Top Banner
MODUL 1 ANTARMUKA MIKROKONTROLER DENGAN LED Tri Arini Titisingtyas (100533402628) Tanggal Percobaan: 14/01/2013 PTI494 – Praktikum Mikroprocessor dan Teknik Antarmuka Laboratorium Mikroprocessor S1 Pendidikan Teknik Informatika – Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang Abstrak Perkembangan mikrokontroler saat ini sudah semakin pesat. Banyak sekali alat-alat elektronik yang menggunakan mikrokontroler dalam sistemnya. Salah satunya diterapkan pada alat ini yaitu untuk membuat tampilan pada nyala LED. Port-port pada mikrokontroler digunakan sebagai masukan untuk sistem pengendalian dengan menggunakan bahasa pemrograman. Alat ini menggunakan mikrokontroler keluarga AVR yaitu ATMega8535 dengan jumlah pin 40 8-bit, dimana semua instruksi dikemas dalam kode 16- bit dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam satu siklus clock. Berbeda dengan instruksi MCS-51 yang membutuhkan 12 siklus clock karena memiliki arsitektur CISC (seperti komputer). Dalam melakukan interaksi dengan ATMega 8535 operasi sintaks dilakukan pada software Code Vision AVR lalu sebagai downloader digunakan Khazama AVR programer merupakan salah satu sofware untuk menulis (mendownload) file. hex ke board mikrokontroler.Tujuan dari program ini adalahkecil bagus, program cepat, handal dan mudah digunakan. Anda bisa mendapatkandan menginstalnya pada OS berbasis windows XP dan Vista untuk USBasp. Kata Kunci : LED, Code Vision AVR, Antarmuka, Mikrokontroler, Khazama 1. PENDAHULUAN Pada praktikum ini, dibahas mengenai Praktikum Mikrokontroler dengan LED. Tujuan dari praktikum kali ini adalah : LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM 1
46

MIKROKONTROLER DAN TEKNIK ANTAR MUKA 1

Aug 11, 2015

Download

Documents

MIKROKONTROLER DAN TEKNIK ANTAR MUKA 1
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: MIKROKONTROLER DAN TEKNIK ANTAR MUKA 1

MODUL 1

ANTARMUKA MIKROKONTROLER DENGAN LED

Tri Arini Titisingtyas (100533402628)

Tanggal Percobaan: 14/01/2013

PTI494 – Praktikum Mikroprocessor dan Teknik Antarmuka

Laboratorium Mikroprocessor S1 Pendidikan Teknik Informatika –Fakultas Teknik Universitas

Negeri Malang

Abstrak

Perkembangan mikrokontroler saat ini sudah semakin pesat. Banyak sekali alat-alat elektronik yang

menggunakan mikrokontroler dalam sistemnya. Salah satunya diterapkan pada alat ini yaitu untuk membuat

tampilan pada nyala LED. Port-port pada mikrokontroler digunakan sebagai masukan untuk sistem

pengendalian dengan menggunakan bahasa pemrograman. Alat ini menggunakan mikrokontroler keluarga

AVR yaitu ATMega8535 dengan jumlah pin 40 8-bit, dimana semua instruksi dikemas dalam kode 16- bit

dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam satu siklus clock. Berbeda dengan instruksi MCS-51 yang

membutuhkan 12 siklus clock karena memiliki arsitektur CISC (seperti komputer). Dalam melakukan

interaksi dengan ATMega 8535 operasi sintaks dilakukan pada software Code Vision AVR lalu sebagai

downloader digunakan Khazama AVR programer merupakan salah satu sofware untuk menulis

(mendownload) file. hex ke board mikrokontroler.Tujuan dari program ini adalahkecil bagus, program cepat,

handal dan mudah digunakan. Anda bisa mendapatkandan menginstalnya pada OS berbasis windows XP dan

Vista untuk USBasp.

Kata Kunci : LED, Code Vision AVR, Antarmuka, Mikrokontroler, Khazama

1. PENDAHULUAN

Pada praktikum ini, dibahas mengenai Praktikum Mikrokontroler dengan LED. Tujuan dari

praktikum kali ini adalah :

TUJUAN

Mengetahui dan memahami cara mengantarmukakan mikrokontroler dengan rangkaian LED.

Mengetahui dan memahami bagaimana memrogram mikrokontroler untuk menyalakan LED.

Dari Tujuan diatas LED digunakan untuk melihat output pada program yang telah dibuat

sebelumnya yang dihubungkan pada PORTA, PORT B, PORTC, PORT D. Masukan pada

program ini ialah bilangan hexa maupun biner. Lalu digunakan downloader untuk

menghubungkan program dengan LED sehingga output yang dihasilkan dapat terlihat di LED.

2. STUDI PUSTAKA

LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM1

Page 2: MIKROKONTROLER DAN TEKNIK ANTAR MUKA 1

2.1 Code Vision AVR (CVAVR)

CodeVisionAVR(CVAVR) adalah compiler untuk bahasa pemrograman C yang nantinya

digunakan untuk memprogram mikrokontroler. CVAVR adalah software yang sangat

serbaguna yang menawarkan “High Performance ANSI C Compiler”, Integrated

Development Environment, Automatic Program Generator dan In-System

Programmer untuk keluarga mikrokontroler AVR ATMEL family. Setelah menginstal dan

mensetting CVAVR, tampilan khusus program akan seperti berikut :

Membuat Project baru.

a. Buka CodeVisionAVR pada PC

b. Klik ikon “New Project” untuk memulai project baru

c. Kemudian pilih project, lalu klik OK. Kemudian akan timbul dialog konfirmasi

sebagai berikut:

LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM2

Page 3: MIKROKONTROLER DAN TEKNIK ANTAR MUKA 1

d. Dialog berjudul “Confirm” akan muncul untuk menanyakan apakah kita

menggunakan “CodeWizardAVR”. Ini adalah  tool yang akan membantu secara

otomatis membangkitkan kode yang sesuai bergantung pada pengaturan awal yang

kita inginkan. Pilih Yes, sehingga jendela berikut akan terbuka

pada jendela tersebut anda dapat memilih jenis mikrokontroler  dan

frekuensi clock yang digunakan. Kemudian dengan memilih tab Ports anda dapat

menentukan  inialisasi port I/O. pada jendela wizard tersebut juga dapat dilakukan

pengaturantimer, dll yang Nanti akan dijelaskan pada tutorial saya berikutnya

e. Dengan memilih File >> Generate, maka CodeWizard akan membangkitkan

sekumpulan kode  C  yang bersesuaian dengan inisialisasi Port yang telah dilakukan.

