Top Banner
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kekurangan konsumsi pangan bukanlah hal baru, namun masalah ini tetap aktual terutama di negara-negara berkembang seperti halnya Indonesia. Kehidupan manusia tak dapat dipisahkan dari masalah kekurangan konsumsi pangan , sehingga kita sering menemukan ketidak mampuan masyarakat dalam hal pengelolaan makanan yang baik sesuai dengan standar gizi kesehatan. Salah satu upaya yang mempunyai dampak cukup penting terhadap peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) adalah peningkatan status gizi yang merupakan salah satu faktor yang menentukan kualitas hidup dan produktivitas kerja. Masalah Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) khususnya Gondok telah lama dikenal di Indonesia.Hal ini terlihat dari adanya patung-patung tokoh pewayangan yang ditampilkan dengan leher yang membesar karena Gondok.Tidak hanya dalam pewayangan dalam kehidupan nyatapun di beberapa daerah dengan mudah dapat di jumpai penderita Gondok. Gangguan akibat kekurangan iodium (iodine deficiency disorder) adalah gangguan tubuh yang disebabkan oleh kekurangan iodium sehingga tubuh tidak dapat 1
49

Mini Project Rizki

Jan 21, 2016

Download

Documents

rieja

minpro
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Mini Project Rizki

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masalah kekurangan konsumsi pangan bukanlah hal baru, namun masalah ini

tetap aktual  terutama di negara-negara berkembang  seperti halnya Indonesia.

Kehidupan manusia tak dapat dipisahkan dari masalah kekurangan konsumsi pangan

, sehingga kita sering menemukan ketidak mampuan masyarakat dalam hal

pengelolaan makanan yang baik sesuai dengan standar gizi kesehatan.

Salah satu upaya yang mempunyai dampak cukup penting terhadap

peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) adalah peningkatan status gizi

yang merupakan salah satu faktor yang menentukan kualitas hidup dan produktivitas

kerja.

Masalah Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) khususnya Gondok

telah lama dikenal di Indonesia.Hal ini terlihat dari adanya patung-patung tokoh

pewayangan yang ditampilkan dengan leher yang membesar karena Gondok.Tidak

hanya dalam pewayangan dalam kehidupan nyatapun di beberapa daerah dengan

mudah dapat di jumpai penderita Gondok.

Gangguan akibat kekurangan iodium (iodine deficiency disorder) adalah

gangguan tubuh yang disebabkan oleh kekurangan iodium sehingga tubuh tidak

dapat menghasilkan hormon tiroid. Kekurangan hormon tiroid mengakibatkan

timbul gondok, hipotiroid, kretin, gangguan reproduksi, kematian bayi dan

keterbelakangan mental. Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) adalah

sekumpulan  gejala atau kelainan yang ditimbulkan karena tubuh menderita

kekurangan iodium secara terus – menerus dalam waktu yang lama yang berdampak

pada pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup (manusia dan hewan)

(DepKes RI, 1996).

Masalah GAKI merupakan masalah kesehatan masyarakat yang cukup luas

di dunia. Di Indonesia GAKI dewasa ini menjadi masalah nasional, karena berkaitan

dengan penurunan kualitas sumber daya manusia, yang akhirnya akan menghambat

tujuan pembangunan nasional. Diperkirakan 140 juta IQ point hilang akibat

kekurangan yodium, karena 42 juta penduduk hidup di daerah endemik, 10 juta

1

Page 2: Mini Project Rizki

diantaranya menderita gondok, 3,5 juta menderita GAKY lain, dan terdapat 9000

bayi kretin di daerah-daerah tersebut. Tingkat endemisitas GAKI di Indonesia

(1998) tersebut melibatkan 334 (8,4%) kecamatan termasuk dalam endemic berat,

278 (7,0%) kecamatan termasuk endemik sedang, 1.167 (29,9%) termasuk endemik

riingan dan 2.184 (54,7%) termasuk pada daerah yang tergolong tidak endemik.

Pada awalnya, masalah GAKI hanya ditanggapi sebagai masalah gondok

yang terjadi di daerah endemik (endemic goiter), yang kurang memberi tekanan

pada dampak lain yang sebenarnya justru sangat merisaukan. Hal ini dapat dilihat

dari spektrum yang luas seperti pada wanita hamil dapat menimbulkan abortus,

sedangkan pada fetus dapat terjadi lahir mati, anomali kongenital, kematian angka

perinatal dan bayi meningkat, terjadinya kretin neurologik, kretin miksedema, dan

defek psikomotor. Dampak ini pada dasarnya melibatkan gangguan tumbuh

kembang manusia sejak awal dalam perkembangan fisik maupun mental. Masa yang

paling peka adalah masa pertumbuhan susunan saraf, masa pertumbuhan somatik,

masa pertumbuhan linier yang terjadi pada masa kehamilan bagi seorang wanita.

Dengan dampak yang luas tersebut, wajar bila pemerintah Indonesia memberikan

perhatian yang cukup besar dan serius pada masalah GAKI, mengingat dampak

negatif yang ditimbulkan oleh masa-lah ini diketahui secara langsung

mempengaruhi penurunan kualitas sumber daya manusia (Soeharyo dkk, 2002).

WHO menyebutkan bahwa secara global…iodine deficiency is the single

most important preventable cause of brain damage… Dari berbagai deklarasi

internasional dimana Indonesia juga ikut menandatangani, muncullah semboyan:

Every child has the right to an adequate supply iodine to ensure his (or her)

normal development……

…………………for the unborn child………………

Every mother has the right to an adequate iodine nutrition to ensure her

unborn child experiences normal mental development………………

Declarations from 1989, 1990, 1991, 1992

1.2 Rumusan Masalah

Dengan melihat latar belakang yang telah diuraikan di atas tentang masalah

kekurangan konsumsi pangan yang merupakan salah satu permasalahan gizi yang

2

Page 3: Mini Project Rizki

sangat serius, maka yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini yaitu

membahas tentang Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI).

1.3 Tujuan Penulisan

- Untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat tentang manfaat iodium dan

GAKI

- Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang GAKI dan

pencegahannya

- Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menggunakan garam

beriodium untuk konsumsi sehari-hari

1.4 Manfaat Penulisan

1.4.1 Manfaat Ilmiah

Mini Project ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan manfaat bagi

perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang gizi, yaitu manfaat dan

akibat dari iodium. Disamping itu temuan ini diharapkan dapat menjadi referensi

bagi petugas kesehatan lainnya untuk penelitian lebih lanjut, atau hanya sebagai

salah satu sumber rujukan.

1.4.2 Manfaat Praktis

Memberikan informasi kepada masyarakat tentang pentingnya pemberian garam

beryodium. Menambah pengetahuan tentang berbagai penyakit gangguan akibat

kekurangan yodium, bagaimana gangguan ini terjadi, dan cara penanggulangannya.

3

Page 4: Mini Project Rizki

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Iodium

Iodium ditemukan pada tahun 1811 oleh Courtois. Iodium merupakan sebuah

anion monovalen. Keberadaannya dalam tubuh mamalia hanya sebagai hormon tiroid.

Hormon-hormon ini sangat penting selama pembentukan embrio dan untuk mengatur

kecepatan metabolis dan produksi kalori atau energi  disemua kehidupan. Jumlah

iodium yang terdapat dalam makanan  sebanyak jumlah ioda dan untuk sebagian kecil

secara kovalen mengikat asam amino.  Iodium diserap sangat cepat oleh usus dan oleh

kelenjar tiroid di gunakan untuk memproduksi hormon thyroid.  Saluran ekskresi utama

iodium adalah melalui saluran kencing (urin) dan cara ini merupakan indikator utama

pengukuran jumlah pemasukan dan status iodium.  Tingkat ekskresi (status iodium)

yang rendah (25 – 20  mg I/g  creatin) menunjukan risiko kekurangan iodium dan

bahkan tingkatan yang lebih rendah menunjukan risiko yang lebih berbahaya (Brody,

1999).

Iodium merupakan mineral yang termasuk unsur gizi esensial walaupun

jumlahnya sangat sedikit di dalam tubuh, yaitu hanya 0,00004% dari berat tubuh atau

sekitar 15-23 mg. Itulah sebabnya iodium sering disebut sebagai mineral mikro atau

trace element. Manusia tidak dapat membuat unsur iodium dalam tubuhnya seperti ia

membuat protein atau gula. Manusia harus mendapatkan iodium dari luar tubuhnya

(secara alamiah), yakni melalui serapan dari iodium yang terkandung dalam makanan

dan minuman (Siswono, 2003).

