Top Banner
46

Model kemitraan dalam mengembangkan usaha-w - core.ac.uk · Kemitraan usaha akan menghasilkan efisiensi dan sinergi sumber daya yang dimiliki oleh pihak-pihak yang bermitra dan karenanya

Mar 03, 2019

Download

Documents

vuongnhu
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Model kemitraan dalam mengembangkan usaha-w - core.ac.uk · Kemitraan usaha akan menghasilkan efisiensi dan sinergi sumber daya yang dimiliki oleh pihak-pihak yang bermitra dan karenanya
Page 2: Model kemitraan dalam mengembangkan usaha-w - core.ac.uk · Kemitraan usaha akan menghasilkan efisiensi dan sinergi sumber daya yang dimiliki oleh pihak-pihak yang bermitra dan karenanya

LEMBAR PENGESAHAN

Disetujui dan Disahkan oleh Narasumber:

Dr. H. Uyu Wahyudin, M.Pd

Mengetahui, Kepala PP-PAUD-DIKMAS JAWA BARAT,

Dr. Muhammad Hasbi, S.Sos., M.Pd NIP. 197306231993031001

Page 3: Model kemitraan dalam mengembangkan usaha-w - core.ac.uk · Kemitraan usaha akan menghasilkan efisiensi dan sinergi sumber daya yang dimiliki oleh pihak-pihak yang bermitra dan karenanya

ii

Model Penguatan Kemitraan Dalam Pengembangan Usaha Pengarah: Dr. Muhammad Hasbi, S.Sos.,M.Pd Tim Pengembang Drs. Emul Mulyana, M.Pd Dadang Wahyudi, S.E, M.M.Pd Mia Rachmiati, S.Sos,M.I.Kom Pakar: Dr. Uyu Wahyudin, M.Pd Editing dan Layout: Rhomi S Desain Cover Rhomi Kontributor: Desa Cisayong Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat Kelurahan Gununggede Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat Bidang Kajian Kursus dan Kewirausahaan Jalan Jayagiri Nomor 63 Lembang, Bandung Barat 40791 Telepon (022) 2786017 Faksimile (022) 2787474 http://www.bpplsp-reg2.go.id

Tahun 2016

Page 4: Model kemitraan dalam mengembangkan usaha-w - core.ac.uk · Kemitraan usaha akan menghasilkan efisiensi dan sinergi sumber daya yang dimiliki oleh pihak-pihak yang bermitra dan karenanya

iii

ABSTRAK

Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM (2015), tingkat

wirausahawan Indonesia baru mencapai 1,56% dari total jumlah penduduk.

Idealnya suatu negara dikatakan maju jika tingkat wirausahawan minimal 2

% dari jumlah penduduk. banyak kebijakan pemerintah dalam

meningkatkan usahawan baru salah satu direktorat kursus dan pelatihan

meluncurkan program Pendidikan Kecakapan Kewirausahaan (PKW), hasil

dari pelaksanaan program tersebut belum menghasilkan warga belajar yang

mandiri, hal ini disebabkan wara belajar belum mampu membangun

jaringan kemitraan dalam rangka mencari solusi yang dihadapi dalam

menjalankan usaha.

Model Penguatan Kemitraan Dalam Pengembangan Usaha bertujuan

untuk memberikan kemampuan kepada warga belajar agar mampu untuk

menjalankan kemitraan dengan lembaga, intansi, dan dunia usaha dan

dunia industri dalam mencari solusi permasalahan yang dihadapi dalam

menjalankan usaha. model ini diperuntukan bagi pengelola, instruktur dan

Stake Holder sebagai acuan dalam menyelenggarakan pelatihan

kewirausahaan.

Penguatan kemitraan dalam pengembangan usaha difokuskan pada

tahapan kemitraan yaitu, identifikasi kebutuhan mitra, penentuan aspek

yang perlu dimitrakan, identifikasi calon mitra, penentuan mitrakerja,

pelaksanaan kemitraan dan evaluasi kemitraan. Model ini terdiri dari

Panduan model, silabus dan RPP, paket bahan ajar, dan media

pembelajaran. Strategi pembelajaran berdasarkan pada pembelajaran

berbasis masalah yang dihadapi warga belajar dalam melaksanakan

kegiatan usaha,. Proses pembelajaran melalui tiga tahapan pemberian

materi, pendalaman materi (dengan mengerjakan tugas) dan pemaparan

hasil pengerjaan tugas.

Lokasi ujicoba dilaksanakan di dua lokasi, pertama kelompok Kejora

Kelurahan Gununggede, Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya, dan kedua

Kelompok Sumber Rejeki Desa Cisayong Kecamatan Cisayong Kabupaten

Tasikmalaya Jawa Barat. Kondisi awal kedua lokasi sudah menghasilkan

produksi makanan tetapi masih ada kelemahan, pemasaran terbatas

Page 5: Model kemitraan dalam mengembangkan usaha-w - core.ac.uk · Kemitraan usaha akan menghasilkan efisiensi dan sinergi sumber daya yang dimiliki oleh pihak-pihak yang bermitra dan karenanya

iv

dilingkungan sekitar, belum mampu membuat laporan keuangan,

permodalan yang terbatas dan legalitas produk (PIRT dan Label halal).

Proses penguatan kemitraan dilakukan dengan memberikan

pengetahuan tentang langkah-langkah kemitraan dan mempraktekan

langsung ke calon mitra yang dapat memberikan solusi permasalahan.

Praktek kemitraan dilakukan ke Dinas KOPERINDAG Kabupaten dan Kota

Tasikmalaya, dan SKB Kota dan Kabupaten Tasikmalaya dalam mencari

pembinaan dan pembuatan legalitas produk. Pemasaran dilakukan dengan

praktek ke Toko yang menjual makanan olahan, dan ke lembaga keuangan.

Hasil akhir dari kedua lokasi tiap kelompok mempunyai pemasaran

yang tetap ke Toko Sumber Berkat, Toko Simpanglima, Toko Jago dan pasar

di sekitar lokasi, kedua kelompok mendapatkan pembinaan dari Dinas

Koperindag dan SKB Kota dan Kabupaten Tasikmalaya, serta pembuatan

PIRT dan Label Halal, dan mempunyai Outlet kelompok.

Page 6: Model kemitraan dalam mengembangkan usaha-w - core.ac.uk · Kemitraan usaha akan menghasilkan efisiensi dan sinergi sumber daya yang dimiliki oleh pihak-pihak yang bermitra dan karenanya

i

KATA PENGANTAR

Model penguatan kemitraan dalam pengembangan usaha disusun

dengan tujuan untuk memberikan acuan bagi pendidik dan tenaga

kependidikan program kursus, dalam mendorong dan mengarahkan peserta

pelatihan kewirausahaan memiliki bekal wawasan, pengetahuan dan

keterampilan usaha yang cukup menuju terbangunnya sikap mental

wirausaha.

Penguatan yang dilakukan terhadap pengembangan usaha berkenaan

dengan aspek peningkatan kualitas produksi, perluasan pemasaran, dan

pencatatan administrasi keuangan, langkah yang dilakukan dalam

pengembangan jaringan kemitraan melalui, identifikasi kebutuhan,

penentuan aspek yang perlu dimitrakan, identifikasi mitra, pelaksanaan

kemitraan dan evaluasi kemitraan.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu sehingga tersusunnya naskah ini. Semoga karya bersama ini

dapat berkontribusi terhadap peningkatan mutu penyelenggaraan kursus

dan pelatihan yang selama ini terjadi di masyarakat.

Bandung,November 2016

Kepala,

Dr.H. Muhammad Hasbi

NIP. 197306231993031001

Page 7: Model kemitraan dalam mengembangkan usaha-w - core.ac.uk · Kemitraan usaha akan menghasilkan efisiensi dan sinergi sumber daya yang dimiliki oleh pihak-pihak yang bermitra dan karenanya

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………. i DAFTAR ISI…………………………………………………………. ii BAB I PENDAHULUAN………………………………….. 1 A. Latar Belakang……………………………….. 1 B. Dasar Yuridis……………………………… 5 C. Tujuan............................................ 6 D. Lingkup Model................................. 9 E. Penjelasan Istilah……………………………. 10

BAB II KONSEP DASAR………………………………….. A. Konsep Penguatan……………………………. 11 B. Konsep Kemitraan.............................. 11 C. Pengembangan ……………………………….. 16 BAB III MODEL PENGUATAN KEMITRAAN DALAM

MENGEMBANGKAN USAHA....................... 18

A. Tujuan ............................................. 18 B. Komponen yang terlibat...................... 19 C. Kurikulum................................……….. 21

D. Langkah-langkah kemitraan................ 22 E. Indikator.......................................... 41 BAB IV PENUTUP……………………………………………. 43 A. Kesimpulan........................................

