Top Banner
BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG Hipertensi adalah penyakit yang terjadi akibat peningkatan tekanan darah. Yang dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis yaitu hipertensi primer atau esensial yang penyebabnya tidak diketahui dan hipertensi sekunder yang dapat disebabkan oleh penyakit ginjal, penyakit endokrin, penyakit jantung, gangguan anak ginjal, dll. Hipertensi seringkali tidak menimbulkan gejala, sementara tekanan darah yang terus-menerus tinggi dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan komplikasi. Oleh karena itu, hipertensi perlu dideteksi dini yaitu dengan pemeriksaan tekanan darah secara berkala . Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada dewasa. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda paling tinggi di waktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam hari Faktor pemicu hipertensi dapat dibedakan atas yang tidak dapat terkontrol (seperti keturunan, jenis kelamin, 1
60

Mini Project Hipertensi

Dec 11, 2015

Download

Documents

miniproject hipertensi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

BAB I

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANGHipertensi adalah penyakit yang terjadi akibat peningkatan tekanan darah. Yang dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis yaitu hipertensi primer atau esensial yang penyebabnya tidak diketahui dan hipertensi sekunder yang dapat disebabkan oleh penyakit ginjal, penyakit endokrin, penyakit jantung, gangguan anak ginjal, dll. Hipertensi seringkali tidak menimbulkan gejala, sementara tekanan darah yang terus-menerus tinggi dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan komplikasi. Oleh karena itu, hipertensi perlu dideteksi dini yaitu dengan pemeriksaan tekanan darah secara berkala.

Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada dewasa. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda paling tinggi di waktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam hariFaktor pemicu hipertensi dapat dibedakan atas yang tidak dapat terkontrol (seperti keturunan, jenis kelamin, dan umur) dan yang dapat dikontrol (seperti kegemukan, kurang olahraga, merokok, serta konsumsi alkohol dan garam). Penderita hipertensi yang sangat heterogen membuktikan bahwa penyakit ini bagaikan mosaik, diderita oleh orang banyak yang datang dari berbagai subkelompok berisiko di dalam masyarakat. Hal tersebut juga berarti bahwa hipertensi dipengaruhi oleh faktor resiko ganda, baik yang bersifat endogen seperti neurotransmitter, hormon dan genetik, maupun yang bersifat eksogen seperti rokok, nutrisi dan stressorBagi para penderita tekanan darah tinggi, penting mengenal hipertensi dengan membuat perubahan gaya hidup positif. Hipertensi dapat dicegah dengan pengaturan pola makan yang baik dan aktivita fisik yang cukupII. Perumusan Masalah

Hipertensi seperti yang telah kita ketahui dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Selain karena keturunan, umur dan jenis kelamin, faktor lingkungan seperti stress psikososial, obesitas, kurang olahraga dan konsumsi alkohol dan garam juga berhubungan terhadap timbulnya hipertensi esensial. Oleh karenanya melalui penelitian ini, diharapkan dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkisar:

1. Bagaimana karakteristik masyarakat di Kampung Sawah berhubungan terhadap hipertensi?

2. Apakah faktor heriditer berpengaruh terhadap hipertensi pada masyarakat Kampung Sawah?

3. Apakah faktor makanan berhubungan terhadap hipertensi pada masyarakat Kampung Sawah?

4. Apakah faktor stress berpengaruh terhadap hipertensi pada masyarakat Kampung Sawah?

III. TujuanPenelitianIII.1 Tujuan Umum

Menggambarkan karakteristik dan faktor yang berhubungan dengan hipertensi pada masyarakat penderita hipertensi di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan.III.2 Tujuan Khusus

1. Menggambarkan hubungan distribusi umur, jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan terhadap hipertensi pada masyarakat di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan.2. Menggambarkan hubungan faktor herediter terhadap hipertensi di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan.

3. Menggambarkan hubungan faktor makanan terhadap hipertensi di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan.

4. Menggambarkan hubungan faktor stres terhadap hipertensi di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan.IV. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian dapat diidentifikasikan sebagai berikut :

1. Mengetahui hubungan karakteristik dan faktor yang berhubungan dengan hipertensi pada masyarakat penderita hipertensi di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan.2. Hasil penelitian ini bertujuan untuk menerapakan strategi praktis dalam menurunkan angka morbiditas hipertensi di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan.3. Menambah pengetahuan dan pengalaman sebagai dokter internship dalam melakukan metodologi penelitianBAB II