Kebutuhan tubuh akan iodium rata-rata mencapai 1-2 mikrogram per kilogram

berat badan per hari. Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi menganjurkan konsumsi

iodium per hari berdasarkan kelompok umur. Sesungguhnya kebutuhan terhadap iodium

sangat kecil, pada orang dewasa hanya 150 mikrogram (1 mikrogram = seperseribu

miligram). Iodium diperlukan tubuh terutama untuk sintesis hormon tiroksin, yaitu

suatu hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid yang sangat dibutuhkan untuk proses

pertumbuhan, perkembangan, dan kecerdasan. Jika kebutuhan tersebut tidak terpenuhi

dalam waktu lama, kelenjar tiroid akan membesar untuk menangkap iodium, yang lebih

4

Page 5: Mini Project Rizki

banyak dari darah. Pembesaran kelenjar tiroid tersebutlah yang sehari-hari kita kenal

sebagai penyakit gondok (Siswono, 2003).

Menurut Ganong (1989) apabila mengkonsumsi iodium 500 mg/hari, hanya

sebagian iodium (120 mg) yang masuk ke dalam kelenjar tiroid, dan dari kelenjar tiroid

disekresikan sekitar  80 mg yang terdapat dalam T3 dan T4, yang merupakan hormon

tiroid.  Selanjutya T3 dan T4  mengalami metabolisme dalam hepar dan dalam jaringan

lainnya.  Sehingga dari hepar dikeluarkan sekitar 60 mg ke dalam cairan empedu,

kemudian dikeluarkan ke dalam lumen usus dan sebagian mengalami sirkulasi yang

lepas dari reabsorbsi akan diekskresikan bersama feses dan urin.   

2.2. Anatomi dan Fisiologi Kelenjar Tiroid

Kelenjar tyroid terletak dibagian bawah leher, antara fascia koli media dan fascia

prevertebralis. Didalamruang yang sama terletak trakhea, esofagus, pembuluh darah

besar, dan syaraf. Kelenjar tyroid melekat pada trakhea sambil melingkarinya dua

pertiga sampai tiga perempat lingkaran. Keempat kelenjar paratyroid umumnya terletak

pada permukaan belakang kelenjar tyroid (De Jong & Syamsuhidayat, 1998).

Tyroid terdiri atas dua lobus, yang dihubungkan oleh istmus dan menutup cincin

trakhea 2 dan 3. Kapsul fibrosa menggantungkan kelenjar ini pada fasia pretrakhea

sehingga pada setiap gerakan menelan selalu diikuti dengan terangkatnya kelenjar

kearah kranial. Sifat ini digunakan dalam klinik untuk menentukan apakah suatu

bentukan di leher berhubungan dengan kelenjar tyroid atau tidak (Djokomoeljanto,

2001).

Vaskularisasi kelenjar tyroid berasal dari a. Tiroidea Superior (cabang dari a.

Karotis Eksterna) dan a. Tyroidea Inferior (cabang a. Subklavia). Setiap folikel lymfoid

diselubungi oleh jala-jala kapiler, dan jala-jala limfatik, sedangkan sistem venanya

berasal dari pleksus perifolikular (Djokomoeljanto, 2001).

Nodus Lymfatikus tyroid berhubungan secara bebas dengan pleksus trakhealis

yang kemudian ke arah nodus prelaring yang tepat di atas istmus, dan ke nl.

Pretrakhealis dan nl. Paratrakhealis, sebagian lagi bermuara ke nl. Brakhiosefalika dan

5

Page 6: Mini Project Rizki

ada yang langsung ke duktus thoraksikus. Hubungan ini penting untuk menduga

penyebaran keganasan (Djokomoeljanto, 2001).

Fisiologi Hormon Tyroid

1. Kelenjar tyroid menghasilkan hormon tyroid utama yaitu Tiroksin (T4). Bentuk

aktif hormon ini adalah Triodotironin (T3), yang sebagian besar berasal dari

konversi hormon T4 di perifer, dan sebagian kecil langsung dibentuk oleh

kelenjar tyroid. Iodida inorganik yang diserap dari saluran cerna merupakan

bahan baku hormon tyroid. Iodida inorganik mengalami oksidasi menjadi bentuk

organik dan selanjutnya menjadi bagian dari tyrosin yang terdapat dalam

tyroglobulin sebagai monoiodotirosin (MIT) atau diiodotyrosin (DIT). Senyawa

DIT yang terbentuk dari MIT menghasilkan T3 atau T4 yang disimpan di dalam

koloid kelenjar tyroid. Sebagian besar T4 dilepaskan ke sirkulasi, sedangkan

sisanya tetap didalam kelenjar yang kemudian mengalami diiodinasi untuk

selanjutnya menjalani daur ulang. Dalam sirkulasi, hormon tyroid terikat pada

globulin, globulin pengikat tyroid (thyroid-binding globulin, TBG) atau

prealbumin pengikat tiroksin (Thyroxine-binding pre-albumine, TPBA) (De

Jong & Syamsuhidayat, 1998).

2. Sel tiroid adalah satu-satunya sel dalam tubuh manusia yang dapat menyerap

iodin atau yodium yang diambil melalui pencernaan makanan. Iodin ini akan

bergabung dengan asam amino tirosin yang kemudian akan diubah menjadi T3

(triiodotironin) dan T4 (triiodotiroksin). Dalam keadaan normal pengeluaran T4

sekitar 80% dan T3 15%. Sedangkan yang 5% adalah hormon-hormon lain

seperti T2.

T3 dan T4 membantu sel mengubah oksigen dan kalori menjadi tenaga (ATP =

adenosin tri fosfat). T3 bersifat lebih aktif daripada T4. T4 yang tidak aktif itu

diubah menjadi T3 oleh enzim 5-deiodinase yang ada di dalam hati dan ginjal.

Proses ini juga berlaku di organ-organ lain seperti hipotalamus yang berada di

otak tengah.

Hormon-hormon lain yang berkaitan dengan fungsi tiroid ialah TRH (thyroid

releasing hormon) dan TSH (thyroid stimulating hormon). Hormon-hormon ini

membentuk satu sistem aksis otak (hipotalamus dan pituitari)- kelenjar tiroid. TRH

6

Page 7: Mini Project Rizki

dikeluarkan oleh hipotalamus yang kemudian merangsang kelenjar pituitari

mengeluarkan TSH. TSH yang dihasilkan akan merangasang tiroid untuk mengeluarkan

T3 dan T4. Oleh kerena itu hal yang mengganggu jalur di atas akan menyebabkan

produksi T3 dan T4.

Fungsi Hormon tiroid :

1. meningkatkan aktivitas metabolik seluler

2. hormon pertumbuhan,

3. mempengaruhi mekanisme tubuh yang spesifik (seperti pada metabolisme dan sistem

kardiovaskular), serta mempengaruhi sekresi sebagian besar kelenjar endokrin lain.

2.3. Epidemiologi

Sebagian besar iodium berada di samudera / lautan, karena iodium (melalui

pencairan salju dan hujan) pada permukaan tanah, kemudian dibawa oleh angin, aliran

sungai, dan banjir ke laut. Kondisi ini, terutama di daerah yang bergunung-gunung di

seluruh dunia, walau dapat juga terjadi di lembah sungai.

Iodium yang berada di tanah dan lautan dalam bentuk yodida. Ion yodida

dioksidasi oleh sinar matahari menjadi elemen iodium yang sangat mudah menguap,

sehingga setiap tahun kira-kira 400.000 ton iodium hilang dari permukaan laut. Kadar

iodium dalam air laut kira-kira 50 mikrogram/liter, di udara kira-kira 0,7

mikrogram/meter kubik.

Iodium yang berada dalam atmosfer akan kembali ke tanah melalui hujan,

dengan kadar dalam rentang 1,8 - 8,5 mikrogram/liter. Siklus iodium tersebut terus

berlangsung selama ini. Kembalinya iodium ke tanah sangat lambat dan dalam jumlah

sedikit dibandingkan saat lepasnya. Proses ini akan berulang terus menerus sehingga

tanah yang kekurangan iodium tersebut akan terus berkurang kadar iodiumnya.

