i
Modifikasi Screen Printed Carbon Electrode dengan Nata de Coco untuk Pengembangan Biosensor Pendeteksi Asam Urat
dalam Darah
PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh: Abdi Naufal Ramadhan (125090200111017) / 2012 Noerma Juli Azhari (125090200111001) / 2012 Luluil Maknun (125090200111018) / 2012 Anggun Tanduwinata (125090200111023) / 2012 Izma Fitria Yulasandini (135090200111020) / 2013
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014
ii
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii DAFTAR ISI .................................................................................................... iii RINGKASAN ................................................................................................... iv BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1 1.1. Latar Belakang .............................................................................. 1 1.2. Rumusan Masalah ........................................................................ 2 1.3. Tujuan .......................................................................................... 2 1.2. Urgensi Penelitian ........................................................................ 2 1.5. Luaran yang Diharapkan ............................................................... 2 1.6. Manfaat ......................................................................................... 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 3 2.1 Biosensor ....................................................................................... 3 2.2 Biosensor Konduktometri Asam Urat ............................................. 4 BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 5 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ......................................................... 5 3.2 Rancangan Penelitian ..................................................................... 5 3.3Bahan dan Alat Penelitian................................................................ 5
3.4 Prosedur Penelitian ........................................................................ 6 3.4.1 Preparasi ................................................................................. 6
3.4.1.1 Pembuatan MembranNata de Coco ................................... 6 3.4.1.2Pembuatan Larutan Buffer Fosfat ...................................... 6 3.4.1.3Pembuatan Larutan Urikase ............................................... 6 3.4.1.4 Pembuatan Larutan Asam Urat ......................................... 6
3.4.1.5 Pembuatan Larutan Sampel Darah .................................... 7 3.4.2 Pembuatan Biosensor Pendeteksi Kadar Asam Urat ............... 7 3.4.3 Pengukuran Konduktivitas Larutan Asam urat......................... 7 3.4.4 Analisis Sampel ...................................................................... 8
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .............................................. 8 4.1 Anggaran Biaya .............................................................................. 8 4.2 Jadwal Kegiatan Penelitian ............................................................. 8 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 9 LAMPIRAN .................................................................................................... 11 1. Biodata Ketua, Anggota Peneliti dan Dosen Pembimbing ................. 11 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan .......................................................... 19 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas ................... 22 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti ........................................................ 23
iv
RINGKASAN
Asam urat merupakan hasil akhir dari metabolisme purin pada manusia. Setiap hari tubuh memerlukan 15% asupan purin dari makanan. Pola konsumsi makanan tanpa memperhitungkan kadar purin menyebabkan kandungan asam urat berlebih. Seseorang yang memiliki kadar asam urat diatas 7 mg/dL berpotensi terserang penyakit asam urat. Kadar asam urat dalam tubuh manusia setiap hari berubahubah, sehingga perlu dilakukan pengukuran secara berkala.Metode standar pengukuran kadar asam urat dalam darah adalah metode spektrofotometri. Pada metode ini terjadi reaksi samping antara H2O2 hasil oksidasi asam urat dengan vitamin C yang terdapat dalam darah. Reaksi tersebut akan mempengaruhi hasil penentuan kadar asam urat sehingga sebelum dilakukan pengukuran, sampel harus ditambahkan dengan beberapa reagen agar hasilnya akurat. Oleh karena itu pada penelitian ini akan dikembangkansuatu metode alternatif yang sederhana namun tetap selektif yaitu biosensor asam urat.
Biosensor asam urat dapat mendeteksi kadar asam urat berdasarkan reaksi oksidasi asam urat yang dikatalisis oleh urikase menjadi CO2, H2O2 dan allantoin. Di dalam air, CO2akan membentuk H2CO3 yang selanjutnya terionisasi menjadi ion HCO3-, CO32- dan H3O+, adanya ion-ion tersebut akan menyebabkan perubahan daya hantar larutan yang akan dideteksi oleh tranduser. Pada penelitian ini akan dilakukan modifikasi SPCE (Screen Printed Carbon Electrode) dengan membran Nata de Coco agar dapat menghasilkan biosensor dengan kepekaan yang baik. Selanjutnya, Aktivitas enzim urikase dijaga dengan mengamobilkan urikase pada membran Nata de Coco. Dalam penelitan ini juga akan dianalisis kondisi optimum pembuatan dan pengukuran dengan biosensor asam urat supaya biosensor memiliki kerja optimum. Kondisi optimum tersebut meliputi pengaruh ketebalan membran Nata de Coco, konsentrasi enzim urikase dan pH. Tahapan penelitian yang akan dilakukan yaitu preparasi yang meliputi pembuatan membran Nata de Coco, larutan buffer fosfat, larutan urikase, larutan asam urat dan larutan sampel darah. Tahap kedua yaitu pembuatan biosensor konduktometri asam urat. Tahap ketiga yaitu pengukuran kinerja biosensor asam urat dan pengujian biosensor asam urat pada sampel darah. Modifikasi dan optimasi melalui beberapa tahapan tersebut akan menghasilkan biosensor yang dapat menganalisis kadar asam urat dalam darah secara akurat. Penelitian ini penting dilakukan sehubungan dengan ketersediaan alat deteksi asam urat buatan dalam negeri. Hasil penelitian ini dapat mengurangi ketergantungan indonesia terhadap produk asing dan impor.
Kata Kunci :Asam Urat, Urikase, Biosensor Konduktometri, SPCE, Nata de Co-
co
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Asam urat merupakan hasil akhir dari metabolisme purin pada manusia.
