BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANGHipertensi adalah penyakit yang terjadi akibat
peningkatan tekanan darah. Yang dapat diklasifikasikan menjadi 2
jenis yaitu hipertensi primer atau esensial yang penyebabnya tidak
diketahui dan hipertensi sekunder yang dapat disebabkan oleh
penyakit ginjal, penyakit endokrin, penyakit jantung, gangguan anak
ginjal, dll. Hipertensi seringkali tidak menimbulkan gejala,
sementara tekanan darah yang terus-menerus tinggi dalam jangka
waktu lama dapat menimbulkan komplikasi. Oleh karena itu,
hipertensi perlu dideteksi dini yaitu dengan pemeriksaan tekanan
darah secara berkala.
Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami.
Bayi dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh
lebih rendah daripada dewasa. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh
aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan
aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam
satu hari juga berbeda paling tinggi di waktu pagi hari dan paling
rendah pada saat tidur malam hariFaktor pemicu hipertensi dapat
dibedakan atas yang tidak dapat terkontrol (seperti keturunan,
jenis kelamin, dan umur) dan yang dapat dikontrol (seperti
kegemukan, kurang olahraga, merokok, serta konsumsi alkohol dan
garam). Penderita hipertensi yang sangat heterogen membuktikan
bahwa penyakit ini bagaikan mosaik, diderita oleh orang banyak yang
datang dari berbagai subkelompok berisiko di dalam masyarakat. Hal
tersebut juga berarti bahwa hipertensi dipengaruhi oleh faktor
resiko ganda, baik yang bersifat endogen seperti neurotransmitter,
hormon dan genetik, maupun yang bersifat eksogen seperti rokok,
nutrisi dan stressorBagi para penderita tekanan darah tinggi,
penting mengenal hipertensi dengan membuat perubahan gaya hidup
positif. Hipertensi dapat dicegah dengan pengaturan pola makan yang
baik dan aktivita fisik yang cukupII. Perumusan Masalah
Hipertensi seperti yang telah kita ketahui dapat disebabkan oleh
berbagai faktor. Selain karena keturunan, umur dan jenis kelamin,
faktor lingkungan seperti stress psikososial, obesitas, kurang
olahraga dan konsumsi alkohol dan garam juga berhubungan terhadap
timbulnya hipertensi esensial. Oleh karenanya melalui penelitian
ini, diharapkan dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
berkisar:
1. Bagaimana karakteristik masyarakat di Kampung Sawah
berhubungan terhadap hipertensi?
2. Apakah faktor heriditer berpengaruh terhadap hipertensi pada
masyarakat Kampung Sawah?
3. Apakah faktor makanan berhubungan terhadap hipertensi pada
masyarakat Kampung Sawah?
4. Apakah faktor stress berpengaruh terhadap hipertensi pada
masyarakat Kampung Sawah?
III. TujuanPenelitianIII.1 Tujuan Umum
Menggambarkan karakteristik dan faktor yang berhubungan dengan
hipertensi pada masyarakat penderita hipertensi di Puskesmas
Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan.III.2
Tujuan Khusus
1. Menggambarkan hubungan distribusi umur, jenis kelamin,
pendidikan, dan pekerjaan terhadap hipertensi pada masyarakat di
Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang
Selatan.2. Menggambarkan hubungan faktor herediter terhadap
hipertensi di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota
Tangerang Selatan.
3. Menggambarkan hubungan faktor makanan terhadap hipertensi di
Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang
Selatan.
4. Menggambarkan hubungan faktor stres terhadap hipertensi di
Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang
Selatan.IV. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
1. Mengetahui hubungan karakteristik dan faktor yang berhubungan
dengan hipertensi pada masyarakat penderita hipertensi di Puskesmas
Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan.2. Hasil
penelitian ini bertujuan untuk menerapakan strategi praktis dalam
menurunkan angka morbiditas hipertensi di Puskesmas Kampung Sawah
Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan.3. Menambah pengetahuan
dan pengalaman sebagai dokter internship dalam melakukan metodologi
penelitianBAB II
TINJAUAN PUSTAKA
HIPERTENSI
I.DEFINISITekanan Darah Tinggi (hipertensi) adalah keadaan
dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal
atau kronis (dalam waktu yang lama) di dalam arteri. Secara umum,
hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan
yang abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya
resiko terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung
dan kerusakan ginjal. Penderita yang mempunyai sekurang-kurangnya
tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat
diperkirakan mempunyai keadaan darah tinggi.1Pada pemeriksaan
tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi
diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang
lebih rendah diperoleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik).
Tekanan darah ditulis sebagai tekanan sistolik garis miring tekanan
diastolik, misalnya 120/80 mmHg, dibaca seratus dua puluh per
delapan puluh. Dikatakan tekanan darah tinggi jika pada saat duduk
tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, atau tekanan
diastolik mencapai 90 mmHg atau lebih, atau keduanya. Pada tekanan
darah tinggi, biasanya terjadi kenaikan tekanan sistolik dan
diastolik. Pada hipertensi sistolik terisolasi, tekanan sistolik
mencapai 140 mmHg atau lebih, tetapi tekanan diastolik kurang dari
90 mmHg dan tekanan diastolik masih dalam kisaran normal.1,2II.
