Top Banner
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR ACARA I MIKROORGANISME DARI BERBAGAI HABITAT KELOMPOK 5 Penanggung Jawab: Alifia Permata Dewi ( A1M014010 ) KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
33

Mikroorganisme Dari Berbagai Habitat ( ACARA 1 )

Sep 15, 2015

Download

Documents

Laporan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

LAPORAN PRAKTIKUMMIKROBIOLOGI DASAR

ACARA IMIKROORGANISME DARI BERBAGAI HABITAT

KELOMPOK 5Penanggung Jawab:Alifia Permata Dewi ( A1M014010 )

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS PERTANIAN PURWOKERTO 2015I. PENDAHULUANA. Latar BelakangMikroorganisme adalah makhluk yang sangat kecil dan hanya dapat dilihat di bawah mikroskop. Populasi mikroorganisme yang ada di alam sekitar kita sangat besar dan cukup kompleks. Beratus spesies mikroba menguasai setiap bagian tubuh kita seperti mulut, saluran pencernaan, dan kulit.Udara, tanah dan air yang merupakan komponen alam sebagai tempat tinngal kita juga dihuni oleh beragam mikroorganisme. Kita tahu bahwa semua makhluk hidup membutuhkan nutrient untuk pertumbuhan dan reproduksinya. Nutrien merupakan bahan baku yang digunakan untuk membangun komponen-komponen seluler baru dan untuk menghasilkan energy yang cdibutuhkan dalam proses kehidupan sel.Untuk mengembangbiakkan mikroba diperlukan suatu substrat yang disebut medium. Medium merupakan suatu bahan yang terdiri dari campuran nutrient (zat makanan pada tingkat sel) yang digunakan untuk menumbuhkan (kultivasi) mikroorganisme. Medium kultur dapat dibedakan berdasarkan atas susunan kimianya, konsistensinya, maupun fungsinya. Supaya mikroorganisme tumbuh dengan baik, maka medium kultur harus mengandung semua nutrient yang diperlukan dalam keadaan seimbang, tidak mengandung zat-zat penghambat, dalam keadaan steril, mempunyai tekanan osmose yang sesuai, dan mempunyai keasaman (pH) yang sesuai pula. Contohnya untuk menumbuhkan bakteri medium yang digunakan adalah Nutrien Agar (NA), menumbuhkan kapang digunakan medium Potato Dextrose Agar (PDA), dan untuk menumbuhkan khamir medium yang digunakan adalah Malt Ektrak Agar (MEA).Oleh karena itu untuk membuktikan bahwa mikroba ada dimana-mana, maka dari habitat tersebut diambil sampel dan selanjutnya ditumbuhkan dalam suatu medium baik padat maupun cair.B. TujuanMembuktikan bahwa mikroba berada dimana-mana.

