Top Banner
i
133

MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

Jun 13, 2019

Download

Documents

leduong
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

i

Page 2: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

ii

MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO

GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG

UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT MADANI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh

MUHAMAD MAIMUN ZUHDI

NIM. 111 14 126

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2019

Page 3: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

iii

Page 4: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

iv

Page 5: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

v

Page 6: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

vi

العالمين عن لغني الله إن ومن جاهد فإنما يجاهد لن فسه

MOTTO

قلى

“dan Barangsiapa yang berjuang, Maka Sesungguhnya perjuangan itu adalah

untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak

memerlukan sesuatu) dari semesta alam” (Qs. Al-Ankabut :6)

“Syariat itu buatmu agar kamu baik ibadahnya bukan untuk orang lain sehingga

kamu bisa menghakiminya”

(KH. Mahfud Ridwan, Lc.)

Page 7: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

vii

PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas limpahan rahmat serta karunia-Nya, skripsi

ini penulis persembahkan untuk:

1. Bapak dan Ibuku tercinta, Muhail dan Siti Juariyah yang selalu sabar

membimbingku, memberikan doa, nasihat, kasih sayang, dan motivasi

dalam kehidupanku.

2. Saudaraku, Mbakyu Siti Inganatulloh, Muhammad Basit Nuha, Mbakyu

Ma‟unatuz zuhriyah, Mas Juli, dan adikku Wafaul‟Ulum atas motivasi

yang tiada hentinya kepadaku sehingga proses penempuhan gelar sarjana

ini bisa tercapai.

3. Kiai Muhamad Hanif, M.Hum dan segenap keluarga besar Pondok

Pesantren Edi Mancoro yang telah bersedia membantuku dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Page 8: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang yang selalu memberikan nikmat, karunia, taufik, serta hidayah-Nya

kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Modernisasi Pondok Pesantren Edi Mancoro Gedangan Kabupaten

Semarang untuk Membangun Masyarakat Madani”, dengan lancar. Shalawat

serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang

kita harapkan syafa‟atnya di Yaumul Qiyamah.

Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai

pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. Oleh

karena itu, penulis menyampaikan banyak terimakasih kepada berbagai pihak

yang telah membantu penyusunan skripsi ini, kepada yang terhormat :

1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.

3. Ibu Hj. Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Prodi Pendidikan Agama Islam

FTIK IAIN Salatiga

4. Bapak Dr. H. Miftahuddin, M.Ag. selaku pembimbing skripsi yang telah

sabar membimbing, memberi nasehat serta masukan kepada penulis dalam

penyusunan skripsi ini.

5. Ibu Dra. H. Ulfah Susilawati, M.Si. selaku Pembimbing Akademik yang telah

sabar membimbing penulis dalam menempuh studi sarjana selama ini.

6. Seluruh Dosen dan Karyawan IAIN Salatiga yang telah membantu penulis

dalam menempuh studi sarjana selama ini.

Page 9: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

ix

7. Sahabat-sahabati seperjuanganku Akhsin, Syukri, Fauzil, Fauzi, Burhan,

Latif, Faizal, Fuadi, Rangga, Yusuf, Amin, Khabib, Ulil, Bahrudin, Alif, Faiz,

Yuli, Dzikron, Aam, Yaki, Imex, Ulin, Syukuri, Akmal, Sami, Alfi, Diah

Suko, Naila, Ririn, Elfa, Astri, Ayu Tyas yang selalu memberikan motivasi

kepadaku, semoga selalu diberi kesehatan, kesuksesan dan keberhasilan

dalam menggapai cita-citanya.

8. Sahabat-sahabati PMII Komisariat Djoko Tingkir PMII Kota Salatiga Tahun

2018 yang selalu memotivasi dan membantu menyelesaikan skripsi ini.

9. Keluarga besar Pondok Pesantren Edi Mancoro Kabupaten Semarang.

10. Keluarga besar Pondok Pesantren Mansyaul Huda Sraten Kabupaten

Semarang.

11. Keluarga besar dan sahabat-sahabatku di DEMA Institut IAIN Salatiga.

12. Sahabat-sahabatku seperjuangan angkatan 2014 khususnya jurusan PAI.

13. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak

dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis sepenuhnya sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka

kritik dan saran bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini

bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Amin.

Salatiga, 21 Maret 2019

Penulis

Muhamad Maimun Zuhdi

NIM. 11114126

Page 10: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

x

DAFTAR ISI

LEMBAR BERLOGO .................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... iii

PENGESAHAN KELULUSAN ..................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...................................................... v

MOTTO ........................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN ............................................................................................ vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii

ABSTRAK ...................................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................... 1

B. Fokus Penelitian ................................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 5

D. Manfaat Penelitian ................................................................................ 6

E. Penegasan Istilah .................................................................................. 6

F. Sistematika Penulisan ........................................................................... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori .................................................................................... 11

1. Pengertian Modernisasi ................................................................. 11

Page 11: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

xi

2. Pondok Pesantren .......................................................................... 13

a. Pengertian Pondok Pesantren ................................................... 13

b. Perkembangan Pondok Pesantren dalam Lintas Sejarah ......... 14

c. Unsur-unsur Pondok Pesantren ............................................... 17

d. Bentuk-bentuk Pondok Pesantren ............................................ 19

3. Masyarakat Madani ....................................................................... 21

a. Pengertian Masyarakat Madani ............................................... 21

b. Azas-azas Masyarakat Madani ................................................ 23

c. Konsep Masyarakat Madani .................................................... 26

B. Kajian Penelitian Terdahulu ................................................................ 28

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian .................................................................................... 31

B. Lokasi dan Subyek Penelitian ............................................................. 31

C. Sumber dan Jenis Data ........................................................................ 32

D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 32

E. Analisis Data ....................................................................................... 34

F. Pengecekan Keabsahan Data ............................................................... 36

G. Tahap-tahapan Penelitian .................................................................... 37

BAB IV PAPARAN DAN ANALISIS DATA

A. Paparan Data ........................................................................................ 38

1. Gambaran Umum Obyek Penelitian Pondok Pesantren Edi

Mancoro ........................................................................................ 38

Page 12: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

xii

2. Modernisasi Pondok Pesantren Edi Mancoro untuk Membangun

Masyarakat Madani ....................................................................... 59

a. Latar Belakang Modernisasi Pondok Pesantren ....................... 59

b. Modernisasi Pondok Pesantren Edi Mancoro .......................... 61

3. Peran Pondok Pesantren Edi Mancoro untuk Membangun Masyarakat

Madani............................................................................................ 69

B. Analisis Data ....................................................................................... 77

1. Modernisasi Pondok Pesantren Edi Mancoro .......................... 77

2. Tahap-tahap Modernisasi Pondok Pesantren Edi Mancoro ...... 78

3. Peran Pondok Pesantren Edi Mancoro untuk Membangun

Masyarakat Madani ....................................................................... 84

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................... 88

B. Saran .................................................................................................... 90

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 92

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 13: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran Hasil Wawancara ................................................................. 94

2. Lampiran Dokumentasi ........................................................................ 106

3. Lampiran Surat Permohonan Izin Penelitian ....................................... 110

4. Lampiran Surat Keterangan Penelitian................................................. 111

5. Lampiran Surat Pembimbing Skripsi ................................................... 112

6. Lampiran Lembar Konsultasi Penelitian .............................................. 113

7. Lampiran Daftar Nilai SKK ................................................................. 114

8. Lampiran Daftar Riwayat Hidup .......................................................... 119

Page 14: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

xiv

ABSTRAK

Zuhdi, Muhamad Maimun. 2019. Modernisasi Pondok Pesantren Edi

Mancoro Gedangan Kabupaten Semarang untuk Membangun

Masyarakat Madani. Skripsi, Progam Studi Pendidikan

Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN

Salatiga. Pembimbing: Dr. Miftahuddin, M.Ag.

Kata Kunci: Modernisasi, Pondok Pesantren, Masyarakat Madani,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Modernisasi Pondok

Pesantren Edi Mancoro dalam Membangun Masyarakat Madani.

Pertanyaan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah: Pertama,

Bagaimana Modernisasi di Pondok Pesantren Edi Mancoro Gedangan,

Kabupaten Semarang. Kedua, Bagaimana Peran Pondok Pesantren Edi

Mancoro dalam Membangun Masyarakat Madani.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian

ini dilakukan melalui pengumpulan data dengan cara menggunakan

metode observasi, wawancara dan juga dokumentasi. Adapun

pengumpulan data dibagi menjadi dua sumber yaitu data primer dan

sekunder. Kemudian teknik analisis data dilakukan dengan klarifikasi

datam penyaringan dan penyimpulan.

Hasil penelitian adalah pertama, bahwa tahap-tahap modernisasi

yang ada di Pondok Pesantren Edi Mancoro meliputi; 1) Modernisasi

Kelembagaan, 2) Modernisasi Kurikulum, 3) Modernisasi Aspek

Pembelajaran dan 4) Sarana dan Prasarana. Kedua, bahwa Pondok

Pesantren Edi Mancoro sudah dari dulu ikut serta dan berperan dalam

membangun tentang pentingya nilai-nilai kebersamaan dalam

bermasyarakat, seperti pentingnya hidup berdampingan dengan agama lain,

nilai-nilai persatuan dan kesatuan maupun toleransi, seperti: mengadakan

seminar-seminar bertemakan tentang wawasan kebangsaan, pluralisme

maupun toleransi, mengadakan forum antar umat beragama baik dilingkup

Desa Gedangan, lingkup Kabupaten Semarang maupun lingkup wilayah

dan nasional.

Page 15: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejak awal kelahirannya, pesantren tumbuh, berkembang dan tersebar

diberbagai pedesaan. Keberadaan pesantren sebagai lembaga keislaman yang

sangat kental dengan karakteristik Indonesia ini memiliki nilai-nilai strategis

dalam pengembangan masyarakat Indonesia. Realitas menunujukan, pada

satu sisi, sebagian besar penduduk Indonesia terdiri dari umat Islam, dan pada

sisi yang lain, mayoritas dari mereka tinggal di pedesaan (A‟la, 2006: 1).

Ditinjau dari segi historisnya, pondok pesantren merupakan bentuk

lembaga pendidikan Islam asli Indonesia yang tertua. Pondok pesantren sudah

dikenal jauh sebelum Indonesia merdeka. Pondok pesantren telah hidup sejak

ratusan tahun yang lalu, dimana sudah menjangkau berbagai lapisan

dimasyarakat, dan telah diakui sebagai lembaga pendidikan yang telah ikut

mencerdaskan kehidupan bangsa.

Pondok Pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan yang ada dalam

masyarakat mempunyai peran penting dalam meningkatkan kualitas sumber

daya manusia, pendidikan pesantren tidak saja memberikan pengetahuan dan

keterampilan teknis tetapi yang jauh lebih penting adalah menanamkan nilai-

nilai moral dan agama. Filosofi pendidikan pesantren didasarkan atas

hubungan yang bermakna antara manusia, ciptaan atau makhluk, dan Allah

SWT. Hubungan tersebut baru bermakna jika bermuatan atau menghasilkan

keindahan dan keagungan. Ibadah yang dijalani oleh semua guru dan santri di

Page 16: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

2

Pondok Pesantren diutamakan dalam hal mencari ilmu, mengelola pelajaran,

mengembangkan diri, mengembangkan kegiatan bersama santri dan

masyarakat (Nafi‟dkk, 2007: 9).

Sebagai lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia, pesantren tetap

saja menarik untuk dikaji dan ditelaah kembali. Pesantren adalah salah satu

lembaga pendidikan Islam yang mempunyai kekhasan tersendiri, serta

berbeda dengan lembaga pendidikan lainnya. Kemandirian, keikhlasan dan

kesederhanaan merupakan nilai-nilai yang dapat melepaskan dari dampak

negatif globalisasi dalam bentuk ketergantungan dan hidup konsumerisme

yang lambat tapi pasti akan menghancurkan sendi-sendi kehidupan umat

manusia. Persoalannya adalah bagaimana mengembangkan dan melabuhkan

nilai-nilai tersebut dalam hidup keseharian, serta merumus ulang nilai-nilai

tersebut dalam konteks kekinian.

Pada sistem pendidikan, pesantren dikenal dua model sistem pendidikan,

yaitu sistem pendidikan pesantren modern dan sistem pendidikan pesantren

tradisional. Hakekatnya ini terjadi akibat adanya ekspasi pendidikan modern

ala penjajah Belanda saat itu, yang kemudian oleh beberapa pesantren yang

ingin kontinuitas dan keberlangsungannya direspon dengan cara “menolak

sambil mencontoh” (Madjid, 1997:15). Model sistem pendidikan pesantren

modern adalah sistem kelembagaan pesantren yang dikelola secara modern

baik dari segi administrasi, sistem pengajaran maupun kurikulumnya. Pada

sistem pendidikan modern ini aspek kemajuan pesantren tidak dilihat dari

figur seorang kyai dan santri yang banyak, namun dilihat dari aspek

Page 17: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

3

keteraturan administrasi (pengelolaan), misal sedikitnya terlihat dalam

pendataan setiap santri yang masuk sekaligus laporan mengenai kemajuan

pendidikan semua santri.

Kurikulum atau mata pelajaran pada pesantren terdiri dari berbagai

matapelajaran agama maupun umum. pelajaran agama tidak sebatas

mempelajari kitab klasik dalam satu mazhab, tetapi berbagai hasil karya

intelektual muslim klasik dan kontemporer dan tidak membatasi pada salah

satu mazhab. Pesantren modern juga menyelenggarakan institusi tipe

pendidikan umum seperti SMP, SMU, atau perguruan tinggi (Wahyoetomo,

1997:87).

Membaca pesantren dalam paradigma moderenis merupakan sebuah

kajian yang sangat urgen sekaligus menarik. Dengan hal tersebut, kita bisa

mengetahui sejauh mana pesantren dalam menghadapi cakrawala kehidupan

sosial masyarakat Indonesia. Hal tersebut juga dapat dikorelasikan dengan

kritikan-kritikan yang muncul terhadap pesantren mengenai kredibilitasnya

sebagai sebuah lembaga pendidikan tradisional dalam menghadapi kemajuan

teknologi dan merespon persoalan-persoalan kontemporer yang banyak

bermunculan serta harus dicarikan solusinya.

Bagi masyarakat Islam pedesaan, pesantren memegang peranan untuk

membentengi umat dan cita-cita Islam terhadap ancaman kekuatan-kekuatan

struktural dari luar. Pengasuh pesantren (Kyai) dipandang sebagai pemimpin

kharismatik dalam bidang agama dan kemasyarakatan. Walaupun masih ada

orang yang menggolongkan mereka sebagai komunitas yang anti gagasan

Page 18: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

4

kemajuan (the idea of progress), namun mereka dinilai fasih dan mempunyai

kemampuan yang cermat dalam membaca pikiran-pikiran umatnya. Sifat

mereka terus terang dan berani dalam bersikap dan sebagai seorang ahli

agama, mereka jauh lebih unggul dari para penguasa (Hikam, 1999: viii).

Oleh sebab itu, sejalan dengan upaya penguatan masyarakat, pesantren

memiliki peluang yang besar. Sebab, lembaga seperti pesantren memainkan

peranan yang penting dalam mengartikulasikan, membela dan memperluas

reformasi sosial melalui program-program yang berhubungan dengan

pendidikan, dan pelayanan keagamaan dan kemasyarakatan. Seiring dengan

berjalannya waktu, arus globalisasi telah mempengaruhi segalanya dan

merupakan tantangan tersendiri yang harus dihadapi oleh pesantren, yaitu

bagaimana merespon segala perubahan yang terjadi di dunia luar tanpa

merubah dan meninggalkan identitas pesantren itu sendiri. Sehingga

pesantren tetap eksis ditengah-tengah masyarakat modern.

Perkembangan dunia telah melahirkan suatu zaman yang modern. Begitu

juga dengan pesantren yang tak tidak bisa dipungkiri ikut terkena dampak

dari perkembangan tersebut. Oleh sebab itu, ada keharusan untuk

mengadakan upaya-upaya kontekstualisasi bangunan-bangunan budaya

masyrakat dengan dinamika modernisasi, tak terkecuali dengan sistem

pesantren. Karena itu, sistem pesantren harus melakukan upaya-upaya

konstruktif agar tetap relevan dan mampu bertahan. Disisi lain, agar nantinya

peran pesantren juga bisa memberikan bukti yang nyata terhadap masyarakat

disekitarnya dalam mewujudkan masyarakat yang berkemajuan (masyarakat

Page 19: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

5

madani) ditengah derasnya arus globalisasi dan tantangan zaman pada saat

ini.

Berkaitan dengan uraian diatas, maka timbul suatu keinginan dari penulis

untuk mengadakan penelitian pada sistem modernisasi pondok pesantren

dalam upaya membangun masyarakat yang maju (madani), yang akan peneliti

tuangkan dalam bentuk judul: “MODERNISASI PONDOK PESANTREN

EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK

MEMBANGUN MASYARAKAT MADANI.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang

akan diteliti adalah:

1. Bagaimana Modernisasi di Pondok Pesantren Edi Mancoro Gedangan,

Kabupaten Semarang?

2. Bagaimana Peran Pondok Pesantren Edi Mancoro Gedangan, Kabupaten

Semarang untuk membangun masyarakat madani?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan tersebut, maka tujuan peneliti adalah

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis apa yang melatarbelakangi

modernisasi Pondok Pesantren Edi Mancoro Gedangan, Kabupaten

Semarang

2. Untuk mengetahui bagaimana peran Pondok Pesantren Edi Mancoro

Gedangan, Kabupaten Semarang untuk membangun masyarakat madani

Page 20: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

6

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik untuk peneliti sendiri

maupun untuk pondok pesantren dan masyarakat. Secara lebih rinci manfaat

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Teoretis

a. Dapat menambah khasanah keilmuan dalam ranah agama, pendidikan

dan kebudayaan.

b. Sebagai bahan rujukan bagi perpustakaan IAIN atau Fakultas sebagai

acuan bagi peneliti selanjutnya yang berkenan dengan modernisasi

pondok pesantren.

2. Praksis

Diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata kepada pihak pondok

pesantren dan masyarakat dalam membangun masyarakat yang maju dan

lebih baik ditengah-tengah derasnya arus globaisasi dan tantangan zaman

pada masa ini.

E. Penegasan Istilah

Untuk memperoleh gambaran yang jelas dan menghindari

kesalahpahaman penafsiran terhadap penelitian ini, maka perlu dijelaskan

tentang istilah-istilah yang terdapat dalam judul penelitian sebagai berikut:

1. Modernisasi

Modernisasi mengandung pengertian pikiran, aliran, gerakan dan

usaha-usaha untuk mengubah pola, paham, institusi, dan adat untuk

Page 21: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

7

disesuaikan dengan suasana baru yang ditimbulkan oleh kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi (Tuanaya dkk, 2007: 9).

2. Pesantren

Pesantren didefinisakn sebagai suatu tempat pendidikan dan pengajaran

yang menekankan pelajaran agama Islam dan didukung asrama sebagai

tempat tinggalsantri yang bersifat permanen (Tuanaya dkk, 2007: 8).

3. Masyarakat Madani

Istilah „masyarakat madani‟ yang awalnya dipopulerkan oleh

Muhammad Naquib Al-Attas kemudian di Indonesia oleh Anwar Ibrahim

dan Nurcholish Madjid sesungguhnya merupakan terjemahan dari kosa kata

bahasa Arab, „mujtama‟ al-madani‟. Secara epistemologis, istilah yang

disebut terakhir memiliki dua arti: pertama, “masyarakat kota”, karena

madani adalah turunan dari kata Arab „madinah‟ yang berarti „kota‟.

Kedua, “masyarakat yang berperadaban”, karena madani adalah juga

derivasi dari kata tamaddun atau madaniyyah yang berarti “peradaban”.

Padanan kata itu dalam bahasa Inggris adalah civility atau civilization).

Dengan makna ini, masyarakat madani dalam beberapa hal identik dengan

unsur penting civil society, yaitu masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-

nilai peradaban.

Nurcholish Madjijd menggunakan tiga term, (demokrasi, masyarakat

madani “civil society”, dan civility) sebagai satu kesatuan konsep ketika

membicarakan rumusan masyarakat madani. Menurutnya, jika demokrasi

sebagaimana dipahami di Negara maju harus mempunyai “rumah”, maka

Page 22: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

8

rumahnya adalah masyarakat madani (civil society), sedangkan civility

merupakan etik yang dimiliki oleh masyarakat, seoerti toleransi,

keterbukaan, dan kebebasan yang bertanggung jawab (Yasmadi, 2002: 15).

Jadi, dapat disimpulkan bahwa masyarakat madani adalah masyarakat

yang dimana menjunjung tinggi nilai-nilai peradaban, seperti pluralisme,

toleransi, akhlak (etika dan moral) maupun tertib hukum, demi mencapai

cita-cita bersama dalam mewujudkan masyarakat yang lebih baik dan maju.

F. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pemahaman dan agar pembaca skripsi segera

mengetahui pokok-pokok pembahasan skripsi, maka penulis akan

mendeskripsikan ke dalam bentuk kerangka skripsi.

Sistematika penulisan ini terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian

isi dan bagian akhir.

1. Bagian Awal

Berisi mengenai halaman judul, halaman persetujuan pembimbing,

halaman pengesahan kelulusan, halaman pernyataan keaslian tulisan,

halaman motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak dan daftar isi,

daftar gambar dan daftar tabel.

2. Bagian Isi

Bagian isi terdiri dari beberapa bab, yang masing-masing bab terdiri

dari beberapa sub bab dengan susunan sebagai berikut:

Page 23: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

9

Bab pertama adalah pendahuluan yang mencakup latar belakang

masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian (teoretis

dan praksis), penegasan istilah dan sistematika penulisan.

