Top Banner

of 28

Mitos Kendaraan

Jul 18, 2015

Download

Documents

Ki Kecheng
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Mitos KendaraanMitos Mobil di MasyarakatSource: kaskus

1. Perlu Memanaskan Mesin Mobil Dahulu Sebelum Jalan Mesin mobil modern sudah menganut sistem injeksi bahan bakar sehingga pasokan bahan bakar selalu tepat pada setiap kondisi. Termasuk ketika mesin baru dinyalakan. Tidak perlu menunggu lama, satu menit saja cukup kok untuk membuat oli bersirkulasi. Menunggu lebih lama sudah pasti akan memboroskan bahan bakar dan tidak ramah lingkungan. Mengingat, saat suhu dingin asap lebih kotor karena campuran bensin lebih kaya. 2. Tekan Gas Sebelum Mematikan Mesin Mitos ini merupakan kebiasaan buat mobil jadul. Maksudnya buat mengisi aki biar tidak tekor. Jadi alternator diputar lebih kencang supaya mengisi aki sebelum mesin mati. Mesin masa kini sudah dilengkapi alternator dengan IC voltage regulator. Kebutuhan arus disuplai akurat. Malah aki mobil lebih kecil, karena suplai tegangan alternator sudah bagus Menekan pedal gas sebelum mesin dimatikan juga sangat berbaya bagi jiwa dan raga mesin. Pertama, raganya akan rusak atau cacat. Pasalnya, ketika gas digeber, putaran mesin naik. Pada kondisi seperti komponen mesin yang berputar atau bergerak membutuhkan pelumas. Boros Bensin dan Oli Nah, dapat dibayangkan, ketika oli sedang menuju ke komponen tersebut, mesin tiba-tiba mati. Pompa oli pun tidak bisa memasok atau mengalirkan oli ke komponen yang bergerak. Misalkan, ke piston, kruk as, nokken as atau klep. Memang masih ada lapisan oli yang tertinggal pada permukaan komponen tersebut. Jumlahnya tidak cukup dan hanya untuk putaran rendah. Nah, waktu antara menekan pedal gas dan kunci kontak diputar ke posisi OFF, waktunya bisa sekitar 15 detik. Kalau mesin bekerja pada 2.500 rpm saja, berarti selama 15 detik berputar 166 kali. Pada tahap pertama atau awal, kebiasaan tersebut memang belum menimbulkan masalah. Namun karena keseringan, keausan mulai terjadi, muncul getaran atau suara mesin kasar. Tingkat keausan komponen bertambah. Selanjutnya, menyebabkan kerja mesin tidak efisien. Malah mesin juga menelan oli. Konsumsi bahan bakar boros, tenaga payah, mesin cepat panas dan sebagainya. Jiwa mesin ambruk dan tidak bisa lagi hidup. 3. Menyalakan AC Bikin Boros Bensin Untuk mitos ini ternyata tidak signifikan. Dari pengetesan yang dilakukan oleh pakar memang daya kuda mesin di roda turun saat menghidupkan AC. Namun perbedaan konsumsi bensin sangat kecil. Baik AC dinyalakan, dimatikan maupun disetel pada temperatur moderat 4. Menghidupkan AC Saat Mobil Berjalan Bisa Merusak. Kita sering mendengar mitos bahwa kompresor akan kaget ketika AC dinyalakan pada saat putaran mesin tinggi. Padahal kenyataannya, magnet pada puli kompresor tetap bisa nonaktif kalau thermostat mendeteksi suhu kabin sudah dingin. Begitu suhu naik, kompresor aktif lagi tanpa peduli mesin pada kondisi rpm berapa. 5. Mengangkat Wiper Saat Parkir Bisa Mencegah Karet Mengeras Dipicu kondisi cuaca tropis yang panas, disinyalir dapat mempengaruhi kualitas karet wiper (terutama ketika parkir). Meski terkena panas dan tertekan batang, karet wiper tetap punya kelenturan. Pabrikan pun punya hitungan sendiri. Maka, umumnya usia karet sekitar 2 tahun,

