 1 porsi yang cukup untuk dirinya sendiri. Ibu atau

pengasuh anak (kakak, ayah, atau nenek) harus duduk bersama anak sewaktu makan

dan membantu anak memasukkan sendok ke mulutnya sampai anak bisa makan sendiri.

• “porsi yang cukup” berarti anak sudah tidak mau makan lagi meskipun dengan pemberian

makan secara aktif. Dengan takaran sbb: 9 bulan- 3 x 9 sdm peres, l0 bulan – 3 x l0

sdm peres, ll bulan -3 x ll sdm peres dan dapat diberikan makanan tambahan 2 kali

sehari(buah,biskuit,kue)

d. Anjuran Untuk Anak Umur 12 Bulan – 2 Tahun

• Ibu tetap melanjutkan meneteki sesering yang dikehendaki anak dan juga memberi

makanan pendamping yang bergizi tinggi.

• Variasi jenis dan jumlah makanan harus ditingkatkan. Makanan keluarga menjadi

bagian utama makanan anak dan diberikan harus dalam bentuk yang lebih halus/lembik

agar mudah dicerna anak.

• Porsi yang cukup dan pemberian makan secara aktif tetap merupakan hal penting.

e. Anjuran Untuk Anak Umur 24 bulan Atau Lebih

• Pada umur ini anak harus mendapat makanan keluarga yang bervariasi sebanyak 3 kali

sehari. J

• Juga harus diberi makanan selingan 2 kali sehari yang bergizi tinggi, diberikan diantara

waktu makan.

Page 16: Modul 3 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

133. CARA MENASEHATI PEMBERIAN MAKANAN ANAK

Sebelum memberi nasihat tentang pemberian makanan, saudara harus melengkapi

penilaian pemberian makan dengan menentukan masalahnya.

Berdasarkan jawaban ibu, tentukan perbedaan antara yang sebenarnya dilakukan dengan

yang dianjurkan. Contoh: masalah pemberian makan tercantum dalam kotak dibawah ini.

Masukkan contoh masalah pemberian makan setempat dan tulis anjuran yang sesuai untuk

masalah tersebut di kotak-kotak kosong dibawah ini.

PRAKTEK PEMBERIAN MAKAN ANAK YANG DILAKUKAN IBU ANJURAN PEMBERIAN MAKAN

Bayi umur 3 bulan diberi larutan gula dan ASI Bayi 3 bulan hanya diberi ASI tanpa tambahan makanan atau cairan lain

Anak umur 2 tahun diberi makan hanya 3 kali sehari

Anak umur 2 tahun harus mendapat 2 kali makanan selingan selain makanan pokok 3 kali

Selain perbedaan antara yang sebenarnya dilakukan dengan anjuran makan, beberapa

masalah lain mungkin timbul berdasarkan jawaban ibu. Contoh:

a. Kesulitan menetek

b. Menggunakan botol susu

c. Tidak memberi makan secara aktif

d. Tidak diberi makan yang baik selama sakit

e. Terlalu dini memberi makanan tambahan

4. KONSELING BAGI IBU MASALAH PEMBERIAN MAKANAN ANAK

Saudara telah menentukan masalah pemberian makan, maka saudara harus mampu

membatasi nasihat kepada ibu untuk masalah yang paling relevan.

a. Memberi nasihat yang sesuai0

Jika tidak ada masalah pemberian makan, beri ibu pujian karena telah melakukan

pemberian makan secara baik. Beri dorongan agar ibu tetap memberi makan seperti yang

telah dilakukannya selama anak sakit dan sehat. Jika umur anak berasa dalam perbatasan

kelompok umur, jelaskan anjuran bagi kelompok umur yang baru kepada ibu. Sebagai

Page 17: Modul 3 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

14

contoh, jika anak hampir berumur 6 bulan, jelaskan makanan pendamping yang sesuai

untuk anak umur 6 bulan, kapan memulainya dan berapa banyak.

b. Jika anjuran pemberian makan anak tidak diikuti,

Jelaskan sekali lagi anjuran tersebut. Jika ibu mengeluh kesulitan dalam pemberian ASI,

lakukan penilaian pemberian ASI (Lihat Bagan BAYI MUDA). Jika perlu, tunjukkan kepada ibu

posisi meneteki dan cara melekat yang benar. Saudara akan mempelajari cara meneteki

yang benar pada modul BAYI MUDA.

c. Jika bayi umur kurang dari 4 bulan dan menerima susu no-ASI atau makanan lain: • Bangkitkan rasa percaya diri ibu bahwa ia dapat memproduksi ASI sesuai kebutuhan

anak.

• Anjurkan ibu untuk memberi ASI lebih sering, pagi, siang, malam & secara bertahap

mengurangi pemberian susu non-ASI atau makanan lainnya.

d. Jika susu non ASI terpaksa harus dilanjutkan, nasihati ibu agar: • Memberi ASI sesering mungkin, termasuk pada malam hari.

• Memastikan bahwa susu non ASI tersebut tepat dan mudah diperoleh.

• Memastikan bahwa susu no ASI tersebut disiapkan dengan benar dan higienis serta

diberikan dalam jumlah yang cukup.

• Membuat susu non ASI hanya sejumlah yang dapat dihabiskan anak dalam waktu1 jam

untuk menghindarkan kerusakan. Jika masih ada sisa, buang.

e. Jika ibu memberi susu kepada bayi menggunakan botol. • Nasihati ibu mengganti botol dengan cangkir/mangkuk/gelas.

• Peragakan cara mamberi susu dengan cangkir/ mangkuk/ gelas. Gelas lebih baik

daripada botol, karena lebih mudah dibersihkan. Gelas tidak manganggu pemberian

ASI karena tidak menimbulkan bingung putting.

f. Jika anak tidak diberi makan secara aktif, nasihati ibu untuk: • Duduk di samping anak dan membujuk anak untuk makan

• Memberi makan anak dengan porsi cukup dalam piring atau mangkuk sendiri

• Mengamati makanan yang disukai anak dan mempertimbangkan hal ini pada waktu

menyiapkan makanan anak.

Page 18: Modul 3 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

15g. Jika anak tidak diberi makan dengan baik selama sakit, nasihati ibu agar:

• Memberi ASI lebih sering dan lebih lama jika mungkin.

• Memberi makan yang lembek, bervariasi, menarik dan disukai anak, agar anak mau

makan sebanyak mungkin. Berikan dalam porsi yang kecil tapi sering. Tetap membujuk

anak untuk makan, karena nafsu makan akan lebih baik setelah keadaan anak membaik.