TINJAUAN PUSTAKA

HIPERTENSI

I.DEFINISITekanan Darah Tinggi (hipertensi) adalah keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal atau kronis (dalam waktu yang lama) di dalam arteri. Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan yang abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal. Penderita yang mempunyai sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat diperkirakan mempunyai keadaan darah tinggi.1Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih rendah diperoleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik). Tekanan darah ditulis sebagai tekanan sistolik garis miring tekanan diastolik, misalnya 120/80 mmHg, dibaca seratus dua puluh per delapan puluh. Dikatakan tekanan darah tinggi jika pada saat duduk tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, atau tekanan diastolik mencapai 90 mmHg atau lebih, atau keduanya. Pada tekanan darah tinggi, biasanya terjadi kenaikan tekanan sistolik dan diastolik. Pada hipertensi sistolik terisolasi, tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, tetapi tekanan diastolik kurang dari 90 mmHg dan tekanan diastolik masih dalam kisaran normal.1,2II. KLASIFIKASI

The Seventh Report of the Joint National Committee on the Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (JNC7) mengklasifikasikan tekanan darah pada orang dewasa (usia > 18 th) didasarkan pada rata-rata 2 atau lebih tekanan darah yang diukur secara tepat dari 2 kali atau lebih pengukuran di klinik. Prehipertensi tidak dianggap sebagai kategori penyakit tetapi mengidentifikasi pasien-pasien yang tekanan darahnya cendrung meningkat ke klasifikasi hipertensi dimasa yang akan datang. Ada dua tingkat (stage) hipertensi dan semua pasien pada kategori ini harus diberi terapi obat. JNC7 mengklasifikasikan tekanan darah dalam 4 kategori yaitu tekanan darah normal, pre hipertensi, hipertensi grade 1, dan hipertensi grade 2.3Tabel I. Klasifikasi Hipertensi menurut WHOKategoriSistol (mmHg)Diastol (mmHg)

Optimal< 120< 80

Normal< 130< 85

Tingkat 1 (hipertensi ringan)140-15990-99

Sub grup : perbatasan140-14990-94

Tingkat 2 (hipertensi sedang)160-179100-109

Tingkat 3 (hipertensi berat) 180 110

Hipertensi sistol terisolasi 140< 90

Sub grup : perbatasan140-149< 90

Tabel II. Klasifikasi Hipertensi menurut Joint National Committee 7

KategoriSistol (mmHg)Dan/atauDiastole (mmHg)

Normal77 tahun2819,17%

TOTAL146100

Jenis KelaminLaki-laki6343,15%

Perempuan8356,84%

TOTAL146100

Tingkat PendidikanTidakSekolah3725,34%

SD/Sederajat6846,57%

SMP/ Sederajat1913,01%

SMA/ Sederajat128,22%

Akademi/Universitas106,85%

TOTAL146100

PekerjaanTidakbekerja128,22%

Petani5638,35%

Pedagang3221,91%

Buruh138,90%

Wiraswasta2114,38%

Lain-lain128,22%

TOTAL146100

Dari Tabel V.1.1 Distribusi Karakteristik Umur, Jenis Kelamin, Pendidikan, dan Pekerjaan Terhadap Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan. di atas didapatkan bahwa karakteristik responden yang berumur 20-40 tahun sebanyak 2,74%, yang berumur 41-55 tahun sebanyak 41,78%, yang berumur 56-77 tahun 36,30%, dan yang berumur lebih dari 77 tahun 19,17%. Dapat dilihat bahwa diantara kategori kelompok umur 41-55 tahun memiliki distribusi terbanyak.Dari hasil pengolahan distribusi berdasarkan jenis kelamin, didapatkan sebagian besar responden adalah perempuan (56,84%).

Dari hasil pengolahan distribusi berdasarkan tingkat pendidikan, didapatkan bahwa sebagian besar respondenmemiliki tingkat pendidikan SD/sederajat (46,57%).

Dari hasil pengolahan distribusi berdasarkan pekerjaan, didapatkan bahwa sebagian besar pekerjaan responden sebanyak 38,35 % adalah petani.

Tabel V.1.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan.Jenis HipertensiN%

Prehipertensi2617,80%

Hipertensi grade I7954,11%

Hipertensi grade II4128,08%

TOTAL146100

Dari Tabel V.1.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan di atas didapatkan bahwa sebagian besar responden menderita hipertensi grade I (54,11%).Tabel V.1.3 Distribusi Riwayat Dalam Keluarga Terhadap Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan.Riwayat Hipertensi dalam KeluargaN%

Tidak Ada5134,93%

Ada9565,06%

TOTAL146100

Dari Tabel V.1.3 Distribusi Riwayat Dalam Keluarga Terhadap Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan di atas didapat bahwa sebagian besar responden memiliki riwayat hipertensi dalam keluarga (65,06%).Tabel V.1.4 Distribusi Riwayat Pembawa Hipertensi Pada Keluarga Responden Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan.PembawaHipertensiPadaKeluargaN%