Berbagai perintah untuk men-save file akan muncul, file – file tersebut adalah  file –

file yang dibangkitkan oleh wizard yang anda gunakan tadi, simpanlah file-file ini

dalam satu folder, untuk mempermudah pengaturan

LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM3

Page 4: MIKROKONTROLER DAN TEKNIK ANTAR MUKA 1

f. Sekarang anda bisa mengedit, code yang tadi secara otomatis telah dihasilkan

dari CodeWizard

g. Untuk mengcompile kode C yang telah dibuat menjadi bahasa mesin (hex), ketik Shift

F9 atau pilih Project>Build.

2.2 Khazama

Khazama AVR programer merupakan salah satu sofware untuk menulis (mendownload)

file. hex ke board mikrokontroler.Tujuan dari program ini adalahkecil bagus, program cepat,

handal dan mudah digunakan. Anda bisa mendapatkandan menginstalnya pada OS berbasis

windows XP dan Vista untuk USBasp.

Langkah-langkah pengggunaanya :

1.  Buka program khazama

2.  Pilih read chip signature ( berfungsi membaca chip/ dapat difungsikan)

 

3. Muncul chip signature (menandakan mikrokontroler bisa difungsikan)

    4. Pilih file> load flash ( memasukan file.hex)

LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM4

Page 5: MIKROKONTROLER DAN TEKNIK ANTAR MUKA 1

    5. Pilih Auto Program ( muncul seperti gambar dibwah, menandakan file.hex berhasil di

download)

Ataupun bisa juga memilih manual, pilih Command> klik write flash buffer to chip

LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM5

Page 6: MIKROKONTROLER DAN TEKNIK ANTAR MUKA 1

    Gambar dibawah, menunjukan program berhasil di download

2.3 Light Emitting Diode (LED)

LED atau singkatan dari Light Emitting Diode adalah salah satu komponen

elektronik yang tidak asing lagi di kehidupan manusia saat ini. LED saat ini sudah banyak

dipakai, seperti untuk penggunaan lampu permainan anak-anak, untuk rambu-rambu lalu

lintas, lampu indikator peralatan elektronik hingga ke industri, untuk lampu emergency,

untuk televisi, komputer, pengeras suara (speaker), hard disk eksternal, proyektor, LCD,

dan berbagai perangkat elektronik lainnya sebagai indikator bahwa sistem sedang berada

dalam proses kerja, dan biasanya berwarna merah atau kuning. LED ini banyak digunakan

karena komsumsi daya yang dibutuhkan tidak terlalu besar dan beragam warna yang ada

dapat memperjelas bentuk atau huruf yang akan ditampilkan. dan banyak lagi

Pada dasarnya LED itu merupakan komponen elektronika yang terbuat dari bahan semi

konduktor jenis dioda yang mampu memencarkan cahaya. LED merupakan produk temuan

lain setelah dioda. Strukturnya juga sama dengan dioda, tetapi belakangan ditemukan

bahwa elektron yang menerjang sambungan P-N. Untuk mendapatkna emisi cahaya pada

semikonduktor, doping yang pakai adalah galium, arsenic dan phosporus. Jenis doping

yang berbeda menghasilkan warna cahaya yang berbeda pula.

LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM6

Page 7: MIKROKONTROLER DAN TEKNIK ANTAR MUKA 1

Keunggulannya antara lain konsumsi listrik rendah, tersedia dalam berbagai warna, murah

dan umur panjang. Keunggulannya ini membuat LED digunakan secara luas sebagai lampu

indikator pada peralatan elektronik. Namun LED punya kelemahan, yaitu intensitas cahaya

(Lumen) yang dihasilkannya termasuk kecil. Kelemahan ini membatasi LED untuk

digunakan sebagai lampu penerangan. Namun beberapa tahun belakangan LED mulai

dilirik untuk keperluan penerangan, terutama untuk rumah-rumah di kawasan terpencil

yang menggunakan listrik dari energi terbarukan (surya, angin, hidropower, dll).

Alasannya sederhana, konsumsi listrik LED yang kecil sesuai dengan kemampuan sistem

pembangkit energi terbarukan yang juga kecil.

LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM7

Page 8: MIKROKONTROLER DAN TEKNIK ANTAR MUKA 1

Riset-riset mutakhir menunjukkan hasil menggembirakan. Kini LED mampu menghasilkan

cahaya besar dengan konsumsi energi listrik (tetap) kecil. Berita terakhir adalah

ditemukannya OLED (Organic LED) oleh para ilmuwan di University of Michigan dan

Princeton University. Temuan ini sukses menghasilkan cahaya dengan intensitas 70 Lumen

setiap 1 watt listrik yang digunakan. Sebagai perbandingan, lampu pijar memancarkan 15

lumen per watt, dan lampu fluoroscent (misalnya lampu jantung) memancarkan 90 lumen

per watt. Keunggulan LED dibanding lampu fluoroscent adalah ramah lingkungan, cahaya

tajam, umur panjang, dan murah.

Sebelum OLED ditemukan, persoalan yang dihadapi para ahli LED adalah rendahnya

efisiensi LED. Bukan karena cahaya yang dihasilkan sedikit, tapi karena sekitar 80%

cahaya terperangkan di dalam LED. Sebagai solusi, disain OLED menggunakan kombinasi

kisi dan cermin berukuran mikro, bekerja bersama-sama memandu cahaya yang

terperangkap di dalam LED keluar. Stephen Forrest, profesor teknik elektro dan fisika di

University of Michigan, penemu OLED mengatakan bahwa kini kita bisa bersiap untuk

mengganti pencahayaan di dalam bangunan dan rumah yang saat ini menggunakan lampu

pijar ataupun fluoroscent dengan OLED.