Setiap hari tubuh memerlukan 15% asupan purin dari makanan. Pola konsumsi makanan tanpa memperhitungkan kadar purin menyebabkan kandungan asam urat dalam tubuh berlebih(Nabena, 2013).Konsentrasi normal asam urat dalam tubuh manusia berkisar 2,66 mg/dL untuk wanita dan 3,57 mg/dL untuk pria (Khasanah, 2012). Seseorang yang memiliki kadar asam urat diatas 7 mg/dL berpotensi terserang penyakit asam urat atau gout.Kadar asam urat setiap harinya sering berubah sehingga penting dilakukan pemeriksaan secara berkala (Nabena, 2013). Oleh karena itu, diperlukan suatu metode yang cepat dan akurat untuk menganalisis kadar asam urat dalam darah. Metode standar untuk analisis kadar asam urat dalam darah dilakukan dengan menggunakan metode spektrofotometri. Pereaksi yang digunakan berupa campuran yang terdiri dari reagen donor hidrogen, reagen coupling, enzim urikase dan peroksidase. Pengukuran dilakukan pada panjang gelombang 750 nm menghasilkan batas deteksi sebesar 0,0035 mM. Metode ini sudah mampu diaplikasikan dalam sampel nyatawalaupun dalam pengukurannya terdapat reaksi samping yang terjadi antara H2O2 hasil oksidasi asam urat dengan vitamin C dalam darah yang akan mempengaruhi hasil penentuan kadar asam urat sehingga harus ditambahkan reagen lain berupa askorbat oksidase untuk mencegah reaksi tersebut (Stankov dkk.,2003). Dengan demikian diperlukan metode alternatif yang sederhana namun tetap selektif untuk penentuan kadar asam urat dalam darah,salah satunya adalah biosensor(Manurung dkk., 2012).
Biosensor merupakan alat ukur yang dapat mengintegrasikan tranduser dengan bioreseptor sehingga mampu memberikan informasi analitik secara kuantitatif, semikuantitatif dan selektif (Mulyasuryani, 2014).Biosensor yang telah dikembangkan untuk menganalisis kadar asam urat antara lain biosensor potensiometri dengan menggunakan membran kitosan dan elektroda Ag/AgCl menghasilkan batas deteksi 9,487 ppm (Setiyawati, 2011).Biosensor konduktometri dengan menggunakan membran Nata de Coco dan elektroda Pt menghasilkan kepekaan biosensor 9-10 S/ppm dan batas deteksi 5,12 ppm(Mulyasuryani dan Srihardyastutie, 2011).Desain dari biosensor ini memi-liki ukuran yang besar, sehingga volume sampel yang diperlukan cukup ba-nyak.Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dikembangkan biosensor dengan modifikasiSPCE(Screen Printed Electrode)-Nata de cocosebagai pendeteksi kadar asam urat pada volume sampel darah kurang dari 1 mL.
Biosensor asam urat didasarkan pada reaksi oksidasi asam urat yang di-katalisis oleh urikase menjadi CO2, H2O2 dan allantoin. Di dalam air, CO2akan membentukH2CO3 yang selanjutnya terionisasi menjadi ion HCO3-, CO32- dan
2
H3O+ . Hasil ionisasi tersebut menyebabkan perubahan daya hantar larutan yang akan dideteksi oleh transduser. Perubahan tersebut menjadi dasar pengukuran kadar asam urat secara konduktometri (Mulyasuryani, 2014). Secara teori, kinerja biosensor dipengaruhi oleh aktivitas katalitik enzim karena reaksi enzimatis berjalan cepat apabila aktivitas enzim optimal (Nareswati, 2014). Urikase bebas memiliki aktivitas optimal pada pH 8 (Iswantini, 2009).Dalam keadaan bebas, enzim mudah mengalami perubahan konformasi, sehingga enzim perlu diamobilkan untuk menjaga aktivitas katalitik en-zim.Enzim bebas memiliki kinerja berbeda dengan enzim amobil. Menurut persamaan Michaelis-Menten kecepatan reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi enzim (Mulyasuryani, 2014). Enzim dapat diamobilkan pada membran, jumlah enzim yang terikat pada membran dipengaruhi oleh ukuran dan jumlah pori membran yang sebanding dengan ketebalan membran. Semakin banyak jumlah pori maka laju difusi ion dari membran ke permukaan elektroda semakin cepat(Mulyasuryani dan Srihardyastutie, 2011).Dengan demikian dalam penelitian ini akan dilakukan optimasi pH, konsentrasi urikase awal dan ketebalan membran nata de coco, sehingga diperoleh biosensor pendeteksi kadar asam urat dengan kerja optimum.
1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana kondisi optimum pembuataan biosensor asam urat dengan
modifikasi SPCE-Nata de Coco ? 2. Bagaimana biosensor asam urat dengan modifikasi SPCE-Nata de Coco
dapat mendeteksi kadar asam urat dalam darah ? 1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui kondisi optimum pembuataan biosensor asam urat dengan modifikasi SPCE-Nata de Coco
2. Untuk mengetahuiaplikasi biosensor asam urat dengan modifikasi SPCE-Nata de Coco dapat mendeteksi kadar asam urat dalam darah
1.4 Urgensi Penelitian Keutamaan penelitian ini adalah mengembangkan teknologi baru sehubungan dengan ketersediaan alat deteksi asam urat buatan dalam negeri. Hasil penelitian ini dapat mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap produk asing dan impor.
1.5 Luaran yang Diharapkan Luaran yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah melakukan publikasi
ilmiah dalam bentuk jurnal nasional terakreditasi dan seminar tingkat nasion-al.
1.6 Manfaat Manfaat dari penelitian ini adalah meningkatkan kemandirian bangsa
melalui pengembangan teknologi baru dalam bidang kesehatan berupa alat pendeteksi yang mampu menganalisis kadar asam urat dalam darah dengan volume kurang dari 1 mL.