KLASIFIKASI
The Seventh Report of the Joint National Committee on the
Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (JNC7)
mengklasifikasikan tekanan darah pada orang dewasa (usia > 18
th) didasarkan pada rata-rata 2 atau lebih tekanan darah yang
diukur secara tepat dari 2 kali atau lebih pengukuran di klinik.
Prehipertensi tidak dianggap sebagai kategori penyakit tetapi
mengidentifikasi pasien-pasien yang tekanan darahnya cendrung
meningkat ke klasifikasi hipertensi dimasa yang akan datang. Ada
dua tingkat (stage) hipertensi dan semua pasien pada kategori ini
harus diberi terapi obat. JNC7 mengklasifikasikan tekanan darah
dalam 4 kategori yaitu tekanan darah normal, pre hipertensi,
hipertensi grade 1, dan hipertensi grade 2.3Tabel I. Klasifikasi
Hipertensi menurut WHOKategoriSistol (mmHg)Diastol (mmHg)
Optimal< 120< 80
Normal< 130< 85
Tingkat 1 (hipertensi ringan)140-15990-99
Sub grup : perbatasan140-14990-94
Tingkat 2 (hipertensi sedang)160-179100-109
Tingkat 3 (hipertensi berat) 180 110
Hipertensi sistol terisolasi 140< 90
Sub grup : perbatasan140-149< 90
Tabel II. Klasifikasi Hipertensi menurut Joint National
Committee 7
KategoriSistol (mmHg)Dan/atauDiastole (mmHg)
Normal77 tahun2819,17%
TOTAL146100
Jenis KelaminLaki-laki6343,15%
Perempuan8356,84%
TOTAL146100
Tingkat PendidikanTidakSekolah3725,34%
SD/Sederajat6846,57%
SMP/ Sederajat1913,01%
SMA/ Sederajat128,22%
Akademi/Universitas106,85%
TOTAL146100
PekerjaanTidakbekerja128,22%
Petani5638,35%
Pedagang3221,91%
Buruh138,90%
Wiraswasta2114,38%
Lain-lain128,22%
TOTAL146100
Dari Tabel V.1.1 Distribusi Karakteristik Umur, Jenis Kelamin,
Pendidikan, dan Pekerjaan Terhadap Hipertensi Di Puskesmas Kampung
Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan. di atas didapatkan
bahwa karakteristik responden yang berumur 20-40 tahun sebanyak
2,74%, yang berumur 41-55 tahun sebanyak 41,78%, yang berumur 56-77
tahun 36,30%, dan yang berumur lebih dari 77 tahun 19,17%. Dapat
dilihat bahwa diantara kategori kelompok umur 41-55 tahun memiliki
distribusi terbanyak.Dari hasil pengolahan distribusi berdasarkan
jenis kelamin, didapatkan sebagian besar responden adalah perempuan
(56,84%).
Dari hasil pengolahan distribusi berdasarkan tingkat pendidikan,
didapatkan bahwa sebagian besar respondenmemiliki tingkat
pendidikan SD/sederajat (46,57%).
Dari hasil pengolahan distribusi berdasarkan pekerjaan,
didapatkan bahwa sebagian besar pekerjaan responden sebanyak 38,35
% adalah petani.
Tabel V.1.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Hipertensi Di
Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang
Selatan.Jenis HipertensiN%
Prehipertensi2617,80%
Hipertensi grade I7954,11%
Hipertensi grade II4128,08%
TOTAL146100
Dari Tabel V.1.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis
Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota
Tangerang Selatan di atas didapatkan bahwa sebagian besar responden
menderita hipertensi grade I (54,11%).Tabel V.1.3 Distribusi
Riwayat Dalam Keluarga Terhadap Hipertensi Di Puskesmas Kampung
Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan.Riwayat Hipertensi
dalam KeluargaN%
Tidak Ada5134,93%
Ada9565,06%
TOTAL146100
Dari Tabel V.1.3 Distribusi Riwayat Dalam Keluarga Terhadap
Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota
Tangerang Selatan di atas didapat bahwa sebagian besar responden
memiliki riwayat hipertensi dalam keluarga (65,06%).Tabel V.1.4
Distribusi Riwayat Pembawa Hipertensi Pada Keluarga Responden Di
Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang
Selatan.PembawaHipertensiPadaKeluargaN%
Ayah1913,01%
Ibu6745,89%
Ayah dan Ibu3523,97%
Saudara Kandung85,48%
Lain-lain1711,64%
TOTAL146100
Dari Tabel V.1.4 Distribusi Riwayat Pembawa Hipertensi Pada
Keluarga Responden Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat,
Kota Tangerang Selatan di atas didapat bahwa sebagian besar
responden mengaku bahwa pembawa hipertensi berasal dari ibu
responden (45,89%).Tabel V.1.5 Distribusi Makanan Yang Disukai
Responden Terhadap Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan
Ciputat, Kota Tangerang Selatan.MakananYangDisukaiN%
Manis3121,23%
Asin9464,38%
Tawar53,42%
Lain-lain1610,96%
TOTAL146100
Dari Tabel V.1.5 Distribusi Makanan Yang Disukai Responden
Terhadap Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat,
Kota Tangerang Selatan di atas didapat bahwa sebagian besar makanan