tanpa perlu diangkat ketika parkir. Malah dengan mengangkat batang wiper, per di dalamnya akan tertarik. Jika terlalu sering, bisa menurunkan kekuatan pernya. 6. Menaruh Aki di Lantai Bisa Menghabiskan Listriknya Jawabannya tidak. Mitos ini merebak tahun 50-an. Kejadiannya pun bukan pada mobil. Tetapi pada jaringan telepon. Jika tidak dipakai, aki memang akan mengalami discharge. Akan tetapi, aki mobil modern cukup tangguh untuk bisa dipengaruhi lantai, bahkan lantai yang basah sekalipun 7. Kondisi Knalpot Kotor Tanda Oli Terbakar Bukan hanya sekedar melihat, bahkan pemilik cenderung mencolek ujung kenalpot buat mendeteksi kecurigaan oli terbakar di mesin. Tidak perlu repot berkotor ria, cukup perhatikan asap. Oli terbakar akan menghasilkan asap putih. Tinggal cek kapan terjadinya, apakah saat stasioner atau ketika mobil berjalan dan dapat beban. Kalau stasioner, kemungkinan sil klep rembes. Sedangkan jika putaran tinggi, masalah ada pada ring piston 8. Tekanan Angin Ban Terlalu Tinggi Bikin Ban Mudah Meletus Kepercayaan ini tidak benar. Ban bukan balon yang mudah meletus kalau tekanan anginnya terlalu tinggi. Pengaruhnya palinghanya pada kenyamanan. Yang lebih berbahaya, justru kalau ban kurang angin. Dinding ban menjadi tertekuk dan beresiko terkoyak kalau terkena lubang. 9. Menyalakan Hazard Ketika Hujan Lebat Ini adalah kebiasaan konyol. Alih-alih memberikan sinyal buat mobil sekeliling, malah bikin repot. Kenapa? Karena sein berfungsi sebagai sinyal untuk belok atau bermanuver. Kalau hazard hidup, tidak bisa lagi memberi sinyal belok bukan? 10. Parkir Dengan Roda Dibelokkan Bisa Merusak Power Steering Hal ini adalah benar dan bisa dijelaskan secara teknis. Dengan kondisi roda membelok, katup pada steering rack membuka. Padahal pada saat start, terjadi tekanan minyak power steering yang cukup tinggi. Tekanan mendadak ini bisa berpengaruh pada sil dan paking yang bisa menyebabkan kebocoran. 11. Melakukan Charging Ponsel di Mobil Tidak Sebaik di Rumah Charger ponsel mempunyai tenggang tegangan yang bisa mentolerir perbedaan tegangan di mobil. Jadi, tidak masalah. Toh tegangan kelistrikan di mobil selalu terjaga karena alternator masa kini memakai IC sebagai penjaga tegangannya. 12. Mobil Baru Tidak Boleh Diajak Melaju Kencang Pendapat ini berlaku juga pada mobil lawas. Mesin masa dibuat dengan tingkat presisi tinggi dan bisa langsung digeber sejak masil nol kilometer. 13. Mobil Bertransmisi Otomatis Tidak Bisa Didorong Mendorong mobil ini dimaksudkan pada saat menghidupkan mobil dalam kondisi darurat. Mesin dengan transmisi otomatis jelas tidak bisa dihidupkan dengan cara ini. Tetapi mobil tetap bisa didorong untuk dipindahkan. Taruh tuas matik pada posisi N. Jika ada shift lock, tekan dulu penguncinya untuk memindahkan dari P ke N.

14. Oli Transmisi Encer Bisa Menambah Tarikan Secara teori, pelumas dengan kekentalan rendah memang mampu mengurangi hambatan mekanis. Pembuktiannya sudah dilakukan oleh sejumlah tester. Dengan oli transmisi multigrade yang lebih encer terbukti tarikan lebih enak, namun girboks lebih berisik. 15. Kabel busi racing menambah tenaga mesin Mitos ini tergantung dari jenis kabel businya. Pilih kabel busi yang jelas mereknya untuk mendapatkan kualitas lebih baik. Namun kenaikan performa tidak signifikan, jika sistem pengapiannya tidak ikut diupgrade. 16. Pakai pelek besar bikin boros bensin Yang satu ini jawabnya adalah BENAR. Dari rangkaian percobaan pada Suzuki APV dengan pelek standar 15 inci dan 17 inci. Lingkar luar ban sama. Sedangkan pelek besar punya tapak lebih lebar dan bobot 3 kg lebih berat per pelek. Hasilnya konsumsi bensin konstan 100 km/jam lebih boros dari 12.5km/liter menjadi 10km/liter. 17. Pasang Alarm Bisa Buat Aki Tekor Pertanyaan ini kerap terlontar kala pasang alarm. Padahal berdasarkan hitungan, alarm hanya butuh arus 0,06 ampere untuk stand by. Ditinggal seminggu pun tidak akan membuat aki tekor. Hanya saja, harap diingat kalau alarm menyala dan dibiarkan, sirine dan lampu yang aktiflah yang menghabiskan setrum. 18. Mematikan Lampu Aaat Macet Bisa Mengirit Setrum Salah besar kalau menganggap hal ini bisa mengirit setrumdan mencegah aki tekor. Pada saat mobil hidup, aki hanya bertindak sebagai penampung arus. Suplai arusnya disediakan oleh alternator. Sedangkan alternator punya IC regulator untuk membaca besarnya kebutuhan arus.

Sistem Pelumasan, Pendinginan dan Bahan Bakar OtomotifSISTEM PELUMASAN

Di dalam mesin terdapat bagian-bagian yang bergerak, Untuk mencegah keausan akibat gesekan pada bagian yang bergerak maka disalurkanlah minyak pelumas (oli) melaluisistem pelumasan.