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Biosensor Biosensor terdiri dari tiga komponen utama yaitu bioreseptor, tranduser
dan sistem detektor (Mulyasuryani, 2014). Bioreseptor atau bioaktif adalah molekul biologis yang dapat berinteraksi dengan analit secara selektif menghasilkan sinyal berupa arus listrik, daya hantar, atau potensial listrik sehingga menghasilkan data (Grieshaber, 2008). Bioreseptor menggunakan enzim akan menghasilkan selektifitas yag baik karena enzim bersifat spesifik terhadap suatu analit.laju reaksi enzimatis berbanding lurus dengan konsentrasi sesuai persamaan Michaelis-Menten(Mulyasuryani,2014) :
= []
= [] = [][] + [] = + [] Kerja enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lainpenambahan temperatur optimal dapat memaksimalkan kerja enzim karena energi kinetik akan bertambah sehingga entropi akan meningkat dan lebih cepat terjadi reaksi dengan substrat. Sedangkan kondisi pH yang tidak sesuai akan menyebabkan konformasi enzim berubah karena sifat ionik gugus amino dan gugus karboksil pada enzim (Meryandini, dkk.,2009). Secara teori amobilisasi dapat menjaga aktivitas katalitik dan stabilitas enzim. Amobilisasi enzim adalah pengikatan enzim bebas ke media amobilisasi secara kimia maupun fisika (Mulyasuryani, 2014).Metode amobilisasi enzim dibagi menjadi 5antara lain adsorpsi, cross-linking(ikat silang), penjebakan, ikatan kovalen dan mikrokapsul(Eggins, 2005 dan Muyasuryani, 2014).
Gambar 1. Metode amobilisasi enzim. (a)adsorpsi; (b)penjebakan; (c)
cross-linking; (d) mikrokapsul (Zourob dkk, 2008). Karakteristik media amobilisasi enzim meliputi luas permukaan,
porositas dan hidrofilik matriks serta adanya reaksi pengikat silang. Media amobilisasi yang telah dikembangkan dalam pembuatan biosensor adalah membran kitosan dan membran Nata de Coco (Mulyasuryani, 2014). Nata de Coco merupakan hasil dari proses fermentasi air kelapa menggunakan bakteri acetobacter xylinum. Kandungan utama Nata de Coco adalah selulosa. Keunggulan Nata de Coco antara lain memiliki kemurnian tinggi,mempunyai kerapatan antara 300 dan 900 kg/m3, derajat kristalinitas tinggi, kekuatan tarik tinggi, elastik dan biodegradable (Mulyono dkk, 2007). Nata de Coco bersifat tidak toksik dan mempunyai ukuran pori 0,08 0,09 M (Mulyasuryani, 2014).Membran Nata de Coco merupakan selulosa asetat dengan gugus fungsi OH, yang menyebabkan adanya ikatan silang antara
4
gugus OH dan gugus NH dari urikase. Hal tersebut mempengaruhi konformasi sisi aktif dan perubahan isoelektrik dari pH protein dalam urikase (Mulyasuryani dan Srihardiastutie, 2011).
Gambar 2. Struktur Selulosa Asetat (Oktavianti, 2003) Komponen biosensor lainnya yaitu transduser,yaitu alat yang dapat
mendeteksi dan mengubah hasil reaksi bioreseptor dengan analit menjadi satuan-satuan fisika yang dapat diukur oleh detektor (Vermeen, 2008). Transduser dapat diklasifikasikan menjadi 4 yaitu transduser optik, piezo-electrik,termal danelektrokimia (Prakoso, 2011). Berdasarkan teknik pengukurannya, transduser elektrokimia terdapat 3 macam yaitu transduser amperometri, potensiometri dan konduktometri (Mulyasuryani, 2014).Transduser konduktometri memiliki kepekaan dan selektifitas yang tinggi terhadap suatu analit (Eggins, 2000).Tranduser konduktometri didasarkan pada pengukuran daya hantar larutan. Daya hantar listrik terjadi akibat reaksi enzimatis yang menyebabkan mobilitas ion-ion larutan dengan adanya arus listrik diantara 2 elektroda. Transduser terdiri dari elektroda kerja dan elektroda pembanding. Elektroda yang umumnya digunakan dalam biosensor adalah Pt, emas, merkuri, dan karbon ( Zourob dkk, 2008 ).Screen Printed Carbon Electrode (SPCE) merupakanteknologi terbaru yang digunakan sebagai elektroda sensor dalam elektrokimia.SPCE dibuat dengan cara mencetak suatu material substrat yang datar menggunakan pola dari tinta. Ion-ion yang dihasilkan dari hidrolisis enzim akan berdifusi ke permukaan elektroda dan hal tersebut sangat mempengaruhi kepekaan dari biosensor (Mulyasuryani, 2014). Keuntungan elektroda SPCE diantaranya harganya murah, penggunaan mudah, hanya sekali pakai dan memberi hasil yang baik (Lan, 2010).
2.2 Biosensor Konduktometri Asam Urat Biosensor asam urat merupakan alat analisis yang didasarkan pada
hasil oksidasi asam urat yang menghasilkan allantoin, molekul CO2, dan H2O2 seperti pada reaksi berikut :
Gambar 3. Reaksi Oksidasi Asam Urat (Zhao et al, 2009)
5
Molekul CO2 yang dihasilkan akan membentuk asam karbonat H2CO3 dalam air. Asam karbonat merupakan asam lemah yang dapat terionisasi seperti pada reaksi berikut (Mulyasuryani, 2014):
CO2(aq) + H2O(l) H2CO3(aq) H2CO3 + H2O H3O+ + HCO3- pKa 1 (25 0C) = 6,37 HCO3- + H2O H3O+ + CO32- pKa 2 (25 0C) = 10,25
Spesies bermuatan tersebut akan menghantarkan listrik sehingga dapat ditentukan konsentrasinya secara konduktometri.H3O+ dan HCO3- terbentuk pada pH 6 sedangkan H3O+dan CO32-terbentuk pada pH 11. Terbentuknya H3O+, HCO3-, dan CO32- akan menyebabkan perubahan daya hantar yang sebanding dengan konsentrasi asam urat dalam larutan.Daya hantar larutan dihitung menggunakan persamaan sebagai berikut(Mulyasuryani, 2014):
=
G adalah daya hantar (Ohm-1), i adalah daya hantar molar ion (mol.cm-3) dan K adalah tetapan sel daya hantar (cm-1)(Mulyasuryani, 2014):
= +
Pengukuran daya hantar suatu larutan dapat menguunakan sel konduktometri. Rangakaian dari sel konduktometri yang biasa digunakan dalam analitik adalah :
Gambar 4. Rangkaian Alat Pengukuran Konduktansi. (A) Jembatan Weston (B) Sel Konduktometri (Sivasankar, 2008)
BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium kimia Analitik Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya Malang pada bulan Maret sampai Juli 2015.