II. TINJAUAN PUSTAKAMikroba ialah jasad renik yang mempunyai kemampuan sangat baik untuk bertahan hidup. Jasad tersebut dapat hidup hamper di semua tempat di permukaan bumi. Mikroba mampu beradaptasi dengan lingkungan yang sangat dingin hingga lingkungan yang relative panas, dari ligkungan yang asam hingga basa. Berdasarkan peranannya, mikroba dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu mikroba menguntungkan dan mikroba merugikan (Afriyanto, 2005).Medium adalah bahan yang terdiri dari campuran zat-zat untuk menambahkan mikroba. Selain itu juga berguna untuk isolasi sifat-sifat fisiologi dan perhitungan jumlah mikroba dalam suatu bahan. Begitu tersedia kondisi yang memuaskan untuk kultivitasi, maka reproduksi dan pertumbuhan bakteri dapat diamati dan diukur, untuk menentukan pengaruh berbagai kondisi baik terhadap reproduksi dan pertumbuhan bakteri tersebut dan untuk menentukan perubahan-perubahan apa saja yang dihasilkan oleh bakteri di dalam lingkungan tumbuhnya ( Volk, 1988 ).Berdasarkan konsistensinya, media dikelompokkan menjadi dua macam yaitu Media cair ( liquid media) dan media padat(solid media ). Apabila media cairyang merupakanekstrak kompleks material biologis, maka media tersebut disebut rich media atau broth, sedangkan media padat adalah media yang menggunakan bahan pembeku (solidifyingagent), contohnya Agar. Agar merupakan agen pengerasyang sangat bagus karena tidakdapt didegadrasi oleh mikroorganisme (Pratiwi T., Sylvia. 2008).Mikroorganisme terdapat didalam tanah, air, udara maupun pada mahluk hidup termaksud pada jarinagan tubuh kita sendiri (kulit dan selaput lender).Mikroorganismr mampu tumbuh dengan baik bila tersedia media atau makanan sebagai substratnya.(Utami, 2004). Mikroorganisme ditemukan dialam sebagai substrata tau berada diudara sebagai kontaminan. Pada kondisi dimana kebutuhan makanan dan lingkungan cocok, mikro organism akan berkembang dengan aktif.Ketika factor makanan dan kebutuhan terbatas, perkembangan mikroorganisme terhambat. Dan pada saat kondisi yang sangat tidak memungkinkan /ekstrim mikroorganisme dapt benar- benar mati (Pelczar, 2007).Pembiakan mikroorganisme khususnya pengatan pada bakteri maka langkah awal yang dilakukan pada praktikum adalah menyediakan media untuk tumbuh dan berkembangnya bakteri dengan memanaskan nutrisi agar untuk pencernaan dan kesterilan bahan. Selain menyediakan nutrient yang sesuai untuk kultivasi bakteri, juga diperlukan kondisi fisik yang memungkinkan pertumbuhan optimum. Bakteri tidak hanya amat berfariasi dalam persyaratan nutrisinya, tapi juga minunjukan respon yang berbeda-beda terhadap yang fisik didalam lingkunganya. Untuk berhasilnya kultirasi berbagai bakteri dibutuhkan suatu kombinasi nutrient serta lingkungan fisik yang sesuai (Dwidjoseputro, 2005). Morfologi bakteri dapat diamati dengan cara mebuat preparat mikroskopik.Preperat mikroskopik ada dua macam yaitu preparat basah dan preparat kering.Preparat basah yaitu preparat yang digunakan untuk mengamati jasad renik yang masih hidup dengan menggunakan cairan tertentu.Prepearat kering dibuat melalui proses pewarnaan, yaitu untuk mengamati mikroba yang telah diwarnai dengan zat kimia tertentu yang biasanya berhubungan dengan mikroba tersebut (Dwijoseputro, 2005). Sifat bakteri terhadap pewarnaan gram merupakan sifat penting untuk membantu determinasi suatu bakteri, sieat yang dapa dijumpai antara bakteri geam positif dan gram negative, salah satu perbedaan gram positif dan gram negative yaitu lapisan peptidoglikan lebih tebal, sedangkan gram negative lebih tipis.melihat dan mengamati bakteri dalam keadaan hidup sangat sulit, karena selain bakteri itu tidak bewarna juga transparan dan sangat kecil. Untuk mengatasi hal tersbut maka dikembangkan suatu tehnik pewarnaan suatu sel bakteri ini merupakan salah satu cara paling utama dalam penelitian-peneliatian mikrobiologi (Dwidjoseputro, 2008). Morfologi mikroba selain bakteri yaitu fungi, khamir, atau morfologi yeast, morfologi alga, dan morfologi protozoa. Fungi adalah mikroba berbentuk benang, multiseluler, tidak berklorofil, sel tidak mengalami deferensiasi menjadi jaringan. Fungi berbentuk koloni dengan benang-benang yang disebut misellium. (Michael, 2005).

III. METODEA. Alat dan BahanAlat Cawan petri steril Lampu spiritusBahan Air sungai Es teh Media MEA Media NA Media PDA Tanah dekat tanaman

B. Prosedur Kerja1. Mikroba dari Udara2. Mikroba dari Air Sungai

3. Mikroba dari Tanah

4. Mikroba dari Makanan

IV. HASIL DAN PEMBAHASANA. Hasil PengamatanSampelUdaraAir SungaiEs TehTanah

KontrolPerlakuan

NAUkuran Small Moderate Large Pinpoint Small Moderate Small Moderate Large Small Moderate Large Pin point Small Moderate

Karakteristik Optik Opaque Opaque Translucent Transparant Transparant Translucent Transparant Translucent

Bentuk Circular Circular Filamentous Circular Irregular Rhizoid Circular Irregular Circular Irregular

Permukaan Halus mengkilap Halus mengkilap Kering seperti bubuk

Halus mengkilap Halus mengkilap Kering seperti bubuk Kasar

Margins Entire Entire Serrate Flamentous Entire Lobate Entire Curled Entire Filamentous

Gambar Pada Media NAUdara ( Kontrol )Udara Perlakuan

Air SungaiEs Teh

Tanah

SampelUdaraAir sungaiEs tehTanah

KontrolPerlakuan

PDAUkuran Pinpoint Pinpoint Small Moderate Large Small Moderate Small Moderate Pinpoint Small