Di sini tidak ada koreksi alamiah, dan defisiensi iodium akan menetap.

Akibatnya, populasi manusia dan hewan di daerah tersebut yang sepenuhnya tergantung

pada makanan yang tumbuh di daerah tersebut akan menjadi kekurangan iodium

Di Indonesia gondok sudah dikenal sejak jaman dahulu melalui tulisan tertua

yang terdapat pada prasasti di Bangli, Bali. Gondok dilaporkan sering ditemukan di

pulau Jawa dan luar Jawa. Sebelum jaman kemerdekaan banyak penelitian yang

7

Page 8: Mini Project Rizki

mlaporkan gondok endemik di berbagai daerah baik di pulau jaw maupun di pulau

Sumatera. Pada permulaaan tahun 1900 seorang dokter melaporkangondok endemik

tinggi di Aceh. Pada ttahun 1922 dilaporkan bahwa pasien dari yang datang di

poliklinik Alas Sumatera Utara 60% diantaranya menerita gondok. Di berbagai daerah

dilaporkan gondok dengan prevalensi yang tinggi baik pada pria maupun wanita.

Diantara anak-anak usia 1-12 tahun banyak yang menderita kretin.

Pemetaan gondok endemik pertama dilakukan oleh Direktorat Gizi, Departemen

Kesehatan pada tahun 1980-82 di 25 propinsi tidak termasuk DKI Jakarta dan Irian Jaya

( Papua). Prevalensi gondok endemik di banyak desa 80%, kretin lebih dari 10% dan di

beberapa desa mencapai 15% merupakan angka yang tertinggi di dunia. Berdasar

pemetaan ini diperkirakan 30 juta penduduk tinggal di daerah kekurangan iodium, l0

juta di antaranya menderita gondok, 750 kretin endemik dan 3,5 juta menderita Gaki

lain.

Masalah Gangguan Akibat Kekurangan Iodium  (GAKI) merupakan masalah

yang serius mengingat dampaknya secara langsung  mempengaruhi kelangsungan hidup

dan kulitas manusia.  Kelompok masyarakat yang sangat rawan terhadap masalah

dampak defisiensi iodium adalah wanita usia subur (WUS) ; ibu hamil ; anak balita dan

anak usia sekolah (Jalal, 1998).

2.4. Etiologi dan Patogenesis

Faktor – Faktor yang berhubungan dengan masalah GAKI antara lain :

      Faktor Defisiensi Iodium dan Iodium Excess

Defisiensi iodium merupakan sebab pokok terjadinya masalah GAKI. Hal ini

disebabkan karena kelenjar tiroid melakukan proses adaptasi fisiologis terhadap

kekurangan unsur iodium dalam makanan dan minuman yang dikonsumsinya

(Djokomoeldjanto, 1994).

Hal ini dibuktikan oleh Marine dan Kimbell (1921) dengan pemberian iodium

pada anak usia sekolah di Akron (Ohio) dapat menurunkan gradasi pembesaran kelenjar

tiroid. Temuan lain oleh Dunn dan Van der Haal (1990) di Desa Jixian, Propinsi

Heilongjian (Cina) dimana pemberian iodium antara tahun 1978 dan 1986 dapat

menurunkan prevalensi gondok secara drastic dari 80 % (1978) menjadi 4,5 % (1986).

8

Page 9: Mini Project Rizki

Iodium Excess terjadi apabila iodium yang dikonsumsi cukup besar secara terus

menerus, seperti yang dialami oleh masyarakat di Hokaido (Jepang) yang

mengkonsumsi ganggang laut dalam jumlah yang besar. Bila iodium dikonsumsi dalam

dosis tinggi akan terjadi hambatan hormogenesis, khususnya iodinisasi tirosin dan

proses coupling (Djokomoeldjanto, 1994).

      Faktor Geografis dan Non Geografis

Menurut Djokomoeldjanto (1994) bahwa GAKI sangat erat hubungannya

dengan letak geografis suatu daerah, karena pada umumnya masalah ini sering dijumpai

di daerah pegunungan seperti pegunungan Himalaya, Alpen, Andres dan di Indonesia

gondok sering dijumpai di pegunungan seperti Bukit Barisan Di Sumatera dan

pegunungan Kapur Selatan.

Daerah yang biasanya mendapat suplai makanannya dari daerah lain sebagai

penghasil pangan, seperti daerah pegunungan yang notabenenya merupakan daerah

yang miskin kadar iodium dalam air dan tanahnya. Dalam jangka waktu yang lama

namun pasti daerah tersebut akan mengalami defisiensi iodium atau daerah endemik

iodium (Soegianto, 1996 dalam Koeswo, 1997).

      Faktor Bahan Pangan Goiterogenik

Kekurangan iodium merupakan penyebab utama terjadinya gondok, namun tidak

dapat dipungkiri bahwa faktor lain juga ikut berperan. Salah satunya adalah bahan

pangan yang bersifat goiterogenik (Djokomoeldjanto, 1974). Williams (1974) dari hasil

risetnya mengatakan bahwa zat goiterogenik dalam bahan makanan yang dimakan

setiap hari akan menyebabkan zat iodium dalam tubuh tidak berguna, karena zat

goiterogenik tersebut merintangi absorbsi dan metabolisme mineral iodium yang telah

masuk ke dalam tubuh.

Goiterogenik adalah zat yang dapat menghambat pengambilan zat iodium oleh

kelenjar gondok, sehingga konsentrasi iodium dalam kelenjar menjadi rendah. Selain

itu, zat goiterogenik dapat menghambat perubahan iodium dari bentuk anorganik ke

bentuk organik sehingga pembentukan hormon tiroksin terhambat (Linder, 1992).

Menurut Chapman (1982) goitrogen alami ada dalam jenis pangan seperti

kelompok Sianida (daun + umbi singkong , gaplek, gadung, rebung, daun ketela,

kecipir, dan terung) ; kelompok Mimosin (pete cina dan lamtoro) ; kelompok

9

Page 10: Mini Project Rizki

Isothiosianat (daun pepaya) dan kelompok Asam (jeruk nipis, belimbing wuluh dan

cuka).

      Faktor Zat Gizi Lain

Defisiensi protein dapat berpengaruh terhadap berbagai tahap pembentukan

hormon dari kelenjar thyroid terutama tahap transportasi hormon. Baik T3 maupun T4

terikat oleh protein dalam serum, hanya 0,3 % T4 dan 0,25 % T3 dalam keadaan bebas.

Sehingga defisiensi protein akan menyebabkan tingginya T3 dan T4 bebas, dengan

adanya mekanisme umpan balik pada TSH maka hormon dari kelenjar thyroid akhirnya

menurun.

2.5. Macam-macam Gangguan Akibat Kekurangan Iodium

1.    Pada Fetus

-       Abortus

-       Steel Birth

-       Kelainan Kematian Perinatal

-       Kretin Neuroligi

-       Kretin Myxedematosa

-       Defek Psikomotor

2.    Pada Neonatal

-       Hipotiroid

-       Gondok Neonatal

3.    Pada  Anak dan Remaja

-       Juvenile Hipothyroidesm

-       Gondok Gangguan Fungsi Mental

-       Gangguan Perkembangan Fisik

-       Kretin Myxedematosa dan Neurologi

4.    Pada Dewasa

-       Gondok dan segala Komplikasinya

-       Hipotiroid

-       Gangguan Fungsi Mental

10

Page 11: Mini Project Rizki

Klasifikasi Gondok

1.    Grade 0 : Normal

Dengan inspeksi tidak terlihat, baik datar maupun tengadah maksimal, dan

dengan palpasi tidak teraba.

2.    Grade IA

Kelenjar Gondok tidak terlihat, baik datar maupun penderita tengadah maksimal,

dan palpasi teraba lebih besar dari ruas terakhir ibu jari penderita.

3.    Grade IB

Kelenjar Gondok dengan inspeksi datar tidak terlihat, tetapi terlihat dengan

tengadah maksimal dan dengan palpasi teraba lebih besar dari Grade IA.

4.    Grade II

Kelenjar Gondok dengan inspeksi terlihat dalam posisi datar dan dengan palpasi

teraba lebih besar dari Grade IB.

5.    Grade III

Kelenjar Gondok cukup besar, dapat terlihat pada jarak 6 meter atau lebih. 