yang disukai responden adalah makanan asin (64,38%).Tabel V.1.6
Distribusi Responden Yang Mengalami Stres Terhadap Hipertensi Di
Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang
Selatan.Responden Yang Mengalami StresN%
Ya4128,08%
Tidak10571,91%
TOTAL146100
Dari Tabel V.1.6 Distribusi Responden Yang Mengalami Stres
Terhadap Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat,
Kota Tangerang Selatan di atas didapat bahwa sebagian besar
responden tidak mengalami stress (71,91%).Tabel V.1.7 Distribusi
Responden Berdasarkan Lama Stres Terhadap Hipertensi Di Puskesmas
Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan.Lama Stress
yang Dialami RespondenN%
< 1 minggu2253,66%
>1 minggu 2 minggu1126,83%
>2 minggu 4 minggu512,19%
>4 minggu37,31%
TOTAL41100
Dari Tabel V.1.7 Distribusi Responden Berdasarkan Lama Stres
Terhadap Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat,
Kota Tangerang Selatan di atas didapat bahwa responden yang
mengalami stress kurang dari 1 minggu sebanyak (53,66%)Tabel V.1.8
Distribusi Responden Berdasarkan Penyebab Stres Terhadap Hipertensi
Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang
SelatanPenyebab Stress yang DialamiN%
Ekonomi2151,22%
Pekerjaan614,63%
Keluarga921,95%
Lain-lain512,19%
TOTAL41100
Dari Tabel V.1.8 Distribusi Responden Berdasarkan Penyebab Stres
Terhadap Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat,
Kota Tangerang Selatan di atas didapat bahwa sebagian besar
responden mengaku penyebab stress terbanyak yang dialami adalah
karena masalah ekonomi (51,22%).V.2 TABEL BIVARIATTabel V.2.1
Distribusi Umur Terhadap Jenis Hipertensi Di Puskesmas Kampung
Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan
UmurJenis hipertensiTotal
Pre-hipertensiHipertensi grade 1Hipertensi grade 2
N%N%N%N%
20-40 tahun 42,74000042,74
41-55 tahun 96,164631,5064,116141,78
56-77 tahun 96,161610,962819,175336,30
>77 tahun 42,741711,6474,792819,17
TOTAL2617,807954,114128,08146100
Dari tabel V.2.1 Distribusi Umur Terhadap Jenis Hipertensi Di
Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan
didapatkan bahwa responden yang menderita prehipertensi berusia
41-55 tahun sebanyak 6,16 % , hipertensi grade 1 sebanyak 31,50%
dan hipertensi grade 2 sebanyak 4,11% .
Tabel V.2.2 Distribusi Jenis Kelamin Terhadap Jenis Hipertensi
Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang
Selatan
Jenis KelaminJenis hipertensiTotal
Pre-hipertensiHipertensi grade 1Hipertensi grade 2
N%N%N%N%
Laki-laki 96,163121,232315,756343,15
Perempuan 1711,644832,871812,328356,85
TOTAL2617,807954,114128,08146100
Dari tabel V.2.2 Distribusi Jenis Kelamin Terhadap Jenis
Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota
Tangerang Selatan didapatkan bahwa responden perempuan yang
menderita prehipertensi sebanyak 11,64 % , hipertensi grade 1
sebanyak 32,87% dan hipertensi grade 2 sebanyak 12,32% .
Tabel V.2.3 Distribusi Pendidikan Terhadap Jenis Hipertensi Di
Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang
Selatan
Tingkat pendidikanJenis hipertensiTotal
Pre-hipertensiHipertensi grade 1Hipertensi grade 2
N%N%N%N%
Tidak sekolah 117,531610,96106,863725,34
SD/sederajat 53,424832,881510,276846,57
SMP / sederajat53,4274,7974,791913,01
SMA / sederajat 21,3653,4253,42128,22
Akademi / Universitas32,0532,0542,741812,32
TOTAL2617,807954,114128,08146100
Dari tabel V.2.3 Distribusi Pendidikan Terhadap Jenis Hipertensi
Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang
Selatan didapatkan bahwa responden dengan tingkat pendidikan
SD/sederajat yang menderita prehipertensi sebanyak 3,42 % ,
hipertensi grade 1 sebanyak 32,88% dan hipertensi grade 2 sebanyak
10,27% .
Tabel V.2.4 Distribusi Pekerjaan Terhadap Jenis Hipertensi Di
Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang
Selatan
Tingkat pendidikanJenis hipertensiTotal
Pre-hipertensiHipertensi grade 1Hipertensi grade 2
N%N%N%N%
Tidak bekerja10,6874,7942,74128,22
Petani74,793725,34128,225638,35
Pedagang42,74149,59149,593221,92
Buruh74,7964,1100138,90
wiraswasta53,4285,4874,792114,38
Lain - lain10,6874,7942,74128,22
TOTAL2617,807954,114128,08146100
Dari tabel V.2.4 Distribusi Pekerjaan Terhadap Jenis Hipertensi
Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang
Selatan didapatkan bahwa responden dengan jenis petani yang
menderita prehipertensi sebanyak 4,79 % , hipertensi grade 1
sebanyak 25,34% dan hipertensi grade 2 sebanyak 8,22% .
