Top Banner
Hubungan Kandungan Hara..................... (Milana Salim, et. al) Hubungan Kandungan Hara Tanah dengan Produksi Senyawa Metabolit Sekunder pada Tanaman Duku (Lansium domesticum Corr var Duku) dan Potensinya sebagai Larvasida Milana Salim*, Yahya, Hotnida Sitorus, Tanwirotun Ni’mah, Marini Loka Litbang P2B2 Baturaja, Badan Litbang Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI Jl. A, Yani KM7 Kemelak Baturaja, Sumatera Selatan The Relation of Nutrient Soil Content to the Secondary Metabolites Production in Duku Plant (Lansium domesticum Corr var Duku) and It’s Larvacide Potential Duku is a plant that grows in the tropics and has bioactivity as pesticide. Compounds that have the potential as a pesticide on duku is secondary metabolites. This study aimed to determine the correlation between the soil nutrient and secondary metabolites on duku also their larvacidal potency. The research was done by comparing the measurement of physical and chemical soil, phytochemical test and larvacial test against the sample. This study was conducted from February to November 2014, in the Village Simpang Agung South Sumatra province and village Rengas Bandung Jambi Province. The extraction and characterization of secondary metabolites was conducted at the Laboratory of Pharmacy Center, Biomedical and Health Basic Technology, National Institute of Health and Research Development. Larvicidal potency test was conducted in Vector Borne Disease Research and Development Unit Baturaja. The results showed that soil nutrient content of Rengas Bandung Villagewas higher than the Simpang Agung due to the regularly maintainingand fertilizing.The larvicidal test showed extracts from Simpang AgungVillage more potent than extracts from the village Rengas Bandung, possibly due to the more secondary metabolites produced in samples from Simpang Agung. ABSTRACT/ABSTRAK INFO ARTIKEL Duku merupakan tanaman yang tumbuh di wilayah tropis dan memiliki bioaktifitas sebagai pestisida. Senyawa yang berpotensi sebagai pestisida pada tanaman duku merupakan senyawa metabolit sekunder. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan kandungan hara tanah dengan senyawa metabolit sekunder yang dihasilkan serta potensinya sebagai larvasida. Pengamatan dilakukan dengan cara membandingkan hasil uji fisika dan kimia tanah, uji fitokimia dan uji larvasida terhadap sampel. Penelitian ini dilakukan dari bulan Februari sampai dengan November 2014, pengambilan sampel pada bulan April 2014 di Desa Simpang Agung Provinsi Sumatera Selatan dan Desa Rengas Bandung Provinsi Jambi , proses ekstraksi dan karakterisasi dilakukan di Laboratorium Farmasi Pusat Biomedis dan Teknologi Kesehatan Dasar Badan Litbang Kesehatan, dan uji potensi larvasida dilakukan di Loka Litbang P2B2 Baturaja. Berdasarkan hasil pemeriksaan sampel tanah, kandungan hara tanah dari Desa Rengas Bandung lebih tinggi dibandingkan dengan Desa Simpang Agung, hal ini dikarenakan di Desa Rengas Bandung dilakukan pemeliharaan dan pemupukan secara teratur. Uji larvasida menunjukkan ekstrak dari Desa Simpang Agung lebih berpotensi sebagai larvasida dibandingkan ekstrak dari Desa Rengas Bandung, kemungkinan dikarenakan senyawa metabolit sekunder yang dihasilkan pada sampel dari Desa Simpang Agung lebih banyak. © 2016 Jurnal Vektor Penyakit. All rights reserved Kata kunci: tanaman duku, metabolit sekunder, larvasida, kandungan hara Article History: Received: 2 Dec. 2015 Revised: 24 May 2016 Accepted : 8 June 2016 *Alamat Korespondensi : email : [email protected] Keywords: duku, secondary metabolites, larvacides, nutrient content 11
8

Milana Salim*, Yahya, Hotnida Sitorus, Tanwirotun Ni’mah ...

Oct 25, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Milana Salim*, Yahya, Hotnida Sitorus, Tanwirotun Ni’mah ...