Minyak pelumas selain berfungsi mencegah keausan akibat gesekan, juga dapat membantu mendinginkan mesin, memperbaiki kerapatan antara ring piston dengan dinding silinder, mencegah karat dan membersihkan bagian-bagian mesin.

Komponen-komponen sistem pelumasan a) Pompa oli Pompa oli berfungsi mengisap oli dan menyalurkannya ke bagian-bagian mesin yang perlu dilumasi.

Saringan oli

Saringan oli berfungsi menyaring kotoran yang terdapat dalam oli. Saringan oIi dipasang di luar mesin, agar mudah melakukan pertiannya.

Katup pengatur tekanan oli

Katup pengatur tekanan oli (oil pressure relief valve), berfungsi mengatur tekanan oli yang disalurkan ke sistem pelumasan. Pada tekanan minyak yang tinggi (rpm tinggi,

katup akan membuka dan kelebihan oli akan disalurkan ke bak oIi melalui lubang by pass.Sehingga tekanan oli yang masuk ke sistem pelumasan dapat dibatasi besarnya.

SISTEM PENDINGINAN Panas hasil pembakaran di dalam mesin, sebagian diubah menjadi tenaga penggerak, sebagian dibuang keluar sebagian gas buang,dan sebagian lagi diserap oleh bagian-bagian mesin. Panas yang diserap ini harus dibuang juga keluar agar panas mesin tidak berlebilan (over heating), sebab panas yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan pada kerja mesin dan menyebabkan kerusakan yang fatal. Untuk mengatasi hal tersebut, maka mesin dilengkapi dengan sistem pendinginan. Ada dua cara sistem pendinginan pada mesin, yaitu sistem pendinginan udara dan sistem pendinginan air: Tetapi yang lebih umum digunakan pada mobil adalah sistem pendinginan air sistem pendinginan air di lengkapi dengan radiator, pompa air, termostat, kipas angin, mantel dan komponen palengkap lainnya.

bersirip,

yang

dapat

dilalui

air

pendingin

dari

tangki

atas

ke

tangki

bawah. Komponen lain yang bersatu dengan radiator adaiah radiator, tangki cadangan, selang atas, selang bawah, dan pembuang.

tutup katup

b. Tutup radiator Tutup radiator selaiu berfungsi menutup Iubang pemasukan air radiator, juga mempertahankan keadaan air agar tidak mendidih meskipun suhunya mencapai l00"C atau lebih. Suhu yang tinggi menyebabkan volume dan tekanan air bertambah. Bila tekanan air dan uapnya naik, maka katup pengaman pada tutup radiator akan menjadikan membebaskannya melalui pipa pembuangan dan tangki

tangki cadangan bila volume air dari radiator memuai karena naiknya suhu, maka air pendingin yang berlebihan dikirim ke tangki cadangan. Sebaliknya bils suhu turun, air yang ada dalam tangki akan kembali ke radiator. ini diatur oleh katup pengaman pada tutup radiator. Pompa air

pompa air berfungsi mensirkulasikan air pendingin. Umumnya yang banyak digunakan adalah jenis sentrifugal. Pompa air ini ditempatkan di bagian depan blok silinder dan digerakkan oleh puli poros engkol melalui tali kipas (V belt).

e. Termostat termostat berfungsi mempercepat tercapainya temperatur kerja mesin kemudian mempertahankan temperatur kerja tersebut pada saat mesin bekerja. Jika air masih dingin katup termostat tertutup, sirkulasi air tidak melalui radiator tetapi langsung melalui pipa bypass. Jika air sudah terlalu panas, katup temostat terbuka dan sirkulasi air melalui radiator,

kipas pendingin . bila kendaraan tidak bergerak, udara luar tidak akan cukup mendinginkan radiator, oleh karena itu diperlukan kipas pendingin untuk membantu mendinginkan radiator.

Kipas

pendingin

umunmya

digerakkan

oleh

poros

engkol

meialui

tali

kipas

Tetapi

ada

juga

kipas

pendingin

yang

digerakkan

oleh

motor

listrik

( Kipas pendingin elektrik ini menghemat tenaga mesin [otomotif web] hanya dan bekerja bila mengurangi diperlukan, kebisingan sehingga bunyi dapat kipas.

SISTEM BAHAN BAKAR Sebelum dilakukan pembakaran, udara dan bensin harus dicmpur lebih dahulu sehingga menjadi berbentuk kabut (gas). Untuk mendapatkan campuran tersebut dibutuhkan suatu sistem, yaitu sistem bahan bakar. Komponen-komponen dari sistem bahan bakar sebagai berikut :

tangki bensin Tangki bensin berfungsi untuk menyimpan persediaan bensin sebelum disalurkan ke dalam sistem bahan bakar.

saringan bensin saringan bensin berfungsi menyaring bensin sebelum diisap oleh pompa dan disalurkannya ke karburator

pompa bensin pompa bensin berfungsi menghisap bensin dari tangki dan menyalurkannya ke karburator. Pompa bensin yang digunakan pada mobil ada dua macam, yakni pompa

bensin

bensin

elektrik

Pada pompa bensin mekanik, membran berfungsi menghisap dan menekan bensin. Mmbran digerakkan oleh tuas penggerak, sedangkan tuas penggerak sendiri digerakkan oleh bubungan (nok) pada poros nok (camshaft). Sedangkan melalui gas sisa manifold pembakaran dikeluarkan ke keluar (exhaust pipa pembuangan manyfold).

