PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS MODEL LAYANAN ABK DAN PENDIDIKAN INKLUSI DIPRESENTASIKAN OLEH: INDAH FITRIANAH RINA PRIHATIN MOHAMAD ABDUROKHIM PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2014 26/03/2014 1
1
PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
MODEL LAYANAN ABK DAN PENDIDIKAN INKLUSI
DIPRESENTASIKAN OLEH:INDAH FITRIANAH
RINA PRIHATINMOHAMAD ABDUROKHIM
PENDIDIKAN SEKOLAH DASARFAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG201426/03/2014
2
Model Layanan Pendidikan Bagi Anak Berkebutuhan Khusus Bentuk Layanan
Menurut Hallahan dan Kauffman (1991) bentuk penyelenggaraan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus ada berbagai pilihan, yaitu: a. Reguler Class Only (Kelas biasa dengan guru biasa) b. Reguler Class with Consultation (Kelas biasa dengan konsultan guru PLB) c. Itinerant Teacher (Kelas biasa dengan guru kunjung) d. Resource Teacher (Guru sumber, yaitu kelas biasa dengan guru biasa, namun dalam beberapa kesempatan anak berada di ruang sumber dengan guru sumber) e. Pusat Diagnostik-Prescriptif
26/03/2014
3
f. Hospital or Homebound Instruction (Pendidikan di rumah atau di rumah sakit, yakni kondisi anak yang memungkinkan belum masuk ke sekolah biasa). g. Self-contained Class (Kelas khusus di sekolah biasa bersama guru PLB) h. Special Day School (Sekolah luar biasa tanpa asrama) i. Residential School (Sekolah luar biasa berasrama)
26/03/2014
4
Samuel A. Kirk (1986) membuat gradasi layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus bergradasi dari model segregasi ke model mainstreaming
26/03/2014
5
Residential Institutional
(Institusi Khusus)
Manstreaming
segregation
Least Restrective Environment (Sekolah Reguler Penuh)
Part-time Special Class ( Sekolah reguler Paruh Waktu
Residential School (Sekolah Berasrama)
Special day School (Sekolah Khusus Harian)
Reguler Classrom Teacher Consultant (Sekolah Reguler dengan Guru Konsultan)
Reguler Classrom Iteserant Teacher (Sekolah Reguler dengan Guru Kunjungan)
Reguler Classrom Resource Room (Sekolah Reguler dengan R. Sumber Belajar
Self Contained Special Classes ( Kls Khusus Ttp pd Sek. Reg
Residential Institutional
(Institusi Khusus)
BENTUK LAYANAN ANAK YANG MEMERLUKAN LAYANAN KHUSUS
26/03/2014
6
Berdasarkan kedua pendapat tersebut di atas, bentuk-bentuk layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus dapat
dikelompokkan menjadi 3 kelompok besar, yaitu:
a. Bentuk Layanan
Pendidikan Segregrasi
Sistem layanan pendidikan segregasi
adalah sistem pendidikan yang
terpisah dari sistem pendidikan anak normal.
Pendidikan anak berkebutuhan khusus
melalui sistem segregasi maksudnya adalah penyelenggaraan pendidikan yang
dilaksanakan secara khusus, dan terpisah dari penyelenggaraan pendidikan untuk anak
normal.
26/03/2014
7
Ada empat bentuk penyelenggaraan pendidikan dengan sistem segregasi, yaitu:
1) Sekolah Luar Biasa
(SLB)
Bentuk Sekolah Luar Biasa merupakan bentuk
sekolah yang paling tua. Bentuk SLB merupakan bentuk unit pendidikan.
Artinya, penyelenggaraan sekolah mulai dari tingkat persiapan sampai dengan
tingkat lanjutan diselenggarakan dalam
satu unit sekolah dengan satu kepala sekolah.