Dampak kekuarangan iodium

1.    Terhadap Pertumbuhan

-       Pertumbuhan yang tidak normal.

-       Pada keadaan yang parah terjadi kretinisme

-       Keterlambatan perkembangan jiwa dan kecerdasan

-       Tingkat kecerdasan yang rendah

-       Mulut menganga dan lidah tampak dari luar

2.    Kelangsungan Hidup

-       Neonatus dan Ibu hamil

Ketika kita bicara mengenai neonatus dan ibu hamil maka terbayang proses

pertumbuhan fetus intrauterin, yang umumnya mengikuti satu pola. Perkembangan

otak dan intelegensi tepat mutlak perlu untuk manifestasi yang ‘sempurna’ di

kemudian hari.

Perkembangan fetus ibu hipotiroidisme primer yang hamil berbeda dengan

perkembangan fetus ibu hipotiroidisme yang disebabkan karena defisiensi yodium.

11

Page 12: Mini Project Rizki

Patofisiologi yang jelas dan tegas belum terbukti hingga sekarang. Sumbangan

pengetahuan di atas tidak hanya penting untuk memahami dan mendalami peristiwa

yang terjadi di daerah dengan defisiensi berat saja (dengan adanya sindrom GAKI,

lebih-lebih mekanisme terjadinya kretin endemik baik miksudematosa maupun

kretin tipe nervosa) tetapi juga penting untuk upaya pencegahan.

-       Pada Janin

Kekurangan yodium pada janin akibat Ibunya kekurangan yodium. Keadaan ini

akan menyebabkan besarnya angka kejadian lahir mati, abortus, dan cacat bawaan,

yang semuanya dapat dikurangi dengan pemberian yodium. Akibat lain yang lebih

berat pada janin yang kekurangan yodium adalah kretin endemic.

Kretin endemik ada dua tipe, yang banyak didapatkan adalah tipe nervosa, ditandai

dengan retardasi mental, bisu tuli, dan kelumpuhan spastik pada kedua tungkai.

Sebaliknya yang agak jarang terjadi adalah tipe hipotiroidisme yang ditandai dengan

kekurangan hormon tiroid dan kerdil.

Penelitian terakhir menunjukkan, transfer T4 dari ibu ke janin pada awal kehamilan

sangat penting untuk perkembangan otak janin. Bilamana ibu kekurangan yodium

sejak awal kehamilannya maka transfer T4 ke janin akan berkurang sebelum

kelenjar tiroid janin berfungsi.

Jadi perkembangan otak janin sangat tergantung pada hormon tiroid ibu pada

trimester pertama kehamilan, bilamana ibu kekurangan yodium maka akan berakibat

pada rendahnya kadar hormon tiroid pada ibu dan janin. Dalam trimester kedua dan

ketiga kehamilan, janin sudah dapat membuat hormon tiroid sendiri, namun karena

kekurangan yodium dalam masa ini maka juga akan berakibat pada kurangnya

pembentukan hormon tiroid, sehingga berakibat hipotiroidisme pada janin.

-       Pada Saat Bayi Baru Lahir

Yang sangat penting diketahui pada saat ini, adalah fungsi tiroid pada bayi baru lahir

berhubungan erat dengan keadaan otak pada saat bayi tersebut lahir. Pada bayi baru

lahir, otak baru mencapai sepertiga, kemudian terus berkembang dengan cepat

sampai usia dua tahun. Hormon tiroid pembentukannya sangat tergantung pada

kecukupan yodium, dan hormon ini sangat penting untuk perkembangan otak

normal.

12

Page 13: Mini Project Rizki

Di negara sedang berkembang dengan kekurangan yodium berat, penemuan kasus

ini dapat dilakukan dengan mengambil darah dari pembuluh darah balik talipusat

segera setelah bayi lahir untuk pemeriksaan kadar hormon T4 dan TSH. Disebut

hipotiroidisme neonatal, bila didapatkan kadar T4 kurang dari 3 mg/dl dan TSH

lebih dari 50 mU/mL.

Pada daerah dengan kekurangan yodium yang sangat berat, lebih dari 50%

penduduk mempunyai kadar yodium urin kurang dari 25 mg pergram kreatinin,

kejadian hipotiroidisme neonatal sekitar 75-115 per 1000 kelahiran. Yang sangat

mencolok, pada daerah yang kekurangan yodium ringan, kejadian gondok sangat

rendah dan tidak ada kretin, angka kejadian hipotiroidisme neonatal turun menjadi 6

per 1000 kelahiran.

Dari pengamatan ini disimpulkan, bila kekurangan yodium tidak dikoreksi maka

hipotiroidisme akan menetap sejak bayi sampai masa anak. Ini berakibat pada

retardasi perkembangan fisik dan mental, serta risiko kelainan mental sangat tinggi.

Pada populasi di daerah kekurangan yodium berat ditandai dengan adanya penderita

kretin yang sangat mencolok.

-       Pada Masa Anak

Penelitian pada anak sekolah yang tinggal di daerah kekurangan yodium

menunjukkan prestasi sekolah dan IQ kurang dibandingkan dengan kelompok umur

yang sama yang berasal dari daerah yang berkecukupan yodium. Dari sini dapat

disimpulkan kekurangan yodium mengakibatkan keterampilan kognitif rendah.

Semua penelitian yang dikerjakan di daerah kekurangan yodium memperkuat

adanya bukti kekurangan yodium dapat menyebabkan kelainan otak yang

berdimensi luas.

Dalam penelitian tersebut juga ditegaskan, dengan pemberian koreksi yodium akan

memperbaiki prestasi belajar anak sekolah. Faktor penentu kadar T3 otak dan T3

kelenjar hipofisis adalah kadar T4 dalam serum, bukan kadar T3 serum, sebaliknya

terjadi pada hati, ginjal dan otot. Kadar T3 otak yang rendah, yang dapat dibuktikan

pada tikus yang kekurangan yodium, didapatkan kadar T4 serum yang rendah, akan

menjadi normal kembali bila dilakukan koreksi terhadap kekurangan yodiumnya.

Keadaan ini disebut sebagai hipotiroidisme otak, yang akan menyebabkan bodoh

dan lesu, hal ini merupakan tanda hipotiroidisme pada anak dan dewasa. Keadaan

13

Page 14: Mini Project Rizki

lesu ini dapat kembali normal bila diberikan koreksi yodium, namun lain halnya bila

keadaan yang terjadi di otak. Ini terjadi pada janin dan bayi yang otaknya masih

dalam masa perkembangan, walaupun diberikan koreksi yodium otak tetap tidak

dapat kembali normal.

-       Pada Dewasa

Pada orang dewasa, dapat terjadi gondok dengan segala komplikasinya, yang sering

terjadi adalah hipotiroidisme, bodoh, dan hipertiroidisme. Karena adanya

benjolan/modul pada kelenjar tiroid yang berfungsi autonom. Disamping efek

tersebut, peningkatan ambilan kelenjar tiroid yang disebabkan oleh kekurangan

yodium meningkatkan risiko terjadinya kanker kelenjar tiroid bila terkena radiasi.

3.    Perkembangan Intelegensia

      Setiap penderita Gondok akan mengalami defisit IQ Point sebesar 5 Point dibawah

normal.

Terjadinya defisit IQ Point pada gilirannya akan berdampak pada program wajib

belajar 9 tahun, karena banyak anak usia sekolah yang tidak dapat mengikuti

pelajaran dan mengalami drop out.

      Setiap Penderita Kretinisme akan mengalami defisit sebesar 50 Point dibawah

normal.

Iodium diperlukan khususnya untuk biosintesis hormon tiroid yang beriodium.quot;;

Iodium dalam makanan diubah menjadi iodida dan hampir secara sempurna iodida

yang dikonsumsi diserap dari sistem gastrointestinal. Yodium sangat erat kaitannya

dengan tingkat kecerdasan anak. Dampak yang ditimbulkan dari kekurangan

konsumsi yodium yang berada dalamtubuh, akan sangat buruk akibatnya bagi

kecerdasan anak, karena bisa menurunkan 11-13 nilai IQ anak.. Di antara penyakit

akibat kekurangan iodium adalah gondok dan kretinisme. Ada dua tipe terjadinya

kretinisme, yaitu kretinisme neurology seperti kekerdilan yang digolongkan dengan

mental, kelumpuhan dan buta tuli. Ada pula kretinisme hipotiroid Lokasi dan

struktur tiroid (gondok) di mana kelenjar tiroid yang terletak di bawah larynx

sebelah kanan dan kiri depan trakea mengekskresi tiroksin, triiodotironin dan

beberapa hormon beriodium lain yang dihubungkan dengan pertumbuhan yang

kerdil dan retardasi mental yang lambat. Selama masa pertumbuhan dan

perkembangan, kebutuhan tubuh akan yodium memang harus selalu dipenuhi.