Tabel V.2.5 Distribusi Riwayat Dalam Keluarga Terhadap Jenis
Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota
Tangerang Selatan
Riwayat hipertensi dalam keluargaJenis hipertensiTotal
Pre-hipertensiHipertensi grade 1Hipertensi grade 2
N%N%N%N%
Tidak ada149,592013,691711,645134,93
Ada128,225940,412416,439565,07
TOTAL2617,807954,114128,08146100
Dari tabel V.2.5 Distribusi Riwayat Dalam Keluarga Terhadap
Jenis Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota
Tangerang Selatan didapatkan bahwa responden yang memiliki riwayat
hipertensi dalam keluarga menderita prehipertensi sebanyak 8,22 % ,
hipertensi grade 1 sebanyak 40,41% dan hipertensi grade 2 sebanyak
16,43% .
Tabel V.2.6 Distribusi Pembawa Hipertensi Pada Keluarga
Responden Terhadap Jenis Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah
Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan
Pembawa hipertensi Jenis hipertensiTotal
Pre-hipertensiHipertensi grade 1Hipertensi grade 2
N%N%N%N%
Ayah 53,4264,1185,481913,01
Ibu96,164530,82138,906745,89
Ayah dan ibu32,051510,271711,643523,97
Saudara kandung32,0532,0521,3785,45
Lain - lain64,11106,8410,681711,64
TOTAL2617,807954,114128,08146100
Dari tabel V.2.6 Distribusi Pembawa Hipertensi Pada Keluarga
Responden Terhadap Jenis Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah
Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan didapatkan bahwa ibu
sebagai pembawa hipertensi dalam keluarga responden menderita
prehipertensi sebanyak 6,16 % , hipertensi grade 1 sebanyak 30,82%
dan hipertensi grade 2 sebanyak 8,90% .
Tabel V.2.7 Distribusi Makanan Yang Disukai Responden Terhadap
Jenis Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota
Tangerang Selatan
Makanan yang di sukai Jenis hipertensiTotal
Pre-hipertensiHipertensi grade 1Hipertensi grade 2
N%N%N%N%
Manis64,11138,90128,213121,23
Asin106,855235,612215,069464,38
Tawar32,0521,370053,42
Lain lain 74,7921,3774,791610,95
TOTAL2617,807954,114128,08146100
Dari tabel V.2.7 Distribusi Makanan Yang Disukai Responden
Terhadap Jenis Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan
Ciputat, Kota Tangerang Selatan didapatkan bahwa responden yang
menderita prehipertensi sebanyak 6,85 % , hipertensi grade 1
sebanyak 35,61% dan hipertensi grade 2 sebanyak 15,06% mengaku
senang mengonsumsi makanan asin .
Tabel V.2.8 Distribusi Responden Yang Mengalami Stress Terhadap
Jenis Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota
Tangerang Selatan
Responden yang mengalami stressJenis hipertensiTotal
Pre-hipertensiHipertensi grade 1Hipertensi grade 2
N%N%N%N%
Ya 117,53138,901711,644128,08
Tidak 1510,276645,212416,4310571,92
TOTAL2617,807954,114128,08146100
Dari tabel V.2.8 Distribusi Responden Yang Mengalami Stress
Terhadap Jenis Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan
Ciputat, Kota Tangerang Selatan didapatkan bahwa responden yang
menderita prehipertensi sebanyak 10,27 % , hipertensi grade 1
sebanyak 45,21% dan hipertensi grade 2 sebanyak 16,43% mengaku
tidak mengalami stress .
Tabel V.2.9 Distribusi Lama Stress Yang Dialami Responden
Terhadap Jenis Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan
Ciputat, Kota Tangerang Selatan
Lama stress yang dialami responden Jenis hipertensiTotal
Pre-hipertensiHipertensi grade 1Hipertensi grade 2
N%N%N%N%
< 1 minggu49,751024,39819,512253,65
1 2 minggu24,8737,31614,631126,83
2 4 minggu37,3112,4312,43512,19
>4 minggu12,4312,4312,4337,31
TOTAL1024,391536,581639,0241100
Dari tabel V.2.9 Distribusi Lama Stress Yang Dialami Responden
Terhadap Jenis Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan
Ciputat, Kota Tangerang Selatan didapatkan bahwa responden yang
menderita prehipertensi sebanyak 9,75 % , hipertensi grade 1
sebanyak 24,39% dan hipertensi grade 2 sebanyak 19,51% mengaku
mengalami stress selama < 1 minggu .