3.2 Rancangan Penelitian Tahapan penelitian ini meliputi (1) preparasi, (2) pembuatan biosensor
pendeteksi kadar asam urat(3) pengukuran konduktivitas larutan asam urat, (4) Analisis kadar asam urat pada sampel darahmenggunakan biosensor asam urat dengan modifikasiSPCE-Nata de Coco.
3.3 Bahan dan Alat Penelitian 3.3.1 Bahan
Air kelapa, gula, (NH4)2SO4, MgSO4, asam asetat pekat, Acetobacter xylinum, NaOH 1M, NaH2PO4 0,01 M, Na2HPO4 0,01M, padatan asam
6
urat, akuades, H3PO4 pekat, Urikase hasil isolasi dari Candida utillis, sampel darah, glutaraldehida0,5 %,K2EDTA, anti koagulan darah.
3.3.2 Alat Elektroda Screen Printed Carbon (SPCE), jarum ose, cetakan ukuran
45 x 30 cm, gelas kimia 250 mL, spatula, gelas ukur 100mL, botol semprot, gelas arloji, labu ukur 100mL, labu ukur 25 mL, pipet ukur 10 mL, pendingin, oven, mikropipet, pipet tetes, neraca analitik, pH meter, konduktivitimeter, kapas steril, tisu, penangas air, kertas label, botol film gelap, botol sampel. inkubator, tabung vacutainer, sentrifuge.
3.4 Prosedur Penelitian 3.4.1 Preparasi
3.4.1.1. Pembuatan Membran Nata de Coco Nata de Coco dibuat dengan mendidihkan 1L air kelapa, ditambahkan dengan 10g gula, 5g (NH4)2SO4 dan 1 g MgSO4 lalu didinginkan. Setelah dingin larutan air kelapa ditambah asam asetat pekat hingga pH 4 dan starter Acetobacter xylinum sebanyak 100 mL, dituangkan ke dalam cetakan, ditutup rapat menggunakan kertas koran dan dibiarkan selama 3 hari. Hasil Nata de Coco dinetralkan menggunakan larutan NaOH dengan merendam Nata de Coco seluruhnya sampai pH netral.
3.4.1.2. Pembuatan Larutan Buffer Fosfat Larutan buffer fosfat pada kisaran pH 7 10 dibuat dengan mencampurkan larutan NaH2PO40,01 M dan Na2HPO40,01M dengan komposisi sesuai tabel di bawah ini. Kemudian larutan tersebut diukur menggunakan pH meter.
pH buffer 7 7,5 8 8,5 9 9,5 10 NaH2PO4 (mL) 38,3 66,3 86,1 95,2 98,4 99,5 99,8 Na2HPO4 (mL) 61,7 33,7 13,9 4,8 1,6 0,5 0,2
Volume total (mL) 100 100 100 100 100 100 100 3.4.1.3. Pembuatan larutan urikase
Larutan induk berupa larutan urikase 1mg/mL dibuat dengan melarutkan 5 mg urikasedalam 5 mL akuades. Kemudian larutan dipipet sesuai tabel, kemudian masing-masing larutan diencerkan dengan akuades sampai volume 5 mL. [Urikase] (g/mL) 6 12 18 24
Pengambilan larutan induk (L) 30 60 90 120
3.4.1.4. Pembuatan larutan asam urat Larutan induk yang digunakan yaitu larutan asam urat dengan konsentrasi 250 mg/dL yang dibuat dengan menimbang 0,25 g padatan asam urat. Kemudian dilarutkan dalam sedikit akuades dan ditambah sedikit larutan NaOH 1M hingga asam urat larut sempurna.
7
Kemudian diencerkan dengan akuades dalam labu takar 100 mL. selanjutnya dinetralkan dengan menambahkan H3PO4 pekat.Untuk membuat larutan asam urat pada kisaran konsentrasi 0 10 ppm, maka volume asam urat yang diambil dari larutan induk sesuai dengan tabel. kemudian masing-masing larutan diencerkan dengan akuades hingga volume 25mL.
[Asam urat] (ppm)
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
penambahanlarutan induk (mL)
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3.4.1.5. Pembuatan Larutan Sampel Darah Sebanyak 1 ml darah dimasukkan ke dalam tabung vacutainer
yang berisi 0,18 ml K2EDTA. Kemudian dicampurkan antikoagulan ke dalam tabung vacutainer dan disentrifugasi selama 10 menit. Setelah sentrifuge selesai akan terbentuk 3 lapisan yaitu plasma (pada lapisan atas), leukosit dan eritrosit. Sel plasma secara perlahan dimasukkan ke dalam tabung inkubator sentrifuge. Setelah itu sel plasma diamati untuk megetahui keruh atau tidak. Jika keruh maka sampel harus disentrifugasi dan disedot untuk menghilangkan materi yang tidak larut. Setelah semua materi larut, maka plasma disimpan pada temperatur -80 OC. Plasma yang akan digunakan dimasukkan dalam tabung reaksi dan diencerkan dengan buffer fosfat sesuai dengan hasil optimasi pH.
3.4.2 Pembuatan Biosensor Pendeteksi Kadar Asam Urat Pada pembuatan biosensor akan dianalisis pengaruh ketebalan membran dan konsentrasi enzim terhadap kinerja biosensor.Screen Printed Carbon Electrode(SPCE)dengan luas permukaan elektroda 1 mm 5 mm dahulu dibatasi dengan selotip untuk menentukan area yang akan dilapisi membran. Elektroda yang sudah diselotip kemudian dilapisi Nata de Coco dengan ketebalan masingmasing 5 m, 10 m dan 15 m. Masingmasing elektroda yang sudah dilapisi, dikeringkan pada temperatur 50 0C selama 30 menit. Setelah kering, elektroda dilapisi 5 L enzim urikase dengan kisaran konsentrasi 6 g/mL ; 12 g/mL; 18 g/mL; 24 g/mL. Kemudian masing-masing ditambahkan glutaraldehida 0,5 % sebanyak 10 L. Elektroda disimpan pada temperatur 4 oC.