Macam-macam LED :

1. Dioda Emiter Cahaya . Sebuah dioda emisi cahaya dapat mengubah arus listrik langsung

menjadi cahaya. Dengan mengubah-ubah jenis dan jumlah bahan yang digunakan untuk

bidang temu PN. LED dapat dibentuk agar dapat memancarkan cahaya dengan panjang

gelombang yang berbeda-beda. Warna yang biasa dijumpai adalah merah, hijau dan kuning.

2. LED Warna Tunggal . LED warna tunggal adalah komponen yang paling banya dijumpai.

Sebuah LED warna tunggal mempunyai bidang temu PN pada satu keping silicon. Sebuah

lensa menutupi bidang temu PN tersebut untuk memfokuskan cahaya yang dipancarkan.

3. LED Tiga Warna Tiga Kaki . satu kaki merupakan anoda bersama dari kedua LED. Satu

kaki dihubungkan ke katoda LED merah dan kaki lainnya dihubungkan ke katoda LED

hijau. Apabila anoda bersamanya dihubungkan ke bumi, maka suatu tegangan pada kaki

merah atau hijau akan membuat LED menyala. Apabila satu tegangan diberikan pada kedua

katoda dalam waktu yang bersama, maka kedua LED akan menyala bersama-sama.

Pencampuran warna merah dan hijau akan menghasilkan warna kuning.

4. LED Tiga Warna Dua Kaki Disini, dua bidang temu PN dihubungkan dalam arah yang

berlawanan. Warna yang akan dipancarkan LED ditentukan oleh polaritas tegangan pada

kedua LED. Suatu sunyal yang dapat mengubah polaritas akan menyebabkan kedua LED

menyala dan menghasilkan warna kuning.LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM

8

Page 9: MIKROKONTROLER DAN TEKNIK ANTAR MUKA 1

5. Led Seven Segmen biasanya digunakan untuk menampilkan angka berupa angka 0 sampai

9, angka – angka tersebut dapat ditampilkan dengan mengubah nyala dari 7 segmen yang

ada pada led yang disusun seperti gambar dibawah ini :

Led Seven Segmen, terdapat dua macam, yaitu common anoda dan common Catoda :

1. Common Catoda berarti seven segmen tersebut terdiri dari led – led dimana Catoda nya

(Kutub -) di hubungkan menjadi satu.

2. Common anoda, skema nya adalah seperti dibawah ini :

Led seven segmen tersebut dapat diaktifkan dengan menghubungkan dengan perangkat kontrol

seperti mikrokontroler, seperti di bawah ini :

Cara Kerja LED :

Karena LED adalah salah satu jenis dioda maka LED memiliki 2 kutub yaitu anoda dan katoda.

Dalam  hal ini LED akan menyala bila ada arus listrik mengalir dari  anoda menuju katoda.

Pemasangan kutub LED tidak boleh terebalik karena apabila terbalik kutubnya maka LED tersebut

tidak akan menyala. Led memiliki karakteristik berbeda-beda menurut warna yang dihasilkan.

Semakin tinggi arus yang mengalir pada led maka semakin terang pula cahaya yang dihasilkan,

LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM9

Page 10: MIKROKONTROLER DAN TEKNIK ANTAR MUKA 1

namun perlu diperhatikan bahwa besarnya arus yang diperbolehkan 10mA-20mA dan pada

tegangan 1,6V –  3,5 V menurut karakter warna yang dihasilkan. Apabila arus yang mengalir lebih

dari 20mA maka led akan terbakar. Untuk menjaga agar LED tidak terbakar perlu kita gunakan

resistor sebagai penghambat arus.

Gambar LED :

2.4 Mikrokontroler AVR ATMega8535

Mikrokontroler adalah otak dari suatu sistem elektronika seperti halnya

mikroprosesor sebagai otak komputer. Namun mikrokontroler memiliki nilai tambah

karena didalamnya sudah terdapat memori dan sistem input/output dalam suatu kemasan

IC. Mikrokontroler AVR (Alf and Vegard’s RISC processor) standar memiliki arsitektur 8-

bit, dimana semua instruksi dikemas dalam kode 16- bit dan sebagian besar instruksi

dieksekusi dalam satu siklus clock. Berbeda dengan instruksi MCS-51 yang membutuhkan

12 siklus clock karena memiliki arsitektur CISC (seperti komputer).

Teknologi yang digunakan pada mikrokontroler AVR berbeda dengan

mikrokontroler seri MCS-51. AVR berteknologi RISC (Reduced Instruction Set

Computer), sedangkan seri MCS-51 berteknologi CISC (Complex Instruction Set

Computer). Mikrokontroler AVR dapat dikelompokkan menjadi empat kelas, yaitu

keluarga ATtiny, keluarga AT90Sxx, Keluarga ATmega, dan AT89RFxx. Pada dasarnya

yang membedakan masing-masing kelas adalah memori, kelengkapan periferal dan fungsi-

fungsi tambahan yang dimiliki.

ATmega8535 adalah mikrokontroler CMOS 8-bit daya-rendah berbasis arsitektur

RISC. Kebanyakan instruksi dikerjakan pada satu siklus clock, ATmega8535 mempunyai

throughput mendekati 1 MIPS per MHz, hal ini membuat ATmega8535 dapat bekerja

dengan kecepatan tinggi walaupun dengan penggunaan daya rendah.

Arsitektur ATmega8535

LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM10

Page 11: MIKROKONTROLER DAN TEKNIK ANTAR MUKA 1

Mikrokontroler ATmega8535 memiliki beberapa fitur atau spesifikasi yang menjadikannya

sebuah solusi pengendali yang efektif untuk berbagai keperluan. Fitur-fitur tersebut antara lain:

1. Saluran I/O sebanyak 32 buah, yang terdiri atas Port A, B, C dan D

2. ADC (Analog to Digital Converter) dengan resolusi 10-bit sebanyak 8 saluran melalui Port

A

3. Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan perbandingan

4. CPU yang terdiri atas 32 register

5. Watchdog Timer dengan osilator internal

6. SRAM sebesar 512 byte

7. Memori Flash sebesar 8 kb dengan kemampuan Read While Write

8. Unit Interupsi Internal dan Eksternal

9. Port antarmuka SPI untuk mendownload program ke flash

10. EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi

11. Antarmuka komparator analog

12. Port USART untuk komunikasi serial

Konfigurasi Pin ATMega8535

Mikrokontroler ATMega8535 mempunyai jumlah pin sebanyak 40 buah, dimana 32 pin

digunakan untuk keperluan port I/O yang dapat menjadi pin input/output sesuai konfigurasi. Pada

32 pin tersebut terbagi atas 4 bagian (port), yang masing-masingnya terdiri atas 8 pin. Pin-pin

lainnya digunakan untuk keperluan rangkaian osilator, supply tegangan, reset, serta tegangan

referensi untuk ADC. Untuk lebih jelasnya, konfigurasi pin ATMega8535 dapat dilihat pada

gambar 3.1.