Tabel V.2.10 Distribusi Penyebab Stress Yang Dialami Responden
Terhadap Jenis Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan
Ciputat, Kota Tangerang Selatan
Penyebab stress Jenis hipertensiTotal
Pre-hipertensiHipertensi grade 1Hipertensi grade 2
N%N%N%N%
Ekonomi 24,87921,951024,392151,22
Pekerjaan 49,7512,4312,43614,63
Keluarga 12,4349,7549,75921,95
Lain-lain37,3112,4312,43512,19
TOTAL1024,391536,581639,0241100
Dari tabel V.2.10 Distribusi Penyebab Stress Yang Dialami
Responden Terhadap Jenis Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah
Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan didapatkan bahwa
responden yang mengalami stress akibat masalah ekonomi menderita
prehipertensi sebanyak 4,87 % , hipertensi grade 1 sebanyak 21,95%
dan hipertensi grade 2 sebanyak 24,39% .BAB VIPEMBAHASAN
PENELITIAN
A. Tabel Univariat
Tabel V.1.1 Distribusi Karakteristik Umur, Jenis Kelamin,
Pendidikan,dan Pekerjaan Terhadap Hipertensi Di Puskesmas Kampung
Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan Dari Tabel V.1.1
Distribusi Karakteristik Umur, Jenis Kelamin, Pendidikan,dan
Pekerjaan Terhadap Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan
Ciputat, Kota Tangerang Selatan di atas didapatkan bahwa
karakteristik responden yang berumur 20-40 tahun sebanyak 2,74%,
yang berumur 41-55 tahun sebanyak 41,78%, yang berumur 56-77 tahun
36,30%, dan yang berumur lebih dari 77 tahun 19,17%. Dapat dilihat
bahwa di antara kategori kelompok umur 41-55 tahun memiliki
distribusi terbanyak. Hal ini terjadi karena pada usia tersebut
arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku karena itu
darah pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh
yang sempit daripada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan di
dalam pembuluh darah.Dari hasil pengolahan distribusi berdasarkan
jenis kelamin, didapatkan sebagian besar responden adalah perempuan
(56,84%). Hal ini disebabkan jadwal pengumpulan data hanya
berlangsung dari pagi hari hingga siang hari, dimana para laki-laki
kebanyakan sedang berada di tempat kerja. Sehingga responden yang
lebih banyak hadir adalah perempuan.Dari hasil pengolahan
distribusi berdasarkan tingkat pendidikan, didapatkan bahwa
sebagian besar responden memiliki tingkat pendidikan SD/sederajat
(38,35%). Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan masyarakat
di Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan pada
sebagian besar penduduk adalah tingkat pendidikan SD/sederajat.Dari
hasil pengolahan distribusi berdasarkan pekerjaan, didapatkan bahwa
sebagian besar pekerjaan responden sebanyak 38,35 % adalah petani.
Hal ini disebabkan karena sebagian besar mata pencaharian di
Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan
adalah bertani.Tabel V.1.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis
Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota
Tangerang SelatanDari Tabel V.1.2 Distribusi Responden Berdasarkan
Jenis Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota
Tangerang Selatan di atas didapatkan bahwa sebagian besar responden
menderita hipertensi grade I (54,11%). Hal ini disebabkan karena
kurangnya pengetahuan mengenai hipertensi sehingga responden jarang
memeriksakan tekanan darahnya sehingga mereka tidak mengetahui
bahwa dirinya menderita hipertensi.Tabel V.1.3 Distribusi Riwayat
Dalam Keluarga Terhadap Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah
Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan
Dari Tabel V.1.3 Distribusi Riwayat Dalam Keluarga Terhadap
Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota
Tangerang Selatan di atas didapat bahwa sebagian besar responden
memiliki riwayat hipertensi dalam keluarga (65,06%). Hal ini
disebabkan karena kurangnya pengetahuan mengenai hipertensi serta
gejala-gejalanya sehingga responden maupun keluarganya tidak
mengetahui bahwa dirinya dan keluarganya mengalami hipertensi.Tabel
V.1.4Distribusi Riwayat Pembawa Hipertensi Pada Keluarga Responden
Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang
SelatanDari Tabel V.1.4 Distribusi Riwayat Pembawa Hipertensi Pada
Keluarga Responden Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat,
Kota Tangerang Selatan di atas didapat bahwa sebagian besar
responden mengaku bahwa pembawa hipertensi berasal dari ibu
responden (45,89%). Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan
mengenai hipertensi dan penyebab-penyebabnya sehingga responden
maupun keluarganya tidak mengetahui bahwa dikeluarganya memiliki
riwayat pembawa hipertensi, sehingga tidak menghindari faktor
resiko.Tabel V.1.5Distribusi Makanan Yang Disukai Responden
Terhadap Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat,
Kota Tangerang SelatanDari Tabel V.1.5 Distribusi Makanan Yang
Disukai Responden Terhadap Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah
Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan di atas didapat bahwa
sebagian besar makanan yang disukai responden adalah makanan asin
(64,38%). Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan mengenai
batas maksimal konsumsi garam (natrium) per hari. Tabel V.1.6
Distribusi Responden Yang Mengalami Stres Terhadap Hipertensi Di
Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang
SelatanDari Tabel V.1.6 Distribusi Responden Yang Mengalami Stres
Terhadap Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat,
Kota Tangerang Selatan di atas didapat bahwa sebagian besar
responden tidak mengalami stress (71,91%). Menurut tinjauan
pustaka, stress merupakan salah satu faktor resiko dari hipertensi.
