Page 1
MODUL 1
ANTARMUKA MIKROKONTROLER DENGAN LED
Tri Arini Titisingtyas (100533402628)
Tanggal Percobaan: 14/01/2013
PTI494 – Praktikum Mikroprocessor dan Teknik Antarmuka
Laboratorium Mikroprocessor S1 Pendidikan Teknik Informatika –Fakultas Teknik Universitas
Negeri Malang
Abstrak
Perkembangan mikrokontroler saat ini sudah semakin pesat. Banyak sekali alat-alat elektronik yang
menggunakan mikrokontroler dalam sistemnya. Salah satunya diterapkan pada alat ini yaitu untuk membuat
tampilan pada nyala LED. Port-port pada mikrokontroler digunakan sebagai masukan untuk sistem
pengendalian dengan menggunakan bahasa pemrograman. Alat ini menggunakan mikrokontroler keluarga
AVR yaitu ATMega8535 dengan jumlah pin 40 8-bit, dimana semua instruksi dikemas dalam kode 16- bit
dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam satu siklus clock. Berbeda dengan instruksi MCS-51 yang
membutuhkan 12 siklus clock karena memiliki arsitektur CISC (seperti komputer). Dalam melakukan
interaksi dengan ATMega 8535 operasi sintaks dilakukan pada software Code Vision AVR lalu sebagai
downloader digunakan Khazama AVR programer merupakan salah satu sofware untuk menulis
(mendownload) file. hex ke board mikrokontroler.Tujuan dari program ini adalahkecil bagus, program cepat,
handal dan mudah digunakan. Anda bisa mendapatkandan menginstalnya pada OS berbasis windows XP dan
Vista untuk USBasp.
Kata Kunci : LED, Code Vision AVR, Antarmuka, Mikrokontroler, Khazama
1. PENDAHULUAN
Pada praktikum ini, dibahas mengenai Praktikum Mikrokontroler dengan LED. Tujuan dari
praktikum kali ini adalah :
TUJUAN
Mengetahui dan memahami cara mengantarmukakan mikrokontroler dengan rangkaian LED.
Mengetahui dan memahami bagaimana memrogram mikrokontroler untuk menyalakan LED.
Dari Tujuan diatas LED digunakan untuk melihat output pada program yang telah dibuat
sebelumnya yang dihubungkan pada PORTA, PORT B, PORTC, PORT D. Masukan pada
program ini ialah bilangan hexa maupun biner. Lalu digunakan downloader untuk
menghubungkan program dengan LED sehingga output yang dihasilkan dapat terlihat di LED.
2. STUDI PUSTAKA
LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM1
Page 2
2.1 Code Vision AVR (CVAVR)
CodeVisionAVR(CVAVR) adalah compiler untuk bahasa pemrograman C yang nantinya
digunakan untuk memprogram mikrokontroler. CVAVR adalah software yang sangat
serbaguna yang menawarkan “High Performance ANSI C Compiler”, Integrated
Development Environment, Automatic Program Generator dan In-System
Programmer untuk keluarga mikrokontroler AVR ATMEL family. Setelah menginstal dan
mensetting CVAVR, tampilan khusus program akan seperti berikut :
Membuat Project baru.
a. Buka CodeVisionAVR pada PC
b. Klik ikon “New Project” untuk memulai project baru
c. Kemudian pilih project, lalu klik OK. Kemudian akan timbul dialog konfirmasi
sebagai berikut:
LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM2
Page 3
d. Dialog berjudul “Confirm” akan muncul untuk menanyakan apakah kita
menggunakan “CodeWizardAVR”. Ini adalah tool yang akan membantu secara
otomatis membangkitkan kode yang sesuai bergantung pada pengaturan awal yang
kita inginkan. Pilih Yes, sehingga jendela berikut akan terbuka
pada jendela tersebut anda dapat memilih jenis mikrokontroler dan
frekuensi clock yang digunakan. Kemudian dengan memilih tab Ports anda dapat
menentukan inialisasi port I/O. pada jendela wizard tersebut juga dapat dilakukan
pengaturantimer, dll yang Nanti akan dijelaskan pada tutorial saya berikutnya
e. Dengan memilih File >> Generate, maka CodeWizard akan membangkitkan
sekumpulan kode C yang bersesuaian dengan inisialisasi Port yang telah dilakukan.
Berbagai perintah untuk men-save file akan muncul, file – file tersebut adalah file –
file yang dibangkitkan oleh wizard yang anda gunakan tadi, simpanlah file-file ini
dalam satu folder, untuk mempermudah pengaturan
LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM3
Page 4
f. Sekarang anda bisa mengedit, code yang tadi secara otomatis telah dihasilkan
dari CodeWizard
g. Untuk mengcompile kode C yang telah dibuat menjadi bahasa mesin (hex), ketik Shift
F9 atau pilih Project>Build.
2.2 Khazama
Khazama AVR programer merupakan salah satu sofware untuk menulis (mendownload)
file. hex ke board mikrokontroler.Tujuan dari program ini adalahkecil bagus, program cepat,
handal dan mudah digunakan. Anda bisa mendapatkandan menginstalnya pada OS berbasis
windows XP dan Vista untuk USBasp.