Bab kedua berisi tentang kajian pustaka yang terdiri dari dua sub bab

yaitu sub bab pertama tentang landasan teori yang mencakup konsep

modernisasi, pondok pesantren, masyarakat madani. Dan sub bab kedua

tentang kajian penelitian terdahulu.

Bab ketiga membahas tentang metode penelitian yang mencakup jenis

penelitian, subyek penelitian, sumber dan jenis data, teknik pengumpulan

data, analisis data, pengecekan keabsahan data, tahap-tahap penelitian.

Bab keempat berisi tentang paparan data dan analisis data yang terdiri

dari dua sub bab yaitu sub bab pertama tentang paparan data yang meliputi

gambaran umum Pondok Pesantren Edi Mancoro Gedangan, Kabupaten

Semarang. Sub bab kedua tentang analisis data sistem modernisasi Pondok

Pesantren Edi Mancoro Gedangan, Kabupaten Semarang dan peran

Pondok Pesantren Edi Mancoro Gedangan, Kabupaten Semarang untuk

membangun masyarakat madani.

Bab kelima adalah penutup kesimpulan dari seluruh uraian yang telah

dikemukakan dan merupakan jawaban terhadap permasalahan yang

terkandung dalam penelitian ini. Bab ini juga mengemukakan saran

sebagai kelanjutan dari kesimpulan yang dihasilkan peneliti dalam

penelitian ini

Page 24: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

10

3. Bagian Akhir mengenai lampiran-lampiran penelitian berisi tentang hasil

wawancara, dokumentasi, surat permohonan izin penelitian, surat

keterangan penelitian, lembar konsultasi penelitian, surat pembimbing

skripsi, daftar nilai SKK dan daftar riwayat hidup.

Page 25: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian Modernisasi

Kata modern dalam Bahasa Indonesia selalu dipakai dengan kata

modern, modernisasi, modernisme. Modernism dalam masyarakat barat

mengandung arti, pikiran, aliran, gerakan dan usaha untuk merubah

faham-faham, adat istiadat institusi-institusi lama dan sebagainya untuk

disesuaikan dengan suasana baru yang ditimbulkan oleh kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi modern. Kata modern berasal dari kata modo

yang berarti barusan. Bisa juga diartikan sikap dan cara berfikir, serta

bertindak sesuai dengan tuntunan zaman, sedangkan modernisasi diartikan

sebagai proses pergeseran sikap dan mentalitas sebagai warga masyarakat

untuk bisa hidup sesuai dengan tuntutan masa kini (Dahri, 2007: 151).

Menururt Harun Nasution (1982: 11) “Modernisasi dalam masyarakat

barat mengandung arti pikiran, aliran, gerakan dan usaha untuk merubah

paham-paham, adat-istiadat, institusi-institusi lama dan sebagainya, untuk

disesuaikan dengan suasana baru yang ditimbulkan oleh perubahan dan

keadaan, terutama oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern.

Modernitas adalah capaian yang diproduksi oleh perubahan dari hal-

hal berbau tradisional menuju situasi atau kondisi modern. Pada dasarnya,

modernitas mengandalkan adanya proses modernisasi. Secara garis besar

perubahan dlam proses modernisasi dapat dilihat dalam dua segi, yaitu

Page 26: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

12

perubahan yang berkaitan dengan tata nilai atau norma-norma ideal (cara

berfikir) dan perubahan yang bersifat materi atau yang menyangkut

sesuatu yang kasat mata (mode atau gaya hidup dan teknologi) (Muzadi,

1999: 144).

Pengertian modernisasi dalam pandangan Abdurrahman Wahid

(2001: 38) sebenarnya terkandung dalam dinamisasi yaitu penggalakan

kembali nilai-nilai hidup positif yang sudah ada, mencakup nilai-nilai lama

dan nilai baru yang dianggap lebih sempurna. Maksudnya modernisasi

dapat dikatakan perubahan ke arah penyempurnaan keadaan dengan

menggunakan sikap hidup dan peralatan yang ada sebagai dasar.

Modernisasi menurut Azyumardi Azra (2001: 31) adalah bahwa

istilah modernisasi identik dengan “pembangunan” (development), yaitu

proses multi dimensional yang kompleks. Menurutnya, modernisasi

haruslah sesuai dengan kerangka modernitas. Dalam konteks ini

penddikan dianggap sebagai prasyarat dan kondisi yang mutlak bagi

masyarakat untuk menjalankan progam dan mencapai tujuan modernisasi

atau perubahan.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa modernisasi adalah upaya

pembaharuan yang dilakukan karena harus disesuaikan dengan suasana

baru yang ditimbulkan oleh perkembangan zaman, kemajuan teknologi

dan ilmu pengetahuan.

Page 27: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

13

2. Pondok Pesantren

a. Pengertian Pondok Pesantren

Sebelum tahun 60-an, pusat-pusat pendidikan pesantren di /jawa

dan Madura lebih dikenal dengan nama pondok. Istilah pondok

berasal dari pengertian asrama-asrama santri yang disebut pondok atau

tempat tinggal sederhana yang terbuat dari bambu. Di samping itu,

kata “pondok” juga berasal dari bahasa Arab, yaitu “Funduq” yang

berarti hotel atau asrama (Dhofier, 1983: 18).

Dalam kamus umum bahasa Indonesia, W.J Purwo Darwinto

mengartikan pondok sebagai tempat mengaji, belajar agama Islam.

Sedangkan Pesantren, diartikan orang yang menuntut ilmu pelajaran

agama Islam (Shaleh dkk, 82: 7).

Soegarda Poerbakawatja juga menjelaskan pesantren berasal dari

kata santri, yaitu seseorang yang belajar agama Islam, sehingga

dengan demikian pesantren mempunyai arti tempat orang yang

berkumpul untuk belajar dan mencari ilmu agama Islam. Ada juga

yang mengartikan pesantren adalah suatu lembaga pendidikan Islam di

Indonesia yang bersifat “tradisional” untuk mendalami ilmu agama

Islam dan mengamalkannya sebagai pedoman hidup keseharian (Putra

D, 2004: 27).

Pembangunan suatu pesantren didorong oleh kebutuhan

masyarakat akan adanya lembaga pendidikan lanjutan. Namun

Page 28: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

14

demikian, faktor guru yang memenuhi persyaratan keilmuan yang

diperlukan sangat menentukan tumbuhnya suatu pesantren. Pada

umumnya, berdirinya suatu pesantren ini diawali dari pengkuan

masyarakat akan keunggulan dan ketinggian ilmu seorang guru atau

kyai. Karena keinginan menuntut ilmu dari guru tersebut, masyarakat

sekitar, bahkan dari luar daerah datang kepadanya untuk belajar.

Kemudian mereka membangun tempat tinggal yang sederhana di

sekitar tempat tinggal guru tersebut (Rukiati dkk, 2006: 103-104).

Jadi, dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

pondok pesantren adalah tempat untuk belajar dan mendalami ilmu

pengetahuan Islam. Dimana dulu bentuk dan bangunannya masih

terbilang tradisional dan sederhana. Orang yang mencari ilmu di

pondok pesantren pun tidak hanya orang yang disekitar lokasi pondok

pesantren, tapi juga berasal dari daerah yang jauh, seperti berbeda

kota, provinsi maupun pulau.

b. Perkembangan Pondok Pesantren dalam Lintas Sejarah

Jika disandingkan dengan lembaga pendidikan yang pernah ada

di Indonesia, pesantren merupakan sistem pendidikan tertua saat ini

dan dianggap sebagai produk budaya Indonesia yang indigenous.

Pendidikan ini semula merupakan pendidikan agama Islam yang

dimulai sejak munculnya masyarakat Islam di Nusantara pada abad ke

13. Beberapa abad kemudian, penyelenggaraan pendidikan ini

semakin teratur dengan munculnya tempat-tempat pengajian “nggon

Page 29: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

15

ngaji”. Bentuk ini kemudian berkembang dengan pendirian tempat-

tempat menginap bagi para pelajar (santri), yang kemudian disebut

dengan pondok pesantren. Meskipun bentuknya masih sangat

sederhana, pada waktu itu pendidikan pesantren merupakan satu-

satunya lembaga pendidikan yang terstruktur, sehingga pendidikan ini

dianggap sangat bergengsi. Di lembaga inilah kaum muslimin

Indonesia mendalami doktrin dasar Islam, khususnya menyangkut

praktek kehidupan keagamaan (Sulton dkk, 2006: 4).

Secara terminologis pendidikan pesantren dilihat dari segi bentuk

dan sistemnya berasal dari India. Sebelum proses penyebaran Islam di

Indonesia, sistem tersebut telah dipergunakan secara umum untuk

pendidikan dan pengajaran agama Hindu di Jawa. Setelah Islam

masuk di Jawa, sistem tersebut kemudian diambil alih oleh Islam

(Strenbink, 1994: 133).

Lembaga pesantren semakin berkembang secara cepat dengan

adanya sikap non-kooperatif ulama terhadap kebijakan “politik Etis”

pemerintah colonial Belanda pada akhir abad ke-19. Kebijakan

pemerintah colonial ini dimaksudkan sebagai balas jasa kepada rakyat

Indonesia dengan memberikan pendidikan, termasuk budaya barat.

Namun pendidikan yang diberikan sangat terbatas, baik dari segi

jumlah yang mendapat kesempatan mengikuti pendidikan maupun

dari segi tingkat pendidikan yang diberikan. Brugmans (1987),

misalnya mencatat antara tahun 1900-1928 anak-anak usia 6-8 tahun

Page 30: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

16

yang bersekolah hanya mencapai 1,3 juta jiwa. Padahal jumlah

penduduk di pulau Jawa saja hingga tahun 1930 mencapai 41,7 juta

jiwa. Berarti sekitar 97 persen penduduk Indonesia masih buta huruf.

Pesantren telah mulai di Nusantara ini dalam periode abad ke 13-

17 M, dan di Jawa terjadi pada abad 15-16 M, yang dianggap sebagai

pendiri pertama pesantren Indonesia adalah Syekh Maulana Malik

Ibrahim yang berasal dari Gujarat India, tepatnya di desa Gapura

Gresik. Pada masa permulaan tumbuhnya, pesantren hanyalah

berfungsi sebagai alat Islamisasi, yang sekaligus memadukan tiga

unsur pendidikan, yakni ibadah untuk menanamkan iman, tabligh

untuk menyebarkan ilmu dan amal untuk mewujudkan kegiatan

kemasyarakatan dalam kehidupan santri sehari-hari (Arifin, 1993: 17).

Sikap non-kooperatif dan silent opposition para ulama itu

kemudian ditunjukan dengan mendirikan pesantren didaerah-daerah

yang jauh dari kota untuk menghindari intervensi pemerintah kolonial

serta memberi kesempatan kepada rakyat yang belum memperoleh

pendidikan. Sampai akhir abad 19, tepatnya tahun 1860 –an, menurut

penelitian Sartono Kartodirdjo (1984), jumlah pesanren mengelami

peledakan yang luar biasa, terutama di Jawa yang diperkirakan

mencapai 300 pesantren (Sulton dkk, 2006: 4).

Sejak kebangkitan Nasional dan masa perjuangan kemerdekaan,

pesantren telah memperlihatkan peran aktifnya. Selain sebagai

lembaga pendidikan kegamaan, pesantren juga berperan sebagai

Page 31: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

17

lembaga perjuangan melawan penjajah saat itu. Oleh karena itu, Ki

Hajar Dewantoro yang dikenal sebagai Bapak Tokoh Pendidikan

Nasional dan sekaligus Menteri Pendidikan Pengajaran dan

Kebudayaan Republik Indonesia pertam menyatakan bahwa pesantren

merupakan dasar pendidikan nasional, karena sesuai dan selaras

dengan jiwa kepribadian bangsa Indonesia (Hasbullah, 1998: 154).

Pada masa sekarang ini, pesantren telah berkembang secara

pesat, baik secara kualitas maupun kuantitas. Adanya pesantren-

pesantren di desa-desa maupun kota telah menunjukan pesatnya laju

perkembangan pesantren di era pembangunan. Secara terus-menerus

pesantren telah melakukan upaya-upaya dan meningkatkan kualitas

pendidikannya.

c. Unsur-unsur Pondok Pesantren

Bagaimanapunn perkembangannya, ciri khas yang terdapat

dalam pesantren itu sendiri selalu ada dan tampak pada lembaga

pendidikan ini. Adapun unsur-unsur yang menjadi ciri khas pesantren

adalah sebagai berikut:

1) Kyai

Kyai adalah tokoh sentral yang memberikan pengajaran,

karena kyai menjadi salah satu unsur paling dominan dlam

kehidupan suatu pesantren (Ali, 1987: 23).

Page 32: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

18

2) Santri

Santri merupakan orang yang mencari ilmu di pondok

pesantren, dan biasanya santri terdiri dari kelompok, yaitu:

a) Santri mukim, dimana santri yang berasal dari daerah yang jauh

dan menetap di pondok pesantren.

b) Santri kalong, adalah santri yang biasanya dari daerah sekitar

pondok pesantren dan biasanya mereka tidak menetap di

pondok pesantren. Mereka pulang ke rumah setiap selesai

mengikuti pelajaran di pondok pesantren (Ghazali, 2003: 23).

3) Pondok

Setiap pesantren pada umumnya memiliki pondokan. Pondok

dalam pesantren pada dasarnya merupakan wadah untuk

pembinaan dan pendidikan serta pengajaran ilmu pengetahuan

(Dhofier, 1983: 46-47). Pondokan dalam pesantren merupakan

tempat tinggal bagi para mereka yang mencari ilmu, dan biasanya

berbentuk sederhana atau tradisional seperti rumah atau pendopo.

4) Masjid/Langgar

Masjid adalah tempat dimana sebagai pusat kegiatan ibadah

dan belajar mengajar. Dan biasanya setelah ibadah di masjid,

diteruskan dengan kegiatan belajar mengajar.

Page 33: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

19

5) Kitab-kitab Klasik

Kitab-kitab klasik menjadi pembeda antara pesanren dengan

lembaga pendidikan lainnya, atau yang sekarang kita kenal dengan

kitab kuning yang dikarang oleh para ulama-ulama terdahulu

(Ghazali, 2003: 24).

d. Bentuk-bentuk Pondok Pesantren

Sebagai sebuah lembaga yang bergerak dalam bidang pendidikan

dan sosial keagamaan, pengembangan pesantren harus terus didorong.

Karena pengembangan pesantren tidak lepas dari adanya kendala yang

harus dihadapi. Apalagi belakangan ini, dunia secara dinamis telah

menunjukan perkembangan dan perubahan secara cepat, baik secara

langsung maupun tidak langsung dapat memberikan pengaruh

terhadap dunia pesantren.

Secara umum, pondok pesantren dapat dikelompokan menjadi

tiga kategori, yakni:

1) Pesantren salaf atau tradisional, sebuah pesantren disebut salaf jika

kegiatan pendidikannya semata-mata didasarkan pada pola-pola

pengajaran klasik. Maksudnya, berupa pengajian kitab kuning

dengan metode pendidikan tradisional, materi yang dipelajari juga

hanya tentang pendalaman agama Islam melalui kitab-kitab salaf

(kitab-kitab kuning).

Page 34: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

20

2) Pesantren khalaf atau modern, pesantren khalaf atau modern adalah

pesantren yang selain bermaterikan pendalaman agama tapi juga

memasukan unsur-unsur modern, seperti penggunaan sistem

klasikal atau sekolah dan pendidikan ilmu-ilmu umum dalam

muatan kurikulumnya (Mahmud, 2006: 15-16).

3) Pondok Pesantren Campuran/Kombinasi, adalah pesantren dengan

gabungan antara salafiyah dan khalafiyah dalam bentuknya.

Barangkali kenyataan dilapangan tidak ada atau sedikit sekali kita

temukan. Sebagian besar pesantren mengaku atau menanamkan diri

sebagai pesantren salafiyah, pada umum penyelenggaraan

pendidikannya menerapkan sistem klasikal dan berjenjang,

walaupun tidak dengan nama madrasah atau sekolah. Demikian

juga pesantren khalafiyah pada penyelenggaraan pendidikannya

menggunakan pendekatan pengajian kitab klasik sebagai salah satu

identitas pondok pesantren.

Disamping pengelompokan pesantren berdasarkan model

pendekatan pendidikan yang dilakukan, ada juga pengelompokan

berdasarkan konsentrasi ilmu-ilmu agama yang diajarkan, seperti

pesantren Al-Qur‟an yang lebih berkonsentrasi pada pendidikan Al-

Qur‟an, muali ira‟ah sampai tahfidz. Ada pesantren hadits yang lebih

berkonsentrasi pada pembelajaran hadits. Ada pula pesantren fiqh,

pesantren ushul fiqh, pesantren tashawwuf (Depag RI, 2003: 30-31).

Page 35: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

21

3. Masyarakat Madani

a. Pengertian Masyarakat Madani

Istilah masyarakat madani sesungguhnya merupakan terjemahan

dari kosa kata bahasa Arab, “mujtama’ al-madani”. Secara

epistemologis, istilah yang disebut terakhir memiliki dua arti: pertama,

“masyarakat kota”, karena madani adalah turunan dari kata Arab

“madinah” yang berarti „kota‟. Kedua, “masyarakat yang

berperadaban”, karena madani adalah juga derivasi dari kata

tamaddun atau madaniyyah yang berarti “peradaban”.

Istilah madinah berasal dari akar kata “dana” atau “madana”.

Secara etimologi, dana berarti ketundukan atau ketaatan (agama),

hutang (kredit), taqwa, wara‟, maut (kematian, kemenangan, hari

pembalasan, dan sebagainya. Sedangkan madana (mudun, tamaddun),

disamping memiliki arti yang sama dengan term dana, juga dapat

berarti peradaban, kota, membangun kota dan lain-lain. Kata

tamaddun yang berarti peradaban, dalam bahasa Inggris disebut

dengan civilization. Term civilization berkaitan dengan permasalahan

social dan budaya. Dalam suatu peradaban ikatan social, ekonomi,

politik, lembaga, ideology (seperti industry)dan pemerintahan) lebih

penting dari pada ikatan kekeluargaan (Yasmadi, 2002: 18-19).

Menurut Nurcholish Madjid dalam buku “Masyarakat Madani”,

yang dikutip oleh Yasmadi (2002: 19), kata dana-yadinu mengandung

Page 36: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

22

makna ketundukan dan kepatuhan kepada ajaran din yang dinyatakan

dalam supremasi hokum dan peraturan. Bila term madinah secara

peristilah berarti “kota”, namun secara kebahasaan, “madinah”

mengacu kepada pengertian “pola hidup berperadaban”, sehingga

“madaniyah” adalah kata-kata Arab untuk “peradaban”, sama dengan

kata “hadlarat” yang asal maknanya ialah “pola kehidupan menetap

di suatu tempat”, bukan pola hidup nomaden atau badawah.

Menururt Dawam Raharjo dalam buku “Ensiklopedi Al-Qur‟an,

Tafsir Sosial dalam Konsep-konsep Kunci”, yang dikutip oleh

Yasmadi (2002: 18), berpendapat, bahwa kata madinah, mudun dan

madain yang artinya “kota” berkaitan erat dengan tamaddun dalam

arti “peradaban”. Kata tamaddun berasal dari kata kerja m-d-n (artinya

membangun), dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi

peradaban. Peradaban (civilization) akar katanya a-d-b yang artinya

“kehalusan”, pembawaan yang baik, sopan santun, tata susila,

kemanusiaan. Wujud makna ini merupakan ciri atau karakter

masuarakat perkotaan “madinah” atau civility.

Menururt M. Naquib al-Attas dalam buku “The concept of

Religion and the Foundation of Ethics and Morality” yang dikutip

oleh Yasmadi (2002: 19), berpendapat bahwa term madinah tidak

sebatas kota kecil atau besar, lebih jauh dari itumenggambarkan suatu

fenomena kehidupan sosial yang mempunyai hakim (penguasa) atau

pengatur. Ketundukan dan kepatuhan merupakan ciri utama dari

Page 37: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

23

madinah, sebab al-Attas berangkat dari term dana yang memiliki arti

berhutang. Pengertian ini erkait dengan konsep din berarti hutang,

ketundukan, kebijaksanaan, dan kecenderungan alami. Maka bila

berangkat dari sini orang yang berhutang mempunyai suatu kewajiban

untuk membayar hutangnya. Bagi al-Attas, aplikasi term dana

memberikan gambaran tentang suatu kehidupan yang berperadaban,

suatu kehidupan sosial yang memiliki hokum, peraturan, keadilan dan

kekuasaan.

Jadi, dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

masyarakat madani adalah masyarakat yang dimana menjunjung

tinggi nilai-nilai peradaban, mengutamakan keadilan kebersamaan,

etika dan moral maupun tertib hukum.

b. Azas-azas Masyarakat Madani

Menurut Nurcholish Madjid didalam buku “Modernisasi

Pesantren, Kritik Nurcholish Madjid Terhadap Pendidikan Islam

Tradisional” yang ditulis oleh Yasmadi (2002: 21-22), bahwa dalam

vis Nurcholish Madjid, bangsa Indonesia memiliki suatu perlengkapan

yang diperlukan untuk menegakkan masyarakat madani. Tepat kiranya

pembicaraan azas-azas masyarakat madani mendapatkan tempat

pertama untuk mengaca kemungkinan pembentukan masyarakat

madani yang dicita-citakan. Adapun azas-azas masyarakat madani

yaitu:

Page 38: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

24

1) Pluralisme

Kemajukan budaya dalam paradigma sirah Nabi Muhammad

S.A.W. telah membentuk suatu keharmonisan suatu masyarakat

yang plural. Sebab, pluralisme ketika itu tidak hanya dipahami

sebatas perbedaan budaya, agama, ras, etnis dan lain-lain. Lebih

dalam dari itu, pluralisme benar-benar menjadi suatu yang bernilai

positif, sehingga muncul kesadaran hidup dengan visi kebersamaan

dalam kemajemukan untuk memperjuangkan dan mempertahankan

kota Madinah dan Nabi Muhammad S.A.W. dari berbagai bentuk

perlawanan kaum kafir. Azas-azas pluralisme telah mengantarkan

masyarakat Yatsrib kepada madaniyah (peradaban).

