MODUL 2 – KOMPENSASI DAN BENEFIT UNTUK INDUSTRI GARMEN M RIZA RADYANTO – MANAGEMENT CONSULTANT 1 DAFTAR ISI : BAB I Sistem Kompensasi dan Benefit Hal 3 A.Pendahuluan dan Konsep Dasar Hal 3 B.Komponen Gaji dan Upah Hal 5 BAB II Penyusunan Bonus Insentif Produksi Hal 9 A.Asessmen dalam Bentuk Skill Matrix Hal 10 B.Individual Line Performance Hal 11 BAB III Cara Perhitungan Skema Insentif di Sewing Line Hal 16 DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Klasifikasi Kompensasi Karyawan Hal 3 DAFTAR TABEL Tabel 1 Komponen Upah Pekerja Hal 4 Tabel 2 Skill Matrix di Sewing Line Hal 10 Tabel 3 Individual Performance Sewing Line Operator Hal 12 Tabel 4 Grading Operator Hal 14 Tabel 5 Tahap Penyusunan Skema Insentif Hal 16
21
Embed
MODUL-2 KOMPENSASI DAN BENEFIT r1w_khafa.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/43033/kompensasi-dan... · MODUL 2 – KOMPENSASI DAN BENEFIT UNTUK INDUSTRI GARMEN M RIZA RADYANTO
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
MODUL 2 – KOMPENSASI DAN BENEFIT UNTUK INDUSTRI GARMEN
M RIZA RADYANTO – MANAGEMENT CONSULTANT 1
DAFTAR ISI : BAB I Sistem Kompensasi dan Benefit Hal 3
A.Pendahuluan dan Konsep Dasar Hal 3
B.Komponen Gaji dan Upah Hal 5
BAB II Penyusunan Bonus Insentif Produksi Hal 9
A.Asessmen dalam Bentuk Skill Matrix Hal 10
B.Individual Line Performance Hal 11
BAB III Cara Perhitungan Skema Insentif di Sewing Line Hal 16
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Klasifikasi Kompensasi Karyawan Hal 3
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Komponen Upah Pekerja Hal 4
Tabel 2 Skill Matrix di Sewing Line Hal 10
Tabel 3 Individual Performance Sewing Line Operator Hal 12
Tabel 4 Grading Operator Hal 14
Tabel 5 Tahap Penyusunan Skema Insentif Hal 16
MODUL 2 – KOMPENSASI DAN BENEFIT UNTUK INDUSTRI GARMEN
M RIZA RADYANTO – MANAGEMENT CONSULTANT 2
BAB I SISTEM KOMPENSASI DAN BENEFIT
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS :
• Meningkatkan pengetahuan mengenai prinsip dasar dan konsep tentang
kompensasi dan benefit khususnya di industri garmen.
A.PENDAHULUAN DAN KONSEP DASAR
Di dalam dunia usaha pengupahan merupakan hal yang sudah sewajarnya
dilakukan dan merupakan bentuk dari kompensasi atas kontribusi yang diberikan oleh
pekerja kepada perusahaan. Pekerja memberikan serangkaian pekerjaan yang
sistematis dan menghasilkan produk berupa barang atau jasa yang memberikan nilai
ekonomis bagi perusahaan. Di beberapa industri baik manufaktur maupun jasa
besarnya kompensasi tersebut yang biasa disebut upah atau gaji berbeda tergantung
dari skala produksi, jenis manufaktur maupun ukuran perusahaan.Beberapa tokoh
mendefinisikan istilah upah , gaji atau kompensasi seperti pernyataan berikut:
Menurut Amstrong dan Murlis dalam ‘ Pedoman Praktis Sistem Penggajian ‘
mengatakan bahwa gaji diartikan sebagai bayaran pokok yang diterima oleh seseorang
tidak termasuk unsur variabel dan tunjangan lainnya.