3.4.3 Pengukuran Konduktivitas Larutan Asam urat Dalam tahapan ini akan dianalisis pengaruh pH terhadap kondisi optimum pengukuran kadar asam urat dengan biosensor asam urat dengan modifikasiSPCE.Biosensor asam urat yang telah dibuat dengan ketebalan membran 5 m, 10 m dan 15 m dan pada kisaran konsentrasi padakisaran konsentrasi 6 g/mL; 12 g/mL; 18 g/mL; 24 g/mL untuk mengukurlarutan asam urat.Sebelum dilakukan pengukuran, masing
8
masing larutan ditetesi dengan buffer asetat pada kisaran pH 7 10.Pengukuran konduktivitas larutan dilakukan dengan mencelupkan permukaan elektroda kerja kedalamlarutan asam urat. Elektroda yang telah ditetesi larutan bertindak sebagai elektroda kerja. Sedangkan elektroda pembanding menggunakan SPCE kosong. Elektroda kerja dihubungkan ke kutub negatif konduktovitimeter, elektroda pembanding dihubungkan ke kutub positif. kemudiandiukur konduktivitasnya untuk larutan asam urat pada kisaran konsentrasi 1 10 ppm,selanjutnya dibuat kurva baku y = ax+b.
3.4.4 Analisis Sampel Analisis kadar asam urat dalam darah dilakukan menggunakanbiosen-
sor dengan ketebalan membran nata de coco dan konsentrasi urikase op-timal. Kutub positif pada biosensor konduktometri dihubungkan dengan elektroda karbon kosong yang bertindak sebagai elektroda pemband-ing.Kutub negatif pada biosensor konduktometer dihubungkan dengan elektroda kerja.Elektroda kerja dicelupkan pada 200L sampel berupa larutan darahyang sudah diencerkan denganbuffer fosfat sesuai dengan hasil optimasi pH.
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 4.1 Anggaran Biaya
Jenis Pengeluaran Biaya Peralatan Penunjang 3.125.000 Bahan habis pakai 4.375.000 Perjalanan 3.125.000 Lain-lain 1.875.000
Total 12.500.000 4.2 Jadwal Kegiatan Penelitian
Uraian Kegiatan
Bulan-1 Bulan-2 Bulan-3 Bulan-4 Bulan-5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Izin peng-gunaan labora-torium
Preparasi Pembuatan biosensor konduktometri asam urat
Pengukuran
9
DAFTAR PUSTAKA
Amanda, Yuniar Dwita. 2011.Pengaruh Ketebalan Membran Nata de Coco trehadap Kinerja Biosensor Potensiometri Asam Urat. Thesis. Program Studi Pasca Sarjana Kimia FMIPA UB, Malang.
Eggins, B.R. 2005.Chemical Sensor and Biosensors. John Wiley and Sons, Ltd. West Sussex.
Grieshaber, D., R. Mac Kenzie, J. Voros, dan E. Reimhult. 2008. Electrochemical Biosensors. Sensor Principles And Architectures.www.mdpi.org/sensors, tanggal akses : 10 September 2014.
Iswantini, Dyah, dkk. 2009.Lactobacillus Plantarum dan Parameter Kinetiknya.Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia. 14. 3. 163 169. Khasanah, M.. 2012.Pengembangan Metode Voltametri Lucutan untuk Analisis Asam Urat Melalui Pelapisan Elektroda dengan Polimer Cetakan Molekul.Jurusan Kimia FMIPA UGM. Yogyakarta Lan, M., C. Chen, Q. Zhou1, Y. Teng1, H. Zhao1, dan X. Niu1. 2010.
Voltammetric Detection of Microcystis Genus Specific-Sequence with Disposable Screen-printed Electrode Modified with Gold Nanoparticles.Advanced Materials.1. 217-224.
Manurung, R.F., dkk.2012.Design dan Fabrikasi Elektroda Biosensor : Metode Teknologi Film Tebal.Jurnal Ilmiah Elite Elektro. 3. 1. 65-70
Meryandini, A., W. Widosari, B. Maranatha, T.C. Sunarti, N. Rachmania, dan H. Satria. 2009.Isolasi Bakteri Selulolitik dan Karakterisasi Enzimnya.Makara Sains. 13. 36-37.
Mulyasuryani, A dan Srihardiastuti, A. 2011.Conductimetric Biosensor for the Detection of Uric Acid by Immobilization Uricase on Nata de Coco Membrane Pt Electrode. 6. 47-51.
Mulyasuryani,A.2014.ElektroanalitikDasardanAplikasi.Deepublish.Yogyakart. Mulyono T,Asnawati ,Noviandri I danBuchari. 2007.PotensiMembranNata de
Coco Sebagai Material Biosensor (The Use of Nata de Coco Membrane as Biosensor Material).Jurnal Ilmu Dasar, 8, 2, Hal.128-134
larutan asamu-rat Analisis kadar asam urat pada sampel darah
Penarikan ke-simpulan dan penyusunan laporan
10
Nabena, E. 2013.Karakteristik Biosensor Asam Urat Berelektroda Kaki Lengkung Berbasis Film Tebal Hibrid Polimer Polyaniline dan Polypyrrote. Universitas Pendidikan Indonesia.
Nareswati,A.K.,dkk. 2014.Pengaruh Massa Organofosfat Hidrolase dan Luas Elektroda terhadap Kinerja Biosensor Konduktometri untuk Mendeteksi Residu Pestisida Klorpirifos dan Profenofos Berbasis SPCE-Kitosan.Kimia student journal. 1. 2. 306 312.
Oktaviani, V. 2003.Analisis Struktur Bioselulosa Nata de Coco Berdasarkan Spektroskopi NMR.Skripsi. Jurusan Kimia FMIPA Universitas Diponegoro. Semarang.
Prakoso, N.B. 2011.Pengaruh Konsentrasi Glutaraldehida terhadap Kinerja Biosensor Konduktometri Asam Urat Menggunakan Membran Nata de Coco.Skripsi. Jurusan Kimia FMIPA Universitas Brawijaya.