Dalam konteks Indonesia, istilah pluralisme sudah menjadi

gejala umum dan nasional, namun ada indikasi, “kita” memahami

pluralisme hanya sepintas lalu, tanpa makna yang lebih mendalam

dan tidak berakar dalam ajaran kebenaran. Menurut Nurcholish

Madjid dalam buku “Masyarakat Madani” yang dikutip oleh

Yasmadi (2002: 22), faham kemajemukan masyarakat atau

pluralisme tidak cukup hanya dengan sikap mengakui dan

menerima kenyataan masyarakat yang majemuk, tetapi lebih dari

itu harus disertai dengan sikap yang tulus untuk menerima

kenyataan kemajemukan itu sebagai niali posistif yang merupakan

rahmat Tuhan Yang Mahas Esa kepada manusia.

Page 39: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

25

2) Toleransi

Menurut Nurcholish Madjid didalam buku “Modernisasi

Pesantren, Kritik Nurcholish Madjid Terhadap Pendidikan Islam

Tradisional” yang ditulis oleh Yasmadi (2002: 21-24-25), ia

berpendapat, sikap toleran tidak hanya berarti meniadakan tidak

memerangi, tidak memusuhi. Lebih dari itu, toleransi harus

dikembangkan menjadi sikap saling menghormati yang bernilai

posistif. Artinya mengakui hak orang dan golongan lain mengikuti

agamanya atau kemampuan untuk bersikap hormat dan

menghormati terhadap keyakinan orang lain, terhadap apa yang

dianggapnya suci, terhadap cara orang dan golongan lain

mengungkapkan keyakinan mereka, sebagai sesuatu yang suci,

luhur, Ilahi bagi hati orang lain terlepas dari apa yang diyakini diri

sendiri.

Toleransi bukanlah jenis netralisme kosong yang bersifat

procedural semata-mata, tetapi suatu pandangan hidup yang

berakar dalam kebenaran ajaran agama. Sehingga, para pemeluk

agama ditantang untuk dapat dengan kongkrit menggali ajaran-

ajaran agamanya dan mengembangkan paham toleransi yang

otentik dan abash serta berangkat dari ajaran kebenaaran (Yasmadi,

2002: 25).

Bisa dilihat dari pengertian diatas, bahwasanya pluralisme dan

toleransi merupakan dua hal yang saling berhubungan dan saling

Page 40: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

26

mendukung satu sama lain, terlebih di dalam upaya untuk

membangun masyarakat yang berperadaban (madani). Dalam

upaya untuk membangun masyarakat madani juga harus dilandasi

dengan pruralisme dan toleransi demi terwujudnya masyarakat

yang paham dan mengerti pentingnya arti sebuah kebersamaan

dalam hidup, saling mengerti satu sama lain dan saling mendukung

demi terciptanya keadaan yang aman dan tentram.

c. Konsep Masyarakat Madani

Menurut Nurcholish Madjid dalam buku yang berjudul “Potensi

Dukungan Budaya Nasioanal bagi Reformasi Sosial Politik, dalam

Cita-cita Politik Islam Era Reformasi”, yang dikutip oleh Yasmadi

(2002: 15), konsep masyarakat madani menggunakan tiga term,

(demokrasi, masyarakat madani “civil society” dan civility) sebagai

satu kesatuan konsep ketika membicarakan rumusan masyarakat

madani. Dari tiga term tersebut yang diharapkan adalah:

1) Demokrasi

Demokrasi menjadi sistem dalam sebuah negara yang nantinya

akan berpengaruh besar terhadap sistem kehidupan yang ada

didalamnya (masyarakat). Mulai dari sistem inilah, nanti

diharapkan sistem kehidupan yang ada dimasyarakat sudah baik

dan akan mengantarkan negaranya menuju negara yang maju.

Page 41: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

27

2) Masyarakat Madani “Civil Society”

Dalam mewujudkan cita-cita suatu negara untuk menjadi

negara yang lebih baik dan maju, maka perlu adanya wadah atau

rumah. Disinilah peran masyarakat yang nantinya akan

berpengaruh besar didalam mewujudkan citacita tersebut. Ketika

sudah ada sistem yang baik, dan didukung pula oleh masyarakat

yang berperadaban (masyarakat madani) didalamnya sebagai

wadah atau rumah, maka akan menjadi landasan yang kuat dalam

mewujudkan suatu tujuan sebuah negara.

3) Civility

Masyarakat madani sangat ditentukan oleh sejauh mana

kualitas civility tersebut dimiliki oleh para warganya. Dimana

civility adalah kualitas etik yang dimiliki oleh masyarakat, seperti

halnya masyarakat yang didalamnya menjunjung tinggi nilai-nilai

pluralism, toleransi, etika dan moral maupun tertib hukum.

Dapat dilihat dari paparan diatas, peneliti menyimpulkan bahwa

dalam membangun atau mewujudkan masyarakat madani, perlu

adanya dukungan atau dorongan dari berbagai unsur (sistem,

masyarakat maupun etika dan moral masyarakat). Dimana nantinya

unsur-unsur tersebut akan saling mendukung dan saling menguatkan

satu sama lain.

Page 42: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

28

B. Kajian Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu dilakukan untuk menelaah penelitian-peneltian yang

telah diteliti yang relevan dengan kajian peneliti ini. Telaah peneliti ini

penting dilakukan untuk pembandingan dalam sebuah penelitian. Berikut ini

beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan peneliti ini:

1. Penelitian Skripsi ini dilakukan oleh Rosnaeni Syahbuddin, Program Studi

Kependidikan Islam, Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Negeri

Yogyakarta, 2005. Berjudul “Konsep Pendidikan Islam dalam

Membangun Masyarakat Madani (Kajian Tujuan Dan Materi)”.

Hasil penelitian ini adalah kriteria masyarakat madani yang ingin

diwujudkan di Indonesia adalah masyarakat yang mewujudkan dan

memberlakukan nilai-nilai keadilan, prinsip kesetaraan (persamaan),

penegakan hukum, jaminan kebebasan, kemajemukan (pluralisme), dan

perlindungan terhadap kaum minoritas. Tujuan pendidikan Islam yang

telah sinkron dengan konsep masyarakat madani yaitu sebagai

penyempuma agar tujuan pendidikan yang dicapai lebih konkrit dan jelas,

serta tercapainya tujuan hidup manusia di dunia sebagai khalifah di muka

bumi. Sedangkan materi pendidikan Islam yang sejalan dengan konsep

masyarakat madani adalah materi yang diberikan dengan menyeluruh

(tidak ada dikotomi) dengan tinjauan tentang hablun min Allah, hablun

min nas dan hablun min alam.

Page 43: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

29

Penelitian diatas mempunyai kesamaan dengan penelitian yang

penulis lakukan yaitu membahas tentang upaya membangun masyarakat

madani. Namun perbedaanya terletak pada isi penelitian, di mana penulis

membahas tentang modernisasi pondok pesantren untuk membangun

masyarakat madani, sedangkan penelitian diatas membahas tentang

konsep pendidikan Islam dalam membangun masyarakat madani.

Sehingga dari penelitian diatas dapat menguatkan satu sama lain dalam

membangun masyarakat madani tersebut.

2. Tesis ini dilakukan oleh Mohamad Solihin, Progam Magister Pendidikan

Agama Islam, Pascasarjana UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, 2016

Berjudul “Modernisasi Pendidikan Pesantren (Studi Kasus di Pesantren

Darul Lughah Wal Karomah Kraksaan Probolinggo”.

Hasil penelitian ini adalah pesantren Darul Lhughah Wal Karomah

mulai bergerak maju menyesuaikan persaingan terhadap lembaga

pendidikan yang semakin maju dengan harapan mampu bersaing kualitas

mutu dan kuantitasnya. Bentuk konkrit dari modernisasi di pesantren

Darul Lughah Wal Karomah yaitu modernisasi pada aspek kelembagaan

dan organisasi, modernisasi pada asoek kurikulum, modernisasi pada

aspek pengajaran dan modernisasi pada aspek fungsional pondok

pesantren Darul Lughah Wal Karomah.

Penelitian diatas mempunyai kesamaan dengan penelitian yang

penulis lakukan yaitu membahas tentang modernisasi pondok pesantren.

Namun perbedaanya terletak pada isi penelitian, di mana penulis

Page 44: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

30

membahas tentang modernisasi pondok pesantren untuk membangun

masyarakat madani, sedangkan penelitian diatas membahas tentang fokus

modernisasi sistem pendidikan pesantren saja. Sehingga dari penelitian

diatas dapat menguatkan satu sama lain.

3. Jurnal ini dilakukan oleh Wahyuddin Halim, AKADEMIKA, Vol. 22, No.

02 Juli-Desember 2017, UIN Alauddin Makassar, E-mail:

[email protected]. Berjudul “Peran Pesantren dalam

Wacana dan Pemberdayaan Masyarakat Madani”.

Dalam penelitian tersebut menyimpulkan bahwa pesantren dapat turut

berperan dalam menyemaikan nilai-nilai civil society menyediakan

pijakan-pijakan normatif berdasarkan ajaran Islam yang menjadi anutan

mayoritas penduduk Indonesia. Untuk membangun pijakan-pijakan

normatif yang dimaksud, pesantren harus melakukan reformasi dan

transformasi teologis dan ideologis secara internal, kemudian disusul

dengan reformasi dan transformasi kehidupan masyarakat di luar

pesantren..

Penelitian diatas mempunyai kesamaan dengan penelitian yang

penulis lakukan yaitu membahas tentang hubungan pesantren dengan

masyarakat madani. Namun perbedaanya terletak pada substani peneliti, di

mana penulis membahas tentang modernisasi pondok pesantren untuk

membangun masyarakat madani sedangkan penelitian diatas membahas

tentang peran pesantren dalam memberdayakan masyarakat madani,

sehingga dari penelitian diatas bisa saling menguatkan satu sama lain.

Page 45: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

31

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian kualitatif deskriptif,

yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata

tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilalu yang dapat diamati (Lexy J.

Moleong, 2009: 3). Selain itu, pada hakikatnya penelitian kualitatif ialah

mengamati orang dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi dengan mereka,

berusaha memahami bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya.

Alasan memilih jenis ini adalah dalam penelitian ini, peneliti berupaya

menggali data berupa pandangan responden dalam bentuk cerita rinci atau asli

dan data hasil pengamatan di lapangan terkait “Modernisasi Pondok Pesantren

Edi Mancoro Gedangan Kabupaten Semarang untuk Membangun Masyarakat

Madani”.

B. Lokasi dan Subyek Penelitian

Peneliti melakukan penelitian di Pondok Pesantren Edi Mancoro

Gedangan, Kabupaten Semarang. Sedang subyek atau sasaran penelitiannya

adalah pengasuh pondok pesantern, pengurus pondok pesantren, santri pondok

pesantren, alumni pondok pesantren dan masyarakat desa dilingkungan

pondok pesantren. Guna untuk mendapatkan informasi yang sesuai dengan

yang diharapkan dalam penelitian, serta untuk membuktikan data yang akan

dijadikan referensi tersendiri bagi peneliti, hal ini dilakukan supaya

Page 46: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

32

memudahkan peneliti untuk melakukan wawancara kepada narasumber yang

benar.

C. Sumber dan Jenis Data

Data yang dikumpulkan meliputi berbagai macam data yang berhubungan

dengan modernisasi pondok pesantren untuk membangun masyarakat madani

di Pondok Pesantren Edi Mancoro Gedangan, Kabupaten Semarang. Secara

umum, data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder.

Data primer adalah data yang diambil secara langsung dari sumber data

pertama. Hal ini dikatakan data primer karena diperoleh dan dikumpulkan dari

sumber pertama. Data primer yang menyangkut wawancara mendalam

berkaitan dengan informan kunci yaitu dari orang yang dianggap tahu tentang

modernisasi pondok pesantren untuk membangun masyarakat madani.

Sedangkan data primer yang menyangkut observasi secara langsung di

lapangan yaitu mengikuti kegiatan apa yang dilakukan oleh pondok pesantren

dalam kehidupan sehari-hari.

Adapun data sekunder adalah data yang biasanya telah tersusun dalam

bentuk dokumen-dokumen berupa catatan, laporan, foto-foto atau lainnya.

D. Teknik Pengumpulan Data

Keberhasilan suatu penelitian terutama penelitian kualitatif, tergantung

beberapa fakor. Paling tidak ditentukan oleh kejelasan tujuan dan

permasalahan penelitian, ketepatan pemilihan pendekatan/metodologi,

ketelitian dan kelengkapan data informasi itu sendiri. Dalam penelitian ini

Page 47: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

33

digunakan beberapa tekhnik pengumpulan data yakni metode observasi,

metode wawancara dan metode dokumentasi.

1. Metode Observasi

Menurut Lexy J. Moleong (2009: 174) observasi atau pengamatan

dapat didefinisikan sebagai perhatian yang terfokus pada kejadian,

gejalanya sesuatu. Dengan melakukan pengamatan terhadap gejala yang

akan diteliti kemudian dijadikan bahan untuk menggumpulkan data yang

lebih mendalam. Metode observasi ini digunakan untuk mengamati secara

langsung terhadap proses/atau keadaan objek yang akan diteliti mengenai

modernisasi pondok pesantren untuk membangun masyarakat madani di

Pondok Pesantren Edi Mancoro Gedangan, Kabupaten Semarang.

2. Metode Wawancara

Wawancara identik dengan pengumpulan data dengan bertanya

langsung, lisan maupun tertulis kepada narasumber. Menurut Lexy J.

Moleong (2009: 186) wawancara adalah percakapan dengan maksud

tertentu yang berlangsung antara dua pihak yaitu pewawancara (yang

mengajukan pertanyaan) dan terwawancara (yang memberikan jawaban

atas pertanyaan). Dengan ini pewawancara meminta informasi atau

ungkapan kepada orang yang diteliti yang berputar disekitar pendapat dan

keyakinannya. Ciri utamanya adalah kontak langsung dengan tatap muka

antara penulis dengan sumber informasi.

Page 48: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

34

Metode wawancara digunakan untuk menggali informsasi tentang

modernisasi pondok pesantren untuk membangun masyarakat madani di

Pondok Pesantren Edi Mancoro Gedangan, Kabupaten Semarang.

Informasi disini mencakup pengasuh pondok pesantern, pengurus pondok

pesantren, santri pondok pesantren, alumni pondok pesantren dan

masyarakat desa dilingkungan Pondok Pesantren Edi Mancoro Gedangan,

Kabupaten Semarang.

3. Metode Dokumentasi.

Dokumentasi adalah pengumpulan data berdasarkan catatan, traskrip,

buku, surat kabar, majalah, agenda dan buku-buku. Menurut Lexy J.

Moleong (2009: 216) dokumentasi adalah setiap bahan tertulis atau film

yang tidak dipersiapkan karena adanya permintaan dari peneliti.

Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data yang diperoleh

penulis dalam hal ini adalah berupa dokumen dan buku-buku serta

kumpulan dari beberapa pengamatan secara langsung di lokasi penelitian

yakni berupa foto-foto terkait dengan modernisasi Pondok Pesantren Edi

Mancoro Gedangan, Kabupaten Semarang untuk membangun masyarakat

madani..

E. Analisis Data

Analisis data Kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja

dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milah menjadi satuan yang

dapat dikelola, mensistensiskannya mencari dan menemukan pola,

Page 49: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

35

menemukan apa yang penting yang dapat dipelajari dan memutuskan apa yang

dapat diceritakan kepada orang lain (Lexy J. Moleong, 2009: 248).

Kegiatan analisis data selama pengumpulan data dapat dimulai setelah

peneliti memahami fenomena sosial yang sedang diteliti dan setelah menelaah

seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yaitu dari hasil wawancara,

observasi, dokumen pribadi, maupun resmi, gambar, foto, dan lain sebagainya.

Tentunya tidak semua data dapat dipindah dalam laporan penelitian,

melainkan dianalisis dengan menggunakan analisis tertentu. Menurut Lexy J.

Moleong (2009: 247-257) menjelaskan tentang langkah-langkah analisis data

sebagai berikut:

1. Reduksi Data

Pada tahap ini, peneliti melakukan abstraksi yaitu usaha membuat

rangkuman data dari data penelitian yang tersedia dari berbagai sumber

yaitu wawancara, pengamatan lapangan, dan dokumen sehingga dapat

ditemukan hal-hal pokok penting dari fokus penelitian.

2. Penyusunan Satuan

Pada tahap ini dilakukan penyusunan hal-hal pokok yang ditemukan

kemudian menggolongkannya ke dalam pola, unit, tema atau kategori,

sehingga tema utama dapat diketahui dengan mudah kemudian diberi

makna sesuai materi penelitian.

Page 50: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

36

3. Kategorisasi

Pada tahap ini dilakukan pengkategorian dari tema utama yang telah

ditemukan, dengan cara pengelompokan tema–tema utau berdasarkan

keterkaitan antara satu tema dengan tema yang lain.

Dengan ini penulis berusaha memaparkan data yang telah tersusun

sebagaimana adanya, dengan melakukan kajian dan tafsiran data-data tersebut.

Sehingga dapat menggambarkan permasalahan secara sistematis dan

representatif faktor-faktor yang berhubungan dengan fenomena yang diteliti.

F. Pengecekan Keabsahan Data

Dalam penelitian ini untuk mendapatkan keabsahan data yang digunakan

dalam penelitian ini yaitu triangulasi. Triangulasi adalah pengecekan data dari

berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu (Lexy J. Moleong,

2009: 330).

Menurut Lexy J. Moleong (2009: 331) terdapat pembagian triangulasi

yaitu triangulasi sumber, triangulasi teknik dan triangulasi waktu.

1. Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara

mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.

2. Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber

yang sama dengan teknik yang berbeda. Peneliti menggunakan observasi,

wawancara mendalam dan dokumentasi untuk sumber data yang sama

secara serempak.

Page 51: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

37

3. Triangulasi waktu sering mempengaruhi kredibilitas data. Data yang

dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber

masih segar, belum banyak masalah, akan memberikan data yang lebih

valid sehingga lebih kredibel.

G. Tahap-Tahapan Penelitian

Proses analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini setelah data

terkumpul adalah dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Membaca

Dalam proses membaca ini, penulis sekaligus mengkaji secara mutlak

dan mendalam apakah memang ada modernisasi pondok pesantren untuk

membangun masyarakat madani di Pondok Pesantren Edi Mancoro

Gedangan, Kabupaten Semarang.

2. Menafsirkan

Dalam proses ini, setelah data dikaji, kemudian data ditafsirkan,

setelah itu disesuaikan dengan teori yang terkait dengan masalah

modernisasi pondok pesantren untuk membangun masyarakat madani di

Pondok Pesantren Edi Mancoro Gedangan, Kabupaten Semarang.

3. Menyimpulkan

Sebagai langkah terakhir adalah menyimpulkan dari seluruh hasil dari

penafsiran. Kegiatan menyimpulkan ini diharapkan dapat menghasilkan

kebenaran obyektif dari pemecahan masalah yang dirumuskan.

Page 52: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

38

BAB IV

PAPARAN DAN ANALISIS DATA

A. Paparan Data

1. Gambaran Umum Obyek Penelitian Pondok Pesantren Edi Mancoro

a. Letak Geografis Pondok Pesantren Edi Mancoro

Pondok Pesantren Edi Mancoro terletak di Dusun Bandungan,

Desa Gedangan, RT 02 RW 01, Kecamatan Tuntang, Kabupaten

Semarang. Desa dimana pondok pesantren ini memiliki wilayah yang

cukup luas. Karenanya, Desa Gedangan dibagi menjadi tujuh dusun

denga mayoritas penduduk beragama Islam. Batas-batas wilayah dari

Desa Gedangan disajikan pada tabel berikut:

Tabel 4.1 Batas-batas Wilayah Desa Gedangan

Timur Desa Sraten

Selatan Desa Rowosari

Barat Desa Kalibeji

Utara Desa Sraten

Desa Gedangan sendiri merupakan daerah yang cukup potensial

apabila dipandang dari segi ekonomi, sebab lain warga tergantung pada

pertanian padi, sumber penghasilan yang tak kalah diandalkan ialah dari

hasil pertanian kering. Tidak mengherankan apabaila Desa Gedangan

juga terkenal sebagai salah satu desa yang menghasilkan berbagai jenis

buah-buahan seperti duku, salak, rambutan, dan lain-lain. Juga karena

alasan inilah Desa Gedangan dijuluki desa swasembada.

Page 53: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

39

Meskipun termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Semarang,

Pondok Pesantren Edi Mancoro lebih dikenal berada di daerah

pinggiran Salatiga. Hal ini dikarenakan letaknya yang hanya berjarak 5

km dari pusat Kota Salatiga. Selain itu, keberadaan yang tak jauh dari

jalan raya Salatiga-Ambarawa menjadikan pondok pesantren ini mudah

dijangkau.