HubunganKandunganHara.....................(MilanaSalim,et.al)

HubunganKandunganHaraTanahdenganProduksiSenyawaMetabolitSekunderpadaTanamanDuku(LansiumdomesticumCorrvarDuku)danPotensinyasebagaiLarvasida

MilanaSalim*,Yahya,HotnidaSitorus,TanwirotunNi’mah,MariniLokaLitbangP2B2Baturaja,BadanLitbangKesehatan,KementerianKesehatanRIJl.A,YaniKM7KemelakBaturaja,SumateraSelatan

TheRelationofNutrientSoilContenttotheSecondaryMetabolitesProductioninDukuPlant(LansiumdomesticumCorrvarDuku)andIt’sLarvacidePotential

Dukuisaplantthatgrowsinthetropicsandhasbioactivityaspesticide.Compoundsthathavethepotentialasapesticideondukuissecondarymetabolites.Thisstudyaimedtodeterminethecorrelationbetweenthesoilnutrientandsecondarymetabolitesonduku also their larvacidal potency. The research was done by comparing themeasurement of physical and chemical soil, phytochemical test and larvacial testagainstthesample.ThisstudywasconductedfromFebruarytoNovember2014,intheVillageSimpangAgungSouthSumatraprovinceandvillageRengasBandungJambiProvince.Theextractionandcharacterizationofsecondarymetaboliteswasconductedat the Laboratory of Pharmacy Center, Biomedical and Health Basic Technology,NationalInstituteofHealthandResearchDevelopment.Larvicidalpotencytestwasconducted in Vector Borne Disease Research and Development Unit Baturaja. TheresultsshowedthatsoilnutrientcontentofRengasBandungVillagewashigherthantheSimpang Agung due to the regularly maintainingand fertilizing.The larvicidal test showedextractsfromSimpangAgungVillagemorepotentthanextractsfromthevillageRengasBandung,possiblyduetothemoresecondarymetabolitesproducedinsamplesfromSimpangAgung.

ABSTRACT/ABSTRAKINFOARTIKEL

Dukumerupakan tanaman yang tumbuh diwilayah tropis danmemiliki bioaktifitassebagai pestisida. Senyawa yang berpotensi sebagai pestisida pada tanaman dukumerupakan senyawa metabolit sekunder. Penelitian ini bertujuan untuk melihathubungankandunganharatanahdengansenyawametabolitsekunderyangdihasilkanserta potensinya sebagai larvasida. Pengamatan dilakukan dengan caramembandingkanhasilujifisikadankimiatanah,ujifitokimiadanujilarvasidaterhadapsampel.Penelitian inidilakukandaribulanFebruari sampaidenganNovember2014,pengambilansampelpadabulanApril2014diDesaSimpangAgungProvinsiSumateraSelatandanDesaRengasBandungProvinsiJambi ,prosesekstraksidankarakterisasidilakukan di Laboratorium Farmasi Pusat Biomedis dan Teknologi Kesehatan DasarBadanLitbangKesehatan, danuji potensi larvasidadilakukandi LokaLitbangP2B2Baturaja.Berdasarkanhasil pemeriksaan sampel tanah, kandunganhara tanahdariDesaRengasBandunglebihtinggidibandingkandenganDesaSimpangAgung,halinidikarenakandiDesaRengasBandungdilakukanpemeliharaandanpemupukansecarateratur.UjilarvasidamenunjukkanekstrakdariDesaSimpangAgunglebihberpotensisebagai larvasida dibandingkan ekstrak dari Desa Rengas Bandung, kemungkinandikarenakan senyawa metabolit sekunder yang dihasilkan pada sampel dari DesaSimpangAgunglebihbanyak.

©2016JurnalVektorPenyakit.Allrightsreserved

Katakunci:tanamanduku,metabolitsekunder,larvasida,kandunganhara

ArticleHistory:Received:2Dec.2015Revised:24May2016Accepted:8June2016

*AlamatKorespondensi:email:[email protected]

Keywords:duku,secondarymetabolites,larvacides,nutrientcontent

11

Page 2: Milana Salim*, Yahya, Hotnida Sitorus, Tanwirotun Ni’mah ...

PENDAHULUAN

Duku (Lansium domesticum Corr varDuku) merupakan tanaman musiman yangtumbuh di wilayah tropis terutama AsiaTenggara.Tanamandukudiketahuimemilikibioaktifitassebagaipestisida.DiJawa,aromaasapkulitbuahdukuyangmasakdankeringdigunakan sebagai penghalau nyamuk

1(repellent). PenelitianMonzonetal.terhadaplimajenistanamanasalFilipinamenunjukkanhasilbahwaekstrakdaunsegartanamandukudan sirsak merupakan yang paling efektifmembunuh larva Aedes aegypti dan Culex

2quinquefasciatussetelah48jampemaparan. Beberapa golongan senyawa diketahuimemiliki aktivitas sebagai insektisida, yaituterpenoid, alkaloid, flavonoid dan saponin

3ditemukandalamtanamanduku.

Senyawayangmemilikiaktivitassebagaipestisida pada tanaman duku merupakansenyawa hasil metabolisme sekunder yangdisebutdengansenyawametabolitsekunder.Senyawa metabolit sekunder yang terdapatdalamtumbuhanmerupakanzatbioaktifyangberkaitan dengan kandungan kimia dalam

tumbuhan. Metabolit sekunder hanyaditemukanpadaorganismespesifikdanhanya

4diproduksi pada kondisi-kondisi tertentu. Bahanawal(prekursor)biosintesismetabolits e kunde r d i d apa t kan d a r i p ro s e s metabolismeprimer.Strukturdanjumlahdariprekursor menentukan kerangka metabolitsekunderyangterbentuk.Meskipunstrukturmetabolit sekunder pada umumnya berupamakromolekul yang kompleks, akan tetapijumlah prekursornya sangat sedikit dalamtanaman.