B. Rekomendasi..................................... 43 43

DAFTAR PUSTAKA

Page 8: Model kemitraan dalam mengembangkan usaha-w - core.ac.uk · Kemitraan usaha akan menghasilkan efisiensi dan sinergi sumber daya yang dimiliki oleh pihak-pihak yang bermitra dan karenanya

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat, kita

sekarang ini dituntut untuk dapat mengembangkan usaha. Namun pada

kenyataannya, proses mengembangkan usaha seringkali menemui

berbagai kendala. Kendala tersebut di antaranya adalah kekurangan

modal tenaga kerja yang ahli atau terampil, kinerja keuangan yang

dengan buruk. Meski demikian, hambatan-hambatan itu semua dapat

diatasi dengan cara mengembangkan dan menerapkan strategi

pengembangan usaha yang baik. Pengembangan usaha bukan saja

dibarengi dengan modal yang banyak atau tenaga kerja yang terampil,

tetapi juga harus dibarengi dengan niat dari diri kita sendiri. Dengan niat

yang sungguh-sungguh, kita bisa mengembangkan usaha kita menjadi

semakin lebih besar. Cara lain yang harus dilakukan untuk dapat

mengembangkan usaha dengan baik adalah dengan memberikan

pendidikan meningkatkan keahlian kepada pengusaha (wirausaha)

seperti memberi pelatihan, workshop tentang pengembangan usaha,

pelatihan membuat marketing plan yang di dalamnya terkandung unsur-

unsur seperti analisa situasi, tujuan pemasaran, anggaran pemasaran,

kontrol / pengawasan terhadap pemasaran dan lain sebagainya .

Sebagai suatu strategi pengembangan usaha kecil, kemitraan

telah terbukti berhasil diterapkan di banyak negara, antara lain di

Jepang dan empat negara macam Asia, yaitu Korea Selatan, Taiwan dan

Page 9: Model kemitraan dalam mengembangkan usaha-w - core.ac.uk · Kemitraan usaha akan menghasilkan efisiensi dan sinergi sumber daya yang dimiliki oleh pihak-pihak yang bermitra dan karenanya

2

sebagainya. Di negara-negara tersebut kemitraan umumnya dilakukan

melalui pola sub kontrak yang memberikan peran kepada industri kecil

dan menengah sebagai pemasok bahan baku dan komponen industri

besar. Kemitraan usaha adalah jalinan kerjasama usaha yang saling

menguntungkan antara pengusaha kecil dengan pengusaha menengah /

besar (perusahaan mitra) disertai dengan pembinaan dan

pengembangan oleh pengusaha besar, sehingga saling memerlukan,

menguntungkan dan memperkuat.

Kemitraan usaha akan menghasilkan efisiensi dan sinergi sumber

daya yang dimiliki oleh pihak-pihak yang bermitra dan karenanya

menguntungkan semua pihak yang bermitra. Kemitraan juga

memperkuat mekanisme pasar dan persaingan usaha yang efisien dan

produktif.Bagi usaha kecil kemitraan jelas menguntungkan karena dapat

turut mengambil manfaat dari pasar, modal, teknologi, manajemen dan

kewirausahaan yang dikuasai oleh usaha besar.Usaha besar juga dapat

mengambil keuntungan dari keluwesan dan kelincahan usaha kecil.

Kemitraan hanya dapat berlangsung secara efektif dan

berkesinambungan jika kemitraan dijalankan dalam kerangka berpikir

pembangunan ekonomi, dan bukan semata-mata konsep sosial yang

dilandasi motif belas kasihan atau kedermawanan.

Kemitraan pada dasarnya menggabungkan aktivitas beberapa

badan usaha bisnis, oleh karena itu sangat dibutuhkan suatu organisasi

yang memadai.Dengan pendekatan konsep sistem, diketahuihwa

organisasi pada dasarnya terdiri dari sejumlah unit atau sub unit yang

saling berinteraksi atau interdependensi. Performansi dari suatu unit

dapat menyebabkan kerugian pada unit-unit lainnya. Tidak terlepas dari

Page 10: Model kemitraan dalam mengembangkan usaha-w - core.ac.uk · Kemitraan usaha akan menghasilkan efisiensi dan sinergi sumber daya yang dimiliki oleh pihak-pihak yang bermitra dan karenanya

3

keterkaitan hal di atas maka akan mengalami beberapa kendala antara

lain: a. perbedaan yang masih besar antara Usaha Besar dan Usaha

Kecil, b. kualitas produk belum terjamin, c. kerja sama kurang

berkembang, d. usaha bersama bersifat integral vertikal, e. belum

terjadi alih teknologi dan manajemen dari Usaha Besar ke Usaha Kecil, f.

belum berkembangnya sistem dan pola kemitraan dan belum

berkembangnya unsur pendukung.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka sesuai dengan tugas

dan fungsi Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dinidan

Pendidikan Masyarakat (PP PAUD dan Dikmas) Jawa Barat yakni

pengembangan model dan peningkatan mutu, maka pada tahun 2016

ini dikembangkanlah “Model Penguatan Kemitraan Dalam

Pengembangan Usaha” yang bermanfaat untuk meningkatkan inovasi,

kreativitas dan efektivitas usaha yang diakukan peserta didik.

B. Dasar Yuridis

1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional

2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan

4. Peraturan Presiden RI Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka

Kualifikasi Nasional Indonesia

Page 11: Model kemitraan dalam mengembangkan usaha-w - core.ac.uk · Kemitraan usaha akan menghasilkan efisiensi dan sinergi sumber daya yang dimiliki oleh pihak-pihak yang bermitra dan karenanya

4

5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 15 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pamong

Belajar dan Angka Kreditnya

6. Permedikbud RI Nomor 68 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan

Pendidikan Masyarakat

7. Program Kerja Pusat Pengembangan Anak Usia Dini dan Pendidikan

Masyarakat (PP PAUD dan Dikmas) Jawa Barat Tahun 2016

C. Tujuan

Penyusunan model penguatan kemitraan dalam pengembangan

usaha memiliki tujuan sebagai berikut:

1. Tujuan Umum

Tujuan umum pengembangan model ini adalah untuk memandu

atau memberikan acuan bagi penyelenggara program

kewirausahaan, terutama bagi pengelola dan instruktur dalam

melaksanakan kemitraan untuk pengembangan usaha.

2. Tujuan Khusus

a. Memberikan acuan bagi instruktur dan pelatihan dalam proses

kemitraan untuk mengembangkan usaha

b. Menjadi acuan bagi pengelola untuk melakukan kemitraan

dalam mengembangkan usaha

c. Menjadi acuan bagi stakeholders untuk melakukan pembinaan

kemitraan dalam mengembangkan usaha

Page 12: Model kemitraan dalam mengembangkan usaha-w - core.ac.uk · Kemitraan usaha akan menghasilkan efisiensi dan sinergi sumber daya yang dimiliki oleh pihak-pihak yang bermitra dan karenanya

5

D. Lingkup Model

Lingkup penulisan model penguatan kemitraan dalam pengembangna

usaha terdiri dari 5 (lima) bab, yaitu:

BAB I Pendahuluan, berisi tentang Latar Belakang, Dasar Hukum,

Tujuan, Lingkup Model dan Penjelasan Istilah

BAB II Konsep Dasar, memaparkan konsep tentang Penguatan,

Kemitraan dan Pengembangan Usaha

BAB III Penerapan Model Penguatan Kemitraan dalam

Pengembangan Usaha

BAB IV Memaparkan tentang Komponen Penguatan Kemitraan

dalam Pengembangan Usaha

BAB V Penutup, berisi tentang Kesimpulan, Rekomendasi dan

Prasyarat Model

E. Penjelasan Istilah

1. Model, adalah pola (contoh, acuan, ragam dan sebagainya) dari

sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkan, barang tiruan yang kecil

dengan bentuk (rupa) seperti yang ditiru (Kamus Besar Bahasa

Indonesia). Model adalah struktur program inovatif yang

dikembangkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas

ketercapaian tujuan pendidikan (Zaenudin Arif, 2004)

2. Penguatan, adalah proses, cara perbuatan menguatkan. Penguatan

itu ada penggalangan, peneguhan, konsolidasi dan pengukuhan.

Penguatan kemitraan dalam pengembangan usaha adalah

pendampingan yang merupakan satu bentuk pengembangan

sumber daya manusia di sektor UKM. Tugas utama pendamping ini

Page 13: Model kemitraan dalam mengembangkan usaha-w - core.ac.uk · Kemitraan usaha akan menghasilkan efisiensi dan sinergi sumber daya yang dimiliki oleh pihak-pihak yang bermitra dan karenanya

6

adalah memfasilitasi proses belajar atau refleksi dan menjadi

mediator untukpenguatan kemitraan baik antara usaha mikro, usaha

kecil maupun usaha menengah dengan usaha besar.

3. Kemitraan adalah suatu sikap menjalankan bisnis yang diberi ciri

dengan hubungan jangka panjang, suatu kerja sama bertingkat

tinggi, saling percaya, di mana pemasok dan pelanggan berniaga

satu sama lain untuk mencapai tujuan bisnis bersama. Selama ini

istilah kemitraan telah dikenal dengan sejumlah nama di antaranya

strategi kerja sama dengan pelanggan (strategic customer alliance),

strategi kerja sama dengan pemasok (strategic supplier alliance) dan

pemanfaatan sumber daya kemitraan (partnership sourcing).