Dewan Pengupahan Nasional mendefinisikan bahwa upah adalah imbalan dari
pemberi kerja kepada penerima kerja untuk suatu pekerjaan / jasa yang telah dan akan
dilakukan serta berfungsi sebagai jaminan kelangsungan kehidupan yang layak bagi
kemanusiaan.Upah dinilai dalam bentuk uang yang ditetapkan atas dasar suatu
perjanjian kerja antara pemberi kerja dan penerima kerja.
Dessler dalam bukunya ‘Human Resource ‘ 1998 menyatakan bahwa gaji
adalah sesuatu penghargaan yang berkaitan dengan uang yang diberikan kepada
pegawai dengan pembayaran dibagi menurut :
- Waktu Bekerja , yaitu dilakukan atas dasar lamanya bekerja misalnya : minggu,atau bulan.
- Hasil Kinerja , pembayaran atas dasar hasil akhir dari proses kinerja
misalnya : jumlah produksi .
MODUL 2 – KOMPENSASI DAN BENEFIT UNTUK INDUSTRI GARMEN
M RIZA RADYANTO – MANAGEMENT CONSULTANT 3
Dia juga mengklasifikasikan bahwa gaji sebagai bagian dari kompensasi karyawan
memiliki beberapa komponen yaitu Finansial dan Non Finansial seperti digambarkan
dalam skema seperti berikut :
Gambar 1.Klasifikasi kompensasi karyawan
Kompensasi merupakan jumlah seluruh reward yang diberikan oleh perusahaan
kepada karyawan terhadap kontribusi yang diberikannya kepada perusahaan. Kompensasi terdiri dari beberapa jenis yaitu :
- Kompensasi Finansial :
• Kompensasi finansiil langsung terdiri dari pembayaran kepada seseorang
dalam bentuk gaji, upah, bonus atau komisi.
• Kompensasi finansial tidak langsung , merupakan reward yang tidak
termasuk dalam kompensasi langsung misalnya : Askes , Jamsostek ,
The Job-Skill Variety-Task Identity-Task Significance-Autonomy-Feedback
Job Environment-Sound Policies-Competent Employees-Congenial Co workers-Appropriate Status Symbols-Comfortable Working Conditions-Workplace Flexibility
MODUL 2 – KOMPENSASI DAN BENEFIT UNTUK INDUSTRI GARMEN
M RIZA RADYANTO – MANAGEMENT CONSULTANT 4
Beberapa perusahaan menerapkan sistem penggajian dan insentif sebagai
bentuk dari pelaksanaan sistem kompensasi dan benefit yang disesuaikan dengan
kondisi perusahaan. Faktor yang mempengaruhi jumlah kompensasi finansiil
adalah :
- Organisasi ; dipengaruhi oleh kebijakan perusahaan dalam memberikan
kompensasi yang meliputi budget untuk labor cost yang disesuaikan dengan
kemampuan perusahaan dalam membayar kompensasi dan benefit kepada
karyawan.
- Pasar tenaga kerja – labor market beberapa hal yang berpengaruhi
meliputi : laju pengangguran di suatu wilayah,survey kebutuhan hidup
minimum dan layak ( KHM / KHL ),SK Gubernur mengenai UMP/UMK , biaya
hidup .
- Jenis pekerjaan , yaitu nilai dan bobot dari pekerjaan yang dilakukan oleh
pekerja termasuk besarnya tanggung jawab yang diberikan
kepadanya.Beberapa teknik manajemen yang biasa digunakan adalah job
evaluation dan job analisys.Unsur keadilan mempengaruhi faktor ini dimana
ada unsur yaitu keadilan eksternal , besaranya upah atau gaji harus
sebanding dengan organisasi lain serta keadilan internal dimana setiap
karyawan memperoleh jumlah pembayaran upah dan gaji yang sama dalam
satu organisasi.
- Pekerja ; performance atau kinerja pekerja yang diukur berdasarkan
individual performance meliputi :keahlian ( skill based pay ) , kompetensi (
competency based pay ) atau senioritas dalam organisasi maupun lamanya
pengalaman .
