Top Banner
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan Praktik Praktikum ini bertujuan untuk memperkenalkan mahasiswa prinsip-prinsip berpraktikum, alat/bahan, serta cara penggunaan dan pemeliharaan yang baik. 1.2 Dasar Teori Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk, sifat, kehidupan, penyebaran, dan manfaat jasad hidup yang termasuk mikroba. Di dalam bidang ilmu ini tercakup satu kelompok besar jasad hidup yang mempunyai bentuk dan ukuran sangat kecil, serta sifat hidup yang berbeda dengan jasad lain umumnya. Sehingga untuk mengenalnya memerlukan alat pembesar seperti lup atau mikroskop. Sifat kehidupannya juga lebih banyak dipelajari dari segi sitologi/genetik atau proses metabolisme sel (biokimia sel) (Suriawiria, 2005). Salah satu hal yang menunjang dalam pembelajaran mikrobiologi adalah laboratorium.
28

MIKROBIOLOGI I

Dec 07, 2014

Download

Documents

alvi_indo

HJCKHC
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: MIKROBIOLOGI I

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Praktik

Praktikum ini bertujuan untuk memperkenalkan mahasiswa prinsip-

prinsip berpraktikum, alat/bahan, serta cara penggunaan dan pemeliharaan

yang baik.

1.2 Dasar Teori

Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk, sifat,

kehidupan, penyebaran, dan manfaat jasad hidup yang termasuk mikroba.

Di dalam bidang ilmu ini tercakup satu kelompok besar jasad hidup yang

mempunyai bentuk dan ukuran sangat kecil, serta sifat hidup yang berbeda

dengan jasad lain umumnya. Sehingga untuk mengenalnya memerlukan alat

pembesar seperti lup atau mikroskop. Sifat kehidupannya juga lebih banyak

dipelajari dari segi sitologi/genetik atau proses metabolisme sel (biokimia

sel) (Suriawiria, 2005).

Salah satu hal yang menunjang dalam pembelajaran mikrobiologi

adalah laboratorium. Laboratorium digunakan untuk melakukan berbagai

macam percobaan dengan tujuan untuk lebih memahami perihal segala

sesuatu yang berkaitan dengan jasad renik. Bekerja di laboratorium selalu

memungkinkan terjadinya suatu kecelakaan. Dan untuk menghindari hal

tersebut maka praktikan diharuskan untuk dapat bekerja secara cermat dan

hati- hati (Fujiati, 2004).

Page 2: MIKROBIOLOGI I

Ruang laboratorium mikrobiologi merupakan tempat berpraktikum

bagi mahasiswa maupun para peneliti lainnya. Bekerja di dalamnya sangat

perlu penguasaan yang lebih terutama bagaimana dalam penggunaan dan

pemeliharaan alat atau bahan dengan baik (Sutedjo,1991).

Sebelum bekerja di dalam laboratorium mikrobiologi kita harus

mengenal alat- alat yang ada di dalamnya serta mengetahui cara penggunaan

dan fungsinya. Penelitian yang dilakukan di dalam laboratorium

mikrobiologi memiliki potensial resiko yang tinggi terserang oleh bakteri-

bakteri berbahaya karena banyak partikel-partikel biologi yang berasosiasi

dengan beberapa aspek (Penn, 1991).

Peralatan merupakan suatu bagian yang mendasari dalam

pembentukan laboratorium, baik itu laboratorium yang sederhana

(praktikum) maupun untuk tujuan penelitian (laboratorium penelitian).

Pengenalan alat-alat laboratorium merupakan hal yang sangat penting

sebelum melakukan percobaan, karena dapat memperlancar kegiatan

praktikum serta menghindari penyalahgunaan fungsi setiap alat akibat

ketidaktahuan seorang praktikan (Suriawiria, 2005).

Hal pertama kali yang harus dilakukan pada saat memulai suatu

praktikum pada berbagai mata kuliah adalah mengetahui pengenalan

prinsip- prinsip berpraktikum di laboratorium dan pengenalan alat atau

bahan. Dengan begitu, sebelum dimulai praktikum mahasiswa telah

memiliki pengetahuan dalam hal prinsip-prinsip berpraktikum, alat atau

bahan serta metode penggunaan dan pemeliharaan yang tepat. Dalam

Page 3: MIKROBIOLOGI I

mikrobiologi hal tersebut sangat penting karena dapat menunjang

pemeriksaan mikrobiologis yang optimal (Fujiati, 2004).

Kegiatan praktikum Mikrobiologi sudah tentu akan menggunakan

alat-alat yang khusus maupun yang sudah umum digunakan. Setiap alat

mempunyai fungsi, perlakuan maupun cara perawatan yang berbeda-beda.