Alasan-alasan itu pula yang menjadikan Pondok Pesantren Edi

Mancoro yang didirikan oleh Almaghfurlah KH. Mahfudz Ridwan, Lc.

menjadi tempat yang strategis, karena kondisi wilayah yang tidak

telampau ramai. Jarak yang cukup terjangkau dari pusat Kota Salatiga

sebagai pusat pendidikan formal pun turut memepengaruhi fluktuasi

jumlah santri yang ingin mempelajari ilmu agama. Oleh karena itu,

mayoritas santri yang menetap di Pondok Pesantren Edi Mancoro

adalah mereka yang masih berstatus mahasiswa atau pelajar di Kota

Salatiga maupun sekitarnya.

b. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Edi Mancoro

Wilayah kerja pesantren awalnya lebih terfokus pada dimensi

religius yang bersifat normative dan eksklusive dari pada dimensi

kemasyarakatan yang bersifat praktis, humanis, dan inklusive. Adapun

sekarang dengan dinamika masyarakat yang cepat, kompleksitas

masyarakat yang sangat beragam, maka selanjutnya pesantren harus

hadir sebagai institusi yang responsive, proaktif dan akomodatif dengan

tuntutan masyarakat yang beragam. Adalah Pondok Pesantren Edi

Page 54: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

40

Mancoro yang berupaya melakukan harmonisasi, intregalisasi dan

pribumisasi dimensi religius dan kemasyarakatan, kenegaraan dan

kebangsaan secara bersamaan.

Disamping dimensi keagamaan, Pondok Pesantren Edi Mancoro

juga berusaha melakukan upaya yang berkaitan dengan persoalan

kemasyarakatan yang kompleks dan pemberdayaannya, serta persoalan

masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, yang finalnya

adalah terbentuknya masyarakat yang madani, yakni masyarakat yang

lebih mengutamakan keadilan kebersamaan, persamaan (egaliter)

dengan serta merta menafikan sekat-sekat penghalang atas dasar agama,

ras, suku, golongan, serta etnis yang selama ini ada dan hidup di

tengah-tengah masyarakat.

Realisasi atas upaya ini, maka Pondok Pesantren Edi Mancoro

dengan Yayasan Desaku Maju muncul sebagai sebuah institusi untuk

menangani kerja-kerja pemberdayaan masyarakat, di samping lembaga

lain BPPT (Biro Pelaksana Pesantren Transformatif) yang berikhtiar

untuk melakukan penyadaran dan sosialisasi atas kerja-kerja

pemberdayaan masyarakat bagi komunitas internal beberapa pesantren

dan masyarakat pada umumnya.

Gagasan awal yang mengilhami berdirinya Pondok Pesantren Edi

Mancoro adalah Yayasan Desaku Maju (YDM). Yayasan ini dimotori

oleh para aktivis Kabupaten Semarang pada tahun 80-an, antara lain

KH. Mahfudz Ridwan, Lc., KH. Muhammad HM. Sholeh BA., Matori

Page 55: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

41

Abdul Djalil, Zainal Arifin, BA., serta Ali Tahsisudin, BA. Yayasan ini

kemudian berdiri secara resmi pada tahun 1984, namun aktivitasnya

telah dimulai sejak tahun 1979 dengan pengiriman beberapa kadernya

dalam pelatihan-pelatihan. Selanjutnya yayasan dengan direktur

eksekutif Bapak KH. Mahfudz Ridwan, Lc., mendirikan pesantren

alternatif yakni Pondok Pesantren Edi Mancoropada tanggal 26

Desember 1989 sebagai base camp yayasan sekaligus lokasi diklat dan

loklat.

Pondok Pesantren Edi Mancoro terletak di Desa Gedangan

Kecamatan Tuntang Kabuaten Semarang, atau berada di sebelah barat

daya kota Salatiga. Beberapa tokoh yang turut andil dalam pendirian

Pondok Pesantren Edi Mancoro adalah KH. Mahfudz Ridwan, Lc., KH.

M. Sholeh, BA, dan H. Mathori Abdul Djalil.

c. Biografi Pengasuh Pondok Pesantren Edi Mancoro

Putra pasangan KH. Ridwan dan Hj. Maimunah ini dilahirkan pada

bulan Oktober tahun 1941 di desa Pulutan Sidorejo Kota Salatiga.

Mahfudz Ridwan mengawali pendidikannya di SD Pulutan dan

dilanjutkan kejenjang MTs dan Aliyah di kota Makkah. Selanjutnya

beliau kuliah di Baghdad University dengan mengambil jurusan Syariah

dan Adab (sastra). Sahabat dan kawan sekamar dari KH. Abdurrahman

Wahid (Gus Dur) ketika belajar di Baghdad ini mempersunting putri

dari H. Muhammad Sholeh dari desa Gedangan yang bernama Hj.

Nafisah dan telah dikaruniai empat orang anak dan empat orang cucu.

Page 56: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

42

Mahfudz Ridwan hidup dalam lingkungan pesantren sejak kecil,

diaman Pulutan waktu itu menjadi salah satu ikon pesantren di Salatiga.

Melanjutkan studinya ke negeri arab dan Mesir menambah pengetahuan

beliau yang mendalam tentang ilmu Islam, khususnya syariah dan sastra

arab yang beliau geluti tak kurang dari 5 tahun.

Sepulang dari mesir, sekitar tahun 70-an, beliau pindah ke desa

Gedangan bersama sang istri dan memulai aktifitas sosial keagamaan di

desa ini. Gambaran masyarakat gedangan, dalam hal sosial keagamaan,

pada waktu itu ibarat hutan rimba yang tak kenal hukum dan aturan

atau nilai-nilai Islam. Masyarakat hanya memaknai Islam sebagai

agama saja, bukan sebagai sebuah tatanan nilai yang mengatur hidup

agar menjadi selaras dan sesuai dengan nilai-nilai ketuhanan yang

tercermin dalam diri manusia. Ibarat babad alas, Mahfudz Ridwan harus

memulai aktifitas sosial keagamaannya di desa yang dekat dengan rawa

pening ini. Dikatakan babad alas karena memang pada waktu itu hanpir

tidak ada aktifitas keagamaan yang berarti, bahkan sholat Idul Adha dan

qurban pun tidak dilaksanakan. Ditambah lagi budaya buruk

masyarakat pada waktu itu, dimana setiap ada momen kemasyarakatan

seperti orang meninggal, lahiran, orang menikah, dll, selalu diwarnai

dengan perjudian.

Tokoh yang dikenal sangat dekat dengan Gus Dur ini, memulai

aktifitas sosial yang berorientasikan kepada pemberdayaan masyarakat

diberbagai bidang bersama-sama dengan tokoh lain seperti H. Matori

Page 57: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

43

Abdul Djalil, Ali Tahsisudin, HM Sholeh dll. Lembaga pertama yang

dibentuk adalah Yayasan Desaku Maju (YDM) yang secara resmi

didirikan pada tahun 1984, walaupun sebenarnya aktifitas sudah

dimulai sejak tahun 1979 dengan melakukan berbagai pelatihan-

pelatihan bagi masyarakat. Dalam menjawab tantangan di bidang

keagamaan, juga dibentuk sebuah lembaga pesantren transformatif

yaitu Edi Mancoro atau yang sekarang lebih dikenal dengan Pondok

Pesantren Edi Mancoro. Pesantren yang dibuat dengan maksud

mentransformasikan nilai-nilai keagamaan bagi pemberdayaan

masyarakat ini berdiri pada tanggal 26 Desember 1989. Gagasan

harmonisasi, intregalisasi dan pribumisasi dimensi keagamaan dan

kemasyarakatan, kenegaraan dan kebangsaan secara bersamaan ini

dilakukan secara mendalam dari dua lembaga yang dibentuk ini.

Dengan sepak terjang yang cukup lama dalam aktifitas sosial

keagamaan dilandasi dengan nilai-nilai kebangsaan, keragaman dan

kesetaraan, membuat Mahfudz Ridwan dapat diterima di semua

kalangan, tidak terkecuali di umat beragama lain. Sebagai ketua Forum

Silaturahim Umat Beragama (FSUB), Mahfudz Ridwan

mengaktualisasikan pemahaman bahwa keanekaragaman keyakinan

tidak menjadi kendala dalam berbangsa dan bernegara yang berujung

pada penciptaan kondisi sosial ekonomi dan politik yang adil bagi

seluruh warga, siapapun itu. Gagasan tentang pemberdayaan

masyarakat, tanpa mengenal sekat keyakinan itu, terus diupayakan

Page 58: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

44

Mahfudz Ridwan melalui forum bersama, berisikan orang dari berbagai

latar belakang, yang berusaha terus melakukan aktifitas perberdayaan

kemasyarakatan. Aktifitas yang baru disebut adalah Forum Gedangan

(FORGED) yang mempunyai visi pemberdayaan masyarakat miskin

(mustadh‟afin) melalui berbagai kegiatan.

Pada hari Ahad tanggal 28 Mei 2017 KH. Mahfudz Ridwan

dipanggil oleh Allah SWT. Beliau meninggalkan seorang istri yaitu Ny.

Hj. Nafisah dan empat anaknya, tiga laki-laki dan satu perempuan, yaitu

Ir. Khamud Wibisono (Gus Wibi), Dr. Muna Erawati (Ning Muna),

Syauqi Prayogo, S.T. (Gus Uqi) dan Muh. Hanif, M. Hum (Gus Hanif).

Sepeninggal dari KH. Mahfudz Ridwan, semua urusan

kepesantrenan di berikan kepada Muhamad Hanif, M. Hum karena

beliau salah satu putra putri dari KH. Mahfudz Ridwan yang paling

lama menempuh pendidikan di Pondok Pesantren.

d. Profil Pondok Pesantren Edi Mancoro

Pondok Pesantren Edi Mancoro merupakan sebuah institusi

pendidikan keagamaan yang berusaha membekali santri-santrinya

dengan berbagai macam ketrampilan, disamping ilmu pengetahuan.

Sehingga, di dalamnya terdapat beberapa Unit Pelaksanaan Teknis

(UPT) yang berguna untuk meningkatkan sumber daya santri. Dibawah

ini merupakan Profil Yayasan Pondok Pesantren Edi Mancoro, yaitu:

Page 59: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

45

Tabel 4.2 Profil Pondok Pesantren Edi Mancoro

Nama Yayasan Pondok Pesantren Edi Mancoro

Ketua Yayasan Muhammad Hanif, SS. M. Hum.

Alamat Bandungan RT 02/ RW 01, Ds. Gedangan

Kecamatan Tuntang

Kabupaten Semarang

Propinsi Jawa Tengah

Kode Pos 50773

No Telp/Hp (0298) 3429098

Email [email protected]

Akta Notaris 58 Tanggal 20 Mei 2013

No. Statistik Pondok 510033220043

e. Visi dan Misi Pondok Pesantren Edi Mancoro

1) Visi

Visi dari Pondok Pesantren Edi Mancoro adalah “Menyiapkan

Santri sebagai Pendamping Umat yang Sesungguhnya”.

2) Misi

Adapun misi yang diemban oleh Pondok Pesantren Edi Mancoro

yaitu:

a) Membentuk santri yang memiliki wawasan keagamaan

mendalam, berwawasan kebangsaan dan kemasyarakatan dalam

konteks ke-Indonesiaan yang plural.

b) Membentuk santri yang peduli dan berkemampuan melakukan

pendamping masyarakat secara luas.

c) Menentukan kebijakan dalam megayomi masyarakat dengan

sifat terbuka, independen, serta mandiri.

Page 60: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

46

f. Tujuan

Tujuan Pondok Pesantren Edi Mancoro adalah untuk membina

santri memiliki ilmu keagamaan, ilmu kemasyarakatan, serta ilmu

kebangsaan.

Para santri dalam hal ini ditekankan penuh untuk senantiasa

mandiri. Oleh karena itu, organisasi yang ada di dalam pesantren

diserahkan sepenuhnya kepada santri, baik dari perencanaan sampai

pengelolaan. Tujuannya tidak lain adalah agar santri mampu eraih ilmu

melalui praktik secara langsung.

g. Lembaga-lembaga Pondok Pesantren Edi Mancoro

Beberapa lembaga di Pondok Pesantren Edi Mancoro adalah

sebagai berikut:

1) Tata Usaha (TU) Yayasan Pondok Pesantren Edi Mancoro

Lembaga ini merupakan lenbaga yang mengurusi terkait dengan

tata administrasi yang ada di Yayasan Pondok Pesantren Edi

Mancoro, seperti:

a) Membantu menyelesaikan permasalahan administrasi

b) pendataan santri di pondok pesantren

c) Mengatur dan mengontrol sirkulasi keuangan pondok pesantren

d) Mencatat seluruh pemasukan dan pengeluaran pondok pesantren

e) Mengontrol santri pondok pesantren yang belum menyelesaikan

kewajiban administrasi

f) Mencatat dan mengevaluasi santri yang bermasalah

Page 61: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

47

g) Rekapitulasi transaksi harian, mingguan maupun bulanan

h) Koordinasi dengan lembaga-lembaga yang ada di pondok

pesnatren

i) Melayani tamu, dll.

2) Organisasi Santri Edi Mancoro (OSEM)

Seperti pada umumnya lembaga pendidikan, OSEM adalah

lembaga yang menangani secara langsung kegiatan kesantrian di

pesantren. Khususnya yang berkaitan dengan kebutuhan rumah

tangga pesantren. Mengelola dan mengembangkan bakat minat santri

dalam berbagai macam skill yang dimiliki oleh santri. Kepengurusan

OSEM dipilih santri sekali dalam satu tahun dalam forum

Musyawarah Santri.

3) KOPPONTREN Edi Mancoro

Koperasi Pondok Pesantren Edi Mancoro didirikan pada tahun

1996 dengan nomor badan hukum : 12820/BH/KWK.II/IX/1996

Tanggal 16 September 1996. Lembaga ini memiliki 3 unit usaha,

yaitu: 1) Unit Simpan Pinjam (KUB Sejahtera), 2) Mini Market dan

Bengkel Sepeda Motor.

4) Kulliyatud Dirosah al-Islamiyah wal Ijtima’iyah (KDII)

Pada umumnya, pesantren tidak akan lepas dari kegiatan belajar

mengajar (KBM). Proses KBM di Pondok Pesantren Edi Mancoro

dikelola oleh lembaga yang bernama KDII atau bisa dimaknai

sebagai Lembaga Kajian Islam dan Sosial. Lembaga ini fokus pada

Page 62: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

48

proses kelancaran KBM di pesantren. Metode yang digunakan oleh

KDII dalam menjalankan KBM yaitu dengan metode dasar pada

umumnya digunakan di pesantren, yaitu 1) Bandongan, 2) Sorogan

dan 3) Musyawarah.

Dalam satu tahun pelajaran kegiatan KBM terbagi menjadi 2

periode, yaitu semester ganjil dan genap. Dalam KBM juga terbagi

menjadi 5 tingkat yang pembelajarannya meliputi kajian Fiqh,

Nahwu, Sorof, Tarikh, Tauhid, Bahasa Arab dan Tajwid. Untuk

mengevaluasi hasil pembelajaran dan menentukan kenaikan kelas,

diadakan ujian yang dilaksanakan setiap akhir semester.

Adapun kurikulum dari Kulliyatud Dirosah al Islamiyah wa al

Ijtima‟iyah (KDII) adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3 Kurikulum KDII Tingkat Khos

KAJIAN KITAB

Akhlak Akhlaqul Banin I

Tauhid Aqidatul Awam

Fiqih Safinatun Najah

Tarikh Khulasoh Nurul Yaqin I

Praktik Ibadah Fashalatan

Bahasa Arab Durusul Lughah Juz I

Hadits Al-Hadits Juz I

Tajwid Syifaul Jinan

Aswaja Ke-NUan

Imla‟ Durusul Imla‟

Muhadatsah Al-Muhadatsah

Tabel 4.4 Kurikulum KDII Tingkat Awaliyah

KAJIAN KITAB

Akhlak Akhlaqu lil Banin II

Tauhid Jawahirul Kalamiyah

Page 63: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

49

Fiqih Fathul Qorib I

Tarikh Khulasoh Nurul Yaqin II

Nahwu Jurumiyah

Bahasa Arab Qiroatur Rosyidah I

Hadits Arba‟in Nawawi

Tajwid Tukhfatul Athfal dan Matanul

Jazariyah

Shorof Amtsilatu Tasrifiyah

Tabel 4.5 Kurikulum KDII Tingkat Wustho

KAJIAN KITAB

Akhlak Ta‟limul Muta‟alim

Tauhid Kifayatul Awam

Fiqih Fathul Qorib II

Nahwu Imrithi I

Bahasa Arab Qiroatur Rosyidah II

Hadits Bulughul Marom I

Ushul Fiqh Mabadi‟Awaliyah

Ulumul Hadits Mustholahul Hadits I

Tabel 4.6 Kurikulum KDII Tingkat Ulya

KAJIAN KITAB

Akhlak Tasawuf Bidayatul Hidayah

Fiqih Fathul Qorib III

Nahwu Imrithi II

Bahasa Arab Qiraatur Rosyidah III

Hadits Bulughul Marom II

Ushul Fiqh As-Sulam

Ulumul Hadits Mustholahul Hadits II

5) Madrasah Tahfidz

Madarsah Tahfidz adalah lembaga yang menaungi dan

mengasuh secara langsung santri yang mengikuti progam hafalan Al-

Qur‟an. Progam ini diampu langsung oleh Ustadzah Rosyidah, Lc.

Alumni dari Universitas Ahgaf Yaman.

Page 64: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

50

6) LAZISKAF

LAZISKAF Edi Mancoro, merupakan salah satu Lembaga Amil

Zakat Infaq Sedekah dan Wakaf yang di rintis pada tahun 2016 oleh

Gus Muhamad Hanif, kemudian mendapatkan izin di tahun 2017.

Dengan mengumpulkan beberapa santri untuk di jadikan

kepengurusan di Laziskaf Edi Mancoro, dengan tujuan

Meningkatkan hasil guna serta daya guna zakat, infaq, sedekah, dan

wakaf memberikan daya dukung untuk peningkatan kualitas sumber

daya umat.

Dengan visi dan misi menjadi Lembaga pengelola zakat, infaq,

sedekah, Dan wakaf yang amanah dan profesional untuk

kemandirian dan kesejahteraan umat. Mendorong kesadaran umat

dalam hal penuaian zakat, infaq, sedekah, dan amil-amil zakat.

Menumbuhkembangkan amil zakat yang amanah transparan dan

inovatif, Mengoptimalkan penghimpunan dan pendayagunaan zakat,

infaq, sedekah, dan wakaf untuk kemandirian dan kesejahteraan

umat, Berperan serta melaksanakan fungsi dan peranan kegamaan

dalam upaya mewujudkan kesadaran umat.

Laziskaf Edi Mancoro di kelola dan dikembangkan oleh

beberapa santri yang masuk dalam kepengurun laziskaf salah

satunya Fahidatul Zunita Umaysaroh sebagai ketua. Program yang

Page 65: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

51

dijalankan Laziskaf yaitu fundraising (pengumpulan) dan

pentasarufan (penyaluran).

7) Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) Edi Mancoro

Gedung BALAI LATIHAN KERJA KOMUNITAS (BLKK)

Pondok Pesantren Edi Mancoro dibangun pada tahun 2017 dan

sudah digunakan sebagaimana mestinya. Pembangunan BLKK

tersebut rintisan KEMNAKER yang sudah dibangun dibeberapa

pesantren dan komunitas di Indonesia. Gedung yang berada di area

Pondok Pesantren Edi Mancoro digunakan untuk pelatihan berbasis

Komputer dengan peserta awal 10 santri dan 5 masyarakat sekitar

pondok. Dengan harapan menambah wawasan santri dan masyarakat

sekitar yang memang sangat membutuhkan.

BLKK Edi Mancoro tersebut di kelola oleh Gus Muhamad

Hanif sendiri dan dibantu beberapa santri untuk administrasinya

yaitu Fahidatul Zunita Umayasaroh pada tahun 2018 dan Muchamad

Yaki Pamungkas pada tahun 2019 ini. Instruktur di BLKK Edi

Mancoro juga salah satu santri Edi Mancoro yang sudah dilatih dan

disertifikasi oleh KEMNAKER pusat.

BLKK Edi Mancoro sudah meluluskan 80 peserta pelatihan

dengan 1 peserta yang kurang kompeten. BLKK Edi Mancoro juga

sudah bekerjasama dengan sekolah sekolah keuaruan computer salah

satunya yaitu SMKT ALTA Al Huda Petak Susukan.

Page 66: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

52

8) The Mahfudz Ridwan Institut (MRI)

The Mahfud Ridwan Isntitute (MRI) merupakan lembaga yang

didirikan sejak tanggal 7 januari 2018 di bawah naungan Yayasan

Edi Mancoro. Pendirian Lembaga MRI berawal dari cita-cita dan

gagasan K. H. Mahfud Ridwan yang tertuang dalam pendirian LSM

Yayasan Desaku Maju (YDM) pada tahun 1984. Sesuai dengan cita-

cita K. H. Mahfud Ridwan, program-program YDM dicanangkan

guna melakukan pendampingan umat. Setelah beberapa dekade

melakukan pendampingan ekonomi umat secara intensif dan

memberikan dampak nyata terhadap masyarakat,

YDM menjadi salah satu LSM di Jawa Tengah yang cukup

populer dikalangan masyarakat. Akan tetapi, beberapa dekade

kemudian kegiatan-kegiatan YDMmengalami kevakuman seiring

dengan perubahan iklim politik nasional, transisi orde baru menuju

reformasi, serta berbagai faktor lainnya yang membuat KH. Mahfud

Ridwan memilih untuk lebih fokus pada pengembangan keagamaan

umat. Berdasarkan hal itu, maka didirikanlah Wisma Santri Edi

Mancoro (kini Pondok Pesantren Edi Mancoro) tahun 1989. Sejak

saat itu, KH. Mahfud Ridwan lebih fokus pada pengembangan

Pesantren. Pada tahun 2015, 2 tahun sebelum K. H. Mahfud Ridwan

wafat, seiring dengan semakin kompleksnya permasalahan-

permasalahan yang dihadapi umat, maka dimunculkanlah ide

pendirian kembali Yayasan Desaku Maju oleh Muhammad Hanif,

Page 67: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

53

Pengasuh Pondok Pesantren Edi Mancoro yang merupakan putera

bungsu KH. Mahfud Ridwan. Setelah melakukan dialog dengan para

aktivis Yayasan Desaku Maju serta mendapatkan lampu hijau dari

KH. Mahfud Ridwan, maka pada tanggal 7 Januari 2018 didirikanlah

Lembaga The Mahfud Ridwan Institute (MRI) untuk melanjutkan

cita-cita YDM dalam melakukan pendampingan umat.