B.KOMPONEN GAJI DAN UPAH
Industri garmen yang merupakan industri padat karya dan memperkerjakan
banyak tenaga kerja terampil serta terlatih, dalam penerapan sistem penggajian
memperhatikan hasil dari kinerja pekerja yang telah diukur dalam rangka meningkatkan
target produktivitas perusahaan yang telah ditentukan. Secara umum di dalam industri
garmen maupun industri umum lainnya terdapat beberapa komponen gaji yang
diberikan kepada pekerjanya seperti pada skema dalam table berikut ini :
MODUL 2 – KOMPENSASI DAN BENEFIT UNTUK INDUSTRI GARMEN
M RIZA RADYANTO – MANAGEMENT CONSULTANT 5
No Komponen Staff – White Collar Operator – Blue Collar
1 Upah Tetap Gaji pokok Gaji pokok
-Tunjangan kesehatan -Tunjangan keluarga
-Tunjangan keluarga -Tunjangan jabatan 2 Upah komponen lain
-Tunjangan jabatan
-Premi hadir -Lembur biasa
-Jamsostek -Lembur minggu / tanggal
merah
-Tunjangan transpor -Uang makan
-Tunjangan uang makan-Insentif produksi / bonus
-Insentif produksi -Uang ekstra
-Jamsostek
-Tunjangan kesehatan
-Premi borong
3 Tunjangan tidak tetap
-Tunjangan keahlian
-Potongan premi hadir -Potongan Jamsostek
-Potongan pinjaman -Iuran Serikat Pekerja
-Potongan Jamsostek -Potongan PPh 21
-Iuran Serikat Pekerja
4 Potongan
-Potongan PPh 21
Tabel 1. Komponen upah pekerja
Dalam mengembangkan kebijakan penggajian yang akan digunakan agar dapat
memenuhi kebutuhan organisasi dalam memberikan pembayaran yang adil agar tujuan
organisasi sesuai yang diharapkan,harus ditentukan suatu sistem penggajian yang
dibuat berdasarkan prinsip penggajian.
Ada beberapa proses yang harus dilakukan dalam menetapkan tarif upah dengan menjamin keadilan baik eksternal maupun internal yaitu :
1. Menganalisa keadaan sekarang yang meliputi analisis berbagai jabatan , jumlah
staff dalam setiap jabatan , besaran gaji per orang , kenaikan inflasi yang
mengakibatkan biaya hidup tinggi
2. Merumuskan kebijakan penggajian yaitu kebijakan penggajian ditetapkan oleh
level tertinggi dalam menentukan kebijakan – direksi .
MODUL 2 – KOMPENSASI DAN BENEFIT UNTUK INDUSTRI GARMEN
M RIZA RADYANTO – MANAGEMENT CONSULTANT 6
3. Melakukan penilaian pekerjaan yaitu dengan menggunakan teknik teknik
penilaian pekerjaan dari berbagai aspek.
4. Merencanakan struktur gaji yaitu struktur gaji harus mencerminkan hubungan
pekerjaan dengan cara yang logis dan penggunaan survey gaji dan informasi lain
untuk mengembangkan struktur gaji
5. Mengembangkan prosedur sistem penggajian untuk menjamin agar kebijakan
dilaksanakan sesuai anggaran , kenaikan gaji yang dihubungkan dengan
prestasi , struktur gaji tetap.
Perlu diketahui bahwa belum semua industri garmen di Indonesia menerapkan
sistem pengupahan dengan memakai komponen tersebut, karena masing masing
industri memiliki kemampuan yang berbeda dan menerapkan kebijakan pengupahan
yang berbeda pula.
Salah satu komponen pengupahan yang merupakan bagian dari komponen upah
tidak tetap atau komponen lain adalah bonus produksi atau insentif produksi. Pemberian
komponen tersebut merupakan salah satu langkah yang ditempuh oleh perusahaan
untuk meningkatkan produktivitas dan meningkattkan loyalitas pekerja terhadap
perusahaan. Beberapa industri tersebut memiliki istilah yang berbeda dalam
memberikan kompensasi kepada pekerjanya diantara mereka menggunakan istilah
insentif produksi, bonus produksi atau insentif produktivitas.