Ada teknik-teknik dasar tertentu yang harus dipelajari oleh para peneliti

mikrobiologi untuk digunakan dalam laboratorium. Teknik ini digunakan

dalam memelihara bakteri, mengisolasinya dalam biakan murni (hanya

mengandung satu bakteri), mengamatinya dan mengidentifikasikan

organisme (Volk and Wheleer, 1993).

Sedangkan bahan yang pada umumnya digunakan diruang praktik

mikrobiologi diantaranya merupakan mikroorganisme yang berbahaya

seperti bakteri, kuman, dan lain- lain. Hal yang dapat dilakukan untuk

mengecilkan terjadinya suatu kecelakaan, salah satunya adalah memiliki

pengetahuan perihal bahan yang umum digunakan di ruang praktik

mikrobiologi (jasad renik) dan alat- alat khususnya yang berkaitan bahan

yang digunakan (Fujiati, 2004).

Page 4: MIKROBIOLOGI I

BAB II

METODE PRAKTIKUM

2.1 Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, 27 Februari 2012, pukul

10.00-12.10 WITA, bertempat di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lambung Mangkurat

Banjarbaru.

2.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan adalah otoklaf, oven(suhu sedang dan tinggi),

bunsen, beaker glass, gelas ukur, hot plate, hot plate stirer, erlenmeyer,

stirer, neraca analitik, pipet volumetrik, pipet tetes, tabung reaksi, cawan

petri, jarum inokulasi/ose, inkubator, waterbath, shaker waterbath,

refrigerator inkubator, freezer, haemocytometer, colony counter(manual

dan automatic), vortex mixer, lemari media, kupet, laminar air flow, shaker

rotary, destilator, mikroskop, bulp pipet, centrifuge, spectronic 20D,

mikropipet, spreader, rak tabung reaksi, botol penyemprot aquadest,

permentor, sil/clink, kapas, karet gelang dan label.

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini tidak ada.

2.3 Prosedur Kerja

2.3.1 Pengenalan Alat

Cara kerja pada praktikum ini adalah :

1. Diamati alat- alat laboratorium mikrobiologi

2. Didokumentasikan alat- alat tersebut

3. Dicatat nama alat beserta fungsinya

Page 5: MIKROBIOLOGI I

4. Diketahui cara penggunaan dan pemeliharaan yang baik terhadap alat-

alat tersebut

5. Dipelajari cara membungkus alat- alat yang akan disterilisasi

6. Dipelajari cara membuat tutup tabung reaksi dari kapas

Page 6: MIKROBIOLOGI I

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

Hasil yang diperoleh dari praktikum yang telah dilaksanakan, yaitu

sebagai berikut:

No. Nama Alat Gambar Fungsi

1 Inkubator Menginkubasi bakteri atau

jamur selama waktu, suhu

tertentu dan suhu

dipertahankan tetap

2 Destilator Destilasi air untuk

menghasilkan aquadest

3 Waterbath Mempertahankan suhu air

pada posisi tertentu selama

selang waktu tertentu dan

befungsi mencairkan media

Page 7: MIKROBIOLOGI I

4 Mikroskop Melihat sel- sel kasat mata

pada preparat

5 Colony

Counter

Automatic

Colony

Counter

Manual

Menghitung jumlah

bakteri/jamur secara otomatis

Menghitung jumlah

bakteri/jamur secara manual

6 Timbangan

Analitik

Menimbang bahan dengan

tepat

7 Shaker Rotary Menghomogenkan campuran

atau larutan dalam suatu

wadah

Page 8: MIKROBIOLOGI I

8 Cawan Petri Tempat/media menumbuhkan

mikroba

9 Sudip Mengaduk ataupun mengambil

bahan

10 Erlenmeyer Tempat mencampurkan bahan,

membuat dan mereaksikan

larutan

11 Bulb Pipet Berfungsi sebagai pendukung

pipet volumetric untuk

memudahkan penghisapan

12 Gelas Ukur Menaruh/menakar jumlah

larutan yang diperlukan

13 Pipet

Volumetrik

Menakar dan mengambil

larutan dengan penghisapan

Page 9: MIKROBIOLOGI I

14 Hot Plate

Hot Plate

Stirer

Memanaskan pada temperature

tertentu

Menghomogenkan tetapi tanpa

pemanasan

15 Stirer Menghomogenkan larutan

pada saat dipanaskan

16 Centrifuge Memisahkan molekul-

molekul berdasarkan berat

jenis

17 Oven Tempat sterilisasi yang hanya

dapat digunakan untuk

sterilisasi peralatan atau bahan

kering dan membutuhkan

waktu yang lama

Page 10: MIKROBIOLOGI I

18 Refrigerator Menyimpan biakan dan

medium pada suhu 4oC atau

yang tidak dapat disimpan

pada suhu kamar

19 Spektronik

20D

Menghitung mikrobia

berdasarkan kekeruhan atau

membaca absorbansi bakteri

20 Lemari media Tempat menyimpan

media/bahan yang hendak

digunakan

21 Laminar air

flow

Tempat okulasi

mikroorganisme secara steril

yang dilengkapi sinar UV dan

light (pencahayaan)