26/03/2014
8
2) Sekolah Luar Biasa Berasrama
Sekolah Luar Biasa Berasrama merupakan
bentuk sekolah luar biasa yang dilengkapi
dengan fasilitas asrama. Peserta didik SLB berasrama tinggal diasrama. Pengelolaan asrama menjadi satu
kesatuan dengan pengelolaan sekolah,
sehingga di SLB tersebut ada tingkat persiapan, tingkat dasar, dan tingkat lanjut, serta unit
asrama.26/03/2014
9
3) Kelas jauh/Kelas Kunjung
Kelas jauh atau kelas kunjung adalah lembaga yang
disediakan untuk memberi pelayanan
pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus yang tinggal jauh dari
SLB atau SDLB. Pengelenggaraan kelasjauh/kelas
kunjung merupakan kebijaksanaan
pemerintah dalam rangka menuntaskan
wajib belajar serta pemerataan
kesempatan belajar. 26/03/2014
10
4) Sekolah Dasar Luar
Biasa
Dalam rangka menuntaskan
kesempatan belajar bagi anak
berkebutuhan khusus, pemerintah mulai
Pelita II menyelenggarakan Sekolah Dasar Luar
Biasa (SDLB). Di SDLB merupakan unit
sekolah yang terdiri dari berbagai kelainan
yang dididik dalam satu atap. Dalam
SDLB terdapat anak tunanetra, tunarungu,
tunagrahita, dan tunadaksa.
26/03/2014
11
Di SDLB terdiri dari kepala sekolah, guru untuk anak tunanetra, guru untuk anak tunarungu, guru untuk anak tunagrahita, guru
untuk anak tunadaksa, guru agama, dan guru olahraga dan dilengkapai dengan tenaga ahli yang berkaitan dengan kelainan
mereka serta ada tenaga administrasi dan penjaga sekolah.
Tenaga kependidikan
Kurikulum
Di SDLB adalah kurikulum yang digunakan di SLB untuk tingkat dasar yang disesuikan dengan kekhususannya. Kegiatan belajar
dilakukan secara individual, kelompok, dan klasikal sesuai dengan ketunaan masing-masing. Pendekatan yang dipakai juga
lebih ke pendekatan individualisasi.
26/03/2014
12
Sejalan dengan perbaikan sistem perundangan di RI, yaitu UU RI No. 2 tahun 1989 dan PP No. 72 tahun 1991, dalam pasal 4 PP No. 72 tahun 1991 satuan pendidikan luar biasa terdiri dari: a) Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) dengan lama pendidikan minimal 6 tahun b) Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Luar Biasa (SLTPLB) minimal 3 tahun c) Sekolah Menengah Luar Biasa (SMLB) minimal 3 tahun. Selain itu, pada pasal 6 PP No. 72 tahun 1991 juga dimungkinkan pengelenggaraan Taman Kanak-kanak Luar Biasa (TKLB) dengan lama pendidikan satu sampai tiga tahun.
26/03/2014
13
b. Bentuk Layanan Pendidikan
Terpadu/Integrasi
Bentuk layanan pendidikan
terpadu/integrasi adalah sistem pendidikan yang
memberikan kesempatan kepada anak berkebutuhan
khusus untuk belajar bersama-sama dengan anak biasa (normal) di sekolah umum. Sistem pendidikan integrasi disebut juga sistem pendidikan terpadu,
yaitu sistem pendidikan yang membawa anak berkebutuhan khusus
kepada suasana keterpaduan dengan
anak normal. Keterpaduan tersebut
dapat bersifat menyeluruh, sebagaian, atau keterpaduan dalam
rangka sosialisasi.
26/03/2014
14
Pada sistem keterpaduan secara penuh
dan sebagaian, jumlah anak
berkebutuhan khusus dalam
satu kelas maksimal 10 %
dari jumlah siswa
keseluruhan. Selain itu dalam satu kelas hanya
ada satu jenis kelainan. Hal ini untuk menjaga
agar beban guru kelas tidak
terlalu berat, dibanding jika
guru harus melayani
berbagai macam kelainan.