Ayah1913,01%

Ibu6745,89%

Ayah dan Ibu3523,97%

Saudara Kandung85,48%

Lain-lain1711,64%

TOTAL146100

Dari Tabel V.1.4 Distribusi Riwayat Pembawa Hipertensi Pada Keluarga Responden Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan di atas didapat bahwa sebagian besar responden mengaku bahwa pembawa hipertensi berasal dari ibu responden (45,89%).Tabel V.1.5 Distribusi Makanan Yang Disukai Responden Terhadap Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan.MakananYangDisukaiN%

Manis3121,23%

Asin9464,38%

Tawar53,42%

Lain-lain1610,96%

TOTAL146100

Dari Tabel V.1.5 Distribusi Makanan Yang Disukai Responden Terhadap Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan di atas didapat bahwa sebagian besar makanan yang disukai responden adalah makanan asin (64,38%).Tabel V.1.6 Distribusi Responden Yang Mengalami Stres Terhadap Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan.Responden Yang Mengalami StresN%

Ya4128,08%

Tidak10571,91%

TOTAL146100

Dari Tabel V.1.6 Distribusi Responden Yang Mengalami Stres Terhadap Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan di atas didapat bahwa sebagian besar responden tidak mengalami stress (71,91%).Tabel V.1.7 Distribusi Responden Berdasarkan Lama Stres Terhadap Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan.Lama Stress yang Dialami RespondenN%

< 1 minggu2253,66%

>1 minggu 2 minggu1126,83%

>2 minggu 4 minggu512,19%

>4 minggu37,31%

TOTAL41100

Dari Tabel V.1.7 Distribusi Responden Berdasarkan Lama Stres Terhadap Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan di atas didapat bahwa responden yang mengalami stress kurang dari 1 minggu sebanyak (53,66%)Tabel V.1.8 Distribusi Responden Berdasarkan Penyebab Stres Terhadap Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang SelatanPenyebab Stress yang DialamiN%

Ekonomi2151,22%

Pekerjaan614,63%

Keluarga921,95%

Lain-lain512,19%

TOTAL41100

Dari Tabel V.1.8 Distribusi Responden Berdasarkan Penyebab Stres Terhadap Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan di atas didapat bahwa sebagian besar responden mengaku penyebab stress terbanyak yang dialami adalah karena masalah ekonomi (51,22%).V.2 TABEL BIVARIATTabel V.2.1 Distribusi Umur Terhadap Jenis Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan

UmurJenis hipertensiTotal

Pre-hipertensiHipertensi grade 1Hipertensi grade 2

N%N%N%N%

20-40 tahun 42,74000042,74

41-55 tahun 96,164631,5064,116141,78

56-77 tahun 96,161610,962819,175336,30

>77 tahun 42,741711,6474,792819,17

TOTAL2617,807954,114128,08146100

Dari tabel V.2.1 Distribusi Umur Terhadap Jenis Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan didapatkan bahwa responden yang menderita prehipertensi berusia 41-55 tahun sebanyak 6,16 % , hipertensi grade 1 sebanyak 31,50% dan hipertensi grade 2 sebanyak 4,11% .

Tabel V.2.2 Distribusi Jenis Kelamin Terhadap Jenis Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan

Jenis KelaminJenis hipertensiTotal

Pre-hipertensiHipertensi grade 1Hipertensi grade 2

N%N%N%N%

Laki-laki 96,163121,232315,756343,15

Perempuan 1711,644832,871812,328356,85

TOTAL2617,807954,114128,08146100

Dari tabel V.2.2 Distribusi Jenis Kelamin Terhadap Jenis Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan didapatkan bahwa responden perempuan yang menderita prehipertensi sebanyak 11,64 % , hipertensi grade 1 sebanyak 32,87% dan hipertensi grade 2 sebanyak 12,32% .

Tabel V.2.3 Distribusi Pendidikan Terhadap Jenis Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan

Tingkat pendidikanJenis hipertensiTotal

Pre-hipertensiHipertensi grade 1Hipertensi grade 2

N%N%N%N%

Tidak sekolah 117,531610,96106,863725,34

SD/sederajat 53,424832,881510,276846,57

SMP / sederajat53,4274,7974,791913,01

SMA / sederajat 21,3653,4253,42128,22

Akademi / Universitas32,0532,0542,741812,32

TOTAL2617,807954,114128,08146100

Dari tabel V.2.3 Distribusi Pendidikan Terhadap Jenis Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan didapatkan bahwa responden dengan tingkat pendidikan SD/sederajat yang menderita prehipertensi sebanyak 3,42 % , hipertensi grade 1 sebanyak 32,88% dan hipertensi grade 2 sebanyak 10,27% .