4. Pengembangan

Konsep pengembangan merupakan suatu keharusan yang harus

diaplikasikan dalam kehidupan.Kata konsep artinya ide, rancangan

atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkrit (Kamus

Besar Bahasa Indonesia, 2002:538).Dengan demikian konsep

pengembangan adalah rancangan mengembangkan sesuatu yang

sudah ada dalam rangka meningkatkan kualitas lebih maju.

5. Pengembangan Usaha

Pengembangan usaha adalah “tugas dan proses persiapan analisis

tentang peluang pertumbuhan potensial, dukungan dan

pemantauan pelaksanaan peluang pertumbuhan usaha, tetapi tidak

termasuk keputusan tentang strategi dan implementasi dari

pelulang pertumbuhan usaha’. (coba cantumkan apakah hasil

kutipan apabila ada tolong di cantumkan pengerangnya)

Page 14: Model kemitraan dalam mengembangkan usaha-w - core.ac.uk · Kemitraan usaha akan menghasilkan efisiensi dan sinergi sumber daya yang dimiliki oleh pihak-pihak yang bermitra dan karenanya

7

BAB II

KONSEP DASAR PENGUATAN KEMITRAAN

DALAM PENGEMBANGAN USAHA

A. Konsep Penguatan

1. Pengertian Penguatan

Penguatan adalah proses, cara perbuatan menguatkan. Penguatan

itu ada penggalangan, peneguhan, konsolidasi dan pengukuhan.Yang

dimaksud penguatan kemitraan dalam pengembangan usaha ini

adalah pendampingan yang merupakan satu bentuk pengembangan

sumber daya manusia di sektor usaha kecil menengah (UKM). Tugas

utama pendamping ini adalah memfasilitasi proses belajar atau

refleksi dan menjadi mediator untuk penguatan kemitraan baik

antara usaha mikro, usaha kecil, maupun usaha menengah dengan

usaha besar.

B. Jaringan Kemitraan

1. Pengertian Kemitraan

Kemitraan adalah suatu sikap menjalankan bisnis yang diberi ciri

dengan hubungan jangka panjang, suatu kerjasama bertingkat tinggi,

saling percaya, dimana pemasok dan pelanggan berniaga satu sama

lain untuk mencapai tujuan bisnis bersama. Selama ini istilah

kemitraan ini telah dikenal dengan sejumlah nama, diantaranya

strategi kerjasama dengan pelanggan (strategic customer alliance),

strategi kerjasama dengan pemasok (strategic supplier alliance), dan

pemanfaatan sumber daya kemitraan (partnership sourcing)

Page 15: Model kemitraan dalam mengembangkan usaha-w - core.ac.uk · Kemitraan usaha akan menghasilkan efisiensi dan sinergi sumber daya yang dimiliki oleh pihak-pihak yang bermitra dan karenanya

8

2. TujuanKemitraan

Tujuan kemitraan adalah untuk memperlancar dan mengoptimalkan

segenap potensi yang ada dalam rangka penyelenggaraan program

usaha, sehingga tujuan program tercapai sesuai dengan rencana

awal. Di samping itu pula tujuan pengembangan model kemitraan

adalah memformulasikan model yang efektif tentang kemitraan

penyelenggaraan program usaha masyarakat dengan dunia usaha

dan dunia industri (DUDI).

3. Sasaran

Sasaran pengguna model ini diharapkan dapat digunakan oleh unsur

sebagai berikut: (a) lembaga usaha masyarakat, (b) masyarakat

pengusaha kecil dan menengah, dan (c) dunia usaha dan industri.

Aspek pengembangan usaha ujicoba model sesuai dengan

tujuannya, aspek yang akan dikembangkan adalah

penguatan/penyelenggaraan kemitraan dalam program

pengembangan usaha masyarakat.

4. Manfaat Kemitraan

a. Efisiensi dan efektifitas yaitu, memperoduksi barang dalam

jumlah yang diharapkan dengan mengurangi faktor input dan

meningkatkan produksi (output) dengan menggunakan

sumberdaya dalam jumlah dan kualitas yang besar.

b. Jaminan mutu, jumlah dan berkelanjutan mulai dari penyedia

input, proses hingga output yang dihasilkan.

c. Mengurangi risiko dan meningkatkan keuntungan

d. Memberi manfaat sosial

e. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan

Page 16: Model kemitraan dalam mengembangkan usaha-w - core.ac.uk · Kemitraan usaha akan menghasilkan efisiensi dan sinergi sumber daya yang dimiliki oleh pihak-pihak yang bermitra dan karenanya

9

f. Mendukung keberlangsungan program.

5. Etika yang harus dibangun dalam sistem kemitraan

a. Karakter, integritas, dan kejujuran

b. Kepercayaan

c. Komunikasi yang terbuka

d. Adil

e. Keinginan pribadi dari pihak yang bermitra

f. Keseimbangan antara insentif dan risiko

6. Syarat-syarat untuk membentuk kemitraan

a. Adanya dua pihak atau lebih

b. Memiliki kesamaan visi dalam mencapai tujuan

c. Adanya kesepakatan

d. Saling membutuhkan.

7. Aspek yang dapat dimitrakan

Selama menjalin kegiatan kemitraan yang dapat dikembangkan di

antaranya:

a. Program Kegiatan

Penyelenggaraan kegiatan bersama dengan lembaga mitra

merancang program bersama. pada pelaksanaan paling tidak ada

tiga kemungkinan bentuk kerjasama yang dapat dilakkan yaitu;

(1) Bersama melaksanakan kegiatan pada setiap tahapan

pengelolaan program, (2) Sebuah lembaga melakukan bagian

kegiatan pada tahapan pengelolaan tertentu atau melaksanakan

seluruh kegiatan pada tahapan pengelolaan program, (3) Sebuah

lembaga melaksanakan program kegiatan awal atau lanjutan dari

program kegiatan yang telah dirancang oleh lembaga lain.

Page 17: Model kemitraan dalam mengembangkan usaha-w - core.ac.uk · Kemitraan usaha akan menghasilkan efisiensi dan sinergi sumber daya yang dimiliki oleh pihak-pihak yang bermitra dan karenanya

10

b. Sarana dan Prasarana

Yang dimaksud dalam hal ini adalah sarana dan prasarana

kegiatan pengembangan program, seperti: tempat atau ruang

pelatihan dan praktek. Bentuk kemitraan dapat dilakukan secara

timbal balik. Sebuah lembaga dapat memanfaatkan sarana dan

prasarana lembaga lain atau sebaliknya.

c. Dana

Dana merupakan salah satu faktor utama yang menunjang

berjalannya sebuah program, kemitraan dengan lembaga lain

yang memiliki dana perlu dijalin dalam rangka menjaring

lembaga donor guna mewujudkan sebuah program yang akan

dilaksanakan.

d. Tenaga

Kemitraan di bidang ini dapat dilakukan secara timbal balik.

Tenaga yang memadai (qualified) yang dimiliki oleh sebuah

lembaga dapat dijadikan aset untuk didayagunakan oleh

lembaga lain dan begitu juga sebaliknya.

e. Pendayagunaan Hasil

Aspek pendayagunaan hasil dapat berupa

pendayagunaan/penempatan hasil kerja masyarakat oleh DUDI

sehingga terjalin kerjasama antara penghasilan dan

pemanfaatan.

f. Lembaga Organisasi Potensial yang dapat dijadikan Mitra

Lembaga calon mitra dalam hal ini adalah koperasi dan himpunan

pengusaha kecil dan menengah yang sudah ada atau secara

langsung anggota pengusaha (individu anggota masyarakat)

Page 18: Model kemitraan dalam mengembangkan usaha-w - core.ac.uk · Kemitraan usaha akan menghasilkan efisiensi dan sinergi sumber daya yang dimiliki oleh pihak-pihak yang bermitra dan karenanya

11

bermitra dengan DUDI. Peran lembaga organisasi dalam hal ini

adalah: (1) lembaga usaha/pengusaha, sebagai: penyelenggara,

penyedia fasilitas, penyedia tutor/instruktur, penyedia dana dan

pasar, mitra usaha, (2) lembaga hendaknya mampu menganalisis

kemungkinan-kemungkinan pengembangan jaringan kemitraan

dalam rangka program kegiatan.

g. Langkah-langkah Pelaksanaan Kemitraan

1) Identifikasi Intern Lembaga

Pada tahapan ini lembaga mengidentifikasi komponen-

komponen yang belum dimiliki untuk penyelenggaraan

program yang akan menjadi kebutuhan program. Langkah

awal yang harus dilakukan yatu lembaga menilai komponen

apa yang harus ada pada penyelenggaraan program tersebut.