Pemilihan nama MRI, sebagai nama baru dari YDM, didasarkan

pada upaya pengembangan program kegiatan sesuai dengan

kebutuhan masyarakat di lapangan. Jika YDM lebih banyak bergerak

di bidang pendampingan ekonomi umat, maka MRI

mengembangkan programnya ke berabagai aspek, seperti agama,

budaya, politik, ekonomi, SDM, hukum, dan persoalan-persoalan

sosial-kemasyarakatan lainnya. Tentunya, program-program MRI

tersebut didasarkan pada pencapaian visi-misi MRI dalam

mewujudkan masyarakatmandiri baik dalam bidang ekonomi,

politik, dan budaya dengan tetap berpegang teguh pada niai-nilai

religius, humanis, dan berkeadian. Dalam mewujudkan cita-cita

tersebut, MRI mengagendakan kegiatan-kegiatan berupa pelatihan,

pemdampingan, penelitian, kajian, dialog antar agama dan budaya,

serta kegiatan-kegiatan lainnya yang menunjang terwujudnya cita-

cita K. H. Mahfud Ridwan.

Page 68: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

54

9) Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Al-Qiro

KBIH Al-Qiro ini lahir dengan semangat untuk ikut

berpartisipasi dalam memberikan pengarahan, ilmu pengetahuan dan

wawasan dalam melaksanakan ibadah haji atau umroh. KBIH

melakukan kegiatan manasik satu kali dalam setahun selama 15 kali

pertemuan. Dengan materi-materi yang berkaitan dengan tata cara

pelaksanaan ibadah haji dan umroh. Materi-materi diampu oleh para

pemateri yang sudah berpengalaman dibidangnya masing-masing.

h. Data Akademis

Berikut adalah tabel-tabel data akademis Pondok Pesantren Edi

Mancoro:

Tabel 4.7 Perkembangan Santri Lima Tahun Terakhir

Tahun Ajaran Santri

Putra Putri Jumlah

2013-2014 20 36 56

2014-2015 28 84 112

2015-2016 41 109 150

2016-2017 60 167 227

2017-2018 75 188 263

Tabel 4.8 Jumlah Tenaga Pengajar Berdasarkan Jenis Kelamin

Tenaga Pengajar Jumlah

Putra Putri

21 17 38

Page 69: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

55

Tabel 4.9 Pengalaman Mengajar

No. Lama Mengajar Jumlah

1. <3 Tahun 10

2. 3-6 Tahun 15

3. 6-9 Tahun 8

4. >9 Tahun 5

Jumlah 38

Tabel 4.10 Jumlah Pegawai

No Jenis Pegawai Jumlah Pegawai

Putra Putri

1. PNS - -

2. PT 10 5

3. PTT 13 10

Jumlah 23 15

Tabel 4.11 Waktu Kegiatan Belajar Mengajar

Kegiatan Waktu Durasi

Qiyamul lail & Subuh 04.00 s/d 06.00 2 Jam

Sekolah 07.00 s/d 14.00 7 Jam

Ngaji Kitab (Riyadus

solikhin dan Fathul Muin) 15.30 s/d 17.30 2 Jam

Kuliah Dirosah al Islamiyah

wa al Ijtima‟iyah 18.30 s/d 21.00 2,5 Jam

Tabel 4.12 Portofolio Lulusan 3 Tahun Terakhir

No Jenis Jumlah Persentase

1. Ustadz/Ulama 200 40%

2. Pengusaha 125 25%

3. Kuliah 100 20%

5. Karyawan/Pegawai 25 5%

6. Lain-lain 50 10%

Jumlah 500 100%

Page 70: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

56

i. Kegiatan Ekstra Kurikuler

1) Shalat berjamaah 5 waktu.

2) Kajian kitab non kurikuler.

3) Khitobah dan Shalawatan.

4) Pembekalan menulis dan jurnalistik.

5) Pelatihan berwirausaha melalui koperasi santri.

6) Pencak Silat

7) Musyawarah dan bahtsul masail.

8) Tahfidzul qur‟an.

9) Peringatan Hari Besar Islam (HBI) dan Hari Besar Nasional

(HBN).

10) Kegiatan seni dan olahraga.

11) Pembekalan manajemen ibadah haji dan umrah.

12) Pelatihan Komputer

j. Jadwal Kegiatan Pondok Pesantren Edi Mancoro

Tabel 4.13 Jadwal Kegiatan Pondok Pesantren Edi Mancoro

Waktu Kegiatan Jenis Kegiatan

04.00-04.30 Qiyamul Lail & Sholat Subuh

Berjamaah Pondok

04.30-06.00 Ngaji Sorogan dan ngaji al Qur‟an

07.00-09.30

Kegiatan Sekolah

Madrasah 09.30-09.45

09.45-11.30

11.30-12.30

Pondok 12.30-14.00

15.30-16.00 Shalat Ashar Berjamaah

Page 71: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

57

16.00-17.30 Ngaji Sorogan Madrasah

17.30-18.30 Istirahat, Kajian Kitab Ekstra dan

Sholat Maghrib Berjamaah Pondok

18.30-19.30 Kajian Kitab Ekstra dan Shalat Isya

Berjamaah

19.30-21.00 Belajar Wajib / Belajar Kelompok Madrasah

21.00-23.00 Kajian Kitab Ekstra Pondok

k. Biaya Pendidikan

1) Biaya SPP bulanan Pondok Pesantren : R 100.000 /Bulan.

2) Biaya Pendaftaran : -

3) Biaya sumbangan pembangunan : Rp 250.000

l. Fasilitas

Tabel 4.14 Fasilitas Ruangan

No Jenis Ruangan Jumlah Kondisi

Baik Rusak Ringan Rusak Berat

1. Ruang Kepala 1 1 - -

2. Kantor 3 3 - -

3. Kelas 22 22 - -

4. Masjid 1 1 - -

5. Aula 3 3 - -

6. Koperasi 1 1 - -

7. Dapur 1 1 1 -

8. Organisasi

Santri 1 1 - -

9. Kantor KBIH 1 1 - -

Tabel 4.15 Perabotan Madrasah

No Jenis Perabotan Jumlah Kondisi

Baik Rusak Ringan Rusak Berat

1. Meja Guru/Ustadz 7 7 - -

2. Kursi Guru/Ustadz 7 7 - -

3. Papan Tulis 7 7 - -

4. Lemari Kantor 5 5 - -

6. Papan Struktur 1 1 - -

7. Papan Statistik 1 1 - -

Page 72: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

58

Tabel 4.16 Sanitasi dan Air Bersih

No Jenis Ruangan Jumlah Kondisi

Baik Rusak Ringan Rusak Berat

1. KM/WC 22 22 - -

2. Kolam besar 1 1 - -

3. Tempat Wudhu 5 5 - -

4. Sumur Biasa 3 2 1 -

5. Sumur Bor 1 1 - -

Tabel 4.17 Jenis Sumber Air Bersih

No Sumber Air Jumlah Kondisi

Baik Rusak Ringan Rusak Berat

1. Sumur Biasa 3 - 1 -

2. Sumur Bor 1 1 - -

3. PAM - - - -

Tabel 4.18 Alat Penunjang KBM

No Jenis Alat Jumlah Kondisi

Baik Rusak Ringan Rusak Berat

1. Lapangan

Olahraga 1 - 1 -

2. Perpustakaan 1 1 - -

3. Alat Seni 2 Set 2 - -

4. Lokasi

Persawahan 1 1 - -

Tabel 4.19 Alat Mesin Kantor

No Jenis Alat Jumlah Kondisi

Baik Rusak Ringan Rusak Berat

1. Komputer / PC 4 4 - -

2. Mesin Tik 1 - 1 -

3. LCD

Proyektor 2 2 - -

4. Monitor

Informasi - - - -

5. Laptop 2 2 - -

Page 73: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

59

2. Modernisasi Pondok Pesantren Edi Mancoro untuk Menbangun

Masyarakat Madani

a. Latar Belakang Modernisasi Pondok Pesantren Edi Mancoro

Jika diruntut dari akar historisnya, modernisasi di Pondok

Pesantren Edi Mancoro merupakan langkah sadar dalam memodernisasi

sistem pengelolaan yang ada di Pondok Pesantren Edi Mancoro. Bahwa

sistem pengelolaan yang ada di Pondok Pesantren Edi Mancoro pada

saat itu belum terstruktur secara rapi dan sistematis. Sebagaimana yang

diungkapkan oleh Pengasuh Pondok Pesantren Edi Mancoro Bapak

Kyai M. Hanif, M.Hum:

“Kalau dahulu, pengajaran Pondok Pesantren Edi Mancoro belum

terstruktur secara rapi, sejak tahun 2006 kita lahirkan Kulliyatud

Dirosah al-Islamiyah wal Ijtima‟iyah (KDII). Kita tata metode

pembelajarannya, silabi dan kurikulumnya. Sehingga santri dalam

pembelajaran di pesantren ini menjadi lebih terstruktur, dengan

menggunakan sistem klasikal yang bertingkat.” (Wawancara pada

hari Rabu, 13 Maret 2019, pukul. 21.00 WIB).

Dengan demikian, identitas dari sebuah institusi sangatlah

diperlukan. Sebab dengan hal itu institusi pendidikan akan mampu

menggerakkan usaha memperbaiki kualitas sistem pendidikan yang ada

pada institusi tersebut. Maka cukup realistis jika yayasan Pondok

Pesantren Edi Mancoro mulai berbenah dan merintis berdirinya

lembaga pendidikan di dalamnya dengan sistem kalsikal.

Dalam kaitan ini sebagaimana wawancara peneliti pada Bapak

Kyai M. Hanif M.Hum Selaku ketua yayasan Pondok Pesantren Edi

Mancoro mengatakan bahwa:

Page 74: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

60

“Pondok Pesantren Edi Mancoro dilihat dari sisi sistem

pengelolaannya menggunakan sistem organisasi yang modern, tapi

kalau dari sisi metodologi pembelajaran, masih menggunakan sistem

pesantren ala tradisional.” (Wawancara pada hari Rabu, 13 Maret

2019, pukul. 21.00 WIB).

Diterapkannya sistem kelas yang bertingkat dan ketergantungan

pada ijazah formal menyebabkan santri harus tetap tinggal di dalam

satu asrama atau pesantren dalam waktu lama, tidak seperti keadaan

pesantren pada zaman dahulunnynag dimana banyak dan sering santri

yang berkelana dari satu pesantren ke pesantren yang lain untuk

memuaskan kehausannya akan pengetahuan agama Islam.

Setiap perubahan memang akan mengalami banyak tantangan.

Tetapi bagi Pengasuh Pondok Pesantren Edi Mancoro, tantangan itu

harus dihadapi dan jangan sampai patah semangat untuk berubah. Itu

sebabnya pesantren yang dipimpinnya harus terus bergerak dan

berkembang menuju lembaga pendidikan Islam yang tidak ketinggalan

zaman.

Pesantren harus tampil sesuai zaman dan waktu yang ada,

mengingat institusi pendidikan Islam yang lain juga terus berbenah

menjadi yang lebih baik. Tetapi juga tidak lupa untuk mempertahankan

tradisi lama yang baik dan tidak serta merta langsung ditinggalkan

begitu saja. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Pengasuh Pondok

Pesantren Edi Mancoro Bapak Kyai M. Hanif, M.Hum:

“Tantangan globalisasi ini harus kita jawab, bukan malah kita larut

didalmnya. Seperti Kaidah Ushul Fiqh, dimana tradisi lama yang

baik tetap kita pertahankan, dan tidak alergi dengan sesuatu yang

baru yang dimana disitu bisa untuk maslakhah, terutama untuk

Page 75: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

61

pesantren ini.” (Wawancara pada hari Rabu, 13 Maret 2019, pukul.

21.00 WIB).

Meskipun pesantren merupakan lembaga pendidikan keagamaan,

tetapi juga dapat berperan dalam memberdayakan para santri melalui

berbagai aktivitas ke arah pengembangan masyarakat. Atas dasar ini,

bahwa orientasi pesantren harus diperluas, tidak sekedar mengajarkan

bidang keagamaan, melainkan juga terkait dengan ketrampilan atau skill

dan juga kemasyarakatan.

Kunci utama untuk mengembangkan pesantren adalah pada sistem

koordinasi secara vertikal maupun horizontal dan didukung oleh

jaringan yang kuat, sehingga pesantren harus membuka diri dalam

menatap perubahan-perubahan yang terjadi di dalam dunia pendidikan

khususnya dan perubahan sosial pada umumnya.

b. Modernisasi Pondok Pesantren Edi Mancoro

Pondok Pesantren Edi Mancoro melakukan langkah konkrit dalam

memodernisasi sistem yang ada di pesantren, diantaranya meliputi

kelembagaan, kurikulum, sistem pembelajaran, sampai fasilitas sarana

dan prasarana pesantren.

1) Modernisasi Kelembagaan

Keadaan pesantren yang sekarang dengan yang dulu memang

sudah mengalami banyak perkembangan. Salah satunya adalah

seiring bertambah banyaknya santri yang ada di Pondok Pesantren

Edi Mancoro. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Pengasuh

Pondok Pesantren Edi Mancoro Bapak Kyai M. Hanif, M.Hum:

Page 76: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

62

“Semakin hari semakin banyak santri yang mondok, begitupun

juga dengan kegiatan santri yang begitu banyak. Oleh

karenanya, adanya perkembangan atau pembaharuan di

lembaga-lembaga yang ssat ini ada di pesantren juga merupakan

salah satu cara untuk bisa menata sistem keorganisasian yang

lebih didalam pesantren ini.” (Wawancara pada hari Rabu, 13

Maret 2019, pukul. 21.00 WIB)

Banyaknya lembaga-lembaga yang saat ini ada di dalam Pondok

Pesantren Edi Mancoro seperti halnya Organisasi Santri Edi

Mancoro (OSEM), Kulliyatud Dirosah al-Islamiyah wal Ijtima‟iyah

(KDII), Koperasi Pondok Pesantren (KOPPONTREN) dan lainnya,

merupakan bagian dari upaya untuk menjadikan sistem

keorganisasian di pesantren ini lebih tertata. Hal tersebut juga

selaras dengan apa yang di sampaikan oleh Mba Yunita selaku Tata

Usaha (TU) Pondok Pesantren Edi Mancoro:

“Dulu sebelum adanya lembaga-lembaga yang ada di Pondok

Pesantren Edi Mancoro, seluruh bagian administrasi langsung

masuk pada Organisasi Santri emi Mancoro (OSEM). Tapi

Alhamdulillah dengan adanya lembaga-lembaga seperti

sekaranng ini, semua sudah dipegang sesuai peranannya masing-

masing” (Wawancara pada hari Selasa, 12 Maret 2019, pukul.

19.30 WIB)

Seiring bertambahnya lembaga yang ada dan juga santri yang

semakin banyak, lembaga-lembaga tersebut terus disempurnakan

dari periode ke periode, seperti halnya peningkatan jumlah pengurus

yang pembentukannya diharapkan akan lebih mengoptimalkan

kinerja dari Pondok Pesantren Edi Mancoro.

Perkembangan dan pembenahan ini diharapkan mampu

memberikan peningkatan yang baik secara kuantitatif maupun

Page 77: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

63

kualitatif kepada para pengurus dan juga santri. Namun demikian

yang penting dalam penetapan jumlah pengurus yang semakin

bertambah adalah bagian dari aspek efisiensi dan efektifitas kinerja

mereka, walaupun ada sebagian pengurus yang juga merangkap

sebagai tenaga pengajar.

Dengan memahami perkembangan yang ada di atas, maka

pembaharuan pada aspek organisasi di Pondok Pesantren Edi

Mancoro berjalan secara dinamis. Menurut peneliti, dapat dilihat

bahwa pengasuh dan juga jajaran pengurus di pesantren ini dapat

melaksanakan tugas organisasinya dengan baik dan sesuai tugasnya

masing-masing.

2) Modernisasi Kurikulum

Pada umumnya kurikulum pesantren berisikan materi-materi

keagamaan saja. Tetapi Pondok Pesantren Edi Mancoro juga selain

berisikan materi-materi keagamaan, juga ada materi tambahan yang

disitu tidak hanya tentang keagamaan saja. Seperti yang dipaparkan

oleh Kang Dani selaku Direktur KDII yang dimana fokus mengurusi

masalah kurikulum pembelajaran di Pondok Pesantren Edi

Mancoro:

“Terkait dengan kitab yang dikaji, ada pesan dari pengasuh yang

dulu dan dipegang teguh sampai sekarang oleh pondok

pesantren, yaitu tidak boleh merubah beberapa kajian kitab.

Seperti kitab fiqh, itu ada safinah, fathul orib dan fathul mu‟in.

silahkan mengadopsi kitab baru, asalkan tiga kitab tersebut tidak

dirubah.” (Wawancara pada hari Senin, 11 Maret 2019, pukul.

21.00 WIB).

Page 78: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

64

Seiring dengan perkembangan zaman, pesantren diharapkan

mampu menghadapi tantangan yang makin kompleks. Sehingga

pesantren dalam memberikan pelajaran dan pembelajaran kepada

para santri-santrinya mempunyai kecakapan yang baik dalam bidang,

aspek spiritual, moral, intelektual maupun professional.

Kang Dani selaku Direktur KDII juga memaparkan seperti

adanya progam bahasa yang ada di Pondo Pesantren Edi Mancoro:

“Ada salah satu contoh pelajaran di pondok ini yang

mengadopsi dari gontor, yaitu mukhadasah. Dimana pelajaran

ini fokus kepada pembelajaran bahasa arab. Karena pengasuh

yang sekarang juga alumni dari pondok gontor, jadi lebih

cenderung merujuk dari sana.” (Wawancara pada hari Senin, 11

Maret 2019, pukul. 21.00 WIB).

Begitupun juga senada dengan yang disampaikan oleh Kang

Faizal Selaku Lurah dari Pondok Pesantren Edi Mancoro:

“Di pondok juga ada pelajaran-pelajaran yang dimana tujuannya

adalah untuk pengembangan diri pada santri, seperti kaligrafi,

rebana, latihan public speaking, qiro‟ah, pelatihan jurnalistik,

bahtsul masail, pelatihan computer, kegiatan seni dan olahraga

dan lain sebagainya. Hal tersebut dilakukan oleh pengurus,

khususnya bidang litbang (ekstrakurikuler) dengan cara

menyebar angket kepada para santri.” (Wawamcara pada hari

Senin, 11 Maret 2019, pukul. 20.00 WIB)

Di era yang sudah sedemikian canggih ini, para orang tua pun

tidak ingin anaknya ketinggalan zaman, sehingga pesantren yang

mau membuka diri dengan perkembangan zaman dan mampu

membuat inovasi-inovasi pendidikan yang menjadi pilihan dibanding

pesantren yang hanya menggajarkan ilmu agama.

Page 79: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

65

Selanjutnya, bahan ajar yang dimasukkan dalam kurikulum juga

harus memilikimkesesuaian dan keterkaitan dengan kebutuhan yang

ada pada zaman sekarang ini. Mengingat berbagai ketrampilan dan

pekerjaan di era globalisasi ini begitu cepat dan dinamis, sehingga

kurikulum sebagai acuan materi yang akan diajarkan harus mampu

mengantarkan anak didiknya untuk bisa memberi kemampuan dasar

untuk bisa diteruskan atau bahkan langsung mengembangkan

keilmuannya di masyarakat.

Pembaharuan kurikulum dari tahun ke tahun merupakan alasan

yang logis dari modernisasi kurikulum yang ditentukan oleh

pengasuh dan juga pengurus. Disamping itu juga melihat dari sisi

kebutuhan yang ada di era zaman ini.

3) Modernisasi Sistem Pembelajaran

Pondok Pesantren Edi Mancoro pada awalnya menggunakan

sistem pengajaran yang tradisional. Sebagaimana konsekuensinya

dari sistem tersebut, maka metode pembelajarannya masih

mempertahankan tradisi yang lama. Sebagaimana yang diungkapkan

oleh Pengasuh Pondok Pesantren Edi Mancoro Bapa Kyai M. Hanif,

M. Hum:

“Perubahan kan bisa dikatakan sebagai pembaharuan, sistem

klasikal di dalam pesantren itu kan merupakan modernisasi dari

sistem yang lama. Pesantren yang lama tidak mengenal klasikal,

dalam arti sistem klasikal yang berjenjang (berkelas-kelas).”

(Wawancara pada hari Rabu, 13 Maret 2019, pukul. 21.00 WIB)

Page 80: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

66

Upaya pengembangan sistem pembelajaran ini dilakukan untuk

mencari pola-pola baru yang dianggap cocok dan berdaya ampuh

untuk melahirkan santri intelektualitas. Seperti halnya yang

disampiakan oleh Kang Dani selaku Direktur KDII Pondok

Pesantren Edi Mancoro:

“Sebelum adanya KDII, sistem pembelajaran yang ada di

pondok itu hanya menggunakan sistem bandungan atau bareng-

bareng, dan mungkin masih model klasik atau lama. Setelah

adanya KDII, sistem ngaji di pesantren ini dimodel seperti

kelas-kelas. Kelas-kelas tersebut disesuaikan berdasarkan

kemampuan santri dengan cara mengikuti tes, dan hasil tes

tersebut nantinya akan menentukan santri masuk kelas yang

mana.” (Wawancara pada hari Senin, 11 Maret 2019, pukul.

21.00 WIB).

Itulah sebabnya mengapa pemilihan metode pembelajaran

dilakukan secara cermat dan disesuaikan dengan berbagai faktor.