Pada keadaan stress didapatkan peningkatan aktivasi saraf simpatis
yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah secara
intermitten. Akan tetapi, pada masyarakat Distribusi Responden Yang
Mengalami Stres Terhadap Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah
Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan stress bukan merupakan
faktor resiko terjadinya hipertensi.Tabel V.1.7 Distribusi
Responden Berdasarkan Lama Stres Terhadap Hipertensi Di Puskesmas
Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang SelatanDari Tabel
V.1.7 Distribusi Responden Berdasarkan Lama Stres Terhadap
Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota
Tangerang Selatan di atas didapat bahwa responden yang mengalami
stress kurang dari 1 minggu sebanyak 53,66%. Hal ini disebabkan
karena pada keadaan stress akut (< 1 minggu) didapatkan
peningkatan kadar katekolamine, kortisol, vasopressin, dan
aldosteron yang yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan
darah.Tabel V.1.8Distribusi Responden Berdasarkan Penyebab Stres
Terhadap Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat,
Kota Tangerang SelatanDari Tabel V.1.8 Distribusi Responden
Berdasarkan Penyebab Stres Terhadap Hipertensi Di Puskesmas Kampung
Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan di atas didapat
bahwa sebagian besar responden mengaku penyebab stress terbanyak
yang dialami adalah karena masalah ekonomi (51,22%). Hal ini
disebabkan karena penghasilan mereka yang rendah sehingga dapat
menyebabkan stress. Berdasarkan tabel V.1.1, sebagian besar
pekerjaan dari masyarakat Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota
Tangerang Selatan adalah petani, dimana mereka tidak selalu
mendapat penghasilan setiap bulannya, karena bergantung pada hasil
panen.V.2 TABEL BIVARIATTabel V.2.1 Distribusi Umur Terhadap Jenis
Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota
Tangerang Selatan Dari Tabel V.2.1 Distribusi Umur Terhadap Jenis
Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota
Tangerang Selatan di atas didapatkan bahwa responden yang menderita
pre-hipertensi berusia 41-55 tahun sebanyak 6,16%, sementara yang
menderita hipertensi grade I sebanyak 31,50%, dan yang menderita
hipertensi grade II sebanyak 4,11%. Hal ini disebabkan karena pada
usia tersebut arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi
kaku karena itu darah pada setiap denyut jantung dipaksa untuk
melalui pembuluh yang lebih sempit daripada biasanya dan
menyebabkan naiknya tekanan pada pembuluh darah. Akan tetapi,
proses ini masih dalam tahapan yang dapat dikompensasi oleh
pembuluh darah, sehingga kenaikan tekanan darah tidak terlalu
tinggi.Tabel V.2.2Distribusi Jenis Kelamin Terhadap Jenis
Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota
Tangerang SelatanDari Tabel V.2.2 Distribusi Jenis Kelamin Terhadap
Jenis Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota
Tangerang Selatan di atas didapatkan bahwa responden perempuan yang
menderita pre-hipertensi sebanyak 11,65%, hipertensi grade I
sebanyak 32,87%, dan hipertensi grade II sebanyak 12,32%. Hal ini
disebabkan karena kadar estrogen wanita pada masa pre-menopause
mulai mengalami penurunan hingga mencapai kadar terendah pada masa
menopause. Penurunan estrogen dapat menyebabkan disfungsi
endothelial pembuluh darah yang menyebabkan aktivasi saraf
simpatetik. Aktivasi ini pada akhirnya akan menyebabkan peningkatan
tekanan darah.
Tabel V.2.3 Distribusi Pendidikan Terhadap Jenis Hipertensi Di
Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang
SelatanDari Tabel V.2.3 Distribusi Pendidikan Terhadap Jenis
Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota
Tangerang Selatan di atas didapat bahwa responden dengan tingkat
pendidikan SD/sederajat yang menderita pre-hipertensi sebanyak
3,42%, hipertensi grade I sebanyak 32,88%, dan hipertensi grade II
sebanyak 10,27%. Hal ini disebabkan karena tingkat pendidikan yang
rendah menyebabkan kurangnya pengetahuan responden akan penyebab,
gejala, serta pencegahan penyakit hipertensi, terutama gejala
hipertensi grade I. Akan tetapi, responden yang menderita
hipertensi grade I umumnya telah memiliki pengetahuan mengenai
hipertensi, sehingga responden segera mencari pengobatan. Oleh
karena itu, penyakit hipertensi grade I sebagian besar sudah
diobati dan tidak berlanjut menjadi hipertensi grade II.Tabel V.2.4
Distribusi Pekerjaan Terhadap Jenis Hipertensi Di Puskesmas Kampung
Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang SelatanDari Tabel V.2.4
Distribusi Pekerjaan Terhadap Jenis Hipertensi Di Puskesmas Kampung
Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan di atas didapat
bahwa responden dengan jenis pekerjaan petani yang menderita
pre-hipertensi sebanyak 4,79%, hipertensi grade I sebanyak 25,34%,
dan hipertensi grade II sebanyak 8,22%. Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian besar responden yang bekerja sebagai petani menderita
hipertensi grade I.Tabel V.2.5 Distribusi Riwayat Dalam Keluarga
Terhadap Jenis Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan
Ciputat, Kota Tangerang SelatanDari Tabel V.2.5 Distribusi Riwayat
Dalam Keluarga Terhadap Jenis Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah
Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan di atas didapat bahwa
responden yang memiliki riwayat hipertensi dalam keluarga dan
menderita pre-hipertensi sebanyak 8,22%, hipertensi grade I