Pipa gas buang berfungsi menyalurkan gas bekas pembakaran dari manifold keluar, sedangkan knalpot berfungsi meredam suara agar pipa gas buang tidak mengeluarkan suara yang kasar.

Karburator Dalam karburator udara dan bensin dicampur, sehingga menghasilkan campuran yang sesuai dengan kondisi kerja mesin. konstruksi dasar sebuah karburator model arus turun. Karburator model arus turun ini paling banyak dipakai pada kendaraan mobil. Bentuk dasar karburator terdiri atas ruang pencampur dan ruang pelampung. Pada ruang pencampur terdapat venturi, nosel, dan katup, sedangkan pada ruang pelampung terdapat katup, jarum dan pelampung. Prinsip kerja dari karburator ini adalah sebagai berikut : Ketika piston sedang langkah isap dan katup gas dibuka, udara masuk dari saluran atas ke dalam silinder melalui venturi. Di daerah venturi, udara rnenjadi bertekanan Iebih rendah dibanding di ruang pelampung akibat perbedaan tekanan ini maka bensin dari ruang pelampung akan mangalir ke venturi melalui nosel kemudian bensin dan udara bercampur hingga berbentuk kabut. Di dalam karburator, terdapat beberapa sistem, yaitu sistem pelampung sislem stasioner dan kecepahm rendah, sistem kecepatan tinggi primer; sistem kecepatan tinggi sekunder; sistem daya besar, sistem percepatan, sistem cuk, katup termostat, dan katup solenoid sistem pelampung berfungsi menampung bensin yang akan disalurkan ke sistem pengisian bahan bakar.

a) Saringan, untuk menyaring bensin yang akan ke ruang pelampung. b) Katup jarum dan (3) pelampung untuk mengatur tinggi rendahnya bensin di ruang pelampung. c) Pipa ventilasi, untuk menghubungkan ruang pelampung dengan saluran atas (udara luar) agar tekanannya sama, Sistem Sistem bensin stasioner berfungsi seat mesin dan memberikan lambat atau putaran campuran katup gas rendah udara dan masih tertutup.

ini pada

untuk berputar

Sistem Sistem

ini

disebut

kecepatan juga sistem

utama

tinggi yang berfungsi

primer memberikan

campuran tinggi.

bnsin

dan

udara

pada

saat

putaran

mesin

sedang

dan

Sistem Sistem pada

ini saat

kecepatan berfungsi memberikan mesin berputar

. tinggi campuran dengan

sekunder bensin dan udara kecepatan tinggi.

sistem Sistem saat

daya ini berfungsi memberikan campuran bensin dan mesin membutuhkan output daya yang

besar udara besar.

Sistem Sistem percepatan berfungsi menambah udara pada saat kendaraan dipercepat atau tiba-tiba.

campuran pedal gas

percepatan bensin dan diinjak secara

Sistem Sistem cuk sekeliling

digunakan

pada saat mesin

star

awal

mesin, masih

ketika

suhu

cuk di , dingin.

Dalam sistem cuk ini terdapat mekanik fast idle yang berfungsi untuk membuka sedikit katup cuk agar tidak terjadi campuran yang terlalu gemuk. katup thermostat katup termostat berfungsi menambah udara ke dalam karburator pada saat di sekeliling mesin panas, misalnya saat kendaraan berjalan cuaca panas atau jalanan macet.

Katup solenoid Katup solenoid berfungsi membuka dan menutup saluran campuran bensin dan udara pada jet ekonomiser agar tidak terjadi dieiseling pada waktu kunci kontak dimatikan.