Setiyawati, Ana. 2011.Pembuatan dan Karakterisasi Biosensor Potensiometri Asam Urat Menggunakan Membran Kitosan Sebagai Media Amobilisasi Urikase. Thesis. Jurusan kimia FMIPA UB, Malang. Sivasankar B. 2008.Engineering Chemistry. Mc Grawhill Company. New Delhi. Stankov. Milenajeliki, P. Djurdjefi and D. Stankov. 2003.Determination of
Uric Acid in Human Serum by an Enzymatic Method Using N- Methyl - N - (4-Aminophenyl) - 3 - Methoxyaniline Reagent.J.Serb.Chem.Soc, 68.8. 691698.
Vermeen, V. 2008.Towards Label-Free, Real Time Biosensor: A Nanocrystalline Diamond-Based Sensor Platform for DNA- andImmunosensors.Physiology Immunology-Bhiochemistry PhD Theses. Universiteit Hasselt.
Zhao, C., L. Wan, Q. Wang, S. Liu, and K. Jiao. 2009.Highly Sensitive ad Selective Uric Acid Biosensor Based on Direct Electron Transfer of Hemoglobin-encapsuled Chitosan-modified Glassy Carbon Eectrode. Anal. Sci. 25. 1013.
Zourob, M., Souna, E., dan Anthony T. 2008.Principle of Bacterial Detection : Biosensor Recognition Receptors and Microsystems. Business Media LLC. Canada.
11
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing
1.Biodata Ketua Peneliti A. Identitas Diri 1 Nama Lengkap Abdi Naufal Ramadhan 2 Jenis Kelamin L 3 Program Studi Kimia 4 NIM 125090200111017 5 Tempat dan Tanggal Lahir Lumajang, 15 April 1993 6 Email [email protected] 7 No. Telp/Hp 085748897577
B.Riwayat Pendidikan SD SMP SMA Nama Institusi SDN Karang-
bendo 4 SMPN 2 Luma-jang
SMAN 3 Lu-majang
Jurusan - - IPA Tahun Masuk-Lulus 2000-2006 2006-2009 2009-2012
C.Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) No Nama Pertemuan Ilmiah
/Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Tempat 1
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari Pemerintah, Asosiasi atau Institusi lainnya) No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun 1
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapatdipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpaiketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratandalam pengajuan Hibah Penelitian.
Malang, 22 September2014 Pengusul,
(Abdi Naufal Ramadhan)
12
2. Biodata Anggota1 A. Identitas Diri 1 Nama Lengkap Noerma Juli Azhari 2 Jenis Kelamin P 3 Program Studi Kimia 4 NIM 125090200111001 5 Tempat dan Tanggal Lahir Gresik, 09 Juli 1994 6 Email [email protected] 7 No. Telp/Hp 081553792999
B.Riwayat Pendidikan SD SMP SMA Nama Institusi MI Tarbiyatul
Wathon MTS Tarbiyatul Wathon
SMAN 3 Jom-bang
Jurusan - - IPA Tahun Masuk-Lulus 2000-2006 2006-2009 2009-2012
C.Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) No Nama Pertemuan Ilmiah
/Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Tempat 1 2 3
D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari Pemerintah, Asosiasi atau Institusi Lainnya) No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun 1 2
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapatdipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpaiketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratandalam pengajuan Hibah Penelitian.
Malang, 22 September2014 Pengusul,
(Noerma Juli Azhari)
13
3. Biodata Anggota2 A. Identitas Diri 1 Nama Lengkap Luluil Maknun 2 Jenis Kelamin P 3 Program Studi Kimia 4 NIM 125090200111018 5 Tempat dan Tanggal Lahir Pamekasan, 13 November 1994 6 Email [email protected] 7 No. Telp/Hp 081944913513
B.Riwayat Pendidikan SD SMP SMA Nama Institusi SDN Grujugan SMPN 1 Laran-
gan SMAN 3 Pamekasan
Jurusan - - IPA Tahun Masuk-Lulus 2000-2006 2006-2009 2009-2012
C.Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) No Nama Pertemuan Ilmiah
/Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Tempat 1
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari Pemerintah, Asosiasi atau Institusi Lainnya) No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun 1 Juara 3 Cabang Lomba Karya
Tulis Ilmiah Alquran pada MTQ Mahasiswa Ke-10
Universitas Brawijaya 2014
2 Juara 2 Cabang Lomba Karya Tulis Ilmiah Alquran Pada MTQ Mahasisiwa ke-9 Tingkat Fakultas
Fakultas MIPA Univer-sitas Brawijaya
2013
3 Juara 3 Lomba Tartil Al-quran Pada MTQ Mahasiswa ke-9 Tingkat Fakultas
Fakultas MIPA Univer-sitas Brawijaya
2013
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapatdipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpaiketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratandalam pengajuan Hibah Penelitian.
Malang, 22 September2014 Pengusul,
(Luluil Maknun)
14
4. Biodata Anggota3 A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Anggun Tanduwinata 2 Jenis Kelamin P 3 Program Studi Kimia 4 NIM 125090200111023 5 Tempat dan Tanggal Lahir Bojonegoro, 04 November 1994 6 Email [email protected] 7 No. Telp/Hp 082334200226
B.Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA Nama Institusi SDN Sumbera-
rum 2 SMPN 1 Bojone-goro
SMAN 2 Bo-jonegoro
Jurusan - - IPA Tahun Masuk-Lulus 2000-2006 2006-2009 2009-2012
C.Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No Nama Pertemuan Ilmiah /Seminar Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan Tem-pat
1 D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari Pemerintah, Asosiasi atau Institusi Lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun 1 Pemenang Lomba Essay Menyibak Peran
Muslimah dalam Berkarya pada kegiatan MIA (Muslimah In Action) UAKI
Universitas Brawijaya
2013
2 Juara 3 Cabang Lomba Karya Tulis Alquran pada MTQ Mahasiswa Ke-10
Universitas Brawijaya
2014
3 Juara 1 Cerdas Cermat Wawasan Ke-bangsaan
Kabupaten Bo-jonegoro
2011
4 Semifinalis Biologi Environmental Smart Competition (BESC), Fsaintek
Universitas Air-langga
2010
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapatdipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpaiketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratandalam pengajuan Hibah Penelitian.