Untuk membantu kesulitan yang
dialami oleh anak berkebutuhan
khusus, di sekolah terpadu disediakan Guru
Pembimbing Khusus (GPK).
GPK dapat berfungi sebagai konsultan bagi
guru kelas, kepala sekolah,
atau anak berkebutuhan
khusus itu sendiri. Selain itu, GPK juga
berfungsi sebagai
pembimbing di ruang bimbingan khusus atau guru kelas pada kelas
khusus.
26/03/2014
UU RI No. 20 tahun 1989 dan PP No. 72 tahun 1991, dalam pasal 4 satuan pendidikan luar biasa terdiri
dari:
• Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) dengan lama pendidikan minimal 6 tahun.
• Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Luar Biasa (SLTPLB) minimal 3 tahun.
• Sekolah Menengah Luar Biasa (SMLB) minimal 3 tahun.
• Selain itu, pada pasal 6 PP No. 72 tahun 1991 juga dimungkinkan penyelenggaraan TKLB dengan lama pendidikan 1-3 tahun.
26/03/2014 15
Bentuk Layanan Pendidikan Terpadu/Integrasi
• Adalah sistem pendidikan yang memberikan kesempatan kepada ABK untuk belajar bersama-sama dengan anak normal di sekolah umum.
• Sistem pendidikan integrasi disebut juga sistem pendidikan terpadu, yaitu sistem pendidikan yang membawa ABK kepada suasana keterpaduan dengan anak normal.
• Jumlah ABK dalam satu kelas maksimal 10% dari jumlah siswa keseluruhan dan dalam satu kelas hanya ada satu jenis kelainan.
• Di sekolah terpadu harus disediakan Guru Pembimbing Khusus yang berfungsi sebagai konsultan.
26/03/2014 16
Ada 3 bentu keterpaduan dalam layanan pendidikan bagi ABK menurut Depdiknas (1986)
• Bentuk keterpaduan ini sering disebut juga keterpaduan penuh.
• Karena dalam ketrpaduan ini ABK belajar di kelas biasa secara penuh dengan menggunakan kurikilum biasa.
• Guru pembimbing khusus hanya berfungsi sebagai konsultan bagi kepsek, guru kelas & orangtua ABK.
• Pendekatan, metode dan cara penilaian yang digunakan pada kelas biasa ini tidak berbeda dengan sekolah umum. Tapi untuk beberapa mapel harus disesuaikan dengan ketunaan anak.
26/03/2014 17
Kelas Biasa dengan Ruang Bimbingan Khusus
• Keterpaduan pada tingkat ini sering disebut juga keterpaduan sebagian.
• Pada keterpaduan ini, ABK belajar dikelas biasa dengan menggunakan kurikulum biasa serta mengikuti pelayanan khusus untuk mapel tertentu yang tidak dapat diikuti oleh ABK bersama dengan anak normal.
• Pelayanan khusus diberikan di ruang bimbingan khusus oleh guru pembimbing khusus, dengan menggunakan pendekatan individu dan metode peragaan yang sesuai.
26/03/2014 18
Bentuk Kelas Khusus
• Dalam keterpaduan ini ABK mengikuti pendidikan sama dengan kurikulum di SLB secara penuh di kelas khusus pada sekolah umum yang melaksanakan program pendidikan terpadu.
• Keterpaduan ini disebut juga keterpaduan yang bersifat sosialisasi.
• Guru pembimbing khusus berfungsi sebagai pelaksana program di kelas khusus.
• Keterpaduan pada tingkat ini hanya bersifat fisik dan sosial, artinya ABK dapat dipadukan untuk kegiatan yang bersifat non akademik, pada waktu jam istirahat atau acara lain yang diadakan oleh sekolah.