Komponen yang harus disiapkan dalam penyelenggaraan

program pelatihan peningkatan kualitas produksi, di

antaranya; gedung, perlengkapan, bahan ajar, peralatan,

tenaga pelatih, peserta, dan dana.Dari kebutuhan yang

diperlukan apakah sudah terpenuhi semua yang di lembaga,

kalau ada yang belum terpenuhi, itulah kebutuhan yang

harus dipenuhi untuk pelaksanaan program.

2) Merumuskan aspek yang perlu dimitrakan

Dari hasil kegiatan identifikasi langkah elanjutnya menyusu

prioritas kebutuhan. Berdasarkan data hasil identifikasi,

sehingga dari kegiatan ini akan diketahui komponen-

komponen mana yang akan dimitrakan terlebih dahulu

berdasarkan tahapan kegiatan pelaksanaan program dan

Page 19: Model kemitraan dalam mengembangkan usaha-w - core.ac.uk · Kemitraan usaha akan menghasilkan efisiensi dan sinergi sumber daya yang dimiliki oleh pihak-pihak yang bermitra dan karenanya

12

juga menyusun criteria-kriteria hasil identifikasi lembaga

dibuat aspek-aspek yang akan dibutuhkan untuk

penyelenggraan program, kebutuhan tersebut akan menjadi

aspek yang akan dimitrakan dengan lembaga lain dan juga

menentukan criteria calon mitra.

3) Setelah diketahui komponen-komponen yang akan

dimitrakan, langkah selanjutnya mencari lembaga calon

mitra yang sesuai dengan kebutuhan dan criteria yang telah

ditentukan.

4) Membuat kesepakatan dengan lembaga calon mitra

5) Setelah ada calon yang ditentukan berdasarkan kriteria yang

dibutuhkan langkah selanjutnya membuat kesepakatan-

kesepakatan berkenaan dengan hak dan kewajiban mitra

kerja, keputusan tersebut berdasarkan persetujuan kedua

belah pihak. Selanjutnya membuat peraturan-peraturan yang

disepakati bersama, yang akan menjadi pedoman kedua

belah pihak dalam rangka melaksanakan kemitraan.

C. Pengembangan Usaha

1. Pengertian Pengembangan

Konsep pengembangan merupakan sebuah keharusan yang harus

diaplikasikan dalam kehidupan, Kata konsep artinya ide, rancangan

atau pengertian yang diabstrakan dari peristiwa kongkrit (Kamus

Besar Bahasa Indonesia, 2002: 589) sedangkan pengembangan

artinya proses, cara, perbuatan mengembangkan (Kamus Besar

Bahasa Indonesia, 2002: 538). Dengan demikian konsep

Page 20: Model kemitraan dalam mengembangkan usaha-w - core.ac.uk · Kemitraan usaha akan menghasilkan efisiensi dan sinergi sumber daya yang dimiliki oleh pihak-pihak yang bermitra dan karenanya

13

pengembangan adalah rancangan mengembangkan sesuatu yang

sudah ada dalam rangka meningkatkan kualitas lebih maju.

a. Jaringan Kemitraan

1) Pengembangan Usaha

Pengembangan usaha adalah” Tugas dan proses persiapan analitis

tentang peluang pertumbuhan potensial, dukungan dan

pemantauan pelaksanaan peluang pertumbuhan usaha, tetapi

tidak termasuk keputusan tentang strategi dan implementasi dari

peluang pertumbuhan usaha “.

Sedangkan untuk usaha yang berskala besar dan mapan,

terutama di bidang teknologi industri yang terkait

“Pengembangan usaha” istilah yang sering mengacu pada

pengaturan dan mengelola hubungan strategis dan aliansi

dengan yang lain, perusahaan pihak ketiga.

Dalam hal ini perusahaan dapat memanfaatkan satu sama

lain keahlian, teknologi atau kekayaan intelektual untuk

memperluas kapasitas mereka untuk mengidentifikasi,

meneliti, menganalisis dan membawa ke pasar bisnis baru

dan produk baru, pengembangan bisnis berfokus pada

implementasi dari rencana bisnis strategis melalui ekuitas

pembiayaan, akuisisi / divestasi teknologi, produk, dan lain –

lain.

Page 21: Model kemitraan dalam mengembangkan usaha-w - core.ac.uk · Kemitraan usaha akan menghasilkan efisiensi dan sinergi sumber daya yang dimiliki oleh pihak-pihak yang bermitra dan karenanya

14

BAB III

MODEL PENGUATAN KEMITRAAN

DALAM PENGEMBANGAN USAHA

A. Tujuan dan Fokus Penguatan

Model penguatan kemitraan dalam pengembangan usaha ini

dikembangkan dalam rangka memberikan acuan bagi pengelola dan

instruktur program kewirausahaan dalam melakukan penguatan

kemitraan untuk mengembangkan usaha. Tujuan akhir yang diharapkan

dari model ini adalah kelompok-kelompok usaha di masyarakat

memiliki kemampuan mengembangkan kemitraan, sikap mental dan

jiwa yang selalu aktif, kreatif, berdaya, bercipta, berkarsa dan

bersahaja, percaya diri dan berorientasi ke masa depan dalam

melaksanakan kegiatan usaha, sehingga dapat merubah pola

kehidupan yakni meningkatnya pendapatan, memiliki nilai tambah

bagi produk yang bermanfaat bagi masyarakat serta mendatangkan

kemakmuran dan kesejahteraan.

Untuk mencapai tujuan ke arah tersebut, maka fokus penguatan

kemitraan dalam pengembangan usaha dalam model ini diarahkan pada

5 (lima) aspek, yaitu:

1. Identifikasi Kondisi Usaha yang sedang dijalakukan

Penguatan kemitraan pada aspek ini terkait dengan hasil produksi,

kondisi pemasaran, pencatatan keuangan, ijin usaha, organisasi

usaha, permodalan, dan peralatan produksi.

2. Aspek-aspek yang perlu dimitrakan

Penguatan kemitraan pada aspek ini terkait dengan kelemahan atau

kekurangan untuk mencapai kondisi ideal/yang diharapkan.

Page 22: Model kemitraan dalam mengembangkan usaha-w - core.ac.uk · Kemitraan usaha akan menghasilkan efisiensi dan sinergi sumber daya yang dimiliki oleh pihak-pihak yang bermitra dan karenanya

15

3. Identifikasi calon mitra

Penguatan kemitraan pada aspek ini bertujuan untuk mencari,

menemukan dan menetapkan calon mitra dalam mengembangkan

usaha.

4. Pelaksanaan Kemitraan

Penguatan kemitraan pada aspek ini bertujuan untuk memantapkan

pelaksanaan program kemitraan yang telah ditetapkan.

5. Evaluasi Pelaksanaan Kemitraan

Penguatan kemitraan pada aspek ini dimaksudkan untuk melihat,

menelaah, dan menilai tentang hal-hal yang telah dilaksanakan

dalam program kemitraan.

B. Komponen yang Terlibat

1. Penyelenggara

Penyelenggara kegiatan penguatan jaringan kemitraan dalam

mengembangkan usaha adalah satuan pendidikan non formal yang

menyediakan layanan kursus berorientasi usaha mandiri. Satuan

PNF tersebut dapat berbentuk:

a. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)

b. Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP)

c. UPTD Sanggar Kegiatan Belajar (SKB)

d. Satuan Pendidikan Nonformal lainnya

Penyelenggara tim penyelenggara kegiatan terdiri dari

penanggungjawab, ketua, wakil ketua, sekretaris, dan anggota.

Sedangkan kriteria tim penyelenggara adalah sebagai berikut:

a. Pendidikan berpendidikan terakhir minimal SLTA atau sederajat

Page 23: Model kemitraan dalam mengembangkan usaha-w - core.ac.uk · Kemitraan usaha akan menghasilkan efisiensi dan sinergi sumber daya yang dimiliki oleh pihak-pihak yang bermitra dan karenanya

16

b. Memiliki kemampuan dan pengalaman menjadi pengelola aktif

program kursus dan pelatihan.

c. Mempunyai jaringan kemitraan dengan berbagai pihak dalam

mengembangkan usaha

d. Diprioritaskan yang memiliki kepedulian terhadap peserta didik

2. Peserta

Persyaratan peserta program penguatan jaringan kemitraan dalam

mengembangkan usaha sebagai berikut:

a. Masyarakat yang berusia 18 sd 45 tahun,

b. Masyarakat yang drop out SMP/SMA atau lulus SMP/SMA dan

tidak melanjutkan ke jenjang berikutnya

c. Sudah mempunyai kemampuan memproduksi produk atau

sedang merintis kegiatan usaha

d. Bersedia melakukan kegiatan usaha secara berkelompok

3. Instruktur

Instruktur yang memfasilitasi pembelajaran dalam penguatan

jaringan kemitraan dalam mengembangkan usaha minimal terdiri

dari 2 (dua) orang. Kriteria pendamping sebagai berikut:

a. Pendidikan minimal SLTA/sederajat

b. Memiliki pengalaman sebagai instruktur pada program kursus

dan pelatihan masyarakat

c. Menguasai substansi/materi yang akan diajarkan

d. Memiliki pengalaman usaha, diutamakan sedang menjalankan

usaha

e. Memiliki jaringan kemitraan untuk pengembangan usaha

f. Bersedia melakukan pendampingan terhadap kelompok usaha

Page 24: Model kemitraan dalam mengembangkan usaha-w - core.ac.uk · Kemitraan usaha akan menghasilkan efisiensi dan sinergi sumber daya yang dimiliki oleh pihak-pihak yang bermitra dan karenanya