Diposkan oleh Energi Alternatif di 11:04 0 komentar Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

Mesin 2 Tak dan 4 TakMOTOR 2 TAK

Ketika piston bergerak naik,saluran pembilas A tertutup piston dan kompresi di mulai sementara itu saluran pemasukan C membuka dan gas(campuran udara dan bensin) masuk ke ruang engkol penyalaan dan pembakaran terjadi pada waktu piston mulai bergerak turun.Saluran buang B membuka ketika saluran pembilas A

gas baru yang berada di ruang engkol terdesak memasuki silinder sambil mendesak gas habis pembakaran keluar silinder melalui saluran buang B

MOTOR 4 TAK Cara Kerja System 4-Tak

1. Intake Disebut langkah intake karena langkah pertama adalah menghisap melalui piston dari karburator. Pasokan bahan bakar tidak cukup hanya dari semprotan karburator. Cara kerjanya adalah sbb. Piston pertama kali berada di posisi atas (atau disebut Titik Mati Atas). Lalu piston menghisap bahan bakar yang sudah disetting/dicampur antara bensin dan udara di karburator. Piston lalu mundur menghisap bahan bakar. Untuk membuka, diperlukan klep atau valve inlet yang akan membuka pada saat piston turun/menghisap ke arah bawah. Gerakan valve atau inlet diatur oleh camshaft secara mekanis. Yakni, camshaft mengatur besaran bukaan klep dengan cara menekan tuas klep. Camshaft sendiri digerakan oleh rantai keteng yang disambungkan antara camshaft ke crankshaft.

Intake Valve (klep masuk bahan bakar) dan klep ini ditekan (membuka) karena I (camshaft) menekan valve A. Dengan demikian, pada saat piston turun, maka A terbuka sekaligus bahan bakar ditarik masuk ke ruang bakar. A akan menutup sampai batas tertentu sebelum langkah kedua : kompresi.tetapi crankshaft (P) terhubung dengan camshaft (I). Beberapa mobil Eropa seperti Mercedez menggunakan rantai sebagai penghubung antara crankshaft dan camshaft, tetapi umumnya di mobil Jepang menggunakan belt yang kita kenal sebagai timing belt. 2. Kompresi Langkah ini adalah lanjutan dari langkah di atas. Setelah piston mencapai titik terbawah di tahapan intake, lalu valve intake tertutup, dan dilakukan proses kompresi. Yakni, bahan bakar yang sudah ada di ruang bakar dimampatkan. Ruangan sudah tertutup rapat karena kedua valve (intake dan exhaust) tertutup. Proses ini terus berjalan sampai langkah berikut yakni meledaknya busi di langkah ke 3.

3. Combustion (Pembakaran) Tahap berikut adalah busi pada titik tertentu akan meledak setelah PISTON BERGERAK MENCAPAI TITIK MATI ATAS DAN MUNDUR BEBERAPA DERAJAT. Jadi, busi tidak meledak pada saat piston di titik paling atas (disebut titik 0 derajat), tetapi piston mundur dulu, baru meledak. Hal ini karena untuk menghindari adanya energi yang terbuang sia-sia karena pada saat piston di titik mati atas, masih ada energi laten (yang tersimpan akibat dorongan proses

kompresi). Jika pada titik 0 derajat busi meledak, bisa jadi piston mundur tetapi mengengkol crankshaft ke arah belakang (motor mundur ke belakang, bukan memutar roda ke depan). Setelah proses pembakaran, maka piston memiliki energi untuk mendorong crankshaft yang nantinya akan dialirkan melalui gearbox dan sproket, rantai, dan terakhir ke roda.

4. Exhaust (Pembuangan) Langkah terakhir ini dilakukan setelah pembakaran. Piston akibat pembakaran akan terdorong hingga ke titik yang paling bawah, atau disebut Titik Mati Bawah. Setelah itu, piston akan mendorong ke depan dan klep exhaust membuka sementara klep intake tertutup. Oleh karena itu, maka gas buang akan terdorong masuk ke lubang Exhaust Port (atau kita bilang lubang sambungan ke knalpot). Dengan demikian, maka kita bisa membuang semua sisa gas buang akibat pembakaran. Dan setelah bersih kembali, lalu kita akan masuk lagi mengulangi langkah ke 1 lagi. Gerak bolak balik piston di ubah oleh poros engkol menjadi gerak putar,Dalam satu siklus yang terdiri atas 4 langkah torak (isap,kompresi,usaha dan buang) poros engkol telah melakukan 2 putaran penuh.

Cara Mudah Memantau Kondisi Sistem Pelumasan MobilBesar Kecil Normal

TEMPO Interaktif, Jakarta - Oli atau minyak pelumas bagi mesin mobil memiliki peranan sangat penting. Kerja berbagai komponen khususnya mesin akan berantakan, manakala pelumasan tidak terjadi dengan sempurna. Selain mobil akan rusak, juga dibutuhkan biaya yang tidak kecil untuk memperbaikinya. Oleh karena itu melakukan perawatan rutin secara benar terhadap sistem pelumasan mesin mobil, merupakan cara yang tepat, tutur Yogie SW, mekanik Cipondoh Motor, Cipondoh, Tangerang, Kamis (17/2). Namun, agar perawatan atau pemeliharaan sistem tersebut berlangsung dengan baik dan benar, Anda juga harus memahami gejala atau tanda-tanda sistem masih dalam kondisi normal atau sebaliknya. Ada beberapa tanda yang cukup mudah dikenali serta apa faktor penyebabnya, kata Budiyandi, Service Advisor Cipondoh Motor. Mengenali gejala atau tanda kondisi sistem pelumasan yang paling gampang adalah dengan melihat jumlah atau volume oli melalui tongkat ukuran oli. Hanya, cara seperti itu belumlah cukup. Sebab, normal tidaknya sistem pelumasan mesin tidak hanya ditentukan oleh jumlah oli yang masih sesuai dengan standar saja. Ketidakberesan pada sistem pelumasan juga bisa dilihat dari kondisi oli dan tanda-tanda di komponen mobil, ujar Budi. Lantas apa saja cara yang paling gampang? Berikut tips dari Budi untuk Anda : 1. Percikan di lubang pengisian