26/03/2014 19
Pendidikan Inklusif
• Ilustrasi 1 Bagus adalah seorang anak yang mengalami kelainan fungsi pendengarannya, sedang kemampuan intelektualnya normal. Ia oleh orangtuanya dimasukkan pada SD umum. Di sana Bagus harus mengikuti program-program yang ada d sekolahnya, termasuk materi pelajaran yang diberikan tanpa ada perbedaan layanan yang diberikan. • Ilustrasi 2 Ada satu SD yang memiliki seorang siswa yang mengalami kelainan penglihatan atau tunanetra bernama Roni. Rupanya sekolah tersebut memiliki perhatian khusus terhadap keberadaannya, sehingga sekolah membuat program khusus yang sesuai dengan ketunaan Roni, seperti materi pelajaran, fasilitas belajar dan tenaga pendidik yang dipersiapkan untuknya.
Untuk memahami konsep dan makna layanan pendidikan inklusif secara komprehensif, perhatikan ilustrasi berikut:
26/03/2014 20
Dari keduailustrasi tadi nampak sekali adanya persamaan dan perbedaan yang prinsip
PERSAMAAN
• Keduanya menunjukkan adanya siswa berkebutuhan khusus yang belajar di sekolah umum (SD) meskipun dengan cara-cara atau pendekatan yang berbeda.
PERBEDAAN• Bentuk pelayanan yang
berbeda. Ilustrasi pertama menunjukkan suatu konsep integrasi, di mana siswa berkebutuhan khusus harus menyesuaikan diri dengan sistem yang sudah ada pada lembaga tempatnya belajar. Ilustrasi kedua menunjukan konsep inklusif, dimana sistem suatu lembaga yang menyesuaikan dengan kebutuhan siswa.
26/03/2014 21
• Pendidikan inklusif lebih ditekankan pada pemenuhan kebutuhan pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus.
• Pendidikan Inklusif adalah suatu sistem layanan pendidikan khusus yang mensyaratkan agar semua anak berkebutuhan khusus dilayani di sekolah-sekolah terdekat di kelas biasa bersama teman-teman seusianya.
26/03/2014 22
Implementasi Inklusif
Pend
idik
an In
klus
iLandasan Filosofis
Landasan Yuridis
26/03/2014 23
Landasan Filosofis
• Pendidikan Hal yang mendasar bagi anak• Anak Pribadi yang unik• Penyelenggaraan Pendidikan tanggung
jawab bersama Nasional• Anak pendidikan layak• Anak akses pendidikan di lingkungannya
26/03/2014 24
Landasan Yuridis
• UUSPN No. 20 tahun 2003, pasal 5 ayat 1 dan 2• UUD 1945 pasal 31 ayat 1, 2 dan 3• Peraturan Menteri No. 22 dan 23 tahun 2006• Deklarasi Hak Asasi Manusia tahun 1948• Konvensi Hak Anak tahun 1989• Konferensi Dunia tentang Pendidikan untuk Semua tahun 1990• Resolusi PBB nomor 48/96 tahun 1993 tentang Persamaan
Kesempatan bagi Orang Berkelainan• Pernyataan Salamanca (1994) tentang Pendidikan Inklusi
Komitmen Dakar (2000) mengenai Pendidikan untuk Semua Deklarasi Bandung
26/03/2014 25
• Namun ada beberapa prinsip yang berbeda, menurut peraturan perundang-undangan, Pendidikan Inklusif hanya berlaku bagi ABK yang kemampuan intelektualnya tidak dibawah rata-rata, namun berdasarkan landasan filosofis, Pendidikan Inklusi merupakan wadah bagi semua ABK tanpa pengecualian
26/03/2014 26
Sekolah Penyelenggara
Beberapa syarat bagi penyelenggara sekolah inklusi antara lain:a. Terdapat ABKb. Memiliki komitmen terhadap Pendidikan
inklusic. Memiliki jaringan dengan lembaga terkaitd. Ketersediaan fasilitas, sarana dan prasarana
26/03/2014 27
Kemampuan Tenaga Pendidik Sekolah Inklusi