17

C. Kurikulum

Tujuan model penguatan kemitraan dalam pengembangan usaha

untuk memandu atau memberikan acuan bagi pengelola dan inatruktur

dalam melaksanakan kemitraan untuk pengembangan usaha.meliputi:

1) identifikasi kondisi usaha yang sedang dilakukan, 2) aspek-aspek yang

perlu dimitrakan, 3) identifikasi calon mitra, 4) penetapan calon mitra,

5) pelaksanaan kemitraan, dan 6) evaluasi kemitraan Berdasarkan

tujuan dan arah pembelajaran yang telah dijelaskan dia atas, maka

dirumuskan standar kompetensi lulusan penguatan kemitraan dalam

pengembangan usaha sebagai berikut:

Struktur Kurikulum

Penguatan Kemitraan Dalam Pengembangan Usaha

No. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Jampel

1. Memiliki kemamuan

mengidentifikasi kebutuhan

mitra

• Mengetahui, pengertian,

tujuan, manfaat dan langkah-

langkah.

• Mampu melaksanakan

identifikasi

20

2. Memiliki kemampuan

menentukan aspek yang

perlu dimitrakan

• Memahami proses

pengolahan hasi identifikasi

• Mampu menentukan aspek

yang erlu dimitrakan

10

3. Memiliki kemamuan

mengidentifikasi calon

mitra.

• Mengethui tujuan, manfaat

dan penyusunan rencana

identifikasi

• Mampu melaksanakan

identifikasi calon mitra

30

4. Memiliki kemampuan

menentukan mitra kerja

• Mengetahui tujuan, manfaat

dan isi perjanjian

• Menentukan lembaga yang

akan menjadi mitra kerja

15

5. Memiliki Kemampuan

melaksanakan kemitraan

usaha

• Menyusun perencanaan

• Melaksanakan kemitraan

50

6. Memiliki Kemampuan

mengevaluasi pelaksanaan

kemitraan

• Memahami engertian, tujuan

dan asek evaluasi

• Mampu melaksanakan

evaluasi kemitraan

10

Page 25: Model kemitraan dalam mengembangkan usaha-w - core.ac.uk · Kemitraan usaha akan menghasilkan efisiensi dan sinergi sumber daya yang dimiliki oleh pihak-pihak yang bermitra dan karenanya

18

Total jam pembelajaran 135 Jam Pelajaran (JP) dengan alokasi waktu

30 % JP teori, dan 70% JP praktek. Teori lebih ditekankan pada materi

baru yang belum diberikan.

D. Langkah-langkah jaringan kemitraan

1. Identifikasi kebutuhan mitra

Langkah pertama yang harus dilakukan dalam kegiatan perluasan

jaringan kemitraan usaha adalah tahapan identifikasi kebutuhan

kemitraan, tujuan dari kegiatan identifikasi untuk mengetahui

kondisi keberadan usaha yang telah dilaksanakan mulai dari, hasil

produksi, pemasaran, pencatatan keuangan, kekuatan dan

kelemahan yang dihadapi kelompok dalam melaksanakan usaha.

alat yang digunakan untuk kegiatan identifikasi terhadap kelompok

usaha dengan menggunakan instrumen identifikasi, adapun

instrumen yang akan digunakan diantaranya :

a. Instrumen Identifikasi Organisasi

INSTRUMEN EVALUSI ORGANISASI

NO ASPEK Ada tidak Kondisi / baik /

kelemahan

1 Struktur

organisasi

2 Pembagian

Tugas

3 Jadwal kegiatan

4 Peraturan

5 Buku Anggota

6 Buku Tamu

7 Buku Kegiatan

8 Buku Kas

9 Buku Inventaris

10 Kerjasama

11 Sekretariat

Page 26: Model kemitraan dalam mengembangkan usaha-w - core.ac.uk · Kemitraan usaha akan menghasilkan efisiensi dan sinergi sumber daya yang dimiliki oleh pihak-pihak yang bermitra dan karenanya

19

b. Instrumen Identifikasi Aspek Produksi

INSTRUMEN PRODUKSI

NO ASPEK Kondisi baik/ Kurang baik/ Sulit /

Gampang

1 Rasa

2 Warna

3 Bentuk

4 Kualitas

5 Kemasan

6 Teknik Produksi

7 Bahan baku

8 Bahan penolong

9 Harga pokok poduksi

10 Administrasi

c. Instrumen Identifikasi Aspek Pemasaran

INSTRUMEN ASPEK PEMASARAN

NO ASPEK Uraikan kondisi sekarang

1 Rasa

2 Warna

3 Bentuk

4 Kualitas

5 Kemasan

6 Harga pokok

penjualan

7 Administrasi

Page 27: Model kemitraan dalam mengembangkan usaha-w - core.ac.uk · Kemitraan usaha akan menghasilkan efisiensi dan sinergi sumber daya yang dimiliki oleh pihak-pihak yang bermitra dan karenanya

20

d. Instrumen Identifikasi Aspek Pengadminiatrasian

INSTRUMEN PEMBUKUAN

NO ASPEK Ada Tidak Kondisi / baik /

kelemahan

1 Buku harian

2 Buku kas

3 Buku pembelian

4 Buku penjualan

5 Buku inventaris

6 Buku produksi

7 Laporan

keuangan

8 Laporan

keuangan

(neraca )

e. Instrumen Identifikasi Aspek Kemitraan

INSTRUMEN JARINGAN KEMITRAAN

NO ASPEK Ada tidak Ket ( Keberhasilan /

Kelemahan )

1 Daftar mitra

2 Teknis produksi

3 Pemasaran

4 Permodalan

5 Administrasi

6 Pembinaan

7 Perjanjia

8 Langkah-langkah

bermitr

Identifikasi dilakukan oleh peserta pelatihan terhadap kegiatan

usaha yang sudah dilakukan setiap peserta, sebelum pelaksanaan

identifikasi instruktur memberikan penjelasan tentang tujuan

identifikasi, jenis-jenis instrumen dan cara mengisi instrumen,

Page 28: Model kemitraan dalam mengembangkan usaha-w - core.ac.uk · Kemitraan usaha akan menghasilkan efisiensi dan sinergi sumber daya yang dimiliki oleh pihak-pihak yang bermitra dan karenanya

21

setelah dipahami oleh peserta pelatihan, selanjutnya instruktur

memberikan tugas kepada semua peserta untuk mengisi instrumen

identifikasi dengan bahan kegiatan usaha yang sudah dilaksanakan

masing-masing peserta.

Setelah selesai melakukan identifikasi setiap peserta

mempresentasikan hasil identifikasi didepan semua peserta dan

anggota yang lain bisa memberikan masukan terhadap hasil

pemaparan yang sudah disampaikan peserta. Instruktur

memberikan masukan terhadap hasil pekerjaan dari setiap peserta.

hasil dari identifikasi diolah dan disimpulkan menjadi bahan

kebutuhan untuk penguatan pengembangan usaha melalui jaringan

kemitraan.

2. Menentukan aspek yang dimitrakan

Langkah selanjutnya yang harus dilakukan dalam perluasan jaringan

kemitraan adalah menentukan aspek apa saja yang harus

dimitrakan, tujuan dari tahapan ini adalah menentukan aspek /

bagian apa saja yang perlu dikuatkan agar kegiatan usaha dapat

berkembang ( mendapatkan keuntungan, mempertahankan

kegiatan usaha dapat berjalan)

Proses yang dilakukan dalam penentuan aspek yang dimitrakan,

yaitu dengan mengolah hasil identifikasi yang terdiri dari instrumen

– instrumen yang sudah terisi dari aspek produksi, aspek pemasaran,

aspek pengadministrasian, aspek legalitas usaha dan aspek

kelompok. dari instrumen tersebut di rekap berdasarkan kondisi

sangat baik, sudah baik, dan kurang baik, selanjutnya simpulkan dari

Page 29: Model kemitraan dalam mengembangkan usaha-w - core.ac.uk · Kemitraan usaha akan menghasilkan efisiensi dan sinergi sumber daya yang dimiliki oleh pihak-pihak yang bermitra dan karenanya

22

hasil pengolahan tersebut sehingga didapat aspek yang perlu

perbaikan dan aspek yang tidak perlu perbaikan.

Hasil dari kegiatan ini didapatkan kesimpulan yang perlu diperbaiki

terhadap kegiatan usaha, Penentuan tersebut dijabarkan ke dalam

tabel berikut.