Langkah-langkah pengggunaanya :
1. Buka program khazama
2. Pilih read chip signature ( berfungsi membaca chip/ dapat difungsikan)
3. Muncul chip signature (menandakan mikrokontroler bisa difungsikan)
4. Pilih file> load flash ( memasukan file.hex)
LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM4
Page 5
5. Pilih Auto Program ( muncul seperti gambar dibwah, menandakan file.hex berhasil di
download)
Ataupun bisa juga memilih manual, pilih Command> klik write flash buffer to chip
LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM5
Page 6
Gambar dibawah, menunjukan program berhasil di download
2.3 Light Emitting Diode (LED)
LED atau singkatan dari Light Emitting Diode adalah salah satu komponen
elektronik yang tidak asing lagi di kehidupan manusia saat ini. LED saat ini sudah banyak
dipakai, seperti untuk penggunaan lampu permainan anak-anak, untuk rambu-rambu lalu
lintas, lampu indikator peralatan elektronik hingga ke industri, untuk lampu emergency,
untuk televisi, komputer, pengeras suara (speaker), hard disk eksternal, proyektor, LCD,
dan berbagai perangkat elektronik lainnya sebagai indikator bahwa sistem sedang berada
dalam proses kerja, dan biasanya berwarna merah atau kuning. LED ini banyak digunakan
karena komsumsi daya yang dibutuhkan tidak terlalu besar dan beragam warna yang ada
dapat memperjelas bentuk atau huruf yang akan ditampilkan. dan banyak lagi
Pada dasarnya LED itu merupakan komponen elektronika yang terbuat dari bahan semi
konduktor jenis dioda yang mampu memencarkan cahaya. LED merupakan produk temuan
lain setelah dioda. Strukturnya juga sama dengan dioda, tetapi belakangan ditemukan
bahwa elektron yang menerjang sambungan P-N. Untuk mendapatkna emisi cahaya pada
semikonduktor, doping yang pakai adalah galium, arsenic dan phosporus. Jenis doping
yang berbeda menghasilkan warna cahaya yang berbeda pula.
LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM6
Page 7
Keunggulannya antara lain konsumsi listrik rendah, tersedia dalam berbagai warna, murah
dan umur panjang. Keunggulannya ini membuat LED digunakan secara luas sebagai lampu
indikator pada peralatan elektronik. Namun LED punya kelemahan, yaitu intensitas cahaya
(Lumen) yang dihasilkannya termasuk kecil. Kelemahan ini membatasi LED untuk
digunakan sebagai lampu penerangan. Namun beberapa tahun belakangan LED mulai
dilirik untuk keperluan penerangan, terutama untuk rumah-rumah di kawasan terpencil
yang menggunakan listrik dari energi terbarukan (surya, angin, hidropower, dll).
Alasannya sederhana, konsumsi listrik LED yang kecil sesuai dengan kemampuan sistem
pembangkit energi terbarukan yang juga kecil.
LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM7
Page 8
Riset-riset mutakhir menunjukkan hasil menggembirakan. Kini LED mampu menghasilkan
cahaya besar dengan konsumsi energi listrik (tetap) kecil. Berita terakhir adalah
ditemukannya OLED (Organic LED) oleh para ilmuwan di University of Michigan dan
Princeton University. Temuan ini sukses menghasilkan cahaya dengan intensitas 70 Lumen
setiap 1 watt listrik yang digunakan. Sebagai perbandingan, lampu pijar memancarkan 15
lumen per watt, dan lampu fluoroscent (misalnya lampu jantung) memancarkan 90 lumen
per watt. Keunggulan LED dibanding lampu fluoroscent adalah ramah lingkungan, cahaya
tajam, umur panjang, dan murah.
Sebelum OLED ditemukan, persoalan yang dihadapi para ahli LED adalah rendahnya
efisiensi LED. Bukan karena cahaya yang dihasilkan sedikit, tapi karena sekitar 80%
cahaya terperangkan di dalam LED. Sebagai solusi, disain OLED menggunakan kombinasi
kisi dan cermin berukuran mikro, bekerja bersama-sama memandu cahaya yang
terperangkap di dalam LED keluar. Stephen Forrest, profesor teknik elektro dan fisika di
University of Michigan, penemu OLED mengatakan bahwa kini kita bisa bersiap untuk
mengganti pencahayaan di dalam bangunan dan rumah yang saat ini menggunakan lampu
pijar ataupun fluoroscent dengan OLED.
Macam-macam LED :
1. Dioda Emiter Cahaya . Sebuah dioda emisi cahaya dapat mengubah arus listrik langsung
menjadi cahaya. Dengan mengubah-ubah jenis dan jumlah bahan yang digunakan untuk
bidang temu PN. LED dapat dibentuk agar dapat memancarkan cahaya dengan panjang
gelombang yang berbeda-beda. Warna yang biasa dijumpai adalah merah, hijau dan kuning.
2. LED Warna Tunggal . LED warna tunggal adalah komponen yang paling banya dijumpai.
Sebuah LED warna tunggal mempunyai bidang temu PN pada satu keping silicon. Sebuah
lensa menutupi bidang temu PN tersebut untuk memfokuskan cahaya yang dipancarkan.
3. LED Tiga Warna Tiga Kaki . satu kaki merupakan anoda bersama dari kedua LED. Satu
kaki dihubungkan ke katoda LED merah dan kaki lainnya dihubungkan ke katoda LED
hijau. Apabila anoda bersamanya dihubungkan ke bumi, maka suatu tegangan pada kaki
merah atau hijau akan membuat LED menyala. Apabila satu tegangan diberikan pada kedua
katoda dalam waktu yang bersama, maka kedua LED akan menyala bersama-sama.
Pencampuran warna merah dan hijau akan menghasilkan warna kuning.