Sepertinya halnya meyiapkan santri agar tidak gagap ketika nanti

terjun di masyarakat. Oleh karenanya, Pondok Pesantren Edi

Mancoro mulai tahun ini menerapkan progam baru seperti

Ijtima’iyah yang fokusnya langsung kepada msyarakat. Seperti yang

dipaparkan oleh Kang Dani selaku Direktur KDII Pondok Pesantren

Edi Mancoro:

“Tahun ini ada progam baru, yaitu progam ijtima‟iyah. Dimana

progam ini sifatnya kemasyarakatan, bentuknya pengabdian

kepada masyarakat dengan waktu yang ditentukan oleh

pengurus. Mungkin kalau diperkuliahan dikenal dengan KKN.

Karena tahun-tahun sebelumnya hanya dirrosah al-islamiyah-

nya saja, yaitu hanya studi tentang keisalamannya saja, belum

prakteknya. Tujuan awal dari terbentuknya KDII ini juga tidak

hanya unntuk kajian studi keislaman saja, tapi

kemasyarakatannya juga.” (Wawancara pada hari Senin, 11

Maret 2019, pukul. 21.00 WIB)

Page 81: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

67

Begitupun juga pemaparan dari salah satu santri yang sudah

melaksanakan progam Ijtima’iyah, Kang Amrulloh:

“Alhamdulillah untuk tahun ini saya sudah melaksanakan

progam ijtima‟iyah, dan untuk waktunya baru satu minggu,

karena ini perdana. Ijtima‟iyah ini pun dikhususkan untuk yang

kelas ulya, yaitu kelas tingat kahir. Dimana progam ijtima‟iyah

ini menjadi salah satu syarat kelulusan santri kelas ulya seperti

saya. Selain ijtima‟iayah, nanti juga ada tugas akhir khusus

untuk kelas ulya, yaitu bentuk karya tulis ilmiyah oleh santri.

Selain itu juga harus sudah selesai atau khatam ngaji bin-

nadhor-nya atau ngaji 30 juz untuk syarat kelulusan.”

(Wawancara pada hari Kamis, 14 Maret 2019, pukul. 20.30

WIB)

Usaha yang dilakukan oleh pesantren dalam menyiapkan santri

yang bisa memberikan kemaslahatan bagi masyarakat dengan

progam Ijtima‟iyah ini dinilai baik dan didukung oleh masyarakat.

Karena progam tersebut merupakan pertama kali dilaksanakan, dan

masih banyak yang harus dievaluasi, Seperti waktu pelaksanaannya

yang hanya baru satu minggu, dan jumlah santri yang didistribusikan

juga belum begitu banyak. Dan kedepannya nanti Ijtma‟iyah ini akan

lebih disempurnakan dan dimaksimalkan, mengingat antusias dari

masyarakat yang sangat mendukung dengan progam tersebut.

Pondok Pesantren Edi Mancoro mengalami modernisasi

menjadi:

a) Halaqoh

Untuk sistem ini menjadi sitem yang pokok bagi para santri

di Pondok Pesantren Edi Mancoro, mengingat sistem yang

digunakan adalah metode sorogan yaitu santri membaca hafalan

Page 82: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

68

Al-qur‟an yang telah dipelajari dan Ustadz menyimak hafalan

tersebut dengan teliti dan memperhatikan kefasihan, waqaf (tanda

berhenti), tajwid dan sebagainya.

Disarmping itu, sorogan ini juga diberlakukan untuk

pengajian kitab kuning seperti di pesantren-pesantren lain.

Metode ini dianggap paling cocok mengingat kebiasaan sejak

dulu diterapkannya serta hasil keilmuan santri yang memuaskan.

b) Klasikal (Sistem Kelas)

Sistem klasikal ini diberlakukan pada tingkat pendidikan

yang ada di Pondok Pesantren Edi Mancoro, yaitu: khos,

awaliyah, wusto dan ulya. Dimana kelas 1) kelas khos adalah

kelas pertama dan santrinya wajib hafal surat-surat pendek dari

surat at-thoriq sampai dengan an-anas. 2) kelas awaliyah

merupakan kelas ke dua, dan santri juga diharuskan hafal al-

qur‟an juz 30. 3) kelas wusto santri harus hafal juz 30 dan surat

pilihan, seperti surat yaasin dan al-mulk. Dan yang terakhir

adalah 4) kelas ulya santri harus menambahkan hafalannya

dengan surat ar-rohman dan al-waqi’ah.

Santri yang sudah sampai tahap kelas ulya nantinya akan

lebih berat dalam hal kelulusan, dikarenakan selain harus

menghafal surat-surat di dalam al-qur‟an yang sudah ditentukan,

mereka juga harus melakukan pengabdian kepada masyarakat

Page 83: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

69

(ijtima’iyah), membat karya tulis ilmiah dan khatam al-qur‟an 30

juz (khatam bin-nadhor).

4) Modernisasi Sarana-Prasarana

Sejalan dengan perkembangan jumlah santri meningkat dari

tahun ke tahun, maka sudah menjadi suatu keharusan bagi Pondok

Pesantren Edi Mancoro untuk menyediakan fasilitas-fasilitas

pendidikan yang baik, baik sarana prasarana pendukungnya,

sehingga dalam meningkatkan kualitas pendidikan dapat terpenuhi.

Seperti yang dipaparkan oleh Kang Faizal sebagai Lurah Pondok

Pesantren Edi Mancoro:

“Demi mendukung proses pendidikan, pesantren selalu

mendorong dan memfasiltasi pengadaan alat-alat pendidikan

yang memadai. Misalnya ATK, komputer yang tersambung

internet, LCD proyektor, buku-buku di perpustakaan dan lain

sebgainya. Ketika ada kemauan untuk bisa bersaing dengan

lembaga lain, maka hal tersebut sudah menjadi kewajiban kita

untuk memfasilitasinya.” (Wawamcara pada hari Senin, 11

Maret 2019, pukul. 20.00 WIB)

Kesadaran pesantren dalam merespon modernisasi dengan

meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan adalah hal

yang mutlak diperlukan dan harus menjadi langkah konkrit demi

terwujudnya cita-cita pesantren ini.

3. Peran Pondok Pesantren Edi Mancoro untuk Membangun

Masyarakat Madani

Desa Gedangan merupakan salah satu daerah yang cukup potensial

apabila dipandang dari segi ekonomi, sebab selain warga tergantung pada

pertanian padi, sumber penghasilan yang tak kalah diandalkan ialah dari

Page 84: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

70

hasil pertanian kering. Masyarakatnya pun termasuk masyarakat yang

agamis dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Meskipun termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Semarang, Pondok

Pesantren Edi Mancoro lebih dikenal berada di daerah pinggiran Salatiga.

Hal ini dikarenakan letaknya yang hanya berjarak 5 km dari pusat Kota

Salatiga. Selain itu, keberadaan yang tak jauh dari jalan raya Salatiga-

Ambarawa menjadikan pondok pesantren ini mudah dijangkau.

Alasan-alasan itu pula yang menjadikan Pondok Pesantren Edi

Mancoro yang didirikan oleh Almaghfurlah KH. Mahfudz Ridwan, Lc.

menjadi tempat yang strategis, karena kondisi wilayah yang tidak telampau

ramai. Jarak yang cukup terjangkau dari pusat Kota Salatiga sebagai pusat

pendidikan formal pun turut memepengaruhi fluktuasi jumlah santri yang

ingin mempelajari ilmu agama. Oleh karena itu, mayoritas santri yang

menetap di Pondok Pesantren Edi Mancoro adalah mereka yang masih

berstatus mahasiswa atau pelajar di Kota Salatiga maupun sekitarnya. Hal

tersebut juga dipaparkan oleh Bapak Ali Nugroho, S. Ag. Selaku Ketua RT

02 Desa Gedangan sekaligus alumni:

“Sejak dulu Desa Gedangan masyarakatnya sudah termasuk agamis

sebelum adanya Pondok Pesantren Edi Mnncoro. Karena abah dari Ibu

Nyai Hj. Nafisah (Istri KH. Mahfudz Ridwan) juga termasuk tokoh

dan ulama di Desa Gedangan ini. Dulu juga banyak yang mengaji di

ndalem pada zaman itu.” (Wawancara pada hari Ahad, 17 Maret 2019,

pukul. 20.00 WIB).

Setiap keberadaan pondok pesantren yang berada di tengah-tengah

masyarakat, pasti memiliki sumbangan dan peranan yang penting terhadap

perkembangan masyarakat desa tersebut, baik berupa sumbangan

Page 85: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

71

pemikiran keagamaan yang meliputi permaslahan-permasalahan yang

menyangkut „ubudiyah maupun mu’amalah, selain itu juga terdapat

pondok pesantren yang memberikan sumbangan kepada masyarakat

berupa pendidikan tentang IPTEK dan penyediaan lapangan pekerjaan

terhadap masyarakat di sekitar pesantren, misalnya dengan diadakannya

pelatihan-pelatihan ketrampilan khusus untuk mempersiapkan masyarakat

sekitar pesantren di dunia kerja.

Hubungan dan peran Pondok Peasantren Edi Mancoro dengan

masyarakat Desa Gedangan terjalin secara harmonis dan saling

mendukung, apalagi dalam hal kegiatan. Seperti yang dipaparkan oleh M.

Syukri Abadi salah satu santri Pondok Peasantren Edi Mancoro:

“Pondok dan masyarakat selalu saling membantu satu sama lain ketika

ada kegiatann. Seperti halnya acara pengajian, akhirussanah, ronda

malam, kegiatan rutin malam lailatul ijtima’, tahlil dan yasinan,

kampung ramadhan, agustusan/malam tirakatan dan lain sebgainya.”

(Wawancara pada hari Kamis, 14 Maret 2019, pukul. 21.00 WIB).

Begitupun juga dengan yang dipaparkan oleh Pengasuh Pondok Edi

Mancoro Bapak Kyai M. Hanif, M. Hum.:

“Ketika membicarakan antara pondok pesantren dengan masyarakat,

kita lebih menekankan bagaimana cara agar saling mensuport satu

sama lain. Hampir sebagian besar progam-progam pesantren,

masyarakat ikut mensuport dalam hal itu. Begitupun sebaliknya

dengan progam masyarakat yang dimana pondok juga ikut

mendukung dan andil bersama didalamnya.” (Wawancara pada hari

Rabu, 13 Maret 2019, pukul. 21.00 WIB).

Selain itu juga, bahwa Pondok Pesantren Edi Mancoro sudah dari

dulu ikut serta dalam membangun tentang pentingya nilai-nilai

kebersamaan dalam bermasyarakat, seperti pentingnya hidup

Page 86: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

72

berdampingan dengan agama lain, nilai-nilai persatuan dan kesatuan

maupun toleransi. Sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Ali Nugroho,

S. Ag. Selaku Ketua RT 02 Desa Gedangan sekaligus alumni:

“Dulu cikal bakal Pondok Pesantren Edi Mancoro merupakan

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang bernama Yayasan Desaku

Maju (YDM), dimana LSM tersebut bergerak dibidang

pendampingan. Selain itu juga menjadi pelopor dari Forum Gedangan

(FORGED). Kegiatannya pun tidak hanya melibatkan satu golongan

atau hanya orang Islam saja. Tapi sering melaksanakan kegiatan yang

sifatnya lintas agama, tidak memandang syara. Ya walaupun dulu

awal masih banyak pro dan kontra, tapi dengan seiring berjalannya

waktu, masyarakat sadar akan pentingnya hidup bersama dan

indahnya hidup saling menghormati satu sama lain. ”(Wawancara

pada hari Ahad, 17 Maret 2019, pukul. 20.00 WIB).

Begitupun juga dikuatkan dengan yang dipaparkan oleh Pengasuh

Pondok Edi Mancoro Bapak Kyai M. Hanif, M. Hum.:

“Perbedaan itu sudah menjadi sunnatullah, maka tidak perlu

diperdebatkan lagi. Karena walaupun kita berbeda-beda, kita dituntut

untuk tetap saling bersilaturahim, berkomunikasi, saling mengenal

satu sama lain, tidak malah menjadikan saling bermusuhan karena

perbedaan tersebut.” (Wawancara pada hari Senin, 18 Maret 2019,

pukul. 21.30 WIB).

Sampai sekarang pun pondok masih selalu memberikan edukasi

tentang pentingnya kebersamaan di dalam kehidupan bermasyarakat,

seperti dengan kegiatan-kegiatan rutinan seperti Seloso Kliwonan (SK-

nan) yang dilaksanakan setiap malam Selasa Kliwon, seminar-seminar

terkait dengan wawasan kebangsaan, pluralisme maupun toleransi yang

disitu kegiatannya tidak hanya untuk para santri, tapi juga kepada para

lintas agama dan juga masyarakat.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan Pondok Pesantren Edi

Mancoro dalam Membangun Masyarakat Madani di lingkungan sekitar

Page 87: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

73

diantaranya adalah Pondok Pesantren Edi Mancoro sering melakukan

kegiatan-kegiatan yang bersifat bersama, seperti yang disampaikan oleh

Bapak Kyai Hanif selaku Pengasuh:

“Dalam membangun civil society atau masyarakat madani, itu

memang bukan hal yang gampang. Pondok pesantren berupaya

memberikan edukasi kepada masyarakat, seperti halnya seminar,

workshop, menyiapkan tenaga kerja yang handal lewat BLK dan lain

sebagainya. Walaupun dalam pelaksanaannya masih belum bisa

dikatakan maksimal, tapi itu sebagai contoh dari upaya yang

dilakukan pesantren dalam mewujudkan masyarakat yang

berperadaban.” (Wawancara pada hari Rabu, 13 Maret 2019, pukul.

21.00 WIB).

Selain itu juga, pondok pesantren memberikan sumbangan kepada

masyarakat berupa pendidikan tentang IPTEK dan penyediaan lapangan

pekerjaan terhadap masyarakat di sekitar pesantren, misalnya dengan

diadakannya pelatihan-pelatihan ketrampilan khusus untuk

mempersiapkan masyarakat sekitar pesantren di dunia kerja, seperti

pelatihan-pelatihan maupun ketrampilan yang diselenggarakan oleh Balai

Latiha Kerja Komunitas (BLKK) yang ada di Pondok Pesantren Edi

Mancoro. Semua itu merupakan kontribusi dari pesantren dalam usaha

memberdayakan santri maupun masyarakat. Hal lain juga disampaikan

oleh Bapak Ali Nugroho, S. Ag. Selaku Ketua RT 02 Desa Gedangan:

“Tidak hanya sekarang, waktu dulu ketika Abah (KH. Mahrudz

Ridwan) masih hidup pun pesantren sangat aktif dalam berkontribusi

kepada msyarakat. Seperti contoh dalam memberdayakan masyarakat

dalam bidang edukatif sektoral seperti pertanian, Abah pernah survey

langsung ke Sleman untuk melihat salak pondoh yang pada saat itu

Desa Gedangan dan Candran merupakan penghasil buah-buahan.

Sepulang dari sana, Abah mencoba kerjasama dengan UGM.

Masyarakat pun pada waktu itu dikasih bibit gratis dan disuruh untuk

dicoba ditanam di kebun mereka. Setelah dicoba dan hasilnya bagus,

Page 88: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

74

baru PEMDA mau bergerak.” (Wawancara pada hari Ahad, 17 Maret

2019, pukul. 20.00 WIB).

Dari paparan diatas, dapat diketahui bahwa masyarakat sekitar

Pondok Pesantren Edi Mancoro dapat merasakan kontribusi yang

dilakukan oleh pondok pesantren. Bapak Ali juga menambahkan:

“Masih banyak contoh dari kegiatan yang dilakukan pesantren ini

dalam mewujudkan masyarakat yang sejahtera, seperti dalm bidang

koperasi mas, karena dulu masih banyak bank titil dipasar Bandungan,

pesantren mencoba mencari jalan keluar untuk para pedagang-

pedagang yaitu dengan mendirikan BMT. Kalau sekarang mungkin

namanya adalah BMT As-sa‟adah, tapi dulu ketika awal berdiri

namanya BMT Dewan Syar‟I (simpan pinjam).”(Wawancara pada

hari Ahad, 17 Maret 2019, pukul. 20.00 WIB).

Dan juga pemaparan dari Bapak Kyai Hanif selaku Pengasuh:

“Kalau dilihat dari sejarah dulu, sudah banyak lembaga-lembaga yang

bekerjasama dengan pondok pesantren edi mancoro. Melalui Pak

Kyai, pondok menjadi pelopor pengembangan ekonomi kerakyatan,

yaitu melalui koperasi.” (Wawancara pada hari Senin, 18 Maret 2019,

pukul. 21.30 WIB).

Dalam hal kerukunan umat beragama pun dari dulu sampai sekarang

Pondok Pesantren Edi Mancoro masih eksis dalam membuat kegiatan-

kegiatan yang sifatnya antar lintas agama. Oleh karena itu, baik di lingkup

Kabupaten Semarang sendiri maupun Kota Salatiga sudah menjadi hal

yang tidak asing ketika pesantren ini melakukan acara-acara dengan

berbagai golongan yang bisa disebut warna-warni. Sebagaimana yang

disampaikan Bapak Kyai Hanif selaku pengasuh:

“Mereka kita pertemukan dengan kelompok-kelompok atau lemabaga-

lembaga yang sifatnya lintas agama atau forum-forum antar lintas

agama apapun itu namanya.. Pertemuan biasanya kita adakan di dalam

pesantren, kadang juga bergantian ketika mereka punya kegiatan, kita

yang mengirim para santri untuk mengikuti kegiatan mereka. Seperti

halnya kegiatan live in, camping bersama, diskusi antar umat, yang

Page 89: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

75

dimana disitu tidak lain adalah untuk menjaga kerukunan dan

moralitas bangsa ini.” (Wawancara pada hari Senin, 18 Maret 2019,

pukul. 21.30 WIB).

Begitupun juga senada dengan apa yang disampaikan oleh Bapak Ali

Nugroho, S. Ag. Selaku Ketua RT 02 Desa Gedangan:

“Banyak kegiatan yang dilakukan oleh pesantren ini mas, apalagi

terkait dengan pluralisme maupun toleransi. Karena adanya forum

lintas agama yang ada di Gedangan (FORGED) juga termasuk forum

yang dipelopori oleh beliau abah Mahfudz.”(Wawancara pada hari

Ahad, 17 Maret 2019, pukul. 20.00 WIB).

Dari banyaknya kegiatan-kegiatan yang dilakukan pesantren dalam

menciptakan masyarakat yang damai dan menjunjung nilai demokrasi,

pluralism maupun toleransi mendapat respon yang baik oleh masyarakat.

Karena disisi lain juga masyarakat menjadi lebih paham akan penting da

indahnya arti kebersamaan di dalam perbedaan. Seperti yang dipaparkan

oleh Pengasuh Pondok Pesantren:

“Alhamdulillah sejauh ini respon dari masyarakat adalah baik terkait

dengan progam-progam yang ada di pesantren, mereka welcome

dengan kita. (Wawancara pada hari Senin, 18 Maret 2019, pukul.

21.30 WIB).

Selain memberikan pemahaman akan pentingnya nilai-nilai

kebersamaan, pondok pesantren juga memberikan pemahaman demokrasi

kepada para santri, seperti pada saaat reorganisasi kepengurusan selama

satu tahun sekali dengan cara musyawarah, dalam hal kegiatan juga

dengan cara musyawarah bersama, peraturan-peraturan pondok maupun

hukumannya (ta’zir) yang nantinya hasil dari musyawarah tersebut di

serahkan dan dikonssultasikan kepada pengasuh. Dengan demikian, santri

juga merasa memiliki dan mempunyai tanggung jawab secara bersama.

Page 90: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

76

Seperti yang disampaikan oleh Bapak Kyai Hanif selaku pengasuh

pesantren:

“Dalam konteks demokrasi, pesantren juga memberikan pelajaran

kepada para santri, seperti halnya transisi kepengurusan dipondok

dengan sistem musyawarah satu tahun sekali untuk pemilihan ketua,

mereka juga melakukan musyawarah sendiri untuk memberikan

pelajaran bagi mereka dalam hal berdemokrasi.” (Wawancara pada

hari Senin, 18 Maret 2019, pukul. 21.30 WIB).

Semua usaha yang dilakukan pesantren dalam rangka membangun

masyarakat madani dan juga memberikan arti pemahaman akan

pentingnya kita hidup sebagai makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri

dan tidak bisa lepas dari yang namanya gotong royong merupakan bentuk

dan wujud pesantren selain sebagai lembaga pendidikan Islam khusunya,

juga sebagai lembaga sosial pada umumnya.

Alasan mengapa Pondok Pesantren Edi Mancoro berani membuka diri

dan merangkul semua unsur yang ada (walaupun berbeda) adalah bagian

dari langkah-langkah konkret yang dilakukan pondok pesantren untuk

mencapai tujuan hidup bersama dengan masyarakat dalam mebangun

masyarakat yang madani atau berperadaban. Begitulah yang disampaikan

oleh Bapak Kyai Hanif selaku Pengasuh Pondok Pesantren Edi Mancoro:

“Memang tidak banyak pesantren yang memiliki sifat terbuka, mereka

lebih banyak menutup diri dari dunia luar yang dimana unsur-

unsurnya adalah bebeda. Tapi kuncinya adalah kita mau

bersilaturahim” (Wawancara pada hari Senin, 18 Maret 2019, pukul.

21.30 WIB).

Perbedaan bukanlah menjadi suatu alasan atau halangan bagi Pondok

Pesantren Edi Mancoro, karena dari perbedaan itulah nantinya akan

Page 91: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

77

mewujudkan dan menjadikan ciri khas tersendiri, yang nantinya banyak

warna di dalamnya, tetapi tetap saling bergandengan dan mempunyai

tujuan yang sama.