Cara ini sangat mudah dan murah, karena bisa dilakukan siapa saja, kapan saja, dan di mana saja. Langkah pertama, hidupkan mesin mobil. Setelah itu, buka tutup lubang pengisian oli dan kemudian amati. Pastikan Anda melihat cairan oli yang seperti busa di permukaan lubang, atau ada percikan cairan oli yang muncul di permukaan lubang, kata Yogie. Bila Anda mendapati hal itu, berarti sistem pelumasan mesin masih normal. Sebaliknya bila tidak ada tanda-tanda seperti itu , berarti sistem pelumasan mengalami masalah. Ada kemungkinan kerusakan. Sedikitnya ada dua kemungkinan : a. Pompa oli lemah atau rusak

Secara teknis, sistem kerja pelumasan sangat tergantung pada pompa oli. Peranti ini akan menekan atau memompa oli untuk disalurkan ke berbagai komponen agar terlumasi, ujar Yogie.

Sehingga, bila pompa lemah atau rusak maka semburan oli ke komponen tidak akan terjadi. Salah satu pertanda yang paling mudah diamati adalah adanya percikan oli ke permukaan lubang pengisian. Minimal, oli muncul ke permukaan lubang pengisian, kata Yogie. Bila hal itu terjadi, maka beberapa komponen dari logam seperti piston, ring piston, atau blok silinder dan lain-lain akan rusak. Oleh karena disarankan untuk melakukan overhaul pompa oli atau menggantinya bila telah aus. b. Saringan atau filter dan saluran oli tersumbat

Saringan oli tersumbat karena pemilik mobil kerap terlambat atau sengaja membiarkan tidak mengganti oli. Padahal oli yang telah lama banyak sekali membawa kotoran dan kemungkinan besar serbuk logam akibat gesekan komponen mesin. Selain itu, oli yang telah kadaluwarsa sangat rentan bersenyawa dengan udara dan menghasilkan butiran-butiran kotoran. Berbagai kotoran yang berupa butiran, meski ukurannya sangat kecil, berpotensi menyumbang saringan dan saluran oli. Oleh karena itu sangat disarankan untuk sering membersihkan saringan atau saluran oli. Membersihkan saluran oli bisa menggunakan cairan flushing, dan anti saringan oli bila sudah waktunya atau bila kondisi oli telah kotor meskipun belum saatnya ganti, ujar Yogie. 2. Amati asap dari knalpot

Cara lain yang cukup gampang untuk mengetahui sistem pelumasan mesin masih normal atau tidak adalah dengan melihat kepulan asap di knalpot. Bila banyak asap tebal putih atau hitam yang pekat keluar dari knalpot berarti ada kemungkinan sistem pelumasan terganggu. Mengapa demikian? Karena ada oli yang merembes ke ruang bakar dan ikut terbakar di saat campuran bahan bakar dan udara terbakar di ruang bakar. Oli yang terbakar akan menimbulkan asap pekat, kata Yogie. Bila oli merembes berarti volumenya berkurang. Sedangkan seiring dengan berkurangnya volume, maka proses pelumasan komponen-komponen mesin juga tidak berlangsung sempurna. Oli merembes karena karet seal atau gasket di sambungan bagian-bagian mesin rusak atau sudah aus. Karena itu segera ganti seal itu, ujar Yogie. Namun, sebelum membuat kesimpulan bahwa itu terjadi adanya kebocoran oli mesin, Anda wajib memeriksa booster rem. Sebab, asap pekat dari knalpot bisa saja disebabkan oleh karet booster rem bocor karena robek dan minyak rem di bagian itu merembes dan menetes ke ruang bakar. Minyak itu ikut terbakar dan menghasilkan asap pekat. Bila, ternyata di booster rem tidak ada persoalan, Anda boleh menyimpulkan bahwa telah terjadi ketidakberesan di oli mesin.

3.