Malang, 22 September 2014 Pengusul,
(Anggun Tanduwinata)
15
5. Biodata Anggota4 A. Identitas Diri 1 Nama Lengkap Izma Fitria Yulasandini 2 Jenis Kelamin P 3 Program Studi Kimia 4 NIM 135090200111020 5 Tempat dan Tanggal Lahir Malang, 12 Maret 1996 6 Email [email protected] 7 No. Telp/Hp 085649592350
B.Riwayat Pendidikan SD SMP SMA Nama Institusi SDN Purwantoro
8 Malang SMPN 14 Ma-lang
SMAN 2 Ma-lang
Jurusan - - IPA Tahun Masuk-Lulus 2000-2006 2006-2009 2009-2012
C.Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) No Nama Pertemuan Ilmiah /Seminar Judul Artikel
Ilmiah Waktu dan Tempat
1 Seminar Kepemimpinan dan Moral Re-maja
2 ESA(Emotional Spiritual Equation) ke 1 dan ke 2
3 Seminar TOEFL D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari Pemerintah, Asosiasi atau Institusi Lainnya) No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun 1 Peraih 6 Peraih NUN Tertinggi
SMPN 14 Malang SMPN 14 Malang 2011
2 Juara 2Karate Tingkat Ko-tamadya Malang
FORKI Kota Malang 2007
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapatdipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpaiketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratandalam pengajuan Hibah Penelitian.
Malang, 22 September2014 Pengusul,
(Izma Fitria Yulasandini)
16
6. Biodata Dosen Pembimbing A. Identitas Diri 1 Nama Lengkap Dr. Ani Mulyasuryani, MS 2 Jenis Kelamin P 3 Program Studi - 4 NIDN 0028066305 5 Tempat dan Tanggal Lahir Sumedang, 28 Juni 1963 6 Email [email protected] 7 No. Telp/Hp 0341 574835
B. Riwayat Pendidikan Program S1 S2 S3
Nama PT Institut Teknologi Bandung
Institut Teknologi Bandung
Institut Teknologi Bandung
Bidang Ilmu Kimia Kimia Kimia
Tahun Masuk 1982 1988 1996
C. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral pada Pertemuan/Seminar Ilmiah
No. Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Tempat
1
5th International Con-ference on Analytical & Bioanalytical Techniques
Biosensor for Detection of Or-ganophosphate Pesticide Resi-dues by Screen Printed Carbon Electrode (SPCE)-Chitosan Base
Beijing, China, 2014
2
ASEAN+ 2013 : The 2nd Regional Symposium on Biosensors, Biodiagnostics and Biochips
Enzyme Biosensor for Detection of Organophosphate Pesticide Residues by Alkaline Phosphatase on Screen Printed Carbon Electrode (SPCE)-Chitosan
Chiang Rai, Thailand,
2013
3 Seminar Nasional Kimia dan Pendidi-kan Kimia
Pembuatan Biosensor untuk Mendeteksi Residu Pestisida Organofosfat Berbasis SPCE Kitosan
Yogyakarta, Indonesia,
2013
4 15th Asian Chemical
Congress
Nata de Coco membrane as supporting material for uricase immobilization on the development of biosensor
Singapore, 2013
5 Seminar Nasional Himpunan Kimia Abu Sekam Padi Kitosan Sebagai Fasa Padat pada
Pekanbaru, Indonesia.
17
Indonesia, SNHKI 2011
Recovery Tembaga(II) 2011
6 14th Asian Chemical
Congress
Solid phase extraction of gold(I) thiosulphate by CTAB on Nata de Coco membrane
Bangkok, Thailand 2011
7.
Seminar Nasional Himpunan Kimia Indonesia, SNHKI 2010
Pembuatan ESI Iodat menggunakan Ba(IO3)2 sebagai Bahan Aktiv dalam Membran Kitosan pada Permukaan Batang Grafit
Makasar, In-donesia 2010
8.
The 2nd Penang International Conference For Young Chemists (Penang ICYC)
The Development of Potentiometric Biosensor for Uric Acid Based on Uricase Immobilized on Chitosan Membrane
Penang, Ma-laysia. 2008
9
International Conference On Chemical Sciences,
The Gold Refining Using Activated Carbon from the Coconut Shell as An Adsorbent
Yogyakarta, 2007
10 The 2006 Seminar on Analytical Chemistry
The coated wire silver/silver iodate as an ion selective iodate electrode
Yogyakarta, 2006
11 Seminar UKM-ITB Stripping pada proses pemisahan emas hasil pelindihan dengan sianida
Denpasar 2005
12 Seminar Basic Sciences
Ekstraksi Emas(I) Sianida Menggunakan CTAB (Cetyl Trimethylammonium Bromide) sebagai Pereaksi
Malang, 2004
13 Seminar Nasional MIPA
Pemisahan Logam Emas dari Bijihnya Menggunakan CTAB Sebagai Pereaksi
Malang, 2003
14 Seminar 70 th Prof. NM. Surdia
Pengaruh Gugus Fungsi pada Senyawa Fenol Tersubstitusi Para terhadap Nilai Tetapan
Bandung, 2003
18
Distribusi
15 Seminar Bersama ITB-UKM
Affecting of Phenol Extraction using Iodine Monobromide as Reagent
Yogyakarta, 2000
D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari Pemerintah, Asosiasi atau Institusi Lainnya) No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun 1 2
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Penelitian. Malang, 27 September 2014 Dosen Pembimbing, (Dr. Ani Mulyasurni, MS)
19
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Biaya
1. Peralatan Penunjang