14

Page 15: Mini Project Rizki

Karena kalau tidak, hipotiroidisme akan terus ‘mengancam’. Baik bayi, anak,

remaja, bahkan dewasa muda tetap mempunyai peluang terserang penyakit gondok,

gangguan fungsi mental dan fisik, maupun kelainan pada system saraf. Semua

penyakit dan berbagai kelainan lainnya yang disebabkan oleh defisiensi unsur kimia

berlambang “I” ini , kini disebut dengan GAKI. Selain akan mempengaruhi tingkat

kecerdasan anak, yang kita tahu selama ini, kekurangan yodium akan menyebabkan

pembesaran kelenjar gondok. Padahal, banyak gangguan lain yang juga bisa

muncul. Misalnya saja, kekurangan yodium yang dialami janin akan mengakibatkan

keguguran maupun bayi lahir meninggal, atau meninggal beberapa saat setelah

dilahirkan. Bahkan, tidak sedikit bayi yang terganggu perkembangan sistem

sarafnya sehingga mempengaruhi kemampuan psikomotoriknya.

4.    Pertumbuhan Sosial

Dampak social yang ditimbulkan oleh GAKI berupa terjadinya gangguan

perkembangan mental, lamban berpikir, kurang bergairah sehingga orang semacam

ini sulit dididik dan di motivasi.

5.    Perkembangan Ekonomi

GAKI akan mengalami gangguan metabolisme sehingga badannya akan merasa

dingin dan lesu sehingga akan berakibatnya rendahnya produktivitas kerja, yang

akan mempengaruhi hasil pendapatan keluarga.

2.6. Pencegahan dan penanggulangan

Kegiatan pencegahandan penaggulangan GAKI yang telah dilakukan oleh

pemerintah meliputi komunikasi , informasi dan edukasi (KIE ) terhadap penaggulangan

GAKI yang tertuju pada 3 ( tiga ) kelompok sasaran yaitu :

a. Para perencana, pengelola dan pelaksana program.

b. Masyasarakat didaerah gondok  endemik.

c. Masyarakat di luar daerah gondok endemik.

Intervensi GAKI terus dilakukan dengan bantuan sejumlah badan dunia.

Program intensifikasi penanggulangan GAKI yang berlangsung tahun 1997 – 2003

bertujuan menurunkan prevalensi GAKI lewat pemantauan status GAKI pada

penduduk, meningkatkan persediaan garam beriodium serta meningkatkan kerja sama

lintas sektoral. Upaya penanggulangan GAKI sudah dimulai sejak pemerintahan

15

Page 16: Mini Project Rizki

Belanda melalui distribusi garam beryodim ke daerah endemik berat. Penanggulangan

GAKI dilakukan dalam dua jangka waktu, yaitu :

Jangka Panjang: suplementasi tidak langsung melalui fortifikasi garam konsumsi

dengan iodium dimana program ini disebut garam iodium.

Jangka pendek: suplementasi langsung dengan ,minyak iodium baik secara oral

maupun suntikan lipiodol. Upaya ini hanya ditunjukkan pada daerah endemik

berat dan telah dilaksanakan sejak tahun 1974

Menurut ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan RI 1986, kandungan KIO3 yang

dianjurkan adalah 40 ppm. Iodium diperlukan semata – mata untuk biosintesis hormon

thyuroid yang mengandung iodium. Kebutuhan iodium meningkat pada kaum remaja

dan kehamilan. Banyaknya metoda suplementasi Iodium tergantung pada beratnya

GAKI pada populasi, grade iodium urine dan prevalensi goiter dan kretinism.

GAKI ringan:

Prevalensi goiter : 5 – 19,9% (anak sekolah)

Iodium urine : 50 – 99mg/l

Dieliminasi dengan garam beriodium.

GAKI sedang :

Prevalensi goiter : 20 – 29,9% dan beberapa hypothyroidism.

Iodium urine : 20 – 49 mg/hr

Dapat dikontrol dengan garam berjodium (biasanya 20 – 40 mg/kg pada tingkat

rumahtangga) Disamping itu minyak beriodium diberi secara oral atau suntik yang

dikoordinasi melalui puskesmas.

GAKI berat :

Prevalensi goiter : ³ 30%, endemic cretinism

Iodium urine : < 20 mg/l

Penanganannya : minyak beriodium diberikan sampai sistim garam berjodium

efektif, jika sistim saraf pusat dicegah dengan sempurna.

Dosis Pemberian Kapsul Yodium

1.    Anak SD (daerah endemik berat) : 1 kapsul/tahun

2.    Daerah endemik sedang dan berat :

-       Wanita Usia Subur Wus    : 2 Kapsul/tahun @ 200 mg

16

Page 17: Mini Project Rizki

-       Ibu hamil                         : 1 Kapsul /tahun

-       Ibu Menyusui          : 1 Kapsul selama menyusui

Mengingat dalam garam beryodium terdapat unsure natriun, maka konsumsi garam

beryodium harus dibatasi. Kelebihan mengkonsumsi natrium dapat memicu timbulnya

stroke yaitu pecahnya pembuluh darah pada otak yang dapat  menyebabkan kematian.  

Kebutuhan Yodium

Menurut Hetzel (1989) dalam keadaan normal intake harian untuk orang dewasa

berkisar 100 – 150 mg perhari.  Iodium diekskresikan melalui urin dan dinyatakan

dalam mg I/g kreatinin.  Pada tingkat ekskresi lebih kecil daro 50 mg/g kreatinin sudah

menjadi indikator kekurangan intake.  Konsumsi iodium sangat bervariasi antar

berbagai wilayah di dunia, diperkirakan sekitar 500 mg per hari di USA (sekitar 5 kali

RDA).  Adapun kecukupan iodium yang dianjurkan untuk orang Indonesia antara lain : 

1.    Bayi (12 bulan pertama) 50 mikrogram/hari

2.    Anak (usia 2-6 tahun) 90 mikrogram/hari

3.    Anak usia sekolah (usia 7-12 tahun) 120 mikrogram/hari

4.    Dewasa (diatas usia 12 tahun) 150 mikrogram/hari

5.    Ibu hamil 175 mikrogram/hari

6.    Ibu menyusui 200 mikrogram/hari

Khusus bagi kelompok ibu hamil tambahan tersebut sebagian dapat dipergunakan untuk

keperluan aktivitas kelenjar tiroid dan sebagiannya lagi untuk pertumbuhan dan

perkembangan janin khususnya perkembangan otak.  Bagi ibu hamil yang

mengkonsumsi iodium tidak mencukupi  kebutuhan maka bayi atau janin yang

dikandung akan mengalami gangguan perkembangan otak (berat otak berkurang),

gangguan perkembangan fetus dan pasca lahir, kematian perinatal (abortus) meningkat,

kemudian setelah bayi dilahirkan mempunyai berat lahir rendah (BBLR) dan terdapat

gangguan pertumbuhan tengkorak serta perkembangan skelet, sedangkan bagi tubuh ibu

hamil akan mengalami gangguan aktivitas kelenjar tiroid.  Pada kondisi ini tubuh akan

mengalami penyesuaian yang pada akhirnya akan mengalami pembesaran kelenjar

tiroid yang dikenal dengan sebutan gondok (Djokomoeldjanto, 1993 dan WHO, 1994).

Dapat juga terjadi toksisitas iodium, tetapi hal ini jarang terjadi. Dosis toksik

iodium adalah > 2000 g/hr pada orang dewasa.