ASME atau American Society of Mechanical Engineers mendefinisikan bonus
insentif sebagai :
“sebuah metode pembayaran bonus yang secara langsung menghubungkan
pendapatan dengan produksi. Sebuah sistem yang memungkinkan pekerja untuk
menambah pendapatannya dengan meningkatkan atau mengelola kemampuannya atau
performanya diatas standar yang telah ditentukan “
Skema insentif ini menjadi sebuah alat atau tools bagi manajemen untuk
menstimulasi produksi dengan cara memotivasi pekerja agar terdorong untuk
menghasilkan produktivitas yang lebih dari rata-rata.
Karakteristik dari sebuah sistem insentif yang baik adalah sebagai berikut :
1. Skema insentif harus sederhana untuk dimengerti dan mudah dioperasikan.
Rumus perhitungan yang dipakai simple atau singkat, measurable atau
MODUL 2 – KOMPENSASI DAN BENEFIT UNTUK INDUSTRI GARMEN
M RIZA RADYANTO – MANAGEMENT CONSULTANT 7
terukur dan bersifat transparan dalam proses perhitungannya dan pekerja
harus dapat menghitung pendapatannya.
2. Konsisten, sekali dilaksanakan maka tidak boleh sering berganti-ganti.
Perubahan disesuaikan dengan melibatkan pembicaraan antara manajemen
dan pekerja. Pihak manajemen perusahaan harus mempunyai komitmen
bahwa keberhasilan dan kesuksesan perusahaan merupakan kontribusi
bersama .
3. Berelasi langsung antara usaha dan bonus. Hanya pekerja yang berprestasi
dan mampu menghasilkan produk yang mempunyai nilai ekonomis yang
berhak mendapatkan reward atau penghargaan dari perusahaan .
4. Tidak menciptakan ketidak harmonisan antara pekerja , harus menciptakan
persaingan yang positif antara sesamanya.
Skema insentif disusun dengan tujuan untuk meningkatkan motivasi pekerja
dengan memperbolehkan mereka mendapatkan hasil secara proporsional dari usaha
yang lebih besar yang telah mereka lakukan atau kerjakan.
Pada bidang usaha garment atau garment manufacturer penting untuk
memperhitungkan sebuah sistem bonus insentif oleh karena peningkatan produktifitas
lebih banyak ditentukan oleh peningkatan motivasi dan usaha dari pekerja mengingat
besarnya manusia yang terlibat dalam proses produksi atau dengan kata lain padat
karya.
Skema insentif harus disusun berdasarkan perhitungan dan analisa yang tepat
dan akurat yang didapat dari hasil pengukuran time and method study, yang mana akan
dipergunakan sebagai standar perhitungan insentif. Sehingga peningkatan pendapatan
karyawan atau pekerja yang diiringi dengan peningkatan produktifitas atau keuntungan
perusahaan terukur dengan benar sesuai dengan perencanaan.
Frederick Herzberg mengemukakan teori bahwa ada dua faktor yang
berhubungan dengan kepuasan maupun ketidakpuasan karyawan, yaitu:
1. Faktor intrinsik terhadap pekerjaan itu sendiri ( pencapaian, tanggung jawab
pekerjaan dan kemajuan suatu progress pekerjaan ) yang mempunyai
kecenderungan terhadap kepuasan karyawan.
MODUL 2 – KOMPENSASI DAN BENEFIT UNTUK INDUSTRI GARMEN
Cut style ID, stitch on style ID + riverse, stitch on main label + riverse+stitch join size label, care label & style ID + put into polybag, attach label on to panel
Tri Utami 1.47 41 409 500 122% 500 122
% 550 134%
36 Bartack at front pocket (2Lx2R),fly (2x), vent (L&R)