Karakteristik Optik Opaque Opaque Translucent Transparant Transparant Opaque Translucent Transparant Opaque Translucent

Bentuk Circular Circular Irregular Circular Filamentous Circular Irregular Filamentous Circular Filamentous

Permukaan Halus mengkilap Halus mengkilap Kering seperti bubuk Berkerut Halus mengkilap Halus mengkilap Kering seperti bubuk Kasar Kering seperti bubuk Kasar

Margins Entire Entire Undulate Entire Filamentous Entire Undulate Filamentous Entire Filamentous

Gambar Pada Media PDAUdara ( Kontrol )Udara Perlakuan

Air SungaiEs Teh

Tanah

SampelUdaraAir sungaiEs tehTanah

KontrolPerlakuan

MEAUkuran Pinpoint Pinpoint Small Moderate Small Large Small Large Pinpoint Small Moderate

Karakteristik optic Opaque Translucent Transparant Transparant Opaque Translucent Opaque Translucent Transparant

Bentuk Circular Circular Irregular Filamentous Circular Irregular Circular Irregular Spindle Circular Irregular Filamentous

Permukaan Halus mengkilap Halus mengkilap Kering seperti bubuk Berkerut Halus mengkilap Halus mengkilap Kasar Halus mengkilap Kasar Berkerut

Margins Entire

Entire Lobate Undulate Entire Lobate Undulate Entire Lobate Curled Entire Filamentous