Gambar Konfigurasi Pin ATmega8535

LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM11

Page 12: MIKROKONTROLER DAN TEKNIK ANTAR MUKA 1

Berikut ini adalah susunan pin-pin dari ATMega8535;

VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai pin masukkan catu daya

GND merupakan pin ground

Port A (PA0..PA7) merupakan pin I/O dua arah dan pin masukan ADC

Port B (PB0..PB7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu Timer/Counter,

Komparator Analog, dan SPI

Port C (PC0..PC7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu TWI,

Komparator Analog, dan Timer Oscilator

Port D (PD0..PD7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu Komparator

Analog, Interupsi Iksternal dan komunikasi serial USART

Reset merupakan pin yang digunakan untuk mereset mikrokontroler

XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin masukkan clock eksternal (osilator menggunakan

kristal, biasanya dengan frekuensi 11,0592 MHz)

3. METODOLOGI

3.1 ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN

1 set PC/Laptop yang sudah berisi program Code Vision dan Khazama

1 buah catu daya DC +5V

1 buah multimeter

1 buah ISP Downloader AVR

1 buah sistem minimum AVR

1 buah I/O

1 buah kabel printer USB

2 buah kabel pita hitam

3.2 PROSEDUR

1. Rangkailah peralatan yang diperlukan seperti pada gambar dibawah. Hubungkan soket

jumper PORTB pada minimum system dengan soket jumper OUTPUT pada I/O.

LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM12

Page 13: MIKROKONTROLER DAN TEKNIK ANTAR MUKA 1

2. Buka program Code Vision AVR

3. Buatlah project baru dengan inisialisasi PORTA sebagai output (DDRA = FFH)

dan output value = 0 (PORTA=00H) sehingga pada program bagian inisialisasi PORTA

terlihat sebagai berikut:

PORTA=0x00; DDRA=0xff;

4. Tambahkan file header

#include <delay.h>

5. Tuliskan dalam program utama sebagai berikut:

// Program LED1PORTA=0x0f; delay_ms(1000); PORTA=0xf0; delay_ms(1000);

6. Amati nyala LED dan gambarkan nyala LED tersebut.

7. Ulangi langkah 3-6 untuk program-program berikut:

//Program LED2PORTA=0b00001111; delay_ms(1000); PORTA=0b11110000; delay_ms(1000);

//Program LED3PORTA=0x55; delay_ms(1000); PORTA=0xaa; delay_ms(1000);

//Program LED4PORTA=0b11100111; delay_ms(1000); PORTA=0b11011011; delay_ms(1000); PORTA=0b10111101; delay_ms(1000); PORTA=0b01111110; delay_ms(1000); PORTA=0b10111101; delay_ms(1000); PORTA=0b11011011; delay_ms(1000);

//Program LED5PORTA=0b00000001; PORTA.2=1;delay_ms(1000);PORTA=0b00000010; PORTA.1=1;delay_ms(1000); PORTA=0b00000100; delay_ms(1000); PORTA=0b00001000;

LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM13

Page 14: MIKROKONTROLER DAN TEKNIK ANTAR MUKA 1

delay_ms(1000); PORTA=0b00010000; delay_ms(1000); PORTA=0b00100000; delay_ms(1000); PORTA=0b01000000; delay_ms(1000); PORTA=0b10000000; delay_ms(1000);

4. HASIL DAN ANALISIS

4.1 HASIL PRAKTIKUM

1. Tampilan nyala Program LED 1

Sintaks :

/*****************************************************This program was produced by theCodeWizardAVR V2.04.6 EvaluationAutomatic Program Generator© Copyright 1998-2010 Pavel Haiduc, HP InfoTech s.r.l.http://www.hpinfotech.com

Project : Version : Date : 1/21/2013Author : Freeware, for evaluation and non-commercial use onlyCompany : Comments:

Chip type : ATmega8535Program type : ApplicationAVR Core Clock frequency: 8.000000 MHzMemory model : SmallExternal RAM size : 0Data Stack size : 128*****************************************************/

#include <mega8535.h>#include <delay.h>#include <math.h>

// Declare your global variables here

void main(void){

// Declare your local variables here

// Input/Output Ports initialization// Port A initialization// Func7=Out Func6=Out Func5=Out Func4=Out Func3=Out Func2=Out Func1=Out Func0=Out // State7=0 State6=0 State5=0 State4=0 State3=0 State2=0 State1=0 State0=0 PORTA=0x00;DDRA=0xFF;

// Port B initialization// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In // State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T PORTB=0x00;

LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM14

Page 15: MIKROKONTROLER DAN TEKNIK ANTAR MUKA 1

DDRB=0x00;

// Port C initialization// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In // State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T PORTC=0x00;DDRC=0x00;

// Port D initialization// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In // State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T PORTD=0x00;DDRD=0x00;

// Timer/Counter 0 initialization// Clock source: System Clock// Clock value: Timer 0 Stopped// Mode: Normal top=FFh// OC0 output: DisconnectedTCCR0=0x00;TCNT0=0x00;OCR0=0x00;

// Timer/Counter 1 initialization// Clock source: System Clock// Clock value: Timer1 Stopped// Mode: Normal top=FFFFh// OC1A output: Discon.// OC1B output: Discon.// Noise Canceler: Off// Input Capture on Falling Edge// Timer1 Overflow Interrupt: Off// Input Capture Interrupt: Off// Compare A Match Interrupt: Off// Compare B Match Interrupt: OffTCCR1A=0x00;TCCR1B=0x00;TCNT1H=0x00;TCNT1L=0x00;ICR1H=0x00;ICR1L=0x00;OCR1AH=0x00;OCR1AL=0x00;OCR1BH=0x00;OCR1BL=0x00;