4. LED Tiga Warna Dua Kaki Disini, dua bidang temu PN dihubungkan dalam arah yang
berlawanan. Warna yang akan dipancarkan LED ditentukan oleh polaritas tegangan pada
kedua LED. Suatu sunyal yang dapat mengubah polaritas akan menyebabkan kedua LED
menyala dan menghasilkan warna kuning.LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM
8
Page 9
5. Led Seven Segmen biasanya digunakan untuk menampilkan angka berupa angka 0 sampai
9, angka – angka tersebut dapat ditampilkan dengan mengubah nyala dari 7 segmen yang
ada pada led yang disusun seperti gambar dibawah ini :
Led Seven Segmen, terdapat dua macam, yaitu common anoda dan common Catoda :
1. Common Catoda berarti seven segmen tersebut terdiri dari led – led dimana Catoda nya
(Kutub -) di hubungkan menjadi satu.
2. Common anoda, skema nya adalah seperti dibawah ini :
Led seven segmen tersebut dapat diaktifkan dengan menghubungkan dengan perangkat kontrol
seperti mikrokontroler, seperti di bawah ini :
Cara Kerja LED :
Karena LED adalah salah satu jenis dioda maka LED memiliki 2 kutub yaitu anoda dan katoda.
Dalam hal ini LED akan menyala bila ada arus listrik mengalir dari anoda menuju katoda.
Pemasangan kutub LED tidak boleh terebalik karena apabila terbalik kutubnya maka LED tersebut
tidak akan menyala. Led memiliki karakteristik berbeda-beda menurut warna yang dihasilkan.
Semakin tinggi arus yang mengalir pada led maka semakin terang pula cahaya yang dihasilkan,
LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM9
Page 10
namun perlu diperhatikan bahwa besarnya arus yang diperbolehkan 10mA-20mA dan pada
tegangan 1,6V – 3,5 V menurut karakter warna yang dihasilkan. Apabila arus yang mengalir lebih
dari 20mA maka led akan terbakar. Untuk menjaga agar LED tidak terbakar perlu kita gunakan
resistor sebagai penghambat arus.
Gambar LED :
2.4 Mikrokontroler AVR ATMega8535
Mikrokontroler adalah otak dari suatu sistem elektronika seperti halnya
mikroprosesor sebagai otak komputer. Namun mikrokontroler memiliki nilai tambah
karena didalamnya sudah terdapat memori dan sistem input/output dalam suatu kemasan
IC. Mikrokontroler AVR (Alf and Vegard’s RISC processor) standar memiliki arsitektur 8-
bit, dimana semua instruksi dikemas dalam kode 16- bit dan sebagian besar instruksi
dieksekusi dalam satu siklus clock. Berbeda dengan instruksi MCS-51 yang membutuhkan
12 siklus clock karena memiliki arsitektur CISC (seperti komputer).
Teknologi yang digunakan pada mikrokontroler AVR berbeda dengan
mikrokontroler seri MCS-51. AVR berteknologi RISC (Reduced Instruction Set
Computer), sedangkan seri MCS-51 berteknologi CISC (Complex Instruction Set
Computer). Mikrokontroler AVR dapat dikelompokkan menjadi empat kelas, yaitu
keluarga ATtiny, keluarga AT90Sxx, Keluarga ATmega, dan AT89RFxx. Pada dasarnya
yang membedakan masing-masing kelas adalah memori, kelengkapan periferal dan fungsi-
fungsi tambahan yang dimiliki.
ATmega8535 adalah mikrokontroler CMOS 8-bit daya-rendah berbasis arsitektur
RISC. Kebanyakan instruksi dikerjakan pada satu siklus clock, ATmega8535 mempunyai
throughput mendekati 1 MIPS per MHz, hal ini membuat ATmega8535 dapat bekerja
dengan kecepatan tinggi walaupun dengan penggunaan daya rendah.
Arsitektur ATmega8535
LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM10
Page 11
Mikrokontroler ATmega8535 memiliki beberapa fitur atau spesifikasi yang menjadikannya
sebuah solusi pengendali yang efektif untuk berbagai keperluan. Fitur-fitur tersebut antara lain:
1. Saluran I/O sebanyak 32 buah, yang terdiri atas Port A, B, C dan D
2. ADC (Analog to Digital Converter) dengan resolusi 10-bit sebanyak 8 saluran melalui Port
A
3. Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan perbandingan
4. CPU yang terdiri atas 32 register
5. Watchdog Timer dengan osilator internal
6. SRAM sebesar 512 byte
7. Memori Flash sebesar 8 kb dengan kemampuan Read While Write
8. Unit Interupsi Internal dan Eksternal
9. Port antarmuka SPI untuk mendownload program ke flash
10. EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi
11. Antarmuka komparator analog
12. Port USART untuk komunikasi serial
Konfigurasi Pin ATMega8535
Mikrokontroler ATMega8535 mempunyai jumlah pin sebanyak 40 buah, dimana 32 pin
digunakan untuk keperluan port I/O yang dapat menjadi pin input/output sesuai konfigurasi. Pada
32 pin tersebut terbagi atas 4 bagian (port), yang masing-masingnya terdiri atas 8 pin. Pin-pin
lainnya digunakan untuk keperluan rangkaian osilator, supply tegangan, reset, serta tegangan
referensi untuk ADC. Untuk lebih jelasnya, konfigurasi pin ATMega8535 dapat dilihat pada
gambar 3.1.
