Top Banner
I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kayu pada umumnya dikenal sebagai bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan yang mengeras karena mengalami lignifikasi (pengayuan). Kayu digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari memasak, membuat perabot meja, kursi, bahan bangunan (pintu, jendela, rangka atap), bahan kertas, dan banyak lagi. Kayu juga dapat dimanfaatkan sebagai hiasan-hiasan rumah tangga dan sebagainya. Penyebab terbentuknya kayu adalah akibat akumulasi selulosa dan lignin pada dinding sel berbagai jaringan di batang. Salah satu bahan konstruksi yang diperoleh dari tumbuhan di alam yaitu kayu, yang tidak hanya merupakan bahan konstruksi pertama, tetapi juga mungkin yang terakhir dalam suatu konstruksi. Kayu mencakup bahan konstruksi yang dapat diperbaharui. Melihat luas dan pentingnya benda-benda yang terbuat dari kayu maka diperlukan keahlian dan tehnik-tehnik 120
38

Mini Project

Dec 11, 2015

Download

Documents

Jaya Wijaya

Laporan perbengkelan tentang pengerjaan kayu dan alat untuk mengerjakan dan mengolah kayu
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Mini Project

I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Kayu pada umumnya dikenal sebagai bagian batang atau cabang serta

ranting tumbuhan yang mengeras karena mengalami lignifikasi (pengayuan).

Kayu digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari memasak, membuat

perabot meja, kursi, bahan bangunan (pintu, jendela, rangka atap), bahan

kertas, dan banyak lagi. Kayu juga dapat dimanfaatkan sebagai hiasan-hiasan

rumah tangga dan sebagainya. Penyebab terbentuknya kayu adalah akibat

akumulasi selulosa dan lignin pada dinding sel berbagai jaringan di batang.

Salah satu bahan konstruksi yang diperoleh dari tumbuhan di alam yaitu

kayu, yang tidak hanya merupakan bahan konstruksi pertama, tetapi juga

mungkin yang terakhir dalam suatu konstruksi. Kayu mencakup bahan

konstruksi yang dapat diperbaharui. Melihat luas dan pentingnya benda-benda

yang terbuat dari kayu maka diperlukan keahlian dan tehnik-tehnik tertentu

dalam proses pembuatan benda-benda konstruksi kayu tersebut. Sebagai

contoh dari proses pembuatan benda-benda konstruksi dari kayu salah satunya

yaitu lemari, kursi, meja dan kuseng dan pintu. Untuk membuat benda-benda

diatas, diperlukan keahlian dan teknik-teknik yang dapat membuat kayu dapat

dimanfaatkan secara baik dan dapat menunjang aktivitas kegiatan manusia.

Berdasarkan uraian diatas maka dibuatlah suatu mini project berupa rak

buku yang dijadikan sebagai benda yang dapat dimanfaatkan penggunaannya

untuk menunjang kegiatan sehari-hari, misalkan menyimpan buku dan tempat

berkas-berkas penting lain yang jumlahnya banyak.

120

Page 2: Mini Project

I.2 Tujuan dan Kegunaan

Tujuan dari mini project adalah mahasiswa dapat mengetahui benda yang

dibuat dari hasil perancangan serta pengetahuan yang diperoleh dari praktikum

perbengkelan selama ini, mengetahui bahan dari mini project serta mengetahui

teknik yang digunakan dalam membuat mini project.

Kegunaan dari mini project adalah mahasiswa dapat mengetahui

penerapan dari teori dan praktikum dalam pembuatan suatu benda yang dapat

digunakan dalam kehidupan sehari-hari khususnya benda yang sangat

diperlukan bagi kegiatan mekanisasi atau teknik pertanian sebagai disiplin

ilmu yang tengah digeluti.

120

Page 3: Mini Project

II. TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Kayu

Kayu adalah bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan yang

mengeras karena mengalami lignifikasi (pengayuan). Kayu digunakan untuk

berbagai keperluan, mulai dari memasak, membuat perabot (meja, kursi),

bahan bangunan (pintu, jendela, rangka atap), bahan kertas, dan banyak lagi.