Oli berubah warna

Ketidakberesan sistem pelumasan, tidak semata-mata disebabkan oleh volume oli yang berkurang tetapi juga kualitas oli yang sudah tidak bagus. Oli yang telah bereaksi dengan zat lain, baik air, udara, atau zat lain unsur-unsur pokoknya akan rusak. Walhasil, minyak pelumas itu tidak berfungsi maksimal dalam melumasi komponen-komponen mesin. Akibatnya, piston, ring piston, blok silinder, dan lain-lain rusak. Warna yang umum terjadi, bila oli telah rusak karena terkontaminasi atau bereaksi dengan unsur lain adalah putih seperti lemak atau susu, serta kecokelatan seperti kopi susu. Umumnya, warna seperti itu karena oli telah bercampur dengan air, minyak lain, atau udara karena mobil yang lama tidak digunakan, tutur Yogie. Namun, ada penyebab lain meski jarang terjadi yaitu, karena silinder head melenting atau melengkung karena mesin overheating. Silinder head tidak lagi menempel rapat dengan blok silinder. Sehingga ada celah di antara keduanya. Walhasil, air radiator yang terdapat di water jacket merembes dan bercampur dengan oli. Saat itulah oli bereaksi secara kimiawi dengan unsur hydrogen yang ada di air. Bila itu terjadi, maka fungsi oli untuk melumasi komponen mesin tidak terjadi secara maksimal. ARIF ARIANTO

Cek 8 Komponen Kaki-Kaki Mobil

Musim hujan sudah datang, melihat kondisi jalanan di Jakarta pada saat ini sudahlah tidak mulus. Hal itu bisa dilihat seperti banyaknya lobang yang berserakan di jalanan terlebih banyak proyek gorong-gorong atau gali lubang dan tutup lubang yang sering dilakukan oleh banyak kontraktor sehingga mengakibatkan jalan bertambah parah dan rusak. Kondisi inilah yang membuat bagian kaki-kaki pada mobil Anda berkurang umurnya ataupun rusak. Mungkin masih ada orang yang menyepelekan bagian kaki-kaki karena menganggap mesin adalah yang utama, dan yang terpenting mobil masih bisa berjalan normal. Padahal bagian kakikaki pada mobil merupakan bagian terpenting. Sebab, bagian ini tidak hanya berhubungan dengan aspek kenyamanan berkendara saja, tetapi juga keselamatan. Kerusakan kaki-kaki mobil, akan membuat perjalanan Anda tidak nyaman. Misalnya ayunan mobil tidak seperti normal, mobil pada saat jalan lurus tidak stabil, rem yang kurang pakem, dan masih banyak lagi. komponen-komponen yang ada pada bagian tersebut juga saling ketergantungan satu dengan lainnya. Walhasil, bila ada satu di antara komponen yang bermasalah dan tak segera diperbaiki, maka permasalahan akan menjalar ke komponen lain. Bila itu terjadi, maka Anda pun harus siap-siap merogoh kocek dalam-dalam. Sebab, biaya untuk memperbaikinya terbilang mahal. Karena itu, mendeteksi sedini mungkin permasalahan di bagian kaki-kaki wajib dilakukan setelah perjalanan jauh. Terlebih pada saat seperti itu, mobil melibas berbagai kondisi dan karakter jalanan. Kondisi itu sangat berpengaruh ke kaki-kaki mobil. Lantas apa saja bagian yang harus diperiksa? Bagaimana cara yang paling gampang untuk mendeteksi masalah di masing-masing komponen? Berikut penjelasannya : 1. Shockbreaker

Peranti ini bertugas untuk meredam guncangan di saat mobil melaju dan melibas berbagai kondisi lintasan. Shockbreaker yang terbuat dari baja itu bertugas membantu pegas atau per untuk menopang bobot mobil berikut muatan yang diangkutnya. Bila sering menahan guncangan dengan beban berlebihan, daya tahan shockbreaker akan berkurang dan lemah. Bila hal itu terjadi, maka mobil akan terasa limbung saat dikendarai, terutama saat melaju kencang. Untuk mendeteksi, cara yang paling gampang adalah dengarkan dengan saksama kala mobil melaju, adakah suara gemuruh dan gluduk-gluduk yang lebih keras dari biasanya. Kedua, pacu mobil dengan kecepatan sedang di jalanan lurus, lalu rasakan apakah laju mobil terasa limbung? Bila iya, berarti shockbreaker bermasalah. 2. Tierod dan Balljoint

Tierod dan end tierod dibuat dari bahan logam yang memiliki fungsi meneruskan gaya belok dari kemudi ke roda-roda. Sedangkan balljoint berguna untuk menopang knuckle arm. Bila peranti itu telah aus atau rusak akibat sebab-sebab lain, maka kenyamanan berkendara juga akan terganggu. Tak hanya itu, mobil juga sulit dikendalikan sehingga bila dipacu dalam kecepatan tinggi akan membahayakan karena kestabilan juga terganggu. Untuk mengetahui kondisi komponen itu, Anda cukup mendongkrak roda bagian depan. Kemudian mintalah tolong seseorang untuk memegang kemudi mobil agar roda tidak bergerak. Setelah itu, guncang-guncang roda ke arah dalam dan keluar secara bergantian beberapa kali. Bila terasa oblak atau seperti ada guncangan tidak stabil berarti komponen tersebut bermasalah. Anda juga bisa mengamati bentuk fisik komponen itu, bila sudah tidak halus lagi atau luka berarti sudah aus, terang Amris. Selain itu, tierod mendengarkan suara yang muncul dari arah lengan roda tempat tierod berada. Pasalnya, komponen itu memiliki bantalan bola untuk bergerak. Bila bantalan bola mulai kendur atau aus, maka akan menimbulkan suara. Bila telah parah akan berbunyi kletek-kletek, ujar Amris. 3. Bushing arm