// Timer/Counter 2 initialization// Clock source: System Clock// Clock value: Timer2 Stopped// Mode: Normal top=FFh// OC2 output: DisconnectedASSR=0x00;TCCR2=0x00;TCNT2=0x00;OCR2=0x00;

// External Interrupt(s) initialization// INT0: Off// INT1: Off// INT2: OffMCUCR=0x00;MCUCSR=0x00;

LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM15

Page 16: MIKROKONTROLER DAN TEKNIK ANTAR MUKA 1

// Timer(s)/Counter(s) Interrupt(s) initializationTIMSK=0x00;

// Analog Comparator initialization// Analog Comparator: Off// Analog Comparator Input Capture by Timer/Counter 1: OffACSR=0x80;SFIOR=0x00;

while (1) { // Program LED1 PORTA=0x0f; delay_ms(1000); PORTA=0xf0; delay_ms(1000); }}

Gambar 1 Tampilan nyala LED 1 pada Protoboard

LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM16

Page 17: MIKROKONTROLER DAN TEKNIK ANTAR MUKA 1

Gambar 2 Tampilan nyala LED 1 pada Simulator Proteus

2. Tampilan nyala LED program LED 2

/*****************************************************This program was produced by theCodeWizardAVR V2.04.6 EvaluationAutomatic Program Generator© Copyright 1998-2010 Pavel Haiduc, HP InfoTech s.r.l.http://www.hpinfotech.com

Project : Version : Date : 1/21/2013Author : Freeware, for evaluation and non-commercial use onlyCompany : Comments:

Chip type : ATmega8535Program type : ApplicationAVR Core Clock frequency: 8.000000 MHzMemory model : SmallExternal RAM size : 0Data Stack size : 128*****************************************************/

#include <mega8535.h>#include <delay.h>#include <math.h>

// Declare your global variables here

void main(void){// Declare your local variables here

LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM17

Page 18: MIKROKONTROLER DAN TEKNIK ANTAR MUKA 1

// Input/Output Ports initialization// Port A initialization// Func7=Out Func6=Out Func5=Out Func4=Out Func3=Out Func2=Out Func1=Out Func0=Out // State7=0 State6=0 State5=0 State4=0 State3=0 State2=0 State1=0 State0=0 PORTA=0x00;DDRA=0xFF;

// Port B initialization// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In // State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T PORTB=0x00;DDRB=0x00;

// Port C initialization// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In // State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T PORTC=0x00;DDRC=0x00;

// Port D initialization// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In // State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T PORTD=0x00;DDRD=0x00;

// Timer/Counter 0 initialization// Clock source: System Clock// Clock value: Timer 0 Stopped// Mode: Normal top=FFh// OC0 output: DisconnectedTCCR0=0x00;TCNT0=0x00;OCR0=0x00;

// Timer/Counter 1 initialization// Clock source: System Clock// Clock value: Timer1 Stopped// Mode: Normal top=FFFFh// OC1A output: Discon.// OC1B output: Discon.// Noise Canceler: Off// Input Capture on Falling Edge// Timer1 Overflow Interrupt: Off// Input Capture Interrupt: Off// Compare A Match Interrupt: Off// Compare B Match Interrupt: OffTCCR1A=0x00;TCCR1B=0x00;TCNT1H=0x00;TCNT1L=0x00;ICR1H=0x00;ICR1L=0x00;OCR1AH=0x00;OCR1AL=0x00;OCR1BH=0x00;OCR1BL=0x00;

// Timer/Counter 2 initialization// Clock source: System Clock// Clock value: Timer2 Stopped// Mode: Normal top=FFh

LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM18

Page 19: MIKROKONTROLER DAN TEKNIK ANTAR MUKA 1

// OC2 output: DisconnectedASSR=0x00;TCCR2=0x00;TCNT2=0x00;OCR2=0x00;

// External Interrupt(s) initialization// INT0: Off// INT1: Off// INT2: OffMCUCR=0x00;MCUCSR=0x00;

// Timer(s)/Counter(s) Interrupt(s) initializationTIMSK=0x00;

// Analog Comparator initialization// Analog Comparator: Off// Analog Comparator Input Capture by Timer/Counter 1: OffACSR=0x80;SFIOR=0x00;

while (1) {

//Program LED2 PORTA=0b00001111; delay_ms(1000); PORTA=0b11110000; delay_ms(1000); }}

LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM19

Page 20: MIKROKONTROLER DAN TEKNIK ANTAR MUKA 1

3. Tampilan nyala LED program LED 3

/*****************************************************This program was produced by theCodeWizardAVR V2.04.6 EvaluationAutomatic Program Generator© Copyright 1998-2010 Pavel Haiduc, HP InfoTech s.r.l.http://www.hpinfotech.com

Project : Version : Date : 1/21/2013Author : Freeware, for evaluation and non-commercial use onlyCompany :

LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM20

Page 21: MIKROKONTROLER DAN TEKNIK ANTAR MUKA 1

Comments:

Chip type : ATmega8535Program type : ApplicationAVR Core Clock frequency: 8.000000 MHzMemory model : SmallExternal RAM size : 0Data Stack size : 128*****************************************************/

#include <mega8535.h>#include <delay.h>#include <math.h>

// Declare your global variables here

void main(void){// Declare your local variables here// Input/Output Ports initialization// Port A initialization// Func7=Out Func6=Out Func5=Out Func4=Out Func3=Out Func2=Out Func1=Out Func0=Out // State7=0 State6=0 State5=0 State4=0 State3=0 State2=0 State1=0 State0=0 PORTA=0x00;DDRA=0xFF;

// Port B initialization// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In // State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T PORTB=0x00;DDRB=0x00;

// Port C initialization// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In // State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T PORTC=0x00;DDRC=0x00;

// Port D initialization// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In // State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T PORTD=0x00;DDRD=0x00;

// Timer/Counter 0 initialization// Clock source: System Clock// Clock value: Timer 0 Stopped// Mode: Normal top=FFh// OC0 output: DisconnectedTCCR0=0x00;TCNT0=0x00;OCR0=0x00;