B. Analisis Data

1. Modernisasi Pondok Pesantren Edi Mancoro

Modernisasi di Pondok Pesantren Edi Mancoro merupakan langkah

sadar dalam memodernisasi sistem pengelolaan yang ada di Pondok

Pesantren Edi Mancoro. Bahwa sistem pengelolaan yang ada di Pondok

Pesantren Edi Mancoro pada saat itu belum terstruktur secara rapi dan

sistematis.

Setiap perubahan memang akan mengalami banyak tantangan.

Tetapi bagi Pengasuh Pondok Pesantren Edi Mancoro, tantangan itu harus

dihadapi dan jangan sampai patah semangat untuk berubah yang lebih

baik. Itu sebabnya pesantren yang dipimpinnya harus terus bergerak dan

berkembang menuju lembaga pendidikan Islam yang tidak ketinggalan

zaman.

Pesantren harus tampil sesuai zaman dan waktu yang ada, mengingat

institusi pendidikan Islam yang lain juga terus berbenah menjadi yang

lebih baik. Tetapi juga tidak lupa untuk mempertahankan tradisi lama yang

baik dan tidak serta merta langsung ditinggalkan begitu saja.

Meskipun pesantren merupakan lembaga pendidikan keagamaan,

tetapi juga dapat berperan dalam memberdayakan para santri melalui

berbagai aktivitas ke arah pengembangan masyarakat. Atas dasar ini,

Page 92: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

78

bahwa orientasi pesantren harus diperluas, tidak sekedar mengajarkan

bidang keagamaan, melainkan juga terkait dengan ketrampilan atau skill

dan juga kemasyarakatan.

2. Tahap-tahap Modernisasi Pondok Pesantren Edi Mancoro

Kunci utama untuk mengembangkan pesantren adalah pada sistem

koordinasi secara vertikal maupun horizontal dan didukung oleh jaringan

yang kuat, sehingga pesantren harus membuka diri dalam menatap

perubahan-perubahan yang terjadi di dalam dunia pendidikan khususnya

dan perubahan sosial pada umumnya.

Adapun tahap-tahap yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Edi

Mancoro dalam memodernisasi pondok pesantren adalah:

a. Modernisasi Kelembagaan

Seiring bertambahnya lembaga yang ada dan juga santri yang

semakin banyak, lembaga-lembaga tersebut terus disempurnakan dari

tahun ke tahun. Pembentukan dari lembaga-lembaga ini diharapkan

akan lebih mengoptimalkan kinerja dari Pondok Pesantren Edi

Mancoro. Berikut pembaharuan atau modernisasi lembaga-lembaga di

Pondok Pesantren Edi Mancoro:

1) Tata Usaha

2) Organisasi Santri Edi Mancoro (OSEM)

3) Kulliyatud dirosah al-Islamiyah wal Ijtima‟iyah (KDII)

4) Madrasah Tahfidz

5) Koperasi Pondok Pesantren (KOPPONTREN) Edi Mancoro

Page 93: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

79

6) Laziskaf

7) Balai Latihan Kerja Komunitas (BLK)

8) The Mahfudz ridwan Institut (MRI)

9) Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Al-Qiro

Peneliti melihat perkembangan dan pembenahan ini diharapkan

mampu memberikan peningkatan yang baik secara kuantitatif maupun

kualitatif kepada para pengurus dan juga santri.

b. Modernisasi Kurikulum

Pada umumnya kurikulum pesantren berisikan materi-materi

keagamaan saja. Tetapi Pondok Pesantren Edi Mancoro juga selain

berisikan materi-materi keagamaan, juga ada materi tambahan yang

disitu tidak hanya tentang keagamaan saja. Selanjutnya, bahan ajar

yang dimasukkan dalam kurikulum juga memiliki kesesuaian dan

keterkaitan dengan kebutuhan yang ada pada zaman sekarang ini.

Mengingat berbagai ketrampilan dan pekerjaan di era globalisasi ini

begitu cepat dan dinamis, sehingga kurikulum sebagai acuan materi

yang akan diajarkan harus mampu mengantarkan anak didiknya untuk

bisa memberi kemampuan dasar untuk bisa diteruskan atau bahkan

langsung mengembangkan keilmuannya di masyarakat.

Menurut peneliti, pembaharuan kurikulum dari tahun ke tahun

merupakan alasan yang logis dari modernisasi kurikulum yang

ditentukan oleh pengasuh dan juga pengurus. Disamping itu juga

melihat dari sisi kebutuhan yang ada di era zaman ini.

Page 94: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

80

c. Modernisasi Sistem Pembelajaran

a. Halaqoh

Dalam hal ini, Pondok Pesantren Edi Mancoro menggunakan

metode sorogan yaitu santri membaca hafalan Al-qur‟an yang telah

dipelajari dan Ustadz menyimak hafalan tersebut dengan teliti dan

memperhatikan kefasihan, waqaf (tanda berhenti), tajwid dan

sebagainya. Karena ditinjau dari metode tersebut, lebih cocok dan

efektif untuk para santri, khusunya para santri yang menghafal Al-

Qur‟an.

b. Klasikal

Sistem klasikal atau kelas ini diberlakukan pada tingkat

pendidikan yang ada di Pondok Pesantren Edi Mancoro, yaitu:

khos, awaliyah, wusto dan ulya. Dimana kelas 1) kelas khos adalah

kelas pertama dan santrinya wajib hafal surat-surat pendek dari

surat at-thoriq sampai dengan an-anas. 2) kelas awaliyah

merupakan kelas ke dua, dan santri juga diharuskan hafal al-qur‟an

juz 30. 3) kelas wusto santri harus hafal juz 30 dan surat pilihan,

seperti surat yaasin dan al-mulk. Dan yang terakhir adalah 4) kelas

ulya santri harus menambahkan hafalannya dengan surat ar-

rohman dan al-waqi’ah.

Berikut adalah modernisasi sistem pembelajaran yang

dilakukan oleh Pondok Pesantren Edi Mancoro:

Page 95: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

81

Tabel 4.20 Kurikulum KDII Tingkat Khos

KAJIAN KITAB

Akhlak Akhlaqul Banin I

Tauhid Aqidatul Awam

Fiqih Safinatun Najah

Tarikh Khulasoh Nurul Yaqin I

Praktik Ibadah Fashalatan

Bahasa Arab Durusul Lughah Juz I

Hadits Al-Hadits Juz I

Tajwid Syifaul Jinan

Aswaja Ke-NUan

Imla‟ Durusul Imla‟

Muhadatsah Al-Muhadatsah

Tabel 4.21 Kurikulum KDII Tingkat Awaliyah

KAJIAN KITAB

Akhlak Akhlaqu lil Banin II

Tauhid Jawahirul Kalamiyah

Fiqih Fathul Qorib I

Tarikh Khulasoh Nurul Yaqin II

Nahwu Jurumiyah

Bahasa Arab Qiroatur Rosyidah I

Hadits Arba‟in Nawawi

Tajwid Tukhfatul Athfal dan Matanul

Jazariyah

Shorof Amtsilatu Tasrifiyah

Tabel 4.22 Kurikulum KDII Tingkat Wustho

KAJIAN KITAB

Akhlak Ta‟limul Muta‟alim

Tauhid Kifayatul Awam

Fiqih Fathul Qorib II

Nahwu Imrithi I

Bahasa Arab Qiroatur Rosyidah II

Hadits Bulughul Marom I

Ushul Fiqh Mabadi‟Awaliyah

Ulumul Hadits Mustholahul Hadits I

Page 96: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

82

Tabel 4.23 Kurikulum KDII Tingkat Ulya

KAJIAN KITAB

Akhlak Tasawuf Bidayatul Hidayah

Fiqih Fathul Qorib III

Nahwu Imrithi II

Bahasa Arab Qiraatur Rosyidah III

Hadits Bulughul Marom II

Ushul Fiqh As-Sulam

Ulumul Hadits Mustholahul Hadits II

d. Modernisasi Sarana-Prasarana

Dengan semakin banyaknya santri dan juga kegaiatan santri di

Pondok Pesantren Edi Mancoro, sarana dan prasarana dalam

menunjang dan mendukung kegiatan-kegiatan yang ada sudah menjadi

hal yang wajib untuk diadakan. Dan peneliti melihat bahwa untuk

sarana sdan prasarana dalam menunjang kegatan santri di pesantren ini

sudah cukup baik dan mendukung, misalnya ATK, komputer yang

tersambung internet, LCD proyektor, buku-buku di perpustakaan dan

lain sebgainya. Seperti tabel-tabel dibawah ini:

Tabel 4.24 Fasilitas Ruangan

No Jenis Ruangan Jumlah Kondisi

Baik Rusak Ringan Rusak Berat

1. Ruang Kepala 1 1 - -

2. Kantor 3 3 - -

3. Kelas 22 22 - -

4. Masjid 1 1 - -

5. Aula 3 3 - -

6. Koperasi 1 1 - -

7. Dapur 1 1 1 -

8. Organisasi

Santri 1 1 - -

9. Kantor KBIH 1 1 - -

Page 97: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

83

Tabel 4.25 Perabotan Madrasah

No Jenis Perabotan Jumlah Kondisi

Baik Rusak Ringan Rusak Berat

1. Meja Guru/Ustadz 7 7 - -

2. Kursi Guru/Ustadz 7 7 - -

3. Papan Tulis 7 7 - -

4. Lemari Kantor 5 5 - -

6. Papan Struktur 1 1 - -

7. Papan Statistik 1 1 - -

Tabel 4.26 Sanitasi dan Air Bersih

No Jenis Ruangan Jumlah Kondisi

Baik Rusak Ringan Rusak Berat

1. KM/WC 22 22 - -

2. Kolam besar 1 1 - -

3. Tempat Wudhu 5 5 - -

4. Sumur Biasa 3 2 1 -

5. Sumur Bor 1 1 - -

Tabel 4.27 Jenis Sumber Air Bersih

No Sumber Air Jumlah Kondisi

Baik Rusak Ringan Rusak Berat

1. Sumur Biasa 3 - 1 -

2. Sumur Bor 1 1 - -

3. PAM - - - -

Tabel 4.28 Alat Penunjang KBM

No Jenis Alat Jumlah Kondisi

Baik Rusak Ringan Rusak Berat

1. Lapangan

Olahraga 1 - 1 -

2. Perpustakaan 1 1 - -

3. Alat Seni 2 Set 2 - -

4. Lokasi

Persawahan 1 1 - -

Page 98: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

84

Tabel 4.29 Alat Mesin Kantor

No Jenis Alat Jumlah Kondisi

Baik Rusak Ringan Rusak Berat

1. Komputer / PC 4 4 - -

2. Mesin Tik 1 - 1 -

3. LCD

Proyektor 2 2 - -

4. Monitor

Informasi - - - -

5. Laptop 2 2 - -

3. Peran Pondok Pesantren Edi Mancoro untuk Membangun

Masyarakat Madani

Setiap keberadaan pondok pesantren yang berada di tengah-tengah

masyarakat, pasti memiliki sumbangan dan peranan yang penting terhadap

perkembangan masyarakat desa tersebut, baik berupa sumbangan

pemikiran keagamaan yang meliputi permasalahan-permasalahan yang

menyangkut „ubudiyah maupun mu’amalah. Begitupun juga dengan

Pondok Pesantren Edi Mancoro ini juga berperan dalam memberikan

sumbangan kepada masyarakat berupa pendidikan tentang IPTEK dan

penyediaan lapangan pekerjaan terhadap masyarakat di sekitar pesantren,

misalnya dengan diadakannya pelatihan-pelatihan ketrampilan khusus

untuk mempersiapkan masyarakat sekitar pesantren di dunia kerja.

Menurut peneliti, hubungan dan peran Pondok Peasantren Edi

Mancoro dengan masyarakat Desa Gedangan terjalin secara harmonis dan

saling mendukung, apalagi dalam hal kegiatan. Selain itu juga, bahwa

Pondok Pesantren Edi Mancoro sudah dari dulu ikut serta dalam

membangun tentang pentingya nilai-nilai kebersamaan dalam

Page 99: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

85

bermasyarakat, seperti pentingnya hidup berdampingan dengan agama

lain, nilai-nilai persatuan dan kesatuan.

Dalam usaha untuk membangun masyarakat madani, Pondok

Pesantren Edi Mancoro sudah dikenal dari dulu sampai sekarang dalam

rangka memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait dengan

pentingnya nilai-nilai pluralisme dan juga toleransi.

Berikut ini pemaparan analisis data dari peneliti tentang peran

modernisasi Pondok Pesantren Edi Mancoro untuk membangun masyakat

madani:

a. Pluralisme

Keberagaman dan perbedaan merupakan sesuatu yang sebenarnya

tidak menjadi halangan untuk kita hidup secara bersama dan

berdampingan. Ketika orang-orang atau golongan-golongan masih terus

mendebatkan perbedaan tersebut, Pondok Pesantren Edi Mancoro sudah

dari awal memberikan pemahaman tentang bagaimana cara kita untuk

bisa hidup berdampingan satu sama lain. Pesantren Edi Mancoro

mampu membuka diri dan berpandangan luas tentang betapa

pentingnya kita menjunjung tinggi nilai-nilai kesatuan dan persatuan,

meskipun adanya perbedaan antar golongan maupun antar umat

beragama (keyakinan).

Selain itu, usaha yang dilakukan Pondok Pesantren Edi Mancoro

dalam membangun masyarakat yang menjunjung tingi nilai-nilai

toleransi bisa dilihat dengan adanya Forum Gedangan (FORGED) yang

Page 100: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

86

ada di Desa Gedangan, dimana forum tersebut adalah forum lintas

agama yang dibentuk dan dipelopori oleh beliau KH. Mahfudz Ridwan

(Pendiri dan Pengasuh Pertama Pondok Pesantren Edi Mancoro).

Oleh karena itu, sudah menjadi hal yang tidak asing ketika Pondok

Pesantren Edi Mancoro ini melakukan acara atau kegiatan-kegiatan

dengan berbagai golongan maupun antar umat beragama. Meskipun

pada awalnya terdapat pro dan juga kontra dari masyarakat, tetapi

dengan seiring berjalannya waktu, masyarakat mulai memahami dan

menyadari akan pentingnya hal tersebut.

b. Toleransi

Sampai sekarang pun pondok pesantren ini masih selalu

memberikan edukasi tentang bagaimana pentingnya kita menghormati

pemeluk agama lain di dalam kehidupan bermasyarakat. Usaha yang

dilakukan oleh pondok pesantren dalam memberikan pemahaman

tentang pentingnya toleransi atau saling menghormati kepada mereka

para pemeluk agama lain bisa dilihat ketika Pondok Pesantren Edi

Mancoro mengadakan pertemuan dengan kelompok-kelompok atau

lembaga-lembaga yang disitu sifatnya lintas agama. Begitupun

sebaliknya ketika dari lembaga lain mengadakan sebuah kegiatan,

pondok pesantren ini juga ikut serta dalam kegiatan tersebut.

Pondok Pesantren Edi Mancoro tidak kaku dalam menghadapi

mereka yang statusnya berbeda dalam hal keyakinan atau agama, tetapi

Pondok Pesantren Edi Mancoro mampu menunjukan dengan adanya

Page 101: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

87

perbedaan tidak menjadi halangan untuk kita hidup berdampingan.

Tujuannya tidak lain adalah untuk menjaga persatuan dan kesatuan

dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Dari banyaknya kegiatan-kegiatan yang dilakukan pesantren dalam

menciptakan masyarakat yang damai dan menjunjung tinggi nilai-nilai

pluralisme maupun toleransi mendapat respon yang baik oleh

masyarakat. Karena disisi lain juga masyarakat menjadi lebih paham

akan penting dan indahnya arti kebersamaan di dalam perbedaan.

Page 102: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

88

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Modernisasi Pondok Pesantren Edi Mancoro

Tahap-tahap modernisasi yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Edi

Mancoro meliputi:

a. Modernisasi Kelembagaan

Pondok Pesantren Edi Mancoro dari dulu hingga sekarang memang

mengalami banyak perkembangan. Selain dari jumlah santri, juga

dengan kegiatan-kegiatan yang ada di dalamnya. Dengan memahami

perkembangan yang ada, maka pembaharuan atau modernisasi pada

aspek kelembagaan atau organisasi di Pondok Pesantren Edi Mancoro

berjalan secara dinamis. Banyaknya lembaga-lembaga yang ada di

Pondok Pesantren Edi Mancoro merupakan bagian dari upaya

menjadikan sistem keorganisasian di pesantren lebih tertata dan

terstruktur.

b. Modernisasi Kurikulum

Seiring dengan perkembangan zaman, pesantren diharapkan

mampu menghadapi tantangan yang makin kompleks. Sehingga

pesatren Edi Mancoro dalam memberikan pelajaran kepada para santri

tidak hanya tentang keagamaan saja, sehingga pesantren membuka diri

ditengah tantangan zaman dan mampu membuat inovasi-inovasi

pendidikan sebagai kemampuan dasar yang nantinya bisa

Page 103: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

89

dikembangkan keilmuannya di masyarakat. Pembaharuan kurikulum

merupakan alasan yang logis jika melihat dari sisi kebutuhan di era

zaman ini.

c. Modernisasi Sistem Pembelajaran

Upaya pembaharuan sistem pembelajaran pondok pesantren ini

dilakukan untuk mencari pola-pola baru yang dianggap cocok dan

ampuh untuk melahirkan santri dalam bidang spiritual, intelektual

maupun moral, yang nantinya tidak gagap ketika terjun di masyarakat.

d. Modernisasi Sarana dan Prasarana

Kesadaran pesantren dalam merespon modernisasi dengan

meningkatkan kualitas sarana dan praasarana pendidikan adahal hal

yang mutlak diperlukan dan harus menjadi langkah konkrit demi

terwujudnya cita-cita pesantren ini.

2. Peran Pondok Pesantren Edi Mancoro untuk Membangun

Masyarakat Madani

Dalam usaha untuk membangun masyarakat madani, Pondok

Pesantren Edi Mancoro sudah dikenal dari dulu sampai sekarang dalam

rangka memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait dengan

pentingnya nilai-nilai pluralisme dan juga toleransi. Berikut ini peran

modernisasi Pondok Pesantren Edi Mancoro untuk membangun masyakat

madani:

Page 104: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

90

a. Pluralisme

Keberagaman dan perbedaan merupakan sesuatu yang sebenarnya

tidak menjadi halangan untuk kita hidup secara bersama dan

berdampingan. Ketika orang-orang atau golongan-golongan masih terus

mendebatkan perbedaan tersebut, Pondok Pesantren Edi Mancoro sudah

dari awal memberikan pemahaman tentang bagaimana cara kita untuk

bisa hidup berdampingan satu sama lain.

b. Toleransi

Pondok Pesantren Edi Mancoro tidak kaku dalam menghadapi

mereka yang statusnya berbeda dalam hal keyakinan atau agama, tetapi

Pondok Pesantren Edi Mancoro mampu menunjukan bagaimana kita

bisa saling menghormati kepada pemeluk agama lain, dan dengan

adanya perbedaan tidak menjadi halangan untuk kita hidup

berdampingan. Tujuannya tidak lain adalah untuk menjaga persatuan

dan kesatuan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

B. Saran

1. Pondok Pesantren

Diharapakan Yayasan Pondok Pesantren Edi Mancoro senantiasa terus

berinovasi dalam mewujudkan modernisasi pondok pesantren dan juga

untuk mewujudkan masyarakat yang berperadaban atau madani.

2. Masyarakat

Masyarakat juga senantiasa selalu memberikan dukungan penuh

kepada Pondok Pesantren Edi Mancoro dalam mensukseskan kegiatan-

Page 105: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

91

kegiatan yang nantinya akan mewujudkan masyarakat yang berperadaban

dan maju.

3. Peneliti

Dengan adanya penelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi

yang bermanfaat, meskipun peneliti sadar bahwa masih banyak

kekurangan pada penelitian ini.

Page 106: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

92

DAFTAR PUSTAKA

A‟la, Adb. 2006. Pembaharuan Pesantren. Yogyakarta: Pustaka Pesantren.

Ali, Mukti A. 1987. Beberapa Persoalan Agama Dewasa Ini. Jakarta: Rajawali

Press.

Arifin, Imron. 1993. Kepemimpinan Kyai: Kasus Pondok Pesantren Tebu Ireng.

Malang: Kalimasahada Pers.

Azra, Azyumardi. 2001. Pendidikan Islam, Tradisi dan Modernisasi Menuju

Milenium Baru. Jakarta: Kalimah.

Dahri, Harpandi. 2007. Modernisasi Pesantren. Jakarta: Balai Penelitian Dan

Pengembangan Agama.

Departemen Agama RI. 2003. Pondok Pesantren Dan Madrasah Diniyah,

Pertumbuhan Dan Perkembangannya. Jakarta: Dirjen Kelembagaan

Agama Islam.

Dhofier, Zamarkasyari. 1983. Tradisi Pesantren. Jakarta: LP3ES.

Ghazali, M. Bahri. 2003. Pesantren Berwawasan Lingkungan. Jakarta: Prasasti.

Hasbullah. 1998. Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta: Gema Insani

Press.

Hikam, Muhammad AS. 1999. “Pengantar” dalam Drs. H. Ali Maschan, M.Si,

Kiai dan Politik dalam Wacana Civil Society. Surabaya: Lepkiss.

Madjid, Nurcholis. 1997. Bilik-Bilik Pesantren : Sebuah Potret Perjalanan.

Jakarta: Paramadina.

Mahmud. 2006. Model-model Pembelajaran di Pesantren. Tangerang: Media

Nusantara.

Moleong, Lexy. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rodakarya.

Muzadi, Hasyim. 1999. Nahdlatul Ulama, di Tengah Agenda Persoalan Bangsa.

Jakarata: Logos.