sebanyak 40,41%, dan hipertensi grade II sebanyak 16,43%. Hal ini
disebabkan karena orang-orang dengan sejarah keluarga yang
mempunyai hipertensi lebih sering menderita hipertensi. Riwayat
keluarga dekat yang menderita hipertensi (faktor keturunan) juga
mempertinggi risiko terkena hipertensi terutama pada hipertensi
primer.Keluarga yang memiliki hipertensi dan penyakit jantung
meningkatkan risiko hipertensi 2-5 kali lipat. Dari data statistik
terbukti bahwa seseorang akan memiliki kemungkinan lebih besar
untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya menderita
hipertensi. Tabel V.2.6 Distribusi Pembawa Hipertensi Pada Keluarga
Responden Terhadap Jenis Hipertensi Di Kampung Sawah Puskesmas
Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang SelatanDari Tabel V.2.6
Distribusi Pembawa Hipertensi Pada Keluarga Responden Terhadap
Jenis Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota
Tangerang Selatan di atas di dapat bahwa responden yang menderita
pre-hipertensi (6,16%), hipertensi grade I (30,82%), dan hipertensi
grade II (8,90%) mengaku bahwa pembawa hipertensi dari ibunya. Hal
ini disebabkan karena hipertensi cenderung merupakan penyakit
keturunan. Jika seorang dari orang tua kita mempunyai hipertensi
maka sepanjang hidup kita mempunyai 25% kemungkinan mendapatkannya
pula. Jika kedua orang tua kita mempunyai hipertensi, kemungkunan
kita mendapatkan penyakit tersebut 60%.Tabel V.2.7 Distribusi
Makanan Yang Disukai Responden Terhadap Jenis Hipertensi Di
Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang
SelatanDari Tabel V.2.7 Distribusi Makanan Yang Disukai Responden
Terhadap Jenis Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan
Ciputat, Kota Tangerang Selatan di atas didapat bahwa responden
yang menderita pre-hipertensi (6,85%), hipertensi grade I (35,61%),
dan hipertensi grade II (15,06%) mengaku senang mengonsumsi makanan
asin. Hal ini disebabkan karena pengaruh asupan garam terhadap
hipertensi melalui peningkatan volume plasma (cairan tubuh) dan
tekanan darah. Reaksi orang terhadap natrium berbeda-beda. Pada
beberapa orang, baik yang sehat maupun yang mempunyai hipertensi,
walaupun mereka mengkonsumsi natrium tanpa batas, pengaruhnya
terhadap tekanan darah sedikit sekali atau bahkan tidak ada. Pada
kelompok lain, terlalu banyak natrium menyebabkan kenaikan darah
yang juga memicu terjadinya hipertensi. Asupan garam kurang dari 3
gram tiap hari menyebabkan prevalensi hipertensi yang rendah,
sedangkan jika asupan garam antara 5-15 gram perhari prevalensi
hipertensi meningkat menjadi 15-20 %. Pengaruh asupan terhadap
timbulnya hipertensi terjadi melalui peningkatan volume plasma,
curah jantung dan tekanan darah.Tabel V.2.8 Distribusi Responden
yang Mengalami Stress Terhadap Jenis Hipertensi Di Puskesmas
Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang SelatanDari Tabel
V.2.8 Distribusi Responden yang Mengalami Stress Terhadap Jenis
Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota
Tangerang Selatan di atas didapat bahwa responden yang menderita
pre-hipertensi (10,27%), hipertensi grade I (45,21%), dan
hipertensi grade II (16,43%) mengaku tidak mengalami stress. Hal
ini disebabkan karena Stres dapat meningkatkan tekanan darah untuk
sementara waktu dan bila stres sudah hilang tekanan darah bisa
normal kembali. Peristiwa mendadak menyebabkan stres dapat
meningkatkan tekanan darah, namun mekanisme stress berkelanjutan
yang dapat menimbulkan hipertensi belum dapat dibuktikan secara
ilmiah.Tabel V.2.9 Distribusi Lama Stress yang Dialami Responden
Terhadap Jenis Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan
Ciputat, Kota Tangerang SelatanDari Tabel V.2.9 Distribusi Lama
Stress yang Dialami Responden Terhadap Jenis Hipertensi Di
Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan
di atas didapat bahwa responden yang menderita pre-hipertensi
(9,75%), hipertensi grade I (24,39%), dan hipertensi grade II
(19,51%) mengaku mengalami stress selama < 1 minggu. Hal ini
disebabkan karena stres diduga melalui saraf simpatis dapat
meningkatkan tekanan darah secara intermiten. Apabila stress
berlangsung lama dapat mengakibatkan peninggian tekanan darah yang
menetap.Tabel V.2.10 Distribusi Penyebab Stress yang Dialami
Responden Terhadap Jenis Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah
Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang SelatanDari Tabel V.2.10
Distribusi Penyebab Stress yang Dialami Responden Terhadap Jenis
Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota
Tangerang Selatan di atas didapat bahwa responden yang mengalami
stress akibat masalah ekonomi menderita pre-hipertensi (4,87%),
hipertensi grade I (21,95%), dan hipertensi grade II (24,39%). Hal
ini disebabkan karena stres adalah suatu kondisi disebabkan oleh
hubungan antara individu dengan lingkungan yang menimbulkan
persepsi jarak antara tuntutan-tuntutan yang berasal dari situasi
dengan sumber daya sistem biologis, psikologis, sosial, dan ekonomi
dari seseorang. Stres atau ketegangan jiwa (rasa tertekan, murung,
bingung, cemas, berdebar-debar, rasa marah, dendam, rasa takut,
rasa bersalah) dapat merangsang kelenjar anak ginjal melepaskan
hormon adrenalin dan memacu jantung berdenyut lebih cepat serta
lebih kuat, sehingga tekanan darah akan meningkat. Jika stres
berlangsung cukup lama, tubuh berusaha mengadakan penyesuaian
sehingga timbul kelainan organis atau perubahan patologis.