Material Justifikasi Pemakaian
Kuantitas Harga Satuan
(Rp)
Keterangan (Rp)
SPCE Transduser 1 lembar 325.000/lembar
325.000
Pipet tetes Meambahakan larutan buffer
5 buah 4000/buah 20.000
Mikropipet Meneteskan larutan dan mengatur ketebalan membran
2 jam x 14 hari
25.000/jam
700.000
Botol film gelap (5 mL)
wadah untuk pengukuran
larutan
10 buah 3000/botol 30.000
Botol sampel Wadah sampel 70 buah 4500/buah 315.000 Jarum ose Pengambilan
enzim 2 buah 6000/buah 12.000
Sewa pH meter
Mengukur pH larutan
1 jam x 4 hari
25000/jam 100.000
Sewa Konduktivitimeter
Mengukur daya hantar larutan
4 jam x 7 hari
25000/jam 700.000
Sewa oven Mengeringkan SPCE
1 jam x 3 hari
25.000/jam
75.000
Sewa pendingin
Menyimpan SPCE
1 jam x 3 hari
25.000/jam
75.000
Cetakan ukuran 45 x 30 cm
Mencetak Nata de Coco
1 10.000 10.000
Gelas kimia 250 mL
Wadah sementara larutan
5 32.000 160.000
Gelas ukur 100 mL
mengukur penambahan
larutan
1 35.000 35.000
Gelas aroji Wadah untuk menimbang asam
urat
2 6000 12.000
20
Spatula Mengaduk larutan 2 4000 8.000 Labu ukur 100 mL
Mengencerkan larutan induk
1 80.000 80.000
Labu ukur 25 mL
Mengencerkan larutan asam urat
1 45.000 45.000
Pipet ukur 10 mL
Mengukur larutan baku asam urat
1 33.000 33.000
Sewa neraca Analitik
Menimbang padatan asam urat
1 jam x 2 hari
25.000/ jam
50.000
Sewa pemanas air
Mendidihkan air kelapa
1 jam 25.000/jam
25.000
Kapas steril Membersihkan jarum ose
2 5000/pack 10.000
Tisu Mengeringkan peralatan gelas
5 5000/pack 25.000
Botol semprot Wadah akuaddes 3 5000/buah 15.000 Kertas label Menandai larutan
baku dan sampel 1 set 5000/set 5.000
Sewa inkubator
Mensterilkan urikase
1 jam x 4 hari
25.000/jam
100.000
Tabung vacutainer
Wadah untuk sentrifugasi
sampel
1 pcs 135.000/ pcs
135.000
Sentrifuge Alat sentrifugasi sampel
1jam 25.000/ jam
25.000
SUB TOTAL (Rp) 3.125.000
2. Bahan Habis Pakai
Material Justifikasi Pemakaian
Kuantitas Harga Satuan
(Rp)
Keterangan (Rp)
Sampel darah Pengukuran kadar asam urat
10 sampel 100.000 1.000.000
Aquades Pelarut 10 L 5000/1L 50.000 Air kelapa Pembuatan Nata
de Coco 1,5 L 8000/1L 12.000
Asam urat Pengujian 5 g 650000/25g
390.000
Urikase Larutan pengembang
5 mg 6.700.000/ 500 mg
670.000
21
CH3COOH Membuat Nata de Coco
250 mL 117.000/250 mL
117.000
H3PO4 Mengatur pH 10 mL 250.000/100 mL
250.000
NaH2PO4 Pembuatan larutan buffer
100 g 623.000/100 g
623.000
Na2HPO4 Pembuatan larutan buffer
50 g 125.000/50 g
125.000
MgSO4 Pembuatan Nata de Coco
10 g 384.000/ 100 g
39.000
(NH4)2SO4 Pembuatan Nata de Coco
20 g 225.000/30 g
150.000
Acetobacter xylinum
Bakteri pembuatan Nata de Coco
1 botol 100.000/botol
100.000
Glutaraldehid Pereaksi pengikat enzim
5 mL 3.000.000/25 mL
600.000
Gula Bahan pembuatan membran Nata de
Coco
1 kg 20.000/kg 20.000
NaOH Bahan Pembuatan larutan buffer
100 g 211.000/ 100 g
211.000
Anti koagulan Mencegah koagulasi sampel
darah
50 mL 300.000/ 1,5 L
10.000
K2EDTA Preparasi sampel darah
10 mL 800.000/L 8.000
SUB TOTAL (Rp) 4.375.000
3. Biaya Transportasi
No Material Justifikasi Perjalanan
Biaya Satuan
(Rp)
Keterangan (Rp)
1 Transportasi lokal -Pengadaanba-han dan alat
625.000 625.000
2
Biaya transportasi se-minar di Jawa Tengah
Tramsportasi ke jawa ten-
gah (PP)
500.000 x 5 2.500.000
Total 3.125.000
22
4. Biaya Lain-Lain
Material Justifikasi Pengeluaran Harga (Rp) Sewa Laboratorium Penelitian 500.000 Penggandaan dan Penjilidan
Proposal PKM-P 50.000
Kertas 1 rim Cetak proposal dan laporan akhir 40.000 Tinta printer Print 135.000 Pembuatan Laporan Akhir
Laporan Akhir PKM-P 100.000
Dokumentasi Kegiatan Dokumentasi Penelitian PKM-P 100.000 Publikasi Jurnal Jurnal Ilmiah 500.000 Komunikasi Penelitian 100.000 Seminar Pendaftaran seminar 350.000
Total 1.875.000 Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
No Nama/ Nim Program Studi
Bidang Ilmu
Alokasi Waktu
Uraian Tugas
1 Abdi Naufal Ramadhan/ 125090200111017
Kimia MIPA 12 jam/ minggu
Mengkoordisi pembagian kerja untuk masing-masing anggota dan preparasi
2 Noerma Juli Azhari/ 125090200111001
Kimia MIPA 12 jam/ minggu
Mengerjakan pembuatan biosensor pendeteksi kadar asam urat untuk analisis pengaruh ketebalan membran
3 Luluil Mak-nun/ 125090200111018
Kimia MIPA 12 jam/ minggu
Mengerjakan pembuatan biosensor pendeteksi kadar asam urat untuk analisis pengaruh konsentrasi enzim urikase
4 Anggun Tan-duwinata/ 125090200111023
Kimia MIPA 12 jam/ minggu
Melakukan pengukuran konduktivitas terhadap larutan asam urat
5 Izma Fitria Yulasandini/ 135090200111020
Kimia MIPA 12 jam/ minggu
Melakukan Analisis kadar asam urat pada sampel darah dengan biosensor konduktome-tri asam urat berbasis SPCE- Nata de Coco
23