Gambar Konfigurasi Pin ATmega8535
LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM11
Page 12
Berikut ini adalah susunan pin-pin dari ATMega8535;
VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai pin masukkan catu daya
GND merupakan pin ground
Port A (PA0..PA7) merupakan pin I/O dua arah dan pin masukan ADC
Port B (PB0..PB7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu Timer/Counter,
Komparator Analog, dan SPI
Port C (PC0..PC7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu TWI,
Komparator Analog, dan Timer Oscilator
Port D (PD0..PD7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu Komparator
Analog, Interupsi Iksternal dan komunikasi serial USART
Reset merupakan pin yang digunakan untuk mereset mikrokontroler
XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin masukkan clock eksternal (osilator menggunakan
kristal, biasanya dengan frekuensi 11,0592 MHz)
3. METODOLOGI
3.1 ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN
1 set PC/Laptop yang sudah berisi program Code Vision dan Khazama
1 buah catu daya DC +5V
1 buah multimeter
1 buah ISP Downloader AVR
1 buah sistem minimum AVR
1 buah I/O
1 buah kabel printer USB
2 buah kabel pita hitam
3.2 PROSEDUR
1. Rangkailah peralatan yang diperlukan seperti pada gambar dibawah. Hubungkan soket
jumper PORTB pada minimum system dengan soket jumper OUTPUT pada I/O.
LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM12
Page 13
2. Buka program Code Vision AVR
3. Buatlah project baru dengan inisialisasi PORTA sebagai output (DDRA = FFH)
dan output value = 0 (PORTA=00H) sehingga pada program bagian inisialisasi PORTA
terlihat sebagai berikut:
PORTA=0x00; DDRA=0xff;
4. Tambahkan file header
#include <delay.h>
5. Tuliskan dalam program utama sebagai berikut:
// Program LED1PORTA=0x0f; delay_ms(1000); PORTA=0xf0; delay_ms(1000);
6. Amati nyala LED dan gambarkan nyala LED tersebut.
7. Ulangi langkah 3-6 untuk program-program berikut:
//Program LED2PORTA=0b00001111; delay_ms(1000); PORTA=0b11110000; delay_ms(1000);
//Program LED3PORTA=0x55; delay_ms(1000); PORTA=0xaa; delay_ms(1000);
//Program LED4PORTA=0b11100111; delay_ms(1000); PORTA=0b11011011; delay_ms(1000); PORTA=0b10111101; delay_ms(1000); PORTA=0b01111110; delay_ms(1000); PORTA=0b10111101; delay_ms(1000); PORTA=0b11011011; delay_ms(1000);
//Program LED5PORTA=0b00000001; PORTA.2=1;delay_ms(1000);PORTA=0b00000010; PORTA.1=1;delay_ms(1000); PORTA=0b00000100; delay_ms(1000); PORTA=0b00001000;
LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM13
Page 14
delay_ms(1000); PORTA=0b00010000; delay_ms(1000); PORTA=0b00100000; delay_ms(1000); PORTA=0b01000000; delay_ms(1000); PORTA=0b10000000; delay_ms(1000);
4. HASIL DAN ANALISIS
4.1 HASIL PRAKTIKUM
1. Tampilan nyala Program LED 1
Sintaks :
/*****************************************************This program was produced by theCodeWizardAVR V2.04.6 EvaluationAutomatic Program Generator© Copyright 1998-2010 Pavel Haiduc, HP InfoTech s.r.l.http://www.hpinfotech.com
Project : Version : Date : 1/21/2013Author : Freeware, for evaluation and non-commercial use onlyCompany : Comments:
Chip type : ATmega8535Program type : ApplicationAVR Core Clock frequency: 8.000000 MHzMemory model : SmallExternal RAM size : 0Data Stack size : 128*****************************************************/
#include <mega8535.h>#include <delay.h>#include <math.h>
// Declare your global variables here
void main(void){
// Declare your local variables here
// Input/Output Ports initialization// Port A initialization// Func7=Out Func6=Out Func5=Out Func4=Out Func3=Out Func2=Out Func1=Out Func0=Out // State7=0 State6=0 State5=0 State4=0 State3=0 State2=0 State1=0 State0=0 PORTA=0x00;DDRA=0xFF;
// Port B initialization// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In // State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T PORTB=0x00;
LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM14
Page 15
DDRB=0x00;
// Port C initialization// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In // State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T PORTC=0x00;DDRC=0x00;
// Port D initialization// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In // State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T PORTD=0x00;DDRD=0x00;
// Timer/Counter 0 initialization// Clock source: System Clock// Clock value: Timer 0 Stopped// Mode: Normal top=FFh// OC0 output: DisconnectedTCCR0=0x00;TCNT0=0x00;OCR0=0x00;
// Timer/Counter 1 initialization// Clock source: System Clock// Clock value: Timer1 Stopped// Mode: Normal top=FFFFh// OC1A output: Discon.// OC1B output: Discon.// Noise Canceler: Off// Input Capture on Falling Edge// Timer1 Overflow Interrupt: Off// Input Capture Interrupt: Off// Compare A Match Interrupt: Off// Compare B Match Interrupt: OffTCCR1A=0x00;TCCR1B=0x00;TCNT1H=0x00;TCNT1L=0x00;ICR1H=0x00;ICR1L=0x00;OCR1AH=0x00;OCR1AL=0x00;OCR1BH=0x00;OCR1BL=0x00;