Musim berbuah duku berbeda-beda disetiap daerah tergantung dengan kondisiiklim. Produktivitas buah duku jugadipengaruhi oleh banyak faktor. Syarattumbuhtanamandukuantaralain:ketinggiantempat,curahhujandankondisihara tanah.Perbedaan wilayah tumbuh mengakibatkankandungan senyawa serta akt iv i tas

5farmakologiyangberbeda. Hal inidiperkuatdengan pernyataan oleh Sudibyo bahwametabolit sekunder diproduksi organisme-

4organismetertentudalamkondisispesifik.Penyakit Demam Berdarah Dengue

(DBD),hinggasaatinimasihmenjadimasalahseriusbagisemuapihak.Demamberdarah

dengue disebabkan oleh nyamuk Ae.aegypti yang banyak hidup di lingkunganmasyarakat, hal tersebut merupakan salahsatupenyebabsulitnyaterbebasdaripenyakitini. Penanggulangan penyakit ini, salahsatunya dilakukan dengan pemberantasanvektorpenyebabpenyakit, yaitunyamukAe.aegypti. Penanggulangan dapat dilakukandengan pemberantasan sarang nyamuk danpemusnahan nyamuk baik larva maupunnyamuk d ewa s a . P e n a n g g u l a n g a n menggunakan insektisida kimia diketahuitelah banyak merugikan, sehingga saat inilebih diutamakan menggunakan insektisidaalami,yaituyangberasaldarialamcontohnyatanamanduku.

Berdasarkan hal tersebut, penelitibermaksud membandingkan dua jenistanaman duku yaitu duku yang berasal dariP rov i n s i S uma te ra S e l a t an (Duku Rasuan/Komering) dengan Provinsi Jambi(DukuKumpeh).Keduajenisdukuinidipilihberdasarkan letak geografis kebun dan carapemeliharaan tanaman, yang diukur denganmembandingkan hasil uji fisika dan kimiatanah serta uji fitokimia. Penelitian inibertujuan untuk mel ihat hubungankandungan kimia dan fisik tanah terhadapmetabolismesekunderpadatanamanduku(L.domesticumCorrvarDuku)sertapotensinyasebagailarvasidaterhadapAe.aegypti.

BAHANDANMETODE

Penelitian ini telah dilaksanakan daribulan Februari sampai dengan November2014. Pengambilan sampel tanaman dansampel tanah dilakukan di Desa SimpangAgung Kabupaten OKU Selatan ProvinsiSumatera Selatan (Duku Rasuan/DukuKomering) dan Desa Rengas BandungKabupatenMuaroJambiProvinsiJambi(DukuKumpeh) telah dilakukan pada bulan April2014. Proses karakterisasi dan ekstraksitanamandilakukandiLaboratoriumFarmasiPusat Biomedis dan Teknologi KesehatanDasar Badan Litbang Kesehatan. Uji FisikaTanahdilakukandiLaboratoriumFisikadanKonservasiTanahFakultasPertanianJurusanTanahUNSRIInderalaya.DanujikimiatanahdilakukandiLaboratoriumKimia,BiologidanKesuburanTanahFakultasPertanianJurusanTanahUNSRIInderalaya.

12

JurnalVektorPenyakit,Vol.10No.1,2016:11–18

Page 3: Milana Salim*, Yahya, Hotnida Sitorus, Tanwirotun Ni’mah ...

13

Data hasil pemeriksaan tanah terterapadaTabel1.

Hasil skrining fitokimia menunjukkanbahwa terdapat perbedaan reaksi antaradelapan sampel ekstrak yang diuji denganberbagai jenis analisa golongan senyawa.Ekstrakkulitbuahbaikfraksiasetonmaupunfraksi n-heksan mengandung terpenoid danfenolik, sedangkan ekstrak aseton dan n-heksandaunmengandungsteroiddanfenolik.Ujisaponinhanyapositifpadafraksin-heksankulit buah dari Desa Simpang agung,sedangkan flavonoid positif pada fraksi n-heksankulitbuahdariDesaRengasBandung.Data hasil pemeriksaan uji fitokimia terterapadaTabel2.

Uji larvasida ekstrak aseton daun dankulit buah duku dilakukan pada larva Ae.aegypti instar 3-4. Hasil uji menunjukkanbahwa terjadi peningkatan kematian(mortalitas)larvamulaidari24jamhingga48jam pemaparan. Hasil uji larvasida dapatdilihatpadaTabel3danTabel4.

