Top Banner
Mobilisasi Sumber Daya untuk Transformasi Sosial: Tantangan Kita Kamala Chandrakirana Seminar Nasional Program Studi Kajian Gender UI Depok, 11 Februari 2015 Disampaikan dalam Seminar Nasional "Jaringan dan Kolaborasi untuk Mewujudkan Keadilan Gender: Memastikan Peran Maksimal Lembaga Akademik, Masyarakat Sipil, dan Institusi Negara“ Depok, 10-13 Februari 2015 Diselenggarakan oleh Program Studi Kajian Gender, Program Pascasarjana (Multidisiplin) Universitas Indonesia
14

Mobilisasi Sumber Daya untuk Transformasi Sosial: Tantangan Kita

Jan 13, 2017

Download

Documents

dangcong
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Mobilisasi Sumber Daya untuk Transformasi Sosial: Tantangan Kita

Mobilisasi Sumber Daya untuk Transformasi Sosial:

Tantangan Kita

Kamala ChandrakiranaSeminar Nasional Program Studi Kajian Gender UI

Depok, 11 Februari 2015

Disampaikan dalam Seminar Nasional

"Jaringan dan Kolaborasi untuk Mewujudkan Keadilan Gender:

Memastikan Peran Maksimal Lembaga Akademik, Masyarakat Sipil, dan Institusi Negara“

Depok, 10-13 Februari 2015

Diselenggarakan oleh Program Studi Kajian Gender, Program Pascasarjana (Multidisiplin)

Universitas Indonesia

Page 2: Mobilisasi Sumber Daya untuk Transformasi Sosial: Tantangan Kita

Infrastruktur kerja transformasi sosial - 4 dekade

• Wadah kelembagaan: lembaga swadaya masyarakat (LSM) dalam masyarakat sipil dan gerakan sosial, termasuk gerakan perempuan & feminis

• Sumber daya finansial: donor bilateral & multilateral, yayasan filantropi, LSM internasional

• Kerangka kerja: bantuan internasional untuk pembangunan di negara2 berkembang; hibah untuk keadilan sosial & HAM

Page 3: Mobilisasi Sumber Daya untuk Transformasi Sosial: Tantangan Kita

Kekinian: politik ekonomi dunia yang berubah & bergejolak

Di belahan utara dunia

• Krisis finansial 2008-2009 mengurangi kapasitas negara2 donor

• Kemenangan politik kekuatan2 konservatif yang tidak mendukung alokasi besar untuk bantuan internasional

Di belahan selatan dunia

• Menguatnya peran ekonomi negara2 berkembang: BRICS

• Krisis dan peluang di kawasan Timur Tengah dan Afrika

Page 4: Mobilisasi Sumber Daya untuk Transformasi Sosial: Tantangan Kita
Page 5: Mobilisasi Sumber Daya untuk Transformasi Sosial: Tantangan Kita

Pelembagaan model ‘kemitraan’ dalam pembangunan

Hasil pertemuan negara2 di Busan, Korea, tahun 2011 tentang efektifitas bantuan pembangunan: kemitraan yang semakin luas dan inklusif

• penguatan kerjasama Selatan-Selatan

• pengakuan terhadap keragaman ‘pelaku pembangunan’, termasuk korporasi dan masyarakat sipil

• kemitraan antara sektor publik dan swasta

• komitmen untuk meningkatkan kemandirian dari bantuan pembangunan: pajak, investasi swasta, bantuan melalui perdagangan, filantropi, mobilisasi sumber daya domestik

Page 6: Mobilisasi Sumber Daya untuk Transformasi Sosial: Tantangan Kita

Momen sejarah untuk agenda global

• Negosiasi internasional tentang capaian2 pembangunan yang berkelanjutan paska-2015, termasuk strategi pendanaannya; kesetaraan gender jadi satu dari 17 poin capaian untuk 15 tahun ke depan

• Review 20 tahun capaian Beijing Platform for Action (BPFA) dan penegasan komitmen politik Negara2 untuk akselerasi implementasi, termasuk anggaran untuk kesetaraan gender