// Timer/Counter 2 initialization// Clock source: System Clock// Clock value: Timer2 Stopped// Mode: Normal top=FFh// OC2 output: DisconnectedASSR=0x00;TCCR2=0x00;TCNT2=0x00;OCR2=0x00;
// External Interrupt(s) initialization// INT0: Off// INT1: Off// INT2: OffMCUCR=0x00;MCUCSR=0x00;
LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM15
Page 16
// Timer(s)/Counter(s) Interrupt(s) initializationTIMSK=0x00;
// Analog Comparator initialization// Analog Comparator: Off// Analog Comparator Input Capture by Timer/Counter 1: OffACSR=0x80;SFIOR=0x00;
while (1) { // Program LED1 PORTA=0x0f; delay_ms(1000); PORTA=0xf0; delay_ms(1000); }}
Gambar 1 Tampilan nyala LED 1 pada Protoboard
LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM16
Page 17
Gambar 2 Tampilan nyala LED 1 pada Simulator Proteus
2. Tampilan nyala LED program LED 2
/*****************************************************This program was produced by theCodeWizardAVR V2.04.6 EvaluationAutomatic Program Generator© Copyright 1998-2010 Pavel Haiduc, HP InfoTech s.r.l.http://www.hpinfotech.com
Project : Version : Date : 1/21/2013Author : Freeware, for evaluation and non-commercial use onlyCompany : Comments:
Chip type : ATmega8535Program type : ApplicationAVR Core Clock frequency: 8.000000 MHzMemory model : SmallExternal RAM size : 0Data Stack size : 128*****************************************************/
#include <mega8535.h>#include <delay.h>#include <math.h>
// Declare your global variables here
void main(void){// Declare your local variables here
LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM17
Page 18
// Input/Output Ports initialization// Port A initialization// Func7=Out Func6=Out Func5=Out Func4=Out Func3=Out Func2=Out Func1=Out Func0=Out // State7=0 State6=0 State5=0 State4=0 State3=0 State2=0 State1=0 State0=0 PORTA=0x00;DDRA=0xFF;
// Port B initialization// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In // State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T PORTB=0x00;DDRB=0x00;
// Port C initialization// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In // State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T PORTC=0x00;DDRC=0x00;
// Port D initialization// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In // State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T PORTD=0x00;DDRD=0x00;
// Timer/Counter 0 initialization// Clock source: System Clock// Clock value: Timer 0 Stopped// Mode: Normal top=FFh// OC0 output: DisconnectedTCCR0=0x00;TCNT0=0x00;OCR0=0x00;
// Timer/Counter 1 initialization// Clock source: System Clock// Clock value: Timer1 Stopped// Mode: Normal top=FFFFh// OC1A output: Discon.// OC1B output: Discon.// Noise Canceler: Off// Input Capture on Falling Edge// Timer1 Overflow Interrupt: Off// Input Capture Interrupt: Off// Compare A Match Interrupt: Off// Compare B Match Interrupt: OffTCCR1A=0x00;TCCR1B=0x00;TCNT1H=0x00;TCNT1L=0x00;ICR1H=0x00;ICR1L=0x00;OCR1AH=0x00;OCR1AL=0x00;OCR1BH=0x00;OCR1BL=0x00;
// Timer/Counter 2 initialization// Clock source: System Clock// Clock value: Timer2 Stopped// Mode: Normal top=FFh
LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM18
Page 19
// OC2 output: DisconnectedASSR=0x00;TCCR2=0x00;TCNT2=0x00;OCR2=0x00;
// External Interrupt(s) initialization// INT0: Off// INT1: Off// INT2: OffMCUCR=0x00;MCUCSR=0x00;
// Timer(s)/Counter(s) Interrupt(s) initializationTIMSK=0x00;
// Analog Comparator initialization// Analog Comparator: Off// Analog Comparator Input Capture by Timer/Counter 1: OffACSR=0x80;SFIOR=0x00;
while (1) {
//Program LED2 PORTA=0b00001111; delay_ms(1000); PORTA=0b11110000; delay_ms(1000); }}
LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM19
Page 20
3. Tampilan nyala LED program LED 3
/*****************************************************This program was produced by theCodeWizardAVR V2.04.6 EvaluationAutomatic Program Generator© Copyright 1998-2010 Pavel Haiduc, HP InfoTech s.r.l.http://www.hpinfotech.com
Project : Version : Date : 1/21/2013Author : Freeware, for evaluation and non-commercial use onlyCompany :
LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM20
Page 21
Comments:
Chip type : ATmega8535Program type : ApplicationAVR Core Clock frequency: 8.000000 MHzMemory model : SmallExternal RAM size : 0Data Stack size : 128*****************************************************/
#include <mega8535.h>#include <delay.h>#include <math.h>
// Declare your global variables here
void main(void){// Declare your local variables here// Input/Output Ports initialization// Port A initialization// Func7=Out Func6=Out Func5=Out Func4=Out Func3=Out Func2=Out Func1=Out Func0=Out // State7=0 State6=0 State5=0 State4=0 State3=0 State2=0 State1=0 State0=0 PORTA=0x00;DDRA=0xFF;
// Port B initialization// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In // State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T PORTB=0x00;DDRB=0x00;