// Timer/Counter 1 initialization// Clock source: System Clock// Clock value: Timer1 Stopped// Mode: Normal top=FFFFh// OC1A output: Discon.// OC1B output: Discon.// Noise Canceler: Off

LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM21

Page 22: MIKROKONTROLER DAN TEKNIK ANTAR MUKA 1

// Input Capture on Falling Edge// Timer1 Overflow Interrupt: Off// Input Capture Interrupt: Off// Compare A Match Interrupt: Off// Compare B Match Interrupt: OffTCCR1A=0x00;TCCR1B=0x00;TCNT1H=0x00;TCNT1L=0x00;ICR1H=0x00;ICR1L=0x00;OCR1AH=0x00;OCR1AL=0x00;OCR1BH=0x00;OCR1BL=0x00;

// Timer/Counter 2 initialization// Clock source: System Clock// Clock value: Timer2 Stopped// Mode: Normal top=FFh// OC2 output: DisconnectedASSR=0x00;TCCR2=0x00;TCNT2=0x00;OCR2=0x00;

// External Interrupt(s) initialization// INT0: Off// INT1: Off// INT2: OffMCUCR=0x00;MCUCSR=0x00;

// Timer(s)/Counter(s) Interrupt(s) initializationTIMSK=0x00;

// Analog Comparator initialization// Analog Comparator: Off// Analog Comparator Input Capture by Timer/Counter 1: OffACSR=0x80;SFIOR=0x00;

while (1) { //Program LED3 PORTA=0x55; delay_ms(1000); PORTA=0xaa; delay_ms(1000); }}

LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM22

Page 23: MIKROKONTROLER DAN TEKNIK ANTAR MUKA 1

4. Tampilan nyala LED program LED 4

/*****************************************************This program was produced by theCodeWizardAVR V2.04.6 EvaluationAutomatic Program Generator© Copyright 1998-2010 Pavel Haiduc, HP InfoTech s.r.l.http://www.hpinfotech.com

Project : Version : Date : 1/21/2013Author : Freeware, for evaluation and non-commercial use onlyCompany : Comments:

LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM23

Page 24: MIKROKONTROLER DAN TEKNIK ANTAR MUKA 1

Chip type : ATmega8535Program type : ApplicationAVR Core Clock frequency: 8.000000 MHzMemory model : SmallExternal RAM size : 0Data Stack size : 128*****************************************************/

#include <mega8535.h>#include <delay.h>#include <math.h>

// Declare your global variables here

void main(void){

// Declare your local variables here

// Input/Output Ports initialization// Port A initialization// Func7=Out Func6=Out Func5=Out Func4=Out Func3=Out Func2=Out Func1=Out Func0=Out // State7=0 State6=0 State5=0 State4=0 State3=0 State2=0 State1=0 State0=0 PORTA=0x00;DDRA=0xFF;

// Port B initialization// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In // State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T PORTB=0x00;DDRB=0x00;

// Port C initialization// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In // State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T PORTC=0x00;DDRC=0x00;

// Port D initialization// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In // State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T PORTD=0x00;DDRD=0x00;

// Timer/Counter 0 initialization// Clock source: System Clock// Clock value: Timer 0 Stopped// Mode: Normal top=FFh// OC0 output: DisconnectedTCCR0=0x00;TCNT0=0x00;OCR0=0x00;

// Timer/Counter 1 initialization// Clock source: System Clock// Clock value: Timer1 Stopped// Mode: Normal top=FFFFh// OC1A output: Discon.// OC1B output: Discon.// Noise Canceler: Off// Input Capture on Falling Edge

LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM24

Page 25: MIKROKONTROLER DAN TEKNIK ANTAR MUKA 1

// Timer1 Overflow Interrupt: Off// Input Capture Interrupt: Off// Compare A Match Interrupt: Off// Compare B Match Interrupt: OffTCCR1A=0x00;TCCR1B=0x00;TCNT1H=0x00;TCNT1L=0x00;ICR1H=0x00;ICR1L=0x00;OCR1AH=0x00;OCR1AL=0x00;OCR1BH=0x00;OCR1BL=0x00;

// Timer/Counter 2 initialization// Clock source: System Clock// Clock value: Timer2 Stopped// Mode: Normal top=FFh// OC2 output: DisconnectedASSR=0x00;TCCR2=0x00;TCNT2=0x00;OCR2=0x00;

// External Interrupt(s) initialization// INT0: Off// INT1: Off// INT2: OffMCUCR=0x00;MCUCSR=0x00;

// Timer(s)/Counter(s) Interrupt(s) initializationTIMSK=0x00;

// Analog Comparator initialization// Analog Comparator: Off// Analog Comparator Input Capture by Timer/Counter 1: OffACSR=0x80;SFIOR=0x00;

while (1) { //Program LED4 PORTA=0b11100111; delay_ms(1000); PORTA=0b11011011; delay_ms(1000); PORTA=0b10111101; delay_ms(1000); PORTA=0b01111110; delay_ms(1000); PORTA=0b10111101; delay_ms(1000); PORTA=0b11011011; delay_ms(1000); }}

LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM25

Page 26: MIKROKONTROLER DAN TEKNIK ANTAR MUKA 1

5. Tampilan nyala LED program LED 5

/*****************************************************This program was produced by theCodeWizardAVR V2.04.6 EvaluationAutomatic Program Generator© Copyright 1998-2010 Pavel Haiduc, HP InfoTech s.r.l.

LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM26

NYALA LED PERTAMA NYALA LED KEDUA

NYALA LED KETIGA NYALA LED KEEMPAT

Page 27: MIKROKONTROLER DAN TEKNIK ANTAR MUKA 1

http://www.hpinfotech.com

Project : Version : Date : 1/21/2013Author : Freeware, for evaluation and non-commercial use onlyCompany : Comments:

Chip type : ATmega8535Program type : ApplicationAVR Core Clock frequency: 8.000000 MHzMemory model : SmallExternal RAM size : 0Data Stack size : 128*****************************************************/

#include <mega8535.h>#include <delay.h>#include <math.h>

// Declare your global variables here

void main(void){

// Declare your local variables here

// Input/Output Ports initialization// Port A initialization// Func7=Out Func6=Out Func5=Out Func4=Out Func3=Out Func2=Out Func1=Out Func0=Out // State7=0 State6=0 State5=0 State4=0 State3=0 State2=0 State1=0 State0=0 PORTA=0x00;DDRA=0xFF;

// Port B initialization// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In // State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T PORTB=0x00;DDRB=0x00;

// Port C initialization// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In // State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T PORTC=0x00;DDRC=0x00;

// Port D initialization// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In // State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T PORTD=0x00;DDRD=0x00;

// Timer/Counter 0 initialization// Clock source: System Clock// Clock value: Timer 0 Stopped// Mode: Normal top=FFh// OC0 output: DisconnectedTCCR0=0x00;TCNT0=0x00;OCR0=0x00;

LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM27

Page 28: MIKROKONTROLER DAN TEKNIK ANTAR MUKA 1

// Timer/Counter 1 initialization// Clock source: System Clock// Clock value: Timer1 Stopped// Mode: Normal top=FFFFh// OC1A output: Discon.// OC1B output: Discon.// Noise Canceler: Off// Input Capture on Falling Edge// Timer1 Overflow Interrupt: Off// Input Capture Interrupt: Off// Compare A Match Interrupt: Off// Compare B Match Interrupt: OffTCCR1A=0x00;TCCR1B=0x00;TCNT1H=0x00;TCNT1L=0x00;ICR1H=0x00;ICR1L=0x00;OCR1AH=0x00;OCR1AL=0x00;OCR1BH=0x00;OCR1BL=0x00;

// Timer/Counter 2 initialization// Clock source: System Clock// Clock value: Timer2 Stopped// Mode: Normal top=FFh// OC2 output: DisconnectedASSR=0x00;TCCR2=0x00;TCNT2=0x00;OCR2=0x00;

// External Interrupt(s) initialization// INT0: Off// INT1: Off// INT2: OffMCUCR=0x00;MCUCSR=0x00;

// Timer(s)/Counter(s) Interrupt(s) initializationTIMSK=0x00;

// Analog Comparator initialization// Analog Comparator: Off// Analog Comparator Input Capture by Timer/Counter 1: OffACSR=0x80;SFIOR=0x00;

while (1) { //Program LED5 PORTA=0b00000001; PORTA.2=1; //untuk menyalakan bit ke 2 delay_ms(1000); PORTA=0b00000010; PORTA.1=1; //untuk menyalakan bit ke 1 delay_ms(1000); PORTA=0b00000100; delay_ms(1000); PORTA=0b00001000; delay_ms(1000);

LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM28

Page 29: MIKROKONTROLER DAN TEKNIK ANTAR MUKA 1

PORTA=0b00010000; delay_ms(1000); PORTA=0b00100000; delay_ms(1000); PORTA=0b01000000; delay_ms(1000); PORTA=0b10000000; delay_ms(1000); }}

LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM29

NYALA LED PERTAMA NYALA LED KEDUA

NYALA LED KETIGA NYALA LED KEEMPAT

NYALA LED KELIMA NYALA LED KEENAM

Page 30: MIKROKONTROLER DAN TEKNIK ANTAR MUKA 1

4.2 ANALISIS PRAKTIKUM

1. Analisa Program LED1- LED5

Analisis Program LED 1

Nyala Lampu LED 1 :

LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM30

NYALA LED KETUJUH NYALA LED KEDELAPAN

Keterangan :

LED Menyala

LED Mati

Page 31: MIKROKONTROLER DAN TEKNIK ANTAR MUKA 1

Keterangan :LED MenyalaLED Mati

Analisis Sintaks:

// Program LED1

PORTA=0x0f;

delay_ms(1000);

PORTA=0xf0;

delay_ms(1000);

Penjelasan Sintaks:

PORTA=0x0f;

PORT A bernilai

Hexa = 0f

Biner = 0000 1111

PORTA=0xf0;

PORT A bernilai

Hexa = f0

Biner = 1111 0000

delay_ms(1000);

memberikan jeda 1 detik.

Analisis Program LED 2

Nyala Lampu LED 2 :

Analisis Sintaks:

//Program LED2

PORTA=0b00001111;

delay_ms(1000);

PORTA=0b11110000;

delay_ms(1000);

LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM31

Page 32: MIKROKONTROLER DAN TEKNIK ANTAR MUKA 1

Keterangan :LED MenyalaLED Mati

Penjelasan Sintaks:

PORTA=0b00001111;

Lampu pada bit ke 0-3 menyala, sedangkan pada bit ke 4-7 lampu mati.

PORTA=0b11110000;

Lampu pada bit ke 0-3 mati, sedangkan pada bit ke 4-7 lampu mati.

delay_ms(1000);

memberikan jeda 1 detik.

Analisis Program LED 3

Nyala Lampu LED 3 :

Analisis Sintaks :

//Program LED3

PORTA=0x55;

delay_ms(1000);

PORTA=0xaa;

delay_ms(1000);

Penjelasan Sintaks:

PORTA=0x55;

PORT A bernilai

Hexa = 55

Biner = 0101 0101

PORTA=0xaa;

PORT A bernilai

Hexa = aa

Biner = 1010 1010

delay_ms(1000);

memberikan jeda 1 detik.

LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM32

Page 33: MIKROKONTROLER DAN TEKNIK ANTAR MUKA 1

Keterangan :LED MenyalaLED Mati

Analisis Program LED 4

Nyala Lampu LED 4 :

//Program LED4

PORTA=0b11100111;

delay_ms(1000);

PORTA=0b11011011;

delay_ms(1000);

PORTA=0b10111101;

delay_ms(1000);

PORTA=0b01111110;

delay_ms(1000);

PORTA=0b10111101;

delay_ms(1000);

PORTA=0b11011011;

delay_ms(1000);

Penjelasan Sintaks:

PORTA=0b11100111;

Lampu pada bit ke 0-2 dan bit ke 5-7 menyala , sedangkan pada bit ke 3-4 lampu mati.

PORTA=0b11011011;

Lampu pada bit ke 0,1,3,4,6,7 menyala dan bit ke 2,5 lampu mati.

PORTA=0b10111101; LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM

33

Page 34: MIKROKONTROLER DAN TEKNIK ANTAR MUKA 1

Keterangan :LED MenyalaLED Mati

Lampu pada bit ke 0,2,3,4,5,7 menyala , sedangkan pada bit ke 1,5 lampu mati.