• Review tingkat tinggi di PBB tentang pelaksanaan agenda Perempuan, Perdamaian dan Keamanan sesuai rangkaian resolusi oleh Dewan Keamanan PBB sejak tahun 2000

Page 7: Mobilisasi Sumber Daya untuk Transformasi Sosial: Tantangan Kita

Bantuan internasional untuk kesetaraan gender & pemberdayaan perempuan: bertahan

Page 8: Mobilisasi Sumber Daya untuk Transformasi Sosial: Tantangan Kita

Pengarusutamaan ke dalam program vs pemberdayaan (organisasi) perempuan

Temuan AWID, organisasi perempuan (feminis) internasional, dari kajian tentang ketersediaan dana bagi organisasi2 perempuan/feminis: walaupun negara2 donor (OECD) telah membuat alokasi 32% bantuan internasional untuk kesetaraan gender

• hanya 16% dari dana tersebut ditujukan untuk membiayai proyek2 yang tujuan utamanya adalah kesetaraan gender

• mayoritas dana ke proyek2 yang menetapkan kesetaraan gender sebagai salah satu dari sejumlah ‘tujuan penting’

Page 9: Mobilisasi Sumber Daya untuk Transformasi Sosial: Tantangan Kita

Realita ketimpangan sumber daya untuk transformasi sosial

Page 10: Mobilisasi Sumber Daya untuk Transformasi Sosial: Tantangan Kita

Inovasi dari gerakan perempuan: women’s funds

Page 11: Mobilisasi Sumber Daya untuk Transformasi Sosial: Tantangan Kita

Dunia baru, pemain2 baru, strategi baru

• Kembangkan sumber daya bagi transformasi sosial dalam skema ‘ekonomi solidaritas’

• Advokasi kebijakan Negara tentang perpajakan, tingkat nasional dan internasional (inter-governmental)

• Ciptakan sumber2 dana baru melalui:– mekanisme fair trade yang efektif termasuk dalam perjanjian2

perdagangan antar negara

– ‘corporate accountability’ atas pelanggaran2 HAM dan pencemaran alam, termasuk dana reparasi

– pengurangan anggaran militer (10% per tahun!) dan pemajakan tinggi terhadap perdagangan senjata

– sarana pendanaan bilateral dan multilateral untuk dukungan langsung dan berjangka panjang kepada masyarakat sipil

Page 12: Mobilisasi Sumber Daya untuk Transformasi Sosial: Tantangan Kita
Page 13: Mobilisasi Sumber Daya untuk Transformasi Sosial: Tantangan Kita

Keberakaran gerakan untuk transformasi sosial: upaya Indonesia

• Upaya mobilisasi sumber daya dari masyarakat kelas menegah berbasis nilai dan melalui kemitraan: Pundi Perempuan

• Pendirian ‘community foundations’ dg posisi setara antara pemberi dan penerima hibah: Indonesia untuk Kemanusiaan

• Advokasi kebijakan negara untuk keringanan pajak bagi penyumbang untuk kepentingan publik: Koalisi Seni Indonesia

• Pembentukan model organisasi yang dibangun dari kekuatan sumber daya mandiri, seperti koperasi aktivis

Page 14: Mobilisasi Sumber Daya untuk Transformasi Sosial: Tantangan Kita

Dunia akademia: aset dalam gerakan untuk transformasi sosial?

Kebutuhan2 gerakan sosial – termasuk gerakan perempuan –yang dapat dipenuhi bersama para akademisi

• Analisis mendalam dan multi-disiplin tentang akar2 masalah dan gejala2 baru untuk bantu pengembangan strategi kerja

• Pemahaman dan pengakuan ilmiah terhadap proses dan hasil kerja gerakan, termasuk upaya2 inovatif, penyebarluasan

• Penguatan perangkat untuk analisis makro tentang kondisi nyata secara kontinyu, termasuk pemenuhan standar minimal ‘statistik gender’ di Indonesia

• Kajian dan masukan kebijakan berbasis bukti