C. MENGAJARI IBU CARA PEMBERIAN OBAT ORAL DI RUMAH

1. Menentukan jenis dan dosis obat yang sesuai untuk umur atau berat badan anak

2. Memberitahukan ibu alasan pemberian obat kepada anak

3. Memperagakan cara mengukur satu dosis

4. Mengamati cara ibu menyiapkan obat satu dosis

5. Ibu memberi dosis pertama pada anak

6. Menjelaskan cara memberi obat, kemudian beri tanda dan pembungkus

7. Bila anak mendapat lebih dari satu jenis obat: pilih, hitung dan kemas tiap jenis obat

secara terpisah

8. Menjelaskan bahwa obat yang diberikan harus diminum sampai habis sesuai jadwal

pengobatan, walaupun keadaan anak sudah membaik

9. Mengecek pemahaman ibu sebelum meninggalkan klink

D. MENGAJARI IBU CARA MENGGOBATI INFEKSI LOKAL DI RUMAH

1. Jelaskan kepada ibu tentang pengobatan yang diberikan dan alasannya

2. Uraikan langkah-langkah pengobatan infeksi lokal

3. Amati cara ibu melakukan pengobatan ini di klinik

4. Jelaskan berapa kali ibu harus mengerjakannya di rumah

5. Jika dibutuhkan pengobatan di rumah, beri ibu salep mata tetrasiklin / kloramfenikol atau

1 botol kecil berisi gentian violet.

6. Cek pemahaman ibu sebelum meninggalkan klinik

Page 19: Modul 3 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

16

g. Mengobati Infeksi Mata Dengan Salep Mata Tetrasiklin / Kloramfenikol

Langkah-langkahnya:

1). Bersihkan kedua mata 3 kali sehari

2). Kemudian oleskan salep mata tetrasiklin pada kedua matanya, 3 kali sehari

3). Obati kedua mata sampai kemerahan hilang

4). Jangan menggunakan obat salep mata atau obat tetes mata yang lain atau memberi

sesuatu di mata.

b. Mengeringkan Telinga

1). Mengeringkan telinga dengan kain / kertas penyerap

2). Keringkan telinga sekurang-kurangnya 3 kali sehari

3). Gulung selembar kain penyerap bersih dan lunak atau kertas tissue yang kuat, menjadi

sebuah sumbu

4). Jangan menggunakan lidi kapas

5). Masukkan sumbu tersebut kedalam telinga anak

6). Keluarkan sumbu jika sudah basah

7). Ganti sumbu dengan yang baru dan ulangi langkah-langkah diatas sampai telinga anak

kering

8). Jaga agar telinga yang sakit tidak kemasukan air pada waktu mandi

c. Mengobati Luka Mulut Dengan Gentian Violet

Mengobati luka di mulut akan mencegah infeksi dan membantu anak agar dapat makan.

Ajari ibu mengobati luka mulut dengan Gentian Violet dengan cara:

Obati luka di mulut 2 kali sehari, pagi dan sore selama 5 hari

1). Cuci tangan ibu dulu

2). Basuh mulut anak dengan jari yang dibungkus kain bersih yang dibasahi dengan larutan

garam

3). Oleskan gentian violet 0,25% pada mulut anak dengan menggunakan lidi kapas

4). Cuci tangan ibu kembali

d. Meredakan Batuk, Melegakan Tenggorokan Dengan Bahan Yang Aman

Gunakan bahan yang aman untuk meredakan batuk dan melegakan tenggorokan

Page 20: Modul 3 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

17• Bahan aman yang dianjurkan :

1). ASI Eksklusif untuk bayi samapi umur 4 bulan

2). Kecap manis atau madu dicampur dengan air jeruk nipis dengan perbandingan yang sama

• Obat yang tidak dianjurkan :

1). Semua jenis obat batuk yang dijual bebas yang mengandung codein

2). Obat-obatan dekongestan oral dan nasal

E. MENGAJARI IBU CARA PEMBERIAN CAIRAN DI RUMAH

1. MENGAJARI IBU CARA MENCAMPUR DAN MEMBERI ORALIT

Aturan pertama perawatan di rumah : BERI CAIRAN TAMBAHAN. Jika seorang anak Diare

tanpa dehidrasi diperbolehkan pulang, ibu perlu dinasihati tentang cara memberi cairan

tambahan di rumah (Rencana Terapi A) Cairan tambahan anatara lain: ASI lebih seiring

dan lebih lama, air matang, cairan rumah tangga yang lain seperti : larutan gula garam,

cairan makan (kuah sayur, air tajin) dan oralit.

Pada keadaan tersebut, inbu perlu diajari cara mencampur dan memberikan oralit

kepada anak. Peragakan cara mencampur dan meminumkan pada anak. Ibu diminta

untuk mengerjekan sendiri, sementara saudara mengamati.

Langkah-langkah membuat oralit :

1). Cuci tangan dengan sabun

2). Ukur 200mL air matang (gunakan elas belimbing atau gelas ukur bila ada).

3). Gunakan air yang sudah direbus kemudian dinginkan. Bila tidak mungkin gunakan air

minum yang paling bersih yang tersedia,

4). Tuangkan seluruh bubuk oralit (200mL) kedalam berisi air matang tersebut

5). Aduk sampai seluruh bubuk oralit larut

6). Cicipi rasa oralit, agar saudara tahu rasa oralit

7). Terangkan bahwa larutan oralit harus dibuat dan digunakan pada hari yang sama.

Buanglah sisa oralit yang dibuat sehari sebelumnya.

8). Beri 6 bungkus oralit (200mL) untuk digunakan di rumah.

Page 21: Modul 3 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

18

2. MENUNJUKKAN KEPADA IBU BERAPA BANYAK CAIRAN TAMBAHAN TERMASUK ORALIT

YANG HARUS DIBERIKAN SEHARI-HARI

Jelaskan kepada ibu bahwa anak harus tetap minum cairan yang biasa diminumnya sehari-

hari dan minum cairan tambahan

Jelaskan kepada ibu bahwa diare akan segera berhenti. Oralit tidak akan menghentikan

diare. Keuntungan pemberian oralit adalah mengganti cairan dan garam yang hilang

bersama diare serta mencegah menjadi lebih parah

• Memberi cairan demi sedikit tapi sering dengan menggunakan gelas atau mangkuk.