PORTA=0b01111110;

Lampu pada bit ke 1,2,3,4,5,7 menyala , sedangkan pada bit ke 0 lampu mati.

PORTA=0b10111101;

Lampu pada bit ke 0,2,3,4,5,7 menyala , sedangkan pada bit ke 1,5 lampu mati.

PORTA=0b11011011;

Lampu pada bit ke 0,1,3,4,6,7 menyala , sedangkan pada bit ke 2,5 lampu mati.

delay_ms(1000);

memberikan jeda 1 detik.

Analisis Program LED 5

Nyala Lampu LED 5:

//Program LED5

PORTA=0b00000001; PORTA.2=1; //untuk menyalakan bit ke 2

delay_ms(1000);

LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM34

Page 35: MIKROKONTROLER DAN TEKNIK ANTAR MUKA 1

PORTA=0b00000010; PORTA.1=1; //untuk menyalakan bit ke 1

delay_ms(1000);

PORTA=0b00000100;

delay_ms(1000);

PORTA=0b00001000;

delay_ms(1000);

PORTA=0b00010000;

delay_ms(1000);

PORTA=0b00100000;

delay_ms(1000);

PORTA=0b01000000;

delay_ms(1000);

PORTA=0b10000000;

delay_ms(1000);

}

Penjelasan Sintaks:

PORTA=0b00000001; PORTA.2=1; //untuk menyalakan bit ke 2

Lampu pada bit ke 0 menyala , sedangkan pada bit ke 1,2,3,4,5,6,7 lampu mati.

Pada Sintaks PORTA.2=1; menyatakan bahwa pada port A bit ke 2 menyala.

PORTA=0b00000010; PORTA.1=1; //untuk menyalakan bit ke 1 Lampu pada bit ke 1 menyala , sedangkan pada bit ke 0,2,3,4,5,6,7 lampu mati.

Pada Sintks PORTA.1=1; menyatakan bahwa pada port A bit ke 1 menyala.

PORTA=0b00000100; Lampu pada bit ke 2 menyala , sedangkan pada bit ke 0,1,3,4,5,6,7 lampu mati.

PORTA=0b00001000; Lampu pada bit ke 3 menyala , sedangkan pada bit ke 0,1,2,4,5,6,7 lampu mati.

PORTA=0b00010000; Lampu pada bit ke 4 menyala , sedangkan pada bit ke 0,1,2,3,5,6,7 lampu mati.

PORTA=0b00100000;

Lampu pada bit ke 5 menyala , sedangkan pada bit ke 0,1,2,3,4,6,7 lampu mati.

PORTA=0b01000000; Lampu pada bit ke 6 menyala , sedangkan pada bit ke 0,1,2,3,4,5,7 lampu mati.

LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM35

Page 36: MIKROKONTROLER DAN TEKNIK ANTAR MUKA 1

PORTA=0b10000000;

Lampu pada bit ke 7 menyala , sedangkan pada bit ke 1,2,3,4,5,6 lampu mati.

delay_ms(1000);

memberikan jeda 1 detik.

2. Apakah persamaan dan perbedaan PROGRAM LED1 dan PROGRAM LED2?

Persamaan Program LED 1 dan Program LED 2 adalah

a. Hasil keluaran atau output dari kedua program sama yaitu 0000 1111

b. Waktu delay delay_ms(1000); delay atau jeda 1 detik

No Program LED 1 Program LED 2

1 PORTA=0x0f;

PORTA=0xf0;

Sintaks di dalam Program LED 1 ditulis

menggunakan bilangan hexa

PORTA=0b00001111;

PORTA=0b11110000;

Sintaks di dalam Program LED 2

ditulis menggunakan bilangan biner

3. Instruksi apa yang digunakan untuk mengeluarkan data ke LED?

Instruksi yang digunakan untuk mengeluarkan data ke LED adalah PORTX=”isikan nilai”.

Contoh : PORTA=0x0f; (bila output yang digunakan adalah PORTA dan menggunakan

bilangan heksa.

4. Mengapa ada jeda waktu sekitar 1 detik antara tampilan LED yang pertama dengan yang

berikutnya?

Perintah delay_ms(1000); adalah perintah untuk memberikan jeda 1 detik. Nilai jeda/

lama waktu jeda bisa diganti dengan mengubah nilai waktu yang ada di dalam kurung.

6. KESIMPULAN

Program CodeVision AVR digunakan sebagai program untuk menulis sintaks di dalam

program yang akan di jalankan pada hardware, sedangkan yang digunakan sebagai downloader

adalah Khazama AVR Programmer.

Listing yang berada dibelakang tanda “//” adalah sebuah komentar di dalam program.

Contoh : // ini adalah komentar listing program. Perintah untuk mengeluarkan data output dapat

dituliskan PORTA=”isikan nilai sesuai keinginan”. 0x untuk bilangan heksa dan 0b untuk

bilangan biner kemudian diikuti nilai dibelakangnya. Bila menghendaki listing program yang

LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM36

Page 37: MIKROKONTROLER DAN TEKNIK ANTAR MUKA 1

ringkas bisa menggunakan bilangan heksa dan untuk listing program yang lebih panjang bisa

digunakan bilangan biner. Untuk menuliskan jeda dituliskan perintah delay_ms (“isikan waktu

jeda yang diinginkan”). Jeda waktu digunakan untuk mengganti pergantian LED nyala dan

mati. Penggunaan sintaks biner lebih mudah dimengerti karena pada biner angka 0 dibaca

sebagai lampu mati dan angka 1 dibaca sebagai lampu menyala. Sedangkan apabila, digunakan

sintaks heksa maka perlu dirubah dulu dalam bentuk biner, sehingga dapat dibandingkan output

LED yang dikeluarkan.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Lestari, Dyah. Praktikum Mikroprosessor dan Teknik Antar Muka, Jurusan Teknik Elektro,

Malang, 2012.

[2] Syahrul, Mikrokontroler AVR ATMEGA8535, Informatika, Bandung, 2012.

[3] Atmel Corporation, Atmel Corporation,2006

LaporanPraktikum - LaboratoriumMikroprocessor S1 PendidikanTeknikInformatika – FT UM37