17

Page 18: Mini Project Rizki

Pangan sumber Yodium

Garam beryodium ( 2 gr garam beriodium ~< ½ sdt dpt memenuhi anjuran

konsumsi Iodium org dewasa)

Pangan laut (ikan laut: 300-3000 g I/kg, ikan darat: 20-40 g I/kg)

Adonan roti

Produk unggas

Tanaman yang ditanam di tanah kaya yodium

18

Page 19: Mini Project Rizki

BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1. Pengumpulan Data

Proses identifikasi masalah dan pengumpulan data dilakukan dengan observasi,

membaca profil kerja Puskesmas tahun sebelumnya, dan melakukan wawancara dan

diskusi dengan beberapa tenaga Puskesmas Peusangan, pasien yang berkunjung serta

pasien pada saat melakukan aktifitas Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas Peusangan.

3.2. Metode Pelaksanaan

Pelaksanaan mini projek dilakukan dengan metode penyuluhan tentang GAKI

secara langsung dan pemeriksaan kandungan iodium dalam garam dapur yang

dikonsumsi masyarakat di 19 sekolah dasar sederajat dengan metode quota sampel yaitu

26 siswa-siswi kelas 4 dan kelas 5 yang terletak di wilayah kerja Puskesmas Peusangan.

3.3 Langkah – Langkah yang dilakukan

Pelaksanaan program dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Pemberian materi penyuluhan tentang GAKI :

Definisi iodium

Manfaat iodium

Sumber-sumber iodium di alam

Definisi GAKI

Epidemiologi

Dampak GAKI bagi kehidupan

Pencegahan dan Penanggulangan GAKI

2. Tanya Jawab tentang materi GAKI.

3. Simulasi Pemeriksaan Kadar Iodium dalam Garam Dapur.

Cara untuk mengetahui apakah garam yang dibeli beryodium :

      Pada kemasan garam beryodium harus tertera tulisan garam beryodium.

      Pengujian mutu garam beryodium menggunakan cairan uji Iodina.

19

Page 20: Mini Project Rizki

      Pengujian mutu garam beryodium secara sederhana menggunakan cairan

iodina test dan tradisional menggunakan ; singkong segar, garam yang akan

diuji, asam cuka 25%.

3.4. Waktu Dan Tempat

Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan secara berkelanjutan di 19 Sekolah Dasar

sederajat pada wilayah kerja Puskesmas Peusangan selama bulan Oktober 2012.

Sekolah-sekolah yang dikunjungi adalah

SD Negeri 1 Peusangan

SD Negeri 3 Percontohan Peusangan

SD Negeri 4 Peusangan

SD Negeri 5 Peusangan

SD Negeri 8 Peusangan

SD Negeri 11 Peusangan

SD Negeri 13 Peusangan

SD Negeri 16 Peusangan

SD Negeri 18 Peusangan

SD Negeri 19 Peusangan

SD Negeri 20 Peusangan

SD Negeri 21 Peusangan

SD Negeri 22 Peusangan

SD Negeri 28 Peusangan

MIN Tanoh Merah

MIN Balee Stui

MIN Bayu Gp.Raya Tambo

MIN Krueng Baro

MIN Matang GlumpangDua

BAB IV

20

Page 21: Mini Project Rizki

PENYAJIAN DATA

4. 1 Data Umum

4.1.1. Data Geografis

Puskesmas Peusangan merupakan salah satu Puskesmas dengan rawat inap

dijajaran dinas Kesehatan Bireuen yang terletak di lingkungan kota kedua setelah ibu

kota Kabupaten Bireuen. Sehingga menjadikan Puskesmas Peusangan sebagai

Puskesmas yang memiliki jumlah penduduk terbanyak dan dengan jumlah wilayah

terluas. Adapun luas wilayah kerja Puskesmas Peusangan 116.984 Ha, yang terdiri dari

69 desa yang terbagi dalam 9 kemukiman, yaitu :

1. Kemukiman Matang glumpang Dua Baro

a. Blang Asan

b. Panton Glima

c. Meunasah Timu

d. Keude Matangglumpangdua

e. Meunasah Dayah

f. Pante Gajah

g. Paya Cut

h. Seunebok Aceh

i. Neuheun

2. Kemukiman Matang Panyang

a. Matang Sagoe

b. Matang Cot Paseh

c. Paya Meuneng

d. Matang Mesjid

e. Cot Panjoe

f. Paya Lipah

3 Kemukiman Glumpang Tujoh

a. Pulo Pisang

b. Pulo Ue Baroe

c. Asan Biduen

21

Page 22: Mini Project Rizki

d. Blang Cut

e. Pante Cut

f. Keude Tanjong

g. Tanjong Paya

h. Tanjong Nie

i. Tanjong Mesjid

4. Kemukimam Tgk Di Krueng

a. Pante Piyeu

b. Meunasah Meucap

c. Krueng baro Babah Krueng

d. Krueng Baro Mesjid

e. Bayu

f. Gampong Putoh

g. Pante Ara

h. Meunasah Nibong

5. Kemukiman Simpang Empat

a. Pante Pisang

b. Kapa

c. Gampong Raya Dagang

d. Gampong Raya Tambo

e. Blang Panjoe

f. Pante Lhong

6. Kemukiman Banjar Asin

a. Alue Glumpang

b. Cot Puuk

c. Krueng Dheu

d. Cot Nga

e. Cot Rabo tunong

f. Cot Rabo Baroh

g. Matamamplam

h. Karieng

7. Kemukiman Simpang Dua

22

Page 23: Mini Project Rizki

a. Cot Iju

b. Cot Keuranji

c. Cot Buket

d. Nicah

e. Gampong Baroe

f. Blang Rambong

8. Kemukimam Cot Bada

a. Cot Bada Tunong

b. Cot Bada Barat

c. Cot Bada Baroh

d. Cot Keumude

e. Sagoe

f. Cot Girek

9. Kemukiman Tgk Ditanoh Mirah

a Alue Udeung

b. Blang Dalam

c. Uteun Bunta

d. Alue Peuno

e. Seunebok Rawa

4.1.2 Data Demografis

Berdasarkan data penduduk tahun 2012 jumlah penduduk di Kecamatan

Peusangan adalah 48.732 Jiwa atau 12.192 KK, dimana 22.976 Jiwa atau 6.533 KK

adalah penduduk dengan status miskin. Kemukiman Matang Glumpang Dua Baroe

memiliki jumlah penduduk tertinggi yaitu 10.549 Jiwa disusul kemukiman Banjar Asin

6.265 Jiwa, Kemukiman Matang Panyang 5.078 Jiwa, Kemukiman Simpang Empat

4.900 Jiwa, Kemukiman Cot Bada 4.831 Jiwa Kemukiman Tgk Ditanoh Mirah 4.744

Jiwa, Kemukiman Tgk Di Krueng 4.160 Jiwa, Kemukiman Simpang dua, 3.775 Jiwa

dan Kemukiman Glumpang Tujoh 3.084 Jiwa. Perbandingan jumlah penduduk laki-laki

dan perempuan tidak terlalu jauh perbandingan nya yaitu jumlah penduduk laki-laki

23.428 Jiwa dan jumlah penduduk perempuan 25.304 Jiwa.

23

Page 24: Mini Project Rizki

4.1.3. Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Sarana kesehatan saat ini sudah banyak mengalami kemajuan, hal ini tidak

terlepas dari besarnya dukungan PEMDA Bireuen maupun bantuan NGO. Walaupun

demikian masih banyak juga sarana kesehatan yang memerlukan penambahan, terutama

POLINDES dan POSKESDES. Dari 69 desa hanya 16 desa yang sudah ada POLIDES.