Page 11: MIKROBIOLOGI I

22 Ose Mengambil dan menempatkan

biakan

23 Bunsen Memanaskan atau sebagai alat

sterilisasi

24 Mikropipet Mengambil dan mengeluarkan/

meneteskan bahan cairan

dengan tepat dalam skala kecil

25 Vortex Mixer Menghomogenkan bahan

cairan

Page 12: MIKROBIOLOGI I

26 Otoklaf

Sterilisasi

Otoklaf

Destruksi

Tempat sterilisasi dengan

menggunakan tenaga uap

bertekanan tinggi (sterilisasi

basah)

Tempat mendestruksi agar

untuk mematikan bakteri

27 Tabung

Reaksi

Tempat membuat biakan

(kultur) mikroba dan untuk

mereaksikan berbagai macam

reaksi

29 Spreader Alat penyebar mikroba

Page 13: MIKROBIOLOGI I

30 Rak Tabung

Reaksi

Tempat menaruh tabung reaksi

31 Botol

Penyemprot

Aquadest

Membersihkan tabung reaksi

dengan disemprotkan

32 Pipet Tetes Meneteskan suatu

cairan/larutan

33 Permentor Alat permentasi produksi

enzim

34 Sil/Clink Menutup/membungkus wadah

agar lebih rapat, misalnya

menutup cawan Petri

Page 14: MIKROBIOLOGI I

35 Kapas, Karet

Gelang, Label

Kapas : menyumbat tabung

reaksi

Karet Gelang : mengikat

tabung reaksi agar mudah

untuk penyimpanan

Label : memberi nama pada

suatu sediaan/bahan

36 Haemocyto

Meter

Menghitung kerapatan sel

3.2 Pembahasan

Pada praktikum kali ini membahas tentang bagaimana bekerja di

laboratorium mikrobiologi dan alat-alat digunakan dalam praktikum

mikrobiologi. Laboratorium mikrobiologi merupakan laboratorium yang

banyak berhubungan dengan mikrobia.

Bekerja di ruang praktikum mikrobiologi perlu dipelajari terutama

pengenalan fungsi-fungsi alat untuk melakukan praktikum, cara

penggunaannya dan juga pemeliharaan alat-alat praktikum. Hal tersebut

dilakukan untuk menjaga keselamatan dan keamanan orang yang bekerja di

laboratorium mikrobiologi. Kegiatan praktikum mikrobiologi akan

melibatkan penggunaan alat-alat yang khusus maupun yang sudah umum

Page 15: MIKROBIOLOGI I

digunakan. Setiap alat mempunyai fungsi, perlakuan maupun cara

perawatan yang berbeda-beda

Saat praktikum mikrobiologi untuk lebih teliti dalam mengambil

larutan digunakan mikropipet yang dilengkapi dengan ujung yang

volumenya persis dikehendaki, sehingga mengurangi nilai erornya. Untuk

membiakkan mikroba dan mereaksikan, memanaskan biasanya digunakan

tabung reaksi atau cawan petri yang terbuat dari kaca.

Pengukuran volume dari larutan yang akan digunakan biasanya

memakai labu ukur, gelas ukur dan buret yang tahan terhadap pelarut berair

seperti alkali dan tidak rusak, namun semuanya bisa mengeluarkan volume

cairan tidak tepat karena perbedaan sudut penglihatan dari pengamat, alat ini

juga tidak digunakan untuk menyimpan larutan- larutan. Untuk ketepatan

pengukuran volume larutan digunakan mikropipet. Untuk menginokulasi

mikroba digunakan jarum inokulasi/ose yang mudah disterilkan dengan cara

dibakar dan memiliki dua jenis yang berbeda bentuk ujung jarumnya untuk

penggunaan yang berbeda pula.