Gunakan sendok untuk anak yang masih kecil

• Bila anak muntah, tunggu kurang lebih 10 menit, kemudian minumkan lagidengan

lebih lambat

• Melanjutkan pemberian cairan tambahan sampai diare berhenti

Contoh :

à Umur sampai 1 tahun 1 sendok teh per menit (1jam : 60 * 5mL = 300mL)

à Umur 1 – 5 tahun 2 sendok teh per menit (1jam : 60 * 10mL = 600mL)

3. MENGGUNAKAN KARTU NASIHAT IBU DAN MENGECEK PEMAHAMAN IBU

Kartu nasihat ibu diberikan kepada ibu, untuk membantu ibu mengingat keterangan

penting, termasuk jenis cairan dan makanan yang harus yang diberikan pada anak.

Perlihatkan kartu nasihat ibu dan tunjukkan jenis cairan yang dapat diberikan. Beri tanda

ceklis. Dengan pencil pada kotak “pencairan cairan” , sehingga nasihat dapat diganti bilamana

perlu pada kunjungan berikut.

• Beri tanda ceklis pada kotak oralit bila saudara memberi oralit

• Beri tanda ceklis pada kotak makanan cair bila saudara menasihati ibu untuk memberi

makanan cair di rumah tangaa seperti kuah sop/bakso, kuah sayur, air tajin dan lain-lain

• Beri tanda ceklis pada kotak air matang bila saudara menasihati ibu memberi air matang

Bayi yang mendapat ASI eklusif, harus disusui sesering mungkin dan diberi air matang

atau oralit, jangan beri cairan rumah tangga seperti diatas.

Di halaman berikut terdapat contoh cara memberi tanda pada bagian PEMBERIAN CAIRAN

di Kartu Nasihat Ibu untuk anak yang akan diberi oralit sesuai Rencana Terapi A.S

Page 22: Modul 3 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

19

F. MENASEHATI IBU

1. MENGGUNAKAN KARTU NASIHAT IBU

Kartu Nasehat ibu diberikan kepada setiap ibu untuk membantu ibu mengingat makanan

dan cairan yang benar untuk anak dan kapan harus kembali segera ke petugas kesehatan.

Dalam Kartu Nasihat Ibu terdapat kata-kata dan gambargambar yang menjelaskan nasihat-

nasihat pokok. Selain itu juga ada kotak untuk menandai cairan yang tepat untuk diare.

Beberapa Kegunaan Kartu Nasihat Ibu:

1). Untuk mengingat saudara mengenai nasihat penting yang harus disampaikan kepada

ibu tentang makanan, cairan dan kapan harus segera kembali.

2). Untuk mengingat ibu tentang nasihat dari petugas kesehatan mengenai apa yang

harus dilakukan ibu dirumah.

3). Ibu mungkin akan menunjukkan kartu ini pada anggauta keluarga lainnya dan dengan

demikian lebih banyak orang akan belajar pesan-pesan yang terdapat di dalamnya.

4). Ibu akan senang bila diberi sesuatu pada waktu kunjungan ke klinik.

2. MENASEHATI IBU TENTANG PEMBERIAN CAIRAN SELAMA ANAK SAKIT

Pada waktu sakit, anak kehilangan cairan karena demam, napas cepat, diare atau oleh

penyakit itu sendiri seperti Demam Berdarah Dengue. Anak akan merasa lebih baik dan

tetap kuat apabila ia minum cairan tambahan untuk mencegah dehidrasi. Cairan tambahan

terutama diperlukan oleh anak-anak yang menderita diare; sehingga harus diberi cairan

menurut Rencana Terapi A atau B sesuai yang dijelaskan pada bagan PENGOBATAN.

Ringkasan nasihat tentang cairan terdapat pada bagan di bawah ini. Berikan nasihat ini

kepada setiap ibu yang membawa pulang anaknya sesuai dengan keadaannya KECUALI

kalau ibu sudah terlalu banyak menerima petunjuk dan mungkin menjadi bingung karena

t e r l a l u b a n y a k n a s i h a t , a t a u s u d a h d i a j a r i R e n c a n a T e r a p i

Page 23: Modul 3 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

20

MENASEHATI IBU UNTUK MENINGKATKAN PEMBERIAN CAIRAN SELAMA ANAK SAKIT.

UNTUK SETIAP ANAK SAKIT: • Beri ASI lebih sering dan lebih lama setiap kali meneteki. • Tingkatkan pemberian cairan. Contoh: beri kuah sayur, air tajin, atau air

matang.

UNTUK ANAK DIARE:• Pemberian cairan tambahan dapat menyelamatkan nyawa anak. Beri cairan

sesuai Rencana Terapi A atau B pada Bagan PENGOBATAN.

UNTUK ANAK DENGAN MUNGKIN DBD: • Pemberian cairan tambahan sangat penting • Beri cairan tambahan (cairan apa saja atau oralit).

G. KONSELING IBU KAPAN HARUS KEMBALI

Setiap ibu yang membawa pulang anaknya perlu diberitahu kapan harus kembali ke petugas

kesehatan. Anak mungkin perlu kembali:

• KUNJUNGI ULANG setelah waktu tertentu (misalnya, untuk mengecek kemajuan

pengobatan dengan antibiotik).

• SEGERA, jika timbul tanda-tanda penyakitnya bertambah parah, sebelum waktu kunjungan

ulang yang telah ditentukan.

• KUNJUNGAN ANAK SEHAT - misalnya untuk pemberian imunisasi.

• Mengajari ibu tanda-tanda untuk kembali segera adalah sangat penting.

1. KUNJUNGAN ULANG

Pada setiap akhir kunjungan, jelaskan kapan ibu harus kembali untuk kunjungan ulang.

Kadang-kadang seorang anak membutuhkan tindak lanjut untuk lebih dari satu masalah.

Pada kasus seperti ini, beritahu ibu kapan waktu yang terpendek dan pasti ibu harus

kembali. Juga jelaskan bahwa anak mungkin memerlukan kunjungan ulang lebih awal jika

suatu masalah seperti demam menetap.

Page 24: Modul 3 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

21

Anak dengan: Kunjungan ulang:

Pneumonia Disentri Malaria, Jika Masih Demam Demam-Mungkin Bukan Malaria, Jika Masih Demam Demam-Bukan Malaria, Jika Masih Demam

Campak Dengan Komplikasi Pada Mata Atau Mulut Mungkin Dbd, Jika Masih Demam Demam-Mungkin Bukan Demam Berdarah, Jika Masih Demam

2 HARI

Diare Persisten Infeksi Telinga Akut Infeksi Telinga KronisMasalah Pemberian MakanPenyakit Lain, Jika Tidak Ada Perbaikan

5 HARI

Anemia 4 Minggu/1 Bulan

Berat Badan Menurut Umur Sangat Rendah (Bgm) 4 Mgg/1 Bln

2. KAPAN HARUS KEMBALI SEGERA

Bagian ini merupakan bagian terpenting dari KAPAN HARUS KEMBALI. Gunakan Kartu

Nasihat ibu pada waktu menasihati ibu tanda kapan untuk kembali segera. Gunakan

istilah-istilah yang dimengerti ibu. Kartu Nasihat Ibu menampilkan tanda-tanda tersebut

dalam bentuk kalimat maupun dalam gambar. Lingkari tanda-tanda yang harus diingat

ibu. Cek pemahaman ibu sebelum ibu meninggalkan klinik.