BAB VIIPENUTUPVII.1 Kesimpulan1. Adanya hubungan antara umur
terhadap hipertensi di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat,
Kota Tangerang Selatan.2. Adanya hubungan antara jenis kelamin
terhadap jenis hipertensi di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan
Ciputat, Kota Tangerang Selatan.3. Adanya hubung antara tingkat
pendidikan terhadap jenis hipertensi di Puskesmas Kampung Sawah
Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan.4. Adanya hubungan antara
pekerjaan terhadap jenis hipertensi di Puskesmas Kampung Sawah
Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan.5. Adanya hubungan antara
tingkat penghasilan terhadap jenis hipertensi di Puskesmas Kampung
Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan.6. Adanya hubungan
antara jumlah anak terhadap jenis hipertensi di Puskesmas Kampung
Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan. 7. Adanya hubungan
antara faktor makanan terhadap jenis hipertensi di Puskesmas
Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan.8. Adanya
hubungan antara faktor stres terhadap jenis hipertensi di Puskesmas
Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan.VII.2
Saran1. Saran yang diberikan kepada masyarakat Kampung Sawah
Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan:a. Bagi seluruh keluarga,
diharapkan dapat lebih memperhatikan mengenai pentingnya
pendidikan, karena dengan pendidikan akan membuat seseorang
mempunyai kesempatan yang lebih baik dalam mendapatkan pekerjaan
sehingga perekonomian keluarga lebih terjamin.b. Bagi seluruh
keluarga, diharapkan dapat mengurangi asupan garam dalam satu hari
sehingga resiko hipertensi dapat dicegah.2. Saran yang diberikan
kepada Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang
Selatan:a. Agar dapat meningkatkan pengetahuan kepada masyarakat
melalui penyuluhan agar pengetahuan masyarakat mengenai hipertensi
semakin bertambah.b. Meningkatkan informasi kepada masyarakat
mengenai pentingnya memeriksakan tekanan darah secara berkala.c.
Memberikan pengobatan gratis pada masyarakat yang menderita
hipertensi yang tidak mampu.3. Saran yang diberikan kepada
Pemerintah Daerah Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang
Selatan:
a. Agar dapat menyediakan lapangan kerja baru bagi masyarakat
agar kualitas hidup masyarakat dapat meningkat.b. Agar lebih
memperhatikan kesehatan masyarakat yang tidak mampu.
Daftar Pustaka1. Sidabutar,R.P.,Wiguno P. Hipertensi Essensial.
In: Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Soeparman, Sarwono Waspadji.
Balai Penerbit FK-UI,1999. p:205-222.2. Susalit E. Hipertensi
Primer dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Edisi Ketiga.
Balai Penerbit FK-UI, Jakarta. 2001:453-72.3. National Institutes
of Health: The Seventh Report of The Joint National Committeeon
Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood
Pressure. NIH Publication, November. 2003.4. Tierney LM, McPhee SJ,
Papadakis MA. Systemic Hypertension. In: Current Medical Diagnosis
& Treatment. 41st Edition. McGraw-Hill Companies.2002.
p:459-469.5. Sigarlaki, H. J. O. 1995. Faktor-faktor resiko
penderita hipertensi di RSU FK-UKI. Program Studi Pascasarjana Ilmu
Kesehatan Masyarakat. Jakarta.1995:5253.6. Sugiharto, Aris. 2007.
Tesis Faktor-Faktor Resiko Hipertensi Grade II pada Masyarakat.
Universitas Diponegoro : Semarang.7. Chobanian AV, Bakris GL, Black
H Retal. (2003). The Seventh Report of the Joint National
Committeeon Prevention, Detection, Evaluation: an Treatment of High
Blood Pressure. The JNC 7 Report JAMA 2892560-2572.8. Mansjoer A,
Suprohalita, Wardhani WL, Setiowulan W. Kapita Selekta Kedokteran.
Jakarta, Media Aesculapius FKUI, 2001.9. Sigarlaki, H. J. O. 2003.
Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan. CV. Infomedika :
Jakarta.10. Guidelines Committee (2003) European Society of
Hypertension. European Society of Cardiology Guidelines for the
Management of Arterial Hypertension. J. Hypertension
21:1001-1053.Pemilihan terapi obat awal
Compelling indication
Tanpa compelling indication
HTN tahap 2
TD > 160/100 mmHg
HTN tahap 1
TD 140-159/90-99 mmHg
Diuretika golongan thiazide, dapat dipertimbangkan penggunaan
ACEI, ARB, BB, CCB, atau kombinasi
Lebih sering kombinasi 2 obat, biasanya thiazide, dg. ACEI, atau
ARB, atau BB, atau CCB
Obat khusus untuk compelling indication. Antihipertensi lain
(diuretika, ACEI, ARB, BB, CCB) digunakan bila diperlukan
41