REKAPAN HASIL IDENTIFIKASI KEBUTUHAN KEMITRAAN

No. Aspek yang Perlu

Dimitrakan

Bentuk Kemitraan yang Dibutuhkan

3. Identifikasi calon mitra

langkah selanjutnya mencari calon mitra yang dapat menyelesaikan

permasalahan dalam mengembangkan usaha yaitu tahapan

identifikasi kebutuhan calon mitra, tujuan dari tahapan ini untuk

mendapatkan lembaga, intansi, perorangan yang dapat

mempasilitasi permasalahan yang dihadapi oleh kelompok usaha

atau kegiatan usaha perorangan.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penentuan calon mitra usaha

diantaranya

1. Perencanaan identifikasi calon mitra

Pada tahapan perencanaan calon mitra dilakukan langkah-

langkah sebagai berikut :

a. Penentuan kriteria calon mitra

Page 30: Model kemitraan dalam mengembangkan usaha-w - core.ac.uk · Kemitraan usaha akan menghasilkan efisiensi dan sinergi sumber daya yang dimiliki oleh pihak-pihak yang bermitra dan karenanya

23

Penentuan kriteria calon mitra untuk menentukan syarat-

syarat / ciri-ciri yang harus dimiliki oleh calon mitra, adapun

sasaran yang akan menjadi calon mitra antara lain,

1. Tenaga instruktur

Tujuan mencari tenaga instruktur untuk memberikan

pengetahuan / keterampilan terhadap kendala yang

dihadapi dalam menyelenggarakan kegiatan usaha,

adapun kriteria-kriteria yang harus dimiliki seorang

instruktur diantaranya :

• Pendidikan minimal SLTA diutamakan S 1

• Menguasai materi yang sesuai dengan topik pelatihan

• Mempunyai pengalaman dalam melatih

kewirausahaan

• Mempunyai pengalaman dalam melakukan usaha,

diutamakan sedang melakukan kegiatan usaha

2. Intansi pemerintah

Tujuan identifikasi terhadap intansi pemerintah untuk

memberikan bimbingan dalam melaksanakan usaha yang

dapat memberikan keuntungan atau mempertahankan

kegiatan usaha, adapun kriteria dari intansi pemerintah :

• Mempunyai program dalam bimbingan keterampilan

• Bimbingan manajemen keuangan

• Bimbingan adminitrasi keuangan

• Bimbingan pengembangan kelompok

• Fasilitasi pembentukan koperasi

• Bantuan alat dan bahan

Page 31: Model kemitraan dalam mengembangkan usaha-w - core.ac.uk · Kemitraan usaha akan menghasilkan efisiensi dan sinergi sumber daya yang dimiliki oleh pihak-pihak yang bermitra dan karenanya

24

• Dan lain-lain

3. Dunia usaha

• Mempunyai tempat yang lokasinya strategis

• Toko tersebut sedah terkenal/laku dalam penjulan

• Bangunan yang sudah permanen

• Mempunyai tempat penyimpanan barang

• Pembayaran yang menguntungkan buat kita

• Mempunyai kesiapan untuk membuat surat

perjanjian

4. Lembaga kuangan

• Lembaga yang resmi diketahui pemerintah

• Syarat-syarat yang mudah untuk dipenuhi

• Pinjaman jasa yang dapat terjangkau/murah

b. Penyusunan rencana identifikasi calon mitra

Penyusunan rencana identifikasi calon mitra berisi tentang

langkah-langkah dalam melaksanakan identifikasi, tujuan dari

penyusunan rencana identifikasi ini sebagai pedoman

petugas dalam melaksanakan identifikasi calon itra, adapaun

isi dari rencana identifikasi sebagai berikut :

Proses yang dilakukan dalam penyusunan rencna

identifikiasi, warga belajara menyusun rencana identifuikasi

yang akan dilakukan oleh warga belajar dan instruktur

membingbing apabila ada warga belajar yang belum

memahami.

Gambar orang sedang mengadakan diskusi tentang rencana

identifikasi.

Page 32: Model kemitraan dalam mengembangkan usaha-w - core.ac.uk · Kemitraan usaha akan menghasilkan efisiensi dan sinergi sumber daya yang dimiliki oleh pihak-pihak yang bermitra dan karenanya

25

Instruktur memberikan tugas kepada warga belajar untuk

memaparkan hasil diskusi dimasing-masing kelompok,

peserta yang lain bisa memberikan masukan apabila ada hal-

hal yang belum masuk pada perencanaan tersebut.

Gambar orang/kelompok sedang mempresentasikan hasil

penyusunan rencana identifikasi.

Hasil dari kegiatan penyusunan rencana identifikasi adalah

tersusunnya rencana identifikasi :

Berikan contoh dokumen rencana identifikasi.

2. Pelaksanaan identifikasi calon mitra

Pelaksanaan identifikasi calon mitra dilakukan sesuai dengan

rencana yang sudah disusun, langkah yang dilakukan dalam

pelaksanaan identifikasi mendatangi lembaga/intansi yang

menjadi sasaran calon mitra, selanjutnya magadakan wawancara

diawali dengan menginformasikan propil kelompok,

menginformasikn maksud dan tujuan mendatangi

lembaga/intansi dan onseravasi untuk mendapatkan informasi

tentang aspek yang dipunyai oleh calon mitra sebagai bahan

untuk pertimbangan penentuan mitra. Dibawah ini diberikan

contoh identifikasi ke berbagai pihak diantaranya :

a. Penguatan terhadap produksi

Identifikasi calon mitra untuk perbaikan produksi dengan

mencari instruktur yang mampu memberikan penguatan

terhadap perbaikan produksi makanan olahan, identifikasi

dilakukan dengan mendatangi tempat instruktur berada,

peserta menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan ke

Page 33: Model kemitraan dalam mengembangkan usaha-w - core.ac.uk · Kemitraan usaha akan menghasilkan efisiensi dan sinergi sumber daya yang dimiliki oleh pihak-pihak yang bermitra dan karenanya

26

tempat

tersebut,

memaparkan

kondisi produksi

yang sudah

dilaksanakan

dari segi rasa, bentuk, warna dan kemasan, selanjutnya

peserta meminta pandangan dan pengalaman calon mitra

untuk memberikan pandangan tentang perbaikan produksi

yang dapat memperbaiki produksi untuk lebih maju.

Selanjutnya peserta melihat peralatan yang dipunyai oleh

caon instruktur.

b. Pemasaran hasil produksi

Pelaksanaan identifikasi pemasaran hasil produksi dilakukan

terhadap pelaku usaha yang menjual hasil produk dalam hal

ini toko yang

menjual produk

makanan olahan

yang ada di

Lokasi Ujicoba,

ada dua cara

yang bisa

dilakukan dalam rangka mencari calon mitra yaitu, pertama

calon mitra diundang ke lokasi peserta, peserta

menyampaikan maksud dan tujuan dari kegiatan identifikasi,

Page 34: Model kemitraan dalam mengembangkan usaha-w - core.ac.uk · Kemitraan usaha akan menghasilkan efisiensi dan sinergi sumber daya yang dimiliki oleh pihak-pihak yang bermitra dan karenanya

27

memaparkan gambaran produksi yang sudah dihasilkan,

permasalahan yang dihadapi dalam membuat produksi dan

rencana produksi yang akan dibuat. Selanjutnya calon mitra

diminta untuk menyampaikan pengalaman dalam

memproduksi produk, menyampaikan peralatan yang

dipunyai saat ini dan diminta kesanggupan dalam

mempasilitasi rencana perbaikan produksi.

c. Intansi pemerintah

Pelaksanaan identifikasi terhadap intansi pemerintah

bertujuan untuk mencari calon mitra yang dapat

memberikan pendampingan dalam mengembangkan usaha.

cara yang dilakukan peserta pelatihan mendatangi intansi

calon mitra dalam hal ini dilakukan kepada Dinas

KOPERINDAG (koperasi, perindustrian, perdagangan dan

KUKM ) cara

identifikasi yang

dilakukan bisa

beberapa cara

diantaranya,

pertama peserta

dikumpulkan di

satu ruangan lalu

instansi yang ada di koperindag diundang untuk

menyampaikan tupoksinya masing-masing intansi, prosedur

mendapatkan program dan syarat-syarat kelompok yang

Page 35: Model kemitraan dalam mengembangkan usaha-w - core.ac.uk · Kemitraan usaha akan menghasilkan efisiensi dan sinergi sumber daya yang dimiliki oleh pihak-pihak yang bermitra dan karenanya

28

mendapatkan bimbingan kedua setiap peserta mendatangi

masing-masing intansi untuk mendapatkan informasi tentang

tupoksi, prosedur mendapatkan program dan syarat-syarat

kelompok yang mendapatkan bimbingan.

3. Penyusunan laporan identifikasi mitra

Langkah selanjutnya peserta pelatihan mengolah hasil

identifikasi dengan mengumpulkan data hasil identifikasi dan

membandingankan kondisi calon mitra dengan kriteria yang

dibutuhkan oleh kelompok. tujuan dari kegiatan ini untuk

menentukan lembaga/intansi yang akan menjadi mitra kerja

dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di kelompok. hasil

dari tahapan ini adalah tersusunnya lembaga aspek yang perlu

dikuatkan dan lembaga yang menjadimitra kerja.