KAPAN HARUS KEMBALI SEGERA

Nasihat ibu agar kembali segera bila ditemukan tanda-tanda sbb:

Setiap anak sakit• Tidak bisa minum atau menetk.• Bertambah parah.• Timbul demam.

Anak dengan Batuk: Bukan Pneumonia juga kembali jika:

• Napas cepat.• Sukar bernapas.

Jika anak DIARE, juga kembali jika: • Berak campur darah.• Malas minum

Jika anak: Mungkin DBD atau Demam-Mungkin bukan DBD, juga harus kembali jika:

Ada tanda-tanda perdarahan.Ujung ekstremitas dingin.Nyeri ulu hati atau gelisah.Sering muntah.

Page 25: Modul 3 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

22

3. KUNJUNGAN ANAK SEHAT BERIKUTNYANasehati ibu kapan harus kembali ke klinik untuk pemberian imunisasi dan suplemen

vitamin A kecuali jika telah terlalu banyak hal yang harus diingat ibu dan ibu memang

akan segera kembali.

H. MENASEHATI IBU TENTANG KESEHATANNYA SENDIRI

Pada kunjungan sewaktu anak sakit, tanyakan apakah ibu sendiri mempunyai masalah. Ibu

mungkin membutuhkan pengobatan atau rujukan untuk masalah kesehatannya sendiri.

MENASEHATI IBU TENTANG KESEHATAN DIRINYA • Jika ibu sakit, berikan perawatan untuk ibu, atau dirujuk. • Jika ibu mempunyai masalah pada payudaranya (misalnya pembengkakan,

nyeri pada puting susu, infeksi payudara), berikan perawatan atau rujuk untuk pertolongan lebih lanjut.

• Nasihati ibu agar makan dengan baik demi menjaga kekuatan dan kesehatan dirinya.

• Periksa status iminisasi ibu dan jika dibutuhkan beri imunisasi Tetanus Toksoid (TT).

• Pastikan bahwa ibu memperoleh informasi dan pelayanan terhadap: » Program Keluarga Berencana » Konseling perihal penyakit Menular Seksual dan Pencegahan AIDS

I. MENASEHATI TENTANG PENGGUNAAN KELAMBU UNTUK PENCEGAHAN MALARIA

1. Ibu dan anak tidur menggunakan kelambu

2. Kelambu mengandung obat anti nyamuk aman untuk manusia

3. Gunakan kelambu pada malam hari

4. Ujung kelambu harus ditemoatkan dibawah kasur/ tikar,gunakan paku untuk menggantung

kelambu

5. Cuci kelambu bila kotor dan perhatikan : jangan menggantungkan pakaian dikamar

Page 26: Modul 3 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

23

Rangkuman

tidur,semprot kamar dengan anti nyamuk,SEGERA BEROBAT BILA ANAK DEMAM.

Selamat anda telah menyelesaikan satu kegiatan belajar dari modul ini mengenai perlunya

melakukan konseling dan pemberian pelayan tindak lanjut. Dengan demikian anda sudah

memahami modul 3 ini diharapkan dapat menguasai materi ini dengan baik.

Konseling salah satu upaya untuk membantu mengatasi konflik, hambatan dan kesulitan

dalam memenuhi kebutuhan kita. Hubungan konseling adalah hubungan terapi yang sekaligus

mengandung makna bahwa klien melakukan proses belajar dan memecahkan masalahnya.

Dalam modul MTBS ini diharapkan konseling pada ibu mempunyai hubungan terapi sehingga

ibu yang memiliki balita muda tidak mengalami kecemasan yang tinggi dengan adanya konseling

yang diberikan oleh bidan tentang bagaimana memberikan obat oral dirumah, mengobati infeksi

lokaal, masalah ASI, makanan serta menggunakan kartu sehat juga memikirkan kesehatan ibu

sendiri

Page 27: Modul 3 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

24

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memilih salah satu jawaban yang paling

benar.

1. Upaya untuk membantu mengatasi konflik, hambatan dan kesulitan dalam memenuhi

kebutuhan kita disebut:

a. Konselor

b. Konseling

c. Advokad

d. Penyuluh

e. Edukasi

2. Dalam memenuhi penjelasan, contoh dan memberi kesempatan praktek merupakan 3

langkah dasar dalam:

a. Ketrampilan komunikasi

b. Mengajari ibu pemberian obat

c. Penilaian terhadap ASI & Makanan

d. Konseling bagi ibu

e. Pelayanan tindak lanjut

3. Jika Anak tidak diberi makan dengan baik selama sakit, nasihati ibu agar:

a. Membujuk anak untuk makan

b. Memberi makan dengan porsi cukup

c. Memberi makan yang lembek

d. Tingkatkan pemberian cairan

e. Berikan makanan selingan

4. Catatan yang diberikan ibu untuk membentuk ibu mengingat makanan & cairan yang benar

serta kapan harus kembali kontrol, dinamakan:

a. Buku KIA

b. Kartu Nasihat

EvaluasiFormatif

Page 28: Modul 3 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

25c. Kartu Kunjungan ulang

d. Buku konseling

e. Kartu rawat lanjut

5. Makanan yang baik dan aman adalah:

a. Makanan segar

b. Bumbu tidak terlalu tajam

c. Menggunakan penyedap

d. Makanan tidak mudah basi

e. Susu Botol manis

Page 29: Modul 3 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

26

TugasMandiri

Bagaimana konseling pada anjuran makan untuk anak sehat maupun sakit dapat dikelompokan

dengan berbagai umur.Tugas anda kelompokkan cara pemberian makan sesuai umur.selamat

mengerjakan

Page 30: Modul 3 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

27

Setelah selesai pembelajaran diharapkan anda dapat menjelaskan tentang pemberian pelayanan

tindak lanjut

Pada akhir pembelajaran anda dapat menjelaskan tentang pemberian pelayanan tindak lanjut

mencakup:

1. Pnemonia

2. Diare persisten

3. Disentri 4.Malaria

4. Campak dengan komplikasi pada mata dan atau mulut

5. Infeksi telinga

6. Masalah pemberian makan

7. Anak kurus

8. Anemia

1. Pnemonia

2. Diare persisten

3. Disentri

4. Malaria

5. Campak dengan komplikasi pada mata dan/atau mulut

6. Infeksi telinga

7. Masalah pemberian makan

8. Anak kurus

9. Anemia

KegiatanBelajar 2 Pemberian Pelayanan Tindak Lanjut

Tujuan Pembelajaran

Tujuan Khusus

Pokok - Pokok Materi

Page 31: Modul 3 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

28

Pada pemberian pelayanan tindak lanjut anda akan mempelajari tentang pnemonia

,disentri,diare persisten,malaria,campak dengan komplikasi pada mata dan atau mulut,masalah

pemberian makan,anak kurus dan anemia,selamat membaca,kemudian direnungkan dan

dilaksanakan,semoga berhasil.