Gambar Pada Media MEAUdara ( Kontrol )Udara Perlakuan

Air SungaiEs Teh

Tanah

B. PembahasanPraktikum pengamatan mikroorganisme dari berbagai habitat ini menggunakan media Nutrient Agar (NA), Potato Dextrose Agar ( PDA ) dan Malt Ekstrak Agar ( MEA ). Tujuan dari praktikum ini adalah membuktikan bahwa mikroba ada dimana mana. Dalam praktikum ini kita menggunakan air sungai, es teh dan udara dan tanah disekitar tanaman.Pada masing masing medium kita lakukan perlakuan terhadap air sungai, tanah disekitar pohon, es teh dan udara ( tertutup dan terbuka ). Sehingga data pengamatan yang kita peroleh sebanyak 15 data dari setiap pasangan medium dan sampel. Dan yang kita amati yaitu ukuran, karakteristik optik, bentuk, permukaan, margins dan gambar dari morfologi koloni mikroba pada setiap sampel pada masing masing medium.1. PDA ( Potato Dextrose Agar )PDA (Potato Dextrose Agar) merupakan media komplek dan media diferensiasi untuk pertumbuhan jamur dan yeast sehingga sering digunakan sebagai uji untuk menentukan jumlah jamur dan yeast dengan menumbuhkan mikroba pada permukaan sehingga akan membentuk koloni yang dapat diikat dan dihitung (Fardiaz, 1993). Selain itu PDA (Potato Dextrose Agar) juga digunakan untuk pertumbuhan, isolasi dan enumerasi dari kapang serta khamir pada bahan makanan dan bahan lainnya. Komposisi medianya adalah 20% kentang, agar, 1 liter aquades dan 2% peptone.Media PDA (Potato Dextrose Agar) digunakan untuk pertumbuhan, isolasi dan enumerasi dari kapang dan khamir pada bahan makanan dan bahan lainnya. Karbohidrat dan senyawa yang diambil dari kentang mendukung pertumbuhan khamir dan kapang dan pada kondosi pH yang diturunkan dapat menghambat pertumbuhan kontaminan (bakteri yang ikut). Jika medium ini dipakai untuk perhitungan jamur, pH medium harus diturunkan hingga 3,5 karena jamur akan tumbuh pada medium ini untuk mengembangkan morfologinya (Diliello, 2002 ).Fungsinya sebagai media selektif untuk pertumbuhan jamur dan yeast hingga sering digunakan sebagai uji untuk menentukan jumlah jamur dan yeast yang dilakukan dengan menumbuhkan mikroba pada permukaan sehingga akan membentuk koloni yang dapat diikat atau dihitung (Fardiaz, 1993).Pada medium ini didapatkan data pada udara tertutup yaitu ukuran mikroba ( pinpoint ); karakteristik optik ( opaque ); bentuk ( circular ); permukaan ( halus mengkilap ); margins ( entire). Pada udara terbuka yaitu ukuran ( pinpoint, small, moderate, large ); karakteristik optic ( opaque, translucent, transparent ); bentuk ( circular, irregular ); permukaan ( halus mengkilap, kering seperti bubuk, berkerut ); margins ( entire, undulate ).Pada medium ini didapatkan data pada air sungai yaitu ukuran mikroba ( small, moderate ); karakteristik optik ( transparent ); bentuk ( circular, filamentous ); permukaan ( halus mengkilap ); margins ( entire, filamentous ).Pada medium ini didapatkan data pada es teh yaitu ukuran mikroba ( small, moderate ); karakteristik optik ( opaque, translucent, transparant ); bentuk ( circular, irregular, filamentous ); permukaan ( halus mengkilap, kering seperti bubuk, kasar ); margins ( entire, undulate, filamentous ).Pada medium ini didapatkan data pada tanah yaitu ukuran mikroba ( pinpoint, small ); karakteristik optic ( opaque, translucent ); bentuk ( circular, filamentous ); permukaan ( kerning seperti bubuk, kasar ); margins ( entire, filamentous ).2. MEA ( Malt Extract Agar )Karakteristik fisik dari media ini antara lain yaitu memiliki warna coklat pucat saat sebelum dilakukan pemanasan dan berwarna coklat tua setelah mengalami pemanasan. Media ini mengandung aquades 50 ml, malt ekstrak 30 g/l, pepton 3 g/l dan agar 15 g/l. MEA pada umumnya digunakan sebagai media pertumbuhan khamir. Didalam media tersebut mengandung unsur O yang merupakan salah satu mineral yang dapat menunjang pertumbuhan khamir.Pada medium ini didapatkan data pada udara tertutup yaitu ukuran mikroba ( pinpoint ); karakteristik optic ( opaque ); bentuk ( circular ); permukaan ( halus mengkilap ); margins ( entire ). Pada medium ini didapatkan data pada udara terbuka yaitu ukuran mikroba ( pinpoint, small, moderate ); karakteristik optik ( translucent, transparant ); bentuk ( circular, irregular, filamentous ); permukaan ( halus mengkilap, kering seperti bubuk, berkerut ); margins ( entire, lobate, undulate ).Pada medium ini didapatkan data pada air sungai yaitu ukuran mikroba ( small, large ); karakteristik optic ( transparant ); bentuk ( circular, irregular ); permukaan ( halus mengkilap ); margins ( entire, lobate, undulate ).Pada medium ini didapatkan data pada es teh yaitu ukuran mikroba ( small, large ); karakteristik optic ( opaque, translucent ); bentuk ( circular, irregular, spindel ); permukaan ( halus mengkilap, kasar ); margins ( entire, lobate, curled ).Pada medium ini didapatkan data pada tanah yaitu ukuran mikroba ( pinpoint, small, moderate ); karakteristik optik ( opaque, translucent, transparant ); bentuk ( circular, irregular, filamentous ); permukaan ( halus mengkilap, kasar, mengkerut ); margins ( entire, filamentous ).3. NA( Nutrient Agar )Nutrien agar adalah medium umum untuk uji air dan produk pangan. NA juga digunakan untuk pertumbuhan mayoritas dari mikroorganisme yang tidak selektif, dalam artian mikroorganisme heterotrof.Media ini merupakan media sederhana yang dibuat dari ekstrak beef, pepton, dan agar.MediumNAsebelumpemanasanadalah berbentuk larutan berwarna kuning keruh sebelum dipanaskan, dan berwarna kuning bening saat setelah dipanaskan.Namun, setelah pemanasan didapatkan warna dari medium NA lebih jernih bila dibandingkan dengan sebelum pemanasan.NA merupakan salah satu media yang digunakan dalam prosedur bakteriologi seperti uji biasa dari air, produk pangan, untuk pertumbuhan sampel pada uji bakteri, dan untuk mengisolasi organisme dalam kultur murni. Komposisi kimia nutrien agar adalah eksrak beef 10 g, pepton 10 g, NaCl 5 g, air desitilat 1.000 ml dan 15 g agar/L. Agar dilarutkan dengan komposisi lain dan disterilisasi dengan autoklaf pada 121C selama 15 menit (Suriawiria, 2005).Mineral merupakan bagian dari sel, unsur penyusun sel yaitu C, O, N, H dan P. Unsur mineral lain yang diperlukan oleh sel yaitu K, Ca, Mg, Ma, S, dan Cl. Unsur mineral yang digunakan dalam jumlah yang sangat sedikit yaitu Fe, Mn, Co, Cu, Bo, Zn, Mo, Al, Ni, Va, Sc, Si, Tu dan sebagainya yang tidak dipoerlukan jasad. Unsur yang digunakan dalam jumlah besar dapat disebut dengan unsur makro, dalam jumlah sedang disebut dengan unsur oligo, dan jumlah sedikit disebut unsur mikro. Unsur mikro tersebut sering terdapat sebgai ikutan pada garam unsur makro, dan dapat masuk dalam medium lewat kontaminan gelas tempatnya, atau partikel debu. Unsur mineral yang digunakan untuk menunjang pertumbuhan bakteri, khususnya BAL maka digunakan mineral dengan unsur Ca dalam media NA sehingga berfungsi untuk membantu menyusun sel, selain itu juga untuk mengatur osmose, kadar ion H+ (keasaman, Ph) dan potensial oksidasi reduksi (redoks potensial) medium.Pada medium ini didapatkan data pada udara tertutup yaitu ukuran mikroba ( small, moderate, large ); karakteristik optic ( opaque ); bentuk ( circular ); permukaan ( halus mengkilap ); margins ( entire ). Pada medium ini didapatkan data pada udara tertutup yaitu ukuran mikroba ( pinpoint, small, moderate ); karakteristik optic ( opaque, translucent ); bentuk ( circular, filamentous ); permukaan ( kering seperti bubuk, halus mengkilap ), margins ( entire, serrate, filamentaous ).Pada medium ini didapatkan data pada air sungai yaitu ukuran mikroba ( small, moderate, large ); karakteristik optic ( transparant ); bentuk ( circular, irregular, rhizoid ); permukaan ( halus mengkilap ); margins ( entire, lobate ).Pada medium ini didapatkan data pada es the yaitu ukuran mikroba ( small, moderate, large ); karakteristik optic ( translucent, transparant ); bentuk ( circular, irregular ); permukaan ( halus mengkilap, kering seperti bubuk ); margins ( entire, curcled ).Pada medium ini didapatkan data pada tanah yaitu ukuran mikroba ( pinpoint, small, moderate ); karakteristik optic ( translucent, transparant ); bentuk ( circular, irregular ); permukaan ( kasar ); margins ( entire, filamentous ).