Komponen ini merupakan selongsong besi yang disokong karet. Fungsinya sebagai titik tumpu antara roda dan lengan pencengkeramnya. Bushing bertugas meredam getaran pada sambungan antar komponen suspensi dari logam tersebut. Kerusakan pada bushing tidak hanya menyebabkan suara berisik, tetapi juga mempengaruhi kenyamanan pengendalian mobil. Bahkan laju mobil tidak akan stabil. Hal itu tentu membahayakan keselamatan manakala Anda menggeber mobil di jalan bebas hambatan. Cara mudah untuk mendeteksi kondisi komponen itu adalah dengan mencermati arah laju mobil. Bila cenderung melenceng ke kanan atau ke kiri dan dari bagian roda terdengar suara gemuruh berarti bushing arm bermasalah. 4. Bushing Stabiliser

Komponen ini cara kerjanya sama dengan bushing arm. Hanya, dia berada di link stabilizer, yaitu komponen penyeimbang suspensi kiri dan kanan. Salah satu tanda komponen itu bermasalah adalah munculnya suara mendecit. Bahkan juga muncul suara gemuruh kala mobil direm. Cara lain untuk mendeteksinya adalah pacu mobil di jalan lurus dalam kecepatan sedang lantas lepaskan roda kemudi. Bila mobil lari ke arah kanan atau kiri dan terasa berat untuk mengembalikannya berarti komponen itu bermasalah atau sudah oblak. 5. Bearing

Komponen ini merupakan bantalan di roda sehingga fungsinya sangat vital bagi putaran roda dan kestabilan laju mobil. Cara untuk mendeteksi kondisi komponen itu cukup mudah, yaitu dengan mendengarkan apakah ada suara mendung di roda yang ditengarai bearing-nya bermasalah.

Cara yang mudah namun akurat adalah dengan memperhatikan putaran roda. Caranya, dongkrak satu per satu roda. Kemudian perhatikan apakah putaran roda terasa halus atau bergetar seperti menggelinjang. Bila bergetar dan disertai bunyi gemuruh berarti bearing bermasalah, jelas Amris. 6. Ban

Kasus yang kerap muncul setelah mobil diajak melakukan perjalanan jauh adalah beberapa bagian ban terkikis lebih banyak ketimbang yang lainnya. Meski tingkat kikisan kadang tak terlihat dengan jelas bila dilihat sekilas, efeknya cukup terasa. Laju mobil tidak seimbang sehingga dalam waktu lama, kikisan di bagian ban akan terus bertambah dan ban pun akan aus sebelum waktunya. Cara untuk mendeteksi ban setelah perjalanan jauh memang cukup pelik dan tak mudah. Oleh karena itu, sangat disarankan melakukan rotasi ban. Itu cara yang paling aman dan cukup bijaksana agar ban awet dan kenyamanan suspense terjaga, kata Amris. (Soal rotasi ban sudah dimuat di tempointeraktif.com, lihat Agar Ban Tak Cepat Gundul). 7. Velg

Pada bagian velg, pemeriksaannya dengan cara mengendarai terlebih dahulu mobil anda pada kecepatan diatas 80km/jam. Jika pada saat kecepatan tersebut setir bergetar, berarti velg anda tidak balance. Solusinya harus dilakukan balancing. Jika pada saat jalan pada kecepatan pelan dan velg terasa goyang, ada kemungkinan velg anda peang. Solusinya bisa dibawa ke workshop untuk melakukan repair. Apabila pada saat dikendarai mobil terasa narik ke kanan atau ke kiri, maka harus dilakukan spooring pada keempat rodanya, sehingga dengan dilakukan spooring tersebut, berkendara menjadi stabil. 8. Rem

Cara memeriksanya, dengan cara mengendarain mobil pada kecepatan 60km/jam dan anda injak pedal rem Anda. Jika Anda menginjak pedal tersebut harus terlalu dalam untuk membuat mobil berhenti, ada kemungkinan booster rem mobil sudah rusak. Jika pada saat menginjak pedal rem pertama dan kedua terdapat perbedaan tekanan, kemungkinan minyak rem pada kendaraan Anda sudah berkurang. Penyakit lain sektor rem adalah jika pada saat menginjak rem kemudian mobil Anda belok ke satu sisi, ada kemungkinan kaliper rem kiri atau kanan bermasalah.

Dikutip : Dari Berbagai Sumber