A. KUNJUNGAN ULANG UNTUK PNEUMONIA

Setiap anak dengan PNEUMONIA harus kembali ke petugas kesehatan setelah 2 hari untuk

kunjungan ulang. Ikuti petunjuk dalam Buku Bagan.

PNEUMONIA

Sesudah 2 hari:Tanyakan :• Apakah nafsu makan anak membaik?• Apakah napas lebih lambat?

Periksa :• Tanda bahaya umum.• Lakukan penilaian untuk batuk atau sukar bernapas

Tindakan :• Jika ada tanda bahaya umum atau tarikan dinding dada kedalam beri

1 dosis antibiotik pra rujukan. Selanjutnya RUJUK SEGERA.• Jika frekuensi napas atau nafsu makan anak tidak

menunjukkanperbaikan, gantilah dengan antibiotik pilihan kedua dan anjurkan ibu untuk kembali 2 hari, atau RUJUK jika anak menderita campak dalam 3 bulan terakhir.

• Jika napas melambat dan nafsu makan membaik ,lanjutkan pemberian antibiotik hingga seluruhnya 3 hari.

1. Jika frekuensi napas, atau nafsu makan tidak membaik, beri antibiotik pilihan kedua

untuk pneumonia. Sebelum anda memberi antibiotik pilihan kedua, tanya ibu apakah

anak minum antibiotiknya selama 2 hari terakhir.

a. Jika anak tidak minum antibiotik, atau dosis yang diberikan terlalu rendah atau terlalu

jarang, obati lagi dengan antibiotik yang sama. Beri satu dosis di depan petugas kesehatan

dan cek apakah ibu tahu cara memberi obat di rumah. Bantu ibu untuk mengatasi

masalahnya seperti membujuk anak untuk minum obat jika anak menolak.

UraianMateri

Page 32: Modul 3 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

29b. Jika anak telah mendapat antibiotik dengan benar namun tidak membaik, ganti dengan

antibiotik pilihan kedua untuk pneumonia. Beri untuk 3 hari. Misalnya:

• Bila anak sudah mendapat kotrimoksazol, ganti dengan amoksisilin.

• Bila anak sudah mendapat amoksisilin, ganti dengan kotrimoksazol. Beri dosis pertama

antibiotik di klinik. Ajari ibu cara memberi obat di rumah. Ibu diminta untuk membawa

anak kembali dalam waktu 2 hari.

c. Jika anak telah mendapat antibiotik dan saudara tidak punya antibiotik lain yang sesuai,

rujuk anak ke rumah sakit. Jika anak dengan pneumonia, juga menderita campak dalam

3 bulan terakhir, rujuk anak ke rumah sakit.

2. Jika anak harus melanjutkan pengobatan antibiotik hingga seluruhnya 3 hari, pastikan ibu

mengerti pentingnya menghabiskan obat tersebut walaupun keadaan anak membaik.

B. KUNJUNGAN ULANG DIARE PERSISTENJika anak dengan DIARE PERSISTEN kembali untuk kunjungan ulang setelah 5 hari, ikuti

petunjuk-petunjuk berikut ini:

DIARE PERSISTEN

Sesudah 5 hari:Tanyakan:• Apakah diare sudah berhenti?

Tindakan:• Jika diare belum berhenti, lakukan penilaian ulang lengkap.

Beripengobatan yang sesuai, selanjutnya RUJUK. Jika diare persisten berkelanjutan, pikirkan penyebab lain, misalnya: HIV/AIDS.

• Jika diare sudah berhenti, nasihati Ibu untuk menerapkan anjuran makan untuk anak sehat maupun sakit sesuai dengan kelompok umur.

C. KUNJUNGAN ULANG DISENTERI

Setiap anak yang diklasifikasikan sebagai DISENTERI kembali ke petugas kesehatan untuk

kunjungan ulang setelah 2 hari, ikuti petunjuk berikut ini:

Page 33: Modul 3 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

30

DIARE PERSISTEN

Sesudah 2 hari :Tanyakan :• Apakah beraknya berkurang?• Apakah jumlah darah dalam tinja berkurang?• Apakah nafsu makan anak membaik?

Periksa:untukdiare(lihatbaganPenilaiandanKlasifikasi)Tindakan :• Jika anak mengalami dehidrasi, atasi dehidrasi.• Jika frekuensi berak, jumlah darah dalam tinja atau nafsu makan

tetap atau memburuk: Ganti dengan antibiotik oral pilihan kedua untuk Shigela.

• Beri untuk 5 hari. Anjurkan ibu untuk kembali dalam 2 hari.• Jika 2 hari pemberian antibiotika pilihan ke 2 tidak membaik,

ganti metronidazol, tanpa pemeriksaan laboratorium sebelumnya.

Jika anak:• Berumur kurang dari 12 bulan atau• Mengalami dehidrasi pada kunjungan pertama atau• Menderita campak dalam 3 bulan terakhir RUJUK• Jika beraknya berkurang, jumlah darah dalam tinja berkurang

dan nafsu makan membaik, lanjutkan pemberian antibiotik yang sama hingga selesai.

Jika anak dengan disenteri belum menunjukkan perbaikan setelah diobati dengan antibiotik

pilihan kedua selama 2 hari, mungkin anak menderita amubiasis, obati dengan metronidazol

(jika tersedia) atau rujuk. Kepastian diagnosis amubiasis hanya bisa dilakukan apabila trophozoite

dari E. histolytica yang berisi sel-sel darah merah terlihat dalam sediaan tinja segar.