Kayu juga dapat dimanfaatkan sebagai hiasan-hiasan rumah tangga dan

sebagainya. Penyebab terbentuknya kayu adalah akibat akumulasi selulosa

dan lignin pada dinding sel berbagai jaringan di batang. Ilmu perkayuan

(dendrologi) mempelajari berbagai aspek mengenai klasifikasi kayu

serta sifat kimia, fisika, dan mekanika kayu dalam berbagai kondisi

penanganan. Ada kaitan yang erat antara sifat-sifat kayu dengan sifat jenis

pohon yang menghasilkannya. Kerapatan (densitas) kayu bervariasi menurut

spesiesnya dan menentukan kekuatan kayu tersebut. Kayu mahoni

dan jati, misalnya, memiliki kerapatan sedang hingga tinggi, sehingga

baik untuk diolah sebagai furniture dan kayu konstruksi. Akan tetapi kayu

dadap dan kapuk kerapatannya rendah, sehingga hanya layak untuk

membuat begisting atau penggunaan lain yang tidak memerlukan

banyak kekuatan (Yuli, 2014).

Namun, pengertian kayu keras dan kayu lunak dalam bahasa

Inggris (yakni hardwood dan softwood) lebih terkait dengan kelompok

tumbuhan yang menghasilkannya. Hardwood dihasilkan oleh

jenis-jenis pohon berdaun lebar (kelompok dikotil), sedangkan softwood

dihasilkan oleh pohon-pohon yang cenderung mempunyai karakteristik

120

Page 4: Mini Project

berdaun jarum. Dalam kenyataannya, jenis-jenis kayu keras tertentu, yang

memiliki kerapatan rendah, bisa jadi lebih lunak daripada beberapa jenis kayu

lunak berkerapatan tinggi (Yuli, 2014).

II.2 Jenis-jenis Kayu

Menurut Herman (2012), ada beberapa jenis–jenis kayu yang umumnya

digunakan masyarakat untuk keperluan pembuatan bahan konstruksi, kerangka

dan benda penunjang lainnya. Jenis-jenis kayu tersebut antara lain:

1. Kayu Cendana

Kayu cendana umunya berwarna coklat muda dan jika sudah lama

terkena cahaya dan udara, warnanya menjadi sawo matang. Banyak

dipergunakan untuk perabot rumah tangga,dan pada bangunan rumah

seperti kuseng, daun pintu, jendela, dinding, lantai loteng, dan sebagainya.

2. Kayu Merbabu

Kayu merbabu umumnya berwarna coklat muda dan jika telah lama

akan menjadi coklat tua. Banyak dipergunakan untuk kerangka bangunan

diluar dan atap karena kuat serta tahan terhadap rayap, pengembangan dan

penyusutan kecil. Karena tingginya kadar O2 paku atau baut ataupun bahan

yang terbuat dari besi yang berhubung dengan kayu tersebut. Kekurangan

dari jenis kayu ini adalah mudalah terbakar.

3. Kayu Jati

Kayu jati sering dianggap sebagai kayu dengan serat dan tekstur

paling indah. Karakteristiknya yang stabil, kuat dan tahan lama membuat

kayu ini menjadi pilihan utama sebagai material bahan bangunan. Kayu

jati juga terbukti tahan terhadap jamur, rayap dan serangga lainnya karena

120

Page 5: Mini Project

kandungan minyak di dalam kayu itu sendiri. Tidak ada kayu lain yang

memberikan kualitas dan penampilan sebanding dengan kayu jati. Jawa

adalah daerah penghasil pohon jati berkualitas terbaik yang sudah mulai

ditanam oleh pemerintah Belanda sejak tahun 1800-an, dan sekarang

berada di bawah pengelolaan PT Perum Perhutani. Semua kayu jati

disalurkan langsung dari Perhutani dari TPK daerah Jawa Tengah dan

Jawa Timur. Harga kayu jati banyak dipengaruhi dari asal, ukuran dan

kriteria batasan kualitas kayu yang ditoleransi, seperti ada mata sehat, ada

mata mati, ada doreng, ada putih. Penentuan kualitas kayu jati yang

diinginkan seharusnya mempertimbangkan type aplikasi finishing yang

dipilih. Selain melindungi kayu dari kondisi luar, finishing pada kayu

tersebut diharapkan dapat memberikan nilai estetika pada kayu tersebut

dengan menonjolkan kelebihan dan kekurangan kualitas kayu tersebut.

4. Kayu Rasmala

Kayu rasmala umumnya berwarna merah dan coklat kehitam-hitaman.