Persentase mortalitas larva lebih tinggipadaekstrakyangberasaldariDesaSimpangAgung dibandingkan Desa Rengas Bandung,baik untuk kulit buahmaupundaun setelahpemaparan24dan48jam.

Tabel 5 memperlihatkan hasil analisisprobit konsentrasi yang dapat membunuh50% larva. Pada 24 dan 48 jam setelahpemaparan, nilai LC terendah adalah pada50

ekstrak daun duku yang berasal dari DesaSimpangAgung.

PEMBAHASAN

Berdasarkanhasilpemeriksaanterhadapsampeltanahtempattumbuhtanamandukudanhubungannyadenganproduksibuahrata-ra t a p ada mas i ng -mas i ng d ae rah , menunjukkan bahwa tanaman duku daridaerah Simpang Agung lebih banyak hasilproduksinya. Berdasarkan informasi daripetani menyebutkan bahwa kondisi idealtanaman duku di daerah Rengas BandungmasihlebihbaikdaripadadidaerahSimpangAgung.Perawatandankondisiidealtanamanduku, yaitu dilakukan pemupukan secarateratur dan juga diberi tanaman pelindungkarena sesuai dengan sifat hidup tanamandukuyangtidakmenyukaimatahari

Instrumen yang digunakan meliputiperangkatpengambilansampeltanamandansampeltanah(karungplastik,GPSsebagaialatpemetaan lokasi pengambilan sampel,gunting tanaman, sarung tangan karet,cangkul); perangkat ekstraksi; perangkat ujifisikadankimiatanah;perangkatujifitokimia;perangkatujilarvasida.

Pengambilan sampel tanah dilakukandengancara,tanahdigalihinggakedalaman±1m, kemudian ambil 1-2 Kg tanah danmasukkankedalamkantongplastikkedapair.Selanjutnya dilakukan uji fisika dan kimiaterhadapsampeltanahtersebut.Sampeldaundan kulit buah tanaman duku diambil dandikering anginkan, lalu dibuat simplisia dandiekstraksi secara maserasi menggunakan

pelarut aseton, setelah didapatkan ekstrakdaundankulitbuah,selanjutnyadilakukanujifitokimiauntukmelihatkandunganmetabolitsekundernya.

Uji larvasida dilakukan menggunakanl a rva Ae . a egyp t i has i l ko lon i sa s i LaboratoriumEntomologiLokaLitbangP2B2Baturaja instar3-4.Dibuatsebanyak100mllarutan stok ekstrak aseton per sampel,pelarut yang digunakan adalah air. Pengenceran menggunakan beberapakonsentrasi, yakni 50 ppm, 100 ppm, 250

ppm,500ppmdan1000ppm. Kontrol yangdigunakan adalah air. Ulangan dilakukansebanyaklimakaliperkonsentrasi.Prosedurpengujian mengacu pada standar pengujian

6larvasidadariWHO. Sebanyak25ekorlarvadimasukkan pada tiap-tiap gelas uji, didiamkan pada suhu ruang, dan dihitungjumlahlarvayangmatisetelah24jamdan48jam pemaparan. Ekstrak n-heksan tidakdilakukan uji larvasida karena keterbatasanjumlahekstrak.

HASIL

Berdasarkan hasil pemeriksaan tanahdiketahui bahwa ada beberapa perbedaankuantitas kandungan hara diantara kedualokasi.Kandunganunsurkarbon(C-Organik)pada tanah dari Desa Simpang Agung lebihrendahdibandingkanDesaRengasBandung,sedangkankandunganfosfor(P-Bray)adalahsebaliknya,yaitukandunganfosfordariDesaSimpang Agung lebih tinggi dibandingkandenganDesaRengasBandung.

HubunganKandunganHara.....................(MilanaSalim,et.al)

Page 4: Milana Salim*, Yahya, Hotnida Sitorus, Tanwirotun Ni’mah ...

Tabel1.HasilPemeriksaanSampelTanahTempatTumbuhTanamanDuku(L.domesticumCorrvarDuku)SampelPenelitian

Tabel2.HasilUjiFitokimiaFraksiAsetondanFraksin-heksanDaundanKulitBuahTanamanDuku(L.domesticumCorrvarDuku)SampelPenelitian

14

JurnalVektorPenyakit,Vol.10No.1,2016:11–18

No JenisPemeriksaan DesaSimpangAgung,SumateraSelatan

DesaRengasBandung,Jambi

1. pHtanah:

H2O 6,43 5,61

KCl 5,64 5,06

2. Haratanah:

C-Organik(%) 2,71(sedang)* 3,75(tinggi)*

N-Total(%) 0,28(sedang)* 0,37(sedang)*

P-BrayI(ppm) 14,11(rendah)* 11,10(rendah)*

K-dd(me/100g) 0,26(rendah)* 0,48(rendah)*

Na(me/100g) 0,11(rendah)* 0,22(rendah)*

Ca(me/100g) 2,80(rendah)* 3,93(rendah)*

Mg(me/100g) 0,58(rendah)* 0,64(rendah)*

KTK(me/100g) 10,88(rendah)* 16,32(rendah)*

3. Teksturtanah: Pasirberlempung Lempungberpasir

Pasir(%) 88,63 57,74

Debu(%) 4,12 28,50

Liat(%) 7,25 13,77

4. Permeabilitas(cm/jam) 14,97(cepat) 2,05(sedang)

*dibandingkandengankriteriapenilaiansifatkimiatanahdaripusatpenelitiantanah

Sampel Terpenoid Steroid Flavonoid Saponin Fenolik

Fraksiaseton:

� ÇÕŁĹÔĪ ÕÏ ĶĒĹĿ ÑÏŃĴ ĂĴ ÕŃĴ + - - - +

� ÇÕŁĹÔĪ ÕÏ ĶËĮ ŃĴ Ï ÓÅÏ Ńİ ÕŃĴ + - - - +

� ĄÏÕŃĒĹĿ ÑÏŃĴ ĂĴ ÕŃĴ - + - - +

� ĄÏÕŃËĮ ŃĴ Ï ÓÅÏ Ńİ ÕŃĴ - + - - +

Fraksin-heksan:

� ÇÕŁĹÔĪ ÕÏ ĶSimpangAgung + - - + +

� ÇÕŁĹÔĪ ÕÏ ĶËĮ ŃĴ Ï ÓÅÏ Ńİ ÕŃĴ + - + - +

� ĄÏÕŃĒĹĿ ÑÏŃĴ ĂĴ ÕŃĴ - + - - +

� ĄÏÕŃËĮ ŃĴ Ï ÓÅÏ Ńİ ÕŃĴ - + - - +

Tabel3.PersentaseMortalitasLarvaEkstrakAsetonKulitBuahTanamanDuku

(L.domesticumCorrvarDuku)SampelPenelitian

Kons

Setelah24jam Setelah48jamSimpangAgung RengasBandung SimpangAgung RengasBandungJumlah

Mortalitas%

MortalitasJumlah

Mortalitas%

MortalitasJumlah

Mortalitas%

MortalitasJumlah

Mortalitas%

Mortalitas0 0 0 0 0 0 0 4 3,20

50 0 0 11 8,80 18 14,40 47 37,60

100 2 1,60 17 13,60 26 20,80 29 23,20

250 1 0,80 18 14,40 26 20,80 48 38,40

500 25 20,00 20 16,00 81 64,80 45 36,00

1000 95 76,00 44 35,20 122 97,60 90 72,00

total 123 110 273 263

Page 5: Milana Salim*, Yahya, Hotnida Sitorus, Tanwirotun Ni’mah ...

5langsung. Lahan tanam duku di daerahSimpangAgungcenderunghomogensehinggatanamandukubanyakmendapatkanmataharilangsung dan juga tidak pernah dilakukanpemupukan.

Produktivi tas tanaman duku ini dipengaruhi oleh tekstur tanah dankandungan haranya. Untuk pH tanah dankandungan hara tanah pada kedua tempattumbuhsampel tanamanpadapenelitian inidapat dinilai hampir sama, perbedaan yangberarti terdapat pada kandungan H O yaitu2

padadaerahSimpangAgunglebihtinggi,yaitu6,43 dibandingkan daerah Rengas Bandungyang hanya 5,61. Perbedaan ini juga terjadipadakandunganfosforyanglebihtinggipadadaerah Simpang Agung daripada daerahRengasBandung.TetapiuntukkandunganC-organikdaerahRengasBandung lebih tinggidibandingkandengandaerahSimpangAgung.Kemiripankandunganharatanahpadakeduadaerah sampel ini, padahal diketahuiperawatannya berbeda kemungkinandipengaruhiolehteksturtanahnya,yaitupadadaerahSimpangAgungmemilikiteksturtanahpasir berlempung sedangkan pada daerahRengas Bandung memiliki tekstur tanahlempung berpasir. Tekstur tanah berpasirlebihbagusuntukproduksitanamanduku,

ka rena t eks tu r t anah be rpa s i r memungkinkanbanyakterbentuknyarongga-

7ronggaudara.