D. MALARIA (Daerah Risiko Tinggi atau Resiko Rendah)

Jika tetap demam setelah minum obat anti malaria 3 hari berturut-Periksa:lakukan penilaian

ulang untuk malaria dan cari penyebab .lain dari demam

Tindakan: * jika ada tanda bahaya umum atau kaku kuduk, perlakukan sebagai PENYAKIT BERAT

DENGAN DEMAM

*Jika ada PENYEBAB LAIN DARI DEMAM selain malaria,beri pengobatan.Bila satu-

satunya penyebab demam periksa sediaan darah.

RUJUK

Page 34: Modul 3 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

31*Jika positip falsifarum,vivax atau ada infeksi campuran (mixed),beri obat anti

malaria oral pilihan obat kedua.Jika tetap demam dng pengobatan,RUJUK.

*Jika anak tetap demam > 7hari,RUJUK untuk pemeriksaan lebih lanjut.

1. KUNJUNGAN ULANG UNTUK DEMAM: BUKAN MALARIA (Daerah Tanpa Risiko Malaria

dan Tidak ada kunjungan kedaerah dengan Risiko Malaria)

DEMAM : BUKAN MALARIA(Daerah Tanpa Risiko Malaria dan tidak ada kunjungan ke

daerah dengan risiko malaria)

Setelah 2 hari :Periksa :• Lakukan penilaian untuk demam• Cari penyebab lain dari demam.

Tindakan :• Jika ada tanda bahaya umum atau kaku kuduk, perlakukan sebagai

PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM.• Jika ada penyebab lain dari demam, beri pengobatan.• Jika tidak diketahui penyebab demam, anjurkan ibu kembali dalam

2 hari jika tetap demam.• Pastikan anak mendapat tambahan cairan dan mau makan• Jika anak tetap demam > 7 hari, RUJUK untuk pemeriksaan lanjutan

E. KUNJUNGAN ULANG CAMPAK DENGAN KOMPLIKASi PADA MATA ATAU MULUT

Jika anak mempunyai klasifikasi CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI PADA MATA DAN/ATAU

MULUT kembali untuk kunjungan ulang setelah 2 hari, ikuti petunjuk berikut:

CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI PADA MATA DAN / ATAU MULUT

Setelah 2 hari :Periksa :• Apakah matanya merah dan bernanah.• Apakah ada luka di mulut. Cium bau mulutnya.

Tindakan :• Pengobatan infeksi mata

» Jika mata masih bernanah, ibu diminta untuk menjelaskan cara mengobati

» infeksi mata anaknya. Jika sudah betul, rujuk. Jika belum betul ajari ibu cara mengobati dengan benar.

» Jika mata tidak bernanah tapi masih tampak merah, lanjutkan pengobatan.

» Jika mata tidak bernanah dan tidak merah, hentikan pengobatan, puji ibu.

Page 35: Modul 3 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

32

» Pengobatan luka di mulut » Jika luka di mulut makin memburuk atau tercium bau busuk dari

mulutnya, RUJUK. » Jika luka di mulut tetap atau membaik, lanjutkan pengobatan

dengan gentian violet 0,25 % hingga seluruhnya 5 hari.

1. Minta penjelasan dari ibu tentang cara ia mengobati infeksi mata anak. Tanyakan dan

lihat (jika ibu membawa salep mata), apakah salep tersebut telah dipakai. Mungkin ada

masalah dalam pemberian salep, sehingga ia tidak memberikan pengobatan dengan tepat.

Sebagai contoh, ia tidak mengobati mata 3 kali sehari atau ia tidak membersihkan mata

terlebih dahulu sebelum memberi salep atau anak tidak mau matanya diberi salep. Jika

ibu telah mengobati infeksi mata dengan benar selama 2 hari dan mata masih bernanah,

rujuk anak. Beritahu ibu untuk kembali lagi jika mata tidak membaik. Tetapi jika saudara

tidak yakin ibu dapat mengobati mata dengan baik, usahakan agar anak dapat diobati

oleh petugas kesehatan setiap hari atau rujuk anak.

2. Jika luka di mulut makin memburuk atau tercium bau busuk dari mulutnya, rujuk anak.

Masalah pada mulut mengakibatkan anak tidak dapat makan dan minum dan keadaannya

semakin buruk. Bau yang sangat busuk dari mulut berarti ada infeksi yang serius. Masalah

pada mulut penderita campak dapat menimbulkan komplikasi berupa luka atau bercak

putih di mulut (thrush) atau herpes.

3. Ibu harus melanjutkan pemberian makan yang sesuai untuk memperbaiki kehilangan

berat badan anak selama sakit dan mencegah kekurangan gizi. Bicarakan dengan ibu

kapan mencari pertolongan dan cara memberi makan anak seperti yang dijelaskan pada

bagan KARTU NASIHAT IBU dan BUKU KIA. Beritahu ibu bahwa perhatian pada pemberian

makan sangat penting untuk anak yang menderita campak sebab mereka mempunyai

risiko tinggi kekurangan gizi. Penderita campak mengalami penurunan kekebalan selama

beberapa bulan, sehingga mempunyai risiko untuk mendapat komplikasi atau masalah

baru. Oleh karena itu, ibu perlu mewaspadai timbulnya tandatanda komplikasi/ masalah

baru dan mengetahui kapan harus kembali ke petugas kesehatan.

Page 36: Modul 3 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

33F. KUNJUNGAN ULANG UNTUK MUNGKIN DEMAM BERDARAH DENGUE DAN DEMAM

:MUNGKIN BUKAN DEMAM BERDARAH DENGUE

Jika anak yang diklasifikasikan sebagai: Mungkin Demam Berdarah Dengue atau Demam:

Mungkin bukan Demam Berdarah Dengue kembali untuk tindak lanjut karena tetap demam,

ikuti petunjuk berikut ini.MUNGKIN DEMAM BERDARAH DENGUE

DEMAM:MUNGKIN BUKAN DEMAM BERDARAH DENGUE

Sesudah1hari(untukklasifikasiMungkinDBD),atauSesudah2hari(untukklasifikasiDemam:MungkinBukanDBD)Periksa :• Lakukan penilaian ulang untuk demam, jika tetap demam.• Cari penyebab lain dari demam.

Tindakan :• Jika ada tanda bahaya umum atau kaku kuduk perlakukan

sebagai PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM.• Jika ada penyebab lain dari demam selain DBD, beri pengobatan• Jika ada tanda-tanda DBD, perlakukan sebagai DBD• Jika tetap demam > 7 hari, RUJUK untuk pemeriksaan lanjutan.

G. CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI PADA MATA DAN ATAU MULUT

CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI PADA MATA DAN ATAU MULUT

Sesudah 2 hariPeriksa :• Lakukan penilaian• Periksa mata, apakah bernanah, apakah nanah

bertambah banyak?• Periksa pusar, apakah merah/ keluar nanah? Apakah

merah meluas?• Periksa apakah ada luka di mulut?.