Tabel V.2.4 Distribusi Pekerjaan Terhadap Jenis Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan

Tingkat pendidikanJenis hipertensiTotal

Pre-hipertensiHipertensi grade 1Hipertensi grade 2

N%N%N%N%

Tidak bekerja10,6874,7942,74128,22

Petani74,793725,34128,225638,35

Pedagang42,74149,59149,593221,92

Buruh74,7964,1100138,90

wiraswasta53,4285,4874,792114,38

Lain - lain10,6874,7942,74128,22

TOTAL2617,807954,114128,08146100

Dari tabel V.2.4 Distribusi Pekerjaan Terhadap Jenis Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan didapatkan bahwa responden dengan jenis petani yang menderita prehipertensi sebanyak 4,79 % , hipertensi grade 1 sebanyak 25,34% dan hipertensi grade 2 sebanyak 8,22% .

Tabel V.2.5 Distribusi Riwayat Dalam Keluarga Terhadap Jenis Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan

Riwayat hipertensi dalam keluargaJenis hipertensiTotal

Pre-hipertensiHipertensi grade 1Hipertensi grade 2

N%N%N%N%

Tidak ada149,592013,691711,645134,93

Ada128,225940,412416,439565,07

TOTAL2617,807954,114128,08146100

Dari tabel V.2.5 Distribusi Riwayat Dalam Keluarga Terhadap Jenis Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan didapatkan bahwa responden yang memiliki riwayat hipertensi dalam keluarga menderita prehipertensi sebanyak 8,22 % , hipertensi grade 1 sebanyak 40,41% dan hipertensi grade 2 sebanyak 16,43% .

Tabel V.2.6 Distribusi Pembawa Hipertensi Pada Keluarga Responden Terhadap Jenis Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan

Pembawa hipertensi Jenis hipertensiTotal

Pre-hipertensiHipertensi grade 1Hipertensi grade 2

N%N%N%N%

Ayah 53,4264,1185,481913,01

Ibu96,164530,82138,906745,89

Ayah dan ibu32,051510,271711,643523,97

Saudara kandung32,0532,0521,3785,45

Lain - lain64,11106,8410,681711,64

TOTAL2617,807954,114128,08146100

Dari tabel V.2.6 Distribusi Pembawa Hipertensi Pada Keluarga Responden Terhadap Jenis Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan didapatkan bahwa ibu sebagai pembawa hipertensi dalam keluarga responden menderita prehipertensi sebanyak 6,16 % , hipertensi grade 1 sebanyak 30,82% dan hipertensi grade 2 sebanyak 8,90% .

Tabel V.2.7 Distribusi Makanan Yang Disukai Responden Terhadap Jenis Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan

Makanan yang di sukai Jenis hipertensiTotal

Pre-hipertensiHipertensi grade 1Hipertensi grade 2

N%N%N%N%

Manis64,11138,90128,213121,23

Asin106,855235,612215,069464,38

Tawar32,0521,370053,42

Lain lain 74,7921,3774,791610,95

TOTAL2617,807954,114128,08146100

Dari tabel V.2.7 Distribusi Makanan Yang Disukai Responden Terhadap Jenis Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan didapatkan bahwa responden yang menderita prehipertensi sebanyak 6,85 % , hipertensi grade 1 sebanyak 35,61% dan hipertensi grade 2 sebanyak 15,06% mengaku senang mengonsumsi makanan asin .

Tabel V.2.8 Distribusi Responden Yang Mengalami Stress Terhadap Jenis Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan

Responden yang mengalami stressJenis hipertensiTotal

Pre-hipertensiHipertensi grade 1Hipertensi grade 2

N%N%N%N%

Ya 117,53138,901711,644128,08

Tidak 1510,276645,212416,4310571,92

TOTAL2617,807954,114128,08146100

Dari tabel V.2.8 Distribusi Responden Yang Mengalami Stress Terhadap Jenis Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan didapatkan bahwa responden yang menderita prehipertensi sebanyak 10,27 % , hipertensi grade 1 sebanyak 45,21% dan hipertensi grade 2 sebanyak 16,43% mengaku tidak mengalami stress .

Tabel V.2.9 Distribusi Lama Stress Yang Dialami Responden Terhadap Jenis Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan

Lama stress yang dialami responden Jenis hipertensiTotal

Pre-hipertensiHipertensi grade 1Hipertensi grade 2

N%N%N%N%

< 1 minggu49,751024,39819,512253,65

1 2 minggu24,8737,31614,631126,83

2 4 minggu37,3112,4312,43512,19

>4 minggu12,4312,4312,4337,31

TOTAL1024,391536,581639,0241100

Dari tabel V.2.9 Distribusi Lama Stress Yang Dialami Responden Terhadap Jenis Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan didapatkan bahwa responden yang menderita prehipertensi sebanyak 9,75 % , hipertensi grade 1 sebanyak 24,39% dan hipertensi grade 2 sebanyak 19,51% mengaku mengalami stress selama < 1 minggu .

Tabel V.2.10 Distribusi Penyebab Stress Yang Dialami Responden Terhadap Jenis Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan

Penyebab stress Jenis hipertensiTotal

Pre-hipertensiHipertensi grade 1Hipertensi grade 2

N%N%N%N%

Ekonomi 24,87921,951024,392151,22

Pekerjaan 49,7512,4312,43614,63

Keluarga 12,4349,7549,75921,95

Lain-lain37,3112,4312,43512,19

TOTAL1024,391536,581639,0241100

Dari tabel V.2.10 Distribusi Penyebab Stress Yang Dialami Responden Terhadap Jenis Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan didapatkan bahwa responden yang mengalami stress akibat masalah ekonomi menderita prehipertensi sebanyak 4,87 % , hipertensi grade 1 sebanyak 21,95% dan hipertensi grade 2 sebanyak 24,39% .BAB VIPEMBAHASAN PENELITIAN

A. Tabel Univariat

Tabel V.1.1 Distribusi Karakteristik Umur, Jenis Kelamin, Pendidikan,dan Pekerjaan Terhadap Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan Dari Tabel V.1.1 Distribusi Karakteristik Umur, Jenis Kelamin, Pendidikan,dan Pekerjaan Terhadap Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan di atas didapatkan bahwa karakteristik responden yang berumur 20-40 tahun sebanyak 2,74%, yang berumur 41-55 tahun sebanyak 41,78%, yang berumur 56-77 tahun 36,30%, dan yang berumur lebih dari 77 tahun 19,17%. Dapat dilihat bahwa di antara kategori kelompok umur 41-55 tahun memiliki distribusi terbanyak. Hal ini terjadi karena pada usia tersebut arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku karena itu darah pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit daripada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan di dalam pembuluh darah.Dari hasil pengolahan distribusi berdasarkan jenis kelamin, didapatkan sebagian besar responden adalah perempuan (56,84%). Hal ini disebabkan jadwal pengumpulan data hanya berlangsung dari pagi hari hingga siang hari, dimana para laki-laki kebanyakan sedang berada di tempat kerja. Sehingga responden yang lebih banyak hadir adalah perempuan.Dari hasil pengolahan distribusi berdasarkan tingkat pendidikan, didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat pendidikan SD/sederajat (38,35%). Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan masyarakat di Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan pada sebagian besar penduduk adalah tingkat pendidikan SD/sederajat.Dari hasil pengolahan distribusi berdasarkan pekerjaan, didapatkan bahwa sebagian besar pekerjaan responden sebanyak 38,35 % adalah petani. Hal ini disebabkan karena sebagian besar mata pencaharian di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan adalah bertani.Tabel V.1.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang SelatanDari Tabel V.1.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan di atas didapatkan bahwa sebagian besar responden menderita hipertensi grade I (54,11%). Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan mengenai hipertensi sehingga responden jarang memeriksakan tekanan darahnya sehingga mereka tidak mengetahui bahwa dirinya menderita hipertensi.Tabel V.1.3 Distribusi Riwayat Dalam Keluarga Terhadap Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan

Dari Tabel V.1.3 Distribusi Riwayat Dalam Keluarga Terhadap Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan di atas didapat bahwa sebagian besar responden memiliki riwayat hipertensi dalam keluarga (65,06%). Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan mengenai hipertensi serta gejala-gejalanya sehingga responden maupun keluarganya tidak mengetahui bahwa dirinya dan keluarganya mengalami hipertensi.Tabel V.1.4Distribusi Riwayat Pembawa Hipertensi Pada Keluarga Responden Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang SelatanDari Tabel V.1.4 Distribusi Riwayat Pembawa Hipertensi Pada Keluarga Responden Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan di atas didapat bahwa sebagian besar responden mengaku bahwa pembawa hipertensi berasal dari ibu responden (45,89%). Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan mengenai hipertensi dan penyebab-penyebabnya sehingga responden maupun keluarganya tidak mengetahui bahwa dikeluarganya memiliki riwayat pembawa hipertensi, sehingga tidak menghindari faktor resiko.Tabel V.1.5Distribusi Makanan Yang Disukai Responden Terhadap Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang SelatanDari Tabel V.1.5 Distribusi Makanan Yang Disukai Responden Terhadap Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan di atas didapat bahwa sebagian besar makanan yang disukai responden adalah makanan asin (64,38%). Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan mengenai batas maksimal konsumsi garam (natrium) per hari. Tabel V.1.6 Distribusi Responden Yang Mengalami Stres Terhadap Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang SelatanDari Tabel V.1.6 Distribusi Responden Yang Mengalami Stres Terhadap Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan di atas didapat bahwa sebagian besar responden tidak mengalami stress (71,91%). Menurut tinjauan pustaka, stress merupakan salah satu faktor resiko dari hipertensi. Pada keadaan stress didapatkan peningkatan aktivasi saraf simpatis yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah secara intermitten. Akan tetapi, pada masyarakat Distribusi Responden Yang Mengalami Stres Terhadap Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan stress bukan merupakan faktor resiko terjadinya hipertensi.Tabel V.1.7 Distribusi Responden Berdasarkan Lama Stres Terhadap Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang SelatanDari Tabel V.1.7 Distribusi Responden Berdasarkan Lama Stres Terhadap Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan di atas didapat bahwa responden yang mengalami stress kurang dari 1 minggu sebanyak 53,66%. Hal ini disebabkan karena pada keadaan stress akut (< 1 minggu) didapatkan peningkatan kadar katekolamine, kortisol, vasopressin, dan aldosteron yang yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah.Tabel V.1.8Distribusi Responden Berdasarkan Penyebab Stres Terhadap Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang SelatanDari Tabel V.1.8 Distribusi Responden Berdasarkan Penyebab Stres Terhadap Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan di atas didapat bahwa sebagian besar responden mengaku penyebab stress terbanyak yang dialami adalah karena masalah ekonomi (51,22%). Hal ini disebabkan karena penghasilan mereka yang rendah sehingga dapat menyebabkan stress. Berdasarkan tabel V.1.1, sebagian besar pekerjaan dari masyarakat Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan adalah petani, dimana mereka tidak selalu mendapat penghasilan setiap bulannya, karena bergantung pada hasil panen.V.2 TABEL BIVARIATTabel V.2.1 Distribusi Umur Terhadap Jenis Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan Dari Tabel V.2.1 Distribusi Umur Terhadap Jenis Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan di atas didapatkan bahwa responden yang menderita pre-hipertensi berusia 41-55 tahun sebanyak 6,16%, sementara yang menderita hipertensi grade I sebanyak 31,50%, dan yang menderita hipertensi grade II sebanyak 4,11%. Hal ini disebabkan karena pada usia tersebut arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku karena itu darah pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh yang lebih sempit daripada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan pada pembuluh darah. Akan tetapi, proses ini masih dalam tahapan yang dapat dikompensasi oleh pembuluh darah, sehingga kenaikan tekanan darah tidak terlalu tinggi.Tabel V.2.2Distribusi Jenis Kelamin Terhadap Jenis Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang SelatanDari Tabel V.2.2 Distribusi Jenis Kelamin Terhadap Jenis Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan di atas didapatkan bahwa responden perempuan yang menderita pre-hipertensi sebanyak 11,65%, hipertensi grade I sebanyak 32,87%, dan hipertensi grade II sebanyak 12,32%. Hal ini disebabkan karena kadar estrogen wanita pada masa pre-menopause mulai mengalami penurunan hingga mencapai kadar terendah pada masa menopause. Penurunan estrogen dapat menyebabkan disfungsi endothelial pembuluh darah yang menyebabkan aktivasi saraf simpatetik. Aktivasi ini pada akhirnya akan menyebabkan peningkatan tekanan darah.

Tabel V.2.3 Distribusi Pendidikan Terhadap Jenis Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang SelatanDari Tabel V.2.3 Distribusi Pendidikan Terhadap Jenis Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan di atas didapat bahwa responden dengan tingkat pendidikan SD/sederajat yang menderita pre-hipertensi sebanyak 3,42%, hipertensi grade I sebanyak 32,88%, dan hipertensi grade II sebanyak 10,27%. Hal ini disebabkan karena tingkat pendidikan yang rendah menyebabkan kurangnya pengetahuan responden akan penyebab, gejala, serta pencegahan penyakit hipertensi, terutama gejala hipertensi grade I. Akan tetapi, responden yang menderita hipertensi grade I umumnya telah memiliki pengetahuan mengenai hipertensi, sehingga responden segera mencari pengobatan. Oleh karena itu, penyakit hipertensi grade I sebagian besar sudah diobati dan tidak berlanjut menjadi hipertensi grade II.Tabel V.2.4 Distribusi Pekerjaan Terhadap Jenis Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang SelatanDari Tabel V.2.4 Distribusi Pekerjaan Terhadap Jenis Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan di atas didapat bahwa responden dengan jenis pekerjaan petani yang menderita pre-hipertensi sebanyak 4,79%, hipertensi grade I sebanyak 25,34%, dan hipertensi grade II sebanyak 8,22%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang bekerja sebagai petani menderita hipertensi grade I.Tabel V.2.5 Distribusi Riwayat Dalam Keluarga Terhadap Jenis Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang SelatanDari Tabel V.2.5 Distribusi Riwayat Dalam Keluarga Terhadap Jenis Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan di atas didapat bahwa responden yang memiliki riwayat hipertensi dalam keluarga dan menderita pre-hipertensi sebanyak 8,22%, hipertensi grade I sebanyak 40,41%, dan hipertensi grade II sebanyak 16,43%. Hal ini disebabkan karena orang-orang dengan sejarah keluarga yang mempunyai hipertensi lebih sering menderita hipertensi. Riwayat keluarga dekat yang menderita hipertensi (faktor keturunan) juga mempertinggi risiko terkena hipertensi terutama pada hipertensi primer.Keluarga yang memiliki hipertensi dan penyakit jantung meningkatkan risiko hipertensi 2-5 kali lipat. Dari data statistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya menderita hipertensi. Tabel V.2.6 Distribusi Pembawa Hipertensi Pada Keluarga Responden Terhadap Jenis Hipertensi Di Kampung Sawah Puskesmas Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang SelatanDari Tabel V.2.6 Distribusi Pembawa Hipertensi Pada Keluarga Responden Terhadap Jenis Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan di atas di dapat bahwa responden yang menderita pre-hipertensi (6,16%), hipertensi grade I (30,82%), dan hipertensi grade II (8,90%) mengaku bahwa pembawa hipertensi dari ibunya. Hal ini disebabkan karena hipertensi cenderung merupakan penyakit keturunan. Jika seorang dari orang tua kita mempunyai hipertensi maka sepanjang hidup kita mempunyai 25% kemungkinan mendapatkannya pula. Jika kedua orang tua kita mempunyai hipertensi, kemungkunan kita mendapatkan penyakit tersebut 60%.Tabel V.2.7 Distribusi Makanan Yang Disukai Responden Terhadap Jenis Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang SelatanDari Tabel V.2.7 Distribusi Makanan Yang Disukai Responden Terhadap Jenis Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan di atas didapat bahwa responden yang menderita pre-hipertensi (6,85%), hipertensi grade I (35,61%), dan hipertensi grade II (15,06%) mengaku senang mengonsumsi makanan asin. Hal ini disebabkan karena pengaruh asupan garam terhadap hipertensi melalui peningkatan volume plasma (cairan tubuh) dan tekanan darah. Reaksi orang terhadap natrium berbeda-beda. Pada beberapa orang, baik yang sehat maupun yang mempunyai hipertensi, walaupun mereka mengkonsumsi natrium tanpa batas, pengaruhnya terhadap tekanan darah sedikit sekali atau bahkan tidak ada. Pada kelompok lain, terlalu banyak natrium menyebabkan kenaikan darah yang juga memicu terjadinya hipertensi. Asupan garam kurang dari 3 gram tiap hari menyebabkan prevalensi hipertensi yang rendah, sedangkan jika asupan garam antara 5-15 gram perhari prevalensi hipertensi meningkat menjadi 15-20 %. Pengaruh asupan terhadap timbulnya hipertensi terjadi melalui peningkatan volume plasma, curah jantung dan tekanan darah.Tabel V.2.8 Distribusi Responden yang Mengalami Stress Terhadap Jenis Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang SelatanDari Tabel V.2.8 Distribusi Responden yang Mengalami Stress Terhadap Jenis Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan di atas didapat bahwa responden yang menderita pre-hipertensi (10,27%), hipertensi grade I (45,21%), dan hipertensi grade II (16,43%) mengaku tidak mengalami stress. Hal ini disebabkan karena Stres dapat meningkatkan tekanan darah untuk sementara waktu dan bila stres sudah hilang tekanan darah bisa normal kembali. Peristiwa mendadak menyebabkan stres dapat meningkatkan tekanan darah, namun mekanisme stress berkelanjutan yang dapat menimbulkan hipertensi belum dapat dibuktikan secara ilmiah.Tabel V.2.9 Distribusi Lama Stress yang Dialami Responden Terhadap Jenis Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang SelatanDari Tabel V.2.9 Distribusi Lama Stress yang Dialami Responden Terhadap Jenis Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan di atas didapat bahwa responden yang menderita pre-hipertensi (9,75%), hipertensi grade I (24,39%), dan hipertensi grade II (19,51%) mengaku mengalami stress selama < 1 minggu. Hal ini disebabkan karena stres diduga melalui saraf simpatis dapat meningkatkan tekanan darah secara intermiten. Apabila stress berlangsung lama dapat mengakibatkan peninggian tekanan darah yang menetap.Tabel V.2.10 Distribusi Penyebab Stress yang Dialami Responden Terhadap Jenis Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang SelatanDari Tabel V.2.10 Distribusi Penyebab Stress yang Dialami Responden Terhadap Jenis Hipertensi Di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan di atas didapat bahwa responden yang mengalami stress akibat masalah ekonomi menderita pre-hipertensi (4,87%), hipertensi grade I (21,95%), dan hipertensi grade II (24,39%). Hal ini disebabkan karena stres adalah suatu kondisi disebabkan oleh hubungan antara individu dengan lingkungan yang menimbulkan persepsi jarak antara tuntutan-tuntutan yang berasal dari situasi dengan sumber daya sistem biologis, psikologis, sosial, dan ekonomi dari seseorang. Stres atau ketegangan jiwa (rasa tertekan, murung, bingung, cemas, berdebar-debar, rasa marah, dendam, rasa takut, rasa bersalah) dapat merangsang kelenjar anak ginjal melepaskan hormon adrenalin dan memacu jantung berdenyut lebih cepat serta lebih kuat, sehingga tekanan darah akan meningkat. Jika stres berlangsung cukup lama, tubuh berusaha mengadakan penyesuaian sehingga timbul kelainan organis atau perubahan patologis.

BAB VIIPENUTUPVII.1 Kesimpulan1. Adanya hubungan antara umur terhadap hipertensi di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan.2. Adanya hubungan antara jenis kelamin terhadap jenis hipertensi di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan.3. Adanya hubung antara tingkat pendidikan terhadap jenis hipertensi di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan.4. Adanya hubungan antara pekerjaan terhadap jenis hipertensi di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan.5. Adanya hubungan antara tingkat penghasilan terhadap jenis hipertensi di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan.6. Adanya hubungan antara jumlah anak terhadap jenis hipertensi di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan. 7. Adanya hubungan antara faktor makanan terhadap jenis hipertensi di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan.8. Adanya hubungan antara faktor stres terhadap jenis hipertensi di Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan.VII.2 Saran1. Saran yang diberikan kepada masyarakat Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan:a. Bagi seluruh keluarga, diharapkan dapat lebih memperhatikan mengenai pentingnya pendidikan, karena dengan pendidikan akan membuat seseorang mempunyai kesempatan yang lebih baik dalam mendapatkan pekerjaan sehingga perekonomian keluarga lebih terjamin.b. Bagi seluruh keluarga, diharapkan dapat mengurangi asupan garam dalam satu hari sehingga resiko hipertensi dapat dicegah.2. Saran yang diberikan kepada Puskesmas Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan:a. Agar dapat meningkatkan pengetahuan kepada masyarakat melalui penyuluhan agar pengetahuan masyarakat mengenai hipertensi semakin bertambah.b. Meningkatkan informasi kepada masyarakat mengenai pentingnya memeriksakan tekanan darah secara berkala.c. Memberikan pengobatan gratis pada masyarakat yang menderita hipertensi yang tidak mampu.3. Saran yang diberikan kepada Pemerintah Daerah Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan:

a. Agar dapat menyediakan lapangan kerja baru bagi masyarakat agar kualitas hidup masyarakat dapat meningkat.b. Agar lebih memperhatikan kesehatan masyarakat yang tidak mampu.

Daftar Pustaka1. Sidabutar,R.P.,Wiguno P. Hipertensi Essensial. In: Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Soeparman, Sarwono Waspadji. Balai Penerbit FK-UI,1999. p:205-222.2. Susalit E. Hipertensi Primer dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Edisi Ketiga. Balai Penerbit FK-UI, Jakarta. 2001:453-72.3. National Institutes of Health: The Seventh Report of The Joint National Committeeon Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure. NIH Publication, November. 2003.4. Tierney LM, McPhee SJ, Papadakis MA. Systemic Hypertension. In: Current Medical Diagnosis & Treatment. 41st Edition. McGraw-Hill Companies.2002. p:459-469.5. Sigarlaki, H. J. O. 1995. Faktor-faktor resiko penderita hipertensi di RSU FK-UKI. Program Studi Pascasarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta.1995:5253.6. Sugiharto, Aris. 2007. Tesis Faktor-Faktor Resiko Hipertensi Grade II pada Masyarakat. Universitas Diponegoro : Semarang.7. Chobanian AV, Bakris GL, Black H Retal. (2003). The Seventh Report of the Joint National Committeeon Prevention, Detection, Evaluation: an Treatment of High Blood Pressure. The JNC 7 Report JAMA 2892560-2572.8. Mansjoer A, Suprohalita, Wardhani WL, Setiowulan W. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta, Media Aesculapius FKUI, 2001.9. Sigarlaki, H. J. O. 2003. Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan. CV. Infomedika : Jakarta.10. Guidelines Committee (2003) European Society of Hypertension. European Society of Cardiology Guidelines for the Management of Arterial Hypertension. J. Hypertension 21:1001-1053.Pemilihan terapi obat awal

Compelling indication

Tanpa compelling indication

HTN tahap 2

TD > 160/100 mmHg

HTN tahap 1

TD 140-159/90-99 mmHg

Diuretika golongan thiazide, dapat dipertimbangkan penggunaan ACEI, ARB, BB, CCB, atau kombinasi

Lebih sering kombinasi 2 obat, biasanya thiazide, dg. ACEI, atau ARB, atau BB, atau CCB

Obat khusus untuk compelling indication. Antihipertensi lain (diuretika, ACEI, ARB, BB, CCB) digunakan bila diperlukan

41