// Port C initialization// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In // State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T PORTC=0x00;DDRC=0x00;
// Port D initialization// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In // State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T PORTD=0x00;DDRD=0x00;
// Timer/Counter 0 initialization// Clock source: System Clock// Clock value: Timer 0 Stopped// Mode: Normal top=FFh// OC0 output: DisconnectedTCCR0=0x00;TCNT0=0x00;OCR0=0x00;
// Timer/Counter 1 initialization// Clock source: System Clock// Clock value: Timer1 Stopped// Mode: Normal top=FFFFh// OC1A output: Discon.// OC1B output: Discon.// Noise Canceler: Off
LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM21
Page 22
// Input Capture on Falling Edge// Timer1 Overflow Interrupt: Off// Input Capture Interrupt: Off// Compare A Match Interrupt: Off// Compare B Match Interrupt: OffTCCR1A=0x00;TCCR1B=0x00;TCNT1H=0x00;TCNT1L=0x00;ICR1H=0x00;ICR1L=0x00;OCR1AH=0x00;OCR1AL=0x00;OCR1BH=0x00;OCR1BL=0x00;
// Timer/Counter 2 initialization// Clock source: System Clock// Clock value: Timer2 Stopped// Mode: Normal top=FFh// OC2 output: DisconnectedASSR=0x00;TCCR2=0x00;TCNT2=0x00;OCR2=0x00;
// External Interrupt(s) initialization// INT0: Off// INT1: Off// INT2: OffMCUCR=0x00;MCUCSR=0x00;
// Timer(s)/Counter(s) Interrupt(s) initializationTIMSK=0x00;
// Analog Comparator initialization// Analog Comparator: Off// Analog Comparator Input Capture by Timer/Counter 1: OffACSR=0x80;SFIOR=0x00;
while (1) { //Program LED3 PORTA=0x55; delay_ms(1000); PORTA=0xaa; delay_ms(1000); }}
LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM22
Page 23
4. Tampilan nyala LED program LED 4
/*****************************************************This program was produced by theCodeWizardAVR V2.04.6 EvaluationAutomatic Program Generator© Copyright 1998-2010 Pavel Haiduc, HP InfoTech s.r.l.http://www.hpinfotech.com
Project : Version : Date : 1/21/2013Author : Freeware, for evaluation and non-commercial use onlyCompany : Comments:
LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM23
Page 24
Chip type : ATmega8535Program type : ApplicationAVR Core Clock frequency: 8.000000 MHzMemory model : SmallExternal RAM size : 0Data Stack size : 128*****************************************************/
#include <mega8535.h>#include <delay.h>#include <math.h>
// Declare your global variables here
void main(void){
// Declare your local variables here
// Input/Output Ports initialization// Port A initialization// Func7=Out Func6=Out Func5=Out Func4=Out Func3=Out Func2=Out Func1=Out Func0=Out // State7=0 State6=0 State5=0 State4=0 State3=0 State2=0 State1=0 State0=0 PORTA=0x00;DDRA=0xFF;
// Port B initialization// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In // State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T PORTB=0x00;DDRB=0x00;
// Port C initialization// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In // State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T PORTC=0x00;DDRC=0x00;
// Port D initialization// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In // State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T PORTD=0x00;DDRD=0x00;
// Timer/Counter 0 initialization// Clock source: System Clock// Clock value: Timer 0 Stopped// Mode: Normal top=FFh// OC0 output: DisconnectedTCCR0=0x00;TCNT0=0x00;OCR0=0x00;
// Timer/Counter 1 initialization// Clock source: System Clock// Clock value: Timer1 Stopped// Mode: Normal top=FFFFh// OC1A output: Discon.// OC1B output: Discon.// Noise Canceler: Off// Input Capture on Falling Edge
LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM24
Page 25
// Timer1 Overflow Interrupt: Off// Input Capture Interrupt: Off// Compare A Match Interrupt: Off// Compare B Match Interrupt: OffTCCR1A=0x00;TCCR1B=0x00;TCNT1H=0x00;TCNT1L=0x00;ICR1H=0x00;ICR1L=0x00;OCR1AH=0x00;OCR1AL=0x00;OCR1BH=0x00;OCR1BL=0x00;
// Timer/Counter 2 initialization// Clock source: System Clock// Clock value: Timer2 Stopped// Mode: Normal top=FFh// OC2 output: DisconnectedASSR=0x00;TCCR2=0x00;TCNT2=0x00;OCR2=0x00;
// External Interrupt(s) initialization// INT0: Off// INT1: Off// INT2: OffMCUCR=0x00;MCUCSR=0x00;
// Timer(s)/Counter(s) Interrupt(s) initializationTIMSK=0x00;
// Analog Comparator initialization// Analog Comparator: Off// Analog Comparator Input Capture by Timer/Counter 1: OffACSR=0x80;SFIOR=0x00;
while (1) { //Program LED4 PORTA=0b11100111; delay_ms(1000); PORTA=0b11011011; delay_ms(1000); PORTA=0b10111101; delay_ms(1000); PORTA=0b01111110; delay_ms(1000); PORTA=0b10111101; delay_ms(1000); PORTA=0b11011011; delay_ms(1000); }}
LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM25
Page 26
5. Tampilan nyala LED program LED 5
/*****************************************************This program was produced by theCodeWizardAVR V2.04.6 EvaluationAutomatic Program Generator© Copyright 1998-2010 Pavel Haiduc, HP InfoTech s.r.l.
LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM26
NYALA LED PERTAMA NYALA LED KEDUA
NYALA LED KETIGA NYALA LED KEEMPAT
Page 27
http://www.hpinfotech.com
Project : Version : Date : 1/21/2013Author : Freeware, for evaluation and non-commercial use onlyCompany : Comments:
Chip type : ATmega8535Program type : ApplicationAVR Core Clock frequency: 8.000000 MHzMemory model : SmallExternal RAM size : 0Data Stack size : 128*****************************************************/
#include <mega8535.h>#include <delay.h>#include <math.h>
// Declare your global variables here
void main(void){
// Declare your local variables here
// Input/Output Ports initialization// Port A initialization// Func7=Out Func6=Out Func5=Out Func4=Out Func3=Out Func2=Out Func1=Out Func0=Out // State7=0 State6=0 State5=0 State4=0 State3=0 State2=0 State1=0 State0=0 PORTA=0x00;DDRA=0xFF;
// Port B initialization// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In // State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T PORTB=0x00;DDRB=0x00;
// Port C initialization// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In // State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T PORTC=0x00;DDRC=0x00;
// Port D initialization// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In // State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T PORTD=0x00;DDRD=0x00;
// Timer/Counter 0 initialization// Clock source: System Clock// Clock value: Timer 0 Stopped// Mode: Normal top=FFh// OC0 output: DisconnectedTCCR0=0x00;TCNT0=0x00;OCR0=0x00;
LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM27
Page 28
// Timer/Counter 1 initialization// Clock source: System Clock// Clock value: Timer1 Stopped// Mode: Normal top=FFFFh// OC1A output: Discon.// OC1B output: Discon.// Noise Canceler: Off// Input Capture on Falling Edge// Timer1 Overflow Interrupt: Off// Input Capture Interrupt: Off// Compare A Match Interrupt: Off// Compare B Match Interrupt: OffTCCR1A=0x00;TCCR1B=0x00;TCNT1H=0x00;TCNT1L=0x00;ICR1H=0x00;ICR1L=0x00;OCR1AH=0x00;OCR1AL=0x00;OCR1BH=0x00;OCR1BL=0x00;
// Timer/Counter 2 initialization// Clock source: System Clock// Clock value: Timer2 Stopped// Mode: Normal top=FFh// OC2 output: DisconnectedASSR=0x00;TCCR2=0x00;TCNT2=0x00;OCR2=0x00;
// External Interrupt(s) initialization// INT0: Off// INT1: Off// INT2: OffMCUCR=0x00;MCUCSR=0x00;
// Timer(s)/Counter(s) Interrupt(s) initializationTIMSK=0x00;
// Analog Comparator initialization// Analog Comparator: Off// Analog Comparator Input Capture by Timer/Counter 1: OffACSR=0x80;SFIOR=0x00;
while (1) { //Program LED5 PORTA=0b00000001; PORTA.2=1; //untuk menyalakan bit ke 2 delay_ms(1000); PORTA=0b00000010; PORTA.1=1; //untuk menyalakan bit ke 1 delay_ms(1000); PORTA=0b00000100; delay_ms(1000); PORTA=0b00001000; delay_ms(1000);
LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM28
Page 29
PORTA=0b00010000; delay_ms(1000); PORTA=0b00100000; delay_ms(1000); PORTA=0b01000000; delay_ms(1000); PORTA=0b10000000; delay_ms(1000); }}
LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM29
NYALA LED PERTAMA NYALA LED KEDUA
NYALA LED KETIGA NYALA LED KEEMPAT
NYALA LED KELIMA NYALA LED KEENAM
Page 30
4.2 ANALISIS PRAKTIKUM
1. Analisa Program LED1- LED5
Analisis Program LED 1
Nyala Lampu LED 1 :
LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM30
NYALA LED KETUJUH NYALA LED KEDELAPAN
Keterangan :
LED Menyala
LED Mati
Page 31
Keterangan :LED MenyalaLED Mati
Analisis Sintaks:
// Program LED1
PORTA=0x0f;
delay_ms(1000);
PORTA=0xf0;
delay_ms(1000);
Penjelasan Sintaks:
PORTA=0x0f;
PORT A bernilai
Hexa = 0f
Biner = 0000 1111
PORTA=0xf0;
PORT A bernilai
Hexa = f0
Biner = 1111 0000
delay_ms(1000);
memberikan jeda 1 detik.
Analisis Program LED 2
Nyala Lampu LED 2 :
Analisis Sintaks:
//Program LED2
PORTA=0b00001111;
delay_ms(1000);
PORTA=0b11110000;
delay_ms(1000);
LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM31
Page 32
Keterangan :LED MenyalaLED Mati
Penjelasan Sintaks:
PORTA=0b00001111;
Lampu pada bit ke 0-3 menyala, sedangkan pada bit ke 4-7 lampu mati.
PORTA=0b11110000;
Lampu pada bit ke 0-3 mati, sedangkan pada bit ke 4-7 lampu mati.
delay_ms(1000);
memberikan jeda 1 detik.
Analisis Program LED 3
Nyala Lampu LED 3 :
Analisis Sintaks :
//Program LED3
PORTA=0x55;
delay_ms(1000);
PORTA=0xaa;
delay_ms(1000);
Penjelasan Sintaks:
PORTA=0x55;
PORT A bernilai
Hexa = 55
Biner = 0101 0101
PORTA=0xaa;
PORT A bernilai
Hexa = aa
Biner = 1010 1010
delay_ms(1000);
memberikan jeda 1 detik.
LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM32
Page 33
Keterangan :LED MenyalaLED Mati
Analisis Program LED 4
Nyala Lampu LED 4 :
//Program LED4
PORTA=0b11100111;
delay_ms(1000);
PORTA=0b11011011;
delay_ms(1000);
PORTA=0b10111101;
delay_ms(1000);
PORTA=0b01111110;
delay_ms(1000);
PORTA=0b10111101;
delay_ms(1000);
PORTA=0b11011011;
delay_ms(1000);
Penjelasan Sintaks:
PORTA=0b11100111;
Lampu pada bit ke 0-2 dan bit ke 5-7 menyala , sedangkan pada bit ke 3-4 lampu mati.
PORTA=0b11011011;
Lampu pada bit ke 0,1,3,4,6,7 menyala dan bit ke 2,5 lampu mati.
PORTA=0b10111101; LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM
33
Page 34
Keterangan :LED MenyalaLED Mati
Lampu pada bit ke 0,2,3,4,5,7 menyala , sedangkan pada bit ke 1,5 lampu mati.
PORTA=0b01111110;
Lampu pada bit ke 1,2,3,4,5,7 menyala , sedangkan pada bit ke 0 lampu mati.