Adapun sarana kesehatan yang ada :

1. Puskesmas Induk dengan fasilitas rawat jalan, rawat inap, ruang bersalin dan

UGD

2. Puskesmas pembantu 2 unit :

a. sPuskesmas pembantu Bale Stui

b. Puskesmas Pembantu Tanoh Mirah

c. Puskesmas Pembantu Cot Bada

3. Polindes 6 Unit, yang berada didesa :

a. Asan Bidue

b. Bayu

c. Karieng

d. Cot Iju

e. Cot Keuranji

f. Sagoe

4. Poskesdes 4 unit, yang berada didesa

a. Matang Mesjid

b. Pulo Naleung

c. Cot Rabo Tunong

d. Uteun Bunta

e. Nicah

f. Pulo Pisang

5. Posyandu Plus 4 Unit, yang berada didesa

a. Pante Gajah

b. Matang Sagoe

c. Blang Cut

d. Alue Peuno

24

Page 25: Mini Project Rizki

4.1.4. Sumber Daya Kesehatan

Jumlah tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas Peusangan sebanyak 218

orang, yang terdiri dari PNS 138 orang ( 63 % ), PTT 14 orang ( 5% ), dan Honor 70

orang ( 32 % ). Adapun jumlah tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas Peusangan

menurut jenjang pendidikan yaitu :

JUMLAH TENAGA KESEHATAN SESUAI PENDIDIKAN

No

JENIS PENDIDIKAN PNS PTTHONO

R

1 Dokter Umum 4    

2 Dokter gigi  1    

3 S-I Kesehatan Masyarakat 3   3

4 D III Keperawatan 19   24

5 D III Kebidanan8 (bid Pusk), 20

(Bides) 14 18

6 D III Analis Kesehatan 2   1 

7D III Kesehatan Lingkungan 2   1

8 D III Gizi 1   3

9 D III Kesehatan Gigi     1

10 AKAFARMA     2

11 D III Fisioterapi     1

12 D III Komputer     1

13 SPK 18   11

14 Bidan (SPK)7 (bid Pusk), 34

(Bides) 1  

15 SPPH 5    

25

Page 26: Mini Project Rizki

16 Perawat Gigi 3    

17 Asisten Apoteker 2   1 

18 SMAK 1    

19 Pekerya Kesehatan/ PPM 3    

20 SMA 4    

21 SMP 2    

22 SD     1

Jumlah 138 11 70

4.1.5. VISI DAN MISI PUSKESMAS

Visi Puskesmas :

”Mewujudkan Puskesmas Peusangan Sebagai Pusat Pelayanan Kesehatan

Dasar Yang Bermutu dan Islami”

Misi Puskesmas:

1. Memberikan pelayanan kesehatan dasar yang optimal

2. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas kesehatan

3. Meningkatkan usaha pencegahan terhadap penyakit sehingga menjadi

investasi bagi masyarakat

4.1.6 TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Tugas Pokok

Tugas pokok Puskesmas Peusangan adalah melaksanakan pelayanan,

pembinaan dan pengembangan upaya kesehatan secara menyeluruh, terpadu

berkesinambungan diwilayah kerja Puskesmas.

Dalam melaksanaan Tupoksi tersebut, Puskesmas Peusangan melaksanakan

kegiatan-kegiatannya yang terdiri dari :

26

Page 27: Mini Project Rizki

a. Upaya Kesehatan wajib, yaitu:

1. Upaya promosi kesehatan

2. Upaya kesehatan lingkungan

3. Upaya kesehatan ibu dan anak serta Keluarga berencana

4. Upaya gizi masyarakat

5. Upaya pencegahan dan pembrantasan penyakit menular

6. Upaya pengobatan

b. Upaya kesehatan pengembangan, yaitu:

1. Upaya kesehatan sekolah

2. Upaya perawatan kesehatn masyarakat

3. Upaya kesehatan Remaja

4. Upaya kesehatan gigi dan mulut

5. Upaya kesehatan jiwa

6. Upaya kesehatan usia lanjut

Fungsi Puskesmas Peusangan

1. Pusat penggerak pembangunan kesehatan diseluruh wilayah kerja puskesmas

disegala bidang, melalui kegiatan pelayanan kesehatan, promosi kesehatan,

UKS, P2M dan KIA/KB.

2. Pusat penggerak pemberdayaan dan peningkatan peran serta masyarakat dalam

pembangunan kesehatan

3. Pusat pelayanan kesehatan masyarakat dan individu tingkat pertama disemua

bentuk kegiatan pelayanan dalam dan luar gedung melalui kegiatan pelayanan

kesehatan rawat jalan, rawat inap, pelayanan laboratorium rutin dan kimia

klinik, pembinaan dan kunjungan dokter ke pustu, posyandu lansia, sekolah-

sekolah di wilayah kerja puskesmas, melakukan kegiatan pelayanan

laboratorium di posyandu dan sekolah-sekolah dan melakukan survey kepuasan

masyarakat untuk mengukur mutu pelayanan yang sudah diberikan.

27

Page 28: Mini Project Rizki

4.2 HASIL

Dari hasil kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan kadar iodium dalam garam

dapur ini, didapatkan bahwa:

No Sekolah Jumlah

Sampel

Sampel dengan garam

beryodium

Jumlah %

1. SD Neg.1 Peusangan 26 1 3.8

2. SD Neg.3 Peusangan 26 2 7.7

3. SD Neg.4 Peusangan 26 2 7.7

4. SD Neg.5 Peusangan 26 2 7.7

5. SD Neg.8 Peusangan 26 0 0

6. SD Neg.11 Peusangan 26 0 0

7. SD Neg.13 Peusangan 26 2 7.7

8. SD Neg.16 Peusangan 26 0 0

9. SD Neg.18 Peusangan 26 0 0

10. SD Neg.19 Peusangan 26 2 7.7

11. SD Neg.20 Peusangan 26 0 0

12. SD Neg.21 Peusangan 26 0 0

13. SD Neg.22 Peusangan 26 0 0

14. SD Neg.28 Peusangan 26 5 19.2

15. MIN Tanoh Mirah 26 8 30.7

16. MIN Balee Stui 26 0 0

17. MIN Bayu Gp.Raya Tambo 26 1 3.8

18. MIN Kreung Baro 26 0 0

19 MIN Matang GlumpangDua 26 4 15.4

Total 494 29 5.9

Dari hasil penelitian yang dilakukan di 19 Sekolah Dasar sederajat dengan

masing-masing sampel 26 orang, dan total sampel 494 orang yang mewakili ±494

keluarga, didapatkan bahwa hanya 29 sampel atau 5.9% yang menggunakan garam

28

Page 29: Mini Project Rizki

beryodium. Sekolah yang juga mewakili desa dengan persentase paling tinggi adalah

MIN Tanoh Mirah dengan 8 sampel atau 30.8% dengan garam mengandung iodium.

BAB V

EVALUASI

Kegiatan ini termasuk dalam salah satu upaya kesehatan wajib yaitu upaya gizi

masyarakat. Adapun masalah yang dijumpai pada wilayah kerja Puskesmas Peusangan

adalah:

1. Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk menggunakan garam beryodium

2. Masih rendahnya pengetahuan masyarakat akan manfaat garam beryodium

3. Garam Non Yodium masih banyak beredar ditengah masyarakat.

4. Adanya perbedaan harga yang relatif besar antara garam yang beryodium

dengan garam non yodium.

5. Pengawasan mutu garam yodium belum dilaksanakan secara menyeluruh dan

terus menerus serta belum adanya sangsi tegas bagi produksi garam non yodium.

6. Pendistribusian garam beryodium masih belum merata terutama untuk daerah-

daerah terpencil.

Pemecahan Masalah yang disarankan dan dapat dilakukan:

1. Peningkatan penyuluhan secara berkala tentang manfaat garam beryodium di

masyarakat.

2. Adanya pengawasan mutu terhadap produksi garam beryodium oleh instansi

terkait.

3. Meningkatkan kerjasama lintas sektoral tentang perlunya penggunaan garam

beryodium dalam rumah tangga.

4. Pemberitahuan kepada masyarakat oleh petugas kesehatan tentang cara

pengolahan makanan yang mengandung yodium.

5. Pendristribusian garam-garam beryodium ke daerah terpencil secara merata 

oleh instansi terkait dalam hal ini dinas perindustrian.

6. Melakukan pelacakan kasus dan survey desa bermasalah secara cepat jika

ditemukan kasus Gondok.

Langkah-langkah Penanggulangan yang dapat diambil:

29

Page 30: Mini Project Rizki

1. Memberikan kapsul Yodium bagi ibu hamil terutama daerah endemik gondok.

2. Penyuluhan tentang Yodium secara berkelanjutan.

3. Kerjasama Lintas sektoral tentang pembagian garam yodium secara gratis di

daerah endemik gondok.

4. Peningkatan konsumsi bahan pangan yang mengandung yodium seperti sayuran

dan ikan laut.

5. Cek up secara teratur bagi penderita gondok jika mempunyai permasalahan

dengan pembesaran kelenjar tiroid.

6. Pemberian suntikan larutan minyak beryodium kepada penderita kekurangan

yodium.

Cara menyimpan garam yodium yang benar :

      Disimpan dalam wadah yang kering dan tertutup rapat.