V. PENUTUPA. KesimpulanMikroorganisme merupakan makhluk hidup yang berukuran sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, sehingga dibutuhkan alat khusus yang dapat melihat mikroorganisme secara jelas. Mikroba dapat dibuktikan keberadaannya dengan menggunakan medium seperti NA ( Nutrient Agar ), PDA ( Potato Dextrose Agar ) dan MEA ( Malt Ekstrak Agar ) seperti pada udara, air sungai, minuman ( es teh ) dan tanah. Mikroorganisme dapat bersifat menguntungkan maupun merugikan sehingga harus dapat membedakan antara mikroorganisme yang dapat dimanfaatkan manusia maupun mikroorganisme yang merugikan manusia. Mikroorganisme memiliki ukuran, karakteristik optik, bentuk, permukaan, margins yang berbeda beda antara mikroorganisme satu dengan mikroorganisme yang lainnya.B. SaranPada praktikum ini sebaiknya asisten praktikum memberikan soal untuk pembahasan pada laporan supaya pembahasan yang ada pada laporan lebih terstruktur dan benar.

DAFTAR PUSTAKAAfrianto, E dan E. Liviawaty, 2005.Pengawetan dan Pengolahan Ikan. Yogyakarta : Kanisius..Diliello. R. L. 2002.MethodsInRoodandDairyMicrobiology.AvyPublishing. Inc. New York.Dwidjoseputro, D.2008. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta; Djambatan. Dwidjoseputro. 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan; JakartaFardiaz S. 1993.Mikrobiologi Pangan. Penuntun Praktek-Praktek Laboratorium. Bogor : Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor.Lim,D. 1998. Microbiology, 2nd Edition. McGrow-hill book. New york.Pelczar, M. J., Chan, E.C.S. 2007. Elements of Microbiology. Mc Graw Hill Book Company. New York.Pelczar, M.J dan E.C.S Chan. 2005.Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta : UI Press.Pratiwi, T Sylvia. 2008. Mikrobiologi Farmasi. Jakarta : ErlanggaSchegel, G.H. 1993.General Microbiologi seventh edition. Cambrige UniversityPress. USA.Stanier, Y. R. Dkk. 2001. The Microbial World. Prenticel Hall. Inc. EigleWood.New Jersey.Suriawiria, U. 2005.Mikrobiologi Dasar. Papas Sinar Sinanti, Jakarta.Utami, Ulfa. 2004. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi. Malang : Universitas Islam Negeri Malang.Volk, W.A. dan Wheeler, M.F. 1988.Mikrobiologi Dasar. Jakarta : Penerbit Erlangga.