• Pengetahuan tentang perkembangan anak• Pemahaman kebutuhan anak dan nilai interaksi komunikasi dan
pentingnya dialog di kelas• Pemahaman tentang peghargaan diri anak mengenai motivasi dan belajar
melalui interaksi positif • Pemahaman tentang konvensi hak anak dan implikasinya terhadap
pendidikan dan perkembangan anak• Pentingnya menciptakan lingkungan yang ramah terhadap pembelajaran• Pentingnya pembelajaran aktif, kreatif dan logis• Pemahaman pentingnya evaluasi dan asesmen oleh guru• Pemahaman konsep inklusi dan penerapannya• Pemahaman terhadap hambatan belajar karena kecacatan fisik atau
mental• Pemahaman pendidikan berkualitas dan implementasi pendekatan dan
metode baru26/03/2014 28
Pentingnya penetapan Sekolah Inklusi
• Tiap anak punya hak yang sama• Sifat anak yang unik• Perbedaan merupakan penguat dalam
peningkatan pembelajaran• Sekolah dan guru punya kemampuan untuk
belajar merespon kebutuahan pemebalajaran yang berbeda
26/03/2014 29
Sisi positif Pendidikan Inklusi
• Membangun kesadaran tentang kepedulian dan menghilangkan nilai diskriminatif
• Melibatkan dan memberdayakan masyarakat dalam pengumpulan informasi
• Mengidentifikasi hambatan berkaitan dengan kelainan fisik, sosial dan masalah lain
• Melibatkan masyarakat dalam monitoring mutu pendidikan
• Semua anak dapat menganalisis kenapa mereka tidak dapat sekolah?
26/03/2014 30
TANYA JAWAB
• Tutut Kurniawan: apakah di SDLB ada tingkatan pendidikan (kelas), adakah batasan maksimal anak di SDLB dan apa konsekwensinya?
• Dwiki Fartasari: Kelas kunjung berada di tempat yang jauh. Bagaimana pelaksanaanya?
• Bentuk kelas biasa pakai kurikulum biasa, bagaimana dengan mereka yang mempunyai keterbatasan? Contoh: tuna rungu / wicara atau keterbatasan lainnya? Agar porsi pendidikan yang sama. Bentuk pembelajaran seperti apa agar tercipta pendidikan yang aktif, efektif dan logis?
• Seli Rantika:
26/03/2014 31
TANGGAPAN
• Seli Rantika: Kurikulum ABK pada tahun 2014 siswa ABK akan mempunyai buku khusus bagi mereka.– SD kelas 1 dan 4– SMP kelas 7– SMA kelas 10
Buku yang dicetak menyesuaikan dengan kebutuhan yang dimiliki oleh ABK.Kelebihan sistem pendidikan segegrasi: muncul ketenangan, proses pembelajaran lebih mudahKelebihan sistem pendidikan integrasi: ABK akan lebih diakui keberadaannya tanpa ada pemisahan khusus26/03/2014 32
• Ada tingkatan di SDLB seperti sekolah umum, yaitu minimal 6 tahun, tapi khusus untuk Tuna rungu minimal 8 tahun, hal ini karena memang
26/03/2014 33
TAMBAHAN
• ANGGINA: Bentuk Pembelajaran aktif, efektif dan logis upaya pemanfaatan indra yang masih berfungsi dengan baik untuk menutup kekurangan pada alat indera yang lainnya. Guru menawarkan atau memberi kesempatan pada anak untuk memilih sendiri pembelajaran yang akan dilakukan dalam kelas dan dengan memanfaatkan alat atau media yang ada di dalam kelas. Selain memberi kebebasan juga memfasilitasi anak.
26/03/2014 34
Dina
• Batasan pendidikan di Sekolah Luar Biasa dalam pelaksanaan pendaftaran sudah disortir, sehingga membatasi atau mengantisipasi hal yang tidak diinginkan
26/03/2014 35
Astrinuari Primanda
• Tidak ada batasan maksimal pendidikan di SLB
26/03/2014 36