PORTA=0b10111101;
Lampu pada bit ke 0,2,3,4,5,7 menyala , sedangkan pada bit ke 1,5 lampu mati.
PORTA=0b11011011;
Lampu pada bit ke 0,1,3,4,6,7 menyala , sedangkan pada bit ke 2,5 lampu mati.
delay_ms(1000);
memberikan jeda 1 detik.
Analisis Program LED 5
Nyala Lampu LED 5:
//Program LED5
PORTA=0b00000001; PORTA.2=1; //untuk menyalakan bit ke 2
delay_ms(1000);
LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM34
Page 35
PORTA=0b00000010; PORTA.1=1; //untuk menyalakan bit ke 1
delay_ms(1000);
PORTA=0b00000100;
delay_ms(1000);
PORTA=0b00001000;
delay_ms(1000);
PORTA=0b00010000;
delay_ms(1000);
PORTA=0b00100000;
delay_ms(1000);
PORTA=0b01000000;
delay_ms(1000);
PORTA=0b10000000;
delay_ms(1000);
}
Penjelasan Sintaks:
PORTA=0b00000001; PORTA.2=1; //untuk menyalakan bit ke 2
Lampu pada bit ke 0 menyala , sedangkan pada bit ke 1,2,3,4,5,6,7 lampu mati.
Pada Sintaks PORTA.2=1; menyatakan bahwa pada port A bit ke 2 menyala.
PORTA=0b00000010; PORTA.1=1; //untuk menyalakan bit ke 1 Lampu pada bit ke 1 menyala , sedangkan pada bit ke 0,2,3,4,5,6,7 lampu mati.
Pada Sintks PORTA.1=1; menyatakan bahwa pada port A bit ke 1 menyala.
PORTA=0b00000100; Lampu pada bit ke 2 menyala , sedangkan pada bit ke 0,1,3,4,5,6,7 lampu mati.
PORTA=0b00001000; Lampu pada bit ke 3 menyala , sedangkan pada bit ke 0,1,2,4,5,6,7 lampu mati.
PORTA=0b00010000; Lampu pada bit ke 4 menyala , sedangkan pada bit ke 0,1,2,3,5,6,7 lampu mati.
PORTA=0b00100000;
Lampu pada bit ke 5 menyala , sedangkan pada bit ke 0,1,2,3,4,6,7 lampu mati.
PORTA=0b01000000; Lampu pada bit ke 6 menyala , sedangkan pada bit ke 0,1,2,3,4,5,7 lampu mati.
LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM35
Page 36
PORTA=0b10000000;
Lampu pada bit ke 7 menyala , sedangkan pada bit ke 1,2,3,4,5,6 lampu mati.
delay_ms(1000);
memberikan jeda 1 detik.
2. Apakah persamaan dan perbedaan PROGRAM LED1 dan PROGRAM LED2?
Persamaan Program LED 1 dan Program LED 2 adalah
a. Hasil keluaran atau output dari kedua program sama yaitu 0000 1111
b. Waktu delay delay_ms(1000); delay atau jeda 1 detik
No Program LED 1 Program LED 2
1 PORTA=0x0f;
PORTA=0xf0;
Sintaks di dalam Program LED 1 ditulis
menggunakan bilangan hexa
PORTA=0b00001111;
PORTA=0b11110000;
Sintaks di dalam Program LED 2
ditulis menggunakan bilangan biner
3. Instruksi apa yang digunakan untuk mengeluarkan data ke LED?
Instruksi yang digunakan untuk mengeluarkan data ke LED adalah PORTX=”isikan nilai”.
Contoh : PORTA=0x0f; (bila output yang digunakan adalah PORTA dan menggunakan
bilangan heksa.
4. Mengapa ada jeda waktu sekitar 1 detik antara tampilan LED yang pertama dengan yang
berikutnya?
Perintah delay_ms(1000); adalah perintah untuk memberikan jeda 1 detik. Nilai jeda/
lama waktu jeda bisa diganti dengan mengubah nilai waktu yang ada di dalam kurung.
6. KESIMPULAN
Program CodeVision AVR digunakan sebagai program untuk menulis sintaks di dalam
program yang akan di jalankan pada hardware, sedangkan yang digunakan sebagai downloader
adalah Khazama AVR Programmer.
Listing yang berada dibelakang tanda “//” adalah sebuah komentar di dalam program.
Contoh : // ini adalah komentar listing program. Perintah untuk mengeluarkan data output dapat
dituliskan PORTA=”isikan nilai sesuai keinginan”. 0x untuk bilangan heksa dan 0b untuk
bilangan biner kemudian diikuti nilai dibelakangnya. Bila menghendaki listing program yang
LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM36
Page 37
ringkas bisa menggunakan bilangan heksa dan untuk listing program yang lebih panjang bisa
digunakan bilangan biner. Untuk menuliskan jeda dituliskan perintah delay_ms (“isikan waktu
jeda yang diinginkan”). Jeda waktu digunakan untuk mengganti pergantian LED nyala dan
mati. Penggunaan sintaks biner lebih mudah dimengerti karena pada biner angka 0 dibaca
sebagai lampu mati dan angka 1 dibaca sebagai lampu menyala. Sedangkan apabila, digunakan
sintaks heksa maka perlu dirubah dulu dalam bentuk biner, sehingga dapat dibandingkan output
LED yang dikeluarkan.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Lestari, Dyah. Praktikum Mikroprosessor dan Teknik Antar Muka, Jurusan Teknik Elektro,
Malang, 2012.
[2] Syahrul, Mikrokontroler AVR ATMEGA8535, Informatika, Bandung, 2012.
[3] Atmel Corporation, Atmel Corporation,2006
LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM37