BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan pembangunan nasional adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Menyikapi hal tersebut dilaksanakanlah berbagai upaya di bidang kesehatan termasuk upaya peningkatan kesehatan anak usia sekolah melalui program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Dalam program UKS ini siswa sekolah tidak hanya berperan sebagai objek penerima layanan kesehatan, tetapi berperan sebagai subjek. Pendidikan kesehatan perlu ditanamkan sejak dini sehingga akan menjadi suatu kebiasaan yang baik dan dipertahankan di masa mendatang. Usia anak sekolah merupakan masa di mana tahap perkembangan otak sedang dalam masa penerimaan stimulan dengan baik. Apa yang diintervensikan pada masa ini akan lama bertahan dalam ingatan seseorang. Oleh karena itu, pendidikan kesehatan sejak dini khususnya pada usia sekolah dasar sangat penting untuk dilakukan. Dalam rangka mewujudkan lingkungan sekolah yang sehat, siswa hendaknya memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup tentang kesehatan sehingga dapat berperan aktif menjadi penggerak upaya hidup bersih dan sehat. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu dilakukan pelatihan bagi siswa sekolah dasar menjadi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tujuan pembangunan nasional adalah meningkatkan kualitas sumber daya
manusia. Menyikapi hal tersebut dilaksanakanlah berbagai upaya di bidang
kesehatan termasuk upaya peningkatan kesehatan anak usia sekolah melalui
program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Dalam program UKS ini siswa
sekolah tidak hanya berperan sebagai objek penerima layanan kesehatan, tetapi
berperan sebagai subjek. Pendidikan kesehatan perlu ditanamkan sejak dini
sehingga akan menjadi suatu kebiasaan yang baik dan dipertahankan di masa
mendatang. Usia anak sekolah merupakan masa di mana tahap perkembangan
otak sedang dalam masa penerimaan stimulan dengan baik. Apa yang
diintervensikan pada masa ini akan lama bertahan dalam ingatan seseorang. Oleh
karena itu, pendidikan kesehatan sejak dini khususnya pada usia sekolah dasar
sangat penting untuk dilakukan.
Dalam rangka mewujudkan lingkungan sekolah yang sehat, siswa
hendaknya memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup tentang kesehatan
sehingga dapat berperan aktif menjadi penggerak upaya hidup bersih dan sehat.
Untuk mencapai tujuan tersebut perlu dilakukan pelatihan bagi siswa sekolah
dasar menjadi kader kesehatan di sekolah. Pelatihan UKS dan Dokter Kecil
merupakan salah satu pelatihan kader kesehatan sekolah yang bertujuan untuk
memperluas pengetahuan dan keterampilan peserta didik (murid SD) khususnya
di bidang kesehatan. Di lingkungan sekolah sering sekali terjadi beberapa kasus
kesehatan yang membutuhkan pertolongan segera, seperti siswa yang epistaksis
(mimisan), pingsan, diare, dan penanganan pada siswa yang jatuh atau luka.
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang akan dibentuk adalah salah satu upaya
untuk menangani kasus gawat darurat tersebut. Dalam kegiatan ini siswa tidak
hanya dibekali dengan materi P3K sebagai keterampilan dalam penanganan kasus
gawat darurat, tetapi juga dibekali dengan pendidikan kesehatan seperti Perilaki
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Peserta didik diharapkan mampu berpartisipasi dalam program Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS).
1.2.2 Tujuan Khusus
Peserta didik mampu menjadi penggerak hidup sehat di sekolah, rumah
dan lingkungannya agar peserta didik dapat menolong dirinya sendiri, teman,
keluarga, dan lingkungannya.
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Dokter Kecil
Manfaat pelatihan dokter kecil bagi dokter kecil itu sendiri yaitu
meningkatnya pengetahuan, sikap dan perilaku hidup bersih dan sehat, memiliki
keterampilan dalam upaya pelayanan kesehatan sederhana, bertindak sebagai
teladan, penggerak dan pendorong hidup sehat bagi kawan-kawannya, memiliki
rasa kepedulian sosial.
1.3.2 Bagi Peserta Didik Lainnya
Manfaat bagi peserta didik lainnya yaitu ikut tergerak dan terbiasa
berperilaku hidup bersih dan sehat.
1.3.3 Bagi Guru di Sekolah dan Orang Tua
Bagi guru di sekolah, adanya dokter kecil sangat bermanfaat untuk
meningkatkan kerjasama antara guru dengan orang tua murid dan petugas
kesehatan dalam meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan
sekolah. Adanya dokter kecil juga dapat meningkatkan kesadaran orang tua dalam
berperilaku hidup bersih dan sehat bagi diri sendiri, keluarga, dan lingkungannya
serta mendukung dan berperan aktif dalam kegiatan peningkatan kesehatan anak
sekolah.
1.3.4 Bagi Masyarakat
Manfaat bagi masyarakat agar masyarakat tergerak untuk hidup bersih dan
sehat yang akhirnya akan berdampak pada meningkatnya kualitas lingkungan
hidup sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian.
BAB III
METODE
3.1 Langkah-Langkah Penyelenggaraan Pelatihan Dokter Kecil
3.1.1 Metode Penyelenggaraan Dokter Kecil
Metode dan proses pelatihan dokter kecil terdiri dari tiga tahap yaitu tahap
pencairan, tahap pembekalan materi, dan tahap konsolidasi. Tahap pencairan
merupakan tahap sebelum pelatihan dimulai. Proses pencairan dilakukan
menggunakan metode dinamika kelompok dimana para pelaksana, pelatih, dan
peserta pelatihan berkumpul di suatu ruangan untuk saling berkenalan, mengisi
kuisioner (misalnya mengenail hal-hal yang disukai dan tidak disukai, harapan,
kekhawatiran, dan lain-lain), membuat permainan, dan sebagainya. Tujuannya
untuk membangun komitmen belajar agar peserta siap mengikuti pelatihan,
membuat kesepakatan tentang norma yang akan dipakai selama pelatihan dan
membuat kontrak belajar.
Pada tahap pembekalan materi, peserta didik dibekali pengetahuan dan
keterampilan dalam melaksanakan kegiatan dokter kecil. Materi yang diberikan
lebih dititikberatkan pada peningkatan pemahaman peserta didik tentang berbagi
faktor penyebab penyakit, cara pencegahan dan pertolongan pertama yang dapat
diberikan. Teknik penyampaian dalam pembekalan materi menggunakan metode
ceramah dan demostrasi, diikuti tanya jawab, diskusi kelompok, dan studi kasus.
Dilanjutkan dengan tahap konsolidasi yang merupakan tahap internalisasi
komprehensif dari pengetahuan dan keterampilan yang diterima pada tahap
pembekalan sebelumnya. Pada tahap ini peserta didik diberikan tugas untuk
menanggulangi kasus, menyusun rencana kegiatan pencegahan dan
menanggulangi masalah kesehatan di lingkungan sekolah.
Di dalam penyelenggaraan pelatihan dokter kecil yang terlibat adalah tim
Pembina UKS tingkat kecamatan/kabupaten dan tim Pelaksana UKS, dipimpin
oleh Dokter Puskesmas sebagai pelaksana. Perencanaan pelatihan di tingkat
kecamatan seperti mengadakan pertemuan petugas kesehatan dan tim Pembina
UKS tingkat kecamatan serta mempersiapkan sarana dan biaya yang diperlukan.
Pelatih dalam pelatihan dokter kecil adalah petugas kesehatan (Dokter
Puskesmas/Petugas UKS), Guru UKS atau guru lain yang ditunjuk. Kegiatan
pelatihan diselenggarakan di ruang kelas, ruang UKS, dan lapangan atau yang
ditentukan oleh pengelenggara. Dalam pelaksanaannya diatur oleh kepala sekolah.
Evaluai dapat dilakukan pada peserta pelatihan dan penyelenggara pelatihan.
Tujuan dilakukannya evaluasi yaitu untuk mengetahui adanya peningkatan
pengetahuan peserta didik sesudah pelatihan dibandingkan dengan sebelum
pelatihan, mengetahui keberhasilan pelatihan dan mendapatkan masukan dalam
rangka penyempurnaan penyelenggaraan pelatihan dimasa yang akan datang.
Setiap peserta yang telah mengikuti pelatihan dokter kecil kemudian dilakukan
pelantikan dan diberikan sertifikat.
3.1.2 Pelatihan Dokter Kecil
A. Tujuan
o Peserta didik mampu memahami dan mengaplikasikan program UKS, serta
tugas dan fungsi dokter kecil.
o Peserta didik mampu memahami dan mengaplikasikan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS).
o Peserta didik mampu memahami tentang penyakit menular langsung dan tidak
langsung
o Peserta didik mampu memahami tentang Tanaman Obat Keluarga (TOGA).
o Peserta didik mampu memahami tentang imunisasi.
o Peserta didik mampu memahami tentang rokok dan Napza.
o Peserta didik mampu memahami dan mengaplikasikan penanggulangan sakit
darurat dan praktik P3K.
o Peserta didik mampu memahami tentang kesehatan gigi dan mulut.
o Peserta didik mampu memahami tentang gizi anak sekolah.
o Peserta didik mampu memahami tentang kesehatan indera penglihatan dan
pendengaran.
B. Materi Pelatihan Dokter Kecil:
o Program UKS, serta tugas dan fungsi dokter kecil.
o Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
o Penyakit menular langsung dan tidak langsung.
o Tanaman Obat Keluarga (TOGA).
o Imunisasi.
o Rokok dan Napza.
o Penanggulangan sakit darurat dan praktik P3K.
o Kesehatan gigi dan mulut.
o Gizi anak sekolah.
o Kesehatan indera penglihatan dan pendengaran.
C. Peserta pelatihan : adalah peserta didik (siswa) Sekolah Dasar kelas IV dan V.
Jumlah peserta minimal 10% dari jumlah seluruh siswa di sekolah tersebut.
D. Waktu pelaksanaan: pelatihan diselenggarakan selama dua hari untuk masing-
masing sekolah yang ditunjuk. Waktu pelaksanaan dimulai dari tanggal 10
Februari 2014 sampai dengan 13 Maret 2014.
3.2 Materi Pelatihan Dokter Kecil
3.2.1 Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
A. Pengertian
Usaha kesehatan sekolah (UKS) adalah upaya terpadu lintas program dan
lintas sektoral dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan seta membentuk
perilaku hidup sehat anak usia sekolah yang berada di sekolah dan perguruan
agama. Menurut UU RI no. 23 tahun 1992 tentang kesehatan Bab V bagian ketiga
belas pasal 45 ayat 1 : Kesehatan sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan
ketidakmampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat
sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis
dan optimal menjadi sumber daya yang lebih berkualitas.
B. Tujuan
1. Umum:
Meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik/siswa
serta menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan
pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal dalam rangka
pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.
2. Khusus:
Memupuk kebiasaan hidup sehat dan mempertinggi derajat kesehatan
peserta didik/siswa yang di dalamya mencakup : memiliki pengetahuan, sikap
dan ketrampilan untuk melaksanakan prinsip hidup sehat serta berpartisipasi
aktif dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah dan di perguruan agama,
di rumah tangga maupun di lingkungan masyarakat.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup UKS tercermin dalam Tri Program UKS (dikenal dengan
TRIAS UKS), yang meliputi:
1. Pendidikan kesehatan, dilaksanakan melalui:
a. Kegiatan intrakurikuler
b. Kegiatan ekstrakurikuler
c. Penyuluhan Kesehatan:
d. Dilaksanakan Bersama dgn Puskesmas (minimal : 6 bulan 1 kali)
e. Guru melaksanakan min: 1 x sebulan.
2. Pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan dilaksanakan dengan kegiatan yang bersifat komprehensif
(terpadu dan menyeluruh), meliputi:
a. Kegiatan peningkatan kesehatan (promotif)
b. Kegiatan pencegahan (preventif), misalnya:
o Pemeriksaan siswa secara berkala
o Pengukuran :TB, BB, Imunisasi DT, TT & Campak
o Pemeriksaan Gigi & Sikat Gigi Massal
c. Kegiatan penyembuhan dan pemulihan (kuratif dan rehabilitatif), misalnya:
o Pengobatan Ringan (P3K)
o Rujukan ke Puskesmas
3. Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat :
Mencakup:
a. Kegiatan bina lingkungan fisik
o PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk
o Melakukan 3 M (Menguras, Menutup dan Mengubur)
o Melaksanakan kebersihan massal tiap hari Sabtu
b. Kegiatan bina lingkungan mental dan sosial
D. Kebijaksanaan dan Organisasi Pembinaan UKS
Pembinaan dan pengembangan UKS dilaksanakan secara terpadu,
menyeluruh, serta berdaya guna dan berhasil guna, yang melibatkan 4 (empat)
departemen yaitu Departemen pendidikan dan kebudayaan, Departemen Agama,
departemen kesehatan dan departemen dalam nengeri. Kerjasama 4 Departemen
ini dituangkan dalam surat keputusan bersama 4 menteri sejak tahun 1984.
3.2.2 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Kebersihan adalah bagian terpenting dari kesehatan. Agar tumbuh menjadi anak
yang sehat, maka kita harus senantiasa memperhatikan kebersihan tubuh kita.
Selalu mandi dengan benar, mencuci tangan, berpakaian yang bersih adalah
bagian dari kebersihan perorangan.
Mandi
Tubuh kita mengeluarkan keringat setiap harinya sehingga kita perlu mandi setiap
hari untuk membersihkannya dari debu dan kotoran yang melekat. Agar bersih,
setiap kali kita mandi sebaiknya gunakanlah sabun yang mengandung antibakteri
yang dapat membunuh kuman serta air bersih untuk melarutkan sabun. Di saat
mandi perhatikanlah sela-sela jari dan paha, gosoklah dengan lembut dengan
sabun.
Tidak ada aturan yang ketat tentang berapa kali kita harus mandi. Namun,
karena kita tinggal di daerah tropis yang menyebabkan kita sering berkeringat,
maka paling tidak kita harus mandi minimal dua kali sehari. Mandilah sebelum
berangkat ke sekolah agar tubuh menjadi segar, lalu mandilah lagi pada sore hari
setelah bermain di luar.
Jangan mandi terlalu malam, agar kita tidak sakit. Jangan tunda mandi!
Bila badanmu kotor segeralah mandi agar kamu tidak mudah tertular penyakit,
namun tunggulah hingga suhu badanmu menjadi dingin dan keringatmu hilang.
Setelah itu gunakanlah handuk yang bersih dan kering untuk mengeringkan
badanmu.
Cuci tangan
Cuci tanganlah sesudah dan sebelum kamu makan, setelah dari toilet serta
padasaat tanganmu kotor, setelah kamu bermain atau memegang barang yang
kotor. Cucilah tanganmu dengan sabun atau air bersih yang mengalir. Potonglah
kukumu secara teratur terutama bila sudah mulai panjang, agar kuman penyakit
tak bersarang di dalamnya. Ingatlah kebanyakan penyakit masuk ke dalam tubuh
kita melalui tangan yang kotor. Jadi dengan mencuci tangan yang benar kita
mencegah masuknya penyakit dalam tubuh kita.
Bagaimanakah cara mencuci tangan denagn benar?
1. Bilaslah tanganmu dengan air bersih yang mengalir, jangan gunakan air yang
dikumpulkan dalam baskom karena airnya sudah terkontaminasi dengan
kotoran di tanganmu.
2. Ambillah sabun secukupnya, lebih diutamakan sabun yang mengandung zat
anti kuman.
3. Gosoklah tanganmu hingga berbusa, lanjutkan ke sela jari tangn dan
pergelangan tangan selama kurang lebih dua puluh detik. Bila kukumu
panjang sebaiknya potonglah terlebih dahulu baru digosok.
4. Bilaslah tanganmu dengan air yang mengalir.
5. Keringkan tanganmu dengan tisu atau lap kering yang bersih. Sebaiknya
jangan menggunakan lap yang telah digunakan orang lain agar tak terjadi
perpindahan kuman.
6. Matikan keran air dengan menggunakan tisu atau lap bersih, jangan
memegang keran air lagi, karena itu dapat membuat tanganmu kotor lagi.
Pakaian
Walaupun bau badan muncul setelah kamu puber, kamu tetap harus rajin berganti
pakaian minimal 2x sehari sehabis mandi. Namun bila kamu banyak berkeringat
menggantinya lebih sering adalah jauh lebih baik. Karena pakaian yang lembab
akan memudahkan jamur tumbuh subur di badanmu. Karena itu pastikan pakaian
selalu kering. Pakaian dalam juga harus sering diganti karena pakaian dalam
adalah pakaian yang langsung bersentuhan denagn kulit kita sehingga harus
terjaga kebersihannya.
Sepatu
Kamu menghabiskan sebagian besar harimu dengan berlari dan berjalan dengan
kakimu. Karenanya kakimu akan sering berkeringat dan menjadikannya lembab.
Saat kamu memakai sepatu, kakimu akan menjadi semakin lembab. Bakteri akan
tumbuh subur disana sehingga bisa menimbulkan bau di kakimu.
Bila kamu hanya memiliki sepasang sepatu, segeralah buka sepatumu dan
jemurlah dan biarkanlah mongering namun bila kamu mempunyai dua sepatu,
pakailah bergantian. Cucilah sepatumu minimal dua kali seminggu agar sepatumu
tidak bau dan kotor.
Kesehatan Pribadi
Untuk menjaga kesehatan kita sendiri, maka ada beberapa hal sederhana yang
dapat kita terapkan, yaitu :
1. Bergerak aktif sedikitnya 1 jam sehari.
2. Nonton tv atau main video games tidak lebih dari 2 jam sehari.
3. Makan 5 porsi buah dan sayuran setiap hari.
4. Memilih jajanan yang sehat dan mengurangi makan makanan cepat saji.
5. Makan atau minum susu dan produk olhan nya sebanyak 3 porsi dalam sehari.
6. Minum air putih sedikitnya 4 gelas perhari dan mengurangi minuman manis
dan bersoda.
7. Bila menyenangi makanan cepat saji, maka makanlah maksimal dua kali
dalam seminggu dan pilihlah yang paling sehat dari daftar menu yang ada.
8. Tidak makan yang berlebihan.
9. Memperhatikan kebersihan diri.
10. Beristirahat cukup, setidaknya 8-10 jam sehari.
11. Bribadah sesuai agama yang kita yakini.
Indikator PHBS:
1. Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun
2. Sarapan pagi sebelum berangkat ke sekolah
3. Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah yang sehat
4. Membuang sampah pada tempatnya
5. Mengikuti kegiatan olah raga di sekolah
6. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan
7. Tidak merokok di sekolah
8. Memberantas jentik nyamuk di sekolah secara rutin
9. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat.
3.2.3 Penyakit Menular Langsung dan Tidak Langsung
Penyakit Kulit
Macam-macam gejala:
o Gatal-gatal pada kulit biasanya pada daerah lipatan jari tangan dengan telapak
tangan, siku, kaki, bokong, dan perut.
o Tempat yang gatal terdapat benjolan kecil, yang menjadi koreng dan
bernanah.
o Terdapat bercak-bercak putih atau merah pada kulit, bersisik dan berbatas
tidak jelas yang tersebar di seluruh tubuh.