Tindakan :• Jika menetap atau bertambah parah, RUJUK SEGERA. • Jika membaik,

» Untuk luka dimulut tetap atau membaik lanjutkan pengobatan dengan 0,25% gentian violet hingga seluruhnya 5 hari..

» Untuk mata bernanah, lanjutkan obat tetes/salep mata sampai nanah hilang,jika tidak bernanah dan tidak merah hentikan pengobatan dan pujilah ibu.

Page 37: Modul 3 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

34

H. INFEKSI TELINGA

CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI PADA MATA DAN ATAU MULUT

Sesudah 2 hari untuk infeksi telinga akut atau sesudah 5 hari untuk infeksi telinga kronis.Periksa :• Lakukan penilaian ulang masalah telinga• Ukur suhu tubuh anak

Tindakan :• Jika ada pembengkakan yang nyeri dibelakang telinga atau demam

tingg(suhu.>38,5 C)rujuk segera

• Infeksi telinga akut: jika masih ada nyeri atau keluar nanah,obati antibiotik selama 5 hari lanjutkan dengan mengeringkan telinga.kunjungan ulang 5 hari lagi.

• Infeksi telinga kronis: perhatikan cara ibumengeringkan dengan benar dan anjurkan dilanjutkan.

• Jika tidak ada lagi nyeri telinga atau tidak keluar nanah,pujilah ibu; infeksi telinga akut-teruskan antibiotik oral sampai 5 hari sedangkan infeksi telinga kronis lanjutkan tetes telinga sampai l4 hari

• Jika infeksi telinga berulang(3x dalam 6 bulan),RUJUK untuk penilaian fungsi pendengaran

I. ANAK KURUS

ANAK KURUS

Sesudah 14\Periksa :• lakukan penilaian lengkap.• Tetapkan apakah berat badan menurut umur masih rendah? • Lakukan penilaian cara menyusui.• Lakukan penilaian ulang cara pemberian makan

Tindakan :• Lakukan tindakan / pengobatan sesuai klasifikasi yang ditemukan,jika

berat badan menurut panjang/tinggi badan sudah berada>-2SD pujilah ibu dan bangkitkan semangatnya untuk pemberian makan.

• .Jika berat badan menurut panjang/tinggi badan masih berada antara – 3 SD dan -2SD: nasehati ibu untuk setiap masalah pemberian makan yang dijumpai dan anjurkan anak kembali setiap bulan sampai makannya membaik dan berat badan menurut tinggi/panjang badan > - 2SD.

• Perhatian: Jika Anda tidak yakin akan ada perbaikan dalam cara pemberian makan,atau berat anak terus turun,RUJUK (pikirkanTBC atau HIV)

Page 38: Modul 3 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

35J. MASALAH PEMBERIAN MAKAN

CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI PADA MATA DAN ATAU MULUT

Sesudah 5 hari untuk infeksi telinga kronis.Tanya:• Nasalah pemberian makan yang ditemukan saat kunjungan pertama

Periksa :• lakukan penilaian ulang cara pemberian makan.

Tindakan :• Nasehati ibu tentang pemberian makan,Jika anda menginginkan ada

perubahan maka ibu disuruh kembali 5 hari lagi.dan mendapatkan konseling gizi.

• Jika anak masih kurus,kembali 4 minggu sesudah kunjungan pertama untuk mengetahui penambahan berat badan

K. ANEMIA

ANEMIA

Sesudah 4 MingguTindakan :• Beri zat besi untuk 4 minggu berikutnya. Nasehati untuk kembali

4 minggu kemudian.• Jika anak masih agak pucat sesudah 8 minggu.RUJUK untuk

pemeriksaan lebih lanjut.• Jika sesudah 8 minggu,telapak tangan tidak pucat,tidak ada

pengobatan tambahan.thrush menetap dan/atau bayi tidak mau menyusu dengan baik, kunjungan ulang 2 hari.

=

Page 39: Modul 3 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

36

Rangkuman

Terimakasih anda sudah sampai rangkuman,semoga tetap semangat dalam memahami

modul ini,banyak sekali yang dibahas dan ini membutuhkan kecermatan dalam berfikir karena

banyak menyangkut penyakit balita sakit,saya yakin anda mempunyai bekal pengalaman yang

cukup beragam sehingga memudahkan anda dalam mempelajari modul ini.

Pelayanan tindak lanjut diberikan bila kunjungan pertama atau kunjungan ulang dilakukan

penilaian, klasifikasi dan pengambilan belum / tidak ada kemajuan dalam penyembuhan balita

sakit dengan waktu tertentu

Pelayanan tindak lanjut dibutuhkan pengawasan yang cermat dan perawatan yang baik

karena merupakan rujukan dari balita sakit yang sebelumnya sudah mendapatkan perawatan

Tenaga kesehatan khususnya bidan hendaknya menguasai pelayanan tindaklanjut secara naksimal

yang meliputi infeksi bakteri lokal, ikterus, diare dehidrasi ringan /sedang, diare tanpa dehidrasi,

berat badan rendah menurut umur, masalah pemberian ASI dan luka atau bercak dimulut.

Pesan untuk saudara jika masih diperlukan kunjungan ulang berdasarkan kunjungan pertama

atau kunjungan saat ini nasihati ibu untuk kunjungan berikutnya,nasehati ibu tentang kapan

harus kembali segera.

Page 40: Modul 3 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

37

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memilih salah satu jawaban yang paling

benar.

1. Bila ada tanda rubar, dalar, kalar, functio lalsa merupakan tanda:a. Infeksi b. Infeksi bakteri lahalc. Kejang demamd. Diare dehidrasi sedange. Mastitis

2. Menggil, kadar billirubin didalam jaringan ekstra vaskuler sehingga kulit konjungtiva, mukosa dan alat tubuh lainnya berwarna kuning disebut:a. Ikterusb. Ikterus Neonatusc. Ikterus Fisiologisd. Ikterus Patologise. Penyakit hati

3. Karena frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih dari 3 kali pada anak, konsistensi encer pada fesesnya disebut:a. Malabsorbsib. Diarec. Dehidrasid. Renjatane. Hypoglikemik

4. Tanda-tanda bayi kurang ASI adalah:a. BB dan Panjang bayi menunjukkan perkembangan sesuai usia bayib. Bayi murung, rewel-menangisc. Bayi mengompol sampai 6 kali/harid. Pertumbuhan motorik sesuai usia bayie. BB Stabil atau naik secara bertahap

EvaluasiFormatif

Page 41: Modul 3 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

38

5. Tindakan yang dapat dilakukan agar bayi dalam minum ASI-nya lebih banyak adalah:a. Puting susu kersisb. Pijat bayic. Suplement bayid. Teknik & posisi menyusu benar

Buat bagan tentang 1 x pelayanan tindak lanjut sampai dengan rujuk segera. Tugas dikumpulkan

1 minggu setelah akhir pembelajaran

TugasMandiri

Page 42: Modul 3 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

39

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memilih satu jawabanyang saudara anggap

paling benar.