Banyak dipergunakan untuk rangkap atap, balok, loteng, tiang-ting, dan

lain sebagainya. Kayu ini tahan terhadap rayap dan jika terlindung iklim

tidak menyebabkan banyak perubahan kadar lengas tahan terhadap bubuk.

Kayu ini mengalami pengembangan dan penyusutan besar berlebi-lebih

jika kadar lengas cepat dan besar, maka dapat memilin, dan banyak

tumbuh didaerah Jawa Barat dan Sumatera.

120

Page 6: Mini Project

5. Kayu Merawan

Kayu merawan umumnya berwarna coklat muda dan jika sudah lama

atau tua, warnanya berubah menjadi coklat tua. Banyak digunakan untuk

bangunan rumah dan perabotan dan banyak ditemukan di Sumatera

dan Kalimantan.

6. Kayu Meranti

Kayu meranti tediri dari dua jenis yaitu meranti merah dan meranti

putih. Kayu ini banyak digunakan untuk kasau, reng, bangunan yang

ringan, papan, cetakan beton, tiang papan cetakan, dan lain-lain.

7. Kayu Kamfer

Kayu kamfer umumnya berwarna kuning kemerah-merahan. Kayu ini

tahan bubukan tetapi tidak tahan rayap. Oleh karena itu bangunan ini

hanya digunakan pada bangunan-bangunan bawah atap, seperti rangka

atap, balok loteng, papan loteng, dan sebagainya.

8. Kayu Zeungiing

Warnanya putih dan coklat muda. Kayunya agak lunak dan kembang

susutnya sangat besar namun agak tahan terhadap rayap. Banyak dipakai

untuk bangunan sederhana dan baik sekali untuk bangunan dengan

konstruksi paku.

II.3 Persyaratan Teknis Kayu

Setiap kayu mempunyai sifat yang berbeda seperti tingkat kelenturan,

susut muai, berat, tekstur dan sifat-sifat lain. Untuk dapat mengatur,

menyesuaikan, memperkirakan dan menentukan perlakuan kita terhadap kayu

yang akan digunakan, kita harus dapat memperhitungkan untung ruginya,

120

Page 7: Mini Project

baik secara ekonomis ataupun secara pengerjaannya. Sehingga kita dapat

memperhitungkan umur ekonomis dari kayu tersebut dan berapa lama kita

akan menggunakannya sebagai bahan konstruksi atau untuk kepentingan

tertentu dalam skala rumah tangga (Dermawan, 2009).

1. Bangunan (konstruksi)

Kayu pada umumnya ditebang untuk dijadikan sebagai bahan yang

akan diolah pada berbagai jenis pekerjaan. Persyaratan teknis untuk jenis

kayu yang akan digunakan pada saat memilih kayu yang akan dijadikan

untuk bahan bangunan adalah kuat, kaku, keras, berukuran besar,

keawetan tinggi. Jenis kayu yang tepat untuk konstruksi ini antara lain

yaitu kayu balau, bengkirai, belangran, jati, kuruing, rasmala, dan

sebagainya.

2. Finir (biasa)

Persyaratan khusus untuk jenis kayu yang akan digunakan pada saat

memilih kayu yang akan dijadikan untuk bahan biasa yaitu berdiameter,

bulat, bebas cacat dan berat sedang. Jenis kayu yang tepat yaitu kayu

meranti, nyatoh, dan agathis.

3. Meubel

Persyaratan teknis untuk kayu yang akan dijadikan meubel yaitu berat

sedang, dimensi stabil, dekoratif, mudah dikerjakan. Jenis kayu yang

karakteristiknya sesuai yaitu jati, eboni, meranti, mahoni, suren dan

sonokeling.

120

Page 8: Mini Project

4. Lantai

Persyaratan teknis untuk kayu yang akan dijadikan lantai yaitu keras,

mudah dipaku, cukup kuat, daya abrasi tinggi dan tahan asam. Jenis kayu

yang sesuai yaitu balau, bengkirai, belangeran dan kayu jati.

5. Bantalan kereta api

Persyaratan teknis untuk kayu yang akan dijadikan sebagai bantalan

kereta api haruslah kuat, keras, kaku dan awet. Jenis kayu yang sesuai

yaitu kayu balau, bengkirai, belangeran dan ulin.

6. Tiang listrik atau telepon

Persyaratan teknis untuk kayu yang akan dijadikan sebagai tiang

listrik atau telepon yaitu kuat, ringan, awet dan bentuk lurus. Jenis kayu

yang sesuai yaitu kayu balau, jati merbau, lara, ulin

7. Perkapalan

Persyaratan teknis untuk kayu yang akan dijadikan sebagai bahan

pembuatan kapal atau perahu yaitu kuat, liat, tidak mudah pecah, tahan

binatang laut. Jenis kayu yang sesuai yaitu ulin, kaur dan bengkirai.

8. Patung dan ukiran

Persyaratan teknis untuk kayu yang akan dijadikan sebagai patung

dan ukiran yaitu berserat lurus, teratur, keras, terkstur halus, tidak mudah

patah dan memiliki warna gelap. Jenis kayu yang tepat dan sesuai yaitu

jati, sonokeling, eboni, melur dan salimuli.

9. Moulding

Persyaratan teknis untuk kayu yang akan dijadikan moulding yaitu

ringan, berserat lurus, bertekstur lurus, mudah dikerjakan dan dekoratif.

120

Page 9: Mini Project

10. Bekisting

Persyaratan teknis untuk kayu yang akan dijadikan bekisting yaitu ringan,

mudah dipaku, mudah dikerjakan. Jenis kayu yang sesuai yaitu terentang

dan surem.

II.4 Sambungan Kayu

Komponen pembentuk sambungan adalah kayu yang akan disambung,

alat sambung (fastener) dan alat pelat sambung (connector plate).

Sambungan kayu tanpa alat-alat sambungan merupakan cara menyambung

kayu tertua. Semua gaya disalurkan dari kayu yang satu ke kayu yang lain.

Penggunaan alat-alat sambung sederhana seperti pengikatan, paku, pasak,

kelam atau besi trip berfungsi sebagai pengaman pada titik letak

sambungan tersebut (Moediartianto, 2004).

Sambungan perekat merupakan sambungan bidang yang sangat kuat.

Jangan manggabungkan kekuatan sambungan perekat dengan alat sambung

yang lain misalnya lem dan paku. Pada saat sambungan menerima beban,

sambungan langsung menerima beban tersebut, sedangkan alat sambungan

yang lain baru menerima beban penuh sesudah terjadi pergeseran sedikit

Alat-alat sambung kayu telah mengalami perbaikan dan

perkembangannya selama bertahun-tahun. Saat ini, sambungan dapat

dirancang dengan akurasi yang sama dengan bagian lain dari suatu struktur.

Alat-alat sambung ini terdiri dari paku, sekrup, lag screw, dowel, pin beralur

(drift pin), baut beralur (drift bolt) dan baut (Moediartianto, 2004).

120

Page 10: Mini Project

Sedangkan pada alat-alat sambung yang lain adalah paku khusus,kokot

(staple), paku sumbat kayu (timber rivet), cincin belah (split ring), plat geser

(shear plate), plat klem. Umumnya alat–alat sambung pengikat kayu terbuat

dari logam dan memiliki kekuatan yang tinggi sehingga kerusakan pada alat

sambung pengikatnya sendiri tidak menjadi perhatian. Persyaratan utamanya

adalah kuat pengangannya, yaitu kemampuannya untuk meneruskan tegangan

dari satu elemen ke elemen lainnnya tanpa menimbulkan kerusakan. Kuat

pegang berhubungan dengan sifat kekuatan struktural dan kondisi kayu.

Diperkirakan sekitar 75.000 alat sambung atau pengikat, utamanya paku,

digunakan di setiap rumah. Paku umumnya digunakan untuk menahan beban

yang ringan, seperti pada konstruksi rangka ringan, diafragma dan dinding

geser (shear wall). Sementara itu, baut digunakan untuk menahan beban

dengan jarak relatif besar yang perlu diteruskan melalui sebuah sambungan,

juga digunakan pada konstruksi kayu berat dan konstruksi rangka ringan

untuk mengantisipasi beban yang besar (Moediartianto, 2004).

Sambungan dengan paku memiliki beberapa kelebihan dibandingkan

sambungan dengan baut. Hal ini terkait antara lain dengan efisiensi paku yang

lebih besar, perlemahan yang diberikan relatif kecil yaitu kira-kira 10%

sehingga sering diabaikan, lebih kaku dan pengerjaannya relatif lebih mudah

bila kayu yang akan dikerjakan tidak terlalu keras dan bagian yang disambung

tidak terlalu tebal sehingga tidak perlu dibor terlebih dahulu. Meskipun baut

banyak dipakai, sebetulnya dianggap tidak begitu baik karena efisiensinya

rendah dan deformasinya besar. Baut lebih mudah dipasang karena tidak

memerlukan pembuatan alur dan elemen yang telah disambung tidak perlu

120

Page 11: Mini Project

dipisahkan. Konstruksi kuda-kuda kayu umumnya merupakan suatu

konstruksi penyanggah atau pendukung utama dari atap. Konstruksi kuda-

kuda kayu mempunyai syarat tidak boleh berubah bentuk, terutama jika sudah

berfungsi. Beban-beban atap yang harus diterima konstruksi kuda-kuda kayu

melalui gording-gording yang sedapat mungkin disalurkan atau diterima tepat

pada titik buhul. Dengan demikian rangka batang dapat bekerja sesuai dengan

perhitungan besarnya gaya batang dan juga batang tersebut tidak terjadi

tegangan lentur melainkan hanya terdapat tegangan normal tekan dan tarik

(Moediartianto, 2004).

II.5 Peralatan Kerja Kayu

Setiap kayu memiliki karakteristik yang berbeda-beda antara satu dan yang

lainnya. Sehingga tak jarang kita sering melihat ada banyak cara atau teknik

pengerjaan kayu (Dermawan, 2009).

Menurut Dermawan (2009), peralatan kerja kayu umumnya terdiri dari

beberapa alat yang memiliki ukuran yang bervariasi. Mulai dari yang terkecil

hingga yang terbesar sekalipun. Adapun peralatan kerja kayu yang sering

digunakan yaitu:

1. Gergaji

Gergaji adalah alat yang digunakan untuk memotong kayu dalam

ukuran dan bentuk yang dikehendaki.Gergaji tangan terdiri dari daun baja

dengan barisan gigi yang telah dikikir. Daunnya dijepit pada pegangan

kayu dengan perentaraan baut.

120

Page 12: Mini Project

a. Gergaji pembelah

Gergaji pembelah adalah gergaji dengan gerigi dirancang untuk

membelah kayu. Gergaji pembelah digunakan untuk menggergaji kayu

searah jaringan serat kayu dan mempunyai 31/2 hingga 4 pucuk gigi

pada setiap panjang 25 mm. Panjang daun antara 500 mm hingga 70

mm.

b. Gergaji pemotong

Gergaji pemotong adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang

untuk memotong kayu. Jenis gergaji ini digunakan untuk menyayat

atau memotong melintang jaringan serat kayu dan tepi potongnya

mempunyai 5 hingga 7 pucuk gigi pada setiap kepanjangan 25 mm.

Panjang daun antara 550 mm hingga 700 mm. Gergaji pemotong

mempunyai bentuk gigi yang berbeda dengan gigi gergaji belah.

Perbedaan tersebut berupa bentuk mata gigi.

c. Gergaji kurva

Gergaji kurva digunakan untuk menyayat lengkungan-lengkungan

yang kecil dan tajam sehingga tidak mungkin dikerjakan dengan

gergaji lain. Ukuran panjang daun berkisar 156 mm.

2. Ketam

Alat ini berguna untuk menghilangkan permukaan kayu yang kasar

bekas gergajian atau bekas pemotongan, kayu yang sudah dipahat serta

mengikis permukaan kayu yang berurat atau berserat bolak-balik, untuk

mengetam sisi permukaan yang akan disambungkan dengan perekat atau

120

Page 13: Mini Project

dilem, agar dapat lebih meresap ke dalam kayu dan sambungan akan

menjadi rapat dan kuat.

3. Pahat

Pahat ialah suatu alat untuk memotong serat kayu. Berdasarkan pekerjaan

pemotongan dan pembentukan yang bermacam-macam, maka dibuatlah

bentuk-bentuk pahat-pahat yang disesuikan dengan pekerjaan.

120

Page 14: Mini Project

III. METODOLOGI PERCOBAAN

III.1 Waktu dan Tempat

Pembuatan mini project rak buku dilaksanakan pada tanggal 18-27 April

2015 bertempat di kecamatan Turikale, Kabupaten Maros.

III.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam pembuatan mini project rak buku yaitu

gergaji potong, gergaji belah, kuas, bor portable (listrik), bor manual (tangan),

ketam, pahat, meteran dan mistar baja.

Bahan yang digunakan dalam pembuatan mini project rak buku yaitu kayu,

tripleks, paku, balok-balok, cat dan amplas.

III.3 Prosedur Kerja

Prosedur kerja yang dilakukan dalam pembuatan mini project rak buku

yaitu:

1. Mendesain sketsa dari rak buku yang akan dibuat.

2. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam proses pembuatan rak

buku.

3. Mengukur balok dan papan serta tripleks yang akan dipakai dengan

meteran, mistar baja.

4. Memotong balok dan papan menggunakan gergaji.

5. Menyatukan balok dan papan serta tripleks hingga menjadi kerangka dan

berbentuk rak buku.

6. Menghaluskan bagian-bagian yang masih kasar menggunakan amplas.

120

Page 15: Mini Project

7. Mengecek bagian-bagian penyusun kerangka dan bagian yang masih perlu

diperbaiki.

8. Mengecat rak buku dengan cat warna coklat.

9. Menunggu hingga cat kering dengan baik dan memberikan varnish pada

rak buku agar mengkilap.

120

Page 16: Mini Project

IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

IV.1 Biaya

Tabel 14. Anggaran BiayaNo. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

1 Peralatan Penunjang 136.000

2 Bahan Habis Pakai 1.209.000

3 Lain-lain 700.000

Jumlah (Rp) 2.045.000

IV.2 Jadwal Kegiatan

Tabel 15. Jadwal Kegiatan

No. Jenis KegiatanPekan ke-1 Pekan ke-2

1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7

1 Mendesain Rak buku

2Menyiapkan alat dan

bahan

3Mengukur balok dan

papan serta tripleks

4Memotong balok dan

papan

5

Menyatukan balok

dan papan serta

tripleks hingga

menjadi kerangka

6Menghaluskan

bagian-bagian kasar

7 Mengecek bagian

120

Page 17: Mini Project

penyusun kerangka

8 Mengecat rak buku

9Memberi varnish

pada rak

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

120

Page 18: Mini Project

V.1Hasil

Gambar 5. Hasil pembuatan rak buku

V.2Pembahasan

Berdasarkan hasil pembuatan mini project rak buku, dapat diketahui

bahwa kayu dapat dijadikan sebagai bahan konstruksi, bangunan, serta benda-

benda lain karna memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Hal ini sesuai

dengan pendapat Herman (2012) yang menyatakan bahwa kayu banyak

digunakan untuk berbagai macam keperluan seperti bahan konstruksi,

bangunan, lemari dan rak buku yang umumnya terbuat dari kayu yang

mempunyai karakteristik keras dan tidak mudah rapuh serta mengalami

penyusutan akibat suhu dan intensitas kelembapan.

120

Page 19: Mini Project

Rak tersebut terbuat dari jenis kayu jati karena kayu ini mempunyai kelebihan-

kelebihan diantaranya yaitu tahan terhadap rayap atau serangga yang lain,

jamur dan awet. Kayu jati memliki kandungan minyak yang terdapat pada

bagian kayu sehingga menyebabkan kayu jati termasuk jenis yang kuat dan

tahan terhadap serangga. Kualitas rak buku dipengaruhi oleh keadaan bahan

baku misalkan jenis, kekeringan, cacat-cacat kayu, ketrampilan tenaga kerja,

mutu dan ketajaman peralatan dan mesin-mesin, proses serta cara

pengerjaannya.

Tahapan dalam pembuatan rak buku yaitu setelah melakukan pengukuran,

langkah selanjutnya yang dilakukan adalah melakukan pemotongan pada

balok dan papan dengan lebar dan jarak yang telah ditentukan sebelumnya

dengan menggunakan gergaji. Setelah pemotongan selesai, kemudian

kami menyusun rangka rak tersebut dengan memasangkan paku pada setiap

sisi rak. Setelah itu, kami melakukan penghalusan pada sisi bagian atas dan

tempat untuk meletakkan bahan agar rangka alat menjadi halus dan tidak

melukai atau merobek buku pada saat disimpan nanti, serta beban yang

ditampung cukup besar. Kemudian kami melakukan pengecatan pada alat,

warna yang kami gunakan yaitu warna coklat agar menjadikan warna

kayu tetap sesuai dengan warna aslinya sehingga lebih indah dilihat dan

dipandang kemudian diberi tambahan varnish agar mengkilap. Hal ini

sesuai dengan pendapat Yuli (2014), yang menyatakan bahwa setiap proses

pengerjaan atau pembuatan yang dilakukan tergantung dari bahan

atau jenis benda yang akan dibuat. Tapi pada umumnya tahapan-tahapan

proses yang selalu dikerjakan adalah penyediaan bahan, pemotongan atau

120

Page 20: Mini Project

penggergajian kayu, pengerjaan lanjutan dan penghalusan, pengeringan dan

finishing.

VI. PENUTUP

120

Page 21: Mini Project

VI.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari pembuatan mini project yang telah dilakukan,

dapat disimpulkan bahwa:

1. Kayu adalah bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan yang

mengeras karena mengalami lignifikasi (pengayuan).

2. Alat-alat yang digunakan dalam pembuatan mini project rak buku yaitu

bor, ketam listrik, catok manual, gergaji manual, gergaji listrik, amplas

listrik, pensil dan meteran serta mistar baja.

3. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan mini project rak buku

yaitu balok, papan, tripleks, solar, cat, paku dan listrik.

4. Teknik yang dipakai dalam membuat atau mengerjakan mini project yaitu

memotong, menyambung, memahat dan melubangi.

VI.2 Saran

Dalam pembuatan suatu benda atau konstruksi terutama yang berbahan

dasar dari kayu harus memahami karakteristik dari kayu yang akan digunakan,

serta mengetahui teknik-teknik dalam pembuatan serta pengerjaan kayu

tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

120

Page 22: Mini Project

Dermawan. 2009. Kayu, Jenis Kayu dan Penggunaanya. Andi Offset: Malang.

Herman. 2012. Ilmu konstruksi Bangunan Kayu. Kanisius Press: Yogyakarta.

Moediartianto. 2004. Ilmu Bahan Konstruksi Bangunan Kayu Edisi Baru. Kanisius Press: Jakarta.

Yuli. 2014. Jenis-Jenis Kayu dan Konstruksi Kayu. Bina Cipta: Bandung.

LAPORAN MINI PROJECTPERBENGKELAN PERTANIAN

120

Page 23: Mini Project

MINI PROJECT

NAMA : AZMAWIJAYA . ANIM : G411 13 510KELOMPOK : IV (EMPAT)ASISTEN : MUHAMMAD QAYYUM HAMKA

RISQAN ABDILLAH G.

LABORATORIUM PERBENGKELAN PERTANIANPROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN

JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIANFAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR

2015LAMPIRAN

I. Gambar Perancangan (Autocad)

120

Page 24: Mini Project

II.Gambar Dokumentasi

III. Justifikasi Anggaran

1. Peralatan Penunjang

120

Page 25: Mini Project

MaterialJustifikasi

PemakaianKuantitas

Harga

Satuan

(Rp)

Jumlah

(Rp)

Mata Ketam Alat penghalus rak

buku

3 40.000 120.000

Kuas Alat pengecat rak

buku

2 8.000 16.000

Sub Total I (Rp) 136.000

2. Bahan Habis Pakai

MaterialJustifikasi

PemakaianKuantitas

Harga

Satuan

(Rp)

Jumlah

(Rp)

Amplas Bahan Penghalus

kerangka rak buku

3 10.000 30.000

Paku 1 Kg Bahan penyangga

dan penyambung

rangka

1 18.000 18.000

Balok Kayu Bahan pembentuk

rangka

47 13.000 611.000

Tripleks Bahan pembentuk

rangka

6 50.000 300.000

Papan Bahan pembentuk

rangka dan sebagai

alas dalam rangka

10 10.000 100.000

120

Page 26: Mini Project

rak buku.

Solar 2 Liter 2 15.000 30.000

Cat Bahan pengecat

dan pelapis rangka

2 60.000 120.000

Sub Total II (Rp) 1.209.000

3. Lain-lain

MaterialJustifikasi

PemakaianKuantitas

Harga

Satuan (Rp)

Jumlah

(Rp)

Biaya kirim Upah

transpor

Pengantaran

rak buku

1 100.000 100.000

Biaya

Tukang

Upah

pembuatan

rak buku

2 300.000 600.000

Sub Total III (Rp) 700.000

Total Keseluruhan I + II + III (Rp) 2.045.000

120