Pencegahan:
o Menjaga kebersihan kulit, mandi dengan sabun setiap hari.
o Memakai pakaian yang bersih.
o Hindari kontak dengan penderita.
o Hindari memakai pakaian atau barang-barang yang habis dipakai oleh
penderita.
Tuberculosis
Pengertian:
o Penyakit yang disebabkan oleh bakteri atau kuman Mycobacterium TBC
o Biasanya menyerang paru-paru.
o Menular melalui udara.
o Dapat diobati.
Gejala dan tanda TBC:
o Batuk yang terus-menerus (>2 minggu) dan kadang disertai darah.
o Mudah lelah.
o Keringat malam.
o Berat badan turun.
o Demam.
o Nafsu makan menurun.
Pencegahan:
o Menghindari kontak dengan penderita.
o Vaksinasi BCG.
o Makan makanan yang bergizi dan teratur.
o Buka jendela lebar-lebar untuk memberikan sirkulasi ruangan yang baik
dimana kuman TBC tidak dapat menyebar dengan sirkulasi udara yang baik.
o Jaga daya tahan tubuh tetap kuat.
o Tidur cukup.
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Influenza dan Radang Tenggorokan)
Gejala-gejala influenza:
Demam, batuk, pilek, ingus encer dan jernih, hidung tersumbat, badan nyeri, dan
kepala pusing.
Gejala-gejala radang tenggorokan:
Demam, tenggorokan terasa sakit, batuk, pilek, ingus kental dan keruh serta
berbau, pusing dan nyeri badan.
Pencegahan:
o Banyak makan sayur dan buah-buahan.
o Hindari kena hujan.
o Kurangi minuman dingin pada siang hari.
o Menghindari orang yang sedang sakit
o Hindari daerah yang berasap dan berdebu.
o Bila bersin atau batuk tutup mulut atau hidung dengan sapu tangan.
o Jangan buang ingus sembarangan.
Cacingan
Gejala:
o Mudah letih, sering sakit kepala, mata berkunang-kunang.
o Muka pucat, kadang-kadang anggota badan bengkak, sesak nafas, jantung
berdebar-berdebar.
o Nyeri pada perut, perut menggembung atau buncit.
o Terasa mual, muntah, tidak nafsu makan, mencret.
o Tidur tidak nyenyak.
o Berat badan menurun.
o Gatal di sekeliling dubur terutama malam hari.
Pencegahan:
o Menjaga kebersihan diri dengan baik seperti memotong kuku, cuci tangan
sebelum makan dan selalu memakai alas kaki.
o Menjaga kebersihan lingkungan dengan baik seperti membuang air besar di
jamban (kakus).
o Mengkonsumsi makanan yang bersih dan telah dimasak.
o Menjaga kebersihan tempat tidur.
Demam Berdarah
Penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes
aegypti dengan ciri-ciri nyamuk sebagai berikut:
o Badan kecil warna hitam bintik-bintik putih
o Hidup di dalam dan di sekitar rumah, menggigit atau menghisap darah pada
siang hari
o Senang hinggap pada pakaian yang bergantungan dalam kamar
o Bersarang dan bertelur di genangan air jernih di dalam dan di sekitar rumah
bukan di got atau comberan.
Gejala dan tanda-tanda:
o Hari pertama sakit, demam mendadak terus-menerus, badan lemah atau lesu.
o Hari kedua dan ketiga, sering terasa nyeri ulu hati dan timbul bintik-bintik
merah di kulit, kadang-kadang mimisan, berak darah atau muntah darah
o Antara hari ketiga sampai ketujuh, demam turun secara tiba-tiba kemungkinan
yang terjadi: penderita sembuh atau keadaan menjadi lebih parah yang
ditandai dengan gelisah, ujung tangan dan kaki dingin, berkeringat, badan
lemah dan dapat menimbulkan kematian.
Pencegahan:
Pemberantasan sarang nyamuk dengan program 3M plus: menguras bak mandi,
menutup tempat penampungan air, mengubur barang-barang bekas, plus memakai
kelambu dan menebar bubuk abate.
Diare
Diare adalah buang air besar dalam bentuk cair atau encer lebih dari tiga kali
dalam satu hari. Orang yang mengalami diare akan kehilangan cairan tubuh
sehingga menyebabkan dehidrasi, hal ini dapat membahayakan jiwa apabila tidak
ditangani dengan cepat.
Hal-hal yang menyebabkan diare:
Infeksi bakteri dan parasit yang berasal dari makanan dan minuman yang tidak
bersih.
Infeksi virus.
Alergi dan keracunan makanan.
Pencegahan:
o Mencuci tangan memakai sabun dengan baik dan benar terutama pada saat
sebelum makan dan setelah buang air.
o Minum air yang bersih dan telah dimasak sebelumnya.
o Membuang sampah dengan benar sehingga makanan tidak tercemar.
o Membuang air besar dan buang air kecil pada tempatnya.
Pengobatan:
o Jangan hentikan minum ASI (pada bayi).
o Meminum oralit sesuai aturan pakai.
o Kalau tidak ada oralit, dapat dibuat larutan pengganti cairan yaitu larutan gula-
garam dengan melarutkan satu sendok makan gula pasir dan sejumput garam
dapur ke dalam segelas air matang.
o Segera periksakan ke dokter.
Cacar Air
Gejala:
Demam, timbul bintik-bintik kecil kemerahan yang berisi cairan dan gatal pada
kulit, bintik-bintik tersebut mudah pecah, nyeri seluruh badan.
Pencegahan:
o Hindari kontak dengan penderita baik bersentuhan kulit atau berbicara terlalu
dekat.
o Jangan memakai barang bekas pakai penderita.
o Pakaian dan sprei penderita dicuci dengan bersih dan distrika.
o Makan dan istirahat yang cukup.
o Segera periksakan ke dokter.
3.2.4 Tanaman Obat Keluarga (TOGA)
Tanaman Obat Keluarga (disingkat TOGA) adalah tanaman hasil budidaya
rumahan yang berkhasiat sebagai obat. Taman obat keluarga pada hakekatnya
adalah sebidang tanah, baik di halaman rumah, kebun ataupun ladang yang
digunakan untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam
rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan. Kebun tanaman obat atau
bahan obat dan selanjutnya dapat disalurkan kepada masyarakat, khususnya obat
yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Budidaya TOGA dapat memacu usaha kecil
dan menengah di bidang obat-obatan herbal sekalipun dilakukan secara
individual. Setiap keluarga dapat membudidayakan tanaman obat secara mandiri
dan memanfaatkannya. Sehingga akan terwujud prinsip kemandirian dalam
pengobatan keluarga.
Tanaman toga ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan ramuan tradisional.
Di mana bahan-bahan tersebut diambil dari berbagai bagian dari tanaman tersebut.
Sebagai contoh tanaman toga berdasarkan bagian yang digunakan adalah :
1. Jenis tanaman yang dimanfaatkan daunnya :
o Seledri, manfaatnya untuk menyembuhkan tekanan darah tinggi
o Belimbing, digunakan untuk menyembuhkan tekanan darah tinggi
o Kelor, manfaatnya mengobati panas dalam atau demam
o Daun bayam duri, manfaatnya untuk mengobati kurang darah
o Kangkung, manfaatnya untuk mengobati insomia
o Sirih, manfaatnya untuk menyembuhkan batuk, antiseptika, dan obat kumur
o Salam, bersifat astringensia
o Jambu Biji, manfaatnya untuk menyembuhkan mencret
2. Jenis tanaman yang dimanfaatkan kulit batangnya :
o Kayu manis dimanfaatkan untuk mengobati penyakit batuk, sesak napas,
nyeri lambung, perut kembung, diare, rematik, dan menghangatkan
lambung
o Jeruk nipis, kulit batangnya dapat digunakan sebgai antiseptik, sehingga
bisa dipakai bahan baku obat kumur
Berbagai tanaman yang dapat digunakan untuk ramuan obat (Depkes-1992)