      Letakkan di tempat yang sejuk, sebaiknya jauhkan dari panas api dan hindari sinar

matahari langsung.

      Gunakan sendok yang kering untuk mengambil garam.

      Tutup kembali wadah dengan baik setiap kali pengambilan garam.

Agar penggunaan garam bisa terserap oleh tubuh dengan baik, yang harus dilakukan

yakni mengetahui bagaimana cara mengunakan garam beryodium dengan benar :

1.    Konsumsi garam yodium dengan cukup

“Kekurangan garam beryodium tidak hanya menyebabkan penyakit gondok, tetapi juga

mempengaruhi kecerdasan otak anak, untuk itu konsumsi garam yodium dengan

cukup,” Tubuh manusia membutuhkan zat KIO3 (Kalium Iodat) dengan ukuran 30-

80ppm. Akibat kekurangan zat itu bisa mengakibatkan GAKI. GAKI merupakan

masalah gizi yang serius karena dapat mengakibatkan penyakit gondok dan kreatin

(ganguan pada pertumbuhan anak), serta kekurangan unsur yodium dalam makanan

sehari-hari dapat pula menurunkan tingkat kecerdasan seseorang.

Untuk memenuhi garam yodium dapat dilakukan dengan beberapa cara. Selain

mengkonsumsi garam yang beryodium setiap hari juga mereka wajib minum kapsul

yodium sesuai dosis yang dianjurkan. Dosis pemberian kapsul yodium untuk bayi

berumur 0-1 tahun cukup ½ kapsul setiap tahunnya, laki-laki berumur 6-20 tahun cukup

30

Page 31: Mini Project Rizki

dengan 2 kapsul pertahun. Sedangkan untuk ibu hamil dan ibu menyusui konsumsi 1

kapsul dalam satu tahun dan pada wanita usia 6-35 tahun minum 2 kapsul setiap

tahunnya.

2.    Konsumsi yodium tidak berlebih

Namun konsumsi yodium yang berlebih bisa mengakibatkan hiperteroid. Hiperteroid

yakni kondisi suatu kelenjar tiroid yang terlalu aktif menghasilkan hormon-hormon

tiroid yang beredar dalam darah dalam jumlah yang berlebihan.

Garam beryodium terdapat unsur natrium, maka konsumsi garam beryodium pun harus

dibatasi. Kelebihan konsumsi natrium dapat memicu timbulnya mudah lelah, karena

hormon tiroidnya berlebih. Gejala lain yang kerap terjadi, keringat berlebihan,

pergerakan usus besar meningkat, gemetaran, kehilangan berat badan serta aliran darah

menstruasi tidak teratur. Untuk menghindari pengaruh efek samping dari konsumsi

garam beryodium yang berlebihan, maka dianjurkan untuk mengkonsumsi garam tidak

lebih dari 6 gram garam atau 2 ½ gram tiap 1.000 kilo kalori, atau satu sendok teh setiap

hari.

3.    Pastikan garam mengandung yodium

4.    Menyimpan garam di tempat aman

Garam beryodium sebaiknya disimpan dalam wadah yang tertutup tidak tembus

pandang. Tujuannya untuk melindungi zat yodium agar tidak terpapar dengan matahari.

Kandungan yodiumnya bisa menguap jika terpapar dengan matahari. Juga perhatikan

tempat garam sebaiknya tutup dengan rapat, jika membiarkan tutup terbuka, maka

yodium bisa menguap.

5.    Cara memasak garam yodium dengan benar

Perlu anda ketahui bahwa langkah-langkah itu tidak berarti sama sekali jika cara

memasaknya salah. Karena kandungan yodiumnya akan berubah dan tidak bereaksi

sebelum diserap oleh tubuh.

Cara yang biasa dilakukan oleh para ibu ketika memasak makanan garam yang

dibubuhkan ke dalam makanan saat panas mendidih. Alasannya jika tidak begitu

masakan kurang sedap. Namun cara yang sudah dilakukan oleh para ibu-ibu tersebut

salah, karena zat yodium garam akan hilang ketika terkena panas mendidih tersebut.

31

Page 32: Mini Project Rizki

BAB IV

PENUTUP

6.1 KESIMPULAN

1. Iodium merupakan salah satu unsur mineral mikro yang sangat dibutuhkan oleh

tubuh walaupun dalam jumlah yang relative kecil.  Namun apabila diabaikan

dapat menimbulkan efek atau dampak yang cukup berpengaruh dalam

kehidupan  semua orang.

2. GAKI merupakan masalah gizi yang sangat serius, karena dapat menyebabkan

berbagai penyakit gangguan seperti Gondok, kreatinisme dan keterlambatan

pertumbuhan dan kecerdasan.

3. Dampak GAKI terhadap permasalahan di lingkungan masyarakat :

- Pengaruh GAKI terhadap Kelangsungan Hidup.

- Pengaruh GAKI terhadap Perkembangan Intelegensia.

- Pengaruh GAKI terhadap Perkembangan Sosial.

- Pengaruh GAKI terhadap Perkembangan Ekonomi

4. Penanggulangan yang paling baik untuk gangguan akibat kekurangan yodium

adalah dengan pencegahan, salah satunya dengan penyebaran informasi tentang

pentingnya mengkonsumsi garam beryodium, pemberian kapsul pertahun pada

masyarakat yang terkena penyakit Gondok

5. Kebutuhan Yodium orang dewasa diperkirakan 150 mikrogram/hari, bagi

wanita hamil sekitar 75 mikrogram/ hari dan kebutuhan Yodium bagi ibu

menyusui mencapai 200 mikrogram/hari.

6.2 SARAN

1. Diharapkan adanya peran serta aktif masyarakat dalam menggunakan garam

yodium.

2. Diharapkan adanya penyebaran informasi tentang pentingnya garam beryodium

oleh tenaga kesehatan kapada masyarakat.

3. Diharapkan adanya intervensi dan evaluasi berkelanjutan dari pihak puskesmas

Peusangan

32

Page 33: Mini Project Rizki

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2006. Penaggulangan GAKI. http:// www.litbang.depkes.co.id. [14 September

i 2008].

Ardany, Pungky dan Achmad Surjono. Situasi Analisis Garam Iodium di Daerah

Gondok Endemis. Laboratorium Penelitian Kesehatan dan Gizi Masyarakat

Bagian Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

Yogyakarta. http://www.chnrl.net/publikasi/pdf/GARAM.pdf

CDK. Penanggulangan Gangguan Akibat Kekurangan Iodium.

http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/cdk_014_penyakit_gondok.pdf

Departemen Kesehatan (DepKes). 1996.  Gangguan Akibat Kekurangan Iodium dan

Garam Beriodium. Pusat Penyuluhan Kesehatan Masyarakat: Jakarta.

Laurentius Aswin Pramono. 2010. Gangguan Akibat Kekurangan Iodium di Indonesia:

Tinjauan Epidemiologis dan Kebijakan Kesehatan. Jurnal Epidemiologi (e-mail:

[email protected])

Lisdiana, Ir, Waspada Terhadap Kelebihan dan Kekurangan Gizi, Trubus Agriwidaya,

Bandar Lampung 1998

Notoatmodjo Soekidjo,Prof.Dr, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Rineka Cipta,Jakarta 1996

Nyoman I Dewa  dkk, Penilaian Status Gizi,EGC Jakarta 2002.

RAN KPP GAKY. 2004.Rencana Aksi Nasional Kesinambungan Program

Penanggulangan GAKY http://www.gizi.net/gaky/exit%20gaky.pdf

Rusiawati, Yuyus dan Smengen Sutomo. 1993.Penanggulangan Gangguan Akibat

Kekurangan Iodium di Indonesia. Badan Penelitian dan Pengembangan

Kesehatan Departemen Kesehatan RI. Jakarta Soeharyo H, Margawati A,

Setyawan H and Djokomoeljanto. 2002. Aspek Sosio-Kultural Pada Program

Penanggulangan GAKY. Jurnal GAKY Indonesia (Indonesian Journal of IDD).

http://www.mediamedika.net/wp-content/uploads/2010/03/jurnal16.pdf

Rusmiati, Y. 2006. Penanggulangan GAKI. http://:www.kompas.co.id.

Sr.Alfonsine C.B, B.Sc, Pengantar Ilmu Gizi, Intan, Jakarta 1984

33

Page 34: Mini Project Rizki

34