4. Membuat kesepakatan dengan mitra kerja

Setelah membuat daftar calon mitra, kemudian kelompok usaha

mendatangi calon mitra tersebut untuk melakukan lobi dan

negosiasi. Tujuannya adalah agar calon mitra tersebut mau diajak

bekerja sama dengan kelompok usaha dan membuat kesepakatan-

kesepakatan dalam bermitra.

Stategi yang dapat dilakukan antara lain:

a. Mendatangi langsung perusahaan / lembaga / instansi yang akan

dijadikan mitra

Ketika kelompok usaha ingin membangun kemitraan

dengan sebuah perusahaan / lembaga / instansi, langkah awal

yang sebaiknya dilakukan adalah mendatangi langsung ke

Page 36: Model kemitraan dalam mengembangkan usaha-w - core.ac.uk · Kemitraan usaha akan menghasilkan efisiensi dan sinergi sumber daya yang dimiliki oleh pihak-pihak yang bermitra dan karenanya

29

kantorcalon mitra tersebut. Untuk langkah awal, sebaiknya

hindari penawaran kerja sama melalui telepon atau surat.

Dengan datang langsung, kita akan memiliki lebih banyak

kesempatan untuk bercerita panjang lebar mengenai aspek yang

akan dimitrakan dan profil kelompok usaha.

b. Sabar dan tidak pantang menyerah untuk terus menawarkan

kerja sama

Sebuah upaya membangun jalinan kemitraan tidak selalu

berjalan mulus.Ada kalanya kita kesulitan menemui pimpinan

atau pihak berwenang lainnya dalam urusan kemitraan di

sebuah perusahaan / lembaga / instansi.Bisa saja pimpinan

sedang sibuk.Atau kedatangan kita tidak disampaikan oleh pihak

yang menerima kedatangan kita. Jadi bukan tidak mungkin kita

harus datang berkali-kali ke sebuah perusahaan / lembaga /

instansi untuk menawarkan kerja sama.

Oleh karena itu, dibutuhkan kesabaran dan kegigihan

dalam membangun kemitraan.Jangan cepat putus asa bila belum

berhasil dalam satu atau dua kali kedatangan. Usahakan untuk

dapat bertemu dengan pimpinan atau pihak berwenang dalam

urusan kemitraan, karena merekalah yang akan mengambil

keputusan.

c. Menguasai bidang yang akan dimitrakan

Sebelum bertemu calon mitra, kita perlu “mengisi” otak

dengan berbagai informasi dan pengetahuan seputar bidang

yang akan dimitrakan. Dalam hal ini, tentu saja tentang bidang

usaha yang dijalankan. Bila kita tidak paham, tentu kita

Page 37: Model kemitraan dalam mengembangkan usaha-w - core.ac.uk · Kemitraan usaha akan menghasilkan efisiensi dan sinergi sumber daya yang dimiliki oleh pihak-pihak yang bermitra dan karenanya

30

akangelagapan dan bisa jadi calon mitra tidak akan tertarik untuk

bermitra dengan kelompok usaha. Jadi penguasaan terhadap

bidang yang akan dimitrakan menjadi hal yang sangat penting

untuk membangun kemitraan.

d. Terampil melakukan lobi dan negosiasi

Secara sederhana, lobi dapat diartikan sebagai upaya

pendekatan yang dilakukan oleh satu pihak yang memiliki

kepentingan tertentu untuk memperoleh dukungan dari pihak

lain yang dianggap memiliki pengaruh atau wewenang dalam

upaya pencapaian tujuan yang ingin dicapai. Sementara

negosiasi bermakna komunikasi timbal balik yang dirancang

untuk mencapai tujuan bersama.

Pada prinsipnya lobi hampir sama dengan negosiasi,

hanya saja lobi lebih bersifat informal dan negosiasi bersifat

formal. Proses lobi tidak terikat waktu dan tempat, serta bisa

dilakukan dalam waktu yang panjang.

Proses lobi dan negosiasi dibutuhkan dalam kemitraan

karena kelompok usaha tidak memiliki sumber daya yang cukup

untuk memenuhi kepentingannya sehingga membutuhkan

bantuan dari pihak lain. Namun itu berarti kelompok usaha juga

harus siap memberikan sesuatu yang berharga atau bernilai

untuk ditukar dengan sesuatu yang dibutuhkan.

Dalam negosiasi, ada beberapa karakteristik utama, yaitu:

1) Melibatkan orang-orang dalam kelompok;

2) Menggunakan cara-cara pertukaran sesuatu, baik berupa

tawar menawar maupun tukar menukar;

Page 38: Model kemitraan dalam mengembangkan usaha-w - core.ac.uk · Kemitraan usaha akan menghasilkan efisiensi dan sinergi sumber daya yang dimiliki oleh pihak-pihak yang bermitra dan karenanya

31

3) Negosiasi biasanya menyangkut hal-hal di masa depan atau

hal-hal yang belum terjadi dan hal-hal yang kita inginkan

terjadi;

4) Ujung dari negosiasi adalah kesepakatan dari kedua belah

pihak;

5) Negosiasi hampir selalu berbentuk komunikasi tatap muka

yang menggunakan bahasa lisan, gerak tubuh maupun

ekspresi wajah.

Sementara langkah-langkah bernegosiasi terdiri dari:

1) Persiapan

a) Tentukan secara jelas apa yang ingin kita capai dari

negosiasi;

b) Kenali karakter dan latar belakang pihak yang kita ajak

bernegosiasi;

c) Membangun kesiapan mental.

2) Pembukaan

Untuk mengawali sebuah negosiasi yang baik, kita

perlu memiliki rasa percaya diri, ketenangan dan kejelasan

tujuan dalam bernegosiasi. Ada tiga sikap yang perlu

dikembangkan dalam melakukan negosiasi, yaitu 1)

menyenangkan, 2) tegas, tidak plin-plan, dan 3) teguh dalam

pendirian.

Selanjutnya dalam pembicaraan awal, mulailah

dengan membangun kesamaan antar kedua belah pihak yang

dapat dijadikan landasan bahwa pada dasarnya selain

Page 39: Model kemitraan dalam mengembangkan usaha-w - core.ac.uk · Kemitraan usaha akan menghasilkan efisiensi dan sinergi sumber daya yang dimiliki oleh pihak-pihak yang bermitra dan karenanya

32

memiliki perbedaan, kedua pihak memiliki kesamaan yang

dapat dijadikan dasar untuk membangun rasa percaya.

3) Memulai proses negosiasi

Langkah pertama dalam proses negosiasi adalah

menyampaikan apa yang menjadi keinginan kita. Hal yang

perlu diperhatikan dalam proses penyampaian tujuan

tersebut adalah:

a) Tunggu saat yang tepat bagi kedua belah pihak untuk

memulai pembicaraan pada materi pokok negosiasi;

b) Sampaikan pokok-pokok keinginan secara jelas, singkat

dan penuh percaya diri;

c) Tekankan bahwa PKBM ingin mencapai kesepakatan

dengan pihak calon mitra;

d) Sediakan waktu untuk melakukan tawar menawar;

e) Sampaikan bahwa “jika anda memberi itu, maka kami

akan memberi ini” – sehingga pihak calon mitra mengerti

dengan jelas apa yang harus mereka berikan sebagai

kompensasi dari apa yang kita berikan;

f) Dengarkan apa yang ditawarkan oleh pihak calon mitra

secara efektif. Mendengarkan secara efektif berarti

mengartikan juga gerak tubuh dan ekspresi wajah calon

mitra. Usahakan selalu membangun kontak mata dengan

calon mitra. Tampillah setenang mungkin namun penuh

perhatian.

Page 40: Model kemitraan dalam mengembangkan usaha-w - core.ac.uk · Kemitraan usaha akan menghasilkan efisiensi dan sinergi sumber daya yang dimiliki oleh pihak-pihak yang bermitra dan karenanya

33

4) Membangun kesepakatan

Babak terakhir dari proses negosiasi adalah

membangun kesepakatan dan menutup negosiasi. Ketika

kesepakatan tercapai biasanya kedua belah pihak melakukan

jabat tangan sebagai tanda bahwa kesepakatan telah dicapai

dan kedua pihak memiliki komitmen untuk

melaksanakannya.

Pendukung keberhasilan kemitraan antara lain:

1) Aktif dalam berbagai organisasi dan kegiatan

kemasyarakatan

Keaktifan pengelola kelompok usaha dalam berbagai

organisasi dan kegiatan kemasyarakatan akan membawa

keuntungan tersendiri. Pergaulan akan semakin luas dan

kenalan akan semakin banyak. Ketika membutuhkan mitra,

bukan tidak mungkin mitra itu diperoleh dari rekan satu

organisasi atau kegiatan masyarakat yang diikutinya.