Pada proses sterilisasi biasanya digunakan oven dan otoklaf. Oven

yang ada dalam laboratorium mikrobiologi ada dua jenis yaitu oven suhu

tinggi (20-200oC) dan oven suhu sedang (70oC). Oven merupakan salah satu

alat untuk mensterilisasi alat dengan jalan pemanasan menggunakan panas

kering. Biasanya alat-alat yang akan disterilkan dengan menggunakan oven

harus kering dan apabila ada alat dari kaca tipis sebaiknya dibungkus

dengan menggunakan kertas ataupun wadah yang telah ada. Sedangkan

outoklaf termasuk alat sterilisasi panas basah, berfungsi sebagai

Page 16: MIKROBIOLOGI I

pensterilisasi alat-alat dalam laboratorium yang tahan panas tinggi

bertekanan. Otoklaf adalah alat berupa tangki minyak yang dapat diisi

dengan uap. Medium yang akan disterilkan dengan menggunakan alat ini

lebih baik ditempatkan dalam beberapa botol yang agak kecil daripada

dikumpul dalam satu botol yang besar. Setelah pintu otoklaf ditutup rapat,

barulah kran papa pipa uap dibuka, dan temperatur akan terus-menerus naik.

Selain menggunakan oven dan otoklaf, sterilisasi dapat juga dilakukan

dengan lampu spiritus dan bunsen, namun pembakar ini memakan waktu

yang lama dan tidak efisien karena pemakai harus memegang alat yang akan

disterilkan dalam waktu yang cukup lama.

Neraca analitik dalam mikrobiologi digunakan untuk menimbang

secara teliti bahan yang akan digunakan dalam percobaan namun dalam

menimbang harus memperhatikan peraturan peralatannya sehingga datanya

dapat valid. Inkubator merupakan alat untuk menginkubasi mikroba dalam

waktu dan suhu tertentu. Media cair yang diperlukan haruslah dalam

keadaan homogen dan untuk membuatnya homogen dipergunakan alat

shaker rotary. Waterbath digunakan untuk mempertahankan suhu air pada

waktu tertentu, media cair salama inkubasi harus pada kondisi homogen

karena itu digunakan shaker waterbath.

Alat yang digunakan untuk perhitungan mikroba yaitu spectronic

20D yang bekerja berdasarkan kekeruhan atau turbidimetri. Ada juga alat

yang disebut colony counter. Alat ini digunakan untuk menghitung koloni

mikroba dalam ruang hitung atau kotak hitungnya. Colony counter yang ada

dalam laboratorium ada dua yaitu colony counter automatic dan manual.

Page 17: MIKROBIOLOGI I

Alat pemanas yang digunakan untuk pemanas atau pelarutan

medium digunakan hot plate yang panasnya dapat diatur sesuai keperluan.

Seain itu ada juga hot plate stirrer berfungsi untuk menghomogenkan tetapi

tanpa pemanasan. Selain menggunakan shaker untuk menghomogenkan

medium cair, vortex mixer juga merupakan rangkaian untuk

menghomogenkan larutan, namun alat ini terbatas selama larutan diletakkan

didalam tabung reaksi karena luas permukaan alatnya yang relatif kecil.

Laminar air flow dilengkapi dengan sinar UV, sebelum pengerjaan

sinar tersebut dihidupkan selama 15 menit dalam keadaan tertutup,

kemudian dimatikan dan didiamkan lagi selama 15 menit, barulah setelah

itu laminar dibuka dan dapat digunakan untuk melakukan inokulasi bakteri.

Bunsen digunakan untuk mensterilkan alat yang akan digunakan untuk

inokulasi di dalam laminar. Setiap pengerjaan yang dilakukan didalam

laminar harus pada posisi dibelakang bunsen. Sedangkan untuk membuat

aquades digunakan destilator.

Alat-alat lain dalam laboratorium yaitu mikroskop berfungsi untuk

melihat sel- sel kasat mata pada preparat, sudip (sendok kecil) untuk

memudahkan mengaduk ataupun mengambil bahan, erlenmeyer berfungsi

untuk tempat mencampurkan bahan, membuat dan mereaksikan larutan,

bulb pipet sebagai alat pendukung pipet volumetrik untuk memudahkan

penghisapan, stirrer untuk menghomogenkan larutan pada saat dipanaskan,

centrifuge untuk memisahkan molekul- molekul berdasarkan berat jenis,

lemari media sebagai tempat menyimpan media/bahan yang hendak

digunakan, spreader untuk menyebar mikroba, rak tabung reaksi sebagai

Page 18: MIKROBIOLOGI I

tempat untuk menaruh tabung reaksi, botol penyemprot aquadest untuk

membersihkan tabung reaksi dengan disemprotkan, pipet tetes untuk

meneteskan suatu cairan/larutan, permentor alat untuk permentasi produksi

enzim, sil/clink untuk menutup/membungkus wadah agar lebih rapat,

misalnya menutup cawan petri, haemocytometer untuk menghitung

kerapatan sel, kapas untuk menyumbat tabung reaksi, karet gelang untuk

mengikat tabung reaksi agar mudah untuk penyimpanan dan label untuk

memberi nama pada suatu sediaan/bahan.