Nafi‟, M. Dian dkk. 2007. Praksis Pembelajaran Pesantren. Yogyakarta: Instite

for Training and Development Amherst MA.

Page 107: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

93

Nasution, Harun. 1982. Pembaharuan dalam Islam; Sejarah Pemikiran dan

Gerakan. Jakarta: Bulan Bintang. cet. II.

Putra D, Haidar. 2004. Pendidikan Islam (dalam Sistem Pendidikan Nasioanal di

Indonesia). Jakarta: Prenada Media.

Rukiati, Endang K dkk. 2006. Sejarah Pendidikan Islam Di Indonesia. Bandung:

Pustaka Setia.

Shaleh, Abd. Rahman dkk. 1982. Pedoman Pembinaan Pondok Pesantren.

Jakarta: Proyek Pembinaan dan Bantuan Pondok Pesantren.

Strenbink, Karel A. 1994. Pesantren Madrasah Sekolah: Pendidikan Isalam

Dalam Kurun Modern, Jakarta: LP3ES.

Sulton, M dkk. 2006. Manajemen Pondok Pesantren Dalam Persepektif Global.

Yogyakarta: Laksbang Pers Sindo.

Tuanaya, Malik dkk. 2007. Modernisasi Pesantren. Jakarta: Balai Penelitian dan

Pengembangan Agama.

Wahid, Abdurrahman. 2001. Menggerakkan Tradisi, Esai-Esai Pesantren.

Yogyakarta: LKIS Yogyakarta.

Wahyoetomo. 1997. Perguruan Tinggi Pesantren: Pendidikan Alternatif Masa

Depan. Jakarta: Gema Insani Press.

Yasmadi. 2002. Modernisasi Pesantren Kritik Nuscholish Madjid terhadap

Pendidikan Islam Tradisional. Jakarta: Ciputan Press.

Page 108: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

94

Lampiran 1

HASIL WAWANCARA

A. Nama : Kyai Muhamad Hanif, M.Hum

Umur : 36 tahun

Agama : Islam

Jabatan : Pengasuh Pondok Pesantren Edi Mancoro

Tanggal : Rabu, 13 Maret 2019

Waktu : 21.00

X : Bagaimana perkembangan PP. Edi Mancoro dari dulu hingga sekarang

Pak Kyai ?

Y : Kalau dahulu, pengajaran Pondok Pesantren Edi Mancoro belum

terstruktur secara rapi, sejak tahun 2006 kita lahirkan Kulliyatud Dirosah

al-Islamiyah wal Ijtima‟iyah (KDII). Kita tata metode pembelajarannya,

silabi dan kurikulumnya. Sehingga santri dalam pembelajaran di

pesantren ini menjadi lebih terstruktur, dengan menggunakan sistem

klasikal yang bertingkat.

X : Apakah PP. Edi Mancoro sudah bisa dikatakan modern Pak Kyai?

Y : Pondok Pesantren Edi Mancoro dilihat dari sisi sistem pengelolaannya

menggunakan sistem organisasi yang modern, tapi kalau dari sisi

metodologi pembelajaran, masih menggunakan sistem pesantren ala

tradisional.

X : Bagaimana Pengasuh PP.Edi Mancoro dalam menanggapi derasnya arus

globalisasi dizaman sekarang ini?

Page 109: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

95

Y : Tantangan globalisasi ini harus kita jawab, bukan malah kita larut

didalmnya. Seperti Kaidah Ushul Fiqh, dimana tradisi lama yang baik

tetap kita pertahankan, dan tidak alergi dengan sesuatu yang baru yang

dimana disitu bisa untuk maslakhah, terutama untuk pesantren ini.

X : Faktor apa yang melatarbelakangi adanya perkembangan seperti

banyaknya lembaga-lembaga yang ada di PP. Edi Mancoro ini Pak Kyai?

Y : Selain dari pada tantangan arus globalisasi yang harus kita jawab, juga

kita lihat Semakin hari semakin banyak santri yang mondok, begitupun

juga dengan kegiatan santri yang begitu banyak. Oleh karenanya, adanya

perkembangan atau pembaharuan di lembaga-lembaga yang ssat ini ada

di pesantren juga merupakan salah satu cara untuk bisa menata sistem

keorganisasian yang lebih naik didalam pesantren ini.

X : Terkait dengan masyarakat, bagaimana hubungan pesantren selama ini

dengan masyarakat Pak Kyai?

Y : Ketika membicarakan antara pondok pesantren dengan masyarakat, kita

lebih menekankan bagaimana cara agar saling mensuport satu sama lain.

Hampir sebagian besar progam-progam pesantren, masyarakat ikut

mensuport dalam hal itu. Begitupun sebaliknya dengan progam

masyarakat yang dimana pondok juga ikut mendukung dan andil bersama

didalamnya.

X : Bagaimana peran pondok dalam membangun masyarakat madani Pak

Kyai?

Page 110: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

96

Y : Dalam membangun civil society atau masyarakat madani, itu memang

bukan hal yang gampang. Pondok pesantren berupaya memberikan

edukasi kepada masyarakat, seperti halnya seminar, workshop,

menyiapkan tenaga kerja yang handal lewat BLK dan lain sebagainya.

Walaupun dalam pelaksanaannya masih belum bisa dikatakan maksimal,

tapi itu sebagai contoh dari upaya yang dilakukan pesantren dalam

mewujudkan masyarakat yang berperadaban.

X : Bagaimana cara Pak Kyai memberikan pemahaman kepada para santri

atau masyarakat tentang pentingya nilai-nilai pluralisme maupun

toleransi?

Y : Sering kita lakukan dengan cara membuat kegiatan-kegiatan. Mereka kita

pertemukan dengan kelompok-kelompok atau lemabaga-lembaga yang

sifatnya lintas agama atau forum-forum antar lintas agama apapun itu

namanya.. Pertemuan biasanya kita adakan di dalam pesantren, kadang

juga bergantian ketika mereka punya kegiatan, kita yang mengirim para

santri untuk mengikuti kegiatan mereka. Seperti halnya kegiatan live in,

camping bersama, diskusi antar umat, yang dimana disitu tidak lain

adalah untuk menjaga kerukunan dan moralitas bangsa ini.

X : Bagaimana respon masyrakat selama ini dengan kegiatan-kegiatan yang

dilakukan oleh pihak pondok?

Y : Alhamdulillah sejauh ini respon dari masyarakat adalah baik terkait

dengan progam-progam ataupun kegiatan yang ada di pesantren, mereka

welcome dengan kita. Bisa dilihat ketika melakukan suatu kegiatan kita

Page 111: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

97

juga bersama-sama dengan masyarakat. Jadinya masyarakat juga merasa

ikut memiliki dan andil bersama dengan pesantren.

X : Apa yang menjadi dasar atau kunci dalam melakukan semua itu Pak

Kyai?

Y : Memang tidak banyak pesantren yang memiliki sifat terbuka, mereka

lebih banyak menutup diri dari dunia luar yang dimana unsur-unsurnya

adalah bebeda. Tapi kuncinya adalah kita mau bersilaturahim.

B. Nama : Bapak Ali Nugroho, S. Ag.

Umur : 43 tahun

Agama : Islam

Jabatan : Ketua Rt 02 Dusun Bandungan

Tanggal : Ahad, 17 Maret 2019

Waktu : 20.00

X : Bagaimana kondisi masyarakat sebelum adanya PP. Edi Mancoro pak?

Y : Sejak dulu Desa Gedangan masyarakatnya sudah termasuk agamis

sebelum adanya Pondok Pesantren Edi Mnncoro. Karena abah dari Ibu

Nyai Hj. Nafisah (Istri KH. Mahfudz Ridwan) juga termasuk tokoh dan

ulama di Desa Gedangan ini. Dulu juga banyak yang mengaji di ndalem

pada zaman itu.

X : Bagaimana hubungan pondok dengan pesantren selama ini pak?

Y : Hubungan selama ini antara masyarakat dengan pondok Alhamdulillah

baik. Pondok dan masyarakat selalu saling membantu satu sama lain.

Page 112: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

98

X : Bisa diceritakan sedikit pak bagaimana pondok pesantren dalam usahanya

untuk merangkul dan memberikan pengaruh kepada masyarakat sekitar?

Y : Tidak hanya sekarang mas, waktu dulu ketika Abah (KH. Mahrudz

Ridwan) masih hidup pun pesantren sudah aktif dalam berkontribusi

kepada msyarakat. Seperti contoh dalam memberdayakan masyarakat

dalam bidang edukatif sektoral seperti pertanian, Abah pernah survey

langsung ke Sleman untuk melihat salak pondoh yang pada saat itu Desa

Gedangan dan Candran merupakan penghasil buah-buahan. Sepulang

dari sana, Abah mencoba kerjasama dengan UGM. Masyarakat pun pada

waktu itu dikasih bibit gratis dan disuruh untuk dicoba ditanam di kebun

mereka. Setelah dicoba dan hasilnya bagus, baru PEMDA mau bergerak.

X : Selain itu, kegiatan apalagi yang dilakukan oleh pesantren kepada

masyarakat pak?

Y : Masih banyak mas contoh dari kegiatan yang dilakukan pesantren ini

dalam mewujudkan masyarakat yang sejahtera, seperti dalam bidang

koperasi mas, karena dulu masih banyak bank titil dipasar Bandungan,

pesantren mencoba mencari jalan keluar untuk para pedagang-pedagang

yaitu dengan mendirikan BMT. Kalau sekarang mungkin namanya

adalah BMT As-sa‟adah, tapi dulu ketika awal berdiri namanya BMT

Dewan Syar‟I (simpan pinjam).

X : Mungkin terkait dengan pentingnya hidup bersama, apa upaya yang

dilakukan oleh pesantren kepada masyarakat pak?

Page 113: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

99

Y : Ini juga termasuk yang sampai sekarang masih ada mas, seperti yang

menyankut dengan pluralisme maupun toleransi. Karena adanya forum

lintas agama yang ada di Gedangan (FORGED) juga termasuk forum

yang dipelopori oleh beliau abah Mahfudz (Pendiri Pesantren).

C. Nama : Fahidatul Yunita

Umur : 23

Agama : Islam

Jabatan : Bidang Tata Usaha (TU) PP. Edi Mancoro

Tanggal : Selasa, 12 Maret 2019

Waktu : 19.30

X : Bagaimana perkembangan di PP. Edi Mancoro dari dulu hingga sekarang

mba?

Y : Perkembangan yang terjadi di pesantren sangat banyak. Dulu sebelum

adanya lembaga-lembaga yang ada di Pondok Pesantren Edi Mancoro,

seluruh bagian administrasi langsung masuk pada Organisasi Santri Edi

Mancoro (OSEM). Tapi Alhamdulillah dengan adanya lembaga-lembaga

seperti sekaranng ini, semua sudah dipegang sesuai peranannya masing-

masing.

X : Contohnya seperti apa untuk perkembangan dan pembaharuan yang ada

di pesantren?

Y : Seperti adanya KDII yang sudah fokus dalam hal kurikulum pembelajaran

di pondok, OSEM yang dimana fokus pada kesantrian, TU sendiri

diadministrasi yayasan dan lain sebagainya.

Page 114: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

100

X : Apa dampak yang terjadi dengan adanya modernisasi atau pembaharuan

bagi pondok mba?

Y : Alhamdulillah dengan adanya pembaharuan tersebut memberikan efek

yang positif, seperti tata administrasi lebih rapi, lebih sistematis dan lebih

terstruktur.

X : Apa kendala-kendala yang dihadapi ketika adanya pembaharua-

pembaharan yang ada di pondok pesantren ini?

Y : Mungkin ketika awal-awal masih butuh waktu untuk bisa menjalankan

semua lembaga-lembaga yang ada, tapi dengan seiring berjalannya waktu

Alhamdulillah bisa dengan perlahan. Disisi lain juga sebagai

pembelajaran bagi para santri dan pengurus untuk melatih mereka dalam

hal berorganisasi.

D. Nama : Dhani

Umur : 25 tahun

Agama : Islam

Jabatan : Direktur KDII Pondok Pesantren Edi Mancoro

Tanggal : Senin, 11 Maret 2019

Waktu : 21.00

X : Bagaimana perkembangan dan perubahan terkait dengan pembelajaran

yang selama ini ada di Pondok Pesantren Edi Mancoro?

Y : Sebelum adanya KDII, sistem pembelajaran yang ada di pondok itu hanya

menggunakan sistem bandungan atau bareng-bareng, dan mungkin masih

model klasik atau lama. Setelah adanya KDII, sistem ngaji di pesantren

Page 115: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

101

ini dimodel seperti kelas-kelas. Kelas-kelas tersebut disesuaikan

berdasarkan kemampuan santri dengan cara mengikuti tes, dan hasil tes

tersebut nantinya akan menentukan santri masuk kelas yang mana.

X : Bagaimana dengan kitab-kitab atau pelajaran yang diajarkan di pondok ini

mas?

Y : Ada tambahan-tambahan untuk kitab sendiri, tetapi, terkait dengan kitab

yang dikaji, ada pesan dari pengasuh yang dulu dan dipegang teguh

sampai sekarang oleh pondok pesantren, yaitu tidak boleh merubah

beberapa kajian kitab. Seperti kitab fiqh, itu ada safinah, fathul orib dan

fathul mu‟in. silahkan mengadopsi kitab baru, asalkan tiga kitab tersebut

tidak dirubah.

X : Contohnya seperti apa mas terkait dengan pelajaran tambahan yang ada di

pondok?

Y : Ada salah satu contoh pelajaran di pondok ini yang mengadopsi dari

gontor, yaitu mukhadasah. Dimana pelajaran ini fokus kepada

pembelajaran bahasa arab. Karena pengasuh yang sekarang juga alumni

dari pondok gontor, jadi lebih cenderung merujuk dari sana.

X : Terkait dengan masyarakat apakah ada progam yang memang fokus

dimasyarakat?

Y : Tahun ini ada progam baru, yaitu progam ijtima‟iyah. Dimana progam ini

sifatnya kemasyarakatan, bentuknya pengabdian kepada masyarakat

dengan waktu yang ditentukan oleh pengurus. Mungkin kalau

diperkuliahan dikenal dengan KKN. Karena tahun-tahun sebelumnya

Page 116: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

102

hanya dirrosah al-islamiyah-nya saja, yaitu hanya studi tentang

keisalamannya saja, belum prakteknya. Tujuan awal dari terbentuknya

KDII ini juga tidak hanya unntuk kajian studi keislaman saja, tapi

kemasyarakatannya juga.

E. Nama :Faizal

Umur : 24 tahun

Agama : Islam

Jabatan : Lurah Pondok Pesantren Edi Mancoro

Tanggal : Senin, 11 Maret 2019

Waktu : 20.00

X : Bagaimana tanggapan Mas Faizal sebagai Lurah PP. Edi Mancoro dengan

adanya modernisasi atau pemmbaharuan-pembaharuan yang ada di

pesantren ini?

Y : Saya menanggapi hal tersebut dengan sangat positif, karena dengan

adanya pembahruan-pembaharuan seperti lembaga-lembaga yang ada di

pesantren ini, menjadikan suatu jalan untuk bagaimana caranya

mengorganisir para santri dilingkup pondok. Seperti saya yang dibagian

OSEM yang dimana lebih mengurusi tentang segala sesuatu yang

berkaitan dengan santri. Lain lagi dengan KDII, yang fokus tentang

bagian kurikulum maupun pembelajaran dan lembaga-lembaga yang

lainnya.

X : Bagaimana dengan pelajaran-pelajaran yang ada di pondok mas,

khusunya untuk para santri?

Page 117: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

103

Y : Seperti pondok-pondok lain saya kira juga sama, kaya ngaji kitab kuning,

nahwu shorof yang identic dengan pelajaran-pelajaran pondok. Tetapi di

pondok juga ada pelajaran-pelajaran yang dimana tujuannya adalah untuk

pengembangan diri pada santri, seperti kaligrafi, rebana, latihan public

speaking, qiro‟ah, pelatihan jurnalistik, bahtsul masail, pelatihan

computer, kegiatan seni dan olahraga dan lain sebagainya. Hal tersebut

dilakukan oleh pengurus, khususnya bidang litbang (ekstrakurikuler)

dengan cara menyebar angket kepada para santri.

X : Bagaimana dengan sarana-prasarana yang ada di pondok mas?

Y : Alhamdulillah, demi mendukung proses pendidikan, pesantren selalu

mendorong dan memfasiltasi pengadaan alat-alat pendidikan yang

memadai. Misalnya ATK, komputer yang tersambung internet, LCD

proyektor, buku-buku di perpustakaan dan lain sebagainya. Ketika ada

kemauan untuk bisa bersaing dengan lembaga lain, maka hal tersebut

sudah menjadi kewajiban kita untuk memfasilitasinya.

F. Nama :M. Syukri A.

Umur : 24 tahun

Agama : Islam

Jabatan : Santri Pondok Pesantren Edi Mancoro

Tanggal : Kamis, 14 Maret 2019

Waktu : 20.30

X : Bagaimana menurut santri terkait dengan adanya pembaharuan atau

modernisasi di pondok pesantren ini mas?

Page 118: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

104

Y : Alhamdulillah, dengan adanya pembaharuan-pembaharuan yang

dilakukan menjadikan santri dapat belajar bagaimana mengatur dan

memanajemen sebuah lembaga atau organisasi.

X : Contohnya seperti apa pembaharuan yang ada di pondok ini mas?

Y : Dari pembaharua yang ada, contohnya seperti OSEM. Kalau disekolahan

mungkin ya kaya OSIS, yang dimana fokus pada kegiatan-kegiatan yang

berhubungan dengan para santri.

X : Dalam menunjang kegiatan, lantas bagaimana sarana-prasarana di

pondok?

Y : Untuk masalah itu Alhamdulillah pondok selalu berusaha memberikan

yag terbaik. Seperti adanya perlengkapan ATK dalam kegiatan belajar,

komputer, dan sarpras yang lainnya.

G. Nama : A. Amrulloh

Umur : 24 tahun

Agama : Islam

Jabatan : Santri Pondok Pesantren Edi Mancoro

Tanggal : Kamis, 14 Maret 2019

Waktu : 21.00

X : Bagaimana menurut santri terkait dengan adanya pembaharuan atau

modernisasi di pondok pesantren ini mas?

Y : Para santri menanggapi dengan baik dan positif akan hal tersebut. Karena

santri juga selain mondok dan mencari ilmu agama, juga diajarkan untuk

melatih pengembangan dan ketrampilan diri.

Page 119: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

105

X : Contohnya seperti apa pembaharuan yang ada di pondok ini mas?

Y : Dari pembaharuan yang ada, contohnya seperti Balai Latihan Kerja

Komunitas (BLKK) Edi Mancoro. Dimana santri juga diajari bagaimana

cara pemrogaman komputer, latihan dibidang cetak lewat Djitoe

Creasindo, seperti cetak MMT, browsur, kartu nama dan lain sebagainya

yang terkait dengan percetakan.

X : Bagaimana dengan kegiatan santri bersama masyarakat sekitar?

Y : Untuk masalah itu Alhamdulillah pondok selalu bersama-sama dengan

masyarakat dalam hal mensukseskan kegiatan. Entah kegiatan yang

dilakukan oleh pesantren maupun sebaliknya. Seperti ronda malam,

peringatan hari kemerdekaan, maupun yang lainnya.

X : Adakah progam khusus atau yang berbeda untuk para santri kepada

masyarakat?

Y : Mulai tahun ini ada yang namanya progam ijtima‟iah, yaitu progam

pengabdian masyarakat. Alhamdulillah untuk tahun ini saya sudah

melaksanakan progam ijtima‟iyah, dan untuk waktunya baru satu

minggu, karena ini perdana. Ijtima‟iyah ini pun dikhususkan untuk yang

kelas ulya, yaitu kelas tingat kahir. Dimana progam ijtima‟iyah ini

menjadi salah satu syarat kelulusan santri kelas ulya seperti saya. Selain

ijtima‟iayah, nanti juga ada tugas akhir khusus untuk kelas ulya, yaitu

bentuk karya tulis ilmiyah oleh santri. Selain itu juga harus sudah selesai

atau khatam ngaji bin-nadhor-nya atau ngaji 30 juz untuk syarat

kelulusan.

Page 120: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

106

Lampiran 2

Wawancara bersama Pengasuh Pesantren Edi Mancoro

Wawancara Bersama Tata Usaha Pesantren Edi Mancoro

Page 121: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

107

Wawancara bersama Alumni sekaligus Masyarakat Pesantren Edi Mancoro

Wawancara bersama Lurah Pondok Pesantren Edi Mancoro

Page 122: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

108

Wawancara bersama Direktur KDII Pesantren Edi Mancoro

Santri Mengaji Kitab Kuning dengan Ustadz

Page 123: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

109

Pelatihan Berbasis Komputer BLKK Pesantren Edi Mancoro

Kegiatan Malam Jum‟at Pondok Pesantren Edi Mancoro

Page 124: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

110

Lampiran 3

Page 125: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

111

Lampiran 4

Page 126: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

112

Lampiran 5

Page 127: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

113

Lampiran 6

Page 128: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

114

Lampiran 7

Page 129: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

115

Page 130: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

116

Page 131: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

117

Page 132: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

118

Page 133: MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5501/1/maimun...ii MODERNISASI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT

119

Lampiran 8

DAFTAR RIWAYAT PENULIS

NAMA : Muhamad Maimun Zuhdi

TTL : Cilacap, 26 Juni 1997

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Islam

Alamat : Desa Kebanaran RT 02 RW 05, Kec. Gandrungmangu,

Kabupaten Cilacap

Riwayat Pendidikan :

- MI Ma‟arif 02 Kec. Gandrungmangu, Cilacap Lulus

Tahun 2008

- SMP NURUL HUDA Gandungmangu, Cilacap Lulus

Tahun 2011

- MA Al-Ma‟wa Cilacap, Lulus Tahun 2014