KandunganmetabolitsekunderUnsurharatanahmakrosepertiNitrogen

(N), Kalium (K), Bahan Organik (BO) danCarbon (C) organik mempunyai hubunganyang linier dengan pembentukan metabolit

8sekunder. Kandungan metabolit sekunderyangterdeteksiberdasarkanhasilujifitokimiaterhadap ekstrak aseton dan n-heksan kulitbuahdandauntanamanduku(L.domesticumCorr var duku) berupa terpenoid, steroid,flavonoid, saponin dan fenolik. Ini sesuaidengan penelitian fitokimia ekstrak etanol96% dan n-heksana biji buah langsatmenunjukkan bahwa kandungan metabolitsekunder pada biji buah langsat adalahterpenoid,alkaloid, flavonoid,tannin,saponin

9dan fenol. Berdasarkan hasil uji fitokimiadapat diketahui bahwa terdapat perbedaankandunganmetabolitsekunderpadaekstrakdaundankulitbuahtanamanduku,yaitupadadaun hanya ditemukan senyawa steroiddanfenolik, sedangkan pada ekstrak kulit buahditemukan senyawa terpenoid, flavonoid,saponindanfenolik.

Berdasarkanhasilpemeriksaanfitokimia

15

HubunganKandunganHara.....................(MilanaSalim,et.al)

Tabel4.PersentaseMortalitasLarvaEkstrakAsetonDaunTanamanDuku(L.domesticumCorrvarDuku)SampelPenelitian

Kons

Setelah24jam Setelah48jamSimpangAgung RengasBandung SimpangAgung RengasBandung

JumlahMortalitas

%Mortalitas

JumlahMortalitas

%Mortalitas

JumlahMortalitas

%Mortalitas

JumlahMortalitas

%Mortalitas

0 1 0,80 0 0 11 8,80 11 8,8050 21 16,80 0 0 67 53,60 23 18,40100 43 34,40 7 5,60 92 73,60 57 45,60250 64 51,20 8 6,40 93 74,40 58 46,40500 63 50,40 18 14,40 107 85,60 81 64,801000 85 68,00 42 33,60 120 96,00 105 84,00total 277 75 490 335

Tabel5.PerhitunganNilaiLC EkstrakAsetonKulitBuahdanDaunTanaman50

Duku(L.domesticumCorrvarDuku)SampelPenelitian

LethalConcentration94(ppm)

DesaSimpangAgung, SumateraSelatan

DesarengasBandung,Jambi

Jambi KulitBuah Jambi KulitBuah

24Jam 555,159 784,938 1211,178 1323,55448Jam 84,065 414,727 379,248 608,911

Page 6: Milana Salim*, Yahya, Hotnida Sitorus, Tanwirotun Ni’mah ...

Rengas Bandung dan Simpang Agung,yaitu pada ekstrak n-heksan kulit buahtanaman duku Rengas Bandung terdeteksiadanya senyawa flavonoid dan tidakditemukan pada ekstrak yang sama untukdaerah SimpangAgung.Dan juga terjadi halsebaliknya untuk senyawa saponin, yaitusenyawainihanyaditemukanpadaekstrakn-heksankulitbuahtanamandukudariSimpangAgungdantidakditemukanpadaekstrakyangsama dari Rengas Bandung. Perbedaansenyawa yang terdeteksi ini, dapat jugadipengaruhi oleh prekursor biosintesismetabolitsekundernyadanjugateksturtanahpada tempat tumbuh tanaman duku sampelpenelitian.MenurutLennybahwabanyaknyasenyawa flavonoida pada suatu tumbuhandisebabkanolehberbagaitingkathidroksilasi,alkoksilasi atau glikosilasi dari struktur

10tersebut.Flavonoid merupakan salah satu dari

banyak jenis metabolit sekunder. Metabolitsekunder merupakan senyawa yangdihasilkan ataudisintesispada sel dan grupt a k s onom i t e r t e n t u p a d a t i n g k a t

1 1pertumbuhan atau stress tertentu. Terdeteksinya senyawa flavonoid padaekstrak dari daerah Rengas Bandung dantidakditemukanpadadaerahSimpangAgungsesuaidengan tingginyakandunganCapadadaerah Rengas Bandung, yaitu 3,93dibandingkandengandaerahSimpangAgungyang hanya 2,90. Berdasarkan penelitianterdahulu, diketahui bahwa pemberiankalsium yang tertinggi menghasilkankandungan flavonoid tertinggi pada dauntabat barito, hal ini dikarenakan fungsinyasebagai pengaktif enzim terutama yangberhubungan dengan protein sehingga akanlebih mendukung proses terbentuknyametabolit sekunder yang merupakan reaksi

12spesifik.