1. Tiga langkah dasar saat mengajari ibu cara mengobati anak adalah

a. Memberi penjelasan, contoh, tanpa memberi kesempatan praktek

b. Memberi penjelasan, contoh, serta memberi kesempatan praktek

c. Memberi penjelasan, tanpa contoh, serta tanpa memberi kesempatan praktek

d. Memberi penjelasan, tanpa contoh, menyuruh ibu mempraktekkan

2. Berikut praktek pemberian makan anak umur 2 tahun diberi makan hanya 3 kali sehari oleh

ibu, sebaiknya dianjurkan

a. Anak umur 2 tahun harus mendapat 2 kali makanan selingan selain makanan pokok 3

kali MPASI

b. Makan 2 kali sehari, disertai makanan selingan

c. Menambah pola makan lebih dari 3 kali sehari

d. Lebih banyak makanan selingan daripada makanan pokok

3. Jika ibu memberi susu kepada bayi menggunakan botol, maka tindakan yang dilakukan adalah

a. Nasihati ibu mengganti botol dengan cangkir/mangkuk/gelas

b. Dukung ibu untuk tetap menggunakan botol

c. Motivasi ibu untuk menggunakan susu formula

d. Anjurkan ibu untuk membersihkan botol secara rutin

4. Ketentuan dalam mengobati infeksi mata dengan salep tetrasiklin adalah

a. Diperbolehkan untuk menggunakan salep mata yang lain

b. Membersihkan kedua mata cukup 2 kali sehari

c. Obati kedua mata sampai kemerahan hilang

d. Diperbolehkan untuk member sesuatu di mata

EvaluasiAkhir

Page 43: Modul 3 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

40

5. Penatalaksanaan pada diare tanpa dehidrasi adalah

a. Anak diperbolehkan pulang, ibu perlu dinasihati tentang cara memberi cairan tambahan

di rumah (Rencana Terapi A)

b. Anak dirawat di rumah sakit

c. Menggunakan rencana terapi B

d. Menggunakan rencana terapi C

6. Kunjungan ulang pada anak dengan pneumonia adalah

a. 7 hari

b. 3 hari

c. 5 hari

d. 2 hari

7. Nasihat yang diberikan kepada ibu jika anak batuk, bukan pneumonia kembali jika muncul

tanda/ gejala

a. Nafas cepat

b. Mengeluarkan lendir

c. Nyeri ulu hati

d. demam

8. Nasihat yang diberikan kepada ibu jika anak diare, kembali jika muncul tanda/ gejala

a. Perdarahan

b. Malas minum

c. Sukar bernafas

d. Nyeri ulu hati

9. Kunjungan ulang pada anak dengan masalah pemberian makan adalah

a. 3 hari

b. 2 hari

c. 5 hari

d. 7 hari

Page 44: Modul 3 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

4110. Anjuran makan untuk bayi sehat maupun sakit usia 9-12 bulan adalah

a. Porsi cukup, dengan takaran sbb: 9 bulan- 3 x 9 sdm peres

b. Porsi cukup, dengan takaran sbb: 10 bulan- 2 x 9 sdm peres

c. Porsi cukup, dengan takaran sbb: 9 bulan- 2 x 9 sdm peres

d. Porsi cukup, dengan takaran sbb: 11 bulan- 3 x 9 sdm peres

Page 45: Modul 3 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

42

SELAMAT Saudara telah menyeleseikan modul 3 dengan baik semoga Saudara telah memiliki

pemahaman tentang konseling dan pemberian tindak lanjut pada MTBS umur 2 bulan sampai

5 tahun.

Kami berharap Saudara termotivasi secara maksimal dalam mengembangkan kemampuan

Saudara dalam memberikan pelayanan balita sakit dengan menggunakan pendekatan MTBS

di pelayanan tingkat dasar,Ingatlah selalu dalam pemberian konseling dan pemberian tindak

lanjut dapat mengakibatkan resiko sakit dan harus segera dirujuk.

Sebagai bidan tugas untuk Saudara sangatlah mulia, pengalaman dan konsep ilmu yang Saudara

miliki dapat mengembangkan modul ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu mengiringi

keberhasilan Saudara. Amin

Penutup

Page 46: Modul 3 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

43

DaftarPustaka

Asuh Kerjasama Depkes RI-Path-IDAI-Usaid 2003, Manajemen Terpadu Bayi Muda, Buku 2

Depkes RI, 2006. Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)

Depkes RI, 2003. Pemantauan Pertumbuhan Balita

Depkes RI, 2007. Manajemen BBLR untuk Bidan

Depkes RI, 2008. Manajemen Terpad Balita Sakit

Depkes RI, 2008. Manajemen Terpad Balita Muda

http://www.library.upnvj.ac.id/pdf/2s1keperawatan/206312038/bab2.pdf

Page 47: Modul 3 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

44

KUNCI JAWABANKegiatan Belajar 1

NOMOR SOAL JAWABAN1. B2.3. C4. C5. A

KUNCI JAWABANKegiatan Belajar 2

NOMOR SOAL JAWABAN1. A2. A3. B4. B5. B

Tugas Mandiri

1. Infeksi Bakteri Lokal

Page 48: Modul 3 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

452. Ikterus

3. Diare

4. Berat badan renda

Page 49: Modul 3 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

46

5. Masalah pemberian ASI

6. Luka atau bercak putih

Page 50: Modul 3 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

47KUNCI JAWABANEvaluasi Akhir

NOMOR SOAL JAWABAN1. B2. A3. A4. C5. A6 D7 A8 B9 C

10 A

Page 51: Modul 3 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

48

DaftarGambar

Coverh t t p : / / w w w . s t i k e s - a i s y i y a h -j o g j a . a c . i d / r e s o u r c e / d o c / p a g e /image/148225052012-0605431633.jpg

Konsultasi dengan bidan http://www.polibara.ac.id/wp-content/uploads/2014/02/f.jpg

Page 52: Modul 3 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

49

Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama DenganAustralia Indonesia for Health System Strengthening (AIPHSS)

2015