2) Menjalin komunikasi secara intensif dengan mitra

Setelah berhasil menjalin kemitraan dengan satu

perusahaan / instansi / lembaga, kita harus selalu

menyempatkan waktu untuk berkomunikasi dengan mitra

tersebut agar hubungan yang telah terbangun terus

berkembang dan dapat dipertahankan.

Langkahnya bisa dengan menelepon, mengirimkan

sms, e-mail atau berkunjung langsung ke tempat mitra

sambil membawa buah tangan. Jalinan komunikasi ini akan

membuat mitra selalu ingat dengan kelompok usaha.

Page 41: Model kemitraan dalam mengembangkan usaha-w - core.ac.uk · Kemitraan usaha akan menghasilkan efisiensi dan sinergi sumber daya yang dimiliki oleh pihak-pihak yang bermitra dan karenanya

34

3) Menyampaikan informasi yang akurat dan apa adanya

Ketika berhubungan dengan mitra, sampaikanlah

informasi yang akurat dan apa adanya. Jangan melebih-

lebihkan informasi yang ada. Hal ini akan membuat

kepercayaan mitra kepada kelompok usaha semakin

bertambah dan kemitraan dapat terus terjalin.

Perjanjian tertulis perlu dibuat manakala pihak calon

mitra sudah menyatakan kesediaannya untuk bekerja sama

dengan kelompok usaha dan menyetujui kesepakatan yang

dibuat. Perjanjian tertulis ini berisi hak dan kewajiban mitra

kerja serta peraturan-peraturan bersama yang disepakati

bersama, sebagai pedoman kedua belah pihak dalam

melaksanakan kemitraan.

Perjanjian tertulis yang telah dibuat kemudian

ditanda tangani oleh kelompok usaha dan pihak yang

bermitra. Penandatanganan ini sebaiknya disaksikan oleh

kedua belah pihak.

5. Pelaksanaan kemitraan

Langkah ini merupakan pelaksanaan dari rencana kerja sama

yang telah disusun bersama dalam rangka mencapai tujuan yang

telah ditetapkan. Pelaksanaan kegiatan disesuaikan dengan

tanggung jawab dan peran masing-masing pihak yang bermitra.

Dibawah ini diberikan contoh kegiatan kemitraan yang sudah

dilaksanakan dari berbagai pihak dinataran :

Page 42: Model kemitraan dalam mengembangkan usaha-w - core.ac.uk · Kemitraan usaha akan menghasilkan efisiensi dan sinergi sumber daya yang dimiliki oleh pihak-pihak yang bermitra dan karenanya

35

a. Kerjasama dengan dinas koperasi

Gambar disamping

kelompok sedang

mendapatkan binaan

dari dinas koperasi

kabupaten Tasikmalya

tentang pengetahuan

perkoperasian dan

tahapan untuk pembentukan koperasi yang berbadan hukum

b. Kerjasama dengan dinas perindustrian

Kelompok sedang

kordinasi dengan

dinas perindustrian

dalam pembuatan

PIRT, karena hasil

identifikasi

pembuatan PIRT

menjadi aspek yang perlu di buat agar penjulan bisa masuk ke

pasar modern sehingga penjualan akan lebih besar dan luas.

c. Kerjasama instruktur dalam meningkatkan kualitas produksi.

kelompok sedang

melakukan produksi

kueh risoles, dan kue

basah sebagai solusi

meningkatkan

produksi.

Page 43: Model kemitraan dalam mengembangkan usaha-w - core.ac.uk · Kemitraan usaha akan menghasilkan efisiensi dan sinergi sumber daya yang dimiliki oleh pihak-pihak yang bermitra dan karenanya

36

d. Kerjasama dengan dunia usaha ( pemasaran hasil produksi )

Dalam meningkatkan aspek penjulan kelompok mengadakan

kerjasama dengan toko yang menjual makanan oleh-oleh

priangan timur dengan memasukan hasil produksi kelompok,

gambar disamping ini pengusaha sedang memberikan penilaian

terhadap hasil produksi kelaompok.

6. Pemantauan dan Evalusi kemitraan

Pemantauan dan evaluasi perlu dilaksanakan selama

kemitraan berlangsung.Tujuan pemantauan adalah memantau

perkembangan pelaksanaan kegiatan sehingga penyimpangan dari

tujuan yang ingin dicapai dapat dicegah.Di samping itu, masalah-

masalah yang mungkin timbul dalam pelaksanaan kemitraan dapat

dicari solusinya.Hasil pemantauan dapat dijadikan dasar untuk

melakukan evaluasi.Evaluasi perlu dilaksanakan secara bersama-

sama antar pihak yang bermitra untuk mengetahui kegiatan yang

sudah berjalan sesuai rencana atau belum.Selain itu, masalah dan

kelemahan yang menghambat pencapaian tujuan dapat dicari jalan

keluarnya.

Contoh laporan pemantauan:

a. Gambaran pelaksanaan kemitraan

b. Masalah yang dihadapi

c. Pemecahan masalah yang ditawarkan

d. Kesimpulan

e. Rekomendasi

Kegiatan evaluasi bisa dilaksanakan dengan beberapa tahapan :

a. Evaluasi dilaksanakan melalui diskusi kelompok

Page 44: Model kemitraan dalam mengembangkan usaha-w - core.ac.uk · Kemitraan usaha akan menghasilkan efisiensi dan sinergi sumber daya yang dimiliki oleh pihak-pihak yang bermitra dan karenanya

37

Kegiatan ini dilakukan di ruangan dengan mengumpulkan unsur

kelompok mulai dari ketua, seretaris dan anggota kelompok

untuk melaksanakan evaluasi terhadap kegiatan kemitraan

usaha yang sudah dilakukan.

b. Evaluasi dilaksanakan di tempat produksi

Evaluasi bisa dilakukan dengan mengunjungi tempat usaha

kelompok dengan melihat aktivitas secara langsung dari

kegiatan usaha yang dilaksanakan, kegiatan ini lebih cocok

untuk mengevaluasi keterampilan yang dilaksanakan kelompok

mulai dari produksi, pemasaran, dan pencatatan keuangan.

E. Indikator

Indikator keberhasilan dari pelaksanaan penguatan jaringan kemitraan

dalam mengembangkan usaha adalah:

1. Terciptanya kelompok usaha yang mampu menjalankan usaha

2. Kelompok menghasilkan berbagai produk yang dikemas

3. Produk yang sudah mempunyai PIRT dan Label halal

4. Sudah terbentuknya pra koperasi.

5. Memunyai outlet untuk penjulan barang hasil produks

Page 45: Model kemitraan dalam mengembangkan usaha-w - core.ac.uk · Kemitraan usaha akan menghasilkan efisiensi dan sinergi sumber daya yang dimiliki oleh pihak-pihak yang bermitra dan karenanya

38

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Model penguatan kemitraan dalam pengembangan usaha pada

dasarnya bertujuan mengembangkan dan meningkatkan

keberhasilan usaha, melalui kemitraan.agar menjadi kelompok

usaha yang lebih baik dan maju dilihat dari berbagai aspek.

Pengembangan usaha di fokuskan pada aspek peningkatan kualitas

produksi, perluasan pemasaran, peningkatan pengemasan,

peningkatan kemampuan pengadministrasian, dan pembuatan

legalitas kelompok. langkah yang dilakukan delam model perluasan

jaringan kemitraan dilakukan beberapa tahap diantaranya,

identifikasi kebutuhan aspek kemitraaan, penentuan aspek yang

dimitrakan, identifikasi calon mitra, pelaksanaan kemitraan dan

pemantauan dan evalaluasi kemitraan.

B. Rekomendasi.

Hasil penguatan kemitraan dalam pengembangan usaha tentunya

akan menghadapi berbagai kendala dalam melakukan kegiatan

usaha, maka perlu adanya bimbingan secara rutin atau insidental

dari pengelola dan instruktur agar hambatan dan kendala dapat

segera diatasi.

Page 46: Model kemitraan dalam mengembangkan usaha-w - core.ac.uk · Kemitraan usaha akan menghasilkan efisiensi dan sinergi sumber daya yang dimiliki oleh pihak-pihak yang bermitra dan karenanya

39

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M.2005. Psikologi Remaja (Perkembangan Peserta Didik), Jakarta:

Rineka Cipta

Fatimah, E. 2006.Psikologi Perkembangan. Bandung: CV Pustaka Setia

Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi III, 2001

Yusuf .2001. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT.

Remaja Rosda.

http://riantipsikokelompok.wordpress.com/category/motivasi-

individu-dan-tujuan-kelompok/ [2 September 2014]

Pedoman Pendampingan Tenaga Lapangan DIKMAS (TLD). 2006.

Balai Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda

(BP-PLSP) Regional I Bandung

Yuyus Suryana dan Katib Bayu. 2010. Kewirausahaan Pendekatan

Karakteristik

Wirausahawan Sukses. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Gita Setra. 2004. Apa dan Bagaimana Melakukan Pendampingan

(bagian Kedua). BP-PLSP Regional I Bandung