Darihasilinidiketahuibahwaperawatanpada lahan tanaman sangat diperlukan,kandungan hara C-organik yang tinggi padadaerah Rengas Bandung ini kemungkinanbesardidapatkandarihasilpemupukanyangrutin dilakukan setahun sekali oleh petani.Jadiwalaupunteksturtanahtidakterlaluidealuntukmedia tanah, yaitu lempung berpasir,liat dan berdebu tetapi dengan perawatanyang baik dapat menghasilkan kandungan

UjiLarvasidaBerdasarkan uji larvasida terhadap tiap

konsen t ras i eks t rak yang berbeda menunjukkan persentase mortalitas yangbervariasi.Kematianterbanyakterdapatpadakonsentrasi tertinggi yakni 1000 ppm padatiapjenisekstrak.EkstrakkulitbuahtanamandukudariDesaSimpangAgungmenunjukkanmortalitasyanglebihtinggidibandingkandariDesaRengasBandung,baikpadapengamatan24jammaupun48jam.Halyangsamaterjadipadaekstrakdaun,yaknimortalitasdariDesaSimpang Agung mencapai 96%. Hal inikemungkinan berkaitan dengan produksimetabolit sekunderyangberpotensi sebagailarvasidapada kedua sampel tanamandukutersebut berbeda. Sesuai dengan penjelasansebelumnyabahwalahanpadaDesaSimpangAgungtidakpernahmendapatperawatandantata tanam tumbuhan cenderung homogen.Kondisiinitidaksesuaidengansifattumbuhdaritanamanduku,yaknitidakmenginginkansinar matahari langsung. Kurangnyaperawatanpada lahankebun tanamandukuini,cenderungmenyebabkankandunganharapadalahanlebihrendahdibandingkandenganDesa Rengas Bandung yang dilakukanpemupukan secara teratur setiap tahun.Kurangnyakandunganharatanah inididugamenyebabkankandunganmetabolitsekunderyangdihasilkanmenjadilebihbanyaksebagaiakibat stress hara pada tanaman duku

12tersebut.NilaiLC padaekstrakdaunlebihrendah50

daripada ekstrak kulit buahnya (Tabel 5).SemakinkecilnilaiLC yangdimilikiekstrak50

tanaman maka akan semakin berpotensiuntuk memiliki aktifitas biologi atau efek

13farmakologi. DilihatdarinilaiLC , ekstrak50

daun dari Desa Simpang Agung lebihberpotensi sebagai larvasida dibandingkandenganekstrakdariDesaRengasBandung.

Penelitian uji getah tanaman CalotropisproceraterhadaplarvaCulexquinquefasciatusoleh Tahir dkk menunjukan adanyapeningkatankematianlarvapadakonsentrasi0,1%, 0,25%, 0,5% getah dalam 24 jamperlakuan,jumlahkematiantertinggidicapai

13padajamke24. PenelitianefektivitasgetahtanamanCalotropisproceraterhadaplarvaCx.quinquefasciatus menunjukkan bahwa nilaiLC danLC terhadaplarvaCx.50 90

16

JurnalVektorPenyakit,Vol.No.1,2016:11–18

Page 7: Milana Salim*, Yahya, Hotnida Sitorus, Tanwirotun Ni’mah ...

KESIMPULANKandungan hara tanah berbanding

terbalik dengan banyaknya produksimetabolit sekunder, tetapi berbanding lurusdengan banyaknya jenismetabolit sekunderyangdihasilkan.

Senyawa flavonoid banyak terbentukpada daerah dengan kandungan Ca yangtinggi.

Ekstrak daun lebih berpotensi sebagailarvasidadibandingkanekstrakkulitbuahnya.

SARANPerlu dilakukan penelitian lanjutan

mengenai kandungan kimia senyawalarvasida spesifik yang terdapat dalamtanamanduku(LansiumdomesticumCorrvarDuku). Sehingga didapatkan produkinsektisidaalternatif,yangdilakukandenganperencanaan yang lebih baik sepertimemperhatikan kandungan hara tanah agarterbentuksenyawametabolitsekunderyangdiinginkan.

UCAPANTERIMAKASIHPeneliti menyampaikan ucapan terima

kasihkepadaDr.Ir.Inswiasri,M.Kes,danDrs.MaxJ.Herman,M.Kes.,Aptsebagaireviewer,teknisidananggotatimpenelitianini,teknisidan peneliti laboratorium Farmasi PusatBiomedis dan Teknologi Kesehatan DasarBadan Litbang Kesehatan Jakarta, serta

17

HubunganKandunganHara.....................(MilanaSalim,et.al)

seluruhpihakyangtakdapatdisebutkansatupersatu yang telah memberikan bantuan,dukungandandoaselamakegiatanpenelitian.

DAFTARPUSTAKA1. MayantiT.KandunganKimiaDanBioaktivitas

Tanaman Duku. (Nadeak W, Sendjaja TP,Djajasudarma F, et al., eds.). UNPAD PRESS;2 0 0 9 . D i a k s e s d a r i h t t p : / / p u s t a k a . u n p a d . a c . i d / w p -content/uploads/2010/11/kandungan_kimia_dan_bioaktivitas_tanaman_duku.pdf.