Alat-alat di laboratorium mikrobiologi umumnya menggunakan alat

gelas/kaca karena alat tersebut mudah dibersihkan dan disterilkan. Bahan

gelas dibersihkan dengan aquades ataupun larutan lainnya yang bisa

mengangkat kotoran dari permukaan alat, misalnya minyak yang berada

pada alat gelas dapat dibersihkan dengan larutan sabun. Selain itu, alat gelas

umum digunakan karena memudahkan dalam pengukuran suatu larutan,

karena larutan yang dituangkan dalam alat gelas akan membentuk meniskus,

sehingga keakuratan pengukuran lebih teliti. Alat gelas juga mudah

disterilisasi, karena bahan gelas tidak mudah leleh saat disterilisasi dengan

uap air panas yang bertekanan tinggi. Kaca/ gelas adalah bahan tahan panas

sehingga tidak meleleh saat dipanaskan baik menggunakan ototklaf, oven,

atau spiritus/bunsen. Selain disterilisasi dengan pemanasan dalam proses

percobaan juga sering dilakukan pemanasan dan untuk proses itu tentu saja

diperlukan alat yang tahan panas. Alat-alat laboratorium biasanya jarang

menggunakan bahan dari plastik karena tidak tahan oleh panas dan sangat

mudah sekali meleleh.

Page 19: MIKROBIOLOGI I

Alat-alat gelas/kaca di laboratorium dibedakan menurut

kegunaannya, yaitu pekerjaan yang perlu ketelitian tinggi dan pekerjaan

kasar. Alat-alat yang akan dipergunakan dalam praktikum haruslah sesuai

dengan prosedur praktikum agar dapat memilih bahan peralatan yang sesuai

(Arhi, 2008).

Adapun prinsip dalam bekerja di ruang praktik mikrobiologi yaitu

steril (terbebas dari mikroba) dalam pengawalan suatu kerja mikrobiologi

sangatlah penting, bersih, aseptik, disiplin dan mengetahui fungsi alat-alat

dan bahan serta menaati peraturan dalam laboratorium untuk menjaga

keselamatan dan keamanan praktikan.

Page 20: MIKROBIOLOGI I

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh dari praktikum ini adalah sebagai

berikut:

1. Laboratorium harus di lengkapi dengan peralatan yang cukup memadai

dan selalu dalam keadaan siap pakai.

2. Pemakaian alat-alat di laboratorium mikrobiologi harus sesuai dengan

prinsip kerja alat.

3. Alat-alat di laboratorium mikrobiologi umumnya menggunakan alat

gelas/kaca.

4. Sterilisasi alat gelas harus dilakukan dengan pemanasan (uap air panas,

uap air panas bertekanan tinggi, udara panas), sedangkan alat non gelas

tidak perlu dilakukan dengan pemanasan hanya dengan membersikan,

menghilangkan debu yang berada di permukaannya saja.

4.2 Saran

Sebaiknya praktikan harus benar-benar memiliki ketelitian,

kecermatan dalam pengamatan, dan keterampilan dalam penanganan

peralatan serta mengerti fungsi setiap alat yang ada. Dalam melakukan

kegiatan praktikum perlu diperhatikan ketelitian dan kebersihan dari alat-

alat maupun dari praktikan yang melakukan kegiatan praktikum.

Page 21: MIKROBIOLOGI I

DAFTAR PUSTAKA

Arhi, Kun. 2008. Praktikum Mikrobiologi.http://farmasiq.blogspot.com/Diakses tanggal 3 Maret 2012

Fujiati. 2004. Seminar Pembekalan Etika dan Keselamatan Kerja di Laboratorium. Fakultas Kedokteran Unlam. Banjarbaru.

Penn, C. 1991. Handling Laboratory Microorganism. Open University, Milton Keynes. Philadelphia.

Suriawiria, U. 2005. Mikrobiologi Dasar. Penerbit Papas Sinar Sinanti. Jakarta.

Sutedjo, dkk. 1991. Mikrobiologi Tanah. PT. Rineka Cipta. Jakarta.

Volk, Wesley A. & Wheleer. 1993. Mikrobiologi Dasar. Erlangga. Jakarta.