2. MonzonRB,AlviorJP,LuczonLL,MoralesAS,Mutuc FE. Larvicidal potential of fivePhilippine plants against Aedes aegypti(Linnaeus)andCulexquinquefasciatus (Say).Southeast Asian J Trop Med Public Health.1994 ;25(4 ) :755 -759 . D i akses da r i http://www.tm.mahidol.ac.th/seameo/1994-25-4/1994-25-4-755.pdf.

3. Ni'mahT,OktarinaR,MahdalenaV,AsyatiD.Potensi ekstrak bi j i duku (LansiumdomesticumCorr)terhadapAedesaegypti.BulPenelitKesehat.2014;43(2):131-136.Diaksesd a r i http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/BPK/article/view/4147/3912.

4. SudibyoRS.MetabolitSekunder :ManfaatdanPerkembangannya dalam Dunia Farmasi.PidatoPengukuhanGuruBesarUniv.GadjahMada. Yogyakarta, 2002. Diakses darihttps://repository.ugm.ac.id/id/eprint/94777.

5. WidyastutiYEdanReginaK.Duku,JenisDanBudaya.Jakarta:PenebarSwadaya;2000.

6. World Health Organization. Guidelines forLaboratory and Field Testing of MosquitoLarvicides.CDC,WHOPES;2005.Diaksesdarihttp://apps.who.int/iris/bitstream/10665/69101/1/WHO_CDS_WHOPES_GCDPP_2005.13.pdf.

7. Rorong JA, Suryanto E. Analisis fitokimiaenceng gondok ( Eichhornia crassipes) danEfeknya Sebagai Agen Photoreduksi Fe 3+.Chem Prog. 2010;3(1):33-41. Diakses darihttp://sulutiptek.com/documents/rorong.pdf.

8. Suryawati S, Murniyanto E. Hubungan sifattanah Madura dengan kandungan minyakatsiri dan tingkat kelarutannya pada jahe(Z ing iber o f foc ina le L ) . Agrov igor . 2 0 1 1 ; 4 ( 2 ) : 9 9 - 1 0 4 . D i a k s e s d a r i http://journal.trunojoyo.ac.id/agrovigor/article/view/299.

9. Manik WG, Khotimah S, Fitrianingrum I. Uji

quinquefasciatus sebesar 86,47 ppm dan973,89ppm.

Jumlah kematian larva Ae. aegyptiberfluktuasi pada keseluruhan konsentrasigetahwiduri,akantetapitetapmenunjukkanpola peningkatan kematian larva seiringdenganpeningkatankonsentrasigetahwiduridan peningkatanwaktu dalam 24 jam. Olehkarena itu, hasil penelitian inidapatdipakaisebagai data awal dalam penggunaan getahwiduri sebagai larvasida untuk Ae. Aegyptidenganpenggunaanyangpalingefektifpadakonsentrasi 1845,48 ppm berdasarkan nilaiLC yangdiperoleh.90

KESIMPULAN

Hasilpenelitian inimenunjukkanbahwagetahwiduridapatdipakaisebagaialternatif

Page 8: Milana Salim*, Yahya, Hotnida Sitorus, Tanwirotun Ni’mah ...

18

JurnalVektorPenyakit,Vol.No.1,2016:11–18

aktivitas antibakteri ekstrak kasar biji buahlangsat(LansiumdomesticumCorr)terhadapbakteri Staphylococcus aureus. UnivTanjungpura. 2014;1(1):1-18. Diakses darihttp://jurnal.untan.ac.id/index.php/jfk/article/view/8094.

10.LennyS.SenyawaFlavonoida,FenilpropanoidaDan Alkaloida.; 2006. FMIPA Univ. SumateraU t a r a . D i a k s e s d a r i http://library.usu.ac.id/download/fmipa/06003489.pdf.

11.Aristyanti D. Pengaruh kadar kimia tanahterhadap kandungan Flavonoid daun tabatbarito (Ficus deltoidea Jack.). 2014. Diakses

d a r i http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/71022.

12. Trisilawati O, Pitono J. Pengaruh cekamandefisitairterhadappembentukanbahanaktifpada purwoceng.Bul Littro. 2012;23(1):34-4 7 . D i a k s e s d a r i http://balittro.litbang.pertanian.go.id/ind/images/publikasi/bul.vol.23.no.1/pembentukanbahanaktifpadapurwoceng.pdf.

13. Arbiastutie Y, Muflihati. Isolasi dan ujiaktivitas kandungan kimia bioaktif dari bijiduku (Lansium domesticum Corr). J PenelitUnivTanjungpura.2008;X(2):70-86.